[iagi-net-l] Reservoir Batuan Beku Intrusif-Volkanik Subvolkanik
Kisahnya ada dalam makalah di AAPG Bulletin Vol 90 No. 1 Hal. 137-147 th 2006, tulisan Wu dkk, dengan contoh kasus dari cekungan-cekungan di Cina bagian timur. Papernya belum saya baca, tapi komentar pendek saya, tampaknya minyak ini dapat berada di dalam batuan volkanik-intrusif (basaltik) yang telah lapuk atau berada di dalam rekahan. Selain sebagai reservoir, batuan itu juga dapat berfungsi sebagai cap rock. Salam Minarwan - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id) -
Re: [iagi-net-l] Ahli Peneliti Utama DESDM Dilantik Menjadi Profesor Riset
Malahan paranormal sekarang juga ada yg pake gelar profesor :) bsm --- Y S Yuwono [EMAIL PROTECTED] wrote: Mungkin betul Prof Koesoema, dulu seingat saya, tukang sulap dan hipnotis dipanggil juga Profesor. Salam, YSY - Original Message - From: R.P. Koesoemadinata [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Saturday, January 14, 2006 3:52 AM Subject: Re: [iagi-net-l] Ahli Peneliti Utama DESDM Dilantik Menjadi Profesor Riset Sebetulnya prof itu bukan gelar akademis, tetapi sebutan atau panggilan masyarakat pada seseorang yang mempunyai jabatan gurubesar (sama seperti kyai atau ustaz), tidak ada dalam SK nya (paling tidak pada SK yang saya terima dari presiden) kata-kata profesor ( atau maka dengan ini ybs berhak memakai gelar professor, kata2 ini sama sekali tidak ada)Sekarang kelihatannya masyarakat akan menyebut seorang Ahli Peneliti Utama juga dengan panggilan prof. RPK - Original Message - From: ismail [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Saturday, January 14, 2006 6:29 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Ahli Peneliti Utama DESDM Dilantik Menjadi Profesor Riset Atau dibalik daripada mengharapkan pemerintah bergera, bisa nggak kita2 yg muda ini bisa mencapai posisi tersebut tanpa harus mencapai usia diatas pensiun rata2 55th. He.he..hesiapa yg peduli? __ Sangat Bisa , kenapa tidak Dari yang dilantik kemarin ( 130 an ? ) banyak yg usianya dibawah 50 th. Periset ( Peneliti) adalah jabatan fungsional ( dan banyak lagi jenis jabatan semacam ini, spt perekayasa,widiaswara,kepustakaan , dll ) di lingkungan pemrintahan ( ada jabatan fungsional ada jabatan struktural spt direktur,Dirjen,Kabag,dll ) dan gelar / tingkatan yg paling tinggi untuk jabatan funsional peneliti/periset adalah APU (Ahli Peneliti Utama) dan ini sudah ada sejak bertahun tahun lalu, Nah baru sekarang ( 2005 ini ) untuk pertama kalinya Gelar APU ini disetarakan ( diberi gelar baru ) Manjadi Profesor Riset ( Kalau dulu Ir,Bejo Msc APU , sekarang menjadi Prof . Ir,Bejo Msc, kan tambah keren , jadi bagi yg telah punya APU bisa menukarnya menjadi Profesor ) Untuk menjadi peneliti tsb, seseorang hrs mengumpulkan Angka Kredit yang diperoleh dari keaktifan masing masing untuk menulis, pembawa makalah, mengikuti kegiatan kegiatan keilmuan , dll, semakin aktif semakin cepat dapat APU tadi , jadi bisa umur 30 , 40 , atau lebih.makanya sertifikat sebagai pembawa makalah di pertemuan ilmiah/seminar menjadi sangat penting untuk investasi APU tsb.( tapi meskipun mempunyai sertifikat segunung namun bukan dari institusi pemerintah ya gak bisa dapat gelar profesor tadi ). Cuma yang aku agak ngeganjel , Profesor itu suatu gelar akademis atau bukan sih ( profesor tapi tidak mengajar ) Mungkin ada yg tahu devinisi Profesor ? Ism salam, PR salah satu murid P Prayit juga At 11:07 AM 1/13/2006 +0800, you wrote: Selamat kepada Tiga Geoscientis Pak Suprayitno Munadi, Hardi Prasetyo dan Dra Mimin Karmini yg telah diinobatkan sebagai Profesor riset di lingkungan DESDM. RDP salah satu murid pak Prayit == Jumat, 06 Januari 2006 - 14:40 WIB Lima Ahli Peneliti Utama DESDM Dilantik Menjadi Profesor Riset Lima orang Ahli Peneliti Utama (APU) dilingkungan DESDM pada Kamis (5/1) kemarin telah dilantik oleh Ketua LIPI Prof Umar Anggoro Jenie menjadi Profesor Riset. Menteri ESDM, Purnomo Yusgiantoro mengharapkan agar kelima Profesor Riset tersebut dapat menjadi teladan dan motivator bagi para fungsional lainnya. Kelima orang tersebut adalah Dr. Maizar Rahman, Dr. Suprajitno Munadi, Dr. Hardi Prasetyo, Drs. M. Udiharto dan Dra. Mimin Karmini. Dr Maizar Rahman yang lahir di Bukit Tinggi tahun 1948 memiliki bidang penelitian Teknik Kimia. Meraih gelar Sarjana Ilmu Kimia dari Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta (1974). Anggota Dewan Pakar Dewan Riset Nasional ini