Re: [ekonomi-nasional] Empat Pejabat Bea dan Cukai Diduga Korupsi

2008-06-10 Terurut Topik IrwanK
Quote:
..
  Zulkifli juga meminta agar KPK melakukan penggeledahan terhadap kantor
  pelayanan publik lainnya. Kami minta untuk dilanjutkan ke Kantor Pajak,
BUMN,
  Badan Pertanahan dan lain-lain yang terkait layanan publik, ujarnya.

  Langkah yang dilakukan KPK, kata Zulkifli, selaras dengan apa yang
diputuskan
  PAN dalam Rakernas PAN. Rakernas PAN meminta penegakkan hukum tanpa
  tebang pilih dan meningkatkan layanan publik.
..

Exactly pak bos.. jangan pilah pilih.. 'Sikat' semua yang salah donk.. :-p
Kalau masih pilah pilih, itu modelnya: 'Klaim dan Seolah-olah'..
Mengklaim dan seolah sudah memberantas (semua) KKN..
padahal hanya yang 'tidak membahayakan' saja yang 'disikat'..

Wassalam,

Irwan.K

detikcom - PAN Minta KPK Jangan Berhenti di Bea Cukai

http://www.detiknews.com/index.php/detik.read/tahun/2008/bulan/06/tgl/10/time/120516/idnews/953595/idkanal/10

   10/06/2008 12:05 WIB
  PAN Minta KPK Jangan Berhenti di Bea Cukai

  Moksa Hutasoit - detikcom

  Jakarta - Langkah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah Bea Cukai

  mendapat dukungan dari Partai Amanat Nasional (PAN). PAN meminta KPK
jangan
  hanya berhenti di Bea Cukai. Kantor layanan publik lain juga harus
digeledah.

  Permintaan itu disampaikan Sekjen PAN Zulkifli Hasan saat bertandang ke
Kantor
  KPK di Jalan Rasuna Said, Jakarta Selatan, Selasa (10/6/2008). Zulkifli
datang
  ke KPK bersama Sekretaris FPAN DPR Yasim Kara.

  Mereka datang untuk memberikan apresiasi dan mendukung KPK karena berhasil

  menegakkan hukum di Bea Cukai. Keterpurukan ekonomi salah satunya
disebabkan
  oleh Bea Cukai sebagai pelayanan publik, ujar Zulkifli.

  Zulkifli juga meminta agar KPK melakukan penggeledahan terhadap kantor
  pelayanan publik lainnya. Kami minta untuk dilanjutkan ke Kantor Pajak,
BUMN,
  Badan Pertanahan dan lain-lain yang terkait layanan publik, ujarnya.

  Langkah yang dilakukan KPK, kata Zulkifli, selaras dengan apa yang
diputuskan
  PAN dalam Rakernas PAN. Rakernas PAN meminta penegakkan hukum tanpa
  tebang pilih dan meningkatkan layanan publik.

  Kedatangan petinggi PAN ini juga semata-mata murni sebagai bentuk
apresiasi
  pada KPK. PAN juga mempersilakan KPK untuk memproses secara hukum jika
  ada kader PAN yang melakukan tindak pidana.
  Apakah ini terkait 2009? Itu terserah penilaian saja, katanya singkat.

  ( mar / fay )

2008/6/4 Niken Ariati [EMAIL PROTECTED]:

   Padahal gaji gol3c disana katanya dah 18 juta tuh..
 tapi apalah arti 18 juta, kalo sehari terima amplop 15 juta..
 alhasil selingkuh dimana-mana deh..bingung dong duit segitu mau dikemanain

 Pada tanggal 03/06/08, Ahmadi Agung [EMAIL PROTECTED]Agung%40kaochem.co.id
 menulis:

 
 
  Saya ingat beberapa tahun yg lalu saat saya bertugas membawa dokumen
  import ke Bea cukai tanjung Priok...saya sama Bos selalu di kasih amplop
  berisi uang ..kadang3 juta kadang2 6 juta tergantung jenis barang yg
  kita import...
 
  Uang itu kata si Bos buat pegawai Bea cukai untuk memuluskan import
  barang...dan setelah uang saya kasih sama peg.BC saya coba minta
  Kwitansi buat BUKTI pembayaran..eh mereka bilang..Waah Pak Agung ini
  gimana..NGGA ADA tuh KWITANSI...he he h eh h
 
  Dan saat ini setelah Job Des itu di pegang temen saya, ternyata hal-hal
  spt itu MASIH saja berlanjut  orangnya yg menerima uang masih tetap
  saja yha itu-itu juga yg, orangnya ber-initial TGP, BD dll...
 
  
 
  From: ekonomi-nasional@yahoogroups.comekonomi-nasional%40yahoogroups.com
 ekonomi-nasional%40yahoogroups.com
  [mailto:ekonomi-nasional@yahoogroups.comekonomi-nasional%40yahoogroups.com
 ekonomi-nasional%40yahoogroups.com]
  On Behalf Of ilham
 
  cappe deeh semuanya kaleee !
  - Original Message -
  From: isa achmad
  To: 
  ekonomi-nasional@yahoogroups.comekonomi-nasional%40yahoogroups.comekonomi-nasional%
 40yahoogroups.com
  mailto:ekonomi-nasional%40yahoogroups.comekonomi-nasional%2540yahoogroups.com
 ekonomi-nasional%2540yahoogroups.com
 
  Sent: Monday, June 02, 2008 1:47 PM
  Subject: Re: [ekonomi-nasional] Empat Pejabat Bea dan Cukai Diduga
  Korupsi
 
  BRAVO. usul jangan lagi SIDAK tapi Inspeksi
  Berkelanjutan kan lumayan kalau sehari 500 jt..
  seminggu 3,5 Milliar
  sebulan 14 Milliar
  dan Setahun 168 Milliar
  dana ini bisa disalurkan ke masyarakat tidak mampu
  ini baru di satu tempat..dan masih ada RIBUAN tempat
  pungli..di seluruh nusantara
  Salam,
  IA
 
  --- Reporter Milist [EMAIL 
  PROTECTED]reportermilist%40gmail.comreportermilist%
 40gmail.com
  mailto:reportermilist%40gmail.com 
  reportermilist%2540gmail.comreportermilist%
 2540gmail.com 

  wrote:
 
   Senin, 02 Juni 2008
   Empat Pejabat Bea dan Cukai Diduga Korupsi
  
   Kalau masih seperti itu, sudah keterlaluan, kata
   Kalla.
  
   *JAKARTA* -- Komisi Pemberantasan Korupsi menduga
   empat orang pejabat
   fungsional Pemeriksa Dokumen Kantor Pelayanan Utama
   (KPU) Bea dan Cukai
   Tanjung Priok, Jakarta, melakukan korupsi.
   Kesimpulan

Re: [ekonomi-nasional] Empat Pejabat Bea dan Cukai Diduga Korupsi

2008-06-03 Terurut Topik Niken Ariati
Padahal gaji gol3c disana katanya dah 18 juta tuh..
tapi apalah arti 18 juta, kalo sehari terima amplop 15 juta..
alhasil selingkuh dimana-mana deh..bingung dong duit segitu mau dikemanain



Pada tanggal 03/06/08, Ahmadi Agung [EMAIL PROTECTED] menulis:


 Saya ingat beberapa tahun yg lalu saat saya bertugas membawa dokumen
 import ke Bea cukai tanjung Priok...saya sama Bos selalu di kasih amplop
 berisi uang ..kadang3 juta kadang2 6 juta tergantung jenis barang yg
 kita import...

 Uang itu kata si Bos buat pegawai Bea cukai untuk memuluskan import
 barang...dan setelah uang saya kasih sama peg.BC saya coba minta
 Kwitansi buat BUKTI pembayaran..eh mereka bilang..Waah Pak Agung ini
 gimana..NGGA ADA tuh KWITANSI...he he h eh h

 Dan saat ini setelah Job Des itu di pegang temen saya, ternyata hal-hal
 spt itu MASIH saja berlanjut  orangnya yg menerima uang masih tetap
 saja yha itu-itu juga yg, orangnya ber-initial TGP, BD dll...

 

 From: ekonomi-nasional@yahoogroups.comekonomi-nasional%40yahoogroups.com
 [mailto:ekonomi-nasional@yahoogroups.comekonomi-nasional%40yahoogroups.com]
 On Behalf Of ilham

 cappe deeh semuanya kaleee !
 - Original Message -
 From: isa achmad
 To: ekonomi-nasional@yahoogroups.com ekonomi-nasional%40yahoogroups.com
 mailto:ekonomi-nasional%40yahoogroups.comekonomi-nasional%2540yahoogroups.com

 Sent: Monday, June 02, 2008 1:47 PM
 Subject: Re: [ekonomi-nasional] Empat Pejabat Bea dan Cukai Diduga
 Korupsi

 BRAVO. usul jangan lagi SIDAK tapi Inspeksi
 Berkelanjutan kan lumayan kalau sehari 500 jt..
 seminggu 3,5 Milliar
 sebulan 14 Milliar
 dan Setahun 168 Milliar
 dana ini bisa disalurkan ke masyarakat tidak mampu
 ini baru di satu tempat..dan masih ada RIBUAN tempat
 pungli..di seluruh nusantara
 Salam,
 IA

 --- Reporter Milist [EMAIL PROTECTED] reportermilist%40gmail.com
 mailto:reportermilist%40gmail.com reportermilist%2540gmail.com 
 wrote:

  Senin, 02 Juni 2008
  Empat Pejabat Bea dan Cukai Diduga Korupsi
 
  Kalau masih seperti itu, sudah keterlaluan, kata
  Kalla.
 
  *JAKARTA* -- Komisi Pemberantasan Korupsi menduga
  empat orang pejabat
  fungsional Pemeriksa Dokumen Kantor Pelayanan Utama
  (KPU) Bea dan Cukai
  Tanjung Priok, Jakarta, melakukan korupsi.
  Kesimpulan sementara ini adalah
  hasil inspeksi mendadak yang dilakukan Komisi pada
  Jumat sore hingga Sabtu
  dini hari lalu.
 
  M. Yasin, Wakil Ketua Komisi, menyebutkan inisial
  keempat pejabat fungsional
  tersebut ialah M, AGP, NTP, dan P. Keempatnya
  diindikasikan menerima suap
  dan membagi-bagi duit suap kepada rekan-rekannya,
  ujar Yasin ketika
  dihubungi *Tempo* kemarin.
 
  Pada Jumat hingga Sabtu dini hari lalu, Komisi
  Pemberantasan Korupsi (KPK)
  menggeledah kantor Bea dan Cukai Tanjung Priok.
  Selama penggeledahan
  ditemukan amplop berisi uang lebih dari Rp 500 juta
  rupiah di berbagai
  tempat, bahkan ada yang disimpan di kaus kaki. Uang
  yang terserak ini diduga
  merupakan gratifikasi yang diterima petugas Bea dan
  Cukai.
 
  Yasin melanjutkan, M dan AGP telah diperiksa secara
  intensif oleh Komisi di
  lantai III KPU Bea Cukai Tanjung Priok, Sabtu lalu.
  Pemeriksaan akan
  dilanjutkan hari ini di kantor KPK dan kantor Bea
  dan Cukai Tanjung Priok.
 
  Sanksi akan dijatuhkan kepada petugas Bea dan Cukai
  yang terbukti korupsi.
  Ada yang akan terkena sanksi pemecatan, ada juga
  yang akan ditindak secara
  hukum, kata Yasin.
 
  Hari ini, Yasin menambahkan, Komisi akan kembali
  melakukan pemeriksaan,
  termasuk memeriksa dokumen di gedung KPU Bea dan
  Cukai Tanjung Priok. Itu
  hanya untuk mereka yang terindikasi korupsi,
  katanya.
 
  Bekerja sama dengan Bagian Kepatuhan Internal Bea
  dan Cukai, Yasin
  melanjutkan, Komisi juga akan memulihkan mental
  petugas Bea dan Cukai yang
  terkejut akibat inspeksi mendadak. Tujuannya, agar
  kegiatan di bea dan cukai
  bisa berlangsung seperti biasa. Karena tidak semua
  orang menerima suap dan
  mereka masih ada yang *shocked*, ujar Yasin.
 
  Wakil Presiden M. Jusuf Kalla melontarkan kritik
  keras terhadap dugaan
  praktek penerimaan suap oleh sejumlah pejabat Bea
  dan Cukai Tanjung Priok.
  Soalnya, sejalan dengan reformasi birokrasi, gaji
  pegawai di Direktorat
  Jenderal Bea Cukai dan Direktorat Jenderal Pajak
  sudah dinaikkan. Bahkan
  gaji mereka lebih tinggi dibanding instansi lain.
  Kalau masih seperti itu,
  sudah keterlaluan, kata Kalla setelah berbincang
  santai dengan wartawan di
  Situ Lembang, Jakarta, kemarin. Jangan lagi
  bertindak seperti itu.
 
  Sementara itu, Markas Besar Kepolisian RI siap
  menangani kasus dugaan
  penyuapan di kantor Bea dan Cukai Tanjung Priok.
  Kami siap menangani kalau
  memang diminta oleh KPK, kata Direktur Tindak
  Pidana Korupsi Mabes Polri
  Brigadir Jenderal Yose Rizal kepada *Tempo* kemarin.
 
  Menurut ketentuan, Komisi tak dapat menangani kasus
  yang nilai korupsinya
  tak mencapai Rp 1 miliar. Sebelumnya, Wakil

Re: [ekonomi-nasional] Empat Pejabat Bea dan Cukai Diduga Korupsi

2008-06-02 Terurut Topik isa achmad
BRAVO. usul jangan lagi SIDAK tapi Inspeksi
Berkelanjutan kan lumayan kalau sehari 500 jt..
seminggu 3,5 Milliar 
sebulan 14 Milliar 
dan Setahun 168 Milliar 
dana ini bisa disalurkan ke masyarakat tidak mampu
ini baru di satu tempat..dan masih ada RIBUAN tempat
pungli..di seluruh nusantara
Salam,
IA

--- Reporter Milist [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Senin, 02 Juni 2008
 Empat Pejabat Bea dan Cukai Diduga Korupsi
 
 Kalau masih seperti itu, sudah keterlaluan, kata
 Kalla.
 
 *JAKARTA* -- Komisi Pemberantasan Korupsi menduga
 empat orang pejabat
 fungsional Pemeriksa Dokumen Kantor Pelayanan Utama
 (KPU) Bea dan Cukai
 Tanjung Priok, Jakarta, melakukan korupsi.
 Kesimpulan sementara ini adalah
 hasil inspeksi mendadak yang dilakukan Komisi pada
 Jumat sore hingga Sabtu
 dini hari lalu.
 
 M. Yasin, Wakil Ketua Komisi, menyebutkan inisial
 keempat pejabat fungsional
 tersebut ialah M, AGP, NTP, dan P. Keempatnya
 diindikasikan menerima suap
 dan membagi-bagi duit suap kepada rekan-rekannya,
 ujar Yasin ketika
 dihubungi *Tempo* kemarin.
 
 Pada Jumat hingga Sabtu dini hari lalu, Komisi
 Pemberantasan Korupsi (KPK)
 menggeledah kantor Bea dan Cukai Tanjung Priok.
 Selama penggeledahan
 ditemukan amplop berisi uang lebih dari Rp 500 juta
 rupiah di berbagai
 tempat, bahkan ada yang disimpan di kaus kaki. Uang
 yang terserak ini diduga
 merupakan gratifikasi yang diterima petugas Bea dan
 Cukai.
 
 Yasin melanjutkan, M dan AGP telah diperiksa secara
 intensif oleh Komisi di
 lantai III KPU Bea Cukai Tanjung Priok, Sabtu lalu.
 Pemeriksaan akan
 dilanjutkan hari ini di kantor KPK dan kantor Bea
 dan Cukai Tanjung Priok.
 
 Sanksi akan dijatuhkan kepada petugas Bea dan Cukai
 yang terbukti korupsi.
 Ada yang akan terkena sanksi pemecatan, ada juga
 yang akan ditindak secara
 hukum, kata Yasin.
 
 Hari ini, Yasin menambahkan, Komisi akan kembali
 melakukan pemeriksaan,
 termasuk memeriksa dokumen di gedung KPU Bea dan
 Cukai Tanjung Priok. Itu
 hanya untuk mereka yang terindikasi korupsi,
 katanya.
 
 Bekerja sama dengan Bagian Kepatuhan Internal Bea
 dan Cukai, Yasin
 melanjutkan, Komisi juga akan memulihkan mental
 petugas Bea dan Cukai yang
 terkejut akibat inspeksi mendadak. Tujuannya, agar
 kegiatan di bea dan cukai
 bisa berlangsung seperti biasa. Karena tidak semua
 orang menerima suap dan
 mereka masih ada yang *shocked*, ujar Yasin.
 
 Wakil Presiden M. Jusuf Kalla melontarkan kritik
 keras terhadap dugaan
 praktek penerimaan suap oleh sejumlah pejabat Bea
 dan Cukai Tanjung Priok.
 Soalnya, sejalan dengan reformasi birokrasi, gaji
 pegawai di Direktorat
 Jenderal Bea Cukai dan Direktorat Jenderal Pajak
 sudah dinaikkan. Bahkan
 gaji mereka lebih tinggi dibanding instansi lain.
 Kalau masih seperti itu,
 sudah keterlaluan, kata Kalla setelah berbincang
 santai dengan wartawan di
 Situ Lembang, Jakarta, kemarin. Jangan lagi
 bertindak seperti itu.
 
 Sementara itu, Markas Besar Kepolisian RI siap
 menangani kasus dugaan
 penyuapan di kantor Bea dan Cukai Tanjung Priok.
 Kami siap menangani kalau
 memang diminta oleh KPK, kata Direktur Tindak
 Pidana Korupsi Mabes Polri
 Brigadir Jenderal Yose Rizal kepada *Tempo* kemarin.
 
