Re: [iagi-net] Pemilu IAGI 2014

2014-09-11 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari
Mas Noor dkk.
Sudah sejak awal keempat Cakektum ini ikut serta memberikan sumbang saran
khususnya dalam bidang kesekretariatan, ruang kantor.
Juga sudah dilakukan usulan yg ditulis mas Noor. Bahkan sudah sampai
penandatanganan kontrak sewa. Artinya ini B-2-B antara PP IAGI dengan
pemilik gedung/rukan.
Juga seperti yang diusulkan sudah dilaksanakan untuk masa tiga tahun
kedepan, pengurus baru tidak perlu risau soal gedung/ kantor sekretariat.
*(seperti mas noor punya indera ketujuh, kok sudah tahu langkah2 yg sudah
diambil PPIAGI)*

Bahkan sudah diberitahukan niatan smooth transition ini semoga diikuti
oleh pengurus-pengurus selanjutnya. Bukan sejak terpilih, bahkan sejak
masih menjadi calon sudah kita ajak untuk ikut memberikan masukan aktif
dalam keputusan IAGI. Tentunya ini lebih maju dari team transisi dan SBY
 :-)

Khususnya untuk kepemilikan asset, saya mengerti dan juga mengikuti apa
yang diusulkan Mas Noor. Sebagai ketua umum saya memang belum memutuskan
membeli asset perkantoran, karena saya merasa belum siap untuk itu. Selain
perangkat aturan internal belum ada, belum tercantum dalam AD/ART, juga
pertimbangan keekonomian,perlu dana cukup besar. AD/ART 2014 baru akan kita
sahkan nanti dalam munas.

Salam
rdp

--
Kebanggaan sejati muncul dari kontribusi anda yang positip.

2014-09-11 7:45 GMT+07:00 noor syarifuddin noorsyarifud...@gmail.com:

 Rekan-rekan,

 Saya kira sudah banyak contoh yang bisa dijiplak... JSC, HAGI, IPA
 dll... tidak ada satupun yang punya gedung sendiri selain tidak
 efisien (pemeliharaan dll), juga memerlukan modal awal yang besar..

 Cukup sajalah menyewa di tempat yang representatif... di seputaran
 Patra Jasa, atau MBAU Pancoran kalau gak salah itu sekitar 70-100
 jutaan per tahun... jadi kalau IAGI saat punya uang (yang katanya)
 sudah di atas 1 M, rasanya gak masalah untuk menyewa sekaligus untuk 3
 tahun (1 periode kepengurusan)... syukur kalau bisa per 5 tahun...

 Dengan demikian martabat IAGI akan lebih terangkat.. :-)

 salam,



 On 9/11/14, Bandono Salim bandon...@gmail.com wrote:
  Iuran?  Itu masalah organisasi dari jaman manapun.
  Lha mari koh Liam kasih jalan pada sekertariat dan anggota spy iurannya
  luancar. Memotipasi mereka; seperti iuran perpuluhan di gereja atawa
 jakat
  dan perlimaan di  islam dan metode penyaluran dana dari organisasi
 lainnya.
  Salam koh sejahtera selalu.  bdn.
  Pada 10 Sep 2014 22:39, lia...@indo.net.id menulis:
 
 
  Ya repot juga ya , masak gratisan dan numpang dikantor apalagi
  kantornya Pemerintah.padahal programnya Go Publik, Go
  InternasionalInilah tantangan utama ( Internal ) penguatan sekretariat,
  sebagai modal untuk menjawab tantangan ekternal. Sekretariat
  sbg pusat kegiatan termasuk kalau ngadain rapat rapat atau
  forum diskusi
  Tantangan lain adalah PIT yg merupakan Forum pertemuan segenap
  anggota untuk mempresenatsikan karya karya geologi para
  anggotanya , harus semakin meriah dan murah , apalagi PIT ini
  adalah  Mandatori AD / ART .oleh karena itu harus  melibatkan
  sebanyak munmgkin anggota , kalau perlu 2 kali setahun , di
  Jawa dan di luar jawa.
  Anggota IAGI ini kan sdh 4000 an ( ? ) , kalau semuanya bisa
  bayar iuran maka akan terkumpul 1 Milyar / tahun , ditambah
  ngadain berbagai kegiatan yg bisa diprofit centerkan  spt PIT,
  Kursus kusrus , luncheon talk , dll , maka saya kira dalam 2-3
  tahun Gedung akan dpat diperoleh. Persoalannya Bagaimana
  membuat ( kiatnya ) agar para anggota itu Mau dan Perlu mbayar
  iuran.
  saya kira ini Program Sederhana , bisa dilaksanakan dan terukur.
 
 
  ISM
 
 
 
 
 
 
 
 
 
   Sebagai tanggapan pak Noor ysh,
  
   Sekretariat tidak tergusur dan belum menumpang.
   Hanya ada personil rumah tangga menyampaikan ada rencana
   pemakaian ruangan. Namun saya telah bertemu langsung dengan
   Pak Sukhyar Dirjen Minerba di kantor beliau, dan beliau
   ingin IAGI tetap di sekretariat yang sekarang.
   Dan sebagai
   trigger agar kita tidak tertidur pulas diruangan yang gratis
   tapi numpang, maka saya didukung oleh pak ketum mencoba
   untuk menyewa - (bukan numpang) ruko milik perhapi.
   Semoga
   suasana tsb bisa menular ke kita untuk membeli ruko di
   sebelahnya.
 
   Salam
   SA
  
  
   Sent from my@smartmail
  
   -Original Message-
   From: noor syarifuddin noorsyarifud...@gmail.com
   Sender: iagi-net@iagi.or.id
   Date: Wed, 10 Sep 2014 12:45:34
   To: iagi-net@iagi.or.id
   Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
   Subject: Re: [iagi-net] Re: [Pemilu IAGI 2014] #2 SENO AJI
  
   ini menarik...:
   Pak Daru kapan terakhir ke sekretariat IAGI?
   Mbak Shinta pernah gak ke sekretariat IAGI setelah tidak
   jadi pengurus lagi? (terakhir masa Pak ADB seingat saya)
   Mas Aris, belum pernah saya tau datang kesekretariat IAGI
   10 thn terakhir ini. Benar gak?
  
   kalau boleh dilengkapi:
   Pak Sekjend, ke mana saja kok dengar-dengar katanya
   sekretariat IAGI
   sampai tergusur dan terpaksa menumpang..?
  
   (no offense, sekedar melengkapi 

[iagi-net] Fwd: Debat Calon Ketua IAGI, SENO AJI CALON TERMUDA DENGAN MISI YANG PALING TERUKUR

2014-09-11 Terurut Topik Benyamin Sembiring
I n i  k a m p a n y e !




Debat Calon Ketua IAGI,

SENO AJI CALON TERMUDA DENGAN MISI YANG PALING TERUKUR

Ritz Carlton  10-9-2014. Debat Calon Ketua Umum Ikatan Ahli Geologi
Indonesia yang dihadiri oleh keempat kandidat ketua Aris Setiawan, Seno
Aji, Shinta Damayanti dan Sukmandaru Prihatmoko,  telah diselenggarakan
dengan penuh rasa kebersamaan di salah satu ball room hotel  dibilangan
Mega Kuningan, Ritz Carlton pada pukul 16-20 malam. Acara debat ini
merupakan bagian dari rangakian kegiatan pelaksanaan Pemilu Ketua IAGI
untuk periode 2014-2017 dimana yang pertama akan dilaksanakan hari ini pada
tanggal 10 September 2014 dan yang kedua kalinya pada saat
diselenggarakannya PIT IAGI 2014 di Luwansa Hotel Jakarta. Debat kali ini
dimulai dengan sebuah presentasi yang sangat menarik dari senior kita HL
Ong tentang masalah energi di Indoensia.

Tak kurang dari 100 peserta memenuhi ball room Ritz Carlton Hotel yang
merupakan anggota IAGI yang bekerja baik itu di industri pertambangan,
perminyakan, dosen, pegawai pemerintah dll. Bukan hanya dari berbagai latar
belakang profesi namun dari segi usia, senioritas pun terwakili. Kita sebut
saja dari senior kita Bp Sumardiman DW, senior yang selama ini konsisten
perhatiannya untuk IAGI, menyempatkan hadir di tengah tengah kesibukannya,
bahkan mantan ketua IAGI periode 2000-2005, yang saat ini sibuk di Dewan
Energi Nasional (DEN) Bp Andang Bachtiar pun tidak mau ketinggalan hadir,
bukan hanya mendengar tapi mereka ini juga turut berpartisipasi dalam hal
memberikan pertanyaan yang bertujuan untuk menajamkan visi misi yang kelak
akan dibawa apabila mendapatkan amanah untuk menjadi ketua IAGI periode
2004-2007.

Debat kali ini lebih membahas visi dan misi para calon ketua umum,
memberikan gambaran kepada anggota tentang apa-apa yang akan dilakukan
kelak salah satu dari mereka akan terpilih. Namun menurut Seno Aji, calon
Ketua no 2 ini, debat ini bukan merupakan debat secara berhadap hadapan
sebagaimana debat pada umumnya, namun lebih ke arah mengemukakan ide-ide
dan capaian-capaian yang akan diaraih kelak. Sebagai Sekjen IAGI saat ini
memang nampak bawah alumnus negeri Kangguru ini  lebih mengusai informasi
tentang IAGI.

Acara dipandu dengan cantik oleh Yosi Hirosiadi yang kita kenal aktivitas
nya di organisasi profesi ilmu kebumian baik IAGI maupun HAGI. Yosi, meberi
kesempatan kepada semua kandidat untuk memaparkan visi, misi dan
program-program kerja masing-masing kandidat selamat 15 menit yang dimulai
dari nomer urut pencalonan. Aris Setiawan sebagai kandidat no 1 memulai
mempresentasikan visi dan misinya, sambil tetap duduk dikursi beliau
memaparkan visi dan misinya, Aris mengusung tag line memberdayakan geologi
Indonesia. Setelah itu diberikan kesempatan untuk no urut 2 guna memaparkan
visi dan misinya. Lain dengan Aris yang sambil duduk memberikan penjelasan,
Seno Aji, calon termuda ini, dengan tag line menuju IAGI yang bermartabat
dan hebat sigap menyambar mikropon sambil berdiri di depan audiens, suara
yang tegas dan jelas terdengar menggambarkan kesiapan beliau untuk menjadi
IAGI 1. Satu hal tentang misi Seno Aji yang tidak dimiliki oleh ketiga
kandidat, bahkan misi ini bisa dikatakan adalah misi yang paling terukur
adalah tetang keinginanya untuk menghadirkan sebuah sekretariat yang
permanen, (gedung milik sendiri, red) yang bisa menjadi RUMAH GEOLOGI,
rumah kita bersama untuk berkumpul, berdiskusi bahkan hanya untuk sekedar
kongko-kongko. Sebuah program yang sangat dinanti nantikan oleh setiap
insan geologi di Indonesia dan pantas untuk didukung. Pemaparan semakin
hangat, namun karena sudah memasuki waktu sholat magrib, moderator
menghentikan acara ini sementara untuk memberikan kesempatan kepada anggota
yang ingin menunaikan ibadah.