juga berhasil menyelesaikan gelar Docteur d'Ingenieur, Bidang Petroleum Science/Teknik Kimia dari Institut Francais du Petrole, Paris, Perancis. Dr Suprayitno Munadi lahir di Kendal tahun 1948 dengan bidang Penelitian Seismologi Eksplorasi. Lulus sebagai Sarjana Fisika dari Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta (1973) dan Dipl. Ing. Geofisika Perminyakan, French, Petroleum Institute serta melanjutkan ke Flinders University of South, Australia hingga menggondol gelar Doktor bidang Seismologi Eksplorasi. Dr Hardi Prasetyo lahir di Yogyakarta tahun 1949. Memiliki bidang Penelitian Geologi Kelautan, ia menyelesaikan gelar Sarjana Jurusan Geologi di Universitas Padjajaran, Bandung (1979). Kemudian pengurus pusat Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) ini melanjutkan ke University of California, Santa Cruz, Amerika Serikat hingga meraih gelar Doctor of Philosophy di bidang
Re: [iagi-net-l] Ahli Peneliti Utama DESDM Dilantik Menjadi Profesor Riset
di salah satu radio di bandung ada iklan tentang tempat penyembuhan ketagihan obat dan AIDS, melalui metoda yang lebih berbau mistis, dengan pengelolanya yang mengaku bergelar profesor... saya kurang tahu menganai hal ini, apa mungkin ada gelar profesor untuk ilmu mistik? atau jangan2 memang pekerjaan sampingan salah satu profesor di perguruan tinggi di bandung?? salam, .heru. Befriko Murdianto [EMAIL PROTECTED] wrote: Malahan paranormal sekarang juga ada yg pake gelar profesor :) bsm --- Y S Yuwono wrote: Mungkin betul Prof Koesoema, dulu seingat saya, tukang sulap dan hipnotis dipanggil juga Profesor. Salam, YSY - Original Message - From: R.P. Koesoemadinata To: Sent: Saturday, January 14, 2006 3:52 AM Subject: Re: [iagi-net-l] Ahli Peneliti Utama DESDM Dilantik Menjadi Profesor Riset Sebetulnya prof itu bukan gelar akademis, tetapi sebutan atau panggilan masyarakat pada seseorang yang mempunyai jabatan gurubesar (sama seperti kyai atau ustaz), tidak ada dalam SK nya (paling tidak pada SK yang saya terima dari presiden) kata-kata profesor ( atau maka dengan ini ybs berhak memakai gelar professor, kata2 ini sama sekali tidak ada)Sekarang kelihatannya masyarakat akan menyebut seorang Ahli Peneliti Utama juga dengan panggilan prof. RPK - Original Message - From: ismail To: Sent: Saturday, January 14, 2006 6:29 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Ahli Peneliti Utama DESDM Dilantik Menjadi Profesor Riset Atau dibalik daripada mengharapkan pemerintah bergera, bisa nggak kita2 yg muda ini bisa mencapai posisi tersebut tanpa harus mencapai usia diatas pensiun rata2 55th. He.he..hesiapa yg peduli? __ Sangat Bisa , kenapa tidak Dari yang dilantik kemarin ( 130 an ? ) banyak yg usianya dibawah 50 th. Periset ( Peneliti) adalah jabatan fungsional ( dan banyak lagi jenis jabatan semacam ini, spt perekayasa,widiaswara,kepustakaan , dll ) di lingkungan pemrintahan ( ada jabatan fungsional ada jabatan struktural spt direktur,Dirjen,Kabag,dll ) dan gelar / tingkatan yg paling tinggi untuk jabatan funsional peneliti/periset adalah APU (Ahli Peneliti Utama) dan ini sudah ada sejak bertahun tahun lalu, Nah baru sekarang ( 2005 ini ) untuk pertama kalinya Gelar APU ini disetarakan ( diberi gelar baru ) Manjadi Profesor Riset ( Kalau dulu Ir,Bejo Msc APU , sekarang menjadi Prof . Ir,Bejo Msc, kan tambah keren , jadi bagi yg telah punya APU bisa menukarnya menjadi Profesor ) Untuk menjadi peneliti tsb, seseorang hrs mengumpulkan Angka Kredit yang diperoleh dari keaktifan masing masing untuk menulis, pembawa makalah, mengikuti kegiatan kegiatan keilmuan , dll, semakin aktif semakin cepat dapat APU tadi , jadi bisa umur 30 , 40 , atau lebih.makanya sertifikat sebagai pembawa makalah di pertemuan ilmiah/seminar menjadi sangat penting untuk investasi APU tsb.