Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Presiden Tak Akan ke Eropa Sebelum Larangan Dicabut
Apakah kunjungannya ke Eropa ini penting dan berguna sekali buat Indonesia atau tidak? Kalau bilang tidak akan pergi kalau larangan tidak dicabut, inikan namanya mengancam Eropa? Apakah mereka merasa penting dengan Indonesia atau kita yang mementingkan (perlu sekali) mereka? Ini perlu dijelaskan Pak SBY! Kalau memang perlu, pergilah Pak SBY dkk+rombongan+pendamping dan sebagainya! Soal penerbangan, ini masalah lain dan tak ada untungnya buat menambah masalah (bukannya solusi)... Bagaimana pendapat kalian? Apakah study banding ini perlu diberangkatkan opo piye iki? Please explain deh! Salam Las --- On Fri, 7/25/08, Agus Hamonangan [EMAIL PROTECTED] wrote: From: Agus Hamonangan [EMAIL PROTECTED] Subject: [Forum Pembaca KOMPAS] Presiden Tak Akan ke Eropa Sebelum Larangan Dicabut To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Date: Friday, July 25, 2008, 7:21 PM http://www.kompas. com/read/ xml/2008/ 07/25/16135548/ presiden. tak.akan. ke.eropa. sebelum.larangan .dicabut JAKARTA, JUMAT - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menegaskan sikapnya tidak akan melakukan kunjungan kenegaraan ke sejumlah negara di Uni Eropa yang telah lama direncanakan sebelum larangan terbang maskapai penerbangan Indonesia dicabut. Sikap Presiden ditegaskan kembali setelah Komisi Uni Eropa memperpanjang larangan terbang maskapai penerbangan Indonesia tiga bulan ke depan. Presiden tidak akan ke Uni Eropa jika larangan terbang tidak dicabut. Presiden akan ke Uni Eropa hanya dengan pesawat Garuda Indonesia, ujar Menteri Perhubungan Jusman Syafei Djamal di Kantor Presiden, Jakarta, Jumat (25/7). Sebelumnya Jusman menghadap Presiden untuk melaporkan perpanjangan larangan terbang Komisi Uni Eropa kepada seluruh maskapai penerbangan Indonesia ke Uni Eropa. Larangan terbang seluruh maskapai penerbangan Indonesia ke Uni Eropa diberlakukan sejak pertengahan tahun 2007 dan dievaluasi tiap tiga bulan. Setiap evaluasi, larangan itu diperpanjang lagi. Bersamaan dengan larangan terbang itu, Presiden juga merencanakan sejumlah kunjungan kerja ke Uni Eropa. Rencana kunjungan itu akhirnya juga tertunda-tunda karena Presiden mensyaratkan pencabutan larangan terbang sebelum ke Uni Eropa. Wisnu Nugroho A Sent from my BlackBerry © Wireless device from XL GPRS/EDGE/3G Network
Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Presiden Tak Akan ke Eropa Sebelum Larangan Dicabut
Harusnya presiden melihat sebabnya maskapai nasional dilarang terbang, bukannya malah nambah2in masalah. Eric Soesilo [EMAIL PROTECTED] Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: Samali Djono [EMAIL PROTECTED] Date: Sun, 27 Jul 2008 18:14:18 To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subject: Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Presiden Tak Akan ke Eropa Sebelum Larangan Dicabut asal konsisten saja. memang sangat merendahkan harga-diri bangsa Indonesia, kalu sampai Presiden kita (siapapun beliau) melakukan kunjungan kerja ke Eropa, tapi terbang dengan pesawat asing, entah itu charter an atau apapun. kalu dengan pesawat non Garuda, misalnya Lion air yang sudah menggunakan pesawat terbaru, rasanya 'koq tidak masalah, selama pesawat terbang tsb milik maskapai penerbangan Indonesia. salam, djs
RE: [Forum Pembaca KOMPAS] Presiden Tak Akan ke Eropa Sebelum Larangan Dicabut
