Re: [iagi-net-l] Resource Criteria -- Was Deposit Emas di Dodo-Rinti Lebih Besar dari Batu Hijau

2005-10-03 Terurut Topik Sukmandaru Prihatmoko

Mas Vicky,

Aku jawab sedikit ya... (he..he..)

Secara umum ada 2 pengelompokan yaitu Resource (Sumberdaya) dan Reserve
(Cadangan). Singkat-nya, hasil eksplorasi yang berupa konsentrasi mineral
(dipertimbangkan ekonomis) bisa dilaporkan sebagai sumberdaya berdasarkan
aspek-aspek teknisnya (mainly geology), spt jumlah, kadar, karakteristik
geologi, kontinuitas dst, atau sebagai cadangan kalau sudah memasukkan
aspek lebih luas cara penambangan, metalurgi, pemasaran, legal, sosial,
lingkungan dst. Sedikit lebih detil (kalau mengacu ke JORC - Joint Ore
Reserve Commitee, Australia), sumberdaya bisa dikelompokkan lagi Inferred,
Indicated, dan Measured berdasarkan keyakinan atau ke-konfiden-an
geologi-nya. Di sini aspek kerapatan sampling harus dipertimbangkan, spt
jarak sampling (lobang bor, paritan dst), tentunya ini tergantung tipe
deposit-nya. Untuk porfiri Cu akan berbeda dengan low sulfidation epithermal
Au. Sedangkan cadangan (masih menurut JORC) bisa dibagi menjadi Probable
dan Proved, lagi-lagi ini berdasar keyakinan bbrap aspek (metalurgi,
penambangan dst). Biasanya, kumpeni yg tercatat di bursa diwajibkan
melaporkan temuannya berdasar klasifikasi tertentu (bursa Australi akan
mengacu ke JORC, Bursa Efek Surabaya mengacu ke klasifikasi yg pernah
dibikin oleh satu team dimana IAGI ada di dalamnya). Jadi panjang
ni.

Dodo/ Elang secara resmi belum diumumkan resource/ cadangan-nya tapi dari
deskripsi geologi-nya sangat bagus dan berpotensi ekonomis (IAGI Special
Issues 2005, IMCD). Mungkin internal kumpeni mereka sudah punya resource
yang akan diperapat lagi bor-nya untuk meningkatkan ke-konfidenannya.
Istilah discovered vs proved sepertinya tidak diacu di mineral. Kita akan
bilang ada discovery kalau indikasi mineralisasi ekonomisnya ada (walau
mungkin saja nantinya tidak ekonomis setelah ditest sana-sini).

Yang kedua: ini spt mau nangkanya tapi gak mau getahnya. Saya rasa kumpeni
ybs harus men-sosialisasikan apa itu tailing dan bagaimana penanganannya.
Banyak kok cara penanganan tailing benar dan baik. Tailing memang punya
potensi bahaya (spt halnya naik kendaraan juga berpotensi celaka.), dan
ini kembali ke bagaimana menanganinya.  Demikian . kok jadi kepanjangan
ya.

Salam - Daru

- Original Message - 
From: Rovicky Dwi Putrohari [EMAIL PROTECTED]

To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Sunday, October 02, 2005 10:38 AM
Subject: [iagi-net-l] Resource Criteria -- Was Deposit Emas di Dodo-Rinti
Lebih Besar dari Batu Hijau


Mas nDaru,
Saya tanya dikit ya ...
Apa kriteria sebuah prospect dalam mining dikategorikan sebagai proven
?. Setelah dibor dan analisa core ataukah setelah adanya uji parit
(pit test? kalau dagkal sih).
Kalau diperminyakan setelah dibor kemudian ada sample (oil or gas) dan
juga sudah dilakukan test dan mengalirkan minyak/gas, maka baru akan
disebut sebagai discovery well/discovered field.

Nah, Dodo (Elang) ini masih dalam kategori prospect atau discovered ?
Jangan sampai nantinya resources yg masih prospect sudah dimintain
macam2. Karena kemaren dalam obrol2 soal kegiatan eksplorasi di
Indonesia wektu IPA, terbesit susahnya melakukan eksplorasi karena
sudah banyaknya pungutan dari daerah padahal kumpeni belum
memperoleh apa-apa (belum eksploitasi).

Yang kedua.
Bagaimana dengan pembuangan yg tidak mau dilakukan di daerah ini juga
seperti permintaan bupati ? Saya rasa tidak ada bupati yg bersedia
menampung limbah kan ?

RDP

On 10/2/05, Sukmandaru Prihatmoko [EMAIL PROTECTED] wrote:

Salah satu paper IMCD Bogor lalu membahas geologi dan mineralisasi prospek
ini. Nama prospek-nya Elang (setahu saya Dodo adalah bahasa lokal utk
Elang). Jadi silakan order bukunya ke iagisek.

Salam - Daru



-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-



RE: [iagi-net-l] Fluid Inclusion

2005-10-03 Terurut Topik yuwono
 Maaf baru bisa gabung lagi dengan milis IAGI

Asosiasi FI internasional namanya APIFIS (Asian and Pacific International
Fluid Inclusion Society), kebetulan saya yang ditunjuk sebagai
representatif untuk Indonesia. Tetapi berhubung riset di bidang ini masih
terbatas, kegiatan kami masih vakum.

Saya pernah presentasi FI dan ada papernya di proceed PIT IAGI 1994,
judulnya: Fluid Inclusion: Suatu metoda dasar untuk membantu memahami
proses-proses geologi dan Esplorasi, dengan pendekatan mikro.
Isi paper adalah pengenalan FI secara umum. Anda bisa hubungi IAGI untuk
minta copy nya, bila tertarik.

Secara umum, saya menambahkan info dari P Sukmandaru. Di negara maju, FI
sudah menjadi standard seperti analisa petrografi terutama untuk kegiatan
di Mineral Deposit dan Geothermal. Untuk hidrocarbon masih sangat sulit,
karena ukuran FI di quartz grain pada batupasir sangat kecil, imikron,
yang baik bila ukurannya 5mikron seperti banyak dijumpai di vein pada
geotermal field maupun mineral deposit terrain.
Sekian info, salam,
Y.S.Yuwono (Yatno), Geologi ITB
[EMAIL PROTECTED]



Saya juga pernah melakukan beberapa kali penelitian untuk Geotermal dengan
bantuan alat di LIPI Bandung.

Saya masih menyimpan file anggota APIFIS Indonesia yang berminat menjadi
anggota, kalau kesempatan baik nanti akan saya coba aktifkan lagi.
 Makasih mas Daru atas sharingnya.
 Saat di VICO tahun 1993/94 dulu seingatku beberapa kawan di Dept.Expl
 melakukan studi FI untuk daerah kerja mereka. Saya ndak ingat siapa,
 tapi kalau salah satu dari mereka ada di milist kayaknya asyik juga
 kalau bisa berbagi.

 Salam,
 Hendro HS

 -Original Message-
 From: Sukmandaru Prihatmoko [mailto:[EMAIL PROTECTED]
 Sent: Friday, September 30, 2005 6:54 AM
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: Re: [iagi-net-l] Fluid Inclusion

 Fluid inclusion (FI) yang kutahu di eksplorasi mineral sangat bermanfaat
 untuk mempelajari sifat-sifat hydrothermal fluid yang membentuk ore
 deposits. FI ini bisa diamati (diketemukan) dalam kuarsa, kalsit, galena
 dll yag merupakan produk larutan hidrotermal. Dengan mempelajari
 sifat-sifat FI tsb kita bisa menginterpretasi sifat2 larutan
 hidrotermal-nya sebelum membeku menjadi mineral, juga bisa diukur pula
 temperatur pembekuan larutan hidrotermal tsb.

 Sifat umum FI dalam mineral adalah liquid rich (L), vapour rich (V),
 atau kombinasi keduanya (LV). Di dalam FI tsb sering diketemukan mineral
 lain biasanya garam (halite). Komposisi L dan V ini mengindikasikan
 komposisi ancient hyd fluid-nya. Sedangkan kandungan garam
 mengindikasikan sumber dari hyd fluid-nya (banyak sedikitnyanya garam
 mengindikasikan banyak sedikitnya pengaruh magmatic fluids). Sebagai
 patokan saja 3 - 5% NaCl sudah cukup mengindikasikan magmatic fluid
 influence, dan NaCl di bawah 1% merupakan indikasi meteoric water
 influence.

 Untuk pengukuran tempertature, seingatku FI tsb harus dipanasi sampai FI
 menghilang (melted) yang mengindikasikan homogenesation temperature.
 Temperature inilah yang bisa dianggap sebagai temp pembentukan kuarsa,
 kalsit, galena dll dimana FI ter-trap.

 Untuk mempelajari sifat umum FI bisa dilakukan dengan mikroskup
 polarisasi melalui sayatan tipis, sedangkan untuk pengukuran harus
 dilakukan di lab (seingat saya di LIPI Geoteknologi ada). Saya yakin di
 komunitas ini ada yang jago FI di mineral, please koreksi kalau saya
 salah.

 Salam - Daru

 - Original Message -
 From: Rovicky Dwi Putrohari [EMAIL PROTECTED]
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Sent: Wednesday, September 28, 2005 12:46 PM
 Subject: [iagi-net-l] Fluid Inclusion


 Adakah yg punya pengalaman menggunakan Fluid inclusion (FI) dalam
 eksplorasinya ? Please share with us.

 For introduction what are Fluid Inclusions?
 - Micron-scale, fluid-filled isolated cavities in or between crystals in
 rock material
 - Form during subsurface diagenetic process in which mineral cement is
 added to intergranular pore space or microfractures
 - Are representative of past or near-present-day pore fluids. They track
 movement of aqueous and petroleum fluids

 Dari penjelasan diatas kita tahu bahwa FI dapat dipakai dalam melihat
 history of hydrocarbon (oil) entrapment. Bagaimana minyak terjebak
 dimasa lalu atau dalam waktu deket yg lalu.

 Nah adakah rekan2 IAGI yg pernah menggunakan teknik ini ?

 Thanks
 RDP
 --
 Education can't stop natural disasters from occurring,
 but it can help people prepare for the possibilities ---




 - To
 unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
 To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
 IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
 IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
 Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina
 (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
 Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
 Komisi Karst : 

Re: [iagi-net-l] Fluid Inclusion

2005-10-03 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari
Trimas atas tanggapan rekan2 tentang ilmu yang langka ini.

Beberapa catatan sudah didapat, ternyata perkembangan FI tidak hanya
utk perminyakan. Atau malah sepertinya baru masuk di eksplorasi
perminyakan ...?

Kalau benar bahwa FI terjadi akibat diagenesa dari batuan yang
menjebak fluida dalam pori-posri ketika terjadi mineralisasi, apakah
boleh disimpulkan bahwa seandainya sudah memiliki banyak FI maka
porositasnya cenderung sudah mengalami reduksi cukup besar. Atau lebih
sederhananya FI menunjukkan seberapa intensif proses diagenesa yang
terjadi.

Apakah dapat ditarik kerelasional bahwa semakin banyak FI justru
dihindari didalam eksplorasi migas karena berarti porositasnya sudah
jelek ?

RDP

On 10/3/05, [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Maaf baru bisa gabung lagi dengan milis IAGI

 Asosiasi FI internasional namanya APIFIS (Asian and Pacific International
 Fluid Inclusion Society), kebetulan saya yang ditunjuk sebagai
 representatif untuk Indonesia. Tetapi berhubung riset di bidang ini masih
 terbatas, kegiatan kami masih vakum.

 Saya pernah presentasi FI dan ada papernya di proceed PIT IAGI 1994,
 judulnya: Fluid Inclusion: Suatu metoda dasar untuk membantu memahami
 proses-proses geologi dan Esplorasi, dengan pendekatan mikro.
 Isi paper adalah pengenalan FI secara umum. Anda bisa hubungi IAGI untuk
 minta copy nya, bila tertarik.

 Secara umum, saya menambahkan info dari P Sukmandaru. Di negara maju, FI
 sudah menjadi standard seperti analisa petrografi terutama untuk kegiatan
 di Mineral Deposit dan Geothermal. Untuk hidrocarbon masih sangat sulit,
 karena ukuran FI di quartz grain pada batupasir sangat kecil, imikron,
 yang baik bila ukurannya 5mikron seperti banyak dijumpai di vein pada
 geotermal field maupun mineral deposit terrain.
 Sekian info, salam,
 Y.S.Yuwono (Yatno), Geologi ITB
 [EMAIL PROTECTED]



 Saya juga pernah melakukan beberapa kali penelitian untuk Geotermal dengan
 bantuan alat di LIPI Bandung.

 Saya masih menyimpan file anggota APIFIS Indonesia yang berminat menjadi
 anggota, kalau kesempatan baik nanti akan saya coba aktifkan lagi.
  Makasih mas Daru atas sharingnya.
  Saat di VICO tahun 1993/94 dulu seingatku beberapa kawan di Dept.Expl
  melakukan studi FI untuk daerah kerja mereka. Saya ndak ingat siapa,
  tapi kalau salah satu dari mereka ada di milist kayaknya asyik juga
  kalau bisa berbagi.
 