( tapi meskipun mempunyai sertifikat segunung namun bukan dari institusi pemerintah ya gak bisa dapat gelar profesor tadi ). Cuma yang aku agak ngeganjel , Profesor itu suatu gelar akademis atau bukan sih ( profesor tapi tidak mengajar ) Mungkin ada yg tahu devinisi Profesor ? Ism salam, PR salah satu murid P Prayit juga At 11:07 AM 1/13/2006 +0800, you wrote: Selamat kepada Tiga Geoscientis Pak Suprayitno Munadi, Hardi Prasetyo dan Dra Mimin Karmini yg telah diinobatkan sebagai Profesor riset di lingkungan DESDM. RDP salah satu murid pak Prayit == Jumat, 06 Januari 2006 - 14:40 WIB Lima Ahli Peneliti Utama DESDM Dilantik Menjadi Profesor Riset Lima orang Ahli Peneliti Utama (APU) dilingkungan DESDM pada Kamis (5/1) kemarin telah dilantik oleh Ketua LIPI Prof Umar Anggoro Jenie menjadi Profesor Riset. Menteri ESDM, Purnomo Yusgiantoro mengharapkan agar kelima Profesor Riset tersebut dapat menjadi teladan dan motivator bagi para fungsional lainnya. Kelima orang tersebut adalah Dr. Maizar Rahman, Dr. Suprajitno Munadi, Dr. Hardi Prasetyo, Drs. M. Udiharto dan Dra. Mimin Karmini. Dr Maizar Rahman yang lahir di Bukit Tinggi tahun 1948 memiliki bidang penelitian Teknik Kimia. Meraih gelar Sarjana Ilmu Kimia dari Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta (1974). Anggota Dewan Pakar Dewan Riset Nasional ini juga berhasil menyelesaikan gelar Docteur d'Ingenieur, Bidang Petroleum Science/Teknik Kimia dari Institut Francais du Petrole, Paris, Perancis. Dr Suprayitno Munadi lahir di Kendal tahun 1948 dengan bidang Penelitian Seismologi Eksplorasi. Lulus sebagai Sarjana Fisika dari Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta (1973) dan Dipl. Ing. Geofisika Perminyakan, French, Petroleum Institute serta melanjutkan ke Flinders University of South, Australia hingga menggondol gelar Doktor bidang Seismologi Eksplorasi. Dr Hardi Prasetyo lahir di
[iagi-net-l] Fw: AMC pemetaan potensi longsor daerah Malang Raya
Kepada kawan-kawan IAGINET, mohon posting berita terlampir bisa dijadikan pertimbangan acuan untuk melakukan kegiatan nyata disekitar tempat anda semua, sehingga sumbangan langsung kita ke masyarakat jadi lebih mengena dan terasa. Salam Andang Bachtiar Exploration Think Tank Indonesia - Original Message - From: Andang Bachtiar Sent: Wednesday, January 18, 2006 1:01 PM Subject: AMC pemetaan potensi longsor daerah Malang Raya Setelah melalui pertemuan-pertemuan pendahuluan baik di Jakarta maupun di Malang, akhirnya terbentuk Panitia bersama AMC-IAGI-Unibraw untuk melakukan Pemetaan dan Sosialisasi Antisipasi Bencana Longsor/Banjir di Malang Raya, yang kick-off meeting-nya dilakukan kemarin 17 Januari 2006 di Sekretariat Sementara AMC Jl. Bunga Merak 25 (rumah Marcillinus / Mercy). Hadir kurang lebih 20 orang dalam meeting tersebut yaitu: AMC: Kukuh (Ketua, Jkt), Yayang (JKT), Marci (Sby), Daponk, Herland, Saiin, Koco, Agus Rawon, Farid, Yoto, Yoga, . sopo maneh yo? lali aku.. Unibraw: Adi Susilo, Sunaryo, Joko Wiyono 5 rekan mahasiswa, IAGI: (diwakili Yayang Marci) lain2: Mubin (simpatisan) Retno (bojoku) Hadir pula wartawan2 dari Radar Malang, Kompas, dan Jakarta Post (hasilnya: hari ini di halaman G Kompas Jawa Timur termuat berita terlampir). Dalam kick-off meeting kemarin didiskusikan beberapa hal: A. Tujuan: 1. Melakukan pemetaan daerah berpotensi longsor/banjir skala operasional (25.000 s/d 10:000) yang bisa dipakai secara langsung oleh aparat pemerintahan (kabupaten/kecamatan/desa) untuk perencanaan tata-ruang, jalur evakuasi, pembuatan shelter dan operasional penanggulangan apabila bencana benar-benar terjadi. Peta-peta potensi bencana yang ada selama ini dari pemerintah hanya berskala strategis yaitu 1:100.000 yang tidak bisa digunakan secara langsung oleh masyarakat / aparat level bawah (dusun, desa, camat) untuk action. 2. Memberikan contoh kepada pemerintah (eksekutifdpr) bahwa mereka harus lebih tanggap dalam mengantisipasi bencana dengan melakukan real action yaitu pemetaan-pemetaan skala detail tersebut, dimana dalam hal ini contoh tersebut diberikan oleh / berasal dari INISIATIF MASYARAKAT (pecinta alam, asosiasi profesi, mahasiswa, dan perguruan tinggi). Hal ini terkait dengan lemahnya tanggung-jawab pemerintah dalam mengimplementasikan prinsip-prinsip yang sudah terkandung dalam startegi kebencanaan nasional yang diadopsi dalam paradigma BAKORNAS PB, yaitu lebih mengedepankan antisipasi/pencegahan daripada penanggulangan darurat. Tetapi kenyataannya sampai sekarang sulit sekali dilakukan proyek-proyek pemetaan/peneliatian/mitigasi bencana, karena , selain banyak dana bencana diperebutkan dan dijadikan lahan KKN ... kasus akhir 2005 ttg makelar-makelar anggaran benacana di DPR sampai menyeret-nyeret Irma Huitabara tsegala sifat dasar kekuasaan pemerintahan kita sekarang ini lebih ke SHORT TERM action, bukan kepentingan jangka panjang. Akibatnya banyak sekali DPRD-DPRD yang meremehkan dan mencibir dan akhirnya menolak pendanaan proyek2 yang bersifat jangka panjang penyelamatan rakyat dari bencana tersebut karena yang mereka lihat hanya hasil yang berupa peta2 dan rekomendasi, bukan