Setuju sekali soal Garuda Indonesia, beberapa tahun yang lalu saya bertemu dengan seorang warga prancis di airport de Gaulle yang kebetulan sudah lama tinggal di Indonesia. Dia sangat membanggakan pelayanan Garuda Indonesia yang menjadi satu-satunya airlines yang masih tepat waktu dari prancis ke Indonesia. Saat itu dia mau kembali ke Indonesia dan menggunakan Garuda, wah.dengan segala kekurangan di Indonesia..senang benar dengernya...tapi..ada tapi nya...dia menyayangkan bahwa pelayanan Garuda ke Prancis akan di hapuskan..kebijakan dari Garuda yang tidak diketahui. Kalau yang dipersoalkan adalah otoritas, itu sih setuju banget.. Dan sampai sekarang khan kita tidak pernah tau apa asal muasal pelarangan itu sampai harus dilakukan oleh negara-negara yang sangat memikirkan keselamatan warga negara nya, dan pemerintah Indonesia pun tidak mau menjelaskan asal muasalnya . Kalaupun itu katanya berlatar belakang politis..tapi khan Pemerintah tidak bisa membuktikannya dan ternyata memang keselamatan penerbangan di Indonesia sudah pada kondisi yang paling buruk..sehingga Dephub khususnya direktorat angkutan udara melakukan perbaikan kinerja(walaupun diragukan kesinambungannya), jadi kalau dianggap latar belakang politis 100% khan juga nggak benar. Jadi bagaimana kita bisa meyakinkan negara-negara Eropa bahwa perbaikan sudah dilakukan kalau adanya pelanggaran tidak pernah diungkapkan dan yang menarik...di udara itu tidak ada batas harga minimal yang memungkinkan adanya persaingan tidak sehat dengan mengabaikan keselamatan. Adanya hanya tarif rekomendasi bawah yang tidak mengikat atau yang tidak ada sanksi nya bila dilanggar. Jadi kalau ada perusahaan yang bersaing dengan melakukan penghematan gila2an sampai dengan beroperasi dibawah harga pokok menyediakan pelayanan penerbangan..sah-sah saja asal murah..dan menariknya pula..hal ini malah di dukung oleh KPPU..sebuah instansi yang mengawasi persaingan tidak sehat, tapi kalau bisa murah...sehat atau tidak nya persaingan itu tidak dipedulikan... pokoknya asal murah(dumping tarif pelayanan pun nggak masalah). Tapi.ada tapinya nih...kalau ada pedagang yang import barang dari luar negeri bisa harganya lebih murah daripada yang diproduksi di dalam negeri..instansi itu bisa menyarankan pemerintah untuk menggunakan pasal anti dumping untuk mengenakan pajak anti dumping agar harganya bisa lebih mahal..unik khan . SBY tidak akan ke Eropa sih memang saat nya tepat diucapkan sekarang.khan sudah dekat pemilu sehingga tidak ada kegiatan presiden yang harus dilakukan di Eropa yang bisa memberikan perbaikan terhadap kondisi negara.sekarang mah.sibuk kampanye semua. Rudy Th _ From: Wal Suparmo [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: 26 Juli 2008 22:42 To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Cc: rudy the Subject: RE: [Forum Pembaca KOMPAS] Presiden Tak Akan ke Eropa Sebelum Larangan Dicabut Salam, Kalau menurut saya pribadi GARUDA INDONESIA sebagai Arline, tidak pernah dipersoalankan penerbangannya di Eropa dan oleh Uni Eropa. Yang dipersoalan adalah OTORITAS PENERBANGAN RI yang tidak memenui syarat tehnis maupun MORAL dalam segala bidang termasuk yang di BANDARA seperti yang terjadi di Yogya dimana yang dituntut di depan pengadilan hanya PILOT sedangkan otoritas bandara tidak melakukan prosedur keamanan dengan tidak melaksanakan prosedur dalam kebakaran pesawat terbang. Yaitu BPK baru datang hampir setengah jam setelah kejadian,menyemprot dengan air(bukan busa atau CO2) tidak menyediakan ambulans dan paramedis yang cukup Jika semuanya dilaksankan dengan baik beberapa kali terjadi hal yang sama dimana tidak ada korban yang jatuh.Demikian juga PEMBUNUHAN POLITIK dalam penerbangan TIDAK dibuka oleh Pemerintah apalagi permintaan maaf. Sekarang tinggal siapa butuh siapa.Pokoknya Presiden tidak dapat ke Eropa kecuali Charter pesawat asing( memalukan) atau naik pesawat terbang AURI. Wasalam, Wal Supamo
