Re: [iagi-net] -batuan-aneh-di-geopark-ciletuh

2016-07-10 Terurut Topik R.P.Koesoemadinata
Wah kalau lihat foto-fotonya mengingatkan saya pada suatu E-log, terdiri dari 
interbedded sandstones dan shales. " 3D well log". Looks natural to me
Hehehe
Wassalam
RPK

  - Original Message - 
  From: Franciscus B Sinartio - fbsinar...@yahoo.com 
  To: iagi-net@iagi.or.id ; Danny Hilman ; Iagi 
  Sent: Friday, July 08, 2016 11:14 PM
  Subject: Re: [iagi-net] -batuan-aneh-di-geopark-ciletuh


  Apa mungkin karena erosi karena angin???


  Sent from Yahoo Mail on Android


On Fri, Jul 8, 2016 at 22:13, Danny Hilman
 wrote:
Kalo dari foto-fotonya kemungkinan besar bukan produk alamiah.
Dalam proses geologi, biasanya bentukan seperti itu terjadi karena erosi 
air yang cukup deras (seperti di pinggir laut atau sungai deras) pada batuan 
berlapis. Meskipun aneh juga karena bongkah2nya semua berbentuk tiang/kolom 
bukan bongkah-bongkah yangbentuknya tidak beraturan.  Di foto kelihatannya 
batuannya masif, tidak menunjukan adanya perlapisan; artinya lekukan yang 
terjadi sepertinya bukan efek dari erosi pada lebih dari satu lapisan dengan 
kekerasan berbeda.  Dan batuan-batuan tersebut tidak terlihat dipinggir sungai 
atau pantai tapi kelihatannya berguguran dari sumbernya yang dekat.salah satu 
batu bidak tersebut memperlihatkan bagian bawahnya berbentuk kotak (kubus) 
sedangkan bagian atasnya selinder... dan tidak terlihat ada perlapisan atau 
perbedaan batuan... namun sekali lagi resolusi fotonya kurang tinggi.  
Teka-teki yang sangat menarik.


salam,
DHN






On Fri, Jul 8, 2016 at 4:46 PM, Amir Al Amin  wrote:

  Kok kayak hasil bioturbasi, tapi besar.,.


  ayo tebak2an, bikinan manusia atau bukan :-)


  
http://news.detik.com/berita/3232889/area-temuan-batuan-aneh-di-geopark-ciletuh-meluas-warga-lakukan-pengamanan

  -- 

  ***
  Amir Al Amin
  Operations/ Wellsite Geologist
  (62)811592902
  amir13120[at]yahoo.com
  amir.al.amin[at]gmail.com
  

  

  Geosea XIV and 45TH IAGI Annual Convention 2016
  Bandung , October 10-13 2016
  for further information please visit our website at 
http://geosea2016.iagi.or.id or email to secretar...@geosea2016.iagi.or.id

  

  Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
  Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
  Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta (a/n IAGI)
  No. Rek: 123 0085005314
  Bank BCA KCP. Manara Mulia (A/n: Shinta Damayanti)
  No. Rekening: 255-1088580

  
  Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id
  Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id
  
  DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information 
  posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. 
  In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but 
not limited
  to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, 
resulting 
  from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with 
the use of 
  any information posted on IAGI mailing list.







-- 

Danny Hilman Natawidjaja
LabEarth - Geoteknologi  LIPI, Gd.70
Komplek LIPI - Gd.70, Jl. Sangkuriang, Bandung 40135, Indonesia



Geosea XIV and 45TH IAGI Annual Convention 2016
Bandung , October 10-13 2016
for further information please visit our website at 
http://geosea2016.iagi.or.id or email to secretar...@geosea2016.iagi.or.id



Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta (a/n IAGI)
No. Rek: 123 0085005314
Bank BCA KCP. Manara Mulia (A/n: Shinta Damayanti)
No. Rekening: 255-1088580


Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id
Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id

DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information 
posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. 
In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not 
limited
to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting 
from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the 
use of 
any information posted on IAGI mailing list.



  

  Geosea XIV and 45TH IAGI Annual Convention 2016
  Bandung , October 10-13 2016
  for further information 

Re: [iagi-net] PEMILU ISPG - IAGI 2016 - 2018

2016-04-13 Terurut Topik R.P.Koesoemadinata
Assocation vs Society
Indonesian Society of Petroleum Geologists atau Indonesian Assocation of 
Petroleum Geologists?
Biasanya istilah Association (Ikatan, Persatuan) dipakai untuk Professional 
Association, di mana ditekankan profesi geologistsnya, bahkan untuk perkumpulan 
perusahaan. seperti AAPG, yang dimana profesi-nya yang ditonjolkan dan 
diperjuangkan.
Society (Masyarakat)  biasanya digunakan untuk Scientifc Society, seperti 
Geological Society of America, LondonGeological Society, di mana science-nya 
yang jadi peran utamanya.
Tapi memang kedua istilah sudah tidak jelas lagi. Logikanya dan secara 
konsisten di bawah Association (Ikatan) ada masyarakat keilmuan-keilmuan, 
seperti MGEI: Masyakat Geologi Ekonomi Indonesia, Masyarakat Geowisata 
Indonesia dst
Wassalam
RPK

  - Original Message - 
  From: Indonesian Society of Petroleum Geologist - sekretar...@ispg.iagi.or.id 
  To: iagi-net@iagi.or.id 
  Sent: Tuesday, April 12, 2016 11:02 PM
  Subject: [iagi-net] PEMILU ISPG - IAGI 2016 - 2018


  Selamat Malam Bapak dan Ibu Penggiat Migas Indonesia!

  Dengan bangga kami informasikan 2 kandidat President ISPG 2016-2018!

  Kandidat no 1. Julianta Parlindungan Panjaitan - ConocoPhillips

  Kandidat no 2. Fatrial Bahesti - Pertamina EP

  Segera tentukan pilihan anda! Bagaimana caranya?

  Voting Online

  Pemilu ini akan membahas 3 poin yaitu
  #1. SYARAT & TATACARA PEMILU ONLINE
  #2. FORMAT EMAIL PEMILIHAN KANDIDAT ISPG-IAGI 2016-2018
  #3. BUKTI TELAH MENGIKUTI VOTING ONLINE

  #1. SYARAT & TATACARA PEMILU ONLINE
  1. Pemilih adalah anggota IAGI profesional (bukan mahasiswa S1) dan berkarya 
dibidang migas.
  2. Periode PEMILU ONLINE adalah 9-21 April 2016 (24.00 WIB)
  3.Pemilih agar mengirimkan email voting pemilu (sesuai dengan format dibawah) 
kepada sekretariat ISPG (sekretar...@ispg.iagi.or.id)
  3. Pemilih akan mendapatkan bukti email yang dikirimkan oleh sekretariat ISPG 
ke email kantor/email yang telah didaftarkan. Balasan dari sekretariat ISPG 
akan menjadi bukti bahwa anda telah mengikuti pemilu melalui voting online.
  4. Kirim bukti email tersebut kepada verifikator (ispg2...@gmail.com) untuk 
verifikasi data pemilih.
  5. Sekretariat akan mengirimkan email kepada seluruh anggota mailist IAGI 
terkait nama lengkap dan nomor verifikasi. Sehingga pemilih dan verifikator 
dapat mengQC bersama nomor verifikasi pemilih yang mengikuti PEMILU ISPG-IAGI 
2016-2018
  6. Jika telah mengikuti Pemilu Online maka pemilih tidak diperkenankan untuk 
memilih manual.
  7. Jika tidak mengikuti poin tata cara dan syarat PEMILU ISPG-IAGI 2016 maka 
panitia berhak memutuskan bahwa suara dinyatakan tidak valid.

  #2. FORMAT EMAIL PEMILIHAN KANDIDAT ISPG-IAGI 2016-2018

  Subject Email:
  PEMILU ISPG-IAGI 2016-2018 (*Huruf besar semua)

  Body Email:
  1. Nama Lengkap (*Tanpa Disingkat): contoh Muhammad Iqbal bukan M. Iqbal 
(*Wajib diisi)
  2. Email Kantor DAN Email Pribadi (*Wajib diisi dua duanya)
  3. Institusi Tempat Bekerja (*Wajib diisi)
  4. No Induk IAGI (*Wajib diisi)
  5. Saya Mendaftarkan Suara Saya untuk No urut 1 atas nama Susilo Bambang 
Yudhoyono (*Wajib diisi)

  #3. BUKTI TELAH MENGIKUTI VOTING ONLINE

  Subject Email:
  BUKTI VOTING ONLINE PEMILU ISPG-IAGI 2016-2018

  Body Email:
  Terimakasih anda sudah melakukan voting PEMILU ISPG-IAGI 2016-2018.

  berikut adalah no verifikasi anda (Contoh) 0978

  Silahkan lanjutkan email ini sebagai bukti verifikasi suara anda ke email 
verifikator kami di ispg2...@gmail.com

  Terimakasih

  SUKSESKAN PEMILU ISPG 2016!

  Tentukan pilihan anda SEKARANG!
  Sekretariat ISPG


  

  Geosea XIV and 45TH IAGI Annual Convention 2016
  Bandung , October 10-13 2016
  for further information please visit our website at 
http://geosea2016.iagi.or.id or email to secretar...@geosea2016.iagi.or.id

  

  Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
  Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
  Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta (a/n IAGI)
  No. Rek: 123 0085005314
  Bank BCA KCP. Manara Mulia (A/n: Shinta Damayanti)
  No. Rekening: 255-1088580

  
  Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id
  Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id
  
  DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information 
  posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. 
  In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not 
limited
  to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting 
  from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the 
use of 
  any information posted on IAGI mailing list.






