Wah kalau sudah keluar masalah iman-iman an, aku nyerah dah... Sudah tentu saya punya pendapat sendiri, tapi rasanya ya nggak cocok juga kalau dipaparkan di forum yang heterogen macam ini. Soalnya namanya iman, as implied itu khan sangat personal sekali, kadang kadang bisa di nalar (dalil tiada agama/iman tanpa akal) tapi sering-sering berupa hidayah (kalau AKU kehendaki niscaya semua mahluk akan beriman).
Kembali kemasalah evolusi: Kalau memang teorinya Darwin (survival of the fittest) itu benar, maka menurut logika saya, dalam beberapa generasi kedepan, mayoritas manusia akan mempunyai tinggi badan yang lebih dari generasi sebelumnya. Sebabnya, manusia (terutama pria) yang relative lebih tinggi, akan mempunyai evolutionary advantage karena dianggap lebih fit (pernah ada survey di AS yang hasilnya menyatakan bahwa dalam ras yang sama, orang yang lebih tinggi relative berpenghasilan lebih baik dari rekannya yang lebih pendek). Belum lagi ada nilai2 subyektif seperti 'ketampanan' (lebih tinggi lebih macho dll) yang kemungkinan juga berakar dari instink evolusi. Akibatnya, si pendek akan susah dapat pasangan(jodoh) dan keturunannya (yang cenderung pendek juga) akan makin sedikit hingga ahirnya punah. Juga apabila computer dan handphone akan jadi trend teknologi yang cukup lama, manusia generasi depan akan cenderung mempunyai jari panjang dan lentik karena lebih suitable untuk mengetik dan ber SMS-an Gak tahu logika saya ini benar apa tidak, karena nggak mesti bahwa si tinggi dan/atau si jari lentik akan menghasilkan keturunan yang mempunyai 'sifat' yang sama. Namun hal ini kalau nggak salah sudah pernah diujicobakan oleh NAZI Jerman dengan proyek Aryan Master Race nya... Salam Oki (Tidak tinggi dan berjari buntek') -----Original Message----- From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Friday, 29 August 2003 16:11 To: [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [iagi-net-l] Evolusi ===> Sudut pandang lain yoooook. Wah wah ... soal evolusi kok makin ngedab-edabi .. mengerikan juga kalau percaya teori evolusi = atheis ... apalagi hal ini keluar dari pendapat pengajar di institusi pendidikan tinggi ... :( OK dah dibawah ini pendapat pribadi rdp soal teori evolusi dan agama ... just personal opinion ... Sepertinya bagi kaum agamis yg ngga percaya teori evolusi .... munculnya teori Darwin soal evolusi ini sepertinya menganggu ketenangan 'tuhan'nya yg seolah-olah menjadi tidak berfungsi ... karena alam ini berjalan bukan atas kehendakNya lagi ... padahal kalo aku pikir ... manusialah yg jahat yg menyeret-nyeret tuhannya kedalam "penjara sang waktu" ... seperti kita tahu bahwa penjara ruang sudah ditembus oleh Columbus dengan mengarungi dunia (globe) ... nah sekarang sepertinya kita akan menembus ' penjara sang waktu ini' .... Kebanyakan yg kuketahui dari creationist termasuk Harun Yahya (HY) menganggap teori evolusi sebagai sebuah ancaman terhadap interpretasi Kitab Suci (KS) yg sudah ada dan sudah dilakukan ... padahal kan hanya interpretasi saja juga kan ? Hampir semua menganggap tuhan itu juga ikut dalam perjalanan waktu yg kita ikuti ini ... sehingga muncul pertanyaan2 .... apa yg tuhan lakukan 'sebelum' menciptakan dunia ... apa yg tuhan lakukan 'sebelum' menciptakan adam dsb ... hmm sangat anthromorphis sekali ya .. :( seolah-olah tuhan masih belum mengkiamatkan dunia ini ... Bagi tuhan tentunya kiamat atau tidak itu urusan Dia ... mau ada evolusi atau tidak itu teserah Dia. Bagi kita manusia ya sekedar mengikuti jalannya perhelatan ini .. tentu bagiNya kisah semesta ini sudah satu set satu jilid kumplit dari "big-bang" hingga "big crunch" (itu kalo teori fisika ini betul loh :) Jadi bagiku kalau tuhan kerepotan dengan teori evolusi maka tuhan ini akan aku dudukkan dikursi singgasana dengan lampu 'kemebyar' dibelakangnya, tentunya tuhan duduk sambil memegang tongkat kuasanya .... dan setelah tuhan ini duduk manis, maka aku mencari tuhan yang baru yg lebih kuat ... serius nih !! Ya, karena aku muslim tentunya aku yakin -- tiada tuhan selain TUHAN ... :) aku musti mencari "the ultimate god" ... persis seperti dicritakan Ibrahim meninggalkan tuhan matahari, tuhan bulan dll ... utk mencari tuhan yang TUHAN !! Jadi kalo sekedar soal tuhan utk perkara evolusi ini .... hmmm tuhan yg 'lemah' ini musti ditinggalkan, dan mencari "The Ultimate God" btw, debatnya evolusi emang rame bukan hanya perang tanding dengan keimanan namun teori ini juga dihantam kiri kanan oleh penganut2nya sampek babak-belur .. :( Namun ustru inilah yg memperkuat dan memperkokoh perkembangan teori evolusi ... Juga kasus 'piltdown' yang berupa fake fossil juga ada didalam perjalannya ... RDP "mnurut anda .... Tuhan, Allah, God, Dewa dsb itu seperti apa ? duduk di singgasana sambil memegang tongkat dengan cahaya dari belakang, dengan didampingi pengawal2nya gitu kah ? ...(itu mah gambaran Raja-raja koeno yg galak-galak) ..... atau tuhan seperti orang yg duduk santai di pos ronda sambil senyam-senyum ngeliat manusia pada ribut soal evolusi .... ? Santos Ltd A.B.N. 80 007 550 923 Disclaimer: The information contained in this email is intended only for the use of the person(s) to whom it is addressed and may be confidential or contain privileged information. If you are not the intended recipient you are hereby notified that any perusal, use, distribution, copying or disclosure is strictly prohibited. If you have received this email in error please immediately advise us by return email and delete the email without making a copy. --------------------------------------------------------------------- To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) ---------------------------------------------------------------------