[iagi-net] Fwd: [IATMI-KL] IAGI-KL Talk: Diskusi Gempa Sabah bersama Pak Herman Darman

2015-06-09 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari
Siapa tahu ada yang lewat KL pada hari yang sama bisa joint IAGI-KL

RDP
Kebanggaan sejati muncul dari kontribusi anda yang positip.

-- Forwarded message --
From: Fajar Anggakusumah fajar.te...@gmail.com
Date: 2015-06-09 13:05 GMT+07:00
Subject: [IATMI-KL] IAGI-KL Talk: Diskusi Gempa Sabah bersama Pak Herman
Darman
To: serba...@googlegroups.com serba...@googlegroups.com, iatmi-kl 
iatmi...@googlegroups.com
Cc: Fithra Harris Darmawan fithra.darma...@petronas.com.my


Yth Bapak  Ibu,

Kami dari pengurus* IAGI chapter Kuala Lumpur*, mengundang bapak  ibu
untuk menghadiri pemaparan dan diskusi mengenai Gempa di Sabah yang terjadi
baru-baru ini. Adapun acara ini akan di paparkan oleh Pak Herman Darman.

Beikut adalah detail acara:
Subject: *Diskusi Gempa Sabah*
Presenter: Pak *Herman Darman*
(Principal Regional Geologist: Asia Pacific di Shell International EP).
Waktu: *Jumat, 12 Juni 2015; 18.00 – 20.00*
Tempat: *The Meritz Apartment, Function Room*; Floor 7M, Jalan Mayang, KLCC
Pendaftaran:
Bisa langsung membalas email ini atau japri ke: Fajar 0123 610 230

Sebagai bonus acara, kamipun akan mengadakan acara nonton bareng film *San
Andreas*. Film mengenai petualangan pada saat terjadi gempa dahsyat di
California  sekitarnya.Acara nobar ini terbuka bagi sesiapa yg berminat,
dan berlokasi di TGV KLCC
*NOTE:* Acara Nobar ini bisa berubah tergantung waktu tayang  peminat.

Akhir kata kami mengharapkan kehadiran bapak  ibu sekalian pada acara
kumpul2 ini. Terimakasih banyak kami ucapkan atas perhatian bapak  ibu.

Hormat kami,
Fajar
on behalf of Pengurus IAGI chapter Kuala Lumpur


-- 
Mohon menggunakan mailist sesuai dengan peruntukannya.
IATMI-KL : iatmi...@googlegroups.com
Cerita santai : guyonan...@googlegroups.com
Postingan bebas selama tak menyerang SARA : serba...@googlegroups.com
---
Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup IATMI-KL di Google Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini,
kirim email ke iatmi-kl+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.





Visit IAGI Website: http://iagi.or.id

Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact



Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)

Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:

Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta

No. Rek: 123 0085005314

Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)

Bank BCA KCP. Manara Mulia

No. Rekening: 255-1088580

A/n: Shinta Damayanti



Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id

Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id



DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information 

posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. 

In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not 
limited

to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting 

from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use 
of 

any information posted on IAGI mailing list.





[iagi-net] Geo-Generalist.

2015-06-09 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari
Bidang kerja dan profesi lulusan geologi saat ini sudah sangat banyak
beragam. Dengan aplikasi bidang studi khusus sdh bisa menjadi Geomodeller,
Petrophysicist, Engineering Geology, Mining Geologist, Structure
geologist, Hydrogeologist, Sedimentologist, Pedogeologist,Geochemist,
Stratigrapher, Geoarcheologist, Mineralogist/Gemologist dan masih banyak
lagi. Konsekuensi dari banyaknya profesi ini akhirnya melihat pendidikan
geologi ini menghasilkan lulusan geologi yang seolah ga bisa apa-apa.
Bukan karena ketidak mampuan tetapi tuntutan profesinya sudah sangat
spesifik fokus dan mendalam. Tapi yg dipelajari di kampus mencakup segala
ilmu kebumian.

