Re: [iagi-net-l] Resource Criteria -- Was Deposit Emas di Dodo-Rinti Lebih Besar dari Batu Hijau
Mas Vicky, Aku jawab sedikit ya... (he..he..) Secara umum ada 2 pengelompokan yaitu Resource (Sumberdaya) dan Reserve (Cadangan). Singkat-nya, hasil eksplorasi yang berupa konsentrasi mineral (dipertimbangkan ekonomis) bisa dilaporkan sebagai sumberdaya berdasarkan aspek-aspek teknisnya (mainly geology), spt jumlah, kadar, karakteristik geologi, kontinuitas dst, atau sebagai cadangan kalau sudah memasukkan aspek lebih luas cara penambangan, metalurgi, pemasaran, legal, sosial, lingkungan dst. Sedikit lebih detil (kalau mengacu ke JORC - Joint Ore Reserve Commitee, Australia), sumberdaya bisa dikelompokkan lagi Inferred, Indicated, dan Measured berdasarkan keyakinan atau ke-konfiden-an geologi-nya. Di sini aspek kerapatan sampling harus dipertimbangkan, spt jarak sampling (lobang bor, paritan dst), tentunya ini tergantung tipe deposit-nya. Untuk porfiri Cu akan berbeda dengan low sulfidation epithermal Au. Sedangkan cadangan (masih menurut JORC) bisa dibagi menjadi Probable dan Proved, lagi-lagi ini berdasar keyakinan bbrap aspek (metalurgi, penambangan dst). Biasanya, kumpeni yg tercatat di bursa diwajibkan melaporkan temuannya berdasar klasifikasi tertentu (bursa Australi akan mengacu ke JORC, Bursa Efek Surabaya mengacu ke klasifikasi yg pernah dibikin oleh satu team dimana IAGI ada di dalamnya). Jadi panjang ni. Dodo/ Elang secara resmi belum diumumkan resource/ cadangan-nya tapi dari deskripsi geologi-nya sangat bagus dan berpotensi ekonomis (IAGI Special Issues 2005, IMCD). Mungkin internal kumpeni mereka sudah punya resource yang akan diperapat lagi bor-nya untuk meningkatkan ke-konfidenannya. Istilah discovered vs proved sepertinya tidak diacu di mineral. Kita akan bilang ada discovery kalau indikasi mineralisasi ekonomisnya ada (walau mungkin saja nantinya tidak ekonomis setelah ditest sana-sini). Yang kedua: ini spt mau nangkanya tapi gak mau getahnya. Saya rasa kumpeni ybs harus men-sosialisasikan apa itu tailing dan bagaimana penanganannya. Banyak kok cara penanganan tailing benar dan baik. Tailing memang punya potensi bahaya (spt halnya naik kendaraan juga berpotensi celaka.), dan ini kembali ke bagaimana menanganinya. Demikian . kok jadi kepanjangan ya. Salam - Daru - Original Message - From: Rovicky Dwi Putrohari [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Sunday, October 02, 2005 10:38 AM Subject: [iagi-net-l] Resource Criteria -- Was Deposit Emas di Dodo-Rinti Lebih Besar dari Batu Hijau Mas nDaru, Saya tanya dikit ya ... Apa kriteria sebuah prospect dalam mining dikategorikan sebagai proven ?. Setelah dibor dan analisa core ataukah setelah adanya uji parit (pit test? kalau dagkal sih). Kalau diperminyakan setelah dibor kemudian ada sample (oil or gas) dan juga sudah dilakukan test dan mengalirkan minyak/gas, maka baru akan disebut sebagai discovery well/discovered field. Nah, Dodo (Elang) ini masih dalam kategori prospect atau discovered ? Jangan sampai nantinya resources yg masih prospect sudah dimintain macam2. Karena kemaren dalam obrol2 soal kegiatan eksplorasi di Indonesia wektu IPA, terbesit susahnya melakukan eksplorasi karena sudah banyaknya pungutan dari daerah padahal kumpeni belum memperoleh apa-apa (belum eksploitasi). Yang kedua. Bagaimana dengan pembuangan yg tidak mau dilakukan di daerah ini juga seperti permintaan bupati ? Saya rasa tidak ada bupati yg bersedia menampung limbah kan ? RDP On 10/2/05, Sukmandaru Prihatmoko [EMAIL PROTECTED] wrote: Salah satu paper IMCD Bogor lalu membahas geologi dan mineralisasi prospek ini. Nama prospek-nya Elang (setahu saya Dodo adalah bahasa lokal utk Elang). Jadi silakan order bukunya ke iagisek. Salam - Daru - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id) -
RE: [iagi-net-l] Fluid Inclusion
Maaf baru bisa gabung lagi dengan milis IAGI Asosiasi FI internasional namanya APIFIS (Asian and Pacific International Fluid Inclusion Society), kebetulan saya yang ditunjuk sebagai representatif untuk Indonesia. Tetapi berhubung riset di bidang ini masih terbatas, kegiatan kami masih vakum. Saya pernah presentasi FI dan ada papernya di proceed PIT IAGI 1994, judulnya: Fluid Inclusion: Suatu metoda dasar untuk membantu memahami proses-proses geologi dan Esplorasi, dengan pendekatan mikro. Isi paper adalah pengenalan FI secara umum. Anda bisa hubungi IAGI untuk minta copy nya, bila tertarik. Secara umum, saya menambahkan info dari P Sukmandaru. Di negara maju, FI sudah menjadi standard seperti analisa petrografi terutama untuk kegiatan di Mineral Deposit dan Geothermal. Untuk hidrocarbon masih sangat sulit, karena ukuran FI di quartz grain pada batupasir sangat kecil, imikron, yang baik bila ukurannya 5mikron seperti banyak dijumpai di vein pada geotermal field maupun mineral deposit terrain. Sekian info, salam, Y.S.Yuwono (Yatno), Geologi ITB [EMAIL PROTECTED] Saya juga pernah melakukan beberapa kali penelitian untuk Geotermal dengan bantuan alat di LIPI Bandung. Saya masih menyimpan file anggota APIFIS Indonesia yang berminat menjadi anggota, kalau kesempatan baik nanti akan saya coba aktifkan lagi. Makasih mas Daru atas sharingnya. Saat di VICO tahun 1993/94 dulu seingatku beberapa kawan di Dept.Expl melakukan studi FI untuk daerah kerja mereka. Saya ndak ingat siapa, tapi kalau salah satu dari mereka ada di milist kayaknya asyik juga kalau bisa berbagi. Salam, Hendro HS -Original Message- From: Sukmandaru Prihatmoko [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Friday, September 30, 2005 6:54 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Fluid Inclusion Fluid inclusion (FI) yang kutahu di eksplorasi mineral sangat bermanfaat untuk mempelajari sifat-sifat hydrothermal fluid yang membentuk ore deposits. FI ini bisa diamati (diketemukan) dalam kuarsa, kalsit, galena dll yag merupakan produk larutan hidrotermal. Dengan mempelajari sifat-sifat FI tsb kita bisa menginterpretasi sifat2 larutan hidrotermal-nya sebelum membeku menjadi mineral, juga bisa diukur pula temperatur pembekuan larutan hidrotermal tsb. Sifat umum FI dalam mineral adalah liquid rich (L), vapour rich (V), atau kombinasi keduanya (LV). Di dalam FI tsb sering diketemukan mineral lain biasanya garam (halite). Komposisi L dan V ini mengindikasikan komposisi ancient hyd fluid-nya. Sedangkan kandungan garam mengindikasikan sumber dari hyd fluid-nya (banyak sedikitnyanya garam mengindikasikan banyak sedikitnya pengaruh magmatic fluids). Sebagai patokan saja 3 - 5% NaCl sudah cukup mengindikasikan magmatic fluid influence, dan NaCl di bawah 1% merupakan indikasi meteoric water influence. Untuk pengukuran tempertature, seingatku FI tsb harus dipanasi sampai FI menghilang (melted) yang mengindikasikan homogenesation temperature. Temperature inilah yang bisa dianggap sebagai temp pembentukan kuarsa, kalsit, galena dll dimana FI ter-trap. Untuk mempelajari sifat umum FI bisa dilakukan dengan mikroskup polarisasi melalui sayatan tipis, sedangkan untuk pengukuran harus dilakukan di lab (seingat saya di LIPI Geoteknologi ada). Saya yakin di komunitas ini ada yang jago FI di mineral, please koreksi kalau saya salah. Salam - Daru - Original Message - From: Rovicky Dwi Putrohari [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Wednesday, September 28, 2005 12:46 PM Subject: [iagi-net-l] Fluid Inclusion Adakah yg punya pengalaman menggunakan Fluid inclusion (FI) dalam eksplorasinya ? Please share with us. For introduction what are Fluid Inclusions? - Micron-scale, fluid-filled isolated cavities in or between crystals in rock material - Form during subsurface diagenetic process in which mineral cement is added to intergranular pore space or microfractures - Are representative of past or near-present-day pore fluids. They track movement of aqueous and petroleum fluids Dari penjelasan diatas kita tahu bahwa FI dapat dipakai dalam melihat history of hydrocarbon (oil) entrapment. Bagaimana minyak terjebak dimasa lalu atau dalam waktu deket yg lalu. Nah adakah rekan2 IAGI yg pernah menggunakan teknik ini ? Thanks RDP -- Education can't stop natural disasters from occurring, but it can help people prepare for the possibilities --- - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) Komisi Karst :
Re: [iagi-net-l] Fluid Inclusion
