[budaya_tionghua] Fw: Penyanyi Istana, Suara Hati Penyanyi Kebanggaan Bung Karno”
- 原始郵件- 寄件者: Harsutejo Sutedjo 收件者: 傳送日期: 2010年9月1日 21:07 Membaca buku Nani Nurani Affandi “Penyanyi Istana, Suara Hati Penyanyi Kebanggaan Bung Karno” Galangpress, Yogyakarta, 2010, 400 halaman Bagian Dari Tragedi 1965 (Catatan Harsutejo) Selama ini ada sejumlah buku memoir yang ditulis oleh korban tragedi 1965 maupun kumpulan kesaksian mereka, di antaranya oleh kaum perempuan. Mereka umumnya berasal dari organisasi kiri atau yang dianggap kiri. Sering buku-buku itu menceritakan kepedihan luar biasa yang menimpa mereka yang sama sekali tidak berdosa berupa perendahan harkat manusia dan harkat perempuan, penyiksaan yang mengarah pada pelecehan seksual, perkosaan beramai-ramai maupun dalam jangka panjang, dan bahkan pembunuhan. Kisah-kisah itu sering mengerikan dan mendirikan bulu kuduk. Secara munafik sang rezim menyebutnya atas nama Pancasila. Buku ini tidak menceritakan hal-hal dahsyat semacam itu, tetapi cukup menarik di antaranya karena ditulis oleh seorang penyintas tragedi 1965 yang tidak berasal dari golongan kiri (menurutnya ia disebut sebagai borjuis oleh beberapa ibu Gerwani), bahkan ia tidak berorganisasi apa pun yang berbau politik, dengan begitu ia menulisnya dengan kacamata berbeda, kental dengan aspek kemanusiaan dan gambaran tindak kesewenangan rezim yang berkuasa. Buku dibuka dengan sejumlah pengantar yang cukup banyak sampai makan 44 halaman dari sejumlah tokoh LBH yang pernah membelanya dalam perkara KTP seumur hidup, sampai dari beberapa orang dekat penulis. Selanjutnya tentang dirinya yang dididik dalam lingkungan Islam taat yang modern sampai ia menjadi penyanyi dan penari di Istana Cipanas pada 1962-1965, ketika itu ia bermukim di Cianjur. Dari situ ia kenal banyak tokoh terkemuka. Pada Juni 1965 ia pindah dan bekerja di Jakarta. Kegiatannya dalam kesenian masih berlanjut, bahkan ia pun kenal dengan Istana Cendana-nya Suharto sampai 1968 sebelum ia ditangkap. Sebelum pindah ke Jakarta ia sempat diundang dalam ulang tahun PKI 1965 di Cianjur untuk menyanyi dan menari, sesuatu yang dilakukannya kepada siapa saja yang mengundangnya. Di zaman edan Orba hal ini sudah dapat dijadikan cukup buklti sebagai keterlibatannya bukan saja dengan PKI tapi juga dengan G30S. Tuduhan yang disandangnya pun cukup berat “sebagai kader PKI yang diselundupkan,” ketika itu ia berumur 27 tahun. Ia ditahan sebagai tapol, dari satu tempat tahanan ke tempat tahanan yang lain, sampai mendarat di penjara Bukitduri, Jakarta. Sebagai seorang muda yang dididik keras menghargai moral kejujuran, ia pun menjadi jujur dan polos, bahkan sering naif. Di situ ia sering mengalami masalah berhadapan dengan para pejabat dan sesama tapol yang jauh lebih berpengalaman, juga dalam memasang berbagai macam topeng. Ia pun berhadapan dengan berbagai intrik dan semacam komplotan di penjara Bukitduri, apalagi karena ia selalu rapi dan wangi. Ia tidak pernah mengalami siksaan fisik, tetapi kenyang dengan siksaan mental. Beruntung di Bukitduri pula ia bertemu dengan tokoh-tokoh nasional yang dapat menjadi gurunya, ibunya, pelindungnya. Ia belajar bahasa Inggris dari Ibu Carmel Budihardjo, keterampilan dari Ibu Masye Siwi (tokoh Gerwani), Ibu Salawati Daud (walikota perempuan Indonesia pertama dari Makassar dan anggota DPR), dari Ibu Mudigdio (anggota DPR, mertua DN Aidit), ia bahkan belajar mengaji lanjutan dan menafsirkan isinya dari tokoh sepuh ini. Dari Ibu Mudikdio yang disapanya dengan Embah Mudik, tokoh yang sangat ia hormati, tempat banyak belajar menjadi tabah dan kuat. Dalam buku ini ia banyak menceritakan tentang pergaulan dan interaksinya dengan Mbah Mudik yang memperlakukan dirinya seperti anak bungsunya, tempat ia mencurahkan isi hatinya dan mengadu. Di samping itu ia juga berinteraksi dengan tokoh-tokoh seperti dokter Tanti Aidit, Suharti Suwarto (tokoh Gerwani), juga dengan sejumlah tapol “Lubang Buaya” yakni yang pernah ikut latihan sukwan ganyang Malaysia 1965 yang mendapat tuduhan amat berat dan mengerikan sebagai penyiksa para jenderal yang mengalami siksaan fisik dan mental tiada tara ketika mereka berumur belasan tahun. Nani Nurani terlahir sebagai bungsu dari beberapa anak, mendapat perlindungan dan kasih sayang dari keluarga dan menjadi anak yang biasa disebut sebagai manja, takut kegelapan dsb. Dengan pengalaman seluruh hidupnya, terutama melalui enam tahun dalam tahanan dan penjara Bukitduri sebagai tapol, banyak belajar dari sekitar, ia menjadi kuat dan berani, bahkan orang menyebutnya nekat. Pastilah ia juga seorang yang cerdas meski pendidikan formalnya tidak tinggi. Pada 2003 ia menuntut pemerintah untuk mendapatkan KTP seumur hidup sesuai peraturan, sesuatu yang sangat menguras waktu dan energinya, dasar ia “kepala batu” ia tidak menyerah. Baru pada 2008 ia memenangkannya di tingkat Mahkamah Agung. Bravo Mbak Nani. Catatan: Mas Ilham Mbak Iba, mungkin anda sudah baca buku ini, kalau belum ada baiknya anda baca.
[budaya_tionghua] Pianist Liu Wei – Armless Pianis t In China’s Got Talent
Sungguh luar biasa! Pernah dibayangkan seorang tidak bertangan bisa main pino? Bagaimana bisa? Coba klik link dibawah ini, ... Pianist Liu Wei – Armless Pianist In China’s Got Talent http://lybio.net/pianist-liu-wei-armless-pianist-in-chinas-got-talent/people/
[budaya_tionghua] Re: Pidato JK bernuansa dan menuju rasisme == Titik Lemah RI Bidang Ekonomi
Saya teruskan pendapat beberapa sahabat yang dengan tegas mengkritik pernyataan mantan wk. Presiden Jusuf Kala didepan Universitas Muhammadiyah Malang, berbau rasis. Mantan Presiden Jusuf Kalla menyatakan bahwa titik lemah Indonesia saat ini adalah terletak di bidang ekonomi yang belum mampu menyejahterakan masyarakat secara luas dan merata. Katanya, Berbagai bidang sudah terlayani dan terpenuhi dengan baik, seperti bidang kesehatan, pendidikan, politik. Namun, perekonomian kita masih sangat lemah, sehingga menjadi titik lemah negeri kita, Lebih lanjut tegas Jusuf Kalla, perekonomian Indonesia sampai sekarang masih didominasi oleh kaum non-Muslim terutama etnis Tionghoa (China). Salam, ChanCT - 原始郵件- 寄件者: Y.T.Taher 收件者: temu_er...@yahoogroups.com 副本: arif.hars...@t-online.de ; Magili ; iwamardi 傳送日期: 2010年8月30日 7:14 主旨: Re: [temu_eropa] Re: Pidato JK bernuansa dan menuju rasisme == Titik Lemah RI Bidang Ekonomi Siapa sih yang tidak tahu siapa JK itu? Waktu Suharto berkuasa, JK adalah Ketua Umum KAMI-Komando Aksi Mahasiswa Indonesia-Bagian Timur di Makassar. Kita semua tahu, KAMI adalah alat dan kepanjangan tangan dan pembela mati-matian fasis Suharto untuk membinasakan dan menjarah orang-orang progresip/kiri pengikut Bung Karno, termasuk teman-teman Tionghoa yang hartanya dirampas atau dihancurkan, wanita dan gadis-gadisnya diperkosa dan para pemimpinnya dimasukkan penjara dan ada yang dibunuh. Ingat akan perlakuan mereka atas Ketua Baperki Siauw Giok Tjan, dan anggota/pimpinan Baperki lainnya di seluruh Indonesia.. Jangan Sekali-kali Melupakan Sejarah! Becik ketitik Olo ketoro! YTTaher. - Original Message - From: arif harsana To: temu_er...@yahoogroups.com Sent: Monday, August 30, 2010 6:30 AM Subject: AW: [temu_eropa] Re: Pidato JK bernuansa dan menuju rasisme == Titik Lemah RI Bidang Ekonomi J. Fischer, bekas menteri luar negeri Jerman dan juga tokoh partai Hijau (Die Gruenen) pernah mengemukakan, bahwa dengan dibasminya kaum Jahudi di Jerman oleh Fasisme yang dikepalai Hitler, yang ikut dirugikan justru bangsa Jerman sendiri. Sebab dengan terjadinya Holocaust itu, Jerman mengalami kemunduran besar dalam perkembangan masyarakatnya, karena hilangnya (dibunuhnya) sebagian besar putra-putri terbaiknya dibidang ilmu dan pengetahuan, juga dibidang seni sastra dan budaya pada umumnya. Menurut Fischer, orang Jahudi yang tinggal di Jerman sejak ratusan tahun telah memberikan sumbangan besar sekali bagi tumbuh dan berkembangnya bangsa Jerman. Dunia mengenal tokoh-tokoh pemikir Jahudi seperti Einstein dibidang ilmu pengetahuan alam, seorang filosof besar Karl Max dan masih banyak lagi tokoh-tokoh besar dibidangnya masing-masing. Indonesia mengalami nasib serupa dengan terjadinya Genosida '65 terhadap semua elemen kiri yang anti kolonialisme dan imperialisme. Kudeta merangkak Suharto telah berhasil merestorasi penjajahan di Indnesia dengan gaya baru, model Orde Baru. Rasialisme pada dasarnya adalah anak kandung Fasisme. Dalam hubungannya dengan pidato JK itu, saya kira benar penilaian bung Iwamardi, bahwa pidatonya itu berbau rasialis, maka perlu dikritik. Jangan sampai diulang kembali kesalahan masa lalu. Setiap sukubangsa di Tanah Air kita yang multiethnis dan multikultural itu memiliki keunggulannya masing-masing. Apabila keunggulan yang dimiliki oleh setiap komponen bangsa ini bisa dijalin dengan tali persahabatan dan semangat solidaritas yang baik, niscaya kebhinekaan bangsa kita bisa menjadi faktor positip utuk kemajuan bangsa. Karena itu, semangat dan jiwa Bhineka Tunggal Ika mesti dipelihara dari ancaman yang bisa meretakkan kohesi kehidupan bermasyarakat di Indonesia. Salam, Arif H. Von: iwamardi iwama...@yahoo.de An: temu_er...@yahoogroups.com Gesendet: Sonntag, den 29. August 2010, 15:29:36 Uhr Betreff: [temu_eropa] Re: Pidato JK bernuansa dan menuju rasisme == Titik Lemah RI Bidang Ekonomi Komentar : ** Titik lemah yang lebih pokok di Republik Indonesia dewasa ini adalah di bidang MORAL dan POLITIK ! Bila moral rendah sudah menjadi patokan untuk hidup, maka semua bidang akan hancur.Bukan hanya ekonomi, tetapi politik, kebudayaan juga menyurut menjadi gembos . Di Indonesia, si A, seorang yang berkendaraan Mercedes model paling baru, mempunyai rumah megah, bisa main golf dst., akan jauh dihargai dari pada seorang B, pejabat tinggi jujur yang rumahnya kecil, mobilnya umur 15 tahun dan orangnya sederhana. Masyarakat tidak menggubris lagi, darimana si A bisa membeli rumah mewah, beli Mercedes dan bisa main golf ! Tidak mau tahu bahwa si A bisa begitu karena dia korupsi , menipu, mencuri kekayaan negara dan bermain KKN . Kebudayaan bejad ini yang sedang mencekam masyarakat Indonesia, adalah sumber dari keterbelakangan disegala bidang ! Si B dianggap
Re: [budaya_tionghua] Re: Fw: Jenakanya orang Tiongkok yang genial
Terimakasih, Ardian atas koreksi yang diberikan. Tapi, apa itu yang dimaksudkan dengan bicara rahasia langit? Salam, ChanCT - 原始郵件- 寄件者: ardian_c 收件者: budaya_tionghua@yahoogroups.com 傳送日期: 2010年8月25日 12:28 主旨: [budaya_tionghua] Re: Fw: Jenakanya orang Tiongkok yang genial lucu seh chan shu2 tapi owe mo coba tambahin 孩子一幫 artinya sekelompok anak bukan 1 anak. 出家人 itu bukan buddhist tapi bhiksu or jg tosu yg hidup selibat, 玄機 bukan ceramah or khotbah tapi bicara rahasia langit lar --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, ChanCT sa...@... wrote: ---Original Message--- From: Nang Yan, George Sze Date: 2010/8/24 下午 10:50:47 To: undisclosed recipients: , Subject: RE:(PCNY) 中國人�`又幽默又天才! 誰說中國人不懂幽默?中國人�`又幽默又天才!請看下文: Coba perhatikan tulisan dibawah, siapa bilang orang Tiongkok tidak becanda? Rakyat Tiongkok jenaka yang genial! Please Scroll Down ! 1. 長壽指引 = Petunjuk Panjang umur 不抽煙不喝�',活到 63 歲,林彪同志; Kawan Lin Piau meninggal diusia 63, tidak minum arak juga tidak merokok; 只喝�'不抽煙,活到 73 歲,恩來同志; Kawan Zhou En Lai minggal diusia 73, hanya minum arak, tidak merokok; 只抽煙不喝�',活到 83 歲,毛主席同志; Kawan Mao Tse-tung meninggal diusia 83, tidak minum arak, hanya merokok; 既抽煙又喝�',活到 93 歲,小平同志; Kawan Den Siao-ping meninggal diusia 93, tidak hanya minum arak, juga merokok; 吃喝嫖賭樣樣來,活到 103 歲,學良將軍; Jenderal Zhang Xue-liang meninggal diusia 103, tidak hanya minum arak, merokok, melacur juga dilakukan, 啥壞�'慣�'有,每天盡做好人好事,活到 23 歲,雷�'同志! Kawan Lei Fong, semua pola-hidup jelek tidak dilakukan, setiap harinya menjadi orang-baik-baik, usianya hanya sampai 23 saja! 2. 為人�`服務 = Mengabdi pada Rakyat 為人�`服務的越來越�`了,為人�`幣服務的越來越多了; Mengabdi pada rakyat makin lama makin sedikit; mengabdi pada Ren Min Bie makin lama makin banyak; 挽�`�奶奶過馬路的越來越�`了,挽�`�二奶過馬路的越來越多了; Menuntun nenek menyeberang jalan makin lama makin sedikit, menuntun istri kedua makin lama makin banyak; 日記裏寫幫過幾次忙的越來越�`了,日記裏寫上過幾次床的越來越多了! Catatan harian mencatatkan berakali kesibukan makin sedikit, mencatatkan berapa kali naik ranjang lebih banyak; 以前是紅米飯南��湯,老婆一個,孩子一幫。現如今是白米飯王八湯,孩子一個,老婆一幫。 Dahulu makan beras merah dan sup labu, istri satu, anak satu, sekarang makan beras putih sup seafood, anak satu, istri sekelompok. 3. 人��最高境界 = Standar tertinggi kehidupan manusia 拿沙特工資,住英國房子,���`�典手機, Dengan gaji Arab Saudi, tinggal rumah Inggris, gunakan Hp Swedia; 戴�`�士手表,娶�國女人,包日本二奶, Pakai arloji Swiss, beristri perempuan Korea, memelihara selir Jepang, 做泰國按�`�,開德國轎車,坐美國飛機, Dengan pijat ala-Thay, nyetir mobil Jerman, naik Pesawat Amerika, 喝法國紅�',吃澳洲海鮮,抽古巴雪茄, Minum wine Perancis, makan sea-food Australia, menghisap cerutu Cuba, 穿意大利皮鞋,玩西班牙女郎,看奧地利歌劇, Memakai sepatu Italia, main wanita Spanyol, nonton di Theater Austria, 買俄羅斯別墅,雇菲律�女傭,配以色列保镖, Membeli vila di Rusia, membayar pembantu Filipina, dengan pengawal dari Israel, 洗土耳其�`拿,當中國幹部。 Mandi Saona Turki, menjadi kader Tiongkok 做到最後一點,前面皆可實現!!! Sampai pada langkah terakhir (maksudnya jadi Kader TIongkok) itu, semua diatas bisa dicapai!!! 4. 一句 = satu kata 有一句說一百句的是文學家,這叫文采; Ada satu kata dibicarakan 100 kata itulah akademisi, dinamakan ahli bicara; 有一句說十句的是教授,這叫學問; Ada satu kata dikatakan 10 kata, itulah profesor, dinamakan berpengetahuan. 有一句說一句的是律師,這叫謹慎; Ada satu kata dikatakan satu kata, itulah hakim (lawyer) yang berhati-hati, 說一句留一句的是外交家,這叫嚴謹; Bicara satu kata meninggalkan satu kata, itulah diplomat yang dikatakan serius dan ber-hati-hati, 有十句說一句的是��治家,這叫心計; Ada 10 kata hanya dibicarakan satu kata, itulah politikus yang bersiasat, 有一百句只說一句是出家人,這叫玄機; Ada 100 kata hanya diucapkan satu kata itulah Budhis, yang dinamakan khotbah 有千言萬語卻一句也不說但總發短信的,這叫友誼! Sekalipun ada 1000 kata tapi sepatah kata juga tidak diucapkan, hanya kirim sms, itulah PERSAHABATAN! .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Website global
[budaya_tionghua] Fw: 徐 悲 鸿 (Xu Bei Hong) [1 Attachment]
- 原始郵件- 寄件者: Yi Fai Yip 收件者: 傳送日期: 2010年8月24日 10:54 主旨: 徐 悲 鸿
Re: [budaya_tionghua] Re: Liem Koen Hian
Faulina yb, Yaaa, ... sungguh maaf. Saya sendiri juga tidak mempunyai bahan/data tentang perjuangan Liem Koen Hian yang bisa diajukan. Barangkali harus menunggu kawan lain dan saya juga sangat mengharapkan ada kawan yang bisa membantu share perjuangan tokoh-tokoh pergerakan RI dahulu, ... yang selama ini tidak banyak diketahui. Bahkan mungkin kalau skripsi anda sudah selesai, juga ada baiknya bisa di Fw. ke milis BT ini, untuk kita ketahui bersama. Dan sebagai akhir kata, saya mengharapkan usaha anda berhasil dengan baik. Salam, ChanCT - 原始郵件- 寄件者: ardian_c 收件者: budaya_tionghua@yahoogroups.com 傳送日期: 2010年8月18日 12:31 主旨: [budaya_tionghua] Re: tenang aja boss, coba hubungin aja chan shu2 yg kirim artikel liem koen hian.saya rasa chan shu2 mau bantu share. disini kita semua saling bantulah, misalnya anda jg ada tau tentang liem boleh dishare disini. --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, faulina wijaya oriza_ikeb...@... wrote: maaf bukannya saya mau terima bersih gitu aja, saya sudah berusaha mencari sumber yang terkait dengan Gerakan Politik Liem Koen Hian. Ternyata sumber yang saya peroleh tidak ditemukan latarbelakang kehidupan berpolitik Liem Koen Hian. Dan saya juga terdesak oleh waktu untuk mengerjakan BAB I. Saya juga berterimakasih anda telah mengingatkan saya. Saya minta maaf kalo kata-kata yang saya gunakan membuat anda tersinggung sekali lagi maaf. Tapi tolonglah jika anda punya artikel yang berkaitan dengan gerakan politik yang dilakukan Liem Koen Hian, tolong beritahu saya.Terima kasih .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Website global http://www.budaya-tionghoa.net :. .: Pertanyaan? Ajukan di http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg.wordpress.com :. Yahoo! Groups Links
回覆: [budaya_tionghua] Tionghua ( untk Faulina )
Bung Beng yb, Kenapa tidak dilempar saja ke milis BT? Apa kapasitasnya sangat besar? Kalau begitu, saya juga mau dikirimi bahan-bahan Liem Koen Hian itu, kalau perlu lewat alat JAPRI : sa...@netvigator.com . Terimakasih sebelumnya. Salam, ChanCT - 原始郵件- 寄件者: beng mazmuri 收件者: budaya_tionghua@yahoogroups.com 傳送日期: 2010年8月19日 13:24 主旨: [budaya_tionghua] Tionghua ( untk Faulina ) Salam... Untk Sdri Faulina , mengenai Liem Koen Hian , apakah anda sudah membaca atau memiliki buku tebal yang ditulis , dirangkum Oleh Benny G Setiono, Tionghoa Dalam Pusaran Politik . Saya juga ada memiliki 8 lembar photo copy tulisan tg Liem Koen Hian, yang pernah dimuat dalam majalah Prisma 3 maret 1983. Saya bisa memberikan copy nya untk anda. Silahkan anda email saya melalui japri ( beng...@yahoo.com ). Salam budaya, beng mazmuri
[budaya_tionghua] 13 Pesawat China Pesanan Merpati Tiba
13 Pesawat China Pesanan Merpati Tiba Kamis, 12 Agustus 2010 | 15:33 WIB TRIBUN TIMUR/IHSAN MUSTAKIM Pesawat Merpati Nusantara Airlines JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 13 unit pesawat buatan China, Xian MA-60 diproyeksikan sampai ke Indonesia. Pesawat tersebut akan memperkuat armada Merpati Nusantara Airlines (MNA). Wakil Direktur Utama Merpati, Adhy Gunawan mengatakan, ke-13 pesawat tersebut dalam proses delivery (pengiriman) ke Indonesia. Yang 13 ini melengkapi dua pesawat sejenis yang sudah ada. Pesawat itu akan didatangkan secara bertahap, seluruhnya diharap sampai pada akhir tahun, kata Adhy di Jakarta, Kamis (12/8/2010). Namun, hingga saat ini masih belum disepakati pola pembayaran pesawat tersebut. Saat ini ada dua alternatif pembayaran, sub loan agreement (SLA) atau penyertaan modal negara (PMN). Mudah-mudahan proses penentuannya segera selesai agar proyeksi kita terealisasi, ujarnya. Sehari sebelumnya, Dirut Merpati Sardjono Jhony Tjitrosaputro mengatakan kalau pihaknya lebih memilih pembelian MA-60 tersebut dengan pola PMN. Dengan PMN dimungkinkan Merpeti tidak keluar modal, katanya. Pembelian 15 MA-60 dilakukan Merpati untuk kompensasi kepada China dalam proyek listrik 10.000 MW. Harga seluruh pesawat tersebut mencapai 232 juta dollar AS. 201648p.JPG
[budaya_tionghua] Selamat ber-PUASA
Kepada sahabat Muslim di internet, hari ini awal hari suci RAMADHAN, itu keputusan MUI yang diakui Pemerintah RI. Entah kapan atau bahkan sudah dimulai bagi yang diluar Indonesia, saya tidak jelas. Namun, kapanpun Puasa itu dimulai, saya dari jauh juga ingin ucapkan SELAMAT pada sahabat Muslim di internet semoga sukses besar dalam Menunaikan ibadha PUASA untuk menenangkan dan mensucikan diri. Menjadikan diri lebih sejuk, bisa berdamai dengan umat manusia disekeliling dengan segala perbedaan yang ada, tidak memaksakan orang lain untuk menerima apa yang dianggapnya benar, menerima dan menghormati setiap umat manusia dengan segala perbedaan yang ada! Berdamai-damai dan hidup harmonis! Salam damai, ChanCT
Fw: [budaya_tionghua] Pengalaman pribadi ganti nama
Ini ada satu pengalaman bagaimana Ganti nama untuk menghilangkan nama Tionghoa yang terjadi di Nusantara ini, dimasa ORBA. Aneh dan lucu kedengarannya, tapi itulah kenyataan yang telah dilalui oleh bangsa ini, yang seharusnya tidak usah terjadi. Mudah-mudahan bangsa ini makin tumbuh dewasa, tidak lagi meneruskan cara-cara begitu dan bisa meyakini benar, akan lebih baik mewujudkan BHINEKA TUNGGAL IKA dalam kenyataan hidup bermasyarakat. Menyadari, setiap warga bisa menerima dan menghormati manusia yang hidup di Nusantara ini dengan segala perbedaan yang ada. Tidak lagi mengharuskan orang menghilangkan perbedaan yang ada pada dirinya, tidak lagi terjadi usaha mjenghilangkan identitas dirinya sendiri agar menjadi sama dengan penduduk yang dikatakan mayoritas, ... yang katanya sebagai usaha agar bisa diterima oleh yang kelompok yang mayoritas dan, ... itulah pernyataan nasionalis, SETIA pada RI. Seorang yang sudah tidak ada harga diri lagi, bagaimana bisa menempatkan diri secara tepat dalam kehidupan bermasyarakat? Karena untuk bisa diterima dengan baik oleh yang mayoritas, seharusnya justru pertahankan identitas diri, pertahankanlah HARGA DIRI sekalipun minoritas. Tanpa adanya harga diri lagi, bagaimana dia bisa pertahankan kehidupan sederajat dengan yang mayoritas? Tentu, pada saat kita mempertahankan identitas diri, juga jangan sampai kebablas menjadi superior, merasa diri lebih tinggi dari suku lain. Tidak harus begitu! Perlakukanlah setiap umat manusia yang hidup didunia ini sama derajat, tidak karena minoritas maka harus menghilangkan segala yang berbeda untuk mengikuti dan menjadi sama dengan yang mayoritas. Berinteraksilah secara wajar dan alamiah saja. Budaya, adat-istiadat suku minoraitas, betapapun kecil dan sedikit jumlahnya, termasuk suku Tionghoa, tidak harus dihilangkan atau dimusnahkan. Sebaliknya, budaya, adat istiadat minoritas itu harus dipelihara sebaik-baiknya, jangan sampai musnah. Karena kumpulan dari budaya, adat-istiadat suku-suku yang ada di Nusantara inilah merupakan warna-warni yang memperindah budaya NASIONAL, Bangsa Indonesia. Bukan dan tidak identik untuk menerima adat-istiadat yang mayoritas, atau hanya budaya dan adat-istiadat Jawa. Tentu juga tidak sebaliknya, saat kita mempertahankan identitas diri sendiri, mempertahankan adat-istiadat suku minoritas, termasuk suku Tionghoa lalu menolak dan merendahkan yang Jawa. Mempertahankan identitas ke-Tionghoa-an diri sebagai mempertahankan HARGA DIRI saja dan untuk memperlakukan diri sederajat dengan warga lainnya, termasuk yang mayoritas, tanpa membeda-bedakan dan merasa diri lebih tinggi. Ber-BHINEKA TUNGGAL IKA-lah secara baik dalam kehidupan nyata bermasyarakat di Nusantara ini. Dengan memberi kebebasan seluas-luasnya pada setiap warga untuk menentukan sendiri jalan pilihan hidupnya. Baik dalam menentukan nama yang digunakan, kawin dengan siapa (suku dan bangsa apa) dan berkeyakinan Agama yang dikehendaki, ... jangan direcoki oleh siapapun apalagi harus ditentukan oleh ketentuan pemerintah harus begini atau begitu. Salam, ChanCT - 原始郵件- 寄件者: xiaolongni73 收件者: budaya_tionghua@yahoogroups.com 傳送日期: 2010年7月30日 15:30 主旨: [budaya_tionghua] Pengalaman pribadi ganti nama Membaca postingan rekan2 milis yg agak 'ramai' akhir2 ini mengenai perdebatan istilah 'asimilasi' dan 'integrasi', saya jadi teringat pengalaman pribadi soal ganti nama beberapa tahun silam. Kita bisa melihat bahwa di negara kita ini ada fenomena bahwa setiap warga negara Indonesia keturunan Tionghoa dihimbau mengganti nama asli mereka yang mungkin masih berbau Tionghoa menjadi nama yg lebih berbau Indonesia dengan berbagai tujuan, diantaranya untuk menghilangkan identitas Tionghoa dan menunjukkan rasa nasionalisme. Sejak lahir, saya hanya dianugerahi 1 nama yang terdiri dari 3 suku kata oleh orang tua saya seperti layaknya keluarga Tionghoa lainnya. Baru pada saat usia 12 tahun, status kewarganegaraan saya berubah menjadi WNI karena permohonan WNI papa saya baru disetujui oleh negara. Tetapi pada saat itu saya masih mempertahankan nama asli saya tanpa mengurus surat ganti nama sampai dengan saya lulus SMA. Mayoritas teman2 saya dari keturunan Tionghoa sudah memiliki nama Indonesia sejak mereka lahir, dan beberapa dari mereka malah memandang saya dengan rasa sedikit aneh karena saya masih memakai nama asing di sekolah. Yang lebih menyakitkan hati adalah apabila ada teman2 yg mengolok2 saya berkaitan dengan masalah nama tsb. Pada saat memasuki bangku kuliah, saya baru mengajukan surat ganti nama, ternyata saya masih diwajibkan menyertakan marga di depan nama yg saya ajukan. So, apa gunanya kita ganti nama ya?!? Saya jadi bertanya2, apa sih sebenarnya definisi nama Indonesia itu sendiri ? Misalnya : teman saya bernama Ang Lie Na, ganti nama menjadi : Lina Santoso == di surat ganti nama diwajibkan masih menyertakan marga, sehingga nama lengkapnya menjadi : Ang Lina Santoso (apakah nama
[budaya_tionghua] 轉寄: Ayo Mama
- 原始郵件- 寄件者: wxiaoh...@sina.com 收件者: 傳送日期: 2010年7月31日 10:13 主旨: 请看 请看越南华侨校友网——珍藏网友上,大家对印尼歌曲的热爱: Ayo Mama muncul di Web. Alumni Sekolah Hoakiao-Vietnam: http://zhencang.net/roller/main/entry/ayomama#comments
Bls: [budaya_tionghua] Istilah Asimilasi
Benar, pemerintah RRT sedang berusaha keras untuk menyedot kembali mahasiswa mereka yang setelah lulus tidak kembali. Dan menurut berita yang saya dengar, dari hari kehari makin banyak S1, S2, S3 yang sudah pengalaman kerja bertahun-tahun akhirnya kembali bekerja dan hidup di Tiongkok. Banyak teman saya yang semula merasa saya beruntung bisa keluar ke HK dan hidup lebih baik, ternyata sekarang setelah mereka pensiun justru merasa beruntung akhirnya tidak ikut keluar. Karena kenyataan yang terjadi justru kebalikan, saya di HK yang juga sudah pensiun selalu dirundung kekwatiran akan habis uang pensiun yang didapat, sedang mereka di TIongkok boleh hidup dengan nyaman menikmati hari tua deengan pensiun yang didapatkan. Melihat perkembangan secara umum, 30 tahunan yl, taraf hidup HK yang semula jauh lebih tinggi dibanding beberapa kota besar di Tiongkok, sekarang sudah bisa dibilang terjadi kebalikan. HK mulai tertinggal dan kalah oleh beberapa kota besar di Tiongkok, seperti Beijing, Shanghai bahkan Guangzhou dan Shen Zhen. Sementara orang mengatakan, ekonomi HK yang digempur krismon akhir tahun 97, kemudian disusul dengan wabah flu-ayam, SARS yang merebak tahun 2003, tidak akan pulih bangun kembali tanpa ditunjang oleh touris-touris dari daratan TIongkok yang berbelanja di HK, ... bahkan harga rumah, khususnya yang mewah, tidak akan terangsang naik seandainya tidak ada pembeli yang datang dari Tiongkok. Ada yang menyatakan lebih 30% pembeli rumah di HK itu pendatang dari TIongkok. Salam, ChanCT - 原始郵件- 寄件者: pualams...@yahoo.com 收件者: budaya_tionghua@yahoogroups.com 傳送日期: 2010年8月1日 10:23 主旨: Re: Bls: [budaya_tionghua] Istilah Asimilasi Saudara dan teman2 saya banyak yg pulang ke chung kuo dulu sekarang makmur tuh, yg kabur keluar lagi cuma beberapa gelintir jangan jadi patokokan , yg tetap tinggal dan makmur jauh lebih banyak pak Andreas Powered by Telkomsel BlackBerry® -- From: ANDREAS MIHARDJA mihar...@pacbell.net Sender: budaya_tionghua@yahoogroups.com Date: Sat, 31 Jul 2010 18:09:47 -0700 (PDT) To: budaya_tionghua@yahoogroups.com ReplyTo: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: Re: Bls: [budaya_tionghua] Istilah Asimilasi Sdr Liang kamu korrek - yg keluar dari PRC sewaktu jaman HungweiPing atau setelah PP-10 banyak juga yg diterima diUS. Didaerah saya ada bekas guru Huachioa school dari Bogor yg saya kenal - dia juga ada diUS. Saya juga kenal keluarga millionair tembako dari Jawa yg bawa kapital kechina - achirnya semua keluar dan kapital diChina ludes. Banyak teman main saya dari satu jalan yg hueikuo - sekarang memang tinggal diHK, Taiwan dan diBelanda karena mereka tidak dpt hidup didalam negara PRC --- semua dikirim OT sebagai teenager sewaktu PP-10. Teman baik saya Dr.Drs ekonomi keluaran universitas diBelanda hueikuo karena Aikuo - keluar dari PRC. Dia memakai kapal tukang tangkap ikan dan bersembunji diantara ikan² yg ditangkap dibawah kapal sampai keHK. Memang keadaan sudah berubah - tetapi dikriminasi terhadap outsider kuat sekali. Suami adik isteri saya - kelahiran China [mainland] dikirim kePRC oleh perusahan multinationalnya hanya diperbollehkan kerja sebagai advisor dan tidak mendapat izin kerja diPRC. Dia sekarang tetap tinggal diUSA - tadinya ingin Hueikuo. Tetangga isteri saya diChina, kelahiran Mainland, 4 thn yl dikirim oleh perusahannya utk kerja diPRC. Mereka malah sudah bersiap utk pindah kembali kePRC utk menetap. Setelah 1 thn dia tidak diperpanjang izin kerjanya, sebab kepandaiannya tidak diperlukan lagi. Teman kerja anak saya - semua PhD dari Wuhan, Shanghai, Beiping dan juga orang uygur dari Sinkiang- jadi mereka ket. keluarga yg 100% pro PRC. Mereka oleh karena sudah tinggal lebih dari 5 thn - dpt greencard - tidak dpt kerjaan diPRC - kenapa oleh karena kepandaian mereka belum diperlukan katanya. Inilah realitas keadaannya. Yg pulang keChina hanya mereka yg bersedia kembali keTaiwan. Saya juga ada kollega dari LiaoNing juga PhD - tidak dpt kerjaan diPRC achirnya kerja diTaiwan. Memang sewaktu saya mengunjungi PRC kembali [maklum keluarga isteri saya KMT dari Taiwan] - saya memang menemukan ex PP-10 diBeijing yg sudah menetap dan saya juga dengar ada tourgroup leader yg asal Indonesia - mereka berhasil - tetapi ini exception. Tetangga main saya yg dikirim OT utk sekolah malah tidak survive jaman hungweiping. Sdr Liang inilah realitas jaman sekarang. Memang PRC sudah berkembang tetapi levelnya belum mencapai negara barat. Masih memerlukan waktu dan menurut para ahli mungkin baru dlm 20 thn - jikalau persoaln kebutuhan energy mereka dpt solutionnya. Memang menurut kakak isteri saya jaman sekarang kita bisa tinggal diPRC dgn uang simpanan kita, - beli rumah etc dan pensiun disana enak - tetapi utk kerja sulit sekali. Tetapi mungkin sdr Liang juga tahu - banyak
[budaya_tionghua] From Communism to Confucianism
NEW PERSPECTIVES QUARTERLY, WINTER 2010, Vol 27-2 From Communism to Confucianism: China’s Alternative to Liberal Democracy Daniel A. Bell is professor of political philosophy at Tsinghua University in Beijing and the author of China’s New Confucianism: Politics and Everyday Life in a Changing Society. Beijing—Four decades ago, it would have been suicidal to say a good word about Confucius in Beijing. Confucius was the reactionary enemy, and all Chinese were encouraged to struggle against him. Chairman Mao himself was photographed on the cover of a revolutionary newspaper that announced the desecration of Confucius’s grave in Qufu. My own university was a hotbed of extreme leftism. How times have changed. Today, the Chinese Communist Party approves a film about Confucius starring the handsome leading man Chow Yun-Fat. The master is depicted as an astute military commander and teacher of humane and progressive values, with a soft spot for female beauty. What does this say about China’s political future? Confucius bombed at the box office, leading many to think that the revival of Confucianism will go the same way as the anti-Confucius campaigns in the Cultural Revolution. But perhaps it’s just a bad movie. Confucius received the kiss of death when it went head-to-head against the blockbuster Avatar. A vote for Confucius was seen as a vote against the heroic blue creatures from outer space. In the long term, however, Confucian revivalists may be on the right side of history. In the Cultural Revolution, Confucius was often just a label used to attack political enemies. Today, Confucianism serves a more legitimate political function; it can help to provide a new moral foundation for political rule in China. Communism has lost the capacity to inspire the Chinese, and there is growing recognition that its replacement needs to be grounded at least partly in China’s own traditions. As the dominant political tradition in China, Confucianism is the obvious alternative. The party has yet to re-label itself the Chinese Confucian Party, but it has moved closer to an official embrace of Confucianism. The 2008 Olympics highlighted Confucian themes, quoting The Analects of Confucius at the opening ceremonies and playing down any references to China’s experiment with communism. Cadres at the newly built Communist Party school in Shanghai proudly tell visitors that the main building is modeled on a Confucian scholar’s desk. Abroad, the government has been symbolically promoting Confucianism via branches of the Confucius Institute, a Chinese-language and cultural center similar to the Alliance Française. Of course, there is resistance as well. Elderly cadres, still influenced by Maoist antipathy to tradition, condemn efforts to promote ideologies outside a rigid Marxist framework. But the younger cadres in their 40s and 50s tend to support such efforts, and time is on their side. It’s easy to forget that the 76-million-strong Chinese Communist Party is a large and diverse organization. The party itself is becoming more meritocratic—it now encourages high-performing students to join—and the increased emphasis on educated cadres is likely to generate more sympathy for Confucian values. But the revival of Confucianism is not just government-sponsored. On the contrary, the government is also reacting to developments outside its control. There has been a resurgence of interest in Confucianism among academics and in the Chinese equivalent of civil society. The renewed interest is driven partly by normative concerns. Thousands of educational experiments around the country promote the teaching of Confucian classics to young children; the assumption is that better training in the humanities improves the virtue of the learner. More controversially—because it’s still too sensitive to publicly discuss such questions in mainland China—Confucian thinkers put forward proposals for constitutional reform aiming to humanize China’s political system. An Uphill Struggle | Yet, the problem is not just the Chinese government. It can be an uphill struggle to convince people in Western countries that Confucianism can offer a progressive and humane path to political reform in China. Why does the revival of Confucianism so often worry Westerners? One reason may be a form of self-love. For most of the 20th century, Chinese liberals and Marxists engaged in a totalizing critique of their own heritage and looked to the West for inspiration. It may have been flattering for Westerners—look, they want to be just like us! —but there is less sympathy now that Chinese are taking pride in their own traditions for thinking about social and political reform. But more understanding and a bit of open-mindedness can take care of that problem. Another reason may be that the revival of Confucianism is thought to be associated with the revival of Islamic “fundamentalism” and its anti-Western
回覆: Bls: [budaya_tionghua] Event Budaya Tionghoa
Melihat masalah apalagi dalam menilai gerak seorang, hendaknya tidak main gampang-gampangan dengan menggeneralisasi begitu saja. Ada baiknya kalau kita bisa memilih-milah, mencoba mencari tahu kenapa mereka beda dengan yang lain. Saya tidak menyangkal mungkin saja ada orang yang bermantel domba untuk masuk kandang domba, tapi pasti tidak semua begitu. Kwik Hway Gwan yang ayahnya Kwik Kian Gie, kalau tidak salah dia juga ganti nama, gunakan nama Dharmawan XX apa gitu, lupa saya. Juga saudara-saudara KKG lainnya gunakan Dharmawan XX apa, ... hanya KKG yang konsekwen tidak ganti nama. Sekalipun disatu saat, sekembali dari luar negeri, KKG pernah menjabat ketua BAKOM PKB, menggantikan Sindhunata. Sampai dimana kebenarannya, saya juga tidak tahu? Bagaimana jalan pikiran tokoh-tokoh LPKB sesungguhnya, saya juga tidak tahu jelas. Yang kemudian saya dengar, pernah terjadi perpecahan, beda pendapat yang akibatkan beberapa diantaranya keluar atau tidak lagi aktive. Antara lain Ong Hok Ham, yang sepertinya juga kurang setuju untuk menghilangkan kultur TIonghoa-nya, bahkan ganti nama juga tidak, hanya gabungkan saja jadi satu suku, Onghokham. Begitu juga Soe Hok Gie, tidak mau ganti nama, tetap gunakan Gie? Sedang Harry Tjan Silalahi, ternyata juga tidak konsekwen, karena dia tetap saja mencantumkan marga Tjan-nya, bukan? Barangkali ada kawan lain yang bisa memberi pencerahan bagaimana sesungguhnya pemikiran tokoh-tokoh itu dahulu dan setelah memasuki era reformasi/demokrasi sekarang ini, ... biar tidak main generalisasi dengan gebuk semua tokoh LPKB begitu saja. Salam, ChanCT - 原始郵件- 寄件者: Azura-Mazda 收件者: budaya_tionghua@yahoogroups.com 傳送日期: 2010年7月21日 14:45 主旨: Re: Bls: [budaya_tionghua] Event Budaya Tionghoa itu siasat masuk ke kandang domba. Kalo anda masuk ke kandang domba, ya mesti pake mantel bulu domba. Masa pake bulu srigala? --- Pada Sel, 20/7/10, twa...@yahoo.com twa...@yahoo.com menulis: Dari: twa...@yahoo.com twa...@yahoo.com Judul: Re: Bls: [budaya_tionghua] Event Budaya Tionghoa Kepada: budaya_tionghua@yahoogroups.com Tanggal: Selasa, 20 Juli, 2010, 11:31 PM Oic, Tapi kenapa sebagian besar nama mereka masih berbau tionghoa ? 2. Harry Tjan Silalahi (pendiri CSIS) 3. Kwik Hay Gwan (bapaknya Kwik Kian Gie) 4. Lo Ginting 5. Ong Hok Ham 6. Melly G Tan Mngkn benar apa yg kita sangkakan ke mereka, bukan mau membela, tapi cuma utk lebih kritis. sy pikir kalu mereka masih mempertahankan nama tionghoa mereka, mngkn ada sisi lain yg mngkn mereka pertimbangkan. Kadang kita sbg bagian keluarga kita, bisa ada suatu instinct utk menjaga keluarga kita spy bisa hidup dgn aman dan jauh dr gangguan, apapun itu caranya, yg kadang bahkan mungkin bisa melanggar adat budaya kita sendiri. Apalagi kalau kita sbg orang tua. Itu pendapat sy sih. Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -- From: Azura-Mazda Extrim_bluesky@ yahoo.com Sender: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Date: Tue, 20 Jul 2010 17:22:08 -0700 (PDT) To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com ReplyTo: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Subject: Re: Bls: [budaya_tionghua] Event Budaya Tionghoa Ko David Kwa, Nih daftar pentolan-pentolan LPKB dan pengikutnya yg dulu mempropagandakan pemberangusan identitas dan budaya Tionghoa dengan program asimilasi (ganti nama, buang budaya, kawin silang, ganti agama). 1. Haji Junus Jahja 2. Harry Tjan Silalahi (pendiri CSIS) 3. Kwik Hay Gwan (bapaknya Kwik Kian Gie) 4. Lo Ginting 5. Ong Hok Ham 6. Melly G Tan 7. Shindunata Kristoforus (Ong Tjong Hay-alumni PMKRI) 8. PK Ojong Please ditambahkan jika kurang --- Pada Sel, 20/7/10, David dkh...@yahoo. com menulis: Dari: David dkh...@yahoo. com Judul: Re: Bls: [budaya_tionghua] Event Budaya Tionghoa Kepada: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Tanggal: Selasa, 20 Juli, 2010, 5:11 AM Bukannya mengajak orang lain agar U HAU 有孝 (berbakti) pada leluhur, agar jangan PUT HAU 不孝 (tidak berbakti) seperti dirinya, eh, ini mah malah membonceng kekuasaan untuk menindas orang lain yang U HAU 有孝, biar ikut-ikutan PUT HAU 不孝 seperti mereka!!! Mungkin orang-orang seperti itu waktu kecil tidak diajari HAU 孝 (bakti) oleh orangtua mereka ya, sehingga tersesat seperti itu??? Mudah-mudahan mereka dibukakan mata dan kupingnya, biar menyadari
回覆: Bls: [budaya_tionghua] Event Budaya Tionghoa
Benar sekali, bung Zhou! Ditahun 60 LPKB sudah dibentuk, ... saat itu mereka sudah cukup keras menyerukan konsep asimilasinya, menyerukan agar Tionghoa ganti-nama, kawin campur, hanya saja saat itu belum sampai menyerukan juga ganti Agama menjadi Islam saja. Tapi, kenyataan sampai awal tahun 66, boleh dikatakan gak jalan seruan mereka untuk jalankan asimilasi, bahkan yang mau ganti nama saja juga tidak berapa, sangat sedikit sekali, untuk tidak mengatakan tidak ada orang mau ganti nama. Baru setelah tahun 66 bukan saja direstui Soeharto, bahkan diambil oper sebagai kebijaksanaan Pemerintah Orba, gerakan asimilasi yang dimulai dengan ganti-nama bisa dikatakan berlangsung. Berusaha menghilangkan segala yang berbau TIonghoa, dengan keluarkan ketentuan-ketentuan, Mudah-mudahan saja mereka-mereka yang saat itu berkeras ingin menghilangkan segala yang berbau Tionghoa pada dirinya, tidak lebih lanjut berusaha untuk paksakan juga pada orang lain, agar semua TIonghoa di Indonesia menghilangkan segala yang berbau TIonghoa pada dirinya. Persatuan dan keharmonisan hidup bermasyarakat majemuk, tidak harus menghilangkan setiap perbedaan yang ada, lebih-lebih perbedaan biologis yang hanya bisa dilebur menjadi sesuatu yang baru setelah bergenerasi turun-temurun, ratusan bahkan ribuan tahun. Persatuan dan keharmonisan hidup bermasyarakat akan lebih mudah dicapai dengan jalan kesadaran untuk saling menerima dan menghormati segala perbedaan yang ada. Setiap manusia yang hidup dalam masyarakat itu harus bisa menerima dan menghormati sesama manusia dengan segala perbedaan yang ada, ya beda ras, beda suku, beda etnis, beda Agama bahkan beda pandangan politik-ideologi. BHINEKA TUNGGAL IKA itulah yang harus diwujudkan dalam kenyataan kehidupan bermasyarakat di Nusantara ini. Bisakah dibayangkan, kalau usaha asimilasi dilangsungkan dengan menghilangkan yang berbau TIonghoa, menghilangkan yang Batak, menghilangkan yang Makasar, ... yang berarti semua yang minoritas meleburkan diri menjadi suku Jawa yang mayoritas?! Salam, ChanCT - 原始郵件- 寄件者: zho...@yahoo.com 收件者: budaya_tionghua@yahoogroups.com 傳送日期: 2010年7月20日 15:39 主旨: Re: Bls: [budaya_tionghua] Event Budaya Tionghoa Orang mau punya lain keyakinan sih sah2 saja, dia mau anti sama budaya leluhur ya silahkan. Yg paling menyakitkan: cina2 itu sampai hati meminjam tangan penguasa untuk melakukan penindasan! Menurut saya, dosa pertama tetap suharto, karena dia yg punya kuasa. Orang2 anti nenek moyang itu sejak dulu sudah ada, tapi mereka toh tidak bisa berbuat macam2. Tapi Begitu suharto dan orde baru berkuasa, mereka tiba2 naik daun menjadi otak sekaligus antek suharto dlm membantai budaya leluhur! Sampai hari ini, orang2 semacam ini masih malang melintang di forum umum, hanya saja rapi membungkus diri. Bila situasi berbalik, mereka bisa menikam kembali! Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -- From: David dkh...@yahoo.com Sender: budaya_tionghua@yahoogroups.com Date: Tue, 20 Jul 2010 07:16:18 - To: budaya_tionghua@yahoogroups.com ReplyTo: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: Re: Bls: [budaya_tionghua] Event Budaya Tionghoa Emang keliwatan bener tu CINA-CINA! Mungkin ngga banyak yang tau, bagaimana teror menghantui masyarakat Tionghoa yang terjadi sesudahnya. Buku berhuruf Tionghoa dibakar-bakarin, termasuk buku-buku papa saya. Saya tidak tahu apakah ada catatan silsilah keluarga penting atau apa yang turut dibakar; yang penting, yang ada surat Tionghoanya HARUS dibakar! Majalah-majalah luar negeri berbahasa Inggris, kalau ada salah satu gambarnya yang beraksara Tionghoa, dicoret dengan spidol hitam, padahal aksara itu CUMA nama tempat di Taiwan, misalnya… Kelenteng-kelenteng di wilayah Jakarta dan Jawa Barat HARUS “ganti kulit†jadi wihara, supaya “berlindung†di salah satu agama yang “diakui†pemerintah, kalau tidak, mau ditutup! Hal yang sama tidak terjadi di Jawa Tengah dan Jawa Timur, karena di sana ada organisasi Tri Dharma di bawah Ong Kie Tjay yang melindungi mereka. Salah seorang famili saya masih ingat, bagaimana pada tahun 1967-an orang Tionghoa di salah satu daerah seputaran Bogor ramai-ramai pindah agama karena tidak tahan diteror terus. Teror itu ternyata datang dari orang Tionghoa sendiri. Di Bogor sendiri orang yang mengeluh, karena dia masih mempertahankan meja sembahyang leluhur (“meja abuâ€) di ruang muka rumahnya yang kelihatan dari jalan, dia sering didatangi orang-orang yang mengolok-olok penghormatan kepada leluhur yang masih dijalankannya itu dan menyuruh menyingkirkannya. Keterlaluan tidak? Jadi, bukan semata-mata dosanya Suharto, tu CINA-CINA juga! --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Maria Claudia claudia_maria_...@... wrote: Wah kalo itu saya baru denger. Boleh tau ga LPKB itu singkatan dari apa
[budaya_tionghua] Fw: [GELORA45] FB Foto's Dokumen Soekarno's life
- 原始郵件- 寄件者: Mira Wijaya Kusuma 收件者: GELORA45 ; ChanCT ; inti-...@yahoogroups.com 傳送日期: 2010年7月9日 2:12 主旨: [GELORA45] FB Foto's Dokumen Soekarno's life Susanto Prabu Polamolo's Photos - Soekarno's life Click on people's faces in the photo to tag them. “Cita-cita yang paling tinggi dari seluruh masyarakat kemanusiaan, ialah “Kesejahteraan Sosial” untuk segenap rakyat. Bung Karno menerima Kabinet Amir Sjarifuddin yang di dalamnya terdapat seorang perempuan, SK. Trimurti. Kabinet tersebut di antaranya: Amir Sjarifuddin, Ali Sastroamidjojo, Siauw Giok Tjhan, Hamengkubuwono IX, Ir Djuanda Kartawidjaja, Dr. Satrio, Warkhadun Wondoamiseno, Ong Eng Die, Masjkur, Kasman Singodimedjo dan lain-lain. Susanto Prabu Polamolo's Photos - Soekarno's life Photo 4 of 4 Click on people's faces in the photo to tag them. Marhaen dan Marhaenis Bersatu. “Pada satu waktu saya sampai kepada suatu saat memerlukan satu nama umum bagi semua yang kecil-kecil ini. Ya buruh, ya tani, ya pegawai, ya nelayan dan lain-lainnya, semuanya tidak ada yang besar, melainkan kecil-kecil semuanya. Lantas saya beri nama kepada semuanya itu Marhaen!. Marhaenisme berarti: faham nasionalisme Indonesia yang memihak kepada Marhaen. Siapa saja nasionalis Indonesia yang berpihak pada Marhaen, adalah seorang Marhaenis. Baik orang Marhaen sendiri maupun intelektual, yang memihak pada Marhaen adalah Marhaenis. (Fikiran Ra’jat, 1 Juli 1932) http://sastrapembebasan.wordpress.com/ http://tamanhaikumiryanti.blogspot.com/ Information about KUDETA 65/ Coup d'etat '65, click: http://www.progind.net/
Re: [budaya_tionghua] Permainan angka, mentest usia anda
Yaa betul, nampaknya permainan angka ini hanya benar untuk manusia yang masih hidup didunia, konkritnya usia nya hanya sampai puluhan, 2 digit saja, kalau udah ratusan tahun mesti gunakan hitungan lain. Bagi yang ketarik untuk mengetahui dimana rahasia permainan angka ini, di milis tetangga ada yang menjebolnya begini: Sebetulnya itu hanya pas saja karena 1760 ditambah 250 sama dgn 2010 jadi dikurangi tahun kelahiranmu pasti sama dgn umur anda. Lalu, anda akan tanya 250 dapat dari mana. Coba diumpamakan angka yang kita pilih itu adalah 'y' Maka (2y+5) X 50 = 100y + 250 100y + 250 + 1760 = 100y + 2010. Setelah dikurangi tgl lahir pasti dapatnya 100y + umur anda (karena berapa saja umur anda kan dihitungnya dari tahun sekarang dikurangi th kelahiran) Posisi y di ratusan , Umur dipuluhan dan satuan. Selamat berhitung-ria, ... Salam, ChanCT - 原始郵件- 寄件者: Leon Agustian 收件者: budaya_tionghua@yahoogroups.com 傳送日期: 2010年7月6日 11:44 主旨: RE: [budaya_tionghua] Permainan angka, mentest usia anda Misal usia engkong saya 108 tahun, maka hitungan ini jadi nga….co ….. ! From: budaya_tionghua@yahoogroups.com [mailto:budaya_tiong...@yahoogroups.com] On Behalf Of Cristine Mandasari Sent: Tuesday, July 06, 2010 12:01 AM To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: Re: [budaya_tionghua] Permainan angka, mentest usia anda tepat kok, kak maria --- On Mon, 7/5/10, Maria Claudia claudia_maria_...@yahoo.com wrote: From: Maria Claudia claudia_maria_...@yahoo.com Subject: Re: [budaya_tionghua] Permainan angka, mentest usia anda To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Date: Monday, July 5, 2010, 7:38 AM Ga tepat th .. From: ChanCT sa...@netvigator. com To: GELORA_In gelor...@yahoogroup s.com Sent: Sat, July 3, 2010 6:57:35 AM Subject: [budaya_tionghua] Permainan angka, mentest usia anda Permainan angka, mentest usia anda, ... sungguh ajaib mengapa bisa begitu tepat? Lakukan langkah-langkah berikut: 1. Pilih satu angka dari: 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9 2. Angka yang anda pilih itu di kali 2 3. Kemudian di tambah 5 4. Setelah itu di kali 50 5. Hasil perkalian di tambah 1760 6. Kemudian langkah terakhir angka yang didapat di kurangi tahun kelahiran anda Dari 3 angka yang anda dapatkan, angka pertama adalah angka yang anda pilih, sedang 2 angka berikut itulah usia anda. Coba-lah lagi, Sungguh JITU! Sungguh menarik dan ajaib! Itulah permainan angka tahun 2010, ...
