RE: [iagi-net-l] Eforia Eksplorasi; PP-IAGI kumpul dong..

2007-07-29 Terurut Topik Superiadi, Agus (PTI-SOR)
Sedikit menambahkan pendapat...

 

Memang masalah ini sangat pelik, selain peraturan yg belum bisa
mengakomodasi, juga kebutuhan pemerintah daerah utk mendapatkan dana,
dana yg didapat bisa jadi untuk kepentingan rakyatnya tapi bisa jadi
juga untuk kepentingan pribadi atau persiapan utk pemilihan Bupati
selanjut nya atau bisa juga krn merasa pesimis bisa terpilih lagi
berusaha memanfaatkan kesempatan di waktu yg tersisa utk mencari
keuntungan maksimal. Dalam pimilihan ada tim sukses yg tentunya harus
dapat jatah posisi di pemerintahan, celakanya kalo orang yg diangkat
jadi Kadis Pertambangan tidak mengerti tambang. Bahkan saya dengar ada
seorang guru SD diangkat jadi Kadis Pertambangan krn jatah tim sukses.
Sistem koordinat saja mungkin tidak ngerti...gimana mau bicara
geologi/tambang...

 

Di daerah Sulawesi Tengah sdg terjadi masalah serius yg dihadapi PT Inco
dan Rio Tinto karena banyak sekali KP yg diberikan oleh Pemda berada
dalam area konsesi kedua perusahaan. Mungkin harus lbh banyak
Geologist/Mine Engineer yg terjun ke dunia politik agar setidaknya bisa
mengurangi kemungkinan terjadinya masalah spt ini walaupun kemungkinan
tetap sulit kalo uang milyaran yg bicara...mungkin segelintir orang yg
bisa tahan thd godaan ini...

 

Masalah mendasar di tanah air kita ini adalah masalah moral dan
penegakan hukum. Dengan moral yg mengutamakan kepentingan rakyat dan
anti suap/korupsi serta penegakan hukum yg tidak pandang bulu dan
hakim/jaksa yg anti suap, mungkin baru bisa kita harapkan masalah2 spt
ini tidak terjadi. Tentunya harapan ini sekarang masih sekedar
impiankarena akar moral spt sekarang ini sangat kuat...masih susah
dilawan.

 

Sebagai sebuah lembaga professional yg cukup kuat, IAGI maupun Perhapi
memang harus berani bersuara utk mencoba mengingatkan para pengambil
keputusan.

 

Salam dari Sorowako,

Agus

 

 



From: Ismail Zaini [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Saturday, July 28, 2007 12:05 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Eforia Eksplorasi; PP-IAGI kumpul dong..

 

Kalau dirunut ke belakang ternyata kondisi saat ini tsb tidak lepas dari
adanya UU 22/1999 tentang otda yang dijabarkan dg PP 25 /2000 dimana PP
tsb ditandangani oleh orang IAGI yaitu mas Bondan Gunawan yg waktu itu
sebagai Menteri sekretaris Negara. Mungkin yang perlu dibenahi adalah
bagaimana penjabarannya dilapangan , mengingat untuk hal hal yang
beginian diperlukan pemahaman masalah pergeologian , disisi lain mungkin
banyak Pemda yang belum punya geologi makanya sering terjadi berbagai
penafsiran/penjabaran thd kedua Regulasi tsb , oleh karena itu disamping
Petisi - petisi tsb juga diperlukan sosialisasi untuk memberikan
kesadaran thd pemda pemda betapa pentingnya ngopeni orang geologi
didaerahnya, hal ini juga akan mendorong 'terserapnya' geolog geolog
disektor ini yang ujung ujungnya memberikan lapangan kerja baru , kalau
diperhatikan di kedua regulasi tsb kewenangan pemda thd permasalahan
geologi didaerahnya cukup besar dari masalah SDA sampai Bencana alamnya
,coba kalau setiap pemda ngopeni' 3 orang geolog , maka sudah ada
penyerapan ratusan geolog . apalagi para geolog tsb sebelum diterjunkan
ke pemda dibekali dulu ( digodog ) di kawah condrodimukonya IAGI siiip
deh. saya yakin APBD pemda pemda tidak ada apa apanya kalau hanya untuk
ngopeni para geolog tsb , dibanding karo gajine DPRD bukan apa apanya.

 

 

 

ISM

 

- Original Message - 

From: Sukmandaru Prihatmoko mailto:[EMAIL PROTECTED]  

To: iagi-net@iagi.or.id 

Cc: [EMAIL PROTECTED] 

Sent: Friday, July 27, 2007 5:16 AM

Subject: RE: [iagi-net-l] Tanah Air for sale vs Eforia
Eksplorasi; PP-IAGI kumpul dong..

 

Pak Andri dan rekan yang lain..

 

Prihatin sekali mendengarnya  walau hal ini sudah
berlangsung bbrp tahun tapi makin parah belakangan ini. Jual beli KP (yg
sudah ditangan) atau jualan KP yg belum dikeluarkan  wah ngeri
mengikutinya karena melibatkan banyak sekali sector, institusi, atau
perorangan. 

 

Pengalaman pribadi: untuk mendapatkan KP Penyelidikan Umum/
Eksplorasi (gak perlu sebut nama daerah...) diisyaratkan oleh pihak
berwenang kita harus merogoh kocek Rp 3M - terang-terangan via sms lagi
mintanya. Padahal boleh di bilang sukses ratio -nya mungkin hanya 1%
atau lebih kecil. Padahal lagi ini gak ada aturan UU, PP, atau
sejenisnya - jadi kalau kita bayar ya masuklah ke kantong pribadi ybs.
Buat investor serius - hal ini menjadikan kesulitan besar, karena mesti
bersaing dengan PT-PT Gak Jelas yg mau bayar kontan utk dapat KP. Dan
saya yakin masih banyak cerita2 serem spt ini... 

 

Dan yang lebih negative tentunya ini men-down grade posisi
Indonesia sebagai tujuan eksplorasi (yg serius).

 

Kayaknya ini buah dari semangat otoda yg kelewatan ya..
sehingga gak ada lagi yg bisa ngontrol lagi. 

 

Petisi 

RE: [iagi-net-l] Eforia Eksplorasi; PP-IAGI kumpul dong..

2007-07-29 Terurut Topik Deni Rahayu
kang Ismail,
Update saja otonomi daerah atau lebih tepat
undang-undang Pemerintahan Daerah telah direvisi dari
UU 22/1999, menjadi UU 32/2004 (isinya lebih kearah
pembagian kewenangan antara pemerintah pusat dan
daerah)sementara UU 25/1999(bagian yang tidak
terpisahkan dr otda) tentang Perimbangan Keuangan
Pusat dan daerah atau lebih dikenal UU PKPD, direvisi
menjadi UU 33/2004 (berisi tentang pembagian bagi
hasil antara pusat dan daerah termasuk Bagi Hasil
Migas dan lain-lain)

dNr
___
 
 From: Ismail Zaini [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
 Sent: Saturday, July 28, 2007 12:05 PM
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: Re: [iagi-net-l] Eforia Eksplorasi; PP-IAGI
 kumpul dong..
 
