Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

2012-02-14 Terurut Topik Bandono Salim
Pak yatno, secara teoritis kan endapan jatuh dari atas akan tersebar mendatar, 
tidak membentuk kerucut. Maka gambar lapisan akan mendatar, aliran lavanya juga 
agak mendatar, sehingga gambarnya seperti yang didapat geolistriknya pak Dany. 
Kalau lava agak kental maka njendelnya bisa membentuk agak kerucut, begitu 
sakterusnya. Hehehe mungkin aku salah ya.

Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Yustinus Suyatno Yuwono yuw...@gc.itb.ac.id
Date: Tue, 14 Feb 2012 10:52:02 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG  PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
Rekan rekan Yth.

Ini saya coba buat sketsa suatu gunungapi kecil (biasanya tingginya hanya
ratusan meter saja) yang disebut cinder cone (bhs Prancisnya Cone de
cendre). Di dalam body gunungapi kecil ini strukturnya sangat kompleks,
bias ada rongga-2, paleo soil, dll. Perlu diketahui juga, dari permukaan
gunungapi ini tidak terlihat adanya tanda- tanda pusat erupsi seperti
kepundan (crater), kawah (crater lake), volcanic plug dsb. Yang Nampak hanya
bentuk dome yang isinya lapili- tuff yang relative loose, mudah tererosi
membentuk endapan lahar dsb. Lapilli itu dihasilkan suatu erupsi, biasanya
tipe phreato- magmatic, bs dibayangkan saat di- erupsikan mirip kembang api
raksasa dan jatuh (pyroclasti fall) di sekitar pusat erupsi bahkan menutupi
volcanic edifice- nya. Sketsa itu saya buat contoh untuk G. Kiamis, Garut
(selatan konsesi geothermal Darajat), lava flow nya berupa obsidian yang
tersingkap dekat Desa Toblong)

Salam,
Yatno


-Original Message-
From: Sujatmiko [mailto:m...@cbn.net.id] 
Sent: Friday, February 10, 2012 4:42 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

Pak Yatno dan rekan-rekan IAGI yang budiman,

Terima kasih atas masukan dan pencerahan Pak Yatno yang begitu berharga.
Seperti halnya pak Yatno, menjelang akhir acara diskusi Bencana Katastropik
Purba ( BKP ) di Jakarta tanggal 7 Februari 2012, Prof. Sutikno Bronto,
penulis Publikasi Khusus GEOLOGI GUNUNG API PURBA  mengingatkan Tim BKP agar
lebih berhati-hati kalau berbicara tentang kegunung-apian, apalagi yang
berhubungan dengan gunung api purba. Beliau rupanya menengarai adanya
asumsi-asumsi atau interpretasi yang tidak sesuai dengan ilmu yang beliau
tekuni dan pengalaman lapangan yang beliau miliki. Pertimbangan dan masukan
beliau rupanya bagaikan angin lalu, dipatahkan oleh interpretasi hasil
geolistrik yang sebetulnya masih harus dibuktikan  kebenarannya.

Dari perspektif arkeologi, pertimbangan yang diberikan  oleh para pakar
arkeologi, baik dari Balar Bandung , Puslit Arkenas Jakarta, dan lain
sebagainya, sami mawon, dipatahkan oleh interpretasi hasil geolistrik dan
hasil pemboran inti yang diameter mata bornya  hanya beberapa sentimeter
saja. Ruang kosong yang dilalui oleh mata bor langsung diinterpretasikan
sebagai ruang budaya ciptaan manusia zaman baheula. Demikian juga 3 lapisan
pasir halus yang diperkirakan sebagai pasir yang sudah disaring oleh tangan
manusia , yang konon sengaja disusun  sebagai peredam gempa untuk melindungi
bangunan piramida G. Padang ( dari pengamatan quick look, pasir halus
tersebut mirip dengan volcanic ash ).
 
Dari kajian geologi, singkapan lava segar / lapuk yang ditemukan di kaki ,
di lereng, sampai di puncak G. Sadahurip, yang menurut pelajaran geologi
dasar dapat memberikan kesimpulan  bahwa gunung tersebut merupakan satu
kesatuan produk gunung api masif, sami mawon, tidak berlaku lagi karena
dugaan adanya anomali geolistrik di perut gunungnya. Kesimpulan dari Prof.
Sutikno Bronto bahwa G. Sadahurip adalah tinggalan gunung api purba, juga
dipatahkan karena gunung tersebut tidak menunjukkan adanya kaldera atau vent
erupsi ( padahal fenomena semacam ini cukup lazim di gunung api purba dan
bahkan masuk dalam klasifikas gunung api dari Arthur Holmes, 1984 ).

Diumumkan ke seluruh jagad

Untuk saat ini,  Indonesia  bisa berbangga karena Staf Khusus Presiden
telah berani mengumumkan ke seluruh jagad bahwa 2 dari 7 temuan piramida di
dunia terdapat di Indonesia yaitu G. Sadahurip di Garut dan G. Padang di
Cianjur. Klaim ini tampaknya didukung penuh oleh Presiden SBY yang langsung
menginstruksikan : LANJUTKAN !!! 

Akhirul kata, marilah kita semua do'akan semoga keyakinan Staf Khusus
Presiden dengan Tim BKP- nya akan terbukti. Seandainya benar-benar terbukti,
maka mang Okim perkirakan akan banyak profesional di bidang Geologi,
Arkeologi , dan Gunung Api Purba yang akan menanggalkan profesinya dan
beralih ke jurusan geolistrik. Tetapi kalau tidak terbukti - - - apa kata
anak cucu kita - - - ta' iya !!!

Salam Cinta Geologi,

Mang Okim

-Original Message-
From: Yustinus Suyatno Yuwono [mailto:yuw...@gc.itb.ac.id] 
Sent: 10 Februari 2012 14:10
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] Gn Padang Coring
Subject: RE: [iagi-net-l] Gn Padang Coring

Brisik amat sih ya diskusi pyramid () ini?

Pertanyaan saya sederhana sekali: Yang 

Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

2012-02-14 Terurut Topik Rus Soeripto
Pak Yatno,
Terimakasih telah menambah pengetahuan saya, karena sepanjang jadi geologist 
jarang bersentuhan dengan vulkanologi..
Pertanyaan saya adalah; apakah feedernya mesti vertikal,  apakah kejadiannya 
seperti parasitic cone dimana feedernya berupa cabang dari main volcanic 
neck dg posisi menyudut menerobos sesuai dengan posisi rekahan sebagai 
konduit.  
Atau bahkan konduitnya sejajar lapisan berongga seperti kejadian sill atau 
pacolith.  Apabila sketsa profil cinder cone Pak Yatno dengan feeder miring 
sudut rendah, seakan-akan gak punya volcanic neck, seperti data geolistrik 
piramida ?
Just thinking outloud saja pak, meramaikan debat piramid vs vulkanik..
Salam Ruskamto
     



 From: Yustinus Suyatno Yuwono yuw...@gc.itb.ac.id
To: iagi-net@iagi.or.id 
Sent: Tuesday, February 14, 2012 10:52 AM
Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG  PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
 
Rekan rekan Yth.

Ini saya coba buat sketsa suatu gunungapi kecil (biasanya tingginya hanya
ratusan meter saja) yang disebut cinder cone (bhs Prancisnya Cone de
cendre). Di dalam body gunungapi kecil ini strukturnya sangat kompleks,
bias ada rongga-2, paleo soil, dll. Perlu diketahui juga, dari permukaan
gunungapi ini tidak terlihat adanya tanda- tanda pusat erupsi seperti
kepundan (crater), kawah (crater lake), volcanic plug dsb. Yang Nampak hanya
bentuk dome yang isinya lapili- tuff yang relative loose, mudah tererosi
membentuk endapan lahar dsb. Lapilli itu dihasilkan suatu erupsi, biasanya
tipe phreato- magmatic, bs dibayangkan saat di- erupsikan mirip kembang api
raksasa dan jatuh (pyroclasti fall) di sekitar pusat erupsi bahkan menutupi
volcanic edifice- nya. Sketsa itu saya buat contoh untuk G. Kiamis, Garut
(selatan konsesi geothermal Darajat), lava flow nya berupa obsidian yang
tersingkap dekat Desa
 Toblong)

Salam,
Yatno


-Original Message-
From: Sujatmiko [mailto:m...@cbn.net.id] 
Sent: Friday, February 10, 2012 4:42 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

Pak Yatno dan rekan-rekan IAGI yang budiman,

Terima kasih atas masukan dan pencerahan Pak Yatno yang begitu berharga.
Seperti halnya pak Yatno, menjelang akhir acara diskusi Bencana Katastropik
Purba ( BKP ) di Jakarta tanggal 7 Februari 2012, Prof. Sutikno Bronto,
penulis Publikasi Khusus GEOLOGI GUNUNG API PURBA  mengingatkan Tim BKP agar
lebih berhati-hati kalau berbicara tentang kegunung-apian, apalagi yang
berhubungan dengan gunung api purba. Beliau rupanya menengarai adanya
asumsi-asumsi atau interpretasi yang tidak sesuai
 dengan ilmu yang beliau
tekuni dan pengalaman lapangan yang beliau miliki. Pertimbangan dan masukan
beliau rupanya bagaikan angin lalu, dipatahkan oleh interpretasi hasil
geolistrik yang sebetulnya masih harus dibuktikan  kebenarannya.

Dari perspektif arkeologi, pertimbangan yang diberikan  oleh para pakar
arkeologi, baik dari Balar Bandung , Puslit Arkenas Jakarta, dan lain
sebagainya, sami mawon, dipatahkan oleh interpretasi hasil geolistrik dan
hasil pemboran inti yang diameter mata bornya  hanya beberapa sentimeter
saja. Ruang kosong yang dilalui oleh mata bor langsung diinterpretasikan
sebagai ruang budaya ciptaan manusia zaman baheula. Demikian juga 3 lapisan
pasir halus yang diperkirakan sebagai pasir yang sudah disaring oleh tangan
manusia , yang konon sengaja disusun  sebagai peredam gempa untuk melindungi
bangunan piramida G. Padang ( dari pengamatan quick look, pasir
 halus
tersebut mirip dengan volcanic ash ).

Dari kajian geologi, singkapan lava segar / lapuk yang ditemukan di kaki ,
di lereng, sampai di puncak G. Sadahurip, yang menurut pelajaran geologi
dasar dapat memberikan kesimpulan  bahwa gunung tersebut merupakan satu
kesatuan produk gunung api masif, sami mawon, tidak berlaku lagi karena
dugaan adanya anomali geolistrik di perut gunungnya. Kesimpulan dari Prof.
Sutikno Bronto bahwa G. Sadahurip adalah tinggalan gunung api purba, juga
dipatahkan karena gunung tersebut tidak menunjukkan adanya kaldera atau vent
erupsi ( padahal fenomena semacam ini cukup lazim di gunung api purba dan
bahkan masuk dalam klasifikas gunung api dari Arthur Holmes, 1984 ).

Diumumkan ke seluruh jagad

Untuk saat ini,  Indonesia  bisa berbangga karena Staf Khusus Presiden
telah berani mengumumkan ke seluruh jagad bahwa 2 dari 7 temuan piramida di
dunia terdapat di
 Indonesia yaitu G. Sadahurip di Garut dan G. Padang di
Cianjur. Klaim ini tampaknya didukung penuh oleh Presiden SBY yang langsung
menginstruksikan : LANJUTKAN !!! 

Akhirul kata, marilah kita semua do'akan semoga keyakinan Staf Khusus
Presiden dengan Tim BKP- nya akan terbukti. Seandainya benar-benar terbukti,
maka mang Okim perkirakan akan banyak profesional di bidang Geologi,
Arkeologi , dan Gunung Api Purba yang akan menanggalkan profesinya dan
beralih ke jurusan geolistrik. Tetapi kalau tidak terbukti - - - apa kata
anak cucu kita - - - ta' iya !!!

Salam Cinta Geologi,

Mang Okim

-Original 

Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

2012-02-14 Terurut Topik o - musakti
Mbang...mbang . 
Kata alm.  pak Sartono dulu #39;kalau semua orang bilang A sedangkan saya 
bilang B , apakah pasti saya yang salah ?#39;
Jangan ikut 2 an poling kaya soal Lusi di capetown dulu, ah..

Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

2012-02-14 Terurut Topik Bandono Salim
Kalo prof sartono (alm) kan landasan fikir geologi dan arkeologinya maton. 
Kalau berbasic menyan untuk geologi, lha ya aku gak tau.
Semoga geologis n geofisika nya benar saja.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: o - musakti o_musa...@yahoo.com.au
Date: Tue, 14 Feb 2012 04:04:48 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
Mbang...mbang . 
Kata alm.  pak Sartono dulu #39;kalau semua orang bilang A sedangkan saya 
bilang B , apakah pasti saya yang salah ?#39;
Jangan ikut 2 an poling kaya soal Lusi di capetown dulu, ah..


RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

2012-02-14 Terurut Topik Danny Hilman Natawidjaja
Di IAGI-NET ini dari awal diskusi rasanya tidak ada orang yang bawa-bawa
menyan pak.  Apa cuma saya saja yang engga mencium bau menyan yah?

 

From: Bandono Salim [mailto:bandon...@gmail.com] 
Sent: Tuesday, February 14, 2012 7:11 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

 

Kalo prof sartono (alm) kan landasan fikir geologi dan arkeologinya maton. 
Kalau berbasic menyan untuk geologi, lha ya aku gak tau.
Semoga geologis n geofisika nya benar saja.

Powered by Telkomsel BlackBerryR

  _  

From: o - musakti o_musa...@yahoo.com.au 

Date: Tue, 14 Feb 2012 04:04:48 -0800 (PST)

To: iagi-net@iagi.or.id

ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id 

Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

 


Mbang...mbang . 
Kata alm. pak Sartono dulu 'kalau semua orang bilang A sedangkan saya bilang
B , apakah pasti saya yang salah ?'
Jangan ikut 2 an poling kaya soal Lusi di capetown dulu, ah..

 

  _  

From: mbatack mbat...@yahoo.com; 
To: iagi-net@iagi.or.id iagi-net@iagi.or.id; 
Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO 
Sent: Tue, Feb 14, 2012 7:47:43 AM 


Lha coba saja dilakukan polling pendapat diantara mailister IAGI-net, berapa
yang pro piramider, berapa yang pro cinderconer. Forecastku kayaknya akan
10-90 untuk yang pro cinder coner. Mungkin makah 2-98

PTA atau Minarwan biasanya ahli kala urusan poll-poll-an ini..

Bambang

 


  _  


From: Bandono Salim bandon...@gmail.com
To: iagi-net@iagi.or.id 
Sent: Tuesday, February 14, 2012 11:11 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO


Wah pAk yatno ini lebih cenderung ke non piramid ya.

Kata piramider (pendukung piramid), mereka tidak nemukan volkanik neck di
bawah gn padang maupun sadahurip, berdasar hasil geolistrik.
Mungkin kecil sehingga tersamarkan  karena rentang geolistriknya cukup
panjang.
Powered by Telkomsel BlackBerryR

-Original Message-
From: Yustinus Suyatno Yuwono yuw...@gc.itb.ac.id javascript:return 
Date: Tue, 14 Feb 2012 10:52:02 
To: iagi-net@iagi.or.id javascript:return 
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id javascript:return 
Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG  PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
Rekan rekan Yth.

Ini saya coba buat sketsa suatu gunungapi kecil (biasanya tingginya hanya
ratusan meter saja) yang disebut cinder cone (bhs Prancisnya Cone de
cendre). Di dalam body gunungapi kecil ini strukturnya sangat kompleks,
bias ada rongga-2, paleo soil, dll. Perlu diketahui juga, dari permukaan
gunungapi ini tidak terlihat adanya tanda- tanda pusat erupsi seperti
kepundan (crater), kawah (crater lake), volcanic plug dsb. Yang Nampak hanya
bentuk dome yang isinya lapili- tuff yang relative loose, mudah tererosi
membentuk endapan lahar dsb. Lapilli itu dihasilkan suatu erupsi, biasanya
tipe phreato- magmatic, bs dibayangkan saat di- erupsikan mirip kembang api
raksasa dan jatuh (pyroclasti fall) di sekitar pusat erupsi bahkan menutupi
volcanic edifice- nya. Sketsa itu saya buat contoh untuk G. Kiamis, Garut
(selatan konsesi geothermal Darajat), lava flow nya berupa obsidian yang
tersingkap dekat Desa Toblong)

Salam,
Yatno


-Original Message-
From: Sujatmiko [mailto:m...@cbn.net.id javascript:return ] 
Sent: Friday, February 10, 2012 4:42 PM
To: iagi-net@iagi.or.id javascript:return 
Subject: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

Pak Yatno dan rekan-rekan IAGI yang budiman,

Terima kasih atas masukan dan pencerahan Pak Yatno yang begitu berharga.
Seperti halnya pak Yatno, menjelang akhir acara diskusi Bencana Katastropik
Purba ( BKP ) di Jakarta tanggal 7 Februari 2012, Prof. Sutikno Bronto,
penulis Publikasi Khusus GEOLOGI GUNUNG API PURBA  mengingatkan Tim BKP agar
lebih berhati-hati kalau berbicara tentang kegunung-apian, apalagi yang
berhubungan dengan gunung api purba. Beliau rupanya menengarai adanya
asumsi-asumsi atau interpretasi yang tidak sesuai dengan ilmu yang beliau
tekuni dan pengalaman lapangan yang beliau miliki. Pertimbangan dan masukan
beliau rupanya bagaikan angin lalu, dipatahkan oleh interpretasi hasil
geolistrik yang sebetulnya masih harus dibuktikan  kebenarannya.

Dari perspektif arkeologi, pertimbangan yang diberikan  oleh para pakar
arkeologi, baik dari Balar Bandung , Puslit Arkenas Jakarta, dan lain
sebagainya, sami mawon, dipatahkan oleh interpretasi hasil geolistrik dan
hasil pemboran inti yang diameter mata bornya  hanya beberapa sentimeter
saja. Ruang kosong yang dilalui oleh mata bor langsung diinterpretasikan
sebagai ruang budaya ciptaan manusia zaman baheula. Demikian juga 3 lapisan
pasir halus yang diperkirakan sebagai pasir yang sudah disaring oleh tangan
manusia , yang konon sengaja disusun  sebagai peredam gempa untuk melindungi
bangunan piramida G. Padang ( dari pengamatan quick look, pasir halus
tersebut mirip dengan volcanic ash ).

Dari kajian geologi, singkapan lava segar / lapuk yang ditemukan di kaki ,
di lereng, sampai di puncak G. Sadahurip, yang menurut 

Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

2012-02-14 Terurut Topik koesoema
Saya kira dalam science itu bukan kebenaran mutlak yg didapatkan (walaupun itu 
yg jadi tujuan akhir) tetapi penjelasan dapat diterima secara logis dan sesuai 
dg kenyataan. Dan inilah yg diterima sesaat oleh kebanyakan scientist atau 
'mainstream' scientist. Kalau dilakukan polling itu hanya untuk mengetahui 
pendapat mainstream geologist itu bagaimana? Penjelasan mana yg masuk akal dan 
bisa diterima sesuai dg kenyataan Sadahurip itu piramide atau cindercone. 
Bukannya pendapat mana yg benar dan pendapat yg salah. RPK 
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: o - musakti o_musa...@yahoo.com.au
Date: Tue, 14 Feb 2012 04:04:48 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

Mbang...mbang . 
Kata alm.  pak Sartono dulu #39;kalau semua orang bilang A sedangkan saya 
bilang B , apakah pasti saya yang salah ?#39;
Jangan ikut 2 an poling kaya soal Lusi di capetown dulu, ah..


Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

2012-02-14 Terurut Topik mufarazi
Pak Danny,
Ini kayak tebak-tebak buah manggis saja, setiap argumentasi selalu dipatahkan 
dengan kalimat geolistrik gunung padang gak begitu hehehe

Tapi memang itu yg bikin org penasaran ya 

Cheers
Razi 

-Original Message-
From: Danny Hilman Natawidjaja danny.hil...@gmail.com
Date: Tue, 14 Feb 2012 11:51:45 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG  PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
Referensi dari Pak Yatno ttg contoh cinder cone sangat menarik dan berguna.
Kalau saja ada survey geophysical subsurface-nya (seperti Geolistrik atau
Geo-seismictomografi) dari G. Kiamis ini tentu akan lebih bermanfaat lagi
untuk khasanah ilmu volcano-stratigrafi.  G.Padang, dari penampang
geolistrik dan georadar, tidak mirip dengan sketsa cinder cone ini.

Salam
DHN

-Original Message-
From: Bandono Salim [mailto:bandon...@gmail.com] 
Sent: Tuesday, February 14, 2012 11:11 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

Wah pAk yatno ini lebih cenderung ke non piramid ya.

Kata piramider (pendukung piramid), mereka tidak nemukan volkanik neck di
bawah gn padang maupun sadahurip, berdasar hasil geolistrik.
Mungkin kecil sehingga tersamarkan  karena rentang geolistriknya cukup
panjang.
Powered by Telkomsel BlackBerryR

-Original Message-
From: Yustinus Suyatno Yuwono yuw...@gc.itb.ac.id
Date: Tue, 14 Feb 2012 10:52:02 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG  PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
Rekan rekan Yth.

Ini saya coba buat sketsa suatu gunungapi kecil (biasanya tingginya hanya
ratusan meter saja) yang disebut cinder cone (bhs Prancisnya Cone de
cendre). Di dalam body gunungapi kecil ini strukturnya sangat kompleks,
bias ada rongga-2, paleo soil, dll. Perlu diketahui juga, dari permukaan
gunungapi ini tidak terlihat adanya tanda- tanda pusat erupsi seperti
kepundan (crater), kawah (crater lake), volcanic plug dsb. Yang Nampak hanya
bentuk dome yang isinya lapili- tuff yang relative loose, mudah tererosi
membentuk endapan lahar dsb. Lapilli itu dihasilkan suatu erupsi, biasanya
tipe phreato- magmatic, bs dibayangkan saat di- erupsikan mirip kembang api
raksasa dan jatuh (pyroclasti fall) di sekitar pusat erupsi bahkan menutupi
volcanic edifice- nya. Sketsa itu saya buat contoh untuk G. Kiamis, Garut
(selatan konsesi geothermal Darajat), lava flow nya berupa obsidian yang
tersingkap dekat Desa Toblong)

Salam,
Yatno


-Original Message-
From: Sujatmiko [mailto:m...@cbn.net.id] 
Sent: Friday, February 10, 2012 4:42 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

Pak Yatno dan rekan-rekan IAGI yang budiman,

Terima kasih atas masukan dan pencerahan Pak Yatno yang begitu berharga.
Seperti halnya pak Yatno, menjelang akhir acara diskusi Bencana Katastropik
Purba ( BKP ) di Jakarta tanggal 7 Februari 2012, Prof. Sutikno Bronto,
penulis Publikasi Khusus GEOLOGI GUNUNG API PURBA  mengingatkan Tim BKP agar
lebih berhati-hati kalau berbicara tentang kegunung-apian, apalagi yang
berhubungan dengan gunung api purba. Beliau rupanya menengarai adanya
asumsi-asumsi atau interpretasi yang tidak sesuai dengan ilmu yang beliau
tekuni dan pengalaman lapangan yang beliau miliki. Pertimbangan dan masukan
beliau rupanya bagaikan angin lalu, dipatahkan oleh interpretasi hasil
geolistrik yang sebetulnya masih harus dibuktikan  kebenarannya.

Dari perspektif arkeologi, pertimbangan yang diberikan  oleh para pakar
arkeologi, baik dari Balar Bandung , Puslit Arkenas Jakarta, dan lain
sebagainya, sami mawon, dipatahkan oleh interpretasi hasil geolistrik dan
hasil pemboran inti yang diameter mata bornya  hanya beberapa sentimeter
saja. Ruang kosong yang dilalui oleh mata bor langsung diinterpretasikan
sebagai ruang budaya ciptaan manusia zaman baheula. Demikian juga 3 lapisan
pasir halus yang diperkirakan sebagai pasir yang sudah disaring oleh tangan
manusia , yang konon sengaja disusun  sebagai peredam gempa untuk melindungi
bangunan piramida G. Padang ( dari pengamatan quick look, pasir halus
tersebut mirip dengan volcanic ash ).
 
Dari kajian geologi, singkapan lava segar / lapuk yang ditemukan di kaki ,
di lereng, sampai di puncak G. Sadahurip, yang menurut pelajaran geologi
dasar dapat memberikan kesimpulan  bahwa gunung tersebut merupakan satu
kesatuan produk gunung api masif, sami mawon, tidak berlaku lagi karena
dugaan adanya anomali geolistrik di perut gunungnya. Kesimpulan dari Prof.
Sutikno Bronto bahwa G. Sadahurip adalah tinggalan gunung api purba, juga
dipatahkan karena gunung tersebut tidak menunjukkan adanya kaldera atau vent
erupsi ( padahal fenomena semacam ini cukup lazim di gunung api purba dan
bahkan masuk dalam klasifikas gunung api dari Arthur Holmes, 1984 ).

Diumumkan ke seluruh jagad

Untuk saat ini,  Indonesia  bisa berbangga karena Staf Khusus Presiden
telah berani mengumumkan ke seluruh jagad bahwa 2 dari 7 temuan piramida di

Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

2012-02-14 Terurut Topik adie
Running text TV One,
Ikatan Geologi: Tidak ada piramida di Gunung Sadahurip
Apakah ini official dr PP IAGI yah?

Regards,
Adie 
3602
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: mufar...@gmail.com
Date: Tue, 14 Feb 2012 14:53:11 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG  PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

Pak Danny,
Ini kayak tebak-tebak buah manggis saja, setiap argumentasi selalu dipatahkan 
dengan kalimat geolistrik gunung padang gak begitu hehehe

Tapi memang itu yg bikin org penasaran ya 

Cheers
Razi 

-Original Message-
From: Danny Hilman Natawidjaja danny.hil...@gmail.com
Date: Tue, 14 Feb 2012 11:51:45 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG  PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
Referensi dari Pak Yatno ttg contoh cinder cone sangat menarik dan berguna.
Kalau saja ada survey geophysical subsurface-nya (seperti Geolistrik atau
Geo-seismictomografi) dari G. Kiamis ini tentu akan lebih bermanfaat lagi
untuk khasanah ilmu volcano-stratigrafi.  G.Padang, dari penampang
geolistrik dan georadar, tidak mirip dengan sketsa cinder cone ini.

Salam
DHN

-Original Message-
From: Bandono Salim [mailto:bandon...@gmail.com] 
Sent: Tuesday, February 14, 2012 11:11 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

Wah pAk yatno ini lebih cenderung ke non piramid ya.

Kata piramider (pendukung piramid), mereka tidak nemukan volkanik neck di
bawah gn padang maupun sadahurip, berdasar hasil geolistrik.
Mungkin kecil sehingga tersamarkan  karena rentang geolistriknya cukup
panjang.
Powered by Telkomsel BlackBerryR

-Original Message-
From: Yustinus Suyatno Yuwono yuw...@gc.itb.ac.id
Date: Tue, 14 Feb 2012 10:52:02 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG  PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
Rekan rekan Yth.

Ini saya coba buat sketsa suatu gunungapi kecil (biasanya tingginya hanya
ratusan meter saja) yang disebut cinder cone (bhs Prancisnya Cone de
cendre). Di dalam body gunungapi kecil ini strukturnya sangat kompleks,
bias ada rongga-2, paleo soil, dll. Perlu diketahui juga, dari permukaan
gunungapi ini tidak terlihat adanya tanda- tanda pusat erupsi seperti
kepundan (crater), kawah (crater lake), volcanic plug dsb. Yang Nampak hanya
bentuk dome yang isinya lapili- tuff yang relative loose, mudah tererosi
membentuk endapan lahar dsb. Lapilli itu dihasilkan suatu erupsi, biasanya
tipe phreato- magmatic, bs dibayangkan saat di- erupsikan mirip kembang api
raksasa dan jatuh (pyroclasti fall) di sekitar pusat erupsi bahkan menutupi
volcanic edifice- nya. Sketsa itu saya buat contoh untuk G. Kiamis, Garut
(selatan konsesi geothermal Darajat), lava flow nya berupa obsidian yang
tersingkap dekat Desa Toblong)

Salam,
Yatno


-Original Message-
From: Sujatmiko [mailto:m...@cbn.net.id] 
Sent: Friday, February 10, 2012 4:42 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

Pak Yatno dan rekan-rekan IAGI yang budiman,

Terima kasih atas masukan dan pencerahan Pak Yatno yang begitu berharga.
Seperti halnya pak Yatno, menjelang akhir acara diskusi Bencana Katastropik
Purba ( BKP ) di Jakarta tanggal 7 Februari 2012, Prof. Sutikno Bronto,
penulis Publikasi Khusus GEOLOGI GUNUNG API PURBA  mengingatkan Tim BKP agar
lebih berhati-hati kalau berbicara tentang kegunung-apian, apalagi yang
berhubungan dengan gunung api purba. Beliau rupanya menengarai adanya
asumsi-asumsi atau interpretasi yang tidak sesuai dengan ilmu yang beliau
tekuni dan pengalaman lapangan yang beliau miliki. Pertimbangan dan masukan
beliau rupanya bagaikan angin lalu, dipatahkan oleh interpretasi hasil
geolistrik yang sebetulnya masih harus dibuktikan  kebenarannya.