Trimas atas tanggapan rekan2 tentang ilmu yang langka ini. Beberapa catatan sudah didapat, ternyata perkembangan FI tidak hanya utk perminyakan. Atau malah sepertinya baru masuk di eksplorasi perminyakan ...? Kalau benar bahwa FI terjadi akibat diagenesa dari batuan yang menjebak fluida dalam pori-posri ketika terjadi mineralisasi, apakah boleh disimpulkan bahwa seandainya sudah memiliki banyak FI maka porositasnya cenderung sudah mengalami reduksi cukup besar. Atau lebih sederhananya FI menunjukkan seberapa intensif proses diagenesa yang terjadi. Apakah dapat ditarik kerelasional bahwa semakin banyak FI justru dihindari didalam eksplorasi migas karena berarti porositasnya sudah jelek ? RDP On 10/3/05, [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] wrote: Maaf baru bisa gabung lagi dengan milis IAGI Asosiasi FI internasional namanya APIFIS (Asian and Pacific International Fluid Inclusion Society), kebetulan saya yang ditunjuk sebagai representatif untuk Indonesia. Tetapi berhubung riset di bidang ini masih terbatas, kegiatan kami masih vakum. Saya pernah presentasi FI dan ada papernya di proceed PIT IAGI 1994, judulnya: Fluid Inclusion: Suatu metoda dasar untuk membantu memahami proses-proses geologi dan Esplorasi, dengan pendekatan mikro. Isi paper adalah pengenalan FI secara umum. Anda bisa hubungi IAGI untuk minta copy nya, bila tertarik. Secara umum, saya menambahkan info dari P Sukmandaru. Di negara maju, FI sudah menjadi standard seperti analisa petrografi terutama untuk kegiatan di Mineral Deposit dan Geothermal. Untuk hidrocarbon masih sangat sulit, karena ukuran FI di quartz grain pada batupasir sangat kecil, imikron, yang baik bila ukurannya 5mikron seperti banyak dijumpai di vein pada geotermal field maupun mineral deposit terrain. Sekian info, salam, Y.S.Yuwono (Yatno), Geologi ITB [EMAIL PROTECTED] Saya juga pernah melakukan beberapa kali penelitian untuk Geotermal dengan bantuan alat di LIPI Bandung. Saya masih menyimpan file anggota APIFIS Indonesia yang berminat menjadi anggota, kalau kesempatan baik nanti akan saya coba aktifkan lagi. Makasih mas Daru atas sharingnya. Saat di VICO tahun 1993/94 dulu seingatku beberapa kawan di Dept.Expl melakukan studi FI untuk daerah kerja mereka. Saya ndak ingat siapa, tapi kalau salah satu dari mereka ada di milist kayaknya asyik juga kalau bisa berbagi. Salam, Hendro HS -Original Message- From: Sukmandaru Prihatmoko [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Friday, September 30, 2005 6:54 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Fluid Inclusion Fluid inclusion (FI) yang kutahu di eksplorasi mineral sangat bermanfaat untuk mempelajari sifat-sifat hydrothermal fluid yang membentuk ore deposits. FI ini bisa diamati (diketemukan) dalam kuarsa, kalsit, galena dll yag merupakan produk larutan hidrotermal. Dengan mempelajari sifat-sifat FI tsb kita bisa menginterpretasi sifat2 larutan hidrotermal-nya sebelum membeku menjadi mineral, juga bisa diukur pula temperatur pembekuan larutan hidrotermal tsb. Sifat umum FI dalam mineral adalah liquid rich (L), vapour rich (V), atau kombinasi keduanya (LV). Di dalam FI tsb sering diketemukan mineral lain biasanya garam (halite). Komposisi L dan V ini mengindikasikan komposisi ancient hyd fluid-nya. Sedangkan kandungan garam mengindikasikan sumber dari hyd fluid-nya (banyak sedikitnyanya garam mengindikasikan banyak sedikitnya pengaruh magmatic fluids). Sebagai patokan saja 3 - 5% NaCl sudah cukup mengindikasikan magmatic fluid influence, dan NaCl di bawah 1% merupakan indikasi meteoric water influence. Untuk pengukuran tempertature, seingatku FI tsb harus dipanasi sampai FI menghilang (melted) yang mengindikasikan homogenesation temperature. Temperature inilah yang bisa dianggap sebagai temp pembentukan kuarsa, kalsit, galena dll dimana FI ter-trap. Untuk mempelajari sifat umum FI bisa dilakukan dengan mikroskup polarisasi melalui sayatan tipis, sedangkan untuk pengukuran harus dilakukan di lab (seingat saya di LIPI Geoteknologi ada). Saya yakin di komunitas ini ada yang jago FI di mineral, please koreksi kalau saya salah. Salam - Daru - Original Message - From: Rovicky Dwi Putrohari [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Wednesday, September 28, 2005 12:46 PM Subject: [iagi-net-l] Fluid Inclusion Adakah yg punya pengalaman menggunakan Fluid inclusion (FI) dalam eksplorasinya ? Please share with us. For introduction what are Fluid Inclusions? - Micron-scale, fluid-filled isolated cavities in or between crystals in rock material - Form during subsurface diagenetic process in which mineral cement is added to intergranular pore space or microfractures - Are representative of past or near-present-day pore fluids. They track movement of aqueous and petroleum fluids Dari penjelasan diatas kita tahu bahwa FI dapat dipakai dalam melihat history
[iagi-net-l] Bagaimana mematok harga minyak? Was:Re: [iagi-net-l] Kemiskinan Turun 14 %
Kalau semua pemain akan memasarkan BBM di Indonesia bagaimana harga minyak itu ditentukan?, akan dijual dengan harga dollar atau rupiah?. Bagaimana juga Pertamina sebagai pedagang akan mematok minyak mereka, karena selama ini masih membeli crude oil dari pasar bebas, pasti mereka akan kelimpungan, karena mengikuti harga minyak di pasar bebas dan menyesuaikan gonjang-ganjing rupiah terhadap dollar, dengan 800ribu barrel kekurangan pasokan konsumsi BBM dalam negeri yg diekspor apakah Pertamina akan melepas pangsa pasarnya tersebut dan diambil oleh Perusahaan lain?. Kalau begitu Pertamina hanya akan menjual dari jatah hasil crude oil dalam negeri yg hanya 600ribu barrel, apakah mereka akan tetap mematok harga crude oil ini berdasar harga patokan dunia? Atau supaya bersaing Pertamina mematok sendiri harganya..sehingga mempengaruhi harga BBM produk mereka lainnya?. Atau juga masihkah pemerintah menentukan harga minyak Pertamina? Sementara keperusahaan asing mereka tak punya wewenang untuk melakukannya. Hal lainnya, masihkah berharap ada persaingan harga BBM yg murah?...fakta-fakta yg ada, kalangan Industri akan diijinkan kementrian ESDM untuk membeli solar dari LN (harga solar dalam negeri 50 sen, Cina 30 sen, Thailand 45 sen). Dengan kenaikan BBM terbaru yg hampir 120%, apakah ini bukan akal-akalan pemerintah untuk menarik dana masyarakat untuk tambal sulam anggaran mereka? -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, October 03, 2005 8:13 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Bagaimana mematok harga minyak? Was:Re: [iagi-net-l] Kemiskinan Turun 14 % saya dapet juga info dari antah-berantah.. sebentar lagi Shell, Total, Exxon, de el el,..sudah bisa buka pom bensin sendiri. harganya kan sudah harga pasar, 1000 perak perliter,mungkin bisa dikear dengan 'efisiensi perusahaan asing tersebut. Bagaimana efisiensi di pertamina? Sudah siapkah bersaing, dengan raksasa-raksasa perminyakan? Rovicky Dwi PutrohariTo: iagi-net@iagi.or.id [EMAIL PROTECTED]cc: m Subject: Re: [iagi-net-l] Re: [? SPAM ?] [iagi-net-l] Fw: BBM Naik - Kemiskinan Turun 14 % 30/09/2005 07:52 PM Please respond to iagi-net kartu kompensasi bbm hanya diberikan kepada warga yang memiliki penghasilan di bawah 198.000 perbulan padahal dengan penghasilan sekarang 300.000 (tidak dapat kompensasi ) dan menurut info dari antah berantah ... seorang pengemis dan pengamen jalan raya dan di prapatan jakarta bisa mendapatkan uang gampang dari 100 hingga 200 kliennya, kalau saja satu klien ngasi seratus perak, maka penghasilannya 10-20 rb. lah perbulan ? kalau dihitung 20 hari kerja maka penghasilan lebih dari 200 rb/bulan Bukan masuk kategori miskin donk RDP - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com) -http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id) - This e-mail (including any attached documents) is intended only for the recipient(s) named above. It may contain confidential or legally privileged information and should not be copied or disclosed to, or otherwise used by, any other person. If you are not a named recipient, please contact the sender and delete the e-mail from your system. - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi
Re: [iagi-net-l] Fw: BBM Naik - Kemiskinan Turun 14 %
Pajak kendaraan dinaikkan = harga kendaraan naik = penjualan otomotif turun = investasi di bidang otomotif berkurang (banyak pabrik disini yang ditutup) = bertambahnya pengangguran [EMAIL PROTECTED] wrote: ada usul daripada naikin bbm kenapa enggak naikin cukai rokok 2 kali lipat sehingga penghasilan dari cukai yang 30 triliun jadi 60 triliun...? cukup untuk menutup defisit yang 12 triliun...? kenapa enggak nerapin pajek bbm mobil dan kendaraan bermotor saja ..sehingga yang kena adalah yang punya kendaraan pribadi...? untuk listrik kan bisa nerapin pajak barang mewah untuk ac, home theathre, papan iklan ? apa kalau harga bbm sudah naik , ada jaminan bahwa uangnya enggak hilang juga dikorupsi? Regards Kartiko-Samodro |-+ | | Wy Ismara Heru Y | | | [EMAIL PROTECTED]| | | com | | || | | 30/09/2005 07:55 | | | PM | | | Please respond to| | | iagi-net | | || |-+ -| | | | To: iagi-net@iagi.or.id | | cc: | | Subject: Re: [iagi-net-l] Fw: BBM Naik - Kemiskinan Turun 14 % | -| saya juga setuju dengan mas Hendro.. dan salut dengan langkah berani SBY.. dan sama seperti Mas Hendro, saya juga bukan simpatisan siapa2... saya bukan mau bilang subsidi sebaiknya di hapus, atau subsidi sebaiknya dimasukan rumus ekonomi, saya hanya ingin menyampaikan pandangan saya.. saya masih ingat guru sosiologi saya waktu sma dulu, dia mengatakan bahwa indonesia tidak maju2 karena disini terlalu nyaman.. buat apa susah2 bikin alat atau menemukan bibit unggul kalo kayu saja ditanam bisa jadi tumbuhan (barangkali ini masih termasuk doktrin orde baru).. kita bisa lihat negara2 yang maju saat ini adalah negara2 yang telah menjalani masa sulitnya.. seperti eropa, dengan cuaca yang kurang mendukung dan masa2 suram the dark ages, kemudian jepang, yang selalu dilanda gempa, cina, yang mulai bangkit dari lintah2 uang, amerika yang sempat jaya setelah bangkit dari perang saudara (yang setelah lama nyaman, sekarang juga mulai keteter di sektor ekonomi..) sedangkan indonesia? setelah berhasil mulai bangkit dari masa kelam penjajahan (thn1945-1960an), sekumpulan oknum dengan sukses membangun ilusi bahwa indonesia hebat(1960an-1998?).. bangsa ini terlalu lama dininabobokan oleh sekumpulan oknum yang selalu berkoar2 : indonesia makmur.. indonesia jaya dan semua kekurangan ditutupi dengan menguasai media masa dan mengkekang mulut2 berani... seolah2 semua baik-baik saja.. padahal tidak.. padahal sebagian besar pinjaman negara maju untuk membantu perkembangan ekonomi bangsa tidak sempat menyentuh rakyat.. semua ini dilakukan dengan biaya yang cukup murah: menjanjikan jabatan (dan tentunya aliran dana korupsi) kepada manusia2 unggul, menutupi bencana dengan mengirim bantuan yang terlihat sangat murah hati.. dsb.. apa mungkin : indonesia sedang mengalami dark ages lagi, supaya bisa bangkit bersama.. seperti dahulu, ketika bangkit bersama melawan penjajahan.. kalo memang setelah ini indonesia akan bangkit, saya hanya bisa mendoakan supaya kebangkitannya nyata, dan bukan hanya ilusi seperti sebelumnya... mudah-mudahan... salam, .heru. --- Santoso, Hendro (hendroh) [EMAIL PROTECTED] wrote: Intermezo. Ada yang pernah dapet juga joke menjelang weekend tsb dibawah? Menurutku, Ada tiga hal utama yang membuat negara kita ini bangkrut: - Korupsi (termasuk melarikan dana keluar negeri) - Penyalahgunaan dana pinjaman luar negeri (more untuk konsumtif dan korupsi ketimbang sektor produksi) - Subsidi BBM Menurutku langkah SBY saat ini sangat tepat. Mungkin nggak salah juga nalar Permadi SH yang sempat aku tonton di salah satu TV swasta yang mengatakan: Indonesia akan kembali bangkit dan exist sebagai macan Asia, meski harus mengalami kesengsaraan terlebih dahulu. Aku bukan simpatisan SBY. Tapi aku salut dengan langkah tidak populer yang berani dia ambil dengan taruhan karir politiknya. Tidak seperti para pendahulunya dimana ketidak tegasan akhirnya menjerumuskan negara ini kedalaman berbagai masalah saat ini yang sulit diselesaikan. Rakyat miskin nggak