  
 
 Kalau dirunut ke belakang ternyata kondisi saat ini
 tsb tidak lepas dari
 adanya UU 22/1999 tentang otda yang dijabarkan dg PP
 25 /2000 dimana PP
 tsb ditandangani oleh orang IAGI yaitu mas Bondan
 Gunawan yg waktu itu
 sebagai Menteri sekretaris Negara. Mungkin yang
 perlu dibenahi adalah
 bagaimana penjabarannya dilapangan , mengingat untuk
 hal hal yang
 beginian diperlukan pemahaman masalah pergeologian ,
 disisi lain mungkin
 banyak Pemda yang belum punya geologi makanya sering
 terjadi berbagai
 penafsiran/penjabaran thd kedua Regulasi tsb , oleh
 karena itu disamping
 Petisi - petisi tsb juga diperlukan sosialisasi
 untuk memberikan
 kesadaran thd pemda pemda betapa pentingnya
 ngopeni orang geologi
 didaerahnya, hal ini juga akan mendorong
 'terserapnya' geolog geolog
 disektor ini yang ujung ujungnya memberikan lapangan
 kerja baru , kalau
 diperhatikan di kedua regulasi tsb kewenangan pemda
 thd permasalahan
 geologi didaerahnya cukup besar dari masalah SDA
 sampai Bencana alamnya
 ,coba kalau setiap pemda ngopeni' 3 orang geolog ,
 maka sudah ada
 penyerapan ratusan geolog . apalagi para geolog tsb
 sebelum diterjunkan
 ke pemda dibekali dulu ( digodog ) di kawah
 condrodimukonya IAGI siiip
 deh. saya yakin APBD pemda pemda tidak ada apa
 apanya kalau hanya untuk
 ngopeni para geolog tsb , dibanding karo gajine DPRD
 bukan apa apanya.
 
  
 
  
 
  
 
 ISM
 
  
 
   - Original Message - 
 
   From: Sukmandaru Prihatmoko
 mailto:[EMAIL PROTECTED]  
 
   To: iagi-net@iagi.or.id 
 
   Cc: [EMAIL PROTECTED] 
 
   Sent: Friday, July 27, 2007 5:16 AM
 
   Subject: RE: [iagi-net-l] Tanah Air for sale vs
 Eforia
 Eksplorasi; PP-IAGI kumpul dong..
 

 
   Pak Andri dan rekan yang lain..
 

 
   Prihatin sekali mendengarnya  walau hal ini
 sudah
 berlangsung bbrp tahun tapi makin parah belakangan
 ini. Jual beli KP (yg
 sudah ditangan) atau jualan KP yg belum dikeluarkan
  wah ngeri
 mengikutinya karena melibatkan banyak sekali sector,
 institusi, atau
 perorangan. 
 

 
   Pengalaman pribadi: untuk mendapatkan KP
 Penyelidikan Umum/
 Eksplorasi (gak perlu sebut nama daerah...)
 diisyaratkan oleh pihak
 berwenang kita harus merogoh kocek Rp 3M -
 terang-terangan via sms lagi
 mintanya. Padahal boleh di bilang sukses ratio -nya
 mungkin hanya 1%
 atau lebih kecil. Padahal lagi ini gak ada aturan
 UU, PP, atau
 sejenisnya - jadi kalau kita bayar ya masuklah ke
 kantong pribadi ybs.
 Buat investor serius - hal ini menjadikan kesulitan
 besar, karena mesti
 bersaing dengan PT-PT Gak Jelas yg mau bayar
 kontan utk dapat KP. Dan
 saya yakin masih banyak cerita2 serem spt ini...
 
 

 
   Dan yang lebih negative tentunya ini men-down grade
 posisi
 Indonesia sebagai tujuan eksplorasi (yg serius).
 

 
   Kayaknya ini buah dari semangat otoda yg kelewatan
 ya..
 sehingga gak ada lagi yg bisa ngontrol lagi. 
 
 
=== message truncated ===


Sang Murid AlamDeni Rahayu - ExplorationistMobile: 62-817-612447Email: [EMAIL 
PROTECTED]


   

Be a better Globetrotter. Get better travel answers from someone who knows. 
Yahoo! Answers - Check it out.
http://answers.yahoo.com/dir/?link=listsid=396545469


Hot News!!!
EXTENDED ABSTRACT OR FULL PAPER SUBMISSION:
228 papers have been accepted to be presented;
send the extended-abstract or full paper
by 16 August 2007 to [EMAIL PROTECTED]
Joint Convention Bali 2007
The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and 
Exhibition,
Bali Convention Center, 13-16 November 2007

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: 

Re: [iagi-net-l] Tanah Air for sale vs Eforia Eksplorasi; PP-IAGI kumpul dong..

2007-07-29 Terurut Topik mohammad syaiful
mungkin yg dimaksud mas budi santoso adalah FKDPM alias forum
komunikasi daerah penghasil migas.

salam,
syaiful

On 7/29/07, budi santoso [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Urun rembug pak . . .

 Satu hal yang mungkin bisa dilakukan PIAGI melalui
 divisinya mas Ketut;

 adalah menghubungi pihak forum komunikasinya bupati
 seluruh Indonesia (maaf saya lupa namanya) tapi yang
 jelas mereka punya wadah tersebut. Wadah tersebut
 cukup sering melakukan kegiatan promosi di Jakarta
 jadi untuk 'nebeng' menggolkan agenda tersebut
 sepertinya tidak begitu sulit. sasaran langsung kepada
 para Bupati moga-moga bisa lebih 'mengena', selain
 bebarapa hal positif yang akan/sedang/telah dilakukan
 pihak PERHAPI terhadap para 'petinggi di Jakarta' yang
 kadang 'abunya' tak sampai dan dianggap sepi oleh para
 pejabat di daerah . .

 Agendanya:
 memberikan masukan yang proporsional tentang seluk
 beluk dunia/bisnis pertambangan yang sesungguhnya
 (dari jenis komoditi, sukses rasio, tren dunia,
 pengalaman dari belahan dunia lain atau bahkan
 kabupaten lain) kepada para Bupati tersebut.

 Yang pernah kami alami adalah:

 Ketika kami  berkunjung ke salah satu bupati di
 Kalimantan dan menyampaikan maksud kami untuk
 mengajukan aplikasi sebuah KP di kabupaten tersebut,
 Begitu beliau tahu bahwa komoditasnya adalah tembaga
 dan emas yang muncul di benak beliau dan para stafnya
 adalah logika sederhana; emas, tembaga  harganya
 lebih mahal daripada batubara, aluminium, besi maupun
 nikel = harga ijinnya juga harus lebih besar.

 Mungkin karena ketidak tahuan mereka maka hal seperti
 ini sering terjadi, mungkin beliau-beliau ini
 tidak/belum paham dengan apa yang dikatakan mas Daru
 tentang sukses ratio untuk komoditas tertentu yang
 yang hanya 1% itu dan seluk beluk lain berkaitan
 dengan bisnis pertambanagn secara umum baik teknis
 maupun non teknis

 IAGI melalui divisinya mas Ketut bisa membantu
 beliau-beliau ini untuk lebih mamahami atau mengerti
 tentang betapa tidak sederhananya proses eksplorasi
 bahan tambang yang tidak bisa langsung 'dijual'
 seperti emas atau tembaga dibandingkan bahan tambang
 yang lain dan betapa kontra produktifnya bagi daerah
 jika praktik-praktik 'liar' itu tetap atau bahkan
 semakin giat dilakukan oleh para pejabat di daerah.

 Hal ini tidak berarti bahwa tindakan 'memeras' rekan
 lain yang bergerak di komoditas besi, batubara, nikel
 atau bauksit 'boleh diperas' dengan alasan
 komoditasnya relatif mudah dijual tetapi mestinya ada
 pemahaman yang cukup dari pihak eksekutif (di daerah)
 tentang hal ini. Yang pada akhirnya diharapkan mereka
 bisa mampu melihat peluang menarik investor (yang
 serius bahasanya mas Daru) untuk berinvestasi di
 daerah mereka dan bukan sebaliknya; siapapun calon
 investornya digebyah uyah (disamaratakan) dengan
 para broker KP yang mengejar untung sesaat dan relatif
 tidak seberapa . . .

 sTJ

 --- Sukmandaru Prihatmoko [EMAIL PROTECTED] wrote:

  Pak Andri dan rekan yang lain..
 
