[iagi-net-l] Reservoir Batuan Beku Intrusif-Volkanik Subvolkanik

2006-01-17 Terurut Topik Minarwan
Kisahnya ada dalam makalah di AAPG Bulletin Vol 90 No. 1 Hal. 137-147 th 
2006, tulisan Wu dkk, dengan contoh kasus dari cekungan-cekungan di Cina 
bagian timur.
Papernya belum saya baca, tapi komentar pendek saya, tampaknya minyak 
ini dapat berada di dalam batuan volkanik-intrusif (basaltik) yang telah 
lapuk atau berada di dalam rekahan. Selain sebagai reservoir, batuan itu 
juga dapat berfungsi sebagai cap rock.


Salam
Minarwan

-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-



Re: [iagi-net-l] Ahli Peneliti Utama DESDM Dilantik Menjadi Profesor Riset

2006-01-17 Terurut Topik Befriko Murdianto
Malahan paranormal sekarang juga ada yg pake gelar
profesor :)

bsm

--- Y S Yuwono [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Mungkin betul Prof Koesoema, dulu seingat saya,
 tukang sulap dan hipnotis 
 dipanggil juga Profesor.
 Salam,
 YSY
 - Original Message - 
 From: R.P. Koesoemadinata [EMAIL PROTECTED]
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Sent: Saturday, January 14, 2006 3:52 AM
 Subject: Re: [iagi-net-l] Ahli Peneliti Utama DESDM
 Dilantik Menjadi 
 Profesor Riset
 
 
  Sebetulnya prof itu bukan gelar akademis, tetapi
 sebutan atau panggilan 
  masyarakat pada seseorang yang mempunyai jabatan
 gurubesar (sama seperti 
  kyai atau ustaz), tidak ada dalam SK nya (paling
 tidak pada SK yang saya 
  terima dari presiden) kata-kata profesor ( atau
 maka dengan ini ybs berhak 
  memakai gelar professor, kata2 ini sama sekali
 tidak ada)Sekarang 
  kelihatannya masyarakat akan menyebut seorang Ahli
 Peneliti Utama juga 
  dengan panggilan prof.
  RPK
  - Original Message - 
  From: ismail [EMAIL PROTECTED]
  To: iagi-net@iagi.or.id
  Sent: Saturday, January 14, 2006 6:29 PM
  Subject: Re: [iagi-net-l] Ahli Peneliti Utama
 DESDM Dilantik Menjadi 
  Profesor Riset
 
 
 
  Atau dibalik daripada mengharapkan pemerintah
 bergera, bisa nggak kita2 
  yg
  muda ini bisa mencapai posisi tersebut tanpa
 harus mencapai usia diatas 
  pensiun rata2 55th. He.he..hesiapa yg
 peduli?
  __
 
  Sangat Bisa , kenapa tidak
  Dari yang dilantik kemarin ( 130 an ? ) banyak
 yg usianya dibawah 50 th.
  Periset ( Peneliti) adalah jabatan fungsional (
 dan banyak lagi jenis 
  jabatan semacam ini, spt
 perekayasa,widiaswara,kepustakaan , dll )  di 
  lingkungan pemrintahan ( ada jabatan fungsional
 ada jabatan struktural 
  spt direktur,Dirjen,Kabag,dll ) dan gelar /
 tingkatan yg paling tinggi 
  untuk jabatan funsional peneliti/periset adalah
 APU (Ahli Peneliti Utama) 
  dan ini sudah ada sejak bertahun tahun lalu, Nah
 baru sekarang ( 2005 
  ini ) untuk pertama kalinya Gelar APU ini
 disetarakan ( diberi gelar 
  baru ) Manjadi Profesor Riset ( Kalau dulu
 Ir,Bejo Msc APU , sekarang 
  menjadi Prof . Ir,Bejo Msc, kan tambah keren ,
 jadi bagi yg telah punya 
  APU bisa menukarnya menjadi Profesor )
  Untuk menjadi peneliti tsb, seseorang hrs
 mengumpulkan Angka Kredit 
  yang diperoleh dari keaktifan masing masing untuk
 menulis, pembawa 
  makalah, mengikuti kegiatan kegiatan keilmuan ,
 dll, semakin aktif 
  semakin cepat dapat APU tadi , jadi bisa umur 30
 , 40 , atau 
  lebih.makanya sertifikat sebagai pembawa
 makalah di pertemuan 
  ilmiah/seminar menjadi sangat penting untuk
 investasi APU tsb.( tapi 
  meskipun mempunyai sertifikat segunung namun
 bukan dari institusi 
  pemerintah ya gak bisa dapat gelar profesor
 tadi ).
  Cuma yang aku agak ngeganjel , Profesor itu suatu
 gelar akademis atau 
  bukan sih ( profesor tapi tidak mengajar )
  Mungkin ada yg tahu devinisi Profesor ?
 
  Ism
 
 
  salam,
  PR
  salah satu murid P Prayit juga
 
  At 11:07 AM 1/13/2006 +0800, you wrote:
 Selamat kepada Tiga Geoscientis  Pak
 Suprayitno Munadi, Hardi
 Prasetyo  dan Dra Mimin Karmini yg telah
 diinobatkan sebagai Profesor
 riset di lingkungan DESDM.
 
 RDP
 salah satu murid pak Prayit
 ==
 Jumat, 06 Januari 2006 - 14:40 WIB
 Lima Ahli Peneliti Utama DESDM Dilantik Menjadi
 Profesor Riset
 
 Lima orang Ahli Peneliti Utama (APU)
 dilingkungan DESDM pada Kamis
 (5/1) kemarin telah dilantik oleh Ketua LIPI
 Prof Umar Anggoro Jenie
 menjadi Profesor Riset. Menteri ESDM, Purnomo
 Yusgiantoro mengharapkan
 agar kelima Profesor Riset tersebut dapat
 menjadi teladan dan
 motivator bagi para fungsional lainnya.
 
 Kelima orang tersebut adalah Dr. Maizar Rahman,
 Dr. Suprajitno Munadi,
 Dr. Hardi Prasetyo, Drs. M. Udiharto dan Dra.
 Mimin Karmini.
 
