[budaya_tionghua] Fw: Penyanyi Istana, Suara Hati Penyanyi Kebanggaan Bung Karno”

2010-09-01 Terurut Topik ChanCT

- 原始郵件- 
寄件者: Harsutejo Sutedjo 
收件者:  
傳送日期: 2010年9月1日 21:07


 

Membaca buku Nani Nurani Affandi

“Penyanyi Istana, 

Suara Hati Penyanyi Kebanggaan Bung Karno”

Galangpress, Yogyakarta, 2010, 400 halaman

Bagian Dari Tragedi 1965

 

(Catatan Harsutejo)

 

Selama ini ada sejumlah buku memoir yang ditulis oleh korban tragedi 1965 
maupun kumpulan kesaksian mereka, di antaranya oleh kaum perempuan. Mereka 
umumnya berasal dari organisasi kiri atau yang dianggap kiri. Sering buku-buku 
itu menceritakan kepedihan luar biasa yang menimpa mereka yang sama sekali 
tidak berdosa berupa perendahan harkat manusia dan harkat perempuan, penyiksaan 
yang mengarah pada pelecehan seksual, perkosaan beramai-ramai maupun dalam 
jangka panjang, dan bahkan pembunuhan. Kisah-kisah itu sering mengerikan dan 
mendirikan bulu kuduk. Secara munafik sang rezim menyebutnya atas nama 
Pancasila.

Buku ini tidak menceritakan hal-hal dahsyat semacam itu, tetapi cukup menarik 
di antaranya karena ditulis oleh seorang penyintas tragedi 1965 yang tidak 
berasal dari golongan kiri (menurutnya ia disebut sebagai borjuis oleh beberapa 
ibu Gerwani), bahkan ia tidak berorganisasi apa pun yang berbau politik, dengan 
begitu ia menulisnya dengan kacamata berbeda, kental dengan aspek kemanusiaan 
dan gambaran tindak kesewenangan rezim yang berkuasa.

Buku dibuka dengan sejumlah pengantar yang cukup banyak sampai makan 44 halaman 
dari sejumlah tokoh LBH yang pernah membelanya dalam perkara KTP seumur hidup, 
sampai dari beberapa orang dekat penulis. Selanjutnya tentang dirinya yang 
dididik dalam lingkungan Islam taat yang modern sampai ia menjadi penyanyi dan 
penari di Istana Cipanas pada 1962-1965, ketika itu ia bermukim di Cianjur. 
Dari situ ia kenal banyak tokoh terkemuka. Pada Juni 1965 ia pindah dan bekerja 
di Jakarta.

Kegiatannya dalam kesenian masih berlanjut, bahkan ia pun kenal dengan Istana 
Cendana-nya Suharto sampai 1968 sebelum ia ditangkap. Sebelum pindah ke Jakarta 
ia sempat diundang dalam ulang tahun PKI 1965 di Cianjur untuk menyanyi dan 
menari, sesuatu yang dilakukannya kepada siapa saja yang mengundangnya. Di 
zaman edan Orba hal ini sudah dapat dijadikan cukup buklti sebagai 
keterlibatannya bukan saja dengan PKI tapi juga dengan G30S. Tuduhan yang 
disandangnya pun cukup berat “sebagai kader PKI yang diselundupkan,” ketika itu 
ia berumur 27 tahun. Ia ditahan sebagai tapol, dari satu tempat tahanan ke 
tempat tahanan yang lain, sampai mendarat di penjara Bukitduri, Jakarta.

Sebagai seorang muda yang dididik keras menghargai moral kejujuran, ia pun 
menjadi jujur dan polos, bahkan sering naif. Di situ ia sering mengalami 
masalah berhadapan dengan para pejabat dan sesama tapol yang jauh lebih 
berpengalaman, juga dalam memasang berbagai macam topeng. Ia pun berhadapan 
dengan berbagai intrik dan semacam komplotan di penjara Bukitduri, apalagi 
karena ia selalu rapi dan wangi. Ia tidak pernah mengalami siksaan fisik, 
tetapi kenyang dengan siksaan mental. Beruntung di Bukitduri pula ia bertemu 
dengan tokoh-tokoh nasional yang dapat menjadi gurunya, ibunya, pelindungnya. 
Ia belajar bahasa Inggris dari Ibu Carmel Budihardjo, keterampilan dari Ibu 
Masye Siwi (tokoh Gerwani), Ibu Salawati Daud (walikota perempuan Indonesia 
pertama dari Makassar dan anggota DPR), dari Ibu Mudigdio (anggota DPR, mertua 
DN Aidit), ia bahkan belajar mengaji lanjutan dan menafsirkan isinya dari tokoh 
sepuh ini. Dari Ibu Mudikdio yang disapanya dengan Embah Mudik, tokoh yang 
sangat ia hormati, tempat banyak belajar menjadi tabah dan kuat. Dalam buku ini 
ia banyak menceritakan tentang pergaulan dan interaksinya dengan Mbah Mudik 
yang memperlakukan dirinya seperti anak bungsunya, tempat ia mencurahkan isi 
hatinya dan mengadu. Di samping itu ia juga berinteraksi dengan tokoh-tokoh 
seperti dokter Tanti Aidit, Suharti Suwarto (tokoh Gerwani), juga dengan 
sejumlah tapol “Lubang Buaya” yakni yang pernah ikut latihan sukwan ganyang 
Malaysia 1965 yang mendapat tuduhan amat berat dan mengerikan sebagai penyiksa 
para jenderal yang mengalami siksaan fisik dan mental tiada tara ketika mereka 
berumur belasan tahun.

Nani Nurani terlahir sebagai bungsu dari beberapa anak, mendapat perlindungan 
dan kasih sayang dari keluarga dan menjadi anak yang biasa disebut sebagai 
manja, takut kegelapan dsb. Dengan pengalaman seluruh hidupnya, terutama 
melalui enam tahun dalam tahanan dan penjara Bukitduri sebagai tapol, banyak 
belajar dari sekitar, ia menjadi kuat dan berani, bahkan orang menyebutnya 
nekat. Pastilah ia juga seorang yang cerdas meski pendidikan formalnya tidak 
tinggi. Pada 2003 ia menuntut pemerintah untuk mendapatkan KTP seumur hidup 
sesuai peraturan, sesuatu yang sangat menguras waktu dan energinya, dasar ia 
“kepala batu” ia tidak menyerah. Baru pada 2008 ia memenangkannya di tingkat 
Mahkamah Agung. Bravo Mbak Nani.

Catatan: Mas Ilham  Mbak Iba, mungkin anda sudah baca buku ini, kalau belum 
ada baiknya anda baca. 

[budaya_tionghua] Pianist Liu Wei – Armless Pianis t In China’s Got Talent

2010-08-31 Terurut Topik ChanCT
Sungguh luar biasa! 
Pernah dibayangkan seorang tidak bertangan bisa main pino? Bagaimana bisa? 
Coba klik link dibawah ini, ...

Pianist Liu Wei – Armless Pianist In China’s Got Talent

http://lybio.net/pianist-liu-wei-armless-pianist-in-chinas-got-talent/people/

[budaya_tionghua] Re: Pidato JK bernuansa dan menuju rasisme == Titik Lemah RI Bidang Ekonomi

2010-08-30 Terurut Topik ChanCT
Saya teruskan pendapat beberapa sahabat yang dengan tegas mengkritik pernyataan 
mantan wk. Presiden Jusuf Kala didepan Universitas Muhammadiyah Malang, berbau 
rasis. Mantan Presiden Jusuf Kalla menyatakan bahwa titik lemah Indonesia saat 
ini adalah terletak di bidang ekonomi yang belum mampu menyejahterakan 
masyarakat secara luas dan merata. Katanya, Berbagai bidang sudah terlayani 
dan terpenuhi dengan baik, seperti bidang kesehatan, pendidikan, politik. 
Namun, perekonomian kita masih sangat lemah, sehingga menjadi titik lemah 
negeri kita, Lebih lanjut tegas Jusuf Kalla,  perekonomian Indonesia sampai 
sekarang masih didominasi oleh kaum non-Muslim terutama etnis Tionghoa (China).

Salam,
ChanCT



- 原始郵件- 
寄件者: Y.T.Taher 
收件者: temu_er...@yahoogroups.com 
副本: arif.hars...@t-online.de ; Magili ; iwamardi 
傳送日期: 2010年8月30日 7:14
主旨: Re: [temu_eropa] Re: Pidato JK bernuansa dan menuju rasisme == Titik Lemah 
RI Bidang Ekonomi


Siapa sih yang tidak tahu siapa JK itu? Waktu Suharto berkuasa, JK adalah Ketua 
Umum KAMI-Komando Aksi Mahasiswa Indonesia-Bagian Timur di Makassar. Kita semua 
tahu, KAMI adalah alat dan kepanjangan tangan dan pembela mati-matian fasis 
Suharto untuk membinasakan dan menjarah orang-orang progresip/kiri pengikut 
Bung Karno, termasuk teman-teman Tionghoa yang  hartanya dirampas atau 
dihancurkan, wanita dan gadis-gadisnya diperkosa dan para pemimpinnya 
dimasukkan penjara dan ada yang dibunuh. Ingat akan perlakuan mereka atas Ketua 
Baperki Siauw Giok Tjan, dan anggota/pimpinan Baperki lainnya di seluruh 
Indonesia.. Jangan Sekali-kali Melupakan Sejarah! Becik ketitik Olo ketoro!

YTTaher.


  - Original Message - 
  From: arif harsana 
  To: temu_er...@yahoogroups.com 
  Sent: Monday, August 30, 2010 6:30 AM
  Subject: AW: [temu_eropa] Re: Pidato JK bernuansa dan menuju rasisme == 
Titik Lemah RI Bidang Ekonomi


  J. Fischer, bekas menteri luar negeri Jerman dan juga tokoh partai Hijau (Die 
Gruenen)
  pernah mengemukakan, bahwa dengan dibasminya kaum Jahudi di Jerman oleh 
Fasisme
  yang dikepalai Hitler, yang  ikut dirugikan justru bangsa Jerman sendiri. 
Sebab 
  dengan terjadinya Holocaust itu, Jerman mengalami kemunduran besar dalam 
perkembangan 
  masyarakatnya, karena hilangnya (dibunuhnya) sebagian besar putra-putri 
terbaiknya dibidang 
  ilmu dan pengetahuan, juga dibidang seni sastra dan budaya pada umumnya. 
  Menurut Fischer, orang Jahudi yang tinggal di Jerman sejak ratusan tahun 
telah 
  memberikan  sumbangan besar sekali bagi tumbuh dan berkembangnya bangsa 
Jerman. Dunia 
  mengenal tokoh-tokoh pemikir Jahudi seperti Einstein dibidang ilmu 
pengetahuan alam, 
  seorang filosof besar Karl Max dan masih banyak lagi tokoh-tokoh besar 
dibidangnya 
  masing-masing.

  Indonesia mengalami nasib serupa dengan terjadinya Genosida '65 terhadap 
semua 
  elemen kiri yang anti kolonialisme dan imperialisme. Kudeta merangkak Suharto 
telah berhasil 
  merestorasi penjajahan di Indnesia dengan gaya baru, model Orde Baru.
  Rasialisme pada dasarnya adalah anak kandung Fasisme. 
  Dalam hubungannya dengan pidato JK itu, saya kira benar penilaian bung 
Iwamardi,
  bahwa pidatonya  itu berbau rasialis, maka perlu dikritik. Jangan sampai 
diulang 
  kembali kesalahan masa lalu. Setiap sukubangsa di Tanah Air kita yang 
multiethnis dan 
  multikultural itu memiliki keunggulannya masing-masing. Apabila keunggulan 
yang dimiliki oleh 
  setiap komponen bangsa ini bisa dijalin dengan tali persahabatan dan semangat 
  solidaritas yang baik, niscaya kebhinekaan bangsa kita bisa menjadi faktor 
positip utuk kemajuan 
  bangsa.
  Karena itu, semangat dan jiwa Bhineka Tunggal Ika mesti dipelihara dari 
ancaman
  yang bisa meretakkan kohesi kehidupan bermasyarakat di Indonesia.

  Salam,

  Arif  H.

  
  Von: iwamardi iwama...@yahoo.de
  An: temu_er...@yahoogroups.com
  Gesendet: Sonntag, den 29. August 2010, 15:29:36 Uhr
  Betreff: [temu_eropa] Re: Pidato JK bernuansa dan menuju rasisme == Titik 
Lemah 
  RI Bidang Ekonomi



  Komentar :

  ** Titik lemah yang lebih pokok di Republik Indonesia dewasa ini adalah di 
  bidang MORAL dan POLITIK !
  Bila moral rendah sudah menjadi patokan untuk hidup, maka semua bidang akan 
  hancur.Bukan hanya ekonomi, tetapi politik, kebudayaan juga menyurut menjadi 
  gembos .

  Di Indonesia, si A, seorang yang berkendaraan Mercedes model paling baru, 
  mempunyai rumah megah, bisa main golf dst., akan jauh dihargai dari pada 
  seorang B, pejabat tinggi jujur yang rumahnya kecil, mobilnya umur 15 tahun 
dan 
  orangnya sederhana.
  Masyarakat tidak menggubris lagi, darimana si A bisa membeli rumah mewah, 
beli 
  Mercedes dan bisa main golf ! Tidak mau tahu bahwa si A bisa begitu karena 
dia 
  korupsi , menipu, mencuri kekayaan negara dan bermain KKN .
  Kebudayaan bejad ini yang sedang mencekam masyarakat Indonesia, adalah sumber 
  dari keterbelakangan disegala bidang ! 

  Si B dianggap

Re: [budaya_tionghua] Re: Fw: Jenakanya orang Tiongkok yang genial

2010-08-25 Terurut Topik ChanCT
Terimakasih, Ardian atas koreksi yang diberikan. Tapi, apa itu yang dimaksudkan 
dengan bicara rahasia langit?

Salam,
ChanCT

  - 原始郵件- 
  寄件者: ardian_c 
  收件者: budaya_tionghua@yahoogroups.com 
  傳送日期: 2010年8月25日 12:28
  主旨: [budaya_tionghua] Re: Fw: Jenakanya orang Tiongkok yang genial


  lucu seh chan shu2 tapi owe mo coba tambahin 孩子一幫 artinya sekelompok anak 
bukan 1 anak.
  出家人 itu bukan buddhist tapi bhiksu or jg tosu yg hidup selibat,
  玄機 bukan ceramah or khotbah tapi bicara rahasia langit lar

  --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, ChanCT sa...@... wrote:
  
   
 ---Original Message---
   
 From: Nang Yan, George Sze
 Date: 2010/8/24 下午 10:50:47
 To: undisclosed recipients: ,
 Subject: RE:(PCNY) 中國人�`又幽默又天才!
   
   
   
 誰說中國人不懂幽默?中國人�`又幽默又天才!請看下文: 
   
 Coba perhatikan tulisan dibawah, siapa bilang orang Tiongkok tidak 
becanda? Rakyat Tiongkok jenaka yang genial!
   
   
 Please Scroll Down !
   
   
 1. 長壽指引 = Petunjuk Panjang umur
   
   
 不抽煙不喝�',活到 63 歲,林彪同志; 
   
 Kawan Lin Piau meninggal diusia 63, tidak minum arak juga tidak 
merokok;
   
  
   
 只喝�'不抽煙,活到 73 歲,恩來同志;
 Kawan Zhou En Lai minggal diusia 73, hanya minum arak, tidak merokok;
   
  
   
 只抽煙不喝�',活到 83 歲,毛主席同志;
 Kawan Mao Tse-tung meninggal diusia 83, tidak minum arak, hanya 
merokok;
   
  
   
 既抽煙又喝�',活到 93 歲,小平同志;
   
 Kawan Den Siao-ping meninggal diusia 93, tidak hanya minum arak, juga 
merokok;
   
  
   
 吃喝嫖賭樣樣來,活到 103 歲,學良將軍;
   
 Jenderal Zhang Xue-liang meninggal diusia 103, tidak hanya minum 
arak, merokok, melacur juga dilakukan,
   
  
   
 啥壞�'慣�'有,每天盡做好人好事,活到 23 歲,雷�'同志!
   
 Kawan Lei Fong, semua pola-hidup jelek tidak dilakukan, setiap 
harinya menjadi orang-baik-baik, usianya hanya sampai 23 saja!
   
  
   
 2. 為人�`服務 = Mengabdi pada Rakyat
   
 為人�`服務的越來越�`了,為人�`幣服務的越來越多了;
   
 Mengabdi pada rakyat makin lama makin sedikit; mengabdi pada Ren Min 
Bie makin lama makin banyak;
   
  
   
 挽�`�奶奶過馬路的越來越�`了,挽�`�二奶過馬路的越來越多了;
   
 Menuntun nenek menyeberang jalan makin lama makin sedikit, menuntun 
istri kedua makin lama makin banyak;
   
  
   
 日記裏寫幫過幾次忙的越來越�`了,日記裏寫上過幾次床的越來越多了!
 Catatan harian mencatatkan berakali kesibukan makin sedikit, 
mencatatkan berapa kali naik ranjang lebih banyak;
   
  
   
 以前是紅米飯南��湯,老婆一個,孩子一幫。現如今是白米飯王八湯,孩子一個,老婆一幫。
   
 Dahulu makan beras merah dan sup labu, istri satu, anak satu, 
sekarang makan beras putih sup seafood, anak satu, istri sekelompok.
   
  
   
 3. 人��最高境界 = Standar tertinggi kehidupan manusia
   
 拿沙特工資,住英國房子,���`�典手機,
   
 Dengan gaji Arab Saudi, tinggal rumah Inggris, gunakan Hp Swedia;
   
  
   
 戴�`�士手表,娶�國女人,包日本二奶,
   
 Pakai arloji Swiss, beristri perempuan Korea, memelihara selir Jepang,
   
  
   
 做泰國按�`�,開德國轎車,坐美國飛機,
   
 Dengan pijat ala-Thay, nyetir mobil Jerman, naik Pesawat Amerika,
   
  
   
 喝法國紅�',吃澳洲海鮮,抽古巴雪茄,
   
 Minum wine Perancis, makan sea-food Australia, menghisap cerutu Cuba,
   
  
   
 穿意大利皮鞋,玩西班牙女郎,看奧地利歌劇,
   
 Memakai sepatu Italia, main wanita Spanyol, nonton di Theater Austria,
   
  
   
 買俄羅斯別墅,雇菲律�女傭,配以色列保镖,
 Membeli vila di Rusia, membayar pembantu Filipina, dengan pengawal 
dari Israel,
   
  
   
 洗土耳其�`拿,當中國幹部。
   
 Mandi Saona Turki, menjadi kader Tiongkok
   
  
   
 做到最後一點,前面皆可實現!!!
   
 Sampai pada langkah terakhir (maksudnya jadi Kader TIongkok) itu, 
semua diatas bisa dicapai!!!
   
   
 4. 一句 = satu kata
   
 有一句說一百句的是文學家,這叫文采;
   
 Ada satu kata dibicarakan 100 kata itulah akademisi, dinamakan ahli 
bicara;
   
  
   
 有一句說十句的是教授,這叫學問;
 Ada satu kata dikatakan 10 kata, itulah profesor, dinamakan 
berpengetahuan.
   
  
   
 有一句說一句的是律師,這叫謹慎;
   
 Ada satu kata dikatakan satu kata, itulah hakim (lawyer) yang 
berhati-hati,
   
  
   
 說一句留一句的是外交家,這叫嚴謹;
 Bicara satu kata meninggalkan satu kata, itulah diplomat yang 
dikatakan serius dan ber-hati-hati,
   
  
   
 有十句說一句的是��治家,這叫心計;
 Ada 10 kata hanya dibicarakan satu kata, itulah politikus yang 
bersiasat,
   
  
   
 有一百句只說一句是出家人,這叫玄機;
   
 Ada 100 kata hanya diucapkan satu kata itulah Budhis, yang dinamakan 
khotbah
   
  
   
 有千言萬語卻一句也不說但總發短信的,這叫友誼!
   
 Sekalipun ada 1000 kata tapi sepatah kata juga tidak diucapkan, hanya 
kirim sms, itulah PERSAHABATAN!
  


  

  .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

  .: Website global

[budaya_tionghua] Fw: 徐 悲 鸿 (Xu Bei Hong) [1 Attachment]

2010-08-24 Terurut Topik ChanCT

- 原始郵件- 
寄件者: Yi Fai Yip 
收件者:  
傳送日期: 2010年8月24日 10:54
主旨: 徐 悲 鸿



















Re: [budaya_tionghua] Re: Liem Koen Hian

2010-08-18 Terurut Topik ChanCT
Faulina yb,

Yaaa, ... sungguh maaf. Saya sendiri juga tidak mempunyai bahan/data tentang 
perjuangan Liem Koen Hian yang bisa diajukan. Barangkali harus menunggu kawan 
lain dan saya juga sangat mengharapkan ada kawan yang bisa membantu share 
perjuangan tokoh-tokoh pergerakan RI dahulu, ... yang selama ini tidak banyak 
diketahui.

Bahkan mungkin kalau skripsi anda sudah selesai, juga ada baiknya bisa di Fw. 
ke milis BT ini, untuk kita ketahui bersama.
Dan sebagai akhir kata, saya mengharapkan usaha anda berhasil dengan baik.

Salam,
ChanCT


  - 原始郵件- 
  寄件者: ardian_c 
  收件者: budaya_tionghua@yahoogroups.com 
  傳送日期: 2010年8月18日 12:31
  主旨: [budaya_tionghua] Re:


  tenang aja boss, coba hubungin aja chan shu2 yg kirim artikel liem koen 
hian.saya rasa chan shu2 mau bantu share.
  disini kita semua saling bantulah, misalnya anda jg ada tau tentang liem 
boleh dishare disini.

  --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, faulina wijaya oriza_ikeb...@... 
wrote:
  
   maaf bukannya saya mau terima bersih gitu aja, saya sudah berusaha mencari 
   sumber yang terkait dengan Gerakan Politik Liem Koen Hian. Ternyata sumber 
yang 
   saya peroleh tidak ditemukan latarbelakang kehidupan berpolitik Liem Koen 
Hian. 
   Dan saya juga terdesak oleh waktu untuk mengerjakan BAB I. Saya juga 
   berterimakasih anda telah mengingatkan saya. Saya minta maaf kalo kata-kata 
yang 
   saya gunakan membuat anda tersinggung sekali lagi maaf. Tapi tolonglah jika 
anda 
   punya artikel yang berkaitan dengan gerakan politik yang dilakukan Liem 
Koen 
   Hian, tolong beritahu saya.Terima kasih
  




  

  .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

  .: Website global http://www.budaya-tionghoa.net :.

  .: Pertanyaan? Ajukan di http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

  .: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg.wordpress.com :.

  Yahoo! Groups Links





回覆: [budaya_tionghua] Tionghua ( untk Faulina )

2010-08-18 Terurut Topik ChanCT
Bung Beng yb,

Kenapa tidak dilempar saja ke milis BT? Apa kapasitasnya sangat besar? Kalau 
begitu, saya juga mau dikirimi bahan-bahan Liem Koen Hian itu, kalau perlu 
lewat alat JAPRI : sa...@netvigator.com .

Terimakasih sebelumnya.

Salam,
ChanCT

  - 原始郵件- 
  寄件者: beng mazmuri 
  收件者: budaya_tionghua@yahoogroups.com 
  傳送日期: 2010年8月19日 13:24
  主旨: [budaya_tionghua] Tionghua ( untk Faulina )




  Salam...

Untk Sdri Faulina , mengenai Liem Koen Hian , apakah anda sudah membaca 
atau memiliki buku tebal yang ditulis , dirangkum Oleh Benny G Setiono,  
Tionghoa Dalam Pusaran Politik . Saya juga ada memiliki 8 lembar photo copy 
tulisan tg Liem Koen Hian, yang pernah dimuat dalam majalah Prisma 3 maret 
1983. Saya bisa memberikan copy nya untk anda.  Silahkan anda email saya 
melalui japri ( beng...@yahoo.com ).



 Salam budaya, 

 beng mazmuri
   




  

[budaya_tionghua] 13 Pesawat China Pesanan Merpati Tiba

2010-08-12 Terurut Topik ChanCT
13 Pesawat China Pesanan Merpati Tiba
Kamis, 12 Agustus 2010 | 15:33 WIB

TRIBUN TIMUR/IHSAN MUSTAKIM
Pesawat Merpati Nusantara Airlines 
JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 13 unit pesawat buatan China, Xian MA-60 
diproyeksikan sampai ke Indonesia. 

Pesawat tersebut akan memperkuat armada Merpati Nusantara Airlines (MNA). 

Wakil Direktur Utama Merpati, Adhy Gunawan mengatakan, ke-13 pesawat tersebut 
dalam proses delivery (pengiriman) ke Indonesia. 

Yang 13 ini melengkapi dua pesawat sejenis yang sudah ada. Pesawat itu akan 
didatangkan secara bertahap, seluruhnya diharap sampai pada akhir tahun, kata 
Adhy di Jakarta, Kamis (12/8/2010). 

Namun, hingga saat ini masih belum disepakati pola pembayaran pesawat tersebut. 
Saat ini ada dua alternatif pembayaran, sub loan agreement (SLA) atau 
penyertaan modal negara (PMN). 

Mudah-mudahan proses penentuannya segera selesai agar proyeksi kita 
terealisasi, ujarnya. 

Sehari sebelumnya, Dirut Merpati Sardjono Jhony Tjitrosaputro mengatakan kalau 
pihaknya lebih memilih pembelian MA-60 tersebut dengan pola PMN. 

Dengan PMN dimungkinkan Merpeti tidak keluar modal, katanya. 

Pembelian 15 MA-60 dilakukan Merpati untuk kompensasi kepada China dalam proyek 
listrik 10.000 MW. Harga seluruh pesawat tersebut mencapai 232 juta dollar AS.
201648p.JPG

[budaya_tionghua] Selamat ber-PUASA

2010-08-10 Terurut Topik ChanCT
Kepada sahabat Muslim di internet,
 
hari ini awal hari suci RAMADHAN, itu keputusan MUI yang diakui Pemerintah RI. 
Entah kapan atau bahkan sudah dimulai bagi yang diluar Indonesia, saya tidak 
jelas. Namun, kapanpun Puasa itu dimulai, saya dari jauh juga ingin ucapkan 
SELAMAT pada sahabat Muslim di internet semoga sukses besar dalam Menunaikan 
ibadha PUASA untuk menenangkan dan mensucikan diri. Menjadikan diri lebih 
sejuk, bisa berdamai dengan umat manusia disekeliling dengan segala perbedaan 
yang ada, tidak memaksakan orang lain untuk menerima apa yang dianggapnya 
benar, menerima dan menghormati setiap umat manusia dengan segala perbedaan 
yang ada! Berdamai-damai dan hidup harmonis!

Salam damai,
ChanCT

Fw: [budaya_tionghua] Pengalaman pribadi ganti nama

2010-08-03 Terurut Topik ChanCT
Ini ada satu pengalaman bagaimana Ganti nama untuk menghilangkan nama Tionghoa 
yang terjadi di Nusantara ini, dimasa ORBA. Aneh dan lucu kedengarannya, tapi 
itulah kenyataan yang telah dilalui oleh bangsa ini, yang seharusnya tidak usah 
terjadi. 

Mudah-mudahan bangsa ini makin tumbuh dewasa, tidak lagi meneruskan cara-cara 
begitu dan bisa meyakini benar, akan lebih baik mewujudkan BHINEKA TUNGGAL IKA 
dalam kenyataan hidup bermasyarakat. Menyadari, setiap warga bisa menerima dan 
menghormati manusia yang hidup di Nusantara ini dengan segala perbedaan yang 
ada. Tidak lagi mengharuskan orang menghilangkan perbedaan yang ada pada 
dirinya, tidak lagi terjadi usaha mjenghilangkan identitas dirinya sendiri agar 
menjadi sama dengan penduduk yang dikatakan mayoritas, ... yang katanya sebagai 
usaha agar bisa diterima oleh yang kelompok yang mayoritas dan, ... itulah 
pernyataan nasionalis, SETIA pada RI. 

Seorang yang sudah tidak ada harga diri lagi, bagaimana bisa menempatkan diri 
secara tepat dalam kehidupan bermasyarakat? Karena untuk bisa diterima dengan 
baik oleh yang mayoritas, seharusnya justru pertahankan identitas diri, 
pertahankanlah HARGA DIRI sekalipun minoritas. Tanpa adanya harga diri lagi, 
bagaimana dia bisa pertahankan kehidupan sederajat dengan yang mayoritas? 

Tentu, pada saat kita mempertahankan identitas diri, juga jangan sampai 
kebablas menjadi superior, merasa diri lebih tinggi dari suku lain. Tidak harus 
begitu! Perlakukanlah setiap umat manusia yang hidup didunia ini sama derajat, 
tidak karena minoritas maka harus menghilangkan segala yang berbeda untuk 
mengikuti dan menjadi sama dengan yang mayoritas. Berinteraksilah secara wajar 
dan alamiah saja. Budaya, adat-istiadat suku minoraitas, betapapun kecil dan 
sedikit jumlahnya, termasuk suku Tionghoa, tidak harus dihilangkan atau 
dimusnahkan. Sebaliknya, budaya, adat istiadat minoritas itu harus dipelihara 
sebaik-baiknya, jangan sampai musnah. Karena kumpulan dari budaya, 
adat-istiadat suku-suku yang ada di Nusantara inilah merupakan warna-warni yang 
memperindah budaya NASIONAL, Bangsa Indonesia. Bukan dan tidak identik untuk 
menerima adat-istiadat yang mayoritas, atau hanya budaya dan adat-istiadat 
Jawa. 

Tentu juga tidak sebaliknya, saat kita mempertahankan identitas diri sendiri, 
mempertahankan adat-istiadat suku minoritas, termasuk suku Tionghoa lalu 
menolak dan merendahkan yang Jawa. Mempertahankan identitas ke-Tionghoa-an diri 
sebagai mempertahankan HARGA DIRI saja dan untuk memperlakukan diri sederajat 
dengan warga lainnya, termasuk yang mayoritas, tanpa membeda-bedakan dan merasa 
diri lebih tinggi. Ber-BHINEKA TUNGGAL IKA-lah secara baik dalam kehidupan 
nyata bermasyarakat di Nusantara ini.

Dengan memberi kebebasan seluas-luasnya pada setiap warga untuk menentukan 
sendiri jalan pilihan hidupnya. Baik dalam menentukan nama yang digunakan, 
kawin dengan siapa (suku dan bangsa apa) dan berkeyakinan Agama yang 
dikehendaki, ... jangan direcoki oleh siapapun apalagi harus ditentukan oleh 
ketentuan pemerintah harus begini atau begitu. 

Salam,
ChanCT


- 原始郵件- 
寄件者: xiaolongni73 
收件者: budaya_tionghua@yahoogroups.com 
傳送日期: 2010年7月30日 15:30
主旨: [budaya_tionghua] Pengalaman pribadi ganti nama


Membaca postingan rekan2 milis yg agak 'ramai' akhir2 ini mengenai perdebatan 
istilah 'asimilasi' dan 'integrasi', saya jadi teringat pengalaman pribadi soal 
ganti nama beberapa tahun silam. 

Kita bisa melihat bahwa di negara kita ini ada fenomena bahwa setiap warga 
negara Indonesia keturunan Tionghoa dihimbau mengganti nama asli mereka yang 
mungkin masih berbau Tionghoa menjadi nama yg lebih berbau Indonesia dengan 
berbagai tujuan, diantaranya untuk menghilangkan identitas Tionghoa dan 
menunjukkan rasa nasionalisme.

Sejak lahir, saya hanya dianugerahi 1 nama yang terdiri dari 3 suku kata oleh 
orang tua saya seperti layaknya keluarga Tionghoa lainnya. Baru pada saat usia 
12 tahun, status kewarganegaraan saya berubah menjadi WNI karena permohonan WNI 
papa saya baru disetujui oleh negara. Tetapi pada saat itu saya masih 
mempertahankan nama asli saya tanpa mengurus surat ganti nama sampai dengan 
saya lulus SMA. Mayoritas teman2 saya dari keturunan Tionghoa sudah memiliki 
nama Indonesia sejak mereka lahir, dan beberapa dari mereka malah memandang 
saya dengan rasa sedikit aneh karena saya masih memakai nama asing di 
sekolah. Yang lebih menyakitkan hati adalah apabila ada teman2 yg mengolok2 
saya berkaitan dengan masalah nama tsb.

Pada saat memasuki bangku kuliah, saya baru mengajukan surat ganti nama, 
ternyata saya masih diwajibkan menyertakan marga di depan nama yg saya ajukan. 
So, apa gunanya kita ganti nama ya?!?

Saya jadi bertanya2, apa sih sebenarnya definisi nama Indonesia itu sendiri ? 
Misalnya : teman saya bernama Ang Lie Na, ganti nama menjadi : Lina Santoso == 
di surat ganti nama diwajibkan masih menyertakan marga, sehingga nama 
lengkapnya menjadi : Ang Lina Santoso (apakah nama

[budaya_tionghua] 轉寄: Ayo Mama

2010-08-02 Terurut Topik ChanCT

- 原始郵件- 
寄件者: wxiaoh...@sina.com 
收件者:  
傳送日期: 2010年7月31日 10:13
主旨: 请看


请看越南华侨校友网——珍藏网友上,大家对印尼歌曲的热爱:
Ayo Mama muncul di Web. Alumni Sekolah Hoakiao-Vietnam:

 http://zhencang.net/roller/main/entry/ayomama#comments

Bls: [budaya_tionghua] Istilah Asimilasi

2010-08-01 Terurut Topik ChanCT
Benar, pemerintah RRT sedang berusaha keras untuk menyedot kembali mahasiswa 
mereka yang setelah lulus tidak kembali. Dan menurut berita yang saya dengar, 
dari hari kehari makin banyak S1, S2, S3 yang sudah pengalaman kerja 
bertahun-tahun akhirnya kembali bekerja dan hidup di Tiongkok.

Banyak teman saya yang semula merasa saya beruntung bisa keluar ke HK dan hidup 
lebih baik, ternyata sekarang setelah mereka pensiun justru merasa beruntung 
akhirnya tidak ikut keluar. Karena kenyataan yang terjadi justru kebalikan, 
saya di HK yang juga sudah pensiun selalu dirundung kekwatiran akan habis uang 
pensiun yang didapat, sedang mereka di TIongkok boleh hidup dengan nyaman 
menikmati hari tua deengan pensiun yang didapatkan. 

Melihat perkembangan secara umum, 30 tahunan yl, taraf hidup HK yang semula 
jauh lebih tinggi dibanding beberapa kota besar di Tiongkok, sekarang sudah 
bisa dibilang terjadi kebalikan. HK mulai tertinggal dan kalah oleh beberapa 
kota besar di Tiongkok, seperti Beijing, Shanghai bahkan Guangzhou dan Shen 
Zhen. Sementara orang mengatakan, ekonomi HK yang digempur krismon akhir tahun 
97, kemudian disusul dengan wabah flu-ayam, SARS yang merebak tahun 2003, tidak 
akan pulih bangun kembali tanpa ditunjang oleh touris-touris dari daratan 
TIongkok yang berbelanja di HK, ... bahkan harga rumah, khususnya yang mewah, 
tidak akan terangsang naik seandainya tidak ada pembeli yang datang dari 
Tiongkok. Ada yang menyatakan lebih 30% pembeli rumah di HK itu pendatang dari 
TIongkok.

Salam,
ChanCT

  - 原始郵件- 
  寄件者: pualams...@yahoo.com 
  收件者: budaya_tionghua@yahoogroups.com 
  傳送日期: 2010年8月1日 10:23
  主旨: Re: Bls: [budaya_tionghua] Istilah Asimilasi




  Saudara dan teman2 saya banyak yg pulang ke chung kuo dulu sekarang makmur 
tuh, yg kabur keluar lagi cuma beberapa gelintir jangan jadi patokokan , yg 
tetap tinggal dan makmur jauh lebih banyak pak Andreas
  Powered by Telkomsel BlackBerry®


--

  From: ANDREAS MIHARDJA mihar...@pacbell.net 
  Sender: budaya_tionghua@yahoogroups.com 
  Date: Sat, 31 Jul 2010 18:09:47 -0700 (PDT)
  To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
  ReplyTo: budaya_tionghua@yahoogroups.com 
  Subject: Re: Bls: [budaya_tionghua] Istilah Asimilasi




  Sdr Liang kamu korrek - yg keluar dari PRC sewaktu jaman HungweiPing atau 
setelah PP-10 banyak juga yg diterima diUS.  Didaerah saya  ada bekas guru 
Huachioa school dari Bogor yg saya kenal - dia juga ada diUS. 
  Saya juga kenal keluarga millionair tembako dari Jawa yg bawa kapital kechina 
- achirnya semua keluar dan kapital diChina ludes. Banyak teman main saya dari 
satu jalan yg hueikuo - sekarang memang tinggal diHK, Taiwan dan diBelanda 
karena mereka tidak dpt hidup didalam negara PRC --- semua dikirim OT sebagai 
teenager sewaktu PP-10.
  Teman baik saya Dr.Drs ekonomi keluaran universitas diBelanda hueikuo karena 
Aikuo - keluar dari PRC. Dia memakai kapal tukang tangkap ikan dan bersembunji 
diantara ikan² yg ditangkap dibawah kapal sampai keHK.


  Memang keadaan sudah berubah - tetapi dikriminasi terhadap outsider kuat 
sekali. Suami adik isteri saya - kelahiran China [mainland] dikirim kePRC oleh 
perusahan multinationalnya hanya diperbollehkan kerja sebagai advisor dan tidak 
mendapat izin kerja diPRC. Dia sekarang tetap tinggal diUSA - tadinya ingin 
Hueikuo.
  Tetangga isteri saya diChina, kelahiran Mainland, 4 thn yl dikirim oleh 
perusahannya utk kerja diPRC. Mereka malah sudah bersiap utk pindah kembali 
kePRC utk menetap. Setelah 1 thn dia tidak diperpanjang izin kerjanya, sebab 
kepandaiannya  tidak diperlukan lagi.
  Teman kerja anak saya - semua PhD dari Wuhan, Shanghai, Beiping dan juga 
orang uygur dari Sinkiang- jadi mereka ket. keluarga yg 100% pro PRC.  Mereka 
oleh karena sudah tinggal lebih dari 5 thn - dpt greencard - tidak dpt kerjaan 
diPRC - kenapa oleh karena kepandaian mereka belum diperlukan katanya.  Inilah 
realitas keadaannya.  Yg pulang keChina hanya mereka yg bersedia kembali 
keTaiwan. Saya juga ada kollega dari LiaoNing juga PhD - tidak dpt kerjaan 
diPRC achirnya kerja diTaiwan.


  Memang sewaktu saya mengunjungi PRC kembali [maklum keluarga isteri saya KMT 
dari Taiwan] - saya memang menemukan ex PP-10 diBeijing yg sudah menetap dan 
saya juga dengar ada tourgroup leader yg asal Indonesia - mereka berhasil - 
tetapi ini exception. Tetangga main saya yg dikirim OT utk sekolah malah tidak 
survive jaman hungweiping. 


  Sdr Liang inilah realitas jaman sekarang. Memang PRC sudah berkembang tetapi 
levelnya belum mencapai negara barat. Masih memerlukan waktu dan menurut para 
ahli mungkin baru dlm 20 thn - jikalau persoaln kebutuhan energy mereka dpt 
solutionnya.  
  Memang menurut kakak isteri saya jaman sekarang kita bisa tinggal diPRC dgn 
uang simpanan kita, - beli rumah etc dan pensiun disana enak - tetapi utk kerja 
sulit sekali.  Tetapi mungkin sdr Liang juga tahu - banyak

[budaya_tionghua] From Communism to Confucianism

2010-07-27 Terurut Topik ChanCT
NEW PERSPECTIVES QUARTERLY, WINTER 2010, Vol 27-2

From Communism to Confucianism:

China’s Alternative to Liberal Democracy



Daniel A. Bell is professor of political philosophy at Tsinghua University in 
Beijing and the author of China’s New Confucianism: Politics and Everyday Life 
in a Changing Society. 

Beijing—Four decades ago, it would have been suicidal to say a good word about 
Confucius in Beijing. Confucius was the reactionary enemy, and all Chinese were 
encouraged to struggle against him. Chairman Mao himself was photographed on 
the cover of a revolutionary newspaper that announced the desecration of 
Confucius’s grave in Qufu. My own university was a hotbed of extreme leftism. 

How times have changed. Today, the Chinese Communist Party approves a film 
about Confucius starring the handsome leading man Chow Yun-Fat. The master is 
depicted as an astute military commander and teacher of humane and progressive 
values, with a soft spot for female beauty. What does this say about China’s 
political future? Confucius bombed at the box office, leading many to think 
that the revival of Confucianism will go the same way as the anti-Confucius 
campaigns in the Cultural Revolution. 

But perhaps it’s just a bad movie. Confucius received the kiss of death when it 
went head-to-head against the blockbuster Avatar. A vote for Confucius was seen 
as a vote against the heroic blue creatures from outer space. In the long term, 
however, Confucian revivalists may be on the right side of history. 

In the Cultural Revolution, Confucius was often just a label used to attack 
political enemies. Today, Confucianism serves a more legitimate political 
function; it can help to provide a new moral foundation for political rule in 
China. Communism has lost the capacity to inspire the Chinese, and there is 
growing recognition that its replacement needs to be grounded at least partly 
in China’s own traditions. As the dominant political tradition in China, 
Confucianism is the obvious alternative. 

The party has yet to re-label itself the Chinese Confucian Party, but it has 
moved closer to an official embrace of Confucianism. The 2008 Olympics 
highlighted Confucian themes, quoting The Analects of Confucius at the opening 
ceremonies and playing down any references to China’s experiment with 
communism. Cadres at the newly built Communist Party school in Shanghai proudly 
tell visitors that the main building is modeled on a Confucian scholar’s desk. 
Abroad, the government has been symbolically promoting Confucianism via 
branches of the Confucius Institute, a Chinese-language and cultural center 
similar to the Alliance Française. 

Of course, there is resistance as well. Elderly cadres, still influenced by 
Maoist antipathy to tradition, condemn efforts to promote ideologies outside a 
rigid Marxist framework. But the younger cadres in their 40s and 50s tend to 
support such efforts, and time is on their side. It’s easy to forget that the 
76-million-strong Chinese Communist Party is a large and diverse organization. 
The party itself is becoming more meritocratic—it now encourages 
high-performing students to join—and the increased emphasis on educated cadres 
is likely to generate more sympathy for Confucian values. 

But the revival of Confucianism is not just government-sponsored. On the 
contrary, the government is also reacting to developments outside its control. 
There has been a resurgence of interest in Confucianism among academics and in 
the Chinese equivalent of civil society. The renewed interest is driven partly 
by normative concerns. Thousands of educational experiments around the country 
promote the teaching of Confucian classics to young children; the assumption is 
that better training in the humanities improves the virtue of the learner. More 
controversially—because it’s still too sensitive to publicly discuss such 
questions in mainland China—Confucian thinkers put forward proposals for 
constitutional reform aiming to humanize China’s political system. 

An Uphill Struggle | Yet, the problem is not just the Chinese government. It 
can be an uphill struggle to convince people in Western countries that 
Confucianism can offer a progressive and humane path to political reform in 
China. Why does the revival of Confucianism so often worry Westerners? One 
reason may be a form of self-love. For most of the 20th century, Chinese 
liberals and Marxists engaged in a totalizing critique of their own heritage 
and looked to the West for inspiration. It may have been flattering for 
Westerners—look, they want to be just like us! —but there is less sympathy now 
that Chinese are taking pride in their own traditions for thinking about social 
and political reform. But more understanding and a bit of open-mindedness can 
take care of that problem. 

Another reason may be that the revival of Confucianism is thought to be 
associated with the revival of Islamic “fundamentalism” and its anti-Western 

回覆: Bls: [budaya_tionghua] Event Budaya Tionghoa

2010-07-21 Terurut Topik ChanCT
Melihat masalah apalagi dalam menilai gerak seorang, hendaknya tidak main 
gampang-gampangan dengan menggeneralisasi begitu saja. Ada baiknya kalau kita 
bisa memilih-milah, mencoba mencari tahu kenapa mereka beda dengan yang lain. 
Saya tidak menyangkal mungkin saja ada orang yang bermantel domba untuk masuk 
kandang domba, tapi pasti tidak semua begitu. 

Kwik Hway Gwan yang ayahnya Kwik Kian Gie, kalau tidak salah dia juga ganti 
nama, gunakan nama Dharmawan XX apa gitu, lupa saya. Juga saudara-saudara KKG 
lainnya gunakan Dharmawan XX apa, ... hanya KKG yang konsekwen tidak ganti 
nama. Sekalipun disatu saat, sekembali dari luar negeri, KKG pernah menjabat 
ketua BAKOM PKB, menggantikan Sindhunata. Sampai dimana kebenarannya, saya juga 
tidak tahu?

Bagaimana jalan pikiran tokoh-tokoh LPKB sesungguhnya, saya juga tidak tahu 
jelas. Yang kemudian saya dengar, pernah terjadi perpecahan, beda pendapat 
yang akibatkan beberapa diantaranya keluar atau tidak lagi aktive. Antara lain 
Ong Hok Ham, yang sepertinya juga kurang setuju untuk menghilangkan kultur 
TIonghoa-nya, bahkan ganti nama juga tidak, hanya gabungkan saja jadi satu 
suku, Onghokham. Begitu juga Soe Hok Gie, tidak mau ganti nama, tetap gunakan 
Gie? Sedang Harry Tjan Silalahi, ternyata juga tidak konsekwen, karena dia 
tetap saja mencantumkan marga Tjan-nya, bukan?

Barangkali ada kawan lain yang bisa memberi pencerahan bagaimana sesungguhnya 
pemikiran tokoh-tokoh itu dahulu dan setelah memasuki era reformasi/demokrasi 
sekarang ini, ... biar tidak main generalisasi dengan gebuk semua tokoh LPKB 
begitu saja.

Salam,
ChanCT


  - 原始郵件- 
  寄件者: Azura-Mazda 
  收件者: budaya_tionghua@yahoogroups.com 
  傳送日期: 2010年7月21日 14:45
  主旨: Re: Bls: [budaya_tionghua] Event Budaya Tionghoa




itu siasat masuk ke kandang domba. Kalo anda masuk ke kandang
domba, ya mesti pake mantel bulu domba. Masa pake bulu srigala? 


--- Pada Sel, 20/7/10, twa...@yahoo.com twa...@yahoo.com menulis:


  Dari: twa...@yahoo.com twa...@yahoo.com
  Judul: Re: Bls: [budaya_tionghua] Event Budaya Tionghoa
  Kepada: budaya_tionghua@yahoogroups.com
  Tanggal: Selasa, 20 Juli, 2010, 11:31 PM



  Oic,
  Tapi kenapa sebagian besar nama mereka masih berbau tionghoa ?

  2. Harry Tjan Silalahi (pendiri CSIS)
  3. Kwik Hay Gwan (bapaknya Kwik Kian Gie)
  4. Lo Ginting
  5. Ong Hok Ham
  6. Melly G Tan

  Mngkn benar apa yg kita sangkakan ke mereka, bukan mau membela, tapi 
cuma utk lebih kritis. sy pikir kalu mereka masih mempertahankan nama tionghoa 
mereka, mngkn ada sisi lain yg mngkn mereka pertimbangkan.

  Kadang kita sbg bagian keluarga kita, bisa ada suatu instinct utk 
menjaga keluarga kita spy bisa hidup dgn aman dan jauh dr gangguan, apapun itu 
caranya, yg kadang bahkan mungkin bisa melanggar adat budaya kita sendiri. 
Apalagi kalau kita sbg orang tua.

  Itu pendapat sy sih.

  Sent from my BlackBerry®
  powered by Sinyal Kuat INDOSAT

--

  From: Azura-Mazda Extrim_bluesky@ yahoo.com 
  Sender: budaya_tionghua@ yahoogroups. com 
  Date: Tue, 20 Jul 2010 17:22:08 -0700 (PDT)
  To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
  ReplyTo: budaya_tionghua@ yahoogroups. com 
  Subject: Re: Bls: [budaya_tionghua] Event Budaya Tionghoa


Ko David Kwa, 

Nih daftar pentolan-pentolan LPKB dan pengikutnya 
yg dulu mempropagandakan pemberangusan identitas 
dan budaya Tionghoa dengan program asimilasi
(ganti nama, buang budaya, kawin silang, ganti agama). 

1. Haji Junus Jahja 
2. Harry Tjan Silalahi (pendiri CSIS)
3. Kwik Hay Gwan (bapaknya Kwik Kian Gie)
4. Lo Ginting
5. Ong Hok Ham
6. Melly G Tan
7. Shindunata Kristoforus (Ong Tjong Hay-alumni PMKRI)
8. PK Ojong

Please ditambahkan jika kurang

--- Pada Sel, 20/7/10, David dkh...@yahoo. com menulis:


  Dari: David dkh...@yahoo. com
  Judul: Re: Bls: [budaya_tionghua] Event Budaya Tionghoa
  Kepada: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
  Tanggal: Selasa, 20 Juli, 2010, 5:11 AM



  Bukannya mengajak orang lain agar U HAU 有孝 (berbakti) pada 
leluhur, agar jangan PUT HAU 不孝 (tidak berbakti) seperti dirinya, eh, ini mah 
malah membonceng kekuasaan untuk menindas orang lain yang U HAU 有孝, biar 
ikut-ikutan PUT HAU 不孝 seperti mereka!!! Mungkin orang-orang seperti itu waktu 
kecil tidak diajari HAU 孝 (bakti) oleh orangtua mereka ya, sehingga tersesat 
seperti itu??? Mudah-mudahan mereka dibukakan mata dan kupingnya, biar 
menyadari

回覆: Bls: [budaya_tionghua] Event Budaya Tionghoa

2010-07-20 Terurut Topik ChanCT
Benar sekali, bung Zhou! Ditahun 60 LPKB sudah dibentuk, ... saat itu mereka 
sudah cukup keras menyerukan konsep asimilasinya, menyerukan agar Tionghoa 
ganti-nama, kawin campur, hanya saja saat itu belum sampai menyerukan juga 
ganti Agama menjadi Islam saja. Tapi, kenyataan sampai awal tahun 66, boleh 
dikatakan gak jalan seruan mereka untuk jalankan asimilasi, bahkan yang mau 
ganti nama saja juga tidak berapa, sangat sedikit sekali, untuk tidak 
mengatakan tidak ada orang mau ganti nama. Baru setelah tahun 66 bukan saja 
direstui Soeharto, bahkan diambil oper sebagai kebijaksanaan Pemerintah Orba, 
gerakan asimilasi yang dimulai dengan ganti-nama bisa dikatakan berlangsung. 
Berusaha menghilangkan segala yang berbau TIonghoa, dengan keluarkan 
ketentuan-ketentuan, 

Mudah-mudahan saja mereka-mereka yang saat itu berkeras ingin menghilangkan 
segala yang berbau Tionghoa pada dirinya, tidak lebih lanjut berusaha untuk 
paksakan juga pada orang lain, agar semua TIonghoa di Indonesia menghilangkan 
segala yang berbau TIonghoa pada dirinya. Persatuan dan keharmonisan hidup 
bermasyarakat majemuk, tidak harus menghilangkan setiap perbedaan yang ada, 
lebih-lebih perbedaan biologis yang hanya bisa dilebur menjadi sesuatu yang 
baru setelah bergenerasi turun-temurun, ratusan bahkan ribuan tahun. Persatuan 
dan keharmonisan hidup bermasyarakat akan lebih mudah dicapai dengan jalan 
kesadaran untuk saling menerima dan menghormati segala perbedaan yang ada. 
Setiap manusia yang hidup dalam masyarakat itu harus bisa menerima dan 
menghormati sesama manusia dengan segala perbedaan yang ada, ya beda ras, beda 
suku, beda etnis, beda Agama bahkan beda pandangan politik-ideologi. BHINEKA 
TUNGGAL IKA itulah yang harus diwujudkan dalam kenyataan kehidupan 
bermasyarakat di Nusantara ini. Bisakah dibayangkan, kalau usaha asimilasi 
dilangsungkan dengan menghilangkan yang berbau TIonghoa, menghilangkan yang 
Batak, menghilangkan yang Makasar, ... yang berarti semua yang minoritas 
meleburkan diri menjadi suku Jawa yang mayoritas?! 

Salam,
ChanCT




  - 原始郵件- 
  寄件者: zho...@yahoo.com 
  收件者: budaya_tionghua@yahoogroups.com 
  傳送日期: 2010年7月20日 15:39
  主旨: Re: Bls: [budaya_tionghua] Event Budaya Tionghoa




  Orang mau punya lain keyakinan sih sah2 saja, dia mau anti sama budaya 
leluhur ya silahkan. Yg paling menyakitkan: cina2 itu sampai hati meminjam 
tangan penguasa untuk melakukan penindasan!

  Menurut saya, dosa pertama tetap suharto, karena dia yg punya kuasa. Orang2 
anti nenek moyang itu sejak dulu sudah ada, tapi mereka toh tidak bisa berbuat 
macam2. Tapi Begitu suharto dan orde baru berkuasa, mereka tiba2 naik daun 
menjadi otak sekaligus antek suharto dlm membantai budaya leluhur!

  Sampai hari ini, orang2 semacam ini masih malang melintang di forum umum, 
hanya saja rapi membungkus diri. Bila situasi berbalik, mereka bisa menikam 
kembali!


  Sent from my BlackBerry®
  powered by Sinyal Kuat INDOSAT


--

  From: David dkh...@yahoo.com 
  Sender: budaya_tionghua@yahoogroups.com 
  Date: Tue, 20 Jul 2010 07:16:18 -
  To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
  ReplyTo: budaya_tionghua@yahoogroups.com 
  Subject: Re: Bls: [budaya_tionghua] Event Budaya Tionghoa



  Emang keliwatan bener tu CINA-CINA! Mungkin ngga banyak yang tau, bagaimana 
teror menghantui masyarakat Tionghoa yang terjadi sesudahnya. Buku berhuruf 
Tionghoa dibakar-bakarin, termasuk buku-buku papa saya. Saya tidak tahu apakah 
ada catatan silsilah keluarga penting atau apa yang turut dibakar; yang 
penting, yang ada surat Tionghoanya HARUS dibakar! Majalah-majalah luar negeri 
berbahasa Inggris, kalau ada salah satu gambarnya yang beraksara Tionghoa, 
dicoret dengan spidol hitam, padahal aksara itu CUMA nama tempat di Taiwan, 
misalnya… Kelenteng-kelenteng di wilayah Jakarta dan Jawa Barat HARUS 
“ganti kulit” jadi wihara, supaya “berlindung” di salah satu agama yang 
“diakui” pemerintah, kalau tidak, mau ditutup! Hal yang sama tidak terjadi 
di Jawa Tengah dan Jawa Timur, karena di sana ada organisasi Tri Dharma di 
bawah Ong Kie Tjay yang melindungi mereka.

  Salah seorang famili saya masih ingat, bagaimana pada tahun 1967-an orang 
Tionghoa di salah satu daerah seputaran Bogor ramai-ramai pindah agama karena 
tidak tahan diteror terus. Teror itu ternyata datang dari orang Tionghoa 
sendiri. Di Bogor sendiri orang yang mengeluh, karena dia masih mempertahankan 
meja sembahyang leluhur (“meja abu”) di ruang muka rumahnya yang kelihatan 
dari jalan, dia sering didatangi orang-orang yang mengolok-olok penghormatan 
kepada leluhur yang masih dijalankannya itu dan menyuruh menyingkirkannya. 
Keterlaluan tidak?