  Salam,
  Hendro HS
 
  -Original Message-
  From: Sukmandaru Prihatmoko [mailto:[EMAIL PROTECTED]
  Sent: Friday, September 30, 2005 6:54 AM
  To: iagi-net@iagi.or.id
  Subject: Re: [iagi-net-l] Fluid Inclusion
 
  Fluid inclusion (FI) yang kutahu di eksplorasi mineral sangat bermanfaat
  untuk mempelajari sifat-sifat hydrothermal fluid yang membentuk ore
  deposits. FI ini bisa diamati (diketemukan) dalam kuarsa, kalsit, galena
  dll yag merupakan produk larutan hidrotermal. Dengan mempelajari
  sifat-sifat FI tsb kita bisa menginterpretasi sifat2 larutan
  hidrotermal-nya sebelum membeku menjadi mineral, juga bisa diukur pula
  temperatur pembekuan larutan hidrotermal tsb.
 
  Sifat umum FI dalam mineral adalah liquid rich (L), vapour rich (V),
  atau kombinasi keduanya (LV). Di dalam FI tsb sering diketemukan mineral
  lain biasanya garam (halite). Komposisi L dan V ini mengindikasikan
  komposisi ancient hyd fluid-nya. Sedangkan kandungan garam
  mengindikasikan sumber dari hyd fluid-nya (banyak sedikitnyanya garam
  mengindikasikan banyak sedikitnya pengaruh magmatic fluids). Sebagai
  patokan saja 3 - 5% NaCl sudah cukup mengindikasikan magmatic fluid
  influence, dan NaCl di bawah 1% merupakan indikasi meteoric water
  influence.
 
  Untuk pengukuran tempertature, seingatku FI tsb harus dipanasi sampai FI
  menghilang (melted) yang mengindikasikan homogenesation temperature.
  Temperature inilah yang bisa dianggap sebagai temp pembentukan kuarsa,
  kalsit, galena dll dimana FI ter-trap.
 
  Untuk mempelajari sifat umum FI bisa dilakukan dengan mikroskup
  polarisasi melalui sayatan tipis, sedangkan untuk pengukuran harus
  dilakukan di lab (seingat saya di LIPI Geoteknologi ada). Saya yakin di
  komunitas ini ada yang jago FI di mineral, please koreksi kalau saya
  salah.
 
  Salam - Daru
 
  - Original Message -
  From: Rovicky Dwi Putrohari [EMAIL PROTECTED]
  To: iagi-net@iagi.or.id
  Sent: Wednesday, September 28, 2005 12:46 PM
  Subject: [iagi-net-l] Fluid Inclusion
 
 
  Adakah yg punya pengalaman menggunakan Fluid inclusion (FI) dalam
  eksplorasinya ? Please share with us.
 
  For introduction what are Fluid Inclusions?
  - Micron-scale, fluid-filled isolated cavities in or between crystals in
  rock material
  - Form during subsurface diagenetic process in which mineral cement is
  added to intergranular pore space or microfractures
  - Are representative of past or near-present-day pore fluids. They track
  movement of aqueous and petroleum fluids
 
  Dari penjelasan diatas kita tahu bahwa FI dapat dipakai dalam melihat
  history 

[iagi-net-l] Bagaimana mematok harga minyak? Was:Re: [iagi-net-l] Kemiskinan Turun 14 %

2005-10-03 Terurut Topik O.K Taufik
Kalau semua pemain akan memasarkan BBM di Indonesia bagaimana harga
minyak itu ditentukan?, akan dijual dengan harga dollar atau rupiah?.
Bagaimana juga Pertamina sebagai pedagang akan mematok minyak mereka,
karena selama ini masih membeli crude oil dari pasar bebas, pasti mereka
akan kelimpungan, karena mengikuti harga minyak di pasar bebas dan
menyesuaikan gonjang-ganjing rupiah terhadap dollar, dengan 800ribu
barrel kekurangan pasokan konsumsi BBM dalam negeri yg diekspor apakah
Pertamina akan melepas pangsa pasarnya tersebut dan diambil oleh
Perusahaan lain?. Kalau begitu Pertamina hanya akan menjual dari  jatah
hasil crude oil dalam negeri yg hanya 600ribu barrel, apakah mereka akan
tetap mematok harga crude oil ini berdasar harga patokan dunia? Atau
supaya bersaing Pertamina mematok sendiri harganya..sehingga
mempengaruhi harga BBM produk mereka lainnya?. Atau juga masihkah
pemerintah menentukan harga minyak Pertamina? Sementara keperusahaan
asing mereka tak punya wewenang untuk melakukannya.

Hal lainnya, masihkah berharap ada persaingan harga BBM yg
murah?...fakta-fakta yg ada, kalangan Industri akan diijinkan kementrian
ESDM untuk membeli solar dari LN (harga solar dalam negeri 50 sen, Cina
30 sen, Thailand 45 sen). Dengan kenaikan BBM terbaru yg hampir 120%,
apakah ini bukan akal-akalan pemerintah untuk menarik dana masyarakat
untuk tambal sulam anggaran mereka?

-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Monday, October 03, 2005 8:13 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Bagaimana mematok harga minyak? Was:Re: [iagi-net-l] Kemiskinan
Turun 14 %


saya dapet juga info dari antah-berantah..

sebentar lagi Shell, Total, Exxon, de el el,..sudah bisa buka pom bensin
sendiri.
harganya kan sudah harga pasar, 1000 perak perliter,mungkin
bisa dikear dengan 'efisiensi perusahaan asing tersebut.

Bagaimana efisiensi di pertamina?
Sudah siapkah bersaing, dengan raksasa-raksasa perminyakan?






 

  Rovicky Dwi

  PutrohariTo:
iagi-net@iagi.or.id

  [EMAIL PROTECTED]cc:

  m   Subject:  Re:
[iagi-net-l] Re: [? SPAM ?] [iagi-net-l] Fw: BBM Naik - Kemiskinan 
Turun 14 %

  30/09/2005 07:52

  PM

  Please respond to

  iagi-net

 

 





 kartu kompensasi bbm hanya diberikan kepada warga yang memiliki
penghasilan
 di bawah 198.000 perbulan
 padahal dengan penghasilan sekarang 300.000 (tidak dapat kompensasi )
dan

menurut info dari antah berantah ...
seorang pengemis dan pengamen jalan raya dan di prapatan jakarta bisa
mendapatkan uang gampang dari 100 hingga 200 kliennya, kalau saja
satu klien ngasi seratus perak, maka penghasilannya 10-20 rb. lah
perbulan ? kalau dihitung 20 hari kerja maka penghasilan lebih dari
200 rb/bulan

Bukan masuk kategori miskin donk 

RDP

-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina
(Ratna.Asharina[at]santos.com)
-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau
[EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-






This e-mail (including any attached documents) is intended only for the
recipient(s) named above.  It may contain confidential or legally
privileged information and should not be copied or disclosed to, or
otherwise used by, any other person. If you are not a named recipient,
please contact the sender and delete the e-mail from your system.



-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau
[EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi 

Re: [iagi-net-l] Fw: BBM Naik - Kemiskinan Turun 14 %

2005-10-03 Terurut Topik Budi Prasetyo
Pajak kendaraan dinaikkan = harga kendaraan naik = penjualan otomotif 
turun = investasi di bidang otomotif berkurang (banyak pabrik disini 
yang ditutup) = bertambahnya pengangguran



[EMAIL PROTECTED] wrote:


ada usul
daripada naikin bbm kenapa enggak naikin cukai rokok 2 kali lipat sehingga
penghasilan dari cukai yang 30 triliun jadi 60 triliun...? cukup untuk
menutup defisit yang 12 triliun...?
kenapa enggak nerapin pajek bbm mobil dan kendaraan bermotor saja
..sehingga yang kena adalah yang punya kendaraan pribadi...?
untuk listrik kan bisa nerapin pajak barang mewah untuk ac, home theathre,
papan iklan ?
apa kalau harga bbm sudah naik , ada jaminan bahwa uangnya enggak hilang
juga dikorupsi?

Regards

Kartiko-Samodro




|-+
| |   Wy Ismara Heru Y |
| |   [EMAIL PROTECTED]|
| |   com |
| ||
| |   30/09/2005 07:55 |
| |   PM   |
| |   Please respond to|
| |   iagi-net |
| ||
|-+
 
-|
 |  
   |
 |   To:   iagi-net@iagi.or.id  
   |
 |   cc:
   |
 |   Subject:  Re: [iagi-net-l] Fw: BBM Naik - Kemiskinan Turun 14 %
   |
 
-|




saya juga setuju dengan mas Hendro..
dan salut dengan langkah berani SBY..
dan sama seperti Mas Hendro, saya juga bukan
simpatisan siapa2...

saya bukan mau bilang subsidi sebaiknya di hapus, atau
subsidi sebaiknya dimasukan rumus ekonomi, saya hanya
ingin menyampaikan pandangan saya..

saya masih ingat guru sosiologi saya waktu sma dulu,
dia mengatakan bahwa indonesia tidak maju2 karena
disini terlalu nyaman.. buat apa susah2 bikin alat
atau menemukan bibit unggul kalo kayu saja ditanam
bisa jadi tumbuhan (barangkali ini masih termasuk
doktrin orde baru)..

kita bisa lihat negara2 yang maju saat ini adalah
negara2 yang telah menjalani masa sulitnya..
seperti eropa, dengan cuaca yang kurang mendukung dan
masa2 suram the dark ages, kemudian jepang, yang
selalu dilanda gempa, cina, yang mulai bangkit dari
lintah2 uang, amerika yang sempat jaya setelah bangkit
dari perang saudara (yang setelah lama nyaman,
sekarang juga mulai keteter di sektor ekonomi..)

sedangkan indonesia?
setelah berhasil mulai bangkit dari masa kelam
penjajahan (thn1945-1960an), sekumpulan oknum dengan
sukses membangun ilusi bahwa indonesia
hebat(1960an-1998?).. bangsa ini terlalu lama
dininabobokan oleh sekumpulan oknum yang selalu
berkoar2 : indonesia makmur.. indonesia jaya dan
semua kekurangan ditutupi dengan menguasai media masa
dan mengkekang mulut2 berani...

seolah2 semua baik-baik saja.. padahal tidak.. padahal
sebagian besar pinjaman negara maju untuk membantu
perkembangan ekonomi bangsa tidak sempat menyentuh
rakyat..

semua ini dilakukan dengan biaya yang cukup murah:
menjanjikan jabatan (dan tentunya aliran dana korupsi)
kepada manusia2 unggul, menutupi bencana dengan
mengirim bantuan yang terlihat sangat murah hati..
dsb..

apa mungkin : indonesia sedang mengalami dark ages
lagi, supaya bisa bangkit bersama.. seperti dahulu,
ketika bangkit bersama melawan penjajahan..
kalo memang setelah ini indonesia akan bangkit, saya
hanya bisa mendoakan supaya kebangkitannya nyata, dan
bukan hanya ilusi seperti sebelumnya...
mudah-mudahan...

salam,
.heru.



--- Santoso, Hendro (hendroh) [EMAIL PROTECTED]
wrote:

 


Intermezo. Ada yang pernah dapet juga joke menjelang
weekend tsb
dibawah?

Menurutku,
Ada tiga hal utama yang membuat negara kita ini
bangkrut:
- Korupsi (termasuk melarikan dana keluar negeri)
- Penyalahgunaan dana pinjaman luar negeri (more
untuk konsumtif dan
korupsi ketimbang sektor produksi)
- Subsidi BBM

Menurutku langkah SBY saat ini sangat tepat. Mungkin
nggak salah juga
nalar Permadi SH yang sempat aku tonton di salah
satu TV swasta yang
mengatakan:
Indonesia akan kembali bangkit dan exist sebagai
macan Asia, meski harus
mengalami kesengsaraan terlebih dahulu.

Aku bukan simpatisan SBY. Tapi aku salut dengan
langkah tidak populer
yang berani dia ambil dengan taruhan karir
politiknya. Tidak seperti
para pendahulunya dimana ketidak tegasan akhirnya
menjerumuskan negara
ini kedalaman berbagai masalah saat ini yang sulit
diselesaikan. Rakyat
miskin nggak 

[iagi-net-l] Kemarin Sore--- DE CA KET

2005-10-03 Terurut Topik Nur Darodjat
Rekan-rekan sekalian,,,

Bagaimanakah hasil DEbat CAlon KETua kemarin sore?

Mohon yang sempat bikin catatan di share disini, supaya anggota yang nggak
bisa datang ngerti juga apa yang terjadi di sana.