Ini terjadi karena yg dipelajari sebagai ilmu dasar wajib sangat
banyak beragam yang barangkali tidak terpakai saat kerja nantinya. Ya,
karena profesinya sudah sangat spesifik, fokus dan mendalam.

Tantangan bidang studi geologi saat ini tentunya bagaimana menghasilkan
tenaga kerja atau pencipta kerja yg lebih spesifik, mempelajari mata
kuliah yg memang nantinya diperlukan, dalam waktu kuliah yg semakin
singkat. Dan kalau bisa dengan biaya lebih efisien.

Apakah perlu dipikirkan untuk membuat Fakultas Geologi dengan jurusan yg
lebih spesifik dengan beban studi yang sudah menjurus ke bidang profesi
nantinya yg lebih spesifik ? Dipisahkan sejak semester satu !

Pemekaran keilmuan ini barangkali perlu diantisipasi sejak dari
pendidikannya. Yang barangkali perlu juga disiapkan sejak dini.

Hanya mencoba berpikir sejenak melihat banyaknya lulusan Geologist yg
Generalis yg mengatakan masihenganggur mencari pekerjaan.

Salam
Rdp


-- 
--
Kebanggaan sejati muncul dari kontribusi anda yang positip.



Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact

Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti

Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id
Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id

DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information 
posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. 
In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not 
limited
to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting 
from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use 
of 
any information posted on IAGI mailing list.


Re: [iagi-net] Geo-Generalist.

2015-06-09 Terurut Topik ronal.niz...@gmail.com
Pandangan Pak Rovicky sesuai dengan kondisi dunia kerjaan sekarang ini pada umumnya meminta instan sesuai dengan core bisnis perusahaan.Saya ingat (mohon dikoreksi kalau keliru) waktu kuliah fieldtrip lapangan (selalu hari minggu hik hik) geomorfology dan geology dasar, salahsatu dosen yg kita hormati memberikan "arahan" : "untuk mengetahui secara akurat suatu proses geologi coba dilihat terlebih dahulu dengan pandangan burung (red-jauh) baru secara dekat, kemudian jauh lagi trus dekatkan lagi". Berdasarkan "arahan" dari bapak dosen tsb masih terngiang sampai sekarang, apakah jika dikaitkan dengan disiplin ilmu geologi, apakah jika mahasiswa baru langsung terjun ke specialist apa nantinya ada "bagian" geology yang hilang dari pola analisa nantinya? Sehingga dalam menterjemahkan dan analisa suatu proses geologi tidak secara "pandangan burung" terlebih dahulu.Salam,RN  Sent from my BlackBerry 10 smartphone on the Indosat network. From: Rovicky Dwi PutrohariSent: Wednesday, 10 June 2015 09:15To: IAGIReply To: iagi-net@iagi.or.idSubject: [iagi-net] Geo-Generalist.Bidang kerja dan profesi lulusan geologi saat ini sudah sangat banyak beragam. Dengan aplikasi bidang studi khusus sdh bisa menjadi Geomodeller, Petrophysicist, Engineering Geology, Mining Geologist, Structure geologist,Hydrogeologist, Sedimentologist,Pedogeologist,Geochemist, Stratigrapher,Geoarcheologist, Mineralogist/Gemologist dan masih banyak lagi. Konsekuensi dari banyaknya profesi ini akhirnya melihatpendidikan geologi ini menghasilkanlulusan geologi yangseolah "ga bisa apa-apa". Bukan karena ketidak mampuan tetapi tuntutan profesinya sudah sangat spesifik fokus dan mendalam. Tapi yg dipelajari di kampus mencakup segala ilmu kebumian.Ini terjadi karena yg dipelajari sebagai ilmu dasar wajib sangat banyakberagam yang barangkali tidak terpakai saat kerja nantinya. Ya, karena profesinya sudah sangat spesifik, fokus dan mendalam.Tantangan bidang studi geologi saatini tentunya bagaimanamenghasilkan tenaga kerja atau pencipta kerja yg lebih spesifik, mempelajari mata kuliahyg memang nantinya diperlukan, dalam waktu kuliah yg semakin singkat. Dan kalau bisa dengan biaya lebih efisien.Apakah perlu dipikirkan untuk membuat Fakultas Geologi dengan jurusan yg lebih spesifik dengan beban studi yang sudah "menjurus" ke bidang profesi nantinya yg lebih spesifik? Dipisahkan sejak semester satu !Pemekaran keilmuan ini barangkaliperlu diantisipasi sejak dari pendidikannya. Yang barangkali perlu juga disiapkan sejak dini.Hanya mencoba berpikir sejenak melihat banyaknya lulusan "Geologist yg Generalis" yg mengatakan masihenganggur mencari pekerjaan.SalamRdp-- --"Kebanggaan sejati muncul dari kontribusi anda yang positip".





