[Forum Pembaca KOMPAS] Re: Olimpiade Beijing dan Masalah Tibet
Bung Hendra, Ulasan sejarah yang Anda kutip di bawah ini adalah ulasan sejarah ngawur dan penuh kontradiksi. saya tunjukkan beberapa kengawurannya ya, yang sekaligus mematahkan pernyataan bahwa Tibet sudah jadi milik Cina ratusan tahun. Supaya tak dituduh terkontaminasi media Barat, saya tak akan mempersoalkan statement-statement tentang Barat, melainkan fokus pada paparan tentang sejarah Cina sendiri dalam tulisan di bawah: 1. Dinasti Yuen (1279-1350) adalah bangsa Mongol yang menyerbu Cina dan menaklukannya. kaisar dari dinasti Yuen adalah orang Mongol, bukan orang Han. Pertanyaannya: Jika RRC bisa mengklaim Tibet atas dasar pijakan historis, Mongolia boleh dong mengklaim Cina sebagai teritorinya atas dasar yang sama? 2. Sebelum Yuen adalah peridoe Dinasti Sung yang terbalh dua antara Cina Utara dan Selatan karena keduanya tak dapat bersatu dan saling mengkafirkan--yang satu menganggap yang lain bukan Cina, dan sebaliknya. Sung Utara berkuasa 960-1137, sedang periode Sung Selatan dari 1137 -1279. Yang namanya negeri Cina itu belmu ada, masih terpecah dua. 3. Dinasti Ching (Qing) (1644-1910) adalah bangsa Manchu, yang juga menyerang dan menaklukkan Cina lalu berkuasa di situ. Jadi bukan Cina asli, tapi orang Manchu. Pertanyaannya: Kalau berdasar klaim historis, bukankah mestinya Cina yang jadi wilayah manchuria, dan bukan sebaliknya? 4. Di masa Dinasti Han (202-220SM) Tibet bukan wilayah teritori Han. Tibet pernah dikuasai Cina di masa Dinasti Tang (618-907). Tapi di masa Sung, Tibet bukan wilayah Cina. Di masa Ming (1368-1644), Tibet merupakan wilayah otonom, dan hubungannya dengan Cina zaman Ming adalah hubungan upeti (seperti juga kerajaan-kerajaan Sumatra dan Jawa yang bayar uupeti ke Ming). Di masa Ching (Qing), kembali Tibet dikuasai Cina, tapi sekali lagi, Ching itu bangsa Manchu--musuhnya Cina--bukan bangsa Han. Setelah Dinasti Qing Runtuh, Tibet kembali jadi wilayah otonom, sampai serbuan Komunis tahun 1951. Kalau sejarahnya pakai sejarah bikinan pemerintah RRC, ya semuanya bisa dijungkir-balikkan. Sama dengan khayalan Orba tentang peristiwa 30 September 1965. Kalo ada waktu senggang, boleh dua pertanyaan saya di atas ditanggapi. Saya tunggu. Silakan pakai buku-buku sejarah yang bukan propaganda pemerintah untuk cross-check data-data saya di atas. manneke manneke Hendra Bujang [EMAIL PROTECTED] wrote: Salam, Dari awal diskusi, saya yakin tidak ada yang bermaksud mengecilkan arti korban pelanggaran HAM dimanapun hal itu terjadi. Opini yang disampaikan lebih ditujukan untuk menggugah HAM dari konflik dalam negeri sendiri. Namun dalam perkembangannya diskusi ini semakin menarik dan melebar. Perihal pelanggaran HAM yang memakan korban kerusuhan di Tibet baik dari Suku Han maupun WN Tibet sendiri pasti terjadi, namun tanpa mengesampingkan pihak korban, saya mencoba memisahkan dan melihat konflik kepentingan politik dengan membonceng masalah HAM yang dikaitkan dengan Olimpiade. Memang hal ini tidak populis bahkan konyol, namun realitanya memang begitu terutama jika saya melihat pola2 propaganda berita yang tidak seimbang dan benar. Berdemo untuk HAM Tibet itu sah-sah saja, tapi begitu materi demo masuk dalam area Free Tibet (belakangan ini banyak yang ikut-ikutan) dan Olimpiade, menurut saya hal itu sudah salah kaprah..Akibat dari propaganda media barat yang tidak proporsional dan bohong, rasa nasionalis di China sendiri bangkit kembali seperti saat menentang Jepang (kasus buku sejarah). Saat ini hampir ribuan orang (tua dan muda) di kota2 besar sudah melakukan demo menentang ikut campur negara asing dalam masalah Tibet. Tentangan paling keras ditujukan kepada USA (CNN), Perancis (Carrefour) dan Inggris (BBC).. Bicara soal Hukum Sebab-Akibat atau TumimbalThat's Ok! Diskusi ini semakin menarik...Ok, mari kita bersama-sama melihat data dan fakta seputar sejarah China Tibet...sebelum kita berdemo ke tahap Free Tibet atau No Olympic.silahkan anda nilai sendiri Tibet is part of China for more than 700 years (You may have heard a lot about Chinese invasion of Tibet or sympathetic about Tibet Independent movement in Western media. Do you know that China has 56 nationalities and is never a racist country in history. Do you know that Tibetan immigrated to Tibet several thousand years ago from other part of China? Do you know that when Red Army entered Tibet in 1951, they also recovered other part of China (Chinese army invaded China). Do you know that before 1951, the feudal lords in Tibet who constituted only five percent of the population possessed 95 percent of the means of production. Do you know that Buddhism was brought into Tibet from China Proper before being developed into the current state? Read the Tibet history before passing your judgment about a nation you have been misled in centuries.) British and America working hard
[Forum Pembaca KOMPAS] Re: Pesta Demokrasi Walhi Telah 'Dibajak' Industri Rokok?
Kawan Henri yang baik, Masuknya artikel opini ke kolom media karena web resmi pnlh walhi tidak menyediakan kolom opini di menunya. Yang ada hanyalah kolom berita. Sementara ada kebutuhan yang sangat mendesak untuk 'menghentikan' konsumtifnya sebagian aktivis walhi dan juga panitia PNLH terhadap rokok. Jadi, dimasukannya tulisan opini ke kolom berita hanya persoalan teknis penentuan menu dalam web saja. Andaikan desainer web menyediakan kolom opini, tulisan itu juga akan ditempatkan di kolom opini. henri subagiyo [EMAIL PROTECTED] wrote: Hehehe opininya bagus Pak Firdaus...sepakat contentnya...tapi jangan dikemas sebagai berita donk...itukan opini, masukin di kolom opini saja. Henri Subagiyo Policy and Legal Reform (PLR) Division Indonesian Center for Environmental Law (ICEL) Jln. Dempo II No. 21, Kebayoran Baru, Jakarta, 12120, Indonesia Phone. (62-21) 7262740, 7233390, Fax. (62-21) 7269331, Mobile Phone. 081-585-741-001
Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Kesan-Kesan dari Acara Green Festival
Pak RZain, Anda benar sekali bahwa penaman pohon dikota yang relatif sedikit tidak bisa membantu berkurangnya pohon-pohon yang berumur puluhan tahun ditebang dihutan-hutan tropis di Sumatra, Kalimantan dan Sulawesi serta Papua. Saya rasa dengan kegigihan kita tetap menjalankan hal-hal yang terbaik untuk Bumi Pertiwi kita sendiri, adalah untuk menunjuk-kan kepada Pemerintah sekarang, bahwa kita lebih peduli dengan lingkungan kita daripada KERICUHAN POLITIK yang mereka lakukan setiap saat, hanya demi kemenangan partai politik mereka dan kedudukan mereka di Pemerintahan. Karena saya sudah sama sekali tidak percaya bahwa para Dewan pemegang pemerintahan memikirkan akan kelangsungan lingkungan kita demi anak cucu dimasa mendatang. Lihat saja, salah satu anggota DPR yang baru saja tertangkap disalah satu Hotel oleh KPK di Jakarta, hanya demi keserakahan diri sendiri, mereka merelakan kehancuran hutan kita di daerah Bintan. Dan itu semua demi untuk SIAPA?? Hanya demi keuntungan negara tetangga kita! Bukan untuk kesejahteraan masyarakat di Kepulauan Riau. Mestinya para anggota Dewan lain-nya merasa terpukul dan malu akan kelakuan dari salah satu anggotaya yang sangat undignified. Mari kita tetap menanam pohon dimana saja. Salam, Yuli --- On Tue, 4/22/08, rzain [EMAIL PROTECTED] wrote: From: rzain [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Kesan-Kesan dari Acara Green Festival To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Date: Tuesday, April 22, 2008, 7:37 AM Nanam pohon sebiji di kota tidak ada artinya kalau tidak menghentikan perambahan huta seluas 6 lapangan bola permenit dan menghutankan kembali jutaan ha yang sudah terlanjur kritis. rzain
RE: [Forum Pembaca KOMPAS] Inu: Saya Bisa Beli Mobil Lho
Bung Inu bahagia kita turut merasa. Syukur pada Yang Maha Kuasa semoga nikmat tersebut akan dilipat ganda. Harapan kita, jangan sampai nikmat tersebut menjadi batu ujian akan konsistensi perjuangan Bung Inu yang belum selesai. Yakni, laporan korupsi di IPDN ke KPK sedang dalam penelitian. Maka, proses tersebut perlu kita ikuti bersama, agar tidak menguap dalam perjalanan Jatinangor - Jakarta. Saya, menunggu buku Bung Inu tentang penelusuran korupsi di lembaga pendidikan tinggi pamongpraja Indonesia. Judulnya kira-kira (usul saja), Internal Spy Dalam Mengejar Tikus di Sekolah Tinggi Pamongpraja Indonesi. Boleh jadi, royalti buku Internal Spy itu akan memuarakan sebuah rumah atau villa yang asri sebagai tempat Bung Inu bergiat diri dalam penulisan buku-buku tentang pengabdian pamongpraja Indonesia, selaku pelayan masyarakat. Selamat bekerja, kepada Inu-Inu lain yang tersebar di seluruh sektor pembangunan. Tabik; RNB -Original Message- From: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Agus Hamonangan Sent: Tuesday, April 22, 2008 2:34 PM To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subject: [Forum Pembaca KOMPAS] Inu: Saya Bisa Beli Mobil Lho http://www.kompas.com/index.php/read/xml/2008/04/22/1156211/inu.saya.bis a.beli.mobil.lho http://www.kompas.com/index.php/read/xml/2008/04/22/1156211/inu.saya.bi sa.beli.mobil.lho JAKARTA, SELASA - Siapa sangka seorang dosen biasa yang memiliki gaji tak seberapa akhirnya dapat membeli sebuah mobil. Kebahagiaan inilah yang dirasakan oleh dosen aktif Institut Pemerintahan Dalam Negeri, Inu Kencana Syafei. Sebuah mobil Suzuki APV telah menjadi miliknya sejak beberapa bulan yang lalu. Mobil ini merupakan hasil penjualan bukunya yang berjudul IPDN Undercover. Setahun lalu, buku yang mengungkapkan realitas kebobrokan di kampus 'berdarah' itu, berhasil menggemparkan perbukuan Indonesia. Wah, banyak sekali yang saya dapat. Saya bisa beli mobil lho. Woo, dapat APV, ujarnya kepada Kompas.com dengan wajah berseri-seri, Selasa (22/4). [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Kisah Humor - SALE !!!
Mas Satrio, He..he..he..Beginilah masalah di Indonesia yang sudah menjadi sangat parah (acute), yaitu COMMUNICATIONS BREAKDOWN. Dari para PEMIMPIN sampai dengan para staff dikantor-kantor, amat susah untuk melakukan KOMUNIKASI yang benar, di Indonesia ini. Kita semua selalu melakukan ASSUMPTION (PERANGGAPAN) dalam pikiran kita masing-masing bahwa semua orang sudah tahu apa jalan pikiran yang ada didalam otak kita. Jadi tidak lagi melakukan KOMUNIKASI dengan betul karena sudah ada anggapan (yang tentunya salah, bukan?)bahwa orang tahu apa yang akan kita lakukan, tanpa berkomunikasi. Dulu bos saya di Inggirs selalu mengatakan DO NOT ASSUME!, lalu diteruskan lagi dengan kata-kata: That meant do not ASS you and ME (maksudnya dari kata ASSUME tersebut). Memang KOMUNIKASI itu sangat amat penting dalam segala langkah dan tindakan kita dengan orang-orang disekitar kita, agar tidak terjadi segala kesalah pahaman. Salam, Yuli --- On Tue, 4/22/08, Satrio Arismunandar [EMAIL PROTECTED] wrote: From: Satrio Arismunandar [EMAIL PROTECTED] -Original Message- From: Sent: To: SALE!!! Hari itu adalah hari besar untuk SALE. Kabar dari mulut ke mulut, dan beberapa iklan pada koran lokal, merupakan alasan mengapa banyak antrian yang terjadi pada pukul 8:30, di depan toko sebelum waktu pembukaan toko. Seorang pria dengan berdesak-desakan mencoba untuk maju hingga ke depan, Namun Ia gagal. Ia Hanya didorong kembali dari antrian yang padat itu. Kemudian Ia mencoba untuk kedua kalinya, Namun Ia di tonjok di dagunya, dan merasa pusing untuk beberapa saat, kemudian di dorong kembali pada akhir antrian. Setelah Ia berdiri untuk kedua kalinya, Ia berkata pada orang di barisan terakhir... Ini Sudah cukup! Jika mereka memukulku sekali lagi, aku tidak akan membukakan toko itu!
Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Re: Hari Kartini
Bapak Danil, Merayakan kartini dengan kebaya karena kebaya adalah bagian dari budaya indonesia, tentu saja tidak salah. Yang jadi masalah adalah jika hari/memperingati kartini diidentikan dengan memakai kebaya, karena kalo ditinjau dari aspek joke, kartini ndak pernah mempromosikan kebaya. Dari aspek seriusnya, makna perjuangan kartini menjadi kabur atau hilang jika kartini hanya dikaitkan dengan kebaya. Memang kalau merasa tidak cukup hanya dengan mengenakan kebaya, bisa diisi ditambahkan dengan peringatan yang lebih lengkap isinya, apakah itu emansipasi dan anti KDRT dan lain2 (pinjam tulisannya ya). Tetapi masalahnya kita kekurangan orang2 kreatif atau orang2 yang mau memperingati hari kartini sesuai dengan makna perjuanggannya. Kita harus memulai kan! Salam, Farida
Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Presiden Akan ”Nonton” Lagi
ini sih murni politis. pengen menarik simpati masyarakat islam. pertanyaannya, mau gak sby cs. nonton laskar pelangi kalau dibuat filmnya. K. 2008/4/22 Bambang Riyanto [EMAIL PROTECTED]: Wah...wahapa sih yang dicari presiden dengan aktivitas semacam ini? Mungkin lebih cocok SBY bergelut di bidang seni saja, mencipta lagu, nyanyi, atau kritikus film (tapi selama ini hanya nangis tanpa menuliskan kritik film sih). Kenapa nontonnya juga mesti sama mentri2 ya.apa biar ada teman kalau dikritik masyarakat? Saya yakin, biaya pasti cukup besar untuk sekedar nonton bareng. Kasihan mereka yang meninggal karena kurang gizi. Ayo SBY, tunjukkan kepemimpinan yang benartidak cuma sekedar tetesan air mata riyanto
[Forum Pembaca KOMPAS] Re: Untuk Apa Obama Menang?
Akhirnya Clinton memenangkan daerah Pennsylvania. Perhitungan masih berlangsung. Suara yang dihitung telah mencapi 78%. Clinton telah mendapatkan 28 delegasi Obama masih belum mendapatkan delegasi. Apakah Clinton akan menyapu Pennsylvania masih kita nantikan hasilnya. Obama telah membuat kekeliruan 2 minggu sebelum super tuesday. Padahal sebelumnya diperkirakan Obama akan menang tetapi setelah termakan dengan kata-katanya agaknya ambisi Obama menunju Gedung Putih akan mengalami kebuntuan. Obama telah melakukan blunder politik. Sulit bagi Obama untuk terpilih menjadi Presiden USA. --- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Budiarto Shambazy [EMAIL PROTECTED] wrote: Associated Press 22 April jam 10.23: The latest Quinnipiac University Poll of Pennsylvania voters showed Clinton leading Obama 51-44 percent, an increase of 1 percentage point from a week ago. Clintonâs lead is slightly larger in a Suffolk University poll, 52 percent to 42 percent. Nationally, Obama has a 7-point lead over Clinton, 49 percent to 42 percent, in the Gallup Poll tracking survey released Monday. With neither candidate able to gather the 2,025 delegates needed for nomination in the remaining contests, the partyâs standard bearer is likely to be decided by so-called superdelegates, the nearly 800 party officials and officeholders who can vote for either candidate regardless of state results. Overall, including the nearly 500 superdelegates who have committed to one of the Democrats, Obama leads 1,648.5 to 1,509.5. The half delegate figures arise from Mondayâs report of the Democrats Abroad national convention. The organization apportions a half vote for each elected delegate or superdelegate sent to the partyâs August national convention in Denver. It will have a total of 11 votes. So far 6.5 are allotted to Obama, while Clinton has 3.5. Two superdelegates, each with a half vote, remain uncommitted. Wassalam, Budiarto Shambazy
[Forum Pembaca KOMPAS] Re: Kisah Humor - SALE !!! Satu tambah satu berapa?
Ini ada juga humor anak sd: Satu tambah satu berapa? Di sebuah sekolah, kelas 3 SD: Ibu Guru : Rudy, satu tambah satu berapa? Rudy : Tidak tahu Bu. Ibu Guru : Masak tidak tahu? Nanti kamu belajar di rumah, ya. Di rumah, Rudy : Pak satu tambah satu berapa? Bapak Rudy : (Lagi nonton Robinhood) Robinhood, peletaa..k Rudy : Bu, satu tambah satu berapa? Ibu Rudy : (Lagi beli sayur) Sayuuur, sayuur Rudy : Kak, satu tambah satu berapa? Kakak Rudy : (Lagi maen berantem2an) Eit nggak kena. Rudy keluar rumah, tanya sama preman, Rudy : Bang Preman, satu tambah satu berapa? Preman : (Lagi ngomong kasar) Anjing, anjing Rudy, Ketemu sama orang gila: Rudy : Pak, satu tambah satu berapa? Orang gila : Di luar banyak angin, di luar banyak angin. Keesokan harinya di sekolah Ibu Guru : Rudy, sudah belajar? satu tambah satu berapa? Rudy : Robinhood, peletaa..k Ibu Guru : Apa? Rudy : Sayuuur, sayuur Ibu Guru : Apa? Rudy : Eit nggak kena. Ibu Guru : Rudy, kamu keluar Rudy : Anjing, anjing Ibu Guru : Kamu keluaar!! Rudy : Di luar banyak angin, di luar banyak angin. Ibu Guru : Keluaa ..r --- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Satrio Arismunandar [EMAIL PROTECTED] wrote: -Original Message- From: Sent: To: SALE!!! Hari itu adalah hari besar untuk SALE. Kabar dari mulut ke mulut, dan beberapa iklan pada koran lokal, merupakan alasan mengapa banyak antrian yang terjadi pada pukul 8:30, di depan toko sebelum waktu pembukaan toko. Seorang pria dengan berdesak-desakan mencoba untuk maju hingga ke depan, Namun Ia gagal. Ia Hanya didorong kembali dari antrian yang padat itu. Kemudian Ia mencoba untuk kedua kalinya, Namun Ia di tonjok di dagunya, dan merasa pusing untuk beberapa saat, kemudian di dorong kembali pada akhir antrian. Setelah Ia berdiri untuk kedua kalinya, Ia berkata pada orang di barisan terakhir... Ini Sudah cukup! Jika mereka memukulku sekali lagi, aku tidak akan membukakan toko itu! _ ___ Be a better friend, newshound, and know-it-all with Yahoo! Mobile. Try it now. http://mobile.yahoo.com/;_ylt=Ahu06i62sR8HDtDypao8Wcj9tAcJ [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Istana Mainan Hoya
Istana Mainan Hoya... Rasanya diakhir tahun 70an istana mainan itu sudah ada. Yang saya tahu di Proyek Senen-Jakarta Pusat. Dulu kalau mau ke sana mobil kami pasti melewati jalan memutar menuju parkirannya. Aduhhh...Senen dulu masih bagus dan nyaman. Masih ada pohon buat berteduh, dan nggak bau pesing!!! Saya ingat betul, betapa istana itu tempat bermain langganan saya ketika kecil (minimal seminggu sekali). Sekarang... sudah lenyap tertelan jaman! Saya masih punya loh, foto-foto permainannya, heheheh... Lalu muncul Time Zone...ahhh itu sih istananya remaja--bukan anak-anak lagi. Lihat saja, berapa banyak umumnya pengunjung remaja dibandingkan anak-anaknya? Kalau memang masih ada Istana Mainan Hoya itu, pasti akan saya kunjungi (sekedar mengingat masa kecil)! Tolong kabarkan jika memang ada. Trimss buat penjelajah! Pengenang Masa Lalu -Rara Gendis- Budiarto Shambazy [EMAIL PROTECTED] wrote: Herry, Katanya Istana Mainan Hoya sudah tak ada lagi. Tapi ada seorang teman yang yakin masih ada yang tersisa satu saja di daerah Glodok. Wassalam, Budiarto Shambazy Sent from my iPhone
RE: [Forum Pembaca KOMPAS] RE: Olimpiade Beijing dan Masalah Tibet
Gak usah khawatir soal OBJEKTIFITAS. Yang suka teriak soal isu HAM internasional itu juga tak pernah absen teriak soal pelanggaran HAM di negeri sendiri kok. Untuk hal ini saya agak ragu. Untuk ORANG-ORANG TERTENTU bisa diterima. Tapi banyak juga, yang teriak2 soal HAM di negeri orang, tapi di negeri sendiri cuek bebek/tutup mata. Jadi intinya tidak bisa menyamaratakan semua orang itu sama. ( jangan tanya nama orang2nya, karena nanti menyangkut SARA, ada baiknya lihat saja beberapa peristiwa yang terjadi karena cukup jelas dan nyata ). Saya pernah di bego-bego in orang karena tidak bisa melihat jelas. :) Makanya, jsebaiknya jangan berasumsi dulu bahwa kalo ada orang protes soal pelanggaran HAM di Cina, Burma, Palestina, maka lalu orang itu dianggap tak peduli pada bangsa sendiri dan cuma asyik melototion bangsa lain doang. Nah, yang begini ini yang tak ngerti hukum sebab dan akibat. Yaaa benar, kita tidak boleh main asumsi-asumsi untuk hal penting ini. Kita harus lihat secara nyata, dan tidak bisa menyamaratakan bahwa semua orang itu melakukan hal yang sama. Karena banyak yang munafik untuk hal-hal yang menyangkut HAM ini. Tapi banyak pula yang KONSISTEN menyuarakan tentang HAM tanpa memandang perbedaan, dan untuk orang-orang seperti ini kita harus menghargai. Salam juanda
[Forum Pembaca KOMPAS] Stephen Hawking yakin alien ada
Suatu saat manusia di Bumi akan dipertemukan dengan makhluk-makhluk lain yang tersebar di jagat raya. Manusia yang berkunjung ke sana atau mereka yang berkunjung ke Bumi. Mungkin untuk mengirimkan sinyal keluar angkasa, jangan memakai gelombang radio, tetapi menggunakan sinar laser yang dipancarkan keluar angkasa, supaya mereka mudah mendeteksi keberadaan manusia di Bumi. http://www.kompas.com/index.php/read/xml/2008/04/22/17434612/stephen.hawking.yakin.alien.ada JAKARTA, SELASA - Pakar astrofisika terkemuka Stephen Hawking yakin alien mungkin ada dalam bentuk primitif di tepian galaksi yang kita huni. Menurutnya, alam semesta begitu luas sehingga terdengar mustahil hanya Bumi yang dihuni makhluk hidup. Kalaupun ada kehidupan primitif di ruang galaksi kita, di sana mungkin tidak ada makhluk yang cerdas, ujar Hawking yang saat itu tengah membawakan kuliah umum untuk memperingati ulang tahun NASA ke-50 di Universitas George Washington, AS, Senin (21/4). Dalam kesempatan tersebut, ia mengemukakan tiga pendapat mengenai kehidupan di luar Bumi. Kemungkinan pertama, kehidupan primitif di suatu planet mungkin memang sangat kecil. Kemungkinan lainnya, terdapat makhluk cerdas di suatu tempat yang mampu mengirimkan sinyal komunikasi ke luar angkasa hingga membangun kekuatan senjata nuklir. Namun, ia lebih yakin pada pendapat lainnya yang tidak menolak kemungkinan adanya kehidupan lain namun tidak secerdas kita. Kehidupan primitif sangatlah biasa dan makhluk cerdas sungguh sangat jarang ujarnya. Ia mengatakan perburuan alien melalui proyek SETI (Serach for Extra-Terrestrial Intelligence) membuktikan bahwa tidak ada tanda-tanda makhluk cerdas dalam rentang 100 tahun cahaya dari Bumi. Namun, ia yakin akan menemukannya jika manusia berjuang melakukan perburuan hingga jutaan tahun cahaya. Komunikasi saja belum berhasil, apalagi alien mengunjungi kita. Hawking menolak pendapat kedatangan alien melalui penampakan UFO karena menurutya tidak mungkin alien datang hanya menakut-nakuti saja seperti banyak diceritakan selama ini. Menurutnya alien ada samping kita, namun manusia harus memastikan rencana jangka panjang hingga waktu ratusan tahun jika ingin memastikan keberadaannya. Hawking menilai orang yang enggan berpartisispasi dalam eksplorasi luar angkasa seperti orang-orang yang menolak rencana pelayaran Columbus mengarungi Samudera Atlantik tahun 1492 dan menganggapnya sebagai pemborosan. Menyebar ke luar angkasa lebih jauh akan memberikan pengaruh sangat besar, katanya. Hal tersebut benar-benar akan mengubah masa depan manusia dan mungkin menentukan apakah kehidupan manusia masih bisa bertahan lebih lama.(SPACE. COM/WAH) Stephen Hawking: there may be aliens! http://news.xinhuanet.com/english/2008-04/22/content_8025948.htm BEIJING, April 22 (Xinhuanet) -- Stephen Hawking said there may be alients, but they may not be intelligent as others had thought, or just primitive life. The 66-year-old famed British cosmologist Hawking's comments were part of a lecture at George Washington University on Monday in honor of NASA's 50th anniversary. He theorized that there are possible answers to whether there is extraterrestrial life. Primitive life is very common and intelligent life is fairly rare, said Hawking Some would say it has yet to occur on earth. So should you worry about aliens? Alien abduction claims come from weirdos and are unlikely. However, because alien life might not have DNA like us, Hawking warned: Watch out if you would meet an alien. You could be infected with a disease with which you have no resistance. Hawking, who suffers from ALS and must speak through a mechanical device, believes if the human race is to continue for another million years, we will have to boldly go where no one has gone before. Hawking compared people who don't want to spend money on human space exploration to those who opposed the journey of Christopher Columbus in 1492. The discovery of the New World made a profound difference to the old. Just think we wouldn't have had a Big Mac or KFC, said Hawking. (Agencies) mediacare http://www.mediacare.biz [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum Pembaca KOMPAS] ironisme iklan hari bumi
Iklan gedenya ada juga di pancoran, saya sih ironis juga mengenai lapindo yang belum terselesaikan. ~salammiris 2008/4/22 Budi Dharma [EMAIL PROTECTED]: Hari ini kelompok Bakrie pasang iklan satu halaman penuh menyambut hari bumi. Ajakannya sich bagus, kita diminta 1 pohon saja. Tapi tolong pihak Bakrie juga konsekuen, dari kelompok usaha mereka sudah berapa banyak pohon yang ditebang untuk proyek property mereka ? Belum lagi satu hal yang ironis bila kita menyimak nasib masyarakat di Porong yang masih berpeluh derita lumpur lapindo, begitu kontradiksinya dengan gerakan save our planet, lha wong nolongin saudara setanah air aja masih hitung-hitungan. Btw, siapa sich JS itu ? Kok kalau pelakunya pejabat pake acara ditulis nama samaran atau inisial segala, tapi kalau wong cilik yang berbuat kejahatan langsung ditulisan namanya komplet ? Mbok kalau berkata benar, tolong donk nggak usah pake acara ditulis inisial doank, kayak nyebutin nama criminal di poskota aja, he he he Mumpung hari bumi, tolong peringatkan juga tuch anggota DPR yang suka merokok di ruangan sidang. Kita sebagai rakyat membayari mereka bukan untuk duit ngebul rokok. = Pojok Milis Forum Pembaca KOMPAS : 1.Milis FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS 2.Topik bahasan disarankan bersumber dari KOMPAS dan KOMPAS On-Line (KCM) 3.Moderator berhak mengedit/menolak E-mail sebelum diteruskan ke anggota 4.Moderator E-mail: [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] 5.Untuk bergabung: [EMAIL PROTECTED] KOMPAS LINTAS GENERASI = Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[Forum Pembaca KOMPAS] UNDANGAN DISKUSI_28 APRIL 2008
*UNDANGAN Diskusi Publik * *GERAKAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DALAM KONTEKS MUSLIM* *DI INDONESIA, IRAN, PAKISTAN DAN CHINA* Mengundang *Rekan rekan sekalian * * * Di Tempat Dalam rangka mengkomunikasikan dan berbagi pengalaman serta proses pembelajaran dari berbagai pengetahuan baru yang didapat dari hasil temuan penelitian WEMC* ('Women's Empowerment in Muslim contexts: gender, poverty and democratisation from the inside*), dengan ini kami mengundang Bapak/Ibu untuk hadir dalam acara Dialog Publik. Proyek WEMC sendiri merupakan Konsorsium Program penelitian yang dijalankan oleh jaringan peneliti perempuan di Indonesia, China, Iran, Pakistan dan peneliti Lintas Batas Negara. Konsorsium ini melakukan penelitian aksi yang mendukung kesetaraan antara perempuan dan laki-laki serta pemberdayaan perempuan, dan berpusat di Southeast Asia Research Centre (SEARC), City University of Hong Kong. Pelaksanaan: *Hari Senin Tanggal 28 April 2008* *Pukul 09.00 13.00 WIB* *Tempat* Ruang Puri Putri Hotel Sahid Jaya Jalan Jendral Sudirman No.86, Jakarta 10220, Telp. 021-570 Demikian undangan ini dibuat, atas kehadiran dan kerjasamanya yang baik kami haturkan terima kasih. Hormat Kami, *Risma Umar* Koordinator Program Solidaritas Perempuan Konfirmasi: Melly/Jumi/Yanti (Telp: 78834920 atau 02171325346) *No* *Waktu* *Acara* *Penanggungjawab* 0 08.00-09.00 Registrasi dan Coffee break 1 09.00-09.15 Pengantar dari WEMC Indonesia Salma Safitri 2 09.15-09.30 Pembukaan dan memaparkan Program WEMC secara keseluruhan *Vivienne Wee* Direktor WEMC Project 3 09.30-09.45 Pidato Ketua Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan (KOMNAS Perempuan) Kemala Chandrakirana 4 09.45-11.15 Presentasi temuan 1.Penelitian Indonesia 2.Presentasi Iran 3.Presentasi Pakistan 4.Presentasi RRC 5.Presentasi Cross Border Moderator: Sri Wiyanti Edyyono (WEMC Indonesia) ·*Homa Hofdar* (Iran) ·*Farida Shaheed* (Pakistan) ·*Shui Jingjun* (RRC) ·*Amy Sim* (Cross border Research on Indonesia Migration) ·*Risma Umar and Siti Nurwati Hodijah* (Indonesia) 5 11.15-11.30 Coffee break 6 11.30-13.00 Diskusi Partisipatif Penutup Moderator/ Fasilitator: Sri Wiyanti Edyyono 7 13.00-14.00 Makan siang [Non-text portions of this message have been removed] = Pojok Milis Forum Pembaca KOMPAS : 1.Milis FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS 2.Topik bahasan disarankan bersumber dari KOMPAS dan KOMPAS On-Line (KCM) 3.Moderator berhak mengedit/menolak E-mail sebelum diteruskan ke anggota 4.Moderator E-mail: [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] 5.Untuk bergabung: [EMAIL PROTECTED] KOMPAS LINTAS GENERASI = Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Tertawalah sejenak !
Maaf, numpang klarifikasi sedikit.. Kebetulan saya sudah mengikuti terapi tawa ini dan setahu saya, kegiatan tawa massal di Lapangan Monas ini bukan diselenggarakan oleh Dr Kataria, tetapi oleh lembaga National Integration Movement bekerja sama dengan Yayasan Anand Ashram.. On Wed, Apr 23, 2008 at 2:07 AM, mangucup88 [EMAIL PROTECTED] wrote: . Dr Kataria adalah pendiri Pergerakan Yoga Ketawa yang telah memiliki lebih dari 6.000 klub Yoga Tawa di seluruh dunia. Mereka percaya bahwa hanya melalui Tawa saja dapat mempersatukan umat manusia di kolong langit ini agar bisa hidup dengan damai dan bahagia. Misi dari klub Yoga Tawa ini adalah hidup sehat, bahagia dan damai. Di Jakarta Pusat tiap dua pekan sekali mereka menyelenggarakan terapi tawa massal di Lapangan Monas. .. [Non-text portions of this message have been removed]
[Forum Pembaca KOMPAS] ritual setelah pilkada
setelah pilkada selesai, bagi pihak yg kalah belumlah selesai. masih ada ritual yg dilakukan oleh pihak yg kalah seperti menggugat kpud. meminta fatwa kepada mahkamah agung dan mahkamah konstitusi. alasannya pun macam , ada kecurangan dalam pemilihan, ada yg mengaku tidak terdaftar sebagi pemilih dll. jika ini selesai maka ritual lainnya adalah mendekati pemenang pilkada. mulai dgn meminta berbagi kekuasaan dgn alasan mewakili sekian ratus ribu pemilih atau agar merangkul semua komponen masyarakat yg ujung2nya kata slank adalah duit. meminta mulai dari yg halus sampai yg agak mengancam seperti jika tidak mengakomodasi komponen masyarakat maka akan kesulitan dlm menjalankan pemerintahan. dlm suatu acara dialog di tv kiki syahnakri mantan wakasad pernah berujar pasangan hade akan menghadapai masalah yg besar jika tidak merangkul pemuka masyarakat. di masa orde suharto jika ada pemimpin daerah yg bukan militer, maka akan selalu direcoki dgn masalah keamanan di mana aparat keamanan seolah tak berdaya. kelakuan2 yg buruk seperti ini dilakukan secara transparan tanpa rasa malu. sohib
[Forum Pembaca KOMPAS] KEHILANGAN BAGASI DI PESAWAT GARUDA INDONESIA SYDNEY-DENPASAR
Mohon maaf numpang memuat keluhan atas kehilangan bagasi di pesawat Garuda Sydney-Denpasar. Senang sekali bila ada rekan yang bisa menolong. wass, Triyatni Garuda Indonesia yth, Tanggal 9 Pebruari 2008, kami berlima dosen Universitas Hasanuddin Makassar berangkat dari Sydney tujuan Denpasar dengan menggunakan pesawat GA 715. Ketika tiba di Bandara Ngurah Rai, bagasi kami tidak lengkap dan dinyatakan hilang 1 koli berupa kardus coklat dengan bagasi No. GA 177223. Oleh pihak Garuda, kami diminta menunggu untuk waktu yang tidak ditentukan karena kemungkinan barang tersebut nyasar ke Jakarta. Sampai hari ini Garuda belum memberi kabar perkembangan barang kami. Kami tahu bahwa Garuda Indonesia akan menanggung resiko kehilangan bagasi bagi penumpangnya. Masalahnya barang yang hilang ini punya hubungan emosioanal bagi kami dan nilainya tidak dapat diganti dengan sejumlah uang. Untuk hal tersebut, kami benar-benar bermohon kiranya Garuda Indonesia bisa membantu kami untuk melacak keberadaan barang. Demikian kami sampaikan, atas perhatian Garuda Indonesia kami ucapkan terima kasih.- Makassar, 16 April 2008 Hormat kami, 1. Prastawa Budi (KTP Terlampir) 2. Deddy T Tikson 3. Triyatni Martosenjoyo 4. Kartini Idris 5. WJA Misero Alamat: Universitas Hasanuddin Gedung Rektorat Jalan Perintis Kemerdekaan Km 11 Makassar
[Forum Pembaca KOMPAS] Undangan Diskusi Terbuka PRP
Diskusi Terbuka Perhimpunan Rakyat Pekerja (PRP) Menuju keadilan seutuhnya bagi rakyat Indonesia: Membaca kembali cita-cita bangsa Indonesia Hari/Tanggal : Kamis/24 April 2008 Waktu: Pukul 14.00 - 17.00 WIB Tempat : KOMNAS HAM JL Latuharhary No 4B, Menteng-Jakarta Pusat Pembicara: - Max Lane (Konsultan, University of Sidney) - Bonie Setiawan (Direktur Institute for Global Justice-IGJ) - Mugiyanto (Ketua Ikatan Keluarga Orang Hilang Indonesia-IKOHI) -Irwansyah (Sekretaris Jenderal PRP) Kontak Person: -Rendro Prayogo (0855-1015346) -Ari Yurino (0856-7931713) [Non-text portions of this message have been removed]
[Forum Pembaca KOMPAS] daging brazil dan Kompas
Kemarin tampaknya kedubes Brazil bikin konfrensi Pers, yang menaggapi berita yg dimuat .a.l ( utamanya ) oleh Kompas ttg daging Brazil, misal soal daging Brazil lebih mahal dr daging Australai ataupun dgaing Brazil di tolak Unii Eropa krn PMK., spt dimuat Kompa sbaru baru ini. Saya baca berita nya di Bisnis Indonesia hari ini dan gagal menemukan berita itu di Kompas hari ini ( kecuali beritanya kecil banget smapai nggak kelihatan ). Saya nggak percaya bhw Kompas nggak diundang dalam konferensi pers itu. lha yg ditanggapi juga berita di Kompas. Pertanyaan saya..,kenapa sih susah banget buat kompas utk setidak nya cover both side dgn adil beimbang. ??/ selama ini, paling wawancara satu ulang satu pejabat Dep Tan, lalu sebagai counter wawancara 3 orang lain atau lebih yg menolak ( dia dia juga sih) .. Saya sih nggak bisa menghakimi siapa yg pendapatnya yg paling benar.., tapi saya bisa menghakimi bahwas sikap membuat berita nggak seimbang itu salah.. Salam Haniwar
[Forum Pembaca KOMPAS] UNICEF dan Yayasan Kesejahteraan Anak Indones ia anugerahkan “Penghargaan Tahunan untuk P enulis Muda Indonesia 2008”
SIARAN BERITA UNICEF dan Yayasan Kesejahteraan Anak Indonesia anugerahkan “Penghargaan Tahunan untuk Penulis Muda Indonesia 2008” Jakarta, 23April 2008 Badan Perserikatan Bangsa Bangsa untuk Anak, UNICEF,dan Yayasan Kesejahteraan Anak Indonesia (YKAI) hari ini mengumumkan dimulainya lomba menulis nasional untuk anak-anak berusia dibawah 18 tahun. Lomba menulis tahunan yang diselenggarakan UNICEF dan YKAI sejak tahun 2004 ini mengangkat tema “anak dan lingkungan hidup”. Para penulis muda bebas menyuarakan gagasan, impian, dan harapan mereka tentang anak dan kaitannya dengan isu-isu seputar lingkungan. “Melalui Penghargaan Tahunan untuk Penulis Muda Indonesia ini, UNICEF ingin memberi kesempatan dan ruang bagi anak-anak untuk menyuarakan pendapat dan harapannya bagi masa depan,” ujar Dr. Gianfranco Rotigliano, Kepala Perwakilan UNICEF di Indonesia. Dua orang penerima Penghargaan akan mendapat piagam dari UNICEF, tabungan masing-masing sebesar Rp 5.000.000 dari Bank Niaga, dan hadiah lainnya dari sponsor. Esai kedua penerima Penghargaan dan 18 esai pilihan yang ditulis oleh anak-anak dari berbagai propinsi di Indonesia akan dibukukan. Menurut UNICEF, perubahan iklim yang dapat menimbulkan bencana alam seperti kekeringan, banjir, dan lain-lain sering membawa serta penyakit-penyakit dan kecelakaan yang menimpa anak-anak. Selain itu, tema “anak dan lingkungan hidup” menjadi relevan untuk tahun ini karena tahun 2008 telah ditetapkan Perserikatan Bangsa Bangsa sebagai Tahun Sanitasi Internasional. Penetapan ini dimaksudkan untuk mengajak semua pihak agar peduli dan memberi prioritas tinggi terhadap masalah sanitasi. Ketua Umum YKAI, Prof. Lily I. Rilantono mengatakan para penulis muda memiliki kemampuan untuk mengilhami orang dewasa dalam memperbaiki lingkungan dimana anak tumbuh dan berkembang. “Pendapat, harapan, dan prestasi mereka perlu didengarkan dan dipertimbangkan,” demikian Prof. Lily. Penghargaan yang juga didukung oleh manajemen hotel Gran Melia Jakarta ini diberikan oleh UNICEF setiap tahun sebagai upaya untuk mendukung partisipasi anak. Persyaratan lomba: 1. Bentuk : Artikel. 2. Peserta : Berusia 12 – 18 tahun atau masih sekolah (SMP/SMA/sederajat). 3. Panjang tulisan : Minimal 4 halaman dan maksimal 7 halaman kertas A4, huruf Arial 12pt, dan spasi 1,5. 4. Menyertakan data diri: nama dan keterangan sekolah/kelas (disertai bukti diri: kartu pelajar/KTP) dan alamat yang bisa dihubungi sejelas-jelasnya (alamat/telepon sekolah + kode pos, alamat/telepon rumah + kode pos). 5. Artikel dikirim selambat-lambatanya pada tanggal 16 Mei 2008 (cap pos) ke: Yayasan Kesejahteraan Anak Indonesia (YKAI) Jalan Tebet Barat Dalam V/26, Jakarta Selatan - 12810 Email: [EMAIL PROTECTED] dan [EMAIL PROTECTED] Pengumuman pemenang dapat dilihat di http://www.ykai.net dan http://anak.i2.co.id Untuk informasi lebih lanjut, silhakan hubungi: Telp: (021) 98292335 ; 98282905. Fax: (021) 8312694 021) 93810517; 087877379859 (Aya), 08129464364 (Yuyun), 0818660654 / (021) 99832967 (Susan) Be a better friend, newshound, and know-it-all with Yahoo! Mobile. Try it now. http://mobile.yahoo.com/;_ylt=Ahu06i62sR8HDtDypao8Wcj9tAcJ [Non-text portions of this message have been removed]
[Forum Pembaca KOMPAS] PRESS RELEASE KOMUNITAS HIJAU HARI BUMI (22 APRIL 2008)
PRESS RELEASE KOMUNITAS HIJAU HARI BUMI (22 APRIL 2008) Inilah yang mesti kita sadari!!! Segala sesuatu di alam ini menyatu Seperti hubungan darah dan seluruh organ tubuh kita Mengikat seluruhnya bagaikan satu keluarga yang utuh Yang terjadi pada bumi Terjadi pula pada seluruh penghuninya Manusia tidak merajut benang kehidupan sendiri Dia hanyalah sehelai benang yang ada di dalamnya Apapun yang ia lakukan akan mengena pada dirinya sendiri Ted Ferry Kembali memahami bumi, kembali memahami kita Bumi dan alam semesta ini adalah bagian dari kehidupan kita yang sesungguhnya. Keberadaan kita sangat terkait, bahkan tergantung pada bumi tercinta ini. Keduanya memiliki hubungan komplementer, dimana manusia sangat membutuhkan bumi sebagai tempat berpijak, tempat hidup, dan tempat menyemai eksistensinya. Begitupun bumi ini membutuhkan manusia untuk menjaga kelestariannya. Memahami kembali signifikansi bumi kita berarti berusaha untuk berempati akan segala keberadaannya, berempati akan gerak-geriknya, berempati akan tangisannya dan berempati atas duka gembiranya. Karena sebenarnya alam adalah kita, dan kita adalah alam itu sendiri. Kita banyak berhutang pada bumi ini, bumi yang telah sudi menjadi tempat lahir kita, tempat kencing, dan bahkan tempat kita membuang kotoran. Memahami bumi berarti membuatnya senyaman mungkin hidup di hadapan kita. Menciptakan kehidupan alam yang harmonis, tanpa kekerasan, tanpa melakukan pengrusakan terhadapnya,. Dan tanpa melakukan aksi-aksi teror yang dapat membinasakannya. Perjuangan manusia untuk melestarikan alam ini adalah perjuangan yang sangat mulia, karena secara langsung ia sebenarnya telah berjuang untuk melestarikam kehidupannya sendiri. Sebaliknya, usaha manusia keji yang telah merusak bumi dan alam ini adalah perbuatan yang sangat nista. Karena sesungguhnya dalam usaha kejinya itu, manusia sedang membinasakan dirinya sendiri. Oleh sebab itu, membunuh alam berarti membunuh manusia, melakukan kerusakan terhadap bumi berarti melakukan usaha pembinasaan terhadap sesama manusia dan dirinya sendiri. `Tragedi ekologis' adalah `Tragedi Genosida' terbesar yang dilakukan oleh manusia terhadap rasnya sendiri, bahkan ia adalah tragedi eksistensial kehidupan. Karena sebenarnya ia telah melakukan pembunuhan atas kehidupan. Kami sangat mengecam keras terhadap merebaknya berbagai fenomena `Terorisme Ekologis /Eco-Terrorism', yang contoh konkretnya adalah penebangan hutan secara masal, pernyempitan lahan hijau, pembocoran lapisan ozon dan berbagai usaha industri manusia yang merugikan alam ini. Kita harus mengecam para eko-teroris yang senantiasa mengeruk keuntungan pribadi sesaat namun menciptakan dan terburuk bagi seluruh kehidupan di bumi ini. Sudah saatnya kita menjaga kehidupan ini dengan turut melestarikan dan menjaga kehidupan bumi serta seluruh elemen yang menyertainya. Di hari yang fenomenal ini (22 April 2008), seluruh umat manusia memperingati hari bumi sebagai sebuah peringatan atas berbagai tragedi yang melanda bumi ini. Sebagai langkah ke depan, kita harus senantiasa berkomitmen untuk menjaga kelestarian bumi dan alam raya ini dari kejahatan para Eko-Teroris. Maka kami yang tergabung dalam Komunitas Hijau, mengajak seluruh elemen bangsa ini untuk secara bersama melakukan perbuatan nyata demi menjaga bumi ini. Karena sesungguhnya menjaga bumi berarti menjaga kehidupan itu sendiri. Komunitas Hijau [save our planet for better life] Wisma Sudirman Lt. 12A Jl. Jend. Sudirman Kav. 34 Jakarta 10220 Telp. (62-21) 573-7950 Fax. (62-21) 573-7976 e-mail. [EMAIL PROTECTED] www.hijauindonesiaku.multiply.com
[Forum Pembaca KOMPAS] Resesi Dunia?
Minyak dunia telah menembus nilai 118 dollar per barel. Harga pangan dunia mulai melonjak tinggi. Negara Eropa mulai kelabakan menutupi anggaran untuk membeli minyak. Pemerintah RI mulai mencari pinjaman ke Bank Dunia untuk menutup APBN. Amerika juga hampir jeblok keuangan negaranya yang semakin parah defisit anggarannya. Kayanya kita akan memasuki resesi dunia part 2. aduh gimana neh? nanti perusahaan banyak yang tutup. pengangguran naik, kejahatan naik, harga-harga pada naek. negara arab yang tergabung dalam OPEC menolak menaikan jumlah produksi minyak dunia. salah siapa neh? apa yang bisa kita lakukan? daripada mencaci maki golongan tertentu padahal perekonomian dunia mau kolaps. benny dan mice tolongin dong! (minta tolong ke pemerintah sudah cape sih) Urban - Be a better friend, newshound, and know-it-all with Yahoo! Mobile. Try it now. [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Pidatonya Dicuekin, Presiden Marah
Gak ada yang salah, tapi mbok iyao ndak usah diliput wartawan segala macem. Banyak yang jadi 'sepet' ngeliatnya . NDAK PANTES, lha wong masih banyak yang mesti SBY kerjaken kok selain begituan! Merdeka. - Original Message From: Godlip Pasaribu [EMAIL PROTECTED] To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Wednesday, April 9, 2008 9:20:13 AM Subject: Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Pidatonya Dicuekin, Presiden Marah Pak Totot, semua orang punya kehibupan pribadi. Demikian juga dengan SBY. Kebetulan hobbynya menyanyi atau mengarang lagu, apakah itu salah? Janganlah yang ditonjolkan hanya kekurangan-kekurangannya saja. Salam.
[Forum Pembaca KOMPAS] Teknologi Sel Punca Indonesia Termaju di Asia
- Forwarded Message From: Sandy Dwiyono [EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, April 22, 2008 9:43:44 PM Subject: [ppiindia] Teknologi Sel Punca Indonesia Termaju di Asia http://www.antara. co.id/arc/ 2008/4/18/ teknologi- sel-punca- indonesia- termaju-di- asia/ Teknologi Sel Punca Indonesia Termaju di Asia Jakarta (ANTARA News) - Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI), Dr dr Fachmi Idris, mengatakan bahwa kemampuan individual para dokter Indonesia dalam teknologi sel punca (stem cell) merupakan yang termaju di Asia. Bahkan kalangan medik dunia merekomendasikan Indonesia sebagai tempat operasi jantung dengan teknologi sel punca untuk kawasan Asia, kata Fachmi Idris di Jakarta, Jumat. Sel punca dimaknai sebagai sel yang secara umum berada pada tahap amat dini dan punya kemampuan untuk menjadi sel tipe khusus lain, seperti menjadi sel hati, sel kulit, sel saraf, dan sebagainya. Menurut dia, teknologi dan sarana kesehatan di Indonesia sudah sangat memadai untuk menangani tindakan medis yang diperlukan. Dan kualitas para dokter kita juga sudah sangat bagus, tidak kalah dengan kualitas dokter di luar negeri, kata Fachmi. Tetapi tren maraknya pasien Indonesia yang berobat ke luar negeri perlu pembenahan yang serius dari sisi pengelolaan non-medis, tambahnya. Tentang bagaimana kepuasan pasien itu tercapai, dan masalah pencitraan tentang rumah sakit itu yang harus lebih bagus lagi, kata ketua umum periode 2006-2009 itu. Dokter keluarga Ia juga mengingatkan perlunya pengembalian peran penting sistem kesehatan di Indonesia, Harus kembali ke sistem yang terpadu, dan sistem dokter keluarga serta sistem rujukan harus diberlakukan lagi. Sistem rujukan dan dokter keluarga, masih kata Fachmi, akan menghindarkan penumpukan pasien di dokter spesialis, sebab seharusnya dokter spesialis tidak perlu menangani penyakit yang ringan berupa batuk pilek biasa. Dengan sistem dokter keluarga dan sistem rujukan, penyakit-penyakit akan tersaring dengan baik, sehingga hanya pasien dengan penyakit benar-benar berat saja yang akan ditangani oleh dokter spesialis, katanya. Selain mendesak revitalisasi peran sistem rujukan dan dokter keluarga, Fachmi juga mendorong agar pemerintah segera merealisasikan asuransi kesehatan bagi semua penduduk Indonesia. Dengan kemauan politik dan sistem yang tepat, asuransi kesehatan ini jangan lagi cuma jadi cerita, tapi sudah harus diwujudkan, katanya. Hal lain yang diinginkan oleh pihak ikatan dokter adalah adanya subsidi di bidang pendidikan kedokteran, dengan tujuan semakin banyak orang Indonesia menjadi dokter dan mengabdi kepada bangsa. (*) _ _ _ _ _ _ Be a better friend, newshound, and know-it-all with Yahoo! Mobile. Try it now. http://mobile. yahoo.com/ ;_ylt=Ahu06i62sR 8HDtDypao8Wcj9tA cJ [Non-text portions of this message have been removed] Be a better friend, newshound, and know-it-all with Yahoo! Mobile. Try it now. http://mobile.yahoo.com/;_ylt=Ahu06i62sR8HDtDypao8Wcj9tAcJ [Non-text portions of this message have been removed]
[Forum Pembaca KOMPAS] kita perlu pemerintah yg entrepreuner ?
ini kutipan dr internet http://hbswk.hbs.edu/item/5766.html katanya China maju krnbanyak entrepreuner.. dan pemerintahnya juga bejiw aentrepreuner In China, the government is often the entrepreneur. It is in many instances a very efficient entrepreneur. Of course there are bankrupt state-owned enterprises, but there are equally dynamic companies starting out in villages, small towns, and major cities, often with a sizable amount of investment or involvement by local government authorities. It is hard to find any reasonably sized Chinese company in which government authorities do not have input. haniwar -- No virus found in this outgoing message. Checked by AVG. Version: 7.5.524 / Virus Database: 269.23.3/1392 - Release Date: 4/22/2008 3:51 PM [Non-text portions of this message have been removed]
[Forum Pembaca KOMPAS] kesalahan pemberitaan kompas
-- Forwarded message -- From: Adriana Venny [EMAIL PROTECTED] Date: 2008/4/22 Subject: [Lembaga-Partisipasi-Perempuan] kesalahan pemberitaan kompas To: [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED] Cc: [EMAIL PROTECTED] Dear Mbak Maria Ninuk, Sorry, tapi aku perlu memberikan info kepada redaksi kompas soal beberapa kesalahan peliputan yang mengganggu: - Kompas 19 April 2007 di halaman 2, pada artikel yang berjudul Presiden Menjamu Tokoh Perempuan. Disebutkan bahwa salah satu aktivis yang hadir adalah Gadis Arivia. Padahal Gadis saat itu tidak sedang berada di Indonesia dan saat ini berdomisili di Indonesia. Berita ini sangat mengganggu saya karena saat ini saya selaku mantan Direktur YJP tengah menggugat dia secara hukum dan semua orang bahkan orang tua saya sendiri lalu menanyakan apa benar Gadis sedang di Jakarta dan minta saya untuk menuntaskan masalah saya. Kompas mungkin tidak menyadari bahwa dampak dari berita yang tidak valid menimbulkan kerugian di pihak lain. Dan karena ini sudah merupakan pelanggaran kode etik jurnalistik, saya berharap agar Pemred menindak tegas jurnalis yang bersangkutan. - Kedua, pada Kompas tgl.15 April 2008, terdapat salah satu artikel yang berjudul Janda Pimpin Komplotan Pria Pencuri Mobil. saya tidak percaya sebuah harian sekaliber kompas dengan jajaran redaksi yang sudah sensitif gender, masih mempublikasikan judul semacam ini. Jika yang memimpin laki-laki dengan status duda apakah Kompas akan mengumumkan ini? Demikian beberapa masukan yang mudah-mudahan bisa dianggap sebagai kritik membangun. Meski telah menjadi sangat besar, saya berharap Kompas terus membenahi diri. Apalagi ada rumor dari para jurnalis, bahwa para jurnalis muda Kompas terkenal arogan yang kemudian mengakibatkan kesalahan fatal dalam memberitakan. Mudah-mudahan rumor itu tidak benar karena tidak ada yang sempurna selain Tuhan, saya juga berharap mentalitas rendah hati seperti itu yang akan senantiasa menjiwai keredaksian Kompas. Salam pencerahan, Venny
Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Hari Kartini, Kru Busway Perempuan Tampil Cantik
Hallo mbak Farida, (masih ingat saya dong, dulu saya yang oprak-oprak artikel 'Mardiyem'-nya. Sedih ya, beliau akhirnya berpulang - sad ending - perjuangan tanpa hasil - semoga terus dilanjutkan oleh teman-teman almarhumah yang masih ada). Kalau bertanya kapan-kapannya mbak Farida, saya juga kerap bertanya sejak kecil, kenapa sih kalau Paskah identik dengan cari telur, Natal dengan cemara, dlsb. Tapi itu semua ada ilustrasinya, khas masing-masing negara ya, jadi kalau ribet gak bisa menjawab pertanyaan anak, visualisasinya sudah memberikan edukasi buat anak, tinggal rasio dia saja jalan sendiri. Jadi saat ditanya anak, Hari Kartini itu kenapa ada lomba konde, lomba kebaya...? Saya gak usah menjawab, karena sekolahnya juga tidak melazimkan lomba-lomba yang salah kaprah itu. Dia bisa meluruskan dengan berkomentar: harusnya khan Kartini bukan penemu kode dan kebaya, dia tokoh emansipasi, maksudnya hak perempuan sama dengan laki-laki. Welltought! my baby girl. Jadi tugas kita, ibu-ibu dan teman-teman perempuan, bapak, handai taulan, membuat klarifikasi secara re-generasi dari setiap tokoh-tokoh perempuan agar perjuangannya tidak di-salah kaprahkan jadi warisan turun temurun. Salam, Yoke - Original Message From: Farida Mahri [EMAIL PROTECTED] To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Monday, April 21, 2008 6:07:07 PM Subject: RE: [Forum Pembaca KOMPAS] Hari Kartini, Kru Busway Perempuan Tampil Cantik Dear All, Saya jadi bertanya2 nih, sebenarnya sejak kapan Kartini itu diidentikan dengan pakai kebaya, sanggaul dsb, trus apa yang mendasari pengiidentik- an seperti itu. Apakah hal ini sudah terjadi sejak jaman Soekarno, atau kapan sebenarnya dimulai apakah ada yang bisa membantu saya ?
Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Istana Mainan Hoya
Setau saya Istana Mainan Hoya sudah tidak ada lagi sejak tahun 90-an. Istana yg sering saya datangi adalah yg berlokasi di BlokM. Saya kesana selain untuk memanjakan mata dengan mainan2nya yg lucu2 yg tentu saja diiringi rajukan ke ibu saya untuk dibelikan mainan yg saya suka, saya beberapa kali pentas disana bersama dg teman2 TK saya -niken- on 4/22/08 9:46 PM, Rara Gendis at [EMAIL PROTECTED] wrote: Istana Mainan Hoya... Rasanya diakhir tahun 70an istana mainan itu sudah ada. Yang saya tahu di Proyek Senen-Jakarta Pusat. Dulu kalau mau ke sana mobil kami pasti melewati jalan memutar menuju parkirannya. Aduhhh...Senen dulu masih bagus dan nyaman. Masih ada pohon buat berteduh, dan nggak bau pesing!!! Saya ingat betul, betapa istana itu tempat bermain langganan saya ketika kecil (minimal seminggu sekali). Sekarang... sudah lenyap tertelan jaman! Saya masih punya loh, foto-foto permainannya, heheheh... Lalu muncul Time Zone...ahhh itu sih istananya remaja--bukan anak-anak lagi. Lihat saja, berapa banyak umumnya pengunjung remaja dibandingkan anak-anaknya? Kalau memang masih ada Istana Mainan Hoya itu, pasti akan saya kunjungi (sekedar mengingat masa kecil)! Tolong kabarkan jika memang ada. Trimss buat penjelajah! Pengenang Masa Lalu -Rara Gendis-
Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Anggota DPR Sita Kamera Video
Sapa sih orang itu pak ? Nama jelas maksud saya... Best Regards, Eric Soesilo [EMAIL PROTECTED] YM : ericsoesilo Sent from my E61i powered by ISAT Blackberry -Original Message- From: Ramadhani [EMAIL PROTECTED] Date: Tue, 22 Apr 2008 10:11:10 To:Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subject: Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Anggota DPR Sita Kamera Video yang bersangkutan udah menyangkal tuh, katanya dia tidak merampas kamera, serta mobilnya tiba tiba di serang orang tak di kenal, juga tidak melawan arus lalu lintas. nah lho = Pojok Milis Forum Pembaca KOMPAS : 1.Milis FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS 2.Topik bahasan disarankan bersumber dari KOMPAS dan KOMPAS On-Line (KCM) 3.Moderator berhak mengedit/menolak E-mail sebelum diteruskan ke anggota 4.Moderator E-mail: [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] 5.Untuk bergabung: [EMAIL PROTECTED] KOMPAS LINTAS GENERASI = Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Pidatonya Dicuekin, Presiden Marah
Loh, memang bisa larang wartawan untuk tidak meliput? Lagian apa anda pikir hanya itu kerjaan Presiden? Dan nggak ada juga kok yang maksa anda untuk ngeliatnya. Ndak pantas bagi anda, bagi yang lain kan belum tentu. Jadi kalau anda tidak suka melihatnya matiin saja TVnya beres kan? --- prabowo bobbie [EMAIL PROTECTED] wrote: Gak ada yang salah, tapi mbok iyao ndak usah diliput wartawan segala macem. Banyak yang jadi 'sepet' ngeliatnya . NDAK PANTES, lha wong masih banyak yang mesti SBY kerjaken kok selain begituan! Merdeka.
RE: [Forum Pembaca KOMPAS] Re: Kesan-Kesan dari Acara Green Festival
All rekans, sedikit oleh-oleh hijau dari saya; Beli layangan di kampung sawah. Beli juadah di pondok labu. Agus Hamonangan orangnya gagah. Senyum sumringah di pagi minggu. Raja melayu maju berperang. Di tanah lapang mengadu otot. Di pagi minggu kita bersenang. Difoto ria oleh Bung Totot. Lain lagi Bung Fuad Baradja. Di panggil Pak Jun oleh banyak ibu. Hendak berfose wajah ceria. Tua dan muda saling menyerbu. Si Er-en-be bengong sendiri. Datang Bung Suhaimi ajak cerita. Timur dan barat kisah diisi. Memang Bung Suhaimi tak ada dua. Bung KK jalan keliling stan. Tempat sepeda banyak dijajar. Lalu dinaiki dengan perlahan. Di antara pengunjung mutar sekitar. Anak menjangan ringan berlari.. Burung berkicau sambut sang surya. Alangkah indah silaturrahmi. Di festival hijau kita gembira... Ke cikotok menambang emas. Ke batuapus menambang pasir. Bung Totot dan Bung Agus gak usah cemas. Untuk FPK maju kemanapun kita kan hadir. Tabik untuk para pendekar FPK yang pro hijau. RNB -Original Message- From: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Fuad Baradja Sent: Tuesday, April 22, 2008 11:11 AM To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subject: Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Re: Kesan-Kesan dari Acara Green Festival Ha ha ha ha Bukan cuma Anda , aku juga gak kesebut . padahal aku sudah nempeeell terus sama mas agus dan pak KK . Kurang tinggi kali yaaa.. Anyway , I really had a good time with you all last sunday . Buat pak KK , kalau tulisan yang akan dibuat tentang menanam pohon itu sudah jadi , tolong beritahu saya dimuat dimana , biar saya ikut baca dan ketularan pinter. Thx. keep on going green. FB [yang gak setuju dengan penghijauan di lingkungan pemda Bekasi] St. Herwinoto [EMAIL PROTECTED] mailto:totot%40kompas.co.id Pak Suhaimi dan rekan Agus, selamat siang! Weleh2 ini kok malah sibuk saling lempar pujian! hehehehe Pak Suhaimi ini amat penasaran bertemu dgn saya, kata lae Agus. Ternyata pas ketemu, bener2 penasaran sampe2 pas saya sebutkan nama, eh pak Suhaimi terkesiap sedikit, hehehehe Saya sih hanya orang biasa yg kebetulan kerja di tempat yg luar biasa dan ada kesempatan utk berkenalan dgn orang banyak yg juga hebat2 dan luar biasa prestasinya. Masa sih saya dibilang agresip pak? Jadi malyu niyh saya, hehee Sekalian aja mo mengucapkan terima kasih yg sebesar2nya atas kehadiran rekan2 milis FPK dalam event GreenFest utk sedikit berkeringat di sela2 kesibukan masing2. Sayang sekali banyak yg daftar mo hadir, tapi krn kesibukan dan urusan lain yg dadakan, rekan2 sedikit yg hadir ke GreenFest. Beberapa rekan yg sempat ketemu: 1. Mbak Lisa Ventura beserta rombongan sepeda lipatnya 2. Mbak Yulia Subeno dan kawan 3. Pak Suhaimi dan keluarga 4. Pak Ridwan Nyak Baik yg menyempatkan mampir, terus lgs kondangan 5. Rekan Ali Andre yg mengajak serta istri dan baby-nya yg lucu 6. Pak Mamang yg telat bangun tapi tetep nekad genjot sepeda ke Senayan 7. Last but not least pak KK dan kawan2 Ristek yg hadir dgn Ubur-ubur-nya Masih ada lagi beberapa yg hadir tapi saya ndak sempat ketemu spt mas Rudy Nebeng dan mas Jusuf Senopati. Kami dari panitia, baik atas nama Greenfest maupun FPK, sungguh2 amat menghargai rekan2 yg sudah menyempatkan diri hadir meramaikan susasana. Semoga makin ke depan, akan makin banyak rekan2 yg bisa ikut serta aktif dalam event2 yg tentunya akan terus mengajak milis FPK utk berpartisipasi. Viva milis FPK! Salam, Totot [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Re: Untuk Apa Obama Menang?
Apa nggak salah Pak Bungaran? Walaupun Hillary Clinton menang di Pennsylvania, secara nasional kan Obama masih tetap memimpin perolehan delegasi? --- bungaran [EMAIL PROTECTED] wrote: Akhirnya Clinton memenangkan daerah Pennsylvania. Perhitungan masih berlangsung. Suara yang dihitung telah mencapi 78%. Clinton telah mendapatkan 28 delegasi Obama masih belum mendapatkan delegasi. Apakah Clinton akan menyapu Pennsylvania masih kita nantikan hasilnya. Obama telah membuat kekeliruan 2 minggu sebelum super tuesday. Padahal sebelumnya diperkirakan Obama akan menang tetapi setelah termakan dengan kata-katanya agaknya ambisi Obama menunju Gedung Putih akan mengalami kebuntuan. Obama telah melakukan blunder politik. Sulit bagi Obama untuk terpilih menjadi Presiden USA.
[Forum Pembaca KOMPAS] Tibet dan Empat Dilema China
Oleh I Wibowo http://www.kompas.com/kompascetak.php/read/xml/2008/04/23/00281858/tibet.dan.empat.dilema.china Saat ini, China sedang gencar-gencarnya mengembangkan soft power, dan pesta olahraga akbar Olimpiade, yang diharapkan menjadi momentum penting yang akan membuat China semakin terpandang dan dihormati. Inilah kesempatan emas setelah 100 tahun China dapat memamerkan kedigdayaan-nya kepada seluruh dunia. Dalam Kongres Ke-17 Partai Komunis China bulan Oktober 2007, keinginan membangun soft power itu ditegaskan oleh Hu Jintao. Namun, China tiba-tiba harus berhadapan dengan Tibet, yang sejak 10 Maret 2008 terus bergolak dan mencapai titik didih yang menakutkan. Dilema sulit Meledaknya kerusuhan anti-China di Tibet menyebabkan China terjebak dalam dilema-dilema sulit. Dilema pertama, di satu pihak, China harus mampu memperlihatkan sikap positif, lebih baik lagi, sikap suka berdamai. Persoalan Tibet hanya bisa diselesaikan lewat dialog dan perundingan, dan hal tersebut sudah disadari oleh Pemerintah China. Namun, di lain pihak, kalau cara ini dilakukan dengan Tibet, China harus juga melakukannya dengan gerakan kemerdekaan Xinjiang, maupun dengan Taiwan, bahkan gerakan-gerakan lain yang sampai kini masih tidur. Hal ini dengan sendirinya akan membangkitkan semangat mereka untuk juga merundingkan ulang status mereka. Dilema kedua, berhubungan dengan yang pertama. Seandainya Pemerintah China bersedia duduk berunding dengan gerakan-gerakan kemerdekaan itu, mayoritas rakyat China tidak akan mendukungnya. Selama pembangunan ekonomi yang mencengangkan dunia, Pemerintah China secara efektif memakai kartu nasionalisme untuk menggerakkan rakyatnya untuk membangun negara. Saat ini, rakyat China pada dasarnya sedang bermimpi akan mengembalikan kebesaran dan kejayaan China (fuqiang zhongguo) sedemikian rupa sehingga rakyat China rela bekerja keras, siang-malam, berkorban demi kebesaran negara. Propaganda pendidikan patriotisme (aiguozhuyi jiaoyu) telah sangat berhasil, tidak hanya di kota-kota, tetapi juga di desa-desa. Maka, rakyat China pasti akan marah dan murka kepada pemerintahnya jika menolerir gerakan yang menghina bangsa China dan memecah belah ibu pertiwi. Komplikasi ideologis Dilema ketiga berhubungan dengan ideologi komunisme. Berdamai dengan Dalai Lama, yang adalah pemimpin tertinggi agama Buddhisme Tibet, sekalipun ini dapat diterima dari sudut strategi politik, akan menimbulkan komplikasi ideologis. Sejak Partai Komunis China berkuasa di Daratan China pada 1949, Pemerintah China selalu bersikap antiagama. Berbagai strategi telah disusun untuk mencegah berkembangnya agama kendati ada kelonggaran akhir-akhir ini. Secara efektif, Pemerintah China berhasil menanamkan keyakinan di kalangan rakyat China bahwa agama adalah takhayul feodal (fengjian mixin), yang akan lenyap seiring dengan kemajuan ekonomi dan teknologi. Sangat sulit bagi Pemerintah China berunding dengan pemimpin agama apa pun, termasuk dengan Dalai Lama, karena hal ini bertentangan dengan keyakinan ideologis resmi saat ini. Dilema keempat, Pemerintah China sadar bahwa ia memerlukan dunia internasional, terutama dalam membangun citra sebagai negara yang ramah dan bersahabat. Ini sangat tampak dalam pengumuman setiap pejabat China bahwa China tidak akan menjadi ancaman dan akan ikut membangun dunia yang damai dan bebas dari konflik. Di mana saja, mereka menjual slogan dunia yang harmonis (hexie shijie) yang sebelumnya dirumuskan sebagai bangkit dengan damai (heping jueqi). Jika China terus memakai kekerasan di Tibet, dunia akan kehilangan kepercayaan terhadap kata-kata itu. China akan tampak sebagai unsatisfied power sehingga timbul gambaran China ancaman bagi dunia. Baiklah dicatat bahwa saat ini sedang beredar China Threat Theory yang merugikan dirinya. Kalau tetangga-tetangga terdekatnya melihat China sebagai naga yang memperlihatkan taringnya, China pasti akan mengalami pengucilan lagi, seperti pada masa Perang Dingin. Ujian besar Tibet benar-benar menjadi sebuah ujian besar bagi China. Pemerintah China sudah didorong oleh banyak pemimpin dunia untuk mengadakan perundingan dengan Dalai Lama. Namun, menurut catatan, China telah gagal menghindarkan pemakaian kekerasan. Tentara Pembebasan Rakyat telah dikerahkan masuk ke Tibet dan terlibat dalam konflik dengan demonstran sehingga terjadi penembakan dan jatuh korban. Sementara itu, Pemerintah China terus-menerus mengecam dan mengutuk pengikut-pengikut Dalai Lama dengan kata-kata yang makin pedas, bahkan menuduh Dalai Lamaseorang tokoh agama yang sangat dihormati di duniasebagai dalang semua kekerasan itu. Sementara itu, dikabarkan bahwa di kalangan rakyat, api nasionalisme sudah berkobar besar. Mereka marah kepada orang Tibet dan mendukung pemakaian kekerasan terhadap Tibet. Dalam situs-situs di China terpampang caci maki terhadap orang Tibet. Mereka mengecam semua gerakan demonstrasi yang muncul di London, Paris, dan San Francisco. Sebagai balasan, muncul seruan boikot
[Forum Pembaca KOMPAS] Demokrasi Dikoreksi
Oleh Haryatmoko http://www.kompas.com/kompascetak.php/read/xml/2008/04/23/00263239/demokrasi.dikoreksi Kekecewaan terhadap demokrasi ialah tidak mampu mengurangi ketidakadilan dan tidak mendorong pertumbuhan ekonomi. Bahkan, tujuan minimalis demokrasi belum efektif (tidak pada janji redistribusi, tetapi lebih sebagai kemungkinan untuk bisa mengatur konflik secara damai). Melalui analogi warga negara sebagai konsumen, akan dibongkar sebab yang melemahkan demokrasi. Politik adalah arena yang menghasilkan produk-produk berupa masalah, program, analisis, komentar, konsep (UU, hukum), dan peristiwa. Beragam produk politik itu dihasilkan terutama dari persaingan di antara para pelaku politik, tetapi mereduksi warga negara biasa ke status konsumen. Warga negara sebagai konsumen harus memilih meski dengan risiko salah paham karena posisi mereka jauh dari tempat produksi (P Bourdieu, 1981:3-4). Mekanisme kontrol terhadap parpol Membaca politik dengan khazanah ekonomi membantu melihat posisi warga negara biasa di arena politik. Sebagai konsumen, semua mempunyai akses sama ke politik. Dalam kenyataan, akses itu dibagi secara tidak setara. Pembagian itu ditentukan tingkat pendidikan, kepemilikan pada kelompok/agama, dan posisi geografis. Ketiga faktor ini mencerminkan besarnya kapital yang dimiliki (kapital budaya, sosial, ekonomi, dan simbolik). Kepemilikan kapital menentukan hubungan kekuasaan, yaitu daya tawar warga negara terhadap hak-hak mereka. Dalam sistem representasi, pilihan atau hak mereka dipercayakan kepada wakil yang dipilih. Model pendelegasian itu menjadi salah satu sebab lemahnya pengawasan terhadap pelaksanaan kekuasaan: maraknya korupsi; tak peduli terhadap kepentingan rakyat, kepedulian hanya sebagai teknik politik pencitraan; kesejahteraan bersama diabaikan. Obsesi politisi adalah kekuasaan (dipilih kembali), bukan dalam rangka mengupayakan kesejahteraan bangsa, melainkan sebagai akses ke fasilitas dan nikmat sosial. Celakanya, obsesi akan kekuasaan itu didukung sistem representasi. Sistem ini mendorong terjadinya konsentrasi berbagai sarana produksi khas politik di tangan para profesional (DPR, Pemerintah, dan pimpinan partai politik). Akibatnya, daya tawar mayoritas warga negara dilemahkan, kedaulatan rakyat disita. Maka, politik harus menemukan mekanisme yang menjembatani wakil rakyat dan konstituennya, serta membangun sistem yang bisa mengontrol wakil rakyat, dan terutama partai politik. Mengapa? Tindakan para politisi diandaikan memperhitungkan kepentingan nyata atau aspirasi konstituen. Ternyata, berbagai kepentingan rakyat itu hanya akan diperjuangkan bila memberi keuntungan kepada politisi dan sejauh mengalir dalam bentuk yang memungkinkan permainan mereka. Partai politik seharusnya berperan sebagai instrumen demokrasi. Namun, situasi sekarang justru menunjukkan partai politik menjadi bagian masalah. Indikasinya, para wakil rakyat cenderung ingkar janji terhadap konstituen dan lebih patuh pada partai politik, terutama kepentingan sendiri; sulitnya mengegolkan UU yang memungkinkan calon independen, maraknya korupsi wakil rakyat; money politics dalam pencalonan nomor jadi wakil rakyat. Demokrasi didikte pasar? Logika pasar mengarahkan politisi untuk lebih peduli kepada kepentingan pemodal. Jika kebijakan redistribusi dijalankan (menaikkan pajak), itu akan mengakibatkan penurunan investasi. Maka, perlu melunakkan tuntutan redistribusi dengan memperkuat kebijakan ekonomi yang kondusif untuk investasi. Pemerintahan demokratis secara struktural tergantung dari modal swasta. Apakah ketergantungan struktural negara pada kapital, menjelaskan hal itu atau tidak? Yang jelas, demokrasi yang riil ada selaras dengan tingkat ketidaksetaraan yang fair (A Przeworski, 1999). Demokrasi menuntut mediasi dan diskusi. Untuk tujuan ini ruang publik menjadi syarat mutlak. Namun, ketika ruang publik masih ditentukan oleh jasa dan kepemilikan kapital, ia diskriminatif dan tidak berbeda dengan pasar (H Arendt, 1951). Lalu, politik bekerja mengikuti model pasar dan politik pencitraan. Politik masuk ke teknik merayu, seperti iklan yang digunakan untuk memasarkan tokoh, gagasan politik. Hanya masalahnya, supermarket dan mal emang benar-benar melayani kebutuhan konsumen meski menindas pekerja (R Sennett, 2006:135). Ternyata, warga negara bukan sekadar konsumen yang tidak puas, warga negara adalah konsumen politik yang dihadapkan pada tekanan untuk membeli atau memilih. Keputusan memilih produk tergantung dari pencitraan dan pemasarannya. Versi politik model supermarket menekan demokrasi lokal, tetapi memungkinkan fantasi individu seperti iklan. Memang dinamika megastore ini menurunkan bobot isi dan substansi politik, tetapi merangsang imajinasi perubahan. Perubahan mendasar atau sekadar semu? Perubahan dan emosi sosial Saat ini perubahan menjadi mantra politik. Berubah dan bergerak menjadi indikator institusi yang dinamis. Institusi menarik bila menunjukkan tanda-tanda perubahan. Perubahan harus
[Forum Pembaca KOMPAS] Mencuri Baju di Toko untuk Anak
http://www.kompas.com/kompascetak.php/read/xml/2008/04/23/01155753/mencuri.baju.di.toko.untuk.anak Bogor, Kompas - Seorang perempuan berinisial On (38) ditangkap petugas keamanan Plaza Ramayana di Jalan Dewi Sartika, Bogor Tengah, Kota Bogor, Senin (21/4) malam. Penyebabnya, janda beranak tiga itu mencuri empat pakaian anak-anak di toko busana tersebut. On, yang kini menjadi tahanan Polres Kota Bogor, mengaku mencuri pakaian anak-anak itu karena ingin membahagiakan seorang anaknya yang akan berulang tahun. Saya terpaksa mencuri karena sayang anak. Dia merengek minta baju baru untuk ulang tahunnya, ungkap warga Bogor Barat itu tanpa menyebut nama anak-anaknya. Tersangka ditangkap setelah kamera pengintai toko tersebut merekam perbuatannya yang memilih-milih pakaian, lalu segera menyembunyikan pakaian itu ke balik baju yang dikenakannya. Saat itu, pelayan di counter pakaian anak-anak tersebut sibuk melayani pelanggan lainnya. Saat dia buru-buru akan meninggalkan toko, dia kami tangkap. Perempuan petugas keamanan kami menggeledahnya dan menemukan empat pakaian anak-anak di dalam pakaian yang dikenakan tersangka, kata Rohman, petugas keamanan toko itu. Aparat Polres Kota Bogor akan mendatangi rumah tersangka. Kami ingin mendapat kepastian, apakah tersangka mencuri pakaian itu benar-benar karena terdesak permintaan anaknya atau itu hanya modus dalam melaksanakan kejahatannya. Tidak tertutup kemungkinan, dia anggota sindikat pencuri yang beroperasi di toko-toko, ungkap Ipda Pahyuningsih, Kepala Unit Ruang Pemeriksaan Khusus Polresta Bogor yang menyidik perkara On. Dikeroyok Sementara itu, di jalan di depan sebuah stasiun pengisian bahan bakar untuk umum (SPBU) di Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor, Bas (20), warga Kampung Langbow, Desa Karangasem Barat, Citeureup, Selasa (22/4), dikeroyok massa karena dituduh merampas motor yang tengah dikendarai Hery (23). Bas sampai kemarin sore masih dirawat di Rumah Sakit PMI Bogor. Ia yang belum sepenuhnya sadar belum dikunjungi keluarganya. Tidak ada polisi yang menjaga kamar kelas III tempat dia dirawat. Namun, sebelah tangannya diborgol ke besi tempat tidur tempat dia berbaring. Menurut seorang warga di lokasi SPBU itu, Bas dikenal warga setempat sebagai pemuda yang kerap melakukan keonaran. (RTS)
Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Hari Kartini
Saya percaya Anda sudah khatam baca surat-surat Kartini. Munculnya pemikiran-pemikiran progresif idealis adalah hal biasa dalam perjalanan hidup seseorang. Terutama ketika ia masih sendiri. Pemikiran itu akan menyurut dengan sendirinya seiring bertambahnya usia atau ada orang lain di sampingnya. Semakin realistis lagi dia jika si pendamping memberinya keturunan. Dan itu normal. Kurang lebih seperti itulah Kartini yang saya baca melalui surat-suratnya, pendapat orang-orang, maupun perayaan 21 April. Kalau ini dipastikan sebagai saya belum apa-apa dibanding Anda yang khatam Kartini, ya maafkan kemampuan baca saya yang terbatas (dan terimakasih atas kesimpulannya). Terus terang saja Kartini ini tidak pernah berhasil menggoda saya. Semakin didalami semakin membuat saya hanya memaklumi perjalanan hidupnya. Itu saja. Beda dengan Dewi Sartika yang langsung bikin saya kesengsem sejak diperkenalkan pertamakali puluhan tahun lalu. Siapa yang bisa mencegah munculnya rasa kesengsem ini? Anda? Boleh saja. Tapi jangan minta saya untuk ganti melarang Anda mengidolakan Kartini. Itu hak Anda. Mau dibilang ini perasaan subyektif, nggak masalah. Toh semakin banyak pahlawan nasional berkelamin perempuan yang saya kenal secara sepihak, semakin saya ketahui bahwa Kartini juga perempuan biasa, sama seperti para pahlawan itu. Yang pasti, dari situ saya bisa melihat bahwa Indonesia ini gudangnya perempuan yang hebat-hebat. Kartini juga manusia. Perbedaan yang menyolok dari perempuan pahlawan lainnya adalah kedekatan dia dengan noni-noni Belanda. Salahkah dia bergaul dengan mereka? Tentu tidak. Kitalah yang salah karena memberi beban yang begitu besar di pundaknya; sebagai panutan anak perempuan se-Indonesia (entah supaya mereka pada jadi feminist apa feminine atau sekedar mannequin, nggak jelas). Ini sebuah dosa sejarah yang nggak gampang dihapus, terlebih kalau kita cuma meraya-rayakan ultahnya tanpa memperingati apa yang sebenarnya terjadi atas Kartini putri Mas Sosroningrat itu. Soal permintaan Anda untuk menyebutkkan feminis yang anak manis, terpaksa saya tolak. Pertama, karena Anda menjebak diri sendiri dengan pernyataan saya. Dan kedua, Kartini nggak mungkin hidup lagi. Silakan baca lagi pelan-pelan pernyataan saya di bawah itu. Oya, menyambung tudingan Anda seputar berdirinya sekolah Kartini (http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/message/83989), terus terang saja saya memang tidak tahu apa-apa kalau Kartini sudah mendirikan sekolah sebelum Dewi Sartika. Sebab, menurut catatan di tangan saya, Dewi Sartika baru aktif di dunia pendidikan tahun 1902. Sementara, Kartini jelas bisa mendirikan sekolah berkat dukungan suaminya. Pertanyaannya, tahun berapa Kartini menikah? From: manneke budiman [EMAIL PROTECTED] : Jika Anda betul sudah baca surat-surat Kartini, akan : Anda lihat dengan jelas bahwa kata paksaan orang : tua sebetulnya agak menyesatkan. Tidak ada paksaan : dalam arti kekerasan yang kasat mata. Pertimbangan : Kartini untuk menerima keinginan orang tuanya adalah : ayahnya yang sakit-sakitan. Kartini sangat mencintai : ayahnya sebab ayahnya adalah satu dari sedikit : Bupati Jawa yang waktu itu mengizinkan anak : perempuan mereka masuk sekolah, baca buku-buku : Barat, dan berteman akrab dengan orang-orang : Belanda. Gagasan-gagasan feminis Kartini secara tak : langsung dibukakan pintunya oleh sang ayah. : : Dalam suratnya kepada Stella Zeehandelaar, Kartini : menulis bahwa jika pun ia menuruti kehendak ayahnya, : perjuangannya tak akan berhenti. Dukungan suaminya : termasuk faktor kunci dalam keberhasilan Kartini : merintis sekolah putri yang ia dirikan bersama : adiknya, Rukmini. setelah Kartini meninggal (hanya : setahun setelah perkawinannya, beberapa hari setelah : melahirkan putra pertamanya), sekolah itu : dilanjutkan oleh Rukmini. Jadi, cita-cita Kartini : untuk mendirikan sekolah buat perempuan pribumi : TERWUJUD, bukan tinggal mimpi kosong semata. : : Fakta penting ini tak pernah disimak oleh mereka : yang sinis terhadap Kartini, dan yang hobinya cuma : menyoroti kepatuhan Kartini pada orang tua yang : menjodohkannya dengan pria yang bukan pilihan : sendiri. Kartini mewujudkan cita-cita perjuangannya : dengan mengorbankan diri pribadinya! Ini sebuah : keputusan besar, dan hanya bisa dibuat oleh : seseorang berjiwa besar. Untuk inilah ia patut : disebut pahlawan. : : Hari Kartini itu bukan cita-cita atau kemauan : Kartini. Ini bentuk kooptasi pemerintah atas Kartini : demi agar perempuan Indonesia bisa dikontrol dan : dijadikan alat politis oleh penguasa. Jika bicara : sosok Kartini, sebaiknya belajar juga untuk tidak : mencampur-aduknya dengan Hari Kartini. Jika bicara : peran Kartini dalam memajukan perempuan Indonesia, : lihat apa yang telah dan mampu dicapai banyak : perempuan Indonesia saat ini. : : Saya belum pernah ketemu seorang feminis yang anak : manis. Bisa Anda sebutkan siapa itu? : : manneke
Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Untuk Apa Obama Menang? A new meaning of B2B !
Kawan-kawan, Seru ya mengikuti proses pemilu di AS. Jika tidak salah menilai, ini adalah pemilu AS yang paling heboh. Bendera start berkampanye belum lagi dikibarkan. Namun hebohnya sudah bukan main. Kehadiran dua tokoh yang popularitasnya meroket: Hillary Clinton dan Barrack Obama yang bikin suasana semakin marak. Keduanya sama-sama hebat. the little voice dalam hati saya mengatakan berat betul ujian yang dihadapi Hillary ini ya? B2B yang populer di dunia bisnis yaitu business-to-business ternyata juga merupakan gambaran dinamika perjalanann hidup Hillary: from Bill (Clinton) to Barrack (Obama). Hillary ataupun barrack yang terpilih akan menjadi tonggak sejarah baru bagi USA. Presiden pertama perempuan atau Presiden pertama yang bukan bule. Mari kita pantau secara agresif dan sama-sama petik pelajaran, KK On Tue, 2008-04-22 at 02:18 +, Agus Hamonangan wrote: Oleh Budiarto Shambazy http://www.kompas.com/kompascetak/read.php?cnt=.xml.2008.04.22.01285290channel=2mn=154idx=154 Tiap ada kesempatan ngomong tentang Indonesia di berbagai kalangan di Amerika Serikat, kami mahasiswa membandingkan peta kedua negara. Panjang Pantai Barat-Timur di AS dan Sabang-Merauke nyaris sama. Kedua bangsa memiliki persamaan, baik lambang, kebhinnekaan, perjuangan, dan seterusnya. Kini pun kondisinya sama, yakni terjangkit ââ¬ÂObamamaniaââ¬Â. ââ¬ÂPersaudaraanââ¬Â itu diikat sejak 1920-an dan terekam lewat laporan diplomat AS di Hindia Belanda. Reaksi elite dalam negeri di AS terhadap perjuangan kita amat positif. Menurut buku Frances Gouda, American Visions of Indonesia (2002), benih nasionalisme di sini lahir terlalu awal. Organisasi pergolakan di Filipina, yang kala itu jajahan AS, tertinggal 40 tahun. Tiga highlights 1920-an yang diulas Gouda, pemberontakan di Silungkang serta revolusi Bung Karno (BK) di Bandung dan Bung Hatta (BH) dari Rotterdam. Washington memperkirakan, Belanda tak mampu membendung perlawanan kita. Menurut sensus, hanya 6 persen dari 70 juta penduduk yang mengenyam pendidikan. ââ¬ÂElite nasionalis bukan cuma terdidik, tetapi juga gigih,ââ¬Â kata laporan diplomat AS. AS tak kuat menahan beban menjajah Filipina yang dilepas karena Depresi Besar. Kemenangan komunis di Uni Soviet dan ancaman fasisme menuntut perhatian yang lebih besar. Presiden AS Herbert Hoover dan Franklin Roosevelt mulai buka kontak dengan republik, prakarsa yang dilanjutkan Presiden Harry Truman dan Dwight Eisenhower. Itu sebabnya AS berpihak kepada republik. Hasil akhir Konferensi Meja Bundar amat dipengaruhi Washington. Jasa baik AS terasa tatkala Presiden John Kennedy aktif menengahi konfrontasi maupun membela RI merebut kembali Irian Barat. Tokoh yang pandai memanfaatkan kesamaan sejarah RI-AS Pak Soedarpo Sastrosatomo. Pidatonya, Maret 1949 di Markas Besar PBB, berjudul ââ¬ÂItââ¬â¢s 1776 in Indonesiaââ¬Â (AS merdeka dari Inggris tahun 1776). Pak Soedarpo berupaya mengalahkan opini pers Belanda yang menuduh Proklamasi ââ¬Âlelucon tak lucuââ¬Â. Sementara ratusan orang demo mendukung Proklamasi di San Francisco, Los Angeles, dan New York. RI langsung jadi sekutu AS, membuat Uni Soviet menuduh BK-BH ââ¬Âgagal mengorganisasi gerilyawan bersenjata palu dan aritââ¬Â. Meski membantu Ho Chi Minh memerdekakan bangsanya, BS (Bung Sjahrir) tegas menyatakan, ââ¬Ânasionalisme RI bukan komunisme Vietnamââ¬Â. Kedekatan historis kemerdekaan ââ¬Â1776 dan 1945ââ¬Â tercermin pula dari persamaan ââ¬ÂKuartet ASââ¬Â dengan ââ¬ÂKuartet Indonesiaââ¬Â. BK disamakan dengan George Washington karena berkelas ââ¬Âpejuang revolusiââ¬Â. BH disebut ââ¬ÂAbraham Lincoln versi Indonesiaââ¬Â. Mereka menjalankan kepemimpinan tanpa kompromi. BS adalah Thomas Jefferson. Kedua tokoh mempunyai kecanggihan politik dan keyakinan moral yang teguh. Tokoh terakhir kuartet itu Haji Agus Salim yang disamakan dengan Benjamin Franklin. Mereka berbakat diplomat yang nyelenéh dan tanpa pamrih. Menurut Gouda, keterpesonaan AS terhadap keindonesiaan tercermin pula dari kerja keras ilmuwan George McTurnan Kahin. Penerima Bintang Mahaputera ini mendarat di Yogyakarta tahun 1948 sebagai relawan. Petualangan Kahin itulah yang melahirkan mahakarya buku Nationalism and Revolution in Indonesia (1952). Buku klasik ini merupakan disertasi doktor Kahin di The Johns Hopkins University, Washington. Buku Joseph Nye, The Powers to Lead, menyebut karisma ââ¬Âbakat alamââ¬Â yang dimiliki BK, Mahatma Gandhi, Winston Churchill, Fidel Castro, atau Nelson Mandela. Gouda mengutip cerita wartawan AS, Martha Gellhorn, yang meliput Proklamasi, yang terpesona BK. ââ¬ÂKalbu bergetar hanya dengan mengikuti gerak tangan, mendengar suara, dan melihat mata serta wajahnya,ââ¬Â kata Gellhorn yang enggak ngerti bahasa Indonesia. Namun, HDS Greenway di International Herald Tribune menulis, karisma tak berlaku
[Forum Pembaca KOMPAS] Mal, Alternatif Tempat Penitipan Kendaraan
http://www.kompas.com/kompascetak.php/read/xml/2008/04/23/0113014/mal.alternatif.tempat.penitipan.kendaraan Jakarta, kompas - Tempat parkir yang biasa tersedia di pusat-pusat perbelanjaan dapat disinergikan dengan pelayanan transportasi umum. Pengguna kendaraan pribadi dapat parkir di salah satu mal dan melanjutkan perjalanan dengan angkutan umum atau bus transjakarta. Dengan meninggalkan kendaraan pribadi di mal, diharapkan dapat mengurangi kemacetan di Jakarta. Kami siap menampung parkir kendaraan pribadi yang pemiliknya akan meneruskan perjalanan dengan bus. Kami sebenarnya juga sudah memberlakukan sistem parkir langganan, kata Manajer Umum PT Ciputra Sentra Sugwantono Tanto saat bertandang ke Kompas, Jalan Palmerah Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (22/4). Sugwantono menyiapkan lahan parkir Mal Ciputra di Grogol untuk parkir warga yang akan melanjutkan perjalanan dengan angkutan umum. Untuk langganan biaya per bulan hanya Rp 150.000. Boleh parkir tiap hari dari pagi hingga malam, katanya. Mal Ciputra memiliki kapasitas parkir mobil maksimal 1.400 unit per hari. Saat hari-hari biasa, Senin hingga Jumat, rata-rata hanya terisi 50 persen saja. Keadaan serupa terjadi di pusat-pusat perbelanjaan lain. Ketika keluhan tentang maraknya parkir liar di jalanan dan kemacetan lalu lintas yang terus mendera Jakarta, peluang memanfaatkan lahan-lahan parkir di pusat perbelanjaan sudah selayaknya dimaksimalkan. Kalau di luar negeri, seperti di Hongkong dan Singapura, pembangunan transportasi massal selalu disinergikan dengan pusat keramaian, termasuk mal. Namun, di Jakarta, hal itu belum dilakukan. Seharusnya bisa dimulai dari sekarang sehingga saling mengisi, kata Sugwantono. Sugwantono menambahkan, dari sekian banyak mal di Jakarta, Mal Ciputra berada di kawasan yang amat strategis, yaitu di kawasan Grogol, Jakarta Barat. Di kawasan ini banyak persilangan aliran lalu lintas antara Jakarta Pusat, Jakarta Barat, Jakarta Utara, dan Tangerang. Seperti tetangganya, Mal Taman Anggrek, Mal Ciputra juga dikelilingi beberapa universitas, hotel, dan perkantoran. Dengan kondisi lingkungan demikian, kedua mal dikunjungi hingga 60.000-70.000 orang setiap hari. Angka kunjungan yang cukup fantastis untuk sebuah mal di Jakarta, mengingat persaingan antarpusat perbelanjaan yang makin ketat. Rida Kusrida, Humas PT Ciputra Sentra, menambahkan, hampir setiap hari kawasan Mal Ciputra padat kendaraan. Di kala banjir menerjang Jakarta, kawasan tersebut pun tidak luput dikepung banjir. Namun, karena letaknya yang strategis dan tinggi, pengunjung tidak terlalu banyak berkurang. Memanfaatkan lokasi mal yang strategis, kerja sama dengan jasa layanan transportasi swasta sudah dijajaki, antara lain penyedia layanan transportasi langsung ke Bandung dan bus dari beberapa perumahan, seperti dari kawasan Serpong serta Karawaci. (NEL)
[Forum Pembaca KOMPAS] MK Didesak Kawal RUU Pengadilan Tipikor
http://www.kompas.com/kompascetak.php/read/xml/2008/04/23/00160486/mk.didesak.kawal.ruu.pengadilan.tipikor Jakarta, Kompas - Mahkamah Konstitusi didesak untuk mengawal Rancangan Undang-Undang Pengadilan Khusus Tindak Pidana Korupsi yang akan habis batas waktu pembentukannya pada Desember 2009. DPR maupun Presiden bisa dinilai melecehkan MK jika tidak membentuk UU Pengadilan Khusus Tipikor sebelum batas waktu berakhir. Hal itu disampaikan A Irmanputra Sidin, peneliti dari Indonesia Legal Roundtable, dan Koordinator Badan Pekerja Indonesia Corruption Watch Teten Masduki dalam jumpa pers yang diselenggarakan Konsorsium Reformasi Hukum Nasional, Jakarta, Selasa (22/4). Teten mengatakan, saat ini Presiden dan DPR sedang melakukan politik membuang-buang waktu hingga habis batas waktu tiga tahun yang diperintahkan MK. Teten mengkritik pernyataan- pernyataan Komisi III DPR dan Mahkamah Agung (MA) yang jelas tidak suka dengan kehadiran Pengadilan Khusus Tipikor. Komisi III dan MA terkesan melakukan gerakan untuk mengembalikan Pengadilan Khusus Tipikor ke Pengadilan Umum. Lihat saja pernyataan para hakim agung dan Komisi III soal hakim ad hoc yang mereka nilai kurang berkualitas. Padahal, jika kita mau jujur, coba lihat putusan hakim agung, banyak yang buruk. Begitu pula dengan hakim karier, lihat saja putusan pembalakan liar dan korupsi, kata Teten. Irmanputra mengatakan, MK seharusnya mengawal putusannya, yaitu dengan cara mengirimkan surat untuk mengingatkan Presiden dan DPR agar membentuk RUU Pengadilan Khusus Tipikor. Tindakan ini pernah dilakukan MK pascaputusan UU Migas. (VIN)
[Forum Pembaca KOMPAS] MK Selesaikan Sengketa Pilkada?
Oleh Sidik Pramono http://www.kompas.com/kompascetak.php/read/xml/2008/04/23/00141391/mk.selesaikan.sengketa.pilkada Ketegangan di Maluku Utara belum reda. Pemungutan suara untuk memilih Gubernur Malut sebenarnya sudah dilangsungkan pada 3 November tahun lalu. Proses perhitungan suara berlangsung jelimet, muncul dua keputusan penetapan hasil dengan pasangan calon terpilih yang berbeda. Gugatan sengketa hasil pemilihan kepala daerah diajukan akhir November, tetapi putusan Mahkamah Agung tidak pula menyelesaikan kerumitan. Perintah untuk menghitung ulang suara di Kecamatan Jailolo, Ibu Selatan, dan Sahu Timur di Kabupaten Halmahera Barat dilaksanakan dua pihak yang berbeda. Hasilnya menunjuk kepada pasangan terpilih yang berbeda pula. Alhasil, kepastian tidak kunjung didapat. Sampai kini. Sebelumnya, putusan atas sengketa hasil Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Sulawesi Selatan pun sempat melahirkan ketegangan antardua kubu pendukung pasangan calon kepala daerah. Pada 16 November 2007, pasangan Syahrul Yasin Limpo-Agus Arifin Nu'mang ditetapkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sulsel sebagai pemenang. Tetapi, pasangan Amin Syam- Mansyur Ramli menggugat hasil itu ke Mahkamah Agung (MA). Berikutnya, MA memerintahkan pelaksanaan pilkada ulang di Kabupaten Gowa, Bantaeng, Bone, dan Tana Toraja. Namun, pada putusan peninjauan kembali (PK), MA membatalkan putusan itu karena dinilai mengandung kekhilafan hakim dan kekeliruan penerapan hukum. Pasangan calon terpilih pun terpastikan. Pertikaian yang berlarut akibat putusan sengketa hasil pilkada merupakan salah satu pertimbangan yang mendasari pembahasan perubahan kedua atas Undang-Undang (UU) Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah. Semestinya, putusan atas sengketa itu punya ketegasan, menunjuk perhitungan mana yang benar dan yang salah. Kebenaran yang dicari dan mesti diputuskan adalah soal angka. Dengan begitu, ketika keluar putusan atas sengketa hasil pilkada, langsung diketahui calon mana yang menjadi pasangan kepala daerah terpilih. Alhasil, oleh Komisi II DPR bersama pemerintah disepakatilah penanganan sengketa hasil pilkada dialihkan dari MA ke Mahkamah Konstitusi (MK). Rumusan ini sejalan dengan masukan organisasi nonpemerintah yang diterima DPR. Pengalihan itu dinilai sejalan dengan pemahaman, pilkada adalah rezim pemilu sehingga sengketa hasilnya pun harus ditangani institusi yang sama. Ketika sengketa hasil pemilu anggota legislatif dan pemilu presiden ditangani MK, demikian pula untuk pilkada. Salah satu yang mengokohkan pijakan usul itu adalah Pasal 24C Ayat (1) Undang-Undang Dasar 1945 yang menyebutkan, MK berwenang mengadili pada tingkat pertama dan terakhir yang putusannya bersifat final untuk perselisihan tentang hasil pemilu. Merujuk penjelasan Pasal 10 Ayat (1) UU Nomor 24 Tahun 2003 tentang MK, putusan MK bersifat final, langsung memperoleh kekuatan hukum tetap sejak diucapkan, dan tak ada upaya hukum yang dapat ditempuh. Putusan MK final dan mengikat mencegah adanya sengketa pascaputusan itu. Untuk memberi tenggang waktu yang cukup bagi MK menyiapkan diri menangani sengketa pilkada, dalam Perubahan Kedua UU No 32/2004 dinyatakan, penanganan sengketa hasil penghitungan suara pilkada oleh MA dialihkan ke MK paling lama 18 bulan sejak UU itu diundangkan. Kepastian mulainya penanganan oleh MK sepenuhnya tergantung dari kesiapan teknis MK. Sebagai ilustrasi soal beban kerja, laporan tahunan MK menunjukkan, 45 perkara perselisihan hasil Pemilu 2004 mesti ditanganinya. Sepanjang tahun itu, MK menerima dan meregistrasi 73 perkara. Selain itu, terdapat tambahan 20 perkara yang masih dalam proses pemeriksaan persidangan. Total sepanjang 12 bulan itu, MK menangani 93 perkara. Hasilnya, MK memutus 82 perkara. Kini, dengan tambahan tugas menangani sengketa hasil pilkada, tugas MK jelas lebih berat. Namun, tak berapa lama sejak revisi UU No 32/2004 disetujui DPR bersama pemerintah awal April, MK pun merespons cepat dengan menyatakan kesiapannya menangani sengketa hasil pilkada. Ketua MK Jimly Asshiddiqie menyatakan, MK memiliki sistem yang mendukung kesiapan itu dan berpengalaman menangani perselisihan hasil Pemilu 2004. MK bisa menyelesaikan sengketa dengan cepat, pasti, tegas, dan tanpa menimbulkan masalah baru. MK memiliki sistem pendaftaran perkara secara online dan fasilitas teleconference. Dengan sistem online itu, tempat sidang tetap di Jakarta, kecuali ada hal yang tak memungkinkan saksi atau ahli datang ke Jakarta, MK siap menggelar teleconference. DPR dan pemerintah sah-sah saja meyakini proses di MK lebih baik. MK boleh saja cepat menyatakan kesiapannya. Namun, ada pula yang berpendapat lain. Penanganan sengketa hasil pilkada oleh MA justru membuka kesempatan untuk melakukan koreksi jika ada putusan yang nyeleneh. Kalau putusan tingkat pertama dianggap tidak memenuhi rasa keadilan, masih ada peluang untuk mengajukan PK. Di sisi yang positif, upaya itu dinilai meluruskan substansi perolehan hasil dalam pemilihan wali kota Depok (Jawa
[Forum Pembaca KOMPAS] Ngopi Bareng Pak Jimly Asshiddiqie (Jumat, 25 April 2008)
Anggota milis FPK yang berbahagia Acara Gathering/Temu darat milis FPK yang ke 4 (Empat) diadakan pada: Hari/Tanggal : Jumat, 25 April 2008 Pukul : 16.30 - Selesai Tempat : Roof Garden, Lantai 5 Gedung Mahkamah Konstitusi RI Jl. Medan Merdeka Barat No. 6 Jakarta 10110 Acara : Ngopi bareng dan Diskusi dengan Ketua Mahkamah Konstitusi Bapak Jimly Asshiddiqie. Semoga berjalan sesuai rencana. Salam, Agus Hamonangan PS: Peserta sudah terdaftar dan rencananya dihadiri pihak Yahoo. Semoga!
Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Re: Kesan-Kesan dari Acara Green Festival
whhh bakat terpendam nih! bravo pak Ridwan! utk foto2 aku lagi proses nih, semoga bisa aku post di web milis FPK. salam, totot - Original Message - From: Ridwan Nyak Baik To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Wednesday, April 23, 2008 4:48 PM Subject: RE: [Forum Pembaca KOMPAS] Re: Kesan-Kesan dari Acara Green Festival All rekans, sedikit oleh-oleh hijau dari saya; Beli layangan di kampung sawah. Beli juadah di pondok labu. Agus Hamonangan orangnya gagah. Senyum sumringah di pagi minggu. Raja melayu maju berperang. Di tanah lapang mengadu otot. Di pagi minggu kita bersenang. Difoto ria oleh Bung Totot. Lain lagi Bung Fuad Baradja. Di panggil Pak Jun oleh banyak ibu. Hendak berfose wajah ceria. Tua dan muda saling menyerbu. Si Er-en-be bengong sendiri. Datang Bung Suhaimi ajak cerita. Timur dan barat kisah diisi. Memang Bung Suhaimi tak ada dua. Bung KK jalan keliling stan. Tempat sepeda banyak dijajar. Lalu dinaiki dengan perlahan. Di antara pengunjung mutar sekitar. Anak menjangan ringan berlari.. Burung berkicau sambut sang surya. Alangkah indah silaturrahmi. Di festival hijau kita gembira... Ke cikotok menambang emas. Ke batuapus menambang pasir. Bung Totot dan Bung Agus gak usah cemas. Untuk FPK maju kemanapun kita kan hadir. Tabik untuk para pendekar FPK yang pro hijau. RNB . [Non-text portions of this message have been removed]
[Forum Pembaca KOMPAS] Re: kesalahan pemberitaan kompas
Yoke dan Venny, Sepertinya rumor ini tuduhan anda terhadap Kompas? bahwa para jurnalis muda Kompas terkenal arogan Mereka tidak arogan, saya kenal baik. Anda jangan sok menghakimi jurnalis muda Kompas! Salam, AH --- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Yoke Simbolon [EMAIL PROTECTED] wrote: -- Forwarded message -- From: Adriana Venny [EMAIL PROTECTED] Apalagi ada rumor dari para jurnalis, bahwa para jurnalis muda Kompas terkenal arogan yang kemudian mengakibatkan kesalahan fatal dalam memberitakan. Salam pencerahan, Venny
[Forum Pembaca KOMPAS] [INDONESIAMEMBACA] World Book Day 2008 Indonesia, 23 -27 April 2008 (informasi lengkap)
tolong disebarkan ke milis-milis ditunggu partisipasi kawan-kawan semua hadir di rangkaian acara festival dan pameran dunia literasi, membaca, menulis, perpustakaan, lembaga kajian, klub hobi, penerbit, klub buku dan lembaga pendidikan di ajang World Book Day 2008 Indonesia.- ~Panitia www.worldbookdayindonesia.org WORLD BOOK DAY INDONESIA 2008 Literasi Mengubah Kehidupan Rabu 23 April s.d. Minggu 27 April 2008 jam 09.00 s.d. 19.00 wib Museum Bank Mandiri Jl. Lapangan Stasiun No. 1 Jakarta Pusat (seberang Stasiun Kereta Kota dan Halte Busway Jakarta Kota) PENGANTAR World Book Day yang dirancang oleh UNESCO adalah sebuah perayaan buku dan literasi yang diadakan setiap tahun di seluruh dunia. Indonesia pertama kali melaksanakannya di tahun 2006, bertepatan dengan 10 tahun diperingati oleh UNESCO, dengan prakarsa Forum Indonesia Membaca yang didukung oleh berbagai pihak, baik itu pemerintah, dunia usaha, akademisi, komunitas dan masyarakat umum. Pada awalnya adalah bagian dari perayaan Hari Saint George di wilayah Katalonia sejak abad pertengahan dimana para pria memberikan mawar kepada kekasihnya. Namun sejak tahun 1923 para pedagang buku memengaruhi tradisi ini untuk menghormati Miguel de Cervantes, seorang pengarang yang meninggal dunia pada 23 April. Hingga itu sejak tahun 1925 para perempuan memberikan sebuah buku sebagai pengganti mawar yang diterimanya. Pada masa itu lebih dari 400.000 buku terjual dan ditukarkan dengan 4 juta mawar. Pada tahun 1995, Konferensi Umum UNESCO di Paris memutuskan tanggal 23 April sebagai World Book Day berdasar keberadaan Festival Katalonia serta pada tanggal tersebut, Shakespeare, Cervantes, Inca Garcilaso de la Vega dan Josep Pla meninggal dunia sedangkan Maurice Druon, Vladimir Nabokov, Manuel Mejía Vallejo and Halldór Laxness dilahirkan. Walaupun pada kasus Shakespeare dan Cervantes ada sedikit perbedaan karena masingmasing meninggal dihitung dengan system kalender yang berbeda dimana pada masa itu Inggris masih mempergunakan system Kalender Julian sedangkan Katalonia mempergunakan sistem Kalender Gregorian. Perayaan ini merupakan bentuk penghargaan dan kemitraan antara pengarang, penerbit, distributor, organisasi perbukuan serta komunitaskomunitas yang semuanya bekerja sama mempromosikan buku dan literasi sebagai bentuk pengayaan diri dan meningkatkan nilainilai sosial budaya kemanusiaan. Secara umum, tujuan diselenggarakannya World Book Day sebagai sebuah world event adalah untuk menyemangati masyarakat, terutama kalangan anakanak untuk mengeksplorasi manfaat dan kesenangan yang bisa didapat dari buku dan membaca. Acaraacara yang mengangkat dunia literasi sudah diselenggarakan di Indonesia, diantaranya ada 'Hari Buku Nasional', 'Hari Kunjungan Perpustakaan' sampai berbagai pameran dan bazaar buku (book fair) di tingkat lokal maupun nasional. Seiring dengan adanya globalisasi informasi dan perkembangan ilmu pengetahuan, sudah saatnya kita melebarkan aktivitas kita dalam dunia perbukuan dengan ikut berpartisipasi melakukan perayaan buku berskala internasional agar lebih menggaungkan buku dan literasi di tengah masyarakat Indonesia. Forum Indonesia Membaca (FIM), sebuah organisasi sosial kemasyarakatan yang berkonsentrasi di aktivitas literasi, berupaya membuka ruang partisipasi seluasluasnya kepada masyarakat dalam penguatan budaya baca. Setelah sukses dengan World Book Day yang diadakan pertama kalinya di Indonesia pada tahun 2006 dan kedua tahun 2007 di Plasa Depdiknas dan Perpustakaan Diknas, Senayan, Jakarta, dan banyaknya permintaan dari komunitas literasi, lembaga, penerbit buku dan masyarakat umum maka di tahun 2008, Forum Indonesia Membaca, dengan mengambil tema Literasi Mengubah Kehidupan, berusaha merealisasikan kembali pelaksanaan World Book Day di Indonesia menjadi sebuah tradisi di tengah-tengah masyarakat Indonesia. Festival yang bertujuan merayakan buku dan literasi, dimana acara World Book Day membuka partisipasi masyarakat sebesarbesarnya dalam meningkatkan kesadaran akan pentingnya buku dan membaca, serta mengapresiasi dunia perbukuan itu sendiri, baik itu terlibat sebagai pembicara, pengisi acara, peserta, maupun sebagai pengunjung. Tahun ini dipilihlah musium sebagai salah satu alternatif pembelajaran sebagai tempat pelaksanaan festival dan pameran. Kegiatan selama penyelenggaraan World Book Day 2008 ini ditujukan untuk memunculkan wacana di masyarakat akan pentingnya buku, dunia membaca dan menulis sehingga muncul kesadaran di masyarakat untuk menggunakan literasi sebagai media perubahan dalam kehidupannya. #Program Acara, Festival dan Pameran# PERAYAAN WORLD BOOK DAY 2008 INDONESIA 23-27 April 2008 - Museum Bank Mandiri Jakarta Kegiatan Harian : Pameran Buku, Pameran Komunitas, Pameran Lukisan, Festival Makanan Indonesia, Wisata Kota Tua, Lomba Tebak Buku,
Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Tibet dan Empat Dilema China
Salam dari Kuala Lumpur, WEll, Cina sedang jadi bintang ekonomi..semua menyoroti. Salah satu senjata untuk diperhatikan atau diperhitungkan dunia lain memang maju secara ekonomi. TEntu saja yang merasa tidak nyaman, banyak ya..jadi lah, menjadi tidak objectif. Peluang baik, bukan begitu, Olimpiade dijadikan alat untuk mencurahkan unek2nya. Kapan lagi toh...? Walaupun isu Tibet, after all, sudah 700 tahun yang lalu. Kalau Tibet jadi isu..kenapa Aceh tidak diperhatikan juga? Well, disebalik semuanya itu, money and power play strong role. Should we ask these questions before judging? Cheers,Andri Noerwenda --- Agus Hamonangan [EMAIL PROTECTED] wrote: Oleh I Wibowo http://www.kompas.com/kompascetak.php/read/xml/2008/04/23/00281858/tibet.dan.empat.dilema.china Saat ini, China sedang gencar-gencarnya mengembangkan soft power, dan pesta olahraga akbar Olimpiade, yang diharapkan menjadi momentum penting yang akan membuat China semakin terpandang dan dihormati. Inilah kesempatan emas setelah 100 tahun China dapat memamerkan kedigdayaan-nya kepada seluruh dunia. Dalam Kongres Ke-17 Partai Komunis China bulan Oktober 2007, keinginan membangun soft power itu ditegaskan oleh Hu Jintao. Namun, China tiba-tiba harus berhadapan dengan Tibet, yang sejak 10 Maret 2008 terus bergolak dan mencapai titik didih yang menakutkan. Dilema sulit Meledaknya kerusuhan anti-China di Tibet menyebabkan China terjebak dalam dilema-dilema sulit. Dilema pertama, di satu pihak, China harus mampu memperlihatkan sikap positif, lebih baik lagi, sikap suka berdamai. Persoalan Tibet hanya bisa diselesaikan lewat dialog dan perundingan, dan hal tersebut sudah disadari oleh Pemerintah China. Namun, di lain pihak, kalau cara ini dilakukan dengan Tibet, China harus juga melakukannya dengan gerakan kemerdekaan Xinjiang, maupun dengan Taiwan, bahkan gerakan-gerakan lain yang sampai kini masih tidur. Hal ini dengan sendirinya akan membangkitkan semangat mereka untuk juga merundingkan ulang status mereka. Dilema kedua, berhubungan dengan yang pertama. Seandainya Pemerintah China bersedia duduk berunding dengan gerakan-gerakan kemerdekaan itu, mayoritas rakyat China tidak akan mendukungnya. Selama pembangunan ekonomi yang mencengangkan dunia, Pemerintah China secara efektif memakai kartu nasionalisme untuk menggerakkan rakyatnya untuk membangun negara. Saat ini, rakyat China pada dasarnya sedang bermimpi akan mengembalikan kebesaran dan kejayaan China (fuqiang zhongguo) sedemikian rupa sehingga rakyat China rela bekerja keras, siang-malam, berkorban demi kebesaran negara. Propaganda pendidikan patriotisme (aiguozhuyi jiaoyu) telah sangat berhasil, tidak hanya di kota-kota, tetapi juga di desa-desa. Maka, rakyat China pasti akan marah dan murka kepada pemerintahnya jika menolerir gerakan yang menghina bangsa China dan memecah belah ibu pertiwi. Komplikasi ideologis Dilema ketiga berhubungan dengan ideologi komunisme. Berdamai dengan Dalai Lama, yang adalah pemimpin tertinggi agama Buddhisme Tibet, sekalipun ini dapat diterima dari sudut strategi politik, akan menimbulkan komplikasi ideologis. Sejak Partai Komunis China berkuasa di Daratan China pada 1949, Pemerintah China selalu bersikap antiagama. Berbagai strategi telah disusun untuk mencegah berkembangnya agama kendati ada kelonggaran akhir-akhir ini. Secara efektif, Pemerintah China berhasil menanamkan keyakinan di kalangan rakyat China bahwa agama adalah takhayul feodal (fengjian mixin), yang akan lenyap seiring dengan kemajuan ekonomi dan teknologi. Sangat sulit bagi Pemerintah China berunding dengan pemimpin agama apa pun, termasuk dengan Dalai Lama, karena hal ini bertentangan dengan keyakinan ideologis resmi saat ini. Dilema keempat, Pemerintah China sadar bahwa ia memerlukan dunia internasional, terutama dalam membangun citra sebagai negara yang ramah dan bersahabat. Ini sangat tampak dalam pengumuman setiap pejabat China bahwa China tidak akan menjadi ancaman dan akan ikut membangun dunia yang damai dan bebas dari konflik. Di mana saja, mereka menjual slogan dunia yang harmonis (hexie shijie) yang sebelumnya dirumuskan sebagai bangkit dengan damai (heping jueqi). Jika China terus memakai kekerasan di Tibet, dunia akan kehilangan kepercayaan terhadap kata-kata itu. China akan tampak sebagai unsatisfied power sehingga timbul gambaran China ancaman bagi dunia. Baiklah dicatat bahwa saat ini sedang beredar China Threat Theory yang merugikan dirinya. Kalau tetangga-tetangga terdekatnya melihat China sebagai naga yang memperlihatkan taringnya, China pasti akan mengalami pengucilan lagi, seperti pada masa Perang Dingin. Ujian besar Tibet benar-benar menjadi sebuah ujian besar bagi China. Pemerintah China sudah didorong oleh banyak pemimpin dunia untuk mengadakan perundingan dengan Dalai Lama. Namun, menurut catatan, China telah gagal
Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Re: kesalahan pemberitaan kompas
Aww. Pengalaman saya selama lebih dari 2 tahun bergaul dengan teman2 Jurnalis dari berbagai media, cetak maupun televisi sungguh luar biasa. Mereka muda, energik, memiliki wawasan luas sehingga enak diajak ngobrol sebelum ataupun setelah wawancara. Mereka dengan senang dan sigap mau datang kerumah saya untuk wawancara atau bahkan sekedar kongkow, padahal siapa saya ini, pejabat bukan, tokoh juga bukan :) Benar, mereka jauuuh sekali dari kesan sombong atau arogan. Dan satu lagi bersih...bersih dari urusan amplop! Was, Mubarik 2008/4/23 Agus Hamonangan [EMAIL PROTECTED]: Yoke dan Venny, Sepertinya rumor ini tuduhan anda terhadap Kompas? bahwa para jurnalis muda Kompas terkenal arogan Mereka tidak arogan, saya kenal baik. Anda jangan sok menghakimi jurnalis muda Kompas! Salam, AH
Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Untuk Apa Obama Menang? A new meaning of B2B !
Siapa Hillary Clinton? Di masa lalu Hillary Clinton memilih untuk meneguhkan respek kepada Clinton dan tidak menjadi myopic menyerang selingkuhan suaminya. Dia hebat, ketika banyak orang ingin dengar dia marah dan kecewa, tetapi dia memilih untuk memaafkan suami (dan juga artinya mengajak seluruh pria yang suka selingkuh untuk kembali ke lajur yang benar). Kampanye dia? Saya saksikan berulang kali di video bagaimana dia tidak menjadi liar, kendati sedikit agresif ketika dipojokkan, padahal dia telah lama menjadi orang yang dituruti, dipuja dan dilindungi dari kata-kata pedas selama menjadi penghuni Gedung Putih. Sikap untuk memaafkan suami demi keutuhan keluarga dan nama baik pemimpin negara, dan lebih lagi sikap tidak melebih-lebihkan masa lalu yang hebat, dua hal yang layak kita teladani. Siapa Obama? Si pria miskin yang cerdas, anak dari keluarga yang broken, namun bisa berkuliah di Harvard. Luar biasa. Dia menjadi inspirator anak-anak yang termarjinal agar tetap semangat!. Dia tidak terjebak pada stigma kulit hitam atau stigma keluarga broken, tetapi menggambarkan diri dapat memberikan perubahan, yang terbaik kepada seluruh orang Amerika. Dia merebut simpati publik tanpa memberi kesan dirinya sebagai pejuang orang tertindas, kendati dia pernah miskin. Dia tidak mengintimidasi pengikutnya untuk berubah menjadi fanatis. Dia piawai dan cerdik menghindari strategi pihak lawan yang ingin memberi imej dia sebagai pemimpin berbasis ras berwarna. So, siapapun dari keduanya yang terpilih maju menghadapi calon partai republik, bagi saya kedunya sudah menampilkan peragaan bagaimana bersaing ketat tanpa bersikap dan berperilaku tercela. --- Kusmayanto Kadiman [EMAIL PROTECTED] wrote: Kawan-kawan, Seru ya mengikuti proses pemilu di AS. Jika tidak salah menilai, ini adalah pemilu AS yang paling heboh. Bendera start berkampanye belum lagi dikibarkan. Namun hebohnya sudah bukan main. Kehadiran dua tokoh yang popularitasnya meroket: Hillary Clinton dan Barrack Obama yang bikin suasana semakin marak. Keduanya sama-sama hebat. the little voice dalam hati saya mengatakan berat betul ujian yang dihadapi Hillary ini ya? B2B yang populer di dunia bisnis yaitu business-to-business ternyata juga merupakan gambaran dinamika perjalanann hidup Hillary: from Bill (Clinton) to Barrack (Obama). Hillary ataupun barrack yang terpilih akan menjadi tonggak sejarah baru bagi USA. Presiden pertama perempuan atau Presiden pertama yang bukan bule. Mari kita pantau secara agresif dan sama-sama petik pelajaran, KK
[Forum Pembaca KOMPAS] Re: Mal, Alternatif Tempat Penitipan Kendaraan
Rekan-Rekan FPK, Rupanya sudah muncul kepedulian pengelola mall untuk mengatasi masalah kemacetan di Jakarta. Konsep Park Ride ini sudah sepantasnya diduplikasi di seluruh mall di Jabodetabek. Apalagi harga minyak dunia sudah menembus harga 119 dollar per barel. Tentunya ironis apabila subsidi BBM terbakar sia-sia akibat kemacetan. Mungkin yang perlu dicontoh lagi adalah apa yang dilakukan Mall Puri Indah. Di dalam mall tersedia layanan untuk pembayaran parkir sehingga mengurangi antrian bayar parkir saat ingin keluar dari mall. Terkadang untuk antri bayar parkir pun, butuh waktu 5 menit yang ujung-ujungnya memboroskan BBM. Komunitas Nebeng www.nebeng.com sedang menjajaki untuk menjadikan BSD Junction sebagai Terminal Nebeng (Park and Ride). Kendala utama dalam meyakinkan suatu mall untuk mengadopsi konsep Park and Ride ini adalah karena memang kebutuhan parkir ini harus dilakukan di waktu pagi hari di mana mall itu belum beroperasi (ada tambahan biaya). Oleh karena itu perlu adanya sinergi antara Pemda setempat dan pelaku bisnis mall agar konsep Park Ride ini bisa diterapkan secara masal. Bagi pengelola mall yang kebetulan membaca tulisan saya ini, Komunitas Nebeng www.nebeng.com menawarkan kerja sama bagi mall-mall yang ingin melakukan konsep Park Ride dengan anggota Komunitas Nebeng sebagai pelakunya. Salah satu misi Komunitas Nebeng www.nebeng.com adalah menggairahkan perekonomian nasional dari ongkos BBM yang berhasil dihemat. Artinya dari pada BBM dibakar percuma di tengah kemacetan, adalah lebih baik digunakan untuk membeli produk- produk yang dijual di mall tersebut. Best Regards, Rudyanto Mari Hemat BBM, Ayo Nebeng! Kita BELUM KEHABISAN MINYAK, tapi kita KEHABISAN WAKTU --- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Agus Hamonangan [EMAIL PROTECTED] wrote: http://www.kompas.com/kompascetak.php/read/xml/2008/04/23/0113014/mal. alternatif.tempat.penitipan.kendaraan Jakarta, kompas - Tempat parkir yang biasa tersedia di pusat-pusat perbelanjaan dapat disinergikan dengan pelayanan transportasi umum. Pengguna kendaraan pribadi dapat parkir di salah satu mal dan melanjutkan perjalanan dengan angkutan umum atau bus transjakarta. Dengan meninggalkan kendaraan pribadi di mal, diharapkan dapat mengurangi kemacetan di Jakarta. Kami siap menampung parkir kendaraan pribadi yang pemiliknya akan meneruskan perjalanan dengan bus. Kami sebenarnya juga sudah memberlakukan sistem parkir langganan, kata Manajer Umum PT Ciputra Sentra Sugwantono Tanto saat bertandang ke Kompas, Jalan Palmerah Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (22/4). Sugwantono menyiapkan lahan parkir Mal Ciputra di Grogol untuk parkir warga yang akan melanjutkan perjalanan dengan angkutan umum. Untuk langganan biaya per bulan hanya Rp 150.000. Boleh parkir tiap hari dari pagi hingga malam, katanya. Mal Ciputra memiliki kapasitas parkir mobil maksimal 1.400 unit per hari. Saat hari-hari biasa, Senin hingga Jumat, rata-rata hanya terisi 50 persen saja. Keadaan serupa terjadi di pusat-pusat perbelanjaan lain. Ketika keluhan tentang maraknya parkir liar di jalanan dan kemacetan lalu lintas yang terus mendera Jakarta, peluang memanfaatkan lahan-lahan parkir di pusat perbelanjaan sudah selayaknya dimaksimalkan. Kalau di luar negeri, seperti di Hongkong dan Singapura, pembangunan transportasi massal selalu disinergikan dengan pusat keramaian, termasuk mal. Namun, di Jakarta, hal itu belum dilakukan. Seharusnya bisa dimulai dari sekarang sehingga saling mengisi, kata Sugwantono. Sugwantono menambahkan, dari sekian banyak mal di Jakarta, Mal Ciputra berada di kawasan yang amat strategis, yaitu di kawasan Grogol, Jakarta Barat. Di kawasan ini banyak persilangan aliran lalu lintas antara Jakarta Pusat, Jakarta Barat, Jakarta Utara, dan Tangerang. Seperti tetangganya, Mal Taman Anggrek, Mal Ciputra juga dikelilingi beberapa universitas, hotel, dan perkantoran. Dengan kondisi lingkungan demikian, kedua mal dikunjungi hingga 60.000-70.000 orang setiap hari. Angka kunjungan yang cukup fantastis untuk sebuah mal di Jakarta, mengingat persaingan antarpusat perbelanjaan yang makin ketat. Rida Kusrida, Humas PT Ciputra Sentra, menambahkan, hampir setiap hari kawasan Mal Ciputra padat kendaraan. Di kala banjir menerjang Jakarta, kawasan tersebut pun tidak luput dikepung banjir. Namun, karena letaknya yang strategis dan tinggi, pengunjung tidak terlalu banyak berkurang. Memanfaatkan lokasi mal yang strategis, kerja sama dengan jasa layanan transportasi swasta sudah dijajaki, antara lain penyedia layanan transportasi langsung ke Bandung dan bus dari beberapa perumahan, seperti dari kawasan Serpong serta Karawaci. (NEL)
Re: [Forum Pembaca KOMPAS] MK Selesaikan Sengketa Pilkada?
Sebenarnya pilkada itu sah nggak, menurut UUD? Namanya pemilihan kepala daerah (pilkada). Pemilihannya melalui pemungutan suara seperti pemilihan umum biasa. Sedangkan UUD menyebut yang namanya pemilihan umum itu diselenggarakan untuk memilih anggota dewan perwakilan, baik DPR, DPRD, maupun DPD. Satu-satunya pemilihan umum untuk tingkat 'kepala' yang disebut UUD hanyalah Pemilihan Presiden (kepala pemerintahan / kepala negara). Sementara, UU No.32 / 2004 memastikan bahwa yang dimaksud 'kepala' daerah ialah: Gubernur (untuk tingkat propinsi), Bupati (kabupaten), dan Walikota (kota / kotamadya). Jangan-jangan Bagir Manan lagi serius waktu bilang ada kekeliruan sejak awal pilkada. - Original Message - : Oleh Sidik Pramono : http://www.kompas.com/kompascetak.php/read/xml/2008/04/23/00141391/mk.selesaikan.sengketa.pilkada : : Pengalaman Pemilu 2004 juga mengajarkan, secara : prosedural, benar MK memutuskan perselisihan hasil pemilu : dengan putusannya yang final. Namun, secara substansial, : bagaimana jika KPU menyatakan ada tindak pidana pemilu : yang menyebabkan peserta pemilu tertentu mendapat : tambahan suara atau perolehan suaranya menjadi berkurang? : : : : === message truncated ===
[Forum Pembaca KOMPAS] Undangan Diskusi P2D: UU ITE Dan Kebebasan Warga Negara
YTH. Rekan-Rekan Sekalian Dengan hormat, Beberapa waktu lalu Pemerintah dan DPR telah mengesahkan Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE). Jika nanti UU ITE diberlakukan sebagai hukum positif di Indonesia, maka ini akan menjadi awal era baru penyensoran di Indonesia. Sebagaimana kita ketahui, akibat peredaran film Fitna di dunia maya akhir-akhir ini, pemerintah telah memblokir beberapa situs penyedia materi video (online streaming video). Tidak hanya itu, beberapa situs penyedia layanan blog yang banyak digunakan oleh blogger Indonesia bahkan juga menjadi korban pemblokiran itu Untuk menyikapi perkembangan yang sangat mengancam kebebasan warganegara, Perhimpunan Pendidikan Demokrasi (P2D) akan menyelenggarakan sebuah diskusi bertemakan UU ITE dan Kebebasan Warga Negara. Diskusi akan diselenggarakan pada: Hari/tanggal : Jumat, 25 April 2008 Jam : 14.00 17.00 WIB Pembicara: Bambang Harymurti (Tokoh Pers), Rendy Wahyu Prasetyo (Pemerhati Hukum Telematika), Eddie Sius Riyadi (Mahasiswa Pascasarjana STF Driyarkara) Tempat: Kantor Perhimpunan Pendidikan Demokrasi Jl. Sawo No. 11, Menteng, Jakarta Pusat Demikian surat undangan ini, atas perhatian dan kehadirannya sebelumnya diucapkan terima kasih. Hormat kami, Perhimpunan Pendidikan Demokrasi [Non-text portions of this message have been removed] = Pojok Milis Forum Pembaca KOMPAS : 1.Milis FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS 2.Topik bahasan disarankan bersumber dari KOMPAS dan KOMPAS On-Line (KCM) 3.Moderator berhak mengedit/menolak E-mail sebelum diteruskan ke anggota 4.Moderator E-mail: [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] 5.Untuk bergabung: [EMAIL PROTECTED] KOMPAS LINTAS GENERASI = Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
RE: [Forum Pembaca KOMPAS] Pidatonya Dicuekin, Presiden Marah
Bung Prabowo anda bisa menjiwai sebagai wartawan gak. kalo memang anda bukan wartawan.susah untuk menjelaskan kerja sebagai wartawan... salam hangat TH To: [EMAIL PROTECTED]: [EMAIL PROTECTED]: Tue, 22 Apr 2008 23:52:44 -0700Subject: Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Pidatonya Dicuekin, Presiden Marah Gak ada yang salah, tapi mbok iyao ndak usah diliput wartawan segala macem.Banyak yang jadi 'sepet' ngeliatnya . NDAK PANTES, lha wong masih banyak yang mesti SBY kerjaken kok selain begituan! Merdeka.
[Forum Pembaca KOMPAS] Re: Untuk Apa Obama Menang?
Kan Judulnya tulisan Budiarto Untuk apa Obama menang. Pertarungan belum selesai. Hillary Clinton memenangkan daerah Pennsylvania 55% berbanding 45%. Tapi harap diingat bahwa Florida dan dan Michigan belum dihitung, dimana kedua daerah ini dimenangkan oleh Clinton. --- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Godlip Pasaribu [EMAIL PROTECTED] wrote: Apa nggak salah Pak Bungaran? Walaupun Hillary Clinton menang di Pennsylvania, secara nasional kan Obama masih tetap memimpin perolehan delegasi?
RE: [Forum Pembaca KOMPAS] Mencuri Baju di Toko untuk Anak
Klise sekali alasannya, apapun alasannya mencuri tidak dibenarkan oleh hukum apapun termasuk hukum agama. Jadi nggak ngaruh deh apapun alasannya. Best Regards, Eric Soesilo [EMAIL PROTECTED] YM : ericsoesilo Sent from my E61i powered by ISAT Blackberry -Original Message- From: Agus Hamonangan [EMAIL PROTECTED] Date: Wed, 23 Apr 2008 09:58:08 To:Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subject: [Forum Pembaca KOMPAS] Mencuri Baju di Toko untuk Anak http://www.kompas. http://www.kompas.com/kompascetak.php/read/xml/2008/04/23/01155753/mencuri.baju.di.toko.untuk.anak com/kompascetak.php/read/xml/2008/04/23/01155753/mencuri.baju.di.toko.untuk.anak Bogor, Kompas - Seorang perempuan berinisial On (38) ditangkap petugas keamanan Plaza Ramayana di Jalan Dewi Sartika, Bogor Tengah, Kota Bogor, Senin (21/4) malam. Penyebabnya, janda beranak tiga itu mencuri empat pakaian anak-anak di toko busana tersebut. On, yang kini menjadi tahanan Polres Kota Bogor, mengaku mencuri pakaian anak-anak itu karena ingin membahagiakan seorang anaknya yang akan berulang tahun. Saya terpaksa mencuri karena sayang anak. Dia merengek minta baju baru untuk ulang tahunnya, ungkap warga Bogor Barat itu tanpa menyebut nama anak-anaknya. Tersangka ditangkap setelah kamera pengintai toko tersebut merekam perbuatannya yang memilih-milih pakaian, lalu segera menyembunyikan pakaian itu ke balik baju yang dikenakannya. Saat itu, pelayan di counter pakaian anak-anak tersebut sibuk melayani pelanggan lainnya. Saat dia buru-buru akan meninggalkan toko, dia kami tangkap. Perempuan petugas keamanan kami menggeledahnya dan menemukan empat pakaian anak-anak di dalam pakaian yang dikenakan tersangka, kata Rohman, petugas keamanan toko itu. Aparat Polres Kota Bogor akan mendatangi rumah tersangka. Kami ingin mendapat kepastian, apakah tersangka mencuri pakaian itu benar-benar karena terdesak permintaan anaknya atau itu hanya modus dalam melaksanakan kejahatannya. Tidak tertutup kemungkinan, dia anggota sindikat pencuri yang beroperasi di toko-toko, ungkap Ipda Pahyuningsih, Kepala Unit Ruang Pemeriksaan Khusus Polresta Bogor yang menyidik perkara On. Dikeroyok Sementara itu, di jalan di depan sebuah stasiun pengisian bahan bakar untuk umum (SPBU) di Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor, Bas (20), warga Kampung Langbow, Desa Karangasem Barat, Citeureup, Selasa (22/4), dikeroyok massa karena dituduh merampas motor yang tengah dikendarai Hery (23). Bas sampai kemarin sore masih dirawat di Rumah Sakit PMI Bogor. Ia yang belum sepenuhnya sadar belum dikunjungi keluarganya. Tidak ada polisi yang menjaga kamar kelas III tempat dia dirawat. Namun, sebelah tangannya diborgol ke besi tempat tidur tempat dia berbaring. Menurut seorang warga di lokasi SPBU itu, Bas dikenal warga setempat sebagai pemuda yang kerap melakukan keonaran. (RTS) = Pojok Milis Forum Pembaca KOMPAS : 1.Milis FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS 2.Topik bahasan disarankan bersumber dari KOMPAS dan KOMPAS On-Line (KCM) 3.Moderator berhak mengedit/menolak E-mail sebelum diteruskan ke anggota 4.Moderator E-mail: [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] 5.Untuk bergabung: [EMAIL PROTECTED] KOMPAS LINTAS GENERASI = Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Re: kesalahan pemberitaan kompas
Eh Mas Agus, bisa ngamuk juga? Mas Agus, it is good to know that you can be upset too. I am just so upset with KKN, know what I mean? Bayangkan kalau NKRI bersih dari semua bentuk KKN, apakah nggak kaya bangsa Indonesia? Wartawan nggak perlu di sogok lagi sama orang-orang yang mau ngatur berita di surat kabar. Why? Karena wartawan berita, gajinya nggak banyak. Maklumlah kuli tinta. Salam, sensei deddy mansyur university of houston www.uh.edu/shotokan - Original Message - From: Agus Hamonangan [EMAIL PROTECTED] To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Wednesday, April 23, 2008 5:30 AM Subject: [Forum Pembaca KOMPAS] Re: kesalahan pemberitaan kompas Yoke dan Venny, Sepertinya rumor ini tuduhan anda terhadap Kompas? bahwa para jurnalis muda Kompas terkenal arogan Mereka tidak arogan, saya kenal baik. Anda jangan sok menghakimi jurnalis muda Kompas! Salam, AH
Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Re: kesalahan pemberitaan kompas
Tenang dulu Bung Agus, Tampaknya Ibu Venny hanya menyampaikan kritik tajam, gitu aja kok. salam jujur ibud - Original Message From: Agus Hamonangan [EMAIL PROTECTED] To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Wednesday, April 23, 2008 1:30:52 PM Subject: [Forum Pembaca KOMPAS] Re: kesalahan pemberitaan kompas Yoke dan Venny, Sepertinya rumor ini tuduhan anda terhadap Kompas? bahwa para jurnalis muda Kompas terkenal arogan Mereka tidak arogan, saya kenal baik. Anda jangan sok menghakimi jurnalis muda Kompas! Salam, AH
Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Stephen Hawking yakin alien ada
Salam, Sudah pasti merupakan fikiran yang primitif jika kita mengira manusia adalah satu2-nya di dalam kosmos( antariksa). Seperti manusia ribuan tahun yang lalu yang terisolir, mengira bahawa mereka adalah satu2-nya manusia yang ada.Tetapi dalam hal ini manusia tidak dapat mempergunakan fikiran dan ukurannya sendiri terhadap makhluk lain yang ada di dalam kosmos sehingga bentuk dan ukuran atau wujudnya juga tidak akan sama seperti yang dibayangkan oleh manusia sampai hari ini. Wasalam, Wal suparmo mediacare [EMAIL PROTECTED] wrote: Suatu saat manusia di Bumi akan dipertemukan dengan makhluk-makhluk lain yang tersebar di jagat raya. Manusia yang berkunjung ke sana atau mereka yang berkunjung ke Bumi. Mungkin untuk mengirimkan sinyal keluar angkasa, jangan memakai gelombang radio, tetapi menggunakan sinar laser yang dipancarkan keluar angkasa, supaya mereka mudah mendeteksi keberadaan manusia di Bumi. http://www.kompas.com/index.php/read/xml/2008/04/22/17434612/stephen.hawking.yakin.alien.ada JAKARTA, SELASA - Pakar astrofisika terkemuka Stephen Hawking yakin alien mungkin ada dalam bentuk primitif di tepian galaksi yang kita huni. Menurutnya, alam semesta begitu luas sehingga terdengar mustahil hanya Bumi yang dihuni makhluk hidup. Kalaupun ada kehidupan primitif di ruang galaksi kita, di sana mungkin tidak ada makhluk yang cerdas, ujar Hawking yang saat itu tengah membawakan kuliah umum untuk memperingati ulang tahun NASA ke-50 di Universitas George Washington, AS, Senin (21/4). Dalam kesempatan tersebut, ia mengemukakan tiga pendapat mengenai kehidupan di luar Bumi. Kemungkinan pertama, kehidupan primitif di suatu planet mungkin memang sangat kecil. Kemungkinan lainnya, terdapat makhluk cerdas di suatu tempat yang mampu mengirimkan sinyal komunikasi ke luar angkasa hingga membangun kekuatan senjata nuklir. Namun, ia lebih yakin pada pendapat lainnya yang tidak menolak kemungkinan adanya kehidupan lain namun tidak secerdas kita. Kehidupan primitif sangatlah biasa dan makhluk cerdas sungguh sangat jarang ujarnya. Ia mengatakan perburuan alien melalui proyek SETI (Serach for Extra-Terrestrial Intelligence) membuktikan bahwa tidak ada tanda-tanda makhluk cerdas dalam rentang 100 tahun cahaya dari Bumi. Namun, ia yakin akan menemukannya jika manusia berjuang melakukan perburuan hingga jutaan tahun cahaya. Komunikasi saja belum berhasil, apalagi alien mengunjungi kita. Hawking menolak pendapat kedatangan alien melalui penampakan UFO karena menurutya tidak mungkin alien datang hanya menakut-nakuti saja seperti banyak diceritakan selama ini. Menurutnya alien ada samping kita, namun manusia harus memastikan rencana jangka panjang hingga waktu ratusan tahun jika ingin memastikan keberadaannya. Hawking menilai orang yang enggan berpartisispasi dalam eksplorasi luar angkasa seperti orang-orang yang menolak rencana pelayaran Columbus mengarungi Samudera Atlantik tahun 1492 dan menganggapnya sebagai pemborosan. Menyebar ke luar angkasa lebih jauh akan memberikan pengaruh sangat besar, katanya. Hal tersebut benar-benar akan mengubah masa depan manusia dan mungkin menentukan apakah kehidupan manusia masih bisa bertahan lebih lama.(SPACE. COM/WAH) -- Stephen Hawking: there may be aliens! http://news.xinhuanet.com/english/2008-04/22/content_8025948.htm BEIJING, April 22 (Xinhuanet) -- Stephen Hawking said there may be alients, but they may not be intelligent as others had thought, or just primitive life. The 66-year-old famed British cosmologist Hawking's comments were part of a lecture at George Washington University on Monday in honor of NASA's 50th anniversary. He theorized that there are possible answers to whether there is extraterrestrial life. Primitive life is very common and intelligent life is fairly rare, said Hawking Some would say it has yet to occur on earth. So should you worry about aliens? Alien abduction claims come from weirdos and are unlikely. However, because alien life might not have DNA like us, Hawking warned: Watch out if you would meet an alien. You could be infected with a disease with which you have no resistance. Hawking, who suffers from ALS and must speak through a mechanical device, believes if the human race is to continue for another million years, we will have to boldly go where no one has gone before. Hawking compared people who don't want to spend money on human space exploration to those who opposed the journey of Christopher Columbus in 1492. The discovery of the New World made a profound difference to the old. Just think we wouldn't have had a Big Mac or KFC, said Hawking. (Agencies) mediacare http://www.mediacare.biz [Non-text portions of this message have been removed] Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com [Non-text portions of this message have been
[Forum Pembaca KOMPAS] Re: Untuk Apa Obama Menang?
Salam, Kenyataan masih sulit bagi rakyat untuk memilih presiden WANITA dan presiden berkulit HITAM. Jangan2 malah MC CAIN yang akan menang. Wasalam, Wal Suparmo --- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, bungaran [EMAIL PROTECTED] wrote: Akhirnya Clinton memenangkan daerah Pennsylvania. Perhitungan masih berlangsung. Suara yang dihitung telah mencapi 78%. Clinton telah mendapatkan 28 delegasi Obama masih belum mendapatkan delegasi. Apakah Clinton akan menyapu Pennsylvania masih kita nantikan hasilnya. Obama telah membuat kekeliruan 2 minggu sebelum super tuesday. Padahal sebelumnya diperkirakan Obama akan menang tetapi setelah termakan dengan kata-katanya agaknya ambisi Obama menunju Gedung Putih akan mengalami kebuntuan. Obama telah melakukan blunder politik. Sulit bagi Obama untuk terpilih menjadi Presiden USA.
Re: [Forum Pembaca KOMPAS] pelecehan roy suryo kepada para blogger
terima kasih Pak/bu Shinta atas informasinya saya dari dulu sudah curiga akan kinerja wartawan lebih2 wartawan infotainment Indonesia belajar jurnalis saya mulai mengerti yang namanya white lie kadang demi menghebohkan berita si wartawan menutupi pesan dari berita tersebut Karena itu sekarang saya menghindarai baca media gak jelas dari Indonesia Pak dan lebih mengandalkan informasi dari milis2 karena bisa dicross check kebenarannya salam, Meirina - Original Message From: Shinta Kertasari [EMAIL PROTECTED] To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Monday, March 31, 2008 13:06:22 Subject: RE: [Forum Pembaca KOMPAS] pelecehan roy suryo kepada para blogger Hal seperti ini banyak terjadi di berbagai kalangan dan disiplin ilmu. Banyak temen temen terutama media salah memilih pakar dan kemudian menjagokannya bahkan sampai sang pakar mendapat penghargaan. Hal seperti ini biasanya terjadi karena si pakar memang jago ngomong, menyediakan waktu dan diri untuk dibagi denga publik terutama wartawan dan kalau teriak tentang suatu masalah ya paling dulu dan paling kenceng.Padahal secara validitas dan reliabilitas pernyataannya belum tentu bisa di andalkan. Beberapa teman wartawan juga memanfaatkan hal seperti ini. Berhubung dikejar deadline ya cari orang yang paling gampang untuk diwawancara toh? Dalam dunia kesehatan saya mengenal satu tokoh yang tiap tahun mendapat penghargaan dan dianggap pakar sejak pertengahan tahun 90'an . Kalau bicara soal kasus kesehatan ini, selalu dia menjadi narasumber. Padahal dikalangan aktivis, banyak yang mengkritik dan memusuhi dia karena dianggap menjerumuskan. Maklum pembicaraan dan pengetahuan sang pakar, tidak pernah diupdate sejak pertengahan 90'an tersebut. Namun jika ada informasi baru dia bukannya belajar tapi mencibir dan mengatakan itu salah. Bahayanya, masyarakat mendapatkan informasi yang keliru dan sampai sekarangpun pengetahuan tidak berkembang. Saat mereka protes, saya pernah komentar: Ya kalau nggak suka dia lagi dan dia lagi, kasih dong alternatif narasumber yang mau bicara di depan media. Kalau nggak ada ya jangan salahin si pakar dong kalo dia lagi dan dia lagi hehehe Mungkin seperti kata pak paulus, perlu pakar lain yang mau mengcounter dan merelakan sedikit waktunya untuk berbicara, tidak hanya dikalangan komunitasnya dan milis IT (untuk kasus RS)tetapi juga ke publik. Dan buat teman teman media, tolong dilakukan cek and ricek dengan beberapa narasumber untuk hal yang krusial. Tapi kalau hanya ngecek kebenaran foto artis saja sih, nggak papa nggak usah di kros cek. Toh kalau bicara perbedaan tone warna kulit, nggak butuh pakar IT toh? Cukup dengan orang yang tahu banget photoshop
RE: [Forum Pembaca KOMPAS] Mencuri Baju di Toko untuk Anak
Mungkin klise, mungkin juga tidak. Kita belum tahu hasil pemeriksaan pihak kepolisian. Saya hanya ingin berbagai info untuk dibaca bersama: Tahun 1999, setahun setalah puncak krisis 1998, saya melakukan riset ke sepanjang Pantura Jawa. Salah satu sumber data yang saya datangi adalah: Puskodal POLRES dan POLWIL di beberapa kota dan Kabupaten. Temuannya: Pertama, angka kriminalitas untuk jenis CURAS, CURAT dan CURANMOR naik antara 80% hingga 100% dari tahun 1997 ke tahun 1998. Kedua, berdasarkan jenis pekerjaan sebelumnya, hampir 50% dari pelaku yang telah ditangkap dan diperika oleh polisi, sebelumnya bekerja sebagai buruh atau karyawan. Beberapa lainya bekerja untuk jenis pekerjaan lain. Artinya, sebagian besar pelaku bukan spesialis pelaku kriminal dan juga bukan orang yang bertahun-tahun menganggur. Silahkan koreksi dengan data lain. Syukur-syukur kalau melengkapi. Salam, Andrinof A Chaniago --- Eric Soesilo [EMAIL PROTECTED] wrote: Klise sekali alasannya, apapun alasannya mencuri tidak dibenarkan oleh hukum apapun termasuk hukum agama. Jadi nggak ngaruh deh apapun alasannya. Best Regards, Eric Soesilo [EMAIL PROTECTED] YM : ericsoesilo Sent from my E61i powered by ISAT Blackberry -Original Message- From: Agus Hamonangan [EMAIL PROTECTED] Date: Wed, 23 Apr 2008 09:58:08 To:Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subject: [Forum Pembaca KOMPAS] Mencuri Baju di Toko untuk Anak http://www.kompas. http://www.kompas.com/kompascetak.php/read/xml/2008/04/23/01155753/mencuri.baju.di.toko.untuk.anak com/kompascetak.php/read/xml/2008/04/23/01155753/mencuri.baju.di.toko.untuk.anak Bogor, Kompas - Seorang perempuan berinisial On (38) ditangkap petugas keamanan Plaza Ramayana di Jalan Dewi Sartika, Bogor Tengah, Kota Bogor, Senin (21/4) malam. Penyebabnya, janda beranak tiga itu mencuri empat pakaian anak-anak di toko busana tersebut. On, yang kini menjadi tahanan Polres Kota Bogor, mengaku mencuri pakaian anak-anak itu karena ingin membahagiakan seorang anaknya yang akan berulang tahun. Saya terpaksa mencuri karena sayang anak. Dia merengek minta baju baru untuk ulang tahunnya, ungkap warga Bogor Barat itu tanpa menyebut nama anak-anaknya. Tersangka ditangkap setelah kamera pengintai toko tersebut merekam perbuatannya yang memilih-milih pakaian, lalu segera menyembunyikan pakaian itu ke balik baju yang dikenakannya. Saat itu, pelayan di counter pakaian anak-anak tersebut sibuk melayani pelanggan lainnya. Saat dia buru-buru akan meninggalkan toko, dia kami tangkap. Perempuan petugas keamanan kami menggeledahnya dan menemukan empat pakaian anak-anak di dalam pakaian yang dikenakan tersangka, kata Rohman, petugas keamanan toko itu. Aparat Polres Kota Bogor akan mendatangi rumah tersangka. Kami ingin mendapat kepastian, apakah tersangka mencuri pakaian itu benar-benar karena terdesak permintaan anaknya atau itu hanya modus dalam melaksanakan kejahatannya. Tidak tertutup kemungkinan, dia anggota sindikat pencuri yang beroperasi di toko-toko, ungkap Ipda Pahyuningsih, Kepala Unit Ruang Pemeriksaan Khusus Polresta Bogor yang menyidik perkara On. Dikeroyok Sementara itu, di jalan di depan sebuah stasiun pengisian bahan bakar untuk umum (SPBU) di Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor, Bas (20), warga Kampung Langbow, Desa Karangasem Barat, Citeureup, Selasa (22/4), dikeroyok massa karena dituduh merampas motor yang tengah dikendarai Hery (23). Bas sampai kemarin sore masih dirawat di Rumah Sakit PMI Bogor. Ia yang belum sepenuhnya sadar belum dikunjungi keluarganya. Tidak ada polisi yang menjaga kamar kelas III tempat dia dirawat. Namun, sebelah tangannya diborgol ke besi tempat tidur tempat dia berbaring. Menurut seorang warga di lokasi SPBU itu, Bas dikenal warga setempat sebagai pemuda yang kerap melakukan keonaran. (RTS) = Pojok Milis Forum Pembaca KOMPAS : 1.Milis FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS 2.Topik bahasan disarankan bersumber dari KOMPAS dan KOMPAS On-Line (KCM) 3.Moderator berhak mengedit/menolak E-mail sebelum diteruskan ke anggota 4.Moderator E-mail: [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] 5.Untuk bergabung: [EMAIL PROTECTED] KOMPAS LINTAS GENERASI = Yahoo! Groups Links http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join (Yahoo! ID required) mailto:[EMAIL PROTECTED] Be a better friend, newshound, and know-it-all with Yahoo! Mobile. Try it now. http://mobile.yahoo.com/;_ylt=Ahu06i62sR8HDtDypao8Wcj9tAcJ
Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Pidatonya Dicuekin, Presiden Marah
Pak Godlip, Tidak ada yang melarang wartawan meliput. dan jelas pekerjaan Presiden BANYAK, dan lebih banyak yg belum selesai. Dan tidak ada yang melarang sampean mbelain SBY kok? Kalau masalah matiin Tivi itu juga tidak dilarang juga kan? Jadi intinya Jangan marah. Merdeka, Katubie. - Original Message From: Godlip Pasaribu [EMAIL PROTECTED] To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Wednesday, April 23, 2008 4:50:53 PM Subject: Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Pidatonya Dicuekin, Presiden Marah Loh, memang bisa larang wartawan untuk tidak meliput? Lagian apa anda pikir hanya itu kerjaan Presiden? Dan nggak ada juga kok yang maksa anda untuk ngeliatnya. Ndak pantas bagi anda, bagi yang lain kan belum tentu. Jadi kalau anda tidak suka melihatnya matiin saja TVnya beres kan? --- prabowo bobbie [EMAIL PROTECTED] wrote: Gak ada yang salah, tapi mbok iyao ndak usah diliput wartawan segala macem. Banyak yang jadi 'sepet' ngeliatnya . NDAK PANTES, lha wong masih banyak yang mesti SBY kerjaken kok selain begituan! Merdeka. = Pojok Milis Forum Pembaca KOMPAS : 1.Milis FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS 2.Topik bahasan disarankan bersumber dari KOMPAS dan KOMPAS On-Line (KCM) 3.Moderator berhak mengedit/menolak E-mail sebelum diteruskan ke anggota 4.Moderator E-mail: [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] 5.Untuk bergabung: [EMAIL PROTECTED] KOMPAS LINTAS GENERASI = Yahoo! Groups Links Be a better friend, newshound, and know-it-all with Yahoo! Mobile. Try it now. http://mobile.yahoo.com/;_ylt=Ahu06i62sR8HDtDypao8Wcj9tAcJ
Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Re: Untuk Apa Obama Menang?
Semoga kesan Bung WS, ialah bahwa jika seorang Papua tampil menjadi Wapres RI Anda setuju? --- wal.suparmo [EMAIL PROTECTED] wrote: Salam, Kenyataan masih sulit bagi rakyat untuk memilih presiden WANITA dan presiden berkulit HITAM. Jangan2 malah MC CAIN yang akan menang. Wasalam, Wal Suparmo --- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, bungaran [EMAIL PROTECTED] wrote: Akhirnya Clinton memenangkan daerah Pennsylvania. Perhitungan masih berlangsung. Suara yang dihitung telah mencapi 78%. Clinton telah mendapatkan 28 delegasi Obama masih belum mendapatkan delegasi. Apakah Clinton akan menyapu Pennsylvania masih kita nantikan hasilnya. Obama telah membuat kekeliruan 2 minggu sebelum super tuesday. Padahal sebelumnya diperkirakan Obama akan menang tetapi setelah termakan dengan kata-katanya agaknya ambisi Obama menunju Gedung Putih akan mengalami kebuntuan. Obama telah melakukan blunder politik. Sulit bagi Obama untuk terpilih menjadi Presiden USA. Be a better friend, newshound, and know-it-all with Yahoo! Mobile. Try it now. http://mobile.yahoo.com/;_ylt=Ahu06i62sR8HDtDypao8Wcj9tAcJ
Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Antara Marahnya SBY dan Marahnya Bung Karno
Bung Anton bagus sekali, semoga masih ada yang memiliki rekaman tersebut. Sependapat dengan sampean, memang keliatannya SBY 'santun' sekali dan 'sangat berwibawa'. Tetapi jangan2 bener perkataan Taufik Kiemas waktu, SBY Macam anak kecil Pak Godlip bisa menjelaskan? Merdeka, Kastubie. - Original Message From: anton_djakarta [EMAIL PROTECTED] To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Friday, April 11, 2008 9:48:58 PM Subject: [Forum Pembaca KOMPAS] Antara Marahnya SBY dan Marahnya Bung Karno Antara Marahnya SBY dan Marahnya Bung Karno Kemarin waktu, SBY dengan tidak mengidahkan etika mempermalukan seseorang di depan umum. Pidato SBY yang membosankan dan kemungkinan omong kosong SBY yang terus menerus di dengungkan lebih baik ditanggapi dengan tidur saja. Namun kemarahan SBY ini cukup mendapat perhatian publik. Hanya saja kemarahan SBY cukup mengawang-awang dia bilang malu pada rakyat...lha kalau malu kenapa dia terus menerus cuap-cuap omong kosong, kasus Lapindo serta ketidakpeduliannya menunjukkan kapasitas kepemimpinan SBY yang tidak tahu malu, maka pantaslah seorang pejuang besar demokrasi Indonesia yang berani, Sri Bintang Pamungkas membuang gambar SBY-Kalla di depan patung Proklamasi. Bila kelak SBY maju lagi mencalonkan diri menjadi Presiden RI, maka dia adalah jenis orang yang tidak tahu malu. Bukan saja pada rakyat, tapi pada dirinya sendiri. Sebab ada omongan dia sendiri yang bilang hanya mau jadi Presiden sekali saja, coba wartawan Kompas ada yang merekam ucapan itu yang berulang-ulang dia lakukan, kalau dia maju lagi untuk jabatan Presiden kedua kalinya tinggal setel keras-keras rekaman itu dan menunjukkan sikap seorang pemimpin yang plintat plintut... Kualitas intelektualitas seseorang bisa dilihat dari cara marahnya. Coba perhatikan marahnya Bung Karno pada Golkar. Kemarahan ini adalah kemarahan profetik karena memperlihatkan bahwa kelak Golkar membusukkan politik Indonesia dibawah rezim Junta Militer Orde Baru. Mari kita kenang kemarahan Bung Karno pada Golkar, pada pada 11 Desember tahun 1965 di malam hari, bertempat di Istana Bogor. Saudara-Saudara Sekalian., Barangkali Saudara-Saudara melihat saya masuk ruangan ini dengan muka marah!...Memang marah!, Masak pantas kamu orang yang dipersilahkan datang di sini jam 7, kan kamu orang minta supaya ini malam datang disini menyuruh Presiden satu jam menunggu.Tadi saya memakai perkataan ...Inlaander Kamu Orang Sekalian!! Ya,...Ya rapat baru setengah enam habis. Go To Hell... Dengan setengah enam! Inikah Golongan Karya? Inikah yang dinamakan katanya menjunjung tinggi, patuh kepada Kepala Negara, Presiden, Saya marah...Saudara- saudara! Kalau Saudara-saudara meladeni revolusi cara begini, nou,... tidak akan revolusi itu bisa selesai. Jangan mengeluarkan alasan kepada saya, ya sidang baru setengah enam habis. Kalau sidang akan memakan waktu begitu banyaknya,mulai pagi-pagi betul!! ...jam berapa mulai sidang? Mulailah jam 5 Pagi! Inlanders! (Amanat Paduka Yang Mulia Sukarno Di hadapan Para Anggota Golongan Karya) Bung Karno sepanjang dia pidato tidak pernah memarahi satu orang di depan umum. Mungkin hanya nama Mashuri saja yang pernah ia sebut dengan nada sinis, namun saat itu Mashuri tidak ada di tempat. ANTON = Pojok Milis Forum Pembaca KOMPAS : 1.Milis FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS 2.Topik bahasan disarankan bersumber dari KOMPAS dan KOMPAS On-Line (KCM) 3.Moderator berhak mengedit/menolak E-mail sebelum diteruskan ke anggota 4.Moderator E-mail: [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] 5.Untuk bergabung: [EMAIL PROTECTED] KOMPAS LINTAS GENERASI = Yahoo! Groups Links Be a better friend, newshound, and know-it-all with Yahoo! Mobile. Try it now. http://mobile.yahoo.com/;_ylt=Ahu06i62sR8HDtDypao8Wcj9tAcJ
Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Seorang perempuan paruh baya meninggal dunia. Diduga kuat, ia tewas karena kelelahan mengantri minyak tanah
HARUSNYA PEMIMPIN MENANGIS MEMBACA BERITA INI, BUKAN KARENA MENONTON FILM AYAT-AYAT CINTA. Merdeka - Original Message From: Aquino Hayunta [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED]; Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com; [EMAIL PROTECTED] Sent: Friday, April 11, 2008 10:18:00 PM Subject: [Forum Pembaca KOMPAS] Seorang perempuan paruh baya meninggal dunia. Diduga kuat, ia tewas karena kelelahan mengantri minyak tanah Seorang perempuan paruh baya meninggal dunia. Diduga kuat, ia tewas karena kelelahan mengantri minyak tanah. Perempuan malang itu bernama Siti (52), warga Surabaya. Menurut Selamet, suami korban, istrinya langsung tak sadarkan diri begitu pulang setelah mengantre minyak tanah selama kurang lebih 2 jam. Pertamina pasti menolak kemungkinan ini. Mereka memang bisa mengumbar banyak dalih dan meminta fakta yang lebih pasti. Tapi, itu sekaligus menunjukkan begitu tak pekanya mereka terhadap kesulitan warga. Yang paling sial, baik Pertamina dan apalagi Menteri ESDM sama sekali mengabaikan fakta ini. Selengkapnya baca di http://www.berpolitik.com/news.pl?n_id=11666c_id=3¶m=Ua3wvCja29uDl2hhQ8 Bv = Pojok Milis Forum Pembaca KOMPAS : 1.Milis FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS 2.Topik bahasan disarankan bersumber dari KOMPAS dan KOMPAS On-Line (KCM) 3.Moderator berhak mengedit/menolak E-mail sebelum diteruskan ke anggota 4.Moderator E-mail: [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] 5.Untuk bergabung: [EMAIL PROTECTED] KOMPAS LINTAS GENERASI = Yahoo! Groups Links Be a better friend, newshound, and know-it-all with Yahoo! Mobile. Try it now. http://mobile.yahoo.com/;_ylt=Ahu06i62sR8HDtDypao8Wcj9tAcJ
RE: [Forum Pembaca KOMPAS] Mencuri Baju di Toko untuk Anak
Benar sekali Pak Erick. Mencuri ya mencuri atau mengambil sesuatu yang bukan haknya. Lagi pula bisa saja itu hanya alibi dia karena sudah tertangkap. Yang jelas jika hal seperti itu dibiarkan/dimaafkan, pada kesempatan lain dia akan melakukannya lagi dan lama-lama akan menjadi perampok atau koruptor. Salam. --- Eric Soesilo [EMAIL PROTECTED] wrote: Klise sekali alasannya, apapun alasannya mencuri tidak dibenarkan oleh hukum apapun termasuk hukum agama. Jadi nggak ngaruh deh apapun alasannya. Best Regards, Eric Soesilo [EMAIL PROTECTED] YM : ericsoesilo Sent from my E61i powered by ISAT Blackberry -Original Message- From: Agus Hamonangan [EMAIL PROTECTED] Date: Wed, 23 Apr 2008 09:58:08 To:Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subject: [Forum Pembaca KOMPAS] Mencuri Baju di Toko untuk Anak http://www.kompas. http://www.kompas.com/kompascetak.php/read/xml/2008/04/23/01155753/mencuri.baju.di.toko.untuk.anak com/kompascetak.php/read/xml/2008/04/23/01155753/mencuri.baju.di.toko.untuk.anak Bogor, Kompas - Seorang perempuan berinisial On (38) ditangkap petugas keamanan Plaza Ramayana di Jalan Dewi Sartika, Bogor Tengah, Kota Bogor, Senin (21/4) malam. Penyebabnya, janda beranak tiga itu mencuri empat pakaian anak-anak di toko busana tersebut. On, yang kini menjadi tahanan Polres Kota Bogor, mengaku mencuri pakaian anak-anak itu karena ingin membahagiakan seorang anaknya yang akan berulang tahun. Saya terpaksa mencuri karena sayang anak. Dia merengek minta baju baru untuk ulang tahunnya, ungkap warga Bogor Barat itu tanpa menyebut nama anak-anaknya. Tersangka ditangkap setelah kamera pengintai toko tersebut merekam perbuatannya yang memilih-milih pakaian, lalu segera menyembunyikan pakaian itu ke balik baju yang dikenakannya. Saat itu, pelayan di counter pakaian anak-anak tersebut sibuk melayani pelanggan lainnya. Saat dia buru-buru akan meninggalkan toko, dia kami tangkap. Perempuan petugas keamanan kami menggeledahnya dan menemukan empat pakaian anak-anak di dalam pakaian yang dikenakan tersangka, kata Rohman, petugas keamanan toko itu. Aparat Polres Kota Bogor akan mendatangi rumah tersangka. Kami ingin mendapat kepastian, apakah tersangka mencuri pakaian itu benar-benar karena terdesak permintaan anaknya atau itu hanya modus dalam melaksanakan kejahatannya. Tidak tertutup kemungkinan, dia anggota sindikat pencuri yang beroperasi di toko-toko, ungkap Ipda Pahyuningsih, Kepala Unit Ruang Pemeriksaan Khusus Polresta Bogor yang menyidik perkara On. Dikeroyok Sementara itu, di jalan di depan sebuah stasiun pengisian bahan bakar untuk umum (SPBU) di Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor, Bas (20), warga Kampung Langbow, Desa Karangasem Barat, Citeureup, Selasa (22/4), dikeroyok massa karena dituduh merampas motor yang tengah dikendarai Hery (23). Bas sampai kemarin sore masih dirawat di Rumah Sakit PMI Bogor. Ia yang belum sepenuhnya sadar belum dikunjungi keluarganya. Tidak ada polisi yang menjaga kamar kelas III tempat dia dirawat. Namun, sebelah tangannya diborgol ke besi tempat tidur tempat dia berbaring. Menurut seorang warga di lokasi SPBU itu, Bas dikenal warga setempat sebagai pemuda yang kerap melakukan keonaran. (RTS) = Pojok Milis Forum Pembaca KOMPAS : 1.Milis FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS 2.Topik bahasan disarankan bersumber dari KOMPAS dan KOMPAS On-Line (KCM) 3.Moderator berhak mengedit/menolak E-mail sebelum diteruskan ke anggota 4.Moderator E-mail: [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] 5.Untuk bergabung: [EMAIL PROTECTED] KOMPAS LINTAS GENERASI = Yahoo! Groups Links http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join (Yahoo! ID required) mailto:[EMAIL PROTECTED] To those leaning on the sustaining infinite, to-day is big with blessings.
[Forum Pembaca KOMPAS] Re: Untuk Apa Obama Menang?
Justru sulit bagi Hillary Clinton untuk menang karena faktor gender. Obama menang karena publik Amerika belum siap untuk menerima Presiden dari kalangan wanita. Jadi bukan karena Obama hebat dan pintar tapi karena faktor diskriminasi terhadap perempuan masih dominan. --- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, wal.suparmo [EMAIL PROTECTED] wrote: Salam, Kenyataan masih sulit bagi rakyat untuk memilih presiden WANITA dan presiden berkulit HITAM. Jangan2 malah MC CAIN yang akan menang. Wasalam, Wal Suparmo --- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, bungaran no_reply@ wrote: Akhirnya Clinton memenangkan daerah Pennsylvania. Perhitungan masih berlangsung. Suara yang dihitung telah mencapi 78%. Clinton telah mendapatkan 28 delegasi Obama masih belum mendapatkan delegasi. Apakah Clinton akan menyapu Pennsylvania masih kita nantikan hasilnya. Obama telah membuat kekeliruan 2 minggu sebelum super tuesday. Padahal sebelumnya diperkirakan Obama akan menang tetapi setelah termakan dengan kata-katanya agaknya ambisi Obama menunju Gedung Putih akan mengalami kebuntuan. Obama telah melakukan blunder politik. Sulit bagi Obama untuk terpilih menjadi Presiden USA.
Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Re: Mal, Alternatif Tempat Penitipan Kendaraan
Mas Rudy...saya melihat peluang seperti ini 4th yg lalu. sampai detik ini perjalanan ke tempat kerja saya naik motor dan di titipkan ke penitipan motor/mobil, utk motor Rp 2000 dari jam 6 pagi sampai tak terbatas..mau sampai 2 hari juga bisa asal uangnya nambah. Dulu di Bekasi masih jarang sekali penitipan mobil/motorsekarang ini bak jamur di musim penghujan.setiap lahan yang kosongterlebih dekat dengan pusat bisnis atau pintu tol. hampir di pastikan ada penitipan mobil/motor...bahkan tidak jarang rumah-rumah mereka di jadikan penitipan jugamengingat hasilnya yang luar biasa. Tengok sebentar di bawah jembatan tol pekayon tdk jauh dengan Mega Mal Bekasidisitu setiap pagi berjejer mobil dan motor. Saat itu saya berpikir, kenapa Mal ndak di jadikan sebagai sarana penitipan seperti itu. Coba kl semua masuk Mal...tentu akan lebih baik berhubung tempatnya yang permanen.tdk seperti parkir mobil/motor di lahan-lahan yg ada...kalau hujan becek dan kotor. Namun demikian pasti akan muncul masalah baru... Kasihan juga kalau kemudian pendapatan mereka menjadi berkurang atau malah ndak ada kl semuanya pindah ke Mal. Masalah berikutnyaakan menguntungkan 'oknum' dishub atau polisi. Sudah beberapa minggu ini Bekasi razia omprengan/ mobil plat hitam alias tebengan. Yang saya perhatikan memang saat itu menganggu lalu lintas umum...khususnya yang di bekasi ( pekayon dan jatiasih) karena tempat parkirnya mobil dekat dengan jalan raya. Namun sekarang tidak terlalu menganggu karena mereka memarkir mobilnya jauh masuk kedalam perumahanatau yg lebih jauh dari jalan raya.ini sudah bagus.jalanan ndak jadi macet..wong jalan disitu sudah padat sekali. Namun juga saya secara pribadi tdk mengindahkan efek samping dari omprengan ini, karena yg di rugikan justru mereka yg resmi punya iijin operasi. Nah supaya win-win solution menurut hemat saya.namanya tebengan di bedakan dengan omprengan. Kalau omprengan kan menurut kebodohan sayamobil plat hitam...baik yg di sewakan atau tidak utk tujuan operasional murni...alias sopirnya ndak kerja di daeraha tujuan..misal jakarta. Semntara kalo nenebeng/tebengan.yah yg punya mobil berbaik hati...ada yg mengambil bayaran...mutualisme...ada yang karena faktor sosial...misal tetangga satu komplek kan bisa di gratiskan...dan tentu sopirnya karena bekerja di daerah tsb atau satu jalur dengan si penebeng. Nah yg jadi msalah saya adalah tebengan yang berubah menjadi omprengan.dan ini saya lhat banyak sekali.. Makanya kemarin2 Jakarta juga pada demo. Jadi kalau menurut saya.kl mau nebeng...yah jauh-jauhlah dari angkutan resmi yg ada.kan bisa janjian ketemu di mana..asal jangan ngeteng/nyawer di jalanan. Nah kl kemudian nebeng ini di fokuskan ke Malsaya malah ngeri..karena sudah beberapa kali kejadan di bekasi duluribut.. Lah yg anti nebeng/ omprengan mesti lebih gampang nyambangi/nyamperinbelum lagi 'oknum' dishub/ polisi nanti salam, ghz - Original Message - From: rudyanto_nebeng [EMAIL PROTECTED] To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Wednesday, April 23, 2008 8:01 PM Subject: [Forum Pembaca KOMPAS] Re: Mal, Alternatif Tempat Penitipan Kendaraan Rekan-Rekan FPK, Rupanya sudah muncul kepedulian pengelola mall untuk mengatasi masalah kemacetan di Jakarta. Konsep Park Ride ini sudah sepantasnya diduplikasi di seluruh mall di Jabodetabek. Apalagi harga minyak dunia sudah menembus harga 119 dollar per barel. Tentunya ironis apabila subsidi BBM terbakar sia-sia akibat kemacetan. Mungkin yang perlu dicontoh lagi adalah apa yang dilakukan Mall Puri Indah. Di dalam mall tersedia layanan untuk pembayaran parkir sehingga mengurangi antrian bayar parkir saat ingin keluar dari mall. Terkadang untuk antri bayar parkir pun, butuh waktu 5 menit yang ujung-ujungnya memboroskan BBM. Komunitas Nebeng www.nebeng.com sedang menjajaki untuk menjadikan BSD Junction sebagai Terminal Nebeng (Park and Ride). Kendala utama dalam meyakinkan suatu mall untuk mengadopsi konsep Park and Ride ini adalah karena memang kebutuhan parkir ini harus dilakukan di waktu pagi hari di mana mall itu belum beroperasi (ada tambahan biaya). Oleh karena itu perlu adanya sinergi antara Pemda setempat dan pelaku bisnis mall agar konsep Park Ride ini bisa diterapkan secara masal. Bagi pengelola mall yang kebetulan membaca tulisan saya ini, Komunitas Nebeng www.nebeng.com menawarkan kerja sama bagi mall-mall yang ingin melakukan konsep Park Ride dengan anggota Komunitas Nebeng sebagai pelakunya. Salah satu misi Komunitas Nebeng www.nebeng.com adalah menggairahkan perekonomian nasional dari ongkos BBM yang berhasil dihemat. Artinya dari pada BBM dibakar percuma di tengah kemacetan, adalah lebih baik digunakan untuk membeli produk- produk yang dijual di mall tersebut. Best Regards, Rudyanto Mari Hemat BBM, Ayo Nebeng!
Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Anggota DPR Sita Kamera Video
jujur saya tidak hafal dengan politikus PDIP dan saya pun bertanya tanya JS itu siapa (walau tidak pernah berusaha mencari tahu misalnya lewat internet). 2008/4/22 Eric Soesilo [EMAIL PROTECTED]: Sapa sih orang itu pak ? Nama jelas maksud saya... Best Regards, -- Aryo Satyo Ramadhani YM : funkynektaria Blog : ramagoo.blogspot.com friendster : www.friendster.com/funknroll facebook : www.facebook.com/profile.php?id=744813674 [Non-text portions of this message have been removed]
RE: [Forum Pembaca KOMPAS] Re: kesalahan pemberitaan kompas
Kalau boleh untuk masukan, mungkin kita harus bedakan antara profesi dengan oknum. Di setiap profesi suka ada yang namanya oknum, nah mungkin oknum inilah yang merusak yang namanya profesi. Jadi jangan disama ratakan antara wartawan satu dengan yang lain. Kalau ada wartawan nakal, bukan berarti semua nakal kan ? Demikian juga ada yang namanya wartawan baik, tapi tidak semua wartawan seperti itu. Kan jadi naif kalau menyamaratakan semua berdasarkan pandangan subjektif. Saya pernah melihat oknum wartawan yang kerjanya cari-cari masalah untuk pemerasan :) Seperti biasa, ada pepatah bilang karena nila setitik rusak susu sebelangga. Tapi kita perlu angkat jempol untuk wartawan yang punya dedikasi, loyalitas dan bersih itu ibaratnya permata yang sekarang ini harganya mahal. Salam juanda Pengalaman saya selama lebih dari 2 tahun bergaul dengan teman2 Jurnalis dari berbagai media, cetak maupun televisi sungguh luar biasa. Mereka muda, energik, memiliki wawasan luas sehingga enak diajak ngobrol sebelum ataupun setelah wawancara. Mereka dengan senang dan sigap mau datang kerumah saya untuk wawancara atau bahkan sekedar kongkow, padahal siapa saya ini, pejabat bukan, tokoh juga bukan :) Benar, mereka jauuuh sekali dari kesan sombong atau arogan. Dan satu lagi bersih...bersih dari urusan amplop!
[Forum Pembaca KOMPAS] terima kasih : Sehari bersama kesenian buruh - KASBI SPCI
. Kami mendedikasikan acara Sehari bersama Kesenian Buruh ini, Sebagai sebuah upaya seruan untuk bergerak menyongsong Momentum May Day 2008, Sebuah Momentum bersejarah bagi pembangunan persatuan gerakan buruh dan rakyat pekerja, Momentum peneguhan perlawanan (buruh dan rakyat) kepada kekuatan Penjajahan Bentuk Baru .! (Sambutan Pembuka Abdul Rahman, Ketua Umum Serikat pekerja Carrefour, Sehari Bersama Kesenian Buruh di TIM, 23 April 2008) Salam Solidaritas, Pagelaran Seni bertajuk Sehari Bersama Kesenian Buruh yang telah usai dilaksanakan pada tanggal 23 April 2008, merupakan sebuah upaya kerja kolektive membangun kreativitas buruh, menampilkan kemampuan kawan2 buruh dalam berkesenian, bukan sekedar berhenti pada pemaknaan berkesenian dalam arti yang sempit, namun lebih diarahkan pada sebuah kebutuhan bersama untuk menyatakan bahwa kesenian juga merupakan bentuk ekspresi perlawanan terhadap penjajahan bentuk baru danajakan kepada khalayak yang lebih luas untuk (tentu saja) melakukan hal yang sama. Dan ajakan melalui kesenian tersebut, tentu menjadi sangat bermakna ketika peringatan hari Buruh Sedunia (HBS) yang biasa kita sebut sebagai May Day hanya menyisakan hitungan hari saja, ketika barisan massa buruh dan rakyat pekerja bergerak menyatakan sikap tegasnya ke Istana Negara, 1 Mei 2008 nanti. Serikat Pekerja Carrefour Indonesia (SPCI) - sebagai penyelenggara- dan Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia (KASBI) -sebagai pendukung acara tersebut- sangat berterima kasih dan menyampaikan apresiasi sangat dalam atas segala bantuan, dukungan, kehadiran dan segala konribusi yang telah diberikan sehingga acara Sehari Bersama Kesenian Buruh dapat terlaksana dengan baik. Terima kasih kasih terutama kepada : Dewan Kesenian Jakarta, Galeri Cipta Taman Ismail Marzuki, 12 Band pengisi acara dari SPCI, Comrads KASBI band, Ms. Cuong, Roy Jeconiah dan Boomerang, Ras Muhammad, Bung Wilson dan kawan2 di Praxis. Tak lupa, ungkapan terima kasih kepada Badan Pekerja Nasional Aliansi Buruh Menggugat, LBH Jakarta, Kawan2 PRP, para pimpinan serikat buruh / organisasi rakyat lainnya yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu yang telah hadir dan memberikan pesan solidaritas dalam acara tersebut. Tak ada kata pantas atas semua itu kecuali terima kasih dan salam solidaritas dari kami Salam Persatuan dan Solidaritas selalu, Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia (KASBI) Khamid Istakhori Sekretaruis Jenderal bersatu lebih kuat! - Be a better friend, newshound, and know-it-all with Yahoo! Mobile. Try it now. [Non-text portions of this message have been removed]
[Forum Pembaca KOMPAS] Re: Untuk Apa Obama Menang?
Florida dan Michigan belum dihitung karena didiskualifikasi karena melakukan pemilihan telalu awal. Masalahnya untuk kedua daerah ini masih belum ada kejelasan apakan perlu dilakukan pemilihan ulang atau tidak. Masalahnya Florida dan Michigan tidak mau mengadakan pemilihan ulan karena biayanya terlalu besar. Kedua kubu masih menunggu keputusan Howard Dean sebagai ketua Partai. Clinton memenangkan daerah pemilihan Michigan dan Florida. Dari perhitungan Clinton jika Florida dan Michigan dimasukan dalam perhitungan maka Clinton mengantongi 15,1 juta suara sedangkan Obama mengantongi 14,4 juta suara. Clinton menang double digit di Florida dan Michigan. Ini Penting bagi Hillary Clinton untuk mendapatkan dukungan dari super delegasi. Karena jika keduanya tidak bisa mendapatkan 2025 delegasi maka keduanya tinggal menunggu nasib dari super delegasi untuk memilih siapakan dipilih sebagai nominasi calon Presiden dari Partai Demokrat. Jadi Obama belum menang, jadi judulnya tulisannya perlu dirubah menjadi Jika Obama menang --- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Godlip Pasaribu [EMAIL PROTECTED] wrote: Apa nggak salah Pak Bungaran? Walaupun Hillary Clinton menang di Pennsylvania, secara nasional kan Obama masih tetap memimpin perolehan delegasi?
RE: [Forum Pembaca KOMPAS] Mencuri Baju di Toko untuk Anak
Iya saya paham dengan maksud bapak, tapi apapun kejahatannya, apapun alasannya ya tidak dapat dibenarkan oleh hukum manapun dan agama apapun. Gitu aja sih. Jelas ada garis yang jelas dan tegas antara tindak kejahatan apa tidak. Jangan sedikit2 ada alasan untuk dijadikan pembenaran untuk tindak kejahatan. Nanti semua orang korupsi alasannya buat makan lho atau buat kebutuhan keluarga, kan repot tuh :) Best Regards, Eric Soesilo [EMAIL PROTECTED] YM : ericsoesilo Sent from my E61i powered by ISAT Blackberry -Original Message- From: Andrinof Chaniago [EMAIL PROTECTED] Date: Wed, 23 Apr 2008 16:20:25 To:Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subject: RE: [Forum Pembaca KOMPAS] Mencuri Baju di Toko untuk Anak Mungkin klise, mungkin juga tidak. Kita belum tahu hasil pemeriksaan pihak kepolisian. Saya hanya ingin berbagai info untuk dibaca bersama: Tahun 1999, setahun setalah puncak krisis 1998, saya melakukan riset ke sepanjang Pantura Jawa. Salah satu sumber data yang saya datangi adalah: Puskodal POLRES dan POLWIL di beberapa kota dan Kabupaten. Temuannya: Pertama, angka kriminalitas untuk jenis CURAS, CURAT dan CURANMOR naik antara 80% hingga 100% dari tahun 1997 ke tahun 1998. Kedua, berdasarkan jenis pekerjaan sebelumnya, hampir 50% dari pelaku yang telah ditangkap dan diperika oleh polisi, sebelumnya bekerja sebagai buruh atau karyawan. Beberapa lainya bekerja untuk jenis pekerjaan lain. Artinya, sebagian besar pelaku bukan spesialis pelaku kriminal dan juga bukan orang yang bertahun-tahun menganggur. Silahkan koreksi dengan data lain. Syukur-syukur kalau melengkapi. Salam, Andrinof A Chaniago = Pojok Milis Forum Pembaca KOMPAS : 1.Milis FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS 2.Topik bahasan disarankan bersumber dari KOMPAS dan KOMPAS On-Line (KCM) 3.Moderator berhak mengedit/menolak E-mail sebelum diteruskan ke anggota 4.Moderator E-mail: [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] 5.Untuk bergabung: [EMAIL PROTECTED] KOMPAS LINTAS GENERASI = Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[Forum Pembaca KOMPAS] Undangan Diskusi Publik Perubahan Iklim dan Lembaga Keuangan Internasional
YTH Gerakan Sosial Di Jakarta Dengan hormat, Dalam rangka diskusi publik yang bertema, Perubahan Iklim dan Trend Pembiayaan oleh Lembaga Keuangan Internasional dan Agenda Advokasi Bagi Gerakan Sosial di Indonesia, maka dengan ini kami, IeSR, mengundang Saudara sebagai peserta aktif dalam diskusi tersebut, terlampir dalam attachment adalah ToR diskusi. Diskusi publik ini akan diselenggarakan pada: Tanggal : 28 April 2008 Pukul : 09.00-12.30 Tempat : Galeri Publik IGJ Jl. Diponegoro No 9 Jakarta Pusat Pembicara : 1. Fabby Tumiwa (Trend dan Kerangka Pembiayaan Perubahan Iklim oleh LKI) 2. Torri Kuswardono (Kerangka Advokasi Gerakan Sosial Terhadap Pembiayaan Perubahan Iklim oleh LKI) Moderator: Lutfiyah Hanim Penanggap : Arimbi Heroepoetri Demikian surat undangan ini, kami berharap peran serta aktif Saudara/Saudari dalam diskusi ini. Silakan mengisi form kesediaan dan mengirimkan ke fax: 021-7995271 atau ke alamat email: [EMAIL PROTECTED] sebelum tanggal 26 April 2008. Jika ada hal yang kurang jelas, silakan menghubungi Rini Astuti di: 021-7992945 atau di 0815-6815-441. Atas perhatiannya kami ucapkan terimakasih. Salam IeSR abadilah kerinduan kita untuk selalu melakukan perjuangan bagi keadilan, kesetaraan dan dunia tanpa kemiskinan dan diskriminasi
[Forum Pembaca KOMPAS] Re: Hari Kartini
Setuju mbak farida. Merendahkan kartini kalau cuma diidentikkan dengan kebaya. Bahkan juga merendahkan kalau cuma dibatasi untuk wanita, tapi ia pahlawan komunikasi indonesia. Ini tulisan saya di kompas setahun yang lalu (21 April 2007). KARTINI, PAHLAWAN KOMUNIKASI Oleh : Roch Basoeki Mangoenpoerojo Bersama anak-anak Belanda di usia 12, Raden Ajeng Kartini (21 April 1879 13 September 1904) merupakan anak gembira. Tetapi goncang tidak bisa menjawab ketika ditanya apa cita-citamu?. Ia bertanya kepada lingkungannya, termasuk ayah dan kakaknya, menjadi isteri bangsawan jawabnya. Langsung serius, terlihat dari isi surat-suratnya, yang kemudian bisa dibaca dan dipelajari melalui puluhan buku dalam terjemahan beberapa bahasa asing, dan bahasa Sunda (1930) dan Jawa (1938). Ia tak marah, cita-citanya diarahkan hanya untuk jadi isteri pangeran. Buktinya, realitas budaya diakomodasinya, ia menjadi isteri kedua Bupati Rembang dan melahirkan anak. Tapi selama ini Kartini cuma berpredikat pahlawan emansipasi, karena dianggap cuma berani marah terhadap pelecehan perempuan. Tidak lebih. Ia Bicara Peradaban Berbeda dengan cara pandang masyarakat Eropa dan Belanda, khususnya pada Abendanon, Direktur Kementerian Pengajaran, Ibadah dan Kerajinan Kerajaan Belanda. Dibukukannya seluruh surat/tulisan Kartini, menjadi Door Duisternis Tot Licht (Habis Gelap Terbitlah Terang). Bahkan Ibusuri Kerajaan Belanda mengapresiasi, juga Guber- nur Jenderal Idenburg dan Menteri Urusan Jajahan J.H.de Waal, menjadi donatur tetap pada Kartini Fonds di s'Gravenhage (1912, masil adakah?). Tulisannya bukan cuma buat perempuan, tetapi untuk anak bangsa. Ia lebih berbicara soal anak didik sebagai tunas bangsa dan lingkungannya (dia menyebut bangsa Jawa, namun bea-siswanya diberikan ke orang Minang, Agus Salim). Dibangkitkannya kesadaran berbangsa sekalipun belum ada Indonesia. Ingin benar berhu-bungan dengan pemuda-pemuda berhaluan maju yang berhasrat bekerja untuk tanah air dan bangsa, buat kesejahteraan rakyat pada umumnya. Pendekatannya lewat pendidikan dimulai dari Keluarga Berencana (Sulastin Sutrisno, penerjemah bukunya). Jangan hidup sembarangan, kata Kartini, hiduplah yang layak, berpendidikan otak dan ahlak. Jelaslah, di hati dan pikirannya bukan hanya soal perempuan. Ada beda dengan para pemimpin sebelum Kebangkitan Nasional. Kecenderungan pemimpin saat itu lebih menonjolkan kekerasan untuk kekuasaan, sejak Cut Nyak Din, Diponegoro, Hassanuddin, Imam Bonjol dan seterusnya. Simbolnya senjata, massa, kepe-mimpinan, kekerasan, pertempuran dan kemenangan. Terbukti, memang sering menang bertempur tanpa pernah memenangi perang. Aceh, akhirnya harus mengakui kalah ter-hadap indologi, teknologi penjajahan Belanda. Para pemimpin saat itu (sampai kini?), se-jak Sriwijaya, Majapahit sampai Mataram, merasa menang perang ketika melawan sesa-ma anak bangsa. Tokohnya, mulai Hang Tuah sampai Joko Tingkir. Sedangkan Kartini berlindung dalam iman ketakwaan yang tak terbagi, kemurnian sense of humanity dan adjustment (Suryanto Sastroatmodjo, Tragedi Kartini, UGM). Bacaannya luas, dari perbudakan De Negerhut karya Hariette (penulis Uncle Tom Ca-bin; menurut Abraham Lincoln menjadi penyebab perang saudara Amerika), sampai Max Havelaar karya Multatuli, juga mencermati wejangan orang tua lewat tembang mocopat. Ia lebih bicara konteks peradaban satu bangsa di tengah pergolakan dunia termasuk soal liberalisme, melawan perbudakan apalagi cultuurstelsel. Seolah mengatakan, percuma berkuasa (merdeka) bila tanpa otak dan ahlak sejak anak. Pahlawan Komunikasi Perlawanannya terhadap penjajahan dipahami penjajah, diapresiasi. Pena Kartini berhasil mengomunikasikan hasrat pribumi untuk merdeka, melalui bahasa tulisan yang menyadarkan semua pihak, juga penjajah. Selain merebaknya sosialisme di Eropa dan ke-kalahan Rusia atas Jepang, lahirnya Politik Etis 1905, bukan tidak mungkin dipengaruhi pikirannya (tulisan van Deventer dan Brooshooft terhadap Nota Kartini). Kartini memberi pengajaran kepada para pemimpin abad 20, entah Taman Siswo, Perguruan Muhamadiyah Kayu Tanam, dan tumbuh banyak lagi organisasi menggunakan otak-ahlak (bukan dengan kekerasan untuk kekuasaan). Pembelaan Bung Hatta (1925) di depan landrad Rotterdam, tak lepas dari pengaruh gaya komunikasi Kartini. Demikian juga Indonesia Menggugat pembelaan Bung Karno di Pengadilan Bandung. Dengan gaya penyadaran Kartini pula rakyat Indonesia sadar akan arti kehidupan kemerdekaan dan tidak langsung melahirkan spontanitas luar biasa ketika rakyat menghadapi agresi Belanda 1946 1949, kedaulatan negarapun diakui dunia. Keppres 108/1964 menjadikannya sebagai pahlawan nasional. Bidangnya? diusul-kan Pahlawan Komunikasi Kebangsaan. Banggalah perempuan Indonesia, mampu me-nyadarkan penjajah atas kezolimannya, serta menyadarkan bangsa dan pemimpinnya yang jauh dari otak dan ahlak (kini tidak sadar kembali). --- In
RE: [Forum Pembaca KOMPAS] MK Selesaikan Sengketa Pilkada?
Jawabannya jelas dan sudah saya pidatokan di Sidang MPR Tahun 2003. Jika timbul perkara menyangkut tindak pidana, baik yg berhubungan langsung atau tdk langsung dg hasil pemilu, maka hal tsb harus diadili menurut prosedur hukum pidana dan jika ybs terbukti bersalah harus dihukum menurut hukum pidana. Tetapi, sanksi pidana dimaksud tidak perlu dikaitkan dg persoalan sengketa hasil pemilu yg sudah selesai diputus final menurut prosedur peradilan pemilu yg merupakan speedy trial dg prosedur pembuktian formal. Misalnya, Ketua KPU dituduh melakukan tindak pidana, maka ia dijatuhi hukuman pidana, tetapi tindak pidana ybs tidak boleh dikaitkan dg tugasnya sbg ketua KPU yang telah menyelesaikan pemilu dg segala hasilnya. Begitu juga kalau seorang anggota DPR yg dianggap terlibat dlm aksi penggelembungan suara yg baru terbukti jauh di kemudian hari yg menyebabkan dia bisa dimenangkan dalam sengeta pemilu, maka ybs harus dihukum saja menurut prosedur hukum pidana, dan akibat dari itu ia dapat pula diberhentikan dari jabatan anggota DPR yg disandangnya. Tapi pemberhentian tsb tdk perlu mengubah hasil pemilu yg sudah selesai sekian tahun lalu. Hanya saja yg sering dipersoalkan status penggantinya. Menurut proses PAW yg biasa utk mengisi lowongan jabatan itu, penggantinya adalah dari partai pemenang pemilu ybs, bukan dari partai yg menggugat ybs dalam perkara perselisihan hasil pemilu sekian tahun lalu. Pilihannya, kalau mau memberi keadilan kpd ybs, bisa juga diadakan pengaturan mengenai lembaga Peninjauan Kembali seperti di Mahkamah Agung. Tapi alternatif lain adalah biarkan saja hal demikian sebagai prosedur yg disepakati final. Pemilu adalah cara melakukan peralihan kekuasaan yg harus dijadwal dg ketat dan pasti. Kepastian itu diperlukan utk menjamin keadilan bagi seluruh rakyat. Kalau orientasinya ingin memberi keadilan bagi satu orang utk duduk di kursi DPR atau bagi segolongan orang dari partai yg kalah, maka pilihannya adalah adakan mekanisme PK seperti di MA, tapi kalau orientasinya adalah semua rakyat yg butuh kepastian kepemimpinan, maka biarkan saja prosedur yg ada sekarang sambil memberi pelajaran kepada semua aktor politik dan partai politik ke depan bahwa dlm setiap berperkara terkait hasil pemilu, harus dipersiapkan dg sungguh2 segala bukti2 pendukung yg akurat yg harus tersedia dlm limit waktu yg tersedia. Demikian pula bagi penyelenggara pemilu harus akurat dlm bekerja jika ada yg menggugat, hendaklah dilawan dg counter bukti2 yg tepat dan cepat. Tentang PILKADA, tempo hari ada putusan MK yg menentukan bahwa apakah pengertian pemilu akan diperluas sehingga pilkada termasuk pengertian Pemilu atau mau dibedakan pengertiannya sbg pilkada yg bukan pemilu, oleh MK diserahkan sepenuhnya kpd pilihan kebijakan (legal policy choice) pembentuk UU (DPR+Pemerintah). Kedua-duanya sama-sama konstitusional. MK tidak menentukan pilihan ataupun preferensi tertentu. Namun, sekarang dlm UU ttg Penyelenggara Pemilu dan Revisi UU No.32 tentang Pemda, Pemebntuk UU mengubah bahwa pengertian Pilkada itu diidentikkan dg Pemilu. Karena itu, lembaga penyelenggaranya dipertegas adalah komisi pemilihan umum seperti yg dimaksud dlm UUD, maka tentunya sejalan dg itu lembaga penyelesai sengketa hasilnya juga dikaitkan dengan MK, bukan dg MA. Begitu kira2 penjelasannya. Terima kasih. Salam, Jimly Asshiddiqie To: [EMAIL PROTECTED]: [EMAIL PROTECTED]: Thu, 24 Apr 2008 01:51:02 +0700Subject: Re: [Forum Pembaca KOMPAS] MK Selesaikan Sengketa Pilkada? Sebenarnya pilkada itu sah nggak, menurut UUD?Namanya pemilihan kepala daerah (pilkada). Pemilihannya melalui pemungutan suara seperti pemilihan umum biasa. Sedangkan UUD menyebut yang namanya pemilihan umum itu diselenggarakan untuk memilih anggota dewan perwakilan, baik DPR, DPRD, maupun DPD. Satu-satunya pemilihan umum untuk tingkat 'kepala' yang disebut UUD hanyalah Pemilihan Presiden (kepala pemerintahan / kepala negara).Sementara, UU No.32 / 2004 memastikan bahwa yang dimaksud 'kepala' daerah ialah: Gubernur (untuk tingkat propinsi), Bupati (kabupaten), dan Walikota (kota / kotamadya).Jangan-jangan Bagir Manan lagi serius waktu bilang ada kekeliruan sejak awal pilkada. - Original Message - : Oleh Sidik Pramono: http://www.kompas.com/kompascetak.php/read/xml/2008/04/23/00141391/mk.selesaikan.sengketa.pilkada: : Pengalaman Pemilu 2004 juga mengajarkan, secara: prosedural, benar MK memutuskan perselisihan hasil pemilu: dengan putusannya yang final. Namun, secara substansial,: bagaimana jika KPU menyatakan ada tindak pidana pemilu: yang menyebabkan peserta pemilu tertentu mendapat: tambahan suara atau perolehan suaranya menjadi berkurang? === message truncated === _ Help Splitzo Sally Before It�s Too Late! http://www.thegirlwhosplitinto5.com/ [Non-text portions of this message have been removed]
[Forum Pembaca KOMPAS] Re: Yahoogroups diblokir SBY?
+ Mas Radit, postingan semacam ini tidak semestinya keluar dari orang dengan kualitas seperti Anda. Mbok ya cari tahu dulu sebelum menembak siapa pun dan tidak asal lempar tuduhan. Salam Satria --- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, mediacare [EMAIL PROTECTED] wrote: Dear All, Sejak siang hingga malam hari ini saya tidak bisa membuka situs Yahoogroups. Padahal ada ratusan postingan dari miliser yang musti diapproved. Kemarin juga blogger.com tidak bisa diakses, namun malam ini sudah normal kembali. Apakah situ tersebut termasuk yang diblokir SBY? salam, rd mediacare http://www.mediacar e.biz
[Forum Pembaca KOMPAS] tanggapan untuk I Wibowo - Tibet dan Empat Dilema China
Kata orang; Otonomi menurut Dalai Lama adalah: 1. Tidak boleh ada tentara Tiongkok sama sekali di Tibet. 2. Tidak boleh ada orang suku Han di pemerintahan Tibet. 3. Wilayah Tibet juga mencakup propinsi lain seperti sebagian dari Propinsi Gansu, sebagian dari Propinsi Sichuan, dan keseluruhan Propinsi Qinghai yang sangat luas. Sebaliknya Presiden China sekarang; Hu Jianto adalah mantan panglima militer untuk wilayah Tibet jadi tahu benar kondisi Tibet dan cara mengatasinya. Hubungan China dan Barat dideskripsikan oleh seorang sastrawan dengan sebuah judul puisi yang kira-kira mirip dengan Pertanyaan untuk Rumput yang Bergoyang: *Ketika kami tertutup, Kau selundupkan narkoba. Ketika kami buka pasar bebas, Kau anggap mencuri lapangan kerja. Ketika kami miskin, Kau hinakan kami seperti anjing. Ketika kami maju, Kau anggap kami ancaman. Ketika negeri kami terbelah-belah, Kau ambil satu irisan melonnya. OK, Lalu kami jadi negara komunis, Tapi lantas kau benci kami. Ketika kami menerima kapitalisme, Kau tetap juga membenci kami. Ketika penduduk kami 1 miliar, Kau tuduh kami mau kuasai planet. Ketika kami galakkan KB, kau tuduh kami tidak manusiawi. Ketika kami miskin, Kau anggap kami pengemis. Ketika kami mulai pinjami kau uang, Kau tuduh kami penambah utang kalian (*) *Saya hanya berbagi info, tidak atau belum punya kepentingan apakah harus pro Tibet, Pro China atau Pro Barat Salam Juang, -satria lelana- http://michaelyudha.blogspot.com On Wed, Apr 23, 2008 at 5:58 PM, andri noerwenda [EMAIL PROTECTED] wrote: Salam dari Kuala Lumpur, WEll, Cina sedang jadi bintang ekonomi..semua menyoroti. Salah satu senjata untuk diperhatikan atau diperhitungkan dunia lain memang maju secara ekonomi. TEntu saja yang merasa tidak nyaman, banyak ya..jadi lah, menjadi tidak objectif. Peluang baik, bukan begitu, Olimpiade dijadikan alat untuk mencurahkan unek2nya. Kapan lagi toh...? Walaupun isu Tibet, after all, sudah 700 tahun yang lalu. Kalau Tibet jadi isu..kenapa Aceh tidak diperhatikan juga? Well, disebalik semuanya itu, money and power play strong role. Should we ask these questions before judging? Cheers,Andri Noerwenda
Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Antara Marahnya SBY dan Marahnya Bung Karno
Saya hanya ingin komentar bahwa memperolok-olok seorang Presiden yang notabene masih memimpin dan terpilih secara sah dengan lebih kurang 60% sangat tidak pantas. Saya tidak membicarakan SBY saja tetapi siapapun itu, baik Gus Dur maupun Mega. Jika memang anda atau masyarakat tidak suka lagi dan menganggap SBY gagal, saya yakin nanti tahun 2009 dia tidak akan terpilih lagi. Kalau anda sendiri sudah memperolok Presiden anda apalagi bangsa lain? Apakah memang itu yang anda kehendaki? Salam. --- prabowo bobbie [EMAIL PROTECTED] wrote: Bung Anton bagus sekali, semoga masih ada yang memiliki rekaman tersebut. Sependapat dengan sampean, memang keliatannya SBY 'santun' sekali dan 'sangat berwibawa'. Tetapi jangan2 bener perkataan Taufik Kiemas waktu, SBY Macam anak kecil Pak Godlip bisa menjelaskan? Merdeka, Kastubie.
[Forum Pembaca KOMPAS] Re: Hari Kartini
Menurut saya Kartini lebih cocok menjadi tokoh kebangkitan dunia sastra wanita ketimbang tokoh pergerakan perempuan Indonesia. Bagi saya ada dua nama yang pantas menjadi tokoh pergerakan perempuan Indonesia dari baris yang pertama, HR Rasoena Said dan yang kedua, Inggit Garnasih. Ada baiknya kaum sejarawan melihat hal ini. ANTON --- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, manneke budiman [EMAIL PROTECTED] wrote: Rahadian, Sulit buat bicara di sini tanpa mengangkat banyak detil dari korespondensinya dengan Rosa Abendanon ataupun Stella Zeehandelaar. Surat-surat Kartini kepada mereka adalah suara jujur seorang perempuan yang semangatnya tak pernah mati, yang kesetiaannya terbelah antara cintanya kepada sang ayah yang sakit-sakitan dan tekadnya untuk berjuang buat kemajuan perempuan pribumi, dan yang akhirnya mampu mengalahkan nasib sial (kawin paksa) ketika ia berhasil menjadikan suaminya sebagai sekutu. Seingat saya juga Kartini bukan dimadu, melainkan lebih pada kawin paksa. Suaminya itu adalah duda beranak tiga (atau empat?). Saya harus cek lagi, sebab bisa saja saya keliru dalam hal spesifik ini. Tapi saya ingat betul bahwa hati Kartini luluh setelah bertemu dengan anak-anak sang Bupati, dan ia lalu bertekad untuk membesarkan mereka menjadi manusia-manusia yang sadar akan keadilan gender. Kartini dalam surat-suratnya juga tajam mengkritik sistem kolonial dan diskriminiasi yang dipraktikkan Belanda, meski surat- surat itu ia tulis dalam bahasa Belanda (jangan lupa, ini korespondensi dengan orang-orang Belanda). Pada saat yang sama, ia sangat kritis terhadap praktik poligami, kawin paksa, dan praktik 'perbudakan' perempuan oleh laki-laki dalam budaya aristokrasi Jawa. Kartini adalah sosok besar justru karena ia tampil secara sangat manusiawi. Ia bisa frustrasi, bisa tertekan, bisa sedih, bisa nyaris putus asa, tapi juga bisa mencintai, cerdik, bersemangat baja, toleran, dan penu perhatian pada orang lain yang nasibnya tak beruntung. Menurut saya, Kartinilah satu-satunya pahlawan Indonesia yang tidak tampil sebagai manusia setengah dewa, yang di mana-mana senantiasa digambarkan sempurna tanpa cela. Jika saya mesti soroti Kartini dari perspektif pascakolonial, maka saya harus menempatkan dia di titik silang antara kekuatan- kekuatan tersebut. Bisa sebagai suatu kegamangan dan kelemahan, tapi bisa juga sebagai suatu survival, kemenangan menghadapi kemustahilan, dan inspirasi bagi banyak orang. Saya sangat berharap para miliser yang serius berminat mengenal lebih jauh Kartini dan menyumbangkan pemikiran tentang sosok perempuan istimewa ini untuk membaca dulu secara sabar surat-surat Kartini itu yang lengkap, bukan sepotong-sepotong. Surat-surat itu dikumpulkan dan diterbitkan dalam dua buku oleh Jost Cote. Kalau tak salah, keduanya diterbitkan oleh Monash, Australia. Ini versi yang otoritatif dan saya anjurkan kepada semua orang. manneke
RE: [Forum Pembaca KOMPAS] Anggota DPR Sita Kamera Video
jujur saya tidak hafal dengan politikus PDIP dan saya pun bertanya tanya JS itu siapa (walau tidak pernah berusaha mencari tahu misalnya lewat internet). Sebaiknya tidak menuduh orang sembarangan, kejadian yang sebenarnya kita tidak tahu. Tapi kalau mau tahu, coba kontak ke sini. JAKA ARYADIPA SINGGIH Ketua Komite Tetap Kerjasama Ekonomi Global Bumi Laut Group Jl. Majapahit No. 28 CD Jakarta 10160 Tel. : 3806902 Fax. : 3804636, 381 963 E-mail : [EMAIL PROTECTED] Sekali lagi, sebaiknya tidak menuduh karena orangnya kan sudah memberikan klarifikasi.
[Forum Pembaca KOMPAS] Re: Untuk Apa Obama Menang?
Kalau tidak sreg presiden perempuan, pilihlah presiden laki-laki Kalau tidak sreg presiden hitam, pilihlah presiden putih Kalau tidak sreg presiden perempuan ataupun putih, pilihlah yang putih dan laki-laki. Soalnya capres Demokrat yang lelaki yang putih tidak ada. Tetapi disuruh pilih Republik tidak mau. Maka mungkin sebagian rakyat akan menjadi Golput Soalnya capres perempuan yang hitam juga tidak ada. Lain halnya kalau pada capres 2013 nanti Senator to be Oprah Winfrey yang akan maju ke gelanggang Mang Iyus
[Forum Pembaca KOMPAS] Re: kesalahan pemberitaan kompas
Saya sepakat, dan kita memang perlu mengapresiasi kerja wartawan. Dan memberikan kritik yang baik merupakan salah satu bentuk apresiasi. Kritik yang tidak perlu dibalut dengan melemparkan rumor. Kita perlu fair dan tetap fokus pada persoalan, apa yang hendak kita kritik. Gadis Arivia memang sedang di Amerika sebagai visiting scholar di CUA, Washington DC. Tahun 2008 ini baru dua kali ke Indonesia. Pertengahan Januari 2008 datang ke Indonesia menghadiri acara pergantian pengurus Yayasan Jurnal Perempuan, dan kedua, akhir bulan Pebruari yang berdiskusi tentang Demokrasi Feminis di YJP bersama Nur Iman Subono dan Musdah Mulia. Jadi, Gadis Arivia tidak mungkin hadir dalam pertemuan dengan Presiden itu. Soal lain kurangnya sensitifitas gender dalam pemberitaan media, saya kira inilah keprihatinan kita bersama. Sebabnya tidak hanya individu wartawan saja namun sebabnya sangat umum, pada pendidikan jurnalistik, atau pada kode jurnalistik yang belum menjadikan masalah gender sebagai perspektif. Bagi saya ini bukan soal arogansi, namun bagaimana membangun dasar-dasar jurnalistik yang peduli terhadap masalah gender. Dalam konteks ini, mereka yang memiliki keahlian dalam masalah gender bisa membantu dan membuat pendidikan, bukan dengan--saya sepakat dengan Mas Agus--menghakimi! Terima kasih Guntur Jurnal Perempuan --- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, A. Mubarik Ahmad [EMAIL PROTECTED] wrote: Aww. Pengalaman saya selama lebih dari 2 tahun bergaul dengan teman2 Jurnalis dari berbagai media, cetak maupun televisi sungguh luar biasa. Mereka muda, energik, memiliki wawasan luas sehingga enak diajak ngobrol sebelum ataupun setelah wawancara. Mereka dengan senang dan sigap mau datang kerumah saya untuk wawancara atau bahkan sekedar kongkow, padahal siapa saya ini, pejabat bukan, tokoh juga bukan :) Benar, mereka jauuuh sekali dari kesan sombong atau arogan. Dan satu lagi bersih...bersih dari urusan amplop! Was, Mubarik 2008/4/23 Agus Hamonangan [EMAIL PROTECTED]: Yoke dan Venny, Sepertinya rumor ini tuduhan anda terhadap Kompas? bahwa para jurnalis muda Kompas terkenal arogan Mereka tidak arogan, saya kenal baik. Anda jangan sok menghakimi jurnalis muda Kompas! Salam, AH
Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Pidatonya Dicuekin, Presiden Marah
Eh Boss, aiapa yang marah? Saya adalah orang yang paling tidak pernah marah dan tidak perlu marah. Kita di sini bebas menyatakan pendapat dan perbedaan pendapat itu sah. Jadi kalau saya tidak sependapat dengan anda tidak berarti saya marah. Salam. --- prabowo bobbie [EMAIL PROTECTED] wrote: Pak Godlip, Tidak ada yang melarang wartawan meliput. dan jelas pekerjaan Presiden BANYAK, dan lebih banyak yg belum selesai. Dan tidak ada yang melarang sampean mbelain SBY kok? Kalau masalah matiin Tivi itu juga tidak dilarang juga kan? Jadi intinya Jangan marah. Merdeka, Katubie.
Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Antara Marahnya SBY dan Marahnya Bung Karno
Supaya jangan diolok-olek yah kerja keras dong. Kan waktu Kampanye slogannya Bersama Kita bisa Terus apa yang yang bisa. Di negara maju jika Calon Presiden tidak bisa memenuhi janjinya ketika kampanye bisa dituntut di muka pengadilan karena bohong. Jadi kita harapkan Calon Presiden utk pemilihan thn 2009 jangan muluk dan sesumbar dengan janji-janji omong kosong. Capres atau Presiden jangan banyak ngibul. Kalau dia kerja tentu ada perbaikan tapi mana perbaikan seperi janji pada waktu kampanye 2004. --- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Godlip Pasaribu [EMAIL PROTECTED] wrote: Saya hanya ingin komentar bahwa memperolok-olok seorang Presiden yang notabene masih memimpin dan terpilih secara sah dengan lebih kurang 60% sangat tidak pantas. Saya tidak membicarakan SBY saja tetapi siapapun itu, baik Gus Dur maupun Mega. Jika memang anda atau masyarakat tidak suka lagi dan menganggap SBY gagal, saya yakin nanti tahun 2009 dia tidak akan terpilih lagi. Kalau anda sendiri sudah memperolok Presiden anda apalagi bangsa lain? Apakah memang itu yang anda kehendaki? Salam.
[Forum Pembaca KOMPAS] Selamatkan Rumah Keluarga Bung Karno
http://www.kompas.com/kompascetak.php/read/xml/2008/04/24/01110996/selamatkan.rumah.keluarga.bung.karno Blitar, Kompas - Rencana ahli waris menjual rumah milik almarhumah Soekarmini Wardoyo, kakak kandung Proklamator Republik Indonesia Soekarno di Blitar, Jawa Timur, kini menjadi polemik. Selama ini rumah seluas 1,4 hektar tersebut menjadi museum Bung Karno dan sejak tahun 2001 ditetapkan oleh Wali Kota Blitar sebagai cagar budaya Kota Blitar. Terkait rencana penjualan itu, Pemerintah Kota Blitar mengajukan diri sebagai penawar pertama. Wali Kota Blitar Djarot Saiful Hidayat mengatakan, rumah yang dikenal sebagai Istana Gebang itu merupakan aset berharga bagi pemerintah. Selain bernilai sejarah tinggi, juga menjadi aset pariwisata. âAda tiga tempat tujuan utama wisatawan di Blitar, yakni Makam Bung Karno, Perpustakaan Bung Karno, dan Museum Bung Karno atau Istana Gebang. Di halaman rumah itu sering digelar pertunjukan kesenian tradisional dan perayaan Haul Bung Karno yang dipadati ribuan pengunjung,â katanya. Masyarakat Blitar yang tergabung dalam Forum Penyelamat Istana Gebang (FPIG) berjanji akan menggalang dana dari masyarakat untuk menyelamatkan Istana Gebang. Bagi masyarakat Blitar, rumah itu bukan sekadar museum tempat menyimpan barang milik Soekarno, tetapi menjadi kebanggaan warga kota. Ketua Dewan Kesenian Kota Blitar Andreas Edison yang juga penggagas FPIG, Rabu (23/4), mengatakan, pihaknya menyayangkan tindakan ahli waris yang ingin menjual rumah yang penuh dengan kenangan Soekarno itu. Nilai moral spiritual âBagi warga Blitar dan pengagum Bung Karno, rumah itu tidak hanya bangunan fisik, tetapi juga kekuatan moral spiritual. Seseorang yang mengaku nasionalis belum diakui nasionalismenya jika belum menginjakkan kaki di Istana Gebang,â ujar Edison. Selain berfungsi sebagai museum, Istana Gebang yang terletak di Jalan Sultan Agung 59, Kelurahan Sanan Wetan, Kecamatan Sananwetan, Kota Blitar, itu juga memiliki Gedung Kesenian yang menjadi rumah rakyat. Jika Istana Gebang jatuh ke pihak lain yang tidak peduli dengan nilai moral spiritual itu, masyarakat Blitar bahkan seluruh bangsa tidak bisa lagi melihat kenangan tentang kehidupan proklamator kemerdekaan Indonesia itu. Menurut Edison, gedung kesenian di Istana Gebang selain melahirkan banyak seniman besar, juga menjadi tempat Guruh Soekarno Putra dan Sukmawati belajar berkesenian. Menurut Aryo Suka Kusuma, cucu Soekarmini Wardoyo, wacana penjualan Istana Gebang muncul sejak satu tahun yang lalu. Tepatnya ketika rapat keluarga para ahli waris pada 16-17 Juni 2007. Rapat yang dihadiri oleh enam dari 10 cucu Soekarmini Wardoyo yang masih hidup itu memutuskan untuk menjual Istana Gebang. Alasannya bukan semata masalah kesulitan keuangan untuk membiayai perawatan rumah, melainkan kecemasan akan munculnya konflik keluarga mengingat banyak ahli waris sudah tiada. Penawaran pertama akan diberikan kepada putra-putri Bung Karno. Apabila tidak ada tanggapan, akan ditawarkan kepada pemerintah. Dalam rapat, Bambang Soekaputra dan Retno Iriani ditunjuk sebagai perwakilan keluarga yang menangani masalah penjualan rumah. âBesarnya nilai penjualan rumah yang disepakati oleh keluarga ketika itu adalah Rp 50 miliar,â ujar Aryo. (NIK)
[Forum Pembaca KOMPAS] Saya Wajib Menegur Komnas HAM agar Mereka Tidak Lampaui Kewenangan
http://www.kompas.com/kompascetak.php/read/xml/2008/04/24/00215342/saya.wajib.menegur.komnas.ham.agar.mereka.tidak.lampaui.kewenangan Pernyataan Menteri Pertahanan Juwono Sudarsono, beberapa saat lalu, memicu reaksi keras sejumlah kalangan, terutama terkait upaya penuntasan dugaan pelanggaran hak asasi manusia berat di masa lalu oleh Komisi Nasional Hak Asasi Manusia. Menanggapi reaksi itu, Juwono menjelaskannya panjang lebar di ruang kerjanya, pekan lalu. Berikut wawancara itu: Imbauan Anda memicu kontroversi. Bahkan, Komnas HAM akan mengadukan Anda ke Dewan HAM PBB Saya sudah konfirmasi ke Komnas HAM melalui seseorang (Juwono menyebut nama seseorang dari lembaga penelitian). Ifdhal (Kasim, Ketua Komnas HAM) menyatakan kalau pernyataannya dikutip di luar konteks. Tetapi, saya juga tidak keberatan (diadukan), bahkan ingin menjelaskan. Hasil Konferensi Tingkat Tinggi HAM Vienna tahun 1993 tegas menyebut masalah HAM terkait lima matra, yang tidak dapat dipisahkan dan harus ditempatkan berimbang serta proporsional. Kelimanya itu hak politik, ekonomi, sosial, budaya, dan hak sipil. Sayangnya, Komnas HAM dan juga media massa selama ini hanya mengangkat kasus pelanggaran HAM tertentu, terutama yang berdarah-darah dan melibatkan tentara atau senjata. Sangat jarang kasus pelanggaran HAM atas hak sosial atau budaya, misalnya terkait suku minoritas tertentu, yang diangkat. Saat bertemu, mantan anggota Komnas HAM, Zoemrotin, juga mengakui hal itu. Sebagai Menhan, Anda dinilai tak berwenang mengurusi masalah HAM ini Memang masalah itu bukan kewenangan saya, terutama jika dilihat dari konteks sekarang. Namun, saya merasa wajib dan peduli untuk berkomentar begitu Komnas HAM memastikan akan menggugat setidaknya 10 peristiwa yang terjadi di masa Orde Baru. Mengapa? Karena ke-10 peristiwa itu semuanya terkait erat dengan jabatan Menhankam/ Panglima ABRI di masa itu, yang sekarang turunannya adalah jabatan Menhan. Jabatan saya adalah turunan dari jabatan mereka yang dahulu melekat. Jadi, mulai dari Jenderal (Purn) M Panggabean, Jenderal (Purn) M Jusuf, Jenderal (Purn) Edi Sudrajat, Jenderal (Purn) Feisal Tanjung, sampai Pak Wiranto. Komnas HAM menilai panggilan itu terkait tanggung jawab individu, bukan jabatan. Boleh saja mengatakan begitu. Namun, tetap mereka tidak bisa memisahkan begitu saja porsi tanggung jawab pribadi dan jabatan. Apalagi penyelidikan kasus itu terkait bentuk tanggung jawab komando. Tanggung jawab komando berhubungan dengan dua hal, tempat dan waktu serta soal peringkat. Seperti kasus Talangsari, Lampung, seberapa banyak yang mau digugat. Apakah pelaku lapangan, Pak Hendropriyono, Pak Wismoyo Arismunandar, atau sampai ke Pak Try Sutrisno? Mengapa Anda juga mempertanyakan asas retroaktif? Perbedaan Komnas HAM dan saya, mereka merasa berhak memanggil sesuai Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2000 tentang Pengadilan HAM, sebelum ada penetapan UU, misalnya dalam kasus Talangsari. Padahal, UUD 1945 saja diamandemen tahun 2003. Juga keputusan Mahkamah Konstitusi yang memungkinkan asas retroaktif sepanjang ada tempat dan waktu terbatas. Sekarang mana yang mau diberlakukan. Tentunya yang terakhir kan. Saya merasa wajib mendebat secara hukum pendapat Komnas HAM dengan produk UU lain sebab semua saling terkait, bahkan dengan peringkat pelanggaran HAM yang ditetapkan di tingkat internasional. Saya juga merasa wajib menegur Komnas HAM agar mereka tak melampaui kewenangan dari yang diberikan. Sebagai pemerintah, saya cuma ingin mendudukkan mereka sehingga tak melebihi UU lain, seperti UU TNI dan UU Pertahanan Negara. Ada pihak yang menyebut Anda Menhan sipil, tetapi lebih memihak militer Kalau Komnas HAM menangani, misalnya kasus Talangsari, dengan mengatasnamakan korban, saya juga akan digugat pihak keluarga korban atau prajurit TNI yang waktu itu bertugas. Mereka bilang juga ditusuk anak buah Warsidi waktu itu. Dalam kasus itu ada korban dari kedua belah pihak. Lantas, bagaimana kalau seperti itu? Padahal, saat itu ada kelompok yang ingin mendirikan negara Islam di Lampung lalu menyerang dan malah merakit bom. Apakah mereka itu dibenarkan atas nama pelanggaran HAM berat? Bagaimana kalau prajurit TNI dan keluarga mereka yang juga menjadi korban kemudian menggugat Komnas HAM tidak hanya terkait kasus Talangsari, tetapi juga beberapa kasus lain yang diangkat Komnas HAM, seperti penembak misterius (Petrus), kasus 1965, serta Trisakti dan Semanggi. Dalam kasus 1965, misalnya, jangan-jangan anggota Komnas HAM nanti malah dituduh bersimpati pada komunisme. Sampai batas mana kasus pelanggaran HAM bisa diangkat? Berpegangan saja pada patokan asas retroaktif terbatas karena Komnas HAM juga akan kesulitan mencari bukti kasus masa lalu. Tambah lagi semua kasus itu bermuatan politis. Jika tidak berpatokan seperti itu, akan memicu perdebatan antara korban pelaku dan pelaku korban. Dengan begitu, saya selalu katakan, penanganan satu kasus harus ditetapkan melalui UU. Jangan sampai Komnas HAM
RE: [Forum Pembaca KOMPAS] Anggota DPR Sita Kamera Video
Saya rasa diskusi kita berawal dari berita yang diberitakan di media kompas, jadi bukan soal tuduh menuduh, kalau yang bersangkutan sudah memberi klarifikasi dan pihak yang berwenang sudah menangani kasusnya, case closed kan :) Best Regards, Eric Soesilo [EMAIL PROTECTED] YM : ericsoesilo Sent from my E61i powered by ISAT Blackberry -Original Message- From: calimoya [EMAIL PROTECTED] Date: Thu, 24 Apr 2008 11:16:12 To:Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subject: RE: [Forum Pembaca KOMPAS] Anggota DPR Sita Kamera Video jujur saya tidak hafal dengan politikus PDIP dan saya pun bertanya tanya JS itu siapa (walau tidak pernah berusaha mencari tahu misalnya lewat internet). Sebaiknya tidak menuduh orang sembarangan, kejadian yang sebenarnya kita tidak tahu. Tapi kalau mau tahu, coba kontak ke sini. JAKA ARYADIPA SINGGIH Ketua Komite Tetap Kerjasama Ekonomi Global Bumi Laut Group Jl. Majapahit No. 28 CD Jakarta 10160 Tel. : 3806902 Fax. : 3804636, 381 963 E-mail : [EMAIL PROTECTED] mailto:jaka%40blg.co.id id Sekali lagi, sebaiknya tidak menuduh karena orangnya kan sudah memberikan klarifikasi. = Pojok Milis Forum Pembaca KOMPAS : 1.Milis FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS 2.Topik bahasan disarankan bersumber dari KOMPAS dan KOMPAS On-Line (KCM) 3.Moderator berhak mengedit/menolak E-mail sebelum diteruskan ke anggota 4.Moderator E-mail: [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] 5.Untuk bergabung: [EMAIL PROTECTED] KOMPAS LINTAS GENERASI = Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Anggota DPR Sita Kamera Video
maksudnya JS itu Jaka Singgih? apa bukan? memang tidak ada yang tuduh tuduhan di diskusi ini. kalau pun ada ya si pak satpam itu. 2008/4/24 Eric Soesilo [EMAIL PROTECTED]: Saya rasa diskusi kita berawal dari berita yang diberitakan di media kompas, jadi bukan soal tuduh menuduh, kalau yang bersangkutan sudah memberi klarifikasi dan pihak yang berwenang sudah menangani kasusnya, case closed kan :) Best Regards, From: calimoya [EMAIL PROTECTED] Sebaiknya tidak menuduh orang sembarangan, kejadian yang sebenarnya kita tidak tahu. Tapi kalau mau tahu, coba kontak ke sini. JAKA ARYADIPA SINGGIH Ketua Komite Tetap Kerjasama Ekonomi Global Bumi Laut Group Jl. Majapahit No. 28 CD Jakarta 10160 Tel. : 3806902 Fax. : 3804636, 381 963 E-mail : [EMAIL PROTECTED] mailto:jaka%40blg.co.id jaka%2540blg.co.id id Sekali lagi, sebaiknya tidak menuduh karena orangnya kan sudah memberikan klarifikasi.
[Forum Pembaca KOMPAS] UN Bisa Membunuh Siswa
Laporan wartawan Kompas Suhartono http://www.kompas.com/index.php/read/xml/2008/04/24/10211096/un.bisa.membunuh.siswa JAKARTA, KAMIS-Anggota tim pemantau independen Ujian Nasional (UN) Komaruddin Hidayat menyatakan, UN bisa membunuh siswa-siswi Sekolah Menengah Umum (SMU) jika soal UN yang diberikan terlalu jauh kesenjangannya dengan tingkat kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki siswa selama mengikuti proses belajar di sekolah. Hal itu disampaikan Komaruddin, yang juga Rektor Universitas Islam Negeri Syarif Hidayattulah, Ciputat, Jakarta, Kamis (24/4) pagi di sela-sela mendampingi Wakil Presiden Muhammad Jusuf Kalla meninjau persiapan pelaksanaan UN di SMU Pelita III di Jalan Achmad Yani, Jakarta Timur. Jika terlalu jauh kesenjangan materi soal yang selama ini dipelajarinya dengan yang dituangkan dalam materi soal UN, itu bisa 'membunuh' siswa. Kalau pun tingkat kesulitannya akan ditingkatkan setiap tahunnya, akan tetapi itu harus dilakukan secara bertahap dan berjenjang, ujar Komaruddin. Oleh sebab itu, menurut Komaruddin, UN harus disertai dengan persiapan dan pembekalan kepada para siswa peserta UN, baik kurikulum, sarana dan prasaran serta jumlah guru. Persoalannya, apakah persiapan itu sudah merata dilakukan para siswa? Selama ini, harus juga dipertimbangkan proses belajar siswa yang sekolahnya roboh, guru yang kurang di sekolah, fasilitas dan lainnya yang kurang, tambah Komaruddin. Komaruddin menyatakan, masalah UN memang harus didiskusikan dengan kepala dingin antara pihak yang pro dan kontra UN, supaya UN dapat dilakukan dengan semakin baik bagi kemajuan bangsa. UN secara umum memang diperlukan, akan tetapi memang harus diiringi dengan persiapan dan pembekalan. Diskusi UN jangan sampai berkutat pada soal pasal-pasal yang mendasari UN, papar Komaruddin. Ditanya mengenai riil pelaksanaan di lapangan atas hasil pemantauannya di sejumlah sekolah, Komaruddin mengaku belum membuat kesimpulan karena masing-masing wilayah berbeda persoalannya dan analisisnya belum menyeluruh dan terkumpul, demikian Komaruddin. (HAR)
[Forum Pembaca KOMPAS] Cek Kecepatan Sebelum Membeli
Oleh Amir Sodikin http://www.kompas.com/kompascetak.php/read/xml/2008/04/24/00500568/cek.kecepatan.sebelum.membeli Pada era cyber, ketika fasilitas internet dunia semakin mutlak dibutuhkan, perlu standar baku dalam berbagai hal. Dalam hal kecepatan akses internet, banyak perangkat lunak bisa dimanfaatkan gratis. Cari tahu kredibilitas ISP terlebih dahulu sebelum membeli paket datanya. Dengan software semacam itu, pengguna akhir atau konsumen dari perusahaan pemberi akses internet (Internet Service Provider/ISP) bisa mengetahui apakah layanan yang diberikan sudah sesuai dengan janji. Infrastruktur internet Indonesia masih dalam perkembangan ke arah perbaikan. Belum bisa dikatakan matang karena ada berbagai kendala, terutama infrastruktur fisik. Tetapi, pengembangan akses internet kini harus diakui sudah menggembirakan. Persaingan pun semakin ketat. Untuk akses internet di tingkat rumahan, kita tak hanya mengenal pendahulu Telkomnet Instan yang sudah sangat dikenal itu. Seiring dengan teknologi bergerak yang dikenalkan lewat jaringan telepon seluler, baik CDMA maupun GSM, kini banyak alternatif yang disediakan untuk akses internet. Bahkan, yang terkini, koneksi 3G sudah ramai digunakan di kota-kota besar dengan pemain utama Indosat M2, XL Mobile Broadband Internet, dan juga Telkomsel Flash. Semua menawarkan kemudahan instalasi dan tak lupa menjanjikan kecepatan yang katanya masuk generasi 3G, bahkan 3,5G. Tak dapat dimungkiri, salah satu kendala dalam penyebaran internet 3G adalah pembangunan infrastruktur. Kondisi ini biasanya dijadikan pemaaf bagi ISP 3G itu yang kecepatan koneksinya tak sesuai janji kecepatan 3G. Namun, sangat disayangkan di beberapa lokasi kota koneksi 3G mereka masih GPRS, itu sama saja tak ada peningkatan dibandingkan dengan tiga tahun lalu. Terlepas seberapa kencang akses 3G itu, kita berharap, jika para penyelenggara layanan itu serius, Indonesia segera memasuki era melek internet yang lebih serius. Banyak pertanyaan yang dilontarkan calon pengguna awal, ISP mana yang cocok? Salah satu perhitungan memilih, selain karena harga, adalah dengan merasakan kecepatan akses internet. Faktor lain yang harus dimasukkan adalah keyakinan apakah ISP tersebut memberi garansi kestabilan jika pelanggannya bertambah banyak? Ini pertanyaan yang tak perlu dijawab, tetapi harus bisa dibuktikan. Mengukur kecepatan Banyak software gratis yang digunakan untuk mengetes kecepatan internet yang kita pakai. Dengan menggunakan mesin pencari Google, misalnya menggunakan kata kunci âtest speed internetâ, akan muncul banyak alternatif. Salah satu software online yang populer adalah Speedtest (www.speedtest.net). Dengan software ini, keraguan kecepatan internet terjawab. Kita juga bisa membandingkan kecepatan setiap ISP. Konsumen bisa memilih ISP mana yang andal di daerahnya. ISP âAâ bisa unggul di daerah âZâ, tetapi belum tentu unggul di daerah âBâ. Konsumen dengan mudah bisa membaca kecepatan upload dan kecepatan download. Boleh saja ISP berkoar-koar soal kecepatan download yang tinggi, tetapi untuk kecepatan upload biasanya selalu jatuh. Hati-hati memilih! Dengan Speedtest, pengguna bisa berbagi informasi secara global. Pengguna juga bisa memberi ranking terhadap kinerja ISP yang digunakan. Jika data ini terkumpul, bisa dipastikan Speedtest akan menjadi laboratorium internasional untuk informasi internet dunia. Bagi ISP, Speedtest bisa menjadi transparansi gratis dan bisa digunakan untuk memperbaiki kinerja jika berniat. Kini, di berbagai forum situs Indonesia sudah terbiasa menyertakan hasil tes Speedtest jika berbagi pengalaman menggunakan ISP tertentu. Semua tes yang pernah dilakukan disimpan website ini. Untuk akurasi? Speedtest menggalang server dari berbagai penjuru dunia. Jadi, jika kita tinggal di Jakarta, tes yang digunakan akan menggunakan Speedtest yang server-nya di Jakarta. Speedtest juga memberi kesempatan siapa pun yang ingin memasang software itu di web-nya. Setiap orang yang memiliki website bisa meng-install Mini Speedtest di server-nya dan bisa digunakan mengetes ISP. Berbagi data Dengan semakin ekspansifnya ISP menawarkan jasa, ke depan persaingan semakin terbuka dan diperlukan rekam jejak kinerja ISP. Netizen atau âwarga internetâ bisa berbagi data kecepatan ISP di berbagai forum, blog, atau situs lain agar bisa digunakan netizen lain sebagai bahan rekomendasi. ISP yang performanya kurang di daerah tertentu bisa memperbaiki diri. Kebiasaan berbagi data sudah dilakukan komunitas dunia maya. Seiring perkembangan web komunitas, rekomendasi yang disampaikan seorang user, entah siapa dia, tak boleh diremehkan ISP karena kekuatan website komunitas sangat dominan. Untuk kepentingan internet rumah dan kantor, akses 3G lebih dari cukup. Namun, bagi perusahaan yang membutuhkan stabilitas koneksi sepanjang 24 jam sepanjang tahun, stabilitas 3G masih dipertanyakan. Hingga kini belum ada laporan terbuka, sebenarnya berapa persen daya hidup atau uptime koneksi
[Forum Pembaca KOMPAS] Re: Anggota DPR Sita Kamera Video
Case closed atau tidak tergantung dari follow up pihak kepolisian.. Karena menurut berita (awal), sudah ada laporan dari satpam.. .. Jakarta, Kompas - Anggota DPR dari Fraksi PDI Perjuangan berinisial JS dilaporkan ke Polda Metro Jaya karena merampas kamera video atau handycam yang digunakan petugas satpam, Tumai Dani Tiwu Sigar. Kamera video itu digunakan Tumai untuk merekam keributan yang melibatkan JS. .. Siapa yang (omongan/tindakannya) benar? Ataukah ada 'kesepakatan/damai'.. Kira (di negara RI, bukan Republik Mimpi) satpam vs aleg dpr, menang siapa ya? Ini nanya lho, bukan nuduh.. :-) CMIIW.. Wassalam, Irwan.K 2008/4/24 Eric Soesilo [EMAIL PROTECTED]: Saya rasa diskusi kita berawal dari berita yang diberitakan di media kompas, jadi bukan soal tuduh menuduh, kalau yang bersangkutan sudah memberi klarifikasi dan pihak yang berwenang sudah menangani kasusnya, case closed kan :) Best Regards, Eric Soesilo [EMAIL PROTECTED] YM : ericsoesilo Sent from my E61i powered by ISAT Blackberry
Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Wisata Kuliner
Kalo Trans 7 berani menghadirkan acara dimana Budiarto Shambazy menjadi pemandu acaranya, dijamin acaranya laku keras. Ayo siapa berani pasang Budiarto Shambazy menjadi Tegus Usis kedua? ANTON Penggemar Tulisan Budiarto Shambazy --- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Budiarto Shambazy [EMAIL PROTECTED] wrote: Ada asumsi yang mengatakan bahwa acara-acara teve kita umumnya kurang mendidik. Asumsi ini dijawab dengan gegabah: ya memang begitulah selera masyarakat kita. Pengalaman Bang Mula membuktikan bahwa jika pemirsa memiliki alternatif menyaksikan seperti acara-acara edukatif oleh Discovery, misalnya, mereka pasti beralih dari acara-acara kurang mendidik yang disajikan teve-teve lokal. Jika tarif stasiun-stasiun teve kabel makin murah, niscaya pemirsa pedesaan makin suka acara-acara kuliner ala Barat yang edukatif. Tetapi yang namanya selera memang sukar didebatkan. Saat pemirsa tergila-gila dengan American Idol, teve di sini menyajikan Indonesian Idol. Namun tetap saja banyak pemirsa yang lebih gemar versi Amerika- nya. Jadi untuk apa capek-capek bikin Indonesian Idol? Pemirsa di sini juga salah kaprah saat memprotes EPL dikabelkan oleh Astro yang dinilai merebut hak/kemerdekaan rakyat menikmati sajian top. Padahal yang dilakukan Astro merupakan business deal yang tak ada kaitannya dengan demokrasi. Saya lima kali meliput Piala Dunia dan rakyat tuan rumah tak selalu bisa menikmati aksi tim nasionalnya di teve open channels. Mereka harus langganan teve kabel yang tidak murah karena stasiun- stasiun label membeli hak siar dari FIFA dengan tarif jutaan dollar AS. Pemerintah Jerman menggelontorkan dana besar-besaran untuk membayar FIFA agar rakyat bisa menikmati Piala Dunia 2006 di tiga teve umum. Budiarto Shambazy Sent from my iPhone
[Forum Pembaca KOMPAS] Besok, Ngopi Bareng Pak Jimly Asshiddiqie (Jumat, 25 April 2008)
Anggota milis FPK yang berbahagia Acara Gathering/Temu darat milis FPK yang ke 4 (Empat) diadakan pada: Hari/Tanggal : Jumat, 25 April 2008 Pukul : 16.30 - Selesai Tempat : Roof Garden, Lantai 5 Gedung Mahkamah Konstitusi RI Jl. Medan Merdeka Barat No. 6 Jakarta 10110 Acara : Ngopi bareng dan Diskusi dengan Ketua Mahkamah Konstitusi Bapak Jimly Asshiddiqie. Semoga berjalan sesuai rencana. Salam, Agus Hamonangan PS: Peserta sudah terdaftar dan rencananya dihadiri pihak Yahoo. Semoga!