Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Ketika Urusan Nyawa Dikelola Oleh Para Penebar Pesona

2010-07-29 Terurut Topik endeha
NDH
29 7 2010

MAJU TAK GENTAR
Lagu Revolusi 1945
Cornel Simanjuntak Dkk

Tentu masih perlu terus digelorakan
Pada Pembangunan 50 Tahun
I 19456/1995 II 1995/2045

Demi GP Generasi Penrus III
sudah matang
TBB Tepat Baik Benar
Sesuai Amanah Tuhan
Supranaturalkiutural dari
MmHss
Manusia Modetren Homo Sapiens Sapiens

HJG GBU 
Sugeng Pangestu

NDH

--- Original-Nachricht 
Datum: Fri, 23 Jul 2010 19:28:17 +0800 (SGT)
Von: sonar sihombing sonarsihomb...@yahoo.com
An: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Betreff: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Ketika Urusan Nyawa Dikelola Oleh Para 
Penebar Pesona

   Ditambah lagi pak Bungaja lagu :Maju tak 
gentar...! 

 ss
  


 
 From: imyself...@hotmail.com 

imyself...@hotmail.com
 To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
 Sent: Thu, July 22, 2010 2:41:30 PM
 Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] 

Ketika Urusan Nyawa Dikelola Oleh Para 
 Penebar Pesona

 Salam prihatin,

 Jadi ingat lagu lama yang sering dinyanyikan 

waktu upacara 17 Agustusan : ... 
 Itulah Indonesia!
 Hiks!! :(

 Bungaja D

  
  Reply to sender |   Reply to 
group |   Reply via web post |  
Start a New Topic
Messages in this topic   (6)
  Recent Activity:  

-New Members   21 
 Visit Your Group   
  =
 Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] :

 1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS

 2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ , 
http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/

 3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan 
ke anggota

 4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.comagushamonangan@yahoo.co.id

 5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com

 KOMPAS LINTAS GENERASI
 = 
-- 
GRATIS für alle GMX-Mitglieder: Die maxdome Movie-FLAT!
Jetzt freischalten unter http://portal.gmx.net/de/go/maxdome01


[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Ketika Urusan Nyawa Dikelola Oleh Para Penebar Pesona

2010-07-28 Terurut Topik sonar sihombing
Ditambah lagi pak Bungaja lagu :Maju tak gentar...!

ss


From: imyself...@hotmail.com imyself...@hotmail.com
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Sent: Thu, July 22, 2010 2:41:30 PM
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Ketika Urusan Nyawa Dikelola Oleh Para
Penebar Pesona

Salam prihatin,


Jadi ingat lagu lama yang sering dinyanyikan waktu upacara 17 Agustusan : ...
Itulah Indonesia!
Hiks!! :(



Bungaja D



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Ketika Urusan Nyawa Dikelola Oleh Para Penebar Pesona

2010-07-28 Terurut Topik Joe D Santos
Memang uang membuat silau ... Tapi kalau sudah merenggut nyawa orang lain
apakah nurani tidak terkoyak?? Halo pembesar pertamina Dan pengusaha -
pengusaha pembuat tabung?? Bagaimana kalau yang tewas mengenaskan itu istri
Dan anakmu... Atau kerabatmu??? Karma berlaku lho. Siap-siap saja  

 
 
 
---Original Message---
 
From: Y.B. Riyanto
Date: 23/07/2010 14:30:28
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Ketika Urusan Nyawa Dikelola Oleh Para
Penebar Pesona
 
Uraian yang menggelitik namun tajam.
Kalau pemerintah berkelit dan hanya menyalahkan selang, itu artinya
pemerintah sama sekali tidak melakukan kontrol pada produksi tabung. Ada
pengakuan dr mantan pekerja di pabrik tabung, plat yang digunakan memang di
bawah standar yg ditetapkan pertamina, dr yg seharusnya 2.5 mm menjadi 2 mm.
Selain itu, bagian QC seharusnya mengetes tabung hasil produksi itu dengan
tekanan tertentu, tp kenyataannya ditest dengan tekanan dibawah standar (krn
kalo ditest dengan tekanan sebenarnya akan jebol).
Sudah ada direktur sebuah perusahaan yg memproduksi tabung yg ditahan. Tp,
tidak hanya 1 perusahaan saja yg membuat tabung gas bermasalah.
Diduga, tabung seperti itu bisa lolos karena ada kongkalingkong antara
pengusaha dan oknum pertamina. Entah benar atau tidak, krn pertamina sendiri
sudah tegas memberi sanksi pada pengusaha nakal.
 
Salamn,
riyanto
 
-Original Message-
From: Win Wan Nur winwan...@yahoo.com
Sender: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Date: Thu, 22 Jul 2010 03:30:52
To: IACSFia...@yahoogroups.com
Reply-To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Ketika Urusan Nyawa Dikelola Oleh Para
Penebar Pesona
 
Belakangan ini kita santer mendengar pemberitaan bahwa Toyota Motor,
produsen mobil terbesar di dunia asal Jepang berencana menarik peredaran 270
000 kendaraan di seluruh dunia. Padahal  Toyota mengatakan pihaknya belum
menerima laporan apapun tentang kecelakaan atau kerugian berkaitan dengan
persoalan tersebut.
 
Tapi karena cacat mesin yang menimpa sejumlah mobil, termasuk sedan mewah
Lexus dan Crown itu beresiko membuat orang kehilangan nyawa, Toyota tetap
melakukan penarikan produk mereka yang terbukti gagal tersebut meski mereka
menanggung kerugian sebesar triliunan rupiah. Apa yang dilakukan oleh Toyota
itu adalah cerminan MORALITAS bangsa asia timur yang budayanya, kalau
dipandang dari segi moralitas bangsa Indonesia jelas budaya jahiliyah karena
mereka memiliki budaya semacam Geisha dan masyarakatnya tidak pernah protes
terhadap kelakuan artis semacam Maria Ozawa.
 
Dalam waktu yang hampir bersamaan, di Indonesia yang merupakan negeri kaum
moralis dan agamis ini kita juga mendengar cerita tentang kecacatan sebuah
produk yang bernama TABUNG GAS ELPIJI yang diedarkan oleh Pertamina atas
usul pemerintah Indonesia.
 
Meski tidak persis sama, kasus ini mirip dengan yang dialami Toyota yaitu
beredarnya produk yang berpotensi merenggut nyawa manusia.
 
Satu beda yang sangat jelas dalam dua kasus ini adalah, kecacatan produk
TABUNG GAS ELPIJIini bukan hanya laporan, tapi sudah menjadi teror
tersendiri karena kemampuannya yang luar biasa dalam merenggut nyawa rakyat
negeri ini. Bahkan belakangan berita keberhasilan produk yang bernama tabung
gas elpiji ini dalam meyebar teror dan merengut nyawa penduduk negeri ini
hampir kita dengar setiap hari.
 
 
 
 

 
=
Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] :
 
1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS
 
2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ ,
http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/
 
3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke
anggota
 
4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id
 
5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com
 
KOMPAS LINTAS GENERASI
=
Yahoo! Groups Links
 
 
 

[Non-text portions of this message have been removed]



Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Ketika Urusan Nyawa Dikelola Oleh Para Penebar Pesona

2010-07-28 Terurut Topik Adyanto Aditomo
 
Sutan Bhatoegana adalah pengejawantahan Partai Demokrat dan SBY: Tidak perduli 
dengan nasib masyarakat.
Didepan para korban ledakan Gas LPG, dia masih bisa tertawa senang dan 
cenderung menyalahkan masyarakat pengguna Gas LPG.
Adanya Gas LPG yang bocor tetapi tetap diisi Gas LPG oleh Agen Resmi Pertamina, 
tanggung jawabnya dilemparkan kepada masyarakat pengguna Gas LPG.
Alasannya: Walaupun Tabung tersebut ada simbol SNI, tapi kalau sudah tahu 
Tabung LPG bocor dan berkarat, kok diterima juga ???
Lha darimana masyarakat bisa tahu kalau tabung tersebut bocor???
Waktu sosialisasi kan tidak diberi tahu bagaimana cara memastikan bahwa Tabung 
Gas LPG yang dibeli dari Agen Gas betul - betul aman.
Gak ada penjelasan itu.
Lho kok sekarang malah  jadi rakyat yang disalahkan
 
Kebocoran Tabung Gas LPG, walaupun sudah dibuktikan dilapangan bahwa ada ribuan 
tabung Gas LPG Bocor, namun Sutan Bhatoegana yang mewakili Partai Demokrat dan 
Pemerintah yang diwakili ole Mentri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) 
Darwin Zahedy Saleh, menolak keras bahwa kebocoran tabung Gas adalah penyebab 
meledaknya Gas LPG.
 
Entah sudah dirasuki setan dari mana otak para pejabat kita ini, kedua pejabat 
tersebut menyatakan bahwa:
1. Penyebab Utama Ledakan Gas LPG adalah kebocoran Gas dari Selang Gas dan 
Regulator Gas.
2. Kebocoran dari Tabung Gas tidak bisa menimbulkan kebakaran.
3. Sampai hari ini tidak ada bukti bahwa Tabung Gas tersebut meledak.
Dalam setiap kejadian Ledakan Gas di masyarakat, Tabung Gas masih dalam keadaan 
utuh dan Tidak Ada Yang Pecah akibat ledakan.
 
Anehnya pernyataan kedua pejabat tersebut mendapat dukungan dari Tim Forensik 
Kepolisian, yang memeriksa penyebab ledakan Gas LPG pada setiap kecelakaan yang 
terjadi.
 
Pemerintah, SBY dan Partai Demokrat kelihatannya sedang melecehkan Kecerdasan 
Masyarakat.
Apa bedanya Gas yang keluar akibat Tabung Gas Bocor atau Regulator Bocor atau 
Selang Gas Bocor
Semua Gas yang bocor tersebut bila konsentrasinya cukup tinggi dan terkena api, 
pasti langsung meledak.
Walaupun sumber kebocoran gas berasal dari Tabung Gas LPG yang bocor, ledakan 
yang terjadi tidak harus membuat tabung Gas pecah berkeping - keping.
 
Salam,
Adyanto Aditomo





Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Ketika Urusan Nyawa Dikelola Oleh Para Penebar Pesona

2010-07-23 Terurut Topik Y.B. Riyanto
Uraian yang menggelitik namun tajam. 
Kalau pemerintah berkelit dan hanya menyalahkan selang, itu artinya pemerintah 
sama sekali tidak melakukan kontrol pada produksi tabung. Ada pengakuan dr 
mantan pekerja di pabrik tabung, plat yang digunakan memang di bawah standar yg 
ditetapkan pertamina, dr yg seharusnya 2.5 mm menjadi 2 mm. Selain itu, bagian 
QC seharusnya mengetes tabung hasil produksi itu dengan tekanan tertentu, tp 
kenyataannya ditest dengan tekanan dibawah standar (krn kalo ditest dengan 
tekanan sebenarnya akan jebol). 
Sudah ada direktur sebuah perusahaan yg memproduksi tabung yg ditahan. Tp, 
tidak hanya 1 perusahaan saja yg membuat tabung gas bermasalah. 
Diduga, tabung seperti itu bisa lolos karena ada kongkalingkong antara 
pengusaha dan oknum pertamina. Entah benar atau tidak, krn pertamina sendiri 
sudah tegas memberi sanksi pada pengusaha nakal. 

Salamn,
riyanto

-Original Message-
From: Win Wan Nur winwan...@yahoo.com
Sender: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Date: Thu, 22 Jul 2010 03:30:52 
To: IACSFia...@yahoogroups.com
Reply-To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Ketika Urusan Nyawa Dikelola Oleh Para Penebar 
Pesona

Belakangan ini kita santer mendengar pemberitaan bahwa Toyota Motor, produsen 
mobil terbesar di dunia asal Jepang berencana menarik peredaran 270.000 
kendaraan di seluruh dunia. Padahal  Toyota mengatakan pihaknya belum menerima 
laporan apapun tentang kecelakaan atau kerugian berkaitan dengan persoalan 
tersebut.
 
Tapi karena cacat mesin yang menimpa sejumlah mobil, termasuk sedan mewah Lexus 
dan Crown itu beresiko membuat orang kehilangan nyawa, Toyota tetap melakukan 
penarikan produk mereka yang terbukti gagal tersebut meski mereka menanggung 
kerugian sebesar triliunan rupiah. Apa yang dilakukan oleh Toyota itu adalah 
cerminan MORALITAS bangsa asia timur yang budayanya, kalau dipandang dari segi 
moralitas bangsa Indonesia jelas budaya jahiliyah karena mereka memiliki budaya 
semacam Geisha dan masyarakatnya tidak pernah protes terhadap kelakuan artis 
semacam Maria Ozawa.
 
Dalam waktu yang hampir bersamaan, di Indonesia yang merupakan negeri kaum 
moralis dan agamis ini kita juga mendengar cerita tentang kecacatan sebuah 
produk yang bernama TABUNG GAS ELPIJI yang diedarkan oleh Pertamina atas usul 
pemerintah Indonesia. 
 
Meski tidak persis sama, kasus ini mirip dengan yang dialami Toyota yaitu 
beredarnya produk yang berpotensi merenggut nyawa manusia. 
 
Satu beda yang sangat jelas dalam dua kasus ini adalah, kecacatan produk TABUNG 
GAS ELPIJIini bukan hanya laporan, tapi sudah menjadi teror tersendiri karena 
kemampuannya yang luar biasa dalam merenggut nyawa rakyat negeri ini. Bahkan 
belakangan berita keberhasilan produk yang bernama tabung gas elpiji ini dalam 
meyebar teror dan merengut nyawa penduduk negeri ini hampir kita dengar setiap 
hari.
 





=
Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] :

1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS

2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ , 
http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/

3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke 
anggota

4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id

5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com

KOMPAS LINTAS GENERASI
=
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com 
forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com

* To unsubscribe from this group, send an email to:
forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Ketika Urusan Nyawa Dikelola Oleh Para Penebar Pesona

2010-07-22 Terurut Topik Joe D Santos
Indonesia akan tetap seperti ini  Karena  sudah tidak menghargai nyawa
warganya sendiri. Terlalu banyak sudah korban berjatuhan, pemerintah hanya
rapat-Dan rapat, tidak Ada tindakan konkrit, apakah itu memriksa tender
ulang pembuatan tabung yang HARUS tetap dilaksanakan oleh pemenang tendar
Dan tidak boleh di sub kan. A ya A bukan A ke B ke C Dan seterusnya. Semua
sudah silau oleh yang namanya DUIT. Rasa kemanusiaan, naluri Dan sosial
kemasyarakatan sudah hilang digantikan DUIT.
Ada solusi yang agak rumit di jalankan, audit pertamina berkaitan dengan
konversi MINYAK KE GAS INI, AUDIT juga kontraktor yang memenangkan tender
pembuatan tabung. Apakah masih Ada KEJUJURAN di sini. Karena pernah di salah
satu TV nasional, pihak pertamina menunjukan tabung yang masih MULUS tanpa
cela. Padahal yang beredar di pasar berbeda jauh.
TINDAK AGEN-AGEN BESAR yang sudah bertindak curang (suntik sana suntik sini)
.
KALAU BAPAK PRESIDEN YANG TERHORMAT PERDULI DENGAN WARGANYA YANG SUDAH
MEMILIH BELIAU LAKUKAN TINDAKAN KONKRIT, PECAT MENTRI ESDM YANG MULUTNYA
SEPERTI EMBER.



---Original Message---

From: Win Wan Nur
Date: 22/07/2010 11:35:46
To: IACSF
Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Ketika Urusan Nyawa Dikelola Oleh Para
Penebar Pesona


Belakangan ini kita santer mendengar pemberitaan bahwa Toyota Motor,
produsen mobil terbesar di dunia asal Jepang berencana menarik peredaran 270
000 kendaraan di seluruh dunia. Padahal  Toyota mengatakan pihaknya belum
menerima laporan apapun tentang kecelakaan atau kerugian berkaitan dengan
persoalan tersebut.

Tapi karena cacat mesin yang menimpa sejumlah mobil, termasuk sedan mewah
Lexus dan Crown itu beresiko membuat orang kehilangan nyawa, Toyota tetap
melakukan penarikan produk mereka yang terbukti gagal tersebut meski mereka
menanggung kerugian sebesar triliunan rupiah. Apa yang dilakukan oleh Toyota
itu adalah cerminan MORALITAS bangsa asia timur yang budayanya, kalau
dipandang dari segi moralitas bangsa Indonesia jelas budaya jahiliyah karena
mereka memiliki budaya semacam Geisha dan masyarakatnya tidak pernah protes
terhadap kelakuan artis semacam Maria Ozawa.

Dalam waktu yang hampir bersamaan, di Indonesia yang merupakan negeri kaum
moralis dan agamis ini kita juga mendengar cerita tentang kecacatan sebuah
produk yang bernama TABUNG GAS ELPIJI yang diedarkan oleh Pertamina atas
usul pemerintah Indonesia.

Meski tidak persis sama, kasus ini mirip dengan yang dialami Toyota yaitu
beredarnya produk yang berpotensi merenggut nyawa manusia.

Satu beda yang sangat jelas dalam dua kasus ini adalah, kecacatan produk
TABUNG GAS ELPIJIini bukan hanya laporan, tapi sudah menjadi teror
tersendiri karena kemampuannya yang luar biasa dalam merenggut nyawa rakyat
negeri ini. Bahkan belakangan berita keberhasilan produk yang bernama tabung
gas elpiji ini dalam meyebar teror dan merengut nyawa penduduk negeri ini
hampir kita dengar setiap hari.

Kemudian beda yang lain adalah dalam hal penanganan, kalau Toyota langsung
menarik total produknya yang nilainya paling murah di kisaran ratusan juta
itu sebaliknya Pemerintah dan Pertamina adem-ayem saja menyaksikan produknya
yang berharga di kisaran maksimal ratusan ribu, berubah fungsi menjadi
malaikat pencabut nyawa. Mereka malah dengan penuh percaya diri mengatakan
kalau kejadian itu terjadi akibat kecerobohan pemakai, sementara Pemerintah
dan Pertamina sendiri dengan santai buang badan.

Perbedaan lain, membeli Toyota adalah pilihan, tidak ada paksaan, tidak ada
keharusan. Tanpa membeli Toyota orang tidak akan mati karena masih ada merek
mobil lain untuk dibeli, sementara Elpiji, kalau tidak memakai elpiji maka
bersiap-siaplah masak menggunakan minyak tanah yang sulit didapat dan
kalaupun dapat harganya melambung tinggi.

Kalau di negara lain baru  satu atau dua orang warganya yang menjadi korban,
pemerintah sudah langsung bertindak tanpa menunggu munculnya protes di
masyarakat karena gencarnya berita di koran dan televisi, di negeri tempat
bersemayamnya kaum moralis dan agamis sejati ini tidak demikian halnya.
Korban sudah berjatuhan setiap hari pun pemerintah dan DPR belum juga
terlihat peduli.

Dalam menangani masalah teror tabung gas ini, alih-laih membuat tenang,
yang ada, oleh pemerintah kita disuguhi tontonan yang tidak lucu.

Korban sudah berjatuhan dimana-mana, tapi pemerintah yang merupakan pihak
yang paling bertanggung jawab atas kehadiran tabung gas 3 kilogram ini di
dapur-dapur kita terlihat kebingungan sendiri dan tidak tahu harus berbuat
apa.

Baru setelah rentetan kejadian ledakan ini semakin banyak terjadi, dan media
massa mulai ramai memberitakan pemerintah dan Pertamina berhasil dibangunkan
dari mimpi indah mereka. Tapi itupun hanya terbangun saja, masih jauh dari
menemukan solusi bagi permasalahan yang ada, melainkan lebih untuk mencari
popularitas alias tebar pesona.

MENTERI Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Darwin Zahedy Saleh menolak
jika dikatakan pemerintah tidak berbuat apa-apa dalam menangani

Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Ketika Urusan Nyawa Dikelola Oleh Para Penebar Pesona

2010-07-22 Terurut Topik Rinsan
Salam,

Belasan tahun keluarga saya menggunakan gas elpiji 12 kg. Sejak masih
berharga Rp 9000 per tabung hingga sekarang Rp. 72.000 per tabung. Tidak
pernah ada masalah hingga adanya permintaan yang akan gas elpiji yang sangat
tinggi karena pemerintah memaksakan penggunaan gas elpiji bagi seluruh
masyarakatnya.

Sudah dua kali, kebocoran terjadi pada tabung elpiji di rumah saya dalam 2
bulan ini. Pada waktu pemasangan, tidak ada masalah, tetapi setelah
pemakaian kurang lebih setengah, tabung gas mengeluarkan gas, memang bukan
dari tabungnya tetapi dari regulatornya.

Untung belum fatal, gas masih belum terkonsentrasi tinggi. Istri saya
langsung memanggil tetangga, melepaskan regulator dari tabung dan kemudian
mengikat mulut tabung dengan karet gelang. Regulator dipasang lagi dan tidak
ada kebocoran.

Masalahnya bukanlah bisa bertindak dengan cepat untuk mengatasinya, tetapi
bagaimana supaya hal itu tidak terjadi. Saya kira semuanya terletak tidak
pada pemakai alias end user yaitu rumah tangga. Untuk pengadaan fasilitas
ini, seharusnya pemerintah bertanggung-jawab mulai dari pengadaan tabung,
regulator, karet dan selang yang mana dalam konteks ini adalah memastikan
bahwa semua alat-alat tersebut aman dan sesuai dengan kualitas yang baik.

Sejak kejadian tersebut dan ditambah dengan ledakan-ledakan yang terjadi,
rasa was-was saya semakin tinggi dengan pemakaian gas elpiji ini. Tetapi
untuk menggunakan minyak tanah, saya merasa mengalami kemunduran yang
tentunya bukan tujuan pemerintah dalam konteks pembangunan bangsanya.

Memang, saya harus akui, entah logika apa yang digunakan oleh wakil partai
demokrat tersebut untuk membenarkan atau setidaknya membela 'diri' atas
kejadian-kejadian ledakan tabung gas. Dan sialnya, mereka kemudian hanya
mencari kambing hitam dan tidak mencari solusi.

Rapat, mungkin, menurut mereka adalah the ultimate solution untuk memecahkan
masalah ini.

Salam
Rinsan Tobing.




Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Ketika Urusan Nyawa Dikelola Oleh Para Penebar Pesona

2010-07-22 Terurut Topik imyselfbig
Salam prihatin,


Jadi ingat lagu lama yang sering dinyanyikan waktu upacara 17 Agustusan : ... 
Itulah Indonesia!
Hiks!! :(



Bungaja D

Sent from my GoldBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: Win Wan Nur winwan...@yahoo.com
Sender: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Date: Thu, 22 Jul 2010 03:30:52 
To: IACSFia...@yahoogroups.com
Reply-To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Ketika Urusan Nyawa Dikelola Oleh Para Penebar 
Pesona

Belakangan ini kita santer mendengar pemberitaan bahwa Toyota Motor, produsen 
mobil terbesar di dunia asal Jepang berencana menarik peredaran 270.000 
kendaraan di seluruh dunia. Padahal  Toyota mengatakan pihaknya belum menerima 
laporan apapun tentang kecelakaan atau kerugian berkaitan dengan persoalan 
tersebut.
 
Tapi karena cacat mesin yang menimpa sejumlah mobil, termasuk sedan mewah Lexus 
dan Crown itu beresiko membuat orang kehilangan nyawa, Toyota tetap melakukan 
penarikan produk mereka yang terbukti gagal tersebut meski mereka menanggung 
kerugian sebesar triliunan rupiah. Apa yang dilakukan oleh Toyota itu adalah 
cerminan MORALITAS bangsa asia timur yang budayanya, kalau dipandang dari segi 
moralitas bangsa Indonesia jelas budaya jahiliyah karena mereka memiliki budaya 
semacam Geisha dan masyarakatnya tidak pernah protes terhadap kelakuan artis 
semacam Maria Ozawa.
 
Dalam waktu yang hampir bersamaan, di Indonesia yang merupakan negeri kaum 
moralis dan agamis ini kita juga mendengar cerita tentang kecacatan sebuah 
produk yang bernama TABUNG GAS ELPIJI yang diedarkan oleh Pertamina atas usul 
pemerintah Indonesia. 
 
Meski tidak persis sama, kasus ini mirip dengan yang dialami Toyota yaitu 
beredarnya produk yang berpotensi merenggut nyawa manusia. 
 



  

[Non-text portions of this message have been removed]




[Non-text portions of this message have been removed]





=
Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] :

1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS

2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ , 
http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/

3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke 
anggota

4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id

5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com

KOMPAS LINTAS GENERASI
=
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com 
forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com

* To unsubscribe from this group, send an email to:
forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Ketika Urusan Nyawa Dikelola Oleh Para Penebar Pesona

2010-07-21 Terurut Topik Win Wan Nur
Belakangan ini kita santer mendengar pemberitaan bahwa Toyota Motor, produsen 
mobil terbesar di dunia asal Jepang berencana menarik peredaran 270.000 
kendaraan di seluruh dunia. Padahal  Toyota mengatakan pihaknya belum menerima 
laporan apapun tentang kecelakaan atau kerugian berkaitan dengan persoalan 
tersebut.
 
Tapi karena cacat mesin yang menimpa sejumlah mobil, termasuk sedan mewah Lexus 
dan Crown itu beresiko membuat orang kehilangan nyawa, Toyota tetap melakukan 
penarikan produk mereka yang terbukti gagal tersebut meski mereka menanggung 
kerugian sebesar triliunan rupiah. Apa yang dilakukan oleh Toyota itu adalah 
cerminan MORALITAS bangsa asia timur yang budayanya, kalau dipandang dari segi 
moralitas bangsa Indonesia jelas budaya jahiliyah karena mereka memiliki budaya 
semacam Geisha dan masyarakatnya tidak pernah protes terhadap kelakuan artis 
semacam Maria Ozawa.
 
Dalam waktu yang hampir bersamaan, di Indonesia yang merupakan negeri kaum 
moralis dan agamis ini kita juga mendengar cerita tentang kecacatan sebuah 
produk yang bernama TABUNG GAS ELPIJI yang diedarkan oleh Pertamina atas usul 
pemerintah Indonesia. 
 
Meski tidak persis sama, kasus ini mirip dengan yang dialami Toyota yaitu 
beredarnya produk yang berpotensi merenggut nyawa manusia. 
 
Satu beda yang sangat jelas dalam dua kasus ini adalah, kecacatan produk TABUNG 
GAS ELPIJIini bukan hanya laporan, tapi sudah menjadi teror tersendiri karena 
kemampuannya yang luar biasa dalam merenggut nyawa rakyat negeri ini. Bahkan 
belakangan berita keberhasilan produk yang bernama tabung gas elpiji ini dalam 
meyebar teror dan merengut nyawa penduduk negeri ini hampir kita dengar setiap 
hari.
 
Kemudian beda yang lain adalah dalam hal penanganan, kalau Toyota langsung 
menarik total produknya yang nilainya paling murah di kisaran ratusan juta itu 
sebaliknya Pemerintah dan Pertamina adem-ayem saja menyaksikan produknya yang 
berharga di kisaran maksimal ratusan ribu, berubah fungsi menjadi malaikat 
pencabut nyawa. Mereka malah dengan penuh percaya diri mengatakan kalau 
kejadian itu terjadi akibat kecerobohan pemakai, sementara Pemerintah dan 
Pertamina sendiri dengan santai buang badan.
 
Perbedaan lain, membeli Toyota adalah pilihan, tidak ada paksaan, tidak ada 
keharusan. Tanpa membeli Toyota orang tidak akan mati karena masih ada merek 
mobil lain untuk dibeli, sementara Elpiji, kalau tidak memakai elpiji maka 
bersiap-siaplah masak menggunakan minyak tanah yang sulit didapat dan kalaupun 
dapat harganya melambung tinggi.
 
Kalau di negara lain baru  satu atau dua orang warganya yang menjadi korban, 
pemerintah sudah langsung bertindak tanpa menunggu munculnya protes di 
masyarakat karena gencarnya berita di koran dan televisi, di negeri tempat 
bersemayamnya kaum moralis dan agamis sejati ini tidak demikian halnya. Korban 
sudah berjatuhan setiap hari pun pemerintah dan DPR belum juga terlihat peduli.
 
Dalam menangani masalah teror tabung gas ini, alih-laih membuat tenang,  yang 
ada, oleh pemerintah kita disuguhi tontonan yang tidak lucu. 
 
Korban sudah berjatuhan dimana-mana, tapi pemerintah yang merupakan pihak yang 
paling bertanggung jawab atas kehadiran tabung gas 3 kilogram ini di 
dapur-dapur kita terlihat kebingungan sendiri dan tidak tahu harus berbuat apa.
 
Baru setelah rentetan kejadian ledakan ini semakin banyak terjadi, dan media 
massa mulai ramai memberitakan pemerintah dan Pertamina berhasil dibangunkan 
dari mimpi indah mereka. Tapi itupun hanya terbangun saja, masih jauh dari 
menemukan solusi bagi permasalahan yang ada, melainkan lebih untuk mencari 
popularitas alias tebar pesona.
 
MENTERI Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Darwin Zahedy Saleh menolak jika 
dikatakan pemerintah tidak berbuat apa-apa dalam menangani maraknya ledakan 
tabung gas elpiji ukuran 3 kilogram (kg).
 
Kejadian ledakan tabung baru-baru ini membuat kami makin intensif rapat, aku 
Darwin.
 
Begitulah setelah dengan susah payah berhasil dibangunkan dari mimpi indahnya 
pun, yang mampu dilakukan pemerintah dan Pertamina adalah R A P A T dan hasil R 
A P A T  itu apa?  KAMBING HITAM... 
 
Seusai rapat, yang dipersalahkan sebagai penyebab semua kebakaran dan kematian 
yang disebabkan oleh ledakan tabung Elpiji yang dibagikan secara gratis oleh 
Pemerintah supaya rakyat tidak menggunakan minyak tanah lagi, adalah kambing 
hitam hasil temuan rapat itu bernama selang dan regulator palsu dan atribut 
pendukungnya. 
 
Dari hasil penelitian selama ini, banyaknya peristiwa ledakan gas disebabkan 
oleh selang yang tidak standar dan tidak ada satupun yang diakibatkan oleh 
tabung yang bocor. Jadi, jangan pakai selang sembarangan, pesan Darwin waktu 
itu dengan penuh percaya diri. Kejadian ini terjadi pada 26 Jun 2010.
 
Sementara 'kambing putih' yaitu spesifikasi solderan atau sambungan tabung gas 
yang tidak berkualitas serta banyaknya beredar tabung Gas palsu yang bisa jadi 
tidak benar-benar palsu karena sebagaimana umum kita temukan