Visit IAGI Website: http://iagi.or.id

Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact



Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)

Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:

Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta

No. Rek: 123 0085005314

Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)

Bank BCA KCP. Manara Mulia

No. Rekening: 255-1088580

A/n: Shinta Damayanti



Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id

Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id



DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information 

posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. 

In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited

to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting 

from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of 

any information posted on IAGI mailing list.








Visit IAGI Website: http://iagi.or.id

Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact



Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)

Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:

Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta

No. Rek: 123 0085005314

Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)

Bank BCA KCP. Manara Mulia

No. Rekening: 255-1088580

A/n: Shinta Damayanti



Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id


[iagi-net] Fwd: The Prestigious Geothermal Event in Indonesia, IIGCE 2015 on 19-21 August 2015

2015-06-09 Terurut Topik Sekretariat IAGI
-- Forwarded message --
From: agit agitdiyan...@quadmice.com
Date: 2015-06-09 20:06 GMT+07:00
Subject: The Prestigious Geothermal Event in Indonesia, IIGCE 2015 on 19-21
August 2015
To: iagi...@cbn.net.id


COME  JOIN US

*INDONESIA INTERNATIONAL GEOTHERMAL CONVENTION  EXHIBITION (IIGCE) 2015*

*19 – 21 August 2015*

*Jakarta Convention Center*

​

*for further info, **please CONTACT US to:*

*Mr. Junior Kainama : *+62 812 3948 2927 %28%2B62%20812%203948%202927

*Ms. Agit *: +*62 856 0856 5803*



*Ms. Rahma : *+62 899 7722 913 %28%2B62%20899%207722%20913​​



*or **kindly access our website*

www.iigce.com





Visit IAGI Website: http://iagi.or.id

Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact



Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)

Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:

Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta

No. Rek: 123 0085005314

Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)

Bank BCA KCP. Manara Mulia

No. Rekening: 255-1088580

A/n: Shinta Damayanti



Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id

Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id



DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information 

posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. 

In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not 
limited

to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting 

from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use 
of 

any information posted on IAGI mailing list.





Re: [iagi-net] 90% Cadangan Minyak RI Dipegang Perusahaan Asing

2015-06-09 Terurut Topik R.P.Koesoemadinata

Inilah kita perlu menelusuri sejarah.
UUD-45 itu kan disusun zaman Jepang oleh para cendekiawan yang pada waktu 
itu cenderung sosialists (bukan komunis) dan nasionalist. Kecenderungan ini 
bukan saja di Indonesia tetapi juga di Europa, bahkan di Amerika Serikat 
(a.l penulis Hemingway, yang ikut berjuang di Sepanyol dengan para sosialis 
melawan fasisme). Pancasila sendiri juga bersifat  sosialistis . Marhaenisme 
yang dianut bung Karno juga bersifat sosialistis yang anti kapitalisme dan 
anti komunisme.
Maka setelah Indonesia merdeka terutama setelah pada tahun 1958 kita kembali 
ke UUD-45, maka banyak perusahaan asing khususnya semua perusahaan Belanda 
(termasuk perkebunanan,  bahkan pabrik roti dan toko2)  dinasionalisasi 
apalagi dengan dalih Trikora dan terjadi exodus orang wna Belanda. 
Perusahaan Inggris (a.l. BPM Shell, walaupun sahamnya sebagaian saham 
Belanda) dan Amerika (Caltex, Stanvac) tidak ikut dinasionalisasi karena 
kepentingan politik untuk dukungan merebut Papua. Juga perusahaan tambang 
Timah di Bangka Belitung,  emas di Cikotok dan bauksit di Kijang  dan 
batubara di Sawahlunto dan Bukit Asam semua dinasionalisasi menjadi PN 
Timah, PN Aneka Tambang, PN Batubara. Jadi pada zaman itu sudah terjadi 
nasionalisasi sumber alam Indonesia sesuai dengan pasal 33 UUD-45. Juga pada 
akhir PDII itu ada perusahaan gabungan BPM-pemerintah kolonial NIAM, juga 
dinasionalisasi menjadi PN Permindo yang kemudian jadi Pertamin. Jawa Barat 
Utara diambil alih dari BPM menjadi PN Permigan
Nah dalam hal ini Ibnu Sutowo/tentara  mengusai daerah minyak Sumatra Utara, 
yang tidak sempat diambil kembali oleh BPM/Shell dan membentuk PN Permina. 
Disini sebetulnya kelihayan dia, dia sadar bahwa untuk explorasi dan 
produksi itu memerlukan SDM, modal dan teknologi yang jelas Indonesia tidak 
mempunyai (ahli teknik dan ahli geologi Indonesia saja yang ada pada waktu 
itu bisa dihitung dengan jari, termasuk saya). Pada tahun 60-an dia 
menemukan konsep yang didukung seorang jenderal dari Canada yang mempunyai 
perusahaan minyakbumi independent Asamera, yaitu production sharing 
contract. Dalam production sharing contract ini Kuasa Pertambangan tetap 
dipegang Permina, dan Asamera menjadi sekadar kontraktor untuk mencari dan 
memproduksikan minyak di suatu wilayah kerja (daerah operasi) dengan split 
50-50 dan semua biaya ditanggung kontraktor, jika tidak berhasil kontraktor 
tidak dapat penggantian apa2. Jelas Asamera hanya bersifat kontraktor, tidak 
boleh invesitasi apa2, semua perlengkapan begitu sampai di Indonesia menjadi 
milik Permina, juga kontraktor tidak boleh menklaim cadangan yang 
diketemukan sebagai assetnya, 50% saja tidak. Hanya jika minyakbumi itu 
sudah sampai ke permukaan maka Permina akan membayar kontraktor dengan 
minyak (in natura) sesuai dengan splitnya. Semua tangki2, pipa dan instalasi 
produksi menjadi milik Permina. Kontraktor demikian yang dibayar dengan 
split sebetulnya sudah biasa pada umumnya dalam bidang enhanced recovery, 
dimana kontraktor minta dibayar dengan suatu split dari produksi. Dalam hal 
ini Asamera itu adalah kontraktor yang tidak jauh  berbeda dengan 
Schlumberger. Dan dengan demikian pula urusan pembebasan tanah, fasilitas 
kantor dsb diberikan Permina. Karena sifatnya kontraktor, maka boleh tidak 
berbadan hukum di luar Indonesia (tidak perlu PT). Ibnu Sutowo sudah lihat 
jauh kedepan dengan adanya konsep DMO, karena jelas harga minyakbumi di 
dalam negeri tidak bisa sama dengan harga minyak internasional, di mana 
contractor diwajibkan menjual hasil produksi minyaknya dengan harga yang 
jauh lebih rendah dari pasaran internasional (istilahnya sekarang mensubsidi 
pasaran dalam negeri)
Nah itu situasinya masih sebelum G30S, Stanvac dan Caltex masih ditoleransi 
sebagai pemegang Kuasa Pertambangan. Maka muncul ekonomi yang disentralisir 
(adanya Badan Perancangan Negara, dengan proyek2 industriliasi, al industri 
baja, industri pupusi dengan bantuan Uni Soviet)
Nah sesudah G30S Pemerintahan Suharto sadar sangat memerlukan modal, karena 
Indonesia pada waktu itu tidak punya apa2 kecuali hutang ke Uni ?Soviet. 
Dalam soal migas konsep production sharing contract ini sangat dipuji karena 
sesuai dengan UUD-45, bahkan ditiru oleh negara lain, bahkan dilanjutkan 
oleh pemerintahan orde baru dengan menyerahkan seluruh KP migas kepada PN 
Permina dan PN Pertamin yang kemudian digabung menjadi Pertamina, dengan 
haknya untuk melakukan production sharing contracts dengan perusaan asing, 
sedangkan Shell pada waktu masih zaman bung Karno menjual seluruh assetnya 
(KP, isntalasi, kilang serta SPBU) di Indonesia  ke PN Permina dan sejak itu 
Permina memonopoli migas di Indonesia, sedangkan Caltex dan Stanvac masih 
ditolerir berlanjut.
Di bidang pertambangan hal di atas tidak terjadi, dan pada zaman Orla tidak 
terjadi investasi asing dalam bidang ini. Pernah ada wacana supaya Baru 
pada pemerintah Orba Departemen Pertambangan membuat konsep Kontrak Karya 
(contract of 

