Re: [iagi-net-l] Rutten was:Re: [iagi-net-l] Aspects of the Earth (Shaler, 1890)

2007-12-22 Terurut Topik Awang Satyana
Pak Noor,
   
  M.G. Rutten yang pertama kali menemukan batuan Lower Devonian itu pada 
ekspedisi tahun 1925, tetapi bukan satu2nya Rutten yang menyebutkan keberadaan 
batuan dengan fosil paling tua di Indonesia Barat itu. van Bemmelen (1949) 
menyebutnya juga, juga tim pemetaan bersistem skala 1 : 250.000 seksi 
Kalimantan P3G (lembar Muara Wahau).
   
  Rutten melaporkan keberadaan batuan Devon tersebut dalam dua laporan 
berbahasa Inggris dan Belanda : Rutten, 1940 - On devonian limestones from 
Eastern Borneo, Proceedings Koninklijke Akad. van Wetenscap, Amsterdam 43, no. 
8, hal 1061-1064; dan Rutten (1947) - De gesteenten der Midden-Oost Borneo 
Expeditie 1925, Geogr  Geol Med. Univ Utrecth. 
   
  Batuan itu mengandung fosil paling tua di Sundaland berumur Lower Devonian, 
yaitu fosil Clathrodiction cf. spatiosum BOEHNKE dan Heliolites porous GOLDFUSS 
dalam Danau Formation di Kalimantan Tengah-Timur (daerah Telen). Status 
stratigrafi dan tektonik Danau Formation ini menarik sekaligus problematik, 
kapan2 kita diskusikan lagi.
   
  salam,
  awang

noor syarifuddin [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Rutten...? 
Rasanya nama ini pernah menjadi sangat akrab pada saat teman-teman GEA 
merencanakan dan melakukan expedisi memburu batuan tertua di hulu sungai Wahau 
kaltim (Ekspedisi Devon).
Dari studi literatur hanya beliau yang pernah menyitir tentang batuan tertua 
ini dan sejak itu belum pernah ada yang mengkonfirmasinya. Akhirnya ekspedisi 
itulah yang berhasil mengkonfimasi kembali keberadaan batuan berumur Devon tsb 
(tahun 1990 yang berarti 63 tahun kemudian)...

Mungkin teman-teman yang terlibat langsung (Franky, Ludi dkk) bisa bercerita 
lebih rinci tentang hal ini.

salam,

- Original Message 
From: R.P. Koesoemadinata 
To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Friday, December 21, 2007 8:07:05 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] Aspects of the Earth (Shaler, 1890)

Saya sendiri tidak sadar bahwa di Abad ke-19 sudah ada teknologi cetak 
berwarna. Memang gambar-gambar ini adalah aselinya gambar cat air (aquarel) 
yang dicopy dari 'Washington Vorlagen' Selain itu ada juga peta dan 
penampang berwarna yg kelihatannya seperti cetak.
Buku geologi kuno lainnya yang saya punyai adalah Lehrbuch der Geologie oleh 
Dr. Emanuel Kayser, terbitan 1921, 2 jilid, masing2 lebih dari 700 halaman, 
namun tidak ada gambar berwarna.
Buku lain yang termasuk langka adalah dari Dr. L.M.R.Rutten, 1927, 
Voordrachten over de Geologie van Nederlandsch Oost-Indie dalam bahasa 
Belanda, setebal 840 halaman, yang merupakan buku pertama yang mencakup 
geologi seluruh Indonesia, mendahului Van Bemmelen, 1949. Buku ini jarang2 
disebut dalam references. Buku ini terdiri dari ceramah-ceramah atau pidato2 
(voordrachten) yang tertulis lengkap, pada alinea2 tertentu didahului dengan 
Dames and Heren: (Tuan2 dan nyonya2), sebagaimana lazimnya pada zaman itu 
seorang professor memanggil mahasiswa (kebiasaan ini juga masih berlaku 
waktu zaman Klompe di ITB). Mungkin sekali buku ini adalah hasil penulisan 
kuliah yang diberikan Prof. Rutten pada para mahasiswanya di 
Rijksuniversiteit Utrecht di Negeri Belanda.
Buku2 ini saya beli pada waktu saya mahasiswa tahun 50-han dari loak, dan 
terus terang nyaris tidak pernah dibuka-buka selama 50 tahun
Siapa saja yang berminat melihat buku2 kuno ini saya persilahkan datang di 
rumah kami pada ackhir pekan di Jl. Ciburial no. 17, Dago Pakar Bandung. 
Barangkali Pak Awang?

R.P.Koesoemadinata
Jl. Sangkuriang G-1
Bandung 40135
Telp: 022-250-3995
Fax: 022-250-3995 (Please call before sending)
e-mail: [EMAIL PROTECTED]

- Original Message - 
From: Nataniel Mangiwa 
To: 
Sent: Friday, December 21, 2007 9:23 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] Aspects of the Earth (Shaler, 1890)


 Pak Koesoema,
 Hebat sekali ada gambar berwarna di tahun tersebut. Jadi penasaran,
 kira2 itu bagaimana proses pembuatannya? Mesin cetak tahun 'baheula'
 itu apa sudah mampu mencetak buku berwarna? Dan apa aslinya diwarnai
 dengan tangan seperti melukis/menggambar gitu ya, baru setelah itu
 diperbanyak?

 Hatur nuhun..

 On 12/21/07, R.P. Koesoemadinata wrote:
 Untuk diketahui bahwa Lyell's Principles of Geology yg diterbitkan tahun
 1830-33, sampai sekarang masih di cetak ulang oleh University of Chicago
 Press. Yang saya punya adalah cetakan 1990.
 Buku paling tua yang saya miliki dalam bidang geologi adalah
 Erdgeschicthe oleh Dr. Melchior Neumahr 2 jilid, yang terbit th 
 1886-1887.
 Buku ini masih dicetak dengan huruf Gothic atau tulisan Jerman Kuno. 
 Penuh
 dengan gambar fossil dan banyak gambar pemandangan yang berwarna!
 Bayangkan buku dicetak pada abad ke 19 sudah memuat gambar yang berwarna!
 Wassalam
 RPK
 - Original Message -
 From: Awang Satyana 
 To: IAGI ; Eksplorasi BPMIGAS
 ; Geo Unpad
 
 Sent: Tuesday, December 18, 2007 3:45 PM
 Subject: [iagi-net-l] Aspects of the Earth (Shaler, 1890)


  Aspects of the Earth (Shaler, 1890)
 
  Saya menemukan buku tua berjudul seperti subyek di atas di sebuah toko
  

[iagi-net-l] OOT : On the Shoulders of Giants (Hawking, 2002)

2007-12-22 Terurut Topik Awang Satyana
“On the Shoulders of Giants : The Great Works of Physics and Astronomy” adalah 
judul sebuah buku setebal bantal (1266 halaman) yang memuat karya-karya asli 
tokoh2 sains masa lalu : Nicolaus Copernicus, Galileo Galilei, Johannes Kepler, 
Isaac Newton, dan Albert Einstein. Karya2 utama kelima tokoh ini dikumpulkan 
menjadi satu buku dan dilengkapi dengan biografi masing2 tokoh oleh Stephen 
Hawking, ahli fisika teoretis terkenal. Maka, buat peminat matematika, fisika, 
dan astronomi buku ini sangat penting sebab di dalam buku ini dapat dipelajari 
langsung bagaimana pemikiran2 asli Copernicus sampai Einstein. Kalau tidak 
dikumpulkan dalam satu buku, pasti akan sangat sulit menemukan karya2 asli 
tokoh2 tersebut. Keuntungan lain buku ini adalah bahwa adikarya2 itu telah 
diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris karena semula karya2 tersebut tertulis 
dalam bahasa Latin, Jerman, dan Italia.
   
  Buku ini diterbitkan oleh Running Press, Philadelphia dan London. Saat saya 
membelinya dua tahun yang lalu (Desember 2005) harganya 22 US$, tidak mahal 
bila melihat isinya yang luar biasa. Saya dulu membelinya di sebuah toko buku 
di Sugarland , dekat Houston, Texas. Kalau berminat, barangkali buku ini bisa 
dicari di situs www.amazon.com atau situs penerbitnya www.runningpress.com. 
Bila dijual di Indonesia, tentu harganya paling tidak akan sekitar dua kali 
harganya di luar negeri. 
   
  Buku ini berat, baik bobotnya maupun isinya. Maka, buku ini lebih baik 
sebagai referensi saja, bukan untuk ditekuni lembar demi lembar sebab akan 
banyak sekali memakan waktu, kecuali, kalau kita mau menghabiskan sisa waktu 
kita mempelajari seluruh pemikiran tentang Alam Semesta dari zaman Copernicus 
sampai Einstein; seperti salah satu kata-kata sambutan yang ditulis di bagian 
depan buku, 
   
  “On the Shoulders of Giants” is a massive, well-bounded tome. If you could 
take only one book to a desert island, this would be enough to keep you 
thinking for the rest of your life” (Hugh McCarroll dalam “the Sunday Star 
Times”).
   
  Setelah bab tentang Pendahuluan, dimulailah biografi dan karya Nicolaus 
Copernicus (1473-1543). Karya Copernicus “On the Revolution of Heavenly 
Spheres” (aslinya dalam bahasa Latin “De revolutionibus orbium colestium” – 
1543, ditampilkan utuh dalam 384 halaman. Berikutnya, adalah biografi dan karya 
Galileo Galilei (1564-1642), “Dialogues Concerning Two New Sciences” (aslinya 
dalam bahasa Italia “Discorsi e Dimostrazioni Matematiche, intorno a due nuoue 
scienze” – 1638, setebal 228 halaman. Kemudian, adalah biografi  dan karya 
Johannes Kepler (1571-1630), “Harmony of the World” (aslinya “Harmonices Mundi” 
-1618). Dalam kumpulan ini, karya Kepler yang dipilih adalah Harmony of the 
World buku ke lima. Kepler menulis buku tersebut sebanyak lima volume, buku ke 
limanya ditampilkan setebal 90 halaman. Menyusul Kepler, adalah biografi  dan 
karya Isaac Newton (1643-1727), “Principia” setebal 428 halaman, diterjemahkan 
dari bahasa aslinya dalam bahasa Latin “Philosophiae naturalis
 principia mathematica” -1687. Yang terakhir adalah karya Albert Einstein 
(1879-1955), “The Principle of Relativity” berupa enam artikelnya tentang 
relativitas, dikumpulkan dan diterjemahkan dari buku aslinya yang berbahasa 
Jerman “Des Relativitatsprinzip” – 1922.
   
  Judul buku ini sebenarnya diambil dari sebuah surat Isaac Newton kepada 
Robert Hooke pada tahun 1676. Newton menulis, “If I have seen farther, it is by 
standing on the shoulder of giants”. Newton saat itu sedang dielu-elukan karena 
penemuannya di bidang optika, dan ia merendah dengan menulisnya bahwa 
penemuannya hanya didasarkan kepada penemuan2 lain sebelumnya yang ditemukan 
para ”raksasa” sains.
   
  Buku ini menarik karena merangkai pemikiran2 dari tokoh2 pada zamannya dalam 
kurun waktu sekitar 450 tahun dari Copernicus sampai Einstein, dari Copernicus 
yang menyatakan bahwa Bumilah yang mengorbit Matahari sampai ke Einstein yang 
menyatakan bahwa ruang dan waktu melengkung dan dibungkus oleh massa dan 
energinya.
   
  Berkut ringkasan isi setiap karya kelima tokoh sains tersebut.
   
  Dalam karyanya, Copernicus dengan tepat mengatakan bahwa Bumi berputar pada 
porosnya, bahwa Bulan berputar mengelilingi Matahari dan Bumi, dan semua planet 
mengelilingi Matahari. Walaupun teori heliosentris telah dikemukakan 
Aristarchus 700 tahun sebelum Copernicus, Copernicuslah yang pertama kali 
mengemukakan teori heliosentris secara terperinci dan disertai perhitungan2 
matematika (terutama geometri). Karyanya terdiri atas enam buku, banyak hukum 
dan teorema dikemukakan, perhitungan2 geometri terutama lingkaran dan banyak 
sekali tabel posisi benda2 langit. Copernicus memulai dengan teori bahwa dunia 
itu bulat, Bumi juga bulat, dan bagaimana daratan dan lautan membentuk sebuah 
bola Bumi. Kemudian bahwa gerakan semua benda langit itu teratur, berbentuk 
lingkaran, dan abadi. Copernicus juga membahas pemikiran mengapa Bumi dianggap 
sebagai pusat 

Re: [iagi-net-l] Merry Christmas and Happy New Year ... Seasons Greetings

2007-12-22 Terurut Topik Awang Satyana
Kepada rekan2 netter IAGI dan HAGI yang merayakan Natal, saya dan keluarga 
mengucapkan selamat menjelang Natal 2007, semoga damai dan kasih-Nya mewarnai 
hidup kita sehari2. 
   
  Kepada seluruh rekan netter, saya dan keluarga mengucapkan selamat menjelang 
Tahun Baru 2008. Semoga di tahun 2008 kita selalu diberikan kesehatan bersama 
seluruh keluarga, kebahagiaan, keberhasilan; dan berusaha lebih baik lagi.
   
  salam,
  awang  keluarga

yanto salim [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Kepada Bapak, Ibu dan Rekan rekan semua,
Kami Sekeluarga mengucapkan:

SELAMAT NATAL, 2007, 

Buat kita semua yang merayakannya semoga damai di bumi dengan kedatangan NYa.


SELAMAT TAHUN BARU, 2008.

BAGI KITA SEMUA SEMOGA TAHUN YANG BARU INI MEMBAWA BERKAH BUAT UMAT MANUSIA.


Salam,

Yanto Salim


 
Bergabunglah dengan orang-orang yang berwawasan, di di bidang Anda! Kunjungi 
Yahoo! Answers saat ini juga di http://id.answers.yahoo.com/

   
-
Be a better friend, newshound, and know-it-all with Yahoo! Mobile.  Try it now.

Re: [iagi-net-l] Selamat Hari Ibu

2007-12-22 Terurut Topik Awang Satyana
Ibu adalah makhluk yang luar biasa. Definisi kamus untuk kata ibu adalah 
orangtua perempuan. Kenyataannya, jauh lebih luas daripada itu. Ibu adalah juga 
seorang guru, ilmuwan, pemberi kasih sayang, perawat, pendongeng, seniman, 
sopir, koki, dan banyak lagi. Ibu adalah sosok yang penuh kasih sayang, kuat, 
mandiri, dan pemberani. Dia penyayang, penyabar, dan tabah. 
   
  Tidak ada ayah yang sukses tanpa ibu yang mendukungnya. Setengah kesuksesan 
ayah adalah kesuksesan ibu. Dia bisa semampu ayah, bahkan lebih. Buktinya ? 
Lebih banyak ibu yang menjadi orang tua tunggal daripada ayah yang menjadi 
orangtua tunggal. Ibu lebih tahan menderita dibandingkan ayah. 
   
  Selamat hari Ibu, semoga kita selalu mengingat jasa2 Ibu kita dan merawatnya 
selagi mereka masih bersama kita. Selamat hari Ibu buat rekan2 netter  yang 
sudah menjadi Ibu, semoga dapat menjadi Ibu yang baik.
   
  Sesungguhnya, hanya seorang Ibu yang mengerti kasih seorang Ibu. (Lady Mary 
Wortley Montagu).
   
  salam,
  awang
   
  

PRAKOSO, Anton [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Rekans Iaginet,

Pada kesempatan ini saya ingin mengucapkan Selamat Hari Ibu di tanggal 22
Desember 2007 ini,
semoga kita semua tak lupa jasa salah satu orang spesial dalam hidup kita
semua...

salam,

anprax


   
-
Be a better friend, newshound, and know-it-all with Yahoo! Mobile.  Try it now.

Re: [iagi-net-l] Aspects of the Earth (Shaler, 1890)

2007-12-22 Terurut Topik R.P. Koesoemadinata

Pak Awang:
Harus dibedakan antara L.M.R. Rutten dan M.G. Rutten, mereka itu orang yang 
berbeda. Saya tidak tahu apakah mereka itu mempunyai hubungan keluarga atau 
tidak.
Buku  B.G. Escher Grondslagen der Algemeene Geologi merupakan teksbook 
yang digunakan pada waktu saya kuliah pada Klompe, yang adalah muridnya 
langsung. Buku yang saya punyai adalah cetakan ke-8 yaitu tahun 1951. 
Esscher juga menulis buku Algemeene Kristalografie en Mineralogie (1949), 
yang juga merupakan textbook pada zaman itu, selain buku oleh Dana
Buku-buku teks lainnya yang digunakan pada waktu itu adalah Geheimschrift 
der Aarde oleh L.M Van der Vlerk dan Ph.H.Kuenen serta the Pulse of the 
Earth oleh Umbgrove
Buku-buku yang Sdr Awang sebut di bawah ini sebetulnya dulu lengkap ada 
dengan peta2-Geologisch Kaart van Java pada Perpustakaan Bagian Geologi ITB 
pada tahun 50-an, tetapi kemudian hilang entah kemana pada waktu 
perpustakaan ini diintegrasikan dengan perpustakaan pusat pada tahun 60-an 
(mungkin juga masih ada dalam pak2 yg tidak pernah dibuka). Baru tahun 90-an 
atas prakarsa bekas murid Klompe yang dipelopori Pak Nayoan dan Pak Benny 
Wahyu dibangun kembali Perpustakaan Kkompe di ruangan di mana dulu beliau 
memberi kuliah dan yang buku2nya dikumpulkan dari para alumni. Perpustakaan 
inipun nyaris dibubarkan kembali dan diintegrasikan pada perpustakaan 
fakultas waktu dibentuk FKITM, kalau saya tidak berintervensi. Perpustakaan 
ini masih bisa dipertahankan, walaupun papan nama Perpustakaan Klompe nya 
sudah diturunkan, entah mengapa. Tetapi potret Klompe dan Van Bemmelen masih 
juga dipasang. Padahal di Universitas Chulalongkorn dimana Prof Klompe hanya 
memberi kuliah beberapa bulan karena keburu meninggal masih meninggalkan 
Klompe Library

Apakah tida bisa kita melakukan re-organisasi tanpa melenyapkan sejarah?
Wassalam

- Original Message - 
From: Awang Satyana [EMAIL PROTECTED]
To: iagi-net@iagi.or.id; Geo Unpad [EMAIL PROTECTED]; Forum 
HAGI [EMAIL PROTECTED]; Eksplorasi BPMIGAS 
[EMAIL PROTECTED]

Sent: Saturday, December 22, 2007 12:35 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] Aspects of the Earth (Shaler, 1890)


Terima kasih Pak Koesoema atas undangan untuk melihat2 koleksi buku2 tua 
geologi Pak Koesoema, pasti akan menarik.


 Benar, karya Rutten (1927) tersebut jarang dibicarakan, mungkin karena 
pembahasannya tak sesistematis buku karya van Bemmelen (1949) dan terutama 
pula karena buku Rutten dalam bahasa Belanda. Walaupun seorang gurubesar 
geologi, M.G.Rutten pun pernah menulis sebuah buku tentang 
geologi-astronomi-biologi, berjudul The Origin of Life by Natural Causes 
(Elsevier, 1971). Tidak mengherankan sebab Prof.Rutten telah menekuni 
masalah evolusi kehidupan ini belasan tahun sebelumnya. Tahun 1962, ia 
menulis buku berjudul The Geological Aspects of the Origin of Life. Buku 
terakhir Rutten (1971)  diterbitkan setahun setelah Prof. Rutten meninggal 
(1970), bahkan Rutten sendiri tak sempat meng-editnya, tetapi ia berhasil 
menyelesaikan teks-nya. Bukunya ini diberi kata pengantar oleh Prof. 
Oparin, ahli biologi dan kimia terkenal tentang asal-usul kehidupan.


 Perpustakaan PSG (Pusat Survey Geologi, dulu P3G) sebenarnya menyimpan 
banyak buku2 tua geologi, bahkan buku asli penyelidikan geologi pertama di 
Indonesia, yaitu geologi Jawa karya Jughuhn (1853/1854) : Java, deszelfs 
gedaante, bekleeding en inwendige structuur, dalam empat volume 
dimilikinya. Saya dulu sewaktu mahasiswa (pertengahan 1980-an) pernah 
membacanya. Juga, buku terkenal Verbeek dan Fennema (1896) : Geologische 
beschrijving van Java en Madoera, ada di perpustakaan itu. Semoga buku2 
klasik tersebut masih tersimpan di sana dengan aman dan terpelihara.


 Buku tua geologi lain yang saya miliki selain Sahler (1890) itu adalah 
textbook geologi karya B.G.Escher (1916) : Grondslagen der Algemeene 
Geologie. Saya membelinya tahun 1982 seharga Rp 600 di tukang buku loak 
Cihapit. Setahun kemudian saya ternyata diterima kuliah di Geologi Unpad. 
Maka, buku Escher itu jadi buku geologi pertama saya walaupun sudah 
ketinggalan zaman.


 Buku2 tua selalu menarik meskipun ketinggalan zaman. Buku2 tua yang 
sangat bernilai selalu diterjemahkan sepanjang zaman. Misalnya, kebetulan 
saya baru saja membeli buku Babad Tanah Jawi : Mulai dari Nabi Adam 
Sampai Tahun 1647. Ini buku terjemahan terbaru (Penerbit Narasi 
Yogyakarta, September 2007) dari buku aslinya karya orang Belanda Olthof 
(1941) : Punika Serat Babad Tanah Jawi Wiwit Saking Nabi Adam Doemogi ing 
Taoen 1647.


 Mungkin banyak yang belum tahu, bahwa buku van Bemmelen (1949) pun 
diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, hanya beberapa bab awalnya saja, 
tidak selesai seluruh buku aslinya, dan peredarannya kelihatannya 
terbatas, kebetulan saya dulu mendapatkannya di tukang loak juga.


 salam,
 awang


R.P. Koesoemadinata [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Saya sendiri tidak sadar bahwa di Abad ke-19 sudah ada teknologi cetak
berwarna. Memang gambar-gambar ini adalah aselinya 

Re: [iagi-net-l] Rutten was:Re: [iagi-net-l] Aspects of the Earth (Shaler, 1890)

2007-12-22 Terurut Topik noor syarifuddin
Pak Awang,

Betul, namun seingat saya mereka hanya menyitir penemuan Rutten tsb (cmiiw). 
Jadi mungkin sejak tahun 1925 itu belum pernah ada yang mengunjungi kembali 
outcrop tsb. Dari hasil Ekspedisi Devon tsb ternyata yang dimaksud sebagai 
batuan Devon tsb ditemukan tidak dalam posisi in-situ. Namun dari sampel yang 
sempat diambil teman-teman, memang ditemukan fosil Heliolites porosous itu.


salam,

- Original Message 
From: Awang Satyana [EMAIL PROTECTED]
To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Saturday, December 22, 2007 6:32:15 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] Rutten was:Re: [iagi-net-l] Aspects of the Earth 
(Shaler, 1890)

Pak Noor,
  
  M.G. Rutten yang pertama kali menemukan batuan Lower Devonian itu pada 
ekspedisi tahun 1925, tetapi bukan satu2nya Rutten yang menyebutkan keberadaan 
batuan dengan fosil paling tua di Indonesia Barat itu. van Bemmelen (1949) 
menyebutnya juga, juga tim pemetaan bersistem skala 1 : 250.000 seksi 
Kalimantan P3G (lembar Muara Wahau).
  
  Rutten melaporkan keberadaan batuan Devon tersebut dalam dua laporan 
berbahasa Inggris dan Belanda : Rutten, 1940 - On devonian limestones from 
Eastern Borneo, Proceedings Koninklijke Akad. van Wetenscap, Amsterdam 43, no. 
8, hal 1061-1064; dan Rutten (1947) - De gesteenten der Midden-Oost Borneo 
Expeditie 1925, Geogr  Geol Med. Univ Utrecth. 
  
  Batuan itu mengandung fosil paling tua di Sundaland berumur Lower Devonian, 
yaitu fosil Clathrodiction cf. spatiosum BOEHNKE dan Heliolites porous GOLDFUSS 
dalam Danau Formation di Kalimantan Tengah-Timur (daerah Telen). Status 
stratigrafi dan tektonik Danau Formation ini menarik sekaligus problematik, 
kapan2 kita diskusikan lagi.
  
  salam,
  awang

noor syarifuddin [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Rutten...? 
Rasanya nama ini pernah menjadi sangat akrab pada saat teman-teman GEA 
merencanakan dan melakukan expedisi memburu batuan tertua di hulu sungai Wahau 
kaltim (Ekspedisi Devon).
Dari studi literatur hanya beliau yang pernah menyitir tentang batuan tertua 
ini dan sejak itu belum pernah ada yang mengkonfirmasinya. Akhirnya ekspedisi 
itulah yang berhasil mengkonfimasi kembali keberadaan batuan berumur Devon tsb 
(tahun 1990 yang berarti 63 tahun kemudian)...

Mungkin teman-teman yang terlibat langsung (Franky, Ludi dkk) bisa bercerita 
lebih rinci tentang hal ini.

salam,

- Original Message 
From: R.P. Koesoemadinata 
To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Friday, December 21, 2007 8:07:05 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] Aspects of the Earth (Shaler, 1890)

Saya sendiri tidak sadar bahwa di Abad ke-19 sudah ada teknologi cetak 
berwarna. Memang gambar-gambar ini adalah aselinya gambar cat air (aquarel) 
yang dicopy dari 'Washington Vorlagen' Selain itu ada juga peta dan 
penampang berwarna yg kelihatannya seperti cetak.
Buku geologi kuno lainnya yang saya punyai adalah Lehrbuch der Geologie oleh 
Dr. Emanuel Kayser, terbitan 1921, 2 jilid, masing2 lebih dari 700 halaman, 
namun tidak ada gambar berwarna.
Buku lain yang termasuk langka adalah dari Dr. L.M.R.Rutten, 1927, 
Voordrachten over de Geologie van Nederlandsch Oost-Indie dalam bahasa 
Belanda, setebal 840 halaman, yang merupakan buku pertama yang mencakup 
geologi seluruh Indonesia, mendahului Van Bemmelen, 1949. Buku ini jarang2 
disebut dalam references. Buku ini terdiri dari ceramah-ceramah atau pidato2 
(voordrachten) yang tertulis lengkap, pada alinea2 tertentu didahului dengan 
Dames and Heren: (Tuan2 dan nyonya2), sebagaimana lazimnya pada zaman itu 
seorang professor memanggil mahasiswa (kebiasaan ini juga masih berlaku 
waktu zaman Klompe di ITB). Mungkin sekali buku ini adalah hasil penulisan 
kuliah yang diberikan Prof. Rutten pada para mahasiswanya di 
Rijksuniversiteit Utrecht di Negeri Belanda.
Buku2 ini saya beli pada waktu saya mahasiswa tahun 50-han dari loak, dan 
terus terang nyaris tidak pernah dibuka-buka selama 50 tahun
Siapa saja yang berminat melihat buku2 kuno ini saya persilahkan datang di 
rumah kami pada ackhir pekan di Jl. Ciburial no. 17, Dago Pakar Bandung. 
Barangkali Pak Awang?

R.P.Koesoemadinata
Jl. Sangkuriang G-1
Bandung 40135
Telp: 022-250-3995
Fax: 022-250-3995 (Please call before sending)
e-mail: [EMAIL PROTECTED]

- Original Message - 
From: Nataniel Mangiwa 
To: 
Sent: Friday, December 21, 2007 9:23 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] Aspects of the Earth (Shaler, 1890)


 Pak Koesoema,
 Hebat sekali ada gambar berwarna di tahun tersebut. Jadi penasaran,
 kira2 itu bagaimana proses pembuatannya? Mesin cetak tahun 'baheula'
 itu apa sudah mampu mencetak buku berwarna? Dan apa aslinya diwarnai
 dengan tangan seperti melukis/menggambar gitu ya, baru setelah itu
 diperbanyak?

 Hatur nuhun..

 On 12/21/07, R.P. Koesoemadinata wrote:
 Untuk diketahui bahwa Lyell's Principles of Geology yg diterbitkan tahun
 1830-33, sampai sekarang masih di cetak ulang oleh University of Chicago
 Press. Yang saya punya adalah cetakan 1990.
 Buku paling tua yang saya miliki dalam bidang geologi adalah