Thanks

Nur


-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-



Re: [iagi-net-l] Bagaimana mematok harga minyak? Was:Re: [iagi-net-l] Kemiskinan Turun 14 %

2005-10-03 Terurut Topik Ariadi Subandrio
1. Yang menentukan harga BBM itu adalah Pemerintah (bukan Pertamina). Terserah 
pemerintah mau menggunakan dolar atau rupiah terhadap bbm yang akan dijual di 
negeri ini. 
2. Pertamina itu hanya MEMASARKAN produk bbm non-subsidi ; terhadap BBM subsidi 
Pertamina hanya melakukan DISTRIBUSI, ini kemudian yang dikenal dengan 
salahsatu rantai dari PSO (Public Service Obligation).
3. Volume terbesar dari bbm adalah bbm bersubsidi
4. Berdasarkan UU (Migas), tanggal 23 November 2005 adalah batas akhir 
penugasan Pertamina dalam hal PSO.
5. Pertanyaannya : Siapakah yang akan menggantikan posisi DISTRIBUSI BBM ke 
seluruh negeri ini? BPH (Badan Pengatur Hilir) MIgas kah? Siapkah Badan 
pemerintah ini mengoperasikan tugas tersebut? mengingat hingga saat ini BPH 
belum memiliki jaringan distribusi hingga titik akhir pengguna.
6. Dengan otoritas yang dimiliki, BPH telah (dan sedang) melakukan pembagian 
wilayah2 distribusi bisnis sektor hilir (tidak hanya BBM tapi juga jalur pipa 
gas mau pun minyak). 
7. BPH akan mengatur jumlah volume per wilayah (ruas) yang kemudian akan 
ditenderkan.
8. Tanggung Jawab BPH adalah ketersediaan BBM sampai wilayah distribusi 
(storage), bukan pada titik akhir market (konsumen).
9. Jika terjadi suatu kelangkaan BBM pada wilayah tertentu akan menjadi 
tanggung jawab pemegang hak distributor (BPH yang akan nggetok).
10. Pola yang akan dijalankan bukanlah pasar bebas murni, namun harga patokan 
pemerintah.
11. Pemegang hak distribusi suatu wilayah tidak boleh ambil area yang empuk2 
thok, kalau mau mendistribusikan di Tangerang ya harus mau juga ndistribusikan 
di Kolonodale atau di Pulau We atau di NTT.
12. Pertamina sangat berharap ada pemain lain yang mau beroperasi di sektor 
hilir ini, tidak hanya sebatas melakukan PEMASARAN produk2nya namun juga 
MENDISTRIBUSIKAN BBM.
13. Kalo di China harga solar 30 sen, di DN 50 sen, maka para penjahat BBM 
internasional akan melakukan penyelundupan dari China ke Indonesia. Seperti 
anda tau to, Dong Feng mesin kapal2 penangkap ikan China itu didisain 
menggunakan BBM jenis minyak tanah, pelarian minyak tanah kita yang 700 
perak/liter kemarin juga tak sedikit yg tersedot kesana. 
14. wah ini kok tambah ngelantur , gak apa-apalah sebagai bahan 
berdiskusi...
 
 
salam,
ar-.
 
 


O.K Taufik [EMAIL PROTECTED] wrote:Kalau semua pemain akan memasarkan BBM 
di Indonesia bagaimana harga
minyak itu ditentukan?, akan dijual dengan harga dollar atau rupiah?.
Bagaimana juga Pertamina sebagai pedagang akan mematok minyak mereka,
karena selama ini masih membeli crude oil dari pasar bebas, pasti mereka
akan kelimpungan, karena mengikuti harga minyak di pasar bebas dan
menyesuaikan gonjang-ganjing rupiah terhadap dollar, dengan 800ribu
barrel kekurangan pasokan konsumsi BBM dalam negeri yg diekspor apakah
Pertamina akan melepas pangsa pasarnya tersebut dan diambil oleh
Perusahaan lain?. Kalau begitu Pertamina hanya akan menjual dari jatah
hasil crude oil dalam negeri yg hanya 600ribu barrel, apakah mereka akan
tetap mematok harga crude oil ini berdasar harga patokan dunia? Atau
supaya bersaing Pertamina mematok sendiri harganya..sehingga
mempengaruhi harga BBM produk mereka lainnya?. Atau juga masihkah
pemerintah menentukan harga minyak Pertamina? Sementara keperusahaan
asing mereka tak punya wewenang untuk melakukannya.

Hal lainnya, masihkah berharap ada persaingan harga BBM yg
murah?...fakta-fakta yg ada, kalangan Industri akan diijinkan kementrian
ESDM untuk membeli solar dari LN (harga solar dalam negeri 50 sen, Cina
30 sen, Thailand 45 sen). Dengan kenaikan BBM terbaru yg hampir 120%,
apakah ini bukan akal-akalan pemerintah untuk menarik dana masyarakat
untuk tambal sulam anggaran mereka?

-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Monday, October 03, 2005 8:13 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Bagaimana mematok harga minyak? Was:Re: [iagi-net-l] Kemiskinan
Turun 14 %


saya dapet juga info dari antah-berantah..

sebentar lagi Shell, Total, Exxon, de el el,..sudah bisa buka pom bensin
sendiri.
harganya kan sudah harga pasar, 1000 perak perliter,mungkin
bisa dikear dengan 'efisiensi perusahaan asing tersebut.

Bagaimana efisiensi di pertamina?
Sudah siapkah bersaing, dengan raksasa-raksasa perminyakan?








Rovicky Dwi

Putrohari To:
iagi-net@iagi.or.id


m Subject: Re:
[iagi-net-l] Re: [? SPAM ?] [iagi-net-l] Fw: BBM Naik - Kemiskinan 
Turun 14 %

30/09/2005 07:52

PM

Please respond to

iagi-net









 kartu kompensasi bbm hanya diberikan kepada warga yang memiliki
penghasilan
 di bawah 198.000 perbulan
 padahal dengan penghasilan sekarang 300.000 (tidak dapat kompensasi )
dan

menurut info dari antah berantah ...
seorang pengemis dan pengamen jalan raya dan di prapatan jakarta bisa
mendapatkan uang gampang dari 100 hingga 200 kliennya, kalau saja
satu klien ngasi seratus perak, maka penghasilannya 10-20 rb. lah
perbulan ? kalau dihitung 20 hari kerja maka penghasilan lebih dari
200 rb/bulan


Re: [iagi-net-l] Bagaimana mematok harga minyak? Was:Re: [iagi-net-l] Kemiskinan Turun 14 %

2005-10-03 Terurut Topik B. Pujasmadi
Sekedar menduga-duga, kalau harga bbm mengikuti harga pasar, kemudian banyak 
pemain asing yang masuk, maka pemerintah tidak perlu lagi mensubsidi melalui 
Pertamina. Pertamina mesti disapih untuk bersaing dengan kompetitor asing. Pada 
awalnya Pertamina diuntungkan dengan jaringan distibusi SPBU yang tersebar luas 
di seluruh pelosok. Di kota-kota besar barangkali Pertamina tergusur, di 
pinggiran atau di luar Jawa Pertamina mungkin bisa bertahan atau bahkan 
berkibar. Resikonya, di  pelosok bbm bisa lebih tinggi dari harga di kota-kota 
besar. Ini bisa dijadikan sumber keuntungan Pertamina untuk menutupi kekalahan 
persaingan di kota besar. Ujung-ujungnya udah dapat diduga, yaitu kenaikan 
harga bbm di mana-mana. Di negeri kita ini, privatisasi sama artinya dengan 
menaikkan harga. Tidak ada privatisasi yang menjadikan lebih murah. 
 
Untuk menjaga persaingan yang sehat dan melindungi dari persekongkolan jahat di 
dalam menentukan harga,  barangkali pemerintah masih perlu menerapkan tarif 
dasar. Kalau masih juga tidak terkontrol, barangkali pemerintah masih harus 
menerapkan subsidi lagi untuk mengontrol harga, tapi tidak harus Pertamina, 
melainkan siapa saja yang bisa menjual minyak ke pemerintah dengan harga yang 
paling murah, untuk dijual ke pasar dengan harga khusus (dengan catatan: kalau 
pemerintah mau/mampu).
 
 
 
BPJ


O.K Taufik [EMAIL PROTECTED] wrote:
Kalau semua pemain akan memasarkan BBM di Indonesia bagaimana harga
minyak itu ditentukan?, akan dijual dengan harga dollar atau rupiah?.
Bagaimana juga Pertamina sebagai pedagang akan mematok minyak mereka,
karena selama ini masih membeli crude oil dari pasar bebas, pasti mereka
akan kelimpungan, karena mengikuti harga minyak di pasar bebas dan
menyesuaikan gonjang-ganjing rupiah terhadap dollar, dengan 800ribu
barrel kekurangan pasokan konsumsi BBM dalam negeri yg diekspor apakah
Pertamina akan melepas pangsa pasarnya tersebut dan diambil oleh
Perusahaan lain?. Kalau begitu Pertamina hanya akan menjual dari jatah
hasil crude oil dalam negeri yg hanya 600ribu barrel, apakah mereka akan
tetap mematok harga crude oil ini berdasar harga patokan dunia? Atau
supaya bersaing Pertamina mematok sendiri harganya..sehingga
mempengaruhi harga BBM produk mereka lainnya?. Atau juga masihkah
pemerintah menentukan harga minyak Pertamina? Sementara keperusahaan
asing mereka tak punya wewenang untuk melakukannya.

Hal lainnya, masihkah berharap ada persaingan harga BBM yg
murah?...fakta-fakta yg ada, kalangan Industri akan diijinkan kementrian
ESDM untuk membeli solar dari LN (harga solar dalam negeri 50 sen, Cina
30 sen, Thailand 45 sen). Dengan kenaikan BBM terbaru yg hampir 120%,
apakah ini bukan akal-akalan pemerintah untuk menarik dana masyarakat
untuk tambal sulam anggaran mereka?

-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Monday, October 03, 2005 8:13 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Bagaimana mematok harga minyak? Was:Re: [iagi-net-l] Kemiskinan
Turun 14 %


saya dapet juga info dari antah-berantah..

sebentar lagi Shell, Total, Exxon, de el el,..sudah bisa buka pom bensin
sendiri.
harganya kan sudah harga pasar, 1000 perak perliter,mungkin
bisa dikear dengan 'efisiensi perusahaan asing tersebut.

Bagaimana efisiensi di pertamina?
Sudah siapkah bersaing, dengan raksasa-raksasa perminyakan?








Rovicky Dwi

Putrohari To:
iagi-net@iagi.or.id




-
Yahoo! for Good
 Click here to donate to the Hurricane Katrina relief effort. 

Re: [iagi-net-l] Kemarin Sore--- DE CA KET

2005-10-03 Terurut Topik yrsnki

  Rekan rekan.


Ini sekedar info plus pendapat pribadi  mengenai Debat Calon Ketum.
Yang hadir cukup banyak , ruang Arimbi terisi penuh , yang mengherankan
adalah tidak
ada seorang pun dari Medco Group yang kantornya bertetangga di Bidakara.
Padahal secara pribadi sudah saya sampaikan informasi ini kepada beberapa
orang dari Medco. Apakah ini salah satu bukti kurangnya perekat antara
IAGI dengan anggotanya ?
Heran ?
Acara dipandu oleh sdr Nanang dengan sangat baik , dan komentar serta
arahan dari pernyataan calon maupun  pertanyaan dari hadirin sangat tajam 
dan tepat.
Dari lima orang calon , satu orang yaitu Ridwan Djamaluddin yang tidak
bisa hadir karena  sakit.



1.  Yang jelas yang terjadi bukan debat antar Calon Ketum, tetapi lebih
kepada Tanya jawab antara para calon dengan hadirin. Mungkin kalau
formatnya juga diarahkan sedikit kepada semacam “debat” yang terarah akan
lebih memberikan gambaran dari “pandangan” , wawasan dan kematangan
intelektual dari para calon ketum.
2.  Semua calon belum pernah menjadi anggota Pengurus Pusat.
3.  Kelihatannya persiapan para calon untuk memberikan program dan
pemikiran mengenai apa yang akan dikerjakan apabila terpilih tidak
maksimal.
Hanya BAT yang kelihatannya lebih “siap”.
4.  Kritik dari ADB terhadap semua calon adalah kelihatannya mereka kurang
jeli dan tidak secara menerus memonitor kegiatan IAGI .
5.  Misi dan Visi diperlihatkan sebagai Misi IAGI dan Visi IAGI seolah –
olah suatu hal yang baru , padahal semua itu sebenarnya sudah ada didalam
AD/ART IAGI.
“Ketidak perdulian” akan AD/ART bukan hal yang baru , jadi hal ini tidak
begitu mengherankan, sebaiknya untuk debat yad para calon ketum selau
melihat AD/ART sebagai dasar legal organisasi dalam menyusun pola
fikirnya.
KAN LUCU KALAU SETIAP GANTI PENGURUS MISI IAGI BERUBAH –UBAH 
6.  Persoalan dana yang dipertanyakan oleh hadirin diatanggapi dengan
berbagai cara , akan tetapi masih belum kelihatan benar  bagaimana
strategi yang akan mereka
lakukan.


Mungkin itu dulu sekilas info , yang jelas Si Abah mengharapkan ada
lagi acara serupa akan tetapi benar benar melibatkan para calon untuk
saling mengkritisi program atau   pendapat calon yang lain, dan bukan
sekedar menjawab pertanyaan.

   Panitia Pemilihan akan merangkum hasi acara dan akan diedarkan bersama
Berita IAGI , yang akan terbit akhir bulan Oktober.
  Tapi saya sudah mengusulkan kepada para calon ketum agar mau melihat
iagi millis , jadi kalau ada pertanyaan atau usulan, mereka dapat
langsung memberikan tanggapan.
  So, silahkan saja tanyakan  apa saja melalui millis ini , kalau tidak
ditanggapi

  ARTINYA

 Mereka tidak pernah buka iagi millis artinya lagi tidak atau kurang
perduli terhadap IAGI

  ARTINYA lagi………

  silahkan jawab sendiri  



   Si  Abah

___
  Rekan-rekan sekalian,,,

 Bagaimanakah hasil DEbat CAlon KETua kemarin sore?

 Mohon yang sempat bikin catatan di share disini, supaya anggota yang nggak
 bisa datang ngerti juga apa yang terjadi di sana.


 Thanks

 Nur


 -
 To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
 To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
 IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
 IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
 Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina
 (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
 Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
 Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
 Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
 Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau
 [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
 Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
 -





-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-



RE: [iagi-net-l] Kemarin Sore--- DE CA KET

2005-10-03 Terurut Topik Ukat Sukanta

Abah Yth,

Maaf lahir bathin.

Dari Medco banyak yang hadir-saya sarankan malahan, cuman saya yang
hengga-lagi ngejar setoran.