Re: [iagi-net] Gempa di Kinibalu

2015-06-09 Terurut Topik R.P.Koesoemadinata
Mungkin Gempa Kinibalu ini dapat dikatagorikan sebagai Intra-plate earthquake, 
sebagaimana terjadi dengan Virginia Earthquake di bagian timur US yang 
hypocentrum berada di Appalachian Mts suatu collision yang terjadi zaman 
Paleozoic dan menghasilkan thrustfaults dan pernah ditafsirkan diaktifkan oleh 
desakan dari Atlantic Mid-ocean Ridge spreading center yang sangat aktif.
Apakah dalam hal gempa Kinibalu yang berada dalam Kuching collision zone dari 
Mio-Pliocene ini juga disebabkan tekanan dari South China Sea spreading center? 
Apakah SCS spreading center ini masih aktif?
Intra-plate earthquake sangat jarang terjadi, tetapi yang di Eastern US ini 
sudah beberapa kali terjadi dalam 'historical time' Apakah ada catatan sejarah 
gempa di daerah Sabah?
Barangkali para ahli seismologi dan plate tectonics dapat menanggapinya?
Mungkin jawabannya dari hasil Pertemuan Kuala Lumpur
Wassalam
RPK


  - Original Message - 
  From: Rovicky Dwi Putrohari 
  To: iagi-net@iagi.or.id 
  Sent: Sunday, June 07, 2015 8:48 PM
  Subject: Re: [iagi-net] Gempa di Kinibalu


  Kalau lihat tensor dan penampang regional memotong G Kinabalu sepertinya 
mekanisme sesar Down thrust.


  
https://rovicky.wordpress.com/2015/06/07/mekanisme-unik-dari-ranau-fault-yang-menggetarkan-kinabalu/


  Rdp

  On Sunday, June 7, 2015, Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com wrote:

Sebenarnya tidak salah bila menyebutkan Kalimantan itu “relatif” aman dari 
gempa. Namun jelas tidak ada lokasi di dunia ini yang benar-benar bebas dari 
gempa. Hampir semua batuan dasar di bumi ini pernah mengalami tekanan (stress) 
dan mungkin masih menyimpan tenaga. 


https://rovicky.wordpress.com/2015/06/06/kalimantanpun-tidak-bebas-gempa/ 

Sent from my iPhone

On 6 Jun 2015, at 19.54, Bandono Salim bandon...@gmail.com wrote:


  gempa volkanik mungkin? 

  Pada 6 Jun 2015 15:56, R.P.Koesoemadinata koeso...@melsa.net.id 
menulis:

Ini terjadi gempa di Kinibalu, Borneo, belum ada komentar dari mana 
asalnya gempa itu?
Apakah ada sesar geser besar? Subduction? Collision?
Barangkali ada teori lain?
Wassalam
RPK



Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact

Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti

Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id
Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id

DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information 
posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. 
In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but 
not limited
to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, 
resulting 
from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with 
the use of 
any information posted on IAGI mailing list.




