Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
Pak yatno, secara teoritis kan endapan jatuh dari atas akan tersebar mendatar, tidak membentuk kerucut. Maka gambar lapisan akan mendatar, aliran lavanya juga agak mendatar, sehingga gambarnya seperti yang didapat geolistriknya pak Dany. Kalau lava agak kental maka njendelnya bisa membentuk agak kerucut, begitu sakterusnya. Hehehe mungkin aku salah ya. Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Yustinus Suyatno Yuwono yuw...@gc.itb.ac.id Date: Tue, 14 Feb 2012 10:52:02 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Rekan rekan Yth. Ini saya coba buat sketsa suatu gunungapi kecil (biasanya tingginya hanya ratusan meter saja) yang disebut cinder cone (bhs Prancisnya Cone de cendre). Di dalam body gunungapi kecil ini strukturnya sangat kompleks, bias ada rongga-2, paleo soil, dll. Perlu diketahui juga, dari permukaan gunungapi ini tidak terlihat adanya tanda- tanda pusat erupsi seperti kepundan (crater), kawah (crater lake), volcanic plug dsb. Yang Nampak hanya bentuk dome yang isinya lapili- tuff yang relative loose, mudah tererosi membentuk endapan lahar dsb. Lapilli itu dihasilkan suatu erupsi, biasanya tipe phreato- magmatic, bs dibayangkan saat di- erupsikan mirip kembang api raksasa dan jatuh (pyroclasti fall) di sekitar pusat erupsi bahkan menutupi volcanic edifice- nya. Sketsa itu saya buat contoh untuk G. Kiamis, Garut (selatan konsesi geothermal Darajat), lava flow nya berupa obsidian yang tersingkap dekat Desa Toblong) Salam, Yatno -Original Message- From: Sujatmiko [mailto:m...@cbn.net.id] Sent: Friday, February 10, 2012 4:42 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Pak Yatno dan rekan-rekan IAGI yang budiman, Terima kasih atas masukan dan pencerahan Pak Yatno yang begitu berharga. Seperti halnya pak Yatno, menjelang akhir acara diskusi Bencana Katastropik Purba ( BKP ) di Jakarta tanggal 7 Februari 2012, Prof. Sutikno Bronto, penulis Publikasi Khusus GEOLOGI GUNUNG API PURBA mengingatkan Tim BKP agar lebih berhati-hati kalau berbicara tentang kegunung-apian, apalagi yang berhubungan dengan gunung api purba. Beliau rupanya menengarai adanya asumsi-asumsi atau interpretasi yang tidak sesuai dengan ilmu yang beliau tekuni dan pengalaman lapangan yang beliau miliki. Pertimbangan dan masukan beliau rupanya bagaikan angin lalu, dipatahkan oleh interpretasi hasil geolistrik yang sebetulnya masih harus dibuktikan kebenarannya. Dari perspektif arkeologi, pertimbangan yang diberikan oleh para pakar arkeologi, baik dari Balar Bandung , Puslit Arkenas Jakarta, dan lain sebagainya, sami mawon, dipatahkan oleh interpretasi hasil geolistrik dan hasil pemboran inti yang diameter mata bornya hanya beberapa sentimeter saja. Ruang kosong yang dilalui oleh mata bor langsung diinterpretasikan sebagai ruang budaya ciptaan manusia zaman baheula. Demikian juga 3 lapisan pasir halus yang diperkirakan sebagai pasir yang sudah disaring oleh tangan manusia , yang konon sengaja disusun sebagai peredam gempa untuk melindungi bangunan piramida G. Padang ( dari pengamatan quick look, pasir halus tersebut mirip dengan volcanic ash ). Dari kajian geologi, singkapan lava segar / lapuk yang ditemukan di kaki , di lereng, sampai di puncak G. Sadahurip, yang menurut pelajaran geologi dasar dapat memberikan kesimpulan bahwa gunung tersebut merupakan satu kesatuan produk gunung api masif, sami mawon, tidak berlaku lagi karena dugaan adanya anomali geolistrik di perut gunungnya. Kesimpulan dari Prof. Sutikno Bronto bahwa G. Sadahurip adalah tinggalan gunung api purba, juga dipatahkan karena gunung tersebut tidak menunjukkan adanya kaldera atau vent erupsi ( padahal fenomena semacam ini cukup lazim di gunung api purba dan bahkan masuk dalam klasifikas gunung api dari Arthur Holmes, 1984 ). Diumumkan ke seluruh jagad Untuk saat ini, Indonesia bisa berbangga karena Staf Khusus Presiden telah berani mengumumkan ke seluruh jagad bahwa 2 dari 7 temuan piramida di dunia terdapat di Indonesia yaitu G. Sadahurip di Garut dan G. Padang di Cianjur. Klaim ini tampaknya didukung penuh oleh Presiden SBY yang langsung menginstruksikan : LANJUTKAN !!! Akhirul kata, marilah kita semua do'akan semoga keyakinan Staf Khusus Presiden dengan Tim BKP- nya akan terbukti. Seandainya benar-benar terbukti, maka mang Okim perkirakan akan banyak profesional di bidang Geologi, Arkeologi , dan Gunung Api Purba yang akan menanggalkan profesinya dan beralih ke jurusan geolistrik. Tetapi kalau tidak terbukti - - - apa kata anak cucu kita - - - ta' iya !!! Salam Cinta Geologi, Mang Okim -Original Message- From: Yustinus Suyatno Yuwono [mailto:yuw...@gc.itb.ac.id] Sent: 10 Februari 2012 14:10 To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Gn Padang Coring Subject: RE: [iagi-net-l] Gn Padang Coring Brisik amat sih ya diskusi pyramid () ini? Pertanyaan saya sederhana sekali: Yang
Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
Pak Yatno, Terimakasih telah menambah pengetahuan saya, karena sepanjang jadi geologist jarang bersentuhan dengan vulkanologi.. Pertanyaan saya adalah; apakah feedernya mesti vertikal, apakah kejadiannya seperti parasitic cone dimana feedernya berupa cabang dari main volcanic neck dg posisi menyudut menerobos sesuai dengan posisi rekahan sebagai konduit. Atau bahkan konduitnya sejajar lapisan berongga seperti kejadian sill atau pacolith. Apabila sketsa profil cinder cone Pak Yatno dengan feeder miring sudut rendah, seakan-akan gak punya volcanic neck, seperti data geolistrik piramida ? Just thinking outloud saja pak, meramaikan debat piramid vs vulkanik.. Salam Ruskamto From: Yustinus Suyatno Yuwono yuw...@gc.itb.ac.id To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Tuesday, February 14, 2012 10:52 AM Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Rekan rekan Yth. Ini saya coba buat sketsa suatu gunungapi kecil (biasanya tingginya hanya ratusan meter saja) yang disebut cinder cone (bhs Prancisnya Cone de cendre). Di dalam body gunungapi kecil ini strukturnya sangat kompleks, bias ada rongga-2, paleo soil, dll. Perlu diketahui juga, dari permukaan gunungapi ini tidak terlihat adanya tanda- tanda pusat erupsi seperti kepundan (crater), kawah (crater lake), volcanic plug dsb. Yang Nampak hanya bentuk dome yang isinya lapili- tuff yang relative loose, mudah tererosi membentuk endapan lahar dsb. Lapilli itu dihasilkan suatu erupsi, biasanya tipe phreato- magmatic, bs dibayangkan saat di- erupsikan mirip kembang api raksasa dan jatuh (pyroclasti fall) di sekitar pusat erupsi bahkan menutupi volcanic edifice- nya. Sketsa itu saya buat contoh untuk G. Kiamis, Garut (selatan konsesi geothermal Darajat), lava flow nya berupa obsidian yang tersingkap dekat Desa Toblong) Salam, Yatno -Original Message- From: Sujatmiko [mailto:m...@cbn.net.id] Sent: Friday, February 10, 2012 4:42 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Pak Yatno dan rekan-rekan IAGI yang budiman, Terima kasih atas masukan dan pencerahan Pak Yatno yang begitu berharga. Seperti halnya pak Yatno, menjelang akhir acara diskusi Bencana Katastropik Purba ( BKP ) di Jakarta tanggal 7 Februari 2012, Prof. Sutikno Bronto, penulis Publikasi Khusus GEOLOGI GUNUNG API PURBA mengingatkan Tim BKP agar lebih berhati-hati kalau berbicara tentang kegunung-apian, apalagi yang berhubungan dengan gunung api purba. Beliau rupanya menengarai adanya asumsi-asumsi atau interpretasi yang tidak sesuai dengan ilmu yang beliau tekuni dan pengalaman lapangan yang beliau miliki. Pertimbangan dan masukan beliau rupanya bagaikan angin lalu, dipatahkan oleh interpretasi hasil geolistrik yang sebetulnya masih harus dibuktikan kebenarannya. Dari perspektif arkeologi, pertimbangan yang diberikan oleh para pakar arkeologi, baik dari Balar Bandung , Puslit Arkenas Jakarta, dan lain sebagainya, sami mawon, dipatahkan oleh interpretasi hasil geolistrik dan hasil pemboran inti yang diameter mata bornya hanya beberapa sentimeter saja. Ruang kosong yang dilalui oleh mata bor langsung diinterpretasikan sebagai ruang budaya ciptaan manusia zaman baheula. Demikian juga 3 lapisan pasir halus yang diperkirakan sebagai pasir yang sudah disaring oleh tangan manusia , yang konon sengaja disusun sebagai peredam gempa untuk melindungi bangunan piramida G. Padang ( dari pengamatan quick look, pasir halus tersebut mirip dengan volcanic ash ). Dari kajian geologi, singkapan lava segar / lapuk yang ditemukan di kaki , di lereng, sampai di puncak G. Sadahurip, yang menurut pelajaran geologi dasar dapat memberikan kesimpulan bahwa gunung tersebut merupakan satu kesatuan produk gunung api masif, sami mawon, tidak berlaku lagi karena dugaan adanya anomali geolistrik di perut gunungnya. Kesimpulan dari Prof. Sutikno Bronto bahwa G. Sadahurip adalah tinggalan gunung api purba, juga dipatahkan karena gunung tersebut tidak menunjukkan adanya kaldera atau vent erupsi ( padahal fenomena semacam ini cukup lazim di gunung api purba dan bahkan masuk dalam klasifikas gunung api dari Arthur Holmes, 1984 ). Diumumkan ke seluruh jagad Untuk saat ini, Indonesia bisa berbangga karena Staf Khusus Presiden telah berani mengumumkan ke seluruh jagad bahwa 2 dari 7 temuan piramida di dunia terdapat di Indonesia yaitu G. Sadahurip di Garut dan G. Padang di Cianjur. Klaim ini tampaknya didukung penuh oleh Presiden SBY yang langsung menginstruksikan : LANJUTKAN !!! Akhirul kata, marilah kita semua do'akan semoga keyakinan Staf Khusus Presiden dengan Tim BKP- nya akan terbukti. Seandainya benar-benar terbukti, maka mang Okim perkirakan akan banyak profesional di bidang Geologi, Arkeologi , dan Gunung Api Purba yang akan menanggalkan profesinya dan beralih ke jurusan geolistrik. Tetapi kalau tidak terbukti - - - apa kata anak cucu kita - - - ta' iya !!! Salam Cinta Geologi, Mang Okim -Original
Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
Mbang...mbang . Kata alm. pak Sartono dulu #39;kalau semua orang bilang A sedangkan saya bilang B , apakah pasti saya yang salah ?#39; Jangan ikut 2 an poling kaya soal Lusi di capetown dulu, ah..
Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
Kalo prof sartono (alm) kan landasan fikir geologi dan arkeologinya maton. Kalau berbasic menyan untuk geologi, lha ya aku gak tau. Semoga geologis n geofisika nya benar saja. Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: o - musakti o_musa...@yahoo.com.au Date: Tue, 14 Feb 2012 04:04:48 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Mbang...mbang . Kata alm. pak Sartono dulu #39;kalau semua orang bilang A sedangkan saya bilang B , apakah pasti saya yang salah ?#39; Jangan ikut 2 an poling kaya soal Lusi di capetown dulu, ah..
RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
Di IAGI-NET ini dari awal diskusi rasanya tidak ada orang yang bawa-bawa menyan pak. Apa cuma saya saja yang engga mencium bau menyan yah? From: Bandono Salim [mailto:bandon...@gmail.com] Sent: Tuesday, February 14, 2012 7:11 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Kalo prof sartono (alm) kan landasan fikir geologi dan arkeologinya maton. Kalau berbasic menyan untuk geologi, lha ya aku gak tau. Semoga geologis n geofisika nya benar saja. Powered by Telkomsel BlackBerryR _ From: o - musakti o_musa...@yahoo.com.au Date: Tue, 14 Feb 2012 04:04:48 -0800 (PST) To: iagi-net@iagi.or.id ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Mbang...mbang . Kata alm. pak Sartono dulu 'kalau semua orang bilang A sedangkan saya bilang B , apakah pasti saya yang salah ?' Jangan ikut 2 an poling kaya soal Lusi di capetown dulu, ah.. _ From: mbatack mbat...@yahoo.com; To: iagi-net@iagi.or.id iagi-net@iagi.or.id; Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Sent: Tue, Feb 14, 2012 7:47:43 AM Lha coba saja dilakukan polling pendapat diantara mailister IAGI-net, berapa yang pro piramider, berapa yang pro cinderconer. Forecastku kayaknya akan 10-90 untuk yang pro cinder coner. Mungkin makah 2-98 PTA atau Minarwan biasanya ahli kala urusan poll-poll-an ini.. Bambang _ From: Bandono Salim bandon...@gmail.com To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Tuesday, February 14, 2012 11:11 AM Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Wah pAk yatno ini lebih cenderung ke non piramid ya. Kata piramider (pendukung piramid), mereka tidak nemukan volkanik neck di bawah gn padang maupun sadahurip, berdasar hasil geolistrik. Mungkin kecil sehingga tersamarkan karena rentang geolistriknya cukup panjang. Powered by Telkomsel BlackBerryR -Original Message- From: Yustinus Suyatno Yuwono yuw...@gc.itb.ac.id javascript:return Date: Tue, 14 Feb 2012 10:52:02 To: iagi-net@iagi.or.id javascript:return Reply-To: iagi-net@iagi.or.id javascript:return Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Rekan rekan Yth. Ini saya coba buat sketsa suatu gunungapi kecil (biasanya tingginya hanya ratusan meter saja) yang disebut cinder cone (bhs Prancisnya Cone de cendre). Di dalam body gunungapi kecil ini strukturnya sangat kompleks, bias ada rongga-2, paleo soil, dll. Perlu diketahui juga, dari permukaan gunungapi ini tidak terlihat adanya tanda- tanda pusat erupsi seperti kepundan (crater), kawah (crater lake), volcanic plug dsb. Yang Nampak hanya bentuk dome yang isinya lapili- tuff yang relative loose, mudah tererosi membentuk endapan lahar dsb. Lapilli itu dihasilkan suatu erupsi, biasanya tipe phreato- magmatic, bs dibayangkan saat di- erupsikan mirip kembang api raksasa dan jatuh (pyroclasti fall) di sekitar pusat erupsi bahkan menutupi volcanic edifice- nya. Sketsa itu saya buat contoh untuk G. Kiamis, Garut (selatan konsesi geothermal Darajat), lava flow nya berupa obsidian yang tersingkap dekat Desa Toblong) Salam, Yatno -Original Message- From: Sujatmiko [mailto:m...@cbn.net.id javascript:return ] Sent: Friday, February 10, 2012 4:42 PM To: iagi-net@iagi.or.id javascript:return Subject: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Pak Yatno dan rekan-rekan IAGI yang budiman, Terima kasih atas masukan dan pencerahan Pak Yatno yang begitu berharga. Seperti halnya pak Yatno, menjelang akhir acara diskusi Bencana Katastropik Purba ( BKP ) di Jakarta tanggal 7 Februari 2012, Prof. Sutikno Bronto, penulis Publikasi Khusus GEOLOGI GUNUNG API PURBA mengingatkan Tim BKP agar lebih berhati-hati kalau berbicara tentang kegunung-apian, apalagi yang berhubungan dengan gunung api purba. Beliau rupanya menengarai adanya asumsi-asumsi atau interpretasi yang tidak sesuai dengan ilmu yang beliau tekuni dan pengalaman lapangan yang beliau miliki. Pertimbangan dan masukan beliau rupanya bagaikan angin lalu, dipatahkan oleh interpretasi hasil geolistrik yang sebetulnya masih harus dibuktikan kebenarannya. Dari perspektif arkeologi, pertimbangan yang diberikan oleh para pakar arkeologi, baik dari Balar Bandung , Puslit Arkenas Jakarta, dan lain sebagainya, sami mawon, dipatahkan oleh interpretasi hasil geolistrik dan hasil pemboran inti yang diameter mata bornya hanya beberapa sentimeter saja. Ruang kosong yang dilalui oleh mata bor langsung diinterpretasikan sebagai ruang budaya ciptaan manusia zaman baheula. Demikian juga 3 lapisan pasir halus yang diperkirakan sebagai pasir yang sudah disaring oleh tangan manusia , yang konon sengaja disusun sebagai peredam gempa untuk melindungi bangunan piramida G. Padang ( dari pengamatan quick look, pasir halus tersebut mirip dengan volcanic ash ). Dari kajian geologi, singkapan lava segar / lapuk yang ditemukan di kaki , di lereng, sampai di puncak G. Sadahurip, yang menurut
Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
Saya kira dalam science itu bukan kebenaran mutlak yg didapatkan (walaupun itu yg jadi tujuan akhir) tetapi penjelasan dapat diterima secara logis dan sesuai dg kenyataan. Dan inilah yg diterima sesaat oleh kebanyakan scientist atau 'mainstream' scientist. Kalau dilakukan polling itu hanya untuk mengetahui pendapat mainstream geologist itu bagaimana? Penjelasan mana yg masuk akal dan bisa diterima sesuai dg kenyataan Sadahurip itu piramide atau cindercone. Bukannya pendapat mana yg benar dan pendapat yg salah. RPK Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: o - musakti o_musa...@yahoo.com.au Date: Tue, 14 Feb 2012 04:04:48 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Mbang...mbang . Kata alm. pak Sartono dulu #39;kalau semua orang bilang A sedangkan saya bilang B , apakah pasti saya yang salah ?#39; Jangan ikut 2 an poling kaya soal Lusi di capetown dulu, ah..
Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
Pak Danny, Ini kayak tebak-tebak buah manggis saja, setiap argumentasi selalu dipatahkan dengan kalimat geolistrik gunung padang gak begitu hehehe Tapi memang itu yg bikin org penasaran ya Cheers Razi -Original Message- From: Danny Hilman Natawidjaja danny.hil...@gmail.com Date: Tue, 14 Feb 2012 11:51:45 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Referensi dari Pak Yatno ttg contoh cinder cone sangat menarik dan berguna. Kalau saja ada survey geophysical subsurface-nya (seperti Geolistrik atau Geo-seismictomografi) dari G. Kiamis ini tentu akan lebih bermanfaat lagi untuk khasanah ilmu volcano-stratigrafi. G.Padang, dari penampang geolistrik dan georadar, tidak mirip dengan sketsa cinder cone ini. Salam DHN -Original Message- From: Bandono Salim [mailto:bandon...@gmail.com] Sent: Tuesday, February 14, 2012 11:11 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Wah pAk yatno ini lebih cenderung ke non piramid ya. Kata piramider (pendukung piramid), mereka tidak nemukan volkanik neck di bawah gn padang maupun sadahurip, berdasar hasil geolistrik. Mungkin kecil sehingga tersamarkan karena rentang geolistriknya cukup panjang. Powered by Telkomsel BlackBerryR -Original Message- From: Yustinus Suyatno Yuwono yuw...@gc.itb.ac.id Date: Tue, 14 Feb 2012 10:52:02 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Rekan rekan Yth. Ini saya coba buat sketsa suatu gunungapi kecil (biasanya tingginya hanya ratusan meter saja) yang disebut cinder cone (bhs Prancisnya Cone de cendre). Di dalam body gunungapi kecil ini strukturnya sangat kompleks, bias ada rongga-2, paleo soil, dll. Perlu diketahui juga, dari permukaan gunungapi ini tidak terlihat adanya tanda- tanda pusat erupsi seperti kepundan (crater), kawah (crater lake), volcanic plug dsb. Yang Nampak hanya bentuk dome yang isinya lapili- tuff yang relative loose, mudah tererosi membentuk endapan lahar dsb. Lapilli itu dihasilkan suatu erupsi, biasanya tipe phreato- magmatic, bs dibayangkan saat di- erupsikan mirip kembang api raksasa dan jatuh (pyroclasti fall) di sekitar pusat erupsi bahkan menutupi volcanic edifice- nya. Sketsa itu saya buat contoh untuk G. Kiamis, Garut (selatan konsesi geothermal Darajat), lava flow nya berupa obsidian yang tersingkap dekat Desa Toblong) Salam, Yatno -Original Message- From: Sujatmiko [mailto:m...@cbn.net.id] Sent: Friday, February 10, 2012 4:42 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Pak Yatno dan rekan-rekan IAGI yang budiman, Terima kasih atas masukan dan pencerahan Pak Yatno yang begitu berharga. Seperti halnya pak Yatno, menjelang akhir acara diskusi Bencana Katastropik Purba ( BKP ) di Jakarta tanggal 7 Februari 2012, Prof. Sutikno Bronto, penulis Publikasi Khusus GEOLOGI GUNUNG API PURBA mengingatkan Tim BKP agar lebih berhati-hati kalau berbicara tentang kegunung-apian, apalagi yang berhubungan dengan gunung api purba. Beliau rupanya menengarai adanya asumsi-asumsi atau interpretasi yang tidak sesuai dengan ilmu yang beliau tekuni dan pengalaman lapangan yang beliau miliki. Pertimbangan dan masukan beliau rupanya bagaikan angin lalu, dipatahkan oleh interpretasi hasil geolistrik yang sebetulnya masih harus dibuktikan kebenarannya. Dari perspektif arkeologi, pertimbangan yang diberikan oleh para pakar arkeologi, baik dari Balar Bandung , Puslit Arkenas Jakarta, dan lain sebagainya, sami mawon, dipatahkan oleh interpretasi hasil geolistrik dan hasil pemboran inti yang diameter mata bornya hanya beberapa sentimeter saja. Ruang kosong yang dilalui oleh mata bor langsung diinterpretasikan sebagai ruang budaya ciptaan manusia zaman baheula. Demikian juga 3 lapisan pasir halus yang diperkirakan sebagai pasir yang sudah disaring oleh tangan manusia , yang konon sengaja disusun sebagai peredam gempa untuk melindungi bangunan piramida G. Padang ( dari pengamatan quick look, pasir halus tersebut mirip dengan volcanic ash ). Dari kajian geologi, singkapan lava segar / lapuk yang ditemukan di kaki , di lereng, sampai di puncak G. Sadahurip, yang menurut pelajaran geologi dasar dapat memberikan kesimpulan bahwa gunung tersebut merupakan satu kesatuan produk gunung api masif, sami mawon, tidak berlaku lagi karena dugaan adanya anomali geolistrik di perut gunungnya. Kesimpulan dari Prof. Sutikno Bronto bahwa G. Sadahurip adalah tinggalan gunung api purba, juga dipatahkan karena gunung tersebut tidak menunjukkan adanya kaldera atau vent erupsi ( padahal fenomena semacam ini cukup lazim di gunung api purba dan bahkan masuk dalam klasifikas gunung api dari Arthur Holmes, 1984 ). Diumumkan ke seluruh jagad Untuk saat ini, Indonesia bisa berbangga karena Staf Khusus Presiden telah berani mengumumkan ke seluruh jagad bahwa 2 dari 7 temuan piramida di
Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
Running text TV One, Ikatan Geologi: Tidak ada piramida di Gunung Sadahurip Apakah ini official dr PP IAGI yah? Regards, Adie 3602 Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: mufar...@gmail.com Date: Tue, 14 Feb 2012 14:53:11 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Pak Danny, Ini kayak tebak-tebak buah manggis saja, setiap argumentasi selalu dipatahkan dengan kalimat geolistrik gunung padang gak begitu hehehe Tapi memang itu yg bikin org penasaran ya Cheers Razi -Original Message- From: Danny Hilman Natawidjaja danny.hil...@gmail.com Date: Tue, 14 Feb 2012 11:51:45 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Referensi dari Pak Yatno ttg contoh cinder cone sangat menarik dan berguna. Kalau saja ada survey geophysical subsurface-nya (seperti Geolistrik atau Geo-seismictomografi) dari G. Kiamis ini tentu akan lebih bermanfaat lagi untuk khasanah ilmu volcano-stratigrafi. G.Padang, dari penampang geolistrik dan georadar, tidak mirip dengan sketsa cinder cone ini. Salam DHN -Original Message- From: Bandono Salim [mailto:bandon...@gmail.com] Sent: Tuesday, February 14, 2012 11:11 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Wah pAk yatno ini lebih cenderung ke non piramid ya. Kata piramider (pendukung piramid), mereka tidak nemukan volkanik neck di bawah gn padang maupun sadahurip, berdasar hasil geolistrik. Mungkin kecil sehingga tersamarkan karena rentang geolistriknya cukup panjang. Powered by Telkomsel BlackBerryR -Original Message- From: Yustinus Suyatno Yuwono yuw...@gc.itb.ac.id Date: Tue, 14 Feb 2012 10:52:02 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Rekan rekan Yth. Ini saya coba buat sketsa suatu gunungapi kecil (biasanya tingginya hanya ratusan meter saja) yang disebut cinder cone (bhs Prancisnya Cone de cendre). Di dalam body gunungapi kecil ini strukturnya sangat kompleks, bias ada rongga-2, paleo soil, dll. Perlu diketahui juga, dari permukaan gunungapi ini tidak terlihat adanya tanda- tanda pusat erupsi seperti kepundan (crater), kawah (crater lake), volcanic plug dsb. Yang Nampak hanya bentuk dome yang isinya lapili- tuff yang relative loose, mudah tererosi membentuk endapan lahar dsb. Lapilli itu dihasilkan suatu erupsi, biasanya tipe phreato- magmatic, bs dibayangkan saat di- erupsikan mirip kembang api raksasa dan jatuh (pyroclasti fall) di sekitar pusat erupsi bahkan menutupi volcanic edifice- nya. Sketsa itu saya buat contoh untuk G. Kiamis, Garut (selatan konsesi geothermal Darajat), lava flow nya berupa obsidian yang tersingkap dekat Desa Toblong) Salam, Yatno -Original Message- From: Sujatmiko [mailto:m...@cbn.net.id] Sent: Friday, February 10, 2012 4:42 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Pak Yatno dan rekan-rekan IAGI yang budiman, Terima kasih atas masukan dan pencerahan Pak Yatno yang begitu berharga. Seperti halnya pak Yatno, menjelang akhir acara diskusi Bencana Katastropik Purba ( BKP ) di Jakarta tanggal 7 Februari 2012, Prof. Sutikno Bronto, penulis Publikasi Khusus GEOLOGI GUNUNG API PURBA mengingatkan Tim BKP agar lebih berhati-hati kalau berbicara tentang kegunung-apian, apalagi yang berhubungan dengan gunung api purba. Beliau rupanya menengarai adanya asumsi-asumsi atau interpretasi yang tidak sesuai dengan ilmu yang beliau tekuni dan pengalaman lapangan yang beliau miliki. Pertimbangan dan masukan beliau rupanya bagaikan angin lalu, dipatahkan oleh interpretasi hasil geolistrik yang sebetulnya masih harus dibuktikan kebenarannya. Dari perspektif arkeologi, pertimbangan yang diberikan oleh para pakar arkeologi, baik dari Balar Bandung , Puslit Arkenas Jakarta, dan lain sebagainya, sami mawon, dipatahkan oleh interpretasi hasil geolistrik dan hasil pemboran inti yang diameter mata bornya hanya beberapa sentimeter saja. Ruang kosong yang dilalui oleh mata bor langsung diinterpretasikan sebagai ruang budaya ciptaan manusia zaman baheula. Demikian juga 3 lapisan pasir halus yang diperkirakan sebagai pasir yang sudah disaring oleh tangan manusia , yang konon sengaja disusun sebagai peredam gempa untuk melindungi bangunan piramida G. Padang ( dari pengamatan quick look, pasir halus tersebut mirip dengan volcanic ash ). Dari kajian geologi, singkapan lava segar / lapuk yang ditemukan di kaki , di lereng, sampai di puncak G. Sadahurip, yang menurut pelajaran geologi dasar dapat memberikan kesimpulan bahwa gunung tersebut merupakan satu kesatuan produk gunung api masif, sami mawon, tidak berlaku lagi karena dugaan adanya anomali geolistrik di perut gunungnya. Kesimpulan dari Prof. Sutikno Bronto bahwa G. Sadahurip adalah tinggalan gunung api purba, juga dipatahkan karena gunung
Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
Running text TV One, Ikatan Geologi: Tidak ada piramida di Gunung Sadahurip Apakah ini official dr PP IAGI yah? Regards, Adie 3602 Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: mufar...@gmail.com Date: Tue, 14 Feb 2012 14:53:11 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Pak Danny, Ini kayak tebak-tebak buah manggis saja, setiap argumentasi selalu dipatahkan dengan kalimat geolistrik gunung padang gak begitu hehehe Tapi memang itu yg bikin org penasaran ya Cheers Razi -Original Message- From: Danny Hilman Natawidjaja danny.hil...@gmail.com Date: Tue, 14 Feb 2012 11:51:45 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Referensi dari Pak Yatno ttg contoh cinder cone sangat menarik dan berguna. Kalau saja ada survey geophysical subsurface-nya (seperti Geolistrik atau Geo-seismictomografi) dari G. Kiamis ini tentu akan lebih bermanfaat lagi untuk khasanah ilmu volcano-stratigrafi. G.Padang, dari penampang geolistrik dan georadar, tidak mirip dengan sketsa cinder cone ini. Salam DHN -Original Message- From: Bandono Salim [mailto:bandon...@gmail.com] Sent: Tuesday, February 14, 2012 11:11 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Wah pAk yatno ini lebih cenderung ke non piramid ya. Kata piramider (pendukung piramid), mereka tidak nemukan volkanik neck di bawah gn padang maupun sadahurip, berdasar hasil geolistrik. Mungkin kecil sehingga tersamarkan karena rentang geolistriknya cukup panjang. Powered by Telkomsel BlackBerryR -Original Message- From: Yustinus Suyatno Yuwono yuw...@gc.itb.ac.id Date: Tue, 14 Feb 2012 10:52:02 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Rekan rekan Yth. Ini saya coba buat sketsa suatu gunungapi kecil (biasanya tingginya hanya ratusan meter saja) yang disebut cinder cone (bhs Prancisnya Cone de cendre). Di dalam body gunungapi kecil ini strukturnya sangat kompleks, bias ada rongga-2, paleo soil, dll. Perlu diketahui juga, dari permukaan gunungapi ini tidak terlihat adanya tanda- tanda pusat erupsi seperti kepundan (crater), kawah (crater lake), volcanic plug dsb. Yang Nampak hanya bentuk dome yang isinya lapili- tuff yang relative loose, mudah tererosi membentuk endapan lahar dsb. Lapilli itu dihasilkan suatu erupsi, biasanya tipe phreato- magmatic, bs dibayangkan saat di- erupsikan mirip kembang api raksasa dan jatuh (pyroclasti fall) di sekitar pusat erupsi bahkan menutupi volcanic edifice- nya. Sketsa itu saya buat contoh untuk G. Kiamis, Garut (selatan konsesi geothermal Darajat), lava flow nya berupa obsidian yang tersingkap dekat Desa Toblong) Salam, Yatno -Original Message- From: Sujatmiko [mailto:m...@cbn.net.id] Sent: Friday, February 10, 2012 4:42 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Pak Yatno dan rekan-rekan IAGI yang budiman, Terima kasih atas masukan dan pencerahan Pak Yatno yang begitu berharga. Seperti halnya pak Yatno, menjelang akhir acara diskusi Bencana Katastropik Purba ( BKP ) di Jakarta tanggal 7 Februari 2012, Prof. Sutikno Bronto, penulis Publikasi Khusus GEOLOGI GUNUNG API PURBA mengingatkan Tim BKP agar lebih berhati-hati kalau berbicara tentang kegunung-apian, apalagi yang berhubungan dengan gunung api purba. Beliau rupanya menengarai adanya asumsi-asumsi atau interpretasi yang tidak sesuai dengan ilmu yang beliau tekuni dan pengalaman lapangan yang beliau miliki. Pertimbangan dan masukan beliau rupanya bagaikan angin lalu, dipatahkan oleh interpretasi hasil geolistrik yang sebetulnya masih harus dibuktikan kebenarannya. Dari perspektif arkeologi, pertimbangan yang diberikan oleh para pakar arkeologi, baik dari Balar Bandung , Puslit Arkenas Jakarta, dan lain sebagainya, sami mawon, dipatahkan oleh interpretasi hasil geolistrik dan hasil pemboran inti yang diameter mata bornya hanya beberapa sentimeter saja. Ruang kosong yang dilalui oleh mata bor langsung diinterpretasikan sebagai ruang budaya ciptaan manusia zaman baheula. Demikian juga 3 lapisan pasir halus yang diperkirakan sebagai pasir yang sudah disaring oleh tangan manusia , yang konon sengaja disusun sebagai peredam gempa untuk melindungi bangunan piramida G. Padang ( dari pengamatan quick look, pasir halus tersebut mirip dengan volcanic ash ). Dari kajian geologi, singkapan lava segar / lapuk yang ditemukan di kaki , di lereng, sampai di puncak G. Sadahurip, yang menurut pelajaran geologi dasar dapat memberikan kesimpulan bahwa gunung tersebut merupakan satu kesatuan produk gunung api masif, sami mawon, tidak berlaku lagi karena dugaan adanya anomali geolistrik di perut gunungnya. Kesimpulan dari Prof. Sutikno Bronto bahwa G. Sadahurip adalah tinggalan gunung api purba, juga dipatahkan karena gunung
Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
Saya juga setuju bahwa piramid sebuah hipotesa kenapa tidak tapi kemungkinannya kecil karena tidak pernah ada bukti2 kebudayaanm arkeologi dan lainya yg mendukung kehadirannya. Yet, saya juga bukan ahli kebudayan maupun arkeologi yang bisa mengatakan hal ini. Geolistirik dan geofisika tools lainnya memerlukan interpretasi bahkan sudah ada pemboraanpun masih memerlukan analisa yang detail. Perdebatan scientific seharus dilakukan dengan data dan level yang sama serta berimbang supaya tidak lebih jelas apa yang dipermasalahkan (termasuk perkara kemenyan). Walaupun hal ini juga tetap tidak akan menstop para pendukung piramida untuk tetapa yakin bahwa itu ada. Sebagai contoh masih banyak yang anti-tektonik teori, misalnya expanding earth (Carey). Kalau sudah universal seperti hukum gravitasi baru mungkin akan susah dibantah. Sebaik sharing informasi saja antara pro dan kontra biar bisa saling mengisi dan argumen yang dibicarakan lebih jelas. Salam, Ben Sapiie 2012/2/14 koeso...@melsa.net.id: Yg masalah adalah justru geolistrik ini yg gambar hasil processingnya saja tdk pernah dapat diperlihatkan secara jelas, apakah lintasannya dilewatkan outcrop yg diamati Pak Miko, bagaimana garis2 lintasannya, apakah ada basemap-nya. Ya selama gambar penampang geolistrik tdak diperlihatkan, kalau saya ditanya pendapat saya: pyramid? Yes it is possible, but unlikely. Kita kan dididik dan dilatih untuk mengidentifikasikan gejala geologi dari bentuk morfologi dan singkapannya, ditambah drilling data. Saya khawatir walaupun sudah dibor para proponent piramide tdk akan mengalah walaupun ruangan tdk diketemukan. Begitupun para anti-pyramid tdk akan percaya walaupun rongga2 diketemukan, kecuali ada artefak yg diketemuan dalam rongga2 yg berbentuk ruang dg tembok datar jika bisa dilihat dg downhole camera. RPK Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: mufar...@gmail.com Date: Tue, 14 Feb 2012 14:53:11 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Pak Danny, Ini kayak tebak-tebak buah manggis saja, setiap argumentasi selalu dipatahkan dengan kalimat geolistrik gunung padang gak begitu hehehe Tapi memang itu yg bikin org penasaran ya Cheers Razi -Original Message- From: Danny Hilman Natawidjaja danny.hil...@gmail.com Date: Tue, 14 Feb 2012 11:51:45 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Referensi dari Pak Yatno ttg contoh cinder cone sangat menarik dan berguna. Kalau saja ada survey geophysical subsurface-nya (seperti Geolistrik atau Geo-seismictomografi) dari G. Kiamis ini tentu akan lebih bermanfaat lagi untuk khasanah ilmu volcano-stratigrafi. G.Padang, dari penampang geolistrik dan georadar, tidak mirip dengan sketsa cinder cone ini. Salam DHN -Original Message- From: Bandono Salim [mailto:bandon...@gmail.com] Sent: Tuesday, February 14, 2012 11:11 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Wah pAk yatno ini lebih cenderung ke non piramid ya. Kata piramider (pendukung piramid), mereka tidak nemukan volkanik neck di bawah gn padang maupun sadahurip, berdasar hasil geolistrik. Mungkin kecil sehingga tersamarkan karena rentang geolistriknya cukup panjang. Powered by Telkomsel BlackBerryR -Original Message- From: Yustinus Suyatno Yuwono yuw...@gc.itb.ac.id Date: Tue, 14 Feb 2012 10:52:02 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Rekan rekan Yth. Ini saya coba buat sketsa suatu gunungapi kecil (biasanya tingginya hanya ratusan meter saja) yang disebut cinder cone (bhs Prancisnya Cone de cendre). Di dalam body gunungapi kecil ini strukturnya sangat kompleks, bias ada rongga-2, paleo soil, dll. Perlu diketahui juga, dari permukaan gunungapi ini tidak terlihat adanya tanda- tanda pusat erupsi seperti kepundan (crater), kawah (crater lake), volcanic plug dsb. Yang Nampak hanya bentuk dome yang isinya lapili- tuff yang relative loose, mudah tererosi membentuk endapan lahar dsb. Lapilli itu dihasilkan suatu erupsi, biasanya tipe phreato- magmatic, bs dibayangkan saat di- erupsikan mirip kembang api raksasa dan jatuh (pyroclasti fall) di sekitar pusat erupsi bahkan menutupi volcanic edifice- nya. Sketsa itu saya buat contoh untuk G. Kiamis, Garut (selatan konsesi geothermal Darajat), lava flow nya berupa obsidian yang tersingkap dekat Desa Toblong) Salam, Yatno -Original Message- From: Sujatmiko [mailto:m...@cbn.net.id] Sent: Friday, February 10, 2012 4:42 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Pak Yatno dan rekan-rekan IAGI yang budiman, Terima kasih atas masukan dan pencerahan Pak Yatno yang begitu berharga. Seperti halnya pak Yatno, menjelang akhir acara
Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
Kalau gitu sudah masanya ilmu geologi dan ilmu penglihatan jauh saling kerjasama. Kalau terbukti klop, ya akan hemat beaya eksplotrasi milyaran rupiah kan? Salam, bandono. Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Benyamin Sapiie bsap...@geodin.net Date: Wed, 15 Feb 2012 06:16:37 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Saya juga setuju bahwa piramid sebuah hipotesa kenapa tidak tapi kemungkinannya kecil karena tidak pernah ada bukti2 kebudayaanm arkeologi dan lainya yg mendukung kehadirannya. Yet, saya juga bukan ahli kebudayan maupun arkeologi yang bisa mengatakan hal ini. Geolistirik dan geofisika tools lainnya memerlukan interpretasi bahkan sudah ada pemboraanpun masih memerlukan analisa yang detail. Perdebatan scientific seharus dilakukan dengan data dan level yang sama serta berimbang supaya tidak lebih jelas apa yang dipermasalahkan (termasuk perkara kemenyan). Walaupun hal ini juga tetap tidak akan menstop para pendukung piramida untuk tetapa yakin bahwa itu ada. Sebagai contoh masih banyak yang anti-tektonik teori, misalnya expanding earth (Carey). Kalau sudah universal seperti hukum gravitasi baru mungkin akan susah dibantah. Sebaik sharing informasi saja antara pro dan kontra biar bisa saling mengisi dan argumen yang dibicarakan lebih jelas. Salam, Ben Sapiie 2012/2/14 koeso...@melsa.net.id: Yg masalah adalah justru geolistrik ini yg gambar hasil processingnya saja tdk pernah dapat diperlihatkan secara jelas, apakah lintasannya dilewatkan outcrop yg diamati Pak Miko, bagaimana garis2 lintasannya, apakah ada basemap-nya. Ya selama gambar penampang geolistrik tdak diperlihatkan, kalau saya ditanya pendapat saya: pyramid? Yes it is possible, but unlikely. Kita kan dididik dan dilatih untuk mengidentifikasikan gejala geologi dari bentuk morfologi dan singkapannya, ditambah drilling data. Saya khawatir walaupun sudah dibor para proponent piramide tdk akan mengalah walaupun ruangan tdk diketemukan. Begitupun para anti-pyramid tdk akan percaya walaupun rongga2 diketemukan, kecuali ada artefak yg diketemuan dalam rongga2 yg berbentuk ruang dg tembok datar jika bisa dilihat dg downhole camera. RPK Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: mufar...@gmail.com Date: Tue, 14 Feb 2012 14:53:11 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Pak Danny, Ini kayak tebak-tebak buah manggis saja, setiap argumentasi selalu dipatahkan dengan kalimat geolistrik gunung padang gak begitu hehehe Tapi memang itu yg bikin org penasaran ya Cheers Razi -Original Message- From: Danny Hilman Natawidjaja danny.hil...@gmail.com Date: Tue, 14 Feb 2012 11:51:45 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Referensi dari Pak Yatno ttg contoh cinder cone sangat menarik dan berguna. Kalau saja ada survey geophysical subsurface-nya (seperti Geolistrik atau Geo-seismictomografi) dari G. Kiamis ini tentu akan lebih bermanfaat lagi untuk khasanah ilmu volcano-stratigrafi. G.Padang, dari penampang geolistrik dan georadar, tidak mirip dengan sketsa cinder cone ini. Salam DHN -Original Message- From: Bandono Salim [mailto:bandon...@gmail.com] Sent: Tuesday, February 14, 2012 11:11 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Wah pAk yatno ini lebih cenderung ke non piramid ya. Kata piramider (pendukung piramid), mereka tidak nemukan volkanik neck di bawah gn padang maupun sadahurip, berdasar hasil geolistrik. Mungkin kecil sehingga tersamarkan karena rentang geolistriknya cukup panjang. Powered by Telkomsel BlackBerryR -Original Message- From: Yustinus Suyatno Yuwono yuw...@gc.itb.ac.id Date: Tue, 14 Feb 2012 10:52:02 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Rekan rekan Yth. Ini saya coba buat sketsa suatu gunungapi kecil (biasanya tingginya hanya ratusan meter saja) yang disebut cinder cone (bhs Prancisnya Cone de cendre). Di dalam body gunungapi kecil ini strukturnya sangat kompleks, bias ada rongga-2, paleo soil, dll. Perlu diketahui juga, dari permukaan gunungapi ini tidak terlihat adanya tanda- tanda pusat erupsi seperti kepundan (crater), kawah (crater lake), volcanic plug dsb. Yang Nampak hanya bentuk dome yang isinya lapili- tuff yang relative loose, mudah tererosi membentuk endapan lahar dsb. Lapilli itu dihasilkan suatu erupsi, biasanya tipe phreato- magmatic, bs dibayangkan saat di- erupsikan mirip kembang api raksasa dan jatuh (pyroclasti fall) di sekitar pusat erupsi bahkan menutupi volcanic edifice- nya. Sketsa itu saya buat contoh untuk G. Kiamis, Garut (selatan konsesi geothermal Darajat), lava flow nya berupa
RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
Selamat pagi, Benar, tentu sukar kalau diskusi hanya berdasarkan tebak-tebak buah manggis, termasuk argumen bahwa volcanic stratigrafi itu sangat kompleks, jadi apapun hasil interpretasi data geologi-geofisikanya divonis pasti salah kecuali fenomena yang sudah dikenal seperti lava dome, cinder cone, dsb. Di bangku kuliah geologi kita memang tidak pernah diajarkan untuk menginterpretasikan bentukan non-geologi. Data, processing dan interpretasi dari masing-masing pendapat harus dipresentasikan dalam seminar sehingga jelas apa tebak-tebakannya. Silahkan IAGI memprakarsai ini. Hampir tidak ada Data yang bisa mengatakan satu kebenaran (ilmiah). Yang ada adalah pemodelan dari data. Sebaik apa modelnya tergantung dari seberapa baik constraint data-nya juga penjelasan interpretasinya. Selebihnya, orang bisa berdoa menurut agama dan keyakinan masing-masing :-) Salam DHN -Original Message- From: koeso...@melsa.net.id [mailto:koeso...@melsa.net.id] Sent: Tuesday, February 14, 2012 10:40 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Yg masalah adalah justru geolistrik ini yg gambar hasil processingnya saja tdk pernah dapat diperlihatkan secara jelas, apakah lintasannya dilewatkan outcrop yg diamati Pak Miko, bagaimana garis2 lintasannya, apakah ada basemap-nya. Ya selama gambar penampang geolistrik tdak diperlihatkan, kalau saya ditanya pendapat saya: pyramid? Yes it is possible, but unlikely. Kita kan dididik dan dilatih untuk mengidentifikasikan gejala geologi dari bentuk morfologi dan singkapannya, ditambah drilling data. Saya khawatir walaupun sudah dibor para proponent piramide tdk akan mengalah walaupun ruangan tdk diketemukan. Begitupun para anti-pyramid tdk akan percaya walaupun rongga2 diketemukan, kecuali ada artefak yg diketemuan dalam rongga2 yg berbentuk ruang dg tembok datar jika bisa dilihat dg downhole camera. RPK Powered by Telkomsel BlackBerryR -Original Message- From: mufar...@gmail.com Date: Tue, 14 Feb 2012 14:53:11 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Pak Danny, Ini kayak tebak-tebak buah manggis saja, setiap argumentasi selalu dipatahkan dengan kalimat geolistrik gunung padang gak begitu hehehe Tapi memang itu yg bikin org penasaran ya Cheers Razi -Original Message- From: Danny Hilman Natawidjaja danny.hil...@gmail.com Date: Tue, 14 Feb 2012 11:51:45 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Referensi dari Pak Yatno ttg contoh cinder cone sangat menarik dan berguna. Kalau saja ada survey geophysical subsurface-nya (seperti Geolistrik atau Geo-seismictomografi) dari G. Kiamis ini tentu akan lebih bermanfaat lagi untuk khasanah ilmu volcano-stratigrafi. G.Padang, dari penampang geolistrik dan georadar, tidak mirip dengan sketsa cinder cone ini. Salam DHN -Original Message- From: Bandono Salim [mailto:bandon...@gmail.com] Sent: Tuesday, February 14, 2012 11:11 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Wah pAk yatno ini lebih cenderung ke non piramid ya. Kata piramider (pendukung piramid), mereka tidak nemukan volkanik neck di bawah gn padang maupun sadahurip, berdasar hasil geolistrik. Mungkin kecil sehingga tersamarkan karena rentang geolistriknya cukup panjang. Powered by Telkomsel BlackBerryR -Original Message- From: Yustinus Suyatno Yuwono yuw...@gc.itb.ac.id Date: Tue, 14 Feb 2012 10:52:02 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Rekan rekan Yth. Ini saya coba buat sketsa suatu gunungapi kecil (biasanya tingginya hanya ratusan meter saja) yang disebut cinder cone (bhs Prancisnya Cone de cendre). Di dalam body gunungapi kecil ini strukturnya sangat kompleks, bias ada rongga-2, paleo soil, dll. Perlu diketahui juga, dari permukaan gunungapi ini tidak terlihat adanya tanda- tanda pusat erupsi seperti kepundan (crater), kawah (crater lake), volcanic plug dsb. Yang Nampak hanya bentuk dome yang isinya lapili- tuff yang relative loose, mudah tererosi membentuk endapan lahar dsb. Lapilli itu dihasilkan suatu erupsi, biasanya tipe phreato- magmatic, bs dibayangkan saat di- erupsikan mirip kembang api raksasa dan jatuh (pyroclasti fall) di sekitar pusat erupsi bahkan menutupi volcanic edifice- nya. Sketsa itu saya buat contoh untuk G. Kiamis, Garut (selatan konsesi geothermal Darajat), lava flow nya berupa obsidian yang tersingkap dekat Desa Toblong) Salam, Yatno -Original Message- From: Sujatmiko [mailto:m...@cbn.net.id] Sent: Friday, February 10, 2012 4:42 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Pak Yatno dan rekan-rekan IAGI yang budiman, Terima kasih atas masukan dan pencerahan Pak Yatno yang begitu berharga. Seperti halnya pak Yatno, menjelang
[iagi-net-l] Bumi berkembang
Wah ada bukunya hehe minimal copyan, atau ceramahlah. Trus dari pengukuran satelit, geodesi sudah terbukti kah? Kalau benar, maka theori hukum besi malthus tidak perlu dikawatirkan, karena bumi berkembang maka tempat produksi makan juga bertambah. Oh iya ini ikut hukum perkembangan alam semesta. Stephen hawkings? Powered by Telkomsel BlackBerry®
Re: [iagi-net-l] Lusi Update
Rumah yg miring gak ketok, cak.. Sent from my deep hart On Feb 15, 2012, at 6:08 AM, amienwid...@yahoo.com wrote: Pagi ini saya di Lusi bersama trans7 Ini beberapa foto tanggul, Ada yang retak, ada yg ngrembes dan lihatlah rumah yg mulai mriring. Di jalan Porong ya sudah ada rembesan IMG01058-20120215-0547.jpg IMG01061-20120215-0553.jpg IMG01062-20120215-0554.jpg PP-IAGI 2011-2014: Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012. Kirim abstrak ke email: pit.iagi.2012[at]gmail.com. Batas akhir pengiriman abstrak 28 Februari 2012. To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id For topics not directly related to Geology, users are advised to post the email to: o...@iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. - PP-IAGI 2011-2014: Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012. Kirim abstrak ke email: pit.iagi.2012[at]gmail.com. Batas akhir pengiriman abstrak 28 Februari 2012. To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id For topics not directly related to Geology, users are advised to post the email to: o...@iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. -
Re: [iagi-net-l] Lusi Update
Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: mohammadsyai...@gmail.com Date: Wed, 15 Feb 2012 06:59:34 To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Lusi Update Rumah yg miring gak ketok, cak.. Sent from my deep hart On Feb 15, 2012, at 6:08 AM, amienwid...@yahoo.com wrote: Pagi ini saya di Lusi bersama trans7 Ini beberapa foto tanggul, Ada yang retak, ada yg ngrembes dan lihatlah rumah yg mulai mriring. Di jalan Porong ya sudah ada rembesan IMG01058-20120215-0547.jpg IMG01061-20120215-0553.jpg IMG01062-20120215-0554.jpg PP-IAGI 2011-2014: Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012. Kirim abstrak ke email: pit.iagi.2012[at]gmail.com. Batas akhir pengiriman abstrak 28 Februari 2012. To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id For topics not directly related to Geology, users are advised to post the email to: o...@iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. - PP-IAGI 2011-2014: Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012. Kirim abstrak ke email: pit.iagi.2012[at]gmail.com. Batas akhir pengiriman abstrak 28 Februari 2012. To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id For topics not directly related to Geology, users are advised to post the email to: o...@iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. -
RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
He he he Bung Mino akhirnya gatel juga neh :-) Riset Oppenheimer (berdasarkan genetika-DNA dan artefak) menunjukkan bahwa Nusantara sudah menjadi pusat peradaban sebelum 10.000 tahun lalu. Jadi Teori yang mengatakan peradaban Nusantara berkembang karena imigran dari utara (out of Taiwan) menjadi SALAH. Saat ini teori Oppenheimer belum didukung oleh bukti2 kebudayaan dan arkeologi (sejarah) Indonesia yang memang baru bisa menembus sampai 400 M saja (i.e. Kutei dan Tarumanagara), itupun datanya masih compang-camping! Bukti peradaban purba yang tinggi di wilayah Asia, seperti Mesir (pyramid) atau Lembah Harapa (India) berumur tidak lebih tua dari 3000 SM. Artinya ribuan tahun setelah kejadian Katastropik-Banjir Besar Terakhir di Nusantara sekitar 6000 SM. Nah apakah KETIADAAN BUKTI peradaban pra-sejarah di Indonesia ini mau kita simpulkan sebagai TIDAK ADA atau karena BARELY EXPLORED? Go figure Ngomong-ngomong pro-kontra teori geologi, jadi ingat masa kuliah dulu waktu terjadi pertarungan sengit antara Teori Olisostrom-Delapsi nya Alm Pak Sartono dan Mainstream Geologi - terutama diwakili oleh Kubu Tektonik Pak Sukendar. Kubu Delapsi meng-klain bahwa strike-dip di singkapan tidak ada gunanya diukur dan diproyeksikan ke penampang geologi ... Yang kasihan para mahasiswa yang menjadi 'epilepsi' karena terjepit oleh pertarungan dua kubu ini :-)) Salam DHN -Original Message- From: Benyamin Sapiie [mailto:bsap...@geodin.net] Sent: Wednesday, February 15, 2012 6:17 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Saya juga setuju bahwa piramid sebuah hipotesa kenapa tidak tapi kemungkinannya kecil karena tidak pernah ada bukti2 kebudayaanm arkeologi dan lainya yg mendukung kehadirannya. Yet, saya juga bukan ahli kebudayan maupun arkeologi yang bisa mengatakan hal ini. Geolistirik dan geofisika tools lainnya memerlukan interpretasi bahkan sudah ada pemboraanpun masih memerlukan analisa yang detail. Perdebatan scientific seharus dilakukan dengan data dan level yang sama serta berimbang supaya tidak lebih jelas apa yang dipermasalahkan (termasuk perkara kemenyan). Walaupun hal ini juga tetap tidak akan menstop para pendukung piramida untuk tetapa yakin bahwa itu ada. Sebagai contoh masih banyak yang anti-tektonik teori, misalnya expanding earth (Carey). Kalau sudah universal seperti hukum gravitasi baru mungkin akan susah dibantah. Sebaik sharing informasi saja antara pro dan kontra biar bisa saling mengisi dan argumen yang dibicarakan lebih jelas. Salam, Ben Sapiie 2012/2/14 koeso...@melsa.net.id: Yg masalah adalah justru geolistrik ini yg gambar hasil processingnya saja tdk pernah dapat diperlihatkan secara jelas, apakah lintasannya dilewatkan outcrop yg diamati Pak Miko, bagaimana garis2 lintasannya, apakah ada basemap-nya. Ya selama gambar penampang geolistrik tdak diperlihatkan, kalau saya ditanya pendapat saya: pyramid? Yes it is possible, but unlikely. Kita kan dididik dan dilatih untuk mengidentifikasikan gejala geologi dari bentuk morfologi dan singkapannya, ditambah drilling data. Saya khawatir walaupun sudah dibor para proponent piramide tdk akan mengalah walaupun ruangan tdk diketemukan. Begitupun para anti-pyramid tdk akan percaya walaupun rongga2 diketemukan, kecuali ada artefak yg diketemuan dalam rongga2 yg berbentuk ruang dg tembok datar jika bisa dilihat dg downhole camera. RPK Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: mufar...@gmail.com Date: Tue, 14 Feb 2012 14:53:11 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Pak Danny, Ini kayak tebak-tebak buah manggis saja, setiap argumentasi selalu dipatahkan dengan kalimat geolistrik gunung padang gak begitu hehehe Tapi memang itu yg bikin org penasaran ya Cheers Razi -Original Message- From: Danny Hilman Natawidjaja danny.hil...@gmail.com Date: Tue, 14 Feb 2012 11:51:45 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Referensi dari Pak Yatno ttg contoh cinder cone sangat menarik dan berguna. Kalau saja ada survey geophysical subsurface-nya (seperti Geolistrik atau Geo-seismictomografi) dari G. Kiamis ini tentu akan lebih bermanfaat lagi untuk khasanah ilmu volcano-stratigrafi. G.Padang, dari penampang geolistrik dan georadar, tidak mirip dengan sketsa cinder cone ini. Salam DHN -Original Message- From: Bandono Salim [mailto:bandon...@gmail.com] Sent: Tuesday, February 14, 2012 11:11 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Wah pAk yatno ini lebih cenderung ke non piramid ya. Kata piramider (pendukung piramid), mereka tidak nemukan volkanik neck di bawah gn padang maupun sadahurip, berdasar hasil geolistrik. Mungkin kecil sehingga tersamarkan karena rentang geolistriknya cukup panjang. Powered by Telkomsel BlackBerryR
Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
Hehe untuk ukuran kecil, yang disebut nose oleh alm proff memang terlihat arahnya, kalau ukuran buesar, bisa dikaburkan dengan antiklinorium. Betul, Den, aku sdh bicara jg waktu beliau msh sugeng. Di kamar beliau. Krn data delapsi juga dijumpai di wilayah desertasi prof suyono, budibrahmantyo memperlihatkan pada saya, ketika skripsi di ciajur selatan. Kasihan tu sama mhs bimbingannya sampai bikin dua skripsi, untuk geologi konvensional dan delapsi. Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Danny Hilman Natawidjaja danny.hil...@gmail.com Date: Wed, 15 Feb 2012 07:24:55 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO He he he Bung Mino akhirnya gatel juga neh :-) Riset Oppenheimer (berdasarkan genetika-DNA dan artefak) menunjukkan bahwa Nusantara sudah menjadi pusat peradaban sebelum 10.000 tahun lalu. Jadi Teori yang mengatakan peradaban Nusantara berkembang karena imigran dari utara (out of Taiwan) menjadi SALAH. Saat ini teori Oppenheimer belum didukung oleh bukti2 kebudayaan dan arkeologi (sejarah) Indonesia yang memang baru bisa menembus sampai 400 M saja (i.e. Kutei dan Tarumanagara), itupun datanya masih compang-camping! Bukti peradaban purba yang tinggi di wilayah Asia, seperti Mesir (pyramid) atau Lembah Harapa (India) berumur tidak lebih tua dari 3000 SM. Artinya ribuan tahun setelah kejadian Katastropik-Banjir Besar Terakhir di Nusantara sekitar 6000 SM. Nah apakah KETIADAAN BUKTI peradaban pra-sejarah di Indonesia ini mau kita simpulkan sebagai TIDAK ADA atau karena BARELY EXPLORED? Go figure Ngomong-ngomong pro-kontra teori geologi, jadi ingat masa kuliah dulu waktu terjadi pertarungan sengit antara Teori Olisostrom-Delapsi nya Alm Pak Sartono dan Mainstream Geologi - terutama diwakili oleh Kubu Tektonik Pak Sukendar. Kubu Delapsi meng-klain bahwa strike-dip di singkapan tidak ada gunanya diukur dan diproyeksikan ke penampang geologi ... Yang kasihan para mahasiswa yang menjadi 'epilepsi' karena terjepit oleh pertarungan dua kubu ini :-)) Salam DHN -Original Message- From: Benyamin Sapiie [mailto:bsap...@geodin.net] Sent: Wednesday, February 15, 2012 6:17 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Saya juga setuju bahwa piramid sebuah hipotesa kenapa tidak tapi kemungkinannya kecil karena tidak pernah ada bukti2 kebudayaanm arkeologi dan lainya yg mendukung kehadirannya. Yet, saya juga bukan ahli kebudayan maupun arkeologi yang bisa mengatakan hal ini. Geolistirik dan geofisika tools lainnya memerlukan interpretasi bahkan sudah ada pemboraanpun masih memerlukan analisa yang detail. Perdebatan scientific seharus dilakukan dengan data dan level yang sama serta berimbang supaya tidak lebih jelas apa yang dipermasalahkan (termasuk perkara kemenyan). Walaupun hal ini juga tetap tidak akan menstop para pendukung piramida untuk tetapa yakin bahwa itu ada. Sebagai contoh masih banyak yang anti-tektonik teori, misalnya expanding earth (Carey). Kalau sudah universal seperti hukum gravitasi baru mungkin akan susah dibantah. Sebaik sharing informasi saja antara pro dan kontra biar bisa saling mengisi dan argumen yang dibicarakan lebih jelas. Salam, Ben Sapiie 2012/2/14 koeso...@melsa.net.id: Yg masalah adalah justru geolistrik ini yg gambar hasil processingnya saja tdk pernah dapat diperlihatkan secara jelas, apakah lintasannya dilewatkan outcrop yg diamati Pak Miko, bagaimana garis2 lintasannya, apakah ada basemap-nya. Ya selama gambar penampang geolistrik tdak diperlihatkan, kalau saya ditanya pendapat saya: pyramid? Yes it is possible, but unlikely. Kita kan dididik dan dilatih untuk mengidentifikasikan gejala geologi dari bentuk morfologi dan singkapannya, ditambah drilling data. Saya khawatir walaupun sudah dibor para proponent piramide tdk akan mengalah walaupun ruangan tdk diketemukan. Begitupun para anti-pyramid tdk akan percaya walaupun rongga2 diketemukan, kecuali ada artefak yg diketemuan dalam rongga2 yg berbentuk ruang dg tembok datar jika bisa dilihat dg downhole camera. RPK Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: mufar...@gmail.com Date: Tue, 14 Feb 2012 14:53:11 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Pak Danny, Ini kayak tebak-tebak buah manggis saja, setiap argumentasi selalu dipatahkan dengan kalimat geolistrik gunung padang gak begitu hehehe Tapi memang itu yg bikin org penasaran ya Cheers Razi -Original Message- From: Danny Hilman Natawidjaja danny.hil...@gmail.com Date: Tue, 14 Feb 2012 11:51:45 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Referensi dari Pak Yatno ttg contoh cinder cone sangat menarik dan berguna. Kalau saja ada survey geophysical subsurface-nya (seperti Geolistrik atau Geo-seismictomografi)
Re: [iagi-net-l] Bumi berkembang
Salam, Senang kalau saja ada up-date tentang Bumi yang berkembang ini. Bagimana perkembangannya ? Alfred Wagener (1912) dengan berpaham semua benua semula besatu Pangea, di umur 200 Maa Million annum ago, perlihatkan kalau benua semenjak umur itu saling menjauh, seperti berkembang. Masa bersatunya semua benua itu, kini di kenal PermianTriassik (277-207 Maa). Di ikuti Carrey 1945, yang lalu banyak tinggal di Australia, maka banyak pakar Australia mengikuti faham Expanding Earth beliau. Davidson, mengajari saya kursus geology Structure pd 2000, fahamkan Jari jari Bumi masa 200 Maa itu adalah 80 % di banding jari-jari Bumi kini. Disertasi James Maxlow 2005, fahamkan ketika PermianTriassik bahwa semua hanya ada satu benua Pangea (gabungan semua benua), tak ada lautnya (Phantalasanya). Dan di hitung masa PewrmianTriassik itu, jari-jari Bumi adalah 45 % di banding jari-jari bumi kini. Collins 2003, masih berfaham konstan jari-jari Bumi sejak Cambirum (setidaknya) hingga kini. Kami berfaham Bumi kembang kempis dengan pereode 7x10^n tahun (berupa jumlahan sinusoidal pereode dlm tahun 7, 70, 700, , 70 GGiga). Alam, kini langit ke-1 berdiameter orde 10^28 meter, yang semula pada Big Bang 18,6 Gaa Giga annum ago, hanyalah sebesar bola tenes. Wass, Maryanto. From: Bandono Salim bandon...@gmail.com To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Wednesday, February 15, 2012 6:45 AM Subject: [iagi-net-l] Bumi berkembang Wah ada bukunya hehe minimal copyan, atau ceramahlah. Trus dari pengukuran satelit, geodesi sudah terbukti kah? Kalau benar, maka theori hukum besi malthus tidak perlu dikawatirkan, karena bumi berkembang maka tempat produksi makan juga bertambah. Oh iya ini ikut hukum perkembangan alam semesta. Stephen hawkings? Powered by Telkomsel BlackBerry®
Re: [iagi-net-l] Bumi berkembang
Terimakasih, aku ni geolog yang kurang bacaan tentang kembang kerut jari2 bumi. Merasa cukup dgn teori kuliah, lha kurang terpakai di aplikasi bidang aku. Wah satu hari mbokya iagi bikin ceramah tentang yang mas Maryanto tulis tadi. Terimakasih, tlh membuka wawasan saya. Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Maryanto maryan...@yahoo.com Date: Tue, 14 Feb 2012 16:44:04 To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Bumi berkembang Salam, Senang kalau saja ada up-date tentang Bumi yang berkembang ini. Bagimana perkembangannya ? Alfred Wagener (1912) dengan berpaham semua benua semula besatu Pangea, di umur 200 Maa Million annum ago, perlihatkan kalau benua semenjak umur itu saling menjauh, seperti berkembang. Masa bersatunya semua benua itu, kini di kenal PermianTriassik (277-207 Maa). Di ikuti Carrey 1945, yang lalu banyak tinggal di Australia, maka banyak pakar Australia mengikuti faham Expanding Earth beliau. Davidson, mengajari saya kursus geology Structure pd 2000, fahamkan Jari jari Bumi masa 200 Maa itu adalah 80 % di banding jari-jari Bumi kini. Disertasi James Maxlow 2005, fahamkan ketika PermianTriassik bahwa semua hanya ada satu benua Pangea (gabungan semua benua), tak ada lautnya (Phantalasanya). Dan di hitung masa PewrmianTriassik itu, jari-jari Bumi adalah 45 % di banding jari-jari bumi kini. Collins 2003, masih berfaham konstan jari-jari Bumi sejak Cambirum (setidaknya) hingga kini. Kami berfaham Bumi kembang kempis dengan pereode 7x10^n tahun (berupa jumlahan sinusoidal pereode dlm tahun 7, 70, 700, , 70 GGiga). Alam, kini langit ke-1 berdiameter orde 10^28 meter, yang semula pada Big Bang 18,6 Gaa Giga annum ago, hanyalah sebesar bola tenes. Wass, Maryanto. From: Bandono Salim bandon...@gmail.com To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Wednesday, February 15, 2012 6:45 AM Subject: [iagi-net-l] Bumi berkembang Wah ada bukunya hehe minimal copyan, atau ceramahlah. Trus dari pengukuran satelit, geodesi sudah terbukti kah? Kalau benar, maka theori hukum besi malthus tidak perlu dikawatirkan, karena bumi berkembang maka tempat produksi makan juga bertambah. Oh iya ini ikut hukum perkembangan alam semesta. Stephen hawkings? Powered by Telkomsel BlackBerry®
Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
Permisi tanya sekalian, mumpung pak Mino muncul, :) Pak, apakah mungkin bentukan bidang prisma (sperti piramid) inisiasinya dari bidang keterakan shearing ?(Riedel's shears ?), deformasi oleh main stress vertical akibat dari gaya endogen vulkanisme ? Salam, BKG --- Pada Rab, 15/2/12, Benyamin Sapiie bsap...@geodin.net menulis: Dari: Benyamin Sapiie bsap...@geodin.net Judul: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Kepada: iagi-net@iagi.or.id Tanggal: Rabu, 15 Februari, 2012, 7:16 AM Saya juga setuju bahwa piramid sebuah hipotesa kenapa tidak tapi kemungkinannya kecil karena tidak pernah ada bukti2 kebudayaanm arkeologi dan lainya yg mendukung kehadirannya. Yet, saya juga bukan ahli kebudayan maupun arkeologi yang bisa mengatakan hal ini. Geolistirik dan geofisika tools lainnya memerlukan interpretasi bahkan sudah ada pemboraanpun masih memerlukan analisa yang detail. Perdebatan scientific seharus dilakukan dengan data dan level yang sama serta berimbang supaya tidak lebih jelas apa yang dipermasalahkan (termasuk perkara kemenyan). Walaupun hal ini juga tetap tidak akan menstop para pendukung piramida untuk tetapa yakin bahwa itu ada. Sebagai contoh masih banyak yang anti-tektonik teori, misalnya expanding earth (Carey). Kalau sudah universal seperti hukum gravitasi baru mungkin akan susah dibantah. Sebaik sharing informasi saja antara pro dan kontra biar bisa saling mengisi dan argumen yang dibicarakan lebih jelas. Salam, Ben Sapiie 2012/2/14 koeso...@melsa.net.id: Yg masalah adalah justru geolistrik ini yg gambar hasil processingnya saja tdk pernah dapat diperlihatkan secara jelas, apakah lintasannya dilewatkan outcrop yg diamati Pak Miko, bagaimana garis2 lintasannya, apakah ada basemap-nya. Ya selama gambar penampang geolistrik tdak diperlihatkan, kalau saya ditanya pendapat saya: pyramid? Yes it is possible, but unlikely. Kita kan dididik dan dilatih untuk mengidentifikasikan gejala geologi dari bentuk morfologi dan singkapannya, ditambah drilling data. Saya khawatir walaupun sudah dibor para proponent piramide tdk akan mengalah walaupun ruangan tdk diketemukan. Begitupun para anti-pyramid tdk akan percaya walaupun rongga2 diketemukan, kecuali ada artefak yg diketemuan dalam rongga2 yg berbentuk ruang dg tembok datar jika bisa dilihat dg downhole camera. RPK Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: mufar...@gmail.com Date: Tue, 14 Feb 2012 14:53:11 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Pak Danny, Ini kayak tebak-tebak buah manggis saja, setiap argumentasi selalu dipatahkan dengan kalimat geolistrik gunung padang gak begitu hehehe Tapi memang itu yg bikin org penasaran ya Cheers Razi -Original Message- From: Danny Hilman Natawidjaja danny.hil...@gmail.com Date: Tue, 14 Feb 2012 11:51:45 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Referensi dari Pak Yatno ttg contoh cinder cone sangat menarik dan berguna. Kalau saja ada survey geophysical subsurface-nya (seperti Geolistrik atau Geo-seismictomografi) dari G. Kiamis ini tentu akan lebih bermanfaat lagi untuk khasanah ilmu volcano-stratigrafi. G.Padang, dari penampang geolistrik dan georadar, tidak mirip dengan sketsa cinder cone ini. Salam DHN -Original Message- From: Bandono Salim [mailto:bandon...@gmail.com] Sent: Tuesday, February 14, 2012 11:11 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Wah pAk yatno ini lebih cenderung ke non piramid ya. Kata piramider (pendukung piramid), mereka tidak nemukan volkanik neck di bawah gn padang maupun sadahurip, berdasar hasil geolistrik. Mungkin kecil sehingga tersamarkan karena rentang geolistriknya cukup panjang. Powered by Telkomsel BlackBerryR -Original Message- From: Yustinus Suyatno Yuwono yuw...@gc.itb.ac.id Date: Tue, 14 Feb 2012 10:52:02 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Rekan rekan Yth. Ini saya coba buat sketsa suatu gunungapi kecil (biasanya tingginya hanya ratusan meter saja) yang disebut cinder cone (bhs Prancisnya Cone de cendre). Di dalam body gunungapi kecil ini strukturnya sangat kompleks, bias ada rongga-2, paleo soil, dll. Perlu diketahui juga, dari permukaan gunungapi ini tidak terlihat adanya tanda- tanda pusat erupsi seperti kepundan (crater), kawah (crater lake), volcanic plug dsb. Yang Nampak hanya bentuk dome yang isinya lapili- tuff yang relative loose, mudah tererosi membentuk endapan lahar dsb. Lapilli itu dihasilkan suatu erupsi, biasanya tipe phreato- magmatic, bs dibayangkan saat di- erupsikan mirip kembang api raksasa dan jatuh
Re: [iagi-net-l] Lusi Update
Mungkin sudut motretnya kurang pas, kalo dibanding dgn tiang listrik sekilas masih sejajar. Kalau atapnya sih miring ke kiri. Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: amienwid...@yahoo.com Date: Wed, 15 Feb 2012 00:57:20 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Lusi Update Iyo terlalu pagi, ini tak ganti
Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
Penelitian prasejarah Kepulauan Nusantara sebenarnya sudah cukup luas. Boleh dikatakan hampir setiap jengkal diwakili oleh temuan2 artefak. Dari situ tidak disangkal lagi bahwa peradaban Nusantara telah sangat berkembang (sesuai perekambnagan jamannya tentu saja) dan meluas hingga Asia-Pasifik sehingga kemudian dikenal sbg Budaya Austronesia. Sumbangan kata-kata melayu dapat dirunut sejauh Tahiti si selatan Pasific atau sejauh Hawaii di utara. Jadi sebenarnya tidak ada yang baru (kecuali verifikasi dari perunutan gen) oleh Oppenheimer. Silakan baca buku yang cukup komprehensif yang mengumpulkan data arkeologis selama berpuluh-puluh tahun ttg prasejarah Nusantara dsk di Prasejarah Kepulauan Indo-Malaysia (Bellwood, Gramedia, 2000). Sayangnya di sana tidak ditemukan arah atau gejala-gejala menuju budaya Atlantis, apalagi dg Piramida-nya :'( BB Hehe untuk ukuran kecil, yang disebut nose oleh alm proff memang terlihat arahnya, kalau ukuran buesar, bisa dikaburkan dengan antiklinorium. Betul, Den, aku sdh bicara jg waktu beliau msh sugeng. Di kamar beliau. Krn data delapsi juga dijumpai di wilayah desertasi prof suyono, budibrahmantyo memperlihatkan pada saya, ketika skripsi di ciajur selatan. Kasihan tu sama mhs bimbingannya sampai bikin dua skripsi, untuk geologi konvensional dan delapsi. Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Danny Hilman Natawidjaja danny.hil...@gmail.com Date: Wed, 15 Feb 2012 07:24:55 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO He he he Bung Mino akhirnya gatel juga neh :-) Riset Oppenheimer (berdasarkan genetika-DNA dan artefak) menunjukkan bahwa Nusantara sudah menjadi pusat peradaban sebelum 10.000 tahun lalu. Jadi Teori yang mengatakan peradaban Nusantara berkembang karena imigran dari utara (out of Taiwan) menjadi SALAH. Saat ini teori Oppenheimer belum didukung oleh bukti2 kebudayaan dan arkeologi (sejarah) Indonesia yang memang baru bisa menembus sampai 400 M saja (i.e. Kutei dan Tarumanagara), itupun datanya masih compang-camping! Bukti peradaban purba yang tinggi di wilayah Asia, seperti Mesir (pyramid) atau Lembah Harapa (India) berumur tidak lebih tua dari 3000 SM. Artinya ribuan tahun setelah kejadian Katastropik-Banjir Besar Terakhir di Nusantara sekitar 6000 SM. Nah apakah KETIADAAN BUKTI peradaban pra-sejarah di Indonesia ini mau kita simpulkan sebagai TIDAK ADA atau karena BARELY EXPLORED? Go figure Ngomong-ngomong pro-kontra teori geologi, jadi ingat masa kuliah dulu waktu terjadi pertarungan sengit antara Teori Olisostrom-Delapsi nya Alm Pak Sartono dan Mainstream Geologi - terutama diwakili oleh Kubu Tektonik Pak Sukendar. Kubu Delapsi meng-klain bahwa strike-dip di singkapan tidak ada gunanya diukur dan diproyeksikan ke penampang geologi ... Yang kasihan para mahasiswa yang menjadi 'epilepsi' karena terjepit oleh pertarungan dua kubu ini :-)) Salam DHN -Original Message- From: Benyamin Sapiie [mailto:bsap...@geodin.net] Sent: Wednesday, February 15, 2012 6:17 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Saya juga setuju bahwa piramid sebuah hipotesa kenapa tidak tapi kemungkinannya kecil karena tidak pernah ada bukti2 kebudayaanm arkeologi dan lainya yg mendukung kehadirannya. Yet, saya juga bukan ahli kebudayan maupun arkeologi yang bisa mengatakan hal ini. Geolistirik dan geofisika tools lainnya memerlukan interpretasi bahkan sudah ada pemboraanpun masih memerlukan analisa yang detail. Perdebatan scientific seharus dilakukan dengan data dan level yang sama serta berimbang supaya tidak lebih jelas apa yang dipermasalahkan (termasuk perkara kemenyan). Walaupun hal ini juga tetap tidak akan menstop para pendukung piramida untuk tetapa yakin bahwa itu ada. Sebagai contoh masih banyak yang anti-tektonik teori, misalnya expanding earth (Carey). Kalau sudah universal seperti hukum gravitasi baru mungkin akan susah dibantah. Sebaik sharing informasi saja antara pro dan kontra biar bisa saling mengisi dan argumen yang dibicarakan lebih jelas. Salam, Ben Sapiie 2012/2/14 koeso...@melsa.net.id: Yg masalah adalah justru geolistrik ini yg gambar hasil processingnya saja tdk pernah dapat diperlihatkan secara jelas, apakah lintasannya dilewatkan outcrop yg diamati Pak Miko, bagaimana garis2 lintasannya, apakah ada basemap-nya. Ya selama gambar penampang geolistrik tdak diperlihatkan, kalau saya ditanya pendapat saya: pyramid? Yes it is possible, but unlikely. Kita kan dididik dan dilatih untuk mengidentifikasikan gejala geologi dari bentuk morfologi dan singkapannya, ditambah drilling data. Saya khawatir walaupun sudah dibor para proponent piramide tdk akan mengalah walaupun ruangan tdk diketemukan. Begitupun para anti-pyramid tdk akan percaya walaupun rongga2 diketemukan, kecuali ada artefak yg diketemuan dalam rongga2
[iagi-net-l] PRIHATIN; Lusi Update
Mas Widodo, terimakasih kiriman update kondisi LUSI dan sekitarnya. Ikut prihatin dengan memburuknya kondisi di sekitar LUSI. Mudah2an rakyat menyadari bahwa daerah di sekitarnya sudah tidak layak huni. Berat memang meninggalkan tanah leluhurnya yg sudah ditinggali puluhan tahun. Salam prihatin, WH --- Pada Sel, 14/2/12, amienwid...@yahoo.com amienwid...@yahoo.com menulis: Dari: amienwid...@yahoo.com amienwid...@yahoo.com Judul: [iagi-net-l] Lusi Update Kepada: iagi-net@iagi.or.id Tanggal: Selasa, 14 Februari, 2012, 3:08 PM Pagi ini saya di Lusi bersama trans7 Ini beberapa foto tanggul, Ada yang retak, ada yg ngrembes dan lihatlah rumah yg mulai mriring. Di jalan Porong ya sudah ada rembesan
Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
Maaf, aku ni geolog tapi bodoh. Berpikir rakyat jelata saja: biasanya kalau ada piramid, serta kebiasaan orang purba meyimpan mayat disertai barang kesayangan (viking bwa senjata andalan, raja mesir bawa perhiasan, kuburan di cina disertai makanan dan pengawal dll) Jangan2 hehehe cari harta karun yaa? Maaf satu giga maaf aku minta. Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Budi Brahmantyo bud...@gc.itb.ac.id Date: Wed, 15 Feb 2012 07:24:15 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Penelitian prasejarah Kepulauan Nusantara sebenarnya sudah cukup luas. Boleh dikatakan hampir setiap jengkal diwakili oleh temuan2 artefak. Dari situ tidak disangkal lagi bahwa peradaban Nusantara telah sangat berkembang (sesuai perekambnagan jamannya tentu saja) dan meluas hingga Asia-Pasifik sehingga kemudian dikenal sbg Budaya Austronesia. Sumbangan kata-kata melayu dapat dirunut sejauh Tahiti si selatan Pasific atau sejauh Hawaii di utara. Jadi sebenarnya tidak ada yang baru (kecuali verifikasi dari perunutan gen) oleh Oppenheimer. Silakan baca buku yang cukup komprehensif yang mengumpulkan data arkeologis selama berpuluh-puluh tahun ttg prasejarah Nusantara dsk di Prasejarah Kepulauan Indo-Malaysia (Bellwood, Gramedia, 2000). Sayangnya di sana tidak ditemukan arah atau gejala-gejala menuju budaya Atlantis, apalagi dg Piramida-nya :'( BB Hehe untuk ukuran kecil, yang disebut nose oleh alm proff memang terlihat arahnya, kalau ukuran buesar, bisa dikaburkan dengan antiklinorium. Betul, Den, aku sdh bicara jg waktu beliau msh sugeng. Di kamar beliau. Krn data delapsi juga dijumpai di wilayah desertasi prof suyono, budibrahmantyo memperlihatkan pada saya, ketika skripsi di ciajur selatan. Kasihan tu sama mhs bimbingannya sampai bikin dua skripsi, untuk geologi konvensional dan delapsi. Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Danny Hilman Natawidjaja danny.hil...@gmail.com Date: Wed, 15 Feb 2012 07:24:55 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO He he he Bung Mino akhirnya gatel juga neh :-) Riset Oppenheimer (berdasarkan genetika-DNA dan artefak) menunjukkan bahwa Nusantara sudah menjadi pusat peradaban sebelum 10.000 tahun lalu. Jadi Teori yang mengatakan peradaban Nusantara berkembang karena imigran dari utara (out of Taiwan) menjadi SALAH. Saat ini teori Oppenheimer belum didukung oleh bukti2 kebudayaan dan arkeologi (sejarah) Indonesia yang memang baru bisa menembus sampai 400 M saja (i.e. Kutei dan Tarumanagara), itupun datanya masih compang-camping! Bukti peradaban purba yang tinggi di wilayah Asia, seperti Mesir (pyramid) atau Lembah Harapa (India) berumur tidak lebih tua dari 3000 SM. Artinya ribuan tahun setelah kejadian Katastropik-Banjir Besar Terakhir di Nusantara sekitar 6000 SM. Nah apakah KETIADAAN BUKTI peradaban pra-sejarah di Indonesia ini mau kita simpulkan sebagai TIDAK ADA atau karena BARELY EXPLORED? Go figure Ngomong-ngomong pro-kontra teori geologi, jadi ingat masa kuliah dulu waktu terjadi pertarungan sengit antara Teori Olisostrom-Delapsi nya Alm Pak Sartono dan Mainstream Geologi - terutama diwakili oleh Kubu Tektonik Pak Sukendar. Kubu Delapsi meng-klain bahwa strike-dip di singkapan tidak ada gunanya diukur dan diproyeksikan ke penampang geologi ... Yang kasihan para mahasiswa yang menjadi 'epilepsi' karena terjepit oleh pertarungan dua kubu ini :-)) Salam DHN -Original Message- From: Benyamin Sapiie [mailto:bsap...@geodin.net] Sent: Wednesday, February 15, 2012 6:17 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Saya juga setuju bahwa piramid sebuah hipotesa kenapa tidak tapi kemungkinannya kecil karena tidak pernah ada bukti2 kebudayaanm arkeologi dan lainya yg mendukung kehadirannya. Yet, saya juga bukan ahli kebudayan maupun arkeologi yang bisa mengatakan hal ini. Geolistirik dan geofisika tools lainnya memerlukan interpretasi bahkan sudah ada pemboraanpun masih memerlukan analisa yang detail. Perdebatan scientific seharus dilakukan dengan data dan level yang sama serta berimbang supaya tidak lebih jelas apa yang dipermasalahkan (termasuk perkara kemenyan). Walaupun hal ini juga tetap tidak akan menstop para pendukung piramida untuk tetapa yakin bahwa itu ada. Sebagai contoh masih banyak yang anti-tektonik teori, misalnya expanding earth (Carey). Kalau sudah universal seperti hukum gravitasi baru mungkin akan susah dibantah. Sebaik sharing informasi saja antara pro dan kontra biar bisa saling mengisi dan argumen yang dibicarakan lebih jelas. Salam, Ben Sapiie 2012/2/14 koeso...@melsa.net.id: Yg masalah adalah justru geolistrik ini yg gambar hasil processingnya saja tdk pernah dapat diperlihatkan secara jelas, apakah lintasannya dilewatkan
Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
Berpendapat bahwa di Indonesia ada piramida (seperti piramida2 di kompleks Giza di Mesir yang umurnya sekitar 2500 SM) memang suatu pendapat/ide yang terasa 'bizzare', 'wah', 'ide gila' sulit dinalar...maka wajar saja kalau dibilang 'it is possible but unlikely'. Tetapi sebentar dulu, kita sering berpikir dikurung oleh pengetahuan yang sudah baku, sehingga kalau ada pikiran di luar itu (katakanlah di luar mainstream) lalu kita mengatakannya mengada-ada. Saya pikir sejarah sains dicirikan oleh hal ini, ada orang2 yang berpikir di luar kemapanan, lalu ditolak habis2an oleh kemapanan, padahal di kemudian hari ternyata mereka justru yang benar. Dari heliosentris Brahe dan Copernicus, teori evolusi Darwin, relativitas Einstein, continental drift Wegener, dll saya pikir penuh idea 'bizzare' pada awalnya. Kasus Sadahurip dan Gunung Padang adalah kasus sejarah atau lebih tepat masa prasejarah. Pengetahuan kita tentang prasejarah sangatlah kurang karena jumlah artefak yang telah ditemukan jauh lebih sedikit daripada panjang masanya sendiri. Para geologist dalam hal ini lebih beruntung daripada para ahli arkeologi sebab singkapan batuan jauh lebih banyak daripada artefak atau fosil hominid. Nah, pengetahuan dengan bukti yang sangat sedikit ini jangan lantas menjadi pengukur pengetahuan kita masa kini maupun ke depan. Maksudnya, mengapa 'unlikely' ada piramida di Indonesia, bisa saja kita belum menemukannya sebab menemukan artefak itu lebih sering tak sengaja. Menemukan singkapan bisa kita analisis dan buktikan dengan rekonstruksi lapangan dll. Menemukan artefak, harus ada pemicunya dulu secara tak sengaja. Piramida di dunia tak hanya piramida2 Giza di Mesir, itu memang yang paling terkenal, sehingga pikiran kita selalu terkurung olehnya sebab publikasinya paling banyak. Di Mesir ada sekitar 170 piramida telah ditemukan, dengan berbagai bentuk dari berbagai dinasti Firaun. Salah satu bentuknya adalah step pyramid, yang sangat mirip 'punden berundak' di Indonesia, dan justru model ini yang paling mendunia, ada di banyak negara, bukan model 'square pyramid' ala piramida2 Giza. Punden berundak adalah salah satu tradisi megalitik Indonesia yang terkenal, ditemukan di banyak tempat di Indonesia. Secara geometris, ini adalah step pyramid. Gunung Padang dan Borobudur dibangun dengan sistem punden berundak, step pyramid. Geometri piramid, mengerucut, menyempit ke atas, bukan barang aneh bagi tradisi kebudayaan prasejarah-sejarah Indonesia. Pengundakan sawah dan ladang (terasering), penyucian gunung sebagai tempat kediaman Sang Mahakuasa (misalnya Di-Hyang/Dieng -tempat bersemayamnya Sang Mahakuasa) adalah tradisi sejarah/prasejarah Indonesia juga. Maka Gunung Padang dijadikan situs penyembahan Gunung Gede pada masanya, juga barangkali Sadahurip pernah dipakai untuk tempat penyembahan gunung2 di sekelilingnya (Sadakeling-Talagabodas-Galunggung-Karacak-Cikuray-Guntur), bisa2 saja. Secara ringkas, buat saya 'pyramid in Indonesia is possible and likely' Salam, Awang --- Pada Rab, 15/2/12, Benyamin Sapiie bsap...@geodin.net menulis: Dari: Benyamin Sapiie bsap...@geodin.net Judul: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Kepada: iagi-net@iagi.or.id Tanggal: Rabu, 15 Februari, 2012, 6:16 AM Saya juga setuju bahwa piramid sebuah hipotesa kenapa tidak tapi kemungkinannya kecil karena tidak pernah ada bukti2 kebudayaanm arkeologi dan lainya yg mendukung kehadirannya. Yet, saya juga bukan ahli kebudayan maupun arkeologi yang bisa mengatakan hal ini. Geolistirik dan geofisika tools lainnya memerlukan interpretasi bahkan sudah ada pemboraanpun masih memerlukan analisa yang detail. Perdebatan scientific seharus dilakukan dengan data dan level yang sama serta berimbang supaya tidak lebih jelas apa yang dipermasalahkan (termasuk perkara kemenyan). Walaupun hal ini juga tetap tidak akan menstop para pendukung piramida untuk tetapa yakin bahwa itu ada. Sebagai contoh masih banyak yang anti-tektonik teori, misalnya expanding earth (Carey). Kalau sudah universal seperti hukum gravitasi baru mungkin akan susah dibantah. Sebaik sharing informasi saja antara pro dan kontra biar bisa saling mengisi dan argumen yang dibicarakan lebih jelas. Salam, Ben Sapiie 2012/2/14 koeso...@melsa.net.id: Yg masalah adalah justru geolistrik ini yg gambar hasil processingnya saja tdk pernah dapat diperlihatkan secara jelas, apakah lintasannya dilewatkan outcrop yg diamati Pak Miko, bagaimana garis2 lintasannya, apakah ada basemap-nya. Ya selama gambar penampang geolistrik tdak diperlihatkan, kalau saya ditanya pendapat saya: pyramid? Yes it is possible, but unlikely. Kita kan dididik dan dilatih untuk mengidentifikasikan gejala geologi dari bentuk morfologi dan singkapannya, ditambah drilling data. Saya khawatir walaupun sudah dibor para proponent piramide tdk akan mengalah walaupun ruangan tdk diketemukan. Begitupun para anti-pyramid tdk akan
Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
Nah kalau yang ini agak lebih muda, katanya sekitar abad ke-4 dan 5, pelaut-pelaut kita berdagang ke Timur Tengah hingga Madagscar, Zanzibar, bahkan melintasi Semenanjung Harapan ke Nigeria. Saya juga tahunya baca di buku (lupa judul tepatnya dan pengarangnya, bukunya ada di rumah), yaitu Penjelajahan Pelaut Nusantara ke Afrika (kira-kira begitulah...). Tapi kami pernah kedatangan seorang antropolog Prancis asli Madagascar yang percaya bahwa leluhurnya orang Bugis. Ia bahkan mengatakan bahwa kata 'hawaii berasal dari kata hava iki yang katanya berarti jawa kecil. Madagascar mungkin saja berasal dari kata macassar. Wallahualam bisawab. BB Pak Bud, Hanya penasaran saja, apakah termasuk wilayah madagascar..karena penduduk disana merupakan migrasi dari sumatra dan borneo, juga termasuk aborigin australia?. rgds 2012/2/15 Budi Brahmantyo bud...@gc.itb.ac.id Penelitian prasejarah Kepulauan Nusantara sebenarnya sudah cukup luas. Boleh dikatakan hampir setiap jengkal diwakili oleh temuan2 artefak. Dari situ tidak disangkal lagi bahwa peradaban Nusantara telah sangat berkembang (sesuai perekambnagan jamannya tentu saja) dan meluas hingga Asia-Pasifik sehingga kemudian dikenal sbg Budaya Austronesia. Sumbangan kata-kata melayu dapat dirunut sejauh Tahiti si selatan Pasific atau sejauh Hawaii di utara. Jadi sebenarnya tidak ada yang baru (kecuali verifikasi dari perunutan gen) oleh Oppenheimer. Silakan baca buku yang cukup komprehensif yang mengumpulkan data arkeologis selama berpuluh-puluh tahun ttg prasejarah Nusantara dsk di Prasejarah Kepulauan Indo-Malaysia (Bellwood, Gramedia, 2000). Sayangnya di sana tidak ditemukan arah atau gejala-gejala menuju budaya Atlantis, apalagi dg Piramida-nya :'( BB Hehe untuk ukuran kecil, yang disebut nose oleh alm proff memang terlihat arahnya, kalau ukuran buesar, bisa dikaburkan dengan antiklinorium. Betul, Den, aku sdh bicara jg waktu beliau msh sugeng. Di kamar beliau. Krn data delapsi juga dijumpai di wilayah desertasi prof suyono, budibrahmantyo memperlihatkan pada saya, ketika skripsi di ciajur selatan. Kasihan tu sama mhs bimbingannya sampai bikin dua skripsi, untuk geologi konvensional dan delapsi. Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Danny Hilman Natawidjaja danny.hil...@gmail.com Date: Wed, 15 Feb 2012 07:24:55 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO He he he Bung Mino akhirnya gatel juga neh :-) Riset Oppenheimer (berdasarkan genetika-DNA dan artefak) menunjukkan bahwa Nusantara sudah menjadi pusat peradaban sebelum 10.000 tahun lalu. Jadi Teori yang mengatakan peradaban Nusantara berkembang karena imigran dari utara (out of Taiwan) menjadi SALAH. Saat ini teori Oppenheimer belum didukung oleh bukti2 kebudayaan dan arkeologi (sejarah) Indonesia yang memang baru bisa menembus sampai 400 M saja (i.e. Kutei dan Tarumanagara), itupun datanya masih compang-camping! Bukti peradaban purba yang tinggi di wilayah Asia, seperti Mesir (pyramid) atau Lembah Harapa (India) berumur tidak lebih tua dari 3000 SM. Artinya ribuan tahun setelah kejadian Katastropik-Banjir Besar Terakhir di Nusantara sekitar 6000 SM. Nah apakah KETIADAAN BUKTI peradaban pra-sejarah di Indonesia ini mau kita simpulkan sebagai TIDAK ADA atau karena BARELY EXPLORED? Go figure Ngomong-ngomong pro-kontra teori geologi, jadi ingat masa kuliah dulu waktu terjadi pertarungan sengit antara Teori Olisostrom-Delapsi nya Alm Pak Sartono dan Mainstream Geologi - terutama diwakili oleh Kubu Tektonik Pak Sukendar. Kubu Delapsi meng-klain bahwa strike-dip di singkapan tidak ada gunanya diukur dan diproyeksikan ke penampang geologi ... Yang kasihan para mahasiswa yang menjadi 'epilepsi' karena terjepit oleh pertarungan dua kubu ini :-)) Salam DHN -Original Message- From: Benyamin Sapiie [mailto:bsap...@geodin.net] Sent: Wednesday, February 15, 2012 6:17 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Saya juga setuju bahwa piramid sebuah hipotesa kenapa tidak tapi kemungkinannya kecil karena tidak pernah ada bukti2 kebudayaanm arkeologi dan lainya yg mendukung kehadirannya. Yet, saya juga bukan ahli kebudayan maupun arkeologi yang bisa mengatakan hal ini. Geolistirik dan geofisika tools lainnya memerlukan interpretasi bahkan sudah ada pemboraanpun masih memerlukan analisa yang detail. Perdebatan scientific seharus dilakukan dengan data dan level yang sama serta berimbang supaya tidak lebih jelas apa yang dipermasalahkan (termasuk perkara kemenyan). Walaupun hal ini juga tetap tidak akan menstop para pendukung piramida untuk tetapa yakin bahwa itu ada. Sebagai contoh masih banyak yang anti-tektonik teori, misalnya expanding earth (Carey). Kalau sudah universal seperti hukum
RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
Iya, baru ingat lagi bahwa dulu para mahasiswa terpaksa buat dua skripsi dari satu data singkapan yang sama! Kok bisa ya? Apakah di dalam sidang para ex-mahasiswa itu disuruh memilih mana diantara dua thesisnya yang benar-benar diyakini? Ata mereka terpaksa ambil sikap BBSB (Bingung dan Bungkam Seribu Bahasa)? Untung bisa lulus. Ini contoh ekstrim, kalau hanya berdasarkan data geologi permukaan saja bisa ditafsirkan dengan 'semena-mena' ... coba kalau di 'geo-listrik'... wk wk wk. -Original Message- From: Bandono Salim [mailto:bandon...@gmail.com] Sent: Wednesday, February 15, 2012 7:39 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Hehe untuk ukuran kecil, yang disebut nose oleh alm proff memang terlihat arahnya, kalau ukuran buesar, bisa dikaburkan dengan antiklinorium. Betul, Den, aku sdh bicara jg waktu beliau msh sugeng. Di kamar beliau. Krn data delapsi juga dijumpai di wilayah desertasi prof suyono, budibrahmantyo memperlihatkan pada saya, ketika skripsi di ciajur selatan. Kasihan tu sama mhs bimbingannya sampai bikin dua skripsi, untuk geologi konvensional dan delapsi. Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Danny Hilman Natawidjaja danny.hil...@gmail.com Date: Wed, 15 Feb 2012 07:24:55 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO He he he Bung Mino akhirnya gatel juga neh :-) Riset Oppenheimer (berdasarkan genetika-DNA dan artefak) menunjukkan bahwa Nusantara sudah menjadi pusat peradaban sebelum 10.000 tahun lalu. Jadi Teori yang mengatakan peradaban Nusantara berkembang karena imigran dari utara (out of Taiwan) menjadi SALAH. Saat ini teori Oppenheimer belum didukung oleh bukti2 kebudayaan dan arkeologi (sejarah) Indonesia yang memang baru bisa menembus sampai 400 M saja (i.e. Kutei dan Tarumanagara), itupun datanya masih compang-camping! Bukti peradaban purba yang tinggi di wilayah Asia, seperti Mesir (pyramid) atau Lembah Harapa (India) berumur tidak lebih tua dari 3000 SM. Artinya ribuan tahun setelah kejadian Katastropik-Banjir Besar Terakhir di Nusantara sekitar 6000 SM. Nah apakah KETIADAAN BUKTI peradaban pra-sejarah di Indonesia ini mau kita simpulkan sebagai TIDAK ADA atau karena BARELY EXPLORED? Go figure Ngomong-ngomong pro-kontra teori geologi, jadi ingat masa kuliah dulu waktu terjadi pertarungan sengit antara Teori Olisostrom-Delapsi nya Alm Pak Sartono dan Mainstream Geologi - terutama diwakili oleh Kubu Tektonik Pak Sukendar. Kubu Delapsi meng-klain bahwa strike-dip di singkapan tidak ada gunanya diukur dan diproyeksikan ke penampang geologi ... Yang kasihan para mahasiswa yang menjadi 'epilepsi' karena terjepit oleh pertarungan dua kubu ini :-)) Salam DHN -Original Message- From: Benyamin Sapiie [mailto:bsap...@geodin.net] Sent: Wednesday, February 15, 2012 6:17 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Saya juga setuju bahwa piramid sebuah hipotesa kenapa tidak tapi kemungkinannya kecil karena tidak pernah ada bukti2 kebudayaanm arkeologi dan lainya yg mendukung kehadirannya. Yet, saya juga bukan ahli kebudayan maupun arkeologi yang bisa mengatakan hal ini. Geolistirik dan geofisika tools lainnya memerlukan interpretasi bahkan sudah ada pemboraanpun masih memerlukan analisa yang detail. Perdebatan scientific seharus dilakukan dengan data dan level yang sama serta berimbang supaya tidak lebih jelas apa yang dipermasalahkan (termasuk perkara kemenyan). Walaupun hal ini juga tetap tidak akan menstop para pendukung piramida untuk tetapa yakin bahwa itu ada. Sebagai contoh masih banyak yang anti-tektonik teori, misalnya expanding earth (Carey). Kalau sudah universal seperti hukum gravitasi baru mungkin akan susah dibantah. Sebaik sharing informasi saja antara pro dan kontra biar bisa saling mengisi dan argumen yang dibicarakan lebih jelas. Salam, Ben Sapiie 2012/2/14 koeso...@melsa.net.id: Yg masalah adalah justru geolistrik ini yg gambar hasil processingnya saja tdk pernah dapat diperlihatkan secara jelas, apakah lintasannya dilewatkan outcrop yg diamati Pak Miko, bagaimana garis2 lintasannya, apakah ada basemap-nya. Ya selama gambar penampang geolistrik tdak diperlihatkan, kalau saya ditanya pendapat saya: pyramid? Yes it is possible, but unlikely. Kita kan dididik dan dilatih untuk mengidentifikasikan gejala geologi dari bentuk morfologi dan singkapannya, ditambah drilling data. Saya khawatir walaupun sudah dibor para proponent piramide tdk akan mengalah walaupun ruangan tdk diketemukan. Begitupun para anti-pyramid tdk akan percaya walaupun rongga2 diketemukan, kecuali ada artefak yg diketemuan dalam rongga2 yg berbentuk ruang dg tembok datar jika bisa dilihat dg downhole camera. RPK Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: mufar...@gmail.com Date: Tue, 14 Feb 2012 14:53:11 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To:
Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
Ya lihat kelompok pengujinya, kalao banyak penguji dari konvensional, ajukan skripsi sejalan dgn konvensional geologi. Mereka diuji sendiri juga sana pak sartono. Harusnya mrk geolog tangguh banget. Salam. Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Danny Hilman Natawidjaja danny.hil...@gmail.com Date: Wed, 15 Feb 2012 08:46:28 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Iya, baru ingat lagi bahwa dulu para mahasiswa terpaksa buat dua skripsi dari satu data singkapan yang sama! Kok bisa ya? Apakah di dalam sidang para ex-mahasiswa itu disuruh memilih mana diantara dua thesisnya yang benar-benar diyakini? Ata mereka terpaksa ambil sikap BBSB (Bingung dan Bungkam Seribu Bahasa)? Untung bisa lulus. Ini contoh ekstrim, kalau hanya berdasarkan data geologi permukaan saja bisa ditafsirkan dengan 'semena-mena' ... coba kalau di 'geo-listrik'... wk wk wk. -Original Message- From: Bandono Salim [mailto:bandon...@gmail.com] Sent: Wednesday, February 15, 2012 7:39 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Hehe untuk ukuran kecil, yang disebut nose oleh alm proff memang terlihat arahnya, kalau ukuran buesar, bisa dikaburkan dengan antiklinorium. Betul, Den, aku sdh bicara jg waktu beliau msh sugeng. Di kamar beliau. Krn data delapsi juga dijumpai di wilayah desertasi prof suyono, budibrahmantyo memperlihatkan pada saya, ketika skripsi di ciajur selatan. Kasihan tu sama mhs bimbingannya sampai bikin dua skripsi, untuk geologi konvensional dan delapsi. Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Danny Hilman Natawidjaja danny.hil...@gmail.com Date: Wed, 15 Feb 2012 07:24:55 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO He he he Bung Mino akhirnya gatel juga neh :-) Riset Oppenheimer (berdasarkan genetika-DNA dan artefak) menunjukkan bahwa Nusantara sudah menjadi pusat peradaban sebelum 10.000 tahun lalu. Jadi Teori yang mengatakan peradaban Nusantara berkembang karena imigran dari utara (out of Taiwan) menjadi SALAH. Saat ini teori Oppenheimer belum didukung oleh bukti2 kebudayaan dan arkeologi (sejarah) Indonesia yang memang baru bisa menembus sampai 400 M saja (i.e. Kutei dan Tarumanagara), itupun datanya masih compang-camping! Bukti peradaban purba yang tinggi di wilayah Asia, seperti Mesir (pyramid) atau Lembah Harapa (India) berumur tidak lebih tua dari 3000 SM. Artinya ribuan tahun setelah kejadian Katastropik-Banjir Besar Terakhir di Nusantara sekitar 6000 SM. Nah apakah KETIADAAN BUKTI peradaban pra-sejarah di Indonesia ini mau kita simpulkan sebagai TIDAK ADA atau karena BARELY EXPLORED? Go figure Ngomong-ngomong pro-kontra teori geologi, jadi ingat masa kuliah dulu waktu terjadi pertarungan sengit antara Teori Olisostrom-Delapsi nya Alm Pak Sartono dan Mainstream Geologi - terutama diwakili oleh Kubu Tektonik Pak Sukendar. Kubu Delapsi meng-klain bahwa strike-dip di singkapan tidak ada gunanya diukur dan diproyeksikan ke penampang geologi ... Yang kasihan para mahasiswa yang menjadi 'epilepsi' karena terjepit oleh pertarungan dua kubu ini :-)) Salam DHN -Original Message- From: Benyamin Sapiie [mailto:bsap...@geodin.net] Sent: Wednesday, February 15, 2012 6:17 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Saya juga setuju bahwa piramid sebuah hipotesa kenapa tidak tapi kemungkinannya kecil karena tidak pernah ada bukti2 kebudayaanm arkeologi dan lainya yg mendukung kehadirannya. Yet, saya juga bukan ahli kebudayan maupun arkeologi yang bisa mengatakan hal ini. Geolistirik dan geofisika tools lainnya memerlukan interpretasi bahkan sudah ada pemboraanpun masih memerlukan analisa yang detail. Perdebatan scientific seharus dilakukan dengan data dan level yang sama serta berimbang supaya tidak lebih jelas apa yang dipermasalahkan (termasuk perkara kemenyan). Walaupun hal ini juga tetap tidak akan menstop para pendukung piramida untuk tetapa yakin bahwa itu ada. Sebagai contoh masih banyak yang anti-tektonik teori, misalnya expanding earth (Carey). Kalau sudah universal seperti hukum gravitasi baru mungkin akan susah dibantah. Sebaik sharing informasi saja antara pro dan kontra biar bisa saling mengisi dan argumen yang dibicarakan lebih jelas. Salam, Ben Sapiie 2012/2/14 koeso...@melsa.net.id: Yg masalah adalah justru geolistrik ini yg gambar hasil processingnya saja tdk pernah dapat diperlihatkan secara jelas, apakah lintasannya dilewatkan outcrop yg diamati Pak Miko, bagaimana garis2 lintasannya, apakah ada basemap-nya. Ya selama gambar penampang geolistrik tdak diperlihatkan, kalau saya ditanya pendapat saya: pyramid? Yes it is possible, but unlikely. Kita kan dididik dan dilatih untuk mengidentifikasikan gejala geologi dari bentuk morfologi dan singkapannya, ditambah drilling data. Saya
Re: [iagi-net-l] Lusi Update
Inilah yang pernah saya usulkan sebagai salah satu opsi pada saat awal-2 terjadinya fenomena ini (kalau tidak salah waktu ada pertemuan di r.rapat pk mentri), karena saya menganggap ini sebagai fenomena alam jadi biarlah mengatur sendiri, mencari jalan sendiri dan kewajiban kita mengamati daerah-2 yang membahayakan penduduk dan memindahkannya. Sent from my iPad On 15 Feb 2012, at 07:03, Bandono Salim bandon...@gmail.com wrote: Kalau begitu, biartkan saja lumpur dan air mengalir secara alami, mencari tempatnya sendiri. Kalau penanggulan tidak bagus betul, di bawah air merembas, di tengah air dlm lumpur mendorong, yaa lama2 pecahlah tanggul tersebut. Salam selamat. Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: amienwid...@yahoo.com Date: Tue, 14 Feb 2012 23:08:55 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] Lusi Update Pagi ini saya di Lusi bersama trans7 Ini beberapa foto tanggul, Ada yang retak, ada yg ngrembes dan lihatlah rumah yg mulai mriring. Di jalan Porong ya sudah ada rembesan PP-IAGI 2011-2014: Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012. Kirim abstrak ke email: pit.iagi.2012[at]gmail.com. Batas akhir pengiriman abstrak 28 Februari 2012. To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id For topics not directly related to Geology, users are advised to post the email to: o...@iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. -
Re: [iagi-net-l] Lusi Update
fenomena alam yang alamiah tapi di-ganggu-in ya pak? 2012/2/15 Sukendar Asikin asikin_suken...@yahoo.com Inilah yang pernah saya usulkan sebagai salah satu opsi pada saat awal-2 terjadinya fenomena ini (kalau tidak salah waktu ada pertemuan di r.rapat pk mentri), karena saya menganggap ini sebagai fenomena alam jadi biarlah mengatur sendiri, mencari jalan sendiri dan kewajiban kita mengamati daerah-2 yang membahayakan penduduk dan memindahkannya. Sent from my iPad On 15 Feb 2012, at 07:03, Bandono Salim bandon...@gmail.com wrote: Kalau begitu, biartkan saja lumpur dan air mengalir secara alami, mencari tempatnya sendiri. Kalau penanggulan tidak bagus betul, di bawah air merembas, di tengah air dlm lumpur mendorong, yaa lama2 pecahlah tanggul tersebut. Salam selamat. Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: amienwid...@yahoo.com Date: Tue, 14 Feb 2012 23:08:55 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] Lusi Update Pagi ini saya di Lusi bersama trans7 Ini beberapa foto tanggul, Ada yang retak, ada yg ngrembes dan lihatlah rumah yg mulai mriring. Di jalan Porong ya sudah ada rembesan PP-IAGI 2011-2014: Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012. Kirim abstrak ke email: pit.iagi.2012[at]gmail.com. Batas akhir pengiriman abstrak 28 Februari 2012. To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id For topics not directly related to Geology, users are advised to post the email to: o...@iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/%0AIAGI-netArchive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. -
Re: [iagi-net-l] Lusi Update
Makasih pak Kendar, seperti halnya letusan gn api, kira wasapadai kearah mana mereka bergerak. Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Jerry Sihombing jerry.c.sihomb...@gmail.com Date: Wed, 15 Feb 2012 09:48:09 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Lusi Update fenomena alam yang alamiah tapi di-ganggu-in ya pak? 2012/2/15 Sukendar Asikin asikin_suken...@yahoo.com Inilah yang pernah saya usulkan sebagai salah satu opsi pada saat awal-2 terjadinya fenomena ini (kalau tidak salah waktu ada pertemuan di r.rapat pk mentri), karena saya menganggap ini sebagai fenomena alam jadi biarlah mengatur sendiri, mencari jalan sendiri dan kewajiban kita mengamati daerah-2 yang membahayakan penduduk dan memindahkannya. Sent from my iPad On 15 Feb 2012, at 07:03, Bandono Salim bandon...@gmail.com wrote: Kalau begitu, biartkan saja lumpur dan air mengalir secara alami, mencari tempatnya sendiri. Kalau penanggulan tidak bagus betul, di bawah air merembas, di tengah air dlm lumpur mendorong, yaa lama2 pecahlah tanggul tersebut. Salam selamat. Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: amienwid...@yahoo.com Date: Tue, 14 Feb 2012 23:08:55 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] Lusi Update Pagi ini saya di Lusi bersama trans7 Ini beberapa foto tanggul, Ada yang retak, ada yg ngrembes dan lihatlah rumah yg mulai mriring. Di jalan Porong ya sudah ada rembesan PP-IAGI 2011-2014: Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012. Kirim abstrak ke email: pit.iagi.2012[at]gmail.com. Batas akhir pengiriman abstrak 28 Februari 2012. To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id For topics not directly related to Geology, users are advised to post the email to: o...@iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/%0AIAGI-netArchive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. -
[iagi-net-l] Kematian Van Bemmelen
Dear Bapak dan Ibu yang terhormat, Pagi ini pikiran saya menerawang mengingat sebuah nama Van Bemmelen, Beliau adalah Bapak Geologi Indonesia yang saya kagumi. Buku - Buku tulisannya yang memotivasi saya untuk menggali lebih dalam lagi tentang Ilmu Geologi. Akan tetapi sewaktu kuliah saya sering mendengar bahwa kematian Van Bemmelen sangatlah tragis Sekiranya ada diantara Bapak - Bapak dan Ibu rekan ahli yang tahu apakah penyebab kematian Van Bemmelen mohon disharingkan Salam, _JCS_
Re: [iagi-net-l] Lusi Update
Bisa di kendalikan, tetapi tetap mengingat hukum alam. Kalau dilawan, siapa kuat melawan alam? Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Jerry Sihombing jerry.c.sihomb...@gmail.com Date: Wed, 15 Feb 2012 09:48:09 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Lusi Update fenomena alam yang alamiah tapi di-ganggu-in ya pak? 2012/2/15 Sukendar Asikin asikin_suken...@yahoo.com Inilah yang pernah saya usulkan sebagai salah satu opsi pada saat awal-2 terjadinya fenomena ini (kalau tidak salah waktu ada pertemuan di r.rapat pk mentri), karena saya menganggap ini sebagai fenomena alam jadi biarlah mengatur sendiri, mencari jalan sendiri dan kewajiban kita mengamati daerah-2 yang membahayakan penduduk dan memindahkannya. Sent from my iPad On 15 Feb 2012, at 07:03, Bandono Salim bandon...@gmail.com wrote: Kalau begitu, biartkan saja lumpur dan air mengalir secara alami, mencari tempatnya sendiri. Kalau penanggulan tidak bagus betul, di bawah air merembas, di tengah air dlm lumpur mendorong, yaa lama2 pecahlah tanggul tersebut. Salam selamat. Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: amienwid...@yahoo.com Date: Tue, 14 Feb 2012 23:08:55 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] Lusi Update Pagi ini saya di Lusi bersama trans7 Ini beberapa foto tanggul, Ada yang retak, ada yg ngrembes dan lihatlah rumah yg mulai mriring. Di jalan Porong ya sudah ada rembesan PP-IAGI 2011-2014: Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012. Kirim abstrak ke email: pit.iagi.2012[at]gmail.com. Batas akhir pengiriman abstrak 28 Februari 2012. To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id For topics not directly related to Geology, users are advised to post the email to: o...@iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/%0AIAGI-netArchive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. -
RE: [iagi-net-l] Lusi Update
Atau fenomena gangguang yang diambil alih alam.. From: Jerry Sihombing [mailto:jerry.c.sihomb...@gmail.com] Sent: Wednesday, February 15, 2012 9:48 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Lusi Update fenomena alam yang alamiah tapi di-ganggu-in ya pak? 2012/2/15 Sukendar Asikin asikin_suken...@yahoo.com Inilah yang pernah saya usulkan sebagai salah satu opsi pada saat awal-2 terjadinya fenomena ini (kalau tidak salah waktu ada pertemuan di r.rapat pk mentri), karena saya menganggap ini sebagai fenomena alam jadi biarlah mengatur sendiri, mencari jalan sendiri dan kewajiban kita mengamati daerah-2 yang membahayakan penduduk dan memindahkannya. Sent from my iPad On 15 Feb 2012, at 07:03, Bandono Salim bandon...@gmail.com wrote: Kalau begitu, biartkan saja lumpur dan air mengalir secara alami, mencari tempatnya sendiri. Kalau penanggulan tidak bagus betul, di bawah air merembas, di tengah air dlm lumpur mendorong, yaa lama2 pecahlah tanggul tersebut. Salam selamat. Powered by Telkomsel BlackBerryR -Original Message- From: amienwid...@yahoo.com Date: Tue, 14 Feb 2012 23:08:55 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] Lusi Update Pagi ini saya di Lusi bersama trans7 Ini beberapa foto tanggul, Ada yang retak, ada yg ngrembes dan lihatlah rumah yg mulai mriring. Di jalan Porong ya sudah ada rembesan PP-IAGI 2011-2014: Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012. Kirim abstrak ke email: pit.iagi.2012[at]gmail.com. Batas akhir pengiriman abstrak 28 Februari 2012. To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id For topics not directly related to Geology, users are advised to post the email to: o...@iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/%0AIAGI-net IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. -
Re: [iagi-net-l] Lusi Update
Maas Bandono Salim Pertanyaan - ku , kau belum jawab Rek Apa - kah Anda mau sembunyi terus dari aku ?? si Abah From: Bandono Salim bandon...@gmail.com To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Wednesday, February 15, 2012 7:04 AM Subject: Re: [iagi-net-l] Lusi Update Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: mohammadsyai...@gmail.com Date: Wed, 15 Feb 2012 06:59:34 To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Lusi Update Rumah yg miring gak ketok, cak.. Sent from my deep hart On Feb 15, 2012, at 6:08 AM, amienwid...@yahoo.com wrote: Pagi ini saya di Lusi bersama trans7 Ini beberapa foto tanggul, Ada yang retak, ada yg ngrembes dan lihatlah rumah yg mulai mriring. Di jalan Porong ya sudah ada rembesan IMG01058-20120215-0547.jpg IMG01061-20120215-0553.jpg IMG01062-20120215-0554.jpg PP-IAGI 2011-2014: Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012. Kirim abstrak ke email: pit.iagi.2012[at]gmail.com. Batas akhir pengiriman abstrak 28 Februari 2012. To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id For topics not directly related to Geology, users are advised to post the email to: o...@iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. - PP-IAGI 2011-2014: Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012. Kirim abstrak ke email: pit.iagi.2012[at]gmail.com. Batas akhir pengiriman abstrak 28 Februari 2012. To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id For topics not directly related to Geology, users are advised to post the email to: o...@iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. -
Re: [iagi-net-l] Lusi Update
Lo kan aku dah bilang temen survey di punggaluku alias sulawesi tenggara, dibawah kang lucky, mas toto sudiro . Hahaha aku sih gak bkl lupa sama abah yanto r s. O iya Bah, sason itu swasta, dia bisa kembangkan rekayasa itu, kenapa negara yang punya batubara, gasn minyak gak mau kembangkan industri kimia, mengubah btbr ke minyak? Ada lemigas, ada tekmira, ada bppt, ada teknik kimia di banyak perguruan tinggi tinggal Abah koordinasi, pasti jadi. Sisa pajak dari tambang masih trilyun belum dipakai.(Kt mhs ku di dtjen pajak), tinggal kemauan saja Abah. Salam. (Aku pakai nama ayah spy dpt dibedakan dari yang lain) Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Yanto R. Sumantri yrs_...@yahoo.com Date: Tue, 14 Feb 2012 19:25:00 To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Lusi Update Maas Bandono Salim Pertanyaan - ku , kau belum jawab Rek Apa - kah Anda mau sembunyi terus dari aku ?? si Abah From: Bandono Salim bandon...@gmail.com To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Wednesday, February 15, 2012 7:04 AM Subject: Re: [iagi-net-l] Lusi Update Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: mohammadsyai...@gmail.com Date: Wed, 15 Feb 2012 06:59:34 To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Lusi Update Rumah yg miring gak ketok, cak.. Sent from my deep hart On Feb 15, 2012, at 6:08 AM, amienwid...@yahoo.com wrote: Pagi ini saya di Lusi bersama trans7 Ini beberapa foto tanggul, Ada yang retak, ada yg ngrembes dan lihatlah rumah yg mulai mriring. Di jalan Porong ya sudah ada rembesan IMG01058-20120215-0547.jpg IMG01061-20120215-0553.jpg IMG01062-20120215-0554.jpg PP-IAGI 2011-2014: Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012. Kirim abstrak ke email: pit.iagi.2012[at]gmail.com. Batas akhir pengiriman abstrak 28 Februari 2012. To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id For topics not directly related to Geology, users are advised to post the email to: o...@iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. - PP-IAGI 2011-2014: Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012. Kirim abstrak ke email: pit.iagi.2012[at]gmail.com. Batas akhir pengiriman abstrak 28 Februari 2012. To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id For topics not directly related to Geology, users are advised to post the email to: o...@iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect
Re: [iagi-net-l] Lusi Update
saya pernah punya pengalaman design tanggul agar tidak terjadi cracking seperti di gambar LUSI saya pasang CCTV dan monitoring slope menggunakan Total Station, jadi aman sentosa tuh tanggul meskipun bagian bawahnya disturb, tpi tetep bisa dikontrol, yang harus siperhatikan adalah Fk, material tanggul dan designingnya, serta after designing, makanya saya pasang CCTV. kayanya yang buat tanggul sidaorjo kurang memperhatikan dasar design tanggul neh, melihat kenampakan difoto material yang dipakai sepertinya bila bercampur air bisa ngembang kaya bikin kue bolu, besar tapi rapuh dan rentan, apalagi sekarang sedang musim penghujan, lengkaplah penderitaan masyarakat sekitar tanggul LUSI. Semoga Tabah mereka. _JCS_ On Wed, Feb 15, 2012 at 10:25 AM, Yanto R. Sumantri yrs_...@yahoo.comwrote: Maas Bandono Salim Pertanyaan - ku , kau belum jawab Rek Apa - kah Anda mau sembunyi terus dari aku ?? si Abah -- *From:* Bandono Salim bandon...@gmail.com *To:* iagi-net@iagi.or.id *Sent:* Wednesday, February 15, 2012 7:04 AM *Subject:* Re: [iagi-net-l] Lusi Update Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: mohammadsyai...@gmail.com Date: Wed, 15 Feb 2012 06:59:34 To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Lusi Update Rumah yg miring gak ketok, cak.. Sent from my deep hart On Feb 15, 2012, at 6:08 AM, amienwid...@yahoo.com wrote: Pagi ini saya di Lusi bersama trans7 Ini beberapa foto tanggul, Ada yang retak, ada yg ngrembes dan lihatlah rumah yg mulai mriring. Di jalan Porong ya sudah ada rembesan IMG01058-20120215-0547.jpg IMG01061-20120215-0553.jpg IMG01062-20120215-0554.jpg PP-IAGI 2011-2014: Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012. Kirim abstrak ke email: pit.iagi.2012[at]gmail.com. Batas akhir pengiriman abstrak 28 Februari 2012. To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id For topics not directly related to Geology, users are advised to post the email to: o...@iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. - PP-IAGI 2011-2014: Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012. Kirim abstrak ke email: pit.iagi.2012[at]gmail.com. Batas akhir pengiriman abstrak 28 Februari 2012. To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id For topics not directly related to Geology, users are advised to post the email to: o...@iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages
Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
‘Angle of repose’ Sadahurip kurang memenuhi syarat disebut sebagai cinder cone. Bila cinder cone ini dulunya dibangun oleh coarse scree, maka typical range of repose-nya akan 32-36 deg, setelah terkonsolidasi akan melandai sekitar 25-30 deg. Kenyataannya Sadahurip kini lerengnya di antara 30-40 deg di sekelilingnya walaupun lereng yang dilihat dari Kampung Cicapar lebih landai dari 30 deg. Tentu banyak faktor yang akan menentukan sudut ini: particle size, angularity, interlocking antarpartikel dan tekanan antarpori. Bentuk yang kelihatan dari permukaan pun bisa mengelabui kita karena berbagai faktor post-pembentukan misalnya erosi atau pemanfaatan lahan oleh manusia, bisa mengubah sudut kemiringannya. Maka bila ada yang mau melihat ke dalam struktur di bawahnya, dengan berbagai metode, tak ada salahnya, dan kita diskusikan hasilnya sebab terbentuknya cinder cone banyak syarat mekanikanya, maklum benda jatuhan (pyroclastic fall), sehingga pada sudut maksimum berapa suatu unconsolidated sediment bisa bertahan tanpa jatuh/menggelundung lagi (angle of repose) ke bawahnya menjadi penting. Man-made structure atau natural-structure by pyroclastic fall akan mempunyai angle of repose yang berbeda. Sebagai informasi, pembangunan piramida kompleks Giza di Mesir untuk balok2 utamanya tak mempertimbangkan angle of repose, sebab piramida2 ini dibangun semula sebagai stepped pyramids menggunakan jutaan balok batugamping, kemudian ditutupi luarnya agar halus membentuk bidang miring, tak terlihat lagi undakannya oleh casing material buatan. Dan bidang miringnya membentuk ‘angle of repose’ sekitar 40. Membuat bidang miring menjadi berundak-undak adalah kebiasaan para petani kita dari zaman dahulu. Imhotep, arsitek piramida2 Giza di Mesir sekitar 2600-2500 SM, membuatnya terbalik. Menyusun undak-undaknya dulu lalu menutupinya dengan material casing yang akhirnya membentuk bidang miring. Barang siapa yang mempelajari evolusi piramida di Mesir, akan tahu bahwa piramida2 bidang miring di Giza berasal dari model piramida ‘punden berundak’ yang lebih tua, 2600 SM,dari bangunan kuburan bernama ‘mastaba’ yang semula dua tingkat, tiga tingkat,empat tingkat, terus…, akhirnya di-casing menjadi bidang miring. Gunung Padang adalah punden berundak terbesar di Asia Tenggara, tetapi ia mungkin bukan kuburan, melainkan semacam kuil alam untuk menyembah Gunung Gede, tetapi tunggulah penelitian yang sedang terjadi dengannya, kita kan baru tahu permukaannya, dan sekarang mulai masuk ke dalamnya. Salam, Awang --- Pada Sel, 14/2/12, Rus Soeripto rsoeri...@yahoo.com menulis: Dari: Rus Soeripto rsoeri...@yahoo.com Judul: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Kepada: iagi-net@iagi.or.id iagi-net@iagi.or.id Tanggal: Selasa, 14 Februari, 2012, 5:20 PM Pak Yatno,Terimakasih telah menambah pengetahuan saya, karena sepanjang jadi geologist jarang bersentuhan dengan vulkanologi..Pertanyaan saya adalah; apakah feedernya mesti vertikal, apakah kejadiannya seperti parasitic cone dimana feedernya berupa cabang dari main volcanic neck dg posisi menyudut menerobos sesuai dengan posisi rekahan sebagai konduit. Atau bahkan konduitnya sejajar lapisan berongga seperti kejadian sill atau pacolith. Apabila sketsa profil cinder cone Pak Yatno dengan feeder miring sudut rendah, seakan-akan gak punya volcanic neck, seperti data geolistrik piramida ?Just thinking outloud saja pak, meramaikan debat piramid vs vulkanik..Salam Ruskamto From: Yustinus Suyatno Yuwono yuw...@gc.itb.ac.id To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Tuesday, February 14, 2012 10:52 AM Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Rekan rekan Yth. Ini saya coba buat sketsa suatu gunungapi kecil (biasanya tingginya hanya ratusan meter saja) yang disebut cinder cone (bhs Prancisnya Cone de cendre). Di dalam body gunungapi kecil ini strukturnya sangat kompleks, bias ada rongga-2, paleo soil, dll. Perlu diketahui juga, dari permukaan gunungapi ini tidak terlihat adanya tanda- tanda pusat erupsi seperti kepundan (crater), kawah (crater lake), volcanic plug dsb. Yang Nampak hanya bentuk dome yang isinya lapili- tuff yang relative loose, mudah tererosi membentuk endapan lahar dsb. Lapilli itu dihasilkan suatu erupsi, biasanya tipe phreato- magmatic, bs dibayangkan saat di- erupsikan mirip kembang api raksasa dan jatuh (pyroclasti fall) di sekitar pusat erupsi bahkan menutupi volcanic edifice- nya. Sketsa itu saya buat contoh untuk G. Kiamis, Garut (selatan konsesi geothermal Darajat), lava flow nya berupa obsidian yang tersingkap dekat Desa Toblong) Salam, Yatno -Original Message- From: Sujatmiko [mailto:m...@cbn.net.id] Sent: Friday, February 10, 2012 4:42 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Pak Yatno dan rekan-rekan IAGI yang budiman, Terima kasih atas masukan dan pencerahan Pak Yatno yang begitu berharga. Seperti halnya pak Yatno,
Re: [iagi-net-l] Lusi Update
Hehe kan dibilang bencana alam? Dipindah tdk mau, katanya ada yang koordinir yang 45 kk itu. Yang suka demo. Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Jerry Sihombing jerry.c.sihomb...@gmail.com Date: Wed, 15 Feb 2012 10:39:18 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Lusi Update saya pernah punya pengalaman design tanggul agar tidak terjadi cracking seperti di gambar LUSI saya pasang CCTV dan monitoring slope menggunakan Total Station, jadi aman sentosa tuh tanggul meskipun bagian bawahnya disturb, tpi tetep bisa dikontrol, yang harus siperhatikan adalah Fk, material tanggul dan designingnya, serta after designing, makanya saya pasang CCTV. kayanya yang buat tanggul sidaorjo kurang memperhatikan dasar design tanggul neh, melihat kenampakan difoto material yang dipakai sepertinya bila bercampur air bisa ngembang kaya bikin kue bolu, besar tapi rapuh dan rentan, apalagi sekarang sedang musim penghujan, lengkaplah penderitaan masyarakat sekitar tanggul LUSI. Semoga Tabah mereka. _JCS_ On Wed, Feb 15, 2012 at 10:25 AM, Yanto R. Sumantri yrs_...@yahoo.comwrote: Maas Bandono Salim Pertanyaan - ku , kau belum jawab Rek Apa - kah Anda mau sembunyi terus dari aku ?? si Abah -- *From:* Bandono Salim bandon...@gmail.com *To:* iagi-net@iagi.or.id *Sent:* Wednesday, February 15, 2012 7:04 AM *Subject:* Re: [iagi-net-l] Lusi Update Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: mohammadsyai...@gmail.com Date: Wed, 15 Feb 2012 06:59:34 To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Lusi Update Rumah yg miring gak ketok, cak.. Sent from my deep hart On Feb 15, 2012, at 6:08 AM, amienwid...@yahoo.com wrote: Pagi ini saya di Lusi bersama trans7 Ini beberapa foto tanggul, Ada yang retak, ada yg ngrembes dan lihatlah rumah yg mulai mriring. Di jalan Porong ya sudah ada rembesan IMG01058-20120215-0547.jpg IMG01061-20120215-0553.jpg IMG01062-20120215-0554.jpg PP-IAGI 2011-2014: Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012. Kirim abstrak ke email: pit.iagi.2012[at]gmail.com. Batas akhir pengiriman abstrak 28 Februari 2012. To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id For topics not directly related to Geology, users are advised to post the email to: o...@iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. - PP-IAGI 2011-2014: Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012. Kirim abstrak ke email: pit.iagi.2012[at]gmail.com. Batas akhir pengiriman abstrak 28 Februari 2012. To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id For topics not directly related to Geology, users are advised to post the email to: o...@iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2:
Re: [iagi-net-l] Aturan Migas Nonkonvensional Terbit
Sepemahaman saya, untuk tight sand gas sebagai non konvensional migas sesuai terminologi Pasal 1 Ayat 1 tersebut bisa saja terjadi pada satuan endapan perselingan batupasir (tight) dan serpih yang berada pada kondisi kematangan menghasilkan gas. Sehingga terjadi mekanisme self-sourcing dari lapisan serpih sebagai batuan induk terhadap lapisan batupasir di sekitarnya. Sebenarnya mirip shale gas juga, hanya sand ratio terhadap serpih lebih besar. Yang menarik untuk dievaluasi adalah efektivitas dalam men-generate HC dari tipe perselingan serpih dan batupasir (tight sand gas) sebagai batuan induk, yang kemungkinan besar tidak seefektif dibandingkan tipe shale source rock yang lebih masif (shale gas). Tetapi apabila tipe batuan induk perselingan serpih dan batupasir (tight sand) cukup efektif, maka satuan tersebut berpotensi sebagai non konvensional migas resource. Berbeda dengan tipe tight sand gas yang bukan berupa self-sourcing, dimana memerlukan mekanisme migrasi dan pemerangkapan HC yang dihasilkan dari satuan batuan induk yang berbeda. Untuk tipe tight sand gas ini memerlukan sistem perangkap sehingga meskipun bisa dikategorikan sebagai non konvensional reservoar (low perm dan memerlukan fracturing) tetapi tidak memenuhi persyaratan sebagai non konvensional migas (yang diusahakan dari tempat terbentuknya - sebagai batuan induk). Silahkan kalau ada pemahaman yang lain mengenai Pasal 1 Ayat 1 tersebut. Salam, Wikan Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Andi AB Salahuddin a_baiq...@yahoo.com Date: Fri, 10 Feb 2012 05:36:50 To: iagi-net@iagi.or.id; Forum Himpunan Ahli Geofisika Indonesia (fo...@hagi.or.id)fo...@hagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Aturan Migas Nonkonvensional Terbit Pak Muharram, Terimakasih atas share beritanya. Permisi ikut menyimak pak yah. Setau saya, 2 golongan utama batuan induk atau source rock adalah shale dan coal dimana salah satu syarat utamanya untuk menjadi batuan induk adalah jika memiliki TOC yang tinggi. Cerita komplitnya mau tidak mau mesti berbicara petroleum system dimana banyak rekan disini yang jauh lebih berpengalaman untuk menjelaskannya. Tight Sand Gas secara litologi saja sudah berbeda dengan shale ataupun coal sehingga (setau saya) kemungkinan besar tidak bisa diklasifikasikan sebagai batuan induk. Gasnya darimana? Kemungkinan besar gas yang dikandungnya berasal dari migrasi batuan induk. Mau sekalian bertanya sehubungan dengan aturan baru Permen 2012 ini: Apakah suatu KKSS migas konvensional otomatis memiliki hak pengelolaan migas nonkonvensional yang ada di block nya atau apakah setiap KKSS memilki hak untuk mengikuti regular tender/penunjukan langsung khusus untuk pengelolaan migas nonkonvensionalnya saja di block itu? Terimakasih sebelumnya atas pencerahannya. Salam,Andi. --- On Thu, 2/9/12, Muharram Jaya Panguriseng muhar...@pertamina.com wrote: From: Muharram Jaya Panguriseng muhar...@pertamina.com Subject: RE: [iagi-net-l] Aturan Migas Nonkonvensional Terbit To: iagi-net@iagi.or.id iagi-net@iagi.or.id, Forum Himpunan Ahli Geofisika Indonesia (fo...@hagi.or.id) fo...@hagi.or.id Date: Thursday, February 9, 2012, 10:52 PM Pasal-1 Ayat-1 berbunyi “Minyak dan Gas Bumi Non Konvensional yang selanjutnya disebut Migas Non Konvensional adalah Minyak dan Gas Bumi yang diusahakan dari reservoir tempat terbentuknya Minyak dan Gas Bumi dengan permeabilitas yang rendah (low permeability) antara lain Shale Oil, Shale Gas, Tight Sand Gas, Gas Metana Batubara, dan Methane-Hydrate dengan menggunakan teknologi tertentu seperti fracturing”. Berarti “Tight Sand Gas” yang dimaksud disini adalah apabila “tight sand”-nya sekaligus sebagai “batuan induk” (?). Apakah itu berarti kalau TOC batupasir tight-nya rendah berarti tetap dimasukkan kategori konventional reservoir yang dikelola oleh pemilik WK MIGAS? Monggo pencerahannya bapak-bapak. Salam, MJP From: mufar...@gmail.com [mailto:mufar...@gmail.com] Sent: Friday, February 10, 2012 12:17 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Aturan Migas Nonkonvensional Terbit Dan pada Pasal-1 ayat-9 tertulis “Badan Pelaksana adalah suatu badan yang dibentuk untuk melakukan pengendalian Kegiatan Usaha Hulu di bidang Minyak dan Gas Bumi”. Kalo liat definisi itu, emangnya ada badan pelaksana lain selain BP migas ya? Memang kalimatnya multi tafsir, mgkn supaya bisa jangka panjang umur permen nya? Btw, menarik komen pak Kurtubi kemaren di metro, apa betul bp migas tidak punya pengawas? Langkah bp migas menggandeng KPK menjawab ini ya? Sedikit pertanyaan tambahan, utk tight gas sand dalam permen itu, kriteria permeabilitynya berapa ya? Salam Razi 2708 From: Muharram Jaya Panguriseng muhar...@pertamina.com Date: Fri, 10 Feb 2012 04:46:23 + To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id; Forum Himpunan Ahli Geofisika Indonesia (fo...@hagi.or.id)fo...@hagi.or.id
Re: [iagi-net-l] Lusi Update
mungkin karena dari nenek moyang mereka sudah disitu dari jaman dahulu kala, atau mungkin sejak jaman Sebelum Masehi kaya sadahurip sama gn.padang, jadi mereka tidak mau pindah. Kemungkinan - kemungkinan itu hanya opini saja sih. _JCS_ 2012/2/15 Bandono Salim bandon...@gmail.com ** Hehe kan dibilang bencana alam? Dipindah tdk mau, katanya ada yang koordinir yang 45 kk itu. Yang suka demo. Powered by Telkomsel BlackBerry® -- *From: * Jerry Sihombing jerry.c.sihomb...@gmail.com *Date: *Wed, 15 Feb 2012 10:39:18 +0700 *To: *iagi-net@iagi.or.id *ReplyTo: * iagi-net@iagi.or.id *Subject: *Re: [iagi-net-l] Lusi Update saya pernah punya pengalaman design tanggul agar tidak terjadi cracking seperti di gambar LUSI saya pasang CCTV dan monitoring slope menggunakan Total Station, jadi aman sentosa tuh tanggul meskipun bagian bawahnya disturb, tpi tetep bisa dikontrol, yang harus siperhatikan adalah Fk, material tanggul dan designingnya, serta after designing, makanya saya pasang CCTV. kayanya yang buat tanggul sidaorjo kurang memperhatikan dasar design tanggul neh, melihat kenampakan difoto material yang dipakai sepertinya bila bercampur air bisa ngembang kaya bikin kue bolu, besar tapi rapuh dan rentan, apalagi sekarang sedang musim penghujan, lengkaplah penderitaan masyarakat sekitar tanggul LUSI. Semoga Tabah mereka. _JCS_ On Wed, Feb 15, 2012 at 10:25 AM, Yanto R. Sumantri yrs_...@yahoo.comwrote: Maas Bandono Salim Pertanyaan - ku , kau belum jawab Rek Apa - kah Anda mau sembunyi terus dari aku ?? si Abah -- *From:* Bandono Salim bandon...@gmail.com *To:* iagi-net@iagi.or.id *Sent:* Wednesday, February 15, 2012 7:04 AM *Subject:* Re: [iagi-net-l] Lusi Update Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: mohammadsyai...@gmail.com Date: Wed, 15 Feb 2012 06:59:34 To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Lusi Update Rumah yg miring gak ketok, cak.. Sent from my deep hart On Feb 15, 2012, at 6:08 AM, amienwid...@yahoo.com wrote: Pagi ini saya di Lusi bersama trans7 Ini beberapa foto tanggul, Ada yang retak, ada yg ngrembes dan lihatlah rumah yg mulai mriring. Di jalan Porong ya sudah ada rembesan IMG01058-20120215-0547.jpg IMG01061-20120215-0553.jpg IMG01062-20120215-0554.jpg PP-IAGI 2011-2014: Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012. Kirim abstrak ke email: pit.iagi.2012[at]gmail.com. Batas akhir pengiriman abstrak 28 Februari 2012. To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id For topics not directly related to Geology, users are advised to post the email to: o...@iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. - PP-IAGI 2011-2014: Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012. Kirim abstrak ke email: pit.iagi.2012[at]gmail.com. Batas akhir pengiriman abstrak 28 Februari 2012. To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id For topics not directly related to Geology, users are advised to post the email to: o...@iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran
Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
Pak, mangokim sudah mendaki sampai puncak, lereng terjal itu dari andesit, jadi dpt saja angle of reposenya sampai lebih dari 60, nah mari manh okim, tugas anda menjawab. Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Awang Satyana awangsaty...@yahoo.com Date: Wed, 15 Feb 2012 11:39:54 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO ‘Angle of repose’ Sadahurip kurang memenuhi syarat disebut sebagai cinder cone. Bila cinder cone ini dulunya dibangun oleh coarse scree, maka typical range of repose-nya akan 32-36 deg, setelah terkonsolidasi akan melandai sekitar 25-30 deg. Kenyataannya Sadahurip kini lerengnya di antara 30-40 deg di sekelilingnya walaupun lereng yang dilihat dari Kampung Cicapar lebih landai dari 30 deg. Tentu banyak faktor yang akan menentukan sudut ini: particle size, angularity, interlocking antarpartikel dan tekanan antarpori. Bentuk yang kelihatan dari permukaan pun bisa mengelabui kita karena berbagai faktor post-pembentukan misalnya erosi atau pemanfaatan lahan oleh manusia, bisa mengubah sudut kemiringannya. Maka bila ada yang mau melihat ke dalam struktur di bawahnya, dengan berbagai metode, tak ada salahnya, dan kita diskusikan hasilnya sebab terbentuknya cinder cone banyak syarat mekanikanya, maklum benda jatuhan (pyroclastic fall), sehingga pada sudut maksimum berapa suatu unconsolidated sediment bisa bertahan tanpa jatuh/menggelundung lagi (angle of repose) ke bawahnya menjadi penting. Man-made structure atau natural-structure by pyroclastic fall akan mempunyai angle of repose yang berbeda. Sebagai informasi, pembangunan piramida kompleks Giza di Mesir untuk balok2 utamanya tak mempertimbangkan angle of repose, sebab piramida2 ini dibangun semula sebagai stepped pyramids menggunakan jutaan balok batugamping, kemudian ditutupi luarnya agar halus membentuk bidang miring, tak terlihat lagi undakannya oleh casing material buatan. Dan bidang miringnya membentuk ‘angle of repose’ sekitar 40. Membuat bidang miring menjadi berundak-undak adalah kebiasaan para petani kita dari zaman dahulu. Imhotep, arsitek piramida2 Giza di Mesir sekitar 2600-2500 SM, membuatnya terbalik. Menyusun undak-undaknya dulu lalu menutupinya dengan material casing yang akhirnya membentuk bidang miring. Barang siapa yang mempelajari evolusi piramida di Mesir, akan tahu bahwa piramida2 bidang miring di Giza berasal dari model piramida ‘punden berundak’ yang lebih tua, 2600 SM,dari bangunan kuburan bernama ‘mastaba’ yang semula dua tingkat, tiga tingkat,empat tingkat, terus…, akhirnya di-casing menjadi bidang miring. Gunung Padang adalah punden berundak terbesar di Asia Tenggara, tetapi ia mungkin bukan kuburan, melainkan semacam kuil alam untuk menyembah Gunung Gede, tetapi tunggulah penelitian yang sedang terjadi dengannya, kita kan baru tahu permukaannya, dan sekarang mulai masuk ke dalamnya. Salam, Awang --- Pada Sel, 14/2/12, Rus Soeripto rsoeri...@yahoo.com menulis: Dari: Rus Soeripto rsoeri...@yahoo.com Judul: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Kepada: iagi-net@iagi.or.id iagi-net@iagi.or.id Tanggal: Selasa, 14 Februari, 2012, 5:20 PM Pak Yatno,Terimakasih telah menambah pengetahuan saya, karena sepanjang jadi geologist jarang bersentuhan dengan vulkanologi..Pertanyaan saya adalah; apakah feedernya mesti vertikal, apakah kejadiannya seperti parasitic cone dimana feedernya berupa cabang dari main volcanic neck dg posisi menyudut menerobos sesuai dengan posisi rekahan sebagai konduit. Atau bahkan konduitnya sejajar lapisan berongga seperti kejadian sill atau pacolith. Apabila sketsa profil cinder cone Pak Yatno dengan feeder miring sudut rendah, seakan-akan gak punya volcanic neck, seperti data geolistrik piramida ?Just thinking outloud saja pak, meramaikan debat piramid vs vulkanik..Salam Ruskamto From: Yustinus Suyatno Yuwono yuw...@gc.itb.ac.id To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Tuesday, February 14, 2012 10:52 AM Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Rekan rekan Yth. Ini saya coba buat sketsa suatu gunungapi kecil (biasanya tingginya hanya ratusan meter saja) yang disebut cinder cone (bhs Prancisnya Cone de cendre). Di dalam body gunungapi kecil ini strukturnya sangat kompleks, bias ada rongga-2, paleo soil, dll. Perlu diketahui juga, dari permukaan gunungapi ini tidak terlihat adanya tanda- tanda pusat erupsi seperti kepundan (crater), kawah (crater lake), volcanic plug dsb. Yang Nampak hanya bentuk dome yang isinya lapili- tuff yang relative loose, mudah tererosi membentuk endapan lahar dsb. Lapilli itu dihasilkan suatu erupsi, biasanya tipe phreato- magmatic, bs dibayangkan saat di- erupsikan mirip kembang api raksasa dan jatuh (pyroclasti fall) di sekitar pusat erupsi bahkan menutupi volcanic edifice- nya. Sketsa itu saya buat contoh untuk G. Kiamis, Garut (selatan konsesi geothermal
Re: [iagi-net-l] Lusi Update
Nampaknya materialnya yang tidak pas untuk tanggul. Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Jerry Sihombing jerry.c.sihomb...@gmail.com Date: Wed, 15 Feb 2012 10:39:18 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Lusi Update saya pernah punya pengalaman design tanggul agar tidak terjadi cracking seperti di gambar LUSI saya pasang CCTV dan monitoring slope menggunakan Total Station, jadi aman sentosa tuh tanggul meskipun bagian bawahnya disturb, tpi tetep bisa dikontrol, yang harus siperhatikan adalah Fk, material tanggul dan designingnya, serta after designing, makanya saya pasang CCTV. kayanya yang buat tanggul sidaorjo kurang memperhatikan dasar design tanggul neh, melihat kenampakan difoto material yang dipakai sepertinya bila bercampur air bisa ngembang kaya bikin kue bolu, besar tapi rapuh dan rentan, apalagi sekarang sedang musim penghujan, lengkaplah penderitaan masyarakat sekitar tanggul LUSI. Semoga Tabah mereka. _JCS_ On Wed, Feb 15, 2012 at 10:25 AM, Yanto R. Sumantri yrs_...@yahoo.comwrote: Maas Bandono Salim Pertanyaan - ku , kau belum jawab Rek Apa - kah Anda mau sembunyi terus dari aku ?? si Abah -- *From:* Bandono Salim bandon...@gmail.com *To:* iagi-net@iagi.or.id *Sent:* Wednesday, February 15, 2012 7:04 AM *Subject:* Re: [iagi-net-l] Lusi Update Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: mohammadsyai...@gmail.com Date: Wed, 15 Feb 2012 06:59:34 To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Lusi Update Rumah yg miring gak ketok, cak.. Sent from my deep hart On Feb 15, 2012, at 6:08 AM, amienwid...@yahoo.com wrote: Pagi ini saya di Lusi bersama trans7 Ini beberapa foto tanggul, Ada yang retak, ada yg ngrembes dan lihatlah rumah yg mulai mriring. Di jalan Porong ya sudah ada rembesan IMG01058-20120215-0547.jpg IMG01061-20120215-0553.jpg IMG01062-20120215-0554.jpg PP-IAGI 2011-2014: Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012. Kirim abstrak ke email: pit.iagi.2012[at]gmail.com. Batas akhir pengiriman abstrak 28 Februari 2012. To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id For topics not directly related to Geology, users are advised to post the email to: o...@iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. - PP-IAGI 2011-2014: Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012. Kirim abstrak ke email: pit.iagi.2012[at]gmail.com. Batas akhir pengiriman abstrak 28 Februari 2012. To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id For topics not directly related to Geology, users are advised to post the email to: o...@iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Re: [iagi-net-l] Lusi Update
itu maksud saya bapaknya, kan material bagian dari design juga hehehe.. _JCS_ 2012/2/15 Bandono Salim bandon...@gmail.com ** Nampaknya materialnya yang tidak pas untuk tanggul. Powered by Telkomsel BlackBerry® -- *From: * Jerry Sihombing jerry.c.sihomb...@gmail.com *Date: *Wed, 15 Feb 2012 10:39:18 +0700 *To: *iagi-net@iagi.or.id *ReplyTo: * iagi-net@iagi.or.id *Subject: *Re: [iagi-net-l] Lusi Update saya pernah punya pengalaman design tanggul agar tidak terjadi cracking seperti di gambar LUSI saya pasang CCTV dan monitoring slope menggunakan Total Station, jadi aman sentosa tuh tanggul meskipun bagian bawahnya disturb, tpi tetep bisa dikontrol, yang harus siperhatikan adalah Fk, material tanggul dan designingnya, serta after designing, makanya saya pasang CCTV. kayanya yang buat tanggul sidaorjo kurang memperhatikan dasar design tanggul neh, melihat kenampakan difoto material yang dipakai sepertinya bila bercampur air bisa ngembang kaya bikin kue bolu, besar tapi rapuh dan rentan, apalagi sekarang sedang musim penghujan, lengkaplah penderitaan masyarakat sekitar tanggul LUSI. Semoga Tabah mereka. _JCS_ On Wed, Feb 15, 2012 at 10:25 AM, Yanto R. Sumantri yrs_...@yahoo.comwrote: Maas Bandono Salim Pertanyaan - ku , kau belum jawab Rek Apa - kah Anda mau sembunyi terus dari aku ?? si Abah -- *From:* Bandono Salim bandon...@gmail.com *To:* iagi-net@iagi.or.id *Sent:* Wednesday, February 15, 2012 7:04 AM *Subject:* Re: [iagi-net-l] Lusi Update Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: mohammadsyai...@gmail.com Date: Wed, 15 Feb 2012 06:59:34 To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Lusi Update Rumah yg miring gak ketok, cak.. Sent from my deep hart On Feb 15, 2012, at 6:08 AM, amienwid...@yahoo.com wrote: Pagi ini saya di Lusi bersama trans7 Ini beberapa foto tanggul, Ada yang retak, ada yg ngrembes dan lihatlah rumah yg mulai mriring. Di jalan Porong ya sudah ada rembesan IMG01058-20120215-0547.jpg IMG01061-20120215-0553.jpg IMG01062-20120215-0554.jpg PP-IAGI 2011-2014: Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012. Kirim abstrak ke email: pit.iagi.2012[at]gmail.com. Batas akhir pengiriman abstrak 28 Februari 2012. To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id For topics not directly related to Geology, users are advised to post the email to: o...@iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. - PP-IAGI 2011-2014: Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012. Kirim abstrak ke email: pit.iagi.2012[at]gmail.com. Batas akhir pengiriman abstrak 28 Februari 2012. To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id For topics not directly related to Geology, users are advised to post the email to: o...@iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta
Re: [iagi-net-l] Lusi Update
Heueh, smal part dari design, kalau rapi ada penguat ditengah, ada pengamatan kontinu dsb dsb itu whole disign, sehingga pemilihan materinya pas maka dpt awet, eh dalam disign pasti juga menghitung kemungkinan nambah materi tidak? Kalau air kan bisa diprediksi 100th dll. Kalau dari gng api, gn lumpur, gimana ngetungnya? Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Jerry Sihombing jerry.c.sihomb...@gmail.com Date: Wed, 15 Feb 2012 11:54:37 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Lusi Update itu maksud saya bapaknya, kan material bagian dari design juga hehehe.. _JCS_ 2012/2/15 Bandono Salim bandon...@gmail.com ** Nampaknya materialnya yang tidak pas untuk tanggul. Powered by Telkomsel BlackBerry® -- *From: * Jerry Sihombing jerry.c.sihomb...@gmail.com *Date: *Wed, 15 Feb 2012 10:39:18 +0700 *To: *iagi-net@iagi.or.id *ReplyTo: * iagi-net@iagi.or.id *Subject: *Re: [iagi-net-l] Lusi Update saya pernah punya pengalaman design tanggul agar tidak terjadi cracking seperti di gambar LUSI saya pasang CCTV dan monitoring slope menggunakan Total Station, jadi aman sentosa tuh tanggul meskipun bagian bawahnya disturb, tpi tetep bisa dikontrol, yang harus siperhatikan adalah Fk, material tanggul dan designingnya, serta after designing, makanya saya pasang CCTV. kayanya yang buat tanggul sidaorjo kurang memperhatikan dasar design tanggul neh, melihat kenampakan difoto material yang dipakai sepertinya bila bercampur air bisa ngembang kaya bikin kue bolu, besar tapi rapuh dan rentan, apalagi sekarang sedang musim penghujan, lengkaplah penderitaan masyarakat sekitar tanggul LUSI. Semoga Tabah mereka. _JCS_ On Wed, Feb 15, 2012 at 10:25 AM, Yanto R. Sumantri yrs_...@yahoo.comwrote: Maas Bandono Salim Pertanyaan - ku , kau belum jawab Rek Apa - kah Anda mau sembunyi terus dari aku ?? si Abah -- *From:* Bandono Salim bandon...@gmail.com *To:* iagi-net@iagi.or.id *Sent:* Wednesday, February 15, 2012 7:04 AM *Subject:* Re: [iagi-net-l] Lusi Update Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: mohammadsyai...@gmail.com Date: Wed, 15 Feb 2012 06:59:34 To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Lusi Update Rumah yg miring gak ketok, cak.. Sent from my deep hart On Feb 15, 2012, at 6:08 AM, amienwid...@yahoo.com wrote: Pagi ini saya di Lusi bersama trans7 Ini beberapa foto tanggul, Ada yang retak, ada yg ngrembes dan lihatlah rumah yg mulai mriring. Di jalan Porong ya sudah ada rembesan IMG01058-20120215-0547.jpg IMG01061-20120215-0553.jpg IMG01062-20120215-0554.jpg PP-IAGI 2011-2014: Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012. Kirim abstrak ke email: pit.iagi.2012[at]gmail.com. Batas akhir pengiriman abstrak 28 Februari 2012. To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id For topics not directly related to Geology, users are advised to post the email to: o...@iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. - PP-IAGI 2011-2014: Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012. Kirim abstrak ke email: pit.iagi.2012[at]gmail.com. Batas akhir pengiriman abstrak 28 Februari 2012.
Re: [iagi-net-l] Lusi Update
Kita yg sering lewat di jalan raya porong mengharapkan ada semacam Petunjuk Praktis yg bisa diakses lewat hp bahwa saya lewat jalan porong hari ini AMAN. Padahal setelah kita lihat langsung di tanggul ternyata jarak lumpur dan tanggul hampir rata, ada retakan dan rembesan seperti gambar yg sudah terkirim. Saya jadi ingat tanggul Situgintung, masyarakat sudah melapoprkan kalau ada rembesan dan retakan setahun sebelumny, tapi tidak segera ditindak lanjuti. Yang nggak enak setelah jevol dan membunuh hampir 100 orang, pihak yg berernang bilang Sebetulnya anggaran sudah keluar dan siap untuk memperbaiki tanggul Situgintung, tapi keburu jebol. Lusi pernah jebol besar lebih dar 4 x, tg 22 Nop 2006 dengan korban meninggal 13 orang, April 2007 jebol mengusir ratusan penduduk, menggenangi rumah, sekolahan dan jalan porong berhari hari, Desember 2010 jebol di bagian NE menggenangi sawah, rumah dan tambak, semuanya terjadi MALAM HARI. Sebelum jebol tg 22 Nop 2006 alat deteksi GPS real time terpasang dengan baik dan jam 14.00 terjadi increment penurunan lebih cepat dari biasanya dan jam 20.00 sudah jebol dan menutup tol porong selamanya. Semoga penguasa tanggul saat ini lebih siap siaga kalau terjadi jebol mengingat tranportasi di jalan porong inin samgat padat dan selalu macet/jalannya merambat, AW Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Danny Hilman Natawidjaja danny.hil...@gmail.com Date: Wed, 15 Feb 2012 10:11:29 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Lusi Update Atau fenomena gangguang yang diambil alih alam.. From: Jerry Sihombing [mailto:jerry.c.sihomb...@gmail.com] Sent: Wednesday, February 15, 2012 9:48 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Lusi Update fenomena alam yang alamiah tapi di-ganggu-in ya pak? 2012/2/15 Sukendar Asikin asikin_suken...@yahoo.com Inilah yang pernah saya usulkan sebagai salah satu opsi pada saat awal-2 terjadinya fenomena ini (kalau tidak salah waktu ada pertemuan di r.rapat pk mentri), karena saya menganggap ini sebagai fenomena alam jadi biarlah mengatur sendiri, mencari jalan sendiri dan kewajiban kita mengamati daerah-2 yang membahayakan penduduk dan memindahkannya. Sent from my iPad On 15 Feb 2012, at 07:03, Bandono Salim bandon...@gmail.com wrote: Kalau begitu, biartkan saja lumpur dan air mengalir secara alami, mencari tempatnya sendiri. Kalau penanggulan tidak bagus betul, di bawah air merembas, di tengah air dlm lumpur mendorong, yaa lama2 pecahlah tanggul tersebut. Salam selamat. Powered by Telkomsel BlackBerryR -Original Message- From: amienwid...@yahoo.com Date: Tue, 14 Feb 2012 23:08:55 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] Lusi Update Pagi ini saya di Lusi bersama trans7 Ini beberapa foto tanggul, Ada yang retak, ada yg ngrembes dan lihatlah rumah yg mulai mriring. Di jalan Porong ya sudah ada rembesan PP-IAGI 2011-2014: Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012. Kirim abstrak ke email: pit.iagi.2012[at]gmail.com. Batas akhir pengiriman abstrak 28 Februari 2012. To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id For topics not directly related to Geology, users are advised to post the email to: o...@iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/%0AIAGI-net IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. -
Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
Pak Budi, Saya tambahkan,ketika saya sekolah di Perancis sewaktu makan siang dikantin mahasiswa satu meja dgn mhs dari Madagaskar,ia cerita kalau nenek moyangnya dari Jawa berasal dari Majapahi,yg ia dapatkan cerita itu sewaktu disekolah menengah diajar sejarah (pakai bahasa dan kurikulum Perancis) bahwa komunitas utama Madagaskar adalah keturunan asal Jawa-Majapahit dan Afrika.Mhs tadi mengucapkan banyak istilah/bahasanya yang ternyata sama dengan bahasa Jawa spt: manuk (=ayam), asu (anjing), alis,irung (hidung) dll msh banyak lagi. Demikian sekedar tambahan dari saya. Wslm, Zaim Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Budi Brahmantyo bud...@gc.itb.ac.id Date: Wed, 15 Feb 2012 07:53:07 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Nah kalau yang ini agak lebih muda, katanya sekitar abad ke-4 dan 5, pelaut-pelaut kita berdagang ke Timur Tengah hingga Madagscar, Zanzibar, bahkan melintasi Semenanjung Harapan ke Nigeria. Saya juga tahunya baca di buku (lupa judul tepatnya dan pengarangnya, bukunya ada di rumah), yaitu Penjelajahan Pelaut Nusantara ke Afrika (kira-kira begitulah...). Tapi kami pernah kedatangan seorang antropolog Prancis asli Madagascar yang percaya bahwa leluhurnya orang Bugis. Ia bahkan mengatakan bahwa kata 'hawaii berasal dari kata hava iki yang katanya berarti jawa kecil. Madagascar mungkin saja berasal dari kata macassar. Wallahualam bisawab. BB Pak Bud, Hanya penasaran saja, apakah termasuk wilayah madagascar..karena penduduk disana merupakan migrasi dari sumatra dan borneo, juga termasuk aborigin australia?. rgds 2012/2/15 Budi Brahmantyo bud...@gc.itb.ac.id Penelitian prasejarah Kepulauan Nusantara sebenarnya sudah cukup luas. Boleh dikatakan hampir setiap jengkal diwakili oleh temuan2 artefak. Dari situ tidak disangkal lagi bahwa peradaban Nusantara telah sangat berkembang (sesuai perekambnagan jamannya tentu saja) dan meluas hingga Asia-Pasifik sehingga kemudian dikenal sbg Budaya Austronesia. Sumbangan kata-kata melayu dapat dirunut sejauh Tahiti si selatan Pasific atau sejauh Hawaii di utara. Jadi sebenarnya tidak ada yang baru (kecuali verifikasi dari perunutan gen) oleh Oppenheimer. Silakan baca buku yang cukup komprehensif yang mengumpulkan data arkeologis selama berpuluh-puluh tahun ttg prasejarah Nusantara dsk di Prasejarah Kepulauan Indo-Malaysia (Bellwood, Gramedia, 2000). Sayangnya di sana tidak ditemukan arah atau gejala-gejala menuju budaya Atlantis, apalagi dg Piramida-nya :'( BB Hehe untuk ukuran kecil, yang disebut nose oleh alm proff memang terlihat arahnya, kalau ukuran buesar, bisa dikaburkan dengan antiklinorium. Betul, Den, aku sdh bicara jg waktu beliau msh sugeng. Di kamar beliau. Krn data delapsi juga dijumpai di wilayah desertasi prof suyono, budibrahmantyo memperlihatkan pada saya, ketika skripsi di ciajur selatan. Kasihan tu sama mhs bimbingannya sampai bikin dua skripsi, untuk geologi konvensional dan delapsi. Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Danny Hilman Natawidjaja danny.hil...@gmail.com Date: Wed, 15 Feb 2012 07:24:55 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO He he he Bung Mino akhirnya gatel juga neh :-) Riset Oppenheimer (berdasarkan genetika-DNA dan artefak) menunjukkan bahwa Nusantara sudah menjadi pusat peradaban sebelum 10.000 tahun lalu. Jadi Teori yang mengatakan peradaban Nusantara berkembang karena imigran dari utara (out of Taiwan) menjadi SALAH. Saat ini teori Oppenheimer belum didukung oleh bukti2 kebudayaan dan arkeologi (sejarah) Indonesia yang memang baru bisa menembus sampai 400 M saja (i.e. Kutei dan Tarumanagara), itupun datanya masih compang-camping! Bukti peradaban purba yang tinggi di wilayah Asia, seperti Mesir (pyramid) atau Lembah Harapa (India) berumur tidak lebih tua dari 3000 SM. Artinya ribuan tahun setelah kejadian Katastropik-Banjir Besar Terakhir di Nusantara sekitar 6000 SM. Nah apakah KETIADAAN BUKTI peradaban pra-sejarah di Indonesia ini mau kita simpulkan sebagai TIDAK ADA atau karena BARELY EXPLORED? Go figure Ngomong-ngomong pro-kontra teori geologi, jadi ingat masa kuliah dulu waktu terjadi pertarungan sengit antara Teori Olisostrom-Delapsi nya Alm Pak Sartono dan Mainstream Geologi - terutama diwakili oleh Kubu Tektonik Pak Sukendar. Kubu Delapsi meng-klain bahwa strike-dip di singkapan tidak ada gunanya diukur dan diproyeksikan ke penampang geologi ... Yang kasihan para mahasiswa yang menjadi 'epilepsi' karena terjepit oleh pertarungan dua kubu ini :-)) Salam DHN -Original Message- From: Benyamin Sapiie [mailto:bsap...@geodin.net] Sent: Wednesday, February 15, 2012 6:17 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG
Re: [iagi-net-l] Lusi Update
Biarkan saja jebol, selamtkan dulu/pindahkan dulu mereka. Naikkan tanggul perkuat tanggul, kayak gak ada kerjaan lain. Makin tinggi tanggul makin kurang kestabilannya. Buat jalan layang melintas kalau sdh ada beaya, atau pakai jalan alternatif dululah, spy tidak terhenti ekonomi rakyat. Mungki sdh kebiasaan, sblm adfa korban belum bertindak. Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: amienwid...@yahoo.com Date: Wed, 15 Feb 2012 05:13:04 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Lusi Update Kita yg sering lewat di jalan raya porong mengharapkan ada semacam Petunjuk Praktis yg bisa diakses lewat hp bahwa saya lewat jalan porong hari ini AMAN. Padahal setelah kita lihat langsung di tanggul ternyata jarak lumpur dan tanggul hampir rata, ada retakan dan rembesan seperti gambar yg sudah terkirim. Saya jadi ingat tanggul Situgintung, masyarakat sudah melapoprkan kalau ada rembesan dan retakan setahun sebelumny, tapi tidak segera ditindak lanjuti. Yang nggak enak setelah jevol dan membunuh hampir 100 orang, pihak yg berernang bilang Sebetulnya anggaran sudah keluar dan siap untuk memperbaiki tanggul Situgintung, tapi keburu jebol. Lusi pernah jebol besar lebih dar 4 x, tg 22 Nop 2006 dengan korban meninggal 13 orang, April 2007 jebol mengusir ratusan penduduk, menggenangi rumah, sekolahan dan jalan porong berhari hari, Desember 2010 jebol di bagian NE menggenangi sawah, rumah dan tambak, semuanya terjadi MALAM HARI. Sebelum jebol tg 22 Nop 2006 alat deteksi GPS real time terpasang dengan baik dan jam 14.00 terjadi increment penurunan lebih cepat dari biasanya dan jam 20.00 sudah jebol dan menutup tol porong selamanya. Semoga penguasa tanggul saat ini lebih siap siaga kalau terjadi jebol mengingat tranportasi di jalan porong inin samgat padat dan selalu macet/jalannya merambat, AW Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Danny Hilman Natawidjaja danny.hil...@gmail.com Date: Wed, 15 Feb 2012 10:11:29 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Lusi Update Atau fenomena gangguang yang diambil alih alam.. From: Jerry Sihombing [mailto:jerry.c.sihomb...@gmail.com] Sent: Wednesday, February 15, 2012 9:48 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Lusi Update fenomena alam yang alamiah tapi di-ganggu-in ya pak? 2012/2/15 Sukendar Asikin asikin_suken...@yahoo.com Inilah yang pernah saya usulkan sebagai salah satu opsi pada saat awal-2 terjadinya fenomena ini (kalau tidak salah waktu ada pertemuan di r.rapat pk mentri), karena saya menganggap ini sebagai fenomena alam jadi biarlah mengatur sendiri, mencari jalan sendiri dan kewajiban kita mengamati daerah-2 yang membahayakan penduduk dan memindahkannya. Sent from my iPad On 15 Feb 2012, at 07:03, Bandono Salim bandon...@gmail.com wrote: Kalau begitu, biartkan saja lumpur dan air mengalir secara alami, mencari tempatnya sendiri. Kalau penanggulan tidak bagus betul, di bawah air merembas, di tengah air dlm lumpur mendorong, yaa lama2 pecahlah tanggul tersebut. Salam selamat. Powered by Telkomsel BlackBerryR -Original Message- From: amienwid...@yahoo.com Date: Tue, 14 Feb 2012 23:08:55 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] Lusi Update Pagi ini saya di Lusi bersama trans7 Ini beberapa foto tanggul, Ada yang retak, ada yg ngrembes dan lihatlah rumah yg mulai mriring. Di jalan Porong ya sudah ada rembesan PP-IAGI 2011-2014: Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012. Kirim abstrak ke email: pit.iagi.2012[at]gmail.com. Batas akhir pengiriman abstrak 28 Februari 2012. To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id For topics not directly related to Geology, users are advised to post the email to: o...@iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/%0AIAGI-net IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any,
Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
kebetulan saya punya penelitian terkait dengan Angle of Repose pasir gunung Bromo (pasir andesit basaltis). Penelitian bertujuan untuk mendesain atap rumah di kawan rawan hujan abu. Hasilnya sekitar 50-55 derajat dan kalau basah 55 derajat. Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Bandono Salim bandon...@gmail.com Date: Wed, 15 Feb 2012 04:16:55 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Pak, mangokim sudah mendaki sampai puncak, lereng terjal itu dari andesit, jadi dpt saja angle of reposenya sampai lebih dari 60, nah mari manh okim, tugas anda menjawab. Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Awang Satyana awangsaty...@yahoo.com Date: Wed, 15 Feb 2012 11:39:54 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO ‘Angle of repose’ Sadahurip kurang memenuhi syarat disebut sebagai cinder cone. Bila cinder cone ini dulunya dibangun oleh coarse scree, maka typical range of repose-nya akan 32-36 deg, setelah terkonsolidasi akan melandai sekitar 25-30 deg. Kenyataannya Sadahurip kini lerengnya di antara 30-40 deg di sekelilingnya walaupun lereng yang dilihat dari Kampung Cicapar lebih landai dari 30 deg. Tentu banyak faktor yang akan menentukan sudut ini: particle size, angularity, interlocking antarpartikel dan tekanan antarpori. Bentuk yang kelihatan dari permukaan pun bisa mengelabui kita karena berbagai faktor post-pembentukan misalnya erosi atau pemanfaatan lahan oleh manusia, bisa mengubah sudut kemiringannya. Maka bila ada yang mau melihat ke dalam struktur di bawahnya, dengan berbagai metode, tak ada salahnya, dan kita diskusikan hasilnya sebab terbentuknya cinder cone banyak syarat mekanikanya, maklum benda jatuhan (pyroclastic fall), sehingga pada sudut maksimum berapa suatu unconsolidated sediment bisa bertahan tanpa jatuh/menggelundung lagi (angle of repose) ke bawahnya menjadi penting. Man-made structure atau natural-structure by pyroclastic fall akan mempunyai angle of repose yang berbeda. Sebagai informasi, pembangunan piramida kompleks Giza di Mesir untuk balok2 utamanya tak mempertimbangkan angle of repose, sebab piramida2 ini dibangun semula sebagai stepped pyramids menggunakan jutaan balok batugamping, kemudian ditutupi luarnya agar halus membentuk bidang miring, tak terlihat lagi undakannya oleh casing material buatan. Dan bidang miringnya membentuk ‘angle of repose’ sekitar 40. Membuat bidang miring menjadi berundak-undak adalah kebiasaan para petani kita dari zaman dahulu. Imhotep, arsitek piramida2 Giza di Mesir sekitar 2600-2500 SM, membuatnya terbalik. Menyusun undak-undaknya dulu lalu menutupinya dengan material casing yang akhirnya membentuk bidang miring. Barang siapa yang mempelajari evolusi piramida di Mesir, akan tahu bahwa piramida2 bidang miring di Giza berasal dari model piramida ‘punden berundak’ yang lebih tua, 2600 SM,dari bangunan kuburan bernama ‘mastaba’ yang semula dua tingkat, tiga tingkat,empat tingkat, terus…, akhirnya di-casing menjadi bidang miring. Gunung Padang adalah punden berundak terbesar di Asia Tenggara, tetapi ia mungkin bukan kuburan, melainkan semacam kuil alam untuk menyembah Gunung Gede, tetapi tunggulah penelitian yang sedang terjadi dengannya, kita kan baru tahu permukaannya, dan sekarang mulai masuk ke dalamnya. Salam, Awang --- Pada Sel, 14/2/12, Rus Soeripto rsoeri...@yahoo.com menulis: Dari: Rus Soeripto rsoeri...@yahoo.com Judul: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Kepada: iagi-net@iagi.or.id iagi-net@iagi.or.id Tanggal: Selasa, 14 Februari, 2012, 5:20 PM Pak Yatno,Terimakasih telah menambah pengetahuan saya, karena sepanjang jadi geologist jarang bersentuhan dengan vulkanologi..Pertanyaan saya adalah; apakah feedernya mesti vertikal, apakah kejadiannya seperti parasitic cone dimana feedernya berupa cabang dari main volcanic neck dg posisi menyudut menerobos sesuai dengan posisi rekahan sebagai konduit. Atau bahkan konduitnya sejajar lapisan berongga seperti kejadian sill atau pacolith. Apabila sketsa profil cinder cone Pak Yatno dengan feeder miring sudut rendah, seakan-akan gak punya volcanic neck, seperti data geolistrik piramida ?Just thinking outloud saja pak, meramaikan debat piramid vs vulkanik..Salam Ruskamto From: Yustinus Suyatno Yuwono yuw...@gc.itb.ac.id To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Tuesday, February 14, 2012 10:52 AM Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Rekan rekan Yth. Ini saya coba buat sketsa suatu gunungapi kecil (biasanya tingginya hanya ratusan meter saja) yang disebut cinder cone (bhs Prancisnya Cone de cendre). Di dalam body gunungapi kecil ini strukturnya sangat kompleks, bias ada rongga-2, paleo soil, dll. Perlu diketahui juga, dari permukaan gunungapi ini tidak terlihat adanya tanda- tanda pusat
Re: [iagi-net-l] Bumi berkembang
Pak Ban, Saya kebetulan sekantor sama James Maxlow yg disebut mas Maryanto di bawah. Nanti saya tanyakan ke dia kalau masih punya kopi bukunya yg kontroversial 'Expanding Earth' Salam Prianggito Sent from my iPhone On 15/02/2012, at 11:02 AM, Bandono Salim bandon...@gmail.com wrote: Terimakasih, aku ni geolog yang kurang bacaan tentang kembang kerut jari2 bumi. Merasa cukup dgn teori kuliah, lha kurang terpakai di aplikasi bidang aku. Wah satu hari mbokya iagi bikin ceramah tentang yang mas Maryanto tulis tadi. Terimakasih, tlh membuka wawasan saya. Powered by Telkomsel BlackBerry® From: Maryanto maryan...@yahoo.com Date: Tue, 14 Feb 2012 16:44:04 -0800 (PST) To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Bumi berkembang Salam, Senang kalau saja ada up-date tentang Bumi yang berkembang ini. Bagimana perkembangannya ? Alfred Wagener (1912) dengan berpaham semua benua semula besatu Pangea, di umur 200 Maa Million annum ago, perlihatkan kalau benua semenjak umur itu saling menjauh, seperti berkembang. Masa bersatunya semua benua itu, kini di kenal PermianTriassik (277-207 Maa). Di ikuti Carrey 1945, yang lalu banyak tinggal di Australia, maka banyak pakar Australia mengikuti faham Expanding Earth beliau. Davidson, mengajari saya kursus geology Structure pd 2000, fahamkan Jari jari Bumi masa 200 Maa itu adalah 80 % di banding jari-jari Bumi kini. Disertasi James Maxlow 2005, fahamkan ketika PermianTriassik bahwa semua hanya ada satu benua Pangea (gabungan semua benua), tak ada lautnya (Phantalasanya). Dan di hitung masa PewrmianTriassik itu, jari-jari Bumi adalah 45 % di banding jari-jari bumi kini. Collins 2003, masih berfaham konstan jari-jari Bumi sejak Cambirum (setidaknya) hingga kini. Kami berfaham Bumi kembang kempis dengan pereode 7x10^n tahun (berupa jumlahan sinusoidal pereode dlm tahun 7, 70, 700, , 70 GGiga). Alam, kini langit ke-1 berdiameter orde 10^28 meter, yang semula pada Big Bang 18,6 Gaa Giga annum ago, hanyalah sebesar bola tenes. Wass, Maryanto. From: Bandono Salim bandon...@gmail.com To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Wednesday, February 15, 2012 6:45 AM Subject: [iagi-net-l] Bumi berkembang Wah ada bukunya hehe minimal copyan, atau ceramahlah. Trus dari pengukuran satelit, geodesi sudah terbukti kah? Kalau benar, maka theori hukum besi malthus tidak perlu dikawatirkan, karena bumi berkembang maka tempat produksi makan juga bertambah. Oh iya ini ikut hukum perkembangan alam semesta. Stephen hawkings? Powered by Telkomsel BlackBerry®
Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
Maaf baru ikutan nimbrung... Andaikan gn. padang memang piramid maka Indonesia dicatat sebagai salah pusat peradaban dunia. Mungkin psikologi kita naik karena sebagai cucu dari nenek moyang berperadaban tinggi. Psikologi yg naik itu apa bisa memperbaiki masa depan Indonesia? Salam, Ery Arifullah NPA: 2525 Sent from my iPad On Feb 15, 2012, at 9:31, Awang Satyana awangsaty...@yahoo.com wrote: Berpendapat bahwa di Indonesia ada piramida (seperti piramida2 di kompleks Giza di Mesir yang umurnya sekitar 2500 SM) memang suatu pendapat/ide yang terasa 'bizzare', 'wah', 'ide gila' sulit dinalar...maka wajar saja kalau dibilang 'it is possible but unlikely'. Tetapi sebentar dulu, kita sering berpikir dikurung oleh pengetahuan yang sudah baku, sehingga kalau ada pikiran di luar itu (katakanlah di luar mainstream) lalu kita mengatakannya mengada-ada. Saya pikir sejarah sains dicirikan oleh hal ini, ada orang2 yang berpikir di luar kemapanan, lalu ditolak habis2an oleh kemapanan, padahal di kemudian hari ternyata mereka justru yang benar. Dari heliosentris Brahe dan Copernicus, teori evolusi Darwin, relativitas Einstein, continental drift Wegener, dll saya pikir penuh idea 'bizzare' pada awalnya. Kasus Sadahurip dan Gunung Padang adalah kasus sejarah atau lebih tepat masa prasejarah. Pengetahuan kita tentang prasejarah sangatlah kurang karena jumlah artefak yang telah ditemukan jauh lebih sedikit daripada panjang masanya sendiri. Para geologist dalam hal ini lebih beruntung daripada para ahli arkeologi sebab singkapan batuan jauh lebih banyak daripada artefak atau fosil hominid. Nah, pengetahuan dengan bukti yang sangat sedikit ini jangan lantas menjadi pengukur pengetahuan kita masa kini maupun ke depan. Maksudnya, mengapa 'unlikely' ada piramida di Indonesia, bisa saja kita belum menemukannya sebab menemukan artefak itu lebih sering tak sengaja. Menemukan singkapan bisa kita analisis dan buktikan dengan rekonstruksi lapangan dll. Menemukan artefak, harus ada pemicunya dulu secara tak sengaja. Piramida di dunia tak hanya piramida2 Giza di Mesir, itu memang yang paling terkenal, sehingga pikiran kita selalu terkurung olehnya sebab publikasinya paling banyak. Di Mesir ada sekitar 170 piramida telah ditemukan, dengan berbagai bentuk dari berbagai dinasti Firaun. Salah satu bentuknya adalah step pyramid, yang sangat mirip 'punden berundak' di Indonesia, dan justru model ini yang paling mendunia, ada di banyak negara, bukan model 'square pyramid' ala piramida2 Giza. Punden berundak adalah salah satu tradisi megalitik Indonesia yang terkenal, ditemukan di banyak tempat di Indonesia. Secara geometris, ini adalah step pyramid. Gunung Padang dan Borobudur dibangun dengan sistem punden berundak, step pyramid. Geometri piramid, mengerucut, menyempit ke atas, bukan barang aneh bagi tradisi kebudayaan prasejarah-sejarah Indonesia. Pengundakan sawah dan ladang (terasering), penyucian gunung sebagai tempat kediaman Sang Mahakuasa (misalnya Di-Hyang/Dieng -tempat bersemayamnya Sang Mahakuasa) adalah tradisi sejarah/prasejarah Indonesia juga. Maka Gunung Padang dijadikan situs penyembahan Gunung Gede pada masanya, juga barangkali Sadahurip pernah dipakai untuk tempat penyembahan gunung2 di sekelilingnya (Sadakeling-Talagabodas-Galunggung-Karacak-Cikuray-Guntur), bisa2 saja. Secara ringkas, buat saya 'pyramid in Indonesia is possible and likely' Salam, Awang --- Pada Rab, 15/2/12, Benyamin Sapiie bsap...@geodin.net menulis: Dari: Benyamin Sapiie bsap...@geodin.net Judul: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Kepada: iagi-net@iagi.or.id Tanggal: Rabu, 15 Februari, 2012, 6:16 AM Saya juga setuju bahwa piramid sebuah hipotesa kenapa tidak tapi kemungkinannya kecil karena tidak pernah ada bukti2 kebudayaanm arkeologi dan lainya yg mendukung kehadirannya. Yet, saya juga bukan ahli kebudayan maupun arkeologi yang bisa mengatakan hal ini. Geolistirik dan geofisika tools lainnya memerlukan interpretasi bahkan sudah ada pemboraanpun masih memerlukan analisa yang detail. Perdebatan scientific seharus dilakukan dengan data dan level yang sama serta berimbang supaya tidak lebih jelas apa yang dipermasalahkan (termasuk perkara kemenyan). Walaupun hal ini juga tetap tidak akan menstop para pendukung piramida untuk tetapa yakin bahwa itu ada. Sebagai contoh masih banyak yang anti-tektonik teori, misalnya expanding earth (Carey). Kalau sudah universal seperti hukum gravitasi baru mungkin akan susah dibantah. Sebaik sharing informasi saja antara pro dan kontra biar bisa saling mengisi dan argumen yang dibicarakan lebih jelas. Salam, Ben Sapiie 2012/2/14 koeso...@melsa.net.id: Yg masalah adalah justru geolistrik ini yg gambar hasil processingnya saja tdk pernah dapat diperlihatkan secara jelas, apakah lintasannya dilewatkan outcrop yg diamati Pak Miko, bagaimana garis2
Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
Btrn tunggal atau beragam? Umumnya beragam kalau segitu. Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: amienwid...@yahoo.com Date: Wed, 15 Feb 2012 05:27:23 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO kebetulan saya punya penelitian terkait dengan Angle of Repose pasir gunung Bromo (pasir andesit basaltis). Penelitian bertujuan untuk mendesain atap rumah di kawan rawan hujan abu. Hasilnya sekitar 50-55 derajat dan kalau basah 55 derajat. Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Bandono Salim bandon...@gmail.com Date: Wed, 15 Feb 2012 04:16:55 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Pak, mangokim sudah mendaki sampai puncak, lereng terjal itu dari andesit, jadi dpt saja angle of reposenya sampai lebih dari 60, nah mari manh okim, tugas anda menjawab. Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Awang Satyana awangsaty...@yahoo.com Date: Wed, 15 Feb 2012 11:39:54 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO ‘Angle of repose’ Sadahurip kurang memenuhi syarat disebut sebagai cinder cone. Bila cinder cone ini dulunya dibangun oleh coarse scree, maka typical range of repose-nya akan 32-36 deg, setelah terkonsolidasi akan melandai sekitar 25-30 deg. Kenyataannya Sadahurip kini lerengnya di antara 30-40 deg di sekelilingnya walaupun lereng yang dilihat dari Kampung Cicapar lebih landai dari 30 deg. Tentu banyak faktor yang akan menentukan sudut ini: particle size, angularity, interlocking antarpartikel dan tekanan antarpori. Bentuk yang kelihatan dari permukaan pun bisa mengelabui kita karena berbagai faktor post-pembentukan misalnya erosi atau pemanfaatan lahan oleh manusia, bisa mengubah sudut kemiringannya. Maka bila ada yang mau melihat ke dalam struktur di bawahnya, dengan berbagai metode, tak ada salahnya, dan kita diskusikan hasilnya sebab terbentuknya cinder cone banyak syarat mekanikanya, maklum benda jatuhan (pyroclastic fall), sehingga pada sudut maksimum berapa suatu unconsolidated sediment bisa bertahan tanpa jatuh/menggelundung lagi (angle of repose) ke bawahnya menjadi penting. Man-made structure atau natural-structure by pyroclastic fall akan mempunyai angle of repose yang berbeda. Sebagai informasi, pembangunan piramida kompleks Giza di Mesir untuk balok2 utamanya tak mempertimbangkan angle of repose, sebab piramida2 ini dibangun semula sebagai stepped pyramids menggunakan jutaan balok batugamping, kemudian ditutupi luarnya agar halus membentuk bidang miring, tak terlihat lagi undakannya oleh casing material buatan. Dan bidang miringnya membentuk ‘angle of repose’ sekitar 40. Membuat bidang miring menjadi berundak-undak adalah kebiasaan para petani kita dari zaman dahulu. Imhotep, arsitek piramida2 Giza di Mesir sekitar 2600-2500 SM, membuatnya terbalik. Menyusun undak-undaknya dulu lalu menutupinya dengan material casing yang akhirnya membentuk bidang miring. Barang siapa yang mempelajari evolusi piramida di Mesir, akan tahu bahwa piramida2 bidang miring di Giza berasal dari model piramida ‘punden berundak’ yang lebih tua, 2600 SM,dari bangunan kuburan bernama ‘mastaba’ yang semula dua tingkat, tiga tingkat,empat tingkat, terus…, akhirnya di-casing menjadi bidang miring. Gunung Padang adalah punden berundak terbesar di Asia Tenggara, tetapi ia mungkin bukan kuburan, melainkan semacam kuil alam untuk menyembah Gunung Gede, tetapi tunggulah penelitian yang sedang terjadi dengannya, kita kan baru tahu permukaannya, dan sekarang mulai masuk ke dalamnya. Salam, Awang --- Pada Sel, 14/2/12, Rus Soeripto rsoeri...@yahoo.com menulis: Dari: Rus Soeripto rsoeri...@yahoo.com Judul: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Kepada: iagi-net@iagi.or.id iagi-net@iagi.or.id Tanggal: Selasa, 14 Februari, 2012, 5:20 PM Pak Yatno,Terimakasih telah menambah pengetahuan saya, karena sepanjang jadi geologist jarang bersentuhan dengan vulkanologi..Pertanyaan saya adalah; apakah feedernya mesti vertikal, apakah kejadiannya seperti parasitic cone dimana feedernya berupa cabang dari main volcanic neck dg posisi menyudut menerobos sesuai dengan posisi rekahan sebagai konduit. Atau bahkan konduitnya sejajar lapisan berongga seperti kejadian sill atau pacolith. Apabila sketsa profil cinder cone Pak Yatno dengan feeder miring sudut rendah, seakan-akan gak punya volcanic neck, seperti data geolistrik piramida ?Just thinking outloud saja pak, meramaikan debat piramid vs vulkanik..Salam Ruskamto From: Yustinus Suyatno Yuwono yuw...@gc.itb.ac.id To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Tuesday, February 14, 2012 10:52 AM Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Rekan rekan Yth. Ini saya coba buat sketsa suatu gunungapi kecil
Re: [iagi-net-l] Bumi berkembang
Matur nuwun cah bagus. Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Prianggito Sulistiono git_m...@yahoo.com Date: Wed, 15 Feb 2012 16:55:08 To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Bumi berkembang Pak Ban, Saya kebetulan sekantor sama James Maxlow yg disebut mas Maryanto di bawah. Nanti saya tanyakan ke dia kalau masih punya kopi bukunya yg kontroversial 'Expanding Earth' Salam Prianggito Sent from my iPhone On 15/02/2012, at 11:02 AM, Bandono Salim bandon...@gmail.com wrote: Terimakasih, aku ni geolog yang kurang bacaan tentang kembang kerut jari2 bumi. Merasa cukup dgn teori kuliah, lha kurang terpakai di aplikasi bidang aku. Wah satu hari mbokya iagi bikin ceramah tentang yang mas Maryanto tulis tadi. Terimakasih, tlh membuka wawasan saya. Powered by Telkomsel BlackBerry® From: Maryanto maryan...@yahoo.com Date: Tue, 14 Feb 2012 16:44:04 -0800 (PST) To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Bumi berkembang Salam, Senang kalau saja ada up-date tentang Bumi yang berkembang ini. Bagimana perkembangannya ? Alfred Wagener (1912) dengan berpaham semua benua semula besatu Pangea, di umur 200 Maa Million annum ago, perlihatkan kalau benua semenjak umur itu saling menjauh, seperti berkembang. Masa bersatunya semua benua itu, kini di kenal PermianTriassik (277-207 Maa). Di ikuti Carrey 1945, yang lalu banyak tinggal di Australia, maka banyak pakar Australia mengikuti faham Expanding Earth beliau. Davidson, mengajari saya kursus geology Structure pd 2000, fahamkan Jari jari Bumi masa 200 Maa itu adalah 80 % di banding jari-jari Bumi kini. Disertasi James Maxlow 2005, fahamkan ketika PermianTriassik bahwa semua hanya ada satu benua Pangea (gabungan semua benua), tak ada lautnya (Phantalasanya). Dan di hitung masa PewrmianTriassik itu, jari-jari Bumi adalah 45 % di banding jari-jari bumi kini. Collins 2003, masih berfaham konstan jari-jari Bumi sejak Cambirum (setidaknya) hingga kini. Kami berfaham Bumi kembang kempis dengan pereode 7x10^n tahun (berupa jumlahan sinusoidal pereode dlm tahun 7, 70, 700, , 70 GGiga). Alam, kini langit ke-1 berdiameter orde 10^28 meter, yang semula pada Big Bang 18,6 Gaa Giga annum ago, hanyalah sebesar bola tenes. Wass, Maryanto. From: Bandono Salim bandon...@gmail.com To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Wednesday, February 15, 2012 6:45 AM Subject: [iagi-net-l] Bumi berkembang Wah ada bukunya hehe minimal copyan, atau ceramahlah. Trus dari pengukuran satelit, geodesi sudah terbukti kah? Kalau benar, maka theori hukum besi malthus tidak perlu dikawatirkan, karena bumi berkembang maka tempat produksi makan juga bertambah. Oh iya ini ikut hukum perkembangan alam semesta. Stephen hawkings? Powered by Telkomsel BlackBerry®
Re: [iagi-net-l] Bumi berkembang
Mtt nwn, hitungannya mungkin tdka ada kalau daratan dikumpulkan jadi diameter lebih kecil dari diametet sekarang. Apapun itu menarik buat dipelajari. Karena alam semesta terus berkembang. Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Prianggito Sulistiono git_m...@yahoo.com Date: Wed, 15 Feb 2012 16:55:08 To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Bumi berkembang Pak Ban, Saya kebetulan sekantor sama James Maxlow yg disebut mas Maryanto di bawah. Nanti saya tanyakan ke dia kalau masih punya kopi bukunya yg kontroversial 'Expanding Earth' Salam Prianggito Sent from my iPhone On 15/02/2012, at 11:02 AM, Bandono Salim bandon...@gmail.com wrote: Terimakasih, aku ni geolog yang kurang bacaan tentang kembang kerut jari2 bumi. Merasa cukup dgn teori kuliah, lha kurang terpakai di aplikasi bidang aku. Wah satu hari mbokya iagi bikin ceramah tentang yang mas Maryanto tulis tadi. Terimakasih, tlh membuka wawasan saya. Powered by Telkomsel BlackBerry® From: Maryanto maryan...@yahoo.com Date: Tue, 14 Feb 2012 16:44:04 -0800 (PST) To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Bumi berkembang Salam, Senang kalau saja ada up-date tentang Bumi yang berkembang ini. Bagimana perkembangannya ? Alfred Wagener (1912) dengan berpaham semua benua semula besatu Pangea, di umur 200 Maa Million annum ago, perlihatkan kalau benua semenjak umur itu saling menjauh, seperti berkembang. Masa bersatunya semua benua itu, kini di kenal PermianTriassik (277-207 Maa). Di ikuti Carrey 1945, yang lalu banyak tinggal di Australia, maka banyak pakar Australia mengikuti faham Expanding Earth beliau. Davidson, mengajari saya kursus geology Structure pd 2000, fahamkan Jari jari Bumi masa 200 Maa itu adalah 80 % di banding jari-jari Bumi kini. Disertasi James Maxlow 2005, fahamkan ketika PermianTriassik bahwa semua hanya ada satu benua Pangea (gabungan semua benua), tak ada lautnya (Phantalasanya). Dan di hitung masa PewrmianTriassik itu, jari-jari Bumi adalah 45 % di banding jari-jari bumi kini. Collins 2003, masih berfaham konstan jari-jari Bumi sejak Cambirum (setidaknya) hingga kini. Kami berfaham Bumi kembang kempis dengan pereode 7x10^n tahun (berupa jumlahan sinusoidal pereode dlm tahun 7, 70, 700, , 70 GGiga). Alam, kini langit ke-1 berdiameter orde 10^28 meter, yang semula pada Big Bang 18,6 Gaa Giga annum ago, hanyalah sebesar bola tenes. Wass, Maryanto. From: Bandono Salim bandon...@gmail.com To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Wednesday, February 15, 2012 6:45 AM Subject: [iagi-net-l] Bumi berkembang Wah ada bukunya hehe minimal copyan, atau ceramahlah. Trus dari pengukuran satelit, geodesi sudah terbukti kah? Kalau benar, maka theori hukum besi malthus tidak perlu dikawatirkan, karena bumi berkembang maka tempat produksi makan juga bertambah. Oh iya ini ikut hukum perkembangan alam semesta. Stephen hawkings? Powered by Telkomsel BlackBerry®
Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
Lho yang penting sekarang itu kita apa bagaimana. Kalau ngandelin cerita nenek moyang kata orang sunda ngeukeuweuk payung butut Hehe mungkin salah nulisnya. Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Ery Arifullah eariful...@yahoo.com Date: Wed, 15 Feb 2012 12:40:32 To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Maaf baru ikutan nimbrung... Andaikan gn. padang memang piramid maka Indonesia dicatat sebagai salah pusat peradaban dunia. Mungkin psikologi kita naik karena sebagai cucu dari nenek moyang berperadaban tinggi. Psikologi yg naik itu apa bisa memperbaiki masa depan Indonesia? Salam, Ery Arifullah NPA: 2525 Sent from my iPad On Feb 15, 2012, at 9:31, Awang Satyana awangsaty...@yahoo.com wrote: Berpendapat bahwa di Indonesia ada piramida (seperti piramida2 di kompleks Giza di Mesir yang umurnya sekitar 2500 SM) memang suatu pendapat/ide yang terasa 'bizzare', 'wah', 'ide gila' sulit dinalar...maka wajar saja kalau dibilang 'it is possible but unlikely'. Tetapi sebentar dulu, kita sering berpikir dikurung oleh pengetahuan yang sudah baku, sehingga kalau ada pikiran di luar itu (katakanlah di luar mainstream) lalu kita mengatakannya mengada-ada. Saya pikir sejarah sains dicirikan oleh hal ini, ada orang2 yang berpikir di luar kemapanan, lalu ditolak habis2an oleh kemapanan, padahal di kemudian hari ternyata mereka justru yang benar. Dari heliosentris Brahe dan Copernicus, teori evolusi Darwin, relativitas Einstein, continental drift Wegener, dll saya pikir penuh idea 'bizzare' pada awalnya. Kasus Sadahurip dan Gunung Padang adalah kasus sejarah atau lebih tepat masa prasejarah. Pengetahuan kita tentang prasejarah sangatlah kurang karena jumlah artefak yang telah ditemukan jauh lebih sedikit daripada panjang masanya sendiri. Para geologist dalam hal ini lebih beruntung daripada para ahli arkeologi sebab singkapan batuan jauh lebih banyak daripada artefak atau fosil hominid. Nah, pengetahuan dengan bukti yang sangat sedikit ini jangan lantas menjadi pengukur pengetahuan kita masa kini maupun ke depan. Maksudnya, mengapa 'unlikely' ada piramida di Indonesia, bisa saja kita belum menemukannya sebab menemukan artefak itu lebih sering tak sengaja. Menemukan singkapan bisa kita analisis dan buktikan dengan rekonstruksi lapangan dll. Menemukan artefak, harus ada pemicunya dulu secara tak sengaja. Piramida di dunia tak hanya piramida2 Giza di Mesir, itu memang yang paling terkenal, sehingga pikiran kita selalu terkurung olehnya sebab publikasinya paling banyak. Di Mesir ada sekitar 170 piramida telah ditemukan, dengan berbagai bentuk dari berbagai dinasti Firaun. Salah satu bentuknya adalah step pyramid, yang sangat mirip 'punden berundak' di Indonesia, dan justru model ini yang paling mendunia, ada di banyak negara, bukan model 'square pyramid' ala piramida2 Giza. Punden berundak adalah salah satu tradisi megalitik Indonesia yang terkenal, ditemukan di banyak tempat di Indonesia. Secara geometris, ini adalah step pyramid. Gunung Padang dan Borobudur dibangun dengan sistem punden berundak, step pyramid. Geometri piramid, mengerucut, menyempit ke atas, bukan barang aneh bagi tradisi kebudayaan prasejarah-sejarah Indonesia. Pengundakan sawah dan ladang (terasering), penyucian gunung sebagai tempat kediaman Sang Mahakuasa (misalnya Di-Hyang/Dieng -tempat bersemayamnya Sang Mahakuasa) adalah tradisi sejarah/prasejarah Indonesia juga. Maka Gunung Padang dijadikan situs penyembahan Gunung Gede pada masanya, juga barangkali Sadahurip pernah dipakai untuk tempat penyembahan gunung2 di sekelilingnya (Sadakeling-Talagabodas-Galunggung-Karacak-Cikuray-Guntur), bisa2 saja. Secara ringkas, buat saya 'pyramid in Indonesia is possible and likely' Salam, Awang --- Pada Rab, 15/2/12, Benyamin Sapiie bsap...@geodin.net menulis: Dari: Benyamin Sapiie bsap...@geodin.net Judul: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Kepada: iagi-net@iagi.or.id Tanggal: Rabu, 15 Februari, 2012, 6:16 AM Saya juga setuju bahwa piramid sebuah hipotesa kenapa tidak tapi kemungkinannya kecil karena tidak pernah ada bukti2 kebudayaanm arkeologi dan lainya yg mendukung kehadirannya. Yet, saya juga bukan ahli kebudayan maupun arkeologi yang bisa mengatakan hal ini. Geolistirik dan geofisika tools lainnya memerlukan interpretasi bahkan sudah ada pemboraanpun masih memerlukan analisa yang detail. Perdebatan scientific seharus dilakukan dengan data dan level yang sama serta berimbang supaya tidak lebih jelas apa yang dipermasalahkan (termasuk perkara kemenyan). Walaupun hal ini juga tetap tidak akan menstop para pendukung piramida untuk tetapa yakin bahwa itu ada. Sebagai contoh masih banyak yang anti-tektonik teori, misalnya expanding earth (Carey). Kalau sudah universal seperti hukum gravitasi
[iagi-net-l] Running Text MetroTV dan TVOne : Himbauan pada anggota IAGI
Pagi-pagi saya disms Pak Awang H Satyana : - AHS : Slmt pagi p. Rovicky. Smalam di metro tv dan tv1 ada running text bhwa IAGI menyatakan sadahurip bukan piramida, tp tumpukan lava yg mengeras. Benarkah itu brdasarkan berita resmi IAGI dan sepengetahuan p. Rovicky? Tkasih. - RDP : Bukan pernyataan PPIAGI. Mungkin Pengda Jabar. Selama ini PP IAGI tidak pernah memberi pernyataan apapun ttg hal itu. - AHS : P. Vicky, karena isunya mungkin sudah brskala nasional, bukan lg daerah, tak ada knsultasi dulu dg PP ya? Klihatannya ada bbrapa org yg ingin 'memaksakan' pndapat pribadi/golongan ke publik tp mnggunakan legitimasi lembaga. - RDP : Iya Pak Awang. Mungkin IAGI perlu membuat release ttg hal ini. Tapi hingga saat ini saya pribadi masih menganggap terlalu dini, perlu pengkajian riset utk menyatakan sesuatu. Namun akan saya bahas di rapat pleno sabtu besok. Btw, mnurut pak Awang apakah Sadahurip ini manmade dan ada bangunan tinggalan manusia didalamnya ? - AHS : Sy setuju skali dg sikap IAGI spt yg dikemukakan p. Rovicky. Trlalu dini untuk mnntukan sikap/brkesimpulan, juga sy pikir akan susah mnengahi suatu prdebatan, bhkan ketika nnti riset sudah trkumpul banyak sebab slalu ada ruang intrpretasi dalam geologi maupun arkeologi. Sy pikir IAGI tak perlu release apa2 ttg sadahurip, biarkan aja anggota2nya saling brpndapat brdebat. Yg perlu diklarifikasi adalah pndapat2 'liar' yg mmakai nama IAGI, apa pun pandangannya, selama IAGI tak mrasa mngeluarkan release apa2. Buat sy, sadahurip sesuatu yg kompleks, tak sederhana shingga mudah disimpulkan. Kalau kita prcaya geolistrik, model intrpretasinya bisa ditafsirkan macam2 baik natural maupun manmade, tp tak mnunjukkan bahwa itu cinder cone spt blkangan mngemuka di milis, knapa bukan cindercone nnti sy tulis di milis. Ttg sadahurip, sy lebih mnyoroti fakta hilangnya sebelah punggungan lava baturahong yg lokasinya frontal thd sadahurip. Dr pnyelidikan lapangan dan brbagai analisis sy mnafsirkan massa yg hilang ini sbg area 'bongkaran', pnambangan batuan, skala masif, yg trjadi pada masa yg jauh dlm sejarah/prasejarah (masa ini sy tafsirkan dr wawancara dg pnduduk skitar yg mngatakan bhwa dlm sejarah yg trukur oleh mreka tak ada riwayat pnambangan di skitar sdhurip, artinya kalau ada pnambangan maka trjadi sblum ada pnduduk masa kini dan leluhurnya). Daerah bongkaran baturahong prnah ditafsirkan sbg amblesan sesar, ttapi sy tak mnemukan buktinya. Cekungan baturahong adalah manmade, sekian banyak batu yg digali itu lalu dipakai apa, nah ini yg putus, dan sy tak mau brspekulasi dipakai mmbangun piramida sdhurip. Andaipun iya, sy tak akan kesulitan membayangkan proses pmbangunannya, bisa sy jelaskan. Gunungpadang adalah bangunan prasejarah masif analognya,dan itu dibangun skitar 3000 SM. Demikian p. Vicky, smoga cukup mmberikan info. Salam. Dari sekelumit sms saya dengan Pak Awang saya kira kita (sebagai anggota IAGI di mailist ini) mesti tahu bagaimana media saat ini sering mengaduk-aduk persepsi, pedapat dan opini seseorang yang sering dikaitkan dengan opini institusinya. Seperti sebelumnya juga ada pernyataan bahwa penelitian ini juga dilakukan oleh ahli dari ITB dan UGM, namun kita tahu bahwa itu bukanlah penelitian dan* bukan pernyataan resmi kelembagaan*institusi ITB. Dan ITBpun tidak memberikan tanggapan apapun mengenai hal ini. Demikian juga posisi PP-IAGI hingga kini. Anggotanya sedang melakukan penelitian yang berujung pada dua atau lebih pendapat yang berbeda-beda. Namun IAGI (PP-IAGI) tidak menyimpulkan apapun mengenai pengkajian ini. Satu penjelasan saya selaku Ketua Umum PP-IAGI adalah, hingga kini PP-IAGI tidak memberikan pernyataan resmi secara keorganisasian mengenai pembicraan serta diskusi tentang Sadahurip dan piramida ini. Bahkan IAGI belum mendapatkan surat resmi dari siapapun juga mengenai hal ini. Demikian juga soal Gunung Padang yang sudah dinyatakan sebagai peninggalan arkeologis. IAGI juga tidak menerima surat dari organisasi profesi Arkeolog Indonesia mengenai hal ini. *Himbauan pada anggota IAGI* Di era kebebasan berbicara dan mengemukakan pendapat saat ini anggota IAGI bebas mengemukakan pendapatnya, se-*nyleneh* apapun opini dan pendapatnya itu semestinya disadari akan melekat pada pribadi masing-masing. IAGI sangat mendorong dilakukannya penelitian riset dan pengkajian sesuai dengan kaidah keilmuan. Oleh sebab itu dihimbau ketika berhubungan dengan media *silahkan ditegaskan ulang bahwa yang diungkapkan opininya ini adalah opini pribadi, tidak mewakili institusi IAGI.* Secara mudah prosedur atau protokol dalam Ilmu komunikasi sebuah pernyataan resmi dapat dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut : 1. Diutarakan langsung oleh Pimpinan dalam forum dinamakan Konfrensi Pers dan disaksikan oleh pemirsa dan dicatat pewarta 2. Diutarakan tidak langsung oleh seorang jurubicara dalam forum dinamakan Konfrensi Pers