[iagi-net-l] Kemarin Sore--- DE CA KET
Rekan-rekan sekalian,,, Bagaimanakah hasil DEbat CAlon KETua kemarin sore? Mohon yang sempat bikin catatan di share disini, supaya anggota yang nggak bisa datang ngerti juga apa yang terjadi di sana. Thanks Nur - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id) -
Re: [iagi-net-l] Bagaimana mematok harga minyak? Was:Re: [iagi-net-l] Kemiskinan Turun 14 %
1. Yang menentukan harga BBM itu adalah Pemerintah (bukan Pertamina). Terserah pemerintah mau menggunakan dolar atau rupiah terhadap bbm yang akan dijual di negeri ini. 2. Pertamina itu hanya MEMASARKAN produk bbm non-subsidi ; terhadap BBM subsidi Pertamina hanya melakukan DISTRIBUSI, ini kemudian yang dikenal dengan salahsatu rantai dari PSO (Public Service Obligation). 3. Volume terbesar dari bbm adalah bbm bersubsidi 4. Berdasarkan UU (Migas), tanggal 23 November 2005 adalah batas akhir penugasan Pertamina dalam hal PSO. 5. Pertanyaannya : Siapakah yang akan menggantikan posisi DISTRIBUSI BBM ke seluruh negeri ini? BPH (Badan Pengatur Hilir) MIgas kah? Siapkah Badan pemerintah ini mengoperasikan tugas tersebut? mengingat hingga saat ini BPH belum memiliki jaringan distribusi hingga titik akhir pengguna. 6. Dengan otoritas yang dimiliki, BPH telah (dan sedang) melakukan pembagian wilayah2 distribusi bisnis sektor hilir (tidak hanya BBM tapi juga jalur pipa gas mau pun minyak). 7. BPH akan mengatur jumlah volume per wilayah (ruas) yang kemudian akan ditenderkan. 8. Tanggung Jawab BPH adalah ketersediaan BBM sampai wilayah distribusi (storage), bukan pada titik akhir market (konsumen). 9. Jika terjadi suatu kelangkaan BBM pada wilayah tertentu akan menjadi tanggung jawab pemegang hak distributor (BPH yang akan nggetok). 10. Pola yang akan dijalankan bukanlah pasar bebas murni, namun harga patokan pemerintah. 11. Pemegang hak distribusi suatu wilayah tidak boleh ambil area yang empuk2 thok, kalau mau mendistribusikan di Tangerang ya harus mau juga ndistribusikan di Kolonodale atau di Pulau We atau di NTT. 12. Pertamina sangat berharap ada pemain lain yang mau beroperasi di sektor hilir ini, tidak hanya sebatas melakukan PEMASARAN produk2nya namun juga MENDISTRIBUSIKAN BBM. 13. Kalo di China harga solar 30 sen, di DN 50 sen, maka para penjahat BBM internasional akan melakukan penyelundupan dari China ke Indonesia. Seperti anda tau to, Dong Feng mesin kapal2 penangkap ikan China itu didisain menggunakan BBM jenis minyak tanah, pelarian minyak tanah kita yang 700 perak/liter kemarin juga tak sedikit yg tersedot kesana. 14. wah ini kok tambah ngelantur , gak apa-apalah sebagai bahan berdiskusi... salam, ar-. O.K Taufik [EMAIL PROTECTED] wrote:Kalau semua pemain akan memasarkan BBM di Indonesia bagaimana harga minyak itu ditentukan?, akan dijual dengan harga dollar atau rupiah?. Bagaimana juga Pertamina sebagai pedagang akan mematok minyak mereka, karena selama ini masih membeli crude oil dari pasar bebas, pasti mereka akan kelimpungan, karena mengikuti harga minyak di pasar bebas dan menyesuaikan gonjang-ganjing rupiah terhadap dollar, dengan 800ribu barrel kekurangan pasokan konsumsi BBM dalam negeri yg diekspor apakah Pertamina akan melepas pangsa pasarnya tersebut dan diambil oleh Perusahaan lain?. Kalau begitu Pertamina hanya akan menjual dari jatah hasil crude oil dalam negeri yg hanya 600ribu barrel, apakah mereka akan tetap mematok harga crude oil ini berdasar harga patokan dunia? Atau supaya bersaing Pertamina mematok sendiri harganya..sehingga mempengaruhi harga BBM produk mereka lainnya?. Atau juga masihkah pemerintah menentukan harga minyak Pertamina? Sementara keperusahaan asing mereka tak punya wewenang untuk melakukannya. Hal lainnya, masihkah berharap ada persaingan harga BBM yg murah?...fakta-fakta yg ada, kalangan Industri akan diijinkan kementrian ESDM untuk membeli solar dari LN (harga solar dalam negeri 50 sen, Cina 30 sen, Thailand 45 sen). Dengan kenaikan BBM terbaru yg hampir 120%, apakah ini bukan akal-akalan pemerintah untuk menarik dana masyarakat untuk tambal sulam anggaran mereka? -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, October 03, 2005 8:13 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Bagaimana mematok harga minyak? Was:Re: [iagi-net-l] Kemiskinan Turun 14 % saya dapet juga info dari antah-berantah.. sebentar lagi Shell, Total, Exxon, de el el,..sudah bisa buka pom bensin sendiri. harganya kan sudah harga pasar, 1000 perak perliter,mungkin bisa dikear dengan 'efisiensi perusahaan asing tersebut. Bagaimana efisiensi di pertamina? Sudah siapkah bersaing, dengan raksasa-raksasa perminyakan? Rovicky Dwi Putrohari To: iagi-net@iagi.or.id m Subject: Re: [iagi-net-l] Re: [? SPAM ?] [iagi-net-l] Fw: BBM Naik - Kemiskinan Turun 14 % 30/09/2005 07:52 PM Please respond to iagi-net kartu kompensasi bbm hanya diberikan kepada warga yang memiliki penghasilan di bawah 198.000 perbulan padahal dengan penghasilan sekarang 300.000 (tidak dapat kompensasi ) dan menurut info dari antah berantah ... seorang pengemis dan pengamen jalan raya dan di prapatan jakarta bisa mendapatkan uang gampang dari 100 hingga 200 kliennya, kalau saja satu klien ngasi seratus perak, maka penghasilannya 10-20 rb. lah perbulan ? kalau dihitung 20 hari kerja maka penghasilan lebih dari 200 rb/bulan
Re: [iagi-net-l] Bagaimana mematok harga minyak? Was:Re: [iagi-net-l] Kemiskinan Turun 14 %
Sekedar menduga-duga, kalau harga bbm mengikuti harga pasar, kemudian banyak pemain asing yang masuk, maka pemerintah tidak perlu lagi mensubsidi melalui Pertamina. Pertamina mesti disapih untuk bersaing dengan kompetitor asing. Pada awalnya Pertamina diuntungkan dengan jaringan distibusi SPBU yang tersebar luas di seluruh pelosok. Di kota-kota besar barangkali Pertamina tergusur, di pinggiran atau di luar Jawa Pertamina mungkin bisa bertahan atau bahkan berkibar. Resikonya, di pelosok bbm bisa lebih tinggi dari harga di kota-kota besar. Ini bisa dijadikan sumber keuntungan Pertamina untuk menutupi kekalahan persaingan di kota besar. Ujung-ujungnya udah dapat diduga, yaitu kenaikan harga bbm di mana-mana. Di negeri kita ini, privatisasi sama artinya dengan menaikkan harga. Tidak ada privatisasi yang menjadikan lebih murah. Untuk menjaga persaingan yang sehat dan melindungi dari persekongkolan jahat di dalam menentukan harga, barangkali pemerintah masih perlu menerapkan tarif dasar. Kalau masih juga tidak terkontrol, barangkali pemerintah masih harus menerapkan subsidi lagi untuk mengontrol harga, tapi tidak harus Pertamina, melainkan siapa saja yang bisa menjual minyak ke pemerintah dengan harga yang paling murah, untuk dijual ke pasar dengan harga khusus (dengan catatan: kalau pemerintah mau/mampu). BPJ O.K Taufik [EMAIL PROTECTED] wrote: Kalau semua pemain akan memasarkan BBM di Indonesia bagaimana harga minyak itu ditentukan?, akan dijual dengan harga dollar atau rupiah?. Bagaimana juga Pertamina sebagai pedagang akan mematok minyak mereka, karena selama ini masih membeli crude oil dari pasar bebas, pasti mereka akan kelimpungan, karena mengikuti harga minyak di pasar bebas dan menyesuaikan gonjang-ganjing rupiah terhadap dollar, dengan 800ribu barrel kekurangan pasokan konsumsi BBM dalam negeri yg diekspor apakah Pertamina akan melepas pangsa pasarnya tersebut dan diambil oleh Perusahaan lain?. Kalau begitu Pertamina hanya akan menjual dari jatah hasil crude oil dalam negeri yg hanya 600ribu barrel, apakah mereka akan tetap mematok harga crude oil ini berdasar harga patokan dunia? Atau supaya bersaing Pertamina mematok sendiri harganya..sehingga mempengaruhi harga BBM produk mereka lainnya?. Atau juga masihkah pemerintah menentukan harga minyak Pertamina? Sementara keperusahaan asing mereka tak punya wewenang untuk melakukannya. Hal lainnya, masihkah berharap ada persaingan harga BBM yg murah?...fakta-fakta yg ada, kalangan Industri akan diijinkan kementrian ESDM untuk membeli solar dari LN (harga solar dalam negeri 50 sen, Cina 30 sen, Thailand 45 sen). Dengan kenaikan BBM terbaru yg hampir 120%, apakah ini bukan akal-akalan pemerintah untuk menarik dana masyarakat untuk tambal sulam anggaran mereka? -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, October 03, 2005 8:13 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Bagaimana mematok harga minyak? Was:Re: [iagi-net-l] Kemiskinan Turun 14 % saya dapet juga info dari antah-berantah.. sebentar lagi Shell, Total, Exxon, de el el,..sudah bisa buka pom bensin sendiri. harganya kan sudah harga pasar, 1000 perak perliter,mungkin bisa dikear dengan 'efisiensi perusahaan asing tersebut. Bagaimana efisiensi di pertamina? Sudah siapkah bersaing, dengan raksasa-raksasa perminyakan? Rovicky Dwi Putrohari To: iagi-net@iagi.or.id - Yahoo! for Good Click here to donate to the Hurricane Katrina relief effort.