 
 
  Prihatin sekali mendengarnya  walau hal ini
  sudah berlangsung bbrp tahun
  tapi makin parah belakangan ini. Jual beli KP (yg
  sudah ditangan) atau
  jualan KP yg belum dikeluarkan .. wah.. ngeri
  mengikutinya karena melibatkan
  banyak sekali sector, institusi, atau perorangan.
 
 
 
  Pengalaman pribadi: untuk mendapatkan KP
  Penyelidikan Umum/ Eksplorasi (gak
  perlu sebut nama daerah.) diisyaratkan oleh pihak
  berwenang kita harus
  merogoh kocek Rp 3M - terang-terangan via sms lagi
  mintanya. Padahal boleh
  di bilang sukses ratio -nya mungkin hanya 1% atau
  lebih kecil. Padahal lagi
  ini gak ada aturan UU, PP, atau sejenisnya - jadi
  kalau kita bayar ya
  masuklah ke kantong pribadi ybs. Buat investor
  serius - hal ini menjadikan
  kesulitan besar, karena mesti bersaing dengan PT-PT
  Gak Jelas yg mau bayar
  kontan utk dapat KP. Dan saya yakin masih banyak
  cerita2 serem spt ini...
 
 
 
  Dan yang lebih negative tentunya ini men-down grade
  posisi Indonesia sebagai
  tujuan eksplorasi (yg serius).
 
 
 
  Kayaknya ini buah dari semangat otoda yg kelewatan
  ya.. sehingga gak ada
  lagi yg bisa ngontrol lagi.
 
 
 
  Petisi IAGI - boleh juga tuh .. paling tidak
  BERSUARA KERAS DULU, perkara
  didengar atau tidak - kita lihat saja.
 
 
 
  Salam - daru
 
 
 
_
 
  From: Agus Hendratno [mailto:[EMAIL PROTECTED]
 
  Sent: Friday, July 27, 2007 4:44 PM
  To: iagi-net@iagi.or.id
  Subject: Re: [iagi-net-l] Tanah Air for sale vs
  Eforia Eksplorasi; PP-IAGI
  kumpul dong..
 
 
 
  Dalam rangka mengkritisi hal ini, beberapa hari yang
  lalu PERHAPI langsung
  merapatkan barisan di Jakarta, diundang pelaku
  bisnis tambang yang mapan,
  komisi 7 DPR-RI juga diminta ngomong (termasuk ketua
  Komisi 7). Kebetulan
  saya hadir, khusus untuk mendengarkan keresahan ini.
 
  Nah, ada baiknya PP-IAGI kumpul, undang kawan-kawan
  dari migas, mining,
  regulator, komisi-7, birokrat pemda. PP-IAGI bisa
  minta sponsor dari
  kawan-kawan di migas dan mining. Lalu buat
  

Re: [iagi-net-l] JASPER MERAH PUTIH

2007-07-29 Terurut Topik Shofiyuddin
Mang Okim,
Terima kasih untuk informasinya. Kalo lagi di Bandung, saya usahakan untuk
mampir di Serambi Batu Mulia.

Salam

Shofi



On 7/27/07, miko [EMAIL PROTECTED] wrote:

  Yth. Pak Shofi,

 Alhamdulilah kalau Pak Shofi tertarik dengan batumulia. Mengenai buku
 tentang batumulia, di Direktorat Sumber Daya Mineral Bandung ( namanya sudah
 ganti ! ) ada buku berjudul Permata dan Batu Permata yang ditulis oleh
 Sarno Harjanto MSc ( ada juga yang ditulis oleh Ir. Wilher Simanjuntak ).
 Tahun lalu ada juga buku batupermata yang ditulis oleh Slamet Raharjo ( Solo
 ). Yang terakhir ini kabarnya bisa dibeli di Gramedia. Hanya untuk
 genesanya, rasanya tidak dibahas secara khusus.

 Penyebaran batumulia paling besar di Indonesia ? Mungkin sementara ini
 Jawa Barat dan Banten. Mengapa sementara ? Karena di propinsi lain belum
 diinventarisir secara sungguh-sungguh, sedangkan di Jawa Barat dan
 Banten... kan banyak ahlinya ?!

 Nanti kalau Pak Shofi ke Bandung singgah deh ke Serambi Batumulia di Jl.
 Pajajaran 145, biar tambah tertarik.

 Salam batumulia,

 Mang Okim

 - Original Message -

 *From:* Shofiyuddin [EMAIL PROTECTED]
 *To:* iagi-net@iagi.or.id
 *Sent:* Thursday, July 26, 2007 12:54 PM
 *Subject:* Re: [iagi-net-l] JASPER MERAH PUTIH


 Kalo udah baca email tentang batu mulia dari mang Okim ini, jadi pengin
 tahu lebih banyak.
 Kali kali adakah buku yang membahas mengenai batu batu mulia ini (dengan
 gambar plus dimana bisa dibeli) yang disertai dengan proses genesa
 geologinya nya? Dimana kah penyebaran batu batu mulia yang paling besar
 ini di Indonesia?

 Terima kasih sebelumnya.

 Salam

 Shofi


 On 7/26/07, miko [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
   Rekan-rekan Gem-Lovers yang budiman,
 
  Negeri kita memiliki begitu banyak variasi batumulia jenis jaspis atau *
  jasper*. Warnanya sangat beragam, ada yang merah ( disebut ati ayam ),
  hijau, dan bahkan panca warna. Dari 24 jenis batumulia Indonesia yang telah
  diabadikan di prangko ( 23 jenis dari mang Okim, 1 jenis dari Wapres Try
  Sutrisno ) , terdapat 5 jenis jaspis yaitu : jaspis bergambar ( *picture
  jasper*, 1997 ), jaspis batugamping ( *jasperized limestone* , 2000 ),
  jaspis tembaga ( *copper jasper*, 2000 ), jaspis breksian ( *brecciated
  jasper*, 2001 ), dan jaspis hijau dengan bercak merah ( *heliotrope*,
  2001 ).
 
  Para penggemar dan kolektor prangko atau *philatelist* pastilah tahu di
  antara prangko tersebut ,eberapa yang dicetak sebanyak 1 juta keping.
  Bayangkan kalau prangko batumulia tersebut nilainya  Rp 2.000 / keping
   maka angkanya akan menjadi  Rp 2 milyar / jenis kan !!! Diantara
  perangko batumulia tersebut ada juga yang dicetak 400.000 keping dan ada
  pula yang hanya beberapa puluh ribu ( jenis souvenir ). Walaupun demikian,
  setelah mang Okim hitung-hitung, nilai proyek 24 prangko batumulia tersebut
  selama periode 1997-2001 tak kurang dari Rp 20 milyar... opo ora huebat
  sumbangsih batutumulia ke negeri tercinta ini.
 
  Gambar di bawah ini adalah salah satu jenis jaspis yang kebetulan mang
  Okim temukan beberapa hari yang lalu ketika memotong sebongkah kecil batu
  jaspis dari Garut Selatan. Walaupun jaspis ini terkontaminasi oleh
  mineral berwarna hitam ( oksida mangaan / besi ), motifnya secara
  keseluruhan mirip dengan bendera negara kita ( lihat dua potong batumulia
  yang telah diproses ). Temuan ini insyaallah merupakan karunia Allah bagi
  mang Okim dan seluruh karyawan yang dalam rangka menyambut HUT Kemerdekaan
  RI yang tinggal semingguan ini, memerlukan tambahan hiburan yang
  menyegarkan, Amiiin.
 
  Salam batumulia, mang Okim
 
  *Keterangan gambar :* Jaspis merah putih ex Garut Selatan berbentuk
  lempengan siap proses dan 2 potong yang telah diproses. Sisi kotak 1 cm.
 
