Re: [Keuangan] Mau tanya tentang - Credit-linked note

2008-11-02 Terurut Topik Jemitra Tjahjono
Wa'alaykumussalam

ini illustrasi simple saja. yang saya tahu credit link note sebenarnya surat 
hutang jangka waktu menengah yang memiliki underlying transaction surat hutang 
lainnya dengan jangka  yang lebih panjang. Contoh A : membeli suatu surat utang 
(sebut saja obligasi 1) . kemudian A menerbitkan lagi surat utang lain (sebut 
saja surat utang 2 ) dan menjualnya kepada B. sehingga A bisa mendapatkan 
likuiditasnya lagi. Surat utang 2 itu disebut CREDIT LINK NOTED, = surat utang 
yang memiliki underlying terhadap obligasi 1. Resikonya kalau ternyata obligasi 
1 = default (gagal bayar) pada tanggal jatuh tempo. maka A tidak bisa menerima 
uangnya lagi, dan berarti A tidak mampu membayar kepada B pada saat surat utang 
2  jatuh temponya.   
 Jemitra 





From: Mohamad zulkifli [EMAIL PROTECTED]
To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
Sent: Saturday, November 1, 2008 11:02:17 AM
Subject: [Keuangan] Mau tanya tentang - Credit-linked note


Assalamualaikum,
 
Apa kabar semua? Saya banyak baca news tentang investor yang dirugikan oleh 
collapse nya Lehman Brothers. Salah satu investment yang merugikan investor 
dalam bentuk  Credit-linked note yang di advertise sebagain low risk product di 
Singapore. Ada yang bisa menjelaskan apa sich Credit-linked note ? apakah 
Credit linked notes ini berupa surat utang perusahaan ? (sebelumnya maaf jika 
pengertian tentang ilmu finance saya rendah) Saya ingin tahu apa hak investor 
yang telah di rugikan dengan misleading information ( advertise as low risk)  
yang di berikan oleh Bank seperti DBS singapore.
 
Please find below beberapa link tentang news ini yang saya dapat online:   
 
http://ap.google. com/article/ ALeqM5hrCeccZzYU S_Mq5DMtXX8Kohu3 tAD9440I001
 
 http://www.bloomber g.com/apps/ news?pid= email_en refer=asia 
sid=artJLduDTp. w  
 
Sebelumnya saya mau mengucapkan terima kasih.
 
Wassalam
 
 
Mohamad Zulkifli 
 

[Non-text portions of this message have been removed]

 


  

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Keuangan] Mau tanya tentang - Credit-linked note

2008-11-02 Terurut Topik Mohamad zulkifli
Terimakasih atas penjelasan and contoh nya, sekarang saya baru mengerti 
situation nya. Saya ingin bertanya, article itu melaporkan bahwa mom  dad 
investor menerima advise bahwa ini merupakan low risk investment. Tapi kalau 
pengertian saya product ini bukan low risk, apakah menurut rekan - 
rekan product ini low risk ? apakah rekan rekan setuju dengan pernyataan 
investor bahwa bank bank telah mislead customers ? Thank you very much.
 
Wassalam   

Mohamad Zulkifli :-)

--- On Sun, 11/2/08, Jemitra Tjahjono [EMAIL PROTECTED] wrote:

From: Jemitra Tjahjono [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: [Keuangan] Mau tanya tentang - Credit-linked note
To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
Date: Sunday, November 2, 2008, 1:24 AM






Wa'alaykumussalam

ini illustrasi simple saja. yang saya tahu credit link note sebenarnya surat 
hutang jangka waktu menengah yang memiliki underlying transaction surat hutang 
lainnya dengan jangka  yang lebih panjang. Contoh A : membeli suatu surat utang 
(sebut saja obligasi  1) . kemudian A menerbitkan lagi surat utang lain (sebut 
saja surat utang 2 ) dan menjualnya kepada B. sehingga A bisa mendapatkan 
likuiditasnya lagi. Surat utang 2 itu disebut CREDIT LINK NOTED, = surat utang 
yang memiliki underlying terhadap obligasi 1. Resikonya kalau ternyata obligasi 
1 = default (gagal bayar) pada tanggal jatuh tempo. maka A tidak bisa menerima 
uangnya lagi, dan berarti A tidak mampu membayar kepada B pada saat surat utang 
2  jatuh temponya.   
 Jemitra 

 _ _ __
From: Mohamad zulkifli bali_by_2008@ yahoo.com
To: AhliKeuangan- Indonesia@ yahoogroups. com
Sent: Saturday, November 1, 2008 11:02:17 AM
Subject: [Keuangan] Mau tanya tentang - Credit-linked note

Assalamualaikum,
 
Apa kabar semua? Saya banyak baca news tentang investor yang dirugikan oleh 
collapse nya Lehman Brothers. Salah satu investment yang merugikan investor 
dalam bentuk  Credit-linked note yang di advertise sebagain low risk product di 
Singapore. Ada yang bisa menjelaskan apa sich Credit-linked note ? apakah 
Credit linked notes ini berupa surat utang perusahaan ? (sebelumnya maaf jika 
pengertian tentang ilmu finance saya rendah) Saya ingin tahu apa hak investor 
yang telah di rugikan dengan misleading information ( advertise as low risk)  
yang di berikan oleh Bank seperti DBS singapore.
 
Please find below beberapa link tentang news ini yang saya dapat online:   
 
http://ap.google. com/article/ ALeqM5hrCeccZzYU S_Mq5DMtXX8Kohu3 tAD9440I001
 
 http://www.bloomber g.com/apps/ news?pid= email_en refer=asia 
sid=artJLduDTp. w  
 
Sebelumnya saya mau mengucapkan terima kasih.
 
Wassalam
 
 
Mohamad Zulkifli 
 

[Non-text portions of this message have been removed]

[Non-text portions of this message have been removed]

 














  

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Keuangan] mau tanya, penyebab crash thn 1929?

2008-10-05 Terurut Topik johan teddy
Setelah periode 5 tahun yang mengagumkan dimana indeks Dow Jones
Industrial Average (DJIA) mencapai puncaknya di angka 381.17 pada
tanggal 3 September 1929, pasar kemudian menukik turun dengan cepat
selama sebulan hingga turun sebesar 17%. Lalu kemudian pasar pulih
kembali minggu berikutnya meskipun tidak mencapai 50% dari penurunan
yang terjadi pada minggu sebelumnya. Sayang, pulihnya pasar hanya
berlangsung sekejap saja, dan setelah itu kembali menukik turun dengan
tajamnya pada hari Kamis tanggal 24 Oktober 1929 (sehingga disebut
Black Thursday atau Kamis Hitam). Kurang lebih tiga belas juta
saham ditransaksikan pada hari itu, dan menjadi rekor transaksi di AS.

Pada hari Jum'at tanggal 25 Oktober jam 13.00, beberapa pimpinan bank
terkemuka di Wall Street mengadakan pertemuan guna mencari jalan
keluar untuk mengatasi kepanikan pada lantai perdagangan di bursa
NYSE. Hadir dalam pertemuan tersebut Thomas W. Lamont, wakil pimpinan
Morgan Bank; Albert Wiggin, pimpinan Chase Manhattan Bank; dan Charles
E. Mitchell, presiden dari Citibank. Mereka kemudian menunjuk Richard
Whitney, wakil presiden dari bursa untuk mewakili mereka. Dengan
adanya dukungan penuh dari perbankan terkemuka di Wall Street, Whitney
menempatkan penawaran (bid) atas saham U.S. Steel dalam jumlah lot
yang besar sekali pada harga diatas harga pasar. Sewaktu para pialang
terpesona oleh tindakan Whitney ini, ia pun kembali melakukan
penawaran yang serupa pada saham-saham unggulan ( saham bluechip) .
Taktik ini serupa dengan taktik yang digunakan guna mengakhiri
kepanikan pada 1907, dan berhasil meredam penurunan harga lebih dalam
lagi pada hari itu. Namun itu semua ternyata hanya berlangsung
sementara saja.

Sepanjang akhir pekan, kejadian tersebut didramatisasi oleh surat
kabar keseluruh Amerika. Pada hari Senin tanggal 28 Oktober kian
banyak investor yang memutuskan untuk keluar dari bursa dengan menjual
kepemilikan sahamnya dan kejatuhan harga makin menjadi-jadi hingga
mencapai penurunan sebesar 13% pada indeks Dow pada hari itu. Keesokan
harinya pada tanggal 29 Oktober 1929 terjadilah apa yang dinamakan
Black Tuesday (Selasa Hitam) dimana terjadi transaksi 16,4 juta
saham, suatu angka yang memecahkan rekor yang dibuat 5 hari sebelumnya
dan ini tidak pernah terjadi lagi hingga tahun 1969.