 Dr Maizar Rahman yang lahir di Bukit Tinggi
 tahun 1948 memiliki bidang
 penelitian Teknik Kimia. Meraih gelar Sarjana
 Ilmu Kimia dari
 Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta (1974).
 Anggota Dewan Pakar Dewan
 Riset Nasional ini juga berhasil menyelesaikan
 gelar Docteur
 d'Ingenieur, Bidang Petroleum Science/Teknik
 Kimia dari Institut
 Francais du Petrole, Paris, Perancis.
 
 Dr Suprayitno Munadi lahir di Kendal tahun 1948
 dengan bidang
 Penelitian Seismologi Eksplorasi. Lulus sebagai
 Sarjana Fisika dari
 Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta (1973) dan
 Dipl. Ing. Geofisika
 Perminyakan, French, Petroleum Institute serta
 melanjutkan ke Flinders
 University of South, Australia hingga menggondol
 gelar Doktor bidang
 Seismologi Eksplorasi.
 
 Dr Hardi Prasetyo lahir di Yogyakarta tahun
 1949. Memiliki bidang
 Penelitian Geologi Kelautan, ia menyelesaikan
 gelar Sarjana Jurusan
 Geologi di Universitas Padjajaran, Bandung
 (1979). Kemudian pengurus
 pusat Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) ini
 melanjutkan ke
 University of California, Santa Cruz, Amerika
 Serikat hingga meraih
 gelar Doctor of Philosophy di bidang 

Re: [iagi-net-l] Ahli Peneliti Utama DESDM Dilantik Menjadi Profesor Riset

2006-01-17 Terurut Topik Wayan Ismara Heru Young
di salah satu radio di bandung ada iklan tentang  tempat penyembuhan ketagihan 
obat dan AIDS, melalui metoda yang lebih  berbau mistis, dengan pengelolanya 
yang mengaku bergelar profesor...
  saya kurang tahu menganai hal ini, apa mungkin ada gelar profesor untuk ilmu 
mistik?
  atau jangan2 memang pekerjaan sampingan salah satu profesor di perguruan 
tinggi di bandung??

  salam,
  .heru.
  
Befriko Murdianto [EMAIL PROTECTED] wrote:  Malahan paranormal sekarang juga 
ada yg pake gelar
profesor :)

bsm

--- Y S Yuwono  wrote:

 Mungkin betul Prof Koesoema, dulu seingat saya,
 tukang sulap dan hipnotis 
 dipanggil juga Profesor.
 Salam,
 YSY
 - Original Message - 
 From: R.P. Koesoemadinata 
 To: 
 Sent: Saturday, January 14, 2006 3:52 AM
 Subject: Re: [iagi-net-l] Ahli Peneliti Utama DESDM
 Dilantik Menjadi 
 Profesor Riset
 
 
  Sebetulnya prof itu bukan gelar akademis, tetapi
 sebutan atau panggilan 
  masyarakat pada seseorang yang mempunyai jabatan
 gurubesar (sama seperti 
  kyai atau ustaz), tidak ada dalam SK nya (paling
 tidak pada SK yang saya 
  terima dari presiden) kata-kata profesor ( atau
 maka dengan ini ybs berhak 
  memakai gelar professor, kata2 ini sama sekali
 tidak ada)Sekarang 
  kelihatannya masyarakat akan menyebut seorang Ahli
 Peneliti Utama juga 
  dengan panggilan prof.
  RPK
  - Original Message - 
  From: ismail 

  To: 
  Sent: Saturday, January 14, 2006 6:29 PM
  Subject: Re: [iagi-net-l] Ahli Peneliti Utama
 DESDM Dilantik Menjadi 
  Profesor Riset
 
 
 
  Atau dibalik daripada mengharapkan pemerintah
 bergera, bisa nggak kita2 
  yg
  muda ini bisa mencapai posisi tersebut tanpa
 harus mencapai usia diatas 
  pensiun rata2 55th. He.he..hesiapa yg
 peduli?
  __
 
  Sangat Bisa , kenapa tidak
  Dari yang dilantik kemarin ( 130 an ? ) banyak
 yg usianya dibawah 50 th.
  Periset ( Peneliti) adalah jabatan fungsional (
 dan banyak lagi jenis 
  jabatan semacam ini, spt
 perekayasa,widiaswara,kepustakaan , dll )  di 
  lingkungan pemrintahan ( ada jabatan fungsional
 ada jabatan struktural 
  spt direktur,Dirjen,Kabag,dll ) dan gelar /
 tingkatan yg paling tinggi 
  untuk jabatan funsional peneliti/periset adalah
 APU (Ahli Peneliti Utama) 
  dan ini sudah ada sejak bertahun tahun lalu, Nah
 baru sekarang ( 2005 
  ini ) untuk pertama kalinya Gelar APU ini
 disetarakan ( diberi gelar 
  baru ) Manjadi Profesor Riset ( Kalau dulu
 Ir,Bejo Msc APU , sekarang 
  menjadi Prof . Ir,Bejo Msc, kan tambah keren ,
 jadi bagi yg telah punya 
  APU bisa menukarnya menjadi Profesor )
  Untuk menjadi peneliti tsb, seseorang hrs
 mengumpulkan Angka Kredit 
  yang diperoleh dari keaktifan masing masing untuk
 menulis, pembawa 
  makalah, mengikuti kegiatan kegiatan keilmuan ,
 dll, semakin aktif 
  semakin cepat dapat APU tadi , jadi bisa umur 30
 , 40 , atau 
  lebih.makanya sertifikat sebagai pembawa
 makalah di pertemuan 
  ilmiah/seminar menjadi sangat penting untuk
 investasi APU tsb.( tapi 
  meskipun mempunyai sertifikat segunung namun
 bukan dari institusi 
  pemerintah ya gak bisa dapat gelar profesor
 tadi ).
  Cuma yang aku agak ngeganjel , Profesor itu suatu
 gelar akademis atau 
  bukan sih ( profesor tapi tidak mengajar )
  Mungkin ada yg tahu devinisi Profesor ?
 