Dari perspektif arkeologi, pertimbangan yang diberikan  oleh para pakar
arkeologi, baik dari Balar Bandung , Puslit Arkenas Jakarta, dan lain
sebagainya, sami mawon, dipatahkan oleh interpretasi hasil geolistrik dan
hasil pemboran inti yang diameter mata bornya  hanya beberapa sentimeter
saja. Ruang kosong yang dilalui oleh mata bor langsung diinterpretasikan
sebagai ruang budaya ciptaan manusia zaman baheula. Demikian juga 3 lapisan
pasir halus yang diperkirakan sebagai pasir yang sudah disaring oleh tangan
manusia , yang konon sengaja disusun  sebagai peredam gempa untuk melindungi
bangunan piramida G. Padang ( dari pengamatan quick look, pasir halus
tersebut mirip dengan volcanic ash ).
 
Dari kajian geologi, singkapan lava segar / lapuk yang ditemukan di kaki ,
di lereng, sampai di puncak G. Sadahurip, yang menurut pelajaran geologi
dasar dapat memberikan kesimpulan  bahwa gunung tersebut merupakan satu
kesatuan produk gunung api masif, sami mawon, tidak berlaku lagi karena
dugaan adanya anomali geolistrik di perut gunungnya. Kesimpulan dari Prof.
Sutikno Bronto bahwa G. Sadahurip adalah tinggalan gunung api purba, juga
dipatahkan karena gunung 

Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

2012-02-14 Terurut Topik adie
Running text TV One,
Ikatan Geologi: Tidak ada piramida di Gunung Sadahurip
Apakah ini official dr PP IAGI yah?

Regards,
Adie 
3602
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: mufar...@gmail.com
Date: Tue, 14 Feb 2012 14:53:11 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG  PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

Pak Danny,
Ini kayak tebak-tebak buah manggis saja, setiap argumentasi selalu dipatahkan 
dengan kalimat geolistrik gunung padang gak begitu hehehe

Tapi memang itu yg bikin org penasaran ya 

Cheers
Razi 

-Original Message-
From: Danny Hilman Natawidjaja danny.hil...@gmail.com
Date: Tue, 14 Feb 2012 11:51:45 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG  PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
Referensi dari Pak Yatno ttg contoh cinder cone sangat menarik dan berguna.
Kalau saja ada survey geophysical subsurface-nya (seperti Geolistrik atau
Geo-seismictomografi) dari G. Kiamis ini tentu akan lebih bermanfaat lagi
untuk khasanah ilmu volcano-stratigrafi.  G.Padang, dari penampang
geolistrik dan georadar, tidak mirip dengan sketsa cinder cone ini.

Salam
DHN

-Original Message-
From: Bandono Salim [mailto:bandon...@gmail.com] 
Sent: Tuesday, February 14, 2012 11:11 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

Wah pAk yatno ini lebih cenderung ke non piramid ya.

Kata piramider (pendukung piramid), mereka tidak nemukan volkanik neck di
bawah gn padang maupun sadahurip, berdasar hasil geolistrik.
Mungkin kecil sehingga tersamarkan  karena rentang geolistriknya cukup
panjang.
Powered by Telkomsel BlackBerryR

-Original Message-
From: Yustinus Suyatno Yuwono yuw...@gc.itb.ac.id
Date: Tue, 14 Feb 2012 10:52:02 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG  PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
Rekan rekan Yth.

Ini saya coba buat sketsa suatu gunungapi kecil (biasanya tingginya hanya
ratusan meter saja) yang disebut cinder cone (bhs Prancisnya Cone de
cendre). Di dalam body gunungapi kecil ini strukturnya sangat kompleks,
bias ada rongga-2, paleo soil, dll. Perlu diketahui juga, dari permukaan
gunungapi ini tidak terlihat adanya tanda- tanda pusat erupsi seperti
kepundan (crater), kawah (crater lake), volcanic plug dsb. Yang Nampak hanya
bentuk dome yang isinya lapili- tuff yang relative loose, mudah tererosi
membentuk endapan lahar dsb. Lapilli itu dihasilkan suatu erupsi, biasanya
tipe phreato- magmatic, bs dibayangkan saat di- erupsikan mirip kembang api
raksasa dan jatuh (pyroclasti fall) di sekitar pusat erupsi bahkan menutupi
volcanic edifice- nya. Sketsa itu saya buat contoh untuk G. Kiamis, Garut
(selatan konsesi geothermal Darajat), lava flow nya berupa obsidian yang
tersingkap dekat Desa Toblong)

Salam,
Yatno


-Original Message-
From: Sujatmiko [mailto:m...@cbn.net.id] 
Sent: Friday, February 10, 2012 4:42 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

Pak Yatno dan rekan-rekan IAGI yang budiman,

Terima kasih atas masukan dan pencerahan Pak Yatno yang begitu berharga.
Seperti halnya pak Yatno, menjelang akhir acara diskusi Bencana Katastropik
Purba ( BKP ) di Jakarta tanggal 7 Februari 2012, Prof. Sutikno Bronto,
penulis Publikasi Khusus GEOLOGI GUNUNG API PURBA  mengingatkan Tim BKP agar
lebih berhati-hati kalau berbicara tentang kegunung-apian, apalagi yang
berhubungan dengan gunung api purba. Beliau rupanya menengarai adanya
asumsi-asumsi atau interpretasi yang tidak sesuai dengan ilmu yang beliau
tekuni dan pengalaman lapangan yang beliau miliki. Pertimbangan dan masukan
beliau rupanya bagaikan angin lalu, dipatahkan oleh interpretasi hasil
geolistrik yang sebetulnya masih harus dibuktikan  kebenarannya.

Dari perspektif arkeologi, pertimbangan yang diberikan  oleh para pakar
arkeologi, baik dari Balar Bandung , Puslit Arkenas Jakarta, dan lain
sebagainya, sami mawon, dipatahkan oleh interpretasi hasil geolistrik dan
hasil pemboran inti yang diameter mata bornya  hanya beberapa sentimeter
saja. Ruang kosong yang dilalui oleh mata bor langsung diinterpretasikan
sebagai ruang budaya ciptaan manusia zaman baheula. Demikian juga 3 lapisan
pasir halus yang diperkirakan sebagai pasir yang sudah disaring oleh tangan
manusia , yang konon sengaja disusun  sebagai peredam gempa untuk melindungi
bangunan piramida G. Padang ( dari pengamatan quick look, pasir halus
tersebut mirip dengan volcanic ash ).
 
Dari kajian geologi, singkapan lava segar / lapuk yang ditemukan di kaki ,
di lereng, sampai di puncak G. Sadahurip, yang menurut pelajaran geologi
dasar dapat memberikan kesimpulan  bahwa gunung tersebut merupakan satu
kesatuan produk gunung api masif, sami mawon, tidak berlaku lagi karena
dugaan adanya anomali geolistrik di perut gunungnya. Kesimpulan dari Prof.
Sutikno Bronto bahwa G. Sadahurip adalah tinggalan gunung api purba, juga
dipatahkan karena gunung 

Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

2012-02-14 Terurut Topik Benyamin Sapiie
Saya juga setuju bahwa piramid sebuah hipotesa kenapa tidak tapi
kemungkinannya kecil karena tidak pernah ada bukti2 kebudayaanm
arkeologi dan lainya yg mendukung kehadirannya. Yet, saya juga bukan
ahli kebudayan maupun arkeologi yang bisa mengatakan hal ini.
Geolistirik dan geofisika tools lainnya memerlukan interpretasi bahkan
sudah ada pemboraanpun masih memerlukan analisa yang detail.
Perdebatan scientific seharus dilakukan dengan data dan level yang
sama serta berimbang supaya tidak lebih jelas apa yang dipermasalahkan
(termasuk perkara kemenyan). Walaupun hal ini juga tetap tidak akan
menstop para pendukung piramida untuk tetapa yakin bahwa itu ada.
Sebagai contoh masih banyak yang anti-tektonik teori, misalnya
expanding earth (Carey).  Kalau sudah universal seperti hukum
gravitasi baru mungkin akan susah dibantah.  Sebaik sharing informasi
saja antara pro dan kontra biar bisa saling mengisi dan argumen yang
dibicarakan lebih jelas.

Salam,

Ben Sapiie

2012/2/14  koeso...@melsa.net.id:
 Yg masalah adalah justru geolistrik ini yg gambar hasil processingnya saja 
 tdk pernah dapat diperlihatkan secara jelas, apakah lintasannya dilewatkan 
 outcrop yg diamati Pak Miko, bagaimana garis2 lintasannya, apakah ada 
 basemap-nya. Ya selama gambar penampang geolistrik tdak diperlihatkan, kalau 
 saya ditanya pendapat saya: pyramid? Yes it is possible, but unlikely. Kita 
 kan dididik dan dilatih untuk mengidentifikasikan gejala geologi dari bentuk 
 morfologi dan singkapannya, ditambah drilling data. Saya khawatir walaupun 
 sudah dibor para proponent piramide tdk akan mengalah walaupun ruangan  tdk 
 diketemukan. Begitupun para anti-pyramid tdk akan percaya walaupun rongga2 
 diketemukan, kecuali ada artefak yg diketemuan dalam rongga2 yg berbentuk 
 ruang dg tembok datar jika bisa dilihat dg downhole camera. RPK
 Powered by Telkomsel BlackBerry®

 -Original Message-
 From: mufar...@gmail.com
 Date: Tue, 14 Feb 2012 14:53:11
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG  PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

 Pak Danny,
 Ini kayak tebak-tebak buah manggis saja, setiap argumentasi selalu dipatahkan 
 dengan kalimat geolistrik gunung padang gak begitu hehehe

 Tapi memang itu yg bikin org penasaran ya

 Cheers
 Razi

 -Original Message-
 From: Danny Hilman Natawidjaja danny.hil...@gmail.com
 Date: Tue, 14 Feb 2012 11:51:45
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG  PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
 Referensi dari Pak Yatno ttg contoh cinder cone sangat menarik dan berguna.
 Kalau saja ada survey geophysical subsurface-nya (seperti Geolistrik atau
 Geo-seismictomografi) dari G. Kiamis ini tentu akan lebih bermanfaat lagi
 untuk khasanah ilmu volcano-stratigrafi.  G.Padang, dari penampang
 geolistrik dan georadar, tidak mirip dengan sketsa cinder cone ini.

 Salam
 DHN

 -Original Message-
 From: Bandono Salim [mailto:bandon...@gmail.com]
 Sent: Tuesday, February 14, 2012 11:11 AM
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

 Wah pAk yatno ini lebih cenderung ke non piramid ya.

 Kata piramider (pendukung piramid), mereka tidak nemukan volkanik neck di
 bawah gn padang maupun sadahurip, berdasar hasil geolistrik.
 Mungkin kecil sehingga tersamarkan  karena rentang geolistriknya cukup
 panjang.
 Powered by Telkomsel BlackBerryR

 -Original Message-
 From: Yustinus Suyatno Yuwono yuw...@gc.itb.ac.id
 Date: Tue, 14 Feb 2012 10:52:02
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG  PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
 Rekan rekan Yth.

 Ini saya coba buat sketsa suatu gunungapi kecil (biasanya tingginya hanya
 ratusan meter saja) yang disebut cinder cone (bhs Prancisnya Cone de
 cendre). Di dalam body gunungapi kecil ini strukturnya sangat kompleks,
 bias ada rongga-2, paleo soil, dll. Perlu diketahui juga, dari permukaan
 gunungapi ini tidak terlihat adanya tanda- tanda pusat erupsi seperti
 kepundan (crater), kawah (crater lake), volcanic plug dsb. Yang Nampak hanya
 bentuk dome yang isinya lapili- tuff yang relative loose, mudah tererosi
 membentuk endapan lahar dsb. Lapilli itu dihasilkan suatu erupsi, biasanya
 tipe phreato- magmatic, bs dibayangkan saat di- erupsikan mirip kembang api
 raksasa dan jatuh (pyroclasti fall) di sekitar pusat erupsi bahkan menutupi
 volcanic edifice- nya. Sketsa itu saya buat contoh untuk G. Kiamis, Garut
 (selatan konsesi geothermal Darajat), lava flow nya berupa obsidian yang
 tersingkap dekat Desa Toblong)

 Salam,
 Yatno


 -Original Message-
 From: Sujatmiko [mailto:m...@cbn.net.id]
 Sent: Friday, February 10, 2012 4:42 PM
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

 Pak Yatno dan rekan-rekan IAGI yang budiman,

 Terima kasih atas masukan dan pencerahan Pak Yatno yang begitu berharga.
 Seperti halnya pak Yatno, menjelang akhir acara 

Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

2012-02-14 Terurut Topik Bandono Salim
Kalau gitu sudah masanya ilmu geologi dan ilmu penglihatan jauh saling 
kerjasama. 
Kalau terbukti klop, ya akan hemat beaya eksplotrasi milyaran rupiah kan?
Salam, bandono.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Benyamin Sapiie bsap...@geodin.net
Date: Wed, 15 Feb 2012 06:16:37 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
Saya juga setuju bahwa piramid sebuah hipotesa kenapa tidak tapi
kemungkinannya kecil karena tidak pernah ada bukti2 kebudayaanm
arkeologi dan lainya yg mendukung kehadirannya. Yet, saya juga bukan
ahli kebudayan maupun arkeologi yang bisa mengatakan hal ini.
Geolistirik dan geofisika tools lainnya memerlukan interpretasi bahkan
sudah ada pemboraanpun masih memerlukan analisa yang detail.
Perdebatan scientific seharus dilakukan dengan data dan level yang
sama serta berimbang supaya tidak lebih jelas apa yang dipermasalahkan
(termasuk perkara kemenyan). Walaupun hal ini juga tetap tidak akan
menstop para pendukung piramida untuk tetapa yakin bahwa itu ada.
Sebagai contoh masih banyak yang anti-tektonik teori, misalnya
expanding earth (Carey).  Kalau sudah universal seperti hukum
gravitasi baru mungkin akan susah dibantah.  Sebaik sharing informasi
saja antara pro dan kontra biar bisa saling mengisi dan argumen yang
dibicarakan lebih jelas.

Salam,

Ben Sapiie

2012/2/14  koeso...@melsa.net.id:
 Yg masalah adalah justru geolistrik ini yg gambar hasil processingnya saja 
 tdk pernah dapat diperlihatkan secara jelas, apakah lintasannya dilewatkan 
 outcrop yg diamati Pak Miko, bagaimana garis2 lintasannya, apakah ada 
 basemap-nya. Ya selama gambar penampang geolistrik tdak diperlihatkan, kalau 
 saya ditanya pendapat saya: pyramid? Yes it is possible, but unlikely. Kita 
 kan dididik dan dilatih untuk mengidentifikasikan gejala geologi dari bentuk 
 morfologi dan singkapannya, ditambah drilling data. Saya khawatir walaupun 
 sudah dibor para proponent piramide tdk akan mengalah walaupun ruangan  tdk 
 diketemukan. Begitupun para anti-pyramid tdk akan percaya walaupun rongga2 
 diketemukan, kecuali ada artefak yg diketemuan dalam rongga2 yg berbentuk 
 ruang dg tembok datar jika bisa dilihat dg downhole camera. RPK
 Powered by Telkomsel BlackBerry®

 -Original Message-
 From: mufar...@gmail.com
 Date: Tue, 14 Feb 2012 14:53:11
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG  PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

 Pak Danny,
 Ini kayak tebak-tebak buah manggis saja, setiap argumentasi selalu dipatahkan 
 dengan kalimat geolistrik gunung padang gak begitu hehehe

 Tapi memang itu yg bikin org penasaran ya

 Cheers
 Razi

 -Original Message-
 From: Danny Hilman Natawidjaja danny.hil...@gmail.com
 Date: Tue, 14 Feb 2012 11:51:45
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG  PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
 Referensi dari Pak Yatno ttg contoh cinder cone sangat menarik dan berguna.
 Kalau saja ada survey geophysical subsurface-nya (seperti Geolistrik atau
 Geo-seismictomografi) dari G. Kiamis ini tentu akan lebih bermanfaat lagi
 untuk khasanah ilmu volcano-stratigrafi.  G.Padang, dari penampang
 geolistrik dan georadar, tidak mirip dengan sketsa cinder cone ini.

 Salam
 DHN

 -Original Message-
 From: Bandono Salim [mailto:bandon...@gmail.com]
 Sent: Tuesday, February 14, 2012 11:11 AM
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

 Wah pAk yatno ini lebih cenderung ke non piramid ya.

 Kata piramider (pendukung piramid), mereka tidak nemukan volkanik neck di
 bawah gn padang maupun sadahurip, berdasar hasil geolistrik.
 Mungkin kecil sehingga tersamarkan  karena rentang geolistriknya cukup
 panjang.
 Powered by Telkomsel BlackBerryR

 -Original Message-
 From: Yustinus Suyatno Yuwono yuw...@gc.itb.ac.id
 Date: Tue, 14 Feb 2012 10:52:02
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG  PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
 Rekan rekan Yth.

 Ini saya coba buat sketsa suatu gunungapi kecil (biasanya tingginya hanya
 ratusan meter saja) yang disebut cinder cone (bhs Prancisnya Cone de
 cendre). Di dalam body gunungapi kecil ini strukturnya sangat kompleks,
 bias ada rongga-2, paleo soil, dll. Perlu diketahui juga, dari permukaan
 gunungapi ini tidak terlihat adanya tanda- tanda pusat erupsi seperti
 kepundan (crater), kawah (crater lake), volcanic plug dsb. Yang Nampak hanya
 bentuk dome yang isinya lapili- tuff yang relative loose, mudah tererosi
 membentuk endapan lahar dsb. Lapilli itu dihasilkan suatu erupsi, biasanya
 tipe phreato- magmatic, bs dibayangkan saat di- erupsikan mirip kembang api
 raksasa dan jatuh (pyroclasti fall) di sekitar pusat erupsi bahkan menutupi
 volcanic edifice- nya. Sketsa itu saya buat contoh untuk G. Kiamis, Garut
 (selatan konsesi geothermal Darajat), lava flow nya berupa 

RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

2012-02-14 Terurut Topik Danny Hilman Natawidjaja
Selamat pagi,

Benar, tentu sukar kalau diskusi hanya berdasarkan tebak-tebak buah
manggis, termasuk argumen bahwa volcanic stratigrafi itu sangat kompleks,
jadi apapun hasil interpretasi data geologi-geofisikanya divonis pasti salah
kecuali fenomena yang sudah dikenal seperti lava dome, cinder cone, dsb.  Di
bangku kuliah geologi kita memang tidak pernah diajarkan untuk
menginterpretasikan bentukan non-geologi.  Data, processing dan interpretasi
dari masing-masing pendapat harus dipresentasikan dalam seminar sehingga
jelas apa tebak-tebakannya.  Silahkan IAGI memprakarsai ini.

Hampir tidak ada Data yang bisa mengatakan satu kebenaran (ilmiah).  Yang
ada adalah pemodelan dari data.  Sebaik apa modelnya tergantung dari
seberapa baik constraint data-nya juga penjelasan interpretasinya.
Selebihnya, orang bisa berdoa menurut agama dan keyakinan masing-masing :-) 

Salam
DHN


-Original Message-
From: koeso...@melsa.net.id [mailto:koeso...@melsa.net.id] 
Sent: Tuesday, February 14, 2012 10:40 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

Yg masalah adalah justru geolistrik ini yg gambar hasil processingnya saja
tdk pernah dapat diperlihatkan secara jelas, apakah lintasannya dilewatkan
outcrop yg diamati Pak Miko, bagaimana garis2 lintasannya, apakah ada
basemap-nya. Ya selama gambar penampang geolistrik tdak diperlihatkan, kalau
saya ditanya pendapat saya: pyramid? Yes it is possible, but unlikely. Kita
kan dididik dan dilatih untuk mengidentifikasikan gejala geologi dari bentuk
morfologi dan singkapannya, ditambah drilling data. Saya khawatir walaupun
sudah dibor para proponent piramide tdk akan mengalah walaupun ruangan  tdk
diketemukan. Begitupun para anti-pyramid tdk akan percaya walaupun rongga2
diketemukan, kecuali ada artefak yg diketemuan dalam rongga2 yg berbentuk
ruang dg tembok datar jika bisa dilihat dg downhole camera. RPK
Powered by Telkomsel BlackBerryR

-Original Message-
From: mufar...@gmail.com
Date: Tue, 14 Feb 2012 14:53:11 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG  PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

Pak Danny,
Ini kayak tebak-tebak buah manggis saja, setiap argumentasi selalu
dipatahkan dengan kalimat geolistrik gunung padang gak begitu hehehe

Tapi memang itu yg bikin org penasaran ya 

Cheers
Razi 

-Original Message-
From: Danny Hilman Natawidjaja danny.hil...@gmail.com
Date: Tue, 14 Feb 2012 11:51:45 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG  PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
Referensi dari Pak Yatno ttg contoh cinder cone sangat menarik dan berguna.
Kalau saja ada survey geophysical subsurface-nya (seperti Geolistrik atau
Geo-seismictomografi) dari G. Kiamis ini tentu akan lebih bermanfaat lagi
untuk khasanah ilmu volcano-stratigrafi.  G.Padang, dari penampang
geolistrik dan georadar, tidak mirip dengan sketsa cinder cone ini.

Salam
DHN

-Original Message-
From: Bandono Salim [mailto:bandon...@gmail.com] 
Sent: Tuesday, February 14, 2012 11:11 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

Wah pAk yatno ini lebih cenderung ke non piramid ya.

Kata piramider (pendukung piramid), mereka tidak nemukan volkanik neck di
bawah gn padang maupun sadahurip, berdasar hasil geolistrik.
Mungkin kecil sehingga tersamarkan  karena rentang geolistriknya cukup
panjang.
Powered by Telkomsel BlackBerryR

-Original Message-
From: Yustinus Suyatno Yuwono yuw...@gc.itb.ac.id
Date: Tue, 14 Feb 2012 10:52:02 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG  PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
Rekan rekan Yth.

Ini saya coba buat sketsa suatu gunungapi kecil (biasanya tingginya hanya
ratusan meter saja) yang disebut cinder cone (bhs Prancisnya Cone de
cendre). Di dalam body gunungapi kecil ini strukturnya sangat kompleks,
bias ada rongga-2, paleo soil, dll. Perlu diketahui juga, dari permukaan
gunungapi ini tidak terlihat adanya tanda- tanda pusat erupsi seperti
kepundan (crater), kawah (crater lake), volcanic plug dsb. Yang Nampak hanya
bentuk dome yang isinya lapili- tuff yang relative loose, mudah tererosi
membentuk endapan lahar dsb. Lapilli itu dihasilkan suatu erupsi, biasanya
tipe phreato- magmatic, bs dibayangkan saat di- erupsikan mirip kembang api
raksasa dan jatuh (pyroclasti fall) di sekitar pusat erupsi bahkan menutupi
volcanic edifice- nya. Sketsa itu saya buat contoh untuk G. Kiamis, Garut
(selatan konsesi geothermal Darajat), lava flow nya berupa obsidian yang
tersingkap dekat Desa Toblong)

Salam,
Yatno


-Original Message-
From: Sujatmiko [mailto:m...@cbn.net.id] 
Sent: Friday, February 10, 2012 4:42 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

Pak Yatno dan rekan-rekan IAGI yang budiman,

Terima kasih atas masukan dan pencerahan Pak Yatno yang begitu berharga.
Seperti halnya pak Yatno, menjelang 

[iagi-net-l] Bumi berkembang

2012-02-14 Terurut Topik Bandono Salim
Wah ada bukunya hehe minimal copyan, atau ceramahlah.
Trus dari pengukuran satelit, geodesi sudah terbukti kah?
Kalau benar, maka theori hukum besi malthus tidak perlu dikawatirkan, karena 
bumi berkembang maka tempat produksi makan juga bertambah.
Oh iya ini ikut hukum perkembangan alam semesta. Stephen hawkings? 
 
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Re: [iagi-net-l] Lusi Update

2012-02-14 Terurut Topik mohammadsyaiful
Rumah yg miring gak ketok, cak..

Sent from my deep hart

On Feb 15, 2012, at 6:08 AM, amienwid...@yahoo.com wrote:

 Pagi ini saya di Lusi bersama trans7
 Ini beberapa foto tanggul, 
 Ada yang retak, ada yg ngrembes dan lihatlah rumah yg mulai mriring. Di jalan 
 Porong ya sudah ada rembesan
 
 IMG01058-20120215-0547.jpg
 IMG01061-20120215-0553.jpg
 IMG01062-20120215-0554.jpg
 
 PP-IAGI 2011-2014:
 Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com
 Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com
 
 Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012.
 Kirim abstrak ke email: pit.iagi.2012[at]gmail.com. Batas akhir pengiriman 
 abstrak 28 Februari 2012.
 
 To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
 To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
 For topics not directly related to Geology, users are advised to post the 
 email to: o...@iagi.or.id
 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
 Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
 Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
 No. Rek: 123 0085005314
 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
 Bank BCA KCP. Manara Mulia
 No. Rekening: 255-1088580
 A/n: Shinta Damayanti
 IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
 IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
 -
 DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted 
 on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall 
 IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or 
 indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of 
 use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any 
 information posted on IAGI mailing list.
 -


PP-IAGI 2011-2014:
Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com
Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com

Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012.
Kirim abstrak ke email: pit.iagi.2012[at]gmail.com. Batas akhir pengiriman 
abstrak 28 Februari 2012.

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
For topics not directly related to Geology, users are advised to post the email 
to: o...@iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
-



Re: [iagi-net-l] Lusi Update

2012-02-14 Terurut Topik Bandono Salim

Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: mohammadsyai...@gmail.com
Date: Wed, 15 Feb 2012 06:59:34 
To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Lusi Update
Rumah yg miring gak ketok, cak..

Sent from my deep hart

On Feb 15, 2012, at 6:08 AM, amienwid...@yahoo.com wrote:

 Pagi ini saya di Lusi bersama trans7
 Ini beberapa foto tanggul, 
 Ada yang retak, ada yg ngrembes dan lihatlah rumah yg mulai mriring. Di jalan 
 Porong ya sudah ada rembesan
 
 IMG01058-20120215-0547.jpg
 IMG01061-20120215-0553.jpg
 IMG01062-20120215-0554.jpg
 
 PP-IAGI 2011-2014:
 Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com
 Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com
 
 Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012.
 Kirim abstrak ke email: pit.iagi.2012[at]gmail.com. Batas akhir pengiriman 
 abstrak 28 Februari 2012.
 
 To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
 To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
 For topics not directly related to Geology, users are advised to post the 
 email to: o...@iagi.or.id
 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
 Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
 Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
 No. Rek: 123 0085005314
 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
 Bank BCA KCP. Manara Mulia
 No. Rekening: 255-1088580
 A/n: Shinta Damayanti
 IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
 IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
 -
 DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted 
 on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall 
 IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or 
 indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of 
 use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any 
 information posted on IAGI mailing list.
 -


PP-IAGI 2011-2014:
Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com
Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com

Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012.
Kirim abstrak ke email: pit.iagi.2012[at]gmail.com. Batas akhir pengiriman 
abstrak 28 Februari 2012.

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
For topics not directly related to Geology, users are advised to post the email 
to: o...@iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
-



RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

2012-02-14 Terurut Topik Danny Hilman Natawidjaja
He he he Bung Mino akhirnya gatel juga neh :-)
Riset Oppenheimer (berdasarkan genetika-DNA dan artefak) menunjukkan bahwa
Nusantara sudah menjadi pusat peradaban sebelum 10.000 tahun lalu. Jadi
Teori yang mengatakan peradaban Nusantara berkembang karena imigran dari
utara (out of Taiwan) menjadi SALAH.  Saat ini teori Oppenheimer belum
didukung oleh bukti2 kebudayaan dan arkeologi (sejarah) Indonesia yang
memang baru bisa menembus sampai 400 M saja (i.e. Kutei dan Tarumanagara),
itupun datanya masih compang-camping!  Bukti peradaban purba yang tinggi di
wilayah Asia, seperti Mesir (pyramid) atau Lembah Harapa (India) berumur
tidak lebih tua dari 3000 SM.  Artinya ribuan tahun setelah kejadian
Katastropik-Banjir Besar Terakhir di Nusantara sekitar 6000 SM.  Nah apakah
KETIADAAN BUKTI peradaban pra-sejarah di Indonesia ini mau kita simpulkan
sebagai TIDAK ADA atau karena BARELY EXPLORED? Go figure

Ngomong-ngomong pro-kontra teori geologi, jadi ingat masa kuliah dulu waktu
terjadi pertarungan sengit antara Teori Olisostrom-Delapsi nya Alm Pak
Sartono dan Mainstream Geologi - terutama diwakili oleh Kubu Tektonik Pak
Sukendar.
Kubu Delapsi meng-klain bahwa strike-dip di singkapan tidak ada gunanya
diukur dan diproyeksikan ke penampang geologi ...  Yang kasihan para
mahasiswa yang menjadi 'epilepsi' karena terjepit oleh pertarungan dua kubu
ini :-))

Salam
DHN

-Original Message-
From: Benyamin Sapiie [mailto:bsap...@geodin.net] 
Sent: Wednesday, February 15, 2012 6:17 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

Saya juga setuju bahwa piramid sebuah hipotesa kenapa tidak tapi
kemungkinannya kecil karena tidak pernah ada bukti2 kebudayaanm
arkeologi dan lainya yg mendukung kehadirannya. Yet, saya juga bukan
ahli kebudayan maupun arkeologi yang bisa mengatakan hal ini.
Geolistirik dan geofisika tools lainnya memerlukan interpretasi bahkan
sudah ada pemboraanpun masih memerlukan analisa yang detail.
Perdebatan scientific seharus dilakukan dengan data dan level yang
sama serta berimbang supaya tidak lebih jelas apa yang dipermasalahkan
(termasuk perkara kemenyan). Walaupun hal ini juga tetap tidak akan
menstop para pendukung piramida untuk tetapa yakin bahwa itu ada.
Sebagai contoh masih banyak yang anti-tektonik teori, misalnya
expanding earth (Carey).  Kalau sudah universal seperti hukum
gravitasi baru mungkin akan susah dibantah.  Sebaik sharing informasi
saja antara pro dan kontra biar bisa saling mengisi dan argumen yang
dibicarakan lebih jelas.

Salam,

Ben Sapiie

2012/2/14  koeso...@melsa.net.id:
 Yg masalah adalah justru geolistrik ini yg gambar hasil processingnya saja
tdk pernah dapat diperlihatkan secara jelas, apakah lintasannya dilewatkan
outcrop yg diamati Pak Miko, bagaimana garis2 lintasannya, apakah ada
basemap-nya. Ya selama gambar penampang geolistrik tdak diperlihatkan, kalau
saya ditanya pendapat saya: pyramid? Yes it is possible, but unlikely. Kita
kan dididik dan dilatih untuk mengidentifikasikan gejala geologi dari bentuk
morfologi dan singkapannya, ditambah drilling data. Saya khawatir walaupun
sudah dibor para proponent piramide tdk akan mengalah walaupun ruangan  tdk
diketemukan. Begitupun para anti-pyramid tdk akan percaya walaupun rongga2
diketemukan, kecuali ada artefak yg diketemuan dalam rongga2 yg berbentuk
ruang dg tembok datar jika bisa dilihat dg downhole camera. RPK
 Powered by Telkomsel BlackBerry®

 -Original Message-
 From: mufar...@gmail.com
 Date: Tue, 14 Feb 2012 14:53:11
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG  PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

 Pak Danny,
 Ini kayak tebak-tebak buah manggis saja, setiap argumentasi selalu
dipatahkan dengan kalimat geolistrik gunung padang gak begitu hehehe

 Tapi memang itu yg bikin org penasaran ya

 Cheers
 Razi

 -Original Message-
 From: Danny Hilman Natawidjaja danny.hil...@gmail.com
 Date: Tue, 14 Feb 2012 11:51:45
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG  PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
 Referensi dari Pak Yatno ttg contoh cinder cone sangat menarik dan
berguna.
 Kalau saja ada survey geophysical subsurface-nya (seperti Geolistrik atau
 Geo-seismictomografi) dari G. Kiamis ini tentu akan lebih bermanfaat lagi
 untuk khasanah ilmu volcano-stratigrafi.  G.Padang, dari penampang
 geolistrik dan georadar, tidak mirip dengan sketsa cinder cone ini.

 Salam
 DHN

 -Original Message-
 From: Bandono Salim [mailto:bandon...@gmail.com]
 Sent: Tuesday, February 14, 2012 11:11 AM
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

 Wah pAk yatno ini lebih cenderung ke non piramid ya.

 Kata piramider (pendukung piramid), mereka tidak nemukan volkanik neck di
 bawah gn padang maupun sadahurip, berdasar hasil geolistrik.
 Mungkin kecil sehingga tersamarkan  karena rentang geolistriknya cukup
 panjang.
 Powered by Telkomsel BlackBerryR


Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

2012-02-14 Terurut Topik Bandono Salim
Hehe untuk ukuran kecil, yang disebut nose oleh alm proff memang terlihat 
arahnya, kalau ukuran buesar, bisa dikaburkan dengan antiklinorium.
Betul, Den, aku sdh bicara jg waktu beliau msh sugeng. Di kamar beliau.
 Krn data delapsi juga dijumpai di wilayah desertasi prof suyono, 
budibrahmantyo  memperlihatkan pada saya, ketika skripsi di ciajur selatan.
Kasihan tu sama mhs bimbingannya sampai bikin dua skripsi, untuk geologi 
konvensional dan delapsi.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Danny Hilman Natawidjaja danny.hil...@gmail.com
Date: Wed, 15 Feb 2012 07:24:55 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
He he he Bung Mino akhirnya gatel juga neh :-)
Riset Oppenheimer (berdasarkan genetika-DNA dan artefak) menunjukkan bahwa
Nusantara sudah menjadi pusat peradaban sebelum 10.000 tahun lalu. Jadi
Teori yang mengatakan peradaban Nusantara berkembang karena imigran dari
utara (out of Taiwan) menjadi SALAH.  Saat ini teori Oppenheimer belum
didukung oleh bukti2 kebudayaan dan arkeologi (sejarah) Indonesia yang
memang baru bisa menembus sampai 400 M saja (i.e. Kutei dan Tarumanagara),
itupun datanya masih compang-camping!  Bukti peradaban purba yang tinggi di
wilayah Asia, seperti Mesir (pyramid) atau Lembah Harapa (India) berumur
tidak lebih tua dari 3000 SM.  Artinya ribuan tahun setelah kejadian
Katastropik-Banjir Besar Terakhir di Nusantara sekitar 6000 SM.  Nah apakah
KETIADAAN BUKTI peradaban pra-sejarah di Indonesia ini mau kita simpulkan
sebagai TIDAK ADA atau karena BARELY EXPLORED? Go figure

Ngomong-ngomong pro-kontra teori geologi, jadi ingat masa kuliah dulu waktu
terjadi pertarungan sengit antara Teori Olisostrom-Delapsi nya Alm Pak
Sartono dan Mainstream Geologi - terutama diwakili oleh Kubu Tektonik Pak
Sukendar.
Kubu Delapsi meng-klain bahwa strike-dip di singkapan tidak ada gunanya
diukur dan diproyeksikan ke penampang geologi ...  Yang kasihan para
mahasiswa yang menjadi 'epilepsi' karena terjepit oleh pertarungan dua kubu
ini :-))

Salam
DHN

-Original Message-
From: Benyamin Sapiie [mailto:bsap...@geodin.net] 
Sent: Wednesday, February 15, 2012 6:17 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

Saya juga setuju bahwa piramid sebuah hipotesa kenapa tidak tapi
kemungkinannya kecil karena tidak pernah ada bukti2 kebudayaanm
arkeologi dan lainya yg mendukung kehadirannya. Yet, saya juga bukan
ahli kebudayan maupun arkeologi yang bisa mengatakan hal ini.
Geolistirik dan geofisika tools lainnya memerlukan interpretasi bahkan
sudah ada pemboraanpun masih memerlukan analisa yang detail.
Perdebatan scientific seharus dilakukan dengan data dan level yang
sama serta berimbang supaya tidak lebih jelas apa yang dipermasalahkan
(termasuk perkara kemenyan). Walaupun hal ini juga tetap tidak akan
menstop para pendukung piramida untuk tetapa yakin bahwa itu ada.
Sebagai contoh masih banyak yang anti-tektonik teori, misalnya
expanding earth (Carey).  Kalau sudah universal seperti hukum
gravitasi baru mungkin akan susah dibantah.  Sebaik sharing informasi
saja antara pro dan kontra biar bisa saling mengisi dan argumen yang
dibicarakan lebih jelas.

Salam,

Ben Sapiie

2012/2/14  koeso...@melsa.net.id:
 Yg masalah adalah justru geolistrik ini yg gambar hasil processingnya saja
tdk pernah dapat diperlihatkan secara jelas, apakah lintasannya dilewatkan
outcrop yg diamati Pak Miko, bagaimana garis2 lintasannya, apakah ada
basemap-nya. Ya selama gambar penampang geolistrik tdak diperlihatkan, kalau
saya ditanya pendapat saya: pyramid? Yes it is possible, but unlikely. Kita
kan dididik dan dilatih untuk mengidentifikasikan gejala geologi dari bentuk
morfologi dan singkapannya, ditambah drilling data. Saya khawatir walaupun
sudah dibor para proponent piramide tdk akan mengalah walaupun ruangan  tdk
diketemukan. Begitupun para anti-pyramid tdk akan percaya walaupun rongga2
diketemukan, kecuali ada artefak yg diketemuan dalam rongga2 yg berbentuk
ruang dg tembok datar jika bisa dilihat dg downhole camera. RPK
 Powered by Telkomsel BlackBerry®

 -Original Message-
 From: mufar...@gmail.com
 Date: Tue, 14 Feb 2012 14:53:11
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG  PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

 Pak Danny,
 Ini kayak tebak-tebak buah manggis saja, setiap argumentasi selalu
dipatahkan dengan kalimat geolistrik gunung padang gak begitu hehehe

 Tapi memang itu yg bikin org penasaran ya

 Cheers
 Razi

 -Original Message-
 From: Danny Hilman Natawidjaja danny.hil...@gmail.com
 Date: Tue, 14 Feb 2012 11:51:45
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG  PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
 Referensi dari Pak Yatno ttg contoh cinder cone sangat menarik dan
berguna.
 Kalau saja ada survey geophysical subsurface-nya (seperti Geolistrik atau
 Geo-seismictomografi) 

Re: [iagi-net-l] Bumi berkembang

2012-02-14 Terurut Topik Maryanto
Salam,
Senang kalau saja ada up-date tentang Bumi yang berkembang ini. Bagimana 
perkembangannya ?
 
Alfred Wagener (1912) dengan berpaham semua benua semula besatu Pangea, di 
umur 200 Maa Million annum ago, perlihatkan kalau benua semenjak umur itu 
saling menjauh, seperti berkembang. Masa bersatunya semua benua itu, kini di 
kenal PermianTriassik (277-207 Maa). 
 
Di ikuti Carrey 1945, yang lalu banyak tinggal di Australia, maka banyak pakar 
Australia mengikuti faham Expanding Earth beliau. Davidson, mengajari saya 
kursus geology Structure pd 2000, fahamkan Jari jari Bumi masa 200 Maa itu 
adalah 80 % di banding jari-jari Bumi kini. 
 
Disertasi James Maxlow 2005, fahamkan ketika PermianTriassik bahwa semua hanya 
ada satu benua Pangea (gabungan semua benua), tak ada lautnya (Phantalasanya). 
Dan di hitung masa PewrmianTriassik itu, jari-jari Bumi  adalah 45 % di banding 
jari-jari bumi kini. Collins 2003, masih berfaham konstan jari-jari Bumi sejak 
Cambirum (setidaknya) hingga kini.  
 
Kami berfaham Bumi kembang kempis dengan pereode 7x10^n tahun (berupa jumlahan 
sinusoidal pereode dlm tahun 7, 70, 700, , 70 GGiga).  Alam, kini langit 
ke-1 berdiameter orde 10^28 meter, yang semula pada Big Bang 18,6 Gaa Giga 
annum ago, hanyalah sebesar bola tenes.
 
Wass,
Maryanto.
 



From: Bandono Salim bandon...@gmail.com
To: iagi-net@iagi.or.id 
Sent: Wednesday, February 15, 2012 6:45 AM
Subject: [iagi-net-l] Bumi berkembang

Wah ada bukunya hehe minimal copyan, atau ceramahlah.
Trus dari pengukuran satelit, geodesi sudah terbukti kah?
Kalau benar, maka theori hukum besi malthus tidak perlu dikawatirkan, karena 
bumi berkembang maka tempat produksi makan juga bertambah.
Oh iya ini ikut hukum perkembangan alam semesta. Stephen hawkings? 

Powered by Telkomsel BlackBerry®



Re: [iagi-net-l] Bumi berkembang

2012-02-14 Terurut Topik Bandono Salim
Terimakasih, aku ni geolog yang kurang bacaan tentang kembang kerut jari2 bumi.
Merasa cukup dgn teori kuliah, lha kurang terpakai di aplikasi bidang aku.
Wah satu hari mbokya iagi bikin ceramah tentang yang mas Maryanto tulis tadi.
Terimakasih, tlh membuka wawasan saya. 

Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Maryanto maryan...@yahoo.com
Date: Tue, 14 Feb 2012 16:44:04 
To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Bumi berkembang
Salam,
Senang kalau saja ada up-date tentang Bumi yang berkembang ini. Bagimana 
perkembangannya ?
 
Alfred Wagener (1912) dengan berpaham semua benua semula besatu Pangea, di 
umur 200 Maa Million annum ago, perlihatkan kalau benua semenjak umur itu 
saling menjauh, seperti berkembang. Masa bersatunya semua benua itu, kini di 
kenal PermianTriassik (277-207 Maa). 
 
Di ikuti Carrey 1945, yang lalu banyak tinggal di Australia, maka banyak pakar 
Australia mengikuti faham Expanding Earth beliau. Davidson, mengajari saya 
kursus geology Structure pd 2000, fahamkan Jari jari Bumi masa 200 Maa itu 
adalah 80 % di banding jari-jari Bumi kini. 
 
Disertasi James Maxlow 2005, fahamkan ketika PermianTriassik bahwa semua hanya 
ada satu benua Pangea (gabungan semua benua), tak ada lautnya (Phantalasanya). 
Dan di hitung masa PewrmianTriassik itu, jari-jari Bumi  adalah 45 % di banding 
jari-jari bumi kini. Collins 2003, masih berfaham konstan jari-jari Bumi sejak 
Cambirum (setidaknya) hingga kini.  
 
Kami berfaham Bumi kembang kempis dengan pereode 7x10^n tahun (berupa jumlahan 
sinusoidal pereode dlm tahun 7, 70, 700, , 70 GGiga).  Alam, kini langit 
ke-1 berdiameter orde 10^28 meter, yang semula pada Big Bang 18,6 Gaa Giga 
annum ago, hanyalah sebesar bola tenes.
 
Wass,
Maryanto.
 



From: Bandono Salim bandon...@gmail.com
To: iagi-net@iagi.or.id 
Sent: Wednesday, February 15, 2012 6:45 AM
Subject: [iagi-net-l] Bumi berkembang

Wah ada bukunya hehe minimal copyan, atau ceramahlah.
Trus dari pengukuran satelit, geodesi sudah terbukti kah?
Kalau benar, maka theori hukum besi malthus tidak perlu dikawatirkan, karena 
bumi berkembang maka tempat produksi makan juga bertambah.
Oh iya ini ikut hukum perkembangan alam semesta. Stephen hawkings? 

Powered by Telkomsel BlackBerry®




Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

2012-02-14 Terurut Topik Brahmantyo Gunawan
Permisi tanya sekalian, mumpung pak Mino muncul, :)
Pak, apakah mungkin bentukan bidang prisma (sperti piramid) inisiasinya dari 
bidang keterakan shearing ?(Riedel's shears ?), deformasi oleh main stress 
vertical akibat dari gaya endogen vulkanisme ?
Salam,
BKG

--- Pada Rab, 15/2/12, Benyamin Sapiie bsap...@geodin.net menulis:

 Dari: Benyamin Sapiie bsap...@geodin.net
 Judul: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
 Kepada: iagi-net@iagi.or.id
 Tanggal: Rabu, 15 Februari, 2012, 7:16 AM
 Saya juga setuju bahwa piramid sebuah
 hipotesa kenapa tidak tapi
 kemungkinannya kecil karena tidak pernah ada bukti2
 kebudayaanm
 arkeologi dan lainya yg mendukung kehadirannya. Yet, saya
 juga bukan
 ahli kebudayan maupun arkeologi yang bisa mengatakan hal
 ini.
 Geolistirik dan geofisika tools lainnya memerlukan
 interpretasi bahkan
 sudah ada pemboraanpun masih memerlukan analisa yang
 detail.
 Perdebatan scientific seharus dilakukan dengan data dan
 level yang
 sama serta berimbang supaya tidak lebih jelas apa yang
 dipermasalahkan
 (termasuk perkara kemenyan). Walaupun hal ini juga tetap
 tidak akan
 menstop para pendukung piramida untuk tetapa yakin bahwa itu
 ada.
 Sebagai contoh masih banyak yang anti-tektonik teori,
 misalnya
 expanding earth (Carey).  Kalau sudah universal seperti
 hukum
 gravitasi baru mungkin akan susah dibantah.  Sebaik
 sharing informasi
 saja antara pro dan kontra biar bisa saling mengisi dan
 argumen yang
 dibicarakan lebih jelas.
 
 Salam,
 
 Ben Sapiie
 
 2012/2/14  koeso...@melsa.net.id:
  Yg masalah adalah justru geolistrik ini yg gambar hasil
 processingnya saja tdk pernah dapat diperlihatkan secara
 jelas, apakah lintasannya dilewatkan outcrop yg diamati Pak
 Miko, bagaimana garis2 lintasannya, apakah ada basemap-nya.
 Ya selama gambar penampang geolistrik tdak diperlihatkan,
 kalau saya ditanya pendapat saya: pyramid? Yes it is
 possible, but unlikely. Kita kan dididik dan dilatih untuk
 mengidentifikasikan gejala geologi dari bentuk morfologi dan
 singkapannya, ditambah drilling data. Saya khawatir walaupun
 sudah dibor para proponent piramide tdk akan mengalah
 walaupun ruangan  tdk diketemukan. Begitupun para
 anti-pyramid tdk akan percaya walaupun rongga2 diketemukan,
 kecuali ada artefak yg diketemuan dalam rongga2 yg berbentuk
 ruang dg tembok datar jika bisa dilihat dg downhole camera.
 RPK
  Powered by Telkomsel BlackBerry®
 
  -Original Message-
  From: mufar...@gmail.com
  Date: Tue, 14 Feb 2012 14:53:11
  To: iagi-net@iagi.or.id
  Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
  Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG  PADANG : PENCERAHAN
 PAK YATNO
 
  Pak Danny,
  Ini kayak tebak-tebak buah manggis saja, setiap
 argumentasi selalu dipatahkan dengan kalimat geolistrik
 gunung padang gak begitu hehehe
 
  Tapi memang itu yg bikin org penasaran ya
 
  Cheers
  Razi
 
  -Original Message-
  From: Danny Hilman Natawidjaja danny.hil...@gmail.com
  Date: Tue, 14 Feb 2012 11:51:45
  To: iagi-net@iagi.or.id
  Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
  Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG  PADANG : PENCERAHAN
 PAK YATNO
  Referensi dari Pak Yatno ttg contoh cinder cone sangat
 menarik dan berguna.
  Kalau saja ada survey geophysical subsurface-nya
 (seperti Geolistrik atau
  Geo-seismictomografi) dari G. Kiamis ini tentu akan
 lebih bermanfaat lagi
  untuk khasanah ilmu volcano-stratigrafi.  G.Padang,
 dari penampang
  geolistrik dan georadar, tidak mirip dengan sketsa
 cinder cone ini.
 
  Salam
  DHN
 
  -Original Message-
  From: Bandono Salim [mailto:bandon...@gmail.com]
  Sent: Tuesday, February 14, 2012 11:11 AM
  To: iagi-net@iagi.or.id
  Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN
 PAK YATNO
 
  Wah pAk yatno ini lebih cenderung ke non piramid ya.
 
  Kata piramider (pendukung piramid), mereka tidak
 nemukan volkanik neck di
  bawah gn padang maupun sadahurip, berdasar hasil
 geolistrik.
  Mungkin kecil sehingga tersamarkan  karena rentang
 geolistriknya cukup
  panjang.
  Powered by Telkomsel BlackBerryR
 
  -Original Message-
  From: Yustinus Suyatno Yuwono yuw...@gc.itb.ac.id
  Date: Tue, 14 Feb 2012 10:52:02
  To: iagi-net@iagi.or.id
  Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
  Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG  PADANG : PENCERAHAN
 PAK YATNO
  Rekan rekan Yth.
 
  Ini saya coba buat sketsa suatu gunungapi kecil
 (biasanya tingginya hanya
  ratusan meter saja) yang disebut cinder cone (bhs
 Prancisnya Cone de
  cendre). Di dalam body gunungapi kecil ini strukturnya
 sangat kompleks,
  bias ada rongga-2, paleo soil, dll. Perlu diketahui
 juga, dari permukaan
  gunungapi ini tidak terlihat adanya tanda- tanda pusat
 erupsi seperti
  kepundan (crater), kawah (crater lake), volcanic plug
 dsb. Yang Nampak hanya
  bentuk dome yang isinya lapili- tuff yang relative
 loose, mudah tererosi
  membentuk endapan lahar dsb. Lapilli itu dihasilkan
 suatu erupsi, biasanya
  tipe phreato- magmatic, bs dibayangkan saat di-
 erupsikan mirip kembang api
  raksasa dan jatuh 

Re: [iagi-net-l] Lusi Update

2012-02-14 Terurut Topik Bandono Salim
Mungkin sudut motretnya kurang pas, kalo dibanding dgn tiang listrik sekilas 
masih sejajar. Kalau atapnya sih miring ke kiri.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: amienwid...@yahoo.com
Date: Wed, 15 Feb 2012 00:57:20 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Lusi Update
Iyo terlalu pagi, ini tak ganti




Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

2012-02-14 Terurut Topik Budi Brahmantyo
Penelitian prasejarah Kepulauan Nusantara sebenarnya sudah cukup luas.
Boleh dikatakan hampir setiap jengkal diwakili oleh temuan2 artefak. Dari
situ tidak disangkal lagi bahwa peradaban Nusantara telah sangat
berkembang (sesuai perekambnagan jamannya tentu saja) dan meluas hingga
Asia-Pasifik sehingga kemudian dikenal sbg Budaya Austronesia. Sumbangan
kata-kata melayu dapat dirunut sejauh Tahiti si selatan Pasific atau
sejauh Hawaii di utara. Jadi sebenarnya tidak ada yang baru (kecuali
verifikasi dari perunutan gen) oleh Oppenheimer.

Silakan baca buku yang cukup komprehensif yang mengumpulkan data
arkeologis selama berpuluh-puluh tahun ttg prasejarah Nusantara dsk di
Prasejarah Kepulauan Indo-Malaysia (Bellwood, Gramedia, 2000).

Sayangnya di sana tidak ditemukan arah atau gejala-gejala menuju budaya
Atlantis, apalagi dg Piramida-nya :'(


BB



 Hehe untuk ukuran kecil, yang disebut nose oleh alm proff memang
 terlihat arahnya, kalau ukuran buesar, bisa dikaburkan dengan
 antiklinorium.
 Betul, Den, aku sdh bicara jg waktu beliau msh sugeng. Di kamar beliau.
  Krn data delapsi juga dijumpai di wilayah desertasi prof suyono,
 budibrahmantyo  memperlihatkan pada saya, ketika skripsi di ciajur
 selatan.
 Kasihan tu sama mhs bimbingannya sampai bikin dua skripsi, untuk geologi
 konvensional dan delapsi.
 Powered by Telkomsel BlackBerry®

 -Original Message-
 From: Danny Hilman Natawidjaja danny.hil...@gmail.com
 Date: Wed, 15 Feb 2012 07:24:55
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
 He he he Bung Mino akhirnya gatel juga neh :-)
 Riset Oppenheimer (berdasarkan genetika-DNA dan artefak) menunjukkan
 bahwa
 Nusantara sudah menjadi pusat peradaban sebelum 10.000 tahun lalu. Jadi
 Teori yang mengatakan peradaban Nusantara berkembang karena imigran dari
 utara (out of Taiwan) menjadi SALAH.  Saat ini teori Oppenheimer belum
 didukung oleh bukti2 kebudayaan dan arkeologi (sejarah) Indonesia yang
 memang baru bisa menembus sampai 400 M saja (i.e. Kutei dan
 Tarumanagara),
 itupun datanya masih compang-camping!  Bukti peradaban purba yang tinggi
 di
 wilayah Asia, seperti Mesir (pyramid) atau Lembah Harapa (India) berumur
 tidak lebih tua dari 3000 SM.  Artinya ribuan tahun setelah kejadian
 Katastropik-Banjir Besar Terakhir di Nusantara sekitar 6000 SM.  Nah
 apakah
 KETIADAAN BUKTI peradaban pra-sejarah di Indonesia ini mau kita simpulkan
 sebagai TIDAK ADA atau karena BARELY EXPLORED? Go figure

 Ngomong-ngomong pro-kontra teori geologi, jadi ingat masa kuliah dulu
 waktu
 terjadi pertarungan sengit antara Teori Olisostrom-Delapsi nya Alm Pak
 Sartono dan Mainstream Geologi - terutama diwakili oleh Kubu Tektonik
 Pak
 Sukendar.
 Kubu Delapsi meng-klain bahwa strike-dip di singkapan tidak ada gunanya
 diukur dan diproyeksikan ke penampang geologi ...  Yang kasihan para
 mahasiswa yang menjadi 'epilepsi' karena terjepit oleh pertarungan dua
 kubu
 ini :-))

 Salam
 DHN

 -Original Message-
 From: Benyamin Sapiie [mailto:bsap...@geodin.net]
 Sent: Wednesday, February 15, 2012 6:17 AM
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

 Saya juga setuju bahwa piramid sebuah hipotesa kenapa tidak tapi
 kemungkinannya kecil karena tidak pernah ada bukti2 kebudayaanm
 arkeologi dan lainya yg mendukung kehadirannya. Yet, saya juga bukan
 ahli kebudayan maupun arkeologi yang bisa mengatakan hal ini.
 Geolistirik dan geofisika tools lainnya memerlukan interpretasi bahkan
 sudah ada pemboraanpun masih memerlukan analisa yang detail.
 Perdebatan scientific seharus dilakukan dengan data dan level yang
 sama serta berimbang supaya tidak lebih jelas apa yang dipermasalahkan
 (termasuk perkara kemenyan). Walaupun hal ini juga tetap tidak akan
 menstop para pendukung piramida untuk tetapa yakin bahwa itu ada.
 Sebagai contoh masih banyak yang anti-tektonik teori, misalnya
 expanding earth (Carey).  Kalau sudah universal seperti hukum
 gravitasi baru mungkin akan susah dibantah.  Sebaik sharing informasi
 saja antara pro dan kontra biar bisa saling mengisi dan argumen yang
 dibicarakan lebih jelas.

 Salam,

 Ben Sapiie

 2012/2/14  koeso...@melsa.net.id:
 Yg masalah adalah justru geolistrik ini yg gambar hasil processingnya
 saja
 tdk pernah dapat diperlihatkan secara jelas, apakah lintasannya
 dilewatkan
 outcrop yg diamati Pak Miko, bagaimana garis2 lintasannya, apakah ada
 basemap-nya. Ya selama gambar penampang geolistrik tdak diperlihatkan,
 kalau
 saya ditanya pendapat saya: pyramid? Yes it is possible, but unlikely.
 Kita
 kan dididik dan dilatih untuk mengidentifikasikan gejala geologi dari
 bentuk
 morfologi dan singkapannya, ditambah drilling data. Saya khawatir
 walaupun
 sudah dibor para proponent piramide tdk akan mengalah walaupun ruangan
  tdk
 diketemukan. Begitupun para anti-pyramid tdk akan percaya walaupun
 rongga2
 diketemukan, kecuali ada artefak yg diketemuan dalam rongga2 

[iagi-net-l] PRIHATIN; Lusi Update

2012-02-14 Terurut Topik Widi Hartono
Mas Widodo, terimakasih kiriman update kondisi LUSI dan sekitarnya.
Ikut prihatin dengan memburuknya kondisi di sekitar LUSI.
Mudah2an rakyat menyadari bahwa daerah di sekitarnya sudah tidak layak huni.
Berat memang meninggalkan tanah leluhurnya yg sudah ditinggali puluhan tahun.
 
Salam prihatin,
WH

--- Pada Sel, 14/2/12, amienwid...@yahoo.com amienwid...@yahoo.com menulis:


Dari: amienwid...@yahoo.com amienwid...@yahoo.com
Judul: [iagi-net-l] Lusi Update
Kepada: iagi-net@iagi.or.id
Tanggal: Selasa, 14 Februari, 2012, 3:08 PM


Pagi ini saya di Lusi bersama trans7
Ini beberapa foto tanggul, 

Ada yang retak, ada yg ngrembes dan lihatlah rumah yg mulai mriring. Di jalan 
Porong ya sudah ada rembesan



Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

2012-02-14 Terurut Topik Bandono Salim
Maaf, aku ni geolog tapi bodoh. Berpikir rakyat jelata saja:  biasanya kalau 
ada piramid, serta kebiasaan orang purba meyimpan mayat disertai barang 
kesayangan (viking bwa senjata andalan, raja mesir bawa perhiasan, kuburan di 
cina disertai makanan dan pengawal dll)

Jangan2 hehehe cari harta karun yaa?  

Maaf satu giga maaf aku minta.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Budi Brahmantyo bud...@gc.itb.ac.id
Date: Wed, 15 Feb 2012 07:24:15 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
Penelitian prasejarah Kepulauan Nusantara sebenarnya sudah cukup luas.
Boleh dikatakan hampir setiap jengkal diwakili oleh temuan2 artefak. Dari
situ tidak disangkal lagi bahwa peradaban Nusantara telah sangat
berkembang (sesuai perekambnagan jamannya tentu saja) dan meluas hingga
Asia-Pasifik sehingga kemudian dikenal sbg Budaya Austronesia. Sumbangan
kata-kata melayu dapat dirunut sejauh Tahiti si selatan Pasific atau
sejauh Hawaii di utara. Jadi sebenarnya tidak ada yang baru (kecuali
verifikasi dari perunutan gen) oleh Oppenheimer.

Silakan baca buku yang cukup komprehensif yang mengumpulkan data
arkeologis selama berpuluh-puluh tahun ttg prasejarah Nusantara dsk di
Prasejarah Kepulauan Indo-Malaysia (Bellwood, Gramedia, 2000).

Sayangnya di sana tidak ditemukan arah atau gejala-gejala menuju budaya
Atlantis, apalagi dg Piramida-nya :'(


BB



 Hehe untuk ukuran kecil, yang disebut nose oleh alm proff memang
 terlihat arahnya, kalau ukuran buesar, bisa dikaburkan dengan
 antiklinorium.
 Betul, Den, aku sdh bicara jg waktu beliau msh sugeng. Di kamar beliau.
  Krn data delapsi juga dijumpai di wilayah desertasi prof suyono,
 budibrahmantyo  memperlihatkan pada saya, ketika skripsi di ciajur
 selatan.
 Kasihan tu sama mhs bimbingannya sampai bikin dua skripsi, untuk geologi
 konvensional dan delapsi.
 Powered by Telkomsel BlackBerry®

 -Original Message-
 From: Danny Hilman Natawidjaja danny.hil...@gmail.com
 Date: Wed, 15 Feb 2012 07:24:55
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
 He he he Bung Mino akhirnya gatel juga neh :-)
 Riset Oppenheimer (berdasarkan genetika-DNA dan artefak) menunjukkan
 bahwa
 Nusantara sudah menjadi pusat peradaban sebelum 10.000 tahun lalu. Jadi
 Teori yang mengatakan peradaban Nusantara berkembang karena imigran dari
 utara (out of Taiwan) menjadi SALAH.  Saat ini teori Oppenheimer belum
 didukung oleh bukti2 kebudayaan dan arkeologi (sejarah) Indonesia yang
 memang baru bisa menembus sampai 400 M saja (i.e. Kutei dan
 Tarumanagara),
 itupun datanya masih compang-camping!  Bukti peradaban purba yang tinggi
 di
 wilayah Asia, seperti Mesir (pyramid) atau Lembah Harapa (India) berumur
 tidak lebih tua dari 3000 SM.  Artinya ribuan tahun setelah kejadian
 Katastropik-Banjir Besar Terakhir di Nusantara sekitar 6000 SM.  Nah
 apakah
 KETIADAAN BUKTI peradaban pra-sejarah di Indonesia ini mau kita simpulkan
 sebagai TIDAK ADA atau karena BARELY EXPLORED? Go figure

 Ngomong-ngomong pro-kontra teori geologi, jadi ingat masa kuliah dulu
 waktu
 terjadi pertarungan sengit antara Teori Olisostrom-Delapsi nya Alm Pak
 Sartono dan Mainstream Geologi - terutama diwakili oleh Kubu Tektonik
 Pak
 Sukendar.
 Kubu Delapsi meng-klain bahwa strike-dip di singkapan tidak ada gunanya
 diukur dan diproyeksikan ke penampang geologi ...  Yang kasihan para
 mahasiswa yang menjadi 'epilepsi' karena terjepit oleh pertarungan dua
 kubu
 ini :-))

 Salam
 DHN

 -Original Message-
 From: Benyamin Sapiie [mailto:bsap...@geodin.net]
 Sent: Wednesday, February 15, 2012 6:17 AM
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

 Saya juga setuju bahwa piramid sebuah hipotesa kenapa tidak tapi
 kemungkinannya kecil karena tidak pernah ada bukti2 kebudayaanm
 arkeologi dan lainya yg mendukung kehadirannya. Yet, saya juga bukan
 ahli kebudayan maupun arkeologi yang bisa mengatakan hal ini.
 Geolistirik dan geofisika tools lainnya memerlukan interpretasi bahkan
 sudah ada pemboraanpun masih memerlukan analisa yang detail.
 Perdebatan scientific seharus dilakukan dengan data dan level yang
 sama serta berimbang supaya tidak lebih jelas apa yang dipermasalahkan
 (termasuk perkara kemenyan). Walaupun hal ini juga tetap tidak akan
 menstop para pendukung piramida untuk tetapa yakin bahwa itu ada.
 Sebagai contoh masih banyak yang anti-tektonik teori, misalnya
 expanding earth (Carey).  Kalau sudah universal seperti hukum
 gravitasi baru mungkin akan susah dibantah.  Sebaik sharing informasi
 saja antara pro dan kontra biar bisa saling mengisi dan argumen yang
 dibicarakan lebih jelas.

 Salam,

 Ben Sapiie

 2012/2/14  koeso...@melsa.net.id:
 Yg masalah adalah justru geolistrik ini yg gambar hasil processingnya
 saja
 tdk pernah dapat diperlihatkan secara jelas, apakah lintasannya
 dilewatkan
 

Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

2012-02-14 Terurut Topik Awang Satyana
Berpendapat bahwa di Indonesia ada piramida (seperti piramida2 di kompleks Giza 
di Mesir yang umurnya sekitar 2500 SM) memang suatu pendapat/ide yang terasa 
'bizzare', 'wah', 'ide gila' sulit dinalar...maka wajar saja kalau dibilang 'it 
is possible but unlikely'.

Tetapi sebentar dulu, kita sering berpikir dikurung oleh pengetahuan yang sudah 
baku, sehingga kalau ada pikiran di luar itu (katakanlah di luar mainstream) 
lalu kita mengatakannya mengada-ada. Saya pikir sejarah sains dicirikan oleh 
hal ini, ada orang2 yang berpikir di luar kemapanan, lalu ditolak habis2an oleh 
kemapanan, padahal di kemudian hari ternyata mereka justru yang benar. Dari 
heliosentris Brahe dan Copernicus, teori evolusi Darwin, relativitas Einstein, 
continental drift Wegener, dll saya pikir penuh idea 'bizzare' pada awalnya.

Kasus Sadahurip dan Gunung Padang adalah kasus sejarah atau lebih tepat masa 
prasejarah. Pengetahuan kita tentang prasejarah sangatlah kurang karena jumlah 
artefak yang telah ditemukan jauh lebih sedikit daripada panjang masanya 
sendiri. Para geologist dalam hal ini lebih beruntung daripada para ahli 
arkeologi sebab singkapan batuan jauh lebih banyak daripada artefak atau fosil 
hominid. Nah, pengetahuan dengan bukti yang sangat sedikit ini jangan lantas 
menjadi pengukur pengetahuan kita masa kini maupun ke depan. Maksudnya, mengapa 
'unlikely' ada piramida di Indonesia, bisa saja kita belum menemukannya sebab 
menemukan artefak itu lebih sering tak sengaja. Menemukan singkapan bisa kita 
analisis dan buktikan dengan rekonstruksi lapangan dll. Menemukan artefak, 
harus ada pemicunya dulu secara tak sengaja.

Piramida di dunia tak hanya piramida2 Giza di Mesir, itu memang yang paling 
terkenal, sehingga pikiran kita selalu terkurung olehnya sebab publikasinya 
paling banyak. Di Mesir ada sekitar 170 piramida telah ditemukan, dengan 
berbagai bentuk dari berbagai dinasti Firaun. Salah satu bentuknya adalah step 
pyramid, yang sangat mirip 'punden berundak' di Indonesia, dan justru model ini 
yang paling mendunia, ada di banyak negara, bukan model 'square pyramid' ala 
piramida2 Giza. 

Punden berundak adalah salah satu tradisi megalitik Indonesia yang terkenal, 
ditemukan di banyak tempat di Indonesia. Secara geometris, ini adalah step 
pyramid. Gunung Padang dan Borobudur dibangun dengan sistem punden berundak, 
step pyramid. 

Geometri piramid, mengerucut, menyempit ke atas, bukan barang aneh bagi tradisi 
kebudayaan prasejarah-sejarah Indonesia. Pengundakan sawah dan ladang 
(terasering), penyucian gunung sebagai tempat kediaman Sang Mahakuasa (misalnya 
Di-Hyang/Dieng -tempat bersemayamnya Sang Mahakuasa) adalah tradisi 
sejarah/prasejarah Indonesia juga. Maka Gunung Padang dijadikan situs 
penyembahan Gunung Gede pada masanya, juga barangkali  Sadahurip pernah dipakai 
untuk tempat penyembahan gunung2 di sekelilingnya 
(Sadakeling-Talagabodas-Galunggung-Karacak-Cikuray-Guntur), bisa2 saja.

Secara ringkas, buat saya 'pyramid in Indonesia is possible and likely'

Salam,
Awang

--- Pada Rab, 15/2/12, Benyamin Sapiie bsap...@geodin.net menulis:

 Dari: Benyamin Sapiie bsap...@geodin.net
 Judul: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
 Kepada: iagi-net@iagi.or.id
 Tanggal: Rabu, 15 Februari, 2012, 6:16 AM
 Saya juga setuju bahwa piramid sebuah
 hipotesa kenapa tidak tapi
 kemungkinannya kecil karena tidak pernah ada bukti2
 kebudayaanm
 arkeologi dan lainya yg mendukung kehadirannya. Yet, saya
 juga bukan
 ahli kebudayan maupun arkeologi yang bisa mengatakan hal
 ini.
 Geolistirik dan geofisika tools lainnya memerlukan
 interpretasi bahkan
 sudah ada pemboraanpun masih memerlukan analisa yang
 detail.
 Perdebatan scientific seharus dilakukan dengan data dan
 level yang
 sama serta berimbang supaya tidak lebih jelas apa yang
 dipermasalahkan
 (termasuk perkara kemenyan). Walaupun hal ini juga tetap
 tidak akan
 menstop para pendukung piramida untuk tetapa yakin bahwa itu
 ada.
 Sebagai contoh masih banyak yang anti-tektonik teori,
 misalnya
 expanding earth (Carey).  Kalau sudah universal seperti
 hukum
 gravitasi baru mungkin akan susah dibantah.  Sebaik
 sharing informasi
 saja antara pro dan kontra biar bisa saling mengisi dan
 argumen yang
 dibicarakan lebih jelas.
 
 Salam,
 
 Ben Sapiie
 
 2012/2/14  koeso...@melsa.net.id:
  Yg masalah adalah justru geolistrik ini yg gambar hasil
 processingnya saja tdk pernah dapat diperlihatkan secara
 jelas, apakah lintasannya dilewatkan outcrop yg diamati Pak
 Miko, bagaimana garis2 lintasannya, apakah ada basemap-nya.
 Ya selama gambar penampang geolistrik tdak diperlihatkan,
 kalau saya ditanya pendapat saya: pyramid? Yes it is
 possible, but unlikely. Kita kan dididik dan dilatih untuk
 mengidentifikasikan gejala geologi dari bentuk morfologi dan
 singkapannya, ditambah drilling data. Saya khawatir walaupun
 sudah dibor para proponent piramide tdk akan mengalah
 walaupun ruangan  tdk diketemukan. Begitupun para
 anti-pyramid tdk akan 

Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

2012-02-14 Terurut Topik Budi Brahmantyo
Nah kalau yang ini agak lebih muda, katanya sekitar abad ke-4 dan 5,
pelaut-pelaut kita berdagang ke Timur Tengah hingga Madagscar, Zanzibar,
bahkan melintasi Semenanjung Harapan ke Nigeria. Saya juga tahunya baca di
buku (lupa judul tepatnya dan pengarangnya, bukunya ada di rumah), yaitu
Penjelajahan Pelaut Nusantara ke Afrika (kira-kira begitulah...).

Tapi kami pernah kedatangan seorang antropolog Prancis asli Madagascar
yang percaya bahwa leluhurnya orang Bugis. Ia bahkan mengatakan bahwa kata
'hawaii berasal dari kata hava iki yang katanya berarti jawa kecil.
Madagascar mungkin saja berasal dari kata macassar. Wallahualam
bisawab.

BB



 Pak Bud,

 Hanya penasaran saja, apakah termasuk wilayah madagascar..karena penduduk
 disana merupakan migrasi dari sumatra dan borneo, juga termasuk aborigin
 australia?.

 rgds

 2012/2/15 Budi Brahmantyo bud...@gc.itb.ac.id

 Penelitian prasejarah Kepulauan Nusantara sebenarnya sudah cukup luas.
 Boleh dikatakan hampir setiap jengkal diwakili oleh temuan2 artefak.
 Dari
 situ tidak disangkal lagi bahwa peradaban Nusantara telah sangat
 berkembang (sesuai perekambnagan jamannya tentu saja) dan meluas hingga
 Asia-Pasifik sehingga kemudian dikenal sbg Budaya Austronesia. Sumbangan
 kata-kata melayu dapat dirunut sejauh Tahiti si selatan Pasific atau
 sejauh Hawaii di utara. Jadi sebenarnya tidak ada yang baru (kecuali
 verifikasi dari perunutan gen) oleh Oppenheimer.

 Silakan baca buku yang cukup komprehensif yang mengumpulkan data
 arkeologis selama berpuluh-puluh tahun ttg prasejarah Nusantara dsk di
 Prasejarah Kepulauan Indo-Malaysia (Bellwood, Gramedia, 2000).

 Sayangnya di sana tidak ditemukan arah atau gejala-gejala menuju budaya
 Atlantis, apalagi dg Piramida-nya :'(


 BB



  Hehe untuk ukuran kecil, yang disebut nose oleh alm proff memang
  terlihat arahnya, kalau ukuran buesar, bisa dikaburkan dengan
  antiklinorium.
  Betul, Den, aku sdh bicara jg waktu beliau msh sugeng. Di kamar
 beliau.
   Krn data delapsi juga dijumpai di wilayah desertasi prof suyono,
  budibrahmantyo  memperlihatkan pada saya, ketika skripsi di ciajur
  selatan.
  Kasihan tu sama mhs bimbingannya sampai bikin dua skripsi, untuk
 geologi
  konvensional dan delapsi.
  Powered by Telkomsel BlackBerry®
  
  -Original Message-
  From: Danny Hilman Natawidjaja danny.hil...@gmail.com
  Date: Wed, 15 Feb 2012 07:24:55
  To: iagi-net@iagi.or.id
  Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
  Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
  He he he Bung Mino akhirnya gatel juga neh :-)
  Riset Oppenheimer (berdasarkan genetika-DNA dan artefak) menunjukkan
  bahwa
  Nusantara sudah menjadi pusat peradaban sebelum 10.000 tahun lalu.
 Jadi
  Teori yang mengatakan peradaban Nusantara berkembang karena imigran
 dari
  utara (out of Taiwan) menjadi SALAH.  Saat ini teori Oppenheimer
 belum
  didukung oleh bukti2 kebudayaan dan arkeologi (sejarah) Indonesia yang
  memang baru bisa menembus sampai 400 M saja (i.e. Kutei dan
  Tarumanagara),
  itupun datanya masih compang-camping!  Bukti peradaban purba yang
 tinggi
  di
  wilayah Asia, seperti Mesir (pyramid) atau Lembah Harapa (India)
 berumur
  tidak lebih tua dari 3000 SM.  Artinya ribuan tahun setelah kejadian
  Katastropik-Banjir Besar Terakhir di Nusantara sekitar 6000 SM.  Nah
  apakah
  KETIADAAN BUKTI peradaban pra-sejarah di Indonesia ini mau kita
 simpulkan
  sebagai TIDAK ADA atau karena BARELY EXPLORED? Go figure
 
  Ngomong-ngomong pro-kontra teori geologi, jadi ingat masa kuliah dulu
  waktu
  terjadi pertarungan sengit antara Teori Olisostrom-Delapsi nya Alm
 Pak
  Sartono dan Mainstream Geologi - terutama diwakili oleh Kubu
 Tektonik
  Pak
  Sukendar.
  Kubu Delapsi meng-klain bahwa strike-dip di singkapan tidak ada
 gunanya
  diukur dan diproyeksikan ke penampang geologi ...  Yang kasihan para
  mahasiswa yang menjadi 'epilepsi' karena terjepit oleh pertarungan dua
  kubu
  ini :-))
 
  Salam
  DHN
 
  -Original Message-
  From: Benyamin Sapiie [mailto:bsap...@geodin.net]
  Sent: Wednesday, February 15, 2012 6:17 AM
  To: iagi-net@iagi.or.id
  Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
 
  Saya juga setuju bahwa piramid sebuah hipotesa kenapa tidak tapi
  kemungkinannya kecil karena tidak pernah ada bukti2 kebudayaanm
  arkeologi dan lainya yg mendukung kehadirannya. Yet, saya juga bukan
  ahli kebudayan maupun arkeologi yang bisa mengatakan hal ini.
  Geolistirik dan geofisika tools lainnya memerlukan interpretasi bahkan
  sudah ada pemboraanpun masih memerlukan analisa yang detail.
  Perdebatan scientific seharus dilakukan dengan data dan level yang
  sama serta berimbang supaya tidak lebih jelas apa yang dipermasalahkan
  (termasuk perkara kemenyan). Walaupun hal ini juga tetap tidak akan
  menstop para pendukung piramida untuk tetapa yakin bahwa itu ada.
  Sebagai contoh masih banyak yang anti-tektonik teori, misalnya
  expanding earth (Carey).  Kalau sudah universal seperti hukum
  

RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

2012-02-14 Terurut Topik Danny Hilman Natawidjaja
Iya, baru ingat lagi bahwa dulu para mahasiswa terpaksa buat dua skripsi
dari satu data singkapan yang sama!
Kok bisa ya?  Apakah di dalam sidang para ex-mahasiswa itu disuruh memilih
mana diantara dua thesisnya yang benar-benar diyakini? Ata mereka terpaksa
ambil sikap BBSB (Bingung dan Bungkam Seribu Bahasa)? Untung bisa lulus.

Ini contoh ekstrim, kalau hanya berdasarkan data geologi permukaan saja bisa
ditafsirkan dengan 'semena-mena' ... coba kalau di 'geo-listrik'... wk wk
wk.


-Original Message-
From: Bandono Salim [mailto:bandon...@gmail.com] 
Sent: Wednesday, February 15, 2012 7:39 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

Hehe untuk ukuran kecil, yang disebut nose oleh alm proff memang terlihat
arahnya, kalau ukuran buesar, bisa dikaburkan dengan antiklinorium.
Betul, Den, aku sdh bicara jg waktu beliau msh sugeng. Di kamar beliau.
 Krn data delapsi juga dijumpai di wilayah desertasi prof suyono,
budibrahmantyo  memperlihatkan pada saya, ketika skripsi di ciajur selatan.
Kasihan tu sama mhs bimbingannya sampai bikin dua skripsi, untuk geologi
konvensional dan delapsi.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Danny Hilman Natawidjaja danny.hil...@gmail.com
Date: Wed, 15 Feb 2012 07:24:55 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
He he he Bung Mino akhirnya gatel juga neh :-)
Riset Oppenheimer (berdasarkan genetika-DNA dan artefak) menunjukkan bahwa
Nusantara sudah menjadi pusat peradaban sebelum 10.000 tahun lalu. Jadi
Teori yang mengatakan peradaban Nusantara berkembang karena imigran dari
utara (out of Taiwan) menjadi SALAH.  Saat ini teori Oppenheimer belum
didukung oleh bukti2 kebudayaan dan arkeologi (sejarah) Indonesia yang
memang baru bisa menembus sampai 400 M saja (i.e. Kutei dan Tarumanagara),
itupun datanya masih compang-camping!  Bukti peradaban purba yang tinggi di
wilayah Asia, seperti Mesir (pyramid) atau Lembah Harapa (India) berumur
tidak lebih tua dari 3000 SM.  Artinya ribuan tahun setelah kejadian
Katastropik-Banjir Besar Terakhir di Nusantara sekitar 6000 SM.  Nah apakah
KETIADAAN BUKTI peradaban pra-sejarah di Indonesia ini mau kita simpulkan
sebagai TIDAK ADA atau karena BARELY EXPLORED? Go figure

Ngomong-ngomong pro-kontra teori geologi, jadi ingat masa kuliah dulu waktu
terjadi pertarungan sengit antara Teori Olisostrom-Delapsi nya Alm Pak
Sartono dan Mainstream Geologi - terutama diwakili oleh Kubu Tektonik Pak
Sukendar.
Kubu Delapsi meng-klain bahwa strike-dip di singkapan tidak ada gunanya
diukur dan diproyeksikan ke penampang geologi ...  Yang kasihan para
mahasiswa yang menjadi 'epilepsi' karena terjepit oleh pertarungan dua kubu
ini :-))

Salam
DHN

-Original Message-
From: Benyamin Sapiie [mailto:bsap...@geodin.net] 
Sent: Wednesday, February 15, 2012 6:17 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

Saya juga setuju bahwa piramid sebuah hipotesa kenapa tidak tapi
kemungkinannya kecil karena tidak pernah ada bukti2 kebudayaanm
arkeologi dan lainya yg mendukung kehadirannya. Yet, saya juga bukan
ahli kebudayan maupun arkeologi yang bisa mengatakan hal ini.
Geolistirik dan geofisika tools lainnya memerlukan interpretasi bahkan
sudah ada pemboraanpun masih memerlukan analisa yang detail.
Perdebatan scientific seharus dilakukan dengan data dan level yang
sama serta berimbang supaya tidak lebih jelas apa yang dipermasalahkan
(termasuk perkara kemenyan). Walaupun hal ini juga tetap tidak akan
menstop para pendukung piramida untuk tetapa yakin bahwa itu ada.
Sebagai contoh masih banyak yang anti-tektonik teori, misalnya
expanding earth (Carey).  Kalau sudah universal seperti hukum
gravitasi baru mungkin akan susah dibantah.  Sebaik sharing informasi
saja antara pro dan kontra biar bisa saling mengisi dan argumen yang
dibicarakan lebih jelas.

Salam,

Ben Sapiie

2012/2/14  koeso...@melsa.net.id:
 Yg masalah adalah justru geolistrik ini yg gambar hasil processingnya saja
tdk pernah dapat diperlihatkan secara jelas, apakah lintasannya dilewatkan
outcrop yg diamati Pak Miko, bagaimana garis2 lintasannya, apakah ada
basemap-nya. Ya selama gambar penampang geolistrik tdak diperlihatkan, kalau
saya ditanya pendapat saya: pyramid? Yes it is possible, but unlikely. Kita
kan dididik dan dilatih untuk mengidentifikasikan gejala geologi dari bentuk
morfologi dan singkapannya, ditambah drilling data. Saya khawatir walaupun
sudah dibor para proponent piramide tdk akan mengalah walaupun ruangan  tdk
diketemukan. Begitupun para anti-pyramid tdk akan percaya walaupun rongga2
diketemukan, kecuali ada artefak yg diketemuan dalam rongga2 yg berbentuk
ruang dg tembok datar jika bisa dilihat dg downhole camera. RPK
 Powered by Telkomsel BlackBerry®

 -Original Message-
 From: mufar...@gmail.com
 Date: Tue, 14 Feb 2012 14:53:11
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Reply-To: 

Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

2012-02-14 Terurut Topik Bandono Salim
Ya lihat kelompok pengujinya, kalao banyak penguji dari konvensional, ajukan 
skripsi sejalan dgn konvensional geologi.
Mereka diuji sendiri juga sana pak sartono.
Harusnya mrk geolog tangguh banget.
Salam.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Danny Hilman Natawidjaja danny.hil...@gmail.com
Date: Wed, 15 Feb 2012 08:46:28 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
Iya, baru ingat lagi bahwa dulu para mahasiswa terpaksa buat dua skripsi
dari satu data singkapan yang sama!
Kok bisa ya?  Apakah di dalam sidang para ex-mahasiswa itu disuruh memilih
mana diantara dua thesisnya yang benar-benar diyakini? Ata mereka terpaksa
ambil sikap BBSB (Bingung dan Bungkam Seribu Bahasa)? Untung bisa lulus.

Ini contoh ekstrim, kalau hanya berdasarkan data geologi permukaan saja bisa
ditafsirkan dengan 'semena-mena' ... coba kalau di 'geo-listrik'... wk wk
wk.


-Original Message-
From: Bandono Salim [mailto:bandon...@gmail.com] 
Sent: Wednesday, February 15, 2012 7:39 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

Hehe untuk ukuran kecil, yang disebut nose oleh alm proff memang terlihat
arahnya, kalau ukuran buesar, bisa dikaburkan dengan antiklinorium.
Betul, Den, aku sdh bicara jg waktu beliau msh sugeng. Di kamar beliau.
 Krn data delapsi juga dijumpai di wilayah desertasi prof suyono,
budibrahmantyo  memperlihatkan pada saya, ketika skripsi di ciajur selatan.
Kasihan tu sama mhs bimbingannya sampai bikin dua skripsi, untuk geologi
konvensional dan delapsi.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Danny Hilman Natawidjaja danny.hil...@gmail.com
Date: Wed, 15 Feb 2012 07:24:55 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
He he he Bung Mino akhirnya gatel juga neh :-)
Riset Oppenheimer (berdasarkan genetika-DNA dan artefak) menunjukkan bahwa
Nusantara sudah menjadi pusat peradaban sebelum 10.000 tahun lalu. Jadi
Teori yang mengatakan peradaban Nusantara berkembang karena imigran dari
utara (out of Taiwan) menjadi SALAH.  Saat ini teori Oppenheimer belum
didukung oleh bukti2 kebudayaan dan arkeologi (sejarah) Indonesia yang
memang baru bisa menembus sampai 400 M saja (i.e. Kutei dan Tarumanagara),
itupun datanya masih compang-camping!  Bukti peradaban purba yang tinggi di
wilayah Asia, seperti Mesir (pyramid) atau Lembah Harapa (India) berumur
tidak lebih tua dari 3000 SM.  Artinya ribuan tahun setelah kejadian
Katastropik-Banjir Besar Terakhir di Nusantara sekitar 6000 SM.  Nah apakah
KETIADAAN BUKTI peradaban pra-sejarah di Indonesia ini mau kita simpulkan
sebagai TIDAK ADA atau karena BARELY EXPLORED? Go figure

Ngomong-ngomong pro-kontra teori geologi, jadi ingat masa kuliah dulu waktu
terjadi pertarungan sengit antara Teori Olisostrom-Delapsi nya Alm Pak
Sartono dan Mainstream Geologi - terutama diwakili oleh Kubu Tektonik Pak
Sukendar.
Kubu Delapsi meng-klain bahwa strike-dip di singkapan tidak ada gunanya
diukur dan diproyeksikan ke penampang geologi ...  Yang kasihan para
mahasiswa yang menjadi 'epilepsi' karena terjepit oleh pertarungan dua kubu
ini :-))

Salam
DHN

-Original Message-
From: Benyamin Sapiie [mailto:bsap...@geodin.net] 
Sent: Wednesday, February 15, 2012 6:17 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

Saya juga setuju bahwa piramid sebuah hipotesa kenapa tidak tapi
kemungkinannya kecil karena tidak pernah ada bukti2 kebudayaanm
arkeologi dan lainya yg mendukung kehadirannya. Yet, saya juga bukan
ahli kebudayan maupun arkeologi yang bisa mengatakan hal ini.
Geolistirik dan geofisika tools lainnya memerlukan interpretasi bahkan
sudah ada pemboraanpun masih memerlukan analisa yang detail.
Perdebatan scientific seharus dilakukan dengan data dan level yang
sama serta berimbang supaya tidak lebih jelas apa yang dipermasalahkan
(termasuk perkara kemenyan). Walaupun hal ini juga tetap tidak akan
menstop para pendukung piramida untuk tetapa yakin bahwa itu ada.
Sebagai contoh masih banyak yang anti-tektonik teori, misalnya
expanding earth (Carey).  Kalau sudah universal seperti hukum
gravitasi baru mungkin akan susah dibantah.  Sebaik sharing informasi
saja antara pro dan kontra biar bisa saling mengisi dan argumen yang
dibicarakan lebih jelas.

