[iagi-net-l] Maximum flooding surface kenapa ya....?

2003-08-29 Terurut Topik KARTIKO-SAMODRO Ferdinandus
Tadi pagi lagi ngelamun..kok jadi mikir ..

Kenapa ya kok ada maximum flooding surfacekatanya karena es di kutub 
mencairkenapa mencair ya...? suhu bumi bertambah panas...kenapa 
bertambah panas ya...?

terus kenapa ada sea level drop ya ? katanya karena suhu bumi 
bertambah dingin ? kenapa bertambah dingin...? katanya ada 
meteor..meledak...?

lalu kalau ada efek ozon yang bolong seperti sekarang ...terus es 
mencariberarti bentar lagi ada maximum flooding surface lagi(atau 
udah kayak jakarta maximum flooding...)





-
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif 
Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-



Re: [iagi-net-l] Pertambangan di hutan lindung harus diminimalisir

2003-08-29 Terurut Topik mohammad . syaiful

Tampaknya perlu 'pelurusan' juga. Karena MI dapat info dari sumber pak Agus
Guntoro yg orang geologi juga, mungkin perlu ngomong/klarifikasi ke pak
Agus dulu. Kalau berita tsb memang sesuai dg apa yg dipikirkan pak Agus,
mesti diskusi dulu dong dg doi. Ketika IAGI (dg ketua bidang pertambangan
pak Sukmandaru) berusaha tertatih-tatih utk menghidupkan sektor
pertambangan kembali, paling tidak info pak Agus via MI utk umum ini
tentunya telah sedikit-banyak menghambat usaha.

Lebih afdol lagi, kalau pak Agus bisa ngasih konfirmasi atas berita MI tsb.
Berani, pak Agus?

Salam,
Syaiful



   

Sukmandaru

Prihatmoko  To: [EMAIL PROTECTED]   
  
[EMAIL PROTECTED]   cc:   

t.idSubject: Re: [iagi-net-l] Pertambangan di 
hutan lindung harus 
  diminimalisir

08/28/03 09:51 

PM 

Please respond 

to iagi-net

   

   





Berita di media tsb memang sangat tendensius, banyak pernyataan yang
dikutip, sepertinya nyambung satu sama lain, padahal tidak (bisa
dipertanyakan). Saya harap ini karena ke-piawai-an wartawan saja dalam
menyajikan berita. Contohnya:
...Pemerintah dan DPR diminta tidak meloloskan lagi pertambangan
terbuka di hutan lindung. Perusakan hutan lindung secara terus-menerus akan
berdampak pada kekeringan yang semakin parah di masa-masa mendatang.
.(saya kutip seperti aslinya).

Pertambangan terbuka di hutan lindung mengakibatkan perusakan hutan lindung
= masih nyambung; perusakan hutan lindung mengakibatkan kekeringan = masih
nyambung juga. Tapi menyambungkan pertambangan di hutan lindung dengan
kekeringan = nanti dulu, karena ini bukan matematika dimana kalau A = B dan
B = C, maka A = C. Karena kita musti lihat berapa banyak seh
pertambangan di hutan lindung, kemudian seberapa banyak hutan lindung yang
rusak (secara keseluruhan), serta seberapa luas hutan lindung yang rusak
karena pertambangan.

Itu tadi satu conto saja.. masih ada beberapa lagi pernyataan yang
tidak saling nyambung tapi enak dibaca.

Ini saya kutipkan data ttg hutan dan tambang Indonesia, sumbernya Made
Astawa Rai, 2002 (Seminar - Isu dan Kendala Pengelolaan Sumberdaya
Pertambangan dan Kehutanan).
(1) Area Kontrak Karya = 21 juta ha (termasuk wilayah eksplorasi)
(2) Area tambang = 0,135 juta ha
(3) Luas hutan total Indonesia = 120 juta ha
(4) HPH = 66 juta ha
(5) Hutan lindung = 33,5 juta ha
(6) Hutan konservasi = 20,5 juta ha
(7) Laju kerusakan hutan dalam 7 tahun terakhir (hutan konservasi, hutan
lindung, dan hutan produksi) = 1,36 juta ha/ tahun (Kongres Kehutanan
Indonesia, Jakarta, 2001).

Jika diasumsikan seluruh area tambang rusak, berarti hanya 10% dari laju
kerusakan hutan per tahun. Padahal kenyataanya tidak demikian karena banyak
lahan bekas tambang yang telah direklamasi. (Meskipun, tidak perlu
dipungkiri pasti ada juga perusahaan nakal yang tidak beres
reklamasinya).

Jadi silakan tebak sendiri yang 90% itu dilakukan oleh siapa.

Salam - Daru

- Original Message -
From: [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Thursday, August 28, 2003 10:46 AM
Subject: RE: [iagi-net-l] Pertambangan di hutan lindung harus diminimalisir


 Saya setuju dengan Mas Bondan Brillianto.

 Jangan gebyah uyah bahwa kerusakan hutan semata-mata disebabkan hanya
oleh
 perusahaan Tambang.
 Mari kita buka mata dan telinga, berapa hutan yang rusak (area) dan
apakah
 ada kontribusi perusahaan tambang disana (jangan-jangan di daerah rusak
 hutan tersebut tidak ada perusahaan tambangnya).

 Sebab pencurian kayu liar dan penebangan liar oleh penduduk tidak bisa
 dilihat sebelah mata.
 Disekitar konsesi INCO, ada wilayah yang namanya Danau Towuti... Di desa
 pinggir danau tersebut ada beberapa orang yang bisa dikategorikan sangat
 kaya dengan jenis usaha membeli kayu dari para penebang liar (dari dulu
dan
 berlanjut hingga sekarang ..). Hasilnya mereka jual ke 

Re: [iagi-net-l] Pertambangan di hutan lindung harus diminimalisir

2003-08-29 Terurut Topik Budi Brahmantyo
Saya pikir nggak perlu pake rumus-rumusan:
Tambak terbuka merusak hutan,
HPH memang tujuannya menebangi hutan

Hutan lindung, apakah di rusak tambang terbuka atau HPH atau penjarahan
oleh rakyat, atau untuk tambak udang, semuanya salah
Kita masih sangat memerlukan hutan lindung. Kalau hutan non-lindung sudah
porak poranda, kemudian hutan lindung diincar juga...apalagi yang kita
punya?

Apakah tidak dicoba mencari dari areal HPH yang ada komoditas tambangnya?
Kan jadinya dua-duanya bisa didapat.

Salam,
BB





 Berita di media tsb memang sangat tendensius, banyak pernyataan yang
 dikutip, sepertinya nyambung satu sama lain, padahal tidak (bisa
 dipertanyakan). Saya harap ini karena ke-piawai-an wartawan saja dalam
 menyajikan berita. Contohnya:
 ...Pemerintah dan DPR diminta tidak meloloskan lagi pertambangan
 terbuka di hutan lindung. Perusakan hutan lindung secara terus-menerus
 akan berdampak pada kekeringan yang semakin parah di masa-masa
 mendatang. .(saya kutip seperti aslinya).

 Pertambangan terbuka di hutan lindung mengakibatkan perusakan hutan
 lindung = masih nyambung; perusakan hutan lindung mengakibatkan
 kekeringan = masih nyambung juga. Tapi menyambungkan pertambangan di
 hutan lindung dengan kekeringan = nanti dulu, karena ini bukan
 matematika dimana kalau A = B dan B = C, maka A = C. Karena kita musti
 lihat berapa banyak seh
 pertambangan di hutan lindung, kemudian seberapa banyak hutan lindung
 yang rusak (secara keseluruhan), serta seberapa luas hutan lindung yang
 rusak karena pertambangan.

 Itu tadi satu conto saja.. masih ada beberapa lagi pernyataan
 yang tidak saling nyambung tapi enak dibaca.

 Ini saya kutipkan data ttg hutan dan tambang Indonesia, sumbernya Made
 Astawa Rai, 2002 (Seminar - Isu dan Kendala Pengelolaan Sumberdaya
 Pertambangan dan Kehutanan).
 (1) Area Kontrak Karya = 21 juta ha (termasuk wilayah eksplorasi)
 (2) Area tambang = 0,135 juta ha
 (3) Luas hutan total Indonesia = 120 juta ha
 (4) HPH = 66 juta ha
 (5) Hutan lindung = 33,5 juta ha
 (6) Hutan konservasi = 20,5 juta ha
 (7) Laju kerusakan hutan dalam 7 tahun terakhir (hutan konservasi, hutan
 lindung, dan hutan produksi) = 1,36 juta ha/ tahun (Kongres Kehutanan
 Indonesia, Jakarta, 2001).

 Jika diasumsikan seluruh area tambang rusak, berarti hanya 10% dari laju
 kerusakan hutan per tahun. Padahal kenyataanya tidak demikian karena
 banyak lahan bekas tambang yang telah direklamasi. (Meskipun, tidak
 perlu dipungkiri pasti ada juga perusahaan nakal yang tidak beres
 reklamasinya).

 Jadi silakan tebak sendiri yang 90% itu dilakukan oleh siapa.

 Salam - Daru

 - Original Message -
 From: [EMAIL PROTECTED]
 To: [EMAIL PROTECTED]
 Sent: Thursday, August 28, 2003 10:46 AM
 Subject: RE: [iagi-net-l] Pertambangan di hutan lindung harus
 diminimalisir


 Saya setuju dengan Mas Bondan Brillianto.

 Jangan gebyah uyah bahwa kerusakan hutan semata-mata disebabkan
 hanya
 oleh
 perusahaan Tambang.
 Mari kita buka mata dan telinga, berapa hutan yang rusak (area) dan
 apakah ada kontribusi perusahaan tambang disana (jangan-jangan di
 daerah rusak hutan tersebut tidak ada perusahaan tambangnya).

 Sebab pencurian kayu liar dan penebangan liar oleh penduduk tidak bisa
 dilihat sebelah mata.
 Disekitar konsesi INCO, ada wilayah yang namanya Danau Towuti... Di
 desa pinggir danau tersebut ada beberapa orang yang bisa dikategorikan
 sangat kaya dengan jenis usaha membeli kayu dari para penebang liar
 (dari dulu
 dan
 berlanjut hingga sekarang ..). Hasilnya mereka jual ke Jawa dan
 disepanjang
 jalan dari daerah itu ke Makassar ada retribusi khusus yang sudah
 rutin mereka lakukan.

 Selain itu, sejauh yang saya tahu hampir semua perusahaan tambang
 punya seksi revegetasi / reklamasi lahan dan ada hukum yang bisa
 dikenakan jika melanggar peraturan pemerintah tersebut ...
 So saya setuju jika peninjauan kembali izin tambang dengan melakukan
 pengecekan seberapa jauh si perusahaan mengikuti hukum sudah
 dilakukan.
 Jika
 memang melanggar, musti dikenakan sanksi, namun jika bersih..
 perusahaan tetap bisa dijalankan ...

 Masalahnya, pernah penebang liar di daerah towuti tersebut ditertibkan
 .. ujungnya ratusan orang demo minta PEMDA menyediakan lapangan kerja
 ..
 pemda
 tidak sanggup .. yaaa tebang lagi lah hutannya ..

 Salam,
 didik




 - To
 unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
 IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
 IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

 Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan
 Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan :
 Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
 Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
 Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
 Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau
 [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL 

RE: [iagi-net-l] Pertambangan di hutan lindung harus diminimalisir

2003-08-29 Terurut Topik Parlaungan (RTI)
Mineral occurrence (keterdapatan mineral) di Indonesia umumnya erat
kaitannya dengan keberadaan jalur gunung api purba maupun aktif dan pola
tektonik Indonesia.  Kita dapat mengharapkan untuk menemukan prospek
emas atau tembaga epitermal maupun porfiri di jalur Busur Sunda yaitu
pada pegunungan  Sumatera, Jawa, Nusa Tenggara, Sulawesi, Maluku ataupun
jalur emas (Gold Belt) yang membelah Kalimantan Barat - Kalimantan
Tengah sampai Kalimantan Timur. Prospek emas dan tembaga juga kita bisa
dapatkan di pegunungan Median Irian Jaya. Endapan nickel laterit kita
bisa dapatkan di pulau-pulau kecil Maluku ataupun Sulawesi. 

Daerah-daerah potensial tersebut saat ini mayoritas telah di
deklarasikan sebagai HUTAN LINDUNG, kenapa?. Karena criteria untuk hutan
lindung antara lain adalah:
- daerah dengan ketinggian  2000 m diatas muka laut,
- daerah dengan kemiringan lapangan  40% (atau sekitar 21
derajad)(catatan: bahkan daerah Cinere di selatan Jakarta akan masuk
klasifikasi Hutan Lindung).

Jalur pegunungan Busur Sunda dari Sumatera hingga Nusa Tenggara,
Sulawesi dan Halmahera, serta Median Irian Jaya mayoritas telah masuk ke
kategori HUTAN LINDUNG.  

Setelah total kawasan hutan dikurangi hutan lindung dan konservasi maka
daerah yang tinggal untuk dieksplorasi tambangnya adalah PANTAI TIMUR
SUMATERA, Sebagian JAWA, SEDIKIT DI NUSA TENGGARA, sedikit di SULAWESI,
sebagian besar KALIMANTAN, sedikit di Maluku dan bagian utara Irian
Jaya. Daerah sisa ini memang overlap dengan HPH dan umumnya sudah rusak
hutannya. TETAPI daerah yang secara geologi prospek untuk eksplorasi
mineral dimana?. Yang tersisa hanya KALIMANTAN. 

Salam,
Laung

-Original Message-
From: Budi Brahmantyo [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Friday, August 29, 2003 8:14 AM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: [iagi-net-l] Pertambangan di hutan lindung harus
diminimalisir

Saya pikir nggak perlu pake rumus-rumusan:
Tambak terbuka merusak hutan,
HPH memang tujuannya menebangi hutan

Hutan lindung, apakah di rusak tambang terbuka atau HPH atau penjarahan
oleh rakyat, atau untuk tambak udang, semuanya salah
Kita masih sangat memerlukan hutan lindung. Kalau hutan non-lindung
sudah
porak poranda, kemudian hutan lindung diincar juga...apalagi yang kita
punya?

Apakah tidak dicoba mencari dari areal HPH yang ada komoditas
tambangnya?
Kan jadinya dua-duanya bisa didapat.

Salam,
BB





 Berita di media tsb memang sangat tendensius, banyak pernyataan yang
 dikutip, sepertinya nyambung satu sama lain, padahal tidak (bisa
 dipertanyakan). Saya harap ini karena ke-piawai-an wartawan saja
dalam
 menyajikan berita. Contohnya:
 ...Pemerintah dan DPR diminta tidak meloloskan lagi pertambangan
 terbuka di hutan lindung. Perusakan hutan lindung secara terus-menerus
 akan berdampak pada kekeringan yang semakin parah di masa-masa
 mendatang. .(saya kutip seperti aslinya).

 Pertambangan terbuka di hutan lindung mengakibatkan perusakan hutan
 lindung = masih nyambung; perusakan hutan lindung mengakibatkan
 kekeringan = masih nyambung juga. Tapi menyambungkan pertambangan di
 hutan lindung dengan kekeringan = nanti dulu, karena ini bukan
 matematika dimana kalau A = B dan B = C, maka A = C. Karena kita musti
 lihat berapa banyak seh
 pertambangan di hutan lindung, kemudian seberapa banyak hutan lindung
 yang rusak (secara keseluruhan), serta seberapa luas hutan lindung
yang
 rusak karena pertambangan.

 Itu tadi satu conto saja.. masih ada beberapa lagi pernyataan
 yang tidak saling nyambung tapi enak dibaca.

 Ini saya kutipkan data ttg hutan dan tambang Indonesia, sumbernya Made
 Astawa Rai, 2002 (Seminar - Isu dan Kendala Pengelolaan Sumberdaya
 Pertambangan dan Kehutanan).
 (1) Area Kontrak Karya = 21 juta ha (termasuk wilayah eksplorasi)
 (2) Area tambang = 0,135 juta ha
 (3) Luas hutan total Indonesia = 120 juta ha
 (4) HPH = 66 juta ha
 (5) Hutan lindung = 33,5 juta ha
 (6) Hutan konservasi = 20,5 juta ha
 (7) Laju kerusakan hutan dalam 7 tahun terakhir (hutan konservasi,
hutan
 lindung, dan hutan produksi) = 1,36 juta ha/ tahun (Kongres Kehutanan
 Indonesia, Jakarta, 2001).

 Jika diasumsikan seluruh area tambang rusak, berarti hanya 10% dari
laju
 kerusakan hutan per tahun. Padahal kenyataanya tidak demikian karena
 banyak lahan bekas tambang yang telah direklamasi. (Meskipun, tidak
 perlu dipungkiri pasti ada juga perusahaan nakal yang tidak beres
 reklamasinya).

 Jadi silakan tebak sendiri yang 90% itu dilakukan oleh siapa.

 Salam - Daru

 - Original Message -
 From: [EMAIL PROTECTED]
 To: [EMAIL PROTECTED]
 Sent: Thursday, August 28, 2003 10:46 AM
 Subject: RE: [iagi-net-l] Pertambangan di hutan lindung harus
 diminimalisir


 Saya setuju dengan Mas Bondan Brillianto.

 Jangan gebyah uyah bahwa kerusakan hutan semata-mata disebabkan
 hanya
 oleh
 perusahaan Tambang.
 Mari kita buka mata dan telinga, berapa hutan yang rusak (area) dan
 apakah ada kontribusi perusahaan tambang disana (jangan-jangan di
 

Re: [iagi-net-l] Pertambangan di hutan lindung harus diminimalisir

2003-08-29 Terurut Topik bsapiie
Kalau mikirin benar salah atau merusak tidak merusak, bisa sangat banyak
kacamatanya. Saya yakin semua orang ingin hidup dalam lingkungan yang
lestari..tetapi dialam ini tidak ada yang lestari begitu kenyataannya
yang terekam dalam batuan atau paling tidak dalam skala waktu geologi. Yang
kita lakukan hanya suatu usaha untuk memperlambat proses perubahan tersebut,
paling  tidak pada masa hidup kita. Sebisa mungkin dengan alasan apapun
Hutan harus dijaga dan dilesarikan, keculai kalau menyangkut perubahan nasib
orang banyak.  Itu juga diperlukan suatu perencanaan yang matang dengan
program terpadu yang harus dibuat sebelum kita mengganggu hutan lindung.
Yang paling penting justru menghutankan yang sudah tidak jadi hutan, paling
sedikit persiapan anak cucu mendatang 

Salam,

Ben Sapiie




-
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif 
Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-



[iagi-net-l] FW: File Demo Gravity and Crustal Structure Makassar Strait ex AAPG Bali 2000.

2003-08-29 Terurut Topik Ukat Sukanta at CPI
Selamat Siang Pak Zaim,
 
Pak Zaim pertanyaan ini mudah, tapi jawabanya yang susah.
 
Ketebalan sedimen Kuarter di Selat Makasar, sepertinya orang P3G akan
kesusahan menjawabnya. Tapi mungkin, kalau Pak Sarjono dan teman-teman P3G
meluangkan waktunya lagi untuk mengetahui ketebalan sedimen itu, mungkin
dapat. Tapi rasanya tidak mudah kalau memakai data gravity. Bisa-bisa semua
sedimen, Kuarter dan yang lebih tua dan yang lebih muda, mempunya densitas
yang sama, sehingga Pak Sardjono dkk tidak mudah membedakan sedimen Kuarter
dan yang lainnya-sehinga dalam pemodelan semua lithologi yang sama
densitasnya dijadikan satu unit. 
 
Teman-teman dari Industri, dimana P3G  tidak punya akses untuk melihat
data-data tersebut, bahkan mungkin tahu. Seperti, Unocal, Total, dll,
mungkin sudah membor di deep sea di Selat Makasarakan tahu ketebalan
sedimennya dan seismic nya mukin sudah banyak juga???.
 
Lebar Selat Makasar pada Zaman Kuarter dari hasil rekonstruksi? menarik,
tapi untuk saya jadi susah bernafas,mudah-mudahan Pak Sar dan
Teman-Teman punya energy yang effective.
 
Salam,
US
--
Dari Pak Zaim,
apakah Pak Sardjono (+teman2 lainnya di P3G) ada yang mengetahui ketebalan
sedimen Kuarter di Selat Makasar, serta pada Zaman Kuarter kira2 berapa
lebar Selat Makasar berdasarkan hasil rekonstruksi ?


 
 


 


Re: [iagi-net-l] Batugamping dan Homo P Erectus

2003-08-29 Terurut Topik Koesoema
Setahu saya Pk Djubiantono itu dulunya (atau latar pendidikannya) adalah
geologist, yang beralih ke arkeologi; pernah jadi assistennya Prof. Sartono

- Original Message -
From: Awang Satyana [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Monday, August 25, 2003 9:34 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] Batugamping dan Homo P Erectus


 Terima kasih Pak Zaim inputnya, memang itu yang diharapkan, input dari
ahlinya...Kalau saya tak salah, Pak Djubiantono bukan geologist kan, tapi
latar belakangnya antropologi atau arkeologi. Saya banyak baca tulisannya
yang bersama Prof. Semah dan Semah di Sangiran dan Jawa Tengah.

 Barangkali Pak Zaim bisa menceritakan sedikit bagaimana para ahli
merekontruksi badan utuh dari hanya beberapa serpihan tulang tengkorak,
rahang, paha, atau hanya geligi sebab itu yang sering diragukan, kok bisa
ya...

 Salam,
 Awang H. Satyana
 Eksplorasi BP Migas

 zaim [EMAIL PROTECTED] wrote:
 IAGI Netters,
 Informasi ditemukannya sebuah gigi (molar atau premolar ?) manusia purba
 dari daerah Ciamis, Jawa Barat oleh Dr. Tony Djubiantono sebenarnya sudah
 agak lama, sekitar tiga tahun-an yang lalu.
 Yang saya pernah dengar, ada yang masih meragukan apakah fosil gigi
tersebut
 benar2 milik manusia, atau sejenis kera, namun kita ambil positifnya,
bahwa
 fosil tersebut (mudah2an) milik manusia purba, dan ini merupakan penemuan
 pertama fosil hominid dari Jawa Barat. Tiga tahun yang lalu, Pak Tony juga
 menjelaskan, meski tanpa bukti pertanggalan radiometri dan stratigrafi
yang
 masih kurang jelas, bahwa fosil gigi tersebut berasal dari/milik manusia
 purba yang umurnya lebih tua dari seluruh fosil manusia purba di Jawa
Tengah
 dan Jawa Timur yang telah kita kenal selama ini, berdasarkan interpretasi
 beliau bahwa pengangkatan Jawa Barat lebih dahulu ketimbang Jawa Tengah
dan
 Jawa Timur, tanpa disertai bukti2 geologis yang relevan, dan seperti yang
 diungkapkan Pak Awang, memang sangat benar bahwa tidak ada hubungannya
 antara pengangkatan batugamping di Jawa Barat yang (sekarang ini)
elevasinya
 lebih tinggi dengan kedudukan batugamping di Jawa Tengah dan Timur, dapat
 menentukan usia fosil manusia Jawa Barat lebih tua dari yang di Jawa
Tengah
 dan Timur.
 Menurut saya, terlalu riskan berkesimpulan seperti itu

 Terima kasih,

 Wassalam,

 Yahdi Zaim
 Departemen Teknik Geologi
 FIKTM ITB
 Telp. Fax. : 022.250.21.97



 -
 Do you Yahoo!?
 Yahoo! SiteBuilder - Free, easy-to-use web site design software



-
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif 
Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-



Re: [iagi-net-l] Evolusi === Sudut pandang lain yoooook.

2003-08-29 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari
Kalau soal belajar-mengajar .. tentunya kita mengikuti kaidah keilmuan saja 
...
kalau emang teori non-evolusi ini juga dibangun berdasarkan kaidah-kaidah 
science ya musti diberikan juga disekolah umum ...
Nah kalau teori Creation dan HY (harun yahya) dibangun dari teori-teori 
agama ya boleh saja diajarkan di sekolah2 agama ...

Enaknya science buatku adalah -- Dapat atau sangat mudah utk dibuktikan 
salah !! :)

Nah yang saya ragukan dari HY dan Creationist adalah scientific methodnya 
... yg kutahu didalam HY lebih banyak berbicara kelemahan2 teori ini karena 
alasan 'kurangnya' bukti  (missing link)
Jadi kalo bisa dibuktikan bahwa HY juga mengikuti kaidah scientific method 
ya mustinya fair dalam menananginya. Karena science ini sifatnya terbuka, 
jujur dan terbuka 

Missing link sendiri selalu saja ada didalam rekaman geologi, mana ada 
rekaman geologi yg lurus kontinyu tak terputus, walopun dibilang 
conformity sekalipun !!
Nah awalnya  evolusi muncul dari rekaman-rekaman yg terputus-putus ini 
dan menimbulkan illusi historis soal evolusi ... :) Namun perkembangan teori 
evolusi selanjutnya menjadi bukan sekedar perubahan geometri saja, karena 
ilmu biologi sudah melihat kecepatan evolusi dalam jasad renik ...

rdp

Pak Budi,

Wah ternyata sudah terjadi ya di Indonesia juga... Terima kasih beritanya. 
Memang begitu susahnya, tidak bisa melepaskan diri, sains dan iman, 
mungkin jadi kurang objektif melihatnya. Harusnya ada batas tegas, tetapi 
tidak bisa juga. Di sebagian besar dunia juga begitu, jadi tak heran kalau 
evolusi jadi debate of centuries. Kalau kita cermati, bukan di teorinya, 
tetapi hubungannya ke keimanan.

Salam,
Awang H. Satyana
Eksplorasi BP Migas
Budi Brahmantyo [EMAIL PROTECTED] wrote:
Awang H. Satyana wrote:
 Di Indonesia, seperti kata Pak Zaim EGP
evolusi itu, memikirkan kekeringan saja dulu...
Nanti dulu soal EGP inibeberapa bulan yang lalu di milis dosen ITB
rame sekali mengenai topik ini. Hal tersebut dipicu oleh berita di Kompas
ttg pendapat Dosen Biologi ITB yang bertekad mengubah kurikulum biologi
dengan tidak menganut teori evolusi. Pendapat tersebut ditentang oleh
dosen Biologi senior UNPAD yang rupanya penganut teori evolusi. Akhirnya
milis rame hingga berbulan-bulan melibatkan banyak ahli dan profesor di
bidang fisika, kimia, elektro dll yang melihat evolusi dari sudut bidang
ilmu masing-masing.
Kelihatannya, dosen biologi ITB itu tidak pantang menyerah untuk
menggolkan teori non-evolusi-nya. Beliau adalah penulis pengantar
terjemahan buku Harun Yahya: Keruntuhan Teori Evolusi.
Kesimpulannya: the conflict goes on.never ending.
Sayangnya ketika berdebat tentang teori evolusi ini, para pediskusi tidak
bisa melepaskan diri dari keyakinan keimanan agamanya, sehingga munculah
hal-hal yang lucu: percaya teori evolusi = atheis, dsb.
Salam,
BB
_
MSN 8 with e-mail virus protection service: 2 months FREE* 
http://join.msn.com/?page=features/virus

-
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif 
Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-


RE: [iagi-net-l] Evolusi === Sudut pandang lain yoooook.

2003-08-29 Terurut Topik Musakti, Oki

Wah kalau sudah keluar masalah iman-iman an, aku nyerah dah...
Sudah tentu saya punya pendapat sendiri, tapi rasanya ya nggak cocok
juga kalau dipaparkan di forum yang heterogen macam ini. Soalnya namanya
iman, as implied itu khan sangat personal sekali, kadang kadang bisa di
nalar (dalil tiada agama/iman tanpa akal) tapi sering-sering berupa
hidayah (kalau AKU kehendaki niscaya semua mahluk akan beriman).

Kembali kemasalah evolusi:

Kalau memang teorinya Darwin (survival of the fittest) itu benar, maka
menurut logika saya, dalam beberapa generasi kedepan, mayoritas manusia
akan mempunyai tinggi badan yang lebih dari generasi sebelumnya.
Sebabnya, manusia (terutama pria) yang relative lebih tinggi, akan
mempunyai evolutionary advantage karena dianggap lebih fit (pernah ada
survey di AS yang hasilnya menyatakan bahwa dalam ras yang sama, orang
yang lebih tinggi relative berpenghasilan lebih baik dari rekannya yang
lebih pendek). Belum lagi ada nilai2 subyektif seperti 'ketampanan'
(lebih tinggi lebih macho dll) yang kemungkinan juga berakar dari
instink evolusi. Akibatnya, si pendek akan susah dapat pasangan(jodoh)
dan keturunannya (yang cenderung pendek juga) akan makin sedikit hingga
ahirnya punah.

Juga apabila computer dan handphone akan jadi trend teknologi yang cukup
lama, manusia generasi depan akan cenderung mempunyai jari panjang dan
lentik karena lebih suitable untuk mengetik dan ber SMS-an

Gak tahu logika saya ini benar apa tidak, karena nggak mesti bahwa si
tinggi dan/atau si jari lentik akan menghasilkan keturunan yang
mempunyai 'sifat' yang sama. Namun hal ini kalau nggak salah sudah
pernah diujicobakan oleh NAZI Jerman dengan proyek Aryan Master Race
nya...

Salam
Oki
(Tidak tinggi dan berjari buntek')



-Original Message-
From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Friday, 29 August 2003 16:11
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: [iagi-net-l] Evolusi === Sudut pandang lain yok.

Wah wah ... soal evolusi kok makin ngedab-edabi .. mengerikan juga kalau

percaya teori evolusi = atheis ... apalagi hal ini keluar dari pendapat
pengajar di institusi pendidikan tinggi ... :(
OK dah dibawah ini pendapat pribadi rdp soal teori evolusi dan agama ...
just personal opinion ...

Sepertinya bagi kaum agamis yg ngga percaya teori evolusi  munculnya

teori Darwin soal evolusi ini sepertinya menganggu ketenangan 'tuhan'nya
yg
seolah-olah menjadi tidak berfungsi ... karena alam ini berjalan bukan
atas
kehendakNya lagi ... padahal kalo aku pikir ... manusialah yg jahat yg
menyeret-nyeret tuhannya kedalam penjara sang waktu ... seperti kita
tahu
bahwa penjara ruang sudah ditembus oleh Columbus dengan mengarungi dunia

(globe) ... nah sekarang sepertinya kita akan menembus ' penjara sang
waktu
ini' 

Kebanyakan yg kuketahui dari creationist termasuk Harun Yahya (HY)
menganggap teori evolusi sebagai sebuah ancaman terhadap interpretasi
Kitab
Suci (KS) yg sudah ada dan sudah dilakukan ... padahal kan hanya
interpretasi saja juga kan ?

Hampir semua menganggap tuhan itu juga ikut dalam perjalanan waktu yg
kita
ikuti ini ... sehingga muncul pertanyaan2   apa yg tuhan lakukan
'sebelum' menciptakan dunia ... apa yg tuhan lakukan 'sebelum'
menciptakan
adam dsb ... hmm sangat anthromorphis sekali ya .. :( seolah-olah tuhan
masih belum mengkiamatkan dunia ini ...
Bagi tuhan tentunya kiamat atau tidak itu urusan Dia ... mau ada evolusi

atau tidak itu teserah Dia. Bagi kita manusia ya sekedar mengikuti
jalannya
perhelatan ini .. tentu bagiNya kisah semesta ini sudah satu set satu
jilid
kumplit dari big-bang hingga big crunch (itu kalo teori fisika ini
betul
loh :)

Jadi bagiku kalau tuhan kerepotan dengan teori evolusi maka tuhan ini
akan
aku dudukkan dikursi singgasana dengan lampu 'kemebyar' dibelakangnya,
tentunya tuhan duduk sambil memegang tongkat kuasanya  dan setelah
tuhan
ini duduk manis, maka aku mencari tuhan yang baru yg lebih kuat ...
serius
nih !!

Ya, karena aku muslim tentunya aku yakin -- tiada tuhan selain TUHAN ...
:)
aku musti mencari the ultimate god ... persis seperti dicritakan
Ibrahim
meninggalkan tuhan matahari, tuhan bulan dll ... utk mencari tuhan yang
TUHAN !!

Jadi kalo sekedar soal tuhan utk perkara evolusi ini 
hmmm tuhan yg 'lemah' ini musti ditinggalkan, dan mencari The Ultimate
God

btw, debatnya evolusi emang rame bukan hanya perang tanding dengan
keimanan
namun teori ini juga dihantam kiri kanan oleh penganut2nya sampek
babak-belur .. :( Namun ustru inilah yg memperkuat dan memperkokoh
perkembangan teori evolusi ...
Juga kasus 'piltdown' yang berupa fake fossil juga ada didalam
perjalannya
...


RDP
mnurut anda  Tuhan, Allah, God, Dewa dsb itu seperti apa ? duduk di

singgasana sambil memegang tongkat dengan cahaya dari belakang, dengan
didampingi pengawal2nya  gitu kah ? ...(itu mah gambaran Raja-raja koeno
yg
galak-galak) .  atau tuhan seperti orang yg duduk santai di pos
ronda
sambil senyam-senyum ngeliat manusia pada ribut 

Re: [iagi-net-l] Pertambangan di hutan lindung harusdiminimalisir

2003-08-29 Terurut Topik ERY ARIFULLAH
Saya setuju dengan pendapat mas Bondan dan mas Adi inco, 
memang penebangan liar menyebabkan kerusakan hutan. Saya 
bingung apa kategori untuk menjustifikasi sebagai penebang 
liar ??? Saya pernah survey sampai ke pedalaman Kaltim, 
dan ngobrol dengan penduduk setempat. Mereka mengatakan : 
selama seabad penebangan hutan di Kaltim justru yang 
membuat rusak adalah orang-orang luar yang pake 
orang-orang dalam??? Apa yang diambil oleh penduduk 
sekitar dengan menebang pohon demi memenuhi kebutuhan 
hidup,  tidak ada artinya. 
Yang disebut penebang liar adalah perusahaan HPH, tapi 
saya tidak tahu bagaimana dengan status perusahaan 
tambang??
Peristiwa katastropism juga berperanan penting dalam 
perusakan hutan (lingkungan) misal di Kaltim ada 
musim-musim tertentu terjadi kebakaran hutan akibat 
pemanasan lapisan batubara di bawah hutan. Rusak nya hutan 
akibat peristiwa alam ini justru jauh lebih besar 
dampaknya. Belum lagi letusan gunung api yang mengeluarkan 
gas beracun dan awan panasnya bisa menyapu apa yang 
dilewatinya (termasuk hutan disekitar G. Merapi).

Salam
Ery
Mhs. S2 Geologi ITB
On Thu, 28 Aug 2003 11:04:16 +0700
 Bondan Brillianto [EMAIL PROTECTED] wrote:
dan... tidak hanya yang nebang lalu pedagang
seperti pembajak cd, yang beli untuk dikonsumsi jadi 
rumah
juga harus sadar bahwa dengan membeli barang illegal 
(mungkin cari
murah)
tapi mendukung penebangan liar ? 

kok makin ruwet neh ?

-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: 28 Agustus 2003 10:47
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: RE: [iagi-net-l] Pertambangan di hutan lindung 
harus
diminimalisir

Saya setuju dengan Mas Bondan Brillianto.

Jangan gebyah uyah bahwa kerusakan hutan semata-mata 
disebabkan hanya
oleh
perusahaan Tambang.
Mari kita buka mata dan telinga, berapa hutan yang rusak 
(area) dan
apakah
ada kontribusi perusahaan tambang disana (jangan-jangan 
di daerah rusak
hutan tersebut tidak ada perusahaan tambangnya).

Sebab pencurian kayu liar dan penebangan liar oleh 
penduduk tidak bisa
dilihat sebelah mata.
Disekitar konsesi INCO, ada wilayah yang namanya Danau 
Towuti... Di desa
pinggir danau tersebut ada beberapa orang yang bisa 
dikategorikan
sangat
kaya dengan jenis usaha membeli kayu dari para penebang 
liar (dari dulu
dan
berlanjut hingga sekarang ..). Hasilnya mereka jual ke 
Jawa dan
disepanjang
jalan dari daerah itu ke Makassar ada retribusi khusus 
yang sudah
rutin
mereka lakukan.

Selain itu, sejauh yang saya tahu hampir semua perusahaan 
tambang punya
seksi revegetasi / reklamasi lahan dan ada hukum yang 
bisa dikenakan
jika
melanggar peraturan pemerintah tersebut ...
So saya setuju jika peninjauan kembali izin tambang 
dengan melakukan
pengecekan seberapa jauh si perusahaan mengikuti hukum 
sudah dilakukan.
Jika
memang melanggar, musti dikenakan sanksi, namun jika 
bersih.. perusahaan
tetap bisa dijalankan ...

Masalahnya, pernah penebang liar di daerah towuti 
tersebut ditertibkan
..
ujungnya ratusan orang demo minta PEMDA menyediakan 
lapangan kerja ..
pemda
tidak sanggup .. yaaa tebang lagi lah hutannya ..

Salam,
didik 

-Original Message-
From: argo [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Wednesday, August 27, 2003 6:18 PM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: [iagi-net-l] Pertambangan di hutan lindung harus 
diminimalisir



Pertambangan di hutan lindung harus diminimalisir

Pemerintah dan DPR diminta tidak meloloskan lagi 
pertambangan terbuka di

hutan lindung. Perusakan hutan lindung secara 
terus-menerus akan
berdampak 
pada kekeringan yang semakin parah di masa-masa 
mendatang. Demikian 
dikatakan Ketua Jurusan Teknik Geologi Fakultas Teknologi 
Mineral 
Universitas Trisakti Agus Guntoro menyatakan hal tersebut 
di suatu acara
di 
Bogor 25 Agustus lalu. 

''Pertambangan di hutan lindung sebaiknya dibatalkan saja 
karena 
kerugiannya jauh lebih besar daripada keuntungannya. 
Musim kering tahun
ini 
yang begitu parah bisa menjadi pelajaran sangat berharga 
bahwa 
menyelamatkan hutan jauh lebih menguntungkan,'' tegasnya 
seperti dikutip

dari harian Media Indonesia. 

Agus menyatakan keprihatinannya terhadap langkah-langkah 
pemerintah yang

hanya berpikir secara sektoral dari sisi pertambangan 
sehingga terus 
mendesak DPR untuk meloloskan pertambangan secara terbuka 
di hutan
lindung. 

''Melihat dampaknya yang sangat serius, seperti banjir 
dan kekeringan, 
harusnya pemerintah mengkaji secara mendalam.'' 

Namun, kajian mendalam terhadap rencana pertambangan 
terbuka di hutan 
lindung tidak dilakukan. Buktinya, lanjut Agus, 
pemerintah hanya mengaji

keuntungan dari sektor pertambangan, sedangkan kerugian 
akibat kerusakan

hutan lindung tidak pernah dikaji secara mendalam. 

Menurutnya, banyaknya kebijakan eksploitasi sumber daya 
alam yang 
berlebihan telah mengakibatkan bencana lingkungan sangat 
parah.
Indonesia, 
tuturnya lagi, harus belajar dari China yang maju pesat 
belakangan ini 
karena memanfaatkan sumber daya alam secara lebih 
bijaksana dan 

[iagi-net-l] biogenic gas

2003-08-29 Terurut Topik Soeryowibowo
Rekans,
Adakah yang tahu, siapakah di lingkungan kita yang expert untuk melakukan
assessment tentang generation, migration, accumulation biogenic gas? Juga
adakah yang bisa share referensi tentang biogenic gas?

Terima kasih atas informasinya.
Soeryo



This email has been scanned for all viruses by the MessageLabs Email
Security System. For more information on a proactive email security
service working around the clock, around the globe, visit
http://www.messagelabs.com


-
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif 
Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-



Re: [iagi-net-l] Transisi Lower Kutei ke North Makassar Basins

2003-08-29 Terurut Topik Koesoema
Yang jadi masalah adalah apa sebetulnya yang disebut sedimentary basin.
Ada istilah-istilah lain, seperti 'basinal area', 'subbasin' dst.
Jadi sebelum mempermasalahkan 'basin boundary' terutama harus definisikan
dulu apa yang dimaksud dengan 'basin concept'

- Original Message -
From: Awang Satyana [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Monday, August 25, 2003 2:59 PM
Subject: [iagi-net-l] Transisi Lower Kutei ke North Makassar Basins


 Barangkali rekan-rekan (khususnya yang di Unocal, Total, ENI) punya dasar
atau katakanlah konvensi intern apa yang menjadi batas antara Cekungan Lower
kutei dengan North Makassar ? Biasanya, tinggian struktural/basement sering
menjadi batas antar cekungan atau sub-cekungan. Bagaimana kalau kasusnya
embayment seperti Kutei Basin yang terus membuka semakin dalam tanpa
tinggian dan beralih ke North Makassar Basin, di mana batas timur Lower
Kutei, di mana batas barat North Makassar Basin. Blok Rapak, Ganal, Makassar
Strait jadinya masuk ke mana, Lower Kutei atau  North Makassar Basin ?

 Ini akan menjadi penting kalau kita mau meng-update status cekungan
sedimen di Indonesia. Misalnya, kalau West Seno Field sudah berproduksi dan
katakanlah lapangan itu terletak di North Makassar Basin, maka akan
bertambah satu lagi cekungan berproduksi di Indonesia. Kalau bukan termasuk
ke North Makassar, maka jumlah cekungan berproduksi yang sudah ada tidak
bertambah.

 Jadi, apa pemisah antara Lower Kutei dan North Makassar Basin, dan kenapa
begitu, apakah sudah sesuai dengan aturan/kaidah/kebiasaan yang berlaku ?
Terima kasih.

 Salam,
 Awang H. Satyana
 Eksplorasi BP Migas


 -
 Do you Yahoo!?
 Yahoo! SiteBuilder - Free, easy-to-use web site design software



-
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif 
Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-



Re: [iagi-net-l] Evolusi === was Re: [iagi-net-l] Batugamping dan Homo P Erectus

2003-08-29 Terurut Topik Koesoema
Beginilah masalahnya kalau mencoba menghubungkan science dengan
religion. Religion didasarkan pada keimanan (faith) atau kepercayaan.
Science didasarkan atas pengamatan dan mencoba menjelaskan secara logika.
Sebaiknya kita tidak percaya atas suatu teori ilmiah, tetapi mengevaluasi
apakah teori itu berlaku (valid) atau tidak. Teori dapat berubah setiap
waktu dengan penemuan /pengamatan baru, terutama teori mengenai  evolusi
manusia yang didasarkan penemuan satu/ dua  fragmen tengkorak, gigi, tulang
dsb., terutama apa yang terjadi dengan penemuan-penemuan baru di Afrika,
Georgia belakangan ini.
Jadi pisahkanlah antara agama dan science, biarkan keduanya berjalan secara
harmonis. Memang yang dipersoalkan adalah kebenaran, tetapi apa sebenarnya
yang disebut kebenaran itu? Dalam agama Islam dikenal 3 hal: ainal yakin
(berdasarkan pengamatan), ilmal yakin (berdasarkan penalaran ilmu) dan haqul
yakin (kebenaran haqiki).
Wassalam

- Original Message -
From: Awang Satyana [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Monday, August 25, 2003 8:57 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] Evolusi === was Re: [iagi-net-l] Batugamping dan
Homo P Erectus


 Memang sangat susah menerima teori evolusi, apalagi kalau sudah
dihubungkan ke manusia. Kita akan lebih gampang menerima teori penciptaan
terpisah, semua spesies yang ada sekarang diciptakan terpisah satu demi
satu, tidak ada nenek moyang bersama. Sejak pertama diciptakan bentuknya
sudah sama persis dengan sekarang. Bahkan variasi sekecil apapun di spesies
sekecil apa pun itu adalah hasil penciptaan terpisah, bukan evolusi. Kalau
Darwin menemukan 15 variasi paruh kutilang di Galapagos, ya itu ga mesti
evolusi atau adaptasi, memang sudah dari sononya begitu. 15 nya diciptakan
terpisah sudah dengan paruh yang macam-macam. Jadi, tak heranlah kenapa
teori evolusi menimbulkan debate of centuries... Tak langsung dapat
diterima akal saat itu juga, mungkin ini alasan utamanya, dan masa mau kita
disatu phylogeni-kan (pohon kehidupan) dengan protozoa

 Benarkah teori evolusi, ada apa dengan teori evolusi ?  Kalau buat saya,
karena saya gak bisa konsisten sebagai evolusionis, juga saya gak bisa
konsisten sebagai kreasionis, juga saya gak bisa mengabaikan begitu saja
ajaran iman tentang penciptaan, dan saya juga seorang geologist yang sangat
sudah biasa berhadapan dengan sejarah kehidupan jutaan tahun dan
uniformitarianisma (walau saya percaya bahwa katastropisma pun terjadi),
maka saya berkesimpulan bahwa di dunia ini evolusi terjadi, penciptaan
terpisah terjadi, uniformitarianisma terjadi, katastrofisma terjadi. Kapan
ini, kapan itu ? Tentu akan sangat berbeda-beda buat setiap orang. Saya
percaya rekonstruksi fosil hominid jadi saya percaya ada evolusi hominid
dari Australopithecines ke Cro-Magnon. Saya percaya ada evolusi burung
kutilang di Galapagos. Rasanya saya tak percaya evolusi makro terjadi
(protozoa to homo sapiens), jadi saya gak bisa menerima sepenuhnya phylogeni
di evolutionary biology. Dll.. dll. Nah ini san!
 gat
  personal sifatnya, Boleh percaya boleh tidak. Bukti penciptaan ada, bukti
evolusi pun tak sedikit..

 Yang jelas, kita sebagai geologist tentu telah terbiasa, bahwa suatu teori
yang dibangun oleh rekonstruksi tidak akan mudah memahaminya, membuat teori
itu pun suatu kesulitan tersendiri. Di kalangan para ahli nya pun banyak
perdebatan. Contoh : berapa banyak rekontruksi tektonik Indonesia dibuat,
mana yang Anda paling percaya ? Dua geologist memetakan satu daerah lengkap
dengan uraian sejarah geologinya, berapa banyak versi yang akan dihasilkan ?
Darwin dan Charles Lyell adalah dua sahabat karib, buku principle of
geology Charles Lyell dia bawa dalam pengembaraannya dengan kapal Beagle ke
pulau2 di Pasifik selatan. Konsep uniformitarianism Lyell atau James Hutton
banyak melatarbelakangi teori evolusi-nya. Ternyata, kita walau geologist,
toh tak mudah juga menerima teori evolusi. Kenapa ? Karena evolusi Darwin
berhubungan dengan makhluk hidup termasuk kita. Kita sering bermain evolusi,
evolusi tektonik, evolusi sedimentasi, evolusi bentang alam, dll. Kita
gampang meneriman!
 ya.
  Kenapa ?...karena tak berhubungan dengan manusia.

 Salam,
 Awang H. Satyana
 (bukan evolutionist tapi juga bukan creationist, yang jelas geologist
 :-) )
 SYARIFUDDIN Noor [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Saya juga masih sangat susah untuk 'dong' soal evolusi ini...evolusi
 dalam satu species sangat mungkin karena diperlukan pada proses
 adaptasicontoh paling gampang ya perbedaan fisik antara orang yang
 hidupnya di dataran tinggi dan orang yang hidup di daerah pantai.

 Tapi kalau evolusi dari species ke species yang lain kok saya masih kurang

 'greng' ya.apalagi untuk urusan manusia yang seringkali hanya berdasar

 sepotong kecil fosil.saya kadang-kadang salut luar biasa dengan 'daya
 imaginasi' para arkeolog yang 'berhasil' merekonstruksi manusia purba
 hanya berdasar sepotong fosil rahang bawah atau sepotong tengkorak bagian
 atas dst...dstbahkan mereka 

Re: [iagi-net-l] Evolusi === Sudut pandang lain yoooook.

2003-08-29 Terurut Topik Sanggam Hutabarat
ini karena heurmatika/ilmu tafsir dan hasilnya dianggap sebagai the 
ultimate truth ya..memang menjadi susah kalo semangatnya 'membela-buta' dan 
mengatas namakan tuhan...tampilbeda pendapat=herecy...sejarah manusia kan 
sudah bunyak membuktikannya .. manusia menjadi THE KILLER APE..

Have A Nice Week End
Sanggam
--
At 06:41 AM 8/29/2003 +, you wrote:
Wah wah ... soal evolusi kok makin ngedab-edabi .. mengerikan juga kalau 
percaya teori evolusi = atheis ... apalagi hal ini keluar dari pendapat 
pengajar di institusi pendidikan tinggi ... :(
OK dah dibawah ini pendapat pribadi rdp soal teori evolusi dan agama ...
just personal opinion ...

Sepertinya bagi kaum agamis yg ngga percaya teori evolusi  munculnya 
teori Darwin soal evolusi ini sepertinya menganggu ketenangan 'tuhan'nya 
yg seolah-olah menjadi tidak berfungsi ... karena alam ini berjalan bukan 
atas kehendakNya lagi ... padahal kalo aku pikir ... manusialah yg jahat 
yg menyeret-nyeret tuhannya kedalam penjara sang waktu ... seperti kita 
tahu bahwa penjara ruang sudah ditembus oleh Columbus dengan mengarungi 
dunia (globe) ... nah sekarang sepertinya kita akan menembus ' penjara 
sang waktu ini' 

Kebanyakan yg kuketahui dari creationist termasuk Harun Yahya (HY) 
menganggap teori evolusi sebagai sebuah ancaman terhadap interpretasi 
Kitab Suci (KS) yg sudah ada dan sudah dilakukan ... padahal kan hanya 
interpretasi saja juga kan ?

Hampir semua menganggap tuhan itu juga ikut dalam perjalanan waktu yg kita 
ikuti ini ... sehingga muncul pertanyaan2   apa yg tuhan lakukan 
'sebelum' menciptakan dunia ... apa yg tuhan lakukan 'sebelum' menciptakan 
adam dsb ... hmm sangat anthromorphis sekali ya .. :( seolah-olah tuhan 
masih belum mengkiamatkan dunia ini ...
Bagi tuhan tentunya kiamat atau tidak itu urusan Dia ... mau ada evolusi 
atau tidak itu teserah Dia. Bagi kita manusia ya sekedar mengikuti 
jalannya perhelatan ini .. tentu bagiNya kisah semesta ini sudah satu set 
satu jilid kumplit dari big-bang hingga big crunch (itu kalo teori 
fisika ini betul loh :)

Jadi bagiku kalau tuhan kerepotan dengan teori evolusi maka tuhan ini akan 
aku dudukkan dikursi singgasana dengan lampu 'kemebyar' dibelakangnya, 
tentunya tuhan duduk sambil memegang tongkat kuasanya  dan setelah 
tuhan ini duduk manis, maka aku mencari tuhan yang baru yg lebih kuat ... 
serius nih !!

Ya, karena aku muslim tentunya aku yakin -- tiada tuhan selain TUHAN ... :)
aku musti mencari the ultimate god ... persis seperti dicritakan Ibrahim 
meninggalkan tuhan matahari, tuhan bulan dll ... utk mencari tuhan yang 
TUHAN !!

Jadi kalo sekedar soal tuhan utk perkara evolusi ini 
hmmm tuhan yg 'lemah' ini musti ditinggalkan, dan mencari The Ultimate God
btw, debatnya evolusi emang rame bukan hanya perang tanding dengan 
keimanan namun teori ini juga dihantam kiri kanan oleh penganut2nya sampek 
babak-belur .. :( Namun ustru inilah yg memperkuat dan memperkokoh 
perkembangan teori evolusi ...
Juga kasus 'piltdown' yang berupa fake fossil juga ada didalam perjalannya ...

RDP
mnurut anda  Tuhan, Allah, God, Dewa dsb itu seperti apa ? duduk di 
singgasana sambil memegang tongkat dengan cahaya dari belakang, dengan 
didampingi pengawal2nya  gitu kah ? ...(itu mah gambaran Raja-raja koeno 
yg galak-galak) .  atau tuhan seperti orang yg duduk santai di pos 
ronda sambil senyam-senyum ngeliat manusia pada ribut soal evolusi  ?


From: Awang Satyana [EMAIL PROTECTED]
Reply-To: [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: [iagi-net-l] Evolusi === Sudut pandang lain yok.
Date: Thu, 28 Aug 2003 21:47:16 -0700 (PDT)
Pak Budi,

Wah ternyata sudah terjadi ya di Indonesia juga... Terima kasih 
beritanya. Memang begitu susahnya, tidak bisa melepaskan diri, sains dan 
iman, mungkin jadi kurang objektif melihatnya. Harusnya ada batas tegas, 
tetapi tidak bisa juga. Di sebagian besar dunia juga begitu, jadi tak 
heran kalau evolusi jadi debate of centuries. Kalau kita cermati, bukan 
di teorinya, tetapi hubungannya ke keimanan.

Salam,
Awang H. Satyana
Eksplorasi BP Migas
Budi Brahmantyo [EMAIL PROTECTED] wrote:
Awang H. Satyana wrote:
 Di Indonesia, seperti kata Pak Zaim EGP
evolusi itu, memikirkan kekeringan saja dulu...
Nanti dulu soal EGP inibeberapa bulan yang lalu di milis dosen ITB
rame sekali mengenai topik ini. Hal tersebut dipicu oleh berita di Kompas
ttg pendapat Dosen Biologi ITB yang bertekad mengubah kurikulum biologi
dengan tidak menganut teori evolusi. Pendapat tersebut ditentang oleh
dosen Biologi senior UNPAD yang rupanya penganut teori evolusi. Akhirnya
milis rame hingga berbulan-bulan melibatkan banyak ahli dan profesor di
bidang fisika, kimia, elektro dll yang melihat evolusi dari sudut bidang
ilmu masing-masing.
Kelihatannya, dosen biologi ITB itu tidak pantang menyerah untuk
menggolkan teori non-evolusi-nya. Beliau adalah penulis pengantar
terjemahan buku Harun Yahya: Keruntuhan Teori Evolusi.
Kesimpulannya: the 

[iagi-net-l] KPC himbau karyawan kembali bekerja seperti biasa

2003-08-29 Terurut Topik argo
KPC himbau karyawan kembali bekerja seperti biasa

Manajemen PT Kaltim Prima Coal (KPC) hari ini (29/8) menghimbau para 
karyawan untuk kembali bekerja seperti biasa agar perundingan dengan wakil 
para pemegang saham dapat dilanjutkan. Pasalnya, dalam tata tertib 
perundingan yang ditandatangani wakil para pemegang saham dan serikat buruh 
(SB), jelas menyatakan bahwa apabila perundingan-perundingan selanjutnya 
diperlukan oleh perwakilan dari pemegang saham dan SB KPC, perundingan 
tersebut akan dijadwalkan kemudian dengan kesepakatan bersama.

Himbauan manajemen KPC ini dikarenakan SB KPC telah melakukan mogok kerja 
yang dimulai pada pukul 01.00 WITA hari ini.  Pemogokan ini dikarenakan 
proses negosiasi untuk pembayaran goodwill kepada seluruh karyawan, setelah 
penjualan Holding Companies yang memiliki interest perusahaan, dipandang 
mengalami kebuntuan.

Menurut pandangan manajemen perusahaan, dalam siaran pers yang diterima 
Miningindo, tuntutan serikat pekerja di luar hak yang diatur sesuai dengan 
perundang-undangan.  Pasalnya komitmen untuk pembayaran goodwill  atas 
penjualan holding companies perusahaan adalah itikad baik para pemegang 
saham yang sebenarnya tidak ada dasarnya menurut perundang-undangan yang 
berlaku di Indonesia, baik di Kontrak Kerja Bersama atau di perjanjian 
kerja perusahaan.

Selain itu, tidak terjadi kebuntuan dalam perundingan karena para pemegang 
saham telah berulang kali dan secara konsisten menyatakan keinginan mereka 
untuk melanjutkan perundingan mengenai pembayaran ex-gratia. Karenanya, 
manajemen perusahaan ini menganggap bahwa pemogokan ini tidak sah.
Jumlah seluruh karyawan KPC saat ini tercatat 5.923 orang, di antaranya 
terdiri dari 2.764 orang karyawan tetap dan 2.781 orang karyawan kontraktor 
khusus. Sedangkan pada posisi kunci diduduki oleh warga negara Indonesia 
(WNI), hanya sekitar 24 karyawan non-Indonesia yang bekerja di KPC. 

Sebagaimana diketahui PT Bumi Resources Tbk telah mengambil alih 
kepemilikan PT KPC dari Sangatta Holding Company (dimiliki Rio Tinto) yang 
berkedudukan di Cayman Island dan Kalimantan Coal Ltd. (dimiliki BP) yang 
berkedudukan di Mauritius. Sebelumnya, Sangata Holding Company dan 
Kalimantan Coal Ltd. masing-masing memiliki 50 persen saham PT KPC. 
KPC yang beroperasi di Sangatta, Kutai Timur Kalimantan Timur, berproduksi 
sebesar 18 juta ton pertahun, sebagian besar di gunakan untuk ekspor dan 
hanya 4 persen untuk kebutuhan dalam negeri. Keuntungan KPC pada tahun 2002 
tercatat sebesar 450 juta dolar AS. Ditargetkan tak jauh beda pada 2003 
nantinya. *


-
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif 
Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-



RE: [iagi-net-l] Evolusi === Sudut pandang lain yoooook.

2003-08-29 Terurut Topik Sunu Hadi Praptono
Nha. Ikut nimbrung ach.

Pencerahan Pak Oki ini menurut saya mulai memfokus ke inti kontroversi teori
evolusi. Yaitu menerangkan bagaimana munculnya spesies baru secara RANDOM ?
dan hasilnya pun terlalu canggih, punya keteraturan yang tinggi. Dus,
pertama-tama harus dibatasi topik evolusi adalah menyangkut
biologi/paleontologi saja. Kalau evolusi tektonik mah gak masalah, dari dulu
batunya juga itu-itu juga, tidak terjadi spesies batuan baru.

Pertanyaannya dalam case Pak Oki adalah: seandainya manusia masa depan yang
tinggi gede itu dikawinkan dengan generasi Adam-Eva jaman dulu, kira-kira
menghasilkan keturunan atau tidak ya ? Kalau iya, berarti masih satu
species, berarti belum evolve, donk. Sama saja dengan manusia yang sejaman
di masa kini antara Negro item keling dengan bule. Variasi luarnya juga
sangat banyak. Yang jadi persoalan adalah kenampakan luar yang bervariasi
pada manusia (bandingkan negro dengan bule, cina dll) ternyata hanya
perbedaan ras saja, yang artinya memerlukan kondom agar supaya tidak terjadi
pembuahan. Ilustrasi tentang proyek Hilter juga baru pada tahap ras saja,
jadi belum menembus dinding evolusi. Itupun gagal (?).

Sedangkan keledai dengan kuda konon,atau dengan zebra, meskipun mirip-mirip
secara fisik tapi tidak memerlukan kondom, karena dijamin tak akan berbuah.
Lha waktu Darwin mengamati paruh burung-burung itu, apa dia bikin kawin
silang antara macam-macam burung-burung itu, untuk membuktikan terjadi
evolusi pada burung. (baca: lebih dari satu spesies).

Bila evolusi ini sekedar urusan saintifik saja memang gak masalah, seperti
dibilang oleh Pak Rovikcy. Tapi nyatanya dulu memang begitu, munculnya teori
ini ternyata disantap langsung juga oleh kaum anti agama/ateis dipakai
sebagai justifikasi untuk menyebarluaskan pandangan ateisme, penjajahan ke
dunia ketiga (dengan asumsi yang lemah memang layak ditaklukkan dan dijajah
berdasarkan prinsip survival of the fittest), serta untuk membebaskan diri
dari dominasi agama (mungkin waktu itu: gereja).

Saya kok jadi bingung, siapa sih sebenarnya yang sok jago duluan ?

Survival of the fittest itu, sekedar mempertahankan diri dari degenerasi,
ataukah memang major mechanism untuk memunculkan species baru ? Mutasi gen
juga tidak pernah dibuktikan valid, karena dalam eksplerimen ternyata
hasilnya malah ancur-ancuran, bukannya muncul spesies baru. Jangankan mutasi
gen, dengan cloning saja (gennya tetap, cuman prosesnya direkayasa) hasilnya
sangat tidak stabil.

Yang paling tidak mengenakkan bagi dunia ilmu, dan ini yang harus kita jawab
sebagai masyarakat ilmiah, dari bacaan harun yahya adalah tuduhan dia bahwa
para ilmuwan telah menipu dunia dengan bukti-bukti palsu untuk
menjustifikasi teori evolusi. Ada setumpuk tuduhan di buku-bukunya itu
silakan para pakar paleontologi menyanggahnya. 

Kalau ini benar, wah sungguh memalukan. Meskipun van Bemmelen juga kabarnya
pernah menipu-nipu dikit dalam menyajikan data petrologi gunung krakatau
agar dicapai suatu kesimpulan yang indah.

Salam
Sunu.


-Original Message-
From:   Musakti, Oki [SMTP:[EMAIL PROTECTED]
Sent:   Friday, August 29, 2003 2:17 PM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject:RE: [iagi-net-l] Evolusi === Sudut pandang lain
yok.


Wah kalau sudah keluar masalah iman-iman an, aku nyerah dah...
Sudah tentu saya punya pendapat sendiri, tapi rasanya ya nggak cocok juga
kalau dipaparkan di forum yang heterogen macam ini. Soalnya namanya iman, as
implied itu khan sangat personal sekali, kadang kadang bisa di nalar (dalil
tiada agama/iman tanpa akal) tapi sering-sering berupa hidayah (kalau AKU
kehendaki niscaya semua mahluk akan beriman).
Kembali kemasalah evolusi:
Kalau memang teorinya Darwin (survival of the fittest) itu benar,
maka menurut logika saya, dalam beberapa generasi kedepan, mayoritas manusia
akan mempunyai tinggi badan yang lebih dari generasi sebelumnya. Sebabnya,
manusia (terutama pria) yang relative lebih tinggi, akan mempunyai
evolutionary advantage karena dianggap lebih fit (pernah ada survey di AS
yang hasilnya menyatakan bahwa dalam ras yang sama, orang yang lebih tinggi
relative berpenghasilan lebih baik dari rekannya yang lebih pendek). Belum
lagi ada nilai2 subyektif seperti 'ketampanan' (lebih tinggi lebih macho
dll) yang kemungkinan juga berakar dari instink evolusi. Akibatnya, si
pendek akan susah dapat pasangan(jodoh) dan keturunannya (yang cenderung
pendek juga) akan makin sedikit hingga ahirnya punah.

Juga apabila computer dan handphone akan jadi trend teknologi yang
cukup lama, manusia generasi depan akan cenderung mempunyai jari panjang dan
lentik karena lebih suitable untuk mengetik dan ber SMS-an Gak tahu logika
saya ini benar apa tidak, karena nggak mesti bahwa si tinggi dan/atau si
jari lentik akan menghasilkan keturunan yang mempunyai 'sifat' yang sama.
Namun hal ini kalau nggak salah sudah pernah diujicobakan oleh NAZI Jerman
dengan proyek Aryan Master Race