[budaya_tionghua] Fw: A video of Brits OLD Hong Kong in 1937 - Miss Hong Kong 1937
- 原始郵件- 寄件者: Hendra Lim 收件者: Hendra Lim 傳送日期: 2010年7月6日 18:48 主旨: FW: A video of Brits OLD Hong Kong in 1937 - Miss Hong Kong 1937 A video of Brits OLD Hong Kong in 1937 Ignore the dialogue and the irritating voice of the commentator. The staged film is worth seeing. I didn't expect pre-war Hong Kong to be so clean and beautiful, and the people on the streets so well dressed and cheerful. While the video is a good one showing old hk, the commentary leaves much to be desired. From historical perspective, the commentary is a whitewash and sheer British propaganda suggesting that the Brits came and got rid of pirates inhabiting HK, but most insulting remark is that the Brits took HK as a payment for TRADE debt from CHINA without mentioning OPIUM TRADE which resulted in the infamous Opium War! A video of Brits Old Hong Kong in 1937 Hub Of The Orient in 1937, film remade in Technicolor http://www.youtube.com/watch_popup?v=RJ1b-2YHFbo
[budaya_tionghua] Permainan angka, mentest usia anda
Permainan angka, mentest usia anda, ... sungguh ajaib mengapa bisa begitu tepat? Lakukan langkah-langkah berikut: 1. Pilih satu angka dari: 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9 2. Angka yang anda pilih itu di kali 2 3. Kemudian di tambah 5 4. Setelah itu di kali 50 5. Hasil perkalian di tambah 1760 6. Kemudian langkah terakhir angka yang didapat di kurangi tahun kelahiran anda Dari 3 angka yang anda dapatkan, angka pertama adalah angka yang anda pilih, sedang 2 angka berikut itulah usia anda. Coba-lah lagi, Sungguh JITU! Sungguh menarik dan ajaib! Itulah permainan angka tahun 2010, ...
[budaya_tionghua] Fw: [perhimpunan-inti] INTI Ingin Masuk dalam “Mai nstream” Bangsa ( semenjak berdiri tahun 1999 )
From: F Alexander FW alexfe...@gmail.com Sender: perhimpunan-i...@yahoogroups.com Date: Wed, 30 Jun 2010 09:32:24 +0700 Subject: [perhimpunan-inti] INTI Ingin Masuk dalam “Mainstream” Bangsa ( sem enjak berdiri tahun 1999 ) INTI Ingin Masuk dalam “Mainstream” Bangsa Ni Hao Ma Istimewa Pengurus Perhimpunan INTI periode 2009-1013 dilantik pertengahan Juni 2010 di Jakarta. Pelantikan diisi dengan berbagai acara, termasuk Mukernas. Perhimpunan Indonesia Tionghoa (INTI) bertekad untuk terus dekat kepada masyarakat melalui berbagai aksi sosial dan pemberdayaan. Perhimpunan INTI pun ingin masuk ke dalam mainstream bangsa serta membangun kebersamaan. Hal itu merupakan salah satu program kepengurusan baru, yang dilantik awal Juni lalu di Jakarta. Kepengurusan ke depan, tentunya memiliki visi dan misi untuk terus bergerak membantu masyarakat luas, kata Ketua Dewan Pakar Perhimpunan INTI, Benny G Setiono di Jakarta baru-baru ini. Dikatakan, program yang akan dimaksimalkan INTI di antaranya pendidikan, peningkatan pendapatan rakyat kecil melalui unit usaha kecil menengah, dan kesehatan. INTI juga akan mengawasi implementasi dan penegakan ketentuan-ketentuan baru di negara ini, pascarevisi aturan dan penghapusan sejumlah aturan serta perundangan yang diskriminatif. “Kami akan terus mengajak komunitas Tionghoa agar ikut bertanggung jawab bagi negara, ungkap Benny, yang juga penulis buku Tionghoa dan Pusaran Politik. Ia menginginkan keterlibatan kader-kader muda untuk membangun kepedulian lewat INTI, sebagai wadah independen. Tanpa ikut dan berkecimpung dalam INTI, kita akan sulit berkontribusi, tandasnya. Pengurus periode baru hingga 2013 ini juga bercita-cita memperluas kepengurusan INTI ke Indonesia Timur, agar solid dan masif. Kepengurusan INTI yang baru terdiri dari Ketua Umum Rachman Hakim, Wakil Ketua Umum masing-masing, Abdul Alek Sulistio, Eka Tjandranegara, Teddy Sugianto, Jauw Month Jan dan Sumadi Kesuma. Sedangkan Sekretaris Jenderal Budi S Tanuwibowo, Wakil Sekjen Ulung Rusman, dan Bendahara Kuncoro Wibowo. Saat ini, INTI memiliki 12 cabang di daerah dengan 70 pengurus, yang juga hadir pada pelantikan pengurus pusat Perhimpunan INTI di Jakarta beberapa waktu lalu. UKM Program Baru Sementara itu, Ulung Rusman mengatakan, dalam bingkai besar tujuan Perhimpunan INTI, selain mendorong proses berbangsa dan bernegara lebih baik dan maju lagi, juga turut serta mendorong partisipasi warga Tionghoa di dalamnya. Pematangan organisasi secara internal dan eksternal juga terus diupayakan oleh pengurus yang baru. Program baru melalui UKM, diharapkan dapat menjadi semangat keberpihakan pada ekonomi kerakyatan. INTI akan mencoba memberikan bantuan, seperti pengetahuan, manajemen, dan teknologi pada kelompok-kelompok UKM di Indonesia, jelasnya. [R-15] -- Best Regards, F Alexander FW YM: alexv4n...@yahoo.com BB: 2110D1EF GC: alexfe...@gmail.com HP: 08121909697 - Kami adalah kamu, muda, beda,berani dan berbahaya
[budaya_tionghua] Menjelang Wafatnya Soekarno (1-2) - Soekarno - Sejarah yang tak memihak
Menjelang Wafatnya Soekarno (1) Berkas yang Hilang Oleh Wahyu Dramastuti Copyright © Sinar Harapan Diposkan 27/07/2009 JAKARTA – Sembilan buku besar tertumpuk rapih di salah satu ruangan di rumah Rachmawati Soekarnoputri, Jl. Jati Padang Raya No. 54 A, Pejaten, Jakarta Selatan. Buku bertuliskan tangan itu berisi medical record (catatan medis) mantan Presiden Soekarno selama sakit di Wisma Yaso, Jakarta. Ada pula tujuh lembar kertas tua yang warnanya sudah memudar kecokelatan. Ini juga menjadi bukti riwayat penyakit Bung Karno. Kopnya bertuliskan Institut Pertanian Bogor, Fakultas Kedokteran Hewan Bagian Bakteriologi, Djl. Kartini 14, telpon 354, Bogor. Tapi yang lebih membuat dahi ini berkernyit keras, nama pasien disamarkan. Misalnya, ada yang tertera namanya Taufan (salah seorang putra Soekarno). Menguak peristiwa yang terjadi tahun 1965-1970 itu memang tidak mudah. Pada masa lalu membicarakan masalah ini secara terbuka menjadi hal tabu. Maka tak heran jika sekarang banyak orang, terutama generasi muda, tak mengetahui kebenaran sejarah tersebut. Namun kini, ketika semua mata dan seluruh perhatian tertumpah di Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP) sehubungan dengan sakitnya mantan Presiden Soeharto sejak 4 Januari 2008, rasa ingin tahu tentang masa lalu pun kembali mengusik. Itu semata-mata karena Soeharto dan Soekarno sama-sama mantan kepala negara. Adalah Rachmawati Soekarnoputri, putri ketiga Soekarno, yang sangat ingin menyerahkan catatan medis ayahnya kepada pemerintah. “Ini kalau pemerintah butuh data-data pendukung dan ingin melihat dari segi kebenaran, bukan hanya cerita fiktif,” tutur Rachmawati kepada SH di kediamannya, Sabtu (19/1) sore. Maklum, seorang mantan menteri Orde Baru pernah berkomentar bahwa perlakuan terhadap Soekarno ketika sakit tidak sekejam itu. “Saya tak mau gegabah. Ini bukan make up story, karena Kartono Mohamad saja (saat itu Ketua Ikatan Dokter Indonesia/IDI-red), mengatakan perawatan terhadap Bung Karno seperti perawatan terhadap keluarga sangat miskin,” kata Rachmawati. Di sore hari itu, Rachmawati tidak sanggup bercerita banyak. Ia hanya tersedu sedan, hal itu sudah menggambarkan betapa getir kenangan yang dialaminya. Tetapi sebuah artikel yang pernah dimuat SH pada 15 Mei 2006, memberikan gambaran lebih lengkap. “Seorang perempuan muncul di Kantor IDI di Jakarta, awal 1990-an,” demikian kalimat pertama artikel tersebut. Perempuan itu ingin bertemu Kartono Mohamad untuk menyerahkan 10 bundel buku berisi catatan para perawat jaga Soekarno. Namun jauh sebelum pertemuan itu, Kartono bertemu Wu Jie Ping, dokter yang pernah merawat Soekarno di Hong Kong. Wu mengungkapkan bahwa Soekarno “hanya” mengalami stroke ringan akibat penyempitan sesaat di pembuluh darah otak saat diberitakan sakit pada awal Agustus 1965, dan sama sekali tidak mengalami koma seperti isu yang beredar. Ini menepis spekulasi bahwa Soekarno tidak akan mampu menyampaikan pidato kenegaraan pada peringatan hari proklamasi 17 Agustus 1965. Dan nyatanya, Soekarno tetap hadir pada peringatan detik-detik proklamasi 17 Agustus itu di Istana Merdeka, lengkap dengan tongkat komandonya. Diperiksa Dokter Hewan Setelah kembali lagi ke Jakarta, Kartono menemui Mahar Mardjono, dokter yang tahu banyak soal stroke. Rupanya Kartono tak hanya bercerita soal stroke, tapi juga rentetan kejadian yang dengan sengaja menelantarkan Soekarno. Maka bundel buku yang dibawa perempuan itu semakin menguatkan kegelisahan Kartono. Namun Indonesia di awal 1990-an, kebenaran hanya boleh ditentukan oleh penguasa. Maka bundel buku itu hanya teronggok di meja kerja Kartono selama bertahun-tahun. Hingga kemudian, krisis moneter meledak. Rakyat turun ke jalan dan Presiden Soeharto, yang telah berkuasa selama 32 tahun, dipaksa meletakkan jabatan. Indonesia berubah wajah. Kartono pun teringat onggokan buku itu. Ia bergegas ke RSPAD, rumah sakit yang mempekerjakan empat perawat di Wisma Yaso. Kartono berharap dapat menemukan mereka, agar bangsa Indonesia mendapat cerita yang lengkap tentang tahun-tahun terakhir Soekarno. Namun menemukan Dinah, Dasih, J. Sumiati, dan Masnetty ternyata bukan hal mudah. Seorang di antara mereka meninggal, sedangkan yang lain sudah pensiun. RSPAD pun mendadak tak memiliki file atau berkas dari para perawat ini. Kartono kehilangan jejak. Upayanya untuk mencari medical record Soekarno gagal. Pihak RSPAD mengatakan bahwa keluarga Soekarno telah membawanya. Ketika ini ditanyakan kepada Rachmawati, ia hanya geleng-geleng kepala. “Tidak, tidak,” jawabnya lirih. Yang membuatnya semakin terenyuh, sebelum dibawa ke Jakarta, Soekarno ditangani oleh dokter Soerojo yang seorang dokter hewan. Jejak ini terlihat dari berkas berkop Institut Pertanian Bogor, Fakultas Kedokteran Hewan Bagian Bakteriologi. Bahkan setelah dipindah ke RSPAD karena sakit ginjalnya semakin parah, upaya untuk melakukan cuci darah tidak dapat dilakukan dengan alasan RSPAD tidak mempunyai
回覆: [budaya_tionghua] Re: Pav. A mrik di Expo Shanghai
Mau muntaaah? Apa bukan karena kepanasan cuaca Shanghai, yang katanya sekarang udah 36 C? Hehehe, ... Iyaalaaah, disana-sini harus antri. Lha Shanghai penduduknya aja udah puluhan juta, belum pendatang dari propinsi lain, negara lain, ... kan udah mulai masuk hari libur musim panas. Tapi masih bagus kalau bisa antri dengan tertip, sekalipun harus berdiri 3 jaman lebih. Belon kalau udah saling berdesak dan main dorong, dah gitu main serobot. Celaka deh, kita mah pasti kalahnya. Gak akan bisa menang ngelawan orang yang gede-gede tinggi-besar dari utara. Ngalah aja, deh. Itulah sebab saya sampai sekarang belum juga berani mencoba nengok Expo Shanghai. Barangkali masih harus tunggu akhir September, dilihat gimana suasananya. Kalau masih saja harus antri berjam-jaman begitu, mendidngan tunggu diperkenalkan di TV aja, deh. Barangkali nanti ada kawan-kawan yang saling bercerita, apa saja yang dilihat dan yang mana kudu dilihat sekalipun harus antri panjang, gitu. Salam, CHanCT - 原始郵件- 寄件者: ardian_c 收件者: budaya_tionghua@yahoogroups.com 傳送日期: 2010年6月21日 19:56 主旨: [budaya_tionghua] Re: Pav. Amrik di Expo Shanghai ah australia jg sama, kalu thailand itu bagus tuh , waktu kesana yg paviliun indonesia itu yg pertunjukkan kayaknya belon readi --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, zho...@... wrote: Sabtu kemarin masuk ke pav Amrik di Expo. Wah! Benar2 mau muntah. Isinya sloganistik dan ideologis, bak negeri komunis zaman perang dingin. Disitu hanya ditunjukkan serangkaian film propaganda yg memamerkan apa itu nilai amerika, tak ada sesuatu yg informatif maupun rekreatif apalagi visionir. Yg aktif berpameran malah perusahaan2 swasta yg isinya alakadarnya. Benar2 salah masuk! Habis mau masuk ke pav2 favorit antriannya suangat puanjang! Apalagi pav. Tuan rumah! Hrs antri dari jam 5 pagi utk mengambil pass masuk, setelah dapat pun harus antri minimal 3 jam(hari libur bisa 5jam)! Nyerah deh! Sent from my BlackBerry0.3 powered by Sinyal Kuat INDOSAT .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Website global http://www.budaya-tionghoa.net :. .: Pertanyaan? Ajukan di http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg.wordpress.com :. Yahoo! Groups Links
[budaya_tionghua] Bernostalgia dengan Evelyn Tjiauw - Butet [1 Attachment]
Butet dinyanyikan oleh Evelyn, ... terlampir.
[budaya_tionghua] bernostalgia bersama Evelyn Tjiauw [1 Attachment]
Tanduk Majeng terlampir, ...
[budaya_tionghua] Nostalogia bersama Evelyn Tjiauw [1 Attachment]
Kirim ulang, Entah apa sebab Rayuan Pulau Kelapa yang terlampir tidak nempel.
回覆: [budaya_tionghua] Tanya Bakc ang Enak di Jakarta
Tapi, ... itu bacang apa isi-nya? Kok sampai begitu muuaahalnya? Istri saya kemarin ini beli bacang ala Indonesia, yang dibikin Huakiao di HK cuman 6 dollar satunya, jadi hanya 1/2 harga bacang di Bogor yang Rp.12,500,- itu kan 10 dollar HK? Lalu, kalau sampai khusus dari ke Jakarta pergi ke Bogor hanya untuk cari bacang, bukan jatuhnya lebih mahal lagi? Udah itu gak berhasil dapatkan. Hehehee, ... Salam, ChanCT - 原始郵件- 寄件者: Franz Widjojo 收件者: budaya_tionghua@yahoogroups.com 傳送日期: 2010年6月16日 20:52 主旨: Re: [budaya_tionghua] Tanya Bakcang Enak di Jakarta Saya tadi siang ke Bogor, tapi sudah muter muter ga nemu juga, bisa dibagi alamat yang jual bacang? kalau ada telponnya mungkin lebih membantu. Salam Franz -- From: leoindra...@yahoo.com leoindra...@yahoo.com To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Wed, June 16, 2010 9:41:05 AM Subject: Re: [budaya_tionghua] Tanya Bakcang Enak di Jakarta Bacang yg enak di bogor, harga 1 nya 12.500 Sent from my BlackBerry® smartphone -- From: joao_kho joao@gmail. com Sender: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Date: Wed, 16 Jun 2010 02:36:34 - To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com ReplyTo: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Subject: [budaya_tionghua] Tanya Bakcang Enak di Jakarta Hi Saudara/i, Ada yang tahu dimana bisa beli bakcang yg enak di Jakarta ? Salam, Joao Kho
[budaya_tionghua] Surya Paloh: Indonesia Butuh Etos Bangun Negeri tanpa Perbedaan
SP: Indonesia Butuh Etos Bangun Negeri tanpa Perbedaan Silahkan Klik: http://www.metrotvnews.com/index.php/metromain/newsvideo/2010/05/22/105802/S Headline News / Sosbud / Sabtu, 22 Mei 2010 11:14 WIB Metrotvnews.com, Jakarta: Ketua Umum sekaligus inisiator organisasi kemasyarakatan Nasional Demokrat Surya Paloh menilai, Indonesia membutuhkan pikiran, semangat, spirit, dan etos untuk membangun negeri tanpa perbedaan. Kita punya kewajiban moralitas, proporsionalitas, dan kesadaran kita harus dibangun sejak saat ini, tegas SP dalam sambutan peluncuran Buku Renungan Seorang Patriot Indonesia di Jakarta, Sabtu (22/5). Buku karya Siauw Giok Tjhan bercerita soal perjuangan seorang anak Tionghoa-Indonesia. Anak tersebut tidak diakui ke-Indonesiaannya. Sejumlah peneliti dari Centre for Strategic and International Studies (CSIS) dan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) ikut terlibat. Menurut SP, buku sangat relevan dengan perjuangan bangsa saat ini. Terkait itu, ia berpesan, masyarakat tidak terjebak aksi provokatif yang tendesius. Menurutnya, masyarakat harus bisa melawan prasangka. Sebab, Indonesia membutuhkan seluruh dukungan demi membangun bangsa.(*)
回覆: 回覆: [budaya_tionghua] Re : Bongpay
Ardian yb, Yaa, ... Sungguh menarik kalau klenteng-klenteng juga bikin museum kecil untuk menyimpan benda-benda peninggalan sejarah jejak langkah Tionghoa di Indonesia. Eeeiih, lalu apakah ada sebutan khusus untuk membuang bongpay keluat? Kan, kalau gunakan sebutan membuang rasanya gak kena, seperti barang yang udah tak berguna, ... Agu bisa ditebar. Apa begitu istilah yang lazim digunakan? Lalu, apapula dengan pwa pwee itu? Kalau keterangan dari Frans, sepertinya menanyakan leluhur maunya diapain, gitu. Lalu menanyakan dengan gunakan 2 bilah kayu, tergantung menghadap kemana posisi kedua kayu itu? Dengan pengertian tertentu. Baru dengar ada tradisi begituan untuk menetapkan Bongpay maunya diapakan. Ada yang bisa kasih pencerahan, dari 4 kemungkinan, 2 kayu dengan 2 posisi permukaan yang beda, yang merupakan permintaan leluhur itu apa saja, ya? Betul juga Ardian, sebutan babah dan totok untuk jaman sekarang sudah tidak relevan lagi, atau perlu ada pengertian yang lain. Saya teruskan gunakan sebutan itu sebagai kebiasaan dijaman dahulu saja. Tidak serius. Dalam pengertian babah yang sudah turun temurun lahir dan besar di Indonesia, yang sudah tidak berbudaya Tionghoa lagi, sedang totok termasuk TIonghoa pendatang baru, setidak baru 2 turunan saja, yang masih keras bertradisi budaya Tionghoa. Bahwa diantara babah juga ada yang kuat pegang tradisi budaya Tionghoa, tentu bisa saja. Sebaliknya juga bagi yang totok sudah kebarat-baratan juga ada, kan. Barangkali yang lebih tepat sebutan untuk bedakan kelompok Tionghoa yang ada di Indonesia sekarang ini, hanya berdassarkan kewarganegaraan saja. Disebut Huakiao kalau masih tetap pegang passport TIongkok, sedang yang sudah jadi MNI disebut Huaren, orang Hua saja. Salam, ChanCT - 原始郵件- 寄件者: ardian_c 收件者: budaya_tionghua@yahoogroups.com 傳送日期: 2010年6月15日 12:35 主旨: 回覆: [budaya_tionghua] Re: Bongpay Sama2 Chan shu2 ,boleh jg coba taroh di kelenteng, biar gimana itu bongpai ada nilai historisnya.Apalage ngkong dan papa Chan shu2 tinggal deket sono, jg khan papa Chan shu2 itu tokoh yg dihormatin. Jadi inget ada satu kelenteng di Singapore yg sebenernya khusus buat marga Chan, mrk bikin museum kecil2an di kelenteng sono. Ngkale udah waktunya kelenteng jg mulai menyimpan benda2 yg bernilai historis serta jejak2 orang Tionghoa di Indonesia. Btw saya gak getu sreg ya istilah babah totok or peranakan totok hehehehehe soale kukong alias kiukong alias jiugong saya jg maunya dipanggil babah tapi urusan2 getu ngerti banget. sayangnya dah almarhum en percaya or tidak nama tokonya dikasih nama toko babah gemuk hehehehehehehehehehe --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, ChanCT sa...@... wrote: Kamsia, Ardian. Soalnya ini yang sudah dikategorikan babah seperti saya, udah gak kenal tradisi budaya Tionghoa. Jadi takut langgar ketentuan dan bisa dikatakan tidak hormati leluhur. Jadi hanya ingin kira-kira bagaimana menyelesaikan Bongpay yang tertinggal itu sebaik-baiknya saja. Solusi yang semula diantara keluarga, sebenarnya juga akan mengambil cara yang paling gampang dan bisa diakhiri, tidak membuat problem bagi generasi berikut. Karena Abu Engkong juga sudah ditebar di laut, biarlah bongpay itu juga di kelautkan saja. Jadi satu dengan arwah yang punya. Kalau disimpan sebagai barang-antik, selama kita masih hidup mungkin tidak soal dan masih bisa dicarikan tempat yang layak untuk disimpan. Tapi bagaimana generasi berikut? Tentu tidak ada yang bisa menjawab, apalagi kalau sudah disuruh menjawab sampai ke cucu kita gimana. Salah-salah jadi beban berat mereka dan persoalan jadi bikin ribet. Untuk dijual sebagai barang-antik? Rasanya kok perasaan belum bisa menerima, ya. Daripada dijual, jauh akan lebih baik seandainya ada klenteng yang bisa menerima, semisalnya klenteng Boen Bio di Kapasan Surabaya, karena Engkong dan ayah itu penghuni Kapasan-Surabaya yang tidak jauh dari klenteng Boen Bio puluhan tahun. Sekali lagi kamsia. Salam, ChanCT - åZYå§éfµä»¶- å¯ä»¶è?.: ardian_c æ¶ä»¶è?.: budaya_tionghua@yahoogroups.com å,³é?æ-¥æoY: 2010å¹´6æo^15æ-¥ 11:46 主æ-¨: Ã¥â?ºÅ¾Ã¨Â¦â? : Ãf¥ââ,¬ÂºÃ.¾Ãf¨Ã,¦ââ,¬ : [budaya_tionghua] Re: Bongpay Bongpai itu mengandung catatan keluarga, bukan sekedar tulisan disini dikuburkan si A yg lahir tgl sekian meninggal tgl sekian. Kalu bicara aturan sih sebenernya yg mewarisi marga si engkong itu sendiri, tapi ya jaman sekarang khan banyak yg sok moderen. Ini masalah jadinya melebar ya ampe 1/2 abad yg lalu, hmm emangnya itu waktu para sesepuh keputusannya apa ? Kalu saran saya seh mendingan suruh ikut aje ke laut, ya kalu mo pake upacara boleh gak jg boleh. Biasanye seh si pewaris marga yg ngelakuin tapi kalu sipewaris marga gak mau, ya anggep aja yg bukan pewaris marga lage ngekaluin amal utk mrk di dunia akherat. Wong kite org
回覆: 回覆: [budaya_tionghua] Re : Bongpay
Menarik juga dengan saran anda, ... disempan untuk kenang-kenangan, ... lalu disempan dimana? Iya kalau ada gudang, ... lalu? Setelah kita meninggal, bagaimana dengan sikap anak-cucu yang tentu akan membuat problem juga bagi mereka. Apa mereka-mereka masih bisa dan sanggup meneruskan menyimpan dengan baik-baik sebagai kenangan? Padahal Bongpay berkaitan dengan kuburan, kuburannya sudah tiada dan abu penghuninya sudah ditebar dilaut 1/2 abad yl, ... tertinggal Bongpay dan 2 patung itu yang baru muncul jadi soal setelah ditemukan berada dalam gudang, yang disewa orang. Dan, sekarang harus diangkut keluar. Ini cucu-cucu-nya yang tidak pernah tahu menahu ada soal bongpay engkong dititip simpan dalam gudang orang, jadi bingung untuk menemukan jalan keluar yang sesuai tradisi bisa dinyatakan menghormati leluhur saja. Tapi mungkin, yang paling baik Bongpay itu mengikuti arwah engkong yang telah ditebar di-laut, ... sesuai dengan penguburan ke-2X itu. Lalu, apakah perlu ada upacara sembahyang juga, yang sama dengan saat menebar abu di laut? Siapa-siapa saja kiranya yang berhak dan perlu membuang bongpay di kelaut? Misalnya cucu lelaki atau ada aturan malah harus cucu lelaki yang paling tua? Kalau cucu perempuan yang mewakili, bvoleh gak? Bab-ban kamsia atas pencerahan yang diberikan. Salam, ChanCT - 原始郵件- 寄件者: ardian_c 收件者: budaya_tionghua@yahoogroups.com 傳送日期: 2010年6月14日 10:56 主旨: 回覆: [budaya_tionghua] Re: Bongpay Chan shu2, itu bisa dikubur ditempat asal, bisa jg ikut dilempar kelaut. Soalnya kita org kenal istilah ci zhang or penguburan ke2 kalinya. Jadi hal2 seperti itu sih hal yg lumrah, mungkin jaman dulu banyak kuburan yg digusur jg, tapi biasanya alasan ci zhang itu kaitannya ama fengshui jg selain fengshui adalah kemampuan kantong uang. Pola2 or kebiasaan2 membuang itu saya rasa mestinya distop, kayak banyak patung2 kelenteng yg dah kuno2 dibakar kalu mau diganti. Soale mengandung nilai historis. Saran saya sih, disimpen aja buat kenang2an, tapi sebelonnya dibersihin pake alkohol or kalu masih ada rasa takut roh2nya ngikutin or nempel dibongpai ya bisa pake api dibersihinnya. --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, ChanCT sa...@... wrote: Terimakasih Ardian, ... tapi dikubur dimana? Kan, kuburan udah digusur, dan tidak hendak pindah kuburan? Sedang isi kuburan, jenasahnya sudah dibakar dan abunya ditebar dilaut. Yang jadi masalah itu bongpay dan 2 patung penjaganya harus diapakan, tentu menurut tradisi Tionghoa. Bagaimana baiknya sesuai dengan etika menghormati pendahulu, ... Barangkali ada pengalaman kawan-kawan yang menghadapi penggusuran kuburan, ... bisa ajukan pendapat. Tentu ini merupakan satu problem yang cukup menarik. Mungkin orang dijaman dahulu gak pernah mengalami masalah ginian, ... Kuburan bisa terus berlangsung turun-temurun. Ketenangan Abadi-lah bagi arwah yang dikuburan di tempat itu, ... tapi tidak di Nusantara ini. Seringkali tanah kubur juga kena gusur dengan berbagai alasan yang tidak bisa dilawan. Yang berkuasa dan berduit selalu masih dipihak yang menang. Rakyat kecil belum punya kekuatan untuk melawan. Jadi, harus mencarikan jalan keluar yang sebaik-baiknya. Salam, ChanCT - åZYå§éfµä»¶- å¯ä»¶è?.: ardian_c æ¶ä»¶è?.: budaya_tionghua@yahoogroups.com å,³é?æ-¥æoY: 2010å¹´6æo^14æ-¥ 10:22 主æ-¨: [budaya_tionghua] Re: Bongpay chan shu2, biasanya seh dikubur tuh --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, ChanCT SADAR@ wrote: Mohon pencerahan. Masalah bongpay kuburan Engkong yang sudah dibongkar dan setelah jenasah diperabukan dan ditebar kelaut, ... lalu bongpay dengan 2 patung penjaganya biasa diapakan dan dikemanakan, ya? Terimakasih sebelumnya. Salam, ChanCT .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Website global http://www.budaya-tionghoa.net :. .: Pertanyaan? Ajukan di http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg.wordpress.com :. Yahoo! Groups Links .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Website global http://www.budaya-tionghoa.net :. .: Pertanyaan? Ajukan di http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg.wordpress.com :. Yahoo! Groups Links
回覆: [budaya_tionghua] Re: Bongpa y
Kamsia, Ardian. Soalnya ini yang sudah dikategorikan babah seperti saya, udah gak kenal tradisi budaya Tionghoa. Jadi takut langgar ketentuan dan bisa dikatakan tidak hormati leluhur. Jadi hanya ingin kira-kira bagaimana menyelesaikan Bongpay yang tertinggal itu sebaik-baiknya saja. Solusi yang semula diantara keluarga, sebenarnya juga akan mengambil cara yang paling gampang dan bisa diakhiri, tidak membuat problem bagi generasi berikut. Karena Abu Engkong juga sudah ditebar di laut, biarlah bongpay itu juga di kelautkan saja. Jadi satu dengan arwah yang punya. Kalau disimpan sebagai barang-antik, selama kita masih hidup mungkin tidak soal dan masih bisa dicarikan tempat yang layak untuk disimpan. Tapi bagaimana generasi berikut? Tentu tidak ada yang bisa menjawab, apalagi kalau sudah disuruh menjawab sampai ke cucu kita gimana. Salah-salah jadi beban berat mereka dan persoalan jadi bikin ribet. Untuk dijual sebagai barang-antik? Rasanya kok perasaan belum bisa menerima, ya. Daripada dijual, jauh akan lebih baik seandainya ada klenteng yang bisa menerima, semisalnya klenteng Boen Bio di Kapasan Surabaya, karena Engkong dan ayah itu penghuni Kapasan-Surabaya yang tidak jauh dari klenteng Boen Bio puluhan tahun. Sekali lagi kamsia. Salam, ChanCT - 原始郵件- 寄件者: ardian_c 收件者: budaya_tionghua@yahoogroups.com 傳送日期: 2010年6月15日 11:46 主旨: 回覆: 回覆: [budaya_tionghua] Re: Bongpay Bongpai itu mengandung catatan keluarga, bukan sekedar tulisan disini dikuburkan si A yg lahir tgl sekian meninggal tgl sekian. Kalu bicara aturan sih sebenernya yg mewarisi marga si engkong itu sendiri, tapi ya jaman sekarang khan banyak yg sok moderen. Ini masalah jadinya melebar ya ampe 1/2 abad yg lalu, hmm emangnya itu waktu para sesepuh keputusannya apa ? Kalu saran saya seh mendingan suruh ikut aje ke laut, ya kalu mo pake upacara boleh gak jg boleh. Biasanye seh si pewaris marga yg ngelakuin tapi kalu sipewaris marga gak mau, ya anggep aja yg bukan pewaris marga lage ngekaluin amal utk mrk di dunia akherat. Wong kite org Tionghoa percaya kok masih bisa amal buat mrk yg dah meninggal. Tapi ada saran yg lebih bagus kale dari saya, itu barang ANTIK LHO. Sape tau bisa dijual di balai lelang Christie, jgn takutlar, wong itu bukan barang jarahan taon 1860 or 1840 or 1900 or jg 1920an. Apelage itu bongpai punya nilai historis yg tinggi misalnya ngkong dari TOKOH anu. --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, ChanCT sa...@... wrote: Menarik juga dengan saran anda, ... disempan untuk kenang-kenangan, ... lalu disempan dimana? Iya kalau ada gudang, ... lalu? Setelah kita meninggal, bagaimana dengan sikap anak-cucu yang tentu akan membuat problem juga bagi mereka. Apa mereka-mereka masih bisa dan sanggup meneruskan menyimpan dengan baik-baik sebagai kenangan? Padahal Bongpay berkaitan dengan kuburan, kuburannya sudah tiada dan abu penghuninya sudah ditebar dilaut 1/2 abad yl, ... tertinggal Bongpay dan 2 patung itu yang baru muncul jadi soal setelah ditemukan berada dalam gudang, yang disewa orang. Dan, sekarang harus diangkut keluar. Ini cucu-cucu-nya yang tidak pernah tahu menahu ada soal bongpay engkong dititip simpan dalam gudang orang, jadi bingung untuk menemukan jalan keluar yang sesuai tradisi bisa dinyatakan menghormati leluhur saja. Tapi mungkin, yang paling baik Bongpay itu mengikuti arwah engkong yang telah ditebar di-laut, ... sesuai dengan penguburan ke-2X itu. Lalu, apakah perlu ada upacara sembahyang juga, yang sama dengan saat menebar abu di laut? Siapa-siapa saja kiranya yang berhak dan perlu membuang bongpay di kelaut? Misalnya cucu lelaki atau ada aturan malah harus cucu lelaki yang paling tua? Kalau cucu perempuan yang mewakili, bvoleh gak? Bab-ban kamsia atas pencerahan yang diberikan. Salam, ChanCT - åZYå§éfµä»¶- å¯ä»¶è?.: ardian_c æ¶ä»¶è?.: budaya_tionghua@yahoogroups.com å,³é?æ-¥æoY: 2010å¹´6æo^14æ-¥ 10:56 主æ-¨: Ã¥â?ºÅ¾Ã¨Â¦â? : [budaya_tionghua] Re: Bongpay Chan shu2, itu bisa dikubur ditempat asal, bisa jg ikut dilempar kelaut. Soalnya kita org kenal istilah ci zhang or penguburan ke2 kalinya. Jadi hal2 seperti itu sih hal yg lumrah, mungkin jaman dulu banyak kuburan yg digusur jg, tapi biasanya alasan ci zhang itu kaitannya ama fengshui jg selain fengshui adalah kemampuan kantong uang. Pola2 or kebiasaan2 membuang itu saya rasa mestinya distop, kayak banyak patung2 kelenteng yg dah kuno2 dibakar kalu mau diganti. Soale mengandung nilai historis. Saran saya sih, disimpen aja buat kenang2an, tapi sebelonnya dibersihin pake alkohol or kalu masih ada rasa takut roh2nya ngikutin or nempel dibongpai ya bisa pake api dibersihinnya. --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, ChanCT SADAR@ wrote: Terimakasih Ardian, ... tapi dikubur dimana? Kan, kuburan udah digusur, dan tidak
[budaya_tionghua] Bongpay
Mohon pencerahan. Masalah bongpay kuburan Engkong yang sudah dibongkar dan setelah jenasah diperabukan dan ditebar kelaut, ... lalu bongpay dengan 2 patung penjaganya biasa diapakan dan dikemanakan, ya? Terimakasih sebelumnya. Salam, ChanCT
回覆: [budaya_tionghua] Re: Bongpa y
Terimakasih Ardian, ... tapi dikubur dimana? Kan, kuburan udah digusur, dan tidak hendak pindah kuburan? Sedang isi kuburan, jenasahnya sudah dibakar dan abunya ditebar dilaut. Yang jadi masalah itu bongpay dan 2 patung penjaganya harus diapakan, tentu menurut tradisi Tionghoa. Bagaimana baiknya sesuai dengan etika menghormati pendahulu, ... Barangkali ada pengalaman kawan-kawan yang menghadapi penggusuran kuburan, ... bisa ajukan pendapat. Tentu ini merupakan satu problem yang cukup menarik. Mungkin orang dijaman dahulu gak pernah mengalami masalah ginian, ... Kuburan bisa terus berlangsung turun-temurun. Ketenangan Abadi-lah bagi arwah yang dikuburan di tempat itu, ... tapi tidak di Nusantara ini. Seringkali tanah kubur juga kena gusur dengan berbagai alasan yang tidak bisa dilawan. Yang berkuasa dan berduit selalu masih dipihak yang menang. Rakyat kecil belum punya kekuatan untuk melawan. Jadi, harus mencarikan jalan keluar yang sebaik-baiknya. Salam, ChanCT - 原始郵件- 寄件者: ardian_c 收件者: budaya_tionghua@yahoogroups.com 傳送日期: 2010年6月14日 10:22 主旨: [budaya_tionghua] Re: Bongpay chan shu2, biasanya seh dikubur tuh --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, ChanCT sa...@... wrote: Mohon pencerahan. Masalah bongpay kuburan Engkong yang sudah dibongkar dan setelah jenasah diperabukan dan ditebar kelaut, ... lalu bongpay dengan 2 patung penjaganya biasa diapakan dan dikemanakan, ya? Terimakasih sebelumnya. Salam, ChanCT .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Website global http://www.budaya-tionghoa.net :. .: Pertanyaan? Ajukan di http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg.wordpress.com :. Yahoo! Groups Links
回覆: [budaya_tionghua] Generasi Y ang Hilang
Mbak Herma yb, Bisa saya dikasih nama judul buku Pram yang anda maksudkan, syukur bisa dikasih sedikit pengantar isi buku itu, biar kami-kami yang berada jauh dari Indonesia, yang tentunya sulit untuk bisa dapatkan buku yang dimaksudkan, tapi masih bisa mengikuti isi pokok buku Pram. Terimakasih atas perhatian dan bantuan yang diberikan. Salam, ChanCT - 原始郵件- 寄件者: hermawati wiriadinata 收件者: budaya_tionghua@yahoogroups.com 傳送日期: 2010年6月9日 10:15 主旨: Bls: [budaya_tionghua] Generasi Yang Hilang hi A L L, untuk yg hobbi maupun tidak hobby bacaboleh tuh baca buku KILAS BALIK, karangan Pramoediya Ananta Toer..banyakk ternyata sejarah Indonesia yg tidak kita ketahui best Regards, herma --- Pada Sel, 8/6/10, ChanCT sa...@netvigator.com menulis: Dari: ChanCT sa...@netvigator.com Judul: [budaya_tionghua] Generasi Yang Hilang Kepada: GELORA_In gelor...@yahoogroups.com Tanggal: Selasa, 8 Juni, 2010, 6:00 AM - 原始郵件- 寄件者: Harsutejo Sutedjo 收件者: sastra-pembebasan@ yahoogroups. com ; wahana-news@ yahoogroups. com 傳送日期: 2010年6月8日 19:28 主旨: Generasi Yang Hilang GENERASI YANG HILANG (Harsutejo) Ketika terjadi tragedi 1965 pasca pembunuhan enam orang jenderal oleh gerombolan militer G30S, maka diikuti tsunami politik ciptaan manusia berupa pembantaian terhadap 3 juta orang, 1,7 juta orang dijebloskan ke dalam penjara dan tahanan sebagai tapol yang meringkuk bertahun-tahun. Jutaan orang dipecat dari pekerjaan, dirampas harta kekayaannya, jutaan orang menjadi paria dan dipariakan dalam tempo pendek untuk jangka tak terbatas. Sekitar 13.000 orang dibuang ke Pulau Buru, kira-kira 500 perempuan ke Plantungan. Banyak di antara mereka terdiri dari kaum intelektual, kaum seniman, para pekerja trampil, para pemimpin pemuda dan perempuan, para pemikir bangsa. Mereka yang masih hidup telah disia-siakan bertahun-tahun, bahkan sampai mereka dibebaskan pun. Kaum cerdik pandai yang ada di luar negeri tak dapat memberikan sumbagannya ke tanahair. Jutaan anak-anak ikut menderita tanpa tumpuan kuat, tanpa rasa aman, tanpa pendidikan memadai, pindah dari satu keluarga ke keluarga yang lain, bahkan sebagian menggelandang menjadi anak jalanan. Terhadap kaum paria ini bukan saja belum pernah dipulihkan hak-haknya, bahkan belum pernah diakui proses yang membuatnya paria yang dilakukan oleh rezim berkuasa. Di antara mereka itu terdapat ribuan guru dan calon guru, ribuan kaum intelektual dan calon intelektual, ribuan kaum cerdik pandai dan calon cerdik pandai, pendeknya ribuan pemimpin dan calon pemimpin. Ada generasi yang hilang. Apa akibatnya? Sampai saat ini kita tidak punya pemimpin berkualitas, apalagi pemimpin sekaliber Bung Karno. Kita tidak punya pujangga sekaliber Pramoedya Ananta Toer meskipun ia tak juga diakui oleh negara yang ikut dia dirikan dengan perjuangan dan prestasinya. Itulah salah satu dosa rezim militer Orba tak terampuni, menciptakan hilangnya generasi. Rezim militer Orba Suharto sudah terguling, tetapi rezim lama tetaplah berkuasa. Dalam survei nasional pada 2003, di antara 18,6 juta anak balita (di bawah umur 5 tahun) terdapat 3,57 juta mengalami kurang gizi dengan 1,54 juta bergizi buruk. Pada tahun 2005 angka tersebut menjadi 5 juta dengan 1,8 juta bergizi buruk, meningkat menjadi 2,3 juta pada 2006. Angka-angka yang disiarkan pemerintah biasanya angka bikinan, kenyataan di lapangan biasanya lebih besar daripada angka-angka tersebut. Mereka ini juga menderita busung lapar, kekurangan kalori dan protein. Mereka tersebar di banyak tempat di NTT, NTB dan Papua, tetapi juga terdapat di Jakarta, Bandung, Surabaya, Semarang, Banten, juga di daerah lumbung padi Jawa Barat. Bayi kekurangan gizi meliputi 28 %. Dari sekitar 4 juta ibu hamil, 50 % mengalami anemia gizi, satu juta lainnya kekurangan energi kronis. Dalam kondisi tersebut 350.000 bayi lahir dengan kekurangan berat badan. Di antara 31 juta anak, ada 11 juta bertubuh pendek karena kurang gizi. Terdapat 10 juta kelompok remaja putri (usia 15-19 tahun) 3,5 juta mengalami anemia gizi, 11,5 juta perempuan usia subur dalam keadaan yang sama, 30 juta kelompok usia produktif mengalami kekurangan energi kronis.Tentu saja ini semua erat sekali hubungannya dengan kemiskinan, lebih dari 100 juta orang miskin. Angka balita gizi kurang dan gizi buruk di Provinsi Riau yang kaya minyak itu meningkat dari tahun ke tahun, dari 12,4 % pada 2004, 14,2 % pada 2005 dan 19,27 % pada 2007. Mantan Presiden BJ
[budaya_tionghua] Ber-Nostalgia dengan Evelyn Tjiauw
Bagi kawan-kawan yang masih ingat dengan nama sopranist Evelyn Tjiauw, untuk bernostalgia cobalah bukan link dibawah. Itu yang dinyanyikan di Beijing tahun 2008, sayang perekaman suara kurang baik, tapi masih tetap terdengar suara sopran merdu dengan teknik tinggi penyanyai-nya, sekalipun usia sudah mendekati angka 7. Luar biasa. Nanti kalau berhasil dapatkan CD dari Evelyn akan saya lempar keluar juga. Kemudian ada koor paduan suara penyanyi-penyanyi Huakiao lanjut usia yang tetap menunjukkan kecintaannya pada Indonesia, tempat dimana mereka dilahirkan dan dibesarkan, sekalipun sudah puluhan tahun harus mereka tinggalkan. Sedang link terakhir sekadar untuk didengar lagu Singsing So yang dinyanyikan oleh Teng Lai Kwan, (Teresa Teng?) penyanyi Taiwan tenar yang sudah meninggal beberapa tahun yl. Silahkan menikmati, ... Salam, ChanCT Evelyn Tjiauw menyanyikan Rayuan Pulau Kelapa: http://www.qiaou.com/uqiaou61/23805-250160.aspx Atau: http://v.youku.com/v_show/id_XMzg2Mzc3NzY=.html Evelyn Tjiauw menyanyi Bengawan Solo Nona manis siapa punya: http://www.youtube.com/watch?v=XPyPGPWNTxw Koor, Paduan suara Huakio usia lanjut lagu-lagu Indonesia: http://v.youku.com/v_show/id_XMzYxMzIyMDQ=.html Teressa Teng menyanyikan Singsing So dengan bhs. TIonghoa: http://www.youtube.com/watch?v=IhQQPBwabbEfeature=related
回覆: 回覆: [budaya_tionghua] Anne Van Jogya
Benar, diantara sekelompok manusia, entah itu etnis, atau suku apalagi Agama yang punya pengertian lebih besar dan luas, pasti ada saja yang berbuat salah atau serong. Yang jelas dan sudah bisa dipastikan, setiap perbuatan seseorang yang jelek, yang salah atau yang jahat itu, tidak bisa mewakili kelompok etnis, suku atau Agama bersangkutan. Perbuatan salah, jelek dan jahat hanya menjadi tanggungjawab orang bersangkutan saja. Jerat dan jatuhilah hukuman sesuai dengan HUKUM yang berlaku. Tapi, jangan dan tidak perlu dikaitkan dengan etnis, suku atau Agama orang itu. Dia sendirilah yang harus menanggung segala dosa dan kesalahan yang diperbuat, tak ada hubungan dengan etnis, suku atau Agamanya. Jadi, kalau perlu sebut saja nama bersangkutan, tanpa harus menyeret etnis, suku atau Agama yang dianut dia. Jadi, ... dalam satu adegan film, atau cerita novel, atau pemberitaan di koran, kalau kesalahan seseorang lalu diembel-embeli etnis, suku atau Agama orang bersangkutan, tentu terasa ada kesengajaan untuk jelek-jelek etnis, suku atau Agama tertentu. Dan sikap begitu tidak seharusnya masih saja diteruskan sampai sekarang, dimana UU Anti-Diskriminasi Rasial sudah ditegakkan dinegeri ini. Bahwa kenyataan ada pengusaha Tionghoa berhasil karena main culas, bersekongkol dengan pejabat tinggi, ... tidak perlu disangkal. Tapi tidak bisa dijadikan stereotype, begitulah semua pengusaha Tionghoa. TIDAK BISA! Yang segelintir bagaimanapun juga tidak bisa mewakili yang mayoritas mutlak. Pengusaha Tionghoa umumnya, mayoritas mutlak juga berada dilapisan menengah-bawah, yang melangsungkan usaha dagangnya dengan baik-baik dan jujur, sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku, ... dan lapisan mereka inilah yang senasib-sependeritaan dengan rakyat banyak, tapi justru yang seringkali kena getah dan dijadikan kambing-hitam setiap terjadi kerusuhan anti-TIonghoa, yang puncaknya Tregedi Mei 98 itu. Sebaliknya yang berdosa sesungguhnya, yang selama ini membuat rakyat banyak menderita, yaitu terjadinya persekongkolan penguasa dengan segelintir pengusaha, tak seorangpun berhasil dijebloskan dalam penjara. Semua lolos, tetap melanglang buana menikmati kehidupan mewah hasil jarahannya. Sungguh dunia tidak adil! Salam, ChanCT - 原始郵件- 寄件者: twa...@yahoo.com 收件者: budaya_tionghua@yahoogroups.com 傳送日期: 2010年6月8日 13:55 主旨: Re: 回覆: [budaya_tionghua] Anne Van Jogya Tidak begitu jg. Semuanya adalah manusia. Bahwa manusia dpt berbuat kejahatan dan kesalahan adalah manusiawi. Tidak terbatas pada jenis manusia tertentu. Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -- From: zho...@yahoo.com Sender: budaya_tionghua@yahoogroups.com Date: Tue, 8 Jun 2010 05:49:23 + To: budaya_tionghua@yahoogroups.com ReplyTo: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: Re: 回覆: [budaya_tionghua] Anne Van Jogya Ini memang stereotype yg dilekatkan sebagian orang thd pedagang tionghoa: bisa sukses gara2 main culas! Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -- From: Nasir Tan hitaci2...@yahoo.com Sender: budaya_tionghua@yahoogroups.com Date: Mon, 7 Jun 2010 01:55:29 -0700 (PDT) To: budaya_tionghua@yahoogroups.com ReplyTo: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: Re: 回覆: [budaya_tionghua] Anne Van Jogya Bung Chan yth.. Tapi film Anne Van Jogya yang saat menampilkan adegan usaha batik Anne sedang maju, lalu ada pengusaha TIonghoa Batik merasa dapatkan saingan, gunakan cara-kotor dengan menonjolkan ke-Tionghoa- annya, menurut saya tidak etis dan sangat tidak bijaksana. Bahwa bisa saja ada pengusaha Tionghoa yang main kotor, juga tidak perlu terangkat ke-Tionghoa- annya. Untuk apa harus begitu? Saya kira karena sistem kita ini belum dewasa bahkan sangat kekanak-kanakan. Selain itu juga seyogyanya kalau mau membuat suatu film melatar belakangi etnis-etnis lain ( etnis mana aja ), seharusnya dikomunikasikan dahulu kepada para tokoh atau para cendekiawan yang tahu masalah itu, akan lebih baik dari apa asal njeplak aja. Dan seandainya para tokoh masayarakat/cendekiawan dll yang tau persis masalah tersebut mengetahui, bukan tidak mungkin akan memberi masukan sehingga penyajian film bisa lebih bermutu. Selain itu, lembaga sensor film kita mungkin tidak bekerja maksimal, koq bisa-bisanya film begitu lolos sensor yah? Nasir T --- On Mon, 6/7/10, ChanCT sa...@netvigator.com wrote: From: ChanCT sa...@netvigator.com Subject: 回覆: [budaya_tionghua] Anne Van Jogya To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Date: Monday, June 7, 2010, 4:09 AM Bung Tan yb, Lho, kenapa harus diakhiri dengan penyesalan setelah dapatkan nonton gratis? Dengan nonton sekali itu
[budaya_tionghua] Generasi Yang Hilang
- 原始郵件- 寄件者: Harsutejo Sutedjo 收件者: sastra-pembeba...@yahoogroups.com ; wahana-n...@yahoogroups.com 傳送日期: 2010年6月8日 19:28 主旨: Generasi Yang Hilang GENERASI YANG HILANG (Harsutejo) Ketika terjadi tragedi 1965 pasca pembunuhan enam orang jenderal oleh gerombolan militer G30S, maka diikuti tsunami politik ciptaan manusia berupa pembantaian terhadap 3 juta orang, 1,7 juta orang dijebloskan ke dalam penjara dan tahanan sebagai tapol yang meringkuk bertahun-tahun. Jutaan orang dipecat dari pekerjaan, dirampas harta kekayaannya, jutaan orang menjadi paria dan dipariakan dalam tempo pendek untuk jangka tak terbatas. Sekitar 13.000 orang dibuang ke Pulau Buru, kira-kira 500 perempuan ke Plantungan. Banyak di antara mereka terdiri dari kaum intelektual, kaum seniman, para pekerja trampil, para pemimpin pemuda dan perempuan, para pemikir bangsa. Mereka yang masih hidup telah disia-siakan bertahun-tahun, bahkan sampai mereka dibebaskan pun. Kaum cerdik pandai yang ada di luar negeri tak dapat memberikan sumbagannya ke tanahair. Jutaan anak-anak ikut menderita tanpa tumpuan kuat, tanpa rasa aman, tanpa pendidikan memadai, pindah dari satu keluarga ke keluarga yang lain, bahkan sebagian menggelandang menjadi anak jalanan. Terhadap kaum paria ini bukan saja belum pernah dipulihkan hak-haknya, bahkan belum pernah diakui proses yang membuatnya paria yang dilakukan oleh rezim berkuasa. Di antara mereka itu terdapat ribuan guru dan calon guru, ribuan kaum intelektual dan calon intelektual, ribuan kaum cerdik pandai dan calon cerdik pandai, pendeknya ribuan pemimpin dan calon pemimpin. Ada generasi yang hilang. Apa akibatnya? Sampai saat ini kita tidak punya pemimpin berkualitas, apalagi pemimpin sekaliber Bung Karno. Kita tidak punya pujangga sekaliber Pramoedya Ananta Toer meskipun ia tak juga diakui oleh negara yang ikut dia dirikan dengan perjuangan dan prestasinya. Itulah salah satu dosa rezim militer Orba tak terampuni, menciptakan hilangnya generasi. Rezim militer Orba Suharto sudah terguling, tetapi rezim lama tetaplah berkuasa. Dalam survei nasional pada 2003, di antara 18,6 juta anak balita (di bawah umur 5 tahun) terdapat 3,57 juta mengalami kurang gizi dengan 1,54 juta bergizi buruk. Pada tahun 2005 angka tersebut menjadi 5 juta dengan 1,8 juta bergizi buruk, meningkat menjadi 2,3 juta pada 2006. Angka-angka yang disiarkan pemerintah biasanya angka bikinan, kenyataan di lapangan biasanya lebih besar daripada angka-angka tersebut. Mereka ini juga menderita busung lapar, kekurangan kalori dan protein. Mereka tersebar di banyak tempat di NTT, NTB dan Papua, tetapi juga terdapat di Jakarta, Bandung, Surabaya, Semarang, Banten, juga di daerah lumbung padi Jawa Barat. Bayi kekurangan gizi meliputi 28 %. Dari sekitar 4 juta ibu hamil, 50 % mengalami anemia gizi, satu juta lainnya kekurangan energi kronis. Dalam kondisi tersebut 350.000 bayi lahir dengan kekurangan berat badan. Di antara 31 juta anak, ada 11 juta bertubuh pendek karena kurang gizi. Terdapat 10 juta kelompok remaja putri (usia 15-19 tahun) 3,5 juta mengalami anemia gizi, 11,5 juta perempuan usia subur dalam keadaan yang sama, 30 juta kelompok usia produktif mengalami kekurangan energi kronis.Tentu saja ini semua erat sekali hubungannya dengan kemiskinan, lebih dari 100 juta orang miskin. Angka balita gizi kurang dan gizi buruk di Provinsi Riau yang kaya minyak itu meningkat dari tahun ke tahun, dari 12,4 % pada 2004, 14,2 % pada 2005 dan 19,27 % pada 2007. Mantan Presiden BJ Habibie yang ahli pesawat terbang dan pendiri IPTN yang kemudian bangkrut itu menyatakan produktivitas rakyat Indonesia yang rendah merupakan pangkal kemiskinan. Dia tidak menganalisis kondisi kemiskinan membuat rakyat tidak memiliki sarana apa pun atau tak cukup memiliki sarana, termasuk akses pendidikan dan informasi minimum untuk meningkatkan produktivitasnya. Dikatakan olehnya di depan forum ICMI pada 7 Juni 2006, kemajuan suatu bangsa terletak pada sumber daya manusia yang berkualitas dan produktif. Dia tak menjelaskan apa saja yang telah diperbuatnya selama ikut berkuasa sekian puluh tahun terhadap pendidikan rakyat umum. Betapa potensi triliunan rupiah dan miliar dollar yang dikeluarkan untuk IPTN yang kemudian menghasilkan penyia-nyiaan tenaga kaum cerdik pandai dan para ahli bidang teknologi. Tahun-tahun 2009 dan 2010 keadaan tidak membaik bagi kaum miskin. Hilangnya generasi merupakan persoalan gawat. Sekali lagi kita terancam kehilangan sebagian dari satu generasi karena jutaan balita kekurangan gizi yang dilahirkan oleh para ibu yang kurang gizi pula. Mereka akan menjadi generasi orang dewasa yang kecerdasannya terdistorsi alias kurang cerdas atau bahkan “kosong” otaknya alias generasi yang hilang. Apa kita yang masih mendapatkan cukup kecerdasan dan hati nurani akan diam saja? (Dipetik dari naskah belum terbit, Harsutejo, “Kamus [anti]-Orba:Cinta Tanahair dan bangsa”].