RE: [Forum Pembaca KOMPAS] Presiden Tak Akan ke Eropa Sebelum Larangan Dicabut
Salam, Kalau menurut saya pribadi GARUDA INDONESIA sebagai Arline, tidak pernah dipersoalankan penerbangannya di Eropa dan oleh Uni Eropa. Yang dipersoalan adalah OTORITAS PENERBANGAN RI yang tidak memenui syarat tehnis maupun MORAL dalam segala bidang termasuk yang di BANDARA seperti yang terjadi di Yogya dimana yang dituntut di depan pengadilan hanya PILOT sedangkan otoritas bandara tidak melakukan prosedur keamanan dengan tidak melaksanakan prosedur dalam kebakaran pesawat terbang. Yaitu BPK baru datang hampir setengah jam setelah kejadian,menyemprot dengan air(bukan busa atau CO2) tidak menyediakan ambulans dan paramedis yang cukup Jika semuanya dilaksankan dengan baik beberapa kali terjadi hal yang sama dimana tidak ada korban yang jatuh.Demikian juga PEMBUNUHAN POLITIK dalam penerbangan TIDAK dibuka oleh Pemerintah apalagi permintaan maaf. Sekarang tinggal siapa butuh siapa.Pokoknya Presiden tidak dapat ke Eropa kecuali Charter pesawat asing( memalukan) atau naik pesawat terbang AURI. Wasalam, Wal Supamo --- On Fri, 25/7/08, Rudy Thehamihardja [EMAIL PROTECTED] wrote: From: Rudy Thehamihardja [EMAIL PROTECTED] Subject: RE: [Forum Pembaca KOMPAS] Presiden Tak Akan ke Eropa Sebelum Larangan Dicabut To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Date: Friday, 25 July, 2008, 7:11 PM Ha3...yang salah anak buahnya di lingkutan instansi perhubungan .. koq jadi urusan presiden nggak mau ke Eropa...bukan dibenerin bawahannya.. malah yang ikut memperhatikan keselamatan bagi rakyatnya dan dimana rakyat Indonesia juga akan menerima dampak nya malah di boikot...Aneh beneran drh pengelola negara ini.. Coba deh telurusi kenapa sampai dilarang jangan ribut karena sekarang sudah mulai melakukan perubahan... Penyebabnya dulu bisa dilarang tidak ada yang bertanggung jawab atau tidak ada yang menjelaskan kenapa bisa terjadi, dan kalau setelah tidak dilarang kelakuan seperti dulu dilakukan lagi siapa yang akan peduli .siapa yang akan awasilha bagaimana mau yakin akan terjadi perbaikan kalau penyebabnya saja disembunyikan. Jangan heran kalau sampai negara lain ikut campur... Kalau disetiap pelayanan publik yang harus dilaksanakan oleh pemerintah Indonesia, negara lain bisa ikut campur..rasanya sih saya setuju-setuju saja..pasti nanti semua pelayanan publik akan seperti di negara maju. Pemerintah diwajibkan oleh Negara dalam UU untuk melakukan pembinaan, dan yang dimaksud dengan pemerintah disini diwakili oleh Departemen Perhubungan di tingkat Pusat dan Dinas Perhubungan di tingkat daerah. Dan yang dimaksud dengan Pembinaan itu mencakup kekuasaan legislasi (yang membuat aturan), kekuasaan eksekusi (melakukan pengendalian) , dan khusus di angkutan umum juga mencakup kekuasaan yudikatif (melakukan pengawasan terhadap angkutan umum)...lalu hasilnya seperti pelayanan angkutan umum di udara - laut dan darat saat ini. Ada pepatah...absolute power tend to corrupt..rasanya yang sekarang terjadi itu adanya. Rudy Th
Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Presiden Tak Akan ke Eropa Sebelum Larangan Dicabut
asal konsisten saja. memang sangat merendahkan harga-diri bangsa Indonesia, kalu sampai Presiden kita (siapapun beliau) melakukan kunjungan kerja ke Eropa, tapi terbang dengan pesawat asing, entah itu charter an atau apapun. kalu dengan pesawat non Garuda, misalnya Lion air yang sudah menggunakan pesawat terbaru, rasanya 'koq tidak masalah, selama pesawat terbang tsb milik maskapai penerbangan Indonesia. salam, djs - Original Message From: Agus Hamonangan [EMAIL PROTECTED] To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Friday, 25 July, 2008 4:21:57 PM Subject: [Forum Pembaca KOMPAS] Presiden Tak Akan ke Eropa Sebelum Larangan Dicabut http://www.kompas. com/read/ xml/2008/ 07/25/16135548/ presiden. tak.akan. ke.eropa. sebelum.larangan .dicabut JAKARTA, JUMAT - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menegaskan sikapnya tidak akan melakukan kunjungan kenegaraan ke sejumlah negara di Uni Eropa yang telah lama direncanakan sebelum larangan terbang maskapai penerbangan Indonesia dicabut. Sikap Presiden ditegaskan kembali setelah Komisi Uni Eropa memperpanjang larangan terbang maskapai penerbangan Indonesia tiga bulan ke depan. Presiden tidak akan ke Uni Eropa jika larangan terbang tidak dicabut. Presiden akan ke Uni Eropa hanya dengan pesawat Garuda Indonesia, ujar Menteri Perhubungan Jusman Syafei Djamal di Kantor Presiden, Jakarta, Jumat (25/7). Sebelumnya Jusman menghadap Presiden untuk melaporkan perpanjangan larangan terbang Komisi Uni Eropa kepada seluruh maskapai penerbangan Indonesia ke Uni Eropa. Larangan terbang seluruh maskapai penerbangan Indonesia ke Uni Eropa diberlakukan sejak pertengahan tahun 2007 dan dievaluasi tiap tiga bulan. Setiap evaluasi, larangan itu diperpanjang lagi. Bersamaan dengan larangan terbang itu, Presiden juga merencanakan sejumlah kunjungan kerja ke Uni Eropa. Rencana kunjungan itu akhirnya juga tertunda-tunda karena Presiden mensyaratkan pencabutan larangan terbang sebelum ke Uni Eropa. Wisnu Nugroho A Sent from my BlackBerry © Wireless device from XL GPRS/EDGE/3G Network __ Not happy with your email address?. Get the one you really want - millions of new email addresses available now at Yahoo! http://uk.docs.yahoo.com/ymail/new.html [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Presiden Tak Akan ke Eropa Sebelum Larangan Dicabut
Salam, Bukan pendapat baru dan sudah beberapakali dibicarakan di tingkat atas. 1) Indonesia masih butuh wisatawan dan modal investment dari Eropa. 2) Indonesia masih belum mampu MEMPERTAHANKAN kedaulatan di udara dengan pesawat2 tempur kuno dan sedikit yang ada. Rakyat seharusnya mendukung cara Eropa mau mendobrak BIROKRASI Indonesia yang korupt dan melanggar HAM( pembunuhan Munir di dalam peswat terbang yang dilindungi oleh pemerintah yang tidak mau membongkar persoalannya). Wasalam, Wal Suparmo --- On Fri, 25/7/08, Teguh Santoso [EMAIL PROTECTED] wrote: From: Teguh Santoso [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Presiden Tak Akan ke Eropa Sebelum Larangan Dicabut To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Date: Friday, 25 July, 2008, 4:34 PM Kenapa sih gak di bikin gampang aja. Larang aja maskapai Eropa terbang ke Indonesia atau melewati Indonesia. Trus gak usah beli Airbus buatan eropa. Orang Indonesia gak ke Eropa juga idup baik2 aja kok. Apasih yg dipunyai orang Eropa yg orang Indonesia gak punya? paling2 cuman mata biru ama mata ijo doang kok. salam teguh santoso
Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Presiden Tak Akan ke Eropa Sebelum Larangan Dicabut
Kenapa sih gak di bikin gampang aja. Larang aja maskapai Eropa terbang ke Indonesia atau melewati Indonesia. Trus gak usah beli Airbus buatan eropa. Orang Indonesia gak ke Eropa juga idup baik2 aja kok. Apasih yg dipunyai orang Eropa yg orang Indonesia gak punya? paling2 cuman mata biru ama mata ijo doang kok. salam teguh santoso On Fri, Jul 25, 2008 at 4:21 PM, Agus Hamonangan [EMAIL PROTECTED] wrote: http://www.kompas.com/read/xml/2008/07/25/16135548/presiden.tak.akan.ke.eropa.sebelum.larangan.dicabut JAKARTA, JUMAT - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menegaskan sikapnya tidak akan melakukan kunjungan kenegaraan ke sejumlah negara di Uni Eropa yang telah lama direncanakan sebelum larangan terbang maskapai penerbangan Indonesia dicabut. Sikap Presiden ditegaskan kembali setelah Komisi Uni Eropa memperpanjang larangan terbang maskapai penerbangan Indonesia tiga bulan ke depan. Presiden tidak akan ke Uni Eropa jika larangan terbang tidak dicabut. Presiden akan ke Uni Eropa hanya dengan pesawat Garuda Indonesia, ujar Menteri Perhubungan Jusman Syafei Djamal di Kantor Presiden, Jakarta, Jumat (25/7). Sebelumnya Jusman menghadap Presiden untuk melaporkan perpanjangan larangan terbang Komisi Uni Eropa kepada seluruh maskapai penerbangan Indonesia ke Uni Eropa. Larangan terbang seluruh maskapai penerbangan Indonesia ke Uni Eropa diberlakukan sejak pertengahan tahun 2007 dan dievaluasi tiap tiga bulan. Setiap evaluasi, larangan itu diperpanjang lagi. Bersamaan dengan larangan terbang itu, Presiden juga merencanakan sejumlah kunjungan kerja ke Uni Eropa. Rencana kunjungan itu akhirnya juga tertunda-tunda karena Presiden mensyaratkan pencabutan larangan terbang sebelum ke Uni Eropa. Wisnu Nugroho A Sent from my BlackBerry (c) Wireless device from XL GPRS/EDGE/3G Network [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Presiden Tak Akan ke Eropa Sebelum Larangan Dicabut
lho kok ngambek Pak SBY klau ngak ada yang memperingati siapa lagi untuk mengawasinya. wong disini baru bener meriksanya, setelah adam air kena upper cut pemegang sahamnya. yo wis Pak Presiden sing sabar ya 2008/7/25, Agus Hamonangan [EMAIL PROTECTED]: http://www.kompas.com/read/xml/2008/07/25/16135548/presiden.tak.akan.ke.eropa.sebelum.larangan.dicabut JAKARTA, JUMAT - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menegaskan sikapnya tidak akan melakukan kunjungan kenegaraan ke sejumlah negara di Uni Eropa yang telah lama direncanakan sebelum larangan terbang maskapai penerbangan Indonesia dicabut. Sikap Presiden ditegaskan kembali setelah Komisi Uni Eropa memperpanjang larangan terbang maskapai penerbangan Indonesia tiga bulan ke depan. Presiden tidak akan ke Uni Eropa jika larangan terbang tidak dicabut. Presiden akan ke Uni Eropa hanya dengan pesawat Garuda Indonesia, ujar Menteri Perhubungan Jusman Syafei Djamal di Kantor Presiden, Jakarta, Jumat (25/7). Sebelumnya Jusman menghadap Presiden untuk melaporkan perpanjangan larangan terbang Komisi Uni Eropa kepada seluruh maskapai penerbangan Indonesia ke Uni Eropa. Larangan terbang seluruh maskapai penerbangan Indonesia ke Uni Eropa diberlakukan sejak pertengahan tahun 2007 dan dievaluasi tiap tiga bulan. Setiap evaluasi, larangan itu diperpanjang lagi. Bersamaan dengan larangan terbang itu, Presiden juga merencanakan sejumlah kunjungan kerja ke Uni Eropa. Rencana kunjungan itu akhirnya juga tertunda-tunda karena Presiden mensyaratkan pencabutan larangan terbang sebelum ke Uni Eropa. Wisnu Nugroho A Sent from my BlackBerry (c) Wireless device from XL GPRS/EDGE/3G Network [Non-text portions of this message have been removed]
RE: [Forum Pembaca KOMPAS] Presiden Tak Akan ke Eropa Sebelum Larangan Dicabut
Ha3...yang salah anak buahnya di lingkutan instansi perhubungan .. koq jadi urusan presiden nggak mau ke Eropa...bukan dibenerin bawahannya..malah yang ikut memperhatikan keselamatan bagi rakyatnya dan dimana rakyat Indonesia juga akan menerima dampak nya malah di boikot...Aneh beneran drh pengelola negara ini.. Coba deh telurusi kenapa sampai dilarangjangan ribut karena sekarang sudah mulai melakukan perubahan... Penyebabnya dulu bisa dilarang tidak ada yang bertanggung jawab atau tidak ada yang menjelaskan kenapa bisa terjadi, dan kalau setelah tidak dilarang kelakuan seperti dulu dilakukan lagi siapa yang akan peduli .siapa yang akan awasilha bagaimana mau yakin akan terjadi perbaikan kalau penyebabnya saja disembunyikan. Jangan heran kalau sampai negara lain ikut campur... Kalau disetiap pelayanan publik yang harus dilaksanakan oleh pemerintah Indonesia, negara lain bisa ikut campur..rasanya sih saya setuju-setuju saja..pasti nanti semua pelayanan publik akan seperti di negara maju. Pemerintah diwajibkan oleh Negara dalam UU untuk melakukan pembinaan, dan yang dimaksud dengan pemerintah disini diwakili oleh Departemen Perhubungan di tingkat Pusat dan Dinas Perhubungan di tingkat daerah. Dan yang dimaksud dengan Pembinaan itu mencakup kekuasaan legislasi (yang membuat aturan), kekuasaan eksekusi (melakukan pengendalian), dan khusus di angkutan umum juga mencakup kekuasaan yudikatif (melakukan pengawasan terhadap angkutan umum)...lalu hasilnya seperti pelayanan angkutan umum di udara - laut dan darat saat ini. Ada pepatah...absolute power tend to corrupt..rasanya yang sekarang terjadi itu adanya. Rudy Th _ From: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Agus Hamonangan Sent: 25 Juli 2008 16:22 To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subject: [Forum Pembaca KOMPAS] Presiden Tak Akan ke Eropa Sebelum Larangan Dicabut http://www.kompas. http://www.kompas.com/read/xml/2008/07/25/16135548/presiden.tak.akan.ke.ero pa.sebelum.larangan.dicabut com/read/xml/2008/07/25/16135548/presiden.tak.akan.ke.eropa.sebelum.larangan .dicabut JAKARTA, JUMAT - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menegaskan sikapnya tidak akan melakukan kunjungan kenegaraan ke sejumlah negara di Uni Eropa yang telah lama direncanakan sebelum larangan terbang maskapai penerbangan Indonesia dicabut. Sikap Presiden ditegaskan kembali setelah Komisi Uni Eropa memperpanjang larangan terbang maskapai penerbangan Indonesia tiga bulan ke depan. Presiden tidak akan ke Uni Eropa jika larangan terbang tidak dicabut. Presiden akan ke Uni Eropa hanya dengan pesawat Garuda Indonesia, ujar Menteri Perhubungan Jusman Syafei Djamal di Kantor Presiden, Jakarta, Jumat (25/7). Sebelumnya Jusman menghadap Presiden untuk melaporkan perpanjangan larangan terbang Komisi Uni Eropa kepada seluruh maskapai penerbangan Indonesia ke Uni Eropa. Larangan terbang seluruh maskapai penerbangan Indonesia ke Uni Eropa diberlakukan sejak pertengahan tahun 2007 dan dievaluasi tiap tiga bulan. Setiap evaluasi, larangan itu diperpanjang lagi. Bersamaan dengan larangan terbang itu, Presiden juga merencanakan sejumlah kunjungan kerja ke Uni Eropa. Rencana kunjungan itu akhirnya juga tertunda-tunda karena Presiden mensyaratkan pencabutan larangan terbang sebelum ke Uni Eropa. Wisnu Nugroho A Sent from my BlackBerry C Wireless device from XL GPRS/EDGE/3G Network _ avast! http://www.avast.com Antivirus: Inbound message clean. Virus Database (VPS): 080725-0, 25/07/2008 Tested on: 25/07/2008 18:21:54 avast! - copyright (c) 1988-2008 ALWIL Software. --- avast! Antivirus: Outbound message clean. Virus Database (VPS): 080725-0, 25/07/2008 Tested on: 25/07/2008 19:11:05 avast! - copyright (c) 1988-2008 ALWIL Software. http://www.avast.com [Non-text portions of this message have been removed]