Salam,
US

-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Tuesday, October 04, 2005 9:01 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Kemarin Sore--- DE CA KET


  Rekan rekan.


Ini sekedar info plus pendapat pribadi  mengenai Debat Calon Ketum.
Yang hadir cukup banyak , ruang Arimbi terisi penuh , yang mengherankan
adalah tidak
ada seorang pun dari Medco Group yang kantornya bertetangga di Bidakara.
Padahal secara pribadi sudah saya sampaikan informasi ini kepada
beberapa
orang dari Medco. Apakah ini salah satu bukti kurangnya perekat antara
IAGI dengan anggotanya ?
Heran ?
Acara dipandu oleh sdr Nanang dengan sangat baik , dan komentar serta
arahan dari pernyataan calon maupun  pertanyaan dari hadirin sangat
tajam
dan tepat.
Dari lima orang calon , satu orang yaitu Ridwan Djamaluddin yang tidak
bisa hadir karena  sakit.



1.  Yang jelas yang terjadi bukan debat antar Calon Ketum, tetapi
lebih
kepada Tanya jawab antara para calon dengan hadirin. Mungkin kalau
formatnya juga diarahkan sedikit kepada semacam debat yang terarah
akan
lebih memberikan gambaran dari pandangan , wawasan dan kematangan
intelektual dari para calon ketum.
2.  Semua calon belum pernah menjadi anggota Pengurus Pusat.
3.  Kelihatannya persiapan para calon untuk memberikan program dan
pemikiran mengenai apa yang akan dikerjakan apabila terpilih tidak
maksimal.
Hanya BAT yang kelihatannya lebih siap.
4.  Kritik dari ADB terhadap semua calon adalah kelihatannya mereka
kurang
jeli dan tidak secara menerus memonitor kegiatan IAGI .
5.  Misi dan Visi diperlihatkan sebagai Misi IAGI dan Visi IAGI
seolah -
olah suatu hal yang baru , padahal semua itu sebenarnya sudah ada
didalam
AD/ART IAGI.
Ketidak perdulian akan AD/ART bukan hal yang baru , jadi hal ini tidak
begitu mengherankan, sebaiknya untuk debat yad para calon ketum selau
melihat AD/ART sebagai dasar legal organisasi dalam menyusun pola
fikirnya.
KAN LUCU KALAU SETIAP GANTI PENGURUS MISI IAGI BERUBAH -UBAH 
6.  Persoalan dana yang dipertanyakan oleh hadirin diatanggapi
dengan
berbagai cara , akan tetapi masih belum kelihatan benar  bagaimana
strategi yang akan mereka
lakukan.


Mungkin itu dulu sekilas info , yang jelas Si Abah mengharapkan ada
lagi acara serupa akan tetapi benar benar melibatkan para calon untuk
saling mengkritisi program atau   pendapat calon yang lain, dan bukan
sekedar menjawab pertanyaan.

   Panitia Pemilihan akan merangkum hasi acara dan akan diedarkan
bersama
Berita IAGI , yang akan terbit akhir bulan Oktober.
  Tapi saya sudah mengusulkan kepada para calon ketum agar mau melihat
iagi millis , jadi kalau ada pertanyaan atau usulan, mereka dapat
langsung memberikan tanggapan.
  So, silahkan saja tanyakan  apa saja melalui millis ini , kalau tidak
ditanggapi

  ARTINYA

 Mereka tidak pernah buka iagi millis artinya lagi tidak atau kurang
perduli terhadap IAGI

  ARTINYA lagi.

  silahkan jawab sendiri  



   Si  Abah


___
  Rekan-rekan sekalian,,,

 Bagaimanakah hasil DEbat CAlon KETua kemarin sore?

 Mohon yang sempat bikin catatan di share disini, supaya anggota yang
nggak
 bisa datang ngerti juga apa yang terjadi di sana.


 Thanks

 Nur


 -
 To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
 To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
 IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
 IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
 Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina
 (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
 Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
 Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
 Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
 Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau
 [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
 Komisi Database Geologi : Aria A.
Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
 -





-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. 

[iagi-net-l] DE CA KET: Visi Misi Sudah Ada Dalam AD IAGI

2005-10-03 Terurut Topik Batara Sakti Simanjuntak
Kawan,

Abah bener lagi, kemarin yang terlaksana di Arimbi adalah tanya jawab Caket 
dengan floor. Setuju juga bahwa selain bentuk tanya jawab, debat antar caket 
dibutuhkan khalayak agar nampak pandangan dan arah masing-masing caket. 
Setuju juga bahwa tidak diperlukan pembahasan (apalagi berpanjang) soal visi 
 misi, dan itu sebabnya saya tidak membahas soal tsb dalam presentasi, 
bahkan diawal presentasi saya katakan hal tsb tidak perlu lagi karena 
organisasi IAGI sudah mapan, artinya hal-hal demikian sudah dirumuskan. 
Lebih jauh lagi, dalam brosur presentasi yang saya bagikan di Arimbi, pada 4 
halaman terakhir sudah saya sertakan kutipan AD IAGI Pasal 5,6,7,8 seputar 
soal tujuan, tugas pokok, fungsi, dan usaha-usaha IAGI. Didalamnya sudah 
termaktub  tersirat dengan pekat hal-hal visi  misi IAGI.

bat


-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED]
To: iagi-net@iagi.or.id
Date: Tue, 4 Oct 2005 09:00:55 +0700 (WIT)
Subject: Re: [iagi-net-l] Kemarin Sore--- DE CA KET

 
   Rekan rekan.
 
 
 Ini sekedar info plus pendapat pribadi  mengenai Debat Calon Ketum.
 Yang hadir cukup banyak , ruang Arimbi terisi penuh , yang mengherankan
 adalah tidak
 ada seorang pun dari Medco Group yang kantornya bertetangga di
 Bidakara.
 Padahal secara pribadi sudah saya sampaikan informasi ini kepada
 beberapa
 orang dari Medco. Apakah ini salah satu bukti kurangnya perekat antara
 IAGI dengan anggotanya ?
 Heran ?
 Acara dipandu oleh sdr Nanang dengan sangat baik , dan komentar serta
 arahan dari pernyataan calon maupun  pertanyaan dari hadirin sangat
 tajam 
 dan tepat.
 Dari lima orang calon , satu orang yaitu Ridwan Djamaluddin yang tidak
 bisa hadir karena  sakit.
 
 
 
 1.   Yang jelas yang terjadi bukan debat antar Calon Ketum, tetapi lebih
 kepada Tanya jawab antara para calon dengan hadirin. Mungkin kalau
 formatnya juga diarahkan sedikit kepada semacam “debat” yang terarah
 akan
 lebih memberikan gambaran dari “pandangan” , wawasan dan kematangan
 intelektual dari para calon ketum.
 2.   Semua calon belum pernah menjadi anggota Pengurus Pusat.
 3.   Kelihatannya persiapan para calon untuk memberikan program dan
 pemikiran mengenai apa yang akan dikerjakan apabila terpilih tidak
 maksimal.
 Hanya BAT yang kelihatannya lebih “siap”.
 4.   Kritik dari ADB terhadap semua calon adalah kelihatannya mereka
 kurang
 jeli dan tidak secara menerus memonitor kegiatan IAGI .
 5.   Misi dan Visi diperlihatkan sebagai Misi IAGI dan Visi IAGI seolah –
 olah suatu hal yang baru , padahal semua itu sebenarnya sudah ada
 didalam
 AD/ART IAGI.
 “Ketidak perdulian” akan AD/ART bukan hal yang baru , jadi hal ini
 tidak
 begitu mengherankan, sebaiknya untuk debat yad para calon ketum selau
 melihat AD/ART sebagai dasar legal organisasi dalam menyusun pola
 fikirnya.
 KAN LUCU KALAU SETIAP GANTI PENGURUS MISI IAGI BERUBAH –UBAH 
 6.   Persoalan dana yang dipertanyakan oleh hadirin diatanggapi dengan
 berbagai cara , akan tetapi masih belum kelihatan benar  bagaimana
 strategi yang akan mereka
 lakukan.
 
 
 Mungkin itu dulu sekilas info , yang jelas Si Abah mengharapkan ada
 lagi acara serupa akan tetapi benar benar melibatkan para calon untuk
 saling mengkritisi program atau   pendapat calon yang lain, dan bukan
 sekedar menjawab pertanyaan.
 
Panitia Pemilihan akan merangkum hasi acara dan akan diedarkan
 bersama
 Berita IAGI , yang akan terbit akhir bulan Oktober.
   Tapi saya sudah mengusulkan kepada para calon ketum agar mau melihat
 iagi millis , jadi kalau ada pertanyaan atau usulan, mereka dapat
 langsung memberikan tanggapan.
   So, silahkan saja tanyakan  apa saja melalui millis ini , kalau tidak
 ditanggapi
 
   ARTINYA
 
  Mereka tidak pernah buka iagi millis artinya lagi tidak atau kurang
 perduli terhadap IAGI
 
   ARTINYA lagi………
 
   silahkan jawab sendiri  
 
 
 
Si  Abah
 
 ___
 
   Rekan-rekan sekalian,,,
 
  Bagaimanakah hasil DEbat CAlon KETua kemarin sore?
 
  Mohon yang sempat bikin catatan di share disini, supaya anggota yang
 nggak
  bisa datang ngerti juga apa yang terjadi di sana.
 
 
  Thanks
 
  Nur
 
 
  -
  To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
  To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
  Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
  IAGI-net Archive 1:
 http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
  IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
  Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina
  (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
  Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
  Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
  Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
  Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau
  [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
  Komisi Database 

[iagi-net-l] Kemarin Sore--- DE CA KET]

2005-10-03 Terurut Topik yrsnki
 Original Message 
Subject: Re: [iagi-net-l] Kemarin Sore--- DE CA KET
From:[EMAIL PROTECTED]
Date:Tue, October 4, 2005 9:00 am
To:  iagi-net@iagi.or.id
--


  Rekan rekan.


Ini sekedar info plus pendapat pribadi  mengenai Debat Calon Ketum. Yang
hadir cukup banyak , ruang Arimbi terisi penuh , yang mengherankan adalah
tidak
ada seorang pun dari Medco Group yang kantornya bertetangga di Bidakara.
Padahal secara pribadi sudah saya sampaikan informasi ini kepada beberapa
orang dari Medco. Apakah ini salah satu bukti kurangnya perekat antara
IAGI dengan anggotanya ?
Heran ?
Acara dipandu oleh sdr Nanang dengan sangat baik , dan komentar serta
arahan dari pernyataan calon maupun  pertanyaan dari hadirin sangat tajam 
dan tepat.
Dari lima orang calon , satu orang yaitu Ridwan Djamaluddin yang tidak
bisa hadir karena  sakit.



1.  Yang jelas yang terjadi bukan debat antar Calon Ketum, tetapi lebih
kepada Tanya jawab antara para calon dengan hadirin. Mungkin kalau
formatnya juga diarahkan sedikit kepada semacam “debat” yang terarah akan
lebih memberikan gambaran dari “pandangan” , wawasan dan kematangan
intelektual dari para calon ketum.
2.  Semua calon belum pernah menjadi anggota Pengurus Pusat.
3.  Kelihatannya persiapan para calon untuk memberikan program dan
pemikiran mengenai apa yang akan dikerjakan apabila terpilih tidak maksimal.
Hanya BAT yang kelihatannya lebih “siap”.
4.  Kritik dari ADB terhadap semua calon adalah kelihatannya mereka kurang
jeli dan tidak secara menerus memonitor kegiatan IAGI .
5.  Misi dan Visi diperlihatkan sebagai Misi IAGI dan Visi IAGI seolah –
olah suatu hal yang baru , padahal semua itu sebenarnya sudah ada didalam
AD/ART IAGI.
“Ketidak perdulian” akan AD/ART bukan hal yang baru , jadi hal ini tidak
begitu mengherankan, sebaiknya untuk debat yad para calon ketum selau
melihat AD/ART sebagai dasar legal organisasi dalam menyusun pola
fikirnya.
KAN LUCU KALAU SETIAP GANTI PENGURUS MISI IAGI BERUBAH –UBAH 
6.  Persoalan dana yang dipertanyakan oleh hadirin diatanggapi dengan
berbagai cara , akan tetapi masih belum kelihatan benar  bagaimana
strategi yang akan mereka
lakukan.


Mungkin itu dulu sekilas info , yang jelas Si Abah mengharapkan ada
lagi acara serupa akan tetapi benar benar melibatkan para calon untuk
saling mengkritisi program atau   pendapat calon yang lain, dan bukan
sekedar menjawab pertanyaan.

   Panitia Pemilihan akan merangkum hasi acara dan akan diedarkan bersama
Berita IAGI , yang akan terbit akhir bulan Oktober.
  Tapi saya sudah mengusulkan kepada para calon ketum agar mau melihat
iagi millis , jadi kalau ada pertanyaan atau usulan, mereka dapat
langsung memberikan tanggapan.
  So, silahkan saja tanyakan  apa saja melalui millis ini , kalau tidak
ditanggapi

  ARTINYA

 Mereka tidak pernah buka iagi millis artinya lagi tidak atau kurang
perduli terhadap IAGI

  ARTINYA lagi………

  silahkan jawab sendiri  



   Si  Abah

___
  Rekan-rekan sekalian,,,

 Bagaimanakah hasil DEbat CAlon KETua kemarin sore?

 Mohon yang sempat bikin catatan di share disini, supaya anggota yang
nggak bisa datang ngerti juga apa yang terjadi di sana.