hasil fisik seperti umumnya proyek2 infrastruktur dan ekstraksi komoditi dsb. 3. Mensosialisasikan hasil pemetaan dan rekomendasi langsung kepada masyarakt dan pemerintahan dari berbagai level, mulai dari dusun, desa, kecamatan, kabupaten, dan provinsi, lsm/ngo lainnya, dan tentunya PERS. B. Constraint: 1. Kerjasama dilakukan antara 4 organisasi, AMC, IAGI Jatim, Lab Geofisika Unibraw, dan AAPG Student Chapter Unibraw. Ekspertis kita terbatas pada teknis geologi longsor (IAGI), teknis rintis medan, ekspedisi dan pemetaan (AMC), support laboratorium, data base dan analyses (lab Geofisika Unibraw), dan tenaga-tenaga muda perintis medan (AAPG Student Chapter Unibraw). Walaupun synergy/kolaborasi ini membuahkan suatu tim yang positip, tetapi kita juga bisa menganggapnya sebagai constraint karena kita belum punya organisasi pendana yang significant, organisasi yang ahli dibidang persuasi sosial kemasyarakatan, ahli2 surficial (pertanian, kehutanan), dsb. Karena pada dasarnya permasalahan bencana longsor/banjir adalah permasalahan multikausal, multisektoral, jadi makin lengkap tim kita akan makin yahud hasilnya. Nah, dalam keterbatasan inilah tim gabungan ini musti jalan 2. Time-frame: kita hanya punya waktu paling lama 2-1/2 bulan untuk melakukan semua pekerjaan dalam rangka mencapai tujuan diatas, karena momen durasi musim hujan yang besar (menurut BMG) akan berlangsung hanya sampai akhir Februari, dimana setelah itu intensitas akan menurun sampai akhir Maret 2003. Mumpung pikiran, perasaan, berita, dana, dan kekuatiran orang masih terfokus pada kemungkinan2 bencana seperti Jember, Singosari, Banjarnegara, Purwakarta, dll, maka inilah saatnya (momentumnya) untuk melakukan sesuatu sehingga effek kegunaannya langsung terasa ke masyarakat
Re: [iagi-net-l] Fw: AMC pemetaan potensi longsor daerah Malang Raya
AMC itu opo Ndang.. NGO? btw salut dgn aksinya sgm -- At 01:16 PM 1/18/2006, you wrote: Kepada kawan-kawan IAGINET, mohon posting berita terlampir bisa dijadikan pertimbangan acuan untuk melakukan kegiatan nyata disekitar tempat anda semua, sehingga sumbangan langsung kita ke masyarakat jadi lebih mengena dan terasa. Salam Andang Bachtiar Exploration Think Tank Indonesia - Original Message - From: Andang Bachtiar Sent: Wednesday, January 18, 2006 1:01 PM Subject: AMC pemetaan potensi longsor daerah Malang Raya Setelah melalui pertemuan-pertemuan pendahuluan baik di Jakarta maupun di Malang, akhirnya terbentuk Panitia bersama AMC-IAGI-Unibraw untuk melakukan Pemetaan dan Sosialisasi Antisipasi Bencana Longsor/Banjir di Malang Raya, yang kick-off meeting-nya dilakukan kemarin 17 Januari 2006 di Sekretariat Sementara AMC Jl. Bunga Merak 25 (rumah Marcillinus / Mercy). Hadir kurang lebih 20 orang dalam meeting tersebut yaitu: AMC: Kukuh (Ketua, Jkt), Yayang (JKT), Marci (Sby), Daponk, Herland, Saiin, Koco, Agus Rawon, Farid, Yoto, Yoga, . sopo maneh yo? lali aku.. Unibraw: Adi Susilo, Sunaryo, Joko Wiyono 5 rekan mahasiswa, IAGI: (diwakili Yayang Marci) lain2: Mubin (simpatisan) Retno (bojoku) Hadir pula wartawan2 dari Radar Malang, Kompas, dan Jakarta Post (hasilnya: hari ini di halaman G Kompas Jawa Timur termuat berita terlampir). Dalam kick-off meeting kemarin didiskusikan beberapa hal: A. Tujuan: 1. Melakukan pemetaan daerah berpotensi longsor/banjir skala operasional (25.000 s/d 10:000) yang bisa dipakai secara langsung oleh aparat pemerintahan (kabupaten/kecamatan/desa) untuk perencanaan tata-ruang, jalur evakuasi, pembuatan shelter dan operasional penanggulangan apabila bencana benar-benar terjadi. Peta-peta potensi bencana yang ada selama ini dari pemerintah hanya berskala strategis yaitu 1:100.000 yang tidak bisa digunakan secara langsung oleh masyarakat / aparat level bawah (dusun, desa, camat) untuk action. 2. Memberikan contoh kepada pemerintah (eksekutifdpr) bahwa mereka harus lebih tanggap dalam mengantisipasi bencana dengan melakukan real action yaitu pemetaan-pemetaan skala detail tersebut, dimana dalam hal ini contoh tersebut diberikan oleh / berasal dari INISIATIF MASYARAKAT (pecinta alam, asosiasi profesi, mahasiswa, dan perguruan tinggi). Hal ini terkait dengan lemahnya tanggung-jawab pemerintah dalam mengimplementasikan prinsip-prinsip yang sudah terkandung dalam startegi kebencanaan nasional yang diadopsi dalam paradigma BAKORNAS PB, yaitu lebih mengedepankan antisipasi/pencegahan daripada penanggulangan darurat. Tetapi kenyataannya sampai sekarang sulit