[Keuangan] Re: Soal Inflasi kenaikan BBM - Analisanya??

2008-07-08 Terurut Topik zunaidi harry
Maaf ikutan ngebacot...
Kalo kita liat, hampir semua org yg membahas kenaikan BBM ini terfokus pada 
masalah administrasinya misalnya perbaikan kontrak, peningkatan produksi, UU 
migas, aturan distribusi, mafia dalam dan luar negri dan lainya.
 
Kita lupa pada persoalan teknis dan teknologinya perminyakan sehingga kalaupun 
ada sumur baru yg akan digarap tetap aja kita perlu tenaga/teknologi asing utk 
mengambil minyak itu. (timbul tawar-menawar yg akhirnya merugikan Indonesia)
 
Buat apa banyak Jagoan2 Olimpiade Fisika,Matematika, Kimia dll kalo gak bisa 
buat ALAT-ALAT KERJA seperti peralatan kerrja canggih yg dimiliki asing 
tersebut..?
Kita gak bisa bikin alat detector minyak yg canggih pake laser ato 
gelombang apalagi bikin pemotong baja dari laser atau dari air/cairan .
 
Hampir semua kategori Teknologi Mesin di negara kita tidak pernah mengalami 
kemajuan dan tidak pernah didukung oleh DPR, bahkan kita pun lupa mendukung nya.
kita lebih senang beli yg impor.
 
Sudah saatnya kita juga harus reformasi masalah teknologi.
Supaya kita bisa buat peralatan kerja yg canggih untuk menghasilkan KARYA yg 
canggih juga.
Kita bisa bikin robot tapi bikin komponen robot itu sendiri kita kesulitan, apa 
harus impor terus..??
Kita bisa bikin kapal tapi bikin pabrik tambang besi utk kapal itu ga bisa.
Ayo kita fokus pada penciptaan, kreativitas dan aksi nyata dalam karya mandiri 
utk negri.
 
.....???
 
 


  

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Keuangan] Re: Soal Inflasi kenaikan BBM - Analisanya??

2008-06-27 Terurut Topik Bali da Dave
Betul juga ya...
Saya juga kan cari-cari ide...  Masalahnya bicara teori, atau sebab akibat, 
subsidi BBM ini barangkali tidak pernah di teliti detail (barangkali??...). 
Masalah subsidi ini kan juga cuma ada di negara baru berkembang. Alasannya ya 
justru karena penduduknya pada miskin semua (maka perlu subsidi).

Kalau sampai pemberi subsidinya nyerah, gimana caranya nyerah yang 
meminimalkan kerusakan, dan pulih dan kalau bisa malah jadi lebih kuat?

Apakah dengan menaikkan suku bunga, atau meningkatkan belanja negara, atau 
meningkatkan pajak, naekin harga bbm (mana yang lebih penting, tenggang waktu 
antar kenaikan, ataukan besarnya kenaikan, dll).




--- On Thu, 6/26/08, dina kartika [EMAIL PROTECTED] wrote:
From: dina kartika [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: [Keuangan] Re: Soal Inflasi kenaikan BBM - Analisanya??
To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
Date: Thursday, June 26, 2008, 5:18 PM











boleh ikutan

kalo menurut gw sih..mang pada dasarnya kudu naek..krn kita kan kiblatnya ama 
dunia..so mau gak mau apapun yg terjadi ma dunia pasti kita kena imbasnya..

cuma yg berat kan ..emang d rakyat ,krn mereka sebelumnya memang sudah 
susah..sehingga begitu mereka denger ada kata naek langsung shockjadi 
percuma mo pake cara yg tiap tahun naek 1% ato yg langsung naek dengan 
percentase yg tinggi...and itu mang tugasnya pemerintah untuk ningkatin taraf 
hidup rakyatnya... .menengah ke bawah yaa



--- On Thu, 6/26/08, jeff_andra [EMAIL PROTECTED] co.id wrote:

From: jeff_andra [EMAIL PROTECTED] co.id

Subject: [Keuangan] Re: Soal Inflasi kenaikan BBM - Analisanya??

To: AhliKeuangan- Indonesia@ yahoogroups. com

Date: Thursday, June 26, 2008, 3:41 AM



Poling nih bung? hehehe... Ikutan ya...



Kalo nanya'nya ke mahasiswa Unas, UKI, Mustopo, dll (oknum lah ya) ya,



tentu jawabannya BBM ngga boleh naik, mungkin bagi mereka, kalo perlu



bensin dikembalikan ke harga Rp. 750 seperti di rezim idola mereka



dulu. Mereka kan cerdas2 dan sangat ingin memperjuangkan nasib RAKYAT.



tapi kok kalo saya (orang bego) lebih setuju harga BBM di approach



dengan harga pasar (walau ngga kudu = harga pasar lho), dan caranya



dengan bertahap supaya pasar tidak shock dan dapat mengikuti dengan



lebih smooth, dan dampaknya tidak langsung membunuh (mencekik) sektor



riil. 



Pokoknya BBM memang kudu naik lah, karena:



1. Menghindari disvaritas harga dengan negara2 tetangga, untuk



menghindari penyelundupan.



2. Menumbuhkan daya saing energi2 alternatif (biji jarak, dsb.). Ngga



fair aja kalo Cost/liter Biofuel harus bersaing dengan BBM bersubsidi.



3. Ya, biar orang sadar lah, kalo BBM itu MAHAL, sehingga mulai



melirik gaya hidup hemat.



4. Terakhir, BBM memang perlu naik, agar mahasiswa pintar dan partai2



(terutama oposisi) punya komoditas untuk cari muka.



Salam



 Mana yang lebih baik bagi ekonomi rakyat, peningkatan harga BBM



yang terencana sampai harga pasar sedikit demi sedikit, ataukah



peningkatan harga BBM yang mendadak setelah ada tekanan yang



membahayakan anggaran negara?



 



 Mana yang tidak terlalu membahayakan produktifitas dan inflasi? BBM



naik 1% perbulan selama 12 bulan, ataukah harga sama terus selama



setahun, tapi akhir tahun langsung naik 12% misalnya?





 

















[Non-text portions of this message have been removed]




  




 

















  

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Keuangan] Re: Soal Inflasi kenaikan BBM - Analisanya??

2008-06-26 Terurut Topik Bali da Dave
Poling boleh, diskusi boleh., ber-teori boleh juga...  pengamatan lapangan 
boleh juga (dari negara lain misalnya atau research lembaga lain???). Atau dari 
psikologi masyarakat... Banyak kan, barang-barang yang belum tentu terpengaruh 
langsung oleh BBM naek duluan. Padahal supliernya juga belum naekin harga, eh 
nyampe ritel harga udah melambung dulu (macam pengumuman gaji pegawai negeri 
yang naek...  belum terima tambahan gaji, harga barang udah naek duluan)

Soalnya kok saya ngenes gitu, tiap kali BBM naek selalu bawaannya ke-arah-arah 
rusuh. Mudah-mudahan tidak sekarang ini...

 

--- On Thu, 6/26/08, jeff_andra [EMAIL PROTECTED] wrote:
From: jeff_andra [EMAIL PROTECTED]
Subject: [Keuangan] Re: Soal Inflasi kenaikan BBM - Analisanya??
To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
Date: Thursday, June 26, 2008, 4:41 PM











Poling nih bung? hehehe... Ikutan ya...



Kalo nanya'nya ke mahasiswa Unas, UKI, Mustopo, dll (oknum lah ya) ya,

tentu jawabannya BBM ngga boleh naik, mungkin bagi mereka, kalo perlu

bensin dikembalikan ke harga Rp. 750 seperti di rezim idola mereka

dulu. Mereka kan cerdas2 dan sangat ingin memperjuangkan nasib RAKYAT.



tapi kok kalo saya (orang bego) lebih setuju harga BBM di approach

dengan harga pasar (walau ngga kudu = harga pasar lho), dan caranya

dengan bertahap supaya pasar tidak shock dan dapat mengikuti dengan

lebih smooth, dan dampaknya tidak langsung membunuh (mencekik) sektor

riil. 



Pokoknya BBM memang kudu naik lah, karena:

1. Menghindari disvaritas harga dengan negara2 tetangga, untuk

menghindari penyelundupan.

2. Menumbuhkan daya saing energi2 alternatif (biji jarak, dsb.). Ngga

fair aja kalo Cost/liter Biofuel harus bersaing dengan BBM bersubsidi.

3. Ya, biar orang sadar lah, kalo BBM itu MAHAL, sehingga mulai

melirik gaya hidup hemat.

4. Terakhir, BBM memang perlu naik, agar mahasiswa pintar dan partai2

(terutama oposisi) punya komoditas untuk cari muka.



Salam



 Mana yang lebih baik bagi ekonomi rakyat, peningkatan harga BBM

yang terencana sampai harga pasar sedikit demi sedikit, ataukah

peningkatan harga BBM yang mendadak setelah ada tekanan yang

membahayakan anggaran negara?

 

 Mana yang tidak terlalu membahayakan produktifitas dan inflasi? BBM

naik 1% perbulan selama 12 bulan, ataukah harga sama terus selama

setahun, tapi akhir tahun langsung naik 12% misalnya?




  




 

















  

[Non-text portions of this message have been removed]