 Thanks

 Nur


 - To
unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To
subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
 IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
 Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina
 (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
 Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
 Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
 Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
 Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau
 [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-







-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan 

RE: [iagi-net-l] Kemarin Sore--- DE CA KET

2005-10-03 Terurut Topik yrsnki

  Oh Ya 1
   Si Abah ndak lihat Dedy Hasanusi sama Asril Kamal , padahal kedua
   kawan itu yang saya info , sobuukl kali ya.
   Punten atuh ari kitu mah

   Si Abah

___

  Abah Yth,

 Maaf lahir bathin.

 Dari Medco banyak yang hadir-saya sarankan malahan, cuman saya yang
 hengga-lagi ngejar setoran.

 Salam,
 US

 -Original Message-
 From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED]
 Sent: Tuesday, October 04, 2005 9:01 AM
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: Re: [iagi-net-l] Kemarin Sore--- DE CA KET


   Rekan rekan.


 Ini sekedar info plus pendapat pribadi  mengenai Debat Calon Ketum.
 Yang hadir cukup banyak , ruang Arimbi terisi penuh , yang mengherankan
 adalah tidak
 ada seorang pun dari Medco Group yang kantornya bertetangga di Bidakara.
 Padahal secara pribadi sudah saya sampaikan informasi ini kepada
 beberapa
 orang dari Medco. Apakah ini salah satu bukti kurangnya perekat antara
 IAGI dengan anggotanya ?
 Heran ?
 Acara dipandu oleh sdr Nanang dengan sangat baik , dan komentar serta
 arahan dari pernyataan calon maupun  pertanyaan dari hadirin sangat
 tajam
 dan tepat.
 Dari lima orang calon , satu orang yaitu Ridwan Djamaluddin yang tidak
 bisa hadir karena  sakit.



 1.Yang jelas yang terjadi bukan debat antar Calon Ketum, tetapi
 lebih
 kepada Tanya jawab antara para calon dengan hadirin. Mungkin kalau
 formatnya juga diarahkan sedikit kepada semacam debat yang terarah
 akan
 lebih memberikan gambaran dari pandangan , wawasan dan kematangan
 intelektual dari para calon ketum.
 2.Semua calon belum pernah menjadi anggota Pengurus Pusat.
 3.Kelihatannya persiapan para calon untuk memberikan program dan
 pemikiran mengenai apa yang akan dikerjakan apabila terpilih tidak
 maksimal.
 Hanya BAT yang kelihatannya lebih siap.
 4.Kritik dari ADB terhadap semua calon adalah kelihatannya mereka
 kurang
 jeli dan tidak secara menerus memonitor kegiatan IAGI .
 5.Misi dan Visi diperlihatkan sebagai Misi IAGI dan Visi IAGI
 seolah -
 olah suatu hal yang baru , padahal semua itu sebenarnya sudah ada
 didalam
 AD/ART IAGI.
 Ketidak perdulian akan AD/ART bukan hal yang baru , jadi hal ini tidak
 begitu mengherankan, sebaiknya untuk debat yad para calon ketum selau
 melihat AD/ART sebagai dasar legal organisasi dalam menyusun pola
 fikirnya.
 KAN LUCU KALAU SETIAP GANTI PENGURUS MISI IAGI BERUBAH -UBAH 
 6.Persoalan dana yang dipertanyakan oleh hadirin diatanggapi
 dengan
 berbagai cara , akan tetapi masih belum kelihatan benar  bagaimana
 strategi yang akan mereka
 lakukan.


 Mungkin itu dulu sekilas info , yang jelas Si Abah mengharapkan ada
 lagi acara serupa akan tetapi benar benar melibatkan para calon untuk
 saling mengkritisi program atau   pendapat calon yang lain, dan bukan
 sekedar menjawab pertanyaan.

Panitia Pemilihan akan merangkum hasi acara dan akan diedarkan
 bersama
 Berita IAGI , yang akan terbit akhir bulan Oktober.
   Tapi saya sudah mengusulkan kepada para calon ketum agar mau melihat
 iagi millis , jadi kalau ada pertanyaan atau usulan, mereka dapat
 langsung memberikan tanggapan.
   So, silahkan saja tanyakan  apa saja melalui millis ini , kalau tidak
 ditanggapi

   ARTINYA

  Mereka tidak pernah buka iagi millis artinya lagi tidak atau kurang
 perduli terhadap IAGI

   ARTINYA lagi.

   silahkan jawab sendiri  



Si  Abah

 
 ___
   Rekan-rekan sekalian,,,

 Bagaimanakah hasil DEbat CAlon KETua kemarin sore?

 Mohon yang sempat bikin catatan di share disini, supaya anggota yang
 nggak
 bisa datang ngerti juga apa yang terjadi di sana.


 Thanks

 Nur


 -
 To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
 To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
 IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
 IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
 Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina
 (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
 Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
 Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
 Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
 Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau
 [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
 Komisi Database Geologi : Aria A.
 Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
 -





 -
 To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
 To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
 IAGI-net Archive 1: 

Re: [iagi-net-l] Fw: BBM Naik - Kemiskinan Turun 14 %

2005-10-03 Terurut Topik Ferdinandus . KARTIKO-SAMODRO

enggak yakin...?
buktinya mobil diatas 200 juta masih laris aja kok
buktinya majalah yang ngulas tentang mobil dan motor nambah banyak kok...

Regards

Kartiko-Samodro
Telp : 3852



|-+
| |   Budi Prasetyo|
| |   [EMAIL PROTECTED]|
| |   id  |
| ||
| |   04/10/2005 08:57 |
| |   AM   |
| |   Please respond to|
| |   iagi-net |
| ||
|-+
  
-|
  | 
|
  |   To:   iagi-net@iagi.or.id 
|
  |   cc:   
|
  |   Subject:  Re: [iagi-net-l] Fw: BBM Naik - Kemiskinan Turun 14 %   
|
  
-|




Pajak kendaraan dinaikkan = harga kendaraan naik = penjualan otomotif
turun = investasi di bidang otomotif berkurang (banyak pabrik disini
yang ditutup) = bertambahnya pengangguran


[EMAIL PROTECTED] wrote:

ada usul
daripada naikin bbm kenapa enggak naikin cukai rokok 2 kali lipat sehingga
penghasilan dari cukai yang 30 triliun jadi 60 triliun...? cukup untuk
menutup defisit yang 12 triliun...?
kenapa enggak nerapin pajek bbm mobil dan kendaraan bermotor saja
..sehingga yang kena adalah yang punya kendaraan pribadi...?
untuk listrik kan bisa nerapin pajak barang mewah untuk ac, home theathre,
papan iklan ?
apa kalau harga bbm sudah naik , ada jaminan bahwa uangnya enggak hilang
juga dikorupsi?

Regards

Kartiko-Samodro




|-+
| |   Wy Ismara Heru Y |
| |   [EMAIL PROTECTED]|
| |   com |
| ||
| |   30/09/2005 07:55 |
| |   PM   |
| |   Please respond to|
| |   iagi-net |
| ||
|-+
  
-|

  |
|
  |   To:   iagi-net@iagi.or.id
|
  |   cc:
|
  |   Subject:  Re: [iagi-net-l] Fw: BBM Naik - Kemiskinan Turun 14 %
|
  
-|





saya juga setuju dengan mas Hendro..
dan salut dengan langkah berani SBY..
dan sama seperti Mas Hendro, saya juga bukan
simpatisan siapa2...

saya bukan mau bilang subsidi sebaiknya di hapus, atau
subsidi sebaiknya dimasukan rumus ekonomi, saya hanya
ingin menyampaikan pandangan saya..

saya masih ingat guru sosiologi saya waktu sma dulu,
dia mengatakan bahwa indonesia tidak maju2 karena
disini terlalu nyaman.. buat apa susah2 bikin alat
atau menemukan bibit unggul kalo kayu saja ditanam
bisa jadi tumbuhan (barangkali ini masih termasuk
doktrin orde baru)..

kita bisa lihat negara2 yang maju saat ini adalah
negara2 yang telah menjalani masa sulitnya..
seperti eropa, dengan cuaca yang kurang mendukung dan
masa2 suram the dark ages, kemudian jepang, yang
selalu dilanda gempa, cina, yang mulai bangkit dari
lintah2 uang, amerika yang sempat jaya setelah bangkit
dari perang saudara (yang setelah lama nyaman,
sekarang juga mulai keteter di sektor ekonomi..)

sedangkan indonesia?
setelah berhasil mulai bangkit dari masa kelam
penjajahan (thn1945-1960an), sekumpulan oknum dengan
sukses membangun ilusi bahwa indonesia
hebat(1960an-1998?).. bangsa ini terlalu lama
dininabobokan oleh sekumpulan oknum yang selalu
berkoar2 : indonesia makmur.. indonesia jaya dan
semua kekurangan ditutupi dengan menguasai media masa
dan mengkekang mulut2 berani...

seolah2 semua baik-baik saja.. padahal tidak.. padahal
sebagian besar pinjaman negara maju untuk membantu
perkembangan ekonomi bangsa tidak sempat menyentuh
rakyat..

semua ini dilakukan dengan biaya yang cukup murah:
menjanjikan jabatan (dan tentunya aliran dana korupsi)
kepada manusia2 unggul, menutupi bencana dengan
mengirim bantuan yang terlihat sangat murah hati..
dsb..

apa mungkin : indonesia sedang mengalami dark ages
lagi, supaya bisa bangkit bersama.. seperti dahulu,
ketika bangkit bersama melawan penjajahan..
kalo memang setelah ini indonesia akan bangkit, saya
hanya 

[iagi-net-l] DE CA KET: Debat

2005-10-03 Terurut Topik Batara Sakti Simanjuntak
Kawans,

Perdebatan antar caket saya pahami sebagai sebuah kebutuhan agar seluruh 
pemirsanya, para anggota, dapat melihat arah masing-masing dengan jelas. 
Kecuali hal ini dapat membantu kita menentukan pilihan, sekaligus juga 
memperlihatkan sekali lagi hal-hal yang penting bagi organisasi kita ke 
depan. Ini pembelajaran yang penting juga buat sesama caket. 

Melihat kepentingan itu, maka saya mengajak kita menjebol dinding Arimbi, 
meluaskan ruangannya ke ruang publik maya dalam milis ini. Ruang luas ini 
hendak saya usulkan digunakan sebagai ruang debat antar kita. Maka baiklah 
saya mulai dengan pandangan saya ttg perbedaan saya dan rekan Benyamin 
Syafei.

Rekan Ben menekankan IAGI adalah ikatan dari para AHLI Geologi, dengan 
penekanan pada keharusan anggotanya berstandar AHLI. Hal ini muncul antara 
lain karena pembandingan dengan organisasi yang menurut beliau serupa, tapi 
pada level international, semisal AAPG, SPE, dsb. Maka menurutnya, yang 
harus dikedepankan adalah usaha membuat menjadi jago geologi Indonesia.

Saya kurag sependapat dengan alur pikir ini. Nampak sekali disana 
pengerucutan fungsi manusia anggota IAGI, sehingga hampir semata-mata hanya 
soal keahlian alias profesi. Kecenderungan ini semakin terdeteksi ketika 
menjawab pertanyaan apa yang perlu dilakukan IAGI bagi anggotanya yang 
junior yang mendapat jam / jadwal kerja yang tidak manusiawi, misalnya 
terus-terusan ditaruh di lapangan (well site, dsb). Ben menjawab itu bukan 
soal penting bagi IAGI, bersikap sendirilah... Kandidat lain (Lobo) malah 
santai saja mengaminkan bahwa kalau tak bisa bertahan / tawar, ya cabut 
sajadan jadilah jobless

AD IAGI Bab II, Pasal 6 mengatakan: tugas pokok IAGI adalah 
- memupuk ikatan kekeluargaan diantara para anggotanyadst
- memperjuangkan kepentingan dan kemajuan para anggotanya dalam arti yang 
seluas-luasnya...dst

AD IAGI Bab III, Pasal 7 lebih lanjut menerangkan bahwa IAGI berfungsi 
sebagai:
- Wadaha penyalur kegiatan, pembinaan, pengembangan anggota...dst
- Sarana penyalur aspirasi anggota serta sarana komunikasi sosial timbal 
balik antar anggota...dst

Jelas sekali AD kita tidak menghendaki pengerucutan, atau dalam presentasi 
saya sebagai pereduksian manusia pembelajar geologi kepada semata-mata 
mahluk rasio. IAGI haruslah menjadi kumpulan orang yang mau maju bareng !, 
ia tidak boleh menjadi eksklusif mengurusi ilmu geologi saja. Itu tugas 
lembaga penelitian atau bagian dari perguruan tinggi. 

Menjawab pertanyaan yang sama, saya mengatakan bahwa sudah saatnya IAGI 
memasuki juga bidang hukum (juga ekonomi). Itu sebabnya dalam organigram di 
presentasi malam itu, saya mengusulkan diadakan posisi ketua bidang hukum. 
Kedepan, akan semakin banyak soal-soal ketenaga-kerjaan diantara kita 
geologist, terutama para muda. IAGI mesti ikut memikirkan dan melakukan 
sesuatu utk hal tsb. ADB langsung memberikan contoh bahwa IAGI selama ini 
sudah meresponi soal ketenaga-kerjaan ini dengan menghubungkan para muda 
yang barusan kena PHK disalah satu bidang industri, dengan beberapa ahli , 
kemudian mereka diberi pelatihan. Dengan pelatihan ini maka para muda tsb 
kemudian bisa bekerja kembali dengan masuk ke industri migas. 

Mohon tanggapan kawans, masihkah kita semua setia berpegang pada visi  misi 
yang bahkan telah ditetapkan secara formal dalam dokumenn organisasi, atau 
kita suka berpikir-pikir ulang soal-soal visi, misi, bahkan filosofi
Buat saya, ini waktu buat bekerja bersama !


bat



-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED]
To: iagi-net@iagi.or.id
Date: Tue, 4 Oct 2005 09:00:55 +0700 (WIT)
Subject: Re: [iagi-net-l] Kemarin Sore--- DE CA KET

 
   Rekan rekan.
 
 
 Ini sekedar info plus pendapat pribadi  mengenai Debat Calon Ketum.
 Yang hadir cukup banyak , ruang Arimbi terisi penuh , yang mengherankan
 adalah tidak
 ada seorang pun dari Medco Group yang kantornya bertetangga di
 Bidakara.
 Padahal secara pribadi sudah saya sampaikan informasi ini kepada
 beberapa
 orang dari Medco. Apakah ini salah satu bukti kurangnya perekat antara
 IAGI dengan anggotanya ?
 Heran ?
 Acara dipandu oleh sdr Nanang dengan sangat baik , dan komentar serta
 arahan dari pernyataan calon maupun  pertanyaan dari hadirin sangat
 tajam 
 dan tepat.
 Dari lima orang calon , satu orang yaitu Ridwan Djamaluddin yang tidak
 bisa hadir karena  sakit.
 
 
 
 1.   Yang jelas yang terjadi bukan debat antar Calon Ketum, tetapi lebih
 kepada Tanya jawab antara para calon dengan hadirin. Mungkin kalau
 formatnya juga diarahkan sedikit kepada semacam “debat” yang terarah
 akan
 lebih memberikan gambaran dari “pandangan” , wawasan dan kematangan
 intelektual dari para calon ketum.
 2.   Semua calon belum pernah menjadi anggota Pengurus Pusat.
 3.   Kelihatannya persiapan para calon untuk memberikan program dan
 pemikiran mengenai apa yang akan dikerjakan apabila terpilih tidak
 maksimal.
 Hanya BAT yang kelihatannya lebih “siap”.
 4.   Kritik dari ADB terhadap semua calon adalah 

Re: [iagi-net-l] Bagaimana mematok harga minyak? Was:Re: [iagi-net-l] Kemiskinan Turun 14 %

2005-10-03 Terurut Topik liamsi
Liberalisasi masalah BBM ini juga sama dengan di Listrik, harga
listrik juga akan mengikuti harga pasar ( sementara ini listrik
juga disubsidi) dan memberikan kepada semua pihak ( badan
usaha) untuk memproduksi dan dan menjual listriknya, karena
trasportasi setrum ini harus melalui jalan khusus ( Kabel/
Jaringan) maka, para produsen tsb harus mengikuti tender untuk
berapa dan kapan produksinya ( listriknya ) dibeli yang diatur
oleh suatu badan ( Bapetal ), ibaratnya seperti di bursa saham
, ada juga Bapepamnya, sewaktu waktu harga dan permintaan
berubah ubah ( multi seller multi buyer ). Namun rencana ini
gagal total ( bahkan Bapetalnya sudah diproper and tes segala)
, akibat di batalkannya UU 22/2002 ttg listrik oleh MK.(
sedangkan UU migas kan Tidak dibatalkan oleh MK). Akhirnya
untuk listrik ini kembali ke UU yang lama ( UU 15/1985) dimana
PLN memepunyai Hak Khusus ( monopoli) untuk menjual listriknya
ke konsumen langsung ( mungkin ini sama dg fungsi pertamina
dalam hal BBM sebelum ada UU MIgas ). Dalam seminar yang
diselenggarakan Oleh  API-MKI-Kadin , menteri ESDM telah
memeberikan patokan bahwa PLN hanya akan membeli listrik dari
para produsen listrik non PLN (IPP) seharga 450 RP / Kwh ( dg
1$=10.000 Rp maka harga tsb sama dg 4.5 cent dollar/Kwh).Dengan
harga beli segitu diharapakan masih ada keuntungan bagi PLN (
sebagai perusahaan)untuk dijual lagi ke konsumen baik itu rumah
tangga , industri atau yang lain.Unutk kasus BBM ini sesuai UU, Pemerintah akan 
menjamin
ketersediannya dimanapun tempatnya di Nusantara ini, kalau
harga BBM yang ditentukan kemarin , ternyata untuk daerah yang
remote harganya bisa melonjak ( karena faktor transportasai)
maka selsish harga tsb akan di tomboki oleh pemerintah, bukan
oleh si Badan Usahanya ( baik itu BUMN maupun BUMS ), Mungkin.

Ism

 Sekedar menduga-duga, kalau harga bbm mengikuti harga pasar,
 kemudian banyak pemain asing yang masuk, maka pemerintah
 tidak perlu lagi mensubsidi melalui Pertamina. Pertamina
 mesti disapih untuk bersaing dengan kompetitor asing. Pada
 awalnya Pertamina diuntungkan dengan jaringan distibusi SPBU
 yang tersebar luas di seluruh pelosok. Di kota-kota besar
 barangkali Pertamina tergusur, di pinggiran atau di luar
 Jawa Pertamina mungkin bisa bertahan atau bahkan berkibar.
 Resikonya, di  pelosok bbm bisa lebih tinggi dari harga di
 kota-kota besar. Ini bisa dijadikan sumber keuntungan
 Pertamina untuk menutupi kekalahan persaingan di kota besar.
 Ujung-ujungnya udah dapat diduga, yaitu kenaikan harga bbm
 di mana-mana. Di negeri kita ini, privatisasi sama artinya
 dengan menaikkan harga. Tidak ada privatisasi yang
 menjadikan lebih murah.

 Untuk menjaga persaingan yang sehat dan melindungi dari
 persekongkolan jahat di dalam menentukan harga,  barangkali
 pemerintah masih perlu menerapkan tarif dasar. Kalau masih
 juga tidak terkontrol, barangkali pemerintah masih harus
 menerapkan subsidi lagi untuk mengontrol harga, tapi tidak
 harus Pertamina, melainkan siapa saja yang bisa menjual
 minyak ke pemerintah dengan harga yang paling murah, untuk
 dijual ke pasar dengan harga khusus (dengan catatan: kalau
 pemerintah mau/mampu).



 BPJ


 O.K Taufik [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Kalau semua pemain akan memasarkan BBM di Indonesia
 bagaimana harga minyak itu ditentukan?, akan dijual dengan
 harga dollar atau rupiah?. Bagaimana juga Pertamina sebagai
 pedagang akan mematok minyak mereka, karena selama ini masih
 membeli crude oil dari pasar bebas, pasti mereka akan
 kelimpungan, karena mengikuti harga minyak di pasar bebas
 dan menyesuaikan gonjang-ganjing rupiah terhadap dollar,
 dengan 800ribu barrel kekurangan pasokan konsumsi BBM dalam
 negeri yg diekspor apakah Pertamina akan melepas pangsa
 pasarnya tersebut dan diambil oleh
 Perusahaan lain?. Kalau begitu Pertamina hanya akan menjual
 dari jatah hasil crude oil dalam negeri yg hanya 600ribu
 barrel, apakah mereka akan tetap mematok harga crude oil ini
 berdasar harga patokan dunia? Atau supaya bersaing Pertamina
 mematok sendiri harganya..sehingga
 mempengaruhi harga BBM produk mereka lainnya?. Atau juga
 masihkah
 pemerintah menentukan harga minyak Pertamina? Sementara
 keperusahaan asing mereka tak punya wewenang untuk
 melakukannya.

 Hal lainnya, masihkah berharap ada persaingan harga BBM yg
 murah?...fakta-fakta yg ada, kalangan Industri akan
 diijinkan kementrian ESDM untuk membeli solar dari LN (harga
 solar dalam negeri 50 sen, Cina 30 sen, Thailand 45 sen).
 Dengan kenaikan BBM terbaru yg hampir 120%, apakah ini bukan
 akal-akalan pemerintah untuk menarik dana masyarakat untuk
 tambal sulam anggaran mereka?

 -Original Message-
 From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED]

 Sent: Monday, October 03, 2005 8:13 AM
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: Bagaimana mematok harga minyak? Was:Re:
 [iagi-net-l] Kemiskinan Turun 14 %


 saya dapet juga info dari antah-berantah..

 sebentar lagi Shell, Total, Exxon, de el el,..sudah bisa
 buka pom bensin sendiri.
 

Re: [iagi-net-l] Kemarin Sore--- DE CA KET dr Moderator

2005-10-03 Terurut Topik Ariadi Subandrio

Resume Debat Calon Ketua IAGI 2006 - 2008

Hotel Binakarsa, Jakarta, 03 Oktober 2005

 

Diskusi diawali dengan beberapa issue utama yang dilontarkan moderator (Nanang 
Abdul Manaf, Pertamina) dengan mengemukakan permasalah ke depan yang akan 
dihadapi Ketua Umum terpilih yang disarikan dari Berita IAGI dengan tajuk 
Pemilu, antara lain :

   Sertifikasi Akhli Geologi Perminyakan
   Pembentukan Dewan Kehormatan dan Pemberian Penghargaan
   Menggerakan anggota untuk lebih berpartisipasi dalam kegiatan
   Kemandirian finansial
   Pembentukan Student Section
   Penyusunan database keakhlian
   Regenerasi dan kaderisasi

 

Dengan beberapa issue tersebut di atas, kandidat Ketum digiring untuk 
presentasi 10 menit yang sekaligus dapat menjawab beberapa permasalahan 
utamanya.

Berikut petikan hasil presentasi dan jawaban atas pertanyaan yang dilontarkan 
oleh 7 orang penanya dari floor dan 3 pelempar issue yang terdiri dari Bowo 
Pangarso (COPI), Sofian Hadi (Konsultan) dan Mohamad Syaiful (ENI).

 

Achmad Luthfi (Kepala Divisi Eksplorasi BP Migas) :

Memulai presentasi dengan membuat bagan segitiga (tripartite) yang merupakan 
komponen penting dari IAGI, yaitu Lembaga Penelitian, Pemerintah dan Industri. 
Melalui sinergi ketiga komponen diharapkan memberi kontribusi penting untuk 
stake holder utamanya, yaitu pengabdian masyarakat.

 

Contohnya yaitu masalah sosialisasi bencana alam gempa bumi dan pemanfaatan air 
tanah.

 

Masalah finansial dapat ditanggulangi dengan mengoptimalkan iuran anggota dan 
memanfaatkan peluang yang ada di industri, misalnya study-study.

 

Pembinaan kompetensi anggota juga merupakan program yang akan digarap secara 
serius, termasuk dalam rangka membentengi dari masuknya TKA dan program 
sertifikasi.

 

Melebarkan network dengan meningkatkan kerja sama dengan organisasi sejenis 
yang bertaraf international, seperti dengan AAPG, SEG, SPE dll.

 

Menjadikan anggota IAGI sebagai Intellectual Capital untuk menuju Knowledge 
Society.

 

Lebih memberdayakan Pengda sebagai ujung tombak sosialisasi masalah-masalah 
kegeologian kepada masyarakat.

  

Batara Sakti Simajuntak (Konsultan dan Technical Manager PGSC) :

Memulai dengan pijakan berfikir bahwa anggota IAGI adalah sekumpulan orang yang 
mempunyai kebutuhan yang beragam.

IAGI adalah kumpulan orang-orang yang menginginkan maju bersama-sama.

 

Profil IAGI digambarkan dengan statistik yang memperlihatkan berbagai aspek 
seperti distribusi anggota berdasarkan tingkat pendidikan, profesi, jenis 
kelamin dll.

 

Penggalangan dana melalui iuran anggota belum optimal, terlihat hanya 14 % dari 
3015 anggota yang tercatat berkontribusi membayar iuran tahunan. Maka 
optimalisasi iurang anggota menjadi salah satu program penggalangan dana 
organisasi.

 

Melihat volume kegiatan (doable) dan peta kekuatan yang akan menjadi motor 
penggerak maka prioritas menjadi penting dalam memilih kegitan utamanya. 
Melanjutkan program-program yang sudah baik pada kepengurusan sebelumnya dan 
meningkatkan kontribusi yang lebih signifikan terhadap masyarakat luas.

 

Menggoalkan pembentukan BGN menjadi bagian penting dari salah satu programnya.

 

Meningkatkan hubungan Pusat dengan Pengda dan lebih mengoptimalkan peran Pengda 
sebagai ujung tombak IAGI di daerah.

 

Meningkatkan sikap responsif IAGI terhadap issue-issue nasional

 

Benyamin Sapii (Staff Pengajar Teknik Geologi ITB) :

Memulai presentasi dengan menawarkan warna IAGI yang lebih terang dengan dasar 
pemikiran bahwa IAGI adalah organisasi profesi di bidang kebumian, maka 
kompetensi keilmuan dari anggotanya menjadi kekuatan utama dari organisasi.

 

Akan menjadikan IAGI sebagai tempat bertanya dan mencari informasi penting yang 
berhubungan dengan masalah-masalah ilmu kebumian dan pemanfatannya.

 

Secara umum Program yang ditawarkan meliputi Internal : Ethic Commission, 
Publication  Books, Research dll serta External : Community Services, Social 
and Policy Controll , education support dll.

 

Peningkatan kompetensi anggota merupakan program utama yang ditawarkan.

 

Memperluas network dengan organisasi profesi sejenis di luar negeri juga 
menjadi salah satu program kerjanya.

 

Menjadikan IAGI menjadi wadah yang bermanfaat bagi anggotanya untuk menjadikan 
anggota loyal pada organisasi.

 

IAGI harus tetap sebagai organisasi yang independent.

 

 

M Lobo Balia (Kepala Puslitbang Teknologi Mineral dan batubara) :

 

Memulai presentasi dengan bahasa yang filosofis bahwa IAGI melalui profesi 
Geologinya dapat memberikan kepada masyarakat hidup lebih aman, nyaman dan 
sejahtera.

 

Akan menjadikan IAGI sebagai organisasi yang sebesar-besarnya membantu 
kehidupan masyarakat.

 

Program akan difokuskan dengan mempromosikan manfaat dan kemampuan ilmu geologi 
untuk menjadi solusi terhadap masalah-masalah yang berhubungan dengan ilmu 
kebumian.

 

Sertifikasi akhli geologi menjadi salah satu program yang akan direalisasikan

 

Program Internal akan lebih menitik beratkan 

[iagi-net-l] Caketum IAGI Pooling

2005-10-03 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari
Untuk memeriahkan pemilihan Ketum IAGI 2006-2008 ini, sudah ada
pooling kelima calon ketum IAGI yang ada di IAGI-web di
http://www.iagi.or.id/index.php
Lihat menu di kanan bawah.

Silahkan pilih calon anda,
Silahkan dukung calon anda,
Silahkan cari pemilih buat calon anda,

Salam,
RDP

-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-



Re: [iagi-net-l] Fluid Inclusion

2005-10-03 Terurut Topik yuwono
Rekan RDP,
Ada/tidaknya FI dalam butir pasir (quartz) tidak ada hubungan sama sekali
dengan porositas batuannya, karena FI ada di dalam butiran. Setahu saya,
untuk hidrokarbon, studi FI untuk mengetahui temperatur pemerangkapan FI
(mungkin ada hub dengan temp utk pematangan hidrokarbon?) dan komposisi
fluida dari FI, soalnya ada FI yang fluidanya mengandung hidrokarbon.

Salam,
Yatno

 Mas Rovicky,

 Maaf kalo sudah punya info ini, tapi kalo belum coba kunjungi situs
 http://www.continental-labs.ab.ca/fit3a.htm. Semoga bermanfaat.

 Salam
 Bronto Sutopo
 /[EMAIL PROTECTED]/


 Rovicky Dwi Putrohari wrote:

Trimas atas tanggapan rekan2 tentang ilmu yang langka ini.

Beberapa catatan sudah didapat, ternyata perkembangan FI tidak hanya
 utk perminyakan. Atau malah sepertinya baru masuk di eksplorasi
perminyakan ...?

Kalau benar bahwa FI terjadi akibat diagenesa dari batuan yang
menjebak fluida dalam pori-posri ketika terjadi mineralisasi, apakah
 boleh disimpulkan bahwa seandainya sudah memiliki banyak FI maka
porositasnya cenderung sudah mengalami reduksi cukup besar. Atau lebih
 sederhananya FI menunjukkan seberapa intensif proses diagenesa yang
 terjadi.

Apakah dapat ditarik kerelasional bahwa semakin banyak FI justru
dihindari didalam eksplorasi migas karena berarti porositasnya sudah
 jelek ?

RDP

On 10/3/05, [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] wrote:


Maaf baru bisa gabung lagi dengan milis IAGI


Asosiasi FI internasional namanya APIFIS (Asian and Pacific
 International Fluid Inclusion Society), kebetulan saya yang ditunjuk
 sebagai
representatif untuk Indonesia. Tetapi berhubung riset di bidang ini
 masih terbatas, kegiatan kami masih vakum.

Saya pernah presentasi FI dan ada papernya di proceed PIT IAGI 1994,
 judulnya: Fluid Inclusion: Suatu metoda dasar untuk membantu
 memahami proses-proses geologi dan Esplorasi, dengan pendekatan mikro.
Isi paper adalah pengenalan FI secara umum. Anda bisa hubungi IAGI
 untuk minta copy nya, bila tertarik.

Secara umum, saya menambahkan info dari P Sukmandaru. Di negara maju,
 FI sudah menjadi standard seperti analisa petrografi terutama untuk
 kegiatan di Mineral Deposit dan Geothermal. Untuk hidrocarbon masih
 sangat sulit, karena ukuran FI di quartz grain pada batupasir sangat
 kecil, imikron, yang baik bila ukurannya 5mikron seperti banyak
 dijumpai di vein pada geotermal field maupun mineral deposit terrain.
Sekian info, salam,
Y.S.Yuwono (Yatno), Geologi ITB
[EMAIL PROTECTED]



Saya juga pernah melakukan beberapa kali penelitian untuk Geotermal
 dengan bantuan alat di LIPI Bandung.

Saya masih menyimpan file anggota APIFIS Indonesia yang berminat
 menjadi anggota, kalau kesempatan baik nanti akan saya coba aktifkan
 lagi.


Makasih mas Daru atas sharingnya.
Saat di VICO tahun 1993/94 dulu seingatku beberapa kawan di Dept.Expl
 melakukan studi FI untuk daerah kerja mereka. Saya ndak ingat siapa,
 tapi kalau salah satu dari mereka ada di milist kayaknya asyik juga
 kalau bisa berbagi.

Salam,
Hendro HS

-Original Message-
From: Sukmandaru Prihatmoko [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Friday, September 30, 2005 6:54 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Fluid Inclusion

Fluid inclusion (FI) yang kutahu di eksplorasi mineral sangat
 bermanfaat untuk mempelajari sifat-sifat hydrothermal fluid yang
 membentuk ore deposits. FI ini bisa diamati (diketemukan) dalam
 kuarsa, kalsit, galena dll yag merupakan produk larutan hidrotermal.
 Dengan mempelajari sifat-sifat FI tsb kita bisa menginterpretasi
 sifat2 larutan
hidrotermal-nya sebelum membeku menjadi mineral, juga bisa diukur
 pula temperatur pembekuan larutan hidrotermal tsb.

Sifat umum FI dalam mineral adalah liquid rich (L), vapour rich (V),
 atau kombinasi keduanya (LV). Di dalam FI tsb sering diketemukan
 mineral lain biasanya garam (halite). Komposisi L dan V ini
 mengindikasikan komposisi ancient hyd fluid-nya. Sedangkan kandungan
 garam
mengindikasikan sumber dari hyd fluid-nya (banyak sedikitnyanya garam
 mengindikasikan banyak sedikitnya pengaruh magmatic fluids). Sebagai
 patokan saja 3 - 5% NaCl sudah cukup mengindikasikan magmatic fluid
 influence, dan NaCl di bawah 1% merupakan indikasi meteoric water
 influence.

Untuk pengukuran tempertature, seingatku FI tsb harus dipanasi sampai
 FI menghilang (melted) yang mengindikasikan homogenesation
 temperature. Temperature inilah yang bisa dianggap sebagai temp
 pembentukan kuarsa, kalsit, galena dll dimana FI ter-trap.

Untuk mempelajari sifat umum FI bisa dilakukan dengan mikroskup
 polarisasi melalui sayatan tipis, sedangkan untuk pengukuran harus
 dilakukan di lab (seingat saya di LIPI Geoteknologi ada). Saya yakin
 di komunitas ini ada yang jago FI di mineral, please koreksi kalau
 saya salah.

Salam - Daru

- Original Message -
From: Rovicky Dwi Putrohari [EMAIL PROTECTED]
To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Wednesday, September 28, 2005 12:46 PM
Subject: [iagi-net-l] Fluid Inclusion


Adakah yg punya pengalaman 

[iagi-net-l] NEXT SESSION DEBAT CAKETUM

2005-10-03 Terurut Topik Prasiddha Hestu Narendra

YTH Kepada rekan2 anggota IAGI,

Terimakasih atas kehadirannya dalam acara Debat Caketum IAGI di 
Bumikarsa-Bidakara kemarin sore.
Selanjutnya direncanakan akan digelar session berikutnya di Bandung sambil 
acara buka puasa bareng IAGI, waktu dan tempat akan diinformasi kemudian.
Masih ada satu lagi session yg kemungkinan akan digelar untuk menjaring 
lebih banyak lagi anggota IAGI yg ingin melihat dan mengenal Caketum IAGI 
pada saat JCS HAGI-IAGI-PERHAPI dan direncanakan sebelum acara ice breaker 
dimulai, direncanakan tgl 27 siang.


Terimakasih  salam
mewakili ketua KPU


-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-



RE: [iagi-net-l] DE CA KET: Debat

2005-10-03 Terurut Topik Nanang Abdul Manaf
Sebagai moderator, tadi malam saya agak kesulitan untuk menjadikan forum
sebagai ajang debat antar kandidat, mengingat ada 4 kandidat yang
ditampilkan langsung, sehingga tidak dapat menampilkan head to head seperti
debat calon Pres dan Cawapres di TV.

Untuk menampilkan head to head perlu forum yang lebih banyak lagi atau waktu
yang lebih panjang lagi (sehingga setiap tambil hanya ada 2 kandidat).

Pilihan Pak Batara untuk menjebol dinding Arimbi dan melebarkan ke forum
milis ini adalah pilihan yang tepat.

Kalau bisa untuk sementara milis ini kita fokuskan pada agenda debat terbuka
antar kandidat Ketua Umum IAGI. Selamat berdebat..
Salam,

Nanang Abdul Manaf

-Original Message-
From: Batara Sakti Simanjuntak [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Tuesday, October 04, 2005 9:53 AM
To: iagi-net@iagi.or.id; [EMAIL PROTECTED]
Subject: [iagi-net-l] DE CA KET: Debat

Kawans,

Perdebatan antar caket saya pahami sebagai sebuah kebutuhan agar seluruh 
pemirsanya, para anggota, dapat melihat arah masing-masing dengan jelas. 
Kecuali hal ini dapat membantu kita menentukan pilihan, sekaligus juga 
memperlihatkan sekali lagi hal-hal yang penting bagi organisasi kita ke 
depan. Ini pembelajaran yang penting juga buat sesama caket. 

Melihat kepentingan itu, maka saya mengajak kita menjebol dinding Arimbi, 
meluaskan ruangannya ke ruang publik maya dalam milis ini. Ruang luas ini 
hendak saya usulkan digunakan sebagai ruang debat antar kita. Maka baiklah 
saya mulai dengan pandangan saya ttg perbedaan saya dan rekan Benyamin 
Syafei.

Rekan Ben menekankan IAGI adalah ikatan dari para AHLI Geologi, dengan 
penekanan pada keharusan anggotanya berstandar AHLI. Hal ini muncul antara 
lain karena pembandingan dengan organisasi yang menurut beliau serupa, tapi 
pada level international, semisal AAPG, SPE, dsb. Maka menurutnya, yang 
harus dikedepankan adalah usaha membuat menjadi jago geologi Indonesia.

Saya kurag sependapat dengan alur pikir ini. Nampak sekali disana 
pengerucutan fungsi manusia anggota IAGI, sehingga hampir semata-mata hanya 
soal keahlian alias profesi. Kecenderungan ini semakin terdeteksi ketika 
menjawab pertanyaan apa yang perlu dilakukan IAGI bagi anggotanya yang 
junior yang mendapat jam / jadwal kerja yang tidak manusiawi, misalnya 
terus-terusan ditaruh di lapangan (well site, dsb). Ben menjawab itu bukan 
soal penting bagi IAGI, bersikap sendirilah... Kandidat lain (Lobo) malah 
santai saja mengaminkan bahwa kalau tak bisa bertahan / tawar, ya cabut 
sajadan jadilah jobless

AD IAGI Bab II, Pasal 6 mengatakan: tugas pokok IAGI adalah 
- memupuk ikatan kekeluargaan diantara para anggotanyadst
- memperjuangkan kepentingan dan kemajuan para anggotanya dalam arti yang 
seluas-luasnya...dst

AD IAGI Bab III, Pasal 7 lebih lanjut menerangkan bahwa IAGI berfungsi 
sebagai:
- Wadaha penyalur kegiatan, pembinaan, pengembangan anggota...dst
- Sarana penyalur aspirasi anggota serta sarana komunikasi sosial timbal 
balik antar anggota...dst

Jelas sekali AD kita tidak menghendaki pengerucutan, atau dalam presentasi 
saya sebagai pereduksian manusia pembelajar geologi kepada semata-mata 
mahluk rasio. IAGI haruslah menjadi kumpulan orang yang mau maju bareng !, 
ia tidak boleh menjadi eksklusif mengurusi ilmu geologi saja. Itu tugas 
lembaga penelitian atau bagian dari perguruan tinggi. 

Menjawab pertanyaan yang sama, saya mengatakan bahwa sudah saatnya IAGI 
memasuki juga bidang hukum (juga ekonomi). Itu sebabnya dalam organigram di 
presentasi malam itu, saya mengusulkan diadakan posisi ketua bidang hukum. 
Kedepan, akan semakin banyak soal-soal ketenaga-kerjaan diantara kita 
geologist, terutama para muda. IAGI mesti ikut memikirkan dan melakukan 
sesuatu utk hal tsb. ADB langsung memberikan contoh bahwa IAGI selama ini 
sudah meresponi soal ketenaga-kerjaan ini dengan menghubungkan para muda 
yang barusan kena PHK disalah satu bidang industri, dengan beberapa ahli , 
kemudian mereka diberi pelatihan. Dengan pelatihan ini maka para muda tsb 
kemudian bisa bekerja kembali dengan masuk ke industri migas. 