  Ism
 
 
  salam,
  PR
  salah satu murid P Prayit juga
 
  At 11:07 AM 1/13/2006 +0800, you wrote:
 Selamat kepada Tiga Geoscientis  Pak
 Suprayitno Munadi, Hardi
 Prasetyo  dan Dra Mimin Karmini yg telah
 diinobatkan sebagai Profesor
 riset di lingkungan DESDM.
 
 RDP
 salah satu murid pak Prayit
 ==
 Jumat, 06 Januari 2006 - 14:40 WIB
 Lima Ahli Peneliti Utama DESDM Dilantik Menjadi
 Profesor Riset
 
 Lima orang Ahli Peneliti Utama (APU)
 dilingkungan DESDM pada Kamis
 (5/1) kemarin telah dilantik oleh Ketua LIPI
 Prof Umar Anggoro Jenie
 menjadi Profesor Riset. Menteri ESDM, Purnomo
 Yusgiantoro mengharapkan
 agar kelima Profesor Riset tersebut dapat
 menjadi teladan dan
 motivator bagi para fungsional lainnya.
 
 Kelima orang tersebut adalah Dr. Maizar Rahman,
 Dr. Suprajitno Munadi,
 Dr. Hardi Prasetyo, Drs. M. Udiharto dan Dra.
 Mimin Karmini.
 
 Dr Maizar Rahman yang lahir di Bukit Tinggi
 tahun 1948 memiliki bidang
 penelitian Teknik Kimia. Meraih gelar Sarjana
 Ilmu Kimia dari
 Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta (1974).
 Anggota Dewan Pakar Dewan
 Riset Nasional ini juga berhasil menyelesaikan
 gelar Docteur
 d'Ingenieur, Bidang Petroleum Science/Teknik
 Kimia dari Institut
 Francais du Petrole, Paris, Perancis.
 
 Dr Suprayitno Munadi lahir di Kendal tahun 1948
 dengan bidang
 Penelitian Seismologi Eksplorasi. Lulus sebagai
 Sarjana Fisika dari
 Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta (1973) dan
 Dipl. Ing. Geofisika
 Perminyakan, French, Petroleum Institute serta
 melanjutkan ke Flinders
 University of South, Australia hingga menggondol
 gelar Doktor bidang
 Seismologi Eksplorasi.
 
 Dr Hardi Prasetyo lahir di 

[iagi-net-l] Fw: AMC pemetaan potensi longsor daerah Malang Raya

2006-01-17 Terurut Topik Andang Bachtiar
Kepada kawan-kawan IAGINET, mohon posting berita terlampir bisa dijadikan 
pertimbangan acuan untuk melakukan kegiatan nyata disekitar tempat anda semua, 
sehingga sumbangan langsung kita ke masyarakat jadi lebih mengena dan terasa.

Salam

Andang Bachtiar
Exploration Think Tank Indonesia

- Original Message - 
From: Andang Bachtiar 
Sent: Wednesday, January 18, 2006 1:01 PM
Subject: AMC pemetaan potensi longsor daerah Malang Raya


Setelah melalui pertemuan-pertemuan pendahuluan baik di Jakarta maupun di 
Malang, akhirnya terbentuk Panitia bersama AMC-IAGI-Unibraw untuk melakukan 
Pemetaan dan Sosialisasi Antisipasi Bencana Longsor/Banjir di Malang Raya, yang 
kick-off meeting-nya dilakukan kemarin 17 Januari 2006 di Sekretariat Sementara 
AMC Jl. Bunga Merak 25 (rumah Marcillinus / Mercy).

Hadir kurang lebih 20 orang dalam meeting tersebut yaitu:
AMC: Kukuh (Ketua, Jkt), Yayang (JKT), Marci (Sby), Daponk, Herland, Saiin, 
Koco, Agus Rawon, Farid, Yoto, Yoga, . sopo maneh yo? lali aku..
Unibraw: Adi Susilo, Sunaryo, Joko Wiyono  5 rekan mahasiswa,
IAGI: (diwakili Yayang  Marci)
lain2: Mubin (simpatisan) Retno (bojoku)
Hadir pula wartawan2 dari Radar Malang, Kompas, dan Jakarta Post (hasilnya: 
hari ini di halaman G Kompas Jawa Timur termuat berita terlampir).

Dalam kick-off meeting kemarin didiskusikan beberapa hal:

A. Tujuan:
1. Melakukan pemetaan daerah berpotensi longsor/banjir skala operasional 
(25.000 s/d 10:000) yang bisa dipakai secara langsung oleh aparat pemerintahan 
(kabupaten/kecamatan/desa) untuk perencanaan tata-ruang, jalur evakuasi, 
pembuatan shelter dan operasional penanggulangan apabila bencana benar-benar 
terjadi. Peta-peta potensi bencana yang ada selama ini dari pemerintah hanya 
berskala strategis yaitu 1:100.000 yang tidak bisa digunakan secara langsung 
oleh masyarakat / aparat level bawah (dusun, desa, camat) untuk action.
2. Memberikan contoh kepada pemerintah (eksekutifdpr) bahwa mereka harus lebih 
tanggap dalam mengantisipasi bencana dengan melakukan real action yaitu 
pemetaan-pemetaan skala detail tersebut, dimana dalam hal ini contoh tersebut 
diberikan oleh / berasal dari INISIATIF MASYARAKAT (pecinta alam, asosiasi 
profesi, mahasiswa, dan perguruan tinggi). Hal ini terkait dengan lemahnya 
tanggung-jawab pemerintah dalam mengimplementasikan prinsip-prinsip yang sudah 
terkandung dalam startegi kebencanaan nasional yang diadopsi dalam paradigma 
BAKORNAS PB, yaitu lebih mengedepankan antisipasi/pencegahan daripada 
penanggulangan darurat. Tetapi kenyataannya sampai sekarang sulit sekali 
dilakukan proyek-proyek pemetaan/peneliatian/mitigasi bencana, karena , selain 
banyak dana bencana diperebutkan dan dijadikan lahan KKN ... kasus akhir 2005 
ttg makelar-makelar anggaran benacana di DPR sampai menyeret-nyeret Irma 
Huitabara tsegala  sifat dasar kekuasaan pemerintahan kita sekarang ini 
lebih ke SHORT TERM action, bukan kepentingan jangka panjang. Akibatnya banyak 
sekali DPRD-DPRD yang meremehkan dan mencibir dan akhirnya menolak pendanaan 
proyek2 yang bersifat jangka panjang penyelamatan rakyat dari bencana tersebut 
karena yang mereka lihat hanya hasil yang berupa peta2 dan rekomendasi, bukan 
hasil fisik seperti umumnya proyek2 infrastruktur dan ekstraksi komoditi dsb.
3. Mensosialisasikan hasil pemetaan dan rekomendasi langsung kepada masyarakt 
dan pemerintahan dari berbagai level, mulai dari dusun, desa, kecamatan, 
kabupaten, dan provinsi, lsm/ngo lainnya, dan tentunya PERS.

