Re: [iagi-net] -batuan-aneh-di-geopark-ciletuh
Wah kalau lihat foto-fotonya mengingatkan saya pada suatu E-log, terdiri dari interbedded sandstones dan shales. " 3D well log". Looks natural to me Hehehe Wassalam RPK - Original Message - From: Franciscus B Sinartio - fbsinar...@yahoo.com To: iagi-net@iagi.or.id ; Danny Hilman ; Iagi Sent: Friday, July 08, 2016 11:14 PM Subject: Re: [iagi-net] -batuan-aneh-di-geopark-ciletuh Apa mungkin karena erosi karena angin??? Sent from Yahoo Mail on Android On Fri, Jul 8, 2016 at 22:13, Danny Hilmanwrote: Kalo dari foto-fotonya kemungkinan besar bukan produk alamiah. Dalam proses geologi, biasanya bentukan seperti itu terjadi karena erosi air yang cukup deras (seperti di pinggir laut atau sungai deras) pada batuan berlapis. Meskipun aneh juga karena bongkah2nya semua berbentuk tiang/kolom bukan bongkah-bongkah yangbentuknya tidak beraturan. Di foto kelihatannya batuannya masif, tidak menunjukan adanya perlapisan; artinya lekukan yang terjadi sepertinya bukan efek dari erosi pada lebih dari satu lapisan dengan kekerasan berbeda. Dan batuan-batuan tersebut tidak terlihat dipinggir sungai atau pantai tapi kelihatannya berguguran dari sumbernya yang dekat.salah satu batu bidak tersebut memperlihatkan bagian bawahnya berbentuk kotak (kubus) sedangkan bagian atasnya selinder... dan tidak terlihat ada perlapisan atau perbedaan batuan... namun sekali lagi resolusi fotonya kurang tinggi. Teka-teki yang sangat menarik. salam, DHN On Fri, Jul 8, 2016 at 4:46 PM, Amir Al Amin wrote: Kok kayak hasil bioturbasi, tapi besar.,. ayo tebak2an, bikinan manusia atau bukan :-) http://news.detik.com/berita/3232889/area-temuan-batuan-aneh-di-geopark-ciletuh-meluas-warga-lakukan-pengamanan -- *** Amir Al Amin Operations/ Wellsite Geologist (62)811592902 amir13120[at]yahoo.com amir.al.amin[at]gmail.com Geosea XIV and 45TH IAGI Annual Convention 2016 Bandung , October 10-13 2016 for further information please visit our website at http://geosea2016.iagi.or.id or email to secretar...@geosea2016.iagi.or.id Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa) Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta (a/n IAGI) No. Rek: 123 0085005314 Bank BCA KCP. Manara Mulia (A/n: Shinta Damayanti) No. Rekening: 255-1088580 Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. -- Danny Hilman Natawidjaja LabEarth - Geoteknologi LIPI, Gd.70 Komplek LIPI - Gd.70, Jl. Sangkuriang, Bandung 40135, Indonesia Geosea XIV and 45TH IAGI Annual Convention 2016 Bandung , October 10-13 2016 for further information please visit our website at http://geosea2016.iagi.or.id or email to secretar...@geosea2016.iagi.or.id Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa) Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta (a/n IAGI) No. Rek: 123 0085005314 Bank BCA KCP. Manara Mulia (A/n: Shinta Damayanti) No. Rekening: 255-1088580 Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. Geosea XIV and 45TH IAGI Annual Convention 2016 Bandung , October 10-13 2016 for further information
Re: [iagi-net] PEMILU ISPG - IAGI 2016 - 2018
Assocation vs Society Indonesian Society of Petroleum Geologists atau Indonesian Assocation of Petroleum Geologists? Biasanya istilah Association (Ikatan, Persatuan) dipakai untuk Professional Association, di mana ditekankan profesi geologistsnya, bahkan untuk perkumpulan perusahaan. seperti AAPG, yang dimana profesi-nya yang ditonjolkan dan diperjuangkan. Society (Masyarakat) biasanya digunakan untuk Scientifc Society, seperti Geological Society of America, LondonGeological Society, di mana science-nya yang jadi peran utamanya. Tapi memang kedua istilah sudah tidak jelas lagi. Logikanya dan secara konsisten di bawah Association (Ikatan) ada masyarakat keilmuan-keilmuan, seperti MGEI: Masyakat Geologi Ekonomi Indonesia, Masyarakat Geowisata Indonesia dst Wassalam RPK - Original Message - From: Indonesian Society of Petroleum Geologist - sekretar...@ispg.iagi.or.id To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Tuesday, April 12, 2016 11:02 PM Subject: [iagi-net] PEMILU ISPG - IAGI 2016 - 2018 Selamat Malam Bapak dan Ibu Penggiat Migas Indonesia! Dengan bangga kami informasikan 2 kandidat President ISPG 2016-2018! Kandidat no 1. Julianta Parlindungan Panjaitan - ConocoPhillips Kandidat no 2. Fatrial Bahesti - Pertamina EP Segera tentukan pilihan anda! Bagaimana caranya? Voting Online Pemilu ini akan membahas 3 poin yaitu #1. SYARAT & TATACARA PEMILU ONLINE #2. FORMAT EMAIL PEMILIHAN KANDIDAT ISPG-IAGI 2016-2018 #3. BUKTI TELAH MENGIKUTI VOTING ONLINE #1. SYARAT & TATACARA PEMILU ONLINE 1. Pemilih adalah anggota IAGI profesional (bukan mahasiswa S1) dan berkarya dibidang migas. 2. Periode PEMILU ONLINE adalah 9-21 April 2016 (24.00 WIB) 3.Pemilih agar mengirimkan email voting pemilu (sesuai dengan format dibawah) kepada sekretariat ISPG (sekretar...@ispg.iagi.or.id) 3. Pemilih akan mendapatkan bukti email yang dikirimkan oleh sekretariat ISPG ke email kantor/email yang telah didaftarkan. Balasan dari sekretariat ISPG akan menjadi bukti bahwa anda telah mengikuti pemilu melalui voting online. 4. Kirim bukti email tersebut kepada verifikator (ispg2...@gmail.com) untuk verifikasi data pemilih. 5. Sekretariat akan mengirimkan email kepada seluruh anggota mailist IAGI terkait nama lengkap dan nomor verifikasi. Sehingga pemilih dan verifikator dapat mengQC bersama nomor verifikasi pemilih yang mengikuti PEMILU ISPG-IAGI 2016-2018 6. Jika telah mengikuti Pemilu Online maka pemilih tidak diperkenankan untuk memilih manual. 7. Jika tidak mengikuti poin tata cara dan syarat PEMILU ISPG-IAGI 2016 maka panitia berhak memutuskan bahwa suara dinyatakan tidak valid. #2. FORMAT EMAIL PEMILIHAN KANDIDAT ISPG-IAGI 2016-2018 Subject Email: PEMILU ISPG-IAGI 2016-2018 (*Huruf besar semua) Body Email: 1. Nama Lengkap (*Tanpa Disingkat): contoh Muhammad Iqbal bukan M. Iqbal (*Wajib diisi) 2. Email Kantor DAN Email Pribadi (*Wajib diisi dua duanya) 3. Institusi Tempat Bekerja (*Wajib diisi) 4. No Induk IAGI (*Wajib diisi) 5. Saya Mendaftarkan Suara Saya untuk No urut 1 atas nama Susilo Bambang Yudhoyono (*Wajib diisi) #3. BUKTI TELAH MENGIKUTI VOTING ONLINE Subject Email: BUKTI VOTING ONLINE PEMILU ISPG-IAGI 2016-2018 Body Email: Terimakasih anda sudah melakukan voting PEMILU ISPG-IAGI 2016-2018. berikut adalah no verifikasi anda (Contoh) 0978 Silahkan lanjutkan email ini sebagai bukti verifikasi suara anda ke email verifikator kami di ispg2...@gmail.com Terimakasih SUKSESKAN PEMILU ISPG 2016! Tentukan pilihan anda SEKARANG! Sekretariat ISPG Geosea XIV and 45TH IAGI Annual Convention 2016 Bandung , October 10-13 2016 for further information please visit our website at http://geosea2016.iagi.or.id or email to secretar...@geosea2016.iagi.or.id Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa) Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta (a/n IAGI) No. Rek: 123 0085005314 Bank BCA KCP. Manara Mulia (A/n: Shinta Damayanti) No. Rekening: 255-1088580 Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. Geosea XIV and 45TH IAGI Annual Convention 2016 Bandung , October 10-13 2016 for further
Re: [iagi-net] Energi Matahari
ahun? Ini pertanyaan praktis! RPK > Powered by Telkomsel BlackBerry® > > -Original Message- > From: Eko Prasetyo <strivea...@gmail.com> > Sender: <iagi-net@iagi.or.id> > Date: Mon, 01 Feb 2016 11:19:32 > To: <iagi-net@iagi.or.id> > Reply-To: iagi-net@iagi.or.id > Subject: Re: [iagi-net] Energi Matahari > > Elon Musk sudah merintis baterai untuk power kelas rumahan > bernama Power Wall yang dikatakan awet karena memakai > teknologi baterai Electric car > On Mon, Feb 1, 2016, 19:17 <koeso...@melsa.net.id> wrote: > >> Belum lagi lifetime dari battery-nya, apakah lebih dari 2 >> tahun. Tentu kapasitas battery-nya harus lebih besar dari >> accu mobil yg hanya tahan paling 2 tahun, pasti akan lebih >> mahal dari accu mobil >> RPK >> Powered by Telkomsel BlackBerry® >> >> -Original Message- >> From: koeso...@melsa.net.id >> Sender: <iagi-net@iagi.or.id> >> Date: Mon, 1 Feb 2016 10:21:23 >> To: <iagi-net@iagi.or.id> >> Reply-To: iagi-net@iagi.or.id >> Subject: Re: [iagi-net] Energi Matahari >> >> Wah belum ada yg tahu dimana ada yg jual di Jakarta, baru >> kelihatannya sekadar hobby saja pake harus masuk >> perkumpulan segala. Kalau di Perth harganya AUD 2700 ya >> sekitar Rp 30 jt yg kapasitas 2 kW saja. Ya jauh lebih >> murah generator diesel yg 5 kW hanya Rp 14 jta, yg bensin >> lebih murah lagi di bawah Rp. 10 jt, juga harga solar per >> liternya Rp 5050. Pantesan belum ada yg jual di Jakarta >> atau di Bandung, byar pet lagi, apalagi sekarang musim >> hujan >> RPK >> Powered by Telkomsel BlackBerry® >> >> -Original Message- >> From: "F. Hasan Sidi" <fhs...@gmail.com> >> Sender: <iagi-net@iagi.or.id> >> Date: Mon, 1 Feb 2016 12:35:27 >> To: iagi-net<iagi-net@iagi.or.id> >> Reply-To: iagi-net@iagi.or.id >> Subject: Re: [iagi-net] Energi Matahari >> >> Sebagai gambaran, untuk solar panel rumahan dengan >> kapasitas 2kW, harga di Perth sekitar AUD 2700 dan bisa >> menghasilkan daya rata-rata (tergantung musim) 9kWh per >> harinya. >> >> FHS >> >> 2016-02-01 10:09 GMT+08:00 R.P.Koesoemadinata >> <koeso...@melsa.net.id>: >> > Pertanyaan praktis saja: di mana (di toko atau perusahaan >> > mana) bisa beli solar cells itu di Jakarta atau di >> > Bandung >> > Kepingin beli (kalau harganya memadai), apa listriknya >> > dapat dijual ke >> PLN >> > atau tidak. >> > Bagus juga, kalau siang excess-nya kita jual ke PLN, >> > kalau malam kita >> beli >> > kembali dari PLN >> > Wassalam >> > RPK >> > >> > - Original Message - >> > From: Yanto R. Sumantri - yrs_...@yahoo.com >> > To: iagi-net@iagi.or.id >> > Sent: Monday, February 01, 2016 8:28 AM >> > Subject: Re: [iagi-net] Energi Matahari >> > >> > Pak Is >> > Ada kesulitan dg solar cell yi apabila sinar matahari >> > kurang dot sktg, >> maka >> > kemapuan solar cell akan kurang. >> > Jadi bila di"mixed" dg listrik pln akan menolong. >> > Kalau 6 thn kembali modal spt dikatakan oak Rida menarik >> > juga , kecuali kalau negara mengenakan pajak , mungkin >> > jadi berubah ya. >> > Kan negara pasti (?) melihat inu sbg suatu bisnis. >> > Kayanya enakan bikin kost2an ya .hehehe, apalagi kist2 an >> > putri. >> > >> > su Abah >> > Sent from Yahoo Mail on Android >> > >> > On Mon, 1 Feb, 2016 at 7:59, Shofiyuddin >> > <shofiyud...@gmail.com> wrote: >> > Kabar menggembirakan. Adakah universitas yang sudah >> > membuka peluang usaha ini untuk dikomersialkan? >> > >> > 2016-02-01 6:49 GMT+07:00 <lia...@indo.net.id>: >> >> >> >> Aturan PLN dibawah ini bisa jadi pedoman kalau >> >> berminat >> >> pasang listrik tenaga matahari diatas atap rumah kita >> >> dan di kombinasikan dg listriknya PLN ( dpt untuk >> >> meng
Re: [iagi-net] Energi Matahari
Pertanyaan praktis saja: di mana (di toko atau perusahaan mana) bisa beli solar cells itu di Jakarta atau di Bandung Kepingin beli (kalau harganya memadai), apa listriknya dapat dijual ke PLN atau tidak. Bagus juga, kalau siang excess-nya kita jual ke PLN, kalau malam kita beli kembali dari PLN Wassalam RPK - Original Message - From: Yanto R. Sumantri - yrs_...@yahoo.com To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Monday, February 01, 2016 8:28 AM Subject: Re: [iagi-net] Energi Matahari Pak Is Ada kesulitan dg solar cell yi apabila sinar matahari kurang dot sktg, maka kemapuan solar cell akan kurang. Jadi bila di"mixed" dg listrik pln akan menolong. Kalau 6 thn kembali modal spt dikatakan oak Rida menarik juga , kecuali kalau negara mengenakan pajak , mungkin jadi berubah ya. Kan negara pasti (?) melihat inu sbg suatu bisnis. Kayanya enakan bikin kost2an ya .hehehe, apalagi kist2 an putri. su Abah Sent from Yahoo Mail on Android On Mon, 1 Feb, 2016 at 7:59, Shofiyuddinwrote: Kabar menggembirakan. Adakah universitas yang sudah membuka peluang usaha ini untuk dikomersialkan? 2016-02-01 6:49 GMT+07:00 : Aturan PLN dibawah ini bisa jadi pedoman kalau berminat pasang listrik tenaga matahari diatas atap rumah kita dan di kombinasikan dg listriknya PLN ( dpt untuk mengurangi Rek PLN ) : Peraturan Direksi PT PLN (Persero) Nomor 07333.K/DIR/2013 tentang Pemanfaatan Energi Listrik dari Fotovoltaik oleh Pelanggan PT PLN (Persero): https://www.lapor.go.id/home/download/lampiran/22959 ISM > Setelah saya telurusi ternyata di Jakarta sudah ada proses > 'jual-beli' listrik tenaga matahari ini. > Memang payung hukumnya belum ada. berikut link nya. > > berikut cuplkan ., dan link nya... > > > “Sederhananya bisa dikatakan tidak jual-beli listrik, tapi > melainkan saling tukar saja. Kalau konsumen kirim ke PLN 100 > kWh (kilowatt-jam), lalu konsumen pakai dari PLN 300 kWh, > maka yang dibayar konsumen hanya 200 kWh, jadi lebih > hemat,” tutup Benny. > > > > Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi > Energi, Kementerian ESDM, Rida Mulyana mengatakan, dengan > memasang solar cell di atap rumah dan menjualnya ke PLN, > bisa balik modal dalam enam tahun, ucap Rida kepada > detikFinance, Rabu (6/5/2015). > > > > Rida mengatakan, saat ini sedang dihitung berapa tarif yang > membuat masyarakat untung dan mau investasi dulu dan PLN > juga diuntungkan. “Karena kan ini keluar uang dulu, > semakin besar kapasitas listrik yang dihasilkan makin besar > investasinya. Apalagi, dengan sekali pasang, solar cell yang > dipasang di atap-atap rumah bisa 20 tahun lebih lho > tahannya, perawatannya hanya rajin-rajin saja mengelap solar > cell-nya, gampang kan. 6 tahun sudah balik modal, belum > lebih hemat bayar listrik setiap bulannya karena dipotong > penjualan listrik ke PLN,” ungkap Rida. “Ini akan > mendorong energi baru terbarukan makin meluas dimanfaatkan > oleh masyarakat, kemandirian energi kita makin meningkat,” > tutup Rida. > > > http://solarsuryaindonesia.com/news/kini-rumah-bisa-jual-listrik-ke-pln> ___ indomail - Your everyday mail - http://indomail.indo.net.id Geosea XIV and 45TH iagi Annual Convention 2016 Bandung , October 10-13 2016 for further information please visit our website at http://geosea2016.iagi.or.id or email to secretar...@geosea2016.iagi.or.id Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa) Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta (a/n IAGI) No. Rek: 123 0085005314 Bank BCA KCP. Manara Mulia (A/n: Shinta Damayanti) No. Rekening: 255-1088580 Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list.
Re: [iagi-net] Ultah Prof Koesoemadinata
Terima kasih atas perhatiannya Wassalam RPK - Original Message - From: "S. (Daru) Prihatmoko"To: "IAGI-net" Cc: Sent: Saturday, January 30, 2016 6:31 PM Subject: [iagi-net] Ultah Prof Koesoemadinata Atas nama pribadi dan PP IAGI, kami mengucapkan selamat Ulang Tahun yg ke 80 untuk Prof. RP Koesoemadinata. Semoga tetap sehat dan bersemangat membimbing para generasi muda geologi Indonesia, serta terus berkarya untuk kemajuan ilmu geologi dan bangsa Indonesia. Salam geologi, Sukmandaru P (IAGI 1380) Sent from my mobile device Geosea XIV and 45TH iagi Annual Convention 2016 Bandung , October 10-13 2016 for further information please visit our website at http://geosea2016.iagi.or.id or email to secretar...@geosea2016.iagi.or.id Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa) Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta (a/n IAGI) No. Rek: 123 0085005314 Bank BCA KCP. Manara Mulia (A/n: Shinta Damayanti) No. Rekening: 255-1088580 Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. Geosea XIV and 45TH iagi Annual Convention 2016 Bandung , October 10-13 2016 for further information please visit our website at http://geosea2016.iagi.or.id or email to secretar...@geosea2016.iagi.or.id Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa) Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta (a/n IAGI) No. Rek: 123 0085005314 Bank BCA KCP. Manara Mulia (A/n: Shinta Damayanti) No. Rekening: 255-1088580 Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list.
Re: [iagi-net] Ultah Prof Koesoemadinata
Terima kasih RPK - Original Message - From: " - stjbudisant...@yahoo.com"
Re: [iagi-net] Ultah Prof Koesoemadinata
TErima kasih RPK - Original Message - From: "Yusmal - yusmal_yu...@yahoo.com"
Re: [iagi-net] Divestasi Saham Freeport Bagai Buah Simalakama
Lucu juga pemerintah harus bayar/membeli saham Freeport yang kelewat mahal. Minta gratis saja, masa kalau pejabat bisa dapat gratis, malah pemerintah harus bayar. Hehee RPK - Original Message - From: Yanto R. Sumantri - yrs_...@yahoo.com To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Friday, January 22, 2016 8:31 AM Subject: Re: [iagi-net] Divestasi Saham Freeport Bagai Buah Simalakama Betul pak Ismail tapi saya baca dikoran Pemerintah cq Dirjen Minerba sudah mengatakan bahwa harga yang ditawarkan PT Freeport Indonesia itu terlalu tinggi. @ Pak Ong . Mengapa saya berpendapat kita harus investasi di PT FI , saya berpendapat kalau kita ada "didalam" , kita masih bisa melakukan kontrol atas kebijakan2 PT FI. Oleh karena itu kita harus menempatkan staf kita yg kredibel dari sisi teknis dan MORAL dijajaran manajemen PT FI. Bagaimana memperjuangkan ini , tentu Pemerintah lah yang harus mampu membuat klausa ini dalam Kontrak Perpanjangan. Jalan kearah itu sangat panjang dan memerlukan stamina tinggi dari para negosiator kita.Tapi kalau mau pasti bisa . Semoga ... si Abah On Friday, January 22, 2016 6:35 AM, Dandy Hidayatwrote: Dari Meja Pak Mentri ... Divestasi dan Izin Ekspor Bahan Pegangan Kementerian Energi dan Sumber Daya Indonesia Jakarta, 20 Januari 2016 Tata Cara Divestasi Saham 1. Kepemilikan saham dalam PT Freeport Indonesia adalah: a. Pemerintah Indonesia : 9,36% b. Freeport McMoran Gold & Cupper : 81,28% c. PT Indocupper Investama : 9,36% (Milik Freeport McMoran) 2. Kewajiban divestasi PT FI sesuai PP Nomor 77 Tahun 2014 adalah sebesar 20%, namun karena Pemerintah Indonesia (Peserta Indonesia) telah memiliki saham sebesar 9,36% maka divestasi yang wajib dilakukan PT FI adalah sebesar 10,64% 3. Mekanisme penawaran harga saham PT FI: a. PT FI wajib menawarkan divestasi saham sebesar 20% kepada Peserta Indonesia 1 (satu) tahun sejak terbitnya PP No 77 Tahun 2014 yaitu tanggal 14 Oktober 2015, dengan jangka waktu paling lama 90 (Sembilan puluh) hari b. Penawaran divestasi kepada Peserta Indonesia dilakukan secara berjenjang yaitu Pemerintah, Pemerintah Propinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota c. Pemerintah, Pemerintah Propinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota harus menyatakan minatnya paling lambat 60 hari setelah tanggal penawaran, berdasarkan kesepakatan harga. d. Apabila dalam jangka waktu 60 hari tidak menyatakan minatnya maka saham akan ditawarkan kepada BUMN/BUMD. 4. PT FI telah menawarkan divestasi saham sebesar 10,64% pada tanggal 14 Januari 2016, dengan harga US$ 1.7 Millyar dari harga 100% yaitu US$ 16.2 Milyar, dengan makanisme Fair Market Value. 5. Pemerintah harus segera melakukan evaluasi harga. Pemerintah dapat menunjuk Independent Valuer dan dilakukan beauty contest terhadap independent valuer. 6. Ditjen Minerba sedang menyiapkan surat permintaan anggota TIM kepada Kementerian dan Lembaga terkait dan menyiapkan SK pembentukan TIM Penentuan Harga Divestasi PT FI, yang terdiri dari: (a) KESDM, (b) Kemenko Bidang Perekonomian, (c) Kemenko Bidang Kemaritiman, (d) Kemenkeu (Ditjen Kekayaan Negara, BKF, Ditjen Pajak), (e) KemenBUMN, (f) BKPM, dan (g) BPKP KEWAJIBAN DIVESTASI SAHAM 1 Dasar Hukum A. UU Nomor 4 Tahun 2009 Pasal 112 “Setelah 5 (llima) tahun berproduksi, badan usaha pemegang IUP dan IUPK yang sahamnya dimiliki oleh asing wajib melakukan divestasi saham kepada Pemerintah, pemerintah daerah, badan usaha milik negara, badan usaha milik daerah, atau badan usaha swasta nasional”. B. PP No. 77/2014 : Pasal 97 ayat (1d) a.l menyebutkan bahwa Kewajiban divestasi saham untuk kegiatan penambangan bawah tanah dan penambangan terbuka sebesar 30%. Pasal 97 ayat (2) Penawaran divestasi saham dilakukan secara berjenjang kepada: (a) Pemerintah, Pemprov, Pemkab/Kota; (b) BUMN dan BUMD; dan (c) Badan usaha swasta nasional Pasal 112D ayat (2) “Yang telah berproduksi sekurang-kurangnya 5 (lima) tahun sebelum diundangkan peraturan pemerintah ini wajib melaksanakan ketentuan divestasi saham”: a. Sebesar 20% (dua puluh persen) paling lambat 1 (satu) tahun sejak Peraturan Pemerintah ini diundangkan; dan b. Sebesar persentase pada tahun berjalan sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan Pemerintah ini paling lambat 5 (lima) tahun sejak Peraturan Pemerintah ini diundangkan 2 Kewajiban divestasi PT FI sesuai PP No 77/2014 adalah sebesar 20%, namun karena Pemerintah (Peserta Indonesia) telah memiliki saham 9,36% maka divestasi yang wajib dilakukan PT FI adalah sebesar 10,64% 3. Mekanisme: a. Tanggal 14 Oktober 2014 PP No 77/2014 diterbitkan b. PT FI wajib menawarkan divestasi saham sebesar 20% kepada Peserta Indonesia 1 (satu) tahun sejak terbitnya PP Nomor 77 Tahun 2014 yaitu tanggal 14 Oktober 2015, dengan jangka waktu paling lama 90 (sembilan puluh) hari c. Penawaran divestasi kepada
Re: [iagi-net] Divestasi Saham Freeport Bagai Buah Simalakama
Begini cerita sejarahnya, Pak Liamsi: PSC itu dicetuskan oleh Ibnu Sutowo waktu masih pada zaman Soekarno, yang menolak investasi asing, bahkan perusahaan asingpun terutama kepunyaan Belanda dinasionalisasi dijadikan BUMN. Investasi asing diharamkan dianggap itu penjajahan kapitalist-imperialist. Namun demi kepentingan politik keberadaan Caltex dan Stanvac masih ditolerir. Juga Shell, karena separoh kepunyaan Inggris, tapi kemudian seluruh assetnya dibeli oleh Pertamina dengan menyicil dari produksi minyaknya. Disini letak kelihayan Ibnu Sutowo, dia menyadari bahwa kita tidak punya modal sama sekali dan sumberdaya manusia. Maka diciptakannya konsep Production Sharing Kontrak, di mana perusahaan asing disewa sebagai kontraktor semata-mata, bukan sebagai investor, tidak banyak berbeda seperti service company seperti Schlumberger, kecuali dia harus pre-financing dan fee-nya dibayar dengan split-minyak hasil produksi, jika gagalmenemukan minyak tidak dibayar. Kontraktor tidak berinvestasi di Indonesia, peralatan yang dia bawa begitu tiba di Indonesia menjadi milik Pertamina. Pada waktu itu semua fasilitas diberikan Pertamina, termasuk pembebasan tanah dsb.Juga kontraktor tidak punya "entitlement" terhadap cadangan yang diketemukan. Apa-apa yang ditemukan tetap milik negara/Pertamina, baru dibagi hasilkan setelah keluar ke permukaan. Kontraktor hanya kerja saja. Hal ini dianggap tidak bertentangan dengan UUD-45 sebagaimana ditafsirkan pada zaman itu. Jangka waktu produksi ditentukan, dan setelah itu harus hengkang. Jadi sifatnya sementara, makanya tidak perlu berbadan hukum di Indonesia (masih berlaku sampai sekarang). Dengan berlangsungnya zaman maka terjadi perubahan, dari kontraktor menjadi mitra, dan apalagi setelah reformasi disebut-sebut sebagai investor Kontrak Karya (COW) diciptakan sesudah G35 S, zaman Soeharto, dalam rangka undang-undangan Penanaman Modal Asing, dan kontrak karya adalah investor, menanamkan modal di Indonesia, jadi jelas dia mempunyai asset di Indonesia, sebagaimana investor lainnya, seperti pabrik, peralatan kendaraan, bangunan dan juga cadangan yang ditemukan dapat dijadikan assetnya. Investor tidak diharamkan lagi, malah dirayu-rayu supaya datang. Pada permulaan zaman Soeharto itu PT Caltex dan PT Stanvac juga pernah dijadikan kontrak karya sampai berakhirnya dan kemudian dijadikan PSC juga. Pada kontrak karya itu Stanvac dan Caltex punya rig sendiri, laboratorium micropaleontologi sendiri, peralatan seismik sendiri, kemudian dibubarkan setelah jadi PSC Itulah ceritanya perbedaan PSC dab COW (contract of works) Maka pelajarilah sejarah, hehehe. Wassalamn RPK - Original Message - From:To: Sent: Thursday, January 21, 2016 8:00 AM Subject: Re: [iagi-net] Divestasi Saham Freeport Bagai Buah Simalakama Itu bedanya PSC dan Kontrak Karya. PSC betul2 'kontraktor' tidak boleh punya asset di Indonesia, sehingga tidk perlu PT, boleh terdaftar di Vanuatu atau di manapun didunia, kalau Kontrak Karya itu 'investor" dalam rangka PMA, dan harus berbadan hukum di Indonesia, alias PT. Hehe RPK Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: lia...@indo.net.id Sender: Date: Thu, 21 Jan 2016 06:27:09 To: Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net] Divestasi Saham Freeport Bagai Buah Simalakama ( Persoalannya adalah , (apa iya ini benar?) , dalam kontrak karya pertambangan maka seluruh asset itu milik Pemegang Kontraktor , berbeda dengan migas dimana seluruh asset yang sudah masuk Pabean RI adalah milik negara.arus di"beli"Kalau ini terjadi , maka seluruh sarana dan prasarana akan diangkut oleh PT Freeport Indonesia , atau harus dibel ?? = Abah , kalau benar refot juga ya , nanti kalau nggak diperpanjang KK nya operator baru harus menyediakan semua fasilitas produksinya memulai dari awal semuanya. dan kalau tahu tidak diperpanjang tentunya operator lama juga akan mengurangi bahkan meniadakan biaya maintenen nya ( tdk ada investasi baru ) kalau kontrak sdh akan habis tdk diperpanjang. yg jelas jangan sampai jadi "Monumen" saja nantinya setelah selesai Tentunya KK ini juga harus berganti baju dg IUP karena dlm UU Minerba yg baru tdk ada lagi KK, jadi bukan perpanjangan kontrak tapi pemberian IUP baru ISM ( yg awam dalam soal mBang- Tambangan ) Pak Ismail dkkMengenai divestasi PT.Freeport Indonesia  dimana Pemerintah berniat untuk membeli sahamPT Freeport  , mungkin bisa kitabandingkan dengan bentuk JOB zaman pertamina dulu.JOB/JOA dalam Pertamina memandang PERTAMINA saat itu adalahmewakili Pemerintah sebagai satu2 nya nya badan usaha dibidang migas (dan panasbumi) satu2 nya di NKRI ( UU no 8 /1971.Pada bentuk JOB maka posisi Pertamina ada dua yaitu sebagaibadan usaha (mitra perusahaan investor ) dan sebagai Pemerintah.Sehingga Pembagian pendapatannya dibagi dengan dua sistimyang
Re: [iagi-net] Harga Minyak Jeblok, Jurusan Perminyakan Masih Favorit?
Kalau di AAPG ada yang namanya Emeritus Member, dapat potongan iuran yang cukup besar RPK - Original Message - From: Habash Semimbar To: iagi-net@iagi.or.id Cc: MGEI Forum Sent: Tuesday, January 19, 2016 5:02 PM Subject: Re: [iagi-net] Harga Minyak Jeblok, Jurusan Perminyakan Masih Favorit? Untuk keanggotaan IAGI koq kategorinya hanya 2 ya? Apa bisa ditambah dengan kategori pensiunan? Sekedar usulan ... Supaya pensiunan terap bersemangat jadi anggota.. Habash On Jan 16, 2016 7:49 PM, "godang shaban"wrote: Harga Minyak Jeblok, Jurusan Perminyakan Masih Favorit? via @detikcom http://finance.detik.com/read/2016/01/16/191253/3120125/4/harga-minyak-jeblok-jurusan-perminyakan-masih-favorit Sent from my BlackBerry 10 smartphone on the Telkomsel network. Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa) Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa) Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. = Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa) Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list.
Re: [iagi-net] Fw: Pernyataan DEN di Detik
Saya pernah terlibat dengan project Batan untuk menenentukan tapak (site) untuk PLTN. Ternyata dalam menentukan tapak ini harus mengikuti persyaratan-persyaratan yang sangat ultra ketat dari IAEA, yang melibatkan banyak aspek kemungkinan bencara alam, khususnya gempa dan gunung-api. Jangkauan abu gunung-api menjadi masalah. Kemungkinan gempa sangat diperhatikan. Adanya patahan/sesar harus diteliti dan diyakini bahwa tidak aktif lagi untuk masa geologi yang cukup lama. Karena PLTN harus dekat perairan yang cukup untuk pendinginan, maka pantai lah merupakan tapak yang biasanya dipilih, Ini menimbulkan masalah dengan kemungkinan tsunami rob dsb. Ingat Fukushima di Jepang. Juga faktor meteorologi juga harus diperhatikan seandainya terjadi kebocoran, partikel radioaktif akan terbang kemana. Dari pembicaraan2 dengan para Ahli yang didatangkan dari IAEA, sangat sulit untuk mencari tapak yang aman di Pulau Jawa. Di lain pihak Batan meminta lokasi ini di Jawa mengingat pasaran tenaga listrik ini terkonsentrasi di Jawa. Dengan susah payah pantai Jepara dipilih, itupun masih berisiko karena disana ada sesar yang harus dibuktikan tidak aktif lagi. Juga rakyat setempat menolak, tetapi Gus Dur menganjurkan malah Karimun Jawa, suatu pilihan yang secara geologi tepat, karena pulau ini terdiri dari batuan metamorphic pre-Tersier yang stabil secara tektonik, jauh dari kemungkin gempa atau tsunami maupun bencana volcanik. Namun Batan menolak karena harus dialirkan melalui kabel bawah laut sepanjang sekitar 100 m. Akhirnya Batan mengalihkan perhatiannya ke Jawa Barat/Banten (di mana saya terlibat langsung dalam pemilihan tapaknya, juga masalahnya sami mawon. Akhirnya daerah pantai Banten utara dipilih, karena disana bupatinya menginginkan. Tetapi saya berpendapat masih berisiko, dengan adanya Krakatau dan kegempaan, dan masih ada kemungkinan tsunami, walaupun terlindung dalam suatu teluk. Akhirnya dipilih Bangka, memang disini secara tektonik sangat stabil, juga jauh dari gempa dan gunungapi. Listriknya akan dialirkan dengan kabel bawah laut ke Palembang, kemudian dialirkan melalui jaringan listrik permukaan, dan kabel bawah laut lewat Selat Sunda ke Pulau Jawa. Pada pemilihan tapak disini saya sudah tidak terlibat lagi. Memang kalau mau aman betul dan memenuhi persyaratan ultra-ketat IAEA Kalimantan Tengah lah daerah yang paling layak untuk tapak PLTN, hanya disana tidak ada pasaran untuk listrik. Mengenai cadangan Uranium, memang sudah terbukti ada di Kalimantan barat dengan cadangan yang cukup, walaupun sebenarnya kecil. Tetapi bijih uranium ini perlu diperkaya dan ini menjadi urusan lagi dengan IAEA (ingat Iran). UGM pernah berhasil memperkaya uranium menjadi apa yang disebut "yellow cake", secara diam-diam tanpa izin IAEA, walaupun belakangan ketahuan dan jadi masalah. Enrichment dari uranium ini menggunakan instalasi yang rumit dan lama dan harus diawasi oleh IAEA. Pada akhirnya akan jauh lebih murah import aja. Sampai begitulah keadaulan dan ketahanan energi kita dari segi PLTN. Memang gagah kalau Indonesia mempunyai PLTN, menunjukkan kemampuan teknologi tinggi, tetapi tidak memperlihatkan kedaulatan energi kita, Jadi masalahnya PLTN itu bukan soal teknologi yang bisa kita kuasai. Menurut saya untuk Jawa Sumatra dan kepulauan volcanic lainnya mengapa tidak geothermal saja yang dikembangkan: bukan saja renewable dan clean energy, tetapi "inexhaustible" (tidak perlu diperbaharui, tidak akan habis), dan uninterruptable ( tidak akan terganggu siang-malam, mendung, hujan, badai dsb). Memang risiko kegagalan tinggi (tidak didapatkan sekali bor), biaya tinggi dsb. tetapi merupakan life-time investment. Sebaiknya pemerintah dapat minta investor BOT (built, operate and transfer) dan sementara listrik yang dihasilkan sementara itu disubsidi, sampai balik modal. Anggaplah subsidi ini biaya investasi jangka seumur hidup bumi, hanya tinggal biaya maintenance saja, ngisi ulang air dsb. Wassalam RPK - Original Message - From:To: Sent: Tuesday, January 12, 2016 10:51 AM Subject: [iagi-net] Fw: Pernyataan DEN di Detik Ini daerah daerah yg pernah disurvai untuk Lokasi PLTN dari 1975 sampai 1996. Survai tahn 1996 Menempatkan Pantai Jepara khususnya Ujung Lemah Abang menjadi lokasi yg layak ISM PARAMETER TAPAK SITE SELECTION CRITERIA AND CANDIDATES 1st SELECTION (Karangkates Workshop, 1975) SCREENING/RANKING FACTORS Direct Factors: Indirect Factors: 1. Meteorology 2. Seismicity 3. hydrology 4. geology 5. population 6. urban planning 7. manpower 8. inventarization and additional data 1. Load Centre 2. Infrastructure 3. Other Power Resources THE CANDIDATES: 1. Tanjung Pujul 2. Tanjung Pontang 3. Cabang Bungin 4. Pedes 5. Ujung Pamanukan 6. Semenanjung Muria 7. Lasem 8. Situbondo 9. Popoh 10. Pacitan 11. Pangandaran 12. Parigi 13. Pelabuhan Ratu selatan 14. Pelabuhan Ratu utara 2nd SELECTION (Karangkates Workshop, 1979)
Re: [iagi-net] Fw: Pernyataan DEN di Detik
Sedikit tambahan dan ralat: Keterlibatan saya dengan BATAN adalah tahun 2008-2009 Jarak Semarang-Karimun Jawa: sekitar 100 km, bukan 100 m (hahaha) RPK - Original Message - From: "R.P.Koesoemadinata" <koeso...@melsa.net.id> To: <iagi-net@iagi.or.id> Sent: Tuesday, January 12, 2016 3:30 PM Subject: Re: [iagi-net] Fw: Pernyataan DEN di Detik Saya pernah terlibat dengan project Batan untuk menenentukan tapak (site) untuk PLTN. Ternyata dalam menentukan tapak ini harus mengikuti persyaratan-persyaratan yang sangat ultra ketat dari IAEA, yang melibatkan banyak aspek kemungkinan bencara alam, khususnya gempa dan gunung-api. Jangkauan abu gunung-api menjadi masalah. Kemungkinan gempa sangat diperhatikan. Adanya patahan/sesar harus diteliti dan diyakini bahwa tidak aktif lagi untuk masa geologi yang cukup lama. Karena PLTN harus dekat perairan yang cukup untuk pendinginan, maka pantai lah merupakan tapak yang biasanya dipilih, Ini menimbulkan masalah dengan kemungkinan tsunami rob dsb. Ingat Fukushima di Jepang. Juga faktor meteorologi juga harus diperhatikan seandainya terjadi kebocoran, partikel radioaktif akan terbang kemana. Dari pembicaraan2 dengan para Ahli yang didatangkan dari IAEA, sangat sulit untuk mencari tapak yang aman di Pulau Jawa. Di lain pihak Batan meminta lokasi ini di Jawa mengingat pasaran tenaga listrik ini terkonsentrasi di Jawa. Dengan susah payah pantai Jepara dipilih, itupun masih berisiko karena disana ada sesar yang harus dibuktikan tidak aktif lagi. Juga rakyat setempat menolak, tetapi Gus Dur menganjurkan malah Karimun Jawa, suatu pilihan yang secara geologi tepat, karena pulau ini terdiri dari batuan metamorphic pre-Tersier yang stabil secara tektonik, jauh dari kemungkin gempa atau tsunami maupun bencana volcanik. Namun Batan menolak karena harus dialirkan melalui kabel bawah laut sepanjang sekitar 100 m. Akhirnya Batan mengalihkan perhatiannya ke Jawa Barat/Banten (di mana saya terlibat langsung dalam pemilihan tapaknya, juga masalahnya sami mawon. Akhirnya daerah pantai Banten utara dipilih, karena disana bupatinya menginginkan. Tetapi saya berpendapat masih berisiko, dengan adanya Krakatau dan kegempaan, dan masih ada kemungkinan tsunami, walaupun terlindung dalam suatu teluk. Akhirnya dipilih Bangka, memang disini secara tektonik sangat stabil, juga jauh dari gempa dan gunungapi. Listriknya akan dialirkan dengan kabel bawah laut ke Palembang, kemudian dialirkan melalui jaringan listrik permukaan, dan kabel bawah laut lewat Selat Sunda ke Pulau Jawa. Pada pemilihan tapak disini saya sudah tidak terlibat lagi. Memang kalau mau aman betul dan memenuhi persyaratan ultra-ketat IAEA Kalimantan Tengah lah daerah yang paling layak untuk tapak PLTN, hanya disana tidak ada pasaran untuk listrik. Mengenai cadangan Uranium, memang sudah terbukti ada di Kalimantan barat dengan cadangan yang cukup, walaupun sebenarnya kecil. Tetapi bijih uranium ini perlu diperkaya dan ini menjadi urusan lagi dengan IAEA (ingat Iran). UGM pernah berhasil memperkaya uranium menjadi apa yang disebut "yellow cake", secara diam-diam tanpa izin IAEA, walaupun belakangan ketahuan dan jadi masalah. Enrichment dari uranium ini menggunakan instalasi yang rumit dan lama dan harus diawasi oleh IAEA. Pada akhirnya akan jauh lebih murah import aja. Sampai begitulah keadaulan dan ketahanan energi kita dari segi PLTN. Memang gagah kalau Indonesia mempunyai PLTN, menunjukkan kemampuan teknologi tinggi, tetapi tidak memperlihatkan kedaulatan energi kita, Jadi masalahnya PLTN itu bukan soal teknologi yang bisa kita kuasai. Menurut saya untuk Jawa Sumatra dan kepulauan volcanic lainnya mengapa tidak geothermal saja yang dikembangkan: bukan saja renewable dan clean energy, tetapi "inexhaustible" (tidak perlu diperbaharui, tidak akan habis), dan uninterruptable ( tidak akan terganggu siang-malam, mendung, hujan, badai dsb). Memang risiko kegagalan tinggi (tidak didapatkan sekali bor), biaya tinggi dsb. tetapi merupakan life-time investment. Sebaiknya pemerintah dapat minta investor BOT (built, operate and transfer) dan sementara listrik yang dihasilkan sementara itu disubsidi, sampai balik modal. Anggaplah subsidi ini biaya investasi jangka seumur hidup bumi, hanya tinggal biaya maintenance saja, ngisi ulang air dsb. Wassalam RPK - Original Message - From: <lia...@indo.net.id> To: <iagi-net@iagi.or.id> Sent: Tuesday, January 12, 2016 10:51 AM Subject: [iagi-net] Fw: Pernyataan DEN di Detik Ini daerah daerah yg pernah disurvai untuk Lokasi PLTN dari 1975 sampai 1996. Survai tahn 1996 Menempatkan Pantai Jepara khususnya Ujung Lemah Abang menjadi lokasi yg layak ISM PARAMETER TAPAK SITE SELECTION CRITERIA AND CANDIDATES 1st SELECTION (Karangkates Workshop, 1975) SCREENING/RANKING FACTORS Direct Factors: Indirect Factors: 1. Meteorology 2. Seismicity 3. hydrology 4. geology 5. popul
Re: [iagi-net] Krakatau Steel vs Banded Iron Formation [Kiriman Andri SSM - ITB]
Barangkali bisa diberitahukan BIF ini diketemukan di formasi mana saja dan umurnya apa aja bila diplot di peta bersistem dari PSG? Atau barangkali koordinat dari outcrop2 di-slide2 ini bisa diberikan? TErima kasih. Wassalam RPK - Original Message - From: Ir. Andri Slamet Subandrio To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Monday, December 14, 2015 9:33 AM Subject: Re: [iagi-net] Krakatau Steel vs Banded Iron Formation [Kiriman Andri SSM - ITB] -- Terimakasih Abah. BIF di Indonesia ditemukan secara kebetulan sekitar 10 tahun yang lalu. Sebelum ditemukan beberapa lokasi seperti di Tanggamus Lampung telah ditambang oleh masyarakat secara tradisionil untuk bijih mangan. Salah satu endapan BIF di Kendawangan Kalbar bahkan sudah ditambang selama 3 tahun hingga tahun 2006. Tambang besi ini yang juga ditemukan secara kebetulan dan bukan oleh geologist, kehabisan cadangan! Ketika saya diundang kesana untuk cari cadangan baru, nampaklah singkapan singkapan akibat penggalian tambang yang memperlihatkan tekstur dan strukturnya mirip BIF. Eksplorasi BIF sesungguhnya belum dilakukan, sementara itu kelesuan dalam industri mineral sudah banyak membelenggu para investor untuk mencari peluang baru dalam sumber daya mineral. Salam Andri From: "Yanto R. Sumantri - yrs_...@yahoo.com"
Re: [iagi-net] Bandono Salim mengirimi Anda file gambar!
Di Jl. Bukit Dago Utara no 12 Bandung - Original Message - From: Hardjoni Harun To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Saturday, December 05, 2015 2:34 PM Subject: RE: [iagi-net] Bandono Salim mengirimi Anda file gambar! Pak Kusuma, Mohon info : Alamat rumah pak Sampurno di Bandung dimana? InsyaAllah mau silaturahmi ke rumah beliau. Salam Hardjoni Harun Sent from my Samsung device Original message From: "R.P.Koesoemadinata" <koeso...@melsa.net.id> Date: 05/12/2015 14:08 (GMT+07:00) To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net] Bandono Salim mengirimi Anda file gambar! Baru saja saya telah berkunjung ke Bp Sampurno, alhamdullilah Pak Sampurno sudah sehat dan 100% normal, bahkan beliau dapat menceritakan apa yang ada dalam fikiran beliau pada waktu beliau sakit itu. Wassalam RPK - Original Message - From: bandon...@gmail.com To: Iagi Sent: Sunday, November 29, 2015 10:52 AM Subject: [iagi-net] Bandono Salim mengirimi Anda file gambar! tadi pagi di rumah p.Sam. aku, budi dan sepasang keponakan p.Sam --- --- Dikirim dari WhatsApp -- Dikirim dari smartphone OPPO saya Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa) Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. * This message may contain confidential and/or privileged information. If you are not the addressee or authorized to receive this for the addressee, you must not use, copy, disclose or take any action based on this message or any information herein. If you have received this communication in error, please notify us immediately by responding to this email and then delete it from your system. PT Pertamina (Persero) is neither liable for the proper and complete transmission of the information contained in this communication nor for any delay in its receipt. * Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa) Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa) Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on i
Re: [iagi-net] Bandono Salim mengirimi Anda file gambar!
Baru saja saya telah berkunjung ke Bp Sampurno, alhamdullilah Pak Sampurno sudah sehat dan 100% normal, bahkan beliau dapat menceritakan apa yang ada dalam fikiran beliau pada waktu beliau sakit itu. Wassalam RPK - Original Message - From: bandon...@gmail.com To: Iagi Sent: Sunday, November 29, 2015 10:52 AM Subject: [iagi-net] Bandono Salim mengirimi Anda file gambar! tadi pagi di rumah p.Sam. aku, budi dan sepasang keponakan p.Sam --- --- Dikirim dari WhatsApp -- Dikirim dari smartphone OPPO saya Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa) Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list.
Re: [iagi-net] Inderaja via Layangan atau Drone? [Andri SS Mubandi]
Bagaimana keunggulannya dibandingkan dengan menggunakan 'drone'? RPK - Original Message - From: Biro Media dan IT - IAGI - ad...@iagi.or.id To: Iagi Net ; economicgeol...@yahoogroups.com ; f...@iagi.or.id Cc: andri...@gmail.com ; Gayuh Putranto Sent: Monday, November 30, 2015 9:32 AM Subject: [iagi-net] Inderaja via Layangan atau Drone? [Andri SS Mubandi] Assalamualaikum wrwb Dear IAGI-netters, berikut kiriman beberapa gambar dan narasi dari Andri SS Mubandi (ITB) tentang Inderaja dan Layangan Inderaja via Layangan Dengan teknologi satelit yang makin canggih, bisa diperoleh foto udara dg resolusi tinggi. Sebelumnya rupa bumi difoto dari balon udara dan pesawat udara. Namun utk pemotretan dg skala besar, selain balon udara bisa juga digunakan layang layang. Metode dikenal dg KAP atau Kite Aerial Photography. Sblm era foto digital, berbagai jenis kamera seperti SLR 35mm, medium hingga large format dinaikan bersama layangan dan dikendalikan menggunakan remote control dr bawah. Yang dihasilkan umumnya adalah foto foto lanskap. Percobaan perdana 20thn yl, numpak proyek mapping teman Pak Prihadi, menggunakan layangan parafoil dan filem SLR 35mm di selatan Yogya telah menghasilkan sebagian bentang karst di pantai Baron. Kini pada zaman digital dan gadget mungkin dipermudah dg menggunakan drone. Salam Dr. Andri Subandrio -- --- Biro Media dan IT Pengurus Pusat IAGI Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa) Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa) Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list.
Re: [iagi-net] Seppiii
Waktu diwawancara di TV One dia ditanyakan dari mana dia dapat angka2 cadangan itu, dia jawab dari geologist. Entah saya tidak ingat yang dimaksud itu geologist dari seorang geologist, dari geologistnya Freeport atau geologistnya dia sendiri. Siapa gerangan geologist yang dimaksud? Jadi memang harus hati2 karena muatan pulitiknya besar, entah nanti bisa terjadi konfrontasi antara geologist yang dimaksukd dengan IAGI. Jangan2 nanti IAGI dianggap berpihak pada PT FI Wassalam RPK - Original Message - From: S. (Daru) Prihatmoko To: iagi-net@iagi.or.id Cc: Mailist MGEI Sent: Thursday, November 19, 2015 1:11 PM Subject: Re: [iagi-net] Seppiii Untuk klarifikasi isu semacam ini, IAGI-MGEI pernah beberapa kali lakukan siaran pers sebelumnya. Seperti (seingat saya) isu kandungan U di deposit Grasberg, isu wilayah eksplorasi yg diasumsikan akan "rusak" semua secara lingkungan dll. Cuma memang untuk isu terakhir ini sarat sekali muatan politiknya, shg perlu ekstra hati2.. Salam, Daru From: "Yanto R. Sumantri - yrs_...@yahoo.com"
Re: [iagi-net] Kontrak karya Mahakm Block?
Sebagai tambahan: Kontrak Karya diwujudkan dalam rangka Penanaman Modal Asing (PMA) sedangkan kontraktor PSC pada waktu itu tidak dianggap (bahkan tidak boleh) menanamkan modal (tidak boleh memiliki asset di Indonesia), jadi bukan investor tetapi sekadar kontraktor, sesuai dengan penafsiran UUD-45 zaman bung Karno. Tapi sekarang kontraktor PSC juga dianggap investor. Kontrak Karya diberlakukan sesudah zaman Orba. Sekian tambahannya RPK - Original Message - From: R.P.Koesoemadinata To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Friday, November 13, 2015 9:02 AM Subject: [iagi-net] Kontrak karya Mahakm Block? Pada majalah Berita IAGI edisi VI/2015 (yang anehnya tidak tercantum tanggal penerbitannya) pada halaman 20 ada artikel berjudul Kontrak Karya Berakhir. Namun anehnya yang dibahas adalah BLOK MAHAKAM, yang jelas bukan Kontrak Karya (Contract of Work, COW), tetapi Kontrak Production sharing (PSC). Kontrak Karya (Contract of Work) jelas lain dengan Production Sharing Contract. Kedua-duanya lahir di tahun 60-han. PSC hasil Ibnu Sutowo, di mana kontrak (khusus migas) terjadi antara kontraktor asing dengan Pertamina, (sekarang SKK Migas) di mana kontraktor dibayar Pertamina atas hasil kerjanya dengan sebagian hasilnya, yaitu minyak (in natura), Kontraktor (tidak usah berbadan hukum di Indonesia, bisa di Virgin Island atau Vanuatu, selain di US atau negara lainnya), sedangkan pada Kontrak Karya "kontrak" terjadi antara Pemerintah dengan perusahaan asing (khususnya Pertambangan mineral) dalam. Dalam hal ini kontraktor membayar royalty (dalam bentuk uang) kepada pemerintah. Kontrrak karya adalah kelanjutan dari konsesi zaman kolonial (5a contract) yang disesuaikan dengan UUD-45), dan khusus diberikan pada perusahaan pertambangan, dan harus berbentuk PT seperti (PT Freeport Indonesia, yang pertama, PT Inco, PT Newmont dsb). Dalam bidang migas pernah juga ada kontrak karya sebagai kelanjutan dari konsesi yang telah diberikan pada zaman kolonial, antara lain PT Caltex Pacific Indonesia di Sumatra Tengah, PT Stanvac Indonesia di Sumatra Selatan. Kontrak Karya dalam bidang migas sudah lama berakhr, yaitu sekitar tahun 80-an dan PT CPI dan PT Stanvac Indonesia beralih menjadi kontraktor PSC, yang terakhir ini sebelum dijual ke Medco. Itu sekedar penjelasan, untuk meluruskan kekeliruan. Wassalam RPK Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa) Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa) Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list.
[iagi-net] Kontrak karya Mahakm Block?