Mohon tanggapan kawans, masihkah kita semua setia berpegang pada visi  misi

yang bahkan telah ditetapkan secara formal dalam dokumenn organisasi, atau 
kita suka berpikir-pikir ulang soal-soal visi, misi, bahkan filosofi
Buat saya, ini waktu buat bekerja bersama !


bat




[iagi-net-l] Catatan Moderator : DE CA KET

2005-10-03 Terurut Topik Nanang Abdul Manaf
Resume Debat Calon Ketua IAGI 2006 - 2008
Hotel Binakarsa, Jakarta, 03 Oktober 2005
 
Diskusi diawali dengan beberapa issue utama yang dilontarkan moderator
dengan mengemukakan permasalah ke depan yang akan dihadapi Ketua Umum
terpilih yang disarikan dari Berita IAGI dengan tajuk Pemilu, antara
lain :
*   Sertifikasi Akhli Geologi Perminyakan
*   Pembentukan Dewan Kehormatan dan Pemberian Penghargaan
*   Menggerakan anggota untuk lebih berpartisipasi dalam kegiatan
*   Kemandirian finansial
*   Pembentukan Student Section
*   Penyusunan database keakhlian
*   Regenerasi dan kaderisasi
 
Dengan beberapa issue tersebut di atas, kandidat Ketum digiring untuk
presentasi 10 menit yang sekaligus dapat menjawab beberapa permasalahan
utamanya.
Berikut petikan hasil presentasi dan jawaban atas pertanyaan yang
dilontarkan oleh 7 orang penanya dari floor dan 3 pelempar issue yang
terdiri dari Bowo Pangarso (COPI), Sofian Hadi (Konsultan) dan Mohamad
Syaiful (ENI).
 
Achmad Luthfi (Kepala Divisi Eksplorasi BP Migas) :
Memulai presentasi dengan membuat bagan segitiga (tripartite) yang
merupakan komponen penting dari IAGI, yaitu Lembaga Penelitian,
Pemerintah dan Industri. Melalui sinergi ketiga komponen diharapkan
memberi kontribusi penting untuk stake holder utamanya, yaitu pengabdian
masyarakat.
 
Contohnya yaitu masalah sosialisasi bencana alam gempa bumi dan
pemanfaatan air tanah.
 
Masalah finansial dapat ditanggulangi dengan mengoptimalkan iuran
anggota dan memanfaatkan peluang yang ada di industri, misalnya
study-study.
 
Pembinaan kompetensi anggota juga merupakan program yang akan digarap
secara serius, termasuk dalam rangka membentengi dari masuknya TKA dan
program setifikasi.
 
Melebarkan network dengan meningkatkan kerja sama dengan organisasi
sejenis yang bertaraf international, seperti dengan AAPG, SEG, SPE dll.
 
Menjadikan anggota IAGI sebagai Intellectual Capital untuk menuju
Knowledge Society.
 
Lebih memberdayakan Pengda sebagai ujung tombak sosialisasi
masalah-masalah kegeologian kepada masyarakat.
  
Batara Sakti Simajuntak (Konsultan dan Technical Manager PGSC) :
Memulai dengan pijakan berfikir bahwa anggota IAGI adalah sekumpulan
orang yang mempunyai kebutuhan yang beragam.
IAGI adalah kumpulan orang-orang yang menginginkan maju bersama-sama.
 
Profil IAGI digambarkan dengan statistik yang memperlihatkan berbagai
aspek seperti distribusi anggota berdasarkan tingkat pendidikan,
profesi, jenis kelamin dll.
 
Penggalangan dana melalui iuran anggota belum optimal, terlihat hanya 14
% dari 3015 anggota yang tercatat berkontribusi membayar iuran tahunan.
Maka optimalisasi iurang anggota menjadi salah satu program penggalangan
dana organisasi.
 
Melihat volume kegiatan (doable) dan peta kekuatan yang akan menjadi
motor penggerak maka prioritas menjadi penting dalam memilih kegitan
utamanya. Melanjutkan program-program yang sudah baik pada kepengurusan
sebelumnya dan meningkatkan kontribusi yang lebih signifikan terhadap
masyarakat luas.
 
Menggoalkan pembentukan BGN menjadi bagian penting dari salah satu
programnya.
 
Meningkatkan hubungan Pusat dengan Pengda dan lebih mengoptimalkan peran
Pengda sebagai ujung tombak IAGI di daerah.
 
Meningkatkan sikap responsif IAGI terhadap issue-issue nasional
 
Benyamin Sapii (Staff Pengajar Teknik Geologi ITB) :
Memulai presentasi dengan menawarkan warna IAGI yang lebih terang dengan
dasar pemikiran bahwa IAGI adalah organisasi profesi di bidang kebumian,
maka kompetensi keilmuan dari anggotanya menjadi kekuatan utama dari
organisasi.
 
Akan menjadikan IAGI sebagai tempat bertanya dan mencari informasi
penting yang berhubungan dengan masalah-masalah ilmu kebumian dan
pemanfatannya.
 
Secara umum Program yang ditawarkan meliputi Internal : Ethic
Commission, Publication  Books, Research dll serta External : Community
Services, Social and Policy Controll , education support dll.
 
Peningkatan kompetensi anggota merupakan program utama yang ditawarkan.
 
Memperluas network dengan organisasi profesi sejenis di luar negeri juga
menjadi salah satu program kerjanya.
 
Menjadikan IAGI menjadi wadah yang bermanfaat bagi anggotanya untuk
menjadikan anggota loyal pada organisasi.
 
IAGI harus tetap sebagai organisasi yang independent.
 
 
M Lobo Balia (Kepala Puslitbang Teknologi Mineral dan batubara) :
 
Memulai presentasi dengan bahasa yang filosofis bahwa IAGI melalui
profesi Geologinya dapat memberikan kepada masyarakat hidup lebih aman,
nyaman dan sejahtera.
 
Akan menjadikan IAGI sebagai organisasi yang sebesar-besarnya membantu
kehidupan masyarakat.
 
Program akan difokuskan dengan mempromosikan manfaat dan kemampuan ilmu
geologi untuk menjadi solusi terhadap masalah-masalah yang berhubungan
dengan ilmu kebumian.
 
Sertifikasi akhli geologi menjadi salah satu program yang akan
direalisasikan
 
Program Internal akan lebih menitik beratkan pada mempererat persatuan
dan mendaya gunakan seluruh anggota IAGI. Program external melanjutkan
apa-apa 

Re: [iagi-net-l] Fluid Inclusion

2005-10-03 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari
Pak Yatno,

Apakah fluid inklusi ini terperangkap di dalam butiran2 kwarsa
(grain), ataukan terperangkap pada quartz overgrowth (matrix, hasil
proses diagenesa) ?

RDP

On 10/4/05, [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Rekan RDP,
 Ada/tidaknya FI dalam butir pasir (quartz) tidak ada hubungan sama sekali
 dengan porositas batuannya, karena FI ada di dalam butiran. Setahu saya,
 untuk hidrokarbon, studi FI untuk mengetahui temperatur pemerangkapan FI
 (mungkin ada hub dengan temp utk pematangan hidrokarbon?) dan komposisi
 fluida dari FI, soalnya ada FI yang fluidanya mengandung hidrokarbon.

 Salam,
 Yatno

  Mas Rovicky,
 
  Maaf kalo sudah punya info ini, tapi kalo belum coba kunjungi situs
  http://www.continental-labs.ab.ca/fit3a.htm. Semoga bermanfaat.
 
  Salam
  Bronto Sutopo
  /[EMAIL PROTECTED]/
 
 
  Rovicky Dwi Putrohari wrote:
 
 Trimas atas tanggapan rekan2 tentang ilmu yang langka ini.
 
 Beberapa catatan sudah didapat, ternyata perkembangan FI tidak hanya
  utk perminyakan. Atau malah sepertinya baru masuk di eksplorasi
 perminyakan ...?
 
 Kalau benar bahwa FI terjadi akibat diagenesa dari batuan yang
 menjebak fluida dalam pori-posri ketika terjadi mineralisasi, apakah
  boleh disimpulkan bahwa seandainya sudah memiliki banyak FI maka
 porositasnya cenderung sudah mengalami reduksi cukup besar. Atau lebih
  sederhananya FI menunjukkan seberapa intensif proses diagenesa yang
  terjadi.
 
 Apakah dapat ditarik kerelasional bahwa semakin banyak FI justru
 dihindari didalam eksplorasi migas karena berarti porositasnya sudah
  jelek ?
 
 RDP
 
 On 10/3/05, [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
 
 Maaf baru bisa gabung lagi dengan milis IAGI
 
 
 Asosiasi FI internasional namanya APIFIS (Asian and Pacific
  International Fluid Inclusion Society), kebetulan saya yang ditunjuk
  sebagai
 representatif untuk Indonesia. Tetapi berhubung riset di bidang ini
  masih terbatas, kegiatan kami masih vakum.
 
 Saya pernah presentasi FI dan ada papernya di proceed PIT IAGI 1994,
  judulnya: Fluid Inclusion: Suatu metoda dasar untuk membantu
  memahami proses-proses geologi dan Esplorasi, dengan pendekatan mikro.
 Isi paper adalah pengenalan FI secara umum. Anda bisa hubungi IAGI
  untuk minta copy nya, bila tertarik.
 
 Secara umum, saya menambahkan info dari P Sukmandaru. Di negara maju,
  FI sudah menjadi standard seperti analisa petrografi terutama untuk
  kegiatan di Mineral Deposit dan Geothermal. Untuk hidrocarbon masih
  sangat sulit, karena ukuran FI di quartz grain pada batupasir sangat
  kecil, imikron, yang baik bila ukurannya 5mikron seperti banyak
  dijumpai di vein pada geotermal field maupun mineral deposit terrain.
 Sekian info, salam,
 Y.S.Yuwono (Yatno), Geologi ITB
 [EMAIL PROTECTED]
 
 
 
 Saya juga pernah melakukan beberapa kali penelitian untuk Geotermal
  dengan bantuan alat di LIPI Bandung.
 
 Saya masih menyimpan file anggota APIFIS Indonesia yang berminat
  menjadi anggota, kalau kesempatan baik nanti akan saya coba aktifkan
  lagi.
 
 
 Makasih mas Daru atas sharingnya.
 Saat di VICO tahun 1993/94 dulu seingatku beberapa kawan di Dept.Expl
  melakukan studi FI untuk daerah kerja mereka. Saya ndak ingat siapa,
  tapi kalau salah satu dari mereka ada di milist kayaknya asyik juga
  kalau bisa berbagi.
 
 Salam,
 Hendro HS
 
 -Original Message-
 From: Sukmandaru Prihatmoko [mailto:[EMAIL PROTECTED]
 Sent: Friday, September 30, 2005 6:54 AM
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: Re: [iagi-net-l] Fluid Inclusion
 
 Fluid inclusion (FI) yang kutahu di eksplorasi mineral sangat
  bermanfaat untuk mempelajari sifat-sifat hydrothermal fluid yang
  membentuk ore deposits. FI ini bisa diamati (diketemukan) dalam
  kuarsa, kalsit, galena dll yag merupakan produk larutan hidrotermal.
  Dengan mempelajari sifat-sifat FI tsb kita bisa menginterpretasi
  sifat2 larutan
 hidrotermal-nya sebelum membeku menjadi mineral, juga bisa diukur
  pula temperatur pembekuan larutan hidrotermal tsb.
 
 Sifat umum FI dalam mineral adalah liquid rich (L), vapour rich (V),
  atau kombinasi keduanya (LV). Di dalam FI tsb sering diketemukan
  mineral lain biasanya garam (halite). Komposisi L dan V ini
  mengindikasikan komposisi ancient hyd fluid-nya. Sedangkan kandungan
  garam
 mengindikasikan sumber dari hyd fluid-nya (banyak sedikitnyanya garam
  mengindikasikan banyak sedikitnya pengaruh magmatic fluids). Sebagai
  patokan saja 3 - 5% NaCl sudah cukup mengindikasikan magmatic fluid
  influence, dan NaCl di bawah 1% merupakan indikasi meteoric water
  influence.
 
 Untuk pengukuran tempertature, seingatku FI tsb harus dipanasi sampai
  FI menghilang (melted) yang mengindikasikan homogenesation
  temperature. Temperature inilah yang bisa dianggap sebagai temp
  pembentukan kuarsa, kalsit, galena dll dimana FI ter-trap.
 
 Untuk mempelajari sifat umum FI bisa dilakukan dengan mikroskup
  polarisasi melalui sayatan tipis, sedangkan untuk pengukuran harus
  dilakukan di lab (seingat saya di LIPI 

[iagi-net-l] Pertanyaan buat Caketum IAGI 2006-2008

2005-10-03 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari
Ini pertanyaan anggota yg kebetulan ketemu ngobrol di warung pecel.

Pendidikan geologi bukanlah hal yang murah, pendidikan geologi saat
inipun masih mengambil dana dari negara Indonesia, walaupun beberapa
subsdidi dikurangi, namun dana pendidikan Indonesia meningkat.
Tentusaja tenaga2 ini dahulu mendapatkan subsidi secara langsung
maupun tidak langsung. Apa yang akan anda lakukan sehubungan dengan
banyaknya tenaga2 geologi yg keluar dari Indonesia untuk menjadi
geologist di luar Indonesia ?. Hal ini terjadi tidak hanya di
perminyakan saja. Sewaktu RDP antara IAGI dengan DPR juga terbesit
bahwa pertambangan juga mengalami hal yang sama. Bahkan mungkin hampir
semua profesi.

Sebagai ketua IA Geologi Indonesia, nantinya, apa yg menjadi konsen
anda dalam hal ini ?

RDP

-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-