sekali dilakukan proyek-proyek pemetaan/peneliatian/mitigasi bencana, karena , selain banyak dana bencana diperebutkan dan dijadikan lahan KKN ... kasus akhir 2005 ttg makelar-makelar anggaran benacana di DPR sampai menyeret-nyeret Irma Huitabara tsegala sifat dasar kekuasaan pemerintahan kita sekarang ini lebih ke SHORT TERM action, bukan kepentingan jangka panjang. Akibatnya banyak sekali DPRD-DPRD yang meremehkan dan mencibir dan akhirnya menolak pendanaan proyek2 yang bersifat jangka panjang penyelamatan rakyat dari bencana tersebut karena yang mereka lihat hanya hasil yang berupa peta2 dan rekomendasi, bukan hasil fisik seperti umumnya proyek2 infrastruktur dan ekstraksi komoditi dsb. 3. Mensosialisasikan hasil pemetaan dan rekomendasi langsung kepada masyarakt dan pemerintahan dari berbagai level, mulai dari dusun, desa, kecamatan, kabupaten, dan provinsi, lsm/ngo lainnya, dan tentunya PERS. B. Constraint: 1. Kerjasama dilakukan antara 4 organisasi, AMC, IAGI Jatim, Lab Geofisika Unibraw, dan AAPG Student Chapter Unibraw. Ekspertis kita terbatas pada teknis geologi longsor (IAGI), teknis rintis medan, ekspedisi dan pemetaan (AMC), support laboratorium, data base dan analyses (lab Geofisika Unibraw), dan tenaga-tenaga muda perintis medan (AAPG Student Chapter Unibraw). Walaupun synergy/kolaborasi ini membuahkan suatu tim yang positip, tetapi kita juga bisa menganggapnya sebagai constraint karena kita belum punya organisasi pendana yang significant, organisasi yang ahli dibidang persuasi sosial kemasyarakatan, ahli2 surficial (pertanian, kehutanan), dsb. Karena pada dasarnya permasalahan bencana longsor/banjir adalah permasalahan multikausal, multisektoral, jadi makin lengkap tim kita akan makin yahud hasilnya. Nah, dalam keterbatasan inilah tim gabungan ini musti jalan 2. Time-frame: kita hanya punya waktu paling lama 2-1/2 bulan untuk melakukan semua pekerjaan dalam rangka mencapai tujuan diatas, karena momen durasi musim hujan yang besar (menurut BMG) akan berlangsung hanya sampai akhir Februari, dimana setelah itu intensitas akan menurun sampai akhir Maret 2003. Mumpung pikiran, perasaan, berita, dana, dan kekuatiran orang masih terfokus pada kemungkinan2 bencana seperti Jember, Singosari, Banjarnegara, Purwakarta, dll, maka inilah saatnya
Re: [iagi-net-l] Fw: AMC pemetaan potensi longsor daerah Malang Raya
Adeventurers Mountain Climbers kelompok pecinta alam di Malang,... aku jadi anggotanya sejak SMA 1975 . adb - Original Message - From: Sanggam Hutabarat [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Wednesday, January 18, 2006 1:26 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Fw: AMC pemetaan potensi longsor daerah Malang Raya AMC itu opo Ndang.. NGO? btw salut dgn aksinya sgm -- At 01:16 PM 1/18/2006, you wrote: Kepada kawan-kawan IAGINET, mohon posting berita terlampir bisa dijadikan pertimbangan acuan untuk melakukan kegiatan nyata disekitar tempat anda semua, sehingga sumbangan langsung kita ke masyarakat jadi lebih mengena dan terasa. Salam Andang Bachtiar Exploration Think Tank Indonesia - Original Message - From: Andang Bachtiar Sent: Wednesday, January 18, 2006 1:01 PM Subject: AMC pemetaan potensi longsor daerah Malang Raya Setelah melalui pertemuan-pertemuan pendahuluan baik di Jakarta maupun di Malang, akhirnya terbentuk Panitia bersama AMC-IAGI-Unibraw untuk melakukan Pemetaan dan Sosialisasi Antisipasi Bencana Longsor/Banjir di Malang Raya, yang kick-off meeting-nya dilakukan kemarin 17 Januari 2006 di Sekretariat Sementara AMC Jl. Bunga Merak 25 (rumah Marcillinus / Mercy). Hadir kurang lebih 20 orang dalam meeting tersebut yaitu: AMC: Kukuh (Ketua, Jkt), Yayang (JKT), Marci (Sby), Daponk, Herland, Saiin, Koco, Agus Rawon, Farid, Yoto, Yoga, . sopo maneh yo? lali aku.. Unibraw: Adi Susilo, Sunaryo, Joko Wiyono 5 rekan mahasiswa, IAGI: (diwakili Yayang Marci) lain2: Mubin (simpatisan) Retno (bojoku) Hadir pula wartawan2 dari Radar Malang, Kompas, dan Jakarta Post (hasilnya: hari ini di halaman G Kompas Jawa Timur termuat berita terlampir). Dalam kick-off meeting kemarin didiskusikan beberapa hal: A. Tujuan: 1. Melakukan pemetaan daerah berpotensi longsor/banjir skala operasional (25.000 s/d 10:000) yang bisa dipakai secara langsung oleh aparat pemerintahan (kabupaten/kecamatan/desa) untuk perencanaan tata-ruang, jalur evakuasi, pembuatan shelter dan operasional penanggulangan apabila bencana benar-benar terjadi. Peta-peta potensi bencana yang ada selama ini dari pemerintah hanya berskala strategis yaitu 1:100.000 yang tidak bisa digunakan secara langsung oleh masyarakat / aparat level bawah (dusun, desa, camat) untuk action. 