Pada majalah Berita IAGI edisi VI/2015 (yang anehnya tidak tercantum tanggal penerbitannya) pada halaman 20 ada artikel berjudul Kontrak Karya Berakhir. Namun anehnya yang dibahas adalah BLOK MAHAKAM, yang jelas bukan Kontrak Karya (Contract of Work, COW), tetapi Kontrak Production sharing (PSC). Kontrak Karya (Contract of Work) jelas lain dengan Production Sharing Contract. Kedua-duanya lahir di tahun 60-han. PSC hasil Ibnu Sutowo, di mana kontrak (khusus migas) terjadi antara kontraktor asing dengan Pertamina, (sekarang SKK Migas) di mana kontraktor dibayar Pertamina atas hasil kerjanya dengan sebagian hasilnya, yaitu minyak (in natura), Kontraktor (tidak usah berbadan hukum di Indonesia, bisa di Virgin Island atau Vanuatu, selain di US atau negara lainnya), sedangkan pada Kontrak Karya "kontrak" terjadi antara Pemerintah dengan perusahaan asing (khususnya Pertambangan mineral) dalam. Dalam hal ini kontraktor membayar royalty (dalam bentuk uang) kepada pemerintah. Kontrrak karya adalah kelanjutan dari konsesi zaman kolonial (5a contract) yang disesuaikan dengan UUD-45), dan khusus diberikan pada perusahaan pertambangan, dan harus berbentuk PT seperti (PT Freeport Indonesia, yang pertama, PT Inco, PT Newmont dsb). Dalam bidang migas pernah juga ada kontrak karya sebagai kelanjutan dari konsesi yang telah diberikan pada zaman kolonial, antara lain PT Caltex Pacific Indonesia di Sumatra Tengah, PT Stanvac Indonesia di Sumatra Selatan. Kontrak Karya dalam bidang migas sudah lama berakhr, yaitu sekitar tahun 80-an dan PT CPI dan PT Stanvac Indonesia beralih menjadi kontraktor PSC, yang terakhir ini sebelum dijual ke Medco. Itu sekedar penjelasan, untuk meluruskan kekeliruan. Wassalam RPK Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa) Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list.
[iagi-net] Pak Purbo Wafat
Ina lillahi wa ina lillahi ro ji'un Telah wafat sore hari ini Drs. Mulyono Purbohadiwidjojo pada usian 94 tahun. Beliau adalah ahli geologi dan anggota IAGI yang paling tua dan termasuk perintis ilmu geologi Indonesia yang beliau tekuni sejak perang Kemerdekaan, khususnya dalam bidang geologi teknik/lingkungan. Beliau adalah pencipta istilah-istilah ilmu geologi dalam bahasa Indonesia. Beliau adalah seorang teman dan guru kami yang sangat kami hormati dan kagumi SEmoga arwahnya diterima disisi Subhanallahu wa ta' ala sesuai dengan amal ibadahnya. Mari kita doakan beliau Wassalam RPK Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa) Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list.
Re: [iagi-net] Waduk Jatigede dan aspek geologinya
Aspek geologi lain dari penggenangan waduk Jatigede, kita akan kehilangan outcrop2 ideal yang indah dan spektakuler dari turbidte sequences Fm Cinambo. Wassalam RPK - Original Message - From: S. (Daru) Prihatmoko To: IAGI-net Cc: Milist MGEI Sent: Wednesday, August 12, 2015 9:17 PM Subject: [iagi-net] Waduk Jatigede dan aspek geologinya Rekan-rekan IAGI yg budiman, Penggenangan waduk Jatigede (Jawa Barat) sedang dlm persiapan, kabarnya akan dilakukan akhir Agustus ini. Sebelumnya beberapa kali penundaan dilakukan krn berbagai sebab, termasuk karena adanya protes dari masyarakat. Dari aspek geologi nampaknya lokasi waduk ini pun telah menjadi polemik terkait dng keamanan waduk. Beberapa kalangan berpendapat bahwa lokasi waduk berada di zona patahan Baribis (thrust) yg aktif. Dari hasil gugling, hingga 900 juta m3 air akan bisa tertampung di waduk ini, shg menjadi rawan kalau si Baribis (atau splay nya) bergerak. Adakah yg punya data/ info rinci ttg Baribis Fault ini? Dari berbagai literatur saya hanya jumpai info ttg Baribis ini secara sangat regional (e.g. Situmorang and Barber, 1996) dan belum ketemu yg mendiskripsi si Baribis ini secara detil. Kang Danny Hilman (pakar geotektonik kita) juga bilang via komunikasi pribadi, belum ada studi detil ttg Baribis ini, shg belum dimasukkan ke dalam peta PSHA Indonesia, 2010 (yg jadi RSNI 2012). Kalau data ini ada tentunya akan sangat membantu kita semua utk mengklarifikasi posisi waduk Jatigede terhadap patahan2 aktif di sekitarnya. Melihat skala bendungan yg besar ini, mestinya studi geoteknik dan studi sesar aktif yg memadai sudah dilakukan sebelum pembangunan dan upaya-upaya mitigasi sudah dibuat. Hanya saja mungkin data-data dan info ini memang belum dipublikasikan. Adakah yg bisa sharing? Salam, Daru Sent from my mobile device 2 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa) Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa) Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list.
[iagi-net] RAncangan UU Migas 2015
(tanah) kita dibiasakan ambil main gampang ajah...kontrak borongan.si penggadai itu sama sekali tidak perlu dan tidak memerlukan SHM.yang dia perlukan cuma bisa menguasai isi dalam sawah (tanah) kita lalu dia bisa berbuat apa saja.kita sebagai pemilik tanah cuma bisa ketiban sial karena ikut bertanggungjawab atas dampak kerusakan sawahnya (tanahnya). ahli waris kita menderita karena tanah warisan sudah rusak, sudah kurus. Indonesia berdirilah dan bangun.Indonesia perlu segera keluar dari jeratan manja mau gampang terbuai dengan kontrak borong gadai.Indonesia perlu mau dan perlu berani menanamkan biayanya sendiri mengexplorasi di tanahnya.agar Indonesia tau persis isi serta kadar kandungan di dalam tanahnya.sehingga kalaupun nanti masih mau pakai cara kontrak atau borongpun atau memberikan izin, Indonesia akan tau nantinya akan dapat apa.janganlah perjanjian yg sudah ditandatangani dahulu dan masih berjalan, mau kita kilah, mau kita durhakai karena merasa hasil yg kita terima tidak sesuai, karena merasa tidak adil, karena merasa dirampas.padahal ya itu tadi dulu kita mau gampang ajah. ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini sudah kita punya.ahli-ahlinya banyak.malah bangsa kita sudah bisa membawahi ratusan tenaga manca negara utk mengoperasikan pertambangan minyak dan gas.duit juga sebenernya bisa diadakan.tinggal kita aja lagimau kah ? wassalam(sonny) From: R.P.Koesoemadinata koeso...@melsa.net.id To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Thursday, June 11, 2015 10:54 AM Subject: Re: [iagi-net] 90% Cadangan Minyak RI Dipegang anaulit Perusahaan Asing _filtered #yiv7650093400 {font-family:Helvetica;} _filtered #yiv7650093400 {font-family:Cambria Math;} _filtered #yiv7650093400 {font-family:Calibri;} _filtered #yiv7650093400 {font-family:Tahoma;} _filtered #yiv7650093400 {margin:1.0in 1.0in 1.0in 1.0in;}#yiv7650093400 P.yiv7650093400MsoNormal {FONT-SIZE:12pt;MARGIN:0in 0in 0pt;}#yiv7650093400 LI.yiv7650093400MsoNormal {FONT-SIZE:12pt;MARGIN:0in 0in 0pt;}#yiv7650093400 DIV.yiv7650093400MsoNormal {FONT-SIZE:12pt;MARGIN:0in 0in 0pt;}#yiv7650093400 A:link {COLOR:blue;TEXT-DECORATION:underline;}#yiv7650093400 SPAN.yiv7650093400MsoHyperlink {COLOR:blue;TEXT-DECORATION:underline;}#yiv7650093400 A:visited {COLOR:purple;TEXT-DECORATION:underline;}#yiv7650093400 SPAN.yiv7650093400MsoHyperlinkFollowed {COLOR:purple;TEXT-DECORATION:underline;}#yiv7650093400 P.yiv7650093400MsoAcetate {FONT-SIZE:8pt;MARGIN:0in 0in 0pt;}#yiv7650093400 LI.yiv7650093400MsoAcetate {FONT-SIZE:8pt;MARGIN:0in 0in 0pt;}#yiv7650093400 DIV.yiv7650093400MsoAcetate {FONT-SIZE:8pt;MARGIN:0in 0in 0pt;}#yiv7650093400 SPAN.yiv7650093400BalloonTextChar {}#yiv7650093400 SPAN.yiv7650093400EmailStyle19 {COLOR:#1f497d;}#yiv7650093400 SPAN.yiv7650093400EmailStyle20 {COLOR:#1f497d;}#yiv7650093400 .yiv7650093400MsoChpDefault {FONT-SIZE:10pt;}#yiv7650093400 DIV.yiv7650093400Section1 {}Komentar saya itu berdasarkan pengalaman saya. Saya punya sawah (warisan) oleh penggarapnya digadekan, kemudian penggarapnya tidak bisa bayar hutang, mau disita (diambil alih) sawah saya. Pusing juga saya, untung saya bisa tunjukkan kepemilikan saya dengan SHM saya.Saya bilang sama penggarap yang kamu bisa gadekan adalah hasil panennya itupun bahagian (split) dia saja (ijon)HeheheWassalamTPK - Original Message - From: Ong Han Ling To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Thursday, June 11, 2015 9:58 AM Subject: RE: [iagi-net] 90% Cadangan Minyak RI Dipegang anaulit Perusahaan Asing Kepemeilikan cadangan migas IndonesiaSudah sering kita membahas ttg. kepemilikan migas Indonesia dan tidak pernah selesai. Sebetulnya dengan mengatakan mereka adalah konrtraktor, dibawah pengawasan SKKMIGAS, dan sistim tender PTK 007 yang demikian ketatnya sudah menunjukan bahwa kita adalah boss.Namun bagi K3S yang penting bukan kepemilikan. Tanpa kecualian semua perusahaan harus pinjam dana untuk development lapangan, yaitu pada waktu discovery. Ini demi meningkatkan keuntungan mereka. Jadi bagi K3S yang terpenting adalah bahwa cadangan tsb. bisa digadaikan untuk pinjam uang untuk dipakai waktu development. Secara praktis, K3S tidak peduli siapa yang punya. Faktor penentu disini adalah bank. Hingga bagi K3S yang terpenting adalah bankability dari cadangan tsb. dan bukan kepemilikanya.Dengan PSC sekarang, K3S bisa mengadaikan dan bank Internasional dapat menerima PSC Indonesia. Ini sudah berjalan mulus selama 50 tahun. Perusahaan minyak raksasa seperti TOTAL, Chevron, Shell, dsb. merasa comfortable dengan PSC sekarang hingga yang Independent juga ikut. Sedangkan saat ini yang bisa memberi pinjaman hanyalah
Re: [iagi-net] RAncangan UU Migas 2015
Terima kasih Bapak2 Yudi, A Luthfi, Ong, Yanto atas pencerahannya Saya kira yang disebut Economic Right itu adalah Commerial Right bahkan mungkin Management Right atau Licence. Saya tidak terlalu faham istilah hukum, tetapi menurut Wikipedia Economic Right termasuk dalam Human Rights (secondary, menyangkut hak individu untuk mendapatkan pekerjaan yang layak, free choice of empolyment, right to strike, bahkan right to own property) Pada hakekatnya Pertamina kembali ke zaman sebelum 2001, saya kira tidak lagi harus lapor ke BUMN-K, karena ada sejajar, hanya saja BPKA-nya jadi terpisah menjadi BUMN-K, dan bukan lagi PSC dan tidak perlu bersaing dengan PSC lain. Dengan adanya right of first refusal Pertamina praktis yang menentukan lahan yang mana yang boleh diambil PSC (KKS?) lewat lelang BUMN-K. Tentu yang berhak memberi izin ini adalah Pemerintah c/q Dirjen Migas yang memegang Kuasa Pertambangan (Mining Right) Dalam hal ini tentu daerah yang lebih mudah dan lebih berisiko kecil secara financial maupun secara geologi, dan menyisakan daerah yang lebih berisiko tinggi dan biaya explorasi besar, seperti laut dalam, daerah frontier atau daerah lapangan2 tua atau daerah dengan potensi lebih kecil untuk KKS. Dengan harga minyak yang rendah ini dan sudah sulit menemukan daerah dengan potential untuk migas yang baik (good potential areas) secara geologi dan tinggal daerah yang sulit dijangkau, tentu apakah masih menarik bagi perusahaan multinasional? Apakah reward-nya cukup menarik untuk menjadi contractor atau operator (partner) dari BUMN-K. Jika reward-nya cukup besar mungkin nantinya menjadi ajang adu concept/ new ideas dengan berani mengambil risiko tinggi. Wassalam RPK - Original Message - From: yudie iskandar To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Monday, June 15, 2015 7:10 AM Subject: Re: [iagi-net] RAncangan UU Migas 2015 Pak Koesoema ysh, Langsung menghujam nih pertanyaannya, mining right oleh negara di delegasikan ke pemerintah, negara ini diwakili oleh siapa? Sy tidak bisa menjawab pak, yg jelas diwakili oleh uu yg disetujui juga oleh dpr.. mungkin geologist yg ahli hukum seperti pak Yitno yg bisa jawab pak :-) Ekonomic right disini adalah hak pengusahaan, sampai pada titik tertentu, migas ini masih milik pemerintah, setelah itu, si kontraktor mendapatkan haknya. Mengenai IUH, ini memang hal baru, saya hanya mengira ngira karena belum ada wujudnya, mungkin seperti IUP di pertambangan. Bedanya IUP langsung ke perusahaan, disini hanya ke Pertamina (persero) dan SSOE (BUMNK). Jadi sy berpendapat IUH ini adalah pemberian hak pengusahaan, karena SSOE ini sejatinya adalah perusahaan. Dia punya hak membeli 10% PI jika POD approved, (dulu ini disebut Indonesia Participation, IP YG BIASANYA DIAMBIL Pertamina atau local govt). Kontraktor, melalui K2S yg di ttd SSOE dan Harus disetujui menteri bekerja seperti sekarang ini, nyari migas. Masalahnya, seperti sy kemukakan sebelumnya, apakah kontraktor punya hak booking reserves?. Soal pertamina, tidak ada perubahan sesuai PP pembentukannya, yaitu harus 100 Persen sharesnya dimiliki oleh pemerintah, itu sebabnya mereka punya keistimewaan ( split 40:60, 1x relinquishment utk PPC pertamina ep). Sesuatu yg wajar dan seharusnya mereka miliki sebagai flag carrier di bidang migas. Soal KSO, sy tidak tahu pak, ini seperti kontrak dalam kontrak. Tapi untuk IUH yg mereka dapatkan, tidak boleh di share down, begitu bunyinya di RUU tsb. Jika pak RPK melihatnya tambah rumit, perusahaan sih hanya melihat ujungnya, apakah masih bisa berbisnis disini atau tidak, itu saja. Wass, Idoy tea On Jun 14, 2015 2:48 PM, R.P.Koesoemadinata koeso...@melsa.net.id wrote: Wah tambah rumit juga: Mngkin Pak Yudi bisa menjelaskan: Negara yang punya MINERAL RIGHT: ownership of the mineral in the ground (in situ), ok ini ditentukan oleh UUD-45 Pemerintah yang punya MINING RIGHT: The right to bring the mineral to surface. Lembaga Negara yang mana yang berhak mendelegasikan kuasa Pertambangan/Mineral Right ini ke Pemerntah? MPR-kah? DPR-kah lewat UU? BUMN yang punya ECONOMIC RIGHT: (‘right’ apa yang dimaksud?). Dalam bentuk izin yang diberikan pemerintah. Mengapa dalam bentuk ‘izin’?. Bukankah pemerintah yang membentuk BMUN dengan tugas tertentu, mengapa harus diberi izin, seolah-olah BUMN harus minta izin? Mungkin lebih elegant disebut BMUN diberi tugas mengelola KKS (Kontrak Kerja Sama?) yang punya ‘righ’t apa atau’ izin’ apa? Barangkali BU atau BUT dapat izin untuk ikut mengelola berdasarkan KKS dengan BUMN-K? Pertamina apakah masih dalam bentuk PT? Bagaimana Pertamina masih dapat melakukan KSO (PT Pertamina EP), atau Farn-in dan Farm-out (PT Pertanina Hulu, PHE?) Wassalam RPK - Original Message - From: yudie iskandar To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Saturday, June 13, 2015 11:47 PM Subject: Re: [iagi-net] 90% Cadangan Minyak RI Dipegang
Re: [iagi-net] 90% Cadangan Minyak RI Dipegang Perusahaan Asing
1. Barangkali tahu bedanya KK dengan IUP? Kalau melihat istilahnya IUP itu hanya izin saja (atau mining licence), sehingga sama dengan sistim konsesi zaman Belanda. Menurut berita katanya KK Freeport di Papua akan diganti oleh Menteri ESDM menjadi IUP, sehingga dapat diperpanjang sampai 20 tahun lagi. 2. Apakah PKP2B dikeluarkan oleh ESDM atau oleh Bupati/Kabupaten? 3. Apakah KOB itu mirip KSO-nya Pertamina? Wassalam RPK - Original Message - From: lia...@indo.net.id To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Thursday, June 11, 2015 10:37 AM Subject: Re: [iagi-net] 90% Cadangan Minyak RI Dipegang Perusahaan Asing Sama sama Pak Kusuma , KK : Kontrak Karya PKP2B : Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara IUP : Ijin Usaha Pertambangan KOB : Kontrak Operasi Bersama Salam Ismail Wah banyak sekali singkatan2 yang saya belum faham. Barangkali bisa dijelaskan Pak Liasmsi apa itu: 1. KK/PKP2B 2. IUP 3. KOB 4. K3S (dari Pak Ong) 5. PTK 007 (dari Pak Ong) 6. IOC (dari Pak Ong) Wassalam RPK - Original Message - From: lia...@indo.net.id To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Wednesday, June 10, 2015 7:49 PM Subject: Re: [iagi-net] 90% Cadangan Minyak RI Dipegang Perusahaan Asing Kebijakan di bid pertambangan ( termasuk Migas ) tidak lepas dari sistem / regulasi nya ,Kalau kita telusuri sejarah Regulasi pertambangan ( termasuk Migas ) kita telah dibangun jauh sebelum kemerdekaan . Masa sebelum Kemerdekaan industri pertambangan ( termasuk migas ) didasarkan kpd UU jaman kolonial ( Indische Mijnwet Staatblad 1899 ) yg tdk membedakan antara pertambangan mineral dan migas dg prisip pokok , memberi konsesi untuk menambang mineral dan migas kpd partikelir, jangka waktu 75 thn, pemegang konsesi wajib bayar sewa tanah dan mineral menjadi hak milik pemegang konsesi dan bebas untuk menjualnya. jadi istilahnya mineral right , mining right dan economic right dipegang oleh pemegang konsesi , shg sampai akhir pemerintah kolonial kurang lebih ada 471 daerah konsesi yg diberikan . di Masa kemerdekaan diterbitkanlah UU No 10 thn 1959 tentang pembatalan hak hak pertambangan, antara lain daerah konsesi yg belum digarap dibatalkan hak nya. ini merupakan langkah awal untuk membatasi UU jaman kolonial tsb.Pada 1960 pemerintah menerbitkan Perpu yg kemudian menjadi UU No.37 Th 1960 tentang Pertambangan , ini UU Nasional pertama ttg Pertambangan yg isinya antara lain memperbolehkan pengaturan tersendiri bersifat lex specialis untuk bahan galian yg disahakan negara semata mata oleh negara termasuk migas dan menghapus sistem konsesi,Seiring terbitnya UU Pertambangan kemudian diterbitkan peraturan lain yg secara spesifik mengatur migas yg dituangkan menjadi UU No.44 thn 1960 ttg Pertambangan minyak dan Gas bumi . UU ini disahkan pada Oktober 1960 dg pasal 33 UUD 45 sebagai legal spiritnya . Di era Orde Baru sbg tindak lanjut dari UU No 44 Prp Th 1960 yg menetapkan bhw Pengusahaan Migas hanya dapat di selenggarakan oleh Negara dan pelaksanaan pengusahaanya dilakukan oleh perusahaan negara , mengacu kpd hal tsb Pemerintah membentuk PN Pertamina yg didirikan dg PP No. 27 thn 1968 untuk mengoptimalisasi pengusahaan sumber daya migas dimana Pertamina merupakan gabungan PN. Pertamin dan PN Permina dan Pertamina adalah satu satunya perusahaan negara pemegang kuasa pertambangan migasSelanjutnya untuk menjamin usaha Pertamina agar memberi manfaat sbesar besarnya bagi negara diterbitkanlah UU No. 8 tahun 1971 yg dikenal dg UU Pertamina , yg mengatur lebih rinci tatacara pengurusan perusahaan migas termasuk hak hak dan kewajiban, mulai dari sinilah Pertamina berkibar Di Era Reformasi diterbitkanlah UU No. 22 tahun 2001 yg merombak total status , posisi , peran dan tugas Pertamina , yg sampai sekarang UU migas tsb sdh sering kena amputasi oleh MK sehingga hilanglah sebagian pasal pasalnya . Mau Kemana Industri Migas selanjutnya ? Apakah akan kembali ke Khitoh nya Kita tunggu tahun depan , kabarnya UU Migas yg baru akan segera diselesaikan tahun iniKayaknya Migas ini lagi terhimpit banyak masalah , baik Teknis ( kedala ekplorasi / produksi ), pasar ( harga minyak yg turun ) dan regulasi yg berubah ubah , Mungkin Migas perlu pakai mottonya Pegadaian Menyelesaikan Masalah tanpa Masalah ISM Inilah kita perlu menelusuri sejarah. UUD-45 itu kan disusun zaman Jepang oleh para cendekiawan yang pada waktu itu cenderung sosialists (bukan komunis) dan nasionalist. Kecenderungan ini bukan saja di Indonesia tetapi juga di Europa, bahkan di Amerika Serikat (a.l penulis Hemingway, yang ikut berjuang di Sepanyol dengan para sosialis melawan fasisme). Pancasila sendiri juga bersifat sosialistis . Marhaenisme yang dianut bung Karno juga bersifat sosialistis yang anti kapitalisme dan anti komunisme. Maka setelah Indonesia merdeka terutama setelah pada tahun 1958 kita kembali ke UUD-45, maka banyak perusahaan asing khususnya semua perusahaan Belanda (termasuk perkebunanan, bahkan pabrik roti dan toko2)
Re: [iagi-net] 90% Cadangan Minyak RI Dipegang anaulit Perusahaan Asing
Memang contoh saya itu sangat simple, hanya sekadar illustrasi bagaimana pentingnya kepemilikan atau penguasaan itu, tetapi mungkin dalam business tidak seperti itu, heheheh. Ngomong-ngomong soal sertifikat: Seingat saya memang developer menerbitkan sertifikat dengan DP 30% saja, tetapi saya tidak yakin atas nama pembeli langsung, yang jelas sertifikat itu disimpan di bank yang memberikan pinjaman itu, karena kalau cicilan sdah lunas mengambil sertifikat di bank itu hrs lewat notaris lagi melalui proses yang disebut diroya, dan di sertifikat ada catatan mutasi yaitu pernah dimiliki bank ybs. Saya kira hal ini disebabkan karena bank atau siapapun oleh undang-undang dilarang menyimpan/memegang sertifikat yang bukan miliknya. Walaupun dalam prakteknya banyak peminjam uang yang melakukan itu Wassalam - Original Message - From: Ong Han Ling To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Thursday, June 11, 2015 12:03 PM Subject: RE: [iagi-net] 90% Cadangan Minyak RI Dipegang anaulit Perusahaan Asing Contoh dari Pak Koes adalah terlalu simple. Sekarang kalau kita beli apartment/rumah, dengan uang 10-30%, developer akan langsung membuat sertifikat atas nama kita. Kita bisa ngomong sama semua orang bahwa kita yang punya. Namun kalau mau dijual tidak bisa, meskipun kita pemiliknya resmi. Salam, Hl Ong From: iagi-net@iagi.or.id [mailto:iagi-net@iagi.or.id] On Behalf Of R.P.Koesoemadinata Sent: Thursday, June 11, 2015 10:54 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net] 90% Cadangan Minyak RI Dipegang anaulit Perusahaan Asing Komentar saya itu berdasarkan pengalaman saya. Saya punya sawah (warisan) oleh penggarapnya digadekan, kemudian penggarapnya tidak bisa bayar hutang, mau disita (diambil alih) sawah saya. Pusing juga saya, untung saya bisa tunjukkan kepemilikan saya dengan SHM saya. Saya bilang sama penggarap yang kamu bisa gadekan adalah hasil panennya itupun bahagian (split) dia saja (ijon) Hehehe Wassalam TPK - Original Message - From: Ong Han Ling To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Thursday, June 11, 2015 9:58 AM Subject: RE: [iagi-net] 90% Cadangan Minyak RI Dipegang anaulit Perusahaan Asing Kepemeilikan cadangan migas Indonesia Sudah sering kita membahas ttg. kepemilikan migas Indonesia dan tidak pernah selesai. Sebetulnya dengan mengatakan mereka adalah konrtraktor, dibawah pengawasan SKKMIGAS, dan sistim tender PTK 007 yang demikian ketatnya sudah menunjukan bahwa kita adalah boss. Namun bagi K3S yang penting bukan kepemilikan. Tanpa kecualian semua perusahaan harus pinjam dana untuk development lapangan, yaitu pada waktu discovery. Ini demi meningkatkan keuntungan mereka. Jadi bagi K3S yang terpenting adalah bahwa cadangan tsb. bisa digadaikan untuk pinjam uang untuk dipakai waktu development. Secara praktis, K3S tidak peduli siapa yang punya. Faktor penentu disini adalah bank. Hingga bagi K3S yang terpenting adalah bankability dari cadangan tsb. dan bukan kepemilikanya. Dengan PSC sekarang, K3S bisa mengadaikan dan bank Internasional dapat menerima PSC Indonesia. Ini sudah berjalan mulus selama 50 tahun. Perusahaan minyak raksasa seperti TOTAL, Chevron, Shell, dsb. merasa comfortable dengan PSC sekarang hingga yang Independent juga ikut. Sedangkan saat ini yang bisa memberi pinjaman hanyalah bank-bank asing. IAGI perlu memperjuangkan supaya Indonesia jangan merubah UUMIGAS, karena konsekwensinya besar sekali dan arahnya tidak terkendali hingga interpretasi bisa macem2. Dengan Nasionalisme menguat, besar kemungkinan UUMIGAS baru akan meng-akomodasi Nasionalisme tsb. Akirnya dilakukan perubahan PSC hingga bank diluar Negeri tidak bisa menerimanya lagi untuk dijadikan agunan. Artinya cadangan tidak bisa digadaikan oleh IOC. Kalau ini terjadi, berakirlah industri perminyakan Indonesia. Padahal kita masih perlu IOC untuk modal dan teknologinya. Apakah kita berani ambil risiko demikian besarnya hanya untuk meyakinkan kita sendiri bahwa kita adalah pemiliknya? HL Ong. From: iagi-net@iagi.or.id [mailto:iagi-net@iagi.or.id] On Behalf Of Yanto R. Sumantri - yrs_...@yahoo.com Sent: Tuesday, June 9, 2015 10:42 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net] 90% Cadangan Minyak RI Dipegang anaulit Perusahaan Asing Pak Is Kayanya emang lebih jelas dan cepat penyelesaian masalah2 di tahapan eksekusi. si Abah On Tuesday, June 9, 2015 9:26 AM, lia...@indo.net.id lia...@indo.net.id wrote: Betul sekali Abah , Semua permasalahan itu sebetulnya sdh ada dan sdh diketahui , masalahnya di jaman reformasi ini Semua bisa jadi masalah dan semua bisa mempermasalahkannya . Kadang suatu masalah itu tdk langsung diselesaikan tapi dibikin dulu lembaganya
Re: [iagi-net] 90% Cadangan Minyak RI Dipegang anaulit Perusahaan Asing
Saya sebetulnya tidak mau melanjutkan debat ideologi politik dengan pak Ong, tetapi karena ada sangkut pautnya dengan explorasi migas dan mineral saya ingin komentari lagi Pak Ong menyebutkan UUD Norway itu masalah sumberdaya alam. tanah, air dsb itu bunyinya presis dengan Pasal 33, ya tentu saja. Norwegia dan negara2 Skandinavia, bahkan juga Europa Barat itu pengaruh sosialismenya sangat kuat, bahkan Partai Sosialis disana sering-2 menang. Ekonomi di sana memang free-market economy tetapi state wellfare sangat kuat, sehingga tidak sepenuhnya menganut capitalism, disebutnnya juga the Scandinavian model. Di Europa masih banyak state enterprises, seperti perkereta apian. Hanya Inggris saja semenjak Margaret Thatcher menganut capitalism penuh seperti di US, dengan memprivatisasi semua state enterprise. Kalau tidak salah perusahaan raksasa mobil Volvo di Swedia adala merupakan suatu koperasi. Bahkan StatOil dari Norwegia dari namanya saja adalah BUMN, bahkan konon katanya meniru Pertamina. Di negeri Belanda saja katanya semua tanah milik negara, tidak ada milik pribadi, petani saja harus sewa tanahnya dari negara. Maaf kalau kurang berkenan Wassalam RPK - Original Message - From: Ong Han Ling To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Friday, June 12, 2015 3:19 AM Subject: RE: [iagi-net] 90% Cadangan Minyak RI Dipegang anaulit Perusahaan Asing Pak I.Kusuma, Semua UU Mineral (termasuk migas) memacu pada UUD 45, Pasal 33, Ayat 3 yang bunyinya: Bumi dan air kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat. Saya kira ini adalah sesuatu yang umum dan semua Negara didunia pasti punya hal yang sama atau serupa. Umpama di Norway: The petroleum resources belong to the nation - and should be developed to the benefit of the whole society. Setelah digodok dan disosialisasikan oleh putra-putri Indonesia terbaik selama 10 tahun keluarlah UUMigas baru no.22 tahun 2001. Begitu UU Migas baru keluar dihujat kiri kanan. Sekarang sedang digodok oleh Komisi 7 DPR untuk dibuat UU Migas baru mengantikan yang lama dan sudah berjalan selama 6 tahun belum juga selesai. Menurut keterangan Anda, sampai sekarang MK telah membatalkan 17 pasal dari UUMIGAS no.22 tsb. Selain itu dengan mengunakan Pasal 33 Ayat 3, MK juga telah membubarkan SKKMIGAS, institusi Pemerintah yang sudah berdiri 11 tahun. Juga MK telah membubarkan UU Sumber Air tahun 2014, hingga 14 perusahaan yang sudah berjalan dan berinvestasi mengalami kesulitan. Saya tidak mengerti hukum, tetapi menurut saya Pasal 33 Ayat 33 yang terdiri dari hanya 18 perkataan adalah hal yang umum sekali. Interpretrasi bisa ngalor ngidul. Apapun bisa dibenarkan dan apapun bisa disalahkan. Dengan demikian tidak akan ada jaminan bahwa begitu UUMIGAS yang baru keluar tidak akan dihujat lagi atau bahkan dibatalkan lagi oleh MK. Pergantian anggota MK juga bisa menyebabkan perubahan policy. Sebaiknya pembahasan UU MIgas baru di petieskan. Yang perlu diperbaiki kita revisi. Dengan demikian investasi Asing, yang terhenti selama 6 tahun terakir ini, bisa berjalan lagi. Salam, HL Ong From: iagi-net@iagi.or.id [mailto:iagi-net@iagi.or.id] On Behalf Of ikusum...@gmail.com Sent: Thursday, June 11, 2015 5:51 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net] 90% Cadangan Minyak RI Dipegang anaulit Perusahaan Asing Pak Ong dan Abah Yanto, UU Migas no. 22 tahun 2001, pastilah harus dirubah, ngak mungkin bisa dipertahankan, karena 17 pasalnya sudah dibatalkan oieh MK, karena tidak sesuai dengan konstitusi MIK Powered by Telkomsel BlackBerry® -- From: Ong Han Ling wim...@singnet.com.sg Sender: iagi-net@iagi.or.id Date: Thu, 11 Jun 2015 17:35:31 +0700 To: iagi-net@iagi.or.id ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net] 90% Cadangan Minyak RI Dipegang anaulit Perusahaan Asing Pak Yanto, Ya Pak, kita semua harus berusaha supaya UUMIGAS baru yangan dirombak. Ya, seperti Anda katakan menjadi bola liar karena tiap orang memberi comment waktu diadakan sosialisasi. Sekarang sudah masuk tahun ke-6, dimana Komisi 7 DPR mengodok untuk merubah UUMIGAS. International Oil Co (IOC) sudah menunggu 6 tahun dan ingin mengetahui isinya sebelum berinvestasi. Berapa lama lagi harus menunggu? . Pembayaran dalam Rupiah. Observasi Anda benar. Tentang keharusan pembayaran dalam rupiah, cara pemikiran terlalu simple, memberlakukan across the board tanpa memilah - milah dan memikirkan konsekwensinya. Tujuan baik untuk menguatkan rupiah telah menjadi boomerang. Seharusnya secara bertahap dan tidak perlu mengumumkan secara luas. Dimulai dimana pembayaran dilakukan tanpa tenggang waktu. Umpama dimulai dengan Hotel dan restoran International.
Re: [iagi-net] 90% Cadangan Minyak RI Dipegang anaulit Perusahaan Asing
Saya sebetulnya tidak mau melanjutkan debat ideologi politik dengan pak Ong, tetapi karena ada sangkut pautnya dengan explorasi migas dan mineral saya ingin komentari lagi Pak Ong menyebutkan UUD Norway itu masalah sumberdaya alam. tanah, air dsb itu bunyinya presis dengan Pasal 33, ya tentu saja. Norwegia dan negara2 Skandinavia, bahkan juga Europa Barat itu pengaruh sosialismenya sangat kuat, bahkan Partai Sosialis disana sering-2 menang. Ekonomi di sana memang free-market economy tetapi state wellfare sangat kuat, sehingga tidak sepenuhnya menganut capitalism, disebutnnya juga the Scandinavian model. Di Europa masih banyak state enterprises, seperti perkereta apian. Hanya Inggris saja semenjak Margaret Thatcher menganut capitalism penuh seperti di US, dengan memprivatisasi semua state enterprise. Kalau tidak salah perusahaan raksasa mobil Volvo di Swedia adala merupakan suatu koperasi. Bahkan StatOil dari Norwegia dari namanya saja adalah BUMN, bahkan konon katanya meniru Pertamina. Di negeri Belanda saja katanya semua tanah milik negara, tidak ada milik pribadi, petani saja harus sewa tanahnya dari negara. Maaf kalau kurang berkenan Wassalam RPK - Original Message - From: Ong Han Ling To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Friday, June 12, 2015 3:19 AM Subject: RE: [iagi-net] 90% Cadangan Minyak RI Dipegang anaulit Perusahaan Asing Pak I.Kusuma, Semua UU Mineral (termasuk migas) memacu pada UUD 45, Pasal 33, Ayat 3 yang bunyinya: Bumi dan air kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat. Saya kira ini adalah sesuatu yang umum dan semua Negara didunia pasti punya hal yang sama atau serupa. Umpama di Norway: The petroleum resources belong to the nation - and should be developed to the benefit of the whole society. Setelah digodok dan disosialisasikan oleh putra-putri Indonesia terbaik selama 10 tahun keluarlah UUMigas baru no.22 tahun 2001. Begitu UU Migas baru keluar dihujat kiri kanan. Sekarang sedang digodok oleh Komisi 7 DPR untuk dibuat UU Migas baru mengantikan yang lama dan sudah berjalan selama 6 tahun belum juga selesai. Menurut keterangan Anda, sampai sekarang MK telah membatalkan 17 pasal dari UUMIGAS no.22 tsb. Selain itu dengan mengunakan Pasal 33 Ayat 3, MK juga telah membubarkan SKKMIGAS, institusi Pemerintah yang sudah berdiri 11 tahun. Juga MK telah membubarkan UU Sumber Air tahun 2014, hingga 14 perusahaan yang sudah berjalan dan berinvestasi mengalami kesulitan. Saya tidak mengerti hukum, tetapi menurut saya Pasal 33 Ayat 33 yang terdiri dari hanya 18 perkataan adalah hal yang umum sekali. Interpretrasi bisa ngalor ngidul. Apapun bisa dibenarkan dan apapun bisa disalahkan. Dengan demikian tidak akan ada jaminan bahwa begitu UUMIGAS yang baru keluar tidak akan dihujat lagi atau bahkan dibatalkan lagi oleh MK. Pergantian anggota MK juga bisa menyebabkan perubahan policy. Sebaiknya pembahasan UU MIgas baru di petieskan. Yang perlu diperbaiki kita revisi. Dengan demikian investasi Asing, yang terhenti selama 6 tahun terakir ini, bisa berjalan lagi. Salam, HL Ong From: iagi-net@iagi.or.id [mailto:iagi-net@iagi.or.id] On Behalf Of ikusum...@gmail.com Sent: Thursday, June 11, 2015 5:51 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net] 90% Cadangan Minyak RI Dipegang anaulit Perusahaan Asing Pak Ong dan Abah Yanto, UU Migas no. 22 tahun 2001, pastilah harus dirubah, ngak mungkin bisa dipertahankan, karena 17 pasalnya sudah dibatalkan oieh MK, karena tidak sesuai dengan konstitusi MIK Powered by Telkomsel BlackBerry® -- From: Ong Han Ling wim...@singnet.com.sg Sender: iagi-net@iagi.or.id Date: Thu, 11 Jun 2015 17:35:31 +0700 To: iagi-net@iagi.or.id ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net] 90% Cadangan Minyak RI Dipegang anaulit Perusahaan Asing Pak Yanto, Ya Pak, kita semua harus berusaha supaya UUMIGAS baru yangan dirombak. Ya, seperti Anda katakan menjadi bola liar karena tiap orang memberi comment waktu diadakan sosialisasi. Sekarang sudah masuk tahun ke-6, dimana Komisi 7 DPR mengodok untuk merubah UUMIGAS. International Oil Co (IOC) sudah menunggu 6 tahun dan ingin mengetahui isinya sebelum berinvestasi. Berapa lama lagi harus menunggu? . Pembayaran dalam Rupiah. Observasi Anda benar. Tentang keharusan pembayaran dalam rupiah, cara pemikiran terlalu simple, memberlakukan across the board tanpa memilah - milah dan memikirkan konsekwensinya. Tujuan baik untuk menguatkan rupiah telah menjadi boomerang. Seharusnya secara bertahap dan tidak perlu mengumumkan secara luas. Dimulai dimana pembayaran dilakukan tanpa tenggang waktu. Umpama dimulai dengan Hotel dan restoran International.