Geosea XIV and 45TH IAGI Annual Convention 2016

Bandung , October 10-13 2016

for further 

Re: [iagi-net] Energi Matahari

2016-02-01 Terurut Topik R.P.Koesoemadinata
ahun? Ini pertanyaan praktis!
 RPK
> Powered by Telkomsel BlackBerry®
>
> -Original Message-
> From: Eko Prasetyo <strivea...@gmail.com>
> Sender: <iagi-net@iagi.or.id>
> Date: Mon, 01 Feb 2016 11:19:32
> To: <iagi-net@iagi.or.id>
> Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
> Subject: Re: [iagi-net] Energi Matahari
>
> Elon Musk sudah merintis baterai untuk power kelas rumahan
> bernama Power
 Wall yang dikatakan awet karena memakai
> teknologi baterai Electric car

> On Mon, Feb 1, 2016, 19:17  <koeso...@melsa.net.id> wrote:
>
>> Belum lagi lifetime dari battery-nya, apakah lebih dari 2
>> tahun. Tentu
 kapasitas battery-nya harus lebih besar dari
>> accu mobil yg hanya tahan
 paling 2 tahun, pasti akan lebih
>> mahal dari accu mobil
>> RPK
>> Powered by Telkomsel BlackBerry®
>>
>> -Original Message-
>> From: koeso...@melsa.net.id
>> Sender: <iagi-net@iagi.or.id>
>> Date: Mon, 1 Feb 2016 10:21:23
>> To: <iagi-net@iagi.or.id>
>> Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
>> Subject: Re: [iagi-net] Energi Matahari
>>
>> Wah belum ada yg tahu dimana ada yg jual di Jakarta, baru
>> kelihatannya
 sekadar hobby saja pake harus masuk
>> perkumpulan segala. Kalau di Perth
 harganya AUD 2700 ya
>> sekitar Rp 30 jt yg kapasitas 2 kW saja. Ya jauh lebih
>> murah generator diesel yg 5 kW hanya Rp 14 jta, yg bensin
>> lebih murah lagi
 di bawah Rp. 10 jt, juga harga solar per
>> liternya Rp 5050. Pantesan belum
 ada yg jual di Jakarta
>> atau di Bandung, byar pet lagi, apalagi sekarang
 musim
>> hujan
>> RPK
>> Powered by Telkomsel BlackBerry®

>>
>> -Original Message-
>> From: "F. Hasan Sidi" <fhs...@gmail.com>
>> Sender: <iagi-net@iagi.or.id>
>> Date: Mon, 1 Feb 2016 12:35:27
>> To: iagi-net<iagi-net@iagi.or.id>
>> Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
>> Subject: Re: [iagi-net] Energi Matahari
>>
>> Sebagai gambaran, untuk solar panel rumahan dengan
>> kapasitas 2kW,
 harga di Perth sekitar AUD 2700 dan bisa
>> menghasilkan daya rata-rata
 (tergantung musim) 9kWh per
>> harinya.
>>
>> FHS
>>
>> 2016-02-01 10:09 GMT+08:00 R.P.Koesoemadinata
>> <koeso...@melsa.net.id>:
>> > Pertanyaan praktis saja: di mana (di toko atau perusahaan
>> > mana) bisa beli
 solar cells itu di Jakarta atau di
>> > Bandung
>> > Kepingin beli (kalau harganya memadai), apa listriknya
>> > dapat dijual ke
>> PLN
>> > atau tidak.
>> > Bagus juga, kalau siang excess-nya kita jual ke PLN,
>> > kalau malam kita
>> beli
>> > kembali dari PLN
>> > Wassalam
>> > RPK
>> >
>> > - Original Message -
>> > From: Yanto R. Sumantri - yrs_...@yahoo.com
>> > To: iagi-net@iagi.or.id
>> > Sent: Monday, February 01, 2016 8:28 AM
>> > Subject: Re: [iagi-net] Energi Matahari
>> >
>> > Pak Is
>> > Ada kesulitan dg solar cell yi apabila sinar matahari
>> > kurang dot sktg,
>> maka
>> > kemapuan solar cell akan kurang.
>> > Jadi bila di"mixed" dg listrik pln akan menolong.
>> > Kalau 6 thn kembali modal spt dikatakan oak Rida menarik
>> > juga , kecuali
 kalau negara mengenakan pajak , mungkin
>> > jadi berubah ya.
>> > Kan negara pasti (?) melihat inu sbg suatu bisnis.
>> > Kayanya enakan bikin kost2an ya .hehehe, apalagi kist2 an
>> > putri.
>> >
>> > su Abah
>> > Sent from Yahoo Mail on Android
>> >
>> > On Mon, 1 Feb, 2016 at 7:59, Shofiyuddin
>> > <shofiyud...@gmail.com> wrote:
>> > Kabar menggembirakan. Adakah universitas yang sudah
>> > membuka peluang usaha
 ini untuk dikomersialkan?
>> >
>> > 2016-02-01 6:49 GMT+07:00 <lia...@indo.net.id>:
>> >>
>> >>  Aturan PLN  dibawah  ini bisa jadi pedoman kalau
>> >>  berminat
>> >>  pasang listrik tenaga matahari diatas atap rumah kita
>> >>  dan di
 kombinasikan dg listriknya PLN ( dpt untuk
>> >>  meng

Re: [iagi-net] Energi Matahari

2016-01-31 Terurut Topik R.P.Koesoemadinata
Pertanyaan praktis saja: di mana (di toko atau perusahaan mana) bisa beli solar 
cells itu di Jakarta atau di Bandung
Kepingin beli (kalau harganya memadai), apa listriknya dapat dijual ke PLN atau 
tidak.
Bagus juga, kalau siang excess-nya kita jual ke PLN, kalau malam kita beli 
kembali dari PLN
Wassalam
RPK
  - Original Message - 
  From: Yanto R. Sumantri - yrs_...@yahoo.com 
  To: iagi-net@iagi.or.id 
  Sent: Monday, February 01, 2016 8:28 AM
  Subject: Re: [iagi-net] Energi Matahari


  Pak Is
  Ada kesulitan dg solar cell yi apabila sinar matahari kurang dot sktg, maka 
kemapuan solar cell akan kurang.
  Jadi bila di"mixed" dg listrik pln akan menolong.
  Kalau 6 thn kembali modal spt dikatakan oak Rida menarik juga , kecuali kalau 
negara mengenakan pajak , mungkin jadi berubah ya.
  Kan negara pasti (?) melihat inu sbg suatu bisnis.
  Kayanya enakan bikin kost2an ya .hehehe, apalagi kist2 an putri.


  su Abah

  Sent from Yahoo Mail on Android


On Mon, 1 Feb, 2016 at 7:59, Shofiyuddin
 wrote:
Kabar menggembirakan. Adakah universitas yang sudah membuka peluang usaha 
ini untuk dikomersialkan? 



2016-02-01 6:49 GMT+07:00 :

   Aturan PLN  dibawah  ini bisa jadi pedoman kalau berminat
   pasang listrik tenaga matahari diatas atap rumah kita dan di
   kombinasikan dg listriknya PLN ( dpt untuk mengurangi Rek PLN
   ) :
  Peraturan Direksi PT PLN (Persero) Nomor 07333.K/DIR/2013
  tentang Pemanfaatan Energi Listrik dari Fotovoltaik oleh
  Pelanggan PT PLN (Persero):
  https://www.lapor.go.id/home/download/lampiran/22959


  ISM



  > Setelah saya telurusi ternyata di Jakarta sudah ada proses
  > 'jual-beli' listrik tenaga matahari ini.
  > Memang payung hukumnya belum ada. berikut link nya.
  >
  > berikut cuplkan ., dan link nya...
  >
  >
  > “Sederhananya bisa dikatakan tidak jual-beli listrik, tapi
  > melainkan saling tukar saja. Kalau konsumen kirim ke PLN 100
  > kWh (kilowatt-jam), lalu konsumen pakai dari PLN 300 kWh,
  > maka yang dibayar konsumen hanya 200 kWh, jadi lebih
  > hemat,” tutup Benny.
  >
  >
  >
  > Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi
  > Energi, Kementerian ESDM, Rida Mulyana mengatakan, dengan
  > memasang solar cell di atap rumah dan menjualnya ke PLN,
  > bisa balik modal dalam enam tahun, ucap Rida kepada
  > detikFinance, Rabu (6/5/2015).
  >
  >
  >
  > Rida mengatakan, saat ini sedang dihitung berapa tarif yang
  > membuat masyarakat untung dan mau investasi dulu dan PLN
  > juga diuntungkan. “Karena kan ini keluar uang dulu,
  > semakin besar kapasitas listrik yang dihasilkan makin besar
  > investasinya. Apalagi, dengan sekali pasang, solar cell yang
  > dipasang di atap-atap rumah bisa 20 tahun lebih lho
  > tahannya, perawatannya hanya rajin-rajin saja mengelap solar
  > cell-nya, gampang kan. 6 tahun sudah balik modal, belum
  > lebih hemat bayar listrik setiap bulannya karena dipotong
  > penjualan listrik ke PLN,” ungkap Rida. “Ini akan
  > mendorong energi baru terbarukan makin meluas dimanfaatkan
  > oleh masyarakat, kemandirian energi kita makin meningkat,”
  > tutup Rida.
  >
  >
  > http://solarsuryaindonesia.com/news/kini-rumah-bisa-jual-listrik-ke-pln>



  ___
  indomail - Your everyday mail - http://indomail.indo.net.id


  

  Geosea XIV and 45TH iagi Annual Convention 2016
  Bandung , October 10-13 2016
  for further information please visit our website at 
http://geosea2016.iagi.or.id or email to secretar...@geosea2016.iagi.or.id

  

  Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
  Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
  Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta (a/n IAGI)
  No. Rek: 123 0085005314
  Bank BCA KCP. Manara Mulia (A/n: Shinta Damayanti)
  No. Rekening: 255-1088580

  
  Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id
  Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id
  
  DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information
  posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others.
  In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but 
not limited
  to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, 
resulting
  from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with 
the use of
  any information posted on IAGI mailing list.