 






Re: [iagi-net-l] Tanah Air for sale vs Eforia Eksplorasi; PP-IAGI kumpul dong..

2007-07-29 Terurut Topik Deni Rahayu
kang ipul : Forum Konsultasi Daerah Penghasil Migas
kali,
pernah Forum Konsultasi Daerah Penghasil Migas meminta
untuk dilakukan MOU dan Kerjasama dengan IAGI(lewat
surat) dalam rangka pembelajaran dan sosialisasi di
seluruh daerah penghasil migas termasuk seluruh daerah
tambang di seluruh indonesia krn FKDPM merupakan
bagian yang tidak terlepas dari BKKSI (Badan Kerjasama
Seluruh Kabupaten Indonesia), ADEKSI(Asosiasi Dewan
Seluruh Indonesia, APEKSI (Asosiasi Pemerintah Kota
Seluruh Indonesia), APPSI(Asosiasi Pemerintah Propinsi
Seluruh Indonesia) seluruhnya dibawah pembinaan
DEPDAGRI, dan sampai sekarang PP IAGI tidak pernah
menindaklanjuti hal tersebut (melakukan MOU), mungkin
karena FKDPM dianggap terlalu vokal dalam menyampaikan
pendapat mengenai Bagi Hasil Migas Daerah ( termasuk
didalamnya mengenai Cost Recovery ??)

note : salah satu masalah migas dan tambang di daerah
adalah sosialisasi tentang migas dan tambang, jadi
intinya adalah ketidaktahuan dan usaha pemberdayaan
masyarakat di daerah agar dapat menumbuhkan rasa
memiliki (sehingga tercipta iklim investasi yang
sehat) 

dNr
(yang masih suka diminta bantuin FKDPM)

--- mohammad syaiful [EMAIL PROTECTED]
wrote:

 mungkin yg dimaksud mas budi santoso adalah FKDPM
 alias forum
 komunikasi daerah penghasil migas.
 
 salam,
 syaiful
 
 On 7/29/07, budi santoso [EMAIL PROTECTED]
 wrote:
  Urun rembug pak . . .
 
  Satu hal yang mungkin bisa dilakukan PIAGI melalui
  divisinya mas Ketut;
 
  adalah menghubungi pihak forum komunikasinya
 bupati
  seluruh Indonesia (maaf saya lupa namanya) tapi
 yang
  jelas mereka punya wadah tersebut. Wadah tersebut
  cukup sering melakukan kegiatan promosi di Jakarta
  jadi untuk 'nebeng' menggolkan agenda tersebut
  sepertinya tidak begitu sulit. sasaran langsung
 kepada
  para Bupati moga-moga bisa lebih 'mengena', selain
  bebarapa hal positif yang akan/sedang/telah
 dilakukan
  pihak PERHAPI terhadap para 'petinggi di Jakarta'
 yang
  kadang 'abunya' tak sampai dan dianggap sepi oleh
 para
  pejabat di daerah . .
 
  Agendanya:
  memberikan masukan yang proporsional tentang seluk
  beluk dunia/bisnis pertambangan yang sesungguhnya
  (dari jenis komoditi, sukses rasio, tren dunia,
  pengalaman dari belahan dunia lain atau bahkan
  kabupaten lain) kepada para Bupati tersebut.
 
  Yang pernah kami alami adalah:
 
  Ketika kami  berkunjung ke salah satu bupati di
  Kalimantan dan menyampaikan maksud kami untuk
  mengajukan aplikasi sebuah KP di kabupaten
 tersebut,
  Begitu beliau tahu bahwa komoditasnya adalah
 tembaga
  dan emas yang muncul di benak beliau dan para
 stafnya
  adalah logika sederhana; emas, tembaga  harganya
  lebih mahal daripada batubara, aluminium, besi
 maupun
  nikel = harga ijinnya juga harus lebih besar.
 
  Mungkin karena ketidak tahuan mereka maka hal
 seperti
  ini sering terjadi, mungkin beliau-beliau ini
  tidak/belum paham dengan apa yang dikatakan mas
 Daru
  tentang sukses ratio untuk komoditas tertentu yang
  yang hanya 1% itu dan seluk beluk lain berkaitan
  dengan bisnis pertambanagn secara umum baik teknis
  maupun non teknis
 
  IAGI melalui divisinya mas Ketut bisa membantu
  beliau-beliau ini untuk lebih mamahami atau
 mengerti
  tentang betapa tidak sederhananya proses
 eksplorasi
  bahan tambang yang tidak bisa langsung 'dijual'
  seperti emas atau tembaga dibandingkan bahan
 tambang
  yang lain dan betapa kontra produktifnya bagi
 daerah
  jika praktik-praktik 'liar' itu tetap atau bahkan
  semakin giat dilakukan oleh para pejabat di
 daerah.
 
  Hal ini tidak berarti bahwa tindakan 'memeras'
 rekan
  lain yang bergerak di komoditas besi, batubara,
 nikel
  atau bauksit 'boleh diperas' dengan alasan
  komoditasnya relatif mudah dijual tetapi mestinya
 ada
  pemahaman yang cukup dari pihak eksekutif (di
 daerah)
  tentang hal ini. Yang pada akhirnya diharapkan
 mereka
  bisa mampu melihat peluang menarik investor (yang
  serius bahasanya mas Daru) untuk berinvestasi di
  daerah mereka dan bukan sebaliknya; siapapun calon
  investornya digebyah uyah (disamaratakan) dengan
  para broker KP yang mengejar untung sesaat dan
 relatif
  tidak seberapa . . .
 
  sTJ
 
  --- Sukmandaru Prihatmoko [EMAIL PROTECTED]
 wrote:
 
   Pak Andri dan rekan yang lain..
  
  
  
   Prihatin sekali mendengarnya  walau hal ini
   sudah berlangsung bbrp tahun
   tapi makin parah belakangan ini. Jual beli KP
 (yg
   sudah ditangan) atau
   jualan KP yg belum dikeluarkan .. wah.. ngeri
   mengikutinya karena melibatkan
   banyak sekali sector, institusi, atau
 perorangan.
  
  
  
   Pengalaman pribadi: untuk mendapatkan KP
   Penyelidikan Umum/ Eksplorasi (gak
   perlu sebut nama daerah.) diisyaratkan oleh
 pihak
   berwenang kita harus
   merogoh kocek Rp 3M - terang-terangan via sms
 lagi
   mintanya. Padahal boleh
   di bilang sukses ratio -nya mungkin hanya 1%
 atau
   lebih kecil. Padahal lagi
   ini gak ada aturan UU, PP, atau sejenisnya -
 jadi
   kalau kita bayar ya
   masuklah ke kantong 

RE: [iagi-net-l] Pasokan Batubara Bermasalah

2007-07-29 Terurut Topik Maryanto (Maryant)
Byar pet juga akan lebih terasa kedepan karena PLTA menjadi me-loyo
akibat curah hujan yang semakin kecil kedepan next 35 th. Padahal,
kebutuhan listrik semakin meningkat. Ini peluang untuk membuat, eh
merubah sumber energi baru (kayak batubara, gelombang laut, jarak,
kelapasawit, matahari, nuklir, memedi, dll), menjadi si Lis (trik)
itu. Buat pabrik listrik yuuukk. 
 
Banyak tempat sedang banyak hujan, hanya menjadi banjir, sedikit yang
menjadi air-tanah, sementara kekeringan sudah melanda, misal Jawa, kayak
Gunung Kidul juga. Curah hujan benar-benar drop, hanya menjadi 20 % di
banding tahun-tahun puncak, low-stand period, 1983-1990 seperti kondisi
seluas DAS Citarum itu pada data 40 th terakhir kini. Prediksikan ke
depan 35 th hanya sekitar 10 %nya saja. Grafik JAWAH telah mengulas itu
awal tahun ini. Grafik, yang bisa di sebut gambaran ular itu, di
turunkan juga dari ular naga, sepanjang 70 Ga, ular terpanjang di
dunia, tertinggi resolusi. Naga nya sedang rajin menikmati ilmu
ular-ular kecil-kecil, pendek, jauh lebih pendeknya, makanan yang
lezat-lezat, enak-enak, dan akan buang, mem-boldozer yang
jelek-jeleknya mereka.
 