Re: [iagi-net-l] Kemarin Sore--- DE CA KET
Rekan rekan. Ini sekedar info plus pendapat pribadi mengenai Debat Calon Ketum. Yang hadir cukup banyak , ruang Arimbi terisi penuh , yang mengherankan adalah tidak ada seorang pun dari Medco Group yang kantornya bertetangga di Bidakara. Padahal secara pribadi sudah saya sampaikan informasi ini kepada beberapa orang dari Medco. Apakah ini salah satu bukti kurangnya perekat antara IAGI dengan anggotanya ? Heran ? Acara dipandu oleh sdr Nanang dengan sangat baik , dan komentar serta arahan dari pernyataan calon maupun pertanyaan dari hadirin sangat tajam dan tepat. Dari lima orang calon , satu orang yaitu Ridwan Djamaluddin yang tidak bisa hadir karena sakit. 1. Yang jelas yang terjadi bukan debat antar Calon Ketum, tetapi lebih kepada Tanya jawab antara para calon dengan hadirin. Mungkin kalau formatnya juga diarahkan sedikit kepada semacam debat yang terarah akan lebih memberikan gambaran dari pandangan , wawasan dan kematangan intelektual dari para calon ketum. 2. Semua calon belum pernah menjadi anggota Pengurus Pusat. 3. Kelihatannya persiapan para calon untuk memberikan program dan pemikiran mengenai apa yang akan dikerjakan apabila terpilih tidak maksimal. Hanya BAT yang kelihatannya lebih siap. 4. Kritik dari ADB terhadap semua calon adalah kelihatannya mereka kurang jeli dan tidak secara menerus memonitor kegiatan IAGI . 5. Misi dan Visi diperlihatkan sebagai Misi IAGI dan Visi IAGI seolah olah suatu hal yang baru , padahal semua itu sebenarnya sudah ada didalam AD/ART IAGI. Ketidak perdulian akan AD/ART bukan hal yang baru , jadi hal ini tidak begitu mengherankan, sebaiknya untuk debat yad para calon ketum selau melihat AD/ART sebagai dasar legal organisasi dalam menyusun pola fikirnya. KAN LUCU KALAU SETIAP GANTI PENGURUS MISI IAGI BERUBAH UBAH 6. Persoalan dana yang dipertanyakan oleh hadirin diatanggapi dengan berbagai cara , akan tetapi masih belum kelihatan benar bagaimana strategi yang akan mereka lakukan. Mungkin itu dulu sekilas info , yang jelas Si Abah mengharapkan ada lagi acara serupa akan tetapi benar benar melibatkan para calon untuk saling mengkritisi program atau pendapat calon yang lain, dan bukan sekedar menjawab pertanyaan. Panitia Pemilihan akan merangkum hasi acara dan akan diedarkan bersama Berita IAGI , yang akan terbit akhir bulan Oktober. Tapi saya sudah mengusulkan kepada para calon ketum agar mau melihat iagi millis , jadi kalau ada pertanyaan atau usulan, mereka dapat langsung memberikan tanggapan. So, silahkan saja tanyakan apa saja melalui millis ini , kalau tidak ditanggapi ARTINYA Mereka tidak pernah buka iagi millis artinya lagi tidak atau kurang perduli terhadap IAGI ARTINYA lagi silahkan jawab sendiri Si Abah ___ Rekan-rekan sekalian,,, Bagaimanakah hasil DEbat CAlon KETua kemarin sore? Mohon yang sempat bikin catatan di share disini, supaya anggota yang nggak bisa datang ngerti juga apa yang terjadi di sana. Thanks Nur - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id) - - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id) -
RE: [iagi-net-l] Kemarin Sore--- DE CA KET
Abah Yth, Maaf lahir bathin. Dari Medco banyak yang hadir-saya sarankan malahan, cuman saya yang hengga-lagi ngejar setoran. Salam, US -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, October 04, 2005 9:01 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Kemarin Sore--- DE CA KET Rekan rekan. Ini sekedar info plus pendapat pribadi mengenai Debat Calon Ketum. Yang hadir cukup banyak , ruang Arimbi terisi penuh , yang mengherankan adalah tidak ada seorang pun dari Medco Group yang kantornya bertetangga di Bidakara. Padahal secara pribadi sudah saya sampaikan informasi ini kepada beberapa orang dari Medco. Apakah ini salah satu bukti kurangnya perekat antara IAGI dengan anggotanya ? Heran ? Acara dipandu oleh sdr Nanang dengan sangat baik , dan komentar serta arahan dari pernyataan calon maupun pertanyaan dari hadirin sangat tajam dan tepat. Dari lima orang calon , satu orang yaitu Ridwan Djamaluddin yang tidak bisa hadir karena sakit. 1. Yang jelas yang terjadi bukan debat antar Calon Ketum, tetapi lebih kepada Tanya jawab antara para calon dengan hadirin. Mungkin kalau formatnya juga diarahkan sedikit kepada semacam debat yang terarah akan lebih memberikan gambaran dari pandangan , wawasan dan kematangan intelektual dari para calon ketum. 2. Semua calon belum pernah menjadi anggota Pengurus Pusat. 3. Kelihatannya persiapan para calon untuk memberikan program dan pemikiran mengenai apa yang akan dikerjakan apabila terpilih tidak maksimal. Hanya BAT yang kelihatannya lebih siap. 4. Kritik dari ADB terhadap semua calon adalah kelihatannya mereka kurang jeli dan tidak secara menerus memonitor kegiatan IAGI . 5. Misi dan Visi diperlihatkan sebagai Misi IAGI dan Visi IAGI seolah - olah suatu hal yang baru , padahal semua itu sebenarnya sudah ada didalam AD/ART IAGI. Ketidak perdulian akan AD/ART bukan hal yang baru , jadi hal ini tidak begitu mengherankan, sebaiknya untuk debat yad para calon ketum selau melihat AD/ART sebagai dasar legal organisasi dalam menyusun pola fikirnya. KAN LUCU KALAU SETIAP GANTI PENGURUS MISI IAGI BERUBAH -UBAH 6. Persoalan dana yang dipertanyakan oleh hadirin diatanggapi dengan berbagai cara , akan tetapi masih belum kelihatan benar bagaimana strategi yang akan mereka lakukan. Mungkin itu dulu sekilas info , yang jelas Si Abah mengharapkan ada lagi acara serupa akan tetapi benar benar melibatkan para calon untuk saling mengkritisi program atau pendapat calon yang lain, dan bukan sekedar menjawab pertanyaan. Panitia Pemilihan akan merangkum hasi acara dan akan diedarkan bersama Berita IAGI , yang akan terbit akhir bulan Oktober. Tapi saya sudah mengusulkan kepada para calon ketum agar mau melihat iagi millis , jadi kalau ada pertanyaan atau usulan, mereka dapat langsung memberikan tanggapan. So, silahkan saja tanyakan apa saja melalui millis ini , kalau tidak ditanggapi ARTINYA Mereka tidak pernah buka iagi millis artinya lagi tidak atau kurang perduli terhadap IAGI ARTINYA lagi. silahkan jawab sendiri Si Abah ___ Rekan-rekan sekalian,,, Bagaimanakah hasil DEbat CAlon KETua kemarin sore? Mohon yang sempat bikin catatan di share disini, supaya anggota yang nggak bisa datang ngerti juga apa yang terjadi di sana. Thanks Nur - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id) - - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) Komisi Sertifikasi : M.
[iagi-net-l] DE CA KET: Visi Misi Sudah Ada Dalam AD IAGI
Kawan, Abah bener lagi, kemarin yang terlaksana di Arimbi adalah tanya jawab Caket dengan floor. Setuju juga bahwa selain bentuk tanya jawab, debat antar caket dibutuhkan khalayak agar nampak pandangan dan arah masing-masing caket. Setuju juga bahwa tidak diperlukan pembahasan (apalagi berpanjang) soal visi misi, dan itu sebabnya saya tidak membahas soal tsb dalam presentasi, bahkan diawal presentasi saya katakan hal tsb tidak perlu lagi karena organisasi IAGI sudah mapan, artinya hal-hal demikian sudah dirumuskan. Lebih jauh lagi, dalam brosur presentasi yang saya bagikan di Arimbi, pada 4 halaman terakhir sudah saya sertakan kutipan AD IAGI Pasal 5,6,7,8 seputar soal tujuan, tugas pokok, fungsi, dan usaha-usaha IAGI. Didalamnya sudah termaktub tersirat dengan pekat hal-hal visi misi IAGI. bat -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id Date: Tue, 4 Oct 2005 09:00:55 +0700 (WIT) Subject: Re: [iagi-net-l] Kemarin Sore--- DE CA KET Rekan rekan. Ini sekedar info plus pendapat pribadi mengenai Debat Calon Ketum. Yang hadir cukup banyak , ruang Arimbi terisi penuh , yang mengherankan adalah tidak ada seorang pun dari Medco Group yang kantornya bertetangga di Bidakara. Padahal secara pribadi sudah saya sampaikan informasi ini kepada beberapa orang dari Medco. Apakah ini salah satu bukti kurangnya perekat antara IAGI dengan anggotanya ? Heran ? Acara dipandu oleh sdr Nanang dengan sangat baik , dan komentar serta arahan dari pernyataan calon maupun pertanyaan dari hadirin sangat tajam dan tepat. Dari lima orang calon , satu orang yaitu Ridwan Djamaluddin yang tidak bisa hadir karena sakit. 1. Yang jelas yang terjadi bukan debat antar Calon Ketum, tetapi lebih kepada Tanya jawab antara para calon dengan hadirin. Mungkin kalau formatnya juga diarahkan sedikit kepada semacam debat yang terarah akan lebih memberikan gambaran dari pandangan , wawasan dan kematangan intelektual dari para calon ketum. 2. Semua calon belum pernah menjadi anggota Pengurus Pusat. 3. Kelihatannya persiapan para calon untuk memberikan program dan pemikiran mengenai apa yang akan dikerjakan apabila terpilih tidak maksimal. Hanya BAT yang kelihatannya lebih siap. 4. Kritik dari ADB terhadap semua calon adalah kelihatannya mereka kurang jeli dan tidak secara menerus memonitor kegiatan IAGI . 5. Misi dan Visi diperlihatkan sebagai Misi IAGI dan Visi IAGI seolah olah suatu hal yang baru , padahal semua itu sebenarnya sudah ada didalam AD/ART IAGI. Ketidak perdulian akan AD/ART bukan hal yang baru , jadi hal ini tidak begitu mengherankan, sebaiknya untuk debat yad para calon ketum selau melihat AD/ART sebagai dasar legal organisasi dalam menyusun pola fikirnya. KAN LUCU KALAU SETIAP GANTI PENGURUS MISI IAGI BERUBAH UBAH 6. Persoalan dana yang dipertanyakan oleh hadirin diatanggapi dengan berbagai cara , akan tetapi masih belum kelihatan benar bagaimana strategi yang akan mereka lakukan. Mungkin itu dulu sekilas info , yang jelas Si Abah mengharapkan ada lagi acara serupa akan tetapi benar benar melibatkan para calon untuk saling mengkritisi program atau pendapat calon yang lain, dan bukan sekedar menjawab pertanyaan. Panitia Pemilihan akan merangkum hasi acara dan akan diedarkan bersama Berita IAGI , yang akan terbit akhir bulan Oktober. Tapi saya sudah mengusulkan kepada para calon ketum agar mau melihat iagi millis , jadi kalau ada pertanyaan atau usulan, mereka dapat langsung memberikan tanggapan. So, silahkan saja tanyakan apa saja melalui millis ini , kalau tidak ditanggapi ARTINYA Mereka tidak pernah buka iagi millis artinya lagi tidak atau kurang perduli terhadap IAGI ARTINYA lagi silahkan jawab sendiri Si Abah ___ Rekan-rekan sekalian,,, Bagaimanakah hasil DEbat CAlon KETua kemarin sore? Mohon yang sempat bikin catatan di share disini, supaya anggota yang nggak bisa datang ngerti juga apa yang terjadi di sana. Thanks Nur - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) Komisi Database
[iagi-net-l] Kemarin Sore--- DE CA KET]
