[Keuangan] Re: Soal Inflasi kenaikan BBM - Analisanya??
Maaf ikutan ngebacot... Kalo kita liat, hampir semua org yg membahas kenaikan BBM ini terfokus pada masalah administrasinya misalnya perbaikan kontrak, peningkatan produksi, UU migas, aturan distribusi, mafia dalam dan luar negri dan lainya. Kita lupa pada persoalan teknis dan teknologinya perminyakan sehingga kalaupun ada sumur baru yg akan digarap tetap aja kita perlu tenaga/teknologi asing utk mengambil minyak itu. (timbul tawar-menawar yg akhirnya merugikan Indonesia) Buat apa banyak Jagoan2 Olimpiade Fisika,Matematika, Kimia dll kalo gak bisa buat ALAT-ALAT KERJA seperti peralatan kerrja canggih yg dimiliki asing tersebut..? Kita gak bisa bikin alat detector minyak yg canggih pake laser ato gelombang apalagi bikin pemotong baja dari laser atau dari air/cairan . Hampir semua kategori Teknologi Mesin di negara kita tidak pernah mengalami kemajuan dan tidak pernah didukung oleh DPR, bahkan kita pun lupa mendukung nya. kita lebih senang beli yg impor. Sudah saatnya kita juga harus reformasi masalah teknologi. Supaya kita bisa buat peralatan kerja yg canggih untuk menghasilkan KARYA yg canggih juga. Kita bisa bikin robot tapi bikin komponen robot itu sendiri kita kesulitan, apa harus impor terus..?? Kita bisa bikin kapal tapi bikin pabrik tambang besi utk kapal itu ga bisa. Ayo kita fokus pada penciptaan, kreativitas dan aksi nyata dalam karya mandiri utk negri. .....??? [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Keuangan] Re: Soal Inflasi kenaikan BBM - Analisanya??
Betul juga ya... Saya juga kan cari-cari ide... Masalahnya bicara teori, atau sebab akibat, subsidi BBM ini barangkali tidak pernah di teliti detail (barangkali??...). Masalah subsidi ini kan juga cuma ada di negara baru berkembang. Alasannya ya justru karena penduduknya pada miskin semua (maka perlu subsidi). Kalau sampai pemberi subsidinya nyerah, gimana caranya nyerah yang meminimalkan kerusakan, dan pulih dan kalau bisa malah jadi lebih kuat? Apakah dengan menaikkan suku bunga, atau meningkatkan belanja negara, atau meningkatkan pajak, naekin harga bbm (mana yang lebih penting, tenggang waktu antar kenaikan, ataukan besarnya kenaikan, dll). --- On Thu, 6/26/08, dina kartika [EMAIL PROTECTED] wrote: From: dina kartika [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [Keuangan] Re: Soal Inflasi kenaikan BBM - Analisanya?? To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Date: Thursday, June 26, 2008, 5:18 PM boleh ikutan kalo menurut gw sih..mang pada dasarnya kudu naek..krn kita kan kiblatnya ama dunia..so mau gak mau apapun yg terjadi ma dunia pasti kita kena imbasnya.. cuma yg berat kan ..emang d rakyat ,krn mereka sebelumnya memang sudah susah..sehingga begitu mereka denger ada kata naek langsung shockjadi percuma mo pake cara yg tiap tahun naek 1% ato yg langsung naek dengan percentase yg tinggi...and itu mang tugasnya pemerintah untuk ningkatin taraf hidup rakyatnya... .menengah ke bawah yaa --- On Thu, 6/26/08, jeff_andra [EMAIL PROTECTED] co.id wrote: From: jeff_andra [EMAIL PROTECTED] co.id Subject: [Keuangan] Re: Soal Inflasi kenaikan BBM - Analisanya?? To: AhliKeuangan- Indonesia@ yahoogroups. com Date: Thursday, June 26, 2008, 3:41 AM Poling nih bung? hehehe... Ikutan ya... Kalo nanya'nya ke mahasiswa Unas, UKI, Mustopo, dll (oknum lah ya) ya, tentu jawabannya BBM ngga boleh naik, mungkin bagi mereka, kalo perlu bensin dikembalikan ke harga Rp. 750 seperti di rezim idola mereka dulu. Mereka kan cerdas2 dan sangat ingin memperjuangkan nasib RAKYAT. tapi kok kalo saya (orang bego) lebih setuju harga BBM di approach dengan harga pasar (walau ngga kudu = harga pasar lho), dan caranya dengan bertahap supaya pasar tidak shock dan dapat mengikuti dengan lebih smooth, dan dampaknya tidak langsung membunuh (mencekik) sektor riil. Pokoknya BBM memang kudu naik lah, karena: 1. Menghindari disvaritas harga dengan negara2 tetangga, untuk menghindari penyelundupan. 