[budaya_tionghua] Fwd: Etnis Tionghoa Indonesia (ETI) Berkonsolidasi
- 原始郵件- 寄件者: JT 收件者: tionghoa-...@yahoogroups.com 傳送日期: 2010年6月8日 21:54 主旨: [t-net] Fwd: Etnis Tionghoa Indonesia (ETI) Berkonsolidasi Dari harian Pelita Edisi Selasa, 08 Juni 2010 Etnis Tionghoa Indonesia (ETI) Berkonsolidasi Oleh Drs Wijaya L, Msi SIAPA PUN sulit menafikan bahwa sejak reformasi 1998 bergulir, kelompok etnis Tionghoa telah menikmati ruang bebas, baik dalam menjalankan hak-hak kehidupannya maupun dalam mengekspresikan kebudayaannya. Melalui media maupun komunikasi antarteman, saudara-saudara Tionghoa dan sejumlah pemerintah negara sahabat menilai, kehidupan warga ETI telah berjalan normal sebagaimana mestinya. Hak-hak dan kewajibannya di bidang politik, sosial dan ekonomi telah pulih, bahkan mengalami kemajuan signifikan. Ketika penulis berkesempatan bertemu Pejabat Senior Kantor Urusan China Perantauan di Bejing pertengahan April lalu, beliau dengan simpatik menyatakan terima kasihnya kepada Pemerintah Republik Indonesia atas perubahan dan perbaikan tersebut seraya mengapresiasi kemeriahan perayaan Imlek nasional dan menguapnya perlakuan bernuansa diskriminatif pascapemberlakuan UU Nomor 12/2006 tentang Kewarganegaraan. Ketua INTI Jakarta, Benny Setiono (pengarang buku Tionghoa Dalam Pusaran Politik) juga menggarisbawahi lenyapnya discrimination by state. Kalaupun ada masalah dalam kehidupan sehari-hari, seperti persoalan terkait perijinan, pengurusan dokumen identitas dan perjalanan, atau soal-soal keagamaan yang dialami ETI, itu juga dialami kelompok etnis lain di Indonesia. Dalam suasana baru saat ini, tantangan besar menyangkut identitas ETI yang perlu dipikirkan bersama adalah bagaimana memunculkan dan membangun ketionghoaan sesuai dengan kearifan sejarahnya yang khas Indonesia. Membangun ketionghoaan dengan cara menempelkan begitu saja atribut-atribut kebudayaan negeri leluhur, sudah terbukti, seringkali melahirkan hal-hal yang kontraproduktif. Sebagai ilustrasi, Konghucu telah dianut sebagai agama oleh sebagian ETI, kendati di negeri asalnya sendiri, Konghucu bukanlah sebuah agama dalam artian mengabarkan kehidupan setelah kematian. John Lie adalah pahlawan etnis Tionghoa di Indonesia, bukan Zheng He (Cheng Ho) yang sebenarnya lebih berperan sebagai duta besar atau utusan Kerajaan China. Bukankah media cetak dan elektronik nasional menempatkan Anggodo Widjojo setara dengan Komjen Polisi Susno Duadji di hadapan hukum? Singkatnya, berdasarkan prinsip equal before the law (dalam bahasa Mandarin disebut Gongping) kaum minoritas dan mayoritas di Indonesia tidak lagi memiliki perbedaan dalam upaya merekontruksi tatanan kehidupan sosial, ekonomi, politik dan pertahanan. Profesor Liang Yingming (sejarawan Universitas Peking kelahiran Soli) dalam forum diskusi yang dihadiri 300 orang April 2010 di Yayasan Nabil menyatakan, budaya tradisional etnis Tionghoa di Indonesia merupakan salah satu pondasi penting bagi berlangsungnya proses integrasi nasional dalam konteks terbentuknya keIndonesiaan yang modern. Konsolidasi Persepsi pada dasarnya terbangun dari pengalaman atau sejarah yang mewarnai perjalanan hidup seseorang atau sebuah komunitas. Disadari, terdapat sejumlah kebijakan pada era Orde Baru yang telah membentuk perilaku sosial, ekonomi dan politik saudara-saudara Tionghoa di masa lalu. Setidaknya ada tiga kebijakan penting yang langsung maupun tidak langsung ikut membangun persepsi masyarakat Tionghoa pada masa itu. Pertama, kebijakan yang melarang ekspresi budaya Tionghoa di ruang publik dan dibatasi hanya di lingkungan rumah tempat tinggal. Kedua, karena ruang-ruang politik dan birokrasi tertutup rapat, energi dan perhatian warga ETI lebih terkonsentrasi di bidang ekonomi. Ketiga, rezim Soeharto secara tidak langsung mengangkat tokoh konglomerat Liem Sioe Liong sebagai Tetua untuk menangani berbagai persoalan yang timbul di internal ETI. Akibatnya mudah ditebak, terbentuk sekelompok elite ekonomi dari kalangan ETI yang bergaya hidup mewah dan eksklusif, kesenjangan sosial menganga lebar, dan kecemburuan sosial berlatar etnis terakumulasi bak ilalang kering di musim kemarau. Lalu, ketika kekuasaan otoritarian melemah dan mulai menunjukkan tanda-tanda akan runtuh, onggokan ilalang kering kerontang yang menumpuk selama tiga dekade itu terbakar berkobar-kobar, tanpa seorang pun sanggup memadamkannya. Tidak ingin mengulangi pengalaman hitem-kelam itu, pemerintah reformasi kemudian menerbitkan berbagai peraturan perundangan guna mengoreksi kebijakan masa lalu itu. Larangan mengekspresikan budaya Tionghoa di ruang publik dicabut, Imlek dinyatakan sebagai hari libur nasional, dan sebagai puncaknya, UU kewarganegaraan yang lebih menjamin persamaan hak dan kewajiban bagi seluruh warga negara Indonesia diberlakukan. Di alam reformasi, ETI tidak lagi memiliki tokoh yang dituakan atau figur sentral yang dapat berperan sebagai pemutus-kata. Dewasa ini, setiap individu ETI merasa telah lepas dari kungkungan sehingga
回覆: [budaya_tionghua] Anne Van J ogya
Bung Tan yb, Lho, kenapa harus diakhiri dengan penyesalan setelah dapatkan nonton gratis? Dengan nonton sekali itu, saya bukan saja melihat isi film, tapi melihat pendidikan apa yang diberikan dan itu saya menilai kira-kira kemana arah pembuatan film Indonesia, yang tentunya juga sebagai alat propagandanya. Saya melihatnya begini, film-film kungfu antar genster dan bajingan-bajingan, bisa saja terjadi antar bangsa, suku atau etnis tertentu, dan, ... itu bisa saja menampilkan bangsa mana, suku apa atau etnis apa yang menang. Orang setelah melihat film begituan munagkin juga tidak akan berkesan bau rasialis, kecuali memang ceritanya hanya menjelekkan, melecehkan bangsa, suku dan etnis tertentu. Itulah memang cerita bajingan-bajingan, ... Pada saat membuat film menceritakan satu Gang penyelundupan atau narkotik dengan tokohnya TIonghoa pun tidak masalah, memang itulah ceritanya. Tapi film Anne Van Jogya yang saat menampilkan adegan usaha batik Anne sedang maju, lalu ada pengusaha TIonghoa Batik merasa dapatkan saingan, gunakan cara-kotor dengan menonjolkan ke-Tionghoa-annya, menurut saya tidak etis dan sangat tidak bijaksana. Bahwa bisa saja ada pengusaha Tionghoa yang main kotor, juga tidak perlu terangkat ke-Tionghoa-annya. Untuk apa harus begitu? Salam, ChanCT - 原始郵件- 寄件者: Nasir Tan 收件者: budaya_tionghua@yahoogroups.com 傳送日期: 2010年6月6日 18:59 主旨: Re: [budaya_tionghua] Anne Van Jogya Wah...jadi walau nonton gratis diakhiri penyesalan yah..? Mmm...gak hanya di Indonesia kalo bikin film begitu..film Amrik juga begitu, setiap ada adegan kekerasa ( entah Kungfu atau semacamnya ) pasti menggunakan ethinc Chinese atau yang mirip Chinese, entah itu Vietnam, Korea atau Jepang sebagai pemain figuran. Bahkan tidak jarang juga film yang menggambarkan narkotika, penyelundupan dan ketidakterbukaan identik dengan Chinese. regard Nasir Tan --- On Sat, 6/5/10, ChanCT sa...@netvigator.com wrote: From: ChanCT sa...@netvigator.com Subject: [budaya_tionghua] Anne Van Jogya To: GELORA_In gelor...@yahoogroups.com Date: Saturday, June 5, 2010, 11:24 AM Anne Van Jogya Hari Selasa , tgl. 1 Juni yl., saya dapatkan telpon dari bu Nunung, KJRI-HK (Konsulat Jenderal Republik Indodnesia untuk Hong Kong) Public Affairs and Socio-Cultural, disamping memberi tahu KJRI sedang menyelenggarakan Pekan Film Indonesia, juga menawarkan saya kalau mau nonton. Bahkan saya diperkenankan untuk mengajak beberapa kawan. Haaha, sungguh dapatkan rejeki. Segera saya terima tawaran yang baik hati dari bu Nunung ini. Selama 34 tahun hidup di HK, untuk pertama kali saya dapatkan undangan nonton film Indonesia. Jadi, bagi saya meninggalkan Indonesia 45 tahun yang lalu, tidak lagi pernah lihat film Indonesia lagi. Terimakasih saya ucapkan pada bu Nunung, dan, ... tentunya rejeki ini akan saya timpakan juga pada beberapa kawan di HK yang tentunya juga seperti saya, puluhan tahun tidak pernah melihat film Indonesia lagi. Saya diberi 2 pilihan film, yang pertama tgl. 3 Juni Anne Van Jogya dan kedua, tgl. 4 Juni Heartbreak. Com. Dalam pemikiran saya setelah melihat keterangan singkat isi cerita, ternyata kedua film yang ditawarkan adalah masalah cinta muda-mudi. Bedanya, Anne Van Jogya kelebihan masalah ras. Inilah yang mendorong saya ambil putusan untuk pilih Anne Van Jogya saja! Saya ingin tahu bagaimana Indonesia yang sudah puluhan tahun saya tinggalkan ini memecahkan problem RASIAL yang dihadapi dalam kehidupan masyarakat. Entah bagaimana kesan kawan-kawan yang pernah nonton film Anne Van Jogya ini, tapi bagi yang belum pernah nonton, sebelum saya ajukan komentar atau pendapat, baik juga kalau saya lebih dahulu ceritakan secara ringkas jalan cerita film ini: Kisah Anne Yuwantoro yang katanya terjadi sekitar tahun 1960, anak dari seorang bapak turunan ningrat Keraton Jogya dengan ibu seorang Belanda. Kakek Anne tentu saja berkeras menentang perkawinan putranya dengan gadis Belanda. Tapi yang namanya cinta muda-mudi, tentu saja tidak bisa dilarang. Perkawinan orang tua Anne dilangsungkan tanpa restu Kakek-Nenek nya. Dengan demikian Anne sekalipun lahir dan dibesarkan di Jogya juga, tapi sampai dewasa tidak mengetahui apalagi dapatkan kasih sayang dari kakek-nenek. Satu saat, ayahnya yang bekerja di perkebunan dalam perjalanan pulang, hujan lebat dengan geledek menyambar, terjadi kecelakaan dan meninggal dunia. Di upacara pemakaman ayahnya itulah, Anne untuk pertama kali menemui dan berkenalan dengan kakek-neneknya. Setelah ayahnya meninggal, membuat kehidupan keluarga Anne terjadi perubahan drastis. Ibunya yang seorang Belanda disingkirkan dalam usaha perkebunan ayahnya, yang ternyata adalah warisan keluarga ningrat mereka. Keluarga masih sulit menerima seorang Belanda. Bahkan akhirnya Anne dan ibunya
[budaya_tionghua] Anne Van Jogya
2 orang tukang kepruk untuk merampas Batik Anne yang sedang diantar untuk pemesan. Pengangkatan adegan dengan menonjolkan pengusaha Tionghoa disini, tentu sangat tidak etis dan sangat tidak bijaksana. Persaingan didunia usaha sudah pasti akan berlangsung dan terjadi dimana saja, bahwa mungkin saja ada pengusaha yang melakukan cara-cara kotor untuk mengalahkan saingannya juga tidak perlu disangkal. Tapi, harus diakui dalam kenyataan mayoritas pengusaha, termasuk pengusaha Tionghoa yang melakukan usaha bisnis adalah persaingan yang sehat. Berjalan sesuai dengan ketentuan-ketentuan bisnis yang berlaku. Dan itulah yang mendorong maju roda ekonomi didunia ini. Pengusaha asal suku atau etnis manapun bisa saja ada yang main curang, main kotor dalam persaingan yang terjadi, ... itu kenyataan yang tidak perlu ditutupi. Yang menjadi pertanyaan, kenapa pilihan dijatuhkan pada pengusaha Tionghoa dengan menekankan ke-Tionghoa-annya? Apakah sutradara film ini menganggap pengusaha Tionghoa umumnya gunakan cara-cara kotor dalam jalankan usaha? Sungguh sangat disesalkan, dimana RI yang baru saja berhasil mensahkan UU Anti-diskriminasi rasial, tapi masih juga menampilkan film yang berbau rasialis macam ini. Seolah-olah film ini hendak menyatakan, pengusaha Tionghoa selalu main kotor dalam usaha, ... Salam, ChanCT
[budaya_tionghua] Nostalgia Evie Tjoa _ Angin Mamiri [1 Attachment]
Bagi yang ingat nama Evie Tjoa, boleh bernostalgia mendengar suaranya saat menyanyaikan Angin Mamiri. Silahkan buka attachment file, ...
[budaya_tionghua] PANCASILA
- 原始郵件- 寄件者: Harsutejo Sutedjo 收件者: 傳送日期: 2010年5月31日 21:47 主旨: PANCASILA Menyambut Hari Lahirnya Pancasila 1 Juni. PANCASILA (Harsutejo) Pancasila merupakan sebuah dokumen politik, suatu kontrak sosial yang mengandung persetujuan atau kompromi antar sesama warganegara Indonesia tentang asas-asas negara. Pancasila dapat disejajarkan dengan Magna Carta di Inggris, Bill of Rights di AS, Droit de l’home di Prancis. Demikian Onghokham (Desember 2001). Republik Indonesia yang baru lahir telah berhasil merumuskan UUD 1945 dengan dasar-dasar negara berupa Pancasila yang mengakomodasi segala macam perbedaan dan keberagaman di antara seluruh rakyat Indonesia dalam motto Bhinneka Tunggal Ika, berbeda-beda tapi satu jua yang telah tercantum dalam Sumpah Pemuda 1928: Satu Nusa, Satu Bangsa, Satu Bahasa, Indonesia! Perbedaan-perbedaan tersebut berupa suku-suku dan ras, kepercayaan dan agama, adat istiadat, bahasa, kebiasaan, cara berpikir, keyakinan dan pandangan politik, ideologi, latar belakang sejarah dsb, semua mendapatkan tempat secara layak di dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasar Pancasila. Pancasila merupakan dasar bernegara dan berbangsa, suatu persetujuan bersama untuk hidup bersama dalam aneka perbedaan. Pendeknya menurut penggagasnya, Bung Karno, Pancasila sebagai alat pemersatu bangsa. Betapa bijaknya para founding fathers kita yang telah berhasil merumuskan landasan dan persetujuan bersama dalam kedaaan aneka perbedaan dan telah dapat menghimpun kesatuan dalam menghadapi ancaman kembalinya penjajahan. Mereka telah berhasil gemilang dalam melakukan kompromi sejarah untuk menyatukan seluruh potensi bangsa. Kompromi sejarah ini antara lain telah dilakukan oleh para pemimpin golongan Islam yang juga setuju menerima Pancasila sebagai dasar bernegara dan berbangsa dan merupakan bagian penting dalam pembukaan UUD 1945. Rezim militer Orba Suharto memperlakukan Pancasila sebagai barang suci, azimat yang dipuja-puji dengan kata-kata mempesona ‘asas tunggal Pancasila’, seolah hendak mempersatukan seluruh rakyat Indonesia dalam membangun negara. Puja-puji itu hakekatnya terhadap kekuasaan Orba, yang hendak dilanggengkan dengan membangun institusi negara P4 dan BP7 dengan mengerahkan kaum intel dan intelektual sekaligus dengan terus-menerus melakukan pelanggaran hak asasi manusia yang sarat dengan kekerasan. Rezim Orba melalui sejarawan Nugroho Notosusanto pun mencoba berupaya meniadakan nama Bung Karno sebagai penggali Pancasila dari catatan sejarah. Di tangan rezim penindas ini Pancasila justru dijadikan alat pecah-belah dengan “bersih diri” dan “bersih lingkungan” serta manusia dengan KTP “ET” yang membuat berjuta warga negara didiskriminasikan, dikutuk dan dikuyo-kuyo atas nama “mempancasilakan” mereka. Dalam kehidupan sehari-hari yang bak berada di samudra korupsi itu P4 dan BP7 menjadi dagelan yang sarat dengan pemborosan dana, waktu dan sumber daya manusia serta sarat dengan lagak kemunafikan yang mendapat sindiran amat tajam seorang kiai yang penyair KHA Mustofa Bisri yang ditulisnya di masa kejayaan rezim Orba dalam kumpulan puisi “Gelap Berlapis-Lapis,” dengan sajak ‘Kembalikan Makna Pancasila’ dengan amat tajamnya, sekaligus mencerminkan kenyataan sebenarnya, a.l.: “kesetanan yang maha perkasa kebinatangan yang degil dan biadab perseteruan indonesia kekuasaan yang dipimpin oleh nikmat kepentingan dalam perkerabatan/perkawanan kelaliman sosial bagi seluruh rakyat indonesia” Sejak masa yang disebut reformasi, seiring dengan pelecehan tersembunyi dari rezim Orba, sekelompok orang tidak lagi melongok Pancasila sebagai dasar berbangsa dan bernegara. Artinya tidak lagi menghormati kebinekaan bangsa ini yang disatukan dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Mereka memaksakan kehendaknya, sering dengan kelewang dan pentungan, melakukan perusakan tempat ibadah orang lain, kantor dan tempat usaha orang lain dengan semena-mena seperti masyarakat tanpa aturan hukum. Mereka memaksakan aturan-aturannya sendiri menjadi aturan umum, memaksakan tafsirannya sendiri menjadi tafsir umum. Meskipun mereka itu merupakan sekelompok kecil di masyarakat, tetapi suara mereka sering begitu besar dengan tindakan yang berimplikasi luas terhadap tatanan masyarakat yang beradab karena tindakan itu sudah memasuki wilayah teror. Keadaan demikian sering tidak ditindak oleh aparat negara dan dibiarkan berkembang, mengesankan mereka menjadi alat kekuasaan tertentu yang dimainkan pada saat tertentu pula. Keadaan itu kadang mendapatkan apologi dari wakil-wakil terhormat yang mengarah pada legitimasi, bahwa perbuatan yang memaksakan kehendak itu dikatakan sebagai terpaksa dilakukan untuk membela kebenaran [menurut tafsir mereka sendiri]. Dalam kemelut demikian maka Prof Dr Syafii Ma’arif menyatakan Pancasila sekedar dijadikan retorika politik, nilai luhur Pancasila telah dikhianati. Perilaku pemimpin sering tak dapat
[budaya_tionghua] Chi Kung - China vs Japan
Seeing is believing!!! I've never seen a demostration of such powerful force before!!! Subject: Fwd: Fw: Must Watch - Chi Kung - China vs Japan Must watch!!! http://www.youtube.com/watch?v=7CxHEa-toGUfeature=related
[budaya_tionghua] Fw:EXPO Shanghai 2010 == 上海世博��全�^自由 行
- 原始�]件- 寄件者: kunmingswie 收件者: �魉腿掌�: 2010年5月24日 12:14 主旨: 上海世博��全�^自由行 EXPO Shanghai 2010 http://en.expo.cn/index.html#lang=tc=home
回覆: [budaya_tionghua] Re: PELAJ ARAN SEJARAH, YANG MAHAL TAPI PE NTING
Mbak Maria yb, Maksud kalimat terakhir, Harus ada yang memulai untuk merubahnya. Itu apa maksudnya, ya? Kan, kalau orang tidak ber-Agama atau Agama yang dianut tidak termasuk Agama yang diakui sah oleh Pemerintah, misalnya Agama Kong Hu Chu dimasa Soeharto berkuasa yang tidak diakui sebagai Agama yang sah, itu akibatkan mereka jalankan kawin kebo. Tidak tercatat di catatan sipil, karena mereka tidak hendak menghianati Agama yang menjadi keyakinannya, atau disuruh ganti Agama untuk tercatat perkawinan mereka. Saya SETUJU, jangan libatkan Agama dengan NEGARA. Orang kawin apapun Agama-nya tidak ada hubungan denegan catatan sipil, CATAT-lah mereka sebagai warga yang melangsungkan perkawinan secara sah. Negara tidak usah ikut mencampuri Agama orang yang dianut, berilah kebebasan pada masing-masing. Karena kepercayaan dan keyakinan Agama itu sepenuhnya adalah masalah pribadi orang, yang tidak seharusnya direcoki oleh Pemerintah. Jadi, untuk merubahnya bukan harus ada orang yang memulai. Itu sudah banyak orang yang memulai tidak mencatatkan diri dicatatan sipil, ... tapi, Pemerintah yang berkuasa harus ambil tindakan untuk merubah. Bahkan bubarkan saja itu Dept. Agama, yang katanya hanya jadi sarang korup. Biarlah setiap Agama yang ada diurus sendiri oleh Agama masing-masing. Salam, ChanCT - 原始郵件- 寄件者: Maria Claudia 收件者: budaya_tionghua@yahoogroups.com 傳送日期: 2010年5月23日 15:21 主旨: Re: [budaya_tionghua] Re: PELAJARAN SEJARAH, YANG MAHAL TAPI PENTING Surya Paloh itu bener banget. Coba lihat UU Perkawinan. Masa sebelum menikah di catatan sipil harus nikah di lembaga keagamaan dulu. Apa urusannya agama dan negara? Nenek moyang juga kita juga bisa nikah di catatan sipil tanpa harus nikah di gereja. Memangnya kalau nikah di lembaga keagamaan dijamin bakal jadi orang beragama? Yang bener adalah waktu mau kawin sibuk cari tempat yang bisa mengawinkan, tapi setelah upacara selesai, mungkin lewat tempat ibadat pun tidak. Ga bener tuh! Harus ada yang memulai untuk merubahnya. Salam Maria -- From: ChanCT sa...@netvigator.com To: tionghoa-...@yahoogroups.com Sent: Sat, May 22, 2010 5:43:53 PM Subject: [budaya_tionghua] Re: PELAJARAN SEJARAH, YANG MAHAL TAPI PENTING Setuju! Pengalaman sejarah jangan dilewatkan begitu saja, bahkan banyak pengalaman sudah dibayar sangat mahal dengan korban jiwa manusia yang begitu banyaknya, ... Jadi, benar-benar harus dijadikan cambuk untuk menuntut generasi berikut lebih keras dan berani melihat kenyataan sejarh. Dengan berani akui dan betulkan yang salah, untuk maju lebih lebih baik dan jangan sampai terulang jatuh korban-korban yang tak diperlukan! Seandainya kita perhatikan, saat-saat Tong Sien Fu yang meninggalkan Indonesia ditahun 1960, sebagaimana saya ketahui, Pemerintah Indonesia saat itu menetapkan bagi mereka yang pulang kampung (Hui Guo) lebih dahulu harus menandatangani pernyataan TIDAK AKAN KEMBALI KE INDONESIA LAGI, maka ketidak berhasilan Tong Sien Fu mendapatkan WNI ada benarnya juga. Tentu saya tidak menyangkal kemungkinan hanya karena sang pejabat yang nakal dan serakah, setelah gaet 50 juta, merasa KURANG, ingin dapatkan lebih banyak, akhirnya Tong balik pikiran setelah kesal-mendongkol melihat busuknya birokrasi dinegeri ini. Karena sayapun melihat kenyataan, tidak sedikit Tionghoa bisa kembali hidup di Indonesia, sekalipun juga yang pulang kekampung tahun 60, bahkan jelas tergolong korban PP-10. Jadi, Pemerintah yang berkuasa sekarang ini, kudu lebih dahulu dengan TEGAS benahi ketentuan-ketentuan yang dirasakan SALAH pemerintah terdahulu dan, ... benahi birokrasi Pemerintahan, agar setiap pejabat Pemerintah secara jujur menjadi pengabdi rakyat yang baik-baik, menjadi KACUNG rakyat yang membantu meningkatkan kesejahteraan rakyat sebaik-baiknya. Salam, ChanCT - Original Message - From: Flowing Water syahr...@cbn.net.id To: tionghoa-...@yahoogroups.com Sent: Sunday, May 23, 2010 8:13 AM Subject: RE: [t-net] PELAJARAN SEJARAH, YANG MAHAL TAPI PENTING Kutipan: Om Tong memang cerita tentang kesulitan dia memperoleh izin naturalisasi. Dia telah mengajukan selama lebih dari sepuluh tahun dengan biaya sendiri hingga habis lebih dari Rp 50 juta-an, kata Alan. Awalnya dia telah mendapatkan KIMS (kartu izin menetap sementara) yang diperpanjang dengan menerima KIM (kartu izin menetap), tetapi ketika saatnya mendapatkan surat bukti WNI, dia malah diminta mengurus ulang proses mendapatkan KIMS, katanya. Membaca ini saya tidak bisa mengelak untuk marah. Apakah ulat2 yang menjijikkan yang mengatur urusan beginian di kantor2 masih bercokol. Pantes saja negeri ini terpuruk. Soalnya kebanyakan orang2 bermental b***k yang bercokol dimana-mana. Alan benar negeri ini bukan hanya kurang bisa menghargai nilai2 tetapi bahkan TIDAK
[budaya_tionghua] Renungan Seorang Patriot Indonesia, SIAUW GIOK TJHAN
Renungan Seorang Patriot Indonesia SIAUW GIOK TJHAN Oleh: Siauw Tiong Djin Mei – 2010 Perkembangan di Indonesia selama 12 tahun terakhir ini untuk komunitas Tionghoa menyejukkan. Berbagai UU dan peraturan yang mengandung rasisme telah berhasil dihapus. UU kewarganegaraan baru yang mengganti UU Kewarganegaraan 1958 mengandung berbagai kepositifan. Tahun baru imlek telah dijadikan hari raya nasional dan perayaan bisa dilakukan secara terbuka. Bahasa Tionghoa bisa digunakan secara bebas. Sekolah-sekolah berbahasa Tionghoa juga bisa dibuka dan dikembangkan secara bebas. Kesemuanya ini adalah hasil perjuangan jangka panjang. Perjuangan membangun Nasion Indonesia yang ber-Bhinneka Tunggal Ika. Nasion yang terdiri dari berbagai suku bangsa. Nasion yang berlandaskan pluralisme dan apa yang kini dikenal di banyak negara maju sebagai multi-kulturalisme. Akan tetapi sejarah menunjukkan bahwa apa yang tertera dalam UU atau Peraturan di sebuah era kekuasaan pemerintah, tidak menjamin pelaksanaan konsekwen. Di negara-negara maju seperti Australia dan Kanada, di mana Multi-kulturalisme telah dihukum-kan, di mana a citizenship based Nation telah diwujudkan, masih saja terjadi berbagai penyelewengan yang merugikan komunitas tertentu dan Nation yang dimaksud secara keseluruhan. Di negara berkembang seperti Indonesia, kemungkinan adanya penyelewengan, baik yang terselubung maupun yang terang-terangan, bisa terjadi tanpa sanksi hukum. Bahkan, pergantian pemerintah, bisa membatalkan UU dan Peraturan yang membangun dengan UU dan Peraturan yang destruktif – tanpa mengindahkan dampak-dampak dan kecaman-kecaman dunia Internasional. Ada sebuah contoh yang telah dilupakan banyak orang. Dalam awal kemerdekaan, salah satu tugas penting pemerintah RI adalah menentukan siapa yang mengisi keberadaan hukum Nasion Indonesia. BP KNIP sebagai Lembaga Legislatif mengeluarkan UU Kewarganegaraan 1946 yang menjadikan semua orang yang lahir di Indonesia, termasuk mereka yang berasal dari keturunan asing, warga negara Indonesia. Dengan demikian, semua yang lahir di Indonesia, menjadi warga negara pada waktu yang bersamaan. Yang tidak mau menjadi warga negara Indonesia, harus menolaknya di pengadilan. Mereka diberi waktu 2 tahun, yang kemudian diperpanjang hingga Desember 1951. Dengan demikian, hanya mereka yang menolak kewarganegaraan Indonesia pada bulan Desember 1951-lah menjadi Warga Negara asing. Yang lain, termasuk sebagian besar komunitas Tionghoa, secara hukum adalah warga negara Indonesia. Ternyata perkembangan politik dan ekonomi, dengan silih bergantinya kabinet, memungkinkan UU kewarganegaraan ini dibatalkan dan diganti dengan UU Kewarganegaraan baru pada tahun 1958. UU yang merupakan kompromi antara kelompok yang ingin mempertahankan UU 46 dengan kelompok yang ingin menjadikan sebanyak mungkin orang keturunan asing, terutama Tionghoa, warga negara asing. Bilamana tidak ada perjuangan gigih, pembatalan UU 46 ini memiliki dampakyang sangat destruktif untuk pembangunan Nasion Indonesia. Hampir semua orang Tionghoa yang ada di Indonesia kini menjadi warga negara asing. Generasi muda yang menghirup udara kemerdekaan di masa kini pada umumnya tidak menyadari bahwa kewarga-negaraan Indonesia yang dimilikinya ini, kebebasan melakukan adat istiadat Tionghoa, termasuk perayaan Imlek, penggunaan bahasa Tionghoa dan adanya alam pluralisme ini adalah hasil sebuah perjuangan jangka panjang yang dilalui dengan banyak pengorbanan lahir dan batin. Generasi penerus-pun harus senantiasa sadar dan siap menghadapi kemungkinan berbagai UU dan Peraturan yang kini meng-outlaw rasisme dibatalkan. Untuk bisa efektif mencegahnya, mereka harus mengenal sejarah dan menggunakan pengalaman para pendahulunya sebagai pedoman. Salah satu pejuang gigih dalam proses pembangunan Nasion Indonesia yang di singgung ini adalah Siauw Giok Tjhan. Karena aliran politik yang dianutnya, Siauw Giok Tjhan dan riwayat perjuangannya, sengaja dihilangkan dari sejarah Indonesia oleh Rezim Orde Baru. Kekuasaan yang menggantikannya hingga saat ini, tidak memiliki bahan dan juga tidak berkepentingan untuk membuka lembaran sejarah yang telah dilenyapkan ini. Inilah dasar penerbitan buku Renungan Seorang Patriot Indonesia, Siauw Giok Tjhan – yang merupakan gabungan buku-buku dan tulisan Siauw Giok Tjhan dan buku pendamping, Siauw Giok Tjhan dalam Pembangunan Nasion Indonesia – yang saya tulis sebagai biografi politik, yang diluncurkan hari ini. Kedua buku ini menuturkan sumbangsih komunitas Tionghoa dalam pembangunan Nasion Indonesia dalam bidang politik, ekonomi, pendidikan dan kebudayaan dan bagaimana berbagai kebijakan pemerintah yang melanggar UUD serta UU yang berlaku dilawan. Ketokohan Siauw dalam sejarah berkaitan dengan upaya pembangunan Nasion Indonesia. Dan ini ia tempuh sejak tahun 1932 hingga ia meninggal pada tahun 1981. Perjalanan panjang ini melibatkannya sebagai
[budaya_tionghua] Re: PELAJARAN SEJARAH, YANG MAHAL TAPI PENTING
Setuju! Pengalaman sejarah jangan dilewatkan begitu saja, bahkan banyak pengalaman sudah dibayar sangat mahal dengan korban jiwa manusia yang begitu banyaknya, ... Jadi, benar-benar harus dijadikan cambuk untuk menuntut generasi berikut lebih keras dan berani melihat kenyataan sejarh. Dengan berani akui dan betulkan yang salah, untuk maju lebih lebih baik dan jangan sampai terulang jatuh korban-korban yang tak diperlukan! Seandainya kita perhatikan, saat-saat Tong Sien Fu yang meninggalkan Indonesia ditahun 1960, sebagaimana saya ketahui, Pemerintah Indonesia saat itu menetapkan bagi mereka yang pulang kampung (Hui Guo) lebih dahulu harus menandatangani pernyataan TIDAK AKAN KEMBALI KE INDONESIA LAGI, maka ketidak berhasilan Tong Sien Fu mendapatkan WNI ada benarnya juga. Tentu saya tidak menyangkal kemungkinan hanya karena sang pejabat yang nakal dan serakah, setelah gaet 50 juta, merasa KURANG, ingin dapatkan lebih banyak, akhirnya Tong balik pikiran setelah kesal-mendongkol melihat busuknya birokrasi dinegeri ini. Karena sayapun melihat kenyataan, tidak sedikit Tionghoa bisa kembali hidup di Indonesia, sekalipun juga yang pulang kekampung tahun 60, bahkan jelas tergolong korban PP-10. Jadi, Pemerintah yang berkuasa sekarang ini, kudu lebih dahulu dengan TEGAS benahi ketentuan-ketentuan yang dirasakan SALAH pemerintah terdahulu dan, ... benahi birokrasi Pemerintahan, agar setiap pejabat Pemerintah secara jujur menjadi pengabdi rakyat yang baik-baik, menjadi KACUNG rakyat yang membantu meningkatkan kesejahteraan rakyat sebaik-baiknya. Salam, ChanCT - Original Message - From: Flowing Water syahr...@cbn.net.id To: tionghoa-...@yahoogroups.com Sent: Sunday, May 23, 2010 8:13 AM Subject: RE: [t-net] PELAJARAN SEJARAH, YANG MAHAL TAPI PENTING Kutipan: Om Tong memang cerita tentang kesulitan dia memperoleh izin naturalisasi. Dia telah mengajukan selama lebih dari sepuluh tahun dengan biaya sendiri hingga habis lebih dari Rp 50 juta-an, kata Alan. Awalnya dia telah mendapatkan KIMS (kartu izin menetap sementara) yang diperpanjang dengan menerima KIM (kartu izin menetap), tetapi ketika saatnya mendapatkan surat bukti WNI, dia malah diminta mengurus ulang proses mendapatkan KIMS, katanya. Membaca ini saya tidak bisa mengelak untuk marah. Apakah ulat2 yang menjijikkan yang mengatur urusan beginian di kantor2 masih bercokol. Pantes saja negeri ini terpuruk. Soalnya kebanyakan orang2 bermental b***k yang bercokol dimana-mana. Alan benar negeri ini bukan hanya kurang bisa menghargai nilai2 tetapi bahkan TIDAK menghargai nilai2, seperti para pelatih nasional. Sangat memalukan... -Original Message- From: den suta [mailto:sutawiy...@yahoo.com] Sent: Sunday, May 23, 2010 6:44 AM To: tionghoa-...@yahoogroups.com Subject: [t-net] PELAJARAN SEJARAH, YANG MAHAL TAPI PENTING Dear T-neters, Untuk dapat cepat membangun suatu bagsa dan negara, harus ada keinginan keras dan mau cepat berubah Tak cepat berubah takkan sampai ke-mana2. Kayaknya sudah merpakan hukum alamno pain mo gainba- hwa utk, meraih kemajuan apa pun harus ada pengorban- nan!! Memang, kata para umat Buddhis, agar bisa hidup baha- gia, terutama harus berpikir here and now, karena apa yang sudah lalu gak akan terulang yang sama lagi, dan karenanya hilangkan rasa takut. Demikian pula, apa yang akan datang gak usah dikuatirkan, karena blm. tahu apa yang akan terjadi. Namun, bagi DS belajar sejarah masa lalu, dan antisipasi masa depan, demi maraih suatu kema- juan dan kemenangan tetap perlu. Dalam konteks ini, mungkin artikel kiriman seorang teman di Canada ini, dapat menjadi contoh nyata yang perlu di- pelajari, agar gak terulang kejadian yang merugikan... Silakan... Salam belajar sejarah, DS Sat, May 22, 2010 8:26:18 PM Fw: Tong Sin Fu From: To: REUNION-3-HOUSTON reunion-3-hous...@yahoogroups.com - Forwarded Message From: Sent: Sat, May 22, 2010 1:18:04 AM Subject: Tong Sin Fu TANG HSIN FOE Mantan pemain nasional Alan Budi Kusuma menganggap negara lain lebih memberi penghargaan kepada para pelatih bulu tangkis yang berprestasi. Hal ini diungkapkan oleh Alan mengenai sosok pelatih China kelahiran Indonesia, Tong Sin Fu atau Tang Hsienhu, yang mendampingi para pemain negeri itu mengalahkan Indonesia 3-0 pada final Piala Thomas, Minggu (16/5/2010). Alan memang dikenal dekat dengan pelatih kelahiran Teluk Betung, Lampung, 13 Maret 1942. Perkenalan terjadi saat Tong melatih di Indonesia pada 1987 hingga 1998. Bayangkan, pada usia setua itu, ia masih diberi kesempatan duduk mendampingi pemainnya. Padahal setahu saya, ia memiliki masalah dengan jantungnya, serta memang sejak muda hidup dengan satu ginjal, katanya. Peraih medali emas olimpiade ini memang merupakan salah satu anak didik Tong sejak muncul akhir 1980-an. Menurutnya, Tong sebagai pelatih menanamkan disiplin tinggi buat anak didiknya. Kalau latihan pukul delapan, dia sudah di lapangan
[budaya_tionghua] Paloh: Diskriminasi Masih Terjadi
Paloh: Diskriminasi Masih Terjadi Sabtu, 22 Mei 2010 | 13:33 WIB KOMPAS/AUFRIDA WISMI WARASTRI Surya Paloh TERKAIT: a.. Tulisan Siauw Giok Tjhan Dibukukan JAKARTA, KOMPAS.com — Selama enam tahun pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yuhdoyono dinilai masih terjadi diskriminasi terhadap warga keturunan Tionghoa yang lahir dan besar di Indonesia. Perlakuan sama dinilai juga diterima oleh warga keturunan Arab, India, dan keturunan lain. Mereka masih terbelenggu sampai saat ini. -- Surya Paloh Mereka masih terbelenggu sampai saat ini, lontar Ketua Umum Nasional Demokrat Surya Paloh saat peluncuran buku berjudul Renungan Seorang Patriot Indonesia Siauw Giok Tjhan di Jakarta, Sabtu (22/5/2010). Seperti layaknya sedang kampanye, mantan kader Partai Golkar itu menegaskan, diskriminasi itu harus dihapuskan. Apakah kita akan memelihara terus-menerus? Itu harus disetop. Tidak boleh lagi anak yang diperlakukan tidak sepenuhnya orang Indonesia. Begitu pula warga Arab, India, dan lain yang lahir, besar, hidup di Indonesia, lontar Paloh berapi-api di hadapan 100-an warga Tionghoa yang hadir. Aktivis perempuan yang hadir sebagai pembicara, Ratna Sarumpaet, melontarkan kritikan lebih pedas kepada Presiden. SBY tidak mengerti arti keberagaman, katanya. Sebagai contoh, ungkap Ratna, Presiden tidak bereaksi ketika terjadi pembakaran tempat ibadah. Begitu pula saat disahkannya UU Nomor 44 Tahun 2008 tentang Pornografi yang dinilai kontrovesi. Yang berani hanya Gus Dur, tegas Ratna. 134912p.jpgquote_1.gifquote_2.gif
[budaya_tionghua] Fw: BERITA DUKA CITA == Han Hwie Song meninggal!