Original Message Subject: Re: [iagi-net-l] Kemarin Sore--- DE CA KET From:[EMAIL PROTECTED] Date:Tue, October 4, 2005 9:00 am To: iagi-net@iagi.or.id -- Rekan rekan. Ini sekedar info plus pendapat pribadi mengenai Debat Calon Ketum. Yang hadir cukup banyak , ruang Arimbi terisi penuh , yang mengherankan adalah tidak ada seorang pun dari Medco Group yang kantornya bertetangga di Bidakara. Padahal secara pribadi sudah saya sampaikan informasi ini kepada beberapa orang dari Medco. Apakah ini salah satu bukti kurangnya perekat antara IAGI dengan anggotanya ? Heran ? Acara dipandu oleh sdr Nanang dengan sangat baik , dan komentar serta arahan dari pernyataan calon maupun pertanyaan dari hadirin sangat tajam dan tepat. Dari lima orang calon , satu orang yaitu Ridwan Djamaluddin yang tidak bisa hadir karena sakit. 1. Yang jelas yang terjadi bukan debat antar Calon Ketum, tetapi lebih kepada Tanya jawab antara para calon dengan hadirin. Mungkin kalau formatnya juga diarahkan sedikit kepada semacam debat yang terarah akan lebih memberikan gambaran dari pandangan , wawasan dan kematangan intelektual dari para calon ketum. 2. Semua calon belum pernah menjadi anggota Pengurus Pusat. 3. Kelihatannya persiapan para calon untuk memberikan program dan pemikiran mengenai apa yang akan dikerjakan apabila terpilih tidak maksimal. Hanya BAT yang kelihatannya lebih siap. 4. Kritik dari ADB terhadap semua calon adalah kelihatannya mereka kurang jeli dan tidak secara menerus memonitor kegiatan IAGI . 5. Misi dan Visi diperlihatkan sebagai Misi IAGI dan Visi IAGI seolah olah suatu hal yang baru , padahal semua itu sebenarnya sudah ada didalam AD/ART IAGI. Ketidak perdulian akan AD/ART bukan hal yang baru , jadi hal ini tidak begitu mengherankan, sebaiknya untuk debat yad para calon ketum selau melihat AD/ART sebagai dasar legal organisasi dalam menyusun pola fikirnya. KAN LUCU KALAU SETIAP GANTI PENGURUS MISI IAGI BERUBAH UBAH 6. Persoalan dana yang dipertanyakan oleh hadirin diatanggapi dengan berbagai cara , akan tetapi masih belum kelihatan benar bagaimana strategi yang akan mereka lakukan. Mungkin itu dulu sekilas info , yang jelas Si Abah mengharapkan ada lagi acara serupa akan tetapi benar benar melibatkan para calon untuk saling mengkritisi program atau pendapat calon yang lain, dan bukan sekedar menjawab pertanyaan. Panitia Pemilihan akan merangkum hasi acara dan akan diedarkan bersama Berita IAGI , yang akan terbit akhir bulan Oktober. Tapi saya sudah mengusulkan kepada para calon ketum agar mau melihat iagi millis , jadi kalau ada pertanyaan atau usulan, mereka dapat langsung memberikan tanggapan. So, silahkan saja tanyakan apa saja melalui millis ini , kalau tidak ditanggapi ARTINYA Mereka tidak pernah buka iagi millis artinya lagi tidak atau kurang perduli terhadap IAGI ARTINYA lagi silahkan jawab sendiri Si Abah ___ Rekan-rekan sekalian,,, Bagaimanakah hasil DEbat CAlon KETua kemarin sore? Mohon yang sempat bikin catatan di share disini, supaya anggota yang nggak bisa datang ngerti juga apa yang terjadi di sana. Thanks Nur - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id) - - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) Komisi OTODA : Ridwan
RE: [iagi-net-l] Kemarin Sore--- DE CA KET
Oh Ya 1 Si Abah ndak lihat Dedy Hasanusi sama Asril Kamal , padahal kedua kawan itu yang saya info , sobuukl kali ya. Punten atuh ari kitu mah Si Abah ___ Abah Yth, Maaf lahir bathin. Dari Medco banyak yang hadir-saya sarankan malahan, cuman saya yang hengga-lagi ngejar setoran. Salam, US -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, October 04, 2005 9:01 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Kemarin Sore--- DE CA KET Rekan rekan. Ini sekedar info plus pendapat pribadi mengenai Debat Calon Ketum. Yang hadir cukup banyak , ruang Arimbi terisi penuh , yang mengherankan adalah tidak ada seorang pun dari Medco Group yang kantornya bertetangga di Bidakara. Padahal secara pribadi sudah saya sampaikan informasi ini kepada beberapa orang dari Medco. Apakah ini salah satu bukti kurangnya perekat antara IAGI dengan anggotanya ? Heran ? Acara dipandu oleh sdr Nanang dengan sangat baik , dan komentar serta arahan dari pernyataan calon maupun pertanyaan dari hadirin sangat tajam dan tepat. Dari lima orang calon , satu orang yaitu Ridwan Djamaluddin yang tidak bisa hadir karena sakit. 1.Yang jelas yang terjadi bukan debat antar Calon Ketum, tetapi lebih kepada Tanya jawab antara para calon dengan hadirin. Mungkin kalau formatnya juga diarahkan sedikit kepada semacam debat yang terarah akan lebih memberikan gambaran dari pandangan , wawasan dan kematangan intelektual dari para calon ketum. 2.Semua calon belum pernah menjadi anggota Pengurus Pusat. 3.Kelihatannya persiapan para calon untuk memberikan program dan pemikiran mengenai apa yang akan dikerjakan apabila terpilih tidak maksimal. Hanya BAT yang kelihatannya lebih siap. 4.Kritik dari ADB terhadap semua calon adalah kelihatannya mereka kurang jeli dan tidak secara menerus memonitor kegiatan IAGI . 5.Misi dan Visi diperlihatkan sebagai Misi IAGI dan Visi IAGI seolah - olah suatu hal yang baru , padahal semua itu sebenarnya sudah ada didalam AD/ART IAGI. Ketidak perdulian akan AD/ART bukan hal yang baru , jadi hal ini tidak begitu mengherankan, sebaiknya untuk debat yad para calon ketum selau melihat AD/ART sebagai dasar legal organisasi dalam menyusun pola fikirnya. KAN LUCU KALAU SETIAP GANTI PENGURUS MISI IAGI BERUBAH -UBAH 6.Persoalan dana yang dipertanyakan oleh hadirin diatanggapi dengan berbagai cara , akan tetapi masih belum kelihatan benar bagaimana strategi yang akan mereka lakukan. Mungkin itu dulu sekilas info , yang jelas Si Abah mengharapkan ada lagi acara serupa akan tetapi benar benar melibatkan para calon untuk saling mengkritisi program atau pendapat calon yang lain, dan bukan sekedar menjawab pertanyaan. Panitia Pemilihan akan merangkum hasi acara dan akan diedarkan bersama Berita IAGI , yang akan terbit akhir bulan Oktober. Tapi saya sudah mengusulkan kepada para calon ketum agar mau melihat iagi millis , jadi kalau ada pertanyaan atau usulan, mereka dapat langsung memberikan tanggapan. So, silahkan saja tanyakan apa saja melalui millis ini , kalau tidak ditanggapi ARTINYA Mereka tidak pernah buka iagi millis artinya lagi tidak atau kurang perduli terhadap IAGI ARTINYA lagi. silahkan jawab sendiri Si Abah ___ Rekan-rekan sekalian,,, Bagaimanakah hasil DEbat CAlon KETua kemarin sore? Mohon yang sempat bikin catatan di share disini, supaya anggota yang nggak bisa datang ngerti juga apa yang terjadi di sana. Thanks Nur - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id) - - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1:
Re: [iagi-net-l] Fw: BBM Naik - Kemiskinan Turun 14 %
enggak yakin...? buktinya mobil diatas 200 juta masih laris aja kok buktinya majalah yang ngulas tentang mobil dan motor nambah banyak kok... Regards Kartiko-Samodro Telp : 3852 |-+ | | Budi Prasetyo| | | [EMAIL PROTECTED]| | | id | | || | | 04/10/2005 08:57 | | | AM | | | Please respond to| | | iagi-net | | || |-+ -| | | | To: iagi-net@iagi.or.id | | cc: | | Subject: Re: [iagi-net-l] Fw: BBM Naik - Kemiskinan Turun 14 % | -| Pajak kendaraan dinaikkan = harga kendaraan naik = penjualan otomotif turun = investasi di bidang otomotif berkurang (banyak pabrik disini yang ditutup) = bertambahnya pengangguran [EMAIL PROTECTED] wrote: ada usul daripada naikin bbm kenapa enggak naikin cukai rokok 2 kali lipat sehingga penghasilan dari cukai yang 30 triliun jadi 60 triliun...? cukup untuk menutup defisit yang 12 triliun...? kenapa enggak nerapin pajek bbm mobil dan kendaraan bermotor saja ..sehingga yang kena adalah yang punya kendaraan pribadi...? untuk listrik kan bisa nerapin pajak barang mewah untuk ac, home theathre, papan iklan ? apa kalau harga bbm sudah naik , ada jaminan bahwa uangnya enggak hilang juga dikorupsi? Regards Kartiko-Samodro |-+ | | Wy Ismara Heru Y | | | [EMAIL PROTECTED]| | | com | | || | | 30/09/2005 07:55 | | | PM | | | Please respond to| | | iagi-net | | || |-+ -| | | | To: iagi-net@iagi.or.id | | cc: | | Subject: Re: [iagi-net-l] Fw: BBM Naik - Kemiskinan Turun 14 % | -| saya juga setuju dengan mas Hendro.. dan salut dengan langkah berani SBY.. dan sama seperti Mas Hendro, saya juga bukan simpatisan siapa2... saya bukan mau bilang subsidi sebaiknya di hapus, atau subsidi sebaiknya dimasukan rumus ekonomi, saya hanya ingin menyampaikan pandangan saya.. saya masih ingat guru sosiologi saya waktu sma dulu, dia mengatakan bahwa indonesia tidak maju2 karena disini terlalu nyaman.. buat apa susah2 bikin alat atau menemukan bibit unggul kalo kayu saja ditanam bisa jadi tumbuhan (barangkali ini masih termasuk doktrin orde baru).. kita bisa lihat negara2 yang maju saat ini adalah negara2 yang telah menjalani masa sulitnya.. seperti eropa, dengan cuaca yang kurang mendukung dan masa2 suram the dark ages, kemudian jepang, yang selalu dilanda gempa, cina, yang mulai bangkit dari lintah2 uang, amerika yang sempat jaya setelah bangkit dari perang saudara (yang setelah lama nyaman, sekarang juga mulai keteter di sektor ekonomi..) sedangkan indonesia? setelah berhasil mulai bangkit dari masa kelam penjajahan (thn1945-1960an), sekumpulan oknum dengan sukses membangun ilusi bahwa indonesia hebat(1960an-1998?).. bangsa ini terlalu lama dininabobokan oleh sekumpulan oknum yang selalu berkoar2 : indonesia makmur.. indonesia jaya dan semua kekurangan ditutupi dengan menguasai media masa dan mengkekang mulut2 berani... seolah2 semua baik-baik saja.. padahal tidak.. padahal sebagian besar pinjaman negara maju untuk membantu perkembangan ekonomi bangsa tidak sempat menyentuh rakyat.. semua ini dilakukan dengan biaya yang cukup murah: menjanjikan jabatan (dan tentunya aliran dana korupsi) kepada manusia2 unggul, menutupi bencana dengan mengirim bantuan yang terlihat sangat murah hati.. dsb.. apa mungkin : indonesia sedang mengalami dark ages lagi, supaya bisa bangkit bersama.. seperti dahulu, ketika bangkit bersama melawan penjajahan.. kalo memang setelah ini indonesia akan bangkit, saya hanya
[iagi-net-l] DE CA KET: Debat
Kawans, Perdebatan antar caket saya pahami sebagai sebuah kebutuhan agar seluruh pemirsanya, para anggota, dapat melihat arah masing-masing dengan jelas. Kecuali hal ini dapat membantu kita menentukan pilihan, sekaligus juga memperlihatkan sekali lagi hal-hal yang penting bagi organisasi kita ke depan. Ini pembelajaran yang penting juga buat sesama caket. Melihat kepentingan itu, maka saya mengajak kita menjebol dinding Arimbi, meluaskan ruangannya ke ruang publik maya dalam milis ini. Ruang luas ini hendak saya usulkan digunakan sebagai ruang debat antar kita. Maka baiklah saya mulai dengan pandangan saya ttg perbedaan saya dan rekan Benyamin Syafei. Rekan Ben menekankan IAGI adalah ikatan dari para AHLI Geologi, dengan penekanan pada keharusan anggotanya berstandar AHLI. Hal ini muncul antara lain karena pembandingan dengan organisasi yang menurut beliau serupa, tapi pada level international, semisal AAPG, SPE, dsb. Maka menurutnya, yang harus dikedepankan adalah usaha membuat menjadi jago geologi Indonesia. Saya kurag sependapat dengan alur pikir ini. Nampak sekali disana pengerucutan fungsi manusia anggota IAGI, sehingga hampir semata-mata hanya soal keahlian alias profesi. Kecenderungan ini semakin terdeteksi ketika menjawab pertanyaan apa yang perlu dilakukan IAGI bagi anggotanya yang junior yang mendapat jam / jadwal kerja yang tidak manusiawi, misalnya terus-terusan ditaruh di lapangan (well site, dsb). Ben menjawab itu bukan soal penting bagi IAGI, bersikap sendirilah... Kandidat lain (Lobo) malah santai saja mengaminkan bahwa kalau tak bisa bertahan / tawar, ya cabut sajadan jadilah jobless AD IAGI Bab II, Pasal 6 mengatakan: tugas pokok IAGI adalah - memupuk ikatan kekeluargaan diantara para anggotanyadst - memperjuangkan kepentingan dan kemajuan para anggotanya dalam arti yang seluas-luasnya...dst AD IAGI Bab III, Pasal 7 lebih lanjut menerangkan bahwa