  Jadi, bukan semata-mata dosanya Suharto, tu CINA-CINA juga!

  --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Maria Claudia claudia_maria_...@... 
wrote:

  Wah kalo itu saya baru denger. Boleh tau ga LPKB itu singkatan dari apa

[budaya_tionghua] Fw: [GELORA45] FB Foto's Dokumen Soekarno's life

2010-07-08 Terurut Topik ChanCT

- 原始郵件- 
寄件者: Mira Wijaya Kusuma 
收件者: GELORA45 ; ChanCT ; inti-...@yahoogroups.com 
傳送日期: 2010年7月9日 2:12
主旨: [GELORA45] FB Foto's Dokumen Soekarno's life




  Susanto Prabu Polamolo's Photos - Soekarno's life



Click on people's faces in the photo to tag them.   


  “Cita-cita yang paling tinggi dari seluruh masyarakat kemanusiaan, ialah 
“Kesejahteraan Sosial” untuk segenap rakyat. Bung Karno menerima Kabinet Amir 
Sjarifuddin yang di dalamnya terdapat seorang perempuan, SK. Trimurti. Kabinet 
tersebut di antaranya: Amir Sjarifuddin, Ali Sastroamidjojo, Siauw Giok Tjhan, 
Hamengkubuwono IX, Ir Djuanda Kartawidjaja, Dr. Satrio, Warkhadun Wondoamiseno, 
Ong Eng Die, Masjkur, Kasman Singodimedjo dan lain-lain.



  Susanto Prabu Polamolo's Photos - Soekarno's life
  Photo 4 of 4   

Click on people's faces in the photo to tag them.   


  Marhaen dan Marhaenis Bersatu.
  “Pada satu waktu saya sampai kepada suatu saat memerlukan satu nama umum 
bagi semua yang kecil-kecil ini. Ya buruh, ya tani, ya pegawai, ya nelayan dan 
lain-lainnya, semuanya tidak ada yang besar, melainkan kecil-kecil semuanya. 
Lantas saya beri nama kepada semuanya itu Marhaen!. 
  Marhaenisme berarti: faham nasionalisme Indonesia yang memihak kepada 
Marhaen. Siapa saja nasionalis Indonesia yang berpihak pada Marhaen, adalah 
seorang Marhaenis. Baik orang Marhaen sendiri maupun intelektual, yang memihak 
pada Marhaen adalah Marhaenis. 

  (Fikiran Ra’jat, 1 Juli 1932)





  http://sastrapembebasan.wordpress.com/
  http://tamanhaikumiryanti.blogspot.com/
  Information about KUDETA 65/ Coup d'etat '65, click: 
http://www.progind.net/   
 






Re: [budaya_tionghua] Permainan angka, mentest usia anda

2010-07-06 Terurut Topik ChanCT
Yaa betul, nampaknya permainan angka ini hanya benar untuk manusia yang masih 
hidup didunia, konkritnya usia nya hanya sampai puluhan, 2 digit saja, kalau 
udah ratusan tahun mesti gunakan hitungan lain. 

Bagi yang ketarik untuk mengetahui dimana rahasia permainan angka ini, di milis 
tetangga ada yang menjebolnya begini:

Sebetulnya itu hanya pas saja karena 1760 ditambah 250 sama dgn 2010 jadi 
dikurangi tahun kelahiranmu pasti sama dgn umur anda. Lalu, anda akan tanya 250 
dapat dari mana.
Coba diumpamakan angka yang kita pilih itu  adalah 'y'
Maka (2y+5) X 50 = 100y + 250
100y + 250 + 1760 = 100y + 2010. Setelah dikurangi tgl lahir pasti dapatnya 
100y + umur anda (karena berapa saja umur anda kan dihitungnya dari tahun 
sekarang dikurangi th kelahiran)
Posisi y di ratusan , Umur dipuluhan dan satuan.

Selamat berhitung-ria, ...

Salam,
ChanCT



  - 原始郵件- 
  寄件者: Leon Agustian 
  收件者: budaya_tionghua@yahoogroups.com 
  傳送日期: 2010年7月6日 11:44
  主旨: RE: [budaya_tionghua] Permainan angka, mentest usia anda





  Misal usia engkong saya 108 tahun, maka hitungan ini jadi nga….co ….. !

   

   

  From: budaya_tionghua@yahoogroups.com 
[mailto:budaya_tiong...@yahoogroups.com] On Behalf Of Cristine Mandasari
  Sent: Tuesday, July 06, 2010 12:01 AM
  To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
  Subject: Re: [budaya_tionghua] Permainan angka, mentest usia anda

   



tepat kok, kak maria 

--- On Mon, 7/5/10, Maria Claudia claudia_maria_...@yahoo.com wrote:


From: Maria Claudia claudia_maria_...@yahoo.com
Subject: Re: [budaya_tionghua] Permainan angka, mentest usia anda
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Date: Monday, July 5, 2010, 7:38 AM

  

Ga tepat th  ..

 




From: ChanCT sa...@netvigator. com
To: GELORA_In gelor...@yahoogroup s.com
Sent: Sat, July 3, 2010 6:57:35 AM
Subject: [budaya_tionghua] Permainan angka, mentest usia anda

  

 

Permainan angka, mentest usia anda, ... sungguh ajaib mengapa bisa 
begitu tepat?

 

Lakukan langkah-langkah berikut:

 

1. Pilih satu angka dari:  0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9

2. Angka yang anda pilih itu di kali 2

3. Kemudian di tambah 5

4. Setelah itu di kali 50

5. Hasil perkalian di tambah 1760

6. Kemudian langkah terakhir angka yang didapat di kurangi tahun 
kelahiran anda

 

Dari 3 angka yang anda dapatkan, angka pertama adalah angka yang anda 
pilih, sedang 2 angka berikut itulah usia anda. 

 

Coba-lah lagi, Sungguh JITU!

 

Sungguh menarik dan ajaib! Itulah permainan angka tahun 2010, ...

 
   

   





  

[budaya_tionghua] Fw: A video of Brits OLD Hong Kong in 1937 - Miss Hong Kong 1937

2010-07-06 Terurut Topik ChanCT

- 原始郵件- 
寄件者: Hendra Lim 
收件者: Hendra Lim 
傳送日期: 2010年7月6日 18:48
主旨: FW: A video of Brits OLD Hong Kong in 1937 - Miss Hong Kong 1937




A video of Brits OLD Hong Kong in 1937



Ignore the dialogue and the irritating voice of the commentator.  The staged 
film is worth seeing.  I didn't expect pre-war Hong Kong to be so clean and 
beautiful, and the people on the streets so well dressed and cheerful.

 

  While the video is a good one showing old hk, the commentary leaves much 
to be desired. From historical perspective, the commentary is a whitewash and 
sheer British propaganda suggesting that the Brits came and got rid of pirates 
inhabiting HK, but most insulting remark is that the Brits took HK as a payment 
for TRADE debt from CHINA without mentioning OPIUM TRADE which resulted in the 
infamous Opium War! 

  A video of Brits Old Hong Kong in 1937
  Hub Of The Orient in 1937, film remade in Technicolor


  http://www.youtube.com/watch_popup?v=RJ1b-2YHFbo


 






[budaya_tionghua] Permainan angka, mentest usia anda

2010-07-03 Terurut Topik ChanCT
Permainan angka, mentest usia anda, ... sungguh ajaib mengapa bisa begitu tepat?

Lakukan langkah-langkah berikut:

1. Pilih satu angka dari:  0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9
2. Angka yang anda pilih itu di kali 2
3. Kemudian di tambah 5
4. Setelah itu di kali 50
5. Hasil perkalian di tambah 1760
6. Kemudian langkah terakhir angka yang didapat di kurangi tahun kelahiran anda

Dari 3 angka yang anda dapatkan, angka pertama adalah angka yang anda pilih, 
sedang 2 angka berikut itulah usia anda. 

Coba-lah lagi, Sungguh JITU!

Sungguh menarik dan ajaib! Itulah permainan angka tahun 2010, ...


[budaya_tionghua] Fw: [perhimpunan-inti] INTI Ingin Masuk dalam “Mai nstream” Bangsa ( semenjak berdiri tahun 1999 )

2010-06-29 Terurut Topik ChanCT
From: F Alexander FW alexfe...@gmail.com 
Sender: perhimpunan-i...@yahoogroups.com 
Date: Wed, 30 Jun 2010 09:32:24 +0700
Subject: [perhimpunan-inti] INTI Ingin Masuk dalam “Mainstream” Bangsa ( sem 
enjak berdiri tahun 1999 )


  

INTI Ingin Masuk dalam “Mainstream” Bangsa


Ni Hao Ma

Istimewa 
Pengurus Perhimpunan INTI periode 2009-1013 dilantik pertengahan Juni 2010 di 
Jakarta. Pelantikan diisi dengan berbagai acara, termasuk Mukernas. 

Perhimpunan Indonesia Tionghoa (INTI) bertekad untuk terus dekat kepada 
masyarakat melalui berbagai aksi sosial dan pemberdayaan. Perhimpunan INTI pun 
ingin masuk ke dalam mainstream bangsa serta membangun kebersamaan.
Hal itu merupakan salah satu program kepengurusan baru, yang dilantik awal Juni 
lalu di Jakarta. Kepengurusan ke depan, tentunya memiliki visi dan misi untuk 
terus bergerak membantu masyarakat luas, kata Ketua Dewan Pakar Perhimpunan 
INTI, Benny G Setiono di Jakarta baru-baru ini.
Dikatakan, program yang akan dimaksimalkan INTI di antaranya pendidikan, 
peningkatan pendapatan rakyat kecil melalui unit usaha kecil menengah, dan 
kesehatan. INTI juga akan mengawasi implementasi dan penegakan 
ketentuan-ketentuan baru di negara ini, pascarevisi aturan dan penghapusan 
sejumlah aturan serta perundangan yang diskriminatif.
“Kami akan terus mengajak komunitas Tionghoa agar ikut bertanggung jawab bagi 
negara, ungkap Benny, yang juga penulis buku Tionghoa dan Pusaran Politik.
Ia menginginkan keterlibatan kader-kader muda untuk membangun kepedulian lewat 
INTI, sebagai wadah independen. Tanpa ikut dan berkecimpung dalam INTI, kita 
akan sulit berkontribusi, tandasnya.
Pengurus periode baru hingga 2013 ini juga bercita-cita memperluas kepengurusan 
INTI ke Indonesia Timur, agar solid dan masif. Kepengurusan INTI yang baru 
terdiri dari Ketua Umum Rachman Hakim, Wakil Ketua Umum masing-masing, Abdul 
Alek Sulistio, Eka Tjandranegara, Teddy Sugianto, Jauw Month Jan dan Sumadi 
Kesuma.
Sedangkan Sekretaris Jenderal Budi S Tanuwibowo, Wakil Sekjen Ulung Rusman, dan 
Bendahara Kuncoro Wibowo. Saat ini, INTI memiliki 12 cabang di daerah dengan 70 
pengurus, yang juga hadir pada pelantikan pengurus pusat Perhimpunan INTI di 
Jakarta beberapa waktu lalu. 

UKM Program Baru
Sementara itu, Ulung Rusman mengatakan, dalam bingkai besar tujuan Perhimpunan 
INTI, selain mendorong proses berbangsa dan bernegara lebih baik dan maju lagi, 
juga turut serta mendorong partisipasi warga Tionghoa di dalamnya. Pematangan 
organisasi secara internal dan eksternal juga terus diupayakan oleh pengurus 
yang baru. 
Program baru melalui UKM, diharapkan dapat menjadi semangat keberpihakan pada 
ekonomi kerakyatan. INTI akan mencoba memberikan bantuan, seperti pengetahuan, 
manajemen, dan teknologi pada kelompok-kelompok UKM di Indonesia, jelasnya. 
[R-15]


-- 
Best Regards,
F Alexander FW
YM: alexv4n...@yahoo.com
BB: 2110D1EF
GC: alexfe...@gmail.com
HP: 08121909697
-

Kami adalah kamu, muda, beda,berani dan berbahaya


[budaya_tionghua] Menjelang Wafatnya Soekarno (1-2) - Soekarno - Sejarah yang tak memihak

2010-06-21 Terurut Topik ChanCT
Menjelang Wafatnya Soekarno (1) 
Berkas yang Hilang 
Oleh Wahyu Dramastuti
Copyright © Sinar Harapan

Diposkan  27/07/2009 



JAKARTA – Sembilan buku besar tertumpuk rapih di salah satu ruangan di rumah 
Rachmawati Soekarnoputri, Jl. Jati Padang Raya No. 54 A, Pejaten, Jakarta 
Selatan. Buku bertuliskan tangan itu berisi medical record (catatan medis) 
mantan Presiden Soekarno selama sakit di Wisma Yaso, Jakarta.
Ada pula tujuh lembar kertas tua yang warnanya sudah memudar kecokelatan. Ini 
juga menjadi bukti riwayat penyakit Bung Karno. Kopnya bertuliskan Institut 
Pertanian Bogor, Fakultas Kedokteran Hewan Bagian Bakteriologi, Djl. Kartini 
14, telpon 354, Bogor. Tapi yang lebih membuat dahi ini berkernyit keras, nama 
pasien disamarkan. Misalnya, ada yang tertera namanya Taufan (salah seorang 
putra Soekarno).

Menguak peristiwa yang terjadi tahun 1965-1970 itu memang tidak mudah. Pada 
masa lalu
membicarakan masalah ini secara terbuka menjadi hal tabu. Maka tak heran jika 
sekarang
banyak orang, terutama generasi muda, tak mengetahui kebenaran sejarah 
tersebut. Namun kini, ketika semua mata dan seluruh perhatian tertumpah di 
Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP) sehubungan dengan sakitnya mantan Presiden 
Soeharto sejak 4 Januari 2008, rasa ingin tahu tentang masa lalu pun kembali 
mengusik. Itu semata-mata karena Soeharto dan Soekarno sama-sama mantan kepala 
negara. 

Adalah Rachmawati Soekarnoputri, putri ketiga Soekarno, yang sangat ingin 
menyerahkan catatan medis
ayahnya kepada pemerintah. “Ini kalau pemerintah butuh data-data pendukung dan 
ingin melihat dari segi kebenaran, bukan hanya cerita fiktif,” tutur Rachmawati 
kepada SH di kediamannya, Sabtu (19/1) sore. Maklum, seorang mantan menteri 
Orde Baru pernah berkomentar bahwa perlakuan terhadap Soekarno ketika sakit 
tidak sekejam itu. “Saya tak mau gegabah.
Ini bukan make up story, karena Kartono Mohamad saja (saat itu Ketua Ikatan 
Dokter Indonesia/IDI-red), mengatakan perawatan terhadap Bung Karno seperti 
perawatan terhadap keluarga sangat miskin,” kata Rachmawati.

Di sore hari itu, Rachmawati tidak sanggup bercerita banyak. Ia hanya tersedu 
sedan, hal itu
sudah menggambarkan betapa getir kenangan yang dialaminya. Tetapi sebuah 
artikel yang pernah
dimuat SH pada 15 Mei 2006, memberikan gambaran lebih lengkap. “Seorang 
perempuan muncul di
Kantor IDI di Jakarta, awal 1990-an,” demikian kalimat pertama artikel 
tersebut. Perempuan itu ingin bertemu Kartono Mohamad untuk menyerahkan 10 
bundel buku berisi catatan para perawat jaga Soekarno. 

Namun jauh sebelum pertemuan itu, Kartono bertemu Wu Jie Ping, dokter yang 
pernah merawat Soekarno di Hong Kong. Wu mengungkapkan bahwa Soekarno “hanya” 
mengalami stroke ringan akibat penyempitan sesaat di pembuluh darah otak saat 
diberitakan sakit pada awal Agustus 1965, dan sama sekali tidak mengalami koma 
seperti isu yang beredar. Ini menepis spekulasi bahwa Soekarno tidak akan mampu 
menyampaikan pidato kenegaraan pada peringatan hari proklamasi 17 Agustus 1965. 
Dan nyatanya, Soekarno tetap hadir pada peringatan detik-detik proklamasi 17 
Agustus itu di Istana Merdeka, lengkap dengan tongkat komandonya.

Diperiksa Dokter Hewan

Setelah kembali lagi ke Jakarta, Kartono menemui Mahar Mardjono, dokter yang 
tahu banyak soal stroke.
Rupanya Kartono tak hanya bercerita soal stroke, tapi juga rentetan kejadian 
yang dengan sengaja menelantarkan Soekarno. Maka bundel buku yang dibawa 
perempuan itu semakin menguatkan kegelisahan Kartono.

Namun Indonesia di awal 1990-an, kebenaran hanya boleh ditentukan oleh 
penguasa. Maka bundel buku itu hanya teronggok di meja kerja Kartono selama 
bertahun-tahun. Hingga kemudian, krisis moneter meledak.

Rakyat turun ke jalan dan Presiden Soeharto, yang telah berkuasa selama 32 
tahun, dipaksa meletakkan jabatan. Indonesia berubah wajah. Kartono pun 
teringat onggokan buku itu.
Ia bergegas ke RSPAD, rumah sakit yang mempekerjakan empat perawat di Wisma 
Yaso.
Kartono berharap dapat menemukan mereka, agar bangsa Indonesia mendapat cerita 
yang lengkap
tentang tahun-tahun terakhir Soekarno. Namun menemukan Dinah, Dasih, J. 
Sumiati, dan Masnetty ternyata bukan hal mudah. Seorang di antara mereka 
meninggal, sedangkan yang lain sudah pensiun.
RSPAD pun mendadak tak memiliki file atau berkas dari para perawat ini.

Kartono kehilangan jejak. Upayanya untuk mencari medical record Soekarno gagal. 
Pihak RSPAD
mengatakan bahwa keluarga Soekarno telah membawanya. Ketika ini ditanyakan 
kepada
Rachmawati, ia hanya geleng-geleng kepala. “Tidak, tidak,” jawabnya lirih.
Yang membuatnya semakin terenyuh, sebelum dibawa ke Jakarta, Soekarno ditangani 
oleh dokter
Soerojo yang seorang dokter hewan. Jejak ini terlihat dari berkas berkop 
Institut Pertanian Bogor, Fakultas Kedokteran Hewan Bagian Bakteriologi.

Bahkan setelah dipindah ke RSPAD karena sakit ginjalnya semakin parah, upaya 
untuk melakukan cuci darah tidak dapat dilakukan dengan alasan RSPAD tidak 
mempunyai 

回覆: [budaya_tionghua] Re: Pav. A mrik di Expo Shanghai

2010-06-21 Terurut Topik ChanCT
Mau muntaaah? Apa bukan karena kepanasan cuaca Shanghai, yang katanya sekarang 
udah 36 C? Hehehe, ...

Iyaalaaah, disana-sini harus antri. Lha Shanghai penduduknya aja udah puluhan 
juta, belum pendatang dari propinsi lain, negara lain, ... kan udah mulai masuk 
hari libur musim panas. Tapi masih bagus kalau bisa antri dengan tertip, 
sekalipun harus berdiri 3 jaman lebih. Belon kalau udah saling berdesak dan 
main dorong, dah gitu main serobot. Celaka deh, kita mah pasti kalahnya. Gak 
akan bisa menang ngelawan orang yang gede-gede tinggi-besar dari utara. Ngalah 
aja, deh. Itulah sebab saya sampai sekarang belum juga berani mencoba nengok 
Expo Shanghai. Barangkali masih harus tunggu akhir September, dilihat gimana 
suasananya. Kalau masih saja harus antri berjam-jaman begitu, mendidngan tunggu 
diperkenalkan di TV aja, deh.

Barangkali nanti ada kawan-kawan yang saling bercerita, apa saja yang dilihat 
dan yang mana kudu dilihat sekalipun harus antri panjang, gitu.

Salam,
CHanCT

  - 原始郵件- 
  寄件者: ardian_c 
  收件者: budaya_tionghua@yahoogroups.com 
  傳送日期: 2010年6月21日 19:56
  主旨: [budaya_tionghua] Re: Pav. Amrik di Expo Shanghai


  ah australia jg sama, kalu thailand itu bagus tuh , waktu kesana yg paviliun 
indonesia itu yg pertunjukkan kayaknya belon readi

  --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, zho...@... wrote:
  
   Sabtu kemarin masuk ke pav Amrik di Expo. Wah! Benar2 mau muntah. Isinya 
sloganistik dan ideologis, bak negeri komunis zaman perang dingin.
   Disitu hanya ditunjukkan serangkaian film propaganda yg memamerkan apa itu 
nilai amerika, tak ada sesuatu yg informatif maupun rekreatif apalagi visionir. 
Yg aktif berpameran malah perusahaan2 swasta yg isinya alakadarnya. 
   
   Benar2 salah masuk! Habis mau masuk ke pav2 favorit antriannya suangat 
puanjang! Apalagi pav. Tuan rumah! Hrs antri dari jam 5 pagi utk mengambil pass 
masuk, setelah dapat pun harus antri minimal 3 jam(hari libur bisa 5jam)! 
Nyerah deh!
   

   
   
   Sent from my BlackBerry0.3
   powered by Sinyal Kuat INDOSAT
  




  

  .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

  .: Website global http://www.budaya-tionghoa.net :.

  .: Pertanyaan? Ajukan di http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

  .: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg.wordpress.com :.

  Yahoo! Groups Links





[budaya_tionghua] Bernostalgia dengan Evelyn Tjiauw - Butet [1 Attachment]

2010-06-18 Terurut Topik ChanCT

Butet dinyanyikan oleh Evelyn, ... terlampir.

[budaya_tionghua] bernostalgia bersama Evelyn Tjiauw [1 Attachment]

2010-06-17 Terurut Topik ChanCT
Tanduk Majeng terlampir, ...

[budaya_tionghua] Nostalogia bersama Evelyn Tjiauw [1 Attachment]

2010-06-16 Terurut Topik ChanCT
Kirim ulang, Entah apa sebab Rayuan Pulau Kelapa yang terlampir tidak nempel. 

回覆: [budaya_tionghua] Tanya Bakc ang Enak di Jakarta

2010-06-16 Terurut Topik ChanCT
Tapi, ... itu bacang apa isi-nya? Kok sampai begitu muuaahalnya? Istri saya 
kemarin ini beli bacang ala Indonesia, yang dibikin Huakiao di HK cuman 6 
dollar satunya, jadi hanya 1/2 harga bacang di Bogor yang  Rp.12,500,- itu kan 
10 dollar HK?

Lalu, kalau sampai khusus dari ke Jakarta pergi ke Bogor hanya untuk cari 
bacang, bukan jatuhnya lebih mahal lagi? Udah itu gak berhasil dapatkan. 
Hehehee, ...

Salam,
ChanCT

  - 原始郵件- 
  寄件者: Franz Widjojo 
  收件者: budaya_tionghua@yahoogroups.com 
  傳送日期: 2010年6月16日 20:52
  主旨: Re: [budaya_tionghua] Tanya Bakcang Enak di Jakarta





  Saya tadi siang ke Bogor, tapi sudah muter muter ga nemu juga, bisa dibagi 
alamat yang jual bacang? kalau ada telponnya mungkin lebih membantu.

  Salam
  Franz






--
  From: leoindra...@yahoo.com leoindra...@yahoo.com
  To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
  Sent: Wed, June 16, 2010 9:41:05 AM
  Subject: Re: [budaya_tionghua] Tanya Bakcang Enak di Jakarta


  Bacang yg enak di bogor, harga 1 nya 12.500

  Sent from my BlackBerry® smartphone 


--

  From: joao_kho joao@gmail. com 
  Sender: budaya_tionghua@ yahoogroups. com 
  Date: Wed, 16 Jun 2010 02:36:34 -
  To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
  ReplyTo: budaya_tionghua@ yahoogroups. com 
  Subject: [budaya_tionghua] Tanya Bakcang Enak di Jakarta



  Hi Saudara/i,

  Ada yang tahu dimana bisa beli bakcang yg enak di Jakarta ?

  Salam,
  Joao Kho







  

[budaya_tionghua] Surya Paloh: Indonesia Butuh Etos Bangun Negeri tanpa Perbedaan

2010-06-16 Terurut Topik ChanCT
SP: Indonesia Butuh Etos Bangun Negeri tanpa Perbedaan
Silahkan Klik:
http://www.metrotvnews.com/index.php/metromain/newsvideo/2010/05/22/105802/S

Headline News / Sosbud / Sabtu, 22 Mei 2010 11:14 WIB

Metrotvnews.com, Jakarta: Ketua Umum sekaligus inisiator organisasi 
kemasyarakatan Nasional Demokrat Surya Paloh menilai, Indonesia membutuhkan 
pikiran, semangat, spirit, dan etos untuk membangun negeri tanpa perbedaan. 

Kita punya kewajiban moralitas, proporsionalitas, dan kesadaran kita harus 
dibangun sejak saat ini, tegas SP dalam sambutan peluncuran Buku Renungan 
Seorang Patriot Indonesia di Jakarta, Sabtu (22/5).

Buku karya Siauw Giok Tjhan bercerita soal perjuangan seorang anak 
Tionghoa-Indonesia. Anak tersebut tidak diakui ke-Indonesiaannya. Sejumlah 
peneliti dari Centre for Strategic and International Studies (CSIS) dan Lembaga 
Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) ikut terlibat.

Menurut SP, buku sangat relevan dengan perjuangan bangsa saat ini. Terkait itu, 
ia berpesan, masyarakat tidak terjebak aksi provokatif yang tendesius. 
Menurutnya, masyarakat harus bisa melawan prasangka. Sebab, Indonesia 
membutuhkan seluruh dukungan demi membangun bangsa.(*)


回覆: 回覆: [budaya_tionghua] Re : Bongpay

2010-06-15 Terurut Topik ChanCT
Ardian yb,

Yaa, ... Sungguh menarik kalau klenteng-klenteng juga bikin museum kecil untuk 
menyimpan benda-benda peninggalan sejarah jejak langkah Tionghoa di Indonesia. 

Eeeiih, lalu apakah ada sebutan khusus untuk membuang bongpay keluat? Kan, 
kalau gunakan sebutan membuang rasanya gak kena, seperti barang yang udah tak 
berguna, ... Agu bisa ditebar.  Apa begitu istilah yang lazim digunakan?

Lalu, apapula dengan pwa pwee itu? Kalau keterangan dari Frans, sepertinya 
menanyakan leluhur maunya diapain, gitu. Lalu menanyakan dengan gunakan 2 bilah 
kayu, tergantung menghadap kemana posisi kedua kayu itu? Dengan pengertian 
tertentu. Baru dengar ada tradisi begituan untuk menetapkan Bongpay maunya 
diapakan. Ada yang bisa kasih pencerahan, dari 4 kemungkinan, 2 kayu dengan 2 
posisi permukaan yang beda, yang merupakan permintaan leluhur itu apa saja, ya? 

Betul juga Ardian, sebutan babah dan totok untuk jaman sekarang sudah tidak 
relevan lagi, atau perlu ada pengertian yang lain. Saya teruskan gunakan 
sebutan itu sebagai kebiasaan dijaman dahulu saja. Tidak serius. Dalam 
pengertian babah yang sudah turun temurun lahir dan besar di Indonesia, yang 
sudah tidak berbudaya Tionghoa lagi, sedang totok termasuk TIonghoa pendatang 
baru, setidak baru 2 turunan saja, yang masih keras bertradisi budaya Tionghoa. 
Bahwa diantara babah juga ada yang kuat pegang tradisi budaya Tionghoa, tentu 
bisa saja. Sebaliknya juga bagi yang totok sudah kebarat-baratan juga ada, kan.

Barangkali yang lebih tepat sebutan untuk bedakan kelompok Tionghoa yang ada di 
Indonesia sekarang ini, hanya berdassarkan kewarganegaraan saja. Disebut 
Huakiao kalau masih tetap pegang passport TIongkok, sedang yang sudah jadi MNI 
disebut Huaren, orang Hua saja.

Salam,
ChanCT

  - 原始郵件- 
  寄件者: ardian_c 
  收件者: budaya_tionghua@yahoogroups.com 
  傳送日期: 2010年6月15日 12:35
  主旨: 回覆: [budaya_tionghua] Re: Bongpay


  Sama2 Chan shu2 ,boleh jg coba taroh di kelenteng, biar gimana itu bongpai 
ada nilai historisnya.Apalage ngkong dan papa Chan shu2 tinggal deket sono, jg 
khan papa Chan shu2 itu tokoh yg dihormatin.

  Jadi inget ada satu kelenteng di Singapore yg sebenernya khusus buat marga 
Chan, mrk bikin museum kecil2an di kelenteng sono.
  Ngkale udah waktunya kelenteng jg mulai menyimpan benda2 yg bernilai historis 
serta jejak2 orang Tionghoa di Indonesia.

  Btw saya gak getu sreg ya istilah babah totok or peranakan totok hehehehehe 
soale kukong alias kiukong alias jiugong saya jg maunya dipanggil babah tapi 
urusan2 getu ngerti banget. sayangnya dah almarhum en percaya or tidak nama 
tokonya dikasih nama toko babah gemuk hehehehehehehehehehe

  --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, ChanCT sa...@... wrote:
  
   Kamsia, Ardian.
   
   Soalnya ini yang sudah dikategorikan babah seperti saya, udah gak kenal 
tradisi budaya Tionghoa. Jadi takut langgar ketentuan dan bisa dikatakan tidak 
hormati leluhur. Jadi hanya ingin kira-kira bagaimana menyelesaikan Bongpay 
yang tertinggal itu sebaik-baiknya saja.
   
   Solusi yang semula diantara keluarga, sebenarnya juga akan mengambil cara 
yang paling gampang dan bisa diakhiri, tidak membuat problem bagi generasi 
berikut. Karena Abu Engkong juga sudah ditebar di laut, biarlah bongpay itu 
juga di kelautkan saja. Jadi satu dengan arwah yang punya. 
   
   Kalau disimpan sebagai barang-antik, selama kita masih hidup mungkin tidak 
soal dan masih bisa dicarikan tempat yang layak untuk disimpan. Tapi bagaimana 
generasi berikut? Tentu tidak ada yang bisa menjawab, apalagi kalau sudah 
disuruh menjawab sampai ke cucu kita gimana. Salah-salah jadi beban berat 
mereka dan persoalan jadi bikin ribet. 
   
   Untuk dijual sebagai barang-antik? Rasanya kok perasaan belum bisa 
menerima, ya. Daripada dijual, jauh akan lebih baik seandainya ada klenteng 
yang bisa menerima, semisalnya klenteng Boen Bio di Kapasan Surabaya, karena 
Engkong dan ayah itu penghuni Kapasan-Surabaya yang tidak jauh dari klenteng 
Boen Bio puluhan tahun. 
   
   Sekali lagi kamsia.
   
   Salam,
   ChanCT
   
 - åZYå§éfµä»¶- 
 å¯ä»¶è?.: ardian_c 
 æ¶ä»¶è?.: budaya_tionghua@yahoogroups.com 
 å,³é?æ-¥æoY: 2010å¹´6æo^15æ-¥ 11:46
 主æ-¨: Ã¥â?ºÅ¾Ã¨Â¦â? : Ãf¥ââ,¬ÂºÃ.¾Ãf¨Ã,¦ââ,¬ : [budaya_tionghua] 
Re: Bongpay
   
   
 Bongpai itu mengandung catatan keluarga, bukan sekedar tulisan disini 
dikuburkan si A yg lahir tgl sekian meninggal tgl sekian.
   
 Kalu bicara aturan sih sebenernya yg mewarisi marga si engkong itu 
sendiri, tapi ya jaman sekarang khan banyak yg sok moderen.
   
 Ini masalah jadinya melebar ya ampe 1/2 abad yg lalu, hmm emangnya 
itu waktu para sesepuh keputusannya apa ?
   
 Kalu saran saya seh mendingan suruh ikut aje ke laut, ya kalu mo pake 
upacara boleh gak jg boleh. Biasanye seh si pewaris marga yg ngelakuin tapi 
kalu sipewaris marga gak mau, ya anggep aja yg bukan pewaris marga lage 
ngekaluin amal utk mrk di dunia akherat. Wong kite org

回覆: 回覆: [budaya_tionghua] Re : Bongpay

2010-06-14 Terurut Topik ChanCT
Menarik juga dengan saran anda, ... disempan untuk kenang-kenangan, ... lalu 
disempan dimana? Iya kalau ada gudang, ... lalu? Setelah kita meninggal, 
bagaimana dengan sikap anak-cucu yang tentu akan membuat problem juga bagi 
mereka. Apa mereka-mereka masih bisa dan sanggup meneruskan menyimpan dengan 
baik-baik sebagai kenangan?

Padahal Bongpay berkaitan dengan kuburan, kuburannya sudah tiada dan abu 
penghuninya sudah ditebar dilaut 1/2 abad yl, ... tertinggal Bongpay dan 2 
patung itu yang baru muncul jadi soal setelah ditemukan berada dalam gudang, 
yang disewa orang. Dan, sekarang harus diangkut keluar. Ini cucu-cucu-nya yang 
tidak pernah tahu menahu ada soal bongpay engkong dititip simpan dalam gudang 
orang, jadi bingung untuk menemukan jalan keluar yang sesuai tradisi bisa 
dinyatakan menghormati leluhur saja.

Tapi mungkin, yang paling baik Bongpay itu mengikuti arwah engkong yang telah 
ditebar di-laut, ... sesuai dengan penguburan ke-2X itu. Lalu, apakah perlu ada 
upacara sembahyang juga, yang sama dengan saat menebar abu di laut? Siapa-siapa 
saja kiranya yang berhak dan perlu membuang bongpay di kelaut? Misalnya cucu 
lelaki atau ada aturan malah harus cucu lelaki yang paling tua? Kalau cucu 
perempuan yang mewakili, bvoleh gak?

Bab-ban kamsia atas pencerahan yang diberikan.

Salam,
ChanCT

  - 原始郵件- 
  寄件者: ardian_c 
  收件者: budaya_tionghua@yahoogroups.com 
  傳送日期: 2010年6月14日 10:56
  主旨: 回覆: [budaya_tionghua] Re: Bongpay


  Chan shu2, itu bisa dikubur ditempat asal, bisa jg ikut dilempar kelaut.

  Soalnya kita org kenal istilah ci zhang or penguburan ke2 kalinya. Jadi hal2 
seperti itu sih hal yg lumrah, mungkin jaman dulu banyak kuburan yg digusur jg, 
tapi biasanya alasan ci zhang itu kaitannya ama fengshui jg selain fengshui 
adalah kemampuan kantong uang.

  Pola2 or kebiasaan2 membuang itu saya rasa mestinya distop, kayak banyak 
patung2 kelenteng yg dah kuno2 dibakar kalu mau diganti. Soale mengandung nilai 
historis.

  Saran saya sih, disimpen aja buat kenang2an, tapi sebelonnya dibersihin pake 
alkohol or kalu masih ada rasa takut roh2nya ngikutin or nempel dibongpai ya 
bisa pake api dibersihinnya.

  --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, ChanCT sa...@... wrote:
  
   Terimakasih Ardian, ... tapi dikubur dimana? Kan, kuburan udah digusur, dan 
tidak hendak pindah kuburan? Sedang isi kuburan, jenasahnya sudah dibakar dan 
abunya ditebar dilaut. Yang jadi masalah itu bongpay dan 2 patung penjaganya 
harus diapakan, tentu menurut tradisi Tionghoa. Bagaimana baiknya sesuai dengan 
etika menghormati pendahulu, ...
   
   Barangkali ada pengalaman kawan-kawan yang menghadapi penggusuran kuburan, 
... bisa ajukan pendapat.
   
   Tentu ini merupakan satu problem yang cukup menarik. Mungkin orang dijaman 
dahulu gak pernah mengalami masalah ginian, ... Kuburan bisa terus berlangsung 
turun-temurun. Ketenangan Abadi-lah bagi arwah yang dikuburan di tempat itu, 
... tapi tidak di Nusantara ini. Seringkali tanah kubur juga kena gusur dengan 
berbagai alasan yang tidak bisa dilawan. Yang berkuasa dan berduit selalu masih 
dipihak yang menang. Rakyat kecil belum punya kekuatan untuk melawan. Jadi, 
harus mencarikan jalan keluar yang sebaik-baiknya.
   
   Salam,
   ChanCT
   
 - åZYå§éfµä»¶- 
 å¯ä»¶è?.: ardian_c 
 æ¶ä»¶è?.: budaya_tionghua@yahoogroups.com 
 å,³é?æ-¥æoY: 2010å¹´6æo^14æ-¥ 10:22
 主æ-¨: [budaya_tionghua] Re: Bongpay
   
   
   
 chan shu2, biasanya seh dikubur tuh 
   
 --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, ChanCT SADAR@ wrote:
 
  Mohon pencerahan.
  Masalah bongpay kuburan Engkong yang sudah dibongkar dan setelah 
jenasah diperabukan dan ditebar kelaut, ... lalu bongpay dengan 2 patung 
penjaganya biasa diapakan dan dikemanakan, ya?
  
  Terimakasih sebelumnya.
  
  Salam,
  ChanCT
 
   
   
   
   
 
   
 .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.
   
 .: Website global http://www.budaya-tionghoa.net :.
   
 .: Pertanyaan? Ajukan di http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.
   
 .: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg.wordpress.com :.
   
 Yahoo! Groups Links
  




  

  .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

  .: Website global http://www.budaya-tionghoa.net :.

  .: Pertanyaan? Ajukan di http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

  .: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg.wordpress.com :.

  Yahoo! Groups Links





回覆: [budaya_tionghua] Re: Bongpa y

2010-06-14 Terurut Topik ChanCT
Kamsia, Ardian.

Soalnya ini yang sudah dikategorikan babah seperti saya, udah gak kenal tradisi 
budaya Tionghoa. Jadi takut langgar ketentuan dan bisa dikatakan tidak hormati 
leluhur. Jadi hanya ingin kira-kira bagaimana menyelesaikan Bongpay yang 
tertinggal itu sebaik-baiknya saja.

Solusi yang semula diantara keluarga, sebenarnya juga akan mengambil cara yang 
paling gampang dan bisa diakhiri, tidak membuat problem bagi generasi berikut. 
Karena Abu Engkong juga sudah ditebar di laut, biarlah bongpay itu juga di 
kelautkan saja. Jadi satu dengan arwah yang punya. 

Kalau disimpan sebagai barang-antik, selama kita masih hidup mungkin tidak soal 
dan masih bisa dicarikan tempat yang layak untuk disimpan. Tapi bagaimana 
generasi berikut? Tentu tidak ada yang bisa menjawab, apalagi kalau sudah 
disuruh menjawab sampai ke cucu kita gimana. Salah-salah jadi beban berat 
mereka dan persoalan jadi bikin ribet. 

Untuk dijual sebagai barang-antik? Rasanya kok perasaan belum bisa menerima, 
ya. Daripada dijual, jauh akan lebih baik seandainya ada klenteng yang bisa 
menerima, semisalnya klenteng Boen Bio di Kapasan Surabaya, karena Engkong dan 
ayah itu penghuni Kapasan-Surabaya yang tidak jauh dari klenteng Boen Bio 
puluhan tahun. 

Sekali lagi kamsia.

Salam,
ChanCT

  - 原始郵件- 
  寄件者: ardian_c 
  收件者: budaya_tionghua@yahoogroups.com 
  傳送日期: 2010年6月15日 11:46
  主旨: 回覆: 回覆: [budaya_tionghua] Re: Bongpay


  Bongpai itu mengandung catatan keluarga, bukan sekedar tulisan disini 
dikuburkan si A yg lahir tgl sekian meninggal tgl sekian.

  Kalu bicara aturan sih sebenernya yg mewarisi marga si engkong itu sendiri, 
tapi ya jaman sekarang khan banyak yg sok moderen.

  Ini masalah jadinya melebar ya ampe 1/2 abad yg lalu, hmm emangnya itu 
waktu para sesepuh keputusannya apa ?

  Kalu saran saya seh mendingan suruh ikut aje ke laut, ya kalu mo pake upacara 
boleh gak jg boleh. Biasanye seh si pewaris marga yg ngelakuin tapi kalu 
sipewaris marga gak mau, ya anggep aja yg bukan pewaris marga lage ngekaluin 
amal utk mrk di dunia akherat. Wong kite org Tionghoa percaya kok masih bisa 
amal buat mrk yg dah meninggal.

  Tapi ada saran yg lebih bagus kale dari saya, itu barang ANTIK LHO.
  Sape tau bisa dijual di balai lelang Christie, jgn takutlar, wong itu bukan 
barang jarahan taon 1860 or 1840 or 1900 or jg 1920an.
  Apelage itu bongpai punya nilai historis yg tinggi misalnya ngkong dari TOKOH 
anu. 

  --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, ChanCT sa...@... wrote:
  
   Menarik juga dengan saran anda, ... disempan untuk kenang-kenangan, ... 
lalu disempan dimana? Iya kalau ada gudang, ... lalu? Setelah kita meninggal, 
bagaimana dengan sikap anak-cucu yang tentu akan membuat problem juga bagi 
mereka. Apa mereka-mereka masih bisa dan sanggup meneruskan menyimpan dengan 
baik-baik sebagai kenangan?
   
   Padahal Bongpay berkaitan dengan kuburan, kuburannya sudah tiada dan abu 
penghuninya sudah ditebar dilaut 1/2 abad yl, ... tertinggal Bongpay dan 2 
patung itu yang baru muncul jadi soal setelah ditemukan berada dalam gudang, 
yang disewa orang. Dan, sekarang harus diangkut keluar. Ini cucu-cucu-nya yang 
tidak pernah tahu menahu ada soal bongpay engkong dititip simpan dalam gudang 
orang, jadi bingung untuk menemukan jalan keluar yang sesuai tradisi bisa 
dinyatakan menghormati leluhur saja.
   
   Tapi mungkin, yang paling baik Bongpay itu mengikuti arwah engkong yang 
telah ditebar di-laut, ... sesuai dengan penguburan ke-2X itu. Lalu, apakah 
perlu ada upacara sembahyang juga, yang sama dengan saat menebar abu di laut? 
Siapa-siapa saja kiranya yang berhak dan perlu membuang bongpay di kelaut? 
Misalnya cucu lelaki atau ada aturan malah harus cucu lelaki yang paling tua? 
Kalau cucu perempuan yang mewakili, bvoleh gak?
   
   Bab-ban kamsia atas pencerahan yang diberikan.
   
   Salam,
   ChanCT
   
 - åZYå§éfµä»¶- 
 å¯ä»¶è?.: ardian_c 
 æ¶ä»¶è?.: budaya_tionghua@yahoogroups.com 
 å,³é?æ-¥æoY: 2010å¹´6æo^14æ-¥ 10:56
 主æ-¨: Ã¥â?ºÅ¾Ã¨Â¦â? : [budaya_tionghua] Re: Bongpay
   
   
 Chan shu2, itu bisa dikubur ditempat asal, bisa jg ikut dilempar kelaut.
   
 Soalnya kita org kenal istilah ci zhang or penguburan ke2 kalinya. Jadi 
hal2 seperti itu sih hal yg lumrah, mungkin jaman dulu banyak kuburan yg 
digusur jg, tapi biasanya alasan ci zhang itu kaitannya ama fengshui jg selain 
fengshui adalah kemampuan kantong uang.
   
 Pola2 or kebiasaan2 membuang itu saya rasa mestinya distop, kayak banyak 
patung2 kelenteng yg dah kuno2 dibakar kalu mau diganti. Soale mengandung nilai 
historis.
   
 Saran saya sih, disimpen aja buat kenang2an, tapi sebelonnya dibersihin 
pake alkohol or kalu masih ada rasa takut roh2nya ngikutin or nempel 
dibongpai ya bisa pake api dibersihinnya.
   
 --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, ChanCT SADAR@ wrote:
 
  Terimakasih Ardian, ... tapi dikubur dimana? Kan, kuburan udah digusur, 
dan tidak

[budaya_tionghua] Bongpay

2010-06-13 Terurut Topik ChanCT
Mohon pencerahan.
Masalah bongpay kuburan Engkong yang sudah dibongkar dan setelah jenasah 
diperabukan dan ditebar kelaut, ... lalu bongpay dengan 2 patung penjaganya 
biasa diapakan dan dikemanakan, ya?

Terimakasih sebelumnya.

Salam,
ChanCT

回覆: [budaya_tionghua] Re: Bongpa y

2010-06-13 Terurut Topik ChanCT
Terimakasih Ardian, ... tapi dikubur dimana? Kan, kuburan udah digusur, dan 
tidak hendak pindah kuburan? Sedang isi kuburan, jenasahnya sudah dibakar dan 
abunya ditebar dilaut. Yang jadi masalah itu bongpay dan 2 patung penjaganya 
harus diapakan, tentu menurut tradisi Tionghoa. Bagaimana baiknya sesuai dengan 
etika menghormati pendahulu, ...

Barangkali ada pengalaman kawan-kawan yang menghadapi penggusuran kuburan, ... 
bisa ajukan pendapat.

Tentu ini merupakan satu problem yang cukup menarik. Mungkin orang dijaman 
dahulu gak pernah mengalami masalah ginian, ... Kuburan bisa terus berlangsung 
turun-temurun. Ketenangan Abadi-lah bagi arwah yang dikuburan di tempat itu, 
... tapi tidak di Nusantara ini. Seringkali tanah kubur juga kena gusur dengan 
berbagai alasan yang tidak bisa dilawan. Yang berkuasa dan berduit selalu masih 
dipihak yang menang. Rakyat kecil belum punya kekuatan untuk melawan. Jadi, 
harus mencarikan jalan keluar yang sebaik-baiknya.

Salam,
ChanCT

  - 原始郵件- 
  寄件者: ardian_c 
  收件者: budaya_tionghua@yahoogroups.com 
  傳送日期: 2010年6月14日 10:22
  主旨: [budaya_tionghua] Re: Bongpay



  chan shu2, biasanya seh dikubur tuh 

  --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, ChanCT sa...@... wrote:
  
   Mohon pencerahan.
   Masalah bongpay kuburan Engkong yang sudah dibongkar dan setelah jenasah 
diperabukan dan ditebar kelaut, ... lalu bongpay dengan 2 patung penjaganya 
biasa diapakan dan dikemanakan, ya?
   
   Terimakasih sebelumnya.
   
   Salam,
   ChanCT
  




  

  .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

  .: Website global http://www.budaya-tionghoa.net :.

  .: Pertanyaan? Ajukan di http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

  .: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg.wordpress.com :.

  Yahoo! Groups Links





回覆: [budaya_tionghua] Generasi Y ang Hilang

2010-06-09 Terurut Topik ChanCT
Mbak Herma yb,

Bisa saya dikasih nama judul buku Pram yang anda maksudkan, syukur bisa dikasih 
sedikit pengantar isi buku itu, biar kami-kami yang berada jauh dari Indonesia, 
yang tentunya sulit untuk bisa dapatkan buku yang dimaksudkan, tapi masih bisa 
mengikuti isi pokok buku Pram.

Terimakasih atas perhatian dan bantuan yang diberikan.

Salam,
ChanCT

  - 原始郵件- 
  寄件者: hermawati wiriadinata 
  收件者: budaya_tionghua@yahoogroups.com 
  傳送日期: 2010年6月9日 10:15
  主旨: Bls: [budaya_tionghua] Generasi Yang Hilang


  hi A L L,

  untuk yg hobbi maupun tidak hobby bacaboleh tuh baca buku KILAS BALIK, 
karangan Pramoediya Ananta Toer..banyakk ternyata sejarah Indonesia yg 
tidak kita ketahui

  best Regards,
  herma

  --- Pada Sel, 8/6/10, ChanCT sa...@netvigator.com menulis:

   Dari: ChanCT sa...@netvigator.com
   Judul: [budaya_tionghua] Generasi Yang Hilang
   Kepada: GELORA_In gelor...@yahoogroups.com
   Tanggal: Selasa, 8 Juni, 2010, 6:00 AM
   
   
   
   
   
   
   
   
   
   
   
   
   
   

   
   
   
   
 
   
   
   
 
 
 
   
   
   
   - 原始郵件- 
   寄件者: Harsutejo 
   Sutedjo 
   收件者: sastra-pembebasan@
   yahoogroups. com 
   ; wahana-news@
   yahoogroups. com 
   傳送日期: 2010年6月8日 19:28
   主旨: Generasi Yang Hilang
   
   
   
   
   GENERASI YANG 
   HILANG 
   (Harsutejo)
   
   Ketika terjadi tragedi 
   1965 pasca pembunuhan enam orang jenderal oleh gerombolan
   militer G30S, maka 
   diikuti tsunami politik ciptaan manusia berupa pembantaian
   terhadap 3 juta 
   orang, 1,7 juta orang dijebloskan ke dalam penjara dan
   tahanan sebagai tapol 
   yang meringkuk bertahun-tahun. Jutaan orang dipecat dari
   pekerjaan, dirampas 
   harta kekayaannya, jutaan orang menjadi paria dan
   dipariakan dalam tempo pendek 
   untuk jangka tak terbatas. Sekitar 13.000 orang dibuang ke
   Pulau Buru, kira-kira 
   500 perempuan ke Plantungan. Banyak di antara mereka
   terdiri dari kaum 
   intelektual, kaum seniman, para pekerja trampil, para
   pemimpin pemuda dan 
   perempuan, para pemikir bangsa. Mereka yang masih hidup
   telah disia-siakan 
   bertahun-tahun, bahkan sampai mereka dibebaskan pun. Kaum
   cerdik pandai yang ada 
   di luar negeri tak dapat memberikan sumbagannya ke
   tanahair. Jutaan anak-anak 
   ikut menderita tanpa tumpuan kuat, tanpa rasa aman, tanpa
   pendidikan memadai, 
   pindah dari satu keluarga ke keluarga yang lain, bahkan
   sebagian menggelandang 
   menjadi anak jalanan. Terhadap kaum paria ini bukan saja
   belum pernah dipulihkan 
   hak-haknya, bahkan belum pernah diakui proses yang
   membuatnya paria yang 
   dilakukan oleh rezim berkuasa.
   Di antara mereka itu 
   terdapat ribuan guru dan calon guru, ribuan kaum
   intelektual dan calon 
   intelektual, ribuan kaum cerdik pandai dan calon cerdik
   pandai, pendeknya ribuan 
   pemimpin dan calon pemimpin. Ada generasi yang hilang. Apa
   akibatnya? Sampai 
   saat ini kita tidak punya pemimpin berkualitas, apalagi
   pemimpin sekaliber Bung 
   Karno. Kita tidak punya pujangga sekaliber Pramoedya Ananta
   Toer meskipun ia tak 
   juga diakui oleh negara yang ikut dia dirikan dengan
   perjuangan dan prestasinya. 
   Itulah salah satu dosa rezim militer Orba tak terampuni,
   menciptakan hilangnya 
   generasi. Rezim militer Orba Suharto sudah terguling,
   tetapi rezim lama tetaplah 
   berkuasa.
   Dalam survei nasional 
   pada 2003, di antara 18,6 juta anak balita (di bawah umur 5
   tahun) terdapat 3,57 
   juta mengalami kurang gizi dengan 1,54 juta bergizi buruk.
   Pada tahun 2005 angka 
   tersebut menjadi 5 juta dengan 1,8 juta bergizi buruk,
   meningkat menjadi 2,3 
   juta pada 2006. Angka-angka yang disiarkan pemerintah
   biasanya angka bikinan, 
   kenyataan di lapangan biasanya lebih besar daripada
   angka-angka tersebut. Mereka 
   ini juga menderita busung lapar, kekurangan kalori dan
   protein. Mereka tersebar 
   di banyak tempat di NTT, NTB dan Papua, tetapi juga
   terdapat di Jakarta, 
   Bandung, Surabaya, Semarang, Banten, juga di daerah lumbung
   padi Jawa 
   Barat.
   Bayi kekurangan gizi 
   meliputi 28 %. Dari sekitar 4 juta ibu hamil, 50 %
   mengalami anemia gizi, satu 
   juta lainnya kekurangan energi kronis. Dalam kondisi
   tersebut 350.000 bayi lahir 
   dengan kekurangan berat badan. Di antara 31 juta anak, ada
   11 juta bertubuh 
   pendek karena kurang gizi. Terdapat 10 juta kelompok remaja
   putri (usia 15-19 
   tahun) 3,5 juta mengalami anemia gizi, 11,5 juta perempuan
   usia subur dalam 
   keadaan yang sama, 30 juta kelompok usia produktif
   mengalami kekurangan energi 
   kronis.Tentu saja ini semua erat sekali hubungannya dengan
   kemiskinan, lebih 
   dari 100 juta orang miskin. Angka balita gizi kurang dan
   gizi buruk di Provinsi 
   Riau yang kaya minyak itu meningkat dari tahun ke tahun,
   dari 12,4 % pada 2004, 
   14,2 % pada 2005 dan 19,27 % pada 2007.
   Mantan Presiden BJ

[budaya_tionghua] Ber-Nostalgia dengan Evelyn Tjiauw

2010-06-09 Terurut Topik ChanCT
Bagi kawan-kawan yang masih ingat dengan nama sopranist Evelyn Tjiauw, untuk 
bernostalgia cobalah bukan link dibawah. Itu yang dinyanyikan di Beijing tahun 
2008, sayang perekaman suara kurang baik, tapi masih tetap terdengar suara 
sopran merdu dengan teknik tinggi penyanyai-nya, sekalipun usia sudah mendekati 
angka 7. Luar biasa. Nanti kalau berhasil dapatkan CD dari Evelyn akan saya 
lempar keluar juga.

Kemudian ada koor paduan suara penyanyi-penyanyi Huakiao lanjut usia yang tetap 
menunjukkan kecintaannya pada Indonesia, tempat dimana mereka dilahirkan dan 
dibesarkan, sekalipun sudah puluhan tahun harus mereka tinggalkan.

Sedang link terakhir sekadar untuk didengar lagu Singsing So yang dinyanyikan 
oleh Teng Lai Kwan, (Teresa Teng?) penyanyi Taiwan tenar yang sudah meninggal 
beberapa tahun yl. 

Silahkan menikmati, ...

Salam,
ChanCT


Evelyn Tjiauw menyanyikan Rayuan Pulau Kelapa:
http://www.qiaou.com/uqiaou61/23805-250160.aspx

Atau: http://v.youku.com/v_show/id_XMzg2Mzc3NzY=.html

Evelyn Tjiauw menyanyi Bengawan Solo  Nona manis siapa punya:
http://www.youtube.com/watch?v=XPyPGPWNTxw   

Koor, Paduan suara Huakio usia lanjut lagu-lagu Indonesia:
http://v.youku.com/v_show/id_XMzYxMzIyMDQ=.html

Teressa Teng menyanyikan Singsing So dengan bhs. TIonghoa:
http://www.youtube.com/watch?v=IhQQPBwabbEfeature=related  

回覆: 回覆: [budaya_tionghua] Anne Van Jogya

2010-06-08 Terurut Topik ChanCT
Benar, diantara sekelompok manusia, entah itu etnis, atau suku apalagi Agama 
yang punya pengertian lebih besar dan luas, pasti ada saja yang berbuat salah 
atau serong. Yang jelas dan sudah bisa dipastikan, setiap perbuatan seseorang 
yang jelek, yang salah atau yang jahat itu, tidak bisa mewakili kelompok etnis, 
suku atau Agama bersangkutan. Perbuatan salah, jelek dan jahat hanya menjadi 
tanggungjawab orang bersangkutan saja. Jerat dan jatuhilah hukuman sesuai 
dengan HUKUM yang berlaku. Tapi, jangan dan tidak perlu dikaitkan dengan etnis, 
suku atau Agama orang itu. Dia sendirilah yang harus menanggung segala dosa dan 
kesalahan yang diperbuat, tak ada hubungan dengan etnis, suku atau Agamanya. 
Jadi, kalau perlu sebut saja nama bersangkutan, tanpa harus menyeret etnis, 
suku atau Agama yang dianut dia. 