B. Constraint:
1. Kerjasama dilakukan antara 4 organisasi, AMC, IAGI Jatim, Lab Geofisika 
Unibraw, dan AAPG Student Chapter Unibraw. Ekspertis kita terbatas pada teknis 
geologi longsor (IAGI), teknis rintis medan, ekspedisi dan pemetaan (AMC), 
support laboratorium, data base dan analyses (lab Geofisika Unibraw), dan 
tenaga-tenaga muda perintis medan (AAPG Student Chapter Unibraw). Walaupun 
synergy/kolaborasi ini membuahkan suatu tim yang positip, tetapi kita juga bisa 
menganggapnya sebagai constraint karena kita belum punya organisasi pendana 
yang significant, organisasi yang ahli dibidang persuasi sosial kemasyarakatan, 
ahli2 surficial (pertanian, kehutanan), dsb. Karena pada dasarnya permasalahan 
bencana longsor/banjir adalah permasalahan multikausal, multisektoral, jadi 
makin lengkap tim kita akan makin yahud hasilnya. Nah, dalam keterbatasan 
inilah tim gabungan ini musti jalan
2. Time-frame: kita hanya punya waktu paling lama 2-1/2 bulan untuk melakukan 
semua pekerjaan dalam rangka mencapai tujuan diatas, karena momen durasi musim 
hujan yang besar (menurut BMG) akan berlangsung hanya sampai akhir Februari, 
dimana setelah itu intensitas akan menurun sampai akhir Maret 2003. Mumpung 
pikiran, perasaan, berita, dana, dan kekuatiran orang masih terfokus pada 
kemungkinan2 bencana seperti Jember, Singosari, Banjarnegara, Purwakarta, dll, 
maka inilah saatnya (momentumnya) untuk melakukan sesuatu sehingga effek 
kegunaannya langsung terasa ke masyarakat 

Re: [iagi-net-l] Fw: AMC pemetaan potensi longsor daerah Malang Raya

2006-01-17 Terurut Topik Sanggam Hutabarat


AMC itu opo Ndang.. NGO? btw salut dgn aksinya

sgm
--
At 01:16 PM 1/18/2006, you wrote:
Kepada kawan-kawan IAGINET, mohon posting berita terlampir bisa 
dijadikan pertimbangan acuan untuk melakukan kegiatan nyata disekitar 
tempat anda semua, sehingga sumbangan langsung kita ke masyarakat jadi 
lebih mengena dan terasa.


Salam

Andang Bachtiar
Exploration Think Tank Indonesia

- Original Message -
From: Andang Bachtiar
Sent: Wednesday, January 18, 2006 1:01 PM
Subject: AMC pemetaan potensi longsor daerah Malang Raya


Setelah melalui pertemuan-pertemuan pendahuluan baik di Jakarta maupun di 
Malang, akhirnya terbentuk Panitia bersama AMC-IAGI-Unibraw untuk 
melakukan Pemetaan dan Sosialisasi Antisipasi Bencana Longsor/Banjir di 
Malang Raya, yang kick-off meeting-nya dilakukan kemarin 17 Januari 2006 
di Sekretariat Sementara AMC Jl. Bunga Merak 25 (rumah Marcillinus / Mercy).


Hadir kurang lebih 20 orang dalam meeting tersebut yaitu:
AMC: Kukuh (Ketua, Jkt), Yayang (JKT), Marci (Sby), Daponk, Herland, 
Saiin, Koco, Agus Rawon, Farid, Yoto, Yoga, . sopo maneh yo? lali aku..

Unibraw: Adi Susilo, Sunaryo, Joko Wiyono  5 rekan mahasiswa,
IAGI: (diwakili Yayang  Marci)
lain2: Mubin (simpatisan) Retno (bojoku)
Hadir pula wartawan2 dari Radar Malang, Kompas, dan Jakarta Post 
(hasilnya: hari ini di halaman G Kompas Jawa Timur termuat berita terlampir).


Dalam kick-off meeting kemarin didiskusikan beberapa hal:

A. Tujuan:
1. Melakukan pemetaan daerah berpotensi longsor/banjir skala operasional 
(25.000 s/d 10:000) yang bisa dipakai secara langsung oleh aparat 
pemerintahan (kabupaten/kecamatan/desa) untuk perencanaan tata-ruang, 
jalur evakuasi, pembuatan shelter dan operasional penanggulangan apabila 
bencana benar-benar terjadi. Peta-peta potensi bencana yang ada selama ini 
dari pemerintah hanya berskala strategis yaitu 1:100.000 yang tidak bisa 
digunakan secara langsung oleh masyarakat / aparat level bawah (dusun, 
desa, camat) untuk action.
2. Memberikan contoh kepada pemerintah (eksekutifdpr) bahwa mereka harus 
lebih tanggap dalam mengantisipasi bencana dengan melakukan real action 
yaitu pemetaan-pemetaan skala detail tersebut, dimana dalam hal ini contoh 
tersebut diberikan oleh / berasal dari INISIATIF MASYARAKAT (pecinta alam, 
asosiasi profesi, mahasiswa, dan perguruan tinggi). Hal ini terkait dengan 
lemahnya tanggung-jawab pemerintah dalam mengimplementasikan 
prinsip-prinsip yang sudah terkandung dalam startegi kebencanaan nasional 
yang diadopsi dalam paradigma BAKORNAS PB, yaitu lebih mengedepankan 
antisipasi/pencegahan daripada penanggulangan darurat. Tetapi kenyataannya 
sampai sekarang sulit sekali dilakukan proyek-proyek 
pemetaan/peneliatian/mitigasi bencana, karena , selain banyak dana bencana 
diperebutkan dan dijadikan lahan KKN ... kasus akhir 2005 ttg 
makelar-makelar anggaran benacana di DPR sampai menyeret-nyeret Irma 
Huitabara tsegala  sifat dasar kekuasaan pemerintahan kita sekarang 
ini lebih ke SHORT TERM action, bukan kepentingan jangka panjang. 
Akibatnya banyak sekali DPRD-DPRD yang meremehkan dan mencibir dan 
akhirnya menolak pendanaan proyek2 yang bersifat jangka panjang 
penyelamatan rakyat dari bencana tersebut karena yang mereka lihat hanya 
hasil yang berupa peta2 dan rekomendasi, bukan hasil fisik seperti umumnya 
proyek2 infrastruktur dan ekstraksi komoditi dsb.
3. Mensosialisasikan hasil pemetaan dan rekomendasi langsung kepada 
masyarakt dan pemerintahan dari berbagai level, mulai dari dusun, desa, 
kecamatan, kabupaten, dan provinsi, lsm/ngo lainnya, dan tentunya PERS.


B. Constraint:
1. Kerjasama dilakukan antara 4 organisasi, AMC, IAGI Jatim, Lab Geofisika 
Unibraw, dan AAPG Student Chapter Unibraw. Ekspertis kita terbatas pada 
teknis geologi longsor (IAGI), teknis rintis medan, ekspedisi dan pemetaan 
(AMC), support laboratorium, data base dan analyses (lab Geofisika 
Unibraw), dan tenaga-tenaga muda perintis medan (AAPG Student Chapter 
Unibraw). Walaupun synergy/kolaborasi ini membuahkan suatu tim yang 
positip, tetapi kita juga bisa menganggapnya sebagai constraint karena 
kita belum punya organisasi pendana yang significant, organisasi yang ahli 
dibidang persuasi sosial kemasyarakatan, ahli2 surficial (pertanian, 
kehutanan), dsb. Karena pada dasarnya permasalahan bencana longsor/banjir 
adalah permasalahan multikausal, multisektoral, jadi makin lengkap tim 
kita akan makin yahud hasilnya. Nah, dalam keterbatasan inilah tim 
gabungan ini musti jalan
2. Time-frame: kita hanya punya waktu paling lama 2-1/2 bulan untuk 
melakukan semua pekerjaan dalam rangka mencapai tujuan diatas, karena 
momen durasi musim hujan yang besar (menurut BMG) akan berlangsung hanya 
sampai akhir Februari, dimana setelah itu intensitas akan menurun sampai 
akhir Maret 2003. Mumpung pikiran, perasaan, berita, dana, dan kekuatiran 
orang masih terfokus pada kemungkinan2 bencana seperti Jember, Singosari, 
Banjarnegara, Purwakarta, dll, maka inilah saatnya 

Re: [iagi-net-l] Fw: AMC pemetaan potensi longsor daerah Malang Raya

2006-01-17 Terurut Topik Andang Bachtiar
Adeventurers  Mountain Climbers kelompok pecinta alam di Malang,... aku
jadi anggotanya sejak SMA 1975 .

adb

- Original Message -
From: Sanggam Hutabarat [EMAIL PROTECTED]
To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Wednesday, January 18, 2006 1:26 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] Fw: AMC pemetaan potensi longsor daerah Malang
Raya



 AMC itu opo Ndang.. NGO? btw salut dgn aksinya

 sgm
 --
 At 01:16 PM 1/18/2006, you wrote:
 Kepada kawan-kawan IAGINET, mohon posting berita terlampir bisa
 dijadikan pertimbangan acuan untuk melakukan kegiatan nyata disekitar
 tempat anda semua, sehingga sumbangan langsung kita ke masyarakat jadi
 lebih mengena dan terasa.
 
 Salam
 
 Andang Bachtiar
 Exploration Think Tank Indonesia
 
 - Original Message -
 From: Andang Bachtiar
 Sent: Wednesday, January 18, 2006 1:01 PM
 Subject: AMC pemetaan potensi longsor daerah Malang Raya
 
 
 Setelah melalui pertemuan-pertemuan pendahuluan baik di Jakarta maupun di
 Malang, akhirnya terbentuk Panitia bersama AMC-IAGI-Unibraw untuk
 melakukan Pemetaan dan Sosialisasi Antisipasi Bencana Longsor/Banjir di
 Malang Raya, yang kick-off meeting-nya dilakukan kemarin 17 Januari 2006
 di Sekretariat Sementara AMC Jl. Bunga Merak 25 (rumah Marcillinus /
Mercy).
 
 Hadir kurang lebih 20 orang dalam meeting tersebut yaitu:
 AMC: Kukuh (Ketua, Jkt), Yayang (JKT), Marci (Sby), Daponk, Herland,
 Saiin, Koco, Agus Rawon, Farid, Yoto, Yoga, . sopo maneh yo? lali aku..
 Unibraw: Adi Susilo, Sunaryo, Joko Wiyono  5 rekan mahasiswa,
 IAGI: (diwakili Yayang  Marci)
 lain2: Mubin (simpatisan) Retno (bojoku)
 Hadir pula wartawan2 dari Radar Malang, Kompas, dan Jakarta Post
 (hasilnya: hari ini di halaman G Kompas Jawa Timur termuat berita
terlampir).
 