Re: [iagi-net] 90% Cadangan Minyak RI Dipegang anaulit Perusahaan Asing
Masalah itu dijawab oleh Ibu Sutowo dengan konsep Production Sharing Contract-nya (yang aseli), pemerintah/negara tidak mengeluarkan duit untuk explorasi, tetapi tetap mengusasai/memiliki daerah serta cadangan yang diketemukannya contractor, dan berhasil. Beda dengan Kontrak Karya yang ternyata merupakan kelanjutan dari sistim konsesi Zaman Belanda, dan merupakan salah satu bentuk Penanaman Modal Asing, dan harus adanya partisipasi dengan perusahaan Indonesia, dalam bentuk saham. Terima kasih atas tanggapannya Wassalam RPK - Original Message - From: noor syarifuddin noorsyarifud...@gmail.com To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Friday, June 12, 2015 10:29 AM Subject: Re: [iagi-net] 90% Cadangan Minyak RI Dipegang anaulit Perusahaan Asing Pak Koesoema Yth, Memang betul, hanya saja ada bedanya: di model Skandinavia itu untuk menjaga kepemilikan negara, maka biaya eksplorasi sebagian besar ditanggung negara. Jadi para operator hanya mendapat WI yang relatif kecil saja. Pertanyaannya: apakah pemerintah kita siap untuk membiayai aktifitas eksplorasi di Indonesia..? salam, On 6/12/15, R.P.Koesoemadinata koeso...@melsa.net.id wrote: Saya sebetulnya tidak mau melanjutkan debat ideologi politik dengan pak Ong, tetapi karena ada sangkut pautnya dengan explorasi migas dan mineral saya ingin komentari lagi Pak Ong menyebutkan UUD Norway itu masalah sumberdaya alam. tanah, air dsb itu bunyinya presis dengan Pasal 33, ya tentu saja. Norwegia dan negara2 Skandinavia, bahkan juga Europa Barat itu pengaruh sosialismenya sangat kuat, bahkan Partai Sosialis disana sering-2 menang. Ekonomi di sana memang free-market economy tetapi state wellfare sangat kuat, sehingga tidak sepenuhnya menganut capitalism, disebutnnya juga the Scandinavian model. Di Europa masih banyak state enterprises, seperti perkereta apian. Hanya Inggris saja semenjak Margaret Thatcher menganut capitalism penuh seperti di US, dengan memprivatisasi semua state enterprise. Kalau tidak salah perusahaan raksasa mobil Volvo di Swedia adala merupakan suatu koperasi. Bahkan StatOil dari Norwegia dari namanya saja adalah BUMN, bahkan konon katanya meniru Pertamina. Di negeri Belanda saja katanya semua tanah milik negara, tidak ada milik pribadi, petani saja harus sewa tanahnya dari negara. Maaf kalau kurang berkenan Wassalam RPK - Original Message - From: Ong Han Ling To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Friday, June 12, 2015 3:19 AM Subject: RE: [iagi-net] 90% Cadangan Minyak RI Dipegang anaulit Perusahaan Asing Pak I.Kusuma, Semua UU Mineral (termasuk migas) memacu pada UUD 45, Pasal 33, Ayat 3 yang bunyinya: Bumi dan air kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat. Saya kira ini adalah sesuatu yang umum dan semua Negara didunia pasti punya hal yang sama atau serupa. Umpama di Norway: The petroleum resources belong to the nation - and should be developed to the benefit of the whole society. Setelah digodok dan disosialisasikan oleh putra-putri Indonesia terbaik selama 10 tahun keluarlah UUMigas baru no.22 tahun 2001. Begitu UU Migas baru keluar dihujat kiri kanan. Sekarang sedang digodok oleh Komisi 7 DPR untuk dibuat UU Migas baru mengantikan yang lama dan sudah berjalan selama 6 tahun belum juga selesai. Menurut keterangan Anda, sampai sekarang MK telah membatalkan 17 pasal dari UUMIGAS no.22 tsb. Selain itu dengan mengunakan Pasal 33 Ayat 3, MK juga telah membubarkan SKKMIGAS, institusi Pemerintah yang sudah berdiri 11 tahun. Juga MK telah membubarkan UU Sumber Air tahun 2014, hingga 14 perusahaan yang sudah berjalan dan berinvestasi mengalami kesulitan. Saya tidak mengerti hukum, tetapi menurut saya Pasal 33 Ayat 33 yang terdiri dari hanya 18 perkataan adalah hal yang umum sekali. Interpretrasi bisa ngalor ngidul. Apapun bisa dibenarkan dan apapun bisa disalahkan. Dengan demikian tidak akan ada jaminan bahwa begitu UUMIGAS yang baru keluar tidak akan dihujat lagi atau bahkan dibatalkan lagi oleh MK. Pergantian anggota MK juga bisa menyebabkan perubahan policy. Sebaiknya pembahasan UU MIgas baru di petieskan. Yang perlu diperbaiki kita revisi. Dengan demikian investasi Asing, yang terhenti selama 6 tahun terakir ini, bisa berjalan lagi. Salam, HL Ong From: iagi-net@iagi.or.id [mailto:iagi-net@iagi.or.id] On Behalf Of ikusum...@gmail.com Sent: Thursday, June 11, 2015 5:51 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net] 90% Cadangan Minyak RI Dipegang anaulit Perusahaan Asing Pak Ong dan Abah Yanto, UU Migas no. 22 tahun 2001, pastilah harus dirubah, ngak mungkin bisa dipertahankan, karena 17 pasalnya sudah dibatalkan oieh MK, karena tidak sesuai dengan konstitusi MIK Powered by Telkomsel BlackBerry® -- From: Ong Han Ling wim...@singnet.com.sg Sender: iagi-net@iagi.or.id Date
Re: [iagi-net] Gempa di Kinibalu
Terima kasih atas tanggapannya pak Mino dan pak Yosef. Memang gempa Intra-plate ini sangat jarang terjadi dan daya rusaknya juga tidak terlalu besar, paling2 sampai 5 sekala Richter. Jarang didiskusikan bahkan di kuliah mungkin tidak pernah disinggung. Intra-plate EQ ini paling tidak ada 2 subcategory: 1. Daerah rifting di tengah continental plate yang tebal, seperti di Afrika timur, the Great African Rift zone, di mana memang mantle plume mulai naik yang menyebabkan rifting dan pembentukan graben yang diikuti dengan volcanism (al Kilimanjaro), yang tidak lain permulaan pembentukan Mid-ocean Ridge atau spreading center, yang juga merupakan jalur gempa ringan. Ini saya kira banyak dibahas. 2. Daerah old collision atau old orogen seperti di Appalachian Mts yang boleh dikatakan sudah menjadi 'suture' dimana 2 continental plate telah menyatu menjadi 1 continental plate. Tetapi kelihatanya di dalamnya masih ada sesar-sesar, terutama thrusting, yang sewaktu-waktu sesudah jutaan tahun dapat aktif kembali kalau ada desakan baru seperti dari sea floor spreading dari Atlantik. Nah yang belakangan ini adalah misterious, apakah suatu sesar hasil collision puluhan bahkan ratusan juta tahun yang lalu masih bisa digerakkan. Mungkin ada tanggapan lain? Wassalam RPK - Original Message - From: Ben Sapiie To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Wednesday, June 10, 2015 2:35 PM Subject: Re: [iagi-net] Gempa di Kinibalu Saya setuju sekali Pak RPK Ini intra continental EQ yang menjadi salah unsolved mystery plate tectonics utk thick Dan large continent seperti Sundaland. Saat Ini banyak Ahli plate tectonics melirik Plume tectonics sebagai salah satu main driver mechanism utk permasalahan anomali seperti ini termasuk hot spot issues. Sehingga mekanisme gempa tidak secara langsung bisa dikaitan dengan active tectonics yg dipetakan berdasar distribusi gempa atau vulkanisme saja. Tetap harus diperhatikan dan dipetakan pada kontinen yg tebal yg konon stabil (beyond plate tectonics). BS Sent from my iPhone On Jun 10, 2015, at 7:40 AM, R.P.Koesoemadinata koeso...@melsa.net.id wrote: Mungkin Gempa Kinibalu ini dapat dikatagorikan sebagai Intra-plate earthquake, sebagaimana terjadi dengan Virginia Earthquake di bagian timur US yang hypocentrum berada di Appalachian Mts suatu collision yang terjadi zaman Paleozoic dan menghasilkan thrustfaults dan pernah ditafsirkan diaktifkan oleh desakan dari Atlantic Mid-ocean Ridge spreading center yang sangat aktif. Apakah dalam hal gempa Kinibalu yang berada dalam Kuching collision zone dari Mio-Pliocene ini juga disebabkan tekanan dari South China Sea spreading center? Apakah SCS spreading center ini masih aktif? Intra-plate earthquake sangat jarang terjadi, tetapi yang di Eastern US ini sudah beberapa kali terjadi dalam 'historical time' Apakah ada catatan sejarah gempa di daerah Sabah? Barangkali para ahli seismologi dan plate tectonics dapat menanggapinya? Mungkin jawabannya dari hasil Pertemuan Kuala Lumpur Wassalam RPK - Original Message - From: Rovicky Dwi Putrohari To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Sunday, June 07, 2015 8:48 PM Subject: Re: [iagi-net] Gempa di Kinibalu Kalau lihat tensor dan penampang regional memotong G Kinabalu sepertinya mekanisme sesar Down thrust. https://rovicky.wordpress.com/2015/06/07/mekanisme-unik-dari-ranau-fault-yang-menggetarkan-kinabalu/ Rdp On Sunday, June 7, 2015, Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com wrote: Sebenarnya tidak salah bila menyebutkan Kalimantan itu “relatif” aman dari gempa. Namun jelas tidak ada lokasi di dunia ini yang benar-benar bebas dari gempa. Hampir semua batuan dasar di bumi ini pernah mengalami tekanan (stress) dan mungkin masih menyimpan tenaga. https://rovicky.wordpress.com/2015/06/06/kalimantanpun-tidak-bebas-gempa/ Sent from my iPhone On 6 Jun 2015, at 19.54, Bandono Salim bandon...@gmail.com wrote: gempa volkanik mungkin? Pada 6 Jun 2015 15:56, R.P.Koesoemadinata koeso...@melsa.net.id menulis: Ini terjadi gempa di Kinibalu, Borneo, belum ada komentar dari mana asalnya gempa itu? Apakah ada sesar geser besar? Subduction? Collision? Barangkali ada teori lain? Wassalam RPK Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa) Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia
Re: [iagi-net] 90% Cadangan Minyak RI Dipegang Perusahaan Asing
Terima kasih Pak Liamsi untuk melengkapi dengan Undang-undangnya yang disebutnya regulasi. Saya belum cek apakah yang saya ceritakan itu sesuai tidak dengan sejarah perundang-undangnya, maklum yang saya ceritakan itu hanya berdasarkan ingatan/memori saya saja tanpa dilengkapi dengan dokumentasi. Saya ingin tahun apakah UU Zaman kolonial itu yang disebut sebagai 5a Contract? Juga barangkali tahu isi dari undang-undang pertambangan di awal Orde Baru yang melahirkan Kontrak Karya (Contract of Works), yang diberlakukan juga untuk PT Caltex Pacific Indonesia dan PT Stanvac Indonesia? Sekali lagi terima kasih. Wassalam RPK - Original Message - From: lia...@indo.net.id To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Wednesday, June 10, 2015 7:49 PM Subject: Re: [iagi-net] 90% Cadangan Minyak RI Dipegang Perusahaan Asing Kebijakan di bid pertambangan ( termasuk Migas ) tidak lepas dari sistem / regulasi nya ,Kalau kita telusuri sejarah Regulasi pertambangan ( termasuk Migas ) kita telah dibangun jauh sebelum kemerdekaan . Masa sebelum Kemerdekaan industri pertambangan ( termasuk migas ) didasarkan kpd UU jaman kolonial ( Indische Mijnwet Staatblad 1899 ) yg tdk membedakan antara pertambangan mineral dan migas dg prisip pokok , memberi konsesi untuk menambang mineral dan migas kpd partikelir, jangka waktu 75 thn, pemegang konsesi wajib bayar sewa tanah dan mineral menjadi hak milik pemegang konsesi dan bebas untuk menjualnya. jadi istilahnya mineral right , mining right dan economic right dipegang oleh pemegang konsesi , shg sampai akhir pemerintah kolonial kurang lebih ada 471 daerah konsesi yg diberikan . di Masa kemerdekaan diterbitkanlah UU No 10 thn 1959 tentang pembatalan hak hak pertambangan, antara lain daerah konsesi yg belum digarap dibatalkan hak nya. ini merupakan langkah awal untuk membatasi UU jaman kolonial tsb.Pada 1960 pemerintah menerbitkan Perpu yg kemudian menjadi UU No.37 Th 1960 tentang Pertambangan , ini UU Nasional pertama ttg Pertambangan yg isinya antara lain memperbolehkan pengaturan tersendiri bersifat lex specialis untuk bahan galian yg disahakan negara semata mata oleh negara termasuk migas dan menghapus sistem konsesi,Seiring terbitnya UU Pertambangan kemudian diterbitkan peraturan lain yg secara spesifik mengatur migas yg dituangkan menjadi UU No.44 thn 1960 ttg Pertambangan minyak dan Gas bumi . UU ini disahkan pada Oktober 1960 dg pasal 33 UUD 45 sebagai legal spiritnya . Di era Orde Baru sbg tindak lanjut dari UU No 44 Prp Th 1960 yg menetapkan bhw Pengusahaan Migas hanya dapat di selenggarakan oleh Negara dan pelaksanaan pengusahaanya dilakukan oleh perusahaan negara , mengacu kpd hal tsb Pemerintah membentuk PN Pertamina yg didirikan dg PP No. 27 thn 1968 untuk mengoptimalisasi pengusahaan sumber daya migas dimana Pertamina merupakan gabungan PN. Pertamin dan PN Permina dan Pertamina adalah satu satunya perusahaan negara pemegang kuasa pertambangan migasSelanjutnya untuk menjamin usaha Pertamina agar memberi manfaat sbesar besarnya bagi negara diterbitkanlah UU No. 8 tahun 1971 yg dikenal dg UU Pertamina , yg mengatur lebih rinci tatacara pengurusan perusahaan migas termasuk hak hak dan kewajiban, mulai dari sinilah Pertamina berkibar Di Era Reformasi diterbitkanlah UU No. 22 tahun 2001 yg merombak total status , posisi , peran dan tugas Pertamina , yg sampai sekarang UU migas tsb sdh sering kena amputasi oleh MK sehingga hilanglah sebagian pasal pasalnya . Mau Kemana Industri Migas selanjutnya ? Apakah akan kembali ke Khitoh nya Kita tunggu tahun depan , kabarnya UU Migas yg baru akan segera diselesaikan tahun iniKayaknya Migas ini lagi terhimpit banyak masalah , baik Teknis ( kedala ekplorasi / produksi ), pasar ( harga minyak yg turun ) dan regulasi yg berubah ubah , Mungkin Migas perlu pakai mottonya Pegadaian Menyelesaikan Masalah tanpa Masalah ISM Inilah kita perlu menelusuri sejarah. UUD-45 itu kan disusun zaman Jepang oleh para cendekiawan yang pada waktu itu cenderung sosialists (bukan komunis) dan nasionalist. Kecenderungan ini bukan saja di Indonesia tetapi juga di Europa, bahkan di Amerika Serikat (a.l penulis Hemingway, yang ikut berjuang di Sepanyol dengan para sosialis melawan fasisme). Pancasila sendiri juga bersifat sosialistis . Marhaenisme yang dianut bung Karno juga bersifat sosialistis yang anti kapitalisme dan anti komunisme. Maka setelah Indonesia merdeka terutama setelah pada tahun 1958 kita kembali ke UUD-45, maka banyak perusahaan asing khususnya semua perusahaan Belanda (termasuk perkebunanan, bahkan pabrik roti dan toko2) dinasionalisasi apalagi dengan dalih Trikora dan terjadi exodus orang wna Belanda. Perusahaan Inggris (a.l. BPM Shell, walaupun sahamnya sebagaian saham Belanda) dan Amerika (Caltex, Stanvac) tidak ikut dinasionalisasi karena kepentingan politik untuk dukungan merebut Papua. Juga perusahaan tambang Timah di Bangka Belitung, emas di Cikotok dan bauksit di Kijang dan batubara di
Re: [iagi-net] 90% Cadangan Minyak RI Dipegang Perusahaan Asing
Wah banyak sekali singkatan2 yang saya belum faham. Barangkali bisa dijelaskan Pak Liasmsi apa itu: 1. KK/PKP2B 2. IUP 3. KOB 4. K3S (dari Pak Ong) 5. PTK 007 (dari Pak Ong) 6. IOC (dari Pak Ong) Wassalam RPK - Original Message - From: lia...@indo.net.id To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Wednesday, June 10, 2015 7:49 PM Subject: Re: [iagi-net] 90% Cadangan Minyak RI Dipegang Perusahaan Asing Kebijakan di bid pertambangan ( termasuk Migas ) tidak lepas dari sistem / regulasi nya ,Kalau kita telusuri sejarah Regulasi pertambangan ( termasuk Migas ) kita telah dibangun jauh sebelum kemerdekaan . Masa sebelum Kemerdekaan industri pertambangan ( termasuk migas ) didasarkan kpd UU jaman kolonial ( Indische Mijnwet Staatblad 1899 ) yg tdk membedakan antara pertambangan mineral dan migas dg prisip pokok , memberi konsesi untuk menambang mineral dan migas kpd partikelir, jangka waktu 75 thn, pemegang konsesi wajib bayar sewa tanah dan mineral menjadi hak milik pemegang konsesi dan bebas untuk menjualnya. jadi istilahnya mineral right , mining right dan economic right dipegang oleh pemegang konsesi , shg sampai akhir pemerintah kolonial kurang lebih ada 471 daerah konsesi yg diberikan . di Masa kemerdekaan diterbitkanlah UU No 10 thn 1959 tentang pembatalan hak hak pertambangan, antara lain daerah konsesi yg belum digarap dibatalkan hak nya. ini merupakan langkah awal untuk membatasi UU jaman kolonial tsb.Pada 1960 pemerintah menerbitkan Perpu yg kemudian menjadi UU No.37 Th 1960 tentang Pertambangan , ini UU Nasional pertama ttg Pertambangan yg isinya antara lain memperbolehkan pengaturan tersendiri bersifat lex specialis untuk bahan galian yg disahakan negara semata mata oleh negara termasuk migas dan menghapus sistem konsesi,Seiring terbitnya UU Pertambangan kemudian diterbitkan peraturan lain yg secara spesifik mengatur migas yg dituangkan menjadi UU No.44 thn 1960 ttg Pertambangan minyak dan Gas bumi . UU ini disahkan pada Oktober 1960 dg pasal 33 UUD 45 sebagai legal spiritnya . Di era Orde Baru sbg tindak lanjut dari UU No 44 Prp Th 1960 yg menetapkan bhw Pengusahaan Migas hanya dapat di selenggarakan oleh Negara dan pelaksanaan pengusahaanya dilakukan oleh perusahaan negara , mengacu kpd hal tsb Pemerintah membentuk PN Pertamina yg didirikan dg PP No. 27 thn 1968 untuk mengoptimalisasi pengusahaan sumber daya migas dimana Pertamina merupakan gabungan PN. Pertamin dan PN Permina dan Pertamina adalah satu satunya perusahaan negara pemegang kuasa pertambangan migasSelanjutnya untuk menjamin usaha Pertamina agar memberi manfaat sbesar besarnya bagi negara diterbitkanlah UU No. 8 tahun 1971 yg dikenal dg UU Pertamina , yg mengatur lebih rinci tatacara pengurusan perusahaan migas termasuk hak hak dan kewajiban, mulai dari sinilah Pertamina berkibar Di Era Reformasi diterbitkanlah UU No. 22 tahun 2001 yg merombak total status , posisi , peran dan tugas Pertamina , yg sampai sekarang UU migas tsb sdh sering kena amputasi oleh MK sehingga hilanglah sebagian pasal pasalnya . Mau Kemana Industri Migas selanjutnya ? Apakah akan kembali ke Khitoh nya Kita tunggu tahun depan , kabarnya UU Migas yg baru akan segera diselesaikan tahun iniKayaknya Migas ini lagi terhimpit banyak masalah , baik Teknis ( kedala ekplorasi / produksi ), pasar ( harga minyak yg turun ) dan regulasi yg berubah ubah , Mungkin Migas perlu pakai mottonya Pegadaian Menyelesaikan Masalah tanpa Masalah ISM Inilah kita perlu menelusuri sejarah. UUD-45 itu kan disusun zaman Jepang oleh para cendekiawan yang pada waktu itu cenderung sosialists (bukan komunis) dan nasionalist. Kecenderungan ini bukan saja di Indonesia tetapi juga di Europa, bahkan di Amerika Serikat (a.l penulis Hemingway, yang ikut berjuang di Sepanyol dengan para sosialis melawan fasisme). Pancasila sendiri juga bersifat sosialistis . Marhaenisme yang dianut bung Karno juga bersifat sosialistis yang anti kapitalisme dan anti komunisme. Maka setelah Indonesia merdeka terutama setelah pada tahun 1958 kita kembali ke UUD-45, maka banyak perusahaan asing khususnya semua perusahaan Belanda (termasuk perkebunanan, bahkan pabrik roti dan toko2) dinasionalisasi apalagi dengan dalih Trikora dan terjadi exodus orang wna Belanda. Perusahaan Inggris (a.l. BPM Shell, walaupun sahamnya sebagaian saham Belanda) dan Amerika (Caltex, Stanvac) tidak ikut dinasionalisasi karena kepentingan politik untuk dukungan merebut Papua. Juga perusahaan tambang Timah di Bangka Belitung, emas di Cikotok dan bauksit di Kijang dan batubara di Sawahlunto dan Bukit Asam semua dinasionalisasi menjadi PN Timah, PN Aneka Tambang, PN Batubara. Jadi pada zaman itu sudah terjadi nasionalisasi sumber alam Indonesia sesuai dengan pasal 33 UUD-45. Juga pada akhir PDII itu ada perusahaan gabungan BPM-pemerintah kolonial NIAM, juga dinasionalisasi menjadi PN Permindo yang kemudian jadi Pertamin. Jawa Barat Utara diambil alih dari BPM menjadi PN Permigan Nah dalam hal ini
Re: [iagi-net] 90% Cadangan Minyak RI Dipegang anaulit Perusahaan Asing
Wah jadi menurut Pak Ong tidak jadi masalah milik siapa, dikuasai siapa, pokonya asal bisa digadaikan /dijadi agunan saja. Wah jangan2 nanti sertifikat rumah milik saya bisa digadaikan orang, hehhehe RPK - Original Message - From: Ong Han Ling To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Thursday, June 11, 2015 9:58 AM Subject: RE: [iagi-net] 90% Cadangan Minyak RI Dipegang anaulit Perusahaan Asing Kepemeilikan cadangan migas Indonesia Sudah sering kita membahas ttg. kepemilikan migas Indonesia dan tidak pernah selesai. Sebetulnya dengan mengatakan mereka adalah konrtraktor, dibawah pengawasan SKKMIGAS, dan sistim tender PTK 007 yang demikian ketatnya sudah menunjukan bahwa kita adalah boss. Namun bagi K3S yang penting bukan kepemilikan. Tanpa kecualian semua perusahaan harus pinjam dana untuk development lapangan, yaitu pada waktu discovery. Ini demi meningkatkan keuntungan mereka. Jadi bagi K3S yang terpenting adalah bahwa cadangan tsb. bisa digadaikan untuk pinjam uang untuk dipakai waktu development. Secara praktis, K3S tidak peduli siapa yang punya. Faktor penentu disini adalah bank. Hingga bagi K3S yang terpenting adalah bankability dari cadangan tsb. dan bukan kepemilikanya. Dengan PSC sekarang, K3S bisa mengadaikan dan bank Internasional dapat menerima PSC Indonesia. Ini sudah berjalan mulus selama 50 tahun. Perusahaan minyak raksasa seperti TOTAL, Chevron, Shell, dsb. merasa comfortable dengan PSC sekarang hingga yang Independent juga ikut. Sedangkan saat ini yang bisa memberi pinjaman hanyalah bank-bank asing. IAGI perlu memperjuangkan supaya Indonesia jangan merubah UUMIGAS, karena konsekwensinya besar sekali dan arahnya tidak terkendali hingga interpretasi bisa macem2. Dengan Nasionalisme menguat, besar kemungkinan UUMIGAS baru akan meng-akomodasi Nasionalisme tsb. Akirnya dilakukan perubahan PSC hingga bank diluar Negeri tidak bisa menerimanya lagi untuk dijadikan agunan. Artinya cadangan tidak bisa digadaikan oleh IOC. Kalau ini terjadi, berakirlah industri perminyakan Indonesia. Padahal kita masih perlu IOC untuk modal dan teknologinya. Apakah kita berani ambil risiko demikian besarnya hanya untuk meyakinkan kita sendiri bahwa kita adalah pemiliknya? HL Ong. From: iagi-net@iagi.or.id [mailto:iagi-net@iagi.or.id] On Behalf Of Yanto R. Sumantri - yrs_...@yahoo.com Sent: Tuesday, June 9, 2015 10:42 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net] 90% Cadangan Minyak RI Dipegang anaulit Perusahaan Asing Pak Is Kayanya emang lebih jelas dan cepat penyelesaian masalah2 di tahapan eksekusi. si Abah On Tuesday, June 9, 2015 9:26 AM, lia...@indo.net.id lia...@indo.net.id wrote: Betul sekali Abah , Semua permasalahan itu sebetulnya sdh ada dan sdh diketahui , masalahnya di jaman reformasi ini Semua bisa jadi masalah dan semua bisa mempermasalahkannya . Kadang suatu masalah itu tdk langsung diselesaikan tapi dibikin dulu lembaganya dan aturanya . Dampak lain juga si Pembuat Keputusan juga takut takuk dikriminilisasikan akibat nya suatu masalah berlarut larut tanpa ada solusi. Jadi nggak aneh ada yg bilang Masih Enak jaman saya to . ( apakah industri ekstraksi lbh enak sebelum reformasi ? ) salam Ism Ini.perdebatan lama mengenai arti kata dikuasai negsra. si Abah Sent from Yahoo Mail on Android ___ indomail - Your everyday mail - http://indomail.indo.net.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa) Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact
Re: [iagi-net] Gempa di Kinibalu
Mohon penjelasan Pak Darman: 1. Yang dimaksud proto South China sea itu apa, atau terjadi sejak kapan? Apakah awal dari South China Sea spreading yang sekarang? 2. Maksudnya sudah tersubduksi di bawah Saba-Palawan dan tidak ada sisa2 yang muncul di permukaan itu, apakah berarti subduksi masih berjalan sekarang. 3. Maksudnya hybrid model antara kedua teori itu, teori mana dengan teori mana, apakah antara teori slab pull back dengan subduction collision atau teori Extrusion dari Tapponier. 4. Kalimantan utara/Sabah tentu saja tidak sama dengan Schwaner Block (Sundaland), karena Kinibalu itu berada di ujung utara dari Kuching Zone yang merupakan collision zone. 5. Yang dimaksud Sabah/Kalimantan Utara (Kinibalu) adalah daerah yang mempunyai banyak aktivitas tektonik (plate margin), margin antara plate mana dan plate mana? Terima kasih sebelumnya atas penjelasannya RPK - Original Message - From: Herman Darman - herman_dar...@yahoo.com To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Thursday, June 11, 2015 5:29 AM Subject: Re: [iagi-net] Gempa di Kinibalu Sebenarnya AAPG baru saja menyelenggarakan workshop di Kota Kinabalu, 26-27 Mei lalu, seminggu setelah IPA. Pertemuan ini dihadiri oleh banyak ahli tectonic. Felix Tongkul, Chris Morley, Robert Hall, Claude Rangin, Manuel Pubellier dan professor2 dari Vietnam, China, dan Filipina juga menghadiri. Beberapa hal yang kami setjui dalam pertemuan tersebut: - Proto South China Sea ada dan sudah ter-subduksi di bawah Sabah - Palawan. Tidak ada sisa2 yang muncul di permukaan. - Teori Indochina extrussion-nya Tapponier dll sudah mulai banyak ditinggalkan, meskipun beberapa bagian dari konsep ini masih bisa dipakai (mis. adanya Red River Fault yg panjang) - Teori slab pull back / subduction collision lebih diminati meskipun tidak menjawab semua pertanyaan. - Kami, peserta workshop, setuju kalau hybrid model antara kedua teori ini adalah yang terbaik, tapi perlu rumusan yang lebih dalam. Untuk hal ini beberapa research perlu di lakukan. (Untuk keterangan lebih lanjut di Wikipedia: Tectonic South China Sea; masih belum lengkap, karena gambar2-nya masih sedang disiapkan. Dan yang ingin megetahui detil workshop AAPG, silahkan lihat: http://south-china-sea-geology.blogspot.com) Adanya ophiolite complex di Sabah / Kalimantan bagian utara dan intrusi granit Kinabalu menunjukkan bahwa daerah ini merupakan daerah yang punya banyak aktivitas tectonic (plate margin). Tidak seperti Kalimantan bagian selatan yang didominasi granitic unit (Schwaner block) yang merupakan bagian dari Sundaland. Besok saya akan memberikan presentasi di KL. Mudah2-an data2 yang saya tampilkan besok bisa menjawab pertanyaan para peserta. Hasil diskusinya akan kami laporkan di IAGI-net (pak Harris setuju toh?) Salam, Herman On Jun 10, 2015, at 2:41 PM, Yosef Khairil Amin yose...@gmail.com wrote: Kalau di bukunya Hutchison (2001) Geology of North-West Borneo: Sarawak, Brunei and Sabah di halaman 171, gambar no.67 diperlihatkan penampang melintang berarah NNE-SSW (dari arah Schwaner Mountains ke arah Miri) yang menunjukkan possible slab roll-back sejak ~63 Mya dari subduksi SCS-spreading sehingga sudut penunjamannya semakin curam. Jadi makin menarik, kalau slab ini ketemu dengan slab subducted Celebes sea di kedalaman yg lebih jauh dan me-reaktivasi slab dari SCS spreading sehingga kemudian menggoyang Kinabalu. Salam, YKA 2015-06-10 14:00 GMT+08:00 Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com: Sorry semestinya kemungkinan berhentinya TIDAK lebih muda dari 15 Mya. rdp -- Kebanggaan sejati muncul dari kontribusi anda yang positip. 2015-06-10 12:59 GMT+07:00 Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com: Dari paper terbaru yg saya baca Evolution of the South China Sea: Revised ages for breakup and seafloor spreading (Barckhausen, 2014), Marine Petroleum Geology. mengatakan kalau SCS mulai membuka 40 Mya dan berhenti 20.5 Mya. Tetapi dalam reply diskusinya kemungkinan lebih muda dari 15 Mya. Quote : Conclusions The break-up of the South China Sea was not a synchronous event in the entire basin. It started with extension in the latest Cretaceous in the area of what is now the northernmost part of the South China Sea and from there propagated southward and westward. Probably continental rifting at the southern tip of the southwestern sub-basin continued in the Early Miocene when seafloor spreading ended at 20.5 Ma. salam RDP 'kok cukup lama tidak ada diskusi tehnis di IAGI-net'. -- Kebanggaan sejati muncul dari kontribusi anda yang positip. 2015-06-10 12:40 GMT+07:00 R.P.Koesoemadinata koeso...@melsa.net.id: Mungkin Gempa Kinibalu ini dapat dikatagorikan sebagai Intra-plate earthquake, sebagaimana terjadi dengan Virginia Earthquake di bagian timur US yang hypocentrum berada di Appalachian Mts
Re: [iagi-net] 90% Cadangan Minyak RI Dipegang anaulit Perusahaan Asing
Komentar saya itu berdasarkan pengalaman saya. Saya punya sawah (warisan) oleh penggarapnya digadekan, kemudian penggarapnya tidak bisa bayar hutang, mau disita (diambil alih) sawah saya. Pusing juga saya, untung saya bisa tunjukkan kepemilikan saya dengan SHM saya. Saya bilang sama penggarap yang kamu bisa gadekan adalah hasil panennya itupun bahagian (split) dia saja (ijon) Hehehe Wassalam TPK - Original Message - From: Ong Han Ling To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Thursday, June 11, 2015 9:58 AM Subject: RE: [iagi-net] 90% Cadangan Minyak RI Dipegang anaulit Perusahaan Asing Kepemeilikan cadangan migas Indonesia Sudah sering kita membahas ttg. kepemilikan migas Indonesia dan tidak pernah selesai. Sebetulnya dengan mengatakan mereka adalah konrtraktor, dibawah pengawasan SKKMIGAS, dan sistim tender PTK 007 yang demikian ketatnya sudah menunjukan bahwa kita adalah boss. Namun bagi K3S yang penting bukan kepemilikan. Tanpa kecualian semua perusahaan harus pinjam dana untuk development lapangan, yaitu pada waktu discovery. Ini demi meningkatkan keuntungan mereka. Jadi bagi K3S yang terpenting adalah bahwa cadangan tsb. bisa digadaikan untuk pinjam uang untuk dipakai waktu development. Secara praktis, K3S tidak peduli siapa yang punya. Faktor penentu disini adalah bank. Hingga bagi K3S yang terpenting adalah bankability dari cadangan tsb. dan bukan kepemilikanya. Dengan PSC sekarang, K3S bisa mengadaikan dan bank Internasional dapat menerima PSC Indonesia. Ini sudah berjalan mulus selama 50 tahun. Perusahaan minyak raksasa seperti TOTAL, Chevron, Shell, dsb. merasa comfortable dengan PSC sekarang hingga yang Independent juga ikut. Sedangkan saat ini yang bisa memberi pinjaman hanyalah bank-bank asing. IAGI perlu memperjuangkan supaya Indonesia jangan merubah UUMIGAS, karena konsekwensinya besar sekali dan arahnya tidak terkendali hingga interpretasi bisa macem2. Dengan Nasionalisme menguat, besar kemungkinan UUMIGAS baru akan meng-akomodasi Nasionalisme tsb. Akirnya dilakukan perubahan PSC hingga bank diluar Negeri tidak bisa menerimanya lagi untuk dijadikan agunan. Artinya cadangan tidak bisa digadaikan oleh IOC. Kalau ini terjadi, berakirlah industri perminyakan Indonesia. Padahal kita masih perlu IOC untuk modal dan teknologinya. Apakah kita berani ambil risiko demikian besarnya hanya untuk meyakinkan kita sendiri bahwa kita adalah pemiliknya? HL Ong. From: iagi-net@iagi.or.id [mailto:iagi-net@iagi.or.id] On Behalf Of Yanto R. Sumantri - yrs_...@yahoo.com Sent: Tuesday, June 9, 2015 10:42 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net] 90% Cadangan Minyak RI Dipegang anaulit Perusahaan Asing Pak Is Kayanya emang lebih jelas dan cepat penyelesaian masalah2 di tahapan eksekusi. si Abah On Tuesday, June 9, 2015 9:26 AM, lia...@indo.net.id lia...@indo.net.id wrote: Betul sekali Abah , Semua permasalahan itu sebetulnya sdh ada dan sdh diketahui , masalahnya di jaman reformasi ini Semua bisa jadi masalah dan semua bisa mempermasalahkannya . Kadang suatu masalah itu tdk langsung diselesaikan tapi dibikin dulu lembaganya dan aturanya . Dampak lain juga si Pembuat Keputusan juga takut takuk dikriminilisasikan akibat nya suatu masalah berlarut larut tanpa ada solusi. Jadi nggak aneh ada yg bilang Masih Enak jaman saya to . ( apakah industri ekstraksi lbh enak sebelum reformasi ? ) salam Ism Ini.perdebatan lama mengenai arti kata dikuasai negsra. si Abah Sent from Yahoo Mail on Android ___ indomail - Your everyday mail - http://indomail.indo.net.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa) Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list.
Re: [iagi-net] 90% Cadangan Minyak RI Dipegang Perusahaan Asing
Inilah kita perlu menelusuri sejarah. UUD-45 itu kan disusun zaman Jepang oleh para cendekiawan yang pada waktu itu cenderung sosialists (bukan komunis) dan nasionalist. Kecenderungan ini bukan saja di Indonesia tetapi juga di Europa, bahkan di Amerika Serikat (a.l penulis Hemingway, yang ikut berjuang di Sepanyol dengan para sosialis melawan fasisme). Pancasila sendiri juga bersifat sosialistis . Marhaenisme yang dianut bung Karno juga bersifat sosialistis yang anti kapitalisme dan anti komunisme. Maka setelah Indonesia merdeka terutama setelah pada tahun 1958 kita kembali ke UUD-45, maka banyak perusahaan asing khususnya semua perusahaan Belanda (termasuk perkebunanan, bahkan pabrik roti dan toko2) dinasionalisasi apalagi dengan dalih Trikora dan terjadi exodus orang wna Belanda. Perusahaan Inggris (a.l. BPM Shell, walaupun sahamnya sebagaian saham Belanda) dan Amerika (Caltex, Stanvac) tidak ikut dinasionalisasi karena kepentingan politik untuk dukungan merebut Papua. Juga perusahaan tambang Timah di Bangka Belitung, emas di Cikotok dan bauksit di Kijang dan batubara di Sawahlunto dan Bukit Asam semua dinasionalisasi menjadi PN Timah, PN Aneka Tambang, PN Batubara. Jadi pada zaman itu sudah terjadi nasionalisasi sumber alam Indonesia sesuai dengan pasal 33 UUD-45. Juga pada akhir PDII itu ada perusahaan gabungan BPM-pemerintah kolonial NIAM, juga dinasionalisasi menjadi PN Permindo yang kemudian jadi Pertamin. Jawa Barat Utara diambil alih dari BPM menjadi PN Permigan Nah dalam hal ini Ibnu Sutowo/tentara mengusai daerah minyak Sumatra Utara, yang tidak sempat diambil kembali oleh BPM/Shell dan membentuk PN Permina. Disini sebetulnya kelihayan dia, dia sadar bahwa untuk explorasi dan produksi itu memerlukan SDM, modal dan teknologi yang jelas Indonesia tidak mempunyai (ahli teknik dan ahli geologi Indonesia saja yang ada pada waktu itu bisa dihitung dengan jari, termasuk saya). Pada tahun 60-an dia menemukan konsep yang didukung seorang jenderal dari Canada yang mempunyai perusahaan minyakbumi independent Asamera, yaitu production sharing contract. Dalam production sharing contract ini Kuasa Pertambangan tetap dipegang Permina, dan Asamera menjadi sekadar kontraktor untuk mencari dan memproduksikan minyak di suatu wilayah kerja (daerah operasi) dengan split 50-50 dan semua biaya ditanggung kontraktor, jika tidak berhasil kontraktor tidak dapat penggantian apa2. Jelas Asamera hanya bersifat kontraktor, tidak boleh invesitasi apa2, semua perlengkapan begitu sampai di Indonesia menjadi milik Permina, juga kontraktor tidak boleh menklaim cadangan yang diketemukan sebagai assetnya, 50% saja tidak. Hanya jika minyakbumi itu sudah sampai ke permukaan maka Permina akan membayar kontraktor dengan minyak (in natura) sesuai dengan splitnya. Semua tangki2, pipa dan instalasi produksi menjadi milik Permina. Kontraktor demikian yang dibayar dengan split sebetulnya sudah biasa pada umumnya dalam bidang enhanced recovery, dimana kontraktor minta dibayar dengan suatu split dari produksi. Dalam hal ini Asamera itu adalah kontraktor yang tidak jauh berbeda dengan Schlumberger. Dan dengan demikian pula urusan pembebasan tanah, fasilitas kantor dsb diberikan Permina. Karena sifatnya kontraktor, maka boleh tidak berbadan hukum di luar Indonesia (tidak perlu PT). Ibnu Sutowo sudah lihat jauh kedepan dengan adanya konsep DMO, karena jelas harga minyakbumi di dalam negeri tidak bisa sama dengan harga minyak internasional, di mana contractor diwajibkan menjual hasil produksi minyaknya dengan harga yang jauh lebih rendah dari pasaran internasional (istilahnya sekarang mensubsidi pasaran dalam negeri) Nah itu situasinya masih sebelum G30S, Stanvac dan Caltex masih ditoleransi sebagai pemegang Kuasa Pertambangan. Maka muncul ekonomi yang disentralisir (adanya Badan Perancangan Negara, dengan proyek2 industriliasi, al industri baja, industri pupusi dengan bantuan Uni Soviet) Nah sesudah G30S Pemerintahan Suharto sadar sangat memerlukan modal, karena Indonesia pada waktu itu tidak punya apa2 kecuali hutang ke Uni ?Soviet. Dalam soal migas konsep production sharing contract ini sangat dipuji karena sesuai dengan UUD-45, bahkan ditiru oleh negara lain, bahkan dilanjutkan oleh pemerintahan orde baru dengan menyerahkan seluruh KP migas kepada PN Permina dan PN Pertamin yang kemudian digabung menjadi Pertamina, dengan haknya untuk melakukan production sharing contracts dengan perusaan asing, sedangkan Shell pada waktu masih zaman bung Karno menjual seluruh assetnya (KP, isntalasi, kilang serta SPBU) di Indonesia ke PN Permina dan sejak itu Permina memonopoli migas di Indonesia, sedangkan Caltex dan Stanvac masih ditolerir berlanjut. Di bidang pertambangan hal di atas tidak terjadi, dan pada zaman Orla tidak terjadi investasi asing dalam bidang ini. Pernah ada wacana supaya Baru pada pemerintah Orba Departemen Pertambangan membuat konsep Kontrak Karya (contract of
Re: [iagi-net] Gempa di Kinibalu
Mungkin Gempa Kinibalu ini dapat dikatagorikan sebagai Intra-plate earthquake, sebagaimana terjadi dengan Virginia Earthquake di bagian timur US yang hypocentrum berada di Appalachian Mts suatu collision yang terjadi zaman Paleozoic dan menghasilkan thrustfaults dan pernah ditafsirkan diaktifkan oleh desakan dari Atlantic Mid-ocean Ridge spreading center yang sangat aktif. Apakah dalam hal gempa Kinibalu yang berada dalam Kuching collision zone dari Mio-Pliocene ini juga disebabkan tekanan dari South China Sea spreading center? Apakah SCS spreading center ini masih aktif? Intra-plate earthquake sangat jarang terjadi, tetapi yang di Eastern US ini sudah beberapa kali terjadi dalam 'historical time' Apakah ada catatan sejarah gempa di daerah Sabah? Barangkali para ahli seismologi dan plate tectonics dapat menanggapinya? Mungkin jawabannya dari hasil Pertemuan Kuala Lumpur Wassalam RPK - Original Message - From: Rovicky Dwi Putrohari To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Sunday, June 07, 2015 8:48 PM Subject: Re: [iagi-net] Gempa di Kinibalu Kalau lihat tensor dan penampang regional memotong G Kinabalu sepertinya mekanisme sesar Down thrust. https://rovicky.wordpress.com/2015/06/07/mekanisme-unik-dari-ranau-fault-yang-menggetarkan-kinabalu/ Rdp On Sunday, June 7, 2015, Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com wrote: Sebenarnya tidak salah bila menyebutkan Kalimantan itu “relatif” aman dari gempa. Namun jelas tidak ada lokasi di dunia ini yang benar-benar bebas dari gempa. Hampir semua batuan dasar di bumi ini pernah mengalami tekanan (stress) dan mungkin masih menyimpan tenaga. https://rovicky.wordpress.com/2015/06/06/kalimantanpun-tidak-bebas-gempa/ Sent from my iPhone On 6 Jun 2015, at 19.54, Bandono Salim bandon...@gmail.com wrote: gempa volkanik mungkin? Pada 6 Jun 2015 15:56, R.P.Koesoemadinata koeso...@melsa.net.id menulis: Ini terjadi gempa di Kinibalu, Borneo, belum ada komentar dari mana asalnya gempa itu? Apakah ada sesar geser besar? Subduction? Collision? Barangkali ada teori lain? Wassalam RPK Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa) Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa) Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. = -- -- Kebanggaan sejati muncul dari kontribusi anda yang positip. Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Hubungi Kami: http
Re: [iagi-net] 90% Cadangan Minyak RI Dipegang Perusahaan Asing
Jadi kalau begitu Undang2 Minerba sudah melanggar pengertian MK, karena sudah banyak memberikan KP kepada antara PT Freeport, PT Newmont, dan banyak2 PT2 swasta yang mengelola batubara, yang bukan BUMN RPK - Original Message - From: lia...@indo.net.id To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Sunday, June 07, 2015 7:10 PM Subject: Re: [iagi-net] 90% Cadangan Minyak RI Dipegang Perusahaan Asing Kalau Pengertian Dikuasai oleh Negara yg ada di Putusan MK itu memberikan mandat kepada Negara untuk membuat kebijakan , Tindakan pengurusan , pengaturan , pengelolaan dan pengawasan thd SDA tsb. Fungsi pengurusan Negara tsb dg mengeluarkan dan mencabut perizinan, lisensi , dan konsesi , Fungsi Pengaturan dg kewenangan untuk membuat peraturan perundang undangan , sedangkan untuk Fungsi Pengelolaannya melalui mekanisme keterlibtan langsung instrumen negara ( BUMN) untuk mengelola SDA tsb. Jadi Negara bisa memberikan KP kepada Intrumen negara tsb bukan kepada yg lain ( BUMOL Badan Usaha Milik Orang Lain ) Bagimana Tupoksi Intrumen negara tsb yg diberi KP , itulah yg harus dirumuskan di UU ISM Pengertian Kepemilikan, Penguasaan dan Pengelolaan Memiliki Rumah, rumah itu memang kepunyaannya, tetapi belum tentu menguasanya. Bisa itu rumah itu oleh pemiliknya dikuasakan kepada orang lain dengan syarat tertentu, untuk dijual, dikelola dsb. Kalau sudah dikuasakan biasanya pemilik tidak turut campur lagi dengan pengelolaannya Contoh VB. orang bisa memiliki rumah tapi VB-nya dikuasai orang lain, si pemilik tidak bisa memakainya sendiri, bahkan juga tidak bisa menjualnya tanpa persetujuan si penguasa VB. Dalam hal ini SDA dimiliki Negara tetapi bisa dikuasakan pada Pertamina (zaman dulu misalnya), maka ada istilah Kuasa Pertambangan, dengan syarat hasilnya untuk negara. Pertamina selalu pemegang Kuasa Pertambangan bisa saja mengelolamya sendiri tetapi selaku pemegang kuasa bisa saja mengontrakkan pengelolaannya sebagaian ke kontraktor dengan bagi hasil PSC, JOB sbg. Itu zaman dulu, sekarang mungkin yang memegang kuasa pertambangannya SKK Migas, atau juga mungkin juga langsung dikuasakan ke pemegang PSC, karena SKK Migas sekarang berfungsi regulator, dan Pertamina sekarang statusnya sebagai kontraktor/operator, walaupun masih bisa mengontrakkan seluruh pekerjaannya pada (sub) contractor, seperti KSO sekarang Yang disebut Kuasa Pertambangan zaman dulu sama dengan pemegang konnsesi Nah disitu bedanya Wassalam RPK - Original Message - From: lia...@indo.net.id To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Saturday, June 06, 2015 12:27 PM Subject: Re: [iagi-net] 90% Cadangan Minyak RI Dipegang Perusahaan Asing Mungkin perlu pendefinisian apa itu : - Hak Penguasan - Hak Pengelolaan - Hak Pemilikan = Menguasai itu juga Memiliki dan Mengelola, Memiliki itu belum tnetu menguasai atau mengelola , Mengelola itu belum tentu memiliki apalagi menguasai, Negara menguasai SDA artinya Negara juga memiliki dan mengelola SDA, Pertanyaannya Apakah Kepemilikan atau Pengelolaanya dapat di serahkan ke pihak lain ? Kalau dapat bagaimana mekanisme kontrolnya agar Negara Tetap dapat Menguasainya . ISM 2015-06-06 9:12 GMT+07:00 koeso...@melsa.net.id: Bukankah yg menguasai seluruh cadangan minyak Indonesia itu SKK Migas? Perusahaan asing kan cuman contractor (PSC)n hanya dapat 15%, sedangkan untuk melakukan kegiatan, al pemboran saja harus izin/persetujuan SKK Migas. Atau ini hanya di atas kertas saja.? Mungkin perlu pendefinisian apa itu : - Hak Penguasan - Hak Pengelolaan - Hak Pemilikan Kontraktor itu mendapatkan hak pengelolaan Negara itu yang punya hak penguasaan Rakyat yang memiliki just my 2c RDP Hehehe Wass RPK Powered by Telkomsel BlackBerry® -- *From: * Ipong Kunwau ipongkun...@gmail.com *Sender: * iagi-net@iagi.or.id *Date: *Sat, 6 Jun 2015 08:23:25 +0700 *To: *iagi-net@iagi.or.id *ReplyTo: * iagi-net@iagi.or.id *Subject: *Re: [iagi-net] 90% Cadangan Minyak RI Dipegang Perusahaan Asing dan ini terjadi sudah sejak tahun 70-an. mungkin ada baiknya melihat sejarah masa lalu sejenak ketika RI dijajah Belanda dimana NNGPM (shell dulu kala) merajai exploration efforts di nusantara yang kemudian berangsur berkurang porsinya ketika menjelang dan pasca kemerdekaan dimana perusahaan Amerika spt Phillips, Sunoco, Vico, Amoco mengambil alih kegiatan eksplorasi di seluruh Nusantara yang kemudian disusul oleh banyak lagi perusahaan2 asing lain ambil bagian - semua tidak lepas dari kebijakan dan poros politik Indonesia sepanjang sejarah nasakom, demokrasi terpimpin, hingga sekarang berangsur bermetamorfosa menjadi demokrasi liberal di negri ini maka ketidakhadirannya perusahaan2 nasional lebih kepada tidak adanya peluang yang cukup tersedia baik itu dalam ranah kebijakan dan pemodalan investasi jangka panjang yang fleksibel. lagi lagi berbeda dengan malaysia yang dulu saya ingat betul staf petronas banyak belajar ke Pemina kini Pertamina dan ingat betul ketika
Re: [iagi-net] Gempa di Kinibalu
Yang jadi masalah adalah Gempa Kinibalu itu tidak berada di Jalur Gempa yang sudah diketahui. Ini sangat jarang. Satu lagi gempa aneh ini ada di bagian timur dari benua Amerika Serikat beberapa tahun yang lalu, kalau tidak selah di Virginia, juga tidak berada dalam jalur gempa yang diketahui. Gambar penampang (Hall 2008) yang diperlihatkan pak Rovicky itu adalah continental collision vs island arc (Kinibalu arc) zaman Late Miocene-Pliocene, apakah itu collision itu masih aktif? Collision ini sebetulnya juga menyangkut Kuching Zone yang (sudah) bukan merupakan jalur gempa (lagi). Atau tiba-tiba continental SCS ini mulai bergerak lagi atau SCS spreading center itu mulai aktif kembali? Saya harapkan para ahli gempa kita bisa lebih banyak mengomentarinya, khususnya dari segi plate-tectonics. Wassalam RPK - Original Message - From: Rovicky Dwi Putrohari To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Sunday, June 07, 2015 9:03 AM Subject: Re: [iagi-net] Gempa di Kinibalu Sebenarnya tidak salah bila menyebutkan Kalimantan itu “relatif” aman dari gempa. Namun jelas tidak ada lokasi di dunia ini yang benar-benar bebas dari gempa. Hampir semua batuan dasar di bumi ini pernah mengalami tekanan (stress) dan mungkin masih menyimpan tenaga. https://rovicky.wordpress.com/2015/06/06/kalimantanpun-tidak-bebas-gempa/ Sent from my iPhone On 6 Jun 2015, at 19.54, Bandono Salim bandon...@gmail.com wrote: gempa volkanik mungkin? Pada 6 Jun 2015 15:56, R.P.Koesoemadinata koeso...@melsa.net.id menulis: Ini terjadi gempa di Kinibalu, Borneo, belum ada komentar dari mana asalnya gempa itu? Apakah ada sesar geser besar? Subduction? Collision? Barangkali ada teori lain? Wassalam RPK Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa) Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa) Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. = Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa) Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id
Re: [iagi-net] 90% Cadangan Minyak RI Dipegang Perusahaan Asing
Pengertian Kepemilikan, Penguasaan dan Pengelolaan Memiliki Rumah, rumah itu memang kepunyaannya, tetapi belum tentu menguasanya. Bisa itu rumah itu oleh pemiliknya dikuasakan kepada orang lain dengan syarat tertentu, untuk dijual, dikelola dsb. Kalau sudah dikuasakan biasanya pemilik tidak turut campur lagi dengan pengelolaannya Contoh VB. orang bisa memiliki rumah tapi VB-nya dikuasai orang lain, si pemilik tidak bisa memakainya sendiri, bahkan juga tidak bisa menjualnya tanpa persetujuan si penguasa VB. Dalam hal ini SDA dimiliki Negara tetapi bisa dikuasakan pada Pertamina (zaman dulu misalnya), maka ada istilah Kuasa Pertambangan, dengan syarat hasilnya untuk negara. Pertamina selalu pemegang Kuasa Pertambangan bisa saja mengelolamya sendiri tetapi selaku pemegang kuasa bisa saja mengontrakkan pengelolaannya sebagaian ke kontraktor dengan bagi hasil PSC, JOB sbg. Itu zaman dulu, sekarang mungkin yang memegang kuasa pertambangannya SKK Migas, atau juga mungkin juga langsung dikuasakan ke pemegang PSC, karena SKK Migas sekarang berfungsi regulator, dan Pertamina sekarang statusnya sebagai kontraktor/operator, walaupun masih bisa mengontrakkan seluruh pekerjaannya pada (sub) contractor, seperti KSO sekarang Yang disebut Kuasa Pertambangan zaman dulu sama dengan pemegang konnsesi Nah disitu bedanya Wassalam RPK - Original Message - From: lia...@indo.net.id To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Saturday, June 06, 2015 12:27 PM Subject: Re: [iagi-net] 90% Cadangan Minyak RI Dipegang Perusahaan Asing Mungkin perlu pendefinisian apa itu : - Hak Penguasan - Hak Pengelolaan - Hak Pemilikan == Menguasai itu juga Memiliki dan Mengelola, Memiliki itu belum tnetu menguasai atau mengelola , Mengelola itu belum tentu memiliki apalagi menguasai, Negara menguasai SDA artinya Negara juga memiliki dan mengelola SDA, Pertanyaannya Apakah Kepemilikan atau Pengelolaanya dapat di serahkan ke pihak lain ? Kalau dapat bagaimana mekanisme kontrolnya agar Negara Tetap dapat Menguasainya . ISM 2015-06-06 9:12 GMT+07:00 koeso...@melsa.net.id: Bukankah yg menguasai seluruh cadangan minyak Indonesia itu SKK Migas? Perusahaan asing kan cuman contractor (PSC)n hanya dapat 15%, sedangkan untuk melakukan kegiatan, al pemboran saja harus izin/persetujuan SKK Migas. Atau ini hanya di atas kertas saja.? Mungkin perlu pendefinisian apa itu : - Hak Penguasan - Hak Pengelolaan - Hak Pemilikan Kontraktor itu mendapatkan hak pengelolaan Negara itu yang punya hak penguasaan Rakyat yang memiliki just my 2c RDP Hehehe Wass RPK Powered by Telkomsel BlackBerry® -- *From: * Ipong Kunwau ipongkun...@gmail.com *Sender: * iagi-net@iagi.or.id *Date: *Sat, 6 Jun 2015 08:23:25 +0700 *To: *iagi-net@iagi.or.id *ReplyTo: * iagi-net@iagi.or.id *Subject: *Re: [iagi-net] 90% Cadangan Minyak RI Dipegang Perusahaan Asing dan ini terjadi sudah sejak tahun 70-an. mungkin ada baiknya melihat sejarah masa lalu sejenak ketika RI dijajah Belanda dimana NNGPM (shell dulu kala) merajai exploration efforts di nusantara yang kemudian berangsur berkurang porsinya ketika menjelang dan pasca kemerdekaan dimana perusahaan Amerika spt Phillips, Sunoco, Vico, Amoco mengambil alih kegiatan eksplorasi di seluruh Nusantara yang kemudian disusul oleh banyak lagi perusahaan2 asing lain ambil bagian - semua tidak lepas dari kebijakan dan poros politik Indonesia sepanjang sejarah nasakom, demokrasi terpimpin, hingga sekarang berangsur bermetamorfosa menjadi demokrasi liberal di negri ini maka ketidakhadirannya perusahaan2 nasional lebih kepada tidak adanya peluang yang cukup tersedia baik itu dalam ranah kebijakan dan pemodalan investasi jangka panjang yang fleksibel. lagi lagi berbeda dengan malaysia yang dulu saya ingat betul staf petronas banyak belajar ke Pemina kini Pertamina dan ingat betul ketika perminyakan Malaysia identik dengan nama besar Shell - tetapi sekarang dengan restrukturisasi pemerintahan dan politik yang terpadu maka Petronas muncul ke permukaan bahkan bukan hanya domestik tapi mendunia. selain ini, bukankah banyak negara berkembang yang mayoritas investornya asing tetapi pemasukan negara nya positif untuk pembangunan. apakah kebijakannya berupa PSC kah, atau royalti kah, semua hanyalah sistem yang ujung ujungnya tergantung kepada para pelakunya. ulasan di atas mengajak kita agar tidak apriori melulu kepada investor asing tetapi harus flash back sejarah kebijakan, sudahkah pemerintah memberi peluang yang cukup kepada investor domestik? kalau pun kebijakannya sudah tersedia, sudahkah law enforcement nya diupayakan secara konsisten? atau jangan-jangan banyaknya hutang budi RI kepada negara donatur hutang maka RI belum (tidak) bisa juga mandiri? harapan harapan senantiasa menyeruak di setiap pergantian kepemerintahan bahwa kelak semoga ada perbaikan yang berpihak kepada rakyat kebanyakan dan pengusaha nasional, tetapi harapan itu belum Alloh berikan kepada bangsa ini karena
[iagi-net] Gempa di Kinibalu
Ini terjadi gempa di Kinibalu, Borneo, belum ada komentar dari mana asalnya gempa itu? Apakah ada sesar geser besar? Subduction? Collision? Barangkali ada teori lain? Wassalam RPK Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa) Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list.
[iagi-net] Turut Prihatin
Jeroen Hehuwat, putra geologist senior kita Dr.Fred Hehuwat mantan Kepala Geotektonologi LIPI, dikhabarkan adalah salah satu WNI yang berada Himalaya sewaktu gempa dahsyat terjadi, dan sampai kini belum dapat dihubungi Kami turut prihatin, dan mari kita doakan bahwa Jeroen akan segera diketemukan dalam keadaan segar bugar. Wassalam RPK EKSKURSI 200 TAHUN ERUPSI TAMBORA 55 TAHUN IAGI Bima, NTB tanggal 11-14 April 2015 http://www.iagi.or.id/event/200-years-of-tambora-eruption-iagi-55th-anniversary Registrasi: Email : sekretariatm...@gmail.com Telp : 085262076783 (Enrico Aritonang) Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa) Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list.
Re: [iagi-net] Mengapa cost recovery ? - Re: [iagi-net] Indonesia ends uncertainty over Mahakam; Pertamina to take over from Total
Entah tuh, apakah buku thesis Mahmud itu menyertakan lampiran kontrak aselinya antara Pertamina dengan PSC itu. Karena biasanya sesudah kontrak berjalan itu sering muncul yang disebut side letter2 yang biasanya merubah isi kontrak yang aselinya itu. RPK - Original Message - From: Bandono Salim To: Iagi Sent: Wednesday, March 25, 2015 3:38 PM Subject: Re: [iagi-net] Mengapa cost recovery ? - Re: [iagi-net] Indonesia ends uncertainty over Mahakam; Pertamina to take over from Total karena utang, ya yang berhak ya yang memberi hutang, dengan segala persyaratannya. kira kira begitu ya. setuju syaratnya boleh pinjam uang; tidak setuju ya tidak dapat uang. kira kira begitu ya? Pada 24 Mar 2015 07:25, Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com menulis: Selalu menarik membaca ulasannya Pak Ong. Quote : Setelah discovery, peran K3S bahkan tambah lebih penting. Mereka mengendalikan keekonomian projek. Cadangan yang terbukti dijadikan modalnya dan bersama bank menentukan cara pembayarannya dari penjualan migas (escrow account). Pemerintah harus nurut. Disitulah problem muncul ketika kesepakatan nasional dalam UUD kita berbicara lain bahwa semua SDA dikuasai negara. Jadi ketika pemerintah harus nurut inilah konflik terjadi. Semangat kepemilikan SDA ini menjadikan perebutan antara kontraktor/perusahaan/Oil co dengan negara/pemerintah yang mendapat mandat rakyat untuk mengelola SDA milik negara. Perbedaan pandangan dari sisi negara/pemerintah/rakyat tentunya menginginkan kontraktor-lah yang harus nurut. Rakyat akan mengatakan, Ini negara gue. Tetapi Kontraktor/penggarap/OilCo akan mengatakan Lah aku kan udah bertaruh sewaktu ngebor. Jadi disini ada hak gue untuk mengaturnya. Quote 2 : Keekonomian suatu lapangan migas ditentukan oleh besarnya cadangan. Begitu discovery, cadangan tsb. langsung dibukukan di buku K3S, bukan di buku Pertamina ataupun di ESDM. Jadi dapat dikatakan bahwa cadangan ini secara prakstis adalah milik K3S. Kasarnya, K3S disebut sebagai kontraktor atau pesuruh pun tidak jadi soal, asal cadangan atas namanya. Ketika pembicraan sudah mulai kepada keekonomian maka Bank-lah yang menentukan. Atau pemilik modal lah yang menentukan. Karena kalau biayanya besar tentunya modal diambil dari bank (investor) dengan perhitungan minimum keekonomian yang sudah dimilikinya. Yang sering terlewat dalam dalam menilai keeknonomian sebuah sumberdaya yang masih dibawah tanah adalah biaya karena teknologi. Hampir tidak ada yang bertanya mengapa logging mengambil data sumur itu biayanya 1 $/feet (misalnya). Yang menentukan harga ini seringkali kemauan pemilik teknologi (SLB,HAL,BA dll). KIta hapir tak pernah bertanya mengapa logging itu biayanya mahal. Para service co ini mengatakan karena biaya riset dsb. Tetapi kalau kita tengok biaya atau ongkos logging dan services yang lain di Indonesia ini jauuuh lebih mahal ketimbang service yang sama di negara lain. Disadarai ada faktor percaloan didalam negeri. Tetapi mungkin ada faktor lain mengapa charge di Indonesia menjadi mahal. Banyak yang menduga (suudzon) karena nantinya biaya mahal akan di cost recovery-kan maka harga mahalpun tidak apa-apa ? Dugaan yang mungkin kurang berdasar diatas itu menjadikan istilah cost recovery menjadi sangat sensitip. Karena negara sebagai pemilik awal SDA hanya mendapatkan untung sedikit karena biayanya mahal. just my 2c RDP -- Kebanggaan sejati muncul dari kontribusi anda yang positip. 2015-03-24 6:38 GMT+07:00 Ong Han Ling wim...@singnet.com.sg: Selamat pagi Pak Yudie, Tulisan Anda: Dalam PSC, posisi K3S hanyalah kontraktor alias Penggarap, itu tertulis jelas dalam kontrak perlu saya beri sedikit tanggapan. Pendapat Anda tsb. adalah pendapat banyak orang, tapi ini bisa misleading. Orang membayangkan peggarap sebagai petani yang miskin dan bisa diperlakukan sewenang-wenang oleh landlord. Di Jawa umpama, hasil panen dibagi menurut perjanjian: perapat, pertelu atau paroh. Meskipun musim paceklik dan harga pupuk naik, penbagian tetap berdasarkan panen yang diperoleh. Ceritera ini sering dijadikan contoh untuk menerangkan PSC. Daniel Johnston (2002) dalam bukunya menyebutnya sebagai the jargon of the industry. Oil company adalah oil company, di PSC dia disebut kontraktor. Di sistim R/T disebut sebagai Oil Co. Padahal perusahaan sama dan namanya Shell. Demikian juga yang sering disalah artikan adalah istilah cost recovery yang tidal lain adalah cost atau reimbursement atau deduction. Tidak ada special dalam cost recovery. Semua cost memang harus di-recover dari pendapatan/revenue. Tidak ada jalan lain. Di Indonesia ini menjadi perdebatan yang luar biasa. Kalau ada sesuatu yang tidak klop, yang disalahkan adalah karena sistim cost recovery. IOC lebih dari penggarap. Mereka yang punya venture capital yang tidak ada di
Re: [iagi-net] Re: [ispg] Resources Classification : Aturan atau prosedur perhitungan sumberdaya dan cadangan
Apa yang disebutkan Pak Ong mungkin betul, karena beliau mempunyai rujukan, walaupun beliau dapatkannya dari sumber sekunder (Buku tulisan Barlett, 1972), bukan sumber aselinya (naskah kontrak) Tetapi berdasarkan memori/ingatan saya dari pemberitaan pers/media dsb PSC pertama adalah terjadi masih jaman ORLA/PresidenSukarno, jadi sebelum tahun 1965 antara Permina dan Refican/ Asamera di Sumatra Utara, yaitu saya kira yang disebut Blok A. dan juga offshorenya. Waktu itu Permina masih belum banyak di kenal. Mungkin yang disebut Pak Ong itu sudah merupakan PSC generasi ke-2 Wassalam RPK You Original Message - From: Ong Han Ling To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Tuesday, March 10, 2015 4:34 PM Subject: RE: [iagi-net] Re: [ispg] Resources Classification : Aturan atau prosedur perhitungan sumberdaya dan cadangan Sekali lagi ttg. cost recovery dalam PSC. Kontrak PSC pertama ditandatangani antara Ibnu Sutowo dengan IIAPCO tahun 1966. Isi kontrak tsb. seperti yang ditulis dalam bukunya Barlett, 1972: 1. The State should have management control. 2. The contract would be based on production sharing. 3. IIAPCO would bear production risk, and if oil was discovered, cost recovery limited to 40%. 4. After cost recovery the profit oil will be split 65/35 in favor of the State. 5. Title to all project-related equipment bought by IIAPCO would pass to the State. Jadi perkataan cost recovery yang tidak lain adalah cost umum, sudah ada sejak PSC pertama ditandatangani tahun 1966 dan berlaku sampai sekarang, tidak tergantung dari jenis PSC yang dianut selama ini. Sedangkan Cost Recovery Limit yang merupakan ciri khas dari suatu PSC, telah dihapus tahun 1976 hingga semua bisa di recover. Melihat kesalahan setelah 12 PSC tahun berjalan, tahun 1988, Pertamina memasukkan CRL lagi dalam bentuk FTP, namun besarnya hanya 20%. Artinya kontrak-kontrak PSC yang ditandatangani antara thn. tsb. yang sekarang masih berjalan tidak ada FTP. Production split adalah 65/35, dan bukan 50/50. Disini pajak dibayarkan ke Pertamin yang pada waktu itu tidak diakui oleh Departement Keuangan Amerika Serikat, hingga split dirubah. Juga PSC beda sekali dengan hasil panen. Di Jawa misalnya antara landlord dan petani split dari panen di dikenal dengan istilah paroh (50%), pertelu (1/3%), atau perapat (25%). Petani menanggung semua cost dan semua risiko. Di perminyakan yang dibagi bukan hasil panen atau minyaknya tetapi profit oil, yaitu revenue dikurangi cost. Cost dibayar dari revenue dan disebut sebagai cost recovery. Menurut saya Cost recovery limit yang menjadi ciri khas suatu PSC perlu diterapkan kembali. Ibnu Sutowo menerapkan CRLkarena mengetahui kekurangannya. Dengan menerapkan CRL, fungsi SKKMIGAS menjadi sangat sederhana, sebagai pengawas saja. Sekarang ini SKKMIGAS mempunyai dual fungsi yang bertentangan, yaitu sebagai pengawas dan sebagai pemilik/pelaku, hingga dalam banyak hal tidak bisa berlaku fair. Sekarang SKKMIGAS setiap hari memikirkan peningkatan produksi. Pengawasan termasuk HSE, dalam banyak hal disepelekan. Salam, HL Ong From: iagi-net@iagi.or.id [mailto:iagi-net@iagi.or.id] On Behalf Of R.P.Koesoemadinata Sent: Monday, March 9, 2015 12:58 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net] Re: [ispg] Resources Classification : Aturan atau prosedur perhitungan sumberdaya dan cadangan PSC yang aseli versi Ibu Sutowo meniru sistim maruh antara yang mempunyai sawah dengan penggarap sawah, biaya seluruhnya ditanggung oleh yang penggarap. Dalam hal minyakbumi waktu itu Permina yang punya sawah, dan contractor sebagai penggarap Dalam PSC versi ini contractor nyaris seperti service contractor (conbtoh Schlumberger), dari mulai di dalam tanah sampai keluar minyak dan gas itu kepunyaan pertamina. Begitu minyaknya keluar Pertamina bayar contractor dalam bentuk minyak (natura) sesuai dengan splitnya, yaitu 50%-50%, tidak ada cost recovery. Kontraktor sifatnya sementara, maka perusahaan asing yang berdomisili di luar negeri diperbolehkan jadi contractor. Jadi kontraktor itu bukan mitra Pertamina, bahkan bukan juga investor, malah tidak boleh berinvestasi maupun mempunyai asset apapun di Indonesia. Semua peralatan yang dia bawa langsung menjadi milik Pertamina, tetapi fasilitas kerja disediakan oleh Pertamina Kalau system konsesi yang berlaku sebelumnya di Indonesia: Pemerintah memberikan konsesi suatu daerah kepada suatu perusahaan minyak bumi dengan ketentuan harus berdominisili di Indonesia (contoh PT Shell Indonesia, PT Stanvac Indonesia, PT Caltex Pacific Indonesia, dan yang sekarang: PT Freeport Indonesia, PT Newmont Indonesia dsb). Pemegang konsesi berkuasa penuh di daerah konsesinya dan membayar pemerintah royalty biasanya sekitar 5% dari produksinya dalam bentuk uang. Jadi beda prinsip yang mendasar. PSC a la Ibu Sutowo, Pertamina bayar konraktor
Re: [iagi-net] Re: [ispg] Resources Classification : Aturan atau prosedur perhitungan sumberdaya dan cadangan
PSC yang aseli versi Ibu Sutowo meniru sistim maruh antara yang mempunyai sawah dengan penggarap sawah, biaya seluruhnya ditanggung oleh yang penggarap. Dalam hal minyakbumi waktu itu Permina yang punya sawah, dan contractor sebagai penggarap Dalam PSC versi ini contractor nyaris seperti service contractor (conbtoh Schlumberger), dari mulai di dalam tanah sampai keluar minyak dan gas itu kepunyaan pertamina. Begitu minyaknya keluar Pertamina bayar contractor dalam bentuk minyak (natura) sesuai dengan splitnya, yaitu 50%-50%, tidak ada cost recovery. Kontraktor sifatnya sementara, maka perusahaan asing yang berdomisili di luar negeri diperbolehkan jadi contractor. Jadi kontraktor itu bukan mitra Pertamina, bahkan bukan juga investor, malah tidak boleh berinvestasi maupun mempunyai asset apapun di Indonesia. Semua peralatan yang dia bawa langsung menjadi milik Pertamina, tetapi fasilitas kerja disediakan oleh Pertamina Kalau system konsesi yang berlaku sebelumnya di Indonesia: Pemerintah memberikan konsesi suatu daerah kepada suatu perusahaan minyak bumi dengan ketentuan harus berdominisili di Indonesia (contoh PT Shell Indonesia, PT Stanvac Indonesia, PT Caltex Pacific Indonesia, dan yang sekarang: PT Freeport Indonesia, PT Newmont Indonesia dsb). Pemegang konsesi berkuasa penuh di daerah konsesinya dan membayar pemerintah royalty biasanya sekitar 5% dari produksinya dalam bentuk uang. Jadi beda prinsip yang mendasar. PSC a la Ibu Sutowo, Pertamina bayar konraktor sebagai fee atas jasanya memproduksikan minyak dan gasbmi dan dibayarkan dalam bentuk minyak sesuai dengan split yang disetujui dari permulaan Kalau system konsesi dengan rpyalty: Perusahaan mengusai seluruh kegiatan explorasi dan produksi, dan jika berhasil membayar pemerintah dalam bentuk uang 5% dari hasil produksinya dalam bentuk cash. PSC yang sekarang lebih mendekati konsesi, segalanya dikuasai Kontraktor sebagai mitra pemerintah, dan membayar pemerintah dalam bentuk cash sesuai dengan split yang disetujui, setelah dipotong berbagai biaya dan investasi yang dia tanamkan. Jadi bedanya adalah who pays who, Wassalam RPK - Original Message - From: Ong Han Ling To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Sunday, March 08, 2015 1:42 PM Subject: RE: [iagi-net] Re: [ispg] Resources Classification : Aturan atau prosedur perhitungan sumberdaya dan cadangan Sdr. Shofiyuddin, Saya ingin mengemukakan bahwa Cost Recovery tidak ada hubungannya dengan jenis PSC. Saya ingin menerangkan hal ini karena banyak orang, termasuk penjabat, tidak mengetahui bahwa sebetulnya Indonesia telah meninggalkan sistim PSC tidak lama setelah Ibnu Sutowo turun tahun 1976. Cost Recovery adalah istilah umum. Sistim apa saja termasuk Royalty, selalu ada cost recovery. Namanya bisa lain, disebut sebagai deduction atau reimburstment atau biaya/cost saja (Jargon dari Industry). Prinsipnya sama, semua cost yang dikeluarkan oleh K3S dibayar kembali dari revenue yang diperoleh; artinya cost di recover dari revenue, sesuatu yang umum untuk dunia usaha. Upama restoran. Cost atau uang belanja makanan yang dibeli sehari sebelumnya di recover dengan revenue yang masuk hari ini dari langganan. Bedanya disebut profit. Yang menjadi ciri khas dari PSC adalah adanya cost recovery limit. Ini adalah satu-satunya ciri dari PSC yang membedakan dengan sistim Royalty. PSC yang diberlakukan oleh Ibnu Sutowo tahun 1966 mempunyai Cost Recovery Limit atau CRL sebesar 40%. Kemudian selama 12 tahun antara 1976 sampai 1988, CRL dihapus; artinya Indonesia tidak bersistim, artinya bukan PSC dan bukan Royalty. Peristiwa Sembakung dimana Arco menemukan lapangan kecil dimana sunk cost lebih besar, telah membuka mata Pertamina. Tahun 1988 diterapkan First Tranche Petroleum atau FTP sebesar 20% yang dibagi antara Pemerintah dan K3S sesuai split yang berlaku. Disini FTP seperti pisau bersisi ganda, atau hybrid, bisa dianggap sebagai CRL dan bisa dianggap sebagai Royalty. Tahun 2003, hanya untuk setahun saja, MIGAS menawarkan 11 blok dengan merubah FTP menjadi Unshared FTP yang bukan lain adalah Royalty. Perkataan Royalty oleh MIGAS/Pertamina dianggap tabu tingga tidak dipakai. Besarnya unshared FTP (atau Royalty) adalah 10%. Memang sistim PSC Indonesia berbagai jenis: PSC murni, Royalty murni, hybrid PSC plus Royalty, dan tanpa Royalty maupun PSC. SKKMIGAS perlu meneliti tiap kontrak sendiri-sendiri. Semua jenis PSC Indonesia yang sampai sekarang masih berlaku semuanya berdasarkan sistim cost recovery. Istilah CRL membingungkan karena DPR juga memakai istilah Cost Recovery Limit tetapi artinya berlainan dengan yang lazim dipakai di Industri perminyakan. Istilah CRL yang umum dipakai di textbook, adalah perbandingan antara cost over revenue. Sedangkan istilah Cost Recovery Limit yang dipakai oleh DPR berlainan dan merupakan limit biaya yang bisa dipakai K3S untuk mengembangkan lapangannya.