Jadi, ... dalam satu adegan film, atau cerita novel, atau pemberitaan di koran, 
kalau kesalahan seseorang lalu diembel-embeli etnis, suku atau Agama orang 
bersangkutan, tentu terasa ada kesengajaan untuk jelek-jelek etnis, suku atau 
Agama tertentu. Dan sikap begitu tidak seharusnya masih saja diteruskan sampai 
sekarang, dimana UU Anti-Diskriminasi Rasial sudah ditegakkan dinegeri ini. 

Bahwa kenyataan ada pengusaha Tionghoa berhasil karena main culas, bersekongkol 
dengan pejabat tinggi, ... tidak perlu disangkal. Tapi tidak bisa dijadikan 
stereotype, begitulah semua pengusaha Tionghoa. TIDAK BISA! Yang segelintir 
bagaimanapun juga tidak bisa mewakili yang mayoritas mutlak. Pengusaha Tionghoa 
umumnya, mayoritas mutlak juga berada dilapisan menengah-bawah, yang 
melangsungkan usaha dagangnya dengan baik-baik dan jujur, sesuai dengan 
ketentuan hukum yang berlaku, ... dan lapisan mereka inilah yang 
senasib-sependeritaan dengan rakyat banyak, tapi justru yang seringkali kena 
getah dan dijadikan kambing-hitam setiap terjadi kerusuhan anti-TIonghoa, yang 
puncaknya Tregedi Mei 98 itu. 

Sebaliknya yang berdosa sesungguhnya, yang selama ini membuat rakyat banyak 
menderita, yaitu terjadinya persekongkolan penguasa dengan segelintir 
pengusaha, tak seorangpun berhasil dijebloskan dalam penjara. Semua lolos, 
tetap melanglang buana menikmati kehidupan mewah hasil jarahannya. Sungguh 
dunia tidak adil! 

Salam,
ChanCT

  - 原始郵件- 
  寄件者: twa...@yahoo.com 
  收件者: budaya_tionghua@yahoogroups.com 
  傳送日期: 2010年6月8日 13:55
  主旨: Re: 回覆: [budaya_tionghua] Anne Van Jogya




  Tidak begitu jg.
  Semuanya adalah manusia. Bahwa manusia dpt berbuat kejahatan dan kesalahan 
adalah manusiawi. Tidak terbatas pada jenis manusia tertentu.

  Sent from my BlackBerry®
  powered by Sinyal Kuat INDOSAT


--

  From: zho...@yahoo.com 
  Sender: budaya_tionghua@yahoogroups.com 
  Date: Tue, 8 Jun 2010 05:49:23 +
  To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
  ReplyTo: budaya_tionghua@yahoogroups.com 
  Subject: Re: 回覆: [budaya_tionghua] Anne Van Jogya


  Ini memang stereotype yg dilekatkan sebagian orang thd pedagang tionghoa: 
bisa sukses gara2 main culas!

  Sent from my BlackBerry®
  powered by Sinyal Kuat INDOSAT


--

  From: Nasir Tan hitaci2...@yahoo.com 
  Sender: budaya_tionghua@yahoogroups.com 
  Date: Mon, 7 Jun 2010 01:55:29 -0700 (PDT)
  To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
  ReplyTo: budaya_tionghua@yahoogroups.com 
  Subject: Re: 回覆: [budaya_tionghua] Anne Van Jogya



Bung Chan yth..

Tapi film Anne Van Jogya yang saat menampilkan adegan usaha batik 
Anne sedang maju, lalu ada pengusaha TIonghoa Batik merasa dapatkan saingan, 
gunakan cara-kotor dengan menonjolkan ke-Tionghoa- annya, menurut saya tidak 
etis dan sangat tidak bijaksana. Bahwa bisa saja ada pengusaha Tionghoa yang 
main kotor, juga tidak perlu terangkat ke-Tionghoa- annya. Untuk apa harus 
begitu?

Saya kira karena sistem kita ini belum dewasa bahkan sangat 
kekanak-kanakan. Selain itu juga seyogyanya kalau mau membuat suatu film 
melatar belakangi etnis-etnis lain ( etnis mana aja ), seharusnya 
dikomunikasikan dahulu kepada para tokoh atau para cendekiawan yang tahu 
masalah itu, akan lebih baik dari apa asal njeplak aja. Dan seandainya para 
tokoh masayarakat/cendekiawan dll yang tau persis masalah tersebut mengetahui, 
bukan tidak mungkin akan memberi masukan sehingga penyajian film bisa lebih 
bermutu. Selain itu, lembaga sensor film kita mungkin tidak bekerja maksimal, 
koq bisa-bisanya film begitu lolos sensor yah?




Nasir T

--- On Mon, 6/7/10, ChanCT sa...@netvigator.com wrote:


  From: ChanCT sa...@netvigator.com
  Subject: 回覆: [budaya_tionghua] Anne Van Jogya
  To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
  Date: Monday, June 7, 2010, 4:09 AM



   
  Bung Tan yb,

  Lho, kenapa harus diakhiri dengan penyesalan setelah dapatkan nonton 
gratis? Dengan nonton sekali itu

[budaya_tionghua] Generasi Yang Hilang

2010-06-08 Terurut Topik ChanCT

- 原始郵件- 
寄件者: Harsutejo Sutedjo 
收件者: sastra-pembeba...@yahoogroups.com ; wahana-n...@yahoogroups.com 
傳送日期: 2010年6月8日 19:28
主旨: Generasi Yang Hilang


GENERASI YANG HILANG

(Harsutejo)

 

Ketika terjadi tragedi 1965 pasca pembunuhan enam orang jenderal oleh 
gerombolan militer G30S, maka diikuti tsunami politik ciptaan manusia berupa 
pembantaian terhadap 3 juta orang, 1,7 juta orang dijebloskan ke dalam penjara 
dan tahanan sebagai tapol yang meringkuk bertahun-tahun. Jutaan orang dipecat 
dari pekerjaan, dirampas harta kekayaannya, jutaan orang menjadi paria dan 
dipariakan dalam tempo pendek untuk jangka tak terbatas. Sekitar 13.000 orang 
dibuang ke Pulau Buru, kira-kira 500 perempuan ke Plantungan. Banyak di antara 
mereka terdiri dari kaum intelektual, kaum seniman, para pekerja trampil, para 
pemimpin pemuda dan perempuan, para pemikir bangsa. Mereka yang masih hidup 
telah disia-siakan bertahun-tahun, bahkan sampai mereka dibebaskan pun. Kaum 
cerdik pandai yang ada di luar negeri tak dapat memberikan sumbagannya ke 
tanahair. Jutaan anak-anak ikut menderita tanpa tumpuan kuat, tanpa rasa aman, 
tanpa pendidikan memadai, pindah dari satu keluarga ke keluarga yang lain, 
bahkan sebagian menggelandang menjadi anak jalanan. Terhadap kaum paria ini 
bukan saja belum pernah dipulihkan hak-haknya, bahkan belum pernah diakui 
proses yang membuatnya paria yang dilakukan oleh rezim berkuasa.

Di antara mereka itu terdapat ribuan guru dan calon guru, ribuan kaum 
intelektual dan calon intelektual, ribuan kaum cerdik pandai dan calon cerdik 
pandai, pendeknya ribuan pemimpin dan calon pemimpin. Ada generasi yang hilang. 
Apa akibatnya? Sampai saat ini kita tidak punya pemimpin berkualitas, apalagi 
pemimpin sekaliber Bung Karno. Kita tidak punya pujangga sekaliber Pramoedya 
Ananta Toer meskipun ia tak juga diakui oleh negara yang ikut dia dirikan 
dengan perjuangan dan prestasinya. Itulah salah satu dosa rezim militer Orba 
tak terampuni, menciptakan hilangnya generasi. Rezim militer Orba Suharto sudah 
terguling, tetapi rezim lama tetaplah berkuasa.

Dalam survei nasional pada 2003, di antara 18,6 juta anak balita (di bawah umur 
5 tahun) terdapat 3,57 juta mengalami kurang gizi dengan 1,54 juta bergizi 
buruk. Pada tahun 2005 angka tersebut menjadi 5 juta dengan 1,8 juta bergizi 
buruk, meningkat menjadi 2,3 juta pada 2006. Angka-angka yang disiarkan 
pemerintah biasanya angka bikinan, kenyataan di lapangan biasanya lebih besar 
daripada angka-angka tersebut. Mereka ini juga menderita busung lapar, 
kekurangan kalori dan protein. Mereka tersebar di banyak tempat di NTT, NTB dan 
Papua, tetapi juga terdapat di Jakarta, Bandung, Surabaya, Semarang, Banten, 
juga di daerah lumbung padi Jawa Barat.

Bayi kekurangan gizi meliputi 28 %. Dari sekitar 4 juta ibu hamil, 50 % 
mengalami anemia gizi, satu juta lainnya kekurangan energi kronis. Dalam 
kondisi tersebut 350.000 bayi lahir dengan kekurangan berat badan. Di antara 31 
juta anak, ada 11 juta bertubuh pendek karena kurang gizi. Terdapat 10 juta 
kelompok remaja putri (usia 15-19 tahun) 3,5 juta mengalami anemia gizi, 11,5 
juta perempuan usia subur dalam keadaan yang sama, 30 juta kelompok usia 
produktif mengalami kekurangan energi kronis.Tentu saja ini semua erat sekali 
hubungannya dengan kemiskinan, lebih dari 100 juta orang miskin. Angka balita 
gizi kurang dan gizi buruk di Provinsi Riau yang kaya minyak itu meningkat dari 
tahun ke tahun, dari 12,4 % pada 2004, 14,2 % pada 2005 dan 19,27 % pada 2007.

Mantan Presiden BJ Habibie yang ahli pesawat terbang dan pendiri IPTN yang 
kemudian bangkrut itu menyatakan produktivitas rakyat Indonesia yang rendah 
merupakan pangkal kemiskinan. Dia tidak menganalisis kondisi kemiskinan membuat 
rakyat tidak memiliki sarana apa pun atau tak cukup memiliki sarana, termasuk 
akses pendidikan dan informasi minimum untuk meningkatkan produktivitasnya. 
Dikatakan olehnya di depan forum ICMI pada 7 Juni 2006, kemajuan suatu bangsa 
terletak pada sumber daya manusia yang berkualitas dan produktif. Dia tak 
menjelaskan apa saja yang telah diperbuatnya selama ikut berkuasa sekian puluh 
tahun terhadap pendidikan rakyat umum. Betapa potensi triliunan rupiah dan 
miliar dollar yang dikeluarkan untuk IPTN yang kemudian menghasilkan 
penyia-nyiaan tenaga kaum cerdik pandai dan para ahli bidang teknologi. 

Tahun-tahun 2009 dan 2010 keadaan tidak membaik bagi kaum miskin. Hilangnya 
generasi merupakan persoalan gawat. Sekali lagi kita terancam kehilangan 
sebagian dari satu generasi karena jutaan balita kekurangan gizi yang 
dilahirkan oleh para ibu yang kurang gizi pula. Mereka akan menjadi generasi 
orang dewasa yang kecerdasannya terdistorsi alias kurang cerdas atau bahkan 
“kosong” otaknya alias generasi yang hilang. Apa kita yang masih mendapatkan 
cukup kecerdasan dan hati nurani akan diam saja? (Dipetik dari naskah belum 
terbit, Harsutejo, “Kamus [anti]-Orba:Cinta Tanahair dan bangsa”].

 



[budaya_tionghua] Fwd: Etnis Tionghoa Indonesia (ETI) Berkonsolidasi

2010-06-08 Terurut Topik ChanCT

- 原始郵件- 
寄件者: JT 
收件者: tionghoa-...@yahoogroups.com 
傳送日期: 2010年6月8日 21:54
主旨: [t-net] Fwd: Etnis Tionghoa Indonesia (ETI) Berkonsolidasi


Dari harian Pelita Edisi Selasa, 08 Juni 2010

Etnis Tionghoa Indonesia (ETI) Berkonsolidasi
Oleh Drs Wijaya L, Msi

SIAPA PUN sulit menafikan bahwa sejak reformasi 1998 bergulir, kelompok etnis 
Tionghoa telah menikmati ruang bebas, baik dalam menjalankan hak-hak 
kehidupannya maupun dalam mengekspresikan kebudayaannya. Melalui media maupun 
komunikasi antarteman, saudara-saudara Tionghoa dan sejumlah pemerintah negara 
sahabat menilai, kehidupan warga ETI telah berjalan normal sebagaimana 
mestinya. Hak-hak dan kewajibannya di bidang politik, sosial dan ekonomi telah 
pulih, bahkan mengalami kemajuan signifikan. Ketika penulis berkesempatan 
bertemu Pejabat Senior Kantor Urusan China Perantauan di Bejing pertengahan 
April lalu, beliau dengan simpatik menyatakan terima kasihnya kepada Pemerintah 
Republik Indonesia atas perubahan dan perbaikan tersebut seraya mengapresiasi 
kemeriahan perayaan Imlek nasional dan menguapnya perlakuan bernuansa 
diskriminatif pascapemberlakuan UU Nomor 12/2006 tentang Kewarganegaraan.

Ketua INTI Jakarta, Benny Setiono (pengarang buku Tionghoa Dalam Pusaran 
Politik) juga menggarisbawahi lenyapnya discrimination by state. Kalaupun ada 
masalah dalam kehidupan sehari-hari, seperti persoalan terkait perijinan, 
pengurusan dokumen identitas dan perjalanan, atau soal-soal keagamaan yang 
dialami ETI, itu juga dialami kelompok etnis lain di Indonesia. Dalam suasana 
baru saat ini, tantangan besar menyangkut identitas ETI yang perlu dipikirkan 
bersama adalah bagaimana memunculkan dan membangun ketionghoaan sesuai dengan 
kearifan sejarahnya yang khas Indonesia. Membangun ketionghoaan dengan cara 
menempelkan begitu saja atribut-atribut kebudayaan negeri leluhur, sudah 
terbukti, seringkali melahirkan hal-hal yang kontraproduktif.

Sebagai ilustrasi, Konghucu telah dianut sebagai agama oleh sebagian ETI, 
kendati di negeri asalnya sendiri, Konghucu bukanlah sebuah agama dalam artian 
mengabarkan kehidupan setelah kematian. John Lie adalah pahlawan etnis Tionghoa 
di Indonesia, bukan Zheng He (Cheng Ho) yang sebenarnya lebih berperan sebagai 
duta besar atau utusan Kerajaan China. Bukankah media cetak dan elektronik 
nasional menempatkan Anggodo Widjojo setara dengan Komjen Polisi Susno Duadji 
di hadapan hukum? 

Singkatnya, berdasarkan prinsip equal before the law (dalam bahasa Mandarin 
disebut Gongping) kaum minoritas dan mayoritas di Indonesia tidak lagi memiliki 
perbedaan dalam upaya merekontruksi tatanan kehidupan sosial, ekonomi, politik 
dan pertahanan. Profesor Liang Yingming (sejarawan Universitas Peking kelahiran 
Soli) dalam forum diskusi yang dihadiri 300 orang April 2010 di Yayasan Nabil 
menyatakan, budaya tradisional etnis Tionghoa di Indonesia merupakan salah satu 
pondasi penting bagi berlangsungnya proses integrasi nasional dalam konteks 
terbentuknya keIndonesiaan yang modern.

Konsolidasi
Persepsi pada dasarnya terbangun dari pengalaman atau sejarah yang mewarnai 
perjalanan hidup seseorang atau sebuah komunitas. Disadari, terdapat sejumlah 
kebijakan pada era Orde Baru yang telah membentuk perilaku sosial, ekonomi dan 
politik saudara-saudara Tionghoa di masa lalu. Setidaknya ada tiga kebijakan 
penting yang langsung maupun tidak langsung ikut membangun persepsi masyarakat 
Tionghoa pada masa itu. Pertama, kebijakan yang melarang ekspresi budaya 
Tionghoa di ruang publik dan dibatasi hanya di lingkungan rumah tempat tinggal. 
Kedua, karena ruang-ruang politik dan birokrasi tertutup rapat, energi dan 
perhatian warga ETI lebih terkonsentrasi di bidang ekonomi. Ketiga, rezim 
Soeharto secara tidak langsung mengangkat tokoh konglomerat Liem Sioe Liong 
sebagai Tetua untuk menangani berbagai persoalan yang timbul di internal ETI. 
Akibatnya mudah ditebak, terbentuk sekelompok elite ekonomi dari kalangan ETI 
yang bergaya hidup mewah dan eksklusif, kesenjangan sosial menganga lebar, 
dan kecemburuan sosial berlatar etnis terakumulasi bak ilalang kering di musim 
kemarau. 

Lalu, ketika kekuasaan otoritarian melemah dan mulai menunjukkan tanda-tanda 
akan runtuh, onggokan ilalang kering kerontang yang menumpuk selama tiga dekade 
itu terbakar berkobar-kobar, tanpa seorang pun sanggup memadamkannya. Tidak 
ingin mengulangi pengalaman hitem-kelam itu, pemerintah reformasi kemudian 
menerbitkan berbagai peraturan perundangan guna mengoreksi kebijakan masa lalu 
itu. Larangan mengekspresikan budaya Tionghoa di ruang publik dicabut, Imlek 
dinyatakan sebagai hari libur nasional, dan sebagai puncaknya, UU 
kewarganegaraan yang lebih menjamin persamaan hak dan kewajiban bagi seluruh 
warga negara Indonesia diberlakukan. Di alam reformasi, ETI tidak lagi memiliki 
tokoh yang dituakan atau figur sentral yang dapat berperan sebagai 
pemutus-kata. Dewasa ini, setiap individu ETI merasa telah lepas dari 
kungkungan sehingga 

回覆: [budaya_tionghua] Anne Van J ogya

2010-06-07 Terurut Topik ChanCT
Bung Tan yb,

Lho, kenapa harus diakhiri dengan penyesalan setelah dapatkan nonton gratis? 
Dengan nonton sekali itu, saya bukan saja melihat isi film, tapi melihat 
pendidikan apa yang diberikan dan itu saya menilai kira-kira kemana arah 
pembuatan film Indonesia, yang tentunya juga sebagai alat propagandanya.

Saya melihatnya begini, film-film kungfu antar genster dan bajingan-bajingan, 
bisa saja terjadi antar bangsa, suku atau etnis tertentu, dan, ... itu bisa 
saja menampilkan bangsa mana, suku apa atau etnis apa yang menang. Orang 
setelah melihat film begituan munagkin juga tidak akan berkesan bau rasialis, 
kecuali memang ceritanya hanya menjelekkan, melecehkan bangsa, suku dan etnis 
tertentu. Itulah memang cerita bajingan-bajingan, ... Pada saat membuat film 
menceritakan satu Gang penyelundupan atau narkotik dengan tokohnya TIonghoa pun 
tidak masalah, memang itulah ceritanya. 

Tapi film Anne Van Jogya yang saat menampilkan adegan usaha batik Anne sedang 
maju, lalu ada pengusaha TIonghoa Batik merasa dapatkan saingan, gunakan 
cara-kotor dengan menonjolkan ke-Tionghoa-annya, menurut saya tidak etis dan 
sangat tidak bijaksana. Bahwa bisa saja ada pengusaha Tionghoa yang main kotor, 
juga tidak perlu terangkat ke-Tionghoa-annya. Untuk apa harus begitu?

Salam,
ChanCT

  - 原始郵件- 
  寄件者: Nasir Tan 
  收件者: budaya_tionghua@yahoogroups.com 
  傳送日期: 2010年6月6日 18:59
  主旨: Re: [budaya_tionghua] Anne Van Jogya




Wah...jadi walau nonton gratis diakhiri penyesalan yah..?
Mmm...gak hanya di Indonesia kalo bikin film begitu..film Amrik juga 
begitu, setiap ada adegan kekerasa ( entah Kungfu atau semacamnya ) pasti 
menggunakan ethinc Chinese atau yang mirip Chinese, entah itu Vietnam, Korea 
atau Jepang sebagai pemain figuran. Bahkan tidak jarang juga film yang 
menggambarkan narkotika, penyelundupan dan ketidakterbukaan identik dengan 
Chinese.


regard


Nasir Tan
--- On Sat, 6/5/10, ChanCT sa...@netvigator.com wrote:


  From: ChanCT sa...@netvigator.com
  Subject: [budaya_tionghua] Anne Van Jogya
  To: GELORA_In gelor...@yahoogroups.com
  Date: Saturday, June 5, 2010, 11:24 AM



   
  Anne Van Jogya

  Hari Selasa , tgl. 1 Juni yl., saya dapatkan telpon dari bu Nunung, 
KJRI-HK (Konsulat Jenderal Republik Indodnesia untuk Hong Kong) Public Affairs 
and Socio-Cultural, disamping memberi tahu KJRI sedang menyelenggarakan Pekan 
Film Indonesia, juga menawarkan saya kalau mau nonton. Bahkan saya 
diperkenankan untuk mengajak beberapa kawan. Haaha, sungguh dapatkan rejeki. 
Segera saya terima tawaran yang baik hati dari bu Nunung ini. Selama 34 tahun 
hidup di HK, untuk pertama kali saya dapatkan undangan nonton film Indonesia. 
Jadi, bagi saya meninggalkan Indonesia 45 tahun yang lalu, tidak lagi pernah 
lihat film Indonesia lagi. Terimakasih saya ucapkan pada bu Nunung, dan, ... 
tentunya rejeki ini akan saya timpakan juga pada beberapa kawan di HK yang 
tentunya juga seperti saya, puluhan tahun tidak pernah melihat film Indonesia 
lagi.

  Saya diberi 2 pilihan film, yang pertama tgl. 3 Juni Anne Van Jogya 
dan kedua, tgl. 4 Juni Heartbreak. Com. Dalam pemikiran saya setelah melihat 
keterangan singkat isi cerita, ternyata kedua film yang ditawarkan adalah 
masalah cinta muda-mudi. Bedanya, Anne Van Jogya kelebihan masalah ras. 
Inilah yang mendorong saya ambil putusan untuk pilih Anne Van Jogya saja! 
Saya ingin tahu bagaimana Indonesia yang sudah puluhan tahun saya tinggalkan 
ini memecahkan problem RASIAL yang dihadapi dalam kehidupan masyarakat. 

  Entah bagaimana kesan kawan-kawan yang pernah nonton film Anne Van 
Jogya ini, tapi bagi yang belum pernah nonton, sebelum saya ajukan komentar 
atau pendapat, baik juga kalau saya lebih dahulu ceritakan secara ringkas jalan 
cerita film ini: 

  Kisah Anne Yuwantoro yang katanya terjadi sekitar tahun 1960, anak 
dari seorang bapak turunan ningrat Keraton Jogya dengan ibu seorang Belanda. 
Kakek Anne tentu saja berkeras menentang perkawinan putranya dengan gadis 
Belanda. Tapi yang namanya cinta muda-mudi, tentu saja tidak bisa dilarang. 
Perkawinan orang tua Anne dilangsungkan tanpa restu Kakek-Nenek nya. Dengan 
demikian Anne sekalipun lahir dan dibesarkan di Jogya juga, tapi sampai dewasa 
tidak mengetahui apalagi dapatkan kasih sayang dari kakek-nenek.

  Satu saat, ayahnya yang bekerja di perkebunan dalam perjalanan 
pulang, hujan lebat dengan geledek menyambar, terjadi kecelakaan dan meninggal 
dunia. Di upacara pemakaman ayahnya itulah, Anne untuk pertama kali menemui dan 
berkenalan dengan kakek-neneknya. Setelah ayahnya meninggal, membuat kehidupan 
keluarga Anne terjadi perubahan drastis. Ibunya yang seorang Belanda 
disingkirkan dalam usaha perkebunan ayahnya, yang ternyata adalah warisan 
keluarga ningrat mereka. Keluarga masih sulit menerima seorang Belanda. Bahkan 
akhirnya Anne dan ibunya

[budaya_tionghua] Anne Van Jogya

2010-06-05 Terurut Topik ChanCT
 2 orang tukang kepruk untuk merampas Batik Anne yang 
sedang diantar untuk pemesan. Pengangkatan adegan dengan menonjolkan pengusaha 
Tionghoa disini, tentu sangat tidak etis dan sangat tidak bijaksana. Persaingan 
didunia usaha sudah pasti akan berlangsung dan terjadi dimana saja, bahwa 
mungkin saja ada pengusaha yang melakukan cara-cara kotor untuk mengalahkan 
saingannya juga tidak perlu disangkal. Tapi, harus diakui dalam kenyataan 
mayoritas pengusaha, termasuk pengusaha Tionghoa yang melakukan usaha bisnis 
adalah persaingan yang sehat. Berjalan sesuai dengan ketentuan-ketentuan bisnis 
yang berlaku. Dan itulah yang mendorong maju roda ekonomi didunia ini. 

Pengusaha asal suku atau etnis manapun bisa saja ada yang main curang, main 
kotor dalam persaingan yang terjadi, ... itu kenyataan yang tidak perlu 
ditutupi. Yang menjadi pertanyaan, kenapa pilihan dijatuhkan pada pengusaha 
Tionghoa dengan menekankan ke-Tionghoa-annya? Apakah sutradara film ini 
menganggap pengusaha Tionghoa umumnya gunakan cara-cara kotor dalam jalankan 
usaha? Sungguh sangat disesalkan, dimana RI yang baru saja berhasil mensahkan 
UU Anti-diskriminasi rasial, tapi masih juga menampilkan film yang berbau 
rasialis macam ini. Seolah-olah film ini hendak menyatakan, pengusaha Tionghoa 
selalu main kotor dalam usaha, ... 

Salam,
ChanCT

[budaya_tionghua] Nostalgia Evie Tjoa _ Angin Mamiri [1 Attachment]

2010-06-03 Terurut Topik ChanCT
Bagi yang ingat nama Evie Tjoa, boleh bernostalgia mendengar suaranya saat 
menyanyaikan Angin Mamiri. Silahkan buka attachment file, ...

[budaya_tionghua] PANCASILA

2010-05-31 Terurut Topik ChanCT

- 原始郵件- 
寄件者: Harsutejo Sutedjo 
收件者:  
傳送日期: 2010年5月31日 21:47
主旨: PANCASILA


Menyambut Hari Lahirnya Pancasila 1 Juni. 

PANCASILA

(Harsutejo)

 

Pancasila merupakan sebuah dokumen politik, suatu kontrak sosial yang 
mengandung persetujuan atau kompromi antar sesama warganegara Indonesia tentang 
asas-asas negara. Pancasila dapat disejajarkan dengan Magna Carta di Inggris, 
Bill of Rights di AS, Droit de l’home di Prancis. Demikian Onghokham (Desember 
2001). Republik Indonesia yang baru lahir telah berhasil merumuskan UUD 1945 
dengan dasar-dasar negara berupa Pancasila yang mengakomodasi segala macam 
perbedaan dan keberagaman di antara seluruh rakyat Indonesia dalam motto 
Bhinneka Tunggal Ika, berbeda-beda tapi satu jua yang telah tercantum dalam 
Sumpah Pemuda 1928: Satu Nusa, Satu Bangsa, Satu Bahasa, Indonesia!

Perbedaan-perbedaan tersebut berupa suku-suku dan ras, kepercayaan dan agama, 
adat istiadat, bahasa, kebiasaan, cara berpikir, keyakinan dan pandangan 
politik, ideologi, latar belakang sejarah dsb, semua mendapatkan tempat secara 
layak di dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasar 
Pancasila. Pancasila merupakan dasar bernegara dan berbangsa, suatu persetujuan 
bersama untuk hidup bersama dalam aneka perbedaan. Pendeknya menurut 
penggagasnya, Bung Karno, Pancasila sebagai alat pemersatu bangsa. Betapa 
bijaknya para founding fathers kita yang telah berhasil merumuskan landasan dan 
persetujuan bersama dalam kedaaan aneka perbedaan dan telah dapat menghimpun 
kesatuan dalam menghadapi ancaman kembalinya penjajahan. Mereka telah berhasil 
gemilang dalam melakukan kompromi sejarah untuk menyatukan seluruh potensi 
bangsa. Kompromi sejarah ini antara lain telah dilakukan oleh para pemimpin 
golongan Islam yang juga setuju menerima Pancasila sebagai dasar bernegara dan 
berbangsa dan merupakan bagian penting dalam pembukaan UUD 1945.

Rezim militer Orba Suharto memperlakukan Pancasila sebagai barang suci, azimat 
yang dipuja-puji dengan kata-kata mempesona ‘asas tunggal Pancasila’, seolah 
hendak mempersatukan seluruh rakyat Indonesia dalam membangun negara. Puja-puji 
itu hakekatnya terhadap kekuasaan Orba, yang hendak dilanggengkan dengan 
membangun institusi negara P4 dan BP7 dengan mengerahkan kaum intel dan 
intelektual sekaligus dengan terus-menerus melakukan pelanggaran hak asasi 
manusia yang sarat dengan kekerasan. Rezim Orba melalui sejarawan Nugroho 
Notosusanto pun mencoba berupaya meniadakan nama Bung Karno sebagai penggali 
Pancasila dari catatan sejarah. Di tangan rezim penindas ini Pancasila justru 
dijadikan alat pecah-belah dengan “bersih diri” dan “bersih lingkungan” serta 
manusia dengan KTP “ET” yang membuat berjuta warga negara didiskriminasikan, 
dikutuk dan dikuyo-kuyo atas nama “mempancasilakan” mereka.

Dalam kehidupan sehari-hari yang bak berada di samudra korupsi itu P4 dan BP7 
menjadi dagelan yang sarat dengan pemborosan dana, waktu dan sumber daya 
manusia serta sarat dengan lagak kemunafikan yang mendapat sindiran amat tajam 
seorang kiai yang penyair KHA Mustofa Bisri yang ditulisnya di masa kejayaan 
rezim Orba dalam kumpulan puisi “Gelap Berlapis-Lapis,” dengan sajak 
‘Kembalikan Makna Pancasila’ dengan amat tajamnya, sekaligus mencerminkan 
kenyataan sebenarnya, a.l.:

“kesetanan yang maha perkasa

kebinatangan yang degil dan biadab

perseteruan indonesia

kekuasaan yang dipimpin oleh nikmat kepentingan dalam perkerabatan/perkawanan

kelaliman sosial bagi seluruh rakyat indonesia”

Sejak masa yang disebut reformasi, seiring dengan pelecehan tersembunyi dari 
rezim Orba, sekelompok orang tidak lagi melongok Pancasila sebagai dasar 
berbangsa dan bernegara. Artinya tidak lagi menghormati kebinekaan bangsa ini 
yang disatukan dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Mereka 
memaksakan kehendaknya, sering dengan kelewang dan pentungan, melakukan 
perusakan tempat ibadah orang lain, kantor dan tempat usaha orang lain dengan 
semena-mena seperti masyarakat tanpa aturan hukum. Mereka memaksakan 
aturan-aturannya sendiri menjadi aturan umum, memaksakan tafsirannya sendiri 
menjadi tafsir umum. Meskipun mereka itu merupakan sekelompok kecil di 
masyarakat, tetapi suara mereka sering begitu besar dengan tindakan yang 
berimplikasi luas terhadap tatanan masyarakat yang beradab karena tindakan itu 
sudah memasuki wilayah teror. Keadaan demikian sering tidak ditindak oleh 
aparat negara dan dibiarkan berkembang, mengesankan mereka menjadi alat 
kekuasaan tertentu yang dimainkan pada saat tertentu pula. Keadaan itu kadang 
mendapatkan apologi dari wakil-wakil terhormat yang mengarah pada legitimasi, 
bahwa perbuatan yang memaksakan kehendak itu dikatakan sebagai terpaksa 
dilakukan untuk membela kebenaran [menurut tafsir mereka sendiri].

Dalam kemelut demikian maka Prof Dr Syafii Ma’arif menyatakan Pancasila sekedar 
dijadikan retorika politik, nilai luhur Pancasila telah dikhianati. Perilaku 
pemimpin sering tak dapat 

[budaya_tionghua] Chi Kung - China vs Japan

2010-05-26 Terurut Topik ChanCT
Seeing is believing!!!  

I've never seen a demostration of such powerful force before!!!

Subject: Fwd: Fw: Must Watch - Chi Kung - China vs Japan
  Must watch!!!
   

  http://www.youtube.com/watch?v=7CxHEa-toGUfeature=related 



[budaya_tionghua] Fw:EXPO Shanghai 2010 == 上海世博��全�^自由 行

2010-05-24 Terurut Topik ChanCT
- 原始�]件- 
寄件者: kunmingswie 
收件者: 
�魉腿掌�: 2010年5月24日 12:14
主旨:  上海世博��全�^自由行

EXPO Shanghai 2010

http://en.expo.cn/index.html#lang=tc=home


回覆: [budaya_tionghua] Re: PELAJ ARAN SEJARAH, YANG MAHAL TAPI PE NTING

2010-05-24 Terurut Topik ChanCT
Mbak Maria yb,

Maksud kalimat terakhir, Harus ada yang memulai untuk merubahnya. Itu apa 
maksudnya, ya? Kan, kalau orang tidak ber-Agama atau Agama yang dianut tidak 
termasuk Agama yang diakui sah oleh Pemerintah, misalnya Agama Kong Hu Chu 
dimasa Soeharto berkuasa yang tidak diakui sebagai Agama yang sah, itu 
akibatkan mereka jalankan kawin kebo. Tidak tercatat di catatan sipil, karena 
mereka tidak hendak menghianati Agama yang menjadi keyakinannya, atau disuruh 
ganti Agama untuk tercatat perkawinan mereka.

Saya SETUJU, jangan libatkan Agama dengan NEGARA. Orang kawin apapun Agama-nya 
tidak ada hubungan denegan catatan sipil, CATAT-lah mereka sebagai warga yang 
melangsungkan perkawinan secara sah. Negara tidak usah ikut mencampuri Agama 
orang yang dianut, berilah kebebasan pada masing-masing. Karena kepercayaan dan 
keyakinan Agama itu sepenuhnya adalah masalah pribadi orang, yang tidak 
seharusnya direcoki oleh Pemerintah.

Jadi, untuk merubahnya bukan harus ada orang yang memulai. Itu sudah banyak 
orang yang memulai tidak mencatatkan diri dicatatan sipil, ... tapi, Pemerintah 
yang berkuasa harus ambil tindakan untuk merubah. Bahkan bubarkan saja itu 
Dept. Agama, yang katanya hanya jadi sarang korup. Biarlah setiap Agama yang 
ada diurus sendiri oleh Agama masing-masing.

Salam,
ChanCT

  - 原始郵件- 
  寄件者: Maria Claudia 
  收件者: budaya_tionghua@yahoogroups.com 
  傳送日期: 2010年5月23日 15:21
  主旨: Re: [budaya_tionghua] Re: PELAJARAN SEJARAH, YANG MAHAL TAPI PENTING







  Surya Paloh itu bener banget. Coba lihat UU Perkawinan. Masa sebelum menikah 
di catatan sipil harus nikah di lembaga keagamaan dulu. Apa urusannya agama dan 
negara? Nenek moyang juga kita juga bisa nikah di catatan sipil tanpa harus 
nikah di gereja. Memangnya kalau nikah di lembaga keagamaan dijamin bakal jadi 
orang beragama? Yang bener adalah waktu mau kawin sibuk cari tempat yang bisa 
mengawinkan, tapi setelah upacara selesai, mungkin lewat tempat ibadat pun 
tidak. Ga bener tuh! Harus ada yang memulai untuk merubahnya.

  Salam
  Maria


--
  From: ChanCT sa...@netvigator.com
  To: tionghoa-...@yahoogroups.com
  Sent: Sat, May 22, 2010 5:43:53 PM
  Subject: [budaya_tionghua] Re: PELAJARAN SEJARAH, YANG MAHAL TAPI PENTING


  Setuju! Pengalaman sejarah jangan dilewatkan begitu saja, bahkan banyak 
  pengalaman sudah dibayar sangat mahal dengan korban jiwa manusia yang begitu 
  banyaknya, ... Jadi, benar-benar harus dijadikan cambuk untuk menuntut 
  generasi berikut lebih keras dan berani melihat kenyataan sejarh. Dengan 
  berani akui dan betulkan yang salah, untuk maju lebih lebih baik dan jangan 
  sampai terulang jatuh korban-korban yang tak diperlukan!

  Seandainya kita perhatikan, saat-saat Tong Sien Fu yang meninggalkan 
  Indonesia ditahun 1960, sebagaimana saya ketahui, Pemerintah Indonesia saat 
  itu menetapkan bagi mereka yang pulang kampung (Hui Guo) lebih dahulu harus 
  menandatangani pernyataan TIDAK AKAN KEMBALI KE INDONESIA LAGI, maka 
  ketidak berhasilan Tong Sien Fu mendapatkan WNI ada benarnya juga. Tentu 
  saya tidak menyangkal kemungkinan hanya karena sang pejabat yang nakal dan 
  serakah, setelah gaet 50 juta, merasa KURANG, ingin dapatkan lebih banyak, 
  akhirnya Tong balik pikiran setelah kesal-mendongkol melihat busuknya 
  birokrasi dinegeri ini. Karena sayapun melihat kenyataan, tidak sedikit 
  Tionghoa bisa kembali hidup di Indonesia, sekalipun juga yang pulang 
  kekampung tahun 60, bahkan jelas tergolong korban PP-10.

  Jadi, Pemerintah yang berkuasa sekarang ini, kudu lebih dahulu dengan TEGAS 
  benahi ketentuan-ketentuan yang dirasakan SALAH pemerintah terdahulu dan, 
  ... benahi birokrasi Pemerintahan, agar setiap pejabat Pemerintah secara 
  jujur menjadi pengabdi rakyat yang baik-baik, menjadi KACUNG rakyat yang 
  membantu meningkatkan kesejahteraan rakyat sebaik-baiknya.

  Salam,
  ChanCT

  - Original Message - 
  From: Flowing Water syahr...@cbn.net.id
  To: tionghoa-...@yahoogroups.com
  Sent: Sunday, May 23, 2010 8:13 AM
  Subject: RE: [t-net] PELAJARAN SEJARAH, YANG MAHAL TAPI PENTING

  Kutipan: Om Tong memang cerita tentang kesulitan dia memperoleh izin
  naturalisasi. Dia telah mengajukan selama lebih dari sepuluh tahun dengan
  biaya sendiri hingga habis lebih dari Rp 50 juta-an, kata Alan. Awalnya
  dia telah mendapatkan KIMS (kartu izin menetap sementara) yang diperpanjang
  dengan menerima KIM (kartu izin menetap), tetapi ketika saatnya mendapatkan
  surat bukti WNI, dia malah diminta mengurus ulang proses mendapatkan KIMS,
  katanya.

  Membaca ini saya tidak bisa mengelak untuk marah. Apakah ulat2 yang
  menjijikkan yang mengatur urusan beginian di kantor2 masih bercokol. Pantes
  saja negeri ini terpuruk. Soalnya kebanyakan orang2 bermental b***k yang
  bercokol dimana-mana. Alan benar negeri ini bukan hanya kurang bisa
  menghargai nilai2 tetapi bahkan TIDAK

[budaya_tionghua] Renungan Seorang Patriot Indonesia, SIAUW GIOK TJHAN

2010-05-22 Terurut Topik ChanCT
 
Renungan Seorang Patriot Indonesia

SIAUW GIOK TJHAN




Oleh: Siauw Tiong Djin

Mei – 2010







Perkembangan di Indonesia selama 12 tahun terakhir ini untuk komunitas Tionghoa 
menyejukkan. Berbagai UU dan peraturan yang mengandung rasisme telah berhasil 
dihapus. UU kewarganegaraan baru yang mengganti UU Kewarganegaraan 1958 
mengandung berbagai kepositifan. Tahun baru imlek telah dijadikan hari raya 
nasional dan perayaan bisa dilakukan secara terbuka. Bahasa Tionghoa bisa 
digunakan secara bebas. Sekolah-sekolah berbahasa Tionghoa juga bisa dibuka dan 
dikembangkan secara bebas.




Kesemuanya ini adalah hasil perjuangan jangka panjang. Perjuangan membangun 
Nasion Indonesia yang ber-Bhinneka Tunggal Ika. Nasion yang terdiri dari 
berbagai suku bangsa. Nasion yang berlandaskan pluralisme dan apa yang kini 
dikenal di banyak negara maju sebagai multi-kulturalisme.




Akan tetapi sejarah menunjukkan bahwa apa yang tertera dalam UU atau Peraturan 
di sebuah era kekuasaan pemerintah, tidak menjamin pelaksanaan konsekwen. 




Di negara-negara maju seperti Australia dan Kanada, di mana Multi-kulturalisme 
telah dihukum-kan, di mana a citizenship based Nation telah diwujudkan, masih 
saja terjadi berbagai penyelewengan yang merugikan komunitas tertentu dan 
Nation yang dimaksud secara keseluruhan.




Di negara berkembang seperti Indonesia, kemungkinan adanya penyelewengan, baik 
yang terselubung maupun yang terang-terangan, bisa terjadi tanpa sanksi hukum. 
Bahkan, pergantian pemerintah, bisa membatalkan UU dan Peraturan yang membangun 
dengan UU dan Peraturan yang destruktif – tanpa mengindahkan dampak-dampak dan 
kecaman-kecaman dunia Internasional.




Ada sebuah contoh yang telah dilupakan banyak orang. Dalam awal kemerdekaan, 
salah satu tugas penting pemerintah RI adalah menentukan siapa yang mengisi 
keberadaan hukum Nasion Indonesia. BP KNIP sebagai Lembaga Legislatif 
mengeluarkan UU Kewarganegaraan 1946 yang menjadikan semua orang yang lahir di 
Indonesia, termasuk mereka yang berasal dari keturunan asing, warga negara 
Indonesia. Dengan demikian, semua yang lahir di Indonesia, menjadi warga negara 
pada waktu yang bersamaan. Yang tidak mau menjadi warga negara Indonesia, harus 
menolaknya di pengadilan. Mereka diberi waktu 2 tahun, yang kemudian 
diperpanjang hingga Desember 1951. Dengan demikian, hanya mereka yang menolak 
kewarganegaraan Indonesia pada bulan Desember 1951-lah menjadi Warga Negara 
asing. Yang lain, termasuk sebagian besar komunitas Tionghoa, secara hukum 
adalah warga negara Indonesia.




Ternyata perkembangan politik dan ekonomi, dengan silih bergantinya kabinet, 
memungkinkan UU kewarganegaraan ini dibatalkan dan diganti dengan UU 
Kewarganegaraan baru pada tahun 1958. UU yang merupakan kompromi antara 
kelompok yang ingin mempertahankan UU 46 dengan kelompok yang ingin menjadikan 
sebanyak mungkin orang keturunan asing, terutama Tionghoa, warga negara asing. 
Bilamana tidak ada perjuangan gigih, pembatalan UU 46 ini memiliki dampakyang 
sangat destruktif untuk pembangunan Nasion Indonesia. Hampir semua orang 
Tionghoa yang ada di Indonesia kini menjadi warga negara asing.




Generasi muda yang menghirup udara kemerdekaan di masa kini pada umumnya tidak 
menyadari bahwa kewarga-negaraan Indonesia yang dimilikinya ini, kebebasan 
melakukan adat istiadat Tionghoa, termasuk perayaan Imlek, penggunaan bahasa 
Tionghoa dan adanya alam pluralisme ini adalah hasil sebuah perjuangan jangka 
panjang yang dilalui dengan banyak pengorbanan lahir dan batin.




Generasi penerus-pun harus senantiasa sadar dan siap menghadapi kemungkinan 
berbagai UU dan Peraturan yang kini meng-outlaw rasisme dibatalkan. Untuk bisa 
efektif mencegahnya, mereka harus mengenal sejarah dan menggunakan pengalaman 
para pendahulunya sebagai pedoman.




Salah satu pejuang gigih dalam proses pembangunan Nasion Indonesia yang di 
singgung ini adalah Siauw Giok Tjhan. Karena aliran politik yang dianutnya, 
Siauw Giok Tjhan dan riwayat perjuangannya, sengaja dihilangkan dari sejarah 
Indonesia oleh Rezim Orde Baru. Kekuasaan yang menggantikannya hingga saat ini, 
tidak memiliki bahan dan juga tidak berkepentingan untuk membuka lembaran 
sejarah yang telah dilenyapkan ini.




Inilah dasar penerbitan buku Renungan Seorang Patriot Indonesia, Siauw Giok 
Tjhan – yang merupakan gabungan buku-buku dan tulisan Siauw Giok Tjhan dan buku 
pendamping, Siauw Giok Tjhan dalam Pembangunan Nasion Indonesia – yang saya 
tulis sebagai biografi politik, yang diluncurkan hari ini. Kedua buku ini 
menuturkan sumbangsih komunitas Tionghoa dalam pembangunan Nasion Indonesia 
dalam bidang politik, ekonomi, pendidikan dan kebudayaan dan bagaimana berbagai 
kebijakan pemerintah yang melanggar UUD serta UU yang berlaku dilawan.




Ketokohan Siauw dalam sejarah berkaitan dengan upaya pembangunan Nasion 
Indonesia. Dan ini ia tempuh sejak tahun 1932 hingga ia meninggal pada tahun 
1981. Perjalanan panjang ini melibatkannya sebagai 

[budaya_tionghua] Re: PELAJARAN SEJARAH, YANG MAHAL TAPI PENTING

2010-05-22 Terurut Topik ChanCT
Setuju! Pengalaman sejarah jangan dilewatkan begitu saja, bahkan banyak 
pengalaman sudah dibayar sangat mahal dengan korban jiwa manusia yang begitu 
banyaknya, ... Jadi, benar-benar harus dijadikan cambuk untuk menuntut 
generasi berikut lebih keras dan berani melihat kenyataan sejarh. Dengan 
berani akui dan betulkan yang salah, untuk maju lebih lebih baik dan jangan 
sampai terulang jatuh korban-korban yang tak diperlukan!

Seandainya kita perhatikan, saat-saat Tong Sien Fu yang meninggalkan 
Indonesia ditahun 1960, sebagaimana saya ketahui, Pemerintah Indonesia saat 
itu menetapkan bagi mereka yang pulang kampung (Hui Guo) lebih dahulu harus 
menandatangani pernyataan TIDAK AKAN KEMBALI KE INDONESIA LAGI, maka 
ketidak berhasilan Tong Sien Fu mendapatkan WNI ada benarnya juga. Tentu 
saya tidak menyangkal kemungkinan hanya karena sang pejabat yang nakal dan 
serakah, setelah gaet 50 juta, merasa KURANG, ingin dapatkan lebih banyak, 
akhirnya Tong balik pikiran setelah kesal-mendongkol melihat busuknya 
birokrasi dinegeri ini. Karena sayapun melihat kenyataan, tidak sedikit 
Tionghoa bisa kembali hidup di Indonesia, sekalipun juga yang pulang 
kekampung tahun 60, bahkan jelas tergolong korban PP-10.

Jadi, Pemerintah yang berkuasa sekarang ini, kudu lebih dahulu dengan TEGAS 
benahi ketentuan-ketentuan yang dirasakan SALAH pemerintah terdahulu dan, 
... benahi birokrasi Pemerintahan, agar setiap pejabat Pemerintah secara 
jujur menjadi pengabdi rakyat yang baik-baik, menjadi KACUNG rakyat yang 
membantu meningkatkan kesejahteraan rakyat sebaik-baiknya.

Salam,
ChanCT


- Original Message - 
From: Flowing Water syahr...@cbn.net.id
To: tionghoa-...@yahoogroups.com
Sent: Sunday, May 23, 2010 8:13 AM
Subject: RE: [t-net] PELAJARAN SEJARAH, YANG MAHAL TAPI PENTING



Kutipan: Om Tong memang cerita tentang kesulitan dia memperoleh izin
naturalisasi. Dia telah mengajukan selama lebih dari sepuluh tahun dengan
biaya sendiri hingga habis lebih dari Rp 50 juta-an, kata Alan. Awalnya
dia telah mendapatkan KIMS (kartu izin menetap sementara) yang diperpanjang
dengan menerima KIM (kartu izin menetap), tetapi ketika saatnya mendapatkan
surat bukti WNI, dia malah diminta mengurus ulang proses mendapatkan KIMS,
katanya.

Membaca ini saya tidak bisa mengelak untuk marah. Apakah ulat2 yang
menjijikkan yang mengatur urusan beginian di kantor2 masih bercokol. Pantes
saja negeri ini terpuruk. Soalnya kebanyakan orang2 bermental b***k yang
bercokol dimana-mana. Alan benar negeri ini bukan hanya kurang bisa
menghargai nilai2 tetapi bahkan TIDAK menghargai nilai2, seperti para
pelatih nasional. Sangat memalukan...

-Original Message-
From: den suta [mailto:sutawiy...@yahoo.com]
Sent: Sunday, May 23, 2010 6:44 AM
To: tionghoa-...@yahoogroups.com
Subject: [t-net] PELAJARAN SEJARAH, YANG MAHAL TAPI PENTING

Dear T-neters,

Untuk dapat cepat membangun suatu bagsa dan negara,
harus ada keinginan keras dan mau cepat berubah

Tak cepat berubah takkan sampai ke-mana2. Kayaknya
sudah merpakan hukum alamno pain mo gainba-
hwa utk, meraih kemajuan apa pun harus ada pengorban-
nan!!

Memang, kata para umat Buddhis, agar bisa hidup baha-
gia, terutama harus berpikir here and now, karena apa
yang sudah lalu gak akan terulang yang sama lagi, dan
karenanya hilangkan rasa takut. Demikian pula, apa yang
akan datang gak usah dikuatirkan, karena blm. tahu apa
yang akan terjadi. Namun, bagi DS belajar sejarah masa
lalu, dan antisipasi masa depan, demi maraih suatu kema-
juan dan kemenangan tetap perlu.

Dalam konteks ini, mungkin artikel kiriman seorang teman
di Canada ini, dapat menjadi contoh nyata yang perlu di-
pelajari, agar gak terulang kejadian yang merugikan...

Silakan...

Salam belajar sejarah,
DS








Sat, May 22, 2010 8:26:18 PM
Fw: Tong Sin Fu
From:
To: REUNION-3-HOUSTON reunion-3-hous...@yahoogroups.com






- Forwarded Message 
From:
Sent: Sat, May 22, 2010 1:18:04 AM
Subject: Tong Sin Fu

TANG HSIN FOE

Mantan pemain nasional Alan Budi Kusuma menganggap negara lain lebih
memberi penghargaan kepada para pelatih bulu tangkis yang berprestasi.

Hal ini diungkapkan oleh Alan mengenai sosok pelatih China kelahiran
Indonesia, Tong Sin Fu atau Tang Hsienhu, yang mendampingi para pemain
negeri itu mengalahkan Indonesia 3-0 pada final Piala Thomas, Minggu
(16/5/2010).

Alan memang dikenal dekat dengan pelatih kelahiran Teluk Betung, Lampung, 13
Maret 1942. Perkenalan terjadi saat Tong melatih di Indonesia pada 1987
hingga 1998. Bayangkan, pada usia setua itu, ia masih diberi kesempatan
duduk mendampingi pemainnya. Padahal setahu saya, ia memiliki masalah dengan
jantungnya, serta memang sejak muda hidup dengan satu ginjal, katanya.

Peraih medali emas olimpiade ini memang merupakan salah satu anak didik
Tong sejak muncul akhir 1980-an. Menurutnya, Tong sebagai pelatih
menanamkan disiplin tinggi buat anak didiknya. Kalau latihan pukul delapan,
dia sudah di lapangan

[budaya_tionghua] Paloh: Diskriminasi Masih Terjadi

2010-05-22 Terurut Topik ChanCT
Paloh: Diskriminasi Masih Terjadi
Sabtu, 22 Mei 2010 | 13:33 WIB

KOMPAS/AUFRIDA WISMI WARASTRI
Surya Paloh 
TERKAIT:
  a.. Tulisan Siauw Giok Tjhan Dibukukan 
JAKARTA, KOMPAS.com — Selama enam tahun pemerintahan Presiden Susilo Bambang 
Yuhdoyono dinilai masih terjadi diskriminasi terhadap warga keturunan Tionghoa 
yang lahir dan besar di Indonesia. Perlakuan sama dinilai juga diterima oleh 
warga keturunan Arab, India, dan keturunan lain.


Mereka masih terbelenggu sampai saat ini. 
-- Surya Paloh

Mereka masih terbelenggu sampai saat ini, lontar Ketua Umum Nasional Demokrat 
Surya Paloh saat peluncuran buku berjudul Renungan Seorang Patriot Indonesia 
Siauw Giok Tjhan di Jakarta, Sabtu (22/5/2010). 

Seperti layaknya sedang kampanye, mantan kader Partai Golkar itu menegaskan, 
diskriminasi itu harus dihapuskan. Apakah kita akan memelihara terus-menerus? 
Itu harus disetop. Tidak boleh lagi anak yang diperlakukan tidak sepenuhnya 
orang Indonesia. Begitu pula warga Arab, India, dan lain yang lahir, besar, 
hidup di Indonesia, lontar Paloh berapi-api di hadapan 100-an warga Tionghoa 
yang hadir. 

Aktivis perempuan yang hadir sebagai pembicara, Ratna Sarumpaet, melontarkan 
kritikan lebih pedas kepada Presiden. SBY tidak mengerti arti keberagaman, 
katanya. 

Sebagai contoh, ungkap Ratna, Presiden tidak bereaksi ketika terjadi pembakaran 
tempat ibadah. Begitu pula saat disahkannya UU Nomor 44 Tahun 2008 tentang 
Pornografi yang dinilai kontrovesi. Yang berani hanya Gus Dur, tegas Ratna.
134912p.jpgquote_1.gifquote_2.gif

[budaya_tionghua] Fw: BERITA DUKA CITA == Han Hwie Song meninggal!

2010-05-18 Terurut Topik ChanCT
TURUT BERDUKA CITA

Akhirnya kita harus mendengar berit duka ini menjadi kenyataan. Dr. Han Hwie 
Song meninggalkan kita untuk selamanya, ... setelah lebih belasan tahun beliau 
bertahan melawan penyakit ganas kanker paru, beliau mengakhiri penderitaan yang 
selama ini dihadapi dengan tabah. 

Selamat jalan dr. Han, semoga dapatkan ketenangan abadi ditempat baru. Dan 
segenap keluarga yang ditinggalkan bisa tetap tabah menghadapi duka ini.


Hormat saya,
ChanCT  keluarga

 
- Original Message - 
From: JT 
To: tionghoa-...@yahoogroups.com 
Sent: Tuesday, May 18, 2010 3:35 PM
Subject: [t-net] BERITA DUKA CITA


TELAH MENINGGALKAN KITA SEMUA, SENIOR KITA :

PROF.DR.HAN HWIE SONG, MD

PADA HARI SENIN, 17 MEI 2010, DI BELANDA, JAM 22.40 WIB ATAU JAM 17.40 WAKTU 
BELANDA. SEMOGA ARWAHNYA DITERIMA DISISI TUHAN, DAN KELUARGA YANG DITINGGALKAN 
DIBERI KETABAHAN. 

