Re: [Keuangan] Ladang Gas Dikuasai Asing Indonesia Tidak Berdaya Atur Pasokan Gas
Apakah ini akan berujung menjadi impor pupuk seperti impor pupuk urea 500.000 ton tahun lalu? Kalau impor pupuk lalu pupuknya disubsidi mantap sepertinya hehehe. Salam, Reza From: dyahanggitasari dyahanggitas...@yahoo.com To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Sent: Wed, February 3, 2010 5:34:10 PM Subject: Re: [Keuangan] Ladang Gas Dikuasai Asing Indonesia Tidak Berdaya Atur Pasokan Gas Pasokan Gas, Dirjen Migas Diminta Lapor SBY VIVAnews By Heri Susanto, Elly Setyo Rini - Kamis, 21 Januar VIVAnews - Menteri Perindustrian MS Hidayat mendesak agar Dirjen Migas Kementerian ESDM Evita Herawati Legowo segera melaporkan kepada Presiden terkait kepastian jaminan pasokan gas. Menteri Perindustrian baru saja SMS, minta saya bisa tidak lapor ke Presiden siang ini. Saya bilang belum bisa karena belum selesai, kata Evita dalam Workshop Revitalisasi Industri Pupuk di Kementerian Perindustrian, Jakarta, Kamis, 21 Januari 2010. Lebih lanjut Evita menjelaskan, hingga saat ini, masih saja terjadi ketidaksepakatan penentuan harga pembelian dan penjualan gas. Dari pihak pabrik pupuk, minta reasonable saat ke bank. Tapi dari produsen gas juga ada batasan minimum ke pemerintah dan batasan minimum supaya gas bisa keluar dari dalam perut bumi, ujarnya. Sehingga, kata dia, penentuan harga gas melibatkan tiga kepentingan, yakni pemerintah, produsen gas, dan produsen pupuk. Kalau masalah harga gas ini tidak bisa diselesaikan, harus ada yang berkorban. Satu-satunya yang harus berkorban yakni pemerintah, ujarnya. Namun, pengorbanan dari pemerintah, menurutnya, harus jelas dan disepakati bersama. Untuk memastikan pasokan gas cukup bagi kebutuhan dalam negeri, pemerintah telah mengeluarkan aturan domestic market obligation (DMO). Produsen migas diwajibkan mengalokasikan 25 persen bagian dari kontraktor dari keseluruhan produksi. Karena bagian kontraktor sebanyak 30 persen, dan sisanya pemerintah maka yang harus diserahkan 17,5 persen dari produksi, kata dia. Menteri Perindustrian MS Hidayat menjelaskan, dalam rangka memenuhi kebutuhan pupuk yang meningkat, industri dituntut untuk menaikkan produktivitas. Revitalisasi industri pupuk masuk dalam program 100 hari. Dengan adanya revitalisasi, diharapkan kapasitas produksi industri pupuk urea akan meningkat dari 8,05 juta ton menjadi 10,4 juta ton, kata Hidayat dalam sambutan yang dibacakan Wakil Menteri Perindustrian Alex W Retraubun. [Non-text portions of this message have been removed]
[Keuangan] Re: Menanti Era Profitisasi BUMN
--- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, Infobank infobanknews.com infobankn...@... wrote: �http://www.infobanknews.com/index.php?mib=mib_news.detailid=1542 Tanggal: 08 Februari 2010 - 16:25 WIB Sumber: infobanknews.com ... Kehadiran Mustafa Abubakar memang tidak banyak menimbulkan pertanyaan negatif. Kalau toh ada, hanya menyangkut jam terbangnya yang tidak banyak menangani korporasi. Gadis Jujur memang enak dijadiin OFFERING (tumbal) kesalahan milih kommisaris/direksi BUMN, makanya dipilih Boneka Cantik Dari India yang lugu, jujur dan gampang diatur ;) Pak Menteri Mustafa Abubakar perlu belajar cepat. Pada awal-awal menjadi menteri, beberapa kali pertanyaan wartawan tidak dijawab dengan tuntas. Bahkan, terkadang membingungkan, misalnya ketika ditanya wartawan mengenai rencana Bank Negara Indonesia (BNI), akan right issue atau secondery offering? Dua hal yang berbeda itu sempat menimbulkan kegusaran bagi pasar modal. Sebab, secara keterbukaan informasi, harusnya hal itu tidak boleh diumumkan, harus menunggu rapat umum pemegang saham (RUPS). Apalagi, keterangan Pak Menteri juga sempat membingungkan. Suatu hari ia menegaskan right issue dan di hari yang lain mengatakan secondery offering. Karena pernyataan Pak Menteri, harga saham BNI keesokannya pun sempat melorot. secondery offering = bunga 7 warna, sama ayam hitam lalu dilarung KELAUT AJEH. NOTE: KARTU KUNING atau KARTU MERAH = EGP yang jelas gw selalu clean tackling sesuai aturan FIFA bukan PSSI wasit bayaran.
Re: [Keuangan] Re: Menanti Era Profitisasi BUMN
Mas tanda tanya (dony tw???), Selama huruf besarnya untuk sekedar penegasan saja masih masuk lah dalam netiket beremail. Tapi kalau huruf besarnya sudah mendominasi, apalagi jadi subject email, ya terpaksa hansip asah golok sama siapin pentungan. Salam Ryan Gila, buat tau namanya aja gue kudu liat properties, kasian bener ortunya kasih nama bagus2 dibikin tanda tanya Sent from my BlackBerry® pake perangko Rp 5.000 -Original Message- From: ? donny...@hotmail.com Date: Mon, 08 Feb 2010 14:19:16 To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Subject: [Keuangan] Re: Menanti Era Profitisasi BUMN --- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, Infobank infobanknews.com infobankn...@... wrote: �http://www.infobanknews.com/index.php?mib=mib_news.detailid=1542 Tanggal: 08 Februari 2010 - 16:25 WIB Sumber: infobanknews.com ... Kehadiran Mustafa Abubakar memang tidak banyak menimbulkan pertanyaan negatif. Kalau toh ada, hanya menyangkut jam terbangnya yang tidak banyak menangani korporasi. Gadis Jujur memang enak dijadiin OFFERING (tumbal) kesalahan milih kommisaris/direksi BUMN, makanya dipilih Boneka Cantik Dari India yang lugu, jujur dan gampang diatur ;) Pak Menteri Mustafa Abubakar perlu belajar cepat. Pada awal-awal menjadi menteri, beberapa kali pertanyaan wartawan tidak dijawab dengan tuntas. Bahkan, terkadang membingungkan, misalnya ketika ditanya wartawan mengenai rencana Bank Negara Indonesia (BNI), akan right issue atau secondery offering? Dua hal yang berbeda itu sempat menimbulkan kegusaran bagi pasar modal. Sebab, secara keterbukaan informasi, harusnya hal itu tidak boleh diumumkan, harus menunggu rapat umum pemegang saham (RUPS). Apalagi, keterangan Pak Menteri juga sempat membingungkan. Suatu hari ia menegaskan right issue dan di hari yang lain mengatakan secondery offering. Karena pernyataan Pak Menteri, harga saham BNI keesokannya pun sempat melorot. secondery offering = bunga 7 warna, sama ayam hitam lalu dilarung KELAUT AJEH. NOTE: KARTU KUNING atau KARTU MERAH = EGP yang jelas gw selalu clean tackling sesuai aturan FIFA bukan PSSI wasit bayaran. [Non-text portions of this message have been removed] = Blog resmi AKI, dengan alamat www.ahlikeuangan-indonesia.com - Facebook AKI, untuk mengenal member lain lebih personal, silahkan join http://www.facebook.com/group.php?gid=6247303045 - Arsip Milis AKI online, demi kenyamanan Anda semua http://www.mail-archive.com/ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com = Perhatian : - Untuk kenyamanan bersama, dalam hal me-reply posting, potong/edit ekor posting sebelumnya - Diskusi yg baik adalah bila saling menghormati pendapat yang ada. Anggota yang melanggar tata tertib millis akan dikenakan sanksi tegas - Saran, kritik dan tulisan untuk blog silahkan ahlikeuangan-indonesia-ow...@yahoogroups.comyahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/AhliKeuangan-Indonesia/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/AhliKeuangan-Indonesia/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: ahlikeuangan-indonesia-dig...@yahoogroups.com ahlikeuangan-indonesia-fullfeatu...@yahoogroups.com * To unsubscribe from this group, send an email to: ahlikeuangan-indonesia-unsubscr...@yahoogroups.com * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [Keuangan] Re: Menanti Era Profitisasi BUMN
Itu tuh komentar dia yang terakhir NOTE: KARTU KUNING atau KARTU MERAH = EGP yang jelas gw selalu clean tackling sesuai aturan FIFA bukan PSSI wasit bayaran. Sebenarnya komentar doi ini kelas lucu-an aja sih, tapi gw kok lama2 ngerasa dah ngak lucu lagi Up to u guys Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: fitriya...@ahlikeuangan-indonesia.com Date: Tue, 9 Feb 2010 11:44:20 To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Subject: Re: [Keuangan] Re: Menanti Era Profitisasi BUMN Mas tanda tanya (dony tw???), Selama huruf besarnya untuk sekedar penegasan saja masih masuk lah dalam netiket beremail. Tapi kalau huruf besarnya sudah mendominasi, apalagi jadi subject email, ya terpaksa hansip asah golok sama siapin pentungan. Salam Ryan Gila, buat tau namanya aja gue kudu liat properties, kasian bener ortunya kasih nama bagus2 dibikin tanda tanya Sent from my BlackBerry® pake perangko Rp 5.000 -Original Message- From: ? donny...@hotmail.com Date: Mon, 08 Feb 2010 14:19:16 To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Subject: [Keuangan] Re: Menanti Era Profitisasi BUMN --- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, Infobank infobanknews.com infobankn...@... wrote: �http://www.infobanknews.com/index.php?mib=mib_news.detailid=1542 Tanggal: 08 Februari 2010 - 16:25 WIB Sumber: infobanknews.com ... Kehadiran Mustafa Abubakar memang tidak banyak menimbulkan pertanyaan negatif. Kalau toh ada, hanya menyangkut jam terbangnya yang tidak banyak menangani korporasi. Gadis Jujur memang enak dijadiin OFFERING (tumbal) kesalahan milih kommisaris/direksi BUMN, makanya dipilih Boneka Cantik Dari India yang lugu, jujur dan gampang diatur ;) Pak Menteri Mustafa Abubakar perlu belajar cepat. Pada awal-awal menjadi menteri, beberapa kali pertanyaan wartawan tidak dijawab dengan tuntas. Bahkan, terkadang membingungkan, misalnya ketika ditanya wartawan mengenai rencana Bank Negara Indonesia (BNI), akan right issue atau secondery offering? Dua hal yang berbeda itu sempat menimbulkan kegusaran bagi pasar modal. Sebab, secara keterbukaan informasi, harusnya hal itu tidak boleh diumumkan, harus menunggu rapat umum pemegang saham (RUPS). Apalagi, keterangan Pak Menteri juga sempat membingungkan. Suatu hari ia menegaskan right issue dan di hari yang lain mengatakan secondery offering. Karena pernyataan Pak Menteri, harga saham BNI keesokannya pun sempat melorot. secondery offering = bunga 7 warna, sama ayam hitam lalu dilarung KELAUT AJEH. NOTE: KARTU KUNING atau KARTU MERAH = EGP yang jelas gw selalu clean tackling sesuai aturan FIFA bukan PSSI wasit bayaran. [Non-text portions of this message have been removed] = Blog resmi AKI, dengan alamat www.ahlikeuangan-indonesia.com - Facebook AKI, untuk mengenal member lain lebih personal, silahkan join http://www.facebook.com/group.php?gid=6247303045 - Arsip Milis AKI online, demi kenyamanan Anda semua http://www.mail-archive.com/ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com = Perhatian : - Untuk kenyamanan bersama, dalam hal me-reply posting, potong/edit ekor posting sebelumnya - Diskusi yg baik adalah bila saling menghormati pendapat yang ada. Anggota yang melanggar tata tertib millis akan dikenakan sanksi tegas - Saran, kritik dan tulisan untuk blog silahkan ahlikeuangan-indonesia-ow...@yahoogroups.comyahoo! Groups Links = Blog resmi AKI, dengan alamat www.ahlikeuangan-indonesia.com - Facebook AKI, untuk mengenal member lain lebih personal, silahkan join http://www.facebook.com/group.php?gid=6247303045 - Arsip Milis AKI online, demi kenyamanan Anda semua http://www.mail-archive.com/ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com = Perhatian : - Untuk kenyamanan bersama, dalam hal me-reply posting, potong/edit ekor posting sebelumnya - Diskusi yg baik adalah bila saling menghormati pendapat yang ada. Anggota yang melanggar tata tertib millis akan dikenakan sanksi tegas - Saran, kritik dan tulisan untuk blog silahkan ahlikeuangan-indonesia-ow...@yahoogroups.comyahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/AhliKeuangan-Indonesia/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/AhliKeuangan-Indonesia/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: ahlikeuangan-indonesia-dig...@yahoogroups.com ahlikeuangan-indonesia-fullfeatu...@yahoogroups.com * To unsubscribe from this group, send an email to: ahlikeuangan-indonesia-unsubscr...@yahoogroups.com * Your use of Yahoo! Groups is subject to:
[Keuangan] Jenis-jenis Golok dan jurus sakti - Re: Menanti Era Profitisasi BUMN
Saya ikut kasih koment: Bicara masalah golok, ada banyak typenya. Ada golok yang sepuhnya terlalu muda, kelemahannya mata golok harus sering diasah karena ketajamannya tidak tahan lama. Ada golok yang sepuhnya terlalu tua, kelemahannya mata golok mudah gompal jika dibacokkan ke benda-benda yang keras. Karena itu, waktu saya tanya sama empu tantular dan empu gandring mereka bilang golok/kerisa harus tepat sepuhnya (tidak terlalu tua dan tidak terlalu muda), serta besi bahannya harus dipilih dari besi pilIhan yang mengandung unsur kelenturan/elastis/luwes/adaptif. Tetapi golok berbeda dengan kampak bermata dua milik wiro sableng. Dimana kampak bisa mengeluarkan beragam kesaktian. Dan wiro sableng tidak hanya mengandalkan kampaknya saja, tetapi juga belajar beragam jurus-jurus tangguh tiada tandingan dari beberapa pendekar sepuh bebuyutan rimba persilatan. :-) Nah, dari situ bisa dilihat dan dinilai, golok seperti apa yang dibutuhkan. Selain golok, juga harus di lengkapi dengan jurus-jurus andalan tiada tandingan. Bicara masalah badan usaha milik negara, sebagai pemain andalan dan penyeimbang ekonomi nasional memang tiada habisnya. Sama seperti BUMD yang terkendala pencapaian laba yang proporsional (efektif efisien) serta manajerial yang cenderung bersifat manja. Selain itu, sistim keuangan dan pembagian laba usaha yang dianggap belum begitu profesional (menurut kabar burung). Ya, sekarang memang canggih, burung saja bisa membuat kabar. Dan kabar juga bisa terbang seperti burung-burung diangkasa. Tapi Itu tidak menjadi soal, sepanjang memang faktual dan valid. Salam Nazar --- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, fitriya...@... wrote: Mas tanda tanya (dony tw???), Selama huruf besarnya untuk sekedar penegasan saja masih masuk lah dalam netiket beremail. Tapi kalau huruf besarnya sudah mendominasi, apalagi jadi subject email, ya terpaksa hansip asah golok sama siapin pentungan. Salam Ryan Gila, buat tau namanya aja gue kudu liat properties, kasian bener ortunya kasih nama bagus2 dibikin tanda tanya Sent from my BlackBerry® pake perangko Rp 5.000 -Original Message- From: ? donny...@... Date: Mon, 08 Feb 2010 14:19:16 To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Subject: [Keuangan] Re: Menanti Era Profitisasi BUMN --- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, Infobank infobanknews.com infobanknews@ wrote: �http://www.infobanknews.com/index.php?mib=mib_news.detailid=1542 Tanggal: 08 Februari 2010 - 16:25 WIB Sumber: infobanknews.com ... Kehadiran Mustafa Abubakar memang tidak banyak menimbulkan pertanyaan negatif. Kalau toh ada, hanya menyangkut jam terbangnya yang tidak banyak menangani korporasi. Gadis Jujur memang enak dijadiin OFFERING (tumbal) kesalahan milih kommisaris/direksi BUMN, makanya dipilih Boneka Cantik Dari India yang lugu, jujur dan gampang diatur ;) Pak Menteri Mustafa Abubakar perlu belajar cepat. Pada awal-awal menjadi menteri, beberapa kali pertanyaan wartawan tidak dijawab dengan tuntas. Bahkan, terkadang membingungkan, misalnya ketika ditanya wartawan mengenai rencana Bank Negara Indonesia (BNI), akan right issue atau secondery offering? Dua hal yang berbeda itu sempat menimbulkan kegusaran bagi pasar modal. Sebab, secara keterbukaan informasi, harusnya hal itu tidak boleh diumumkan, harus menunggu rapat umum pemegang saham (RUPS). Apalagi, keterangan Pak Menteri juga sempat membingungkan. Suatu hari ia menegaskan right issue dan di hari yang lain mengatakan secondery offering. Karena pernyataan Pak Menteri, harga saham BNI keesokannya pun sempat melorot. secondery offering = bunga 7 warna, sama ayam hitam lalu dilarung KELAUT AJEH. NOTE: KARTU KUNING atau KARTU MERAH = EGP yang jelas gw selalu clean tackling sesuai aturan FIFA bukan PSSI wasit bayaran.
[Keuangan] Pelatihan - IAI Pusat
Pelatihan Pelaporan Keuangan sesuai dengan PSAK 1,2,3,4,5,7,8,23,25,52,57,58 Pelatihan ini akan membahas berbagai PSAK yang relevan dengan aktivitas pelaporan keuangan perusahaan. Setelah mengikuti pelatihan ini, diharapkan peserta dapat memahami elemen-elemen penting dalam pelaporan keuangan PSAK 1 : Penyajian Laporan Keuangan (Revisi 2009) PSAK 2 : Laporan Arus Kas (Revisi 2009) PSAK 3 : Laporan Keuangan Interim (Reformat 2007) PSAK 4 : Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri (Revisi 2009) PSAK 5 : Segmen Operasi (Revisi 2000) PSAK 7 : Pengungkapan Pihak-Pihak yang mempunyai hubungan Istimewa (Reformat 2007) PSAK 8 : Peristiwa Setelah Tanggal Neraca (Revisi 2003) PSAK 23 : Pendapatan (Reformat 2007) PSAK 25 : Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan (Revisi 2009) PSAK 52 : PSAK Mata Uang Pelaporan PSAK 57 : Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi (Revisi 2009) PSAK 58 : Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang dihentikan (Revisi 2009) Durasi Waktu Pelatihan : 4 Hari (16-19 Pebruari 2010) SKP : 32 Pembicara : Tim Konvergensi IFRS - IAI Informasi dan Pendaftaran : == Divisi Pendidikan Ikatan Akuntan Indonesia Graha Akuntan Jl. Sindanglaya No. 1 Menteng Jakarta Pusat Telp. (021) 3190-4232 ext. 777/255/123/124. (021) 391-9089. Fax. (021) 724-5078/ 3152139 Website : http://www.iaiglobal.or.id/ www.iaiglobal.or.id / Marketing Direct PPL (021) 715 - 444 - 55 Regards, Lusyana Wahyu N Divisi Pendidikan Sertifikasi - Ikatan Akuntan Indonesia Graha Akuntan, Jl. Sindanglaya no. 1 Menteng Jakarta Pusat Telp. 31904232 eks. 123 Fax. 7245078 cid:image001.jpg@01C8E2A9.D91FCEF0 [Non-text portions of this message have been removed]
[Keuangan] Tamatan SD Lebih Bisa Jadi Wirausaha Dibanding Sarjana
Buat saya, menjadi karyawan atau berwirausaha itu hanyalah masalah pilihan hidup. Tapi kalau melihat data makronya, kok jadi malu nih sama diri sendiri :-( === Rabu, 10/02/2010 11:53 WIB *Tamatan SD Lebih Bisa Jadi Wirausaha Dibanding Sarjana * *Suhendra* - detikFinance ** * Jakarta* - Kementerian Pendidikan Nasional mencatat tren penciptaan lapangan kerja oleh para lulusan sekolah dasar (SD) lebih tinggi dari pada lulusan perguruan tinggi dan SLTA. Padahal lulusan pendidikan tinggi justru diharapkan mampu menciptakan lapangan kerja dan menarik kesempatan kerja bagi orang lain. Hal ini disampaikan oleh Wakil Menteri Pendidikan Nasional Fasli Jalal dalam acara Temu Nasional Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi di Hotel Bidakara, Jakarta, Rabu (10/2/2010). Ternyata anak-anak tamatan SD lebih mampu memberikan pekerjaan bagi orang lain, katanya. Hal ini sungguh ironis, menurutnya semakin tinggi pendidikan seseorang seharusnya bisa mampu menciptakan pekerjaan dan membawa orang lain untuk bekerja. Kemana larinya lulusan perguruan tinggi kita? Kebanyakan menjadi guru dan karyawan, katanya. Ia menyatakan pengangguran di tingkat lulusan SLTA/SMK saat ini mencapai 25 juta orang, untuk tingkat lulusan diploma mencapai 3 juta orang dan lulusan sarjana mencapai 3,8 juta orang. Sedangkan untuk lulusan SD justru lebih fleksibel dengan bisa menciptakan pekerjaan atau paling tidak menganggur dengan bekerja di sektor informal. Tingkat pengangguran di SMK dan SMA cukup besar,walaupun tahun 2009 turun, kecuali yang SMA. Yang menakutkan justru pengangguran di tingkat pendidikan tinggi, ucapnya. Menurutnya penciptaan kewirausahaan menjadi solusi bagi para lulusan pergurun tinggi atau SLTA yang masih mengganggur. Diharapkan dengan demikian rasio kewirausahaan Indonesia yang saat ini masih 0,8% dari jumlah penduduk bisa terus meningkat. Ke depannya yang saat ini 0,8% paling tidak bisa naik menjadi 2%, hingga menjadi 5%, katanya. *(hen/dnl)* Source: http://www.detikfinance.com/read/2010/02/10/115311/1296581/4/tamatan-sd-lebih-bisa-jadi-wirausaha-dibanding-sarjana [Non-text portions of this message have been removed]
[Keuangan] [newbie] nanya ttg bentuk investasi nih
dear all, saya tidak punya background ekonomi dan bisnis jadi saya tanyakan disini saja, karena ahli keuangan indonesia ada disini :D. to the point aja, ada rekan punya usaha peternakan (sebut aja pengelola), dia punya aset: - tanah, 30 juta. - kandang, 20 juta. - saung, 2 juta. - mobil, 36 juta. - peralatan, 3 juta nah kemudian pengelola nyebar proposal untuk mengisi kandangnya dengan ternak, diperolehlah dana dari 8 investor, sehingga total 80 juta untuk membeli ternak, dengan perbadingan bagi hasil 60% pengelola dan 40% investor. pertanyaan saya, - setahu saya skema bagi hasil itu lebih besar kepada investor, bagaimana pendapat rekan semua ttg 60:40 (pengelola:investor) ini? - jikalau seandainya si pengelola dianggap berinvestasi apakah dengan menjumlahkan semua aset tersebut merupakan investasi pengelola? (sehingga dalam hal ini total investasi pengelola 91 juta, sehingga total investasi 91+80 = 171 juta.) - bagaimana sebetulnya skema bagi hasil yang lumrah berjalan dalam bisnis? tks sebelumnya. regards, ratno
Re: [Keuangan] Tamatan SD Lebih Bisa Jadi Wirausaha Dibanding Sarjana
Mengutip ucapan Purdi Chandra di salah satu seminarnya : Kalau kuliah jangan sampai dapat IPK yg gede, tapi bergaullah dengan mereka yang ber IPK gede. Setelah lulus, rekrut mereka menjadi karyawan Anda. Karena kalau Anda ber IPK gede, maka bawaannya ingin menjadi karyawan perusahaan saja. [?] Seorang kawan sempat berpikir untuk membakar seluruh ijasahnya (mulai SD s/d master) dengan harapan dia tidak lagi mengandalkan ijasah tersebut benar-benar full all out dalam berwiraswasta... entahlah apakah ini jadi dilaksanakan olehnya atau tidak [?] Pada 10 Februari 2010 13:11, Ical Moci ical.m...@gmail.com menulis: Buat saya, menjadi karyawan atau berwirausaha itu hanyalah masalah pilihan hidup. Tapi kalau melihat data makronya, kok jadi malu nih sama diri sendiri :-( === Rabu, 10/02/2010 11:53 WIB *Tamatan SD Lebih Bisa Jadi Wirausaha Dibanding Sarjana * *Suhendra* - detikFinance ** * Jakarta* - Kementerian Pendidikan Nasional mencatat tren penciptaan lapangan kerja oleh para lulusan sekolah dasar (SD) lebih tinggi dari pada lulusan perguruan tinggi dan SLTA. Padahal lulusan pendidikan tinggi justru diharapkan mampu menciptakan lapangan kerja dan menarik kesempatan kerja bagi orang lain. Hal ini disampaikan oleh Wakil Menteri Pendidikan Nasional Fasli Jalal dalam acara Temu Nasional Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi di Hotel Bidakara, Jakarta, Rabu (10/2/2010). Ternyata anak-anak tamatan SD lebih mampu memberikan pekerjaan bagi orang lain, katanya. Hal ini sungguh ironis, menurutnya semakin tinggi pendidikan seseorang seharusnya bisa mampu menciptakan pekerjaan dan membawa orang lain untuk bekerja. Kemana larinya lulusan perguruan tinggi kita? Kebanyakan menjadi guru dan karyawan, katanya. Ia menyatakan pengangguran di tingkat lulusan SLTA/SMK saat ini mencapai 25 juta orang, untuk tingkat lulusan diploma mencapai 3 juta orang dan lulusan sarjana mencapai 3,8 juta orang. Sedangkan untuk lulusan SD justru lebih fleksibel dengan bisa menciptakan pekerjaan atau paling tidak menganggur dengan bekerja di sektor informal. Tingkat pengangguran di SMK dan SMA cukup besar,walaupun tahun 2009 turun, kecuali yang SMA. Yang menakutkan justru pengangguran di tingkat pendidikan tinggi, ucapnya. Menurutnya penciptaan kewirausahaan menjadi solusi bagi para lulusan pergurun tinggi atau SLTA yang masih mengganggur. Diharapkan dengan demikian rasio kewirausahaan Indonesia yang saat ini masih 0,8% dari jumlah penduduk bisa terus meningkat. Ke depannya yang saat ini 0,8% paling tidak bisa naik menjadi 2%, hingga menjadi 5%, katanya. *(hen/dnl)* Source: http://www.detikfinance.com/read/2010/02/10/115311/1296581/4/tamatan-sd-lebih-bisa-jadi-wirausaha-dibanding-sarjana [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed]
[Keuangan] Re: Tamatan SD Lebih Bisa Jadi Wirausaha Dibanding Sarjana
wah, itu komentar dari Wamendiknas ya? berarti harus percaya tuh :D --- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, Ical Moci ical.m...@... wrote: Buat saya, menjadi karyawan atau berwirausaha itu hanyalah masalah pilihan hidup. Tapi kalau melihat data makronya, kok jadi malu nih sama diri sendiri :-(
RE: [Keuangan] Tamatan SD Lebih Bisa Jadi Wirausaha Dibanding Sarjana
Sperti kata pepatah.impian bernilai Rp 1,- ..tapi Realisasi/Tindakan bernilai Rp 1 milyar..(bener nggak yah pepatah ini ..paling tidak pesannya sampai hehe) Manusia semakin pintar ..semakin tahu yang namanya Risiko..sedangkan yg nggak sekolah..tidak terlalu banyak tahu mengenai Risiko.. Makanya sangat logis bagi saya .orang yg tidak sekolah ..lebih berani membuka bisnis ..dibandingkan yg sekolah tinggi-tinggi .walaupun risiko bangkrut juga besar ..namun yg berhasil juga tidak sedikit. Regards Firman _ From: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com [mailto:ahlikeuangan-indone...@yahoogroups.com] On Behalf Of Muh. Nurul Falah Sent: Wednesday, February 10, 2010 1:36 PM To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Subject: Re: [Keuangan] Tamatan SD Lebih Bisa Jadi Wirausaha Dibanding Sarjana Mengutip ucapan Purdi Chandra di salah satu seminarnya : Kalau kuliah jangan sampai dapat IPK yg gede, tapi bergaullah dengan mereka yang ber IPK gede. Setelah lulus, rekrut mereka menjadi karyawan Anda. Karena kalau Anda ber IPK gede, maka bawaannya ingin menjadi karyawan perusahaan saja. [?] Seorang kawan sempat berpikir untuk membakar seluruh ijasahnya (mulai SD s/d master) dengan harapan dia tidak lagi mengandalkan ijasah tersebut benar-benar full all out dalam berwiraswasta... entahlah apakah ini jadi dilaksanakan olehnya atau tidak [?] Pada 10 Februari 2010 13:11, Ical Moci ical.m...@gmail. mailto:ical.moci%40gmail.com com menulis: Buat saya, menjadi karyawan atau berwirausaha itu hanyalah masalah pilihan hidup. Tapi kalau melihat data makronya, kok jadi malu nih sama diri sendiri :-( === Rabu, 10/02/2010 11:53 WIB *Tamatan SD Lebih Bisa Jadi Wirausaha Dibanding Sarjana * *Suhendra* - detikFinance ** * Jakarta* - Kementerian Pendidikan Nasional mencatat tren penciptaan lapangan kerja oleh para lulusan sekolah dasar (SD) lebih tinggi dari pada lulusan perguruan tinggi dan SLTA. Padahal lulusan pendidikan tinggi justru diharapkan mampu menciptakan lapangan kerja dan menarik kesempatan kerja bagi orang lain. Hal ini disampaikan oleh Wakil Menteri Pendidikan Nasional Fasli Jalal dalam acara Temu Nasional Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi di Hotel Bidakara, Jakarta, Rabu (10/2/2010). Ternyata anak-anak tamatan SD lebih mampu memberikan pekerjaan bagi orang lain, katanya. Hal ini sungguh ironis, menurutnya semakin tinggi pendidikan seseorang seharusnya bisa mampu menciptakan pekerjaan dan membawa orang lain untuk bekerja. Kemana larinya lulusan perguruan tinggi kita? Kebanyakan menjadi guru dan karyawan, katanya. Ia menyatakan pengangguran di tingkat lulusan SLTA/SMK saat ini mencapai 25 juta orang, untuk tingkat lulusan diploma mencapai 3 juta orang dan lulusan sarjana mencapai 3,8 juta orang. Sedangkan untuk lulusan SD justru lebih fleksibel dengan bisa menciptakan pekerjaan atau paling tidak menganggur dengan bekerja di sektor informal. Tingkat pengangguran di SMK dan SMA cukup besar,walaupun tahun 2009 turun, kecuali yang SMA. Yang menakutkan justru pengangguran di tingkat pendidikan tinggi, ucapnya. Menurutnya penciptaan kewirausahaan menjadi solusi bagi para lulusan pergurun tinggi atau SLTA yang masih mengganggur. Diharapkan dengan demikian rasio kewirausahaan Indonesia yang saat ini masih 0,8% dari jumlah penduduk bisa terus meningkat. Ke depannya yang saat ini 0,8% paling tidak bisa naik menjadi 2%, hingga menjadi 5%, katanya. *(hen/dnl)* Source: http://www.detikfin http://www.detikfinance.com/read/2010/02/10/115311/1296581/4/tamatan-sd-leb ih-bisa-jadi-wirausaha-dibanding-sarjana ance.com/read/2010/02/10/115311/1296581/4/tamatan-sd-lebih-bisa-jadi-wirausa ha-dibanding-sarjana [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed]
[Keuangan] Yunani
Yunani punya masalah hutang. Apakah Yunani akan di bangkrutkan, dikeluarkan dari Persemakmuran Euro, ataukah dipandang sebagai resiko SISTEMIK dan harus di BAILOUT? Yunani... negara kecil, bangkrutin aja... jual semua orangnya jadi budak-budak, aset seluruh rakyat di sita buat bayar utang.. Merugikan uang negara dan keuangan negara persemakmuran euro... he he he... Cepat, bikin pansus... __ Yahoo!7: Catch-up on your favourite Channel 7 TV shows easily, legally, and for free at PLUS7. www.tv.yahoo.com.au/plus7 [Non-text portions of this message have been removed]
RE: [Keuangan] [newbie] nanya ttg bentuk investasi nih
Setahu saya, bagi hasil sesuai dengan perbandingan modal disetor, dalam kasus anda 91:80. Tetapi, bagi hasil dihitung setelah dikurangkan dengan semua biaya, termasuk gaji dan bonus manajerial. Karena si pemilik 91 itu juga berposisi sebagai manajer, maka seharusnya bukan 91:80, melainkan lebih besar lagi untuk pengelola. Jadi, berapa besar pembagian yang wajar? Tidak ada aturan reminya, yang penting disepakati terlebih dahulu. Yang harus diingat, kalau anda berposisi sebagai pengelola, biaya manajer harus anda hitung sebagai penambah bagian anda. Salam Habibie Nugroho Wicaksono