Salam,

Ben Sapiie

2012/2/14  koeso...@melsa.net.id:
 Yg masalah adalah justru geolistrik ini yg gambar hasil processingnya saja
tdk pernah dapat diperlihatkan secara jelas, apakah lintasannya dilewatkan
outcrop yg diamati Pak Miko, bagaimana garis2 lintasannya, apakah ada
basemap-nya. Ya selama gambar penampang geolistrik tdak diperlihatkan, kalau
saya ditanya pendapat saya: pyramid? Yes it is possible, but unlikely. Kita
kan dididik dan dilatih untuk mengidentifikasikan gejala geologi dari bentuk
morfologi dan singkapannya, ditambah drilling data. Saya 

Re: [iagi-net-l] Lusi Update

2012-02-14 Terurut Topik Sukendar Asikin
Inilah yang pernah saya usulkan sebagai salah satu opsi pada saat awal-2 
terjadinya fenomena ini (kalau tidak salah waktu ada pertemuan di r.rapat pk 
mentri), karena saya menganggap ini sebagai fenomena alam jadi biarlah mengatur 
sendiri, mencari jalan sendiri dan kewajiban kita mengamati daerah-2 yang 
membahayakan penduduk dan memindahkannya. 

Sent from my iPad

On 15 Feb 2012, at 07:03, Bandono Salim bandon...@gmail.com wrote:

 Kalau begitu, biartkan saja lumpur dan air mengalir secara alami, mencari 
 tempatnya sendiri.
 Kalau penanggulan tidak bagus betul, di bawah air merembas, di tengah air dlm 
 lumpur mendorong, yaa lama2 pecahlah tanggul tersebut.
 Salam selamat.
 Powered by Telkomsel BlackBerry®
 
 -Original Message-
 From: amienwid...@yahoo.com
 Date: Tue, 14 Feb 2012 23:08:55 
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: [iagi-net-l] Lusi Update
 Pagi ini saya di Lusi bersama trans7
 Ini beberapa foto tanggul, 
 Ada yang retak, ada yg ngrembes dan lihatlah rumah yg mulai mriring. Di jalan 
 Porong ya sudah ada rembesan
 
 


PP-IAGI 2011-2014:
Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com
Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com

Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012.
Kirim abstrak ke email: pit.iagi.2012[at]gmail.com. Batas akhir pengiriman 
abstrak 28 Februari 2012.

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
For topics not directly related to Geology, users are advised to post the email 
to: o...@iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
-



Re: [iagi-net-l] Lusi Update

2012-02-14 Terurut Topik Jerry Sihombing
fenomena alam yang alamiah tapi di-ganggu-in ya pak?

2012/2/15 Sukendar Asikin asikin_suken...@yahoo.com

 Inilah yang pernah saya usulkan sebagai salah satu opsi pada saat awal-2
 terjadinya fenomena ini (kalau tidak salah waktu ada pertemuan di r.rapat
 pk mentri), karena saya menganggap ini sebagai fenomena alam jadi biarlah
 mengatur sendiri, mencari jalan sendiri dan kewajiban kita mengamati
 daerah-2 yang membahayakan penduduk dan memindahkannya.

 Sent from my iPad

 On 15 Feb 2012, at 07:03, Bandono Salim bandon...@gmail.com wrote:

  Kalau begitu, biartkan saja lumpur dan air mengalir secara alami,
 mencari tempatnya sendiri.
  Kalau penanggulan tidak bagus betul, di bawah air merembas, di tengah
 air dlm lumpur mendorong, yaa lama2 pecahlah tanggul tersebut.
  Salam selamat.
  Powered by Telkomsel BlackBerry®
 
  -Original Message-
  From: amienwid...@yahoo.com
  Date: Tue, 14 Feb 2012 23:08:55
  To: iagi-net@iagi.or.id
  Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
  Subject: [iagi-net-l] Lusi Update
  Pagi ini saya di Lusi bersama trans7
  Ini beberapa foto tanggul,
  Ada yang retak, ada yg ngrembes dan lihatlah rumah yg mulai mriring. Di
 jalan Porong ya sudah ada rembesan
 
 


 
 PP-IAGI 2011-2014:
 Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com
 Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com

 
 Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012.
 Kirim abstrak ke email: pit.iagi.2012[at]gmail.com. Batas akhir
 pengiriman abstrak 28 Februari 2012.

 
 To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
 To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
 For topics not directly related to Geology, users are advised to post the
 email to: o...@iagi.or.id
 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
 Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
 Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
 No. Rek: 123 0085005314
 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
 Bank BCA KCP. Manara Mulia
 No. Rekening: 255-1088580
 A/n: Shinta Damayanti
 IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
 IAGI-net 
 http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/%0AIAGI-netArchive 2:
 http://groups.yahoo.com/group/iagi
 -
 DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information
 posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event
 shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to
 direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting
 from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the
 use of any information posted on IAGI mailing list.
 -




Re: [iagi-net-l] Lusi Update

2012-02-14 Terurut Topik Bandono Salim
Makasih pak Kendar, seperti halnya letusan gn api, kira wasapadai kearah mana 
mereka bergerak.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Jerry Sihombing jerry.c.sihomb...@gmail.com
Date: Wed, 15 Feb 2012 09:48:09 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Lusi Update
fenomena alam yang alamiah tapi di-ganggu-in ya pak?

2012/2/15 Sukendar Asikin asikin_suken...@yahoo.com

 Inilah yang pernah saya usulkan sebagai salah satu opsi pada saat awal-2
 terjadinya fenomena ini (kalau tidak salah waktu ada pertemuan di r.rapat
 pk mentri), karena saya menganggap ini sebagai fenomena alam jadi biarlah
 mengatur sendiri, mencari jalan sendiri dan kewajiban kita mengamati
 daerah-2 yang membahayakan penduduk dan memindahkannya.

 Sent from my iPad

 On 15 Feb 2012, at 07:03, Bandono Salim bandon...@gmail.com wrote:

  Kalau begitu, biartkan saja lumpur dan air mengalir secara alami,
 mencari tempatnya sendiri.
  Kalau penanggulan tidak bagus betul, di bawah air merembas, di tengah
 air dlm lumpur mendorong, yaa lama2 pecahlah tanggul tersebut.
  Salam selamat.
  Powered by Telkomsel BlackBerry®
 
  -Original Message-
  From: amienwid...@yahoo.com
  Date: Tue, 14 Feb 2012 23:08:55
  To: iagi-net@iagi.or.id
  Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
  Subject: [iagi-net-l] Lusi Update
  Pagi ini saya di Lusi bersama trans7
  Ini beberapa foto tanggul,
  Ada yang retak, ada yg ngrembes dan lihatlah rumah yg mulai mriring. Di
 jalan Porong ya sudah ada rembesan
 
 


 
 PP-IAGI 2011-2014:
 Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com
 Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com

 
 Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012.
 Kirim abstrak ke email: pit.iagi.2012[at]gmail.com. Batas akhir
 pengiriman abstrak 28 Februari 2012.

 
 To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
 To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
 For topics not directly related to Geology, users are advised to post the
 email to: o...@iagi.or.id
 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
 Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
 Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
 No. Rek: 123 0085005314
 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
 Bank BCA KCP. Manara Mulia
 No. Rekening: 255-1088580
 A/n: Shinta Damayanti
 IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
 IAGI-net 
 http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/%0AIAGI-netArchive 2:
 http://groups.yahoo.com/group/iagi
 -
 DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information
 posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event
 shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to
 direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting
 from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the
 use of any information posted on IAGI mailing list.
 -





[iagi-net-l] Kematian Van Bemmelen

2012-02-14 Terurut Topik Jerry Sihombing
Dear Bapak dan Ibu yang terhormat,

Pagi ini pikiran saya menerawang mengingat sebuah nama Van Bemmelen,
Beliau adalah Bapak Geologi Indonesia yang saya kagumi. Buku - Buku
tulisannya yang memotivasi saya untuk menggali lebih dalam lagi
tentang Ilmu Geologi. Akan tetapi sewaktu kuliah saya sering mendengar
bahwa kematian Van Bemmelen sangatlah tragis
Sekiranya ada diantara Bapak - Bapak dan Ibu rekan ahli yang tahu apakah
penyebab kematian Van Bemmelen mohon disharingkan

Salam,


_JCS_


Re: [iagi-net-l] Lusi Update

2012-02-14 Terurut Topik Bandono Salim
Bisa di kendalikan, tetapi tetap mengingat hukum alam.
Kalau dilawan, siapa kuat melawan alam?
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Jerry Sihombing jerry.c.sihomb...@gmail.com
Date: Wed, 15 Feb 2012 09:48:09 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Lusi Update
fenomena alam yang alamiah tapi di-ganggu-in ya pak?

2012/2/15 Sukendar Asikin asikin_suken...@yahoo.com

 Inilah yang pernah saya usulkan sebagai salah satu opsi pada saat awal-2
 terjadinya fenomena ini (kalau tidak salah waktu ada pertemuan di r.rapat
 pk mentri), karena saya menganggap ini sebagai fenomena alam jadi biarlah
 mengatur sendiri, mencari jalan sendiri dan kewajiban kita mengamati
 daerah-2 yang membahayakan penduduk dan memindahkannya.

 Sent from my iPad

 On 15 Feb 2012, at 07:03, Bandono Salim bandon...@gmail.com wrote:

  Kalau begitu, biartkan saja lumpur dan air mengalir secara alami,
 mencari tempatnya sendiri.
  Kalau penanggulan tidak bagus betul, di bawah air merembas, di tengah
 air dlm lumpur mendorong, yaa lama2 pecahlah tanggul tersebut.
  Salam selamat.
  Powered by Telkomsel BlackBerry®
 
  -Original Message-
  From: amienwid...@yahoo.com
  Date: Tue, 14 Feb 2012 23:08:55
  To: iagi-net@iagi.or.id
  Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
  Subject: [iagi-net-l] Lusi Update
  Pagi ini saya di Lusi bersama trans7
  Ini beberapa foto tanggul,
  Ada yang retak, ada yg ngrembes dan lihatlah rumah yg mulai mriring. Di
 jalan Porong ya sudah ada rembesan
 
 


 
 PP-IAGI 2011-2014:
 Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com
 Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com

 
 Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012.
 Kirim abstrak ke email: pit.iagi.2012[at]gmail.com. Batas akhir
 pengiriman abstrak 28 Februari 2012.

 
 To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
 To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
 For topics not directly related to Geology, users are advised to post the
 email to: o...@iagi.or.id
 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
 Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
 Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
 No. Rek: 123 0085005314
 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
 Bank BCA KCP. Manara Mulia
 No. Rekening: 255-1088580
 A/n: Shinta Damayanti
 IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
 IAGI-net 
 http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/%0AIAGI-netArchive 2:
 http://groups.yahoo.com/group/iagi
 -
 DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information
 posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event
 shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to
 direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting
 from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the
 use of any information posted on IAGI mailing list.
 -





RE: [iagi-net-l] Lusi Update

2012-02-14 Terurut Topik Danny Hilman Natawidjaja
Atau fenomena gangguang yang diambil alih alam..

 

From: Jerry Sihombing [mailto:jerry.c.sihomb...@gmail.com] 
Sent: Wednesday, February 15, 2012 9:48 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Lusi Update

 

fenomena alam yang alamiah tapi di-ganggu-in ya pak?

2012/2/15 Sukendar Asikin asikin_suken...@yahoo.com

Inilah yang pernah saya usulkan sebagai salah satu opsi pada saat awal-2
terjadinya fenomena ini (kalau tidak salah waktu ada pertemuan di r.rapat pk
mentri), karena saya menganggap ini sebagai fenomena alam jadi biarlah
mengatur sendiri, mencari jalan sendiri dan kewajiban kita mengamati
daerah-2 yang membahayakan penduduk dan memindahkannya.

Sent from my iPad


On 15 Feb 2012, at 07:03, Bandono Salim bandon...@gmail.com wrote:

 Kalau begitu, biartkan saja lumpur dan air mengalir secara alami, mencari
tempatnya sendiri.
 Kalau penanggulan tidak bagus betul, di bawah air merembas, di tengah air
dlm lumpur mendorong, yaa lama2 pecahlah tanggul tersebut.
 Salam selamat.
 Powered by Telkomsel BlackBerryR

 -Original Message-
 From: amienwid...@yahoo.com
 Date: Tue, 14 Feb 2012 23:08:55
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: [iagi-net-l] Lusi Update
 Pagi ini saya di Lusi bersama trans7
 Ini beberapa foto tanggul,
 Ada yang retak, ada yg ngrembes dan lihatlah rumah yg mulai mriring. Di
jalan Porong ya sudah ada rembesan





PP-IAGI 2011-2014:
Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com
Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com


Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012.
Kirim abstrak ke email: pit.iagi.2012[at]gmail.com. Batas akhir pengiriman
abstrak 28 Februari 2012.


To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
For topics not directly related to Geology, users are advised to post the
email to: o...@iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/%0AIAGI-net 
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted
on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall
IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct
or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss
of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any
information posted on IAGI mailing list.
-

 



Re: [iagi-net-l] Lusi Update

2012-02-14 Terurut Topik Yanto R. Sumantri
Maas Bandono Salim

Pertanyaan - ku , kau belum jawab Rek 

Apa - kah Anda mau sembunyi terus dari aku ??

si Abah



 From: Bandono Salim bandon...@gmail.com
To: iagi-net@iagi.or.id 
Sent: Wednesday, February 15, 2012 7:04 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] Lusi Update
 

Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: mohammadsyai...@gmail.com
Date: Wed, 15 Feb 2012 06:59:34 
To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Lusi Update
Rumah yg miring gak ketok, cak..

Sent from my deep hart

On Feb 15, 2012, at 6:08 AM, amienwid...@yahoo.com wrote:

 Pagi ini saya di Lusi bersama trans7
 Ini beberapa foto tanggul, 
 Ada yang retak, ada yg ngrembes dan lihatlah rumah yg mulai mriring. Di jalan 
 Porong ya sudah ada rembesan
 
 IMG01058-20120215-0547.jpg
 IMG01061-20120215-0553.jpg
 IMG01062-20120215-0554.jpg
 
 PP-IAGI 2011-2014:
 Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com
 Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com
 
 Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012.
 Kirim abstrak ke email: pit.iagi.2012[at]gmail.com. Batas akhir pengiriman 
 abstrak 28 Februari 2012.
 
 To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
 To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
 For topics not directly related to Geology, users are advised to post the 
 email to: o...@iagi.or.id
 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id 
 Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
 Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
 No. Rek: 123 0085005314
 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
 Bank BCA KCP. Manara Mulia
 No. Rekening: 255-1088580
 A/n: Shinta Damayanti
 IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ 
 IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi 
 -
 DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted 
 on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall 
 IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or 
 indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of 
 use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any 
 information posted on IAGI mailing list.
 -


PP-IAGI 2011-2014:
Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com
Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com

Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012.
Kirim abstrak ke email: pit.iagi.2012[at]gmail.com. Batas akhir pengiriman 
abstrak 28 Februari 2012.

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
For topics not directly related to Geology, users are advised to post the email 
to: o...@iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id 
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ 
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi 
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
-

Re: [iagi-net-l] Lusi Update

2012-02-14 Terurut Topik Bandono Salim
Lo kan aku dah bilang temen survey di punggaluku alias sulawesi tenggara, 
dibawah kang lucky, mas  toto sudiro .
Hahaha aku sih gak bkl lupa sama abah yanto r s.

O iya Bah, sason itu swasta, dia bisa kembangkan rekayasa itu, kenapa negara 
yang punya batubara, gasn minyak gak mau kembangkan industri kimia, mengubah 
btbr ke minyak? 
Ada lemigas, ada tekmira, ada bppt, ada teknik kimia di banyak perguruan tinggi 
tinggal Abah koordinasi, pasti jadi. 
Sisa pajak dari tambang masih trilyun belum dipakai.(Kt mhs ku di dtjen pajak), 
tinggal kemauan saja Abah.
Salam. (Aku pakai nama ayah spy dpt dibedakan dari yang lain)

Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Yanto R. Sumantri yrs_...@yahoo.com
Date: Tue, 14 Feb 2012 19:25:00 
To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Lusi Update
Maas Bandono Salim

Pertanyaan - ku , kau belum jawab Rek 

Apa - kah Anda mau sembunyi terus dari aku ??

si Abah



 From: Bandono Salim bandon...@gmail.com
To: iagi-net@iagi.or.id 
Sent: Wednesday, February 15, 2012 7:04 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] Lusi Update
 

Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: mohammadsyai...@gmail.com
Date: Wed, 15 Feb 2012 06:59:34 
To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Lusi Update
Rumah yg miring gak ketok, cak..

Sent from my deep hart

On Feb 15, 2012, at 6:08 AM, amienwid...@yahoo.com wrote:

 Pagi ini saya di Lusi bersama trans7
 Ini beberapa foto tanggul, 
 Ada yang retak, ada yg ngrembes dan lihatlah rumah yg mulai mriring. Di jalan 
 Porong ya sudah ada rembesan
 
 IMG01058-20120215-0547.jpg
 IMG01061-20120215-0553.jpg
 IMG01062-20120215-0554.jpg
 
 PP-IAGI 2011-2014:
 Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com
 Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com
 
 Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012.
 Kirim abstrak ke email: pit.iagi.2012[at]gmail.com. Batas akhir pengiriman 
 abstrak 28 Februari 2012.
 
 To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
 To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
 For topics not directly related to Geology, users are advised to post the 
 email to: o...@iagi.or.id
 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id 
 Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
 Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
 No. Rek: 123 0085005314
 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
 Bank BCA KCP. Manara Mulia
 No. Rekening: 255-1088580
 A/n: Shinta Damayanti
 IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ 
 IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi 
 -
 DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted 
 on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall 
 IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or 
 indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of 
 use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any 
 information posted on IAGI mailing list.
 -


PP-IAGI 2011-2014:
Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com
Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com

Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012.
Kirim abstrak ke email: pit.iagi.2012[at]gmail.com. Batas akhir pengiriman 
abstrak 28 Februari 2012.

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
For topics not directly related to Geology, users are advised to post the email 
to: o...@iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id 
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ 
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi 
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 

Re: [iagi-net-l] Lusi Update

2012-02-14 Terurut Topik Jerry Sihombing
saya pernah punya pengalaman design tanggul agar tidak terjadi cracking
seperti di gambar LUSI saya pasang CCTV dan monitoring slope menggunakan
Total Station, jadi aman sentosa tuh tanggul meskipun bagian bawahnya
disturb, tpi tetep bisa dikontrol, yang harus siperhatikan adalah Fk,
material tanggul dan designingnya, serta after designing, makanya saya
pasang CCTV. kayanya yang buat tanggul sidaorjo kurang memperhatikan dasar
design tanggul neh, melihat kenampakan difoto material yang dipakai
sepertinya bila bercampur air bisa ngembang kaya bikin kue bolu, besar tapi
rapuh dan rentan, apalagi sekarang sedang musim penghujan, lengkaplah
penderitaan masyarakat sekitar tanggul LUSI. Semoga Tabah mereka.

_JCS_

On Wed, Feb 15, 2012 at 10:25 AM, Yanto R. Sumantri yrs_...@yahoo.comwrote:

 Maas Bandono Salim

 Pertanyaan - ku , kau belum jawab Rek
 Apa - kah Anda mau sembunyi terus dari aku ??

 si Abah
   --
 *From:* Bandono Salim bandon...@gmail.com
 *To:* iagi-net@iagi.or.id
 *Sent:* Wednesday, February 15, 2012 7:04 AM

 *Subject:* Re: [iagi-net-l] Lusi Update


 Powered by Telkomsel BlackBerry®

 -Original Message-
 From: mohammadsyai...@gmail.com
 Date: Wed, 15 Feb 2012 06:59:34
 To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id
 Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: Re: [iagi-net-l] Lusi Update
 Rumah yg miring gak ketok, cak..

 Sent from my deep hart

 On Feb 15, 2012, at 6:08 AM, amienwid...@yahoo.com wrote:

  Pagi ini saya di Lusi bersama trans7
  Ini beberapa foto tanggul,
  Ada yang retak, ada yg ngrembes dan lihatlah rumah yg mulai mriring. Di
 jalan Porong ya sudah ada rembesan
 
  IMG01058-20120215-0547.jpg
  IMG01061-20120215-0553.jpg
  IMG01062-20120215-0554.jpg
 
 
  PP-IAGI 2011-2014:
  Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com
  Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com
 
 
  Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012.
  Kirim abstrak ke email: pit.iagi.2012[at]gmail.com. Batas akhir
 pengiriman abstrak 28 Februari 2012.
 
 
  To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
  To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
  For topics not directly related to Geology, users are advised to post
 the email to: o...@iagi.or.id
  Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
  Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
  Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
  No. Rek: 123 0085005314
  Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
  Bank BCA KCP. Manara Mulia
  No. Rekening: 255-1088580
  A/n: Shinta Damayanti
  IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
  IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
  -
  DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information
 posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event
 shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to
 direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting
 from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the
 use of any information posted on IAGI mailing list.
  -


 
 PP-IAGI 2011-2014:
 Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com
 Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com

 
 Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012.
 Kirim abstrak ke email: pit.iagi.2012[at]gmail.com. Batas akhir
 pengiriman abstrak 28 Februari 2012.

 
 To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
 To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
 For topics not directly related to Geology, users are advised to post the
 email to: o...@iagi.or.id
 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
 Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
 Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
 No. Rek: 123 0085005314
 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
 Bank BCA KCP. Manara Mulia
 No. Rekening: 255-1088580
 A/n: Shinta Damayanti
 IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
 IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
 -
 DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information
 posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event
 shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to
 direct or indirect damages, or damages 

Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

2012-02-14 Terurut Topik Awang Satyana

‘Angle of repose’ Sadahurip kurang memenuhi syarat disebut
sebagai cinder cone. Bila cinder cone ini dulunya dibangun oleh coarse scree, 
maka typical range of repose-nya akan 32-36 deg, setelah terkonsolidasi akan 
melandai sekitar 25-30 deg. 

Kenyataannya Sadahurip kini lerengnya di antara 30-40 deg di
sekelilingnya walaupun lereng yang dilihat dari Kampung Cicapar lebih landai 
dari 30 deg. Tentu banyak faktor yang akan menentukan sudut ini: particle size, 
angularity, interlocking antarpartikel dan tekanan antarpori.

Bentuk yang kelihatan dari permukaan pun bisa mengelabui  kita karena berbagai 
faktor post-pembentukan misalnya erosi atau pemanfaatan lahan oleh manusia, 
bisa mengubah sudut kemiringannya. Maka bila ada yang mau melihat ke dalam 
struktur di bawahnya, dengan berbagai metode, tak ada salahnya, dan kita 
diskusikan hasilnya sebab terbentuknya cinder cone banyak syarat mekanikanya, 
maklum benda jatuhan (pyroclastic fall),
sehingga pada sudut maksimum berapa suatu unconsolidated sediment bisa bertahan 
tanpa jatuh/menggelundung lagi (angle of repose) ke bawahnya menjadi penting.

Man-made structure atau natural-structure by pyroclastic fall akan mempunyai 
angle of repose yang berbeda. Sebagai  informasi, pembangunan piramida kompleks 
Giza di Mesir untuk balok2 utamanya tak mempertimbangkan angle of repose, sebab 
piramida2 ini dibangun semula sebagai stepped pyramids menggunakan jutaan balok 
batugamping, kemudian ditutupi luarnya agar halus membentuk bidang miring, tak 
terlihat lagi undakannya oleh casing material buatan.  Dan bidang miringnya 
membentuk ‘angle of repose’ sekitar  40.

Membuat bidang miring menjadi berundak-undak adalah kebiasaan para petani kita 
dari zaman dahulu. Imhotep, arsitek piramida2 Giza
di Mesir sekitar 2600-2500 SM, membuatnya terbalik. Menyusun undak-undaknya 
dulu lalu menutupinya dengan material casing yang akhirnya membentuk bidang 
miring.

Barang siapa yang mempelajari evolusi piramida di Mesir, akan tahu bahwa 
piramida2 bidang miring di Giza berasal dari model piramida ‘punden berundak’ 
yang lebih tua, 2600 SM,dari bangunan kuburan bernama ‘mastaba’ yang semula dua 
tingkat, tiga tingkat,empat tingkat, terus…, akhirnya di-casing menjadi bidang 
miring. 

Gunung Padang adalah punden berundak terbesar di Asia Tenggara,
tetapi ia mungkin bukan kuburan, melainkan semacam kuil alam untuk menyembah 
Gunung Gede, tetapi tunggulah penelitian yang sedang terjadi dengannya, kita 
kan baru tahu permukaannya, dan sekarang mulai masuk ke dalamnya.

Salam,
Awang



--- Pada Sel, 14/2/12, Rus Soeripto rsoeri...@yahoo.com menulis:

Dari: Rus Soeripto rsoeri...@yahoo.com
Judul: Re: [iagi-net-l] GUNUNG  PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
Kepada: iagi-net@iagi.or.id iagi-net@iagi.or.id
Tanggal: Selasa, 14 Februari, 2012, 5:20 PM

Pak Yatno,Terimakasih telah menambah pengetahuan saya, karena sepanjang jadi 
geologist jarang bersentuhan dengan vulkanologi..Pertanyaan saya adalah; apakah 
feedernya mesti vertikal,  apakah kejadiannya seperti parasitic cone dimana 
feedernya berupa cabang dari main volcanic neck dg posisi menyudut menerobos 
sesuai dengan posisi rekahan sebagai konduit.  Atau bahkan konduitnya sejajar 
lapisan berongga seperti kejadian sill atau pacolith.  Apabila sketsa profil 
cinder cone Pak Yatno dengan feeder miring sudut rendah, seakan-akan gak 
punya volcanic neck, seperti data geolistrik piramida ?Just thinking outloud 
saja pak, meramaikan debat piramid vs vulkanik..Salam Ruskamto     

From: Yustinus Suyatno Yuwono yuw...@gc.itb.ac.id
 To: iagi-net@iagi.or.id 
 Sent: Tuesday, February 14, 2012 10:52 AM
 Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG  PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
   

Rekan rekan Yth.

Ini saya coba buat sketsa suatu gunungapi kecil (biasanya tingginya hanya
ratusan meter saja) yang disebut cinder cone (bhs Prancisnya Cone de
cendre). Di dalam body gunungapi kecil ini strukturnya sangat kompleks,
bias ada rongga-2, paleo soil, dll. Perlu diketahui juga, dari permukaan
gunungapi ini tidak terlihat adanya tanda- tanda pusat erupsi seperti
kepundan (crater), kawah (crater lake), volcanic plug dsb. Yang Nampak hanya
bentuk dome yang isinya lapili- tuff yang relative loose, mudah tererosi
membentuk endapan lahar dsb. Lapilli itu dihasilkan suatu erupsi, biasanya
tipe phreato- magmatic, bs dibayangkan saat di- erupsikan mirip kembang api
raksasa dan jatuh (pyroclasti fall) di sekitar pusat erupsi bahkan menutupi
volcanic edifice- nya. Sketsa itu saya buat contoh untuk G. Kiamis, Garut
(selatan konsesi geothermal Darajat), lava flow nya berupa obsidian yang
tersingkap dekat Desa
 Toblong)

Salam,
Yatno


-Original Message-
From: Sujatmiko [mailto:m...@cbn.net.id] 
Sent: Friday, February 10, 2012 4:42 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

Pak Yatno dan rekan-rekan IAGI yang budiman,

Terima kasih atas masukan dan pencerahan Pak Yatno yang begitu berharga.
Seperti halnya pak Yatno, 

Re: [iagi-net-l] Lusi Update

2012-02-14 Terurut Topik Bandono Salim
Hehe kan dibilang bencana alam?
Dipindah tdk mau, 
katanya ada yang koordinir yang 45 kk itu. Yang suka demo.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Jerry Sihombing jerry.c.sihomb...@gmail.com
Date: Wed, 15 Feb 2012 10:39:18 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Lusi Update
saya pernah punya pengalaman design tanggul agar tidak terjadi cracking
seperti di gambar LUSI saya pasang CCTV dan monitoring slope menggunakan
Total Station, jadi aman sentosa tuh tanggul meskipun bagian bawahnya
disturb, tpi tetep bisa dikontrol, yang harus siperhatikan adalah Fk,
material tanggul dan designingnya, serta after designing, makanya saya
pasang CCTV. kayanya yang buat tanggul sidaorjo kurang memperhatikan dasar
design tanggul neh, melihat kenampakan difoto material yang dipakai
sepertinya bila bercampur air bisa ngembang kaya bikin kue bolu, besar tapi
rapuh dan rentan, apalagi sekarang sedang musim penghujan, lengkaplah
penderitaan masyarakat sekitar tanggul LUSI. Semoga Tabah mereka.

_JCS_

On Wed, Feb 15, 2012 at 10:25 AM, Yanto R. Sumantri yrs_...@yahoo.comwrote:

 Maas Bandono Salim

 Pertanyaan - ku , kau belum jawab Rek
 Apa - kah Anda mau sembunyi terus dari aku ??

 si Abah
   --
 *From:* Bandono Salim bandon...@gmail.com
 *To:* iagi-net@iagi.or.id
 *Sent:* Wednesday, February 15, 2012 7:04 AM

 *Subject:* Re: [iagi-net-l] Lusi Update


 Powered by Telkomsel BlackBerry®

 -Original Message-
 From: mohammadsyai...@gmail.com
 Date: Wed, 15 Feb 2012 06:59:34
 To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id
 Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: Re: [iagi-net-l] Lusi Update
 Rumah yg miring gak ketok, cak..

 Sent from my deep hart

 On Feb 15, 2012, at 6:08 AM, amienwid...@yahoo.com wrote:

  Pagi ini saya di Lusi bersama trans7
  Ini beberapa foto tanggul,
  Ada yang retak, ada yg ngrembes dan lihatlah rumah yg mulai mriring. Di
 jalan Porong ya sudah ada rembesan
 
  IMG01058-20120215-0547.jpg
  IMG01061-20120215-0553.jpg
  IMG01062-20120215-0554.jpg
 
 
  PP-IAGI 2011-2014:
  Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com
  Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com
 
 
  Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012.
  Kirim abstrak ke email: pit.iagi.2012[at]gmail.com. Batas akhir
 pengiriman abstrak 28 Februari 2012.
 
 
  To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
  To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
  For topics not directly related to Geology, users are advised to post
 the email to: o...@iagi.or.id
  Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
  Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
  Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
  No. Rek: 123 0085005314
  Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
  Bank BCA KCP. Manara Mulia
  No. Rekening: 255-1088580
  A/n: Shinta Damayanti
  IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
  IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
  -
  DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information
 posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event
 shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to
 direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting
 from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the
 use of any information posted on IAGI mailing list.
  -


 
 PP-IAGI 2011-2014:
 Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com
 Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com

 
 Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012.
 Kirim abstrak ke email: pit.iagi.2012[at]gmail.com. Batas akhir
 pengiriman abstrak 28 Februari 2012.

 
 To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
 To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
 For topics not directly related to Geology, users are advised to post the
 email to: o...@iagi.or.id
 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
 Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
 Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
 No. Rek: 123 0085005314
 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
 Bank BCA KCP. Manara Mulia
 No. Rekening: 255-1088580
 A/n: Shinta Damayanti
 IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
 IAGI-net Archive 2: 

Re: [iagi-net-l] Aturan Migas Nonkonvensional Terbit

2012-02-14 Terurut Topik wikanwindrasto
Sepemahaman saya, untuk tight sand gas sebagai non konvensional migas sesuai 
terminologi Pasal 1 Ayat 1 tersebut bisa saja terjadi pada satuan endapan 
perselingan batupasir (tight) dan serpih yang berada pada kondisi kematangan 
menghasilkan gas. Sehingga terjadi mekanisme self-sourcing dari lapisan serpih 
sebagai batuan induk terhadap lapisan batupasir di sekitarnya.

Sebenarnya mirip shale gas juga, hanya sand ratio terhadap serpih lebih besar.

Yang menarik untuk dievaluasi adalah efektivitas dalam men-generate HC dari 
tipe perselingan serpih dan batupasir (tight sand gas) sebagai batuan induk, 
yang kemungkinan besar tidak seefektif dibandingkan tipe shale source rock yang 
lebih masif (shale gas). Tetapi apabila tipe batuan induk perselingan serpih 
dan batupasir (tight sand) cukup efektif, maka satuan tersebut berpotensi 
sebagai non konvensional migas resource. 

Berbeda dengan tipe tight sand gas yang bukan berupa self-sourcing, dimana 
memerlukan mekanisme migrasi dan pemerangkapan HC yang dihasilkan dari satuan 
batuan induk yang berbeda. Untuk tipe tight sand gas ini memerlukan sistem 
perangkap sehingga meskipun bisa dikategorikan sebagai non konvensional 
reservoar (low perm dan memerlukan fracturing) tetapi tidak memenuhi 
persyaratan sebagai non konvensional migas (yang diusahakan dari tempat 
terbentuknya - sebagai batuan induk).

Silahkan kalau ada pemahaman yang lain mengenai Pasal 1 Ayat 1 tersebut.

Salam,
Wikan


Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Andi AB Salahuddin a_baiq...@yahoo.com
Date: Fri, 10 Feb 2012 05:36:50 
To: iagi-net@iagi.or.id; Forum Himpunan Ahli  Geofisika Indonesia 
(fo...@hagi.or.id)fo...@hagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] Aturan Migas Nonkonvensional Terbit

  

Pak
Muharram,

Terimakasih
atas share beritanya. Permisi ikut menyimak pak yah.

Setau
saya, 2 golongan utama batuan induk atau source rock adalah shale dan coal
dimana salah satu syarat utamanya untuk menjadi batuan induk adalah jika
memiliki TOC yang tinggi. Cerita komplitnya mau tidak mau mesti berbicara
petroleum system dimana banyak rekan disini yang jauh lebih berpengalaman untuk
menjelaskannya.

Tight
Sand Gas secara litologi saja sudah berbeda dengan shale ataupun coal sehingga
(setau saya) kemungkinan besar tidak bisa diklasifikasikan sebagai batuan
induk. Gasnya darimana? Kemungkinan besar gas yang dikandungnya berasal dari
migrasi batuan induk.

Mau
sekalian bertanya sehubungan dengan aturan baru Permen 2012 ini: 

Apakah
suatu KKSS migas konvensional otomatis memiliki hak pengelolaan migas
nonkonvensional yang ada di block nya atau apakah setiap KKSS memilki hak untuk
mengikuti regular tender/penunjukan langsung khusus untuk pengelolaan migas
nonkonvensionalnya saja di block itu?

Terimakasih
sebelumnya atas pencerahannya.

Salam,Andi.   --- On Thu, 2/9/12, Muharram Jaya Panguriseng 
muhar...@pertamina.com wrote:

From: Muharram Jaya Panguriseng muhar...@pertamina.com
Subject: RE: [iagi-net-l] Aturan Migas Nonkonvensional Terbit
To: iagi-net@iagi.or.id iagi-net@iagi.or.id, Forum Himpunan Ahli  
Geofisika Indonesia (fo...@hagi.or.id) fo...@hagi.or.id
Date: Thursday, February 9, 2012, 10:52 PM



 






Pasal-1 Ayat-1 berbunyi “Minyak dan Gas Bumi Non Konvensional yang selanjutnya 
disebut Migas Non Konvensional adalah
Minyak dan Gas Bumi yang diusahakan dari reservoir tempat terbentuknya Minyak 
dan Gas Bumi dengan permeabilitas yang rendah (low permeability) antara
 lain Shale Oil, Shale Gas, Tight Sand Gas, Gas Metana Batubara, dan 
Methane-Hydrate dengan menggunakan teknologi tertentu seperti fracturing”.

 
Berarti “Tight Sand Gas” yang dimaksud disini adalah apabila “tight sand”-nya 
sekaligus sebagai “batuan induk” (?). Apakah itu berarti kalau TOC batupasir 
tight-nya rendah berarti tetap dimasukkan kategori konventional
 reservoir yang dikelola oleh pemilik WK MIGAS?
 
Monggo pencerahannya bapak-bapak.
 
Salam,
MJP
 


From: mufar...@gmail.com [mailto:mufar...@gmail.com]


Sent: Friday, February 10, 2012 12:17 PM

To: iagi-net@iagi.or.id

Subject: Re: [iagi-net-l] Aturan Migas Nonkonvensional Terbit


 
Dan pada Pasal-1 ayat-9 tertulis “Badan Pelaksana adalah suatu badan yang 
dibentuk untuk melakukan pengendalian Kegiatan Usaha Hulu di bidang
 Minyak dan Gas Bumi”.



Kalo liat definisi itu, emangnya ada badan pelaksana lain selain BP migas ya? 
Memang kalimatnya multi tafsir, mgkn supaya bisa jangka panjang umur permen nya?

Btw, menarik komen pak Kurtubi kemaren di metro, apa betul bp migas tidak punya 
pengawas? Langkah bp migas menggandeng KPK menjawab ini ya?




Sedikit pertanyaan tambahan, utk tight gas sand dalam permen itu, kriteria 
permeabilitynya berapa ya?




Salam

Razi

2708 








From:
Muharram Jaya Panguriseng muhar...@pertamina.com



Date:
Fri, 10 Feb 2012 04:46:23 +


To:
iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id; Forum Himpunan Ahli Geofisika 
Indonesia (fo...@hagi.or.id)fo...@hagi.or.id



Re: [iagi-net-l] Lusi Update

2012-02-14 Terurut Topik Jerry Sihombing
mungkin karena dari nenek moyang mereka sudah disitu dari jaman dahulu
kala,
atau mungkin sejak jaman Sebelum Masehi kaya sadahurip sama gn.padang,
jadi mereka tidak mau pindah. Kemungkinan - kemungkinan itu hanya opini
saja sih.

_JCS_

2012/2/15 Bandono Salim bandon...@gmail.com

 **
 Hehe kan dibilang bencana alam?
 Dipindah tdk mau,
 katanya ada yang koordinir yang 45 kk itu. Yang suka demo.
 Powered by Telkomsel BlackBerry®
 --
 *From: * Jerry Sihombing jerry.c.sihomb...@gmail.com
 *Date: *Wed, 15 Feb 2012 10:39:18 +0700
 *To: *iagi-net@iagi.or.id
 *ReplyTo: * iagi-net@iagi.or.id
 *Subject: *Re: [iagi-net-l] Lusi Update

 saya pernah punya pengalaman design tanggul agar tidak terjadi cracking
 seperti di gambar LUSI saya pasang CCTV dan monitoring slope menggunakan
 Total Station, jadi aman sentosa tuh tanggul meskipun bagian bawahnya
 disturb, tpi tetep bisa dikontrol, yang harus siperhatikan adalah Fk,
 material tanggul dan designingnya, serta after designing, makanya saya
 pasang CCTV. kayanya yang buat tanggul sidaorjo kurang memperhatikan dasar
 design tanggul neh, melihat kenampakan difoto material yang dipakai
 sepertinya bila bercampur air bisa ngembang kaya bikin kue bolu, besar tapi
 rapuh dan rentan, apalagi sekarang sedang musim penghujan, lengkaplah
 penderitaan masyarakat sekitar tanggul LUSI. Semoga Tabah mereka.

 _JCS_

 On Wed, Feb 15, 2012 at 10:25 AM, Yanto R. Sumantri yrs_...@yahoo.comwrote:

 Maas Bandono Salim

 Pertanyaan - ku , kau belum jawab Rek
 Apa - kah Anda mau sembunyi terus dari aku ??

 si Abah
   --
 *From:* Bandono Salim bandon...@gmail.com
 *To:* iagi-net@iagi.or.id
 *Sent:* Wednesday, February 15, 2012 7:04 AM

 *Subject:* Re: [iagi-net-l] Lusi Update


 Powered by Telkomsel BlackBerry®

 -Original Message-
 From: mohammadsyai...@gmail.com
 Date: Wed, 15 Feb 2012 06:59:34
 To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id
 Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: Re: [iagi-net-l] Lusi Update
 Rumah yg miring gak ketok, cak..

 Sent from my deep hart

 On Feb 15, 2012, at 6:08 AM, amienwid...@yahoo.com wrote:

  Pagi ini saya di Lusi bersama trans7
  Ini beberapa foto tanggul,
  Ada yang retak, ada yg ngrembes dan lihatlah rumah yg mulai mriring. Di
 jalan Porong ya sudah ada rembesan
 
  IMG01058-20120215-0547.jpg
  IMG01061-20120215-0553.jpg
  IMG01062-20120215-0554.jpg
 
 
  PP-IAGI 2011-2014:
  Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com
  Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com
 
 
  Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012.
  Kirim abstrak ke email: pit.iagi.2012[at]gmail.com. Batas akhir
 pengiriman abstrak 28 Februari 2012.
 
 
  To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
  To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
  For topics not directly related to Geology, users are advised to post
 the email to: o...@iagi.or.id
  Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
  Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
  Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
  No. Rek: 123 0085005314
  Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
  Bank BCA KCP. Manara Mulia
  No. Rekening: 255-1088580
  A/n: Shinta Damayanti
  IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
  IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
  -
  DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information
 posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event
 shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to
 direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting
 from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the
 use of any information posted on IAGI mailing list.
  -


 
 PP-IAGI 2011-2014:
 Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com
 Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com

 
 Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012.
 Kirim abstrak ke email: pit.iagi.2012[at]gmail.com. Batas akhir
 pengiriman abstrak 28 Februari 2012.

 
 To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
 To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
 For topics not directly related to Geology, users are advised to post the
 email to: o...@iagi.or.id
 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
 Pembayaran iuran 

Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

2012-02-14 Terurut Topik Bandono Salim
Pak, mangokim sudah mendaki sampai puncak, lereng terjal itu dari andesit, jadi 
dpt saja angle of reposenya sampai lebih dari 60, nah mari manh okim, tugas 
anda menjawab.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Awang Satyana awangsaty...@yahoo.com
Date: Wed, 15 Feb 2012 11:39:54 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG  PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

‘Angle of repose’ Sadahurip kurang memenuhi syarat disebut
sebagai cinder cone. Bila cinder cone ini dulunya dibangun oleh coarse scree, 
maka typical range of repose-nya akan 32-36 deg, setelah terkonsolidasi akan 
melandai sekitar 25-30 deg. 

Kenyataannya Sadahurip kini lerengnya di antara 30-40 deg di
sekelilingnya walaupun lereng yang dilihat dari Kampung Cicapar lebih landai 
dari 30 deg. Tentu banyak faktor yang akan menentukan sudut ini: particle size, 
angularity, interlocking antarpartikel dan tekanan antarpori.

Bentuk yang kelihatan dari permukaan pun bisa mengelabui  kita karena berbagai 
faktor post-pembentukan misalnya erosi atau pemanfaatan lahan oleh manusia, 
bisa mengubah sudut kemiringannya. Maka bila ada yang mau melihat ke dalam 
struktur di bawahnya, dengan berbagai metode, tak ada salahnya, dan kita 
diskusikan hasilnya sebab terbentuknya cinder cone banyak syarat mekanikanya, 
maklum benda jatuhan (pyroclastic fall),
sehingga pada sudut maksimum berapa suatu unconsolidated sediment bisa bertahan 
tanpa jatuh/menggelundung lagi (angle of repose) ke bawahnya menjadi penting.

Man-made structure atau natural-structure by pyroclastic fall akan mempunyai 
angle of repose yang berbeda. Sebagai  informasi, pembangunan piramida kompleks 
Giza di Mesir untuk balok2 utamanya tak mempertimbangkan angle of repose, sebab 
piramida2 ini dibangun semula sebagai stepped pyramids menggunakan jutaan balok 
batugamping, kemudian ditutupi luarnya agar halus membentuk bidang miring, tak 
terlihat lagi undakannya oleh casing material buatan.  Dan bidang miringnya 
membentuk ‘angle of repose’ sekitar  40.

Membuat bidang miring menjadi berundak-undak adalah kebiasaan para petani kita 
dari zaman dahulu. Imhotep, arsitek piramida2 Giza
di Mesir sekitar 2600-2500 SM, membuatnya terbalik. Menyusun undak-undaknya 
dulu lalu menutupinya dengan material casing yang akhirnya membentuk bidang 
miring.

Barang siapa yang mempelajari evolusi piramida di Mesir, akan tahu bahwa 
piramida2 bidang miring di Giza berasal dari model piramida ‘punden berundak’ 
yang lebih tua, 2600 SM,dari bangunan kuburan bernama ‘mastaba’ yang semula dua 
tingkat, tiga tingkat,empat tingkat, terus…, akhirnya di-casing menjadi bidang 
miring. 

Gunung Padang adalah punden berundak terbesar di Asia Tenggara,
tetapi ia mungkin bukan kuburan, melainkan semacam kuil alam untuk menyembah 
Gunung Gede, tetapi tunggulah penelitian yang sedang terjadi dengannya, kita 
kan baru tahu permukaannya, dan sekarang mulai masuk ke dalamnya.

Salam,
Awang



--- Pada Sel, 14/2/12, Rus Soeripto rsoeri...@yahoo.com menulis:

Dari: Rus Soeripto rsoeri...@yahoo.com
Judul: Re: [iagi-net-l] GUNUNG  PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
Kepada: iagi-net@iagi.or.id iagi-net@iagi.or.id
Tanggal: Selasa, 14 Februari, 2012, 5:20 PM

Pak Yatno,Terimakasih telah menambah pengetahuan saya, karena sepanjang jadi 
geologist jarang bersentuhan dengan vulkanologi..Pertanyaan saya adalah; apakah 
feedernya mesti vertikal,  apakah kejadiannya seperti parasitic cone dimana 
feedernya berupa cabang dari main volcanic neck dg posisi menyudut menerobos 
sesuai dengan posisi rekahan sebagai konduit.  Atau bahkan konduitnya sejajar 
lapisan berongga seperti kejadian sill atau pacolith.  Apabila sketsa profil 
cinder cone Pak Yatno dengan feeder miring sudut rendah, seakan-akan gak 
punya volcanic neck, seperti data geolistrik piramida ?Just thinking outloud 
saja pak, meramaikan debat piramid vs vulkanik..Salam Ruskamto     

From: Yustinus Suyatno Yuwono yuw...@gc.itb.ac.id
 To: iagi-net@iagi.or.id 
 Sent: Tuesday, February 14, 2012 10:52 AM
 Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG  PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
   

Rekan rekan Yth.

Ini saya coba buat sketsa suatu gunungapi kecil (biasanya tingginya hanya
ratusan meter saja) yang disebut cinder cone (bhs Prancisnya Cone de
cendre). Di dalam body gunungapi kecil ini strukturnya sangat kompleks,
bias ada rongga-2, paleo soil, dll. Perlu diketahui juga, dari permukaan
gunungapi ini tidak terlihat adanya tanda- tanda pusat erupsi seperti
kepundan (crater), kawah (crater lake), volcanic plug dsb. Yang Nampak hanya
bentuk dome yang isinya lapili- tuff yang relative loose, mudah tererosi
membentuk endapan lahar dsb. Lapilli itu dihasilkan suatu erupsi, biasanya
tipe phreato- magmatic, bs dibayangkan saat di- erupsikan mirip kembang api
raksasa dan jatuh (pyroclasti fall) di sekitar pusat erupsi bahkan menutupi
volcanic edifice- nya. Sketsa itu saya buat contoh untuk G. Kiamis, Garut
(selatan konsesi geothermal 

Re: [iagi-net-l] Lusi Update

2012-02-14 Terurut Topik Bandono Salim
Nampaknya materialnya yang tidak pas untuk tanggul.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Jerry Sihombing jerry.c.sihomb...@gmail.com
Date: Wed, 15 Feb 2012 10:39:18 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Lusi Update
saya pernah punya pengalaman design tanggul agar tidak terjadi cracking
seperti di gambar LUSI saya pasang CCTV dan monitoring slope menggunakan
Total Station, jadi aman sentosa tuh tanggul meskipun bagian bawahnya
disturb, tpi tetep bisa dikontrol, yang harus siperhatikan adalah Fk,
material tanggul dan designingnya, serta after designing, makanya saya
pasang CCTV. kayanya yang buat tanggul sidaorjo kurang memperhatikan dasar
design tanggul neh, melihat kenampakan difoto material yang dipakai
sepertinya bila bercampur air bisa ngembang kaya bikin kue bolu, besar tapi
rapuh dan rentan, apalagi sekarang sedang musim penghujan, lengkaplah
penderitaan masyarakat sekitar tanggul LUSI. Semoga Tabah mereka.

_JCS_

On Wed, Feb 15, 2012 at 10:25 AM, Yanto R. Sumantri yrs_...@yahoo.comwrote:

 Maas Bandono Salim

 Pertanyaan - ku , kau belum jawab Rek
 Apa - kah Anda mau sembunyi terus dari aku ??

 si Abah
   --
 *From:* Bandono Salim bandon...@gmail.com
 *To:* iagi-net@iagi.or.id
 *Sent:* Wednesday, February 15, 2012 7:04 AM

 *Subject:* Re: [iagi-net-l] Lusi Update


 Powered by Telkomsel BlackBerry®

 -Original Message-
 From: mohammadsyai...@gmail.com
 Date: Wed, 15 Feb 2012 06:59:34
 To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id
 Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: Re: [iagi-net-l] Lusi Update
 Rumah yg miring gak ketok, cak..

 Sent from my deep hart

 On Feb 15, 2012, at 6:08 AM, amienwid...@yahoo.com wrote:

  Pagi ini saya di Lusi bersama trans7
  Ini beberapa foto tanggul,
  Ada yang retak, ada yg ngrembes dan lihatlah rumah yg mulai mriring. Di
 jalan Porong ya sudah ada rembesan
 
  IMG01058-20120215-0547.jpg
  IMG01061-20120215-0553.jpg
  IMG01062-20120215-0554.jpg
 
 
  PP-IAGI 2011-2014:
  Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com
  Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com
 
 
  Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012.
  Kirim abstrak ke email: pit.iagi.2012[at]gmail.com. Batas akhir
 pengiriman abstrak 28 Februari 2012.
 
 
  To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
  To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
  For topics not directly related to Geology, users are advised to post
 the email to: o...@iagi.or.id
  Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
  Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
  Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
  No. Rek: 123 0085005314
  Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
  Bank BCA KCP. Manara Mulia
  No. Rekening: 255-1088580
  A/n: Shinta Damayanti
  IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
  IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
  -
  DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information
 posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event
 shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to
 direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting
 from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the
 use of any information posted on IAGI mailing list.
  -


 
 PP-IAGI 2011-2014:
 Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com
 Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com

 
 Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012.
 Kirim abstrak ke email: pit.iagi.2012[at]gmail.com. Batas akhir
 pengiriman abstrak 28 Februari 2012.

 
 To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
 To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
 For topics not directly related to Geology, users are advised to post the
 email to: o...@iagi.or.id
 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
 Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
 Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
 No. Rek: 123 0085005314
 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
 Bank BCA KCP. Manara Mulia
 No. Rekening: 255-1088580
 A/n: Shinta Damayanti
 IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
 IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
 

Re: [iagi-net-l] Lusi Update

2012-02-14 Terurut Topik Jerry Sihombing
itu maksud saya bapaknya, kan material bagian dari design juga

hehehe..

_JCS_

2012/2/15 Bandono Salim bandon...@gmail.com

 **
 Nampaknya materialnya yang tidak pas untuk tanggul.
 Powered by Telkomsel BlackBerry®
 --
 *From: * Jerry Sihombing jerry.c.sihomb...@gmail.com
 *Date: *Wed, 15 Feb 2012 10:39:18 +0700
 *To: *iagi-net@iagi.or.id
 *ReplyTo: * iagi-net@iagi.or.id
 *Subject: *Re: [iagi-net-l] Lusi Update

 saya pernah punya pengalaman design tanggul agar tidak terjadi cracking
 seperti di gambar LUSI saya pasang CCTV dan monitoring slope menggunakan
 Total Station, jadi aman sentosa tuh tanggul meskipun bagian bawahnya
 disturb, tpi tetep bisa dikontrol, yang harus siperhatikan adalah Fk,
 material tanggul dan designingnya, serta after designing, makanya saya
 pasang CCTV. kayanya yang buat tanggul sidaorjo kurang memperhatikan dasar
 design tanggul neh, melihat kenampakan difoto material yang dipakai
 sepertinya bila bercampur air bisa ngembang kaya bikin kue bolu, besar tapi
 rapuh dan rentan, apalagi sekarang sedang musim penghujan, lengkaplah
 penderitaan masyarakat sekitar tanggul LUSI. Semoga Tabah mereka.

 _JCS_

 On Wed, Feb 15, 2012 at 10:25 AM, Yanto R. Sumantri yrs_...@yahoo.comwrote:

 Maas Bandono Salim

 Pertanyaan - ku , kau belum jawab Rek
 Apa - kah Anda mau sembunyi terus dari aku ??

 si Abah
   --
 *From:* Bandono Salim bandon...@gmail.com
 *To:* iagi-net@iagi.or.id
 *Sent:* Wednesday, February 15, 2012 7:04 AM

 *Subject:* Re: [iagi-net-l] Lusi Update


 Powered by Telkomsel BlackBerry®

 -Original Message-
 From: mohammadsyai...@gmail.com
 Date: Wed, 15 Feb 2012 06:59:34
 To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id
 Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: Re: [iagi-net-l] Lusi Update
 Rumah yg miring gak ketok, cak..

 Sent from my deep hart

 On Feb 15, 2012, at 6:08 AM, amienwid...@yahoo.com wrote:

  Pagi ini saya di Lusi bersama trans7
  Ini beberapa foto tanggul,
  Ada yang retak, ada yg ngrembes dan lihatlah rumah yg mulai mriring. Di
 jalan Porong ya sudah ada rembesan
 
  IMG01058-20120215-0547.jpg
  IMG01061-20120215-0553.jpg
  IMG01062-20120215-0554.jpg
 
 
  PP-IAGI 2011-2014:
  Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com
  Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com
 
 
  Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012.
  Kirim abstrak ke email: pit.iagi.2012[at]gmail.com. Batas akhir
 pengiriman abstrak 28 Februari 2012.
 
 
  To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
  To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
  For topics not directly related to Geology, users are advised to post
 the email to: o...@iagi.or.id
  Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
  Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
  Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
  No. Rek: 123 0085005314
  Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
  Bank BCA KCP. Manara Mulia
  No. Rekening: 255-1088580
  A/n: Shinta Damayanti
  IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
  IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
  -
  DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information
 posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event
 shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to
 direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting
 from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the
 use of any information posted on IAGI mailing list.
  -


 
 PP-IAGI 2011-2014:
 Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com
 Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com

 
 Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012.
 Kirim abstrak ke email: pit.iagi.2012[at]gmail.com. Batas akhir
 pengiriman abstrak 28 Februari 2012.

 
 To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
 To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
 For topics not directly related to Geology, users are advised to post the
 email to: o...@iagi.or.id
 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
 Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
 Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
 No. Rek: 123 0085005314
 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
 Bank BCA KCP. Manara Mulia
 No. Rekening: 255-1088580
 A/n: Shinta 

Re: [iagi-net-l] Lusi Update

2012-02-14 Terurut Topik Bandono Salim
Heueh, smal part dari design, kalau rapi ada penguat ditengah, ada pengamatan 
kontinu dsb dsb itu whole disign, sehingga pemilihan materinya pas maka dpt 
awet, eh 
dalam disign pasti  juga menghitung kemungkinan nambah materi tidak? Kalau air 
kan bisa diprediksi 100th dll. 
Kalau dari gng api, gn lumpur, gimana ngetungnya? 
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Jerry Sihombing jerry.c.sihomb...@gmail.com
Date: Wed, 15 Feb 2012 11:54:37 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Lusi Update
itu maksud saya bapaknya, kan material bagian dari design juga

hehehe..

_JCS_

2012/2/15 Bandono Salim bandon...@gmail.com

 **
 Nampaknya materialnya yang tidak pas untuk tanggul.
 Powered by Telkomsel BlackBerry®
 --
 *From: * Jerry Sihombing jerry.c.sihomb...@gmail.com
 *Date: *Wed, 15 Feb 2012 10:39:18 +0700
 *To: *iagi-net@iagi.or.id
 *ReplyTo: * iagi-net@iagi.or.id
 *Subject: *Re: [iagi-net-l] Lusi Update

 saya pernah punya pengalaman design tanggul agar tidak terjadi cracking
 seperti di gambar LUSI saya pasang CCTV dan monitoring slope menggunakan
 Total Station, jadi aman sentosa tuh tanggul meskipun bagian bawahnya
 disturb, tpi tetep bisa dikontrol, yang harus siperhatikan adalah Fk,
 material tanggul dan designingnya, serta after designing, makanya saya
 pasang CCTV. kayanya yang buat tanggul sidaorjo kurang memperhatikan dasar
 design tanggul neh, melihat kenampakan difoto material yang dipakai
 sepertinya bila bercampur air bisa ngembang kaya bikin kue bolu, besar tapi
 rapuh dan rentan, apalagi sekarang sedang musim penghujan, lengkaplah
 penderitaan masyarakat sekitar tanggul LUSI. Semoga Tabah mereka.

 _JCS_

 On Wed, Feb 15, 2012 at 10:25 AM, Yanto R. Sumantri yrs_...@yahoo.comwrote:

 Maas Bandono Salim

 Pertanyaan - ku , kau belum jawab Rek
 Apa - kah Anda mau sembunyi terus dari aku ??

 si Abah
   --
 *From:* Bandono Salim bandon...@gmail.com
 *To:* iagi-net@iagi.or.id
 *Sent:* Wednesday, February 15, 2012 7:04 AM

 *Subject:* Re: [iagi-net-l] Lusi Update


 Powered by Telkomsel BlackBerry®

 -Original Message-
 From: mohammadsyai...@gmail.com
 Date: Wed, 15 Feb 2012 06:59:34
 To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id
 Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: Re: [iagi-net-l] Lusi Update
 Rumah yg miring gak ketok, cak..

 Sent from my deep hart

 On Feb 15, 2012, at 6:08 AM, amienwid...@yahoo.com wrote:

  Pagi ini saya di Lusi bersama trans7
  Ini beberapa foto tanggul,
  Ada yang retak, ada yg ngrembes dan lihatlah rumah yg mulai mriring. Di
 jalan Porong ya sudah ada rembesan
 
  IMG01058-20120215-0547.jpg
  IMG01061-20120215-0553.jpg
  IMG01062-20120215-0554.jpg
 
 
  PP-IAGI 2011-2014:
  Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com
  Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com
 
 
  Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012.
  Kirim abstrak ke email: pit.iagi.2012[at]gmail.com. Batas akhir
 pengiriman abstrak 28 Februari 2012.
 
 
  To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
  To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
  For topics not directly related to Geology, users are advised to post
 the email to: o...@iagi.or.id
  Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
  Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
  Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
  No. Rek: 123 0085005314
  Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
  Bank BCA KCP. Manara Mulia
  No. Rekening: 255-1088580
  A/n: Shinta Damayanti
  IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
  IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
  -
  DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information
 posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event
 shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to
 direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting
 from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the
 use of any information posted on IAGI mailing list.
  -


 
 PP-IAGI 2011-2014:
 Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com
 Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com

 
 Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012.
 Kirim abstrak ke email: pit.iagi.2012[at]gmail.com. Batas akhir
 pengiriman abstrak 28 Februari 2012.

 

Re: [iagi-net-l] Lusi Update

2012-02-14 Terurut Topik amienwidodo
Kita yg sering lewat di jalan raya porong mengharapkan ada semacam Petunjuk 
Praktis yg bisa diakses lewat hp bahwa saya lewat jalan porong hari ini AMAN. 
Padahal setelah kita lihat langsung di tanggul ternyata jarak lumpur dan 
tanggul hampir rata, ada retakan dan rembesan seperti gambar yg sudah terkirim.
Saya jadi ingat tanggul Situgintung, masyarakat sudah melapoprkan kalau ada 
rembesan dan retakan setahun sebelumny, tapi tidak segera ditindak lanjuti. 
Yang nggak enak setelah jevol dan membunuh hampir 100 orang, pihak yg berernang 
bilang Sebetulnya anggaran sudah keluar dan siap untuk memperbaiki tanggul 
Situgintung, tapi keburu jebol.
Lusi pernah jebol besar  lebih dar 4 x, tg 22 Nop 2006 dengan korban meninggal 
13 orang, April 2007 jebol mengusir ratusan penduduk, menggenangi rumah, 
sekolahan dan jalan porong berhari hari, Desember 2010 jebol di bagian NE 
menggenangi sawah, rumah dan tambak, semuanya terjadi MALAM HARI. Sebelum jebol 
tg 22 Nop 2006  alat deteksi GPS real time terpasang dengan baik dan jam 14.00 
terjadi increment penurunan lebih cepat dari biasanya dan jam 20.00 sudah jebol 
dan menutup tol porong selamanya.
Semoga penguasa tanggul saat ini lebih siap siaga kalau terjadi jebol mengingat 
 tranportasi di jalan porong inin samgat padat dan selalu macet/jalannya 
merambat,

AW

Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Danny Hilman Natawidjaja danny.hil...@gmail.com
Date: Wed, 15 Feb 2012 10:11:29 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] Lusi Update

Atau fenomena gangguang yang diambil alih alam..

 

From: Jerry Sihombing [mailto:jerry.c.sihomb...@gmail.com] 
Sent: Wednesday, February 15, 2012 9:48 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Lusi Update

 

fenomena alam yang alamiah tapi di-ganggu-in ya pak?

2012/2/15 Sukendar Asikin asikin_suken...@yahoo.com

Inilah yang pernah saya usulkan sebagai salah satu opsi pada saat awal-2
terjadinya fenomena ini (kalau tidak salah waktu ada pertemuan di r.rapat pk
mentri), karena saya menganggap ini sebagai fenomena alam jadi biarlah
mengatur sendiri, mencari jalan sendiri dan kewajiban kita mengamati
daerah-2 yang membahayakan penduduk dan memindahkannya.

Sent from my iPad


On 15 Feb 2012, at 07:03, Bandono Salim bandon...@gmail.com wrote:

 Kalau begitu, biartkan saja lumpur dan air mengalir secara alami, mencari
tempatnya sendiri.
 Kalau penanggulan tidak bagus betul, di bawah air merembas, di tengah air
dlm lumpur mendorong, yaa lama2 pecahlah tanggul tersebut.
 Salam selamat.
 Powered by Telkomsel BlackBerryR

 -Original Message-
 From: amienwid...@yahoo.com
 Date: Tue, 14 Feb 2012 23:08:55
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: [iagi-net-l] Lusi Update
 Pagi ini saya di Lusi bersama trans7
 Ini beberapa foto tanggul,
 Ada yang retak, ada yg ngrembes dan lihatlah rumah yg mulai mriring. Di
jalan Porong ya sudah ada rembesan





PP-IAGI 2011-2014:
Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com
Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com


Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012.
Kirim abstrak ke email: pit.iagi.2012[at]gmail.com. Batas akhir pengiriman
abstrak 28 Februari 2012.


To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
For topics not directly related to Geology, users are advised to post the
email to: o...@iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/%0AIAGI-net 
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted
on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall
IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct
or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss
of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any
information posted on IAGI mailing list.
-

 




Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

2012-02-14 Terurut Topik yahdi zaim
Pak Budi,
Saya tambahkan,ketika saya sekolah di Perancis sewaktu makan siang dikantin 
mahasiswa satu meja dgn mhs dari Madagaskar,ia cerita kalau nenek moyangnya 
dari Jawa berasal dari Majapahi,yg ia dapatkan cerita itu sewaktu disekolah 
menengah diajar sejarah (pakai bahasa dan kurikulum Perancis) bahwa komunitas 
utama Madagaskar adalah keturunan asal Jawa-Majapahit dan Afrika.Mhs tadi 
mengucapkan banyak istilah/bahasanya yang ternyata sama dengan bahasa Jawa spt: 
manuk (=ayam), asu (anjing), alis,irung (hidung) dll msh banyak lagi.
Demikian sekedar tambahan dari saya.
Wslm,
Zaim

Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Budi Brahmantyo bud...@gc.itb.ac.id
Date: Wed, 15 Feb 2012 07:53:07 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
Nah kalau yang ini agak lebih muda, katanya sekitar abad ke-4 dan 5,
pelaut-pelaut kita berdagang ke Timur Tengah hingga Madagscar, Zanzibar,
bahkan melintasi Semenanjung Harapan ke Nigeria. Saya juga tahunya baca di
buku (lupa judul tepatnya dan pengarangnya, bukunya ada di rumah), yaitu
Penjelajahan Pelaut Nusantara ke Afrika (kira-kira begitulah...).

Tapi kami pernah kedatangan seorang antropolog Prancis asli Madagascar
yang percaya bahwa leluhurnya orang Bugis. Ia bahkan mengatakan bahwa kata
'hawaii berasal dari kata hava iki yang katanya berarti jawa kecil.
Madagascar mungkin saja berasal dari kata macassar. Wallahualam
bisawab.

BB



 Pak Bud,

 Hanya penasaran saja, apakah termasuk wilayah madagascar..karena penduduk
 disana merupakan migrasi dari sumatra dan borneo, juga termasuk aborigin
 australia?.

 rgds

 2012/2/15 Budi Brahmantyo bud...@gc.itb.ac.id

 Penelitian prasejarah Kepulauan Nusantara sebenarnya sudah cukup luas.
 Boleh dikatakan hampir setiap jengkal diwakili oleh temuan2 artefak.
 Dari
 situ tidak disangkal lagi bahwa peradaban Nusantara telah sangat
 berkembang (sesuai perekambnagan jamannya tentu saja) dan meluas hingga
 Asia-Pasifik sehingga kemudian dikenal sbg Budaya Austronesia. Sumbangan
 kata-kata melayu dapat dirunut sejauh Tahiti si selatan Pasific atau
 sejauh Hawaii di utara. Jadi sebenarnya tidak ada yang baru (kecuali
 verifikasi dari perunutan gen) oleh Oppenheimer.

 Silakan baca buku yang cukup komprehensif yang mengumpulkan data
 arkeologis selama berpuluh-puluh tahun ttg prasejarah Nusantara dsk di
 Prasejarah Kepulauan Indo-Malaysia (Bellwood, Gramedia, 2000).

 Sayangnya di sana tidak ditemukan arah atau gejala-gejala menuju budaya
 Atlantis, apalagi dg Piramida-nya :'(


 BB



  Hehe untuk ukuran kecil, yang disebut nose oleh alm proff memang
  terlihat arahnya, kalau ukuran buesar, bisa dikaburkan dengan
  antiklinorium.
  Betul, Den, aku sdh bicara jg waktu beliau msh sugeng. Di kamar
 beliau.
   Krn data delapsi juga dijumpai di wilayah desertasi prof suyono,
  budibrahmantyo  memperlihatkan pada saya, ketika skripsi di ciajur
  selatan.
  Kasihan tu sama mhs bimbingannya sampai bikin dua skripsi, untuk
 geologi
  konvensional dan delapsi.
  Powered by Telkomsel BlackBerry®
  
  -Original Message-
  From: Danny Hilman Natawidjaja danny.hil...@gmail.com
  Date: Wed, 15 Feb 2012 07:24:55
  To: iagi-net@iagi.or.id
  Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
  Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
  He he he Bung Mino akhirnya gatel juga neh :-)
  Riset Oppenheimer (berdasarkan genetika-DNA dan artefak) menunjukkan
  bahwa
  Nusantara sudah menjadi pusat peradaban sebelum 10.000 tahun lalu.
 Jadi
  Teori yang mengatakan peradaban Nusantara berkembang karena imigran
 dari
  utara (out of Taiwan) menjadi SALAH.  Saat ini teori Oppenheimer
 belum
  didukung oleh bukti2 kebudayaan dan arkeologi (sejarah) Indonesia yang
  memang baru bisa menembus sampai 400 M saja (i.e. Kutei dan
  Tarumanagara),
  itupun datanya masih compang-camping!  Bukti peradaban purba yang
 tinggi
  di
  wilayah Asia, seperti Mesir (pyramid) atau Lembah Harapa (India)
 berumur
  tidak lebih tua dari 3000 SM.  Artinya ribuan tahun setelah kejadian
  Katastropik-Banjir Besar Terakhir di Nusantara sekitar 6000 SM.  Nah
  apakah
  KETIADAAN BUKTI peradaban pra-sejarah di Indonesia ini mau kita
 simpulkan
  sebagai TIDAK ADA atau karena BARELY EXPLORED? Go figure
 
  Ngomong-ngomong pro-kontra teori geologi, jadi ingat masa kuliah dulu
  waktu
  terjadi pertarungan sengit antara Teori Olisostrom-Delapsi nya Alm
 Pak
  Sartono dan Mainstream Geologi - terutama diwakili oleh Kubu
 Tektonik
  Pak
  Sukendar.
  Kubu Delapsi meng-klain bahwa strike-dip di singkapan tidak ada
 gunanya
  diukur dan diproyeksikan ke penampang geologi ...  Yang kasihan para
  mahasiswa yang menjadi 'epilepsi' karena terjepit oleh pertarungan dua
  kubu
  ini :-))
 
  Salam
  DHN
 
  -Original Message-
  From: Benyamin Sapiie [mailto:bsap...@geodin.net]
  Sent: Wednesday, February 15, 2012 6:17 AM
  To: iagi-net@iagi.or.id
  Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG 

Re: [iagi-net-l] Lusi Update

2012-02-14 Terurut Topik Bandono Salim
Biarkan saja jebol, selamtkan dulu/pindahkan dulu mereka.
Naikkan tanggul perkuat tanggul, kayak gak ada kerjaan lain. Makin tinggi 
tanggul makin kurang kestabilannya.
Buat jalan layang melintas kalau sdh ada beaya, atau pakai jalan alternatif 
dululah, spy tidak terhenti ekonomi rakyat.
Mungki sdh kebiasaan, sblm adfa korban belum bertindak.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: amienwid...@yahoo.com
Date: Wed, 15 Feb 2012 05:13:04 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Lusi Update
Kita yg sering lewat di jalan raya porong mengharapkan ada semacam Petunjuk 
Praktis yg bisa diakses lewat hp bahwa saya lewat jalan porong hari ini AMAN. 
Padahal setelah kita lihat langsung di tanggul ternyata jarak lumpur dan 
tanggul hampir rata, ada retakan dan rembesan seperti gambar yg sudah terkirim.
Saya jadi ingat tanggul Situgintung, masyarakat sudah melapoprkan kalau ada 
rembesan dan retakan setahun sebelumny, tapi tidak segera ditindak lanjuti. 
Yang nggak enak setelah jevol dan membunuh hampir 100 orang, pihak yg berernang 
bilang Sebetulnya anggaran sudah keluar dan siap untuk memperbaiki tanggul 
Situgintung, tapi keburu jebol.
Lusi pernah jebol besar  lebih dar 4 x, tg 22 Nop 2006 dengan korban meninggal 
13 orang, April 2007 jebol mengusir ratusan penduduk, menggenangi rumah, 
sekolahan dan jalan porong berhari hari, Desember 2010 jebol di bagian NE 
menggenangi sawah, rumah dan tambak, semuanya terjadi MALAM HARI. Sebelum jebol 
tg 22 Nop 2006  alat deteksi GPS real time terpasang dengan baik dan jam 14.00 
terjadi increment penurunan lebih cepat dari biasanya dan jam 20.00 sudah jebol 
dan menutup tol porong selamanya.
Semoga penguasa tanggul saat ini lebih siap siaga kalau terjadi jebol mengingat 
 tranportasi di jalan porong inin samgat padat dan selalu macet/jalannya 
merambat,

AW

Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Danny Hilman Natawidjaja danny.hil...@gmail.com
Date: Wed, 15 Feb 2012 10:11:29 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] Lusi Update

Atau fenomena gangguang yang diambil alih alam..

 

From: Jerry Sihombing [mailto:jerry.c.sihomb...@gmail.com] 
Sent: Wednesday, February 15, 2012 9:48 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Lusi Update

 

fenomena alam yang alamiah tapi di-ganggu-in ya pak?

2012/2/15 Sukendar Asikin asikin_suken...@yahoo.com

Inilah yang pernah saya usulkan sebagai salah satu opsi pada saat awal-2
terjadinya fenomena ini (kalau tidak salah waktu ada pertemuan di r.rapat pk
mentri), karena saya menganggap ini sebagai fenomena alam jadi biarlah
mengatur sendiri, mencari jalan sendiri dan kewajiban kita mengamati
daerah-2 yang membahayakan penduduk dan memindahkannya.

Sent from my iPad


On 15 Feb 2012, at 07:03, Bandono Salim bandon...@gmail.com wrote:

 Kalau begitu, biartkan saja lumpur dan air mengalir secara alami, mencari
tempatnya sendiri.
 Kalau penanggulan tidak bagus betul, di bawah air merembas, di tengah air
dlm lumpur mendorong, yaa lama2 pecahlah tanggul tersebut.
 Salam selamat.
 Powered by Telkomsel BlackBerryR

 -Original Message-
 From: amienwid...@yahoo.com
 Date: Tue, 14 Feb 2012 23:08:55
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: [iagi-net-l] Lusi Update
 Pagi ini saya di Lusi bersama trans7
 Ini beberapa foto tanggul,
 Ada yang retak, ada yg ngrembes dan lihatlah rumah yg mulai mriring. Di
jalan Porong ya sudah ada rembesan





PP-IAGI 2011-2014:
Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com
Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com


Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012.
Kirim abstrak ke email: pit.iagi.2012[at]gmail.com. Batas akhir pengiriman
abstrak 28 Februari 2012.


To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
For topics not directly related to Geology, users are advised to post the
email to: o...@iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/%0AIAGI-net 
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted
on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall
IAGI or its members be liable for any, 

Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

2012-02-14 Terurut Topik amienwidodo
kebetulan saya punya penelitian terkait dengan Angle of Repose pasir gunung 
Bromo (pasir andesit basaltis). Penelitian bertujuan untuk mendesain atap rumah 
di kawan rawan hujan abu. Hasilnya sekitar 50-55 derajat dan kalau basah  55 
derajat. 
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Bandono Salim bandon...@gmail.com
Date: Wed, 15 Feb 2012 04:16:55 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG  PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

Pak, mangokim sudah mendaki sampai puncak, lereng terjal itu dari andesit, jadi 
dpt saja angle of reposenya sampai lebih dari 60, nah mari manh okim, tugas 
anda menjawab.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Awang Satyana awangsaty...@yahoo.com
Date: Wed, 15 Feb 2012 11:39:54 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG  PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

‘Angle of repose’ Sadahurip kurang memenuhi syarat disebut
sebagai cinder cone. Bila cinder cone ini dulunya dibangun oleh coarse scree, 
maka typical range of repose-nya akan 32-36 deg, setelah terkonsolidasi akan 
melandai sekitar 25-30 deg. 

Kenyataannya Sadahurip kini lerengnya di antara 30-40 deg di
sekelilingnya walaupun lereng yang dilihat dari Kampung Cicapar lebih landai 
dari 30 deg. Tentu banyak faktor yang akan menentukan sudut ini: particle size, 
angularity, interlocking antarpartikel dan tekanan antarpori.

Bentuk yang kelihatan dari permukaan pun bisa mengelabui  kita karena berbagai 
faktor post-pembentukan misalnya erosi atau pemanfaatan lahan oleh manusia, 
bisa mengubah sudut kemiringannya. Maka bila ada yang mau melihat ke dalam 
struktur di bawahnya, dengan berbagai metode, tak ada salahnya, dan kita 
diskusikan hasilnya sebab terbentuknya cinder cone banyak syarat mekanikanya, 
maklum benda jatuhan (pyroclastic fall),
sehingga pada sudut maksimum berapa suatu unconsolidated sediment bisa bertahan 
tanpa jatuh/menggelundung lagi (angle of repose) ke bawahnya menjadi penting.

Man-made structure atau natural-structure by pyroclastic fall akan mempunyai 
angle of repose yang berbeda. Sebagai  informasi, pembangunan piramida kompleks 
Giza di Mesir untuk balok2 utamanya tak mempertimbangkan angle of repose, sebab 
piramida2 ini dibangun semula sebagai stepped pyramids menggunakan jutaan balok 
batugamping, kemudian ditutupi luarnya agar halus membentuk bidang miring, tak 
terlihat lagi undakannya oleh casing material buatan.  Dan bidang miringnya 
membentuk ‘angle of repose’ sekitar  40.

Membuat bidang miring menjadi berundak-undak adalah kebiasaan para petani kita 
dari zaman dahulu. Imhotep, arsitek piramida2 Giza
di Mesir sekitar 2600-2500 SM, membuatnya terbalik. Menyusun undak-undaknya 
dulu lalu menutupinya dengan material casing yang akhirnya membentuk bidang 
miring.

Barang siapa yang mempelajari evolusi piramida di Mesir, akan tahu bahwa 
piramida2 bidang miring di Giza berasal dari model piramida ‘punden berundak’ 
yang lebih tua, 2600 SM,dari bangunan kuburan bernama ‘mastaba’ yang semula dua 
tingkat, tiga tingkat,empat tingkat, terus…, akhirnya di-casing menjadi bidang 
miring. 

Gunung Padang adalah punden berundak terbesar di Asia Tenggara,
tetapi ia mungkin bukan kuburan, melainkan semacam kuil alam untuk menyembah 
Gunung Gede, tetapi tunggulah penelitian yang sedang terjadi dengannya, kita 
kan baru tahu permukaannya, dan sekarang mulai masuk ke dalamnya.

Salam,
Awang



--- Pada Sel, 14/2/12, Rus Soeripto rsoeri...@yahoo.com menulis:

Dari: Rus Soeripto rsoeri...@yahoo.com
Judul: Re: [iagi-net-l] GUNUNG  PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
Kepada: iagi-net@iagi.or.id iagi-net@iagi.or.id
Tanggal: Selasa, 14 Februari, 2012, 5:20 PM

Pak Yatno,Terimakasih telah menambah pengetahuan saya, karena sepanjang jadi 
geologist jarang bersentuhan dengan vulkanologi..Pertanyaan saya adalah; apakah 
feedernya mesti vertikal,  apakah kejadiannya seperti parasitic cone dimana 
feedernya berupa cabang dari main volcanic neck dg posisi menyudut menerobos 
sesuai dengan posisi rekahan sebagai konduit.  Atau bahkan konduitnya sejajar 
lapisan berongga seperti kejadian sill atau pacolith.  Apabila sketsa profil 
cinder cone Pak Yatno dengan feeder miring sudut rendah, seakan-akan gak 
punya volcanic neck, seperti data geolistrik piramida ?Just thinking outloud 
saja pak, meramaikan debat piramid vs vulkanik..Salam Ruskamto     

From: Yustinus Suyatno Yuwono yuw...@gc.itb.ac.id
 To: iagi-net@iagi.or.id 
 Sent: Tuesday, February 14, 2012 10:52 AM
 Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG  PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
   

Rekan rekan Yth.

Ini saya coba buat sketsa suatu gunungapi kecil (biasanya tingginya hanya
ratusan meter saja) yang disebut cinder cone (bhs Prancisnya Cone de
cendre). Di dalam body gunungapi kecil ini strukturnya sangat kompleks,
bias ada rongga-2, paleo soil, dll. Perlu diketahui juga, dari permukaan
gunungapi ini tidak terlihat adanya tanda- tanda pusat 

Re: [iagi-net-l] Bumi berkembang

2012-02-14 Terurut Topik Prianggito Sulistiono
Pak Ban,
Saya kebetulan sekantor sama James Maxlow yg disebut mas Maryanto di bawah. 
Nanti saya tanyakan ke dia kalau masih punya kopi bukunya yg kontroversial 
'Expanding Earth'

Salam
Prianggito

Sent from my iPhone


On 15/02/2012, at 11:02 AM, Bandono Salim bandon...@gmail.com wrote:

 Terimakasih, aku ni geolog yang kurang bacaan tentang kembang kerut jari2 
 bumi.
 Merasa cukup dgn teori kuliah, lha kurang terpakai di aplikasi bidang aku.
 Wah satu hari mbokya iagi bikin ceramah tentang yang mas Maryanto tulis tadi.
 Terimakasih, tlh membuka wawasan saya. 
 Powered by Telkomsel BlackBerry®
 From: Maryanto maryan...@yahoo.com
 Date: Tue, 14 Feb 2012 16:44:04 -0800 (PST)
 To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id
 ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: Re: [iagi-net-l] Bumi berkembang
 
 Salam,
 Senang kalau saja ada up-date tentang Bumi yang berkembang ini. Bagimana 
 perkembangannya ?
  
 Alfred Wagener (1912) dengan berpaham semua benua semula besatu Pangea, di 
 umur 200 Maa Million annum ago, perlihatkan kalau benua semenjak umur itu 
 saling menjauh, seperti berkembang. Masa bersatunya semua benua itu, kini di 
 kenal PermianTriassik (277-207 Maa). 
  
 Di ikuti Carrey 1945, yang lalu banyak tinggal di Australia, maka banyak 
 pakar Australia mengikuti faham Expanding Earth beliau. Davidson, mengajari 
 saya kursus geology Structure pd 2000, fahamkan Jari jari Bumi masa 200 Maa 
 itu adalah 80 % di banding jari-jari Bumi kini.
  
 Disertasi James Maxlow 2005, fahamkan ketika PermianTriassik bahwa semua 
 hanya ada satu benua Pangea (gabungan semua benua), tak ada lautnya 
 (Phantalasanya). Dan di hitung masa PewrmianTriassik itu, jari-jari Bumi  
 adalah 45 % di banding jari-jari bumi kini. Collins 2003, masih berfaham 
 konstan jari-jari Bumi sejak Cambirum (setidaknya) hingga kini. 
  
 Kami berfaham Bumi kembang kempis dengan pereode 7x10^n tahun (berupa 
 jumlahan sinusoidal pereode dlm tahun 7, 70, 700, , 70 GGiga).  Alam, 
 kini langit ke-1 berdiameter orde 10^28 meter, yang semula pada Big Bang 18,6 
 Gaa Giga annum ago, hanyalah sebesar bola tenes.
  
 Wass,
 Maryanto.
  
 
 From: Bandono Salim bandon...@gmail.com
 To: iagi-net@iagi.or.id 
 Sent: Wednesday, February 15, 2012 6:45 AM
 Subject: [iagi-net-l] Bumi berkembang
 
 Wah ada bukunya hehe minimal copyan, atau ceramahlah.
 Trus dari pengukuran satelit, geodesi sudah terbukti kah?
 Kalau benar, maka theori hukum besi malthus tidak perlu dikawatirkan, karena 
 bumi berkembang maka tempat produksi makan juga bertambah.
 Oh iya ini ikut hukum perkembangan alam semesta. Stephen hawkings? 
 
 Powered by Telkomsel BlackBerry®
 


Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

2012-02-14 Terurut Topik Ery Arifullah
Maaf baru ikutan nimbrung...
Andaikan gn. padang memang piramid maka Indonesia dicatat sebagai salah pusat 
peradaban dunia. Mungkin psikologi kita naik karena sebagai cucu dari nenek 
moyang berperadaban tinggi. Psikologi yg naik itu apa bisa memperbaiki masa 
depan Indonesia?

Salam,
Ery Arifullah
NPA: 2525

Sent from my iPad

On Feb 15, 2012, at 9:31, Awang Satyana awangsaty...@yahoo.com wrote:

 Berpendapat bahwa di Indonesia ada piramida (seperti piramida2 di kompleks 
 Giza di Mesir yang umurnya sekitar 2500 SM) memang suatu pendapat/ide yang 
 terasa 'bizzare', 'wah', 'ide gila' sulit dinalar...maka wajar saja kalau 
 dibilang 'it is possible but unlikely'.
 
 Tetapi sebentar dulu, kita sering berpikir dikurung oleh pengetahuan yang 
 sudah baku, sehingga kalau ada pikiran di luar itu (katakanlah di luar 
 mainstream) lalu kita mengatakannya mengada-ada. Saya pikir sejarah sains 
 dicirikan oleh hal ini, ada orang2 yang berpikir di luar kemapanan, lalu 
 ditolak habis2an oleh kemapanan, padahal di kemudian hari ternyata mereka 
 justru yang benar. Dari heliosentris Brahe dan Copernicus, teori evolusi 
 Darwin, relativitas Einstein, continental drift Wegener, dll saya pikir penuh 
 idea 'bizzare' pada awalnya.
 
 Kasus Sadahurip dan Gunung Padang adalah kasus sejarah atau lebih tepat masa 
 prasejarah. Pengetahuan kita tentang prasejarah sangatlah kurang karena 
 jumlah artefak yang telah ditemukan jauh lebih sedikit daripada panjang 
 masanya sendiri. Para geologist dalam hal ini lebih beruntung daripada para 
 ahli arkeologi sebab singkapan batuan jauh lebih banyak daripada artefak atau 
 fosil hominid. Nah, pengetahuan dengan bukti yang sangat sedikit ini jangan 
 lantas menjadi pengukur pengetahuan kita masa kini maupun ke depan. 
 Maksudnya, mengapa 'unlikely' ada piramida di Indonesia, bisa saja kita belum 
 menemukannya sebab menemukan artefak itu lebih sering tak sengaja. Menemukan 
 singkapan bisa kita analisis dan buktikan dengan rekonstruksi lapangan dll. 
 Menemukan artefak, harus ada pemicunya dulu secara tak sengaja.
 
 Piramida di dunia tak hanya piramida2 Giza di Mesir, itu memang yang paling 
 terkenal, sehingga pikiran kita selalu terkurung olehnya sebab publikasinya 
 paling banyak. Di Mesir ada sekitar 170 piramida telah ditemukan, dengan 
 berbagai bentuk dari berbagai dinasti Firaun. Salah satu bentuknya adalah 
 step pyramid, yang sangat mirip 'punden berundak' di Indonesia, dan justru 
 model ini yang paling mendunia, ada di banyak negara, bukan model 'square 
 pyramid' ala piramida2 Giza. 
 
 Punden berundak adalah salah satu tradisi megalitik Indonesia yang terkenal, 
 ditemukan di banyak tempat di Indonesia. Secara geometris, ini adalah step 
 pyramid. Gunung Padang dan Borobudur dibangun dengan sistem punden berundak, 
 step pyramid. 
 
 Geometri piramid, mengerucut, menyempit ke atas, bukan barang aneh bagi 
 tradisi kebudayaan prasejarah-sejarah Indonesia. Pengundakan sawah dan ladang 
 (terasering), penyucian gunung sebagai tempat kediaman Sang Mahakuasa 
 (misalnya Di-Hyang/Dieng -tempat bersemayamnya Sang Mahakuasa) adalah tradisi 
 sejarah/prasejarah Indonesia juga. Maka Gunung Padang dijadikan situs 
 penyembahan Gunung Gede pada masanya, juga barangkali  Sadahurip pernah 
 dipakai untuk tempat penyembahan gunung2 di sekelilingnya 
 (Sadakeling-Talagabodas-Galunggung-Karacak-Cikuray-Guntur), bisa2 saja.
 
 Secara ringkas, buat saya 'pyramid in Indonesia is possible and likely'
 
 Salam,
 Awang
 
 --- Pada Rab, 15/2/12, Benyamin Sapiie bsap...@geodin.net menulis:
 
 Dari: Benyamin Sapiie bsap...@geodin.net
 Judul: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
 Kepada: iagi-net@iagi.or.id
 Tanggal: Rabu, 15 Februari, 2012, 6:16 AM
 Saya juga setuju bahwa piramid sebuah
 hipotesa kenapa tidak tapi
 kemungkinannya kecil karena tidak pernah ada bukti2
 kebudayaanm
 arkeologi dan lainya yg mendukung kehadirannya. Yet, saya
 juga bukan
 ahli kebudayan maupun arkeologi yang bisa mengatakan hal
 ini.
 Geolistirik dan geofisika tools lainnya memerlukan
 interpretasi bahkan
 sudah ada pemboraanpun masih memerlukan analisa yang
 detail.
 Perdebatan scientific seharus dilakukan dengan data dan
 level yang
 sama serta berimbang supaya tidak lebih jelas apa yang
 dipermasalahkan
 (termasuk perkara kemenyan). Walaupun hal ini juga tetap
 tidak akan
 menstop para pendukung piramida untuk tetapa yakin bahwa itu
 ada.
 Sebagai contoh masih banyak yang anti-tektonik teori,
 misalnya
 expanding earth (Carey).  Kalau sudah universal seperti
 hukum
 gravitasi baru mungkin akan susah dibantah.  Sebaik
 sharing informasi
 saja antara pro dan kontra biar bisa saling mengisi dan
 argumen yang
 dibicarakan lebih jelas.
 
 Salam,
 
 Ben Sapiie
 
 2012/2/14  koeso...@melsa.net.id:
 Yg masalah adalah justru geolistrik ini yg gambar hasil
 processingnya saja tdk pernah dapat diperlihatkan secara
 jelas, apakah lintasannya dilewatkan outcrop yg diamati Pak
 Miko, bagaimana garis2 

Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

2012-02-14 Terurut Topik Bandono Salim
Btrn tunggal atau beragam?
Umumnya beragam kalau segitu. 
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: amienwid...@yahoo.com
Date: Wed, 15 Feb 2012 05:27:23 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG  PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
kebetulan saya punya penelitian terkait dengan Angle of Repose pasir gunung 
Bromo (pasir andesit basaltis). Penelitian bertujuan untuk mendesain atap rumah 
di kawan rawan hujan abu. Hasilnya sekitar 50-55 derajat dan kalau basah  55 
derajat. 
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Bandono Salim bandon...@gmail.com
Date: Wed, 15 Feb 2012 04:16:55 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG  PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

Pak, mangokim sudah mendaki sampai puncak, lereng terjal itu dari andesit, jadi 
dpt saja angle of reposenya sampai lebih dari 60, nah mari manh okim, tugas 
anda menjawab.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Awang Satyana awangsaty...@yahoo.com
Date: Wed, 15 Feb 2012 11:39:54 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG  PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

‘Angle of repose’ Sadahurip kurang memenuhi syarat disebut
sebagai cinder cone. Bila cinder cone ini dulunya dibangun oleh coarse scree, 
maka typical range of repose-nya akan 32-36 deg, setelah terkonsolidasi akan 
melandai sekitar 25-30 deg. 

Kenyataannya Sadahurip kini lerengnya di antara 30-40 deg di
sekelilingnya walaupun lereng yang dilihat dari Kampung Cicapar lebih landai 
dari 30 deg. Tentu banyak faktor yang akan menentukan sudut ini: particle size, 
angularity, interlocking antarpartikel dan tekanan antarpori.

Bentuk yang kelihatan dari permukaan pun bisa mengelabui  kita karena berbagai 
faktor post-pembentukan misalnya erosi atau pemanfaatan lahan oleh manusia, 
bisa mengubah sudut kemiringannya. Maka bila ada yang mau melihat ke dalam 
struktur di bawahnya, dengan berbagai metode, tak ada salahnya, dan kita 
diskusikan hasilnya sebab terbentuknya cinder cone banyak syarat mekanikanya, 
maklum benda jatuhan (pyroclastic fall),
sehingga pada sudut maksimum berapa suatu unconsolidated sediment bisa bertahan 
tanpa jatuh/menggelundung lagi (angle of repose) ke bawahnya menjadi penting.

Man-made structure atau natural-structure by pyroclastic fall akan mempunyai 
angle of repose yang berbeda. Sebagai  informasi, pembangunan piramida kompleks 
Giza di Mesir untuk balok2 utamanya tak mempertimbangkan angle of repose, sebab 
piramida2 ini dibangun semula sebagai stepped pyramids menggunakan jutaan balok 
batugamping, kemudian ditutupi luarnya agar halus membentuk bidang miring, tak 
terlihat lagi undakannya oleh casing material buatan.  Dan bidang miringnya 
membentuk ‘angle of repose’ sekitar  40.

Membuat bidang miring menjadi berundak-undak adalah kebiasaan para petani kita 
dari zaman dahulu. Imhotep, arsitek piramida2 Giza
di Mesir sekitar 2600-2500 SM, membuatnya terbalik. Menyusun undak-undaknya 
dulu lalu menutupinya dengan material casing yang akhirnya membentuk bidang 
miring.

Barang siapa yang mempelajari evolusi piramida di Mesir, akan tahu bahwa 
piramida2 bidang miring di Giza berasal dari model piramida ‘punden berundak’ 
yang lebih tua, 2600 SM,dari bangunan kuburan bernama ‘mastaba’ yang semula dua 
tingkat, tiga tingkat,empat tingkat, terus…, akhirnya di-casing menjadi bidang 
miring. 

Gunung Padang adalah punden berundak terbesar di Asia Tenggara,
tetapi ia mungkin bukan kuburan, melainkan semacam kuil alam untuk menyembah 
Gunung Gede, tetapi tunggulah penelitian yang sedang terjadi dengannya, kita 
kan baru tahu permukaannya, dan sekarang mulai masuk ke dalamnya.

Salam,
Awang



--- Pada Sel, 14/2/12, Rus Soeripto rsoeri...@yahoo.com menulis:

Dari: Rus Soeripto rsoeri...@yahoo.com
Judul: Re: [iagi-net-l] GUNUNG  PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
Kepada: iagi-net@iagi.or.id iagi-net@iagi.or.id
Tanggal: Selasa, 14 Februari, 2012, 5:20 PM

Pak Yatno,Terimakasih telah menambah pengetahuan saya, karena sepanjang jadi 
geologist jarang bersentuhan dengan vulkanologi..Pertanyaan saya adalah; apakah 
feedernya mesti vertikal,  apakah kejadiannya seperti parasitic cone dimana 
feedernya berupa cabang dari main volcanic neck dg posisi menyudut menerobos 
sesuai dengan posisi rekahan sebagai konduit.  Atau bahkan konduitnya sejajar 
lapisan berongga seperti kejadian sill atau pacolith.  Apabila sketsa profil 
cinder cone Pak Yatno dengan feeder miring sudut rendah, seakan-akan gak 
punya volcanic neck, seperti data geolistrik piramida ?Just thinking outloud 
saja pak, meramaikan debat piramid vs vulkanik..Salam Ruskamto     

From: Yustinus Suyatno Yuwono yuw...@gc.itb.ac.id
 To: iagi-net@iagi.or.id 
 Sent: Tuesday, February 14, 2012 10:52 AM
 Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG  PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
   

Rekan rekan Yth.

Ini saya coba buat sketsa suatu gunungapi kecil 

Re: [iagi-net-l] Bumi berkembang

2012-02-14 Terurut Topik Bandono Salim
Matur nuwun cah bagus.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Prianggito Sulistiono git_m...@yahoo.com
Date: Wed, 15 Feb 2012 16:55:08 
To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Bumi berkembang
Pak Ban,
Saya kebetulan sekantor sama James Maxlow yg disebut mas Maryanto di bawah. 
Nanti saya tanyakan ke dia kalau masih punya kopi bukunya yg kontroversial 
'Expanding Earth'

Salam
Prianggito

Sent from my iPhone


On 15/02/2012, at 11:02 AM, Bandono Salim bandon...@gmail.com wrote:

 Terimakasih, aku ni geolog yang kurang bacaan tentang kembang kerut jari2 
 bumi.
 Merasa cukup dgn teori kuliah, lha kurang terpakai di aplikasi bidang aku.
 Wah satu hari mbokya iagi bikin ceramah tentang yang mas Maryanto tulis tadi.
 Terimakasih, tlh membuka wawasan saya. 
 Powered by Telkomsel BlackBerry®
 From: Maryanto maryan...@yahoo.com
 Date: Tue, 14 Feb 2012 16:44:04 -0800 (PST)
 To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id
 ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: Re: [iagi-net-l] Bumi berkembang
 
 Salam,
 Senang kalau saja ada up-date tentang Bumi yang berkembang ini. Bagimana 
 perkembangannya ?
  
 Alfred Wagener (1912) dengan berpaham semua benua semula besatu Pangea, di 
 umur 200 Maa Million annum ago, perlihatkan kalau benua semenjak umur itu 
 saling menjauh, seperti berkembang. Masa bersatunya semua benua itu, kini di 
 kenal PermianTriassik (277-207 Maa). 
  
 Di ikuti Carrey 1945, yang lalu banyak tinggal di Australia, maka banyak 
 pakar Australia mengikuti faham Expanding Earth beliau. Davidson, mengajari 
 saya kursus geology Structure pd 2000, fahamkan Jari jari Bumi masa 200 Maa 
 itu adalah 80 % di banding jari-jari Bumi kini.
  
 Disertasi James Maxlow 2005, fahamkan ketika PermianTriassik bahwa semua 
 hanya ada satu benua Pangea (gabungan semua benua), tak ada lautnya 
 (Phantalasanya). Dan di hitung masa PewrmianTriassik itu, jari-jari Bumi  
 adalah 45 % di banding jari-jari bumi kini. Collins 2003, masih berfaham 
 konstan jari-jari Bumi sejak Cambirum (setidaknya) hingga kini. 
  
 Kami berfaham Bumi kembang kempis dengan pereode 7x10^n tahun (berupa 
 jumlahan sinusoidal pereode dlm tahun 7, 70, 700, , 70 GGiga).  Alam, 
 kini langit ke-1 berdiameter orde 10^28 meter, yang semula pada Big Bang 18,6 
 Gaa Giga annum ago, hanyalah sebesar bola tenes.
  
 Wass,
 Maryanto.
  
 
 From: Bandono Salim bandon...@gmail.com
 To: iagi-net@iagi.or.id 
 Sent: Wednesday, February 15, 2012 6:45 AM
 Subject: [iagi-net-l] Bumi berkembang
 
 Wah ada bukunya hehe minimal copyan, atau ceramahlah.
 Trus dari pengukuran satelit, geodesi sudah terbukti kah?
 Kalau benar, maka theori hukum besi malthus tidak perlu dikawatirkan, karena 
 bumi berkembang maka tempat produksi makan juga bertambah.
 Oh iya ini ikut hukum perkembangan alam semesta. Stephen hawkings? 
 
 Powered by Telkomsel BlackBerry®
 



Re: [iagi-net-l] Bumi berkembang

2012-02-14 Terurut Topik Bandono Salim
Mtt nwn, hitungannya mungkin tdka ada kalau daratan dikumpulkan jadi diameter 
lebih kecil dari diametet sekarang.
Apapun itu menarik buat dipelajari. Karena alam semesta terus berkembang. 
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Prianggito Sulistiono git_m...@yahoo.com
Date: Wed, 15 Feb 2012 16:55:08 
To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Bumi berkembang
Pak Ban,
Saya kebetulan sekantor sama James Maxlow yg disebut mas Maryanto di bawah. 
Nanti saya tanyakan ke dia kalau masih punya kopi bukunya yg kontroversial 
'Expanding Earth'

Salam
Prianggito

Sent from my iPhone


On 15/02/2012, at 11:02 AM, Bandono Salim bandon...@gmail.com wrote:

 Terimakasih, aku ni geolog yang kurang bacaan tentang kembang kerut jari2 
 bumi.
 Merasa cukup dgn teori kuliah, lha kurang terpakai di aplikasi bidang aku.
 Wah satu hari mbokya iagi bikin ceramah tentang yang mas Maryanto tulis tadi.
 Terimakasih, tlh membuka wawasan saya. 
 Powered by Telkomsel BlackBerry®
 From: Maryanto maryan...@yahoo.com
 Date: Tue, 14 Feb 2012 16:44:04 -0800 (PST)
 To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id
 ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: Re: [iagi-net-l] Bumi berkembang
 
 Salam,
 Senang kalau saja ada up-date tentang Bumi yang berkembang ini. Bagimana 
 perkembangannya ?
  
 Alfred Wagener (1912) dengan berpaham semua benua semula besatu Pangea, di 
 umur 200 Maa Million annum ago, perlihatkan kalau benua semenjak umur itu 
 saling menjauh, seperti berkembang. Masa bersatunya semua benua itu, kini di 
 kenal PermianTriassik (277-207 Maa). 
  
 Di ikuti Carrey 1945, yang lalu banyak tinggal di Australia, maka banyak 
 pakar Australia mengikuti faham Expanding Earth beliau. Davidson, mengajari 
 saya kursus geology Structure pd 2000, fahamkan Jari jari Bumi masa 200 Maa 
 itu adalah 80 % di banding jari-jari Bumi kini.
  
 Disertasi James Maxlow 2005, fahamkan ketika PermianTriassik bahwa semua 
 hanya ada satu benua Pangea (gabungan semua benua), tak ada lautnya 
 (Phantalasanya). Dan di hitung masa PewrmianTriassik itu, jari-jari Bumi  
 adalah 45 % di banding jari-jari bumi kini. Collins 2003, masih berfaham 
 konstan jari-jari Bumi sejak Cambirum (setidaknya) hingga kini. 
  
 Kami berfaham Bumi kembang kempis dengan pereode 7x10^n tahun (berupa 
 jumlahan sinusoidal pereode dlm tahun 7, 70, 700, , 70 GGiga).  Alam, 
 kini langit ke-1 berdiameter orde 10^28 meter, yang semula pada Big Bang 18,6 
 Gaa Giga annum ago, hanyalah sebesar bola tenes.
  
 Wass,
 Maryanto.
  
 
 From: Bandono Salim bandon...@gmail.com
 To: iagi-net@iagi.or.id 
 Sent: Wednesday, February 15, 2012 6:45 AM
 Subject: [iagi-net-l] Bumi berkembang
 
 Wah ada bukunya hehe minimal copyan, atau ceramahlah.
 Trus dari pengukuran satelit, geodesi sudah terbukti kah?
 Kalau benar, maka theori hukum besi malthus tidak perlu dikawatirkan, karena 
 bumi berkembang maka tempat produksi makan juga bertambah.
 Oh iya ini ikut hukum perkembangan alam semesta. Stephen hawkings? 
 
 Powered by Telkomsel BlackBerry®
 



Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

2012-02-14 Terurut Topik Bandono Salim
Lho yang penting sekarang itu kita apa bagaimana.
Kalau ngandelin cerita nenek moyang kata orang sunda ngeukeuweuk payung butut
Hehe mungkin salah nulisnya.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Ery Arifullah eariful...@yahoo.com
Date: Wed, 15 Feb 2012 12:40:32 
To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
Maaf baru ikutan nimbrung...
Andaikan gn. padang memang piramid maka Indonesia dicatat sebagai salah pusat 
peradaban dunia. Mungkin psikologi kita naik karena sebagai cucu dari nenek 
moyang berperadaban tinggi. Psikologi yg naik itu apa bisa memperbaiki masa 
depan Indonesia?

Salam,
Ery Arifullah
NPA: 2525

Sent from my iPad

On Feb 15, 2012, at 9:31, Awang Satyana awangsaty...@yahoo.com wrote:

 Berpendapat bahwa di Indonesia ada piramida (seperti piramida2 di kompleks 
 Giza di Mesir yang umurnya sekitar 2500 SM) memang suatu pendapat/ide yang 
 terasa 'bizzare', 'wah', 'ide gila' sulit dinalar...maka wajar saja kalau 
 dibilang 'it is possible but unlikely'.
 
 Tetapi sebentar dulu, kita sering berpikir dikurung oleh pengetahuan yang 
 sudah baku, sehingga kalau ada pikiran di luar itu (katakanlah di luar 
 mainstream) lalu kita mengatakannya mengada-ada. Saya pikir sejarah sains 
 dicirikan oleh hal ini, ada orang2 yang berpikir di luar kemapanan, lalu 
 ditolak habis2an oleh kemapanan, padahal di kemudian hari ternyata mereka 
 justru yang benar. Dari heliosentris Brahe dan Copernicus, teori evolusi 
 Darwin, relativitas Einstein, continental drift Wegener, dll saya pikir penuh 
 idea 'bizzare' pada awalnya.
 
 Kasus Sadahurip dan Gunung Padang adalah kasus sejarah atau lebih tepat masa 
 prasejarah. Pengetahuan kita tentang prasejarah sangatlah kurang karena 
 jumlah artefak yang telah ditemukan jauh lebih sedikit daripada panjang 
 masanya sendiri. Para geologist dalam hal ini lebih beruntung daripada para 
 ahli arkeologi sebab singkapan batuan jauh lebih banyak daripada artefak atau 
 fosil hominid. Nah, pengetahuan dengan bukti yang sangat sedikit ini jangan 
 lantas menjadi pengukur pengetahuan kita masa kini maupun ke depan. 
 Maksudnya, mengapa 'unlikely' ada piramida di Indonesia, bisa saja kita belum 
 menemukannya sebab menemukan artefak itu lebih sering tak sengaja. Menemukan 
 singkapan bisa kita analisis dan buktikan dengan rekonstruksi lapangan dll. 
 Menemukan artefak, harus ada pemicunya dulu secara tak sengaja.
 
 Piramida di dunia tak hanya piramida2 Giza di Mesir, itu memang yang paling 
 terkenal, sehingga pikiran kita selalu terkurung olehnya sebab publikasinya 
 paling banyak. Di Mesir ada sekitar 170 piramida telah ditemukan, dengan 
 berbagai bentuk dari berbagai dinasti Firaun. Salah satu bentuknya adalah 
 step pyramid, yang sangat mirip 'punden berundak' di Indonesia, dan justru 
 model ini yang paling mendunia, ada di banyak negara, bukan model 'square 
 pyramid' ala piramida2 Giza. 
 
 Punden berundak adalah salah satu tradisi megalitik Indonesia yang terkenal, 
 ditemukan di banyak tempat di Indonesia. Secara geometris, ini adalah step 
 pyramid. Gunung Padang dan Borobudur dibangun dengan sistem punden berundak, 
 step pyramid. 
 
 Geometri piramid, mengerucut, menyempit ke atas, bukan barang aneh bagi 
 tradisi kebudayaan prasejarah-sejarah Indonesia. Pengundakan sawah dan ladang 
 (terasering), penyucian gunung sebagai tempat kediaman Sang Mahakuasa 
 (misalnya Di-Hyang/Dieng -tempat bersemayamnya Sang Mahakuasa) adalah tradisi 
 sejarah/prasejarah Indonesia juga. Maka Gunung Padang dijadikan situs 
 penyembahan Gunung Gede pada masanya, juga barangkali  Sadahurip pernah 
 dipakai untuk tempat penyembahan gunung2 di sekelilingnya 
 (Sadakeling-Talagabodas-Galunggung-Karacak-Cikuray-Guntur), bisa2 saja.
 
 Secara ringkas, buat saya 'pyramid in Indonesia is possible and likely'
 
 Salam,
 Awang
 
 --- Pada Rab, 15/2/12, Benyamin Sapiie bsap...@geodin.net menulis:
 
 Dari: Benyamin Sapiie bsap...@geodin.net
 Judul: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
 Kepada: iagi-net@iagi.or.id
 Tanggal: Rabu, 15 Februari, 2012, 6:16 AM
 Saya juga setuju bahwa piramid sebuah
 hipotesa kenapa tidak tapi
 kemungkinannya kecil karena tidak pernah ada bukti2
 kebudayaanm
 arkeologi dan lainya yg mendukung kehadirannya. Yet, saya
 juga bukan
 ahli kebudayan maupun arkeologi yang bisa mengatakan hal
 ini.
 Geolistirik dan geofisika tools lainnya memerlukan
 interpretasi bahkan
 sudah ada pemboraanpun masih memerlukan analisa yang
 detail.
 Perdebatan scientific seharus dilakukan dengan data dan
 level yang
 sama serta berimbang supaya tidak lebih jelas apa yang
 dipermasalahkan
 (termasuk perkara kemenyan). Walaupun hal ini juga tetap
 tidak akan
 menstop para pendukung piramida untuk tetapa yakin bahwa itu
 ada.
 Sebagai contoh masih banyak yang anti-tektonik teori,
 misalnya
 expanding earth (Carey).  Kalau sudah universal seperti
 hukum
 gravitasi 

[iagi-net-l] Running Text MetroTV dan TVOne : Himbauan pada anggota IAGI

2012-02-14 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari
Pagi-pagi saya disms Pak Awang H Satyana :

   - AHS : Slmt pagi p. Rovicky. Smalam di metro tv dan tv1 ada running
   text bhwa IAGI menyatakan sadahurip bukan piramida, tp tumpukan lava yg
   mengeras. Benarkah itu brdasarkan berita resmi IAGI dan sepengetahuan p.
   Rovicky? Tkasih.
   - RDP : Bukan pernyataan PPIAGI. Mungkin Pengda Jabar. Selama ini PP
   IAGI tidak pernah memberi pernyataan apapun ttg hal itu.
   - AHS :  P. Vicky, karena isunya mungkin sudah brskala nasional, bukan
   lg daerah, tak ada knsultasi dulu dg PP ya? Klihatannya ada bbrapa org yg
   ingin 'memaksakan' pndapat pribadi/golongan ke publik tp mnggunakan
   legitimasi lembaga.
   - RDP : Iya Pak Awang. Mungkin IAGI perlu membuat release ttg hal ini.
   Tapi hingga saat ini saya pribadi masih menganggap terlalu dini, perlu
   pengkajian riset utk menyatakan sesuatu. Namun akan saya bahas di rapat
   pleno sabtu besok. Btw, mnurut pak Awang apakah Sadahurip ini manmade dan
   ada bangunan tinggalan manusia didalamnya ?
   - AHS : Sy setuju skali dg sikap IAGI spt yg dikemukakan p. Rovicky.
   Trlalu dini untuk mnntukan sikap/brkesimpulan, juga sy pikir akan susah
   mnengahi suatu prdebatan, bhkan ketika nnti riset sudah trkumpul banyak
   sebab slalu ada ruang intrpretasi dalam geologi maupun arkeologi. Sy pikir
   IAGI tak perlu release apa2 ttg sadahurip, biarkan aja anggota2nya saling
   brpndapat  brdebat. Yg perlu diklarifikasi adalah pndapat2 'liar' yg
   mmakai nama IAGI, apa pun pandangannya, selama IAGI tak mrasa mngeluarkan
   release apa2. Buat sy, sadahurip sesuatu yg kompleks, tak sederhana shingga
   mudah disimpulkan. Kalau kita prcaya geolistrik, model  intrpretasinya
   bisa ditafsirkan macam2 baik natural maupun manmade, tp tak mnunjukkan
   bahwa itu cinder cone spt blkangan mngemuka di milis, knapa bukan
   cindercone nnti sy tulis di milis. Ttg sadahurip, sy lebih mnyoroti fakta
   hilangnya sebelah punggungan lava baturahong yg lokasinya frontal thd
   sadahurip. Dr pnyelidikan lapangan dan brbagai analisis sy mnafsirkan massa
   yg  hilang ini sbg area 'bongkaran', pnambangan batuan, skala masif, yg
   trjadi pada masa yg jauh dlm sejarah/prasejarah (masa ini sy tafsirkan dr
   wawancara dg pnduduk skitar yg mngatakan bhwa dlm sejarah yg trukur oleh
   mreka tak ada riwayat pnambangan di skitar sdhurip, artinya kalau ada
   pnambangan maka trjadi sblum ada pnduduk masa kini dan leluhurnya). Daerah
   bongkaran baturahong prnah ditafsirkan sbg amblesan sesar, ttapi sy tak
   mnemukan buktinya. Cekungan baturahong adalah manmade, sekian banyak batu
   yg digali itu lalu dipakai apa, nah ini yg putus, dan sy tak mau
   brspekulasi dipakai mmbangun piramida sdhurip. Andaipun iya, sy tak akan
   kesulitan membayangkan proses pmbangunannya, bisa sy jelaskan. Gunungpadang
   adalah bangunan prasejarah masif analognya,dan itu dibangun skitar 3000 SM.
   Demikian p. Vicky, smoga cukup mmberikan info. Salam.

Dari sekelumit sms saya dengan Pak Awang saya kira kita (sebagai anggota
IAGI di mailist ini) mesti tahu bagaimana media saat ini sering
mengaduk-aduk persepsi, pedapat dan opini seseorang yang sering dikaitkan
dengan opini institusinya. Seperti sebelumnya juga ada pernyataan bahwa
penelitian ini juga dilakukan oleh ahli dari ITB dan UGM, namun kita tahu
bahwa itu bukanlah penelitian dan* bukan pernyataan resmi
kelembagaan*institusi ITB. Dan ITBpun tidak memberikan tanggapan
apapun mengenai hal
ini.
Demikian juga posisi PP-IAGI hingga kini. Anggotanya sedang melakukan
penelitian yang berujung pada dua atau lebih pendapat yang berbeda-beda.
Namun IAGI (PP-IAGI) tidak menyimpulkan apapun mengenai pengkajian ini.

Satu penjelasan saya selaku Ketua Umum PP-IAGI adalah, hingga kini PP-IAGI
tidak memberikan pernyataan resmi secara keorganisasian mengenai pembicraan
serta diskusi tentang Sadahurip dan piramida ini. Bahkan IAGI belum
mendapatkan surat resmi dari siapapun juga mengenai hal ini. Demikian juga
soal Gunung Padang yang sudah dinyatakan sebagai peninggalan arkeologis.
IAGI juga tidak menerima surat dari organisasi profesi Arkeolog Indonesia
mengenai hal ini.

*Himbauan pada anggota IAGI*

Di era kebebasan berbicara dan mengemukakan pendapat saat ini anggota IAGI
bebas mengemukakan pendapatnya, se-*nyleneh* apapun opini dan pendapatnya
itu semestinya disadari akan melekat pada pribadi masing-masing. IAGI
sangat mendorong dilakukannya penelitian riset dan pengkajian sesuai dengan
kaidah keilmuan. Oleh sebab itu dihimbau ketika berhubungan dengan
media *silahkan
ditegaskan ulang bahwa yang diungkapkan opininya ini adalah opini pribadi,
tidak mewakili institusi IAGI.*

Secara mudah prosedur atau protokol dalam Ilmu komunikasi sebuah pernyataan
resmi dapat dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut :

1. Diutarakan langsung oleh Pimpinan dalam forum dinamakan Konfrensi Pers
dan disaksikan oleh pemirsa dan dicatat pewarta
2. Diutarakan tidak langsung oleh seorang jurubicara dalam forum dinamakan
Konfrensi Pers