Salam,
Maryanto.



From: Slamet Riyadi [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Sunday, July 29, 2007 11:32 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Pasokan Batubara Bermasalah


BYAR PET . . .?!
Masalah 'byar pet' ini tidak akan hanya dirasakan di Jawa-Madura-Bali,
tapi untuk Kalimantan, NTB-NTT, Maluku-Papua,  Sumatera dan Sulawesi;
mulai 2 tahun ke depan masalahnya akan semakin kompleks dengan
kemungkinan subur beberapa kebijakan pusat maupun dari daerah seperti
keluarnya . . . berbagai 'perda' untuk penghematan energy (baca
listrik). 
 
Pemerintah (PLN, swasta) mulai membaca masalah krisis (listrik) untuk
di-complain bahkan di class-action hingga melihat sisi lain peluang
bisnis 'penyetruman' di Indonesia semakin ramai.
Masalah yang timbul adalah penyediaan sumber energi itu sendiri.  Maka
mulailah berpacu untuk melihat bahkan 'membangunkan' sumber cadangan
batubara yang undevelopment.
Coal resources undevelopment memang banyak, tapi memakan waktu untuk
memulai bekerja sama guna mendesaign proyek pembangkit baru. Hal ini
tercermin dari sumber batubara yang kita miliki ada 2 jenis seperti
'eocene coal' dan 'miocene coal'. Untuk jenis terakhir memang belum
banyak diexploitasi - tetapi perlu rencana long term dari sekarang untuk
memperkecil kompensasi terhadap lahan tersebut, jangan sampai ritual
demo akan menghantui proyek yang punya gawe. Boleh saya katakan
exsplorasi dan projects design maupun proses eksploitasi baru dibeberapa
tempat sudah berjalan dan semoga 2 tahun ke depan bisa terantisipasi
oleh rencana para enterpreuner dan instansi terkait yang mempunyai hajat
penyetruman. 
 
Program proyek pembangkit baru (PLTU) bisa kita katakan sebagai proyek
task force dalam percepatan, penanggulangan krisis dan kemitraan
pembangkit listrik baru.
Perkiraan atau estimasi proyek pembangkit baru untuk menghadapi gejala
'byar pet' di tahun mendatang:

*   Jawa-Madura-Bali: (10 percepatan, 1 penanggulangan krisis/Bali) 
*   Sumatera: ( 7 kemitraan, 11 percepatan, 4 penanggulangan
krisis), 
*   Kalimantan: (6 kemitraan, 5 percepatan, 4 penanggulangan
krisis), 
*   Sulawesi (4 kemitraan, 5 percepatan, 4 penanggulangan krisis) 
*   NTB-NTT: (4 kemitraan, 2 percepatan), 
*   Maluku- Papua: (4 kemitraan, 4 percepatan, 2 penanggulangan
krisis)


Hanya dengan proses, akusisi, kebijakan dan kerjasama dengan standard
yang baik dan benar dalam menjalankan proyek penyetruman ini - maka
kekhawatiran masalah byar pet ini minimal bisa diperkecil, syukur-syukur
gejala byar pet ini tidak akan tampak untuk 10 tahun mendatang. 
 
Salam,
SR

 
On 7/29/07, Ismail Zaini [EMAIL PROTECTED] wrote: 

Belum habis permasalahan dg Gas untuk listrik , gantian sekarang
dg batubara bermasalah , selama ini ada subsidi untuk Migas dan sebentar
lagi ada subsidi untuk batubara. Problem utama energi adalah di
penyediaannya energi primernya , disisi lain banyak sumber energi primer
lain yg berlimpah tapi kurang optimal pemanfaatannya , Wah bakalan Byar
Pet diJawa ini kalau sampai mandeg suplai batubaranya 
===
Pasokan Batu Bara PLTU Suralaya Bermasalah 



delete




Re: [iagi-net-l] KISAH PENGALAMAN MANG OKIM DIUNDANG KE BALIKPAPAN

2007-07-29 Terurut Topik Untung M
Mang Okim atau dik Miko,
Berkat kerja keras waktu muda, pada hari tua meraih buahnya. Itu yang berlaku 
pada diri dik Miko. Selamat ya. Luar Biasa. Sampai digelar karpet merah segala 
sebagai ekspresi penhormatan dan penghargaan. Jadi manusia itu yang dinilai 
adalah kerja nyata, bukan omong-omongan yang tidak karuan. Dik Miko dapat 
dipakai sebagai teladan bagi generasi muda untuk mencapai suatu kebahagian. 
Waktu saya pulang dari US, sehabis belajar, pada tahun 1964, profesor saya  
pesan WHEREEVER YOU ARE and WHATEVER YOU DO, DO GOOD Ini pesan yang 
mengandung banyak arti dari seorang guru  besar dan seorang tua yang seorang 
bule dan seorang yang agamanya minim. Tentunya kata do good' harus di 
terjemahkan yang betul. Jadi saya tambahkan dengan YANG DIRIDLOI OLEH ALLOH SWT 
kepada do good tadi . Sekian ya. Sekali lagi Selamat. Kami sekeluarga ikut 
bergembira.
Wassalaam,
M. Untung   
  - Original Message - 
  From: miko 
  To: IAGI 
  Cc: miko 
  Sent: Saturday, July 28, 2007 8:16 PM
  Subject: [iagi-net-l] KISAH PENGALAMAN MANG OKIM DIUNDANG KE BALIKPAPAN


  Rekan-rekan IAGI yang budiman,

  Bulan Maret 2001 merupakan bulan berkah bagi mang Okim sekeluarga. Tanpa 
diduga tanpa dinyana, mang Okim mendapat undangan istimewa dari Bos Total 
Balikpapan, Pak Herve Madeo , untuk hadir dalam suatu acara penting di 
lingkungan Total Balikpapan. Konon katanya para Bos Besar dari Paris dan 
Jakarta akan hadir dalam acara tersebut. Mang Okim diminta untuk tidak 
mengabarkan kepada siapa-siapa karena Pak Madeo  ingin agar kehadiran mang Okim 
merupakan suatu surprise besar ( Pak Madeo adalah teman  sepermainan  mang 
Okim ketika di Balikpapan tahun 1978-1985  ).

  Undangan simpatik tersebut tentu saja mang Okim setujui  mengingat  sudah 
sekitar 16 tahunan mang Okim terpisahkan dari dunia perminyakan. Maka jadilah 
mang Okim seperti orang yang benar-benar VIP, pesawat business class ( check-in 
areanya dikarpetin merah ), hotelnya Bahana Surya. Di hotel ini mang Okim 
bertemu dengan 3 pasang undangan lain,  mantan teman lama yaitu Pak Alibi, Pak 
Farouq Baasir dan Pak Suryo Kusumo. Rupanya Pak Madeo tak lupa kacang akan 
kulitnya, kami berempat dianggapnya sebagai perintis atau founders dari Total  
Balikpapan, alhamdulilah !

  Dialog di Instalasi Tunu-Tambora ( TaTun ) 

  Keesokan harinya 14 Maret 2001, kami berempat telah disiapkan helicopter 
untuk meninjau instalasi Total di Delta Mahakam ( tempat main mang Okim tahun 
1974-75 dan 1978-85 ). Instalasi pertama yang kami kunjungi adalah TaTun Base . 
Disini kami disambut langsung oleh  Site Manager Pak Yulien ( Perancis ) yang 
telah 10 tahunan di Tatun Base. Usai meninjau instalasi/ processing units 
bernilai semilyaran US$  ( mempekerjakan 224 orang termasuk 3 expatriates ), 
kami kemudian diundang ke ruang pertemuan VIP untuk snack dan dialog ( bahasa 
Perancis ! ) :

  Mang Okim : Pak Yulien, berapakah jumlah dan nilai migas yang diproses di 
instalasi / CPU TaTun ini ?

  Pak Yulien : Kemaren 13 Maret 2001, CPU TaTun memroses 1.710 MMSCF gas 
dan 47.876 Bbl kondensat  atau  371.921 BOE/hari . Nilainya ??? Kalau harga 
minyak US$ 28 per barrel, maka nilai totalnya sekitar US$ 8 juta per hari ( 
bayangkan kalau harga minyak seperti  saat ini  yang lebih dari US$ 70 ! ).

  Mang Okim : Wah sungguh luar biasa, Indonesia punya seorang Manager Rp 1 
milyar  yang ngurusin pabrik bir ( Tanri Abeng ! ). Di tempat terpencil ini 
Anda ternyata mampu memanage  satu instalasi bernilai semilyaran US$ dan 
menghasilkan  US$ 8 juta per hari yang sebagian besar keuntungannya untuk 
rakyat Indonesia ( 85 % ). Saya kira Anda lebih hebat dari Manager Rp 1 milyar. 
 Pertanyaan lain , dari lebih 200 orang yang bekerja di instalasi ini, 
berapakah tenaga ahli yang berasal dari masyarakat di sekitar TaTun Base ? Dan 
dalam bentuk apakah kepedulian TaTun Base terhadap masyarakat sekitar ?

  Pak Yulien  :  Kami kesulitan merekrut local people karena tidak ada dari 
mereka yang  memenuhi syarat . Hampir seluruh tenaga ahli terpaksa didatangkan 
dari luar TaTun. Mengenai kepedulian TaTun Base terhadap masyarakat sekitar, 
cukup banyak , seperti memperbaiki jalan, mesjid, sekolah, dan sarana publik 
lainnya.

  Mang Okim  :  Baiklah Pak Yulien, terima kasih atas penjelasan Anda. Dan atas 
nama rekan-rekan  dan atas nama rakyat Indonesia ( mang Okim bisa nyombong juga 
yaa ! ), kami ingin memberikan penghargaan kepada Anda atas dedikasi Anda yang 
luar biasa dalam memelihara dan menyelamatkan instalasi milik rakyat Indonesia 
ini dan memroses migas senilai US$ 8 juta yang sebagian besar keuntungannya  
untuk rakyat Indonesia  ( sebuah Bolo Tie batumulia dikalungkan ke leher Pak 
Yulien ).

  Pak Yulien yang tampak haru mendapatkan penghargaan yang tidak 
disangka-sangka itu menjelaskan bahwa dia memang ingin sekali memiliki Bolo Tie 
dan merasa sangat terhormat atas penghargaan dan kedatangan para VIP. Setelah 
beramah-tamah sejenak, kami meninggalkan TaTun Base untuk 

[iagi-net-l] IAGI mesti peduli Pemda dan Distam di Daerah

2007-07-29 Terurut Topik Andri Subandrio
Sebenarnya pendidikan eksplorasi memberikan bagaimana memahami genesis lalu 
penerapanya dalam konsep-konsep eksplorasi. setiap genesis logam atau bahan 
galian mempunyai ciri-ciri dan keunikan sendiri dan karenanya konsep eksplorasi 
juga berbeda-beda diterapkan. Di Pongkor dan Grasberg Freeport - Papua, dan 
Batuhijau Sumbawa semuanya penghasil emas, namun ekpsplorasi dan eksploitasinya 
sangat berbeda. Nah yang bikin puyeng saat ini di pemda-pemda jarang atau 
bahkan tidak ada ahli geologi. Kepala DISTAM di salah satu kabupaten di 
Sulawesi misalnya lulusan STPDN atau IPDN. Hanya sedikit ahli geologi yang 
berani dan punya komitmen untuk PEMDA, misalnya Bung Yulian Taruna (78) di 
Distam Kalteng dan Famowa Zega (80) di Jayapura serta Gagaran (80) di NTB. 
IAGI, PERHAPI dan organisasi profesi yang terkait dengan Sumber Daya Mineral 
seharusnya peduli dengan masalah yang cukup kritis ini, yaitu masih langkanya 
tenaga geologi dan pertambangan yang mau mengabdi di Pemda. Bisa dimaklumi 
karena di PEMDA fee nya jauh dari petro-dollar seperti yang diterima 
rekan-rekannya yang bekerja di Oil Industry, bahkan ada yang dibawah UMR 
Batavia! Nah mau maju bagaimana !? Kemarin saya mengalami kejadian unik. Saya 
diminta untuk meneliti KP yang konon prospek untuk nikel. Koordinat diberikan 
berupa peta batas KP dan tabelnya. Setelah di plot di peta geologi regional 
yang terkait, tenyata KP tersebut melesat jauh dari formasi batuan yang 
seharusnya target untuk nikel! Konon KP ini akan dijual dan infonya diperoleh 
dari DISTAM! Ada KP nikel laterit juga setelah di plot jatunya di laut! Dan 
anehnya sudah dibeli lagi! Barangkali  KP jadi Karepe..Peno..toh!

Salam 

Andri SSM
  - Original Message - 
  From: Agus Hendratno 
  To: iagi-net@iagi.or.id 
  Sent: Friday, July 27, 2007 4:44 PM
  Subject: Re: [iagi-net-l] Tanah Air for sale vs Eforia Eksplorasi; PP-IAGI 
kumpul dong..


  Dalam rangka mengkritisi hal ini, beberapa hari yang lalu PERHAPI langsung 
merapatkan barisan di Jakarta, diundang pelaku bisnis tambang yang mapan, 
komisi 7 DPR-RI juga diminta ngomong (termasuk ketua Komisi 7). Kebetulan saya 
hadir, khusus untuk mendengarkan keresahan ini. 
  Nah, ada baiknya PP-IAGI kumpul, undang kawan-kawan dari migas, mining, 
regulator, komisi-7, birokrat pemda. PP-IAGI bisa minta sponsor dari 
kawan-kawan di migas dan mining. Lalu buat pernyataan yang mengarah pembenahan 
kegiatan eksplorasi mining, termasuk yang mendirikan PT. Telo Pendhem...dll; 
juga mas komisi 7; komisi bidang perindustrian dan perdagangan di DPR-RI, juga 
komandan armada TNI-AL 
  Yaach..., minimal pemanasan sebelum JCB di Balai nanti. Ada semacam masukan 
atau petisi atau pernyataan sikap. 
  Kasus Lumpur saja, IAGI bisa lantang, bagaimana dengan eksplorasi yang 
kebablasan tanpa kaidah bisnis dan kajian yang matang. Saya kira ada baiknya 
PP-IAGI bersikap; tidak jelek..koq; malah beramal. Insya Allah merindhoi 
langkah IAGI untuk ini. Baca Al-Fatihah 3x.; aman...