TANGGAL 7 MARET 2010, SAAT PELUNCURAN BUKU MEMOAR BELIAU ADALAH  PERTEMUAN 
TERAKHIR BELIAU DENGAN KITA. PERKENALAN KITA YANG RELATIF SINGKAT SANGAT 
BERKESAN BAGI KAMI SEMUA. SELAMAT JALAN DR.HAN.

Salam
JT













Motto : Persahabatan, Perdamaian dan Harmoni 

# Mohon selalu berbahasa santun dan sopan, kunjungi rumah kita di 
http://tionghoa-net.blogspot.com #

# Isi tulisan merupakan tanggung jawab penuh masing-masing penulis atau member 
yang memposting tulisan dalam milis Tionghoa-Net #

Subscribe : tionghoa-net-subscr...@yahoogroups.com
Unsubscribe : tionghoa-net-unsubscr...@yahoogroups.com

Yahoo! Groups Links





Re: [budaya_tionghua] Shanghai Expo

2010-05-15 Terurut Topik ChanCT
Bung Ardian yb,

Kalau yang ditayangkan TV HK, itu Shanghai Expo yang paling ramai hanya 2-3 
hari setelah pembukaan, di 1-3 Mei saja, karena di Tiongkok daratan pas liburan 
nasional. Sehari bisa diatas 300 ribu pengunjung, ... alhasil setiap stand 
harus antri 3 jaman, sedang untuk masuk stand Tiongkok malah sampai terjadi 
kekacauan, karena harus gunakan kartu masuk yang diberi jam tertentu saja, ... 
dihari ke-4 menurun sampai 200 ribu dan setelah hari ke-5 malah sekitar 100 
ribu orang saja, dan, ... katanya sudah tidak usah antri ber-juam-jaman, tuuuh.

Namun demikian terimakasih dengan cerita pengalaman nonton Shanghai Expo yang 
begitu ramai-apadatnya, hanya membawa rasa capek dan sedikit yang terlihat, ... 
Maklum manusia di Tiongkok terlalu banyak, dan belum menemukan cara terbaik 
untuk mengatur arus manusia begitu banyak. Jadi, rencana saya bulan depan 
nengok Shanghai Expo, baiknya ditunda sampai bulan Sept. atau bahkan dibatalkan 
saja, ya. Daripada sudah bayar mahal, hanya capek, menyesal waktu habis untuk 
antri tak banyak yang bisa dilihat. Disuruh berebutan apalagi bertengkar dulu, 
lebih baik gak, deh. Hehehee, ... 

Salam,
ChanCT

  - Original Message - 
  From: Ardian C 
  To: budaya_tionghua@yahoogroups.com 
  Sent: Saturday, May 15, 2010 7:32 PM
  Subject: [budaya_tionghua] Shanghai Expo [1 Attachment]


  Teman2 semua, bbrp hari yg lalu saya sempat berkunjung ke Tiongkok en ada 
kesempatan nonton Shanghai Expo 2 hari full, yg sebenernya nonton Shanghai Expo 
itu tambahan acara dari acara berburu foto2 kelenteng2 dan banguna2 tua di 
Tiongkok sana. Istilah linggis yg kita pake ya templing.

  Kesannya WOWW ruarr biasa waktu masuk Shanghai Expo, tapi 
mayoritas dari rombongan, kalu gak mau dibilang 100 % mengeluh, keluhannya ya 
itu CAPE BOO, kaki pegel semua, juga kalu di Indonesia ada sebutan BCA 
alias BANK CAPE ANTRI, nah ini lebih parah.
  Stress ngelaiat perkiraan2 lama masuk ke setiap stand masing2 negara, 
contohnya yang seru itu stand Korea, ngeliat perkiraan antri 3 jam, ya kita 
semua angkat kaki, pindah ke stand Jepang samimawon, stand Saudi Arabia yang 
wuih buset bangunannya jg sama antrinya gila2an. Padahal itu hari Selasa dan 
Rabu.

  Akhirnya kita gagal keliling dunia, yang didatengin ya negara2 semodel 
Khazakstan, Uzbekistan, Iran, Irak, Afganistan. Semestinya setiap negara atau 
stand yg didatangi itu kita bisa minta cap VISA hehehehehe di passport khusus 
Shanghai Expo, yg sayangnya kita udah kelilingan cari mau beli gak dapet2 alias 
habis semua.

  Kita juga berjuang susah payah desak2an naik bis khusus keliling Expo hanya 
buat ngeliat stand Indonesia. Pertama liat dari depan wow KEREN, gak malu2in, 
dibanding negara2 Asean, patut angkat 2 jempol usaha pemerintah kita buat 
habis2an memperkenalkan Indonesia kepada org2 di Tiongkok sono.
  Sayangnya lampu penerangan kurang terang atau ngkale nurut interior design 
itu cara yg bagus ya mbuh saya gak bisa komentar.

  But ada koment lucu dari temen waktu dia ngeliat Borobudur, di dinding itu 
ada lubang2 kecil yg dibalik lubang ada tv kecil yg mungkin ukurannya dibawah 5 
inci, nah pengunjung bisa ngintip candi Borobudur termasuk aktifitasnya dibalik 
lubang2 itu. 
  Temen saya komentarnya lucu juga en bikin nyengir. Dia bilang kok ngintip2 
ya, jgn2 org Indonesia suka ngintip nih. Walah saya cuma bisa nyengir kuda aja 
ngedenger komentar dia.

  Di stand Indonesia ada 1 hal yg bikin kita dari Indonesia terharu, di area 
wayang itu ada wayang potehi yg dipajang. Jg dipasang patung Zheng He disana. 
Sayangnya stand Indonesia belon beres, kayak stand Thailand yg masih beres2, 
jadi banyak keterangan yg belon nempel disana. Misalnya batik2 dll.
  Tapi biar gak ada banyak keterangan yg nempel, semua yg dipamerin itu bener2 
wah, semua yg jadi khas etnis2 di Indonesia dapat jatah.
  4 lantai tuh, keren khan. 
  Yang bikin kecewa itu waktu turun ke tempat jualan souvenir atau jg makanan 
Indonesia, kita yg dari Indonesia dah rindu kopi khas Indonesia, ya tau sendiri 
kopi di Tiongkok seh bisa bikin lidah sepet alias gak cocok kecuali mau keluar 
duit mahal nangkring di Starbuck. Walah ternyata kopi yg dipajang BELUM DIJUAL, 
mesti 1 minggu lagi. Jadilah kita2 stress bakalan tiap pagi lagi minum kopi 
susu ala Tiongkok yg rasanya begimana getu. Padahal hati dah seneng ngeliat ada 
KOPI yg dipajang.

  Komentar2 dari supir taxi, bbrp org Shanghai yg diajak ngobrol soal Shanghai 
Expo, mrk sih KEBERATAN diadain itu SHANGHAI EXPO. Mayoritas katanya sih jual 
itu tiket masuk ke travel2 disana dari harga 50 rmb sampe 100 rmb, nanti travel 
agent yg jual 160 rmb buat para turis yg mau nonton.
  Yg lucu ada org dari Nan Ning, wiuh jauhnya buat nonton Shanghai Expo, dia 
bilang gak didatengin nanti nyesel eh didatengin tambah nyesel hahahahahahaha 
jadi ketawa dah kita semua.
  Tapi lumayanlar buat kita2, jadi gak perlu jauh2 keliling Tiongkok buat 
ngeliat style bangunan2 disana, minimal

Re: [budaya_tionghua] Re: Shanghai Expo

2010-05-15 Terurut Topik ChanCT
Ardian yb,

Kebetulan sedang duduk diepan computer, ya? Bisa begitu cepat beri respon, 
seanang juga bisa berchurhat sama anak muda yang sudah sempat melihat Expo. Itu 
kalau di TV sepertinya ada bus listrik yang cukup mewah untuk membawa 
pengunjung dari wilayah satu kewilayah lain yang berjarak jauh, ... bahkan ada 
ferry untuk nyeberang sungai Zhu, karena masih ada wilayah Expo diseberang 
sana. Lupa lagi bagian apa itu disana. 

Begitu luasnya wilayah expo yang katanya lebih besar dari Olympic di Beijing, 
jauh lebih banyak penduduk yang harus digusur, dipindah ketempat lain. Saya 
kali ini perhatikan betul masih ada tidak penduduk yang mogok, tidak mau 
pindah. Yang menimbulkan geger seperti di Beijing untuk bangun desa Olympic 
itu? Ternyata di Shanghai kali ini puluhan ribu keluarga dipindah deengan 
sangat mulus, dibangun satu perkampungan baru yang indah untuk mereka yang 
katanya bukan saja perlengkapan rumah cukup mewah, tapi juga areal diberikan 
lebih besar dari rumah mereka tinggal sebelumnya. Namun demikian, ada beberapa 
flat yang kosong, karena ada juga yang tidak hendak pindah diperumahan baru 
itu, yang katanya jauh dipinggiran kota Shanghai, tapi mereka juga diberi ganti 
rugi sejumlah uang yang cukup memadai, sesuai nilai pasar rumah disekitar 
daerah itu.  

Begitu luasnya wilayah Expo, kalau dimasuki sampai ratusan ribu orang juga 
bikin bingung yang mengatur, ya. Diamana-mana orang harus antri, bahkan untuk 
makan saja di begitu banyak kios kantin juga harus antri, ... di TV nampak 
orang pendatang dari propinsi lain, pada bawa makanan-minuman sendiri, duduk 
dibawah saja dan buang semua kotgoran sembarangan. Dimana-mana sampah, kotor 
dan taman-taman bunga juga hiasan-hiasan banyak rusak, ... dengan dijejalnya 
pengunjung begitu banyaknya. Kan kalau sehari 100 ribu pengunjung, juga masih 
banyak orang, ya? 

Eeeiih, ada juga yang bilang, ada baiknya datang dimalam hari. Karena setiap 
stand menyala lampur-lampu led yang warna-warni dan bergerak, berubah warna 
menambah indah tersendiri, udah itu dimalam hari dengan angin sepoi-sepoi juga 
rada adem sejuk, ... Betul juga kalau mau hindari banyaknya orang, datang saja 
di pertengahan Agustus yang puuaanaasnya bisa 40 derajat. Hehehee, ...

Ataaau, ... siapa tahu kalau di bulan Oktober masih juga begitu banyak 
pengunjung, lalu diambil putusan diperpanjang sampai akhir Des. Kan pengeluaran 
untuk selenggarakan Expo sudah begitu besarnya, kalau cuman 1/2 tahun rasanya 
sayang itu bangunan dibongkarin. Bolehlah diperpanjang sampai setahun, apalagi 
bisa dapatkan pemasukan lumayan deengan tetap dibanjiri pengunjung dari 4 
penjuru dunia. Nah, ... saya ambil dibulan Des. itu saja baru perlukan ke 
Shanghai lagi. Mudah-mudahan saja begitu.

Salam,
ChanCT


- Original Message - 
  From: ardian_c 
  To: budaya_tionghua@yahoogroups.com 
  Sent: Saturday, May 15, 2010 8:45 PM
  Subject: [budaya_tionghua] Re: Shanghai Expo


  chan shu2,

  sy kesana itu dah abis tgl 1 yg libur nasional, kesana itu tgl 11-12.
  Sengaja milih tgl itu ya khan tgl 1 libur, yg seru itu semua hotel rata2 
penuh tamu dari manca negara.

  Kita aja ketemu banyak rombongan dari Indonesia, ada yg dari PMI Bogor jg 
sekitar 20an org yg kesana nonton sambil jalan2. Ya senangnyalar ketemu org 
satu kota, jg ketemu org2 Indonesia lainnya, wong sesama kok hehehehehehehehe.

  Ngkale kalu mau pigi yg tenang itu pas  musim panas , yg suhu udaranya bisa 
40 derajat kale, biar pada sepi males nonton hehehehehehe.

  Emang sih yg waktu kita dateng gak semua stand or paviliun penuh sesak, tapi 
yg favorit itu yg penuh sesak, kayak jepang, korea, amrik, china.
  Yg laen sih rata2 kayak iran, thailand dll paling 15 menit ampe 30 menit.
  Sisanya semodel afganistan, australia, indonesia tinggal masuk aja.

  Yg masalah itu jaraknya satu dgn yg lain jauh.


  --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, ChanCT sa...@... wrote:
  
   Bung Ardian yb,
   
   Kalau yang ditayangkan TV HK, itu Shanghai Expo yang paling ramai hanya 2-3 
hari setelah pembukaan, di 1-3 Mei saja, karena di Tiongkok daratan pas liburan 
nasional. Sehari bisa diatas 300 ribu pengunjung, ... alhasil setiap stand 
harus antri 3 jaman, sedang untuk masuk stand Tiongkok malah sampai terjadi 
kekacauan, karena harus gunakan kartu masuk yang diberi jam tertentu saja, ... 
dihari ke-4 menurun sampai 200 ribu dan setelah hari ke-5 malah sekitar 100 
ribu orang saja, dan, ... katanya sudah tidak usah antri ber-juam-jaman, tuuuh.
   
   Namun demikian terimakasih dengan cerita pengalaman nonton Shanghai Expo 
yang begitu ramai-apadatnya, hanya membawa rasa capek dan sedikit yang 
terlihat, ... Maklum manusia di Tiongkok terlalu banyak, dan belum menemukan 
cara terbaik untuk mengatur arus manusia begitu banyak. Jadi, rencana saya 
bulan depan nengok Shanghai Expo, baiknya ditunda sampai bulan Sept. atau 
bahkan dibatalkan saja, ya. Daripada sudah bayar mahal, hanya capek, menyesal 
waktu habis untuk antri tak banyak

[budaya_tionghua] Fw: 雜 技:《 戀 歌 》- Acrobatic From China ( 1 Attachment )

2010-04-22 Terurut Topik ChanCT

- Original Message - 
From: Yi Fai Yip 
To: 
Sent: Thursday, April 22, 2010 8:48 PM
Subject: 雜 技:《 戀 歌 》- Acrobatic From China ( 1 Attachment )






   中 國 雜 技:《 戀 歌 》
Acrobatic From China


Attachment(s) 

1 of 1 File(s)  Please Click :

 china.wmv

  


 


Re: [budaya_tionghua] maaf ada yang salah dengan komputer ku.

2010-04-19 Terurut Topik ChanCT
Nampaknya terjangkit virus? Atau ada orang yang jail berhasil gunakan alamat 
email bung untuk sebar virus, ...

Beruntung saat saya mau buka attachment file, perhatikan lebih dahulu format 
dat, yang entah apa itu, jadi tidak jadi buka, untuk amannya. Pertanyaan saya, 
kenapa attachment file itu berada di Web BT?

Salam,
ChanCT

  - Original Message - 
  From: ibcindon 
  To: budaya_tionghua@yahoogroups.com 
  Sent: Monday, April 19, 2010 10:39 PM
  Subject: [budaya_tionghua] maaf ada yang salah dengan komputer ku.





  Rekan-rekan milis,

   

  Maaf sebesar-besarnya. Agaknya ada kesalahan dari computer saya, entah 
mengapa terkirim email yang tidak  jelas. Tanpa isi, padahal saya tidak 
mengirim  pesan.

   

  Maaf untuk  mengganggu semua rekan.

   

  Salam  hormat,

   

  Sugiri.




  

[budaya_tionghua] Fw: Menyusuri Kampung Bersejarah Cina Benteng

2010-04-18 Terurut Topik ChanCT

- Original Message - 
From: den suta 
To: tionghoa-...@yahoogroups.com 
Sent: Monday, April 19, 2010 11:21 AM
Subject: [t-net] CIBEN lagi...


[ Jawa Pos, Senin, 19 April 2010 ] 

Menyusuri Kampung Bersejarah Cina Benteng, Tangerang, 
yang Terancam Digusur 
Dupa di Teras Rumah, Kertas Mantra Menempel di Pintu 

Kampung Cina Benteng tampak seperti museum hidup di Kota Tangerang. Kampung itu 
ada sejak ratusan tahun lalu. Masyarakatnya menghuni kawasan di sepanjang 
bantaran Sungai Cisadane. Demi alasan penghijauan, kampung tersebut bakal 
digusur dan warga dipaksa pergi. 

THOMAS KUKUH-IGNA, Jakarta

---

SEKILAS, tak ada yang istimewa dari perkampungan di bantaran Sungai Cisadane, 
Kelurahan Mekarsari, Kecamatan Neglasari, Tangerang, tersebut. Kondisinya tak 
jauh berbeda dengan kawasan bangunan di pinggir sungai pada umumnya. 
Memprihatinkan dan berdesakan. Selain itu, sempit, kumuh, dan sumpek. 

Sebagian besar rumah di kawasan tersebut dibuat dari gedek. Banyak yang reot. 
Kalaupun ada yang sudah ditembok dengan bata, bangunannya tidak mulus lagi. 
Catnya memudar. Bahkan, banyak rumah yang tidak dicat. Selain itu, mayoritas 
rumah di sana hanya berlantai tanah. 

Kendati begitu, ada yang sedikit berbeda dan unik di kampung tersebut. Di teras 
hampir semua rumah dipasang dupa. Lalu, di atas pintu ditempel kertas berwarna 
kuning. Kertas kecil berukuran sekitar 20 x 6 sentimeter itu bertulisan huruf 
Tiongkok berwarna merah. 

Kata leluhur kami, itu mantra untuk menolak bala. Tapi, saya nggak tahu 
namanya apa. Cuma nurut kata orang tua, kata Loa Sun Yam, 39, warga yang 
tinggal di RT 04/RW 04, saat ditemui Jawa Pos kemarin siang (18/4). 

Ya, hampir semua penghuni kampung di bantaran sungai tersebut adalah warga 
keturunan Tionghoa. Kampung tua yang diperkirakan ada sejak 1830 itu lebih 
dikenal dengan sebutan Kampung Cina Benteng atau disingkat Cinben. Luasnya 
sekitar 10 hektare. 

Meskipun kami keturunan (Tionghoa, Red), nggak ada yang kaya. Semuanya hidup 
susah, keluh wanita yang memiliki nama lain Meliana itu. 

Dia menceritakan, sebagian besar warga kampung tersebut berprofesi sebagai 
pedagang kecil, seperti pembuat roti keliling dan pedagang yang meracang. 
Banyak pula yang menjadi pembantu rumah tangga dan buruh kasar di kampung 
sekitar. Sisanya adalah tukang rongsokan dan penganggur, tutur wanita 
berkulit gelap itu. 

Nah, beberapa hari terakhir, kesusahan warga kampung tersebut menjadi-jadi. 
Kini mereka terus dibayangi perasaan waswas karena permukiman di bantaran 
sungai itu menjadi target penggusuran Pemkot Tangerang.

Puncaknya, Selasa lalu (13/4), ratusan aparat Satpol PP Tangerang membongkar 
dan merobohkan beberapa pabrik serta peternakan babi di sana. Karena para warga 
terus melawan, rumah mereka selamat. Karena ricuh, Pemkot Tangerang menarik 
satpol PP dan menunda pembongkaran itu. 

Pasca pembongkaran, warga meningkatkan keamanan. Kini kami rutin ronda, 
apalagi malam, tutur Ketua RT 04/RW 04 Edi Liem saat ditemui di Wihara Maha 
Bodhi yang berlokasi di sekitar bantaran Sungai Cisadane. 

Pria itu ditunjuk sebagai koordinator warga untuk masalah penggusuran tersebut. 
Dia mengatakan, pembongkaran Selasa lalu dilakukan secara mendadak. Tidak ada 
pemberitahuan lebih dulu. Maka, kami sekarang siaga terus, ucap pria yang 
sehari-hari berprofesi sebagai pedagang ayam keliling tersebut. 

Mewakili warga, Edi berharap Pemkot Tangerang tidak lagi menggusur kampung 
tersebut dengan alasan apa pun. Dia beralasan, Cinben adalah kampung tua yang 
punya nilai sejarah. Seharusnya, papar dia, pemerintah bisa mengelola kampung 
itu sebagai salah satu tujuan wisata, bukan menghilangkan dengan alasan 
menjadikannya lahan hijau dan melebarkan Sungai Cisadane. 

Edi mengakui, warga umumnya tak memiliki surat untuk tanah dan rumah yang 
ditempati. Tapi, menurut dia, dulu warga keturunan Tionghoa di kampung tersebut 
menjadi korban diskriminasi. Karena itu, mereka takut untuk mengajukan 
perizinan tanah dan bangunan. Dulu kami terasing. Maka, tidak ada yang 
berani, ucap dia. 

Dalam wihara megah yang dipenuhi lampion tersebut, Edi berkisah singkat soal 
sejarah kampung itu. Dulu, di dekat sungai (Cisadane, Red) ada benteng 
Belanda, katanya. 

Kisah Cinben dimulai sejak ratusan tahun lalu. Menurut Edi, sejak awal abad 
ke-19 atau 1800-an, sudah ada warga keturunan Tionghoa yang menetap di bantaran 
sungai itu. Keterangan tersebut diperkuat dengan Wihara Maha Bodhi (Tjong Tek 
Bio) yang dibangun pada 1830. 

Tahun pembuatan tempat ibadah tersebut tercetak jelas di atas rangka bangunan. 
Menurut dokumen, wihara itu dibangun tuan tanah bernama Sauw Sian Tee. Wihara 
ini tempat sembahyang banyak orang. Tahun itu, tentu sudah banyak umat yang 
tinggal di sekitar wihara, papar Edi. 

Karena erosi, bantaran Sungai Cisadane yang dulu lebar terkikis. Wihara itu pun 
terancam. Demi alasan keselamatan, wihara dipindahkan ke area yang lebih 
menjorok. Pemindahan tersebut dilakukan pada 1966. Wihara 

[budaya_tionghua] Dari Cina Benteng ke Mbah Priuk

2010-04-16 Terurut Topik ChanCT
http://cetak.kompas.com/read/xml/2010/04/16/04472395/dari.cina.benteng.ke.mbah.priuk
Dari Cina Benteng ke Mbah Priuk
Jumat, 16 April 2010 | 04:47 WIB

Sarlito Wirawan Sarwono 
Saat tulisan ini dibuat (pukul 07.00, 15 April 2010), kerusuhan di Tanjung 
Priok masih berlangsung. Sudah 24 jam sejak dimulai pada Rabu (14/4) selepas 
subuh. Korban di pihak Satpol PP bertambah terus. Dari satu kemarin pagi 
kemudian menjadi tiga siang harinya dan tadi, saya monitor di TV, katanya sudah 
bertambah dua lagi. Plus puluhan yang terluka. Plus tujuh (atau lebih) 
kendaraan petugas dibakar massa. Korban lebih banyak di pihak petugas.

Semua itu demi memperebutkan sebuah makam keramat Mbah Priuk yang di mata 
masyarakat adalah makam Habib Hasan bin Muhamad al Hadad, seorang suci, penyiar 
Islam pertama di Betawi, yang sudah dimakamkan di sana sejak tahun 1756. Jadi, 
sudah sejak 244 tahun yang lalu. Namun, di mata pemerintah, kawasan kuburan itu 
hanyalah sebidang tanah yang masuk hak milik PT Pelindo dan berdasarkan 
undang-undang serta perda tertentu sah-sah saja untuk sewaktu-waktu digusur 
demi pembangunan. Maka, terjadilah tawuran yang tragis itu.

Namun, tak kalah tragisnya, sehari sebelumnya, di Tangerang, permukiman Cina 
Benteng juga digusur paksa oleh Satpol PP. Alasan pemerintah daerah (pemda) 
memang masuk akal. Permukiman mereka liar dan menghalangi program pelebaran 
Sungai Cisadane yang penting guna mengurangi banjir. Sebetulnya para penghuni 
juga memahami alasan pemda dan mengakui bahwa mereka menghuni secara liar 
karena itu mereka mau saja pindah asalkan diatur pindahnya ke mana atau diberi 
ganti rugi yang layak.

Akan tetapi, wali kota bersikukuh bahwa berdasarkan perda nomor sekian-sekian 
dan instruksi gubernur nomor sekian-sekian permukiman harus digusur. Tidak ada 
ganti rugi karena tidak tersedia dana dalam APBD. Maka, demi hukum, Cina 
Benteng harus pergi; kalau perlu, dengan paksa.
Museum hidup

Tentu saja dengan mudah komunitas Cina Benteng bisa diusir begitu saja oleh 
pemda dan tidak akan jatuh korban di pihak Satpol PP karena mereka minoritas 
baik dalam pengertian jumlah maupun dalam pengertian ras, agama, dan 
kepercayaan.

Namun, dengan terusirnya mereka, akan punahlah satu cagar budaya yang sudah ada 
di tepi Sungai Cisadane sejak tahun 1700-an. Mereka adalah cikal bakal kota 
Tangerang yang membangun permukimannya di sepanjang Benteng VOC yang ketika itu 
berada di sepanjang Sungai Cisadane (karena itulah mereka dinamakan Cina 
Benteng). Karena imigran-imigran Tionghoa ketika itu semuanya laki-laki, maka 
mereka kawin dengan perempuan-perempuan lokal sehingga menghasilkan keturunan 
Tionghoa yang berkulit gelap, tidak berbahasa Tionghoa, tetapi masih sangat 
memuja kepercayaan tradisional mereka (hio, tepekong, capgomeh) walaupun busana 
dan seni musik mereka bukan Tionghoa, tetapi juga bukan pribumi. Karena mereka 
bernenek moyang buruh-buruh kasar, sampai hari ini pun profesi mereka tidak 
jauh-jauh dari buruh lepas, tukang ojek, atau tukang cuci.

Dengan demikian, dari kacamata budaya, komunitas Cina Benteng ini adalah museum 
hidup, yang melestarikan dirinya sendiri tanpa dana serupiah pun dari 
pemerintah. Bahkan, sering kali mereka justru jadi korban penindasan penguasa, 
termasuk dalam peristiwa pembantaian etnis Tionghoa oleh VOC pada tahun 1740. 
Maka, kalau dikehendaki, dengan sedikit investasi saja, dinas pariwisata daerah 
bisa memanfaatkan museum hidup Cina Benteng ini menjadi daerah tujuan wisata 
yang hasilnya pasti akan meningkatkan pendapatan asli daerah Tengerang. Inilah 
yang dalam ilmu resolusi konflik disebut win-win solution.

Ketakpekaan sosial pemda
 Namun, ada satu hal yang sangat memprihatinkan saya setelah menyimak kasus 
Cina Benteng dan Mbah Priuk serta kasus-kasus sebelumnya tentang bagaimana 
caranya pemda-pemda menggusur penghuni dan lapak liar. Hal itu adalah 
ketidakpekaan sosial para pejabat pemda (wali kota/bupati dan DPRD). Mereka 
pikir, karena Indonesia adalah negara hukum, kalau sudah ada hukumnya, semuanya 
bisa dibereskan dengan hukum itu.

Pandangan seperti ini sangat keliru. Hukum tidak datang dari langit, melainkan 
bersumber dan bermuara pada masyarakat. Ketika hukum dipraktikkan di masyarakat 
dia akan langsung berhadapan dengan nilai-nilai, adat, kebiasaan, agama, 
kepercayaan, keyakinan, dan etika masyarakat setempat. Ini tidak bisa dipandang 
enteng dan harus dipertimbangkan baik-baik kalau kita ingin semuanya 
berlangsung dengan baik. Untuk melaksanakan gusur-menggusur dengan baik tanpa 
kekerasan, terlebih lagi tanpa korban, bukannya tidak mungkin. Kota Solo adalah 
salah satu yang telah mempraktikkannya.

Sejak Jokowi-Rudy menjadi wali kota dan wakil, di Solo tidak pernah ada lagi 
kekerasan dalam rangka penggusuran, tetapi pembangunan jalan terus. Pedagang 
liar kaki lima dan pasar dipindahkan dengan kirab pasukan pengawal keraton 
lengkap dengan pusaka-pusakanya. Pak Wali dan Pak Wakil, dengan berpakaian 
adat, berkuda di barisan 

Re: [budaya_tionghua] Re: TANYA SOAL NAMA GENERASI/ZIBEI MARGA THE/ZHENG

2010-04-12 Terurut Topik ChanCT
Kalau boleh saya menambah penegasan bung Zhoufy, ingat betul-betul, tidak 
karena yang Tionghoa sudah ganti nama, entah yang mirip nama Jawa, nama Arab 
atau barat, ... juga tidak karena Tionghoa sudah lebih banyak yang laksanakan 
kawin silang ataupun ganti Agama yang dianut mayoritas, jadi Islam, ... lalu 
masalah kerusuhan anti-Tionghoa bisa dihindari. Tidak! Kenyataan kerusuhan Mei 
'98 yang merupakan puncak kerusuhan anti-Tionghoa itu, terjadi lama setelah 
lebih 99% Tionghoa ganti nama kok. Mengapa?

Karena memang masalah sesungguhnya bukan karena pembauran sudah terjadi atau 
tidak. Bukan karena mayoritas TIonghoa di Indonesia masih saja eksklusif, atau 
masih adanya sementara Tionghoa betingkah, itu hanya dijadikan dalih saja. 
Kerushan anti-Tionghoa yang berulangkali terjadi selama ini, jelas karena 
digerakkan oleh sementara pejabat/jenderal rasis yang mempunyai tujuan politik 
tertentu dengan Tionghoa yang selalu dijadikan korban. Itulah masalahnya.

Masalah penamaan seseorang, dimana terjadi perdebatan berkepanjangan dengan 
Vera, yang ternyata seorang anak muda Tionghoa, saya hanya ingin menegaskan 
begini: masalah penamaan seseorang adalah sepenuhnya hak orang bersangkutan 
yang tidak seharusnya digugat oleh siapapun. Terserah saja orang-tuanya suka 
memberi nama apa pada anak yang baru lahir, atau anak tersebut ingin ganti nama 
yang lebih cocok untuk dirinya setelah dewasa.  Kedua, patut disadari, tidak 
seharusnya dianjurkan atau dihimpau bagi sekelompok etnis atau suku yang ada 
untuk menghilangkan budaya-tradisi mereka, seperti tempo dulu Tionghoa 
dianjurkan untuk menghilangkan segala yang berbau Tionghoa. Dari ganti-nama, 
kawin silang sampai ganti Agama jadi Islam, agar menghilangkan perbedaan yang 
ada. Sekalipun anjuran/himbauan begitu bagi konseptor ASIMILASI semula tidak 
mengandung sedikitpun makna kekerasan/paksaan, dalam praktek pelaksanaan 
sedikit banyak mengandung paksaan atau membuat banyak orang terpaksa untuk 
mengikuti anjuran/himbauan itu. Merupakan satu pelanggaran HAM yang tidak 
seharusnya dilakukan!

Dimana bumi dipijak disitu langit dijunjung, juga tidak berarti kita harus 
menghilangkan segala perbedaan yang ada, ... jauh akan lebih bijaksana dan 
lebih baik kalau yang dikonsekwenkan adalah BHINEKA TUNGGAL IKA. Kita semua 
dengan segala perbedaan yang ada bersatu, hidup bersama-sama, kerja 
bersama-sama, membangun satu masyarakat yang lebih tentram, sejahtera. Membuat 
manusia yang hidup didunia ini bisa saling menerima, menghormati segala 
perbedaan yang ada. Bukan dan tidak seharusnya berusaha menghilangkan segala 
perbedaan yang ada, baik itu beda ras, beda suku, beda etnis, beda Agama, ... 
apalagi merasa diri sebagai bangsa Aria yang gunakan kekerasan untuk hilangkan 
ras, suku, dan Agama yang beda. 

Sekali lagi yang saya kehendaki, sebagai sesama umat manusia yang hidup didunia 
ini, kita semua seharusnya bisa menerima dan menghormati setiap umat manusia 
dengan segala perbedaan yang ada, ya beda ras, beda suku, beda etnis dan beda 
Agama. Jangan sekali-kali berusaha menghilangkan perbedaan yang ada itu. 
Biarlah semua perbedaan itu terjadi saling mempengaruhi, saling susup satu sama 
lain bercampur baur secara wajar dalam masyarakat tanpa ada rakayasa apalagi 
dengan kekerasan. Biarlah budaya-tradisi setiap suku, etnis betapapun sedikit 
tumbuh berkembang secara wajar-alamiah, justru sebaliknya Pemerintah harus 
memberi perlindungan untuk pelihara dan kembangkan budaya mereka sebagai aset 
berharga yang memperkaya dan memperindah budaya bangsa Indonesia.

Salam,
ChanCT

 
  - Original Message - 
  From: zho...@yahoo.com 
  To: budaya_tionghua@yahoogroups.com 
  Sent: Monday, April 12, 2010 3:36 PM
  Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: TANYA SOAL NAMA GENERASI/ZIBEI MARGA 
THE/ZHENG




  Ah orang tionghoa yg tinggal di jawa tengah mayoritas ganti nama jawa. Yg di 
jabar ya nama sunda. Waktu itu masih tak berani macam2, ikut pembauran tuntas, 
supaya tak berbeda dng penduduk mayoritas.
  Sekarang saja, generasi baru tak mau lagi menamai anak mereka dng nama2 
lokal, ndeso katanya, maka mereka beramai2 mengadopsi nama yg ke barat2an. Ini 
pembauran macam mana lagi?
  Perlu saya tegaskan sekali lagi: tak ada itu yg dinamakan nama Indonesia!

  Sent from my BlackBerry®
  powered by Sinyal Kuat INDOSAT


--

  From: suange...@yahoo.com 
  Date: Mon, 12 Apr 2010 04:03:22 +
  To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
  Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: TANYA SOAL NAMA GENERASI/ZIBEI MARGA 
THE/ZHENG



  Jadi knp juga y saya yg lahir di sumut tidak diberikan nama batak???knp tidak 
dikasi nama rotua melainkan vera?? Pd saat sy tnyakan kpd org tua mengenai hal 
ini.mereka malah senyum2.jawabannya .krn kamu org indonesia,bukan org batak,kl 
dikasi nama batak ntar suku lain cemburu.

  Powered by Telkomsel BlackBerry

Re: [budaya_tionghua] Re: TANYA SOAL NAMA GENERASI/ZIBEI MARGA THE/ZHENG

2010-04-10 Terurut Topik ChanCT
Bung Pozzzmo yb,

Maaf, entah bagaimana saya harus menyebut nama panggilan untuk bung ini. Dari 
pernyataan bung dibawah, saya sependapat dengan apa yang tersirat, itupun 
seandainya saya tidak salah menangkapnya. Tapi, jelas yang tersurat terjadi 
kesalahan yang menurut saya perlu diluruskan. Bung menyatakan, saya kutip: 
Chinese indonesia menjadi object semata yang dikorbankan untuk kepentingan 
berbangsa dan bernegara.

Saya sependapat dikatakan, sejak jaman kemerdekaan hingga tragedi Mei 98 yl., 
Tionghoa dijadikan objek yang dikorbankan dan itupun harus ada penegasan, oleh 
sementara pejabat atau jenderal rasis untuk mencapai tujuan politik mereka. 
Jadi, bukan dan tidak bisa dikatakan Tionghoa dikorbankan untuk kepentingan 
berbangsa dan bernegara. Sebaliknya, kerusuhan-kerusuhan anti-Tionghoa, yang 
korbankan sekelompok warga Tionghoa itu jelas sangat merugikan Bangsa dan 
Negara. Yang diuntungkan hanyalah sementara pejabat-jenderal itu saja, dalang 
kerusuhan berhasil memetik buahnya, dan selama ini tidak berhasil diseret 
kepedan Pengadilan. Tetap dibiarkan lalu begitu saja, seperti tak pernah 
terjadi apa-apa.

Kemudian mengenai masalah Chinese bertingkah, sedikit saja saya komentari. 
Adalah juga menjadi kenyataan tingkah sementara Tionghoa yang berlebihan itu 
yang dijadikan alasan, atau membakar rasa anti-pati ras, untuk menyulut 
kemarahan massa miskin menjadi marah pada Tionghoa umumnya. Dan terus terang 
saja, sebagai Tionghoa saya juga tidak senang melihat masih ada sementara 
Tionghoa yang bertingkah berlebih begitu, merasa jumawa dengan merendahkan 
suku-suku lain. Kenapa harus begitu? Bukankah akan jauh lebih baik kalau sesama 
umat manusia yang hidup didunia ini bisa saling menerima dan menghormati 
manusia-manusia dengan segala perbedaan yang ada, bisa ber-BHINEKA TUNGGAL IKA, 
mempertahankan kehidupan masyarakat yang damai, tentram dan penuh keharmonisan, 
... Jadi, ada baiknya bagi sementara Tionghoa yang betingkah itu juga 
memperbaiki diri, agar tidak lagi bisa disalah gunakan untuk membakar kemarahan 
massa miskin. Dan, ... yang juga patut diperhatikan, justru Tionghoa betingkah 
itu selalu lolos dari korban kerusuhan, sedang yang jatuh korban hanyalah massa 
luas Tionghoa yang tidak bersalah dan tidak berdosa.

Dan, sayapun melihat keadaan sekarang, secara HUKUM khususnya, Tionghoa di 
Indonesia telah dapatkan posisi yang jauh lebih baik. Telah diperlakukan sama 
dihadapan HUKUM. Mudah-mudahan saja dalam praktek kehidupan bermasyarakat juga 
berangsur-angsur bisa lebih baik dan sepenuhnya sesuai dengan HUKUM yang telah 
ditetapkan.

Salam,
ChanCT

  - Original Message - 
  From: pozz...@yahoo.com 
  To: budaya_tionghua@yahoogroups.com 
  Sent: Sunday, April 11, 2010 9:18 AM
  Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: TANYA SOAL NAMA GENERASI/ZIBEI MARGA 
THE/ZHENG


  Kejadian bulan Mei bukan karena Chinese bertingkah, tapi memang dari jaman 
kemerdekaan hingga tragedi Mei, Chinese indonesia menjadi object semata yang 
dikorbankan untuk kepentingan berbangsa dan bernegara. (Paling memberi dampak 
baik secara internal maupun external/internasional impact)

  Pengetahuan kebenaran sejarahnya gimana bu? Jangan jadi korban skenario 
sejarah bu. :)

  Namun keadaan kini sudah jauh lebih baik. Tidak saya jelaskan lg, takut jadi 
jauh melebar kemana2.
  Intinya keberadaan chinese sebenarnya telah disamaraakan kini sebagai suku, 
sebagai penduduk, sebagai pejuang untuk Indonesia tercinta kini.
  --Original Message--
  From: suange...@yahoo.com
  Sender: budaya_tionghua@yahoogroups.com
  To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
  ReplyTo: budaya_tionghua@yahoogroups.com
  Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: TANYA SOAL NAMA GENERASI/ZIBEI MARGA 
THE/ZHENG
  Sent: Apr 10, 2010 13:57

  Salam hormat, Saya kurang setuju jika hanya krn penamaan bhs tionghwa yg di 
indonesiakan atau hanya karena berpikir kreatif dituding dengan pelabelan orde 
baru segala.dan janganlah gara2 penamaan nama,kita berusaha memojokkan suatu 
agama atau negara lain.rasa bangga terhadap suku sendiri itu wajar dan sah.tapi 
janganlah sampai berubah menjadi sukuisme. seharusnya kita tidak berpikiran 
sempit akan sgala sesuatunya.dan tidak menjadi sangat sensitif.hal tersebut 
sangat tidak mencerminkan kedewasaan. Saya berpendapat bahwa dimana bumi 
dipijak disitu langit dijungjung.tp bukan berarti saya membuang marga sendiri. 
Kita cm berusaha mencari jalan tengah. Kejadian bln mei waktu dulu sudah 
sharusnya menjadi cermin bagi kita.jgn sampai sikap sukuisme yg tertanam dalam 
diri anda menjadi bumerang bagi anda sendiri. Terakhir,saudara zhoufy,masi 
ingatkah suapan nasi terakhir anda santap itu ditanam oleh siapa?
  Powered by Telkomsel BlackBerry®
  From: zho...@yahoo. com Date: Sat, 10 Apr 2010 03:01:07 + To: 
budaya_tionghua@ yahoogroups. com Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: TANYA 
SOAL NAMA GENERASI/ZIBEI MARGA THE/ZHENG Oho! Memakai nama cina yg menyolok 
akan memperlebar perbedaan? Bagaimana dng nama

Re: [budaya_tionghua] Re: TANYA SOAL NAMA GENERASI/ZIBEI MARGA THE/ZHENG

2010-04-09 Terurut Topik ChanCT
Bagi saya, yang patut ditegaskan dalam masalah nama, nama apapun yang 
digunakan, dengan ejaan apapun nama itu, ... sepenuhnya adalah hak orang 
bersangkutan, yang hendaknya tidak digugat oleh orang lain. Tidak seharusnya 
dicela dan disalahkan. Sepenuhnya adalah hak setiap orang tua yang memberi nama 
bayi yang baru lahir, atau setelah dewasa ingin ganti nama. Terserah saja. Kita 
yang merasa diri sudah dewasa juga seharusnya menerima dan menghormati nama 
yang digunakan orang itu, sebagai pernyataan rasa bersahabat. Kita hanya bisa 
ikut memanggil nama itu sesuai kehendaknya saja. Tanpa harus mencela nama itu 
sulit dibunyikan atau mengejak deengan sengaja melencengkan bunyi nama itu, 
sebaliknya kita harus belajar mencoba membunyikan secara tepat. Itulah sikap 
bersahabat yang bisa menerima dan menghormati setiap umat manusia yang hidup 
disekitar kita sebagai manusia.

Kedua, keterlibatan satu organisasi apalagi Pemerintah untuk anjurkan 
sekelompok orang ganti nama, apapun alasannya adalah satu tindak kesalahan yang 
hakekatnya melanggar HAM. Karena setiap ANJURAN atau HIMBAUAN yang semula 
tidak dimaksudkan sedikitpun unsur paksaan itu, kenyataan dalam praktek 
pelaksanaan tidak bisa dihindari adanya unsur paksaan, ... pada saat mereka 
berusaha agar seruan ganti nama bisa diikuti lebih banyak orang, digunakanlah 
propaganda, kampanye maupun rapat-rapat-akbar agar ANJURAN atau HIMBAUAN 
ganti nama itu bisa diambil oper oleh Pemerintah, dan itulah yang telah terjadi 
dalam kampanye digunakan seruan Ganti nama untuk tunjukkan kesetiaan pada RI. 
Dengan seruan begitu, tentu menimbulkan perasaan tekanan pada banyak orang, 
rasa kekuatiran orang yang tidak ikutan ganti nama bisa saja dituduh tidak 
setia pada RI! Siapa berani? Dan kenyataan yang terjadi, dengan adanya seruan 
Ganti nama untuk tunjukkan kesetiaan pada RI, banyak orang TERPAKSA ikutan 
ganti nama, orang utamakan keselamatan diri dan kuatir dapatkan kesulitan dalam 
usaha, jadi berbondong-bondong ganti nama, mengikuti Gerakan ganti-nama.

Ketiga, biarlah kehidupan masyarakat berlangsung secara wajar dan apa adanya, 
tanpa harus didorong, dianjurkan orang harus hilangkan budaya dan tradisi asal 
etnis atau asal suku mereka, sekalipun kita sendiri merasa itu aneh dan tidak 
baik. Biarlah mereka sendiri dalam proses kelanjutan hidup mengenal ketidak 
baikan itu dengan membandingkan kehidupan kelompok suku atau etnis lain 
disekitarnya. Karena budaya-tradisi mereka adalah urusan mereka sendiri yang 
tidak seharusnya direcoki apalagi dipaksakan untuk dihilangkan oleh kelompok 
suku, etnis lain. Sebaliknya, Pemerintah yang bijaksana, harus memberi dukungan 
agar setiap kelompok suku dan etnis bisa pertahankan budaya-tradisi yang baik, 
betapapun minoritas kelompok mereka dalam masyarakat. Jangan biarkan satu 
budaya suku musnah hilang begitu saja, karena itu merupakan aset berharga yang 
membuat indah bangsa Indonesia dengan adanya warni-warni suku-suku yang 
tercakup. Dan itulah sebab, pejuang-pejuang Kemerdekaan RI, menetapkan BHINEKA 
TUNGGAL IKA. Kita semua harus bisa menerima dan menghormati segala perbedaan 
yang ada diantara warga, baik itu beda ras, beda suku, beda etnis, juga beda 
agama. Dan Bukan berusaha sekuat tenaga untuk hilangkan perbedaan yang ada, 
apalagi gunakan paksaan dan kekerasan. Terima dan hormatilah setiap umat 
manusia  dengan segalah perbedaan yang ada.

Salam damai, 
ChanCT

  - Original Message - 
  From: zho...@yahoo.com 
  To: budaya_tionghua@yahoogroups.com 
  Sent: Saturday, April 10, 2010 11:01 AM
  Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: TANYA SOAL NAMA GENERASI/ZIBEI MARGA 
THE/ZHENG




  Oho! Memakai nama cina yg menyolok akan memperlebar perbedaan? Bagaimana dng 
nama Yap Thiam Hien, Kwik Kian Gie dan Liem Swie King? Mereka juga berdosa ikut 
memperlebar perbedaan? Rupanya ada pendukung teori pembauran orde baru! Mengapa 
tak sekalian ganti agama dan pakai nama islam? Pasti perbedaan menjadi semakin 
sempit. 

  Di Indonesiakan? Saya rasa di Indonesia tdk ada itu bunyi Th! Ini jelas 
adopsi dari nama barat. Tak usah berpretensi mengindonesiakanlah, orang 
Indonesia juga cukup mudah mengucapkan nama The Nin king kok. Bahkan nama2 
sulit dalam cerita silatpun dilalap semua.

  Lagian, demi memudahkan orang membaca sampai harus membuang nama marga yg 
asli, apakah ini benar secara moral? Kalau begini orang barat yg tinggal di 
indonesiapun harus mengindonesiakan namanya! Karena, bagi orang kebanyakan yg 
tak mahir bhs inggris, pasti bunyinya akan dieja melenceng! 

  saya yakin, semua ini hanya karena anda sudah mulai teralianisasi dng budaya 
tionghoa, dan nama tionghoa pun mulai terasa tak nyaman di telinga. Saya 
memaklumi hal ini, karena selama orde baru, nama tionghoa menjadi barang aneh, 
orang2 non tionghoa yg mengejapun sering dng gaya cemooh, kita dibuat malu dng 
nama sendiri!


  Sent from my BlackBerry®
  powered by Sinyal Kuat INDOSAT

[budaya_tionghua] Fw: [t-net] Fwd: Salam dari Dr.Han 2

2010-04-08 Terurut Topik ChanCT
Dr. Han yb,

Yaaah, sekalipun saya sangat prihatin mengetahui keadaan kesehatan dr. Han, dan 
melihat semangat dan tekad yang begitu tinggi selama ini, dengan adanya 
perawatan penuh kasih-sayang semua keluarga disisi, ditambah lagi doa dan 
harapan terbaik kita semua dari dunia maya, saya yakin dr. Han akan tetap 
sanggup melewati hari-hari terakhir dengan perasaan tenang dan bahagia. Pasrah 
saja karena semua akan berjalan sebagaimana adanya, ... 

Tetap kuatkan diri menghadapi segala kemungkinan yang terjadi dan kami dari 
jauh tetap mengharapkan terbaik yang terjadi bagi dr. Han. Dan, ... terimakasih 
sebesar-besarnya saya ucapkan atas perhatian dan keaktivan memberikan sumbangan 
pikiran yang membangun di milis-milis yang saya kelola.

Salam sehat,
ChanCT


- Original Message - 
From: H.S. Han 
To:  
Sent: Friday, April 09, 2010 4:14 AM
Subject: RE: [t-net] Fwd: Salam dari Dr.Han 2



Tolong e-mail ini diterusksn, saya tidak bisa tulis panjang2,
karena badan saya  dan pikiran saya tidak sehat lagi, dan pikiran tidak bisa 
pikir panjang dan sehat lagii.
Hubungan antara pikiran sudah tidak beres. Otak dan paru2 penuh dengan tumor.
Kepala saya sudah banyak  tumornya , sudah tidak mungkin sembuh.
Trimakasih atas doahan dan bantuan serta dukungan kalian semua.
Nasib saya didunia ini hanya lebih kurang 5-6 bulan.
Saya senantiasa tidak berhenti berjuang demi keadailan. 
Trimakash atas bantuan anda kalian yang sangat berharga.  
Saya harapkan agar bisa  milis-milis bisa terus   berkembang   menenjadi surat 
kabar yang sangat ternama.

Trimakasah atas pertongan dan kebaikan anda yang mau membantu saya.
Kamsia atas bantuan dan dukukungan anda semua,

Salam hangat dan saya doakan semua sehat2 dan banyak Hokgie,

Hormat saya,

Han Hwie-Song






- Original Message - 
From: B.H. Jo 
To: tionghoa-...@yahoogroups.com 
Sent: Thursday, April 08, 2010 1:39 PM
Subject: Re: [t-net] Fwd: Salam dari Dr.Han 2


Saya tidak akan berdebat ttg. Barat versus Timur.

Saya cuma mau mencoba utk. membuat penerangan singkat/summary dari berita2 di 
milis ini yg. menyangkut Dr. Han, yg. bisa membingungkan.

Per-tama2 diberitakan bahwa tumor usus besar (colon cancer) telah menjalar ke 
otak selain telah menjalar ke paru2. Setelah mendengar berita ini, saya 
mengharap cuma ada satu penjalaran di otak (one metastatic lesion or a solitary 
brain metastasis) dimana operasi pembuangan/surgical resection atau 
radiosurgery masih bisa dibuat, yg. bisa memperpanjang umur utk. beberapa 
bulan. Sayangnya seperti diberitakan, penjalaran ke otak telah terjadi bukan di 
satu tempat saja tetapi di beberapa tempat (multiple brain metastases) dimana 
operasi pembuangan atau radiosurgery tidak bisa dibuat lagi.

Suatu fakta yg. ada adalah kemoterapi yg. biasanya dimasukkan dgn. suntikan ke 
pumbuluh darah utk. disebarkan ke seluruh badan atau dimakan tidak bisa 
masuk/menembus ke otak karena ada halangan antara pembuluh darah dan jaringan 
otak yg. namanya blood brain barrier (molekul dari kemoterapi terlalu besar 
utk. menembus halangan/barrier ini).

Biasanya dalam situasi seperti ini (yaitu situasi dgn. multiple brain 
metastases), dilakukan satu terapi yg. bisa memperpanjang umur/survival yaitu 
radiasi ke seluruh otak (whole brain radiation). Tanpa whole brain radiation, 
pasien biasanya hidup kira2 3 bulan lagi (median survival 3 months). Kalau di 
terapi dgn. whole brain radiation umurnya bisa diperpanjang kira2 3 bulan lagi 
menjadi kira2 6 bulan (median survival 6 months).

Dokter ahli kanker di Belanda mengetahui terapi tsb. diatas (standard of care 
di seluruh dunia termasuk di Tiongkok yg. mempunyai TCM), saya kira Dr. Han 
telah mendapat whole brain radiation sebab diberitakan survival-nya akan kira2 
5-6 bulan.

Ikut prihatin,
BH Jo


--- In tionghoa-...@yahoogroups.com, den suta sutawiy...@... wrote:

 
 
 
 
 
 
 From: den suta sutawiy...@...
 To: John Towell jt2...@...
 Sent: Thu, April 8, 2010 8:01:29 AM
 Subject: Re: [t-net] Fwd: Salam dari Dr.Han 2
 
 
 Mang JT yb.,
 
 Memang waktu yang sudah berlalu tak mungkin
 di putar balik. Dan apa yang sudah terlanjur ka-
 sep  salah jalan  dalam  pengobatan akan ber-
 akibat fatal...
 
 Dalam konteks ini, mungkin fatalnya adalah or-
 gan2 tertentu dari tubuh dr. Han  telah terlanjur
 di obrak-abrik oleh macam2 obat dan kemote-
 rapi ala Barat...
 
 Akibatnya, musuh (kanker) yang sangat dimu-
 suhi dengan cara  drastis ala Barat itu dengan
 sendirinya akan sakit hati dan balas dendam
 dengan membabi buta (metastase) dengan ja-
 lan menyerangi dan  membakari apa saja yang
 dilewatinya ketika melarikan diri.Inilah gaya me-
 taforis  yang bisa diberikan berhubung dengan
 kondisi yang sedang dialami oleh dr. Han...
 
 Semoga lebih mencerahkan, dan dr, Han yang
 baik hati itu dapat memperoleh berkah kesem-
 buhan dari sang Maha Pencipta.
 
 Salam harapan,
 DS

Re: Mutu Jelek, Harga Murah (Re: [budaya_tionghua] TIONGKOK MENYATUKAN ASIA-EROPA)

2010-04-05 Terurut Topik ChanCT
Segala sesuatu itu dalam proses berkembang dan berubah, ... dalam banyak hal 
orang belajar dengan menjiplak produksi orang lain, kemudian sesuai dengan 
perkembangan teknologi dan kemampuannya sendiri mengembangkan, merubah yang 
dianggapnya lebih baik sebagai produksi buatan dirinya sendiri. Itulah yang 
sedang dikerjakan oleh TIongkok sekarang (30 tahun terakhir ini) dan kita 
saksikan betapa menakjubkan.

Saya melihatnya barang made in china yang membanjiri dunia, disatu pihak 
menguntungkan banyak rakyat jelata. Dimana mereka bisa dapatkan barang-barang 
yang dikehendaki/dibutuhkan dengan harga lebih murah. Sekalipun mungkin 
dapatkan kwalitas barang lebih rendah. Tapi dalam waktu dekat/mendesak bisa 
memecahkan masalah hidupnya, karena banyak diantara mereka tidak mampu membeli 
barang-barang berkwalitas tinggi dengan harga mahal produksi negara maju. 
Dipihak lain, dengan membanjir masuk barang made in China yang murah itu, 
memukul industri lokal, yang mengancam bangkrut dan berakibat meningkatkan 
pengangguran. Inilah yang harus dicegah, sedapat mungkin dihindari oleh setiap 
Pemerintah yang berkuasa deengan segala kebijaksanaan dan ketertiban yang 
dilakukan.

Saya juga perhatikan, barang-barang made in China yang semula berkwalitas 
rendah dan harga murah, berangsur-angsur juga sudah tidak murah lagi dan, ... 
tentu kwalitas juga meningkat. Apa sebab? Ya didesak oleh tuntan pasar yang 
tidak bisa tidak harus diikuti. Disatu pihak, harga tenaga kerja di Tiongkok 
daratan sudah tidak bisa dibilang terlalu murah lagi, dipihak lain, kemampuan 
teknologi yang meningkat untuk tingkatkan kwalitas produksi dan itu deengan 
densidirinya mengangkat tinggi nilai produksi. Tidak semurah dahulu (20-30 
tahun yl) dan kwalitas juga terangkat lebih baik.

Sudah bisa setaraf dengan kwalitas produksi Jepang? Tentu ada yang sudah bisa 
dan ada juga yang belum bisa. Tak perlu digeneralisasi-lah. Masing-masing 
perhatikanlah barang apa itu yang dibandingkan. Yang jelas, dengan kemajuan 
yang begitu pesat di Tiongkok daratan, yang dikatakan Naga Kuning sedang 
menggeliat, membuat gerah bahkan banyak negara jadi takut didunia ini. Apalagi 
disaat ekonomi AS sedang tergoncang dengan masalah moneter/bank yang dihadapi 
cukup parah, juga krisis yang dihadapi di beberapa negara Eropah, khususnya 
Yunani, Portugal, Spanyol dan disusul oleh Italia sekarang ini, ...