 Dalam kick-off meeting kemarin didiskusikan beberapa hal:
 
 A. Tujuan:
 1. Melakukan pemetaan daerah berpotensi longsor/banjir skala operasional
 (25.000 s/d 10:000) yang bisa dipakai secara langsung oleh aparat
 pemerintahan (kabupaten/kecamatan/desa) untuk perencanaan tata-ruang,
 jalur evakuasi, pembuatan shelter dan operasional penanggulangan apabila
 bencana benar-benar terjadi. Peta-peta potensi bencana yang ada selama
ini
 dari pemerintah hanya berskala strategis yaitu 1:100.000 yang tidak bisa
 digunakan secara langsung oleh masyarakat / aparat level bawah (dusun,
 desa, camat) untuk action.
 2. Memberikan contoh kepada pemerintah (eksekutifdpr) bahwa mereka harus
 lebih tanggap dalam mengantisipasi bencana dengan melakukan real action
 yaitu pemetaan-pemetaan skala detail tersebut, dimana dalam hal ini
contoh
 tersebut diberikan oleh / berasal dari INISIATIF MASYARAKAT (pecinta
alam,
 asosiasi profesi, mahasiswa, dan perguruan tinggi). Hal ini terkait
dengan
 lemahnya tanggung-jawab pemerintah dalam mengimplementasikan
 prinsip-prinsip yang sudah terkandung dalam startegi kebencanaan nasional
 yang diadopsi dalam paradigma BAKORNAS PB, yaitu lebih mengedepankan
 antisipasi/pencegahan daripada penanggulangan darurat. Tetapi
kenyataannya
 sampai sekarang sulit sekali dilakukan proyek-proyek
 pemetaan/peneliatian/mitigasi bencana, karena , selain banyak dana
bencana
 diperebutkan dan dijadikan lahan KKN ... kasus akhir 2005 ttg
 makelar-makelar anggaran benacana di DPR sampai menyeret-nyeret Irma
 Huitabara tsegala  sifat dasar kekuasaan pemerintahan kita sekarang
 ini lebih ke SHORT TERM action, bukan kepentingan jangka panjang.
 Akibatnya banyak sekali DPRD-DPRD yang meremehkan dan mencibir dan
 akhirnya menolak pendanaan proyek2 yang bersifat jangka panjang
 penyelamatan rakyat dari bencana tersebut karena yang mereka lihat hanya
 hasil yang berupa peta2 dan rekomendasi, bukan hasil fisik seperti
umumnya
 proyek2 infrastruktur dan ekstraksi komoditi dsb.
 3. Mensosialisasikan hasil pemetaan dan rekomendasi langsung kepada
 masyarakt dan pemerintahan dari berbagai level, mulai dari dusun, desa,
 kecamatan, kabupaten, dan provinsi, lsm/ngo lainnya, dan tentunya PERS.
 
 B. Constraint:
 1. Kerjasama dilakukan antara 4 organisasi, AMC, IAGI Jatim, Lab
Geofisika
 Unibraw, dan AAPG Student Chapter Unibraw. Ekspertis kita terbatas pada
 teknis geologi longsor (IAGI), teknis rintis medan, ekspedisi dan
pemetaan
 (AMC), support laboratorium, data base dan analyses (lab Geofisika
 Unibraw), dan tenaga-tenaga muda perintis medan (AAPG Student Chapter
 Unibraw). Walaupun synergy/kolaborasi ini membuahkan suatu tim yang
 positip, tetapi kita juga bisa menganggapnya sebagai constraint karena
 kita belum punya organisasi pendana yang significant, organisasi yang
ahli
 dibidang persuasi sosial kemasyarakatan, ahli2 surficial (pertanian,
 kehutanan), dsb. Karena pada dasarnya permasalahan bencana longsor/banjir
 adalah permasalahan multikausal, multisektoral, jadi makin lengkap tim
 kita akan makin yahud hasilnya. Nah, dalam keterbatasan inilah tim
 gabungan ini musti jalan
 2. Time-frame: kita hanya punya waktu paling lama 2-1/2 bulan untuk
 melakukan semua pekerjaan dalam rangka mencapai 

[iagi-net-l] Hipotesis-Teori

2006-01-17 Terurut Topik Maryanto (Maryant)
 
Kuliah Filosofis, GeoConcept dan GeoResearch dari Prof. R.P.
Koesoemadinata amat menarik, dan sepertinya ada banyak yang mau ikut
kalau ada suatu kursus seminggu tentang ini. Siapa mau ?

Kuliah itu amat membuka wawasan peserta kuliah menjadi amat luas-lebar.
Sekitar 1 % dari kuliah itu, 2001-2002, menjelaskan hipotesis-teori, di
ringkas menjadi sbb:

1. Hipotesis. 
Hipotesa sering dianggap sebagai proposisi untuk menerangkan suatu
gejala alam yang belum cukup bukti. Maka istilah hipotesa sering
diidentikkan dengan penjelasan prematur atau teori tentative.  

2. Teori.
Teori dapat mempunyai berbagai pengertian, namun pada umumnya merupakan
suatu konsepsi atau cara melihatnya secara mental atau idea mental
berupa pernyataan secara sistematik dari prinsip-prinsip yang
memformulasi hubungan yang nampak antar  beberapa gejala alam yang telah
diamati, atau prinsip-prinsip yang mendasari (membawahinya), yang telah
diverifikasi dalam batas tertentu teori juga berimplikasi adanya cukup
banyak bukti yang mendukung prinsip-prinsip umum yang telah
diformulasikan yang menjelaskan bekerjanya (operation) dari suatu
phenomena tertentu. 

3. Hipotesa-Teori.
Secara simplisitik suatu teori berkembang dari suatu hipotesa yang
merupakan gagasan yang sebagai akibatnya akan memprediksi suatu gejala
untuk dibuktikan dengan pengamatan-pengamatan. Jika
pengamatan-pengamatan itu terus menerus dapat menginyakan prediksi
tersebut maka hipotesa itu berkembang menjadi suatu teori. 

Dalam kenyataannya hal ini tidak sesederhana itu, karena istilah
hipotesa dan teori sering menjadi kabur. 