2. Memberikan contoh kepada pemerintah (eksekutifdpr) bahwa mereka harus lebih tanggap dalam mengantisipasi bencana dengan melakukan real action yaitu pemetaan-pemetaan skala detail tersebut, dimana dalam hal ini contoh tersebut diberikan oleh / berasal dari INISIATIF MASYARAKAT (pecinta alam, asosiasi profesi, mahasiswa, dan perguruan tinggi). Hal ini terkait dengan lemahnya tanggung-jawab pemerintah dalam mengimplementasikan prinsip-prinsip yang sudah terkandung dalam startegi kebencanaan nasional yang diadopsi dalam paradigma BAKORNAS PB, yaitu lebih mengedepankan antisipasi/pencegahan daripada penanggulangan darurat. Tetapi kenyataannya sampai sekarang sulit sekali dilakukan proyek-proyek pemetaan/peneliatian/mitigasi bencana, karena , selain banyak dana bencana diperebutkan dan dijadikan lahan KKN ... kasus akhir 2005 ttg makelar-makelar anggaran benacana di DPR sampai menyeret-nyeret Irma Huitabara tsegala sifat dasar kekuasaan pemerintahan kita sekarang ini lebih ke SHORT TERM action, bukan kepentingan jangka panjang. Akibatnya banyak sekali DPRD-DPRD yang meremehkan dan mencibir dan akhirnya menolak pendanaan proyek2 yang bersifat jangka panjang penyelamatan rakyat dari bencana tersebut karena yang mereka lihat hanya hasil yang berupa peta2 dan rekomendasi, bukan hasil fisik seperti umumnya proyek2 infrastruktur dan ekstraksi komoditi dsb. 3. Mensosialisasikan hasil pemetaan dan rekomendasi langsung kepada masyarakt dan pemerintahan dari berbagai level, mulai dari dusun, desa, kecamatan, kabupaten, dan provinsi, lsm/ngo lainnya, dan tentunya PERS. B. Constraint: 1. Kerjasama dilakukan antara 4 organisasi, AMC, IAGI Jatim, Lab Geofisika Unibraw, dan AAPG Student Chapter Unibraw. Ekspertis kita terbatas pada teknis geologi longsor (IAGI), teknis rintis medan, ekspedisi dan pemetaan (AMC), support laboratorium, data base dan analyses (lab Geofisika Unibraw), dan tenaga-tenaga muda perintis medan (AAPG Student Chapter Unibraw). Walaupun synergy/kolaborasi ini membuahkan suatu tim yang positip, tetapi kita juga bisa menganggapnya sebagai constraint karena kita belum punya organisasi pendana yang significant, organisasi yang ahli dibidang persuasi sosial kemasyarakatan, ahli2 surficial (pertanian, kehutanan), dsb. Karena pada dasarnya permasalahan bencana longsor/banjir adalah permasalahan multikausal, multisektoral, jadi makin lengkap tim kita akan makin yahud hasilnya. Nah, dalam keterbatasan inilah tim gabungan ini musti jalan 2. Time-frame: kita hanya punya waktu paling lama 2-1/2 bulan untuk melakukan semua pekerjaan dalam rangka mencapai
[iagi-net-l] Hipotesis-Teori
Kuliah Filosofis, GeoConcept dan GeoResearch dari Prof. R.P. Koesoemadinata amat menarik, dan sepertinya ada banyak yang mau ikut kalau ada suatu kursus seminggu tentang ini. Siapa mau ? Kuliah itu amat membuka wawasan peserta kuliah menjadi amat luas-lebar. Sekitar 1 % dari kuliah itu, 2001-2002, menjelaskan hipotesis-teori, di ringkas menjadi sbb: 1. Hipotesis. Hipotesa sering dianggap sebagai proposisi untuk menerangkan suatu gejala alam yang belum cukup bukti. Maka istilah hipotesa sering diidentikkan dengan penjelasan prematur atau teori tentative. 2. Teori. Teori dapat mempunyai berbagai pengertian, namun pada umumnya merupakan suatu konsepsi atau cara melihatnya secara mental atau idea mental berupa pernyataan secara sistematik dari prinsip-prinsip yang memformulasi hubungan yang nampak antar beberapa gejala alam yang telah diamati, atau prinsip-prinsip yang mendasari (membawahinya), yang telah diverifikasi dalam batas tertentu teori juga berimplikasi adanya cukup banyak bukti yang mendukung prinsip-prinsip umum yang telah diformulasikan yang menjelaskan bekerjanya (operation) dari suatu phenomena tertentu. 3. Hipotesa-Teori. Secara simplisitik suatu teori berkembang dari suatu hipotesa yang merupakan gagasan yang sebagai akibatnya akan memprediksi suatu gejala untuk dibuktikan dengan pengamatan-pengamatan. Jika pengamatan-pengamatan itu terus menerus dapat menginyakan prediksi tersebut maka hipotesa itu berkembang menjadi suatu teori. Dalam kenyataannya hal ini tidak sesederhana itu, karena istilah hipotesa dan teori sering menjadi kabur. 