Tapi, ... apa yang dimaksudkan dengan mocin, singkatan atau barang apa itu?

Salam,
ChanCT

  - Original Message - 
  From: agoeng_...@yahoo.com 
  To: budaya_tionghua@yahoogroups.com 
  Sent: Tuesday, April 06, 2010 10:48 AM
  Subject: Re: Mutu Jelek, Harga Murah (Re: [budaya_tionghua] TIONGKOK 
MENYATUKAN ASIA-EROPA)




  Setuju, kalo yg diimpor barang cina mahal yg harga n kualitas sama ama produk 
jepang, tentu konsumen lebih milih produk jepang yg udah terbukti mutunya, 
bengkel dimana2 n sparepart tersedia. ini masalah segmen market doank. Butuh 
pembuktian panjang n lama supaya bisa seperti produk jepang yg dr sampah jadi 
produk premium. 
--

  From: Akhmad Bukhari Saleh absa...@indo.net.id 
  Date: Tue, 6 Apr 2010 02:09:55 +0700
  To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
  Subject: Mutu Jelek, Harga Murah (Re: [budaya_tionghua] TIONGKOK MENYATUKAN 
ASIA-EROPA)



   

  Kalau dikatakan bahwa mocin yang jelek itu karena importir Indonesia belinya 
yang murah, apakah itu artinya yang tidak jelek lantas harganya mahal ya?

  Tentu soal murah-mahal ini jangan dipakai tolok ukur Eropa atau Amerika.

  Kalau dikatakan Eropa/Amerika mengimpor mocin dengan standart mutu yang 
digariskan, itu tidak aneh.
  Karena walau mocin yang mutu bagus jadi lebih mahal ketimbang yang mutu 
jelek, namun toh masih lebih murah ketimbang motor Eropa/Amerika yang memang 
terkenal mahal-mahal itu.

  Tetapi untuk Indonesia tolok-ukurnya adalah motor Jepang.
  Kalau dikatakan bahwa untuk dapat mocin mutu bagus harus import yang mahal, 
seberapa mahalnya itu kalau dibanding harga motor Jepang?

  Kalau importir Indonesia belinya yang mutu jelek saja karena murah, maka 
barangkali mereka itu tidak beli yang bagus tapi mahal, adalah karena harganya 
jadi lebih mahal ketimbang motor Jepang, sehingga tidak bisa jual.
  Maka dalam hal ini tidak tepat untuk mengatakan para importir tsb. tidak 
profesional.

  Wasalam.

  ===


- Original Message - 
From: Fy Zhou 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com 
Sent: Monday, April 05, 2010 8:14 PM
Subject: Re: [budaya_tionghua] TIONGKOK MENYATUKAN ASIA-EROPA


  

Tahu mengapa jelek? karena importir kita yang tidak profesional. mereka 
maunya cari barang murah, bila perlu ciptain merk sendiri, barangnya ya hasil 
rakitan onderdil dari berbagai sumber, seperti komputer jangkrik lah, 
pnderdilnya kebanyakan hasil industri rumahan di Tiongkok sana. jadi tak ada 
pabrik di Tiongkok yang mau bertanggung jawab

Re: [budaya_tionghua] Penggunaan alamat saya

2010-04-01 Terurut Topik ChanCT
Bung yb,

Nampaknya bung Andreas salah pengertian. Yang dimaksud bung Ling U, tidak 
pernah gunakan Facebook, Twitter atau Space, ... tapi alamat di Yahoo itu yang 
digunakan M. Yusuf. Kalau begitu, sepertinya M. Yusuf berhasil jebol password 
bung Liang U di yahoo. Cara yang paling mudah, ya coba ganti password di yahoo 
itu, atau kalau mau radikal menghilangkan segala kiriman dari facebook dll. 
yang menjengkelkan itu, ya buat id baru di yahoo, ... lha gak usah bayar, 
gratis saja, kok.

Salam,
ChanCT

  - Original Message - 
  From: ANDREAS MIHARDJA 
  To: budaya_tionghua@yahoogroups.com 
  Sent: Thursday, April 01, 2010 12:20 PM
  Subject: Re: [budaya_tionghua] Penggunaan alamat saya





  Sdr Liang U,
  Saya sedari permulaan tidak pernah memakai Facebook atau Twitter ataui My 
Space dll 
  Face book dimulai oleh ex Harvard people dan sebetulnya hanya utk internal 
use - jadi tidak perlu menjaga privacy perseorangan. Sekarang sudah menjadi 
international dan siapapun dpt mempergunakan. Privacy protection adalah minimal 
dan tidak ada seorang pun yg menjaga. Memang ada caranya utk mencegah kemasukan 
dan membikin facebook agak private - tetapi jikalau sudah kejebolan tidak ada 
protectie sama sekali.
  Twitter lebih terbuka lagi dari Facebook dan jauh lebih berbahaya utk 
kehilangan kita punya identity. Karena itu saya selalu memberikan warning utk 
jangan mempergunakan system ini jikalau sudah ada system Yahoo yg boleh dikata 
hampir seluruhnya tertutup.
  Advice saya dlm keadaan kejebolan ialah keluar dari facebook atau twitter. 
Dan jikalau tetap ingin mempergunakannya silahkan ganti IDnya --- that's all 
  Andreas




--
  From: liang u lian...@yahoo.com
  To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
  Sent: Wed, March 31, 2010 7:59:50 PM
  Subject: [budaya_tionghua] Penggunaan alamat saya




  Rekan-rekan semua, 

Saya bukan anggota Facebook,  tapi belakangan ini ada orang yang 
menggunakan nama M.Yusuf menggunakan alamat email saya di Budaya Tionghoa, 
yaitu lian...@yahoo.com, akibatnya email saya dibanjiri email dari Facebook 
dengan nama M. Yusuf itu,  saya sudah memprotes Facebook tapi tak pernah 
dihiraukan, sangat menjengkelkan. 
Selain mengharap rekan-rekan yang tertipu itu sadar, saya mohon 
rekan-rekan memberi tahu saya, bagaimana menghapus itu?  Tidak etis orang 
menggunakan alamat orang lain untuk keperluan dia ataupun maksud lain. Yang 
heran mengapa bisa terjadi, bahkan ketika saya diminta mengisi data pribadi, 
sudah saya beritahu Facebook, bahwa saya bukan M. Yusuf.
Terima kasih atas bantuan dan perhatian rekan-rekan.
Kiongchiu
Liang U

   



--








  


--



  Internal Virus Database is out of date.
  Checked by AVG - www.avg.com 
  Version: 9.0.791 / Virus Database: 271.1.1/2760 - Release Date: 03/21/10 
03:33:00


[budaya_tionghua] Dubes AS Green Remehkan Baperki

2010-03-25 Terurut Topik ChanCT

Dubes AS Green Remehkan Baperki

Oleh Go Sien Ay



Hari Sabtu tanggal 13 Maret 2010, genaplah 7 windu berdirinya Baperki. 56 Tahun 
yang lalu di bawah pimpinan Thio Thiam Tjong sebagai ketua Partai Demokrat 
Tionghoa Indonesia di gedung Sin Ming Hui Jakarta ketika itu dengan dihadiri 
oleh 44 orang tokoh Tionghoa dari seluruh Indonesia yang menyelenggarakan rapat 
untuk pembentukan sebuah badan yang bisa memperjuangkan terciptanya suatu 
masyarakat Indonesia yang bebas dari diskriminasi rasial dan menjadikan setiap 
insan Indonesia menjadi patriot bangsa sesuai cita-cita Proklamasi Kemerdekaan 
Indonesia. Para tokoh yang hadir antara lain dari Semarang, Kwik Hway Gwan, 
Pedagang, ayah Kwik Kian Djiang, Kwik Kian Gie, Kwik Kian Djien, Tan Tjien 
Lien, bos Union Trading  Company, Kwa Khay Twan, pelajar SMA Chung Hua Hui yang 
merupakan peserta termuda, pedagang Tegal bernama Tan Siang Lan, Ang Jan Gwan 
bos koran Sin Po, Siauw Giok Tjhan Pemimpin Redaksi Sunday Courier/anggota DPR, 
Drs. Go Gien Tjwan, Dr Tan Eng Tie, Mr. Oei Tjoe Tat, Mr. Yap Thiam Hien, Mr. 
Liem Koen Seng, Ir. Tan Hwat Tiang, Mr. Auwyong Peng Koen, Khoe Woen Sioe, Drs 
Kwee Hwat Djien, Mr. Phoa Thoan Hian, Mr. Tan Po Goan dari Jakarta dan 
lain-lain. Akhirnya rapat menyetujui untuk berdirinya Badan Permusjawaratan 
Kewarganegaraan Indonesia (Baperki). Dengan aklamasi terpilih Siauw Giok Tjhan 
sebagai ketua umumnya. Penulisnya Drs. Go Gien Tjwan dan bendaharanya Ang Jan 
Gwan.

Dalam perkembangannya Baperki maju pesat dan memiliki lebih dari 100 cabang di 
seluruh Indonesia dan kurang lebih 100 sekolahan mulai TK hingga SMA. Di 
Jakarta berhasil didirikan Universitas Baperki yang memiliki beberapa fakultas 
antara lain kedokteran, kedokteran gigi, tehnik mesin, tehnik elektro, tehnik 
sipil, ekonomi, hukum, dll. Kemudian namanya berubah menjadi Universitas Res 
Publica (Ureca) yang merupakan universitas pertama yang menerapkan uang gedung 
untuk pembangunan universitas. Ide ini kemudian diikuti oleh universitas swasta 
lainnya. Ketika pembangunan gedung-gedung di kampus Grogol selesai para peserta 
Kongres Baperki tahun 1963 yang berlangsung di Senayan Jakarta, dengan dihadiri 
Presiden Soekarno, para peserta bertekad semua tak mau bermalam di hotel-hotel 
seperti biasanya, maklum kebanyakan bos, tapi mereka ingin sekali menginap di 
kampus Ureca Grogol hingga menyibukkan panitya, karena mesti menyediakan 
berpuluh-puluh kasur dan tikar serta kamar mandi dan wc darurat. Semua 
sumbangan yang diserahkan kepada Baperki untuk pembangunan kampus itu tidak 
satu sen pun yang dikorup, hingga dengan megah berdirilah kampus Universitas 
Baperki di daerah Grogol/Kyai Tapa, di mana para mahasiswa dan mahasiswinya 
ikut cancut taliwondo bekerja bakti dengan keringat bercucuran, yang belum 
pernah ada dalam pembangunan suatu kampus. Dengan penuh semangat dan 
riang-gembira mereka menyingsingkan lengan baju rela menjadi ?kuli bangunan?.  
Ada yang dengan bangga  dengan senyum simpul berkata, bahwa kelak  ia akan 
bercerita kepada anak-cucunya, bahwa  dirinya ikut andil dalam pembangunan 
kampus itu dengan ikut membanting tulang, berpeluh di bawah terik panas 
matahari dan basah kuyub di bawah tetesan air hujan. 

Di Surabaya juga berhasil didirikan Ureca cabang Surabaya dengan fakultas 
pharmasinya yang untuk pertama kali menempati sebuah tempat /gudang .. peti 
mati. Sedang di Semarang didirikan fakultas kedokteran di Jl. Pemuda no. 130 
(sekarang menjadi gedung Jamsostek). 

Sungguh sangat disayangkan karena ketika meletus Peristiwa G-30S/PKI dengan 
bersenjatakan Surat Perintah 11 Maret 1966 Jenderal Soeharto membubarkan PKI 
dengan ormas-ormasnya. Oleh Rezim Orde Baru di bawah pimpinan Soeharto, 
Baperki, Permusyawaratan Pemuda Indonesia, (PPI), Perhimpunan Mahasiswa 
Indonesia (PERHIMI dahulu bernama Ta Hsueh Hsueh Sheng Hui), Perkumpulan 
Pelajar Sekolah Menengah Indonesia (PPSMI) yang dahulu bernama Chung Lien Hui, 
dianggap azasnya sama atau berafiliasi dengan PKI, maka dibubarkan oleh rezim 
tersebut. Banyak para pengurus atau anggota organisasi-organisasi itu ditangkap 
lalu dijadikan tahanan politik (tapol) disekap di berbagai kamp pengasingan. 
Dari hasil interogasi, tiada seorang pun  yang diajukan  ke pengadilan. 
Semuanya adalah pendukung setia Presiden Soekarno dan melaksanakan semua 
ajarannya dengan konsisten dan konsekuen. Kalau tokh ada yang menjadi aktivis 
PKI itu adalah tindakan beberapa oknum saja. Sama sekali tiada bukti konkrit, 
bahwa organisasi-organisasi tersebut adalah onderbouw PKI atau berafiliasi 
dengan PKI atau di bawah perlindungan PKI.

 

Dalih lain yang dilimpahkan kepada Baperki ialah karena Siauw Giok Tjhan Ketua 
Umum Pusat Baperki duduk dalam Dewan Revolusi Indonesia yang diketuai oleh 
Letkol Untung, jadi Baperki tersangkut dalam  pemberontakan G-30S/PKI. Padahal 
begitu mendengarkan namanya dicantumkan dalam Dewan Revolusi Indonesia, Siauw 
langsung meluruskan, bahwa pencantuman namanya dalam Dewan 

[budaya_tionghua] Fw: Sincia Zaman Dulu di Rumah Kapten Tionghoa

2010-03-22 Terurut Topik ChanCT

- Original Message - 
From: Sien Ay Go 
To:  
Sent: Monday, March 22, 2010 4:18 PM
Subject: Sincia Zaman Dulu di Rumah Kapten Tionghoa




  Sincia Zaman Dulu di Rumah Kapten Tionghoa


Oleh: Go Sien Ay


  Suatu kenang-kenangan zaman dulu yang pernah saya alami ialah ketika 
perayaan Sincia  di rumah seorang Kapten Tionghoa Pati bernama Ong Kie Bik yang 
berdiam di Daendelsweg nomor 295, berdampingan dengan
  rumah kakek/nenek saya yakni Gan Swan Tien/Liem Per Nio di Daendelsweg 
297.

  Pada tiap perayaan Tahun Baru Imlek rumah Kapten tersebut selalu 
diterangi dengan lampu pom (lampu dengan bahan bakar gas) hingga terang 
benderang. 

  Kapten Ong berdiam dengan istrinya yang ketiga di situ bersama 9 anaknya 
yakni 4 putra dan 5 putri, dua di antaranya sebaya dengan saya.

  Dari istri pertamanya, Kapten Ong dikaruniai  seorang putra dan seorang 
putri. Putra pertamanya bernama Ong Gwat Tjee dan bersama adik prempuannya 
berdiam bersama ibunya di rumah lain. Sedang istri kedua Kapten Ong melahirkan 
seorang putra dan 2 putri. 
  Di masa kecilnya Ong Gwat Tjee, yang diharapkan dapat menggantikan 
kedudukan ayahnya kelak, ternyata lebih suka bermain dengan kudanya sampai 
berlebihan, sehingga membuat jengkel ayahnya dan ketika ia ditugaskan untuk 
melakukan suatu pekerjaan, ia membangkang. Maka ayahnya naik pitam dan 
menyumpahinya dengan kata-kata: Hee... Klembak, besok kau akan diberi makan 
oleh kudamu. Klembak ini adalah nama Jawanya Ong Gwat Tjee. Ternyata di 
kemudian hari ucapan sang Kapten kepada putranya itu manjur sekali dan Klembak 
seumur hidupnya tak bisa bekerja selain sebagai sais dokar yang ditarik 
kudanya, walaupun dokarnya itu lux, sering digunakan untuk mempelai sebagai 
gantinya mobil di zaman Jepang dan pada masa revolusi.

  Bahkan saya bersama Thio Kiat Sing, ketika ke Semarang tanggal 19 Januari 
1949 naik dokar Klembak, putra Kapten Ong sampai Kudus  yang dikusiri oleh 
Klembak sendiri. 

  Sudah menjadi tradisi, bahwa pada tiap Sincia di rumah Kapten Ong itu 
diadakan judi antar kaum prempuan Tionghoa kaya Pati, yang disponsori oleh Ny. 
Kapten. Sayang Kapten Ong setelah baru naik pangkat dari Letnan menjadi Kapten 
telah wafat.

  Judi yang diadakan di sana adalah ceki dengan menggunakan meja bulat 
pendek. Semua peserta ceki duduk lesehan diatas tikar halus. Di situ ada 2 
pasangan ibu dan putrinya salah satunya ialah Ny Kapten dan ibunya sendiri yang 
khusus datang dari Tayu. 

  Sebelum kedatangan nyonya-nyonya besar itu, telah dipersiapkan payung 
kebesaran untuk menyambut mereka. Saya dan adik Sien Ging serta putra Kapten 
Ong Hong LIat dan putrinya Ong Hong Ien, ditugaskan untuk memayungi pata tamu 
agung tersebut dan kalau hujan ditugaskan juga untuk mengganti sepatu mereka 
dengan sandal cap Macan buatan Srondol yang terkenal ketika itu. Sepatu-sepatu 
mereka kita bawa masuk. Kita juga ditugaskan mengambil buah pinang di belakang 
kebun rumah kakek/nenek saya serta membuatkan rokok dari bunga kecubung yang 
telah dikeringkan untuk ibu Ny. Kapten yang menderita asma alias bengek. Para 
putri Ny. Kapten mempersiapkan perangkat menginang yang ditempatkan dalam kotak 
perak antik serta tempolong tempat membuang ludah terbuat dari kuningan. 

  Kita juga ditugaskan menyajikan minuman dan snack, yang seringkali kita 
mencicipinya terlebih  dahulu, dasar anak-anak.

  Momen yang paling mendebarkan dan menggembirakan, ialah ketika perjudian 
ceki berakhir. Kita ramai-ramai minta cok (baca seperti Koperasi) dari pemenang 
judi. Kita anak-anak diberi cok 4 sen masing-masing, sedang yang remaja 
mendapat 10 sen, lumayan.
  Kedatangan dan kepulangan para nyonya besar itu selalu menggunakan dokar, 
tapi tak pernah sekalipun naik dokar Klembak, putra sulung alm Kapten Ong Kie 
Bik. 

  Seringkali Ny. Kapten juga memanggil rombongan ketoprak jalanan Sipon 
untuk mementaskan cerita Sanpek Engtay atau Nyai Dasima atau cerita lainnya. 
Jika Capgomeh tiba maka di rumah itu dipertunjukkan wayang kulit semalam suntuk.

  Demikianlah sedikit kisah di zaman dahulu pada saat Sincia. Saya tunggu 
respons sdr.

  Go Sien Ay 

 








No virus found in this incoming message.
Checked by AVG - www.avg.com 
Version: 9.0.791 / Virus Database: 271.1.1/2760 - Release Date: 03/21/10 
03:33:00


[budaya_tionghua] Re: Susahnya Jadi Dokter Keturunan Tionghoa == [GELORA45] Diskriminasi di R.I.

2010-03-22 Terurut Topik ChanCT
Benar Bung Tjaniago,

Gerakan ganti-nama ditahun-tahun 1966 itu yang katanya sebagai pernyataan 
SETIA pada RI, sebenarnya hanya usaha Presiden Soeharto untuk menghilangkan 
segala yang berbau Tionghoa saja. Bahkan dilatar belakangi untuk melecehkan 
warga Tionghoa, untuk menekan yang katanya ketika itu Tionghoa merasa superior. 

Sungguh dagelan, Ke-SETIA-an seseorang pada RI cukup dinilai dengan ganti 
nama yang berbau Jawa bahkan Arab. Mereka tidak berani melihat kenyataan tidak 
sedikit tokoh-tokoh Tionghoa yang tetap gunakan nama 3 suku itu sudah ikut 
dalam gerakan perjuangan melawan koloni Belanda, termasuk yang diasingkan ke 
Digul. Pada saat Jepang masuk, tidak sedikit TIonghoa terlibat gerakan melawan 
Jepang, juga terlibat dalam gerakan Kemerdekaan, Agresi I-II Belanda, ... tidak 
sedikit Tionghoa yang oleh karenanya dijebloskan dalam penjara bahkan korbankan 
jiwa dan jelas tanpa ada orang yang mempersoalkan nama 3 sukunya apalagi 
mengharuskan ganti nama lebih dahulu. 

Hanya, hanya segelintir pejabat dan jenderal yang berjiwa rasialis saja yang 
dengki dan Selalu berusaha menggeser, ingin gantikan posisi Tionghoa dibidang 
ekonomi. Ganjelan, persulit usaha Tionghoa dapatkan ijin import-eksport, 
persulit dapatkan kredit, pembatasan kuota masuk Universitas negeri, ... 
dilakukan berpuluhtahun. Tapi dalam kenyataan tetap tidak sedikit TIonghoa yang 
survive, salah satunya Dr. Tjioe Tjay Kian ini. Bagus dan salut. Itulah yang 
namanya baja ditempa melalui kekerasan, bukan keluar dari kemudahaan hak 
istimewa dan bersekongkol dengan pejabat.

Salam,
ChanCT


- Original Message - 
  From: Barisan Merahputih 
  To: gelor...@yahoogroups.com 
  Cc: wahana-n...@yahoogroups.com 
  Sent: Monday, March 22, 2010 5:27 PM
  Subject: [GELORA45] Diskriminasi di R.I.
   


Sangat tragis Dr. Tjioe Tjay Kian alias Eka Julianta Wahjoepramono 
(nama Integrasi paksaan).Di sebuah Republik yang mempunyai Konstitusi1945 yang 
progresiv dalam hubungan Kemanusiaan, yang menjamin Hak sama dalam Bhinneka 
Tunggal Ika, tapi nama asli kelahiran tidakbisa dipakai, dan walaupun sudah di 
JOWOkan, diskriminasi dan malah di Perguruan Tinggi terus dilaksanakan.

Yeah, Dr. Tjioe Tjay Kian, untuk apa penggantian nama, kalau dikenakan 
juga oleh hubungan diskriminatif?

Pemerintahan yang tidakpernah menghormati Hak Hak Azasi Manusia, 
tumbuhsubur dalam berbagai bentuk, diskriminasi dalam hubungan masyarakat.

A.Tjaniago







Susahnya Jadi Dokter Keturunan Tionghoa
Posted on March 11 2010 by Sriwidjaja Post 



Dokter Eka Julianta Wahjoepramono SpBS menorehkan prestasi besar di 
dunia kedokteran. Ia menjadi dokter pertama dan satu-satunya di Indonesia yang 
sukses melakukan bedah batang otak. Berikut ini Eka menuturkan pahit-getir 
pengalamannya dalam buku berjudul Tinta Emas di Kanvas Dunia. Buku ini memuat 
kisah-kisah heroik Dr Eka, termasuk mengoperasi para penderita gangguan pada 
otak yang sulit dioperasi dan melambungkanya ke posisi dokter kaliber 
internasional. Berikut kisah-kisah dokter pada Rumah Sakit Siloam Karawaci ini.

LAHIR di Klaten, Jawa Tengah, 27 Juli 1958 dengan nama Tjioe Tjay Kian. 
Kakek-neneknya berasal dari Provinsi Fujian, Tiongkok bagian Selatan. Ketika 
pemerintah mewajibkan keturunan Tinghoa bernama Indonesia, tahun 1965, nama ini 
diubah menjadi Eka Julianta Wahjoepramono.

Tidak mudah bagi Eka mewujudkan cita-citanya menjadi dokter. Setamat 
SMA, dia mengikuti seleksi di sejumlah perguruan tinggi negeri. Antara lain 
Universitas Gadjahmada Yogyakarta dan Universitas Diponegoro Semarang. Bukan 
karena nilainya rendah, melainkan perlakuan diskriminasi yang membatasai kuota 
keturunan Tionghoa kuliah di universitas besar.

Eka gagal masuk UGM. Ia lalu mencoba peruntungan ke Undip. Ia 
menyaksikan hasil ujian yang menyatakan lulus. Namun aturannya sama dengan di 
UGM, mahasiswa keturunan Tionghoa dibatasi, serta permintaan uang sumbangan. 
Eka yang berasal dari keluarga tak mampu, sempat keder. Namun Eka tidak kurang 
akal. Ia menemui pakdenya yang akhirnya memberi uang sumbangan Rp 2 juta. Pada 
tahun 1977, uang sejumlah itu sudah dapat membeli mobil baru. Setelah membayar 
uang sumbangan itulah, Eka mendapat tiket menjadi dokter.

Eka kuliah selama 6 tahun di Undip. Dan selama kuliah, dia aktif dalam 
kegitan kampus. Ia pernah menjabat ketua kelas, jabatan yang strategis 
menunjang kuliah maupun mendekati mahasiswa baru. Dan jabatan itu pula yang 
dimanfaatkan Eka, mendekati seorang mahasiswi baru, Hannah Kiati Damar, putri 
Dr Gan Haoy Kiong, dokter ahli bedah yang sangat terkenal di Semarang.

Keduanya berjodoh dan berumah tangga, dan sama-sama dokter, jadilah 
rumah tangga dokter; pasangan Dr Eka dengan Hannah. Pasangan dokter yang 
bekerja di RS Siloam, Karawaci, ini dikaruniai tiga anak.  Lulus dari Fakultas 
Kedokteran Undip sebagai dokter umum tahun 1984, Eka ingin melanjutkan ke 
dokter

Re: [budaya_tionghua] Re: KAMUS BESAR BAHASA INDONESIA. 4/e. pusat bahasa. 2008

2010-02-18 Terurut Topik ChanCT
Ini satu kisah nyata yang menunjukkan rasa persahabatan dan hak asasi manusia 
yang patut diperhatikan oleh setiap kita yang mengaku dirinya manusia beradab. 
Sebutan dan panggilan seseorang sepenuhnya adalah hak orang bersangkutan, ingin 
disebut dengan nama apa dan tidak hendak disebut dengan nama lain. Sedang kita 
sebagai manusia yang beradab, sudah seharusnya mengikuti keinginan orang 
bersangkutan, sebagai pernyataan bersahabat dan menghargai atau menghormati 
keinginannya. Tidak bertahan dengan sebutan yang sekalipun sejak kecil dahulu 
begitulah kita menyebutnya. Situasi sudah berubah, dia sudah dewasa dengan 
posisi yang berbeda pula, bisa saja jadi merasa tidak nyaman dengan sebutan 
yang mengejek dimasa kanak-kanaknya.

Itu sikap yang sangat bijak terhadap seseorang, begitu pula dan bahkan 
lebih-lebih sebutan terhadap satu bangsa dan Negara. Sepenuhnya adalah hak 
bangsa dan negara bersangkutan ingin disebut dengan nama apa. Dan kita sebagai 
bangsa besar yang beradab tentu juga mutlak harus menuruti kehendak bangsa dan 
negara itu. Jangan ateruskan perlakuan kurang ajar yang sangat tidak bersahabat 
dilakukan oleh Pemerintah masa Soeharto berkuasa. Yang sengaja merubah sebutan 
Tiongkok-Tionghoa menjadi CINA unatuk melecehkan dan menghina bangsa Tionghoa 
dan Tiongkok. Dan jelas perubahan sebutan itu digunakan untuk memperuncing 
hubungan persahabatan kedua rakyat Indonesia-TIongkok, yang segera saja 
ditingkatkan menjadi membekukan hubungan kedua negara.

Hanya karena Pemerintah Tiongkok lebih mengutamakan dipulihkannya hubungan 
persahabatan kedua Negara dan Rakyat, maka di akhir tahun 89 saat pembicaraan 
pemulihan hubungan diplomatik, pihak Tiongkok berkeras hendak kembali gunakan 
sebuatan Tiongkok-Tionghoa, sedang pihak pemerintah RI berkeras pertahankan 
sebautan CINA. Pada akhirnya, kedua belah pihak baru berhasil mencaikan kembali 
hubungan diplomatik diawal tahun 90 dengan kesepakatan menerima sebutan CHINA, 
dengan h sebagaimana sebutan bahasa Inggris dan tidak gunakan sebutan CINA 
sebagai satu kompromi jalan tengah yang masih bisa diterima.

Sebenarnya, kekerasan pemerintah RI bertahan gunakan sebutan CINA justru 
menunjukkan sikap kekanak-kanakan yang sangat tidak dbijaksana. Bahakn terjadi 
sedikit dagelan, disaat penyerahan surat-kuasa Duta Besar RI untuk Tiongkok 
ketika itu, harus ditolek hanya karena masih saja gunakan CINA menyebutkan 
Tiongkok.

Nah pernah perhatikan tidak? Sikap Presiden RI berikut dimulai dari Gus Dur, 
Megawati dan SBY telah mengoreksi kesalahan sikap Pemerintah sebelumnya yang 
jelas salah itu. Dihadapan pejabat Pemerintah TIongkok, dan didepan pertemuan 
umum, sudah kembali gunakan sebutan Tiongkok dan Tionghoa. Tidak lagi gunakan 
sebutan China apalagi Cina!

Inilah sikap yang menujukkan dirinya satu Bangsa Besar yang bijaksana, 
menunjukkan rasa bersahabat dan bisa menghormati bangsa lain.

Salam,
ChanCT

  - Original Message - 
  From: Erik 
  To: budaya_tionghua@yahoogroups.com 
  Sent: Thursday, February 18, 2010 2:39 PM
  Subject: [budaya_tionghua] Re: KAMUS BESAR BAHASA INDONESIA. 4/e. pusat 
bahasa. 2008





  Hak Azasi Manusia adalah Hak yang melekat pada diri seorang manusia sepanjang 
ia adalah manusia. Salah satunya adalah kebebasan (kebebasan sosial dan juga 
kebebasan eksistensial), kebebasan berbicara, kebebasan bertindak dll.  Tapi, 
kebebasan itu sendiri pun bersifat Prima Facie,  artinya setiap orang berhak 
mengartikulasikan kebebasannya masing-masing, sepanjang semua itu tidak 
melanggar Hak Azasi orang lain. 

  Kaitannya dengan penggunaan istilah Cina, China, Tiongkok dan Tionghua, 
setiap orang pun memiliki hak dan kebebasan untuk memilih mana yang terbaik 
untuk digunakan. Namun, pilihan itu hendaknya tidak menjadi sebuah pelanggaran 
terhadap Hak orang lain.

  Waktu di masa kanak-kanak, saya punya seorang teman Tionghua bernama Men 
Yung, nama otentik pemberian orang-tuanya.  Namun, saya dan teman-teman 
sepermainan lainnya biasa menyapanya si Meong, dan dia pun (entah sadar atau 
tak sadar) menerima sapaan itu apa adanya, sepertinya tak ada yang salah dengan 
sapaan itu. 

  Waktu berjalan terus, tak terasa sudah puluhan tahun kami tak berjumpa satu 
sama lain. Beberapa tahun lalu, salah seorang teman punya ide reuni dengan 
bekas tetangga sepermainan di waktu kecil dulu. Maka, singkat kata terjadilah 
reuni itu, dan si Meong pun ikut hadir.

  Dalam acara reuni itu, seperti di masa kecil kami saling menyapa dengan 
panggilan akrab masing-masing seperti dulu (namanya reuni), dan si Meong pun 
tetap kami panggil Meong. Tahu-tahu, si Meong yang datang bersama anak-istrinya 
mendadak memerah mukanya mendengar panggilan Meong-Meong yang ditujukan 
padanya. Diam-diam dia minta kami jangan panggil dia Meong di hadapan 
anak-istrinya, itu tidak sopan katanya!! Teman-teman kaget, loh! Itu khan nama 
lu sejak kecil dulu, kita-kita ini udah biasa manggil lu Meong, dan juga kaga' 
ada maksud untuk menghina kamu kok! Kenapa

[budaya_tionghua] Re: [GELORA45] FW: Re:Renungan pada hari Jun Jie dan democrasi di Tiongkok

2010-02-14 Terurut Topik ChanCT
Dr. Han yb,

Apa yang diajukan sebagai RENUNGAN memasuki Tahun Macan ini, khususnya dalam 
melihat perkembangan pesat RRT, saya sependapat. Hanya sedikit koreksi dibagian 
terakhir, kemungkinan Tiongkok menginvestasi PABRIK diluarnegeri, ... juga 
bukan hal yang atidak mungkin. Justru beberapa tahun terakhir ini, itulah yang 
sedang dan sudah dijalankan oleh TIongkok. 

Tak usah jauh-jauh, tahun-tahun yl., kita juga sudah dengar adanya pabrik 
pembangkit listrik sedang/kecil dibeberapa daerah sudah dibangun, bahkan 
terjadi eksiden di Betawi, dimana pembangunan pabrik listrik dirusak penduduk 
setempat yang katanya tidak gunakan guruh setempat? Juga dalam beberapa tahun 
terakhir ini sudah mulai dibangun pabrik pengolah Kelapa-sawit dan, ... berita 
baru penutup Tahun Sapi, juga kita dengar berita pabrik mobil Geele dan Cherry.

Salam,
ChanCT



http://jawapos.com/index.php?act=cetakid=28
[ Selasa, 09 Februari 2010 ] 
Tiongkok Bangun Pabrik Mobil Bermerek Geely dan Cherry 

Cikarang Jadi Basis Pasar Asia Pasifik 

JAKARTA - Tak hanya mengundang produk Tiongkok datang, momentum perdagangan 
bebas Asean-Tiongkok juga mendatangkan investasi baru dari negara raksasa 
ekonomi itu ke Indonesia. Saat ini yang sedang dipersiapkan terealisasi adalah 
pembangunan pabrik mobil Tiongkok bermerek Geely dan Cherry. 


  - Original Message - 
  From: H.S. Han 
  To: gelor...@yahoogroups.com ; Tionghoa-net ; Budaya Tionghua ; Nasional-list 
; Ureca 
  Sent: Sunday, February 14, 2010 9:38 PM
  Subject: [GELORA45] FW: Re:Renungan pada hari Jun Jie dan democrasi di 
Tiongkok





  Renungan pada hari Jun Jie dan democrasi di Tiongkok


  Pada kesempatan tahun baru Yin Li, Lunar New Year juga dinamakan Chun Jie 
kami berkumpul dengan keluarga kedua putra saya, karena putri saya dengan 
keluarganya bervakansi ke Swiss, sekalian bermain ski disana.

  Baik tetangga kami di Breda dan juga tetangga putra kami  di 
Rotterdam menyampaikan Slamat Chun Jie. Diantara mereka ada yang tanya pada 
kami apakah kami masih masih mempunyai hubungan perasaan, tertarik dengan 
Tiongkok.

  Aku tersenyum dan berkata: Anda menanyakan hal ini berarti bahwa Anda juga 
tertarik dengan kemajuan diTiongkok, tetapi siapa di dunia ini yang tidak 
tertarik pada perberkembangan ekonomi yang cepat dan dianggap sebagai negara 
adidaya? Kami tertawa bersama-sama pada pertanyaan dan jawabannya. Koran-koran 
hampir setiap hari terdapat tulisan-tulisan tentang Tiongkok, atau menyebutnya 
negara itu. Kita masih berkata barang apa saja yang kita pakai sehari-hari dari 
barang yang biasa-biasa sampai yang lux adalah Made in China atau sebagian, 
sparepartnya made in China.

  Banyak negara-negara yang kemajuan ekonominya disebabkan karena kekayaan dari 
alamnya dan terkenal dalam hal ini ialah minyak. Kemajuan Tiongkok adalah 
disebabkan karena kegiatan dan creativitas dari rakyatnya untuk berproduksi 
dari barang-barang pemakian sehari-hari sampai mobil, computer dan lain-lainnya.

  Dalam bidang politik dan ketata-negaraan Tiongkok mengambil jalan membenahi 
dulu ekonomi dan pelahan-lahan kebebasan penghidupan rakyat dan kebebasan 
pribadi. Rakyat boleh bekerja dimana mereka mau, tidak seperti dulu ditentukan 
oleh negara, membuka perusahan, sekolah dan bervakansi keluar negeri, dan 
seterusnya.
  Demokrasi hanya dapat dicapai jika umumnya rakyat sudah 
merupahkan klas menengah dan sudah memiliki kehidupan yang baik, dapat berpikir 
yang rasionil dan dapat melakukan apa yang mereka inginkan. Tetapi jika 
perekonomian dalam kondisi yang susah, kita tidak bisa memiliki demokrasi yang 
ada ialah penindasan dan ketidak adilan. 
  Rakyat umumnya lebih memilih keamanan, stabilitas dan kemajuan 
ekonomi dari pada demokrasi. Pemimpin Barat mengatakan sesuatu yang berbeda 
dari demokrasi dan hak asasi manusia di Republik Rakyat Tiongkok, mereka 
menganggap dan mengklaim bahwa di RRT yang ada ialah represi dan hak asasi 
manusia tidak dihormati disana. 
  Pengalaman dari banyak negara-negara ketiga kalau para pemimpin 
Tiongkok mengikuti para critici Barat dan medahulukan demokrasi daripada 
perekonomian mungkin diperlukan seratus tahun atau lebih untuk mencapai 
kemajuan erkonomi dan sains seperti apa yang sudah dicapai oleh rakyat Tiongkok 
sekarang ini. Maka rakyat Tiongkok yang telah menderita begitu lama tetap susah 
dan dipandang rendah, dan kita masih belum  berbicara tentang hidup chaotis, 
kekacauan karena kemiskinan, tidak ada kedamaian dan stabilitas dalm negeri. 

  Kami dapat melihat negara-negara di Eropa Timur di mana demokrasi telah 
ditegakkan di sana, yang dipimpin oleh para pemimpin reformis, tetapi ekonomi 
mereka berada dalam keadaan  kesusahan dan negara berada dalam kekacauan. Para 
pemimpin RRT memilih dahulu keamanan, stabilitas dan ekonomi lebih penting dari 
pada demokrasi, yang mungkin kemudian secara bertahap meningkat ke demokrasi. 
Bukankah kita membangun rumah terlebih dahulu

Fw: [budaya_tionghua] Re: Seperempat Juta WNI Berobat ke Malaysia

2010-02-09 Terurut Topik ChanCT

- Original Message - 
From: H.S. Han 



Sdr.East Road yang budiman,

Saya tanggal  23/2-22/4 berada di Indonesia. 
Tentang ini saya pernah menghubungkan Univ. Airlangga dengan univ. Erasmus. 
Sayang sesudah dbuatnya perjanjian  Univ. airlangga tidak memerlukan bantuan 
saya lagi. Padahal kerja sama itu harus dirawat dengan dengan. Saya tidak tahu 
lagi bagimana seterusnya.
Saya masih mengerjakan jembatanmenghubungkan Univ dari Shan-Dong dengan Univ. 
med. centrum Utrecht. Sudah tiga dokter mendapatkan didikan di Belanda, yang 
satunya ini mungkin ini tahun mengambil Ph.D.di bagian cardiologi (research 
beliau mengenai stam cells dalam pengobatan infarct-jantung)

Salam,
Han Hwie-Song





- Original Message - 
From: east_road 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com 
Sent: Tuesday, February 09, 2010 10:19 AM
Subject: [budaya_tionghua] Re: Seperempat Juta WNI Berobat ke Malaysia


Apa kabar pak Han, Semoga anda Diberikan kekuatan, dan kesehatan dan umur yang 
baik pada tahun ini. Mungkin Saya turut mau mendukung dari kawan - kawan kita 
disini. Saya Rasa Program Dr. Han sangat penting, Saya sangat setuju Reformasi 
bidang kesehatan di Indonesia sangat diperlukan, Karena biaya Kesehatan Di 
Indonesia Lebih mahal daripada Penang Malaysia, dan lebih profesional Di Penang 
daripada Rumah sakit Indonesia. oleh Karena itu Kawan2 wartawan dan kawan yang 
mempunyai akses ke departemen kesehatan. Mari bantu Dr. HAN dengan semua cita - 
cita beliau untuk mewujudkan Reformasi Kesehatan Di Indonesia.


--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, H.S. Han hanhwies...@... wrote:

 Kawan-kawan semilis yang baik,
 Saya membaca banyaknya WNI yang berobat ke luar negeri, ke Malaisia saja
 sudah ada seperempat juta orang.Tentang ini saya sudah menulis banyak
 artikel.
 1. meskipun penderita bisa membayar toq sebagai orang sakit pergi keluar
 negeri adalah tour yang memakan banyak kesulitan, badan lemah, nyeri,
 tumpah2, diare tidak bisa istirahat (tiduran) etc.etc.
 2. Bagi negara turis medis ini merugikan devisen negara yang tidak sedikit
 3. Menunjukkan kemunduran dari ilmu pengetahuan Indonesia chususnya dalam
 bidang kedokteran.
 4. Mengapa tidak diadakan reformasi managemen dari pendidikan kedokteran
 untuk meringankan penderita umumnya dan chususnya bagi The Have Not ?
 5. Berdirikanlah lebih banyak fakultas kedokteran, dan pendidikan
 spesialisme. Spesialis yang datang ke Indonesia, permudalah atau mengurangi
 waktu untuk adaptasi.
 6. Permudalah ijin mendirikan fakultas kedokteran yang kenyataan negara
 Indonesia kekurangan dokter. Saya akan bersedia membantu sekuat tenaga saya
 untuk membantu sedikitnya guru-guru besar dari Eropa, mumpung saya masih
 bisa membantu,meskipun saya menderita penyakit cancer yang sudah late case.
  
 Salam,
 Han Hwie-Song







.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Website global http://www.budaya-tionghoa.net :.

.: Pertanyaan? Ajukan di http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg.wordpress.com :.

Yahoo! Groups Links









Internal Virus Database is out of date.
Checked by AVG - www.avg.com 
Version: 9.0.730 / Virus Database: 271.1.1/2641 - Release Date: 01/24/10 
03:33:00







Internal Virus Database is out of date.
Checked by AVG - www.avg.com 
Version: 9.0.730 / Virus Database: 271.1.1/2641 - Release Date: 01/24/10 
03:33:00


Re: [budaya_tionghua] Re: Tiongkok Pindahkan Pabrik Tekstilnya ke Sejumlah Negara di ASEAN

2010-01-15 Terurut Topik ChanCT
Saya kira yang jadi pertimbangan Pemerintah Tiongkok bukan gaji buruh di 
Tiongkok sudah terlalu tinggi, jadi harus keluar mencari tenaga kerja lebih 
murah. Tapi adanya reaksi dari barang Made In China yang membanjiri pasar di 
Asean, yang katanya mematikan pabrik lokal dan membuat pengangguran melonjak 
tinggi dinegara-begara tetangga Tiongkok. Pemerintah Tiongkok tidak hendak 
melihat keadaan demikian berlangsung lebih lanjut. Jadi tidak hanya menjual; 
barang jadi, tapi juga membuka usaha untuk menampung tenaga kerja dinegara 
seberang.

Ada satu hal yang saya dengar dari seorang pejabat, pemerintah TIongkok 
menyimpulkan pengalaman politik pintu terbuka selama 30 tahun ini, salah 
satunya dinyatakan ada kesalahan dalam hubungan dititik beratkan pada 
Pemerintah dan Pemerintah, akhirnya yang lebih banyak diuntungkan hanya 
segelintir konglomerat saja, tapi tidak banyak dirasakan dan dinikmati 
mayoritas rakyatnya. Untuk memperbaiki kekurangan ini, akan dicoba kembangkan 
hubungan dagang dengan pengusaha menengah-bawah di TIongkok dengan pengusaha 
menengah-bawah di Indonesia, ... bagaimana realisasi kongkritnya, walahuallam. 
Tapi, kalau bisa berjalan tentu sangat membantu, maju dan berkembang bversama. 
Satu kebijaksanaan yanga bertolak belakang dengan cara imperialisme AS yang 
selama ini membuat Indodnesia hanya jadi budak dan kuli, membiarkan rakyat 
banyak tenggelam dalam kehidupan miskin.

Salam,
ChanCT


  - Original Message - 
  From: zho...@yahoo.com 
  To: budaya_tionghua@yahoogroups.com 
  Sent: Friday, January 15, 2010 10:01 PM
  Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Tiongkok Pindahkan Pabrik Tekstilnya ke 
Sejumlah Negara di ASEAN




  Benar, Tiongkok sangat luas, jika upah buruh di pesisir timur dan selatan sdh 
tinggi, masih bisa dialihkan ke pedalaman barat yg relatif masih terbelakang.

  Sent from my BlackBerry®
  powered by Sinyal Kuat INDOSAT


--

  From: iie_siang iie_si...@yahoo.com 
  Date: Fri, 15 Jan 2010 10:57:22 -
  To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
  Subject: [budaya_tionghua] Re: Tiongkok Pindahkan Pabrik Tekstilnya ke 
Sejumlah Negara di ASEAN




  suatu artikel koran...

  benarkah upah buruh Tiongkok sudah tdk efisien dng penduduk bermilyar jiwa?

  benarkah energi tiongkok sudah tdk effisien dengan batu baranya yang sudah 
mapan?

  yang sebenernya aku rasa HANYA take balance neraca perdagangan yang udah 
sangat njomplang..

  --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, GELORA45 sa...@... wrote:
  
   http://jawapos.com/index.php?act=cetakid=28
   [ Kamis, 14 Januari 2010 ] 
   Tiongkok Pindahkan Pabrik Tekstilnya ke Sejumlah Negara di ASEAN 
   
   Indonesia Tujuan Utama 
   
   BANDUNG - Tak selamanya pemberlakuan ASEAN - China Free Trade Agreement 
(ACFTA) mendatangkan masalah. Pasar bebas ASEAN-Tiongkok tersebut juga membuat 
Tiongkok bersiap memindahkan pabrik tekstilnya ke sejumlah negara di ASEAN. 
Indonesia, adalah satu dari sejumlah negara yang dilirik sebagai lokasi pabrik. 
   
   Minister Cousellor Embassy of People's Republic of Cina Fang Qiuchen 
mengatakan, relokasi panbrik ke negara-negara di ASEAN sudah dikaji dalam 
beberapa tahun terakhir. Kami terbentur persoalan tenaga kerja. Sekaranag 
industri tekstil kami telah mulai memindahkan perusahaannya kata Fang Qiuchen 
di Bandung, kemarin (13/1). 
   
   Fang Qiuchen datang ke Bandung menemani delegasi perdagangan negeri itu 
menghadiri Bussines Meeting West Java di Hotel Hyatt Bandung. Pertemuan itu 
juga dihadiri Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan. 
   
   Menurut Qiuchen, negara yang dilirik untuk lokasi pabrik adalah Vietnam dan 
Kamboja. Indonesia sendiri, rencananya akan dibidik setelah ACFTA resmi 
diberlakukan. Salah satu lokasi pabrik di Indonesia, diantaranya di Bandung, 
Jawa Barat. 
   
   Qiuchen memastikan, basis perusahaan tekstil di negaranya terbentur ongkos 
tenaga kerja yang sudah mahal. Gaji buruh tekstil di Tiongkok saat ini 
terhitung lebih mahal dibandingkan membayar buruh di Indonesia. 
   
   Ketua Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Jawa Barat Ade Sudrajat mengaku 
sudah memperhitungkan kemungkinan bergesernya industri tekstil Tiongkok menjadi 
industri yang lebih kompleks. Salah satunya karena gaji pekerja yang mulai 
mahal. Kami sudah lihat trennya, bahkan (gaji buruhnya) sudah lebih mahal. 
Terus energi di sana juga lebih mahal dari kita, katanya. 
   
   Menurut Ade, industri tekstil di Indonesia, minimal harus mempertahankan 
diri dalam tiga tahun ini. Tapi ini bukan soal gampang. Yang dihadapi pada masa 
transisi saat ini, tidak imbangnya barang masuk di antara dua negara. 
Dicontohkanya, nilai ekspor tekstil Indonesia ke Tiongkok hanya USD 200 juta, 
sebaliknya impor barang Tiongkok totalnya USD 1,2 miliar. 
   
   Pada kesempatan terpisah, Menteri Negara Koperasi dan UKM Sjarifuddin Hasan 
menyatakan, produk sepatu dan garmen (pakaian jadi) Indonesia telah siap 
bersaing dengan

[budaya_tionghua] Re: Pandangan Anda tentang AFTA ? (Pro Jackson dan Anthony)

2010-01-07 Terurut Topik ChanCT
Apa yang diajukan bung Liang sangat jitu. Itulah namanya perdagangan, dimana 
ada untung baru bisa jalan. Agar orang suka dan lebih banyak pengusaha 
menanamkan modalnya dinegeri ini, tentu harus menciptakan syarat-syarat yang 
lebih baik agar pengusaha bisa dapatkan untung dan usahanya berrkembang baik. 
Prinsip kapitalis dimana saja tentu sama, yaitu, gunakan modal sekecil mungkin 
untuk dapatkan keuntungan sebesar mungkin. Dimana dia melihat bisa dapatkan 
keuntungan lebih besar, kesitulah dia pergi. Tidak mungkin dicegah. Juga tidak 
mungkin orang dituntut tunjukkan partiotisme-nya untuk pertahankan usahanya di 
Indonesia, dengan menanggung jatuh rugi atau kurang beruntung. Disinilah peran 
Pamerintah yang berkuasa untuk memperbaiki syarat-syarat penanaman modal, untuk 
berusaha dinegeri ini. Pertama bersihkan birokrasi Pemerintah, beresin 
pungutan-liar yang merajalela selama ini; kedua, benahi itu listrik yang tidak 
stabil, byar-pet melulu tentunya sangat mengganggu produksi; ketiga, kurangi 
buruh berdemo, tidak masuk kerja, aksi mogok, dst., ... peraturan-peraturan 
yang kurang menguntungkan lancarnya berusaha dinegeri ini.

Dalam pelaksanaan AFTA, sebenarnya saja tidak mungkin kita kalah disegala 
bidang. Pasti ada juga keunggulan dinegeri ini dibanding dengan Tiongkok. 
Berdasarkan keterangan seorang kawan, pabrik tekstil di Indonesia, juga tidak 
semuanya akan kalah bersaing dengan produksi Made In CHina. Dibagian produksi 
baju-dalam berkwalitas rendah, misalnya Indonesia mungkin kalah, tapi dalam 
produksi tektil yang halus dan berkwalitas tinggi dengan motive-motive 
tersendiri, Indonesia tetap bisa bertahan melawan saingan Made In China itu. 
Itu yang katanya terjadi beberapa tahun terakhir ini. Tidak semua pabrik 
tekstil dimatikan oleh Made In China!

Seperti halnya dengan Thailand, Indonesia juga bisa kembangkan dan tingkatkan 
perkebunan buah-buahan dan sayuran tropik, yang jelas di Tiongkok tidak ada. 
Menjual buah-buahan merebut pasaran di Tiongkok. Dan ambil keuntungan lebih 
bersar disitu, seperti yang dilakukan Thailand. Jadi, Pemerintah harus siap 
hadapi globalisasi yang sedang bergulir, tidak berteriak masuknya barang 
produksi Tiongkok akan mematikan pabrik lokal. Itulah pertanyaan bung Erik, 
kalau barang produksi Made In China bisa masuk pasaran Indonesia, kenapa tidak 
Made In Indonesia masuk pasaran Tiongkok. Dalam hal ini kita mungkin saja 
kalah, tapi dalam hal lain masih bisa menang, kan. Dan setiap perjanjian 
perdagangan 2 negara itu dasarnya saling menguntungkan. Barang Made In CHina 
tidak masuk, apa dikira barang Made in Viet Nam, Made In Thailand, Made In 
Malaysia tidak akan masuk?Tapi, kalau kita tidak mengikuti permainan 
globalisasi ini, mengurung diri atau menutup AFTA dengan Tiongkok apa tidak 
berarti negeri ini akan terus terbelakang, tidak bisa maju-maju? Atau dengan 
kata lain, tetap membiarkan Indonesia diperas habis-habisan sebagaimana terjadi 
selama lebih 60 atahun ini oleh imperialis AS dan negara Eropah, terutama dalam 
penyedotan kekayaan bumi alam.

Salam,
ChanCT

  - Original Message - 
  From: liang u 
  To: budaya_tionghua@yahoogroups.com 
  Sent: Thursday, January 07, 2010 6:35 PM
  Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Pandangan Anda tentang AFTA ? (Pro Jackson 
dan Anthony)





  Saya nimbrung sedikit. Pengalaman saya waktu lalu, tahunnya lupa, tapi 
Tiongkok baru membuka diri. Ada pengusaha Indonesia yang pergi menanam modal di 
sana. 
  Seorang mahasiswa di Jakarta datang bertanya kepada dosennya yang pribumi 
asli.  Karena kebetulan saya ada di situ, jadi ikut mendengar. Pertnyaannya:
  Mengapa kita biarkan pengusaha Indonesia yang Cina (sesuai istilah yang 
digunakan si penanya) menanam modal di Cina, padahal kita kekurangan modal?
  Sang dosen menjawab:  Loh, waktu lalu anda bilang, modal asing di Indonesia, 
hanya menyebabkan kita miskin, sebab keuntungan dibawa ke sana, ke US, ke 
Belanda dll. Rakyat tetap menderita. Jadi menurut anda modal asing 
menguntungkan negeri yang menanam modal merugikan negeri yang ditanami modal. 
Sekarang pengusaha kita menanam modal di Cina, harusnya kita yang untung, Cina 
yang rugi. Koq sekarang jadi terbalik?'  Si penanya mulai agak panik, Ya, pa, 
tapi faktanya begitu“ 。Begini,  sang dosen dengan sabar melanjutkan Kalau 
ditanami modal rugi, menanam modal rugi, itu artinya kta yang bodoh. Bisnis 
bisa terlaksana hanya kalau kedua pihak untung. Sama dengan kalau kita belanja, 
pembeli dan penjual harus diuntungkan, pembeli merasa kebutuhannya dipenuhi dan 
penjual mendapat laba. Kalau salah satu pihak merasa dirugikan, bisnis tak 
jalan. Kalau pembeli merasa dirugikan ia tak akan datang lagi belanja ke sana. 
Kalau si penjual merasa rugi, ia tidak akan menjual lagi. Setuju?  Mahasiswa 
dengan segan mengangguk juga.  Mahasiswa kita banyak yang kurang berfikir 
maunya emosi saja,' katanya kepada saya.
  Sayang peristiwa simple yang terjadi 20 tahun yang lalu, sampai saat ini 
masih belum dipahami

[budaya_tionghua] Re: HUACHIAO dan HUAREN

2010-01-07 Terurut Topik ChanCT
Saya jadi ikut berpikira phobia yang terjadi pada Huakiao Huaren di Indonesia 
dan mencoba ikutan memberi sedikit pendapat. Mengapa hidup dinegeri ini masih 
saja terjadi phobia atau kekuatiran berlebih terhadap digebugnya komunitas 
Tionghoa akibat sikap kedekatan yang dikatakan berlebih negeri leluhur? Apakah 
bisa dikatakan satu dosa atau kesalahan bagi Tionghoa masih saja mencintai, 
menaruh perhatian dan kebanggan pada negeri leluhurnya? Apakah dengan demikian 
sudah bisa dikatakan tidak SETIA pada RI, dimana orang bersangkutan sudah 
merupakan warganegaranya?

Saya yakini, bahwa semua itu terjadi akibat Perang Dingin yang memanas disaat 
AS melancarkan politik anti-RRT (Republik Rakyat TIongkok) yang baru 
memproklamasikan Kemerdekaan, 1 Oktober 1949. Amerika berusaha mencekik mati 
RRT yang masih bayi itu.  Begitu takutnya AS terhadap pengaruh RRT didunia, 
sejak awal tahun 50-an, didengungkanlah  Huakiao dan Hura-Ren yang tersebar 
didunia, khususnya di Asia Tenggara sebagai kekuatan kolone ke-5 RRT. 