TURUT BERDUKA CITA Akhirnya kita harus mendengar berit duka ini menjadi kenyataan. Dr. Han Hwie Song meninggalkan kita untuk selamanya, ... setelah lebih belasan tahun beliau bertahan melawan penyakit ganas kanker paru, beliau mengakhiri penderitaan yang selama ini dihadapi dengan tabah. Selamat jalan dr. Han, semoga dapatkan ketenangan abadi ditempat baru. Dan segenap keluarga yang ditinggalkan bisa tetap tabah menghadapi duka ini. Hormat saya, ChanCT keluarga - Original Message - From: JT To: tionghoa-...@yahoogroups.com Sent: Tuesday, May 18, 2010 3:35 PM Subject: [t-net] BERITA DUKA CITA TELAH MENINGGALKAN KITA SEMUA, SENIOR KITA : PROF.DR.HAN HWIE SONG, MD PADA HARI SENIN, 17 MEI 2010, DI BELANDA, JAM 22.40 WIB ATAU JAM 17.40 WAKTU BELANDA. SEMOGA ARWAHNYA DITERIMA DISISI TUHAN, DAN KELUARGA YANG DITINGGALKAN DIBERI KETABAHAN. TANGGAL 7 MARET 2010, SAAT PELUNCURAN BUKU MEMOAR BELIAU ADALAH PERTEMUAN TERAKHIR BELIAU DENGAN KITA. PERKENALAN KITA YANG RELATIF SINGKAT SANGAT BERKESAN BAGI KAMI SEMUA. SELAMAT JALAN DR.HAN. Salam JT Motto : Persahabatan, Perdamaian dan Harmoni # Mohon selalu berbahasa santun dan sopan, kunjungi rumah kita di http://tionghoa-net.blogspot.com # # Isi tulisan merupakan tanggung jawab penuh masing-masing penulis atau member yang memposting tulisan dalam milis Tionghoa-Net # Subscribe : tionghoa-net-subscr...@yahoogroups.com Unsubscribe : tionghoa-net-unsubscr...@yahoogroups.com Yahoo! Groups Links
Re: [budaya_tionghua] Shanghai Expo
Bung Ardian yb, Kalau yang ditayangkan TV HK, itu Shanghai Expo yang paling ramai hanya 2-3 hari setelah pembukaan, di 1-3 Mei saja, karena di Tiongkok daratan pas liburan nasional. Sehari bisa diatas 300 ribu pengunjung, ... alhasil setiap stand harus antri 3 jaman, sedang untuk masuk stand Tiongkok malah sampai terjadi kekacauan, karena harus gunakan kartu masuk yang diberi jam tertentu saja, ... dihari ke-4 menurun sampai 200 ribu dan setelah hari ke-5 malah sekitar 100 ribu orang saja, dan, ... katanya sudah tidak usah antri ber-juam-jaman, tuuuh. Namun demikian terimakasih dengan cerita pengalaman nonton Shanghai Expo yang begitu ramai-apadatnya, hanya membawa rasa capek dan sedikit yang terlihat, ... Maklum manusia di Tiongkok terlalu banyak, dan belum menemukan cara terbaik untuk mengatur arus manusia begitu banyak. Jadi, rencana saya bulan depan nengok Shanghai Expo, baiknya ditunda sampai bulan Sept. atau bahkan dibatalkan saja, ya. Daripada sudah bayar mahal, hanya capek, menyesal waktu habis untuk antri tak banyak yang bisa dilihat. Disuruh berebutan apalagi bertengkar dulu, lebih baik gak, deh. Hehehee, ... Salam, ChanCT - Original Message - From: Ardian C To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Saturday, May 15, 2010 7:32 PM Subject: [budaya_tionghua] Shanghai Expo [1 Attachment] Teman2 semua, bbrp hari yg lalu saya sempat berkunjung ke Tiongkok en ada kesempatan nonton Shanghai Expo 2 hari full, yg sebenernya nonton Shanghai Expo itu tambahan acara dari acara berburu foto2 kelenteng2 dan banguna2 tua di Tiongkok sana. Istilah linggis yg kita pake ya templing. Kesannya WOWW ruarr biasa waktu masuk Shanghai Expo, tapi mayoritas dari rombongan, kalu gak mau dibilang 100 % mengeluh, keluhannya ya itu CAPE BOO, kaki pegel semua, juga kalu di Indonesia ada sebutan BCA alias BANK CAPE ANTRI, nah ini lebih parah. Stress ngelaiat perkiraan2 lama masuk ke setiap stand masing2 negara, contohnya yang seru itu stand Korea, ngeliat perkiraan antri 3 jam, ya kita semua angkat kaki, pindah ke stand Jepang samimawon, stand Saudi Arabia yang wuih buset bangunannya jg sama antrinya gila2an. Padahal itu hari Selasa dan Rabu. Akhirnya kita gagal keliling dunia, yang didatengin ya negara2 semodel Khazakstan, Uzbekistan, Iran, Irak, Afganistan. Semestinya setiap negara atau stand yg didatangi itu kita bisa minta cap VISA hehehehehe di passport khusus Shanghai Expo, yg sayangnya kita udah kelilingan cari mau beli gak dapet2 alias habis semua. Kita juga berjuang susah payah desak2an naik bis khusus keliling Expo hanya buat ngeliat stand Indonesia. Pertama liat dari depan wow KEREN, gak malu2in, dibanding negara2 Asean, patut angkat 2 jempol usaha pemerintah kita buat habis2an memperkenalkan Indonesia kepada org2 di Tiongkok sono. Sayangnya lampu penerangan kurang terang atau ngkale nurut interior design itu cara yg bagus ya mbuh saya gak bisa komentar. But ada koment lucu dari temen waktu dia ngeliat Borobudur, di dinding itu ada lubang2 kecil yg dibalik lubang ada tv kecil yg mungkin ukurannya dibawah 5 inci, nah pengunjung bisa ngintip candi Borobudur termasuk aktifitasnya dibalik lubang2 itu. Temen saya komentarnya lucu juga en bikin nyengir. Dia bilang kok ngintip2 ya, jgn2 org Indonesia suka ngintip nih. Walah saya cuma bisa nyengir kuda aja ngedenger komentar dia. Di stand Indonesia ada 1 hal yg bikin kita dari Indonesia terharu, di area wayang itu ada wayang potehi yg dipajang. Jg dipasang patung Zheng He disana. Sayangnya stand Indonesia belon beres, kayak stand Thailand yg masih beres2, jadi banyak keterangan yg belon nempel disana. Misalnya batik2 dll. Tapi biar gak ada banyak keterangan yg nempel, semua yg dipamerin itu bener2 wah, semua yg jadi khas etnis2 di Indonesia dapat jatah. 4 lantai tuh, keren khan. Yang bikin kecewa itu waktu turun ke tempat jualan souvenir atau jg makanan Indonesia, kita yg dari Indonesia dah rindu kopi khas Indonesia, ya tau sendiri kopi di Tiongkok seh bisa bikin lidah sepet alias gak cocok kecuali mau keluar duit mahal nangkring di Starbuck. Walah ternyata kopi yg dipajang BELUM DIJUAL, mesti 1 minggu lagi. Jadilah kita2 stress bakalan tiap pagi lagi minum kopi susu ala Tiongkok yg rasanya begimana getu. Padahal hati dah seneng ngeliat ada KOPI yg dipajang. Komentar2 dari supir taxi, bbrp org Shanghai yg diajak ngobrol soal Shanghai Expo, mrk sih KEBERATAN diadain itu SHANGHAI EXPO. Mayoritas katanya sih jual itu tiket masuk ke travel2 disana dari harga 50 rmb sampe 100 rmb, nanti travel agent yg jual 160 rmb buat para turis yg mau nonton. Yg lucu ada org dari Nan Ning, wiuh jauhnya buat nonton Shanghai Expo, dia bilang gak didatengin nanti nyesel eh didatengin tambah nyesel hahahahahahaha jadi ketawa dah kita semua. Tapi lumayanlar buat kita2, jadi gak perlu jauh2 keliling Tiongkok buat ngeliat style bangunan2 disana, minimal
Re: [budaya_tionghua] Re: Shanghai Expo
Ardian yb, Kebetulan sedang duduk diepan computer, ya? Bisa begitu cepat beri respon, seanang juga bisa berchurhat sama anak muda yang sudah sempat melihat Expo. Itu kalau di TV sepertinya ada bus listrik yang cukup mewah untuk membawa pengunjung dari wilayah satu kewilayah lain yang berjarak jauh, ... bahkan ada ferry untuk nyeberang sungai Zhu, karena masih ada wilayah Expo diseberang sana. Lupa lagi bagian apa itu disana. Begitu luasnya wilayah expo yang katanya lebih besar dari Olympic di Beijing, jauh lebih banyak penduduk yang harus digusur, dipindah ketempat lain. Saya kali ini perhatikan betul masih ada tidak penduduk yang mogok, tidak mau pindah. Yang menimbulkan geger seperti di Beijing untuk bangun desa Olympic itu? Ternyata di Shanghai kali ini puluhan ribu keluarga dipindah deengan sangat mulus, dibangun satu perkampungan baru yang indah untuk mereka yang katanya bukan saja perlengkapan rumah cukup mewah, tapi juga areal diberikan lebih besar dari rumah mereka tinggal sebelumnya. Namun demikian, ada beberapa flat yang kosong, karena ada juga yang tidak hendak pindah diperumahan baru itu, yang katanya jauh dipinggiran kota Shanghai, tapi mereka juga diberi ganti rugi sejumlah uang yang cukup memadai, sesuai nilai pasar rumah disekitar daerah itu. Begitu luasnya wilayah Expo, kalau dimasuki sampai ratusan ribu orang juga bikin bingung yang mengatur, ya. Diamana-mana orang harus antri, bahkan untuk makan saja di begitu banyak kios kantin juga harus antri, ... di TV nampak orang pendatang dari propinsi lain, pada bawa makanan-minuman sendiri, duduk dibawah saja dan buang semua kotgoran sembarangan. Dimana-mana sampah, kotor dan taman-taman bunga juga hiasan-hiasan banyak rusak, ... dengan dijejalnya pengunjung begitu banyaknya. Kan kalau sehari 100 ribu pengunjung, juga masih banyak orang, ya? Eeeiih, ada juga yang bilang, ada baiknya datang dimalam hari. Karena setiap stand menyala lampur-lampu led yang warna-warni dan bergerak, berubah warna menambah indah tersendiri, udah itu dimalam hari dengan angin sepoi-sepoi juga rada adem sejuk, ... Betul juga kalau mau hindari banyaknya orang, datang saja di pertengahan Agustus yang puuaanaasnya bisa 40 derajat. Hehehee, ... Ataaau, ... siapa tahu kalau di bulan Oktober masih juga begitu banyak pengunjung, lalu diambil putusan diperpanjang sampai akhir Des. Kan pengeluaran untuk selenggarakan Expo sudah begitu besarnya, kalau cuman 1/2 tahun rasanya sayang itu bangunan dibongkarin. Bolehlah diperpanjang sampai setahun, apalagi bisa dapatkan pemasukan lumayan deengan tetap dibanjiri pengunjung dari 4 penjuru dunia. Nah, ... saya ambil dibulan Des. itu saja baru perlukan ke Shanghai lagi. Mudah-mudahan saja begitu. Salam, ChanCT - Original Message - From: ardian_c To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Saturday, May 15, 2010 8:45 PM Subject: [budaya_tionghua] Re: Shanghai Expo chan shu2, sy kesana itu dah abis tgl 1 yg libur nasional, kesana itu tgl 11-12. Sengaja milih tgl itu ya khan tgl 1 libur, yg seru itu semua hotel rata2 penuh tamu dari manca negara. Kita aja ketemu banyak rombongan dari Indonesia, ada yg dari PMI Bogor jg sekitar 20an org yg kesana nonton sambil jalan2. Ya senangnyalar ketemu org satu kota, jg ketemu org2 Indonesia lainnya, wong sesama kok hehehehehehehehe. Ngkale kalu mau pigi yg tenang itu pas musim panas , yg suhu udaranya bisa 40 derajat kale, biar pada sepi males nonton hehehehehehe. Emang sih yg waktu kita dateng gak semua stand or paviliun penuh sesak, tapi yg favorit itu yg penuh sesak, kayak jepang, korea, amrik, china. Yg laen sih rata2 kayak iran, thailand dll paling 15 menit ampe 30 menit. Sisanya semodel afganistan, australia, indonesia tinggal masuk aja. Yg masalah itu jaraknya satu dgn yg lain jauh. --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, ChanCT sa...@... wrote: Bung Ardian yb, Kalau yang ditayangkan TV HK, itu Shanghai Expo yang paling ramai hanya 2-3 hari setelah pembukaan, di 1-3 Mei saja, karena di Tiongkok daratan pas liburan nasional. Sehari bisa diatas 300 ribu pengunjung, ... alhasil setiap stand harus antri 3 jaman, sedang untuk masuk stand Tiongkok malah sampai terjadi kekacauan, karena harus gunakan kartu masuk yang diberi jam tertentu saja, ... dihari ke-4 menurun sampai 200 ribu dan setelah hari ke-5 malah sekitar 100 ribu orang saja, dan, ... katanya sudah tidak usah antri ber-juam-jaman, tuuuh. Namun demikian terimakasih dengan cerita pengalaman nonton Shanghai Expo yang begitu ramai-apadatnya, hanya membawa rasa capek dan sedikit yang terlihat, ... Maklum manusia di Tiongkok terlalu banyak, dan belum menemukan cara terbaik untuk mengatur arus manusia begitu banyak. Jadi, rencana saya bulan depan nengok Shanghai Expo, baiknya ditunda sampai bulan Sept. atau bahkan dibatalkan saja, ya. Daripada sudah bayar mahal, hanya capek, menyesal waktu habis untuk antri tak banyak
[budaya_tionghua] Fw: 雜 技:《 戀 歌 》- Acrobatic From China ( 1 Attachment )
- Original Message - From: Yi Fai Yip To: Sent: Thursday, April 22, 2010 8:48 PM Subject: 雜 技:《 戀 歌 》- Acrobatic From China ( 1 Attachment ) 中 國 雜 技:《 戀 歌 》 Acrobatic From China Attachment(s) 1 of 1 File(s) Please Click : china.wmv
Re: [budaya_tionghua] maaf ada yang salah dengan komputer ku.
Nampaknya terjangkit virus? Atau ada orang yang jail berhasil gunakan alamat email bung untuk sebar virus, ... Beruntung saat saya mau buka attachment file, perhatikan lebih dahulu format dat, yang entah apa itu, jadi tidak jadi buka, untuk amannya. Pertanyaan saya, kenapa attachment file itu berada di Web BT? Salam, ChanCT - Original Message - From: ibcindon To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Monday, April 19, 2010 10:39 PM Subject: [budaya_tionghua] maaf ada yang salah dengan komputer ku. Rekan-rekan milis, Maaf sebesar-besarnya. Agaknya ada kesalahan dari computer saya, entah mengapa terkirim email yang tidak jelas. Tanpa isi, padahal saya tidak mengirim pesan. Maaf untuk mengganggu semua rekan. Salam hormat, Sugiri.
[budaya_tionghua] Fw: Menyusuri Kampung Bersejarah Cina Benteng
- Original Message - From: den suta To: tionghoa-...@yahoogroups.com Sent: Monday, April 19, 2010 11:21 AM Subject: [t-net] CIBEN lagi... [ Jawa Pos, Senin, 19 April 2010 ] Menyusuri Kampung Bersejarah Cina Benteng, Tangerang, yang Terancam Digusur Dupa di Teras Rumah, Kertas Mantra Menempel di Pintu Kampung Cina Benteng tampak seperti museum hidup di Kota Tangerang. Kampung itu ada sejak ratusan tahun lalu. Masyarakatnya menghuni kawasan di sepanjang bantaran Sungai Cisadane. Demi alasan penghijauan, kampung tersebut bakal digusur dan warga dipaksa pergi. THOMAS KUKUH-IGNA, Jakarta --- SEKILAS, tak ada yang istimewa dari perkampungan di bantaran Sungai Cisadane, Kelurahan Mekarsari, Kecamatan Neglasari, Tangerang, tersebut. Kondisinya tak jauh berbeda dengan kawasan bangunan di pinggir sungai pada umumnya. Memprihatinkan dan berdesakan. Selain itu, sempit, kumuh, dan sumpek. Sebagian besar rumah di kawasan tersebut dibuat dari gedek. Banyak yang reot. Kalaupun ada yang sudah ditembok dengan bata, bangunannya tidak mulus lagi. Catnya memudar. Bahkan, banyak rumah yang tidak dicat. Selain itu, mayoritas rumah di sana hanya berlantai tanah. Kendati begitu, ada yang sedikit berbeda dan unik di kampung tersebut. Di teras hampir semua rumah dipasang dupa. Lalu, di atas pintu ditempel kertas berwarna kuning. Kertas kecil berukuran sekitar 20 x 6 sentimeter itu bertulisan huruf Tiongkok berwarna merah. Kata leluhur kami, itu mantra untuk menolak bala. Tapi, saya nggak tahu namanya apa. Cuma nurut kata orang tua, kata Loa Sun Yam, 39, warga yang tinggal di RT 04/RW 04, saat ditemui Jawa Pos kemarin siang (18/4). Ya, hampir semua penghuni kampung di bantaran sungai tersebut adalah warga keturunan Tionghoa. Kampung tua yang diperkirakan ada sejak 1830 itu lebih dikenal dengan sebutan Kampung Cina Benteng atau disingkat Cinben. Luasnya sekitar 10 hektare. Meskipun kami keturunan (Tionghoa, Red), nggak ada yang kaya. Semuanya hidup susah, keluh wanita yang memiliki nama lain Meliana itu. Dia menceritakan, sebagian besar warga kampung tersebut berprofesi sebagai pedagang kecil, seperti pembuat roti keliling dan pedagang yang meracang. Banyak pula yang menjadi pembantu rumah tangga dan buruh kasar di kampung sekitar. Sisanya adalah tukang rongsokan dan penganggur, tutur wanita berkulit gelap itu. Nah, beberapa hari terakhir, kesusahan warga kampung tersebut menjadi-jadi. Kini mereka terus dibayangi perasaan waswas karena permukiman di bantaran sungai itu menjadi target penggusuran Pemkot Tangerang. Puncaknya, Selasa lalu (13/4), ratusan aparat Satpol PP Tangerang membongkar dan merobohkan beberapa pabrik serta peternakan babi di sana. Karena para warga terus melawan, rumah mereka selamat. Karena ricuh, Pemkot Tangerang menarik satpol PP dan menunda pembongkaran itu. Pasca pembongkaran, warga meningkatkan keamanan. Kini kami rutin ronda, apalagi malam, tutur Ketua RT 04/RW 04 Edi Liem saat ditemui di Wihara Maha Bodhi yang berlokasi di sekitar bantaran Sungai Cisadane. Pria itu ditunjuk sebagai koordinator warga untuk masalah penggusuran tersebut. Dia mengatakan, pembongkaran Selasa lalu dilakukan secara mendadak. Tidak ada pemberitahuan lebih dulu. Maka, kami sekarang siaga terus, ucap pria yang sehari-hari berprofesi sebagai pedagang ayam keliling tersebut. Mewakili warga, Edi berharap Pemkot Tangerang tidak lagi menggusur kampung tersebut dengan alasan apa pun. Dia beralasan, Cinben adalah kampung tua yang punya nilai sejarah. Seharusnya, papar dia, pemerintah bisa mengelola kampung itu sebagai salah satu tujuan wisata, bukan menghilangkan dengan alasan menjadikannya lahan hijau dan melebarkan Sungai Cisadane. Edi mengakui, warga umumnya tak memiliki surat untuk tanah dan rumah yang ditempati. Tapi, menurut dia, dulu warga keturunan Tionghoa di kampung tersebut menjadi korban diskriminasi. Karena itu, mereka takut untuk mengajukan perizinan tanah dan bangunan. Dulu kami terasing. Maka, tidak ada yang berani, ucap dia. Dalam wihara megah yang dipenuhi lampion tersebut, Edi berkisah singkat soal sejarah kampung itu. Dulu, di dekat sungai (Cisadane, Red) ada benteng Belanda, katanya. Kisah Cinben dimulai sejak ratusan tahun lalu. Menurut Edi, sejak awal abad ke-19 atau 1800-an, sudah ada warga keturunan Tionghoa yang menetap di bantaran sungai itu. Keterangan tersebut diperkuat dengan Wihara Maha Bodhi (Tjong Tek Bio) yang dibangun pada 1830. Tahun pembuatan tempat ibadah tersebut tercetak jelas di atas rangka bangunan. Menurut dokumen, wihara itu dibangun tuan tanah bernama Sauw Sian Tee. Wihara ini tempat sembahyang banyak orang. Tahun itu, tentu sudah banyak umat yang tinggal di sekitar wihara, papar Edi. Karena erosi, bantaran Sungai Cisadane yang dulu lebar terkikis. Wihara itu pun terancam. Demi alasan keselamatan, wihara dipindahkan ke area yang lebih menjorok. Pemindahan tersebut dilakukan pada 1966. Wihara
[budaya_tionghua] Dari Cina Benteng ke Mbah Priuk
http://cetak.kompas.com/read/xml/2010/04/16/04472395/dari.cina.benteng.ke.mbah.priuk Dari Cina Benteng ke Mbah Priuk Jumat, 16 April 2010 | 04:47 WIB Sarlito Wirawan Sarwono Saat tulisan ini dibuat (pukul 07.00, 15 April 2010), kerusuhan di Tanjung Priok masih berlangsung. Sudah 24 jam sejak dimulai pada Rabu (14/4) selepas subuh. Korban di pihak Satpol PP bertambah terus. Dari satu kemarin pagi kemudian menjadi tiga siang harinya dan tadi, saya monitor di TV, katanya sudah bertambah dua lagi. Plus puluhan yang terluka. Plus tujuh (atau lebih) kendaraan petugas dibakar massa. Korban lebih banyak di pihak petugas. Semua itu demi memperebutkan sebuah makam keramat Mbah Priuk yang di mata masyarakat adalah makam Habib Hasan bin Muhamad al Hadad, seorang suci, penyiar Islam pertama di Betawi, yang sudah dimakamkan di sana sejak tahun 1756. Jadi, sudah sejak 244 tahun yang lalu. Namun, di mata pemerintah, kawasan kuburan itu hanyalah sebidang tanah yang masuk hak milik PT Pelindo dan berdasarkan undang-undang serta perda tertentu sah-sah saja untuk sewaktu-waktu digusur demi pembangunan. Maka, terjadilah tawuran yang tragis itu. Namun, tak kalah tragisnya, sehari sebelumnya, di Tangerang, permukiman Cina Benteng juga digusur paksa oleh Satpol PP. Alasan pemerintah daerah (pemda) memang masuk akal. Permukiman mereka liar dan menghalangi program pelebaran Sungai Cisadane yang penting guna mengurangi banjir. Sebetulnya para penghuni juga memahami alasan pemda dan mengakui bahwa mereka menghuni secara liar karena itu mereka mau saja pindah asalkan diatur pindahnya ke mana atau diberi ganti rugi yang layak. Akan tetapi, wali kota bersikukuh bahwa berdasarkan perda nomor sekian-sekian dan instruksi gubernur nomor sekian-sekian permukiman harus digusur. Tidak ada ganti rugi karena tidak tersedia dana dalam APBD. Maka, demi hukum, Cina Benteng harus pergi; kalau perlu, dengan paksa. Museum hidup Tentu saja dengan mudah komunitas Cina Benteng bisa diusir begitu saja oleh pemda dan tidak akan jatuh korban di pihak Satpol PP karena mereka minoritas baik dalam pengertian jumlah maupun dalam pengertian ras, agama, dan kepercayaan. Namun, dengan terusirnya mereka, akan punahlah satu cagar budaya yang sudah ada di tepi Sungai Cisadane sejak tahun 1700-an. Mereka adalah cikal bakal kota Tangerang yang membangun permukimannya di sepanjang Benteng VOC yang ketika itu berada di sepanjang Sungai Cisadane (karena itulah mereka dinamakan Cina Benteng). Karena imigran-imigran Tionghoa ketika itu semuanya laki-laki, maka mereka kawin dengan perempuan-perempuan lokal sehingga menghasilkan keturunan Tionghoa yang berkulit gelap, tidak berbahasa Tionghoa, tetapi masih sangat memuja kepercayaan tradisional mereka (hio, tepekong, capgomeh) walaupun busana dan seni musik mereka bukan Tionghoa, tetapi juga bukan pribumi. Karena mereka bernenek moyang buruh-buruh kasar, sampai hari ini pun profesi mereka tidak jauh-jauh dari buruh lepas, tukang ojek, atau tukang cuci. Dengan demikian, dari kacamata budaya, komunitas Cina Benteng ini adalah museum hidup, yang melestarikan dirinya sendiri tanpa dana serupiah pun dari pemerintah. Bahkan, sering kali mereka justru jadi korban penindasan penguasa, termasuk dalam peristiwa pembantaian etnis Tionghoa oleh VOC pada tahun 1740. Maka, kalau dikehendaki, dengan sedikit investasi saja, dinas pariwisata daerah bisa memanfaatkan museum hidup Cina Benteng ini menjadi daerah tujuan wisata yang hasilnya pasti akan meningkatkan pendapatan asli daerah Tengerang. Inilah yang dalam ilmu resolusi konflik disebut win-win solution. Ketakpekaan sosial pemda Namun, ada satu hal yang sangat memprihatinkan saya setelah menyimak kasus Cina Benteng dan Mbah Priuk serta kasus-kasus sebelumnya tentang bagaimana caranya pemda-pemda menggusur penghuni dan lapak liar. Hal itu adalah ketidakpekaan sosial para pejabat pemda (wali kota/bupati dan DPRD). Mereka pikir, karena Indonesia adalah negara hukum, kalau sudah ada hukumnya, semuanya bisa dibereskan dengan hukum itu. Pandangan seperti ini sangat keliru. Hukum tidak datang dari langit, melainkan bersumber dan bermuara pada masyarakat. Ketika hukum dipraktikkan di masyarakat dia akan langsung berhadapan dengan nilai-nilai, adat, kebiasaan, agama, kepercayaan, keyakinan, dan etika masyarakat setempat. Ini tidak bisa dipandang enteng dan harus dipertimbangkan baik-baik kalau kita ingin semuanya berlangsung dengan baik. Untuk melaksanakan gusur-menggusur dengan baik tanpa kekerasan, terlebih lagi tanpa korban, bukannya tidak mungkin. Kota Solo adalah salah satu yang telah mempraktikkannya. Sejak Jokowi-Rudy menjadi wali kota dan wakil, di Solo tidak pernah ada lagi kekerasan dalam rangka penggusuran, tetapi pembangunan jalan terus. Pedagang liar kaki lima dan pasar dipindahkan dengan kirab pasukan pengawal keraton lengkap dengan pusaka-pusakanya. Pak Wali dan Pak Wakil, dengan berpakaian adat, berkuda di barisan
Re: [budaya_tionghua] Re: TANYA SOAL NAMA GENERASI/ZIBEI MARGA THE/ZHENG
Kalau boleh saya menambah penegasan bung Zhoufy, ingat betul-betul, tidak karena yang Tionghoa sudah ganti nama, entah yang mirip nama Jawa, nama Arab atau barat, ... juga tidak karena Tionghoa sudah lebih banyak yang laksanakan kawin silang ataupun ganti Agama yang dianut mayoritas, jadi Islam, ... lalu masalah kerusuhan anti-Tionghoa bisa dihindari. Tidak! Kenyataan kerusuhan Mei '98 yang merupakan puncak kerusuhan anti-Tionghoa itu, terjadi lama setelah lebih 99% Tionghoa ganti nama kok. Mengapa? Karena memang masalah sesungguhnya bukan karena pembauran sudah terjadi atau tidak. Bukan karena mayoritas TIonghoa di Indonesia masih saja eksklusif, atau masih adanya sementara Tionghoa betingkah, itu hanya dijadikan dalih saja. Kerushan anti-Tionghoa yang berulangkali terjadi selama ini, jelas karena digerakkan oleh sementara pejabat/jenderal rasis yang mempunyai tujuan politik tertentu dengan Tionghoa yang selalu dijadikan korban. Itulah masalahnya. Masalah penamaan seseorang, dimana terjadi perdebatan berkepanjangan dengan Vera, yang ternyata seorang anak muda Tionghoa, saya hanya ingin menegaskan begini: masalah penamaan seseorang adalah sepenuhnya hak orang bersangkutan yang tidak seharusnya digugat oleh siapapun. Terserah saja orang-tuanya suka memberi nama apa pada anak yang baru lahir, atau anak tersebut ingin ganti nama yang lebih cocok untuk dirinya setelah dewasa. Kedua, patut disadari, tidak seharusnya dianjurkan atau dihimpau bagi sekelompok etnis atau suku yang ada untuk menghilangkan budaya-tradisi mereka, seperti tempo dulu Tionghoa dianjurkan untuk menghilangkan segala yang berbau Tionghoa. Dari ganti-nama, kawin silang sampai ganti Agama jadi Islam, agar menghilangkan perbedaan yang ada. Sekalipun anjuran/himbauan begitu bagi konseptor ASIMILASI semula tidak mengandung sedikitpun makna kekerasan/paksaan, dalam praktek pelaksanaan sedikit banyak mengandung paksaan atau membuat banyak orang terpaksa untuk mengikuti anjuran/himbauan itu. Merupakan satu pelanggaran HAM yang tidak seharusnya dilakukan! Dimana bumi dipijak disitu langit dijunjung, juga tidak berarti kita harus menghilangkan segala perbedaan yang ada, ... jauh akan lebih bijaksana dan lebih baik kalau yang dikonsekwenkan adalah BHINEKA TUNGGAL IKA. Kita semua dengan segala perbedaan yang ada bersatu, hidup bersama-sama, kerja bersama-sama, membangun satu masyarakat yang lebih tentram, sejahtera. Membuat manusia yang hidup didunia ini bisa saling menerima, menghormati segala perbedaan yang ada. Bukan dan tidak seharusnya berusaha menghilangkan segala perbedaan yang ada, baik itu beda ras, beda suku, beda etnis, beda Agama, ... apalagi merasa diri sebagai bangsa Aria yang gunakan kekerasan untuk hilangkan ras, suku, dan Agama yang beda. Sekali lagi yang saya kehendaki, sebagai sesama umat manusia yang hidup didunia ini, kita semua seharusnya bisa menerima dan menghormati setiap umat manusia dengan segala perbedaan yang ada, ya beda ras, beda suku, beda etnis dan beda Agama. Jangan sekali-kali berusaha menghilangkan perbedaan yang ada itu. Biarlah semua perbedaan itu terjadi saling mempengaruhi, saling susup satu sama lain bercampur baur secara wajar dalam masyarakat tanpa ada rakayasa apalagi dengan kekerasan. Biarlah budaya-tradisi setiap suku, etnis betapapun sedikit tumbuh berkembang secara wajar-alamiah, justru sebaliknya Pemerintah harus memberi perlindungan untuk pelihara dan kembangkan budaya mereka sebagai aset berharga yang memperkaya dan memperindah budaya bangsa Indonesia. Salam, ChanCT - Original Message - From: zho...@yahoo.com To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Monday, April 12, 2010 3:36 PM Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: TANYA SOAL NAMA GENERASI/ZIBEI MARGA THE/ZHENG Ah orang tionghoa yg tinggal di jawa tengah mayoritas ganti nama jawa. Yg di jabar ya nama sunda. Waktu itu masih tak berani macam2, ikut pembauran tuntas, supaya tak berbeda dng penduduk mayoritas. Sekarang saja, generasi baru tak mau lagi menamai anak mereka dng nama2 lokal, ndeso katanya, maka mereka beramai2 mengadopsi nama yg ke barat2an. Ini pembauran macam mana lagi? Perlu saya tegaskan sekali lagi: tak ada itu yg dinamakan nama Indonesia! Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -- From: suange...@yahoo.com Date: Mon, 12 Apr 2010 04:03:22 + To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: TANYA SOAL NAMA GENERASI/ZIBEI MARGA THE/ZHENG Jadi knp juga y saya yg lahir di sumut tidak diberikan nama batak???knp tidak dikasi nama rotua melainkan vera?? Pd saat sy tnyakan kpd org tua mengenai hal ini.mereka malah senyum2.jawabannya .krn kamu org indonesia,bukan org batak,kl dikasi nama batak ntar suku lain cemburu. Powered by Telkomsel BlackBerry
Re: [budaya_tionghua] Re: TANYA SOAL NAMA GENERASI/ZIBEI MARGA THE/ZHENG
Bung Pozzzmo yb, Maaf, entah bagaimana saya harus menyebut nama panggilan untuk bung ini. Dari pernyataan bung dibawah, saya sependapat dengan apa yang tersirat, itupun seandainya saya tidak salah menangkapnya. Tapi, jelas yang tersurat terjadi kesalahan yang menurut saya perlu diluruskan. Bung menyatakan, saya kutip: Chinese indonesia menjadi object semata yang dikorbankan untuk kepentingan berbangsa dan bernegara. Saya sependapat dikatakan, sejak jaman kemerdekaan hingga tragedi Mei 98 yl., Tionghoa dijadikan objek yang dikorbankan dan itupun harus ada penegasan, oleh sementara pejabat atau jenderal rasis untuk mencapai tujuan politik mereka. Jadi, bukan dan tidak bisa dikatakan Tionghoa dikorbankan untuk kepentingan berbangsa dan bernegara. Sebaliknya, kerusuhan-kerusuhan anti-Tionghoa, yang korbankan sekelompok warga Tionghoa itu jelas sangat merugikan Bangsa dan Negara. Yang diuntungkan hanyalah sementara pejabat-jenderal itu saja, dalang kerusuhan berhasil memetik buahnya, dan selama ini tidak berhasil diseret kepedan Pengadilan. Tetap dibiarkan lalu begitu saja, seperti tak pernah terjadi apa-apa. Kemudian mengenai masalah Chinese bertingkah, sedikit saja saya komentari. Adalah juga menjadi kenyataan tingkah sementara Tionghoa yang berlebihan itu yang dijadikan alasan, atau membakar rasa anti-pati ras, untuk menyulut kemarahan massa miskin menjadi marah pada Tionghoa umumnya. Dan terus terang saja, sebagai Tionghoa saya juga tidak senang melihat masih ada sementara Tionghoa yang bertingkah berlebih begitu, merasa jumawa dengan merendahkan suku-suku lain. Kenapa harus begitu? Bukankah akan jauh lebih baik kalau sesama umat manusia yang hidup didunia ini bisa saling menerima dan menghormati manusia-manusia dengan segala perbedaan yang ada, bisa ber-BHINEKA TUNGGAL IKA, mempertahankan kehidupan masyarakat yang damai, tentram dan penuh keharmonisan, ... Jadi, ada baiknya bagi sementara Tionghoa yang betingkah itu juga memperbaiki diri, agar tidak lagi bisa disalah gunakan untuk membakar kemarahan massa miskin. Dan, ... yang juga patut diperhatikan, justru Tionghoa betingkah itu selalu lolos dari korban kerusuhan, sedang yang jatuh korban hanyalah massa luas Tionghoa yang tidak bersalah dan tidak berdosa. Dan, sayapun melihat keadaan sekarang, secara HUKUM khususnya, Tionghoa di Indonesia telah dapatkan posisi yang jauh lebih baik. Telah diperlakukan sama dihadapan HUKUM. Mudah-mudahan saja dalam praktek kehidupan bermasyarakat juga berangsur-angsur bisa lebih baik dan sepenuhnya sesuai dengan HUKUM yang telah ditetapkan. Salam, ChanCT - Original Message - From: pozz...@yahoo.com To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Sunday, April 11, 2010 9:18 AM Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: TANYA SOAL NAMA GENERASI/ZIBEI MARGA THE/ZHENG Kejadian bulan Mei bukan karena Chinese bertingkah, tapi memang dari jaman kemerdekaan hingga tragedi Mei, Chinese indonesia menjadi object semata yang dikorbankan untuk kepentingan berbangsa dan bernegara. (Paling memberi dampak baik secara internal maupun external/internasional impact) Pengetahuan kebenaran sejarahnya gimana bu? Jangan jadi korban skenario sejarah bu. :) Namun keadaan kini sudah jauh lebih baik. Tidak saya jelaskan lg, takut jadi jauh melebar kemana2. Intinya keberadaan chinese sebenarnya telah disamaraakan kini sebagai suku, sebagai penduduk, sebagai pejuang untuk Indonesia tercinta kini. --Original Message-- From: suange...@yahoo.com Sender: budaya_tionghua@yahoogroups.com To: budaya_tionghua@yahoogroups.com ReplyTo: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: TANYA SOAL NAMA GENERASI/ZIBEI MARGA THE/ZHENG Sent: Apr 10, 2010 13:57 Salam hormat, Saya kurang setuju jika hanya krn penamaan bhs tionghwa yg di indonesiakan atau hanya karena berpikir kreatif dituding dengan pelabelan orde baru segala.dan janganlah gara2 penamaan nama,kita berusaha memojokkan suatu agama atau negara lain.rasa bangga terhadap suku sendiri itu wajar dan sah.tapi janganlah sampai berubah menjadi sukuisme. seharusnya kita tidak berpikiran sempit akan sgala sesuatunya.dan tidak menjadi sangat sensitif.hal tersebut sangat tidak mencerminkan kedewasaan. Saya berpendapat bahwa dimana bumi dipijak disitu langit dijungjung.tp bukan berarti saya membuang marga sendiri. Kita cm berusaha mencari jalan tengah. Kejadian bln mei waktu dulu sudah sharusnya menjadi cermin bagi kita.jgn sampai sikap sukuisme yg tertanam dalam diri anda menjadi bumerang bagi anda sendiri. Terakhir,saudara zhoufy,masi ingatkah suapan nasi terakhir anda santap itu ditanam oleh siapa? Powered by Telkomsel BlackBerry® From: zho...@yahoo. com Date: Sat, 10 Apr 2010 03:01:07 + To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: TANYA SOAL NAMA GENERASI/ZIBEI MARGA THE/ZHENG Oho! Memakai nama cina yg menyolok akan memperlebar perbedaan? Bagaimana dng nama
Re: [budaya_tionghua] Re: TANYA SOAL NAMA GENERASI/ZIBEI MARGA THE/ZHENG
Bagi saya, yang patut ditegaskan dalam masalah nama, nama apapun yang digunakan, dengan ejaan apapun nama itu, ... sepenuhnya adalah hak orang bersangkutan, yang hendaknya tidak digugat oleh orang lain. Tidak seharusnya dicela dan disalahkan. Sepenuhnya adalah hak setiap orang tua yang memberi nama bayi yang baru lahir, atau setelah dewasa ingin ganti nama. Terserah saja. Kita yang merasa diri sudah dewasa juga seharusnya menerima dan menghormati nama yang digunakan orang itu, sebagai pernyataan rasa bersahabat. Kita hanya bisa ikut memanggil nama itu sesuai kehendaknya saja. Tanpa harus mencela nama itu sulit dibunyikan atau mengejak deengan sengaja melencengkan bunyi nama itu, sebaliknya kita harus belajar mencoba membunyikan secara tepat. Itulah sikap bersahabat yang bisa menerima dan menghormati setiap umat manusia yang hidup disekitar kita sebagai manusia. Kedua, keterlibatan satu organisasi apalagi Pemerintah untuk anjurkan sekelompok orang ganti nama, apapun alasannya adalah satu tindak kesalahan yang hakekatnya melanggar HAM. Karena setiap ANJURAN atau HIMBAUAN yang semula tidak dimaksudkan sedikitpun unsur paksaan itu, kenyataan dalam praktek pelaksanaan tidak bisa dihindari adanya unsur paksaan, ... pada saat mereka berusaha agar seruan ganti nama bisa diikuti lebih banyak orang, digunakanlah propaganda, kampanye maupun rapat-rapat-akbar agar ANJURAN atau HIMBAUAN ganti nama itu bisa diambil oper oleh Pemerintah, dan itulah yang telah terjadi dalam kampanye digunakan seruan Ganti nama untuk tunjukkan kesetiaan pada RI. Dengan seruan begitu, tentu menimbulkan perasaan tekanan pada banyak orang, rasa kekuatiran orang yang tidak ikutan ganti nama bisa saja dituduh tidak setia pada RI! Siapa berani? Dan kenyataan yang terjadi, dengan adanya seruan Ganti nama untuk tunjukkan kesetiaan pada RI, banyak orang TERPAKSA ikutan ganti nama, orang utamakan keselamatan diri dan kuatir dapatkan kesulitan dalam usaha, jadi berbondong-bondong ganti nama, mengikuti Gerakan ganti-nama. Ketiga, biarlah kehidupan masyarakat berlangsung secara wajar dan apa adanya, tanpa harus didorong, dianjurkan orang harus hilangkan budaya dan tradisi asal etnis atau asal suku mereka, sekalipun kita sendiri merasa itu aneh dan tidak baik. Biarlah mereka sendiri dalam proses kelanjutan hidup mengenal ketidak baikan itu dengan membandingkan kehidupan kelompok suku atau etnis lain disekitarnya. Karena budaya-tradisi mereka adalah urusan mereka sendiri yang tidak seharusnya direcoki apalagi dipaksakan untuk dihilangkan oleh kelompok suku, etnis lain. Sebaliknya, Pemerintah yang bijaksana, harus memberi dukungan agar setiap kelompok suku dan etnis bisa pertahankan budaya-tradisi yang baik, betapapun minoritas kelompok mereka dalam masyarakat. Jangan biarkan satu budaya suku musnah hilang begitu saja, karena itu merupakan aset berharga yang membuat indah bangsa Indonesia dengan adanya warni-warni suku-suku yang tercakup. Dan itulah sebab, pejuang-pejuang Kemerdekaan RI, menetapkan BHINEKA TUNGGAL IKA. Kita semua harus bisa menerima dan menghormati segala perbedaan yang ada diantara warga, baik itu beda ras, beda suku, beda etnis, juga beda agama. Dan Bukan berusaha sekuat tenaga untuk hilangkan perbedaan yang ada, apalagi gunakan paksaan dan kekerasan. Terima dan hormatilah setiap umat manusia dengan segalah perbedaan yang ada. Salam damai, ChanCT - Original Message - From: zho...@yahoo.com To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Saturday, April 10, 2010 11:01 AM Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: TANYA SOAL NAMA GENERASI/ZIBEI MARGA THE/ZHENG Oho! Memakai nama cina yg menyolok akan memperlebar perbedaan? Bagaimana dng nama Yap Thiam Hien, Kwik Kian Gie dan Liem Swie King? Mereka juga berdosa ikut memperlebar perbedaan? Rupanya ada pendukung teori pembauran orde baru! Mengapa tak sekalian ganti agama dan pakai nama islam? Pasti perbedaan menjadi semakin sempit. Di Indonesiakan? Saya rasa di Indonesia tdk ada itu bunyi Th! Ini jelas adopsi dari nama barat. Tak usah berpretensi mengindonesiakanlah, orang Indonesia juga cukup mudah mengucapkan nama The Nin king kok. Bahkan nama2 sulit dalam cerita silatpun dilalap semua. Lagian, demi memudahkan orang membaca sampai harus membuang nama marga yg asli, apakah ini benar secara moral? Kalau begini orang barat yg tinggal di indonesiapun harus mengindonesiakan namanya! Karena, bagi orang kebanyakan yg tak mahir bhs inggris, pasti bunyinya akan dieja melenceng! saya yakin, semua ini hanya karena anda sudah mulai teralianisasi dng budaya tionghoa, dan nama tionghoa pun mulai terasa tak nyaman di telinga. Saya memaklumi hal ini, karena selama orde baru, nama tionghoa menjadi barang aneh, orang2 non tionghoa yg mengejapun sering dng gaya cemooh, kita dibuat malu dng nama sendiri! Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT
[budaya_tionghua] Fw: [t-net] Fwd: Salam dari Dr.Han 2
Dr. Han yb, Yaaah, sekalipun saya sangat prihatin mengetahui keadaan kesehatan dr. Han, dan melihat semangat dan tekad yang begitu tinggi selama ini, dengan adanya perawatan penuh kasih-sayang semua keluarga disisi, ditambah lagi doa dan harapan terbaik kita semua dari dunia maya, saya yakin dr. Han akan tetap sanggup melewati hari-hari terakhir dengan perasaan tenang dan bahagia. Pasrah saja karena semua akan berjalan sebagaimana adanya, ... Tetap kuatkan diri menghadapi segala kemungkinan yang terjadi dan kami dari jauh tetap mengharapkan terbaik yang terjadi bagi dr. Han. Dan, ... terimakasih sebesar-besarnya saya ucapkan atas perhatian dan keaktivan memberikan sumbangan pikiran yang membangun di milis-milis yang saya kelola. Salam sehat, ChanCT - Original Message - From: H.S. Han To: Sent: Friday, April 09, 2010 4:14 AM Subject: RE: [t-net] Fwd: Salam dari Dr.Han 2 Tolong e-mail ini diterusksn, saya tidak bisa tulis panjang2, karena badan saya dan pikiran saya tidak sehat lagi, dan pikiran tidak bisa pikir panjang dan sehat lagii. Hubungan antara pikiran sudah tidak beres. Otak dan paru2 penuh dengan tumor. Kepala saya sudah banyak tumornya , sudah tidak mungkin sembuh. Trimakasih atas doahan dan bantuan serta dukungan kalian semua. Nasib saya didunia ini hanya lebih kurang 5-6 bulan. Saya senantiasa tidak berhenti berjuang demi keadailan. Trimakash atas bantuan anda kalian yang sangat berharga. Saya harapkan agar bisa milis-milis bisa terus berkembang menenjadi surat kabar yang sangat ternama. Trimakasah atas pertongan dan kebaikan anda yang mau membantu saya. Kamsia atas bantuan dan dukukungan anda semua, Salam hangat dan saya doakan semua sehat2 dan banyak Hokgie, Hormat saya, Han Hwie-Song - Original Message - From: B.H. Jo To: tionghoa-...@yahoogroups.com Sent: Thursday, April 08, 2010 1:39 PM Subject: Re: [t-net] Fwd: Salam dari Dr.Han 2 Saya tidak akan berdebat ttg. Barat versus Timur. Saya cuma mau mencoba utk. membuat penerangan singkat/summary dari berita2 di milis ini yg. menyangkut Dr. Han, yg. bisa membingungkan. Per-tama2 diberitakan bahwa tumor usus besar (colon cancer) telah menjalar ke otak selain telah menjalar ke paru2. Setelah mendengar berita ini, saya mengharap cuma ada satu penjalaran di otak (one metastatic lesion or a solitary brain metastasis) dimana operasi pembuangan/surgical resection atau radiosurgery masih bisa dibuat, yg. bisa memperpanjang umur utk. beberapa bulan. Sayangnya seperti diberitakan, penjalaran ke otak telah terjadi bukan di satu tempat saja tetapi di beberapa tempat (multiple brain metastases) dimana operasi pembuangan atau radiosurgery tidak bisa dibuat lagi. Suatu fakta yg. ada adalah kemoterapi yg. biasanya dimasukkan dgn. suntikan ke pumbuluh darah utk. disebarkan ke seluruh badan atau dimakan tidak bisa masuk/menembus ke otak karena ada halangan antara pembuluh darah dan jaringan otak yg. namanya blood brain barrier (molekul dari kemoterapi terlalu besar utk. menembus halangan/barrier ini). Biasanya dalam situasi seperti ini (yaitu situasi dgn. multiple brain metastases), dilakukan satu terapi yg. bisa memperpanjang umur/survival yaitu radiasi ke seluruh otak (whole brain radiation). Tanpa whole brain radiation, pasien biasanya hidup kira2 3 bulan lagi (median survival 3 months). Kalau di terapi dgn. whole brain radiation umurnya bisa diperpanjang kira2 3 bulan lagi menjadi kira2 6 bulan (median survival 6 months). Dokter ahli kanker di Belanda mengetahui terapi tsb. diatas (standard of care di seluruh dunia termasuk di Tiongkok yg. mempunyai TCM), saya kira Dr. Han telah mendapat whole brain radiation sebab diberitakan survival-nya akan kira2 5-6 bulan. Ikut prihatin, BH Jo --- In tionghoa-...@yahoogroups.com, den suta sutawiy...@... wrote: From: den suta sutawiy...@... To: John Towell jt2...@... Sent: Thu, April 8, 2010 8:01:29 AM Subject: Re: [t-net] Fwd: Salam dari Dr.Han 2 Mang JT yb., Memang waktu yang sudah berlalu tak mungkin di putar balik. Dan apa yang sudah terlanjur ka- sep salah jalan  dalam  pengobatan akan ber- akibat fatal... Dalam konteks ini, mungkin fatalnya adalah or- gan2 tertentu dari tubuh dr. Han  telah terlanjur di obrak-abrik oleh macam2 obat dan kemote- rapi ala Barat... Akibatnya, musuh (kanker) yang sangat dimu- suhi dengan cara  drastis ala Barat itu dengan sendirinya akan sakit hati dan balas dendam dengan membabi buta (metastase) dengan ja- lan menyerangi dan  membakari apa saja yang dilewatinya ketika melarikan diri.Inilah gaya me- taforis  yang bisa diberikan berhubung dengan kondisi yang sedang dialami oleh dr. Han... Semoga lebih mencerahkan, dan dr, Han yang baik hati itu dapat memperoleh berkah kesem- buhan dari sang Maha Pencipta. Salam harapan, DS
Re: Mutu Jelek, Harga Murah (Re: [budaya_tionghua] TIONGKOK MENYATUKAN ASIA-EROPA)
Segala sesuatu itu dalam proses berkembang dan berubah, ... dalam banyak hal orang belajar dengan menjiplak produksi orang lain, kemudian sesuai dengan perkembangan teknologi dan kemampuannya sendiri mengembangkan, merubah yang dianggapnya lebih baik sebagai produksi buatan dirinya sendiri. Itulah yang sedang dikerjakan oleh TIongkok sekarang (30 tahun terakhir ini) dan kita saksikan betapa menakjubkan. Saya melihatnya barang made in china yang membanjiri dunia, disatu pihak menguntungkan banyak rakyat jelata. Dimana mereka bisa dapatkan barang-barang yang dikehendaki/dibutuhkan dengan harga lebih murah. Sekalipun mungkin dapatkan kwalitas barang lebih rendah. Tapi dalam waktu dekat/mendesak bisa memecahkan masalah hidupnya, karena banyak diantara mereka tidak mampu membeli barang-barang berkwalitas tinggi dengan harga mahal produksi negara maju. Dipihak lain, dengan membanjir masuk barang made in China yang murah itu, memukul industri lokal, yang mengancam bangkrut dan berakibat meningkatkan pengangguran. Inilah yang harus dicegah, sedapat mungkin dihindari oleh setiap Pemerintah yang berkuasa deengan segala kebijaksanaan dan ketertiban yang dilakukan. Saya juga perhatikan, barang-barang made in China yang semula berkwalitas rendah dan harga murah, berangsur-angsur juga sudah tidak murah lagi dan, ... tentu kwalitas juga meningkat. Apa sebab? Ya didesak oleh tuntan pasar yang tidak bisa tidak harus diikuti. Disatu pihak, harga tenaga kerja di Tiongkok daratan sudah tidak bisa dibilang terlalu murah lagi, dipihak lain, kemampuan teknologi yang meningkat untuk tingkatkan kwalitas produksi dan itu deengan densidirinya mengangkat tinggi nilai produksi. Tidak semurah dahulu (20-30 tahun yl) dan kwalitas juga terangkat lebih baik. Sudah bisa setaraf dengan kwalitas produksi Jepang? Tentu ada yang sudah bisa dan ada juga yang belum bisa. Tak perlu digeneralisasi-lah. Masing-masing perhatikanlah barang apa itu yang dibandingkan. Yang jelas, dengan kemajuan yang begitu pesat di Tiongkok daratan, yang dikatakan Naga Kuning sedang menggeliat, membuat gerah bahkan banyak negara jadi takut didunia ini. Apalagi disaat ekonomi AS sedang tergoncang dengan masalah moneter/bank yang dihadapi cukup parah, juga krisis yang dihadapi di beberapa negara Eropah, khususnya Yunani, Portugal, Spanyol dan disusul oleh Italia sekarang ini, ... Tapi, ... apa yang dimaksudkan dengan mocin, singkatan atau barang apa itu? Salam, ChanCT - Original Message - From: agoeng_...@yahoo.com To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Tuesday, April 06, 2010 10:48 AM Subject: Re: Mutu Jelek, Harga Murah (Re: [budaya_tionghua] TIONGKOK MENYATUKAN ASIA-EROPA) Setuju, kalo yg diimpor barang cina mahal yg harga n kualitas sama ama produk jepang, tentu konsumen lebih milih produk jepang yg udah terbukti mutunya, bengkel dimana2 n sparepart tersedia. ini masalah segmen market doank. Butuh pembuktian panjang n lama supaya bisa seperti produk jepang yg dr sampah jadi produk premium. -- From: Akhmad Bukhari Saleh absa...@indo.net.id Date: Tue, 6 Apr 2010 02:09:55 +0700 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: Mutu Jelek, Harga Murah (Re: [budaya_tionghua] TIONGKOK MENYATUKAN ASIA-EROPA) Kalau dikatakan bahwa mocin yang jelek itu karena importir Indonesia belinya yang murah, apakah itu artinya yang tidak jelek lantas harganya mahal ya? Tentu soal murah-mahal ini jangan dipakai tolok ukur Eropa atau Amerika. Kalau dikatakan Eropa/Amerika mengimpor mocin dengan standart mutu yang digariskan, itu tidak aneh. Karena walau mocin yang mutu bagus jadi lebih mahal ketimbang yang mutu jelek, namun toh masih lebih murah ketimbang motor Eropa/Amerika yang memang terkenal mahal-mahal itu. Tetapi untuk Indonesia tolok-ukurnya adalah motor Jepang. Kalau dikatakan bahwa untuk dapat mocin mutu bagus harus import yang mahal, seberapa mahalnya itu kalau dibanding harga motor Jepang? Kalau importir Indonesia belinya yang mutu jelek saja karena murah, maka barangkali mereka itu tidak beli yang bagus tapi mahal, adalah karena harganya jadi lebih mahal ketimbang motor Jepang, sehingga tidak bisa jual. Maka dalam hal ini tidak tepat untuk mengatakan para importir tsb. tidak profesional. Wasalam. === - Original Message - From: Fy Zhou To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Monday, April 05, 2010 8:14 PM Subject: Re: [budaya_tionghua] TIONGKOK MENYATUKAN ASIA-EROPA Tahu mengapa jelek? karena importir kita yang tidak profesional. mereka maunya cari barang murah, bila perlu ciptain merk sendiri, barangnya ya hasil rakitan onderdil dari berbagai sumber, seperti komputer jangkrik lah, pnderdilnya kebanyakan hasil industri rumahan di Tiongkok sana. jadi tak ada pabrik di Tiongkok yang mau bertanggung jawab
Re: [budaya_tionghua] Penggunaan alamat saya
Bung yb, Nampaknya bung Andreas salah pengertian. Yang dimaksud bung Ling U, tidak pernah gunakan Facebook, Twitter atau Space, ... tapi alamat di Yahoo itu yang digunakan M. Yusuf. Kalau begitu, sepertinya M. Yusuf berhasil jebol password bung Liang U di yahoo. Cara yang paling mudah, ya coba ganti password di yahoo itu, atau kalau mau radikal menghilangkan segala kiriman dari facebook dll. yang menjengkelkan itu, ya buat id baru di yahoo, ... lha gak usah bayar, gratis saja, kok. Salam, ChanCT - Original Message - From: ANDREAS MIHARDJA To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Thursday, April 01, 2010 12:20 PM Subject: Re: [budaya_tionghua] Penggunaan alamat saya Sdr Liang U, Saya sedari permulaan tidak pernah memakai Facebook atau Twitter ataui My Space dll Face book dimulai oleh ex Harvard people dan sebetulnya hanya utk internal use - jadi tidak perlu menjaga privacy perseorangan. Sekarang sudah menjadi international dan siapapun dpt mempergunakan. Privacy protection adalah minimal dan tidak ada seorang pun yg menjaga. Memang ada caranya utk mencegah kemasukan dan membikin facebook agak private - tetapi jikalau sudah kejebolan tidak ada protectie sama sekali. Twitter lebih terbuka lagi dari Facebook dan jauh lebih berbahaya utk kehilangan kita punya identity. Karena itu saya selalu memberikan warning utk jangan mempergunakan system ini jikalau sudah ada system Yahoo yg boleh dikata hampir seluruhnya tertutup. Advice saya dlm keadaan kejebolan ialah keluar dari facebook atau twitter. Dan jikalau tetap ingin mempergunakannya silahkan ganti IDnya --- that's all Andreas -- From: liang u lian...@yahoo.com To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Wed, March 31, 2010 7:59:50 PM Subject: [budaya_tionghua] Penggunaan alamat saya Rekan-rekan semua, Saya bukan anggota Facebook, tapi belakangan ini ada orang yang menggunakan nama M.Yusuf menggunakan alamat email saya di Budaya Tionghoa, yaitu lian...@yahoo.com, akibatnya email saya dibanjiri email dari Facebook dengan nama M. Yusuf itu, saya sudah memprotes Facebook tapi tak pernah dihiraukan, sangat menjengkelkan. Selain mengharap rekan-rekan yang tertipu itu sadar, saya mohon rekan-rekan memberi tahu saya, bagaimana menghapus itu? Tidak etis orang menggunakan alamat orang lain untuk keperluan dia ataupun maksud lain. Yang heran mengapa bisa terjadi, bahkan ketika saya diminta mengisi data pribadi, sudah saya beritahu Facebook, bahwa saya bukan M. Yusuf. Terima kasih atas bantuan dan perhatian rekan-rekan. Kiongchiu Liang U -- -- Internal Virus Database is out of date. Checked by AVG - www.avg.com Version: 9.0.791 / Virus Database: 271.1.1/2760 - Release Date: 03/21/10 03:33:00
[budaya_tionghua] Dubes AS Green Remehkan Baperki
Dubes AS Green Remehkan Baperki Oleh Go Sien Ay Hari Sabtu tanggal 13 Maret 2010, genaplah 7 windu berdirinya Baperki. 56 Tahun yang lalu di bawah pimpinan Thio Thiam Tjong sebagai ketua Partai Demokrat Tionghoa Indonesia di gedung Sin Ming Hui Jakarta ketika itu dengan dihadiri oleh 44 orang tokoh Tionghoa dari seluruh Indonesia yang menyelenggarakan rapat untuk pembentukan sebuah badan yang bisa memperjuangkan terciptanya suatu masyarakat Indonesia yang bebas dari diskriminasi rasial dan menjadikan setiap insan Indonesia menjadi patriot bangsa sesuai cita-cita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Para tokoh yang hadir antara lain dari Semarang, Kwik Hway Gwan, Pedagang, ayah Kwik Kian Djiang, Kwik Kian Gie, Kwik Kian Djien, Tan Tjien Lien, bos Union Trading Company, Kwa Khay Twan, pelajar SMA Chung Hua Hui yang merupakan peserta termuda, pedagang Tegal bernama Tan Siang Lan, Ang Jan Gwan bos koran Sin Po, Siauw Giok Tjhan Pemimpin Redaksi Sunday Courier/anggota DPR, Drs. Go Gien Tjwan, Dr Tan Eng Tie, Mr. Oei Tjoe Tat, Mr. Yap Thiam Hien, Mr. Liem Koen Seng, Ir. Tan Hwat Tiang, Mr. Auwyong Peng Koen, Khoe Woen Sioe, Drs Kwee Hwat Djien, Mr. Phoa Thoan Hian, Mr. Tan Po Goan dari Jakarta dan lain-lain. Akhirnya rapat menyetujui untuk berdirinya Badan Permusjawaratan Kewarganegaraan Indonesia (Baperki). Dengan aklamasi terpilih Siauw Giok Tjhan sebagai ketua umumnya. Penulisnya Drs. Go Gien Tjwan dan bendaharanya Ang Jan Gwan. Dalam perkembangannya Baperki maju pesat dan memiliki lebih dari 100 cabang di seluruh Indonesia dan kurang lebih 100 sekolahan mulai TK hingga SMA. Di Jakarta berhasil didirikan Universitas Baperki yang memiliki beberapa fakultas antara lain kedokteran, kedokteran gigi, tehnik mesin, tehnik elektro, tehnik sipil, ekonomi, hukum, dll. Kemudian namanya berubah menjadi Universitas Res Publica (Ureca) yang merupakan universitas pertama yang menerapkan uang gedung untuk pembangunan universitas. Ide ini kemudian diikuti oleh universitas swasta lainnya. Ketika pembangunan gedung-gedung di kampus Grogol selesai para peserta Kongres Baperki tahun 1963 yang berlangsung di Senayan Jakarta, dengan dihadiri Presiden Soekarno, para peserta bertekad semua tak mau bermalam di hotel-hotel seperti biasanya, maklum kebanyakan bos, tapi mereka ingin sekali menginap di kampus Ureca Grogol hingga menyibukkan panitya, karena mesti menyediakan berpuluh-puluh kasur dan tikar serta kamar mandi dan wc darurat. Semua sumbangan yang diserahkan kepada Baperki untuk pembangunan kampus itu tidak satu sen pun yang dikorup, hingga dengan megah berdirilah kampus Universitas Baperki di daerah Grogol/Kyai Tapa, di mana para mahasiswa dan mahasiswinya ikut cancut taliwondo bekerja bakti dengan keringat bercucuran, yang belum pernah ada dalam pembangunan suatu kampus. Dengan penuh semangat dan riang-gembira mereka menyingsingkan lengan baju rela menjadi ?kuli bangunan?. Ada yang dengan bangga dengan senyum simpul berkata, bahwa kelak ia akan bercerita kepada anak-cucunya, bahwa dirinya ikut andil dalam pembangunan kampus itu dengan ikut membanting tulang, berpeluh di bawah terik panas matahari dan basah kuyub di bawah tetesan air hujan. Di Surabaya juga berhasil didirikan Ureca cabang Surabaya dengan fakultas pharmasinya yang untuk pertama kali menempati sebuah tempat /gudang .. peti mati. Sedang di Semarang didirikan fakultas kedokteran di Jl. Pemuda no. 130 (sekarang menjadi gedung Jamsostek). Sungguh sangat disayangkan karena ketika meletus Peristiwa G-30S/PKI dengan bersenjatakan Surat Perintah 11 Maret 1966 Jenderal Soeharto membubarkan PKI dengan ormas-ormasnya. Oleh Rezim Orde Baru di bawah pimpinan Soeharto, Baperki, Permusyawaratan Pemuda Indonesia, (PPI), Perhimpunan Mahasiswa Indonesia (PERHIMI dahulu bernama Ta Hsueh Hsueh Sheng Hui), Perkumpulan Pelajar Sekolah Menengah Indonesia (PPSMI) yang dahulu bernama Chung Lien Hui, dianggap azasnya sama atau berafiliasi dengan PKI, maka dibubarkan oleh rezim tersebut. Banyak para pengurus atau anggota organisasi-organisasi itu ditangkap lalu dijadikan tahanan politik (tapol) disekap di berbagai kamp pengasingan. Dari hasil interogasi, tiada seorang pun yang diajukan ke pengadilan. Semuanya adalah pendukung setia Presiden Soekarno dan melaksanakan semua ajarannya dengan konsisten dan konsekuen. Kalau tokh ada yang menjadi aktivis PKI itu adalah tindakan beberapa oknum saja. Sama sekali tiada bukti konkrit, bahwa organisasi-organisasi tersebut adalah onderbouw PKI atau berafiliasi dengan PKI atau di bawah perlindungan PKI. Dalih lain yang dilimpahkan kepada Baperki ialah karena Siauw Giok Tjhan Ketua Umum Pusat Baperki duduk dalam Dewan Revolusi Indonesia yang diketuai oleh Letkol Untung, jadi Baperki tersangkut dalam pemberontakan G-30S/PKI. Padahal begitu mendengarkan namanya dicantumkan dalam Dewan Revolusi Indonesia, Siauw langsung meluruskan, bahwa pencantuman namanya dalam Dewan
[budaya_tionghua] Fw: Sincia Zaman Dulu di Rumah Kapten Tionghoa
- Original Message - From: Sien Ay Go To: Sent: Monday, March 22, 2010 4:18 PM Subject: Sincia Zaman Dulu di Rumah Kapten Tionghoa Sincia Zaman Dulu di Rumah Kapten Tionghoa Oleh: Go Sien Ay Suatu kenang-kenangan zaman dulu yang pernah saya alami ialah ketika perayaan Sincia di rumah seorang Kapten Tionghoa Pati bernama Ong Kie Bik yang berdiam di Daendelsweg nomor 295, berdampingan dengan rumah kakek/nenek saya yakni Gan Swan Tien/Liem Per Nio di Daendelsweg 297. Pada tiap perayaan Tahun Baru Imlek rumah Kapten tersebut selalu diterangi dengan lampu pom (lampu dengan bahan bakar gas) hingga terang benderang. Kapten Ong berdiam dengan istrinya yang ketiga di situ bersama 9 anaknya yakni 4 putra dan 5 putri, dua di antaranya sebaya dengan saya. Dari istri pertamanya, Kapten Ong dikaruniai seorang putra dan seorang putri. Putra pertamanya bernama Ong Gwat Tjee dan bersama adik prempuannya berdiam bersama ibunya di rumah lain. Sedang istri kedua Kapten Ong melahirkan seorang putra dan 2 putri. Di masa kecilnya Ong Gwat Tjee, yang diharapkan dapat menggantikan kedudukan ayahnya kelak, ternyata lebih suka bermain dengan kudanya sampai berlebihan, sehingga membuat jengkel ayahnya dan ketika ia ditugaskan untuk melakukan suatu pekerjaan, ia membangkang. Maka ayahnya naik pitam dan menyumpahinya dengan kata-kata: Hee... Klembak, besok kau akan diberi makan oleh kudamu. Klembak ini adalah nama Jawanya Ong Gwat Tjee. Ternyata di kemudian hari ucapan sang Kapten kepada putranya itu manjur sekali dan Klembak seumur hidupnya tak bisa bekerja selain sebagai sais dokar yang ditarik kudanya, walaupun dokarnya itu lux, sering digunakan untuk mempelai sebagai gantinya mobil di zaman Jepang dan pada masa revolusi. Bahkan saya bersama Thio Kiat Sing, ketika ke Semarang tanggal 19 Januari 1949 naik dokar Klembak, putra Kapten Ong sampai Kudus yang dikusiri oleh Klembak sendiri. Sudah menjadi tradisi, bahwa pada tiap Sincia di rumah Kapten Ong itu diadakan judi antar kaum prempuan Tionghoa kaya Pati, yang disponsori oleh Ny. Kapten. Sayang Kapten Ong setelah baru naik pangkat dari Letnan menjadi Kapten telah wafat. Judi yang diadakan di sana adalah ceki dengan menggunakan meja bulat pendek. Semua peserta ceki duduk lesehan diatas tikar halus. Di situ ada 2 pasangan ibu dan putrinya salah satunya ialah Ny Kapten dan ibunya sendiri yang khusus datang dari Tayu. Sebelum kedatangan nyonya-nyonya besar itu, telah dipersiapkan payung kebesaran untuk menyambut mereka. Saya dan adik Sien Ging serta putra Kapten Ong Hong LIat dan putrinya Ong Hong Ien, ditugaskan untuk memayungi pata tamu agung tersebut dan kalau hujan ditugaskan juga untuk mengganti sepatu mereka dengan sandal cap Macan buatan Srondol yang terkenal ketika itu. Sepatu-sepatu mereka kita bawa masuk. Kita juga ditugaskan mengambil buah pinang di belakang kebun rumah kakek/nenek saya serta membuatkan rokok dari bunga kecubung yang telah dikeringkan untuk ibu Ny. Kapten yang menderita asma alias bengek. Para putri Ny. Kapten mempersiapkan perangkat menginang yang ditempatkan dalam kotak perak antik serta tempolong tempat membuang ludah terbuat dari kuningan. Kita juga ditugaskan menyajikan minuman dan snack, yang seringkali kita mencicipinya terlebih dahulu, dasar anak-anak. Momen yang paling mendebarkan dan menggembirakan, ialah ketika perjudian ceki berakhir. Kita ramai-ramai minta cok (baca seperti Koperasi) dari pemenang judi. Kita anak-anak diberi cok 4 sen masing-masing, sedang yang remaja mendapat 10 sen, lumayan. Kedatangan dan kepulangan para nyonya besar itu selalu menggunakan dokar, tapi tak pernah sekalipun naik dokar Klembak, putra sulung alm Kapten Ong Kie Bik. Seringkali Ny. Kapten juga memanggil rombongan ketoprak jalanan Sipon untuk mementaskan cerita Sanpek Engtay atau Nyai Dasima atau cerita lainnya. Jika Capgomeh tiba maka di rumah itu dipertunjukkan wayang kulit semalam suntuk. Demikianlah sedikit kisah di zaman dahulu pada saat Sincia. Saya tunggu respons sdr. Go Sien Ay No virus found in this incoming message. Checked by AVG - www.avg.com Version: 9.0.791 / Virus Database: 271.1.1/2760 - Release Date: 03/21/10 03:33:00
[budaya_tionghua] Re: Susahnya Jadi Dokter Keturunan Tionghoa == [GELORA45] Diskriminasi di R.I.
Benar Bung Tjaniago, Gerakan ganti-nama ditahun-tahun 1966 itu yang katanya sebagai pernyataan SETIA pada RI, sebenarnya hanya usaha Presiden Soeharto untuk menghilangkan segala yang berbau Tionghoa saja. Bahkan dilatar belakangi untuk melecehkan warga Tionghoa, untuk menekan yang katanya ketika itu Tionghoa merasa superior. Sungguh dagelan, Ke-SETIA-an seseorang pada RI cukup dinilai dengan ganti nama yang berbau Jawa bahkan Arab. Mereka tidak berani melihat kenyataan tidak sedikit tokoh-tokoh Tionghoa yang tetap gunakan nama 3 suku itu sudah ikut dalam gerakan perjuangan melawan koloni Belanda, termasuk yang diasingkan ke Digul. Pada saat Jepang masuk, tidak sedikit TIonghoa terlibat gerakan melawan Jepang, juga terlibat dalam gerakan Kemerdekaan, Agresi I-II Belanda, ... tidak sedikit Tionghoa yang oleh karenanya dijebloskan dalam penjara bahkan korbankan jiwa dan jelas tanpa ada orang yang mempersoalkan nama 3 sukunya apalagi mengharuskan ganti nama lebih dahulu. Hanya, hanya segelintir pejabat dan jenderal yang berjiwa rasialis saja yang dengki dan Selalu berusaha menggeser, ingin gantikan posisi Tionghoa dibidang ekonomi. Ganjelan, persulit usaha Tionghoa dapatkan ijin import-eksport, persulit dapatkan kredit, pembatasan kuota masuk Universitas negeri, ... dilakukan berpuluhtahun. Tapi dalam kenyataan tetap tidak sedikit TIonghoa yang survive, salah satunya Dr. Tjioe Tjay Kian ini. Bagus dan salut. Itulah yang namanya baja ditempa melalui kekerasan, bukan keluar dari kemudahaan hak istimewa dan bersekongkol dengan pejabat. Salam, ChanCT - Original Message - From: Barisan Merahputih To: gelor...@yahoogroups.com Cc: wahana-n...@yahoogroups.com Sent: Monday, March 22, 2010 5:27 PM Subject: [GELORA45] Diskriminasi di R.I. Sangat tragis Dr. Tjioe Tjay Kian alias Eka Julianta Wahjoepramono (nama Integrasi paksaan).Di sebuah Republik yang mempunyai Konstitusi1945 yang progresiv dalam hubungan Kemanusiaan, yang menjamin Hak sama dalam Bhinneka Tunggal Ika, tapi nama asli kelahiran tidakbisa dipakai, dan walaupun sudah di JOWOkan, diskriminasi dan malah di Perguruan Tinggi terus dilaksanakan. Yeah, Dr. Tjioe Tjay Kian, untuk apa penggantian nama, kalau dikenakan juga oleh hubungan diskriminatif? Pemerintahan yang tidakpernah menghormati Hak Hak Azasi Manusia, tumbuhsubur dalam berbagai bentuk, diskriminasi dalam hubungan masyarakat. A.Tjaniago Susahnya Jadi Dokter Keturunan Tionghoa Posted on March 11 2010 by Sriwidjaja Post Dokter Eka Julianta Wahjoepramono SpBS menorehkan prestasi besar di dunia kedokteran. Ia menjadi dokter pertama dan satu-satunya di Indonesia yang sukses melakukan bedah batang otak. Berikut ini Eka menuturkan pahit-getir pengalamannya dalam buku berjudul Tinta Emas di Kanvas Dunia. Buku ini memuat kisah-kisah heroik Dr Eka, termasuk mengoperasi para penderita gangguan pada otak yang sulit dioperasi dan melambungkanya ke posisi dokter kaliber internasional. Berikut kisah-kisah dokter pada Rumah Sakit Siloam Karawaci ini. LAHIR di Klaten, Jawa Tengah, 27 Juli 1958 dengan nama Tjioe Tjay Kian. Kakek-neneknya berasal dari Provinsi Fujian, Tiongkok bagian Selatan. Ketika pemerintah mewajibkan keturunan Tinghoa bernama Indonesia, tahun 1965, nama ini diubah menjadi Eka Julianta Wahjoepramono. Tidak mudah bagi Eka mewujudkan cita-citanya menjadi dokter. Setamat SMA, dia mengikuti seleksi di sejumlah perguruan tinggi negeri. Antara lain Universitas Gadjahmada Yogyakarta dan Universitas Diponegoro Semarang. Bukan karena nilainya rendah, melainkan perlakuan diskriminasi yang membatasai kuota keturunan Tionghoa kuliah di universitas besar. Eka gagal masuk UGM. Ia lalu mencoba peruntungan ke Undip. Ia menyaksikan hasil ujian yang menyatakan lulus. Namun aturannya sama dengan di UGM, mahasiswa keturunan Tionghoa dibatasi, serta permintaan uang sumbangan. Eka yang berasal dari keluarga tak mampu, sempat keder. Namun Eka tidak kurang akal. Ia menemui pakdenya yang akhirnya memberi uang sumbangan Rp 2 juta. Pada tahun 1977, uang sejumlah itu sudah dapat membeli mobil baru. Setelah membayar uang sumbangan itulah, Eka mendapat tiket menjadi dokter. Eka kuliah selama 6 tahun di Undip. Dan selama kuliah, dia aktif dalam kegitan kampus. Ia pernah menjabat ketua kelas, jabatan yang strategis menunjang kuliah maupun mendekati mahasiswa baru. Dan jabatan itu pula yang dimanfaatkan Eka, mendekati seorang mahasiswi baru, Hannah Kiati Damar, putri Dr Gan Haoy Kiong, dokter ahli bedah yang sangat terkenal di Semarang. Keduanya berjodoh dan berumah tangga, dan sama-sama dokter, jadilah rumah tangga dokter; pasangan Dr Eka dengan Hannah. Pasangan dokter yang bekerja di RS Siloam, Karawaci, ini dikaruniai tiga anak. Lulus dari Fakultas Kedokteran Undip sebagai dokter umum tahun 1984, Eka ingin melanjutkan ke dokter
Re: [budaya_tionghua] Re: KAMUS BESAR BAHASA INDONESIA. 4/e. pusat bahasa. 2008
Ini satu kisah nyata yang menunjukkan rasa persahabatan dan hak asasi manusia yang patut diperhatikan oleh setiap kita yang mengaku dirinya manusia beradab. Sebutan dan panggilan seseorang sepenuhnya adalah hak orang bersangkutan, ingin disebut dengan nama apa dan tidak hendak disebut dengan nama lain. Sedang kita sebagai manusia yang beradab, sudah seharusnya mengikuti keinginan orang bersangkutan, sebagai pernyataan bersahabat dan menghargai atau menghormati keinginannya. Tidak bertahan dengan sebutan yang sekalipun sejak kecil dahulu begitulah kita menyebutnya. Situasi sudah berubah, dia sudah dewasa dengan posisi yang berbeda pula, bisa saja jadi merasa tidak nyaman dengan sebutan yang mengejek dimasa kanak-kanaknya. Itu sikap yang sangat bijak terhadap seseorang, begitu pula dan bahkan lebih-lebih sebutan terhadap satu bangsa dan Negara. Sepenuhnya adalah hak bangsa dan negara bersangkutan ingin disebut dengan nama apa. Dan kita sebagai bangsa besar yang beradab tentu juga mutlak harus menuruti kehendak bangsa dan negara itu. Jangan ateruskan perlakuan kurang ajar yang sangat tidak bersahabat dilakukan oleh Pemerintah masa Soeharto berkuasa. Yang sengaja merubah sebutan Tiongkok-Tionghoa menjadi CINA unatuk melecehkan dan menghina bangsa Tionghoa dan Tiongkok. Dan jelas perubahan sebutan itu digunakan untuk memperuncing hubungan persahabatan kedua rakyat Indonesia-TIongkok, yang segera saja ditingkatkan menjadi membekukan hubungan kedua negara. Hanya karena Pemerintah Tiongkok lebih mengutamakan dipulihkannya hubungan persahabatan kedua Negara dan Rakyat, maka di akhir tahun 89 saat pembicaraan pemulihan hubungan diplomatik, pihak Tiongkok berkeras hendak kembali gunakan sebuatan Tiongkok-Tionghoa, sedang pihak pemerintah RI berkeras pertahankan sebautan CINA. Pada akhirnya, kedua belah pihak baru berhasil mencaikan kembali hubungan diplomatik diawal tahun 90 dengan kesepakatan menerima sebutan CHINA, dengan h sebagaimana sebutan bahasa Inggris dan tidak gunakan sebutan CINA sebagai satu kompromi jalan tengah yang masih bisa diterima. Sebenarnya, kekerasan pemerintah RI bertahan gunakan sebutan CINA justru menunjukkan sikap kekanak-kanakan yang sangat tidak dbijaksana. Bahakn terjadi sedikit dagelan, disaat penyerahan surat-kuasa Duta Besar RI untuk Tiongkok ketika itu, harus ditolek hanya karena masih saja gunakan CINA menyebutkan Tiongkok. Nah pernah perhatikan tidak? Sikap Presiden RI berikut dimulai dari Gus Dur, Megawati dan SBY telah mengoreksi kesalahan sikap Pemerintah sebelumnya yang jelas salah itu. Dihadapan pejabat Pemerintah TIongkok, dan didepan pertemuan umum, sudah kembali gunakan sebutan Tiongkok dan Tionghoa. Tidak lagi gunakan sebutan China apalagi Cina! Inilah sikap yang menujukkan dirinya satu Bangsa Besar yang bijaksana, menunjukkan rasa bersahabat dan bisa menghormati bangsa lain. Salam, ChanCT - Original Message - From: Erik To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Thursday, February 18, 2010 2:39 PM Subject: [budaya_tionghua] Re: KAMUS BESAR BAHASA INDONESIA. 4/e. pusat bahasa. 2008 Hak Azasi Manusia adalah Hak yang melekat pada diri seorang manusia sepanjang ia adalah manusia. Salah satunya adalah kebebasan (kebebasan sosial dan juga kebebasan eksistensial), kebebasan berbicara, kebebasan bertindak dll. Tapi, kebebasan itu sendiri pun bersifat Prima Facie, artinya setiap orang berhak mengartikulasikan kebebasannya masing-masing, sepanjang semua itu tidak melanggar Hak Azasi orang lain. Kaitannya dengan penggunaan istilah Cina, China, Tiongkok dan Tionghua, setiap orang pun memiliki hak dan kebebasan untuk memilih mana yang terbaik untuk digunakan. Namun, pilihan itu hendaknya tidak menjadi sebuah pelanggaran terhadap Hak orang lain. Waktu di masa kanak-kanak, saya punya seorang teman Tionghua bernama Men Yung, nama otentik pemberian orang-tuanya. Namun, saya dan teman-teman sepermainan lainnya biasa menyapanya si Meong, dan dia pun (entah sadar atau tak sadar) menerima sapaan itu apa adanya, sepertinya tak ada yang salah dengan sapaan itu. Waktu berjalan terus, tak terasa sudah puluhan tahun kami tak berjumpa satu sama lain. Beberapa tahun lalu, salah seorang teman punya ide reuni dengan bekas tetangga sepermainan di waktu kecil dulu. Maka, singkat kata terjadilah reuni itu, dan si Meong pun ikut hadir. Dalam acara reuni itu, seperti di masa kecil kami saling menyapa dengan panggilan akrab masing-masing seperti dulu (namanya reuni), dan si Meong pun tetap kami panggil Meong. Tahu-tahu, si Meong yang datang bersama anak-istrinya mendadak memerah mukanya mendengar panggilan Meong-Meong yang ditujukan padanya. Diam-diam dia minta kami jangan panggil dia Meong di hadapan anak-istrinya, itu tidak sopan katanya!! Teman-teman kaget, loh! Itu khan nama lu sejak kecil dulu, kita-kita ini udah biasa manggil lu Meong, dan juga kaga' ada maksud untuk menghina kamu kok! Kenapa
[budaya_tionghua] Re: [GELORA45] FW: Re:Renungan pada hari Jun Jie dan democrasi di Tiongkok
Dr. Han yb, Apa yang diajukan sebagai RENUNGAN memasuki Tahun Macan ini, khususnya dalam melihat perkembangan pesat RRT, saya sependapat. Hanya sedikit koreksi dibagian terakhir, kemungkinan Tiongkok menginvestasi PABRIK diluarnegeri, ... juga bukan hal yang atidak mungkin. Justru beberapa tahun terakhir ini, itulah yang sedang dan sudah dijalankan oleh TIongkok. Tak usah jauh-jauh, tahun-tahun yl., kita juga sudah dengar adanya pabrik pembangkit listrik sedang/kecil dibeberapa daerah sudah dibangun, bahkan terjadi eksiden di Betawi, dimana pembangunan pabrik listrik dirusak penduduk setempat yang katanya tidak gunakan guruh setempat? Juga dalam beberapa tahun terakhir ini sudah mulai dibangun pabrik pengolah Kelapa-sawit dan, ... berita baru penutup Tahun Sapi, juga kita dengar berita pabrik mobil Geele dan Cherry. Salam, ChanCT http://jawapos.com/index.php?act=cetakid=28 [ Selasa, 09 Februari 2010 ] Tiongkok Bangun Pabrik Mobil Bermerek Geely dan Cherry Cikarang Jadi Basis Pasar Asia Pasifik JAKARTA - Tak hanya mengundang produk Tiongkok datang, momentum perdagangan bebas Asean-Tiongkok juga mendatangkan investasi baru dari negara raksasa ekonomi itu ke Indonesia. Saat ini yang sedang dipersiapkan terealisasi adalah pembangunan pabrik mobil Tiongkok bermerek Geely dan Cherry. - Original Message - From: H.S. Han To: gelor...@yahoogroups.com ; Tionghoa-net ; Budaya Tionghua ; Nasional-list ; Ureca Sent: Sunday, February 14, 2010 9:38 PM Subject: [GELORA45] FW: Re:Renungan pada hari Jun Jie dan democrasi di Tiongkok Renungan pada hari Jun Jie dan democrasi di Tiongkok Pada kesempatan tahun baru Yin Li, Lunar New Year juga dinamakan Chun Jie kami berkumpul dengan keluarga kedua putra saya, karena putri saya dengan keluarganya bervakansi ke Swiss, sekalian bermain ski disana. Baik tetangga kami di Breda dan juga tetangga putra kami di Rotterdam menyampaikan Slamat Chun Jie. Diantara mereka ada yang tanya pada kami apakah kami masih masih mempunyai hubungan perasaan, tertarik dengan Tiongkok. Aku tersenyum dan berkata: Anda menanyakan hal ini berarti bahwa Anda juga tertarik dengan kemajuan diTiongkok, tetapi siapa di dunia ini yang tidak tertarik pada perberkembangan ekonomi yang cepat dan dianggap sebagai negara adidaya? Kami tertawa bersama-sama pada pertanyaan dan jawabannya. Koran-koran hampir setiap hari terdapat tulisan-tulisan tentang Tiongkok, atau menyebutnya negara itu. Kita masih berkata barang apa saja yang kita pakai sehari-hari dari barang yang biasa-biasa sampai yang lux adalah Made in China atau sebagian, sparepartnya made in China. Banyak negara-negara yang kemajuan ekonominya disebabkan karena kekayaan dari alamnya dan terkenal dalam hal ini ialah minyak. Kemajuan Tiongkok adalah disebabkan karena kegiatan dan creativitas dari rakyatnya untuk berproduksi dari barang-barang pemakian sehari-hari sampai mobil, computer dan lain-lainnya. Dalam bidang politik dan ketata-negaraan Tiongkok mengambil jalan membenahi dulu ekonomi dan pelahan-lahan kebebasan penghidupan rakyat dan kebebasan pribadi. Rakyat boleh bekerja dimana mereka mau, tidak seperti dulu ditentukan oleh negara, membuka perusahan, sekolah dan bervakansi keluar negeri, dan seterusnya. Demokrasi hanya dapat dicapai jika umumnya rakyat sudah merupahkan klas menengah dan sudah memiliki kehidupan yang baik, dapat berpikir yang rasionil dan dapat melakukan apa yang mereka inginkan. Tetapi jika perekonomian dalam kondisi yang susah, kita tidak bisa memiliki demokrasi yang ada ialah penindasan dan ketidak adilan. Rakyat umumnya lebih memilih keamanan, stabilitas dan kemajuan ekonomi dari pada demokrasi. Pemimpin Barat mengatakan sesuatu yang berbeda dari demokrasi dan hak asasi manusia di Republik Rakyat Tiongkok, mereka menganggap dan mengklaim bahwa di RRT yang ada ialah represi dan hak asasi manusia tidak dihormati disana. Pengalaman dari banyak negara-negara ketiga kalau para pemimpin Tiongkok mengikuti para critici Barat dan medahulukan demokrasi daripada perekonomian mungkin diperlukan seratus tahun atau lebih untuk mencapai kemajuan erkonomi dan sains seperti apa yang sudah dicapai oleh rakyat Tiongkok sekarang ini. Maka rakyat Tiongkok yang telah menderita begitu lama tetap susah dan dipandang rendah, dan kita masih belum berbicara tentang hidup chaotis, kekacauan karena kemiskinan, tidak ada kedamaian dan stabilitas dalm negeri. Kami dapat melihat negara-negara di Eropa Timur di mana demokrasi telah ditegakkan di sana, yang dipimpin oleh para pemimpin reformis, tetapi ekonomi mereka berada dalam keadaan kesusahan dan negara berada dalam kekacauan. Para pemimpin RRT memilih dahulu keamanan, stabilitas dan ekonomi lebih penting dari pada demokrasi, yang mungkin kemudian secara bertahap meningkat ke demokrasi. Bukankah kita membangun rumah terlebih dahulu
Fw: [budaya_tionghua] Re: Seperempat Juta WNI Berobat ke Malaysia
- Original Message - From: H.S. Han Sdr.East Road yang budiman, Saya tanggal 23/2-22/4 berada di Indonesia. Tentang ini saya pernah menghubungkan Univ. Airlangga dengan univ. Erasmus. Sayang sesudah dbuatnya perjanjian Univ. airlangga tidak memerlukan bantuan saya lagi. Padahal kerja sama itu harus dirawat dengan dengan. Saya tidak tahu lagi bagimana seterusnya. Saya masih mengerjakan jembatanmenghubungkan Univ dari Shan-Dong dengan Univ. med. centrum Utrecht. Sudah tiga dokter mendapatkan didikan di Belanda, yang satunya ini mungkin ini tahun mengambil Ph.D.di bagian cardiologi (research beliau mengenai stam cells dalam pengobatan infarct-jantung) Salam, Han Hwie-Song - Original Message - From: east_road To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Tuesday, February 09, 2010 10:19 AM Subject: [budaya_tionghua] Re: Seperempat Juta WNI Berobat ke Malaysia Apa kabar pak Han, Semoga anda Diberikan kekuatan, dan kesehatan dan umur yang baik pada tahun ini. Mungkin Saya turut mau mendukung dari kawan - kawan kita disini. Saya Rasa Program Dr. Han sangat penting, Saya sangat setuju Reformasi bidang kesehatan di Indonesia sangat diperlukan, Karena biaya Kesehatan Di Indonesia Lebih mahal daripada Penang Malaysia, dan lebih profesional Di Penang daripada Rumah sakit Indonesia. oleh Karena itu Kawan2 wartawan dan kawan yang mempunyai akses ke departemen kesehatan. Mari bantu Dr. HAN dengan semua cita - cita beliau untuk mewujudkan Reformasi Kesehatan Di Indonesia. --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, H.S. Han hanhwies...@... wrote: Kawan-kawan semilis yang baik, Saya membaca banyaknya WNI yang berobat ke luar negeri, ke Malaisia saja sudah ada seperempat juta orang.Tentang ini saya sudah menulis banyak artikel. 1. meskipun penderita bisa membayar toq sebagai orang sakit pergi keluar negeri adalah tour yang memakan banyak kesulitan, badan lemah, nyeri, tumpah2, diare tidak bisa istirahat (tiduran) etc.etc. 2. Bagi negara turis medis ini merugikan devisen negara yang tidak sedikit 3. Menunjukkan kemunduran dari ilmu pengetahuan Indonesia chususnya dalam bidang kedokteran. 4. Mengapa tidak diadakan reformasi managemen dari pendidikan kedokteran untuk meringankan penderita umumnya dan chususnya bagi The Have Not ? 5. Berdirikanlah lebih banyak fakultas kedokteran, dan pendidikan spesialisme. Spesialis yang datang ke Indonesia, permudalah atau mengurangi waktu untuk adaptasi. 6. Permudalah ijin mendirikan fakultas kedokteran yang kenyataan negara Indonesia kekurangan dokter. Saya akan bersedia membantu sekuat tenaga saya untuk membantu sedikitnya guru-guru besar dari Eropa, mumpung saya masih bisa membantu,meskipun saya menderita penyakit cancer yang sudah late case. Salam, Han Hwie-Song .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Website global http://www.budaya-tionghoa.net :. .: Pertanyaan? Ajukan di http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg.wordpress.com :. Yahoo! Groups Links Internal Virus Database is out of date. Checked by AVG - www.avg.com Version: 9.0.730 / Virus Database: 271.1.1/2641 - Release Date: 01/24/10 03:33:00 Internal Virus Database is out of date. Checked by AVG - www.avg.com Version: 9.0.730 / Virus Database: 271.1.1/2641 - Release Date: 01/24/10 03:33:00
Re: [budaya_tionghua] Re: Tiongkok Pindahkan Pabrik Tekstilnya ke Sejumlah Negara di ASEAN
Saya kira yang jadi pertimbangan Pemerintah Tiongkok bukan gaji buruh di Tiongkok sudah terlalu tinggi, jadi harus keluar mencari tenaga kerja lebih murah. Tapi adanya reaksi dari barang Made In China yang membanjiri pasar di Asean, yang katanya mematikan pabrik lokal dan membuat pengangguran melonjak tinggi dinegara-begara tetangga Tiongkok. Pemerintah Tiongkok tidak hendak melihat keadaan demikian berlangsung lebih lanjut. Jadi tidak hanya menjual; barang jadi, tapi juga membuka usaha untuk menampung tenaga kerja dinegara seberang. Ada satu hal yang saya dengar dari seorang pejabat, pemerintah TIongkok menyimpulkan pengalaman politik pintu terbuka selama 30 tahun ini, salah satunya dinyatakan ada kesalahan dalam hubungan dititik beratkan pada Pemerintah dan Pemerintah, akhirnya yang lebih banyak diuntungkan hanya segelintir konglomerat saja, tapi tidak banyak dirasakan dan dinikmati mayoritas rakyatnya. Untuk memperbaiki kekurangan ini, akan dicoba kembangkan hubungan dagang dengan pengusaha menengah-bawah di TIongkok dengan pengusaha menengah-bawah di Indonesia, ... bagaimana realisasi kongkritnya, walahuallam. Tapi, kalau bisa berjalan tentu sangat membantu, maju dan berkembang bversama. Satu kebijaksanaan yanga bertolak belakang dengan cara imperialisme AS yang selama ini membuat Indodnesia hanya jadi budak dan kuli, membiarkan rakyat banyak tenggelam dalam kehidupan miskin. Salam, ChanCT - Original Message - From: zho...@yahoo.com To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Friday, January 15, 2010 10:01 PM Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Tiongkok Pindahkan Pabrik Tekstilnya ke Sejumlah Negara di ASEAN Benar, Tiongkok sangat luas, jika upah buruh di pesisir timur dan selatan sdh tinggi, masih bisa dialihkan ke pedalaman barat yg relatif masih terbelakang. Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -- From: iie_siang iie_si...@yahoo.com Date: Fri, 15 Jan 2010 10:57:22 - To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: [budaya_tionghua] Re: Tiongkok Pindahkan Pabrik Tekstilnya ke Sejumlah Negara di ASEAN suatu artikel koran... benarkah upah buruh Tiongkok sudah tdk efisien dng penduduk bermilyar jiwa? benarkah energi tiongkok sudah tdk effisien dengan batu baranya yang sudah mapan? yang sebenernya aku rasa HANYA take balance neraca perdagangan yang udah sangat njomplang.. --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, GELORA45 sa...@... wrote: http://jawapos.com/index.php?act=cetakid=28 [ Kamis, 14 Januari 2010 ] Tiongkok Pindahkan Pabrik Tekstilnya ke Sejumlah Negara di ASEAN Indonesia Tujuan Utama BANDUNG - Tak selamanya pemberlakuan ASEAN - China Free Trade Agreement (ACFTA) mendatangkan masalah. Pasar bebas ASEAN-Tiongkok tersebut juga membuat Tiongkok bersiap memindahkan pabrik tekstilnya ke sejumlah negara di ASEAN. Indonesia, adalah satu dari sejumlah negara yang dilirik sebagai lokasi pabrik. Minister Cousellor Embassy of People's Republic of Cina Fang Qiuchen mengatakan, relokasi panbrik ke negara-negara di ASEAN sudah dikaji dalam beberapa tahun terakhir. Kami terbentur persoalan tenaga kerja. Sekaranag industri tekstil kami telah mulai memindahkan perusahaannya kata Fang Qiuchen di Bandung, kemarin (13/1). Fang Qiuchen datang ke Bandung menemani delegasi perdagangan negeri itu menghadiri Bussines Meeting West Java di Hotel Hyatt Bandung. Pertemuan itu juga dihadiri Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan. Menurut Qiuchen, negara yang dilirik untuk lokasi pabrik adalah Vietnam dan Kamboja. Indonesia sendiri, rencananya akan dibidik setelah ACFTA resmi diberlakukan. Salah satu lokasi pabrik di Indonesia, diantaranya di Bandung, Jawa Barat. Qiuchen memastikan, basis perusahaan tekstil di negaranya terbentur ongkos tenaga kerja yang sudah mahal. Gaji buruh tekstil di Tiongkok saat ini terhitung lebih mahal dibandingkan membayar buruh di Indonesia. Ketua Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Jawa Barat Ade Sudrajat mengaku sudah memperhitungkan kemungkinan bergesernya industri tekstil Tiongkok menjadi industri yang lebih kompleks. Salah satunya karena gaji pekerja yang mulai mahal. Kami sudah lihat trennya, bahkan (gaji buruhnya) sudah lebih mahal. Terus energi di sana juga lebih mahal dari kita, katanya. Menurut Ade, industri tekstil di Indonesia, minimal harus mempertahankan diri dalam tiga tahun ini. Tapi ini bukan soal gampang. Yang dihadapi pada masa transisi saat ini, tidak imbangnya barang masuk di antara dua negara. Dicontohkanya, nilai ekspor tekstil Indonesia ke Tiongkok hanya USD 200 juta, sebaliknya impor barang Tiongkok totalnya USD 1,2 miliar. Pada kesempatan terpisah, Menteri Negara Koperasi dan UKM Sjarifuddin Hasan menyatakan, produk sepatu dan garmen (pakaian jadi) Indonesia telah siap bersaing dengan
[budaya_tionghua] Re: Pandangan Anda tentang AFTA ? (Pro Jackson dan Anthony)
Apa yang diajukan bung Liang sangat jitu. Itulah namanya perdagangan, dimana ada untung baru bisa jalan. Agar orang suka dan lebih banyak pengusaha menanamkan modalnya dinegeri ini, tentu harus menciptakan syarat-syarat yang lebih baik agar pengusaha bisa dapatkan untung dan usahanya berrkembang baik. Prinsip kapitalis dimana saja tentu sama, yaitu, gunakan modal sekecil mungkin untuk dapatkan keuntungan sebesar mungkin. Dimana dia melihat bisa dapatkan keuntungan lebih besar, kesitulah dia pergi. Tidak mungkin dicegah. Juga tidak mungkin orang dituntut tunjukkan partiotisme-nya untuk pertahankan usahanya di Indonesia, dengan menanggung jatuh rugi atau kurang beruntung. Disinilah peran Pamerintah yang berkuasa untuk memperbaiki syarat-syarat penanaman modal, untuk berusaha dinegeri ini. Pertama bersihkan birokrasi Pemerintah, beresin pungutan-liar yang merajalela selama ini; kedua, benahi itu listrik yang tidak stabil, byar-pet melulu tentunya sangat mengganggu produksi; ketiga, kurangi buruh berdemo, tidak masuk kerja, aksi mogok, dst., ... peraturan-peraturan yang kurang menguntungkan lancarnya berusaha dinegeri ini. Dalam pelaksanaan AFTA, sebenarnya saja tidak mungkin kita kalah disegala bidang. Pasti ada juga keunggulan dinegeri ini dibanding dengan Tiongkok. Berdasarkan keterangan seorang kawan, pabrik tekstil di Indonesia, juga tidak semuanya akan kalah bersaing dengan produksi Made In CHina. Dibagian produksi baju-dalam berkwalitas rendah, misalnya Indonesia mungkin kalah, tapi dalam produksi tektil yang halus dan berkwalitas tinggi dengan motive-motive tersendiri, Indonesia tetap bisa bertahan melawan saingan Made In China itu. Itu yang katanya terjadi beberapa tahun terakhir ini. Tidak semua pabrik tekstil dimatikan oleh Made In China! Seperti halnya dengan Thailand, Indonesia juga bisa kembangkan dan tingkatkan perkebunan buah-buahan dan sayuran tropik, yang jelas di Tiongkok tidak ada. Menjual buah-buahan merebut pasaran di Tiongkok. Dan ambil keuntungan lebih bersar disitu, seperti yang dilakukan Thailand. Jadi, Pemerintah harus siap hadapi globalisasi yang sedang bergulir, tidak berteriak masuknya barang produksi Tiongkok akan mematikan pabrik lokal. Itulah pertanyaan bung Erik, kalau barang produksi Made In China bisa masuk pasaran Indonesia, kenapa tidak Made In Indonesia masuk pasaran Tiongkok. Dalam hal ini kita mungkin saja kalah, tapi dalam hal lain masih bisa menang, kan. Dan setiap perjanjian perdagangan 2 negara itu dasarnya saling menguntungkan. Barang Made In CHina tidak masuk, apa dikira barang Made in Viet Nam, Made In Thailand, Made In Malaysia tidak akan masuk?Tapi, kalau kita tidak mengikuti permainan globalisasi ini, mengurung diri atau menutup AFTA dengan Tiongkok apa tidak berarti negeri ini akan terus terbelakang, tidak bisa maju-maju? Atau dengan kata lain, tetap membiarkan Indonesia diperas habis-habisan sebagaimana terjadi selama lebih 60 atahun ini oleh imperialis AS dan negara Eropah, terutama dalam penyedotan kekayaan bumi alam. Salam, ChanCT - Original Message - From: liang u To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Thursday, January 07, 2010 6:35 PM Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Pandangan Anda tentang AFTA ? (Pro Jackson dan Anthony) Saya nimbrung sedikit. Pengalaman saya waktu lalu, tahunnya lupa, tapi Tiongkok baru membuka diri. Ada pengusaha Indonesia yang pergi menanam modal di sana. Seorang mahasiswa di Jakarta datang bertanya kepada dosennya yang pribumi asli. Karena kebetulan saya ada di situ, jadi ikut mendengar. Pertnyaannya: Mengapa kita biarkan pengusaha Indonesia yang Cina (sesuai istilah yang digunakan si penanya) menanam modal di Cina, padahal kita kekurangan modal? Sang dosen menjawab: Loh, waktu lalu anda bilang, modal asing di Indonesia, hanya menyebabkan kita miskin, sebab keuntungan dibawa ke sana, ke US, ke Belanda dll. Rakyat tetap menderita. Jadi menurut anda modal asing menguntungkan negeri yang menanam modal merugikan negeri yang ditanami modal. Sekarang pengusaha kita menanam modal di Cina, harusnya kita yang untung, Cina yang rugi. Koq sekarang jadi terbalik?' Si penanya mulai agak panik, Ya, pa, tapi faktanya begitu“ 。Begini, sang dosen dengan sabar melanjutkan Kalau ditanami modal rugi, menanam modal rugi, itu artinya kta yang bodoh. Bisnis bisa terlaksana hanya kalau kedua pihak untung. Sama dengan kalau kita belanja, pembeli dan penjual harus diuntungkan, pembeli merasa kebutuhannya dipenuhi dan penjual mendapat laba. Kalau salah satu pihak merasa dirugikan, bisnis tak jalan. Kalau pembeli merasa dirugikan ia tak akan datang lagi belanja ke sana. Kalau si penjual merasa rugi, ia tidak akan menjual lagi. Setuju? Mahasiswa dengan segan mengangguk juga. Mahasiswa kita banyak yang kurang berfikir maunya emosi saja,' katanya kepada saya. Sayang peristiwa simple yang terjadi 20 tahun yang lalu, sampai saat ini masih belum dipahami
[budaya_tionghua] Re: HUACHIAO dan HUAREN
Saya jadi ikut berpikira phobia yang terjadi pada Huakiao Huaren di Indonesia dan mencoba ikutan memberi sedikit pendapat. Mengapa hidup dinegeri ini masih saja terjadi phobia atau kekuatiran berlebih terhadap digebugnya komunitas Tionghoa akibat sikap kedekatan yang dikatakan berlebih negeri leluhur? Apakah bisa dikatakan satu dosa atau kesalahan bagi Tionghoa masih saja mencintai, menaruh perhatian dan kebanggan pada negeri leluhurnya? Apakah dengan demikian sudah bisa dikatakan tidak SETIA pada RI, dimana orang bersangkutan sudah merupakan warganegaranya? Saya yakini, bahwa semua itu terjadi akibat Perang Dingin yang memanas disaat AS melancarkan politik anti-RRT (Republik Rakyat TIongkok) yang baru memproklamasikan Kemerdekaan, 1 Oktober 1949. Amerika berusaha mencekik mati RRT yang masih bayi itu. Begitu takutnya AS terhadap pengaruh RRT didunia, sejak awal tahun 50-an, didengungkanlah Huakiao dan Hura-Ren yang tersebar didunia, khususnya di Asia Tenggara sebagai kekuatan kolone ke-5 RRT. Bagaimana manifestasi di Indonesia? Tidak ayal, kekuatan kanan yang diwakili AD, memulai merongrong komunitas Tionghoa dengan men-CURIGAI ke-SETIAAN pada RI. Yang dimulai dengan menuntut mementahkan kembali UU No.3/1946 yang menetapkan kewarganegaraan RI berdasarkan Tempat Kelahiran, dengan gunakan stelsel pasif, secara serempak menganggap siapa saja yang lahir di Indonesia sebagai Warganegara Indonesia. Sementara kekuatan kanan AD, menuntut diberlakukan stelsel aktif, mereka yang Tionghoa harus lebih dahulu menyatakan melepas Kewearganegaran Tiongkok dan menyatakan sumpah setia pada RI didepan pengadilan untuk menjadi WNI. Kerusuhyan-kerusuhan anti-TIonghoa juga meletup dari tahun ketahun, yang agak besar terjadi penggusuran Tionghoa dari pemukiman didesa-desa, akibat PP10/59, Kerusuhan Mei 63, pembunuhan 65-65 yang tidak sedikit melibatkan Tionghoa, dilanjutakan dengan dikeluarkannya ketentuan-ketentuan rasis yang mendiskriminasi Tionghoa, kerusuhan anti-Tionghoa menjelang Pemilu 97 yang meletup di Situbondo, Rengasdengklok, Ujungpandang sampai puncaknya kerusuhan Mei 98. Dan, ... dari setiap kerusuhan berbaqu SARA anti-TIonghoa ini, yang jelas bertendensi ada kekuatan yang mendalangi, mengorganisasi untuk merekayasa dan memprovokasi, tapi kenyataan aparat keamanan dan HUKUM di Indonesia tidak berhasil menyeret dalang, pejabat atau jenderal yang harus bertanggungjawab. Itulah yang mengakibatkan sementara Tionghoa tetap trauma akan kejadian yang selalu mengkambing-hitamkan Tionghoa, yang mengorbankan kelompok minoritas Tionghoa yang tidak berdaya itu. Itupula yang menimbulkan phobia pada sementara Tionghoa, melihat sikap Tionghoa pengusaha berhasil yang dianggap angkuh dan terlalu dekat dengan negeri leluhurnya, ... dikuatirkan sikap begitu mudah digunakan untuk menyulut kebencian dan kemaharan orang, ... Disinilah seharusnya peran Pemerintah yang berkuasa harus ditegakkan lebih baik, adanya aparat keamanan dan HUKUM yang menjamin keamanan dan keselamatan nyawa dan harta setiap warga-nya lebih baik lagi. Agar setiap warga yang hidup dinegeri ini bisa merasakan ketenangan, ketentraman dan nyaman hidup dinegeri ini. Sudah melewati masa PERANG DINGIN yang brutal dan tidak seharusnya diteruskan itu. Kita semua harus bisa mewujudkan satu kehidupan harmonis dalam masyarakat, bisa menerima, menghormati sesama warga dengan segala perbedaan yang ada, mewujudkan ber-BHINEKA TUNGGAL IKA dalam kenyataan hidup bermasyarakat. Tidak menaruh curiga berlebih pada siapapun hanya karena kedekatan dengan Kedutaan asing, bahkan negara leluhur-nya. Perhatikan saja kepatuhan warga bersangkutan pada setiap ketentuan dan UU yang berlaku, melihat tindak tanduk seseorang dari kewajiban seorang warga yang dilakukan saja. Salam damai, ChanCT - Original Message - From: ulysee_me2 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Thursday, January 07, 2010 8:15 AM Subject: [budaya_tionghua] Re: HUACHIAO dan HUAREN Kalau gue sih memaklumi, seandainya ABG, Angkatan Babe Gue, masih rada phobia dengan hal-hal seperti itu. Bukannya apa, karena toh mereka ngalami ruwetnya tahun 55-65. Urusan Hua-kiao ; Hua-ren; Hua-Yi begitu hebohnya. Lalu ribut soal Asimilasi dan Integrasi, dua kawan akrab engkong sampai berantem gara-gara mbelain dua pepesan kosong ini. Yang ujung2nya nggak enak karena supaya meredam perselisihan, alhasil kena gebuk semua sekalian. Konyol khan. Sampai sekarang engkong dan babe gue masih seperti itu, yang Suma bilang fobia itu, makanya mereka melarang-larang gue ikut organisasi. Takut nasibnya kayak mantan Baperki. Ya itu begitu itu caranya, mengulang-ngulang sejarah masa lalu, tujuannya cuman satu, supaya jangan sampai gue kena nasib seperti engkong dulu. Intinya menurut gue jelas kok, memisahkan hua-kiao yang bukan hua-yi. Beda kewajiban, menurut kewarganegaraannya. Begitu toh? Y fobia jangan terlalu, tapi euphoria juga jangan
[budaya_tionghua] Re: Pandangan Anda tentang AFTA ?