4. Selanjutnya Chamberlin (1904) melihat perkembangan teori sebagai
berikut:
a. Penjelasan Prematur (Premature Explanation)
b. Teori Tentative (Tentative Theory)
c. Teori yang telah diterima (Adopted Theory)
d. Teori yang Berlaku (Ruling Theory).

5. Hierarchi Teori:
a. Teori Dasar. Teori Fisika dan Kimia sebagai Induk ilmu pengetahuan
alam. 
b. Teori Terbatas.
c. Teori Umum Pemersatu (Unified Theory). 

Teori yang menyatukan berbagai teori terbatas disebut Teori Umum
Pemersatu. Dalam ilmu geologi Teori Geosinklin pernah dianggap suatu
teori pemersatu antara berbagai aspek geologi, seperti stratigrafi,
tektonik, petrologi dsb. Dewasa ini Tektonik Lempeng dianggap teori
pemersatu. Ilmu fisika sampai kini masih belum berhasil medapatkan teori
pemersatu antara ke-empat gaya-daya (forces) yang bekerja dalam alam
jagad raya ini.

6. Science dari Natural scienec, memperlihatkan keindahan alam
(physics).

Di luar kuliah itu, beberapa pakar menyamakan arti hipotesa dengan
teori. Indonesia is the most complete and complex natural scienec
laboratory in the world (MT Zen, Awang, dll.). Lapisan buminya kaya
natural science. 

Nama menjadi landmark, simbol, tanda spesial. Gadjah Mada menyatukan
Nusantara yang lapisan buminya amat kaya. Lapisan benuanya di sebut
Pangea (Pangea di pakai Teknik Geology UPN ?). Ghana, gadjah duduk
memangku cawan, adalah Dewa Ilmu Pengetahuan (Filsafat Hindu/Budha,
ini dipakai lambang ITB ?). Lempeng tektonik adalah 1% dari jari-jari
bumi. Semuanya indah, cantik (scienec), dan paling cantik ya Dewi Gea
(Filsafat Yunani, Gea di pakai simbul Teknik Geologi ITB ?). Gea menjadi
asal kata Geo + logy. Geologist adalah yang mempunyai bumi, dan orang
lain in de khos. Semua ilmu yang ada, mesti asalmulanya di pikirkan
dari bumi. Mereka berpotensi menyatukan rumus (Grand Unified Theory).
Begitu ?

Salam,
Maryanto.


-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-



Re: [iagi-net-l] Profesor dan Bar Koboi

2006-01-17 Terurut Topik M Untung
Pak Yo Sumartojo,
Ketemu suaranya lagi nih. Kali ini ramai tentang professor. Di Indonesia
kalau orang memiliki gelar professor, hebat lho. Pokoknya semua ungkapan
dari sang prof. pasti benar lah. Maklum di negara berkembang. Sisa-2 didikan
londo masih melekat. Padahal biar professor kalau tidak berkarya ilmiah ya
sama dengan, bahkan lebih rendah dari orang biasa. Memang kita ini masih
mikir yang mestinya tidak perlu. Membuang energi saja. Padahal masih banyak
yang harus dikerjakan. Kalau orang sudah pergi ke Pluto, kita masih begini
saja. Kapan main ke tanah air?
Sekian dulu. Semoga sehat-sehat saja. Sampai ketemu.
M. Untung
- Original Message -
From: Yo Sumartojo [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]; iagi-net@iagi.or.id
Sent: Monday, January 16, 2006 10:44 PM
Subject: [iagi-net-l] Profesor dan Bar Koboi


 Rekan-rekan geologiawan,

 Komentar Prof. Koesoemadinata tentang professor di A.S. memang benar!

 Sewaktu saya jadi dosen (Assistant Professor) di Universitas Vanderbilt,
saya disebut Professor oleh Dekan saya. Sekarang di tempat biro konsultan
dimana saya bekerja, sebutan ini hanya untuk panggilan lelucon saja
sebagai sebutan akrab oleh teman-teman sekerja.

 Di beberapa film koboi Amerika, sebutan professor juga sering digunakan
untuk menyebut pemain piano di bar koboi yang juga menjadi tempat tinggal
kupu-kupu malam. Sering-sering ada adegan film, seorang pemabuk berkata
kepada sang pemain piano:

 Play it again professor!

 salam,

 Jojok Sumartojo
 Marietta, Georgia, USA



 -
 To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
 To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
 IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
 IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
 Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
 Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
 Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
 Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
 Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau
[EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
 Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
 -



-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-



[iagi-net-l] Need info : Mud Volcano

2006-01-17 Terurut Topik Shofiyuddin
Mohon pencerahannya tentang mud volcano,

1. bagaimana kejadian terbentuknya mud volcano dan bagaimana proses
sedimentasinya
2. apakah komposisi dari mud / litologi itu, fluid ata solid
3. apakah kandungan fluidanya, adakah mengandung gas gas tertentu, misal
methane atau gas hidrate
4. apakah mud volcano ini sama dengan salt diapir (belum muncul ke
permukaan) yang sering terlihat di penampang seismik dalam literatur,
seperti di GOM.
5. apakah mud volcano bisa terbentuk di bawah laut / sea bed.

terima kasih sebelumnya.


--
Salam hangat

Shofi


RE: [iagi-net-l] Ahli Peneliti Utama DESDM Dilantik Menjadi Profesor Riset

2006-01-17 Terurut Topik Iman Argakoesoemah

Yang lebih seru lagi beberapa ahli servis AC mobil menamakan dirinya sebagai 
Doktor AC.

-Original Message-
From: Wayan Ismara Heru Young [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Wednesday, January 18, 2006 1:10 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Ahli Peneliti Utama DESDM Dilantik Menjadi
Profesor Riset


di salah satu radio di bandung ada iklan tentang  tempat penyembuhan ketagihan 
obat dan AIDS, melalui metoda yang lebih  berbau mistis, dengan pengelolanya 
yang mengaku bergelar profesor...
  saya kurang tahu menganai hal ini, apa mungkin ada gelar profesor untuk ilmu 
mistik?
  atau jangan2 memang pekerjaan sampingan salah satu profesor di perguruan 
tinggi di bandung??

  salam,
  .heru.
 
Befriko Murdianto [EMAIL PROTECTED] wrote:  Malahan paranormal sekarang juga 
ada yg pake gelar
profesor :)

bsm

--- Y S Yuwono  wrote:

 Mungkin betul Prof Koesoema, dulu seingat saya,
 tukang sulap dan hipnotis
 dipanggil juga Profesor.
 Salam,
 YSY
 - Original Message -
 From: R.P. Koesoemadinata
 To:
 Sent: Saturday, January 14, 2006 3:52 AM
 Subject: Re: [iagi-net-l] Ahli Peneliti Utama DESDM
 Dilantik Menjadi
 Profesor Riset


  Sebetulnya prof itu bukan gelar akademis, tetapi
 sebutan atau panggilan
  masyarakat pada seseorang yang mempunyai jabatan
 gurubesar (sama seperti
  kyai atau ustaz), tidak ada dalam SK nya (paling
 tidak pada SK yang saya
  terima dari presiden) kata-kata profesor ( atau
 maka dengan ini ybs berhak
  memakai gelar professor, kata2 ini sama sekali
 tidak ada)Sekarang
  kelihatannya masyarakat akan menyebut seorang Ahli
 Peneliti Utama juga
  dengan panggilan prof.
  RPK
  - Original Message -
  From: ismail

  To:
  Sent: Saturday, January 14, 2006 6:29 PM
  Subject: Re: [iagi-net-l] Ahli Peneliti Utama
 DESDM Dilantik Menjadi
  Profesor Riset
 
 
 
  Atau dibalik daripada mengharapkan pemerintah
 bergera, bisa nggak kita2
  yg
  muda ini bisa mencapai posisi tersebut tanpa
 harus mencapai usia diatas
  pensiun rata2 55th. He.he..hesiapa yg
 peduli?
  __
 
  Sangat Bisa , kenapa tidak
  Dari yang dilantik kemarin ( 130 an ? ) banyak
 yg usianya dibawah 50 th.
  Periset ( Peneliti) adalah jabatan fungsional (
 dan banyak lagi jenis
  jabatan semacam ini, spt
 perekayasa,widiaswara,kepustakaan , dll )  di
  lingkungan pemrintahan ( ada jabatan fungsional
 ada jabatan struktural
  spt direktur,Dirjen,Kabag,dll ) dan gelar /
 tingkatan yg paling tinggi
  untuk jabatan funsional peneliti/periset adalah
 APU (Ahli Peneliti Utama)
  dan ini sudah ada sejak bertahun tahun lalu, Nah
 baru sekarang ( 2005
  ini ) untuk pertama kalinya Gelar APU ini
 disetarakan ( diberi gelar
  baru ) Manjadi Profesor Riset ( Kalau dulu
 Ir,Bejo Msc APU , sekarang
  menjadi Prof . Ir,Bejo Msc, kan tambah keren ,
 jadi bagi yg telah punya
  APU bisa menukarnya menjadi Profesor )
  Untuk menjadi peneliti tsb, seseorang hrs
 mengumpulkan Angka Kredit
  yang diperoleh dari keaktifan masing masing untuk
 menulis, pembawa
  makalah, mengikuti kegiatan kegiatan keilmuan ,
 dll, semakin aktif
  semakin cepat dapat APU tadi , jadi bisa umur 30
 , 40 , atau
  lebih.makanya sertifikat sebagai pembawa
 makalah di pertemuan
  ilmiah/seminar menjadi sangat penting untuk
 investasi APU tsb.( tapi
  meskipun mempunyai sertifikat segunung namun
 bukan dari institusi
  pemerintah ya gak bisa dapat gelar profesor
 tadi ).
  Cuma yang aku agak ngeganjel , Profesor itu suatu
 gelar akademis atau
  bukan sih ( profesor tapi tidak mengajar )
  Mungkin ada yg tahu devinisi Profesor ?
 
  Ism
 
 
  salam,
  PR
  salah satu murid P Prayit juga
 
  At 11:07 AM 1/13/2006 +0800, you wrote:
 Selamat kepada Tiga Geoscientis  Pak
 Suprayitno Munadi, Hardi
 Prasetyo  dan Dra Mimin Karmini yg telah
 diinobatkan sebagai Profesor
 riset di lingkungan DESDM.
 
 RDP
 salah satu murid pak Prayit
 ==
 Jumat, 06 Januari 2006 - 14:40 WIB
 Lima Ahli Peneliti Utama DESDM Dilantik Menjadi
 Profesor Riset
 
 Lima orang Ahli Peneliti Utama (APU)
 dilingkungan DESDM pada Kamis
 (5/1) kemarin telah dilantik oleh Ketua LIPI
 Prof Umar Anggoro Jenie
 menjadi Profesor Riset. Menteri ESDM, Purnomo
 Yusgiantoro mengharapkan
 agar kelima Profesor Riset tersebut dapat
 menjadi teladan dan
 motivator bagi para fungsional lainnya.
 
 Kelima orang tersebut adalah Dr. Maizar Rahman,
 Dr. Suprajitno Munadi,
 Dr. Hardi Prasetyo, Drs. M. Udiharto dan Dra.
 Mimin Karmini.
 
 Dr Maizar Rahman yang lahir di Bukit Tinggi
 tahun 1948 memiliki bidang
 penelitian Teknik Kimia. Meraih gelar Sarjana
 Ilmu Kimia dari
 Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta (1974).
 Anggota Dewan Pakar Dewan
 Riset Nasional ini juga berhasil menyelesaikan
 gelar Docteur
 d'Ingenieur, Bidang Petroleum Science/Teknik
 Kimia dari Institut
 Francais du Petrole, Paris, Perancis.
 
 Dr Suprayitno Munadi lahir di Kendal tahun 1948
 dengan bidang
 Penelitian Seismologi Eksplorasi. Lulus sebagai