IAGI berfungsi sebagai: - Wadaha penyalur kegiatan, pembinaan, pengembangan anggota...dst - Sarana penyalur aspirasi anggota serta sarana komunikasi sosial timbal balik antar anggota...dst Jelas sekali AD kita tidak menghendaki pengerucutan, atau dalam presentasi saya sebagai pereduksian manusia pembelajar geologi kepada semata-mata mahluk rasio. IAGI haruslah menjadi kumpulan orang yang mau maju bareng !, ia tidak boleh menjadi eksklusif mengurusi ilmu geologi saja. Itu tugas lembaga penelitian atau bagian dari perguruan tinggi. Menjawab pertanyaan yang sama, saya mengatakan bahwa sudah saatnya IAGI memasuki juga bidang hukum (juga ekonomi). Itu sebabnya dalam organigram di presentasi malam itu, saya mengusulkan diadakan posisi ketua bidang hukum. Kedepan, akan semakin banyak soal-soal ketenaga-kerjaan diantara kita geologist, terutama para muda. IAGI mesti ikut memikirkan dan melakukan sesuatu utk hal tsb. ADB langsung memberikan contoh bahwa IAGI selama ini sudah meresponi soal ketenaga-kerjaan ini dengan menghubungkan para muda yang barusan kena PHK disalah satu bidang industri, dengan beberapa ahli , kemudian mereka diberi pelatihan. Dengan pelatihan ini maka para muda tsb kemudian bisa bekerja kembali dengan masuk ke industri migas. Mohon tanggapan kawans, masihkah kita semua setia berpegang pada visi misi yang bahkan telah ditetapkan secara formal dalam dokumenn organisasi, atau kita suka berpikir-pikir ulang soal-soal visi, misi, bahkan filosofi Buat saya, ini waktu buat bekerja bersama ! bat -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id Date: Tue, 4 Oct 2005 09:00:55 +0700 (WIT) Subject: Re: [iagi-net-l] Kemarin Sore--- DE CA KET Rekan rekan. Ini sekedar info plus pendapat pribadi mengenai Debat Calon Ketum. Yang hadir cukup banyak , ruang Arimbi terisi penuh , yang mengherankan adalah tidak ada seorang pun dari Medco Group yang kantornya bertetangga di Bidakara. Padahal secara pribadi sudah saya sampaikan informasi ini kepada beberapa orang dari Medco. Apakah ini salah satu bukti kurangnya perekat antara IAGI dengan anggotanya ? Heran ? Acara dipandu oleh sdr Nanang dengan sangat baik , dan komentar serta arahan dari pernyataan calon maupun pertanyaan dari hadirin sangat tajam dan tepat. Dari lima orang calon , satu orang yaitu Ridwan Djamaluddin yang tidak bisa hadir karena sakit. 1. Yang jelas yang terjadi bukan debat antar Calon Ketum, tetapi lebih kepada Tanya jawab antara para calon dengan hadirin. Mungkin kalau formatnya juga diarahkan sedikit kepada semacam debat yang terarah akan lebih memberikan gambaran dari pandangan , wawasan dan kematangan intelektual dari para calon ketum. 2. Semua calon belum pernah menjadi anggota Pengurus Pusat. 3. Kelihatannya persiapan para calon untuk memberikan program dan pemikiran mengenai apa yang akan dikerjakan apabila terpilih tidak maksimal. Hanya BAT yang kelihatannya lebih siap. 4. Kritik dari ADB terhadap semua calon adalah
Re: [iagi-net-l] Bagaimana mematok harga minyak? Was:Re: [iagi-net-l] Kemiskinan Turun 14 %
Liberalisasi masalah BBM ini juga sama dengan di Listrik, harga listrik juga akan mengikuti harga pasar ( sementara ini listrik juga disubsidi) dan memberikan kepada semua pihak ( badan usaha) untuk memproduksi dan dan menjual listriknya, karena trasportasi setrum ini harus melalui jalan khusus ( Kabel/ Jaringan) maka, para produsen tsb harus mengikuti tender untuk berapa dan kapan produksinya ( listriknya ) dibeli yang diatur oleh suatu badan ( Bapetal ), ibaratnya seperti di bursa saham , ada juga Bapepamnya, sewaktu waktu harga dan permintaan berubah ubah ( multi seller multi buyer ). Namun rencana ini gagal total ( bahkan Bapetalnya sudah diproper and tes segala) , akibat di batalkannya UU 22/2002 ttg listrik oleh MK.( sedangkan UU migas kan Tidak dibatalkan oleh MK). Akhirnya untuk listrik ini kembali ke UU yang lama ( UU 15/1985) dimana PLN memepunyai Hak Khusus ( monopoli) untuk menjual listriknya ke konsumen langsung ( mungkin ini sama dg fungsi pertamina dalam hal BBM sebelum ada UU MIgas ). Dalam seminar yang diselenggarakan Oleh API-MKI-Kadin , menteri ESDM telah memeberikan patokan bahwa PLN hanya akan membeli listrik dari para produsen listrik non PLN (IPP) seharga 450 RP / Kwh ( dg 1$=10.000 Rp maka harga tsb sama dg 4.5 cent dollar/Kwh).Dengan harga beli segitu diharapakan masih ada keuntungan bagi PLN ( sebagai perusahaan)untuk dijual lagi ke konsumen baik itu rumah tangga , industri atau yang lain.Unutk kasus BBM ini sesuai UU, Pemerintah akan menjamin ketersediannya dimanapun tempatnya di Nusantara ini, kalau harga BBM yang ditentukan kemarin , ternyata untuk daerah yang remote harganya bisa melonjak ( karena faktor transportasai) maka selsish harga tsb akan di tomboki oleh pemerintah, bukan oleh si Badan Usahanya ( baik itu BUMN maupun BUMS ), Mungkin. Ism Sekedar menduga-duga, kalau harga bbm mengikuti harga pasar, kemudian banyak pemain asing yang masuk, maka pemerintah tidak perlu lagi mensubsidi melalui Pertamina. Pertamina mesti disapih untuk bersaing dengan kompetitor asing. Pada awalnya Pertamina diuntungkan dengan jaringan distibusi SPBU yang tersebar luas di seluruh pelosok. Di kota-kota besar barangkali Pertamina tergusur, di pinggiran atau di luar Jawa Pertamina mungkin bisa bertahan atau bahkan berkibar. Resikonya, di pelosok bbm bisa lebih tinggi dari harga di kota-kota besar. Ini bisa dijadikan sumber keuntungan Pertamina untuk menutupi kekalahan persaingan di kota besar. Ujung-ujungnya udah dapat diduga, yaitu kenaikan harga bbm di mana-mana. Di negeri kita ini, privatisasi sama artinya dengan menaikkan harga. Tidak ada privatisasi yang menjadikan lebih murah. Untuk menjaga persaingan yang sehat dan melindungi dari persekongkolan jahat di dalam menentukan harga, barangkali pemerintah masih perlu menerapkan tarif dasar. Kalau masih juga tidak terkontrol, barangkali pemerintah masih harus menerapkan subsidi lagi untuk mengontrol harga, tapi tidak harus Pertamina, melainkan siapa saja yang bisa menjual minyak ke pemerintah dengan harga yang paling murah, untuk dijual ke pasar dengan harga khusus (dengan catatan: kalau pemerintah mau/mampu). BPJ O.K Taufik [EMAIL PROTECTED] wrote: Kalau semua pemain akan memasarkan BBM di Indonesia bagaimana harga minyak itu ditentukan?, akan dijual dengan harga dollar atau rupiah?. Bagaimana juga Pertamina sebagai pedagang akan mematok minyak mereka, karena selama ini masih membeli crude oil dari pasar bebas, pasti mereka akan kelimpungan, karena mengikuti harga minyak di pasar bebas dan menyesuaikan gonjang-ganjing rupiah terhadap dollar, dengan 800ribu barrel kekurangan pasokan konsumsi BBM dalam negeri yg diekspor apakah Pertamina akan melepas pangsa pasarnya tersebut dan diambil oleh Perusahaan lain?. Kalau begitu Pertamina hanya akan menjual dari jatah hasil crude oil dalam negeri yg hanya 600ribu barrel, apakah mereka akan tetap mematok harga crude oil ini berdasar harga patokan dunia? Atau supaya bersaing Pertamina mematok sendiri harganya..sehingga mempengaruhi harga BBM produk mereka lainnya?. Atau juga masihkah pemerintah menentukan harga minyak Pertamina? Sementara keperusahaan asing mereka tak punya wewenang untuk melakukannya. Hal lainnya, masihkah berharap ada persaingan harga BBM yg murah?...fakta-fakta yg ada, kalangan Industri akan diijinkan kementrian ESDM untuk membeli solar dari LN (harga solar dalam negeri 50 sen, Cina 30 sen, Thailand 45 sen). Dengan kenaikan BBM terbaru yg hampir 120%, apakah ini bukan akal-akalan pemerintah untuk menarik dana masyarakat untuk tambal sulam anggaran mereka? -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, October 03, 2005 8:13 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Bagaimana mematok harga minyak? Was:Re: [iagi-net-l] Kemiskinan Turun 14 % saya dapet juga info dari antah-berantah.. sebentar lagi Shell, Total, Exxon, de el el,..sudah bisa buka pom bensin sendiri.
Re: [iagi-net-l] Kemarin Sore--- DE CA KET dr Moderator
Resume Debat Calon Ketua IAGI 2006 - 2008 Hotel Binakarsa, Jakarta, 03 Oktober 2005 Diskusi diawali dengan beberapa issue utama yang dilontarkan moderator (Nanang Abdul Manaf, Pertamina) dengan mengemukakan permasalah ke depan yang akan dihadapi Ketua Umum terpilih yang disarikan dari Berita IAGI dengan tajuk Pemilu, antara lain : Sertifikasi Akhli Geologi Perminyakan Pembentukan Dewan Kehormatan dan Pemberian Penghargaan Menggerakan anggota untuk lebih berpartisipasi dalam kegiatan Kemandirian finansial Pembentukan Student Section Penyusunan database keakhlian Regenerasi dan kaderisasi Dengan beberapa issue tersebut di atas, kandidat Ketum digiring untuk presentasi 10 menit yang sekaligus dapat menjawab beberapa permasalahan utamanya. Berikut petikan hasil presentasi dan jawaban atas pertanyaan yang dilontarkan oleh 7 orang penanya dari floor dan 3 pelempar issue yang terdiri dari Bowo Pangarso (COPI), Sofian Hadi (Konsultan) dan Mohamad Syaiful (ENI). Achmad Luthfi (Kepala Divisi Eksplorasi BP Migas) : Memulai presentasi dengan membuat bagan segitiga (tripartite) yang merupakan komponen penting dari IAGI, yaitu Lembaga Penelitian, Pemerintah dan Industri. Melalui sinergi ketiga komponen diharapkan memberi kontribusi penting untuk stake holder utamanya, yaitu pengabdian masyarakat. Contohnya yaitu masalah sosialisasi bencana alam gempa bumi dan pemanfaatan air tanah. Masalah finansial dapat ditanggulangi dengan mengoptimalkan iuran anggota dan memanfaatkan peluang yang ada di industri, misalnya study-study. Pembinaan kompetensi anggota juga merupakan program yang akan digarap secara serius, termasuk dalam rangka membentengi dari masuknya TKA dan program sertifikasi. Melebarkan network dengan meningkatkan kerja sama dengan organisasi sejenis yang bertaraf international, seperti dengan AAPG, SEG, SPE dll. Menjadikan anggota IAGI sebagai Intellectual Capital untuk menuju Knowledge Society. Lebih memberdayakan Pengda sebagai ujung tombak sosialisasi masalah-masalah kegeologian kepada masyarakat. Batara Sakti Simajuntak (Konsultan dan Technical Manager PGSC) : Memulai dengan pijakan berfikir bahwa anggota IAGI adalah sekumpulan orang yang mempunyai kebutuhan yang beragam. IAGI adalah kumpulan orang-orang yang menginginkan maju bersama-sama. Profil IAGI digambarkan dengan statistik yang memperlihatkan berbagai aspek seperti distribusi anggota berdasarkan tingkat pendidikan, profesi, jenis kelamin dll. Penggalangan dana melalui iuran anggota belum optimal, terlihat hanya 14 % dari 3015 anggota yang tercatat berkontribusi membayar iuran tahunan. Maka optimalisasi iurang anggota menjadi salah satu program penggalangan dana organisasi. Melihat volume kegiatan (doable) dan peta kekuatan yang akan menjadi motor penggerak maka prioritas menjadi penting dalam memilih kegitan utamanya. Melanjutkan program-program yang sudah baik pada kepengurusan sebelumnya dan meningkatkan kontribusi yang lebih signifikan terhadap masyarakat luas. Menggoalkan pembentukan BGN menjadi bagian penting dari salah satu programnya. Meningkatkan hubungan Pusat dengan Pengda dan lebih mengoptimalkan peran Pengda sebagai ujung tombak IAGI di daerah. Meningkatkan sikap responsif IAGI terhadap issue-issue nasional Benyamin Sapii (Staff Pengajar Teknik Geologi ITB) : Memulai presentasi dengan menawarkan warna IAGI yang lebih terang dengan dasar pemikiran bahwa IAGI adalah organisasi profesi di bidang kebumian, maka kompetensi keilmuan dari anggotanya menjadi kekuatan utama dari organisasi. Akan menjadikan IAGI sebagai tempat bertanya dan mencari informasi penting yang berhubungan dengan masalah-masalah ilmu kebumian dan pemanfatannya. Secara umum Program yang ditawarkan meliputi Internal : Ethic Commission, Publication Books, Research dll serta External : Community Services, Social and Policy Controll , education support dll. Peningkatan kompetensi anggota merupakan program utama yang ditawarkan. Memperluas network dengan organisasi profesi sejenis di luar negeri juga menjadi salah satu program kerjanya. Menjadikan IAGI menjadi wadah yang bermanfaat bagi anggotanya untuk menjadikan anggota loyal pada organisasi. IAGI harus tetap sebagai organisasi yang independent. M Lobo Balia (Kepala Puslitbang Teknologi Mineral dan batubara) : Memulai presentasi dengan bahasa yang filosofis bahwa IAGI melalui profesi Geologinya dapat memberikan kepada masyarakat hidup lebih aman, nyaman dan sejahtera. Akan menjadikan IAGI sebagai organisasi yang sebesar-besarnya membantu kehidupan masyarakat. Program akan difokuskan dengan mempromosikan manfaat dan kemampuan ilmu geologi untuk menjadi solusi terhadap masalah-masalah yang berhubungan dengan ilmu kebumian. Sertifikasi akhli geologi menjadi salah satu program yang akan direalisasikan Program Internal akan lebih menitik beratkan
[iagi-net-l] Caketum IAGI Pooling
Untuk memeriahkan pemilihan Ketum IAGI 2006-2008 ini, sudah ada pooling kelima calon ketum IAGI yang ada di IAGI-web di http://www.iagi.or.id/index.php Lihat menu di kanan bawah. Silahkan pilih calon anda, Silahkan dukung calon anda, Silahkan cari pemilih buat calon anda, Salam, RDP - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id) -
Re: [iagi-net-l] Fluid Inclusion
Rekan RDP, Ada/tidaknya FI dalam butir pasir (quartz) tidak ada hubungan sama sekali dengan porositas batuannya, karena FI ada di dalam butiran. Setahu saya, untuk hidrokarbon, studi FI untuk mengetahui temperatur pemerangkapan FI (mungkin ada hub dengan temp utk pematangan hidrokarbon?) dan komposisi fluida dari FI, soalnya ada FI yang fluidanya mengandung hidrokarbon. Salam, Yatno Mas Rovicky, Maaf kalo sudah punya info ini, tapi kalo belum coba kunjungi situs http://www.continental-labs.ab.ca/fit3a.htm. Semoga bermanfaat. Salam Bronto Sutopo /[EMAIL PROTECTED]/ Rovicky Dwi Putrohari wrote: Trimas atas tanggapan rekan2 tentang ilmu yang langka ini. Beberapa catatan sudah didapat, ternyata perkembangan FI tidak hanya utk perminyakan. Atau malah sepertinya baru masuk di eksplorasi perminyakan ...? Kalau benar bahwa FI terjadi akibat diagenesa dari batuan yang menjebak fluida dalam pori-posri ketika terjadi mineralisasi, apakah boleh disimpulkan bahwa seandainya sudah memiliki banyak FI maka porositasnya cenderung sudah mengalami reduksi cukup besar. Atau lebih sederhananya FI menunjukkan seberapa intensif proses diagenesa yang terjadi. Apakah dapat ditarik kerelasional bahwa semakin banyak FI justru dihindari didalam eksplorasi migas karena berarti porositasnya sudah jelek ? RDP On 10/3/05, [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] wrote: Maaf baru bisa gabung lagi dengan milis IAGI Asosiasi FI internasional namanya APIFIS (Asian and Pacific International Fluid Inclusion Society), kebetulan saya yang ditunjuk sebagai representatif untuk Indonesia. Tetapi berhubung riset di bidang ini masih terbatas, kegiatan kami masih vakum. Saya pernah presentasi FI dan ada papernya di proceed PIT IAGI 1994, judulnya: Fluid Inclusion: Suatu metoda dasar untuk membantu memahami proses-proses geologi dan Esplorasi, dengan pendekatan mikro. Isi paper adalah pengenalan FI secara umum. Anda bisa hubungi IAGI untuk minta copy nya, bila tertarik. Secara umum, saya menambahkan info dari P Sukmandaru. Di negara maju, FI sudah menjadi standard seperti analisa petrografi terutama untuk kegiatan di Mineral Deposit dan Geothermal. Untuk hidrocarbon masih sangat sulit, karena ukuran FI di quartz grain pada batupasir sangat kecil, imikron, yang baik bila ukurannya 5mikron seperti banyak dijumpai di vein pada geotermal field maupun mineral deposit terrain. Sekian info, salam, Y.S.Yuwono (Yatno), Geologi ITB [EMAIL PROTECTED] Saya juga pernah melakukan beberapa kali penelitian untuk Geotermal dengan bantuan alat di LIPI Bandung. Saya masih menyimpan file anggota APIFIS Indonesia yang berminat menjadi anggota, kalau kesempatan baik nanti akan saya coba aktifkan lagi. Makasih mas Daru atas sharingnya. Saat di VICO tahun 1993/94 dulu seingatku beberapa kawan di Dept.Expl melakukan studi FI untuk daerah kerja mereka. Saya ndak ingat siapa, tapi kalau salah satu dari mereka ada di milist kayaknya asyik juga kalau bisa berbagi. Salam, Hendro HS -Original Message- From: Sukmandaru Prihatmoko [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Friday, September 30, 2005 6:54 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Fluid Inclusion Fluid inclusion (FI) yang kutahu di eksplorasi mineral sangat bermanfaat untuk mempelajari sifat-sifat hydrothermal fluid yang membentuk ore deposits. FI ini bisa diamati (diketemukan) dalam kuarsa, kalsit, galena dll yag merupakan produk larutan hidrotermal. Dengan mempelajari sifat-sifat FI tsb kita bisa menginterpretasi sifat2 larutan hidrotermal-nya sebelum membeku menjadi mineral, juga bisa diukur pula temperatur pembekuan larutan hidrotermal tsb. Sifat umum FI dalam mineral adalah liquid rich (L), vapour rich (V), atau kombinasi keduanya (LV). Di dalam FI tsb sering diketemukan mineral lain biasanya garam (halite). Komposisi L dan V ini mengindikasikan komposisi ancient hyd fluid-nya. Sedangkan kandungan garam mengindikasikan sumber dari hyd fluid-nya (banyak sedikitnyanya garam mengindikasikan banyak sedikitnya pengaruh magmatic fluids). Sebagai patokan saja 3 - 5% NaCl sudah cukup mengindikasikan magmatic fluid influence, dan NaCl di bawah 1% merupakan indikasi meteoric water influence. Untuk pengukuran tempertature, seingatku FI tsb harus dipanasi sampai FI menghilang (melted) yang mengindikasikan homogenesation temperature. Temperature inilah yang bisa dianggap sebagai temp pembentukan kuarsa, kalsit, galena dll dimana FI ter-trap. Untuk mempelajari sifat umum FI bisa dilakukan dengan mikroskup polarisasi melalui sayatan tipis, sedangkan untuk pengukuran harus dilakukan di lab (seingat saya di LIPI Geoteknologi ada). Saya yakin di komunitas ini ada yang jago FI di mineral, please koreksi kalau saya salah. Salam - Daru - Original Message - From: Rovicky Dwi Putrohari [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Wednesday, September 28, 2005 12:46 PM Subject: [iagi-net-l] Fluid Inclusion Adakah yg punya pengalaman
[iagi-net-l] NEXT SESSION DEBAT CAKETUM
YTH Kepada rekan2 anggota IAGI, Terimakasih atas kehadirannya dalam acara Debat Caketum IAGI di Bumikarsa-Bidakara kemarin sore. Selanjutnya direncanakan akan digelar session berikutnya di Bandung sambil acara buka puasa bareng IAGI, waktu dan tempat akan diinformasi kemudian. Masih ada satu lagi session yg kemungkinan akan digelar untuk menjaring lebih banyak lagi anggota IAGI yg ingin melihat dan mengenal Caketum IAGI pada saat JCS HAGI-IAGI-PERHAPI dan direncanakan sebelum acara ice breaker dimulai, direncanakan tgl 27 siang. Terimakasih salam mewakili ketua KPU - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id) -
RE: [iagi-net-l] DE CA KET: Debat
Sebagai moderator, tadi malam saya agak kesulitan untuk menjadikan forum sebagai ajang debat antar kandidat, mengingat ada 4 kandidat yang ditampilkan langsung, sehingga tidak dapat menampilkan head to head seperti debat calon Pres dan Cawapres di TV. Untuk menampilkan head to head perlu forum yang lebih banyak lagi atau waktu yang lebih panjang lagi (sehingga setiap tambil hanya ada 2 kandidat). Pilihan Pak Batara untuk menjebol dinding Arimbi dan melebarkan ke forum milis ini adalah pilihan yang tepat. Kalau bisa untuk sementara milis ini kita fokuskan pada agenda debat terbuka antar kandidat Ketua Umum IAGI. Selamat berdebat.. Salam, Nanang Abdul Manaf -Original Message- From: Batara Sakti Simanjuntak [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, October 04, 2005 9:53 AM To: iagi-net@iagi.or.id; [EMAIL PROTECTED] Subject: [iagi-net-l] DE CA KET: Debat Kawans, Perdebatan antar caket saya pahami sebagai sebuah kebutuhan agar seluruh pemirsanya, para anggota, dapat melihat arah masing-masing dengan jelas. Kecuali hal ini dapat membantu kita menentukan pilihan, sekaligus juga memperlihatkan sekali lagi hal-hal yang penting bagi organisasi kita ke depan. Ini pembelajaran yang penting juga buat sesama caket. Melihat kepentingan itu, maka saya mengajak kita menjebol dinding Arimbi, meluaskan ruangannya ke ruang publik maya dalam milis ini. Ruang luas ini hendak saya usulkan digunakan sebagai ruang debat antar kita. Maka baiklah saya mulai dengan pandangan saya ttg perbedaan saya dan rekan Benyamin Syafei. Rekan Ben menekankan IAGI adalah ikatan dari para AHLI Geologi, dengan penekanan pada keharusan anggotanya berstandar AHLI. Hal ini muncul antara lain karena pembandingan dengan organisasi yang menurut beliau serupa, tapi pada level international, semisal AAPG, SPE, dsb. Maka menurutnya, yang harus dikedepankan adalah usaha membuat menjadi jago geologi Indonesia. Saya kurag sependapat dengan alur pikir ini. Nampak sekali disana pengerucutan fungsi manusia anggota IAGI, sehingga hampir semata-mata hanya soal keahlian alias profesi. Kecenderungan ini semakin terdeteksi ketika menjawab pertanyaan apa yang perlu dilakukan IAGI bagi anggotanya yang junior yang mendapat jam / jadwal kerja yang tidak manusiawi, misalnya terus-terusan ditaruh di lapangan (well site, dsb). Ben menjawab itu bukan soal penting bagi IAGI, bersikap sendirilah... Kandidat lain (Lobo) malah santai saja mengaminkan bahwa kalau tak bisa bertahan / tawar, ya cabut sajadan jadilah jobless AD IAGI Bab II, Pasal 6 mengatakan: tugas pokok IAGI adalah - memupuk ikatan kekeluargaan diantara para anggotanyadst - memperjuangkan kepentingan dan kemajuan para anggotanya dalam arti yang seluas-luasnya...dst AD IAGI Bab III, Pasal 7 lebih lanjut menerangkan bahwa IAGI berfungsi sebagai: - Wadaha penyalur kegiatan, pembinaan, pengembangan anggota...dst - Sarana penyalur aspirasi anggota serta sarana komunikasi sosial timbal balik antar anggota...dst Jelas sekali AD kita tidak menghendaki pengerucutan, atau dalam presentasi saya sebagai pereduksian manusia pembelajar geologi kepada semata-mata mahluk rasio. IAGI haruslah menjadi kumpulan orang yang mau maju bareng !, ia tidak boleh menjadi eksklusif mengurusi ilmu geologi saja. Itu tugas lembaga penelitian atau bagian dari perguruan tinggi. Menjawab pertanyaan yang sama, saya mengatakan bahwa sudah saatnya IAGI memasuki juga bidang hukum (juga ekonomi). Itu sebabnya dalam organigram di presentasi malam itu, saya mengusulkan diadakan posisi ketua bidang hukum. Kedepan, akan semakin banyak soal-soal ketenaga-kerjaan diantara kita geologist, terutama para muda. IAGI mesti ikut memikirkan dan melakukan sesuatu utk hal tsb. ADB langsung memberikan contoh bahwa IAGI selama ini sudah meresponi soal ketenaga-kerjaan ini dengan menghubungkan para muda yang barusan kena PHK disalah satu bidang industri, dengan beberapa ahli , kemudian mereka diberi pelatihan. Dengan pelatihan ini maka para muda tsb kemudian bisa bekerja kembali dengan masuk ke industri migas. Mohon tanggapan kawans, masihkah kita semua setia berpegang pada visi misi yang bahkan telah ditetapkan secara formal dalam dokumenn organisasi, atau kita suka berpikir-pikir ulang soal-soal visi, misi, bahkan filosofi Buat saya, ini waktu buat bekerja bersama ! bat
[iagi-net-l] Catatan Moderator : DE CA KET
Resume Debat Calon Ketua IAGI 2006 - 2008 Hotel Binakarsa, Jakarta, 03 Oktober 2005 Diskusi diawali dengan beberapa issue utama yang dilontarkan moderator dengan mengemukakan permasalah ke depan yang akan dihadapi Ketua Umum terpilih yang disarikan dari Berita IAGI dengan tajuk Pemilu, antara lain : * Sertifikasi Akhli Geologi Perminyakan * Pembentukan Dewan Kehormatan dan Pemberian Penghargaan * Menggerakan anggota untuk lebih berpartisipasi dalam kegiatan * Kemandirian finansial * Pembentukan Student Section * Penyusunan database keakhlian * Regenerasi dan kaderisasi Dengan beberapa issue tersebut di atas, kandidat Ketum digiring untuk presentasi 10 menit yang sekaligus dapat menjawab beberapa permasalahan utamanya. Berikut petikan hasil presentasi dan jawaban atas pertanyaan yang dilontarkan oleh 7 orang penanya dari floor dan 3 pelempar issue yang terdiri dari Bowo Pangarso (COPI), Sofian Hadi (Konsultan) dan Mohamad Syaiful (ENI). Achmad Luthfi (Kepala Divisi Eksplorasi BP Migas) : Memulai presentasi dengan membuat bagan segitiga (tripartite) yang merupakan komponen penting dari IAGI, yaitu Lembaga Penelitian, Pemerintah dan Industri. Melalui sinergi ketiga komponen diharapkan memberi kontribusi penting untuk stake holder utamanya, yaitu pengabdian masyarakat. Contohnya yaitu masalah sosialisasi bencana alam gempa bumi dan pemanfaatan air tanah. Masalah finansial dapat ditanggulangi dengan mengoptimalkan iuran anggota dan memanfaatkan peluang yang ada di industri, misalnya study-study. Pembinaan kompetensi anggota juga merupakan program yang akan digarap secara serius, termasuk dalam rangka membentengi dari masuknya TKA dan program setifikasi. Melebarkan network dengan meningkatkan kerja sama dengan organisasi sejenis yang bertaraf international, seperti dengan AAPG, SEG, SPE dll. Menjadikan anggota IAGI sebagai Intellectual Capital untuk menuju Knowledge Society. Lebih memberdayakan Pengda sebagai ujung tombak sosialisasi masalah-masalah kegeologian kepada masyarakat. Batara Sakti Simajuntak (Konsultan dan Technical Manager PGSC) : Memulai dengan pijakan berfikir bahwa anggota IAGI adalah sekumpulan orang yang mempunyai kebutuhan yang beragam. IAGI adalah kumpulan orang-orang yang menginginkan maju bersama-sama. Profil IAGI digambarkan dengan statistik yang memperlihatkan berbagai aspek seperti distribusi anggota berdasarkan tingkat pendidikan, profesi, jenis kelamin dll. Penggalangan dana melalui iuran anggota belum optimal, terlihat hanya 14 % dari 3015 anggota yang tercatat berkontribusi membayar iuran tahunan. Maka optimalisasi iurang anggota menjadi salah satu program penggalangan dana organisasi. Melihat volume kegiatan (doable) dan peta kekuatan yang akan menjadi motor penggerak maka prioritas menjadi penting dalam memilih kegitan utamanya. Melanjutkan program-program yang sudah baik pada kepengurusan sebelumnya dan meningkatkan kontribusi yang lebih signifikan terhadap masyarakat luas. Menggoalkan pembentukan BGN menjadi bagian penting dari salah satu programnya. Meningkatkan hubungan Pusat dengan Pengda dan lebih mengoptimalkan peran Pengda sebagai ujung tombak IAGI di daerah. Meningkatkan sikap responsif IAGI terhadap issue-issue nasional Benyamin Sapii (Staff Pengajar Teknik Geologi ITB) : Memulai presentasi dengan menawarkan warna IAGI yang lebih terang dengan dasar pemikiran bahwa IAGI adalah organisasi profesi di bidang kebumian, maka kompetensi keilmuan dari anggotanya menjadi kekuatan utama dari organisasi. Akan menjadikan IAGI sebagai tempat bertanya dan mencari informasi penting yang berhubungan dengan masalah-masalah ilmu kebumian dan pemanfatannya. Secara umum Program yang ditawarkan meliputi Internal : Ethic Commission, Publication Books, Research dll serta External : Community Services, Social and Policy Controll , education support dll. Peningkatan kompetensi anggota merupakan program utama yang ditawarkan. Memperluas network dengan organisasi profesi sejenis di luar negeri juga menjadi salah satu program kerjanya. Menjadikan IAGI menjadi wadah yang bermanfaat bagi anggotanya untuk menjadikan anggota loyal pada organisasi. IAGI harus tetap sebagai organisasi yang independent. M Lobo Balia (Kepala Puslitbang Teknologi Mineral dan batubara) : Memulai presentasi dengan bahasa yang filosofis bahwa IAGI melalui profesi Geologinya dapat memberikan kepada masyarakat hidup lebih aman, nyaman dan sejahtera. Akan menjadikan IAGI sebagai organisasi yang sebesar-besarnya membantu kehidupan masyarakat. Program akan difokuskan dengan mempromosikan manfaat dan kemampuan ilmu geologi untuk menjadi solusi terhadap masalah-masalah yang berhubungan dengan ilmu kebumian. Sertifikasi akhli geologi menjadi salah satu program yang akan direalisasikan Program Internal akan lebih menitik beratkan pada mempererat persatuan dan mendaya gunakan seluruh anggota IAGI. Program external melanjutkan apa-apa
Re: [iagi-net-l] Fluid Inclusion
Pak Yatno, Apakah fluid inklusi ini terperangkap di dalam butiran2 kwarsa (grain), ataukan terperangkap pada quartz overgrowth (matrix, hasil proses diagenesa) ? RDP On 10/4/05, [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] wrote: Rekan RDP, Ada/tidaknya FI dalam butir pasir (quartz) tidak ada hubungan sama sekali dengan porositas batuannya, karena FI ada di dalam butiran. Setahu saya, untuk hidrokarbon, studi FI untuk mengetahui temperatur pemerangkapan FI (mungkin ada hub dengan temp utk pematangan hidrokarbon?) dan komposisi fluida dari FI, soalnya ada FI yang fluidanya mengandung hidrokarbon. Salam, Yatno Mas Rovicky, Maaf kalo sudah punya info ini, tapi kalo belum coba kunjungi situs http://www.continental-labs.ab.ca/fit3a.htm. Semoga bermanfaat. Salam Bronto Sutopo /[EMAIL PROTECTED]/ Rovicky Dwi Putrohari wrote: Trimas atas tanggapan rekan2 tentang ilmu yang langka ini. Beberapa catatan sudah didapat, ternyata perkembangan FI tidak hanya utk perminyakan. Atau malah sepertinya baru masuk di eksplorasi perminyakan ...? Kalau benar bahwa FI terjadi akibat diagenesa dari batuan yang menjebak fluida dalam pori-posri ketika terjadi mineralisasi, apakah boleh disimpulkan bahwa seandainya sudah memiliki banyak FI maka porositasnya cenderung sudah mengalami reduksi cukup besar. Atau lebih sederhananya FI menunjukkan seberapa intensif proses diagenesa yang terjadi. Apakah dapat ditarik kerelasional bahwa semakin banyak FI justru dihindari didalam eksplorasi migas karena berarti porositasnya sudah jelek ? RDP On 10/3/05, [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] wrote: Maaf baru bisa gabung lagi dengan milis IAGI Asosiasi FI internasional namanya APIFIS (Asian and Pacific International Fluid Inclusion Society), kebetulan saya yang ditunjuk sebagai representatif untuk Indonesia. Tetapi berhubung riset di bidang ini masih terbatas, kegiatan kami masih vakum. Saya pernah presentasi FI dan ada papernya di proceed PIT IAGI 1994, judulnya: Fluid Inclusion: Suatu metoda dasar untuk membantu memahami proses-proses geologi dan Esplorasi, dengan pendekatan mikro. Isi paper adalah pengenalan FI secara umum. Anda bisa hubungi IAGI untuk minta copy nya, bila tertarik. Secara umum, saya menambahkan info dari P Sukmandaru. Di negara maju, FI sudah menjadi standard seperti analisa petrografi terutama untuk kegiatan di Mineral Deposit dan Geothermal. Untuk hidrocarbon masih sangat sulit, karena ukuran FI di quartz grain pada batupasir sangat kecil, imikron, yang baik bila ukurannya 5mikron seperti banyak dijumpai di vein pada geotermal field maupun mineral deposit terrain. Sekian info, salam, Y.S.Yuwono (Yatno), Geologi ITB [EMAIL PROTECTED] Saya juga pernah melakukan beberapa kali penelitian untuk Geotermal dengan bantuan alat di LIPI Bandung. Saya masih menyimpan file anggota APIFIS Indonesia yang berminat menjadi anggota, kalau kesempatan baik nanti akan saya coba aktifkan lagi. Makasih mas Daru atas sharingnya. Saat di VICO tahun 1993/94 dulu seingatku beberapa kawan di Dept.Expl melakukan studi FI untuk daerah kerja mereka. Saya ndak ingat siapa, tapi kalau salah satu dari mereka ada di milist kayaknya asyik juga kalau bisa berbagi. Salam, Hendro HS -Original Message- From: Sukmandaru Prihatmoko [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Friday, September 30, 2005 6:54 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Fluid Inclusion Fluid inclusion (FI) yang kutahu di eksplorasi mineral sangat bermanfaat untuk mempelajari sifat-sifat hydrothermal fluid yang membentuk ore deposits. FI ini bisa diamati (diketemukan) dalam kuarsa, kalsit, galena dll yag merupakan produk larutan hidrotermal. Dengan mempelajari sifat-sifat FI tsb kita bisa menginterpretasi sifat2 larutan hidrotermal-nya sebelum membeku menjadi mineral, juga bisa diukur pula temperatur pembekuan larutan hidrotermal tsb. Sifat umum FI dalam mineral adalah liquid rich (L), vapour rich (V), atau kombinasi keduanya (LV). Di dalam FI tsb sering diketemukan mineral lain biasanya garam (halite). Komposisi L dan V ini mengindikasikan komposisi ancient hyd fluid-nya. Sedangkan kandungan garam mengindikasikan sumber dari hyd fluid-nya (banyak sedikitnyanya garam mengindikasikan banyak sedikitnya pengaruh magmatic fluids). Sebagai patokan saja 3 - 5% NaCl sudah cukup mengindikasikan magmatic fluid influence, dan NaCl di bawah 1% merupakan indikasi meteoric water influence. Untuk pengukuran tempertature, seingatku FI tsb harus dipanasi sampai FI menghilang (melted) yang mengindikasikan homogenesation temperature. Temperature inilah yang bisa dianggap sebagai temp pembentukan kuarsa, kalsit, galena dll dimana FI ter-trap. Untuk mempelajari sifat umum FI bisa dilakukan dengan mikroskup polarisasi melalui sayatan tipis, sedangkan untuk pengukuran harus dilakukan di lab (seingat saya di LIPI
[iagi-net-l] Pertanyaan buat Caketum IAGI 2006-2008
Ini pertanyaan anggota yg kebetulan ketemu ngobrol di warung pecel. Pendidikan geologi bukanlah hal yang murah, pendidikan geologi saat inipun masih mengambil dana dari negara Indonesia, walaupun beberapa subsdidi dikurangi, namun dana pendidikan Indonesia meningkat. Tentusaja tenaga2 ini dahulu mendapatkan subsidi secara langsung maupun tidak langsung. Apa yang akan anda lakukan sehubungan dengan banyaknya tenaga2 geologi yg keluar dari Indonesia untuk menjadi geologist di luar Indonesia ?. Hal ini terjadi tidak hanya di perminyakan saja. Sewaktu RDP antara IAGI dengan DPR juga terbesit bahwa pertambangan juga mengalami hal yang sama. Bahkan mungkin hampir semua profesi. Sebagai ketua IA Geologi Indonesia, nantinya, apa yg menjadi konsen anda dalam hal ini ? RDP - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id) -