4. Selanjutnya Chamberlin (1904) melihat perkembangan teori sebagai berikut: a. Penjelasan Prematur (Premature Explanation) b. Teori Tentative (Tentative Theory) c. Teori yang telah diterima (Adopted Theory) d. Teori yang Berlaku (Ruling Theory). 5. Hierarchi Teori: a. Teori Dasar. Teori Fisika dan Kimia sebagai Induk ilmu pengetahuan alam. b. Teori Terbatas. c. Teori Umum Pemersatu (Unified Theory). Teori yang menyatukan berbagai teori terbatas disebut Teori Umum Pemersatu. Dalam ilmu geologi Teori Geosinklin pernah dianggap suatu teori pemersatu antara berbagai aspek geologi, seperti stratigrafi, tektonik, petrologi dsb. Dewasa ini Tektonik Lempeng dianggap teori pemersatu. Ilmu fisika sampai kini masih belum berhasil medapatkan teori pemersatu antara ke-empat gaya-daya (forces) yang bekerja dalam alam jagad raya ini. 6. Science dari Natural scienec, memperlihatkan keindahan alam (physics). Di luar kuliah itu, beberapa pakar menyamakan arti hipotesa dengan teori. Indonesia is the most complete and complex natural scienec laboratory in the world (MT Zen, Awang, dll.). Lapisan buminya kaya natural science. Nama menjadi landmark, simbol, tanda spesial. Gadjah Mada menyatukan Nusantara yang lapisan buminya amat kaya. Lapisan benuanya di sebut Pangea (Pangea di pakai Teknik Geology UPN ?). Ghana, gadjah duduk memangku cawan, adalah Dewa Ilmu Pengetahuan (Filsafat Hindu/Budha, ini dipakai lambang ITB ?). Lempeng tektonik adalah 1% dari jari-jari bumi. Semuanya indah, cantik (scienec), dan paling cantik ya Dewi Gea (Filsafat Yunani, Gea di pakai simbul Teknik Geologi ITB ?). Gea menjadi asal kata Geo + logy. Geologist adalah yang mempunyai bumi, dan orang lain in de khos. Semua ilmu yang ada, mesti asalmulanya di pikirkan dari bumi. Mereka berpotensi menyatukan rumus (Grand Unified Theory). Begitu ? Salam, Maryanto. - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id) -
Re: [iagi-net-l] Profesor dan Bar Koboi
Pak Yo Sumartojo, Ketemu suaranya lagi nih. Kali ini ramai tentang professor. Di Indonesia kalau orang memiliki gelar professor, hebat lho. Pokoknya semua ungkapan dari sang prof. pasti benar lah. Maklum di negara berkembang. Sisa-2 didikan londo masih melekat. Padahal biar professor kalau tidak berkarya ilmiah ya sama dengan, bahkan lebih rendah dari orang biasa. Memang kita ini masih mikir yang mestinya tidak perlu. Membuang energi saja. Padahal masih banyak yang harus dikerjakan. Kalau orang sudah pergi ke Pluto, kita masih begini saja. Kapan main ke tanah air? Sekian dulu. Semoga sehat-sehat saja. Sampai ketemu. M. Untung - Original Message - From: Yo Sumartojo [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED]; iagi-net@iagi.or.id Sent: Monday, January 16, 2006 10:44 PM Subject: [iagi-net-l] Profesor dan Bar Koboi Rekan-rekan geologiawan, Komentar Prof. Koesoemadinata tentang professor di A.S. memang benar! Sewaktu saya jadi dosen (Assistant Professor) di Universitas Vanderbilt, saya disebut Professor oleh Dekan saya. Sekarang di tempat biro konsultan dimana saya bekerja, sebutan ini hanya untuk panggilan lelucon saja sebagai sebutan akrab oleh teman-teman sekerja. Di beberapa film koboi Amerika, sebutan professor juga sering digunakan untuk menyebut pemain piano di bar koboi yang juga menjadi tempat tinggal kupu-kupu malam. Sering-sering ada adegan film, seorang pemabuk berkata kepada sang pemain piano: Play it again professor! salam, Jojok Sumartojo Marietta, Georgia, USA - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id) - - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id) -
[iagi-net-l] Need info : Mud Volcano
Mohon pencerahannya tentang mud volcano, 1. bagaimana kejadian terbentuknya mud volcano dan bagaimana proses sedimentasinya 2. apakah komposisi dari mud / litologi itu, fluid ata solid 3. apakah kandungan fluidanya, adakah mengandung gas gas tertentu, misal methane atau gas hidrate 4. apakah mud volcano ini sama dengan salt diapir (belum muncul ke permukaan) yang sering terlihat di penampang seismik dalam literatur, seperti di GOM. 5. apakah mud volcano bisa terbentuk di bawah laut / sea bed. terima kasih sebelumnya. -- Salam hangat Shofi
RE: [iagi-net-l] Ahli Peneliti Utama DESDM Dilantik Menjadi Profesor Riset