Sebenarnya saja, kita harus menghadapi kenyataan bahwa dunia jaman sekarang sudah memasuki jaman globalisasi. Harus berani mengikuti gerak sesuai perkembangan, kalau tidak akan tertinggal dan musnah ditelan jaman. Itulah tantangan kehidupan. Coba perhatikan pengalaman TIongkok. Dimasa awal Tiongkok lancarkan politik pintu terbuka, apa dikira juga tidak menghadapi masalah serupa dengan terjunkan diri ikut tergabung dalam WTO? Sama saja, mereka semula juga sangat kuatir, pertanian di Tiongkok yang masih gunakan tenaga kerja manusia, tentu tidak akan mampu menghadapi saingan produksi AS yang sudah industrialis, dengan gunakan traktor. Dibidang ini kalah saingan, dibidang lain bisa merebut kemenangan. Dan, ... secara keseluruhan TIongkok malah bisa dikatakan mengungguli AS yang adidaya. Sekarang Indonesia belum-belum sudah ketakutan menghadapi Tiongkok. Padahal jelas-jelas Tiongkok yang masih mengaku KOMUNIS tentu bukan negara imperialis seperti AS yang akan berusaha menelan atau mengangkangi ekonomi negara lain. Tiongkok berusaha berkembang dan maju bersama dengan adanya FTA itu. Membantu negara-negara ASEAN untuk maju bersama. Masuknya barang-barang Tiongkok dengan kwalitas lumayan dan harga jauh lebih murah daripada produksi lokal, tentu disatu pihak merupakan pukulan bagi industri lokal, tapi dipihak lain juga harus berani melihat bahwa dengan hadirnya barang murah itu sangat membantu rakyat kecil yang miskin. Mereka jadi mampu membeli barang-barang yang dibutuhkan sehari-hari. Disinilah Pemerintah RI yang berkuasa harus berperan untuk membuat keseimbangan, disatu pihak memberikan kesempatan rakyat kecil mendapatkan barang lebih murah, dipihak lain jangan biarkan industri lokal bankrut, kalah sanginan dengan produksi negara lain. Caranya? Bersihkan birokrasi Pemerintah dari pejabat-pejabat korup yang kerjanya menarik uang pelincir. Banyak pengusaha mengatakan, itu pungli yang terjadi bisa menelan hampir 60% harga produksi. Coba, kalau dinegeri ini bisa ditiadakan pungli-pungli tentu dengan sendirinya harga produksi lokal bisa mempunyai daya berssaing yang lebih kuat dengan masuknya barang-barang Tiongkok. Dan kedua, beberapa tahun yl. itu Menteri Perdagangan, Marie Pangestu pernah menyatakan, bahwa ternyata membanjirnya barang-barang Made In China dipasar, lebih dari 60% adalah barang selundupan. Jadi, adalah tugas Pemerintah untuk mentertipkan, menyumbat jalur selundupan, yang katanya container-container itu masuk ke pabean secara remi juga. Artinya ada pejabat pabean yang berhasil disuap pengusaha-hitam untuk meloloskan masuk barang-barangnya. Itulah yang merusak ketertipan jalannya pasar. Salam, ChanCT - Original Message - From: shinmen takezo To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Tuesday, January 05, 2010 10:21 AM Subject: Re: [budaya_tionghua] Pandangan Anda tentang AFTA ? yang musti lebih khawatir pedagang , pemilik pabrik ? 2010/1/4 jackson_ya...@yahoo.com Wah topik bagus. Terus terang biar pun saya ke turunan tionghoa tapi saya juga khawatir melihat (takut bakul nasi dirampas) oleh orang2 china daratan yang datang berdagang di mangga 2 atau di pusat perbelanjaan lainnya di jakarta. Barang memang sama2 dari china tetapi jelas pedagang asli indonesia (tionghoa atau pribumi) pasti terkena imbasnya karena pedagang dari china daratan pasti bisa dapat barang jauh lebih murah karena faktor relasi mereka di china daratan Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! From: east_road east_r...@yahoo.com Date: Mon, 04 Jan 2010 03:39:21 - To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: [budaya_tionghua] Pandangan Anda tentang AFTA ? Dear all, saya membuka forum diskusi baru. AFTA sudah ada didepan mata. Apa yang telah menjadi pemikiran tantangan ekonomi kita terhadap AFTA ?. Tahun baru bukan tahun ini. jangan diisi sebuah suka cita. Tapi tatangan ekonomi kedepan sudah ada didepan mata. AFTA sudah dibuka pada tahun ini. Apa yang menjadi Revolusi dalam diri anda, yang anda siapkan untuk menghadapi era tatangan dari AFTA ? -- No virus found in this incoming message. Checked by AVG - www.avg.com Version: 9.0.722 / Virus Database: 270.14.123/2593 - Release Date: 12/30/09 03:14:00
[budaya_tionghua] Re: [GELORA45] Re: Wuhan-Guangzhou bullet train link to hit airlines hard
Setelah jalur KA-cepat Guangzhou-Wuhan hari ini, kemudian 2012 sambung sampai Beijing, dan entah berapa tahun ini jaringan sbelah timur, GuangZhou - Fu Zhou - Shanghai juga akan nyambung, maka jaringan rel KA yang lama boleh sepenuhnya diganti dengan jaringan KA-cepat ini, yang jauh menghemat waktu, dan tanpa polusi, ... sungguh luar biasa! Dari beberapa komentar penumpang pertama, disamping memuji kestabilan KA ketika mencapai kecepatan 395 Km/h, merasa puas dan gembira jarak GuangZhou-Wuhan yang mestinya dicapai sekitar 10 jam bisa dicapai kurang dari 3 jam saja, mereka merasakan harga karcis kemahalan, mengharapkan bisa diturunkan lebih murah, ... Tapi, jalur KA-cepat yang rencanaya disambung sampai ke HK dari Guang-Zhou, yang semula sudah disahkan dalam parlemen HK, harus dimentahkan kembali karena diprotes dan diveto oleh Partai Dmokrat yang kerahkan penduduk sekampung yang harus digusur rumah/ladang-nya untuk pembangunan jalur KA-Cepat itu. Alasan lain, pengeluaran biaya pembangunan jalur KA-Cepat lalu masuk stasiun ketengah kota, dianggap terlalu mahal, yang katanya tidak akan memadai dengan pemasukan yang didapat dengan KA-cepat. Mereka bilang, lebih baik biaya pembangunan jalur KA yang begitu mahal, lebih baik digunakan untuk tingkatkan kesejahteraan penduduk HK saja. Kontra demo dilangsungkan pihak buruh bangunan, yang menuntut rencana pembangunan jalur KA-cepat segera dilaksanakan, dengan teriakkan Kami butuh kerja, Atasi pengangguran, ... Begitulah kerja Partai Demokrat di HK yang selalu ngacau, berusaha mensabot kebijaksanaan Pemerintah HK dan mengganjel kemajuan pembangunan HK, berusaha sekuat tenaga untuk menjegal kelancaran pelaksanaan Satu Negara 2 sistem bisa sukses di HK. Salam, ChanCT - Original Message - From: H.S. Han To: gelor...@yahoogroups.com ; Tionghoa-net ; Budaya Tionghua ; Nasional-list ; Ureca Sent: Saturday, December 26, 2009 6:11 PM Subject: [GELORA45] Re: Wuhan-Guangzhou bullet train link to hit airlines hard Spor yang tecepat didunia mulai ini hari beroperasi diRRT. Kereta Api ini menghubungkan Kota Wuhan dengan Guangzhou yang jaraknya 1000 km lebih. Spor ini berkecepatan 350 km sejam. Di Jepang 243 km/jam, di Jerman 232 km/jam di Perancis 277/jam. Pada musim winter ini kita berangkat dari Wuhan dengan pakean tebal karena hawa udara yang dingin, tiga jam kemudian harus berpakean biasa karena hawa udara di Guang Zhou subtropis. Mana yang lebih baik, naik kereta api yang high speed ini atau naik kapal udara? Kalau dilihat waktunya hampir sama, karena kalau kita naik kapal udara kita harus pergi ke lapangan udara yang letaknya jauh, tunggu dilapangan udara, lalu sampai dilapangan udara yang dituju harus naik taxi lagi yang jaraknya umumnya jauh. Stasion umumnya berada di centrum dari kota. Ini adalah competisi, satu konsekwensi dari kemajuan teknologi: Ini yang dikatakan oleh Lao Zi dan Zhuang Zi bahwa: relasi yang berkompetisi itu tidak tetap (Bagus-jelek, komfortabel-tidak komfortabel, kuat-lemah), tetapi valunya (bagus, komfortabel, jelek, tidak komfortabel) tetap. Maka menghadapi bagus- jelek, kuat-lemah, kaya-miskin, kita harus dengan tenang menghadapinya, karena relasi dari kedua value itu bisa berobah, tidak tetap. Salam, HanHwie-Song Breda 26 Desember 2009 Wuhan-Guangzhou bullet train link to hit airlines hard BEIJING, Dec. 26 -- Competition between airlines and rail operators will further hot up on Saturday thanks to the launch of China's longest high-speed train link between Wuhan and Guangzhou. The line stretches more than 1,000 km and will slash the travel time from Wuhan, Hubei province, to Guangzhou in Guangdong from 10 hours to just three. Tickets for the service - which also stops at Changsha, capital of Hunan - went on sale at new stations in the three cities last weekend, with prices ranging from 780 yuan ($110) for first class to 490 yuan for second class, said a joint document released by the National Development and Reform Commission and the Ministry of Railways. The link, on which trains will reach a top speed of 350 km/h, is expected to pose a real threat to airlines running flights linking the cities. High-speed rail has three advantages over air travel: it is more convenient, more punctual and has a better safety record. This could help erode the airlines' market shares, said Si Xianmin, chairman of China Southern Airlines, the largest domestic airline by fleet size. From today's launch, 38 out of China Southern Airlines' 160-plus domestic flights will compete with high-speed train links, he said. A similar service opened on April 1 between Wuhan and Hefei, Anhui province, had already grabbed half of the passengers traveling from Wuhan to Shanghai, said Si. The Shijiazhuang to Taiyuan link, also opened on April 1, caused sales for China Eastern Airlines' Beijing to Taiyuan flight to slump
[budaya_tionghua] Umat Kristiani Wajib Menghargai Kebhinekaan - Korban Tsunami Aceh Doa Bersama
Umat Kristiani Wajib Menghargai Kebhinekaan Jumat, 25 Desember 2009 19:08 WIB | Peristiwa | Pendidikan/Agama | Dibaca 442 kali Serang (ANTARA News) - Umat Kristiani wajib menghargai kebhinekaan, intoleran, serta mewujudkan kebersamaan dalam ragam perbedaan, caranya dengan menjadi warga negara yang mampu menjadi penyejuk bagi hati yang gelap dan dingin. Itulah khotbah yang saya sampaikan pagi tadi, kata Ketua Dewan Pastoral Paroki Gereja Kristus Raja Serang, Banten, Adi Indiatono, Jumat. Adi menjelaskan, Yesus harus berada di hati manusia. Dengan begitu, ia akan menjadi warga yang cinta kasih. Dengan begitu, lanjut Adi, ia akan menjadi warga yang cinta kasih. Berada di negara Indonesia yang penuh keragaman ini, cinta kasih bisa diwujudkan dengan menghargai perbedaan. Ia juga mengatakan, kebhinekaan harus dipandang sebagai sarana produktif untuk menciptakan pembangunan manusia seutuhnya, termasuk di Banten. Sementara, mengenai tema Natal tahun ini adalah `Tuhan Baik Kepada Semua Orang`. Namun, ia sengaja menyisipkan pesan tentang kebinekaan di dalam khotbahnya. Ini untuk mengikis perbedaan pendapat serta menjadikan dunia menjadi lebih damai, tanpa kekerasan, kata Adi. Selain menekankan kepada jemaatnya tentang pentingnya arti kebinekaan, ia juga menghimbau kepada ribuan jemaatnya mengenai peran serta umat Kristiani dalam mengisi bidang pembangunan. Menurut Adi, seorang Kristiani bukan saja harus menjadi subyek pembangunan tetapi juga pemrakarsa. Umat juga harus terlibat aktif dalam upaya gerakan moral, solidaritas, serta tindakan kemanusiaan. Bahkan, tegas Adi, umat juga harus secara sadar menjaga kelestarian lingkungan, minimal di sekitar rumahnya. Sedangkan mengenai ritual Natal sendiri, Adi membeberkan, terdiri dari empat bagian, yakni malam misa, Natal pagi, Natal sore, dan esok ini akan digelar Natal bagi kalangan manula. Di tempat yang sama, Wakil Dewan Pastoral Paroki Gereja Kristus Raja, Aloysius, mengatakan, prosesi Natal tahun ini khususnya di Gereja Kristus Raja berjalan normal dan aman. Sebanyak 6.000 umat Kristiani mengikuti ritual dengan khusuk. Mereka berasal dari wilayah Cikande, Kota Serang, Kota Cilegon, Anyer, dan Merak, katanya.(*) Korban Tsunami Aceh Doa Bersama Jumat, 25 Desember 2009 16:37 WIB | Peristiwa | Umum | Dibaca 518 kali ilustrasi (ANTARA/Irwansyah Putra)Banda Aceh (ANTARA News) - Menjelang peringatan lima tahun tsunami di Aceh, warga dan korban bencana yang terjadi 26 Desember 2004 lalu itu menggelar doa bersama di masjid dan surau. Wartawan ANTARA dari Banda Aceh, Jumat, melaporkan, sejak Kamis (24/12) selepas shalat Isya, warga di kota Banda Aceh mulai melaksanakan doa bersama untuk korban tsunami. Ratusan warga desa Ilie, kecamatan Ulee Kareng misalnya melaksanakan zikir untuk korban bencana yang menewaskan 170.000 lebih penduduk Aceh pada 26 Desember 2004. Kepala Desa Ilie, Iskandar mengatakan doa an zikir yang dilaksanakan di masjid desa tersebut diharapkan dapat menghilangkan trauma dan kesedihan akibat musibah lima tahun lalu itu. Bencana maha dasyat itu hendaknya menjadi pelajaran buat semua dan mengevaluasi apa yang telah kita lakukan selama hidup di dunia ini, katanya. Selain itu, ratusan keluarga dan korban tsunami di kabupaten Aceh Besar juga melaksanakan doa bersama di masjid Rahmatullah, Lampuk. Kegiatan tersebut juga di hadiri Bupati Aceh Besar, Bukhari Daud, pejabat teras serta unsur muspida setempat. Pantauan ANTARA, puluhan ibu-ibu tidak dapat menahan tangis saat kegiatan itu berlangsung. Saya masih teringat ketika ombak menghancurkan rumah kami, suami dan tiga anak saya juga meninggal, kata warga Lampuuk, Yusniar (35). Puncak peringatan lima tahun tsunami Aceh akan dilaksanakan Sabtu (26/12) di Pelabuhan Ulee Lhue, Banda Aceh, kegiatan tersebut juga akan dihadiri wakil Presiden Budiono dan sejumlah Menteri. (*)id-aceh011008-2x.jpg
Re: [budaya_tionghua] Re: Mohon penilaian yg netral Siapa orang Toionghoa?
Perkenankanlah saya ikut menyampaikan pemikiran dan kenyataan yang saya ketahui. Segala sesuatu tidak lepas dari waktu dan ruang/tempat tertentu, sulit untuk digeneralisasi begitu saja dengan satu kata, bagaimana perlakuan atau penerimaan negeri leluhur pada Huakiao yang pulang kampung, Hui Guo. Dimasa awal kemerdekaan RRT sampai RBKP tahun 66-72, saya bisa mengatakan Huakiao yang pulang kampung mendapatkan perlakuan ISTIMEWA dari Pemerintah. Dimanjakan. Dimasa kesulitan ekonomi, dimana semua harus gunakan kupon, kupon bahan makanan (liang Piao), kupon minyak (you piao) dan kupon kain (bu piao) itu yang dikategorikan Huakiao bisa dapatkan jatah lebih sedikit. Mereka yang berduit, juga tetap bisa berbelanja di pertokoan Huakiao dikota-kota besar. Yang pernah saya dengar, bagi mereka yang bertugas ditempatkan di Perkebunan Huakiao (Hua Qiao Nong CHang) juga mendapatkan tunjangan Pemerintah, untuk meringankan penderitaan yang dirasakan Huakiao disana dengan adanya perubahan kebiasaan hidup dari tempat asal. Dimasa RBKP, khususnya tahun-tahun 66-72, dimana terjadi pikiran ekstrim kiri Garda Merah yang mencurigai Huakiao sebagai mata-mata dan musuh dalam selimut, hanya karena mereka ada hubungan dengan luar negeri itulah, membuat banyak Huakiao gerah, tidak bisa terima dengan perlakuan yang dideritanya. Banyak yang tidak tahan dan oleh karena yang ada syarat bisa keluar, umumnya sudah keluar dari TIongkok daratan. Banyak Nong Chang akhirnya harus ditutup, karena yang tertinggal orang yang sudah tua dan berpenyakit, tidak ada syarat untuk keluar. Di HK, saya bertemu dengan seorang Huakiao tua asal Singapore, yang kembali ke TIongkok akhir tahun 49, sebagai pemuda militan ditahun 50-51 ikut menjadi sukarelawan Perang Korea melawan AS, termasuk seorang kader tua PKT akhirnya keluar ke HK dengan terpaksa melepaskan keanggotaan PKTnya. Mengapa? Terjadi pukulan berat yang sangat menyaakiti hati-nya, putra tunggalnya yang ingin masuk Angkatan Udara ditolak hanya karena status Huakiao! Melihat kebijaksaan pejabat-pejabat Pemerintah yang masih saja menaruh kecurigaan berlebih pada Huakiao, dan itu sudah diawal tahun 70-an, dia merasa putus asa. Tidak ada lagi yang bisa diharapkan kecuali mengadu nasib diluar untuk haridepan yang lebih baik bagi anak tunggalnya itu. Sungguh kasihan sobat satu ini harus meninggal relatif muda dengan perasaan kecewa berat, ternyata setelah di HK, putranya yang pandai sketting malah terjerumus dalam pergaulan anak-muda yang rusak, main perempuan dan ganja, ... Bagaimana sekarang? Seiring dengan perkembangan maju ekonomi yang begitu mengagumkan di TIongkok, perlakuan terhadap Huakiao, di Tiongkok disebut Gui Qiao (Huakiao yang pulang kampung) kembali normal. Tentu tidak ada masalah harus diperlakukan ISTIMEWA dibanding dengan penduduk lokal lagi, pada pokoknya diperlakukan kebijaksanaan yang sepenuhnya sama, tapi dalam kenyataan mereka, Gui Qiao itu punya masalah tersendiri yang masih perlu diperhatikan khusus, itulah sebab masih dipertahankan adanya Qiao Ban. Disaat ke Xia Men ( Di Indonesia biasa dikenal kota A Moy) bulan Oktober yl. saya berkesempatan menemui beberapa Huakiao tua asal Indonesia yang masih menetap di Xia Men. Keadaan mereka sungguh lebih nyaman, lebih tentram ketimbang kebanyakan Huakiao yang keluar dan tersangkut di HK. Mengapa? Karena mereka setelah pensiun mendapatkan jaminan yang jauh lebih baik dari yang di HK. Mereka di Xia Men masih dapatkan uang pensiun yang cukup untuk hidup dan setiap ada kenaikan gaji juga ikut naik uang pensiunnya, untuk berobat ke RS juga masih bisa dapatkan kembali 80%. Lalu, seminggu 1-2 kali kumpul-kumpul untuk menari diperkumpulan Gui Qiao dan, ... yang menarik mereka biasa menarikan tari-tarian asal Indonesia. Itulah sedikit gambaran kasar, bagaimana sikap Pemerintah terhadap warganya, sangat menentukan seseorang dalam menentukan memilih tempat untuk hidupnya yang lebih baik. Jadi benar-benar dibutuhkan satu kebijaksanaan yang adil terhadap setiap warga dan pemerintah bisa menjamin keamanan dan ketentraman hidup dalam masyarakat bagi setiap warga, bisa mempertahankan satu kehidupan harmonis yang aman dan tentram. Selamat Hari NATALpada kawan yang merayakan, Merry Christmas Happy New Year! Salam, ChanCT - Original Message - From: Azura-Mazda To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Wednesday, December 23, 2009 8:38 PM Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Mohon penilaian yg netral Siapa orang Toionghoa? Peq, ada banyak teman saya yg bekerja atau belajar di Zhongguo. Awalnya kena culture shock. Marah besar sama zhongguoren. Tapi setelah bbrp tahun, kok mereka malah ngerasa tidak ada beda ga pernah lagi mendapat perlakuan berbeda dari zhongguoren. Ada bbrp orang yg bahkan menceritakan kalo dia ditahan-tahan jangan balik Indonesia. Huiguo-nya tuh ke ZHongguo bukan ke negara lain. Tetap tuh diaku
Re: [budaya_tionghua] Re: Mohon penilaian yg netral Siapa orang Toionghoa?
Sepenuhnya setuju dengan bung Ardian dibawah. Tidak seharusnya berlebihan mencurigai KESETIAAN seseorang hanya karena darah keturunan atau berasal dari negara lain, ... setiap orang dalam hidup didunia ini punya naluri yang tumbuh berkembang sesuai dengan lingkungan dimana dia hidup. Seandainya Pemerintah bisa benar-benar perlakukan sama hak dan kewajiban pada setiap warga tanpa membeda-bedakan ras, etnis dan Agama seseorang, dan kehidupan bermasyarakat yang harmonis, bersahabat dan aman tentram, tentu setiap orang yang hidup disana akan berusaha pertahankan lingkungan hidup yang nyaman itu. Sebaliknya, juga wajar saja kalau ada orang yang tampil lakukan perlawanan dan perjuangan atas ketidak adilan yang terjadi atau dbahkan ada sementara meloncat keluar meninggalkan lingkungan hidup yang dirasakan gerah, tidak tentram bagi dirinya. Dalam hidup manusia yang mempunyai otak berpikir dan melihat kenyataan-kenyataan yang dirasa tidak adil, kekejaman perang yang sangat tidak manusiawi, tentu akan tegak berdiri melawan, tanpa pandang itu negara leluhur sendiri atau siapa. Janganlah jauh-jauh melihat bangsa lain, coba saja perhatikan disaat koloni Belanda yang menjajah Indonesia selama 350 tahun itu, kan juga ada, bahkan tidak sedikit orang Belanda yang bersimpati dan bahkan ikut perjuangkan Kemerdekaan RI melawan koloni Belanda, negara leluhurnya. Sebaliknya juga tidak sedikit yang dinamakan pribumi, menjadi penghianat bangsa membela koloni Belanda. Benar juga siapa tergolong orang Tionghoa tidak perlu dipertegang, bagaimana orang bersangkutan merasakan dirinya sendiri, yang dikategorikan self identification dan bagaimana penerimaan dalam masyarkat diamana dia hidup. Penekanan saya yang lebih penting, semua kita, umat manusia yang hidup didunia ini bisa menerima setiap umat manusia sebagai manusia yang patut disayangi, dihargai dan dihormati dengan segala perbedaan yang ada. Terimalah kenyataan yang ada bahwa umat manusia didunia ini sangat majemuk yang beraneka ragam, ya beda ras, beda etnis, beda Agama, beda budaya, adat-istiadat bahkan beda pandangan ideologi-politik. Tidak dan jangan lakukan usaha untuk hilangkan sekelompok manusia yang berbeda dengan tindak kekerasan, memaksa mereka mengilangkan perbedaan agar sama dengan kelompok manusia yang lain. Salam, ChanCT - Original Message - From: ardian_c To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Sunday, December 20, 2009 1:33 AM Subject: [budaya_tionghua] Re: Mohon penilaian yg netral Siapa orang Toionghoa? keluarga adalah lingkup masyarakat terkecil , kalu keluarga menerima, itu sudah jadi modal. ngomong2 soal perang rrt vs indonesia,pertanyaan yg emang menggelitik, seolah2 kita harus membela tanah kelahiran atau leluhur. jadi inget kejadian satu tentara jepang waktu masuk tiongkok dijaman agresi jepang. tentara jepang itu sempet terluka dan masuk shaolin temple, dilatih oleh para bhiksu disana, keluar dari shaolin, si tentara itu bersumpah gak mau berperang tanpa alesan yg jelas apalage jelas2 itu suatu bentuk agresi. dia malah jadi penentang perang jepang, kemudian dia malah jadi guru besar shorinji kempo. namanya zong dao chen. ini versi dari catatan pesilat tiongkok. intinya gampang, agresi demi kebrutalan or penjajahan itu yg dicegah, entah yg ngelakuin siapa jg or negara apa jg, kalu nyerbu indonesia ya harus dicegah. begitu jg sebaliknya. ya kayak amrik nyerbu irak dah, ya kita mesti ngutuk si amriklar. rakyatnya jg mesti kok. tapi ya kenape tentaranya tetep aje ngalir kesana ? demi negara ? or nasionalisme buta ? bisa jelasin kenapa ? or kasus laenlar, palestina vs israel, kok kalu aye mah doekoeng palestina ya. mbuh kalu org laen seh. --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, dedy hartantod...@... wrote: Dear, bpk. Erik Maaf kan saya kalau anda terpaksa terseret ke diskusi ini, tapi penjelasan anda sungguh sangat mencerahkan , berbobot dan netral, sesuai harapan. Saya menemukan nama anda secara kebetulan di www.mail-archive.com/budaya...com/msg13670.html http://www.mail-archive.com/budaya...com/msg13670.html ketika Googling Xiong Delong 1.biologis; 2.warisan budaya; 3.self identification; 4.Aksepbilitas dari masyarakat dimana seseorang mengidentifikasikan dirinya Kesimpulan saya : Orang Tionghoa paling sedikit harus memiliki dua faktor Pendapat saya: contoh anda, kasus Ong Hok Ham, sangat menarik karena ini menyangkut pribadi saya, dan mungkin banyak orang yang selama ini dianggap tokoh Tionghoa, seperti (dugaan saya) Yohanes Surya, William Suryadjaya, Kwik K G, Pak Cip, Rudy H, Ninik Towok Menurut saya, faktor no.3 sepertinya tidak harus di declare cukup merasa ( istilah Ardian), karena tekanan situasi dsb. Sementara faktor no. 4, juga tergantung situasi, kalau berprestasi tidak sulit
Re: Bukan Muhammad (Re: [budaya_tionghua] Re: What's in a name?)
Saleh Heng yb, Saya jadi tertarik dengan uraian panjang - Tuntutlah ilmu, walaupun sampai ke negeri Cina yang ada dalam Al Quran. Tentu saya tidak bermaksud perdebatkan itu betul ucapan Nabi Muhammad atau bukan, karena memang sulit untuk buktikan dan tidak banyak gunanya. Mungkin yang dimaksudkan hanya mendorong setiap umat Islam untuk menguasai ilmu lebih baik, bersedia belajar pada siapa saja didunia ini, sampai ke negeri Cina yang jauh entah dimana itu. Yang menarik perhatian saya, dimasa Nabi Muhammad hidup, apa perkembangan ilmu-pengetahuan di Cina sudah jauh lebih tinggi dari Arab, tahun berapa itu kira-kira? Sedang yang dikenal ketika itu sebutan Cina yang dikenal dunia, karena sebetuan Tiongkok memang belum ada, dan belum terbentuk? Entahlah, soal sejarah sudah dikembalikan pada bu-guru disekolah dahulu. Hehehee, ... Salam, ChanCT - Original Message - From: Akhmad Bukhari Saleh To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Thursday, December 17, 2009 3:59 AM Subject: Bukan Muhammad (Re: [budaya_tionghua] Re: What's in a name?) - Original Message - From: younginheart5000 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Wednesday, December 16, 2009 6:46 PM Subject: [budaya_tionghua] Re: What's in a name? Rasulullah Muhammad saja menghimbau pengikutnya untuk belajar sampai ke Tiongkok --- Kalimat Tuntutlah ilmu, walaupun sampai ke negeri Cina bukanlah himbauan atau ucapan Muhammad, melainkan sebenarnya suatu proverb budaya Arab. Ucapan-ucapan Muhammad, bahkan tindak-tanduk non-verbal-nya pun, mempunyai arti penting dalam agama Islam, karena dapat (dapat, tidak selalu) menjadi penjelasan untuk pelaksanaan praktek dari ayat-ayat Al Quran. Karena itu di lingkungan Islam ada ilmu hadits, ilmu yang secara komprehensif membahas ucapan dan tindakan Muhammad. Yaitu untuk mengklasifikasikan mana ucapannya yang merupakan penjelasan atas Al Quran, mana yang bersangkutan dengan Islam secara umum sebagai perintah, himbauan maupun larangan, mana yang cuma ucapan sehari-hari biasa saja, mana yang cuma lelucon dia atau ucapan waktu dia lagi marah saja, dsb. Dan ada uraian yang panjang lebar dalam ilmu hadits yang secara kategoris membantah bahwa Tuntutlah ilmu, walaupun sampai ke negeri Cina merupakan ucapan Muhammad sendiri. Argumen yang mengatakan ini ucapan Muhammad klasifikasinya dhaif (lemah), atau dhaif jiddan (lemah sekali), atau bahkan batil (tidak berdasar). Tentu membuang-buang bandwith budaya tionghoa kalau uraian itu saya cantumkan di sini, namun secara singkat dapat disebutkan bahwa argumen yang kuat untuk membantah bahwa itu ucapan Muhammad adalah keterbatasan pengetahuan umum seorang Muhammad pada waktu itu, sehingga dia tahu pun tidak bahwa ada sebuah negeri jauh yang bernama Cina. Karenanya tidak mungkin dia mengucapkan kalimat itu. Tetapi Muhammad memang banyak bicara tentang kewajiban untuk belajar secara sungguh-sungguh serta dengan pengorbanan pribadi yang maksimal demi mendapat ilmu. Bahkan dia mengatakan keharusan untuk belajar secara all-out itu merupakan perintah Tuhan dalam Al Quran. Ucapan-ucapannya untuk belajar secara all-out inilah yang lalu berkembang menjadi proverb budaya Arab Tuntutlah ilmu, walaupun sampai ke negeri Cina tersebut. Di jaman itu, ketika Amerika belum 'diketemukan' dan Eropa dalam jaman Dark Ages, bagi budaya Arab hanya terdapat komparasi dengan budaya-budaya tinggi di Mesir, di India yang jaraknya lebih jauh, dan di Cina yang paling jauh jaraknya dari negeri Arab. Maka itu ukuran untuk all-out bagi budaya Arab jaman itu, dalam konteks menuntut ilmu, adalah walaupun sampai ke negeri Cina. Baru kemudian, sementara tokoh ilmuwan Arab, untuk menambah wibawa dan otoritas proverb tersebut, mengatakan bahwa itu adalah ucapan Muhammad. Tetapi ada analisis yang komprehensif yang membuktikan bahwa klaim tersebut (bahwa itu adalah ucapan Muhammad) merupakan klaim yang dhaief, dhaief jiddan, atau batil. Uraian saya ini mungkin terlalu panjang bagi suatu milis budaya tionghoa. Tetapi kalau mau lebih 'nyangkut' lagi dengan milis ini, tanpa mau ikut ribut soal kata cina, bisa saya sampaikan bahwa kelihatannya dalam pembahasan ilmu hadits tentang apakah kalimat itu ucapan Muhammad atau bukan, selalu dipakai kata Cina, bukan Tiongkok. Mungkin karena waktu itu kata Tiongkok belum dikenal di budaya Arab. Atau mungkin juga karena memang dengan memakai kata Cina-lah orang Arab menyebut Negeri Tengah (Tionggoan). Wasalam. == - Original Message - From: younginheart5000 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Wednesday, December 16, 2009 6:46 PM Subject: [budaya_tionghua] Re: What's in a name? Mungkin bagus, kalau anda lebih memperbanayak membaca Asian literature philosphy.. Rasulullah Muhammad saja menghimbau pengikutnya untuk belajar sampai ke Tiongkok
Re: [budaya_tionghua] Re: Siapakah yang disebut dengan orang Tionghua Indonesia?