  Barusan...saya ditelpon dari PT ANU untuk membuat FS Penambangan Bijih besi 
di Kalteng (hanya diberi waktu 2 minggu, instan; busyet); karena bupati 
sudah ngebet dengan investor untuk segera dikeluarkan KP Eksploitasi. Maklum, 
bupati pasti dapat royalti.
  Maka, saya tolak; dan institusi kami tidak mengajarkan yang demikian... 
Dengan mengkritisi pola kajian yang dilakukannya, saya tembak langsung 
tadisi pimpro-nya; ternyata dia take over dari PT Anu-Anu yang lain. 
Lah...blok KP Eksplorasi sudah dilego (pasti gak prospek), koq dijual. Nekad 
kalee..., gilaa...ternyata kayak gitu juga ada brokernya

  piye jal...,mas Andri...dunia geologi eksplorasi, koq begini...; apa kita 
salah mendidik dan mengajarkan konsep geologi eksplorasi di 
kampus.??

  salam tanah air geologi..
  agus hend

  nyoto - ke-el [EMAIL PROTECTED] wrote:
Mari kita dukung rame2 kepedulian IAGI sebagai organisasi profesi untuk 
memberikan sumbangsih kepada Tanah Air kita, yang mungkin bisa berupa petisi 
resmi ataupun Himbauan ke Pemerintah agar melakukan langkah2 nyata untuk 
menghindari kerugian2 negara yang lebih besar lagi terutama dengan ber-macam2 
penambangan bahan2 tambang  galian di Indonesia yang lebih bertanggungjawab  
ramah lingkungan, serta yang paling penting seperti kata Pak Parlaungan yaitu 
harus ada nilai tambah bagi perkembangan kesejahteraan rakyat setempat  bukan 
sebaliknya ! 

Mari pak Ketua  Para Pengurus2nya untuk menggalang pendapat dari para 
anggota profesi yang saya percaya banyak  piawai dalam hal menyusun petisi 
semacam ini.  Kalau bisa lebih proaktif kan lebih baik, tidak harus hanya 
menunggu diundang DPR/MPR ataupun Lembaga Pemerintahan untuk dimintai 
pendapat  maupun masukan ilmiahnya. 

Wass,
nyoto




 
On 7/27/07, Parlaungan Dalimunthe [EMAIL PROTECTED] wrote: 
  Sebagai organisasi profesi yang berbasis ilmu kebumian, IAGI tentu 
mempunyai tanggung jawab moral untuk mengatasi masalah 

Re: [iagi-net-l] IAGI mesti peduli Pemda dan Distam di Daerah

2007-07-29 Terurut Topik yrsnki


 Ar,

Dulu pernah saya  sebut dengan think
globally act locally.
Dengan adanya otonomi daerah , sebenarnya
Dnas Pertambangan dan Energi Propinsi dan Kabupaten dapat menjadi mitra
lokal dari PengDa  IAGI .
Nah ini adalah erja nyata
dan sangat bermanfaat bagi  masyarakat untuk mengerti
lebih  baik mengenai Kebumian , dan bagi IAGI dalam
memasarkan alumni alumni  geologi yang dihasilkan setiap
tahun.

Si-Abah

___


   Sebenarnya pendidikan eksplorasi memberikan
bagaimana memahami genesis 
 lalu penerapanya dalam konsep-konsep
eksplorasi. setiap genesis logam atau 
 bahan galian mempunyai
ciri-ciri dan keunikan sendiri dan karenanya konsep 
 eksplorasi
juga berbeda-beda diterapkan. Di Pongkor dan Grasberg Freeport 

- Papua, dan Batuhijau Sumbawa semuanya penghasil emas, namun ekpsplorasi

 dan eksploitasinya sangat berbeda. Nah yang bikin puyeng saat
ini di 
 pemda-pemda jarang atau bahkan tidak ada ahli geologi.
Kepala DISTAM di 
 salah satu kabupaten di Sulawesi misalnya
lulusan STPDN atau IPDN. Hanya 
 sedikit ahli geologi yang berani
dan punya komitmen untuk PEMDA, misalnya 
 Bung Yulian Taruna
(78) di Distam Kalteng dan Famowa Zega (80) di Jayapura 
 serta
Gagaran (80) di NTB. IAGI, PERHAPI dan organisasi profesi yang 

terkait dengan Sumber Daya Mineral seharusnya peduli dengan masalah yang

 cukup kritis ini, yaitu masih langkanya tenaga
geologi dan pertambangan 
 yang mau mengabdi di Pemda. Bisa
dimaklumi karena di PEMDA fee nya jauh 
 dari petro-dollar
seperti yang diterima rekan-rekannya yang bekerja di Oil 

Industry, bahkan ada yang dibawah UMR Batavia! Nah mau maju bagaimana !?

 Kemarin saya mengalami kejadian unik. Saya diminta untuk
meneliti KP yang 
 konon prospek untuk nikel. Koordinat diberikan
berupa peta batas KP dan 
 tabelnya. Setelah di plot di peta
geologi regional yang terkait, tenyata 
 KP tersebut melesat jauh
dari formasi batuan yang seharusnya target untuk 
 nikel! Konon
KP ini akan dijual dan infonya diperoleh dari DISTAM! Ada KP 

nikel laterit juga setelah di plot jatunya di laut! Dan anehnya sudah 
 dibeli lagi! Barangkali KP jadi Karepe..Peno..toh! 
 
 Salam 
 
 Andri SSM 
 - Original
Message - 
 
From: Agus Hendratno 
 To:
iagi-net@iagi.or.id 
 Sent: Friday, July 27, 2007 4:44 PM 
 Subject: Re: [iagi-net-l] Tanah Air for sale vs Eforia Eksplorasi;

 PP-IAGI kumpul dong.. 
 
 
 Dalam
rangka mengkritisi hal ini, beberapa hari yang lalu PERHAPI 

langsung merapatkan barisan di Jakarta, diundang pelaku bisnis tambang 
 yang mapan, komisi 7 DPR-RI juga diminta ngomong (termasuk ketua
Komisi 
 7). Kebetulan saya hadir, khusus untuk mendengarkan
keresahan ini. 
 Nah, ada baiknya PP-IAGI kumpul, undang
kawan-kawan dari migas, mining, 
 regulator, komisi-7, birokrat
pemda. PP-IAGI bisa minta sponsor dari 
 kawan-kawan di migas dan
mining. Lalu buat pernyataan yang mengarah 
 pembenahan kegiatan
eksplorasi mining, termasuk yang mendirikan PT. Telo 

Pendhem...dll; juga mas komisi 7; komisi bidang perindustrian dan 
 perdagangan di DPR-RI, juga komandan armada TNI-AL 

Yaach..., minimal pemanasan sebelum JCB di Balai nanti. Ada semacam 
 masukan atau petisi atau pernyataan sikap. 
 Kasus Lumpur
saja, IAGI bisa lantang, bagaimana dengan eksplorasi yang 

kebablasan tanpa kaidah bisnis dan kajian yang matang. Saya kira ada 
 baiknya PP-IAGI bersikap; tidak jelek..koq; malah beramal.
Insya 
 Allah merindhoi langkah IAGI untuk ini. Baca Al-Fatihah
3x.; aman... 
 
 Barusan...saya ditelpon dari PT ANU
untuk membuat FS Penambangan Bijih 
 besi di Kalteng (hanya
diberi waktu 2 minggu, instan; busyet); 
 karena bupati sudah
ngebet dengan investor untuk segera dikeluarkan KP 
 Eksploitasi.
Maklum, bupati pasti dapat royalti. 
 Maka, saya
tolak; dan institusi kami tidak mengajarkan yang 

demikian... Dengan mengkritisi pola kajian yang dilakukannya, saya 
 tembak langsung tadisi pimpro-nya; ternyata dia take over dari
PT 
 Anu-Anu yang lain. Lah...blok KP Eksplorasi sudah dilego
(pasti gak 
 prospek), koq dijual. Nekad kalee...,
gilaa...ternyata kayak gitu juga 
 ada brokernya 


 piye jal...,mas Andri...dunia geologi eksplorasi, koq
begini...; apa 
 kita salah mendidik dan mengajarkan konsep
geologi eksplorasi di 
 kampus.?? 
 
 salam tanah air geologi.. 
 agus hend 
 
 nyoto - ke-el [EMAIL PROTECTED] wrote: 
 Mari
kita dukung rame2 kepedulian IAGI sebagai organisasi profesi 

untuk memberikan sumbangsih kepada Tanah Air kita, yang mungkin bisa 
 berupa petisi resmi ataupun Himbauan ke Pemerintah agar melakukan

 langkah2 nyata untuk menghindari kerugian2 negara yang lebih
besar 
 lagi terutama dengan ber-macam2 penambangan bahan2
tambang  galian di 
 Indonesia yang lebih bertanggungjawab
 ramah lingkungan, serta yang 
 paling penting seperti kata
Pak Parlaungan yaitu harus ada nilai 
 tambah bagi perkembangan
kesejahteraan rakyat setempat  bukan 
 sebaliknya ! 
 