Presentasi dilanjutkan untuk kandidat no urut 3, Shinta Damayanti, yang
merupakan satu satunya calon wanita dari keempat calon yang ada memberikan
pemaparan dengan sangat ciamik. Mungkin waktunya IAGI butuh sentuhan
seorang wanita, dunia lapangan yang keras perlu ada sentuhan tangan tangan
lembut seperti ibu kita yang cantik ini. Dengan tag line IAGI bagi negeri,
berkarya mendunia Shinta panggilan akrabnya memberikan pemaparan yang
meyakinkan dengan suasana kelembutan seorang wanita. Kandidat terakhir, no
urut 4, Sukmandaru Prihatmoko, adalah anggota IAGI yang paling konsisten
sejak thn 2000 terlibat dalam berbagai bentuk untuk memberikan kontribusi
bagi IAGI dan bangsa ini. Pak Daru, itu panggilan akrabnya, walaun nomer buntut
namun memberikan sebuah presentasi yang sangat menarik, lebih detail,
bahkan struktur organisasi pun sudah disiapkan apabila kelak beliau menang.
IAGI lebih membumi ini lah tag line yang diusung dengan harapan apabila
dipercaya kelak kepengurusan IAGI yang akan datang harus mampu menjawab
tantangan untuk “berperan dan bermanfaat lebih besar lagi bagi Indonesia”,
suatu cita-cita pantas ditiru.

Perjalanan waktu terasa cepatnya, visi dan misi yang disampaiakan oleh
setiap kandidat begitu cair, nampak 

[iagi-net] Fw: Laporan Debat Capres IAGI 2014

2014-09-11 Terurut Topik Danu Widhisiadji - dwidhid...@yahoo.com
Yth. Anggota IAGI,

Debat Capres IAGI 2014 Putaran Pertama telah dilaksanakan sesuai rencana yaitu:
Tanggal : 10 September 2014
Tempat : Mutiara Ballroom, The Ritz Carlton – Mega Kuningan 
Jakarta
Pukul : 16.30 – 20:30

Kami bermaksud melaporkan kegitan Debat tersebut yaitu:
1. Ucapan terima kasih kepada Team The Jakarta Scout Check Forum: 
Atas kerjasamanya dan ijin penggunaan Ruangan Multiara Ballroom sehingga IAGI 
praktis tidak mengeluarkan biaya yang signifikan.
2. Kehadiran Anggota IAGI:
Kurang lebih 60-an orang atau setidaknya sebanyak 58 tanda-tangan Anggota pada 
daftar hadir, melebihi perkiraan alokasi 55 orang.
Rangkaian Acara Debat:
1. Pemaparan Bapak Ong Han Ling dengan tema “Integritas Data Mineral Merupakan 
Tanggung Jawab Anggota IAGI” dimoderatori oleh Bapak Arif Gunawan
2. Debat Capres dimoderatori oleh Bapak Yosi Hirosiadi
3. Pemaparan Visi Misi Bapak Aris Setiawan, Bapak Seno Aji, Ibu Shinta 
Damayanti dan Bapak Sukmandaru Prihatmoko.
4. Sesi Tanya Jawab dan Penajaman Visi Misi

Debat dilaksanakan cukup meriah dengan konsep “Round Table” hingga 55 kursi 
yang telah disiapkan Panitia tidak cukup menampung antusias Anggota yang hadir 
antara lain Pak Rovicky, Pak Andang, Pak Noor, Pak Sumardiman, Pak Nanang A 
Manaf, Pak Hari, Pak Johnson, Pak Tito, Pak Yudie, Ibu Rosalyn, Pak Arif 
Budiman, Pak Resha, Pak STJ Budisantoso, Pak Fajar, Pak Benyamin, Pak Ramson, 
Pak M. Syaiful, Pak Yoga, Pak Andiyono dll yang tidak bisa disebutkan 
satu-per-satu.

Acara diawali oleh pak Ong dengan presentasi yang cukup hangat dan terasa 
memberi sebuah wawasan baru mengenai data dan fakta dengan titik tekan:
1. Kebijakan gas LNG 
2. Kebijakan Batubara
3. Kebijakan Energi Alternatif dan Terbarukan
Dilanjutkan Istirahat serta menikmati “Coffee Break” berupa coffee, tea dan 
kue-kue serta racikan Kopi Cappuccino langsung dari bartender Hotel Ritz Carton.
Dihidangkan “Light Dinner” berupa Nasi Goreng lengkap Ayam Paha.

Acara Debat dilanjutkan termasuk sesi Penajaman Visi Misi Tanya Jawab 4-Sesi, 
dan rasanya kurang cukup waktu untuk memaparkan seluruh Ide-Ide para Calon.
Karena Waktu Telah menunjuk Pukul 20.30, Acara terpaksa dihentikan dan beberapa 
pertanyaan harus ditunda untuk dilanjutkan dalam sesi Tanya Jawab melalui Milis 
IAGINet.

KESIMPULAN
- Pemaparan Pak Ong memberikan wawasan yang lebih luas bagi para Calon 
khususnya terhadap Data-Data, dan IAGI harus berkontribusi aktif dalam menilai 
DataFakta yang Benar sehingga dapat memberikan masukan kepada pengambil 
kebijakan secara Akurat.
- Seluruh Calon Ketua IAGI berkomitmen Memajukan IAGI.
- Seluruh Calon LAYAK dan PANTAS menduduki Jabatan Ketua IAGI periode 2014-2017.

SELAMAT MENETAPKAN PILIHAN!

Salam,
Danu Widhisiadji
(Panitia Pemilu IAGI 2014)

Catatan:
Link Youtube sedang dalam proses Upload dengan menggunakan ID Youtube: 
http://www.youtube.com/watch?v=24GGopYTHfAfeature=youtu.be 






Siapkan waktu PIT IAGI ke-43
Mark your date 43rd IAGI Annual Convention  Exhibition
JAKARTA,15-18 September 2014

Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact

Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti

Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id
Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id

DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information
posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others.
In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not 
limited
to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting
from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use 
of
any information posted on IAGI mailing list.



[iagi-net] Laporan Pandangan Mata (versi Seno Aji)

2014-09-11 Terurut Topik Danu Widhisiadji - dwidhid...@yahoo.com
MANTAB sekali pakdhe Benyamin, 

Laporan Pandangan Mata yang mengulas secara cukup LENGKAP dan runut waktu.
Meskipun ber-intonasi Kampanye ijinkan saya mengganti judul email sebagai 
pelengkap email Laporan Debat Capres IAGI 2014 sebelumnya.

Salam,
Danu Widhisiadji
(belum merdeka)


On Thu, 9/11/14, Benyamin Sembiring benyaminsembir...@gmail.com wrote:

 Subject: [iagi-net] Fwd: Debat Calon Ketua IAGI, SENO AJI CALON TERMUDA DENGAN 
MISI YANG PALING TERUKUR
 To: iagi-net@iagi.or.id iagi-net@iagi.or.id
 Date: Thursday, September 11, 2014, 1:28 PM
 
 
 I n i  k a m p a n y e !
 
 
 
   Debat Calon Ketua
 IAGI,  SENO AJI CALON TERMUDA DENGAN
  MISI YANG PALING TERUKUR  Ritz Carlton  10-9-2014.
  Debat Calon Ketua Umum Ikatan Ahli Geologi Indonesia yang
 dihadiri oleh
  keempat kandidat ketua Aris Setiawan, Seno Aji, Shinta
 Damayanti dan 
 Sukmandaru Prihatmoko,  telah diselenggarakan dengan penuh
 rasa 
 kebersamaan di salah satu ball room hotel  dibilangan Mega
 Kuningan, 
 Ritz Carlton pada pukul 16-20 malam. Acara debat ini
 merupakan bagian 
 dari rangakian kegiatan pelaksanaan Pemilu Ketua IAGI untuk
 periode 
 2014-2017 dimana yang pertama akan dilaksanakan hari ini
 pada tanggal 10
  September 2014 dan yang kedua kalinya pada saat
 diselenggarakannya PIT 
 IAGI 2014 di Luwansa Hotel Jakarta. Debat kali ini dimulai
 dengan sebuah
  presentasi yang sangat menarik dari senior kita HL Ong
 tentang masalah 
 energi di Indoensia.
   Tak
  kurang dari 100 peserta memenuhi ball room Ritz Carlton
 Hotel yang 
 merupakan anggota IAGI yang bekerja baik itu di industri
 pertambangan, 
 perminyakan, dosen, pegawai pemerintah dll. Bukan hanya dari
 berbagai 
 latar belakang profesi namun dari segi usia, senioritas pun
 terwakili. 
 Kita sebut saja dari senior kita Bp Sumardiman DW, senior
 yang selama 
 ini konsisten perhatiannya untuk IAGI, menyempatkan hadir di
 tengah 
 tengah kesibukannya, bahkan mantan ketua IAGI periode
 2000-2005, yang 
 saat ini sibuk di Dewan Energi Nasional (DEN) Bp Andang
 Bachtiar pun 
 tidak mau ketinggalan hadir, bukan hanya mendengar tapi
 mereka ini juga 
 turut berpartisipasi dalam hal memberikan pertanyaan yang
 bertujuan 
 untuk menajamkan visi misi yang kelak akan dibawa apabila
 mendapatkan 
 amanah untuk menjadi ketua IAGI periode 2004-2007.  Debat
 