Richard Salsman menulis bahwa pada tanggal 29 Oktober tersebut beredar
suatu desas-desus bahwa presiden Herbert Hoover tidak akan melakukan
veto atas Smoot-Hawley Tariff dan ini membuat harga saham makin jatuh
lebih dalam lagi [4] William C. Durant bersama-sama anggota keluarga
Rockefeller dan raksasa industri finansial lainnya melakukan pembelian
sejumlah besar saham guna menunjukkan kepada publik kepercayaan mereka
atas pasar , namun upaya mereka gagal menghentikan jatuhnya harga
pasar. DJIA mengalami penurunan sebesar 12% lagi pada hari itu. Alat
pencatat transaksi tidak berhenti bekerja hingga pukul 19.45 hari itu.
Pasar mengalami kerugian sebesar 14 milyar USD pada hari itu, sehingga
total kerugian pada minggu itu telah mencapai nilai 30 milyar USD, 10
kali lipat dari anggaran belanja tahunan pemerintah federal Amerika
Serikat, dan lebih besar dari seluruh biaya yang dikeluarkan oleh
Amerika guna membiayai Perang Dunia II .[5]

Angka terendah sementara dicapai pada tanggal 21 November, dengan
angka penutupan Dow pada angka 198.6. Pasar mengalami pemulihan
sementara untuk beberapa bulan pada angka tersebut dengan dicapainya
kenaikan pada Dow hingga mencapai puncaknya pada angka 294.0 di bulan
April 1930. Pasar mulai bangkit kembali pada bulan April 1931 namun
tidak sampai akhir tahun 1932 dimana indeks Dow ditutup pada angka
41.22 pada tanggal 8 Juli, yang merupakan penurunan sebesar 89%
dihitung dari puncak indeks sebelumnya. Ini adalah nilai pasar yang
terendah sejak abad ke 19..[6]

Dalam penelitiannya, Salsman menyatakan bahwa hingga bulan April
1942, harga saham Amerika baru mencapai 75% dibawah puncak harga pada
tahun 1929 dan tidak pernah mencapai kembali pada tingkat harga
tersebut hingga bulan November 1954—atau seperempat abad
setelahnya.[4]
Kehancuran tersebut terjadi setelah ledakan spekulatif yang terjadi
pada periode tahun 1920an dimana jutaan warga Amerika melakukan
investasi besar-besaran pada bursa saham, hingga menggunakan dana
pinjaman guna membeli saham. Pada bulan Agustus 1929, para pialang
secara teratur memberikan pinjaman bagi investor kecil melebihi dari
2/3 nilai saham yang dibeli investor kecil tersebut. Sebanyak 8,5
milyar USD disalurkan sebagai pinjaman, lebih besar dari jumlah uang
yang beredar di Amerika saat itu. [7] Meningkatnya harga saham
merangsang orang untuk melakukan investasi , mereka berharap harga
saham akan meningkat lebih tingi lagi. Spekulasi inilah yang menjadi
pemicu dari kenaikan harga saham pada saat itu dan menciptakan
gelembung ekonomi (economic bubble). Rata-rata nilai P/E (price to
earnings ratio) dari saham komposit SP adalah 32.6 pada bulan
September 1929 [8], yang jelas-jelas diatas dari angka 

Re: [Keuangan] mau tanya...

2008-10-04 Terurut Topik Ari Condro

1. Ini bukannya riset event study biasa.  Tinggal nyari abnormal return pbv nya 
ajah.  Contoh banyak di perpus unair, ubaya, bei, unibraw.

2. Emang masih bisa yah ngajuin judul yg ginian di unair. Denger dari anak 
semester lima, katanya skripsi yg pasar modal pada ditolakin tuh   :))




Sent from my BlackBerry� wireless device from XL GPRS network

-Original Message-
From: Praja jeje [EMAIL PROTECTED]

Date: Wed, 1 Oct 2008 09:51:43 
To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
Subject: [Keuangan] mau tanya...


Selamat malam...
Saya baru pertama kali bertanya dalam forum ini..
Nama saya I Gede Praja W..
saya sedang mengambil kuliah jurusan finance di universitas airlangga 
surabaya..sedang mengerjakan skripsi.
judul skripsi saya Reaksi Pasar Terhadap Pengumuman Troubled Debt 
Restructuring Berdasarkan pada Price to Book Value dan kondisi Financial 
Distress..
yang ingin saya tanyakan..
1. Apakah pernah ada yang meneliti mengenai troubled debt restructuring di 
indonesia..?
2. Apakah perusahaan yang telah mengumukan troubled debt restrucuting selalu 
dalam financial distress?
3. kondisi financial distress selalu dikaitkan dengan ekuitas negatif pada 
laporan keuangan..apakah ada lagi tanda-tanda financial distress selalin 
ekuitas yang negatif..
4.sebenarnya saya agak bingung tentang skripsi saya ini..apakah bepak/ibu dapat 
membantu saya dalam menguji rekasi pasarnya yangseperti apa...karena saya sama 
sekali buta mengenai reaksi pasar...
terimakasih atas perhatiannyaa..



  

[Non-text portions of this message have been removed]




[Non-text portions of this message have been removed]