  

  Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
  Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact
  
  Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
  Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
  Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
  No. Rek: 123 0085005314
  Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
  Bank BCA KCP. Manara Mulia
  No. Rekening: 255-1088580
  A/n: Shinta Damayanti
  
  Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id
  Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id
  
  DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information 
  posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. 
  In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but 
not limited
  to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, 
resulting 
  from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with 
the use of 
  any information posted on IAGI mailing list.
  

  =


  -- 

  --
  Kebanggaan sejati muncul dari kontribusi anda yang positip.


  

  Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
  Hubungi Kami: 

Re: [iagi-net] Geo-Generalist.

2015-06-09 Terurut Topik Dandy Hidayat
Pak Rovicky

Saya pikir kurikulum untuk Jurusan Geology di Universitas sudah benar ,
Untuk Pembagian Struktur Mata Kuliah juga sudah benar Mulai dari :

1. Mata Kuliah Umum (MKU)
2. Mata Kuliah Dasar (MKD)
3. Mata Kuliah Keahlian (MKK)
4. Mata Kuliah Pilihan. (MKP)

Phylosofinya sebenarnya mahasiswa Geologi sudah diarahkan ke Spesialisasi
sejak Semester 6 (tahun ke 3) dengan boleh mengambil Mata Kuliah Pilihan
(MKP) seperti (Explorasi Biji, Sequen Stratigraphy , Geology bencana,
Geology Linkungan) sesuai dengan Mata Kuliah Keahlian (MKK) seperti
Vulconology , Stratigrapgy Indonesia. Mineral Optik  Petrography yang
diminatinya.

Sedikit menyimpang , Melihat Penyataan Pak Rovicky masalah Generalisasi
Geologist lebih karena Kesempatan , Peluang Kerja yg ada, Pendapatan vs
Beban Kerja dan Aji Mumpung

Seorang yang Hobby di Hardrock (Ore - Mining) mungkin akan tergoda untuk
masuk ke Soft Rock (Sedimen Oil gas / Coal) kalau peluangnya ada dan Gaji
yang ditawarkan lebih baik.

Selain itu (pengalaman pribadi) waktu kuliah dulu , kebanyakan yang datang
ke Kampus dari kalangan Migas dan Poster/ pamlet / Brosur yang dilihat juga
kebanyakan adalah dari Migas, yang secara alam sadar menggiring mahasiswa
Geology untuk masuk ke Migas.

Lulusan Geologi Di Luar juga sama , saya pernah kerja dengan Well Site
Geologist di Mxa Lulusan Sxxa Bxxu dalam bidang keahlian
Vulcanology . Ya mau apalagi , di Mxxxa Vulcanology belum beken jadi
ujungnya masuk Migas juga. Tapi yang bersangkutan tetap bisa kerja karena
telah mendapatkan mata kuliah (subject) Petrology Batuan Sedimen dan
Sedimentology ... sekalipun waktu saya iseng - iseng tanya masalah Basin
Analysis dan Paleontology (karena ada analisa Bentos dan Plangton)  ..
Jawabannya dia pun tidak tahu . Kerjanya hanya dapat laporan dari Wellsite
Geology trus ngitung sand - shale  aja .

Saran yang mungkin dapat kita lakukan adalah :

1. Perbanyak Informasi baik ceramah Ilmiah , Pamlet , Brosure dalam bidang
Geology Tehnik , Hidrology , Vulcanology
2. Info Lowongan kerja untuk Geologist Non Migas perlu diperbanyak hingga
mahasiswa tertarik untuk belajar dan mendalami Geology Non Migas.

Sementara itu saja dulu.

Salam

Dandy



2015-06-09 19:02 GMT+08:00 Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com:

 Bidang kerja dan profesi lulusan geologi saat ini sudah sangat banyak
 beragam. Dengan aplikasi bidang studi khusus sdh bisa menjadi Geomodeller,
 Petrophysicist, Engineering Geology, Mining Geologist, Structure
 geologist, Hydrogeologist, Sedimentologist, Pedogeologist,Geochemist,
 Stratigrapher, Geoarcheologist, Mineralogist/Gemologist dan masih banyak
 lagi. Konsekuensi dari banyaknya profesi ini akhirnya melihat pendidikan
 geologi ini menghasilkan lulusan geologi yang seolah ga bisa apa-apa.
 Bukan karena ketidak mampuan tetapi tuntutan profesinya sudah sangat
 spesifik fokus dan mendalam. Tapi yg dipelajari di kampus mencakup segala
 ilmu kebumian.

