Re: [ekonomi-nasional] Re: ngebon Menlu-nya Malaysia
Kejadiannya lebih dari sekali? Atau ada berita yang salah? :-) Kalau dari pemberitaan di media elektronik/cetak, saya lihatnya Bendera sih.. LIRA kalau tidak salah LSM yang 'pro' Pak Susilo, ya? -- Wassalam, Irwan.K Better team works could lead us to better results http://irwank.blogspot.com fb/twitter/skype: irwank2k2 http://us.detiknews.com/read/2010/08/25/111534/1427407/10/polda-metro-lempar-tinja-di-kedubes-malaysia-hanya-pidana-ringan Rabu, 25/08/2010 11:15 WIB Polda Metro: Lempar Tinja di Kedubes Malaysia Hanya Pidana Ringan *E Mei Amelia R* - detikNews * * lt;a href=' http://us.openx.detik.com/delivery/ck.php?n=a59ecd1bamp;amp;cb=INSERT_RANDOM_NUMBER_HERE' target='_blank'gt;lt;img src=' http://us.openx.detik.com/delivery/avw.php?zoneid=24amp;amp;cb=INSERT_RANDOM_NUMBER_HEREamp;amp;n=a59ecd1b' border='0' alt='' /gt;lt;/agt; Foto Terkait [image: gb] Kedubes Malaysia Dilempari Tinjahttp://foto.detik.com/readfoto/2010/08/23/205058/1426230/157/1/kedubes-malaysia-dilempari-tinja *Jakarta* - Sejumlah pihak di Malaysia meminta polisi Indonesia menindak tegas aktivis Bendera yang melakukan pelemparan tinja di Kedubes Malaysia di Indonesia. Namun Polda Metro tidak akan melakukan itu, karena aktivis Bendera hanya melakukan pidana ringan. Ini kan hanya pelanggaran ketertiban umum. Jadi, tidak ada pidana. Hanya dikenakan pidana ringan, ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Boy Rafli Amar, kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Jl Jenderal Sudirman, Jakarta, Rabu (25/8/2010). Boy mengatakan, tindak pindana ringan (tipiring) tidak ada sanksi kurungan. Pemeriksaan sudah cukup. Kan Sudah diperiksa. Mereka diduga melakukan pelanggaran ketertiban umum, ucap Boy. Pada Senin, 23 Agustus lalu, sekelompok demonstran Bendera berdemonstrasi di depan Kedubes Malaysia di Jakarta. Dalam aksinya, mereka melemparkan kotoran manusia ke halaman Kedubes Malaysia. Demonstran juga menginjak-nginjak bendera Malaysia dan mengotorinya dengan tinja. Aksi tersebut dilakukan sebagai protes atas penangkapan tiga petugas Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kepri oleh polisi Malaysia menjelang 17 Agustus. Ketiganya telah dibebaskan pada 17 Agustus lalu. Akibat aksinya, 4 orang aktivis Bendera yang melakukan pelemparan tinja sempat diperiksa oleh polisi. Setelah diperiksa, 4 orang ini dibebaskan. * (gun/nrl)* Pada 2 September 2010 09.24, David Silalahi davidfr76...@gmail.commenulis: http://www.jawapos.co.id/halaman/index.php?act=detailnid=152105 On 9/2/10, Harlizon MBAu harli...@gmail.com wrote: Setuju Pak Ganda...! Pada dasarnya manusia itu umat yang satu... Jika ada yang mau memecah-belah dan mengadu domba, merekalah sebenarnya sumber masalah... Al Baqarah (Sapi Betina) 2:213 *Manusia itu adalah umat yang satu*. (Setelah timbul perselisihan), maka Allah mengutus para nabi sebagai pemberi kabar gembira dan pemberi peringatan, dan Allah menurunkan bersama mereka Kitab dengan benar, untuk memberi keputusan di antara manusia tentang perkara yang mereka perselisihkan. Tidaklah berselisih tentang Kitab itu melainkan orang yang telah didatangkan kepada mereka Kitab, yaitu setelah datang kepada mereka keterangan-keterangan yang nyata, karena dengki antara mereka sendiri. Maka Allah memberi petunjuk orang-orang yang beriman kepada kebenaran tentang hal yang mereka perselisihkan itu dengan kehendak-Nya. Dan Allah selalu memberi petunjuk orang yang dikehendaki-Nya kepada jalan yang lurus. Huud (Nabi Hud) 11:118 *Jikalau Tuhanmu menghendaki*, tentu Dia menjadikan *manusia umat yang satu*, tetapi mereka senantiasa berselisih pendapat. Adalah juga tidak baik jika Pak Taufik menuduh pengikut agama lain tanpa bukti yang nyata... Ngomong-ngomong, apa Pak David punya bukti bahwa LIRA lah yang melempar tersebut? Mohon klarifikasi... Trims! Salam Satu Umat! Z 2010/8/27 syahganda nainggolan igan...@yahoo.com Dari banyak tulisan2 Ok taufik yang saya ikuti, analisanya cukup tajam dan mantap. Mungkin ada kekurang pas an dalam fakta dan analisanya terakhir, karena soal Malaysia mayoritas bangsa kita bersikap sama. Mungkin di bulan suci ini kita hentikan dulu sikap berang dan panas. Kita hindari kata2 provokasi, khususnya berbau agama. Apapun agama kita, kita satu bangsa, satu bahasa dan satu tanah air. Wassalam Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! -Original Message- From: OK Taufik ok.tau...@gmail.com Sender: ekonomi-nasional@yahoogroups.com Date: Fri, 27 Aug 2010 16:57:45 To: ekonomi-nasional@yahoogroups.com Reply-To: ekonomi-nasional@yahoogroups.com Subject: Re: [ekonomi-nasional] Re: ngebon Menlu-nya Malaysia begitulah kenyataan, manusiqa yg melempar kotoran ke rumah orang...kan anjinglah 2010/8/27 chriskoeso...@yahoo.com Ok Taufik berbicara tanpa pakai otak so ga bisa d salahkan.. Biarkanlah, anggap gonggongan anjing