Re: [iagi-net] Jenis (kualitas) minyak mentah dan geologi
Kalau kita lihat secara geologi regional minyakbumi berkadar tinggi itu berasal dari cekungan sedimen yang mengalami arid climate yang menghasilkan evaporites, antara lain gypsum dan anhydrite, seperti di Timur Tengah yang kaya akan endapan evaporite (Fars Fm). Penjelasannya adalah adalah pada pengendapan evaporite terjadi konsentrasi belerang dalam bentuk sulphates dan diendapakan sebagai anhydrite atau gypsum. Kalau kita simak tambang belerang murni dengan deposit besar justru terdapat di saltdomes yang dicapped oleh gyspsum atau anhydrite, seperti tambang belerang Freeport di Gulf Mexco. Memang disini belerang dibebaskan darii anhydrite karena activitas bacteri dan menghasilkan belerang murni. Ironisnya di Ring Fire itu tidak didapatkan tambang belerang yang besar, hanya kecil-kecil saja dan tidak murni (tercampur sediment volcanics), bahkan dalam hal akumulasi minyak bumi cekungan sedimen (back-arc basin) di Ring of Fire tidak seberapa selain di Indonesia. Jadi cekungan sedimen di arid climate itu cenderung mengkonsentrasikan ion-ion belerang (sulfat) selain carbonate, halid , kalium, natrium calcium yang menghasilkan endapan garam halid, karbonat dan sulfat karena proses evporasi, demikian pula dengan source rock terbentuk di iklim ini.cenderung mempunyai kadar belerang tinggi Inilah yang saya tahu Wassalam RPK - Original Message - From: rakhmadi avianto To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Tuesday, February 03, 2015 11:32 AM Subject: Re: [iagi-net] Jenis (kualitas) minyak mentah dan geologi Bahasan cukup banyak dari pak RPK, Awang dan cak EAS, kalau saya amati yg kasat mata bagaimana laut bisa miskin besi atau sebaliknya, kalau kita perhatikan sepanjang pantai selatan adalah merupakan pantai dg banyak ditemukan pasir besi, KENAPA ini tentu peran dari batuan induk yg berasal dari VA (Volkanic Arc) yg sifatnya basaltic shg banyak terbawa ORE deposit bersamanya. Lihat di parang TRITIS bawa magnet disitu banyak sekali pasir besi, yg genesanya adalah dari G.Merapi terus di sub-surface PILONA Oil Field dan Meruap Oil Field dan mungkin Field2 yg Equivalent dgnya tentu akan sama, Muara Enim FM di lpngan tsb Qtz-nya di coating dg FE mineral, dan ini diduga saat sedimentasi, ini bisa dilihat di Microskopic observation sangat jelas sekali shg resestivity terpengaruh pembancaannya. Sebagaimana kita tahu MEF (Muara Enim Formation) ini Provenancenya berasal dari Bukit Barisan (Basiltic to Intermediate Rock) yg kemudian diendapkan di LOW Area of South Sumatra Basin, bisa dilihat MEF dr Kampung Minyak sampai ke Jambi. Saya hanya akan meng-analogkan THE PRESENT IS THE KEY TO THE PAST sbg basic principle kita belajar Geologi. Jadi yg di sebutkan cak DokTor Prof EAS itu benar, bahwa suasana kaya FE itu mungkin terjadi di sepanjang pantai ROF (Ring Of Fire) atau anything yg berhubungan dg subduction. Selama basin itu terletak di ROF maka dia akan jadi pantai dan danau yg KAYA BESI (FE). Balik ke pertanyaan RDP ... yo tinggal di cocok2 kan aja le, kalau kira2 ancient physiographynya ada such as ROF maka dia kan jadi pantai kaya FE. Atau gampangnya iki lo le, daerah Active Margin sing dadi area FE Rich. Mungkin itu juga alasane le ngopo poro empu nggawe keris nang tanah Jowo . jur kerise di guh tukaran saling paten . Nah sebaliknya Passive Margin biasanya jauh dari Vulcanism maka biasanya POOR FE shg mereka umumnya kaya SULFUR, itulah sebanya sebagian Indonesia Timur High Sulfur karena itu bagian Passive Margin dari Australi toh le. Nah tanah Ngarab kuwi lak yo passive margin toh lee yo rak lek ra ngandel yo wis kono Eh Tole le takon kok bab kerjaan terus monggo 86 Salam Kaji Avi -- Do not give up and do not ever look back and tawakkal ilallah -- 2015-02-01 9:35 GMT+07:00 Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com: Saat saya kuliah yang diajarkan menjadi tolok ukur kualitas minyak utamanya API gravity. Saat bekerja dan apalagi hingga kini, ternyata kualiatas crude menjadi sangat penting terutama ketika ada kandungan sulfur yg mempengaruhi kualitas BBM setelah crude diproses kilang. Ini menjadi penting kita saat ini kilang-kilang di Indonesia dikatakan tidak mampu memproses high sulfur crude yang banyak diproduksi pada lapangan minyak di Indonesia. Sebenernya adakah hubungan antara kualiatas minyak mentah dengan kondisi geologi ? Ada yang punya info, artikel atau buku tentang hal ini ? Salam RDP -- Kebanggaan sejati muncul dari kontribusi anda yang positip. Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa) Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Re: [iagi-net] Harga Minyak Turun di Bawah US$ 50/Barel
Para IAGI netters: Anjloknya harga minyak bumi dunia itu saya kira disebabkan melimpahnya pasokan minyak-bumi dunia khususnya karena peningkata produksi minyakbumi Amerika Serikat sehubungan dengan berhasilnya teknologi fracking yang memproduksikan shale oil/gas atau selain juga produksi tar-sand di Canada nonconvensional hydrocarbon resources,. Konon khabarnya produksi minyakbumi Amerka Serikat sudah menyamai produksi Saudi Arabia sebesar 9 juta barrel. Juga disebut-sebut karena melambatnya perekonomian China. Sampai di mana harga minyak ini akan turun? Itu tergantung dari production cost dari shale oil itu. Ada yang mengatakan USD 50/barrel, ada yang mengatakan USD 30/barrel, tergantung tempatnya. Begitu harga minyak bumi itu turun dibawah USD 50/barrel tentu banyak lapangan minyak shale oil akan berhenti. dan produksi minyak duniapun akan berkurang, apalagi kalau sdah di bawah USD 30/barrel. Namun apa yang terjadi tentu supply minyak bumi duniapn akan berkurang, dan hargapun akan naik kembali. Saya kira itu sebabnya Saudi Arabia tidak mau menurunkan produksinya, mereka ingin mematikan produksi shale oil atau nonconventional oil/gas resources, sehingga tidak mungkin. Dengan demikian harga minyakbumi dunia sulit untuk dapat naik kembali, bahkan cenderung menurun, tergantung kemampunan dari para ahli untuk dapat menurunkan biaya produksi fracking. Ini semuanya sudah diramalkan oleh McCabe di tahun 1998, suatu paper yang menafsihkan keberadaan Peak Oil dari Hubbert (1961), yang selama ini mendominasi pemikiran falsafah sumberdaya energi di para cendekiawan. Tentu saja artikel dari McCabe itu akan sulit untuk diterima oleh non-geologist, tetapi menurut hemat saya sekarang ini terbukti. McCabe, Peter J., 1998, Energy Resorce-Cornucopia or Empty Barrel?: AAPG Bull. V.82, n.11, p-2110-2134 Wassalam RPK Jika ada yang memerlukan pdf dari paper ini saya bisa kirimkan via Japri - Original Message - From: Rovicky Dwi Putrohari To: IAGI Sent: Wednesday, January 07, 2015 8:53 PM Subject: Re: [iagi-net] Harga Minyak Turun di Bawah US$ 50/Barel Sampai berapa ? How low can you go ? Bagaimana kalau harga minyak 20$/bbl ? Salah satu artikel yang saya baca dari media bisnis di UK mengatakan bukan hal yang tidak mungkin harga merosot hingga 20$. karena kitapun pernah mengenyam harga itu dan semua masih berjalan. Lihat periode 1980-2000 dengan kisaran 20$/bbl. Ada yang menganggap anjloknya harga minyak ini akan menjadikan krisis moneter global. Karena banyaknya negara yang tergantung dari harga minyak. Namun pada kenyataannya menurut perhitungan ahli-ahli economist Oxford justru sebaliknya. Pertumbuhan ekonomi global justru akan meningkat rata-rata 0.5% dari biasanya. Ini akan menolong pemerintahan Indonesia yang diperkirakan akan membesar 0,3% karena efek harga 40$/bbl, dibandingkan bila harga minyak 84$/bbl. Tentusaja kalau Indonesia mampu memanfaatkan hal ini dengan cerdas ! Harga murah harus dimanfaatkan bener-bener bahwa minyak ini sebagai ENERGI, bukan sekedar komoditas. Harus menggerakkan roda ekonomi. Harus mampu menggerakkan mesin-mesin produksi. Amerikapun suka cita dengan hal ini !. Tidak sedikit yang mengira anjloknya harga minyak ini akan mematikan Amerika ketika usaha shale gas dan shale oilnya colaps. Dan memang benar barangkali yang terpukul adalah “pengusaha” minyak. Tetapi secara umum rakyat Amerika akan mengambil keuntungan lebih besar dengan pertumbuhan ekonomi bertambah GDPnya 0.7%, diatas dampak positip dari Indonesia. Jadi jangan terburu-buru menganggap bahwa industri minyak ini didominasi Amerika dan akan membuat Amerika merana dengan anjloknya harga minyak. Harapan positip ini khususnya akan dirasakan oleh negara-negara yg selama ini mengimpor minyak. Negara pemenang utamanya diperkirakan Pilipina yang mengambil untung hingga pertambahan GDP diatas 1.5% Tentusaja negara-negara OPEC adalah negara yang “terkorban” bila harga anjlok menerus. KArena pendapatan negara ini dari minyak. Skenario energi murah. Ini hanya satu skenario bila anjloknya harga minyak ini berkepanjangan. Yang dapat saja terjadi dengan melihat fakta musim dingin kali ini tidak sedingin sebelumnya, dan walau musim dingin harga minyak tetep merosot tak terolong. Dan dalam jangka panjang IEA pernah menyebutkan bahwa gas yang ada di dunia ini mampu memberikan “energi” untuk semua dibumi ini selama 200 tahun. Juga energi efisiensi semakin tinggi dengan melihat fakta penerima nobel tahun ini adalah penemuan lampu LED yang mampu menghemat energi 1/10 energinya dengan lebih hemat biaya. :-( : “Pakde, Kalau begitu eksplorasi minyak tidak perlu lagi ?” :-D “Kata siapa ? Ingat, prediksi itu seringkali salah. Tapi yang tidak mempersiapkan yang akan merugi” Tulisan terkait : a.. Berapa harga minyak tahun 2015 ? -- Kebanggaan sejati muncul dari kontribusi anda yang positip. 2015-01-07 20:46 GMT+07:00
Re: [iagi-net] Harga Minyak menyentuh level US$60/barel.
Para netters belum ada yang berikan komentar mengenai Direksi Pertamina baru? Kelihatannya Exploration Production tidak lagi jadi core-business Pertamina, cenderung menjadi perusahaan perdagangan saja Apakah demikian? Wassalam' RPK - Original Message - From: Eko Prasetyo To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Friday, November 28, 2014 1:42 PM Subject: Re: [iagi-net] Harga Minyak menyentuh level US$60/barel. Entah lah, saya mencium ini bukan harga asli tapi sudah harga gorengan On Nov 28, 2014 1:26 PM, godang god...@gmail.com wrote: OPEC Tahan Produksi, Harga Minyak Anjlok di Bawah US$ 70/Barel via @detikcom http://finance.detik.com/read/2014/11/28/105802/2761864/1034/opec-tahan-produksi-harga-minyak-anjlok-di-bawah-us-70barel Powered by Telkomsel BlackBerry® Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa) Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. = Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa) Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list.
Re: [iagi-net] Fwd: Re: [ITB-Solo] Surat Bu Susi
S3 atau Ph.D is a research or teaching degree, certainly not a government leadership or management qualification degree. Wassalam RPK - Original Message - From: lia...@indo.net.id To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Sunday, November 02, 2014 7:50 PM Subject: Re: [iagi-net] Fwd: Re: [ITB-Solo] Surat Bu Susi Kebalikannya Kalau yg jadi Presiden lbh banyak yg bukan S3 jadi artinya kemungkinan jadi Presiden lbh besar kalau tidak S3 Kita tunggu mana menteri mentri yg bisa merubah sektor yg dipimpinya berbeda dg sebelumnya shg manfaatnya diarasakan langsung oleh masarakat Powered by Telkomsel BlackBerry® -- From: Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com Sender: iagi-net@iagi.or.id Date: Sun, 2 Nov 2014 19:26:57 +0700 To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net] Fwd: Re: [ITB-Solo] Surat Bu Susi Salute dengan Bu Susi Namun pbaca jangan sampai kepleset bahwa sekolah akasemik itu tidak penting. Bagaimanapun yang jadi menteri lebih banyak yg sudah S3. Artinya kemungkinan jadi menteri lebih besar bila sekolah sampai S3. Selamat bekerja. Rdp Sent from my iPhone On 2 Nov 2014, at 17.55, Bandono Salim bandon...@gmail.com wrote: Semoga sampai, dari milis sebelah. -- Pesan Terusan-- Dari: Joko Riyanto jagade...@gmail.com [itbsolo] itbs...@yahoogroups.com Tanggal: 2 Nov 2014 04:10 Subjek: Re: [ITB-Solo] Surat Bu Susi Kepada: itbs...@yahoogroups.com Cc: hebat! nuwun, mas NHA 2014-11-01 9:24 GMT+07:00 Nurhasan Akbar nakba...@yahoo.com [itbsolo] itbs...@yahoogroups.com: Sugeng siyang sedoyo.. Berikut surat menarik dari Bu Susi menteri kita yang baru. Semoga manfaat. Salam, -akbar el82 +++ Berikut kutipan lengkap surat Menteri Susi untuk para pemuda Indonesia: Pemuda pemimpin masa depan… Inilah sepenggal kisah dari saya, Saya mengenal dunia usaha sejak remaja. Tepatnya sejak saya memutuskan untuk meninggalkan bangku sekolah tahun 1982. Waktu itu saya baru kelas 2 SMA. Saya sadar dengan hanya berbekal ijazah SMP, tak akan ada satupun perusahaan yang mau mempekerjakan saya. Kalaupun ada hanya sebatas sebagai cleaning service. Tapi pada saat itu saya yakin bahwa putus sekolah bukanlah akhir dari segalanya. Meskipun mungkin keputusan itu salah; saya tidak pernah menyesalinya. Yang saya sangat tahu waktu itu adalah “School was just not my thing”. Saya selalu punya keyakinan kalau kita mau berbuat sesuatu pasti akan ada jalan, saya selalu percaya bahwa manusia diberi pilihan untuk menciptakan jalan hidup yang dipilihnya. Saya ciptakan sebuah usaha, pekerjaan yang yakin akan menghasilkan uang, di mana akhirnya saya tidak harus bergantung dengan orang lain. Saya tidak suka ketergantungan, karena ketergantungan akan mengurangi kemandirian. Tanpa kemandirian kita akan selalu dalam keterbatasan dalam menciptakan atau mengerjakan sesuatu, sehingga akhirnya hasilnya tidak sesuai dengan yang kita rencanakan. Kehidupan nelayan di Pangandaran dan pesisir Pantai Selatan Jawa, begitu keras dan penuh resiko, dinihari melaut siang/sore baru pulang, setiap hari tidak peduli ombak atau cuaca untuk sebuah keyakinan. Ini banyak memberikan kepada saya keyakinan lebih mengerti makna hidup adalah sebuah keyakinan. Masa-masa itu untuk bertahan hidup saya jualan Bed Cover, cengkeh, hingga akhirnya menjual ikan hasil tangkapan para nelayan. Pokoknya apa saja yang bisa saya kerjakan akan saya kerjakan. Ketika pada akhirnya saya fokus di bisnis hasil tangkapan Lobster nelayan, peluang besar itu akhirnya datang. Tantangannya adalah saya harus membawa Lobster hidup dari Pangadaran ke Jakarta untuk diekspor ke luar negeri. Perjalanan yang jauh, berjam-jam membuat angka kematian sangat tinggi. Hal ini membuat saya bertekad menerbangkan lobster-lobster hidup tadi dengan pesawat kecil ke Jakarta. Para pemimpin masa depan, dalam hidup ini kita juga harus berani mengambil resiko. Ini terjadi ketika saya kembali nekat memutuskan mendaratkan pesawat kecil saya di Meulaboh dan Pulau Simeuleu, setelah tsunami menggerus pesisir timur propinsi NAD. Semua orang tergerak untuk membantu, termasuk saya. Tanpa izin terbang bahkan ijin operasi, tanpa kepastian bisa mendarat atau tidak, saya akhirnya bisa meyakinkan semua pihak, Meulaboh bisa ditembus lewat udara. Dan sejak hari itu bantuan mengalir ke sana. Ini bukanlah kisah heroik saya. Namun, ada perasaan “Hangat” (saya merasakan “good feeling” yang luar biasa!) menyusup ke dalam hati kita, ketika kita mampu berbuat sesuatu untuk orang lain karena kita bisa memutuskan untuk melakukannya. Keyakinan, keberanian seperti inilah yang membuat saya bertahan
Re: [iagi-net] UNDANGAN PEMBUKTIAN PIRAMIDA GUNUNG PADANG (DARI FB)
Para IAG Netters: Saya berpendapat bahwa diskusi mengennai G. Padang sebaiknya diakhiri saja, karena tidak akan ada penyelesaian kecuali kalau bukit itu sudah dikupas habis dan bangunan yang dicanangkan itu betul-betul terwujud. Tentu ada masalah bagaimana menyelamatkan situs megalithikum yang ada di atasnya, tetapi ini urusan para arkeologi Ini diskusi seolah-olah antara dua kubu yang berbeda ilmu, berbeda paradigma, berbeda pandangan dunianya, prinsip-prinsip dan pengertian dasar ilmunya saja berbeda. Ini terlihat dalam soal penafsiran hal sama saja jauh berbeda, pelapukan vs semen, juga lain2, seperti coin dsb. Karena menurut hemat saya sudah tidak ada objektivitas lagi, bahkan pihak-pihak dalam konntroversi ini cenderung terobsesi dengan pendapatnya, angan-angannya, maka tidak mungkin akan ada titik temu, dan diskusi akan sia-sia saja dan buang waktu. Saya menganut kebebasan akademis. Kalau mau melakukan research apa saja dan berpandangan apa saja, termasuk bahwa bumi ikita ini datar, ya silahkan saja. Masyarakat ilmiah mainstream dan sejarah lah yang akan menetukan. Wasalam RPK - Original Message - From: yustinus yuwono To: iagi-net Sent: Friday, October 03, 2014 8:04 PM Subject: Re: [iagi-net] UNDANGAN PEMBUKTIAN PIRAMIDA GUNUNG PADANG (DARI FB) Dany yth, Apa anda dkk sudah publish paper G Padang di jurnal ilmiah internasional? Tolong minta copy nya klo sudah published, nuhun. Salam, Yatno. On Oct 2, 2014 1:27 PM, rakhmadi avianto rakhmadi.avia...@gmail.com wrote: Para netter yg terhormat, Selama dibicarakan dalam koridor Ilmiyah mestinya tidak ada yg tersinggung, demi kemajuan ilmu marilah kita berdiskusi dengan sehat tanpa melemparkan kata2 yg tidak pantas. Jujur saya menikmati dari data2 yg dikemukakan termasuk sanggahan dari bbrp ahli, semoga kedua belah pihak bisa beradu argumen dg wewenang ilmu masing2, karena ini kayaknya perlu banyak disiplin yg terlibat dan mungkin saran saya jangan terlalu menyederhanakan masalah kalau memang tidak bisa di sederhanakan. Salam hormat buat kedua sisi peneliti. Kaji Avi Bendahara Umum IAGI 2011-14 -- Do not give up and do not ever look back and tawakkal ilallah -- On Thu, Oct 2, 2014 at 9:47 AM, Bandono Salim bandon...@gmail.com wrote: This message is eligible for Automatic Cleanup! (bandon...@gmail.com) Add cleanup rule | More info Apa yang saya lihat, memang ada pelapukan dan penyemenan. Semen dapat dilihat di dinding antara teras 1 dan teras 2; berupa tanah yang terdapat di antara kolom batu. Pelapukan mengulit bawang juga dapat dilihat di beberapa tempat. Kenampakan mengulit bawang ini yang jadi masalah apakah ini hasil penyemenan atau hasil pelapukan. Lah ini yang harus dilihat secara milroskopis atawa x ray. Ditelitinya juga lapis demi lapis; sehingga jelas perbedaannya. Dilihat juga semen yang dijumpai tersingkap di permukaan maupun semen yang ada di bawah permukaan, yang konon ceritanya sangat lengket. Memang perlu waktu dan biaya serta ahli mineralogi. Begitu yang sedang aku usahakan. Semoga diijinkan mengambil dan memeriksa semen dan semen serta pelapukan atau ubahan pada kolom batu yang ada di gn Padang. Salam sejahtera.bdn. Pada 2 Okt 2014 08:28, wildanto p nusantara wpnusant...@gmail.com menulis: menarik sekali penjelasan pak dani di gunung padang kmarin lalu. dengan temuan terbaru yg diceritakan kmarin, nampaknya seperti bangunan megalitik yg terus berevolusi yg tetap dipakai sampai masa sejarah. (koin dengan kandungan nikel kemungkinan besar berasal dr abad 18 karena nikel br ditemukan di tahun 1750-an). mungkin bisa lebih seru klo ada field trip yg bisa ikutan rapelling turun ke lubang penggalian. salam wildan On Oct 2, 2014 7:54 AM, Danny Hilman Natawidjaja danny.hil...@gmail.com wrote: Aneh, Pak Bandono kan sudah lihat sendiri bukti-buktinya di lapangan (dan waktu itu tidak menyanggah). Silahkan berbagi pandangan dengan teman-teman tentang apa yang dilihat bukan malah menyitir berita media lagi dan membuat pernyataan mblunder.Sebaiknya tidak memperdebatkan istilah piramid atau bukan karena IAGI-net kan forum ilmiah geologi pak. Deskripsi data dan analisa akan lebih menarik dan berguna bagi kita semua. SalamDHN Sent from my BlackBerry 10 smartphone. From: Bandono Salim Sent: Kamis, 2 Oktober 2014 07:03 To: Iagi Reply To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net] UNDANGAN PEMBUKTIAN PIRAMIDA GUNUNG PADANG (DARI FB) Bukan piramid, tertulis di kompas tgl 1-Okt 2004. Hipotesis piramid belum terbukti. Salam hormat, bdn. Pada 1 Okt 2014 08:08, Bandono Salim bandon...@gmail.com menulis: Hehehe kita tunggu semoga waktunya dapat sesuai
Re: [iagi-net] Seknas Jokowi ingin bantu legalkan tambang rakyat dan kaitannya dengan Pilpres IAGI
Sdr. Seno: Begini masalahnya. Seknas Jokowi ingin bantu legalkan tanmbang rakat Ini adalah jawabannya: Ternyata undang-undangnya sudah ada kata Liamsi, tetapi masalahnya kebanyakan penambang rakyat yang nongkrongi wilayah yang IUP-nya sudah punya orang. Nah solusinya anggap saja para penembang rakyat itu seperti kaki lima yang nongkrong didepan toko yang resmi dan legal. Nah seperti halnya di Tanah Abang, kaki lima itu dipindahkan ke tempat lain, tetapi tempat yang disediakan itu sepi pengunjung, dan protes Nah mungkin penambang rakyat yg mengerjakan daerah secara tidak legal itu dipindahkan ke daerah lain dan dilegalkan, atau dilakukan pemutihan. Tentu mungkin para anggota IAGI bisa membantu mencarikan daerah yg tidak sepi tetapi ramai dengan endapan jenis mineral yang mereka cari (biasanya emas). Ini yang susah, karena pada umumnya daerah yang ramai ini sudah ada yang punyai IUP-nya. Masalah yang lebih besar lagi, jika Jokowi ingin melegalkan pertambangan rakyat maka dia harus pula melakukan penyuluhan dan pembinaan terhadap para penambang rakyat itu secara massive, masaal, terstruktur dan sistematis dan disertai dengan penegakan hukum yang tegas yang didukung oleh aparat penegak hukum. Penyuluhan itu harus disertai dengan pemahaman prosedur standard untuk melakukan penambangan kepada para pelakunya dengan membuat design tambang rakyat yang sederhana, aman, tidak merusak lingkungan. Nah sekarang itu sudah tidak ada lagi Direktorat Pertambangan pada tingkat pusat, karena sudah diserahkan ke daerah/kabupaten sehubungan dengan otonomi daerah. Ya mungkin Jokowi harus menghidupkan lagi Direktorat Jenderal Pertambangan di Kementrian ESDM dan mengangkat ribuan penyuluh pertambangan rakyat untuk disebar di seluruh Indonesia yang ramai dengan pertambangan rakyatnya dan juga inspektur2 pertambangan dengan kewenangan untuk menindak penambang2 yang tidak mematuhi aturan2. Mungkin juga Jokowi harus blusukan ke kabupaten-kabupaten untuk menjelaskan pentingnya aturan2 dalam hal pertambangan kepada para bupati, polisi, tentara dsb. Tentu ini juga berlaku untuk para pemegang IUP. Mungkin jg harus dibuat undang-undang baru untuk implementasinya. Nah masalahnya apakah Jokowi mampu untuk melakukan ini? Wassalam RPK - Original Message - From: seno aji ajis...@ymail.com To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Wednesday, September 17, 2014 6:09 AM Subject: Re: [iagi-net] Seknas Jokowi ingin bantu legalkan tambang rakyat dan kaitannya dengan Pilpres IAGI Mas Minarwan, Pak Koesoema, dan teman2, Masalah tambang rakyat adalah masalah yang krusial. Di satu sisi memang bisa jadi akan menaikkan kesejahteraan rakyat setempat, akan tetapi di sisi lain juga akan berdampak lingkungan yang tidak termonitor. Contoh saja dari sekian ribu IUP yang dikeluarkan oleh kabupaten2, monitor untuk reklamasi, produksi, dan lingkungan masih kurang, apalagi jika nanti jika tambang rakyat di legalkan. Namun, jika ada UU yg bisa digunakan oleh pemerintah, dengan dilegalkannya tambang rakyat, memang IAGI sebagai organisasi profesi memiliki peran penting membantu pemerintah untuk mengawasi, mengarahkan dan memberikan advise kepada para penambang lokal melalui anggota IAGI yang berkiprah di dunia tersebut, yang tentunya hal ini akan memperbanyak juga lapangan kerja bagi anggota kita. Semoga saja hal ini bisa berjalan dengan baik, dengan tetap mengedepankan good mining practices. Salam SA Sent from my@smartmail -Original Message- From: koeso...@melsa.net.id Sender: iagi-net@iagi.or.id Date: Tue, 16 Sep 2014 11:38:54 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net] Seknas Jokowi ingin bantu legalkan tambang rakyat dan kaitannya dengan Pilpres IAGI Kalau ini adalah aspek legalnya, ya ini adalah PR untuk Jokowi, dan saya tdk bisa berkutik disini. Tentunya pemutihan dapat saja dilakukan atau dibuat UU baru tetapi ini harus diperjuangkan di DPR, dan sulit, karena banyak anggota DPR yg punya kepentingan, selain juga dukungan DPR yg minim bagi Jokowi. Political will saja tdk cukup. Wassalam RPK Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: lia...@indo.net.id Sender: iagi-net@iagi.or.id Date: Tue, 16 Sep 2014 18:11:36 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net] Seknas Jokowi ingin bantu legalkan tambang rakyat dan kaitannya dengan Pilpres IAGI Kalau bicara dilegalkan artinya harus sesuai dg aturannya (legal aspeknya UU )Dalam UU Minerba 2009 , Pertambangan rakyat harus dilakukan di WPR dg IPR ,salah satu kriteria WPR adalah merupakan wilayah atau tempat kegiatan tambang rakyat yg sudah dikerjakan sekurang kurangnya 15 tahun, ini artinya tambang tambang rakyat yg muncul akhir akhir ini tidak bisa dilegalkan atau tidak bisa dijadikan WPR dan tdk bisa diberikan IPR . Disisi lain dipasal pidananya dikatakan Setiap orang yang melakukan penambangan tanpa IUP atau IPR dikenakan pidana hukuman maksimal 10 tahun
Re: [iagi-net] DPR Setuju Wacana Pertamina Go Public | bisnis | Mobile Tempo.co
Wah jangan-jangan akan ada penjualan asset negara lagi. RPK - Original Message - From: Rovicky Dwi Putrohari To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Sunday, August 31, 2014 11:57 AM Subject: Re: [iagi-net] DPR Setuju Wacana Pertamina Go Public | bisnis | Mobile Tempo.co Saya menuliskan ttg pentingnya keterbukaan ini 6 tahun lalu. http://rovicky.wordpress.com/2008/03/14/jual-saja-sebagian/ Rdp Sent from my iPhone On 31 Agt 2014, at 09.49, kartiko samodro kartiko.samo...@gmail.com wrote: http://m.tempo.co/read/news/2014/08/31/090603346 Siapkan waktu PIT IAGI ke-43 Mark your date 43rd IAGI Annual Convention Exhibition JAKARTA,15-18 September 2014 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa) Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. Siapkan waktu PIT IAGI ke-43 Mark your date 43rd IAGI Annual Convention Exhibition JAKARTA,15-18 September 2014 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa) Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. Siapkan waktu PIT IAGI ke-43 Mark your date 43rd IAGI Annual Convention Exhibition JAKARTA,15-18 September 2014 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa) Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list.
Re: [iagi-net] Surat Undangan Munas IAGI
Maaf, saya ini orang Bandung, rada dusun JS Luwansa Hotel-Jakarta itu alamatnya di mana? Kalau HI (masih ada?), Borobudur, Mandarin, Sangri La sih tahu. Wassalam RPK - Original Message - From: iagi To: iagi-net@iagi.or.id ; pp-iagi-2...@iagi.or.id ; economicgeol...@yahoogroups.com Sent: Monday, August 25, 2014 2:13 PM Subject: [iagi-net] Surat Undangan Munas IAGI Jakarta, 15 Agustus 2014 Nomor : 191 / PP-IAGI / VIII / 2014 Lamp : - Perihal : Undangan Musyawarah Nasional (MUNAS) IAGI Kepada Yth. Bapak / Ibu Anggota Ikatan Ahli Geologi Indonesia Pengurus Pusat IAGI, Ketua-ketua Pengda IAGI di tempat Dengan hormat, Bersama ini Pengurus Pusat Ikatan Ahli Geologi Indonesia mengharapkan kehadiran Bapak / Ibu pada Musyawarah Nasional IAGI bersamaan dengan acara Pertemuan Ilmiah Tahunan IAGI ke-43 2014 (15-18 September 2014). Acara Munas IAGI akan mulai dibuka pada : Tanggal : 17 September 2014 Waktu: 17 : 00 - 22 : 00 WIB Tempat : JS Luwansa Hotel-Jakarta. Acara : 1. Laporan Pertanggung jawaban Kepengurusan PP-IAGI (2011-2014) 2. Pengesahan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah tangga (AD/ART) IAGI 2014 3. Penghitungan Suara Pemilihan dan Penetapan Ketua Umum IAGI (2014-2017) Mengingat pentingnya acara tersebut, kehadiran Bapak / Ibu sangat kami harapkan tepat pada waktunya. Untuk itu kami mohon masing-masing Pengda IAGI untuk minyiapkan laporannya. Demikian undangan ini kami sampaikan, atas segala perhatian dan kerjasama yang baik selama ini, kami ucapkan terima kasih. Hormat kami, Pengurus Pusat Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Ketua Umum TTD Rovicky Dwi Putrohari Siapkan waktu PIT IAGI ke-43 Mark your date 43rd IAGI Annual Convention Exhibition JAKARTA,15-18 September 2014 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa) Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. Siapkan waktu PIT IAGI ke-43 Mark your date 43rd IAGI Annual Convention Exhibition JAKARTA,15-18 September 2014 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa) Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. Siapkan waktu PIT IAGI ke-43 Mark your date 43rd IAGI Annual Convention Exhibition JAKARTA,15-18 September 2014 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact Iuran tahunan Rp.250.000,-
Re: [iagi-net] Re: [economicgeology] Open geoscientific digital data- Australia
Benar sekali investor yang benar2 oil company itu perlu hard data, raw data, bukan tulisan exposisi mengenai potensi migas oleh expert pemerimtah yang cenderung diberi kosmetik tebal. Yang begituan sih hanya konsumsi untuk investor industri migas non real, untuk portfolio dan bursa saham. Makanya banyak block ditawarkan pemerintah yang tidak laku. Perusahaan minyak yang real akan melakukan studi sendiri dan untuk itu perlu real hard raw data, dengan memunculkan idea-idea baru selain menggunakan teknologi mutahir, yang masih jadi rahasia perusahaannya. Bahkan mungkin saja daerah-daerah yang sudah dinyatakan tidak berpotensi adanya migas, dianggap berpotesi dengan adanya idea baru itu. Bahkan dry holes pun mungkin kalau dipelajari kemajuan technologi baru, seperti petrophysics, ternyata sebetulnya masih bisa diproduksikan dengan technologi baru, atau dulunya terlewat, khususnya potensi gasnya. Banyak postmortum studies dari dry holes telah membuktikan itu. Perusahaan itu akan lebih percaya kalau studinya itu dilakukan oleh para ahlinya sendiri, dan mau mengambil risiko. Karena risiko itu tidak sama diperbagai daerah, tentu mereka akan mau kalau rewardnya memadai. Mungkin untuk menarik investor itu adalah dengan mentenderkan oil production splitnya, tanpa ada cost recovery saja, (yang cuman bikin rumit, dan banyak izin2 dan approval saja). Pemerintah pusat harus berkampanye besar-besaran ke daerah-daerah/bupati-bupati untuk tidak menghambat explorasi migas. Suruh Jokowi blusukan ke kabupaten-kabupaten. Wassalam RPK - Original Message - From: rakhmadi avianto To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Monday, August 25, 2014 12:43 PM Subject: Re: [iagi-net] Re: [economicgeology] Open geoscientific digital data- Australia Setuju pak Prof Kusuma, saya kira kerahasiaan itu hanya tinggal impian belaka, semua data yg jelas dilapangan bisa di dapat secara LEGAL dan ILLEGAL sedangkan analisa cekungan yg justru sangat diperlukan untuk suksesnya EXPLORASI ke depan malah sering tidak nyambung dg ketiadaan data tersebut. Padahal investor perlu diyakinkan bahwa potensial untuk Explorasi di Cekungan Indonesia ke depan masih ada. SETUJU SEBAIKNYA Jokowi-JK membuka saja data2 itu agar Indonesia bisa lebih maju secara science dan penghasilan para sciencetisnya, wabil khusus Geoscientisnya. Salam KjA NPA 0666 On Mon, Aug 25, 2014 at 10:58 AM, koeso...@melsa.net.id wrote: This message is eligible for Automatic Cleanup! (koeso...@melsa.net.id) Add cleanup rule | More info Saya kira dalam abad ke 21 dengan teknologi IT ini kerahasian data negara itu sdh tidk relevant lagi, Wikileaks membuktikannya. Percuma saja ada undang2 kerahasian negara. Data sebesar apapun dapat lintas benua dalam sekejap. Yg masih ingin mempertahankan kerasiahan2 ini hanya yg mempunya kepentingan komersiel pribadi, atau nostalgia di abad ke 20. RPK Powered by Telkomsel BlackBerry® From: MINARWAN minarw...@gmail.com Sender: iagi-net@iagi.or.id Date: Mon, 25 Aug 2014 10:23:58 +0700 To: iagi-net@iagi.or.id ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net] Re: [economicgeology] Open geoscientific digital data - Australia Mas RDP, Saya pikir Australia hendak menarik investasi dengan memudahkan dan memurahkan akses ke data geosains (seperti yang telah diulas Oom Noel Pranoto), bahkan dengan menyediakan interpretasi lewat Geosciences Australia, Department of Primary Industry (Victoria yang saya tahu) atau yang sejenisnya di negara bagian lain dan juga karena alasan publik yang telah membayar pajak di sana merasa berhak tahu apa hasil kerja orang-orang yang telah mereka bantu bayar lewat pajak (jadi ada transparansi di sini). Bahkan para pengamat public policy dapat menilai/mengeritik pengambilan kebijakan pemerintah dengan berangkat dari data yang sama (jadi ini soal transparansi pemerintah lagi). Geosciences Australia juga merekrut pendatang untuk bekerja bagi mereka, terutama mereka yang telah melakukan riset di sana (lulusan Australia) atau orang-orang dari benua lain yang berniat menetap di sana. Cara mereka mengatasi kekurangan SDM terlatih yang saya ketahui adalah dengan membawa mereka ke Australia, salah satunya lewat program beasiswa. Multiplier effect untuk open access data di Australia ini adalah bermunculannya bisnis-bisnis kecil/konsultan yang menjual re-interpretasi data dasar, mengolah data dasar menjadi data yang lebih terintegrasi/digitasi, mahasiswa bebas dan mudah mendapatkan data untuk proyek skripsi/disertasi mereka. Harapan atas data terbuka ini adalah lebih banyak mata yang melihat, lebih banyak kepala yang memikirkannya, ide baru bermunculan dan nanti aktivitas bisnis lebih hidup. Tentang multiplier effect untuk laboratorium kita, menurut hemat saya, kalau hasil kerja bagus, tenaga
Re: [iagi-net] Surat Undangan Munas IAGI
Ketemu, dari internet ternyata JS Luwana Hotel ada di Jl. HR Rasuna Said Kav C-22, Kuningan, Jakarta, Indonesia Maaf telah mengganggu RPK - Original Message - From: R.P.Koesoemadinata To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Monday, August 25, 2014 2:58 PM Subject: Re: [iagi-net] Surat Undangan Munas IAGI Maaf, saya ini orang Bandung, rada dusun JS Luwansa Hotel-Jakarta itu alamatnya di mana? Kalau HI (masih ada?), Borobudur, Mandarin, Sangri La sih tahu. Wassalam RPK - Original Message - From: iagi To: iagi-net@iagi.or.id ; pp-iagi-2...@iagi.or.id ; economicgeol...@yahoogroups.com Sent: Monday, August 25, 2014 2:13 PM Subject: [iagi-net] Surat Undangan Munas IAGI Jakarta, 15 Agustus 2014 Nomor : 191 / PP-IAGI / VIII / 2014 Lamp : - Perihal : Undangan Musyawarah Nasional (MUNAS) IAGI Kepada Yth. Bapak / Ibu Anggota Ikatan Ahli Geologi Indonesia Pengurus Pusat IAGI, Ketua-ketua Pengda IAGI di tempat Dengan hormat, Bersama ini Pengurus Pusat Ikatan Ahli Geologi Indonesia mengharapkan kehadiran Bapak / Ibu pada Musyawarah Nasional IAGI bersamaan dengan acara Pertemuan Ilmiah Tahunan IAGI ke-43 2014 (15-18 September 2014). Acara Munas IAGI akan mulai dibuka pada : Tanggal : 17 September 2014 Waktu: 17 : 00 - 22 : 00 WIB Tempat : JS Luwansa Hotel-Jakarta. Acara : 1. Laporan Pertanggung jawaban Kepengurusan PP-IAGI (2011-2014) 2. Pengesahan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah tangga (AD/ART) IAGI 2014 3. Penghitungan Suara Pemilihan dan Penetapan Ketua Umum IAGI (2014-2017) Mengingat pentingnya acara tersebut, kehadiran Bapak / Ibu sangat kami harapkan tepat pada waktunya. Untuk itu kami mohon masing-masing Pengda IAGI untuk minyiapkan laporannya. Demikian undangan ini kami sampaikan, atas segala perhatian dan kerjasama yang baik selama ini, kami ucapkan terima kasih. Hormat kami, Pengurus Pusat Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Ketua Umum TTD Rovicky Dwi Putrohari Siapkan waktu PIT IAGI ke-43 Mark your date 43rd IAGI Annual Convention Exhibition JAKARTA,15-18 September 2014 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa) Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. Siapkan waktu PIT IAGI ke-43 Mark your date 43rd IAGI Annual Convention Exhibition JAKARTA,15-18 September 2014 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa) Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection
Re: [iagi-net] Majalah IAGI Vol 1 no 1 dan Ketua IAGI ke-1
Maaf, ada sedikit ralat yang penting: Pada tulisan di majalah IAGI ke-1 itu memang ada disebut: 'Panitya Lima tersebut sudah dianggap permulaan dan inti perhimpunan yang bernama Ikatan Achli Geologi Indonesia (IAGI) yang sekali gus dianggap telah berdiri dengan resmi dengan beranggautakan kelima orang yang terpilih itu pada hari 13 April 1960.' Hanya saja tidak disebutkan siapa Ketua dari Panitya Lima itu, mungkin sekali memang Drs. Soetaryo Sigit, sehingga selama ini beliaulah yang dianggap ketua IAGI yang pertama. Demikian ralat dari saya RPK - Original Message - From: R.P.Koesoemadinata To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Friday, August 22, 2014 9:09 PM Subject: [iagi-net] Majalah IAGI Vol 1 no 1 dan Ketua IAGI ke-1 Para Anggauta IAGI: Waktu saya membuka2 arsip lama saya menemukan beberapa dokumen penting yang menyangkut sejarah IAGI dan sejarah geologi Indonesia. Dokumen ini adalah: 1. Majalah Ikatan Ahli Geologi Indonesia (I.A.G.I) Vol I, No. 1, 1962 2. LAPORAN TAHUNAN 1961 dari Djawatan Geologi, Departemen Perindustrian Dasar/Pertambangan, Bandung, beserta lampirannya. Dengan demikian ternyata pada waktu kepemimpinan Drs Prajitno pada tahun 1962 sudah ada majalah IAGI (disingkat MIAGI), apakah tahun berikutnya ada volume dan nomor berikutnya itu yang masih belum diketahui. Yang menarik adalah bahwa pada majalah IAGI yang pertama ini ada tulisan mengenai Sejarah Pembentukan IAGI (Lahirnya Ikatan Ahli Geologi Indonesia), yang saya kira yang paling akurat selama ini. Ternyata IAGI lahir dari suatu Pertemuan Ilmiah Geologi yang pertama yang berlangsung di Bandung dari tanggal 7 sd 12 Maret 1960 (cukup lama, 5 hari dibanding dengan Konvensi IAGI sekarang) yang dihadiri oleh tidak kurang dari 35 orang achli2 geologi dan bangsa asing. Tidak dijelaskan siapa yang menyelenggarakan pertemuan ini. Pada sidang tersebut dibuat keputusan bahwa telah tiba waktunya untuk membentuk perkumpulan bertaraf ilmiah sejajar dengan Geological Societies di negara-negara maju. Suatu panitya segera dibentuk untuk mempelajari kemungkinan2 tersebut, dan kemudian mengadakan pertemuan dengan sejumlah para achli geologi dan asisten achli geologi yang berkumpul di Bandung pada tanggal 15 April 1960, panitya menjelaskan pemikiran2nya mengenai pembentukan IAGI itu, dan mendesak sidang untuk memilih 5 orang di antara mereka untuk melaksanakan pembentukan organisasi ini. Maka terpilihlah 5 orang di antara mereka yang disebut Panitya Lima, yaitu: Ismet (dari perusahaan minyak), JA Katili (dari ITB), Sartono (dari ITB), Djajadi Hadikusumo (dari Djawatan Geologi) dan S. Sigit (dari Djawatan Geologi). Sebelum akhir tahun 1960 naskah ARD/ART sudah selesai dan telah disampaikan ke Notaris untuk disyahkan, akan tetapi masih dirasakan adanya kekurangan, dan ditarik kembali. Baru pada tanggal 13 Mei 1961 setelah ditelaah kembali dan mengikuti saran notaris maka Akta Pendirian ini ditanda-tangani oleh 3 orang yang mewakili Pantiya Lima., yaitu: J.A. Katili, Hadikusumo dan S. Sigit. Dari penuturan ini maka jelaslah siapa founding fathers dari IAGI itu, yaitu ke-5 orang dari Panitya Lima. Dituturkan juga bahwa karena harus melalui prosedur administrasi yang memakan waktu baru akhir bulan Januari 1962 Panitya Lima menerima akta pendirian itu dan IAGI secara resmi telah berdiri, dan baru dapat disebarkan pemberitaan dan surat-menyurat dan pendaftaran para anggota. Tidak jelas bagaimana terpilihnya Ketua IAGI yang pertama, dan tidak disebut Pak Soetaryo Sigit itu sebagai Ketua IAGI yang pertama, juga tidak disebut siapa ketua Panitya Lima itu Dengan demikian dapat juga disimpulkan bahwa Ketua IAGI yang pertama itu bukanlah Bp Soetaryo Sigit, karena IAGI resmi berdiri pada bulan Januari 1962, tetapi kelihatannya Ketua yang pertama adalah Drs Prajitno, yang jelas tercantum sebagai Ketua dalam Majalah IAGI Vol 1 No 1 yang terbit pada tahun 1962 Pada Majalah IAGI terbitan pertama ini juga dicantumkan daftar anggata IAGI yang terdaftar pertama kali yaitu di tahun 1962 yang saya lampirkan disini. Dalam daftar tersebut anggota IAGI dalam nomor urut ke-1 ternyata adalah Ny. K(armijuni). P(ratignjo) Nixon, B.Sc., tidak lain adalah ahli geologi wanita Indonesia yang pertama. Pada Buku Laporan Tahunan 1961 Djawatan Geologi terdapat pula artikel mengenai Sejarah Djawatan Geologi, dan ditulis tidak lain oleh Ny. Karmijuni Pratignjo, di mana juga tercantum sebagai ahli geologi pegawai dari Djawatan Geologi dengan Golongan F2 sejak 1 Januari 1961. Pada waktunya copy dari dokumen2 bersejarah ini akan saya serahkan ke Sekretariat IAGI Wassalam RPK Siapkan waktu PIT IAGI ke-43 Mark your date 43rd IAGI Annual Convention Exhibition JAKARTA,15-18 September 2014 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id
Re: [iagi-net] Tebing Keraton
Saya tidak terlalu ingat, tetapi saya kira lahar. Wassalam RPK - Original Message - From: Bandono Salim To: Iagi Sent: Thursday, August 14, 2014 11:02 AM Subject: Re: [iagi-net] Tebing Keraton Pak Koesoemadinata, dibawah lava apa ada tufa atau aliran lahar? Hal yang sama juga terlihat da bawah Curug Dago. Bukankah Bapa yang dulu punya bimbingan tentang Formasi Batuan Volkanik di Cikapundung? Salam. bdn. Pada 14 Agt 2014 10:15, R.P.Koesoemadinata koeso...@melsa.net.id menulis: Belakangan ini diberitakan detik.com adanya situs pariwisata baru yang dijuluki Tebing Keraton yang lokasinya di utara Bandung, yaitu di desa Ciburial, tempat saya tinggal sekarang. Katanya seorang pencari rumput mendapat wangsit di puncak gunung yang berbatu-batu itu adalah bekas keraton. Sayapun pernah beberapa tahun yang lalu (mungkin 20 tahun yang lalu) ke puncak bukit ini yang ternyata berada di tebing gawir Sesar Lembang. Batu-batu tersebut tidak lain adalah outcrop dari aliran lava basalt dari gunung Sunda Purba yang terpatahkan oleh sesar Lembang. Memang dari sini pemandangan ke arah selatan yaitu ke dataran tinggi Bandung, dan juga ke arah barat laut yaitu ke dataran tinggi Lembang itu menakjubkan. Tetapi tetap ada sesuatu mysteri di daerah ini' yaitu adanya sumber mata air yang disebut Seke Gede, keluar dari batas bawah dari aliran lava tersebut. Hal ini jelas dapat dilihat dari jalan dari Maribaya ke arah timur (Cibodas), seperti batugantung yang ada di dekat Observatorium Boscha. Misterinya adalah bagaimana mungkin ada sumber mata air dibawahnya puncak bukit dengan debit sangat besar dan tidak pernah habis-habisnya sepanjang masa. Sumber mata air ini sudah dicap dan di alirkan untuk PAM yang dikelola desa. Para hydrogeologist silahkan bagaimana menerangkannya. Wassalam RPK Siapkan waktu PIT IAGI ke-43 Mark your date 43rd IAGI Annual Convention Exhibition JAKARTA,15-18 September 2014 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa) Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. Siapkan waktu PIT IAGI ke-43 Mark your date 43rd IAGI Annual Convention Exhibition JAKARTA,15-18 September 2014 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa) Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. = Siapkan waktu PIT IAGI ke-43 Mark your date 43rd IAGI Annual Convention Exhibition JAKARTA,15-18 September 2014 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact
Re: [iagi-net] Tebing Keraton
OK RPK - Original Message - From: Bandono Salim To: Iagi Sent: Thursday, August 14, 2014 1:17 PM Subject: Re: [iagi-net] Tebing Keraton Ya pak RPK, besuk ketemuan di Mang Okim, dapat kita bahas sedikit. Salam bdn. Pada 14 Agt 2014 12:35, Witan Ardjakusumah witan...@gmail.com menulis: Pak RPK I hope it is not another Gunung Padang myth Wass Witan Sent from my iPhone On Aug 14, 2014, at 10:15 AM, R.P.Koesoemadinata koeso...@melsa.net.id wrote: Belakangan ini diberitakan detik.com adanya situs pariwisata baru yang dijuluki Tebing Keraton yang lokasinya di utara Bandung, yaitu di desa Ciburial, tempat saya tinggal sekarang. Katanya seorang pencari rumput mendapat wangsit di puncak gunung yang berbatu-batu itu adalah bekas keraton. Sayapun pernah beberapa tahun yang lalu (mungkin 20 tahun yang lalu) ke puncak bukit ini yang ternyata berada di tebing gawir Sesar Lembang. Batu-batu tersebut tidak lain adalah outcrop dari aliran lava basalt dari gunung Sunda Purba yang terpatahkan oleh sesar Lembang. Memang dari sini pemandangan ke arah selatan yaitu ke dataran tinggi Bandung, dan juga ke arah barat laut yaitu ke dataran tinggi Lembang itu menakjubkan. Tetapi tetap ada sesuatu mysteri di daerah ini' yaitu adanya sumber mata air yang disebut Seke Gede, keluar dari batas bawah dari aliran lava tersebut. Hal ini jelas dapat dilihat dari jalan dari Maribaya ke arah timur (Cibodas), seperti batugantung yang ada di dekat Observatorium Boscha. Misterinya adalah bagaimana mungkin ada sumber mata air dibawahnya puncak bukit dengan debit sangat besar dan tidak pernah habis-habisnya sepanjang masa. Sumber mata air ini sudah dicap dan di alirkan untuk PAM yang dikelola desa. Para hydrogeologist silahkan bagaimana menerangkannya. Wassalam RPK Siapkan waktu PIT IAGI ke-43 Mark your date 43rd IAGI Annual Convention Exhibition JAKARTA,15-18 September 2014 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa) Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. Siapkan waktu PIT IAGI ke-43 Mark your date 43rd IAGI Annual Convention Exhibition JAKARTA,15-18 September 2014 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa) Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. Siapkan waktu PIT IAGI ke-43 Mark your date 43rd IAGI Annual Convention Exhibition JAKARTA,15-18 September 2014
Re: [iagi-net] DATA dan PENJELASAN
BPPT) Menyelesaikan (mengadakan) masalah transportasi (masal) sudah dapat dipastikan menghemat energi. Bisa juga memperbaiki infrastruktur jalan bebas macet, mungkin mengurangi banyak sekali konsumsi BBM. Kita tidak dapat tidak dapat serta-merta mengatakan Indonesia itu negara boros, walaupun dari elastisitas energi di Indonesia itu rendah. Karena di Indonesia energi masih dipakai “untuk hidup”, bukan untuk berfoya-foya energi. Untuk negara maju dimana kebutuhan energi perkapitanya tinggi, maka “Elastisitas Energi” parameter yang hanya cocok utk ‘High GDP Country’. Elastisitas vs GDP Saya memiliki plot lain tentang pemakaian energi perkapita dibandingkan GDP-nya. Indonesia ternyata secara perkapita hanya sedikit menggunakan energi. Saya kira Indonesia menggunakan energinya masih diutamakan untuk hidup. Masih memerlukan banyak energi untuk memulai menggunakan energi dalam berproduksi. Jadi ada satu titik dimana bila ditambah supply energi, energi ini akan habis terus sampai mencapai titik balik. Nah saya kira Indonesia masih belum mencapai titik itu. :-( “Jadi harusnya kinerjanya diukur pakai apa pakde ?” :-D “Paling tidak jangan menggunakan tolok ukur negara maju untuk menilai kinerja Indonesia yang belum menjadi negara maju. Sediakan dulu energi yang CUKUP untuk rakyat, kemudian kita lihat kinerjanya”. Plot ini menunjukkan bahwa penggunaan parameter elastisitas energi ini cocok untuk negara-negara maju (high GDP). dimana semakin banyak energi yg dimasukkan akan semakin tinggi produktifitasnya. Sedangkan untuk negara-negara Low GDP, penggunaan parameter elastisitas energi justru akan menghambat kemajuan. Perlu dipikirkan, walau dikatakan bahwa Indonesia yang masih low productivity dan low eficiency masih harus dibanjiri energi supaya Indonesia mampu berproduksi lebih efisien, kalau melihat konerja negara maju. Memang harus melampaui titik jenuh energi. Nah ini tentusaja perlu kebaranian dan perlu usaha dalam mengisi, atau menggelontori energi sebanyak mungkin. Malaysia walaupun memiliki GDP lebih dari Indonesia tetapi perkapita mereka memerlukan energi lebih besar dari Indonesia. Sebenernya ada pertanyaan yg sangat tepat. “Kenapa jumlah ahli kebumian (eksplorasi) bertambah tetapi produksi migas turun terus ?” Kalau saja produksi energi “dinaikkan dan dipergunakan di dalam negeri” barangkali Indonesia akan melewati titik jenuh, dimana ini perlu ‘keberanian’ karena akan melewati titik kritis dimana menjadi negara dengan energi perkapita meningkat tetapi jumlah energi perkapita melampaui titik kritis. )* Note: Elastisitas energi atau elasticity “ε” merupakan perbandingan antara banyaknya energi yang dipakai dibandingkan dengan besarnya GDP (kemajuan ekonomi suatu negara). -- Kebanggaan sejati muncul dari kontribusi anda yang positip. 2014-08-12 13:07 GMT+07:00 R.P.Koesoemadinata koeso...@melsa.net.id: Indonesia hambur (boros) enersi? Coba lihat di internet konsumsi enersi per kapita Indonesia itu masih jauh di bawah Singapur, padahal Singapur tidak punyak sumberdaya energi sama-sekali. Apalagi dibandingkan dengan Amerika, Europa dsb yang sangat boros sekali dengan enersi (mengambil 2/3 dari sumber energi dunia Yang boros enersi itu perusahaan-perusahaan iklan, mau menyamai Eropa, Amerika, Singapur. Kalau rakyat sih cukup dengan 450 watt saja, mau pake BBM bersubsidi sambil berdesak-desakan tidak boleh, malah dianggap boros. Kalau orang kaya mah pakai BMW, Mercy dsb sudah lama pake Pertamax, tidak usah disuruh -suruh lagi hemat energi. Itu paradox-nya hehehe RPK - Original Message - From: E.Bawa Santosa To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Tuesday, August 12, 2014 10:28 AM Subject: RE: [iagi-net] DATA dan PENJELASAN Yth : Pak Koesuma, Saya kira tidak sesederhana seperti itu dalam pemahaman eksplorasi (saya suka dengan joke pak RPK ini). Sekalipun, masih perlu juga ada penjelasan secara kualitatif dan kuantitatif mengenai terminologi SDA “melimpah”. He..he..he.., kalaupun memang “melimpah” kemudian akan ada kecenderungan “penghamburan” energi Salam EBS From: iagi-net@iagi.or.id [mailto:iagi-net@iagi.or.id] On Behalf Of koeso...@melsa.net.id Sent: 12 Agustus 2014 9:19 To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net] DATA dan PENJELASAN Kalau sudah tidak melimpah lagi ya tdk bakalan ada yg mau explorasi lagi dong. Selesai dan tamatlah IAGI Hehe RPK Powered by Telkomsel BlackBerry® From: E.Bawa Santosa eba...@cbn.net.id Sender: iagi-net@iagi.or.id Date: Tue, 12 Aug 2014 08:14:36 +0700 To: iagi-net@iagi.or.id ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net] DATA dan PENJELASAN Pak Yanto, apa kabar ?? BTW, saya sependapat dengan
Re: [iagi-net] DATA dan PENJELASAN
. Menyelesaikan masalah transportasi sudah dipastikan akan meningkatlkan ketahanan energi (sumber BPPT) Menyelesaikan (mengadakan) masalah transportasi (masal) sudah dapat dipastikan menghemat energi. Bisa juga memperbaiki infrastruktur jalan bebas macet, mungkin mengurangi banyak sekali konsumsi BBM. Kita tidak dapat tidak dapat serta-merta mengatakan Indonesia itu negara boros, walaupun dari elastisitas energi di Indonesia itu rendah. Karena di Indonesia energi masih dipakai “untuk hidup”, bukan untuk berfoya-foya energi. Untuk negara maju dimana kebutuhan energi perkapitanya tinggi, maka “Elastisitas Energi” parameter yang hanya cocok utk ‘High GDP Country’. Elastisitas vs GDP Saya memiliki plot lain tentang pemakaian energi perkapita dibandingkan GDP-nya. Indonesia ternyata secara perkapita hanya sedikit menggunakan energi. Saya kira Indonesia menggunakan energinya masih diutamakan untuk hidup. Masih memerlukan banyak energi untuk memulai menggunakan energi dalam berproduksi. Jadi ada satu titik dimana bila ditambah supply energi, energi ini akan habis terus sampai mencapai titik balik. Nah saya kira Indonesia masih belum mencapai titik itu. :-( “Jadi harusnya kinerjanya diukur pakai apa pakde ?” :-D “Paling tidak jangan menggunakan tolok ukur negara maju untuk menilai kinerja Indonesia yang belum menjadi negara maju. Sediakan dulu energi yang CUKUP untuk rakyat, kemudian kita lihat kinerjanya”. Plot ini menunjukkan bahwa penggunaan parameter elastisitas energi ini cocok untuk negara-negara maju (high GDP). dimana semakin banyak energi yg dimasukkan akan semakin tinggi produktifitasnya. Sedangkan untuk negara-negara Low GDP, penggunaan parameter elastisitas energi justru akan menghambat kemajuan. Perlu dipikirkan, walau dikatakan bahwa Indonesia yang masih low productivity dan low eficiency masih harus dibanjiri energi supaya Indonesia mampu berproduksi lebih efisien, kalau melihat konerja negara maju. Memang harus melampaui titik jenuh energi. Nah ini tentusaja perlu kebaranian dan perlu usaha dalam mengisi, atau menggelontori energi sebanyak mungkin. Malaysia walaupun memiliki GDP lebih dari Indonesia tetapi perkapita mereka memerlukan energi lebih besar dari Indonesia. Sebenernya ada pertanyaan yg sangat tepat. “Kenapa jumlah ahli kebumian (eksplorasi) bertambah tetapi produksi migas turun terus ?” Kalau saja produksi energi “dinaikkan dan dipergunakan di dalam negeri” barangkali Indonesia akan melewati titik jenuh, dimana ini perlu ‘keberanian’ karena akan melewati titik kritis dimana menjadi negara dengan energi perkapita meningkat tetapi jumlah energi perkapita melampaui titik kritis. )* Note: Elastisitas energi atau elasticity “ε” merupakan perbandingan antara banyaknya energi yang dipakai dibandingkan dengan besarnya GDP (kemajuan ekonomi suatu negara). -- Kebanggaan sejati muncul dari kontribusi anda yang positip. 2014-08-12 13:07 GMT+07:00 R.P.Koesoemadinata koeso...@melsa.net.id: Indonesia hambur (boros) enersi? Coba lihat di internet konsumsi enersi per kapita Indonesia itu masih jauh di bawah Singapur, padahal Singapur tidak punyak sumberdaya energi sama-sekali. Apalagi dibandingkan dengan Amerika, Europa dsb yang sangat boros sekali dengan enersi (mengambil 2/3 dari sumber energi dunia Yang boros enersi itu perusahaan-perusahaan iklan, mau menyamai Eropa, Amerika, Singapur. Kalau rakyat sih cukup dengan 450 watt saja, mau pake BBM bersubsidi sambil berdesak-desakan tidak boleh, malah dianggap boros. Kalau orang kaya mah pakai BMW, Mercy dsb sudah lama pake Pertamax, tidak usah disuruh -suruh lagi hemat energi. Itu paradox-nya hehehe RPK - Original Message - From: E.Bawa Santosa To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Tuesday, August 12, 2014 10:28 AM Subject: RE: [iagi-net] DATA dan PENJELASAN Yth : Pak Koesuma, Saya kira tidak sesederhana seperti itu dalam pemahaman eksplorasi (saya suka dengan joke pak RPK ini). Sekalipun, masih perlu juga ada penjelasan secara kualitatif dan kuantitatif mengenai terminologi SDA “melimpah”. He..he..he.., kalaupun memang “melimpah” kemudian akan ada kecenderungan “penghamburan” energi Salam EBS From: iagi-net@iagi.or.id [mailto:iagi-net@iagi.or.id] On Behalf Of koeso...@melsa.net.id Sent: 12 Agustus 2014 9:19 To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net] DATA dan PENJELASAN Kalau sudah tidak melimpah lagi ya tdk bakalan ada yg mau explorasi lagi dong. Selesai dan tamatlah IAGI Hehe RPK Powered by Telkomsel BlackBerry® From: E.Bawa Santosa eba...@cbn.net.id Sender: iagi-net@iagi.or.id Date: Tue, 12 Aug 2014 08:14:36 +0700 To: iagi-net@iagi.or.id ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net
[iagi-net] Tebing Keraton
Belakangan ini diberitakan detik.com adanya situs pariwisata baru yang dijuluki Tebing Keraton yang lokasinya di utara Bandung, yaitu di desa Ciburial, tempat saya tinggal sekarang. Katanya seorang pencari rumput mendapat wangsit di puncak gunung yang berbatu-batu itu adalah bekas keraton. Sayapun pernah beberapa tahun yang lalu (mungkin 20 tahun yang lalu) ke puncak bukit ini yang ternyata berada di tebing gawir Sesar Lembang. Batu-batu tersebut tidak lain adalah outcrop dari aliran lava basalt dari gunung Sunda Purba yang terpatahkan oleh sesar Lembang. Memang dari sini pemandangan ke arah selatan yaitu ke dataran tinggi Bandung, dan juga ke arah barat laut yaitu ke dataran tinggi Lembang itu menakjubkan. Tetapi tetap ada sesuatu mysteri di daerah ini' yaitu adanya sumber mata air yang disebut Seke Gede, keluar dari batas bawah dari aliran lava tersebut. Hal ini jelas dapat dilihat dari jalan dari Maribaya ke arah timur (Cibodas), seperti batugantung yang ada di dekat Observatorium Boscha. Misterinya adalah bagaimana mungkin ada sumber mata air dibawahnya puncak bukit dengan debit sangat besar dan tidak pernah habis-habisnya sepanjang masa. Sumber mata air ini sudah dicap dan di alirkan untuk PAM yang dikelola desa. Para hydrogeologist silahkan bagaimana menerangkannya. Wassalam RPK Siapkan waktu PIT IAGI ke-43 Mark your date 43rd IAGI Annual Convention Exhibition JAKARTA,15-18 September 2014 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa) Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list.
Re: [iagi-net] DATA dan PENJELASAN
Indonesia hambur (boros) enersi? Coba lihat di internet konsumsi enersi per kapita Indonesia itu masih jauh di bawah Singapur, padahal Singapur tidak punyak sumberdaya energi sama-sekali. Apalagi dibandingkan dengan Amerika, Europa dsb yang sangat boros sekali dengan enersi (mengambil 2/3 dari sumber energi dunia Yang boros enersi itu perusahaan-perusahaan iklan, mau menyamai Eropa, Amerika, Singapur. Kalau rakyat sih cukup dengan 450 watt saja, mau pake BBM bersubsidi sambil berdesak-desakan tidak boleh, malah dianggap boros. Kalau orang kaya mah pakai BMW, Mercy dsb sudah lama pake Pertamax, tidak usah disuruh -suruh lagi hemat energi. Itu paradox-nya hehehe RPK - Original Message - From: E.Bawa Santosa To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Tuesday, August 12, 2014 10:28 AM Subject: RE: [iagi-net] DATA dan PENJELASAN Yth : Pak Koesuma, Saya kira tidak sesederhana seperti itu dalam pemahaman eksplorasi (saya suka dengan joke pak RPK ini). Sekalipun, masih perlu juga ada penjelasan secara kualitatif dan kuantitatif mengenai terminologi SDA melimpah. He..he..he.., kalaupun memang melimpah kemudian akan ada kecenderungan penghamburan energi Salam EBS From: iagi-net@iagi.or.id [mailto:iagi-net@iagi.or.id] On Behalf Of koeso...@melsa.net.id Sent: 12 Agustus 2014 9:19 To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net] DATA dan PENJELASAN Kalau sudah tidak melimpah lagi ya tdk bakalan ada yg mau explorasi lagi dong. Selesai dan tamatlah IAGI Hehe RPK Powered by Telkomsel BlackBerry® -- From: E.Bawa Santosa eba...@cbn.net.id Sender: iagi-net@iagi.or.id Date: Tue, 12 Aug 2014 08:14:36 +0700 To: iagi-net@iagi.or.id ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net] DATA dan PENJELASAN Pak Yanto, apa kabar ?? BTW, saya sependapat dengan pak Ong HL, pak Kusuma dan pak Yanto bahwa SDA kita masih sangat berlimpah adalah informasi yang rancu dan membingungkan bahkan besar pengaruhnya dalam penentuan strategi energi bauran (energy mixed) untuk masa depan bangsa Indonesia. Jika kita amati lebih rinci pada beberapa kesempatan diskusi terbuka, dimana pak Kurtubi (sebagai pengamat energi ; Ketua Bid Energi partai NASDEM dan calon anggauta legislatif DPR-RI) sering menyampaikan kekayaan SDA yang sangat berlimpah (terutama OG, Batubara, Panasbumi dan energi mineral lainnya...) dengan bahasa politik (provokatif dan propagandis) namun tidak menjelaskan dengan bahasa teknis (P1, P2, P3 ... atau Cadangan terduga, cadangan terbukti,...dll). Pak Kurtubi sebagai Menteri ESDM, wowww... menakutkan.!!! Oleh karena itu peran serta IAGI sebagai organisasi profesi kiranya bisa lebih gencar melakukan sosialisasi informasi mengenai kekayaan SDA Indonesia secara jujur, benar dan terbuka kepada masyarakat dan bahkan juga kepada pemerintah (pengambil kebijakan). IAGI perlu ikut serta melakukan dukungan kuat dan kampanye hemat energi dan pemahaman energi itu mahal bagi kehidupan masyarakat sehari-hari. Sambil menunggu munculnya pemanfaatan teknologi energi non-fosil di masa datang, juga perlu digiatkan efisiensi energi dan konservasi energi Saya kira, issue kekayaan SDA ini bisa menjadi salah satu agenda bagi Pengurus IAGI periode mendatang (Pemilihan 2014) Salam IAGI, E. Bawa Santosa From: iagi-net@iagi.or.id [mailto:iagi-net@iagi.or.id] On Behalf Of R.P.Koesoemadinata Sent: 12 Agustus 2014 7:08 To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net] DATA dan PENJELASAN Kalau Kurtubi jadi Menteri ESDM, suruh dia buktikan masih berlimpah itu dengan mebuat policy sehingga terjadi explorasi migas besar-besaran! Heheh RPK - Original Message - From: Yanto R. Sumantri - yrs_...@yahoo.com To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Sunday, August 10, 2014 7:56 PM Subject: Re: [iagi-net] DATA dan PENJELASAN Pak Ong ysh Masih berlimpah ,ini pembohongan publik yang luar biasa. Pak Kurtubi dalam banyak kesempatan selu mengemukakan halli i danaya pernah bertemu mukadengan beliau , Saya sampaikan kritik saya ini , akan tetapi sampai saat ini beliau masih membuat pernyataan yang sama . Bagaimana kalau belliau diangkat aiMneteri Esdm ya ? Lainya saya sependapat dengan pak Ong. si AbahYRS On Saturday, August 9, 2014 11:15 AM, Ong Han Ling wim...@singnet.com.sg wrote: Teman2 IAGI, Pertama-tama, saya ingin mengucapakan Selamat Hari Raya Ied Fitri, 1 Sjawal 1435 H. Maaf lahir dan bathin. Maaf, tulisan ini agak panjang, Anda diminta sabar membacanya. Merupakan budaya kita untuk tidak mengeritik atasan meskipun mengetahui salah. Hal demikian tidak mendidik dan menyesatkan banyak orang termasuk
Re: [iagi-net] DATA dan PENJELASAN
Kalau Kurtubi jadi Menteri ESDM, suruh dia buktikan masih berlimpah itu dengan mebuat policy sehingga terjadi explorasi migas besar-besaran! Heheh RPK - Original Message - From: Yanto R. Sumantri - yrs_...@yahoo.com To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Sunday, August 10, 2014 7:56 PM Subject: Re: [iagi-net] DATA dan PENJELASAN Pak Ong ysh Masih berlimpah ,ini pembohongan publik yang luar biasa. Pak Kurtubi dalam banyak kesempatan selu mengemukakan halli i danaya pernah bertemu mukadengan beliau , Saya sampaikan kritik saya ini , akan tetapi sampai saat ini beliau masih membuat pernyataan yang sama . Bagaimana kalau belliau diangkat aiMneteri Esdm ya ? Lainya saya sependapat dengan pak Ong. si AbahYRS On Saturday, August 9, 2014 11:15 AM, Ong Han Ling wim...@singnet.com.sg wrote: Teman2 IAGI, Pertama-tama, saya ingin mengucapakan Selamat Hari Raya Ied Fitri, 1 Sjawal 1435 H. Maaf lahir dan bathin. Maaf, tulisan ini agak panjang, Anda diminta sabar membacanya. Merupakan budaya kita untuk tidak mengeritik atasan meskipun mengetahui salah. Hal demikian tidak mendidik dan menyesatkan banyak orang termasuk policy makers bidang energy dan perlu segera diperbaiki karena konsekwensi besar sekali. Contoh konkrit yang baru terjadi didepan mata kita. Dalam debat calon Presiden, Menko Perekonomian dengan bangga mengatakan didepan layar TV bahwa Indonesia telah berhasil negosiasi dengan China dan harga LNG Tanguh menjadi $12/mmbtu. Waktu mendengarkan saya ikut bangga. Ternyata besoknya di Jakarta Post, harga cuma $8/mmbtu. Harga $12/mmbtu baru berlaku tahun 2016. Wah, kalau cuma $8/mmbtu, seyogianya LNG Wiryagar dipakai domestik saja mengingat PLN Jakarta (Muara Karang) impor LNG dari Bontang, dengan harga kira-kira $11/mmbtu, yaitu dibawah harga jual ke Taiwan/Jepang/Korea ($14-17/mmbtu). Data yang keliru, data yang tidak disampaikan, ataupun data salah yang tidak dikoreksi seperti tsb. diatas, akan berakibat kekeliruan dalam energy policy. Contoh yang lain yang menurut saya sangat fatal adalah impor LNG ke Jakarta, Jambi, Semarang, dan Arun. Demi menenangkan publik dan juga untuk boosting keberhasilannya, Penjabat sering memberi optimisme bahwa gas Indonesia masih berlimpah, sepert pernyataan bahwa gas yang dikeluarkan baru 6% dari cadangan (cadangan yang mana?). Demi promosi CBM dan Shale gas, ESDM telah memelesetkan investor dengan memberi kesan bahwa cadangannya luar biasa, beberapa kali lipat cadangan associated gas, padahal belum ada yang diproduksi. Yang terpelesetkan ternyata bukan investor saja. Kebanyakan orang termasuk menteri dan policy makers, tidak bisa membedakan antara resources, potential, proven, probable dan possible. Semua cadangan dianggap sama hingga Indonesia terlihat berlimpah gas. Demi memberi kesan gas masih banyak, lapangan Exxon Natuna dengan cadangan hydrocarbon sampai 40+ TCF sering dibanggakan termasuk pidato Presiden tahun 2012. Namun lupa dikatakan bahwa gas Natuna mengandung 35% CO2 hingga memisahkannya mahal sekali. Meskipun POD Natuna sudah pernah keluar, namun dengan adanya penemuan beberapa lapangan gas raksasa di NW Shelf, Australia Barat 10 tahun lalu dan adanya revolusi shale gas di US dan Canada 5 tahun yang lalu, Natuna merupakan sejarah dan seharusnya sudah lama di peti-eskan. Hal yang serupa dan ber-potensi menjadi masalah adalah LNG INPEX Masela yang produksinya sangat diharapkan Pemerintah. INPEX Masela ditemukan tahun 2000 bersamaan dengan penemuan INPEX Itchy di NW Shelf Australia Barat. Itchy mulai dibangun tahun 2011. Sedangkan untuk Masela, Final Investment Decision (FID) baru direncana tahun 2015. FID adalah faktor yang menentukan apakah proyek diteruskan atau tidak, bukan POD. Dengan adanya revolusi shale gas di USA dan Canada, keterlambatan proyek Masela sampai 4 tahun membuat keekonomian Masela dipertanyakan. Seperti Natuna, kelambatan bisa menyebabkan proyek dibatalkan dan dipeti-eskan. Pemerintah perlu mengejar dan perlu dikejar jika Masela ingin dioperasiakan sebelum membanjirnya LNG dari Australia, US, Canada, dan bahkan dari Rusia akan masuk Pacific basin. Masela berpacu dengan waktu Persepsi yang diberikan ESDM selama ini bahwa gas Indonesia masih berlimpah, menyebabkan policy maker mengambil kebijakan untuk menggunakan Bahan Bakar Gas (BBG) untuk mobil, pembangun stasiun Compressed Natural Gas (CNG) dimana-mana, dan yang paling fatal adalah menggunakan LNG untuk pembangkit listrik di Jawa dan Sumatra. Import LNG dari Bontang ke PLN Muara Karang, Jakarta, telah dilaksanakan. Demikian juga nantinya import dari Wiryagar lewat mekanisme DMO. Ini tidak masuk akal. LNG memang bersih lingkungan tetapi terlalu mahal bagi Indonesia saat ini (Ong, 12/2013, SPE). Secara perhitungan kasar, membuat LNG harganya sekitar $4/mmbtu. Angkut ke Jawa cryogenic $1/mmbtu. Sebelum bisa dipakai PLN Muara Karang, LNG
Re: [iagi-net] (Tanggapan) Sosialisasi Pemilu IAGI 2014
Mengapa disebut Pemilu IAGI ya? Padahal yang dipilih hanya Ketua, atau Prresiden IAGI saja, bukan para anggota Dewan Perwakilan Anggota IAGI (kalaupun ada). Lebih tepat kan PilKet atau PilKa IAGI. dari Pemilu IAGI Wassalam RPK - Original Message - From: Danu Widhisiadji - dwidhid...@yahoo.com SRS0-n/j2=34=yahoo.com=dwidhid...@iagi.or.id To: iagi-net@iagi.or.id Cc: rwullandh...@gmail.com; iagi...@cbn.net.id; ajis...@ymail.com; noorsyarifud...@gmail.com; lia...@indo.net.id Sent: Tuesday, July 01, 2014 9:44 AM Subject: [iagi-net] (Tanggapan) Sosialisasi Pemilu IAGI 2014 Selamat Pagi bu Rosalyn, pak Noor, pak Liamsi dan rekan-rekan IAGInet, Kami dapat sampaikan bahwa: 1. Sebagai prasarat pemenuhan Administratif maka “Pencalonan Ketua” wajib dilampirkan satu Formulir Pencalon yang diisi dan ditandatangai oleh Bakal Calon. 2. Pendukung Bakal Calon wajib mengisi Formulir Dukungan disertai tandatangan para Pendukung. 3. Formulir Dukungan bisa terdiri dari satu atau lebih formulir sehingga mencapai dukungan Bakal Calon sebanyak 25 orang (yang valid dan sah sebagai Pemilih) Formulir Pencalonan serta Formulir Dukungan dapat dikirimkan ke sekretariat atau melalui FAX/Email di: Telp/Fax: (021) 83702848 / 83702577 Email: iagi...@cbn.net.id atau sekretar...@iagi.or.id Menjawab pertanyaan mengenai: 1. Jadwal Pemilu: - Tatacara Pemilu telah diatur di AD/ART sehingga Panitia berpatok pada AD/ART IAGI. - Sesuai tertuang pada AD/ART, pengiriman kartu suara akan dimulai 6 minggu sebelum hari pencoblosan khususnya untuk anggota yang berada di luar pulau Jawa. 2. Verifikasi Kartu Suara: - Seperti tahun 2011, Kartu Suara dicetak dengan bersifat bernomor seri unique mengacu pada Daftar Pemilih, sehingga memudahkan validasi. - Verifikasi dilakukan dengan mengundang para Saksi Calon setelah ditutupnya Batas Akhir Penerimaan Kartu Suara. - Kartu Suara akan dipilih dengan cara menCONTRENG, kemudian dilipat dan direkatkan sehingga Pilihan tetap terjaga kerahasiannya. - Untuk menjaga azas Umum-Bebas-Rahasia-Jujur-Adil tetap terjaga, nomor seri unique dan data Pemilih pada Kartu Suara akan dipotong sesaat setelah Verifikasi. 3. Pencontrengan Kartu Suara: - Kartu Suara akan dikirimkan ke Alamat yang tercantum di Database IAGI atau melalui email yang bersangkutan sesuai nomor seri kartu Suara masing-masing Pemilih. - Pencontrengan dilakukan secara tertutup dan Panitia menjamin kerahasiaan pemilih, khususnya bila dilakukan Pencontrengan melalui email atau FAX. Sebagai Informasi, sesuai dengan laporan Pemilu 2011 fakta Pemilu selisih Calon-I (302) dan Calon-II (306) adalah sebanyak 4 suara. Sehingga “SATU SUARA ANDA SANGAT BERARTI” Kami ucapkan terima kasih atas peran aktif rekan-rekan, kami tunggu pendaftaran Bakal Calon hingga 28 Juli 2014. Salam, Danu Widhisiadji (Panitia Pemilu IAGI) -- From: Rosalyn Wullandhary [mailto:rwullandh...@gmail.com] Sent: 30 Juni 2014 14:10 To: sekretar...@iagi.or.id Subject: pemilu 2014 selamat siang, pak ini dilampirkan bahwa pendukung untuk ketua IAGI itu mbisa saya tulis diemail ini atau harus saya kumpulkan 25 orang please advise pak kalo bisa voting lewat sini saya mau emmilih pak SUkmandaru jadi ketua IAGI makasih pak wassalam Rosalyn On Tue, 6/24/14, seno aji ajis...@ymail.com wrote: Subject: Re: [iagi-net] Sosialisasi dan Jadwal Pemilu IAGI 2014 To: iagi-net@iagi.or.id iagi-net@iagi.or.id Date: Tuesday, June 24, 2014, 6:13 AM Selamat pagi Mas Noor, Koh Liamsi dan anggota semua, Benar sekali bahwa laporan pertanggung jawaban akan dilakukan oleh presiden beserta laporan keuangan yang auditable dan transparan, Untuk jeda pemasukan dan penutupan kartu suara sesuai pengalaman yang lalu memang dilakukan agak panjang karena jarak dan waktu, akan ditinjau kembali oleh KPU apakah memungkinkan. Untuk yang kedua akan kita lakukan verifikasi saat pembukaan kartu dan penghitungan suara. Salam Seno Aji Sekjend Sent from my@smartmail -Original Message- From: lia...@indo.net.id Sender: iagi-net@iagi.or.id Date: Mon, 23 Jun 2014 13:44:07 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net] Sosialisasi dan Jadwal Pemilu IAGI 2014 Yg penting juga dalam Munas Nanti agenda nya disamping Pemilihan Presiden , Juga mendengarkan Laporam Pengurus ttg Pelaksanaan Program Kerja dan Keuangan Pereode 2011 ~ 2014, Yah semacam Pidato pertanggungjawaban Presiden di didepan MPR Ism --Original Message-- From: noor syarifuddin Sender: iagi-net@iagi.or.id To: iagi-net@iagi.or.id ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net] Sosialisasi dan Jadwal Pemilu IAGI 2014 Sent: Jun 23, 2014 10:28 Dear Pak KPU IAGI, Itu jeda antara pengiriman kartu suara sampai batas penutupan masuknya suara kok sampai 2 bulan. Apa tidak sebaiknya dirapatkan saja supaya tidak rawan.. :-) Saya kira dengan kemajuan jaman sekarang, maka waktu 2-3 minggu
[iagi-net] Produksi minyak bumi sumur rakyat di Telaga Said
Saya melaksanakan field trip ke Telaga Said untuk melihat sumur minyak bumi pertama diIndonesia. Ternyata lapangan tertua di Indonesia itu masih berproduksi, walaupun oleh rakyat setempat, tetapi mengesankan. Berikut laporannya: Produksi Sumur Rakyat di Telaga Said/Tunggal: Di daerah Telaga Tunggal di mana pertama kali minyak bumi dibor di Indonesia, sekarang ternyata sedang diusahakan rakyat. Rakyat tidak mengambil minyakbumi dari oil seeps (yang ternyata sudah pada hilang, mungkin terkubur) dan juga bukan dari kepala sumur2 Belanda yang telah ditinggalkan , tetapi dari sumur yang mereka bor sendiri. Sumur yang mereka bor dengan tangan itu sampai kedalaman sekitar 120 m (sama dengan kedalaman lapisan minyak yang pertama diproduksikan oleh Zijlker) dan dapat diselesaikan dalam 3 hari, serta menggunakan pralon 10 cm sebagai casing. Ternyata banyak sekali sumur disini, karena jarak antaranya adalah hanya mungkin sekitar 10 m saja. Ternyata menurut pekerja di sana di seluruh daerah Telaga Said itu ada sekitar 300 sumur yang di bor rakyat. Produksi dilakukan dengan menggunakan pipa timba (bailer) dengan panjang sekitar 1,50 m dan diikat pada kabel baja dengan gulungan yang ditarik oleh pompa motor bensin melalui tripod kayu dan dikerjakan satu orang Setiap kali menimba didapatkan sekitar 6 liter, dan sesudah 1 kali nimba harus ditunggu sektar 3 jam untuk penimbaan berikutnya. Setiap orang penimba ini seharinya dapat sampai 1 jerry-can dari 1 sumur, dan dia bisa mengerjakan 3 sumur dalam satu hari sambil menunggu sumur yang sebelumnya terisi lagi. Dia katakan dapat upah Rp. 15.000 untuk setiap jerry can, sehingga sehari dapat sekitar Rp. 45.000 per hari. Minyak mentah yang dihasilkan biasanya ada orang pengumpulnya yang juga membayarnya. Apakah minyak mentah itu di bawa ke mana atau disuling di mana dia tidak tahu, tetapi dia yakin bahwa minyak mentah itu tidak bisa langsung digunakan. Juga diketahui dia bahwa setiap sumur itu tidak berlangsung selamanya, biasanya dalam 1 tahun sudah kering tidak berproduksi lagi. Saya kita hal ini adalah menarik, karena sudah bukan lagi Tertiary Recovery atau Enhanced Recovery, tetapi the ultimate recovery, produksi sampai tetes minyak penghabisan. Jika dihitung maka produksinya per sumur per hari memang hanya 1 jerry-can atau 20 liter., ata 1/8 barrel, dan kalau dikalikan dengan 300 sumur, ya sekitar 38 barrel per hari. Ya lumayan memberik pekerjaan untuk sekitar 100 orang. Ini baru dari 1 lapangan tua, dan kita tahu beberapa banyak lapangan tua yang dikerjakan rakyat di seluruh Indonesia. Namun dari segi keselamatan tentu kita harus khawatir, apa lagi ada berita2 bahwa rakyat juga mecoba melakukan penyulingan, dan sering terjadi kecelakaan dengan luka bakar sebagaimana dilaporkan oleh pihak rumah sakti daerah Wassalam RPK Siapkan waktu PIT IAGI ke-43 Mark your date 43rd IAGI Annual Convention Exhibition JAKARTA,15-18 September 2014 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa) Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list.
[iagi-net] Oil eep sekitar Medan
Para Iagi netters Yth: Barangkali ada yang bisa membantu saya untuk memberi informasi mengenai adanya oil seeps yang masih aktif disekitar Medan atau pun di Aceh? Suatu TV Belanda ingin membuat film dokumenter mengenai sejarah Sumatra di abad ke-19, antara lain sejarah diketemukannya minyakbumi, yaitu di Telaga Said. Sebagaimana diketahui diketemukannya minyak bumi pada waktu itu didasarkan atas adanya oil seeps. Maka film ini ingin menayangkan suatu oil seep yang aktif? Apakah di sektar Telaga Said masih ada oil seep yang aktif? Sepanjang pengetahuan saya di Telaga Said itu ada monumen yang memperingati pertama kali diketemukan minyak bumi di Indonesia. Sampai di mana accesibility lokasi ini? Kalau tidak, apakah ada disekitar Medan ataupun dipantai timur Aceh dan Sumatra Utara ada yang mempunyai peta yang menunjukkan oil seeps? Biasanya pada peta2 geologi sistimatik dari P3G bersekala 1: 250.000 itu keberfadaan oil seep itu diberi tanda, namun anehnya pada peta lembar Medan, Lembar Langsa, Lembar Takengon dan Lembar Tapaktuan tanda keberadaan oil seeps itu sama sekali tidak dalam legendanya. Atas perhatian dan bantuannya sebelum dan sesudahnya saya ucapkan terima kasih Wassalam RPK Siapkan waktu PIT IAGI ke-43 Mark your date 43rd IAGI Annual Convention Exhibition JAKARTA,15-18 September 2014 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa) Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list.
Re: [iagi-net] 10 Tahun Ngebor Minyak di Indonesia, 16 Perusahaan Asing Rugi Rp 16 Triliun
Betul sekali Pak Ong. Kelihatannya at any cost. Mengingatkan kembali pada zaman Sukarno dulu, demi nasionalisme lebih baik makan batu daripada dijajah imperialist RPK - Original Message - From: Ong Han Ling To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Monday, February 03, 2014 10:35 AM Subject: RE: [iagi-net] 10 Tahun Ngebor Minyak di Indonesia, 16 Perusahaan Asing Rugi Rp 16 Triliun Teman2 IAGI, Saya ingin menimbrung perihal perusahaan asing rugi Rp.16 triliun. Bagi seorang geologist yang sifat pekerjaannya harus selalu optimist, dry hole sangat berarti karena menambah pengetahuan geologinya. Kerugian demikian bisa dianggap sebagai the cost of doing business. Namun dari sudut kaca mata oil companies, kerugian akan jauh lebih besar kalau tidak ada kelanjutannya. Pemerintah sekarang ekstra hati-hati dalam mengambil keputusan. HIngga sering terjadi penundaan dan kelambatan. Bahkan menolak kalau persoalannya kurang jelas atau mengandung risiko, meskipun penolakan akan merugikan Negara. Kejelekan pekerjaan yang tertunda lama dapat disamakan dengan keadaan sekarang dengan keterlambatan pembangunan infrasruktur. Pekerjaan infrastruktur serupa dengan eksplorasi dan produksi migas, hasilnya jangka panjang dengan biaya tinggi. Kemacetan dan banjir dikota-kota, sudah diantisipasi sejak 10 tahun yang lalu. Rancangan jalan tol sudah lama dibuat dan bahkan dalam hal penanggulangan banjir dikenal sejak zaman Belanda dengan nama banjir kanaal. Namun pelaksanaan pekerjaan infrastruktur ditunda terus karena dianggap tidak langsung terlihat manfaatnya. Akibatnya baru terlihat sekarang, banjir dan kemacetan dimana-mana. Penundaan pekerjaan EP yang terjadi sekarang akan berakibat sama, fatal. Namun keraguan SKKMIGAS dan ESDM untuk mengambil keputusan dengan ekstra hati-hati bisa dimengerti. Baru setahun lebih, MK membubarkan BPMIGAS. Investor asing tidak mengerti bagaimana BPMIGAS setelah 11 tahun berdiri dibubarkan dan dianggap in-konstitusionil. Mereka juga tidak mengerti mengapa dibubarkan tanpa tenggang waktu, langsung diumumkan langsung dibubarkan seperti draconian law hingga terjadi kekacauan dan kekosongan yang menyebabkan kerugian Negara mencapai triliunan rupiah. Investor takut kalau tidakan draconian diterapkan juga untuk PSC. Kepercajaan investor turun drastis. Sedangkan BPMIGAS juga tidak mengerti mengapa mereka dibubarkan dan dianggap menyalahi UUD45 Pasal 33 ayat 3 setelah mereka secara tekun mengabdi selama 11 tahun. Tidak ada pengarahan dari MK maupun dari Pemerintah. Cuma nama saja yang diganti. Orang-orangnya sama, struktur organisasi sama, pembiayaan sama, dan pelaksanaan sama. Secara psychologis, SKKMIGAS terpukul berat dengan keputusan dari MK. Mereka sekarang berpegang teguh pada peraturan. Jika ada penyimpangan sedikitpun atau keraguan dalam interpretasi peraturan, yang sering terjadi, mereka cenderung menolak. Bahwa Negara akan dirugikan adalah sekonder. Safety first (Bukan keselamatan kerja!). Disusul dengan peristiwa Ketua SKKMIGAS dan Sekjen MIGAS menerima $750,000 dan. $200,000. Akibatnya kedua instansi Pemerintah tsb. sekarang tercengkram dan beberapa keputusan penting direvisi ataupun tertunda pelaksanaanya. Bahkan surat yang sudah ditandatangani, sekarang diteliti kembali. K3S serba salah, mau membatalkan proyek tapi peralatan sudah tiba; mau meneruskan takut tidak cost recoverable. Dilain pihak pemerintah minta supaya produksi tahun ini tetap seperti yang K3S telah janjikan hingga APBN terjamin. Pencapaian produksi sukar dipenuhi dalam suasana wait and see. Diperkirakan produksi Indonesia tahun 2014 akan turun dari target 805,000 menjadi 795,000bbl/day. Jika hal ini terjadi, dengan harga minyak $100/bbl, pendapatan Negara turun $1,000,000 per hari. Kerugian sehari dari produksi sama dengan keuntungan KPK dalam menyelamatkan uang Negara dari kedua penjabat selama proses yang diperkirakan akan memakan waktu lebih dari setahun. Beberapa lapangan baru yang siap untuk diproduksi telah tertunda beberapa kali, seperti Cepu Exxon dan lapangan gas Jangkrik ENI. Beberapa workover dan in-fill-drilling yang diperlukan untuk mengurangi penurunan produksi lapangan tua tertunda. Demikian juga investasi raksasa jangka panjang jalan ditempat, seperti extension dari beberapa PSC, Masela INPEX, IDD Chevron, dan Train 3 BP Tanguh. Penundaan sehari akan berakibat kehilangan produksi dan devisa ratusan juta dollar, jauh dari semua uang yang pernah diamankan dari hasil penyelidikan KPK. Memang keputusan MK harus ditaati. Demikian juga keputusan KPK harus dilaksanakan. Namun dilain pihak, sebagai cendiakawan, kita harus bertanya, at any cost?. Salam, HL Ong Joint Convention Medan 2013 (JCM 2013) The 38th HAGI and 42nd IAGI Annual Convention Exhibition Register Now!
[iagi-net] Penipuan a/n pribadi saya
Mohon perhatian, siang hari ini terjadi penipuan oleh seseorang yang mengaku sebagai saya pribadi (Pak Kusuma) bahkan dapat meniru suara saya di telepon/HP. Seorang rekan kita yang bekerja di Kuala Lumpur pagi tadi ditelepon seseorang yang mengaku saya sendiri bahkan suaranya juga diyakini adalah suara saya. Dia mengatakan bahwa saya sudah punya no HP baru dan minta supaya no HP yang lama dihapus pada address-booknya. Yang bersangkutan mengaku bahwa saya sedang berada di RS Mangunsucipto dan sedang menghadapi operasi mendadak dan lupa bawa dompet, sehingga ingin meminjam uang Rp 9 juga supaya ditransfer segera untuk biaya operasi serta tidak bicara sama siapa-siapa karena dapat memalukan saya, mengingat saya tidak biasa melakukan hal seperti ini. Sempat terjadi dialog, di mana ternyata orang itu mengetahui keadaan dan keberadaan keluarga saya, antara lain nama anak saya dan keberadaan nya di Amerika. Maka rekan itu langsung meminta keponakannya di Jakarta untuk mentransfernya walaupun pada nomor rekening di BCA yang bukan atas nomor saya. Sang penipu menjadi tambah berani dan menelpon ulang sampai 4 kali, dan minta ditambah dengan 20 juta lagi pada nomor rekening di BNI yang juga bukan atas nama saya. Baru dia curiga dan menelpon saya (kebetulan no HP saya belum dihapus), sehingga dia sadar dia tertipu. Saya sangat sedih dan prihatin atas kejadian ini, terutama karena telah dilakukan atas nama saya pribadi. Jadi mohon hati-hati jika menerima telepon/HP dari saya. Yakini no telpon saya: 022 250 3995 atau HP saya 0812 20200 53. Supaya menjadi perhatian dan kehati-hatian. Wassalam R.P.Koesoemadinata Joint Convention Medan 2013 (JCM 2013) The 38th HAGI and 42nd IAGI Annual Convention Exhibition Register Now! http://www.jcm2013.com/registration/ Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa) Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list.
Re: [iagi-net] PBB (Pajak Bumi Bangunan) untuk daerah eksplorasi migas. -- perlukah ?
Disini letak bedanya waktu zaman Pertamina dulu. PSC itu sifatnya contractor dari Pertamina, sehingga tidak memiliki lahan, gedung bangunan apapun, semuanya adalah wlayah kuasa pertambangan Pertamina. Jadi yang bayar PBB gedung, lahan yang digunakan explorasi dan produksi itu adalah Pertamina, kontraktor tidaK memiliki dan menguasa lahan, paling2 wilayah kerja. PSC sebagai contractor tugasnya mencari dan memproduksi migas di wilayah kerja (block) untuk bouwheernya yaitu Pertamina. Kalau kita punya kontraktor yang diberi tugas membuat gedung di lahan kita, kan yang punya lahan yang bayar PBB Entah sekarang apakah PSC itu cuman tinggal namanya saja contractor, tetapi sebetulnya mempunyai memiliki serta menguasai block? Atau apakah dia itu masih contractornya SSKMigas? Kalau begitu yang harus ayar PBB itu SKK Migas. Saya melihat yang sekarang disebut PSC itu bukan contractor lagi tapi tetapi pemegang konsesi/kuasa pertambangan atau BLOCK Migas, sehingga diharuskan bayar PBB Wassalam RPK - Original Message - From: Rovicky Dwi Putrohari To: IAGI Sent: Tuesday, October 08, 2013 11:15 AM Subject: [iagi-net] PBB (Pajak Bumi Bangunan) untuk daerah eksplorasi migas. -- perlukah ? Salah satu issue penting dalam penawaran blok baru kali ini adalah issue diberlakukannya PBB untuk daerah eksplorasi, termasuk dilaut (menjadi PBL, kali ya). Besaran angka pajak ini ditengarai mampu melebihi total biaya eksplorasi. Sehingga diperkirakan blok-blok yang ditawarkan semakin sulit mendapatkan pembeli. Ntah mengapa ide PBB ini muncul dalam blok eksplorasi migas ini. Tetapi yang dapat kita diskusikan adalah apakah PBB ini diperlukan dan bagaimana dampaknya pada eksplorasi migas yang sudah semakin sulit ini .. Ada pendapat ? RDP ingin tahu bagaimana besarannya ? silahkan disini : http://www.bppk.depkeu.go.id/webpajak/index.php/artikel/ok-pbb/1337-pengenaan-pbb-pertambangan-minyak-dan-gas-bumi-migas -- Tidak ada satu cara terbaik untuk menyelesaikan masalah bangsa. Tapi pasti ada satu langkah kemajuan bila anda ikut serta memperbaikinya. Joint Convention Medan 2013 (JCM 2013) The 38th HAGI and 42nd IAGI Annual Convention Exhibition Register Now! http://www.jcm2013.com/registration/ Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa) Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. = Joint Convention Medan 2013 (JCM 2013) The 38th HAGI and 42nd IAGI Annual Convention Exhibition Register Now! http://www.jcm2013.com/registration/ Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa) Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list.
Re: [iagi-net] Kontraktor Production Sharing yang Tidak mau Ngebor
Sdr. Liamsi: Ini lah yang namanya industri migas/energi sektor non-rieel Masalahnya ada pepatah di industri migas: all prospects are good until you drill!. Menguasai block migas atau geothermal itu mempunyai nilai dalam portfolio perusahaan, bahkan dapat diperjual belikan dengan harga berlipat kali. Jadi buat apa ngebor dengan risiko tinggi jeblok dan biaya mahal. Perusahaan apapun tujuannya cari duit, bukan cari minyak dan gasbumi. Demikianpun dengan PT Pertamina sekarang, yang diharapkan dari semua BUMN sekarang kan dividen yang besar. Migas dan batubara dalam pemikiran para ekonom kita kan cuman commercial commodity saja untuk menghasilkan duit untuk APBN, bukan sebagai sumberdaya energi. Itu penjelasannya Wassalam RPK - Original Message - From: lia...@indo.net.id To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Wednesday, October 02, 2013 9:46 AM Subject: Re: [iagi-net] Kontraktor Production Sharing yang Tidak mau Ngebor Cak Luth , ternyata fenomena ini juga menular di geothermal , banyak blok/WK yg terlantar setelah dilelang , problem nya hampir sama setelah dibuka lebar lebar open tender WK . Pertanyaannya pembenahannya dimulai dari mana ? apa back to basic lagi , setelah Uji Coba ini tidak berhasil ISM Dalam email pak YY (Yustinus Yuwono) yang lalu mengangkat masalah K3S yg tak mau ngebor walau data seismik cukup mengacu penjelasan pak Koesoemadinata. Memang setelah pergantian UU Migas 8/1971 dengan UU Migas 22/2001 terjadi pergantian dapur pengadaan lahan migas baik melalui tender maupun join study. Tak ada strategy yg jelas perusahaan minyak mana yang menjadi target market. Akibatnya asal ada perusahaan yang mau hayooo ikut tender/join study nantinya dapat lahan. Kalau tak salah sekarang ada lebih dari 100 blok yang tak di-apa2kan oleh Operatornya karena si operator perusahaan minyak-minyik (perusahaan yg tak jelas). Bahkan ada 1 perusahaan minyak yang reputasinya gak terkenal mendapat 16 blok di laut dalam, kalau komitmen pasti utk ngebor 2 sumur, biaya 1 sumur diatas usd 100 juta, maka perusahaan ini harus menyediakan dana diatas usd 3.2 milyar (wouuw...) Untuk membor 32 sumur. Akibatnya yg ada sekarang K3S lebih memperdagangkan lahan/blok dari pada mengoperasikannya. Kondisi sekarang makin parah karena dasar hukum pengoperasian upstream migas tidak jelas: 1. Sejak MK membubarkan bpmigas 13 Nov '12, seluruh pasal (19 pasal) yang terkait kegiatan Hulu migas dibatalkan 2. Pengganti bpmigas harus dibentuk dengan UU (sampai sekarang belum ada kabar lanjutan revisi UU Migas) 3. Untuk mengisi kekosongan, pengganti bpmigas bersifat sementara harus masuk ke Pemerintah (amar putusan MK). Karena unit pemerintah maka pimpinannya (Ka/Waka/Deputi) mestinya diisi oleh PNS (bagaimana dengan Ka dan Deputi SKK Migas?) 4. Skk Migas dibentuk berdasarkan peraturan presiden, gaji pekerja dan pimpinan Skk Migas ditetapkan dengan Peraturan Menteri ESDM. Sampai sekarang belum ada peraturan MESDM yg mengatur ini. Dari audit BPK dinyatakan Anggaran Skk Migas non APBN melanggar UU Keuangan, akibatnya belum ada kejelasan Anggaran Skk Migas utk 2014 (kabarnya masuk APBN). 5. Di dalam Perpres, utk Skk Migas ada Dewan Pengawas, Ketua Dewan Pengawas lapor/bertanggung jawab kepada MESDM. Baik MESDM maupun Ketua Dewan Pengawas dijabat Jero Wacik, sehingga Wacik lapor/bertanggung jawab ke Wacik (ada konflik of interest.kayak dagelan saja). 6. Dalam UU No. 38/2008 (mengatur Kementrian), bahwa Menteri tidak boleh merangkap jabatan di lembaga yang Anggaran Lembaga ini di danai dengan uang negara (Skk Migas didanai dengan keuangan negara, maka jabatan Ketua Dewan Pengawas tak boleh dirangkap oleh MESDM) 7. Posisi Skk Migas terhadap KKKS maupun KKS: waktu pergantian dari UU 8/1971 ke UU 22/2001, ada amandemen PSC yg tadinya kata Pertamina diganti BPMIGAS. Dengan keberadaan Skk Migas belum pernah dibuat amandemen PSC terhadap keberadaan Skk Migas dalam PSC (kontraktor PSC bekerja atas dasar kontrak/PSC, sedangkan Skk Migas tak tertulis dalam kontrak/PSC). Maka tak ada dasar hukumnya Skk Migas memberikan persetujuan dalam operasional PSC. Ya itulah yang kudu segera dibenahi. Walaupun 2013 dinyatakan tahun ngebor/banyak ngebor tetapi yang terjadi sebaliknya (lain yang gatal lain yang digaruk) Kumaha Koh Liamsi ? Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: yustinus yuwono yustinus.suyatno.yuw...@gmail.com Sender: iagi-net@iagi.or.id Date: Tue, 1 Oct 2013 15:34:49 To: iagi-netiagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net] Basement di Sumatra: jarak dekat tapi berbeda? Vita Shofie yang baik, Th 2012 dan bulan Maret 2013 yl saya adakan kursus basement reservoir di Yogya dan Bandung, peminat gk begitu banyak, sekitar 20 org, bahkan kebanyakan para junior geologist. Dalam kursus tersebut saya diskusikan mengenai basement prospect dari sudut petrologi (Petrology Assessment). Nah dari diskusi yang dibuka Vita ini, kebanyakan yang
Re: [iagi-net] Impor minyak 750 ribu barel/hari ?
Wah bakal diprotes karena bahaya dari segi security maupun safety. Sampai sekarang hanya dipergunakan untuk keperluan militer saja. Pesawat terbang nuklir? Hanya untuk ruang angkasa saja Orang mimpi terus mengenai energi terbarukan. Realitasnya sampai sekarang hanya migas yang yang dapat digunakan untuk transportasi. Oil and gas is the only transportable energy source, except synthetic oil using electric energy derived from alternative energy sources, tapi biayanya akan audzubillah sangat jauh di atas harga migas. Bio-migas? tidak akan cukup lahan untuk secara kwantitatif bisa menandingi migas Itu yang tidak disadari oleh para gembar gembor sumber energi terbarukan. Merenunglah! Wassalam RPK - Original Message - From: Ismail Zaini lia...@indo.net.id To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Monday, September 02, 2013 9:55 AM Subject: Re: [iagi-net] Impor minyak 750 ribu barel/hari ? Gimana dg BBN Bahan Bakar Nuklir seperti di Kapal Perang / Kapal induk itu ? Ism Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: koeso...@melsa.net.id Sender: iagi-net@iagi.or.id Date: Mon, 2 Sep 2013 02:28:45 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net] Impor minyak 750 ribu barel/hari ? Apakah ada energi terbarukan ada yg bisa menggantikan migas untuk transportasi seperti KA, truk, pesawat terbang? Utk mobil mungkin dg listrik/batere yg bersumber dari alternatif energi (apakah PLN bakal mampu menyediakannya?). Paling bio-diesel, itu akan memerlukan lahan besar untuk dapat menandingi 750 ribu barrel/hari? Akan bersaing langsung dg kebutuhan pangan. Semua produksi kelapa sawit harus dikerahkan. Semua alternatif energi itu hanya untuk memproduksi listrik. Truk listrik? KA listrik (memerlukan waktu puluhan tahun utk elektrifikasi jalan kA). Pesawat terbang listrik? Mungkin kapal laut harus kembali menggunakan layar/angin batubara, begitu pula KA. Sampai kini belum ada energi alternatif apapun untuk dapat menandingi minyakbumi. Wassalam RPK Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: ok.taufik ok.tau...@gmail.com Sender: iagi-net@iagi.or.id Date: Mon, 2 Sep 2013 02:13:25 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net] Impor minyak 750 ribu barel/hari ? Kebayang saat tak ada devisa lagi untuk membeli BBM, kata wamen esdm apa mau jalan kaki?. Energi alternatif tak berkembang, angkutan massal juga tak ada, inovasi teknologi energi terbarukan (?), siap2 naik kuda. Powered by Geologist never died just stoned® Joint Convention Medan 2013 (JCM 2013) The 38th HAGI and 42nd IAGI Annual Convention Exhibition Register Now! http://www.jcm2013.com/registration/ Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa) Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list.
Re: [iagi-net] Takhayul Geologi
Di zaman Bung Karno ada 2 proyek penting yang dibantu oleh tenaga ahli (geologi) dari Uni Soviet: 1 Proyek Superfosfat untuk mendukung pertanian, teruama mencari endapan fosfat dan belerang 2. Proyek Besi Baja. Project2 ini gagal, karena tidak mendapatkan endapan fospat yang cukup besar (kecuali guano di gua2 yang kecil) Untuk project Besi Baja gagal dikarenakan tidak mendapatkan coking coal, dan endapan bijih besi atau cadangannya yang sangat terbatas.untuk memulai industri b esi baja. Pada zaman itu tidak ada pemikiran import, karena politik ekonomi kita menganut sosialisme Wassalam RPK - Original Message - From: Noel Pranoto To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Friday, June 14, 2013 11:12 AM Subject: Re: [iagi-net] Takhayul Geologi Mungkin yang dimaksud dengan coking coal tersebut adalah metallurgical coal, yakni batubara yang digunakan dalam proses metalurgi. Metallurgical coal terdiri dari coking coal, yang kemudian diolah menjadi kokas sebelum ikut dalam proses metalurgi, dan batubara PCI (pulverised coal injection). PCI digunakan untuk mengurangi jumlah kokas yg diperlukan dalam proses metalurgi krn alasan ekonomi. Sejak lama kita mengetahui Indonesia memiliki dan mengekspor PCI coal dari 1-2 tambang yg beroperasi sejak PKP2B generasi pertama. Mengenai ekspor coking coal seingat saya hanya sejak beberapa tahun saja Indonesia mulai mengekspor komoditi ini. Coking coal ini memiliki karakter yang unik sbg fungsi dari rank, tipe maseral dan grade. Seaborne metallurgical market di dunia hanya sekitar 250Mt dan hanya 120Mt-an diantaranya adl hard coking coal (2011). Jika ada pasokan beberapa juta saja (dari Indonesia) pasti sangat berpengaruh pada harga namun nyatanya hal itu tdk terjadi dalam 5 thn ke belakang. Salam, Noel On 14 Jun 2013 12:38, abacht...@cbn.net.id wrote: Pada 11 Juli 1960 Soekarno pidato di dpn pelajar-pelajar di Surakarta (Solo) yg menyinggung2 ttg takhayul ekonomi dan TAKHAYUL GEOLOGI (cuplikan lengkapnya saya lampirkan di bagian paling bawah tulisan ini). Yang dimaksudkan Soekarno dg takhayul geologi pada waktu itu adalah: persepsi umum di masyarakat ttg sumberdaya alam Indonesia yg dicekok-kan oelh Belanda ke bangsa Indonsia, bahwa: - Indonesia tidak punya bijih tembaga - Indonesia tidak punya arang batu yg kalorinya tinggi - bijih emas hanya ada di Sumatra Selatan Cara memberantas takhayul itu, kata Soekarno - dg mencontoh RRT - ya dengan pendidikan (geologi; red.) yg benar. Hari ini, 53 th setelah Soekarno pidato ttg hal itu, takhayul geologi itupun masih terus ter(di)sebar; bahwa: - intan di Martapura dan Kalimantan Barat itu nggak ada batuan sumbernya; mrk seolah disebar begitu saja dr langit masuk ke sungai2 purba (terus: siapa yg menguasai kimberlite-pipe atau volcanic-plug yg penuh intan primer itu ya?) - sumberdaya migas kita sdh habis menipis padahal sebenarnya pengetahuan dan keberanian kita u/eksplorasi-lah yg nggak ada (krn sdh belasan tahun dikelirukan dg konsep2 sesat ttg sumberdaya migas Indonesia dan dilatih hanya u/eksploitasi tp bkn eksplorasi) - cadangan emas raksasa hanya ada di papua dan sumbawa pdhl masih ratusan lokasi di sepanjang jalur bukit barisan dan pegunungan selatan jawa yg masih potensial mengandung sumberdaya emas-perak-tembaga raksasa belum diteliti selayaknya (sekalian dihantam kasus tumpang tindih lahan konservasi-kehutanan-dan kasus lingkungan!) - hanya Cina yg kaya potensi dan menguasai mineral2 masa depan unsur tanah jarang (REE - rare earth element), di Indonesia entah ada atau tiada kita tdk pernah meyakininya, pdhl sdh bertahun2 orang2 luar menambangnya di perairan Riau dan juga di Kalimantan Barat sana, a/n galian C ...(dan kita tetap tdk mempedulikannya) - potensi geothermal kita luar biasa banyaknya tapi eksplorasinya sulit dan makan biaya dan komoditasnya tdk ekonomis, pdhl kalau saja subsidi migas dialihkan sebagian saja ke energi hijau aman dan berlimpah itu maka kita semua dg cepat akan terbebas dr jeratan mafia minyak yg selama ini mencekik negara dan menggantikannya menggunakan geotermal di seluruh jalur sumatra-jawa... - di Indonesia tdk ada cooking coal dan pemerintah tdk pernah mendata produksinya, pdhl data2 eksplorasi yg bersliweran dan juga catatan2 jual beli di pasar Hongkong dan Singapur sana membukukan jutaan ton tiap tahun coking coal yg harganya 2x lipat harga coal biasa itu keluar dr Indonesia... Selain butuh Soekarno 2013, kita juga butuh lebih dr seorang guru geologi yg berani melawan arus mengajarkan dan mendidik cara memberantas tahayul2 itu semua. Salam ADB --- MEMBERANTAS TAKHYUL VERSI SOEKARNO -- (cuplikan Ceramah/Pidato Soekarno di hadapan pelajar Surakarta, 11Juli 1960) ... Di Tiongkok ada satu kampanye hebat, memberantas ketakhyulan. Ya memang, ketakhyulan harus diberantas; tetapi ketakhyulan yang diberantas
Re: [iagi-net] Takhayul Geologi
Wah pada zaman itu sayapun masih mahasiswa, geologist pertama yang lulus di Indonesia pada waktu7mungkin baru 3 atau orang, fresh graduates. Jadi staf ahli informal Bung Karno? wah boro-boro. Kalaupun jadi staf ahli, toh pengetahuannya tentu masih di pengaruhi guru-gurunnya, Belanda. Juga harus diingat bahwa pada zaman itu pengetahuan ilmu geologi masih sangat minim sekali, tidak jauh beda dengan yang disebut takhyul tadi, sebagaimana tercantum dalam buku Van Bemmelen (1949) Kalian tidak sadar bahwa sesudah kemerdekaan itu pengetahuan geologi Indonesia itu sangat pesat. Pada waktu itu para geologist masih bingung dari mana datangnya intan di Kalimantan, tanda-tanda keberadaan kimberlite pipe belum ada. Tembaga yang diketahui pada waktu itu hanya terbatas Ertzberg saja, itupun teknologi pada zaman itu tidak memungkinkan ditambang (kuliah Klompe). Klompe menglabui? Ingat pada zaman Klompe helikopter masih sangat primitif, dan exploitasi Ertsberg tidk mungkin tanpa teknologi helikopter. Emas memang sebelum perang dunia ke II tambang2 Belanda ada di Sumatra saja, dan belakangan di Cikotok. Bahwa Bung Karno mempunyai visi jauh ke depan, memang itu sangat dikagumi, tetapi mungkin beliau lah yang mengkhayal yang menjadi kenyataan. Begitulah pengetahuan geologi pada zaman Sukarno, yaitu pengetahuan sebelum Perang Dunia. Pada zaman Sukarno sendiri praktis tidak ada penelitian geologi sama sekali, geologist-nya juga masih pada kuliah. Saksi sejarah RPK - Original Message - From: kartiko samodro To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Friday, June 14, 2013 9:49 AM Subject: Re: [iagi-net] Takhayul Geologi Hebat emang Sukarno ini. Mengingat Sukarno ini bukan geologist (yang saya tahu beliau adalah arsitek), apakah memang ada geologist handal Indonesia yang menjadi staf ahli informal dari Sukarno pada masa itu ya ? 2013/6/14 abacht...@cbn.net.id Pada 11 Juli 1960 Soekarno pidato di dpn pelajar-pelajar di Surakarta (Solo) yg menyinggung2 ttg takhayul ekonomi dan TAKHAYUL GEOLOGI (cuplikan lengkapnya saya lampirkan di bagian paling bawah tulisan ini). Yang dimaksudkan Soekarno dg takhayul geologi pada waktu itu adalah: persepsi umum di masyarakat ttg sumberdaya alam Indonesia yg dicekok-kan oelh Belanda ke bangsa Indonsia, bahwa: - Indonesia tidak punya bijih tembaga - Indonesia tidak punya arang batu yg kalorinya tinggi - bijih emas hanya ada di Sumatra Selatan Cara memberantas takhayul itu, kata Soekarno - dg mencontoh RRT - ya dengan pendidikan (geologi; red.) yg benar. Hari ini, 53 th setelah Soekarno pidato ttg hal itu, takhayul geologi itupun masih terus ter(di)sebar; bahwa: - intan di Martapura dan Kalimantan Barat itu nggak ada batuan sumbernya; mrk seolah disebar begitu saja dr langit masuk ke sungai2 purba (terus: siapa yg menguasai kimberlite-pipe atau volcanic-plug yg penuh intan primer itu ya?) - sumberdaya migas kita sdh habis menipis padahal sebenarnya pengetahuan dan keberanian kita u/eksplorasi-lah yg nggak ada (krn sdh belasan tahun dikelirukan dg konsep2 sesat ttg sumberdaya migas Indonesia dan dilatih hanya u/eksploitasi tp bkn eksplorasi) - cadangan emas raksasa hanya ada di papua dan sumbawa pdhl masih ratusan lokasi di sepanjang jalur bukit barisan dan pegunungan selatan jawa yg masih potensial mengandung sumberdaya emas-perak-tembaga raksasa belum diteliti selayaknya (sekalian dihantam kasus tumpang tindih lahan konservasi-kehutanan-dan kasus lingkungan!) - hanya Cina yg kaya potensi dan menguasai mineral2 masa depan unsur tanah jarang (REE - rare earth element), di Indonesia entah ada atau tiada kita tdk pernah meyakininya, pdhl sdh bertahun2 orang2 luar menambangnya di perairan Riau dan juga di Kalimantan Barat sana, a/n galian C ...(dan kita tetap tdk mempedulikannya) - potensi geothermal kita luar biasa banyaknya tapi eksplorasinya sulit dan makan biaya dan komoditasnya tdk ekonomis, pdhl kalau saja subsidi migas dialihkan sebagian saja ke energi hijau aman dan berlimpah itu maka kita semua dg cepat akan terbebas dr jeratan mafia minyak yg selama ini mencekik negara dan menggantikannya menggunakan geotermal di seluruh jalur sumatra-jawa... - di Indonesia tdk ada cooking coal dan pemerintah tdk pernah mendata produksinya, pdhl data2 eksplorasi yg bersliweran dan juga catatan2 jual beli di pasar Hongkong dan Singapur sana membukukan jutaan ton tiap tahun coking coal yg harganya 2x lipat harga coal biasa itu keluar dr Indonesia... Selain butuh Soekarno 2013, kita juga butuh lebih dr seorang guru geologi yg berani melawan arus mengajarkan dan mendidik cara memberantas tahayul2 itu semua. Salam ADB --- MEMBERANTAS TAKHYUL VERSI SOEKARNO -- (cuplikan Ceramah/Pidato Soekarno di hadapan pelajar Surakarta, 11Juli 1960) ... Di Tiongkok ada satu kampanye hebat, memberantas ketakhyulan. Ya memang, ketakhyulan harus
Re: [iagi-net] Takhayul Geologi
Kalau menurut saya takhayul geologi di Indonesia itu sebaliknya, justru rakyat Indonesia dicekoki bahwa Indonesia itu kaya raya atas kekayaan alam, tanpa ada tandingannya di dunia. Jika cadangan dan produksi minyak Indonesia turun, malah bingung. Rakyat tidak disadarkan bahwa kekayaan alam kita itu harus diexplorasi, membutuhkan waktu dan terutama duit yang sangat besar dan penuh risiko, dan bukan tinggal gali saja. Itu pendapat saya RPK - Original Message - From: abacht...@cbn.net.id To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Friday, June 14, 2013 9:38 AM Subject: [iagi-net] Takhayul Geologi Pada 11 Juli 1960 Soekarno pidato di dpn pelajar-pelajar di Surakarta (Solo) yg menyinggung2 ttg takhayul ekonomi dan TAKHAYUL GEOLOGI (cuplikan lengkapnya saya lampirkan di bagian paling bawah tulisan ini). Yang dimaksudkan Soekarno dg takhayul geologi pada waktu itu adalah: persepsi umum di masyarakat ttg sumberdaya alam Indonesia yg dicekok-kan oelh Belanda ke bangsa Indonsia, bahwa: - Indonesia tidak punya bijih tembaga - Indonesia tidak punya arang batu yg kalorinya tinggi - bijih emas hanya ada di Sumatra Selatan Cara memberantas takhayul itu, kata Soekarno - dg mencontoh RRT - ya dengan pendidikan (geologi; red.) yg benar. Hari ini, 53 th setelah Soekarno pidato ttg hal itu, takhayul geologi itupun masih terus ter(di)sebar; bahwa: - intan di Martapura dan Kalimantan Barat itu nggak ada batuan sumbernya; mrk seolah disebar begitu saja dr langit masuk ke sungai2 purba (terus: siapa yg menguasai kimberlite-pipe atau volcanic-plug yg penuh intan primer itu ya?) - sumberdaya migas kita sdh habis menipis padahal sebenarnya pengetahuan dan keberanian kita u/eksplorasi-lah yg nggak ada (krn sdh belasan tahun dikelirukan dg konsep2 sesat ttg sumberdaya migas Indonesia dan dilatih hanya u/eksploitasi tp bkn eksplorasi) - cadangan emas raksasa hanya ada di papua dan sumbawa pdhl masih ratusan lokasi di sepanjang jalur bukit barisan dan pegunungan selatan jawa yg masih potensial mengandung sumberdaya emas-perak-tembaga raksasa belum diteliti selayaknya (sekalian dihantam kasus tumpang tindih lahan konservasi-kehutanan-dan kasus lingkungan!) - hanya Cina yg kaya potensi dan menguasai mineral2 masa depan unsur tanah jarang (REE - rare earth element), di Indonesia entah ada atau tiada kita tdk pernah meyakininya, pdhl sdh bertahun2 orang2 luar menambangnya di perairan Riau dan juga di Kalimantan Barat sana, a/n galian C ...(dan kita tetap tdk mempedulikannya) - potensi geothermal kita luar biasa banyaknya tapi eksplorasinya sulit dan makan biaya dan komoditasnya tdk ekonomis, pdhl kalau saja subsidi migas dialihkan sebagian saja ke energi hijau aman dan berlimpah itu maka kita semua dg cepat akan terbebas dr jeratan mafia minyak yg selama ini mencekik negara dan menggantikannya menggunakan geotermal di seluruh jalur sumatra-jawa... - di Indonesia tdk ada cooking coal dan pemerintah tdk pernah mendata produksinya, pdhl data2 eksplorasi yg bersliweran dan juga catatan2 jual beli di pasar Hongkong dan Singapur sana membukukan jutaan ton tiap tahun coking coal yg harganya 2x lipat harga coal biasa itu keluar dr Indonesia... Selain butuh Soekarno 2013, kita juga butuh lebih dr seorang guru geologi yg berani melawan arus mengajarkan dan mendidik cara memberantas tahayul2 itu semua. Salam ADB --- MEMBERANTAS TAKHYUL VERSI SOEKARNO -- (cuplikan Ceramah/Pidato Soekarno di hadapan pelajar Surakarta, 11Juli 1960) ... Di Tiongkok ada satu kampanye hebat, memberantas ketakhyulan. Ya memang, ketakhyulan harus diberantas; tetapi ketakhyulan yang diberantas di Tiongkok itu bukan ketakhyulan mengenai dhemit, memedi, jin, peri perayangan saja. Juga ketakhyulan ekonomi, ketakhyulan geologi diberantas sama sekali. Kita masih menderita penyakit ketakhyulan geologi, ketakhyulan ekonomi, karena dicekoki oleh Belanda. Misalnya berkata: Indonesia tidak mempunyai bijih tembaga. Kita percaya bahwa Indonesia itu tidak mempunyai arang batu, arang batu yang kalorinya tinggi, seperti arang batu di Inggris, di Cardiff, yang dia punya kalori 7.900 atau 8.000. Indonesia tidak punya. Ada yang berkata Indonesia itu tidak mempunyai bijih emas kecuali sedikit di Sumatera Selatan. Kita percaya. Nah, ini menjadi ketakhyulan Saudara-saudara. Takhyul ekonomis, takhyul geologi kepada kita, bahwa Indonesia hanya mempunyai bijih emas di situ, tidak mempunyai bijih tembada. Diberantas RRT. Cara memberantasnya bagaimana ? Pemuda-pemuda, pemudi-pemudi diberi sedikit pengetahuan hal geologi. Bijih besi itu, rupanya begini. Bijih emas, begini rupanya. Bijih tembaga, begini. Pemuda-pemuda mengerti lantas tahu: O, bijih ini begini, bijih itu begitu, dan lain-lain sebagainya; disebarkan di seluruh tanah air RRT, disuruh pemuda-pemudi itu mencari, mencari. Dan hasilnya apa ? Ternyata bahwa diseluruh RRT ada bijih besi. Dahulu orang berkata bahwa besi ada bijih besi. Dahulu
Re: [iagi-net] SCIENTIFIC TRUTH (OR FALSE) == Re: [iagi-net] HASIL GEOLISTRIK-GEORADAR : G.PADANG ADALAH GUNUNG API PURBA
segala cara dilakukan counter-argument, counter-berita, maupun lewat pertemuan2 - diskusi2 yang difasilitasi ternyata masih juga Tim Terpadu tersebut tidak bisa dicegah pengaruhnya (karena yang mengcounter hanya mengandalkan data2 lama, atau analogi2 belaka dan waktu itu belum melakukan survey tandingan ke Gn Padang), maka dilakukanlah penelitian resmi yang dibiayai pemerintah memakai uang Negara pada akhir 2012 (Oct-Nov 2012) oleh lembaga pemerintah yang berwenang dg tujuan membuktikan bahwa klaim Tim Terpadu tersebut tidak benar. Dan sesuai dengan tujuannya, riset tandingan itupun akhirnya menyimpulkan bahwa klaim Tim Terpadu ttg umur yang tua, luas, tinggi dan besar yang jauh melebihi aslinya, teknologi canggih yang membangunnya, kemungkinan ada rongga/ruang di bawah situs puncaknya: semua itu TIDAK BENAR. Meskipun Tim verifikasi tsb tidak memakai alat dan metode geofisika yang sama, tidak melakukan pemboran, tidak melakukan karbon dating, dan berbagai metodologi seperti yang dipakai oleh Tim Terpadu. Dan parahnya: kedua tim tersebut (Tim Terpadu Mandiri dan Tim Pemerintah) tidak pernah bertemu untuk membahas satu persatu pokok bahasan, temuan, konsep, perhitungan, dan analisis yang masing2 mereka lakukan. Kemudian di akhir 2012 dan triwulan pertama 2013 ini, Tim Terpadu-pun terus melakukan kerja risetnya. Kali itu mereka tidak lagi meneliti daerah SITUS yang benar2 sudah dianggap sebagai situs yang dilindungi oleh Undang2, yaitu di bagian atas yang sdh dipagari sesuai dg SK Mendikbud No. 139/M/1998 tertanggal 16 Juni 1998. Tetapi Tim Terpadu justru ingin membuktikan kemenerusan situs itu ke timur, barat, dan utaranya, dan secara lebih khusus melakukan ekskavasi di tanah masyarakat (yang tidak dianggap sebagai situs, karena di luar pagar dan tidak masuk dalam penetapan SK Mendikbud). Ekskavasi itupun RESMI MENDAPATKAN IJIN dari Bupati Cianjur (karena belum ditetapkan sebagai daerah situs maka ijinnya dari Bupati). Apa yang ditemukan dan kemudian di-lab-analyses dan direkonstruksi-kan oleh Tim Terpadu dari hasil “ekskavasi” sesi terakhir mereka itu ternyata semakin menambah keyakinan bahwa luasan – besaran – dimensi Gn Padang jauh lebih besar dari apa yang menyembul muncul di permukaannya yang terlihat di puncak sebagai situs 900m2 itu. Masih ada puluhan meter”badan situs” yang menerus ke arah lereng timur, dan selain itu dari hasil ekskavasi 4,5 meteran di luar situs resmi, didapatkan “semen-purba”, slag-besi, alat potong besi, dan fenomena2 pecahan batu yang tersusun tidak alamiah. Ditambah dengan puluhan data akuisisi bawah permukaan baru yang lebih rinci, maka fakta2 baru di atas mendorong Tim Terpadu untuk memformalkan proses “pengulitan” lereng timur Gn Padang melalui program “Ekskavasi Bersama Masyarakat” yang sebenarnya adalah usaha untuk membersihkan bangunan luar lereng timur Gn Padang dari tanah penutup 50cm – 2meteran tebalnya. Dan itupun adalah daerah yang selama ini bukan dianggap sebagai situs. Justru dengan pembukaan atau pengulitan atau “ekskavasi” inilah maka bentuk luar dari bangunan lereng timur Gn Padang itu akan menampakkan dirinya. Barulah setelah itu akan dilakukan penelitian lebih lanjut KE DALAM – menjajaki kemungkinan adanya rongga-ruangan seperti yang diindikasikan dari interpretasi geofisika-geologi bawah permukaan, sambil diusulkan – diproses untuk menjadi daerah situs yang dilundungi. Tentu saja proses ekskavasi yang melibatkan masyarakat di daerah non-situs itu akan dikawal oleh tenaga2 ahli arkeologi dan kelengkapan profesi yang mengiringinya: geologi, geofisika, lingkungan dsb. Bukan sembarangan ekskavasi. Lalu, kenapa sampai ada petisi yang menolak segala acara untuk membersihkan – menguliti – mengekskavasi lereng timur Gn Padang yang tidak termasuk ke dalam situs resmi itu? Kenapa usaha untuk membuktikan kebesaran monumen teknologi tinggi bangsa kita jaman ribuan tahun lalu itu pake dipetisi-petisi disuruh berhenti? Salah persepsi? Kurang komunikasi? Entahlah. Sit. Coba kamu analisis, kenapa ini semua terjadi. ADB – geologist merdeka (bapaknya Gesit Mutiarta) Quoting R.P.Koesoemadinata koeso...@melsa.net.id: Saya sudah beberapa tahun tidak masuk mailing list ini, dan waktu saya mendapatkan akses kembali ternyata perdebatan G. Padang masih berlanjut. Beberapa hari ini saya termenung apakah yang terjadi dengan ilmu geologi di Indonesia ini? Ini menjadi pikiran, sayapun merenungkan masalah ini terutama menjelang tidur. Akhirna saya tuangkan renungan itu dalam bentuk tulisan terlampir yang cukup panjang, dengan harapan bahwa dengan selesainya renungan ini saya dapat tidur dengan pulas. Wassalam R.P.Koesoemadinata - Original Message - From: Sujatmiko m...@cbn.net.id To: iagi-net@iagi.or.id Cc: MGEI economicgeol...@yahoogroups.com Sent: Sunday, May 05, 2013 6:11 PM Subject: [iagi-net] HASIL GEOLISTRIK-GEORADAR : G.PADANG ADALAH GUNUNG API PURBA Rekan-rekan IAGI yang budiman, Di postingan mang Okim tanggal 2 Mei 2013 berjudul
Re: [iagi-net-l] Re: SDM Geoth [iagi-net-l] hydroggi-net-l] Diskusi migas metro tivi
Soal Geothermal, tenaga ahli dan pendidikan tenaga akhli geothermal: Kita selalu lupa bahwa pemerintahan dan para ahli ekonomi kita itu sudah berhaluan dengan tegas ke kapitalisme liberal dengan free market economynya. Ya apakah perlu adanya pendidikan ahli geothermal, dan pada kemana ahli geothermal kita, ya jelas ditentukan oleh pasaran. Apakah ada pasaran untuk lulusan tenaga ahli geothermal? Walaupun digembor-gemborkan mengenai sumber energi geothermal, pemerintah ingin mengandalkan pengembangan energi geothermal itu pada swasta, swasta asing khususnya. Yang dihasilkan sumber energi geothermal itu kan listrk, sulit untuk dieksport, sehingga hanya bisa dijual kepada rakyat Indonesia saja via PLN. Jelas rakyat kita tidak mampu membeli listrik dengan harga yang wajar untuk swasta yang mungkin sama dengan harga internasional, dan PLN atau Pemerintah tentu ogah untuk memberikan subsidi, karena dalam free market economy subsidu itu haram. Sejak Gunung Salak dan Darajat yang di Garut itu yang selesai pas mau reformasi beroperasi, sampai sekarang tidak ada lagi PLTG (PLTPB?) baru yang selesai untuk dioperasikan, bahkan pada umumnya yang sudah selesaipun menjadi dispute antara investor asing dengan pemerintah, di mana pemerintah selalu dikalahkan. Memang kalau lihat jumlahnya block Geothermal itu banyak sekali yang dipegang swasta, tetapi tidak diapa-apakan, dipegang terus, mungkin hanya dianggap asset saja dalam portofolio perusahaan, bahkan mungkin juga diperjual-belikan. Jadi jangan ngeluh soal geothermal ini, karena semua tergantung pasaran bebas! Untuk pasar bebas geothermal dengan harga PLN tidak menguntungkan sama sekali, sehingga tidak akan ada explorasi dan pengembangan sumber energi geothermal, tidak ada kebutuhan untuk tenaga ahli geothermal, tidak ada kebutuhan untuk research dalam geothermal, tidak ada kebutuhan untuk mendirikan prodi geothermal kecuali untuk teori saja. Pasaran sekarang ini tidak membutuhkan. Kalau saja pemerintah itu mau mengikuti UUD-45 secara murni, sebetulnya untuk jangka waktu tertentu tidak apa sumber energi geothermal itu dikembangkan dengan memberikan subsidi. sampai habis masa kontraknya. Anggap saja subsidi itu sebagai life-time investment, karena sumber geothermal itu tidak akan habis-habisnya. Kalau masa kontraknya habis (investasi si swasta sudah kembali dan sudah meraup keuntungan yang besar sesuai dengan risiko explorasinya), harusnya diambil alih oleh PLN, sehingga PLN cukup membiayai maintenancenya saja, tidak perlu investasi lagi besar-besaran , sehingga harga listrik dapat jadi murah tidak perlu disubsidi lagi, sehingga menjadi halal di mata liberal kapitalism juga. Tapi itulah, BUMN itu tidak boleh ada di dalam free-market economy itu, harus diprivatisasi semua. Wassalam RPK - Original Message - From: anwar.tau...@gmail.com To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Monday, March 12, 2012 4:36 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Re: SDM Geoth [iagi-net-l] hydroggi-net-l] Diskusi migas metro tivi Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: lia...@indo.net.id Date: Mon, 12 Mar 2012 15:53:18 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] Re: SDM Geoth [iagi-net-l] hydroggi-net-l] Diskusi migas metro tivi Geothermal ini tidak semeriah migas maupun Minerba., pada tahun 91 dulu atas batuan pemerintah NZ telah dilakukan pemetaan SDM geothermal baik di hulu ( GG) maupun di Hilir ( meknikal, elektrikal, dll ) dan prediksi kebutuhannya dalam rangka untuk mempersiapkan SDM untuk pengembangan panasbumi yang waktu itu akan dikembangkan secara besar besaran, kemudian tindak lanjutnya pada 93 dilakukan bantuan training geothermal ( atas bantuan NZ juga ) untuk tanaga pengajanya baik hulu maupun hilir ( kerjasama dg TM waktu itu ) untuk memepersiapkan SDM Geothermal, Tahun 97/98 terjadi krisis ekonomi , Seiring dg krisis ekonomi tsb rencana pengembangan geothermal tsb mengalami hambatan karena Proyek-proyek Infra struktur ( termasuk listrik geothermal ) yg sdh ada kontrak kontaknya dihentikan ( Ada Keppres penghentian Proyek Proyek infrastuktur/listrik Geothermal ), sehingga Geothermal waktun itu tiarap , kemudian seiring dg kondisi ekonomi yg mulai membaik dilakukan renegosiasi lagi tdp kontrak kontrak yg dihentikan tsb, namun ada beberapa yg keburu dibawa ke Arbitase oleh investornya.Seiring dg kondisi ekonomi dan kebutuhan listrik yg terus meningkat terutama untuk menggantikan listrik dari BBM yg semakin tinggi harganya , maka Geothermal dilirik kembali , terutama setelah adanya UU geothermal yg baru , dengan memberikan kewenangan kpd Pemda Pemda untuk melakukan tender Wilayah Kerja Geothermal , dengan adanya tender tender WK tsb banyak dibutuhkan tenaga ahli yg sdh berpengalaman ( di Perusahaan Geothermal), disisi lain tenaga ahli yg berpengalaman masih sedikit dan semuanya sdh terserap di kampeni yang sdh ada saat ini / sdh beroperasi , inipun tidak banyak , sedangkan tenaga
Re: [iagi-net-l] hydrogen fuel bukan sekedar bahan bakar hidrogen
Itulah yang saya katakan dalam membedakannya dengan brown fuel. RPK - Original Message - From: Ruskamto To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Monday, March 12, 2012 6:19 AM Subject: Re: [iagi-net-l] hydrogen fuel bukan sekedar bahan bakar hidrogen Betul Pak Vick. Kaprah yang salah, hydrogen sbg fuel bukan utk conventional fuel, tapi utk fuel cell, semacam baterei. Sepengetahuan saya, hydrogen itu sangat explosive, gak mungkin dipakai di mobil, ingat balon udara dg H2 yg terbakar. Hydrogen utk mobil/motor hasil elektrolisa sederhana, bukan mengganti premium, tapi hanya bersifat additive, memperbaiki octane number shg pembakaran lebih sempurna sehingga jauh lebih irit. Prosesnya kurang paham, apakah hydrocracking sederhana, atau yg lain. Maaf kalau ada yg keliru. Salam RUS 1061 -- From: Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com Date: Sun, 11 Mar 2012 22:23:56 +0700 To: iagi-net@iagi.or.id ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] hydrogen fuel bukan sekedar bahan bakar hidrogen Dibawah ini tulisan dua tahun lalu mengenai hidrogen yg salahnya sudah kaprah. Saya mencoba mendongengkannya. http://rovicky.wordpress.com/2010/07/22/hydrogen-fuel-bukan-sekedar-bahan-bakar-hidrogen/ Ketika mendengar “hydrogen fuel” atau bahan bakarhidrogen, seringkali di benak ini yang terisi adalah pemikiran “membakar” hydrogen sehingga mendapatkan energi siap pakai (listrik, gerak, panas). Namun perlu diketahui FUELdalam hal ini jangan diterjemahkan “bahan bakar” yang mengandung pengertian “combustion” seperti motor bakar. Sehingga sering disebut juga FUEL CELL (bahan bakar sel) Hydrogen fuel cell yang dipakai dalam transportasi adalah hydrogen yang dipergunakan untuk menghasilkan listrik. Kemudian listriknya dipergunakan untuk kebutuhan lain, misal penggerak motor elektrik. Bagaimana bila hydrogen dipergunakan sebagai kompor ? Beberapa kali kita membaca di koran atau media tentang bahanbakar air. Ya, karena hydrogen dapat dihasilkan dari elektrolisa air, sehingga terkesan murah. Walaupun prosesnya dimungkinkan, namun secara ekponomis dan keselamatan pemanfaatan hidrogen (dari eletrolisa) ini menyimpan risiko bahaya yang cukup besar. “Pakdhe, kok banyak yang bilang bahan bakar air itu gimana ta Pakdhe ?” “Ada beberapa jenis orang mengatakan bahan-bakar air yang sebenarnya bukan berarti airnya dibakar” Istilah bahan bakar air ini malah mnurutku “MISLEADING” – Merancukan kalau tidak boleh disebut menyesatkan. Saya dulu ketika berkemah tahun 1970-an sering menggunakan kompor pompa dengan minyak tanah, dan sering dicampur dengan air dengan asumsi untuk menghemat, tetapi tidak pernah meneliti lanjut. Hanya saran seorang kawan saja untuk menghemat katanya.Kompor yg digunakan ini prinsipnya hampir sama, Kalau kompor pompa, mungkin masih sering dipakai di penjual Martabak (Gleks !! jadi inget Martabak Nasional di alun-alun, makanan kesukaan di Jogja). Pemanasan (penguapan) kompor martabak menggunakan apinya sendiri, dimana pada tahap awal menggunakan minyak pada “sumbu penyalaan”. Dalam kompor ini penguapan atau pengkabutan awal digunakan pemanas filament pengganti “sumbu penyalaan”. Yang saya duga terjadi dengan kompor ini adalah terjadinya peningkatan efisiensi pembakaran. Ya peningkatan efisiensi pemkaran akibat percampuran uap air, uap minyak tanah, serta udara. Pembakaran dalam kompor minyak tanah yang dibutuhkan untuk memasak akan berbeda dengan pembakaran minyak tanah dalam pembakaran sistem mesin penggerak. Saya setuju pendapatnya Mas Mahyudanil Buchari, air hanya berfungsi sebagai media pengkabutan. TIDAK ADA pemecahan H2O menjadi O2 dan H2 dalam kompor baru ini. Yang sering menjadi pemikiran kita adalah keselamatan dalam pemanfaatan energi. Kita tahu banyak kebakaran disebabkan oleh minyak tanah dan listrik konslet (electric short). Bahkan akhir-akhir ini kita mendengar tabung gas meledak. Tentusaja menggunakan hydrogen sebagai bahan bakar, bahan yang dibakar, akan memiliki risiko keselamatan yang cukup tinggi. Untuk setingkat rakyat awam tentusaja sangat tidak ideal. Kembali ke Hidrogen Hydrogen memang merupakan bahan yang selalu menarik dipelajari tidak hanya karena mudah “terbakar” menghasilkan api atau bahkan ledakan. Tapi ingat ini juga berbeda dengan BOM ATOM hydrogen looh ! Hidrogen sebagai bahan bakar buatan Sebagai “bahan bakar“, hydrogen tidak pernah dijumpai di alam. Hydrogen selalu berupa gas “buatan”, man made fuel. Nah pembuatannya memang bisa dilakukan dengan elektrolisa dari sumber air (H2O), atau dapat dihasilkan dari proses pemecahan Hydrocarbon (CH). Oleh sebab itu disinilah rumitnya perhitungan efisiensi energi yang akhirnya berujung pada nilai keekonomian pemanfaatan hydrogen fuel. Untuk mengerti tentang bahan bakar serta sumber energi silahkan baca tulisan Pak Profesoor
Re: [iagi-net-l] hydrogen sebagai sumber energy Re: Bls: Re: [iagi-net-l] Diskisi migas di Metro
Sebagaimana telah dibahas Frans: semua solar derived energy itu intermittent, interruptible, dari mulai sinar matahari, angin, arus laut dsb, dan yang paling constant fluvial energy (hydro-electric power) dan perlu penyimpanan, apakah dalam bentuk potential energy (bendungan dengan reservoir-nya) dan pada umumnya dalam bentuk chemical energy, yang dilakukan tetumbuhan dalam bentuk kayu bakar, biomass dsb (biofuel), bahkan secara alami disimpan dalam kerak bumi selama sampai ratusan juga tahun. Bentuk energy itu dapat dibagi dalam 2 jenis: 1. Transportable energy source (minyakbumi, biofuel, batubara dan nuklir secara terbatas) 2. Transmittable (panas, listrik). Transportation seperti pesawat terbang, kapal laut dan kendaraan darat/mobil) hanya dapat menggunakan transportable energy source, dan secara terbatas juga transmittable energy source, seperti kereta api listrik). Transportable energy source ini yang makin lama makin habis, irrenewable, kecuali biofuels yang di tanam kembali. Yang jadi masalah dengan biofuels ini adalah memerlukan lahan yang luar biasa luasnya untuk dapat menggantikan pasokan minyakbumi yang sangat besar sekali, sehingga selain dapat mempengaruhi lingkungan juga akan bersaing ketat dengan pasolan pangan (food supply). Jika harga minyak sudah di atas USD 100/barrel, biofuel mulai dapat bersaing harganya, ini akibatnya harga pangan naik. Saya kira sebagai ultimate energy source selain matahari adalah bumi sendiri. Kalau matahari sumber energinya adalah reaksi nukliir fusion (hidrogen berubah menjadi helium) di bumi mungkin selain 'original heat' hasil tabrakan planetesimal pada waktu pembentukan bumi juga adanya reaksi nuklir fission secara alami dalam kerak bumi kita ini. Saya bukan pemuja matahari, sebagai geologist saya lebih pemuja bumi. Saya yakin geothermal adalah alternatif energy yang paling baik, terutama di Indonesia ini. Geothermal energy itu selain 'inexhaustible' (renewable) juga uninterruptible (seperti UPS), tidak kenal siang atau malam, hujan atau kemarau, sehingga tidak memerlukan storage. Secara teoritis sumber ini ada di mana hanya masalah kedalaman saja, karena heatflow (geothermal gradient) itu tidak sama di semua tempat dalam kerakbumi ini. Nah tentu di daerah heatflow tinggi atau geothermal gradient tinggi energi ini dapat dimanfaatkan dengan harga yang kompetitif dengan sumber energi lainnya. Sementara ini heatflow atau gradient yang tinggi ini ada di daerah volkanik, sehingga pemboran yang diperlukan relatif dangkal, namun dapat saja kemajuan teknologi dapat saja menemukan sumber energi geothermal di luar daerah volkanik. Energi geothermal selama ini mengandalkan keberadaan reservoir air/uap, namun secara teoritis adanya perbedaan temperatur antara botttomhole dengan permukaan cukup tinggi untuk menbangkitkan aliran listrik sesuai dengan prinsip thermo-couple. Perkembangan teknologi akan membuktikan ini. Wassalam RPK - Original Message - From: Franciscus B Sinartio To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Saturday, March 10, 2012 2:21 AM Subject: Re: [iagi-net-l] hydrogen sebagai sumber energy Re: Bls: Re: [iagi-net-l] Diskisi migas di Metro Pak WHY, Solar energy memang top, tapi tidak bisa dapat energy sepanjang hari (kecuali kalau dipasang di luar angkasa). dan yang paling penting adalah untuk mengganti 1 barrel minyak diperlukan area yang cukup luas untuk solar cell nya (pernah lihat artikel yang kasih angka2 ini tetapi lupa lihat dimana). jadi untuk membuat jakarta terang benderang pada malam hari saja perlu solar cell yang luas sekali. jauh lebih luas dari Jakarta. energy itu dipakai terus. jadi energy persatuan waktu nya memerlukan solar cell yang luas sekali permukaannya. dan seperti kata Pak Koesoema, penyimpanan energy chemical kayak aki belum efisien dan kapasitas nya masih kecil. jadi ide penggabungan ini sudah lama dibicarakan dimana mana. saya sendiri sudah posting berkali kali di milis kita ini. ide penggabungan ini adalah membuat hydrogen waktu masih ada sinar matahari, atau waktu anginnya cukup kencang, atau waktu ombaknya masih bergerak. hydrogen ini jadi penyimpan energy potential dan bisa lebih mudah di transportasikan. jadi hydrogen ini juga bisa membantu penyaluran tenaga hydrothermal yang susah ditransportasikan. sebenarnya ini yang mungkin bisa besar penambahan energynya terhadap kebutuhan manusia, tetapi energy loss nya akan besar sekali, (soalnya pertama membuat energy listrik, lalu energy listriknya dipakai untuk membuat Hydrogen nya lalu hydrogennya disimpan dan lalu ditransport ke tempat yang akan memakai energy hydrogen ini). Siklus pembuatan energy hidrogen ini memang seperti yang saya sebutkan diatas apapun sumber energy nya. yah, daripada energy geothermal nya tidak dipakai. ijinkan saya mengulang lagi apa yang kita bahas diatas. mari kita rangkum daftar challenges dari penyediaan sumber energy yang besar :
Re: [iagi-net-l] BUMN buat siapa? ---Re: [iagi-net-l] Pertamina EP Temukan Cadangan Gas Baru
Semua BUMN-nya sekarang secara berangsur akan diprivatisasi! - Original Message - From: Bandono Salim To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Friday, February 24, 2012 8:56 AM Subject: Re: [iagi-net-l] BUMN buat siapa? ---Re: [iagi-net-l] Pertamina EP Temukan Cadangan Gas Baru Semoga indonesia jaya. Powered by Telkomsel BlackBerry® -- From: Sugeng Hartono sugeng.hart...@petrochina.co.id Date: Fri, 24 Feb 2012 08:45:07 +0700 To: iagi-net@iagi.or.id ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] BUMN buat siapa? ---Re: [iagi-net-l] Pertamina EP Temukan Cadangan Gas Baru Ada oleh-2 cerita menarik dari China yg dituturkan oleh seorang teman karyawan yang ikut rombongan cross cultures, berkunjung ke bbrp kota. Mereka juga dibawa ke sebuah universitas, melihat-lihat fasilitas dan bertemu dengan bbrp profesor, serta berdiskusi. Ternyata di universitas ini tersimpan banyak data geologi, cekungan, lapangan migas, produksi dll di seluruh dunia; kalau salah satu BUMN migas akan mengambil block di suatu negara, mereka cukup minta advis dari universitas tersebut. Rasanya tidak aneh kalu bbrp BUMN migas China mempunyak banyak blcok produksi di berbagai belahan dunia. Semoga Pak Menteri BUMN yang baru, mantan wartawan, pemilik berbagai koran, stasiun tivi dan bbrp pembangkit listrik, serta mantan Dirut PLN bisa menciptakan iklim yang kondusif, dan mendorong BUMN-2 kita menjadi lebih bagus sehingga bisa memberikan keuntungan bagi Negara, dan juga bisa dinikmati warganya. Salam, Sugeng ... sedang membaca bukunya pak Dahlan Iskan. - Original Message - From: Muharram Jaya Panguriseng To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Friday, February 24, 2012 7:43 AM Subject: RE: [iagi-net-l] BUMN buat siapa? ---Re: [iagi-net-l] Pertamina EP Temukan Cadangan Gas Baru Dear IAGI netter, Mungkin ada baiknya juga kalau di Indonesia dibuat lebih dari satu BUMN Migas dengan pembagian lahan yang berbeda seperti di China ini, biar masing-masing management-nya berlomba-lomba adu kemampuan dalam arti positif. Dan biarkan mereka menjalankan pekerjaannya seprofesional mungkin tanpa direcoki dikotomi sosialis, komunis, liberal atau kapitalis. Bentuk pengabdian BUMN ini kepada Negara adalah memberikan keuntungan sebesar-besarnya (sesuai mekanisme yang disepakati dan ditetapkan oleh Negara) untuk membiayai Pembangunan Nasional yang berujung pada mensejahterakan rakyat. Bukan dengan menyediakan “barang mewah BBM” menjadi murah untuk dibakar boros jadi polusi plus macet, sementara Negara tetap miskin dan rakyat tetap melarat. Saya kira cara memberi kebebasan ini yang diterapkan oleh Mahatir Muhammad kepada Petronas yang hasilnya bisa kita saksikan sekarang. Alternatif lain yang lebih ekstrim; Pertamina, PLN, dan PGN dijadikan perusahaan energy. Mereka tidak perlu saling menginjak kaki teman untuk mem-book kesuksesan dan pamer kepada PENGUASA supaya diangkat jadi menteri, ketiganya diperlakukan secara adil, dipersilahkan/diberi kebebasan mencari energy primer dan mengolahnya menjadi energy siap pakai dan menyalurkannya ke konsumen masing-masing. Profit mereka kembali kepada Negara sebagai pemilik tunggal untuk biaya Pembangunan Nasional. Sekedar pemikiran sederhana. Salam, MJP – NPA: 3048 From: wahyu aji [mailto:seno_geo...@yahoo.com] Sent: Thursday, February 23, 2012 9:02 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] BUMN buat siapa? ---Re: [iagi-net-l] Pertamina EP Temukan Cadangan Gas Baru setau saya di china punya 3 BUMN migas, cnooc, petrocina sama cnpc, masing2 punya wilayah dan rejekinya sendiri2, gak rebutan, gak ontran2, ujung2nya tetep balik lagi ke negara ;) piss seno --- On Wed, 2/22/12, Ok Taufik ok.tau...@gmail.com wrote: From: Ok Taufik ok.tau...@gmail.com Subject: Re: [iagi-net-l] BUMN buat siapa? ---Re: [iagi-net-l] Pertamina EP Temukan Cadangan Gas Baru To: iagi-net@iagi.or.id Date: Wednesday, February 22, 2012, 9:42 AM Di dunia ini, State Owned Entreprise bukan barang haram (BUMN). Dimana-mana BUMN semakin menggurita, dulu dengan petronas di ethiopia pakai kontraktor ZPEB (drlling company no.1 in the world..kata orang Republik China) dan mereka bagian dari CNOOC, semua di urus samapai sekolah, istri pekerja jadi gurunya, jadi kalau terjadi bisnis diantara mereka jelas bisa jadi low price. Contoh: China: Cnooc Russia: Gazprom Singapura: Temasek, Singtel berikut copy paste bumn dari beberapa negara: Postal Railways Pharmacy Gambling Alcohol retail Health care Universities Telephone Television Oil Energy Australia yes (Australia Post) monopoly on postal delivery of letters to 250g mix varies by State
Re: [iagi-net-l] Tanya: Peta Geologi dalam format Arcgis
Setelah mempelajari beberapa Lembar Peta Geologi Bersistim Indonesia sekala 1: 250.000 maupun lembar-lembar peta geologi Jawa Bersistim sekala 1: 100.000. ternyata sama sekali tidak ada dicantumkan kata copyright (tidak mengakui copyright punya siapa). Jadi boleh saja di copy dan diperjual-belikan? Wassalam RPK - Original Message - From: noor syarifuddin To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Thursday, February 23, 2012 9:21 AM Subject: Re: [iagi-net-l] Tanya: Peta Geologi dalam format Arcgis Lho Apa boleh kita mendigitasi peta yang dibeli dari P3G dan kemudian dijual secara komersial seperti ini...? Setahu saya petanya P3G itu ada copyrightnya. Ini khan ibarat kita beli buku terus discan dan kemudian kita jual... Tapi ada kemungkinan lain: mereka kerja sama dengan P3G untuk penjualan peta digital tsb (ya mirip sebagai agen lah...). Saya pernah beli peta geologi digital dari proyek digitalisasi P3G (pimpronya waktu itu pak Jajang) sekitar tahun 2001an...jadi mestinya peta ini bisa dibeli di P3G. salam, --- On Wed, 2/22/12, Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com wrote: From: Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com Subject: Re: [iagi-net-l] Tanya: Peta Geologi dalam format Arcgis To: iagi-net@iagi.or.id Date: Wednesday, February 22, 2012, 9:03 PM Kalau ingin beli peta geologi Indonesia dalam format ArcGIS langsung saja kesini GEOLOGIC DATA SYSTEMS, INC 2145 S. CLERMONT ST. DENVER, COLORADO USA 80222 PH (303)837-1699 FX (303)837-1698 http:\\www.geologicdata.com Data peta geologi yg ada di kumpeniku berupa peta geologi hasil digitasi peta geologinya P3G, tertulis dalam metadatanya. Dan ini legal karena memang data geologi ini public domain, dan dibeli resmi (purchase). Sakjane saya pingin punya asli dijitasi dari P3G tetapi kebentur legalitas jadi ga berani memakainya utk keperluan bisnis. Saya beri contoh ploting dalam ArcGIS10 terlampir. termasuk info yg terkandung tiap shapefilenya. Terlihat Source Reference : Geology of Indonesia, 1994, 1:1,000,000 scale; Geology Systematic Series Maps, 1:250,000 scale; Kaimana Quadrangle, Sheet 3012 Silahkan RDP PP-IAGI 2011-2014: Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012. Kirim abstrak ke email: pit.iagi.2012[at]gmail.com. Batas akhir pengiriman abstrak 28 Februari 2012. To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id For topics not directly related to Geology, users are advised to post the email to: o...@iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. -
[iagi-net-l] Fw: Pertamina temukan sumur migas baru di tahun 2012 di Tiung Biru kedalaman 2170 meter.
Ini saya dapat berita dari kenalan saya. Mungkin penemuan ini sangat significant (setara dengan Banyuurip?) tetapi nyaris tidak terberitakan - Original Message - From: Tatang RJ™ To: RPK Sent: Monday, February 20, 2012 11:05 AM Subject: Fw: Pertamina temukan sumur migas baru di tahun 2012 di Tiung Biru kedalaman 2170 meter. Sent from TRJ's BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT. From: Entang Hadisasmita entang.hadisasm...@gmail.com Date: Mon, 20 Feb 2012 10:31:28 +0700 To: tatan...@yahoo.com Subject: Pertamina temukan sumur migas baru di tahun 2012 di Tiung Biru kedalaman 2170 meter. Pertamina EP Temukan Minyak di Cepu Ekonomi - / Kamis, 2 Februari 2012 00:28 WIB Metrotvnews.com, Jakarta: Pertamina EP berhasil menemukan minyak dan gas dari kegiatan eksplorasi struktur Tiung Biru sebesar 2.546 barel minyak per hari (BOPD) dan 2,75 juta standar kaki kubik gas per hari (MMSCFD). Keberhasilan itu merupakan penemuan eksplorasi pertama di Indonesia pada awal 2012. Penemuan minyak dan gas bumi tersebut dibuktikan melalui uji kandungan lapisan (UKL)-1B pada sumur Tiung Biru (TBR)-2ST dengan interval 2174– 2179 m dan 2169–2172 di Formasi Kujung pada jepitan 48/64 inci. Uji kandungan lapisan tersebut merupakan salah satu dari enam UKL yang telah disetujui Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas (BP Migas). Presiden Direktur Pertamina EP Syamsu Alam mengatakan, melalui keberhasilan itu diharapkan dapat serta membantu upaya pencapaian target penemuan minyak dan gas di Indonesia. Kami bersyukur minyak dan gas bumi yang cukup besar berhasil ditemukan di Tiung Biru. Semoga penemuan ini bisa menambah optimisme kegiatan eksplorasi migas di Indonesia, ujar Syamsu seperti dikutip dari situs BP Migas, Rabu (2/1) Struktur Tiung Biru terletak sekitar 15 km sebelah Tenggara kota Cepu, Jawa Tengah, atau sekitar 28 km sebelah Barat Daya kota Bojonegoro, Jawa Timur. Proyek Area Fokus Eksplorasi (PAFE) Tiung Biru mengelola struktur Tiung Biru yang secara struktural merupakan satu kesatuan struktur dengan Jambaran yang dikelola Mobil Cepu Ltd.(MI/DSY)
Re: [iagi-net-l] Fw: Pertamina temukan sumur migas baru di tahun 2012 di Tiung Biru kedalaman 2170 meter.
Yang jelas adalah Tiung Biru kelihatannya berada di SW extension dari Jembaran Reef, tetapi berada di luar Block Cepu. Saya cenderung menilai ini merupakan reef tersendiri. Orang Pertamina yang bisa menjawab. RPK - Original Message - From: Ruskamto Soeripto To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Wednesday, February 22, 2012 8:58 AM Subject: RE: [iagi-net-l] Fw: Pertamina temukan sumur migas baru di tahun 2012 di Tiung Biru kedalaman 2170 meter. Pak RPK. Kalau membaca dibagian akhir pemberitaan Tiung Biru yang secara struktural merupakan satu kesatuan struktur dengan Jambaran yang dikelola Mobil Cepu Pertanyaan saya, apakah sumur ini deliniasi atau step-out dari struktur Jambaran yang sudah discovery, atau wartawan yang salah kutip ? Hanya ingin tahu saja mana yang benar ! RUS- 1061 From: R.P.Koesoemadinata [mailto:koeso...@melsa.net.id] Sent: 22 Februari 2012 8:02 To: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] Fw: Pertamina temukan sumur migas baru di tahun 2012 di Tiung Biru kedalaman 2170 meter. Ini saya dapat berita dari kenalan saya. Mungkin penemuan ini sangat significant (setara dengan Banyuurip?) tetapi nyaris tidak terberitakan - Original Message - From: Tatang RJT To: RPK Sent: Monday, February 20, 2012 11:05 AM Subject: Fw: Pertamina temukan sumur migas baru di tahun 2012 di Tiung Biru kedalaman 2170 meter. Sent from TRJ's BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT. -- From: Entang Hadisasmita entang.hadisasm...@gmail.com Date: Mon, 20 Feb 2012 10:31:28 +0700 To: tatan...@yahoo.com Subject: Pertamina temukan sumur migas baru di tahun 2012 di Tiung Biru kedalaman 2170 meter. Pertamina EP Temukan Minyak di Cepu Ekonomi - / Kamis, 2 Februari 2012 00:28 WIB Metrotvnews.com, Jakarta: Pertamina EP berhasil menemukan minyak dan gas dari kegiatan eksplorasi struktur Tiung Biru sebesar 2.546 barel minyak per hari (BOPD) dan 2,75 juta standar kaki kubik gas per hari (MMSCFD). Keberhasilan itu merupakan penemuan eksplorasi pertama di Indonesia pada awal 2012. Penemuan minyak dan gas bumi tersebut dibuktikan melalui uji kandungan lapisan (UKL)-1B pada sumur Tiung Biru (TBR)-2ST dengan interval 2174- 2179 m dan 2169-2172 di Formasi Kujung pada jepitan 48/64 inci. Uji kandungan lapisan tersebut merupakan salah satu dari enam UKL yang telah disetujui Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas (BP Migas). Presiden Direktur Pertamina EP Syamsu Alam mengatakan, melalui keberhasilan itu diharapkan dapat serta membantu upaya pencapaian target penemuan minyak dan gas di Indonesia. Kami bersyukur minyak dan gas bumi yang cukup besar berhasil ditemukan di Tiung Biru. Semoga penemuan ini bisa menambah optimisme kegiatan eksplorasi migas di Indonesia, ujar Syamsu seperti dikutip dari situs BP Migas, Rabu (2/1) Struktur Tiung Biru terletak sekitar 15 km sebelah Tenggara kota Cepu, Jawa Tengah, atau sekitar 28 km sebelah Barat Daya kota Bojonegoro, Jawa Timur. Proyek Area Fokus Eksplorasi (PAFE) Tiung Biru mengelola struktur Tiung Biru yang secara struktural merupakan satu kesatuan struktur dengan Jambaran yang dikelola Mobil Cepu Ltd.(MI/DSY) __ NOD32 5559 (20101024) Information __ This message was checked by NOD32 antivirus system. http://www.eset.com
Re: [iagi-net-l] BUMN buat siapa? ---Re: [iagi-net-l] Pertamina EP Temukan Cadangan Gas Baru
Saya yakin bahwa energy alternatif itu lebih mahal dari batubara dan BBM atau BBG. Dalam free-market economy ini kalau energy alternatif lebih murah, pasti akan ada yang mengusahakan. Lihat saja dengan naiknya harga minyak international, usaha BBM dari kelapa sawit akan naik, begitu juga gasholol dsb. Yang lucu adalah PLN tidak boleh mempunyai WKP batubara sendiri, jadi harus membeli dari perusahaan tambang. Kalau punya tambang sendiri, kan harga listrik bisa murah, karena untuk biaya batubaranya cukup dengan biaya produksi dan angkutan saja, yang jauh rendah dari pada harga jual-nya. Tetapi cara berpikir pengusaha: kalau batubara bisa dijual mahal di luar negeri, mengapa harus dijadikan listrik yang dijualnya jauh lebih murah? Ini adalah sesuai dengan hukum supply and demand dalam free market economy. Tentu lain dengan geothermal, karena sulit untuk diexport, hanya bisa langsung dipakai untuk membangkit tenaga listrik. Namun biaya investasinya sangat tinggi, dengan risiko kegagalan, sehingga tentu pengusaha ingin mendapatkan kembali investasinya dalam waktu yang singkat dan keuntungan yang besar sesuai dengan besarnya investasi dan risiko. Sebetulnya investasi dalam geothermal itu merupakan life-time investment, sehingga sebaiknya diusahakan negara. Harga listrik yang mahal dari geothermal ini biar saja disubsidi dulu oleh negara, dan subsidi ini sebetulnya harus dianggap cicilan jangka waktu lama atas biaya investasi yang tinggi. Jika investasi sudah kembali, katakanlah dalam waktu 20 tahun, selanjutnya harga listrik bisa murah, karena yang diperlukan hanya maintenance cost saja Wassalam RPK - Original Message - From: Muharram Jaya Panguriseng muhar...@pertamina.com To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Wednesday, February 22, 2012 11:57 AM Subject: RE: [iagi-net-l] BUMN buat siapa? ---Re: [iagi-net-l] Pertamina EP Temukan Cadangan Gas Baru Seharusnya kalau BBM dan batubara mahal, PLN mulai dong melirik energy alternative seperti geothermal, PLTN dan lain-lain. Kalau menunggu migas dan batubara habis dari bumi pertiwi baru terpaksa kreatif ya sudah terlambat, Negara keburu bubar. Memang migas itu barang langka yang seharusnya mahal, dan diluar sana memang minyak adalah energi yang paling mahal, kok mgotot mau pake bbm dan batubara dengan menginjak kaki teman, meminta harga murah. Orang yang tidak kaya tetapi memakai barang mahal pasti hidupnya susah, begitu kata Pak Widjajono Partowidagdo. Memang kerjasama sudah sedemikian susahnya di negeri ini, PLN sdh mulai melirik WP maupun WKP untuk memenuhi kebutuhan energi primernya, PGN sampai bersusah payah nyari blok2 migas sendiri, Pertamina pun sudah memproklamasikan diri sebagai Perusahaan Energy (bukan lagi hanya perusahaan minyak) untuk mencari energy alternative selain migas supaya gas dan bbm yang cadangannya semakin menipis tidak dikonsumsi secara boros karena harganya disubsidi. Nantinya bisa jadi Pertamina akan jual setrum juga, bahkan tim-nya sudah mulai bekerja mempelajari peluang mengembangkan pemamfaatan energy angin sebagai pembangkit listrik mikro. Tapi saya masih optimis, kalau pengelolaan Negara semakin transparan maka benang kusut diatas semakin mudah diurai, lha orang yang mengaku bodoh saja dengan gamblang dapat mengurai solusinya kok he he he ... (piss atuh Pak Andang). Tapi selama masih ada yang berorientasi untuk memperkaya diri dan kelompok alias korupsi berjamaah maka lupakan mimpi itu. Salam penuh harap, MJP - NPA: 3048 -Original Message- From: lia...@indo.net.id [mailto:lia...@indo.net.id] Sent: Wednesday, February 22, 2012 11:01 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] BUMN buat siapa? ---Re: [iagi-net-l] Pertamina EP Temukan Cadangan Gas Baru Ada 3 BUMN yg berhubungan dg Pergasanan ini , PTM sebagai produsen , PGN sbg Pedagang ( PGN ini bisa PJBG dari Produsen ke Pengguna Dan bisa sebagai GTA Gas Tranportation Agreement dari Produsen ke Pengguna ) dan PLN sebagai Pengguna.Kalau 2 BUMN terdahulu itu jualannya memperhitungkan keekonomiannya ( dapat profit ) , cuma celakanya kalau PLN ini jualannya tidak boleh sebarangan ada Ketentuan untuk barang produksinya ( listrik ) kalau mau dijual harganya sdh ditenyukan oleh Pemerintah ( TDL).untuk membikin Setrum si PLN ini harus mebakar bbarapa energi primer termasuk gas , energi energi primer tsb dibeli dg harga pasar , namun setelah jadi Setrum , tdk boleh menjualnya dg harga pasar ( Keekonomainnya ) , saat ini harga produksi rata rata Setrum kira kira Rp. 1000,- KWh ( biaya ini jadi fluktuatif tergantung dg harga bahan bakarnya (BBM,Batubara,Gas ) dan ketersediaanya ( Kalau Gas atau batubara nya kurang bisa naik berlipat lipat ), disisi lain PLN ini harus menjual Setrum rata rata Hanya Rp.700,- , jadi harus Nombok Rp.300,- , inilah Subsidi ( cilakanya Subsidinya telah ditetapkan per tahun , jadi kalau ditengah jalan harga bahan bakar naik ya sulit untuk menyesuaikannya ) oleh karena itu PLN tdk
Re: [iagi-net-l] Kerajaan Sunda - [was: GUNUNG PADANG... Angle of Repose]
Ya paling-paling cerita kerajaan Sangkuriang dalam kerangka Geologi Cekungan Bandung atau Danau Purba Bandung. Untuk itu saya akan berikan URL-nya, karena saya pernah presentasikan dan ada tulisannya internet.: RPK - Original Message - From: Bandono Salim To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Sunday, February 19, 2012 3:36 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Kerajaan Sunda - [was: GUNUNG PADANG... Angle of Repose] Terimakasih Pa Kusumadinata. Apakah sampai saat ini belum ada keterangan maupun kisah tentang kerajaan sebelum masehi pa ? Meskipun hanya sekedar cerita? Krn setahu saya kisah legenda {kecuali Sangkuriang (?)} semua berhubungan dgn kerajaan Sunda recent Salam hormat, bandono. . Powered by Telkomsel BlackBerry® -- From: R.P.Koesoemadinata koeso...@melsa.net.id Date: Sun, 19 Feb 2012 12:18:53 +0700 To: iagi-net@iagi.or.id ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Kerajaan Sunda - [was: GUNUNG PADANG... Angle of Repose] Maaf, saya baru meresponse sekarang. Saya sebetulnya kurang begitu faham mengenai sejarah Sunda, karena situs-situs yang diketahui kurang spektakuler seperti di Jawa Tengah dan Jawa Timur, kecuali Megalith di G. Padang. Tetapi penemuan penting dan sangat significant adalah Candi Batujaya di daerah Krawang, yang merupakan suatu kompleks percandian dekat sungai Citarum. Candi-candi ini bukan saja merupakan tempat ibadah Buddha, tetapi juga meliputi pemukiman. Suatu thesis doktor mengenai Candi Batujaya ini dipublikasikan tahun 2010 oleh Penerbit Kiblat Buku Utama di Bandung bersama Pusat Penelitian Arkeologi Nasiona, Ecole Francaise d'extreme Orient, dan dapat dibeli di Gramedia. Thesis doktor dari Dr. Hasan Djafar ini dipertahankan di UI tahun 2007. Candi ini dibangun dengan batubata (bukan batu andesit seperti Borobudur), dan juga merupakan candi Buddha. Bata terbuat dari tanah liat dengan camburan jerami, sehingga radiometric dating dapat dilakukan, yang menghasilkan umur sekitar 500 tahun (abad ke-6) sesudah Masehi, jadi jauh sebelum Borobudur dsb. Artefact yang banayk diketemukan sangat sesuai dengan artefact yang diketemukan di bukit Kordon Dago-Pakar, kecuali di Batujaya tidak diketemukan artefak obsidian (kalau adapun sangat-sangat jarang). Ini menunjukkan bahwa mungkin sudah ada komunikasi lewat sungai Citarum dengan budaya yang terdapat di Cekungan Bandung. Complex Candi ini sedang direstorasikan oleh Pusat Penelitian dan Pengembangan Arkeologi Nasional (Dinas Purbakala?), dan paling tidak 2 sudah selesai. Yang menarik adalah bahwa candi ini menunjukkan bahwa peradaban di Jawa Barat telah mendahului yang berada di Jawa Tengah/Timur, serta juga menunjukkan bahwa agama Buddha telah mendahului agama Hindu sampai di Jawa. Jadi Candi Batujaya itu dibangun semasa Kerajaan Tarumanagara yang dimulai abad ke-6 dan dan berlanjut sampai ke Abad ke 10 waktumana Tarumanagara di serang oleh Kerajaan Sriwijaya. Dengan demikian Kerajaan Sunda seperti yang di Pajajaran dan yang di Galuh, itu adalah tergolong 'recent', bahkan Pajajaran masih ada mejelang datangnya orang Portugis, sedangkan yang berperang dengan Majapahit di medan 'bubat' adalah kerajaan Galuh. Buku sejaran tentang Sunda yang sekarang ini kebanyakan mengenai yang masih 'recent' ini. Candi-candi di Jawa Barat seperti di Cangkuang (Garut) dan yang dekat Bandung belum jelas hubungannnya. RPK - Original Message - From: Bandono Salim To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Thursday, February 16, 2012 8:46 AM Subject: Re: [iagi-net-l] Kerajaan Sunda - [was: GUNUNG PADANG... Angle of Repose] Sekarang banyak buku ttg sejarah Sunda. Kebanyakan tertulis dlm bhs sunda jua. Kalau ini aku tak berani cerita karena baru sekedar baca, belum jadi pengetahuan di kepalaku, apalagi faham. Pak Kusumadinata dapat bantu? Powered by Telkomsel BlackBerry® From: Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com Date: Thu, 16 Feb 2012 08:27:14 +0700 To: iagi-net@iagi.or.id ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] Kerajaan Sunda - [was: GUNUNG PADANG... Angle of Repose] Aku ubah dikit judulnya. 2012/2/16 Bandono Salim bandon...@gmail.com Nah nah, jabar the lain afiliasi majapait. Terafiliasi mah jaman sultan agung mau perangi kompeni di batavia. Jaman mojopait jabar/sunda negeri merdeka. Jadi tiada hub piramid jabar dgn mojopait (aslinya sih negeri Majalengka dan atau wilwatikta). Saya agak heran mengapa sejarah sunda itu agak sedikit gelap dibanding sejarah kerajaan lain di nusantara. Paling tidak sewaktu pelajaran sejarah saya sekolah dulu. Apakah ada usaha penghapusan sejarah sunda oleh majapahit ? Atau karena secara keseluruhan Majapahit mendominasi nusantara sedangkan Sunda sudah
Re: [iagi-net-l] Kerajaan Sunda - [was: GUNUNG PADANG... Angle of Repose]
Oh tidak demikian, pada waktu Tarumanagara pun negara ini sudah mengembangkan wilayahnya ke Cekungan Bandung via Citarum sebagai mana ditunjukkan oleh Candi Bojongmene dekat Ujung Berung, bahkan juga ke daerah Garut sebagaimana ditunjukkan oleh Candi Cangkuang. Diperkirakan berkembang terus sampai Galuh (Ciamis) dan memunculkan kerajaan Sunda Galuh sesudah abad ke-10. Apa yang terjadi dengan kerajaan Galuh sesudah perang di medan perang 'Bubat' dengan Majapahit, tidak jelas, karena raja Galuh ikut gugur di sana. Tetapi ada yang mengatakan salah seorang patih-nya lolos dan kembali ke Galuh untuk melanjutkan pemerintahan Selain itu Kerajaan Tarumanagara itu mencangkup wilayah Jakarta sekarang, dan boleh jadi juga mencakup daerah Bogor, dan memunculkan Kerajaan Sunda Pajajaran dengan Siliwanginya sampai munculnya Portugis dan Kean Santang/Islam dari Banten (yang konon masih keturunan Siliwangi). Hanya saja keberadaan dua kerajaan Sunda ini minim dengan catatan sejarah tertulis, sehingga banyak berdasarkan cerita rakyat, folklore. Kerajaan Sunda terakhir adalah Sumedang Larang (berkedudukan di Sumedang) pada abad ke-17 (?) yang juga dikaitkan dengan keturunan Siliwangi. Kerjaan ini setelah berperang dengan kesultanan Cirebon mengintegrasikan diri dengan Kerajaan Mataram. Perlu diketahui bahwa dengan diketemukannya candi Batujaya ini telah banyak memperkaya sejarah Jawa Barat, yang mungkin belum diajarkan di sekolah. RPK - Original Message - From: Muhammad Razi To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Sunday, February 19, 2012 1:54 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Kerajaan Sunda - [was: GUNUNG PADANG... Angle of Repose] Jadi kerajaan Sunda ini punah setelah munculnya Sriwijaya di abad ke-7 ya? pasalnya Sriwijaya membangun borobudur di Jawa tengah, tidak di ibu kota kerajaan (Sumatera), tentunya kerajaan di Jawa barat dan tengah di abad ke -7 semua tunduk ke Sriwijaya salam Razi 2012/2/19 R.P.Koesoemadinata koeso...@melsa.net.id Maaf, saya baru meresponse sekarang. Saya sebetulnya kurang begitu faham mengenai sejarah Sunda, karena situs-situs yang diketahui kurang spektakuler seperti di Jawa Tengah dan Jawa Timur, kecuali Megalith di G. Padang. Tetapi penemuan penting dan sangat significant adalah Candi Batujaya di daerah Krawang, yang merupakan suatu kompleks percandian dekat sungai Citarum. Candi-candi ini bukan saja merupakan tempat ibadah Buddha, tetapi juga meliputi pemukiman. Suatu thesis doktor mengenai Candi Batujaya ini dipublikasikan tahun 2010 oleh Penerbit Kiblat Buku Utama di Bandung bersama Pusat Penelitian Arkeologi Nasiona, Ecole Francaise d'extreme Orient, dan dapat dibeli di Gramedia. Thesis doktor dari Dr. Hasan Djafar ini dipertahankan di UI tahun 2007. Candi ini dibangun dengan batubata (bukan batu andesit seperti Borobudur), dan juga merupakan candi Buddha. Bata terbuat dari tanah liat dengan camburan jerami, sehingga radiometric dating dapat dilakukan, yang menghasilkan umur sekitar 500 tahun (abad ke-6) sesudah Masehi, jadi jauh sebelum Borobudur dsb. Artefact yang banayk diketemukan sangat sesuai dengan artefact yang diketemukan di bukit Kordon Dago-Pakar, kecuali di Batujaya tidak diketemukan artefak obsidian (kalau adapun sangat-sangat jarang). Ini menunjukkan bahwa mungkin sudah ada komunikasi lewat sungai Citarum dengan budaya yang terdapat di Cekungan Bandung. Complex Candi ini sedang direstorasikan oleh Pusat Penelitian dan Pengembangan Arkeologi Nasional (Dinas Purbakala?), dan paling tidak 2 sudah selesai. Yang menarik adalah bahwa candi ini menunjukkan bahwa peradaban di Jawa Barat telah mendahului yang berada di Jawa Tengah/Timur, serta juga menunjukkan bahwa agama Buddha telah mendahului agama Hindu sampai di Jawa. Jadi Candi Batujaya itu dibangun semasa Kerajaan Tarumanagara yang dimulai abad ke-6 dan dan berlanjut sampai ke Abad ke 10 waktumana Tarumanagara di serang oleh Kerajaan Sriwijaya. Dengan demikian Kerajaan Sunda seperti yang di Pajajaran dan yang di Galuh, itu adalah tergolong 'recent', bahkan Pajajaran masih ada mejelang datangnya orang Portugis, sedangkan yang berperang dengan Majapahit di medan 'bubat' adalah kerajaan Galuh. Buku sejaran tentang Sunda yang sekarang ini kebanyakan mengenai yang masih 'recent' ini. Candi-candi di Jawa Barat seperti di Cangkuang (Garut) dan yang dekat Bandung belum jelas hubungannnya. RPK - Original Message - From: Bandono Salim To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Thursday, February 16, 2012 8:46 AM Subject: Re: [iagi-net-l] Kerajaan Sunda - [was: GUNUNG PADANG... Angle of Repose] Sekarang banyak buku ttg sejarah Sunda. Kebanyakan tertulis dlm bhs sunda jua. Kalau ini aku tak berani cerita karena baru sekedar baca, belum jadi pengetahuan di kepalaku, apalagi faham. Pak Kusumadinata dapat bantu? Powered by Telkomsel BlackBerry
Re: [iagi-net-l] Kerajaan Sunda - [was: GUNUNG PADANG... Angle of Repose]
Mengenai pra-sejarah Sunda saya pernah membuat makalah:\ http://www.kalangsunda.net/apps/forums/topics/show/4853530-asal-usul-dan-pra-sejarah-ki-sunda?page=last atau: http://ahmadsamantho.wordpress.com/2010/11/09/asal-usul-dan-pra-sejarah-ki-sunda/ Silahkan baca RPK - Original Message - From: Bandono Salim To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Sunday, February 19, 2012 3:36 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Kerajaan Sunda - [was: GUNUNG PADANG... Angle of Repose] Terimakasih Pa Kusumadinata. Apakah sampai saat ini belum ada keterangan maupun kisah tentang kerajaan sebelum masehi pa ? Meskipun hanya sekedar cerita? Krn setahu saya kisah legenda {kecuali Sangkuriang (?)} semua berhubungan dgn kerajaan Sunda recent Salam hormat, bandono. . Powered by Telkomsel BlackBerry® -- From: R.P.Koesoemadinata koeso...@melsa.net.id Date: Sun, 19 Feb 2012 12:18:53 +0700 To: iagi-net@iagi.or.id ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Kerajaan Sunda - [was: GUNUNG PADANG... Angle of Repose] Maaf, saya baru meresponse sekarang. Saya sebetulnya kurang begitu faham mengenai sejarah Sunda, karena situs-situs yang diketahui kurang spektakuler seperti di Jawa Tengah dan Jawa Timur, kecuali Megalith di G. Padang. Tetapi penemuan penting dan sangat significant adalah Candi Batujaya di daerah Krawang, yang merupakan suatu kompleks percandian dekat sungai Citarum. Candi-candi ini bukan saja merupakan tempat ibadah Buddha, tetapi juga meliputi pemukiman. Suatu thesis doktor mengenai Candi Batujaya ini dipublikasikan tahun 2010 oleh Penerbit Kiblat Buku Utama di Bandung bersama Pusat Penelitian Arkeologi Nasiona, Ecole Francaise d'extreme Orient, dan dapat dibeli di Gramedia. Thesis doktor dari Dr. Hasan Djafar ini dipertahankan di UI tahun 2007. Candi ini dibangun dengan batubata (bukan batu andesit seperti Borobudur), dan juga merupakan candi Buddha. Bata terbuat dari tanah liat dengan camburan jerami, sehingga radiometric dating dapat dilakukan, yang menghasilkan umur sekitar 500 tahun (abad ke-6) sesudah Masehi, jadi jauh sebelum Borobudur dsb. Artefact yang banayk diketemukan sangat sesuai dengan artefact yang diketemukan di bukit Kordon Dago-Pakar, kecuali di Batujaya tidak diketemukan artefak obsidian (kalau adapun sangat-sangat jarang). Ini menunjukkan bahwa mungkin sudah ada komunikasi lewat sungai Citarum dengan budaya yang terdapat di Cekungan Bandung. Complex Candi ini sedang direstorasikan oleh Pusat Penelitian dan Pengembangan Arkeologi Nasional (Dinas Purbakala?), dan paling tidak 2 sudah selesai. Yang menarik adalah bahwa candi ini menunjukkan bahwa peradaban di Jawa Barat telah mendahului yang berada di Jawa Tengah/Timur, serta juga menunjukkan bahwa agama Buddha telah mendahului agama Hindu sampai di Jawa. Jadi Candi Batujaya itu dibangun semasa Kerajaan Tarumanagara yang dimulai abad ke-6 dan dan berlanjut sampai ke Abad ke 10 waktumana Tarumanagara di serang oleh Kerajaan Sriwijaya. Dengan demikian Kerajaan Sunda seperti yang di Pajajaran dan yang di Galuh, itu adalah tergolong 'recent', bahkan Pajajaran masih ada mejelang datangnya orang Portugis, sedangkan yang berperang dengan Majapahit di medan 'bubat' adalah kerajaan Galuh. Buku sejaran tentang Sunda yang sekarang ini kebanyakan mengenai yang masih 'recent' ini. Candi-candi di Jawa Barat seperti di Cangkuang (Garut) dan yang dekat Bandung belum jelas hubungannnya. RPK - Original Message - From: Bandono Salim To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Thursday, February 16, 2012 8:46 AM Subject: Re: [iagi-net-l] Kerajaan Sunda - [was: GUNUNG PADANG... Angle of Repose] Sekarang banyak buku ttg sejarah Sunda. Kebanyakan tertulis dlm bhs sunda jua. Kalau ini aku tak berani cerita karena baru sekedar baca, belum jadi pengetahuan di kepalaku, apalagi faham. Pak Kusumadinata dapat bantu? Powered by Telkomsel BlackBerry® From: Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com Date: Thu, 16 Feb 2012 08:27:14 +0700 To: iagi-net@iagi.or.id ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] Kerajaan Sunda - [was: GUNUNG PADANG... Angle of Repose] Aku ubah dikit judulnya. 2012/2/16 Bandono Salim bandon...@gmail.com Nah nah, jabar the lain afiliasi majapait. Terafiliasi mah jaman sultan agung mau perangi kompeni di batavia. Jaman mojopait jabar/sunda negeri merdeka. Jadi tiada hub piramid jabar dgn mojopait (aslinya sih negeri Majalengka dan atau wilwatikta). Saya agak heran mengapa sejarah sunda itu agak sedikit gelap dibanding sejarah kerajaan lain di nusantara. Paling tidak sewaktu pelajaran sejarah saya sekolah dulu. Apakah ada usaha penghapusan sejarah sunda oleh majapahit ? Atau karena secara keseluruhan Majapahit
Re: [iagi-net-l] Kerajaan Sunda - [was: GUNUNG PADANG... Angle of Repose]
Saya tidak mengatakan kerajaan Sunda berkembang terus setelah Sriwijaya menguasai Jawa, tetapi kelihatannya terdesak ke pedalaman, dan membentuk dan bertahan sebagai kerajaan Galuh dan kerjaan Pajajaran, dan peninggalan sejarahnya adalah candi Bojongmene di Bandung, dan Cani Cangkuang di Garut, dan Candi Pananjung di Pangandaran. Keberadaan Galuh itu diketahui keberadaannya dengan adanya perang Bubat, yang juga diabadikan dalam bentuk sendra-tari di Bali. Hubungan dari Gunung Padang dengan Tarumanagara tentu belum diketahui. Saya kira budaya megalitik Gunung Padang itu terjadi beberapa ribu tahun sebelum Masehi. Juga belum diketahui hubungannya antara budaya mikrolitik danau purba Bandung dengan budaya megalitk Gunung Padang. Tetapi ada petunjuk bahwa telah terjadi hubungan antara budaya mikrolitik danau purba Bandung dengan Tarumanagara pada abad-abad permulaan Masehi RPK - Original Message - From: Muhammad Razi To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Sunday, February 19, 2012 5:31 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Kerajaan Sunda - [was: GUNUNG PADANG... Angle of Repose] Jadi kerajaan Sunda terus berkembang meski Sriwijaya sangat kuat di abad ke -7? mungkin cukup sulit membuktikannya. satu poin yg perlu garisbawahi adalah jika ada satu peninggalan sejarah berupa candi atau bangunan lain, belum tentu culture-nya insitu kan ya, Sriwijaya membangun borobudur di jawa tengah instead of sumatera, jangan-jangan Aztec membangun candi Sukuh sebagai tanda daerah kekuasaannya juga kalaupun nanti gunung padang terbukti sebagai piramide man-made, apa tidak mungkin ini hanya candi penanda daerah kekuasaan juga sementara pusat kerajaan (pusat peradaban) bukan di Cianjur tapi di benua lain Jadi Indonesia (sunda-land) hanya sebagai wilayah transit saja untuk menuju tempat yg lebih subur (china daratan misalnya yg terbukti sudah memiliki bukti peradaban pertanian sejak 10,000 BCE) salam Razi 2012/2/19 R.P.Koesoemadinata koeso...@melsa.net.id Oh tidak demikian, pada waktu Tarumanagara pun negara ini sudah mengembangkan wilayahnya ke Cekungan Bandung via Citarum sebagai mana ditunjukkan oleh Candi Bojongmene dekat Ujung Berung, bahkan juga ke daerah Garut sebagaimana ditunjukkan oleh Candi Cangkuang. Diperkirakan berkembang terus sampai Galuh (Ciamis) dan memunculkan kerajaan Sunda Galuh sesudah abad ke-10. Apa yang terjadi dengan kerajaan Galuh sesudah perang di medan perang 'Bubat' dengan Majapahit, tidak jelas, karena raja Galuh ikut gugur di sana. Tetapi ada yang mengatakan salah seorang patih-nya lolos dan kembali ke Galuh untuk melanjutkan pemerintahan Selain itu Kerajaan Tarumanagara itu mencangkup wilayah Jakarta sekarang, dan boleh jadi juga mencakup daerah Bogor, dan memunculkan Kerajaan Sunda Pajajaran dengan Siliwanginya sampai munculnya Portugis dan Kean Santang/Islam dari Banten (yang konon masih keturunan Siliwangi). Hanya saja keberadaan dua kerajaan Sunda ini minim dengan catatan sejarah tertulis, sehingga banyak berdasarkan cerita rakyat, folklore. Kerajaan Sunda terakhir adalah Sumedang Larang (berkedudukan di Sumedang) pada abad ke-17 (?) yang juga dikaitkan dengan keturunan Siliwangi. Kerjaan ini setelah berperang dengan kesultanan Cirebon mengintegrasikan diri dengan Kerajaan Mataram. Perlu diketahui bahwa dengan diketemukannya candi Batujaya ini telah banyak memperkaya sejarah Jawa Barat, yang mungkin belum diajarkan di sekolah. RPK - Original Message - From: Muhammad Razi To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Sunday, February 19, 2012 1:54 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Kerajaan Sunda - [was: GUNUNG PADANG... Angle of Repose] Jadi kerajaan Sunda ini punah setelah munculnya Sriwijaya di abad ke-7 ya? pasalnya Sriwijaya membangun borobudur di Jawa tengah, tidak di ibu kota kerajaan (Sumatera), tentunya kerajaan di Jawa barat dan tengah di abad ke -7 semua tunduk ke Sriwijaya salam Razi 2012/2/19 R.P.Koesoemadinata koeso...@melsa.net.id Maaf, saya baru meresponse sekarang. Saya sebetulnya kurang begitu faham mengenai sejarah Sunda, karena situs-situs yang diketahui kurang spektakuler seperti di Jawa Tengah dan Jawa Timur, kecuali Megalith di G. Padang. Tetapi penemuan penting dan sangat significant adalah Candi Batujaya di daerah Krawang, yang merupakan suatu kompleks percandian dekat sungai Citarum. Candi-candi ini bukan saja merupakan tempat ibadah Buddha, tetapi juga meliputi pemukiman. Suatu thesis doktor mengenai Candi Batujaya ini dipublikasikan tahun 2010 oleh Penerbit Kiblat Buku Utama di Bandung bersama Pusat Penelitian Arkeologi Nasiona, Ecole Francaise d'extreme Orient, dan dapat dibeli di Gramedia. Thesis doktor dari Dr. Hasan Djafar ini dipertahankan di UI tahun 2007. Candi ini dibangun dengan batubata (bukan batu andesit seperti Borobudur), dan juga merupakan candi Buddha. Bata terbuat
Re: [iagi-net-l] Pertamina-Aramco Kerja Sama Bangun Kilang Tuban
Yang saya dengar minyak mentah Indonesia berkwalitas baik, kadar belerang tidak ada dan harga lebih baik. Kita impor minyak mentah Saudi untuk dikilang di dalam negeri karena selain lebih murah juga kwalitas kurang baik dengan kadar belerang tinggi, jadi sekalin import polusi! Sama dengan petani yang tanam padi untuk beras Cianjur untuk dijual, tapi untuk makan sendiri beli beras C4 Entah benar, entah tidak RPK - Original Message - From: rumlan dwiyatno To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Monday, February 20, 2012 8:53 AM Subject: Re: [iagi-net-l] Pertamina-Aramco Kerja Sama Bangun Kilang Tuban Frank, Sisi ruginya hanya satu, yaitu jika refinery ini hanya bisa mengolah khusus minyak dari Arab Saudi saja .. What if nanti, ketemu lapangan minyak besar di laut jawa atau di onshore jawa atau daerah lain sana dengan API dan specifikasinya berbeda dengan minyak dari Arab Saudi, sementara specifikasi refinery ini hanya untuk minyak mentah dari Arab ?? Apakah kita akan meneruskan tradisi minyak mentah kita di ekspor, sementara kita mengimpor minyak mentah dari negeri lain? Dulu, saya dibilangin, ini semua disebabkan minyak mentah kita lebih bagus dan harganya lebih mahal, sementara minyak mentah negara lain harganya lebih murah dan kualitasnya cukup untuk kebutuhan dalam negeri. Dan saya percaya. Tapi,setelah sedikit mengerti tentang spesifikasi refinery yg di-design khusus untuk minyak mentah tertentu saja, saya baru ngeh jawabanya. Namun timbul pertanyaan lagi, lha kenapa tidak dibuat refinery yg bisa mengolah minyak dalam negeri, yg mana dengan demikian bisa mengurangi double dip biaya transportasi export/import minyak mentah ? Untuk pertanyaan yang ini, saya belum menemukan jawaban yg memuaskan. Ada dua spekulasi : 1. Hal itu tidak bisa dihindari karena kita bisa meramalkan kapan akan ditemukanya lapangan minyak baru di Indonesia, apalagi specifikasi API dan kualitasnya. 2. Pemikiran agak su-udzon, bahwa itu semua disengaja, supaya bussines transportasi yg membawa minyak mentah Indonesia keluar negeri, dan pulangnya membawa minyak mentah dari negara lain untuk diolah di refinery2 dalam negeri tetap berjalan dengan baik. Bisa dibayangkan berapa besar keuntungan dari para pemilik tanker2 ini ya, kecuali kalau yang punya tanker itu Pertamina sendiri, dengan demikian 'kerugian' double dip transportasi ini bisa diminimalisasikan. Mohon pencerahanya, kalau ada yg mempunyai jawaban yg lebih tepat. Haturnuwun sebelumnya. Namun demikian, saya salut dengan perkembangan Pertamina sekarang ini, semoga semakin gagah berani, maju dan professional demi kesejahteraan dan kehormatan bangsa. Lebih kurangnya mohon maaf. Salam -- From: Franciscus B Sinartio fbsinar...@yahoo.com To: iagi-net@iagi.or.id iagi-net@iagi.or.id Sent: Monday, 20 February 2012 4:37 AM Subject: Re: [iagi-net-l] Pertamina-Aramco Kerja Sama Bangun Kilang Tuban Membangun kilang di Indonesia akan lebih banyak efek positip nya dari pada efek negatip nya. terserah minyak nya dari mana. Kalau dari Indonesia berarti menambahkan nilai ekonomis minyak mentah sebelum di ekspor. kalau untuk konsumsi dalam negeri berarti mengalihkan biaya refinnery yang dilakukan di luarnegeri ke dalam negeri. Kalau minyaknya dari luar negeri pun bagus juga, berarti membuat suatu industry yang akan menyerap tenaga kerja di Indonesia dan menambhakan penghasilan negara. saya tidak bisa perpikir ada efek negatip dari kerjasama ini, kecuali kalau Saudi Aramco minta barteran dengan sesuatu yang lain, misalnya blok yang prolific di Indonesia. Tapi sampai sekarang tidak ada tanda2 kearah itu kan? selamat dan sukses terus untuk Pertamina fbs -- -- From: Muhammad Razi mufar...@gmail.com Date: Sun, 19 Feb 2012 11:06:03 +0400 To: iagi-net@iagi.or.id ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] Pertamina-Aramco Kerja Sama Bangun Kilang Tuban Pertamina-Aramco Kerja Sama Bangun Kilang Tuban Ekonomi - / Sabtu, 18 Februari 2012 21:30 WIB Metrotvnews.com, Jakarta: Perseroan Terbatas (PT) Pertamina dan Saudi Aramco Asia Company Limited meneken nota kesepahaman kerja sama pembangunan proyek kilang minyak berkapasitas 300.000 barel per hari di Tuban, Jawa Timur. Nota kesepahaman (MoU) itu termasuk melakukan kajian bersama kelayakan secara ekonomi pembangunan proyek kilang minyak yang nantinya terintegrasi dengan petrokimia. Setelah penandatanganan ini, maka tim pelaksana proyek akan memasuki fase selanjutnya, yaitu kajian bersama termasuk di dalamnya riset pasar dan analisis keekonomian serta studi konfigurasi kilang, kata Juru Bicara Pertamina M. Harun dalam siaran pers di Jakarta, Sabtu (18/2).
Re: [iagi-net-l] Fwd: Laporan Lengkap Tim Katastropik Purba
Sebaiknya hasil geolistrik itu ditampilkan disini, beserta peta topografi detail serta lintasan dari survey geolistrik itu, lengkap dengan peta index atau koordinatnya. Sulit membayangkan apa yang dibahas Laporan Tim Katastropik Purba. A picture is worth a thousand words RPK - Original Message - From: bosman batubara To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Friday, February 17, 2012 8:31 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Fwd: Laporan Lengkap Tim Katastropik Purba Ah... tampilan laporan lengkapnya enggak menarik. Tadinya aku pikir attachment PDF yang dilay-out bagus, ada ilustrasi, foto2 dan caption yang menarik, ternyata cuma body text yang benar2 bikin malas baca. Kok tim yang bekerja di bawah koordinasi Stap Khusus Presiden Laporan Lengkap-nya enggak menarik ya? tabik bosman batubara -- From: Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com To: IAGI iagi-net@iagi.or.id; geologi...@googlegroups.com Sent: Friday, February 17, 2012 1:09 AM Subject: [iagi-net-l] Fwd: Laporan Lengkap Tim Katastropik Purba FYI -- Forwarded message -- From: e_ridzky e_rid...@yahoo.com Date: 2012/2/16 Subject: Laporan Lengkap Tim Katastropik Purba To: Ketua IAGI - Rovicky rovi...@gmail.com *Tujuan tim tidak mencari piramid* Laporan Lengkap Tim Katastropik Purba Bermula meneliti data kebencanaan di masa silam, Tim Katastropik Purba menguak peradaban di masa silam yang musnah. Tim Katastropik Purba bentukan Staf Khusus Presiden telah merampungkan riset awal. Tim ini meneliti apakah ada keterkaitan antara kejadian bencana di masa silam dengan peradaban masa lalu untuk dibandingkan di masa kini. Tim ini terdiri dari DR. Danny Hilman, DR. Andang Bachtiar, DR. Budianto 'Didit' Oentowirjo, DR. Wahyu Triyoso, DR. Irwan Meilano, DR. Hamzah Latief, Ir. Wisnu Ariestika dan Ir. Juniardi. Pada awalnya tim ini menjadikan objek utama riset melalui data kebencanaan dan anomali Gunung Sadahurip dan beberapa situs yang terkubur karena diduga kuat karena bencana. Dengan segala kehati-hatian, serta pengujian alat/teknologi yang digunakan, maka tim juga mengembangkan riset di beberapa tempat lain seperti Banda Aceh, Trowulan dan situs megalitikum Gunung Padang. Karena di Gunung Padang hasil uji teknologi menunjukkan kemiripan dengan Gunung Sadahurip, maka tim memutuskan untuk terlebih dahulu melakukan tahap pengeboran untuk membuktikan uji teknologi. Hasilnya ternyata membuktikan bahwa ada kesesuaian antara uji teknologi dan hasil pengeboran. Di Gunung Padang tim menemukan bangunan yang terpendam berupa man made structures. Hasil yang didapat di Gunung Padang sekaligus mengalibrasi obyek riset utama yaitu Gunung Sadahurip yang direncanakan pengeborannya dilakukan pada bulan Maret ini. Laporan Riset Gunung Padang 1. Dari analisis morfologi Gunung Padang jelas memperlihatkan Gunung Padang seperti sebuah gundukan besar di kaki sebuah punggungan dari Gunung Karuhun (perbukitan tinggi di selatan Gunung Padang). Artinya, interpretasi geologi yang paling mungkin adalah gunung api purba atau intrusi batuan beku. Tapi apakah demikian? Dari hasil survei lintasan Geolistrik (memakai SuperSting R8) tidak mendukung interpretasi geologi ini. Ada beberapa lintasan geolistrik yang dibuat: Dua lintasan dengan spasing elektroda 3m dan 8m untuk penampang Utara-Selatan, tiga lintasan dengan spasing elektroda 1m, 4m, 10m untuk penampang Barat-Timur (catatan: spasing elektroda 3m dengan jumlah electrode 112 depth of penetrationnya ~ 60m, yang 8m sampai 200 m-an). Singkatnya, data geolistrik tidak memperlihatkan struktur intrusi magma, volcanic plug ataupun gunung purba, melainkan satu geometri yang sangat unik dan sepertinya tidak alamiah. Inti gambaran subsurface Gunung Padang. Dari atas 0 - ~20m adalah lapisan horizontal dengan resistivity ratusan Ohm-meters. Di bawah itu ada lapisan dengan resistivity ribuan Ohm-meters (warna merah) dengan tebal sekitar 20-30meter, miring ke Utara tapi anehnya bagian atas lapisan miring ini seperti terpancung rata (di kedalaman 20 meteran itu) dan membaji pas di ujung selatan Situs. Ini mengindikasikan bahwa dari depth 20 meter ke atas adalah man-made structures. Lapisan merah diduga adalah batuan keras massif - batuan andesit-basalt. Di bawah lapisan merah adalah lapisan batuan yang low-resistivity - kemungkinan berpori dan ber-air. Tapi yang unik adalah adanya bentukan biru besar membulat di bawah situs yang sangat rendah resistivitasnya (mendekati 1 atau true conductor). Keunikan tidak berhenti di situ, di bawah si biru bulat itu ada lapisan dengan resistivitas tinggi (merah) - batuan keras yang berbentuk seperti cekungan atau cawan raksasa yang posisinya kira-kira sekitar 100 meter dari puncak atau sedikit di bawah level tempat parkir di permulaan tangga untuk naik ke situs. Penampakan cawan ini sangat konsisten
Re: [iagi-net-l] Kerajaan Sunda - [was: GUNUNG PADANG... Angle of Repose]
Maaf, saya baru meresponse sekarang. Saya sebetulnya kurang begitu faham mengenai sejarah Sunda, karena situs-situs yang diketahui kurang spektakuler seperti di Jawa Tengah dan Jawa Timur, kecuali Megalith di G. Padang. Tetapi penemuan penting dan sangat significant adalah Candi Batujaya di daerah Krawang, yang merupakan suatu kompleks percandian dekat sungai Citarum. Candi-candi ini bukan saja merupakan tempat ibadah Buddha, tetapi juga meliputi pemukiman. Suatu thesis doktor mengenai Candi Batujaya ini dipublikasikan tahun 2010 oleh Penerbit Kiblat Buku Utama di Bandung bersama Pusat Penelitian Arkeologi Nasiona, Ecole Francaise d'extreme Orient, dan dapat dibeli di Gramedia. Thesis doktor dari Dr. Hasan Djafar ini dipertahankan di UI tahun 2007. Candi ini dibangun dengan batubata (bukan batu andesit seperti Borobudur), dan juga merupakan candi Buddha. Bata terbuat dari tanah liat dengan camburan jerami, sehingga radiometric dating dapat dilakukan, yang menghasilkan umur sekitar 500 tahun (abad ke-6) sesudah Masehi, jadi jauh sebelum Borobudur dsb. Artefact yang banayk diketemukan sangat sesuai dengan artefact yang diketemukan di bukit Kordon Dago-Pakar, kecuali di Batujaya tidak diketemukan artefak obsidian (kalau adapun sangat-sangat jarang). Ini menunjukkan bahwa mungkin sudah ada komunikasi lewat sungai Citarum dengan budaya yang terdapat di Cekungan Bandung. Complex Candi ini sedang direstorasikan oleh Pusat Penelitian dan Pengembangan Arkeologi Nasional (Dinas Purbakala?), dan paling tidak 2 sudah selesai. Yang menarik adalah bahwa candi ini menunjukkan bahwa peradaban di Jawa Barat telah mendahului yang berada di Jawa Tengah/Timur, serta juga menunjukkan bahwa agama Buddha telah mendahului agama Hindu sampai di Jawa. Jadi Candi Batujaya itu dibangun semasa Kerajaan Tarumanagara yang dimulai abad ke-6 dan dan berlanjut sampai ke Abad ke 10 waktumana Tarumanagara di serang oleh Kerajaan Sriwijaya. Dengan demikian Kerajaan Sunda seperti yang di Pajajaran dan yang di Galuh, itu adalah tergolong 'recent', bahkan Pajajaran masih ada mejelang datangnya orang Portugis, sedangkan yang berperang dengan Majapahit di medan 'bubat' adalah kerajaan Galuh. Buku sejaran tentang Sunda yang sekarang ini kebanyakan mengenai yang masih 'recent' ini. Candi-candi di Jawa Barat seperti di Cangkuang (Garut) dan yang dekat Bandung belum jelas hubungannnya. RPK - Original Message - From: Bandono Salim To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Thursday, February 16, 2012 8:46 AM Subject: Re: [iagi-net-l] Kerajaan Sunda - [was: GUNUNG PADANG... Angle of Repose] Sekarang banyak buku ttg sejarah Sunda. Kebanyakan tertulis dlm bhs sunda jua. Kalau ini aku tak berani cerita karena baru sekedar baca, belum jadi pengetahuan di kepalaku, apalagi faham. Pak Kusumadinata dapat bantu? Powered by Telkomsel BlackBerry® -- From: Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com Date: Thu, 16 Feb 2012 08:27:14 +0700 To: iagi-net@iagi.or.id ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] Kerajaan Sunda - [was: GUNUNG PADANG... Angle of Repose] Aku ubah dikit judulnya. 2012/2/16 Bandono Salim bandon...@gmail.com Nah nah, jabar the lain afiliasi majapait. Terafiliasi mah jaman sultan agung mau perangi kompeni di batavia. Jaman mojopait jabar/sunda negeri merdeka. Jadi tiada hub piramid jabar dgn mojopait (aslinya sih negeri Majalengka dan atau wilwatikta). Saya agak heran mengapa sejarah sunda itu agak sedikit gelap dibanding sejarah kerajaan lain di nusantara. Paling tidak sewaktu pelajaran sejarah saya sekolah dulu. Apakah ada usaha penghapusan sejarah sunda oleh majapahit ? Atau karena secara keseluruhan Majapahit mendominasi nusantara sedangkan Sunda sudah 'merdeka' dimana akhirnya sejarah Sunda 'terpinggirkan' ? Mohon pencerahan atau info ttg Sejarah Sunda. RDP
Re: [iagi-net-l] Dating situs arkeologi, bagaimana kaidahnya ?
Untuk diketahui bahwa memang di banyak situs megalithic sering diketemukan alat music dari batu, yang konon katanya benar2 bisa bunyi kalau dipukul Bahkan secara petrologi dikenal batuan yang bernama phonolith, kalau dipukul bunyi RPK - Original Message - From: Rovicky Dwi Putrohari To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Monday, February 13, 2012 7:17 AM Subject: Re: [iagi-net-l] Dating situs arkeologi, bagaimana kaidahnya ? Terimakasih Mas David, ... Ilmu baru. Saya bisa menerima argumen serta cara berpikir hal ini. Jadi kalau di Situs Megalitik di Gunung Padang yg konon ditemukan alat musik apakah diinterpretasikan sebagai alat jaman megalitik ataukah itu peninggalan jaman yang lebih moderen ? Memang logika manusia yang menggunakan peninggalan jaman dulu sering kita jumlai. Misalnya Borobudur yang hingga saat ini masih dipergunakan sebagai tempat pemujaan. Tentunya bila ada sendok tercecer di Borobudur tidak diinterpretasikan bahwa jaman dinasty Syailendra sudah makan dengan sendok garpu kan ? Namun berbeda dengan diketahuinya pelurusan Borobudur-Pawon-Mendut saat ini. Barangkali memang mereka saat membangunnya sudah menggunakan ilmu kanuragan (kesaktian) sehingga mampu membuat pelurusan ini. Atau bisa jadi kebetulan saja (cmiiw) Salam RDP 2012/2/12 David david_ontos...@yahoo.com Dear Pak Rovicky dan Bapak / ibu yth Sewaktu mahasiswa dulu pernah melakukan project bersama dengan tim dari Geologi, Geografi dan Arkeologi UGM untuk situs pra sejarah gua-gua di Gunung Kidul / Pegunungan Selatan. Dari situ, saya mencoba memahami arkeologi dimana sederhananya dibagi tiga : arkeologi pra sejarah, arkeologi sejarah dan arkeologi modern. Untuk arkeologi pra sejarah, karena tidak ada rekaman tertulis (rekaman tertulis adalah batasan mutlak antara pra sejarah dan sejarah), maka hanya ada dua peninggalan : artefak (art = hasil cipta, rasa dan karya manusia), dan ekofak (pola keruangan situs : geologi, geografi, arsitektur, paleoantropologi, dll. Karena tidak ada bukti tertulis dan rekaman ada dua macam tersebut, yang bisa di tarik untuk penanggalan hanya dua : artefak (benda - nya) dan ekofak (pola susunan material dan suasana yang menutupinya). Untuk penelitian yang menghadirkan dua macam temuan arkeologi prasejarah berupa megalitik dan logam pada satu situs yang berdekatan atau satu situs yang sama, ada salah satu contohnya yakni di situs megalitik di Stone henge, Inggris (menurut versi National Geographic 2011). Nature-nya masyarakat indigenous Inggris pada jaman Stone henge adalah budaya megalitik. Hadirnya teknologi logam (melalui temuan logam pada situs yang sama dengan StoneHenge) diyakini datang belakangan melalui pendatang dari daratan eropa (kemungkinan dari Prancis) dengan cara pertukaran budaya dan mengubah budaya asli a'la masyarakat primitif feodal - centris di Inggris menjadi sistem multi kerajaan dengan unsur - unsur logam yang kuat (sampai sekarang). Jadi penanggalan yang dilakukan pada peneiltian arkeologi, pada umumnya tidak hanya pada material yang terkubur (penanggalan unsur karbon umumnya untuk tulang belulang), tapi juga pada material yang mengubur dan pola hubungan super posisi hingga pola interupsi budaya nya. Mana yang hadir duluan, dan mana yang interupt belakangan. Begitu kira - kira... Salam David 02 From: Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com To: IAGI iagi-net@iagi.or.id; geologi...@googlegroups.com geologi...@googlegroups.com Sent: Sunday, February 12, 2012 10:46 PM Subject: [iagi-net-l] Dating situs arkeologi, bagaimana kaidahnya ? Saya tertarik tentang bagaimana melakukan dating atauentarikhan sebuah situs arkeologi ? Apakah sama dengan petarikhan batuan ? Kalau ditempat sebuah situs megalitik diketemukan artefak yg meripakan peninggalan jaman perunggu, apakah ditarikh sebagai peninggalan megalitik atau peninggalan jaman perunggu ? Karena bisa menjadi salah tafsir apabila saya menganggap situs ini peninggalan megalitik yang memiliki tehnologi tinggi di jamannya. Ataukah memang hatus begitu cara penarikan kesimpulan atau interpretasinya ? Salam Rdp -- Sejarah itu tidak pernah usang untuk terus dipelajari -- Sejarah itu tidak pernah usang untuk terus dipelajari
Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
Saya tidak mendapatkan kesan demikian dari talk-show di TV One kemarin. Saya pikir Pemda Garut cukup netral bahkan positif. Yang dikatakan adalah kalau ada yang mau meneliti ya silahkan saja, tidak akan dihalang-halangi Positif-nya tidak akan menghalang-halangi yang mau research. RPK - Original Message - From: taufik.ma...@gmail.com To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Saturday, February 11, 2012 10:43 PM Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Saya sejak awal kurang antusias terhadap masalah ini karena masih banyak potensi sumber daya alam di Garut dan sekitarnya yang lebih bermanfaat untuk dibahas dan dikembangkan bagi perkembangan ilmu dan kesejahteraan masyarakat dibandingkan masalah ini yang mendadak hangat (apa ada skenario lain?). Tapi salut dan apresiasi tinggi atas penelitian ilmiah dari para sahabat yang lebih pakar dan peduli (Mang Okim, Mas Andang, Pak Danny, dll) dalam aplikasi ilmu (geologi, arkeologi, dll) terhadap kasus ini dan yang sejenisnya. Sedangkan pada sisi lain dalam Talkshow di TVOne tsb, Bupati Garut (mewakili pemda pemerintah?) mencoba membahas dengan prinsip pembuktian terbalik. Jadi itu pasti piramid dan dicari alasan untuk mendukungnya. Silakan saja dianalisa dan disampaikan asal logis dan tanpa rekayasa ilmiah. Jelas ada benang merah nya dan alternatif solusi menurut saya untuk terus diteliti secara komprehensif dan hasil penelitian ilmiah harus merdeka dan independen sesuai kaidah disiplin berbagai ilmu terkait. Masyarakatpun perlu mendapatkan penjelasan yang obyektif, sehingga boleh berpendapat sesuai pandangannya. Selanjutnya, mari bersama membangun bangsa sesuai kemampuan kita yang bermanfaat untuk semuanya. Salam akhir pekan. TAM NPA 3005 Powered by Telkomsel BlackBerry® -- From: ajis...@ymail.com Date: Sat, 11 Feb 2012 15:04:22 + To: iagi-net@iagi.or.id ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Ada satu comment bupati yg gak enak, saya tidak menyuruh pak miko melakukan penelitian, itu mendahuluan pemda. Heheheterus maju mang okim. Salam SA Sekjen IAGI 2011-2014 sent from my @ipad -- From: dartadjud...@yahoo.co.id Date: Sat, 11 Feb 2012 14:36:48 + To: IAGIiagi-net@iagi.or.id ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Bupati Garut ngotot pertahankan pendapat G Sadahurip sbg pyramid dgn argumen bahwa secara bentuk dari tampak atas benar2 simetris. Mang Okim dan Arkeolog sampaikan argumen2 ilmiah yg tdk mendukung pendapat Bupati, tapi tetap saja sang Bupati bertahan dgn pendapatnya. Wss, Dar Powered by Telkomsel BlackBerry® -- From: Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com Date: Sat, 11 Feb 2012 21:29:30 +0700 To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Saat ini jam 9 20 di TVone ada diskusi talkshow ttg sadahurip. Narasumber , mang okim, arkeolog dan pak bupati garut. Sore tadi saya juga didatangi TVone utk soal g padang dan sadahurip ini. Paling tidak geologist sudah jadi berita . Rdp On Saturday, February 11, 2012, Wayan Heru Young londob...@yahoo.com wrote: Saya setuju sekali dengan Pak Danny dalam hal bahu-membahu ini.. Memang seharusnya dalam hal ini (atau mungkin dalam setiap penelitian arkeologi) ada masukan dari berbagai disiplin ilmu, termasuk geologi yang cukup penting. Di beberapa universitas di luar negeri sudah mulai ada program S2 Geoarcheology, yang menjembatani antara ilmu geologi-geophysics dan archeologi serta paleoantropologi. Keahlian menginterpretasi keadaan bawah permukaan yang dimiliki oleh geologist/geophysics tentu akan sangat membantu archeologist. Geologi kan bukan hanya melulu pekerja minyak atau tambang atau sipil saja toh? Salam, Heru From: Danny Hilman Natawidjaja danny.hil...@gmail.com To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Saturday, February 11, 2012 5:36 PM Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Para Arkeolog sudah meneliti di Situs Gunung Padang ini sejak tahun 1980-an. Pak Luthfi Yondri itu salah satunya yang meniliti situs tahun 2000-an. Oleh para arkeolog keliatannya penelitian Situs Gunung Padang ini SUDAH DIANGGAP SELESAI. Metoda arkeologi tidak akan mampu mengungkap bangunan yang terkubur karena SOP-nya kalau ada artefak baru bisa gali. Kalau digali, misalnya, sudah 2 meter tidak ketemu artfak, ya sudah berhenti, tidak ada alasan lagi bagi mereka untuk mneruskan penelitian. Pak Lutfi itu tahun 2000 sudah trencing
Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring
Apakah dalam acara pemboran ini tidak ada alat seperti endoscope yang dipakai di ilmu kedokteran, yaiut kamera kecil (dan pencahayaannya) yang digantung pada kabel serat optik dan dimasukkan ke dalam lubang bor. Begitu ada gejala ruangan kososng(circulation loss, core loss dsb), langsung bisa di lihat di monitor. Saya pernah lihat ini entah di Discovery Channel atau di National Geographic (atau mungkin di film Indiana Jones?). Saya pikir alat ini dapat dibuat lokal (mungkin Pak Andri dari Geologi ITB juga bisa) Wassalam RPK - Original Message - From: Andang Bachtiar To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Thursday, February 09, 2012 8:40 AM Subject: RE: [iagi-net-l] Gn Padang Coring Seperti juga prosedur2 yang jamak diterapkan di eksplorasi migas, mineral, airtanah, dan sejenisnya, tentu saja pemboran dilakukan setelah data2 geologi permukaan dan geofisika bawah permukaan diakuisisi, diinterpretasi dan disintesakan (sehingga ketemu prospek area dan rencana lokasi pemboran). Geolistrik dengan berbagai konfigurasi dan spread baik 2D maupun 3D, GPR berbagai frekwensi, dan juga Geomagnet survey telah dilakukan di bulan2 sebelum pemboran tersebut. Dari berbagai data itulah kami melihat anomali2 yang salah satunya berupa geometri ruang dengan anomaly radar, resistivity dan kemagnetan yang konsisten berulang, sehingga kamipun menentukan 4 rencana lokasi pemboran untuk membuktikan berbagai hal terkait dengan anomali2 tersebut. Setelah pemboran 2 lubang tersebut, kami putuskan untuk berhenti dulu, menganalisis semua data, sample, dan menunggu hasil analisis lab, untuk nantinya dituntaskan pada 2 pemboran berikutnya. Mohon maaf kepada kawan2 di milis, karena data masih terus kita olah dan hasil pemboran sedang kita kalibrasikan ke image2 produk awal geophysical survey, maka sampai saat ini kami masih belum bisa share image2 tersebut, kuatir nantinya malah salah kaprah: dianggap hasil akhir. Ada beberapa kawan yang menawarkan diri untuk ikut berpartisipasi dan kami sangat sambut baik, tentunya dengan prinsip sama2 belajar dan voluntarism -sukarela, seperti juga sifat dari Tim kami semula yang multi disiplin, swadaya, swadana bantingan, dan tidak setengah2. Beberapa sample sudah akan dibantu analisis POLLEN-nya oleh kawan2 spesialis, demikian juga sample2 batuan kami. Salam ADB From: kartiko samodro [mailto:kartiko.samo...@gmail.com] Sent: Thursday, February 09, 2012 7:55 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring Apa ada pengukuran indirect (gpr, geolistrik dsb) yang dilakukan sebelum pemboran ? kalau ada tentu bisa dibandingkan dengan pengukuran yang dilakukan di sadahurip untuk memutuskan apakah di sadahurip perlu juga dibor. 2012/2/8 abacht...@cbn.net.id Rekan2 geosains, Pd seminar 7Feb 2012 ttg Bencana Katastropik Purba di Jkt telah kami paparkan hasil temuan sementara penelitian - pemboran inti di atas Gn. Padang yg baru saja selesai Minggu 5Feb 2012 (2hr sebelumnya). Bahwa kami telah menembus tembok konstruksi miring sampai minimal kedalaman 17m di teras-3 dan kmungkinan itu menerus sampai TD bor @26m; dan bahwa kami telah menembus ruangan berisi pasir lepas kering berbutir sangat seragam 500-710mikron di kedalaman 8m sampai 10m, dan 2 ruang serupa di bawahnya dg masing2 ketebalan 1,5m dan 80cm yg dibatasi satu dengan lainnya secara vertikal oleh konstruksi batu andesit lapuk. Total loss dan pipe stuck menyertai pemboran inti di interval2 tsb shg harus banyak mencampurkan polimer di air pemboran. Di bawah Gn. Padang kemungkinan besar ada bangunan2/ruangan2 bikinan manusia. Dan kami umumkan juga hasil penarikhan karbon (carbon dating) pada sample paleosol kedalaman 3,5m di teras 3 yg menghasilkan umur 4500 +/- 130 th yg lalu. Selama ini blm pernah dilakukan penarikhan karbon pada situs megalitikum Gn Padang tsb, para arkeolog hanya memperkirakan dari kesamaan bentuk, teknologi, dan interpretasi kegunaan bangunan berundak tsb bahwa situs Gn. Padang berumur 2500th. Dengan demikian hasil awal kami paling tidak menunjukka suatu fakta baru yg berbeda dg pemahaman sebelumnya bahwa situs Gn. Padang tsb hanyalah situs di atas permukaan tanah saja dan umurnya hanya 2500th. Sampai sekarang kami masih terus mengolah data dan sample, serta menunggu hasil2 dr lab analyses yg sdg kami lakukan. Insyaallah penulisan / publikasi ilmiah lengkap dan laporan rekomndasi ke pihak2 terkait akan kami lakukan dengan seksama dan dalam waktu sesingkat2nya. Salam ADB-DHN Powered by Telkomsel BlackBerry® __ NOD32 5559 (20101024) Information __ This message was checked by NOD32 antivirus system. http://www.eset.com
Re: [iagi-net-l] KUNJUNGAN STEPHEN OPPENHEIMER KE PR5ESIDEN SBY
Indonesia sebagai pusat peradaban, keyakinan mang Okim bukan dalam hal teknologi pembuatan piramida, melainkan dalam industri peralatan batu khususnya oleh manusia paleolitik/ homo erectus. Hal ini dibuktikan oleh von Konigswald yang dalam tempo singkat di tahun 1935, berhasil mengumpulkan lebih dari 3.000 peralatan batu paleolitik dari lembah S.Baksoka di Pacitan ( dari zaman Pleistosen, Heekeren, 1957 ). Berkat temuan tersebut, Pacitan Culture dengan peralatan batunya kemudian muncul hampir di setiap buku Arkeologi di seluruh jagad. Terobsesi oleh temuan von Konigwald, alhamdulilah beberapa ribu peralatan batu paleolitik dari daerah Ponorogo Jatim berhasil dikumpulkan dan diamankan, demikian juga beberapa ribu lainnya dari daerah Purbalingga Jateng ( dalam buku Misteri Batu Klawing suntingan Dr. Tjipto dan mang Okim ). Di awal tahun 2012 ini, pusat industri peralatan batu prasejarah kembali ditemukan di Jawa Barat, tipologinya tidak jauh berbeda dengan yang ditemukan di Jatim dan Jateng ( publikasinya menyusul dalam waktu dekat ). Mempertimbangkan teknik pembuatan dan jumlahnya yang begitu spektakuler, mang Okim yakin bahwa pada saat itu Indonesia benar-benar merajai teknologi industri peralatan batu di dunia. Itulah rekan-rekan sekedar sharing dari mang Okim dengan harapan semoga penyebab musnahnya peradaban para pembuat peralatan batu tersebut dapat juga dijadikan fokus penelitian bencana katastropik purba. Sejauh pengamatan mang Okim, mereka adalah korban beneran dari bencana katastropik gunung api purba. Karena banyaknya, peralatan batu ciptaan mereka seolah sesuatu yang renewable karena selalu ditemukan di lembah-lembah sungai seusai hujan lebat atau banjir. Insyaallah kalau mau, Indonesia dapat memiliki museum peralatan batu prasejarah / artefak terhebat dan terlengkap di dunia - - - sebagai saksi bahwa di masa prasejarah / paleolitik, Indonesia merupakan negara adidaya dalam hal teknologi industri peralatan batu. Salam cinta geologi dan arkeologi, Mang Okim LAMPIRAN P1110357-40.jpg Gambar 1 : Salahb satu dari ribuan peralatan batu paleolitik dari Ponorogo (kiri) dan Purbalingga (kanan).Penggaris 10 cm. P1110353-40.jpg Gambar 2 : Salah satu dari ribuan peralatan batu paleolitik dari Purbalingga (kiri) dan Ponorogo (kanan).Penggaris 10 cm -Original Message- From: R.P.Koesoemadinata [mailto:koeso...@melsa.net.id] Sent: 05 Februari 2012 13:55 To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] KUNJUNGAN STEPHEN OPPENHEIMER KE PR5ESIDEN SBY Dari penjelasan Pak Danny, terkuak adanya pemunculan teori atau lebih yang prinsip yang mendasar (fundamental prinsiple) baru yaitu kembalinya Catastrophism Principle (atau dalam bahasa Indonesia disebut teori Malapetaka) dalam ilmu geologi, dan sekarang diaplikasikan ke bidang Archeologi, runtuhnya atau hilangnya suatu peradaban adalah disebabkan karena adanya bencana, bencana lokal maupun bencana global. Sebagaimana diketahui ilmu geologi modern dinyatakan setelah munculnya Prinsip Uniformitarianism dari James Hutton yang melawan prinsip Malapetaka, yang terutama meng-invoke adanya suatu bencana global) untuk perubahan-perubahan yang terjadi di muka bumi, khususnya kepunahan massal yang pada waktu itu diketahui dari penelitian fossil, adanya urut-urutan lapisan yang masing-masing mengandung susunan (assemblage) fossil tertentu dibandingkan dengan urutan lapisan yang di atas maupun di bawahnya, yang oleh Cuvier disebabkan terjadi malapetaka global setiap kalinya (kalau tidak salah dinyatakan ada 13 kali bencana global). Prinsip ini secara telak dikalahkan dengan prinsip uniformitarianism, di mana proses2 di bumi berjalan seragam, kepunahan massal masih dapat diterangkan dengan evolusi yang dipercepat (tentu sangat diperkuat dengan ajaran Darwin). Juga gejala-gejala besar seperti Grand Canyon, Pegunungan Himalaya, dsb tidak perlu dijelaskan dengan suatu event yang katastropik, cukup dengan proses-2 yang berlangsung sekarang yang sangat perlahan-perlahan tetapi berilah waktu jutaan, bahkan ratusan juta tahun maka gejala geologi yang maha besar itu akan terwujud. Prinsip uniformitarianism ini menjadi prinsip utama dalam ilmu geologi modern bahkan masih dianut, khususnya dalam industri minyak. Dalam presentasi mengenai geologi sejarah mengenai suatu cekungan minyak bumi, tidak pernah disinggung terjadinya bencana untuk menjelaskan unconformities, bahkan dalam membahas dari Kapur ke Tersier sekalipun dsb. Namun prinsip katastrophism mulai muncul kembali dengan hasil temuan Alvarez ayah-anak (Alvarez Sr adalah nuclear physicist, Alvarez Jr. Geologist) di tahun 80-an, yang menemukan adanya peningkatan kadar isotop Irridium yang luar biasa pada batas Kapur-Tersier yang kemudian disebutnya KT-boundary pada Gubio Shale di Itali. Gejala ini dijelaskan dengan adanya benturan meteor di selatan Teluk Mexico, dan menjadi sangat populer untuk menjelaskan punahnya dinosaurus. Bukti-bukti untuk ini banyak
Re: [iagi-net-l] KUNJUNGAN STEPHEN OPPENHEIMER KE PR5ESIDEN SBY
Dari penjelasan Pak Danny, terkuak adanya pemunculan teori atau lebih yang prinsip yang mendasar (fundamental prinsiple) baru yaitu kembalinya Catastrophism Principle (atau dalam bahasa Indonesia disebut teori Malapetaka) dalam ilmu geologi, dan sekarang diaplikasikan ke bidang Archeologi, runtuhnya atau hilangnya suatu peradaban adalah disebabkan karena adanya bencana, bencana lokal maupun bencana global. Sebagaimana diketahui ilmu geologi modern dinyatakan setelah munculnya Prinsip Uniformitarianism dari James Hutton yang melawan prinsip Malapetaka, yang terutama meng-invoke adanya suatu bencana (global) untuk perubahan-perubahan yang terjadi di muka bumi, khususnya kepunahan massal yang pada waktu itu diketahui dari penelitian fossil, adanya urut-urutan lapisan yang masing-masing mengandung susunan (assemblage) fossil tertentu dibandingkan dengan urutan lapisan yang di atas maupun di bawahnya, yang oleh Cuvier disebabkan terjadi malapetaka global setiap kalinya (kalau tidak salah dinyatakan ada 13 kali bencana global). Prinsip ini secara telak dikalahkan dengan prinsip uniformitarianism, di mana proses2 di bumi berjalan seragam, kepunahan massal masih dapat diterangkan dengan evolusi yang dipercepat (tentu sangat diperkuat dengan ajaran Darwin). Juga gejala-gejala besar seperti Grand Canyon, Pegunungan Himalaya, dsb tidak perlu dijelaskan dengan suatu event yang katastropik, cukup dengan proses-2 yang berlangsung sekarang yang sangat perlahan-perlahan tetapi berilah waktu jutaan, bahkan ratusan juta tahun maka gejala geologi yang maha besar itu akan terwujud. Prinsip uniformitarianism ini menjadi prinsip utama dalam ilmu geologi modern bahkan masih dianut, khususnya dalam industri minyak. Dalam presentasi mengenai geologi sejarah mengenai suatu cekungan minyak bumi tidak pernah disinggung terjadinya bencana untuk menjelaskan unconformities, bahkan dalam membahas dari Kapur ke Tersier sekalipun dsb. Namun prinsip katastrophism mulai muncul kembali dengan hasil temuan Alvarez ayah-anak (Alvarez Sr adalah nuclear physicist, Alvarez Jr. Geologist) di tahun 80-an, yang menemukan adanya peningkatan kadar isotop Irridium yang luar biasa pada batas Kapur-Tersier yang kemudian disebutnya KT-boundary pada Gubio Shale di Itali. Gejala ini dijelaskan dengan adanya benturan meteor di selatan Teluk Mexico, dan menjadi sangat populer untuk menjelaskan punahnya dinosaurus. Bukti-bukti untuk ini banyak ditemukan dalam bentuknya jelaga, shocked quartz dan banyak lagi. Selain itu para ahli mulai mencari kawah2 meteor lainnya yang banyak diketemukan. Punahnya fauna Paleozoic di jelaskan pula dengan benturan asteroid, sehingga terjadi bencana jenis ini harus diakui sebagai proses geologi yang lumrah. Nah mulai lah kembali prinsip malapetaka ini atau disebut Neo-Catastrophism. Selain benturan asteroid sekrang juga keberadaan supervolcanic eruption mulai disadari yang dapat merubah iklim dunia dengan nuclear winternya dan kepunahan kehidupan massal, dan mulai dikenalnya konsep supervolcano yang tidak berbentuk kerucut, seperti Toba Supervolcano, Yellowstone Supervolcano. Juga keberadaan flood-basalt seperti Deccan Trap, Siberian Trap, Columbia Plateau, sekarang ini ditafsirkan sebagai suatu letupan yang dahsyat yang mengeluarkan abu dan gas-gas CO2 dan belerang dan menjadi malapetaka untuk seluruh dunia. Saluran televisi seperti National Geographic, Discover Channel, BBC Knowledge, History sangat rajin menayangkan masalah malapetaka global ini. Silahkan simak di Indovision atau Cable Vision. Namun 'mainstream geology kelihatannya belum terlalu terpengaruhi dengan fakta-fakta ini dan masih mempertahankan Uniformitarianism. Paling tidak merevisinya dengan apa yang disebut Punctuated Uniformitarianism (proses-proses geologi berjalan seperti biasa, tetapi diwarnai dengan terjadinya katastrofi pada waktu-waktu tertentu). Apakah prinsip ini sekarang sudah diajarkan pada matakuliah Geologi Dasar Gl 101 atau Geologi Sejarah, saya tidak tahu. Sebagaimana dijelaskan di atas Prinsip uniformitarianism ini menjadi prinsip utama dalam ilmu geologi modern bahkan masih dianut, khususnya dalam industri minyak. Dalam presentasi mengenai geologi sejarah mengenai suatu cekungan minyak bumi tidak pernah disinggung terjadinya bencana untuk menjelaskan unconformities, bahkan dalam membahas dari Kapur ke Tersier sekalipun dsb. Saya baru sadar dari penjelasan Pak Danny Hilman, bahwa Prinsip Neo-Catastrophism ini sekarang juga kelihatannya diterapkan dibidang arkeologi, bahwa suatu peradaban itu berakhir oleh karena suatu bencana, meskipun bencana yang bersifat lokal, seperti Peradaban Maya dengan piramide-nya berakhir karena bencana perubahan iklim yang dahsyat, atau peradaban Borobudur dengan letusan Merapi. Makanya research-nya Pak Andang dan Pak Danny ini giat mencari bukti-bukti adanya peristiwa bencana purba, seperti tsunami, gempa bumi, ledakan gunung api dan mencoba
Re: [iagi-net-l] SADAHURIP DARI ATAS SEPEDA
Puyeng juga mengikuti Diskusi Sadahurip ini, terus terang saja tambah pusing. Ada kepentingan politik apa saja sih soal katastrofik purba dan sadahurip ini, sehingga wacanna jadi panas ini?. Di satu pihak ada yang mengatakan tidak hubungan antara Sadahurip dengan Katastropik Purba, ada yang mengatakan ada hubungan, karena munculnya peradaban diakhiri dengan katastropik. Sarasehan Selasa ini ada yang mengatakan tidak akan membahas Sadahurip, ada juga yang ngomong bakal ada, sehingga ada terjadi perdebatan sengit, sehingga banyak orang ingin ikut hadir dalam sarasehan ini, termasuk Ketum IAGI, padahal jumlah peserta dibatasi. Di satu pihak Pengda Jabar IAGI secara keburu-buru melakukan seminar Sadahurip dengan hasil yang jelas, seolah-olah mendahului Sarasehan hari Selasa di Jakarta Jadi ada apa sebetulnya dibalik ribut-ribut ini? atau sekadar topik ini dibuat hot untuk banyak menarik perhatian peserta? RPK - Original Message - From: Ok Taufik To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Saturday, February 04, 2012 8:12 AM Subject: Re: [iagi-net-l] SADAHURIP DARI ATAS SEPEDA Yang, Kelihatannya ada kekacuan komunikasi antara tim TS, oknum ES dan ADB, Danny di pihak lainnya. Berulangkali ADB mengcounter berita2 yang beredar di media untuk menyangkal anggapan penemuan Piramida di kawasan Jawa Barat. Isu ini sebenarnya sudah duluan beredar di milis IA-ITB yang gencar di thread oleh saudara ES, jadi terjadi kesimpang siuran dimana ES ini apakah team dari TS atau tim mana?..sementara kalau saya tak salah, postingan undangan sarasehan yg di forward oleh RDP ke milis IAGI juga di kirimkan oleh oknum ES ini. Jadi sementara ini ada anggapan yang melenceng ES adalah bagian dari tim TS dan saresahan ini juga menjadi pesan terselubung dari tim dia. Karena tim TS dengan gencar menggunakan media, maka gaung bangunan piramid di jabar lebih terdengara, sementara ADB dan Danny hanya menggunakan jalur yg terbatas, milis ini, facebook tak cukup ampuh meluruskan pseudo berita tersebut. 2012/2/3 abacht...@cbn.net.id Luar biasa memang efek pemberitaan Sadahurip ini. Sampai2 meskipun saya sudah menuliskan sanggahan di IAGINET 1Feb kmrn ttg tulisan di media yang salah dan juga sesudahnya dikoreksi dalam pemberitaan Vivanews, tapi tetap saja komunitas di milis ini membayangkan akan terjadi debat yang seru di acara Seminar 7Feb nanti ttg Sadahurip piramid vs non-piramid. Padahal dlm sanggahan saya dan koreksi berita yg dituliskan Vivanews jelas2 saya sebutkan bhw saya dan Danny Hilman akan banyak membahas ttg riset2 kami yang jauh lebih banyak progress-nya dibanding Sadahurip - yg meski sdh dimulai setahun lalu dg berkali-kali akuisisi data tapi kami anggap statusnya masih belum sampai pada kesimpulan ttg piramid atau bukan. Kami akan banyak fokus pada Banda Aceh, Batujaya, Trowulan, dan Gunung Padang. Sementara u/Sadahurip kami akan tampilkan hasil beberapa kali survey: akuisisi GG surface dan subsurface data, mapping, sampling dan lab analyses, Jadi yg kami lakukan bukan sehari kunjungan dan bukan sekedar surface makro saja. Itupun dari awal kemarin (dan saya tegaskan lagi sekarang) kami belum sampai pada kesimpulan piramid atau non-piramid, krn masih akan ada akuisisi data lagi yg akan kami lakukan Maret mendatang (auger, coring, trenching, dsb). Perdebatan seru tentang piramid vs non piramid mungkin akan terjadi minggu depan itu kalau saja yg tampil Turangga Seta (TS) yg secara terbuka mengumumkan mereka bekerja atas petunjuk gaib dsb. Tapi kami bukan TS dan kami tidak punya kaitan dg TS, spt juga sdh dijelaskan oleh Danny Hilman di postingnya di thread serupa ini sebelumnya (malah kami jadi korban mereka). Makanya kalau konco2 IAGI mengharapkan akan ada debat seru, adu argumen membela piramid vs mentah2 menolak piramid, terus ada pengambilan keputusan / kesimpulan seminar seperti dulu di 2007 IAGI melakukannya untuk kasus Lapindo (yg diprotes terbuka dan jadi berkepanjangan sesudahnya), sampeyan semua salah menduga. Para proponen anti piramida gak akan punya lawan tanding di seminar itu nanti krn memang TS tdk naik panggung, sementara kami hanya akan menampilkan data dan analisis kami serta membahas berbagai kemungkinan interpretasinya, tapi blm memutuskan apa2. Malahan lebih seru hasil2 riset kami di Gn Padang, Trowulan, Batujaya, dan Banda Aceh, lho. Dan soal kekuatiran bbrp orang bhw keputusan/kesimpulan seminar sudah dipersiapkan sebelumnya, shg yg hadir nanti dianggap menyetujuinya (spt kasus Seminar IAGI 2007 Lumpur Lapindo): hal itu benar2 out-of-context. Lha wong judul seminarnya saja: “MENGUAK TABIR PERADABAN DAN BENCANA KATASTROPIK PURBA DI NUSANTARA UNTUK MEMPERKUAT KARAKTER DAN KETAHANAN NASIONAL” koq kesimpulannya ttg Sadahurip itu piramid atau bukan. Saya pikir itu kejauhan. Lagi pula, saya dan Danny blm akan menyimpulkan status Sadahurip di sarasehan/seminar itu krn riset kami sedang berlangsung, ngapain juga ikutan
Re: [iagi-net-l] SADAHURIP DARI ATAS SEPEDA
Jadi kelihatannya tidak akan terjadi debat sengit soal piramid Sadahurip, walaupun Sadahurip merupakan point terakhir dalam acara Sarasehan ini. Menurut acara Sarasehan yang akan bicara ada 5 orang; Sudjatmiko, Awang Satyana, Danny Hilman, Andang Bachtiar dan Tim Bencana Katastropik Purba. Danny dan Andang tidak akan berkesimpulan pro-piramida, tetapi hanya menyajikan datanya saja (entah kalau Awang ada di pihak mana). Jadi tinggal Tim Bencana Katastropik Purba saja yang mungkin masih akan mengadakan perlawanan , itu pun diragukan kehadilrannya, jadi akan di w.o (menyerah kalah sebelum bertanding). Tapi mungkin juga masih akan ada dukungan dari komentator Prof Openheimer dan assistentnya prof Aryo Santos. Ya mudah-mudahan masih tetap seru. Di Indonesia itu setiap Seminar, Sarasehan atau apapun namanya tentu harus memberikan suatu kesimpulan dan saran2. Kalau tidak masyarakat akan bertanya: Bagaimana tuh kesimpulan seminar ini, yang sudah menghabiskan banyak biaya, masa tidak menghasilkan apa-apa? RPK - Original Message - From: abacht...@cbn.net.id To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Friday, February 03, 2012 10:32 PM Subject: Re: [iagi-net-l] SADAHURIP DARI ATAS SEPEDA Luar biasa memang efek pemberitaan Sadahurip ini. Sampai2 meskipun saya sudah menuliskan sanggahan di IAGINET 1Feb kmrn ttg tulisan di media yang salah dan juga sesudahnya dikoreksi dalam pemberitaan Vivanews, tapi tetap saja komunitas di milis ini membayangkan akan terjadi debat yang seru di acara Seminar 7Feb nanti ttg Sadahurip piramid vs non-piramid. Padahal dlm sanggahan saya dan koreksi berita yg dituliskan Vivanews jelas2 saya sebutkan bhw saya dan Danny Hilman akan banyak membahas ttg riset2 kami yang jauh lebih banyak progress-nya dibanding Sadahurip - yg meski sdh dimulai setahun lalu dg berkali-kali akuisisi data tapi kami anggap statusnya masih belum sampai pada kesimpulan ttg piramid atau bukan. Kami akan banyak fokus pada Banda Aceh, Batujaya, Trowulan, dan Gunung Padang. Sementara u/Sadahurip kami akan tampilkan hasil beberapa kali survey: akuisisi GG surface dan subsurface data, mapping, sampling dan lab analyses, Jadi yg kami lakukan bukan sehari kunjungan dan bukan sekedar surface makro saja. Itupun dari awal kemarin (dan saya tegaskan lagi sekarang) kami belum sampai pada kesimpulan piramid atau non-piramid, krn masih akan ada akuisisi data lagi yg akan kami lakukan Maret mendatang (auger, coring, trenching, dsb). Perdebatan seru tentang piramid vs non piramid mungkin akan terjadi minggu depan itu kalau saja yg tampil Turangga Seta (TS) yg secara terbuka mengumumkan mereka bekerja atas petunjuk gaib dsb. Tapi kami bukan TS dan kami tidak punya kaitan dg TS, spt juga sdh dijelaskan oleh Danny Hilman di postingnya di thread serupa ini sebelumnya (malah kami jadi korban mereka). Makanya kalau konco2 IAGI mengharapkan akan ada debat seru, adu argumen membela piramid vs mentah2 menolak piramid, terus ada pengambilan keputusan / kesimpulan seminar seperti dulu di 2007 IAGI melakukannya untuk kasus Lapindo (yg diprotes terbuka dan jadi berkepanjangan sesudahnya), sampeyan semua salah menduga. Para proponen anti piramida gak akan punya lawan tanding di seminar itu nanti krn memang TS tdk naik panggung, sementara kami hanya akan menampilkan data dan analisis kami serta membahas berbagai kemungkinan interpretasinya, tapi blm memutuskan apa2. Malahan lebih seru hasil2 riset kami di Gn Padang, Trowulan, Batujaya, dan Banda Aceh, lho. Dan soal kekuatiran bbrp orang bhw keputusan/kesimpulan seminar sudah dipersiapkan sebelumnya, shg yg hadir nanti dianggap menyetujuinya (spt kasus Seminar IAGI 2007 Lumpur Lapindo): hal itu benar2 out-of-context. Lha wong judul seminarnya saja: “MENGUAK TABIR PERADABAN DAN BENCANA KATASTROPIK PURBA DI NUSANTARA UNTUK MEMPERKUAT KARAKTER DAN KETAHANAN NASIONAL” koq kesimpulannya ttg Sadahurip itu piramid atau bukan. Saya pikir itu kejauhan. Lagi pula, saya dan Danny blm akan menyimpulkan status Sadahurip di sarasehan/seminar itu krn riset kami sedang berlangsung, ngapain juga ikutan lepas kontrol dg buru2 menyimpulkan kemudian memaksakan kesimpulan itu ke publik dengan merekayasa sarasehan? Seminar/sarasehan itu nanti bukan event organisasi profesi tertentu dan tidak ada mekanisme yg memungkinkan Panitia Sarasehan mengklaim pendapat peserta, karena memang tidak akan ada kesimpulan. Biasanya yang suka mengklaim kesimpulan2 ilmiah di acara2 sarasehan/diskusi spt ini nanti adalah orang2/pihak2 yg menganggap diskusi ilmiah adalah rapat anggota partai, atau para pencari/pembuat berita sensasional dg plintiran2, atau mrk yg berkepentingan mempengaruhi opini publik dg klaim2 kebenaran sepihak, entah untuk rujukan hukum, bisnis, atau politik. Makanya agak2 kaget juga ketika tiba2 ada berita ttg seminar khusus IAGI Jabar-Banten yg dilakukan di Bandung hari ini tadi membahas ttg Sadahurip dan Lalakon, undangannya
Re: [iagi-net-l] IYURAN IAGI
Kalau di AAPG ada yang disebut Emeritus Member, bayar iuran dikorting 50%. RPK (AAPG Emeritus Member) - Original Message - From: Arifin Sodli To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Sunday, January 29, 2012 7:55 AM Subject: Re: [iagi-net-l] IYURAN IAGI Mungkin kebijakan ini bisa diaplikasikan seperti KTP, diberikan kepada anggota yang sudah mencapai tertentu (60 atau 65 tahun) tapi masih ingin berkiprah di IAGI dengan aktivitas kegeolgiannya. Bayarannya dengan jumlah minimal yang tidak terlalu memberatkan, karena tidak semua geologist seumuran tersebut atau lebih masih melakukan kegiatan komersial, kecuali bagi yang mempunyai rejeki lebih silahkan kalau mau membayar lebih dari minimal. Ini juga hanya sekedar usulan. Wassalam, ars 2012/1/27 Sujatmiko m...@cbn.net.id Sekretariat PP IAGI Attn. Yth. Pak Sutarjo Mang Okim menyampaikan terima kasih atas kiriman kartu anggota IAGI yang berlaku sampai Desember 2014 ( 3 tahun ). Barangkali ada baiknya kalau PP IAGI menawarkan kartu anggota untuk seumur hidup dengan jumlah uang tertentu misalnya untuk 10 tahun ( Rp 1.250.000 ) atau sejumlah yang disepakati oleh rapat Board IAGI. Kalau yang mendaftar 100 orang saja --- kan sudah Rp 125.000.000,- ta’ iya !!! - - - angka yang lumayan buat bikin kegiatan yang berarti. Itu sekedar masukan lho, siapa tahu ada yang mempertimbangkan. Wassalam, Mang Okim From: mohammad syaiful [mailto:mohammadsyai...@gmail.com] Sent: 25 Januari 2012 15:51 To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] IYURAN IAGI bravo, mang Okim! 2012/1/25 miko m...@cbn.net.id Yth Pak Ketum, Alhamdulilah, karena mang Okim kebetulan ada rezeki, dan sebagai wujud kesadaran sebagai pengurus IAGI di bawah leadership Pak RDP, maka mang Okim baru transfer Rp 375.000,- ke Acc.BCA 2551088580 untuk iyuran anggota IAGI selama 3 tahun (2011-2014). Semoga bisa disusul oleh rekan-rekan pengurus yang lain ya. Salam cinta IAGI, Mang Okim (On the way to MNC TV Jkt, acara talk show tentang Piramida Sadahurip pkl 19-20.00 bareng Bupati Garut dll --- ditonton yaa --- nuhun ). PP-IAGI 2011-2014: Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012. Kirim abstrak ke email: pit.iagi.2012[at]gmail.com. Batas akhir pengiriman abstrak 28 Februari 2012. To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id For topics not directly related to Geology, users are advised to post the email to: o...@iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. - -- Mohammad Syaiful - Explorationist, Consultant Geologist Mobile: 62-812-9372808 Emails: msyai...@etti.co.id (business) mohammadsyai...@gmail.com Technical Manager of Exploration Think Tank Indonesia (ETTI)
Re: [iagi-net-l] PIRAMIDA SADAHURIP : HAK MENJAWAB STAFSUS PRESIDEN RI
Masalah Piramid Sadahurip itu sebaiknya tidak perlu diperdebatkan lebih lanjut. Orang-orang yang berpendapat keberadaannya piramid ini adalah jelas orang-orang fanatik, argumentasi ilmiah apapun tidak akan digubris, sehingga dilakukan dialog ilmiahpun sia2. Bahkan bahkan diantara para ahli geologi pun banyak yang fanatik, jika sudah mempunyai pendapat, tidak dapat digoyahkan, sehingga biarlah waktu yang akan menentukan. Ingat Lumpur Sidoarjao/Lapindo: Geologists never change their mind, they eventually fade away (walaupun ada usaha-usaha berkelanjutan supaya tidak fade away) Yang harus kita pedulikan adalah jangan sampai ada menggunakan uang negara untuk projek yang sifatnya spekulatif dan tidak berlandaskan ilmiah. Itu kita perlu dan berkewajiban untuk memberi tahukan kepada pemerintah. Tetapi selanjutnya terserah pemerintah. RPK - Original Message - From: Sujatmiko m...@cbn.net.id To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Tuesday, January 17, 2012 2:44 PM Subject: [iagi-net-l] PIRAMIDA SADAHURIP : HAK MENJAWAB STAFSUS PRESIDEN RI Rekan-rekan IAGI yang budiman, Catatan dan pertanyaan Pak Yudha sangat benar : Mengapa tanggapan ilmiah kok di facebook ? Mang Okim sendiri sangat jarang membuka facebook sehingga baru tahu setelah mendapat informasi dari Pak RDP. Semoga saja Pak Erick Rizky yang Asisten Staf Khusus Presiden Republik Indonesia membaca juga catatan Pak Yudha tersebut sehingga dapat menyiapkan hak jawab dan tanggapannya sesuai dengan kode etik jurnalistik yaitu di Koran Pikiran Rakyat Bandung. Dengan demikian maka masyarakat luas akan dapat mengikuti dan memberikan penilaian, serta sekaligus sebagai sarana pembelajaran. Mang Okim mohon maaf kepada Pak Erick Rizky dan Stafsus Presiden atas penambahan kata Republik Indonesia. Alasan mang Okim tak lain karena kata Republik Indonesia itulah yang membuat mang Okim yang sudah over seventy ini berani mengambil resiko, pergi ke Garut dan mendaki ke puncak G. Sadahurip --- atas kemauan sendiri, dengan biaya sendiri --- dan mengumumkan hasilnya ke Pikiran Rakyat ( yang resikonya tidak ringan khususnya kalau hal itu akan mengganggu kenyamanan instansi tertentu ). Untuk pembuktian, apalagi dengan pemboran , buat apa lagi memboroskan dana, tenaga, dan pikiran kalau tujuannya hanya untuk membuktikan keberadaan bangunan piramida di perut G. Sadahurip. Dengan kuatnya bukti-bukti geologi permukaan, dan apalagi ditambah dengan pertimbangan arkeologi seperti yang pernah dinyatakan oleh Drs. Lutfi Yondri M.Hum. pakar argeologi dari Balai Arkeologi Bandung, apakah kita masih perlu memboroskan dana, tenaga, dan pikiran ? Mendingan kalau semua itu dimanfaatkan untuk mengembangkan kawasan G. Sadahurip sebagai tujuan wisata minat khusus, yang manfaat jangka panjangnya khususnya bagi generasi penerus bangsa sungguh besar - - - ta' iya !!! Salam cinta geologi, Mang Okim -Original Message- From: Sugiyanto, Andreas (YUDHA) [mailto:andreas_sugiya...@fmi.com] Sent: 17 Januari 2012 11:41 Rekan-rekan IAGI yang budiman, To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] PIRAMIDA SADAHURIP : TANGGAPAN DARI STAF KHUSUS PRESIDEN Tanggapan ilmiah koq pake facebook tho yaa... Jadinya bikin susah untuk ikut membaca artikel sanggahannya.. Yudha -Original Message- From: R.P.Koesoemadinata [mailto:koeso...@melsa.net.id] Sent: Selasa, Januari 17, 2012 13:27 To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] PIRAMIDA SADAHURIP : TANGGAPAN DARI STAF KHUSUS PRESIDEN Saya coba mempelajari facebook Pak Erick Rizky, khususnya foto-foto yang ditampilkannya. Sayangnya foto-foto ini (termasuk penafsiran geolistrik) sangat kecil-kecil, dan tidak bisa diperbesar untuk dapat dipelajari lebih lanjut. Juga yang diberi kesempatan memberi komentar hanya friends saja. RPK - PP-IAGI 2011-2014: Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012. Kirim abstrak ke email: pit.iagi.2012[at]gmail.com. Batas akhir pengiriman abstrak 28 Februari 2012. To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id For topics not directly related to Geology, users are advised to post the email to: o...@iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com
Re: [iagi-net-l] GUNUNG SADAHURIP - ada juga di Bosnia
Saya setuju saja suatu gejala fake, atau hoax dapat dijadikan tempat tujuan pariwisata. Banyak orang, terutama tourist, yang senang ditipu. Contoh kota Rosswell di New Mexico jadi terkenal sebagai kota yang pernah dikunjungi alien di tahun 1947, walaupun sudah banyak dibantah oleh pikah berwenang (US Air Force) dan tidak terbukti secara ilmiah. Sekarang jadi tujuan wisata, bahkan ada museum-nya dan jualan baju2 dan boneka alien. Saya juga terpincut untuk mengunjunginya, walaupun saya tahu bahwa ini bohongan saja. Contoh lain keberadaan machluk Nessie (plesiosaurus?) di Loch Ness, Skotlandia, yang tidak pernah terbukti secara ilmiah akan keberadaannya, tetap saja menjadi daerah tujuan wisata dengan museumnya yang ramai dikunjungi. Saya juga terpincut untuk mengunjunginya, walaupun tahu bahwa secara ilmiah tidak pernah terbukti. Jadi kalau pyramide Sadahurip mau dijadikan daerah wisata saya kira ok saja, hanya kita harus memberitahukan kepada publik gejala ini secara ilmiah dalam suatu museum. Wassalam RPK - Original Message - From: ronnie purantoro To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Wednesday, January 18, 2012 7:29 AM Subject: [iagi-net-l] GUNUNG SADAHURIP - ada juga di Bosnia Salam kenal, saya ikut milis 6 bulan lalu, sebagai penikmat milis ini. angkatan 76 ugm,ex arco, repsol-ypf dan cnooc, sekarang sebagai tki di malaysia. Mau share tentang Piramid yang cukup menghebohkan di tahunn 2005, ada sisi lain yang sangat menarik. National Geographic dan History Channel pernah menayangkan cerita ini. October 2005 Semir 'Sam' Osmanagic seorang Bosnian American, doktor arkeologi yang selama 15 tahun meneliti tentang piramid di Peru, Mexico, China, Mesir dan Sudan, menemukan Piramid di Visoko kota kecil berpenduduk 17000, Bosnia yang dari kenampakan nya mirip Piramid yang ditemukan di Mexico, bentuk segitiga sama sisi dan ada juga tunnel yang diyakini sebagai pintu. Penemuan tsb membuat heboh, tetapi pemerintah juga senang dengan penemuan peradaban Bosnia, yang mengobati keterpurukan setelah perang, ada rasa bangga dan nasionalisme yang kuat atas kejayaan Bosnia. Tahun 2006 team geologi dan arkeologi meneliti dan menyimpulkan bahwa bukit Visocica tersebut adalah natural geological formation. Tetapi Sam tetap dengan teorinya dan menamakan bukit tsb Pyramid of the Sun dan menyebutkan sebagai salah satu keajaiban di dunia. Dia dikenal sebagai Indiana jones dari Balkan, tetap memberikan interview, ceramah dan presentasi di tv seperti abc, bbc dll bak selebriti. Presentasinya bisa dilihat di youtube, bagus sekali. Memang dia low profile dan ramah yang membuat dia terkenal, bahkan di Visoko dia seperti pahlawan, semua orang minta foto bersama dan minta autograph. Visoko sendiri menjadi terkenal dan menjadi kota turis, apalgi setelah ex PM Malaysia Dr Mahatir berkunjung kesana, saat ini sudah dikunjungi 500ribu turis. Kesimpulanya, penemuan tsb membuat ekonomi maju dengan banyaknya hotel, toko dan restoran, serta souvenir2nya. Alangkah baiknya kalau IAGI membuat edukasi Gunung Sadahurip di kampung terdekat, dibuat musium dan ditampilkan artikel dari Piramid sadahurip vs Artikel dan data2 dari mang Okim, kemudian mengajak masyarakat menjadi tour guide stelah dilatih oleh IAGI. terlampir artikel lebih detail dan foto ; en.wikipedia.org/wiki/Bosnian_pyramids www.bosnianpyramid.com/ news.nationalgeographic.com/news/2006/05/pyramid-bosnia-1.html salam, ronnie purantoro -- From: Sujatmiko m...@cbn.net.id To: iagi-net@iagi.or.id; MGEI economicgeol...@yahoogroups.com Cc: SADONO sadonoin...@hotmail.com; GUNARDI sf.guna...@ymail.com; Feni Kertikasyari kertikasy...@yahoo.com; Iman Santoso titansp...@ymail.com; mira buana sparkly_...@yahoo.com Sent: Wednesday, January 18, 2012 5:26 AM Subject: [iagi-net-l] GUNUNG SADAHURIP : BUKTI-BUKTI GEOLOGI PERMUKAAN Rekan-rekan IAGI yang budiman, Tanpa maksud untuk mengundang perdebatan, mang Okim sampaikan di bawah ini beberapa fenomena geologi tambahan yang mang Okim amati di lereng selatan, timur, barat, dan utara G. Sadahurip pada 8 Januari 2012 yang lalu. Fenomena geologi inilah yang membuat mang Okim berani menyimpulkan bahwa G. Sadahurip bukan bangunan piramida budaya melainkan sebuah gunung api kecil berbentuk piramida yang utuh, yang dari bagian kaki sampai ke puncaknya tersusun dari batuan beku masif dengan sedikit selingan batuan piroklastik. Morfologi dengan litologi semacam ini disebut sebagai lava
Re: [iagi-net-l] PIRAMIDA SADAHURIP : TANGGAPAN DARI STAF KHUSUS PRESIDEN
Saya coba mempelajari facebook Pak Erick Rizky, khususnya foto-foto yang ditampilkannya. Sayangnya foto-foto ini (termasuk penafsiran geolistrik) sangat kecil-kecil, dan tidak bisa diperbesar untuk dapat dipelajari lebih lanjut. Juga yang diberi kesempatan memberi komentar hanya friends saja. RPK - Original Message - From: Sujatmiko m...@cbn.net.id To: iagi-net@iagi.or.id; MGEI economicgeol...@yahoogroups.com Cc: SADONO sadonoin...@hotmail.com; GUNARDI sf.guna...@ymail.com; marwan email warm...@yahoo.com; Feni Kertikasyari kertikasy...@yahoo.com; Iman Santoso titansp...@ymail.com; mira buana sparkly_...@yahoo.com Sent: Tuesday, January 17, 2012 10:41 AM Subject: [iagi-net-l] PIRAMIDA SADAHURIP : TANGGAPAN DARI STAF KHUSUS PRESIDEN Rekan-rekan IAGI yang budiman, Alhamdulilah, pagi ini mang Okim mendapat informasi dari Pak Ketum RDP dan Pak Arie Krisna Lopulisa tentang adanya tanggapan yang dikirim lewat Face Book dari Pak ERICK RIZKY, Asisten Staf Khusus Presiden Bidang Bantuan Sosial dan Bencana. Silahkan rekan-rekan menilai tanggapan tersebut yang mang Okim salin di bawah ini. Tanggapan balik dari mang Okim yang disampaikan kepada Pak RDP dapat dibaca setelah tanggapan dari Pak Erick Rizky . Mang Okim lampirkan juga satu gambar penampang G. Sadahurip berikut piramida yang tertanam di dalamnya, dengan beberapa pertanyaan / argumentasi dari mang Okim. Salam cinta geologi, Mang Okim Tanggapan Pak Erick Rizky, Asisten Stafsus Presiden Republik Indonesia : Tulisan pak Okim di milist IAGI dan Pikiran Rakyat Bandung sungguh menarik, emosional dan entah berkesimpulan apa. Pertama, menghubungkan Tim staf khusus dg Turangga Seta menandakan Pak OKIM tidak mendapat info akurat. Sebagai senior di geologi adalah kalimat yg kurang pantas jika ada kata2 staf khusus dihipnotis oleh Turangga Seta. Ada dua hal yg perlu kami klarifikasi, pertama, tim staf khusus bekerja tanpa ada sentuhan dan berhubungan dg Turangga seta. Kedua, terlepas pendekatan berbeda, tidak tepat apabila mang okim merasa kebenaran mang Okim mutlak dan Turangga seta adalah musuh para geologis. Sebagai ilmuwan tentu tidak sepantasnya merasa kebenaran mutlak hanya pada pak Okim yg ekspedisi sehari dg beberapa data yg masih bisa di debat dan visual. Kesan yg saya tangkap pak Okim mau menggiring riset yg dilakukan tim stafsus untuk mencari harta karun, tdk scientific, tdk diback up para ahli, dan Staf khusu Presiden bidang bantuan sosial dan bencana itu. sedang bermimpi. Terlalu simplifikasi berlebihan dan under estimate dg sebuah tim yg meneliti dengan serius, dan standar scientific yg kami junjung tinggi. Kalau kita lihat dari penjelasan Mang okim, tak ada argumen pokok yg dpt menyatakan riset tim katastropik purba itu salah. Bahkan Dalam artikel di Pikiran Rakyat Pak Miko secara tendensius mengatakan : Alangkah ironisnya bahwa hilangnya bangunan sangat penting di puncak G.Sadahurip yaitu beton Trianggulasi T 74 yang dibongkar karena dikira mengandung harta karun, lepas dari perhatian, padahal hukuman bagi pencurinya di zaman kolonial Belanda begitu berat. Kesimpulan kami , Berarti pak Miko mengetahui ada beton T 74 sejak jaman Belanda. Faktanya yang bongkar juga orang Belanda menurut cerita masyarakat. Tempat T 74 itu. Dari mana pak Miko mengetahui itu? Kami mencurigai pak Miko dalam hal ini Hubungan Soal beton T74 dan harta karun. Ada apa dg pak Miko? Kami terbuka dalam meriset ini, dan dilakukan secara hati2. Tapi statemen pak miko sdh dalam tarap politis ketimbang scientis.. Baiklah, ada beberapa poin berikut yg mungkin bisa menjadi bahan diskusi bersama. Tidak perlu emosional dan jauh bermanfaat, Apa yg menjadi kegelisahan Mang Okim ada adalam paparan berikut ini Kesimpulan : sujatmiko (geolog senior) menurut hemat kami bisa membuat persepsi keliru, hanya berdasarkan amatan visual, tendensius, tidak akurat. Tanggapan balik Mang Okim : Yth Pak Rovicky, Terima kasih atas forwarding emailnya. Mang Okim belum terima email tersebut. Alangkah baiknya kalau diskusinya dibuat terbuka saja, baik di milis IAGI ataupun di Pikiran Rakyat . Dialog atau polemik semacam ini pernah mang Okim lakukan dengan Balai Arkeologi Bandung menyangkut topik Situs Gua Pawon. Kapasitas mang Okim waktu itu sebagai pribadi dan sekaligus Sekjen KRCB. Polemiknya di PR sangat interesting sampai Pak Lambok sebagai Ketua Pengda IAGI Jabar turun tangan, mengundang KRCB dan BALAR Bandung untuk duduk bersama, dengan arbitrase Prof. Harry Truman Simanjuntak yang diundang khusus dari Jakarta. Kesimpulannya : Gua Pawon benar sebagai SITUS Prasejarah, dan BALAR Bandung dipersilahkan menindak lanjuti temuan KRCB. Untuk kasus Sadahurip, insyaallah mang Okim bisa mempertanggung jawabkan isi dari tulisan mang Okim. Beberapa pesan sms yang pernah mang Okim posting di milis IAGI bulan Maret 2011 ada yang menjelaskan tentang awal hubungan Stafsus Presiden dengan Turangga Seta ( termasuk perintah untuk tidak