Re: [iagi-net-l] Al Gore: Indonesia Bisa Jadi 'Super Power' [Geothermal]
omong omong subsidi ini yg kadang banyak menimbulukan pro dan kontra, ada dua jenis subsidi di bidang energi yaitu subsidi BBM ( Solar, Minyak tanah dan premium) dan subsidi Listrik. timbulnya subsidi tsb karena untuk menutup perbedaan biaya produksi dg harga jualnya, kalau yg dekat dg geothermal subsidi listrik itu krn geothermal produk akhirnya berupa litsrik.Tahun 2010 kemarin biaya untuk menyediakan listrik ( BPP : Biaya Pokok penyediaan listrik) rata rata Rp.1000,- /Kwh , disisi lain harga jualnya yang tertuang dalam tarif dasar litrik(TDL) hanya rata rata sebesar Rp.650,- ( harga listrik itu ditetapkan bukan sesuai mekanisme pasar) , oleh karena itu ada subsidi yg diberikan kepada Pabrik listriknya yaitu PLN yg untuk tahun 2010 sebesar 55,1 Trilyun Rp. Faktor BPP ini yang paling besar ( lebih 50 %)ada pada pembelian bahan baku listrik ( energi primer yg berupa gas,batubara,BBM,panasbumi dan air ), dari total biaya bahan baku tsb yang paling besar kurang lebih 60 % untuk beli BBM, disisi lain listrik yg dihasilkan dr BBM ini realtif kecil dibandingkan yang dari gas dan batubara ( biaya produski listrik dg BBM dari gas/batubara/panasbumi).Jadi kalau listrik itu dari panasbumi akan lebih murah apabila dibandingkan dg BBM ( MFO,HSD). apalagi BBM itu harganya fluktuatif sesuai dg harga minyak dunia dan kecendrunganya naik melulu. ismail Irwandi Tolong dijelaskan kelegowoan apa yang dimaksudkan ? Apakah pencabutan subsidi BBM ? si Abah Setuju.Dibutuhkan ke'legowo'an agar geothermal bisa maju di negeri ini.Memang sudah saatnya,mudah2an bangsa ini bukan seperti semut yang mati di tumpukan gula..terus maju bangsakuamiiin Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: R.P.Koesoemadinata koeso...@melsa.net.id Date: Mon, 10 Jan 2011 13:33:38 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Al Gore: Indonesia Bisa Jadi Super Power [Geothermal] Setuju 200% dengan Al Gore, mudah-mudahan Pemerintah bisa terusik dan giat mengembangkan Geothermal, jangan bingung dan ragu-ragu terus - Original Message - From: Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com To: Indoenergy indoene...@yahoogroups.com; Forum HAGI fo...@hagi.or.id; IAGI iagi-net@iagi.or.id; geologi...@googlegroups.com Sent: Monday, January 10, 2011 10:48 AM Subject: [iagi-net-l] Al Gore: Indonesia Bisa Jadi Super Power [Geothermal] Ini hanya berbicara potensi, masih perlu usaha keras untuk merubah kata BISA JADI, berubah menjadi sebuah fakta atau kenyataan yg memang super power. RDP = Al Gore: Indonesia Bisa Jadi Super Power APhttp://www1.kompas.com/printnews/xml/2011/01/09/14043628/Al.Gore:.Indonesia.Bisa.Jadi.Super.Power# Mantan Wakil Presiden AS, Al Gore Minggu, 9 Januari 2011 | 14:04 WIB *JAKARTA, KOMPAS.com *mdash; Penerima Nobel Perdamaian 2007, Al Gore, memprediksi Indonesia bisa menjadi negara *super power* dalam hal penggunaan energi panas bumi (geotermal) sebagai sumber tenaga listrik. Indonesia bisa menjadi negara *super power* untuk energi listrik dari panas bumi dan hal itu bisa menjadi kelebihan untuk ekonomi Indonesia, kata Al Gore dalam pidato pembukaan The Climate Project Asia Pacific Summit di Balai Sidang Senayan Jakarta, Minggu (9/1/2011). Mantan Wakil Presiden Amerika Serikat itu melihat Indonesia merupakan negara ketiga