Re: [ekonomi-nasional] Re: ngebon Menlu-nya Malaysia
Setuju Pak Ganda...! Pada dasarnya manusia itu umat yang satu... Jika ada yang mau memecah-belah dan mengadu domba, merekalah sebenarnya sumber masalah... Al Baqarah (Sapi Betina) 2:213 *Manusia itu adalah umat yang satu*. (Setelah timbul perselisihan), maka Allah mengutus para nabi sebagai pemberi kabar gembira dan pemberi peringatan, dan Allah menurunkan bersama mereka Kitab dengan benar, untuk memberi keputusan di antara manusia tentang perkara yang mereka perselisihkan. Tidaklah berselisih tentang Kitab itu melainkan orang yang telah didatangkan kepada mereka Kitab, yaitu setelah datang kepada mereka keterangan-keterangan yang nyata, karena dengki antara mereka sendiri. Maka Allah memberi petunjuk orang-orang yang beriman kepada kebenaran tentang hal yang mereka perselisihkan itu dengan kehendak-Nya. Dan Allah selalu memberi petunjuk orang yang dikehendaki-Nya kepada jalan yang lurus. Huud (Nabi Hud) 11:118 *Jikalau Tuhanmu menghendaki*, tentu Dia menjadikan *manusia umat yang satu*, tetapi mereka senantiasa berselisih pendapat. Adalah juga tidak baik jika Pak Taufik menuduh pengikut agama lain tanpa bukti yang nyata... Ngomong-ngomong, apa Pak David punya bukti bahwa LIRA lah yang melempar tersebut? Mohon klarifikasi... Trims! Salam Satu Umat! Z 2010/8/27 syahganda nainggolan igan...@yahoo.com Dari banyak tulisan2 Ok taufik yang saya ikuti, analisanya cukup tajam dan mantap. Mungkin ada kekurang pas an dalam fakta dan analisanya terakhir, karena soal Malaysia mayoritas bangsa kita bersikap sama. Mungkin di bulan suci ini kita hentikan dulu sikap berang dan panas. Kita hindari kata2 provokasi, khususnya berbau agama. Apapun agama kita, kita satu bangsa, satu bahasa dan satu tanah air. Wassalam Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! -Original Message- From: OK Taufik ok.tau...@gmail.com Sender: ekonomi-nasional@yahoogroups.com Date: Fri, 27 Aug 2010 16:57:45 To: ekonomi-nasional@yahoogroups.com Reply-To: ekonomi-nasional@yahoogroups.com Subject: Re: [ekonomi-nasional] Re: ngebon Menlu-nya Malaysia begitulah kenyataan, manusiqa yg melempar kotoran ke rumah orang...kan anjinglah 2010/8/27 chriskoeso...@yahoo.com Ok Taufik berbicara tanpa pakai otak so ga bisa d salahkan.. Biarkanlah, anggap gonggongan anjing. Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: David Silalahi davidfr76...@gmail.com Sender: ekonomi-nasional@yahoogroups.com Date: Fri, 27 Aug 2010 10:31:20 To: ekonomi-nasional@yahoogroups.com Reply-To: ekonomi-nasional@yahoogroups.com Subject: Re: [ekonomi-nasional] Re: ngebon Menlu-nya Malaysia sudah keluar suara ngawur, ngotot pulak. coba anda itu kalau komentar mikir dulu komentar anda benar apa enggak. nih lihat organisasi yang melempar tinja: http://lirakalimantan.org/content/view/2/48/ setelah itu mikir apa komentar anda itu mengkaitkan ke agama, itu benar apa enggak. On 8/26/10, OK Taufik ok.tau...@gmail.com wrote: perlakuan segelitir orang yang memberi tinja buat keduataan malaisya jelas perbuatan orang kristen, sebagai bangsa Indonesia yang beragama Islam saya sangat terusik dengan prilaku tersebut, mereka juga telah mengotori kesucian bulan ramadhan ini...seburuk2nya Ummat Islam tak akan mereka lakukan perbuatan tak bermoral itu, hanya orang kristen yg mampu melakukannya.benar2 tak beradab, turunan anjing 2010/8/26 David Silalahi davidfr76...@gmail.com marty natalegawa harus berani bertindak tanpa ketergantungan dengan sby. sebagai menlu, kesempatan yang dipegang marty natalegawa adalah kesempatan besar untuk membuktikan bahwa ia bisa menyelesaikan masalah tanpa komando sby dimana sby sendiri bisa jadi saat ini pusing dan lamban berpikir. sebagai pembantu sby, marty bisa mem-push sby untuk bertindak sesuai keinginan rakyat dan sesuai permintaan anggota dpr. kalau sudah bisa seperti itu, maka gak perlu lagi nyewa menlu malaysia dan gak perlu lagi tki kita ngemis-ngemis di malaysia. hayo marty, hadapi anifah aman itu. On 8/26/10, rifky pradana rifkyp...@yahoo.com wrote: Kami telah sampai pada suatu titik di luar batas kesabaran kami , [Anifah Aman, Menteri Luar Negeri Malaysia]. Kalimat itu diucapkannya dalam konferensi pers setelah memanggil Duta Besar Indonesia menghadap beliau kemarin (25/8). Singkat, bernas, tajam. Anifah Aman dengan telak menonjok wajah barisan diplomat Indonesia. Anifah Aman tidak memiliki latar belakang sebagai diplomat. Dia politisi biasa yang kerap gonta-ganti posisi dalam kabinet. Jabatan sebelumnya adalah Wakil Menteri Transportasi. Tetapi kepiawaiannya menangani isu hubungan bilateral Indonesia-Malaysia, jelas di atas Menteri Luar Negeri kita yang bergelar doktor dan sering berpidato di forum-forum ilmiah