 Menurut ketentuan, Komisi tak dapat menangani kasus
 yang nilai korupsinya
 tak mencapai Rp 1 miliar. Sebelumnya, Wakil Ketua
 KPK Bidang Pencegahan
 Haryono Umar menyatakan kasus itu akan ditangani
 kepolisian. *DWI WIYANA |
 NININ P. DAMAYANTI | DESY PAKPAHAN | BAYU GALIH*
 
 **
 
 *Sumber : Tempo*
 *Catatan Reporter: *Kok Cuma 4 ya.. aparat bea cukai
 bukan sudah terkenal
 dengan tempat basah, bergelimangan uang, dan barang,
 coba cek
 hanggar-hanggar beacukai, pasti lebih banyak lagi
 tikus-tikus beacukai. atau
 di BUMN-BUMN disana juga ada indikasi korupsi pak
 KPK.
 
 -- 
 **
 Memberitakan Informasi terupdate untuk Rekan Milist
 
 
 
 [Non-text portions of this message have been
 removed]
 
 



  


Re: [ekonomi-nasional] Empat Pejabat Bea dan Cukai Diduga Korupsi

2008-06-02 Terurut Topik ilham
cappe deeh   semuanya kaleee !
  - Original Message - 
  From: isa achmad 
  To: ekonomi-nasional@yahoogroups.com 
  Sent: Monday, June 02, 2008 1:47 PM
  Subject: Re: [ekonomi-nasional] Empat Pejabat Bea dan Cukai Diduga Korupsi


  BRAVO. usul jangan lagi SIDAK tapi Inspeksi
  Berkelanjutan kan lumayan kalau sehari 500 jt..
  seminggu 3,5 Milliar 
  sebulan 14 Milliar 
  dan Setahun 168 Milliar 
  dana ini bisa disalurkan ke masyarakat tidak mampu
  ini baru di satu tempat..dan masih ada RIBUAN tempat
  pungli..di seluruh nusantara
  Salam,
  IA

  --- Reporter Milist [EMAIL PROTECTED] wrote:

   Senin, 02 Juni 2008
   Empat Pejabat Bea dan Cukai Diduga Korupsi
   
   Kalau masih seperti itu, sudah keterlaluan, kata
   Kalla.
   
   *JAKARTA* -- Komisi Pemberantasan Korupsi menduga
   empat orang pejabat
   fungsional Pemeriksa Dokumen Kantor Pelayanan Utama
   (KPU) Bea dan Cukai
   Tanjung Priok, Jakarta, melakukan korupsi.
   Kesimpulan sementara ini adalah
   hasil inspeksi mendadak yang dilakukan Komisi pada
   Jumat sore hingga Sabtu
   dini hari lalu.
   
   M. Yasin, Wakil Ketua Komisi, menyebutkan inisial
   keempat pejabat fungsional
   tersebut ialah M, AGP, NTP, dan P. Keempatnya
   diindikasikan menerima suap
   dan membagi-bagi duit suap kepada rekan-rekannya,
   ujar Yasin ketika
   dihubungi *Tempo* kemarin.
   
   Pada Jumat hingga Sabtu dini hari lalu, Komisi
   Pemberantasan Korupsi (KPK)
   menggeledah kantor Bea dan Cukai Tanjung Priok.
   Selama penggeledahan
   ditemukan amplop berisi uang lebih dari Rp 500 juta
   rupiah di berbagai
   tempat, bahkan ada yang disimpan di kaus kaki. Uang
   yang terserak ini diduga
   merupakan gratifikasi yang diterima petugas Bea dan
   Cukai.
   
   Yasin melanjutkan, M dan AGP telah diperiksa secara
   intensif oleh Komisi di
   lantai III KPU Bea Cukai Tanjung Priok, Sabtu lalu.
   Pemeriksaan akan
   dilanjutkan hari ini di kantor KPK dan kantor Bea
   dan Cukai Tanjung Priok.
   
   Sanksi akan dijatuhkan kepada petugas Bea dan Cukai
   yang terbukti korupsi.
   Ada yang akan terkena sanksi pemecatan, ada juga
   yang akan ditindak secara
   hukum, kata Yasin.
   
   Hari ini, Yasin menambahkan, Komisi akan kembali
   melakukan pemeriksaan,
   termasuk memeriksa dokumen di gedung KPU Bea dan
   Cukai Tanjung Priok. Itu
   hanya untuk mereka yang terindikasi korupsi,
   katanya.
   
   Bekerja sama dengan Bagian Kepatuhan Internal Bea
   dan Cukai, Yasin
   melanjutkan, Komisi juga akan memulihkan mental
   petugas Bea dan Cukai yang
   terkejut akibat inspeksi mendadak. Tujuannya, agar
   kegiatan di bea dan cukai
   bisa berlangsung seperti biasa. Karena tidak semua
   orang menerima suap dan
   mereka masih ada yang *shocked*, ujar Yasin.
   
   Wakil Presiden M. Jusuf Kalla melontarkan kritik
   keras terhadap dugaan
   praktek penerimaan suap oleh sejumlah pejabat Bea
   dan Cukai Tanjung Priok.
   Soalnya, sejalan dengan reformasi birokrasi, gaji
   pegawai di Direktorat
   Jenderal Bea Cukai dan Direktorat Jenderal Pajak
   sudah dinaikkan. Bahkan
   gaji mereka lebih tinggi dibanding instansi lain.
   Kalau masih seperti itu,
   sudah keterlaluan, kata Kalla setelah berbincang
   santai dengan wartawan di
   Situ Lembang, Jakarta, kemarin. Jangan lagi
   bertindak seperti itu.
   
   Sementara itu, Markas Besar Kepolisian RI siap
   menangani kasus dugaan
   penyuapan di kantor Bea dan Cukai Tanjung Priok.
   Kami siap menangani kalau
   memang diminta oleh KPK, kata Direktur Tindak
   Pidana Korupsi Mabes Polri
   Brigadir Jenderal Yose Rizal kepada *Tempo* kemarin.
   
   Menurut ketentuan, Komisi tak dapat menangani kasus
   yang nilai korupsinya
   tak mencapai Rp 1 miliar. Sebelumnya, Wakil Ketua
   KPK Bidang Pencegahan
   Haryono Umar menyatakan kasus itu akan ditangani
   kepolisian. *DWI WIYANA |
   NININ P. DAMAYANTI | DESY PAKPAHAN | BAYU GALIH*
   
   **
   
   *Sumber : Tempo*
   *Catatan Reporter: *Kok Cuma 4 ya.. aparat bea cukai
   bukan sudah terkenal
   dengan tempat basah, bergelimangan uang, dan barang,
   coba cek
   hanggar-hanggar beacukai, pasti lebih banyak lagi
   tikus-tikus beacukai. atau
   di BUMN-BUMN disana juga ada indikasi korupsi pak
   KPK.
   
   -- 
   **
   Memberitakan Informasi terupdate untuk Rekan Milist
   
   
   
   [Non-text portions of this message have been
   removed]
   
   



   

[Non-text portions of this message have been removed]



RE: [ekonomi-nasional] Empat Pejabat Bea dan Cukai Diduga Korupsi

2008-06-02 Terurut Topik Ahmadi Agung
 
Saya ingat beberapa tahun yg lalu saat saya bertugas membawa dokumen
import ke Bea cukai tanjung Priok...saya sama Bos selalu di kasih amplop
berisi uang ..kadang3 juta kadang2 6 juta tergantung jenis barang yg
kita import...
 
Uang itu kata si Bos buat pegawai Bea cukai untuk memuluskan import
barang...dan setelah uang saya kasih sama peg.BC saya coba minta
Kwitansi buat BUKTI pembayaran..eh mereka bilang..Waah Pak Agung ini
gimana..NGGA ADA tuh KWITANSI...he he h eh h
 
Dan saat ini setelah Job Des itu di pegang temen saya, ternyata hal-hal
spt itu MASIH saja berlanjut  orangnya yg menerima uang masih tetap
saja yha itu-itu juga yg, orangnya ber-initial TGP, BD dll...



From: ekonomi-nasional@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of ilham



cappe deeh semuanya kaleee !
- Original Message - 
From: isa achmad 
To: ekonomi-nasional@yahoogroups.com
mailto:ekonomi-nasional%40yahoogroups.com  
Sent: Monday, June 02, 2008 1:47 PM
Subject: Re: [ekonomi-nasional] Empat Pejabat Bea dan Cukai Diduga
Korupsi

BRAVO. usul jangan lagi SIDAK tapi Inspeksi
Berkelanjutan kan lumayan kalau sehari 500 jt..
seminggu 3,5 Milliar 
sebulan 14 Milliar 
dan Setahun 168 Milliar 
dana ini bisa disalurkan ke masyarakat tidak mampu
ini baru di satu tempat..dan masih ada RIBUAN tempat
pungli..di seluruh nusantara
Salam,
IA

--- Reporter Milist [EMAIL PROTECTED]
mailto:reportermilist%40gmail.com  wrote:

 Senin, 02 Juni 2008
 Empat Pejabat Bea dan Cukai Diduga Korupsi
 
 Kalau masih seperti itu, sudah keterlaluan, kata
 Kalla.
 
 *JAKARTA* -- Komisi Pemberantasan Korupsi menduga
 empat orang pejabat
 fungsional Pemeriksa Dokumen Kantor Pelayanan Utama
 (KPU) Bea dan Cukai
 Tanjung Priok, Jakarta, melakukan korupsi.
 Kesimpulan sementara ini adalah
 hasil inspeksi mendadak yang dilakukan Komisi pada
 Jumat sore hingga Sabtu
 dini hari lalu.
 
 M. Yasin, Wakil Ketua Komisi, menyebutkan inisial
 keempat pejabat fungsional
 tersebut ialah M, AGP, NTP, dan P. Keempatnya
 diindikasikan menerima suap
 dan membagi-bagi duit suap kepada rekan-rekannya,
 ujar Yasin ketika
 dihubungi *Tempo* kemarin.
 
 Pada Jumat hingga Sabtu dini hari lalu, Komisi
 Pemberantasan Korupsi (KPK)
 menggeledah kantor Bea dan Cukai Tanjung Priok.
 Selama penggeledahan
 ditemukan amplop berisi uang lebih dari Rp 500 juta
 rupiah di berbagai
 tempat, bahkan ada yang disimpan di kaus kaki. Uang
 yang terserak ini diduga
 merupakan gratifikasi yang diterima petugas Bea dan
 Cukai.
 
 Yasin melanjutkan, M dan AGP telah diperiksa secara
 intensif oleh Komisi di
 lantai III KPU Bea Cukai Tanjung Priok, Sabtu lalu.
 Pemeriksaan akan
 dilanjutkan hari ini di kantor KPK dan kantor Bea
 dan Cukai Tanjung Priok.
 
 Sanksi akan dijatuhkan kepada petugas Bea dan Cukai
 yang terbukti korupsi.
 Ada yang akan terkena sanksi pemecatan, ada juga
 yang akan ditindak secara
 hukum, kata Yasin.
 
 Hari ini, Yasin menambahkan, Komisi akan kembali
 melakukan pemeriksaan,
 termasuk memeriksa dokumen di gedung KPU Bea dan
 Cukai Tanjung Priok. Itu
 hanya untuk mereka yang terindikasi korupsi,
 katanya.
 
 Bekerja sama dengan Bagian Kepatuhan Internal Bea
 dan Cukai, Yasin
 melanjutkan, Komisi juga akan memulihkan mental
 petugas Bea dan Cukai yang
 terkejut akibat inspeksi mendadak. Tujuannya, agar
 kegiatan di bea dan cukai
 bisa berlangsung seperti biasa. Karena tidak semua
 orang menerima suap dan
 mereka masih ada yang *shocked*, ujar Yasin.
 
 Wakil Presiden M. Jusuf Kalla melontarkan kritik
 keras terhadap dugaan
 praktek penerimaan suap oleh sejumlah pejabat Bea
 dan Cukai Tanjung Priok.
 Soalnya, sejalan dengan reformasi birokrasi, gaji
 pegawai di Direktorat
 Jenderal Bea Cukai dan Direktorat Jenderal Pajak
 sudah dinaikkan. Bahkan
 gaji mereka lebih tinggi dibanding instansi lain.
 Kalau masih seperti itu,
 sudah keterlaluan, kata Kalla setelah berbincang
 santai dengan wartawan di
 Situ Lembang, Jakarta, kemarin. Jangan lagi
 bertindak seperti itu.
 
 Sementara itu, Markas Besar Kepolisian RI siap
 menangani kasus dugaan
 penyuapan di kantor Bea dan Cukai Tanjung Priok.
 Kami siap menangani kalau
 memang diminta oleh KPK, kata Direktur Tindak
 Pidana Korupsi Mabes Polri
 Brigadir Jenderal Yose Rizal kepada *Tempo* kemarin.
 
 Menurut ketentuan, Komisi tak dapat menangani kasus
 yang nilai korupsinya
 tak mencapai Rp 1 miliar. Sebelumnya, Wakil Ketua
 KPK Bidang Pencegahan
 Haryono Umar menyatakan kasus itu akan ditangani
 kepolisian. *DWI WIYANA |
 NININ P. DAMAYANTI | DESY PAKPAHAN | BAYU GALIH*
 
 **
 
 *Sumber : Tempo*
 *Catatan Reporter: *Kok Cuma 4 ya.. aparat bea cukai
 bukan sudah terkenal
 dengan tempat basah, bergelimangan uang, dan barang,
 coba cek
 hanggar-hanggar beacukai, pasti lebih banyak lagi
 tikus-tikus beacukai. atau
 di BUMN-BUMN disana juga ada indikasi korupsi pak
 KPK.
 
 -- 
 **
 Memberitakan Informasi terupdate untuk Rekan Milist

[ekonomi-nasional] Empat Pejabat Bea dan Cukai Diduga Korupsi

2008-06-01 Terurut Topik Reporter Milist
Senin, 02 Juni 2008
Empat Pejabat Bea dan Cukai Diduga Korupsi

Kalau masih seperti itu, sudah keterlaluan, kata Kalla.

*JAKARTA* -- Komisi Pemberantasan Korupsi menduga empat orang pejabat
fungsional Pemeriksa Dokumen Kantor Pelayanan Utama (KPU) Bea dan Cukai
Tanjung Priok, Jakarta, melakukan korupsi. Kesimpulan sementara ini adalah
hasil inspeksi mendadak yang dilakukan Komisi pada Jumat sore hingga Sabtu
dini hari lalu.

M. Yasin, Wakil Ketua Komisi, menyebutkan inisial keempat pejabat fungsional
tersebut ialah M, AGP, NTP, dan P. Keempatnya diindikasikan menerima suap
dan membagi-bagi duit suap kepada rekan-rekannya, ujar Yasin ketika
dihubungi *Tempo* kemarin.

Pada Jumat hingga Sabtu dini hari lalu, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)
menggeledah kantor Bea dan Cukai Tanjung Priok. Selama penggeledahan
ditemukan amplop berisi uang lebih dari Rp 500 juta rupiah di berbagai
tempat, bahkan ada yang disimpan di kaus kaki. Uang yang terserak ini diduga
merupakan gratifikasi yang diterima petugas Bea dan Cukai.

Yasin melanjutkan, M dan AGP telah diperiksa secara intensif oleh Komisi di
lantai III KPU Bea Cukai Tanjung Priok, Sabtu lalu. Pemeriksaan akan
dilanjutkan hari ini di kantor KPK dan kantor Bea dan Cukai Tanjung Priok.

Sanksi akan dijatuhkan kepada petugas Bea dan Cukai yang terbukti korupsi.
Ada yang akan terkena sanksi pemecatan, ada juga yang akan ditindak secara
hukum, kata Yasin.

Hari ini, Yasin menambahkan, Komisi akan kembali melakukan pemeriksaan,
termasuk memeriksa dokumen di gedung KPU Bea dan Cukai Tanjung Priok. Itu
hanya untuk mereka yang terindikasi korupsi, katanya.

Bekerja sama dengan Bagian Kepatuhan Internal Bea dan Cukai, Yasin
melanjutkan, Komisi juga akan memulihkan mental petugas Bea dan Cukai yang
terkejut akibat inspeksi mendadak. Tujuannya, agar kegiatan di bea dan cukai
bisa berlangsung seperti biasa. Karena tidak semua orang menerima suap dan
mereka masih ada yang *shocked*, ujar Yasin.

Wakil Presiden M. Jusuf Kalla melontarkan kritik keras terhadap dugaan
praktek penerimaan suap oleh sejumlah pejabat Bea dan Cukai Tanjung Priok.
Soalnya, sejalan dengan reformasi birokrasi, gaji pegawai di Direktorat
Jenderal Bea Cukai dan Direktorat Jenderal Pajak sudah dinaikkan. Bahkan
gaji mereka lebih tinggi dibanding instansi lain. Kalau masih seperti itu,
sudah keterlaluan, kata Kalla setelah berbincang santai dengan wartawan di
Situ Lembang, Jakarta, kemarin. Jangan lagi bertindak seperti itu.

Sementara itu, Markas Besar Kepolisian RI siap menangani kasus dugaan
penyuapan di kantor Bea dan Cukai Tanjung Priok. Kami siap menangani kalau
memang diminta oleh KPK, kata Direktur Tindak Pidana Korupsi Mabes Polri
Brigadir Jenderal Yose Rizal kepada *Tempo* kemarin.

Menurut ketentuan, Komisi tak dapat menangani kasus yang nilai korupsinya
tak mencapai Rp 1 miliar. Sebelumnya, Wakil Ketua KPK Bidang Pencegahan
Haryono Umar menyatakan kasus itu akan ditangani kepolisian. *DWI WIYANA |
NININ P. DAMAYANTI | DESY PAKPAHAN | BAYU GALIH*

**

*Sumber : Tempo*
*Catatan Reporter: *Kok Cuma 4 ya.. aparat bea cukai bukan sudah terkenal
dengan tempat basah, bergelimangan uang, dan barang, coba cek
hanggar-hanggar beacukai, pasti lebih banyak lagi tikus-tikus beacukai. atau
di BUMN-BUMN disana juga ada indikasi korupsi pak KPK.

-- 
**
Memberitakan Informasi terupdate untuk Rekan Milist



[Non-text portions of this message have been removed]