 Ini terjadi karena yg dipelajari sebagai ilmu dasar wajib sangat
 banyak beragam yang barangkali tidak terpakai saat kerja nantinya. Ya,
 karena profesinya sudah sangat spesifik, fokus dan mendalam.

 Tantangan bidang studi geologi saat ini tentunya bagaimana menghasilkan
 tenaga kerja atau pencipta kerja yg lebih spesifik, mempelajari mata
 kuliah yg memang nantinya diperlukan, dalam waktu kuliah yg semakin
 singkat. Dan kalau bisa dengan biaya lebih efisien.

 Apakah perlu dipikirkan untuk membuat Fakultas Geologi dengan jurusan yg
 lebih spesifik dengan beban studi yang sudah menjurus ke bidang profesi
 nantinya yg lebih spesifik ? Dipisahkan sejak semester satu !

 Pemekaran keilmuan ini barangkali perlu diantisipasi sejak dari
 pendidikannya. Yang barangkali perlu juga disiapkan sejak dini.

 Hanya mencoba berpikir sejenak melihat banyaknya lulusan Geologist yg
 Generalis yg mengatakan masihenganggur mencari pekerjaan.

 Salam
 Rdp


 --
 --
 Kebanggaan sejati muncul dari kontribusi anda yang positip.


 

 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
 Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact
 
 Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
 Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
 Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
 No. Rek: 123 0085005314
 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
 Bank BCA KCP. Manara Mulia
 No. Rekening: 255-1088580
 A/n: Shinta Damayanti
 
 Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id
 Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id
 
 DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information
 posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others.
 In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not
 limited
 to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever,
 resulting
 from loss of use, data or profits, arising out of 

Re: [iagi-net] Geo-Generalist.

2015-06-09 Terurut Topik Amir Al Amin
Kalau S1 (BSc) memang seharusnya generalis.
Kalau spesifik, nanti malah mempersempit diri akan dunia kerja geologi.

Semua tidak tahu pasi apa yang jadi kebutuhan 5th lagi, saat mereka lulus.
Lowongan geologit kan musiman. Ada musim PNS, musim batubara, musim emas,
musim migas,
sekarang ini musim akik.:-)



2015-06-10 8:05 GMT+05:00 Dandy Hidayat dandy.hidayat@gmail.com:

 Pak Rovicky

 Saya pikir kurikulum untuk Jurusan Geology di Universitas sudah benar ,
 Untuk Pembagian Struktur Mata Kuliah juga sudah benar Mulai dari :

 1. Mata Kuliah Umum (MKU)
 2. Mata Kuliah Dasar (MKD)
 3. Mata Kuliah Keahlian (MKK)
 4. Mata Kuliah Pilihan. (MKP)

 Phylosofinya sebenarnya mahasiswa Geologi sudah diarahkan ke Spesialisasi
 sejak Semester 6 (tahun ke 3) dengan boleh mengambil Mata Kuliah Pilihan
 (MKP) seperti (Explorasi Biji, Sequen Stratigraphy , Geology bencana,
 Geology Linkungan) sesuai dengan Mata Kuliah Keahlian (MKK) seperti
 Vulconology , Stratigrapgy Indonesia. Mineral Optik  Petrography yang
 diminatinya.

 Sedikit menyimpang , Melihat Penyataan Pak Rovicky masalah Generalisasi
 Geologist lebih karena Kesempatan , Peluang Kerja yg ada, Pendapatan vs
 Beban Kerja dan Aji Mumpung

 Seorang yang Hobby di Hardrock (Ore - Mining) mungkin akan tergoda untuk
 masuk ke Soft Rock (Sedimen Oil gas / Coal) kalau peluangnya ada dan Gaji
 yang ditawarkan lebih baik.