Re: [ekonomi-nasional] Re: ngebon Menlu-nya Malaysia
http://www.jawapos.co.id/halaman/index.php?act=detailnid=152105 On 9/2/10, Harlizon MBAu harli...@gmail.com wrote: Setuju Pak Ganda...! Pada dasarnya manusia itu umat yang satu... Jika ada yang mau memecah-belah dan mengadu domba, merekalah sebenarnya sumber masalah... Al Baqarah (Sapi Betina) 2:213 *Manusia itu adalah umat yang satu*. (Setelah timbul perselisihan), maka Allah mengutus para nabi sebagai pemberi kabar gembira dan pemberi peringatan, dan Allah menurunkan bersama mereka Kitab dengan benar, untuk memberi keputusan di antara manusia tentang perkara yang mereka perselisihkan. Tidaklah berselisih tentang Kitab itu melainkan orang yang telah didatangkan kepada mereka Kitab, yaitu setelah datang kepada mereka keterangan-keterangan yang nyata, karena dengki antara mereka sendiri. Maka Allah memberi petunjuk orang-orang yang beriman kepada kebenaran tentang hal yang mereka perselisihkan itu dengan kehendak-Nya. Dan Allah selalu memberi petunjuk orang yang dikehendaki-Nya kepada jalan yang lurus. Huud (Nabi Hud) 11:118 *Jikalau Tuhanmu menghendaki*, tentu Dia menjadikan *manusia umat yang satu*, tetapi mereka senantiasa berselisih pendapat. Adalah juga tidak baik jika Pak Taufik menuduh pengikut agama lain tanpa bukti yang nyata... Ngomong-ngomong, apa Pak David punya bukti bahwa LIRA lah yang melempar tersebut? Mohon klarifikasi... Trims! Salam Satu Umat! Z 2010/8/27 syahganda nainggolan igan...@yahoo.com Dari banyak tulisan2 Ok taufik yang saya ikuti, analisanya cukup tajam dan mantap. Mungkin ada kekurang pas an dalam fakta dan analisanya terakhir, karena soal Malaysia mayoritas bangsa kita bersikap sama. Mungkin di bulan suci ini kita hentikan dulu sikap berang dan panas. Kita hindari kata2 provokasi, khususnya berbau agama. Apapun agama kita, kita satu bangsa, satu bahasa dan satu tanah air. Wassalam Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! -Original Message- From: OK Taufik ok.tau...@gmail.com Sender: ekonomi-nasional@yahoogroups.com Date: Fri, 27 Aug 2010 16:57:45 To: ekonomi-nasional@yahoogroups.com Reply-To: ekonomi-nasional@yahoogroups.com Subject: Re: [ekonomi-nasional] Re: ngebon Menlu-nya Malaysia begitulah kenyataan, manusiqa yg melempar kotoran ke rumah orang...kan anjinglah 2010/8/27 chriskoeso...@yahoo.com Ok Taufik berbicara tanpa pakai otak so ga bisa d salahkan.. Biarkanlah, anggap gonggongan anjing. Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: David Silalahi davidfr76...@gmail.com Sender: ekonomi-nasional@yahoogroups.com Date: Fri, 27 Aug 2010 10:31:20 To: ekonomi-nasional@yahoogroups.com Reply-To: ekonomi-nasional@yahoogroups.com Subject: Re: [ekonomi-nasional] Re: ngebon Menlu-nya Malaysia sudah keluar suara ngawur, ngotot pulak. coba anda itu kalau komentar mikir dulu komentar anda benar apa enggak. nih lihat organisasi yang melempar tinja: http://lirakalimantan.org/content/view/2/48/ setelah itu mikir apa komentar anda itu mengkaitkan ke agama, itu benar apa enggak. On 8/26/10, OK Taufik ok.tau...@gmail.com wrote: perlakuan segelitir orang yang memberi tinja buat keduataan malaisya jelas perbuatan orang kristen, sebagai bangsa Indonesia yang beragama Islam saya sangat terusik dengan prilaku tersebut, mereka juga telah mengotori kesucian bulan ramadhan ini...seburuk2nya Ummat Islam tak akan mereka lakukan perbuatan tak bermoral itu, hanya orang kristen yg mampu melakukannya.benar2 tak beradab, turunan anjing 2010/8/26 David Silalahi davidfr76...@gmail.com marty natalegawa harus berani bertindak tanpa ketergantungan dengan sby. sebagai menlu, kesempatan yang dipegang marty natalegawa adalah kesempatan besar untuk membuktikan bahwa ia bisa menyelesaikan masalah tanpa komando sby dimana sby sendiri bisa jadi saat ini pusing dan lamban berpikir. sebagai pembantu sby, marty bisa mem-push sby untuk bertindak sesuai keinginan rakyat dan sesuai permintaan anggota dpr. kalau sudah bisa seperti itu, maka gak perlu lagi nyewa menlu malaysia dan gak perlu lagi tki kita ngemis-ngemis di malaysia. hayo marty, hadapi anifah aman itu. On 8/26/10, rifky pradana rifkyp...@yahoo.com wrote: “ Kami telah sampai pada suatu titik di luar batas kesabaran kami “ , [Anifah Aman, Menteri Luar Negeri Malaysia]. Kalimat itu diucapkannya dalam konferensi pers setelah memanggil Duta Besar Indonesia menghadap beliau kemarin (25/8). Singkat, bernas, tajam. Anifah Aman dengan telak menonjok wajah barisan diplomat Indonesia. Anifah Aman tidak memiliki latar belakang sebagai diplomat. Dia politisi biasa yang kerap gonta-ganti posisi dalam kabinet. Jabatan sebelumnya adalah Wakil Menteri Transportasi. Tetapi kepiawaiannya menangani isu hubungan bilateral