  





Re: [iagi-net] Ultah Prof Koesoemadinata

2016-01-30 Terurut Topik R.P.Koesoemadinata

Terima kasih atas perhatiannya
Wassalam
RPK
- Original Message - 
From: "S. (Daru) Prihatmoko" 

To: "IAGI-net" 
Cc: 
Sent: Saturday, January 30, 2016 6:31 PM
Subject: [iagi-net] Ultah Prof Koesoemadinata


Atas nama pribadi dan PP IAGI, kami mengucapkan selamat Ulang Tahun yg ke 80 
untuk Prof. RP Koesoemadinata. Semoga tetap sehat dan bersemangat membimbing 
para generasi muda geologi Indonesia, serta terus berkarya untuk kemajuan 
ilmu geologi dan bangsa Indonesia.


Salam geologi,
Sukmandaru P (IAGI 1380)

Sent from my mobile 
device


Geosea XIV and 45TH iagi Annual Convention 2016
Bandung , October 10-13 2016
for further information please visit our website at 
http://geosea2016.iagi.or.id or email to secretar...@geosea2016.iagi.or.id




Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta (a/n IAGI)
No. Rek: 123 0085005314
Bank BCA KCP. Manara Mulia (A/n: Shinta Damayanti)
No. Rekening: 255-1088580


Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id
Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id

DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information
posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others.
In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not 
limited

to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting
from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the 
use of

any information posted on IAGI mailing list.
 




Geosea XIV and 45TH iagi Annual Convention 2016
Bandung , October 10-13 2016
for further information please visit our website at 
http://geosea2016.iagi.or.id or email to secretar...@geosea2016.iagi.or.id



Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta (a/n IAGI)
No. Rek: 123 0085005314
Bank BCA KCP. Manara Mulia (A/n: Shinta Damayanti)
No. Rekening: 255-1088580


Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id
Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id

DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information 
posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. 
In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited
to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting 
from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of 
any information posted on IAGI mailing list.




Re: [iagi-net] Ultah Prof Koesoemadinata

2016-01-30 Terurut Topik R.P.Koesoemadinata

Terima kasih
RPK
- Original Message - 
From: " - stjbudisant...@yahoo.com" 

Re: [iagi-net] Ultah Prof Koesoemadinata

2016-01-30 Terurut Topik R.P.Koesoemadinata

TErima kasih
RPK
- Original Message - 
From: "Yusmal - yusmal_yu...@yahoo.com" 

Re: [iagi-net] Divestasi Saham Freeport Bagai Buah Simalakama

2016-01-23 Terurut Topik R.P.Koesoemadinata
Lucu juga pemerintah harus bayar/membeli saham Freeport yang kelewat mahal. 
Minta gratis saja, masa kalau pejabat bisa dapat gratis, malah pemerintah harus 
bayar. Hehee
RPK
  - Original Message - 
  From: Yanto R. Sumantri - yrs_...@yahoo.com 
  To: iagi-net@iagi.or.id 
  Sent: Friday, January 22, 2016 8:31 AM
  Subject: Re: [iagi-net] Divestasi Saham Freeport Bagai Buah Simalakama


  Betul pak Ismail tapi saya baca dikoran Pemerintah cq Dirjen Minerba sudah 
mengatakan bahwa harga yang ditawarkan PT Freeport Indonesia itu terlalu tinggi.


  @ Pak Ong .
  Mengapa saya berpendapat kita harus  investasi di PT FI , saya berpendapat 
kalau kita ada "didalam" , kita masih bisa melakukan kontrol atas kebijakan2 PT 
FI.
  Oleh karena itu kita harus menempatkan staf kita yg kredibel dari sisi teknis 
dan MORAL dijajaran manajemen PT FI.
  Bagaimana memperjuangkan ini , tentu Pemerintah lah yang harus mampu membuat 
klausa ini dalam Kontrak Perpanjangan.


  Jalan kearah itu sangat panjang dan memerlukan stamina tinggi dari para 
negosiator kita.Tapi kalau mau pasti bisa .


  Semoga ...


  si Abah



  On Friday, January 22, 2016 6:35 AM, Dandy Hidayat 
 wrote:




  Dari Meja Pak Mentri ...




  Divestasi dan Izin Ekspor Bahan Pegangan 
  Kementerian Energi dan Sumber Daya Indonesia 
  Jakarta, 20 Januari 2016


  Tata Cara Divestasi Saham 
  1. Kepemilikan saham dalam PT Freeport Indonesia adalah: 
  a. Pemerintah Indonesia : 9,36% 
  b. Freeport McMoran Gold & Cupper : 81,28% 
  c. PT Indocupper Investama : 9,36% (Milik Freeport McMoran) 




  2. Kewajiban divestasi PT FI sesuai PP Nomor 77 Tahun 2014 adalah sebesar 
20%, namun karena Pemerintah Indonesia (Peserta Indonesia) telah memiliki saham 
sebesar 9,36% maka divestasi yang wajib dilakukan PT FI adalah sebesar 10,64% 




  3. Mekanisme penawaran harga saham PT FI: 
  a. PT FI wajib menawarkan divestasi saham sebesar 20% kepada Peserta 
Indonesia 1 (satu) tahun sejak terbitnya PP No 77 Tahun 2014 yaitu tanggal 14 
Oktober 2015, dengan jangka waktu paling lama 90 (Sembilan puluh) hari 
  b. Penawaran divestasi kepada Peserta Indonesia dilakukan secara berjenjang 
yaitu Pemerintah, Pemerintah Propinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota 
  c. Pemerintah, Pemerintah Propinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota harus 
menyatakan minatnya paling lambat 60 hari setelah tanggal penawaran, 
berdasarkan kesepakatan harga. 
  d. Apabila dalam jangka waktu 60 hari tidak menyatakan minatnya maka saham 
akan ditawarkan kepada BUMN/BUMD. 


  4. PT FI telah menawarkan divestasi saham sebesar 10,64% pada tanggal 14 
Januari 2016, dengan harga US$ 1.7 Millyar dari harga 100% yaitu US$ 16.2 
Milyar, dengan makanisme Fair Market Value. 




  5. Pemerintah harus segera melakukan evaluasi harga. Pemerintah dapat 
menunjuk Independent Valuer dan dilakukan beauty contest terhadap independent 
valuer. 


  6. Ditjen Minerba sedang menyiapkan surat permintaan anggota TIM kepada 
Kementerian dan Lembaga terkait dan menyiapkan SK pembentukan TIM Penentuan 
Harga Divestasi PT FI, yang terdiri dari: (a) KESDM, (b) Kemenko Bidang 
Perekonomian, (c) Kemenko Bidang Kemaritiman, (d) Kemenkeu (Ditjen Kekayaan 
Negara, BKF, Ditjen Pajak), (e) KemenBUMN, (f) BKPM, dan (g) BPKP 




  KEWAJIBAN DIVESTASI SAHAM 


  1 Dasar Hukum A. UU Nomor 4 Tahun 2009 Pasal 112 “Setelah 5 (llima) tahun 
berproduksi, badan usaha pemegang IUP dan IUPK yang sahamnya dimiliki oleh 
asing wajib melakukan divestasi saham kepada Pemerintah, pemerintah daerah, 
badan usaha milik negara, badan usaha milik daerah, atau badan usaha swasta 
nasional”. B. PP No. 77/2014 :  Pasal 97 ayat (1d) a.l menyebutkan bahwa 
Kewajiban divestasi saham untuk kegiatan penambangan bawah tanah dan 
penambangan terbuka sebesar 30%.  Pasal 97 ayat (2) Penawaran divestasi saham 
dilakukan secara berjenjang kepada: (a) Pemerintah, Pemprov, Pemkab/Kota; (b) 
BUMN dan BUMD; dan (c) Badan usaha swasta nasional  Pasal 112D ayat (2) “Yang 
telah berproduksi sekurang-kurangnya 5 (lima) tahun sebelum diundangkan 
peraturan pemerintah ini wajib melaksanakan ketentuan divestasi saham”: a. 
Sebesar 20% (dua puluh persen) paling lambat 1 (satu) tahun sejak Peraturan 
Pemerintah ini diundangkan; dan b. Sebesar persentase pada tahun berjalan 
sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan Pemerintah ini paling lambat 5 (lima) 
tahun sejak Peraturan Pemerintah ini diundangkan 


  2 Kewajiban divestasi PT FI sesuai PP No 77/2014 adalah sebesar 20%, namun 
karena Pemerintah (Peserta Indonesia) telah memiliki saham 9,36% maka divestasi 
yang wajib dilakukan PT FI adalah sebesar 10,64% 


  3. Mekanisme: a. Tanggal 14 Oktober 2014 PP No 77/2014 diterbitkan b. PT FI 
wajib menawarkan divestasi saham sebesar 20% kepada Peserta Indonesia 1 (satu) 
tahun sejak terbitnya PP Nomor 77 Tahun 2014 yaitu tanggal 14 Oktober 2015, 
dengan jangka waktu paling lama 90 (sembilan puluh) hari c. Penawaran divestasi 
kepada 

Re: [iagi-net] Divestasi Saham Freeport Bagai Buah Simalakama

2016-01-20 Terurut Topik R.P.Koesoemadinata

Begini cerita sejarahnya, Pak Liamsi:
PSC itu dicetuskan oleh Ibnu Sutowo waktu masih pada zaman Soekarno, yang 
menolak investasi asing, bahkan perusahaan asingpun terutama kepunyaan 
Belanda dinasionalisasi dijadikan BUMN. Investasi asing diharamkan dianggap 
itu penjajahan kapitalist-imperialist. Namun demi kepentingan politik 
keberadaan Caltex dan Stanvac masih ditolerir. Juga Shell, karena separoh 
kepunyaan Inggris, tapi kemudian seluruh assetnya dibeli oleh Pertamina 
dengan menyicil dari produksi minyaknya.
Disini letak kelihayan Ibnu Sutowo, dia menyadari bahwa kita tidak punya 
modal sama sekali dan sumberdaya manusia. Maka diciptakannya konsep 
Production Sharing Kontrak, di mana perusahaan asing disewa sebagai 
kontraktor semata-mata, bukan sebagai investor, tidak banyak berbeda seperti 
service company seperti Schlumberger, kecuali dia harus pre-financing dan 
fee-nya dibayar dengan split-minyak hasil produksi, jika gagalmenemukan 
minyak tidak dibayar. Kontraktor tidak berinvestasi di Indonesia, peralatan 
yang dia bawa begitu tiba di Indonesia menjadi milik Pertamina. Pada waktu 
itu semua fasilitas diberikan Pertamina, termasuk pembebasan tanah dsb.Juga 
kontraktor tidak punya "entitlement" terhadap cadangan yang diketemukan. 
Apa-apa yang ditemukan tetap milik negara/Pertamina, baru dibagi hasilkan 
setelah keluar ke permukaan. Kontraktor hanya kerja saja. Hal ini dianggap 
tidak bertentangan dengan UUD-45 sebagaimana ditafsirkan pada zaman itu. 
Jangka waktu produksi ditentukan, dan setelah itu harus hengkang. Jadi 
sifatnya sementara, makanya tidak perlu berbadan hukum di Indonesia (masih 
berlaku sampai sekarang). Dengan berlangsungnya zaman maka terjadi 
perubahan, dari kontraktor menjadi mitra, dan apalagi setelah reformasi 
disebut-sebut sebagai investor


Kontrak Karya (COW) diciptakan sesudah G35 S, zaman Soeharto, dalam rangka 
undang-undangan Penanaman Modal Asing, dan kontrak karya adalah investor, 
menanamkan modal di Indonesia, jadi jelas dia mempunyai asset di Indonesia, 
sebagaimana investor lainnya, seperti pabrik, peralatan  kendaraan, bangunan 
dan juga cadangan yang ditemukan dapat dijadikan assetnya. Investor tidak 
diharamkan lagi, malah dirayu-rayu supaya datang.
Pada permulaan zaman Soeharto itu PT Caltex dan PT Stanvac juga pernah 
dijadikan kontrak karya sampai berakhirnya dan kemudian dijadikan PSC juga. 
Pada kontrak karya itu Stanvac dan Caltex punya rig sendiri, laboratorium 
micropaleontologi sendiri, peralatan seismik sendiri, kemudian dibubarkan 
setelah jadi PSC

Itulah ceritanya perbedaan PSC dab COW (contract of works)
Maka pelajarilah sejarah, hehehe.

Wassalamn
RPK
- Original Message - 
From: 

To: 
Sent: Thursday, January 21, 2016 8:00 AM
Subject: Re: [iagi-net] Divestasi Saham Freeport Bagai Buah Simalakama


Itu bedanya PSC dan Kontrak Karya. PSC betul2 'kontraktor' tidak boleh 
punya asset di Indonesia, sehingga tidk perlu PT, boleh terdaftar di 
Vanuatu atau di manapun didunia,  kalau Kontrak Karya itu 'investor" dalam 
rangka PMA, dan harus berbadan hukum di Indonesia, alias PT.

Hehe
RPK
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: lia...@indo.net.id
Sender: 
Date: Thu, 21 Jan 2016 06:27:09
To: 
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net] Divestasi Saham Freeport Bagai Buah Simalakama

( Persoalannya adalah , (apa  iya  ini benar?) , dalam kontrak
karya pertambangan maka seluruh asset itu milik Pemegang
Kontraktor , berbeda dengan migas dimana seluruh asset yang
sudah masuk Pabean RI adalah  milik negara.arus di"beli"Kalau ini terjadi 
, maka seluruh sarana dan prasarana akan

diangkut oleh PT Freeport Indonesia , atau harus dibel ??
=


Abah , kalau benar refot juga ya , nanti kalau nggak
diperpanjang KK nya operator baru harus menyediakan semua
fasilitas produksinya memulai  dari awal semuanya. dan kalau
tahu tidak diperpanjang tentunya operator lama juga akan
mengurangi bahkan meniadakan biaya maintenen nya ( tdk ada
investasi baru ) kalau kontrak sdh akan habis tdk diperpanjang.
yg jelas jangan sampai jadi "Monumen" saja nantinya setelah
selesai
Tentunya KK ini juga harus berganti baju dg IUP karena dlm UU
Minerba yg baru tdk ada lagi KK, jadi bukan perpanjangan
kontrak tapi pemberian IUP baru

ISM

( yg awam dalam soal mBang- Tambangan )








Pak Ismail dkkMengenai divestasi PT.Freeport Indonesia
 dimana Pemerintah berniat untuk membeli sahamPT Freeport
 , mungkin bisa kitabandingkan dengan bentuk JOB zaman
pertamina dulu.JOB/JOA dalam Pertamina memandang PERTAMINA
saat itu adalahmewakili Pemerintah sebagai satu2 nya nya
badan usaha dibidang migas (dan panasbumi) satu2 nya di NKRI
( UU no 8 /1971.Pada bentuk JOB maka posisi Pertamina ada
dua yaitu sebagaibadan usaha (mitra perusahaan investor )
dan sebagai Pemerintah.Sehingga Pembagian pendapatannya
dibagi dengan dua sistimyang 

Re: [iagi-net] ‎Harga Minyak Jeblok, Jurusan Perminyakan Masih Favorit?

2016-01-19 Terurut Topik R.P.Koesoemadinata
Kalau di AAPG ada yang namanya Emeritus Member, dapat potongan iuran yang cukup 
besar
RPK
  - Original Message - 
  From: Habash Semimbar 
  To: iagi-net@iagi.or.id 
  Cc: MGEI Forum 
  Sent: Tuesday, January 19, 2016 5:02 PM
  Subject: Re: [iagi-net] ‎Harga Minyak Jeblok, Jurusan Perminyakan Masih 
Favorit?


  Untuk keanggotaan IAGI koq kategorinya hanya 2 ya? Apa bisa ditambah dengan 
kategori pensiunan? Sekedar usulan ... Supaya pensiunan terap bersemangat jadi 
anggota..

  Habash

  On Jan 16, 2016 7:49 PM, "godang shaban"  wrote:

‎Harga Minyak Jeblok, Jurusan Perminyakan Masih Favorit? via @detikcom 
http://finance.detik.com/read/2016/01/16/191253/3120125/4/harga-minyak-jeblok-jurusan-perminyakan-masih-favorit


Sent from my BlackBerry 10 smartphone on the Telkomsel network.



Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact

Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti

Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id
Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id

DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information 
posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. 
In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not 
limited
to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting 
from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the 
use of 
any information posted on IAGI mailing list.




  

  Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
  Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact
  
  Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
  Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
  Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
  No. Rek: 123 0085005314
  Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
  Bank BCA KCP. Manara Mulia
  No. Rekening: 255-1088580
  A/n: Shinta Damayanti
  
  Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id
  Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id
  
  DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information 
  posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. 
  In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not 
limited
  to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting 
  from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the 
use of 
  any information posted on IAGI mailing list.
  

  =




Visit IAGI Website: http://iagi.or.id

Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact



Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)

Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:

Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta

No. Rek: 123 0085005314

Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)

Bank BCA KCP. Manara Mulia

No. Rekening: 255-1088580

A/n: Shinta Damayanti



Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id

Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id



DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information 

posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. 

In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not 
limited

to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting 

from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use 
of 

any information posted on IAGI mailing list.





Re: [iagi-net] Fw: Pernyataan DEN di Detik

2016-01-12 Terurut Topik R.P.Koesoemadinata
Saya pernah terlibat dengan project Batan untuk menenentukan tapak (site) 
untuk PLTN. Ternyata dalam menentukan tapak ini harus mengikuti 
persyaratan-persyaratan yang sangat ultra ketat dari IAEA, yang melibatkan 
banyak aspek kemungkinan bencara alam, khususnya gempa dan gunung-api. 
Jangkauan abu gunung-api menjadi masalah. Kemungkinan gempa sangat 
diperhatikan. Adanya patahan/sesar harus diteliti dan diyakini bahwa tidak 
aktif lagi untuk masa geologi yang cukup lama. Karena PLTN harus dekat 
perairan yang cukup untuk pendinginan, maka pantai lah merupakan tapak yang 
biasanya dipilih, Ini menimbulkan masalah dengan kemungkinan tsunami rob 
dsb. Ingat Fukushima di Jepang. Juga faktor meteorologi juga harus 
diperhatikan seandainya terjadi kebocoran, partikel radioaktif akan terbang 
kemana. Dari pembicaraan2 dengan para Ahli yang didatangkan dari IAEA, 
sangat sulit untuk mencari tapak yang aman di Pulau Jawa. Di lain pihak 
Batan meminta lokasi ini di Jawa mengingat pasaran tenaga listrik ini 
terkonsentrasi di Jawa. Dengan susah payah pantai Jepara dipilih, itupun 
masih berisiko karena disana ada sesar yang harus dibuktikan tidak aktif 
lagi. Juga rakyat setempat menolak, tetapi Gus Dur menganjurkan malah 
Karimun Jawa, suatu pilihan yang secara geologi tepat, karena pulau ini 
terdiri dari batuan metamorphic pre-Tersier  yang stabil secara tektonik, 
jauh dari kemungkin gempa atau tsunami maupun bencana volcanik. Namun Batan 
menolak karena harus dialirkan melalui kabel bawah laut sepanjang sekitar 
100 m. Akhirnya Batan mengalihkan perhatiannya ke Jawa Barat/Banten (di mana 
saya terlibat langsung dalam pemilihan tapaknya, juga masalahnya sami mawon. 
Akhirnya daerah pantai Banten utara dipilih, karena disana bupatinya 
menginginkan. Tetapi saya berpendapat masih berisiko, dengan adanya Krakatau 
dan kegempaan, dan masih ada kemungkinan tsunami, walaupun terlindung dalam 
suatu teluk.
Akhirnya dipilih Bangka, memang disini secara tektonik sangat stabil, juga 
jauh dari gempa dan gunungapi. Listriknya akan dialirkan dengan kabel bawah 
laut ke Palembang, kemudian dialirkan melalui jaringan listrik permukaan, 
dan kabel bawah laut lewat Selat Sunda  ke Pulau Jawa. Pada pemilihan tapak 
disini saya sudah tidak terlibat lagi. Memang kalau mau aman betul dan 
memenuhi persyaratan ultra-ketat  IAEA Kalimantan Tengah lah daerah yang 
paling layak untuk tapak PLTN, hanya disana tidak ada pasaran untuk listrik.
Mengenai cadangan Uranium, memang sudah terbukti ada di Kalimantan barat 
dengan cadangan yang cukup, walaupun sebenarnya kecil. Tetapi bijih uranium 
ini perlu diperkaya dan ini menjadi urusan lagi dengan IAEA (ingat Iran). 
UGM pernah berhasil memperkaya uranium menjadi apa yang disebut "yellow 
cake", secara diam-diam tanpa izin IAEA, walaupun belakangan ketahuan dan 
jadi masalah. Enrichment dari uranium ini menggunakan instalasi yang rumit 
dan lama dan harus diawasi oleh IAEA. Pada akhirnya akan jauh lebih murah 
import aja. Sampai begitulah keadaulan dan ketahanan energi kita dari segi 
PLTN. Memang gagah kalau Indonesia mempunyai PLTN, menunjukkan kemampuan 
teknologi tinggi, tetapi tidak memperlihatkan kedaulatan energi kita,
Jadi masalahnya PLTN itu bukan soal teknologi yang bisa kita kuasai. Menurut 
saya untuk Jawa Sumatra dan kepulauan volcanic lainnya mengapa tidak 
geothermal saja yang dikembangkan: bukan saja renewable dan clean energy, 
tetapi "inexhaustible" (tidak perlu diperbaharui, tidak akan habis), dan 
uninterruptable ( tidak akan terganggu siang-malam, mendung, hujan, badai 
dsb). Memang risiko kegagalan tinggi (tidak didapatkan sekali bor), biaya 
tinggi dsb. tetapi merupakan life-time investment. Sebaiknya pemerintah 
dapat minta investor BOT (built, operate and transfer) dan sementara listrik 
yang dihasilkan sementara itu disubsidi, sampai balik modal. Anggaplah 
subsidi ini biaya investasi jangka seumur hidup bumi, hanya tinggal biaya 
maintenance saja, ngisi ulang air dsb.

Wassalam
RPK

- Original Message - 
From: 

To: 
Sent: Tuesday, January 12, 2016 10:51 AM
Subject: [iagi-net] Fw: Pernyataan DEN di Detik



Ini daerah daerah yg pernah disurvai untuk Lokasi PLTN dari
1975 sampai 1996.
Survai tahn 1996 Menempatkan Pantai Jepara khususnya Ujung
Lemah Abang menjadi lokasi yg layak

ISM


PARAMETER TAPAK
SITE SELECTION CRITERIA AND CANDIDATES

1st SELECTION (Karangkates Workshop, 1975)
SCREENING/RANKING FACTORS
Direct Factors: Indirect Factors:
1. Meteorology
2. Seismicity
3. hydrology
4. geology
5. population
6. urban planning
7. manpower
8. inventarization and additional data 1. Load Centre
2. Infrastructure
3. Other Power Resources

THE CANDIDATES:
1. Tanjung Pujul
2. Tanjung Pontang
3. Cabang Bungin
4. Pedes
5. Ujung Pamanukan
6. Semenanjung Muria
7. Lasem
8. Situbondo
9. Popoh
10. Pacitan
11. Pangandaran
12. Parigi
13. Pelabuhan Ratu selatan
14. Pelabuhan Ratu utara


2nd SELECTION (Karangkates Workshop, 1979)

Re: [iagi-net] Fw: Pernyataan DEN di Detik

2016-01-12 Terurut Topik R.P.Koesoemadinata

Sedikit tambahan dan ralat:
Keterlibatan saya dengan BATAN adalah tahun 2008-2009
Jarak Semarang-Karimun Jawa: sekitar 100 km, bukan 100 m (hahaha)
RPK
- Original Message - 
From: "R.P.Koesoemadinata" <koeso...@melsa.net.id>

To: <iagi-net@iagi.or.id>
Sent: Tuesday, January 12, 2016 3:30 PM
Subject: Re: [iagi-net] Fw: Pernyataan DEN di Detik


Saya pernah terlibat dengan project Batan untuk menenentukan tapak (site) 
untuk PLTN. Ternyata dalam menentukan tapak ini harus mengikuti 
persyaratan-persyaratan yang sangat ultra ketat dari IAEA, yang melibatkan 
banyak aspek kemungkinan bencara alam, khususnya gempa dan gunung-api. 
Jangkauan abu gunung-api menjadi masalah. Kemungkinan gempa sangat 
diperhatikan. Adanya patahan/sesar harus diteliti dan diyakini bahwa tidak 
aktif lagi untuk masa geologi yang cukup lama. Karena PLTN harus dekat 
perairan yang cukup untuk pendinginan, maka pantai lah merupakan tapak 
yang biasanya dipilih, Ini menimbulkan masalah dengan kemungkinan tsunami 
rob dsb. Ingat Fukushima di Jepang. Juga faktor meteorologi juga harus 
diperhatikan seandainya terjadi kebocoran, partikel radioaktif akan 
terbang kemana. Dari pembicaraan2 dengan para Ahli yang didatangkan dari 
IAEA, sangat sulit untuk mencari tapak yang aman di Pulau Jawa. Di lain 
pihak Batan meminta lokasi ini di Jawa mengingat pasaran tenaga listrik 
ini terkonsentrasi di Jawa. Dengan susah payah pantai Jepara dipilih, 
itupun masih berisiko karena disana ada sesar yang harus dibuktikan tidak 
aktif lagi. Juga rakyat setempat menolak, tetapi Gus Dur menganjurkan 
malah Karimun Jawa, suatu pilihan yang secara geologi tepat, karena pulau 
ini terdiri dari batuan metamorphic pre-Tersier  yang stabil secara 
tektonik, jauh dari kemungkin gempa atau tsunami maupun bencana volcanik. 
Namun Batan menolak karena harus dialirkan melalui kabel bawah laut 
sepanjang sekitar 100 m. Akhirnya Batan mengalihkan perhatiannya ke Jawa 
Barat/Banten (di mana saya terlibat langsung dalam pemilihan tapaknya, 
juga masalahnya sami mawon. Akhirnya daerah pantai Banten utara dipilih, 
karena disana bupatinya menginginkan. Tetapi saya berpendapat masih 
berisiko, dengan adanya Krakatau dan kegempaan, dan masih ada kemungkinan 
tsunami, walaupun terlindung dalam suatu teluk.
Akhirnya dipilih Bangka, memang disini secara tektonik sangat stabil, juga 
jauh dari gempa dan gunungapi. Listriknya akan dialirkan dengan kabel 
bawah laut ke Palembang, kemudian dialirkan melalui jaringan listrik 
permukaan, dan kabel bawah laut lewat Selat Sunda  ke Pulau Jawa. Pada 
pemilihan tapak disini saya sudah tidak terlibat lagi. Memang kalau mau 
aman betul dan memenuhi persyaratan ultra-ketat  IAEA Kalimantan Tengah 
lah daerah yang paling layak untuk tapak PLTN, hanya disana tidak ada 
pasaran untuk listrik.
Mengenai cadangan Uranium, memang sudah terbukti ada di Kalimantan barat 
dengan cadangan yang cukup, walaupun sebenarnya kecil. Tetapi bijih 
uranium ini perlu diperkaya dan ini menjadi urusan lagi dengan IAEA (ingat 
Iran). UGM pernah berhasil memperkaya uranium menjadi apa yang disebut 
"yellow cake", secara diam-diam tanpa izin IAEA, walaupun belakangan 
ketahuan dan jadi masalah. Enrichment dari uranium ini menggunakan 
instalasi yang rumit dan lama dan harus diawasi oleh IAEA. Pada akhirnya 
akan jauh lebih murah import aja. Sampai begitulah keadaulan dan ketahanan 
energi kita dari segi PLTN. Memang gagah kalau Indonesia mempunyai PLTN, 
menunjukkan kemampuan teknologi tinggi, tetapi tidak memperlihatkan 
kedaulatan energi kita,
Jadi masalahnya PLTN itu bukan soal teknologi yang bisa kita kuasai. 
Menurut saya untuk Jawa Sumatra dan kepulauan volcanic lainnya mengapa 
tidak geothermal saja yang dikembangkan: bukan saja renewable dan clean 
energy, tetapi "inexhaustible" (tidak perlu diperbaharui, tidak akan 
habis), dan uninterruptable ( tidak akan terganggu siang-malam, mendung, 
hujan, badai dsb). Memang risiko kegagalan tinggi (tidak didapatkan sekali 
bor), biaya tinggi dsb. tetapi merupakan life-time investment. Sebaiknya 
pemerintah dapat minta investor BOT (built, operate and transfer) dan 
sementara listrik yang dihasilkan sementara itu disubsidi, sampai balik 
modal. Anggaplah subsidi ini biaya investasi jangka seumur hidup bumi, 
hanya tinggal biaya maintenance saja, ngisi ulang air dsb.

Wassalam
RPK

- Original Message - 
From: <lia...@indo.net.id>

To: <iagi-net@iagi.or.id>
Sent: Tuesday, January 12, 2016 10:51 AM
Subject: [iagi-net] Fw: Pernyataan DEN di Detik



Ini daerah daerah yg pernah disurvai untuk Lokasi PLTN dari
1975 sampai 1996.
Survai tahn 1996 Menempatkan Pantai Jepara khususnya Ujung
Lemah Abang menjadi lokasi yg layak

ISM


PARAMETER TAPAK
SITE SELECTION CRITERIA AND CANDIDATES

1st SELECTION (Karangkates Workshop, 1975)
SCREENING/RANKING FACTORS
Direct Factors: Indirect Factors:
1. Meteorology
2. Seismicity
3. hydrology
4. geology
5. popul

Re: [iagi-net] Krakatau Steel vs Banded Iron Formation [Kiriman Andri SSM - ITB]

2015-12-14 Terurut Topik R.P.Koesoemadinata
Barangkali bisa diberitahukan BIF ini diketemukan di formasi mana saja dan 
umurnya apa aja bila diplot di peta bersistem dari PSG? Atau barangkali 
koordinat dari outcrop2 di-slide2 ini bisa diberikan?
TErima kasih.
Wassalam
RPK
  - Original Message - 
  From: Ir. Andri Slamet Subandrio 
  To: iagi-net@iagi.or.id 
  Sent: Monday, December 14, 2015 9:33 AM
  Subject: Re: [iagi-net] Krakatau Steel vs Banded Iron Formation [Kiriman 
Andri SSM - ITB]







--


  Terimakasih Abah. BIF di Indonesia ditemukan secara kebetulan sekitar 10 
tahun yang lalu. Sebelum ditemukan beberapa  lokasi seperti di Tanggamus 
Lampung telah ditambang oleh masyarakat secara tradisionil untuk bijih mangan. 
Salah satu endapan BIF di Kendawangan Kalbar bahkan sudah ditambang selama 3 
tahun hingga tahun 2006. Tambang besi ini yang juga ditemukan secara kebetulan 
dan bukan oleh geologist,  kehabisan cadangan! Ketika saya diundang kesana 
untuk cari cadangan baru, nampaklah singkapan singkapan akibat penggalian 
tambang yang memperlihatkan tekstur dan strukturnya mirip BIF. Eksplorasi BIF 
sesungguhnya belum dilakukan, sementara itu kelesuan dalam industri mineral 
sudah banyak membelenggu para investor untuk mencari peluang baru dalam sumber 
daya mineral.


  Salam


  Andri






  From: "Yanto R. Sumantri - yrs_...@yahoo.com" 

Re: [iagi-net] Bandono Salim mengirimi Anda file gambar!

2015-12-05 Terurut Topik R.P.Koesoemadinata
Di Jl. Bukit Dago Utara no 12
Bandung
  - Original Message - 
  From: Hardjoni Harun 
  To: iagi-net@iagi.or.id 
  Sent: Saturday, December 05, 2015 2:34 PM
  Subject: RE: [iagi-net] Bandono Salim mengirimi Anda file gambar!


  Pak Kusuma, Mohon info : 


  Alamat rumah pak Sampurno di Bandung dimana?


  InsyaAllah mau silaturahmi ke rumah beliau.


  Salam
  Hardjoni Harun






  Sent from my Samsung device


   Original message 
  From: "R.P.Koesoemadinata" <koeso...@melsa.net.id> 
  Date: 05/12/2015 14:08 (GMT+07:00) 
  To: iagi-net@iagi.or.id 
  Subject: Re: [iagi-net] Bandono Salim mengirimi Anda file gambar! 


  Baru saja saya telah berkunjung ke Bp Sampurno, alhamdullilah Pak 
Sampurno sudah sehat dan 100% normal, bahkan beliau dapat menceritakan apa yang 
ada dalam fikiran beliau pada waktu beliau sakit itu.
  Wassalam
  RPK
- Original Message - 
From: bandon...@gmail.com 
To: Iagi 
Sent: Sunday, November 29, 2015 10:52 AM
Subject: [iagi-net] Bandono Salim mengirimi Anda file gambar!


tadi pagi di rumah p.Sam. aku, budi dan sepasang keponakan p.Sam

---
---
Dikirim dari WhatsApp

--
Dikirim dari smartphone OPPO saya


  

  Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
  Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact
  
  Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
  Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
  Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
  No. Rek: 123 0085005314
  Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
  Bank BCA KCP. Manara Mulia
  No. Rekening: 255-1088580
  A/n: Shinta Damayanti
  
  Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id
  Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id
  
  DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information 
  posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. 
  In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not 
limited
  to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting 
  from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the 
use of 
  any information posted on IAGI mailing list.
  


  * This message may contain confidential and/or privileged information. If 
you are not the addressee or authorized to receive this for the addressee, you 
must not use, copy, disclose or take any action based on this message or any 
information herein. If you have received this communication in error, please 
notify us immediately by responding to this email and then delete it from your 
system. PT Pertamina (Persero) is neither liable for the proper and complete 
transmission of the information contained in this communication nor for any 
delay in its receipt. * 
  

  Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
  Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact
  
  Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
  Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
  Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
  No. Rek: 123 0085005314
  Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
  Bank BCA KCP. Manara Mulia
  No. Rekening: 255-1088580
  A/n: Shinta Damayanti
  
  Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id
  Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id
  
  DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information 
  posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. 
  In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not 
limited
  to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting 
  from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the 
use of 
  any information posted on IAGI mailing list.
  






Visit IAGI Website: http://iagi.or.id

Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact



Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)

Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:

Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta

No. Rek: 123 0085005314

Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)

Bank BCA KCP. Manara Mulia

No. Rekening: 255-1088580

A/n: Shinta Damayanti



Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id

Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id



DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information 

posted on i

Re: [iagi-net] Bandono Salim mengirimi Anda file gambar!

2015-12-04 Terurut Topik R.P.Koesoemadinata
Baru saja saya telah berkunjung ke Bp Sampurno, alhamdullilah Pak Sampurno 
sudah sehat dan 100% normal, bahkan beliau dapat menceritakan apa yang ada 
dalam fikiran beliau pada waktu beliau sakit itu.
Wassalam
RPK
  - Original Message - 
  From: bandon...@gmail.com 
  To: Iagi 
  Sent: Sunday, November 29, 2015 10:52 AM
  Subject: [iagi-net] Bandono Salim mengirimi Anda file gambar!


  tadi pagi di rumah p.Sam. aku, budi dan sepasang keponakan p.Sam

  ---
  ---
  Dikirim dari WhatsApp

  --
  Dikirim dari smartphone OPPO saya





Visit IAGI Website: http://iagi.or.id

Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact



Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)

Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:

Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta

No. Rek: 123 0085005314

Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)

Bank BCA KCP. Manara Mulia

No. Rekening: 255-1088580

A/n: Shinta Damayanti



Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id

Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id



DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information 

posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. 

In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not 
limited

to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting 

from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use 
of 

any information posted on IAGI mailing list.





Re: [iagi-net] Inderaja via Layangan atau Drone? [Andri SS Mubandi]

2015-12-01 Terurut Topik R.P.Koesoemadinata
Bagaimana keunggulannya dibandingkan dengan menggunakan 'drone'?
RPK
  - Original Message - 
  From: Biro Media dan IT - IAGI - ad...@iagi.or.id 
  To: Iagi Net ; economicgeol...@yahoogroups.com ; f...@iagi.or.id 
  Cc: andri...@gmail.com ; Gayuh Putranto 
  Sent: Monday, November 30, 2015 9:32 AM
  Subject: [iagi-net] Inderaja via Layangan atau Drone? [Andri SS Mubandi]


  Assalamualaikum wrwb

  Dear IAGI-netters, berikut kiriman beberapa gambar dan narasi dari Andri SS 
Mubandi (ITB) tentang Inderaja dan Layangan

  

  Inderaja via Layangan


  Dengan teknologi satelit yang makin canggih, bisa diperoleh foto udara dg 
resolusi tinggi. Sebelumnya rupa bumi difoto dari balon udara dan pesawat 
udara. Namun utk pemotretan dg skala besar, selain balon udara bisa juga 
digunakan layang layang. Metode dikenal dg KAP atau Kite Aerial Photography. 
Sblm era foto digital, berbagai jenis kamera seperti SLR 35mm, medium hingga 
large format dinaikan bersama layangan dan dikendalikan menggunakan remote 
control dr bawah. Yang dihasilkan umumnya adalah foto foto lanskap. Percobaan 
perdana 20thn yl, numpak proyek mapping teman
  Pak Prihadi,  menggunakan layangan parafoil dan  filem SLR 35mm di selatan 
Yogya telah menghasilkan sebagian bentang  karst di pantai Baron. Kini pada 
zaman digital dan gadget mungkin  dipermudah dg menggunakan drone.

  Salam
  Dr. Andri Subandrio



























-- ---
Biro Media dan IT
Pengurus Pusat IAGI
  

  Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
  Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact
  
  Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
  Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
  Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
  No. Rek: 123 0085005314
  Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
  Bank BCA KCP. Manara Mulia
  No. Rekening: 255-1088580
  A/n: Shinta Damayanti
  
  Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id
  Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id
  
  DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information 
  posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. 
  In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not 
limited
  to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting 
  from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the 
use of 
  any information posted on IAGI mailing list.
  






Visit IAGI Website: http://iagi.or.id

Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact



Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)

Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:

Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta

No. Rek: 123 0085005314

Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)

Bank BCA KCP. Manara Mulia

No. Rekening: 255-1088580

A/n: Shinta Damayanti



Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id

Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id



DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information 

posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. 

In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not 
limited

to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting 

from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use 
of 

any information posted on IAGI mailing list.





Re: [iagi-net] Seppiii

2015-11-18 Terurut Topik R.P.Koesoemadinata
Waktu diwawancara di TV One dia ditanyakan dari mana dia dapat angka2 cadangan 
itu, dia jawab dari geologist. Entah saya tidak ingat yang dimaksud itu 
geologist dari seorang geologist, dari geologistnya Freeport atau geologistnya 
dia sendiri. Siapa gerangan geologist yang dimaksud?
Jadi memang harus hati2 karena muatan pulitiknya besar, entah nanti bisa 
terjadi konfrontasi antara geologist yang dimaksukd dengan IAGI. Jangan2 nanti 
IAGI dianggap berpihak pada PT FI
Wassalam
RPK
  - Original Message - 
  From: S. (Daru) Prihatmoko 
  To: iagi-net@iagi.or.id 
  Cc: Mailist MGEI 
  Sent: Thursday, November 19, 2015 1:11 PM
  Subject: Re: [iagi-net] Seppiii


  Untuk klarifikasi isu semacam ini, IAGI-MGEI pernah beberapa kali lakukan 
siaran pers sebelumnya. Seperti (seingat saya) isu kandungan U di deposit 
Grasberg, isu wilayah eksplorasi yg diasumsikan akan "rusak" semua secara 
lingkungan dll.


  Cuma memang untuk isu terakhir ini sarat sekali muatan politiknya, shg perlu 
ekstra hati2..


  Salam,
  Daru


  From: "Yanto R. Sumantri - yrs_...@yahoo.com" 

Re: [iagi-net] Kontrak karya Mahakm Block?

2015-11-12 Terurut Topik R.P.Koesoemadinata
Sebagai tambahan:
Kontrak Karya diwujudkan dalam rangka Penanaman Modal Asing (PMA) sedangkan 
kontraktor PSC pada waktu itu tidak dianggap (bahkan tidak boleh) menanamkan 
modal (tidak boleh memiliki asset di Indonesia), jadi bukan investor tetapi 
sekadar kontraktor, sesuai dengan penafsiran UUD-45 zaman bung Karno. Tapi 
sekarang kontraktor PSC juga dianggap investor.
Kontrak Karya diberlakukan sesudah zaman Orba.
Sekian tambahannya
RPK
  - Original Message - 
  From: R.P.Koesoemadinata 
  To: iagi-net@iagi.or.id 
  Sent: Friday, November 13, 2015 9:02 AM
  Subject: [iagi-net] Kontrak karya Mahakm Block?


  Pada majalah Berita IAGI edisi VI/2015 (yang anehnya tidak tercantum tanggal 
penerbitannya) pada halaman 20 ada artikel berjudul Kontrak Karya Berakhir. 
Namun anehnya yang dibahas adalah BLOK MAHAKAM, yang jelas bukan Kontrak Karya 
(Contract of Work, COW), tetapi Kontrak Production sharing (PSC).
  Kontrak Karya (Contract of Work) jelas lain dengan Production Sharing 
Contract. Kedua-duanya lahir di tahun 60-han. PSC hasil Ibnu Sutowo, di mana 
kontrak (khusus migas)  terjadi antara kontraktor asing dengan Pertamina, 
(sekarang SKK Migas) di mana kontraktor dibayar Pertamina atas hasil kerjanya 
dengan sebagian hasilnya, yaitu minyak (in natura), Kontraktor (tidak usah 
berbadan hukum di Indonesia, bisa di Virgin Island atau Vanuatu, selain di US 
atau negara lainnya), sedangkan pada Kontrak Karya "kontrak" terjadi antara 
Pemerintah dengan perusahaan asing (khususnya Pertambangan mineral) dalam. 
Dalam hal ini kontraktor membayar royalty (dalam bentuk uang) kepada 
pemerintah. Kontrrak karya adalah kelanjutan dari konsesi zaman kolonial (5a 
contract) yang disesuaikan dengan UUD-45), dan khusus diberikan pada perusahaan 
pertambangan, dan harus berbentuk PT seperti (PT Freeport Indonesia, yang 
pertama, PT Inco, PT Newmont dsb). Dalam bidang migas pernah juga ada kontrak 
karya sebagai kelanjutan dari konsesi yang telah diberikan pada zaman kolonial, 
antara lain PT Caltex Pacific Indonesia di Sumatra Tengah, PT Stanvac Indonesia 
di Sumatra Selatan. Kontrak Karya dalam bidang migas sudah lama berakhr, yaitu 
sekitar tahun 80-an dan PT CPI dan PT Stanvac Indonesia beralih menjadi 
kontraktor PSC, yang terakhir ini sebelum dijual ke Medco.
  Itu sekedar penjelasan, untuk meluruskan kekeliruan.
  Wassalam
  RPK

  

  Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
  Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact
  
  Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
  Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
  Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
  No. Rek: 123 0085005314
  Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
  Bank BCA KCP. Manara Mulia
  No. Rekening: 255-1088580
  A/n: Shinta Damayanti
  
  Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id
  Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id
  
  DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information 
  posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. 
  In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not 
limited
  to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting 
  from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the 
use of 
  any information posted on IAGI mailing list.
  






Visit IAGI Website: http://iagi.or.id

Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact



Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)

Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:

Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta

No. Rek: 123 0085005314

Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)

Bank BCA KCP. Manara Mulia

No. Rekening: 255-1088580

A/n: Shinta Damayanti



Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id

Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id



DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information 

posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. 

In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not 
limited

to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting 

from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use 
of 

any information posted on IAGI mailing list.





[iagi-net] Kontrak karya Mahakm Block?

2015-11-12 Terurut Topik R.P.Koesoemadinata
Pada majalah Berita IAGI edisi VI/2015 (yang anehnya tidak tercantum tanggal 
penerbitannya) pada halaman 20 ada artikel berjudul Kontrak Karya Berakhir. 
Namun anehnya yang dibahas adalah BLOK MAHAKAM, yang jelas bukan Kontrak Karya 
(Contract of Work, COW), tetapi Kontrak Production sharing (PSC).
Kontrak Karya (Contract of Work) jelas lain dengan Production Sharing Contract. 
Kedua-duanya lahir di tahun 60-han. PSC hasil Ibnu Sutowo, di mana kontrak 
(khusus migas)  terjadi antara kontraktor asing dengan Pertamina, (sekarang SKK 
Migas) di mana kontraktor dibayar Pertamina atas hasil kerjanya dengan sebagian 
hasilnya, yaitu minyak (in natura), Kontraktor (tidak usah berbadan hukum di 
Indonesia, bisa di Virgin Island atau Vanuatu, selain di US atau negara 
lainnya), sedangkan pada Kontrak Karya "kontrak" terjadi antara Pemerintah 
dengan perusahaan asing (khususnya Pertambangan mineral) dalam. Dalam hal ini 
kontraktor membayar royalty (dalam bentuk uang) kepada pemerintah. Kontrrak 
karya adalah kelanjutan dari konsesi zaman kolonial (5a contract) yang 
disesuaikan dengan UUD-45), dan khusus diberikan pada perusahaan pertambangan, 
dan harus berbentuk PT seperti (PT Freeport Indonesia, yang pertama, PT Inco, 
PT Newmont dsb). Dalam bidang migas pernah juga ada kontrak karya sebagai 
kelanjutan dari konsesi yang telah diberikan pada zaman kolonial, antara lain 
PT Caltex Pacific Indonesia di Sumatra Tengah, PT Stanvac Indonesia di Sumatra 
Selatan. Kontrak Karya dalam bidang migas sudah lama berakhr, yaitu sekitar 
tahun 80-an dan PT CPI dan PT Stanvac Indonesia beralih menjadi kontraktor PSC, 
yang terakhir ini sebelum dijual ke Medco.
Itu sekedar penjelasan, untuk meluruskan kekeliruan.
Wassalam
RPK




Visit IAGI Website: http://iagi.or.id

Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact



Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)

Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:

Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta

No. Rek: 123 0085005314

Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)

Bank BCA KCP. Manara Mulia

No. Rekening: 255-1088580

A/n: Shinta Damayanti



Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id

Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id



DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information 

posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. 

In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not 
limited

to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting 

from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use 
of 

any information posted on IAGI mailing list.





