Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Apa yg kita banggakan dari Republik Indonesia...
Aku bangga karena masih bisa pakai marga Sihombing. Tetapi anak2ku sudah ngak bisa lagi pake marga karena dilarang Pemda DKI. sonar From: T o T o T to...@kompas.co.id To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Mon, August 16, 2010 10:51:21 AM Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Apa yg kita banggakan dari Republik Indonesia... Kawans, besok adalah HUT ke-65 Republik Indonesia. Bangsa dan negara kita. Saya tergelitik untuk melemparkan pertanyaan setelah menyimak aneka dialog dan diskusi mengenai keburukan dan keanehan di negara kita ini. Masa sih tidak ada kebaikan atau kebanggaan sama sekali? Apakah yang dapat anda banggakan dari RI sebagai bangsa, negara, dan tanah air anda? Mohon dijawab dengan satu kebanggaan beserta alasannya. Hanya kebanggaan sebagai rakyat dan bangsa Indonesia, bukan keburukan atau kekecewaan. Silahkan Salam, Totot [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Ketika Urusan Nyawa Dikelola Oleh Para Penebar Pesona
Ditambah lagi pak Bungaja lagu :Maju tak gentar...! ss From: imyself...@hotmail.com imyself...@hotmail.com To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Thu, July 22, 2010 2:41:30 PM Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Ketika Urusan Nyawa Dikelola Oleh Para Penebar Pesona Salam prihatin, Jadi ingat lagu lama yang sering dinyanyikan waktu upacara 17 Agustusan : ... Itulah Indonesia! Hiks!! :( Bungaja D
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Dibombardir Posting Milis FP Kompas
Betul Pak Dwiki, saya juga hampir dua bulan tidak mendapat kiriman FPK tiba-tiba minggu kemaren muncul tiga ratusan posting yang lama-lama yaitu bulan Juni 2010. Pernah sekali waktu aku tidak dikirimin posting, lantas lapor ke moderator kemudian dua hari kemudian kembali mendapat kiriman. Tetapi setelah seminggu hilang lagi hingga hari minggu kemarin. sonar s From: Dwiki Setiyawan dwiki.setiya...@gmail.com To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Fri, July 16, 2010 8:04:14 PM Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Dibombardir Posting Milis FP Kompas Jum'at (16/7/2010) ini akun email saya, mungkin juga member milis Forum Pembaca Kompas (FPK) lainnya dibombardir postingan. Setelah beberapa saat vacum. Bagi saya tak jadi soal. Hanya ada perasaan kehilangan selama beberapa minggu tajk ada kiriman postingan dari milis FPK. Ini hanya curahan hati, betapa saya juga cinta dan ikut memiliki milis FPK ini. Jika boleh usul pada Bung Agus Hamonangan sebagai moderator milis ini, barangkali perlu ada tambahan asisten moderator untuk memperlancar arus postingan di milis FPK. Tambahan 2 atau 3 asisten moderator, mungkin akan memperingan tugas moderator utama. Tinggal di-breefing sebentar saja apa yang musti dilakukan si asisten moderator di atas. Dalam hal ini berkenaan tatacara atau kaidah seperti apa postingan di milis ini yang boleh atau tidak boleh tayang. Demikian moderator. Atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih. Dwiki Setiyawan http://dwikisetiyawan.wordpress.com [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Apakah penting Luna Maya buat kita?
Karena ini menyangkut kepnetingan 20% kaum borjuasi yang menguasi 80% kekayaan bangsa ini. --- On Tue, 6/8/10, Lasma siregar las032...@yahoo.com wrote: From: Lasma siregar las032...@yahoo.com Date: Tuesday, June 8, 2010, 6:47 AM Apakah penting Luna Maya buat kita? Begitu banyak waktu dan enerji media dihabiskan buat bicara tentang kehidupan seorang bintang sexy Luna Maya! Luna hidup di dunia Maya bukan dunia kehidupan sehari-hari rakyat jelata! Apa perlunya kita lari kedunia maya-nya Luna? Apakah dalam pahitnya hidup di dunia nyata kita perlu hiburan yang sexy bersama Luna? Ataukah kita ini kurang kerjaan dan suka iseng berbuat aneh? Salam Las [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Bank Dunia Menghina dan Melecehkan Indonesia
Penghinaan? Ngak merasa tuh...! Justeru sebaliknya sebagai penghargaan yang diberikan atas keberhasilan dan kemampuan SMI. ss --- On Fri, 5/7/10, Satrio Arismunandar satrioarismunan...@yahoo.com wrote: From: Satrio Arismunandar satrioarismunan...@yahoo.com Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Bank Dunia Menghina dan Melecehkan Indonesia Date: Friday, May 7, 2010, 8:52 PM http://www.rnw. nl/bahasa- indonesia/ article/bank- dunia-menghina- dan-melecehkan- indonesia Map Jakarta, Indonesia Jakarta, Indonesia Bank Dunia Menghina Dan Melecehkan IndonesiaDiterbitka n : 6 Mei 2010 - 2:08pm | Oleh Alfons Lasedu (© Wikimedia Commons) Diarsip dalam: Bank Dunia ekonomi Indonesia politik Sri Mulyani Permintaan Bank Dunia kepada Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati untuk menjadi Direktur Pelaksana Bank Dunia di Washington merupakan bentuk penghinaan dan pelecahan Amerika terhadap Indonesia. Hal ini merupakan pelecehan karena menkeu Indonesia itu masih dalam pemeriksaan kasus Bank Century. Sikap dunia internasional - terutama Amerika - dalam mencampuri urusan dalam negeri Indonesia bukan hal baru. Dan kali ini tidak tertutup kemungkinan kepergian Sri Mulyani merupakan hasil negosiasi dengan Jakarta karena pemerintah belum berhasil menemukan solusi masalah yang dihadapi Sri Mulyani dan wapres Boediono. Demikian Revrisond Baswir pakar ekonomi dan politik Universitas Gajah Mada Yogyakarta. Revrisond Baswir (RB): Saya melihat tindakan Bank Dunia merupakan bentuk penghinaan atau pelecehan yang dilakukan Amerika Serikat terhadap Indonesia. Mengapa, karena saya kira semua tahu bahwa Sri Mulyani sedang berperkara di Indonesia. Tetapi karena Sri Mulyani adalah anak emas Amerika Serikat maka mereka nampaknya tidak rela Sri Mulyani mengalami nasib yang kurang baik di Indonesia. Oleh karena itu cepat-cepat ditarik ke luar Indonesia dan ditempatkan di Bank Dunia. Semua ini tidak mungkin tanpa keterlibatan Amerika Serikat karena Amerika Serikat yang punya hak suara, punya hak veto di Bank Dunia dan Robert Zoellig adalah wakil Amerika Serikat. Radio Nederland (RNW): Jadi sikap Bank Dunia lebih mencerminkan dukungan kepada Sri Mulyani dan bukan kepada perekonomian Indonesia ? RB: Saya kira, iya. Jelas sekali bahwa Sri Mulyani sangat penting bagi Amerika Serikat karena memang dibina sejak lama dan oleh karena itu penyelamatan Sri Mulyani jauh lebih penting walaupun pada sisi yang lain bisa jadi ini merupakan hasil negosiasi dengan pemerintah Indonesia. Kenapa ? Karena setelah terbukti selama beberapa bulan pemerintah Indonesia sendiri tidak bisa menemukan solusi terhadap masalah yang sedang dihadapi oleh Sri Mulyani Dan wapres Boediono. Bagi pemerintah Indonesia juga merupakan semacam exit close. RNW: Tapi kita tahu bahwa perekonomian sebuah negara tidak bisa dilepaskan dari 'kepercayaan' dunia internasional ? RB: Ya betul. Kalau soal kepercayaan dunia internasional tentu harus kita lihat lebih netral. Dunia internasional itu tidak saja Amerika Serikat. Ada Belanda, Perancis, Jerman dan banyak negara lain termasuk negara-negara seperti Cina, Brazil, India. Jadi saya kira terlalu melebih-lebihkan kalau kepercayaan dunia internasional itu kita tumpukan sedemikian rupa kepada sebuah lembaga yang namanya Bank Dunia. Kenapa? Karena kalau kita mau bicara secara lebih fair sama sekali tidak ada jaminan bahwa keterlibatan Bank Dunia dalam penyaluran pinjaman di Indonesia dan di banyak negara dunia ketiga pasti berdampak positif. Silakan klik tanda panah di bawah untuk mendengarkan versi lengkap wawancara ini: . [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Kerbau yang Menderita
Luar biasa ini bahasan mengenai kerbau. Tks Rm Shindunata. ss --- On Tue, 2/16/10, Agus Hamonangan agushamonan...@yahoo.co.id wrote: From: Agus Hamonangan agushamonan...@yahoo.co.id Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Kerbau yang Menderita To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Date: Tuesday, February 16, 2010, 12:43 AM Oleh Sindhunata http://cetak. kompas.com/ read/xml/ 2010/02/11/ 05155660/ kerbau.yang. menderita Siapa hidup di tanah tumpah darah Saijah, dia pasti mengenal kerbau. Dikisahkan oleh Multatuli, Saijah yang berumur tujuh tahun itu sangat mencintai kerbaunya. Celakanya, kerbau kesayangan itu dirampas oleh penguasa karena Pak Saijah, ayahnya, tak dapat melunasi pajak tanah. Saijah khawatir, pada masa mendatang tak ada lagi teman yang bisa diajak mengerjakan tanahnya. Lalu apa yang bisa mereka makan? Pak Saijah, yang warga Desa Badur, Distrik Parangkujang Karesidenan Lebak, Banten, itu lalu menjual keris pusaka, warisan ayahnya. Keris itu tidak terlalu bagus, tetapi sarungnya berikat perak yang ada nilainya. Keris itu laku 24 gulden. Dengan uang itu, Pak Saijah membeli kerbau lagi. Saijah segera bersahabat dengan kerbau itu. Kata Multatuli, arti bersahabat itu adalah Saijah amat mencintai kerbau tersebut dan sebaliknya si kerbau amat setia kepada si kecil Saijah. Apa pun yang diperintahkan Saijah, kerbau itu selalu menurutinya. Suara Saijah memberinya tenaga untuk membelah tanah dengan bajaknya. Sayang, kerbau tercinta ini kembali dirampas penguasa. Alasannya sama. Pak Saijah lalu menjual lagi warisan orang- tuanya berupa sangkutan kelambu dari perak, laku 18 gulden. Dengan uang itu, Pak Saijah membeli kerbau baru lagi. Saijah tak segera jatuh cinta pada kerbaunya yang baru. Ia masih teringat kerbaunya yang lama, dan sedih, jangan-jangan kerbau kesayangan itu disembelih orang di kota. Namun, lama-lama Saijah menyayangi juga kerbaunya yang baru, apalagi, kata Pak Penghulu, kerbau baru itu punya user-useran yang akan membawa rezeki. Suatu hari Saijah dan kawan- kawannya menggembalakan kerbau-kerbau mereka. Tiba-tiba terdengar suara auman macan. Anak-anak itu menyengklak kerbaunya, memacunya untuk segera lari. Saijah juga segera melompat ke punggung kerbaunya. Malang ia terpelanting dan jatuh ke tanah. Si kerbau segera melindunginya. Ketika macan mendekat hendak menerkam Saijah, kerbau itu menanduk perutnya. Macan terkapar dan mati. Kerbau itu terluka dan ibu Saijah merawat luka-lukanya karena kerbau itu telah menyelamatkan nyawa anaknya. Sayang, lagi-lagi kerbau itu dirampas penguasa karena Pak Saijah tak sanggup melunasi pajak tanah. Waktu kerbau itu dirampas, Saijah berumur 12 tahun dan Adinda, tunangannya, telah pandai menenun sarung dan membatik. Karena sudah tidak mempunyai uang, Pak Saijah menggarap sawahnya dengan kerbau sewaan. Hati Pak Saijah sedih karena tidak mempunyai kerbau sendiri. Tak lama kemudian, ibu Saijah juga meninggal karena sedihnya, dan hilangnya kerbau itulah awal dari penderitaan yang kemudian dialami oleh Saijah dan Adinda. Kerbau adalah bagian hidup warga Nusantara. Kehilangan kerbau sama dengan kehilangan nyawa. Kerbau memang tak bisa dipisahkan dari penduduk Nusantara. Itulah yang diuraikan oleh sarjana Belanda, J Kreemer, dalam bukunya, De Karbouw, Zijn Betekenis voor de Volken van De Indonesische Archipel (1955). Dengan panjang lebar Kreemer menunjukkan bagaimana hubungan kerbau dengan hidup harian penduduk Nusantara. Kerbau mempunyai kisah-kisah yang pre-historis. Paling penting, kerbau adalah binatang pertanian (landbouwdier) , yang membantu petani mencari nafkah. Kerbau juga binatang transportasi dan binatang niaga. Di banyak tempat, kerbau digunakan untuk lomba atau karapan. Kerbau juga dianggap binatang mistis. Di Toraja, orang percaya, bila tiba-tiba ada kerbau masuk kampung dan tak kembali lagi ke tempat penggembalaannya, berarti akan ada orang mati. Kerbau juga dipercaya bisa menitikkan air mata bila majikannya meninggal dunia. Dirampas haknya Di Jawa ada kepercayaan, kerbau adalah patron bagi pertanian. Karena itu, petani yakin bahwa kerbau dengan sendirinya dapat diajak membajak dengan tepat dan benar. Maka, sambil membajak, ada doa yang diucapkan demikian, O pelindung para tani, bantulah kami. Singkirkanlah segala penyakit dan wabah. Buanglah segala tikus dan hama. Di beberapa desa di Jawa, demikian penelitian Van Hien seperti dikutip Kreemer, tiap malam Jumat Paing, orang membuat sesaji untuk kesejahteraan kerbau-kerbau mereka. Mereka percaya, kerbau itu mempunyai roh dan danyang-danyang. Dengan sesaji itu dipanggillah roh dan danyang-danyang agar mau melindungi kerbau-kerbau mereka, membuatnya menjadi sentosa dan sehat agar bisa diajak untuk kuat membajak. Kerbau tiba-tiba diajak demonstrasi ikut meramaikan politik kita, akhir-akhir ini. Sayang, kerbau hanya dijadikan dan ditangkap sebagai bahan olok-olokan. Kalau dipahami benar makna kerbau bagi masyarakat Nusantara, Presiden
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Indonesia Tidak Berdaya Atur Pasokan Gas
Itu betul Pak. Buktinya Pabrik Pupuk Aceh Pertilizer tutup karena tidak ada pasokan bahan baku. Padahal di Aceh kilan LNG. Mengenaskan...! ss --- On Mon, 2/1/10, Iwan Migas iwan_bud...@yahoo.com wrote: From: Iwan Migas iwan_bud...@yahoo.com Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Indonesia Tidak Berdaya Atur Pasokan Gas To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Date: Monday, February 1, 2010, 9:30 AM Dear All, Ada satu tulisan menarik yang membuka mata kita semua, mengapa selama ini pemerintah lebih memprioritaskan gas kita untuk di ekspor Salam, Iwan http://m.kompas. com/news/ read/data/ 2010.01.31. 17030926 Indonesia Tidak Berdaya Atur Pasokan Gas JAKARTA, KOMPAS.com — Indonesia tidak berdaya mengatur pasokan gas di dalam negeri karena investasi di ladang gas dikuasai asing. Akibatnya, gas yang diproduksi di dalam negeri lebih banyak diambil ke negara-negara tempat para investor itu berasal atau dijual ke pasar internasional. Salah satu industri yang menjadi korban adalah pabrik pupuk yang menjadikan gas sebagai bahan baku utamanya. Kalaupun ada pasokan ke pabrik pupuk, itu bukan karena diprioritaskan melainkan karena pembeli asingnya tidak jadi membeli. Ketika dijual ke PIM (Pupuk Iskandar Muda), misalnya, harga jualnya sama dengan gas impor, ujar Ketua Kelompok Kerja Pupuk Nasional Edy Putra Irawadi di Jakarta, Minggu (31/1/2010). Menurut Edy, kondisi itu menjadi penyebab keputusan Presiden sekalipun sulit dipenuhi. Sebelumnya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono telah menyetujui pasokan gas pada pabrik-pabrik pupuk baru di Pusri dan Kaltim, tetapi sulit dipenuhi secara teknis. Tidak ada tata niaga gas ataupun bea keluar seperti CPO (minyak kelapa sawit mentah) dan rotan sehingga strategi untuk meningkatkan manfaat atau mengamankan anugerah Tuhan ini untuk kita, untuk kepentingan sendiri, apalagi gas ini memberikan nilai tambah yang berdampak luas kepada masyarakat luas, ungkapnya. Dengan kondisi tersebut, semua pabrik pupuk di dalam negeri tetap tidak menarik untuk mendapatkan dukungan kredit perbankan. Bank melihat pabrik pupuk bermasalah karena tidak mendapatkan pasokan gas yang jelas. Bagaimana bank mau memberikan kredit kalau tidak ada jaminan gas, tutur Edy. [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Mohon masukan ? Utk mencari terobosan mendesak Kemacetan DKI
Kalau saya menggaris bawahi perlu pengurangan jumlah mobil dinas aja. Ketikan menonton penarikan fasilitas Susno di TV. Sampai tiga mobil dinas lho yang ditarik kala itu. Jadi untuk apa sih sebanyak itu? Bahkan tiap Departemen tiap tahun anggaran pasti ada pengadaan mobil. So siapa dalang penambahan kenderaan? salam, ss --- On Tue, 1/26/10, Kicky mr.bela...@gmail.com wrote: From: Kicky mr.bela...@gmail.com Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Mohon masukan ? Utk mencari terobosan mendesak Kemacetan DKI To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Date: Tuesday, January 26, 2010, 7:57 AM Maaf pak saya berbeda dengan bapak. Pelarangan truk masuk kota akan menambah rentetan biaya yang tidak perlu Kalau truk di larang masuk kota, akhirnya para pengusaha akan mengoper barang dari truk ke mobil pick up yang lebih kecil... disini akan ada cost yang bermain, proses bongkar muat akan bertambah satu kali, waktu bertambah panjang. Saya setuju soal kecepatan, kenapa truk-truk nggak bisa cepet, ya karena DLLAJ mandul dengan jembatan timbangnya.. ... Soal stok toko yang harus 15 hari, gimana pak dengan pedagang menengah kecil? Mereka akan mati karena tidak dapat menambah modal Kalau saya lihat sih pusat kemacetan bukan kendaraan pribadi terlalu simpel jika hanya melihat jumlah kendaraan pribadi yang jumlahnya banyak itu. Saya selalu menyalahkan kendaraan umum yang tidak mau berhenti pada tempatnya, dan ketegasan polisi yang mlempem salam Kicky
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Gubernur Sumsel Rapat Gunakan Bahasa Inggris
Lho, pake B. Inggrisnya hanya dalam rapat sebentar koq. Jangan terlalu didramatisir dong...! Rapat paling sejam. Kami juga dulu di sekolah pernah ada hari wajib B. Inggris. Kalau ngak ada itu maka tidak ada upaya untuk mengasah B. Inggris kita. Padahal dibutuhkan saat memasuki era global. ss --- On Wed, 1/20/10, Adhamaski Pangeran adam_he...@yahoo.com wrote: From: Adhamaski Pangeran adam_he...@yahoo.com Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Gubernur Sumsel Rapat Gunakan Bahasa Inggris To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Date: Wednesday, January 20, 2010, 12:55 PM wah, terus letak bahasa daerahnya gimana? apa mau mengganti budaya bahasa daerah dengan bahasa inggris? kita paham, kalau arus globalisasi membawa kita untuk maju ke ranah internasional, akan tetapi seberapa kuat kita bisa mempertahankan budaya dan mentransformasi budaya kita sehingga bisa maju dan tak tertelan oleh kemajuan jaman. semoga ketika pak gubernur sumsel menggunakan bahasa inggris, tapi tidak melupakan letak kekayaan kita dari segi budaya. salam, adam
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Mohon masukan ? Utk mencari terobosan mendesak Kemacetan DKI
Kalau benar-benar mau mengurangi kepadatan jalan di DKI saya usul : 1. Jangan naikkan tarif Trans Jakarta bahkan sebaliknya alihkan subsidi BBM ke pengoperasian Trans Jakarta, sehingga tarif bisa diturunkan lagi. Ini tujuan awal terbentuknya Trans Jakarta. 2. Tambah jumlah Trans Jakarta sehingga jalan-jalan khusus Trans Jakarta tidak kosong melompong. Harus ada jadwal yg teratur sehingga mampu menarik banyak pihak untuk menggunakannya. Jgn seperti sekarang masih berdesak-desakan dan terlalu lama menunggu sehingga ada kecenderungan beralih menggunakan motor yang lebih lincah menembus kemacetan jalan. salam, ss --- On Thu, 1/21/10, harun alRasyid Lubis halubi...@plasa.com wrote: From: harun alRasyid Lubis halubi...@plasa.com Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Mohon masukan ? Utk mencari terobosan mendesak Kemacetan DKI To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Date: Thursday, January 21, 2010, 5:59 PM Kawan2, Mohon masukan, belum bosan kan ? AKan ada Dialog pakar yg diselenggarakan oleh Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta akan dilaksanakan pada : Hari : Kamis Tanggal : 28 Januari 2010 Waktu : 09.30 WIB s.d. Selesai Tempat : Ruang Rapat Wakil Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Balai Kota Pemerintah Provinsi DKI Jakarta VI. PESERTA Peserta yang diundang dalam dialog pakar ini adalah para pakar transportasi dan praktisi yang relevan dalam penanganan masalah kemacetan lalulintas dan transportasi perkotaan, antara lain : No Nama Unsur/Instansi 1 Ir. Iskandar Abubakar,M.Sc Departemen Perhubungan 2 Dr.Ir.Heru Sutomo,M.Sc. Universitas Gadjah Mada 3 Prof.Ir. Ofyar Z. Tamin, M.Sc., Ph.D. Institut Teknologi Bandung 4 Ir. Harun al Rasyid LUBIS, M.Sc. Ph.D Institut Teknologi Bandung 5 Ir. Alvinsyah, M.Sc Universitas Indonesia 6 Dr. Imam Prasojo Universitas Indonesia 7 Kombes Pol. Drs. Condro Kirono, SH, MM Polda Metro Jaya 8 Prof. Dr.Techn. Ir. Danang Parikesit, M. Sc.Eng MTI 9 Dr.Wicaksono Sarosa,Ph.D Partnership Governonce Reform VII. PENUTUP Demikian kerangka acuang kegiatan ini disampaikan sebagai gambaran rencana pelaksanaan kegiatan dialog pakar transportasi mencari terobosan solusi mengenai kemacetan Jakarta. Jakarta, November 2009 KEPALA DINAS PERHUBUNGAN PROVINSI DKI JAKARTA Ir. MOH. TAUCHID, M.Sc NIP. 470057027 [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Anak Bali dan berbagai bahasanya....