 Selain itu (pengalaman pribadi) waktu kuliah dulu , kebanyakan yang datang
 ke Kampus dari kalangan Migas dan Poster/ pamlet / Brosur yang dilihat juga
 kebanyakan adalah dari Migas, yang secara alam sadar menggiring mahasiswa
 Geology untuk masuk ke Migas.

 Lulusan Geologi Di Luar juga sama , saya pernah kerja dengan Well Site
 Geologist di Mxa Lulusan Sxxa Bxxu dalam bidang keahlian
 Vulcanology . Ya mau apalagi , di Mxxxa Vulcanology belum beken jadi
 ujungnya masuk Migas juga. Tapi yang bersangkutan tetap bisa kerja karena
 telah mendapatkan mata kuliah (subject) Petrology Batuan Sedimen dan
 Sedimentology ... sekalipun waktu saya iseng - iseng tanya masalah Basin
 Analysis dan Paleontology (karena ada analisa Bentos dan Plangton)  ..
 Jawabannya dia pun tidak tahu . Kerjanya hanya dapat laporan dari Wellsite
 Geology trus ngitung sand - shale  aja .

 Saran yang mungkin dapat kita lakukan adalah :

 1. Perbanyak Informasi baik ceramah Ilmiah , Pamlet , Brosure dalam bidang
 Geology Tehnik , Hidrology , Vulcanology
 2. Info Lowongan kerja untuk Geologist Non Migas perlu diperbanyak hingga
 mahasiswa tertarik untuk belajar dan mendalami Geology Non Migas.

 Sementara itu saja dulu.

 Salam

 Dandy



 2015-06-09 19:02 GMT+08:00 Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com:

 Bidang kerja dan profesi lulusan geologi saat ini sudah sangat banyak
 beragam. Dengan aplikasi bidang studi khusus sdh bisa menjadi Geomodeller,
 Petrophysicist, Engineering Geology, Mining Geologist, Structure
 geologist, Hydrogeologist, Sedimentologist, Pedogeologist,Geochemist,
 Stratigrapher, Geoarcheologist, Mineralogist/Gemologist dan masih banyak
 lagi. Konsekuensi dari banyaknya profesi ini akhirnya melihat pendidikan
 geologi ini menghasilkan lulusan geologi yang seolah ga bisa apa-apa.
 Bukan karena ketidak mampuan tetapi tuntutan profesinya sudah sangat
 spesifik fokus dan mendalam. Tapi yg dipelajari di kampus mencakup segala
 ilmu kebumian.

 Ini terjadi karena yg dipelajari sebagai ilmu dasar wajib sangat
 banyak beragam yang barangkali tidak terpakai saat kerja nantinya. Ya,
 karena profesinya sudah sangat spesifik, fokus dan mendalam.

 Tantangan bidang studi geologi saat ini tentunya bagaimana menghasilkan
 tenaga kerja atau pencipta kerja yg lebih spesifik, mempelajari mata
 kuliah yg memang nantinya diperlukan, dalam waktu kuliah yg semakin
 singkat. Dan kalau bisa dengan biaya lebih efisien.

 Apakah perlu dipikirkan untuk membuat Fakultas Geologi dengan jurusan yg
 lebih spesifik dengan beban studi yang sudah menjurus ke bidang profesi
 nantinya yg lebih spesifik ? Dipisahkan sejak semester satu !

 Pemekaran keilmuan ini barangkali perlu diantisipasi sejak dari
 pendidikannya. Yang barangkali perlu juga disiapkan sejak dini.

 Hanya mencoba berpikir sejenak melihat banyaknya lulusan Geologist yg
 Generalis yg mengatakan masihenganggur mencari pekerjaan.

 Salam
 Rdp


 --
 --
 Kebanggaan sejati muncul dari kontribusi anda yang positip.


 

 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
 Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact
 
 Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
 Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
 Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
 No. Rek: 123 0085005314
 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
 Bank BCA KCP. Manara Mulia
 No. Rekening: 255-1088580
 A/n: Shinta Damayanti
 
 Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id
 Unsubscribe: