Re: [iagi-net-l] Rutten was:Re: [iagi-net-l] Aspects of the Earth (Shaler, 1890)
Pak Noor, M.G. Rutten yang pertama kali menemukan batuan Lower Devonian itu pada ekspedisi tahun 1925, tetapi bukan satu2nya Rutten yang menyebutkan keberadaan batuan dengan fosil paling tua di Indonesia Barat itu. van Bemmelen (1949) menyebutnya juga, juga tim pemetaan bersistem skala 1 : 250.000 seksi Kalimantan P3G (lembar Muara Wahau). Rutten melaporkan keberadaan batuan Devon tersebut dalam dua laporan berbahasa Inggris dan Belanda : Rutten, 1940 - On devonian limestones from Eastern Borneo, Proceedings Koninklijke Akad. van Wetenscap, Amsterdam 43, no. 8, hal 1061-1064; dan Rutten (1947) - De gesteenten der Midden-Oost Borneo Expeditie 1925, Geogr Geol Med. Univ Utrecth. Batuan itu mengandung fosil paling tua di Sundaland berumur Lower Devonian, yaitu fosil Clathrodiction cf. spatiosum BOEHNKE dan Heliolites porous GOLDFUSS dalam Danau Formation di Kalimantan Tengah-Timur (daerah Telen). Status stratigrafi dan tektonik Danau Formation ini menarik sekaligus problematik, kapan2 kita diskusikan lagi. salam, awang noor syarifuddin [EMAIL PROTECTED] wrote: Rutten...? Rasanya nama ini pernah menjadi sangat akrab pada saat teman-teman GEA merencanakan dan melakukan expedisi memburu batuan tertua di hulu sungai Wahau kaltim (Ekspedisi Devon). Dari studi literatur hanya beliau yang pernah menyitir tentang batuan tertua ini dan sejak itu belum pernah ada yang mengkonfirmasinya. Akhirnya ekspedisi itulah yang berhasil mengkonfimasi kembali keberadaan batuan berumur Devon tsb (tahun 1990 yang berarti 63 tahun kemudian)... Mungkin teman-teman yang terlibat langsung (Franky, Ludi dkk) bisa bercerita lebih rinci tentang hal ini. salam, - Original Message From: R.P. Koesoemadinata To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Friday, December 21, 2007 8:07:05 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Aspects of the Earth (Shaler, 1890) Saya sendiri tidak sadar bahwa di Abad ke-19 sudah ada teknologi cetak berwarna. Memang gambar-gambar ini adalah aselinya gambar cat air (aquarel) yang dicopy dari 'Washington Vorlagen' Selain itu ada juga peta dan penampang berwarna yg kelihatannya seperti cetak. Buku geologi kuno lainnya yang saya punyai adalah Lehrbuch der Geologie oleh Dr. Emanuel Kayser, terbitan 1921, 2 jilid, masing2 lebih dari 700 halaman, namun tidak ada gambar berwarna. Buku lain yang termasuk langka adalah dari Dr. L.M.R.Rutten, 1927, Voordrachten over de Geologie van Nederlandsch Oost-Indie dalam bahasa Belanda, setebal 840 halaman, yang merupakan buku pertama yang mencakup geologi seluruh Indonesia, mendahului Van Bemmelen, 1949. Buku ini jarang2 disebut dalam references. Buku ini terdiri dari ceramah-ceramah atau pidato2 (voordrachten) yang tertulis lengkap, pada alinea2 tertentu didahului dengan Dames and Heren: (Tuan2 dan nyonya2), sebagaimana lazimnya pada zaman itu seorang professor memanggil mahasiswa (kebiasaan ini juga masih berlaku waktu zaman Klompe di ITB). Mungkin sekali buku ini adalah hasil penulisan kuliah yang diberikan Prof. Rutten pada para mahasiswanya di Rijksuniversiteit Utrecht di Negeri Belanda. Buku2 ini saya beli pada waktu saya mahasiswa tahun 50-han dari loak, dan terus terang nyaris tidak pernah dibuka-buka selama 50 tahun Siapa saja yang berminat melihat buku2 kuno ini saya persilahkan datang di rumah kami pada ackhir pekan di Jl. Ciburial no. 17, Dago Pakar Bandung. Barangkali Pak Awang? R.P.Koesoemadinata Jl. Sangkuriang G-1 Bandung 40135 Telp: 022-250-3995 Fax: 022-250-3995 (Please call before sending) e-mail: [EMAIL PROTECTED] - Original Message - From: Nataniel Mangiwa To: Sent: Friday, December 21, 2007 9:23 AM Subject: Re: [iagi-net-l] Aspects of the Earth (Shaler, 1890) Pak Koesoema, Hebat sekali ada gambar berwarna di tahun tersebut. Jadi penasaran, kira2 itu bagaimana proses pembuatannya? Mesin cetak tahun 'baheula' itu apa sudah mampu mencetak buku berwarna? Dan apa aslinya diwarnai dengan tangan seperti melukis/menggambar gitu ya, baru setelah itu diperbanyak? Hatur nuhun.. On 12/21/07, R.P. Koesoemadinata wrote: Untuk diketahui bahwa Lyell's Principles of Geology yg diterbitkan tahun 1830-33, sampai sekarang masih di cetak ulang oleh University of Chicago Press. Yang saya punya adalah cetakan 1990. Buku paling tua yang saya miliki dalam bidang geologi adalah Erdgeschicthe oleh Dr. Melchior Neumahr 2 jilid, yang terbit th 1886-1887. Buku ini masih dicetak dengan huruf Gothic atau tulisan Jerman Kuno. Penuh dengan gambar fossil dan banyak gambar pemandangan yang berwarna! Bayangkan buku dicetak pada abad ke 19 sudah memuat gambar yang berwarna! Wassalam RPK - Original Message - From: Awang Satyana To: IAGI ; Eksplorasi BPMIGAS ; Geo Unpad Sent: Tuesday, December 18, 2007 3:45 PM Subject: [iagi-net-l] Aspects of the Earth (Shaler, 1890) Aspects of the Earth (Shaler, 1890) Saya menemukan buku tua berjudul seperti subyek di atas di sebuah toko
[iagi-net-l] OOT : On the Shoulders of Giants (Hawking, 2002)
On the Shoulders of Giants : The Great Works of Physics and Astronomy adalah judul sebuah buku setebal bantal (1266 halaman) yang memuat karya-karya asli tokoh2 sains masa lalu : Nicolaus Copernicus, Galileo Galilei, Johannes Kepler, Isaac Newton, dan Albert Einstein. Karya2 utama kelima tokoh ini dikumpulkan menjadi satu buku dan dilengkapi dengan biografi masing2 tokoh oleh Stephen Hawking, ahli fisika teoretis terkenal. Maka, buat peminat matematika, fisika, dan astronomi buku ini sangat penting sebab di dalam buku ini dapat dipelajari langsung bagaimana pemikiran2 asli Copernicus sampai Einstein. Kalau tidak dikumpulkan dalam satu buku, pasti akan sangat sulit menemukan karya2 asli tokoh2 tersebut. Keuntungan lain buku ini adalah bahwa adikarya2 itu telah diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris karena semula karya2 tersebut tertulis dalam bahasa Latin, Jerman, dan Italia. Buku ini diterbitkan oleh Running Press, Philadelphia dan London. Saat saya membelinya dua tahun yang lalu (Desember 2005) harganya 22 US$, tidak mahal bila melihat isinya yang luar biasa. Saya dulu membelinya di sebuah toko buku di Sugarland , dekat Houston, Texas. Kalau berminat, barangkali buku ini bisa dicari di situs www.amazon.com atau situs penerbitnya www.runningpress.com. Bila dijual di Indonesia, tentu harganya paling tidak akan sekitar dua kali harganya di luar negeri. Buku ini berat, baik bobotnya maupun isinya. Maka, buku ini lebih baik sebagai referensi saja, bukan untuk ditekuni lembar demi lembar sebab akan banyak sekali memakan waktu, kecuali, kalau kita mau menghabiskan sisa waktu kita mempelajari seluruh pemikiran tentang Alam Semesta dari zaman Copernicus sampai Einstein; seperti salah satu kata-kata sambutan yang ditulis di bagian depan buku, On the Shoulders of Giants is a massive, well-bounded tome. If you could take only one book to a desert island, this would be enough to keep you thinking for the rest of your life (Hugh McCarroll dalam the Sunday Star Times). Setelah bab tentang Pendahuluan, dimulailah biografi dan karya Nicolaus Copernicus (1473-1543). Karya Copernicus On the Revolution of Heavenly Spheres (aslinya dalam bahasa Latin De revolutionibus orbium colestium 1543, ditampilkan utuh dalam 384 halaman. Berikutnya, adalah biografi dan karya Galileo Galilei (1564-1642), Dialogues Concerning Two New Sciences (aslinya dalam bahasa Italia Discorsi e Dimostrazioni Matematiche, intorno a due nuoue scienze 1638, setebal 228 halaman. Kemudian, adalah biografi dan karya Johannes Kepler (1571-1630), Harmony of the World (aslinya Harmonices Mundi -1618). Dalam kumpulan ini, karya Kepler yang dipilih adalah Harmony of the World buku ke lima. Kepler menulis buku tersebut sebanyak lima volume, buku ke limanya ditampilkan setebal 90 halaman. Menyusul Kepler, adalah biografi dan karya Isaac Newton (1643-1727), Principia setebal 428 halaman, diterjemahkan dari bahasa aslinya dalam bahasa Latin Philosophiae naturalis principia mathematica -1687. Yang terakhir adalah karya Albert Einstein (1879-1955), The Principle of Relativity berupa enam artikelnya tentang relativitas, dikumpulkan dan diterjemahkan dari buku aslinya yang berbahasa Jerman Des Relativitatsprinzip 1922. Judul buku ini sebenarnya diambil dari sebuah surat Isaac Newton kepada Robert Hooke pada tahun 1676. Newton menulis, If I have seen farther, it is by standing on the shoulder of giants. Newton saat itu sedang dielu-elukan karena penemuannya di bidang optika, dan ia merendah dengan menulisnya bahwa penemuannya hanya didasarkan kepada penemuan2 lain sebelumnya yang ditemukan para raksasa sains. Buku ini menarik karena merangkai pemikiran2 dari tokoh2 pada zamannya dalam kurun waktu sekitar 450 tahun dari Copernicus sampai Einstein, dari Copernicus yang menyatakan bahwa Bumilah yang mengorbit Matahari sampai ke Einstein yang menyatakan bahwa ruang dan waktu melengkung dan dibungkus oleh massa dan energinya. Berkut ringkasan isi setiap karya kelima tokoh sains tersebut. Dalam karyanya, Copernicus dengan tepat mengatakan bahwa Bumi berputar pada porosnya, bahwa Bulan berputar mengelilingi Matahari dan Bumi, dan semua planet mengelilingi Matahari. Walaupun teori heliosentris telah dikemukakan Aristarchus 700 tahun sebelum Copernicus, Copernicuslah yang pertama kali mengemukakan teori heliosentris secara terperinci dan disertai perhitungan2 matematika (terutama geometri). Karyanya terdiri atas enam buku, banyak hukum dan teorema dikemukakan, perhitungan2 geometri terutama lingkaran dan banyak sekali tabel posisi benda2 langit. Copernicus memulai dengan teori bahwa dunia itu bulat, Bumi juga bulat, dan bagaimana daratan dan lautan membentuk sebuah bola Bumi. Kemudian bahwa gerakan semua benda langit itu teratur, berbentuk lingkaran, dan abadi. Copernicus juga membahas pemikiran mengapa Bumi dianggap sebagai pusat
Re: [iagi-net-l] Merry Christmas and Happy New Year ... Seasons Greetings
Kepada rekan2 netter IAGI dan HAGI yang merayakan Natal, saya dan keluarga mengucapkan selamat menjelang Natal 2007, semoga damai dan kasih-Nya mewarnai hidup kita sehari2. Kepada seluruh rekan netter, saya dan keluarga mengucapkan selamat menjelang Tahun Baru 2008. Semoga di tahun 2008 kita selalu diberikan kesehatan bersama seluruh keluarga, kebahagiaan, keberhasilan; dan berusaha lebih baik lagi. salam, awang keluarga yanto salim [EMAIL PROTECTED] wrote: Kepada Bapak, Ibu dan Rekan rekan semua, Kami Sekeluarga mengucapkan: SELAMAT NATAL, 2007, Buat kita semua yang merayakannya semoga damai di bumi dengan kedatangan NYa. SELAMAT TAHUN BARU, 2008. BAGI KITA SEMUA SEMOGA TAHUN YANG BARU INI MEMBAWA BERKAH BUAT UMAT MANUSIA. Salam, Yanto Salim Bergabunglah dengan orang-orang yang berwawasan, di di bidang Anda! Kunjungi Yahoo! Answers saat ini juga di http://id.answers.yahoo.com/ - Be a better friend, newshound, and know-it-all with Yahoo! Mobile. Try it now.
Re: [iagi-net-l] Selamat Hari Ibu
Ibu adalah makhluk yang luar biasa. Definisi kamus untuk kata ibu adalah orangtua perempuan. Kenyataannya, jauh lebih luas daripada itu. Ibu adalah juga seorang guru, ilmuwan, pemberi kasih sayang, perawat, pendongeng, seniman, sopir, koki, dan banyak lagi. Ibu adalah sosok yang penuh kasih sayang, kuat, mandiri, dan pemberani. Dia penyayang, penyabar, dan tabah. Tidak ada ayah yang sukses tanpa ibu yang mendukungnya. Setengah kesuksesan ayah adalah kesuksesan ibu. Dia bisa semampu ayah, bahkan lebih. Buktinya ? Lebih banyak ibu yang menjadi orang tua tunggal daripada ayah yang menjadi orangtua tunggal. Ibu lebih tahan menderita dibandingkan ayah. Selamat hari Ibu, semoga kita selalu mengingat jasa2 Ibu kita dan merawatnya selagi mereka masih bersama kita. Selamat hari Ibu buat rekan2 netter yang sudah menjadi Ibu, semoga dapat menjadi Ibu yang baik. Sesungguhnya, hanya seorang Ibu yang mengerti kasih seorang Ibu. (Lady Mary Wortley Montagu). salam, awang PRAKOSO, Anton [EMAIL PROTECTED] wrote: Rekans Iaginet, Pada kesempatan ini saya ingin mengucapkan Selamat Hari Ibu di tanggal 22 Desember 2007 ini, semoga kita semua tak lupa jasa salah satu orang spesial dalam hidup kita semua... salam, anprax - Be a better friend, newshound, and know-it-all with Yahoo! Mobile. Try it now.
Re: [iagi-net-l] Aspects of the Earth (Shaler, 1890)
Pak Awang: Harus dibedakan antara L.M.R. Rutten dan M.G. Rutten, mereka itu orang yang berbeda. Saya tidak tahu apakah mereka itu mempunyai hubungan keluarga atau tidak. Buku B.G. Escher Grondslagen der Algemeene Geologi merupakan teksbook yang digunakan pada waktu saya kuliah pada Klompe, yang adalah muridnya langsung. Buku yang saya punyai adalah cetakan ke-8 yaitu tahun 1951. Esscher juga menulis buku Algemeene Kristalografie en Mineralogie (1949), yang juga merupakan textbook pada zaman itu, selain buku oleh Dana Buku-buku teks lainnya yang digunakan pada waktu itu adalah Geheimschrift der Aarde oleh L.M Van der Vlerk dan Ph.H.Kuenen serta the Pulse of the Earth oleh Umbgrove Buku-buku yang Sdr Awang sebut di bawah ini sebetulnya dulu lengkap ada dengan peta2-Geologisch Kaart van Java pada Perpustakaan Bagian Geologi ITB pada tahun 50-an, tetapi kemudian hilang entah kemana pada waktu perpustakaan ini diintegrasikan dengan perpustakaan pusat pada tahun 60-an (mungkin juga masih ada dalam pak2 yg tidak pernah dibuka). Baru tahun 90-an atas prakarsa bekas murid Klompe yang dipelopori Pak Nayoan dan Pak Benny Wahyu dibangun kembali Perpustakaan Kkompe di ruangan di mana dulu beliau memberi kuliah dan yang buku2nya dikumpulkan dari para alumni. Perpustakaan inipun nyaris dibubarkan kembali dan diintegrasikan pada perpustakaan fakultas waktu dibentuk FKITM, kalau saya tidak berintervensi. Perpustakaan ini masih bisa dipertahankan, walaupun papan nama Perpustakaan Klompe nya sudah diturunkan, entah mengapa. Tetapi potret Klompe dan Van Bemmelen masih juga dipasang. Padahal di Universitas Chulalongkorn dimana Prof Klompe hanya memberi kuliah beberapa bulan karena keburu meninggal masih meninggalkan Klompe Library Apakah tida bisa kita melakukan re-organisasi tanpa melenyapkan sejarah? Wassalam - Original Message - From: Awang Satyana [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id; Geo Unpad [EMAIL PROTECTED]; Forum HAGI [EMAIL PROTECTED]; Eksplorasi BPMIGAS [EMAIL PROTECTED] Sent: Saturday, December 22, 2007 12:35 AM Subject: Re: [iagi-net-l] Aspects of the Earth (Shaler, 1890) Terima kasih Pak Koesoema atas undangan untuk melihat2 koleksi buku2 tua geologi Pak Koesoema, pasti akan menarik. Benar, karya Rutten (1927) tersebut jarang dibicarakan, mungkin karena pembahasannya tak sesistematis buku karya van Bemmelen (1949) dan terutama pula karena buku Rutten dalam bahasa Belanda. Walaupun seorang gurubesar geologi, M.G.Rutten pun pernah menulis sebuah buku tentang geologi-astronomi-biologi, berjudul The Origin of Life by Natural Causes (Elsevier, 1971). Tidak mengherankan sebab Prof.Rutten telah menekuni masalah evolusi kehidupan ini belasan tahun sebelumnya. Tahun 1962, ia menulis buku berjudul The Geological Aspects of the Origin of Life. Buku terakhir Rutten (1971) diterbitkan setahun setelah Prof. Rutten meninggal (1970), bahkan Rutten sendiri tak sempat meng-editnya, tetapi ia berhasil menyelesaikan teks-nya. Bukunya ini diberi kata pengantar oleh Prof. Oparin, ahli biologi dan kimia terkenal tentang asal-usul kehidupan. Perpustakaan PSG (Pusat Survey Geologi, dulu P3G) sebenarnya menyimpan banyak buku2 tua geologi, bahkan buku asli penyelidikan geologi pertama di Indonesia, yaitu geologi Jawa karya Jughuhn (1853/1854) : Java, deszelfs gedaante, bekleeding en inwendige structuur, dalam empat volume dimilikinya. Saya dulu sewaktu mahasiswa (pertengahan 1980-an) pernah membacanya. Juga, buku terkenal Verbeek dan Fennema (1896) : Geologische beschrijving van Java en Madoera, ada di perpustakaan itu. Semoga buku2 klasik tersebut masih tersimpan di sana dengan aman dan terpelihara. Buku tua geologi lain yang saya miliki selain Sahler (1890) itu adalah textbook geologi karya B.G.Escher (1916) : Grondslagen der Algemeene Geologie. Saya membelinya tahun 1982 seharga Rp 600 di tukang buku loak Cihapit. Setahun kemudian saya ternyata diterima kuliah di Geologi Unpad. Maka, buku Escher itu jadi buku geologi pertama saya walaupun sudah ketinggalan zaman. Buku2 tua selalu menarik meskipun ketinggalan zaman. Buku2 tua yang sangat bernilai selalu diterjemahkan sepanjang zaman. Misalnya, kebetulan saya baru saja membeli buku Babad Tanah Jawi : Mulai dari Nabi Adam Sampai Tahun 1647. Ini buku terjemahan terbaru (Penerbit Narasi Yogyakarta, September 2007) dari buku aslinya karya orang Belanda Olthof (1941) : Punika Serat Babad Tanah Jawi Wiwit Saking Nabi Adam Doemogi ing Taoen 1647. Mungkin banyak yang belum tahu, bahwa buku van Bemmelen (1949) pun diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, hanya beberapa bab awalnya saja, tidak selesai seluruh buku aslinya, dan peredarannya kelihatannya terbatas, kebetulan saya dulu mendapatkannya di tukang loak juga. salam, awang R.P. Koesoemadinata [EMAIL PROTECTED] wrote: Saya sendiri tidak sadar bahwa di Abad ke-19 sudah ada teknologi cetak berwarna. Memang gambar-gambar ini adalah aselinya
Re: [iagi-net-l] Rutten was:Re: [iagi-net-l] Aspects of the Earth (Shaler, 1890)
Pak Awang, Betul, namun seingat saya mereka hanya menyitir penemuan Rutten tsb (cmiiw). Jadi mungkin sejak tahun 1925 itu belum pernah ada yang mengunjungi kembali outcrop tsb. Dari hasil Ekspedisi Devon tsb ternyata yang dimaksud sebagai batuan Devon tsb ditemukan tidak dalam posisi in-situ. Namun dari sampel yang sempat diambil teman-teman, memang ditemukan fosil Heliolites porosous itu. salam, - Original Message From: Awang Satyana [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Saturday, December 22, 2007 6:32:15 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Rutten was:Re: [iagi-net-l] Aspects of the Earth (Shaler, 1890) Pak Noor, M.G. Rutten yang pertama kali menemukan batuan Lower Devonian itu pada ekspedisi tahun 1925, tetapi bukan satu2nya Rutten yang menyebutkan keberadaan batuan dengan fosil paling tua di Indonesia Barat itu. van Bemmelen (1949) menyebutnya juga, juga tim pemetaan bersistem skala 1 : 250.000 seksi Kalimantan P3G (lembar Muara Wahau). Rutten melaporkan keberadaan batuan Devon tersebut dalam dua laporan berbahasa Inggris dan Belanda : Rutten, 1940 - On devonian limestones from Eastern Borneo, Proceedings Koninklijke Akad. van Wetenscap, Amsterdam 43, no. 8, hal 1061-1064; dan Rutten (1947) - De gesteenten der Midden-Oost Borneo Expeditie 1925, Geogr Geol Med. Univ Utrecth. Batuan itu mengandung fosil paling tua di Sundaland berumur Lower Devonian, yaitu fosil Clathrodiction cf. spatiosum BOEHNKE dan Heliolites porous GOLDFUSS dalam Danau Formation di Kalimantan Tengah-Timur (daerah Telen). Status stratigrafi dan tektonik Danau Formation ini menarik sekaligus problematik, kapan2 kita diskusikan lagi. salam, awang noor syarifuddin [EMAIL PROTECTED] wrote: Rutten...? Rasanya nama ini pernah menjadi sangat akrab pada saat teman-teman GEA merencanakan dan melakukan expedisi memburu batuan tertua di hulu sungai Wahau kaltim (Ekspedisi Devon). Dari studi literatur hanya beliau yang pernah menyitir tentang batuan tertua ini dan sejak itu belum pernah ada yang mengkonfirmasinya. Akhirnya ekspedisi itulah yang berhasil mengkonfimasi kembali keberadaan batuan berumur Devon tsb (tahun 1990 yang berarti 63 tahun kemudian)... Mungkin teman-teman yang terlibat langsung (Franky, Ludi dkk) bisa bercerita lebih rinci tentang hal ini. salam, - Original Message From: R.P. Koesoemadinata To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Friday, December 21, 2007 8:07:05 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Aspects of the Earth (Shaler, 1890) Saya sendiri tidak sadar bahwa di Abad ke-19 sudah ada teknologi cetak berwarna. Memang gambar-gambar ini adalah aselinya gambar cat air (aquarel) yang dicopy dari 'Washington Vorlagen' Selain itu ada juga peta dan penampang berwarna yg kelihatannya seperti cetak. Buku geologi kuno lainnya yang saya punyai adalah Lehrbuch der Geologie oleh Dr. Emanuel Kayser, terbitan 1921, 2 jilid, masing2 lebih dari 700 halaman, namun tidak ada gambar berwarna. Buku lain yang termasuk langka adalah dari Dr. L.M.R.Rutten, 1927, Voordrachten over de Geologie van Nederlandsch Oost-Indie dalam bahasa Belanda, setebal 840 halaman, yang merupakan buku pertama yang mencakup geologi seluruh Indonesia, mendahului Van Bemmelen, 1949. Buku ini jarang2 disebut dalam references. Buku ini terdiri dari ceramah-ceramah atau pidato2 (voordrachten) yang tertulis lengkap, pada alinea2 tertentu didahului dengan Dames and Heren: (Tuan2 dan nyonya2), sebagaimana lazimnya pada zaman itu seorang professor memanggil mahasiswa (kebiasaan ini juga masih berlaku waktu zaman Klompe di ITB). Mungkin sekali buku ini adalah hasil penulisan kuliah yang diberikan Prof. Rutten pada para mahasiswanya di Rijksuniversiteit Utrecht di Negeri Belanda. Buku2 ini saya beli pada waktu saya mahasiswa tahun 50-han dari loak, dan terus terang nyaris tidak pernah dibuka-buka selama 50 tahun Siapa saja yang berminat melihat buku2 kuno ini saya persilahkan datang di rumah kami pada ackhir pekan di Jl. Ciburial no. 17, Dago Pakar Bandung. Barangkali Pak Awang? R.P.Koesoemadinata Jl. Sangkuriang G-1 Bandung 40135 Telp: 022-250-3995 Fax: 022-250-3995 (Please call before sending) e-mail: [EMAIL PROTECTED] - Original Message - From: Nataniel Mangiwa To: Sent: Friday, December 21, 2007 9:23 AM Subject: Re: [iagi-net-l] Aspects of the Earth (Shaler, 1890) Pak Koesoema, Hebat sekali ada gambar berwarna di tahun tersebut. Jadi penasaran, kira2 itu bagaimana proses pembuatannya? Mesin cetak tahun 'baheula' itu apa sudah mampu mencetak buku berwarna? Dan apa aslinya diwarnai dengan tangan seperti melukis/menggambar gitu ya, baru setelah itu diperbanyak? Hatur nuhun.. On 12/21/07, R.P. Koesoemadinata wrote: Untuk diketahui bahwa Lyell's Principles of Geology yg diterbitkan tahun 1830-33, sampai sekarang masih di cetak ulang oleh University of Chicago Press. Yang saya punya adalah cetakan 1990. Buku paling tua yang saya miliki dalam bidang geologi adalah