===
F R I E N D S H I P
===
Original Sender : M Fahmi Aulia [EMAIL PROTECTED]
Menyambut 17 Agustus-an...aku kirim artikel tentang 17 Agustus...Mudah2an
cukup lucu...kalo ada...hehehe.. :D
*** Jokes begin ***
source: Alfonso
Sangat disayangkan sekali kalau pengetahuan dasar begini kebanyakan tidak
pernah kita kenali selama ini saat duduk di bangku SD. Padahal cerita2 kayak
begini lebih membangkitkan minat nasionalisme daripada disuruh menghapal
mati Naskah Proklamasi, Butir2 Pancasila, Pembukaan UUD 45, dan isi UUD 45.
Tampaknya ada kekurangpahaman dalam kurikulum negeri kita sejak dulu di PSPB
dan Sejarah SD(era tahun 1994)
Tulisan berikut dikutip benar-benar persis dari Harian Suara Merdeka, hari
Jumat, tanggal 18 Agustus 1995, halaman VII, dalam rangka memperingati 50
tahun kemerdekaan Indonesia.
***
Mungkinkah Revolusi Kemerdekaan Indonesia disebut sebagai revolusi dari
kamar tidur?
Coba simak ceritanya.
Pada 17 Agustus 1945 pukul 08.00, ternyata Bung Karno masih tidur nyenyak di
kamarnya, di Jalan Pegangsaan Timur 56, Cikini. Dia terkena gejala malaria
tertiana. Suhu badannya tinggi dan sangat lelah setelah begadang bersama
para sahabatnya menyusun konsep naskah proklamasi di rumah Laksamana Maeda.
Pating greges, keluh Bung Karno setelah dibangunkan dokter kesayangannya.
Kemudian darahnya dialiri chinineurethan intramusculair dan menenggak pil
brom chinine. Lalu ia tidur lagi. Pukul 09.00, Bung Karno terbangun.
Berpakaian rapi putih-putih dan menemui sahabatnya, Bung Hatta. Tepat pukul
10.00, keduanya memproklamasikan kemerdekaan Indonesia dari serambi rumah.
Demikianlah Saudara-saudara! Kita sekalian telah merdeka!, ujar Bung Karno
di hadapan segelintir patriot-patriot sejati. Mereka lalu menyanyikan lagu
kebangsaan sambil mengibarkan bendera pusaka Merah Putih.
Setelah upacara yang singkat itu, Bungk Karno kembali ke kamar tidurnya.
masih meriang. Tapi sebuah revolusi telah dimulai...
**
Upacara Proklamasi Kemerdekaan Indonesia ternyata berlangsung tanpa
protokol, tak ada korps musik, tak ada konduktor dan tak ada pancaragam.
Tiang bendera pun dibuat dari batang bambu secara kasar, serta ditanam hanya
beberapa menit menjelang upacara. Tetapi itulah, kenyataan yang yang terjadi
pada sebuah upacara sekaral yang dinanti-nanti selama lebih dari tiga ratus
tahun!
***
Bendera Pusaka Sang Merah Putih adalah bendera resmi pertama bagi RI. Tetapi
dari apakah bendera sakral itu dibuat? Warna putihnya dari kain sprei tempat
tidur dan warna merahnya dari kain tukang soto!
***
Setelah merdeka 43 tahun, Indonesia baru memiliki seorang menteri pertama
yang benar-benar orang Indonesia asli. Karena semua menteri sebelumnya
lahir sebelum 17 Agustus 1945. Itu berarti, mereka pernah menjadi warga
Hindia Belanda dan atau pendudukan Jepang, sebab negara hukum Republik
Indonesia memang belum ada saat itu. Orang Indonesia asli pertama yang
menjadi menteri adalah Ir Akbar Tanjung (lahir di Sibolga, Sumatera Utara,
30 Agustus 1945), sebagai Menteri Negara Pemuda dan Olah Raga pada Kabinet
Pembangunan V (1988-1993).
Fahmi: sekarang AT mah jadi tukang korupsi...:(
***
Menurut Proklamasi 17 Agustus 1945, Kalimantan adalah bagian integral
wilayah hukum Indonesia. Kenyataannya, pulau tersebut paling unik di dunia.
Di pulau tersebut, ada 3 kepala negara yang memerintah! Presiden Soeharto
(memerintah 4 wilayah provinsi), PM Mahathir Mohamad (Sabah dan Serawak)
serta Sultan Hassanal Bolkiah (Brunei).
Hubungan antara revolusi Indonesia dan Hollywood, memang dekat.
Setiap 1 Juni, selalu diperingati sebagai Hari Lahir Pancasila semasa
Presiden Soekarno. Pada 1956, peristiwa tersebut hampir secara kebetulan
dirayakan di sebuah hotel Hollywood.
Bung Karno saat itu mengundang aktris legendaris, Marylin Monroe, untuk
sebuah makan malam di Hotel Beverly Hills, Hollywood. Hadir di antaranya
Gregory Peck, George Murphy dan Ronald Reagan (25 tahun kemudian menjadi
Presiden AS).
Yang unik dari pesta menjelang Hari Lahir Pancasila itu, adalah kebodohan
Marilyn dalam hal protokol.
Pada pesta itu, Maryln menyapa Bung Karno bukan dengan Mr President atau
Your Excellency, tetapi dengan Prince Soekarno!
*
Ada lagi hubungan erat antara 17 Agustus dan Hollywood. Judul pidato 17
Agustus 1964, Tahun Vivere Perilocoso (Tahun yang Penuh Bahaya), telah
dijadikan judul sebuah film The Year of Living Dangerously. Film tersebut
menceritakan pegalaman seorang wartawan asing di Indonesia pada 1960-an.
Pada 1984, film yang dibintangi Mel Gibson itu mendapat Oscar untuk kategori
film asing!
Fahmi: hebat...Indonesia bisa menjadi sumber inspirasi untuk membuat
filmdapat penghargaan pula. Mudah2an peledakan bom Bali + JW Marriot ga
dibikin filmnya...ntar dapat oscar utk semua