Re: [ekonomi-nasional] Re: ngebon Menlu-nya Malaysia

2010-09-02 Terurut Topik Irwan Kurniawan
Kejadiannya lebih dari sekali? Atau ada berita yang salah? :-)
Kalau dari pemberitaan di media elektronik/cetak, saya lihatnya Bendera
sih..
LIRA kalau tidak salah LSM yang 'pro' Pak Susilo, ya?

-- 
Wassalam,

Irwan.K
Better team works could lead us to better results
http://irwank.blogspot.com
fb/twitter/skype: irwank2k2

http://us.detiknews.com/read/2010/08/25/111534/1427407/10/polda-metro-lempar-tinja-di-kedubes-malaysia-hanya-pidana-ringan

Rabu, 25/08/2010 11:15 WIB
Polda Metro: Lempar Tinja di Kedubes Malaysia Hanya Pidana Ringan
 *E Mei Amelia R* - detikNews

* *
 lt;a href='
http://us.openx.detik.com/delivery/ck.php?n=a59ecd1bamp;amp;cb=INSERT_RANDOM_NUMBER_HERE'
target='_blank'gt;lt;img src='
http://us.openx.detik.com/delivery/avw.php?zoneid=24amp;amp;cb=INSERT_RANDOM_NUMBER_HEREamp;amp;n=a59ecd1b'
border='0' alt='' /gt;lt;/agt;
 Foto Terkait
 [image: gb]
 Kedubes Malaysia Dilempari
Tinjahttp://foto.detik.com/readfoto/2010/08/23/205058/1426230/157/1/kedubes-malaysia-dilempari-tinja
 *Jakarta* - Sejumlah pihak di Malaysia meminta polisi Indonesia menindak
tegas aktivis Bendera yang melakukan pelemparan tinja di Kedubes Malaysia di
Indonesia. Namun Polda Metro tidak akan melakukan itu, karena aktivis
Bendera hanya melakukan pidana ringan.

Ini kan hanya pelanggaran ketertiban umum. Jadi, tidak ada pidana. Hanya
dikenakan pidana ringan, ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Boy
Rafli Amar, kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Jl Jenderal Sudirman,
Jakarta, Rabu (25/8/2010).

Boy mengatakan, tindak pindana ringan (tipiring) tidak ada sanksi kurungan.
Pemeriksaan sudah cukup.

Kan Sudah diperiksa. Mereka diduga melakukan pelanggaran ketertiban umum,
ucap Boy.

Pada Senin, 23 Agustus lalu, sekelompok demonstran Bendera berdemonstrasi di
depan Kedubes Malaysia di Jakarta. Dalam aksinya, mereka melemparkan kotoran
manusia ke halaman Kedubes Malaysia.

Demonstran juga menginjak-nginjak bendera Malaysia dan mengotorinya dengan
tinja. Aksi tersebut dilakukan sebagai protes atas penangkapan tiga petugas
Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kepri oleh polisi Malaysia menjelang 17
Agustus. Ketiganya telah dibebaskan pada 17 Agustus lalu.

Akibat aksinya, 4 orang aktivis Bendera yang melakukan pelemparan tinja
sempat diperiksa oleh polisi. Setelah diperiksa, 4 orang ini dibebaskan.

* (gun/nrl)*

Pada 2 September 2010 09.24, David Silalahi davidfr76...@gmail.commenulis:

 http://www.jawapos.co.id/halaman/index.php?act=detailnid=152105

 On 9/2/10, Harlizon MBAu harli...@gmail.com wrote:
  Setuju Pak Ganda...!
 
  Pada dasarnya manusia itu umat yang satu...
  Jika ada yang mau memecah-belah dan mengadu domba, merekalah sebenarnya
  sumber masalah...
 
  Al Baqarah (Sapi Betina) 2:213
 
  *Manusia itu adalah umat yang satu*. (Setelah timbul perselisihan), maka
  Allah mengutus para nabi sebagai pemberi kabar gembira dan pemberi
  peringatan, dan Allah menurunkan bersama mereka Kitab dengan benar, untuk
  memberi keputusan di antara manusia tentang perkara yang mereka
  perselisihkan. Tidaklah berselisih tentang Kitab itu melainkan orang yang
  telah didatangkan kepada mereka Kitab, yaitu setelah datang kepada mereka
  keterangan-keterangan yang nyata, karena dengki antara mereka sendiri.
 Maka
  Allah memberi petunjuk orang-orang yang beriman kepada kebenaran tentang
 hal
  yang mereka perselisihkan itu dengan kehendak-Nya. Dan Allah selalu
 memberi
  petunjuk orang yang dikehendaki-Nya kepada jalan yang lurus.
 
 
 
  Huud (Nabi Hud) 11:118
 
  *Jikalau Tuhanmu menghendaki*, tentu Dia menjadikan *manusia umat yang
  satu*,
  tetapi mereka senantiasa berselisih pendapat.
 
  Adalah juga tidak baik jika Pak Taufik menuduh pengikut agama lain tanpa
  bukti yang nyata...
  Ngomong-ngomong, apa Pak David punya bukti bahwa LIRA lah yang melempar
  tersebut?
 
  Mohon klarifikasi...
  Trims!
 
  Salam Satu Umat!
 
  Z
 
 
 
  2010/8/27 syahganda nainggolan igan...@yahoo.com
 
  Dari banyak tulisan2 Ok taufik yang saya ikuti, analisanya cukup tajam
 dan
  mantap. Mungkin ada kekurang pas an dalam fakta dan analisanya terakhir,
  karena soal Malaysia mayoritas bangsa kita bersikap sama.
 
  Mungkin di bulan suci ini kita hentikan dulu sikap berang dan panas.
 Kita
  hindari kata2 provokasi, khususnya berbau agama.
 
  Apapun agama kita, kita satu bangsa, satu bahasa dan satu tanah air.
 
  Wassalam
  Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung
  Teruuusss...!
 
  -Original Message-
  From: OK Taufik ok.tau...@gmail.com
  Sender: ekonomi-nasional@yahoogroups.com
   Date: Fri, 27 Aug 2010 16:57:45
  To: ekonomi-nasional@yahoogroups.com
  Reply-To: ekonomi-nasional@yahoogroups.com
  Subject: Re: [ekonomi-nasional] Re: ngebon Menlu-nya Malaysia
 
  begitulah kenyataan, manusiqa yg melempar kotoran ke rumah orang...kan
  anjinglah
 
  2010/8/27 chriskoeso...@yahoo.com
 
   Ok Taufik berbicara tanpa pakai otak so ga bisa d salahkan..
   Biarkanlah, anggap gonggongan anjing

Re: [ekonomi-nasional] Re: ngebon Menlu-nya Malaysia

2010-09-01 Terurut Topik Harlizon MBAu
Setuju Pak Ganda...!