Itulah yang dinamakan BANGSA dalam pengertian NATION, jadi tidak berdasarkan ras atau melihat gen, darah dan turunan orang bersangkutan. Dia berhak menamakan diri orang AMERIKA, setelah diterima menjadi kewargaanegaraan AS, begitu juga asas yang dipegang RI dengan keluarkan UU No.12/2006 yl. itu, bahwa kewarganegaraan tidak berdasarkan ras, suku dan etnis lagi, tapi berdasarkan status HUKUM sebagai warganegara. Oleh karena itu etnis TIonghoa yang sejak lahir sudah sebagai WNI adalah BANGSA INDONESIA ASLI, yang tidak beda dengan warga dari suku-suku lain yang ada. Tapi kalau kita sedang bicara suku, pengelompokan orang berdasarkan ras, turunan darah, tentu saja bisa melihat kulit, rambut, mata, ... ciri biologis orang itu, juga boleh saja melihat dari kultur budaya dan orang itu merasa atau lebih suka disebut orang apa atau suku apa. Terserah saja. Kenapa harus diperdebatkan? Seorang India yang mengaku dirinya TIonghoa, ya silahkan saja. Sebaliknya seorang TIonghoa yang mengaku Batak juga silahkan saja. Syukur saja pengakuan itu bisa diterima dengan baik-baik oleh kelompok yang bersangkutan. Yang lebih penting, setiap kita jangan menjelek-jelekan, melecehkan bahkan menghina manusia yang berbeda dengan kita sendiri atau suku lain, hanya karena merasa diri paling heibat, paling benar dan lebih superior. Harus bisa menerima, menghargai dan menghormati setiap umat manusia yang hidup didunia ini dengan segala perbedaan yang ada. Itu saja. Salam, ChanCT - Original Message - From: joao_kho To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Wednesday, December 16, 2009 11:22 AM Subject: [budaya_tionghua] Re: Siapakah yang disebut dengan orang Tionghua Indonesia? Mungkin jaman skrg ini bisa dikatakan begini: Anda seorang negro/bule/jawa/batak, tetapi si negro ini tinggal di kalangan orang tionghua (contoh ditaiwan/china/keluarga tionghua) dari kecil, sedikit banyak sudah mengetahui/mengerti budayanya tionghua, berpikir sedikit banyak ala filosofi Confusius, dan menyukai dan mempraktekan budaya tionghua itu sendiri baik perayaaan, bahasa, pemikiran ataupun mengganggap dirinya sudah tionghua banget .. nah orang tersebut bisa di sebut tionghua. Karena dari jiwa/hatinya sudah seorang tionghua :D Tapi jika anda ini seorang tionghua Indonesia/Taiwan/China/Singapore tapi sejak kecil sudah dididik ala pemikiran barat, tidak mengerti sedikit banyak budaya tionghua, dan memandang budaya tionghua itu hina dina, atau sudah menjelekan orgtua/leluhur sendiri dan menganggap bukan tionghua lagi ya.. jelas itu bukan lagi orang tionghua, cuma ya kulitnya doank keliatan tionghua :D JK --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, ardian_c ardia...@... wrote: simpel aje, org yg ngerasa dirinya tionghoa dan jg itu gak ada kaitan ame GEN or SUKU or ASAL USUL. --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, iie_siang iie_siang@ wrote: mohon info para sesepuh BT saya sampe skr masih bingung siapa yang masih bisa disebut orang Tionghua... apakah seseorang - yg masih bisa dirunut asal usul anchestornya dari mainland? atau - yg papanya bisa dirunut spt diatas tapi mamanya boleh pri? (bgmn kalo papanya yg pribumi?!) - yg msh melakukan ritual tao? - yg msh pny nama chinesse walau asal usulnya gak bisa dirunut lagi? - yg suka akan budaya tionghua spt Bp ABT? - yg bisa ngomong Cepek, gopek? - yg beragama konghucu/tao? mohon para toa-ko bisa memberiken pencerahannya k'sia sblmnya.. ttd CINA BINGUNG .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Website global http://www.budaya-tionghoa.net :. .: Pertanyaan? Ajukan di http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg.wordpress.com :. Yahoo! Groups Links -- Internal Virus Database is out of date. Checked by AVG - www.avg.com Version: 9.0.715 / Virus Database: 270.14.75/2516 - Release Date: 11/21/09 03:43:00
[budaya_tionghua] Fw: Lente mijmeringen/spring musings
- Original Message - From: H.S. Han To: C.T. Chan Sent: Monday, December 14, 2009 9:32 PM Subject: Re: Lente mijmeringen/spring musings Lente mijmeringen Vroeg in de lenteochtend, word ik gewekt door het vrolijk getjilp van de vogels in de bomen, ik voel mij fris en ontspannen. De takken van de struiken en bomen, betoveren mij met hun groen. In de verte bewegen zich de coniferen met hun eeuwige groen in de mistige regen. Forsythia, winterjasmijn en rozenknoppen bewegen zich volgens het ritme van de morgenwind, hoe groot zal mijn spijt zijn als de lente de wereld weer verlaat. Laat de lenteregen maar komen, en laat alle planten hiervan genieten. Ik kijk met fantasie naar de verte. Ik geniet van de schemering en de mist ! De avond lente wind en het maanlicht, raken zachtjes mijn gezicht, mijn hart en mijn gevoelens - zij bewegen zich! De goede oude tijd keert terug in mijn geest. Het is jij en niemand anders, jij hebt mij jouw hand gegeven. Alles wat ik hier zeg komt uit mijn hart en samen zullen wij een mooi levenslied zingen. Han Hwie-Song, Tilburg, 27-2-1992 Spring musings Early in the springmorning I am woken by the cheerful twitter of birds in the trees, I feel fresh and relaxed. The branches of the bushes and trees, enchanting me with their green. I see the conifers are moving with their eternal green in the misty rain. Forsythia, winterjasmines and rosesbuds moving with the rhythm of the morning wind, How big will be my regret if the spring leaves this world Let the spring rain falling, and let all these plants enjoying. I look with fantasy to the distance. I enjoy the twilight and the mist! The evening wind and the moonlight, gently touching my face, my heart and my feelings are moving The good old days come back in my mind. It is you and nobody else, you have given me your heart . Everything I say here comes from my heart and together we will sing a beautiful lifesong. Han Hwie-Song Tilburg 27-2-1992 The Netherlands Internal Virus Database is out of date. Checked by AVG - www.avg.com Version: 9.0.707 / Virus Database: 270.14.75/2516 - Release Date: 11/21/09 03:43:00
[budaya_tionghua] Fw: Kehidupan dilihat dari pengalaman
- Original Message - From: H.S. Han To: C.T. Chan Sent: Sunday, December 13, 2009 6:32 PM Subject: Re: artikel untuk milis-milis Kehidupan dilihat dari pengalaman - Sebuah diskusi di antara teman Banyak penulis terkenal bercerita tentang pengalaman hidup mereka dan menganggap bahwa hidup adalah sebuah adegan, sandiwara sifat dan perilaku setiap aktor dilihat dan dinilai oleh orang banyak mengenai keindahan, kejahatan, sifat dan peran yang dimainkan. Tetapi bagi massa penonton yang penting adalah kisah, cerita sandiwara itu. Memang, pada umumnya apa yang kita alami dalam masyarakat, orang yang aktif sosial-budaya dan politik hanya dilakukan oleh sebagian kecil orang, majoritas dari masyarakat umumnya mencari kehidupan aman dan harmonis. Mereka sibuk bekerja untuk mempertahankan kehidupan, keharmonian keluarga dan meningkatkan cariernya. Ada lagi beberapa ahli pikir yang mengatakan bahwa kehidupan semacam sebuah perjalanan. Marilah kita berkata, bahwa kita bepergian dengan kereta api, setiap stasiun ada orang-orang yang naik dan turun dari kereta api. Mereka yang turun mungkin untuk melanjutkan perjalanan dengan kereta lainnya. Dikereta ini dia harus mulai menyesuaikan lagi dilingkungan yang berbeda dengan teman-teman yang baru. Ada juga orang-orang yang pulang ke rumah untuk beristirahat. Kedua ide drama dan perjalanan adalah perbandingan yang tepat dari kehidupan manusia. Para ahli pikir ini menganalisa tentang pengalaman hidup manusia dari perspektif mereka sendiri, tergantung periode dan situasi yang mereka hadapi. Aku mempunyai ide: kehidupan manusia, adalah pengalaman. Mengapa begitu? Orang bijak seperti Konfusius, Lao Zi, Meng Ke, Zhuang Zi, Wang Yang-Ming, Socrates, Plato, Emanuel Kant, David Hume, John Locke mengingatkan kita pada pengalaman hidup mereka yang ditulis dalam buku-buku mereka dan esainya. Banyak teman-teman berbicara dalam percakapan sehari-hari tentang kecintaan orangtua, cinta ibu yang tidak ada batasnya, atau kecintaan istri mereka, anak-anak, dan cucunya. Pengalaman setiakawan dengan teman-teman dan kenalan, atau tentang pengalaman mereka dan kehidupan secara umum. Artikel ini terinspirasi dalam percakapan kami yang menyenangkan, Shueh-Yu, istri saya, saya dan dua teman baik kami. Kami sambil menikmati Dim Sum di sebuah restoran Tionghoa di Breda pada hari Selasa, 1 Desember. Kedua teman saya ini memiliki pengetahuan umum yang luas dan salah satu dari mereka memiliki pengalaman kerja yang baik di banyak negara. Dari percakapan yang menyenangkan ini kami sepakat bahwa apa yang kita bicarakan ini kebanyakan mengenai pengalaman kami di masa lalu, khususnya pengalaman yang relevan dalam kehidupan kita. Pengalaman yang menyentuh hati kita, yang relevan dengan kehidupan kita, kita secara tidak sadar tersimpan tetap kuat dalam ingatan kita. Segala sesuatu yang relevan bagi kita, ketika kita membahas pengalaman dengan niat yang tinggi untuk bertukar ide, pengalaman yang positif dapat kita pelajari dan yang negatif kita juga bisa belajar sehingga kesalahan jangan sampai terulangi lagi. Ini adalah satu pelajaran bahwa kita selalu dapat belajar dari komunikasi antar manusia. . Aku berkata kepada teman-teman pada tahun 1966 ketika saya kembali ke tanah nenek moyang saya (Wei-guo) setelah peristiwa G-30S di Indonesia, di Republik Rakyat Tiongkok baru dimulai dengan Revolusi Besar Kebudayaan Proletar. Para pemimpin dari semua lembaga-lembaga dikonfrontasikan dengan massa di institusinya dan menyingkirkan mereka. Pimpinan institusi yang berkuasa harus melakukan pekerjaan badan, membersihkan gedung institusi mereka. Saya, sebagai pendatang baru, karenanya tidak ada seorang pun yang bisa bertanggung jawab untuk mengatur pekerjaan, perumahan, dll untuk saya. Tetapi karena aku sewaktu di Indonesia dianggap 海外 华人 领导 者, pemimpin masyarakat “Tionghoa Rantau”, (Hua Chiao) saya mendapat privelege dari “Kantor Pusat Urusan Hua Chiao” di Beijing. Saya dijinkan tinggal diShanghai. Keputusan ini diberikan pada saya, sebelum para pemimpin disingkirkan. Lebih lanjut saya diberitahu bahwa kantor Urusan Hua Chiao di Shanghai yang nanti mengurus pekerjaan saya, perumahan dan lain-lain. Semua ini terjadi ketika aku bersama tokoh-tokoh masyarakat Tionghoa lainnya dari Indonesia diundang mengikuti perayahan 1 Oktober di Lapangan Tian An Men, Beijing. Juga waktu itu kami dikumpulkan untuk mengikuti kursus bagaimana hidup dan bekerja dinegara sosialis: Republik Rakyat Tiongkok. Setelah perayaan selesai saya pergi ke Shanghai dengan perasaan yang legah, Shanghai, kota impian saya. Setelah saya sampai diShanghai Revolusi Besar Kebudayaan Proletar mencapai puncaknya, pimpinan dikritik dan diasingkan. Aku tidak punya tempat tinggal, untungnya aku dipinjami rumah gratis yang ditawarkan oleh Ketua perkumpulan
Re: [budaya_tionghua] Re: Minoritas di Tiongkok
Disinggung soal kenapa terjadi Republik Rakyat Mongolia (Mongolia luar), rasanya pernah baca itu kerjaan Stalin yang tidak senang dengan Mao Tse-tung yang berhasil menguasai PKT, sering membangkang, Setelah Wang Ming disingkirkan dalam Kongres Jun-Yi tahun 35. Kemudian terakhir ini ada juga berita, bahwa RRMongolia itu setelah Sovyet Uni bubar, tidak lagi dapatkan bantuan, banyak hadapi kesulitan ekonomi. Tidak-bisa tidak harus gamblok pada RRT, ... malah jadi timbul arus untuk kembali menjadi satu dengan RRT lagi. Entah kebenarannya sampai dimana. Sekadar ikut nimbrung sedikit saja. Salam, ChanCT - Original Message - From: liang u To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Friday, December 11, 2009 1:03 PM Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Minoritas di Tiongkok Dik Adrian, Mungkin saja Mc Mohan, sudah lama tak baca, bukunya sudah dibagi-bagikan. Sun Yat-sen pernah kerja sama dengan Soviet, ketiga ia mengeluarkan politik 1. Kerjasama dengan komunis, 2. kerja sama dengan Russia, 3. membantu buruh dan tani. Waktu itu pengaruh Soviet sudah sangat kuat di Mongolia Luar, tapi pengakuan resmi oleh Tiongkok dilakukan setelah perang dunia II. Kalau Tiongkok tak mengakui, sebagian negara di dunia tak akan mengakui. Seperti Taiwan sekarang, kalau RRT mengakuti Taiwan merdeka, negara lain akan mengakui juga, karena RRT tetap tidak mengakui, maka negara lainpun banyak yang tak berani mengakui. Tolong tambahan dari rekan-rekan lain. Salam Liang U -- From: ardian_c ardia...@yahoo.co.id To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Thu, December 10, 2009 5:06:49 PM Subject: [budaya_tionghua] Re: Minoritas di Tiongkok Apeq, ngkale garis Mac Mohan ya. Urusan mongolia luar , itu khan lage abis revolusi bolshevik ,tulisannya benr gak ya hehehehehehehehe, USSR itu khan masuk ke mongolia luar dgn alesan nguber sisa2 kekuatan tsar rusia. nah waktu itu aye lupa dah, kalu gak salah itu waktu sun yat sen jg ada bilang ape getu ame soviet, jadi soviet jg kayak ada bargaining ame sun buat urusan2 tertentu. Aye lupa detailnya apeq. Kalu gak salah jg ada urusan bantuan dah dari soviet, soale sun yat sen waktu itu kalu gak salah lage kheqi ama barat termasuk amrik. makanya bini mudanye dukung si mao. --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, liang u lian...@... wrote: Rekan-rekan, Menurut saya, sikap Tiongkok sudah tak menuntut wilayah yang sudah lama diambil orang dan disahkan secara paksa oleh pemerintah Tiongkok sah waktu iu. Contohnya: Perang Rusia Tiongkok beberapa abad sedikit demi sedikit merampas wilayah Tiongkok, lalu disahkan menurut perjanjian secara paksa Demikian juga dengan negara barat dan Jepang. Pada waktu RRT berdiri, pemerintah dengan tegas menyatakan bahwa wilayah yang diserahkan dengan perjanjian berat sebelah yang dipaksakan pemerintah baru tidak diakuinya. Nah, ini geger, karena negara tetangga harus mengembalikan wilayahnya kepada Tiongkok. Tapi dalam kenyataannya Tiongkok bertindak lain, ia tak menuntut lagi, hanya tidak memperkenankan wilayah baru yang dirampas tanpa ada perjanjian dengan pemerintah Tiongkok yang sah. Contohnya garis Mac Mahon yang memperluas wilayah India kedalam wilayah Tiongkok, tak ada satupun pemerintah Tiongkok yang mengakui, termasuk Pemerintah Qing, Tionghoa Binkok dan RRT sekarang, wilayah itu dirampas sepihak, karena itu sampai sekarang Tiongkok masih menganggap Daerah Tibet Selatan (Nanzang) atau Arunachal Pradesh dalam wilayah India adalah wilayah Tiongkok. Penduduk asli di sana adalah orang Tibet dan minoritas Tiongkok seperti di Yunnan, mata sipit, kulit kuning, kecuali imigran baru dari India. Contoh lain Pulau Heixia yang berada di pertemuan antara Sungai Ussuri dan sungai Heilongjiang. Daerah Heilongjiang dulu wilayah Tiongkok tapi direbut oleh Russia dan dianggap wilayah Russia. Itu direbut paksa dengan memaksa pemerintah Qing mengakuinya. Tapi antara tahun 1924-1927 Rusia menyeberang sungai Heilongjiang, merebut pulai Heixia yang berada antara sungai Ussuri dan Sungai Heilongjiang. Sampai terakhir Tiongkok tak bisa menerimanya, meskipun berdirinya RRT bersahabat dengan Univ Soviet. Setelah berunding 30 tahun, akhir-akhir ini terjadi kesepakatan pulau tersebut dibagi dua, bagian timur menjadi wilayah Russia bagian barat kembali ke Tiongkok. Rakyat Tiongkok memberi dua macam pendapat ada yang tak puas, ada yang menerima, karena kalau sampai perang, kitapun dirugikan. Mengalah sedikit. Sejak berdirinya Uni Soviet setelah revolusi Oktober, Lenin pemimpin Soviet mengatakan kita bukan imperialis, kita harus mengembalikan wilayah Tiongkok yang direbut paksa zaman Tsar dengan perjanjian berat sebelah. Rencana dibuat, peta sudah disusun, luasnya menurut pengamat 6 kali wilayah Perancis. Malang, Lenin dibunuh oleh ekstrimis, dan Stalin
Re: Islam di Tiongkok == [budaya_tionghua] salam kenal
Bung Agung yb, Untuk mengetahui bagaimana asal muasal bung tentu siapapun tidak akan bisa memberikan jawaban yang baik. Kecuali bung bisa sebutkan nama kakek-buyut dan asal kampungnya. Tapi nampaknya, bung sudah tidak bisa sebutkan kecuali bermarga Tan. Kalau hanya dilihat dari marga Tan yang biasa digunakan di Indonesia, khususnya di Jawa, kemungkinan besar ya dari Hokkian (Propinsi Fu Jian), lebih konkrit lagi ya sekitar Xia Men itu. Tapi, kalau yang ber-Agama Islam banyak yang bermarga Ding (berbunyi Ting) dari Syaifudin yang banyak berada di Qian Zhou, tidak jauh dari Xia Men. Saya bulan Oktober baru saja kembali dari Xia Men, Qian Zhou melihat kuburan 2 tokoh Islam, yang katanya murid Muhamad yang bertugas menyebarkan Islam di TIongkok pada masa itu, sekitar tahun 610. Sayang tidak ada guide yang memberi penjelasan, hanya pergi dan melihat sendiri saja. Hanya nampak jelas telah terjadi pencampuran kultur, yang nampaknya kuburan itu disembahyangi juga dengan hio, seperti nampak 2 tungku perabuan didepan dan belakang kuburan itu. Lihat foto dibawah. Sekalipun ada mesjid baru dibangun disebelah mesjid kuno yang hanya tinggal gerbangnya saja dan halaman dengan beberapa pilar yang tertinggal, ... saya tidak nampak kalau di Propinsi Fu Jian itu banyak penganut agama Islam. Sebaliknya, saya bisa melihat lebih banyak anak-anak muda bersembahyang di klenteng-klenteng yang ada, ... dan, nampak ada beberapa pemuda bertubuh besar dan hidung mancung seperti hidung orang Arab, tapi kulit sudah tidak hitam lagi. Mungkin itulah turunan darah orang Arab yang masih tersisa setelah puluhan turunan, yang tertinggal tubuh besar dan hidung mancung. Salam, ChanCT (Marga Tan kalau di Indonesia) - Original Message - From: agung maulana To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Tuesday, December 01, 2009 2:22 PM Subject: [budaya_tionghua] salam kenal salam kenal buat temen2 milis budaya tionghoa ini.. sebenarnya saya lumayan lama cari2 milis kayak gini ada yang bisa bantu saya nggak dengan asal muasal saya.. nama saya agung maulana, agama saya muslim, kakek buyut saya (alm) kakek dari ayah, berasal dari china, menurut ayah saya lokasinya yg berdekatan dengan arab saudi, sehingga beliau beragamakan islam, bermargakan Tan.. tetapi saya kehilangan jejak mengenai asal muasal darah tionghoa saya..ada yang bisa bantu meluruskan? terimakasih sebelumnya.. -- Lebih aman saat online. Upgrade ke Internet Explorer 8 baru dan lebih cepat yang dioptimalkan untuk Yahoo! agar Anda merasa lebih aman. Gratis. Dapatkan IE8 di sini! -- Internal Virus Database is out of date. Checked by AVG - www.avg.com Version: 9.0.707 / Virus Database: 270.14.75/2516 - Release Date: 11/21/09 03:43:00
[budaya_tionghua] Fw: UNDANGAN DISKUSI : MENGGAGAS ULANG GERAKAN TIONGHOA; KONSEP DAN POSISI
- Original Message - From: ali sutra To: ChanCT chan CT Sent: Thursday, November 26, 2009 3:01 PM Subject: UNDANGAN DISKUSI : MENGGAGAS ULANG GERAKAN TIONGHOA; KONSEP DAN POSISI MENGGAGAS ULANG GERAKAN TIONGHOA DI INDONESIA Konsep dan Posisi Diskriminasi rasial di Indonesia bukan lagi menjadi isu yang hangat diperdebatkan dalam waktu 5 tahun terakhir ini. Ada isu bencana alam, terorisme dan yang terakhir marak adalah isu korupsi berikut mafia peradilannya. Dengan begitu, apakah artinya Diskriminasi Rasial di Indonesia sudah selesai? Atau Diskriminasi Rasial sudah tidak menyisakan masalah lagi? Tentu dengan mudah kita menemukan jawaban bahwa masalah Diskriminasi Rasial di Indonesia jelas belum selesai dan masih tetap merupakan masalah besar, khususnya bagi orang Tionghoa. Semisal dalam masalah yang paling mutakhir kasus perseteruan KPK-Polri. Dalam kasus ini, tetap mendampakkan aroma dikriminasi rasial yang cukup menyengat orang Tionghoa. Tokoh sentral dalam kasus ini kebetulan adalah orang Tionghoa, sehingga hal ini sedikit menyerempet ke urusan rasial. Fakta terakhir ini membuat kita harus memikirkan ulang tentang apa yang telah kita perbuat dalam 11 tahun reformasi. Serasa kita telah melakukan ribuan pekerjaan tapi fakta lapangan mengatakan bahwa masih tetap ada “masalah” yang mengganjal dalam kehidupan social politik kita. Untuk itu apakah kita perlu MENGGAGAS ULANG tentang apa yang telah kita lakukan selama ini? Tentang Gerakan Sosial Politik yang akan membangun konstruksi social politik kita (orang Tionghoa)? Jika jawaban atas pertanyaan terakhir itu adalah YA, maka kita memang perlu duduk bersama untuk urun rembug menggali gagasan yang lebih terpadu dalam membentuk konstruksi social politik kita (orang Tionghoa) dalam konstruksi besar Negara Kesatuan Republik Indonesia. Untuk itu, kami mengundang kawan-kawan semua untuk hadir dalam diskusi yang akan diselenggarakan pada: Hari: Senin, 30 November 2009 Waktu : 19.00 – selesai Tempat : Sekretariat Perhimpunan Indonesia Tionghoa (INTI) Mega Glodok Kemayoran Tower B lantai 10 Jalan Angkasa Kav. B.6 – Kemayoran – Jakarta Pusat Narasumber : Pdt. DR. Nathan Setiabudi, STh. DR. Robertus Robet Moderator : Wahyu Effendi (aktifis Gerakan Perjuangan Anti Diskriminasi / GANDI) PANITIA JARINGAN TIONGHOA MUDA (JTM) New Windows 7: Simplify what you do everyday. Find the right PC for you. No virus found in this incoming message. Checked by AVG - www.avg.com Version: 9.0.707 / Virus Database: 270.14.75/2516 - Release Date: 11/21/09 03:43:00
[budaya_tionghua] Re: K-Video : Apa Kata Tokoh Indonesia Suku Tionghoa Mengenai Kasus KPK VS Polri
Tokoh Indonesia Suku Tionghoa memberi opini mengenai Kasus KPK vs. Polri yang lagi hot. Ada 4 part videos.. silahkan klik link dibawah: http://www.KabariNews.com/?34048 K-Video : Apa Kata Tokoh Indonesia Suku Tionghoa Mengenai Kasus KPK VS Polri Arip Budiman Published 11/25/2009 - 1:49 a.m. GMT Rate This Article: 0 Palu Hukum ABOUT THE AUTHOR Arip Budiman Email: i...@kabarinews.com Penegakan hukum di Indonesia diharapkan dapat ditegakkan tanpa harus melihat siapa, atau lembaga apa yang terlibat dalam sebuah kasus hukum. Permasalahan hukum antara Komisi Pemberantasan Korupsi dengan pihak Kepolisian yang terjadi saat ini semoga dapat diselesaikan dengan hasil terbaik. Beberapa tanggapan mengenai kasus yang tengah menjadi sorotan masyarakat ini pun dilontarkan, diantaranya adalah dari masyarakat Indonesia sukuTionghoa. Kredibilitas penegakan hukum di Indonesia saat ini tengah dipertaruhkan. Penegakan hukum yang tidak memandang bulu diharapkan dapat muncul ditengah kasus KPK dengan Polri. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) selaku lembaga yang bertugas memberantas kasus korupsi di Tanah Air, membuat keberadaannya memang meresahkan bagi mereka yang terlibat dalam kasus korupsi di Indonesia. Lembaga Kepolisian selaku penegak hukum di Indonesia, diharapkan dapat bekerja semaksimal mungkin untuk menegakan hukum di Indonesia. - Original Message - From: John Oei To: sa...@netvigator.com Sent: Saturday, November 28, 2009 12:05 PM Subject: 8 Menit Video, Anda bisa Bikin Bakmi, Nasi, Pisang Goreng -- Internal Virus Database is out of date. Checked by AVG - www.avg.com Version: 9.0.707 / Virus Database: 270.14.75/2516 - Release Date: 11/21/09 03:43:00 down-arrow.gifup-arrow.gif296b44d9-9a85-bfe5-749ca82ec767d340.jpg
[budaya_tionghua] Fw: filosofi hidup menurut Lie Zi
- Original Message - From: H.S. Han To: C.T. Chan Sent: Wednesday, November 25, 2009 9:25 PM Subject: Re: filosofi hidup menurut Lie Zi Filosofi hidup menurut Lie Zi Lie Zi adalah salah seorang Taoist yang besar sesudah Lao Zi dan Zhuang Zi Manusia hidup yang terpenting ialah kwalitas dari kehidupan. untuk mencapai ini diperlukan ketenangan jiwa, dan kesatuan antara badan dan jiwa. Maka saya yang sudah senior apalagi mendapatkan penyakit yang bahaya: Cancer yang lanjut, saya utamakan membaca Taoisme yang mengatakan : kalau orang dilahirkan tetapi tidak mau hidup adalah melanggar Alam (Dao , Tuhan ), kalau orang sudah waktunya meninggalkan dunia ini , tidak mau kembali ke tempat asalnya sebelum mereka lahir, ini juga melanggar kemauan Tuhan (Dao). Kalau kita pergi, kita pada satu hari akan pulang. Kalau tidak pulang, kita harus jalan terus seperti kita ini kesasar! Ini adalah Dao dari hidup, harus kita trima. Disini saya ceritakan satu cerita yang ditulis oleh taoist Lie Zi. Seorang bernama Rong Qiqi yang sudah berumur 90 tahun, selalu gembira dan mainkan qing dan menyanyi dipinggir jalan menuju ke gunung Tai Shan. Sewaktu beliau ditanya mengapa beliau bisa mencapai umur tua dan selalu gembira ? Ada banyak faktor yang membuat Rong Qiqi panjang usia dan gembira, dibawah inilah jawabannya Beliau menjawab :saya gembira karena: 1.. didunia ada banyak hewan, dan manusia adalah hewan yang berbudaya paling tinggi, karenanya saya gembira saya dilahirkan sebagai manusia. 2.. Saya bisa mencapai umur panjang, jarang bisa ditempuh oleh orang, bahkan ada yang lahir, tidak lama meninggal dunia. Apalagi saya hidup sehat-sehat. Ini juga merupakan kegembiraanku 3.. manusia hidup harus bekerja, waktu muda belajar mencari kepandaian, kemudian bekerja untuk mempertahankan penghidupan yang baik untuk keluarga. Ini adalah norma penghidupan. Kesusahan dalam kehidupan dan hari tua dianggap sebagai kesulitan dari kehidupan. Tetapi ini saya anggap sebagai satu bagian dari satu paket kehidupan manusia. 4.. Menerima keadaan ini semua, kita hidup disorga dan tidak menerima norma hidup tersebuat diatas kita hidup dalam noraka. 5.. Kemudian saya menunggu achir hidup untuk berpulang ke tempat dimana saya datang sebelum lahir. Apakah yang disedihkan? Han Hwie-Song Breda, 25-11-2009 Holland --~--~-~--~~~---~--~~ Anda telah tergabung di milis-URECA, Google Groups. Untuk mengirim tulisan ke grup ini, kirimkan email ke ur...@googlegroups.com Untuk keluar dari grup ini, kirim email ke ureca-unsubscr...@googlegroups.com Untuk pilihan lain, kunjungi grup ini di http://groups.google.com/group/ureca?hl=id -~--~~~~--~~--~--~--- No virus found in this incoming message. Checked by AVG - www.avg.com Version: 9.0.707 / Virus Database: 270.14.75/2516 - Release Date: 11/21/09 03:43:00
[budaya_tionghua] Fw: 3 x 8 = 23 (?)
- Original Message - From: Hendra Iskandar Lim To: Hendra Iskandar Lim Sent: Saturday, November 21, 2009 2:22 PM Subject: FW: 3 x 8 = 23 (?) Yan Hui adalah murid kesayangan Confucius yang suka belajar, sifatnya baik. Pada suatu hari ketika Yan Hui sedang bertugas, dia melihat satu toko kain sedang dikerumuni banyak orang. Dia mendekat dan mendapati pembeli dan penjual kain sedang berdebat. Pembeli berteriak: 3 X 8 = 23, kenapa kamu bilang 24? Yan Hui mendekati pembeli kain dan berkata: Sobat, 3 X 8 = 24, tidak usah diperdebatkan lagi. Pembeli kain tidak senang lalu menunjuk hidung Yan Hui dan berkata: Siapa minta pendapatmu? Kalaupun mau minta pendapat mesti minta ke Confusius. Benar atau salah Confusius yang berhak mengatakan. Yan Hui: Baik, jika Confucius bilang kamu salah, bagaimana? Pembeli kain: Kalau Confucius bilang saya salah, kepalaku aku potong untukmu. Kalau kamu yang salah, bagaimana? Yan Hui: Kalau saya yang salah, jabatanku untukmu. Keduanya sepakat untuk bertaruh, lalu pergi mencari Confucius. Setelah Confucius tahu duduk persoalannya, Confucius berkata kepada Yan Hui sambil tertawa: 3×8 = 23. Yan Hui, kamu kalah. Berikan jabatanmu kepada dia. Selamanya Yan Hui tidak akan berdebat dengan gurunya. Ketika mendengar Confucius berkata dia salah, diturunkannya topinya lalu dia berikan kepada pembeli kain. Orang itu mengambil topi Yan Hui dan berlalu dengan puas. Walaupun Yan Hui menerima penilaian Confucius tapi hatinya tidak sependapat. Dia merasa Confucius sudah tua dan pikun sehingga dia tidak mau lagi belajar darinya. Yan Hui minta cuti dengan alasan urusan keluarga. Confusius tahu isi hati Yan Hui dan memberi cuti padanya. Sebelum berangkat, Yan Hui pamitan dan Confucius memintanya cepat kembali setelah urusannya selesai, dan memberi Yan Hui dua nasihat : Bila hujan lebat, janganlah berteduh di bawah pohon. Dan jangan membunuh. Yan Hui menjawab, Baiklah, lalu berangkat pulang. Di dalam perjalanan tiba-tiba angin kencang disertai petir, kelihatannya sudah mau turun hujan lebat. Yan Hui ingin berlindung di bawah pohon tapi tiba-tiba ingat nasihat Confucius dan dalam hati berpikir untuk menuruti kata gurunya sekali lagi. Dia meninggalkan pohon itu. Belum lama dia pergi, petir menyambar dan pohon itu hancur. Yan Hui terkejut, nasihat gurunya yang pertama sudah terbukti. Apakah saya akan membunuh orang? Yan Hui tiba di rumahnya saat malam sudah larut dan tidak ingin mengganggu tidur istrinya. Dia menggunakan pedangnya untuk membuka kamarnya. Sesampai di depan ranjang, dia meraba dan mendapati ada seorang di sisi kiri ranjang dan seorang lagi di sisi kanan. Dia sangat marah, dan mau menghunus pedangnya. Pada saat mau menghujamkan pedangnya, dia ingat lagi nasihat Confucius, jangan membunuh. Dia lalu menyalakan lilin dan ternyata yang tidur disamping istrinya adalah adik istrinya. Pada keesokan harinya, Yan Hui kembali ke Confucius, berlutut dan berkata: Guru, bagaimana guru tahu apa yang akan terjadi? Confucius berkata: Kemarin hari sangatlah panas, diperkirakan akan turun hujan petir, makanya guru mengingatkanmu untuk tidak berlindung dibawah pohon. Kamu kemarin pergi dengan amarah dan membawa pedang, maka guru mengingatkanmu agar jangan membunuh. Yan Hui berkata: Guru, perkiraanmu hebat sekali, murid sangatlah kagum. Jawab Confucius : Aku tahu kamu minta cuti bukanlah karena urusan keluarga. Kamu tidak ingin belajar lagi dariku. Cobalah kamu pikir. Kemarin guru bilang 3×8=23 adalah benar, kamu kalah dan kehilangan jabatanmu. Tapi jikalau guru bilang 3×8=24 adalah benar, si pembeli kainlah yang kalah dan itu berarti akan hilang 1 nyawa. Menurutmu, jabatanmu lebih penting atau kehilangan 1 nyawa yang lebih penting? Yan Hui sadar akan kesalahannya dan berkata : Guru mementingkan yang lebih utama, murid malah berpikir guru sudah tua dan pikun. Murid benar2 malu. Sejak itu, kemanapun Confucius pergi Yan Hui selalu mengikutinya. Cerita ini mengingatkan kita: Jikapun aku bertaruh dan memenangkan seluruh dunia, tapi aku kehilangan kamu, apalah artinya. Dengan kata lain, kamu bertaruh memenangkan apa yang kamu anggap adalah kebenaran, tapi malah kehilangan sesuatu yang lebih penting. Banyak hal ada kadar kepentingannya. Janganlah gara-gara bertaruh mati-matian untuk prinsip kebenaran itu, tapi akhirnya malah menyesal, sudahlah terlambat. Banyak hal sebenarnya tidak perlu dipertaruhkan. Mundur selangkah, malah yang didapat adalah kebaikan bagi semua orang. Weight Loss Program Best Weight Loss Program - Click Here! No virus found in this incoming message. Checked by AVG - www.avg.com Version: 9.0.707 / Virus Database: 270.14.75/2516 - Release Date: 11/21/09 03:43:00
[budaya_tionghua] Fw: Re: 3 x 8 = 23 (?)
Setuju dengan apa yang dikomentari Dr. Han. Dalam masalah kebijaksanaan yang diajukan Kong Hu cu kenapa membenarkan 8 X 3 = 23 yang salah itu, hendaknya dilihat latar belakang sejarah ketika jaman itu, lebih 2 ribu tahun yl., dimana kebudayaan masyarakat masih sangat rendah. Boleh dikata masih jaman hutan-rimba, sedikit-sedikit main bunuh, pancung kepala. Nyawa juga dijadikan pertaruhan. Tidak berprikemanusiaan. Kong Hu Cu yang guru filsafat dan pendidik masyarakat Tiongkok dijamannya, menggunakan kebijaksanaan begitu untuk mendidik rakyat, yang diutamakan selamatkan jiwa manusia dari KEBENARAN. Jangan teruskan sikap main BUNUH tanpa lebih dahulu buktikan apa kesalahan dan dosa orang, begitu nasehat pada Yan Hui, yang nyaris membunuh adik istrinya sendiri. Sungguh berlawanan 180 derajat dengan tindakan jenderal Soeharto yang main babat, main bantai dan main memenjarakan jutaan orang tanpa lebih dahulu buktikan kesalahan dan dosa orang. Dan justru terjadi dijaman modern setelah lewat lebih 2 ribu tahun, yang katanya jaman beradab, menjadi lebih ironis setelah lewat lebih 45 tahun, penanggungjawab utama kebiadakan itu tidak juga tergugat. Seolah-olah itu kejadian yang wajar-wajar saja dan tidak ada apa-apa, ... Terimakasih atas komentarnya, dr. Han. Salam sehat, ChanCT - Original Message - From: H.S. Han To: ur...@googlegroups.com Sent: Saturday, November 21, 2009 11:18 PM Subject: {URECA} Re: Fw: 3 x 8 = 23 (?) Sdr.-sdr yang budiman, Bolekah saya ikut nimbrung. Ini memang tipikal ajaran Kong Fu Zi: Jiwa,hidup itu bagi guru Kong adalah sangat berharga, karenanya harus hati-hati menghdapi bahaya hidup, apalagi manusia. Kita harus melihat jamannya, pada periode tersebut ornang kalau berkata, harus dikerjakan, ini namanya pendekar (enghiong) lain dengan sekarang, lida itu tidak bertulang. Pada satu hari rumahnya guru Kong terbakar, waktu beliau sedang berpegian. Lalu sewaktu beliau pulang rumah yang ditanyakan pertama apakah ada korban manusia, lalu lainnya yang peru ditanyakan. Di Eropa dulu kalau orang dihina, maka mereka beradu tembak-tembakan,atau berperang dengan pedang. Seperti halnya Voltair filosof kenamaan Perancis, kalau tidak keburu diusir oleh pemerintah Perancis, beliau harus berperang dengan seorang bangsawan Perancis. Karenanya Kong Fu Zi harus berkata demikian pada muridnya yang tercinta. Kita tahu bahwa Yan Hui adalah murid kecintaan guru besar Kong, sifatnya baik, dan pintar. Sewaktu Yan Hui meninggal dunia Kong Fu Zi menangis dengan sedih. Maka guru Kong dalam menghadapi sesuatu/menjawab pertanyaan terhadap murid-muridnya berlainan melihat sifatnya masing-masing sebelum menjawabnya. Sekianlah trimakasih atas artikel anda yang baik untuk diketahui. Hwie-Song Van: ur...@googlegroups.com [mailto:ur...@googlegroups.com] Namens ChanCT Verzonden: zaterdag 21 november 2009 13:08 Aan: HKSIS Onderwerp: {URECA} Fw: 3 x 8 = 23 (?) - Original Message - From: Hendra Iskandar Lim To: Hendra Iskandar Lim Sent: Saturday, November 21, 2009 2:22 PM Subject: FW: 3 x 8 = 23 (?) Yan Hui adalah murid kesayangan Confucius yang suka belajar, sifatnya baik. Pada suatu hari ketika Yan Hui sedang bertugas, dia melihat satu toko kain sedang dikerumuni banyak orang. Dia mendekat dan mendapati pembeli dan penjual kain sedang berdebat. Pembeli berteriak: “3 X 8 = 23, kenapa kamu bilang 24?” Yan Hui mendekati pembeli kain dan berkata: “Sobat, 3 X 8 = 24, tidak usah diperdebatkan lagi.” Pembeli kain tidak senang lalu menunjuk hidung Yan Hui dan berkata: “Siapa minta pendapatmu? Kalaupun mau minta pendapat mesti minta ke Confusius. Benar atau salah Confusius yang berhak mengatakan.” Yan Hui: “Baik, jika Confucius bilang kamu salah, bagaimana?” Pembeli kain: “Kalau Confucius bilang saya salah, kepalaku aku potong untukmu. Kalau kamu yang salah, bagaimana?” Yan Hui: “Kalau saya yang salah, jabatanku untukmu.” Keduanya sepakat untuk bertaruh, lalu pergi mencari Confucius. Setelah Confucius tahu duduk persoalannya, Confucius berkata kepada Yan Hui sambil tertawa: “3×8 = 23. Yan Hui, kamu kalah. Berikan jabatanmu kepada dia.” Selamanya Yan Hui tidak akan berdebat dengan gurunya. Ketika mendengar Confucius berkata dia salah, diturunkannya topinya lalu dia berikan kepada pembeli kain. Orang itu mengambil topi Yan Hui dan berlalu dengan puas. Walaupun Yan Hui menerima penilaian Confucius tapi hatinya tidak sependapat. Dia merasa Confucius sudah tua dan pikun sehingga dia tidak mau lagi belajar darinya. Yan Hui minta cuti dengan alasan urusan keluarga. Confusius tahu isi hati Yan Hui dan memberi cuti padanya. Sebelum berangkat, Yan Hui pamitan dan Confucius memintanya cepat kembali setelah urusannya selesai, dan memberi Yan Hui dua nasihat : “Bila hujan lebat, janganlah berteduh di bawah pohon. Dan jangan membunuh.” Yan Hui menjawab, “Baiklah
[budaya_tionghua] Fw: Zhuge Liang dengan kawan dan lawan Zhou Yu dalam Peperangan Zhi Bi
- Original Message - From: H.S. Han To: C.T. Chan Sent: Sunday, November 15, 2009 7:11 PM Subject: Re: Zhuge Liang dengan kawan dan lawan Zhou Yu dalam Peperangan Zhi Bi Zhuge Liang dengan kawan dan lawan Zhou Yu dalam Peperangan Zhi Bi Zhuge Liang, ada yang namakan beliau Kong Ming, atau Zhuge Kong Ming. Seorang berprovinsi Shandong (lahir di Shan-Dong), dan dikubur di Shi Chuan, Cheng-Du. Saya dulu waktu masih mahasiswa berpikir bahwa dalam hidup saya ini saya harap bisa menghormat pada dua orang yang saya puja ialah: Kong Fu Zi dan Zhu Ge-Liang. Syukur keinginan saya ini dapat saya penuhi dalam hidup saya ini. Zhuge Liang sewaktu saya memimpin delegasi ahli kedokteran Belanda berkunjung ke RRT padatahun 1981 dan Kong Fu Zi, saya dengan Shueh Yu berkunjung ke QuFu pada tahun 2007. Zhuge Liang di beri julukan Wo-Long, Wo berarti tidur dan Long artinya naga, atau naga yang tidur. Beliau punya identitas ialah bertopi tao dan selalu memegang kipas putih dan duduk dikreta. Beliau adalah seorang taois, karena itu hidupnya menyendiri di dekat hutan yang sunyi. Tinggal sama dengan saudaranya dan hidup sebagai petani. Seorang taois jarang yang mau aktif dalam kenegaraan, mereka beranggapan tidak mau atas nama kebijakan merebut kekayaan atau berperang untuk kepentingan pribadi, tanpa pandang korban yang besar etc. Jelas Liu Bei dan dua saudara angkatnya baru sesudah ketiga kalinya datang kerumahnya, Zhuge Liang baru mau membantu Liu Bei memimpin untuk membangun kembali negara Han. Kesedian Zhuge Liang untuk membantu Liu Bei, mungkin karena hati Zhuge Liang tersentuh dengan kepribadian Liu Bei yang besedia datang sampai tiga kali kerumahnya dan dengan tenang menunggu beliau sedang tidur, sehingga bangun. Pula beliau tersentuh dengan budi Liu Bei yang baik dan cinta pada rakyatnya. Beliau memperkembangkan strategi peperangan menurut taoisme (berbasis pada Yi-Ching, Patkua), disampingnya itu beliau menemukan senjata peperangan yang banyak jumblahnya (inventor) diantaranya panah yang sekaligus bisa menyembur berturut-turut sepuluh anak panah dengan kekuatan yang mematikan musuh dalam jarak 50 meter. Pula biliau seorang politikus/diplomat yang terhormat dan ahli meteorologi. Beliau juga menulis buku tentang strategi peperangan dan buku beliau juga dibaca oleh para ahli militer dunia, meskipun tidak seternama didunia militer dengan buku peperangan dari Sun Zi. Salah satu politik beliau yang terkenal ialah: bekerja sama dengan Sun Quan berkekuatan 60 000 orang, yang ingin menyerah atas penyerangan dari Cao-cao dengan kekuatan tentara 850 000 orang. Atas keahlian Zhuge Liang Sun Quan mau bekerja sama dengan Zhu Ge Liang yang hanya berkekuatan 10 000 orang. Zhou Yi jendral dan pembatu utama (commander in Chief) dari Sun Quan, seorang jendral yang masih muda tetapi sangat pandai, sebetulnya tidak setuju dengan menyerah pada Cao Cao, maka dengan bantuan Zhuge Liang, Sun Quan setuju berperang yang terkenal dinamakan Zi Bi zhi Zhan Battle of The Redd Cliffs. Baik Zhuge Liang maupun Zhou Yu setuju menggunakan api dalam peperangan ini. Dengan taktik dan strategi yang tepat dari kedua strateg, peperangan ini dapat dimenangkan dengan gemilang. Baik Zhuge maupun Zhou Yu membuat analisa yang teliti kelemahannya tentara Cao Cao yaitu:” mereka memang dalam jumblah yang besar tetapi (1) mereka berasal dari utara dan tidak kenal peperangan dengan kapal, diatas air (naval war). Tentaranya telah capai berhubung baru berekspedisi jauh dan peperangan yang tidak hentinya dan (3) kebanyakan tentaranya adalah tentara yang baru menyerah sehingga kesetiaanya tidak dapat dipercaya. Disampingnya itu Zhou Yu memakai cara-cara yang licin agar Cao-Cao membunuh dua orang Jendralnya yang mengerti peperangan diatas kapal. Semua taktik dan intrik dari Zhou Yu diobsevir dan ditebak oleh Zhuge Liang yang datang sebagai tamu dinegaranya Zhou Yu, dimana peperangan akan terjadi. Dengan ini Zhou Yu menganggap Zhuge Liang sebagai orang yang lebih pandai dari dirinya dan ingin membunuhnya, tetapi tidak sukses. Dapatlah dikatakan dalam persekutuan ini terdapat rivalry dan intrik intrik, terutama dari fihak Zhou Yu untuk membunuh Zhuge Liang. Dalam perjuangan antara kedua comamnder in chiefs ini Zhuge Liang memberikan kontribusinya dengan mendapatkan seratus ribu batang anak panah. Kong Ming juga seoarang ahli meteorologi, beliau tahu bahwa pada hari yang tertentu malam-pagi hari akan sangat berkabut (foggy), maka beliau pakai 20 kapal-kapal dimana diisi penuh dengan orang-orangan yang dibuat dari merang (straw). Dengan kapal ini Zhuge sambil minum teh “menyerbu” tentara Cao Cao dengan keramaian tambur. Tentara Cao Cao kira ini satu penyerbuan, tetapi karena penglihatan tidak jelas, maka dibalas dengan panah. Sesudah hampir pagi kapal itu mundur kembali dan dihitung jumblah anak panah lebih dari 100 000 batang. Dalam peperangan Zhi Bi ini Cao-cao mendapatkan
[budaya_tionghua] Re: Membaik dan lebih baik lagi, ...
Dr. Han yb, Gembira mengetahui hasil CT-scan terakhir menandakan ada perbaikan, sekalipun masih juga harus jalanin chemoterapi. Jangan pesimis, tetap tegar hadapi pengobatan yang harus dijalani. Berlibur ke RRT terpaksa dibatalkan, nonton ballet juga tidak apa dibatalkan. Tidak apa, semua bisa mengerti dengan baik tanpa penyesalan. Bantuan kasih-sayang seluruh keluarga dirumah, istri tercinta, anak-anak dan semua cucu disamping telah memberi kekuatan pada Dr. Han untuk melawan penyakit kanker yang diderita, dan tentunya Keluarga Besar-URECA juga merupakan kekuatan pendorong kuatkan diri menghadiri Reuni. ... mudah-mudahan keinginan mengikuti Reuni URECA di Cirebon bisa menjadi kenyataan. Dari jauh saya dan keluarga mengharapkan kesehatan dr. Han bisa maju terus lebih baik dan lebih baik lagi, ... sehat-sehat kembali. Salam sehat, ChanCT - Original Message - From: H.S. Han To: C.T. Chan Sent: Saturday, November 14, 2009 10:08 PM Subject: Re: tolong dilontarkan ke milis-milis juga ke URECA Kemarin hari kamis yang baru lalu, saya periksakan CT-scan dan darah, ternyata CT menunjukkn pengecilan lagi metastasenya meskipun tidak sebesar dulu persentage pengecilannya, tetapi tokh kabar mengembirakan. Darah menunjukkan tumor markernya yang menurun (membaik). Maka chemoterapinya masih perlu diteruskan. Saya harap nanti pada bulan februari tumornya bisa begitu kecil atau baik sehingga bisa dihentikan sementara untuk datang ke Ceribon, tetapi ini harus dibicarakan dengan oncolog yang mengobati saya. Hari rabu yang lalu saya mendapatkan perdarahan mata kiri, langsung mendapatkan pengobatan dan sekarang sudah jauh enakan. Nanti tanggal 17 saya mendapatkan vaksinasi Mexican Flu dan tanggal 18/11 mendapatkan chemoterapi. Inilah nasib saya dengan penyakit ini tidak bisa menentukan janji sebelumnya, pergi ke RRT bervakansi pada musim panas yang lalu dengan anak-anak kami harus dibatalkan, dan kemarin nonton ballet juga dibatalkan. Inilah orang yang sudah tua banyak kerewelan organ-organ, seperti mesin yang mulai karatan. perlu service. Ini yang dikatakan Life is survival, Das Leben ist Überleben Orang Belanda mengatakan: Leven is overleven. Hidup itu harus diperjuangkan untuk bisa hidup. Trima kasih atas bantuan anda dan salam untuk anda dan keluarga Hwie-Song -- No virus found in this incoming message. Checked by AVG - www.avg.com Version: 9.0.707 / Virus Database: 270.14.64/2501 - Release Date: 11/14/09 02:22:00
[budaya_tionghua] Fw: U.S. House honors ancient Chinese philosopher Confucius
- Original Message - From: H.S. Han To: C.T. Chan Sent: Sunday, November 15, 2009 6:42 AM Subject: Re: U.S. House honors ancient Chinese philosopher Confucius Kawan-kawan yang budiman, Dengan diberinya penghormatan Guru Besar Tiongkok Kong Fu Zi oleh US house of representatives diakui Guru besar ini adalah salah satu pemikir dunia yang kenamaan. Isi dari artikel dari Xin Hua terlampir dibawah ini Salam, Han Hwie-Song U.S. House honors ancient Chinese philosopher Confucius 09:37, October 31, 2009 The U.S. House of Representatives has adopted a resolution to honor the 2,560th anniversary of the birth of ancient Chinese philosopher Confucius. The resolution, passed by the House overwhelmingly Wednesday, recognized the philosopher's invaluable contributions to philosophy and social and political thought. The bill was introduced on Sept. 29, one day after Confucius' birthday, by Al Green, a Democratic Congressman from Texas, along with 40 other lawmakers. Green said on the House floor that the resolution celebrated the personal introspection of Confucius and his respect of social relationships, personal and governmental morality. He preached that politicians must always present truth and morality. He taught the philosophy of reciprocity, never impose upon others what you would not choose for yourself, said Green. The resolution said Confucius, who is one of the greatest thinkers, teachers, and social philosophers in history, developed a philosophy that has deeply influenced, and continues to influence, the social and political thought of countries around the world. It also maintained that Confucius counseled introspection, self-cultivation, sincerity, and the observance of respect within social relationships as a means of achieving justice and attaining morality in personal and public life, reflecting a moral fiber of the highest degree. Source: Xinhua No virus found in this incoming message. Checked by AVG - www.avg.com Version: 9.0.707 / Virus Database: 270.14.64/2501 - Release Date: 11/14/09 02:22:00
[budaya_tionghua] UNDANGAN PELUNCURAN BUKU DAN FILM
- Original Message - From: putu oka sukanta To: wahana-n...@yahoogroups.com ; Sent: Wednesday, November 11, 2009 9:51 PM Subject: UNDANGAN PELUNCURAN BUKU DAN FILM KESENYAPAN GEMURUH 1965 Masa lalu bagaikan tulang punggung sejarah yang menopang perjalanan bangsa ke masa depan yang lebih baik. Oleh karena itu mengingat dan memahami masa lalu adalah kearifan yang perlu terus kita pelihara untuk pembangunan watak bangsa yang lebih beradab. Dalam upaya mengingat dan memahami masa lalu, Lembaga Kreatifitas Kemanusiaan, bekerjasama dengan Goethe-Institut, Institut Sejarah Sosial Indonesia, TAPOL London, Jaker, KIPAS, menggelar bedah buku dan pemutaran film documenter, serta mengundang kehadiran Anda. 1. Buku Antologi cerita pendek LOBAKAN: kesenyapan gemuruh Bali 1965. Buku ini memuat 22 cerpen bertema Tragedi Kemanusiaan 1965 di Bali Penulis: 14 pengarang dari berbagai generasi: Dyah Merta, Fatie Soewandi, Gde Aryantha Soetama, Happy Salma, Ni Komang Ariani, Kadek Sonia Piscayanti, Martin Aleida, May Swan, Putu Satria Kusuma, Putu Fajar Arcana, Putu Oka Sukanta, Sunaryono Basuki KS, Soeprijadi Tomodihardjo, dan T.Iskandar A.S Kata Pengantar ditulis oleh I Gusti Agung Ayu Ratih, sejarawan, yang memberikan gambaran makro situasi di Bali saat itu. Ilustrasi menawan dibuat oleh Salim M, Misbach Tamrin, Adrianus Gumelar dan Imas Masnu'ah. Pembacaan cerpen oleh Happy Salma, dan Ni Komang Ariani duet dengan Arswendi Nasution. Pembahasan buku oleh Ni Made Purnama Sari, mahasiswi muda yang brilian dari Denpasar, dan DS Putra, pekerja kebudayaan yang kritis dari Kabupaten Negara Bali, tempat pembantaian paling kejam dan luas di Bali. Kelompok KIPAS muncul dengan tarian, diiringi musik tradisional Bali, Genggong oleh Afrizal. Penerbit : Koekoesan dan Lembaga Kreatifitas Kemanusiaan, atas dukungan YAPPIKA dan Imparsial. Moderator: I Gusti Agung Ayu Ratih 2.Novel BURUAN karya Putu Oka Sukanta yang ditulis pada tahun 1963, pernah dimuat bersambung di Majalah Minggu Pagi di Jogja, 1tahun 964, dan sekarang diterbitkan oleh JAKER (Jaringan Kerja Kebudayaan Rakyat). Karya fiksi ini bercerita tentang peran nelayan di masa Revoslui 45, di Tambak Lorok dan perjuangannya melawan si Juragan Perahu di Kali Klidang Jawa Tengah. Pembahas AJ Susmana, penulis, alumnus Universitas Gajah Mada 1998, yang menjabat Wakil Sekjen DPP PAPERNAS. Moderator : I Gusti Agung Ayu Ratih. 3.Pemutaran dan diskusi film dokumenter TJIDURIAN 19. Film ini mengisahkan pengalaman para seniman LEKRA yang sempat tinggal, berkantor, dan berkreasi di Jalan Tjidurian 19, Cikini, Jakarta Pusat. Rumah-kantor milik kepala rumah tangga Lekra, Oey Hay Djoen, tersebut dirampas, diduduki, kemudian dijual ke pihak lain oleh aparat negara Orde Baru. Sekarang telah berubah menjadi gedung mewah bertingkat dengan fungsinya yang baru pula. Perampasan gedung dan penguburan ingatan berlangsung secara terstruktur dan sistematis oleh penguasa Orde Baru, sehingga terjadi kesenjangan dalam lintas perjalanan sejarah negeri ini. Seniman-seniman seperti Amrus Natalsya, Amarzan Ismail Hamid, S.Anantaguna, Hersri Setiawan Martin Aleida, Putu Oka, dan T.Iskandar A.S menceritakan pengalaman mereka yang penuh semangat dan gairah berinteraksi dengan sesama seniman di gedung tersebut, serta rasa kehilangan yang mendalam. Mereka tidak hanya menghasilkan karya-karya mereka, tetapi juga menjalin kesetaraan serta memperdebatkan soal-soal estetika, politik dan ideologi. Sutradara: Lasja Susatyo dan M.Abduh Azxiz.. Produser: M.Abduh Aziz , dan Putu Oka Sukanta. Film ini diproduksi oleh Lembaga Kreatifitas Kemanusiaan bekerjasama dengan Innstitut Sejarah Sosial Indonesia dan TAPOL London. Pemandu diskusi: Th.J. Erlijna. Acara Tempat : Goethe Institut, Jl. Sam Ratulangi 9 Jakarta Pusat. Hari /Tanggal: Selasa, 17 Nopember 2009 Jam 15.00 - 18.30: Bedah 2 buku dan pembacaan cerpen. Jam 18,30 - 19,15: Istirahat (Santap malam) Jam 19,15 - 21.00i: Pemutaran dan diskusi film Tjidurian 19.
[budaya_tionghua] Fw: CICAK VS BUAYA
- Original Message - From: SI Sinergi To: sa...@netvigator.com Sent: Tuesday, November 10, 2009 3:48 PM Subject: tulisan CICAK VS BUAYA Oleh : Tan Swie Ling Setidaknya dalam rentang waktu beberapa bulan belakangan ini telinga kita akrab dengan ungkapan kata Cicak vs Buaya. Bahkan seiring dijebloskannya dua pinmpinan non aktif KPK, Bibit Samad Rianto dan Chandra M Hamzah, ke dalam ruang penahanan polisi (29/09/09), essensi ungkapan tersebut makin menebar kesegenap penjuru persada. Seolah-olah berjejal berebut masuk kerelung rasa keadilan masyarakat sampai menggelumbang ke dalam rupa sebuah protes, berupa pembelaan dan dukungan kepada sepasang tokoh KPK tersebut. Dan bahkan Tim 8 yang dibentuk oleh Presiden, yang dipimpin oleh Adnan Buyung Nasution, dalam 3 butir rekomendasinya seputar masalah Bibit Samad Rianto dan Chandra M Hamzah yang dilaporkan kepada Presiden SBY menyatakan: (1) Kasus Bibit dan Chandra tidak memiliki cukup bukti untuk diteruskan. (2) Andaikata kasus penyuapan memang ada, bukti penyuapan yang dimiliki kepolisian terputus hanya sebatas Anggodo Widjojo dan Ary Muladi. Dari Ary Muladi atau dari seseorang bernama Yulianto ke KPK tidak ada bukti. (3) Kasus Bibit dan Chandra terlalu dipaksakan untuk diajukan ke pengadilan dengan sangkaan penyalahgunaan kewenangan. Kasus itu dinilai lemah. Benarkah sepasang petinggi non aktif KPK tsb. lambang kebersihan jiwa di tengah kumpulan hati yang hitam? Sehingga sampai-sampai memperoleh simpati dan dukungan yang luar biasa? Lalu, fenomena apa sebenarnya ungkapan kata Cicak vs Buaya itu? Kalau saja kita imajinasikan Cicak vs Buaya sebagai sepasang sosok petinju yang sedang menjalani timbang badan, kita segera dihadapkan pada sebuah ketimpangan berat badan yang sangat luar biasa. Berat seekor cicak berkisar seputar 10 - 15 gram saja, sedangkan berat seekor buaya sekitar 2-300 kilo gram. Sepasang berat badan yang sangat timpang dan karenannya tidak patut untuk diperbandingkan bagi dua pihak yang sedang berseteru. Tap toh kenyataannya ungkapan kata tersebut diangkat justru oleh oknum petinggi Polri dalam kaitan perseteruannya dengan oknum petinggi KPK. Tentu saja makna ungkapan kata Cicak vs Buaya sukar ditafsirkan lain selain sebuah ungkapan arogansi yang kebablasan dari okmum petinggi Polri yang ditujukan kepada oknum petinggi KPK. Dengan ungkapan Cicak vs Buaya tidaklah bisa ditafsirkan lain selain oknum petinggi Polri tersebut ingin berkata; Ah elu, berani-beraninya lu nyeggol gua. Gua kepret jadi debu lu nanti! Sebuah arogansi yang nyatanya dirasakan oleh pucuk pimpinan institusi Polri sendiri. Sehingga memaksa Kapolri menyampaikan permintaan maaf seiring klarifikasinya, bahwa Cicak tidak terdiri dari orang-orang KPK saja melainkan juga Polri. Karena sebagaimana nyatanya 128 orang penyidik KPK terdiri dari anggota Polri. Di waktu-waktu sebelum ini tidak jarang kita menemui perseteruan antar korp di kalangan sesama komunitas penggenggam senjata. Tapi, pada umumnya perseteruan dimaksud terjadi pada level prajuit. Yang oleh akibat tingkat pendidikan dan tingkat pergaulannya membuatnya bertemperamen eksplosiv. Sehingga hanya karena ekspresi wajah seseorang yang membuat hatinya tidak berkenan saja sudah bisa membuat emosinya tidak terkendali dan meledak dalam wujud adu jotos atau bahkan adu tembak antar kesatuan masing-masing. Sementara Cicak vs Buaya adalah perseteruan elite institusi Polri dengan institusi KPK. Sepasang institusi yang sama-sama merupakan garda depan yang mengawal dan memandu pelaksanaan penegakan hokum di negeri ini. Jadi, apa yang membuat oknum-oknum petinggi isntitusi terlibat perseteruan ala prjurit? Mungkinkah oleh sebab sama-sama petinggi institusi penegakan hokum, maka rivalitas mereka berkisar pada lomba unggul-unggulan mengejar prestasi melakukan pemberantasan korupsi yang lebih tinggi? Tapi, apa iya kalau kesamaan semangat memberantas korupsi, bisa berakibat lomba semangat sejenis melakukan pemberantasan korupsi mengakibatkan rasa gemas dan amarah seperti terungkap pada ungkapan Cicak vs Buaya? Siapapun tahu dan mengerti ungkapan Kucing vs Harimau adalah sebuah keyakinan kesanggupan sang harimau untuk menghancur-lumatkan sang kucing. Sehingga ungkapan Cicak vs Buaya tidak lain adalah kegeraman dan kemarahan yang luar biasa dari sesosok mahluk yangmemiliki kekuatan dan kemampuan luar biasa untuk menghancur-leburkan sang Cicak. Mengapa oknum petinggi Polri dimaksud begiru geram terhadap oknum petinggi KPK, kalau permasalahannya hanya seputar lomba melaksanakan semangat baik melakukan pemberantasan korupsi? Di sini barangkali kalau kita ingin melihat hakekat pertarungan oknum petinggi polri vs oknum petinggi KPK. Bahwa Cicak vs Buaya pada hakekatnya adalah gambaran sebuah negeri yang mengapung di permukaan samudera korupsi. Korupsi! Karena kita berada di tengah samudera korupsi, maka lomba mengamankan/menyelamatkan korupsi
[budaya_tionghua] John Lie, Mendapat Gelar Pahlawan Nasional
John Lie Mendapat Gelar Pahlawan Nasional SINERGI, Nopember 2009 Dalam rangka menyambut hari pahlawan tahun 2009, hari Senin tanggal 9 November, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menganugerahi Gelar Pahlawan Nasional dan Tanda Kehormatan Republik Indonesia. Satu diantara orang tersebut yang mendapat anugerah Pahlawan Nasional adalah Almarhum Laksamana Muda TNI (Purn) Jahja Daniel Dharma (John Lie) dari Sulawesi Utara. Selain John Lie, ada dua orang lagi yaitu Almarhum Prof. Dr. Ir. Herman Johannes pejuang dari Nusa Tenggara Timur serta Almarhum Prof. Mr. Achmad Subardjo pejuang asal DKI Jakarta. Ketiga orang tersebut dianugerahi berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 058/TK/Tahun 2009. Surat Kepres dibacakan Sekretaris Militer, Mayjen TNI Budiman selaku Sekretaris Jenderal Dewan Tanda-tanda Kehormatan RI. Ada alasan kenapa John Lie dan kedua pahlawan nasional lainnya diakui. Hal ini karena sebagai penghargaan dan penghormatan yang tinggi atas jasa-jasanya yang luar biasa, yang semasa hidupnya pernah memimpin dan melakukan perjuangan bersenjata atau perjuangan politik atau perjuangan dalam bidang lain untuk mencapai, merebut, mempertahankan, dan mengisi kemerdekaan, serta mewujudkan persatuan dan kesatuan bangsa. Pengakuan John Lie sebagai pahlawan nasional memang tidak terlepas dari perjuangan organisasi atau lembaga swadaya masyarakat Tionghoa dan yang lainnya. Tidak mudah karena butuh waktu yang lama. Menurut pengakuan salah seorang yang ikut memperjuangkan pengakuan John Lie, dibutuhkan sekitar tiga tahun untuk hal itu. Dengan diakui John Lie yang merupakan warga Negara Indonesia berdarah Tionghoa, mudah-mudahan akan memacu setiap warga negara untuk terus melakukan yang terbaik buat bangsa dan negara. (YUDI)
[budaya_tionghua] ??PENGANUGERAHAN GELAR PAHLAWAN NASIONAL BAGI LAKS AMANA MUDA JOHN LIE??
PRESS RELEASE YAYASAN NATION BUILDING (NABIL) Senin, 09 November 2009 pk. 08.25wib ?PENGANUGERAHAN GELAR PAHLAWAN NASIONAL BAGI LAKSAMANA MUDA JOHN LIE? Pada tanggal 9 November 2009, dalam rangka peringatan Hari Pahlawan, Presiden Republik Indonesia, menganugerahkan Gelar Pahlawan Nasional dan Bintang Mahaputera Adipradana kepada Alm. Laksamana Muda TNI (Purn) Jahja Daniel Dharma (John Lie) yang berasal dari Sulawesi Utara. Gelar tersebut akan diserahkan kepada Ibu Margaretha Dharma Angkuw yang merupakan istri sekaligus pewaris tunggal dari Alm. Laksamana Muda John Lie, yang didampingi juga oleh keluarga dan Drs. Eddie Lembong dari Yayasan Nabil sebagai pengusul. Keputusan tersebut didasarkan atas pertimbangan Negara melalui Badan Pembina Pahlawan Pusat (BPPP) Departemen Sosial RI yang menilai bahwa jasa-jasa serta pengabdian yang diberikan Laksamana Muda John Lie kepada Republik Indonesia dalam dinas kemiliteran maupun pengabdiannya kepada masyarakat adalah tinggi nilainya. Laksamana Muda TNI (Purn) Jahja Daniel Dharma (John Lie) adalah perwira TNI AL yang melakukan penyelundupan senjata untuk kepentingan perjuangan mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia dari penjajahan Belanda dalam kurun waktu 1946-1949. Beliau merupakan salah satu tokoh TNI AL yang paling dicari oleh Angkatan Laut Belanda karena selalu mampu menembus blokade laut yang ketat. Kemudian memasuki masa kedaulatan RI, Laksamana Muda TNI (Purn) Jahja Daniel Dharma (John Lie) tanpa henti turut mempertahankan keutuhan NKRI (1950-1967). Menurut kesaksian Jendral Besar A.H. Nasution (1988), prestasi John Lie ?tiada taranya di AL?, karena beliau adalah ?panglima armada [TNI AL] pada puncak-puncak krisis eksistensi Republik?, yakni dalam operasi-operasi terhadap RMS, PRRI dan Permesta. Disini John Lie memberikan jasanya dalam menjaga keutuhan NKRI. Di usia senjanya pun John Lie tetap berkarya di dalam bidang sosial kemasyarakatan (1968-1988), yakni memanusiakan orang-orang yang dimarjinalkan: kaum gelandangan dan pengemis. Adapun John Lie dilahirkan 9 Maret 1911 di Manado, wafat di Jakarta, 27 Agustus 1988 dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata. Laksamana Muda TNI (Purn) Jahja Daniel Dharma (John Lie) diusulkan oleh Yayasan Nabil sebagai Pahlawan Nasional melalui tahap-tahap yang panjang yang sesuai dengan prosedur yang telah diatur dalam undang-undang yang berlaku. Sebelumnya, salah satu anggota Dewan Pakar Yayasan Nabil, Dr. Asvi Warman Adam, sejak tahun 2003 menggagas ide bahwa Laksamana Muda TNI (Purn) Jahja Daniel Dharma (John Lie) layak diusulkan sebagai Pahlawan Nasional. Atas dasar tersebut juga kemudian Yayasan Nabil menugaskan sejarawan muda asal Sulawesi Selatan, M. Nursam untuk menulis buku biografi perjuangan Laksamana Muda TNI (Purn) Jahja Daniel Dharma (John Lie) sebagai salah satu prasyarat pengusulan. Peluncuran buku yang berjudul Memenuhi Panggilan Ibu Pertiwi diikuti oleh seminar nasional yang mengusung tema ?Nilai-nilai Kepahlawanan Laksamana Muda John Lie? di Jakarta dan Manado (sebagai tempat kelahiran John Lie). Peluncuran dan seminar di Universitas Paramadina Jakarta dilangsungkan pada tanggal 4 Februari 2009, sedangkan di Gran Puri Manado pada tanggal 12 Februari 2009, dengan dukungan Universitas Sam Ratulangi dan Pemda Sulut. Menindaklanjuti hasil seminar yang dihadiri berbagai kalangan, baik akademisi, tokoh masyarakat, tokoh militer, sejarahwan, mahasiswa, dan masyarakat umum, Yayasan Nabil kemudian secara resmi mengusulkan Laksamana Muda TNI (Purn) Jahja Daniel Dharma (John Lie) untuk menjadi Pahlawan Nasional kepada Pemerintah RI melalui Badan Pembina Pahlawan Daerah Sulut (BPPD). Usulan ini kemudian diteruskan ke Badan Pembina Pahlawan Pusat (BPPP) melalui Departemen Sosial RI dengan melengkapi berbagai persyaratan yang diminta dan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Yayasan Nabil dalam kesempatan ini mengucapkan terimakasih yang tulus kepada Pemerintah Indonesia yang telah mengangkat alm. Laksamana Muda TNI (Purn) Jahja Daniel Dharma (John Lie) sebagai salah seorang Pahlawan Nasional di tahun 2009. Disamping itu, Yayasan Nabil juga mengucapkan terimakasih atas dukungan berbagai pihak yang telah ikut serta dalam upaya pengusulan alm. Laksamana Muda John Lie menjadi Pahlawan Nasional: pertama-tama kepada istri sekaligus pewaris tunggal almarhum John Lie, Ibu Margareta Dharma Angkuw, para pihak yang ikut menandatangani surat pengusulan: 1. Rektor Universitas Paramadina Anies Baswedan, Ph.D, 2. Rektor Universitas Sam Ratulangi Prof. Dr. Donald Rumokoy, SH.MH, 3. Prof. Dr. Saparinah Sadli, 4. Prof. Dr. Ahmad Syafii Ma?arif, 5. Dr. Asvi Warman Adam, 6. Drs. Eddie Lembong, Apt Ketua Pendiri Yayasan Nabil, dan 7. Ronald Korompis tokoh masyarakat Sulut. Tidak ketinggalan pula dukungan yang secara khusus telah diberikan oleh Gubernur Sulut Dr. Sinyo Harry Sarundajang, Kapolda Sulut Bp. Brigjen Bekto
Re: [budaya_tionghua] Re: Muslim di TIongkok ==: Salam kenal dan mohon informasinya. Pertanyaan ??
Hallo Steve, Terimakasih atas komentar yang diberikan. Rupanya anda sudah pernah berkunjung juga ke kuburan Islam di Quanzhou itu, ya. Sayang saya kemarin itu di Quanzhou kekurangan waktu, hanya bisa nyelonong sebentar saja untuk nengok kuburan 2 tokoh Islam itu, setelah berputar-putar ditengah kemacetan jalan, ... yang cukup membuang waktu itu. Dan sudah harus pulang kembali ke Xiamen untuk makan malam yang harus diikuti. Jadi tidak sempat untuk melihat kuburan keluarga Ding yang katanya bernuansa Islam itu. Ada yang bilang, marga Ding itu diambil dari Saifudin? Begitulah kalau berpergian bukan secara khusus untuk melancong. Heheheee, ... Mesjid baru yang dibangun disebelah mesjid kuno itu, nampak sudah jadi. Tidak bisa dikategorikan besar, bahkan agak kecil. Mungkin juga dikarenakan penduduk di Quanzhou yang ber-Agama Islam tidak terlalu banyak. Jadi, tidak ada perlunya dibangun mesjid besar-besar, ... Saya lihat diantara peengunjung ada beberapa suku Uigur, Shinkiang. Bahkan diluar Mesjid kuno itu, ada beberapa pemuda Uigur menjajakan jualannya, buah-buahan. Yang saya katakan pemuda bertubuh besar, seperti keturunan Arab itu bukan di dalam Mesjid, tapi ditengah jalan yang kebetulan nampak. Juga seorang kawan sekerja saya dahulu, asal Quanzhou juga bertubuh tinggi-besar dan berhidung mancung besar, hidung orang Arab dan matanya juga tidak sipit sebagaimana mata Tionghoa. Saya pernah secara becanda mengatakan, kamu mirip orang Arab, apa ada aturunan Arab? Dia tertawa mengiyakan dengan mengatakan bisa jadi dan entah sudah turunan keberapa. Dan anehnya, sambungnya lagi, didalam keluarga yang 5 saudara itu, hanya dia seorang yang bertubuh seperti orang Arab, 3 saudara perempuan dan seorang saudara lelaki yang lain tidak. Salam, ChanCT - Original Message - From: Steve Haryono To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Tuesday, November 03, 2009 7:38 PM Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Muslim di TIongkok ==: Salam kenal dan mohon informasinya. Pertanyaan ?? Koh Chan, Mestinya di Quanzhou koh Chan juga melihat kuburan keluarga Ting (Ding) yang semuanya bernuansa islam ya ? Menurut yang mengantar saya sih katanya mereka ini semuanya keturunan dari 2 orang penyebar agama Islam yang koh Chan sebut itu. Kemudian mengenai mesjid. Katanya mesjid lama nya terkena petir dan terbakar, sehingga sekarang sedang dibangun mesjid baru di sebelah nya. Kelihatannya sih tidak besar juga, bahkan termasuk kecil ya ? Waktu saya melongok ke dalam mesjid lama yang cuman gerbangnya saja, saya masih melihat beberapa orang yang sedang menjelaskan beberapa huruf arab disana. Kelihatannya orangnya ya sama saja, tidak mancung, tidak tinggi. Sama seperti orang mainland sana. Salam, Steve -- From: ChanCT sa...@netvigator.com To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Mon, November 2, 2009 3:45:51 PM Subject: [budaya_tionghua] Re: Muslim di TIongkok ==: Salam kenal dan mohon informasinya. Pertanyaan ?? Saya baru saja kembali dari Xia Men, Qian Zhou melihat kuburan 2 tokoh Islam, yang katanya murid Muhamad yang bertugas menyebarkan Islam di TIongkok pada masa itu, tahun 610. Sayang tidak ada guide yang memberi penjelasan, hanya pergi dan melihat sendiri saja. Hanya nampak jelas telah terjadi pencampuran kultur, yang nampaknya kuburan itu disembahyangi juga dengan hio, seperti nampak 2 tungku perabuan didepan dan belakang kuburan itu. Lihat foto dibawah. Sekalipun ada mesjid baru dibangun disebelah mesjid kuno yang hanya tinggal gerbangnya saja dan halaman dengan beberapa pilar yang tertinggal, ... saya tidak nampak kalau di Propinsi Fu Jian itu banyak penganut agama Islam. Sebaliknya, saya bisa melihat lebih banyak anak-anak muda bersembahyang di klenteng-klenteng yang ada, ... dan, nampak ada beberapa pemuda bertubuh besar dan hidung mancung seperti hidung orang Arab, tapi kulit sudah tidak hitam lagi. Mungkin itulah turunan darah orang Arab yang masih tersisa setelah puluhan turunan, yang tertinggal tubuh besar dan hidung mancung. - Original Message - From: younginheart5000 To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Sent: Friday, October 30, 2009 10:59 PM Subject: [budaya_tionghua] Re: Salam kenal dan mohon informasinya. Pertanyaan ?? Di Uigur bisa terjadi gesekan karena tak satu budaya mungkin ya? Bagaimana di Taiwan dan Hongkong bro? mana lebih dekat sosialisasinya, dengan Tionghoa non Muslim atau Muslim non Tionghoa? Hubungan disana dengan komunitas Muslim non Tionghoa (Pakistan, Malaysia, Thai Muslim, Indonesia) harusnya cukup erat karena banyaknya aktivitas keagamaan seperti pengajian, zikir, sunatan, takbiran, dll? Terimakasih --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, Nasir Tan hitaci2...@. .. wrote: Dalam keseharian, antara non Muslim China dan Muslim China
[budaya_tionghua] Fw: Arti kata kesadaran (bewustzijn) dan cinta pada kakek - suatu pengalaman
- Original Message - From: H.S. Han To: C.T. Chan Sent: Saturday, October 31, 2009 10:54 PM Subject: Re: Arti kata kesadaran (bewustzijn) dan cinta pada kakek - suatu pengalaman Arti kata kesadaran (bewustzijn) dan cinta pada kakek - suatu pengalaman Kesadaran, menurut kamus besar van Dale: edisi revisi keempat belas (salinan saya bebas) 1. kapasitas pengetahuan dan awareness, (kesadaran) untuk mengakui keberadaan diri sendiri dan benda-benda 2. kesadaran kondisi tertentu, dan dari hubungan, seperti kesadaran sosial, kesadaran masyarakat, kesadaran politik etc. 3. kesadaran indra, seperti kehilangan kesadaran, sadar, sepenuhnya sadar. Istri saya harus buru-buru pergi ke Indonesia, karena ibunya meninggal dunia. Karena kesehatan saya dan karena saya beberapa hari setelah kepergian istri saya, saya harus diobati dengan kemoterapi, maka saya tidak bisa menyertai istriku untuk berpisahan yang terachir dengan ibu beliau yang tercinta. Ketika beliau mendengar bahwa ibu tercintanya meninggal dunia, beliau sadar bahwa itu mengenai ibunya, yang dengan penuh kepedulian telah merawat, mendidik beliau, dan terutama kecintaaan tanpa ada batasnya yang beliau telah trima dari ibunya. Respon spontan dari kesadaran yang istri saya trima, ialah beliau harus pergi secepat mungkin ke Cepu, Indonesia meskipun kepergian yang mencapaikan, sendirian dan harus tunggu di Airport Singapore selama 11 jam. Berhubung kurangnya hubungan antara Singapore dan kota Solo dari maskapai penerbangan Singapore Airlines. Beliau mengatur segala sesuatu untuk kesehatan saya dengan putri dan kedua putranya dan semua anggota keluarga membantunya untuk berangkat secepat mungkin. Dari peristiwa di atas dapat disimpulkan bahwa semua kesadaran selalu diikuti dengan reaksi, apa yang harus dilakukan baik secara spontan atau dengan sadar.! Kemarin saya menerima kemoterapi keenam kalinya, dan saya sampai dirumah sekitar jam 15.00 siang dengan perasaan lemah, kepala berat dan sedikit rasa mual. Li-Shen, cucu wanita tertua (13 tahun) menelepon nenekya dan memberitahu neneknya bahwa saya baru saja kembali dari rumah sakit. Neneknya memberi tahu pada cucu-cucunya perempuan bahwa mereka harus menjaga baik-baik kakeknya. Kemudian cucu saya yang paling kecil, Li-May (6 tahun) menjawab: Nenek, aku akan memberitahu anda, saya tidur di ranjang anda dengan kakek. Dan Li-May mendapatkan jawaban: kau sangat manis, Li Mei, kau membantu kakekmu dengan baik, sehingga kakekmu tidak tidur sendirian. Pada malam hari setelah makan malam aku batuk-batuk dengan lendir, mungkin karena obat kemoterapi sedang bekerja di metastasis yang berada diparu kiri saya. Dan reaksi cucu sayasebagai berikut: Li-Shen menggosok punggungku (dada belakang), Li-Ling (9 tahun) mengambil Tiger-balsem dan menggosok di tengah-tengah kening dan di kedua sisi mataku persis di mana istri saya biasanya lakukan kalau saya mau tumpah. Cucu wanita yang terkecil, Li Mei-membawa teh untuk saya dan mengelus-ngelus lenganku. Mereka sadar bahwa kakek mereka perlu segera dibantu agar tidak muntah-muntah, dan kedua mereka melakukannya dengan kesadaran bahwa nenek mereka beberapa jam sebelumnya telah meminta mereka untuk peduli dan membantu saya. Keajaiban di luar kesadaran saya, saya sudah bebas dari gejala mual dan akan tumpah. Jelas ini adalah efek psikologis, saya tidak dapat menjelaskannya dengan alesan lain! Ini malam Aku tidak bisa tidur, aku berkeringat banyak dengan perasaan hangat dibadan saya. Ini ganjil bagi aku yang biasanya takut pada cuaca dingin. Saya biasa memakai banyak pakaian tebal, celana panjang dalam dan luar untuk menjaga tubuh saya supaya hangat, bahkan di rumah dengan pemanasan 20 derajat Celsius. Pakean yang begitu banyak tidak umum di Eropa Barat. Saya sadar bahwa Pengobatan Tiongkok Tradisional membagi makanan, bumbu, ramuan dalam Yin dan Yang dan agen kemoterapi (racun) dapat dikatagorikan dalam faktor Yang (panas) dan bahwa Du Gong Du dengan lain kata, racun dari luar menghantam racun yang berrada didalam tubuh untuk mengobati penyakit. Kira-kira jam 00:03 Aku batuk keras dan Li-Mei mengetuk-ngetuk lenganku, sedang matanya masih tertutup, dari cinta, aku mengelus-ngelus kepalanya, tetapi dia tidur tanpa memberi reaksi atas elusan saya ini. Perlahan-lahan mengetuknya lebih melembut dan kemudian hentilah ketukan tangannya hanya memegang tanganku. Dari kejadian ini aku punya perasaan tertentu pada cucu-cucu perempuan saya yang tinggal bersama kami, cinta yang sudah memiliki dasar yang baik. Dengan kejadian terakhir Li-May, seorang gadis yang masih berusia 6 tahun toch mempunyai rasa tanggung jawab untuk kakeknya. Sulit untuk menggambarkan perasaanku dan aku akan kekurangan kata-kata untuk menerangkannya kesadaran Li-May yang dilakukannya diluar kesadarannya yang masih dalam masa tidurnya. Saya yakin bahwa darah yang
[budaya_tionghua] Fw: De betekenis van het woord bewustzijn- een eigen ervaring [1 Attachment]
- Original Message - From: H.S. Han To: C.T. Chan Sent: Sunday, November 01, 2009 2:37 AM Subject: Re: De betekenis van het woord bewustzijn- een eigen ervaring Saudara-saudara yang budiman, Artikel kesadaran ini saya tulis dalam bahasa belanda, mungkin lebih terang arti kesadran bagi mereka yang bisa bicara bahasa Belanda. Kawan-kawan yang segenerasi dengan saya umumnya bisa bicara bahasa Belanda, terutama anggota-anggota milis URECA yang berada di Eropa dan milis nasional lis. Mudah-mudahan berguna, ... Salam hangat, Hwie-Song De betekenis van het woord bewustzijn en liefde van mijn kleindochters op opa - een ervaring Bewustzijn is volgens van Dale groot woordenboek: veertiende herziene uitgave 1.. vermogen tot besef tot weten en erkennen van het bestaan van zichzelf en van dingen 2.. besef van een bepaalde gesteldheid, van verhoudingen enz. bijv. sociaal, maatschappelijk, politiek bewustzijn 3.. zintuiglijk besef, bewustzijn verliezen, buiten bewustzijn, volle bewustzijn. Mijn vrouw moest in overhaast naar Indonesië gaan, omdat haar moeder was overleden. In verband met mijn gezondheid en ook omdat ik kort na haar vertrek behandeld moest worden met chemotherapie kon ik haar niet begeleiden met het verlies van haar dierbare moeder. Toen zij hoorde dat haar lieve moeder was overleden, is zij van bewust dat het gaat om haar moeder, waarvan zij van haar zorgzaamheid, opvoeding en vooral haar grenzeloze liefde had ondervonden. Haar spontane reactie van dit bewustzijn was, dat zij snel naar Cepu moest gaan. Zij regelde alles voor mijn gezondheid met mijn dochter en zonen en iedereen helpt haar om zo snel mogelijk te kunnen vertrekken. Uit bovengenoemde gebeurtenis kan men concluderen dat bij ieder bewustzijn wordt er altijd een reactie gevolg wat gedaan moet worden! Gisteren kreeg ik mijn zesde chemotherapie en ik kwam circa om 15 uur thuis met het gevoel van moeheid, zwaar hoofd en een licht gevoel van misselijkheid. Mijn oudste kleindochter Li Shen (13 jaar) belde haar oma en informeerde haar dat ik net terug kwam van het ziekenhuis. Haar oma vertelde aan haar klein dochters dat zij opa goed moeten verzorgen. Toen antwoordde mijn kleinste kleindochter Li may (6 jaar) :Oma ik zal U vertellen, ik slaap op uw bed samen met opa. En zij kreeg als antwoord:Zeer goed, Li May, jij hebt opa goed verzorgd, wat lief van jou 's Avonds na het eten hoestte ik slijm op, mogelijk omdat het chemotherapeutisch middel in de linker long waar de metastasen zich bevinden werkt. De reacties van mijn kleinkinderen waren als volg: Li-Shen wreef over mijn rug, Li-Ling (9 jaar) haalde Tijger balsem en wreef het balsem in het midden van mijn voorhoofd en aan de beide kanten van mijn ogen precies waar mijn vrouw dat normaliter doet en de kleinste van de drie Li-May nam thee voor mij en pakte mijn arm. Zij waren zich ervan bewust dat hun opa snel geholpen moest worden om niet te braken en ten tweede deden zij dit met het besef dat hun oma hun enige uren voordien had gevraagd om mij te verzorgen. Wonder boven wonder buiten mijn bewustzijn, zijn mijn klachten vlot verdwenen. Het was zeker een psychologisch effect ik kan het anders niet verklaren! Ik kon die avond niet goed slapen, ik zweette erg veel door een warm gevoel, maar normaliter ben ik bang voor koud weer, ik draag veel dikke kleren aan; een lange binnenbroek om mijn lichaam warm te houden, zelfs ook thuis met centrale verwarming op 20 graden Celsius, wat niet de gewoonte is in West-Europa. Ik ben nu bewust dat de Traditional Chinese Medicine de voeding en kruiden te verdelen zijn in Yin en Yang en dat het chemotherapeutisch middel (gif) tot de Yang categorie behoort en ook dat Du Gong Du met andere woorden gif van buiten toegediend om tegen gif in het lichaam een ziekte te behandelen. Circa om 00.03 uur 's morgens hoestte ik hard en Li-May klopte tegen mijn armen, terwijl haar ogen nog gesloten waren. Ik reageerde uit liefde voor Li-May en aaide ik haar hoofd, echter zij werd niet wakker, en langzaam maar zeker, klopte zij zachter en zachter en pakte mijn handen aan. Ik heb een bepaald gevoel voor mijn kleindochters die met ons samen wonen, de liefde heeft een goed fundament, vooral met die laatste gebeurtenis van Li-May, een meisje van 6 jaar oud en toch een verantwoordelijk gevoel heeft voor haar opa. Dit is moeilijk te beschrijven en ik kom woorden te kort. Ik weet zeker dat in haar bloed mijn DNA ook ermee verantwoordelijk is. Toen wij aan het ontbijten waren vroeg ik aan Li-May: Li-May om twee uur 's nachts hoestte ik erg, wat heb je voor mij gedaan ? Zij antwoordde mij als volg: Opa ik droomde dat U hoestte en ik deed mijn handen zo. Zij deed een klop beweging. Ik zei verder: Nee Li-May het was een ware gebeurtenis. Iedereen moest wel lachen en ik gaf Li-May een kusje en zij gaf mij een dikke knuffel! Een andere recente
[budaya_tionghua] Fw: Dahlan Iskan: Pesatnya Perkembangan Kota Beijing (1 - 3)
- Original Message - From: santoso.bern...@neuf.fr To: hk...@yahoogroups.com Sent: Monday, October 19, 2009 8:36 PM Subject: [HKSIS] Tr:Jawa Pos | Selalu Ada yang Baru! D.Iskan: Beijing (1) Jawa Pos Kamis, 15 Oktober 2009 ] Dahlan Iskan: Pesatnya Perkembangan Turisme Kota Beijing (1) Geser Singapura sebagaiPusat Turisme KotaAsia KALAU dulu hanya ditemani Wangfujing, kini pusat turisme Tian An Men -Forbiden City sudah dikitari tiga pusat kya-kya sekaligus. Masing-masing dengan ciri khas dan segmennya sendiri-sendiri. Ditambah pembangunan CDB (Central Business District) di arah timur Tian An Men, saya sudah bisa membuat kesimpulan ini: turisme-kota di Asia yang selama ini hanya disimbolkan oleh Singapura, segera diambil alih Beijing. Setelah penutupan World Media Summit, saya pergi ke CDB dan naik ke lantai 66 sebuah gedung baru di kompleks yang isinya hanya gedung-gedung yang menuding langit. Saya masuk ke restorannya di beberapa lantai di atas lantai 66, lalu naik lagi untuk mengintip diskoteknya, naik lagi untuk melongok ke bar-barnya: saya tidak tahu lagi kalau malam itu berada di Beijing yang pernah saya kenal. Saya sudah seperti berada di kehidupan malam Los Angeles, atau New York, atau Tokyo. Sudah mengalahkan Singapura. Di samping wisata yang mengandalkan kekunoannya, belanjanya, dan kya-kyanya, kini Beijing pun sudah memiliki wisata hiburan malam yang elegannya seperti di Barat. Bahkan, dengan alokasi ruangan yang lebih besar. Ini karena Beijing juga sudah menjadi salah satu pusat keuangan di luar Shanghai dan Shenzhen. Pembenahan Kota Beijing yang gila-gilaan lima tahun terakhir memang telah membuat kota ini sangat modern, bersih, cantik, dan terasa sekali sangat elegan. Beijinglah kota paling elegan di Tiongkok. Sudah lebih 15 tahun ini saya tidak pernah tidak ke Beijing setiap tahun. Yakni, sejak saya masih tinggal di hotel yang di halamannya masih berserakan batubara yang sangat kotor untuk menyediakan air panas sampai kini masuk ke hotel yang lobinya saja di lantai 66. Bahkan belakangan, dengan semakin banyaknya kegiatan, saya bisa ke Beijing tiga-lima kali setahun. Saya bisa menggrafikkan dengan baik perkembangan Beijing dari tahun ke tahun. Terasa sekali ambisinya untuk mengalahkan To! kyo segera terwujud. Tidak lagi memperhitungkan Singapura. Maka, kalau dulu turisme hanya mengandalkan peninggalan kuno yang memang sangat berharga seperti Kota Terlarang dan Tembok Besar, kini Beijing sudah benar-benar masuk ke turisme kota. Tian An Men dengan Forbiden Citynya, terus dibenahi sehingga kekunoannya ditambahi daya tarik modernisasi: air mancur bermain di sepanjang tembok depan Kota Terlarang, perombakan tata cahaya di waktu malam dan vtron-vtron raksasa. Orang yang pernah ke kawasan Tian An Men pun akan selalu ingin melihat perkembangan barunya. Dari sini, ke timur sedikit ada tempat jalan-jalan Wangfujing yang sudah legendaris, tapi juga terus diperbarui. Kini orang juga sudah diberi pilihan untuk jalan-jalan ke arah barat: Xidan. Kawasan inilah yang disiapkan untuk anak-anak muda dengan turisme gaya hidup mudanya. Bahkan, sekarang ini (baru sekali ini saya lihat karena memang baru saja jadi), kampung di belakang (selatan) Tian An Men sudah pula diubah menjadi pusat jalan-jalan baru yang desainnya sangat modern, tapi dengan ciri khas Tiongkok. Inilah pusat kya-kya baru yang khas dan elegan sepanjang 1 km: Qianmen. Begitu kuatnya pembentukan ciri khas pusat jalan-jalan di Qianmen ini sehingga tidak satu gerai pun yang boleh melanggar ciri khas yang sudah ditetapkan. Tidak ada kompromi untuk mencapai pencitraan yang kuat itu. Merek terkuat di dunia seperti Starbuck pun harus tunduk. Tidak boleh menampilkan logo Starbuck yang amat spesial itu di sini. Warna gerainya juga tidak boleh menggunakan warna khas Starbuck. Harus diubah menjadi agak abu-abu-hitam yang mencitrakan bangunan modern, tapi terasa kuno. Inilah rasanya kasus marketing di mana pemilik merek yang menguasai dunia harus kalah total di Beijing. Sampai-sampai di papan nama besar di luarnya pun tidak boleh ada tulisan Starbuck. Yang boleh adalah tulisan Xing Pa Ke dalam huruf Mandarin. Xing Pa Ke adalah nama Mandarin untuk Starbuck sebagaimana nama Iskan menjadi Yu Shi Gan. Nama Starbuck hanya ! boleh ditulis kecil di bawah samping gerai, itu pun di barisan kedua. Maka, orang asing yang jalan-jalan ke situ tidak akan mengira kalau gerai itu adalah gerai Starbuck. Ini menandakan bahwa posisi tawar pusat jalan-jalan Qianmen sangat kuat. Sampai bisa membuat merek kelas dunia tunduk pada aturannya. Saya jadi ingat ketika diberi hak sewa tiga tahun untuk mengelola Jalan Kembang Jepun menjadi Kya Kya di malam hari: ingin mengecat bangunan di sepanjang Jalan Kembang Jepun saja tidak mendapat respons dari pemiliknya. Betapa lemahnya posisi saya saat itu. Mungkin juga karena saat itu saya hanya dapat hak kelola dari pemda tiga tahun sehingga tidak bisa
[budaya_tionghua] Fw: Lao Zi seorang filosof yang istimewa- filosofi tentang kebebasan
- Original Message - From: H.S. Han To: C.T. Chan Sent: Thursday, October 15, 2009 7:34 PM Subject: Re: Lao Zi seorang filosof yang istimewa- filosofi tentang kebebasan Lao Zi seorang filosof yang istimewa - filosofi tentang kebebasan Kita kenal banyak ahli-ahli pikir yang brilian, filosof-filosof Barat, India, dan di Tiongkok dan lain negara-negara. Mereka umumnya mengajarkan kebajikan, kepandaian, gagah berani, mempunyai ambisi dan teori untuk kemajuan dalam kehidupan. Tetapi diTiongkok kita kenal seorang filosof yang lain daripada lainnya. Beliau memprediksikan bahwa sebagai manusia jangan bersifat gagah, kuat, charismatis dan pandai. Kita lebih baik bersifat lemah, saderhana, tidak berambisi, mengalah dan bersifat alamiah. Filosof ini dikenal dinunia dengan nama Lao Zi. Namabeliau sebenarnya ialah Le Erl, Erl berarti telinga, karena telinga Beliau memang besar. Beliau memberi contoh bahwa kekuatan itu belum tentu benar-benar kuat. Angin yang tidak punya bentuk bisa menjadi tifon dan menjebolkan pohon yang kokoh kuat dan gedung-gedung, sedangkan rumput yang lemah tidak akan terganggu, tetap seperti semula. Air yang bisa mengambil segala bentuk bisa membuat batu gunung berlobang. Dibadan kita gigi yang kokoh-kuat kalau orangnya sudah senior, giginya sudah berjatuhan, padahal lida yang lemah tetap lincah gerak-geriknya. Orang atau hewan yang meninggal keras, kaku dan yang hidup bisa bergerak dengan lemah lembut. Teori Lao Zi mengatakan pada permulaan tidak ada benda-benda, Beliau sebut sebagai suatu ketiadaan (nothingness) dan nothingness ini adalah essensi dari teori yang Beliau bicarakan, dan pula satu sumber dari jagad raya. Dari nothingness ini timbul Langit dan bumi. Karena yang disebut ini tidak punya bentuk, tidak punya volume, tidak punya suara, maka tidak bisa dijelaskan dengan kata-kata, bahasa atau diberi definisi untuk menerangkannya. Dokstrin dari Lao Zi ini tidak punya nama, karena kalau diberi nama putih, tetapi itu bukan hitam; kalau kita beri nama ABC, tetapi itu bukan DEF atau XYZ. Karena itu Lao Zi, penemu dari doktrin ini memberi nama: Dao (baca Tao), jalan, the Way. Untuk jelasnya Lao Zi mengatakan: Tao yang dapat dijelaskan bukan Tao sebenarnya. Kalau Tao mendapatkan kekuatan untuk berproduksi, dibentuklah semua yang ada dijagad Raya secara spontan: semua yang indah, jelek, mudah, kompleks etc.. Pekerjaan spontan, berarti tanpa bekerja dan tanpa untuk kepentingan diri sendiri. Dari sini dapat kita simpulkan bahwa Tao adalah sumber dari jagad raya, dan ini berarti bahwa Tao mempunyai kemampuan yang tidak ada batasnya. Para filosof dunia terbagi menjadi dua dalam hal taoisme. Ada yang mengatakan bahwa taoisme adalah naturalistis dan sainstifis golongan yang lain mengatakan bahwa taoisme adalah mystis dan religius dan menurut ahli filosof Tiongkok kenamaan Feng Yu-lan, Professor dari Bejing university, Columbia University dan banyak universitas lainnya lagi, beliau berkata: In fact it is both. Kita dapat simpulkan bahwa Tao adalah sesuatu yang misterius maka untuk dapat mengerti Tao, kita harus menerimanya dengan memakai hati dan jiwa yang tulus dan kebijakan agar tidak bingung sehingga salah dan kesasar jalan. Tulisan Lao Zi, buku Zhuang Zi dan Lie Zi dianggap sebagai klassik dari Taoisme. Buku dari Lao Zi sangat pendek, kira-kira terdiri dari 5000 karakter Tionghoa yang berupa syair, tetapi syair itu mengandung banyak hal-hal jagad raya, duniawi dan penghidupan. Karena pendeknya, maka tidak begitu jelas dan bisa menimbulkan intepretasi yang berlainan. Buku Zhuang Zi memberikan suatu well-develop philosophy. Buku yang terachir ini memberikan suatu keterangan yang paling jelas dalam pelajaran taoisme (Feng Yu-Lan). Zhuang Zi adalah seorang yang genius, beliau adalah seorang filosof, tetapi juga penyair. Philosofinya dapat dipandang sama dengan Spinosa, dan gaya tulisannya seperti Plato. ZhuangZi mengatakan semua yang dibuat spontan didunia, dibuat dengan sendirinya. Totalitas dari spontanitas dari semuanya adalah Tao. Karena Tao adalah totalitas dari spontanitas, maka Tao bisa membuat semua dengan tidak bekerja apa-apa, terkenal dengan perkataan Wu-Wei!. Tentang spontanitas dikatakan oleh Zhuang Zi: O, guruku! Beliau mengubah segala sesuatu menjadi potongan-potongan, namun beliau tidak adil (just, rechtvaardig). Beliau memberi berkat dan mencapai semua generasi, namun beliau tidak bijaksana. Beliau lebih kuna daripada yang paling antik, namun beliau tidak tua. Beliau mengukir dan merobah semua bentuk, namun beliau tidak terampil. Dan ini menurut saya ialah semuanya yang dikerjakan secara spontan, hanya ya apa itu saja, dan tidak apa yang dilakukan. Sama sekali tidak ada hubungan dengan yang mengcrier, apa yang dilakukan, dikerjakannya. Ada tiga factor yang penting dari Tao, ialah lengkap, merangkul /meliputi semua dan menyeluruh. Menurut Zhuang Zi tidak ada sesuatu (benda) yang tidak ada tao, tao
[budaya_tionghua] WAJAH PAHOA
WAJAH PAHOA Oleh : Dali Santun Naga Majalah SINERGI No. Oktober ?Tetapi kemerdekaan sejati hanyalah hasil daripada budi pekerti yang luhur. Sejarah telah menunjukkan jatuhnya negara-negara ?besar? oleh karena budi pekertinya tidak luhur ? Soekarno, 31 Maret 1953? Sekolah Terpadu Pahoa didirikan pada tanggal 17 Maret 2008, bertempat di wilayah Summarecon Serpong. Sekolah ini merupakan sekolah terpadu karena di bawah satu atap terdapat berbagai jenjang pendidikan, dari jenjang pendidikan prasekolah sampai ke jenjang pendidikan sekolah menengah atas. Sekalipun baru didirikan pada tahun 2008, namun sekolah ini merupakan kelanjutan dari sekolah yang sudah cukup tua. Bahkan tanggal 17 Maret sengaja dipilih sebagai tanggal lahir sekolah ini karena pada tanggal itulah sekolah lama didirikan pada tahun 1901. Sejarah panjang dari sekolah inilah yang menjadikan sekolah ini memiliki keunikan. Walaupun tidak setua Sekolah Santa Ursula yang didirikan pada tahun 1859 dalam abad ke-19, akar Sekolah Terpadu Pahoa juga lahir pada tahun 1900 dalam abad ke-19. Dan akar ini bertumbuh menjadi sekolah pada tahun 1901 dalam abad ke-20. Kemudian sekolah ini dikenal sebagai Sekolah Pa Hoa, singkatan dari Patekoan Tiong Hoa Hwe Koan. Patekoan adalah nama jalan tempat sekolah itu terletak. Sekalipun demikian, Sekolah Terpadu Pahoa memiliki kapasitas untuk beradaptasi dengan zaman sehingga menjadi sekolah yang sesuai dengan zaman yang kita hadapi sekarang ini. Melalui sejarah yang panjang, Sekolah Terpadu Pahoa memiliki dua wajah. Ada wajah zaman sekarang dan ada wajah zaman lampau. Dua wajah ini berkaitan satu dan lainnya dan, dalam beberapa hal, mereka bersinambungan, serta dalam beberapa hal lainnya, mereka berbeda. Di sini, kita melihat wajah sekolah ini mulai dari wajah sekarang untuk kemudian dilanjutkan dengan wajah masa lampau. Wajah sekolah sekarang ini sudah dirintis sejak tahun 1952. Pada waktu itu Sekolah Pa Hoa telah menganut kurikulum nasional sehingga sekolah itu sudah dapat dikategorikan sebagai sekolah nasional. Pada waktu itu, secara institusional, Sekolah Pa Hoa telah menjadi peserta aktif pada ujian negara untuk jenjang menengah pertama dan jenjang menengah atas. Siswa Sekolah Pa Hoa pada waktu itu sudah merasa sama dengan siswa sekolah negeri dan sekolah swasta nasional lainnya. Kini pada tahun 2008, Sekolah Terpadu Pahoa sudah benar-benar menjadi sekolah nasional. Sekolah Terpadu Pahoa sendiri yang mencanangkan diri mereka sebagai sekolah nasional plus. Sebagai sekolah nasional, asas Sekolah Terpadu Pahoa adalah dasar negara Pancasila. Sekolah Terpadu Pahoa menyatakan dirinya terbuka untuk semua komponen bangsa dalam kerangka sila ketiga Pancasila yakni persatuan Indonesia. Dan di samping itu, sekolah ini memiliki plus di bidang budi pekerti dan di bidang bahasa. Sekolah Terpadu Pahoa melihat bahwa salah satu masalah gawat di dalam masyarakat sekarang ini adalah moral bangsa. Karena itu, sekolah ini mengutamakan pendidikan moral melalui budi pekerti. Seperti dicanangkan pada saat pendiriannya, sekolah ini mempertahankan pendidikan moral ajaran Konghucu yang universal yang diadaptasikan dengan wawasan kebangsaan Indonesia, dengan perkembangan zaman, dan dengan tuntutan dunia internasional. Demikianlah di dalam sekolah ini, pendidikan moral universal Konghucu yang lama dipadukan dengan pendidikan moral universal modern. Manusia bijaksana, berbakti, dan berbudi luhur dari Konghucu dipadukan dengan manusia yang bersila lima dari Pancasila. Manusia bijaksana, berbakti, dan berbudi luhur dari Konghucu dipadukan dengan penghormatan terhadap hak asasi manusia, kelestarian lingkungan hidup, dan kelestarian lingkungan alam dari Perserikatan Bangsa-bangsa. Di samping pendidikan moral, sekolah ini juga mengutamakan bahasa karena bahasa adalah kenderaan untuk segala sesuatu di dalam hidup manusia zaman sekarang. Sekolah ini mengutamakan tiga bahasa, bahasa Indonesia, bahasa Han, dan bahasa Inggris. Seperti juga telah dicanangkan pada saat pendiriannya, sekolah ini memiliki program tiga bahasa untuk dijadikan kenderaan bagi ekspresi diri, komunikasi pergaulan, dan negosiasi kesepakatan, baik lokal maupun internasional. Selain itu, bahasa beserta matematika, juga menjadi kenderaan untuk berpikir dan untuk penguasaan berbagai pengetahuan yang ada di dalam sekolah dan masyarakat. Dan sebagai sekolah pada umumnya, Sekolah Terpadu Pahoa berusaha melestarikan moral, menyalurkan pengetahuan, dan memantapkan keterampilan di kalangan peserta didik. Sekolah ini melestarikan motto sekolah pada masa lampau yakni belajar untuk diamalkan atau dipergunakan di dalam hidup. Inilah Sekolah Terpadu Pahoa pada zaman sekarang. Karena sekolah ini merupakan kelanjutan dari sekolah pada masa lalu, maka keadaan sekolah masa lalu merupakan pedoman di dalam pembangunan sekolah ini. Wajah sekolah pada masa lampau dapat dibagi ke dalam beberapa periode.
Re: [budaya_tionghua] Re: In Memoriam LIEM KOK BIE, EX KETUA PPI JAWA TENGAH
Bung Tjamboek yb, Nampaknya bung kurang teliti dalam membaca, ... sedang capek dan ngantuk? Sebenarnya, dalam tulisan dibawah ini sudah jelas dikemukakan, saya kutip: Sungguh tak mengira, bahwa hari itu merupakan pertemuan terakhir kita, karena tepat sebulan kemudian Liem Kok Bie terkasih meninggalkan kita untuk selama-lamanya, yakni tanggal 22 Juli 2009 di RS Harapan Kita karena sakit Jantung, dalam usia 70 tahun. Jadi beliau meninggak di tgl. 22 Juli 2009 dalam usia 70 tahun. Salam, ChanCT - Original Message - From: Tjamboek To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Wednesday, October 14, 2009 9:39 PM Subject: [budaya_tionghua] Re: In Memoriam LIEM KOK BIE, EX KETUA PPI JAWA TENGAH Oesia berapa beliau tarik nepas pengabisanja? Semoga di lepengken djalan boeat ini sianseng Tabe Hoedjin Tjamboek Berdoeri --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, ChanCT sa...@... wrote: In Memoriam LIEM KOK BIE EX KETUA PPI JAWA TENGAH Angkat Saudara Menelan Air liur Bagian 1 2 habis oleh : Go Sien Ay Majalah SINERGI No-Oktober-Nopember Aku tak mau diganti ongkos fotokopinya, sungguh aku tak mau, jangan. Ini kuberikan sebagai tanda kenang-kenangan. Nah ini kutandatangani, jadi sah, demikian ucapan Liem Kok Bie almarhum ketika ia menyerahkan fotocopi buku Sam Kok kepada penulis sore hari dikediamannya Jl. Taman Daan Mogot II No. 37 Jakarta, setelah lama mengobrol disana. Pada lembar pertama kanan atas terdapat nama Hernowo dan dibawahnya dicap Drs. R. Hernowo, nama baru Liem. Dibagian akhir halaman ada tandatangan Adhi Jkt 22/06 2009, jadi nama lengkapnya ialah R. Adhy Hernowo. Ketika itu keadaannya tetap ceria dan ramah karena baru saja mengajak makan 2 cucunya, laki-laki dan perempuan yang gemuk-gemuk. Sungguh tak mengira, bahwa hari itu merupakan pertemuan terakhir kita, karena tepat sebulan kemudian Liem Kok Bie terkasih meninggalkan kita untuk selama-lamanya, yakni tanggal 22 Juli 2009 di RS Harapan Kita karena sakit Jantung, dalam usia 70 tahun. Kira-kira sebulan sebelumnya Kok Bie mengajak penulis ngobrol di kantor teman baik Tan Sien Tjhiang, kemudian Tan mengajak temannya Santoso untuk makan bersama di Satay House. Almarhum meninggalkan seorang putri Diana Hernowo S.E dan menantunya Yie Tung Ming (Suhadi) S.E dengan tiga cucu-cucunya Henry, Hanzel, Heidy yang berdiam di Malang dan seorang putranya Ir. Dipa Hernowo di Singapura. Istri tercinta almarhum Ir. Soesilowati (Kweik Tjing Nio) telah mendahuluinya pada tanggal 15 Januari 2007. Jenazah mendiang Liem telah disemayamkan di R.S Darmais. Dalam misa requiem Romo Pur dari Gereja St. Kristoforus Petamburan merasa sangat kehilangan dengan prodiakonnya yang telah selama 13 tahun mengabdi digereja tersebut untuk memberikan pelayanannya yang merupakan pilihan Tuhan. Kremasi jenazah almarhum dilangsungkan di crematorium Oasis Lestari Bitung Tangerang, tanggal 24 Juli 2009. Selain para famili, banyak sahabat almarhum dari In Hwa/Sekolah Semarang, Lung Hua dan teman-teman seperjuangan di permusyawaratan Pemuda Indonesia (PPI) dengan khidmad menyampaikan penghormatan terakhir dan banyak yang meneteskan airmata. Menurut paman almarhum Tjiong Bing Hoen, yang begitu melihat penulis lalu merangkul dan menangis terisak-isak, dengan suara terbata-bata ia mengatakan, bahwa seringkali almarhum mengeluh kepadanya dan tampak putus asa, sejak ditinggal istri tercintanya untuk selama-lamanya. Walaupun sang paman menghibur dan membesarkan hatinya, namun almarhum walaupun tampak tegar, namun hatinya hancur lebur. Berulangkali almarhum menyatakan ingin menyusul istri tercintanya. Abu jenazah istri tercintanya, bahkan tidak dititipkan kerumah abu, tapi disimpan dan diletakkan ditempat yang bagus di kamarnya, suatu bukti kesetiaan seorang suami kepada istrinya, yang sukar dicari bandingannya. Bahkan didepan peti jenazah almarhum, bukannya foto-foto almarhum yang diletakkan disitu, tapi foto mereka berdua-an. PPI Maju Pesat Ketika Liem Kok Bie sejak tahun 1964 menjadi ketua Pengurus Dewan Daerah Permusyawaratan Pemuda Indonesia (PPI) Jawa Tengah, Warto sebagai Sekretarisnya dan Lie Khing Hian sebagai bendaharanya telah mencapai kemajuan pesat. Liem menggantikan kedudukan The Boen Han. Cabang-cabang yang dibentuk antara lain : Majenang, Sidareja, Cilacap, Gombong, Karanganyar, Banyumas, Purwokerto, Slawi, Parakan, Temanggung, Muntilan, Wonogiri, Sragen, Solo, Ambarawa, Limpung, Pati, Kudus, Klaten, Purwodadi. Dibidang olahraga, basketball, dan bulutangkis sangat maju. Hampir disetiap cabang mempunyai grup tari kreasi diberbagai kota juga mempunyai barisan drumband sedang cabang Semarang mempunyai grup wayang orang. PPI didirikan pada tahun 1956. Ketika itu sedang berlangsung Kongres Badan
Re: [budaya_tionghua] Re: (Ask) Soal Tatji..... dan Tjabolang
Tapi, ... ada yang bisa jelasin tidak, ada sedikit beda dengan tradisi dinegeri leluhur denegan sebutan Tatji itu. Kalau di TIongkok umumnya orang gunakan sebutan Tatji (大姐) hanya pada perempuan yang lebih tua, untuk menghormati. Dahulu, sebelum jalankan politik pintu-terbuka, laki maupun perempuan biasa digunakan Tong Zhi (同志), atau ditambah Lao (老) didepan marganya bagi yang jelas lebih tua dan untuk menghormati, atau ditambah Siao (小) didepan marganya bagi yang lebih muda. Setelah tahun80-an, sebutan Tong Zhi menghilang, lebih banyak orang gunakan panggilan untuk perempuan umumnya, Siao cie (小姐). Malah setelah di HK merasa agak aneh juga, perempuan yang sudah lanjut-usia juga masih lebih suku disebut Siao cie. Entah mengapa, ... Salam, ChanCT - Original Message - From: Tjamboek To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Friday, October 09, 2009 1:51 PM Subject: [budaya_tionghua] Re: (Ask) Soal Tatji. dan Tjabolang Wah... langsoeng dari orang Malang, trima kasih tuan Betoel apa yg tuan katakan tida djaoeh berbeda kalo kita pernah batja2 Pewarta Soerabaia, Sin Tit Po, tentoenja Soeara Publik disitoe sanget djelas gaja bertjerita dari beberapa tjerita bersambung koran2 tsb, + ada satoe rubrik (Pridato Hari Saptoe dan Tjorat tjaret hari saptoe) bahken kata Yok, kalo di Betawie di katakan Ijok= Anak Kesajangan Tapi tida pantes kita sapa Tatji pada wanita Tionghoa yg sanget moeda, kemaren saja sempet ke Bangkalan dan Soemenep wah loemajang tertjengang Tatji2 di sana meski berbahasa melajoe tapi ajoenan soearanya ada di sepanjang Kamal hingga Kalianget Tuan asien Malang=== salam kenal yah, senang bisa toeker pikiran sama jij, omong poenja omong di Malangnya di mana? saja ada di Djember Soal Istilah Tatji yg sanget roemit ini kalo boleh taoe kapan itoe kata boleh disandang oleh wanita Tionghoa minimal di kota anda :) + apa masih ada yg sapa kata Hoedjin di kota Malang? Hoedjin Tjamboek Berdoeri --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, asien malang asienmal...@... wrote: He he masalah tatjie ini memang rada rada susah, setahu saya memang itu panggilan untuk perempuan saja tanpa memandang urutan kelahiran yang bersangkutan, jadi kalau ada perempuan datang ke toko kami misalnya akan kami sapa dengan : Tatjie mau cari apa ? kalau dengan logat surabaya malang lebih berat lagi karena tetjie itu udah jadi tajiek, menggunakan k di belakangnya. tetapi di dalam beberapa keluarga, mereka menggunakan urutan meskipun tidak selalu menggunakan angka seperti istilah toatjie, djietjie dstnya, tetapi istilahnya menurut kami di campur dengan bahasa melayu atau jawa yaitu sbb : untuk yang paling besar di beri kada de dari kata gede ( besar ) jadi kalau panggil kakak yang paling besar yah TjiekDe, atau KoDe, kalau yang paling bungsu di panggil dengan TjiekLik atau KohLik ( dari kata tjilik artinya kecil ), untuk yang di tengah tengah di panggil dengan TjiekNgah atau Koh Ngah. Sebutan ini kalau di dengar oleh pihak luar maka yang bersangkutan tetap akan di panggil dengan sebutan itu. jadi bila si TjiekDe tersebut ke toko saya dan saya tahu kebiasaan dia dipanggil TjiekDe maka saya juga akan memanggil demikian : TjiekDe cari apa ? memang sebutan ini sudah mulai luntur dan hilang perlahan lahan karena arus jaman yah Belum lagi ada istilah Yok, ada yang di panggil YokDe atau dipanggil YokLik. apa pula itu yah ?? salam christian --- On Thu, 10/8/09, hoedjin_tjamboek_berdoeri hoedjin_tjamboek_berdo...@... wrote: __ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Website global http://www.budaya-tionghoa.net :. .: Pertanyaan? Ajukan di http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg.wordpress.com :. Yahoo! Groups Links -- No virus found in this incoming message. Checked by AVG - www.avg.com Version: 8.5.409 / Virus Database: 270.14.3/2411 - Release Date: 10/03/09 06:20:00