terbesar yang memproduksi listrik dari tenaga panas bumi, sedangkan Filipina sebagai negara terbesar kedua di dunia produsen listrik panas bumi. Para ilmuwan dan para ahli terkenal secara luas mengatakan bahwa produksi listrik dari panas bumi dapat mempresentasikan luasnya sumber tenaga listrik yang bebas karbon di dunia saat ini, katanya. Al Gore yang juga penerima Oscar melalui film dokumenter *An Inconvenient Truth* ini mengatakan, solusi perubahan iklim melibatkan berbagai langkah yang bisa diambil untuk menghemat uang sekaligus mengurangi emisi karbon dioksida. Al Gore mengatakan, Indonesia merupakan negara dengan profil emisi karbon yang unik karena sebagian besar berasal dari sektor kehutanan dan hutan gambut. Ada peluang besar untuk mengambil pendekatan keberlanjutan dari raksasa seperti pembakaran batu bara dan minyak atau gas, katanya. Dia mengatakan, ada banyak langkah yang bisa diambil untuk mencegah kerusakan hutan dan mengurangi emisi sekaligus meningkatkan pendapatan dan menciptakan perekonomian di Indonesia. Pengunaan lahan yang lebih efisien akan meningkatkan nilai ekonomi dan mengurangi polusi dari gas rumah kaca, katanya. Ada dampak yang besar dari usaha mitigasi seperti penghentian pembakaran pembukaan lahan dan hutan gambut. *Dapatkan artikel ini di URL:* http://www.kompas.com/read/xml/2011/01/09/14043628/Al.Gore:.Indonesia.Bisa.Jadi.Super.Power __ NOD32 5559 (20101024) Information__ This message was checked by
Re: [iagi-net-l] Mengingat Bencana Lumpur Lapindo
Terima kasih Mas Agus atas dukungannya. yah..., meskipun saya sudah tidak di Porong, tetapi memori selama tinggal bersama komunitas korban lumpur tidak akan mungkin saya lupakan sampai mati kayaknya. itu berarti sekali bagi saya secara personal. saya belajar banyak sekali dari mereka, terutama dalam bab perjuangan dan kehidupan. dan tak lupa pula terutama tentang bab mendengarkan cerita dari orang2 yang sering saya sebut sebagai orang yang kalah dalam kehidupan. semoga masa depan mereka lebih baik sajalah. Bagi saya Lafadl adalah sebuah ruang untuk berekspresi, dimana saya bisa merencanakan dan membentuk realitas mendekati seperti yang saya idealkan, serta dimana saya dapat melakukan apa yang ingin saya lakukan. dan saya beruntung punya kawan2 yang memiliki pandangan yang mirip dalam banyak hal. salam dari Leuven (dingin banget, :)) bosman batubara weblog: http://usirsorikmasmining.wordpress.com/ From: Hendratno Agus agushendra...@yahoo.com To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Wed, January 12, 2011 1:05:52 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Mengingat Bencana Lumpur Lapindo Lanjutkan saja bro..dengan Lafadl-mu. Edukasilah komunitas untuk terus memahami faktor resiko ke depan. Selain mengingat masa lalu, yang lebih penting adalah bagaimana menyiapkan komunitas disekitar-nya untuk tanggap dan paham akan mitigasi dan adaptasi pada ancaman yang berkelanjutan di sekitarnya dan ini tidak saja terjadi di sekitar Porong saja, tapi Negeri Indonesia sudah kasat mata sangat membutuhkan semua lini pendidikan dari semua level masyarakat, semua level usaha di tanah air ini untuk mitigasi dan adaptasi terhadap bencana geologi dan bencana ekologi yang berkelanjutan sesuai dengan kalender bencana geologi bagi bangsa indonesia ke depan sebagai konsekuensi interaksi dinamik litosfer, atmosfer, hidrosfer dan biosfer... salam, agus hendratno From: bosman batubara bosman200...@yahoo.com To: KNU-AS KANADA knu-as-kan...@yahoogroups.com; iagi-net@iagi.or.id Sent: Sat, January 8, 2011 4:23:24 PM Subject: [iagi-net-l] Mengingat Bencana Lumpur Lapindo Sampai ketemu di Jogjakarta bulan Mei nanti, TEMPO Interaktif, Jakarta - Patung Garuda bertengger di ujung atap rumah di Desa Siring Barat, Porong, Sidoarjo, Jawa Timur. Wujudnya kusam dan tak terawat karena rumah itu tak lagi berpenghuni akibat rusak terkena luapan lumpur Lapindo. Bahkan kedua kaki yang mencengkeram pita bertulisan “Bhinneka Tunggal Ika” itu hanya tinggal rangka besi. Lehernya secara tak sengaja berkalung kabel listrik, terlihat seperti tercekik. Patung itu tertangkap kamera Budi, seorang pemuda penduduk Desa Siring Barat. Ia bersama sepuluh anak muda lainnya berusaha memotret apa yang terjadi di lingkungan mereka, beberapa desa di seputar bencana lumpur Lapindo, Porong. Karya foto mereka ditampilkan dalam sebuah pameran dengan judul Memori Bawah Tanah: Mengingat dan Memotret Hak-hak Dasar Korban Lumpur Lapindo. Pameran berlangsung sepanjang 5-7 Januari kemarin di Galeri Cipta 3, Taman Ismail Marzuki, Jakarta. Selanjutnya, pameran akan berlangsung di Lembaga Indonesia Prancis, Yogyakarta, 23-27 Mei mendatang. Bagi para pemuda itu, foto tak hanya memperlihatkan sesuatu, tapi juga menyampaikan banyak kata. Porong dibidik dari kacamata korban untuk diperlihatkan kepada publik agar mereka tidak lupa terhadap bencana lumpur Lapindo ini, ujar Heru Prasetia, Koordinator Lafadl Initiatives, lembaga yang memprakarsai pameran foto komunitas korban lumpur Lapindo, Porong, itu. Pameran itu bermula dari sebuah workshop sepanjang enam pekan. Sepuluh anak muda dari empat desa--Siring, Ketapang, Jatirejo, dan Renokenongo--diberi materi teknik fotografi dasar. Mereka juga dilatih untuk memahami soal hak asasi manusia sebagai hak dasar. Sepuluh peserta itu dibekali kamera digital pocket untuk memotret fenomena apa pun di sekitar kehidupan mereka. Hasilnya, mereka mengabadikan kegiatan sehari-hari korban yang tetap menggeliat menata hidupnya, meski rumah, pekerjaan, dan pendidikannya terenggut karena bencana lumpur itu. Seperti foto seri yang dipotret oleh Intan, 17 tahun, warga Desa Ketapang, Sidoarjo. Dalam seri foto itu, Intan berkisah tentang keluarga Mbah Tamun yang tinggal di Desa Ketapang. Bagaimana Mbah Tamun, yang hanya bekerja sebagai petani dengan keadaan serba kekurangan, harus menghidupi sanak keluarga. Mbah Tamun harus menghidupi adiknya yang terkena gangguan jiwa. Di situ tinggal pula ibunya, Nyai Repi, yang telah renta, dan bibinya, Mbah Pik. Mereka kehilangan pekerjaan karena lumpur telah menenggelamkan area sawahnya. Lain halnya dengan Nizar, pemuda Desa Renokenongo. Ia justru menangkap obyek tembok kotor di Desa Mindi. Tembok ini penuh coretan sebagai ungkapan protes mereka terhadap PT Lapindo Brantas. Bakrie gendeng, Baris-berbaris melawan Bakrie, Pusing
[iagi-net-l] Bls: [Geo_unpad] Mohon Info Pra-Ngimbang FM
Jaka, Publikasi geologi relatif detail tentang pre-Ngimbang sediments sampai saat ini tetap berasal dari Phillips et al. (1991) dan Bransden Matthews (1992), keduanya ada di Proceedings IPA, bisa dipahami karena para penulisnya mengerjakan Blok Bali North termasuk Kangean, tempat pre-Ngimbang sediments paling banyak dipelajari dan ditembus sumur. Belakangan (2008-2010, Proceedings IPA) ada publikasi-publikasi seismik dari Jim Granath dkk (misal Dinkelman et al., 2008). yang pada prinsipnya ingin menunjukkan bahwa di area sebelah timur Cekungan Jawa Timur ini terdapat formasi sedimen di bawah Ngimbang (berupa bedded horizons) yang diinterpretasikan Granath dkk sebagai sedimen2 Mesozoik yang berasal dari suatu mikrokontinen di utara Australia yang lalu berbenturan dengan area Jawa Timur bagian timur (baca: bagian tenggara Sundaland) pada saat sekitar Late Cretaceous. Pendapat Granath dkk. itu didasarkan kepada data seismik regional terbaru yang disurvey dengan teknologi baru yang bisa merekam sampai diskontinuitas Mohorovicic. Tetapi, yang ditunjukkan oleh Jim Granath dan kelompoknya sebenarnya bukanlah pre-Ngimbang yang dimaksudkan oleh Phillips (1991) dan Bransdens dan Matthews (1992) - para penulis pertama tentang pre-Ngimbang. Yang dimaksudkan dengan sediments berumur Mesozoic oleh Granath dkk. adalah sedimen-sedimen di bawah Crateceous economic basement (lihat Dinkelman, 2008, Proceedings IPA); sedangkan pre-Ngimbang sediments by definition Phillips et al (1991) dan Bransdens Matthews (1992) adalah sekelompok sedimen di atas Cretaceous economic basement. Sesungguhnya, hal di atas akan menjawab pertanyaan Jaka tentang mana pre-collision dan post-collision sediments yang akan saya jawab di bawah ini. Pre-Ngimbang sediments adalah sedimen post-collision, mekanisme pengendapannya telah dijelaskan dengan baik oleh Bransden Matthews (1992) yang juga menghubungkannya secara regional kepada sedimen2 seumur di Sulawesi Selatan (Formasi Balangbaru, Kustomo Hasan, 1991, Proceedings IPA). Kesebandingan dengan Sulawesi Selatan adalah patut dilakukan sebab antara tepi timur Jawa Timur dan bagian barat/selatan Sulawesi merupakan massa kerak yang sama pada awal Paleogen. Maka jawaban saya terhadap pertanyaan: 1. Pada setting lingkungan pengendapan seperti apa Formasi Pra-Ngimbang diendapkan (di mikro kontinen)?. - --- Pre-Ngimbang tidak berhubungan dengan fasies apa pun di mikrokontinen yang dimaksud. Tetapi kalau interpretasi Jim Granath dkk. benar, maka yang dimaksudnya adalah bukan pre-Ngimbang, tetapi sedimen yang jauh lebih tua dari pre-Ngimbang yang kini berada di bawah top Cretaceous economic basement (lihat section di publikasi Dinkelman, 2008). Nah kalau ini, maka pertanyaan Jaka menjadi valid. Sedimen2 tua di mikrokontinen eastern East Java Sea itu diendapkan di lingkungan passive margin mikrokontinen Gondwanaland dari transisi-shallow marine (lihat kesebandingan dengan sedimen2 seperti Plover di NW shelf of Australia, lihat publikasi dari Nagura, 2003 -Proceedings IPA yang membahas Abadi Field). 2. Apakah Pre-Collision bisa diasumsikan sebagai Pre-Rift, dan Syn-Collision sebagai Syn-Rift (seperti kasus di Indonesia bagian barat)? --- Terminologi pre-rift, syn-rift, post-rift hanya berlaku untuk cekungan-cekungan di Indonesia Barat yang berhubungan dengan tektonostratigrafi cekungan-cekungan Paleogen relatif terhadap pembukaannya (rifting). Segera setelah diendapkan pre-Ngimbang pada sebelum mid-Eocene, terjadi perubahan plate-tectonic setting yang signifikan di Indonesia Barat akibat benturan India dengan Eurasia. Efek secara khusus ke East Java adalah terjadinya perlambatan konvergensi lempeng yang mengakibatkan gerakan tarikan di back arc area (roll-back) akibat subduksi yang menjadi curam karena gerak konvergensi melambat. Tarikan inilah yang membuka rifting2 di East Java termasuk di bagian timurnya. Itulah fase rifting. Dan, ini tak berhubungan dengan collision mikrokontinen yang telah terjadi sebelumnya (sekitar Late Cretaceous). Maka tak ada hubungan antara pre-rift dengan pre-collision dan syn-rift dengan syn-collision. Masalah keberadaan mikrokontinen di East Java adalah masalah lain. Dalam beberapa publikasi (misalnya Satyana, 2003, -Tektonik SE Sundaland, Proceedings IAGI-HAGI, Satyana et al., 2004, Tektonik Rembang-Madura-Kangean-Sakala, Proceedings IAGI), saya menyebutnya sebagai mikrokontinen Paternoster-Kangean. Memang di timur dan timurlaut Jawa Timur ada mikrokontinen itu yang erat berasoasiai dengan fasies daratan dan kontinen (secara geokimia, minyak/kondensat Pagerungan lebih berfasies daratan daripada minyak2 di area Jawa Timur lebih barat; lihat publikasi saya Satyana Purwaningsih, 2002 -Proceedings IAGI; Satyana Purwaningsih, 2003, Proceedings IPA). Belakangan ada beberapa publikasi terbaru tentang mikrokontinen ini (misalnya group Jim Granath, Robert Hall, TGS seismic, dll.). Mikrokontinen itu ada,
Re: [iagi-net-l] Al Gore: Indonesia Bisa Jadi 'Super Power' [Geothermal]
Problem utama kenapa gethermal masih sedikit sekali dikembangkan adalah harga. Jika harga ini didekatkan dg B to B dengan PLN maka off takernya / PLN lari kepada harga paling murah pada saat ini (PLTU-Batubara) tanpa melihat jangka panjang (project life). Bila melihat jangka panjang dan trend pertumbuhan ekonomi dunia, maka kecendrungan harga migas dan batubara akan naik minimal dalam 5-10th kedepan secara signifikan dan pada saat itu harga pembangkit geothermal akan compete dg batubara karena harga listrik geothermal sdh ditentukan didepan jadi investasinya sdh termasuk utk bahan bakar / uapnya utk selama project life. Apalagi bila dilihat dari benefit yg lain terutama dikaitkan dg lingkungan, climate changes dan trickle effect lainnya bagi pembangunan sangat banyak sekali dirasakan oleh pemerintah dan masyarakat secara keseluruhan (PLN tidak melihat benefit ini yg penting mana harga yg paling murah itulah yg dia beli pada perjanjian jual beli listrik dibuat- bukan selama project life). Jadi memang perlu keberpihakan pemerintah yang nyata bukan retorika yang diperlukan utk mengembangkan panasbumi ini. Demikian sedikit input. Salam, AZ. Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: lia...@indo.net.id Date: Wed, 12 Jan 2011 17:41:00 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Al Gore: Indonesia Bisa Jadi 'Super Power' [Geothermal] omong omong subsidi ini yg kadang banyak menimbulukan pro dan kontra, ada dua jenis subsidi di bidang energi yaitu subsidi BBM ( Solar, Minyak tanah dan premium) dan subsidi Listrik. timbulnya subsidi tsb karena untuk menutup perbedaan biaya produksi dg harga jualnya, kalau yg dekat dg geothermal subsidi listrik itu krn geothermal produk akhirnya berupa litsrik.Tahun 2010 kemarin biaya untuk menyediakan listrik ( BPP : Biaya Pokok penyediaan listrik) rata rata Rp.1000,- /Kwh , disisi lain harga jualnya yang tertuang dalam tarif dasar litrik(TDL) hanya rata rata sebesar Rp.650,- ( harga listrik itu ditetapkan bukan sesuai mekanisme pasar) , oleh karena itu ada subsidi yg diberikan kepada Pabrik listriknya yaitu PLN yg untuk tahun 2010 sebesar 55,1 Trilyun Rp. Faktor BPP ini yang paling besar ( lebih 50 %)ada pada pembelian bahan baku listrik ( energi primer yg berupa gas,batubara,BBM,panasbumi dan air ), dari total biaya bahan baku tsb yang paling besar kurang lebih 60 % untuk beli BBM, disisi lain listrik yg dihasilkan dr BBM ini realtif kecil dibandingkan yang dari gas dan batubara ( biaya produski listrik dg BBM dari gas/batubara/panasbumi).Jadi kalau listrik itu dari panasbumi akan lebih murah apabila dibandingkan dg BBM ( MFO,HSD). apalagi BBM itu harganya fluktuatif sesuai dg harga minyak dunia dan kecendrunganya naik melulu. ismail Irwandi Tolong dijelaskan kelegowoan apa yang dimaksudkan ? Apakah pencabutan subsidi BBM ? si Abah Setuju.Dibutuhkan ke'legowo'an agar geothermal bisa maju di negeri ini.Memang sudah saatnya,mudah2an bangsa ini bukan seperti semut yang mati di tumpukan gula..terus maju bangsakuamiiin Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: R.P.Koesoemadinata koeso...@melsa.net.id Date: Mon, 10 Jan 2011 13:33:38 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Al Gore: Indonesia Bisa Jadi Super Power [Geothermal] Setuju 200% dengan Al Gore, mudah-mudahan Pemerintah bisa terusik dan giat mengembangkan Geothermal, jangan bingung dan ragu-ragu terus - Original Message - From: Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com To: Indoenergy indoene...@yahoogroups.com; Forum HAGI fo...@hagi.or.id; IAGI iagi-net@iagi.or.id; geologi...@googlegroups.com Sent: Monday, January 10, 2011 10:48 AM Subject: [iagi-net-l] Al Gore: Indonesia Bisa Jadi Super Power [Geothermal] Ini hanya berbicara potensi, masih perlu usaha keras untuk merubah kata BISA JADI, berubah menjadi sebuah fakta atau kenyataan yg memang super power. RDP = Al Gore: Indonesia Bisa Jadi Super Power APhttp://www1.kompas.com/printnews/xml/2011/01/09/14043628/Al.Gore:.Indonesia.Bisa.Jadi.Super.Power# Mantan Wakil Presiden AS, Al Gore Minggu, 9 Januari 2011 | 14:04 WIB *JAKARTA, KOMPAS.com *mdash; Penerima Nobel Perdamaian 2007, Al Gore, memprediksi Indonesia bisa menjadi negara *super power* dalam hal penggunaan energi panas bumi (geotermal) sebagai sumber tenaga listrik. Indonesia bisa menjadi negara *super power* untuk energi listrik dari panas bumi dan hal itu bisa menjadi kelebihan untuk ekonomi Indonesia, kata Al Gore dalam pidato pembukaan The Climate Project Asia Pacific Summit di Balai Sidang Senayan Jakarta, Minggu (9/1/2011). Mantan Wakil Presiden Amerika Serikat itu melihat Indonesia merupakan negara ketiga terbesar yang memproduksi listrik dari tenaga panas bumi, sedangkan Filipina sebagai negara terbesar kedua
[iagi-net-l] Sesar lembang
Dear All, Rekan2, mohon pencerahannya referensi2 ilmiah mengenai sesar lembang. Dikaitkan dengan : (1) RTRW wilayah kota bandung dan sekitarnya. (2) Mitigasi bencana geologi yang mungkin terjadi (3) Tatanan geohidro terhadap cekungan bandung. Atas informasinya diucapkan terima kasih Rahmawan Helmi IAGI 3541 Dis ESDM Jabar PP-IAGI 2008-2011: ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com * 2 sekretariat (Jkt Bdg), 5 departemen, banyak biro... Ayo siapkan diri! Hadirilah PIT ke-39 IAGI, Senggigi, Lombok NTB, 22-25 November 2010 - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. -