 Mari pak 

[iagi-net-l] acara bedah buku

2007-07-29 Terurut Topik yrsnki




Awang  dan rekan pencinta buku

Bagaimana
dengan rencana 3 Agustus 2007 ?
Apakah jadi ?

Si-Abah


[iagi-net-l] pemboran air

2007-07-29 Terurut Topik yrsnki



Saya memerlukan informasi mengenai perusahan pengeboran air dengan
proyek kl sbb :
- kedalaman lapisan air  200 - 300 meter
-
daerah Ciputat.
- sampai dengan completion sumur (tidak
termasuk  sarana permukaan)
- jumlah sumur dua.
- est
biaya

Inormasi mohon  ke e-mail pribadi saja.

Si-Abah




RE: [iagi-net-l] Eforia Eksplorasi; PP-IAGI kumpul dong..

2007-07-29 Terurut Topik yrsnki



Rekan 

Ada yang punya soft file UU No 32 dan 33
/ 2004, kalau punya tolon dibagi dong .

Si-Abah

___

   kang Ismail, 
 Update saja otonomi
daerah atau lebih tepat 
 undang-undang Pemerintahan Daerah telah
direvisi dari 
 UU 22/1999, menjadi UU 32/2004 (isinya lebih
kearah 
 pembagian kewenangan antara pemerintah pusat dan 
 daerah)sementara UU 25/1999(bagian yang tidak 

terpisahkan dr otda) tentang Perimbangan Keuangan 
 Pusat dan
daerah atau lebih dikenal UU PKPD, direvisi 
 menjadi UU 33/2004
(berisi tentang pembagian bagi 
 hasil antara pusat dan daerah
termasuk Bagi Hasil 
 Migas dan lain-lain) 
 

dNr 
 ___ 
 
 
From:
Ismail Zaini [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
 Sent: Saturday,
July 28, 2007 12:05 PM 
 To: iagi-net@iagi.or.id 
 Subject: Re: [iagi-net-l] Eforia Eksplorasi; PP-IAGI 
 kumpul dong.. 
 
 
 
 Kalau dirunut ke belakang ternyata kondisi saat ini 
 tsb tidak lepas dari 
 adanya UU 22/1999 tentang
otda yang dijabarkan dg PP 
 25 /2000 dimana PP 
 tsb ditandangani oleh orang IAGI yaitu mas Bondan

 Gunawan yg waktu itu 
 sebagai Menteri
sekretaris Negara. Mungkin yang 
 perlu dibenahi adalah 
 bagaimana penjabarannya dilapangan , mengingat untuk 
 hal hal yang 
 beginian diperlukan pemahaman
masalah pergeologian , 
 disisi lain mungkin 

banyak Pemda yang belum punya geologi makanya sering 

terjadi berbagai 
 penafsiran/penjabaran thd kedua Regulasi
tsb , oleh 
 karena itu disamping 
 Petisi -
petisi tsb juga diperlukan sosialisasi 
 untuk memberikan 
 kesadaran thd pemda pemda betapa pentingnya 

ngopeni orang geologi 
 didaerahnya, hal ini juga
akan mendorong 
 'terserapnya' geolog geolog 

disektor ini yang ujung ujungnya memberikan lapangan 
 kerja
baru , kalau 
 diperhatikan di kedua regulasi tsb kewenangan
pemda 
 thd permasalahan 
 geologi didaerahnya
cukup besar dari masalah SDA 
 sampai Bencana alamnya 
 ,coba kalau setiap pemda ngopeni' 3 orang geolog , 
 maka sudah ada 
 penyerapan ratusan geolog .
apalagi para geolog tsb 
 sebelum diterjunkan 

ke pemda dibekali dulu ( digodog ) di kawah 
 condrodimukonya
IAGI siiip 
 deh. saya yakin APBD pemda pemda tidak ada apa

 apanya kalau hanya untuk 
 ngopeni para geolog
tsb , dibanding karo gajine DPRD 
 bukan apa apanya. 
 
 
 
 
 
 
 
 ISM 
 


 
 - Original Message - 


 
From: Sukmandaru Prihatmoko 

mailto:[EMAIL PROTECTED] 
 
 To:
iagi-net@iagi.or.id 
 
 Cc:
[EMAIL PROTECTED] 
 
 Sent:
Friday, July 27, 2007 5:16 AM 
 
 Subject: RE:
[iagi-net-l] Tanah Air for sale vs 
 Eforia 

Eksplorasi; PP-IAGI kumpul dong.. 
 
 
 
 Pak Andri dan rekan yang lain.. 
 
 
 
 Prihatin sekali
mendengarnya  walau hal ini 
 sudah 

berlangsung bbrp tahun tapi makin parah belakangan 
 ini.
Jual beli KP (yg 
 sudah ditangan) atau jualan KP yg belum
dikeluarkan 
  wah ngeri 
 mengikutinya
karena melibatkan banyak sekali sector, 
 institusi, atau 
 perorangan. 
 
 
 
 Pengalaman pribadi: untuk mendapatkan KP 

Penyelidikan Umum/ 
 Eksplorasi (gak perlu sebut nama
daerah...) 
 diisyaratkan oleh pihak 
 berwenang
kita harus merogoh kocek Rp 3M - 
 terang-terangan via sms
lagi 
 mintanya. Padahal boleh di bilang sukses ratio -nya

 mungkin hanya 1% 
 atau lebih kecil. Padahal
lagi ini gak ada aturan 
 UU, PP, atau 

sejenisnya - jadi kalau kita bayar ya masuklah ke 
 kantong
pribadi ybs. 
 Buat investor serius - hal ini menjadikan
kesulitan 
 besar, karena mesti 
 bersaing
dengan PT-PT Gak Jelas yg mau bayar 
 kontan utk
dapat KP. Dan 
 saya yakin masih banyak cerita2 serem spt
ini... 
 
 
 
 
 Dan yang lebih negative tentunya ini men-down grade 
 posisi 
 Indonesia sebagai tujuan eksplorasi (yg
serius). 
 
 
 
 Kayaknya ini buah dari semangat otoda yg kelewatan 
 ya.. 
 sehingga gak ada lagi yg bisa ngontrol
lagi. 
 
 
 === message truncated ===

 
 
 Sang Murid AlamDeni Rahayu -
ExplorationistMobile: 62-817-612447Email: 
 [EMAIL PROTECTED] 
 
 
 



 Be a better Globetrotter. Get better travel answers from
someone who 
 knows. Yahoo! Answers - Check it out. 

http://answers.yahoo.com/dir/?link=listsid=396545469 
 



 Hot News!!! 
 EXTENDED ABSTRACT OR FULL PAPER
SUBMISSION: 
 228 papers have been accepted to be presented; 
 send the extended-abstract or full paper 
 by 16 August
2007 to [EMAIL PROTECTED] 
 Joint Convention Bali 2007 
 The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention
and 
 Exhibition, 
 Bali Convention Center, 13-16
November 2007 



 To unsubscribe, send email to:
iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id 
 To subscribe, send email to:
iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id 
 Visit IAGI Website:
http://iagi.or.id 
 Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: 
 Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta