Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Ketika Urusan Nyawa Dikelola Oleh Para Penebar Pesona
NDH 29 7 2010 MAJU TAK GENTAR Lagu Revolusi 1945 Cornel Simanjuntak Dkk Tentu masih perlu terus digelorakan Pada Pembangunan 50 Tahun I 19456/1995 II 1995/2045 Demi GP Generasi Penrus III sudah matang TBB Tepat Baik Benar Sesuai Amanah Tuhan Supranaturalkiutural dari MmHss Manusia Modetren Homo Sapiens Sapiens HJG GBU Sugeng Pangestu NDH --- Original-Nachricht Datum: Fri, 23 Jul 2010 19:28:17 +0800 (SGT) Von: sonar sihombing sonarsihomb...@yahoo.com An: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Betreff: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Ketika Urusan Nyawa Dikelola Oleh Para Penebar Pesona Ditambah lagi pak Bungaja lagu :Maju tak gentar...! ss From: imyself...@hotmail.com imyself...@hotmail.com To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Thu, July 22, 2010 2:41:30 PM Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Ketika Urusan Nyawa Dikelola Oleh Para Penebar Pesona Salam prihatin, Jadi ingat lagu lama yang sering dinyanyikan waktu upacara 17 Agustusan : ... Itulah Indonesia! Hiks!! :( Bungaja D Reply to sender | Reply to group | Reply via web post | Start a New Topic Messages in this topic (6) Recent Activity: -New Members 21 Visit Your Group = Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] : 1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS 2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ , http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/ 3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke anggota 4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.comagushamonangan@yahoo.co.id 5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com KOMPAS LINTAS GENERASI = -- GRATIS für alle GMX-Mitglieder: Die maxdome Movie-FLAT! Jetzt freischalten unter http://portal.gmx.net/de/go/maxdome01 [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Ketika Urusan Nyawa Dikelola Oleh Para Penebar Pesona
Ditambah lagi pak Bungaja lagu :Maju tak gentar...! ss From: imyself...@hotmail.com imyself...@hotmail.com To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Thu, July 22, 2010 2:41:30 PM Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Ketika Urusan Nyawa Dikelola Oleh Para Penebar Pesona Salam prihatin, Jadi ingat lagu lama yang sering dinyanyikan waktu upacara 17 Agustusan : ... Itulah Indonesia! Hiks!! :( Bungaja D
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Ketika Urusan Nyawa Dikelola Oleh Para Penebar Pesona
Memang uang membuat silau ... Tapi kalau sudah merenggut nyawa orang lain apakah nurani tidak terkoyak?? Halo pembesar pertamina Dan pengusaha - pengusaha pembuat tabung?? Bagaimana kalau yang tewas mengenaskan itu istri Dan anakmu... Atau kerabatmu??? Karma berlaku lho. Siap-siap saja ---Original Message--- From: Y.B. Riyanto Date: 23/07/2010 14:30:28 To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Ketika Urusan Nyawa Dikelola Oleh Para Penebar Pesona Uraian yang menggelitik namun tajam. Kalau pemerintah berkelit dan hanya menyalahkan selang, itu artinya pemerintah sama sekali tidak melakukan kontrol pada produksi tabung. Ada pengakuan dr mantan pekerja di pabrik tabung, plat yang digunakan memang di bawah standar yg ditetapkan pertamina, dr yg seharusnya 2.5 mm menjadi 2 mm. Selain itu, bagian QC seharusnya mengetes tabung hasil produksi itu dengan tekanan tertentu, tp kenyataannya ditest dengan tekanan dibawah standar (krn kalo ditest dengan tekanan sebenarnya akan jebol). Sudah ada direktur sebuah perusahaan yg memproduksi tabung yg ditahan. Tp, tidak hanya 1 perusahaan saja yg membuat tabung gas bermasalah. Diduga, tabung seperti itu bisa lolos karena ada kongkalingkong antara pengusaha dan oknum pertamina. Entah benar atau tidak, krn pertamina sendiri sudah tegas memberi sanksi pada pengusaha nakal. Salamn, riyanto -Original Message- From: Win Wan Nur winwan...@yahoo.com Sender: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Date: Thu, 22 Jul 2010 03:30:52 To: IACSFia...@yahoogroups.com Reply-To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Ketika Urusan Nyawa Dikelola Oleh Para Penebar Pesona Belakangan ini kita santer mendengar pemberitaan bahwa Toyota Motor, produsen mobil terbesar di dunia asal Jepang berencana menarik peredaran 270 000 kendaraan di seluruh dunia. Padahal Toyota mengatakan pihaknya belum menerima laporan apapun tentang kecelakaan atau kerugian berkaitan dengan persoalan tersebut. Tapi karena cacat mesin yang menimpa sejumlah mobil, termasuk sedan mewah Lexus dan Crown itu beresiko membuat orang kehilangan nyawa, Toyota tetap melakukan penarikan produk mereka yang terbukti gagal tersebut meski mereka menanggung kerugian sebesar triliunan rupiah. Apa yang dilakukan oleh Toyota itu adalah cerminan MORALITAS bangsa asia timur yang budayanya, kalau dipandang dari segi moralitas bangsa Indonesia jelas budaya jahiliyah karena mereka memiliki budaya semacam Geisha dan masyarakatnya tidak pernah protes terhadap kelakuan artis semacam Maria Ozawa. Dalam waktu yang hampir bersamaan, di Indonesia yang merupakan negeri kaum moralis dan agamis ini kita juga mendengar cerita tentang kecacatan sebuah produk yang bernama TABUNG GAS ELPIJI yang diedarkan oleh Pertamina atas usul pemerintah Indonesia. Meski tidak persis sama, kasus ini mirip dengan yang dialami Toyota yaitu beredarnya produk yang berpotensi merenggut nyawa manusia. Satu beda yang sangat jelas dalam dua kasus ini adalah, kecacatan produk TABUNG GAS ELPIJIini bukan hanya laporan, tapi sudah menjadi teror tersendiri karena kemampuannya yang luar biasa dalam merenggut nyawa rakyat negeri ini. Bahkan belakangan berita keberhasilan produk yang bernama tabung gas elpiji ini dalam meyebar teror dan merengut nyawa penduduk negeri ini hampir kita dengar setiap hari. = Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] : 1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS 2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ , http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/ 3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke anggota 4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id 5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com KOMPAS LINTAS GENERASI = Yahoo! Groups Links [Non-text portions of this message have been removed]
Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Ketika Urusan Nyawa Dikelola Oleh Para Penebar Pesona
Sutan Bhatoegana adalah pengejawantahan Partai Demokrat dan SBY: Tidak perduli dengan nasib masyarakat. Didepan para korban ledakan Gas LPG, dia masih bisa tertawa senang dan cenderung menyalahkan masyarakat pengguna Gas LPG. Adanya Gas LPG yang bocor tetapi tetap diisi Gas LPG oleh Agen Resmi Pertamina, tanggung jawabnya dilemparkan kepada masyarakat pengguna Gas LPG. Alasannya: Walaupun Tabung tersebut ada simbol SNI, tapi kalau sudah tahu Tabung LPG bocor dan berkarat, kok diterima juga ??? Lha darimana masyarakat bisa tahu kalau tabung tersebut bocor??? Waktu sosialisasi kan tidak diberi tahu bagaimana cara memastikan bahwa Tabung Gas LPG yang dibeli dari Agen Gas betul - betul aman. Gak ada penjelasan itu. Lho kok sekarang malah jadi rakyat yang disalahkan Kebocoran Tabung Gas LPG, walaupun sudah dibuktikan dilapangan bahwa ada ribuan tabung Gas LPG Bocor, namun Sutan Bhatoegana yang mewakili Partai Demokrat dan Pemerintah yang diwakili ole Mentri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Darwin Zahedy Saleh, menolak keras bahwa kebocoran tabung Gas adalah penyebab meledaknya Gas LPG. Entah sudah dirasuki setan dari mana otak para pejabat kita ini, kedua pejabat tersebut menyatakan bahwa: 1. Penyebab Utama Ledakan Gas LPG adalah kebocoran Gas dari Selang Gas dan Regulator Gas. 2. Kebocoran dari Tabung Gas tidak bisa menimbulkan kebakaran. 3. Sampai hari ini tidak ada bukti bahwa Tabung Gas tersebut meledak. Dalam setiap kejadian Ledakan Gas di masyarakat, Tabung Gas masih dalam keadaan utuh dan Tidak Ada Yang Pecah akibat ledakan. Anehnya pernyataan kedua pejabat tersebut mendapat dukungan dari Tim Forensik Kepolisian, yang memeriksa penyebab ledakan Gas LPG pada setiap kecelakaan yang terjadi. Pemerintah, SBY dan Partai Demokrat kelihatannya sedang melecehkan Kecerdasan Masyarakat. Apa bedanya Gas yang keluar akibat Tabung Gas Bocor atau Regulator Bocor atau Selang Gas Bocor Semua Gas yang bocor tersebut bila konsentrasinya cukup tinggi dan terkena api, pasti langsung meledak. Walaupun sumber kebocoran gas berasal dari Tabung Gas LPG yang bocor, ledakan yang terjadi tidak harus membuat tabung Gas pecah berkeping - keping. Salam, Adyanto Aditomo
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Ketika Urusan Nyawa Dikelola Oleh Para Penebar Pesona
Uraian yang menggelitik namun tajam. Kalau pemerintah berkelit dan hanya menyalahkan selang, itu artinya pemerintah sama sekali tidak melakukan kontrol pada produksi tabung. Ada pengakuan dr mantan pekerja di pabrik tabung, plat yang digunakan memang di bawah standar yg ditetapkan pertamina, dr yg seharusnya 2.5 mm menjadi 2 mm. Selain itu, bagian QC seharusnya mengetes tabung hasil produksi itu dengan tekanan tertentu, tp kenyataannya ditest dengan tekanan dibawah standar (krn kalo ditest dengan tekanan sebenarnya akan jebol). Sudah ada direktur sebuah perusahaan yg memproduksi tabung yg ditahan. Tp, tidak hanya 1 perusahaan saja yg membuat tabung gas bermasalah. Diduga, tabung seperti itu bisa lolos karena ada kongkalingkong antara pengusaha dan oknum pertamina. Entah benar atau tidak, krn pertamina sendiri sudah tegas memberi sanksi pada pengusaha nakal. Salamn, riyanto -Original Message- From: Win Wan Nur winwan...@yahoo.com Sender: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Date: Thu, 22 Jul 2010 03:30:52 To: IACSFia...@yahoogroups.com Reply-To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Ketika Urusan Nyawa Dikelola Oleh Para Penebar Pesona Belakangan ini kita santer mendengar pemberitaan bahwa Toyota Motor, produsen mobil terbesar di dunia asal Jepang berencana menarik peredaran 270.000 kendaraan di seluruh dunia. Padahal Toyota mengatakan pihaknya belum menerima laporan apapun tentang kecelakaan atau kerugian berkaitan dengan persoalan tersebut. Tapi karena cacat mesin yang menimpa sejumlah mobil, termasuk sedan mewah Lexus dan Crown itu beresiko membuat orang kehilangan nyawa, Toyota tetap melakukan penarikan produk mereka yang terbukti gagal tersebut meski mereka menanggung kerugian sebesar triliunan rupiah. Apa yang dilakukan oleh Toyota itu adalah cerminan MORALITAS bangsa asia timur yang budayanya, kalau dipandang dari segi moralitas bangsa Indonesia jelas budaya jahiliyah karena mereka memiliki budaya semacam Geisha dan masyarakatnya tidak pernah protes terhadap kelakuan artis semacam Maria Ozawa. Dalam waktu yang hampir bersamaan, di Indonesia yang merupakan negeri kaum moralis dan agamis ini kita juga mendengar cerita tentang kecacatan sebuah produk yang bernama TABUNG GAS ELPIJI yang diedarkan oleh Pertamina atas usul pemerintah Indonesia. Meski tidak persis sama, kasus ini mirip dengan yang dialami Toyota yaitu beredarnya produk yang berpotensi merenggut nyawa manusia. Satu beda yang sangat jelas dalam dua kasus ini adalah, kecacatan produk TABUNG GAS ELPIJIini bukan hanya laporan, tapi sudah menjadi teror tersendiri karena kemampuannya yang luar biasa dalam merenggut nyawa rakyat negeri ini. Bahkan belakangan berita keberhasilan produk yang bernama tabung gas elpiji ini dalam meyebar teror dan merengut nyawa penduduk negeri ini hampir kita dengar setiap hari. = Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] : 1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS 2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ , http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/ 3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke anggota 4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id 5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com KOMPAS LINTAS GENERASI = Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com * To unsubscribe from this group, send an email to: forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Ketika Urusan Nyawa Dikelola Oleh Para Penebar Pesona
Indonesia akan tetap seperti ini Karena sudah tidak menghargai nyawa warganya sendiri. Terlalu banyak sudah korban berjatuhan, pemerintah hanya rapat-Dan rapat, tidak Ada tindakan konkrit, apakah itu memriksa tender ulang pembuatan tabung yang HARUS tetap dilaksanakan oleh pemenang tendar Dan tidak boleh di sub kan. A ya A bukan A ke B ke C Dan seterusnya. Semua sudah silau oleh yang namanya DUIT. Rasa kemanusiaan, naluri Dan sosial kemasyarakatan sudah hilang digantikan DUIT. Ada solusi yang agak rumit di jalankan, audit pertamina berkaitan dengan konversi MINYAK KE GAS INI, AUDIT juga kontraktor yang memenangkan tender pembuatan tabung. Apakah masih Ada KEJUJURAN di sini. Karena pernah di salah satu TV nasional, pihak pertamina menunjukan tabung yang masih MULUS tanpa cela. Padahal yang beredar di pasar berbeda jauh. TINDAK AGEN-AGEN BESAR yang sudah bertindak curang (suntik sana suntik sini) . KALAU BAPAK PRESIDEN YANG TERHORMAT PERDULI DENGAN WARGANYA YANG SUDAH MEMILIH BELIAU LAKUKAN TINDAKAN KONKRIT, PECAT MENTRI ESDM YANG MULUTNYA SEPERTI EMBER. ---Original Message--- From: Win Wan Nur Date: 22/07/2010 11:35:46 To: IACSF Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Ketika Urusan Nyawa Dikelola Oleh Para Penebar Pesona Belakangan ini kita santer mendengar pemberitaan bahwa Toyota Motor, produsen mobil terbesar di dunia asal Jepang berencana menarik peredaran 270 000 kendaraan di seluruh dunia. Padahal Toyota mengatakan pihaknya belum menerima laporan apapun tentang kecelakaan atau kerugian berkaitan dengan persoalan tersebut. Tapi karena cacat mesin yang menimpa sejumlah mobil, termasuk sedan mewah Lexus dan Crown itu beresiko membuat orang kehilangan nyawa, Toyota tetap melakukan penarikan produk mereka yang terbukti gagal tersebut meski mereka menanggung kerugian sebesar triliunan rupiah. Apa yang dilakukan oleh Toyota itu adalah cerminan MORALITAS bangsa asia timur yang budayanya, kalau dipandang dari segi moralitas bangsa Indonesia jelas budaya jahiliyah karena mereka memiliki budaya semacam Geisha dan masyarakatnya tidak pernah protes terhadap kelakuan artis semacam Maria Ozawa. Dalam waktu yang hampir bersamaan, di Indonesia yang merupakan negeri kaum moralis dan agamis ini kita juga mendengar cerita tentang kecacatan sebuah produk yang bernama TABUNG GAS ELPIJI yang diedarkan oleh Pertamina atas usul pemerintah Indonesia. Meski tidak persis sama, kasus ini mirip dengan yang dialami Toyota yaitu beredarnya produk yang berpotensi merenggut nyawa manusia. Satu beda yang sangat jelas dalam dua kasus ini adalah, kecacatan produk TABUNG GAS ELPIJIini bukan hanya laporan, tapi sudah menjadi teror tersendiri karena kemampuannya yang luar biasa dalam merenggut nyawa rakyat negeri ini. Bahkan belakangan berita keberhasilan produk yang bernama tabung gas elpiji ini dalam meyebar teror dan merengut nyawa penduduk negeri ini hampir kita dengar setiap hari. Kemudian beda yang lain adalah dalam hal penanganan, kalau Toyota langsung menarik total produknya yang nilainya paling murah di kisaran ratusan juta itu sebaliknya Pemerintah dan Pertamina adem-ayem saja menyaksikan produknya yang berharga di kisaran maksimal ratusan ribu, berubah fungsi menjadi malaikat pencabut nyawa. Mereka malah dengan penuh percaya diri mengatakan kalau kejadian itu terjadi akibat kecerobohan pemakai, sementara Pemerintah dan Pertamina sendiri dengan santai buang badan. Perbedaan lain, membeli Toyota adalah pilihan, tidak ada paksaan, tidak ada keharusan. Tanpa membeli Toyota orang tidak akan mati karena masih ada merek mobil lain untuk dibeli, sementara Elpiji, kalau tidak memakai elpiji maka bersiap-siaplah masak menggunakan minyak tanah yang sulit didapat dan kalaupun dapat harganya melambung tinggi. Kalau di negara lain baru satu atau dua orang warganya yang menjadi korban, pemerintah sudah langsung bertindak tanpa menunggu munculnya protes di masyarakat karena gencarnya berita di koran dan televisi, di negeri tempat bersemayamnya kaum moralis dan agamis sejati ini tidak demikian halnya. Korban sudah berjatuhan setiap hari pun pemerintah dan DPR belum juga terlihat peduli. Dalam menangani masalah teror tabung gas ini, alih-laih membuat tenang, yang ada, oleh pemerintah kita disuguhi tontonan yang tidak lucu. Korban sudah berjatuhan dimana-mana, tapi pemerintah yang merupakan pihak yang paling bertanggung jawab atas kehadiran tabung gas 3 kilogram ini di dapur-dapur kita terlihat kebingungan sendiri dan tidak tahu harus berbuat apa. Baru setelah rentetan kejadian ledakan ini semakin banyak terjadi, dan media massa mulai ramai memberitakan pemerintah dan Pertamina berhasil dibangunkan dari mimpi indah mereka. Tapi itupun hanya terbangun saja, masih jauh dari menemukan solusi bagi permasalahan yang ada, melainkan lebih untuk mencari popularitas alias tebar pesona. MENTERI Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Darwin Zahedy Saleh menolak jika dikatakan pemerintah tidak berbuat apa-apa dalam menangani
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Ketika Urusan Nyawa Dikelola Oleh Para Penebar Pesona
Salam, Belasan tahun keluarga saya menggunakan gas elpiji 12 kg. Sejak masih berharga Rp 9000 per tabung hingga sekarang Rp. 72.000 per tabung. Tidak pernah ada masalah hingga adanya permintaan yang akan gas elpiji yang sangat tinggi karena pemerintah memaksakan penggunaan gas elpiji bagi seluruh masyarakatnya. Sudah dua kali, kebocoran terjadi pada tabung elpiji di rumah saya dalam 2 bulan ini. Pada waktu pemasangan, tidak ada masalah, tetapi setelah pemakaian kurang lebih setengah, tabung gas mengeluarkan gas, memang bukan dari tabungnya tetapi dari regulatornya. Untung belum fatal, gas masih belum terkonsentrasi tinggi. Istri saya langsung memanggil tetangga, melepaskan regulator dari tabung dan kemudian mengikat mulut tabung dengan karet gelang. Regulator dipasang lagi dan tidak ada kebocoran. Masalahnya bukanlah bisa bertindak dengan cepat untuk mengatasinya, tetapi bagaimana supaya hal itu tidak terjadi. Saya kira semuanya terletak tidak pada pemakai alias end user yaitu rumah tangga. Untuk pengadaan fasilitas ini, seharusnya pemerintah bertanggung-jawab mulai dari pengadaan tabung, regulator, karet dan selang yang mana dalam konteks ini adalah memastikan bahwa semua alat-alat tersebut aman dan sesuai dengan kualitas yang baik. Sejak kejadian tersebut dan ditambah dengan ledakan-ledakan yang terjadi, rasa was-was saya semakin tinggi dengan pemakaian gas elpiji ini. Tetapi untuk menggunakan minyak tanah, saya merasa mengalami kemunduran yang tentunya bukan tujuan pemerintah dalam konteks pembangunan bangsanya. Memang, saya harus akui, entah logika apa yang digunakan oleh wakil partai demokrat tersebut untuk membenarkan atau setidaknya membela 'diri' atas kejadian-kejadian ledakan tabung gas. Dan sialnya, mereka kemudian hanya mencari kambing hitam dan tidak mencari solusi. Rapat, mungkin, menurut mereka adalah the ultimate solution untuk memecahkan masalah ini. Salam Rinsan Tobing.
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Ketika Urusan Nyawa Dikelola Oleh Para Penebar Pesona
Salam prihatin, Jadi ingat lagu lama yang sering dinyanyikan waktu upacara 17 Agustusan : ... Itulah Indonesia! Hiks!! :( Bungaja D Sent from my GoldBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: Win Wan Nur winwan...@yahoo.com Sender: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Date: Thu, 22 Jul 2010 03:30:52 To: IACSFia...@yahoogroups.com Reply-To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Ketika Urusan Nyawa Dikelola Oleh Para Penebar Pesona Belakangan ini kita santer mendengar pemberitaan bahwa Toyota Motor, produsen mobil terbesar di dunia asal Jepang berencana menarik peredaran 270.000 kendaraan di seluruh dunia. Padahal Toyota mengatakan pihaknya belum menerima laporan apapun tentang kecelakaan atau kerugian berkaitan dengan persoalan tersebut. Tapi karena cacat mesin yang menimpa sejumlah mobil, termasuk sedan mewah Lexus dan Crown itu beresiko membuat orang kehilangan nyawa, Toyota tetap melakukan penarikan produk mereka yang terbukti gagal tersebut meski mereka menanggung kerugian sebesar triliunan rupiah. Apa yang dilakukan oleh Toyota itu adalah cerminan MORALITAS bangsa asia timur yang budayanya, kalau dipandang dari segi moralitas bangsa Indonesia jelas budaya jahiliyah karena mereka memiliki budaya semacam Geisha dan masyarakatnya tidak pernah protes terhadap kelakuan artis semacam Maria Ozawa. Dalam waktu yang hampir bersamaan, di Indonesia yang merupakan negeri kaum moralis dan agamis ini kita juga mendengar cerita tentang kecacatan sebuah produk yang bernama TABUNG GAS ELPIJI yang diedarkan oleh Pertamina atas usul pemerintah Indonesia. Meski tidak persis sama, kasus ini mirip dengan yang dialami Toyota yaitu beredarnya produk yang berpotensi merenggut nyawa manusia. [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed] = Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] : 1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS 2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ , http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/ 3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke anggota 4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id 5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com KOMPAS LINTAS GENERASI = Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com * To unsubscribe from this group, send an email to: forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Ketika Urusan Nyawa Dikelola Oleh Para Penebar Pesona
Belakangan ini kita santer mendengar pemberitaan bahwa Toyota Motor, produsen mobil terbesar di dunia asal Jepang berencana menarik peredaran 270.000 kendaraan di seluruh dunia. Padahal Toyota mengatakan pihaknya belum menerima laporan apapun tentang kecelakaan atau kerugian berkaitan dengan persoalan tersebut. Tapi karena cacat mesin yang menimpa sejumlah mobil, termasuk sedan mewah Lexus dan Crown itu beresiko membuat orang kehilangan nyawa, Toyota tetap melakukan penarikan produk mereka yang terbukti gagal tersebut meski mereka menanggung kerugian sebesar triliunan rupiah. Apa yang dilakukan oleh Toyota itu adalah cerminan MORALITAS bangsa asia timur yang budayanya, kalau dipandang dari segi moralitas bangsa Indonesia jelas budaya jahiliyah karena mereka memiliki budaya semacam Geisha dan masyarakatnya tidak pernah protes terhadap kelakuan artis semacam Maria Ozawa. Dalam waktu yang hampir bersamaan, di Indonesia yang merupakan negeri kaum moralis dan agamis ini kita juga mendengar cerita tentang kecacatan sebuah produk yang bernama TABUNG GAS ELPIJI yang diedarkan oleh Pertamina atas usul pemerintah Indonesia. Meski tidak persis sama, kasus ini mirip dengan yang dialami Toyota yaitu beredarnya produk yang berpotensi merenggut nyawa manusia. Satu beda yang sangat jelas dalam dua kasus ini adalah, kecacatan produk TABUNG GAS ELPIJIini bukan hanya laporan, tapi sudah menjadi teror tersendiri karena kemampuannya yang luar biasa dalam merenggut nyawa rakyat negeri ini. Bahkan belakangan berita keberhasilan produk yang bernama tabung gas elpiji ini dalam meyebar teror dan merengut nyawa penduduk negeri ini hampir kita dengar setiap hari. Kemudian beda yang lain adalah dalam hal penanganan, kalau Toyota langsung menarik total produknya yang nilainya paling murah di kisaran ratusan juta itu sebaliknya Pemerintah dan Pertamina adem-ayem saja menyaksikan produknya yang berharga di kisaran maksimal ratusan ribu, berubah fungsi menjadi malaikat pencabut nyawa. Mereka malah dengan penuh percaya diri mengatakan kalau kejadian itu terjadi akibat kecerobohan pemakai, sementara Pemerintah dan Pertamina sendiri dengan santai buang badan. Perbedaan lain, membeli Toyota adalah pilihan, tidak ada paksaan, tidak ada keharusan. Tanpa membeli Toyota orang tidak akan mati karena masih ada merek mobil lain untuk dibeli, sementara Elpiji, kalau tidak memakai elpiji maka bersiap-siaplah masak menggunakan minyak tanah yang sulit didapat dan kalaupun dapat harganya melambung tinggi. Kalau di negara lain baru satu atau dua orang warganya yang menjadi korban, pemerintah sudah langsung bertindak tanpa menunggu munculnya protes di masyarakat karena gencarnya berita di koran dan televisi, di negeri tempat bersemayamnya kaum moralis dan agamis sejati ini tidak demikian halnya. Korban sudah berjatuhan setiap hari pun pemerintah dan DPR belum juga terlihat peduli. Dalam menangani masalah teror tabung gas ini, alih-laih membuat tenang, yang ada, oleh pemerintah kita disuguhi tontonan yang tidak lucu. Korban sudah berjatuhan dimana-mana, tapi pemerintah yang merupakan pihak yang paling bertanggung jawab atas kehadiran tabung gas 3 kilogram ini di dapur-dapur kita terlihat kebingungan sendiri dan tidak tahu harus berbuat apa. Baru setelah rentetan kejadian ledakan ini semakin banyak terjadi, dan media massa mulai ramai memberitakan pemerintah dan Pertamina berhasil dibangunkan dari mimpi indah mereka. Tapi itupun hanya terbangun saja, masih jauh dari menemukan solusi bagi permasalahan yang ada, melainkan lebih untuk mencari popularitas alias tebar pesona. MENTERI Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Darwin Zahedy Saleh menolak jika dikatakan pemerintah tidak berbuat apa-apa dalam menangani maraknya ledakan tabung gas elpiji ukuran 3 kilogram (kg). Kejadian ledakan tabung baru-baru ini membuat kami makin intensif rapat, aku Darwin. Begitulah setelah dengan susah payah berhasil dibangunkan dari mimpi indahnya pun, yang mampu dilakukan pemerintah dan Pertamina adalah R A P A T dan hasil R A P A T itu apa? KAMBING HITAM... Seusai rapat, yang dipersalahkan sebagai penyebab semua kebakaran dan kematian yang disebabkan oleh ledakan tabung Elpiji yang dibagikan secara gratis oleh Pemerintah supaya rakyat tidak menggunakan minyak tanah lagi, adalah kambing hitam hasil temuan rapat itu bernama selang dan regulator palsu dan atribut pendukungnya. Dari hasil penelitian selama ini, banyaknya peristiwa ledakan gas disebabkan oleh selang yang tidak standar dan tidak ada satupun yang diakibatkan oleh tabung yang bocor. Jadi, jangan pakai selang sembarangan, pesan Darwin waktu itu dengan penuh percaya diri. Kejadian ini terjadi pada 26 Jun 2010. Sementara 'kambing putih' yaitu spesifikasi solderan atau sambungan tabung gas yang tidak berkualitas serta banyaknya beredar tabung Gas palsu yang bisa jadi tidak benar-benar palsu karena sebagaimana umum kita temukan