Re: [iagi-net-l] Stiglitz: Negosiasi Ulang Kontrak Pertambangan

2007-08-16 Terurut Topik yrsnki


Vick 

Nama pejabat itu siapa ya ?
Kalau nda tahu
, dibagi doong.

Si-Abah

_


   Berani ngga ya ? 
 
 RDP

 === 

Stiglitz: Negosiasi Ulang Kontrak Pertambangan 
 Kamis, 16
Agustus 2007 | 01:04 WIB 
 
 TEMPO Interaktif,
Jakarta:Pemerintah diminta menegosiasi ulang 
 kontrak-kontrak
pertambangan yang terindikasi merugikan kepentingan 
 rakyat.
Joseph E. Stiglitz, pemenang hadiah Nobel, mengatakan, jika 

pemerintah Indonesia berani melakukan ini maka akan memperoleh 

keuntungan jauh lebih besar dibandingkan yang diperoleh para investor 
 asing. 
 
 Mereka (para perusahaan tambang
asing) tahu kok bahwa mereka sedang 
 merampok kekayaan alam
negara-negara berkembang, kata Stiglitz dalam 
 wawancara
eksklusif dengan Tempo, kemarin. 
 
 Negosiasi ulang
kontrak karya ini juga sangat mungkin dilakukan dengan 
 Freeport
McMoran, yang memiliki anak perusahaan PT Freeport Indonesia. 

Freeport merupakan salah perusahaan tambang terbesar di dunia yang 
 melakukan kegiatan eksplotasi di Papua. 
 

Stiglitz mencontohkan ketegasan sikap Rusia terhadap Shell. Rusia 
 mencabut izin kelayakan lingkungan hidup yang dikantongi Shell. Ini

 karena perusahaan minyak itu 
 didapati melanggar
Undang-Undang Lingkungan Hidup dengan melakukan 
 pencemaran
lingkungan. Kalau melanggar undang-undang, ya izinnya 

harus dicabut dong, kata dia. 
 
 Dimintai
tanggapannya soal ini, Menteri Koordinator Perekonomian 

Boediono enggan berkomentar banyak. Usai seminar yang juga dihadiri 
 Stiglitz dua hari lalu, ia engatakan itu hanya semacam kasus yang

 dipelajari mantan kepala ekonom Bank Dunia. Tapi tentu
kita harus 
 melihat situasi kita sendiri, katanya. 
 
 Seperti ramai diberitakan beberapa waktu lalu, Freeport
Indonesia 
 melakukan pencemaran lingkungan di selama mengebor
emas dan tembaga di 
 Papua. Namun, kasus ini tidak pernah sampai
ke pengadilan. Pemerintah 
 hanya meminta perusahaan tambang asal
Amerika Serikat itu memperbaiki 
 fasilitas pengolahan limbahnya.

 
 Stiglitz juga menyoroti keberhasilan Bolivia
menegosiasi ulang 
 kontrak-kontrak karya dengan para investor
asing yang menguasai 
 penambangan minyak dan gas. 
 
 Negara miskin Amerika Latin itu sekarang memperoleh keuntungan yang

 jauh lebih besar. Jika sebelumnya hanya memperoleh
keuntungan 18 
 persen, sekarang sebaliknya mereka yang mendapat
82 persen, ujarnya. 
 Dan para investor asing itu, kata
dia, tetap disana. 
 
 Untuk menetralisir tekanan yang
muncul dari negara besar seperti 
 Amerika Serikat yang mendukung
perusahaan asing secara diam-diam, 
 sepeti ExxonMobil, Stiglitz
punya saran. Menurutnya, media massa harus 
 mempublikasikannya.
Masyarakat pasti akan sangat marah ketika 
 mengetahuinya,
sehingga kontrak-kontrak itu akan dinegosiasi ulang. 
 
 Ia menyesalkan sikap seorang duta besar Amerika Serikat yang sempat

 meminta Indonesia menghormati kontrak-kontrak pertambangan yang

 terindikasi korupsi. Pejabat itu akhirnya diberi posisi
manajemen oleh 
 sebuah perusahaan tambang besar asing.
Ketika dia menguliahi 
 Indonesia tentang korupsi, justru
dia sedang mempraktekkannya, kata 
 Stiglitz yang enggan
menyebut nama pejabat itu. 
 
 BUDIRIZA 
 



 Hot News!!! 
 EXTENDED ABSTRACT OR FULL PAPER
SUBMISSION: 
 228 papers have been accepted to be presented; 
 send the extended-abstract or full paper 
 by 16 August
2007 to [EMAIL PROTECTED] 
 Joint Convention Bali 2007 
 The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention
and 
 Exhibition, 
 Bali Convention Center, 13-16
November 2007 



 To unsubscribe, send email to:
iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id 
 To subscribe, send email to:
iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id 
 Visit IAGI Website:
http://iagi.or.id 
 Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: 
 Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta 
 No. Rek: 123
0085005314 
 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) 
 Bank BCA KCP. Manara Mulia 
 No. Rekening: 255-1088580 
 A/n: Shinta Damayanti 
 IAGI-net Archive 1:
http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ 
 IAGI-net
Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi 

- 
 
 



RE: [iagi-net-l] Stiglitz: Negosiasi Ulang Kontrak Pertambangan

2007-08-16 Terurut Topik yrsnki


 
Dik Agus

Saya ingin baca tolong dikirim
ya. 
MERDEKAA  

Si-Abah

___

   Saya kira sangat relevan kita baca dan kaji buku dari John
Perkins. 
 Confessions of an Economic Hit Man,
Berrett-Koehler Publisher Inc, 
 2004. Resensinya dipaparkan
Fadli Zon di website Swaramuslim 31 Oct 2005 
 - 12:10 am.
(Pengakuan seorang Preman Ekonomi) : Indonesia Target 

Penghancuran) Juga diulas oleh pakar ekonomi asal Universitas Gadjah 
 Mada (UGM) Yogyakarta Revrisond Baswir. 
 
 (Yang
berminat resensinya boleh lewat Japri. Mudahan meng'endorse' 

semangat cinta tanah air kita, senyampang memperingati HUT Kemerdekaan 
 NKRI ini. Dirgahayu Indonesia!!! 
 
 


 Agus Sutoto 
 
 
 
 
 
 -Original Message- 
 
From:
Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
 Sent:
Thursday, August 16, 2007 9:15 AM 
 To: iagi-net@iagi.or.id;
Himpunan Ahli Geofisika Indonesia (HAGI); migas 
 indonesia;
[EMAIL PROTECTED] 
 Subject: [iagi-net-l] Stiglitz:
Negosiasi Ulang Kontrak Pertambangan 
 
 
 
 Berani ngga ya ? 
 
 
 
 RDP

 
 ===

 
 Stiglitz: Negosiasi Ulang Kontrak Pertambangan 
 
 Kamis, 16 Agustus 2007 | 01:04 WIB 
 


 
 TEMPO Interaktif, Jakarta:Pemerintah diminta
menegosiasi ulang 
 
 kontrak-kontrak pertambangan yang
terindikasi merugikan kepentingan 
 
 rakyat. Joseph E.
Stiglitz, pemenang hadiah Nobel, mengatakan, jika 
 

pemerintah Indonesia berani melakukan ini maka akan memperoleh 


 keuntungan jauh lebih besar dibandingkan yang diperoleh para
investor 
 
 asing. 
 
 
 
 Mereka (para perusahaan tambang asing) tahu kok bahwa mereka
sedang 
 
 merampok kekayaan alam negara-negara
berkembang, kata Stiglitz dalam 
 
 wawancara
eksklusif dengan Tempo, kemarin. 
 
 
 
 Negosiasi ulang kontrak karya ini juga sangat mungkin dilakukan
dengan 
 
 Freeport McMoran, yang memiliki anak
perusahaan PT Freeport Indonesia. 
 
 Freeport merupakan
salah perusahaan tambang terbesar di dunia yang 
 

melakukan kegiatan eksplotasi di Papua. 
 
 


 Stiglitz mencontohkan ketegasan sikap Rusia terhadap Shell.
Rusia 
 
 mencabut izin kelayakan lingkungan hidup yang
dikantongi Shell. Ini 
 
 karena perusahaan minyak itu

 
 didapati melanggar Undang-Undang Lingkungan Hidup
dengan melakukan 
 
 pencemaran lingkungan. Kalau
melanggar undang-undang, ya izinnya 
 
 harus dicabut
dong, kata dia. 
 
 
 
 Dimintai
tanggapannya soal ini, Menteri Koordinator Perekonomian 
 
 Boediono enggan berkomentar banyak. Usai seminar yang juga dihadiri

 
 Stiglitz dua hari lalu, ia engatakan itu hanya
semacam kasus yang 
 
 dipelajari mantan kepala ekonom
Bank Dunia. Tapi tentu kita harus 
 
 melihat
situasi kita sendiri, katanya. 
 
 
 
 Seperti ramai diberitakan beberapa waktu lalu, Freeport Indonesia

 
 melakukan pencemaran lingkungan di selama mengebor
emas dan tembaga di 
 
 Papua. Namun, kasus ini tidak
pernah sampai ke pengadilan. Pemerintah 
 
 hanya
meminta perusahaan tambang asal Amerika Serikat itu memperbaiki 


 fasilitas pengolahan limbahnya. 
 
 
 
 Stiglitz juga menyoroti keberhasilan Bolivia menegosiasi
ulang 
 
 kontrak-kontrak karya dengan para investor
asing yang menguasai 
 
 penambangan minyak dan gas. 
 
 
 
 Negara miskin Amerika Latin itu
sekarang memperoleh keuntungan yang 
 
 jauh lebih
besar. Jika sebelumnya hanya memperoleh keuntungan 18 
 
 persen, sekarang sebaliknya mereka yang mendapat 82 persen,
ujarnya. 
 
 Dan para investor asing itu, kata dia,
tetap disana. 
 
 
 
 Untuk
menetralisir tekanan yang muncul dari negara besar seperti 
 
 Amerika Serikat yang mendukung perusahaan asing secara diam-diam,

 
 sepeti ExxonMobil, Stiglitz punya saran. Menurutnya,
media massa harus 
 
 mempublikasikannya.
Masyarakat pasti akan sangat marah ketika 
 

mengetahuinya, sehingga kontrak-kontrak itu akan dinegosiasi ulang.

 
 
 
 Ia menyesalkan sikap seorang
duta besar Amerika Serikat yang sempat 
 
 meminta
Indonesia menghormati kontrak-kontrak pertambangan yang 
 
 terindikasi korupsi. Pejabat itu akhirnya diberi posisi manajemen
oleh 
 
 sebuah perusahaan tambang besar asing.
Ketika dia menguliahi 
 
 Indonesia tentang
korupsi, justru dia sedang mempraktekkannya, kata 
 
 Stiglitz yang enggan menyebut nama pejabat itu. 
 
 
 
 BUDIRIZA 
 
 
 



  
 
 Hot News!!! 
 

EXTENDED ABSTRACT OR FULL PAPER SUBMISSION: 
 
 228
papers have been accepted to be presented; 
 
 send the
extended-abstract or full paper 
 
 by 16 August 2007 to
[EMAIL PROTECTED] 
 
 Joint Convention Bali 2007 
 
 The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual
Convention and 
 Exhibition, 
 
 Bali
Convention Center, 13-16 November 2007 
 



  
 
 To unsubscribe, send email to:
iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id 
 
 To subscribe,
send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id 
 

Visit IAGI 

Re: [iagi-net-l] Stiglitz: Negosiasi Ulang Kontrak Pertambangan

2007-08-16 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari
Abah,
Wah saya ngg apunya clue ...

Satu hal yang mungkin mirip dengan ini adalah soal copyright. Di
benak kita kebanyakan menyatakan bahwa mengkopi software itu termasuk
membajak hak orang. Padahal munculnya hal itu salah satunya karena
adanya perjanjian atau kesepakatan saja. Kalau kita ngga ngikut ke
perjanjian ya ngga ada istilah membajak.

Demikian juga soal kontrak pertambangan. bagaimana kalau sekarang
daerah operasi migas itu kita operasikan sendiri saja. Dan kalau
memang HAKI seperti diatas mau diberlakukan ya kita membayar royalti
atas teknologi yang dibawa kemari saja. Tapi minyak dan gas milik
negara tuan rumah.

RDP

On 8/16/07, [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] wrote:


 Vick

 Nama pejabat itu siapa ya ?
 Kalau nda tahu
 , dibagi doong.

 Si-Abah

  Ia menyesalkan sikap seorang duta besar Amerika Serikat yang sempat

  meminta Indonesia menghormati kontrak-kontrak pertambangan yang

  terindikasi korupsi. Pejabat itu akhirnya diberi posisi
 manajemen oleh
  sebuah perusahaan tambang besar asing.
 Ketika dia menguliahi
  Indonesia tentang korupsi, justru
 dia sedang mempraktekkannya, kata
  Stiglitz yang enggan
 menyebut nama pejabat itu.
 
  BUDIRIZA
-- 
http://rovicky.wordpress.com/


Hot News!!!
EXTENDED ABSTRACT OR FULL PAPER SUBMISSION:
228 papers have been accepted to be presented;
send the extended-abstract or full paper
by 16 August 2007 to [EMAIL PROTECTED]
Joint Convention Bali 2007
The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and 
Exhibition,
Bali Convention Center, 13-16 November 2007

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



[iagi-net-l] Karangetang-Soputan-Gamkonora Triangle

2007-08-16 Terurut Topik Awang Harun Satyana
Karangetang, Soputan, dan Gamkonora adalah tiga gunungapi aktif di
Minahasa (Karangetang, Soputan) dan Halmahera (Gamkonora). Sejak bulan
April 2007 sampai sekarang, ketiga gunungapi ini secara bergantian
meradang dan marah : menggetarkan Bumi, menguapkan gas beracun,
menumpahkan lava, dan melemparkan abu menggelapkan sekitarnya. Ribuan
penduduk di sekitar ketiga gunungapi ini bergantian dievakuasi. Apa
gerangan yang sedang terjadi ?

 

Database katalog gempa USGS untuk wilayah ini kiranya bisa memberikan
keterangan. Dari bulan April 2007 sampai hari ini telah tercatat
sebanyak 174 kali gempa tektonik rata-rata bermagnitude 4-5 Mw, beberapa
di antaranya ada yang cukup kuat yaitu 6.1 Mw pada 29 Mei 2007 dan 6.9
Mw pada 26 Juli 2007. Kejadian gempa tektonik di wilayah ini dari bulan
April-Juli 2007 adalah rata-rata 43 kali gempa per bulan.

 

Bandingkan dengan data kegempaan di Jawa-Bali, untuk wilayah yang lebih
luas, sekitar tiga kali sampling area database Minahasa-Halmahera. Untuk
periode yang sama (April 2007-hari ini),  tercatat 47 kali gempa
bermagnitude 4-5 Mw (satu gempa sekuat 7.5 Mw di Laut Jawa pada 9
Agustus yang lalu). Rata-rata kejadian gempa dalam periode ini di
Jawa-Bali adalah 11 gempa per bulan. 

 

Berdasarkan data di atas, wilayah Minahasa-Halmahera sekitar empat kali
lebih aktif kegempaannya dibandingkan Jawa-Bali. Ini belum
memperhitungkan kerapatan gempa per area. Bila dihitung, maka area
Minahasa-Halmahera akan jauh lebih rapat kejadian gempanya dibandingkan
Jawa-Bali sebab area sampling database di atas untuk Minahasa-Halmahera
adalah 1/3 area Jawa-Bali, tetapi gempa yang terjadi 174 kali berbanding
47 kali. Hitungan kasar dengan interpolasi data (luas area sampling
sama) adalah bahwa kerapatan gempa di Halmahera-Minahasa 11 x kerapatan
gempa Jawa. Ini mengindikasi bahwa tektonik Minahasa-Halmahera jauh
lebih aktif daripada Jawa-Bali. Bahkan, bisa kita pelajari lebih jauh
bahwa ini adalah salah satu wilayah paling aktif di muka Bumi !

 

Apa konsekuensinya ? Kita sudah melihatnya : ratusan gempa yang terjadi
telah menambah mobilitas magma di jalur gunungapi yang melilit Bumi
Minahasa dan Halmahera (sederhananya, apa yang akan terjadi kalau kita
mengocok-ngocok botol coca cola dan membuka tutupnya, maka isinya akan
menyembur seperti jet). Apa yang terjadi dengan magma kalau
berbulan-bulan digoncang terus dan kadang2 diguncang kuat dengan gempa
besar ? Prinsip sesama fluida akan mirip2, magma bertambah mobilitasnya
dan ia akan punya likuiditas tinggi untuk naik ke permukaan,
menggetarkan dinding gunungapi, dan menyembur ke permukaan bila
tekanannya cukup kuat.

 

Mengapa wilayah Minahasa-Halmahera sangat aktif secara tektonik ? Peta
terbaru (2006) yang memuat pengukuran GPS untuk gerak lempeng-lempeng di
seluruh dunia menunjukkan bahwa di sini lah, di utara wilayah ini,
terdapat lempeng yang paling cepat berkonvergensi dengan kecepatan
minimal 10 cm per tahun. Pacific dan Philippine sea plates
susul-menyusul dengan tak sabar merangsek busur2 kepulauan
Filipina-Minahasa-Halmahera di wilayah ini.

 

Wilayah Minahasa-Halmahera pun unik, dua sistem busur kepulauan ini
sama-sama memunggungi Laut Maluku. Persis di tengah-tengah Laut Maluku
terdapat jalur tinggian Talaud-Mayu, berupa tinggian prisma akresi
melange yang terangkat akibat benturan dua sistem palung-busur
Minahasa-Halmahera (collisional orogen of Talaud-Mayu Ridge, Satyana et
al., 2007 - in prep., JCB 2007). Dari jalur tengah Laut Maluku ini, ada
dua oceanic slab yang menunjam ke arah berlawanan, satu mennyusup di
bawah Minahasa menghasilkan gunungapi Soputan dan Karangetang, satu
oceanic slab menyusup di bawah Halmahera menghasilkan gunung Gamkonora.
Benturan kedua prisma akresi dari sistem palung-busur Minahasa-Halmahera
ini telah terjadi sekitar 3 Ma, tetapi ia masih digoyang terus oleh
konvergensi Philippine Sea Plate di tinggian Talaud-Mayu sektor utara,
semua getaran akan diteruskan ke semua wilayah Minahasa-Halmahera,
termasuk Karangetang-Soputan-Gamkonora Triangle.

 

Bila gempa bersatu tempat dengan gunungapi, yang satu akan mempengaruhi
yang lain. Be alert !

 

salam Merah Putih,

awang

 

 

 

 

 

 



RE: [iagi-net-l] Stiglitz: Negosiasi Ulang Kontrak Pertambangan

2007-08-16 Terurut Topik yrsnki


 
ST

Tapi harus bisa bisa milih
politikus yang mau dipakai menyuarakan suara ini lho !
Bisa bisa malahan jadi boomerang !!!

Sebetulnya bukan dengan
cara pendekatan sperti disebutkan , akan tetapi dengan menyuarakan aspek
teknis-nya yang kemudian berujung kepada aspek finansial al. bagian
Perusahaan dan Bagian Pemerintah dan rakyat.
Nah segi ini para
politikus dikasih mengerti , bgaimana mereka berpolitik selanjutnya , ya
tersera selera berpolitik mereka.
Banyak bahaya-nya kalau asosiasi
bekerja sama secara langsung dengan politikus , KECUALI apabila sang
profesional akan langsung terjun keduna politik. Boleh boleh saja , dan
ini sangat baik.

Akan tetapi asosiasi profesi
berpolitik , wah hati hati.

Si-Abah


   Sepertinya harus lebih banyak lagi nih pendekatan dari
IAGI, HAGI, 
 IATMI, AHLI TAMBANG, himpunan2 mahasiswa seprofesi
di kampus2, dll 
 kepada partai-partai politik. 

Political domain harus didekati, baik liwat partai, MPR/DPR maupun 
 pemerintahan. 
 
 Pendekatan ini memerlukan
kesinambungan, kalau putus maka akan kambuh 
 lagi. 

Masalahnya sekarang ini, siapa yang akan memulai? 
 

Salam MERDEKA 
 
 Edison sirodj 
 

-Original Message- 
 
From: Arif Zardi Dahlius
[mailto:[EMAIL PROTECTED] 
 Sent: Thursday, 16 August,
2007 10:47 AM 
 To: iagi-net@iagi.or.id 
 Subject: Re:
[iagi-net-l] Stiglitz: Negosiasi Ulang Kontrak Pertambangan 
 
 Aku pikir HARUS BERANI Mas RDP. 
 Coba bayangkan under
Contract of Work issued by Indonesian Government, a 
 royalty is
applicable base on gold production : 
 - less than 2,000 kg of
gold production per annum : USD 225 / kg Au 
 - greater than
2,000 : USD 235 / kg Au 
 
 Sekarang gold price  USD
650 / oz (1 oz = 31,10 gram). 
 1 kg Au = 32.15 oz = USD 20,900.
Negara hanya mendapatkan USD 225 / kg 
 Au! 
 Apa gak
menjual tanah air namanya. Belum untuk metal comodity 

lainnya..:( 
 
 Salam tanah air. MERDEKA!!! 


 -AZD- 
 
 
 
 Berani
ngga ya ? 
 
 RDP 

=== 

Stiglitz: Negosiasi Ulang Kontrak Pertambangan 
 Kamis, 16
Agustus 2007 | 01:04 WIB 
 
 TEMPO Interaktif,
Jakarta:Pemerintah diminta menegosiasi ulang 

kontrak-kontrak pertambangan yang terindikasi merugikan kepentingan 
 rakyat. Joseph E. Stiglitz, pemenang hadiah Nobel, mengatakan,
jika 
 pemerintah Indonesia berani melakukan ini maka akan
memperoleh 
 keuntungan jauh lebih besar dibandingkan yang
diperoleh para investor 
 asing. 
 
 Mereka (para perusahaan tambang asing) tahu kok bahwa
mereka sedang 
 merampok kekayaan alam negara-negara
berkembang, kata Stiglitz dalam 
 wawancara eksklusif
dengan Tempo, kemarin. 
 
 Negosiasi ulang
kontrak karya ini juga sangat mungkin dilakukan dengan 

Freeport McMoran, yang memiliki anak perusahaan PT Freeport Indonesia. 
 Freeport merupakan salah perusahaan tambang terbesar di dunia
yang 
 melakukan kegiatan eksplotasi di Papua. 


 Stiglitz mencontohkan ketegasan sikap Rusia terhadap Shell.
Rusia 
 mencabut izin kelayakan lingkungan hidup yang
dikantongi Shell. Ini 
 karena perusahaan minyak itu 
 didapati melanggar Undang-Undang Lingkungan Hidup dengan
melakukan 
 pencemaran lingkungan. Kalau melanggar
undang-undang, ya izinnya 
 harus dicabut dong, kata
dia. 
 
 Dimintai tanggapannya soal ini, Menteri
Koordinator Perekonomian 
 Boediono enggan berkomentar
banyak. Usai seminar yang juga dihadiri 
 Stiglitz dua hari
lalu, ia engatakan itu hanya semacam kasus yang 
 dipelajari
mantan kepala ekonom Bank Dunia. Tapi tentu kita harus 
 melihat situasi kita sendiri, katanya. 
 
 Seperti ramai diberitakan beberapa waktu lalu, Freeport
Indonesia 
 melakukan pencemaran lingkungan di selama
mengebor emas dan tembaga di 
 Papua. Namun, kasus ini tidak
pernah sampai ke pengadilan. Pemerintah 
 hanya meminta
perusahaan tambang asal Amerika Serikat itu memperbaiki 

fasilitas pengolahan limbahnya. 
 
 Stiglitz
juga menyoroti keberhasilan Bolivia menegosiasi ulang 

kontrak-kontrak karya dengan para investor asing yang menguasai 
 penambangan minyak dan gas. 
 

Negara miskin Amerika Latin itu sekarang memperoleh keuntungan yang 
 jauh lebih besar. Jika sebelumnya hanya memperoleh
keuntungan 18 
 persen, sekarang sebaliknya mereka yang
mendapat 82 persen, ujarnya. 
 Dan para investor asing
itu, kata dia, tetap disana. 
 
 Untuk
menetralisir tekanan yang muncul dari negara besar seperti 

Amerika Serikat yang mendukung perusahaan asing secara diam-diam, 
 sepeti ExxonMobil, Stiglitz punya saran. Menurutnya, media
massa harus 
 mempublikasikannya. Masyarakat pasti akan
sangat marah ketika 
 mengetahuinya, sehingga kontrak-kontrak
itu akan dinegosiasi ulang. 
 
 Ia
menyesalkan sikap seorang duta besar Amerika Serikat yang sempat 
 meminta Indonesia menghormati kontrak-kontrak pertambangan yang

 terindikasi korupsi. Pejabat itu akhirnya diberi posisi
manajemen oleh 
 sebuah perusahaan tambang besar asing.
Ketika dia menguliahi 
 Indonesia tentang korupsi,
justru dia sedang mempraktekkannya, kata 
 Stiglitz

Re: [iagi-net-l] MENGENANG HUT RI KE 30 DI HANDIL, KALTIM

2007-08-16 Terurut Topik yrsnki


 
   Is ,

Saya tahu persis dongeng-nya
, akan tetapi saya jelas tidak bisa menceriterakan-nya . tanpa ijin
ybs.

Mas Miko , agaknya pengalaman hidup dan jetidak adlan yang
Anda alami perlu diceriterakan kepada generasi muda . BUKAN DENGAN MAKSUD
MENJELEKAN  SALAH SATU FIHAK  atau RIA - nya Mas Miko .
Lebih penting adalah untuk pemelajaran generasi muda bahwa Anda adalah
salah satu korban suatu situasi . Karena banyak sekali korban korban
seperti Mas Miko ini.

Mas Miko , If you don't mind .

Si-Abah.

___

   
  Yang saya Sangat Kagum dari Mang
Okim ini , bagaimana beliau 
 ini dapat Hijrah dari seorang Pakar
di Bidang Perminyakan dapat 
 berubah sebagai Pakar di Bidang
Batu Mulia , dimana keduanya 
 hampir Tidak ada Hubungannya sama
sekali , dan keberhasilan tsb 
 hanya dalam waktu yang relatif
pendek. Kira kira apa ini 
 resepnya/ Kiatnya 

Salam 
 
 Liamsi 
 



RE: [iagi-net-l] Sirna Ilang Kertaning Bumi - 1400 Caka/1478 Masehi

2007-08-16 Terurut Topik Maryanto (Maryant)
 

Mas Awang.

Memang Kerta = di buat ? Kok beda ya pengertian kerto menurut kamusku.


Kata kerto, yang juga karto, karta, berarti tenteram, aman. Untuk
arti/maksud membuat/dibuat, lebih cocok dengan kata karyo, karya.
Ini menurut kamusku, karya Ronggowarsito (1870'an), yang di cetak ulang
mungkin th 1990'an atau 2000'an. Kapan-kapan saya tuliskan tahun cetak
barunya, wong database (eh buku)-nya di rumah.

Kemudian Yogyakarta, dari kata:
Ayodya (nama negara terbagus di epos Ramayana, nama rajanya Sri Romo).
Mungkin di ambil dari nama tempat di India.
Karta = aman
Adi = bagus
Ningrat = darah-biru, priyayi.

Huruf Jawa Ha na ca ra ka, tak kenal A, kecualai harus di tulis Ha.
Jadilah Ayodyakarta Adi ningrat, di tulis dan dilapalkan Ngayojokarto
Hadiningra. Ini menjadi Yoja, juga Jogya.

Kata kerto nempel pada, misal:
Surakarto, Kartosuro, Purwokerto, Purwakarta, Mojokerto, Jayakarta,
Kartomarmo.


Salam,
Maryanto.
Salam Merdeka, 17 Agustus 1945-2007.

-Original Message-
From: Awang Harun Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Thursday, August 16, 2007 9:46 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Cc: [EMAIL PROTECTED]
Subject: [iagi-net-l] Sirna Ilang Kertaning Bumi - 1400 Caka/1478
Masehi

Berikut adalah ulasan saya menyambung tulisan terdahulu tentang
Sandhyakala ning Majapahit, meramu sejarah dan geologi.

 

Sepeninggal Mahapatih Gajah Mada (1364 Masehi/M) dan Raja Hayam Wuruk
(1389 M), kerajaan pemersatu Nusantara, Kerajaan Majapahit, pecah
menjadi Kedaton Wetan dan Kedaton Kulon akibat sengketa keluarga yang
saling berebut kekuasaan. Pertengkaran keluarga terjadi.
Kelompok-kelompok pendukung dibentuk untuk saling menggalang kekuatan,
bersengketa untuk merebut posisi2 kunci kekuasaan. Bau permusuhan dan
saling curiga-mencurigai menebar di mana-mana di seluruh wilayah
Majapahit, negeri tak terurus.

 

Akhirnya, bisul ketegangan itu pecah,  perang antar keturunan Hayam
Wuruk tak terhindarkan. Perseteruan antara Wikramawardhana (menantu
Hayam Wuruk) dan Wirabbhumi (putra Hayam wuruk dari seorang selir)
menyulut sebuah perang besar yang sangat merusak sendi-sendi Majapahit :
Perang Paregreg (1401-1406 M).

 

Apa hasil perang ? Majapahit kian melemah. Para pejabat kerajaan tak
peduli lagi nasib negerinya. Alih-alih, mereka berlomba-lomba ber-aji
mumpung. Korupsi merajalela, krisis multidimensi terjadi. Bertahun-tahun
kondisi semacam itu terjadi dan dibiarkan terjadi. Lalu, beberapa dekade
menjelang tahun 1500 M, Majapahit, kerajaan pemersatu Nusantara,  runtuh
setelah berada di bumi Jawa Timur hampir 200 tahun. Babad Tanah Jawi
mencatat tahun keruntuhan Majapahit itu dalam suryasengkala Sirna Ilang
Kertaning Bumi yaitu 1400 caka atau 1478 M.

 

Penelitian2 kesejarahan dan geologi yang pernah dilakukan di wilayah
Majapahit, delta Brantas, menyimpulkan bahwa kemunduran Majapahit selain
disebabkan perseteruan keluarga juga dapat dihubungkan dengan mundurnya
fungsi delta Brantas yang didahului oleh rentetan bencana geomorfologis
yang salah satunya pernah tercatat dalam Babad Pararaton : bencana 1296
Caka (1374 M) pagunung anyar yang pernah saya tafsirkan sebagai erupsi
gunung lumpur (argumennya pernah saya tulis di milis ini beberapa bulan
yang lalu, silakan dicek). Bencana ini terjadi pada tahun-tahun terakhir
pemerintahan Hayam Wuruk. Diduga bahwa bencana serupa terjadi beberapa
kali pada periode setelah Hayam Wuruk tiada. Penelitian Nash, ahli
geohidrologi Belanda, dipublikasi pada tahun 1932 (James Nash -1932 ,
Enige voorlopige opmerkingen omtrent de hydrogeologie der Brantas
vlakte - Handelingen van 6de Ned. Indische Natuur Wetenschappelijke
Congres) bisa menjadi acuan tentang bagaimana dinamiknya bumi di bawah
Majapahit itu. Rentetan bencana terjadi, sementara negeri tak terurus
karena pejabatnya sibuk berkorupsi, apalagi kalau tak runtuh.

 

Yang ingin saya ulas kali ini adalah soal suryasengkala Sirna Ilang
Kertaning Bumi yang dalam penafsiran saya bisa menunjukkan dan
menguatkan cerita bencana seperti yang tercatat pada Babad Pararaton di
atas.

 

Menurut ahlinya (Suwito, 2006), sengkala berasal dari kata saka kala
(tahun saka) yang diberi imbuhan - an kemudian menjadi sengkalan.
Sengkalan didefinisikan sebagai angka tahun yang dilambangkan dengan
kalimat, gambar, atau ornamen tertentu. Bangsa barat menyebutnya sebagai
kronogram. Mengapa untuk menyebut angka tahun digunakan kalimat ? Sebab,
para leluhur kita memaksudkannya agar para generasi penerus mudah
mengingat peristiwa yang telah terjadi pada tahun yang dimaksud. Jadi,
sengkalan punya dua maksud : angka tahun, dan peristiwa apa yang terjadi
tahun itu. Saya pikir ini suatu cara yang sangat cerdas warisan leluhur.
Karena tahun Caka/Syaka/Saka menggunakan garis edar Matahari sebagai
refererensi, maka suka disebut surya sengkala. Kalau tahun Jawa atau
tahun Hijriyah, maka suka disebut candrasengkala karena menggunakan
garis edar Bulan sebagai referensi (candra = Bulan). 

 

Para leluhur sudah menyusun aturan2 sedemikian rupa untuk menjadi
pedoman 

Re: [iagi-net-l] Stiglitz: Negosiasi Ulang Kontrak Pertambangan

2007-08-16 Terurut Topik Ariadi Subandrio
Kasus Cepu, hasil negosiasi ulang kontraknya malah terbalik.
  Dulu WK-nya Pertamina sekarang malah jadi WK-nya orang2 yang diceritakan 
Stiglitz.
   
  62 tahun MERDEKA, boro-boro berani
   
  lam-salam,
  ar-.
  (.. yang agak ragu untuk lantang2 teriak MERDEKA
   
   
  

Rovicky Dwi Putrohari [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Berani ngga ya ?

RDP
===
Stiglitz: Negosiasi Ulang Kontrak Pertambangan
Kamis, 16 Agustus 2007 | 01:04 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Pemerintah diminta menegosiasi ulang
kontrak-kontrak pertambangan yang terindikasi merugikan kepentingan
rakyat. Joseph E. Stiglitz, pemenang hadiah Nobel, mengatakan, jika
pemerintah Indonesia berani melakukan ini maka akan memperoleh
keuntungan jauh lebih besar dibandingkan yang diperoleh para investor
asing.

Mereka (para perusahaan tambang asing) tahu kok bahwa mereka sedang
merampok kekayaan alam negara-negara berkembang, kata Stiglitz dalam
wawancara eksklusif dengan Tempo, kemarin.

Negosiasi ulang kontrak karya ini juga sangat mungkin dilakukan dengan
Freeport McMoran, yang memiliki anak perusahaan PT Freeport Indonesia.
Freeport merupakan salah perusahaan tambang terbesar di dunia yang
melakukan kegiatan eksplotasi di Papua.

Stiglitz mencontohkan ketegasan sikap Rusia terhadap Shell. Rusia
mencabut izin kelayakan lingkungan hidup yang dikantongi Shell. Ini
karena perusahaan minyak itu
didapati melanggar Undang-Undang Lingkungan Hidup dengan melakukan
pencemaran lingkungan. Kalau melanggar undang-undang, ya izinnya
harus dicabut dong, kata dia.

Dimintai tanggapannya soal ini, Menteri Koordinator Perekonomian
Boediono enggan berkomentar banyak. Usai seminar yang juga dihadiri
Stiglitz dua hari lalu, ia engatakan itu hanya semacam kasus yang
dipelajari mantan kepala ekonom Bank Dunia. Tapi tentu kita harus
melihat situasi kita sendiri, katanya.

Seperti ramai diberitakan beberapa waktu lalu, Freeport Indonesia
melakukan pencemaran lingkungan di selama mengebor emas dan tembaga di
Papua. Namun, kasus ini tidak pernah sampai ke pengadilan. Pemerintah
hanya meminta perusahaan tambang asal Amerika Serikat itu memperbaiki
fasilitas pengolahan limbahnya.

Stiglitz juga menyoroti keberhasilan Bolivia menegosiasi ulang
kontrak-kontrak karya dengan para investor asing yang menguasai
penambangan minyak dan gas.

Negara miskin Amerika Latin itu sekarang memperoleh keuntungan yang
jauh lebih besar. Jika sebelumnya hanya memperoleh keuntungan 18
persen, sekarang sebaliknya mereka yang mendapat 82 persen, ujarnya.
Dan para investor asing itu, kata dia, tetap disana.

Untuk menetralisir tekanan yang muncul dari negara besar seperti
Amerika Serikat yang mendukung perusahaan asing secara diam-diam,
sepeti ExxonMobil, Stiglitz punya saran. Menurutnya, media massa harus
mempublikasikannya. Masyarakat pasti akan sangat marah ketika
mengetahuinya, sehingga kontrak-kontrak itu akan dinegosiasi ulang.

Ia menyesalkan sikap seorang duta besar Amerika Serikat yang sempat
meminta Indonesia menghormati kontrak-kontrak pertambangan yang
terindikasi korupsi. Pejabat itu akhirnya diberi posisi manajemen oleh
sebuah perusahaan tambang besar asing. Ketika dia menguliahi
Indonesia tentang korupsi, justru dia sedang mempraktekkannya, kata
Stiglitz yang enggan menyebut nama pejabat itu.

BUDIRIZA


Hot News!!!
EXTENDED ABSTRACT OR FULL PAPER SUBMISSION:
228 papers have been accepted to be presented;
send the extended-abstract or full paper
by 16 August 2007 to [EMAIL PROTECTED]
Joint Convention Bali 2007
The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and 
Exhibition,
Bali Convention Center, 13-16 November 2007

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



   
-
Be a better Globetrotter. Get better travel answers from someone who knows.
Yahoo! Answers - Check it out.

RE: [iagi-net-l] Sirna Ilang Kertaning Bumi - 1400 Caka/1478 Masehi

2007-08-16 Terurut Topik Awang Harun Satyana
Terima kasih Mas Maryanto atas info-nya, nanti saya cek lagi ke kamus2
Sanskerta Haryati Soebadio dan Kawi Wojowasito dan Purwadi. Ada sih yang
menafsirkannya dibuat. Tetapi, dalam Surya Sengkala, kertaning punya
watak bilangan 4 yang digolongkan sebagai kata-kata bermakna membuat
atau dibuat. Jadi, apa dong yang dibuat Bumi sampai Majapahit sirna dan
hilang begitu...(kalau mengartikannya secara gampang).

salam Merah Putih,
awang

-Original Message-
From: Maryanto (Maryant) [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Thursday, August 16, 2007 1:50 C++
To: iagi-net@iagi.or.id
Cc: [EMAIL PROTECTED]
Subject: RE: [iagi-net-l] Sirna Ilang Kertaning Bumi - 1400 Caka/1478
Masehi

 

Mas Awang.

Memang Kerta = di buat ? Kok beda ya pengertian kerto menurut kamusku.


Kata kerto, yang juga karto, karta, berarti tenteram, aman. Untuk
arti/maksud membuat/dibuat, lebih cocok dengan kata karyo, karya.
Ini menurut kamusku, karya Ronggowarsito (1870'an), yang di cetak ulang
mungkin th 1990'an atau 2000'an. Kapan-kapan saya tuliskan tahun cetak
barunya, wong database (eh buku)-nya di rumah.

Kemudian Yogyakarta, dari kata:
Ayodya (nama negara terbagus di epos Ramayana, nama rajanya Sri Romo).
Mungkin di ambil dari nama tempat di India.
Karta = aman
Adi = bagus
Ningrat = darah-biru, priyayi.

Huruf Jawa Ha na ca ra ka, tak kenal A, kecualai harus di tulis Ha.
Jadilah Ayodyakarta Adi ningrat, di tulis dan dilapalkan Ngayojokarto
Hadiningra. Ini menjadi Yoja, juga Jogya.

Kata kerto nempel pada, misal:
Surakarto, Kartosuro, Purwokerto, Purwakarta, Mojokerto, Jayakarta,
Kartomarmo.


Salam,
Maryanto.
Salam Merdeka, 17 Agustus 1945-2007.

-Original Message-
From: Awang Harun Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Thursday, August 16, 2007 9:46 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Cc: [EMAIL PROTECTED]
Subject: [iagi-net-l] Sirna Ilang Kertaning Bumi - 1400 Caka/1478
Masehi

Berikut adalah ulasan saya menyambung tulisan terdahulu tentang
Sandhyakala ning Majapahit, meramu sejarah dan geologi.

 

Sepeninggal Mahapatih Gajah Mada (1364 Masehi/M) dan Raja Hayam Wuruk
(1389 M), kerajaan pemersatu Nusantara, Kerajaan Majapahit, pecah
menjadi Kedaton Wetan dan Kedaton Kulon akibat sengketa keluarga yang
saling berebut kekuasaan. Pertengkaran keluarga terjadi.
Kelompok-kelompok pendukung dibentuk untuk saling menggalang kekuatan,
bersengketa untuk merebut posisi2 kunci kekuasaan. Bau permusuhan dan
saling curiga-mencurigai menebar di mana-mana di seluruh wilayah
Majapahit, negeri tak terurus.

 

Akhirnya, bisul ketegangan itu pecah,  perang antar keturunan Hayam
Wuruk tak terhindarkan. Perseteruan antara Wikramawardhana (menantu
Hayam Wuruk) dan Wirabbhumi (putra Hayam wuruk dari seorang selir)
menyulut sebuah perang besar yang sangat merusak sendi-sendi Majapahit :
Perang Paregreg (1401-1406 M).

 

Apa hasil perang ? Majapahit kian melemah. Para pejabat kerajaan tak
peduli lagi nasib negerinya. Alih-alih, mereka berlomba-lomba ber-aji
mumpung. Korupsi merajalela, krisis multidimensi terjadi. Bertahun-tahun
kondisi semacam itu terjadi dan dibiarkan terjadi. Lalu, beberapa dekade
menjelang tahun 1500 M, Majapahit, kerajaan pemersatu Nusantara,  runtuh
setelah berada di bumi Jawa Timur hampir 200 tahun. Babad Tanah Jawi
mencatat tahun keruntuhan Majapahit itu dalam suryasengkala Sirna Ilang
Kertaning Bumi yaitu 1400 caka atau 1478 M.

 

Penelitian2 kesejarahan dan geologi yang pernah dilakukan di wilayah
Majapahit, delta Brantas, menyimpulkan bahwa kemunduran Majapahit selain
disebabkan perseteruan keluarga juga dapat dihubungkan dengan mundurnya
fungsi delta Brantas yang didahului oleh rentetan bencana geomorfologis
yang salah satunya pernah tercatat dalam Babad Pararaton : bencana 1296
Caka (1374 M) pagunung anyar yang pernah saya tafsirkan sebagai erupsi
gunung lumpur (argumennya pernah saya tulis di milis ini beberapa bulan
yang lalu, silakan dicek). Bencana ini terjadi pada tahun-tahun terakhir
pemerintahan Hayam Wuruk. Diduga bahwa bencana serupa terjadi beberapa
kali pada periode setelah Hayam Wuruk tiada. Penelitian Nash, ahli
geohidrologi Belanda, dipublikasi pada tahun 1932 (James Nash -1932 ,
Enige voorlopige opmerkingen omtrent de hydrogeologie der Brantas
vlakte - Handelingen van 6de Ned. Indische Natuur Wetenschappelijke
Congres) bisa menjadi acuan tentang bagaimana dinamiknya bumi di bawah
Majapahit itu. Rentetan bencana terjadi, sementara negeri tak terurus
karena pejabatnya sibuk berkorupsi, apalagi kalau tak runtuh.

 

Yang ingin saya ulas kali ini adalah soal suryasengkala Sirna Ilang
Kertaning Bumi yang dalam penafsiran saya bisa menunjukkan dan
menguatkan cerita bencana seperti yang tercatat pada Babad Pararaton di
atas.

 

Menurut ahlinya (Suwito, 2006), sengkala berasal dari kata saka kala
(tahun saka) yang diberi imbuhan - an kemudian menjadi sengkalan.
Sengkalan didefinisikan sebagai angka tahun yang dilambangkan dengan
kalimat, gambar, atau ornamen tertentu. Bangsa barat menyebutnya sebagai
kronogram. 

RE: [iagi-net-l] Sirna Ilang Kertaning Bumi - 1400 Caka/1478 Masehi

2007-08-16 Terurut Topik yrsnki


 
 
Good discussion 

Si-Abah

___ 

Mas Awang. 
 
 Memang Kerta = di buat ? Kok beda
ya pengertian kerto menurut kamusku. 
 
 
 Kata kerto, yang juga karto, karta, berarti
tenteram, aman. Untuk 
 arti/maksud membuat/dibuat,
lebih cocok dengan kata karyo, karya. 
 Ini menurut
kamusku, karya Ronggowarsito (1870'an), yang di cetak ulang 

mungkin th 1990'an atau 2000'an. Kapan-kapan saya tuliskan tahun cetak 
 barunya, wong database (eh buku)-nya di rumah. 
 
 Kemudian Yogyakarta, dari kata: 
 Ayodya (nama negara
terbagus di epos Ramayana, nama rajanya Sri Romo). 
 Mungkin di
ambil dari nama tempat di India. 
 Karta = aman 
 Adi =
bagus 
 Ningrat = darah-biru, priyayi. 
 

Huruf Jawa Ha na ca ra ka, tak kenal A, kecualai harus di tulis Ha. 
 Jadilah Ayodyakarta Adi ningrat, di tulis dan dilapalkan
Ngayojokarto 
 Hadiningra. Ini menjadi Yoja, juga Jogya. 
 
 Kata kerto nempel pada, misal: 

Surakarto, Kartosuro, Purwokerto, Purwakarta, Mojokerto, Jayakarta, 
 Kartomarmo. 
 
 
 Salam, 

Maryanto. 
 Salam Merdeka, 17 Agustus 1945-2007. 
 
 -Original Message- 
 
From: Awang Harun
Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
 Sent: Thursday, August 16,
2007 9:46 AM 
 To: iagi-net@iagi.or.id 
 Cc:
[EMAIL PROTECTED] 
 Subject: [iagi-net-l]
Sirna Ilang Kertaning Bumi - 1400 Caka/1478 
 Masehi

 
 Berikut adalah ulasan saya menyambung tulisan
terdahulu tentang 
 Sandhyakala ning Majapahit, meramu sejarah
dan geologi. 
 
 
 
 Sepeninggal
Mahapatih Gajah Mada (1364 Masehi/M) dan Raja Hayam Wuruk 
 (1389
M), kerajaan pemersatu Nusantara, Kerajaan Majapahit, pecah 

menjadi Kedaton Wetan dan Kedaton Kulon akibat sengketa keluarga yang 
 saling berebut kekuasaan. Pertengkaran keluarga terjadi. 

Kelompok-kelompok pendukung dibentuk untuk saling menggalang kekuatan, 
 bersengketa untuk merebut posisi2 kunci kekuasaan. Bau permusuhan
dan 
 saling curiga-mencurigai menebar di mana-mana di seluruh
wilayah 
 Majapahit, negeri tak terurus. 
 


 
 Akhirnya, bisul ketegangan itu pecah, perang antar
keturunan Hayam 
 Wuruk tak terhindarkan. Perseteruan antara
Wikramawardhana (menantu 
 Hayam Wuruk) dan Wirabbhumi (putra
Hayam wuruk dari seorang selir) 
 menyulut sebuah perang besar
yang sangat merusak sendi-sendi Majapahit : 
 Perang Paregreg
(1401-1406 M). 
 
 
 
 Apa hasil
perang ? Majapahit kian melemah. Para pejabat kerajaan tak 

peduli lagi nasib negerinya. Alih-alih, mereka berlomba-lomba ber-aji 
 mumpung. Korupsi merajalela, krisis multidimensi terjadi.
Bertahun-tahun 
 kondisi semacam itu terjadi dan dibiarkan
terjadi. Lalu, beberapa dekade 
 menjelang tahun 1500 M,
Majapahit, kerajaan pemersatu Nusantara, runtuh 
 setelah berada
di bumi Jawa Timur hampir 200 tahun. Babad Tanah Jawi 
 mencatat
tahun keruntuhan Majapahit itu dalam suryasengkala Sirna Ilang 
 Kertaning Bumi yaitu 1400 caka atau 1478 M. 
 
 
 
 Penelitian2 kesejarahan dan geologi yang
pernah dilakukan di wilayah 
 Majapahit, delta Brantas,
menyimpulkan bahwa kemunduran Majapahit selain 
 disebabkan
perseteruan keluarga juga dapat dihubungkan dengan mundurnya 

fungsi delta Brantas yang didahului oleh rentetan bencana geomorfologis

 yang salah satunya pernah tercatat dalam Babad Pararaton :
bencana 1296 
 Caka (1374 M) pagunung anyar yang
pernah saya tafsirkan sebagai erupsi 
 gunung lumpur (argumennya
pernah saya tulis di milis ini beberapa bulan 
 yang lalu,
silakan dicek). Bencana ini terjadi pada tahun-tahun terakhir 

pemerintahan Hayam Wuruk. Diduga bahwa bencana serupa terjadi beberapa 
 kali pada periode setelah Hayam Wuruk tiada. Penelitian Nash, ahli

 geohidrologi Belanda, dipublikasi pada tahun 1932 (James Nash
-1932 , 
 Enige voorlopige opmerkingen omtrent de
hydrogeologie der Brantas 
 vlakte - Handelingen van 6de Ned.
Indische Natuur Wetenschappelijke 
 Congres) bisa menjadi
acuan tentang bagaimana dinamiknya bumi di bawah 
 Majapahit itu.
Rentetan bencana terjadi, sementara negeri tak terurus 
 karena
pejabatnya sibuk berkorupsi, apalagi kalau tak runtuh. 
 
 
 
 Yang ingin saya ulas kali ini adalah soal
suryasengkala Sirna Ilang 
 Kertaning Bumi yang dalam
penafsiran saya bisa menunjukkan dan 
 menguatkan cerita bencana
seperti yang tercatat pada Babad Pararaton di 
 atas. 


 
 
 Menurut ahlinya (Suwito, 2006), sengkala
berasal dari kata saka kala 
 (tahun saka) yang
diberi imbuhan - an kemudian menjadi sengkalan. 
 Sengkalan
didefinisikan sebagai angka tahun yang dilambangkan dengan 

kalimat, gambar, atau ornamen tertentu. Bangsa barat menyebutnya sebagai

 kronogram. Mengapa untuk menyebut angka tahun digunakan kalimat
? Sebab, 
 para leluhur kita memaksudkannya agar para generasi
penerus mudah 
 mengingat peristiwa yang telah terjadi pada tahun
yang dimaksud. Jadi, 
 sengkalan punya dua maksud : angka tahun,
dan peristiwa apa yang terjadi 
 tahun itu. Saya pikir ini suatu
cara yang sangat cerdas warisan leluhur. 
 Karena tahun
Caka/Syaka/Saka menggunakan garis edar Matahari 

RE: [iagi-net-l] Sirna Ilang Kertaning Bumi - 1400 Caka/1478 Masehi

2007-08-16 Terurut Topik Agus Sutoto (BWM)
Setahu saya, Kartomarmo bukan nama kota, tetapi nama tokoh pewayangan,
Tokoh terakhir yang masih hidup dari dinasti Kurawa Hastinapore,
sepeninggal
Tokoh2 utama pada perang Mahabarath, di Kurusetra. 
BTW, Marmo itu apa artinya pak, apa Marmer ya? Tempat di buatnya Marmer
?
Barangkali kuburan tokoh ini di Padalarang gitu?

AS

-Original Message-
From: Maryanto (Maryant) [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Thursday, August 16, 2007 1:50 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Cc: [EMAIL PROTECTED]
Subject: RE: [iagi-net-l] Sirna Ilang Kertaning Bumi - 1400 Caka/1478
Masehi

 

Mas Awang.

Memang Kerta = di buat ? Kok beda ya pengertian kerto menurut kamusku.


Kata kerto, yang juga karto, karta, berarti tenteram, aman. Untuk
arti/maksud membuat/dibuat, lebih cocok dengan kata karyo, karya.
Ini menurut kamusku, karya Ronggowarsito (1870'an), yang di cetak ulang
mungkin th 1990'an atau 2000'an. Kapan-kapan saya tuliskan tahun cetak
barunya, wong database (eh buku)-nya di rumah.

Kemudian Yogyakarta, dari kata:
Ayodya (nama negara terbagus di epos Ramayana, nama rajanya Sri Romo).
Mungkin di ambil dari nama tempat di India.
Karta = aman
Adi = bagus
Ningrat = darah-biru, priyayi.

Huruf Jawa Ha na ca ra ka, tak kenal A, kecualai harus di tulis Ha.
Jadilah Ayodyakarta Adi ningrat, di tulis dan dilapalkan Ngayojokarto
Hadiningra. Ini menjadi Yoja, juga Jogya.

Kata kerto nempel pada, misal:
Surakarto, Kartosuro, Purwokerto, Purwakarta, Mojokerto, Jayakarta,
Kartomarmo.


Salam,
Maryanto.
Salam Merdeka, 17 Agustus 1945-2007.

-Original Message-
From: Awang Harun Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Thursday, August 16, 2007 9:46 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Cc: [EMAIL PROTECTED]
Subject: [iagi-net-l] Sirna Ilang Kertaning Bumi - 1400 Caka/1478
Masehi

Berikut adalah ulasan saya menyambung tulisan terdahulu tentang
Sandhyakala ning Majapahit, meramu sejarah dan geologi.

 

Sepeninggal Mahapatih Gajah Mada (1364 Masehi/M) dan Raja Hayam Wuruk
(1389 M), kerajaan pemersatu Nusantara, Kerajaan Majapahit, pecah
menjadi Kedaton Wetan dan Kedaton Kulon akibat sengketa keluarga yang
saling berebut kekuasaan. Pertengkaran keluarga terjadi.
Kelompok-kelompok pendukung dibentuk untuk saling menggalang kekuatan,
bersengketa untuk merebut posisi2 kunci kekuasaan. Bau permusuhan dan
saling curiga-mencurigai menebar di mana-mana di seluruh wilayah
Majapahit, negeri tak terurus.

 

Akhirnya, bisul ketegangan itu pecah,  perang antar keturunan Hayam
Wuruk tak terhindarkan. Perseteruan antara Wikramawardhana (menantu
Hayam Wuruk) dan Wirabbhumi (putra Hayam wuruk dari seorang selir)
menyulut sebuah perang besar yang sangat merusak sendi-sendi Majapahit :
Perang Paregreg (1401-1406 M).

 

Apa hasil perang ? Majapahit kian melemah. Para pejabat kerajaan tak
peduli lagi nasib negerinya. Alih-alih, mereka berlomba-lomba ber-aji
mumpung. Korupsi merajalela, krisis multidimensi terjadi. Bertahun-tahun
kondisi semacam itu terjadi dan dibiarkan terjadi. Lalu, beberapa dekade
menjelang tahun 1500 M, Majapahit, kerajaan pemersatu Nusantara,  runtuh
setelah berada di bumi Jawa Timur hampir 200 tahun. Babad Tanah Jawi
mencatat tahun keruntuhan Majapahit itu dalam suryasengkala Sirna Ilang
Kertaning Bumi yaitu 1400 caka atau 1478 M.

 

Penelitian2 kesejarahan dan geologi yang pernah dilakukan di wilayah
Majapahit, delta Brantas, menyimpulkan bahwa kemunduran Majapahit selain
disebabkan perseteruan keluarga juga dapat dihubungkan dengan mundurnya
fungsi delta Brantas yang didahului oleh rentetan bencana geomorfologis
yang salah satunya pernah tercatat dalam Babad Pararaton : bencana 1296
Caka (1374 M) pagunung anyar yang pernah saya tafsirkan sebagai erupsi
gunung lumpur (argumennya pernah saya tulis di milis ini beberapa bulan
yang lalu, silakan dicek). Bencana ini terjadi pada tahun-tahun terakhir
pemerintahan Hayam Wuruk. Diduga bahwa bencana serupa terjadi beberapa
kali pada periode setelah Hayam Wuruk tiada. Penelitian Nash, ahli
geohidrologi Belanda, dipublikasi pada tahun 1932 (James Nash -1932 ,
Enige voorlopige opmerkingen omtrent de hydrogeologie der Brantas
vlakte - Handelingen van 6de Ned. Indische Natuur Wetenschappelijke
Congres) bisa menjadi acuan tentang bagaimana dinamiknya bumi di bawah
Majapahit itu. Rentetan bencana terjadi, sementara negeri tak terurus
karena pejabatnya sibuk berkorupsi, apalagi kalau tak runtuh.

 

Yang ingin saya ulas kali ini adalah soal suryasengkala Sirna Ilang
Kertaning Bumi yang dalam penafsiran saya bisa menunjukkan dan
menguatkan cerita bencana seperti yang tercatat pada Babad Pararaton di
atas.

 

Menurut ahlinya (Suwito, 2006), sengkala berasal dari kata saka kala
(tahun saka) yang diberi imbuhan - an kemudian menjadi sengkalan.
Sengkalan didefinisikan sebagai angka tahun yang dilambangkan dengan
kalimat, gambar, atau ornamen tertentu. Bangsa barat menyebutnya sebagai
kronogram. Mengapa untuk menyebut angka tahun digunakan kalimat ? Sebab,
para leluhur kita memaksudkannya agar para generasi 

RE: [iagi-net-l] Stiglitz: Negosiasi Ulang Kontrak Pertambangan

2007-08-16 Terurut Topik sidauruk
Dear all,

Sebagaimana Pak AZD bilang, memang betul untuk royalti
2000 tarifnya adalah 225/kg seperti tercantum dalam
Kepmen pertambangan dan energi No.
1166.K/844/M.PE/1992 dated  12 September 1992. Kalau
diasumsikan pada saat itu 1 USD = Rp 2.000, maka
persentase royalti yang diterima oleh pemerintah
adalah sekitar 36 %, sedangkan compare ke USD sekarang
 = 9200 maka persentasi yang diterima oleh pemerintah
adalah sekitar 11/1000 persen. Ironis sekali memang


Tapi, sekali lagi pertanyaannya adalah sebegitu sulit
kah menyesuaikan tarif royalti berdasarkan SK 1166 ke
kondisi sekarang ?, karena kenyataannya SK tersebut
belum dicabut, direvisi, bahkan dinegosiasikan saya
kira..Bayangkanlah, SK tersebut sudah berlangsung
selama 15 tahun

Dilain pihak, banyak pungutan-pungutan lain yang
dilakukan diluar ketentuan CoW yang juga memberatkan
company seperti .ah, ga usahlah saya sebutkan
nanti jadi polemik.

Mohon maaf apabila ada yang tidak berkenan.


Salam,
Yunita Sidauruk







 -Original Message- 
  
 From: Arif Zardi Dahlius
 [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
  Sent: Thursday, 16 August,
 2007 10:47 AM 
  To: iagi-net@iagi.or.id 
  Subject: Re:
 [iagi-net-l] Stiglitz: Negosiasi Ulang Kontrak
 Pertambangan 
  
  Aku pikir HARUS BERANI Mas RDP. 
  Coba bayangkan under
 Contract of Work issued by Indonesian Government, a 
  royalty is
 applicable base on gold production : 
  - less than 2,000 kg of
 gold production per annum : USD 225 / kg Au 
  - greater than
 2,000 : USD 235 / kg Au 
  
  Sekarang gold price  USD
 650 / oz (1 oz = 31,10 gram). 
  1 kg Au = 32.15 oz = USD 20,900.
 Negara hanya mendapatkan USD 225 / kg 
  Au! 
  Apa gak
 menjual tanah air namanya. Belum untuk metal
 comodity 
 
 lainnya..:( 
  
  Salam tanah air. MERDEKA!!! 
 
 
  -AZD- 
  
  
  
  Berani
 ngga ya ? 
  
  RDP 



   

Sick sense of humor? Visit Yahoo! TV's 
Comedy with an Edge to see what's on, when. 
http://tv.yahoo.com/collections/222


Hot News!!!
EXTENDED ABSTRACT OR FULL PAPER SUBMISSION:
228 papers have been accepted to be presented;
send the extended-abstract or full paper
by 16 August 2007 to [EMAIL PROTECTED]
Joint Convention Bali 2007
The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and 
Exhibition,
Bali Convention Center, 13-16 November 2007

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



Re: [iagi-net-l] Stiglitz: Negosiasi Ulang Kontrak Pertambangan

2007-08-16 Terurut Topik Agus Irianto
Jan2neCak AR ora ragu2 utk berteriak lantang
MERDEKA...!!!...opo meneh wong Jawa
Timur?Suroboyotinggal menunggu saatnya yg tepat
saja..wong nganggo bambu runcing wae iso ngusir
londo je...hehe...bakatnya sbg Jurnalis geologi
Merdeka bersama cak ndang.terus dikembangkan
cak..Percayalah rakyat pasti banyak yg
mendukung..!!!

Indonesia memang harus berani menasionalisasi bisnis
asing, kita harus berani meniru langkah2 presiden
Bolivia Evo Morales yang menasionalisasi semua bisnis
asing yang beroperasi di negaranya - Setuju kita harus
Negosiasi ulang Kontrak2 Pertambangan dan
Migas..Para Professional yg tergabung dlm IAGI,
IATMI dan HAGI kayaknya harus menjadi ujung tombak utk
terus meloby2 RI-1 , RI-2, Mentri ESDM, DEPHAN dan
Kementrian Lingkungan Hidup dan departemen2 yg
terkait, juga mas media harus terus menerus
mempropagandakan hal ini...!!!

Mereka (para perusahaan tambang asing) tahu kok
 bahwa mereka sedang merampok kekayaan alam negara-
negara berkembang, kata Stiglitz dalam
wawancara eksklusif dengan Tempo, kemarindst2...

Kita punya hak koq utk melindungi kekayaan Nusantara
kita ini agar tidak tercabik2 jadi keroyokan, banca'an
perusahaan2 atau negara2 asing lainnya sambil
membiarkan rakyat kita hidup sengsara di negrinya
sendiri.nasib TKI unskil yg rela meninggalkan
negrinya demi 600 ringgit dan disiksa lagi.ada yg
salah dalam mengetrapkan UUD 1945 pasal 33 ayat 1 yg
berbunyi : Bumi dan air dan kekayaan alam yang
terkandung didalamnya dikuasai oleh negara dan
dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.
 Reklame Gudang Garam yg sudah semingguan
ini tayang terus  di bbrp sta TV cukup
menyentuhsbb syairnya :

Rumahku Indonesiaku

Ketika aku melihat sesuatu yg belum pernah aku lihat
sebelumnya..mataku terpukauBetapa Indahnya
Negri Ini.

Dan Ketika aku merasakan sesuatu yang belum pernah aku
rasakan sebelumnya ..hatiku terpukau..Betapa
besarnya Bangsa ini.

Hanya disini di rumahku yang membentang luas ke empat
penjuru.
Kupersembahkan seluruh jiwa dan ragaku. Dan kupastikan
tak akan ada yang mampu merebutnya dariku.
Hanya disini di INDONESIA.

DIRGAHAYU INDONESIA ke 62

Padamu Negri

Padamu negri kami berjanji
Padamu Negri kami berbakti
Padamu Negri kami mengabdi 
Bagimu Negri Jiwa raga kami

Kutuliskan lagu Padamu negri di mailing list ini utk
sama2 kita renungkan akan kekhawatiran desintegrasi
bangsa.saya berdoa semoga jangan sampai
terjadi, mari kita hayati, kita baca2 lagi sejarah
perjuangan bangsa, sejarah sumpah pemuda, sejarahnya
bung Karno dan Bung Hatta, sejarahnya WR.Soepratman
dan komponis2 lainnya dalam melahirkan lagu2nya.

Sekali lagi menjelang memperingati hari Kemerdekaan RI
yg ke 62 saya mengucapkan : DIRGAHAYU INDONESIA ke 62
Semoga NKRI Tetap JAYA..MERDEKA!!!

Lam Salam,
Agus Irianto 





--- Ariadi Subandrio [EMAIL PROTECTED]
wrote:

 Kasus Cepu, hasil negosiasi ulang kontraknya malah
 terbalik.
   Dulu WK-nya Pertamina sekarang malah jadi WK-nya
 orang2 yang diceritakan Stiglitz.

   62 tahun MERDEKA, boro-boro berani

   lam-salam,
   ar-.
   (.. yang agak ragu untuk lantang2 teriak
 MERDEKA


   
 
 Rovicky Dwi Putrohari [EMAIL PROTECTED] wrote:
   Berani ngga ya ?
 
 RDP
 ===
 Stiglitz: Negosiasi Ulang Kontrak Pertambangan
 Kamis, 16 Agustus 2007 | 01:04 WIB
 
 TEMPO Interaktif, Jakarta:Pemerintah diminta
 menegosiasi ulang
 kontrak-kontrak pertambangan yang terindikasi
 merugikan kepentingan
 rakyat. Joseph E. Stiglitz, pemenang hadiah Nobel,
 mengatakan, jika
 pemerintah Indonesia berani melakukan ini maka akan
 memperoleh
 keuntungan jauh lebih besar dibandingkan yang
 diperoleh para investor
 asing.
 
 Mereka (para perusahaan tambang asing) tahu kok
 bahwa mereka sedang
 merampok kekayaan alam negara-negara berkembang,
 kata Stiglitz dalam
 wawancara eksklusif dengan Tempo, kemarin.
 
 Negosiasi ulang kontrak karya ini juga sangat
 mungkin dilakukan dengan
 Freeport McMoran, yang memiliki anak perusahaan PT
 Freeport Indonesia.
 Freeport merupakan salah perusahaan tambang terbesar
 di dunia yang
 melakukan kegiatan eksplotasi di Papua.
 
 Stiglitz mencontohkan ketegasan sikap Rusia terhadap
 Shell. Rusia
 mencabut izin kelayakan lingkungan hidup yang
 dikantongi Shell. Ini
 karena perusahaan minyak itu
 didapati melanggar Undang-Undang Lingkungan Hidup
 dengan melakukan
 pencemaran lingkungan. Kalau melanggar
 undang-undang, ya izinnya
 harus dicabut dong, kata dia.
 
 Dimintai tanggapannya soal ini, Menteri Koordinator
 Perekonomian
 Boediono enggan berkomentar banyak. Usai seminar
 yang juga dihadiri
 Stiglitz dua hari lalu, ia engatakan itu hanya
 semacam kasus yang
 dipelajari mantan kepala ekonom Bank Dunia. Tapi
 tentu kita harus
 melihat situasi kita sendiri, katanya.
 
 Seperti ramai diberitakan beberapa waktu lalu,
 Freeport Indonesia
 melakukan pencemaran lingkungan di selama mengebor
 emas 

Re: [iagi-net-l] Stiglitz: Negosiasi Ulang Kontrak Pertambangan

2007-08-16 Terurut Topik Agus Hendratno
Opo wani...nego ulang...; jaringan dibalik kontrak-kontrak, minta ampun 
panjang sekali. Sebetulnya tidak perlu nego ulang, asal transparan saja; saya 
pikir akan lebih baik atmosfer kegiatan ekonomi sektor esdm ke depan.

Lha..menambah jumlah cekungan sedimen di Indonesia dari 60 ke misal 77 cekungan 
saja, belum kelar-kelar. Tapi dengan semangat kemerdekaan RI tahun 2007, 
cekungan sedimen di Indonesia dijadikan 62 saja... (mumpung moment-nya HUT RI 
ke-62). 
salam Merdeka...
agus

Agus Irianto [EMAIL PROTECTED] wrote: Jan2neCak AR ora ragu2 utk 
berteriak lantang
MERDEKA...!!!...opo meneh wong Jawa
Timur?Suroboyotinggal menunggu saatnya yg tepat
saja..wong nganggo bambu runcing wae iso ngusir
londo je...hehe...bakatnya sbg Jurnalis geologi
Merdeka bersama cak ndang.terus dikembangkan
cak..Percayalah rakyat pasti banyak yg
mendukung..!!!

Indonesia memang harus berani menasionalisasi bisnis
asing, kita harus berani meniru langkah2 presiden
Bolivia Evo Morales yang menasionalisasi semua bisnis
asing yang beroperasi di negaranya - Setuju kita harus
Negosiasi ulang Kontrak2 Pertambangan dan
Migas..Para Professional yg tergabung dlm IAGI,
IATMI dan HAGI kayaknya harus menjadi ujung tombak utk
terus meloby2 RI-1 , RI-2, Mentri ESDM, DEPHAN dan
Kementrian Lingkungan Hidup dan departemen2 yg
terkait, juga mas media harus terus menerus
mempropagandakan hal ini...!!!

Mereka (para perusahaan tambang asing) tahu kok
 bahwa mereka sedang merampok kekayaan alam negara-
negara berkembang, kata Stiglitz dalam
wawancara eksklusif dengan Tempo, kemarindst2...

Kita punya hak koq utk melindungi kekayaan Nusantara
kita ini agar tidak tercabik2 jadi keroyokan, banca'an
perusahaan2 atau negara2 asing lainnya sambil
membiarkan rakyat kita hidup sengsara di negrinya
sendiri.nasib TKI unskil yg rela meninggalkan
negrinya demi 600 ringgit dan disiksa lagi.ada yg
salah dalam mengetrapkan UUD 1945 pasal 33 ayat 1 yg
berbunyi : Bumi dan air dan kekayaan alam yang
terkandung didalamnya dikuasai oleh negara dan
dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.
 Reklame Gudang Garam yg sudah semingguan
ini tayang terus  di bbrp sta TV cukup
menyentuhsbb syairnya :

Rumahku Indonesiaku

Ketika aku melihat sesuatu yg belum pernah aku lihat
sebelumnya..mataku terpukauBetapa Indahnya
Negri Ini.

Dan Ketika aku merasakan sesuatu yang belum pernah aku
rasakan sebelumnya ..hatiku terpukau..Betapa
besarnya Bangsa ini.

Hanya disini di rumahku yang membentang luas ke empat
penjuru.
Kupersembahkan seluruh jiwa dan ragaku. Dan kupastikan
tak akan ada yang mampu merebutnya dariku.
Hanya disini di INDONESIA.

DIRGAHAYU INDONESIA ke 62

Padamu Negri

Padamu negri kami berjanji
Padamu Negri kami berbakti
Padamu Negri kami mengabdi 
Bagimu Negri Jiwa raga kami

Kutuliskan lagu Padamu negri di mailing list ini utk
sama2 kita renungkan akan kekhawatiran desintegrasi
bangsa.saya berdoa semoga jangan sampai
terjadi, mari kita hayati, kita baca2 lagi sejarah
perjuangan bangsa, sejarah sumpah pemuda, sejarahnya
bung Karno dan Bung Hatta, sejarahnya WR.Soepratman
dan komponis2 lainnya dalam melahirkan lagu2nya.

Sekali lagi menjelang memperingati hari Kemerdekaan RI
yg ke 62 saya mengucapkan : DIRGAHAYU INDONESIA ke 62
Semoga NKRI Tetap JAYA..MERDEKA!!!

Lam Salam,
Agus Irianto 





--- Ariadi Subandrio 
wrote:

 Kasus Cepu, hasil negosiasi ulang kontraknya malah
 terbalik.
   Dulu WK-nya Pertamina sekarang malah jadi WK-nya
 orang2 yang diceritakan Stiglitz.

   62 tahun MERDEKA, boro-boro berani

   lam-salam,
   ar-.
   (.. yang agak ragu untuk lantang2 teriak
 MERDEKA


   
 
 Rovicky Dwi Putrohari  wrote:
   Berani ngga ya ?
 
 RDP
 ===
 Stiglitz: Negosiasi Ulang Kontrak Pertambangan
 Kamis, 16 Agustus 2007 | 01:04 WIB
 
 TEMPO Interaktif, Jakarta:Pemerintah diminta
 menegosiasi ulang
 kontrak-kontrak pertambangan yang terindikasi
 merugikan kepentingan
 rakyat. Joseph E. Stiglitz, pemenang hadiah Nobel,
 mengatakan, jika
 pemerintah Indonesia berani melakukan ini maka akan
 memperoleh
 keuntungan jauh lebih besar dibandingkan yang
 diperoleh para investor
 asing.
 
 Mereka (para perusahaan tambang asing) tahu kok
 bahwa mereka sedang
 merampok kekayaan alam negara-negara berkembang,
 kata Stiglitz dalam
 wawancara eksklusif dengan Tempo, kemarin.
 
 Negosiasi ulang kontrak karya ini juga sangat
 mungkin dilakukan dengan
 Freeport McMoran, yang memiliki anak perusahaan PT
 Freeport Indonesia.
 Freeport merupakan salah perusahaan tambang terbesar
 di dunia yang
 melakukan kegiatan eksplotasi di Papua.
 
 Stiglitz mencontohkan ketegasan sikap Rusia terhadap
 Shell. Rusia
 mencabut izin kelayakan lingkungan hidup yang
 dikantongi Shell. Ini
 karena perusahaan minyak itu
 didapati melanggar Undang-Undang Lingkungan Hidup
 dengan melakukan
 pencemaran lingkungan. Kalau melanggar
 

[iagi-net-l] Jurusan Geologi Terbaik di tanah air?

2007-08-16 Terurut Topik sanggam hutabarat
Dear teman2 Geolog
   
  2-3 bulan lalu ponakan saya ingin masuk jurusan geologi..dan nanya yang 
paling 'bagus' jurusan geologi dimana ya? (dalam negri..bukan luar misal jelas 
CSM sangat bagus). Berhubung satu-dua hal karena kesibukan arahan saya belum 
sempat saya berikan (juga karena enggak tahu persis apa kriteriabagus tadi). 
Dan sekarang 'syangnya' dia udah masuk UNPAR di Bandung.tentu bukan Geologi 
karena enggak ada jurusan Geologi disana.
   
  Nah apakah teman2 ada yang rajin buat statistik sedemikian rupa (Pak 
Rovicky??) sehingga bila ada ada ponakan lain ingin masuk Geologi saya bisa 
arahkan bagusnya kemana berdasarkan fakta/data yang ada (eg cepat dapat kerja, 
lulusannya yang jadi orang, kwalitas, fasilias dll?) mohon update dan 
tanggapannya
   
  salam geologi,
  sanggam
  --

 Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com 

Re: [iagi-net-l] Stiglitz: NEGOsiasi Ulang Kontrak Pertambangan

2007-08-16 Terurut Topik Ismail Zaini

Kontrak Dibatalkan ?
Dari pengalaman Pembatalan Kontrak Panasbumi antara Pertamina dg Perusahaan 
Panasbumi Asing / dari Amrik ternyata masalahnya jadi panjang sampai ke 
Arbitase internasional yang akhirnya Pertamina Kalah dan harus bayar ratusan 
juta dollar ( ingat kasus Karaha Bodas ). dan kalau tidak salah kalau gak 
mau bayar rekeningnya di bank asing di blokir , padahal proyeknya belum ada 
apa apanya sudah harus bayar ratusan juta dollar.
Saya tidak tahu apakah Kontrak Kontrak tsb ( Migas ) pihak pihak didalam 
kontrak   itu yang mewakili Negara adalah insitusi negara  seperti ESDM ) 
atau Perusahaan ( BUMN/PTM ) dimana di Pihak  lain adalah Perusahan Asing.
Kalau untuk kasus Panasbumi tsb diatas Pihak Indonesianya adalah Perusahaan 
/ PTM dan dipihak lain juga Perusahaan ( Asing ).Jadi Perusahaan vs 
Perusahaan , bukan Negara vs perusahaan atau Negara vs Negara.
Kadang kadang disisi lain kita itu banyak di kerjai ' dg kontrak kontrak , 
namun disisi lain penawaran untuk kontrak kontrak baru dipacu terus , apa 
tidak bisa sebelum pengkontrakan pengkontrakan ini tuntas dg formula baru 
yang lebih  pro ke NKRI ada , tidak dilakukan dulu penawaran penawaran 
kontrak baru , toh juga minyaknya tidak akan hilang dan tersimpan baik 
didalam tanah..
Yo embuh saya sendiri sangat awam dg masalah beginian ini , sekedar hanya 
wacana saja...



Salam Kemerdekaan

ISM



Sent: Thursday, August 16, 2007 2:30 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] Stiglitz: Negosiasi Ulang Kontrak Pertambangan


Opo wani...nego ulang...; jaringan dibalik kontrak-kontrak, minta 
ampun panjang sekali. Sebetulnya tidak perlu nego ulang, asal transparan 
saja; saya pikir akan lebih baik atmosfer kegiatan ekonomi sektor esdm ke 
depan.


Lha..menambah jumlah cekungan sedimen di Indonesia dari 60 ke misal 77 
cekungan saja, belum kelar-kelar. Tapi dengan semangat kemerdekaan RI 
tahun 2007, cekungan sedimen di Indonesia dijadikan 62 saja... (mumpung 
moment-nya HUT RI ke-62).

salam Merdeka...
agus

Agus Irianto [EMAIL PROTECTED] wrote: Jan2neCak AR ora ragu2 utk 
berteriak lantang

MERDEKA...!!!...opo meneh wong Jawa
Timur?Suroboyotinggal menunggu saatnya yg tepat
saja..wong nganggo bambu runcing wae iso ngusir
londo je...hehe...bakatnya sbg Jurnalis geologi
Merdeka bersama cak ndang.terus dikembangkan
cak..Percayalah rakyat pasti banyak yg
mendukung..!!!

Indonesia memang harus berani menasionalisasi bisnis
asing, kita harus berani meniru langkah2 presiden
Bolivia Evo Morales yang menasionalisasi semua bisnis
asing yang beroperasi di negaranya - Setuju kita harus
Negosiasi ulang Kontrak2 Pertambangan dan
Migas..Para Professional yg tergabung dlm IAGI,
IATMI dan HAGI kayaknya harus menjadi ujung tombak utk
terus meloby2 RI-1 , RI-2, Mentri ESDM, DEPHAN dan
Kementrian Lingkungan Hidup dan departemen2 yg
terkait, juga mas media harus terus menerus
mempropagandakan hal ini...!!!

Mereka (para perusahaan tambang asing) tahu kok
bahwa mereka sedang merampok kekayaan alam negara-
negara berkembang, kata Stiglitz dalam
wawancara eksklusif dengan Tempo, kemarindst2...

Kita punya hak koq utk melindungi kekayaan Nusantara
kita ini agar tidak tercabik2 jadi keroyokan, banca'an
perusahaan2 atau negara2 asing lainnya sambil
membiarkan rakyat kita hidup sengsara di negrinya
sendiri.nasib TKI unskil yg rela meninggalkan
negrinya demi 600 ringgit dan disiksa lagi.ada yg
salah dalam mengetrapkan UUD 1945 pasal 33 ayat 1 yg
berbunyi : Bumi dan air dan kekayaan alam yang
terkandung didalamnya dikuasai oleh negara dan
dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.
 Reklame Gudang Garam yg sudah semingguan
ini tayang terus  di bbrp sta TV cukup
menyentuhsbb syairnya :

Rumahku Indonesiaku

Ketika aku melihat sesuatu yg belum pernah aku lihat
sebelumnya..mataku terpukauBetapa Indahnya
Negri Ini.

Dan Ketika aku merasakan sesuatu yang belum pernah aku
rasakan sebelumnya ..hatiku terpukau..Betapa
besarnya Bangsa ini.

Hanya disini di rumahku yang membentang luas ke empat
penjuru.
Kupersembahkan seluruh jiwa dan ragaku. Dan kupastikan
tak akan ada yang mampu merebutnya dariku.
Hanya disini di INDONESIA.

DIRGAHAYU INDONESIA ke 62

Padamu Negri

Padamu negri kami berjanji
Padamu Negri kami berbakti
Padamu Negri kami mengabdi
Bagimu Negri Jiwa raga kami

Kutuliskan lagu Padamu negri di mailing list ini utk
sama2 kita renungkan akan kekhawatiran desintegrasi
bangsa.saya berdoa semoga jangan sampai
terjadi, mari kita hayati, kita baca2 lagi sejarah
perjuangan bangsa, sejarah sumpah pemuda, sejarahnya
bung Karno dan Bung Hatta, sejarahnya WR.Soepratman
dan komponis2 lainnya dalam melahirkan lagu2nya.

Sekali lagi menjelang memperingati hari Kemerdekaan RI
yg ke 62 saya mengucapkan : DIRGAHAYU INDONESIA ke 62
Semoga NKRI Tetap JAYA..MERDEKA!!!

Lam Salam,
Agus Irianto





--- Ariadi Subandrio
wrote:


Kasus Cepu, hasil negosiasi ulang kontraknya malah
terbalik.
  

[iagi-net-l] butuh sampel oil shale

2007-08-16 Terurut Topik M. Nur Heriawan
Rekan2 IAGI-NET ysh.

Salah seorang kolega saya yang saat ini baru S3 di
Jerman untuk studi geokimia organik oil shale dan
teknologi ekstraksinya, sedang memerlukan beberapa
sampel oil shale untuk lokasi/lapangan di Indonesia.

Barangkali diantara rekan2 yang saat ini bekerja di
oil company bisa memberikan rekomendasi kira2 lapangan
minyak mana yang memiliki deposit oil shale ini.

Terima kasih.

Salam,

Nur H.



   

Looking for a deal? Find great prices on flights and hotels with Yahoo! 
FareChase.
http://farechase.yahoo.com/


Hot News!!!
EXTENDED ABSTRACT OR FULL PAPER SUBMISSION:
228 papers have been accepted to be presented;
send the extended-abstract or full paper
by 16 August 2007 to [EMAIL PROTECTED]
Joint Convention Bali 2007
The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and 
Exhibition,
Bali Convention Center, 13-16 November 2007

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



Re: [iagi-net-l] Stiglitz: NEGOsiasi Ulang Kontrak Pertambangan

2007-08-16 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari
Sakjane bukan kontrak dibatalkan. Di re-negosiasi karena adanya
perubahan tatanan dunia ! Misal perubahan harga, perubahan pola pikir
(gombalisasi) dll.

Tentunya kalau soal kebernian jangan bertanya ke awak-awak yang sudah
diatas kepala empat. Secra psikologis kalau sudah kepala 4 begini
selalu berpikir realis, bukan lagi optimis dan bahkan bukan lagi
sporadis.

Selain sifat-sifat bawaan sesorang yang berani mengambil risiko. Ada
saat-saat di usia tertentu dalam kehidupan itu sesorang akan memiliki
keberanian tinggi, terutama diwaktu muda. Usia-usia pejuang kebanyakan
memang pada usia-usia remaja. Bahkan kalau kita simak balik kejadian
masa kemerdekaan dahulu pernah juga looh suatu saat Bung Karno sendiri
ragu-ragu, yang akhirnya harus didorong-dorong oleh pemuda-pemudi yang
masih jiwa pemberani ini.

Jujur saja sewaktu muda (hehehe merasa dah tuwa neeh) banyak kawan
saya juga termasuk pemberani. Berani ngeyel berani tanya. terutama
ketika mahasiswa. Mereka yang ketika mudanya berani keliru ini memang
kebanyakan sukses. Dari keberanian ini (termasuk berani mencoba dan
berani salah) akhirnya muncul proses belajar.

Aku sendiri menjadi lebih realis setelah bekerja. Namun tetep saja aku
seneng kalau ada sesorang yang lebih muda dariku ngeyelin aku. Karena
memang ada saat-saat dimana seseorang itu menjadi berani. Aku juga
saat ini harus realistis saja melihat keberanian anak muda ini. Ntah
apapun yang dipikirkannya. Aku terus terang ngga kan menghalangi hanya
mungkin mengingatkan saja.

Aku sendiri tidak akan menyodorkan fakta buruk-buruknya Indonesia.
Walaupun benar kita kalah di Ligitan, walaupun benar Indonesia banyak
koruptor, walaupun benar Indonesia sedang sulit ekonominya. Tapi aku
lebih senang menunjukkan apa kelebihan kita yang harus dimanfaatkan.
Fakta kekalahan itu emang kebenaran yg secara riil terjadi, tetapi
kalau kita lihat secara riil barangkali juga di tahun 1940 kemerdekaan
Indonesia hanyalah sebuah mimpi.

Kekayaan alam kita dilihat dulu dalam angka potensi besar jumlahnya,
apakah potensi kita cukup layak utk di-renegosiasi ? Jangan seperti
Cepu yang harus memeras keringat Presiden dan seluruh komponen bangsa
untuk angka yang ternyata telah dibesar2 kan itu, kan ? Semestinya
cadangan segitu (yg dibilang giant field ternyata susut hanya ukuran
kerbau) diurusin sama menteri saja sudah cukup. Presiden suruh mikirin
hal lain yang lebih penting. Kan gitu proporsinya.

Nah sekarang yag perlu dipikirkan. Apa yang diperlukan kalau kita mau
melakukan re-negosiasi ?
Konsepnya adalah bagaimana untuk menang !!
Mas sudah bisa mulai dengan daftar diperlukannya ahli geologi
(sekarang dipikir apa yg dibutuhkan dari si geologist), juga
diperlukan ahli hukum internat  (apa yg diperlukan dari ahli hukum).
Kita pikirkan saja apa saja syarat-syarat untuk menang ?

Peradilan belum tentu harus ada kalau memang kita melakukan dengan
benar. Nasionalisasi ulang di negaranya Hugo Chaves (Venezuela) dll
kemarin ini tidak digugat, wong memang bukan kasus hukum kok. Semua
berjalan sesuai konstitusi.

Salam merah-putih !
RDP

On 8/17/07, Ismail Zaini [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Kontrak Dibatalkan ?
 Dari pengalaman Pembatalan Kontrak Panasbumi antara Pertamina dg Perusahaan
 Panasbumi Asing / dari Amrik ternyata masalahnya jadi panjang sampai ke
 Arbitase internasional yang akhirnya Pertamina Kalah dan harus bayar ratusan
 juta dollar ( ingat kasus Karaha Bodas ). dan kalau tidak salah kalau gak
 mau bayar rekeningnya di bank asing di blokir , padahal proyeknya belum ada
 apa apanya sudah harus bayar ratusan juta dollar.
 Saya tidak tahu apakah Kontrak Kontrak tsb ( Migas ) pihak pihak didalam
 kontrak   itu yang mewakili Negara adalah insitusi negara  seperti ESDM )
 atau Perusahaan ( BUMN/PTM ) dimana di Pihak  lain adalah Perusahan Asing.
 Kalau untuk kasus Panasbumi tsb diatas Pihak Indonesianya adalah Perusahaan
 / PTM dan dipihak lain juga Perusahaan ( Asing ).Jadi Perusahaan vs
 Perusahaan , bukan Negara vs perusahaan atau Negara vs Negara.
 Kadang kadang disisi lain kita itu banyak di kerjai ' dg kontrak kontrak ,
 namun disisi lain penawaran untuk kontrak kontrak baru dipacu terus , apa
 tidak bisa sebelum pengkontrakan pengkontrakan ini tuntas dg formula baru
 yang lebih  pro ke NKRI ada , tidak dilakukan dulu penawaran penawaran
 kontrak baru , toh juga minyaknya tidak akan hilang dan tersimpan baik
 didalam tanah..
 Yo embuh saya sendiri sangat awam dg masalah beginian ini , sekedar hanya
 wacana saja...


 Salam Kemerdekaan

 ISM



 Sent: Thursday, August 16, 2007 2:30 AM
 Subject: Re: [iagi-net-l] Stiglitz: Negosiasi Ulang Kontrak Pertambangan


  Opo wani...nego ulang...; jaringan dibalik kontrak-kontrak, minta
  ampun panjang sekali. Sebetulnya tidak perlu nego ulang, asal transparan
  saja; saya pikir akan lebih baik atmosfer kegiatan ekonomi sektor esdm ke
  depan.
 
  Lha..menambah jumlah cekungan sedimen di Indonesia dari 60 ke misal 77
  cekungan saja, belum kelar-kelar. Tapi dengan semangat 

Re: [iagi-net-l] Stiglitz: NEGOsiasi Ulang Kontrak Pertambangan

2007-08-16 Terurut Topik budi santoso
Seseorang mengaku bernama 'saya' berkomentar :

Sayang sekali periuk nasi saya dan mungkin banyak
saudara-saudara yang lain masih tergantung pada
perusahaan-perusahaan itu meskipun demikian karena
'terpanggil oleh seruan patriotik' berupa ide-ide
menggetarkan itu maka: jika kontrak karyanya mau
dinego ulang ya monggo silakan kita dukung
hidup-hidupan (kalau mati-matian malah gak bisa
mendukung) wong demi dan atas nama rakyat je . . .
kalau mau dinasionalisasi wuah ya lebih monggo lagi .
. . . tapi alangkah tercengangya saya; segera setelah
ide tersebut; khususnya yang kedua terlaksana maka
BANCAKAN NASIONAL ATAS KUE MILIK RAKYAT TESEBUT SEGERA
DIMULAI . . lho duit gedhe ini . . .  lho ini milik
rakyat . . jadi sebagai rakyat maka 'saya' juga berhak
mendapat bagiannya kalau perlu paling besar (demikian
orang-orang bergumam mencari pembenaran pas mereka
ikut bancakan). . .  bahkan mestinya jauh-jauh hari
'saya' sudah harus menyiapkan cara dan strategi untuk
itu . . . . . 

Pak Stiglitz: mbok sampean sering-sering ikut kampanye
tentang hal ini bersama kami agar rakyat cepet marah
dan menuntut maka agenda tersebut bisa segera
terlaksana lantas (kata AR) BANCAKANNYA  bisa segera
dimulai . . .  kapan ya??? wallohu 'alam bishowab.

sTJ

--- Ismail Zaini [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Kontrak Dibatalkan ?
 Dari pengalaman Pembatalan Kontrak Panasbumi antara
 Pertamina dg Perusahaan 
 Panasbumi Asing / dari Amrik ternyata masalahnya
 jadi panjang sampai ke 
 Arbitase internasional yang akhirnya Pertamina Kalah
 dan harus bayar ratusan 
 juta dollar ( ingat kasus Karaha Bodas ). dan kalau
 tidak salah kalau gak 
 mau bayar rekeningnya di bank asing di blokir ,
 padahal proyeknya belum ada 
 apa apanya sudah harus bayar ratusan juta dollar.
 Saya tidak tahu apakah Kontrak Kontrak tsb ( Migas )
 pihak pihak didalam 
 kontrak   itu yang mewakili Negara adalah insitusi
 negara  seperti ESDM ) 
 atau Perusahaan ( BUMN/PTM ) dimana di Pihak  lain
 adalah Perusahan Asing.
 Kalau untuk kasus Panasbumi tsb diatas Pihak
 Indonesianya adalah Perusahaan 
 / PTM dan dipihak lain juga Perusahaan ( Asing
 ).Jadi Perusahaan vs 
 Perusahaan , bukan Negara vs perusahaan atau Negara
 vs Negara.
 Kadang kadang disisi lain kita itu banyak di kerjai
 ' dg kontrak kontrak , 
 namun disisi lain penawaran untuk kontrak kontrak
 baru dipacu terus , apa 
 tidak bisa sebelum pengkontrakan pengkontrakan ini
 tuntas dg formula baru 
 yang lebih  pro ke NKRI ada , tidak dilakukan dulu
 penawaran penawaran 
 kontrak baru , toh juga minyaknya tidak akan hilang
 dan tersimpan baik 
 didalam tanah..
 Yo embuh saya sendiri sangat awam dg masalah
 beginian ini , sekedar hanya 
 wacana saja...
 
 
 Salam Kemerdekaan
 
 ISM
 
 
 
 Sent: Thursday, August 16, 2007 2:30 AM
 Subject: Re: [iagi-net-l] Stiglitz: Negosiasi Ulang
 Kontrak Pertambangan
 
 
  Opo wani...nego ulang...; jaringan dibalik
 kontrak-kontrak, minta 
  ampun panjang sekali. Sebetulnya tidak perlu nego
 ulang, asal transparan 
  saja; saya pikir akan lebih baik atmosfer kegiatan
 ekonomi sektor esdm ke 
  depan.
 
  Lha..menambah jumlah cekungan sedimen di Indonesia
 dari 60 ke misal 77 
  cekungan saja, belum kelar-kelar. Tapi dengan
 semangat kemerdekaan RI 
  tahun 2007, cekungan sedimen di Indonesia
 dijadikan 62 saja... (mumpung 
  moment-nya HUT RI ke-62).
  salam Merdeka...
  agus
 
  Agus Irianto [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Jan2neCak AR ora ragu2 utk 
  berteriak lantang
  MERDEKA...!!!...opo meneh wong Jawa
  Timur?Suroboyotinggal menunggu saatnya yg
 tepat
  saja..wong nganggo bambu runcing wae iso
 ngusir
  londo je...hehe...bakatnya sbg Jurnalis geologi
  Merdeka bersama cak ndang.terus dikembangkan
  cak..Percayalah rakyat pasti banyak yg
  mendukung..!!!
 
  Indonesia memang harus berani menasionalisasi
 bisnis
  asing, kita harus berani meniru langkah2 presiden
  Bolivia Evo Morales yang menasionalisasi semua
 bisnis
  asing yang beroperasi di negaranya - Setuju kita
 harus
  Negosiasi ulang Kontrak2 Pertambangan dan
  Migas..Para Professional yg tergabung dlm
 IAGI,
  IATMI dan HAGI kayaknya harus menjadi ujung tombak
 utk
  terus meloby2 RI-1 , RI-2, Mentri ESDM, DEPHAN dan
  Kementrian Lingkungan Hidup dan departemen2 yg
  terkait, juga mas media harus terus menerus
  mempropagandakan hal ini...!!!
 
  Mereka (para perusahaan tambang asing) tahu kok
  bahwa mereka sedang merampok kekayaan alam negara-
  negara berkembang, kata Stiglitz dalam
  wawancara eksklusif dengan Tempo,
 kemarindst2...
 
  Kita punya hak koq utk melindungi kekayaan
 Nusantara
  kita ini agar tidak tercabik2 jadi keroyokan,
 banca'an
  perusahaan2 atau negara2 asing lainnya sambil
  membiarkan rakyat kita hidup sengsara di negrinya
  sendiri.nasib TKI unskil yg rela meninggalkan
  negrinya demi 600 ringgit dan disiksa lagi.ada
 yg
  salah dalam mengetrapkan UUD 1945 pasal 33 ayat 1
 yg
  berbunyi : Bumi dan air dan kekayaan alam yang
  terkandung 

Re: [iagi-net-l] Jurusan Geologi Terbaik di tanah air?

2007-08-16 Terurut Topik [EMAIL PROTECTED]
Yth Pak Sanggam,
 
Kalau saya usul sih, mending ngambil jurusan Teknik Geofisika 
di ITB
Karena di jurusan tersebut 40% belajar geologi, 60% belajar 
geofisika, terutama seismic. 

Teknologi seismic untuk ekplorsi migas yg sekarang ada, lumayan 
sangat berkembang. Dan pakarnya sedikit (sesmic stratigraphy, 
reservoar geophysisict, processing, inversion, dll...)

Disamping itu juga jumlah lulusannya sedikit sekali (+/- 30 
orang per tahun di Indonesia) bandingkan dengan geologi mungkin 
lebih dari 300 orang/tahun di Indonesia (PTN dan PTS). Memang 
sih ada juga jurusan Geofisika di tempat lain.

Atau tetap ngambil Geologi tapi ambil bidang keahlian di 
seismic, ini juga menarik.
Sekarang memang ada wacana GG disebut juga Geoscientist, 
Geolog harus tahu seismic, geophysicist harus tahu batuan.

Apalagi pertimbangan kerja, kalau di satu kompeni, terima 5 
orang GG fresh, pasti yg daftar geologi jauh lebih banyak 
daripada dari geofisika.

Ini pendapat pribadi saya, tanpa ada tendensi apa-apa.

Thanks and Rgds,
TJ




Hot News!!!
EXTENDED ABSTRACT OR FULL PAPER SUBMISSION:
228 papers have been accepted to be presented;
send the extended-abstract or full paper
by 16 August 2007 to [EMAIL PROTECTED]
Joint Convention Bali 2007
The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and 
Exhibition,
Bali Convention Center, 13-16 November 2007

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



Re: [iagi-net-l] Archaean Basement in Kalimantan ? (was Ore in sediment vs BIF in Indonesia)

2007-08-16 Terurut Topik Ade Kadarusman
Pak Awang,
   
  sekedar tambahan, kemungkinan adanya Archeaen Basement bukan hanya di 
Kalimantan dan Jawa, juga kemungkinan berada di Sulawesi.
  Pak Theo van Leeweun memperlihatkan ke saya beberapa data zircon age dating 
dengan methoda U-Pb SHRIMP (ANU) dari batuan kontinent (gneiss) menunjukkan 
angka  2500 Ma, salah satu-nya yang tertua sekitar 3500 Ma (lupa persisnya?)
   
  Jadi bukan suatu yang mustahil bahwa ada Achrean basement di wilayah 
Nusantara, sebagai bagian continental drift from Australian continent then 
accreted in Sundaland Margin, walaupun data-data zircon yang ditunjukkan 
kemungkinan sebagai detrital atau zircon warisan dari Archean Igneous rock, 
karena terlihat angka yang archean selalu berada di bagian inti zircon (core), 
sedangkan di rim-nya menunjukkan angka yang lebih muda (Permian etc).
   
  Salam dari Sorowako
   
  Ade Kadarusman
  
Noel Pranoto [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Pak Awang, sedikit menambahkan.

Bahwa kondisi anoxic tidak hanya terjadi pada Archaen (2500 Ma) salah
satunya juga bisa ditunjukan dengan Teori Snowball Earth oleh Joseph
Kirschvink (Late Proterozoic Low-Latitude Global Glaciation: the
Snowball Earth, 1992). Kalau tdk salah seingat saya pernah dibahas di
milis ini juga.
Kirschvink mengamati adanya banded iron formation (BIF) pada umur
Neoproterozoic (1000-550Ma). BIF ini dikatakan terbentuk pada kondisi
anoxic akibat ice cap yg menutupi cekungan sedimen, menyebabkan
kondisi stagnan dan miskin oksigen serta berujung pada proses
pembentukan yg mirip dgn Archean.

Salam,
Noel

On 31/07/07, Awang Harun Satyana wrote:




 Menarik bila ada kerak berumur Archaean-Proterozoic (Archaean  2500 Ma,
 Proterozoic 2500-542 Ma, menurut geologic time scale terbaru – Gradstein et
 al., 2004) di Kalimantan sebab selama ini kita tahu bahwa Sundaland, di mana
 West Kalimantan tergabung di dalamnya adalah Mesozoic continental core of SE
 Asia. Pentarikhan granit SW Kalimantan (Hamilton, 1979), Malay Peninsula
 (Liew and Page, 1985), Malay Tin Belt (Cobbing et al., 1986) dan Sumatra
 (Imtihanah, 2000) tak menghasilkan material berumur Archean atau
 menunjukkan adanya kerak batuandasar berumur Archean di wilayah ini.
 Bukti2 geokimia juga menunjukkan hadirnya basement yang berumur tak lebih
 tua dari Proterozoic, seperti di Malay peninsula (contoh Liew  Page,
 1985).



 Informasi terbaru tentang umur basement di wilayah ini berasal dari studi
 sediment provenance analyses sedimen Paleogen di Kalimantan bagian utara
 yang menggunakan metode U-Pb SHRIMP dating of zircons (van Hattum, 2005).
 Dari penelitian ini ditunjukkan bahwa sedimen Paleogen di wilayah ini
 diinterpretasikan berasal dari erosi Schwaner Granites of SW Kalimantan dan
 dari Malay Tin Belt (van Hattum, 2005) dan tak mengandung Archean zircons.
 Artinya adalah bahwa tak ada kerak berumur Archean di bawah Pegunungan
 Schwaner, Kalimantan atau Malay peninsula.



 Maka, seperti yang ditanyakan pak Herry, apakah kondisi reduksi atau an-oxic
 hanya terjadi di era Archaean sehingga kita mesti menafsirkan bahwa hematite
 di Ketapang, Kalimantan Barat itu terjadi pada Archaean. Saya pikir kondisi
 oxic dan an-oxic terjadi secara siklus sepanjang sejarah Bumi, sehingga bisa
 ditemukan lebih dari sekali, bukan hanya di Archaean.



 Bisa juga bahwa yang di Ketapang Kalimantan itu benar berumur Archaean
 walaupun tak ada literature terdahulu yang pernah menyebutkan itu. Yang
 paling baik, tentu kita dating saja umurnya dengan metode pentarikhan kerak
 Pra-Kambrium yang sudah banyak dilakukan, yaitu : metode U-Pb SHRIMP dating
 of zircons. Bila ya berumur Archaean, maka akan menjadi menarik sekali
 bagaimana menafsirkan atau merekonstruksi paleo-tektoniknya.



 Saat ini, kerak berumur Archaean hanya ditafsirkan terdapat di suatu tempat
 di bawah Pegunungan Selatan Jawa di sebelah barat Yogyakarta (hasil dating
 dilaporkan oleh Smyth et al., 2003, 2005). Itu berdasarkan dating zircon
 dari wilayah volkanik ini yang menunjukkan umur 2500-3000 Ma. Ditafsirkan
 bahwa di bawah Pegunungan Selatan itu terdapat basement Archaean yang
 kemudian terlibat dalam partial melting saat subduksi Oligo-Miosen terjadi,
 dan menghasilkan volkanik Old-Andesite. Sebagian material OAF itu ternyata
 menghasilkan zircon Archaean (source fingerprinting).



 Sebaran umur zircon dating ini mirip dating zircon dari Perth, yang diduga
 berasal dari Yilgarn Craton berumur 2500-4200 Ma. Maka, mungkin terdapat
 sliver craton tersebut yang pecah dari induknya di wilayah Perth-kemudian
 terapung ke arah Jawa, oleh pemekaran Paleo-Tethys, dan akhirnya berbentur
 dengan Sundaland sebelum Tersier, dan pada kala Oligo-Miosen terlibat dalam
 subduksi yang menghasilkan OAF (Old Andesite Formation).



 Salam,

 awang





 From: Herry Maulana [mailto:[EMAIL PROTECTED]
 Sent: Monday, July 30, 2007 8:44 C++
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: Re: [iagi-net-l] Ore in sediment vs BIF in Indonesia






 Menarik sekali pak Andri. Memang KS mengimpor bijih besi 

RE: [iagi-net-l] Stiglitz: NEGOsiasi Ulang Kontrak Pertambangan

2007-08-16 Terurut Topik H. Edison Sirodj (XD/PCSB)
Kapan mulainya ? tergantung kerelaan waktu dari rekan-rekan IAGI, HAGI,
IATMI, Ikatan ahli pertambangan, Himpunan2 mahasiswa seprofesi ditambah
Mr. Stiglitz dan orang-orang yang peduli bangsa untuk berdiskusi dgn
KOMISI DPR bidang tambang  Energi dan terus ke Istana dst..dst...wah
emang panjang urusannya.

Merdeka.

Edison sirodj

-Original Message-
From: budi santoso [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Friday, 17 August, 2007 3:53 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Stiglitz: NEGOsiasi Ulang Kontrak Pertambangan

Seseorang mengaku bernama 'saya' berkomentar :

Sayang sekali periuk nasi saya dan mungkin banyak
saudara-saudara yang lain masih tergantung pada
perusahaan-perusahaan itu meskipun demikian karena
'terpanggil oleh seruan patriotik' berupa ide-ide
menggetarkan itu maka: jika kontrak karyanya mau
dinego ulang ya monggo silakan kita dukung
hidup-hidupan (kalau mati-matian malah gak bisa
mendukung) wong demi dan atas nama rakyat je . . .
kalau mau dinasionalisasi wuah ya lebih monggo lagi .
. . . tapi alangkah tercengangya saya; segera setelah
ide tersebut; khususnya yang kedua terlaksana maka
BANCAKAN NASIONAL ATAS KUE MILIK RAKYAT TESEBUT SEGERA
DIMULAI . . lho duit gedhe ini . . .  lho ini milik
rakyat . . jadi sebagai rakyat maka 'saya' juga berhak
mendapat bagiannya kalau perlu paling besar (demikian
orang-orang bergumam mencari pembenaran pas mereka
ikut bancakan). . .  bahkan mestinya jauh-jauh hari
'saya' sudah harus menyiapkan cara dan strategi untuk
itu . . . . . 

Pak Stiglitz: mbok sampean sering-sering ikut kampanye
tentang hal ini bersama kami agar rakyat cepet marah
dan menuntut maka agenda tersebut bisa segera
terlaksana lantas (kata AR) BANCAKANNYA  bisa segera
dimulai . . .  kapan ya??? wallohu 'alam bishowab.

sTJ

--- Ismail Zaini [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Kontrak Dibatalkan ?
 Dari pengalaman Pembatalan Kontrak Panasbumi antara
 Pertamina dg Perusahaan 
 Panasbumi Asing / dari Amrik ternyata masalahnya
 jadi panjang sampai ke 
 Arbitase internasional yang akhirnya Pertamina Kalah
 dan harus bayar ratusan 
 juta dollar ( ingat kasus Karaha Bodas ). dan kalau
 tidak salah kalau gak 
 mau bayar rekeningnya di bank asing di blokir ,
 padahal proyeknya belum ada 
 apa apanya sudah harus bayar ratusan juta dollar.
 Saya tidak tahu apakah Kontrak Kontrak tsb ( Migas )
 pihak pihak didalam 
 kontrak   itu yang mewakili Negara adalah insitusi
 negara  seperti ESDM ) 
 atau Perusahaan ( BUMN/PTM ) dimana di Pihak  lain
 adalah Perusahan Asing.
 Kalau untuk kasus Panasbumi tsb diatas Pihak
 Indonesianya adalah Perusahaan 
 / PTM dan dipihak lain juga Perusahaan ( Asing
 ).Jadi Perusahaan vs 
 Perusahaan , bukan Negara vs perusahaan atau Negara
 vs Negara.
 Kadang kadang disisi lain kita itu banyak di kerjai
 ' dg kontrak kontrak , 
 namun disisi lain penawaran untuk kontrak kontrak
 baru dipacu terus , apa 
 tidak bisa sebelum pengkontrakan pengkontrakan ini
 tuntas dg formula baru 
 yang lebih  pro ke NKRI ada , tidak dilakukan dulu
 penawaran penawaran 
 kontrak baru , toh juga minyaknya tidak akan hilang
 dan tersimpan baik 
 didalam tanah..
 Yo embuh saya sendiri sangat awam dg masalah
 beginian ini , sekedar hanya 
 wacana saja...
 
 
 Salam Kemerdekaan
 
 ISM
 
 
 
 Sent: Thursday, August 16, 2007 2:30 AM
 Subject: Re: [iagi-net-l] Stiglitz: Negosiasi Ulang
 Kontrak Pertambangan
 
 
  Opo wani...nego ulang...; jaringan dibalik
 kontrak-kontrak, minta 
  ampun panjang sekali. Sebetulnya tidak perlu nego
 ulang, asal transparan 
  saja; saya pikir akan lebih baik atmosfer kegiatan
 ekonomi sektor esdm ke 
  depan.
 
  Lha..menambah jumlah cekungan sedimen di Indonesia
 dari 60 ke misal 77 
  cekungan saja, belum kelar-kelar. Tapi dengan
 semangat kemerdekaan RI 
  tahun 2007, cekungan sedimen di Indonesia
 dijadikan 62 saja... (mumpung 
  moment-nya HUT RI ke-62).
  salam Merdeka...
  agus
 
  Agus Irianto [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Jan2neCak AR ora ragu2 utk 
  berteriak lantang
  MERDEKA...!!!...opo meneh wong Jawa
  Timur?Suroboyotinggal menunggu saatnya yg
 tepat
  saja..wong nganggo bambu runcing wae iso
 ngusir
  londo je...hehe...bakatnya sbg Jurnalis geologi
  Merdeka bersama cak ndang.terus dikembangkan
  cak..Percayalah rakyat pasti banyak yg
  mendukung..!!!
 
  Indonesia memang harus berani menasionalisasi
 bisnis
  asing, kita harus berani meniru langkah2 presiden
  Bolivia Evo Morales yang menasionalisasi semua
 bisnis
  asing yang beroperasi di negaranya - Setuju kita
 harus
  Negosiasi ulang Kontrak2 Pertambangan dan
  Migas..Para Professional yg tergabung dlm
 IAGI,
  IATMI dan HAGI kayaknya harus menjadi ujung tombak
 utk
  terus meloby2 RI-1 , RI-2, Mentri ESDM, DEPHAN dan
  Kementrian Lingkungan Hidup dan departemen2 yg
  terkait, juga mas media harus terus menerus
  mempropagandakan hal ini...!!!
 
  Mereka (para perusahaan tambang asing) tahu kok
  bahwa mereka sedang merampok kekayaan alam negara-