  kali ini lebih membahas visi dan misi para calon ketua
 umum, memberikan
  gambaran kepada anggota tentang apa-apa yang akan dilakukan
 kelak salah
  satu dari mereka akan terpilih. Namun menurut Seno Aji,
 calon Ketua no 2
  ini, debat ini bukan merupakan debat secara berhadap
 hadapan 
 sebagaimana debat pada umumnya, namun lebih ke arah
 mengemukakan ide-ide
  dan capaian-capaian yang akan diaraih kelak. Sebagai Sekjen
 IAGI saat 
 ini memang nampak bawah alumnus negeri Kangguru ini  lebih
 mengusai 
 informasi tentang IAGI. 
  Acara
  dipandu dengan cantik oleh Yosi Hirosiadi yang kita kenal
 aktivitas nya
  di organisasi profesi ilmu kebumian baik IAGI maupun HAGI.
 Yosi, meberi
  kesempatan kepada semua kandidat untuk memaparkan visi,
 misi dan 
 program-program kerja masing-masing kandidat selamat 15
 menit yang 
 dimulai dari nomer urut pencalonan. Aris Setiawan sebagai
 kandidat no 1
  memulai mempresentasikan visi dan misinya, sambil tetap
 duduk dikursi 
 beliau memaparkan visi dan misinya, Aris mengusung tag line 
 memberdayakan geologi Indonesia. Setelah itu diberikan
 kesempatan untuk 
 no urut 2 guna memaparkan visi dan misinya. Lain dengan Aris
 yang sambil
  duduk memberikan penjelasan, Seno Aji, calon termuda ini,
 dengan tag 
 line menuju IAGI yang bermartabat dan hebat sigap menyambar
 mikropon 
 sambil berdiri di depan audiens, suara yang tegas dan jelas
 terdengar 
 menggambarkan kesiapan beliau untuk menjadi IAGI 1. Satu hal
 tentang 
 misi Seno Aji yang tidak dimiliki oleh ketiga kandidat,
 bahkan misi ini 
 bisa dikatakan adalah misi yang paling terukur adalah tetang
 keinginanya
  untuk menghadirkan sebuah sekretariat yang permanen,
 (gedung milik 
 sendiri, red) yang bisa menjadi RUMAH GEOLOGI, rumah kita
 bersama untuk 
 berkumpul, berdiskusi bahkan hanya untuk sekedar
 kongko-kongko. Sebuah 
 program yang sangat dinanti nantikan oleh setiap insan
  geologi di Indonesia dan pantas untuk didukung. Pemaparan
 semakin 
 hangat, namun karena sudah memasuki waktu sholat magrib,
 moderator 
 menghentikan acara ini sementara untuk memberikan kesempatan
 kepada 
 anggota yang ingin menunaikan ibadah.  Presentasi
  dilanjutkan untuk kandidat no urut 3, Shinta Damayanti,
 yang merupakan 
 satu satunya calon wanita dari keempat calon yang ada
 memberikan 
 pemaparan dengan sangat ciamik. Mungkin waktunya IAGI butuh
 sentuhan 
 seorang wanita, dunia lapangan yang keras perlu ada sentuhan
 tangan 
 tangan lembut seperti ibu kita yang cantik ini. Dengan tag
 line IAGI 
 bagi negeri, berkarya mendunia Shinta panggilan akrabnya
 memberikan 
 pemaparan yang meyakinkan 

[iagi-net] Fw: DPT Akhir Pemilu IAGI 2014

2014-09-11 Terurut Topik Danu Widhisiadji - dwidhid...@yahoo.com
Yth. Calon Ketua Umum IAGI dan Seluruh Anggota IAGI,

Berikut kami sampaikan beberapa hal terkait DPT Pemilu IAGI 2014 yaitu:
DPT Tambahan
1. DPT Tambahan telah kami tutup pada tanggal 10 September 2014.
2. DPT Tambahan berjumlah 28 Anggota (daftar terlampir)

DPT Akhir
1. Jumlah keseluruhan DPT Akhir 1686 Anggota
2. Jumlah yang telah melakukan Pemilihan Melalui E-Mail tercatat  86 Anggota 
(daftar terlampir) status hingga tanggal 11 September 2014.

Demikian informasi DPT Akhir Pemilu IAGI 2014 yang akan digunakan sebagai Acuan 
Proses Verifikasi dan Penghitungan Suara pada tanggal 17-18 September 2014.

Salam,
Danu Widhisiadji
(Panitia Pemilu IAGI 2014)







Siapkan waktu PIT IAGI ke-43
Mark your date 43rd IAGI Annual Convention  Exhibition
JAKARTA,15-18 September 2014

Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact

Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti

Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id
Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id

DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information 
posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. 
In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not 
limited
to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting 
from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use 
of 
any information posted on IAGI mailing list.


DPT PEMILU IAGI 2014-Tambahan.pdf
Description: DPT PEMILU IAGI 2014-Tambahan.pdf


DPT PEMILU IAGI 2014-Pemilih (11-09-14).pdf
Description: DPT PEMILU IAGI 2014-Pemilih (11-09-14).pdf


[iagi-net] Debat Calon Ketua IAGI

2014-09-11 Terurut Topik S. (Daru) Prihatmoko
Mas Yoga dkk IAGI-MGEIŠ.. (ini saya cc ke iaginet, semoga bisa masukŠ.krn
nampaknya bbrp email saya terdahulu ke milist IAGI tidak bisa tembus entah
kenapaŠ)

Saya ingin mengomentari point-point umum-nya saja (krn nampaknya diskusi ini
bermula dari pertanyaan ke pak Seno Aji). Mengenai keanggotaan IAGI, seperti
saya ulas di acara debat tadi malam, adalah faktor terpenting untuk berdiri
dan berjalannya organisasi. Kita semua paham bahwa tanpa anggota yg peduli,
merasa butuh dan mencintai IAGI, pasti akan berat sekali bagi pengurusnya
untuk menjalankan roda organisasi. Jadi program-program yg direncanakan
semestinya diprioritaskan lebih berorientasi kpd kepentingan/ kemanfaatan
bagi anggota. Iuran anggota, berapapun jumlahnya, tidak perlu dipaksakan
menjadi prioritas utama (walaupun sebenarnya hal ini diatur di dalam ART
IAGI). Yang lebih penting saya kira adalah bagaimana pengurus IAGI membuat
program yg hasilnya bisa langsung dirasakan manfaatnya oleh anggota, dengan
kata lain berikan dulu manfaat nyata kpd anggota baru kita berhitung ttg
iuran anggota. Seperti saya paparkan tadi malam, dari 10 program utama yg
saya tawarkan, 2 diantaranya akan menjadi program prioritas yaitu (1)
sertifikasi ahli geologi sesuai bidangnya ­ diprioritaskan untuk bidang yg
membutuhkan secara mendesak, spt geoologi teknik, dan (2) pendidikan geologi
dengan mengaktifkan KNPGI (tidak perlu saya ulang detilnya). Dua program
ini, kalau berjalan dengan baik, akan bisa dirasakan manfaatnya oleh anggota
apalagi menghadapi AFTA, MEA dsbŠ

Tentang sekretariat: sebuah organisasi memang idealnya memiliki kantor
sendiri (bisa menyewa dan syukur-syukur beli), saya melihat hal ini sudah
ditargetkan oleh kepengurusan pak Rovicky, dan saya kira bukan krn ³tertidur
dan harus bangun², tapi saya lebih menganggap sbg susahnya mencari dana di
stuasi sekarang (IAGI kan organisasi non profit yg tdak boleh berbisnis) dan
perlu waktu tidak sebentar kalau hanya mengandalkan ³sisa dana² dari
kegiatan rutin IAGI spt PIT, kursus dsb. Jadi usaha yg dilakukan oleh
pengurus sebelumnya hanya perlu diteruskan dan diakselerasi.

Tentang meningkatnya jumlah geos yg kehilangan pekerjaan di sektor
pertambangan (ini pernah didiskusikan di milist MGEI), saya kira upaya
menyodorkan fakta dan data yg akurat (bisa melalui survey) ttg jumlah
pengangguran terkini (salah satunya akibat kebijakan yg berdampak buruk kpd
kegiatan industri), kita harapkan akan membuka mata perintah untuk lebih
memikirkannya. Di skala organisasi sendiri banyak usulan untuk membuat
program2 kursus/ training teknis bagi geologist dng biaya ³terjangkau²
(sukur-sukur gratis) untuk lebih membekali kawan-kawan yg sedang jobless.
Dan usulan lain adalah dengan membebaskan kawan-kawan tsb dari iuran
keanggotaan, atau keringanan biaya pendaftaran utk mengikuti PIT/ konferensi
tahunan agar kawan-kawan ini dpt tetap membuka networking dng dunia kerja.

Salam,
Daru

From:  Mailist MGEI economicgeol...@yahoogroups.com
Reply-To:  Mailist MGEI economicgeol...@yahoogroups.com
Date:  Thursday, September 11, 2014 at 2:27 PM
To:  Mailist MGEI economicgeol...@yahoogroups.com
Subject:  Re: [economicgeology] Debat Calon Ketua IAGI, SENO AJI CALON
TERMUDA DENGAN MISI YANG PALING TERUKUR

 
 
 
 
   

Setuju sekali dengan yang diutarakan oleh Bang Ben, tapi saya justru
mempunyai catatakan khusus tentang hal yang terukur tersebut

Logikanya begini:

Dalam struktur organisasi apapun namanya, jabatan sekjen adalah jabatan yang
sangat mengetahui seperti apa kebutuhan organisasi dalam hal sarana dan
prasarananya organisasi dan juga seperti apa kondisi ke-anggota-an
organisasi tersebut.

Pertanyaannya menjadi seperti ini, apa sebenarnya yang sudah Mas Seno
lakukan selama beliau menjabat sebagai sekjen di kepengurusan terdahulu,
sehingga yang namanya pengadaan gedung IAGI baru kepikiran hari ini, itu pun
setelah diminta pindah oleh pihak ESDM?
Jika memang organisasi ini mempunyai dana cash sebesar 1M lebih, apakah
tidak terpikirkan untuk menyewa atau yg lainnya?

Sayang tadi malam kang Yosi tidak berani mem-forward pertanyaan untuk semua
kandidat yang saya sampaikan lewat catatan, saya meminta kang yosi sebagai
moderator untuk bertanya ke semua kandidat, apakah ke-empat kandidat
bersedia menandatangani satu fakta integritas sebagai janji bahwa ada
program jangka pendek untuk bisa mewujudkan gedung IAGI (misalnya program
100 hari).

Kenapa saya meminta seperti ini, karena bisa kita bayangkan, IAGI adalah
organisasi profesi yang didalamnya berkumpul ahli2 geologi Indonesia, suatu
profesi kelas menengah dengan remunerasi juga yang kelas menengah. Juga
sebagian besar para anggota dan pengurusnya adalah rekan2 yang bekerja di
industri migas (industri paling nyaman di negara kita), ditambah lagi
organisasi ini sudah berdiri selama 60 tahun?

Tragisnya sampai ke akhir-nya kita diminta pindah (halusnya dari diusir)
oleh ESDM, kita sama sekali tidak mempunyai gedung sekretariat? tragis?

Kemudian ketika berbicara masalah 

Re: [iagi-net] Debat Calon Ketua IAGI

2014-09-11 Terurut Topik budhi kuswansusilo
Salam Geologi,

Mohon izin ikut berkomentar atas ungkapan pak Yoga berkaitan dengan misi
mas Seno yang ingin mewujudkan Rumah IAGI. Seingat saya, keinginan untuk
memiliki gedung sekretariat PP IAGI sudah muncul ketika Munas IAGI tahun
lalu di Medan. Mungkin saja, dikalangan pengurus PP IAGI, hal ini sudah
lama dibicarakan. Bagaimana upaya dan usaha yang dilakukan pengurus,
mungkin kebanyakan kita tidak mengetahuinya. Kalau untuk mewujudkan
terdapat kendala, kita pun tidak tahu. Menurut saya, inilah pentingnya
komunikasi atas program yang direncanakan dan program yang sudah
dijalankan, serta program yang belum diwujudkan kepada anggota IAGI. Dengan
demikian persoalan yang ditanyakan pak Yoga kepada mas Seno selaku Sekjend
IAGI saat ini tidak perlu muncul.