Pada dasarnya manusia itu umat yang satu...
Jika ada yang mau memecah-belah dan mengadu domba, merekalah sebenarnya
sumber masalah...

Al Baqarah (Sapi Betina) 2:213

*Manusia itu adalah umat yang satu*. (Setelah timbul perselisihan), maka
Allah mengutus para nabi sebagai pemberi kabar gembira dan pemberi
peringatan, dan Allah menurunkan bersama mereka Kitab dengan benar, untuk
memberi keputusan di antara manusia tentang perkara yang mereka
perselisihkan. Tidaklah berselisih tentang Kitab itu melainkan orang yang
telah didatangkan kepada mereka Kitab, yaitu setelah datang kepada mereka
keterangan-keterangan yang nyata, karena dengki antara mereka sendiri. Maka
Allah memberi petunjuk orang-orang yang beriman kepada kebenaran tentang hal
yang mereka perselisihkan itu dengan kehendak-Nya. Dan Allah selalu memberi
petunjuk orang yang dikehendaki-Nya kepada jalan yang lurus.



Huud (Nabi Hud) 11:118

*Jikalau Tuhanmu menghendaki*, tentu Dia menjadikan *manusia umat yang satu*,
tetapi mereka senantiasa berselisih pendapat.

Adalah juga tidak baik jika Pak Taufik menuduh pengikut agama lain tanpa
bukti yang nyata...
Ngomong-ngomong, apa Pak David punya bukti bahwa LIRA lah yang melempar
tersebut?

Mohon klarifikasi...
Trims!

Salam Satu Umat!

Z



2010/8/27 syahganda nainggolan igan...@yahoo.com

 Dari banyak tulisan2 Ok taufik yang saya ikuti, analisanya cukup tajam dan
 mantap. Mungkin ada kekurang pas an dalam fakta dan analisanya terakhir,
 karena soal Malaysia mayoritas bangsa kita bersikap sama.

 Mungkin di bulan suci ini kita hentikan dulu sikap berang dan panas. Kita
 hindari kata2 provokasi, khususnya berbau agama.

 Apapun agama kita, kita satu bangsa, satu bahasa dan satu tanah air.

 Wassalam
 Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung
 Teruuusss...!

 -Original Message-
 From: OK Taufik ok.tau...@gmail.com
 Sender: ekonomi-nasional@yahoogroups.com
  Date: Fri, 27 Aug 2010 16:57:45
 To: ekonomi-nasional@yahoogroups.com
 Reply-To: ekonomi-nasional@yahoogroups.com
 Subject: Re: [ekonomi-nasional] Re: ngebon Menlu-nya Malaysia

 begitulah kenyataan, manusiqa yg melempar kotoran ke rumah orang...kan
 anjinglah

 2010/8/27 chriskoeso...@yahoo.com

  Ok Taufik berbicara tanpa pakai otak so ga bisa d salahkan..
  Biarkanlah, anggap gonggongan anjing.
  Powered by Telkomsel BlackBerry®
 
  -Original Message-
  From: David Silalahi davidfr76...@gmail.com
  Sender: ekonomi-nasional@yahoogroups.com
  Date: Fri, 27 Aug 2010 10:31:20
  To: ekonomi-nasional@yahoogroups.com
  Reply-To: ekonomi-nasional@yahoogroups.com
  Subject: Re: [ekonomi-nasional] Re: ngebon Menlu-nya Malaysia
 
  sudah keluar suara ngawur, ngotot pulak.
  coba anda itu kalau komentar mikir dulu komentar anda benar apa enggak.
 
  nih lihat organisasi yang melempar tinja:
  http://lirakalimantan.org/content/view/2/48/
 
  setelah itu mikir apa komentar anda itu mengkaitkan ke agama, itu
  benar apa enggak.
 
 
  On 8/26/10, OK Taufik ok.tau...@gmail.com wrote:
   perlakuan segelitir orang yang memberi tinja buat keduataan malaisya
  jelas
   perbuatan orang kristen, sebagai bangsa Indonesia yang beragama Islam
  saya
   sangat terusik dengan prilaku tersebut, mereka juga telah mengotori
   kesucian bulan ramadhan ini...seburuk2nya Ummat Islam tak akan mereka
   lakukan perbuatan tak bermoral itu, hanya orang kristen yg mampu
   melakukannya.benar2 tak beradab, turunan anjing
  
   2010/8/26 David Silalahi davidfr76...@gmail.com
  
   marty natalegawa harus berani bertindak tanpa ketergantungan dengan
 sby.
   sebagai menlu, kesempatan yang dipegang marty natalegawa adalah
   kesempatan besar untuk membuktikan bahwa ia bisa menyelesaikan masalah
   tanpa komando sby dimana sby sendiri bisa jadi saat ini pusing dan
   lamban berpikir.
  
   sebagai pembantu sby, marty bisa mem-push sby untuk bertindak sesuai
   keinginan rakyat dan sesuai permintaan anggota dpr. kalau sudah bisa
   seperti itu, maka gak perlu lagi nyewa menlu malaysia dan gak perlu
   lagi tki kita ngemis-ngemis di malaysia.
  
   hayo marty, hadapi anifah aman itu.
  
   On 8/26/10, rifky pradana rifkyp...@yahoo.com wrote:
   
   
“ Kami telah sampai pada suatu titik di luar batas kesabaran kami “
  ,
[Anifah
Aman, Menteri Luar Negeri Malaysia].
   
Kalimat itu diucapkannya dalam konferensi pers setelah memanggil
 Duta
   Besar
Indonesia menghadap beliau kemarin (25/8).
   
Singkat, bernas, tajam.  Anifah Aman dengan telak menonjok wajah
  barisan
diplomat Indonesia.
   
   
Anifah Aman tidak memiliki latar belakang sebagai diplomat. Dia
  politisi
biasa
yang kerap gonta-ganti posisi dalam kabinet. Jabatan sebelumnya
 adalah
   Wakil
Menteri Transportasi.
   
Tetapi kepiawaiannya menangani isu hubungan bilateral
Indonesia-Malaysia,
jelas
di atas Menteri Luar Negeri kita yang bergelar doktor dan sering
   berpidato
di
forum-forum ilmiah

Re: [ekonomi-nasional] Re: ngebon Menlu-nya Malaysia

2010-09-01 Terurut Topik David Silalahi
http://www.jawapos.co.id/halaman/index.php?act=detailnid=152105

On 9/2/10, Harlizon MBAu harli...@gmail.com wrote:
 Setuju Pak Ganda...!

 Pada dasarnya manusia itu umat yang satu...
 Jika ada yang mau memecah-belah dan mengadu domba, merekalah sebenarnya
 sumber masalah...

 Al Baqarah (Sapi Betina) 2:213

 *Manusia itu adalah umat yang satu*. (Setelah timbul perselisihan), maka
 Allah mengutus para nabi sebagai pemberi kabar gembira dan pemberi
 peringatan, dan Allah menurunkan bersama mereka Kitab dengan benar, untuk
 memberi keputusan di antara manusia tentang perkara yang mereka
 perselisihkan. Tidaklah berselisih tentang Kitab itu melainkan orang yang
 telah didatangkan kepada mereka Kitab, yaitu setelah datang kepada mereka
 keterangan-keterangan yang nyata, karena dengki antara mereka sendiri. Maka
 Allah memberi petunjuk orang-orang yang beriman kepada kebenaran tentang hal
 yang mereka perselisihkan itu dengan kehendak-Nya. Dan Allah selalu memberi
 petunjuk orang yang dikehendaki-Nya kepada jalan yang lurus.



 Huud (Nabi Hud) 11:118

 *Jikalau Tuhanmu menghendaki*, tentu Dia menjadikan *manusia umat yang
 satu*,
 tetapi mereka senantiasa berselisih pendapat.

 Adalah juga tidak baik jika Pak Taufik menuduh pengikut agama lain tanpa
 bukti yang nyata...
 Ngomong-ngomong, apa Pak David punya bukti bahwa LIRA lah yang melempar
 tersebut?

 Mohon klarifikasi...
 Trims!

 Salam Satu Umat!

 Z



 2010/8/27 syahganda nainggolan igan...@yahoo.com

 Dari banyak tulisan2 Ok taufik yang saya ikuti, analisanya cukup tajam dan
 mantap. Mungkin ada kekurang pas an dalam fakta dan analisanya terakhir,
 karena soal Malaysia mayoritas bangsa kita bersikap sama.

 Mungkin di bulan suci ini kita hentikan dulu sikap berang dan panas. Kita
 hindari kata2 provokasi, khususnya berbau agama.

 Apapun agama kita, kita satu bangsa, satu bahasa dan satu tanah air.

 Wassalam
 Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung
 Teruuusss...!

 -Original Message-
 From: OK Taufik ok.tau...@gmail.com
 Sender: ekonomi-nasional@yahoogroups.com
  Date: Fri, 27 Aug 2010 16:57:45
 To: ekonomi-nasional@yahoogroups.com
 Reply-To: ekonomi-nasional@yahoogroups.com
 Subject: Re: [ekonomi-nasional] Re: ngebon Menlu-nya Malaysia

 begitulah kenyataan, manusiqa yg melempar kotoran ke rumah orang...kan
 anjinglah

 2010/8/27 chriskoeso...@yahoo.com

  Ok Taufik berbicara tanpa pakai otak so ga bisa d salahkan..
  Biarkanlah, anggap gonggongan anjing.
  Powered by Telkomsel BlackBerry®
 
  -Original Message-
  From: David Silalahi davidfr76...@gmail.com
  Sender: ekonomi-nasional@yahoogroups.com
  Date: Fri, 27 Aug 2010 10:31:20
  To: ekonomi-nasional@yahoogroups.com
  Reply-To: ekonomi-nasional@yahoogroups.com
  Subject: Re: [ekonomi-nasional] Re: ngebon Menlu-nya Malaysia
 
  sudah keluar suara ngawur, ngotot pulak.
  coba anda itu kalau komentar mikir dulu komentar anda benar apa enggak.
 
  nih lihat organisasi yang melempar tinja:
  http://lirakalimantan.org/content/view/2/48/
 
  setelah itu mikir apa komentar anda itu mengkaitkan ke agama, itu
  benar apa enggak.
 
 
  On 8/26/10, OK Taufik ok.tau...@gmail.com wrote:
   perlakuan segelitir orang yang memberi tinja buat keduataan malaisya
  jelas
   perbuatan orang kristen, sebagai bangsa Indonesia yang beragama Islam
  saya
   sangat terusik dengan prilaku tersebut, mereka juga telah mengotori
   kesucian bulan ramadhan ini...seburuk2nya Ummat Islam tak akan mereka
   lakukan perbuatan tak bermoral itu, hanya orang kristen yg mampu
   melakukannya.benar2 tak beradab, turunan anjing
  
   2010/8/26 David Silalahi davidfr76...@gmail.com
  
   marty natalegawa harus berani bertindak tanpa ketergantungan dengan
 sby.
   sebagai menlu, kesempatan yang dipegang marty natalegawa adalah
   kesempatan besar untuk membuktikan bahwa ia bisa menyelesaikan
   masalah
   tanpa komando sby dimana sby sendiri bisa jadi saat ini pusing dan
   lamban berpikir.
  
   sebagai pembantu sby, marty bisa mem-push sby untuk bertindak sesuai
   keinginan rakyat dan sesuai permintaan anggota dpr. kalau sudah bisa
   seperti itu, maka gak perlu lagi nyewa menlu malaysia dan gak perlu
   lagi tki kita ngemis-ngemis di malaysia.
  
   hayo marty, hadapi anifah aman itu.
  
   On 8/26/10, rifky pradana rifkyp...@yahoo.com wrote:
   
   
“ Kami telah sampai pada suatu titik di luar batas kesabaran kami “
  ,
[Anifah
Aman, Menteri Luar Negeri Malaysia].
   
Kalimat itu diucapkannya dalam konferensi pers setelah memanggil
 Duta
   Besar
Indonesia menghadap beliau kemarin (25/8).
   
Singkat, bernas, tajam.  Anifah Aman dengan telak menonjok wajah
  barisan
diplomat Indonesia.
   
   
Anifah Aman tidak memiliki latar belakang sebagai diplomat. Dia
  politisi
biasa
yang kerap gonta-ganti posisi dalam kabinet. Jabatan sebelumnya
 adalah
   Wakil
Menteri Transportasi.
   
Tetapi kepiawaiannya menangani isu hubungan bilateral

Re: [ekonomi-nasional] Re: ngebon Menlu-nya Malaysia

2010-08-27 Terurut Topik OK Taufik
begitulah kenyataan, manusiqa yg melempar kotoran ke rumah orang...kan
anjinglah

2010/8/27 chriskoeso...@yahoo.com

 Ok Taufik berbicara tanpa pakai otak so ga bisa d salahkan..
 Biarkanlah, anggap gonggongan anjing.
 Powered by Telkomsel BlackBerry®

 -Original Message-
 From: David Silalahi davidfr76...@gmail.com
 Sender: ekonomi-nasional@yahoogroups.com
 Date: Fri, 27 Aug 2010 10:31:20
 To: ekonomi-nasional@yahoogroups.com
 Reply-To: ekonomi-nasional@yahoogroups.com
 Subject: Re: [ekonomi-nasional] Re: ngebon Menlu-nya Malaysia

 sudah keluar suara ngawur, ngotot pulak.
 coba anda itu kalau komentar mikir dulu komentar anda benar apa enggak.

 nih lihat organisasi yang melempar tinja:
 http://lirakalimantan.org/content/view/2/48/

 setelah itu mikir apa komentar anda itu mengkaitkan ke agama, itu
 benar apa enggak.


 On 8/26/10, OK Taufik ok.tau...@gmail.com wrote:
  perlakuan segelitir orang yang memberi tinja buat keduataan malaisya
 jelas
  perbuatan orang kristen, sebagai bangsa Indonesia yang beragama Islam
 saya
  sangat terusik dengan prilaku tersebut, mereka juga telah mengotori
  kesucian bulan ramadhan ini...seburuk2nya Ummat Islam tak akan mereka
  lakukan perbuatan tak bermoral itu, hanya orang kristen yg mampu
  melakukannya.benar2 tak beradab, turunan anjing
 
  2010/8/26 David Silalahi davidfr76...@gmail.com
 
  marty natalegawa harus berani bertindak tanpa ketergantungan dengan sby.
  sebagai menlu, kesempatan yang dipegang marty natalegawa adalah
  kesempatan besar untuk membuktikan bahwa ia bisa menyelesaikan masalah
  tanpa komando sby dimana sby sendiri bisa jadi saat ini pusing dan
  lamban berpikir.
 
  sebagai pembantu sby, marty bisa mem-push sby untuk bertindak sesuai
  keinginan rakyat dan sesuai permintaan anggota dpr. kalau sudah bisa
  seperti itu, maka gak perlu lagi nyewa menlu malaysia dan gak perlu
  lagi tki kita ngemis-ngemis di malaysia.
 
  hayo marty, hadapi anifah aman itu.
 
  On 8/26/10, rifky pradana rifkyp...@yahoo.com wrote:
  
  
   “ Kami telah sampai pada suatu titik di luar batas kesabaran kami “  ,
   [Anifah
   Aman, Menteri Luar Negeri Malaysia].
  
   Kalimat itu diucapkannya dalam konferensi pers setelah memanggil Duta
  Besar
   Indonesia menghadap beliau kemarin (25/8).
  
   Singkat, bernas, tajam.  Anifah Aman dengan telak menonjok wajah
 barisan
   diplomat Indonesia.
  
  
   Anifah Aman tidak memiliki latar belakang sebagai diplomat. Dia
 politisi
   biasa
   yang kerap gonta-ganti posisi dalam kabinet. Jabatan sebelumnya adalah
  Wakil
   Menteri Transportasi.
  
   Tetapi kepiawaiannya menangani isu hubungan bilateral
   Indonesia-Malaysia,
   jelas
   di atas Menteri Luar Negeri kita yang bergelar doktor dan sering
  berpidato
   di
   forum-forum ilmiah internasional.
  
  
   Anda tidak memerlukan seorang doktor untuk menjadi menteri luar negeri
  yang
   sukses.
  
  
   Dulu kita punya Ruslan Abdulgani dan Adam Malik yang menjadi menteri
   luar
   negeri
   berbekal bondo nekat saja.
  
  
   Nyatanya mereka terhitung menteri paling sukses di jamannya. Cak
 Ruslan
   adalah
   Sekjen Konferensi Asia-Afrika pertama, dan Adam Malik dikenal sebagai
  bidan
   lahirnya ASEAN.
  
  
   Mari kita simak lagi pernyataan pers Anifah Aman kemarin :
  
   “Mereka punya masalah domestik sendiri di Indonesia. Tapi jangan
 jadikan
   warga
   Malaysia sebagai korban”.
  
   Intinya, Anifah Aman menyindir kondisi domestik Indonesia yang
  kacau-balau,
   demonstrasi yang bisa dibayar, dan kelihatannya ada yang pihak yang
   memanas-manasi hubungan Indonesia-Malaysia untuk meraih keuntungan
  politik
   tertentu.
  
  
   Anifah berkata lagi : “Kami akan memantau situasi. Kalau perlu kami
 akan
   mengeluarkan travel advisory”.
  
   Yang terakhir ini adalah penyataan berani dan serius.
  
   Jika pemerintah suatu negara berniat mengeluarkan travel advisory
 kepada
   negara
   X, itu berarti pemerintah bersangkutan menganggap negara X sebagai
   negara
   yang
   tidak aman.
  
  
   Dalam hubungan diplomatik, travel warning dan travel advisory juga
   kadang-kadang
   dianggap merendahkan harkat negara yang menjadi sasaran.
  
  
   Indonesia misalnya, beberapa kali murka ketika Australia mengeluarkan
  travel
   warning bagi warganya agar menunda kunjungan ke Indonesia hanya
   gara-gara
   informasi intelijen yang sumir tentang ancaman serangan teroris.
  
  
   Jujur saja, saya kagum dengan keberanian dan keterampilan Anifah Aman
   mengolah
   isu Tanjung Berakit ini, dengan lincahnya membalik arah angin opini
   internasional memihak kepada Malaysia.
  
  
   Di lain pihak, saya menaruh simpati kepada Menteri Doktor Marty
  Natalegawa
   yang
   kemarin menjadi bulan-bulanan empuk di DPR lantaran dianggap tidak
   piawai
   menangani isu terkait.
  
  
   Saya akan coba cek berapa gaji bulanan Menteri Anifah Aman.
  
   Kalau tak terlalu tinggi, saya bisa usulkan agar kita menyewa saja
   Anifah
   Aman
   untuk menjadi

Re: [ekonomi-nasional] Re: ngebon Menlu-nya Malaysia

2010-08-27 Terurut Topik syahganda nainggolan
Dari banyak tulisan2 Ok taufik yang saya ikuti, analisanya cukup tajam dan 
mantap. Mungkin ada kekurang pas an dalam fakta dan analisanya terakhir, karena 
soal Malaysia mayoritas bangsa kita bersikap sama.

Mungkin di bulan suci ini kita hentikan dulu sikap berang dan panas. Kita 
hindari kata2 provokasi, khususnya berbau agama. 

Apapun agama kita, kita satu bangsa, satu bahasa dan satu tanah air.

Wassalam
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

-Original Message-
From: OK Taufik ok.tau...@gmail.com
Sender: ekonomi-nasional@yahoogroups.com
Date: Fri, 27 Aug 2010 16:57:45 
To: ekonomi-nasional@yahoogroups.com
Reply-To: ekonomi-nasional@yahoogroups.com
Subject: Re: [ekonomi-nasional] Re: ngebon Menlu-nya Malaysia

begitulah kenyataan, manusiqa yg melempar kotoran ke rumah orang...kan
anjinglah

2010/8/27 chriskoeso...@yahoo.com

 Ok Taufik berbicara tanpa pakai otak so ga bisa d salahkan..
 Biarkanlah, anggap gonggongan anjing.
 Powered by Telkomsel BlackBerry®

 -Original Message-
 From: David Silalahi davidfr76...@gmail.com
 Sender: ekonomi-nasional@yahoogroups.com
 Date: Fri, 27 Aug 2010 10:31:20
 To: ekonomi-nasional@yahoogroups.com
 Reply-To: ekonomi-nasional@yahoogroups.com
 Subject: Re: [ekonomi-nasional] Re: ngebon Menlu-nya Malaysia

 sudah keluar suara ngawur, ngotot pulak.
 coba anda itu kalau komentar mikir dulu komentar anda benar apa enggak.

 nih lihat organisasi yang melempar tinja:
 http://lirakalimantan.org/content/view/2/48/

 setelah itu mikir apa komentar anda itu mengkaitkan ke agama, itu
 benar apa enggak.


 On 8/26/10, OK Taufik ok.tau...@gmail.com wrote:
  perlakuan segelitir orang yang memberi tinja buat keduataan malaisya
 jelas
  perbuatan orang kristen, sebagai bangsa Indonesia yang beragama Islam
 saya
  sangat terusik dengan prilaku tersebut, mereka juga telah mengotori
  kesucian bulan ramadhan ini...seburuk2nya Ummat Islam tak akan mereka
  lakukan perbuatan tak bermoral itu, hanya orang kristen yg mampu
  melakukannya.benar2 tak beradab, turunan anjing
 
  2010/8/26 David Silalahi davidfr76...@gmail.com
 
  marty natalegawa harus berani bertindak tanpa ketergantungan dengan sby.
  sebagai menlu, kesempatan yang dipegang marty natalegawa adalah
  kesempatan besar untuk membuktikan bahwa ia bisa menyelesaikan masalah
  tanpa komando sby dimana sby sendiri bisa jadi saat ini pusing dan
  lamban berpikir.
 
  sebagai pembantu sby, marty bisa mem-push sby untuk bertindak sesuai
  keinginan rakyat dan sesuai permintaan anggota dpr. kalau sudah bisa
  seperti itu, maka gak perlu lagi nyewa menlu malaysia dan gak perlu
  lagi tki kita ngemis-ngemis di malaysia.
 
  hayo marty, hadapi anifah aman itu.
 
  On 8/26/10, rifky pradana rifkyp...@yahoo.com wrote:
  
  
   “ Kami telah sampai pada suatu titik di luar batas kesabaran kami “  ,
   [Anifah
   Aman, Menteri Luar Negeri Malaysia].
  
   Kalimat itu diucapkannya dalam konferensi pers setelah memanggil Duta
  Besar
   Indonesia menghadap beliau kemarin (25/8).
  
   Singkat, bernas, tajam.  Anifah Aman dengan telak menonjok wajah
 barisan
   diplomat Indonesia.
  
  
   Anifah Aman tidak memiliki latar belakang sebagai diplomat. Dia
 politisi
   biasa
   yang kerap gonta-ganti posisi dalam kabinet. Jabatan sebelumnya adalah
  Wakil
   Menteri Transportasi.
  
   Tetapi kepiawaiannya menangani isu hubungan bilateral
   Indonesia-Malaysia,
   jelas
   di atas Menteri Luar Negeri kita yang bergelar doktor dan sering
  berpidato
   di
   forum-forum ilmiah internasional.
  
  
   Anda tidak memerlukan seorang doktor untuk menjadi menteri luar negeri
  yang
   sukses.
  
  
   Dulu kita punya Ruslan Abdulgani dan Adam Malik yang menjadi menteri
   luar
   negeri
   berbekal bondo nekat saja.
  
  
   Nyatanya mereka terhitung menteri paling sukses di jamannya. Cak
 Ruslan
   adalah
   Sekjen Konferensi Asia-Afrika pertama, dan Adam Malik dikenal sebagai
  bidan
   lahirnya ASEAN.
  
  
   Mari kita simak lagi pernyataan pers Anifah Aman kemarin :
  
   “Mereka punya masalah domestik sendiri di Indonesia. Tapi jangan
 jadikan
   warga
   Malaysia sebagai korban”.
  
   Intinya, Anifah Aman menyindir kondisi domestik Indonesia yang
  kacau-balau,
   demonstrasi yang bisa dibayar, dan kelihatannya ada yang pihak yang
   memanas-manasi hubungan Indonesia-Malaysia untuk meraih keuntungan
  politik
   tertentu.
  
  
   Anifah berkata lagi : “Kami akan memantau situasi. Kalau perlu kami
 akan
   mengeluarkan travel advisory”.
  
   Yang terakhir ini adalah penyataan berani dan serius.
  
   Jika pemerintah suatu negara berniat mengeluarkan travel advisory
 kepada
   negara
   X, itu berarti pemerintah bersangkutan menganggap negara X sebagai
   negara
   yang
   tidak aman.
  
  
   Dalam hubungan diplomatik, travel warning dan travel advisory juga
   kadang-kadang
   dianggap merendahkan harkat negara yang menjadi sasaran.
  
  
   Indonesia misalnya, beberapa kali

Re: [ekonomi-nasional] Re: ngebon Menlu-nya Malaysia

2010-08-26 Terurut Topik OK Taufik
perlakuan segelitir orang yang memberi tinja buat keduataan malaisya jelas
perbuatan orang kristen, sebagai bangsa Indonesia yang beragama Islam saya
sangat terusik dengan prilaku tersebut, mereka juga telah mengotori
kesucian bulan ramadhan ini...seburuk2nya Ummat Islam tak akan mereka
lakukan perbuatan tak bermoral itu, hanya orang kristen yg mampu
melakukannya.benar2 tak beradab, turunan anjing

2010/8/26 David Silalahi davidfr76...@gmail.com

 marty natalegawa harus berani bertindak tanpa ketergantungan dengan sby.
 sebagai menlu, kesempatan yang dipegang marty natalegawa adalah
 kesempatan besar untuk membuktikan bahwa ia bisa menyelesaikan masalah
 tanpa komando sby dimana sby sendiri bisa jadi saat ini pusing dan
 lamban berpikir.

 sebagai pembantu sby, marty bisa mem-push sby untuk bertindak sesuai
 keinginan rakyat dan sesuai permintaan anggota dpr. kalau sudah bisa
 seperti itu, maka gak perlu lagi nyewa menlu malaysia dan gak perlu
 lagi tki kita ngemis-ngemis di malaysia.

 hayo marty, hadapi anifah aman itu.

 On 8/26/10, rifky pradana rifkyp...@yahoo.com wrote:
 
 
  “ Kami telah sampai pada suatu titik di luar batas kesabaran kami “  ,
  [Anifah
  Aman, Menteri Luar Negeri Malaysia].
 
  Kalimat itu diucapkannya dalam konferensi pers setelah memanggil Duta
 Besar
  Indonesia menghadap beliau kemarin (25/8).
 
  Singkat, bernas, tajam.  Anifah Aman dengan telak menonjok wajah barisan
  diplomat Indonesia.
 
 
  Anifah Aman tidak memiliki latar belakang sebagai diplomat. Dia politisi
  biasa
  yang kerap gonta-ganti posisi dalam kabinet. Jabatan sebelumnya adalah
 Wakil
  Menteri Transportasi.
 
  Tetapi kepiawaiannya menangani isu hubungan bilateral Indonesia-Malaysia,
  jelas
  di atas Menteri Luar Negeri kita yang bergelar doktor dan sering
 berpidato
  di
  forum-forum ilmiah internasional.
 
 
  Anda tidak memerlukan seorang doktor untuk menjadi menteri luar negeri
 yang
  sukses.
 
 
  Dulu kita punya Ruslan Abdulgani dan Adam Malik yang menjadi menteri luar
  negeri
  berbekal bondo nekat saja.
 
 
  Nyatanya mereka terhitung menteri paling sukses di jamannya. Cak Ruslan
  adalah
  Sekjen Konferensi Asia-Afrika pertama, dan Adam Malik dikenal sebagai
 bidan
  lahirnya ASEAN.
 
 
  Mari kita simak lagi pernyataan pers Anifah Aman kemarin :
 
  “Mereka punya masalah domestik sendiri di Indonesia. Tapi jangan jadikan
  warga
  Malaysia sebagai korban”.
 
  Intinya, Anifah Aman menyindir kondisi domestik Indonesia yang
 kacau-balau,
  demonstrasi yang bisa dibayar, dan kelihatannya ada yang pihak yang
  memanas-manasi hubungan Indonesia-Malaysia untuk meraih keuntungan
 politik
  tertentu.
 
 
  Anifah berkata lagi : “Kami akan memantau situasi. Kalau perlu kami akan
  mengeluarkan travel advisory”.
 
  Yang terakhir ini adalah penyataan berani dan serius.
 
  Jika pemerintah suatu negara berniat mengeluarkan travel advisory kepada
  negara
  X, itu berarti pemerintah bersangkutan menganggap negara X sebagai negara
  yang
  tidak aman.
 
 
  Dalam hubungan diplomatik, travel warning dan travel advisory juga
  kadang-kadang
  dianggap merendahkan harkat negara yang menjadi sasaran.
 
 
  Indonesia misalnya, beberapa kali murka ketika Australia mengeluarkan
 travel
  warning bagi warganya agar menunda kunjungan ke Indonesia hanya gara-gara
  informasi intelijen yang sumir tentang ancaman serangan teroris.
 
 
  Jujur saja, saya kagum dengan keberanian dan keterampilan Anifah Aman
  mengolah
  isu Tanjung Berakit ini, dengan lincahnya membalik arah angin opini
  internasional memihak kepada Malaysia.
 
 
  Di lain pihak, saya menaruh simpati kepada Menteri Doktor Marty
 Natalegawa
  yang
  kemarin menjadi bulan-bulanan empuk di DPR lantaran dianggap tidak piawai
  menangani isu terkait.
 
 
  Saya akan coba cek berapa gaji bulanan Menteri Anifah Aman.
 
  Kalau tak terlalu tinggi, saya bisa usulkan agar kita menyewa saja Anifah
  Aman
  untuk menjadi menteri luar negeri kita.
 
  ***
  Kita Pinjam Saja Menlu Malaysia
 
 http://politik.kompasiana.com/2010/08/26/kita-pinjam-saja-menlu-malaysia/
  ***
 
 
 
 
 
  Malaysiabermain cantik dengan politik pencitraan yang pas.
 
  Satu-kosong untuk Malaysia. Dunia internasional akan melihat
  Indonesiasebagai bad boy dan Malaysiasebagai good boyyang teraniaya.
 
  Indonesia hanya bisa ternganga, walaupun memiliki presiden yang dianggap
  jago
  dalam politik pencitraan.
 
  *
 
  Presiden SBY biasanya sangat piawai dan lihai serta digdaya dalam
 memainkan
  pencitraan sehingga dirinya mendapatkan empati dan simpati sebagai pihak
  yang
  dizolimi, alias dirinya ditempatkan sebagai good boy yang teraniaya,
  sedangkan
  lawannya sebagai bad boy yang menganiaya.
 
  Namun rupanya kepiawaian dan kelihaian serta kedigdayaan Presiden SBY itu
  hanya
  berlaku untuk lingkup domestik yang lokal di dalam batas teritorial
 negara
  Indonesiasaja, alias hanya ampuh dan mujarab jika diterapkan kepada
  rakyatnya
  sendiri saja yang dalam hal ini adalah 

Re: [ekonomi-nasional] Re: ngebon Menlu-nya Malaysia

2010-08-26 Terurut Topik David Silalahi
sudah keluar suara ngawur, ngotot pulak.
coba anda itu kalau komentar mikir dulu komentar anda benar apa enggak.

nih lihat organisasi yang melempar tinja:
http://lirakalimantan.org/content/view/2/48/

setelah itu mikir apa komentar anda itu mengkaitkan ke agama, itu
benar apa enggak.


On 8/26/10, OK Taufik ok.tau...@gmail.com wrote:
 perlakuan segelitir orang yang memberi tinja buat keduataan malaisya jelas
 perbuatan orang kristen, sebagai bangsa Indonesia yang beragama Islam saya
 sangat terusik dengan prilaku tersebut, mereka juga telah mengotori
 kesucian bulan ramadhan ini...seburuk2nya Ummat Islam tak akan mereka
 lakukan perbuatan tak bermoral itu, hanya orang kristen yg mampu
 melakukannya.benar2 tak beradab, turunan anjing

 2010/8/26 David Silalahi davidfr76...@gmail.com

 marty natalegawa harus berani bertindak tanpa ketergantungan dengan sby.
 sebagai menlu, kesempatan yang dipegang marty natalegawa adalah
 kesempatan besar untuk membuktikan bahwa ia bisa menyelesaikan masalah
 tanpa komando sby dimana sby sendiri bisa jadi saat ini pusing dan
 lamban berpikir.

 sebagai pembantu sby, marty bisa mem-push sby untuk bertindak sesuai
 keinginan rakyat dan sesuai permintaan anggota dpr. kalau sudah bisa
 seperti itu, maka gak perlu lagi nyewa menlu malaysia dan gak perlu
 lagi tki kita ngemis-ngemis di malaysia.

 hayo marty, hadapi anifah aman itu.

 On 8/26/10, rifky pradana rifkyp...@yahoo.com wrote:
 
 
  “ Kami telah sampai pada suatu titik di luar batas kesabaran kami “  ,
  [Anifah
  Aman, Menteri Luar Negeri Malaysia].
 
  Kalimat itu diucapkannya dalam konferensi pers setelah memanggil Duta
 Besar
  Indonesia menghadap beliau kemarin (25/8).
 
  Singkat, bernas, tajam.  Anifah Aman dengan telak menonjok wajah barisan
  diplomat Indonesia.
 
 
  Anifah Aman tidak memiliki latar belakang sebagai diplomat. Dia politisi
  biasa
  yang kerap gonta-ganti posisi dalam kabinet. Jabatan sebelumnya adalah
 Wakil
  Menteri Transportasi.
 
  Tetapi kepiawaiannya menangani isu hubungan bilateral
  Indonesia-Malaysia,
  jelas
  di atas Menteri Luar Negeri kita yang bergelar doktor dan sering
 berpidato
  di
  forum-forum ilmiah internasional.
 
 
  Anda tidak memerlukan seorang doktor untuk menjadi menteri luar negeri
 yang
  sukses.
 
 
  Dulu kita punya Ruslan Abdulgani dan Adam Malik yang menjadi menteri
  luar
  negeri
  berbekal bondo nekat saja.
 
 
  Nyatanya mereka terhitung menteri paling sukses di jamannya. Cak Ruslan
  adalah
  Sekjen Konferensi Asia-Afrika pertama, dan Adam Malik dikenal sebagai
 bidan
  lahirnya ASEAN.
 
 
  Mari kita simak lagi pernyataan pers Anifah Aman kemarin :
 
  “Mereka punya masalah domestik sendiri di Indonesia. Tapi jangan jadikan
  warga
  Malaysia sebagai korban”.
 
  Intinya, Anifah Aman menyindir kondisi domestik Indonesia yang
 kacau-balau,
  demonstrasi yang bisa dibayar, dan kelihatannya ada yang pihak yang
  memanas-manasi hubungan Indonesia-Malaysia untuk meraih keuntungan
 politik
  tertentu.
 
 
  Anifah berkata lagi : “Kami akan memantau situasi. Kalau perlu kami akan
  mengeluarkan travel advisory”.
 
  Yang terakhir ini adalah penyataan berani dan serius.
 
  Jika pemerintah suatu negara berniat mengeluarkan travel advisory kepada
  negara
  X, itu berarti pemerintah bersangkutan menganggap negara X sebagai
  negara
  yang
  tidak aman.
 
 
  Dalam hubungan diplomatik, travel warning dan travel advisory juga
  kadang-kadang
  dianggap merendahkan harkat negara yang menjadi sasaran.
 
 
  Indonesia misalnya, beberapa kali murka ketika Australia mengeluarkan
 travel
  warning bagi warganya agar menunda kunjungan ke Indonesia hanya
  gara-gara
  informasi intelijen yang sumir tentang ancaman serangan teroris.
 
 
  Jujur saja, saya kagum dengan keberanian dan keterampilan Anifah Aman
  mengolah
  isu Tanjung Berakit ini, dengan lincahnya membalik arah angin opini
  internasional memihak kepada Malaysia.
 
 
  Di lain pihak, saya menaruh simpati kepada Menteri Doktor Marty
 Natalegawa
  yang
  kemarin menjadi bulan-bulanan empuk di DPR lantaran dianggap tidak
  piawai
  menangani isu terkait.
 
 
  Saya akan coba cek berapa gaji bulanan Menteri Anifah Aman.
 
  Kalau tak terlalu tinggi, saya bisa usulkan agar kita menyewa saja
  Anifah
  Aman
  untuk menjadi menteri luar negeri kita.
 
  ***
  Kita Pinjam Saja Menlu Malaysia
 
 http://politik.kompasiana.com/2010/08/26/kita-pinjam-saja-menlu-malaysia/
  ***
 
 
 
 
 
  Malaysiabermain cantik dengan politik pencitraan yang pas.
 
  Satu-kosong untuk Malaysia. Dunia internasional akan melihat
  Indonesiasebagai bad boy dan Malaysiasebagai good boyyang teraniaya.
 
  Indonesia hanya bisa ternganga, walaupun memiliki presiden yang dianggap
  jago
  dalam politik pencitraan.
 
  *
 
  Presiden SBY biasanya sangat piawai dan lihai serta digdaya dalam
 memainkan
  pencitraan sehingga dirinya mendapatkan empati dan simpati sebagai pihak
  yang
  dizolimi, alias dirinya ditempatkan sebagai good boy yang 

Re: [ekonomi-nasional] Re: ngebon Menlu-nya Malaysia

2010-08-26 Terurut Topik chriskoesoema
Ok Taufik berbicara tanpa pakai otak so ga bisa d salahkan.. Biarkanlah, 
anggap gonggongan anjing.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: David Silalahi davidfr76...@gmail.com
Sender: ekonomi-nasional@yahoogroups.com
Date: Fri, 27 Aug 2010 10:31:20 
To: ekonomi-nasional@yahoogroups.com
Reply-To: ekonomi-nasional@yahoogroups.com
Subject: Re: [ekonomi-nasional] Re: ngebon Menlu-nya Malaysia

sudah keluar suara ngawur, ngotot pulak.
coba anda itu kalau komentar mikir dulu komentar anda benar apa enggak.

nih lihat organisasi yang melempar tinja:
http://lirakalimantan.org/content/view/2/48/

setelah itu mikir apa komentar anda itu mengkaitkan ke agama, itu
benar apa enggak.


On 8/26/10, OK Taufik ok.tau...@gmail.com wrote:
 perlakuan segelitir orang yang memberi tinja buat keduataan malaisya jelas
 perbuatan orang kristen, sebagai bangsa Indonesia yang beragama Islam saya
 sangat terusik dengan prilaku tersebut, mereka juga telah mengotori
 kesucian bulan ramadhan ini...seburuk2nya Ummat Islam tak akan mereka
 lakukan perbuatan tak bermoral itu, hanya orang kristen yg mampu
 melakukannya.benar2 tak beradab, turunan anjing

 2010/8/26 David Silalahi davidfr76...@gmail.com

 marty natalegawa harus berani bertindak tanpa ketergantungan dengan sby.
 sebagai menlu, kesempatan yang dipegang marty natalegawa adalah
 kesempatan besar untuk membuktikan bahwa ia bisa menyelesaikan masalah
 tanpa komando sby dimana sby sendiri bisa jadi saat ini pusing dan
 lamban berpikir.

 sebagai pembantu sby, marty bisa mem-push sby untuk bertindak sesuai
 keinginan rakyat dan sesuai permintaan anggota dpr. kalau sudah bisa
 seperti itu, maka gak perlu lagi nyewa menlu malaysia dan gak perlu
 lagi tki kita ngemis-ngemis di malaysia.

 hayo marty, hadapi anifah aman itu.

 On 8/26/10, rifky pradana rifkyp...@yahoo.com wrote:
 
 
  “ Kami telah sampai pada suatu titik di luar batas kesabaran kami “  ,
  [Anifah
  Aman, Menteri Luar Negeri Malaysia].
 
  Kalimat itu diucapkannya dalam konferensi pers setelah memanggil Duta
 Besar
  Indonesia menghadap beliau kemarin (25/8).
 
  Singkat, bernas, tajam.  Anifah Aman dengan telak menonjok wajah barisan
  diplomat Indonesia.
 
 
  Anifah Aman tidak memiliki latar belakang sebagai diplomat. Dia politisi
  biasa
  yang kerap gonta-ganti posisi dalam kabinet. Jabatan sebelumnya adalah
 Wakil
  Menteri Transportasi.
 
  Tetapi kepiawaiannya menangani isu hubungan bilateral
  Indonesia-Malaysia,
  jelas
  di atas Menteri Luar Negeri kita yang bergelar doktor dan sering
 berpidato
  di
  forum-forum ilmiah internasional.
 
 
  Anda tidak memerlukan seorang doktor untuk menjadi menteri luar negeri
 yang
  sukses.
 
 
  Dulu kita punya Ruslan Abdulgani dan Adam Malik yang menjadi menteri
  luar
  negeri
  berbekal bondo nekat saja.
 
 
  Nyatanya mereka terhitung menteri paling sukses di jamannya. Cak Ruslan
  adalah
  Sekjen Konferensi Asia-Afrika pertama, dan Adam Malik dikenal sebagai
 bidan
  lahirnya ASEAN.
 
 
  Mari kita simak lagi pernyataan pers Anifah Aman kemarin :
 
  “Mereka punya masalah domestik sendiri di Indonesia. Tapi jangan jadikan
  warga
  Malaysia sebagai korban”.
 
  Intinya, Anifah Aman menyindir kondisi domestik Indonesia yang
 kacau-balau,
  demonstrasi yang bisa dibayar, dan kelihatannya ada yang pihak yang
  memanas-manasi hubungan Indonesia-Malaysia untuk meraih keuntungan
 politik
  tertentu.
 
 
  Anifah berkata lagi : “Kami akan memantau situasi. Kalau perlu kami akan
  mengeluarkan travel advisory”.
 
  Yang terakhir ini adalah penyataan berani dan serius.
 
  Jika pemerintah suatu negara berniat mengeluarkan travel advisory kepada
  negara
  X, itu berarti pemerintah bersangkutan menganggap negara X sebagai
  negara
  yang
  tidak aman.
 
 
  Dalam hubungan diplomatik, travel warning dan travel advisory juga
  kadang-kadang
  dianggap merendahkan harkat negara yang menjadi sasaran.
 
 
  Indonesia misalnya, beberapa kali murka ketika Australia mengeluarkan
 travel
  warning bagi warganya agar menunda kunjungan ke Indonesia hanya
  gara-gara
  informasi intelijen yang sumir tentang ancaman serangan teroris.
 
 
  Jujur saja, saya kagum dengan keberanian dan keterampilan Anifah Aman
  mengolah
  isu Tanjung Berakit ini, dengan lincahnya membalik arah angin opini
  internasional memihak kepada Malaysia.
 
 
  Di lain pihak, saya menaruh simpati kepada Menteri Doktor Marty
 Natalegawa
  yang
  kemarin menjadi bulan-bulanan empuk di DPR lantaran dianggap tidak
  piawai
  menangani isu terkait.
 
 
  Saya akan coba cek berapa gaji bulanan Menteri Anifah Aman.
 
  Kalau tak terlalu tinggi, saya bisa usulkan agar kita menyewa saja
  Anifah
  Aman
  untuk menjadi menteri luar negeri kita.
 
  ***
  Kita Pinjam Saja Menlu Malaysia
 
 http://politik.kompasiana.com/2010/08/26/kita-pinjam-saja-menlu-malaysia/
  ***
 
 
 
 
 
  Malaysiabermain cantik dengan politik pencitraan yang pas.
 
  Satu-kosong untuk Malaysia. Dunia