Re: [ekonomi-nasional] Re: ngebon Menlu-nya Malaysia
begitulah kenyataan, manusiqa yg melempar kotoran ke rumah orang...kan anjinglah 2010/8/27 chriskoeso...@yahoo.com Ok Taufik berbicara tanpa pakai otak so ga bisa d salahkan.. Biarkanlah, anggap gonggongan anjing. Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: David Silalahi davidfr76...@gmail.com Sender: ekonomi-nasional@yahoogroups.com Date: Fri, 27 Aug 2010 10:31:20 To: ekonomi-nasional@yahoogroups.com Reply-To: ekonomi-nasional@yahoogroups.com Subject: Re: [ekonomi-nasional] Re: ngebon Menlu-nya Malaysia sudah keluar suara ngawur, ngotot pulak. coba anda itu kalau komentar mikir dulu komentar anda benar apa enggak. nih lihat organisasi yang melempar tinja: http://lirakalimantan.org/content/view/2/48/ setelah itu mikir apa komentar anda itu mengkaitkan ke agama, itu benar apa enggak. On 8/26/10, OK Taufik ok.tau...@gmail.com wrote: perlakuan segelitir orang yang memberi tinja buat keduataan malaisya jelas perbuatan orang kristen, sebagai bangsa Indonesia yang beragama Islam saya sangat terusik dengan prilaku tersebut, mereka juga telah mengotori kesucian bulan ramadhan ini...seburuk2nya Ummat Islam tak akan mereka lakukan perbuatan tak bermoral itu, hanya orang kristen yg mampu melakukannya.benar2 tak beradab, turunan anjing 2010/8/26 David Silalahi davidfr76...@gmail.com marty natalegawa harus berani bertindak tanpa ketergantungan dengan sby. sebagai menlu, kesempatan yang dipegang marty natalegawa adalah kesempatan besar untuk membuktikan bahwa ia bisa menyelesaikan masalah tanpa komando sby dimana sby sendiri bisa jadi saat ini pusing dan lamban berpikir. sebagai pembantu sby, marty bisa mem-push sby untuk bertindak sesuai keinginan rakyat dan sesuai permintaan anggota dpr. kalau sudah bisa seperti itu, maka gak perlu lagi nyewa menlu malaysia dan gak perlu lagi tki kita ngemis-ngemis di malaysia. hayo marty, hadapi anifah aman itu. On 8/26/10, rifky pradana rifkyp...@yahoo.com wrote: Kami telah sampai pada suatu titik di luar batas kesabaran kami , [Anifah Aman, Menteri Luar Negeri Malaysia]. Kalimat itu diucapkannya dalam konferensi pers setelah memanggil Duta Besar Indonesia menghadap beliau kemarin (25/8). Singkat, bernas, tajam. Anifah Aman dengan telak menonjok wajah barisan diplomat Indonesia. Anifah Aman tidak memiliki latar belakang sebagai diplomat. Dia politisi biasa yang kerap gonta-ganti posisi dalam kabinet. Jabatan sebelumnya adalah Wakil Menteri Transportasi. Tetapi kepiawaiannya menangani isu hubungan bilateral Indonesia-Malaysia, jelas di atas Menteri Luar Negeri kita yang bergelar doktor dan sering berpidato di forum-forum ilmiah internasional. Anda tidak memerlukan seorang doktor untuk menjadi menteri luar negeri yang sukses. Dulu kita punya Ruslan Abdulgani dan Adam Malik yang menjadi menteri luar negeri berbekal bondo nekat saja. Nyatanya mereka terhitung menteri paling sukses di jamannya. Cak Ruslan adalah Sekjen Konferensi Asia-Afrika pertama, dan Adam Malik dikenal sebagai bidan lahirnya ASEAN. Mari kita simak lagi pernyataan pers Anifah Aman kemarin : Mereka punya masalah domestik sendiri di Indonesia. Tapi jangan jadikan warga Malaysia sebagai korban. Intinya, Anifah Aman menyindir kondisi domestik Indonesia yang kacau-balau, demonstrasi yang bisa dibayar, dan kelihatannya ada yang pihak yang memanas-manasi hubungan Indonesia-Malaysia untuk meraih keuntungan politik tertentu. Anifah berkata lagi : Kami akan memantau situasi. Kalau perlu kami akan mengeluarkan travel advisory. Yang terakhir ini adalah penyataan berani dan serius. Jika pemerintah suatu negara berniat mengeluarkan travel advisory kepada negara X, itu berarti pemerintah bersangkutan menganggap negara X sebagai negara yang tidak aman. Dalam hubungan diplomatik, travel warning dan travel advisory juga kadang-kadang dianggap merendahkan harkat negara yang menjadi sasaran. Indonesia misalnya, beberapa kali murka ketika Australia mengeluarkan travel warning bagi warganya agar menunda kunjungan ke Indonesia hanya gara-gara informasi intelijen yang sumir tentang ancaman serangan teroris. Jujur saja, saya kagum dengan keberanian dan keterampilan Anifah Aman mengolah isu Tanjung Berakit ini, dengan lincahnya membalik arah angin opini internasional memihak kepada Malaysia. Di lain pihak, saya menaruh simpati kepada Menteri Doktor Marty Natalegawa yang kemarin menjadi bulan-bulanan empuk di DPR lantaran dianggap tidak piawai menangani isu terkait. Saya akan coba cek berapa gaji bulanan Menteri Anifah Aman. Kalau tak terlalu tinggi, saya bisa usulkan agar kita menyewa saja Anifah Aman untuk menjadi
Re: [ekonomi-nasional] Re: ngebon Menlu-nya Malaysia
Dari banyak tulisan2 Ok taufik yang saya ikuti, analisanya cukup tajam dan mantap. Mungkin ada kekurang pas an dalam fakta dan analisanya terakhir, karena soal Malaysia mayoritas bangsa kita bersikap sama. Mungkin di bulan suci ini kita hentikan dulu sikap berang dan panas. Kita hindari kata2 provokasi, khususnya berbau agama. Apapun agama kita, kita satu bangsa, satu bahasa dan satu tanah air. Wassalam Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! -Original Message- From: OK Taufik ok.tau...@gmail.com Sender: ekonomi-nasional@yahoogroups.com Date: Fri, 27 Aug 2010 16:57:45 To: ekonomi-nasional@yahoogroups.com Reply-To: ekonomi-nasional@yahoogroups.com Subject: Re: [ekonomi-nasional] Re: ngebon Menlu-nya Malaysia begitulah kenyataan, manusiqa yg melempar kotoran ke rumah orang...kan anjinglah 2010/8/27 chriskoeso...@yahoo.com Ok Taufik berbicara tanpa pakai otak so ga bisa d salahkan.. Biarkanlah, anggap gonggongan anjing. Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: David Silalahi davidfr76...@gmail.com Sender: ekonomi-nasional@yahoogroups.com Date: Fri, 27 Aug 2010 10:31:20 To: ekonomi-nasional@yahoogroups.com Reply-To: ekonomi-nasional@yahoogroups.com Subject: Re: [ekonomi-nasional] Re: ngebon Menlu-nya Malaysia sudah keluar suara ngawur, ngotot pulak. coba anda itu kalau komentar mikir dulu komentar anda benar apa enggak. nih lihat organisasi yang melempar tinja: http://lirakalimantan.org/content/view/2/48/ setelah itu mikir apa komentar anda itu mengkaitkan ke agama, itu benar apa enggak. On 8/26/10, OK Taufik ok.tau...@gmail.com wrote: perlakuan segelitir orang yang memberi tinja buat keduataan malaisya jelas perbuatan orang kristen, sebagai bangsa Indonesia yang beragama Islam saya sangat terusik dengan prilaku tersebut, mereka juga telah mengotori kesucian bulan ramadhan ini...seburuk2nya Ummat Islam tak akan mereka lakukan perbuatan tak bermoral itu, hanya orang kristen yg mampu melakukannya.benar2 tak beradab, turunan anjing 2010/8/26 David Silalahi davidfr76...@gmail.com marty natalegawa harus berani bertindak tanpa ketergantungan dengan sby. sebagai menlu, kesempatan yang dipegang marty natalegawa adalah kesempatan besar untuk membuktikan bahwa ia bisa menyelesaikan masalah tanpa komando sby dimana sby sendiri bisa jadi saat ini pusing dan lamban berpikir. sebagai pembantu sby, marty bisa mem-push sby untuk bertindak sesuai keinginan rakyat dan sesuai permintaan anggota dpr. kalau sudah bisa seperti itu, maka gak perlu lagi nyewa menlu malaysia dan gak perlu lagi tki kita ngemis-ngemis di malaysia. hayo marty, hadapi anifah aman itu. On 8/26/10, rifky pradana rifkyp...@yahoo.com wrote: “ Kami telah sampai pada suatu titik di luar batas kesabaran kami “ , [Anifah Aman, Menteri Luar Negeri Malaysia]. Kalimat itu diucapkannya dalam konferensi pers setelah memanggil Duta Besar Indonesia menghadap beliau kemarin (25/8). Singkat, bernas, tajam. Anifah Aman dengan telak menonjok wajah barisan diplomat Indonesia. Anifah Aman tidak memiliki latar belakang sebagai diplomat. Dia politisi biasa yang kerap gonta-ganti posisi dalam kabinet. Jabatan sebelumnya adalah Wakil Menteri Transportasi. Tetapi kepiawaiannya menangani isu hubungan bilateral Indonesia-Malaysia, jelas di atas Menteri Luar Negeri kita yang bergelar doktor dan sering berpidato di forum-forum ilmiah internasional. Anda tidak memerlukan seorang doktor untuk menjadi menteri luar negeri yang sukses. Dulu kita punya Ruslan Abdulgani dan Adam Malik yang menjadi menteri luar negeri berbekal bondo nekat saja. Nyatanya mereka terhitung menteri paling sukses di jamannya. Cak Ruslan adalah Sekjen Konferensi Asia-Afrika pertama, dan Adam Malik dikenal sebagai bidan lahirnya ASEAN. Mari kita simak lagi pernyataan pers Anifah Aman kemarin : “Mereka punya masalah domestik sendiri di Indonesia. Tapi jangan jadikan warga Malaysia sebagai korban”. Intinya, Anifah Aman menyindir kondisi domestik Indonesia yang kacau-balau, demonstrasi yang bisa dibayar, dan kelihatannya ada yang pihak yang memanas-manasi hubungan Indonesia-Malaysia untuk meraih keuntungan politik tertentu. Anifah berkata lagi : “Kami akan memantau situasi. Kalau perlu kami akan mengeluarkan travel advisory”. Yang terakhir ini adalah penyataan berani dan serius. Jika pemerintah suatu negara berniat mengeluarkan travel advisory kepada negara X, itu berarti pemerintah bersangkutan menganggap negara X sebagai negara yang tidak aman. Dalam hubungan diplomatik, travel warning dan travel advisory juga kadang-kadang dianggap merendahkan harkat negara yang menjadi sasaran. Indonesia misalnya, beberapa kali
Re: [ekonomi-nasional] Re: ngebon Menlu-nya Malaysia
perlakuan segelitir orang yang memberi tinja buat keduataan malaisya jelas perbuatan orang kristen, sebagai bangsa Indonesia yang beragama Islam saya sangat terusik dengan prilaku tersebut, mereka juga telah mengotori kesucian bulan ramadhan ini...seburuk2nya Ummat Islam tak akan mereka lakukan perbuatan tak bermoral itu, hanya orang kristen yg mampu melakukannya.benar2 tak beradab, turunan anjing 2010/8/26 David Silalahi davidfr76...@gmail.com marty natalegawa harus berani bertindak tanpa ketergantungan dengan sby. sebagai menlu, kesempatan yang dipegang marty natalegawa adalah kesempatan besar untuk membuktikan bahwa ia bisa menyelesaikan masalah tanpa komando sby dimana sby sendiri bisa jadi saat ini pusing dan lamban berpikir. sebagai pembantu sby, marty bisa mem-push sby untuk bertindak sesuai keinginan rakyat dan sesuai permintaan anggota dpr. kalau sudah bisa seperti itu, maka gak perlu lagi nyewa menlu malaysia dan gak perlu lagi tki kita ngemis-ngemis di malaysia. hayo marty, hadapi anifah aman itu. On 8/26/10, rifky pradana rifkyp...@yahoo.com wrote: Kami telah sampai pada suatu titik di luar batas kesabaran kami , [Anifah Aman, Menteri Luar Negeri Malaysia]. Kalimat itu diucapkannya dalam konferensi pers setelah memanggil Duta Besar Indonesia menghadap beliau kemarin (25/8). Singkat, bernas, tajam. Anifah Aman dengan telak menonjok wajah barisan diplomat Indonesia. Anifah Aman tidak memiliki latar belakang sebagai diplomat. Dia politisi biasa yang kerap gonta-ganti posisi dalam kabinet. Jabatan sebelumnya adalah Wakil Menteri Transportasi. Tetapi kepiawaiannya menangani isu hubungan bilateral Indonesia-Malaysia, jelas di atas Menteri Luar Negeri kita yang bergelar doktor dan sering berpidato di forum-forum ilmiah internasional. Anda tidak memerlukan seorang doktor untuk menjadi menteri luar negeri yang sukses. Dulu kita punya Ruslan Abdulgani dan Adam Malik yang menjadi menteri luar negeri berbekal bondo nekat saja. Nyatanya mereka terhitung menteri paling sukses di jamannya. Cak Ruslan adalah Sekjen Konferensi Asia-Afrika pertama, dan Adam Malik dikenal sebagai bidan lahirnya ASEAN. Mari kita simak lagi pernyataan pers Anifah Aman kemarin : Mereka punya masalah domestik sendiri di Indonesia. Tapi jangan jadikan warga Malaysia sebagai korban. Intinya, Anifah Aman menyindir kondisi domestik Indonesia yang kacau-balau, demonstrasi yang bisa dibayar, dan kelihatannya ada yang pihak yang memanas-manasi hubungan Indonesia-Malaysia untuk meraih keuntungan politik tertentu. Anifah berkata lagi : Kami akan memantau situasi. Kalau perlu kami akan mengeluarkan travel advisory. Yang terakhir ini adalah penyataan berani dan serius. Jika pemerintah suatu negara berniat mengeluarkan travel advisory kepada negara X, itu berarti pemerintah bersangkutan menganggap negara X sebagai negara yang tidak aman. Dalam hubungan diplomatik, travel warning dan travel advisory juga kadang-kadang dianggap merendahkan harkat negara yang menjadi sasaran. Indonesia misalnya, beberapa kali murka ketika Australia mengeluarkan travel warning bagi warganya agar menunda kunjungan ke Indonesia hanya gara-gara informasi intelijen yang sumir tentang ancaman serangan teroris. Jujur saja, saya kagum dengan keberanian dan keterampilan Anifah Aman mengolah isu Tanjung Berakit ini, dengan lincahnya membalik arah angin opini internasional memihak kepada Malaysia. Di lain pihak, saya menaruh simpati kepada Menteri Doktor Marty Natalegawa yang kemarin menjadi bulan-bulanan empuk di DPR lantaran dianggap tidak piawai menangani isu terkait. Saya akan coba cek berapa gaji bulanan Menteri Anifah Aman. Kalau tak terlalu tinggi, saya bisa usulkan agar kita menyewa saja Anifah Aman untuk menjadi menteri luar negeri kita. *** Kita Pinjam Saja Menlu Malaysia http://politik.kompasiana.com/2010/08/26/kita-pinjam-saja-menlu-malaysia/ *** Malaysiabermain cantik dengan politik pencitraan yang pas. Satu-kosong untuk Malaysia. Dunia internasional akan melihat Indonesiasebagai bad boy dan Malaysiasebagai good boyyang teraniaya. Indonesia hanya bisa ternganga, walaupun memiliki presiden yang dianggap jago dalam politik pencitraan. * Presiden SBY biasanya sangat piawai dan lihai serta digdaya dalam memainkan pencitraan sehingga dirinya mendapatkan empati dan simpati sebagai pihak yang dizolimi, alias dirinya ditempatkan sebagai good boy yang teraniaya, sedangkan lawannya sebagai bad boy yang menganiaya. Namun rupanya kepiawaian dan kelihaian serta kedigdayaan Presiden SBY itu hanya berlaku untuk lingkup domestik yang lokal di dalam batas teritorial negara Indonesiasaja, alias hanya ampuh dan mujarab jika diterapkan kepada rakyatnya sendiri saja yang dalam hal ini adalah
Re: [ekonomi-nasional] Re: ngebon Menlu-nya Malaysia
sudah keluar suara ngawur, ngotot pulak. coba anda itu kalau komentar mikir dulu komentar anda benar apa enggak. nih lihat organisasi yang melempar tinja: http://lirakalimantan.org/content/view/2/48/ setelah itu mikir apa komentar anda itu mengkaitkan ke agama, itu benar apa enggak. On 8/26/10, OK Taufik ok.tau...@gmail.com wrote: perlakuan segelitir orang yang memberi tinja buat keduataan malaisya jelas perbuatan orang kristen, sebagai bangsa Indonesia yang beragama Islam saya sangat terusik dengan prilaku tersebut, mereka juga telah mengotori kesucian bulan ramadhan ini...seburuk2nya Ummat Islam tak akan mereka lakukan perbuatan tak bermoral itu, hanya orang kristen yg mampu melakukannya.benar2 tak beradab, turunan anjing 2010/8/26 David Silalahi davidfr76...@gmail.com marty natalegawa harus berani bertindak tanpa ketergantungan dengan sby. sebagai menlu, kesempatan yang dipegang marty natalegawa adalah kesempatan besar untuk membuktikan bahwa ia bisa menyelesaikan masalah tanpa komando sby dimana sby sendiri bisa jadi saat ini pusing dan lamban berpikir. sebagai pembantu sby, marty bisa mem-push sby untuk bertindak sesuai keinginan rakyat dan sesuai permintaan anggota dpr. kalau sudah bisa seperti itu, maka gak perlu lagi nyewa menlu malaysia dan gak perlu lagi tki kita ngemis-ngemis di malaysia. hayo marty, hadapi anifah aman itu. On 8/26/10, rifky pradana rifkyp...@yahoo.com wrote: “ Kami telah sampai pada suatu titik di luar batas kesabaran kami “ , [Anifah Aman, Menteri Luar Negeri Malaysia]. Kalimat itu diucapkannya dalam konferensi pers setelah memanggil Duta Besar Indonesia menghadap beliau kemarin (25/8). Singkat, bernas, tajam. Anifah Aman dengan telak menonjok wajah barisan diplomat Indonesia. Anifah Aman tidak memiliki latar belakang sebagai diplomat. Dia politisi biasa yang kerap gonta-ganti posisi dalam kabinet. Jabatan sebelumnya adalah Wakil Menteri Transportasi. Tetapi kepiawaiannya menangani isu hubungan bilateral Indonesia-Malaysia, jelas di atas Menteri Luar Negeri kita yang bergelar doktor dan sering berpidato di forum-forum ilmiah internasional. Anda tidak memerlukan seorang doktor untuk menjadi menteri luar negeri yang sukses. Dulu kita punya Ruslan Abdulgani dan Adam Malik yang menjadi menteri luar negeri berbekal bondo nekat saja. Nyatanya mereka terhitung menteri paling sukses di jamannya. Cak Ruslan adalah Sekjen Konferensi Asia-Afrika pertama, dan Adam Malik dikenal sebagai bidan lahirnya ASEAN. Mari kita simak lagi pernyataan pers Anifah Aman kemarin : “Mereka punya masalah domestik sendiri di Indonesia. Tapi jangan jadikan warga Malaysia sebagai korban”. Intinya, Anifah Aman menyindir kondisi domestik Indonesia yang kacau-balau, demonstrasi yang bisa dibayar, dan kelihatannya ada yang pihak yang memanas-manasi hubungan Indonesia-Malaysia untuk meraih keuntungan politik tertentu. Anifah berkata lagi : “Kami akan memantau situasi. Kalau perlu kami akan mengeluarkan travel advisory”. Yang terakhir ini adalah penyataan berani dan serius. Jika pemerintah suatu negara berniat mengeluarkan travel advisory kepada negara X, itu berarti pemerintah bersangkutan menganggap negara X sebagai negara yang tidak aman. Dalam hubungan diplomatik, travel warning dan travel advisory juga kadang-kadang dianggap merendahkan harkat negara yang menjadi sasaran. Indonesia misalnya, beberapa kali murka ketika Australia mengeluarkan travel warning bagi warganya agar menunda kunjungan ke Indonesia hanya gara-gara informasi intelijen yang sumir tentang ancaman serangan teroris. Jujur saja, saya kagum dengan keberanian dan keterampilan Anifah Aman mengolah isu Tanjung Berakit ini, dengan lincahnya membalik arah angin opini internasional memihak kepada Malaysia. Di lain pihak, saya menaruh simpati kepada Menteri Doktor Marty Natalegawa yang kemarin menjadi bulan-bulanan empuk di DPR lantaran dianggap tidak piawai menangani isu terkait. Saya akan coba cek berapa gaji bulanan Menteri Anifah Aman. Kalau tak terlalu tinggi, saya bisa usulkan agar kita menyewa saja Anifah Aman untuk menjadi menteri luar negeri kita. *** Kita Pinjam Saja Menlu Malaysia http://politik.kompasiana.com/2010/08/26/kita-pinjam-saja-menlu-malaysia/ *** Malaysiabermain cantik dengan politik pencitraan yang pas. Satu-kosong untuk Malaysia. Dunia internasional akan melihat Indonesiasebagai bad boy dan Malaysiasebagai good boyyang teraniaya. Indonesia hanya bisa ternganga, walaupun memiliki presiden yang dianggap jago dalam politik pencitraan. * Presiden SBY biasanya sangat piawai dan lihai serta digdaya dalam memainkan pencitraan sehingga dirinya mendapatkan empati dan simpati sebagai pihak yang dizolimi, alias dirinya ditempatkan sebagai good boy yang
Re: [ekonomi-nasional] Re: ngebon Menlu-nya Malaysia
Ok Taufik berbicara tanpa pakai otak so ga bisa d salahkan.. Biarkanlah, anggap gonggongan anjing. Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: David Silalahi davidfr76...@gmail.com Sender: ekonomi-nasional@yahoogroups.com Date: Fri, 27 Aug 2010 10:31:20 To: ekonomi-nasional@yahoogroups.com Reply-To: ekonomi-nasional@yahoogroups.com Subject: Re: [ekonomi-nasional] Re: ngebon Menlu-nya Malaysia sudah keluar suara ngawur, ngotot pulak. coba anda itu kalau komentar mikir dulu komentar anda benar apa enggak. nih lihat organisasi yang melempar tinja: http://lirakalimantan.org/content/view/2/48/ setelah itu mikir apa komentar anda itu mengkaitkan ke agama, itu benar apa enggak. On 8/26/10, OK Taufik ok.tau...@gmail.com wrote: perlakuan segelitir orang yang memberi tinja buat keduataan malaisya jelas perbuatan orang kristen, sebagai bangsa Indonesia yang beragama Islam saya sangat terusik dengan prilaku tersebut, mereka juga telah mengotori kesucian bulan ramadhan ini...seburuk2nya Ummat Islam tak akan mereka lakukan perbuatan tak bermoral itu, hanya orang kristen yg mampu melakukannya.benar2 tak beradab, turunan anjing 2010/8/26 David Silalahi davidfr76...@gmail.com marty natalegawa harus berani bertindak tanpa ketergantungan dengan sby. sebagai menlu, kesempatan yang dipegang marty natalegawa adalah kesempatan besar untuk membuktikan bahwa ia bisa menyelesaikan masalah tanpa komando sby dimana sby sendiri bisa jadi saat ini pusing dan lamban berpikir. sebagai pembantu sby, marty bisa mem-push sby untuk bertindak sesuai keinginan rakyat dan sesuai permintaan anggota dpr. kalau sudah bisa seperti itu, maka gak perlu lagi nyewa menlu malaysia dan gak perlu lagi tki kita ngemis-ngemis di malaysia. hayo marty, hadapi anifah aman itu. On 8/26/10, rifky pradana rifkyp...@yahoo.com wrote: “ Kami telah sampai pada suatu titik di luar batas kesabaran kami “ , [Anifah Aman, Menteri Luar Negeri Malaysia]. Kalimat itu diucapkannya dalam konferensi pers setelah memanggil Duta Besar Indonesia menghadap beliau kemarin (25/8). Singkat, bernas, tajam. Anifah Aman dengan telak menonjok wajah barisan diplomat Indonesia. Anifah Aman tidak memiliki latar belakang sebagai diplomat. Dia politisi biasa yang kerap gonta-ganti posisi dalam kabinet. Jabatan sebelumnya adalah Wakil Menteri Transportasi. Tetapi kepiawaiannya menangani isu hubungan bilateral Indonesia-Malaysia, jelas di atas Menteri Luar Negeri kita yang bergelar doktor dan sering berpidato di forum-forum ilmiah internasional. Anda tidak memerlukan seorang doktor untuk menjadi menteri luar negeri yang sukses. Dulu kita punya Ruslan Abdulgani dan Adam Malik yang menjadi menteri luar negeri berbekal bondo nekat saja. Nyatanya mereka terhitung menteri paling sukses di jamannya. Cak Ruslan adalah Sekjen Konferensi Asia-Afrika pertama, dan Adam Malik dikenal sebagai bidan lahirnya ASEAN. Mari kita simak lagi pernyataan pers Anifah Aman kemarin : “Mereka punya masalah domestik sendiri di Indonesia. Tapi jangan jadikan warga Malaysia sebagai korban”. Intinya, Anifah Aman menyindir kondisi domestik Indonesia yang kacau-balau, demonstrasi yang bisa dibayar, dan kelihatannya ada yang pihak yang memanas-manasi hubungan Indonesia-Malaysia untuk meraih keuntungan politik tertentu. Anifah berkata lagi : “Kami akan memantau situasi. Kalau perlu kami akan mengeluarkan travel advisory”. Yang terakhir ini adalah penyataan berani dan serius. Jika pemerintah suatu negara berniat mengeluarkan travel advisory kepada negara X, itu berarti pemerintah bersangkutan menganggap negara X sebagai negara yang tidak aman. Dalam hubungan diplomatik, travel warning dan travel advisory juga kadang-kadang dianggap merendahkan harkat negara yang menjadi sasaran. Indonesia misalnya, beberapa kali murka ketika Australia mengeluarkan travel warning bagi warganya agar menunda kunjungan ke Indonesia hanya gara-gara informasi intelijen yang sumir tentang ancaman serangan teroris. Jujur saja, saya kagum dengan keberanian dan keterampilan Anifah Aman mengolah isu Tanjung Berakit ini, dengan lincahnya membalik arah angin opini internasional memihak kepada Malaysia. Di lain pihak, saya menaruh simpati kepada Menteri Doktor Marty Natalegawa yang kemarin menjadi bulan-bulanan empuk di DPR lantaran dianggap tidak piawai menangani isu terkait. Saya akan coba cek berapa gaji bulanan Menteri Anifah Aman. Kalau tak terlalu tinggi, saya bisa usulkan agar kita menyewa saja Anifah Aman untuk menjadi menteri luar negeri kita. *** Kita Pinjam Saja Menlu Malaysia http://politik.kompasiana.com/2010/08/26/kita-pinjam-saja-menlu-malaysia/ *** Malaysiabermain cantik dengan politik pencitraan yang pas. Satu-kosong untuk Malaysia. Dunia