Persoalan penting berkaitan dengan keterbukaan atas posisi Aset/Kekayaan
organisasi yang sering bermasalah ternyata dialami juga oleh IAGI. Barapa
sih deposito IAGI, lalu pos-pos apa saja yang dianggarkan untuk dibiayai,
misal untuk pembuatan `Berita IAGI`, berapa sih bantuan dana bagi pengda
yang hadir pada PIT dan Munas, dan lainnya. Atas keterbukaan ini, tentu
kita semua memahami dan mungkin coba berpartisipasi dan berkontribusi
sebagai rasa memiliki organisasi ini.

Semoga ini menjadi pembelajaran bagi siapa pun yang kelak terpilih sebagai
ketua dan pengurus PP IAGI, dan bagi kita semua.

Salam hormat
Budhi Kuswan Susilo -NPA 2419
Pengda IAGI Sumsel
 On Sep 11, 2014 4:51 PM, S. (Daru) Prihatmoko sprihatm...@gmail.com
wrote:

 Mas Yoga dkk IAGI-MGEI….. (ini saya cc ke iaginet, semoga bisa masuk….krn
 nampaknya bbrp email saya terdahulu ke milist IAGI tidak bisa tembus entah
 kenapa…)

 Saya ingin mengomentari point-point umum-nya saja (krn nampaknya diskusi
 ini bermula dari pertanyaan ke pak Seno Aji). Mengenai keanggotaan IAGI,
 seperti saya ulas di acara debat tadi malam, adalah faktor terpenting untuk
 berdiri dan berjalannya organisasi. Kita semua paham bahwa tanpa anggota yg
 peduli, merasa butuh dan mencintai IAGI, pasti akan berat sekali bagi
 pengurusnya untuk menjalankan roda organisasi. Jadi program-program yg
 direncanakan semestinya diprioritaskan lebih berorientasi kpd kepentingan/
 kemanfaatan bagi anggota. Iuran anggota, berapapun jumlahnya, tidak perlu
 dipaksakan menjadi prioritas utama (walaupun sebenarnya hal ini diatur di
 dalam ART IAGI). Yang lebih penting saya kira adalah bagaimana pengurus
 IAGI membuat program yg hasilnya bisa langsung dirasakan manfaatnya oleh
 anggota, dengan kata lain berikan dulu manfaat nyata kpd anggota baru kita
 berhitung ttg iuran anggota. Seperti saya paparkan tadi malam, dari 10
 program utama yg saya tawarkan, 2 diantaranya akan menjadi program
 prioritas yaitu (1) sertifikasi ahli geologi sesuai bidangnya –
 diprioritaskan untuk bidang yg membutuhkan secara mendesak, spt geoologi
 teknik, dan (2) pendidikan geologi dengan mengaktifkan KNPGI (tidak perlu
 saya ulang detilnya). Dua program ini, kalau berjalan dengan baik, akan
 bisa dirasakan manfaatnya oleh anggota apalagi menghadapi AFTA, MEA dsb…

 Tentang sekretariat: sebuah organisasi memang idealnya memiliki kantor
 sendiri (bisa menyewa dan syukur-syukur beli), saya melihat hal ini sudah
 ditargetkan oleh kepengurusan pak Rovicky, dan saya kira bukan krn
 “tertidur dan harus bangun”, tapi saya lebih menganggap sbg susahnya
 mencari dana di stuasi sekarang (IAGI kan organisasi non profit yg tdak
 boleh berbisnis) dan perlu waktu tidak sebentar kalau hanya mengandalkan
 “sisa dana” dari kegiatan rutin IAGI spt PIT, kursus dsb. Jadi usaha yg
 dilakukan oleh pengurus sebelumnya hanya perlu diteruskan dan diakselerasi.

 Tentang meningkatnya jumlah geos yg kehilangan pekerjaan di sektor
 pertambangan (ini pernah didiskusikan di milist MGEI), saya kira upaya
 menyodorkan fakta dan data yg akurat (bisa melalui survey) ttg jumlah
 pengangguran terkini (salah satunya akibat kebijakan yg berdampak buruk kpd
 kegiatan industri), kita harapkan akan membuka mata perintah untuk lebih
 memikirkannya. Di skala organisasi sendiri banyak usulan untuk membuat
 program2 kursus/ training teknis bagi geologist dng biaya “terjangkau”
 (sukur-sukur gratis) untuk lebih membekali kawan-kawan yg sedang jobless.
 Dan usulan lain adalah dengan membebaskan kawan-kawan tsb dari iuran
 keanggotaan, atau keringanan biaya pendaftaran utk mengikuti PIT/
 konferensi tahunan agar kawan-kawan ini dpt tetap membuka networking dng
 dunia kerja.

 Salam,
 Daru

 From: Mailist MGEI economicgeol...@yahoogroups.com
 Reply-To: Mailist MGEI economicgeol...@yahoogroups.com
 Date: Thursday, September 11, 2014 at 2:27 PM
 To: Mailist MGEI economicgeol...@yahoogroups.com
 Subject: Re: [economicgeology] Debat Calon Ketua IAGI, SENO AJI CALON
 TERMUDA DENGAN MISI YANG PALING TERUKUR



 Setuju sekali dengan yang diutarakan oleh Bang Ben, tapi saya justru
 mempunyai catatakan khusus tentang hal yang terukur tersebut

 Logikanya begini:

 Dalam struktur organisasi apapun namanya, 

[iagi-net] Peran IAGI dalam krisis unemployement Re: [economicgeology] Fw: Hasil Survey AusIMM

2014-09-11 Terurut Topik Gayuh Nugroho Dwi Putranto - gayuh.putra...@yahoo.com
Selamat malam,
saya coba mengangkat topik ini dari milis MGEI ini ke ranah milis IAGI, mumpung 
sedang hangat Pemilu Caketum IAGI. Sayang sekali topik ini tidak sempat 
dibahas di mimbar Debat Caketum kemarin di Ritz.

Kalau memang IAGI didirikan dari, oleh, dan untuk anggota, maka sekarang IAGI 
kudu berperan dalam krisis unemployement di dunia pertambangan, baik mineral 
maupun batubara. Menurut hemat saya, ada 2 hal utk menjadi solusi mendasar, 
yaitu:
1. meng-empower (mungkin jika diterjemahkan menjadi memberdayakan) anggotanya 
dengan enterpreneurial skills. Istilah economic geology harus diharfiahkan 
dengan memberikan (mengenalkan kembali) pengajaran (di kampus) atau 
training/workshop tentang economy dan elemen2nya, yaitu business, trade, money, 
dan industry. *Note, hanya ada 1 kandidat caketum IAGI yg semalam tegas bervisi 
tentang enterpreneurship ini*. Hal ini adalah cara termudah utk meng-generate 
(hehe..biasaya dimarahi Pak Syaiful kalo campur aduk jawa-english 
begini)ketertarikan di enterpreneur dan bisnis, khususnya di bidang geologi ini.

2. lebih agresif dalam menggandeng pemilik modal/investor untuk berinvestasi di 
dunia pertambangan Indonesia. Contoh konkretnya adalah dengan mengadakan forum 
semisal Mines and Money atau semisal PDAC (Prospectors and Developers 
Association of Canada). Geologist-geologist kita ini kan sudah tahu dan hafal 
seluk beluk potensi, sumberdaya, dan cadangan di setiap jengkal republik ini, 
namun butuh dana untuk mengelola itu semua. Banyak juga geologist senior yg 
punya IUP/KP, namun mereka tetap butuh investor utk mengelola lebih lanjutnya. 
Tidak semua geologist punya akses (informasi dan network) ke segunung dana 
investasi di luar sana. Nah, disini IAGI bisa berperan utk menjembatani. 
Kalaupun recently multinational mining corp cabut dari Indonesia (Rio, BHP, 
Barrick), berarti saatnya investor lokal utk menjadi jendral di negeri sendiri. 
Di acara PIT baik IAGI atau MGEI (annual convention), bisa juga dibuatkan 
forum/exhibition utk ini. Ke depannya, acara ini
 boleh terpisah dengan induknya (PIT/AC). 
 
Sekian, maaf bila ada yg kurang berkenan. CMIIW, semoga bermanfaat.
Wassalam.



Gayuh Nugroho Dwi Putranto (3583)
http://gayuh.putranto.net




On Wednesday, September 10, 2014 8:05 AM, yoga suryanegara 
yoga_suryaneg...@yahoo.com [economicgeology] economicgeol...@yahoogroups.com 
wrote:
 


  
Bang Silaban,

Dalam suatu kesempatan semacam seminar, yang waktu itu juga dihadiri oleh 
Dirjen Minerba (Pak Sukhyar), saya sempat mempertanyakan dasar pemikiran 
pemerintah dan persiapan pemerintah ketika beberapa kebijakan diberlakukan yang 
itu berakibat pada hilangnya kesempatan kerja.
Dalam pertanyaan yang saya lontarkan, saya menyisipkan suatu contoh kebijakan 
yang diambil oleh pemerintah australia dalam usaha menanggulangi jobless yang 
terjadi akibat kondisi industri tambang saat ini.

Pak Sukhyar menjawab bahkan sempat menegur saya karena mempertanyakan kembali 
sesuatu yang sudah menjadi keputusan pemerintah dalam rangka menjalankan 
undang-undang. Pada waktu itu beliau menyampaikan bahwa yang terpenting adalah 
bagaimana caranya mencari solusi yang jitu dalam rangka menanggulangi ekses 
yang terjadi akibat dari bergulirnya peraturan-peraturan tsb.

Yang sempat bikin saya penasaran adalah, bahwa pada waktu itu beliau tidak 
secara gamblang memberikan gambaran seperti apa kebijakan atau strategi yang 
akan diambil dan dijalankan pemerintah untuk menanggulangi permasalahan saat 
ini.

Pertanyaan yang hampir sama pernah juga dilontarkan panelis lain kepada Hatta 
Rajasa (selaku menko) dalam sebuah seminar menyangkut masalah ini.
Jawaban yang waktu itu cukup reasonable adalah: bahwa efek samping dari suatu 
keputusan kebijakanj pemerintah tentang suatu hal pasti akan ada efeknya baik 
positif maupun negatif terhadap pelaku bisnis.
Waktu itu beliau berujar bahwa jobless yang mungkin terjadi tidaklah akan 
semasif yang dibayangkan, karena industri mineral sebagai pihak yang akan 
menerima efeknya, mempekerjakan karyawan/buruh tidak sebanyak industri coal 
mining.
Menurut saya waktu itu beliau tidak memprediksi dengan detil bahwa pada saat 
beliau bicara, industri coal mining juga menuju ke arah titik nadir. Sehingga 
akhirnya saat ini yang terjadi adalah chaos jobless yang terjadi dihampir semua 
aspek industri pertambangan.

Saya sangat setuju dengan beberapa pendapat dari rekan2, bahwa siapapun ketua 
terpilih selanjuutnya, adalah orang yang akan sangat tidak nyaman, dimana ybs 
harus berjibaku untuk memimpin organisasi ini dan membuktikan kepada anggotanya 
bahwa iagi bisa memberikan manfaat lebih dan bisa menjadi sekoci penyelamat 
buat profesional geos ketika chaos industri tambang terjadi.

Ini bukan kampanye lho: 
Ada benarnya bahwa dalam situasi seperti sekarang ini sebaiknya iagi dinahkodai 
oleh orang yang benar2 tangguh dan mengerti medan juangnya seperti apa, serta 
sedapat mungkin juga ada dan terlibat langsung dalam pusaran kisruh dan 

Re: [iagi-net] Pemilu IAGI 2014

2014-09-11 Terurut Topik budhi kuswansusilo
Terima kasih pak Rovicky atas informasi sewa kontrak untuk keperluan
sekretariat IAGI selama 3 tahun kedepan. Mohon dipertimbangkan untuk
mendiseminasi program yang sudah dicapai dan yang belum dicapai secara
garis besar, termasuk aset/kekayaan IAGI selama periode kepengurusan saat
ini sehingga diketahui masyarakat geologi Indonesia sebagai bagian dari
budaya keterbukaan informasi publik. Dengan demikian, akan tumbuh kecintaan
dan rasa memiliki karena semakin mengenal IAGI, sehingga tumbuh keinginan
kuat dari anggota untuk berkontribusi bagi IAGI.

Salam hormat,
Budhi Kuswan Susilo - NPA 2419
Pengda IAGI Sumsel
On Sep 11, 2014 1:15 PM, Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com wrote:

 Mas Noor dkk.
 Sudah sejak awal keempat Cakektum ini ikut serta memberikan sumbang saran
 khususnya dalam bidang kesekretariatan, ruang kantor.
 Juga sudah dilakukan usulan yg ditulis mas Noor. Bahkan sudah sampai
 penandatanganan kontrak sewa. Artinya ini B-2-B antara PP IAGI dengan
 pemilik gedung/rukan.
 Juga seperti yang diusulkan sudah dilaksanakan untuk masa tiga tahun
 kedepan, pengurus baru tidak perlu risau soal gedung/ kantor sekretariat.
 *(seperti mas noor punya indera ketujuh, kok sudah tahu langkah2 yg sudah
 diambil PPIAGI)*

 Bahkan sudah diberitahukan niatan smooth transition ini semoga diikuti
 oleh pengurus-pengurus selanjutnya. Bukan sejak terpilih, bahkan sejak
 masih menjadi calon sudah kita ajak untuk ikut memberikan masukan aktif
 dalam keputusan IAGI. Tentunya ini lebih maju dari team transisi dan SBY
  :-)

 Khususnya untuk kepemilikan asset, saya mengerti dan juga mengikuti apa
 yang diusulkan Mas Noor. Sebagai ketua umum saya memang belum memutuskan
 membeli asset perkantoran, karena saya merasa belum siap untuk itu. Selain
 perangkat aturan internal belum ada, belum tercantum dalam AD/ART, juga
 pertimbangan keekonomian,perlu dana cukup besar. AD/ART 2014 baru akan kita
 sahkan nanti dalam munas.

 Salam
 rdp

 --
 Kebanggaan sejati muncul dari kontribusi anda yang positip.

 2014-09-11 7:45 GMT+07:00 noor syarifuddin noorsyarifud...@gmail.com:

 Rekan-rekan,

 Saya kira sudah banyak contoh yang bisa dijiplak... JSC, HAGI, IPA
 dll... tidak ada satupun yang punya gedung sendiri selain tidak
 efisien (pemeliharaan dll), juga memerlukan modal awal yang besar..

 Cukup sajalah menyewa di tempat yang representatif... di seputaran
 Patra Jasa, atau MBAU Pancoran kalau gak salah itu sekitar 70-100
 jutaan per tahun... jadi kalau IAGI saat punya uang (yang katanya)
 sudah di atas 1 M, rasanya gak masalah untuk menyewa sekaligus untuk 3
 tahun (1 periode kepengurusan)... syukur kalau bisa per 5 tahun...

 Dengan demikian martabat IAGI akan lebih terangkat.. :-)

 salam,



 On 9/11/14, Bandono Salim bandon...@gmail.com wrote:
  Iuran?  Itu masalah organisasi dari jaman manapun.
  Lha mari koh Liam kasih jalan pada sekertariat dan anggota spy iurannya
  luancar. Memotipasi mereka; seperti iuran perpuluhan di gereja atawa
 jakat
  dan perlimaan di  islam dan metode penyaluran dana dari organisasi
 lainnya.
  Salam koh sejahtera selalu.  bdn.
  Pada 10 Sep 2014 22:39, lia...@indo.net.id menulis:
 
 
  Ya repot juga ya , masak gratisan dan numpang dikantor apalagi
  kantornya Pemerintah.padahal programnya Go Publik, Go
  InternasionalInilah tantangan utama ( Internal ) penguatan sekretariat,
  sebagai modal untuk menjawab tantangan ekternal. Sekretariat
  sbg pusat kegiatan termasuk kalau ngadain rapat rapat atau
  forum diskusi
  Tantangan lain adalah PIT yg merupakan Forum pertemuan segenap
  anggota untuk mempresenatsikan karya karya geologi para
  anggotanya , harus semakin meriah dan murah , apalagi PIT ini
  adalah  Mandatori AD / ART .oleh karena itu harus  melibatkan
  sebanyak munmgkin anggota , kalau perlu 2 kali setahun , di
  Jawa dan di luar jawa.
  Anggota IAGI ini kan sdh 4000 an ( ? ) , kalau semuanya bisa
  bayar iuran maka akan terkumpul 1 Milyar / tahun , ditambah
  ngadain berbagai kegiatan yg bisa diprofit centerkan  spt PIT,
  Kursus kusrus , luncheon talk , dll , maka saya kira dalam 2-3
  tahun Gedung akan dpat diperoleh. Persoalannya Bagaimana
  membuat ( kiatnya ) agar para anggota itu Mau dan Perlu mbayar
  iuran.
  saya kira ini Program Sederhana , bisa dilaksanakan dan terukur.
 
 
  ISM
 
 
 
 
 
 
 
 
 
   Sebagai tanggapan pak Noor ysh,
  
   Sekretariat tidak tergusur dan belum menumpang.
   Hanya ada personil rumah tangga menyampaikan ada rencana
   pemakaian ruangan. Namun saya telah bertemu langsung dengan
   Pak Sukhyar Dirjen Minerba di kantor beliau, dan beliau
   ingin IAGI tetap di sekretariat yang sekarang.
   Dan sebagai
   trigger agar kita tidak tertidur pulas diruangan yang gratis
   tapi numpang, maka saya didukung oleh pak ketum mencoba
   untuk menyewa - (bukan numpang) ruko milik perhapi.
   Semoga
   suasana tsb bisa menular ke kita untuk membeli ruko di
   sebelahnya.
 
   Salam
   SA
  
  
   Sent from my@smartmail
  
   -Original Message-
  

Re: [iagi-net] Pemilu IAGI 2014

2014-09-11 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari
Mas Budhi
Secara resmi nantinya kegiatan IAGI akan dilaporkan saat Munas. Sesuai
dengan tata aturan organisasi (AD/ART) yang benar. Nantinya hasilnya juga
akan kita publikasikan dalam website sehingga semuanya terrekam dan
terbuka. Semoga saja laporan ini akan selesai tersusun pada saatnya nanti.
Saya juga sangat konsen dengan pengarsipan di sekretariat IAGI yang perlu
dibenahi. Khsusunya publikasi-publikasi yang syukur alhamdulillah sudah
dikumpulkan scan semua prosiding yang pernah ada di IAGI. Dan sekali lagi
mohon bersabar karena Website IAGI sedang dioperasi ganti wajah sehingga
publikasi2 lama ini nantinya akan bisa diakses oleh anggota. Saya tetap
akan komitted bekerja hingga hari-hari menjelang serah terima jabatan.
Fyi, dalam AD/ART yang akan disahkan nanti, serah terima ketum dilakukan
sebulan setelah pemilihan. Dan ini penting juga untuk para calon-calon yang
harus segera menyiapkan kabinetnya setelah sertijab.

Ditunggu di Munas IAGI di Jakarta tanggal 17 September disela-sela PIT IAGI.

Rovicky Dwi Putrohari


--
Kebanggaan sejati muncul dari kontribusi anda yang positip.

2014-09-11 22:10 GMT+07:00 budhi kuswansusilo budhikuswansus...@gmail.com:

 Terima kasih pak Rovicky atas informasi sewa kontrak untuk keperluan
 sekretariat IAGI selama 3 tahun kedepan. Mohon dipertimbangkan untuk
 mendiseminasi program yang sudah dicapai dan yang belum dicapai secara
 garis besar, termasuk aset/kekayaan IAGI selama periode kepengurusan saat
 ini sehingga diketahui masyarakat geologi Indonesia sebagai bagian dari
 budaya keterbukaan informasi publik. Dengan demikian, akan tumbuh kecintaan
 dan rasa memiliki karena semakin mengenal IAGI, sehingga tumbuh keinginan
 kuat dari anggota untuk berkontribusi bagi IAGI.

 Salam hormat,
 Budhi Kuswan Susilo - NPA 2419
 Pengda IAGI Sumsel
 On Sep 11, 2014 1:15 PM, Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com
 wrote:

 Mas Noor dkk.
 Sudah sejak awal keempat Cakektum ini ikut serta memberikan sumbang saran
 khususnya dalam bidang kesekretariatan, ruang kantor.
 Juga sudah dilakukan usulan yg ditulis mas Noor. Bahkan sudah sampai
 penandatanganan kontrak sewa. Artinya ini B-2-B antara PP IAGI dengan
 pemilik gedung/rukan.
 Juga seperti yang diusulkan sudah dilaksanakan untuk masa tiga tahun
 kedepan, pengurus baru tidak perlu risau soal gedung/ kantor sekretariat.
 *(seperti mas noor punya indera ketujuh, kok sudah tahu langkah2 yg sudah
 diambil PPIAGI)*

 Bahkan sudah diberitahukan niatan smooth transition ini semoga diikuti
 oleh pengurus-pengurus selanjutnya. Bukan sejak terpilih, bahkan sejak
 masih menjadi calon sudah kita ajak untuk ikut memberikan masukan aktif
 dalam keputusan IAGI. Tentunya ini lebih maju dari team transisi dan SBY
  :-)

 Khususnya untuk kepemilikan asset, saya mengerti dan juga mengikuti apa
 yang diusulkan Mas Noor. Sebagai ketua umum saya memang belum memutuskan
 membeli asset perkantoran, karena saya merasa belum siap untuk itu. Selain
 perangkat aturan internal belum ada, belum tercantum dalam AD/ART, juga
 pertimbangan keekonomian,perlu dana cukup besar. AD/ART 2014 baru akan kita
 sahkan nanti dalam munas.

 Salam
 rdp

 --
 Kebanggaan sejati muncul dari kontribusi anda yang positip.

 2014-09-11 7:45 GMT+07:00 noor syarifuddin noorsyarifud...@gmail.com:

 Rekan-rekan,

 Saya kira sudah banyak contoh yang bisa dijiplak... JSC, HAGI, IPA
 dll... tidak ada satupun yang punya gedung sendiri selain tidak
 efisien (pemeliharaan dll), juga memerlukan modal awal yang besar..

 Cukup sajalah menyewa di tempat yang representatif... di seputaran
 Patra Jasa, atau MBAU Pancoran kalau gak salah itu sekitar 70-100
 jutaan per tahun... jadi kalau IAGI saat punya uang (yang katanya)
 sudah di atas 1 M, rasanya gak masalah untuk menyewa sekaligus untuk 3
 tahun (1 periode kepengurusan)... syukur kalau bisa per 5 tahun...

 Dengan demikian martabat IAGI akan lebih terangkat.. :-)

 salam,



 On 9/11/14, Bandono Salim bandon...@gmail.com wrote:
  Iuran?  Itu masalah organisasi dari jaman manapun.
  Lha mari koh Liam kasih jalan pada sekertariat dan anggota spy iurannya
  luancar. Memotipasi mereka; seperti iuran perpuluhan di gereja atawa
 jakat
  dan perlimaan di  islam dan metode penyaluran dana dari organisasi
 lainnya.
  Salam koh sejahtera selalu.  bdn.
  Pada 10 Sep 2014 22:39, lia...@indo.net.id menulis:
 
 
  Ya repot juga ya , masak gratisan dan numpang dikantor apalagi
  kantornya Pemerintah.padahal programnya Go Publik, Go
  InternasionalInilah tantangan utama ( Internal ) penguatan
 sekretariat,
  sebagai modal untuk menjawab tantangan ekternal. Sekretariat
  sbg pusat kegiatan termasuk kalau ngadain rapat rapat atau
  forum diskusi
  Tantangan lain adalah PIT yg merupakan Forum pertemuan segenap
  anggota untuk mempresenatsikan karya karya geologi para
  anggotanya , harus semakin meriah dan murah , apalagi PIT ini
  adalah  Mandatori AD / ART .oleh karena itu harus  melibatkan
  sebanyak munmgkin anggota , kalau perlu 2 kali setahun 

Re: [iagi-net] Peran IAGI dalam krisis unemployement

2014-09-11 Terurut Topik liamsi
Ganti haluan masuk Umar Bakrie yg saat ini  lagi dibuka lowongan kesempatan   
sebanyak banyaknya untuk mengisi  tenaga baru , bisa jadi ilmuwan GG  untuk 
memajukan ilmu geologi atau jadi birokrat  siapa tahu  nanti jadi Ka BG , 
Dirjen Migas  , Dirjen Minerba terus  membuat kebijakan dan regulasi yg 
kondusif untuk  investasi migas , dan minerba shg ekplorasi meningkat dan ini 
kalau terjadi  secara otomaris GG akan banyak terserap 

Ism

Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Gayuh Nugroho Dwi Putranto - gayuh.putra...@yahoo.com
 SRS0-1iG1=6E=yahoo.com=gayuh.putra...@iagi.or.id
Sender: iagi-net@iagi.or.id
Date: Thu, 11 Sep 2014 22:54:02 
To: economicgeol...@yahoogroups.comeconomicgeol...@yahoogroups.com; 
iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net] Peran IAGI dalam krisis unemployement Re: 
[economicgeology] Fw:
 Hasil Survey AusIMM
Selamat malam,
saya coba mengangkat topik ini dari milis MGEI ini ke ranah milis IAGI, mumpung 
sedang hangat Pemilu Caketum IAGI. Sayang sekali topik ini tidak sempat 
dibahas di mimbar Debat Caketum kemarin di Ritz.

Kalau memang IAGI didirikan dari, oleh, dan untuk anggota, maka sekarang IAGI 
kudu berperan dalam krisis unemployement di dunia pertambangan, baik mineral 
maupun batubara. Menurut hemat saya, ada 2 hal utk menjadi solusi mendasar, 
yaitu:
1. meng-empower (mungkin jika diterjemahkan menjadi memberdayakan) anggotanya 
dengan enterpreneurial skills. Istilah economic geology harus diharfiahkan 
dengan memberikan (mengenalkan kembali) pengajaran (di kampus) atau 
training/workshop tentang economy dan elemen2nya, yaitu business, trade, money, 
dan industry. *Note, hanya ada 1 kandidat caketum IAGI yg semalam tegas bervisi 
tentang enterpreneurship ini*. Hal ini adalah cara termudah utk meng-generate 
(hehe..biasaya dimarahi Pak Syaiful kalo campur aduk jawa-english 
begini)ketertarikan di enterpreneur dan bisnis, khususnya di bidang geologi ini.

2. lebih agresif dalam menggandeng pemilik modal/investor untuk berinvestasi di 
dunia pertambangan Indonesia. Contoh konkretnya adalah dengan mengadakan forum 
semisal Mines and Money atau semisal PDAC (Prospectors and Developers 
Association of Canada). Geologist-geologist kita ini kan sudah tahu dan hafal 
seluk beluk potensi, sumberdaya, dan cadangan di setiap jengkal republik ini, 
namun butuh dana untuk mengelola itu semua. Banyak juga geologist senior yg 
punya IUP/KP, namun mereka tetap butuh investor utk mengelola lebih lanjutnya. 
Tidak semua geologist punya akses (informasi dan network) ke segunung dana 
investasi di luar sana. Nah, disini IAGI bisa berperan utk menjembatani. 
Kalaupun recently multinational mining corp cabut dari Indonesia (Rio, BHP, 
Barrick), berarti saatnya investor lokal utk menjadi jendral di negeri sendiri. 
Di acara PIT baik IAGI atau MGEI (annual convention), bisa juga dibuatkan 
forum/exhibition utk ini. Ke depannya, acara ini
 boleh terpisah dengan induknya (PIT/AC). 
 
Sekian, maaf bila ada yg kurang berkenan. CMIIW, semoga bermanfaat.
Wassalam.



Gayuh Nugroho Dwi Putranto (3583)
http://gayuh.putranto.net




On Wednesday, September 10, 2014 8:05 AM, yoga suryanegara 
yoga_suryaneg...@yahoo.com [economicgeology] economicgeol...@yahoogroups.com 
wrote:
 


  
Bang Silaban,

Dalam suatu kesempatan semacam seminar, yang waktu itu juga dihadiri oleh 
Dirjen Minerba (Pak Sukhyar), saya sempat mempertanyakan dasar pemikiran 
pemerintah dan persiapan pemerintah ketika beberapa kebijakan diberlakukan yang 
itu berakibat pada hilangnya kesempatan kerja.
Dalam pertanyaan yang saya lontarkan, saya menyisipkan suatu contoh kebijakan 
yang diambil oleh pemerintah australia dalam usaha menanggulangi jobless yang 
terjadi akibat kondisi industri tambang saat ini.

Pak Sukhyar menjawab bahkan sempat menegur saya karena mempertanyakan kembali 
sesuatu yang sudah menjadi keputusan pemerintah dalam rangka menjalankan 
undang-undang. Pada waktu itu beliau menyampaikan bahwa yang terpenting adalah 
bagaimana caranya mencari solusi yang jitu dalam rangka menanggulangi ekses 
yang terjadi akibat dari bergulirnya peraturan-peraturan tsb.

Yang sempat bikin saya penasaran adalah, bahwa pada waktu itu beliau tidak 
secara gamblang memberikan gambaran seperti apa kebijakan atau strategi yang 
akan diambil dan dijalankan pemerintah untuk menanggulangi permasalahan saat 
ini.

Pertanyaan yang hampir sama pernah juga dilontarkan panelis lain kepada Hatta 
Rajasa (selaku menko) dalam sebuah seminar menyangkut masalah ini.
Jawaban yang waktu itu cukup reasonable adalah: bahwa efek samping dari suatu 
keputusan kebijakanj pemerintah tentang suatu hal pasti akan ada efeknya baik 
positif maupun negatif terhadap pelaku bisnis.
Waktu itu beliau berujar bahwa jobless yang mungkin terjadi tidaklah akan 
semasif yang dibayangkan, karena industri mineral sebagai pihak yang akan 
menerima efeknya, mempekerjakan karyawan/buruh tidak sebanyak 

[iagi-net] Seknas Jokowi ingin bantu legalkan tambang rakyat dan kaitannya dengan Pilpres IAGI

2014-09-11 Terurut Topik MINARWAN
Netters yth.,

Berawal dari diskusi lewat dinding facebook Pak Awang (beberapa minggu
lalu) tentang kondisi lahan bekas tambang di Bangka Barat, saya terus
berpikir apakah ada yang bisa dilakukan IAGI dalam membantu pemerintah
mengatasi berbagai persoalan pertambangan di Indonesia, termasuk salah
satunya adalah soal tambang rakyat (selain isu-isu seksi seperti kontrak
dengan tambang besar yang sebisa mungkin lebih menguntungkan pihak
Indonesia).

Pagi ini saya ketika mengecek salah satu portal berita, saya menemukan
berita di bawah ini dan tergerak untuk membagikannya ke milis:

http://www.nefosnews.com/post/ekbis/seknas-jokowi-janji-legalkan-tambang-emas-rakyat-gunakan-uu-desa

UU Desa ini mungkin bisa menjadi alat untuk melegalkan tambang rakyat dan
kelihatannya Seknas Jokowi memiliki niat untuk membantu APRI. Namun saya
pikir, persoalan tambang rakyat ini bisa menjadi pisau bermata dua, di satu
sisi membuka kesempatan masyarakat untuk meningkatkan pendapatkan mereka,
namun disisi lain, ada banyak masalah yang mungkin muncul seperti:
1. Kerusakan lingkungan terutama pencemaran sumber air dan tanah
2. Masalah sosial ketika lahan tambang menjadi rebutan rakyat. Rakyat ini
jangan dipikir cuma rakyat lokal sekitar namun bisa juga dari daerah/pulau
lain (ada gula ada semut)
3. Kemungkinan penadah bermodal besar memainkan harga jual mineral yang
ditambang
4. Ketiadaan data mengenai mineral ikutan apa saja yang ditambang, apakah
ada mineral ikutan yang lebih bernilai?

Dalam kaitannya dengan peran IAGI, yang terpikir oleh saya adalah pemanfaat
tenaga ahli dari bidang geologi untuk menjadi konsultan para tambang
rakyat ini misalnya lewat mitra seperti koperasi tambang rakyat (jika
ada). Tentu ada tenaga ahli selain geologi yang dibutuhkan untuk membantu
tambang rakyat ini. Selain poin tenaga ahli ini saya belum tahu apa lagi
yang bisa dilakukan oleh IAGI, mungkin ada yang bisa membantu memberikan
ide.

Dalam kaitannya dengan pilpres IAGI, saya pikir isu-isu pertambangan akan
lebih banyak muncul dalam masa pemerintahan pres/wapres baru jika nanti
tambang rakyat akan dilegalkan sehingga saya condong untuk memilih kandidat
dari golongan tambang untuk memimpin IAGI nanti. Namun untuk persoalan
tambang rakyat ini, menurut hemat saya, semua kandidat pilpres IAGI perlu
memikirkan apa yang akan mereka lakukan untuk membantu pemerintah baik
pusat maupun daerah sehingga ada win win solution untuk pemerintah,
rakyat dan dunia tambang di masa depan. Nah, bagaimana pendapat/rencana
Mbak Shinta, Mas Sukmandaru, Pak Seno Aji, Mas Aris Setiawan atas isu ini?

Mudah-mudahan ada yang berkenan menjawab. Saya ucapkan terima kasih atas
waktu yang diberikan untuk menanggapi email ini.

Salam
minarwan 1590

-- 
- when one teaches, two learn -
http://www.linkedin.com/in/minarwan


Siapkan waktu PIT IAGI ke-43
Mark your date 43rd IAGI Annual Convention  Exhibition
JAKARTA,15-18 September 2014

Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact

Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti

Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id
Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id

DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information 
posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. 
In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not 
limited
to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting 
from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use 
of 
any information posted on IAGI mailing list.


Re: [iagi-net] Peran IAGI dalam krisis unemployement

2014-09-11 Terurut Topik noor syarifuddin
Rekan-rekan ,

Kalau kita un-zoom sedikit dan melihat secara lebih luas, industri
ekstraksi kita memang dalam kondisi yang sakit parah. Teman-teman di
pertambangan sudah mulai terkena imbasnya secara langsung seperti
disampaikan rekan-rekan miners.

Kondisi yang kurang lebih sama juga sedang dialami rekan-rekan migas.
Industri kita saat ini sedang babak-belur... kegiatan eksplorasi turun
drastis karena hal-hal yang sifatnya non teknis (PBB, perijinan,
tumpang tindih, birokrasi dll)... blok yang ditawarkan sepi peminat...
akibatnya jumlah pengeboran eksplorasi juga akan menurun drastis..

Hanya saja dalam konteks global antara dunia mining dan migas saat ini
dalam kondisi yang agak berbeda: kelesuan di mining terjadi bukan
hanya di Indonesia tapi melanda juga seluruh dunia. Sebaliknya di
bidang migas, kelesuan Indonesia masih tertolong oleh booming
aktifitas eksplorasi di negara lain... itu yang menyebabkan krisis
pekerja migas tidak terlihat secara kasat mata...

Namun demikian saya sepakat, sesuai amanat AD/ART, IAGI dengan segala
kemampuannya harus bisa menjadi jembatan perlindungan bagi
anggotanya IAGI menjadi terkenal mungkin perlu, tapi lebih perlu
lagi IAGI yang dapat dirasakan manfaatnya bagi para anggota. Kalau
tidak maka IAGI akan ditinggalkan kesepian sendirian ..


salam,





On 9/12/14, lia...@indo.net.id lia...@indo.net.id wrote:
 Ganti haluan masuk Umar Bakrie yg saat ini  lagi dibuka lowongan kesempatan
  sebanyak banyaknya untuk mengisi  tenaga baru , bisa jadi ilmuwan GG
 untuk memajukan ilmu geologi atau jadi birokrat  siapa tahu  nanti jadi Ka
 BG , Dirjen Migas  , Dirjen Minerba terus  membuat kebijakan dan regulasi yg
 kondusif untuk  investasi migas , dan minerba shg ekplorasi meningkat dan
 ini kalau terjadi  secara otomaris GG akan banyak terserap

 Ism

 Powered by Telkomsel BlackBerry®

 -Original Message-
 From: Gayuh Nugroho Dwi Putranto - gayuh.putra...@yahoo.com
  SRS0-1iG1=6E=yahoo.com=gayuh.putra...@iagi.or.id
 Sender: iagi-net@iagi.or.id
 Date: Thu, 11 Sep 2014 22:54:02
 To: economicgeol...@yahoogroups.comeconomicgeol...@yahoogroups.com;
 iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id
 Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: [iagi-net] Peran IAGI dalam krisis unemployement Re:
 [economicgeology] Fw:
  Hasil Survey AusIMM
 Selamat malam,
 saya coba mengangkat topik ini dari milis MGEI ini ke ranah milis IAGI,
 mumpung sedang hangat Pemilu Caketum IAGI. Sayang sekali topik ini tidak
 sempat dibahas di mimbar Debat Caketum kemarin di Ritz.

 Kalau memang IAGI didirikan dari, oleh, dan untuk anggota, maka sekarang
 IAGI kudu berperan dalam krisis unemployement di dunia pertambangan, baik
 mineral maupun batubara. Menurut hemat saya, ada 2 hal utk menjadi solusi
 mendasar, yaitu:
 1. meng-empower (mungkin jika diterjemahkan menjadi memberdayakan)
 anggotanya dengan enterpreneurial skills. Istilah economic geology harus
 diharfiahkan dengan memberikan (mengenalkan kembali) pengajaran (di kampus)
 atau training/workshop tentang economy dan elemen2nya, yaitu business,
 trade, money, dan industry. *Note, hanya ada 1 kandidat caketum IAGI yg
 semalam tegas bervisi tentang enterpreneurship ini*. Hal ini adalah cara
 termudah utk meng-generate (hehe..biasaya dimarahi Pak Syaiful kalo campur
 aduk jawa-english begini)ketertarikan di enterpreneur dan bisnis, khususnya
 di bidang geologi ini.

 2. lebih agresif dalam menggandeng pemilik modal/investor untuk berinvestasi
 di dunia pertambangan Indonesia. Contoh konkretnya adalah dengan mengadakan
 forum semisal Mines and Money atau semisal PDAC (Prospectors and
 Developers Association of Canada). Geologist-geologist kita ini kan sudah
 tahu dan hafal seluk beluk potensi, sumberdaya, dan cadangan di setiap
 jengkal republik ini, namun butuh dana untuk mengelola itu semua. Banyak
 juga geologist senior yg punya IUP/KP, namun mereka tetap butuh investor utk
 mengelola lebih lanjutnya. Tidak semua geologist punya akses (informasi dan
 network) ke segunung dana investasi di luar sana. Nah, disini IAGI bisa
 berperan utk menjembatani. Kalaupun recently multinational mining corp cabut
 dari Indonesia (Rio, BHP, Barrick), berarti saatnya investor lokal utk
 menjadi jendral di negeri sendiri. Di acara PIT baik IAGI atau MGEI (annual
 convention), bisa juga dibuatkan forum/exhibition utk ini. Ke depannya,
 acara ini
  boleh terpisah dengan induknya (PIT/AC).

 Sekian, maaf bila ada yg kurang berkenan. CMIIW, semoga bermanfaat.
 Wassalam.



 Gayuh Nugroho Dwi Putranto (3583)
 http://gayuh.putranto.net




 On Wednesday, September 10, 2014 8:05 AM, yoga suryanegara
 yoga_suryaneg...@yahoo.com [economicgeology]
 economicgeol...@yahoogroups.com wrote:




 Bang Silaban,

 Dalam suatu kesempatan semacam seminar, yang waktu itu juga dihadiri oleh
 Dirjen Minerba (Pak Sukhyar), saya sempat mempertanyakan dasar pemikiran
 pemerintah dan persiapan pemerintah ketika beberapa kebijakan diberlakukan
 yang itu berakibat pada hilangnya kesempatan kerja.
 

Re: [iagi-net] Seknas Jokowi ingin bantu legalkan tambang rakyat dan kaitannya dengan Pilpres IAGI

2014-09-11 Terurut Topik S. (Daru) Prihatmoko
Cak Minarwan dan rekan2 IAGIŠ

Kegiatan tambang rakyat sebenarnya sudah ada payung hukumnya spt tercantum
di dalam UU Minerba No.4/ 2009 dan PP turunannya. Ijin yg diperlukan adalah
Ijin Pertambangan Rakyat (IPR) dan tidak perlu mengikuti sistem tender (yg
sedang disiapkan implementasinya oleh pemerintah) seperti jenis tambang
non-rakyat (melalui IUP/ Ijin Usaha Pertambangan). Permasalahannya yg bisa
saya amati dari aspek legal adalah implementasi perijinan ini oleh Bupati yg
biasanya banyak ³mbulet²-nya ke sana kemari. Kalau memang pemerintahan baru
mau memakai UU Desa untuk mengakomodasi hal ini, saya kuatir malah akan
saling tabrakan antara UU Minerba dan UU Desa. Dan tentunya akan menambah
panjang birokrasi perijinan yg saat inipun sudah sangat panjang (apalagi
kalau mempertimbangkan overlapping aspek legal dengan UU Kehutanan, UU
Lingkungan, dan UU Tata Ruang). Jadi kalaupun mau dipaksakan melibatkan UU
Desa, saya kira IAGI harus memberikan masukan kpd pemerintahan baru, kalau
perlu pasal-per pasal agar sinkronisasi UU tsb (Minerba, Desa, Kehutanan,
Lingkungan dan Tata Ruang) berjalan dengan baik.

NahŠfakta nyata di lapangan sangatlah berbeda, rekan-rekan yg kerja di
sektor minerba tentunya sudah sangat tahu, bahwa yg namanya (atau yg
menamakan dirinya) tambang rakyat sebagian besarnya - untuk tidak mengatakan
seluruhnya - adalah tidak murni oleh rakyat setempat dekat lokasi ³tambang².
Selalu saja ada ³pemodal dari luar dan pekerja pendatang yg sering membuat
masalah dng masyarakat setempat. Mungkin di celah ini, UU Desa bisa
disisipkan untuk mengaturnya agar peran masyarakat setempat bisa dijaga/
ditingkatkan. 

Dampak negatif paling utama dr tambang rakyat ini adalah kerusakan
lingkungan yg susah dikontrol (oleh siapa dan bagaimana?) - plus bbrp hal yg
dikemukakan cak Min. Tambahan lagi, tudingan-tudingan oleh LSM-LSM yg bahkan
kadang mencampurkan adukkan antara kerusakan lingkungan oleh tambang liar/
rakyat dengan tambang resmi. Saya sepakat dng cak Min, bahwa ahli geologi
bisa dan perlu berperan dalam mensupervisi kegiatan tambang rakyat (yg
resmi) terutama pada aspek eksplorasi dan penambangan yg ramah lingkungan.
Langkah nyatanya mungkin IAGI (bisa melalui MGEI) menjembatani anggotanya
untuk bekerja sama dengan kelompok tambang rakyat resmi. Kerja sama spt ini
pernah dijajagi oleh MGEI bbrp tahun lalu saat saya aktif di sana dengan
sebuah LSM yg menjadi advisor pada bbrp kelompok tambang ³rakyat² di Lombok
dan Jawa. Walaupun ini belum berjalan dng baik, tetapi model kerja sama ini
perlu terus dikembangkan. Siapa tahu (dan diharapkan) hal ini akan bisa
menyerap tenaga geologists yg sedang banyak dirumahkan saat ini, spt
didiskusikan di tread email yg lain. Detil ttg kerja sama spt ini tentunya
akan sangat bervarias tgt jenis komoditi (logam, non logam atau batubara)
dan besar-kecilnya kelompok penambang yg perlu disupervisi.

Salam,
Daru

From:  Minarwan minarw...@gmail.com
Reply-To:  iagi-net@iagi.or.id iagi-net@iagi.or.id
Date:  Friday, September 12, 2014 at 7:14 AM
To:  iagi-net@iagi.or.id iagi-net@iagi.or.id
Subject:  [iagi-net] Seknas Jokowi ingin bantu legalkan tambang rakyat dan
kaitannya dengan Pilpres IAGI

Netters yth.,

Berawal dari diskusi lewat dinding facebook Pak Awang (beberapa minggu lalu)
tentang kondisi lahan bekas tambang di Bangka Barat, saya terus berpikir
apakah ada yang bisa dilakukan IAGI dalam membantu pemerintah mengatasi
berbagai persoalan pertambangan di Indonesia, termasuk salah satunya adalah
soal tambang rakyat (selain isu-isu seksi seperti kontrak dengan tambang
besar yang sebisa mungkin lebih menguntungkan pihak Indonesia).

Pagi ini saya ketika mengecek salah satu portal berita, saya menemukan
berita di bawah ini dan tergerak untuk membagikannya ke milis:

http://www.nefosnews.com/post/ekbis/seknas-jokowi-janji-legalkan-tambang-ema
s-rakyat-gunakan-uu-desa

UU Desa ini mungkin bisa menjadi alat untuk melegalkan tambang rakyat dan
kelihatannya Seknas Jokowi memiliki niat untuk membantu APRI. Namun saya
pikir, persoalan tambang rakyat ini bisa menjadi pisau bermata dua, di satu
sisi membuka kesempatan masyarakat untuk meningkatkan pendapatkan mereka,
namun disisi lain, ada banyak masalah yang mungkin muncul seperti:
1. Kerusakan lingkungan terutama pencemaran sumber air dan tanah
2. Masalah sosial ketika lahan tambang menjadi rebutan rakyat. Rakyat ini
jangan dipikir cuma rakyat lokal sekitar namun bisa juga dari daerah/pulau
lain (ada gula ada semut)
3. Kemungkinan penadah bermodal besar memainkan harga jual mineral yang
ditambang
4. Ketiadaan data mengenai mineral ikutan apa saja yang ditambang, apakah
ada mineral ikutan yang lebih bernilai?

Dalam kaitannya dengan peran IAGI, yang terpikir oleh saya adalah pemanfaat
tenaga ahli dari bidang geologi untuk menjadi konsultan para tambang
rakyat ini misalnya lewat mitra seperti koperasi tambang rakyat (jika
ada). Tentu ada tenaga ahli selain geologi yang dibutuhkan untuk membantu
tambang rakyat ini. Selain 

Re: [iagi-net] Seknas Jokowi ingin bantu legalkan tambang rakyat dan kaitannya dengan Pilpres IAGI

2014-09-11 Terurut Topik Amir Al Amin
Tambang rakyat itu kriterianya bagaimana?
Kalau pakai dump truk dan eskavator apa masih bisa disebut tambang rakyat.?
Aturan pelaksanaannya harus diperjelas. Tambang dengan alat berat tidak
termasuk tambang rakyat.


2014-09-12 8:47 GMT+05:00 S. (Daru) Prihatmoko sprihatm...@gmail.com:

 Cak Minarwan dan rekan2 IAGI…

 Kegiatan tambang rakyat sebenarnya sudah ada payung hukumnya spt tercantum
 di dalam UU Minerba No.4/ 2009 dan PP turunannya. Ijin yg diperlukan adalah
 Ijin Pertambangan Rakyat (IPR) dan tidak perlu mengikuti sistem tender (yg
 sedang disiapkan implementasinya oleh pemerintah) seperti jenis tambang
 non-rakyat (melalui IUP/ Ijin Usaha Pertambangan). Permasalahannya yg bisa
 saya amati dari aspek legal adalah implementasi perijinan ini oleh Bupati
 yg biasanya banyak “mbulet”-nya ke sana kemari. Kalau memang pemerintahan
 baru mau memakai UU Desa untuk mengakomodasi hal ini, saya kuatir malah
 akan saling tabrakan antara UU Minerba dan UU Desa. Dan tentunya akan
 menambah panjang birokrasi perijinan yg saat inipun sudah sangat panjang
 (apalagi kalau mempertimbangkan overlapping aspek legal dengan UU
 Kehutanan, UU Lingkungan, dan UU Tata Ruang). Jadi kalaupun mau dipaksakan
 melibatkan UU Desa, saya kira IAGI harus memberikan masukan kpd
 pemerintahan baru, kalau perlu pasal-per pasal agar sinkronisasi UU tsb
 (Minerba, Desa, Kehutanan, Lingkungan dan Tata Ruang) berjalan dengan baik.

 Nah…fakta nyata di lapangan sangatlah berbeda, rekan-rekan yg kerja di
 sektor minerba tentunya sudah sangat tahu, bahwa yg namanya (atau yg
 menamakan dirinya) tambang rakyat sebagian besarnya - untuk tidak
 mengatakan seluruhnya - adalah tidak murni oleh rakyat setempat dekat
 lokasi “tambang”. Selalu saja ada “pemodal dari luar dan pekerja pendatang
 yg sering membuat masalah dng masyarakat setempat. Mungkin di celah ini, UU
 Desa bisa disisipkan untuk mengaturnya agar peran masyarakat setempat bisa
 dijaga/ ditingkatkan.

 Dampak negatif paling utama dr tambang rakyat ini adalah kerusakan
 lingkungan yg susah dikontrol (oleh siapa dan bagaimana?) - plus bbrp hal
 yg dikemukakan cak Min. Tambahan lagi, tudingan-tudingan oleh LSM-LSM yg
 bahkan kadang mencampurkan adukkan antara kerusakan lingkungan oleh tambang
 liar/ rakyat dengan tambang resmi. Saya sepakat dng cak Min, bahwa ahli
 geologi bisa dan perlu berperan dalam mensupervisi kegiatan tambang rakyat
 (yg resmi) terutama pada aspek eksplorasi dan penambangan yg ramah
 lingkungan. Langkah nyatanya mungkin IAGI (bisa melalui MGEI) menjembatani
 anggotanya untuk bekerja sama dengan kelompok tambang rakyat resmi. Kerja
 sama spt ini pernah dijajagi oleh MGEI bbrp tahun lalu saat saya aktif di
 sana dengan sebuah LSM yg menjadi advisor pada bbrp kelompok tambang
 “rakyat” di Lombok dan Jawa. Walaupun ini belum berjalan dng baik, tetapi
 model kerja sama ini perlu terus dikembangkan. Siapa tahu (dan diharapkan)
 hal ini akan bisa menyerap tenaga geologists yg sedang banyak dirumahkan
 saat ini, spt didiskusikan di tread email yg lain. Detil ttg kerja sama spt
 ini tentunya akan sangat bervarias tgt jenis komoditi (logam, non logam
 atau batubara) dan besar-kecilnya kelompok penambang yg perlu disupervisi.

 Salam,
 Daru

 From: Minarwan minarw...@gmail.com
 Reply-To: iagi-net@iagi.or.id iagi-net@iagi.or.id
 Date: Friday, September 12, 2014 at 7:14 AM
 To: iagi-net@iagi.or.id iagi-net@iagi.or.id
 Subject: [iagi-net] Seknas Jokowi ingin bantu legalkan tambang rakyat dan
 kaitannya dengan Pilpres IAGI

 Netters yth.,

 Berawal dari diskusi lewat dinding facebook Pak Awang (beberapa minggu
 lalu) tentang kondisi lahan bekas tambang di Bangka Barat, saya terus
 berpikir apakah ada yang bisa dilakukan IAGI dalam membantu pemerintah
 mengatasi berbagai persoalan pertambangan di Indonesia, termasuk salah
 satunya adalah soal tambang rakyat (selain isu-isu seksi seperti kontrak
 dengan tambang besar yang sebisa mungkin lebih menguntungkan pihak
 Indonesia).

 Pagi ini saya ketika mengecek salah satu portal berita, saya menemukan
 berita di bawah ini dan tergerak untuk membagikannya ke milis:


 http://www.nefosnews.com/post/ekbis/seknas-jokowi-janji-legalkan-tambang-emas-rakyat-gunakan-uu-desa

 UU Desa ini mungkin bisa menjadi alat untuk melegalkan tambang rakyat dan
 kelihatannya Seknas Jokowi memiliki niat untuk membantu APRI. Namun saya
 pikir, persoalan tambang rakyat ini bisa menjadi pisau bermata dua, di satu
 sisi membuka kesempatan masyarakat untuk meningkatkan pendapatkan mereka,
 namun disisi lain, ada banyak masalah yang mungkin muncul seperti:
 1. Kerusakan lingkungan terutama pencemaran sumber air dan tanah
 2. Masalah sosial ketika lahan tambang menjadi rebutan rakyat. Rakyat ini
 jangan dipikir cuma rakyat lokal sekitar namun bisa juga dari daerah/pulau
 lain (ada gula ada semut)
 3. Kemungkinan penadah bermodal besar memainkan harga jual mineral yang
 ditambang
 4. Ketiadaan data mengenai mineral ikutan apa saja yang ditambang, apakah
 ada