[iagi-net-l] Tectonic-Driven Proven Petroleum Supersystem: Indonesia Groups
Dengan kondisi geotektonik yang unik, Indonesia dilimpahi banyak cekungan sedimen besar dan kecil, ada yang menyebutnya 60 (IAGI, 1985), 66 Pertamina Beicip, 1985), 86 (BPMIGAS, 2008), 64 (Lemigas, 2008), 128 Badan Geologi, 2009). Saya menggunakan semua klasifikasi pemetaan cekungan itu sebab setiap publikasinya punya sisi-sisi positif dan negatifnya, saling melengkapilah. Setiap cekungan itu punya sejumlah petroleum system, baik yang proven maupun potential/speculative. Ada juga beberapa cekungan yang prospektivitas hidrokarbonnya sangat rendah, sehingga semua basin itu bisa kita ranking. Hitungan kasar yang pernah saya lakukan, kira-kira ada 50 proven petroleum system untuk semua cekungan produktif Indonesia dan ada sekitar 100 potential atau speculative petroleum system di cekungan-cekungan sedimen Indonesia dalam semua umur (Paleozoic-Cenozoic). Mengikuti konsepsi Magoon dan Dow (1996) dua tokoh utama pembahas petroleum system (Leslie Magoon dan Wallace Dow), tentu setiap petroleum system punya nama, yaitu merangkai hubungan antara source dan akumulasinya di reservoir. Dari kelima puluh proven petroleum system, saya coba menggolongkannya lagi dengan dasar pijakan: geotektonik regional Indonesia, karena tektonik besar sekali peranannya dalam membentuk konfigurasi cekungan dan isinya, dan ditemukanlah empat golongan yang saya beri terminologi: 1. petroleum supersystem related to rifted and inverted Sundaland basins 2. petroleum supersystem related to gliding tectonics 3. petroleum supersystem related to collisional terranes 4. petroleum supersystem related to Australian passive margin Petroleum supersystem related to rifted and inverted Sundaland basins; ditemukan di semua cekungan yang mengelilingi Sundaland, yang utamanya adalah: North Sumatra, Central Sumatra, South Sumatra, Sunda-Asri, West Java, East Java, Barito, west Natuna, East Natuna. Ke dalam golongan ini juga termasuk Makassar Straits (terutama sisi selatannya), Bone, dan sebagian Gorontalo. Cekungan2 ini dicirikan oleh rifting pada saat Paleogen dan inversi pada saat Neogen. Proven sources terutama ada di Paleogen, sebagian masuk ke Neogen, dengan reservoirs di semua level dari Pra-Tersier (basement) sampai Plistosen. Sources umumnya dari facies fluviodeltaic, marginal marine atau lakustrin, sebagian ada marin juga; reservoir dari nonmarin, delta sampai marin. Struktur-struktur inversi Neogen menyusun sebagian besar akumulasi migas di cekungan2 ini. Speculative seismic surveys menunjukkan bahwa tepi timur Sundaland bukanlah Makassar Strait atau Jawa Timur, tetapi mungkin Gorontalo dan Bone Bay. Masih banyak area2 unproven yang bisa dieksplorasi dengan supersystem ini, misalnya: Sumba offshore, Bone, Gorontalo, Makassar Strait, Billiton, juga area2 tak tersentuh di proven basins-nya. Petroleum supersystem related to gliding tectonics; gliding tectonics adalah tektonik yang terjadi karena ada perbedaan gravity dari tinggian ke rendahan, ke arah mana sedimen2 longsoran dan sebagian delta diendapkan. Ke dalam golongan ini termasuk: Kutei-North Makassar Strait, Tarakan dan Serayu Utara di utara Jawa Tengah. Umur cekungan-cekungan proper gliding tectonics adalah Neogen dengan sedimen yang sangat besar. Deformasi dibentuknya sendiri melalui gravity sliding yang sebagian besar melalui thin-skinned tectonics; hampir tak ada external stress yang membentuk struktur2 di sini, tetapi semuanya karena gliding tectonics. Kutei-North Makassar adalah contoh terbaik. Sources yang utama adalah paket coaly shales atau coal beds di dalam sekuen Neogen sendiri yang terdapat di sayap struktur atau sinklin-nya, sementara traps Neogen berupa pasangan antiklin-nya. Sebagian struktur ini kuat dipengaruhi growth faulting seperti di Tarakan dan kebanyakan terjadi secara syn-tectonic atau syn-depositional. Deepwater deposits dan play terjadi di ujung supersystem ini seperti telah terbukti di North Makassar Strait dan Tarakan, dengan play type toe-thrust system, masih mencerminkan thin-skinned tectonics karena gliding. North Serayu terbuka lebar untuk dieksplorasi dengan supersystem ini, sayang ia dipersulit oleh tutupan volkanik Pliosen-Kuarter. Area di sebelah utara Lumajang sampai Selat Madura bagian selatan terbuka lebar untuk aplikasi supersystem ini. Petroleum supersystem related to collisional terranes; banyak mikrokontinen, terranes, atau slivers lepas, terapung dan tubrukan di Indonesia. Itu semua telah membentuk cekungan yang dinamakan foreland basin. Termasuk ke dalam golongan ini adalah Buton, Banggai, Salawati, Bintuni, Seram, Timor. Pada saat suatu terrane tubrukan, ujung depan terrane ini akan tertekuk masuk sebagai foredeep yang lalu semakin dalam karena ditimbun oleh multiple thrust sheets hasil benturan. Di bagian depan terranes ini dulunya ada sedimen-sedimen syn-rifting atau syn-drifting pada saat terranes ini masih terapung atau jalan-jalan ke tempatnya tubrukan. Sedimen2 ini mempunyai
Re: [iagi-net-l] minta tolong didaftarkan ke milis IAGI
Aku juga pengin masuk anggota mail list IAGI. Trims. Otto S.R. Ongkosongo ottoongkoso...@yahoo.co.id Pada 12 Oktober 2011 10:10, kartiko samodro kartiko.samo...@gmail.commenulis: Pak Moderator Bisa membantu Pak Anggoro S Dradjat didaftarkan ke millist IAGI adradjat@gmail.com, adrad...@citicseram.com Terima kasih -- Forwarded message -- From: Anggoro S. Dradjat adrad...@citicseram.com Date: 2011/10/12 Subject: Re: [iagi-net-l] Mengukur parameter petrophysic di fracture basement. To: kartiko.samo...@gmail.com Cc: Anggoro Dradjat adradjat@gmail.com Pak Kartiko, ** ** Saya ada beberapa pemikiran dan aplikasi yang bisa di share untuk explorasi dan pengembangan lapangan Carbonate fracture reservoir di lapangan X tempat saya bekerja seperti terlampir. Tolong saya didaftar ke iagi net, email addres saya: adradjat@gmail.com, adrad...@citicseram.com Salam buat teman-teman. ** ** ** ** Anggoro S Dradjat Sr. Geophysicist CITIC Seram Energy. PP-IAGI 2008-2011: ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com * 2 sekretariat (Jkt Bdg), 5 departemen, banyak biro... Ayo siapkan diri! Hadirilah Joint Convention Makassar (JCM), HAGI-IAGI, Sulawesi, 26-29 September 2011 - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id For topics not directly related to Geology, users are advised to post the email to: o...@iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. -
Re: [iagi-net-l] kegiatan survey batimetri
Udrekh, Di oil co bathymetry dipakai dalam berbagai sakala dan tergantung kebutuhan. Mulai dari studi regional geology (tectonic) hingga untuk kebutuhan detil konstruksi (pengeboran, pemasangan platform serta laydown pipa). Utk detil konstruksi seringkali dilakukan sendiri sedangkan skala kecil utk studi geologi seringkali belidata dari spec survey. Spec survey bathymetry seringkali juga diikuti data dropcore, gravity-magnetic survey utk study geologi regional skala satu blok PSC. Harga jualnya bisa ratusan ribu perpaket. Utk studi tapak konstruksi dilakukan sesuai kebutuhan yg detil. Seringkali diikuti soil boring dan juga detil shallow 2D/3D seismic utk study shallow drilling hazard. Segitu dulu. Salam Rdp On 12/10/2011, Udrekh udr...@gmail.com wrote: Yth Bapak dan Ibu milis, Saya membutuhkan masukan mengenai: 1. pemanfaatan data batimetri terkait dengan kegiatan di dunia migas pada khususnya, dunia geologi pada umumnya. Berapa biaya yang dibutuhkan atau harga yang umum dianggarkan untuk kegiatan tersebut. Saya membutuhkan informasi ini terkait dengan program nasional di bidang survey kelautan. Atas segala bantuannya saya haturkan terimakasih. -- Udrekh Marine Geoscientist Nusantara Earth Observation Network The Agency for The Assessment and Application Of Technology (BPPT) BPPT 1th Building 20th floor M.H. Thamrin no. 8 Jakarta 10340 Indonesia Phone : 62-21-3168908 -- Sent from my mobile device *Everybody is safety leader, You can stop any unsafe operation !* PP-IAGI 2008-2011: ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com * 2 sekretariat (Jkt Bdg), 5 departemen, banyak biro... Ayo siapkan diri! Hadirilah Joint Convention Makassar (JCM), HAGI-IAGI, Sulawesi, 26-29 September 2011 - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id For topics not directly related to Geology, users are advised to post the email to: o...@iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. -
Re: [iagi-net-l] RI Simpan Gas Metana Batubara Terbesar Ke-6 di Dunia
Bisa di-share ke milist nggak mbak Nila? Salam, PWD'87 From: nila murti nila.mu...@gmail.com To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Tuesday, October 11, 2011 5:33 PM Subject: Re: [iagi-net-l] RI Simpan Gas Metana Batubara Terbesar Ke-6 di Dunia Mas Rovicky, Setahu saya angka yang selalu dikutip media sebesar 450 tcf itu berasal dari paper berikut: Stevens, S.H. and Hadiyanto, 2004, Indonesia: Coalbed Methane Indicators and Basin Evaluation, Society of Petroleum Engineers, Paper SPE 88630, 8 p Metodenya dipaparkan di paper tersebut. Papernya akan saya kirim lewat japri. Salam, Nila 2011/10/11 Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com RI Simpan Gas Metana Batubara Terbesar Ke-6 di Dunia (negeri kaya, kekayaan siapa yg punya) Rusia: 450-2.000 TCF China: 700-1.270 TCF Amerika Serikat: 500-1.500 TCF Australia/New Zealand: 500-1.000 TCF Kanada: 360-460 TCF Indonesia: 400-453 TCF Afrika bagian Selatan: 90-220 TCF Eropa bagian Barat: 200 TCF Ukraina: 170 TCF Turki: 50-110 TCF India: 70-90 TCF Kazakhstan: 40-60 TCF Amerika bagian Selatan/Meksiko: 50 TCF Polandia: 20-50 TCF. Cadangan CBM Indonesia paling besar terdapat di Sumatera Selatan sebesar 183 TCF, Barito 101,6 TCF, Kutai 80,4 TCF, dan Sumatera Tengah 52,5 TCF. http://m.detik.com/read/2011/10/11/124232/1741380/1034/ri-simpan-gas-metana-batubara-terbesar-ke-6-di-dunia Btw, adakah yang tahu. Angka sumberdaya (potensi) yg di Indonesia ini sumber angkanya darimana. Dan bagaimana metode estimasinya ? Kalau di oil and gas kita dapat melakukan estimasi dg Geochemistry modeling utk memeperkirkan / estimasi generated oil and gasnya. Nah kalau sumberdaya potensial batubara menggunakan metode apa ? Mungkin bisa didekati juga dengan ini. Salam RDP -- Sent from my mobile device *Everybody is safety leader, You can stop any unsafe operation !* PP-IAGI 2008-2011: ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com * 2 sekretariat (Jkt Bdg), 5 departemen, banyak biro... Ayo siapkan diri! Hadirilah Joint Convention Makassar (JCM), HAGI-IAGI, Sulawesi, 26-29 September 2011 - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id For topics not directly related to Geology, users are advised to post the email to: o...@iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. - PP-IAGI 2008-2011: ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com * 2 sekretariat (Jkt Bdg), 5 departemen, banyak biro... Ayo siapkan diri! Hadirilah Joint Convention Makassar (JCM), HAGI-IAGI, Sulawesi, 26-29 September 2011 - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id For topics not directly related to Geology, users are advised to post the email to: o...@iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or
Re: [iagi-net-l] Tectonic-Driven Proven Petroleum Supersystem: Indonesia Groups
Pak Awang Apakah mungkin mengelompokkan basin2 ini selain untuk tujuan resources migas juga utk resources lain termasuk metal-non metal. Juga kalau memungkinkan dikelompokkan juga kesamaan kebutuhan mitigasi. Saya berpikiran utk membuat sesi seminar atau symposium yg tidak melulu berpikir resourcesnya saja. Sehingga akan ada subsidi silang ketika menyelenggarakan simposium regional ini. Kalau mungkin alangkah bagusnya study memoir kita nantinya. Menyangkut Resources, Mitigation and Conservation Salam RDP On 12/10/2011, Awang Satyana awangsaty...@yahoo.com wrote: Dengan kondisi geotektonik yang unik, Indonesia dilimpahi banyak cekungan sedimen besar dan kecil, ada yang menyebutnya 60 (IAGI, 1985), 66 Pertamina Beicip, 1985), 86 (BPMIGAS, 2008), 64 (Lemigas, 2008), 128 Badan Geologi, 2009). Saya menggunakan semua klasifikasi pemetaan cekungan itu sebab setiap publikasinya punya sisi-sisi positif dan negatifnya, saling melengkapilah. Setiap cekungan itu punya sejumlah petroleum system, baik yang proven maupun potential/speculative. Ada juga beberapa cekungan yang prospektivitas hidrokarbonnya sangat rendah, sehingga semua basin itu bisa kita ranking. Hitungan kasar yang pernah saya lakukan, kira-kira ada 50 proven petroleum system untuk semua cekungan produktif Indonesia dan ada sekitar 100 potential atau speculative petroleum system di cekungan-cekungan sedimen Indonesia dalam semua umur (Paleozoic-Cenozoic). Mengikuti konsepsi Magoon dan Dow (1996) dua tokoh utama pembahas petroleum system (Leslie Magoon dan Wallace Dow), tentu setiap petroleum system punya nama, yaitu merangkai hubungan antara source dan akumulasinya di reservoir. Dari kelima puluh proven petroleum system, saya coba menggolongkannya lagi dengan dasar pijakan: geotektonik regional Indonesia, karena tektonik besar sekali peranannya dalam membentuk konfigurasi cekungan dan isinya, dan ditemukanlah empat golongan yang saya beri terminologi: 1. petroleum supersystem related to rifted and inverted Sundaland basins 2. petroleum supersystem related to gliding tectonics 3. petroleum supersystem related to collisional terranes 4. petroleum supersystem related to Australian passive margin Petroleum supersystem related to rifted and inverted Sundaland basins; ditemukan di semua cekungan yang mengelilingi Sundaland, yang utamanya adalah: North Sumatra, Central Sumatra, South Sumatra, Sunda-Asri, West Java, East Java, Barito, west Natuna, East Natuna. Ke dalam golongan ini juga termasuk Makassar Straits (terutama sisi selatannya), Bone, dan sebagian Gorontalo. Cekungan2 ini dicirikan oleh rifting pada saat Paleogen dan inversi pada saat Neogen. Proven sources terutama ada di Paleogen, sebagian masuk ke Neogen, dengan reservoirs di semua level dari Pra-Tersier (basement) sampai Plistosen. Sources umumnya dari facies fluviodeltaic, marginal marine atau lakustrin, sebagian ada marin juga; reservoir dari nonmarin, delta sampai marin. Struktur-struktur inversi Neogen menyusun sebagian besar akumulasi migas di cekungan2 ini. Speculative seismic surveys menunjukkan bahwa tepi timur Sundaland bukanlah Makassar Strait atau Jawa Timur, tetapi mungkin Gorontalo dan Bone Bay. Masih banyak area2 unproven yang bisa dieksplorasi dengan supersystem ini, misalnya: Sumba offshore, Bone, Gorontalo, Makassar Strait, Billiton, juga area2 tak tersentuh di proven basins-nya. Petroleum supersystem related to gliding tectonics; gliding tectonics adalah tektonik yang terjadi karena ada perbedaan gravity dari tinggian ke rendahan, ke arah mana sedimen2 longsoran dan sebagian delta diendapkan. Ke dalam golongan ini termasuk: Kutei-North Makassar Strait, Tarakan dan Serayu Utara di utara Jawa Tengah. Umur cekungan-cekungan proper gliding tectonics adalah Neogen dengan sedimen yang sangat besar. Deformasi dibentuknya sendiri melalui gravity sliding yang sebagian besar melalui thin-skinned tectonics; hampir tak ada external stress yang membentuk struktur2 di sini, tetapi semuanya karena gliding tectonics. Kutei-North Makassar adalah contoh terbaik. Sources yang utama adalah paket coaly shales atau coal beds di dalam sekuen Neogen sendiri yang terdapat di sayap struktur atau sinklin-nya, sementara traps Neogen berupa pasangan antiklin-nya. Sebagian struktur ini kuat dipengaruhi growth faulting seperti di Tarakan dan kebanyakan terjadi secara syn-tectonic atau syn-depositional. Deepwater deposits dan play terjadi di ujung supersystem ini seperti telah terbukti di North Makassar Strait dan Tarakan, dengan play type toe-thrust system, masih mencerminkan thin-skinned tectonics karena gliding. North Serayu terbuka lebar untuk dieksplorasi dengan supersystem ini, sayang ia dipersulit oleh tutupan volkanik Pliosen-Kuarter. Area di sebelah utara Lumajang sampai Selat Madura bagian selatan terbuka lebar untuk aplikasi supersystem ini. Petroleum supersystem related to collisional terranes; banyak mikrokontinen,
RE: [iagi-net-l] Tectonic-Driven Proven Petroleum Supersystem: Indonesia Groups
Pak Vicky, Sejak zaman Westerveld (1952) metallogeny yang dihubungkan dengan tektonik di Indonesia, meskipun belum ada plate tectonics, telah dipetakan, yang dibahas melalui fase-fase orogenesa di Indonesia. Setelah plate tectonics ada, Pak Katili, Pak Bona Situmorang, dan Pak Adjat Sudradjat pernah membahas kajian Westerveld tersebut menggunakan plate tectonics. Kawan-kawan 'metal' seperti Pak Daru tentu lebih mengetahuinya daripada saya. Pola-pola nonmetal mungkin juga bisa dipelajari grouping tektoniknya, meskipun kelihatannya tak seterpola metal. Untuk kebencanaan, tentu saja ada grouping tektoniknya, sebab gempa, tsunami dan gunungapi telah kita kenal jalur-jalur tektoniknya. Zona-zona rawan gerakan tanah pun bisa diturunkan dari situ. Maka, menurut hemat saya, grouping tektonik regional bisa dan beberapa telah dilakukan juga (tinggal kita menggali-gali lagi publikasi dan melihatnya lagi) untuk sumberdaya energi (migas, batubara, uranium, gas hidrat,...), sumberdaya mineral logam dan nonlogam, dan kebencanaan (gempa, tsunami, gunungapi, gerakan tanah, semburan lumpur). Kawasan keanekaragaman hayati, yang berhubungan dengan konservasi, bahkan juga bisa di-grouping secara tektonik. Salam, Awang -Original Message- From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:rovi...@gmail.com] Sent: 12 Oktober 2011 1:39 To: iagi-net@iagi.or.id; Forum HAGI; Geo Unpad; Eksplorasi BPMIGAS Subject: Re: [iagi-net-l] Tectonic-Driven Proven Petroleum Supersystem: Indonesia Groups Pak Awang Apakah mungkin mengelompokkan basin2 ini selain untuk tujuan resources migas juga utk resources lain termasuk metal-non metal. Juga kalau memungkinkan dikelompokkan juga kesamaan kebutuhan mitigasi. Saya berpikiran utk membuat sesi seminar atau symposium yg tidak melulu berpikir resourcesnya saja. Sehingga akan ada subsidi silang ketika menyelenggarakan simposium regional ini. Kalau mungkin alangkah bagusnya study memoir kita nantinya. Menyangkut Resources, Mitigation and Conservation Salam RDP On 12/10/2011, Awang Satyana awangsaty...@yahoo.com wrote: Dengan kondisi geotektonik yang unik, Indonesia dilimpahi banyak cekungan sedimen besar dan kecil, ada yang menyebutnya 60 (IAGI, 1985), 66 Pertamina Beicip, 1985), 86 (BPMIGAS, 2008), 64 (Lemigas, 2008), 128 Badan Geologi, 2009). Saya menggunakan semua klasifikasi pemetaan cekungan itu sebab setiap publikasinya punya sisi-sisi positif dan negatifnya, saling melengkapilah. Setiap cekungan itu punya sejumlah petroleum system, baik yang proven maupun potential/speculative. Ada juga beberapa cekungan yang prospektivitas hidrokarbonnya sangat rendah, sehingga semua basin itu bisa kita ranking. Hitungan kasar yang pernah saya lakukan, kira-kira ada 50 proven petroleum system untuk semua cekungan produktif Indonesia dan ada sekitar 100 potential atau speculative petroleum system di cekungan-cekungan sedimen Indonesia dalam semua umur (Paleozoic-Cenozoic). Mengikuti konsepsi Magoon dan Dow (1996) dua tokoh utama pembahas petroleum system (Leslie Magoon dan Wallace Dow), tentu setiap petroleum system punya nama, yaitu merangkai hubungan antara source dan akumulasinya di reservoir. Dari kelima puluh proven petroleum system, saya coba menggolongkannya lagi dengan dasar pijakan: geotektonik regional Indonesia, karena tektonik besar sekali peranannya dalam membentuk konfigurasi cekungan dan isinya, dan ditemukanlah empat golongan yang saya beri terminologi: 1. petroleum supersystem related to rifted and inverted Sundaland basins 2. petroleum supersystem related to gliding tectonics 3. petroleum supersystem related to collisional terranes 4. petroleum supersystem related to Australian passive margin Petroleum supersystem related to rifted and inverted Sundaland basins; ditemukan di semua cekungan yang mengelilingi Sundaland, yang utamanya adalah: North Sumatra, Central Sumatra, South Sumatra, Sunda-Asri, West Java, East Java, Barito, west Natuna, East Natuna. Ke dalam golongan ini juga termasuk Makassar Straits (terutama sisi selatannya), Bone, dan sebagian Gorontalo. Cekungan2 ini dicirikan oleh rifting pada saat Paleogen dan inversi pada saat Neogen. Proven sources terutama ada di Paleogen, sebagian masuk ke Neogen, dengan reservoirs di semua level dari Pra-Tersier (basement) sampai Plistosen. Sources umumnya dari facies fluviodeltaic, marginal marine atau lakustrin, sebagian ada marin juga; reservoir dari nonmarin, delta sampai marin. Struktur-struktur inversi Neogen menyusun sebagian besar akumulasi migas di cekungan2 ini. Speculative seismic surveys menunjukkan bahwa tepi timur Sundaland bukanlah Makassar Strait atau Jawa Timur, tetapi mungkin Gorontalo dan Bone Bay. Masih banyak area2 unproven yang bisa dieksplorasi dengan supersystem ini, misalnya: Sumba offshore, Bone, Gorontalo, Makassar Strait, Billiton, juga area2 tak tersentuh di proven basins-nya. Petroleum supersystem related to gliding tectonics; gliding tectonics adalah
Re: [iagi-net-l] kegiatan survey batimetri
Sama-sama Pak, kebetulan dulu tahun 1997 saya juga pernah merencanakan pembangunan pelabuhan untuk PT. Krakatau Steel di Cilegon, Oceanografinya sama Pak Kris dari PPGL; yang masih hangat tahun 2010 dan 2011 juga melakukan surveu yang sama di Halmahera Timur (Maba), untuk Pelabuhan yang akan mensupport Tambang Nikel, PLTU dan Pabrik Pengolahan Nikel di sana. Salam kembali Pak, Luhkito Hs. 2011/10/12 Udrekh udr...@gmail.com Teirmakasih atas tanggapannya pak. Sebenarnya, yang sedang saya kerjakan ini melibatkan banyak institusi peneltian seperti LIPI, Bakosurtanal, P3GL, Kementerian Kelauatan, DIshidros, dll. Akan tetapi, untuk mengkwantifikasi hasil vs biaya yang dikeluarkan, saya membutuhkan data mengenai biaya sesuai mekanisme pasar sehingga penghitungan secara aspek ke ekonomian (neraca), cost - benefitnya lebih akurat pak. Makannya ingin mendapatkan masukan dari dunia industri migas pak. Salam -- Udrekh Marine Geoscientist Nusantara Earth Observation Network The Agency for The Assessment and Application Of Technology (BPPT) BPPT 1st Building 20th floor M.H. Thamrin no. 8 Jakarta 10340 Indonesia Phone : 62-21-3168908
Re: [iagi-net-l] Tectonic-Driven Proven Petroleum Supersystem: Indonesia Groups
Pak Awang/ RDP, Sepengetahuan saya, untuk eksplorasi logam kita lebih mengacu pada busur magmatik untuk Au, Cu dan logam dasar lain, dan untuk Indonesia selama ini banyak berfokus ke busur magmatik Tersier - Kuarter (Carlile n Mitchel, 1994). Walaupun busur tuapun mulai dilirik. Tahun lalu di PIT IAGI Lombok target2 ini diulas oleh mas Lucas Donny dkk sbg follow up dari KCMR 2010. Untuk target Ni laterite tentunya agak lain krn harus lebih berfokus di ophiolite complex yg sebagian besar ada di Indonesia timur. Yg mungkin akan overlap dng studi cekungan sedimen dan tektonik regional adalah utk target sedex base metal, MVT dan jenis2 sediment hosted metal yg lain. Studi ttg ini utamanya sedex memang belum banyak dilakukan krn banyak yg tdk percaya kalau cekungan2 Indonesia bisa mengandung sedex base metals. Catatan: baru ada 1 deposit base metal yg diklaim sbg sedex yakni Dairi di Sumut (lihat juga Digdowirogo dkk, 2000). Makanya di diskusi panel Makasar kemarin saya tekankan perlunya berpikir target2 inconventional spt orogenic gold, IOCG, sedex di Tertiary basin dll. Utk yg sy sebut terakhir, kolaborasi dng kawan2 migas dan FOSI sangatlah perlu. Salam - Daru Sent from my iPhone On Oct 12, 2011, at 14:07, Awang Harun Satyana aha...@bpmigas.go.id wrote: Pak Vicky, Sejak zaman Westerveld (1952) metallogeny yang dihubungkan dengan tektonik di Indonesia, meskipun belum ada plate tectonics, telah dipetakan, yang dibahas melalui fase-fase orogenesa di Indonesia. Setelah plate tectonics ada, Pak Katili, Pak Bona Situmorang, dan Pak Adjat Sudradjat pernah membahas kajian Westerveld tersebut menggunakan plate tectonics. Kawan-kawan 'metal' seperti Pak Daru tentu lebih mengetahuinya daripada saya. Pola-pola nonmetal mungkin juga bisa dipelajari grouping tektoniknya, meskipun kelihatannya tak seterpola metal. Untuk kebencanaan, tentu saja ada grouping tektoniknya, sebab gempa, tsunami dan gunungapi telah kita kenal jalur-jalur tektoniknya. Zona-zona rawan gerakan tanah pun bisa diturunkan dari situ. Maka, menurut hemat saya, grouping tektonik regional bisa dan beberapa telah dilakukan juga (tinggal kita menggali-gali lagi publikasi dan melihatnya lagi) untuk sumberdaya energi (migas, batubara, uranium, gas hidrat,...), sumberdaya mineral logam dan nonlogam, dan kebencanaan (gempa, tsunami, gunungapi, gerakan tanah, semburan lumpur). Kawasan keanekaragaman hayati, yang berhubungan dengan konservasi, bahkan juga bisa di-grouping secara tektonik. Salam, Awang -Original Message- From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:rovi...@gmail.com] Sent: 12 Oktober 2011 1:39 To: iagi-net@iagi.or.id; Forum HAGI; Geo Unpad; Eksplorasi BPMIGAS Subject: Re: [iagi-net-l] Tectonic-Driven Proven Petroleum Supersystem: Indonesia Groups Pak Awang Apakah mungkin mengelompokkan basin2 ini selain untuk tujuan resources migas juga utk resources lain termasuk metal-non metal. Juga kalau memungkinkan dikelompokkan juga kesamaan kebutuhan mitigasi. Saya berpikiran utk membuat sesi seminar atau symposium yg tidak melulu berpikir resourcesnya saja. Sehingga akan ada subsidi silang ketika menyelenggarakan simposium regional ini. Kalau mungkin alangkah bagusnya study memoir kita nantinya. Menyangkut Resources, Mitigation and Conservation Salam RDP On 12/10/2011, Awang Satyana awangsaty...@yahoo.com wrote: Dengan kondisi geotektonik yang unik, Indonesia dilimpahi banyak cekungan sedimen besar dan kecil, ada yang menyebutnya 60 (IAGI, 1985), 66 Pertamina Beicip, 1985), 86 (BPMIGAS, 2008), 64 (Lemigas, 2008), 128 Badan Geologi, 2009). Saya menggunakan semua klasifikasi pemetaan cekungan itu sebab setiap publikasinya punya sisi-sisi positif dan negatifnya, saling melengkapilah. Setiap cekungan itu punya sejumlah petroleum system, baik yang proven maupun potential/speculative. Ada juga beberapa cekungan yang prospektivitas hidrokarbonnya sangat rendah, sehingga semua basin itu bisa kita ranking. Hitungan kasar yang pernah saya lakukan, kira-kira ada 50 proven petroleum system untuk semua cekungan produktif Indonesia dan ada sekitar 100 potential atau speculative petroleum system di cekungan-cekungan sedimen Indonesia dalam semua umur (Paleozoic-Cenozoic). Mengikuti konsepsi Magoon dan Dow (1996) dua tokoh utama pembahas petroleum system (Leslie Magoon dan Wallace Dow), tentu setiap petroleum system punya nama, yaitu merangkai hubungan antara source dan akumulasinya di reservoir. Dari kelima puluh proven petroleum system, saya coba menggolongkannya lagi dengan dasar pijakan: geotektonik regional Indonesia, karena tektonik besar sekali peranannya dalam membentuk konfigurasi cekungan dan isinya, dan ditemukanlah empat golongan yang saya beri terminologi: 1. petroleum supersystem related to rifted and inverted Sundaland basins 2. petroleum supersystem related to gliding tectonics 3. petroleum supersystem related to collisional terranes
[iagi-net-l] tulisan orang indonesia di buletin aapg bulan oktober 2011
FYI - baru sempat berkunjung ke website-nya hari ini... http://search.datapages.com/data/bulletns/data/2011.htm Overpressure and mudrock compaction in the Lower Kutai Basin, Indonesia: A radical reappraisal oleh: Agus M. Ramdhan and Neil R. Goulty
Re: [iagi-net-l] Gem-Lovers : SEG-SC FTG - UNPAD Field Trip ke Taman Jasper Tasikmalaya
mang Okim, nuhun reportasenya. Ingat dasi koboy, saya pernah kebagian juga ketika bersama pak Budiono (ex MOI) memimpin satu session dalam PIT-IAGI di gedung Bidakara beberapa tahun silam. Dasi koboi batu Granit nya masih saya simpan... Salam, Edison sirodj Sent from my iPad On Oct 12, 2011, at 9:08, Sujatmiko m...@cbn.net.id wrote: Rekan-rekan Gem-Lovers yang budiman, Hari Minggu, 8 Oktober 2011, mang Okim bersama 27 mahasiswa FTG Unpad / anggota Society of Economic Geologist - Student Chapter / SEG-SC melaksanakan field trip ke Taman Jasper Tasikmalaya. Rencana tersebut sebetulnya telah dirancang beberapa minggu sebelumnya tetapi tertunda karena kendala waktu. Mang Okim sangat bersyukur bahwa pada kesempatan tersebut, Ir. Mega Fatimah Rosana M.Sc. Ph.D. , PD1-FTG Unpad , berkenan meluangkan waktu sibuknya untuk membimbing juga mahasiswa beliau. Hal ini tentunya didorong juga oleh rasa tanggung jawab beliau sebagai Fellow Member SEG yang ikut menggoalkan keanggotaan mahasiswa FTG Unpad dalam SEG Student Chapter. Rasa syukur mang Okim berlipat ganda dengan direlakannya mobil dinas beliau, Avanza baru berplat merah , untuk menggantikan sedan Honda City yang disiapkan oleh panitia . Perjalanan ke lokasi Taman Jasper di Kecamatan Panca Tengah memerlukan waktu lebih lama dari biasanya, sekitar 9 jam. Hal ini disebabkan oleh adanya kemacetan lalu lintas di Kecamatan Cikatomas yang pada hari itu menjadi pusat pelaksanaan manasik haji untuk calon jemaah haji dari kecamatan-kecamatan di sekitarnya. Bus rombongan berangkat dari Kampus Unpad Jatinangor sekitar pkl 05.30, tiba di ujung jalan mobil pkl 13.30, istirahat makan siang 20 menit, kemudian dilanjutkan dengan jalan kaki sekitar 40 menit. Lingkungan kawasan Taman Jasper di Dusun Buni Asih dan S. Cimedang ternyata belum diapa-apakan, sama dengan ketika mang Okim menemukannya untuk pertama kalinya pada hari Minggu, 8 Juni 2008 ( artikel mang Okim di koran Pikiran Rakyat 5 Juli 2008 : Batu Merah Berkelas Dunia yang Terancam Musnah : SELAMATKAN TAMAN JASPER TASIKMALAYA ). Papan pengumuman dilarang menambang sudah lenyap, konon kata penduduk telah rusak. Taman jasper yang memang seharusnya diselamatkan Selama lebih kurang 2 jam berada di lokasi Taman Jasper, mang Okim merasakan kebahagiaan seluruh peserta field trip. Selain mendapatkan pengetahuan tentang proses-proses geologi, metode eksplorasi - assessment mineral , stream sediment sampling, dan pengetahuan dasar dalam memroses kerajinan batu mulia dengan metode sederhana, mereka dapat juga mengoleksi beragam jenis jasper dari yang merah, kuning, sampai yang mengandung mineral magnetit. Di antara mereka bahkan ada yang menemukan chalcedony dan opal hyaline. Ardito, ketua panitia field trip , dibantu anggotanya, bahkan nekat memikul jasper magnetit seberat 20-an kg untuk koleksi laboratorium batuan FTG Unpad. Koleksi batu mulia yang dibawa pulang oleh seluruh peserta field trip yang sebagian besar baru di semester 3 dan 5 kemungkinan besar merupakan koleksi batuan berharga pertama yang mereka miliki yang insyaallah akan terus mereka kembangkan di kesempatan-kesempatan mendatang. Sebagai ungkapan rasa terima kasih dan bentuk apresiasi atas keseriusan dan keberhasilan SEG Student Chapter FTG Unpad dalam melaksanakan field trip ini, maka beberapa peserta mendapatkan awards khusus berupa dasi koboy , kalung, dan cincin yang seluruhnya berhiaskan jasper Tasikmalaya. Mereka adalah Sdri Putu, Presiden SEG-SC periode 2011-2012 ( kalung mineralized jasper ), Sdr. Ardito , ketua panitia field trip ( dasi koboy magnetite jasper ), Sdr. Gian dan Sdr. Ricky , driver dan navigator Avanza ( cincin red jasper ), dan last but not least Ir. Mega PhD yang telah berhasil membawa mahasiswa didikannya ke tingkat internasional sehingga mendapatkan pengakuan dari SEG ( dasi koboy red jasper berbingkai ). Sdr. Ricky yang hari itu berulang tahun mendapatkan tambahan cadeau khusus dasi koboy dari mineralized jasper. Itulah rekan-rekan Gem-Lovers sekilas reportase kegiatan field trip SEG-SC FTG Unpad ke Taman Jasper Tasikmalaya. Menjelang akhir field trip, masih di hamparan S. Cimedang, seluruh peserta dengan khidmat menyanyikan lagu Bagimu Negeri diiringi semilirnya angin dan gemericiknya aliran air S. Cimedang. Dengan semua itu mang Okim berharap semoga seluruh peserta akan mendapatkan nilai tambah dari field trip yang mereka lakukan antara lain meningkatnya rasa nasionalisme dan rasa cinta kepada nusa, bangsa ,dan seluruh kekayaan alam yang terkandung di tanah air mereka . Foto-foto di bawah ini menggambarkan betapa indahnya Taman Jasper Tasikmalaya. Alangkah bodohnya kalau keindahan yang terang benderang ini sampai dibiarkan terbengkalai dan lenyap dari bumi Tasikmalaya - - - ta’ iya ! Semoga bermanfaat, Salam Gem-Lovers, Mang Okim
Re: [iagi-net-l] kegiatan survey batimetri
Terimakasih pak RDP, udah lumayan banyak nih masukannya yang saya peroleh. Tinggal dari aspek hitungan ekonominya saja yang belum. 2011/10/12 Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com Udrekh, Di oil co bathymetry dipakai dalam berbagai sakala dan tergantung kebutuhan. Mulai dari studi regional geology (tectonic) hingga untuk kebutuhan detil konstruksi (pengeboran, pemasangan platform serta l -- Udrekh Marine Geoscientist Nusantara Earth Observation Network The Agency for The Assessment and Application Of Technology (BPPT) BPPT 1st Building 20th floor M.H. Thamrin no. 8 Jakarta 10340 Indonesia Phone : 62-21-3168908
Re: [iagi-net-l] kegiatan survey batimetri
Mas Udrekh kalau lembaga riset itu kan pakai APBN kenapa harus pakai hitungan keekonomian, tapi gak tahu kalau mau nyewain kapal ding . . . . . . Salam Ism Sent by Liamsi's Mobile Phone -Original Message- From: Udrekh udr...@gmail.com Date: Wed, 12 Oct 2011 19:24:44 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] kegiatan survey batimetri Terimakasih pak RDP, udah lumayan banyak nih masukannya yang saya peroleh. Tinggal dari aspek hitungan ekonominya saja yang belum. 2011/10/12 Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com Udrekh, Di oil co bathymetry dipakai dalam berbagai sakala dan tergantung kebutuhan. Mulai dari studi regional geology (tectonic) hingga untuk kebutuhan detil konstruksi (pengeboran, pemasangan platform serta l -- Udrekh Marine Geoscientist Nusantara Earth Observation Network The Agency for The Assessment and Application Of Technology (BPPT) BPPT 1st Building 20th floor M.H. Thamrin no. 8 Jakarta 10340 Indonesia Phone : 62-21-3168908
Re: [iagi-net-l] kegiatan survey batimetri
Betul pak, untuk surveynya, itu hitungan biaya (cost). Yang ini saya tentu hanya perlu merujuk kepada PP tarif. Untuk hitungan keekonomian, kita bicara manfaat (benefit). Seperti contoh metologi NRA (Natural Resources Accounting), banyak parameter kwalitatif yang dihitung dalam angka, sehingga bisa dibuat neraca nya. Demikian pak, semoga bisa menjelaskan. 2011/10/12 Ismail lia...@indo.net.id ** Mas Udrekh kalau lembaga riset itu kan pakai APBN kenapa harus pakai hitungan keekonomian, tapi gak tahu kalau mau nyewain kapal ding . . . . . . Salam Ism Sent by Liamsi's Mobile Phone -- Udrekh Marine Geoscientist Nusantara Earth Observation Network The Agency for The Assessment and Application Of Technology (BPPT) BPPT 1st Building 20th floor M.H. Thamrin no. 8 Jakarta 10340 Indonesia Phone : 62-21-3168908
Re: [iagi-net-l] kegiatan survey batimetri
Trima kasih Pak Udrekh pencerahannya , Salam untuk Tim NRA Wabilkhususon DR Ronni Bisri dan Wisnu WAM dan Komandan Batalion Kang Ridwan Jangkung ISM - Original Message - From: Udrekh To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Wednesday, October 12, 2011 8:04 PM Subject: Re: [iagi-net-l] kegiatan survey batimetri Betul pak, untuk surveynya, itu hitungan biaya (cost). Yang ini saya tentu hanya perlu merujuk kepada PP tarif. Untuk hitungan keekonomian, kita bicara manfaat (benefit). Seperti contoh metologi NRA (Natural Resources Accounting), banyak parameter kwalitatif yang dihitung dalam angka, sehingga bisa dibuat neraca nya. Demikian pak, semoga bisa menjelaskan. 2011/10/12 Ismail lia...@indo.net.id Mas Udrekh kalau lembaga riset itu kan pakai APBN kenapa harus pakai hitungan keekonomian, tapi gak tahu kalau mau nyewain kapal ding . . . . . . Salam Ism Sent by Liamsi's Mobile Phone -- Udrekh Marine Geoscientist Nusantara Earth Observation Network The Agency for The Assessment and Application Of Technology (BPPT) BPPT 1st Building 20th floor M.H. Thamrin no. 8 Jakarta 10340 Indonesia Phone : 62-21-3168908
[iagi-net-l] Re: RI Simpan Gas Metana Batubara Terbesar Ke-6 di Dunia
Sulphur content akan mempengaruhi pembentukan H2S. Gas ini sangat korosif. Sehingga perlu diketahui utk menentukan biaya menanganinya. Biaya pengurangan serta pipanya harus first grade dsb. Pengetahuanku ttg cleat masih rendah. Diskripsi serta genesanya aku ga begitu tahu. Apa saja faktornya, apa saja rumusnya. Apakah fracture buatan mampu mengubahnya, dan menambah produksi gasnya ataukah malah pruduksi air ug naik dsb. Saya cenderung cbm tidak dg cost recovery karena terlalu banyak unknown sehingga biaya explorasi termasuk riset didalamnya akan dibiayai negara. Kalau nanti sudah diketahui (knowledge dan teknologinya) bolehlah cbm dg PSC n Cost Recovery. Salam Rdp On 12/10/2011, rosmalia_nugrah...@yahoo.com rosmalia_nugrah...@yahoo.com wrote: Pakdhe RDP saya sedang mengamati cleat dr coal ini untuk study CBM. Tp sy bingung knp user minta dicariin sulphur contentnya??dan seberapa besar sulphur content tsb, kira2 tujuannya apa ya??terus sebagian besar sulphur tsb ditemukan associate dg clay dan terdapat di cleat maupun micro-intragranular pore dr maceralnya.saya setuju dg pendapat pakdhe kemungkinan tertahan oleh tegangan permukaannya dg air (ada surface tension oleh gaya kohesi dr 2 molekul tsb)..Mohon pencerahannya kpd yg masih awam. Salam, RDN'04 Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com Sender: geologi...@googlegroups.com Date: Wed, 12 Oct 2011 11:34:49 To: geologi...@googlegroups.com Reply-To: geologi...@googlegroups.com Subject: Re: [Geologi UGM] RI Simpan Gas Metana Batubara Terbesar Ke-6 di Dunia Pakde PDST Sependek pengetahuan saya. Teorinya mengatakan bahwa gas yg ada micropore ini tertahan oleh tegangan permukaan dari molekul air. Dengan demikian perlu tekanannya dikurangi supaya gas yg ada dalam micropore (cleat) dapat keluar dan diproduksi. Tentunya setelah airnya disedot dulu. Saya kira apa yg dimaksud mas Budi Assaf juga merupakan konsen saya selama ini. Bahwa keekonomiannya sangat tergantung dari lamanya proses dewatering. Salah satu suggestion saya dalah memanfaatkan gas yg masih kecil kecil ini utk dikonversi menjadi listrik. Spt minemouth generator. Jadi nanti pengusaha cbm dapat jualan listrik ke pln. Spt kata mas ismail sbg full project mirip geothermal. Saya menuliskannya setahun lalu di blog dg judul cbm for electric. Rdp On 12/10/2011, stom...@yahoo.com stom...@yahoo.com wrote: Saya awam mengenai CBM iki.. Nek miturutku bukan untuk ngekstrak gas yang ndelik di 'micro-pore' batubaranya, maka bukan dilaksanakan 'dewatering' Wak Assaf, melainkan sebaliknya..kudu digebyur dng air bertekanan tinggi such that bisa nge-flush si gas yg ndelik tadi.. Untuk nggebyur air ini jarene pancen butuh waktu lama..lha jan-jan-ne si gas rak termasuk 'irreducible gas saturation' tho.. Nang Amrik rata2 lama penggebyuran ini butuh waktu 2 tahunan untuk bisa memaksa si gas keluar dari persembunyiannya.. Sorry berat for my ignorance.. :-) Wassalam, PDST'73 Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: bbas...@indosat.net.id bbas...@indosat.net.id Sender: geologi...@googlegroups.com Date: Tue, 11 Oct 2011 23:41:13 To: geologi...@googlegroups.com Reply-To: geologi...@googlegroups.com Subject: [Geologi UGM] RI Simpan Gas Metana Batubara Terbesar Ke-6 di Dunia Dengan rangking ke 6 ini koq yang berkiprah di CBM Indonesia masih sedikit, kenapa ya ? sampai saat ini rasio sukses di projek CBM berapa ?. di Indonesia bagi yang berhasil, kapasitas persumur brp MMscfpd ? (Semco East Kal), SumSel apakah sudah ada yang komersial ? kalo nggak salah, yang paling utama untuk CBM projek ini dewatering scheeme. Indonesia berada diwilayah tropis, tingkat hujan tahunan yang tinggi, nah tuh supaya gas nya muncrat secara ekonomis butuh effort yang panjang/lama. Seberapa besar kah biaya persumur untuk ngebor n dewatering projek ini? Aussie/New Zealand berada di area subtropis, sangat terbantu dengan ini, kata nya ? Salam, BA '71 RI Simpan Gas Metana Batubara Terbesar Ke-6 di Dunia (negeri kaya, kekayaan siapa yg punya) Rusia: 450-2.000 TCF China: 700-1.270 TCF Amerika Serikat: 500-1.500 TCF Australia/New Zealand: 500-1.000 TCF Kanada: 360-460 TCF Indonesia: 400-453 TCF Afrika bagian Selatan: 90-220 TCF Eropa bagian Barat: 200 TCF Ukraina: 170 TCF Turki: 50-110 TCF India: 70-90 TCF Kazakhstan: 40-60 TCF Amerika bagian Selatan/Meksiko: 50 TCF Polandia: 20-50 TCF. Cadangan CBM Indonesia paling besar terdapat di Sumatera Selatan sebesar 183 TCF, Barito 101,6 TCF, Kutai 80,4 TCF, dan Sumatera Tengah 52,5 TCF. http://m.detik.com/read/2011/10/11/124232/1741380/1034/ri-simpan-gas- metana-batubara-terbesar-ke-6-di-dunia Btw, adakah yang tahu. Angka sumberdaya (potensi) yg di Indonesia ini sumber angkanya darimana. Dan bagaimana metode estimasinya ? Kalau di oil and gas kita dapat melakukan estimasi dg Geochemistry