Bagaimana manifestasi di Indonesia? Tidak ayal, kekuatan kanan yang diwakili 
AD, memulai merongrong komunitas Tionghoa dengan men-CURIGAI ke-SETIAAN pada 
RI. Yang dimulai dengan menuntut mementahkan kembali UU No.3/1946 yang 
menetapkan kewarganegaraan RI berdasarkan Tempat Kelahiran, dengan gunakan 
stelsel pasif, secara serempak menganggap siapa saja yang lahir di Indonesia 
sebagai Warganegara Indonesia. Sementara kekuatan kanan AD, menuntut 
diberlakukan stelsel aktif, mereka yang Tionghoa harus lebih dahulu menyatakan 
melepas Kewearganegaran Tiongkok dan menyatakan sumpah setia pada RI didepan 
pengadilan untuk menjadi WNI.

Kerusuhyan-kerusuhan anti-TIonghoa juga meletup dari tahun ketahun, yang agak 
besar terjadi penggusuran Tionghoa dari pemukiman didesa-desa, akibat PP10/59, 
Kerusuhan Mei 63, pembunuhan 65-65 yang tidak sedikit melibatkan Tionghoa, 
dilanjutakan dengan dikeluarkannya ketentuan-ketentuan rasis yang 
mendiskriminasi Tionghoa, kerusuhan anti-Tionghoa menjelang Pemilu 97 yang 
meletup di Situbondo, Rengasdengklok, Ujungpandang sampai puncaknya kerusuhan 
Mei 98. Dan, ... dari setiap kerusuhan berbaqu SARA anti-TIonghoa ini, yang 
jelas bertendensi ada kekuatan yang mendalangi, mengorganisasi untuk merekayasa 
dan memprovokasi, tapi kenyataan aparat keamanan dan HUKUM di Indonesia tidak 
berhasil menyeret dalang, pejabat atau jenderal yang harus bertanggungjawab. 
Itulah yang mengakibatkan sementara Tionghoa tetap trauma akan kejadian yang 
selalu mengkambing-hitamkan Tionghoa, yang mengorbankan kelompok minoritas 
Tionghoa yang tidak berdaya itu. Itupula yang menimbulkan phobia pada sementara 
Tionghoa, melihat sikap Tionghoa pengusaha berhasil yang dianggap angkuh dan 
terlalu dekat dengan negeri leluhurnya, ... dikuatirkan sikap begitu mudah 
digunakan untuk menyulut kebencian dan kemaharan orang, ... 

Disinilah seharusnya peran Pemerintah yang berkuasa harus ditegakkan lebih 
baik, adanya aparat keamanan dan HUKUM yang menjamin keamanan dan keselamatan 
nyawa dan harta setiap warga-nya lebih baik lagi. Agar setiap warga yang hidup 
dinegeri ini bisa merasakan ketenangan, ketentraman dan nyaman hidup dinegeri 
ini.  Sudah melewati masa PERANG DINGIN yang brutal dan tidak seharusnya 
diteruskan itu. Kita semua harus bisa mewujudkan satu kehidupan harmonis dalam 
masyarakat, bisa menerima, menghormati sesama warga dengan segala perbedaan 
yang ada, mewujudkan ber-BHINEKA TUNGGAL IKA dalam kenyataan hidup 
bermasyarakat. Tidak menaruh curiga berlebih pada siapapun hanya karena 
kedekatan dengan Kedutaan asing, bahkan negara leluhur-nya. Perhatikan saja 
kepatuhan warga bersangkutan pada setiap ketentuan dan UU yang berlaku, melihat 
tindak tanduk seseorang dari kewajiban seorang warga yang dilakukan saja.

Salam damai,
ChanCT

  - Original Message - 
  From: ulysee_me2 
  To: budaya_tionghua@yahoogroups.com 
  Sent: Thursday, January 07, 2010 8:15 AM
  Subject: [budaya_tionghua] Re: HUACHIAO dan HUAREN



  Kalau gue sih memaklumi, seandainya ABG, Angkatan Babe Gue, masih rada phobia 
dengan hal-hal seperti itu. Bukannya apa, karena toh mereka ngalami ruwetnya 
tahun 55-65. Urusan Hua-kiao ; Hua-ren; Hua-Yi begitu hebohnya. Lalu ribut soal 
Asimilasi dan Integrasi, dua kawan akrab engkong sampai berantem gara-gara 
mbelain dua pepesan kosong ini. Yang ujung2nya nggak enak karena supaya meredam 
perselisihan, alhasil kena gebuk semua sekalian. Konyol khan. 

  Sampai sekarang engkong dan babe gue masih seperti itu, yang Suma bilang 
fobia itu, makanya mereka melarang-larang gue ikut organisasi. Takut nasibnya 
kayak mantan Baperki. Ya itu begitu itu caranya, mengulang-ngulang sejarah masa 
lalu, tujuannya cuman satu, supaya jangan sampai gue kena nasib seperti engkong 
dulu.  

  Intinya menurut gue jelas kok, memisahkan hua-kiao yang bukan hua-yi. Beda 
kewajiban, menurut kewarganegaraannya. Begitu toh?

  Y fobia jangan terlalu, tapi euphoria juga jangan

[budaya_tionghua] Re: Pandangan Anda tentang AFTA ?

2010-01-04 Terurut Topik ChanCT
Sebenarnya saja, kita harus menghadapi kenyataan bahwa dunia jaman sekarang 
sudah memasuki jaman globalisasi. Harus berani mengikuti gerak sesuai 
perkembangan, kalau tidak akan tertinggal dan musnah ditelan jaman. Itulah 
tantangan kehidupan.

Coba perhatikan pengalaman TIongkok. Dimasa awal Tiongkok lancarkan politik 
pintu terbuka, apa dikira juga tidak menghadapi masalah serupa dengan terjunkan 
diri ikut tergabung dalam WTO? Sama saja, mereka semula juga sangat kuatir, 
pertanian di Tiongkok yang masih gunakan tenaga kerja manusia, tentu tidak akan 
mampu menghadapi saingan produksi AS yang sudah industrialis, dengan gunakan 
traktor. Dibidang ini kalah saingan, dibidang lain bisa merebut kemenangan. 
Dan, ... secara keseluruhan TIongkok malah bisa dikatakan mengungguli AS yang 
adidaya.

Sekarang Indonesia belum-belum sudah ketakutan menghadapi Tiongkok. Padahal 
jelas-jelas Tiongkok yang masih mengaku KOMUNIS tentu bukan negara imperialis 
seperti AS yang akan berusaha menelan atau mengangkangi ekonomi negara lain. 
Tiongkok berusaha berkembang dan maju bersama dengan adanya FTA itu. Membantu 
negara-negara ASEAN untuk maju bersama. 

Masuknya barang-barang Tiongkok dengan kwalitas lumayan dan harga jauh lebih 
murah daripada produksi lokal, tentu disatu pihak merupakan pukulan bagi 
industri lokal, tapi dipihak lain juga harus berani melihat bahwa dengan 
hadirnya barang murah itu sangat membantu rakyat kecil yang miskin. Mereka jadi 
mampu membeli barang-barang yang dibutuhkan sehari-hari. 

Disinilah Pemerintah RI yang berkuasa harus berperan untuk membuat 
keseimbangan, disatu pihak memberikan kesempatan rakyat kecil mendapatkan 
barang lebih murah, dipihak lain jangan biarkan industri lokal bankrut, kalah 
sanginan dengan produksi negara lain. Caranya? Bersihkan birokrasi Pemerintah 
dari pejabat-pejabat korup yang kerjanya menarik uang pelincir. Banyak 
pengusaha mengatakan, itu pungli yang terjadi bisa menelan hampir 60% harga 
produksi. Coba, kalau dinegeri ini bisa ditiadakan pungli-pungli tentu dengan 
sendirinya harga produksi lokal bisa mempunyai daya berssaing yang lebih kuat 
dengan masuknya barang-barang Tiongkok. Dan kedua, beberapa tahun yl. itu 
Menteri Perdagangan, Marie Pangestu pernah menyatakan, bahwa ternyata 
membanjirnya barang-barang Made In China dipasar, lebih dari 60% adalah barang 
selundupan. Jadi, adalah tugas Pemerintah untuk mentertipkan, menyumbat jalur 
selundupan, yang katanya container-container itu masuk ke pabean secara remi 
juga. Artinya ada pejabat pabean yang berhasil disuap pengusaha-hitam untuk 
meloloskan masuk barang-barangnya. Itulah yang merusak ketertipan jalannya 
pasar.

Salam,
ChanCT

  - Original Message - 
  From: shinmen takezo 
  To: budaya_tionghua@yahoogroups.com 
  Sent: Tuesday, January 05, 2010 10:21 AM
  Subject: Re: [budaya_tionghua] Pandangan Anda tentang AFTA ?




  yang musti lebih khawatir pedagang , pemilik pabrik ? 


  2010/1/4 jackson_ya...@yahoo.com

  
Wah topik bagus.

Terus terang biar pun saya ke turunan tionghoa tapi saya juga khawatir 
melihat (takut bakul nasi dirampas) oleh orang2 china daratan yang datang 
berdagang di mangga 2 atau di pusat perbelanjaan lainnya di jakarta.

Barang memang sama2 dari china tetapi jelas pedagang asli indonesia 
(tionghoa atau pribumi) pasti terkena imbasnya karena pedagang dari china 
daratan pasti bisa dapat barang jauh lebih murah karena faktor relasi mereka di 
china daratan 

Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung 
Teruuusss...!




From: east_road east_r...@yahoo.com 
Date: Mon, 04 Jan 2010 03:39:21 -
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: [budaya_tionghua] Pandangan Anda tentang AFTA ?


  
Dear all, saya membuka forum diskusi baru.
AFTA sudah ada didepan mata. Apa yang telah menjadi pemikiran tantangan 
ekonomi kita terhadap AFTA ?. Tahun baru bukan tahun ini. jangan diisi sebuah 
suka cita. Tapi tatangan ekonomi kedepan sudah ada didepan mata. AFTA sudah 
dibuka pada tahun ini.
Apa yang menjadi Revolusi dalam diri anda, yang anda siapkan untuk 
menghadapi era tatangan dari AFTA ?







  


--



  No virus found in this incoming message.
  Checked by AVG - www.avg.com 
  Version: 9.0.722 / Virus Database: 270.14.123/2593 - Release Date: 12/30/09 
03:14:00


[budaya_tionghua] Re: [GELORA45] Re: Wuhan-Guangzhou bullet train link to hit airlines hard

2009-12-26 Terurut Topik ChanCT
Setelah jalur KA-cepat Guangzhou-Wuhan hari ini, kemudian 2012 sambung sampai 
Beijing, dan entah berapa tahun ini jaringan sbelah timur, GuangZhou - Fu Zhou 
- Shanghai juga akan nyambung, maka jaringan rel KA yang lama boleh sepenuhnya 
diganti dengan jaringan KA-cepat ini, yang jauh menghemat waktu, dan tanpa 
polusi, ... sungguh luar biasa! Dari beberapa komentar penumpang pertama, 
disamping memuji kestabilan KA ketika mencapai kecepatan 395 Km/h, merasa puas 
dan gembira jarak GuangZhou-Wuhan yang mestinya dicapai sekitar 10 jam bisa 
dicapai kurang dari 3 jam saja, mereka merasakan harga karcis kemahalan, 
mengharapkan bisa diturunkan lebih murah, ...

Tapi, jalur KA-cepat yang rencanaya disambung sampai ke HK dari Guang-Zhou, 
yang semula sudah disahkan dalam parlemen HK, harus dimentahkan kembali karena 
diprotes dan diveto oleh Partai Dmokrat yang kerahkan penduduk sekampung yang 
harus digusur rumah/ladang-nya untuk pembangunan jalur KA-Cepat itu. Alasan 
lain, pengeluaran biaya pembangunan jalur KA-Cepat lalu masuk stasiun ketengah 
kota, dianggap terlalu mahal, yang katanya tidak akan memadai dengan pemasukan 
yang didapat dengan KA-cepat. Mereka bilang, lebih baik biaya pembangunan jalur 
KA yang begitu mahal, lebih baik digunakan untuk tingkatkan kesejahteraan 
penduduk HK saja. Kontra demo dilangsungkan pihak buruh bangunan, yang menuntut 
rencana pembangunan jalur KA-cepat segera dilaksanakan, dengan teriakkan Kami 
butuh kerja, Atasi pengangguran, ...

Begitulah kerja Partai Demokrat di HK yang selalu ngacau, berusaha mensabot 
kebijaksanaan Pemerintah HK dan mengganjel kemajuan pembangunan HK, berusaha 
sekuat tenaga untuk menjegal kelancaran pelaksanaan Satu Negara 2 sistem bisa 
sukses di HK.

Salam,
ChanCT
  - Original Message - 
  From: H.S. Han 
  To: gelor...@yahoogroups.com ; Tionghoa-net ; Budaya Tionghua ; Nasional-list 
; Ureca 
  Sent: Saturday, December 26, 2009 6:11 PM
  Subject: [GELORA45] Re: Wuhan-Guangzhou bullet train link to hit airlines hard





  Spor yang tecepat didunia mulai ini hari beroperasi diRRT. 

  Kereta Api ini menghubungkan Kota Wuhan dengan Guangzhou yang jaraknya 1000 
km lebih.
  Spor ini berkecepatan 350 km sejam. Di Jepang 243 km/jam, di Jerman 232 
km/jam di Perancis 277/jam.
  Pada musim winter ini kita berangkat dari Wuhan dengan pakean tebal karena 
hawa udara yang dingin, tiga jam kemudian harus berpakean biasa karena hawa 
udara di Guang Zhou subtropis.
  Mana yang lebih baik, naik kereta api yang high speed ini atau naik kapal 
udara? Kalau dilihat waktunya hampir sama, karena kalau kita naik kapal udara 
kita harus pergi ke lapangan udara yang letaknya jauh, tunggu dilapangan udara, 
lalu sampai dilapangan udara yang dituju harus naik taxi lagi yang jaraknya 
umumnya jauh. Stasion umumnya berada di centrum dari kota.
  Ini adalah competisi, satu konsekwensi dari kemajuan teknologi: Ini yang 
dikatakan oleh Lao Zi dan Zhuang Zi bahwa: relasi yang berkompetisi itu tidak 
tetap (Bagus-jelek, komfortabel-tidak komfortabel, kuat-lemah), tetapi valunya 
(bagus, komfortabel, jelek, tidak komfortabel) tetap. Maka menghadapi bagus- 
jelek, kuat-lemah, kaya-miskin, kita harus dengan tenang menghadapinya, karena 
relasi dari kedua value itu bisa berobah, tidak tetap.

  Salam,

  HanHwie-Song
  Breda 26 Desember 2009

  Wuhan-Guangzhou bullet train link to hit airlines hard

  BEIJING, Dec. 26 -- Competition between airlines and rail operators will 
further hot up on Saturday thanks to the launch of China's longest high-speed 
train link between Wuhan and Guangzhou. 
  The line stretches more than 1,000 km and will slash the travel time from 
Wuhan, Hubei province, to Guangzhou in Guangdong from 10 hours to just three. 

  Tickets for the service - which also stops at Changsha, capital of Hunan 
- went on sale at new stations in the three cities last weekend, with prices 
ranging from 780 yuan ($110) for first class to 490 yuan for second class, said 
a joint document released by the National Development and Reform Commission and 
the Ministry of Railways. 

  The link, on which trains will reach a top speed of 350 km/h, is expected 
to pose a real threat to airlines running flights linking the cities. 

  High-speed rail has three advantages over air travel: it is more 
convenient, more punctual and has a better safety record. This could help erode 
the airlines' market shares, said Si Xianmin, chairman of China Southern 
Airlines, the largest domestic airline by fleet size. 

  From today's launch, 38 out of China Southern Airlines' 160-plus domestic 
flights will compete with high-speed train links, he said. 

  A similar service opened on April 1 between Wuhan and Hefei, Anhui 
province, had already grabbed half of the passengers traveling from Wuhan to 
Shanghai, said Si. 

  The Shijiazhuang to Taiyuan link, also opened on April 1, caused sales 
for China Eastern Airlines' Beijing to Taiyuan flight to slump

[budaya_tionghua] Umat Kristiani Wajib Menghargai Kebhinekaan - Korban Tsunami Aceh Doa Bersama

2009-12-25 Terurut Topik ChanCT
Umat Kristiani Wajib Menghargai Kebhinekaan
Jumat, 25 Desember 2009 19:08 WIB | Peristiwa | Pendidikan/Agama | Dibaca 442 
kali
Serang (ANTARA News) - Umat Kristiani wajib menghargai kebhinekaan, intoleran, 
serta mewujudkan kebersamaan dalam ragam perbedaan, caranya dengan menjadi 
warga negara yang mampu menjadi penyejuk bagi hati yang gelap dan dingin.

Itulah khotbah yang saya sampaikan pagi tadi, kata Ketua Dewan Pastoral 
Paroki Gereja Kristus Raja Serang, Banten, Adi Indiatono, Jumat.

Adi menjelaskan, Yesus harus berada di hati manusia. Dengan begitu, ia akan 
menjadi warga yang cinta kasih.

Dengan begitu, lanjut Adi, ia akan menjadi warga yang cinta kasih. Berada di 
negara Indonesia yang penuh keragaman ini, cinta kasih bisa diwujudkan dengan 
menghargai perbedaan. 

Ia juga mengatakan, kebhinekaan harus dipandang sebagai sarana produktif untuk 
menciptakan pembangunan manusia seutuhnya, termasuk di Banten.

Sementara, mengenai tema Natal tahun ini adalah `Tuhan Baik Kepada Semua 
Orang`. Namun, ia sengaja menyisipkan pesan tentang kebinekaan di dalam 
khotbahnya. 

Ini untuk mengikis perbedaan pendapat serta menjadikan dunia menjadi lebih 
damai, tanpa kekerasan, kata Adi.

Selain menekankan kepada jemaatnya tentang pentingnya arti kebinekaan, ia juga 
menghimbau kepada ribuan jemaatnya mengenai peran serta umat Kristiani dalam 
mengisi bidang pembangunan.

Menurut Adi, seorang Kristiani bukan saja harus menjadi subyek pembangunan 
tetapi juga pemrakarsa. Umat juga harus terlibat aktif dalam upaya gerakan 
moral, solidaritas, serta tindakan kemanusiaan. 

Bahkan, tegas Adi, umat juga harus secara sadar menjaga kelestarian lingkungan, 
minimal di sekitar rumahnya.

Sedangkan mengenai ritual Natal sendiri, Adi membeberkan, terdiri dari empat 
bagian, yakni malam misa, Natal pagi, Natal sore, dan esok ini akan digelar 
Natal bagi kalangan manula.

Di tempat yang sama, Wakil Dewan Pastoral Paroki Gereja Kristus Raja, Aloysius, 
mengatakan, prosesi Natal tahun ini khususnya di Gereja Kristus Raja berjalan 
normal dan aman. 

Sebanyak 6.000 umat Kristiani mengikuti ritual dengan khusuk. Mereka berasal 
dari wilayah Cikande, Kota Serang, Kota Cilegon, Anyer, dan Merak, katanya.(*)

Korban Tsunami Aceh Doa Bersama
Jumat, 25 Desember 2009 16:37 WIB | Peristiwa | Umum | Dibaca 518 kali

ilustrasi (ANTARA/Irwansyah Putra)Banda Aceh (ANTARA News) - Menjelang 
peringatan lima tahun tsunami di Aceh, warga dan korban bencana yang terjadi 26 
Desember 2004 lalu itu menggelar doa bersama di masjid dan surau.

Wartawan ANTARA dari Banda Aceh, Jumat, melaporkan, sejak Kamis (24/12) selepas 
shalat Isya, warga di kota Banda Aceh mulai melaksanakan doa bersama untuk 
korban tsunami.

Ratusan warga desa Ilie, kecamatan Ulee Kareng misalnya melaksanakan zikir 
untuk korban bencana yang menewaskan 170.000 lebih penduduk Aceh pada 26 
Desember 2004.

Kepala Desa Ilie, Iskandar mengatakan doa an zikir yang dilaksanakan di masjid 
desa tersebut diharapkan dapat menghilangkan trauma dan kesedihan akibat 
musibah lima tahun lalu itu.

Bencana maha dasyat itu hendaknya menjadi pelajaran buat semua dan 
mengevaluasi apa yang telah kita lakukan selama hidup di dunia ini, katanya.

Selain itu, ratusan keluarga dan korban tsunami di kabupaten Aceh Besar juga 
melaksanakan doa bersama di masjid Rahmatullah, Lampuk.

Kegiatan tersebut juga di hadiri Bupati Aceh Besar, Bukhari Daud, pejabat teras 
serta unsur muspida setempat.

Pantauan ANTARA, puluhan ibu-ibu tidak dapat menahan tangis saat kegiatan itu 
berlangsung.

Saya masih teringat ketika ombak menghancurkan rumah kami, suami dan tiga anak 
saya juga meninggal, kata warga Lampuuk, Yusniar (35).

Puncak peringatan lima tahun tsunami Aceh akan dilaksanakan Sabtu (26/12) di 
Pelabuhan Ulee Lhue, Banda Aceh, kegiatan tersebut juga akan dihadiri wakil 
Presiden Budiono dan sejumlah Menteri.
(*)id-aceh011008-2x.jpg

Re: [budaya_tionghua] Re: Mohon penilaian yg netral Siapa orang Toionghoa?

2009-12-23 Terurut Topik ChanCT
Perkenankanlah saya ikut menyampaikan pemikiran dan kenyataan yang saya 
ketahui. Segala sesuatu tidak lepas dari waktu dan ruang/tempat tertentu, sulit 
untuk digeneralisasi begitu saja dengan satu kata, bagaimana perlakuan atau 
penerimaan negeri leluhur pada Huakiao yang pulang kampung, Hui Guo.

Dimasa awal kemerdekaan RRT sampai RBKP tahun 66-72, saya bisa mengatakan 
Huakiao yang pulang kampung mendapatkan perlakuan ISTIMEWA dari Pemerintah. 
Dimanjakan. Dimasa kesulitan ekonomi, dimana semua harus gunakan kupon, kupon 
bahan makanan (liang Piao), kupon minyak (you piao) dan kupon kain (bu piao) 
itu yang dikategorikan Huakiao bisa dapatkan jatah lebih sedikit. Mereka yang 
berduit, juga tetap bisa berbelanja di pertokoan Huakiao dikota-kota besar. 
Yang pernah saya dengar, bagi mereka yang bertugas ditempatkan di Perkebunan 
Huakiao (Hua Qiao Nong CHang) juga mendapatkan tunjangan Pemerintah, untuk 
meringankan penderitaan yang dirasakan Huakiao disana dengan adanya perubahan 
kebiasaan hidup dari tempat asal.

Dimasa RBKP, khususnya tahun-tahun 66-72, dimana terjadi pikiran ekstrim kiri 
Garda Merah yang mencurigai Huakiao sebagai mata-mata dan musuh dalam selimut, 
hanya karena mereka ada hubungan dengan luar negeri itulah, membuat banyak 
Huakiao gerah, tidak bisa terima dengan perlakuan yang dideritanya. Banyak yang 
tidak tahan dan oleh karena yang ada syarat bisa keluar, umumnya sudah keluar 
dari TIongkok daratan. Banyak Nong Chang akhirnya harus ditutup, karena yang 
tertinggal orang yang sudah tua dan berpenyakit, tidak ada syarat untuk keluar. 

Di HK, saya bertemu dengan seorang Huakiao tua asal Singapore, yang kembali ke 
TIongkok akhir tahun 49, sebagai pemuda militan ditahun 50-51 ikut menjadi 
sukarelawan Perang Korea melawan AS, termasuk seorang kader tua PKT akhirnya 
keluar ke HK dengan terpaksa melepaskan keanggotaan PKTnya. Mengapa? Terjadi 
pukulan berat yang sangat menyaakiti hati-nya, putra tunggalnya yang ingin 
masuk Angkatan Udara ditolak hanya karena status Huakiao! Melihat kebijaksaan 
pejabat-pejabat Pemerintah yang masih saja menaruh kecurigaan berlebih pada 
Huakiao, dan itu sudah diawal tahun 70-an, dia merasa putus asa. Tidak ada lagi 
yang bisa diharapkan kecuali mengadu nasib diluar untuk haridepan yang lebih 
baik bagi anak tunggalnya itu. Sungguh kasihan sobat satu ini harus meninggal 
relatif muda dengan perasaan kecewa berat, ternyata setelah di HK, putranya 
yang pandai sketting malah terjerumus dalam pergaulan anak-muda yang rusak, 
main perempuan dan ganja, ...

Bagaimana sekarang? Seiring dengan perkembangan maju ekonomi yang begitu 
mengagumkan di TIongkok, perlakuan terhadap Huakiao, di Tiongkok disebut Gui 
Qiao (Huakiao yang pulang kampung) kembali normal. Tentu tidak ada masalah 
harus diperlakukan ISTIMEWA dibanding dengan penduduk lokal lagi, pada 
pokoknya diperlakukan kebijaksanaan yang sepenuhnya sama, tapi dalam kenyataan 
mereka, Gui Qiao itu punya masalah tersendiri yang masih perlu diperhatikan 
khusus, itulah sebab masih dipertahankan adanya Qiao Ban. 

Disaat ke Xia Men ( Di Indonesia biasa dikenal kota A Moy) bulan Oktober yl. 
saya berkesempatan menemui beberapa Huakiao tua asal Indonesia yang masih 
menetap di Xia Men. Keadaan mereka sungguh lebih nyaman, lebih tentram 
ketimbang kebanyakan Huakiao yang keluar dan tersangkut di HK. Mengapa? Karena 
mereka setelah pensiun mendapatkan jaminan yang jauh lebih baik dari yang di 
HK. Mereka di Xia Men masih dapatkan uang pensiun yang cukup untuk hidup dan 
setiap ada kenaikan gaji juga ikut naik uang pensiunnya, untuk berobat ke RS 
juga masih bisa dapatkan kembali 80%. Lalu, seminggu 1-2 kali kumpul-kumpul 
untuk menari diperkumpulan Gui Qiao dan, ... yang menarik mereka biasa 
menarikan tari-tarian asal Indonesia.

Itulah sedikit gambaran kasar, bagaimana sikap Pemerintah terhadap warganya, 
sangat menentukan seseorang dalam menentukan memilih tempat untuk hidupnya yang 
lebih baik. Jadi benar-benar dibutuhkan satu kebijaksanaan yang adil terhadap 
setiap warga dan pemerintah bisa menjamin keamanan dan ketentraman hidup dalam 
masyarakat bagi setiap warga, bisa mempertahankan satu kehidupan harmonis yang 
aman dan tentram.

Selamat Hari NATALpada kawan yang merayakan, Merry Christmas  Happy New Year!

Salam,
ChanCT

  - Original Message - 
  From: Azura-Mazda 
  To: budaya_tionghua@yahoogroups.com 
  Sent: Wednesday, December 23, 2009 8:38 PM
  Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Mohon penilaian yg netral Siapa orang 
Toionghoa?




Peq, ada banyak teman saya yg bekerja atau belajar di Zhongguo.
Awalnya kena culture shock. Marah besar sama zhongguoren. Tapi
setelah bbrp tahun, kok mereka malah ngerasa tidak ada beda  ga
pernah lagi mendapat perlakuan berbeda dari zhongguoren. Ada bbrp
orang yg bahkan menceritakan kalo dia ditahan-tahan jangan balik
Indonesia. Huiguo-nya tuh ke ZHongguo bukan ke negara lain. Tetap
tuh diaku

Re: [budaya_tionghua] Re: Mohon penilaian yg netral Siapa orang Toionghoa?

2009-12-19 Terurut Topik ChanCT
Sepenuhnya setuju dengan bung Ardian dibawah. Tidak seharusnya berlebihan 
mencurigai KESETIAAN seseorang hanya karena darah keturunan atau berasal dari 
negara lain, ... setiap orang dalam hidup didunia ini punya naluri yang tumbuh 
berkembang sesuai dengan lingkungan dimana dia hidup. 

Seandainya Pemerintah bisa benar-benar perlakukan sama hak dan kewajiban pada 
setiap warga tanpa membeda-bedakan ras, etnis dan Agama seseorang, dan 
kehidupan bermasyarakat yang harmonis, bersahabat dan aman tentram, tentu 
setiap orang yang hidup disana akan berusaha pertahankan lingkungan hidup yang 
nyaman itu. Sebaliknya, juga wajar saja kalau ada orang yang tampil lakukan 
perlawanan dan perjuangan atas ketidak adilan yang terjadi atau dbahkan ada 
sementara meloncat keluar meninggalkan lingkungan hidup yang dirasakan gerah, 
tidak tentram bagi dirinya. 

Dalam hidup manusia yang mempunyai otak berpikir dan melihat 
kenyataan-kenyataan yang dirasa tidak adil, kekejaman perang yang sangat tidak 
manusiawi, tentu akan tegak berdiri melawan, tanpa pandang itu negara leluhur 
sendiri atau siapa. Janganlah jauh-jauh melihat bangsa lain, coba saja 
perhatikan disaat koloni Belanda yang menjajah Indonesia selama 350 tahun itu, 
kan juga ada, bahkan tidak sedikit orang Belanda yang bersimpati dan bahkan 
ikut perjuangkan Kemerdekaan RI melawan koloni Belanda, negara leluhurnya. 
Sebaliknya juga tidak sedikit yang dinamakan pribumi, menjadi penghianat bangsa 
membela koloni Belanda. 

Benar juga siapa tergolong orang Tionghoa tidak perlu dipertegang, bagaimana 
orang bersangkutan merasakan dirinya sendiri, yang dikategorikan self 
identification dan bagaimana penerimaan dalam masyarkat diamana dia hidup. 
Penekanan saya yang lebih penting, semua kita, umat manusia yang hidup didunia 
ini bisa menerima setiap umat manusia sebagai manusia yang patut disayangi, 
dihargai dan dihormati dengan segala perbedaan yang ada. Terimalah kenyataan 
yang ada bahwa umat manusia didunia ini sangat majemuk yang beraneka ragam, ya 
beda ras, beda etnis, beda Agama, beda budaya, adat-istiadat bahkan beda 
pandangan ideologi-politik. Tidak dan jangan lakukan usaha untuk hilangkan 
sekelompok manusia yang berbeda dengan tindak kekerasan, memaksa mereka 
mengilangkan perbedaan agar sama dengan kelompok manusia yang lain.

Salam,
ChanCT
  - Original Message - 
  From: ardian_c 
  To: budaya_tionghua@yahoogroups.com 
  Sent: Sunday, December 20, 2009 1:33 AM
  Subject: [budaya_tionghua] Re: Mohon penilaian yg netral Siapa orang 
Toionghoa?


  keluarga adalah lingkup masyarakat terkecil , kalu keluarga menerima, itu 
sudah jadi modal.

  ngomong2 soal perang rrt vs indonesia,pertanyaan yg emang menggelitik, 
seolah2 kita harus membela tanah kelahiran atau leluhur.

  jadi inget kejadian satu tentara jepang waktu masuk tiongkok dijaman agresi 
jepang. tentara jepang itu sempet terluka dan masuk shaolin temple, dilatih 
oleh para bhiksu disana, keluar dari shaolin, si tentara itu bersumpah gak mau 
berperang tanpa alesan yg jelas apalage jelas2 itu suatu bentuk agresi. dia 
malah jadi penentang perang jepang, kemudian dia malah jadi guru besar shorinji 
kempo. namanya zong dao chen.
  ini versi dari catatan pesilat tiongkok.

  intinya gampang, agresi demi kebrutalan or penjajahan itu yg dicegah, entah 
yg ngelakuin siapa jg or negara apa jg, kalu nyerbu indonesia ya harus dicegah.
  begitu jg sebaliknya.

  ya kayak amrik nyerbu irak dah, ya kita mesti ngutuk si amriklar.
  rakyatnya jg mesti kok. tapi ya kenape tentaranya tetep aje ngalir kesana ? 
demi negara ? or nasionalisme buta ?
  bisa jelasin kenapa ?
  or kasus laenlar, palestina vs israel, kok kalu aye mah doekoeng palestina ya.
  mbuh kalu org laen seh.


  --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, dedy hartantod...@... wrote:
  
   
   Dear, bpk. Erik
   
   
   
   Maaf kan saya kalau anda terpaksa terseret ke diskusi ini,
   tapi penjelasan anda sungguh sangat mencerahkan , berbobot dan netral,
   sesuai harapan.
   
   Saya menemukan nama anda secara kebetulan di
   www.mail-archive.com/budaya...com/msg13670.html
   http://www.mail-archive.com/budaya...com/msg13670.html  ketika
   Googling Xiong Delong
   
   
   
   1.biologis;
   
   2.warisan budaya;
   
   3.self identification;
   
   4.Aksepbilitas dari masyarakat dimana seseorang mengidentifikasikan
   dirinya
   
   
   
   Kesimpulan saya :  Orang Tionghoa paling sedikit harus memiliki dua
   faktor
   
   
   
   
   Pendapat saya: contoh anda, kasus Ong Hok Ham, sangat menarik karena ini
   menyangkut pribadi saya, dan mungkin banyak orang yang selama ini
   dianggap tokoh Tionghoa, seperti  (dugaan saya) Yohanes Surya, William
   Suryadjaya, Kwik K G, Pak Cip, Rudy H, Ninik Towok 
   
   
   
   Menurut saya, faktor no.3 sepertinya tidak harus di declare cukup merasa
   ( istilah Ardian), karena tekanan situasi dsb.
   
   Sementara faktor no. 4, juga tergantung situasi, kalau berprestasi tidak
   sulit

Re: Bukan Muhammad (Re: [budaya_tionghua] Re: What's in a name?)

2009-12-16 Terurut Topik ChanCT
Saleh Heng yb,

Saya jadi tertarik dengan uraian panjang - Tuntutlah ilmu, walaupun sampai ke 
negeri Cina yang ada dalam Al Quran. Tentu saya tidak bermaksud perdebatkan 
itu betul ucapan Nabi Muhammad atau bukan, karena memang sulit untuk buktikan 
dan tidak banyak gunanya. Mungkin yang dimaksudkan hanya mendorong setiap umat 
Islam untuk menguasai ilmu lebih baik, bersedia belajar pada siapa saja didunia 
ini, sampai ke negeri Cina yang jauh entah dimana itu.

Yang menarik perhatian saya, dimasa Nabi Muhammad hidup, apa perkembangan 
ilmu-pengetahuan di Cina sudah jauh lebih tinggi dari Arab, tahun berapa itu 
kira-kira? Sedang yang dikenal ketika itu sebutan Cina yang dikenal dunia, 
karena sebetuan Tiongkok memang belum ada, dan belum terbentuk? Entahlah, soal 
sejarah sudah dikembalikan pada bu-guru disekolah dahulu. Hehehee, ...

Salam,
ChanCT

  - Original Message - 
  From: Akhmad Bukhari Saleh 
  To: budaya_tionghua@yahoogroups.com 
  Sent: Thursday, December 17, 2009 3:59 AM
  Subject: Bukan Muhammad (Re: [budaya_tionghua] Re: What's in a name?)





  - Original Message - 
  From: younginheart5000 
  To: budaya_tionghua@yahoogroups.com 
  Sent: Wednesday, December 16, 2009 6:46 PM
  Subject: [budaya_tionghua] Re: What's in a name?

   Rasulullah Muhammad saja menghimbau
   pengikutnya untuk belajar sampai ke Tiongkok

  ---

  Kalimat Tuntutlah ilmu, walaupun sampai ke negeri Cina bukanlah himbauan 
atau ucapan Muhammad, melainkan sebenarnya suatu proverb budaya Arab.

  Ucapan-ucapan Muhammad, bahkan tindak-tanduk non-verbal-nya pun, mempunyai 
arti penting dalam agama Islam, karena dapat (dapat, tidak selalu) menjadi 
penjelasan untuk pelaksanaan praktek dari ayat-ayat Al Quran.

  Karena itu di lingkungan Islam ada ilmu hadits, ilmu yang secara komprehensif 
membahas ucapan dan tindakan Muhammad.
  Yaitu untuk mengklasifikasikan mana ucapannya yang merupakan penjelasan atas 
Al Quran, mana yang bersangkutan dengan Islam secara umum sebagai perintah, 
himbauan maupun larangan, mana yang cuma ucapan sehari-hari biasa saja, mana 
yang cuma lelucon dia atau ucapan waktu dia lagi marah saja, dsb.

  Dan ada uraian yang panjang lebar dalam ilmu hadits yang secara kategoris 
membantah bahwa Tuntutlah ilmu, walaupun sampai ke negeri Cina merupakan 
ucapan Muhammad sendiri.
  Argumen yang mengatakan ini ucapan Muhammad klasifikasinya dhaif (lemah), 
atau dhaif jiddan (lemah sekali), atau bahkan batil (tidak berdasar).

  Tentu membuang-buang bandwith budaya tionghoa kalau uraian itu saya cantumkan 
di sini, namun secara singkat dapat disebutkan bahwa argumen yang kuat untuk 
membantah bahwa itu ucapan Muhammad adalah keterbatasan pengetahuan umum 
seorang Muhammad pada waktu itu, sehingga dia tahu pun tidak bahwa ada sebuah 
negeri jauh yang bernama Cina. Karenanya tidak mungkin dia mengucapkan kalimat 
itu.

  Tetapi Muhammad memang banyak bicara tentang kewajiban untuk belajar secara 
sungguh-sungguh serta dengan pengorbanan pribadi yang maksimal demi mendapat 
ilmu.
  Bahkan dia mengatakan keharusan untuk belajar secara all-out itu merupakan 
perintah Tuhan dalam Al Quran.

  Ucapan-ucapannya untuk belajar secara all-out inilah yang lalu berkembang 
menjadi proverb budaya Arab Tuntutlah ilmu, walaupun sampai ke negeri Cina 
tersebut.

  Di jaman itu, ketika Amerika belum 'diketemukan' dan Eropa dalam jaman Dark 
Ages, bagi budaya Arab hanya terdapat komparasi dengan budaya-budaya tinggi di 
Mesir, di India yang jaraknya lebih jauh, dan di Cina yang paling jauh jaraknya 
dari negeri Arab.
  Maka itu ukuran untuk all-out bagi budaya Arab jaman itu, dalam konteks 
menuntut ilmu, adalah walaupun sampai ke negeri Cina.

  Baru kemudian, sementara tokoh ilmuwan Arab, untuk menambah wibawa dan 
otoritas proverb tersebut, mengatakan bahwa itu adalah ucapan Muhammad.
  Tetapi ada analisis yang komprehensif yang membuktikan bahwa klaim tersebut 
(bahwa itu adalah ucapan Muhammad) merupakan klaim yang dhaief, dhaief jiddan, 
atau batil.

  Uraian saya ini mungkin terlalu panjang bagi suatu milis budaya tionghoa.
  Tetapi kalau mau lebih 'nyangkut' lagi dengan milis ini, tanpa mau ikut ribut 
soal kata cina, bisa saya sampaikan bahwa kelihatannya dalam pembahasan ilmu 
hadits tentang apakah kalimat itu ucapan Muhammad atau bukan, selalu dipakai 
kata Cina, bukan Tiongkok.

  Mungkin karena waktu itu kata Tiongkok belum dikenal di budaya Arab.
  Atau mungkin juga karena memang dengan memakai kata Cina-lah orang Arab 
menyebut Negeri Tengah (Tionggoan).

  Wasalam.

  ==

  - Original Message - 
  From: younginheart5000 
  To: budaya_tionghua@yahoogroups.com 
  Sent: Wednesday, December 16, 2009 6:46 PM
  Subject: [budaya_tionghua] Re: What's in a name?
   
  Mungkin bagus, kalau anda lebih memperbanayak membaca Asian literature  
philosphy..

  Rasulullah Muhammad saja menghimbau pengikutnya untuk belajar sampai ke 
Tiongkok

Re: [budaya_tionghua] Re: Siapakah yang disebut dengan orang Tionghua Indonesia?

2009-12-15 Terurut Topik ChanCT
Itulah yang dinamakan BANGSA dalam pengertian NATION, jadi tidak berdasarkan 
ras atau melihat gen, darah dan turunan orang bersangkutan. Dia berhak 
menamakan diri orang AMERIKA, setelah diterima menjadi kewargaanegaraan AS, 
begitu juga asas yang dipegang RI dengan keluarkan UU No.12/2006 yl. itu, bahwa 
kewarganegaraan tidak berdasarkan ras, suku dan etnis lagi, tapi berdasarkan 
status HUKUM sebagai warganegara. Oleh karena itu etnis TIonghoa yang sejak 
lahir sudah sebagai WNI adalah BANGSA INDONESIA ASLI, yang tidak beda dengan 
warga dari suku-suku lain yang ada.

Tapi kalau kita sedang bicara suku, pengelompokan orang berdasarkan ras, 
turunan darah, tentu saja bisa melihat kulit, rambut, mata, ... ciri biologis 
orang itu, juga boleh saja melihat dari kultur budaya dan orang itu merasa atau 
lebih suka disebut orang apa atau suku apa. Terserah saja. Kenapa harus 
diperdebatkan? Seorang India yang mengaku dirinya TIonghoa, ya silahkan saja. 
Sebaliknya seorang TIonghoa yang mengaku Batak juga silahkan saja. Syukur saja 
pengakuan itu bisa diterima dengan baik-baik oleh kelompok yang bersangkutan.

Yang lebih penting, setiap kita jangan menjelek-jelekan, melecehkan bahkan 
menghina manusia yang berbeda dengan kita sendiri atau suku lain, hanya karena 
merasa diri paling heibat, paling benar dan lebih superior. Harus bisa 
menerima, menghargai dan menghormati setiap umat manusia yang hidup didunia ini 
dengan segala perbedaan yang ada. Itu saja.

Salam,
ChanCT
  - Original Message - 
  From: joao_kho 
  To: budaya_tionghua@yahoogroups.com 
  Sent: Wednesday, December 16, 2009 11:22 AM
  Subject: [budaya_tionghua] Re: Siapakah yang disebut dengan orang Tionghua 
Indonesia?


  Mungkin jaman skrg ini bisa dikatakan begini:

  Anda seorang negro/bule/jawa/batak, tetapi si negro ini tinggal di kalangan 
orang tionghua (contoh ditaiwan/china/keluarga tionghua) dari kecil, sedikit 
banyak sudah mengetahui/mengerti budayanya tionghua, berpikir sedikit banyak 
ala filosofi Confusius, dan menyukai dan mempraktekan budaya tionghua itu 
sendiri baik perayaaan, bahasa, pemikiran ataupun mengganggap dirinya sudah 
tionghua banget .. nah orang tersebut bisa di sebut tionghua. Karena dari 
jiwa/hatinya sudah seorang tionghua :D

  Tapi jika anda ini seorang tionghua Indonesia/Taiwan/China/Singapore tapi 
sejak kecil sudah dididik ala pemikiran barat, tidak mengerti sedikit banyak 
budaya tionghua, dan memandang budaya tionghua itu hina dina, atau sudah  
menjelekan orgtua/leluhur sendiri dan menganggap bukan tionghua lagi ya.. jelas 
itu bukan lagi orang tionghua, cuma ya kulitnya doank keliatan tionghua :D

  JK

  --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, ardian_c ardia...@... wrote:
  
   simpel aje, org yg ngerasa dirinya tionghoa dan jg itu gak ada kaitan ame 
GEN or SUKU or ASAL USUL.

   
   --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, iie_siang iie_siang@ wrote:
   
mohon info para sesepuh BT 
saya sampe skr masih bingung siapa yang masih bisa disebut orang 
Tionghua...
apakah seseorang
- yg masih bisa dirunut asal usul anchestornya dari mainland? atau
- yg papanya bisa dirunut spt diatas tapi mamanya boleh pri?
  (bgmn kalo papanya yg pribumi?!)
- yg msh melakukan ritual tao? 
- yg msh pny nama chinesse walau asal usulnya gak bisa dirunut lagi?
- yg suka akan budaya tionghua spt Bp ABT?
- yg bisa ngomong Cepek, gopek?
- yg beragama konghucu/tao?

mohon para toa-ko bisa memberiken pencerahannya
k'sia sblmnya..

ttd
CINA BINGUNG
   
  




  

  .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

  .: Website global http://www.budaya-tionghoa.net :.

  .: Pertanyaan? Ajukan di http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

  .: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg.wordpress.com :.

  Yahoo! Groups Links





--



  Internal Virus Database is out of date.
  Checked by AVG - www.avg.com 
  Version: 9.0.715 / Virus Database: 270.14.75/2516 - Release Date: 11/21/09 
03:43:00


[budaya_tionghua] Fw: Lente mijmeringen/spring musings

2009-12-14 Terurut Topik ChanCT

- Original Message - 
From: H.S. Han 
To: C.T. Chan 
Sent: Monday, December 14, 2009 9:32 PM
Subject: Re: Lente mijmeringen/spring musings



Lente mijmeringen
 
Vroeg in de lenteochtend,
word ik gewekt door het vrolijk getjilp
van de vogels in de bomen,
ik voel mij fris en ontspannen.
 
De takken van de struiken en bomen,
betoveren mij met hun groen.
In de verte bewegen zich de coniferen 
met hun eeuwige groen in de mistige regen.
 
Forsythia, winterjasmijn en rozenknoppen
bewegen zich volgens het ritme van de morgenwind,
hoe groot zal mijn spijt zijn
als de lente de wereld weer verlaat.
 
Laat de lenteregen maar komen,
en laat alle planten hiervan genieten.
Ik kijk met fantasie naar de verte.
Ik geniet van de schemering en de mist !
 
De avond lente wind en het maanlicht,
raken zachtjes mijn gezicht,
mijn hart en mijn gevoelens - zij bewegen zich!
De goede oude tijd keert terug in mijn geest.
 
Het is jij en niemand anders,
jij hebt mij jouw hand gegeven.
Alles wat ik hier zeg komt uit mijn hart
en samen zullen wij een mooi levenslied zingen.
 
Han Hwie-Song,
Tilburg, 27-2-1992

 
Spring musings


Early in the springmorning 
I am woken by the cheerful twitter 
of birds in the trees, 
I feel fresh and relaxed. 

The branches of the bushes and trees, 
enchanting me with their green. 
I see the conifers are moving
with their eternal green in the misty rain. 

Forsythia, winterjasmines and rosesbuds 
moving with the rhythm of the morning wind, 
How big will be my regret if 
the spring leaves this world 

Let the spring rain falling, 
and let all these plants enjoying. 
I look with fantasy to the distance. 
I enjoy the twilight and the mist! 

The evening wind and the moonlight, 
gently touching my face, 
my heart and my feelings are moving 
The good old days come back in my mind. 

It is you and nobody else, 
you have given me your heart . 
Everything I say here comes from my heart 
and together we will sing a beautiful lifesong. 

Han Hwie-Song
Tilburg 27-2-1992
The Netherlands
 




Internal Virus Database is out of date.
Checked by AVG - www.avg.com 
Version: 9.0.707 / Virus Database: 270.14.75/2516 - Release Date: 11/21/09 
03:43:00

[budaya_tionghua] Fw: Kehidupan dilihat dari pengalaman

2009-12-13 Terurut Topik ChanCT

- Original Message - 
From: H.S. Han 
To: C.T. Chan 
Sent: Sunday, December 13, 2009 6:32 PM
Subject: Re: artikel untuk milis-milis




Kehidupan dilihat dari pengalaman

- Sebuah diskusi di antara teman 
  
Banyak penulis terkenal bercerita tentang pengalaman hidup mereka 
dan menganggap bahwa hidup adalah sebuah adegan, sandiwara sifat dan perilaku 
setiap aktor dilihat dan dinilai oleh orang banyak mengenai keindahan, 
kejahatan, sifat dan peran yang dimainkan. Tetapi bagi massa penonton yang 
penting adalah kisah, cerita sandiwara itu. 
Memang, pada umumnya apa yang kita alami dalam masyarakat, orang 
yang aktif  sosial-budaya dan politik hanya dilakukan oleh sebagian kecil 
orang, majoritas dari masyarakat umumnya mencari kehidupan aman dan harmonis. 
Mereka sibuk bekerja untuk mempertahankan kehidupan, keharmonian keluarga dan 
meningkatkan cariernya. 
Ada lagi beberapa ahli pikir yang mengatakan bahwa kehidupan 
semacam sebuah perjalanan. Marilah kita berkata, bahwa kita bepergian dengan 
kereta api, setiap stasiun ada orang-orang yang naik dan turun dari kereta api. 
Mereka yang turun mungkin untuk melanjutkan perjalanan dengan kereta lainnya. 
Dikereta ini dia harus mulai menyesuaikan lagi dilingkungan yang berbeda dengan 
teman-teman yang baru. Ada juga orang-orang yang pulang ke rumah untuk 
beristirahat. 
Kedua ide drama dan perjalanan adalah perbandingan yang tepat 
dari kehidupan manusia. Para ahli pikir ini menganalisa tentang pengalaman 
hidup manusia dari perspektif mereka sendiri, tergantung periode dan situasi 
yang mereka hadapi. 
Aku mempunyai ide: kehidupan manusia, adalah  pengalaman. Mengapa 
begitu? Orang bijak seperti Konfusius, Lao Zi, Meng Ke, Zhuang Zi, Wang 
Yang-Ming, Socrates, Plato, Emanuel Kant, David Hume, John Locke mengingatkan 
kita pada pengalaman hidup mereka yang ditulis dalam buku-buku mereka dan 
esainya. 
Banyak teman-teman berbicara dalam percakapan sehari-hari tentang kecintaan 
orangtua, cinta ibu yang tidak ada batasnya, atau kecintaan istri mereka, 
anak-anak, dan cucunya. Pengalaman setiakawan dengan teman-teman dan kenalan, 
atau tentang pengalaman mereka dan kehidupan secara umum. 
Artikel ini terinspirasi dalam percakapan kami yang menyenangkan, 
Shueh-Yu, istri saya, saya dan dua teman baik kami. Kami sambil menikmati Dim 
Sum di sebuah restoran Tionghoa di Breda pada hari Selasa, 1 Desember. Kedua 
teman saya ini memiliki pengetahuan umum yang luas dan salah satu dari mereka 
memiliki pengalaman kerja yang baik di banyak negara. 
Dari percakapan yang menyenangkan ini kami sepakat bahwa apa yang 
kita bicarakan ini kebanyakan mengenai pengalaman kami di masa lalu, khususnya 
pengalaman yang relevan dalam kehidupan kita. Pengalaman yang menyentuh hati 
kita, yang relevan dengan kehidupan kita, kita secara tidak sadar tersimpan 
tetap kuat dalam ingatan kita. Segala sesuatu yang relevan bagi kita, ketika 
kita membahas pengalaman dengan niat yang tinggi untuk bertukar ide, pengalaman 
yang positif  dapat kita pelajari dan yang negatif kita juga bisa belajar 
sehingga kesalahan jangan sampai terulangi lagi. Ini adalah satu pelajaran 
bahwa kita selalu dapat belajar dari komunikasi antar manusia. . 
Aku berkata kepada teman-teman pada tahun 1966 ketika saya kembali 
ke tanah nenek moyang saya (Wei-guo) setelah peristiwa G-30S di Indonesia, di 
Republik Rakyat Tiongkok baru dimulai  dengan Revolusi Besar Kebudayaan 
Proletar. Para pemimpin dari semua lembaga-lembaga dikonfrontasikan dengan 
massa di institusinya dan menyingkirkan mereka. Pimpinan institusi yang 
berkuasa harus melakukan pekerjaan badan, membersihkan gedung institusi mereka. 
Saya, sebagai pendatang baru, karenanya tidak ada seorang pun yang bisa 
bertanggung jawab untuk mengatur pekerjaan, perumahan, dll untuk saya. Tetapi 
karena aku sewaktu di Indonesia dianggap 海外 华人 领导 者, pemimpin masyarakat 
“Tionghoa Rantau”, (Hua Chiao) saya mendapat privelege dari “Kantor Pusat 
Urusan Hua Chiao” di Beijing. Saya dijinkan tinggal diShanghai. Keputusan ini 
diberikan pada saya, sebelum para pemimpin disingkirkan. Lebih lanjut saya 
diberitahu bahwa kantor Urusan Hua Chiao di Shanghai yang nanti mengurus 
pekerjaan saya, perumahan dan lain-lain. 

Semua ini terjadi ketika aku bersama tokoh-tokoh masyarakat 
Tionghoa lainnya dari Indonesia diundang mengikuti perayahan 1 Oktober di 
Lapangan Tian An Men, Beijing. Juga waktu itu kami dikumpulkan untuk mengikuti 
kursus bagaimana hidup dan bekerja dinegara sosialis: Republik Rakyat Tiongkok. 
Setelah perayaan selesai saya pergi ke Shanghai dengan perasaan yang legah, 
Shanghai, kota impian saya. 
Setelah saya sampai diShanghai Revolusi Besar Kebudayaan Proletar 
mencapai puncaknya, pimpinan dikritik dan diasingkan. Aku tidak punya tempat 
tinggal, untungnya aku dipinjami rumah gratis yang ditawarkan oleh Ketua 
perkumpulan 

Re: [budaya_tionghua] Re: Minoritas di Tiongkok

2009-12-11 Terurut Topik ChanCT
Disinggung soal kenapa terjadi Republik Rakyat Mongolia (Mongolia luar),  
rasanya pernah baca itu kerjaan Stalin yang tidak senang dengan Mao Tse-tung 
yang berhasil menguasai PKT, sering membangkang, Setelah Wang Ming disingkirkan 
dalam Kongres Jun-Yi tahun 35. 

Kemudian terakhir ini ada juga berita, bahwa RRMongolia itu setelah Sovyet Uni 
bubar, tidak lagi dapatkan bantuan, banyak hadapi kesulitan ekonomi. Tidak-bisa 
tidak harus gamblok pada RRT, ... malah jadi timbul arus untuk kembali menjadi 
satu dengan RRT lagi.

Entah kebenarannya sampai dimana. Sekadar ikut nimbrung sedikit saja.

Salam,
ChanCT

  - Original Message - 
  From: liang u 
  To: budaya_tionghua@yahoogroups.com 
  Sent: Friday, December 11, 2009 1:03 PM
  Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Minoritas di Tiongkok





   Dik Adrian, Mungkin saja Mc Mohan, sudah lama tak baca, bukunya sudah 
dibagi-bagikan. Sun Yat-sen pernah kerja sama dengan Soviet, ketiga ia 
mengeluarkan politik 1. Kerjasama dengan  komunis, 2. kerja sama dengan Russia, 
3. membantu buruh dan tani. Waktu itu pengaruh Soviet sudah sangat kuat di 
Mongolia Luar,  tapi pengakuan resmi oleh Tiongkok dilakukan setelah perang 
dunia II.  Kalau Tiongkok tak mengakui, sebagian negara di dunia tak akan 
mengakui. 
  Seperti Taiwan sekarang, kalau RRT mengakuti Taiwan merdeka, negara lain 
akan mengakui juga, karena RRT tetap tidak mengakui, maka negara lainpun banyak 
yang tak berani mengakui. 
  Tolong tambahan dari rekan-rekan lain.
  Salam
  Liang U


   



--
  From: ardian_c ardia...@yahoo.co.id
  To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
  Sent: Thu, December 10, 2009 5:06:49 PM
  Subject: [budaya_tionghua] Re: Minoritas di Tiongkok


  Apeq, ngkale garis Mac Mohan ya.

  Urusan mongolia luar , itu khan lage abis revolusi bolshevik ,tulisannya benr 
gak ya hehehehehehehehe, USSR itu khan masuk ke mongolia luar dgn alesan nguber 
sisa2 kekuatan tsar rusia.
  nah waktu itu aye lupa dah, kalu gak salah itu waktu sun yat sen jg ada 
bilang ape getu ame soviet, jadi soviet jg kayak ada bargaining ame sun buat 
urusan2 tertentu. Aye lupa detailnya apeq.
  Kalu gak salah jg ada urusan bantuan dah dari soviet, soale sun yat sen waktu 
itu kalu gak salah lage kheqi ama barat termasuk amrik. makanya bini mudanye 
dukung si mao.
  --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, liang u lian...@...  wrote:
  
   Rekan-rekan, 
   Menurut saya, sikap Tiongkok sudah tak menuntut wilayah yang sudah lama 
diambil orang dan disahkan secara paksa oleh pemerintah Tiongkok sah waktu iu. 
   Contohnya: Perang Rusia Tiongkok beberapa abad sedikit demi sedikit 
merampas wilayah Tiongkok, lalu disahkan menurut perjanjian secara paksa 
Demikian juga dengan negara barat dan Jepang. Pada waktu RRT berdiri, 
pemerintah dengan tegas menyatakan bahwa wilayah yang diserahkan dengan 
perjanjian berat sebelah yang dipaksakan pemerintah baru tidak diakuinya. Nah, 
ini geger, karena negara tetangga harus mengembalikan wilayahnya kepada 
Tiongkok. Tapi dalam kenyataannya Tiongkok bertindak lain, ia tak menuntut 
lagi, hanya tidak memperkenankan wilayah baru yang dirampas tanpa ada 
perjanjian dengan pemerintah Tiongkok yang sah. Contohnya garis Mac Mahon yang 
memperluas wilayah India kedalam wilayah Tiongkok, tak ada satupun pemerintah 
Tiongkok yang mengakui, termasuk Pemerintah Qing, Tionghoa Binkok dan RRT 
sekarang, wilayah itu dirampas sepihak, karena itu sampai sekarang Tiongkok 
masih menganggap Daerah Tibet Selatan (Nanzang) atau Arunachal Pradesh dalam
   wilayah India adalah wilayah Tiongkok. Penduduk asli di sana adalah orang 
Tibet dan minoritas Tiongkok seperti di Yunnan, mata sipit, kulit kuning, 
kecuali imigran baru dari India.
   Contoh lain Pulau Heixia yang berada di pertemuan antara Sungai Ussuri dan 
sungai Heilongjiang. Daerah Heilongjiang dulu wilayah Tiongkok tapi direbut 
oleh Russia dan dianggap wilayah Russia. Itu direbut paksa dengan memaksa 
pemerintah Qing mengakuinya. Tapi antara tahun 1924-1927 Rusia menyeberang 
sungai Heilongjiang, merebut pulai Heixia yang berada antara sungai Ussuri dan 
Sungai Heilongjiang. Sampai terakhir Tiongkok tak bisa menerimanya, meskipun 
berdirinya RRT bersahabat dengan Univ Soviet. Setelah berunding 30 tahun, 
akhir-akhir ini terjadi kesepakatan pulau tersebut dibagi dua, bagian timur 
menjadi wilayah Russia bagian barat kembali ke Tiongkok. Rakyat Tiongkok 
memberi dua macam pendapat ada yang tak puas, ada yang menerima, karena kalau 
sampai perang, kitapun dirugikan. Mengalah sedikit.
   Sejak berdirinya Uni Soviet setelah revolusi Oktober, Lenin pemimpin Soviet 
mengatakan kita bukan imperialis, kita harus mengembalikan wilayah Tiongkok 
yang direbut paksa zaman Tsar dengan perjanjian berat sebelah. Rencana dibuat, 
peta sudah disusun, luasnya menurut pengamat 6 kali wilayah Perancis. Malang, 
Lenin dibunuh oleh ekstrimis, dan Stalin

Re: Islam di Tiongkok == [budaya_tionghua] salam kenal

2009-12-01 Terurut Topik ChanCT
Bung Agung yb,

Untuk mengetahui bagaimana asal muasal bung tentu siapapun tidak akan bisa 
memberikan jawaban yang baik. Kecuali bung bisa sebutkan nama kakek-buyut dan 
asal kampungnya. Tapi nampaknya, bung sudah tidak bisa sebutkan kecuali 
bermarga Tan. Kalau hanya dilihat dari marga Tan yang biasa digunakan di 
Indonesia, khususnya di Jawa, kemungkinan besar ya dari Hokkian (Propinsi Fu 
Jian), lebih konkrit lagi ya sekitar Xia Men itu. 

Tapi, kalau yang ber-Agama Islam banyak yang bermarga Ding (berbunyi Ting) dari 
Syaifudin yang banyak berada di Qian Zhou, tidak jauh dari Xia Men. 

Saya bulan Oktober baru saja kembali dari Xia Men, Qian Zhou melihat kuburan 2 
tokoh Islam, yang katanya murid Muhamad yang bertugas menyebarkan Islam di 
TIongkok pada masa itu, sekitar tahun 610. Sayang tidak ada guide yang memberi 
penjelasan, hanya pergi dan melihat sendiri saja.

Hanya nampak jelas telah terjadi pencampuran kultur, yang nampaknya kuburan itu 
disembahyangi juga dengan hio, seperti nampak 2 tungku perabuan didepan dan 
belakang kuburan itu. Lihat foto dibawah.

Sekalipun ada mesjid baru dibangun disebelah mesjid kuno yang hanya tinggal 
gerbangnya saja dan halaman dengan beberapa pilar yang tertinggal, ... saya 
tidak nampak kalau di Propinsi Fu Jian itu banyak penganut agama Islam. 
Sebaliknya, saya bisa melihat lebih banyak anak-anak muda bersembahyang di 
klenteng-klenteng yang ada, ... dan, nampak ada beberapa pemuda bertubuh besar 
dan hidung mancung seperti hidung orang Arab, tapi kulit sudah tidak hitam 
lagi. Mungkin itulah turunan darah orang Arab yang masih tersisa setelah 
puluhan turunan, yang tertinggal tubuh besar dan hidung mancung.

Salam,
ChanCT (Marga Tan kalau di Indonesia)

  - Original Message - 
  From: agung maulana 
  To: budaya_tionghua@yahoogroups.com 
  Sent: Tuesday, December 01, 2009 2:22 PM
  Subject: [budaya_tionghua] salam kenal





  salam kenal buat temen2 milis budaya tionghoa ini..
  sebenarnya saya lumayan lama cari2 milis kayak gini
  ada yang bisa bantu saya nggak dengan asal muasal saya..
  nama saya agung maulana, agama saya muslim, kakek buyut saya (alm) kakek dari 
ayah, berasal dari china, menurut ayah saya lokasinya yg berdekatan
  dengan arab saudi, sehingga beliau beragamakan islam, bermargakan Tan..
  tetapi saya kehilangan jejak mengenai asal muasal darah tionghoa saya..ada 
yang bisa bantu meluruskan?
  terimakasih sebelumnya..



--
  Lebih aman saat online. 
  Upgrade ke Internet Explorer 8 baru dan lebih cepat yang dioptimalkan untuk 
Yahoo! agar Anda merasa lebih aman. Gratis. Dapatkan IE8 di sini! 


  


--



  Internal Virus Database is out of date.
  Checked by AVG - www.avg.com 
  Version: 9.0.707 / Virus Database: 270.14.75/2516 - Release Date: 11/21/09 
03:43:00


[budaya_tionghua] Fw: UNDANGAN DISKUSI : MENGGAGAS ULANG GERAKAN TIONGHOA; KONSEP DAN POSISI

2009-11-27 Terurut Topik ChanCT

- Original Message - 
From: ali sutra 
To: ChanCT chan CT 
Sent: Thursday, November 26, 2009 3:01 PM
Subject: UNDANGAN DISKUSI : MENGGAGAS ULANG GERAKAN TIONGHOA; KONSEP DAN POSISI







MENGGAGAS ULANG GERAKAN TIONGHOA DI INDONESIA

Konsep dan Posisi





Diskriminasi rasial di Indonesia bukan lagi menjadi isu yang hangat 
diperdebatkan dalam waktu 5 tahun terakhir ini.  Ada isu bencana alam, 
terorisme dan yang terakhir marak adalah isu korupsi berikut mafia 
peradilannya.  Dengan begitu, apakah artinya Diskriminasi Rasial di Indonesia 
sudah selesai?  Atau Diskriminasi Rasial sudah tidak menyisakan masalah lagi?



Tentu dengan mudah kita menemukan jawaban bahwa masalah Diskriminasi Rasial di 
Indonesia jelas belum selesai dan masih tetap merupakan masalah besar, 
khususnya bagi orang Tionghoa.  Semisal dalam masalah yang paling mutakhir 
kasus perseteruan KPK-Polri.  Dalam kasus ini, tetap mendampakkan aroma 
dikriminasi rasial yang cukup menyengat orang Tionghoa.  Tokoh sentral dalam 
kasus ini kebetulan adalah orang Tionghoa, sehingga hal ini sedikit menyerempet 
ke urusan rasial.



Fakta terakhir ini membuat kita harus memikirkan ulang tentang apa yang telah 
kita perbuat dalam 11 tahun reformasi.  Serasa kita telah melakukan ribuan 
pekerjaan tapi fakta lapangan mengatakan bahwa masih tetap ada “masalah” yang 
mengganjal dalam kehidupan social politik kita.



Untuk itu apakah kita perlu MENGGAGAS ULANG tentang apa yang telah kita lakukan 
selama ini?  Tentang Gerakan Sosial Politik yang akan membangun konstruksi 
social politik kita (orang Tionghoa)?



Jika jawaban atas pertanyaan terakhir itu adalah YA, maka kita memang perlu 
duduk bersama untuk urun rembug menggali gagasan yang lebih terpadu dalam 
membentuk konstruksi social politik kita (orang Tionghoa) dalam konstruksi 
besar Negara Kesatuan Republik Indonesia.



Untuk itu, kami mengundang kawan-kawan semua untuk hadir dalam diskusi yang 
akan diselenggarakan pada:



Hari:  Senin, 30 November 2009

Waktu   :  19.00 – selesai

Tempat :  Sekretariat Perhimpunan Indonesia Tionghoa (INTI)

   Mega Glodok Kemayoran Tower B lantai 10

   Jalan Angkasa Kav. B.6 – Kemayoran – Jakarta 
Pusat

Narasumber   :  Pdt. DR. Nathan Setiabudi, STh.

   DR. Robertus Robet

Moderator  :  Wahyu Effendi (aktifis Gerakan Perjuangan Anti 
Diskriminasi / GANDI)





PANITIA
JARINGAN TIONGHOA MUDA (JTM)



New Windows 7: Simplify what you do everyday. Find the right PC for you. 






No virus found in this incoming message.
Checked by AVG - www.avg.com 
Version: 9.0.707 / Virus Database: 270.14.75/2516 - Release Date: 11/21/09 
03:43:00


[budaya_tionghua] Re: K-Video : Apa Kata Tokoh Indonesia Suku Tionghoa Mengenai Kasus KPK VS Polri

2009-11-27 Terurut Topik ChanCT

Tokoh Indonesia Suku Tionghoa 
memberi opini mengenai Kasus KPK vs. Polri yang lagi hot. 

Ada 4 part videos.. silahkan klik link dibawah:

http://www.KabariNews.com/?34048

K-Video : Apa Kata Tokoh Indonesia Suku Tionghoa Mengenai Kasus KPK VS Polri 
Arip Budiman 
Published 11/25/2009 - 1:49 a.m. GMT 
  Rate This Article: 
0   
 

 
Palu Hukum 
ABOUT THE AUTHOR

Arip Budiman  
   
   
   
Email:
i...@kabarinews.com  
   
 

Penegakan hukum di Indonesia diharapkan dapat ditegakkan tanpa harus melihat 
siapa, atau lembaga apa yang terlibat dalam sebuah kasus hukum.

Permasalahan hukum antara Komisi Pemberantasan Korupsi dengan pihak Kepolisian 
yang terjadi saat ini semoga dapat diselesaikan dengan hasil terbaik.

Beberapa tanggapan mengenai kasus yang tengah menjadi sorotan masyarakat ini 
pun dilontarkan, diantaranya adalah dari masyarakat Indonesia sukuTionghoa.

Kredibilitas penegakan hukum di Indonesia saat ini tengah dipertaruhkan. 
Penegakan hukum yang tidak memandang bulu diharapkan dapat muncul ditengah 
kasus KPK dengan Polri.

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) selaku lembaga yang bertugas memberantas 
kasus korupsi di Tanah Air, membuat keberadaannya memang meresahkan bagi mereka 
yang terlibat dalam kasus korupsi di Indonesia.

Lembaga Kepolisian selaku penegak hukum di Indonesia, diharapkan dapat bekerja 
semaksimal mungkin untuk menegakan hukum di Indonesia.

  - Original Message - 
  From: John Oei 
  To: sa...@netvigator.com 
  Sent: Saturday, November 28, 2009 12:05 PM
  Subject: 8 Menit Video, Anda bisa Bikin Bakmi, Nasi, Pisang Goreng




--



  Internal Virus Database is out of date.
  Checked by AVG - www.avg.com 
  Version: 9.0.707 / Virus Database: 270.14.75/2516 - Release Date: 11/21/09 
03:43:00
down-arrow.gifup-arrow.gif296b44d9-9a85-bfe5-749ca82ec767d340.jpg

[budaya_tionghua] Fw: filosofi hidup menurut Lie Zi

2009-11-25 Terurut Topik ChanCT

- Original Message - 
From: H.S. Han 
To: C.T. Chan 
Sent: Wednesday, November 25, 2009 9:25 PM
Subject: Re: filosofi hidup menurut Lie Zi


Filosofi hidup menurut Lie Zi
 

Lie Zi adalah salah seorang Taoist yang besar sesudah Lao Zi dan Zhuang Zi 

Manusia hidup yang terpenting ialah kwalitas dari kehidupan. untuk mencapai ini 
diperlukan ketenangan jiwa,  dan kesatuan antara badan dan jiwa. Maka saya yang 
sudah senior apalagi mendapatkan penyakit yang bahaya: Cancer yang lanjut, saya 
 utamakan membaca  Taoisme yang mengatakan :   kalau orang dilahirkan tetapi 
tidak mau hidup adalah melanggar Alam (Dao , Tuhan ), kalau orang sudah 
waktunya meninggalkan dunia ini , tidak mau  kembali ke tempat asalnya sebelum 
mereka lahir, ini juga melanggar kemauan Tuhan (Dao). Kalau kita pergi, kita 
pada satu hari  akan pulang. Kalau tidak pulang, kita harus jalan terus seperti 
kita ini kesasar! Ini  adalah Dao dari hidup, harus kita trima.
 

 Disini saya ceritakan satu cerita yang ditulis oleh taoist Lie Zi.

Seorang bernama Rong Qiqi yang sudah berumur 90 tahun, selalu gembira dan 
mainkan qing dan menyanyi dipinggir jalan menuju ke gunung Tai Shan. Sewaktu 
beliau ditanya mengapa beliau bisa mencapai umur tua dan selalu gembira ? Ada 
banyak faktor yang membuat Rong Qiqi panjang usia dan gembira, dibawah inilah 
jawabannya

 

Beliau menjawab :saya gembira karena:

  1.. didunia ada banyak hewan, dan manusia adalah hewan yang berbudaya paling 
tinggi, karenanya saya gembira saya dilahirkan sebagai manusia. 
  2.. Saya bisa mencapai umur panjang, jarang bisa ditempuh oleh orang, bahkan 
ada yang lahir, tidak lama meninggal dunia. Apalagi saya hidup sehat-sehat. Ini 
juga merupakan kegembiraanku 
  3.. manusia hidup harus bekerja, waktu muda belajar mencari kepandaian, 
kemudian bekerja untuk mempertahankan penghidupan yang baik untuk keluarga. Ini 
adalah norma penghidupan. Kesusahan dalam kehidupan dan hari tua dianggap 
sebagai kesulitan dari kehidupan. Tetapi ini saya anggap sebagai satu bagian 
dari satu paket kehidupan manusia. 
  4.. Menerima keadaan ini semua, kita hidup disorga dan tidak menerima norma 
hidup tersebuat diatas kita hidup dalam noraka. 
  5.. Kemudian saya menunggu achir hidup untuk berpulang ke tempat dimana saya 
datang sebelum lahir. Apakah yang disedihkan?
 

Han Hwie-Song

Breda, 25-11-2009 Holland


--~--~-~--~~~---~--~~
Anda telah tergabung di milis-URECA, Google Groups. 
 Untuk mengirim tulisan ke grup ini, kirimkan email ke ur...@googlegroups.com 
 Untuk keluar dari grup ini, kirim email ke ureca-unsubscr...@googlegroups.com 
 Untuk pilihan lain, kunjungi grup ini di 
http://groups.google.com/group/ureca?hl=id 

-~--~~~~--~~--~--~---








No virus found in this incoming message.
Checked by AVG - www.avg.com 
Version: 9.0.707 / Virus Database: 270.14.75/2516 - Release Date: 11/21/09 
03:43:00


[budaya_tionghua] Fw: 3 x 8 = 23 (?)

2009-11-21 Terurut Topik ChanCT

- Original Message - 
From: Hendra Iskandar Lim 
To: Hendra Iskandar Lim 
Sent: Saturday, November 21, 2009 2:22 PM
Subject: FW: 3 x 8 = 23 (?)


Yan Hui adalah murid kesayangan Confucius yang suka belajar, sifatnya baik.
 Pada suatu hari ketika Yan Hui sedang bertugas, dia melihat satu toko kain
 sedang dikerumuni banyak orang.
 Dia mendekat dan mendapati pembeli dan penjual kain sedang berdebat.
 
Pembeli berteriak: 3 X 8 = 23, kenapa kamu bilang 24?
 
Yan Hui mendekati pembeli kain dan berkata: Sobat, 3 X 8 = 24, tidak usah
 diperdebatkan lagi.
 
Pembeli kain tidak senang lalu menunjuk hidung Yan Hui dan berkata: Siapa
 minta pendapatmu?  Kalaupun mau minta pendapat mesti minta ke Confusius.
 Benar atau salah Confusius yang berhak mengatakan.
 
Yan Hui: Baik, jika Confucius bilang kamu salah, bagaimana?
 
Pembeli kain: Kalau Confucius bilang saya salah, kepalaku aku potong
 untukmu.  Kalau kamu yang salah, bagaimana?
 
Yan Hui: Kalau saya yang salah, jabatanku untukmu.
 
Keduanya sepakat untuk bertaruh, lalu pergi mencari Confucius. Setelah
 Confucius tahu duduk persoalannya, Confucius berkata kepada Yan Hui sambil
 tertawa: 3×8 = 23. Yan Hui, kamu kalah.  Berikan jabatanmu kepada dia.
 
Selamanya Yan Hui tidak akan berdebat dengan gurunya.
 Ketika mendengar Confucius berkata dia salah, diturunkannya topinya lalu dia
 berikan kepada pembeli kain.
 Orang itu mengambil topi Yan Hui dan berlalu dengan puas.
 
Walaupun Yan Hui menerima penilaian Confucius tapi hatinya tidak sependapat.
 
Dia merasa Confucius sudah tua dan pikun sehingga dia tidak mau lagi belajar
 darinya.  Yan Hui minta cuti dengan alasan urusan keluarga.
 Confusius tahu isi hati Yan Hui dan memberi cuti padanya.
 Sebelum berangkat, Yan Hui pamitan dan Confucius memintanya cepat kembali
 setelah urusannya selesai, dan memberi Yan Hui dua nasihat : Bila hujan
 lebat, janganlah berteduh di bawah pohon.  Dan jangan membunuh.
 
Yan Hui menjawab, Baiklah, lalu berangkat pulang.
 
Di dalam perjalanan tiba-tiba angin kencang disertai petir, kelihatannya
 sudah mau turun hujan lebat.
 Yan Hui ingin berlindung di bawah pohon tapi tiba-tiba ingat nasihat
 Confucius dan dalam hati berpikir untuk menuruti kata gurunya sekali lagi.
 Dia meninggalkan pohon itu.
 Belum lama dia pergi, petir menyambar dan pohon itu hancur.
 Yan Hui terkejut, nasihat gurunya yang pertama sudah terbukti.
 Apakah saya akan membunuh orang?
 Yan Hui tiba di rumahnya saat malam sudah larut dan tidak ingin mengganggu
 tidur istrinya.
 Dia menggunakan pedangnya untuk membuka kamarnya.
 Sesampai di depan ranjang, dia meraba dan mendapati ada seorang di sisi kiri
 ranjang dan seorang lagi di sisi kanan.
 Dia sangat marah, dan mau menghunus pedangnya.
 Pada saat mau menghujamkan pedangnya, dia ingat lagi nasihat Confucius,
 jangan membunuh.
 Dia lalu menyalakan lilin dan ternyata yang tidur disamping istrinya adalah
 adik istrinya.
 
Pada keesokan harinya, Yan Hui kembali ke Confucius, berlutut dan berkata:
 Guru, bagaimana guru tahu apa yang akan terjadi?
 
Confucius berkata: Kemarin hari sangatlah panas, diperkirakan akan turun
 hujan petir, makanya guru mengingatkanmu untuk tidak berlindung dibawah
 pohon.
 Kamu kemarin pergi dengan amarah dan membawa pedang, maka guru
 mengingatkanmu agar jangan membunuh.
 
Yan Hui berkata: Guru, perkiraanmu hebat sekali, murid sangatlah kagum.
 
Jawab Confucius : Aku tahu kamu minta cuti bukanlah karena urusan keluarga.
 
Kamu tidak ingin belajar lagi dariku.
 Cobalah kamu pikir.
 Kemarin guru bilang 3×8=23 adalah benar, kamu kalah dan kehilangan
 jabatanmu.
 Tapi jikalau guru bilang 3×8=24 adalah benar, si pembeli kainlah yang kalah
 dan itu berarti akan hilang 1 nyawa.
 Menurutmu, jabatanmu lebih penting atau kehilangan 1 nyawa yang lebih
 penting?
 
Yan Hui sadar akan kesalahannya dan berkata : Guru mementingkan yang lebih
 utama, murid malah berpikir guru sudah tua dan pikun. Murid benar2 malu.
 
Sejak itu, kemanapun Confucius pergi Yan Hui selalu mengikutinya.
 

Cerita ini mengingatkan kita:
 Jikapun aku bertaruh dan memenangkan seluruh dunia, tapi aku kehilangan
 kamu, apalah artinya.
 Dengan kata lain, kamu bertaruh memenangkan apa yang kamu anggap adalah
 kebenaran, tapi malah kehilangan sesuatu yang lebih penting.
 Banyak hal ada kadar kepentingannya.
 Janganlah gara-gara bertaruh mati-matian untuk prinsip kebenaran itu, tapi
 akhirnya malah menyesal, sudahlah terlambat.
 Banyak hal sebenarnya tidak perlu dipertaruhkan.
 Mundur selangkah, malah yang didapat adalah kebaikan bagi semua orang.


 
Weight Loss Program
Best Weight Loss Program - Click Here!





No virus found in this incoming message.
Checked by AVG - www.avg.com 
Version: 9.0.707 / Virus Database: 270.14.75/2516 - Release Date: 11/21/09 
03:43:00

[budaya_tionghua] Fw: Re: 3 x 8 = 23 (?)

2009-11-21 Terurut Topik ChanCT
Setuju dengan apa yang dikomentari Dr. Han. Dalam masalah kebijaksanaan yang 
diajukan Kong Hu cu kenapa membenarkan 8 X 3 = 23 yang salah itu, hendaknya 
dilihat latar belakang sejarah ketika jaman itu, lebih 2 ribu tahun yl., dimana 
kebudayaan masyarakat masih sangat rendah. Boleh dikata masih jaman 
hutan-rimba, sedikit-sedikit main bunuh, pancung kepala. Nyawa juga dijadikan 
pertaruhan. Tidak berprikemanusiaan. Kong Hu Cu yang guru filsafat dan pendidik 
masyarakat Tiongkok dijamannya, menggunakan kebijaksanaan begitu untuk mendidik 
rakyat, yang diutamakan selamatkan jiwa manusia dari KEBENARAN. Jangan 
teruskan sikap main BUNUH tanpa lebih dahulu buktikan apa kesalahan dan dosa 
orang, begitu nasehat pada Yan Hui, yang nyaris membunuh adik istrinya sendiri.

Sungguh berlawanan 180 derajat dengan tindakan jenderal Soeharto  yang main 
babat, main bantai dan main memenjarakan jutaan orang tanpa lebih dahulu 
buktikan kesalahan dan dosa orang. Dan justru terjadi dijaman modern setelah 
lewat lebih 2 ribu tahun, yang katanya jaman beradab, menjadi lebih ironis 
setelah lewat lebih 45 tahun, penanggungjawab utama kebiadakan itu tidak juga 
tergugat. Seolah-olah itu kejadian yang wajar-wajar saja dan tidak ada apa-apa, 
... 

Terimakasih atas komentarnya, dr. Han.

Salam sehat,
ChanCT


- Original Message - 
From: H.S. Han 
To: ur...@googlegroups.com 
Sent: Saturday, November 21, 2009 11:18 PM
Subject: {URECA} Re: Fw: 3 x 8 = 23 (?)


Sdr.-sdr yang budiman,
Bolekah saya ikut nimbrung. Ini memang tipikal ajaran Kong Fu Zi:
Jiwa,hidup itu bagi guru Kong adalah sangat berharga, karenanya harus hati-hati 
menghdapi bahaya hidup, apalagi manusia. Kita harus melihat jamannya, pada 
periode tersebut ornang kalau berkata, harus dikerjakan, ini namanya pendekar 
(enghiong) lain dengan sekarang, lida itu tidak bertulang. Pada satu hari 
rumahnya guru Kong terbakar, waktu beliau sedang berpegian. Lalu sewaktu beliau 
pulang rumah yang ditanyakan pertama apakah ada korban manusia, lalu lainnya 
yang peru ditanyakan.
Di Eropa dulu kalau orang dihina, maka mereka beradu tembak-tembakan,atau 
berperang dengan pedang. Seperti halnya Voltair filosof kenamaan Perancis, 
kalau tidak keburu diusir oleh pemerintah Perancis, beliau harus berperang 
dengan seorang bangsawan Perancis.
Karenanya Kong Fu Zi harus berkata demikian pada muridnya yang tercinta. Kita 
tahu bahwa  Yan Hui adalah murid kecintaan guru besar Kong, sifatnya baik, dan 
pintar. Sewaktu Yan Hui meninggal dunia Kong Fu Zi menangis dengan sedih. Maka 
guru Kong dalam menghadapi sesuatu/menjawab pertanyaan terhadap murid-muridnya 
berlainan melihat sifatnya masing-masing sebelum menjawabnya.
Sekianlah trimakasih atas artikel anda yang baik untuk diketahui.
Hwie-Song




Van: ur...@googlegroups.com [mailto:ur...@googlegroups.com] Namens ChanCT
Verzonden: zaterdag 21 november 2009 13:08
Aan: HKSIS
Onderwerp: {URECA} Fw: 3 x 8 = 23 (?)



- Original Message - 
From: Hendra Iskandar Lim 
To: Hendra Iskandar Lim 
Sent: Saturday, November 21, 2009 2:22 PM
Subject: FW: 3 x 8 = 23 (?)


Yan Hui adalah murid kesayangan Confucius yang suka belajar, sifatnya baik.
 Pada suatu hari ketika Yan Hui sedang bertugas, dia melihat satu toko kain
 sedang dikerumuni banyak orang.
 Dia mendekat dan mendapati pembeli dan penjual kain sedang berdebat.
 
Pembeli berteriak: “3 X 8 = 23, kenapa kamu bilang 24?”
 
Yan Hui mendekati pembeli kain dan berkata: “Sobat, 3 X 8 = 24, tidak usah
 diperdebatkan lagi.”
 
Pembeli kain tidak senang lalu menunjuk hidung Yan Hui dan berkata: “Siapa
 minta pendapatmu?  Kalaupun mau minta pendapat mesti minta ke Confusius.
 Benar atau salah Confusius yang berhak mengatakan.”
 
Yan Hui: “Baik, jika Confucius bilang kamu salah, bagaimana?”
 
Pembeli kain: “Kalau Confucius bilang saya salah, kepalaku aku potong
 untukmu.  Kalau kamu yang salah, bagaimana?”
 
Yan Hui: “Kalau saya yang salah, jabatanku untukmu.”
 
Keduanya sepakat untuk bertaruh, lalu pergi mencari Confucius. Setelah
 Confucius tahu duduk persoalannya, Confucius berkata kepada Yan Hui sambil
 tertawa: “3×8 = 23. Yan Hui, kamu kalah.  Berikan jabatanmu kepada dia.”
 
Selamanya Yan Hui tidak akan berdebat dengan gurunya.
 Ketika mendengar Confucius berkata dia salah, diturunkannya topinya lalu dia
 berikan kepada pembeli kain.
 Orang itu mengambil topi Yan Hui dan berlalu dengan puas.
 
Walaupun Yan Hui menerima penilaian Confucius tapi hatinya tidak sependapat.
 
Dia merasa Confucius sudah tua dan pikun sehingga dia tidak mau lagi belajar
 darinya.  Yan Hui minta cuti dengan alasan urusan keluarga.
 Confusius tahu isi hati Yan Hui dan memberi cuti padanya.
 Sebelum berangkat, Yan Hui pamitan dan Confucius memintanya cepat kembali
 setelah urusannya selesai, dan memberi Yan Hui dua nasihat : “Bila hujan
 lebat, janganlah berteduh di bawah pohon.  Dan jangan membunuh.”
 
Yan Hui menjawab, “Baiklah

[budaya_tionghua] Fw: Zhuge Liang dengan kawan dan lawan Zhou Yu dalam Peperangan Zhi Bi

2009-11-15 Terurut Topik ChanCT

- Original Message - 
From: H.S. Han 
To: C.T. Chan 
Sent: Sunday, November 15, 2009 7:11 PM
Subject: Re: Zhuge Liang dengan kawan dan lawan Zhou Yu dalam Peperangan Zhi Bi 


Zhuge Liang dengan kawan dan lawan Zhou Yu dalam Peperangan Zhi Bi 

 

Zhuge Liang, ada yang namakan beliau Kong Ming, atau Zhuge Kong Ming.

Seorang berprovinsi Shandong (lahir di Shan-Dong), dan dikubur di Shi Chuan, 
Cheng-Du. 

Saya dulu waktu masih mahasiswa berpikir bahwa dalam hidup saya ini 
saya harap bisa menghormat pada dua orang yang saya puja ialah: Kong Fu Zi dan 
Zhu Ge-Liang. Syukur keinginan  saya ini dapat saya penuhi dalam hidup saya 
ini. Zhuge Liang sewaktu saya memimpin delegasi ahli kedokteran Belanda 
berkunjung ke RRT padatahun 1981 dan Kong Fu Zi, saya dengan Shueh Yu 
berkunjung ke QuFu pada tahun 2007.

Zhuge Liang di beri julukan Wo-Long, Wo berarti tidur dan Long artinya naga, 
atau naga yang tidur. Beliau punya identitas ialah bertopi tao dan selalu 
memegang kipas putih dan duduk dikreta.

Beliau adalah seorang taois, karena itu hidupnya menyendiri di dekat hutan yang 
sunyi. Tinggal sama dengan saudaranya dan hidup sebagai petani. Seorang taois 
jarang yang mau aktif dalam kenegaraan, mereka beranggapan tidak mau atas nama 
kebijakan merebut kekayaan atau berperang untuk kepentingan pribadi, tanpa 
pandang korban yang besar etc.

Jelas Liu Bei dan dua saudara angkatnya baru sesudah ketiga kalinya datang 
kerumahnya, Zhuge Liang baru mau membantu Liu Bei memimpin untuk membangun 
kembali negara Han. Kesedian Zhuge Liang untuk membantu Liu Bei, mungkin karena 
hati Zhuge Liang tersentuh dengan kepribadian Liu Bei yang besedia datang 
sampai tiga kali kerumahnya dan dengan tenang menunggu beliau sedang tidur, 
sehingga bangun. Pula beliau tersentuh dengan budi Liu Bei yang baik dan cinta 
pada rakyatnya.

Beliau memperkembangkan strategi peperangan menurut taoisme (berbasis pada 
Yi-Ching, Patkua), disampingnya itu beliau menemukan senjata peperangan yang 
banyak jumblahnya (inventor) diantaranya panah yang sekaligus bisa menyembur 
berturut-turut sepuluh anak panah dengan kekuatan yang mematikan musuh dalam 
jarak 50 meter. Pula biliau seorang politikus/diplomat yang terhormat dan ahli 
meteorologi. Beliau juga menulis buku tentang strategi peperangan dan buku 
beliau juga dibaca oleh para ahli militer dunia, meskipun tidak seternama 
didunia militer dengan buku peperangan dari Sun Zi.

Salah satu politik beliau yang terkenal ialah: bekerja sama dengan Sun Quan 
berkekuatan 60 000 orang, yang ingin menyerah atas penyerangan dari Cao-cao 
dengan kekuatan tentara 850 000 orang.  Atas keahlian Zhuge Liang Sun Quan mau 
bekerja sama dengan Zhu Ge Liang yang hanya berkekuatan 10 000 orang.

Zhou Yi  jendral dan pembatu utama (commander in Chief) dari Sun Quan, seorang 
jendral yang masih muda tetapi sangat pandai, sebetulnya tidak setuju dengan 
menyerah pada Cao Cao, maka dengan bantuan Zhuge Liang, Sun Quan setuju 
berperang yang terkenal dinamakan Zi Bi zhi Zhan Battle of The Redd Cliffs. 
Baik Zhuge Liang maupun Zhou Yu setuju menggunakan api dalam peperangan ini. 
Dengan taktik dan strategi yang tepat dari kedua strateg, peperangan ini dapat 
dimenangkan dengan gemilang. 

Baik Zhuge maupun Zhou Yu membuat analisa yang teliti kelemahannya tentara Cao 
Cao yaitu:” mereka memang dalam jumblah yang besar tetapi (1) mereka berasal 
dari utara dan tidak kenal peperangan dengan kapal, diatas air (naval war). 
Tentaranya telah capai berhubung baru berekspedisi jauh dan peperangan yang 
tidak hentinya dan (3) kebanyakan tentaranya adalah tentara yang baru menyerah 
sehingga kesetiaanya tidak dapat dipercaya. Disampingnya itu Zhou Yu memakai 
cara-cara yang licin agar Cao-Cao membunuh dua orang Jendralnya yang mengerti 
peperangan diatas kapal.

Semua taktik dan intrik dari Zhou Yu diobsevir dan ditebak oleh Zhuge Liang 
yang datang sebagai tamu dinegaranya Zhou Yu, dimana peperangan akan terjadi. 
Dengan ini Zhou Yu menganggap Zhuge Liang sebagai orang yang lebih pandai dari 
dirinya dan ingin membunuhnya, tetapi tidak sukses. Dapatlah dikatakan dalam 
persekutuan ini terdapat rivalry dan intrik intrik, terutama dari fihak Zhou Yu 
untuk membunuh Zhuge Liang. 

Dalam perjuangan antara kedua comamnder in chiefs ini Zhuge Liang memberikan 
kontribusinya dengan mendapatkan seratus ribu batang anak panah. Kong Ming juga 
seoarang ahli meteorologi, beliau tahu bahwa pada hari yang tertentu malam-pagi 
hari akan sangat berkabut (foggy), maka beliau pakai 20 kapal-kapal dimana 
diisi penuh dengan orang-orangan yang dibuat dari merang (straw). Dengan kapal 
ini Zhuge sambil minum teh “menyerbu” tentara Cao Cao dengan keramaian tambur. 
Tentara Cao Cao kira ini satu penyerbuan, tetapi karena penglihatan tidak 
jelas, maka dibalas dengan panah. Sesudah hampir pagi kapal itu mundur kembali 
dan dihitung jumblah anak panah lebih dari 100 000 batang.

Dalam peperangan Zhi Bi ini Cao-cao mendapatkan 

[budaya_tionghua] Re: Membaik dan lebih baik lagi, ...

2009-11-14 Terurut Topik ChanCT
Dr. Han yb,

Gembira mengetahui hasil CT-scan terakhir menandakan ada perbaikan, sekalipun 
masih juga harus jalanin chemoterapi. Jangan pesimis, tetap tegar hadapi 
pengobatan yang harus dijalani. Berlibur ke RRT terpaksa dibatalkan, nonton 
ballet juga tidak apa dibatalkan. Tidak apa, semua bisa mengerti dengan baik 
tanpa penyesalan.

Bantuan kasih-sayang seluruh keluarga dirumah, istri tercinta, anak-anak dan 
semua cucu disamping telah memberi kekuatan pada Dr. Han untuk melawan penyakit 
kanker yang diderita, dan tentunya Keluarga Besar-URECA juga merupakan kekuatan 
pendorong kuatkan diri menghadiri Reuni. ... mudah-mudahan keinginan mengikuti 
Reuni URECA di Cirebon bisa menjadi kenyataan. 

Dari jauh saya dan keluarga mengharapkan kesehatan dr. Han bisa maju terus 
lebih baik dan lebih baik lagi, ... sehat-sehat kembali.

Salam sehat,
ChanCT

  - Original Message - 
  From: H.S. Han 
  To: C.T. Chan 
  Sent: Saturday, November 14, 2009 10:08 PM
  Subject: Re: tolong dilontarkan ke milis-milis juga ke URECA


  Kemarin hari kamis yang baru lalu, saya periksakan CT-scan dan darah, 
ternyata CT menunjukkn pengecilan lagi metastasenya meskipun tidak sebesar dulu 
persentage pengecilannya, tetapi tokh kabar mengembirakan. Darah menunjukkan 
tumor markernya yang menurun (membaik).
  Maka chemoterapinya masih perlu diteruskan. Saya harap nanti pada bulan 
februari tumornya bisa begitu kecil atau baik sehingga bisa dihentikan 
sementara untuk datang ke Ceribon, tetapi ini harus dibicarakan dengan oncolog 
yang mengobati saya. 
  Hari rabu yang lalu saya mendapatkan perdarahan mata kiri, langsung 
mendapatkan pengobatan dan sekarang sudah jauh enakan.
  Nanti tanggal 17 saya mendapatkan vaksinasi Mexican Flu dan tanggal 18/11 
mendapatkan chemoterapi.
  Inilah nasib saya dengan penyakit ini tidak bisa menentukan janji sebelumnya, 
pergi ke RRT bervakansi pada musim panas yang lalu dengan anak-anak kami harus 
dibatalkan, dan kemarin nonton ballet juga dibatalkan.
  Inilah orang yang sudah tua banyak kerewelan organ-organ, seperti mesin yang 
mulai karatan. perlu service. Ini yang dikatakan Life is survival, Das Leben 
ist Überleben Orang Belanda mengatakan: Leven is overleven. Hidup itu harus 
diperjuangkan untuk bisa hidup.
  Trima kasih atas bantuan anda dan salam untuk anda dan keluarga
  Hwie-Song


--



  No virus found in this incoming message.
  Checked by AVG - www.avg.com 
  Version: 9.0.707 / Virus Database: 270.14.64/2501 - Release Date: 11/14/09 
02:22:00


[budaya_tionghua] Fw: U.S. House honors ancient Chinese philosopher Confucius

2009-11-14 Terurut Topik ChanCT

- Original Message - 
From: H.S. Han 
To: C.T. Chan 
Sent: Sunday, November 15, 2009 6:42 AM
Subject: Re: U.S. House honors ancient Chinese philosopher Confucius



Kawan-kawan yang budiman,
Dengan diberinya penghormatan Guru Besar Tiongkok Kong Fu Zi oleh US house of 
representatives diakui Guru besar ini adalah salah satu pemikir dunia yang 
kenamaan.
Isi dari artikel dari Xin Hua terlampir dibawah ini
Salam,
Han Hwie-Song

U.S. House honors ancient Chinese philosopher Confucius
09:37, October 31, 2009  
The U.S. House of Representatives has adopted a resolution to honor the 2,560th 
anniversary of the birth of ancient Chinese philosopher Confucius. 

The resolution, passed by the House overwhelmingly Wednesday, recognized the 
philosopher's invaluable contributions to philosophy and social and political 
thought. 

The bill was introduced on Sept. 29, one day after Confucius' birthday, by Al 
Green, a Democratic Congressman from Texas, along with 40 other lawmakers. 

Green said on the House floor that the resolution celebrated the personal 
introspection of Confucius and his respect of social relationships, personal 
and governmental morality. 

He preached that politicians must always present truth and morality. He taught 
the philosophy of reciprocity, never impose upon others what you would not 
choose for yourself, said Green. 

The resolution said Confucius, who is one of the greatest thinkers, teachers, 
and social philosophers in history, developed a philosophy that has deeply 
influenced, and continues to influence, the social and political thought of 
countries around the world. 

It also maintained that Confucius counseled introspection, self-cultivation, 
sincerity, and the observance of respect within social relationships as a means 
of achieving justice and attaining morality in personal and public life, 
reflecting a moral fiber of the highest degree. 

Source: Xinhua






No virus found in this incoming message.
Checked by AVG - www.avg.com 
Version: 9.0.707 / Virus Database: 270.14.64/2501 - Release Date: 11/14/09 
02:22:00


[budaya_tionghua] UNDANGAN PELUNCURAN BUKU DAN FILM

2009-11-12 Terurut Topik ChanCT
- Original Message -
From: putu oka sukanta
To: wahana-n...@yahoogroups.com ; 
Sent: Wednesday, November 11, 2009 9:51 PM
Subject: UNDANGAN PELUNCURAN BUKU DAN FILM


KESENYAPAN GEMURUH 1965

Masa lalu bagaikan tulang punggung sejarah yang menopang
perjalanan bangsa ke masa depan yang lebih baik. Oleh karena
itu mengingat dan memahami masa lalu adalah kearifan yang
perlu terus kita pelihara untuk pembangunan watak bangsa yang
lebih beradab.

Dalam upaya mengingat dan memahami masa lalu, Lembaga
Kreatifitas Kemanusiaan, bekerjasama dengan Goethe-Institut,
Institut Sejarah Sosial Indonesia, TAPOL London, Jaker, KIPAS,
menggelar bedah buku dan pemutaran film documenter, serta
mengundang kehadiran Anda.


1.   Buku Antologi cerita pendek LOBAKAN: kesenyapan gemuruh Bali 1965.

Buku ini memuat 22 cerpen bertema Tragedi Kemanusiaan 1965 di Bali

Penulis: 14 pengarang dari berbagai generasi: Dyah Merta,
Fatie Soewandi, Gde Aryantha Soetama, Happy Salma, Ni Komang
Ariani, Kadek Sonia Piscayanti, Martin Aleida, May Swan, Putu
Satria Kusuma, Putu Fajar Arcana, Putu Oka Sukanta, Sunaryono
Basuki KS, Soeprijadi Tomodihardjo, dan T.Iskandar A.S

Kata Pengantar ditulis oleh I Gusti Agung Ayu Ratih,
sejarawan, yang memberikan gambaran makro situasi di Bali saat
itu. Ilustrasi menawan dibuat oleh Salim M, Misbach Tamrin,
Adrianus Gumelar dan Imas Masnu'ah.

Pembacaan cerpen  oleh Happy Salma, dan Ni Komang Ariani duet
dengan  Arswendi Nasution.

Pembahasan buku oleh Ni Made Purnama Sari, mahasiswi muda yang
 brilian dari Denpasar, dan DS Putra, pekerja kebudayaan yang
kritis dari Kabupaten Negara Bali,  tempat pembantaian paling
kejam dan luas di Bali.

Kelompok KIPAS muncul dengan tarian, diiringi musik
tradisional Bali, Genggong oleh Afrizal.

Penerbit : Koekoesan dan Lembaga Kreatifitas Kemanusiaan, atas
 dukungan YAPPIKA dan Imparsial.

Moderator: I Gusti Agung Ayu Ratih



2.Novel BURUAN karya Putu Oka Sukanta yang ditulis
pada tahun 1963, pernah dimuat bersambung di Majalah Minggu
Pagi di Jogja, 1tahun 964,  dan sekarang diterbitkan oleh
JAKER (Jaringan Kerja Kebudayaan Rakyat). Karya fiksi ini
bercerita  tentang  peran nelayan di masa Revoslui 45, di
Tambak Lorok dan perjuangannya melawan si Juragan Perahu di
Kali Klidang Jawa Tengah.

Pembahas AJ Susmana, penulis, alumnus Universitas Gajah Mada
1998, yang menjabat Wakil Sekjen DPP PAPERNAS.

Moderator : I Gusti Agung Ayu Ratih.

3.Pemutaran dan diskusi film dokumenter TJIDURIAN
19. Film ini mengisahkan pengalaman para  seniman LEKRA yang
sempat tinggal,  berkantor,  dan berkreasi di Jalan Tjidurian
19, Cikini, Jakarta Pusat.  Rumah-kantor milik kepala rumah
tangga Lekra, Oey Hay Djoen, tersebut dirampas, diduduki,
kemudian dijual ke pihak lain oleh aparat negara Orde Baru.
Sekarang telah berubah menjadi gedung mewah bertingkat dengan
fungsinya yang baru pula. Perampasan gedung dan penguburan
ingatan berlangsung secara terstruktur dan sistematis oleh
penguasa Orde Baru, sehingga terjadi kesenjangan dalam lintas
perjalanan sejarah negeri ini. Seniman-seniman seperti  Amrus
Natalsya, Amarzan Ismail Hamid, S.Anantaguna, Hersri Setiawan
Martin Aleida, Putu Oka, dan T.Iskandar A.S menceritakan
pengalaman mereka yang penuh semangat dan gairah berinteraksi
dengan sesama seniman di gedung tersebut, serta rasa
kehilangan yang mendalam. Mereka tidak hanya menghasilkan
karya-karya mereka,  tetapi juga  menjalin kesetaraan serta
memperdebatkan soal-soal estetika, politik dan ideologi.

Sutradara: Lasja Susatyo dan M.Abduh Azxiz..

 Produser: M.Abduh Aziz , dan  Putu Oka Sukanta.

Film ini diproduksi oleh Lembaga Kreatifitas Kemanusiaan
bekerjasama dengan Innstitut Sejarah Sosial Indonesia dan
TAPOL London.

Pemandu diskusi: Th.J. Erlijna.

Acara

Tempat :  Goethe Institut, Jl. Sam Ratulangi 9 Jakarta Pusat.

Hari /Tanggal:  Selasa, 17 Nopember 2009

Jam 15.00 - 18.30: Bedah 2 buku dan pembacaan cerpen.

Jam  18,30 - 19,15:  Istirahat (Santap malam)

Jam  19,15 - 21.00i: Pemutaran dan diskusi film Tjidurian 19.

[budaya_tionghua] Fw: CICAK VS BUAYA

2009-11-10 Terurut Topik ChanCT

- Original Message - 
From: SI Sinergi 
To: sa...@netvigator.com 
Sent: Tuesday, November 10, 2009 3:48 PM
Subject: tulisan


CICAK  VS  BUAYA

Oleh : Tan Swie Ling

Setidaknya  dalam  rentang waktu beberapa bulan belakangan ini telinga kita 
akrab dengan ungkapan kata Cicak vs Buaya. Bahkan seiring dijebloskannya dua 
pinmpinan non aktif KPK, Bibit Samad Rianto dan Chandra M Hamzah, ke dalam 
ruang penahanan polisi (29/09/09), essensi ungkapan tersebut makin menebar 
kesegenap penjuru persada. Seolah-olah berjejal berebut masuk kerelung rasa 
keadilan masyarakat sampai menggelumbang ke dalam rupa sebuah protes, berupa 
pembelaan dan dukungan kepada sepasang tokoh KPK tersebut. Dan bahkan Tim 8 
yang dibentuk oleh Presiden, yang dipimpin oleh Adnan Buyung Nasution, dalam 3 
butir rekomendasinya seputar masalah Bibit Samad Rianto dan Chandra M Hamzah 
yang dilaporkan kepada Presiden SBY menyatakan:  (1) Kasus Bibit dan Chandra 
tidak memiliki cukup bukti untuk diteruskan.  (2)  Andaikata kasus penyuapan 
memang ada, bukti penyuapan yang dimiliki kepolisian terputus hanya sebatas 
Anggodo Widjojo dan Ary Muladi. Dari Ary Muladi atau dari seseorang bernama 
Yulianto ke KPK tidak ada bukti. (3) Kasus Bibit dan Chandra terlalu dipaksakan 
untuk diajukan ke pengadilan dengan sangkaan  penyalahgunaan kewenangan. Kasus 
itu dinilai lemah.   Benarkah sepasang petinggi non aktif KPK tsb. lambang 
kebersihan jiwa di tengah kumpulan hati yang hitam? Sehingga sampai-sampai  
memperoleh simpati dan dukungan yang luar biasa?   Lalu, fenomena apa 
sebenarnya ungkapan kata Cicak vs Buaya itu?

Kalau saja kita imajinasikan Cicak vs Buaya sebagai sepasang sosok petinju 
yang sedang menjalani timbang badan, kita segera dihadapkan pada sebuah 
ketimpangan berat badan yang sangat luar biasa. Berat seekor cicak berkisar 
seputar 10 - 15 gram saja, sedangkan berat seekor buaya sekitar 2-300 kilo 
gram. Sepasang berat badan yang sangat timpang dan karenannya tidak patut untuk 
diperbandingkan bagi dua pihak yang sedang berseteru. Tap toh kenyataannya 
ungkapan kata tersebut diangkat justru oleh oknum petinggi Polri dalam kaitan 
perseteruannya dengan oknum petinggi KPK. Tentu saja makna ungkapan kata Cicak 
vs Buaya sukar ditafsirkan lain selain sebuah ungkapan arogansi yang 
kebablasan dari okmum petinggi Polri yang ditujukan kepada oknum petinggi KPK. 
Dengan ungkapan Cicak vs Buaya tidaklah bisa ditafsirkan lain selain oknum 
petinggi Polri tersebut ingin berkata;   Ah elu, berani-beraninya lu nyeggol 
gua. Gua kepret jadi   debu lu nanti!   Sebuah arogansi yang nyatanya 
dirasakan oleh pucuk pimpinan institusi Polri sendiri.  Sehingga memaksa 
Kapolri menyampaikan permintaan maaf seiring klarifikasinya, bahwa Cicak 
tidak terdiri dari orang-orang KPK saja melainkan juga Polri. Karena 
sebagaimana nyatanya 128 orang penyidik KPK terdiri dari anggota Polri.

Di waktu-waktu sebelum ini tidak jarang kita menemui perseteruan antar korp di 
kalangan sesama komunitas  penggenggam senjata. Tapi, pada umumnya  perseteruan 
dimaksud terjadi pada level prajuit. Yang oleh akibat tingkat pendidikan dan 
tingkat pergaulannya membuatnya bertemperamen eksplosiv. Sehingga hanya karena 
ekspresi wajah seseorang yang membuat hatinya tidak berkenan saja sudah bisa 
membuat emosinya tidak terkendali dan meledak dalam wujud adu jotos atau bahkan 
adu tembak antar kesatuan masing-masing. Sementara Cicak vs Buaya adalah 
perseteruan elite institusi Polri dengan institusi KPK.  Sepasang institusi 
yang sama-sama merupakan garda depan yang mengawal dan memandu pelaksanaan 
penegakan hokum di negeri ini.  Jadi, apa yang membuat oknum-oknum petinggi 
isntitusi terlibat perseteruan ala prjurit? Mungkinkah oleh sebab sama-sama 
petinggi institusi penegakan hokum, maka rivalitas mereka berkisar pada lomba 
unggul-unggulan mengejar prestasi melakukan  pemberantasan korupsi yang lebih 
tinggi? Tapi, apa iya kalau kesamaan semangat memberantas korupsi, bisa 
berakibat lomba semangat sejenis melakukan pemberantasan korupsi mengakibatkan 
rasa gemas dan amarah seperti terungkap pada ungkapan Cicak vs Buaya? 
Siapapun tahu dan mengerti ungkapan Kucing vs Harimau adalah sebuah keyakinan 
kesanggupan sang harimau untuk menghancur-lumatkan sang kucing. Sehingga 
ungkapan Cicak vs Buaya tidak lain adalah kegeraman dan kemarahan yang luar 
biasa dari sesosok mahluk yangmemiliki kekuatan dan kemampuan luar biasa untuk 
menghancur-leburkan sang Cicak. Mengapa oknum petinggi Polri dimaksud begiru 
geram terhadap oknum petinggi KPK, kalau permasalahannya hanya seputar lomba 
melaksanakan semangat baik melakukan pemberantasan korupsi? Di sini barangkali 
kalau kita ingin melihat hakekat pertarungan oknum petinggi polri vs oknum 
petinggi KPK.  Bahwa Cicak vs Buaya pada hakekatnya adalah gambaran sebuah 
negeri yang mengapung di permukaan samudera  korupsi. Korupsi! Karena kita 
berada di tengah samudera korupsi,  maka  lomba mengamankan/menyelamatkan 
korupsi 

[budaya_tionghua] John Lie, Mendapat Gelar Pahlawan Nasional

2009-11-08 Terurut Topik ChanCT
John Lie

Mendapat Gelar Pahlawan Nasional

SINERGI, Nopember 2009

 

Dalam rangka menyambut hari pahlawan tahun 2009,  hari Senin tanggal 9 
November, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menganugerahi Gelar Pahlawan 
Nasional dan Tanda Kehormatan Republik Indonesia. 

Satu diantara orang tersebut yang mendapat anugerah Pahlawan Nasional adalah 
Almarhum Laksamana Muda TNI (Purn) Jahja Daniel Dharma (John Lie) dari Sulawesi 
Utara. Selain John Lie, ada dua orang lagi yaitu  Almarhum Prof. Dr. Ir. Herman 
Johannes pejuang dari Nusa Tenggara Timur serta Almarhum Prof. Mr. Achmad 
Subardjo pejuang asal DKI Jakarta.

Ketiga orang tersebut dianugerahi berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 
058/TK/Tahun 2009. Surat Kepres dibacakan Sekretaris Militer, Mayjen TNI 
Budiman selaku Sekretaris Jenderal Dewan Tanda-tanda Kehormatan RI. 

Ada alasan kenapa John Lie dan kedua pahlawan nasional lainnya diakui. Hal ini 
karena sebagai penghargaan dan penghormatan yang tinggi atas jasa-jasanya yang 
luar biasa, yang semasa hidupnya pernah memimpin dan melakukan perjuangan 
bersenjata atau perjuangan politik atau perjuangan dalam bidang lain untuk 
mencapai, merebut, mempertahankan, dan mengisi kemerdekaan, serta mewujudkan 
persatuan dan kesatuan bangsa.

Pengakuan John Lie sebagai pahlawan nasional memang tidak terlepas dari 
perjuangan organisasi atau lembaga swadaya masyarakat Tionghoa dan yang 
lainnya. Tidak mudah karena butuh waktu yang lama. Menurut pengakuan salah 
seorang yang ikut memperjuangkan pengakuan John Lie, dibutuhkan sekitar tiga 
tahun untuk hal itu. Dengan diakui John Lie yang merupakan warga Negara 
Indonesia berdarah Tionghoa, mudah-mudahan akan memacu setiap warga negara 
untuk terus melakukan yang terbaik buat bangsa dan negara. (YUDI)

 


[budaya_tionghua] ??PENGANUGERAHAN GELAR PAHLAWAN NASIONAL BAGI LAKS AMANA MUDA JOHN LIE??

2009-11-08 Terurut Topik ChanCT
 

PRESS RELEASE 

YAYASAN NATION BUILDING (NABIL)

Senin, 09 November 2009 pk. 08.25wib

 

?PENGANUGERAHAN GELAR 

PAHLAWAN NASIONAL BAGI LAKSAMANA MUDA JOHN LIE?

 

  Pada tanggal 9 November 2009, dalam rangka peringatan Hari Pahlawan, 
Presiden Republik Indonesia, menganugerahkan Gelar Pahlawan Nasional dan 
Bintang Mahaputera Adipradana kepada Alm. Laksamana Muda TNI (Purn) Jahja 
Daniel Dharma (John Lie) yang berasal dari Sulawesi Utara. Gelar tersebut akan 
diserahkan kepada Ibu Margaretha Dharma Angkuw yang merupakan istri sekaligus 
pewaris tunggal dari Alm. Laksamana Muda John Lie, yang didampingi juga oleh 
keluarga dan Drs. Eddie Lembong dari Yayasan Nabil sebagai pengusul. Keputusan 
tersebut didasarkan atas pertimbangan Negara melalui Badan Pembina Pahlawan 
Pusat (BPPP) Departemen Sosial RI yang menilai bahwa jasa-jasa serta pengabdian 
yang diberikan Laksamana Muda John Lie kepada Republik Indonesia dalam dinas 
kemiliteran maupun pengabdiannya kepada masyarakat adalah tinggi nilainya. 

Laksamana Muda TNI (Purn) Jahja Daniel Dharma (John Lie) adalah perwira TNI AL 
yang melakukan penyelundupan senjata untuk kepentingan perjuangan 
mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia dari penjajahan Belanda dalam 
kurun waktu 1946-1949. Beliau merupakan salah satu tokoh TNI AL yang paling 
dicari oleh Angkatan Laut Belanda karena selalu mampu menembus blokade laut 
yang ketat. Kemudian memasuki masa kedaulatan RI, Laksamana Muda TNI (Purn) 
Jahja Daniel Dharma (John Lie) tanpa henti turut mempertahankan keutuhan NKRI 
(1950-1967). Menurut kesaksian Jendral Besar A.H. Nasution (1988), prestasi 
John Lie ?tiada taranya di AL?, karena beliau adalah ?panglima armada [TNI AL] 
pada puncak-puncak krisis eksistensi Republik?, yakni dalam operasi-operasi 
terhadap RMS, PRRI dan Permesta. Disini John Lie memberikan jasanya dalam 
menjaga keutuhan NKRI. Di usia senjanya pun John Lie tetap berkarya di dalam 
bidang sosial kemasyarakatan (1968-1988), yakni memanusiakan orang-orang yang 
dimarjinalkan: kaum gelandangan dan pengemis. Adapun John Lie dilahirkan 9 
Maret 1911 di Manado, wafat di Jakarta, 27 Agustus 1988 dan dimakamkan di Taman 
Makam Pahlawan Kalibata.

Laksamana Muda TNI (Purn) Jahja Daniel Dharma (John Lie) diusulkan oleh Yayasan 
Nabil sebagai Pahlawan Nasional melalui tahap-tahap yang panjang yang sesuai 
dengan prosedur yang telah diatur dalam undang-undang yang berlaku. Sebelumnya, 
salah satu anggota Dewan Pakar Yayasan Nabil, Dr. Asvi Warman Adam, sejak tahun 
2003 menggagas ide bahwa Laksamana Muda TNI (Purn) Jahja Daniel Dharma (John 
Lie) layak diusulkan sebagai Pahlawan Nasional. Atas dasar tersebut juga 
kemudian Yayasan Nabil menugaskan sejarawan muda asal Sulawesi Selatan, M. 
Nursam untuk menulis buku biografi perjuangan Laksamana Muda TNI (Purn) Jahja 
Daniel Dharma (John Lie) sebagai salah satu prasyarat pengusulan. Peluncuran 
buku yang berjudul Memenuhi Panggilan Ibu Pertiwi diikuti oleh seminar nasional 
yang mengusung tema ?Nilai-nilai Kepahlawanan Laksamana Muda John Lie? di 
Jakarta dan Manado (sebagai tempat kelahiran John Lie). Peluncuran dan seminar 
di Universitas Paramadina Jakarta dilangsungkan pada tanggal 4 Februari 2009, 
sedangkan di Gran Puri Manado pada tanggal 12 Februari 2009, dengan dukungan 
Universitas Sam Ratulangi dan Pemda Sulut. 

  Menindaklanjuti hasil seminar yang dihadiri berbagai kalangan, baik 
akademisi, tokoh masyarakat, tokoh militer, sejarahwan, mahasiswa, dan 
masyarakat umum, Yayasan Nabil kemudian secara resmi mengusulkan Laksamana Muda 
TNI (Purn) Jahja Daniel Dharma (John Lie) untuk menjadi Pahlawan Nasional 
kepada Pemerintah RI melalui Badan Pembina Pahlawan Daerah Sulut (BPPD). Usulan 
ini kemudian diteruskan ke Badan Pembina Pahlawan Pusat (BPPP) melalui 
Departemen Sosial RI dengan melengkapi berbagai persyaratan yang diminta dan 
dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.   

  Yayasan Nabil dalam kesempatan ini mengucapkan terimakasih yang tulus 
kepada Pemerintah Indonesia yang telah mengangkat alm. Laksamana Muda TNI 
(Purn) Jahja Daniel Dharma (John Lie) sebagai salah seorang Pahlawan Nasional 
di tahun 2009. Disamping itu, Yayasan Nabil juga mengucapkan terimakasih atas 
dukungan berbagai pihak yang telah ikut serta dalam upaya pengusulan alm. 
Laksamana Muda John Lie menjadi Pahlawan Nasional: pertama-tama kepada istri 
sekaligus pewaris tunggal almarhum John Lie, Ibu Margareta Dharma Angkuw, para 
pihak yang ikut menandatangani surat pengusulan: 1. Rektor Universitas 
Paramadina Anies Baswedan, Ph.D, 2. Rektor Universitas Sam Ratulangi Prof. Dr. 
Donald Rumokoy, SH.MH, 3. Prof. Dr. Saparinah Sadli, 4. Prof. Dr. Ahmad Syafii 
Ma?arif, 5. Dr. Asvi Warman Adam, 6. Drs. Eddie Lembong, Apt Ketua Pendiri 
Yayasan Nabil, dan 7. Ronald Korompis tokoh masyarakat Sulut. Tidak ketinggalan 
pula dukungan yang secara khusus telah diberikan oleh Gubernur Sulut Dr. Sinyo 
Harry Sarundajang, Kapolda Sulut Bp. Brigjen Bekto 

Re: [budaya_tionghua] Re: Muslim di TIongkok ==: Salam kenal dan mohon informasinya. Pertanyaan ??

2009-11-03 Terurut Topik ChanCT
Hallo Steve,

Terimakasih atas komentar yang diberikan. Rupanya anda sudah pernah berkunjung 
juga ke kuburan Islam di Quanzhou itu, ya. Sayang saya kemarin itu di Quanzhou 
kekurangan waktu, hanya bisa nyelonong sebentar saja untuk nengok kuburan 2 
tokoh Islam itu, setelah berputar-putar ditengah kemacetan jalan, ... yang 
cukup membuang waktu itu. Dan sudah harus pulang kembali ke Xiamen untuk makan 
malam yang harus diikuti. Jadi tidak sempat untuk melihat kuburan keluarga Ding 
yang katanya bernuansa Islam itu. Ada yang bilang, marga Ding itu diambil dari 
Saifudin? Begitulah kalau berpergian bukan secara khusus untuk melancong. 
Heheheee, ...

Mesjid baru yang dibangun disebelah mesjid kuno itu, nampak sudah jadi. Tidak 
bisa dikategorikan besar, bahkan agak kecil. Mungkin juga dikarenakan penduduk 
di Quanzhou yang ber-Agama Islam tidak terlalu banyak. Jadi, tidak ada perlunya 
dibangun mesjid besar-besar, ... Saya lihat diantara peengunjung ada beberapa 
suku Uigur, Shinkiang. Bahkan diluar Mesjid kuno itu, ada beberapa pemuda Uigur 
menjajakan jualannya, buah-buahan.

Yang saya katakan pemuda bertubuh besar, seperti keturunan Arab itu bukan di 
dalam Mesjid, tapi ditengah jalan yang kebetulan nampak. Juga seorang kawan 
sekerja saya dahulu, asal Quanzhou juga bertubuh tinggi-besar dan berhidung 
mancung besar, hidung orang Arab dan matanya juga tidak sipit sebagaimana mata 
Tionghoa. Saya pernah secara becanda mengatakan, kamu mirip orang Arab, apa ada 
aturunan Arab? Dia tertawa mengiyakan dengan mengatakan bisa jadi dan entah 
sudah turunan keberapa. Dan anehnya, sambungnya lagi, didalam keluarga yang 5 
saudara itu, hanya dia seorang yang bertubuh seperti orang Arab, 3 saudara 
perempuan dan seorang saudara lelaki yang lain tidak. 

Salam,
ChanCT

  - Original Message - 
  From: Steve Haryono 
  To: budaya_tionghua@yahoogroups.com 
  Sent: Tuesday, November 03, 2009 7:38 PM
  Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Muslim di TIongkok ==: Salam kenal dan 
mohon informasinya. Pertanyaan ??





  Koh Chan,

  Mestinya di Quanzhou koh Chan juga melihat kuburan keluarga Ting (Ding) yang 
semuanya bernuansa islam ya ? Menurut yang mengantar saya sih katanya mereka 
ini semuanya keturunan dari 2 orang penyebar agama Islam yang koh Chan sebut 
itu.

  Kemudian mengenai mesjid. Katanya mesjid lama nya terkena petir dan terbakar, 
sehingga sekarang sedang dibangun mesjid baru di sebelah nya. Kelihatannya sih 
tidak besar juga, bahkan termasuk kecil ya ?
  Waktu saya melongok ke dalam mesjid lama yang cuman gerbangnya saja, saya 
masih melihat beberapa orang yang sedang menjelaskan beberapa huruf arab 
disana. Kelihatannya orangnya ya sama saja, tidak mancung, tidak tinggi. Sama 
seperti orang mainland sana.

  Salam,
  Steve




--
  From: ChanCT sa...@netvigator.com
  To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
  Sent: Mon, November 2, 2009 3:45:51 PM
  Subject: [budaya_tionghua] Re: Muslim di TIongkok ==: Salam kenal dan mohon 
informasinya. Pertanyaan ??



  Saya baru saja kembali dari Xia Men, Qian Zhou melihat kuburan 2 tokoh Islam, 
yang katanya murid Muhamad yang bertugas menyebarkan Islam di TIongkok pada 
masa itu, tahun 610. Sayang tidak ada guide yang memberi penjelasan, hanya 
pergi dan melihat sendiri saja.

  Hanya nampak jelas telah terjadi pencampuran kultur, yang nampaknya kuburan 
itu disembahyangi juga dengan hio, seperti nampak 2 tungku perabuan didepan dan 
belakang kuburan itu. Lihat foto dibawah.

  Sekalipun ada mesjid baru dibangun disebelah mesjid kuno yang hanya tinggal 
gerbangnya saja dan halaman dengan beberapa pilar yang tertinggal, ... saya 
tidak nampak kalau di Propinsi Fu Jian itu banyak penganut agama Islam. 
Sebaliknya, saya bisa melihat lebih banyak anak-anak muda bersembahyang di 
klenteng-klenteng yang ada, ... dan, nampak ada beberapa pemuda bertubuh besar 
dan hidung mancung seperti hidung orang Arab, tapi kulit sudah tidak hitam 
lagi. Mungkin itulah turunan darah orang Arab yang masih tersisa setelah 
puluhan turunan, yang tertinggal tubuh besar dan hidung mancung.


- Original Message - 
From: younginheart5000 
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com 
Sent: Friday, October 30, 2009 10:59 PM
Subject: [budaya_tionghua] Re: Salam kenal dan mohon informasinya. 
Pertanyaan ??


Di Uigur bisa terjadi gesekan karena tak satu budaya mungkin ya?
Bagaimana di Taiwan dan Hongkong bro? mana lebih dekat sosialisasinya, 
dengan Tionghoa non Muslim atau Muslim non Tionghoa?

Hubungan disana dengan komunitas Muslim non Tionghoa (Pakistan, Malaysia, 
Thai Muslim, Indonesia) harusnya cukup erat karena banyaknya aktivitas 
keagamaan seperti pengajian, zikir, sunatan, takbiran, dll?

Terimakasih 



--- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, Nasir Tan hitaci2...@. .. wrote:

 
 
 Dalam keseharian, antara non Muslim China dan Muslim China

[budaya_tionghua] Fw: Arti kata kesadaran (bewustzijn) dan cinta pada kakek - suatu pengalaman

2009-10-31 Terurut Topik ChanCT

- Original Message - 
From: H.S. Han 
To: C.T. Chan 
Sent: Saturday, October 31, 2009 10:54 PM
Subject: Re: Arti kata kesadaran (bewustzijn) dan cinta pada kakek - suatu 
pengalaman 



Arti kata kesadaran (bewustzijn) dan cinta pada kakek - suatu pengalaman 

Kesadaran, menurut kamus besar van Dale: edisi revisi keempat belas  (salinan 
saya bebas)
1. kapasitas pengetahuan dan awareness, (kesadaran) untuk mengakui keberadaan 
diri sendiri dan benda-benda 
2. kesadaran kondisi tertentu, dan dari hubungan, seperti kesadaran sosial, 
kesadaran masyarakat, kesadaran politik etc.
3. kesadaran indra, seperti kehilangan kesadaran, sadar, sepenuhnya sadar. 
 Istri saya harus buru-buru pergi ke Indonesia, karena ibunya meninggal 
dunia. Karena kesehatan saya dan karena saya beberapa hari setelah kepergian 
istri saya, saya harus diobati dengan kemoterapi, maka saya tidak bisa 
menyertai istriku untuk berpisahan yang terachir dengan ibu beliau yang 
tercinta. 
Ketika beliau mendengar bahwa ibu tercintanya meninggal dunia, 
beliau sadar bahwa itu mengenai ibunya, yang dengan penuh kepedulian telah 
merawat, mendidik beliau, dan terutama kecintaaan tanpa ada batasnya yang 
beliau telah trima dari ibunya. Respon spontan dari kesadaran yang istri saya 
trima, ialah beliau harus pergi secepat mungkin ke Cepu, Indonesia meskipun 
kepergian yang mencapaikan, sendirian dan harus tunggu di Airport Singapore 
selama 11 jam. Berhubung kurangnya hubungan antara Singapore dan kota Solo dari 
maskapai penerbangan Singapore Airlines. Beliau mengatur segala sesuatu untuk 
kesehatan saya dengan putri dan kedua putranya dan semua anggota keluarga 
membantunya untuk berangkat secepat mungkin. Dari peristiwa di atas dapat 
disimpulkan bahwa semua kesadaran selalu diikuti dengan reaksi, apa yang harus 
dilakukan baik secara spontan atau dengan sadar.!
Kemarin saya menerima kemoterapi keenam kalinya, dan saya sampai 
dirumah sekitar jam 15.00 siang dengan perasaan lemah, kepala berat dan sedikit 
rasa mual. Li-Shen, cucu wanita tertua (13 tahun) menelepon nenekya dan 
memberitahu neneknya bahwa saya baru saja kembali dari rumah sakit. Neneknya 
memberi tahu pada cucu-cucunya perempuan bahwa mereka harus menjaga baik-baik 
kakeknya. Kemudian cucu saya yang paling kecil, Li-May (6 tahun) menjawab: 
Nenek, aku akan memberitahu anda, saya tidur di ranjang anda dengan kakek. 
Dan Li-May mendapatkan jawaban:  kau sangat manis, Li Mei, kau membantu 
kakekmu dengan baik, sehingga kakekmu tidak tidur sendirian.  
Pada malam hari setelah makan malam aku batuk-batuk dengan lendir, 
mungkin karena obat kemoterapi sedang bekerja di metastasis yang berada diparu 
kiri saya. Dan reaksi cucu sayasebagai berikut: Li-Shen menggosok punggungku 
(dada belakang), Li-Ling (9 tahun) mengambil Tiger-balsem dan menggosok di 
tengah-tengah kening dan di kedua sisi mataku persis di mana istri saya 
biasanya lakukan kalau saya mau tumpah. Cucu wanita yang terkecil, Li 
Mei-membawa teh untuk saya dan mengelus-ngelus lenganku. 
Mereka sadar bahwa kakek mereka perlu segera dibantu agar tidak muntah-muntah, 
dan kedua mereka melakukannya dengan kesadaran bahwa nenek mereka beberapa jam 
sebelumnya telah meminta mereka untuk peduli dan membantu saya. 
Keajaiban di luar kesadaran saya, saya sudah bebas dari gejala 
mual dan akan tumpah. Jelas ini adalah efek psikologis, saya tidak dapat 
menjelaskannya dengan alesan lain! 
Ini malam Aku tidak bisa tidur, aku berkeringat banyak dengan perasaan hangat 
dibadan saya. Ini ganjil bagi aku yang biasanya takut pada cuaca dingin. Saya 
biasa memakai banyak pakaian tebal, celana panjang dalam dan luar untuk menjaga 
tubuh saya supaya hangat, bahkan di rumah dengan pemanasan 20 derajat Celsius. 
Pakean yang begitu banyak tidak umum di Eropa Barat. 
Saya sadar bahwa Pengobatan Tiongkok Tradisional membagi makanan, 
bumbu, ramuan dalam Yin dan Yang dan agen kemoterapi (racun) dapat 
dikatagorikan dalam faktor Yang (panas) dan bahwa Du Gong Du dengan lain 
kata, racun dari luar menghantam racun yang berrada didalam tubuh untuk 
mengobati penyakit. 
Kira-kira jam 00:03 Aku batuk keras dan Li-Mei mengetuk-ngetuk 
lenganku, sedang matanya masih tertutup, dari cinta, aku mengelus-ngelus 
kepalanya, tetapi dia tidur tanpa memberi reaksi atas elusan saya ini. 
Perlahan-lahan mengetuknya lebih melembut dan kemudian hentilah ketukan 
tangannya hanya memegang tanganku. 
Dari kejadian ini aku punya perasaan tertentu pada cucu-cucu 
perempuan saya yang tinggal bersama kami, cinta yang sudah memiliki dasar yang 
baik. Dengan kejadian terakhir Li-May, seorang gadis yang masih berusia 6 tahun 
toch mempunyai rasa tanggung jawab untuk kakeknya. Sulit untuk menggambarkan 
perasaanku dan aku akan kekurangan kata-kata untuk menerangkannya kesadaran 
Li-May yang dilakukannya diluar kesadarannya yang masih dalam masa tidurnya. 
Saya yakin bahwa darah yang 

[budaya_tionghua] Fw: De betekenis van het woord bewustzijn- een eigen ervaring [1 Attachment]

2009-10-31 Terurut Topik ChanCT

- Original Message - 
From: H.S. Han 
To: C.T. Chan 
Sent: Sunday, November 01, 2009 2:37 AM
Subject: Re: De betekenis van het woord bewustzijn- een eigen ervaring


Saudara-saudara yang budiman,

 

Artikel kesadaran ini saya tulis dalam bahasa belanda, mungkin lebih terang 
arti kesadran bagi mereka yang bisa bicara bahasa Belanda.

Kawan-kawan yang segenerasi dengan saya umumnya bisa bicara bahasa Belanda, 
terutama anggota-anggota milis URECA yang berada di Eropa dan milis nasional 
lis.

Mudah-mudahan berguna, ...



 

Salam hangat,

Hwie-Song


De betekenis van het woord bewustzijn en liefde van mijn kleindochters op opa - 
een ervaring

 

Bewustzijn is volgens van Dale  groot woordenboek: veertiende herziene uitgave

  1.. vermogen tot besef tot weten en erkennen van het bestaan van zichzelf en 
van dingen
  2.. besef van een bepaalde gesteldheid, van verhoudingen enz. bijv. sociaal, 
maatschappelijk, politiek bewustzijn
  3.. zintuiglijk besef, bewustzijn verliezen, buiten bewustzijn, volle 
bewustzijn.
 

Mijn vrouw moest in overhaast naar Indonesië gaan, omdat haar moeder was 
overleden. In verband met mijn gezondheid en ook omdat ik kort na haar vertrek 
behandeld moest worden met chemotherapie kon ik haar niet begeleiden met het 
verlies van haar dierbare moeder. 

Toen zij hoorde dat haar lieve moeder was overleden, is zij van bewust dat het 
gaat om haar moeder, waarvan zij van haar zorgzaamheid, opvoeding en vooral 
haar grenzeloze liefde had ondervonden. Haar spontane reactie van dit 
bewustzijn was, dat zij snel naar Cepu moest gaan. Zij regelde alles voor mijn 
gezondheid met mijn dochter en zonen en iedereen helpt haar om zo snel mogelijk 
te kunnen vertrekken. Uit bovengenoemde gebeurtenis kan men concluderen dat bij 
ieder bewustzijn wordt er altijd een reactie gevolg wat gedaan moet worden!

Gisteren kreeg ik mijn zesde chemotherapie en ik kwam circa om 15 uur 
thuis met het gevoel van moeheid, zwaar hoofd en een licht gevoel van 
misselijkheid. Mijn oudste kleindochter Li Shen (13 jaar) belde haar oma en 
informeerde haar dat ik net terug kwam van het ziekenhuis. Haar oma vertelde 
aan haar klein dochters dat zij opa goed moeten verzorgen. Toen antwoordde mijn 
kleinste kleindochter Li may (6 jaar) :Oma ik zal U vertellen, ik slaap op uw 
bed samen met opa. En zij kreeg als antwoord:Zeer goed, Li May, jij hebt opa 
goed verzorgd, wat lief van jou

's Avonds na het eten hoestte ik slijm op, mogelijk omdat het 
chemotherapeutisch middel in de linker long waar de metastasen zich bevinden 
werkt. De reacties van mijn kleinkinderen waren als volg: Li-Shen wreef over 
mijn rug, Li-Ling (9 jaar) haalde Tijger balsem en wreef het balsem in het 
midden van mijn voorhoofd en aan de beide kanten van mijn ogen precies waar 
mijn vrouw dat normaliter doet en de kleinste van de  drie Li-May nam thee voor 
mij en pakte mijn arm.  Zij waren zich ervan bewust dat hun opa snel geholpen 
moest worden om niet te braken en ten tweede deden zij dit met het besef dat 
hun oma hun enige uren voordien had gevraagd om mij te verzorgen. Wonder boven 
wonder buiten mijn bewustzijn, zijn mijn klachten vlot verdwenen. Het was 
zeker een psychologisch effect ik kan het anders niet verklaren!

Ik kon die avond niet goed slapen, ik zweette erg veel door een warm 
gevoel, maar normaliter ben ik bang voor koud weer, ik draag veel dikke kleren 
aan; een lange binnenbroek om mijn lichaam warm te houden, zelfs ook thuis met 
centrale verwarming op 20 graden Celsius, wat niet de gewoonte is in 
West-Europa. 

Ik ben nu bewust dat de Traditional  Chinese Medicine de voeding en kruiden 
te verdelen zijn in Yin en Yang en dat het chemotherapeutisch middel (gif) tot 
de Yang categorie behoort en ook dat Du Gong Du met andere woorden gif van 
buiten toegediend om tegen gif in het lichaam een ziekte te behandelen.

Circa om 00.03 uur 's morgens hoestte ik hard en Li-May klopte tegen 
mijn armen, terwijl haar ogen nog gesloten waren. Ik reageerde uit liefde voor 
Li-May en aaide ik haar hoofd, echter zij werd niet wakker, en langzaam maar 
zeker, klopte zij zachter en zachter en pakte mijn handen aan. Ik heb een 
bepaald gevoel voor mijn kleindochters die met ons samen wonen, de liefde heeft 
een goed fundament, vooral met die laatste gebeurtenis van Li-May, een meisje 
van 6 jaar oud en toch een verantwoordelijk gevoel heeft voor haar opa. Dit is 
moeilijk te beschrijven en ik kom woorden te kort. Ik weet zeker dat in haar 
bloed mijn DNA ook ermee verantwoordelijk is. Toen wij aan het ontbijten waren 
vroeg ik aan Li-May:  Li-May om twee uur 's nachts hoestte ik erg, wat heb je 
voor mij gedaan ? Zij antwoordde mij als volg:  Opa ik droomde dat U hoestte 
en ik deed  mijn handen zo. Zij deed een klop beweging. Ik zei verder: Nee 
Li-May het was een ware gebeurtenis. Iedereen moest wel lachen en ik gaf 
Li-May een kusje en zij gaf mij een dikke knuffel! 

Een andere recente 

[budaya_tionghua] Fw: Dahlan Iskan: Pesatnya Perkembangan Kota Beijing (1 - 3)

2009-10-19 Terurut Topik ChanCT

- Original Message - 
From: santoso.bern...@neuf.fr 
To: hk...@yahoogroups.com 
Sent: Monday, October 19, 2009 8:36 PM
Subject: [HKSIS] Tr:Jawa Pos | Selalu Ada yang Baru! D.Iskan: Beijing (1)


Jawa Pos

Kamis, 15 Oktober 2009 ] 
Dahlan Iskan: Pesatnya Perkembangan Turisme Kota Beijing (1) 

Geser Singapura sebagaiPusat Turisme KotaAsia 

KALAU dulu hanya ditemani Wangfujing, kini pusat turisme Tian An Men -Forbiden 
City sudah dikitari tiga pusat kya-kya sekaligus. Masing-masing dengan ciri 
khas dan segmennya sendiri-sendiri. Ditambah pembangunan CDB (Central Business 
District) di arah timur Tian An Men, saya sudah bisa membuat kesimpulan ini: 
turisme-kota di Asia yang selama ini hanya disimbolkan oleh Singapura, segera 
diambil alih Beijing.

Setelah penutupan World Media Summit, saya pergi ke CDB dan naik ke lantai 66 
sebuah gedung baru di kompleks yang isinya hanya gedung-gedung yang menuding 
langit. Saya masuk ke restorannya di beberapa lantai di atas lantai 66, lalu 
naik lagi untuk mengintip diskoteknya, naik lagi untuk melongok ke bar-barnya: 
saya tidak tahu lagi kalau malam itu berada di Beijing yang pernah saya kenal. 
Saya sudah seperti berada di kehidupan malam Los Angeles, atau New York, atau 
Tokyo. Sudah mengalahkan Singapura. 

Di samping wisata yang mengandalkan kekunoannya, belanjanya, dan kya-kyanya, 
kini Beijing pun sudah memiliki wisata hiburan malam yang elegannya seperti di 
Barat. Bahkan, dengan alokasi ruangan yang lebih besar. Ini karena Beijing juga 
sudah menjadi salah satu pusat keuangan di luar Shanghai dan Shenzhen. 

Pembenahan Kota Beijing yang gila-gilaan lima tahun terakhir memang telah 
membuat kota ini sangat modern, bersih, cantik, dan terasa sekali sangat 
elegan. Beijinglah kota paling elegan di Tiongkok. Sudah lebih 15 tahun ini 
saya tidak pernah tidak ke Beijing setiap tahun. Yakni, sejak saya masih 
tinggal di hotel yang di halamannya masih berserakan batubara yang sangat kotor 
untuk menyediakan air panas sampai kini masuk ke hotel yang lobinya saja di 
lantai 66. Bahkan belakangan, dengan semakin banyaknya kegiatan, saya bisa ke 
Beijing tiga-lima kali setahun. Saya bisa menggrafikkan dengan baik 
perkembangan Beijing dari tahun ke tahun. Terasa sekali ambisinya untuk 
mengalahkan To! kyo segera terwujud. Tidak lagi memperhitungkan Singapura. 

Maka, kalau dulu turisme hanya mengandalkan peninggalan kuno yang memang sangat 
berharga seperti Kota Terlarang dan Tembok Besar, kini Beijing sudah 
benar-benar masuk ke turisme kota. Tian An Men dengan Forbiden Citynya, terus 
dibenahi sehingga kekunoannya ditambahi daya tarik modernisasi: air mancur 
bermain di sepanjang tembok depan Kota Terlarang, perombakan tata cahaya di 
waktu malam dan vtron-vtron raksasa. Orang yang pernah ke kawasan Tian An Men 
pun akan selalu ingin melihat perkembangan barunya.

Dari sini, ke timur sedikit ada tempat jalan-jalan Wangfujing yang sudah 
legendaris, tapi juga terus diperbarui. Kini orang juga sudah diberi pilihan 
untuk jalan-jalan ke arah barat: Xidan. Kawasan inilah yang disiapkan untuk 
anak-anak muda dengan turisme gaya hidup mudanya.

Bahkan, sekarang ini (baru sekali ini saya lihat karena memang baru saja jadi), 
kampung di belakang (selatan) Tian An Men sudah pula diubah menjadi pusat 
jalan-jalan baru yang desainnya sangat modern, tapi dengan ciri khas Tiongkok. 
Inilah pusat kya-kya baru yang khas dan elegan sepanjang 1 km: Qianmen. 

Begitu kuatnya pembentukan ciri khas pusat jalan-jalan di Qianmen ini sehingga 
tidak satu gerai pun yang boleh melanggar ciri khas yang sudah ditetapkan. 
Tidak ada kompromi untuk mencapai pencitraan yang kuat itu. Merek terkuat di 
dunia seperti Starbuck pun harus tunduk. Tidak boleh menampilkan logo Starbuck 
yang amat spesial itu di sini. Warna gerainya juga tidak boleh menggunakan 
warna khas Starbuck. Harus diubah menjadi agak abu-abu-hitam yang mencitrakan 
bangunan modern, tapi terasa kuno. 

Inilah rasanya kasus marketing di mana pemilik merek yang menguasai dunia harus 
kalah total di Beijing. Sampai-sampai di papan nama besar di luarnya pun tidak 
boleh ada tulisan Starbuck. Yang boleh adalah tulisan Xing Pa Ke dalam huruf 
Mandarin. Xing Pa Ke adalah nama Mandarin untuk Starbuck sebagaimana nama Iskan 
menjadi Yu Shi Gan. Nama Starbuck hanya ! boleh ditulis kecil di bawah samping 
gerai, itu pun di barisan kedua. Maka, orang asing yang jalan-jalan ke situ 
tidak akan mengira kalau gerai itu adalah gerai Starbuck. 

Ini menandakan bahwa posisi tawar pusat jalan-jalan Qianmen sangat kuat. Sampai 
bisa membuat merek kelas dunia tunduk pada aturannya. Saya jadi ingat ketika 
diberi hak sewa tiga tahun untuk mengelola Jalan Kembang Jepun menjadi Kya Kya 
di malam hari: ingin mengecat bangunan di sepanjang Jalan Kembang Jepun saja 
tidak mendapat respons dari pemiliknya. Betapa lemahnya posisi saya saat itu. 
Mungkin juga karena saat itu saya hanya dapat hak kelola dari pemda tiga tahun 
sehingga tidak bisa 

[budaya_tionghua] Fw: Lao Zi seorang filosof yang istimewa- filosofi tentang kebebasan

2009-10-15 Terurut Topik ChanCT

- Original Message - 
From: H.S. Han 
To: C.T. Chan 
Sent: Thursday, October 15, 2009 7:34 PM
Subject: Re: Lao Zi seorang filosof yang istimewa- filosofi tentang kebebasan



Lao Zi seorang filosof yang istimewa

- filosofi tentang kebebasan

 

Kita kenal banyak ahli-ahli pikir yang brilian, filosof-filosof Barat, India, 
dan di Tiongkok dan lain negara-negara. Mereka umumnya mengajarkan kebajikan, 
kepandaian, gagah berani, mempunyai ambisi dan teori untuk kemajuan dalam 
kehidupan. Tetapi diTiongkok kita kenal seorang filosof yang lain daripada 
lainnya. Beliau memprediksikan bahwa sebagai manusia jangan bersifat gagah, 
kuat, charismatis dan pandai. Kita lebih baik bersifat lemah, saderhana, tidak 
berambisi, mengalah dan bersifat alamiah. Filosof ini dikenal dinunia dengan 
nama Lao Zi. Namabeliau sebenarnya ialah Le Erl, Erl berarti telinga, karena 
telinga Beliau memang besar.

Beliau memberi contoh bahwa kekuatan itu belum tentu benar-benar kuat. Angin 
yang tidak punya bentuk bisa menjadi tifon dan menjebolkan pohon yang kokoh 
kuat dan gedung-gedung, sedangkan rumput yang lemah tidak akan terganggu, tetap 
seperti semula. Air yang bisa mengambil segala bentuk bisa membuat batu gunung 
berlobang. Dibadan kita gigi yang kokoh-kuat kalau orangnya sudah senior, 
giginya sudah berjatuhan, padahal lida yang lemah tetap lincah gerak-geriknya. 
Orang atau hewan yang meninggal keras, kaku dan yang hidup bisa bergerak dengan 
lemah lembut.

Teori Lao Zi mengatakan pada permulaan tidak ada benda-benda, Beliau sebut 
sebagai suatu ketiadaan (nothingness) dan nothingness ini adalah essensi dari 
teori yang Beliau bicarakan, dan pula satu sumber dari jagad raya. Dari 
nothingness ini timbul Langit dan bumi. Karena yang disebut ini tidak punya 
bentuk, tidak punya volume, tidak punya suara, maka tidak bisa dijelaskan 
dengan kata-kata, bahasa atau diberi definisi untuk menerangkannya. 

Dokstrin  dari Lao Zi ini tidak punya nama, karena kalau diberi nama putih, 
tetapi itu bukan hitam; kalau kita beri nama ABC, tetapi itu bukan DEF atau 
XYZ. Karena itu Lao Zi, penemu dari doktrin ini memberi nama: Dao (baca Tao), 
jalan, the Way. Untuk jelasnya Lao Zi mengatakan:  Tao yang dapat dijelaskan 
bukan Tao sebenarnya.

Kalau Tao mendapatkan kekuatan untuk berproduksi, dibentuklah semua yang ada 
dijagad Raya secara spontan: semua yang indah, jelek, mudah, kompleks etc.. 
Pekerjaan spontan, berarti tanpa bekerja dan tanpa untuk kepentingan diri 
sendiri. Dari sini dapat kita simpulkan bahwa Tao adalah sumber dari jagad 
raya, dan ini berarti bahwa Tao mempunyai kemampuan yang tidak ada batasnya. 
Para filosof dunia terbagi menjadi dua dalam hal taoisme. Ada yang mengatakan 
bahwa taoisme adalah naturalistis dan sainstifis golongan yang lain mengatakan 
bahwa taoisme adalah mystis dan religius dan menurut ahli filosof Tiongkok 
kenamaan Feng Yu-lan, Professor dari Bejing university, Columbia University dan 
banyak universitas lainnya lagi, beliau berkata: In fact it is both.

Kita dapat simpulkan bahwa Tao adalah sesuatu yang misterius maka untuk dapat 
mengerti Tao, kita harus menerimanya dengan memakai hati dan jiwa yang tulus 
dan kebijakan agar tidak bingung sehingga salah dan kesasar jalan.

Tulisan Lao Zi, buku Zhuang Zi dan Lie Zi dianggap sebagai klassik dari 
Taoisme. Buku dari Lao Zi sangat pendek, kira-kira terdiri dari 5000 karakter 
Tionghoa yang berupa syair, tetapi syair itu mengandung banyak hal-hal jagad 
raya, duniawi dan penghidupan. Karena pendeknya, maka tidak begitu jelas dan 
bisa menimbulkan intepretasi yang berlainan. Buku Zhuang Zi memberikan suatu 
well-develop philosophy. Buku yang terachir ini memberikan suatu keterangan 
yang paling jelas dalam pelajaran taoisme (Feng Yu-Lan).

Zhuang Zi adalah seorang yang genius, beliau adalah seorang filosof, tetapi 
juga penyair. Philosofinya dapat dipandang sama dengan Spinosa, dan gaya 
tulisannya seperti Plato. ZhuangZi mengatakan semua yang dibuat spontan 
didunia, dibuat dengan sendirinya. Totalitas dari spontanitas dari semuanya 
adalah Tao. Karena Tao adalah totalitas dari spontanitas, maka Tao bisa membuat 
semua dengan tidak bekerja apa-apa, terkenal dengan perkataan Wu-Wei!. 

Tentang spontanitas dikatakan oleh Zhuang Zi: O, guruku! Beliau mengubah 
segala sesuatu menjadi potongan-potongan, namun beliau tidak adil (just, 
rechtvaardig). Beliau memberi berkat dan mencapai semua generasi, namun beliau 
tidak bijaksana. Beliau lebih kuna daripada yang paling antik, namun beliau 
tidak tua. Beliau mengukir dan merobah semua bentuk, namun beliau tidak 
terampil. Dan ini menurut saya ialah semuanya yang dikerjakan secara spontan, 
hanya ya apa itu saja, dan tidak apa yang dilakukan. Sama sekali tidak ada 
hubungan dengan yang mengcrier, apa yang dilakukan, dikerjakannya. 

Ada tiga factor yang penting dari Tao, ialah lengkap, merangkul /meliputi semua 
dan menyeluruh. Menurut Zhuang Zi tidak ada sesuatu (benda) yang tidak ada tao, 
tao 

[budaya_tionghua] WAJAH PAHOA

2009-10-14 Terurut Topik ChanCT
WAJAH  PAHOA

Oleh : Dali Santun Naga

Majalah SINERGI No. Oktober

 

?Tetapi kemerdekaan sejati hanyalah hasil daripada budi pekerti yang luhur. 
Sejarah telah menunjukkan jatuhnya negara-negara ?besar? oleh karena budi 
pekertinya tidak luhur ? Soekarno, 31 Maret 1953?

 

Sekolah Terpadu Pahoa didirikan pada tanggal 17 Maret 2008, bertempat di 
wilayah Summarecon Serpong. Sekolah ini merupakan sekolah terpadu karena di 
bawah satu atap terdapat berbagai jenjang pendidikan, dari jenjang pendidikan 
prasekolah sampai ke jenjang pendidikan sekolah menengah atas. Sekalipun baru 
didirikan pada tahun 2008,  namun sekolah ini merupakan kelanjutan dari sekolah 
yang sudah cukup tua. Bahkan tanggal 17 Maret sengaja dipilih sebagai tanggal 
lahir sekolah ini karena pada tanggal itulah sekolah lama didirikan pada tahun 
1901. Sejarah panjang dari sekolah inilah yang menjadikan sekolah ini memiliki 
keunikan.



Walaupun tidak setua Sekolah Santa Ursula yang didirikan pada tahun 1859 dalam 
abad ke-19, akar Sekolah Terpadu Pahoa juga lahir pada tahun 1900 dalam abad 
ke-19. Dan akar ini bertumbuh menjadi sekolah pada tahun 1901 dalam abad ke-20. 
Kemudian sekolah ini dikenal sebagai Sekolah Pa Hoa, singkatan dari Patekoan 
Tiong Hoa Hwe Koan. Patekoan adalah nama jalan tempat sekolah itu terletak.  
Sekalipun demikian, Sekolah Terpadu Pahoa memiliki kapasitas untuk beradaptasi 
dengan zaman sehingga menjadi sekolah yang sesuai dengan zaman yang kita hadapi 
sekarang ini.



Melalui sejarah yang panjang, Sekolah Terpadu Pahoa memiliki dua wajah. Ada 
wajah zaman sekarang dan ada wajah zaman lampau. Dua wajah ini berkaitan satu 
dan lainnya dan, dalam beberapa hal, mereka bersinambungan, serta dalam 
beberapa hal lainnya, mereka berbeda. Di sini, kita melihat wajah sekolah ini 
mulai dari wajah sekarang untuk kemudian dilanjutkan dengan wajah masa lampau.



Wajah sekolah sekarang ini sudah dirintis sejak tahun 1952. Pada waktu itu 
Sekolah Pa Hoa telah menganut kurikulum nasional sehingga sekolah itu sudah 
dapat dikategorikan sebagai sekolah nasional. Pada waktu itu, secara 
institusional, Sekolah Pa Hoa telah menjadi peserta aktif pada ujian negara 
untuk jenjang menengah pertama dan jenjang  menengah atas. Siswa Sekolah Pa Hoa 
pada waktu itu sudah merasa sama dengan siswa sekolah negeri dan sekolah swasta 
nasional lainnya.



Kini pada tahun 2008, Sekolah Terpadu Pahoa sudah benar-benar menjadi sekolah 
nasional. Sekolah Terpadu Pahoa sendiri yang mencanangkan diri mereka sebagai 
sekolah nasional plus. Sebagai sekolah nasional, asas Sekolah Terpadu Pahoa 
adalah dasar negara Pancasila. Sekolah Terpadu Pahoa menyatakan dirinya terbuka 
untuk semua komponen bangsa dalam kerangka sila ketiga Pancasila yakni 
persatuan Indonesia. Dan di samping itu, sekolah ini memiliki plus di bidang 
budi pekerti dan di bidang bahasa. 



Sekolah Terpadu Pahoa melihat bahwa salah satu masalah gawat di dalam 
masyarakat sekarang ini adalah moral bangsa. Karena itu, sekolah ini 
mengutamakan pendidikan moral melalui budi pekerti. Seperti dicanangkan pada 
saat pendiriannya, sekolah ini mempertahankan pendidikan moral ajaran Konghucu 
yang universal yang diadaptasikan dengan wawasan kebangsaan Indonesia, dengan 
perkembangan zaman, dan dengan tuntutan dunia internasional.



 Demikianlah di dalam sekolah ini, pendidikan moral universal Konghucu yang 
lama dipadukan dengan pendidikan moral universal modern. Manusia bijaksana, 
berbakti, dan berbudi luhur dari Konghucu dipadukan dengan manusia yang bersila 
lima dari Pancasila. Manusia bijaksana, berbakti, dan berbudi luhur dari 
Konghucu dipadukan dengan penghormatan terhadap hak asasi manusia, kelestarian 
lingkungan hidup, dan kelestarian lingkungan alam dari Perserikatan 
Bangsa-bangsa.



Di samping pendidikan moral, sekolah ini juga mengutamakan bahasa karena bahasa 
adalah kenderaan untuk segala sesuatu di dalam hidup manusia zaman sekarang. 
Sekolah ini mengutamakan tiga bahasa, bahasa Indonesia, bahasa Han, dan bahasa 
Inggris. Seperti juga telah dicanangkan pada saat pendiriannya, sekolah ini 
memiliki program tiga bahasa untuk dijadikan kenderaan bagi ekspresi diri, 
komunikasi pergaulan, dan negosiasi kesepakatan, baik lokal maupun 
internasional. Selain itu, bahasa beserta matematika, juga menjadi kenderaan 
untuk berpikir dan untuk penguasaan berbagai pengetahuan yang ada di dalam 
sekolah dan masyarakat.



Dan sebagai sekolah pada umumnya, Sekolah Terpadu Pahoa berusaha melestarikan 
moral, menyalurkan pengetahuan, dan memantapkan keterampilan di kalangan 
peserta didik. Sekolah ini melestarikan motto sekolah pada masa lampau yakni 
belajar untuk diamalkan atau dipergunakan di dalam hidup. Inilah Sekolah 
Terpadu Pahoa pada zaman sekarang. Karena sekolah ini merupakan kelanjutan dari 
sekolah pada masa lalu, maka keadaan sekolah masa lalu merupakan pedoman di 
dalam pembangunan sekolah ini.

Wajah sekolah pada masa lampau dapat dibagi ke dalam beberapa periode. 

Re: [budaya_tionghua] Re: In Memoriam LIEM KOK BIE, EX KETUA PPI JAWA TENGAH

2009-10-14 Terurut Topik ChanCT
Bung Tjamboek yb,

Nampaknya bung kurang teliti dalam membaca, ... sedang capek dan ngantuk? 
Sebenarnya, dalam tulisan dibawah ini sudah jelas dikemukakan, saya kutip: 
Sungguh tak mengira, bahwa hari itu merupakan pertemuan terakhir kita, karena 
tepat sebulan kemudian Liem Kok Bie terkasih meninggalkan kita untuk 
selama-lamanya, yakni tanggal 22 Juli 2009 di RS Harapan Kita karena sakit 
Jantung, dalam usia 70 tahun.

Jadi beliau meninggak di tgl. 22 Juli 2009 dalam usia 70 tahun.

Salam,
ChanCT



  - Original Message - 
  From: Tjamboek 
  To: budaya_tionghua@yahoogroups.com 
  Sent: Wednesday, October 14, 2009 9:39 PM
  Subject: [budaya_tionghua] Re: In Memoriam LIEM KOK BIE, EX KETUA PPI JAWA 
TENGAH


  Oesia berapa beliau tarik nepas pengabisanja?
  Semoga di lepengken djalan boeat ini sianseng





  Tabe Hoedjin Tjamboek Berdoeri




  --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, ChanCT sa...@... wrote:
  
   In Memoriam LIEM KOK BIE 
   
   EX KETUA PPI  JAWA TENGAH
   
   Angkat Saudara Menelan Air liur
   
   Bagian 1  2 habis 
   
   oleh : Go Sien Ay
   
   Majalah SINERGI No-Oktober-Nopember
   

   
   Aku tak mau diganti ongkos fotokopinya, sungguh aku tak mau, jangan. Ini 
kuberikan sebagai  tanda kenang-kenangan. Nah ini kutandatangani, jadi sah, 
demikian ucapan Liem Kok Bie almarhum ketika ia menyerahkan fotocopi buku Sam 
Kok kepada penulis sore hari dikediamannya Jl. Taman Daan Mogot II No. 37 
Jakarta, setelah lama mengobrol disana. 
   
   Pada lembar pertama kanan atas terdapat nama Hernowo dan dibawahnya dicap 
Drs. R. Hernowo, nama baru Liem. Dibagian akhir halaman ada tandatangan Adhi  
Jkt 22/06 2009, jadi nama lengkapnya ialah R. Adhy Hernowo. 
   
   Ketika itu keadaannya tetap ceria dan ramah karena baru saja mengajak makan 
2 cucunya, laki-laki dan perempuan yang gemuk-gemuk.
   
   Sungguh tak mengira, bahwa hari itu merupakan pertemuan terakhir kita, 
karena tepat sebulan kemudian Liem Kok Bie terkasih meninggalkan kita untuk 
selama-lamanya, yakni tanggal 22 Juli 2009 di RS Harapan Kita karena sakit 
Jantung, dalam usia 70 tahun. 
   
   Kira-kira sebulan sebelumnya Kok Bie mengajak penulis ngobrol di kantor 
teman baik Tan Sien Tjhiang, kemudian Tan mengajak temannya Santoso untuk makan 
bersama di Satay House. 
   
   Almarhum meninggalkan seorang putri Diana Hernowo S.E dan menantunya Yie 
Tung Ming (Suhadi) S.E dengan tiga cucu-cucunya Henry, Hanzel, Heidy yang 
berdiam di Malang dan seorang putranya Ir. Dipa Hernowo di Singapura. 
   
   Istri tercinta almarhum Ir. Soesilowati (Kweik Tjing Nio) telah 
mendahuluinya pada tanggal 15 Januari 2007. 
   
   Jenazah mendiang Liem telah disemayamkan di R.S Darmais. Dalam misa requiem 
Romo Pur dari Gereja St. Kristoforus Petamburan merasa sangat kehilangan dengan 
prodiakonnya yang telah selama 13 tahun mengabdi digereja tersebut untuk 
memberikan pelayanannya yang merupakan pilihan Tuhan. 
   
   Kremasi jenazah almarhum dilangsungkan di crematorium Oasis Lestari Bitung 
Tangerang, tanggal 24 Juli 2009.
   
   Selain para famili, banyak sahabat almarhum dari In Hwa/Sekolah Semarang, 
Lung Hua dan teman-teman seperjuangan di permusyawaratan Pemuda Indonesia (PPI) 
dengan  khidmad menyampaikan penghormatan terakhir dan banyak yang meneteskan 
airmata. 
   
   Menurut paman almarhum Tjiong Bing Hoen, yang begitu melihat penulis lalu 
merangkul dan menangis terisak-isak, dengan suara terbata-bata ia mengatakan, 
bahwa seringkali almarhum mengeluh kepadanya dan tampak putus asa, sejak 
ditinggal istri tercintanya untuk selama-lamanya. Walaupun sang paman menghibur 
dan membesarkan hatinya, namun almarhum walaupun tampak tegar, namun hatinya 
hancur lebur. 
   
   Berulangkali almarhum menyatakan ingin menyusul istri tercintanya.  Abu 
jenazah istri tercintanya, bahkan tidak dititipkan kerumah abu, tapi disimpan 
dan  diletakkan ditempat yang bagus di kamarnya, suatu bukti kesetiaan seorang 
suami kepada istrinya, yang sukar dicari bandingannya. 
   
   Bahkan didepan peti jenazah almarhum, bukannya foto-foto almarhum yang 
diletakkan disitu, tapi foto mereka berdua-an. 
   
 
   
   PPI Maju Pesat 
   
   Ketika Liem Kok Bie sejak tahun 1964 menjadi ketua Pengurus Dewan Daerah 
Permusyawaratan Pemuda Indonesia (PPI) Jawa Tengah, Warto sebagai Sekretarisnya 
dan Lie Khing Hian sebagai bendaharanya telah mencapai kemajuan pesat. Liem 
menggantikan kedudukan The Boen Han. 
   
   Cabang-cabang yang dibentuk antara lain : Majenang, Sidareja, Cilacap, 
Gombong, Karanganyar, Banyumas, Purwokerto, Slawi, Parakan, Temanggung, 
Muntilan, Wonogiri, Sragen, Solo, Ambarawa, Limpung, Pati, Kudus, Klaten, 
Purwodadi. 
   
   Dibidang olahraga, basketball, dan bulutangkis sangat maju. Hampir disetiap 
cabang mempunyai grup tari kreasi diberbagai kota juga mempunyai barisan 
drumband sedang cabang Semarang mempunyai grup wayang orang. 
   
   PPI didirikan pada tahun 1956. Ketika itu sedang berlangsung Kongres Badan

Re: [budaya_tionghua] Re: (Ask) Soal Tatji..... dan Tjabolang

2009-10-09 Terurut Topik ChanCT
Tapi, ... ada yang bisa jelasin tidak, ada sedikit beda dengan tradisi dinegeri 
leluhur denegan sebutan Tatji  itu. Kalau di TIongkok umumnya orang gunakan 
sebutan Tatji (大姐) hanya pada perempuan yang lebih tua, untuk menghormati. 
Dahulu, sebelum jalankan politik pintu-terbuka, laki maupun perempuan biasa 
digunakan Tong Zhi (同志), atau ditambah Lao (老) didepan marganya bagi yang jelas 
lebih tua dan untuk menghormati, atau ditambah Siao (小) didepan marganya bagi 
yang lebih muda. Setelah tahun80-an, sebutan Tong Zhi menghilang, lebih banyak 
orang gunakan panggilan untuk perempuan umumnya, Siao cie (小姐). Malah setelah 
di HK merasa agak aneh juga, perempuan yang sudah lanjut-usia juga masih lebih 
suku disebut Siao cie. Entah mengapa, ...

Salam,
ChanCT


- Original Message - 
  From: Tjamboek 
  To: budaya_tionghua@yahoogroups.com 
  Sent: Friday, October 09, 2009 1:51 PM
  Subject: [budaya_tionghua] Re: (Ask) Soal Tatji. dan Tjabolang


  Wah... langsoeng dari orang Malang, trima kasih tuan
  Betoel apa yg tuan katakan tida djaoeh berbeda kalo kita pernah batja2
  Pewarta Soerabaia, Sin Tit Po, tentoenja Soeara Publik disitoe sanget
  djelas gaja bertjerita dari beberapa tjerita bersambung koran2 tsb, +
  ada satoe rubrik (Pridato Hari Saptoe dan Tjorat tjaret hari saptoe)
  bahken kata Yok, kalo di Betawie di katakan Ijok= Anak Kesajangan

  Tapi tida pantes kita sapa Tatji pada wanita Tionghoa yg sanget moeda,
  kemaren saja sempet ke Bangkalan dan Soemenep wah loemajang
  tertjengang Tatji2 di sana meski berbahasa melajoe tapi ajoenan
  soearanya ada di sepanjang Kamal hingga Kalianget

  Tuan asien Malang=== salam kenal yah, senang bisa toeker pikiran sama
  jij, omong poenja omong di Malangnya di mana? saja ada di Djember
  Soal Istilah Tatji yg sanget roemit ini kalo boleh taoe kapan itoe kata
  boleh disandang oleh wanita Tionghoa minimal di kota anda :) + apa masih
  ada yg sapa kata Hoedjin di kota Malang?


  Hoedjin Tjamboek Berdoeri




  --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, asien malang asienmal...@...
  wrote:
  
   He he masalah tatjie ini memang rada rada susah,
   setahu saya memang itu panggilan untuk perempuan saja tanpa memandang
  urutan kelahiran yang bersangkutan, jadi kalau ada perempuan datang ke
  toko kami misalnya akan kami sapa dengan : Tatjie mau cari apa ?
   kalau dengan logat surabaya malang lebih berat lagi karena tetjie itu
  udah jadi tajiek, menggunakan k di belakangnya.
   tetapi di dalam beberapa keluarga, mereka menggunakan urutan meskipun
  tidak selalu menggunakan angka seperti istilah toatjie, djietjie dstnya,
  tetapi istilahnya menurut kami di campur dengan bahasa melayu atau jawa
  yaitu sbb : untuk yang paling  besar di beri kada de dari kata gede (
  besar ) jadi kalau panggil kakak yang paling besar yah TjiekDe, atau
  KoDe, kalau yang paling bungsu di panggil dengan TjiekLik atau KohLik (
  dari kata tjilik artinya kecil ), untuk yang di tengah tengah di panggil
  dengan TjiekNgah atau Koh Ngah. Sebutan ini kalau di dengar oleh pihak
  luar maka yang bersangkutan tetap akan di panggil dengan sebutan itu.
  jadi bila si TjiekDe tersebut ke toko saya dan saya tahu kebiasaan dia
  dipanggil TjiekDe maka saya juga akan memanggil demikian : TjiekDe cari
  apa ?
   memang sebutan ini sudah mulai luntur dan hilang perlahan lahan karena
  arus jaman yah
   Belum lagi ada istilah Yok, ada yang di panggil YokDe atau dipanggil
  YokLik. apa pula itu yah ??
  
  
   salam
  
   christian
   --- On Thu, 10/8/09, hoedjin_tjamboek_berdoeri
  hoedjin_tjamboek_berdo...@... wrote:
  
  
  
  
   __
   Do You Yahoo!?
   Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around
   http://mail.yahoo.com
  




  

  .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

  .: Website global http://www.budaya-tionghoa.net :.

  .: Pertanyaan? Ajukan di http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

  .: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg.wordpress.com :.

  Yahoo! Groups Links





--



  No virus found in this incoming message.
  Checked by AVG - www.avg.com 
  Version: 8.5.409 / Virus Database: 270.14.3/2411 - Release Date: 10/03/09 
06:20:00


  1   2   3   4   5   6   >