Yang lebih seru lagi beberapa ahli servis AC mobil menamakan dirinya sebagai Doktor AC. -Original Message- From: Wayan Ismara Heru Young [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, January 18, 2006 1:10 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Ahli Peneliti Utama DESDM Dilantik Menjadi Profesor Riset di salah satu radio di bandung ada iklan tentang tempat penyembuhan ketagihan obat dan AIDS, melalui metoda yang lebih berbau mistis, dengan pengelolanya yang mengaku bergelar profesor... saya kurang tahu menganai hal ini, apa mungkin ada gelar profesor untuk ilmu mistik? atau jangan2 memang pekerjaan sampingan salah satu profesor di perguruan tinggi di bandung?? salam, .heru. Befriko Murdianto [EMAIL PROTECTED] wrote: Malahan paranormal sekarang juga ada yg pake gelar profesor :) bsm --- Y S Yuwono wrote: Mungkin betul Prof Koesoema, dulu seingat saya, tukang sulap dan hipnotis dipanggil juga Profesor. Salam, YSY - Original Message - From: R.P. Koesoemadinata To: Sent: Saturday, January 14, 2006 3:52 AM Subject: Re: [iagi-net-l] Ahli Peneliti Utama DESDM Dilantik Menjadi Profesor Riset Sebetulnya prof itu bukan gelar akademis, tetapi sebutan atau panggilan masyarakat pada seseorang yang mempunyai jabatan gurubesar (sama seperti kyai atau ustaz), tidak ada dalam SK nya (paling tidak pada SK yang saya terima dari presiden) kata-kata profesor ( atau maka dengan ini ybs berhak memakai gelar professor, kata2 ini sama sekali tidak ada)Sekarang kelihatannya masyarakat akan menyebut seorang Ahli Peneliti Utama juga dengan panggilan prof. RPK - Original Message - From: ismail To: Sent: Saturday, January 14, 2006 6:29 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Ahli Peneliti Utama DESDM Dilantik Menjadi Profesor Riset Atau dibalik daripada mengharapkan pemerintah bergera, bisa nggak kita2 yg muda ini bisa mencapai posisi tersebut tanpa harus mencapai usia diatas pensiun rata2 55th. He.he..hesiapa yg peduli? __ Sangat Bisa , kenapa tidak Dari yang dilantik kemarin ( 130 an ? ) banyak yg usianya dibawah 50 th. Periset ( Peneliti) adalah jabatan fungsional ( dan banyak lagi jenis jabatan semacam ini, spt perekayasa,widiaswara,kepustakaan , dll ) di lingkungan pemrintahan ( ada jabatan fungsional ada jabatan struktural spt direktur,Dirjen,Kabag,dll ) dan gelar / tingkatan yg paling tinggi untuk jabatan funsional peneliti/periset adalah APU (Ahli Peneliti Utama) dan ini sudah ada sejak bertahun tahun lalu, Nah baru sekarang ( 2005 ini ) untuk pertama kalinya Gelar APU ini disetarakan ( diberi gelar baru ) Manjadi Profesor Riset ( Kalau dulu Ir,Bejo Msc APU , sekarang menjadi Prof . Ir,Bejo Msc, kan tambah keren , jadi bagi yg telah punya APU bisa menukarnya menjadi Profesor ) Untuk menjadi peneliti tsb, seseorang hrs mengumpulkan Angka Kredit yang diperoleh dari keaktifan masing masing untuk menulis, pembawa makalah, mengikuti kegiatan kegiatan keilmuan , dll, semakin aktif semakin cepat dapat APU tadi , jadi bisa umur 30 , 40 , atau lebih.makanya sertifikat sebagai pembawa makalah di pertemuan ilmiah/seminar menjadi sangat penting untuk investasi APU tsb.( tapi meskipun mempunyai sertifikat segunung namun bukan dari institusi pemerintah ya gak bisa dapat gelar profesor tadi ). Cuma yang aku agak ngeganjel , Profesor itu suatu gelar akademis atau bukan sih ( profesor tapi tidak mengajar ) Mungkin ada yg tahu devinisi Profesor ? Ism salam, PR salah satu murid P Prayit juga At 11:07 AM 1/13/2006 +0800, you wrote: Selamat kepada Tiga Geoscientis Pak Suprayitno Munadi, Hardi Prasetyo dan Dra Mimin Karmini yg telah diinobatkan sebagai Profesor riset di lingkungan DESDM. RDP salah satu murid pak Prayit == Jumat, 06 Januari 2006 - 14:40 WIB Lima Ahli Peneliti Utama DESDM Dilantik Menjadi Profesor Riset Lima orang Ahli Peneliti Utama (APU) dilingkungan DESDM pada Kamis (5/1) kemarin telah dilantik oleh Ketua LIPI Prof Umar Anggoro Jenie menjadi Profesor Riset. Menteri ESDM, Purnomo Yusgiantoro mengharapkan agar kelima Profesor Riset tersebut dapat menjadi teladan dan motivator bagi para fungsional lainnya. Kelima orang tersebut adalah Dr. Maizar Rahman, Dr. Suprajitno Munadi, Dr. Hardi Prasetyo, Drs. M. Udiharto dan Dra. Mimin Karmini. Dr Maizar Rahman yang lahir di Bukit Tinggi tahun 1948 memiliki bidang penelitian Teknik Kimia. Meraih gelar Sarjana Ilmu Kimia dari Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta (1974). Anggota Dewan Pakar Dewan Riset Nasional ini juga berhasil menyelesaikan gelar Docteur d'Ingenieur, Bidang Petroleum Science/Teknik Kimia dari Institut Francais du Petrole, Paris, Perancis. Dr Suprayitno Munadi lahir di Kendal tahun 1948 dengan bidang Penelitian Seismologi Eksplorasi. Lulus sebagai