2. Menumbuhkan daya saing energi2 alternatif (biji jarak, dsb.). Ngga fair aja kalo Cost/liter Biofuel harus bersaing dengan BBM bersubsidi. 3. Ya, biar orang sadar lah, kalo BBM itu MAHAL, sehingga mulai melirik gaya hidup hemat. 4. Terakhir, BBM memang perlu naik, agar mahasiswa pintar dan partai2 (terutama oposisi) punya komoditas untuk cari muka. Salam Mana yang lebih baik bagi ekonomi rakyat, peningkatan harga BBM yang terencana sampai harga pasar sedikit demi sedikit, ataukah peningkatan harga BBM yang mendadak setelah ada tekanan yang membahayakan anggaran negara? Mana yang tidak terlalu membahayakan produktifitas dan inflasi? BBM naik 1% perbulan selama 12 bulan, ataukah harga sama terus selama setahun, tapi akhir tahun langsung naik 12% misalnya? [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Keuangan] Re: Soal Inflasi kenaikan BBM - Analisanya??
Poling boleh, diskusi boleh., ber-teori boleh juga... pengamatan lapangan boleh juga (dari negara lain misalnya atau research lembaga lain???). Atau dari psikologi masyarakat... Banyak kan, barang-barang yang belum tentu terpengaruh langsung oleh BBM naek duluan. Padahal supliernya juga belum naekin harga, eh nyampe ritel harga udah melambung dulu (macam pengumuman gaji pegawai negeri yang naek... belum terima tambahan gaji, harga barang udah naek duluan) Soalnya kok saya ngenes gitu, tiap kali BBM naek selalu bawaannya ke-arah-arah rusuh. Mudah-mudahan tidak sekarang ini... --- On Thu, 6/26/08, jeff_andra [EMAIL PROTECTED] wrote: From: jeff_andra [EMAIL PROTECTED] Subject: [Keuangan] Re: Soal Inflasi kenaikan BBM - Analisanya?? To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Date: Thursday, June 26, 2008, 4:41 PM Poling nih bung? hehehe... Ikutan ya... Kalo nanya'nya ke mahasiswa Unas, UKI, Mustopo, dll (oknum lah ya) ya, tentu jawabannya BBM ngga boleh naik, mungkin bagi mereka, kalo perlu bensin dikembalikan ke harga Rp. 750 seperti di rezim idola mereka dulu. Mereka kan cerdas2 dan sangat ingin memperjuangkan nasib RAKYAT. tapi kok kalo saya (orang bego) lebih setuju harga BBM di approach dengan harga pasar (walau ngga kudu = harga pasar lho), dan caranya dengan bertahap supaya pasar tidak shock dan dapat mengikuti dengan lebih smooth, dan dampaknya tidak langsung membunuh (mencekik) sektor riil. Pokoknya BBM memang kudu naik lah, karena: 1. Menghindari disvaritas harga dengan negara2 tetangga, untuk menghindari penyelundupan. 2. Menumbuhkan daya saing energi2 alternatif (biji jarak, dsb.). Ngga fair aja kalo Cost/liter Biofuel harus bersaing dengan BBM bersubsidi. 3. Ya, biar orang sadar lah, kalo BBM itu MAHAL, sehingga mulai melirik gaya hidup hemat. 4. Terakhir, BBM memang perlu naik, agar mahasiswa pintar dan partai2 (terutama oposisi) punya komoditas untuk cari muka. Salam Mana yang lebih baik bagi ekonomi rakyat, peningkatan harga BBM yang terencana sampai harga pasar sedikit demi sedikit, ataukah peningkatan harga BBM yang mendadak setelah ada tekanan yang membahayakan anggaran negara? Mana yang tidak terlalu membahayakan produktifitas dan inflasi? BBM naik 1% perbulan selama 12 bulan, ataukah harga sama terus selama setahun, tapi akhir tahun langsung naik 12% misalnya? [Non-text portions of this message have been removed]