Nah, betul itu bu...! Lantas kenapa pula kurikulum kita dijajali B. Inggris kalau bukan untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari Mubajie dong! salam, ss --- On Fri, 1/22/10, Lasma siregar las032...@yahoo.com wrote: From: Lasma siregar las032...@yahoo.com Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Anak Bali dan berbagai bahasanya To: forum-pembaca-kompas@yahoogroups.com Date: Friday, January 22, 2010, 10:45 AM Anak Bali dan berbagai bahasanya... . Dari tepian pantai Gilimanuk, ujung Jawa Timur (Banyuwangi) terlihat begitu dekat dan sayup. Anak-anak Bali yang ada disini dan di ujung Jawa Timur, selain bisa bahasa Bali, juga fasih bahasa Jawa (Osing/Blambangan) . Di sekolah mereka berbahasa Indonesia dan dalam pergaulan kerja (dunia wisata) mereka juga bisa bahasa Inggris. Juga mengerti a'la kadarnya kata-kata bahasa Jepang, Chinese, Italian atau Arab yang dipelajarinya dari turis yang bersahabat. Tidak ada anak Bali yang merasa karena berbahasa Inggris mereka telah murtad dari ke-Indonesia- annya! Justru budaya Bali inilah yang mengharumkan nama Indonesia di mata orang asing. Seandainya Pak Gubernur dari Palembang ini pindah ke Bali, wah jelas bakal di-Welcome! Kalau mau maju kita perlu orang seperti anak Palembang ini! Salam Las _ _ _ _ _ _ See what's on at the movies in your area. Find out now: http://au.movies. yahoo.com/ session-times/ [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Gubernur Sumsel Rapat Gunakan Bahasa Inggris
Saya salut dengan upaya Pak Gubernur untuk memberdayakan aparatnya. Semua ini demi pelayanan termasuk kepada investor asing. ss --- On Tue, 1/19/10, Satrio Arismunandar satrioarismunan...@yahoo.com wrote: From: Satrio Arismunandar satrioarismunan...@yahoo.com Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Gubernur Sumsel Rapat Gunakan Bahasa Inggris From: awind j.gedea...@upcmail. nl Date: Saturday, January 16, 2010, 5:12 AM Mungkin penguasa di RI seperti Gubernur Sumsel maka tidak mengherankan negeri RI jadi seperti dewasa ini. Penguasa tahunya hanya meniru dan bergaya intelek. Orang kecil semua mengerti bahwa ulah mereka itu hanya menutupi kelemahan-kelemahan mereka. Ketika perjuangan kemerdekaan dan waktu itu Panglima Angkatan Perang RI di bawah pimpinan Jenderal Sudirman. Dalam suatu pertemuan di Yogya ada yang nyeletuk mengatakan bahwa jenderal kita tidak bisa berbahasa asing. Salah seorang perwira tinggi langsung menjawab kurang lebih sbb.jenderal- jenderal Rusia itu tidak bisa berbahasa asing tapi hebat. Almarhum BK meskipun bisa bicara lebih dari tiga bahasa asing beliau dalam rapat di RI dengan menteri-menterinya, dalam sidang DPR,sidang MPR apalagi dengan wong cilik beliau tidak menggunakan bahasa asing. Disini kelihatan beda antara pemimpin dengan pemimpin. http://oase. kompas.com/ read/2010/ 01/16/02363540/ Gubernur. Sumsel.Rapat. Gunakan.Bahasa. Inggris Gubernur Sumsel Rapat Gunakan Bahasa Inggris Sabtu, 16 Januari 2010 | 02:36 WIB Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin, yang juga Chef de Mission, memimpin Kontingen Indonesia yang berkekuatan 170 atlet dan ofisial saat berjuang di SEA Games XXV Laos. PALEMBANG, KOMPAS.com-- Gubernur Sumatra Selatan H Alex Noerdin, Jumat, melaksanakan rapat bersama jajaran pejabat di provinsi itu dengan menggunakan bahasa Inggris. Gubernur Sumsel usai rapat itu mengatakan, dia menggunakan bahasa Inggris dalam rapat tersebut agar para pejabat lebih memahami bahasa yang sudah menjadi kebutuhan itu. Memang, kata dia, masih ada pejabat yang belum bisa bicara dan mengerti seluruh perbincangan yang dilakukan dalam bahasa Inggris tersebut karena berbagai faktor, antara lain tidak rutin menggunakan bahasa asing itu. Sehubungan itu, kata Alex Noerdin, pihaknya akan melaksanakan rapat menggunakan bahasa asing tersebut setiap satu kali dalam seminggu. Menurut dia, rapat yang dilaksanakan secara rutin tersebut sekaligus upaya memperlancar kemampuan berbahasa Inggris di kalangan pejabat. Pentingnya bahasa Inggris tersebut, kata dia, karena sekarang ini sudah era globalisasi sehingga komunikasi juga kebanyakan menggunakan bahasa yang telah dipelajari sejak sekolah dasar itu. Selain itu Sumsel, kata alex, nantinya akan banyak kegiatan nasional dan internasional seperti SEA Games di Sumsel, sehingga daerah itu nantinya banyak menerima tamu luar negeri. Menurut dia, bukan itu saja pentingnya bahasa asing itu, karena para investor juga banyak dari luar negeri sehingga perlu dilayanai dengan menggunakan bahasa Inggris. Oleh karena itu pihaknya mulai sekarang menerapkan bahasa Inggris seperti melalui rapat dengan para pejabat, ujar dia pula. Menurut dia, Sumsel nantinya akan menjadikan bahasa Inggris bahasa kedua setelah bahasa Indonesia. [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Idrus Marham Tolak Peci, Warga Sulsel Marah
Pak Adyanto, saya tertawa terbahak-bahak membaca contoh bapak ini. Tapi saya hanya mau mengatakan bahwa ada kecenderungan rakyat kita ini mau menekankan (bukan memaksakan) kehendaknya, tanpa ada rasa empati terhadap pihak lainnya. salam, ss --- On Fri, 1/8/10, Adyanto Aditomo adyantoadit...@yahoo.co.id wrote: From: Adyanto Aditomo adyantoadit...@yahoo.co.id Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Idrus Marham Tolak Peci, Warga Sulsel Marah To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Date: Friday, January 8, 2010, 8:43 PM Bung Sonar Sihombing, Saya setuju banget dengan pertanyaan anda: Mengapa masyarakat sekarang ini menjadi gampang marah??? Kalau hanya soal ada Pimpinan Pansus DPR menolak menggunakan topi atau peci adat, ya sudah, gak usah diperpanjang. Keengganan yang bersangkutan untuk mengenakannya tidak harus diartikan telah melakukan penghinaan terhadap suku bangsa tertentu. Saya masih ingat cerita Harmoko yang saat itu sebagai Mentri Penerangan, oleh salah satu suku di Papua dianggkat sebagai Kepala Suku Kehormatan. Gelar tersebut diterima baik oleh Harmoko. Tetapi persoalan baru muncul ketika Harmoko diminta untuk mengenakan Koteka.. Harmoko bilang: Kalau soal mengenakan Koteka, dia minta maaf beribu maaf, karena adat istiadat yang dianut oleh Harmoko menyarankan agar Harmoko tidak mengenakan Koteka. Akhirnya masyarakat Papua bisa memahami keberatan Harmoko sehingga tidak menjadi keributan akibat ada pihak yang merasa tersinggung atau terhina. Salam, Adyanto Aditomo
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Mari mengalahkan Malaysia Truly Asia
Betul Pak Sule, tujuan wisata itu harus dimuluskan. Namanya juga wisata. Tidak seperti 2 Januari lalu kita ke Kawah Putih Ciwidey. Macet total. Dari Jakarta-ke Ciwidey 4 jam, tetapi dari sekitar Ciwidey ke lokasi lebih 4 jam dan akhirnya kami putuskan untuk pulang saja dan main ke tempat lain. --- On Fri, 1/8/10, Sulaeman_H. sulaem...@gmail.com wrote: From: Sulaeman_H. sulaem...@gmail.com Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Mari mengalahkan Malaysia Truly Asia To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Date: Friday, January 8, 2010, 12:09 AM Coba deh dilihat lagi kenapa Thailand, Malaysia dan Singapura maju wisatanya. Memang biaya promosi ada pengaruhnya tapi hanya sekian persen. Jangan dikira turis telah tertipu promosi. Segala potensi obyek wisata yang tidak dikemas dan disulap dengan kemudahan-kemudahan, keselamatan dan kenyamanan akan ditinggalkan turis, Kalau tarnsportasi ketempat tujuan wisata saja sudah terjebak macet dan fasilitas turismenya apa adanya dibuat tidak atraktf jangan diharap turis antusias untuk datang, Jadi mesti ngemodal jangan modal kail ikan lele mau ngejaring ikan kakap. Ini paradigma turisme yang ketinggalan jaman. Sulaplah tempat wisata menjadi tempat yang nyaman untuk bersantai dengan segala kemudahannya karena orang datang bukan sekedar cuma melihat objek wisata foto-foto satu jam dan terus pulang. Jauh-jauh datang hanya untuk melihat obyek wisata sebentar sungguh buang waktu dan buang duit secara tidak efektif, SH
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Idrus Marham Tolak Peci, Warga Sulsel Marah
Waduh, gampang sekali rakyat Indonesia ini marah ya...! Dikit-dikit marah...! --- On Thu, 1/7/10, Agus Hamonangan agushamonan...@yahoo.co.id wrote: From: Agus Hamonangan agushamonan...@yahoo.co.id Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Idrus Marham Tolak Peci, Warga Sulsel Marah To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Date: Thursday, January 7, 2010, 1:46 PM JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan wilayah Jakarta Utara M Tahir Ratu atas nama organisasinya dan warga Sulsel umumnya menyampaikan protes resmi atas sikap Ketua Pansus Angket Kasus Century Idrus Marham yang menolak pemakaian kopiah passapu (peci adat), awal pekan ini. Secara resmi, protesnya akan kami kemukakan melalui konferensi pers siang nanti. Jelasnya, kami warga Sulawesi Selatan (Sulsel), terutama pimpinan Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) di mana-mana menyatakan rasa kecewa dan merasa terhina oleh penolakan Saudara Idrus Marham tersebut, katanya di Jakarta, Kamis (7/1/2010). Ia menjelaskan, sikap tidak simpatik berupa penolakan pemakaian slayer atau kopiah khas Sultan Hasanuddin yang dihormati di kalangan orang Sulsel itu terjadi awal pekan ini di ruang rapat Pansus Angket Kasus Century, DPR RI. Ketika itu, beberapa mahasiswa Universitas Hasanuddin (Unhas) dan kawan-kawannya datang menyampaikan dukungan moral kepada Pansus untuk terus membongkar skandal kasus Bank Century tersebut. Kemudian, diadakanlah pemakaian passapu. Eh, karena alasan warnanya merah, Si Idrus menolaknya sehingga diambil oleh Saudara Maruarrar Sirait dari Fraksi PDI Perjuangan yang spontan memakainya, ungkapnya. Sikap Idrus Marham itulah yang memicu kemarahan warga Sulsel kemudian mendorong organisasi KKSS mengeluarkan protes resmi. Sebenarnya banyak cabang KKSS sudah saling berkomunikasi tentang masalah ini. Tetapi saya tentu mendukung KKSS Jakarta Utara yang memprakarsai upaya mencari solusinya, kata Wakil Ketua Umum DPP KKSS Zainal Bintang secara terpisah. Editor: mbonk http://nasional. kompas.com/ read/2010/ 01/07/10400113/ Idrus.Marham. Tolak.Peci. Warga.Sulsel. Marah [Non-text portions of this message have been removed]
Re: Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Tak Angkut Bos Freeport, Garuda Tak Diberi BBM di Timika
Apa perusahaan sebesar Freeport tidak tahu SOP? Atau ada alasan lain di belakang itu? Atau mau hunjuk diri siapa yang lebih kuasa? ss --- On Wed, 1/6/10, Wal Suparmo wal.supa...@yahoo.com wrote: Salam, Zaman sekarang bukan tahun 50-an.Jika GARUDA mau tidak terbang ke Timika, banyak airline lain yang mau menggnatikannya. Sebaliknya GARUDA juga jangan mau ditekan dengan ancaman tidak di supply BBM dan tinggalkan saja route itu. Wasalam, Wal Suparmo
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Selamat Jalan Gus Dur
Belasungkawa yang mendalam atas wafatnya Gus Dur, guru bangsa dan pejuang masyarakt plural. Beristirahatlah dalam damai. Buat keluarga yang ditinggal semoga tabah. yang berduka, sonar sihombing [Non-text portions of this message have been removed]
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Selamat Natal 2009
Sahabat-sahabat anggota FPK, dalam kesempatan yang baik ini saya ingin menyampaikan ucapan Selamat Natal 2009. Semoga terang dan damai Natal selalu menyertai dan berdiam di dalam hati kita. Kami juga mohon maaf atas berbagai hal yang kurang berkenan di hati saudara-i sekalian. salamku, Sonar Sihombing [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Analisa Kasus Luna Maya
Nah kembali ibu ini sok berjasa membesarkan LM. Padhal kebesaran LM adalah karena kemampuannya. Lantas kalau belum go international apa infotaiment bisa membuat dia go international? ADuh argunya ngak karu-karuan deh...! --- On Wed, 12/23/09, jenny tampi jenny_clari...@yahoo.com wrote: From: jenny tampi jenny_clari...@yahoo.com Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Analisa Kasus Luna Maya To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Date: Wednesday, December 23, 2009, 8:58 AM sebagai orang awam yang gak memahami UU ITE dan UU yang lainnya mengenai kebebasan berbicara baik lisan maupun tulisan, ada yang tergelitik di hati saya mengenai kata2 yang dikeluarkan oleh Luna Maya. Dari segi privacy, dia memang merasa terganggu dengan kehadiran wartawan2 yang dengan segala cara memanfaatkan peluang untuk mendapatkan sebuah berita yang sayangnya peluang itu bisa membahayakan diri Luna Maya dan anak Ariel... (begitu berita yang saya baca) tapi seperti pepatah mulutmu adalah harimaumu... .. semarah2nya Luna Maya terhadap wartawan, kata2nya jangan sepedas itu dong masa' infotainment dibilang lebih rendah dari pelacuran, pembunuhan dll? yang membuat seorang Luna Maya menjadi besar adalah media. lebih baik saling menghormati lah.. dan seorang Luna Maya baru menjadi artis lokal, belom go international. ... gimana jadinya kalo sudah sekaliber artis Hollywood yang seluruh dunia tau? pahamilah kata2...karaktermu dinilai dari apa yang keluar dari mulut dan tindakanmu.. ..
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Ironis! PWI Jaya dan Pengelola Infotainment Gunakan UU ITE Sikap
Koq ngarep orang lain pengertian akan diri sendiri tapi ngak ngerti orang lain. Seolah-olah artis terkenal dan mahal karena jasa infotaintmen...! Waduh ini makin menunjukkan ada apa-apa nih crew infotainment...! --- On Mon, 12/21/09, oki okki...@yahoo.co.id wrote: From: oki okki...@yahoo.co.id Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Ironis! PWI Jaya dan Pengelola Infotainment Gunakan UU ITE Sikap To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Date: Monday, December 21, 2009, 8:30 AM Apa yang nggak ada melihat ini dari sisi Wartawannya ? Yang harus diingat, bahwa yang membuat mereka menjadi seperti itu adalah Masyarakat sendiri, mereka yang menuntut berita terbaru dari Artis pujaan mereka. Mereka kadang harus begadang hingga malam demi mendapatkan berita dan dibayar dengan gaji yang pasti jauuuh lebih kecil dari para artis tersebut. Mengejar artis demi mendapatkan komentar yang hanya 3-4 kalimat demi sesuap nasi. Apa bisa dibayangkan kalo mereka pulang ke kantor tanpa membawa berita atau komentar artis yang ditugaskan ? Luna Maya yang dianggap artis kelas 1 saja masih kalah attitudenya dengan Jupe atau artis kelas 2-3 lainnya, walaupun kadang itu aib mereka yang ditanyakan. Ingat Mayangsari ? dia tetep senyum walaupun aibnya terungkap. Luna menjadi kaya dan terkenal karena media juga, dengan menghina sekian banyak orang yang bekerja di infotaiment yang bahkan mereka ngga tahu apa masalahnya itu yang bodoh dan tidak dewasa. Lagian bukannya kameramen tersebut sudah minta maaf hingga 2 kali ? bukankah Luna yang sebenarnya harus tahu bahwa dia dikejar wartawan, kenapa malah mengambil alleya dari baby sitter-nya ? bukankah itu usaha menggunakan Alleya untuk menghindari Wartawan ? Wartawan itu memang harus begitu untuk survive, tinggal artisnya saja yang bisa menjelaskan dengan baik dan enak. Artis sendiri sudah hidup berkecukupan, apa salahnya meluangkan waktu demi agar orang lain bisa juga bekerja dengan enak. Kalo gak mau ditanyain Aib .. ya jangan berbuat yang macam-macam to, lihat aja Iwan fals, widyawati, atau artis-artis jaman dahulu yang lebih bijaksana dalam menghadapi media. Tiak Bisono aja bisa menyatakan kalo apa yang dilakukan Luna itu sama aja tidak punya 'Attitude', dan ini bukan pertama kalinya Luna seperti ini. [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Ironis! PWI Jaya dan Pengelola Infotainment Gunakan UU ITE Sikapi Luna
SAya ngak tahu persis, infotainment wartawan atau paparazzi...! ss --- On Sat, 12/19/09, Iwan Ong ong_i...@yahoo.com wrote: From: Iwan Ong ong_i...@yahoo.com Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Ironis! PWI Jaya dan Pengelola Infotainment Gunakan UU ITE Sikapi Luna To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Date: Saturday, December 19, 2009, 12:56 PM Dear all, Yang saya tahu perilaku pekerja infotainment jauh dari kesantunan. Pertanyaan yang diajukan selalu provokatif (kurang ajar) agar bisa mendapat berita sensasi. Semisal artis lajang yang kelihatan gemuk langsung ditanya: Lu hamil ya?. Masih ingat kasus aktor yang buang tembakan di Planet Hollywood beberapa tahun lalu? Kalau saya jadi dia, saya juga akan melakukan hal yang sama. Cara mengajukan pertanyaan dan jenis pertanyaannya sangat jauh dari kesantunan. Setelah itu, satu kaset liputan di share oleh empat atau lima kamerawan dari lembaga yang berbeda. Saya heran kenapa mereka dikategorikan pekerja media. Berita pun banyak yang disetel. Artis atau aktor yang kurang laku dikabarkan sedang selingkuh, hamil, pacaran atau marahan, agar laku kembali. Itulah wajah dunia infotainment. Di balik tuntutan terhadap Luna juga perlu dicermati adanya upaya untuk membuat isu Prita seolah tidak penting karena persoalan ITE di bawa ke ranah sensasi infotainment. Bahkan saat ini pihak yang menggunakan ITE adalah orang yang mengaku pekerja media. Salam, Iwan (Wartawan sederhana yang mengedepankan sopan santun)
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] PJTKI Diduga Jegal Rativikasi Konvensi Migran
Pertanyaan saya, apakah kalau Indonesia meratifikasi Perlindungan Buruh Migran negara lain berbuat yang sama? Apakah Malaysia telah melindungi TKI? Kalau hanya 42 negera yang meratifikasi lantas yang lain kenapa ngak? Coba dijawab dong...! --- On Thu, 12/17/09, peduli buruh migran peduliburuhmig...@yahoo.com wrote: From: peduli buruh migran peduliburuhmig...@yahoo.com Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] PJTKI Diduga Jegal Rativikasi Konvensi Migran PJTKI Diduga Jegal Rativikasi Konvensi Migran (en) 16 Desember 2009 - 17:22 WIB Kurniawan Tri Yunanto VHRmedia, Jakarta – Perusahaan jasa pengiriman tenaga kerja Indonesia diduga menghambat pembahasan RUU Pekerja Rumah Tangga. Rancangan undang-undang ini gagal masuk dalam program legislasi nasional (Prolegnas) tahun 2010. Menurut Koordinator Aliansi Rakyat untuk Ratifikasi Konvensi Migran 1990 (Arak 90), Thaufiek Zulbahary, agen PJTKI menyusup ke DPR dan mempengaruhi penyusunan prolegnas. “Kami mensinyalir ada beberapa pengusaha di belakang semua ini. Ada juga anggota Dewan yang mempunyai agen PJTKI,” kata Thaufiek, dalam diskusi memperingati Hari Buruh Migran Internasional, Rabu (16/12). Thaufiek mengatakan, desakan agar pemerintah meratifikasi Konvensi Migran sudah dilakukan sejak tahun 1993. Saat itu publik melalui media massa menyuarakan pentingnya perlindungan terhadap buruh migran dan pekerja rumah tangga. Thaufiek kecewa terhadap sikap Menteri Tenaga Kerja, Muhaimin Iskandar, yang menganggap rativikasi Konvensi Migran belum penting karena negara tujuan pengriman BMI juga belum meratifikasi konvensi ini. ”Dalam kesempatan berikutnya, kami akan mengungkap para anggota DPR yang menjadi pengusaha PJTKI. Kami mencurigai ada di beberapa Komisi di DPR,” kata Thaufiek. Menurut Thaufiek, 42 negara telah meratifikasi Konvensi Migran. Salah satunya Meksiko, negara yang memiliki karakter mirip dengan Indonesia dan terbukti mampu memberikan perlindungan terhadap warga negaranya. “Indonesia justru menginginkan amandemen UU Nomor 39 tahun 2004 tentang Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja di Luar Negeri. Amandemen ini tidak akan efektif, sebelum ada ratifikasi konvensi,” kata Ali Akbar Tanjung, Program Officer Human Right Working Group (HRWG). Berdasarkan data Depnakertrans tahun 2008, jumlah buruh migran Indonesia yang memiliki dokumen mencapai 900.129 orang. Mereka menyumbangkan devisi sekitar Rp 82,4 triliun pertahun. (E1) Silahkan kunjungi website Peduli Buruh Migran: peduliburuhmigran. blogspot. com [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Ironis! PWI Jaya dan Pengelola Infotainment Gunakan UU ITE Sikapi Luna
Benar Pak Wal, sementara para wartawan harian dan tv (mungkin tidak semua) membela habis-habisan Prita yang dikenai pasal-pasal UU ITE, ujuk-ujuk kelompok kecil ini menggunakannya untuk membela dirinya. Sungguh ironis...! ss --- On Sat, 12/19/09, Wal Suparmo wal.supa...@yahoo.com wrote: From: Wal Suparmo wal.supa...@yahoo.com Subject: Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Ironis! PWI Jaya dan Pengelola Infotainment Gunakan UU ITE Sikapi Luna To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Date: Saturday, December 19, 2009, 10:45 AM Salam, Meskipun organisasinya sudah tua dan pengurusnya demikian juga, tertapi fikirannya masih belum dewasa. Inilah contohnya. Wasalam, Wal Suparmo
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: P.Rantinus, Pr Membela Rakyat dituduh merambah hutan
Pak HP, saya tidak bisa pastikan pertanyaan no.1. Karena koordinator rakyat pemilik tanah katanya bukan katolik. Pertanyaan 2-6 bikin saya jadi ketawa sendiri...! Tapi itulah perjuangan membela rakyat. Karena itu saya empati dengan seluruh upaya pastor itu. ss --- On Tue, 12/15/09, PH pahalahutaba...@yahoo.com wrote: From: PH pahalahutaba...@yahoo.com Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: P.Rantinus, Pr Membela Rakyat dituduh merambah hutan To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Date: Tuesday, December 15, 2009, 9:12 PM Nanggap ah! 1. Birokrasi di Tapteng (daerah yang diperbincangkan !) tidak suka Katolik ?. 2. Bupati juga di dukung person berpengaruh di Jakarta ? 3. Pak Pastor tidak kirim 'upeti' kepda Muspida ?. 4. PT itu merupakan 'tabungan hari tua' Sang Bupati ? 5. Banyak pesero di PT itu merupakan 'orang kuat' Pemda atau Pusat ? 6. Mungkin para penegak hukum di Tapanuli Tengah sudah 'ditegakkan hukumnya' oleh manajemen PT itu ? Tau ah, gelap .
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Bupati tuduh Pastor merambah hutan
Pastor Rantinus Malau, Pr di Keuskupan Sibolga rabu (16 Des. 2009) akan disidik di Poldasu atas tuduhan merambah hutan register di Sorkam, Tapanuli Tengah. Padahal pastor ini hanya membela penduduk yang tanahnya dirampas oleh Bupti Tapanuli Tengah dan konco-konconya yang sedang keranjingan membuka perkebunan sawit. Berikut cerita dari lapangan. Terima kasih atas perhatian dan dukungan terhadap kasus persangkaan pidana yg dituduhkan kepada Pastor Rantinus Pr./Keuskupan Sibolga. Posisi singkat kasus sbb.: Mgr. Dr. Ludovicus Simanullang OFM Cap, selaku Uskup Keuskupan Sibolga menugaskan Pastor Rantinus Manalu Pr. untuk menangani khusus kerasulan pendampingan masyarakat di wilayah Keuskupan Sibolga (meliputi 7 Kab/Kota) dalam rangka pelaksanaan Iman Katolik mengenai Ajaran Sosial Gereja, khususnya tentang Preferential Option for the Poor (Sollicitudo Rei Socialis). Pada Des 2007 saya diundang Uskup Sibolga ke lokasi, untuk mempertahankan tanah Kuskupan di Sorkam (kampungnya keluarga Akbar Tanjung). Pada saat itu kami temukan banyak kasus masyarakat yang sedang dianimasi oleh P. Rantinus/Keuskpn. Inti soal, pihak Bupati dgn konconya pengusaha kelapa sawit sedang gandrung mengambil-alih semua tanah kosong di Tapanuli Tengah untuk ditanami sawit, termasuk tanah hak Keuskupan dan tanah masyarakat bekas transmigran berjumlah total ribuan hektar. Tanah Keuskupan di Sorkam berhasil dimenangkan perkaranya via PTUN Medan. Tetapi kasus tanah masyarakat lain-lainnya masih terus diperjuangkan oleh mereka dgn harapan satu-satunya hanya pihak Keuskupan yang bisa dipercaya mendampingi masyrakat itu. Banyak korban masyarakat dampingan yg terus dianimasi/didamping i oleh P. Rantinus dgn berbagai aksi bersama para aktivis LSM di Medan dan Jakarta, bahkan sampai di Komnas HAM, KPK, dst. Ternyata semakin terbuka banyak kasus Bupati lain-lainnya, seperti info Rekan ttg 12 kasus yg sedang menyeret Bupati Tapteng itu. Khusus kasus persangkaan di Polda yg akan diperiksa Rabu besok, dituduhkan kpd P. Rantinus selaku perambah hutan Register di satu daerah di Tapteng. Substansi kasus a.l. masyarakat pemilik lahan yg sudah turun-temurun mau menanami tanahnya dgn karet untuk bekal kehidupan mereka. Masyarakat yg berhimpun dlm satu kelompok tani mengajukan Proposal permohonan bantuan dana dan dukungan konsultasi pertanian karet kpd Uskup Ludovicus, yg selanjutnya menugaskan P. Rantinus agar menggunakan dana sosial Keuskupan untuk membantu masyarakat tsb. Dinas Kehutanan Kab Tapteng menuduh masyarakat merambah hutan Register pdhl lahan itu jauh dari patok batas hutan lindung/pemerintah dan lahan itu sendiri selama ini diusahakan oleh masyarakat turun-temurun dan mereka mengetahui jelas batas masing2 pemilik lahan. P. Rantinus dan ketua Kelompok Tani tsb dipanggil sbg Tersangka oleh Poldasu. Hemat saya, pembelaan kasus hukum biarkan diurus sendiri oleh para Advokat dan terutama oleh Rekan Parlindungan Purba SH, utusan DPD asal Sumut. Salam. NikS. itulah penjelasan dari teman saya. ss [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Berita Duka: Vincentia Hanni Sulistyaningtyas meninggal dunia
Turut belasungkawa atas meninggalnya Hanni. Semoga dia beristirahat dalam damai. ss --- On Fri, 12/11/09, Agus Hamonangan agus.hamonan...@gmail.com wrote: From: Agus Hamonangan agus.hamonan...@gmail.com Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Berita Duka: Vincentia Hanni Sulistyaningtyas meninggal dunia To: FPK Yahoogroups forum-pembaca-kompas@yahoogroups.com Date: Friday, December 11, 2009, 3:57 PM Telah Meninggal dunia Vincentia Hanni Sulistyaningtyas member milis FPK yang juga wartawati Harian Kompas, di RS Medistra, Jakarta, karena kanker paru-paru yang diidapnya, hari ini Jumat 11 Desember 2009. Vincentia Hanni Sulistyaningtyas Peraih Suardi Tasrif Award AJI tahun 2008. Teringat sekitar awal tahun ini saya ketemu Vin di Bandara Soekarno hatta dan ikut mengantar Vincentia Hanni yang hendak berobat ke China. Selamat jalan Vin ... -- Salam, Agus Hamonangan agus.hamonangan@ gmail.com Indonesia Google Technology User Group http://groups. google.com/ group/id- gtug/ Indonesia Android Community http://groups. google.com/ group/id- android/ [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Amir Syamsuddin: Pernyataan Tifatul Resahkan Masyarakat
Belum 100 hari Meneg Kominfo sudah mendapat tiga sorotan atas pernyataannya yaitu : 1. Usulan Menteri khusus anak-anak 2. Soal penutupan blogspot 3. Soal menyadap oleh KPK harus seijin Menegkominfo 4. soal press conf ttg keputusa presiden atas kasus Bibit-Chandra. Weleh2x gimana sih...! ss --- On Tue, 11/24/09, Berthy B Rahawarin brahawa...@yahoo.com wrote: From: Berthy B Rahawarin brahawa...@yahoo.com Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Amir Syamsuddin: Pernyataan Tifatul Resahkan Masyarakat To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Date: Tuesday, November 24, 2009, 9:31 PM Bukan hanya Tifatul Sembiring. Menteri Komnas HAM Patrialis Akbar tampak terkadang mem-fait-accompli Presiden. Harap kedua orang itu tau diri dan berlaku sebagai pembantu Presiden. Melakukan apa yang diperintahkan. Bukan menginisiatifkan sesuatu untuk Presiden. Menkum HAM Patrialis Akbar tampak dalam posisi seperti Tifatul ketika, Mahkamah Konstitusi memutuskan memutar rekaman percakapan Anggodo dalam Sidang MK. Apa relevansi memutar rekaman itu di Sidang MK? Pernyataan dalam bentuk pertanyaan itu melampaui kewenangannya sebagai pembantu Presiden. Harap para pembantu yang lain tidak berada dalam posisi melampaui kewenangan atau over-acting. Masyarakat biasa pantas bicara itu. Atau, mereka berpikir mereka mewakili rakyat membuat pernyataan itu? wassalam, ex toto corde, Berthy B Rahawarin brahawa...@yahoo. com Quo res cumque cadunt, semper stat linea recta. (Apa pun yang terjadi, senantiasa berdiri di garis lurus.)
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Menteri Cemburu Gaji Eselon I
Betul sekali perbedaan gaji antar departemen pun sangat mencolok. Misalnya gaji pegawai Departemen Keuangan jauh lebih besar dari pegawai departemen lain. --- On Tue, 10/27/09, Agus Hamonangan agushamonan...@yahoo.co.id wrote: From: Agus Hamonangan agushamonan...@yahoo.co.id Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Menteri Cemburu Gaji Eselon I To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Date: Tuesday, October 27, 2009, 11:09 PM Laporan wartawan KOMPAS Imam Prihadiyoko JAKARTA, KOMPAS.com — Arti gaji kecil untuk gaji menteri jelas relatif. Namun, usul kenaikan gaji menteri saat ini jelas bukan karena gaji itu kurang banyak ataupun kurang untuk memenuhi kebutuhan dan gaya hidup seorang menteri. Namun, usulan ini lebih didasarkan pada kecemburuan atas besar gaji yang diterima para pejabat eselon I yang merangkap sebagai komisaris BUMN. Kalau dilihat dari kebutuhan keluarga, gaji riil yang diterima menteri setiap bulan masih cukup besar. Lebih baik, saat ini meninjau secara keseluruhan gaji semua pejabat tinggi dan jangan selalu melihat dengan ego kelompok seperti sekarang, ujar dosen Ilmu Politik FISIP UI, Andrinof A Chaniago, di Jakarta, Selasa (27/10). Seandainya gaji para pejabat dari berbagai lembaga tinggi dan lembaga negara sampai ke jenjang pejabat eselon I yang merangkap komisaris BUMN diteliti, mungkin perubahan kebijakan juga termasuk mengurangi gaji atau menghapus rangkap jabatan yang menjadi sumber kecemburuan kelompok pejabat lain. Perlu diketahui antarkomisi negara saat ini juga terdapat perbedaan gaji yang mencolok dan menimbulkan kecemburuan anggota komisi yang gajinya jauh lebih rendah, ujarnya. http://nasional. kompas.com/ read/xml/ 2009/10/27/ 13534166/ Menteri.Cemburu. Gaji.Eselon. I. [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Gempa 8.9 SR Ancam Sumatra
Tks Bu Bertha. Tips yang sangat berguna dan praktis.! ss --- On Thu, 10/15/09, Bertha Suranto berth...@mac.com wrote: From: Bertha Suranto berth...@mac.com Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Gempa 8.9 SR Ancam Sumatra To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Date: Thursday, October 15, 2009, 10:39 PM GEMPA 8.9 SR ANCAM SUMATRA Maaf ya Pak Agus mau posting ini, saya membaca dari Surat Kabar lainnya tadi pagi, tapi di Kompas sy cari2 tidak ada. Sebetulnya Gempa Padang yang baru lalu pun pernah di prediksi oleh negara2 lainnya. Beberapa waktu setelah Tsunami di Aceh, para ahli Gempa mengeluarkan prediksi tersebut, tetapi malah dianggap menakuti masyarakat. Ada atau tidak ada prediksi, kita patut menyiapkan diri, Karena kita tinggal di belahan bumi yang rawan gempa dan bukan tidak mungkin rawan tsunami. Gempa kan sebetulnya gejala alam biasa yang tidak dapat dicegah oleh tangan manusia, tetapi kita bisa meminimalkan resiko. Saya memiliki Buku Saku yang diterbitkan oleh LIPI : Buku Sagu Siaga Bencana, yang menurut saya sangat bermanfaat. Karena saya memiliki 5 orang anak dan 2 orang masih di SD jadi saya sudah menyiapkan dan melatih keluarga saya seperti yang dibuku itu. Beberapa hal yang ingin saya bagikan kepada anda : 1. Siapkan Diri dan keluarga -Kumpulkan informasi mengenai bencana alam yang dapat terjadi di wilayah tempat tinggal anda. -Latih anggota keluarga untuk menyelamatkan diri pada saat terjadinya bencana. -Letakkan anak kunci pada lubang kunci masing2 pintu untuk memudahkan keluar rumah. -Tempatkan orangtua dan anggota keluarga yang cacat fisik di kamar dekat pintu keluar. -Gantung dikusen atau langit2, sesuatu yang bisa mengeluarkan bunyi yang gaduh bila ada gempa. -Sepakati tempat berkumpul anggota keluarga apabila mereka terpisah saat evakuasi. 2, Siapkan Tas Siaga Bencana, yang berisi : -Makanan ringan siap saji(biskuit) dan air minum (Periksa dan ganti tiap 3 bulan). -Obat2an penting dan ringan sesuai kepentingan keluarga -Senter dan batere cadangan juga korek api, dan radio kecil -Sarung, 2 stel pakaian, jas hujan, peralatan mandi, dan pembalut wanita. -Copy surat2 penting dan berharga, juga KTP. Letakkan Tas Siaga Bencana di tempat yang aman dan mudah terjangkau(biasanya dekat pintu keluar) Setiap anggota keluarga saya memiliki 1 Tas siaga Bencana dan diletakkan di tempat yang sama. Selain Sumatra Barat, PVMBG(Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geofisika) juga mengamati wilayah Jawa Barat, Jawa Tengah dan Bali, dikatakan masuk dalam wilayah yang gerakan tanahnya cukup rawan. Tips terakhir saya, Jangan lupa Berdoa agar bisa dijauhi dari segala macam bencana. Semoga Bermanfaat. Bertha Suranto [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Demi Rp 40.000 dari Foke, Puluhan Warga Terinjak-injak
Kalau demikian ngak diketahui publik kali ya...! --- On Tue, 9/22/09, Wira Kemala Teng w...@isatbb.com wrote: From: Wira Kemala Teng w...@isatbb.com Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Demi Rp 40.000 dari Foke, Puluhan Warga Terinjak-injak To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Date: Tuesday, September 22, 2009, 7:47 AM Coba kalo di data secara baik, 'bingkisan' lebaran di transfer ke rekening bank masing² saja. Jadi ga pake antri kan :) Powered by BlackBerry®
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Prabowo Mentan, SBY pelihara Anak Macan ?.
Mungkin juga yang harus dilihat adalah program-program yang pernah diutarakan Prabowo. Kalau memang bagus mengapa harus dihalangi untuk dilaksankan. ss --- On Thu, 9/10/09, rifky pradana rifkyp...@yahoo.com wrote: From: rifky pradana rifkyp...@yahoo.com Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Prabowo Mentan, SBY pelihara Anak Macan ?. � Saya membaca berita di sebuah portal berita mengenai isu Mas Bowo (Ketua Dewan Pembina Gerindra Prabowo Subianto) akan diplot oleh Pak Beye (Presiden SBY) menjadi Mentan (Menteri Pertanian) dalam kabinet mendatang. Menurut portal tersebut, Jika isu ini benar SBY dipastikan memelihara anak macan. Saya rasa tidak ada salahnya jika Mas Bowo menerima tawaran Pak Beye. Alasannya, aktivitas Mas Bowo kan selama tidak jauh dengan dunia pertanian. Bukankah dia adalah Ketua Umum DPN HKTI Dewan Pimpinan Nasional Himpunan Kerukunan Tani Indonesia ?. Saya rasa juga tidak ada juga salahnya jika Pak Beye menawarkan jabatan menteri kepada Mas Bowo. Alasannya, walau bekas lawan politiknya di Pilpres, namun Pak Beye tentu ingin perjalanannya memimpin bangsa di masa pengabdiannya yang terakhir ini berjalan mulus. Apalagi Mas Bowo, meski kekuatannya di parlemen melalui Partai Gerindra bukanlah mayoritas, tapi setidaknya berpotensi untuk bisa “mengkitik-kitik” (meminjam istilahnya Kang Pepih) jalannya pemerintahan. Jadi dengan cara ini mungkin terwujud rekonsiliasi. Melalui rekonsialiasi Pak Beye akan membuktikan diri sebagai salah satu pemimpin besar yang mampu merangkulsemua elemen bangsa termasuk bekas lawan politiknya untuk bersama-sama membangun bangsa ini. Tapi kalau baru isu Mas Bowo akan jadi Mentan saja sudah melahirkan anggapan bahwa Pak Beye sama saja memelihara anak macan, wah, ini sudah lain lagi ceritanya. Kalau “anak macan” yang dimaksud itu diartikan sebagai anak macan ekonomi Indonesia (Prof Sumitro), itu sih memang iya. Nggak masalah. Tapi kalau diartikan lain, misalnya bahwa Mas Bowo itu “sangat berbahaya”, atau “setiap saat bisa menyerang Pak Beye” menurut saya, ini terkesan terlalu provokatif. Provokasi politik seperti ini boleh jadi merupakan salah satu kelemahan bangsa ini. Selama ini disadari atau tidak bangsa ini telah membudayakannya. Akhirnya, kita sebagai anak bangsa, termasuk para politisi saling curiga mencurigai, saling sikut, dan saling menjatuhkan. Kalau budaya ini terus dipelihara, terus kapan majunya bangsa ini ?. Bahwa adanya kemungkinan di masa mendatang anak macan ekonomi Indonesiaitu berniat untuk nyapres, saya rasa juga tidak salah…, dan itu kan hak warga Negara !. Apalagi bukankah Pak Beye sendiri lima tahun mendatangsudah tidak boleh nyapreslagi? Wallahua’lam bissawab. * Kalau Mas Bowo Mentan, Berarti Pak Beye Pelihara Anak Macan ? http://public. kompasiana. com/2009/ 09/10/kalau- mas-bowo- mentan-berarti- pak-beye- pelihara- anak-macan/ * Terkadang suatu posisi jabatan itu tak hanya melulu mendatangkan rezeki dan berkah, namun juga mendatangkan musibah bagi pengemban amanahnya. * Siapa sih yang nggak suka jabatan ?. Siapa sih yang menyangkal kalau untuk menjalankan mesin politik sebuah parpol dibutuhkan gizi yang memadai ?. Siapa sih yang menyangkal jika seorang pemimpin nasional yang berkemampuan handal dan matang memerlukan pengalaman karier di ranah dunia politik lembaga legislatif dan dimatangkan dengan pengalaman manajemen di lembaga eksekutif ?. Hampir semua tentu sepakat jika jawaban atas pertanyaan tersebut diatas itu adalah iya. Oleh sebab itu maka amatlah wajar jika kader parpol yang dikandidatkan menjadi pimpinan nasional diarahkan untuk meniti jenjang pematangan kepemimpinannya dengan menjalani penggodokan dan penggemblengan di dua kawah condrodimuko diklatnya kepemimpinan nasional tersebut. Berkait dengan itu, beberapa saat terakhir ini santer terdengar kabar bahwa konon mas Pramono Anung, Sekjen PDIP, dan kader pemimpin masa depan, mbak Puan Maharani, digadang-gadang sebagai kandidat andalannya PDIP untuk masuk ke dalam jajaran menteri di kabinet mendatang, periode 2009-2014. Konon kabarnya, mas Pramono Anung diplot di posisi menteri ESDM, sedangkan mbak Puan Maharani dijagokan untuk menduduki kursi di departemen Koperasi atau Departemen Sosial. Lalu kenapa ?. Jika pun benar maka dimana salahnya ?. Apa hubungannya dengan judul tulisan ?. Dimana letak Killing Fieldnya ?. Sabar, kita bahas satu-satu dulu, baru nanti kita simpulkan dimana letak trapnya sehingga dapat menjadi The Killing Fileds bagi PDIP. Departemen ESDM, sebuah departemen yang sangat strategis, dan dikonotasikan sebagai tempat yang basah. Seperti kita maklumi bersama, negara kita walau sudah keluar dari OPEC dan disebut-sebut sudah masuk kategori negara net importir, namun bumi pertiwi ini ternyata masih cukup kaya mengandung emas hitam, alias minyak bumi. Jangan lupa, juga gas alam. Selain tentunya bermacam bahan galian tambang yang beraneka ragam jenisnya serta berlimpah ruah jumlah depositnya. Dulu daerah Cepu sudah
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] PETISI: KAMI MENOLAK PEMBAKARAN BUKU!!
Aneh koq buku dibakar? Apasalahnya? Bacalah sebanyak mungkin buku agar kamu tidak picik. Memang kalau buku dibakar lantas informasi tertutup? Semua sekarang ada di internet. Hanya orang picik yang tidak cinta buku. ss --- On Mon, 9/7/09, ChanCT sa...@netvigator.com wrote: From: ChanCT sa...@netvigator.com Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Fw: PETISI: KAMI MENOLAK PEMBAKARAN BUKU!! To: HKSIS hk...@yahoogroups.com, Wahana wahana-n...@yahoogroups.com Date: Monday, September 7, 2009, 8:45 PM Bung Boni yb, Isi pernyataan sepenuhnya saya setuju. Tidak seharusnya buku dibakar, apalagi isi buku itu sebagai usaha mengungkap fakta sejarah dari sisi lain. Pelajari dan ajukanlah fakta-fakta lain untuk coba menyangkal bahwa apa yang diajukan Soemarsono itu tidak benar. Dari fakta-fakta yang sepotong-potong dan diajukan oleh peserta peristiwa itu, dianalisa secara ilmiah bagaimana jalan peristiwa itu sesungguhnya yang lebih mendekati kenyataan. Itulah tugas ahli sejarah, ... Jangan karena berbeda dengan suara penguasa yang menang, lalu buku dibakar. Tapi, kenapa judul PETISI Kami Menolak Pembakaran Buku, ya? Apa karena diajak Front Anti Komunis untuk ikut bakar buku? Kenapa tidak Mengutuk atau Mengecam Pembakaran Buku? Maaf, mungkin hanya karena keterbatasan pengetahuan bahasa Indonesia saya, jadi ada salah pengertian? Namun demikian tolong cantumkan nama saya, Chan Chung Tak, Pemerhati Indonesia di HK, mendukung PETISI dibawah. Salam, ChanCT - Original Message - From: Boni Triyana Subject: [wahana-news] PETISI: KAMI MENOLAK PEMBAKARAN BUKU!! Dear all, Yang ingin mendukung petisi ini silahkan sebutkan nama dan institusi. Thanks, Bonnnie Triyana --- PERNYATAAN SIKAP KAMI MENOLAK PEMBAKARAN BUKU!! Pekan lalu Front Anti Komunis di Surabaya membakar buku Revolusi Agustus: Kesaksian Seorang Pelaku Sejarah karya Soemarsono. Guru Besar Ilmu Sejarah Prof. Dr. Aminuddin Kasdi ikut dalam pembakaran dan mengatakan bahwa sejarah adalah milik pemenang. Mereka membakar buku sebagai reaksi terhadap kolom serial wartawan Jawa Pos Dahlan Iskan tentang Soemarsono, Soemarsono, Tokoh Kunci dalam Pertempuran Surabaya. Pembakaran buku kali ini bukan yang pertama. Pada Juli 2007 ribuan buku pelajaran sejarah dibakar Kejaksaan Negeri Depok. Pembakaran-pembakar an ini membuktikan adanya sekelompok orang yang tidak bisa menerima perbedaan pendapat. Kami prihatin dengan pembakaran buku itu kendati kami belum tentu sepenuhnya setuju dengan isi buku tersebut. Tapi kebebasan berpendapat, baik lisan maupun tulisan, dijamin oleh UUD 1945. Pembakaran buku Soemarsono mengulang kembali aksi fasisme Nazi yang juga membakar buku-buku karya Sigmund Freud, Albert Einstein, Thomas Mann, Jack London, HG Wells serta berbagai cendekiawan lain. Nazi menganggap buku sebagai musuh mereka. Kami prihatin aksi ini dilakukan oleh sekelompok orang, yang memakai nama Islam namun melakukan tindakan tercela pada bulan Ramadhan, bulan di mana Allah pertama kali menurunkan perintah membaca kepada Nabi Muhammad SAW. Buku semestinya dibaca, bukan untuk dibakar. Kami menyayangkan pernyataan Aminuddin Kasdi. Pernyataan sejarah hanya milik pemenang tak sepantasnya dikatakan oleh seorang guru besar ilmu sejarah. Penulisan sejarah semestinya mengedepankan keberimbangan fakta dan keberagaman versi, bukan monopoli satu versi praktik Orde rezim Baru. Oleh karena itu, atas dasar akal sehat dan kepercayaan pada demokrasi, kami menyatakan: PERTAMA, mengecam para pelaku pembakaran buku Revolusi Agustus: Kesaksian Seorang Pelaku Sejarah karya Soemarsono, dan menganggapnya sebagai tindakan fasistis, yang bertentangan dengan kemanusiaan dan upaya mencerdaskan masyarakat. KEDUA, menuntut kepada Presiden Republik Indonesia untuk menjamin kebebasan berpendapat dan menindak tegas mereka yang menciderai kebebasan sipil di Surabaya. KETIGA, menuntut dihentikannya tindakan pelarangan buku atas alasan apapun. Bila terdapat perbedaan pandangan, yang diwakili sebuah buku, hendaknya dijawab dengan menerbitkan buku baru, yang mencerminkan pandangan yang berbeda --bukan dengan larangan. Semoga demokrasi di Indonesia, yang baru ditanam benihnya, bisa berkembang sehat. Kami yang mendukung: 1. Andreas Harsono (wartawan) 2. Bonnie Triyana (sejarawan-cum- wartawan) 3. Goenawan Mohamad (wartawan senior) 4. Wilson (sejarawan) 5. Patra M Zen (Direktur YLBHI) 6. M Abduh Aziz (Dewan Kesenian Jakarta) 7. Sapariah Saturi (wartawan) (yang ingin turut serta silahkan kirim nama dan institusi kepada saya.
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Hubungan Indonesia-Malaysia; Tanggapan Kritis Untuk Franz Magnis Suseno
Teman2 kemarin saya kebetulan dapat kiriman lewat face book tulisan Sdr. Adi Lazuardi, perwakilan LKBN Antara di Kuala Lumpur. Beliau bersama teman2 wartawan Indonesia di Malaysia telah mengadakan investigasi mengenai berbagai berita yang menuding Malaysia rampok, curi dlsb istilah yang memojokkan Malaysia. Semua tudingan kita menurut beliau membuat malu mereka. Rakyat Indonesia menurut dia hanya tau marah tapi tidak melihat dan mendalami masalah dengan baik sehingga teman2 wartawan yang kebetulan kerja di Malaysia menjadi malu. Semua hal-hal yang kita tuduhkan hingga yang terakhir P. Jemur tak satu pun yang benar. Lengkap dengan argumentasi yang mereka hasilkan dari lapangan investigasi mereka. salam, ss --- On Tue, 9/8/09, Sri Handoko handokotugur...@yahoo.co.id wrote: From: Sri Handoko handokotugur...@yahoo.co.id Subject: Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Hubungan Indonesia-Malaysia; Tanggapan Kritis Untuk Franz Magnis Suseno To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Date: Tuesday, September 8, 2009, 3:22 AM Mudah - mudahan tulisan ini di baca oleh orang Malaysia...sehingga tidak perlu ada linggis yang melayang...kalaupun toh suatu saat ada linggis yang melayang saya anggap wajar...karena orang Malaysia memang PANTAS untuk dilinggis !!! Dan Mudah - mudahan Romo Frans Magnis Suseno juga membaca tulisan ini...Karena memang urusan harga diri bangsa dan negara tidak hanya sekedar memberikan pipi kiri untuk ditampar lagi, tatkala pipi kanan ditampar Dan jangan sampai salah satu pulau di pipi kiri diberikan ketika salah satu pulau di pipi kanan telah di curi...bukan seperti itu esensi meredam harga diri yang teraniaya... salam Handoko
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: 85 Persen Wartawan Indonesia Tidak Memahami Kode Etik Jurnalisti
Nah apa gebrakan PWI? Ayo dong bu...! --- On Sun, 9/6/09, nuraliem halvaima aliemhalva...@yahoo.com wrote: From: nuraliem halvaima aliemhalva...@yahoo.com Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: 85 Persen Wartawan Indonesia Tidak Memahami Kode Etik Jurnalisti To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Date: Sunday, September 6, 2009, 5:34 PM Mas, itu masih mending kalau 85 persen wartawan Indonesia tidak memahami kode etik jurnalistik. Yang lebih parah lagi, banyak wartawan yang tidak nulis berita, apalagi bikin tulisan analisa yg panjang2ng, teks gambar saja masih banyak yang tidak bisa. Heran, dulunya itu jadi wartawan melalui siapa sih? Ini mungkin karena gampangnya orang sekarang ini menerbitkan media, tukang tambal dan kondektur bus saja ngaku wartawan. Kan gila? Saya punya fakta di lapangan. dan kalau mau diinvestigasi, penerbitan pers bisa didata wartawannya yang gak bisa menulis. Nur Aliem Halvaima Wartawan Harian Terbit Ketua PWI Jakarta Timur
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] 85 Persen Wartawan Indonesia Tidak Memahami Kode Etik Jurnalistik
Benar Pak Asep, dulu ketika saya wartawan saya harus mengikuti beberapa kali pendidikan yang dilakukan oleh PWI. Jadi untuk menjadi anggota penuh PWI ada tahapan-tahapan yang harus dilalui. Itu melalui pelatihan yang dilaksanakan oleh PWI. Mulai dari calon anggota, anggota muda hingga anggota penuh PWI. Saya ngak tahu bagaimana sekarang. ss --- On Tue, 9/1/09, Asep Kurniawan ask...@yahoo.com wrote: From: Asep Kurniawan ask...@yahoo.com Subject: Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] 85 Persen Wartawan Indonesia Tidak Memahami Kode Etik Jurnalistik To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Date: Tuesday, September 1, 2009, 2:25 AM Baru ngeh juga. Status profesi wartawan itu apa ya? Apakah sama dengan advokat/pengacara, notaris, dokter, apoteker, dll.? Jika ya, berarti selama ini memang ada yang kurang dalam dunia pers karena untuk mendapat profesi yang lain seseorang harus mengikuti pendidikan dan harus lulus ujian profesi. Data ini menarik, apalagi jika dihubungkan dengan isi pemberitaan sampai perilaku wartawan terhadap narasumber. Apakah kode etik wartawan mengatur semua itu? Salam,
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Mobil Nasional Apa Kabarnya?
Mungkin bisa ditanyakan ke PT Perkasa atau yang kini menguasainya. Sebab perusahaan ini telah membuat mobnas bernama Perkasa. Pabriknya pun telah siap beroperasi. Hanya saja PT ini ikut mati suri dengan induknya PT Texmaco. ss --- On Wed, 8/26/09, agushamonangan agushamonan...@yahoo.co.id wrote: From: agushamonangan agushamonan...@yahoo.co.id Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Mobil Nasional Apa Kabarnya? To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Date: Wednesday, August 26, 2009, 2:42 PM http://otomotif. kompas.com/ read/xml/ 2009/08/26/ 12433653/ Mobil.Nasional. Apa.Kabarnya JAKARTA, KOMPAS.com †Di tengah kedigdayaan mobil-mobil Jepang, Eropa, dan Korea Selatan, minat membuat kendaraan berlabel “mobnasâ€� alias mobil nasional tetap saja bergelora. Bahkan sudah ada yang berani memperkenalkan prototipenya kepada masyarakat, antara lain Arina, Gea, Komodo, dan Tawon. Animo masyarakat terhadap mobil tersebut cukup tinggi, apalagi harga yang ditargetkan para pembuatnya sangat terjangkau. Namun, masalah yang dihadapi untuk merealisasikannya, mobil tersebut harus melintasi jalan berbatu dan tanah licin penuh lubang. Lebih parah lagi, tak ada jembatan menembus jalan beraspal. Hal tersebut terungkap dari pernyataan Direktur Industri Alat Transportasi Darat dan Kedirgantaraan Departemen Perindustrian Panggah Susanto dan Widya Aryadi, Dosen Universitas Negeri Semarang (Unnes), yang menyodorkan mobil murah. Minimal 30 juta dollar AS Panggah Susanto mengatakan, setiap produsen merek mobnas memerlukan dana sedikitnya 30 juta dollar AS untuk membangun fasilitas perakitan. Investasi sebesar itu pun hanya untuk perakitan dengan kapasitas 5.000-10.000 unit per tahun. Kenyataan itu dialami Widya Aryadi, yang telah memamerkan prototipe dan memperlihatkan kemampuan mobil kecilnya yang diberi nama UPV (Urban Personal Vehicle) dengan harga Rp 30 juta. “Ternyata tak mudah mewujudkan dan membangun industri mobil murah,â€� keluhnya ketika bertemu dengan Kompas.com pada Pameran Kreasi Departemen Pendidikan di Jakarta, 11 Agustus lalu. Padahal, pertengahan Mei 2009, saat mengikuti Pameran Industri Indonesia, Widya dan mitranya bersemangat mewujudkan cita-citanya. Maklum, minat masyarakat terhadap mobil yang dipamerkannya ketika itu sangat tinggi. Tidak hanya konsumen di dalam negeri. “Juga ada pesanan dari Belanda. Mereka minta 1.000 unit,â€� ungkap Widya yang ketika itu didampingi Anis Muhammad Mufid, mitranya yang bertugas mencari investor. Waktu itu, Widya juga mengemukakan rencananya untuk memamerkan empat UPV terbaru, sekaligus untuk dites oleh pengunjung IIMS 2009 akhir Juli lalu. Kenyataannya, rencana tersebut kandas. Bekerja sama dengan produsen sepeda motor dan kendaraan roda tiga, Viar memasok mesin dan sistem penggerak, sementara Uness hanya memamerkan kendaraan kecil paramedik tanpa atap. Kendaraan kecil yang disebutkan terakhir direncanakan dipakai saat laga MU dan Indonesian All Star sebagai feeder bagi pemain yang cedera. Namun, kendaraan itu urung tampil gara-gara bom teroris di JW Marriott dan Ritz-Carlton, yang menyebabkan MU ciut nyali berekshibisi di Jakarta. Prototipe yang sempat dipajang di IIMS 2009 ini baru hadir dua hari menjelang event ditutup. Tak ada lagi gaung dan masyarakat yang semula berharap bisa mencoba mobil tersebut tak kunjung mendapatkan kepastian sampai pameran usai. Prototipe “Produk tersebut baru sampai tahap prototipe. Belum sampai ke uji tipe. Produsen juga mempertimbangkan, apa mobil tersebut laku dijual atau tidak,â€� seru Panggah di Jakarta, Selasa (25/8) tentang realisasi proyek mobil nasional tersebut. Rektor Uness Prof Dr Sudijono Sastro-Atmodjo juga tak lupa mengomentari mobil kecil dan murah yang dikembangkan oleh lembaga yang dipimpinnya itu. “Satu generasi (maksudnya satu prototipe) lagi baru bisa diproduksi. Masih banyak yang harus diperbaiki,â€� ungkapnya saat menyaksikan salah satu mobil terakhir sedang diperbaiki di Departemen Pendidikan Jakarta. Ia menambahkan, faktor keselamatan bagi penumpang kendaraan ini harus dipikirkan lebih lanjut. “Ini menyangkut nyawa manusia,â€� ujarnya. Sementara itu, Widya mengatakan, ia menciptakan kendaraan kecil itu untuk mengikuti jejak Tata Motors, raksasa industri mobil India yang menciptakan Nano, dari sisi berbeda. “Kalau Tata membuat Nano dengan memperkecil ukuran mobil, saya ingin membuat sepeda motor yang dimobilkan. Namun, tetap menggunakan empat roda. Tidak tiga roda seperti Bajajâ€� ungkapnya. Kenyataannya, kendati banyak yang tertarik terhadap kendaraan iniâ€berdasarkan respons masyarakat ketika Kompas.com mengulas kreasi Uness iniâ€nyatanya untuk menghadirkan 4 prototipe tidak mudah. Padahal, ia menciptakan mobil mikro ini, selain ingin memanusiakan moda transportasi Indonesia, minat terhadap kreasinya cukup tinggi. Seperti dijelaskannya, hal itu termasuk pengganti Bajaj yang sekarang ini harganya makin mahal. Ia juga menyebutkan, pasar lain
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Mewajibkan Bahasa Daerah
Sepertinya kegiatan keagamaan pun bisa juga melestarikan bahasa daerah. Contohnya HKBP (Huria Kristen Batak Protestan) sudah pasti menggunakan Bahasa Batak dalam ibadatnya. Demikian juga GKPS (Gereja Kristen Protestan Simalungun), Gereja Jawa dll. Semoga saja para generasi muda tidak merasa kuno bila harus ikut ibadat dengan bahasa daerahnya. ss --- On Sat, 8/22/09, agushamonangan agushamonan...@yahoo.co.id wrote: From: agushamonangan agushamonan...@yahoo.co.id Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Mewajibkan Bahasa Daerah To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Date: Saturday, August 22, 2009, 6:56 PM Oleh ANDRE MOLLER http://koran. kompas.com/ read/xml/ 2009/08/21/ 0314053/mewajibk an.bahasa. daerah Seperti diberitakan sejumlah media massa belum lama ini, Sultan Hamengku Buwono X bertekad mewajibkan setiap pegawai di lingkungan Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta serta kabupaten/kota berbahasa Jawa saban Sabtu dalam aktivitas kerja. Alasannya tak lain selain mencoba melestarikan bahasa dan budaya Jawa yang dinilai banyak dipengaruhi bahasa dan budaya nir-Jawa. Niat ini barangkali patut diacungi jempol, tetapi tak susah juga melihat awan gelap yang mengancam kecerahan langit sehubungan dengannya. Perbolehkan saya mengajukan beberapa renungan berhubungan dengan gagasan itu. Pada tahun 1998, saya termasuk mahasiswa yang menduduki kantor gubernur di Yogyakarta guna memperlancar jalan Sultan kepada jabatan yang beliau pegang sampai sekarang. Maka, renungan saya ini sekadar renungan belaka. Pertama, sehatkah bila bahasa daerah dipaksakan kepada pegawai pemerintahan dari atas? Bukankah keinginan berbicara dalam bahasa tertentu harus muncul dari keinginan si penutur sendiri? Kedua, bagaimana peluang orang asal luar Jawa (atau malah dari luar Yogya saja) bekerja di lingkungan pemerintahan DIY? Bukankah seharusnya jabatan pemerintahan terbuka bagi setiap warga negara Indonesia, meski tak bisa bertutur dalam bahasa Jawa? Benarkah kemampuan dalam bahasa daerah tertentu akan menentukan siapa yang layak mendapatkan pekerjaan? Ketiga, tidakkah orang yang tak bisa berbahasa Jawa akan kesulitan jika hendak mengurus sesuatu di sebuah kantor pemerintahan pada hari Sabtu? Niscaya, para pegawai tak wajib berbahasa Jawa jika kelihatan lawan bicaranya tak bisa memahaminya, tetapi tetap akan meninggalkan perasaan tak sedap kepada si pendatang. Keempat, mengapa ketentuan baru ini hanya berlaku untuk bahasa lisan? Apakah tulisan yang menggunakan aksara Jawa dinilai terlampau sulit, repot, dan menyusahkan? Kalau ya, pasti perasaan si pendatang yang tak bisa berbahasa Jawa secara lisan bisa dimengerti. Kelima, mengapa bahasa yang dijadikan patokan kebudayaan Jawa yang harus dilestarikan? Untuk memperluas program pelestarian ini, saya mengusulkan Senin sebagai hari wajib makan gudeg, Selasa hari wajib pakai blangkon, Rabu hari wajib pakai nada dering karawitan, Kamis hari wajib naik andong ke kantor, dan Jumat hari wajib mengenakan kaos dagadu (kalau ini tidak dinilai kurang njowo). Keenam, daripada satu hari per minggu menggunakan bahasa Jawa, bukankah lebih baik berniat menerapkan pemakaian bahasa Indonesia yang baik dan benar pada setiap hari kerja? Ini tentu termasuk pidato dan lain sebagainya yang berasal dari para petinggi, termasuk gubernur. Saya tak bisa mendukung gagasan Sultan dengan sepenuhnya. Meski begitu, saya memahami kekhawatirannya dan menjunjung tinggi niatnya. Di satu sisi, Yogyakarta merupakan jantung budaya dan bahasa Jawa (maaf, Solo). Namun, di sisi lain, kota pelajar ini juga merupakan semacam Indonesia mini dengan pendatang dari setiap penjuru nusantara. Keseimbangan ini jelas tak mudah dijaga, tetapi saya kira yang paling baik mengemban tugas ini adalah masyarakat (termasuk para pendatang) Yogya. Andre Moller Penyusun Kamus Swedia-Indonesia [Non-text portions of this message have been removed]
RE: [Forum-Pembaca-KOMPAS] dr Hengky: Pasien Saya Turun Drastis Setelah Ada E-mail Prita
Yang paling tepat adalah membuktikan kebenaran pernyataan dr. Hengky. Terukur sebelum dan setelah ada surat Prita. Ini pembuktian yang sahih. ss --- On Thu, 8/20/09, Indonesia Police Watch ipw_policewa...@yahoo.co.in wrote: From: Indonesia Police Watch ipw_policewa...@yahoo.co.in Subject: RE: [Forum-Pembaca-KOMPAS] dr Hengky: Pasien Saya Turun Drastis Setelah Ada E-mail Prita To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Date: Thursday, August 20, 2009, 12:31 PM Prilaku dan moralitas para dokter di Indonesia.Sunguh teramat parah.Tak bedanya seperti supir bus kota yang mengejar setoran. untuk itu kerap mereka berani melakukan perbuatan yang menyimpang. jika, supir bus perbuatannya hanya mengebut, berhenti, dan ngetem sembarangan. sedangkan dokter kerap memberikan obat yang berlebihan untuk pasiennya. sebab, para dokter telah terikat kontrak dengan para pengusaha farmasih. berupa profit sharing. untuk itu, dengan segala upaya mereka menulis resep sebanyak mungkin.agar mendapat keuntungan sebanyak mungkin. padahal, profesi dokter merupakan profesi yang mulia, kini,seiring perkembangan zaman yang serba konsumtif maka moralitas boleh digadaikan.nyawa pasien juga dipermainkan. kebetulan kami memiliki bukti otentik tranfer bank dan ekpenses report untuk dokter seluruh indonesia dari salah satu perusahaan farmasi terbesar di indonesia.
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Gerakan Say No To Zivanna Letisha Siregar Putri Indonesia
Mungkin PIB hanya mengumumnkan bahwa mereka memboikot Zivanna bukan mengjak kita untuk berbuat seperti mereka. ss --- On Sat, 8/15/09, Timotius Roy roytimot...@ymail.com wrote: From: Timotius Roy roytimot...@ymail.com Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Gerakan Say No To Zivanna Letisha Siregar Putri Indonesia To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Date: Saturday, August 15, 2009, 8:59 PM siapa sih Pemuda indonesia baru? apa maksudnya kok baru sekarang mo boikot? kenapa nga dari sejak pemilihan Miss indonesia yang dilaksanakan di Jakarta? nga ada alasan bung pemuda indonesia baru mo boikot2 program yang sudah berjalan.
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Tommy Soeharto Calonkan Diri Jadi Ketua Umum Golkar
Lan ada kriteria dan persyaratan untuk menjadi Ketum Golkar lain dan tidak sekedar anggota dan memiliki KTA. Mungkin tidak pernah menjadi terpidana berat hingga masuk Nusakambangan. --- On Tue, 8/18/09, halim hd halimh...@yahoo.com wrote: From: halim hd halimh...@yahoo.com Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Tommy Soeharto Calonkan Diri Jadi Ketua Umum Golkar To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Date: Tuesday, August 18, 2009, 4:54 PM akhirnya dia-dia juga yang maen di golkar, anaknya suharto, kroninya suharto, anteknya suharto. hhd.
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] TNI AD: Jangan Buat Kemampuan Kami Idle
Koq aneh ya, TNI AD koq lapor ke pers soal kemampuan yang mereka miliki. Kenapa ngak dibicarakan antar institusi aja. Sehingga tidak terkesan jualan...! --- On Tue, 8/18/09, Agus Hamonangan agushamonan...@yahoo.co.id wrote: From: Agus Hamonangan agushamonan...@yahoo.co.id Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] TNI AD: Jangan Buat Kemampuan Kami Idle To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Date: Tuesday, August 18, 2009, 10:23 PM http://nasional. kompas.com/ read/xml/ 2009/08/18/ 2034106/TNI. AD.Jangan. Buat.Kemampuan. Kami.Idle JAKARTA, KOMPAS.com — Markas Besar TNI Angkatan Darat menegaskan bahwa pihaknya memiliki tiga macam kemampuan, seperti pendeteksian dini (intelijen teritorial), kemampuan pemukul, dan kemampuan menjinakkan bahan peledak (jihandak), yang sebenarnya bisa dimanfaatkan secara aktif dalam menangani terorisme. Namun sayangnya, hingga sekarang seluruh kemampuan itu terpaksa masih dalam kondisi menganggur (idle) karena masih belum dimanfaatkan secara maksimal. Penegasan itu disampaikan Kepala Dinas Penerangan TNI AD Brigjen Christian Zeboa, Selasa (18/8), saat bertemu wartawan. Kami punya kemampuan deteksi, cegah dini, dan lapor cepat lewat mekanisme desk anti-teror yang kami punya dan ada, mulai dari tingkat pusat, sampai komando distrik dan rayon militer. Para bintara pembina desa (babinsa) kami juga berhubungan langsung ke masyarakat, ujar Zeboa. Sementara itu, terkait kemampuan pemukul, kekuatan itu menurutnya tersebar di banyak pasukan, mulai dari Satuan-81 Penanggulangan Teror (Satgultor) Komando Pasukan Khusus (Kopassus), tiga batalyon Raider dan Peleton Intai Tempur, keduanya di Kostrad. Selain itu juga kemampuan pemukul anti-teror juga dimiliki setidaknya oleh satu batalyon di setiap Komando Daerah Militer (Kodam). Sementara itu, untuk kemampuan jihandak, TNI AD memiliki yang namanya Kompi Zeni Jihandak. Sekarang, apakah semua kemampuan itu mau dimanfaatkan atau dibiarkan idle? Kami siap membantu kepolisian menangani terorisme sesuai Keppres. Akan tetapi kalau jeli, sebenarnya di Undang-Undang TNI disebut, tugas itu adalah bagian dari operasi militer selain perang (OMSP) TNI, ujar Zeboa. Zeboa meminta semua institusi terkait bisa saling bekerja sama dan tidak malah saling mendahulukan ego sektoralnya sendiri-sendiri. Walau begitu, dia buru-buru menegaskan, TNI AD tidak merasa ditinggalkan atau dibelakangkan dalam proses penanganan terorisme saat ini. Dia membenarkan, aturan pelibatan kekuatan TNI terhadap Polri masih belum disusun dan disahkan. Pihak TNI AD meminta kejelasan aturan tentang pelibatan tersebut segera dituntaskan dan mereka akan mengikuti aturan yang disahkan nantinya. Tidak ada tendensi untuk mengambil alih tugas institusi lain. Kami hanya menyatakan punya kemampuan dan merasa terpanggil. Namun sayang, itu masih terbatas karena aturan pelibatannya belum ada. Kami juga tidak berpikir TNI AD merasa ditinggalkan, ujar Zeboa. Hingga saat ini, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono juga telah melontarkan dua kali pernyataannya agar TNI ikut terlibat aktif dalam menangani masalah terorisme. Hal itu disampaikan pertama kali saat peringatan hari ulang tahun TNI pada 5 Oktober 2005 dan yang kedua dalam pernyataannya beberapa saat setelah ledakan bom di Hotel JW Marriott dan Ritz-Carlton. Sekarang desk anti-teror dan intelijen kami sudah bergerak. Beberapa pangdam, seperti Pangdam IV Diponegoro, sudah perintahkan, kalau ketemu langsung tangkap. Terorisme itu musuh dan pengkhianat negara. Pantas mati. Saya nilai itu bagus, pangdam harus begitu karena tugasnya memang operasional, ujar Zeboa. Saat dihubungi terpisah, Peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Jaleswari Pramowardhani mengaku setuju jika TNI dilibatkan dalam penanganan terorisme tersebut. Akan tetapi, penanganannya tetap harus sesuai aturan, yang lebih mengedepankan penegakan hukum yang menjadi kewenangan Polri. Memang dalam tugas OMSP, seperti diatur dalam UU Nomor 34 Tahun 2004 tentang TNI mereka berwenang untuk itu (penanganan terorisme). Saya sih setuju saja kalau mereka dilibatkan. Akan tetapi, yang saya tidak setuju kalau mereka jalan sendiri, ujar Jaleswari. Menurutnya, militer tetap harus bekerja sama dengan Polri sebagai penjuru (leading sector) penanganan terorisme mengingat masalah itu lebih bertitik berat pada pendekatan dan penegakan hukum (law enforcement) . [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Komnas HAM Kecam Tayangan Penggrebekan Densus 88
Justeru karena melihat tayangan ini kita jadi tahu apakah itu sungguhan atau dagelan seperti yang bapak katakan itu. Jadi semua punya arti bagi saya. Kita harus punya nalar dong melihat sesuatu, ngak ditelan bulat-bulat. ss --- On Sat, 8/15/09, Alfred Alinazar aalina...@kagamamuda.com wrote: From: Alfred Alinazar aalina...@kagamamuda.com Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Komnas HAM Kecam Tayangan Penggrebekan Densus 88 To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Date: Saturday, August 15, 2009, 2:22 AM Saya pikir pak Sonar betul. Anak2 barangkali nggak tertarik melihatnya dan pergi bermain. Namun yg saya nggak habis pikir, kok bisa2nya penggerebekan teroris direality-show- kan? Bukankah ini merugikan polisi karena sebagian strategi-nya bisa terlihat oleh musuh? Itu baru keanehan pertama. Masih banyak keaneh2an lainnya, seperti misalnya teroris yg cuma sendirian dan tidak terlihat menyerang ternyata harus ditembak mati oleh polisi yg jumlahnya sekampung dengan perlengkapan lengkap. Dan masih banyak keaneh2an dalam penggerebekan tersebut. Yg makin aneh lagi, masih ada orang yg percaya bahwa itu penggerebekan betulan. Apalagi yg juga percaya bahwa teroris ini mengincar SBY. Ternyata rakyat Indonesia memang sangat berpikir positif pada pemimpinnya sehingga cerita aneh sekalipun akan tetap dipercaya oleh rakyat Indonesia. Hebat, hidup Indonesia !!! salam, -bank al-
RE: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Komnas HAM Kecam Tayangan Penggrebekan Densus 88
Ini selalu mengatasnamakan anak-anak. Malah mereka bosan melihatnya dan kembali main. Jadi karena mereka ngak ngerti kali ya anak-anakku malah pergi main karena saya anteng nonton tayangan ini. Semua dikaitkan dengan HAM! lama jadi hamburgerneh...! --- On Fri, 8/14/09, imcw imc...@gmail.com wrote: From: imcw imc...@gmail.com Subject: RE: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Komnas HAM Kecam Tayangan Penggrebekan Densus 88 To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Date: Friday, August 14, 2009, 9:00 PM Ironis memang, penayangan berita tragedi di televisi kita akan menimbulkan tragedi tersendiri di dalam keluarga terutama bila ditonton anak anak. -- I Made Cock Wirawan www.blogdokter. net www.medisiana. com -Original Message- From: Forum-Pembaca- kom...@yahoogrou ps.com [mailto:Forum-Pembaca- kom...@yahoogrou ps.com] On Behalf Of EKO KERTAJAYA Sent: Jumat 14 Agustus 2009 17:52 To: Forum-Pembaca- kom...@yahoogrou ps.com Subject: Re: [Forum-Pembaca- KOMPAS] Komnas HAM Kecam Tayangan Penggrebekan Densus 88 kok tontonan peledakan jwm dan rc kemaren gak dikecam seh. khan ada juga tayangan berdarah2 yg gak baek juga bagi anak2. bahkan bikin juga trauma bagi keluarga korban. rasanya gak adil geto lho. [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Mengapa TV One Dicekal ?
Bagiku menonton drama pengepungan rumah yang dianggap persembunyian Noordin sangat menarik. Karena baru kali ini ada film yang benar-benar nyata dengan peralatan yang nyata pula. Nuansanya pasti berbeda bagi pihak yang memiliki keterkaitan dengan si oknum yang sedang diburu di dalam rumah itu. Jadi wajar saja pro dan kontra ini. ss --- On Thu, 8/13/09, jajang c noer jcn...@yahoo.com wrote: From: jajang c noer jcn...@yahoo.com Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Mengapa TV One Dicekal ? Date: Thursday, August 13, 2009, 11:38 AM padahal, dari semua tv saat ini, TVOne adalah tv yang paling menarik dan bermanfaat, dalam hal berita. salah-berita tentang noordin dan pengepungan rumah temanggung, HANYA SATU dari kesalahannya selama ini.
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Kopassus vs NMT???
Sudah ada UU yang mengatur pembagian tugas antara Polri dan TNI pak...! --- On Fri, 8/14/09, brsidharta brsidha...@mail.uajy.ac.id wrote: From: brsidharta brsidha...@mail.uajy.ac.id Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Kopassus vs NMT??? To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Date: Friday, August 14, 2009, 3:47 AM � Saya hanya membayangkan saja, bagaimana kalo kopassus saja yg ditugasi ganyang Noordin M Top? Soalnya polisi kok tampaknya tidak dapat menuntaskan masalah ini dengan segera.. .. salam, boy rahardjo sidharta
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Mohon Masukan, liputan khusus Lebaran 2009
Mungkin perlu kembali ke Islam Indonesia yang diujudkan oleh Walisongo. Cerita-cerita mereka dalam mengembangkan agama sekaligus menjaga harmonisasi antar umat sangat menyejukkan. --- On Fri, 8/7/09, erita santosa esaya...@yahoo.com wrote: From: erita santosa esaya...@yahoo.com Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Mohon Masukan, liputan khusus Lebaran 2009 To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Date: Friday, August 7, 2009, 10:19 AM Mungkin liputan nya tentang hubungan kekerabatan antar umat beragama tersebut diusung saja. Kan umat muslim sebagai umay mayoritas,harus nya lebih dewasa dan mengayomi umat yang minoritas. Apa yang mereka inginkan? Kilas balik Indonesia kekerabatan dahulu dan sekarang, saya pikir hubungan seperti itu bukan cuma di ambon bahkan di jawa dan di papua juga masih sangat kental. Di papua, walikota nya menyarankan supaya warga nya secara bergantian menjadi panitia hari raya umat beragama. Paskah tahun ini saya ke jayapura, saat itu umat nasrani sedang merayakan paskah, saya cukup kaget karena yang membantu jadi panitia mayoritas berjilbab. Kemudian saya tanya, kata temen saya yang orang papua, hal seperti itu sudah biasa, karena nanti bergantian, jika idul fitri tiba dan ada perayaan di kota mereka, maka warga nasrani lah yang akan membantu mnjadi panitia,dan inisiasi seperti ini malah datangnya dari warga sendiri dan pemerintah daerah mensuport pernuh. Luar biasa bukan Memang pemerintah juga harus ikut andil dalam menciptakan suasana kekerabatan. Seperti perayaan karnaval untuk umat beragama. Kan seperti budaya, jadi terkesan memang negara ini adalah negara plural. Jadi semua orang ikut menikmati budaya yang berbeda. Seperti di Bali, ketika hari raya galungan, budha waisak, orang yang non hindu dan budha juga bisa menikmati budaya mereka. Salam Fans kerukunan umat beragama
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] siap menang tidak mau menerima kekalahan
Mungkin karena ada sikap membela main babi buta Pak. Sehingga kalau dikritik dikirain menjatuhkan. Ini sikap yang kurang terpuji. ss --- On Fri, 7/31/09, pembebasan.bsulist...@gmail.com pembebasan.bsulist...@gmail.com wrote: From: pembebasan.bsulist...@gmail.com pembebasan.bsulist...@gmail.com Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] siap menang tidak mau menerima kekalahan To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Date: Friday, July 31, 2009, 4:55 AM Ah, jangan begitu dong. Masa' kalau ada protes , terus artinya tidak siap kalah. Dalam p'tandingan olahraga apapun, juga ada hak untuk protes . Kalau negeri ini mau jadi negara otoriter lagi, sekalian aja haramkan yang namanya protes. Kalau pemilunya bersih dan jujur, semua harus menerimanya. Tapi apa mungkin, suatu negara yang dianggap paling korup, dimana hukum dan keadilan merupakan barang dagangan, suap menyuap disemua struktur birokrasi, kemiskinan yang meluas, rendahnya profesionalisme, negara itu bisa menjalankan suatu pemilu-pilpres yang bersih,jujur dan adil ?salambambangsulist omo Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss... !
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Andi: Ekonomi RI Tahan Banting Serangan Teroris
Waduh enak e ngomong tahan banting. Ngak tahu dia dimana-mana sudah terjadi pengangguran karena perusahaan berguguran. --- On Tue, 7/28/09, Agus Hamonangan agushamonan...@yahoo.co.id wrote: From: Agus Hamonangan agushamonan...@yahoo.co.id Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Andi: Ekonomi RI Tahan Banting Serangan Teroris To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Date: Tuesday, July 28, 2009, 8:50 AM http://nasional. kompas.com/ read/xml/ 2009/07/27/ 20374858/ andi.ekonomi. ri.tahan. banting.serangan .teroris. JAKARTA, KOMPAS.com — Meski dua ledakan bom bunuh diri mengoyak Hotel JW Marriott dan Ritz-Carlton, pemerintah memastikan ekonomi Indonesia tetap terjaga. Juru Bicara Kepresidenan Andi Mallarangeng menyatakan, ketangguhan ekonomi RI tersebut menilik dari perkembangan nilai kurs rupiah terhadap dollar AS, dan Indeks Harga Saham Gabungan yang cenderung meroket pascaledakan bom bunuh diri terjadi. Kita melihat sekarang nilai rupiah sudah menguat dan sangat tajam, dan indeks saham juga menguat. Ini menunjukkan ketahanan ekonomi bangsa kita terhadap serangan terorisme ini semakin kuat, kata Andi Mallarangeng seusai mendampingi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menerima Kepala Polri Jenderal Pol Bambang Hendarso Danuri di Puri Cikeas Indah Bogor, Jawa Barat, Senin (27/7). Kurs rupiah terhadap dollar AS di pasar spot antarbank Jakarta, Senin (27/7) sore, menunjukkan penguatan. Rupiah menguat menjauhi angka Rp 10.000 per dollar AS. Terkereknya rupiah lantaran bursa regional terus membaik akibat menguatnya bursa Wall Street. Nilai tukar rupiah terhadap dollar mencapai Rp 9.947-Rp 9.955 per dollar dibanding penutupan hari sebelumnya Rp 9.985-Rp 9.995 atau menguat 38 poin. Tidak hanya rupiah yang perkasa, saham-saham di Bursa Efek Indonesia juga berhasil menambah poin. Indeks Harga Saham Gabungan kembali menembus ke level 2.200. IHSG ditutup menguat 1,07 persen atau 23,,447 poin pada 2.209,101. Sektor konsumer, pertambangan, dan manufaktur menjadi penopang utama laju indeks awal pekan. Menurut Andi, pemulihan dampak ekonomi atas bom bunuh diri di Indonesia terus dilakukan SBY. Kegiatan internasional, semisal menyaksikan final golf internasional turnamen Indonesia president invitational merupakan upaya SBY untuk menunjukkan dampak bom bunuh diri sekadar sementara. Sebenarnya kemarin belum sembuh benar tapi sempat menghadiri acara golf internasional di Jakarta. Ini untuk mendukung kegiatan internasional tetap berjalan. Itu dukungan nyata dan jelas bahwa negara tidak boleh kalah dengan terorisme, urainya. [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Mendiknas: Maunya Pendidikan Bagus, tapi Tak Mau Keluar Biaya!
Koq Mendiknas kita ngomongnya ngawur ya.Siapa yang tidak mau keluar biaya??? Karena banyak yang ngak mampu pak, bukan ngak mau! --- On Thu, 7/23/09, Edy P edypurwa...@kawali.org wrote: From: Edy P edypurwa...@kawali.org Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Mendiknas: Maunya Pendidikan Bagus, tapi Tak Mau Keluar Biaya! To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Date: Thursday, July 23, 2009, 10:30 AM Pak Mendiknas, banyak kok warga masyarakat yang tidak owel (tak keberatan) mengeluarkan biaya mahal dan banyak untuk pendidikan anak-anaknya. Jadi tidak bisa digebyah uyah (disama-ratakan atau digeneralisasi) bahwa mau pendidikan bagus dan bermutu kok gak mau keluar biaya. Tolong donk ditertibkan, berbagai kampanye tentang pendidikan gratis, yang menurut saya salah satu implikasinya adalah menjadikan sebagian warga masyarakat terlalu mengharap besar atau terlalu menunggu durian runtuh itu (orang kemudian enggan untuk berusaha sekuat tenaga). Pendidikan gratis sih oke-oke saja, kalau bisa rakyat tentu akan sangat berterimakasih, tapi kalau itu hanya dijadikan komoditas politik untuk menarik minat pemilih atau pendukung... itu namanya tipu-tipu. Masak tega banget nipu rakyat. Uch!! edy p
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Akta Kelahiran dan Hak Anak
Yang juga penting diingatkan bahwa tidak ada hak negara melarang memuat marga anak di akte kelahiran seperti yang diberlakukan Pemda DKI. Sehingga ketiga anak saya tak punya marga dalam akte kelahirannya. Alasannya, kalau pakai marga menggampangkan orang KKN. Ruar biasa! ss --- On Thu, 7/23/09, Agus Hamonangan agushamonan...@yahoo.co.id wrote: From: Agus Hamonangan agushamonan...@yahoo.co.id Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Akta Kelahiran dan Hak Anak To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Date: Thursday, July 23, 2009, 10:00 AM Oleh Yulia H Coleman http://koran. kompas.com/ read/xml/ 2009/07/23/ 04585920/ akta.kelahiran. dan.hak.anak Setiap tahun diperingati Hari Anak Nasional. Ini menyiratkan, negara ini memiliki perhatian besar kepada anak. Di tengah semangat berbagai pihak untuk meningkatkan kualitas kehidupan anak, masih banyak hak anak yang belum terpenuhi, di antaranya hak untuk dicatatkan kelahirannya. Hak pertama anak setelah dilahirkan yang seharusnya diberikan negara adalah dicatatkan kelahirannya dan mendapat akta kelahiran, sebagaimana dinyatakan Konvensi Hak Anak yang telah diratifikasi Pemerintah Indonesia pada 1990. UU No 39/1999 tentang HAM dan UU No 23/2002 tentang Perlindungan Anak juga menyebutkan, identitas anak harus diberikan oleh negara sejak anak dilahirkan, dituangkan dalam akta kelahiran. Kewajiban negara menyediakan akta kelahiran juga ditegaskan UU No 12/2006 tentang Kewarganegaraan dan UU No 23/2006 tentang Administrasi Kependudukan (Adminduk). Kurang dari separuh Namun, data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) 2007 menunjukkan, hanya 42 persen—kurang dari separuh— anak usia balita di Indonesia yang memiliki akta kelahiran. Persentase itu lebih kecil lagi untuk keseluruhan anak (0-18 tahun). Padahal, dokumen ini amat penting. Berbagai instansi pemerintah maupun nonpemerintah meminta warga menunjukkan akta kelahiran sebelum memberi layanan kepada mereka. Akta kelahiran menjadi salah satu syarat untuk mendaftar sekolah, melamar pekerjaan, membuat KTP, SIM, dan sebagainya. Data Susenas 2007 menemukan tiga penyebab utama anak tidak memiliki akta kelahiran, yaitu biaya pengurusan mahal, tidak tahu pentingnya akta kelahiran, dan prosedur pencatatan kelahiran yang dianggap rumit. Pertama, biaya masih menjadi penghambat orangtua mencatatkan kelahiran anaknya. Padahal, Penjelasan UU Adminduk Pasal 27 Ayat 2 menyebutkan, penerbitan kutipan akta kelahiran tanpa dipungut biaya. Besarnya pungutan pencatatan kelahiran sebenarnya tidak berpengaruh signifikan bagi pendapatan daerah. Namun, banyak pemerintah daerah memungut biaya pencatatan kelahiran. Otonomi daerah seharusnya mempercepat pembebasan biaya penerbitan akta kelahiran, bukan menjadikan lahan menambah pendapatan. Kedua, ketidaktahuan warga akan pentingnya akta kelahiran perlu direspons pemerintah dengan sosialisasi. Banyak warga kurang memahami prosedur pencatatan kelahiran. Padahal, keterlambatan pencatatan kelahiran bagi anak di atas usia satu tahun memerlukan prosedur lebih panjang dan denda hingga Rp 1 juta. Sosialisasi prosedur dan kebijakan pencatatan kelahiran amat diperlukan; tidak hanya bagi warga, tetapi juga petugas terkait. Apalagi pemerintah memiliki rencana strategis (renstra) semua anak Indonesia memiliki akta kelahiran pada tahun 2011 (Surat Edaran Mendagri Nomor 474.1/2218/SJ tahun 2008). Ketiga, prosedur pencatatan kelahiran yang dianggap rumit perlu disederhanakan. Perpres No 25/2008 tentang Persyaratan dan Tata Cara Pendaftaran Penduduk dan Pencatatan Sipil menyebutkan syarat pencatatan kelahiran meliputi surat kelahiran dari dokter/bidan/ penolong kelahiran, nama dan identitas saksi kelahiran, kartu keluarga orangtua, KTP orangtua, dan kutipan akta nikah orangtua. Sejumlah pemda, di antaranya Papua, Sulteng, Maluku Utara, dan Kalbar, telah membuat beragam program untuk mencapai target renstra 2011 di wilayahnya melalui pembebasan biaya, penyederhanaan mekanisme pencatatan, dan pelatihan petugas. Pemprov DKI Jakarta, misalnya, mengeluarkan Peraturan Gubernur (Pergub) DKI Jakarta No 15/2008 dan 19/2009 untuk meningkatkan kepemilikan warga atas akta kelahiran. Pergub ini memberi dispensasi pengurusan akta kelahiran gratis hingga Februari 2010 bagi warga atau anak mereka yang lahir sebelum UU Adminduk diterbitkan. Tertib administrasi Akta kelahiran merupakan bagian dari pencatatan sipil yang seharusnya mendasari perencanaan program pembangunan. Jika pencatatan sipil dan administrasi kependudukan dapat diperbaiki, masalah DPT dalam pemilu diharapkan tidak terjadi. Tertib administrasi kependudukan memerlukan sistem legislasi yang baik. John Kingdon dalam Agendas, Alternatives and Public Policies menjelaskan, kebijakan publik akan efektif jika dapat diimplementasikan, biayanya ditolerir, diterima masyarakat, dan memiliki dukungan politis. Agar UU Adminduk berfungsi baik, juga diperlukan dukungan aturan pelaksanaan, anggaran,
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Menanti Sang Pahlawan
Saya sangat setuju dengan pendapat Anda Bung Tommy. Pemimpin kita malah membuat persoalan baru dengan mempertajam persaingan Capres/cawapres yang sebenarnya sudah hampir rampung. ss --- On Mon, 7/20/09, Suryopratomo suryo_prat...@yahoo.com wrote: From: Suryopratomo suryo_prat...@yahoo.com Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Menanti Sang Pahlawan To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Date: Monday, July 20, 2009, 7:03 AM Menanti Sang Pahlawan Sering kita diajarkan untuk tidak terus larut dalam kesedihan ketika musibah datang. Sebab di balik musibah selalu hikmah yang bermanfaat bagi pematangan kita menapaki kehidupan ke depan. Demikian pula sebaiknya kita bersikap menghadapi serangan teror hari Jumat lalu. Serangan teror di Hotel Ritz Carlton dan JW Marriot tidak boleh melemahkan kita sebagai bangsa. Justru kita harus tegak untuk menghadapinya dan menjadikan musibah itu sebagai momentum untuk makin mengukuhkan kita sebagai sebuah bangsa. Begitulah yang juga dilakukan oleh bangsa-bangsa besar dunia. Mereka selalu memetik hikmah dari setiap peristiwa yang mereka hadapi untuk memperkuat rasa kebangsaan, nasionalisme bangsa mereka, sehingga kemudian mereka tumbuh sebagai bangsa besar yang dihormati. Lepas dari persoalan ekses yang kemudian terjadi, kita merindukan situasi seperti yang dialami bangsa Amerika pascaserangan teror 11 September 2001. Presiden George W. Bush ketika itu mampu tampil untuk mempersatukan bangsa Amerika dan menyuntikkan rasa kebanggaan yang tidak boleh goyah hanya karena serangan teror tersebut. Bagaimana Bush melakukan itu? Dengan menemukan orang-orang yang gagah berani menghadapi serangan teror dan menempatkan mereka itu sebagai pahlawan baru Amerika. Pahlawan itu bukan hanya tentara yang berperang di medan tempur. Setiap warga merupakan pahlawan ketika mereka memberikan sumbangsih tanpa pamrih kepada negara. Kita masih ingat pahlawan-pahlawan baru bangsa Amerika ketika itu adalah para petugas pemadam kebakaran. Mereka pantas disebut pahlawan karena di tengah kegentingan dan kekalutan ketika itu, mereka terus berjuang untuk menyelamatkan siapa pun yang masih bisa diselamatkan. Mereka tidak lagi memedulikan keselamatan diri mereka dan terus mencoba menaiki Gedung Menara Kembar yang terbakar untuk mematikan api serta menyelamatkan ribuan orang yang terjebak di dalam gedung. Ketika Gedung Menara Kembar itu ternyata runtuh, banyak petugas pemadam kebakaran yang akhirnya menjadi korban karena tidak sempat menyelamatkan diri lagi. Kita tentu masih ingat bagaimana Presiden Bush kemudian tampil di lokasi tempat kejadian. Dengan menggunakan megaphone dan berdiri di puing-puing reruntuhan ia memuji keberanian para petugas pemadam kebakaran. Presiden Bush atas nama rakyat Amerika memberi penghormatan yang tinggi kepada mereka. Momentum itulah yang membuat bangsa Amerika bangkit berdiri menghadapi tantangan maha berat itu. Rasa nasionalisme sebagai bangsa kembali dikumandangkan. Tidak ada satu pun kegiatan di Amerika yang kemudian tidak dimulai dengan menyanyikan lagu kebangsaan, The Star Spangled Banner. Itu terus berlangsung hingga saat ini. Bagaimana seharusnya kita? Momentum serangan teror terakhir yang terjadi di Jakarta seharusnya bisa dijadikan momentum untuk menemukan pahlawan-pahlawan baru bangsa. Sudah terlalu lama bangsa ini kehilangan semangat kepahlawanan. Kalau coba kita lihat kembali saat pertama bom meledak di Ritz Carlton dan Marriot, banyak orang yang pantas diberikan apresiasi. Mereka yang dengan sigap mencoba menolong orang yang terluka dan kemudian secara berani menghentikan semua mobil yang lewat untuk membawa para korban ke rumah sakit. Di tengah begitu banyaknya orang yang merintih kesakitan dan terbatasnya jumlah ambulans yang tersedia untuk mengangkut para korban, orang-orang yang tampil secara sukarela untuk menyelamatkan begitu banyak nyawa, mereka pantas kita sebut pahlawan. Seharusnya para pemimpin tampil untuk memberi apresiasi tinggi kepada mereka. Para pemimpin tampil untuk membesarkan hati seluruh rakyat dan mendorong lebih banyak lagi warga untuk memiliki jiwa kepahlawanan seperti itu. Sayang kita menyia-nyiakan momentum itu. Yang justru muncul adalah keinginan untuk menonjolkan kepentingan pribadi atau kelompok. Bukan mendahulukan kerugian yang dialami rakyat banyak dan para korban, tetapi mempersoalkan kerugian pribadi karena pencitraan diri yang tercoreng. Sementara bangsa lain menjadikan setiap tragedi sebagai kesempatan untuk menyatukan kekuatan bangsa, kita justru menjadikan tragedi itu untuk tercerai berai. Saling tuding, saling menyalahkan di antara para elite lebih menonjol daripada ajakan untuk menyatukan kekuatan--apa pun latar belakang politiknya-- menghadapi musuh bangsa dan negara. Benarlah dikatakan, kepemimpinan seseorang teruji bukan pada keadaan
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] 600 Peneliti Pilih Bekerja di Luar Negeri
Koq baru sadar pemerintah ye! Bahkan para siswa juara olimpiade berbagai bidang dari Indonesia pun sudah direkrut oleh negara lain karena tidak mendapat perhatian dari pemerintah seperti didiskusikan beberapa waktu lalu di FPK ini. ss --- On Mon, 7/13/09, tjuk kasturi sukiadi kasturi_suki...@yahoo.co.id wrote: From: tjuk kasturi sukiadi kasturi_suki...@yahoo.co.id Subject: Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] 600 Peneliti Pilih Bekerja di Luar Negeri To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, ANTARA IDEALISME DAN SURVIVALISME SERTA AKTUALISASI DIRI! Betapa tidak sedih membaca data bahwa 600 Peniliti (yang hampir semua bergelar PhD luar negeri dan bahkan sekolahnya dulu mnendapat bea sisiwa atas nama negara dan bangsa Indonesia) Pilih Bekerja di Luar Negeri. Namun kesedihan ini kan bukan untuk pertama dan pasti belum akan menjadi yang terakhir kali. Angkatan BJ Habibi yang kecantol di Jerman Barat (waktu itu) dan mungkin ada yang lebih senior. Juga angakatan binaan BJ Habibi (ini yng disekolahkan dengan biaya republik dan dalam jumlah yang relatip besar) baik yang dikirim atas nama IPTN maupun PT PAL. Mereka kebanyakan sekarang bekerja di luar negeri. Yang tetap tinggal di dalam negeri juga banyak yang sudah alih perusahaan atau bahkan alih profesi. Sejak 40 tahun terakhir ini bangsa kita sebagian besar sudah menjadi pengamal Suhartoisme . Semua dipandang dari sudut KEPRAKTISAN dan KEPRAGMATISAN! Idealisme sudah masuk ke dalam keranjang sampah! Penataran P4 sama sekali tidak ada pengaruh positipnya; antara lain karena di dalam kehidupan nyata tidak ada CONTOH PRAKTEKNYA! Konsep PANUTAN yang mempersyaratkan Kenthalnya Idealisme Tidak Jalan. Karena Pemimpin sudah seperti Harimau Jawa. Masih dibicarakan, tetapi wujudnya sudah tidak ada. Alias kemungkinan sangat besar telah punah! Yang ada sekarang adalah Para Boss dan Penguasa! Para Boss dibidang Bisnis dan sekarang banyak muncul Boss Partai. Kalau anda bukan Boss atau Penguasa maka di Republik Indonesia yang tercinta ini anda hanya boleh berstatus NUMPANG HIDUP. Kenyamanan kondisi anda dalam menumpang hidup sekali lagi tergantung kepada rezeki ekonomi anda. Seringkali rezeki ekonomi adalah fungsi keberanian anda untuk melakukan dan atau membantu terjadinya KORUPSI. Bahkan orang asing yang bekerja di Indonesia langsung terkena WABAH FLU KORUPSI ( termasuk orang asing dan orang Indonesia yang bekerja di perusahaan asing yang beroperasi di Indonesia). Yang jelas Virus Flu Korupsi ini sampai sekarang belum ada niatan untuk pengembangan anti Virusnya. Generasi muda bangsa ini yang berpendidikan sangat tinggi (para PhD dan paling tidak Master dari universitas terbaik di dunia) berada pada posisi yang sangat dilematis. Mau kompromi bekerja di Indonesia dan berusaha bisa hidup layak dengan resiko menjadi Rochmin Danuri ( Mantan Meneteri Kelautan) dan Rahardi Ramelan (yang jadi kambing hitam). Kalau hanya bekerja jadi PNS , TNI -POLRI dengan jujur dan mengambil jalan lurus; ya pasti tidak dapat bertahan hidup. Alias TIDAK SURVIVE. Bisa-bisa suami istri punya gelar PhD , menyekolahkan anak disekolah nyang lumayan kualitasnya saja tidak mampu. Mau komprromi dengan sisitem dan budaya . Takut! Apalagi ada KPK. Apalagi kita tahu bahwa selama ini KPK. POLRI. KEJAKSAAN dan KEHAKIMAN sangat TEGAS, LUGAS DAN TIDAK PANDANG BULU! bila menghadapi KORUPTOR KECIL ! Kecil dalam artian berbilang sampai dengan double digits milyar rupiah. Resiko bagi koruptor gurem dan kecil pasti masuk bui! Kalau punya nyali dan kesempatan di Indonesia Jadilah KORUPTOR BESAR! Pasti selamat dan bahkan masih mendapat kehormatan tinggi. Lihat saja Nurdin Halid yang sudah dipenjara masih dipaksa untuk menjadi Ketum PSSI. Bob Hassan dipaksa untuk menyelamatkan Atletik Indonesia.Budi baik Mas Tommy Suharto tentu terus dalam kenangan sejumlah orang tertentu!. Disamping itu kalau anda PhD brilian dan bekerja di dalam negeri ( termasuk di PTN) bagaimana anda mau meneliti. Lha wong anggarannya compang camping! Nah dengan demikian manakala generasi muda yang sangat terpelajar ini masih ingin hidup layak, tidak ada resiko masuk bui dan masih punya mimpi untuk BERAKTUALISASI DIRI pilihan utama mereka adalah bekerja diluar negeri dimana imbalan ekonomi yang mereka terima layak! Kata generasi ini : Pak Tjuk, mohon maaf kami terpaksa ikutan jadi TKI! Kalau kita berpikir ala Suhartois! . yaah kenapa tidak . Ketimbang mengirim TKI yang hanya lulusan SD dan teraniaya seperti nasib SITI HAJAR! Salam keprihatinan Tjuk KS
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: LSI Kembalikan Dana Fox Indonesia
Mungkin lembaga survey itu perlu untuk kepentingan masing-masing kelompok yang meminta dibuatkan survey, sehingga mereka bisa memperbaiki kekurangan mereka dan meningkatkan yang sudah baik. Jadi benar-benar demi kepentingan strategi mereka secara internal. Namun yang selama ini terjadi survey dilakukan untuk kepentingan penggiringan opini publik bahwa merekalah yang paling baik, merekalah yang paling diminati publik. Ini yang membuat banyak pihak tidak sreg. salam, ss --- On Wed, 7/1/09, bungaran no_re...@yahoogroups.com wrote: From: bungaran no_re...@yahoogroups.com Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: LSI Kembalikan Dana Fox Indonesia To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Date: Wednesday, July 1, 2009, 10:52 PM Ketidaknetralan bisa mengakibatkan terjadinya gangguan stabilitas keamanan paska pemilihan presiden. Penggiringan opini publik oleh lembaga survei pada saat pemilihan presiden berlangsung sangat berbahaya. Hal inilah yang terjadi di Iran dan dibeberapa negara. Dalam UU pilpres, lembaga KPU yang berhak untuk melakukan perhitungan ataupun menjalankan quick count. Lembaga survei tidak berhak melakukan perhitungan cepat. Jadi Keputusan MK tidak tepat, karena Lembaga Survei dan media TV bekerja sama sebagai tim sukses salah satu kandidat presiden. Dari berbagai informasi yang saya baca, disebutkan lembaga Survei dipertanyakan kenetralannya.
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Moderator: 5 Tahun Milis FPK
Proficiat Milis FPK. Semoga tetap jaya dan makin diminati banyak orang. Membuka wawasan baik dalam hal menyampaikan pendapat maupun menerima kritikan orang lain. Buat Bung Agus sebagai moderator tak lupa saya ucapkan selamat sukses dan tetap setia memoderatori milis ini. salam, SS --- On Tue, 6/30/09, Agus Hamonangan agus.hamonan...@gmail.com wrote: From: Agus Hamonangan agus.hamonan...@gmail.com Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Moderator: 5 Tahun Milis FPK To: forum-pembaca-kompas@yahoogroups.com Date: Tuesday, June 30, 2009, 3:55 AM Bapak/Ibu yang saya hormati, Hari ini, Selasa 30 Juni 2009, Milis Komunitas FPK berusia 5 Tahun. Terima kasih atas dukungan Bapak/Ibu semua dan Yahoogroups sebagai penyedia layanan. Semoga milis (diskusi email) tetap eksis dan menghasilkan opini terbaik bagi kita semua. Dari awal berdirinya milis FPK hingga sekarang banyak pengalaman yang saya dapat untuk dijadikan pelajaran. Mari terus beropini! Hari ini juga, komunitas FPK resmi memiliki Blog, sub domain dari kompasiana.com (channel khusus FPK), dapat kita pergunakan setelah tampilan baru Blog Kompasiana, mungkin dalam 2-3 hari mendatang. Semoga Members : 9798 Category: Indonesia Founded : Jun 30, 2004 Language: Indonesian Salam, Agus Hamonangan (Owner Moderator) Sent from my BlackBerry® Jave Powered by XL GPRS/EDGE/3G Network
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: hasil visum manohara
Sabar sekali Pak Maneke ini melayani yang ngawur bicaranya dan orang yang asal berpihak main mata gelap. Eh atau mata yang tak berkedip melihat Mano. --- On Wed, 6/24/09, manneke budiman hepaest...@yahoo.ca wrote: From: manneke budiman hepaest...@yahoo.ca Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: hasil visum manohara To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Date: Wednesday, June 24, 2009, 4:01 PM Wahahaha, sohib sok pinter tapi keliru. Belajar dulu deh, hib. Trauma kaga ngerti, maka penjelasan pun menyesatkan. Asal njeplak. Seperti biasa, hihihi. Ini saya kuliahi lagi ya. Masih gratis kok, kaya kemaren-kemaren: Kalo Mano trauma sama perkosaan dan penyiksaan oleh pangeran botak, maka jika perbuatan serupa diperankan (acted) dan dipanggungkan kembali (re-enacted) di sinetron, mestinya mano akan semaput sambil histeris dan kejang-kejang atau paling tidak jerit-jerit. Ini namanya simptom adanya trauma. Kalo melihat luka-luka di tubuhnya tiap hari aja konon dia trauma, apalagi kalo dipajang buat sinetron, mestinya lebih traumatis lagi. Lha kok ini malah disambut dengan gembira? udah ngarti, hib? manneke
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: hasil visum manohara
Bukan harus merasa malu Pak Sohib. Justeru dengan adanya visum itulah kita baru percaya. Kalau sekarang Pak Sohib merasa menang silahkan saja busungkan dadamu tapi jangan malah menggugat yang lain. Koq jadi orang yang paling kebakaran jenggot sih. --- On Mon, 6/22/09, sohibmachmud no_re...@yahoogroups.com wrote: From: sohibmachmud no_re...@yahoogroups.com Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: hasil visum manohara To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Date: Monday, June 22, 2009, 10:18 AM pertama perlu diketahui manohara itu korban, tetapi ada sebagaian orang malah mengatakan dia itu pelaku kebohongan hanya karena tidak mau divisum. jadi bagi sebagian orang visum itu harus dibuat hanya utk membuktikan bahwa dia itu tidak bohong. bagi manohara visum itu diperlukan jika ada yg mau memfasilitasi utk menuntut pihak2 yg bertanggung jawab. setelah ketemu pengacara hotma paris hutapea manohara baru ada urgensinya utk divisum katimbang hanya utk kepentingan sebagian publik. sedang ratna sarumpaet dan oc kaligis sarannya hanya lapor ke bareskrim, nggak ada point utk menuntut yg bertanggung jawab. kalau hanya laporan, manohara sudah melapor ke kbri malaysia. mau tahu jawaban dubes da'i bachtiar dalam wawancara di tv one ? - itu urusan suami isteri, ketika dijawab itu kdrt, diam seribu bahasa. - sudah ditanyakan ke pihak kelantan tetapi dijawab tidak benar, jawaban yg bagus utk seorang mantan kapolri, ketika dijawab mana ada maling yg mengaku, diam seribu bahasa. - baru mau proses jika ada laporan dari mabes polri, jadi kalau ada tki yg disisksa di malaysia, harus pulang dulu ke jakarta, lapor ke mabes polri, baru laporannnya diproses oleh kedubes. jawaban yg bagus buat seorang kapolri yg diangkat di era megawati. nah sekarang manohara sudah divisum, pihak yg dulu menuduh manohara berbohong hanya karena tidk mau divbisum harusnya malu, eh sekarang malah tepuk dada bahwa itu akibat perjuangan mereka yg mendesak2 manohara agar mau divisum sehingga manohara akhirnya di visum. konyol dan tolol. sohib
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Final Liga Champions: MU vs Barcelona
Aku fansnya Messi jd otomatis dukung Barca sorry one liner --- On Wed, 5/27/09, ekonistellrooy e...@bukopin.co.id wrote: From: ekonistellrooy e...@bukopin.co.id Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Final Liga Champions: MU vs Barcelona To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Date: Wednesday, May 27, 2009, 10:37 AM MU Forever. . Glory...Glory. ...United Eko Widodo - Original Message - From: P Giri Hatmoko To: Forum-Pembaca- kom...@yahoogrou ps.com Sent: Wednesday, May 27, 2009 10:06 AM Subject: Bls: [Forum-Pembaca- KOMPAS] Final Liga Champions: MU vs Barcelona Viva MU. sorry one liner --- Pada Rab, 27/5/09, Agus Hamonangan agushamonangan@ yahoo.co. id menulis: Dari: Agus Hamonangan agushamonangan@ yahoo.co. id Topik: [Forum-Pembaca- KOMPAS] Final Liga Champions: MU vs Barcelona Kepada: Forum-Pembaca- kom...@yahoogrou ps.com Tanggal: Rabu, 27 Mei, 2009, 9:52 AM Bagi miliser FPK yang senang dengan Bola, Jangan lupa saksikan final liga champions antara MU vs Barcelona Disiarkan langsung dari Roma Hari Kamis, 28 Mei 2009 (Dini hari, WIB) Siaran Langsung Indonesia : RCTI -Bagi miliser FPK (tinggal dimanapun), silahkan menyesuaikan waktu anda dengan Roma -Silahkan pilih saluran TV yang anda senangi (khusus TV berlangganan) Salam, Agus Hamonangan (Yang menjagokan Barcelona)
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Penghargaan untuk Menneg Ristek
Selamat Pak KK. Bisa jadi kado paling berharga untuk ulang tahun kali ini Pak. ss --- On Fri, 5/8/09, Agus Hamonangan agushamonan...@yahoo.co.id wrote: From: Agus Hamonangan agushamonan...@yahoo.co.id Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Penghargaan untuk Menneg Ristek To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Date: Friday, May 8, 2009, 7:25 AM Selamat buat pak KK! Salam, AH Menteri Negara Riset dan Teknologi Kusmayanto Kadiman menerima penghargaan Grand Decoration of Honour in Gold with Sash dari Kementerian Federal Pendidikan dan Riset Austria. Penghargaan itu diberikan berkat prestasinya dalam pengembangan kerja sama iptek kedua negara terutama di bidang peranti lunak komputer berbasis terbuka (open source) dan bahan bakar nabati (biofuel) serta peningkatan jejaring kerja sama universitas di Asia dan Eropa melalui forum ASEA-UNINET. Penyematan penghargaan dilakukan oleh Menteri Pendidikan dan Riset Austria Johannes Hahn, Selasa (5/5). Dalam kunjungan ke Austria hingga Jumat (8/5), Kusmayanto menjajaki dengan pihak terkait untuk pengembangan kerja sama di bidang biofuel dan peranti lunak open source. (YUN [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Dunia Internasional Sakralkan Borobudur
Pertanyaannya, apakah kepala patung-patung di Borobudur sudah kembali semua? sorry one liner --- On Mon, 5/4/09, Lasma siregar las032...@yahoo.com wrote: From: Lasma siregar las032...@yahoo.com Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Dunia Internasional Sakralkan Borobudur To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Date: Monday, May 4, 2009, 12:26 PM Bisalah dikatakan kalau Borobudur ini merupakan satu-satunya bangunan bersejarah di Indonesia yang dikenal dunia. Bisa disamakan dengan Angkor di Cambodia, Taj Mahal di India atau Alhambra di Andalusia, Spain. Semoga Borobudur yang sudah tegak selama 12 abad akan selalu jadi tempat ziarah (semacam suaka jiwa) buat kita semua. Semoga juga tetap teratur bagus, terpelihara dan tak jadi sekedar pasar buat turis saja! Salam Las
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Manohara dan harga diri
Weleh, soal Manohara ternyata ada sisi lain yang diungkap dalam tabloit CR yang kemarin dibeli istriku. Ternyata ibunya Mano ini agak gila uang juga. Setelah mendapat apartemen seharga Rp8 m dan mobil alphard dia juga minta agar utang-utangnya dibayarin oleh keluarga suami Mano. Ketika pihak kerajaan minta nama-nama yang berpiutang ke ibunya Mano, ibunya minta supaya dia sendiri yang bayar. Tentu saja pihak sana ngak mau. Ini versi lain. Tetapi hingga kini mana yang benar masih dalam pencarian. Semoga saja dalam waktu dekat sudah teratasi. Ternyata Mano merupakan menantu yang sangat disayang oleh bundanya Fakhri (suami Mano). --- On Wed, 4/29/09, Priatna Dimas priatnadi...@yahoo.co.id wrote: From: Priatna Dimas priatnadi...@yahoo.co.id Subject: Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Manohara dan harga diri To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Date: Wednesday, April 29, 2009, 9:53 AM Bung SyariefSaya sebenarnya sudah lama ingin mengomentari masalah Manohara. Kalau kita lihat permasalahannya yang salaah adalah semua keluarga besar Manohara, Suami Manohara dan Manohara sendiri. Dari berita dan penjelasan Ibu Manohara, ada sesuatu yang disimpan dan tidak ingin masyarakat kita tahu. Keluarga Manohara berasaal dari Sulsel dan dalam adat dan masyarakat Sulsel seorang wanita mempunya nilai jual, palagi kalau seandainya parasnya cantik dan ayu harganya pasti akan mahal seperti wajah Manohara. Saya mengatakan demikian karena punya pengalaman dengan kakak saya yang laki-laki, ketika akan mempersunting seorang gadis asli Makassar. Orang tua saya harus mengleuarkan kocek sebesar Rp. 15 Juta dan itu terjadi pada tahun 80-an, demikian juga yang terjadi terhadap tetangga saya. Saya dan keluarga pernah tinggal di Makassar selama 30 tahun dan mengerti betul adat dan budaya Makassar dan Sulsel terhadap anak wanita yang akan menikah. Dari kasus manohara dan perkawinana kakak saya ada korelasinya yaitu adanya transaksi dalam meminang seorang gadis. Ibu Manohara terlilit hutang milliaraan rupiah dalam bisnis berlian. Untuk melepaskan lilitan hutang tersebut anaknya Manohara yang baru berumur 16 tahun dinikahkan dengan salah satu pangeran dari Malaysia. Kemungkinan ibunya sudah lepas dari masalah hutang dan ingin anaknya kembali kepangkuannya dan ingin dijadikan artis atau tetap berkecimpung sebagai pragawati Indonesia, namun keinginan tidak tercapai dan akhirnya muncullah berita yang sensasional. Kita sebagai WNI jangan mudah terpancing dengan sensasi tersebut lihatlah secara gamblang permasalahan yang sebenarnya. WassalamPritana
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Roy Suryo Dihantam Saksi Ahli Ananda Mikola
Tampa bermaksud membela siapa-siapa, kita jangan menyalahkan hasil temuan Roy karena dia bukan anggota International High Technology Crime Investigation Association (HTCIA) dan karena tidak mengikuti SOP HTCIA. Yang penting kejujuran dari penelitian itu sendiri. Walau Ruby ahli HTCIA tetapi kalau belum mengadakan penelitian tidak bisa juga langsung menyalahkan Roy hanya karena bukan anggota HTCIA dan tidak mengikuti SOP HTCIA. salam, SS --- On Tue, 4/21/09, Yuliati Soebeno yuliati_s...@yahoo.com wrote: From: Yuliati Soebeno yuliati_s...@yahoo.com Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Roy Suryo Dihantam Saksi Ahli Ananda Mikola To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Date: Tuesday, April 21, 2009, 11:32 AM Sudah waktunya bahwa informasi technology yang canggih bisa dipakai juga untuk membuktikan kesalahan para pencari nafkah dengan cara-cara menyengsarakan orang-orang lain. Ataupun untuk gaya-gayaan dan gagah-gagahan saja. Semoga Ruby Alamsyah akan bisa melakukan hal-hal yang buruk menjadi transparan dan lebih baik serta untuk mencari kebenaran bagi pihak-pihak yang tidak berdosa. Jika informasi technology sudah di CEMAR-kan hanya untuk membusungkan dada dan mengatakan AKULAH YANG PALING AHLI dan rupanya hanya untuk meburuk-kan dan menjatuhkan nama- nama orang lain, ya TUHAN akan menunjuk-kan jalan yang benar juga akhirnya. Apa sebenarnya ada orang yang sangat jealous dengan ketenaran ataupun kesuksesan orang lain, ya? Sehingga mencari keburukan-keburukan dengan cara-cara menggunakan Informasi Technology yang direka yasa?? Agar nama orang yang sukses dan terkenal tersebut, jatuh? Sungguh memalukan, jika memang benar. Salam, Yuli
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Selamat Paskah
Selamat Paskah bagi anggota milis FPK yang merayakannya. Semoga terang paskah Kristus selalu menyinari jalan kehidupan kita. Alleluya, sonar s --- On Sat, 4/11/09, Agus Hamonangan agushamonan...@yahoo.co.id wrote: From: Agus Hamonangan agushamonan...@yahoo.co.id Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Selamat Paskah To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Date: Saturday, April 11, 2009, 10:14 PM Selamat Paskah Kepada Bapak/Ibu yang Merayakan Kebangkitan- Nya memulihkan hubungan kita dengan Tuhan, dengan diri sendiri dan dengan sesama -- Salam Kasih, Agus Hamonangan [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Kalau besar jangan jadi polisi ya Nak...
Dari cerita itu, polisi marah karena ibu ini ngotot mau ke kiri. Idealnya memang ditilang sih. Tapi, kalau hanya ditunjuk kepala saja udah marah-marah apalagi kalau ditilang. Makin heboh kali...! --- On Fri, 4/10/09, Asep Kurniawan ask...@yahoo.com wrote: From: Asep Kurniawan ask...@yahoo.com Subject: Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Kalau besar jangan jadi polisi ya Nak... To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Date: Friday, April 10, 2009, 10:01 PM Menurut saya, pekerjaan polisi itu sejenis dengan bisnis jasa. Jadi seperti halnya teller bank, pelayan restoran, pelayan hotel, dsb. tetap harus tersenyum melayani pelanggannya walau kondisi sedang lelah, baru putus cinta, dimarahi atasan, dst. Nah Pak Jhony, fokus posting Bu Kiky adalah sikap polisi yang marah-marah dan berkata kasar atas kesalahan yang Bu Kiky buat. Mestinya polisi itu kan bisa mulai (seperti biasa) memberi hormat dan memberi salam. Selamat siang, bu.. Lalu mempersilakan Bu kiky meminggirkan mobilnya, menjelaskan apa kesalahannya, mungkin juga memberi kesempatan Bu Kiky untuk menjelaskan mengapa ia melakukan kesalahan tersebut, lalu menuliskan dan menyerahkan surat bukti pelanggaran (tilang) sambil menyita SIM Bu Kiky, dan memberi hormat kembali sambil memersilakan Bu Kiky melanjutkan perjalanan. Huhehehe... detil juga saya jelaskan ke Pak Jhony. Sekali lagi Pak, polisi itu menjual jasa (melindungi dan melayani masyarakat). Kita sebagai pelanggannya membeli lewat pajak yang kita bayar ke negara. Kalau polisi itu menindak Bu Kiky dengan senyum dan hormat sebagaimana pemberi jasa pada pelanggannya, pasti akan diterima dengan baik pula. Dan Pak Jhony ngga akan merasa kiamat sudah dekat lagi Biasa aja lag Salam,
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Kalau besar jangan jadi polisi ya Nak...
Pro dan kontra mulai terlihat disini. Di satu sisi polisi selalu jadi sasaran kesalahan. Padahal sudah jelas-jelas si ibu ini di kanan ya terus dong. Kalau semua melakukan seperti yang ibu lakukan kacau deh lalulintas Jakarta yang sudah semraut. Semua minta dimaklumi. Sementara beberapa waktu lalu ketika diskusi mengenai perilaku pengendara motor semua mencela motor yang seenaknya mau ke kiri dan ke kaanan. Sekarang giliran yang naik mobil mau ke kiri dari kanan malah dibelain oleh sinsei. --- On Tue, 4/7/09, Deddy Mansyur de...@wt.net wrote: From: Deddy Mansyur de...@wt.net Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Kalau besar jangan jadi polisi ya Nak... To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Date: Tuesday, April 7, 2009, 7:52 PM Sedih sekali, benar-benar sedih. I am with you Mbak Kiki. Insya Allah bangsa kita akan lebih bagus, Insya Allah. Very painful to hear your story. Saya besar di JKT and I know exactly what you went through. Pray please. Ya Allah, tunjukanlah bangsa kita ke arah yang benar. Amin. sensei deddy mansyur university of houston www.uh.edu/shotokan http://www.houstons hotokankarate. com/ - Original Message - From: Kiki Soewarso kikisoewarso@ yahoo.com To: Forum-Pembaca- kom...@yahoogrou ps.com Sent: Tuesday, April 07, 2009 3:46 AM Subject: [Forum-Pembaca- KOMPAS] Kalau besar jangan jadi polisi ya Nak... Kemarin sore sekitar pk. 17.00, setelah Jakarta diguyur hujan lebat yang mengakibatkan banjir dan macet parah di seantero Jakarta Raya, saya menjemput putra saya (kelas 3 SD) dari daerah Panglima Polim hendak menuju daerah jalan Bangka. Setelah melewati kantor walikota Jakarta Selatan, saya berniat belok ke arah jl. Bank tapi ternyata jalan ditutup karena banjir. Jadi saya lanjut menuju Prapanca untuk berbelok ke jl. Kemang Raya. Sebelum Hotel Prapanca, saya menyalakan sen kiri untuk minta pindah jalur dari kanan ke kiri. Tapi sulit sekali sampai mobil di depan saya (jalur kanan) sudah habis karena lampu ke arah arteri sudah hijau. Saya tidak mungkin terus ke Arteri yang sangat macet, jam berapa saya akan sampai rumah, kasian anak saya. Jadi saya tetap berniat pindah lajur kiri. Dari arah depan datang polisi yang masih sangat muda menghampiri saya, dan menyuruh saya lurus. Saya bilang saya mau ke kiri tapi dari tadi gak bisa. Polisi itu hanya berteriak-teriak dan membentak-bentak saya, Kamu pake otak mana bisa ke kiri..ayo ke kanan! Saya tetap minta tetap boleh ke kiri. Otaknya dimana, mana bisa ke kiri..kalau mau ke kiri dari ujung..!! dan dia berdiri menghadang di depan mobil saya, sambil menunjuk-nunjuk kepalanya.. pake otak, pake otak. Akhirnya saya mengalah kasih sen kanan. Tapi lampu lalu lintas ke arah arteri sudah merah, dan lajur kanan sudah penuh mobil. Saya tidak bisa pindah lajur kanan, sementara di depan saya (lajur kiri) jalan kosong. Saya buka jendela bilang ke polisi itu, Kalau mau tilang saya silahkan, tapi ngomong yang sopan Pak, di sini ada anak kecil.. Dia masih teriak-teriak. .Lain kali pake otak ya kamu.. dan berlalu meninggalkan kami dengan muka yang sangat murka menunjukkan kekuasaannya dan terus menunjuk-nunjuk kepalanya. Sayang saya tidak bisa membaca namanya karena seragam polisinya dilapis jas hujan. Saya malu sekali dibentak-bentak oleh polisi yang masih bau kencur itu di depan anak saya, yang gemetaran melihat Ibunya dibentak-bentak seperti itu. Sementara dimata anak saya polisi adalah pahlawannya. .. (Dia sudah wanti-wanti di acara hari Kartini sekolah nanti mau pakai kostum polisi atau militer yang ada 4 bintangnya). .. Karena emosi dan gemetaran saya bilang ke anak saya...Kalau besar nanti jangan sampai kamu jadi Polisi ya Nak...! Memang tidak semua polisi itu jelek...tapi itu kenyataan yang dilihat langsung oleh seorang anak SD kelas 3...saya bisa bilang apa..? salam, ks [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Tetap semangat ya...be optimist
Atau kita buat paradigma baru seperti slogan Raja Bhutan H.M. Jigne Singye Wangchuck : Gross National Happiness is more important than Gross National Product. (Kami tidak mengejar pertumbuhan ekonomi tetapi pertumbuhan kebahagiaan) salam, SS --- On Fri, 4/3/09, Dedy Kesuma kesumad...@yahoo.co.id wrote: From: Dedy Kesuma kesumad...@yahoo.co.id Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Tetap semangat ya...be optimist Date: Friday, April 3, 2009, 8:56 AM Banyak Ruang untuk Tetap Optimistis / Jumat, 3 April 2009 | 05:19 WIB KOMPAS.com - Kita boleh berbesar hati. Di tengah situasi serba suram ekonomi global, Indonesia dinilai masih memiliki banyak ruang dan benteng daya tahan untuk mencegah ekonomi mengalami penurunan lebih dalam. Dengan kerja keras dan langkah yang lebih terfokus, bukan tak mungkin pertumbuhan ekonomi 5 persen masih bisa dicapai tahun ini. Syaratnya, kita mampu menjaga konsumsi swasta tak terpuruk lebih dalam dan belanja pemerintah bisa dipercepat. Ada kesepakatan di kalangan panelis dalam Diskusi Panel Ahli Ekonomi Kompas bahwa kondisi yang dihadapi ekonomi global sekarang ini memang sangat berat dan serius. Kondisi terburuk dinilai belum lewat, dengan berbagai lembaga berlomba untuk merevisi ke bawah target pertumbuhan. Ke depan, kondisi diperkirakan masih akan memburuk, dengan peluang prospek pemulihan ekonomi global secara cepat (V-shape) dinilai kecil dan perekonomian dunia kemungkinan masih akan mengalami pertumbuhan rendah atau minus dalam 7-8 triwulan ke depan. Prediksi terakhir OECD, perekonomian global tumbuh minus 2,7 persen pada 2009, dengan ekonomi AS minus hingga 4 persen, jauh lebih buruk dari prediksi terakhir IMF. Untuk Indonesia, dari prediksi terakhir ADB, pertumbuhan 2009 diperkirakan 3,6 persen (lebih rendah dari target pemerintah 4,5 persen). Bahkan, The Economist memprediksikan 1,9 persen. Kendati menunjukkan tanda-tanda perlambatan secara accross the board, para panelis melihat ada banyak alasan untuk tetap optimistis mengenai ekonomi Indonesia. Dibandingkan dengan negara Asia lain, kondisi Indonesia jauh lebih baik, antara lain karena ketergantungan terhadap ekspor dan investasi global yang tak sebesar negara Asia lain dan keterkaitan yang tak terlalu erat dengan sektor finansial AS. Ada beberapa indikator yang menunjukkan masih cukup baiknya ketahanan ekonomi kita. Salah satunya, neraca transaksi berjalan masih surplus, kendati angkanya terus menyusut. Data terakhir BPS juga menunjukkan membaiknya neraca perdagangan kendati ekspor Februari 2009 turun 32,86 persen (yoy) dan turun 34,52 persen dibandingkan Januari 2009. Membaiknya neraca itu disebabkan impor yang anjlok lebih tajam dibandingkan dengan ekspor. Perbankan juga relatif solid, dengan semua indikator kesehatan perbankan (ROA, ROE, NIM, dan CAR) di atas rata-rata negara tetangga, kendati ada penurunan laba bersih akibat kebijakan perbankan menaikkan provisi untuk mengantisipasi prospek ekonomi global dan domestik yang memburuk. Kalaupun ada kenaikan kredit bermasalah (NPL), angkanya masih dalam batas wajar, di bawah China yang 7,5 persen atau 22,4 persen pada krisis 1997/1998.. Ketahanan pangan juga relatif terjaga. Ruang gerak untuk stimulus fiskal juga cukup leluasa. Ini karena kondisi kita berbeda dari China, di mana stimulus berlebih justru menimbulkan masalah baru (overproduksi) . Harga minyak yang di bawah 50 dollar AS per barrel juga akan positif bagi APBN karena memberi ruang bagi pemerintah untuk bisa mengalokasikan dana guna meredam dampak krisis. Diciptakan sendiri Persoalan yang kita hadapi sebenarnya ada pada Indonesia sendiri sehingga dari panelis sempat tercetus pernyataan, krisis sebenarnya kita ciptakan sendiri. Dengan terus memburuknya ekonomi global, konsentrasi pemerintah praktis habis tersita untuk merevisi target pertumbuhan sehingga melupakan apa yang seharusnya dilakukan. Kita tak seperti China yang PM-nya dengan tegas menetapkan target pertumbuhan ekonominya sendiri dan kemudian membuat roadmap serta mengerahkan segenap kekuatan untuk mewujudkan target itu. Padahal, kalau mampu memanfaatkan kekuatan dalam negeri yang terserak itu semaksimal mungkin, kita memiliki banyak ruang untuk tetap optimistis dan tak downgrade terus. Panelis juga mengkritisi stimulus fiskal yang didominasi potongan pajak (tax relief) dan nyaris tak menyisakan belanja langsung bagi petani atau rakyat kecil pedesaan, padahal dua pertiga penduduk tinggal di desa. Ia juga belum melihat adanya upaya pemerintah untuk menyentuh petani. Padahal, kalau mau, dengan mudah pemerintah bisa meningkatkan kesejahteraan 6 juta warga petani tebu cukup dengan menaikkan rendemen dari 7,5 persen menjadi 9 persen. Atau, kesejahteraan petani sawit dengan mempercepat peremajaan tanaman. Kebijakan menyangkut industri manufaktur sebagai sektor yang paling terpuruk tak jelas. Tak ada upaya stimulus yang dilakukan dengan menyesuaikan karakteristik industri. Sejumlah panelis melihat,
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Kapolsek Johar Baru Didemosi
Waduh, sayang sekali ya. Ibu Kapolsek yang begitu antusias melaksanakan tugasnya rupanya banyak yang senang ya. Saya pernah nonton di televisi ketika bu kapolsek ini menggrebek penimbunan miras di wilayah Senen. Sedang melakukan tugasnya tiba-tiba dia ditelepon supaya menghentikan pengrebekan. Tetapi si ibu kapolsek ini menjawab: siap, bapa siapa? Atasan saya? Kalau ya saya tidak pantas membicarakan tugas ini lewat telpon! Kala itu saya komentar :Wow hebat juga bu kapolsek ini! SS --- On Fri, 4/3/09, Agus Hamonangan agushamonan...@yahoo.co.id wrote: From: Agus Hamonangan agushamonan...@yahoo.co.id Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Kapolsek Johar Baru Didemosi To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Date: Friday, April 3, 2009, 9:20 AM http://megapolitan. kompas.com/ read/xml/ 2009/04/03/ 06305794/ Kapolsek. Johar.Baru. Didemosi JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Polsek Metro Johar Baru, Jakarta Pusat, Komisaris Theresia Mastail didemosi. Dia dicopot dan dipindahkan sebagai penyidik Satuan Renata Direktorat Reskrimum Polda Metro Jaya. Tindakan ini dinilai melukai semangat profesionalisme polisi. Setelah dicopot dari jabatannya sebagai Kepala Polsek Metro Johar Baru, Theresia dipindahkan dan ditugaskan sebagai penyidik di Satuan Remaja Anak- anak dan Wanita (Renata) Direktorat Reserse Kriminal Umum (Reskrimum) Polda Metro. Itu namanya bukan mutasi biasa. Itu namanya didemosi atau diturunkan derajat pekerjaannya. Mosok dari seorang kepala polsek dipindahkan jadi seorang penyidik? kata Sekretaris Komisi Kepolisian Nasional Pandu Praja saat dihubungi, Kamis (2/4) malam. Menurut dia, setiap polisi yang didemosi seharusnya diberi hak jawab dalam sidang disiplin. Kalau seorang polisi didemosi, dia dianggap bermasalah. Oleh karena itu, yang bersangkutan harus menjalani sidang disiplin. Dalam sidang itulah dia diberi kesempatan menjelaskan, menjawab pertanyaan, atau membela diri, ujar Pandu. Melukai Ia menyebutkan, tindakan terhadap Theresia telah melukai semangat profesionalisme polisi. Kepala Bidang Humas Polda Metro Ajun Komisaris Besar Chryshnanda berbeda pendapat. Menurut dia, pemindahan Theresia adalah hal biasa. Ia membantah pemindahan tugas Theresia sebagai demosi. Ini mutasi biasa. Apakah pekerjaan penyidik rendah? Dalam lembaga kepolisian, mutasi adalah bentuk penyegaran dalam organisasi, ucap Chryshnanda. Ia menyangkal pencopotan Theresia ada hubungannya dengan tindakan Theresia membongkar kasus aborsi di Kompleks Maisonette, Jalan Percetakan Negara II, Johar Baru. Theresia baru 10 bulan menjadi kepala polsek. Sebelumnya dia menjadi Kepala Unit I Direktorat Narkoba Polda Metro. Sudah beberapa kali dia mendapat penghargaan atas prestasinya. Mantan atasannya, Direktur Narkoba Polda Metro Komisaris Besar Arman Depari, mengaku kaget mendengar informasi ini. Sebab, selama menjadi bawahannya, Theresia menjadi salah seorang polisi yang andal. WIN [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: David Sempat Berteriak, They want to kill me...
Itulah bedanya wartawan dengan pembaca. Wartawan rasa ingin tahunya jauh lebih besar untuk mengetahui duduk perkara yang sejelas-jelasnya. Karena hingga kini ada dua pendapat mengenai kematian David antara bunuh diri dan dibunuh. Apapun alasan meninggalnya David itulah yang ingin diklearkan oleh wartawan seperti Mas Iwan. Jadi bukan masalah malu dan tidak malu. --- On Fri, 4/3/09, Bolon bol...@gmail.com wrote: From: Bolon bol...@gmail.com Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: David Sempat Berteriak, They want to kill me... To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Date: Friday, April 3, 2009, 9:27 AM Setuju sekali, bukannya tidak simpati terhadap alm. David dan bukannya meremehkan penelitian alm. Tetapi jangan sampai kasus BLUE ENERGY terulang lagi. Apalagi ini scopenya antar negara, bisa malu kita di tertawain. Hendaklah hati-hati dan belajar lah dari pengalaman...
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Sketsa VI Kematian David: Satu Lagi Jasad Membujur
Lupakan saja PINTU Bung Iwan. Mungkin organisasi ini hanya organisasi hura-hura dan bukan sebuah oraganisasi yang membangun solidaritas terhadap sesamanya. --- On Mon, 3/30/09, iwan piliang iwan.pili...@yahoo.com wrote: From: iwan piliang iwan.pili...@yahoo.com Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Sketsa VI Kematian David: Satu Lagi Jasad Membujur To: forum-pembaca-kompas@yahoogroups.com, jurnali...@yahoogroups.com, mediac...@yahoogroups.com, presst...@yahoogroups.com Date: Monday, March 30, 2009, 7:08 AM Sketsa, 29 Maret 2009 Verifikasi mengerucut riset David. Deretan kematian menyusul David. Keindonesiaan PINTU, wadah Pelajar Indonesia NTU, layak dipertanyakan JUMAT, 27 Maret 2009, sekitar pukul 11.20 waktu Singapura, lebih sejam dibanding waktu di Jakarta, di bilangan perempatan jalan di Pioneer Road. Udara cerah. Kesibukan kota Bandar Singapura sebagaimana hari biasa. Sosok Hun Kun Lun, 29 tahun, Warga Negara Cina (WNC) juga periset di fakultas Electrical and Electronical Engineering (EEE), Nanyang Technologycal University (NTU), Singapura - - satu fakultas dengan almarhum David Hartanto Widjaja, mahasiswa Indonesia yang terindkasi kuat dibunuh pada 2 Maret 2009 lalu - - sedang menyeberang jalan. Sebuah mobil tiba-tiba menabrak Hun Kun Lun. Ia dilarikan ke rumah sakit National University Hospital. Nyawanya tak tertolong. Untuk ukuran Singapura berdipsilin tinggi berlalu lintas, seseorang seakan sengaja ditabrak, menjadi sebuah kejadian langka. Kalimat ini, bukan bermaksud mengatakan berkaitan ke kasus kematian David. Akan tetapi faktanya, sejak kematian David, menjadi tiga jasad terbujur; pertama David sendiri, kedua Zhoe Zheng asisten Proefesor Chan Kap Luk, pembimbing skripsi David, empat hari setelah kematian David ditemukan gantung diri, dan kini, tepat 25 hari setelah David pergi, lenyap pula nyawa Hun Kun Lun.. Kepada Koran Lianhe Wanbao Cina, pihak NTU, Singapura , menolak mengomentari kejadian ini. Di The Sunday Times, NTU menganggap kematian Hun Kun Lun tidak sama dengan dua peristiwa terjadi sebelumnya. Sebuah keterangan yang logis, dan tidak perlu dibantah. Jelas tidak sama. Wong matinya saja beda! JUMAT, 27 Maret 2009, sekitar pukul 15.30 petang. Coffe Bean di lantai dasar Plaza Senayan itu belum dipenuhi pengunjung. Beberapa kursi masih menunggu pelanggan. Saya membuka lap top, mencari Facebook di internet, mendapatkan sinyal chat dari seorang rekan di Singapura: indikasi kematian Hun Kun Lun, berkait ke kasus David. Akan tetapi sulit sekali mencari kontak, karena pihak NTU menutup diri, apalagi pihak kepolisian Singapura. Sebagai sebuah aplikasi pertemanan, bagi saya Facebook telah membantu mengumpulkan kerabat, teman sekolah, dan berbagai pihak yang peduli akan kematian David. Dengan William kakak kandung David, ikon namanya saya buat terus on di kolom chat, agar mudah berkomunikasi. Seorang gadis, bercelana jeans datang. Sebelumnya ia telah berkomunikasi via SMS dengan saya. Ia adalah Galuh Pangestu Inraswari, reporter TVONE, Jakarta. Melalui telepon kami berbicara akan berangkat bersama-sama ke Singapura, bertiga dengan seorang kameramen, untuk bisa saling mendukung berbagai info memverifikasi kasus kamatian David, mahasiswa jenius asal Indonesia itu, yang oleh NTU justeru enam jam setelah kematiannya diberitakan menusuk Profesor Chan Kap Luk, karena beasiswanya dicabut, lalu melukai nadi sendiri dan melompat bunuh diri dari lantai 4 kampus NTU. Namun fakta di lapangan, terlalu banyak menyanggah keterangan NTU, sebagaimana sudah saya tuliskan di 5 Sketsa sebelumnya. Galuh menceritakan soal rencana liputan untuk siaran setengah jam TVONE. Kami bersepakat berangkat bersama. Saya sebagai pemegang Garuda Frequent Flyer mencoba mencari tiket promo ekonomi Garuda, yang tampaknya tersedia, US $ 147 round trip ke Singapura. Galuh buru-buru mengurus segala keperluan liputannya. Menjelang magrib, Galuh mengirim SMS, bahwa email resmi yang dikirimnya ke NTU, permohonan wawancara dan meliput NTU, untuk rekonstruksi kasus David, ditolak. “Berita tak enak Bang,” ujar Galuh di SMS. Saya membuka forward email dari Galuh. Saya membaca balasan dari Hisham Hambari, Assistant Director Corporate Communications Office, NTU. Inti soal mereka menolak liputan NTU untuk pemirsa TVONE di Indonesia. “Itu bukti ada apa-apanya. Kalau nggak, ngapain mereka menutup diri,” ujar William Hartono Widjaja, kakak kandung David. Dugaan di benak William, menjadi keingin-tahuan semua pihak. Pada hari yang sama Budi Raharjo Santoso, Ketua Pelajar Indonesia NTU (PINTU), organisasi kekerabatan mahasiswa Indonesia di NTU, sebagaimana ditulis di harian Jakarta Post menghimbau berbagai pihak di Indonesia untuk tidak membuat berita-berita yang menduga-duga, berbau miring. Bahkan dengan nada meninggi Budi mengatakan, “Masih banyak mahasiswa Indonesia di NTU yang kini juga belajar, dan tidak harus terganggu karena berita meninggalnya David.” Bagi saya
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Tata Motors Launching Nano, Mobil Termurah di Dunia
Untuk mobil sebenarnya sudah ada yang 100% produksi di Indonesia. Kita ingat truk Perkasa hasil karya Texmaco Group. Kemudian para wartawan pun sudah sempat pula menguji coba (test drive) minibus yang diberi nama Carin. Tetapi karena tidak mendapat dukungan pemerintah terpaksa ambruk. Itu misalnya ketika PPD DKI akan membaharui armadanya Perkasa telah menawarkan diri dengan syarat DP yang agak besar untuk modal kerja. Tetapi tidak mendapat dukungan malah mengimpor mobil bekas Jepang. So, begitulah...! SS --- On Thu, 3/26/09, andidj andidj2...@gmail.com wrote: From: andidj andidj2...@gmail.com Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Tata Motors Launching Nano, Mobil Termurah di Dunia To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Date: Thursday, March 26, 2009, 2:37 AM Sedikit kritik untuk pengusaha indonesia: Pengusaha disini cuma bisa jualan Bisa jualan motor dan mobil, gak bisa bikin sendiri Bisa jualan TV, kulkas, AC, komputer dan HP, gak bisa bikin sendiri Jualan lebih untung daripada risiko bikin sendiri tapi gak laku Lebih banyak mental calo daripada mental entrepeneur Sedikit pengusaha melawan arus dan nekat, tapi gak kalah lho Wings group melawan unilever dan PG dengan produk toiletris Maspion dengan houseware Ayo pengusaha indonesia, sudah saatnya membangun negeri sendiri daripada membesarkan perusahaan orang lain salam, andidj
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] KBRI seperti Menara Gading
Kalau KBRI Singapura terbaik bagaimana kejelasan kasus mahasiswa yang 'terbunuh' atau dibunuh David? _ _ __ From: Agus Hamonangan agushamonangan@ yahoo.co. id To: Forum-Pembaca- kom...@yahoogrou ps.com Sent: Wednesday, March 25, 2009 1:16:24 PM Subject: [Forum-Pembaca- KOMPAS] KBRI seperti Menara Gading http://cetak. . kompas.com/ read/xml/ 2009/03/25/ 05540123/ kbri.seperti. menara.gading Yogyakarta, KOMPAS - Kantor perwakilan Indonesia di luar negeri selama ini terkesan menjadi menara gading yang sulit dijangkau. Padahal, sesuai amanat konstitusi, tugas kantor perwakilan Indonesia adalah melindungi warga negara Indonesia yang berada di luar negeri. Menteri Luar Negeri Hassan Wirajuda mengakui, selama ini kesan kantor perwakilan yang menjadi menara gading semacam itu memang ada. Oleh karena itu, sejak sekitar empat tahun lalu Deplu mulai membenahi kinerja sejumlah staf kantor perwakilan RI dalam melayani warganya. ”Kami ingin mengubah perwakilan RI dari kesan sebagai menara gading menjadi perwakilan yang membumi. KBRI di negara-negara yang banyak warga Indonesia menjadi proyek percontohan,” kata Menlu Hassan, Selasa (24/3) di Yogyakarta. Sejumlah KBRI yang masuk dalam proyek percontohan, antara lain, adalah KBRI di Singapura, Malaysia, Qatar, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Korea Selatan, Hongkong, dan Kuwait. Setelah berjalan selama empat tahun, kinerja KBRI Singapura dan Malaysia menjadi yang terbaik sehingga mendapat sertifikat International Organization for Standardization 9001. Menurut Hassan, KBRI Singapura dan Malaysia berhasil mewujudkan prinsip pelayanan kepada publik yang cepat, mudah, murah, dan ramah. Untuk mengurus perpanjangan paspor atau visa, misalnya, mereka bisa melakukannya kurang dari tiga jam. Orang yang mengurus dokumen tidak lagi dikenakan pungutan liar. ”Kalau pungutan liar tidak ada, pasti proses mengurus dokumen lebih mudah dan cepat,” katanya. Jadi model Hassan mengatakan, model pelayanan di dua KBRI itu akan terus dikembangkan di sejumlah KBRI lainnya. Model itu juga akan menjadi sistem yang terus berlaku sehingga tidak akan mudah dilanggar oleh siapa pun. ”Bagi staf perwakilan, ada sistem imbalan dan hukuman untuk mendukung sistem ini,” katanya. Juru Bicara Departemen Luar Negeri Teuku Faizasyah mengatakan, staf perwakilan yang berprestasi dalam melayani publik akan mendapat tambahan poin. Sebaliknya, bagi yang tidak melayani publik, poin mereka akan dikurangi. Selain KBRI Singapura dan Malaysia, ISO 9001 juga diberikan pada Departemen Luar Negeri untuk kriteria perekrutan pegawai. Menjadi staf Deplu kini didasarkan pada proses seleksi yang terbuka, bersih, dan berorientasi pada kemampuan calon. Tak boleh lagi ada kasus pejabat menitipkan anak atau keluarganya ke Deplu. (ARA) [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Prabowo Subianto: Mohon Mengkritisi 8 Program
Pak Prabowo, ke-8 program ini cukup bagus dan eksentrik. Tetapi bagaimana dengan birokrasi yang selama ini menjadi kendala yang membuat korupsi menjadi melembaga? apa yang akan dilakukan? Saya kira rencana dan program yang baik bila tidak didukung SDM yang mumpuni (baik dari sisi intellektual maupun kepribadian) akan tinggal di atas kertas saja. salam, SS --- On Wed, 3/11/09, Prabowo Subianto salam.prab...@yahoo.com wrote: From: Prabowo Subianto salam.prab...@yahoo.com Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Prabowo Subianto: Mohon Mengkritisi 8 Program To: forum-pembaca-kompas@yahoogroups.com Date: Wednesday, March 11, 2009, 9:56 PM Saudara-Saudara FPK yang saya banggakan, Jika mendapatkan lampu hijau dari Saudara Agus Hamonangan, Moderato r, saya ingin mempost-kan 8 program yang saya tawarkan dan mulai iklankan hari ini. Mengingat Saudara semua di sini tajam wawasan, dalam, mengritisi usulan program ini. Saya ingin mendengar komentar-komentar Saudara di sini. Jika tak keberatan juga di-CC-kan di: tinyurl.com/ prabowo, di forum diskusi akan sangat bermanfaat. Membangun Kembali Indonesia Raya 8 Program Aksi Untuk Kemakmuran Rakyat 1. Menjadwalkan kembali pembayaran utang luar negeri - Mengalihkan dana pembayaran utang luar negeri sebagai modal untuk membiayai program pendidikan, kesehatan, pangan dan energi, yang murah serta ramah lingkungan. 2. Menyelamatkan kekayaan negara untuk menghilangkan kemiskinan. - Menjadikan BUMN sebagai lokomotif dan ujung tombak kebangkitan ekonomi. - Menghentikan penjualan aset negara yang strategis atau yang menguasai hajat hidup orang banyak. - Meninjau kembali semua kontrak pemerintah yang merugikan kepentingan nasional. - Mewajibkan eksportir nasional yang menikmati fasilitas kredit dari negara untuk menyimpang dana hasil ekspornya di bank dalam negeri. - Membangun industri pengolahan untuk memperoleh nilai tambah. 3. Melaksanakan ekonomi kerakyatan - Mencetak 2 juta Ha lahan baru untuk meningkatkan produksi beras, jagung, kedelai, tebu yang dapat memperkerjakan 12 juta orang. - Mencetak 4 juta Ha lahan untuk aren (bahan baku bio etanol) yang dapat mempekerjakan 24 juta orang. - Membangun pabrik pupuk ureak dan NPK dengan total kapasitas 4 juta ton. - Memperbesar permodalan lembaga keuangan mikro untuk menyalurkan kredit bagi rakyat kecil. - Membangun sarana transportasi massal. - Modernisasi pasar tradisional untuk pedagang kecil. - Meningkatkan pendapatan per kapita dari USD 2.000 menuju USD 4.000 4. Delapan program desa - Listrik desa. - Bank dan lembaga keuangan desa. - Koperasi desa, lumbung desa, pasar desa. - Air bersih desa. - Klinik desa. - Pendidikan desa. - Infrastruktur pedesaan dan daerah pesisir. - Rumah sehat pedesaan. 5. Memperkuat sektor usaha kecil - Prioritas penyaluran kredit perbankan kepada petani, nelayan dan pedagang kecil. - Melarang penyaluran kredit bank pemerintah untuk pembangunan perumahan dan apartemen mewah, mall, serta proyek-proyek mewah lainnya. - Melindungi pedagang pasar tradisional dengan melarang pembangunan pasar swalayan berskala besar yang tidak sesuai undang-undang. - Melindungi dan memperjuangkan hak-hak buruh migran (TKI). 6. Kemandirian energi - Membangun pembangkit listrik tenaga panas bumi dan air (10.000 MW). - Menyediakan sumber energi dengan mendirikan kilang-kilang minyal, pabrik bio etanol dan pabrik DME (pengganti LPG). - Membuka 2 juta hingga 4 juta Ha hutan aren - dengan sistim tanam tumpangsari - untuk produksi bahan bakar etanol, sebagai pengganti BBM impor. Pembukaan lahan ini akan menjadikan Indonesia sebagai negara pengekspor bahan bakar nabati setelah 7 tahun masa tanam (4 juta Ha hutan aren menghasilkan sekitar 56 juta mt etanol/tahun) . 7. Pendidikan dan kesehatan - Mencabut undang-undang bahan hukum pendidikan. - Pencabut pajak buku pelajaran dan menghentikan model penggantian buku pelajaran setiap tahun. - Melaksanakan kembali program KB (Keluarga Berencana). - Meningkatkan peran PKK, Posyandu dan Puskesmas. - Menempatkan sarjana dan dokter baru melalui program pemerintah terutama di kantong-kantong kemiskinan. - Menggerakkan revolusi putih dengan menyediakan susu untuk anak-anak miskin. 8. Menjaga kelestarian alam dan lingkungan hidup - Melakukan penghijauan kembali 59 juta Ha hutan yang rusak serta konservasi aneka ragam hayati dan hutan lindung. - Mengamankan dan merehabilitasi daerah aliran sungai. - Mencegah dan menindak tegas pelaku pencemaran lingkungan. - Melindungi flora dan fauna sebagai bagian dari aset bangsa. Haluan baru. Pemimpin baru. Terobosan baru. Terima kasih saya, Prabowo Subianto Ketua Dewan Pembina Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Sewindu Gorontalo
Kebetulan saya juga hadir di acara itu. Fadel juga mengakui bahwa pencapaian itu bukan prestasi pribadinya tetapi prestasi timnya. Mungkin yang layak ditiru oleh Pemda lain adalah fokus terhadap sesuatu yang segera bisa memberikan kesejahteraan kepada rakyat dalam waktu singkat, seperti yang dibuat FM yaitu fokus pada pertanian jagung sehingga dia disebut Mr. Corn ini. Sonar --- On Thu, 2/5/09, Teguh Supriyatno papa_a...@yahoo.com wrote: From: Teguh Supriyatno papa_a...@yahoo.com Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Sewindu Gorontalo To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Date: Thursday, February 5, 2009, 6:09 PM Sewindu Gorontalo, Fadel Luncurkan Film Pemerintah Provinsi Gorontalo menggelar peringatan sewindu (8 tahun) provinsi pimpinan Fadel Muhammad itu, di Teater Kecil, Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Rabu (4/2). Selain mengadakan pameran, Fadel juga meluncurkan sebuah film berjudul Fadel Muhammad Mengabdi untuk Indonesia. Pembukaan pameran sekaligus peluncuran tersebut juga dihadiri oleh Menneg PPN/Kepala Bappenas Paskah Suzetta. Pada film yang dibuat oleh Rizaldi Siagian itu, memang terkesan sangat menonjolkan sosok Fadel yang menjabat sebagai gubernur pertama selama dua periode. Meskipun, di awal film diputar berbagai pencapaian dan pembangunan di Gorontalo. Dalam sambutannya, Fadel mengatakan, provinsi yang telah dipimpinnya selama dua periode itu mampu meraih berbagai prestasi tingkat nasional dengan usianya yang sangat muda. Ada 34 penghargaan tingkat nasional yang berhasil diraih Gorontalo. Ini prestasi yang membanggakan, katanya dengan bangga. Namun, Menneg PPN/Kepala Bappenas Paskah Suzetta memberikan catatan atas pencapaian Gorontalo. Paskah mengatakan, Gorontalo masih harus memerhatikan pembangunan manusianya. Selain mengandalkan bidang pertanian dan perikanan, harus ditingkatkan juga industri perhotelan, restoran, dan wisata, ujar Paskah. Hal lain yang perlu ditingkatkan, upaya mengatasi pengangguran dan kesiagaan menghadapi bencana, seperti gempa bumi, banjir, dan tanah longsor. Peringatan 8 tahun Gorontalo digelar di ibu kota Jakarta, dengan alasan mengangkat potensi daerah ke tingkat nasional. Gelaran ini akan berlangsung hingga 6 Februari mendatang. (Sumber: fadelmuhammad. org) [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Menkominfo dan Hermawan Kertajaya Ikut Kopdar Forum Pembaca Kompas
Proficiat bung Agus atas pertumbuhan anggota milis FPK. � sonar S --- On Sat, 1/31/09, Agus Hamonangan agushamonan...@yahoo.co.id wrote: From: Agus Hamonangan agushamonan...@yahoo.co.id Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Menkominfo dan Hermawan Kertajaya Ikut Kopdar Forum Pembaca Kompas To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Date: Saturday, January 31, 2009, 8:42 PM http://www.kompas. com/read/ xml/2009/ 01/31/06594880/ menkominfo. dan.hermawan. kertajaya. ikut.kopdar. forum.pembaca. kompas JAKARTA, JUMAT � Sekitar 100 orang yang tergabung dalam Forum Pembaca Kompas (FPK) hadir dalam acara pertemuan langsung atau kopi darat (darat) di Hotel Borobudur Jakarta Jumat (30/1) malam. Pertemuan kali ini lebih meriah karena juga dihadiri oleh Menteri Komunikasi dan Informasi M Nuh, pakar marketing Hermawan Kertajaya hingga selebritis yang kini aktif berkampanye antirokok Fuad Baradja. Acara ini semacam temu kangen bagi komunitas yang selama ini hanya berkomunikasi lewat depan monitor, ungkap pencetus dan koordinator FPK Agus Hamonangan ketika ditemui seusai acara. Dikatakan Agus, forum ini diharapkan dapat menjadi rekan yang bersahabat dan saling melengkapi antarmedia dan pembaca. Pertemuan semacam ini, lanjut Agus, dilakukan minimal enam bulan sekali. Kali ini merupakan kali pertama pada tahun 2009. Kesibukan dan jarak yang jauh menjadi halangan untuk hadir sehingga kehadiran tidak sebanding dengan jumlah anggota. Namun, itu bukan masalah. Sebab, dimilis kita tetap berkomunikasi dan kekompakan tetap terjaga. Forum ini memang sangat menarik, saat ini isu soal berbagai fatwa MUI khususnya rokok sedang jadi perbincangan hangat, jelasnya. Lewat milis ini pembahasan wacana tidak berhenti pada koran, tetapi juga antarpembaca sehingga pembicaraan sebuah wacana tidak sebatas satu arah, tetapi berbagai arah oleh kalangan manapu lewat milis ini. Komunitas yang yang berkomunikasi lewat dunia maya ini tidak sekadar membahas berita terkini, tetapi opini tentang segala hal. Forum yang beralamat di forum-pembaca-kompas@yahoogroups.com terbentuk pada 30 Juni 2004. Minggu pertama hanya memiliki sepuluh anggota, tetapi milis ini terus mendapat perhatian hingga mencapai 600 anggota di penghujung 2004. Anggota juga tidak dibatasi oleh umur dan status seseorang. Bahkan pernah ditemui, salah satu anggota merupakan siswa Sekolah Mengah Atas. Kami tidak membatasi latar belakang anggota. Saat ini, tercatat 8.600 anggota sudah tergabung di milis ini, tambah Agus. C12-08 [Non-text portions of this message have been removed] = Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] : 1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS 2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ dan http://kompas.com/ 3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke anggota 4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id 5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com KOMPAS LINTAS GENERASI = Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com mailto:forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com * To unsubscribe from this group, send an email to: forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Kerugian Negara dari Penandatanganan Kontrak Gas
Tambahan pertanyaan: 1. Dengan bertambahnya supply gas, apakah harga ke publik akan makin turun? 2.Apkah pasokan gas utk rakyat Indonesia bisa terjamin? Tidak seperti sekarang yang sering hilang dari pasar. ss --- On Thu, 1/29/09, IrwanK irwank...@gmail.com wrote: From: IrwanK irwank...@gmail.com Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Kerugian Negara dari Penandatanganan Kontrak Gas To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Date: Thursday, January 29, 2009, 2:57 PM Dear Rekans, 1. Haruskah (di awal) tahun ini ditandatangani- nya perjanjian tersebut? Mengapa tidak menunggu setelah pemilu? 2. Berapa 'komisi' untuk pihak yang menandatangani/ mengijinkan perjanjian tersebut? Takut (keburu) tidak kebagian komisi (untuk membiayai kampanye)? 3. Siapa yang bertanggung jawab kalau ternyata perjanjian tersebut merugikan negara/rakyat? Seberapa besar kemungkinan merevisi-nya? 4. ... (silahkan tambahkan pertanyaan + jawaban atas pertanyaan di atas) CMIIW. -- Wassalam, Irwan.K Better team works could lead us to better results http://irwank. blogspot. com
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Pesan Natal Paus dan Homoseksual
[Kompas 23/12/08]Menyelamatkan dunia dari kaum homoseksual dan transjender sama pentingnya dengan melindungi hutan tropis. Demikian peringatan Paus Benediktus XVI tentang ancaman homoseksual pada pertemuan rohaniwan Gereja Katolik menjelang perayaan Natal, Senin (22/12) waktu setempat. Hutan tropis layak dilindungi, tetapi manusia sebagai makhluk hidup juga pantas diselamatkan, tandas Sri Paus. Menurut Paus Benediktus, setiap insan wajib memahami hakikat penciptaan manusia, termasuk kodrat pria dan wanita. Paus menyebut hubungan homoseksual sebagai pemusnahan karya Tuhan. --- On Mon, 1/19/09, manneke budiman hepaest...@yahoo.ca wrote: From: manneke budiman hepaest...@yahoo.ca Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Pesan Natal Paus dan Homoseksual To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Date: Monday, January 19, 2009, 11:48 AM Man dalam pidato Paus (yang dipakai berulang kali) itu merujuk pada mankind, bukan cuma para rohaniwan yang hadir dalam acara itu. Jadi jelas pesan itu bukan cuma untuk kalangan sendiri. Tak perlu memang Paus repot-repot pakai kata homoseksual secara eksplisit. Lha wong udah jelas dengan sendirinya kok maksudnya apa dari bond between man and woman. Artinya, kalo di luar itu yang homoseksual. Jadi, tak ada guna sembunyi di balik teknikalitas istilah, sebab jika Anda mampu membaca secara between the line tidak susah kok untuk menyimpulkan bahwa sasarannya homoseksualitas. Kalo orang lalu bilang: Paus menyerukan agar dunia diselamatkan dari homoseksual , itu karena orang mengambil gagasan utamanya. Sama kalau Anda baru keluar dari bisokop nonton filem james Bond dan ketemu kawan Anda yang nanya filemnya gimana, maka tentu Anda tak akan cerita dengan detil dan persis dengan pakai kata-kata yang diucapkan Bond, tapi mengambil main idea-nya untuk disampaikan ke kawan Anda itu. Vatikan juga tak membantah kok kalau topik bagian dari pidato Paus itu adalah tentang homoseksualitas. Mereka hanya klarifikasi bahwa Paus tidak bermaksud jelek terhadap kaum homo. manneke
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Kolonuwun
Welcome guru etos Indonesia. Semoga bisa memberi pencerahan juga di milis ini. Sonar Sihombing --- On Mon, 1/12/09, Jansen H. Sinamo jansensin...@cbn.net.id wrote: From: Jansen H. Sinamo jansensin...@cbn.net.id Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Kolonuwun To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Date: Monday, January 12, 2009, 7:44 PM Selamat sore kolonuwun, Hari ini saya jadi member FPK ini, milis paling kondang di Nusantara. Terimakasih atas undangan Pak Agus Hamonangan dan Pak KK yang telah meng-konek saya. Saya mau tengak-tengok dulu sebelum ikut bicara. Tabik, JANSEN H. SINAMO [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Peninggalan Kehidupan Orang Batak
Ito ED, koreksi dikit, hagabeon itu penya keturunan kalau mungkin punya putra dan putri. Tetapi penjelasan ini sangat menarik dan benar-benar filosofis. ss --- On Tue, 12/2/08, [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] wrote: From: [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Peninggalan Kehidupan Orang Batak To: Milist FPK Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Date: Tuesday, December 2, 2008, 8:29 AM Gengsi memang menjadi bagian dari kehidupan suku Batak. Gengsi disini tidak selamanya dimaknai secara negatif. Salah satunya yaitu 'Penempatan gengsi orang Batak' pada pendidikan yang membuat para orangtua Batak akan rela bekerja mati2an demi menyekolahkan anak2nya sampai jenjang tertinggi. Bahkan sampai ada lagunya loh, 'Anakonki do Hamoraon Diau' (Anakku merupakan Kekayaanku). Bahkan istilah 'INANG-INANG', yang menunjukkan para ibu/perempuan yang berlecek2 di pasar berdagang u/mencari nafkah (dan di Jakarta dikenal dengan pengelompokan di Pasar Inpres Senen, Jakarta Pusat), juga lahir dari penghayatan makna tsb. Dalam lagu tsb digambarkan seorang ibu yang bersedia u/'ketinggalan gaya' dari rekan2nya demi mencari nafkah bagi keluarganya dan mengantarkan anaknya ke gerbang pengetahuan yg lebih tinggi. Gengsi yang lain yaitu dalam hal pelanggaran terhadap nilai kesucian diri semisal larangan u/ melakukan hubungan seksual sebelum menikah. Pelanggaran terhadap hal2 tsb akan membawa orangtua 'kehilangan gengsi' di mata adat dan terpuruk serta membawa duka. Sampai sekitar pertengahan tahun 80an di Jakarta saja masih banyak dijumpai di kalangan jemaat gereja HKBP (Huria Kristen Batak Protestan, gereja komunitas Batak Toba) para orangtua 'yang memaklumatkan permohonannya mengeluarkan sang anak dari jemaat gereja' karena telah melakukan perzinahan (yang dianggap telah menodai kesuciaan nilai2 agama, yang berarti pula mempermalukan orangtua karena dianggap tak berhasil mendidik sang anak seturut kehendak Tuhan seperti yang dijanjikan o/orangtua kala membaptiskan anak tsb ketika kecil di hadapan jemaatnya.). Nah, sang anak yg kemudian tahu betapa beratnya perjuangan orangtua tadi akan membalaskan budi tsb dengan merawat sang ibu serta ayah di hari tua mereka dan saat matinya. Upacara Mangukar Holi, yang tadinya hanya dilakukan o/kalangan tinggi, pun kemudian dilakukan o/semua aras dalam konteks penghormatan tsb. Menjadi mubazir jika uang, yang jumlahnya sangat besar, tsb dikeluarkan di tengah kondisi kemiskinan nan menyayat. Jadi, nilai2 atau filosofi adat, dalam konteks adat Batak yaitu HAGABEON (Kekayaan secara material dan non-material, seperti mampu berdiri sendiri/bekerja, jika menikah memiliki anak yg berbudi pekerti nan baik dll), HASANGAPON (KEMULIAN) dan HAMORAON (Kekayaan harta) haruslah dilihat dalam suatu siklus kehidupan, dalam keterkaitannya dengan lingkungannya, bukan hanya diri sang individu itu sendiri. Tak akan 'diterge' (diperhitungkan) sebagai 'hasangapon' suatu Pesta Mangukar Holi takkala para turunan Si Mati tidaklah mampu meneruskan nilai2 baik tsb. It's just a party jadinyE gheetooo loooh! :))) ED Sent from my BlackBerry® wireless device from XL GPRS network
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Peninggalan Kehidupan Orang Batak
Ito ED, pembedaan itu memang masih terus dipegang teguh oleh orang Batak karena dianggap hanya laki yang meneruskan marganya (garis keturunan). Sedangkan perempuan akan meneruskan garis keturunan suaminya kelak. Namun, dari sisi kasih sayang dan hak (terutama pembagian warisan) sebenarnya harus tetap sama. Mengenai pemaklumatan (pengumuman) kepada jemaat putri yang hamil di luar nikah, saya hanya bisa bilang koq tega mempermalukan putri sendiri di hadapan umum. Tetapi apakah pemaklumatan ini wajib? Horas SS --- On Wed, 12/3/08, [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] wrote: From: [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Peninggalan Kehidupan Orang Batak To: Milist FPK Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Date: Wednesday, December 3, 2008, 11:11 PM Ito Sonar, Bukannya aku sudah tulis dalam tanda kurung bahwa hagabeon 'Jika menikah memiliki anak'. He he he. Iyan ya, u/etnis Batak pengertian 'ANAK' dimaksudkan u/KETURUNAN YG BERJENIS KELAMIN LAKI2, ya. Sementara YG BERJENIS KELAMIN PEREMPUAN disebut dengan 'BORU'. Terima kasih, ya, sudah mengingatkan. Aku sih sebenarnya kurang sreg dengan pembedaan tsb dan sering protes kepada tetua adat u/hal tsb, termasuk dalam hal pemaklumatan orangtua ke hadapan jemaat gereja atas anak/borunya yg telah berzinah. Bahwa orangtua merasa bersedih dan tercoreng karena merasa gagal dalam membimbing anak/borunya aku mampu pahami tapi memaklumatkan tsb akan menjadi kenangan panjang nan menyakitkan. Hal tsb pernah menimpa kawan sekolahku dulu, ingatan itu masih ada hingga kini. ED
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Solusi Kemacetan DKI, Gubernur Jalan Kaki Dulu Dong
Sekarang ini setiap departemen, lembaga dan komisi seakan wajib menyediakan mobil dinas setiap anggara belanja baru. So, siapa yang terus menambah jumlah mobil ya pemerintah juiga. --- On Mon, 12/1/08, Emir Chairullah [EMAIL PROTECTED] wrote: From: Emir Chairullah [EMAIL PROTECTED] Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Solusi Kemacetan DKI, Gubernur Jalan Kaki Dulu Dong To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Date: Monday, December 1, 2008, 7:58 AM Yang mengherankan dari usulan mengubah jam kerja ini adalah apa sih persoalan utamanya. Masalahnya kan di kemacetan yakni jumlah kendaraan yang melebihi kapasitas jalan. Lantas kenapa bukan volume kendaraannya yang dikurangi termasuk menghilangkan vorrijder Gubernur DKI dan wagubnya yang menambah kemacetan di ibukota ini . Memang salah apa anak sekolah atau PNS atau karyawan membawa mobil pribadi. Tidak ada larangannya kok. Kalau mengurangi kemacetan, ya kurangi jumlah kendaraannya. Siapkan transportasi publik yang memadai. Contoh busway di koridor VII hingga X yang terlunta-lunta karena buruknya perencanaan dari orang yang katanya AHLI membenahi ibukota RI ini segera dioperasikan. Bukannya justru menambah jam kemacetan dengan memajukan jam masuk anak sekolah atau PNS. Gubernur sih gampang sampai ke kantor. Rumah di Menteng, kantor hanya berjarak 1 km dari rumahnya dengan naik mobil. Itu pun ditambah mobil pengawal yang justru menambah populasi mobil di Jakarta. Padahal, kalau mau nih, pakai sepeda aja. Atau jalan kaki misalnya. Kecuali kalau mau berkunjung ke pelosok ibukota seperti Cengkareng atau Marunda. Jadi intinya, jangan mengorbankan masyarakat yang sudah susah payah memilihnya kalau dirinya juga tak mau berkorban. Jangan sebut masyarakat yang mengkritik egois atau telat mikir. Masyarakat juga ada yang belajar dan melihat sistem transportasi di negara lain. Jangan membuat kebijakan justru melompat-lompat dan nggak jelas dampaknya. Sekali lagi ini hanya diskusi... Salam Emir [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Rapor Merah buat Bang Foke
Bukan merah lagi kali rapornya sudah hitam bung. Soalnya pagi ini kita terjerat macet luar biasa di sepanjang jalan Buncit Raya karena pemajangan dua buah alat berat di tengah jalan sehingga jalur yang sudah sempit karena termakan oleh Busway, kini termakan lagi oleh kedu alat berat tersebut. Apa tidak ada kebijakan lain seperti menggunakan perlatan yang bisa menyelesaikan pekerjaan penambalan jalan dalam waktu cepat. Kedua alat berat tersebut sudah lima hari nongkrong di tengah jalan dan hanya mengerjakan beberapa meter saja. Anehnya minggu kemarin selagi libur sama sekali tidak ada pengerjaan perbaikan jalan. Ini jadi siksaan bagi pengguna jalan dan sekaligus pemborosan BBM. --- On Mon, 12/1/08, manneke budiman [EMAIL PROTECTED] wrote: From: manneke budiman [EMAIL PROTECTED] Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Rapor Merah buat Bang Foke To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Date: Monday, December 1, 2008, 7:40 AM Pengalaman 30 tahun lebih di pemerintahan DKI tapi mampunya cuma sebatas bikin kebijakan memajukan jam sekolah anak buat menanggulangi kemacetan lalu-lintas di DKI? Masya Allah manneke
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Selamat Ulang Tahun Pak Manneke (,)
Happy Birthday Pak Manneke. Semoga selalu sehat dan segar untuk memberi tanggapan kritis atas segala persoalan yang mengemuka di milis FPK. Salam, ss --- On Mon, 11/17/08, Bambang Riyanto [EMAIL PROTECTED] wrote: From: Bambang Riyanto [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Selamat Ulang Tahun Pak Manneke (,) To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Date: Monday, November 17, 2008, 10:03 AM Selamat Ulang Tahun Pak Manneke, sehat selalu dan senantiasa diberkati oleh Nya. Sehat dan bahagia bersama keluarga. Pemikiran kritis dan tajam selalu saya nantikan. Salam, riyanto
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Indonesia Pelopor Jalan Tol, Tapi Pembangunannya Terlambat
Kalau bukan pernambahan jalan tol, apakah ada penambahan rel kereta api? Kalau ada penambahan rel kereta api justeru lebih baik...! ss --- On Wed, 11/12/08, Agus Hamonangan [EMAIL PROTECTED] wrote: From: Agus Hamonangan [EMAIL PROTECTED] Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Indonesia Pelopor Jalan Tol, Tapi Pembangunannya Terlambat To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Date: Wednesday, November 12, 2008, 9:22 AM SURABAYA,SELASA - Indonesia boleh menjadi pelopor pembangunan jalan tol di kawasan Asia, namun pembangunannya sangat lambat. Setiap tahunnya hanya tergarap sepanjang 21,6 kilometer. Dalam pengembangan jalan tol, Indonesia kini berada pada urutan kelima dari enam negara besar di Asia. Indonesia paling awal memulai pembangunan jalan tol dengan dibangunnya Tol Jagorawi tahun 1978. Sekarang kita ketinggalan dibandingkan negara Asia lainnya, kata Direktur Utama PT Jasa Marga Tbk Frans Sunito di sela-sela acara Joint Technical Conference ke-10 pengembangan jalan tol di Surabaya, Senin (10/11). Acara itu diikuti enam negara Asia, yaitu Jepang, China, Korea, Malaysia, Indonesia, dan Thailand. China yang baru mengawali pembangunan jalan tol 1990, lanjutnya, tapi mereka mampu membangun jalan tol sepanjang 45.000 kilometer atau rata-rata 3.000 kilometer per tahun. Sementara itu, pembangunan jalan tol di Indonesia yang telah berjalan 30 tahun baru mencapai sekitar 650 kilometer. Perkembangan pesat juga dialami Malaysia yang mengawali pembangunannya 1980 dengan belajar di Indonesia. Kini, negeri jiran itu telah membangun sepanjang 2.000 kilometer. Dari enam negara tersebut, Indonesia berada pada urutan kelima dengan total pembangunan jalan tol sepanjang 650 kilometer. Adapun Thailand berada pada urutan keenam dengan pembangunan sejauh 170 kilometer. Menurut Frans, negara-negara tersebut sangat memberikan dukungan pembangunan jalan tol dengan pengalokasian dana besar. Selain itu, pembangunan jalan benar-benar dikelola negara dan tidak sepenuhnya diserahkan kepada swasta. Negara-negara luar tak tanggung-tanggung mengalokasikan subsidi dana hingga 100 persen. Sebaliknya, di Indonesia pembangunan jalan tol hampir seluruhnya diserahkan kepada investor sehingga investor-investor pasti akan memilih jalur yang layak saja, kata Frans. Sekretaris PT Jasa Marga Tbk, Okke Merlina menambahkan, berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2004, pemerintah mewajibkan PT Jasa Marga Tbk untuk bekerja sama dengan institusi atau pihak swasta dalam pengoperasian ruas-ruas baru jalan tol. Frans menambahkan, Indonesia sebenarnya memiliki kemampuan untuk mengoptimalkan pembangunan jalan tol. Beberapa hambatan mendasar yang kadang terjadi, yaitu sulitnya pengucuran kredit dari perbankan dan tidak semua jalan tol memiliki kelayakan secara ekonomis. ABK Sumber : KOMPAS http://kompas. com/index. php/read/ xml/2008/ 11/11/0839/ indonesia. pelopor.jalan. tol.tapi. pembungan. terlambat [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Ibu dari Bung Iwan Piliang Meninggal Dunia
Trutu berdukacita atas wafatnya ibunda Bung Iwan. Semoga arwahnya diterima di sisiNya dan keluarga mendapatkan ketabahan dan penghiburanNya. --- On Mon, 11/10/08, [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] wrote: From: [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Ibu dari Bung Iwan Piliang Meninggal Dunia To: Forum Kompas forum-pembaca-kompas@yahoogroups.com Date: Monday, November 10, 2008, 2:06 PM Turut berduka cita bung Iwan, saya yg yatim piatu sangat tau bagaimana kehilangan salah satu dari orang tua kita. Semoga keluarga diberi kekuatan menghadapi cobaan. Iaz Powered by Telkomsel BlackBerry�
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Negara yang tidak kaya, tapi bahagia
Prof. Muji Sutrisno, SJ dalam sebuah dialog di QTv beberapa waktu lalu pernah mengatakan bahwa di negeri kita telah terjadi homo homini lupus (manusia menjadi serigala bagi sesamanya) yang seharusnya kita bangun adalah homo homini socius (manusia menjadi sahabat bagi sesamanya.) Dia menuntut agar para birokrat kita yang membuat kebijakan di negeri kita berani masuk ke dalam keheningan agar mampu merefleksikan semua kebijakan yang ditempuh apakah sesuai dan sejalan dengan UUD'45 dan Pancasila atau sudah membelok. --- On Thu, 11/6/08, Jhoni Tuerah [EMAIL PROTECTED] wrote: From: Jhoni Tuerah [EMAIL PROTECTED] Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Negara yang tidak kaya, tapi bahagia To: Date: Thursday, November 6, 2008, 8:51 AM Terlampir atau di link berikut ini: http://www.2shared. com/file/ 4209316/1d59df98 /Optimized_ Negara_Yang_ Bahag ia_-_Bhutan. html Ada sebuah prinsip yang menarik di dalamnya: Gross National Happiness is more important than Gross National Product. Prinsip dari Raja Bhutan ini bisa dengan gampang ditemukan terpampang di sekolah-sekolah dan tempat-tempat publik Bhutan. Aku kira para ekonom perlu mampu untuk menyelidiki filosofi dasar dari ekonomi dan muncul dengan pemikiran-pemikiran alternatif seperti di atas. Sebuah pemikiran yang menempatkan ekonomi kembali pada tempatnya, manusia menjadi primer dan angka pertumbuhan ekonomi bukan segala-galanya, sistem ekonomi kembali hadir untuk melayani manusia dan angka pertumbuhan ekonomi tidak menjadi seolah-olah sesuatu yang sedemikian sakral dan dikejar sampai mengorbankan banyak hal lain. First thing first, apa yang sebenarnya utama, apa yang sekunder. Pikiran dari Raja Bhutan ini dilanjutkan oleh sebuah pernyataan yang menarik dari Menteri Dalam Negeri Bhutan: Kehidupan yang berkelas bukan karena hidup di tempat yang standar materialistik yang tinggi, namun karena memiliki spiritualitas dan kebudayaan yang kaya melimpah. Pikiranku terpicu oleh, hmmm, pemikiran bahwa kekayaan dan kebahagiaan manusia adalah karena memiliki spiritualitas dan kebudayaan yang kaya melimpah. Bagaimana mewujudkan ini dalam realita? Apa yang perlu terus ditanamkan dalam masyarakat untuk mewujudkan ini? Apa yang perlu terus ada dalam masyarakat untuk mewujudkan ini? Suasana seperti apa yang perlu ada supaya masyarakat berkembang ke arah sana? Bagaimana pendapat teman-teman? _ _ __ Subject: Indahnya Bhutan... Wish our country can be like that :) [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Salut Untuk PDI-P
Salut disini karena mereka teguh mempertahankan keyakinan mereka bahwa ada yang ngak benar dalam UU itu. --- On Thu, 10/30/08, Mula Harahap [EMAIL PROTECTED] wrote: From: Mula Harahap [EMAIL PROTECTED] Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Salut Untuk PDI-P To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Date: Thursday, October 30, 2008, 6:36 PM Kenapa musti salut kepada PDIP dan PDS kalau tokh pada akhirnya UU Pornografi itu keluar juga dan tidak memuaskan para penentangnya? Atau lebih jauh lagi, kenapa musti salut kepada partai-partai yang sedari awal memang tahu bahwa dia akan kalah suara dalam menolak RUU itu, tapi tokh tetap saja bertindak garang menolak RUU itu mentah-mentah, entah demi perhitungan apa? Saya akan salut kepada PDIP dan PDS kalau memang mereka bisa mempengaruhi partai-partai lain untuk ikut dalam barisan mereka menolak RUU itu. Atau--paling tidak--kalau mereka bisa mempengaruhi partai-partai lain sehingga UU Pornografi yang keluar itu bisa memenuhi sebagian dari pandangan ideologi konstituennya. Ini menjelang Pemilu. Saya selalu bersikap ekstra kritis dalam menilai sepak-terjang partai-partai. Mula Harahap [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Ingat! Pesta Blogger 2008 Sabtu, 22 November 2008
Jam berapa ya pak? SS --- On Fri, 10/24/08, Kusmayanto Kadiman [EMAIL PROTECTED] wrote: From: Kusmayanto Kadiman [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Ingat! Pesta Blogger 2008 Sabtu, 22 November 2008 To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Date: Friday, October 24, 2008, 9:36 AM Daftar .. ikut ! Ayo kita ramaikan dengan tampilkan bloggers FPK... http://pestablogger .com/ Salam, KK On Fri, 2008-10-24 at 02:30 +, Agus Hamonangan wrote: Pesta Blogger 2008 Hari/Tgl : Sabtu, 22 November 2008 Tempt : Gedung BPPT II, Lantai 3 Jl. MH Thamrin no. 8, Jakarta Salam, AH [Non-text portions of this message have been removed]
Re: Balasan: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Kronologis Pemeriksaan Petugas PLN yang cenderung memeras
Waduh kasus seperti masih muncul padahal PLN hari ini merayakan Ultahnya ke-63. Belum terang juga SOP-nya. Mungkin karena masih sering mati listrik kali...! � SS --- On Fri, 10/24/08, Adyanto Aditomo [EMAIL PROTECTED] wrote: From: Adyanto Aditomo [EMAIL PROTECTED] Subject: Balasan: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Kronologis Pemeriksaan Petugas PLN yang cenderung memeras To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Date: Friday, October 24, 2008, 9:21 AM Seharusnya pihak PLN mengeluarkan standard prosedur tentang pemeriksaan KWH meter PLN oleh petugas PLN. Secara teknis, hasil pemeriksaan oleh petugas PLN sangat mudah dimanipulasi. Soal segel putus: Bisa saja pelakunya petugas PLN, karena segelnya terletak diluar dan bisa dijangkau oleh siapa saja. Memutus segel cukup dengan menggunakan gunting kuku. Adanya pengawatan dalam meter listrik. Itu bisa saja dilakukan oleh petugas PLN yang tidak bertanggung jawab. Saya katakan bisa, karena memang dari segi teknis sangat mudah dilakukan, tetapi dari segi pembuktian kenakalan oknum petugas PLN, sangat sulit karena terjadi saat Pemilik Rumah tidak ada di rumah. Supaya aman gak gampang ketahuan, yang melakukan pengguntingan dan pemasangan kawat petugas PLN lain beberapa hari sebelumnya. Setelah itu datang Petugas PLN memeriksa meter PLN. Ya tentu saja petugasnya akan menemukan segel PLN putus dan ada pengkawatan dalam meter tersebut. Supaya operasinya berjalan dengan mulus, maka biasanya operasi tersebut dilakukan disaat pemilik rumah tidak ada dan yang tunggu rumah, biasanya Pembantu Rumah Tangga yang umumnya tidak memahami persoalannya, yang mau saja dimintai tanda tangan. Mereka tidak faham apa resiko dari tanda tangan tersebut. Putaran Piringan dalam KWH meter tidak normal. Sesuai standard dari Badan Meterologi, setiap alat ukur yang digunakan untuk perdagangan, setiap 6 bulan dan maksimal 1 tahun sekali harus dikalibrasi ulang. Instansi Pemerintah yang mematuhi peraturan ini kelihatannya cuma Pertamina (melakukan tera ulang untuk semua alat ukur di SPBU dan Mobil Tangki setiap 6 bulan), sedangkan PLN dan PDAM merupakan instansi Pemerintah yang menolak tunduk pada peraturan Pemerintah tersebut. Instansi tersebut menolak untuk melakukan tera ulang terhadap KWH meter yang sudah terpasang puluhan tahun. Jika suatu saat petugas PLN merasa ada yang kurang beres dengan KWH meter tersebut, mereka akan membongkar KWH meter untuk diukur akurasinya tanpa kehadiran Pelanggan (alasannya: itu milik PLN, jadi pelanggan tidak usah ikut campur). Biasanya akan keluar pernyataan dari PLN bahwa Putaran Piringan di KWH meter terlalu lambat dan untuk itu pihak pelanggan PLN dikenakan denda sekian belas juta rupiah. Sangat tidak jelas, apakah sebetulnya putaran piringan di KWH meter terlalu cepat, normal atau terlalu lambat, karena mekanisme pengukuran akurasinya juga tidak jelas. Lha ya jelas saja putaran Piringan di KWH meter sudah tidak normal lagi karena sudah terpasang selama puluhan tahun dan tidak pernah dikalibrasi ulang sesuai peraturan dari pihak yang berwenang. Jika pelanggan beli KWH meter sendiri untuk membandingkan apakah pencatatan KWH meter PLN ngawur atau tidak, maka pada setiap KWH meter yang dijual dipasar dan kemudian kita kalibrasi di LMK (Lembaga Masyarakat Kelistrikan) PLN, pasti ada catatannya: KWH meter ini tidak boleh digunakan untuk membandingkan pengukuran listrik oleh KWH meter milik PLN. Dengan demikian, jika ada perbedaan pencataan antara KWH meter Pelanggan dan PLN, tidak akan diakui oleh pihak PLN. Padahal pihak PLN melakukan kalibrasinya juga di LMK PLN dan pelanggan beli KWH meternya juga menggunakan merk dan suplier yang sama dengan PLN. Jadi usul saya: Sebaiknya masalah Prosedur Pemeriksaan Instalasi Listrik milik PLN yang ada di tempat Pelanggan harus dibuat lebih transparan bagi semua pihak yang terlibat. Kebenaran tidak boleh dimonopoli oleh petugas PLN saja. Salah satu cara adalah : KWH meter yang sudah tersegel, di tutup dalam suatu box dan digembok oleh pelanggan. Petugas PLN dilarang keras merusak gembok tersebut apapun alasannya. Dengan demikian hal tersebut akan mempersulit petugas PLN yang nakal untuk memeras pelanggannya. Jika ada kecurigaan pihak PLN bahwa KWH meter tidak normal, PLN harus bisa membuktikan bahwa ketidak normalan tersebut akibat ulah pelanggan dan bukan akibat KWH meter tidak dikalibrasi dalam jangka waktu yang sangat panjang. Proses pemeriksaan akurasi pengukuran KWH meter juga harus disaksikan bersama antara Petugas PLN dan Pelanggan. Dalam hal ini Pihak Pelanggan boleh diwakilkan oleh Pihak Ketiga yang faham tentang ilmu kelistrikan. Dengan demikian adanya tuduhan adanya petugas PLN yang melakukan pemerasan kepada pelanggan bisa diminimalisir. Salam, Adyanto Aditomo
Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Benda Bersejarah Kok Hilang Melulu...
Bu Las, bukan nanti tetapi saat ini sudah jadi kenyataan. Tgl.23 Agustus lalu saya ke borobudur. Disana saya dan anak-anak kebetulan ketemu dengan seorang arkeolog yang sedang membersihkan dinding candi yang sudah mulai menguning. Menurut Pak Agus Bastaman (namanya) terdapat 261 patung tanpa kepala di Borobudur. Saya sudah tulis di blogku : sonar-sihombing.blogspot.com salam, ss --- On Thu, 9/11/08, Lasma siregar [EMAIL PROTECTED] wrote: From: Lasma siregar [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Benda Bersejarah Kok Hilang Melulu... To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Date: Thursday, September 11, 2008, 12:25 PM Benda bersejarah jelaslah bakal hilang melulu kalau tak diurus! Ini terjadi di Iraq, Afghanistan pada saat kacau! Benda bersejarah banyak pasarannya, mahal karena banyak yang mau beli buat koleksi (museum, art gallery, orang kaya dan sebagainya). Juga banyak kuburan purba yang dibongkar orang malam hari karena ada barang-barang antik (bersejarah) disitu. Ingat apa yang terjadi di Mesir (piramid) dan Cambodia (Angkor) atau Nusa Tenggara Timur (kuburan nenek moyang). Kalau pemerintah tak jaga atau tak mau tahu, jangan-jangan disuatu waktu nanti, untuk melihat barang-barang sejarah Indonesia kita harus pergi ke Malaysia, Singapore, Australia dan sebagainya.. .. Alangkah sedih! Salam Las
Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Moderator Milis FPK dipanggil pihak Polda Metro Jaya
Bung Agus, Kita prihatin dengan pemanggilan ini. Mudah-mudahan keluarga tidak terlalu khawatir dan semua berjalan mulus. salam, sonar --- On Mon, 9/1/08, Suhaimi [EMAIL PROTECTED] wrote: From: Suhaimi [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Moderator Milis FPK dipanggil pihak Polda Metro Jaya To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Date: Monday, September 1, 2008, 11:32 AM Lae Agus Saya dan saya yakini seluruh anggota FPK beserta pemerintah segenap rakyat Republik Impian dan juga pemerintah segenap rakyat Republik Banner akan senantiasa mendukung Lae Agus (Saya percaya tidak akan ada yang rela jika FPK dilarang) dengan alasan apapun ! Di update trus Lae setiap perkembangannya. .. Salam hangat, Suhaimi
Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Re: Caleg gerindra ada pius dan desmon
Mungkin inilah yang juga termasuk dalam hubungan transaksional yang sedang menggejala di negara ini. Tidak ada lagi hubungan personal yang sejati. Semua karena tuntutan yang dihadapi. Pendapatan lokal tetapi belanja sudah global. Coba kita kerja PNS tetapi mau minum kopi di Starback. � SS --- On Thu, 8/21/08, anton_djakarta [EMAIL PROTECTED] wrote: From: anton_djakarta [EMAIL PROTECTED] Subject: [Forum Pembaca KOMPAS] Re: Caleg gerindra ada pius dan desmon To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Date: Thursday, August 21, 2008, 1:05 AM Mungkin Pius dan Desmon berhasil menyadarkan Prabowo saat mereka disekap, siapa tahu. Aku heran dengan politik yang tidak mengindahkan watak dan konsistensi watak. maaf kalo dalam melihat politik saya terlalu lugu. Anton
Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Persoalan Aora TV, DPR Akan Panggil KPI
Apa mungkin setiap kali mau bikin bisnis harus lapor ke DPR? Angkutan darat pun kepentingan publik koq, apakah harus lapor ke DPR juga? Atau mau bikin warnet harus ijin DPR kah? --- On Thu, 8/21/08, Bambang Soetedjo [EMAIL PROTECTED] wrote: From: Bambang Soetedjo [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Persoalan Aora TV, DPR Akan Panggil KPI To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Date: Thursday, August 21, 2008, 12:17 AM Nah lho ada apa gerangan, apakah memang semua harus ijin DPR, jadi bagaimana peran Depkominfo dong. � Salam Soetedjo
Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Re: Pendeta biadab, Kronologis Pelecehan Yang dilakukan oleh Pemimpin Gereja
Kalau ini benar-benar terjadi sungguh biadab seorang pendeta berbuat yang tidak senonoh terhadap calon pendeta lagi..! Tetapi kita perlu bukti sebelum terlalu jauh mengutuk pak pendeta ini. � SS --- On Thu, 8/14/08, Agus Hamonangan [EMAIL PROTECTED] wrote: From: Agus Hamonangan [EMAIL PROTECTED] Subject: [Forum Pembaca KOMPAS] Re: Pendeta biadab, Kronologis Pelecehan Yang dilakukan oleh Pemimpin Gereja To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Date: Thursday, August 14, 2008, 11:14 AM Dinda, Kamu punya kontak RES? Jika benar, saya akan teruskan kasus ini ke kantor Pusat HKBP di Pearaja, Tarutung Sumatera Utara. Pendeta biadab ini harus DIPECAT!! Salam, AH --- In Forum-Pembaca- [EMAIL PROTECTED] ps.com, Titiana Adinda titianaadinda@ ... wrote: Kronologis Pelecehan Yang dilakukan oleh Pemimpin Gereja Kronologis dan penanganan kasus Pelecehan seksual terhadap RES, STh Identitas Korban : � Nama : RES, STh (Inisial) � Umur : 34 Tahun � Pekerjaan : Calon Pendeta � Status : Sudah berkeluarga dengan suami TH.H, SH Identitas Pelaku : � Nama : Pdt. MKHS, MTh (Inisial) � Umur : 50 Thn � Pekerjaan : Pendeta � Jabatan : Praeses HKBP Distrik X Medan Aceh Hubungan korban dengan pelaku � Korban adalah calon pendeta yang baru dua bulan ditugaskan di distrik X Medan Aceh � Korban adalah salah satu staff pelaku � Catatan : ada hubungan pekerjaan antara atasan dan bawahan dan hal tersebut berarti ada relasi kuasa antara korban dan pelaku Uraian kejadian : � Terjadi pada hari Jumat tanggal 04 Mei 2007 sekitar pukul 11.00 Wib di kantor HKBP Distrik X Medan Aceh pada saat pelaku memanggil korban keruangannya dengan tiba-tiba langsung memeluk, mencium pipi, meraba, meremas dan memukul pantat korban sebanyak tiga kali ; � Korban berusaha meronta dan mengingatkan bahwa korban telah bersuami dan mengingatkan bahwa itu tidak pantas dilakukan oleh seorang hamba TUhan namun pelaku tidak mengindahkan ; � Perbuatan pelaku tidak diteruskan karena ada salah seorang staff masuk keruangan � Korban langsung keluar dan masuk kekamar mandi sambil menangis ; � Esok harinya, Sabtu 05 Mei 2007 korban tidak masuk kerja karena masih trauma dengan kejadian tersebut ; � Senin 07 Mei 2007 sekitar jam 10.00 Wib, korban kembali bekerja seperti biasa dengan dihantui rasa trauma dan ketakutan ; � Korban tidak bersedia lagi dipanggil keruangan pelaku karena takut terulang ; � Seluruh staff dan pelaku siap-siap akan pergi sermon, dan korban diminta pelaku tinggal menjaga kantor ; � Sebelum berangkat pelaku memanggil korban keruangannya tapi korban udah takut dan hanya menjawab dari jauh sambil membuka jendela lebar-lebar ; � Pelaku memberi koran agar diklipping oleh korban. Koran dibawa oleh korban keruangannya dan mulai mengklipping koran ; � Pelaku hendak berangkat sermon lewat ruangan korban dan menyuruh korban untuk menutup pintu tapi korban menolak dan meminta pelaku saja yang menutup pintu ; � Karena pelaku marah dan memaksa agar korban yang menutup pintu, akhirnya korban berdiri kearah pintu untuk menutup ; � Setelah korban mendekati pintu, tiba-tiba pelaku berusaha menutup pintu dan kembali memeluk korban dengan kuat sampai korban sesak nafas seraya membabi buta menciumi pipi sambil berusaha mencium bibir namun tidak berhasil sambil berkata mana bibirmu namun tidak berhasil ; � KOrban berusaha keras meronta sambil menangis dengan menumbuk dada pelaku sambil berkata jangan pak, tolong pak namun korban tidak perduli ; � KOrban berhasil keluar dari pelukan korban dan terduduk di lantai sambil menangis sementara pelaku langsung keluar untuk berangkat sermon ; Akibat yang dialami korban � Fisik : - � Psikis : - Ketakutan - Trauma - Depresi - Tidak percaya diri - Malu Terhadap keluarga : - Kehilangan kepercayaan terhadap pendeta dan institusi gereja - Khusus terhadap anak korban : sejak kejadian jadi malas kegereja karena merasa tidak ada gunanya ; Upaya yang sudah dilakukan � Untuk kebutuhan korban : � - Penguatan dan pemulihan psikologis korban dengan menghadirkan konselor kerumah : konseling masih berlanjut hingga saat ini � - Memberikan buku-buku pendukung � - Penguatan anggota keluarga yang lain seperti suami dan anak ; Upaya penyelesaian � Setelah kejadian meminta salah seorang pendeta tertua di distrik untuk membantu membicarakan hal tersebut, namun tidak ada jalan keluar dengan alasan pelaku tidak mengakui ; � Korban dan suaminya telah menyurati berbagai pihak yang berkompeten di HKBP antara lain : Ephorus HKBP, Sekjend HKBP, Kepala Departemen, Ketua Rapat Pendeta, Sinode Distrik, para pendeta di Distrik X Medan Aceh tertanggal 18 Mei 2007 namun tidak mendapatkan respon ; � Pada tanggal 28 Mei 2007 korban meminta bantuan hukum kepada Lembaga Penguatan Anak dan Perempuan [LETARE] dan secara resmi memberikan kuasa pada tanggal 29 Mei 2007 ;
Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Romo Benny, Rohaniwan Penggiat HAM Dianiaya Orang Tak Dikenal
Benar Pak Martin, semua tantangan harus dihadapi dengan gagah berani dan tak membuat ciut. Hanya pengecut yang beraninya main belakang, main aniaya, main banditis. Bisa beda pendapat tetapi jangan main fisik. --- On Wed, 8/13/08, Martin Widjaja [EMAIL PROTECTED] wrote: From: Martin Widjaja [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Romo Benny, Rohaniwan Penggiat HAM Dianiaya Orang Tak Dikenal To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, mediacare mediacare [EMAIL PROTECTED] Date: Wednesday, August 13, 2008, 8:16 AM Semoga Romo Benny bisa kembali sehat seperti sediakala, dan nggak ngalamin lagi penganiayaan spt itu. Di jaman kayak gini, membutuhkan keberanian dan pengor banan kalau mau jadi penggiat kemanusiaan spt itu. Paling selamat kalau tetap berkarya tapi nggak pernah muncul di TV nggak nonjol [ dgn target jadi elite politik ] Bergiat di milis ini aja juga sudah dapat ancaman kan ? Mohon infonya apakah sampai hari ini Romo Benny masih di
Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Komisi III Pergi ke Swiss, Mengaku ke Daerah
Selain kursus Inggris juga kursus komputer sehingga mampu memaksimalkan laptop yang mereka terima sebagai fasilitas. --- On Thu, 8/7/08, Samali Djono [EMAIL PROTECTED] wrote: From: Samali Djono [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Komisi III Pergi ke Swiss, Mengaku ke Daerah To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Date: Thursday, August 7, 2008, 11:57 AM betul sekali. saat ini netmeeting dengan screen dlsb bisa dilakukan dengan baik dan tidak perlu kita bepergian jauh-jauh yang selain buang waktu dan uang, sangat tidak effisien. sudah hampir dua tahun ini melakukan chatting secara conference, chatting gratisan lagi, melalui MSN atau Yahoo, antara Manchester, Sydney-Melbourne dan Buenos Aries untuk urusan kerjaan saya. lancar dan bisa mencapai apa yang diharapkan. cuma mesti bergantian saja waktunya. setempo kebagian mesti melek pada dini hari. salam, djs
Re: [Forum Pembaca KOMPAS] DEMO SOAL AQUA
Hal serupa dengan Ancol yang mengurung pantai sebagai milik mereka. Karena sudah terbatas yang bisa masuk maka orang-orang yang kebelet�memanfaatkannya. --- On Thu, 8/7/08, anton_djakarta [EMAIL PROTECTED] wrote: From: anton_djakarta [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [Forum Pembaca KOMPAS] DEMO SOAL AQUA To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Date: Thursday, August 7, 2008, 12:32 PM Kesalahan paling fatal Aqua adalah mengkomodifikasi barang gratis pemberian alam menjadi barang bernilai tinggi. Ini bahaya karena membentuk realitas masyarakat yang akan mengurung barang bebas menjadi barang bernilai dan dapat menimbulkan ekses di dalam perebutan sumber daya. ANTON Bisakah Alam Sorga dikomodifikasikan?
Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Alumni PTIK-Kompas Evaluasi Kinerja Polri
Benar Bung Bambang! Harusnya kalau mau evaluasi harus ada penelitiannya. Jangan hanya sekedar cuap-cuap dan bikin acara seakan-akan ilmiah. --- On Tue, 8/5/08, Bambang Sulistomo [EMAIL PROTECTED] wrote: From: Bambang Sulistomo [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Alumni PTIK-Kompas Evaluasi Kinerja Polri To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Date: Tuesday, August 5, 2008, 2:41 AM mari kita buat penelitian, dimana yang jadi responden-nya adalah mulai dari tamtama-bintara- perwira yangtidak perlu menuliskan nama , pangkat dan jabatannya, diseluruh wilayah negeri ini. Lembaga penelitiannya harus sangat independen. misalnya bisa dimulai dengan pertanyaannya adalah : apakah anda masuk dikepolisian ini tanpa pertolongan atau tanpa memberikan imbalan apa-apa. .apakah anda masuk dilembaga pendidikan ini juga tanpa... apakah anda menduduki jabatan sekarang ini juga tanpa... apakah anda mendapatkan kedudukan didaerah ini tanpa... apakah anda kecewa atau senang dengan sistem perekrutan-pendidik an-kepangkatan- penempatan- . .sebutkan bagian manakah didalam struktur kepolisian yang kemungkinan tidak akan menghasilkan pemasukan sampingan... . bagaian manakah yang paling memungkinkan pendapatkan penghasilan sampingan... . .dst, dst. Hanya dengan demikian kita akan mendapatkan masukan murni yang berasal dari anggota kepoilisian sendiri. Kalau terhadap kesan dari masyrakat tentang kepolisian, ya itu tadi ...adanya hanya kekecewaan kan ? ini kalau mau benar-benar kepolisian mau berbenah diri, dan saya bersedia menyelenggarakan penelitian itu, jangan orang-orang/ lembaga yang selalu dan sudah dekat dengan kepolisian dong hehehehehe, salambambangsulisto mo
Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Selamat Ulang Tahun Agus Hamonangan
Bahagia beserta Bung Agus Hamonangan yang merayakan ultah. semoga tetap semangat dan kreatif mengasuh FPK. � Salam, Sonar Sihombing - Original Message - From: Santi Pudjo santi_pudjo@ yahoo.com To: Forum-Pembaca- Kompas forum-pembaca- [EMAIL PROTECTED] ps.com Sent: Sunday, August 03, 2008 9:35 PM Subject: [Forum Pembaca KOMPAS] Selamat Ulang Tahun Agus Hamonangan Buat Agus Hamonangan ... Selamat ulang tahun 4 Agustus 2008. Semoga panjang umur dan tetep semangat mengelola FPK Salam, Santi Pudjo. [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Sjahrir Meninggal
Turut berdukacita atas meninggalnya Dr. Syahrir. Semoga arwahnya diterima di sisiNya dan keluarga tabah menghadapi kenyataan ini. Sonar S --- On Mon, 7/28/08, Agus Hamonangan [EMAIL PROTECTED] wrote: From: Agus Hamonangan [EMAIL PROTECTED] Subject: [Forum Pembaca KOMPAS] Sjahrir Meninggal To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Date: Monday, July 28, 2008, 10:02 AM http://kompas. com/read/ xml/2008/ 07/28/08582772/ sjahrir.meningga l JAKARTA, SENIN - Ekonom Dr Sjahrir yang juga pendiri Partai Perhimpunan Indonesia Baru meninggal dunia di Singapura pukul 09.00 waktu setempat karena sakit, Senin (28/7). Demikian pesan layanan singkat yang diterima Kompas.com pagi ini. Innalilahi wainna ilahi rojiun, telah meninggal ke rahmatullah sabahat, abang DR Sjahrir (Ciil) jam 9.00 waktu Singapore karena sakit. Almarhum direncanakan akan dibawa ke Jakarta malam ini, demikian bunyi pesan singkat tersebut. Jabatan terakhir yang dipegang lelaki kelahiran Kudus, Jawa Tengah, 24 Februari 1945 ini adalah Ketua Umum Partai Perhimpunan Indonesia Baru. Ia meninggalkan seorang istri, Kartini Panjaitan serta dua orang anak, Pandu dan Gita. MBK Sent from my BlackBerry © Wireless device from XL GPRS/EDGE/3G Network [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Selamat Menempuh Hidup Baru
Selamat menikmati hidup baru. Semoga bahagia selalu. � Sonar s --- On Mon, 7/28/08, Agus Hamonangan agushamonangan@ yahoo.co. id wrote: From: Agus Hamonangan agushamonangan@ yahoo.co. id Subject: [Forum Pembaca KOMPAS] Selamat Menempuh Hidup Baru To: Forum-Pembaca- [EMAIL PROTECTED] ps.com Date: Monday, July 28, 2008, 1:39 AM Telah menikah Effendi Gazali (Member milis FPK) Dengan Hikmah Alatas Resepsi telah dilaksanakan Pada hari Minggu, 27 Juli 2008 Bertempat di Balai Sudirman Tebet, Jakarta Selatan Cheers, Agus Hamonangan [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Presiden Kaum Muda 2009 - google talk
Wajar saja yang tua itu lebih populer karena mereka sudah pernah menjadi pejabat publik dan memiliki harta dan kenderaan partai. Tetapi itu bukan kendala utama kaum muda untuk maju terus. SS --- On Wed, 7/23/08, Sidik Permana [EMAIL PROTECTED] wrote: From: Sidik Permana [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Presiden Kaum Muda 2009 - google talk To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Date: Wednesday, July 23, 2008, 9:48 AM Berikut adalah popularitas para bakal calon presiden muda menurut google (googlefight) , yakni hitungan google terhadap jumlah nama mereka muncul di internet. Di Indonesia, penghitungan google ini tidak menyajikan fakta yang signifikan terkait pilpres, semata-mata hanya seringnya nama mereka muncul di dunia maya. 1. Yudi Latif : 42.100 2. Rizal Mallarangeng : 16.400 3. Fadjroel Rachman : 16.000 4. Budiman Soejatmiko : 2.200 Namun yang pasti, mereka masih jauh kalah populer dibanding para golongan tua, 1. SBY : 1.520.000 2. Gus Dur : 744.000 3. Jusuf Kalla : 730.000 4. Sutiyoso : 320.000 5. Megawati : 303.000 6. Wiranto : 301.000 7. Amien Rais : 294.000 8. Hidayat Nur Wahid : 242.000 9. Akbar Tanjung : 101.000 Any comment? Salam, Sidik