[iagi-net] Pak Purbo Wafat

2015-10-08 Terurut Topik R.P.Koesoemadinata
Ina lillahi wa ina lillahi ro ji'un
Telah wafat sore hari ini Drs. Mulyono Purbohadiwidjojo pada usian 94 tahun. 
Beliau adalah ahli geologi dan anggota IAGI yang paling tua dan termasuk 
perintis ilmu geologi Indonesia yang beliau tekuni sejak perang Kemerdekaan, 
khususnya dalam bidang geologi teknik/lingkungan.
Beliau adalah pencipta istilah-istilah ilmu geologi dalam bahasa Indonesia. 
Beliau adalah seorang teman dan guru kami yang sangat kami hormati dan kagumi
SEmoga arwahnya diterima disisi Subhanallahu wa ta' ala sesuai dengan amal 
ibadahnya.
Mari kita doakan beliau
Wassalam
RPK




Visit IAGI Website: http://iagi.or.id

Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact



Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)

Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:

Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta

No. Rek: 123 0085005314

Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)

Bank BCA KCP. Manara Mulia

No. Rekening: 255-1088580

A/n: Shinta Damayanti



Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id

Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id



DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information 

posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. 

In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not 
limited

to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting 

from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use 
of 

any information posted on IAGI mailing list.





Re: [iagi-net] Waduk Jatigede dan aspek geologinya

2015-08-12 Terurut Topik R.P.Koesoemadinata
Aspek geologi lain dari penggenangan waduk Jatigede, kita akan kehilangan 
outcrop2 ideal yang indah dan spektakuler dari turbidte sequences Fm Cinambo.
Wassalam
RPK
  - Original Message - 
  From: S. (Daru) Prihatmoko 
  To: IAGI-net 
  Cc: Milist MGEI 
  Sent: Wednesday, August 12, 2015 9:17 PM
  Subject: [iagi-net] Waduk Jatigede dan aspek geologinya


  Rekan-rekan IAGI yg budiman,



  Penggenangan waduk Jatigede (Jawa Barat) sedang dlm persiapan, kabarnya akan 
dilakukan akhir Agustus ini. Sebelumnya beberapa kali penundaan dilakukan krn 
berbagai sebab, termasuk karena adanya protes dari masyarakat.


  Dari aspek geologi nampaknya lokasi waduk ini pun telah menjadi polemik 
terkait dng keamanan waduk. Beberapa kalangan berpendapat bahwa lokasi waduk 
berada di zona patahan Baribis (thrust) yg aktif. Dari hasil gugling, hingga 
900 juta m3 air akan bisa tertampung di waduk ini, shg menjadi rawan kalau si 
Baribis (atau splay nya) bergerak. 


  Adakah yg punya data/ info rinci ttg Baribis Fault ini? Dari berbagai 
literatur saya hanya jumpai info ttg Baribis ini secara sangat regional (e.g. 
Situmorang and Barber, 1996) dan belum ketemu yg mendiskripsi si Baribis ini 
secara detil. Kang Danny Hilman (pakar geotektonik kita) juga bilang via 
komunikasi pribadi, belum ada studi detil ttg Baribis ini, shg belum dimasukkan 
ke dalam peta PSHA Indonesia, 2010 (yg jadi RSNI 2012). Kalau data ini ada 
tentunya akan sangat membantu kita semua utk mengklarifikasi posisi waduk 
Jatigede terhadap patahan2 aktif di sekitarnya. 


  Melihat skala bendungan yg besar ini, mestinya studi geoteknik dan studi 
sesar aktif yg memadai sudah dilakukan sebelum pembangunan dan upaya-upaya 
mitigasi sudah dibuat. Hanya saja mungkin data-data dan info ini memang belum 
dipublikasikan. Adakah yg bisa sharing?


  Salam,
  Daru
  Sent from my mobile device 2

  

  Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
  Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact
  
  Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
  Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
  Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
  No. Rek: 123 0085005314
  Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
  Bank BCA KCP. Manara Mulia
  No. Rekening: 255-1088580
  A/n: Shinta Damayanti
  
  Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id
  Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id
  
  DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information 
  posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. 
  In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not 
limited
  to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting 
  from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the 
use of 
  any information posted on IAGI mailing list.
  






Visit IAGI Website: http://iagi.or.id

Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact



Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)

Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:

Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta

No. Rek: 123 0085005314

Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)

Bank BCA KCP. Manara Mulia

No. Rekening: 255-1088580

A/n: Shinta Damayanti



Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id

Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id



DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information 

posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. 

In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not 
limited

to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting 

from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use 
of 

any information posted on IAGI mailing list.





[iagi-net] RAncangan UU Migas 2015

2015-06-14 Terurut Topik R.P.Koesoemadinata
 (tanah) kita dibiasakan ambil main gampang ajah...kontrak borongan.si
 penggadai itu sama sekali tidak perlu dan tidak memerlukan SHM.yang dia
 perlukan cuma bisa menguasai isi dalam sawah (tanah) kita lalu dia bisa
 berbuat apa saja.kita sebagai pemilik tanah cuma bisa ketiban sial karena
 ikut bertanggungjawab atas dampak kerusakan sawahnya (tanahnya). ahli 
waris
 kita menderita karena tanah warisan sudah rusak, sudah kurus.
 Indonesia berdirilah dan bangun.Indonesia perlu segera keluar dari jeratan
 manja mau gampang terbuai dengan kontrak borong gadai.Indonesia perlu mau
 dan perlu berani menanamkan biayanya sendiri mengexplorasi di 
tanahnya.agar
 Indonesia tau persis isi serta kadar kandungan di dalam tanahnya.sehingga
 kalaupun nanti masih mau pakai cara kontrak atau borongpun atau memberikan
 izin, Indonesia akan tau nantinya akan dapat apa.janganlah perjanjian yg
 sudah ditandatangani dahulu dan masih berjalan, mau kita kilah, mau kita
 durhakai karena merasa hasil yg kita terima tidak sesuai, karena merasa
 tidak adil, karena merasa dirampas.padahal ya itu tadi dulu kita mau 
gampang
 ajah.
 ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini sudah kita punya.ahli-ahlinya
 banyak.malah bangsa kita sudah bisa membawahi ratusan tenaga manca negara
 utk mengoperasikan pertambangan minyak dan gas.duit juga sebenernya bisa
 diadakan.tinggal kita aja lagimau kah ?
 wassalam(sonny)
   From: R.P.Koesoemadinata koeso...@melsa.net.id
  To: iagi-net@iagi.or.id
  Sent: Thursday, June 11, 2015 10:54 AM
  Subject: Re: [iagi-net] 90% Cadangan Minyak RI Dipegang anaulit 
Perusahaan
 Asing

  _filtered #yiv7650093400 {font-family:Helvetica;} _filtered 
#yiv7650093400
 {font-family:Cambria Math;} _filtered #yiv7650093400 
{font-family:Calibri;}
 _filtered #yiv7650093400 {font-family:Tahoma;} _filtered #yiv7650093400
 {margin:1.0in 1.0in 1.0in 1.0in;}#yiv7650093400 P.yiv7650093400MsoNormal
 {FONT-SIZE:12pt;MARGIN:0in 0in 0pt;}#yiv7650093400 
LI.yiv7650093400MsoNormal
 {FONT-SIZE:12pt;MARGIN:0in 0in 0pt;}#yiv7650093400
 DIV.yiv7650093400MsoNormal {FONT-SIZE:12pt;MARGIN:0in 0in
 0pt;}#yiv7650093400 A:link
 {COLOR:blue;TEXT-DECORATION:underline;}#yiv7650093400
 SPAN.yiv7650093400MsoHyperlink
 {COLOR:blue;TEXT-DECORATION:underline;}#yiv7650093400 A:visited
 {COLOR:purple;TEXT-DECORATION:underline;}#yiv7650093400
 SPAN.yiv7650093400MsoHyperlinkFollowed
 {COLOR:purple;TEXT-DECORATION:underline;}#yiv7650093400
 P.yiv7650093400MsoAcetate {FONT-SIZE:8pt;MARGIN:0in 0in 
0pt;}#yiv7650093400
 LI.yiv7650093400MsoAcetate {FONT-SIZE:8pt;MARGIN:0in 0in 
0pt;}#yiv7650093400
 DIV.yiv7650093400MsoAcetate {FONT-SIZE:8pt;MARGIN:0in 0in
 0pt;}#yiv7650093400 SPAN.yiv7650093400BalloonTextChar {}#yiv7650093400
 SPAN.yiv7650093400EmailStyle19 {COLOR:#1f497d;}#yiv7650093400
 SPAN.yiv7650093400EmailStyle20 {COLOR:#1f497d;}#yiv7650093400
 .yiv7650093400MsoChpDefault {FONT-SIZE:10pt;}#yiv7650093400
 DIV.yiv7650093400Section1 {}Komentar saya itu berdasarkan pengalaman saya.
 Saya punya sawah (warisan) oleh penggarapnya digadekan, kemudian
 penggarapnya tidak bisa bayar hutang, mau disita (diambil alih) sawah 
saya.
 Pusing juga saya, untung saya bisa tunjukkan kepemilikan saya dengan SHM
 saya.Saya bilang sama penggarap yang kamu bisa gadekan adalah hasil 
panennya

 itupun bahagian (split) dia saja (ijon)HeheheWassalamTPK
  - Original Message -  From: Ong Han Ling  To: iagi-net@iagi.or.id
 Sent: Thursday, June 11, 2015 9:58 AM Subject: RE: [iagi-net] 90% Cadangan
 Minyak RI Dipegang anaulit Perusahaan Asing
   Kepemeilikan cadangan migas IndonesiaSudah sering kita membahas ttg.
 kepemilikan migas Indonesia dan tidak pernah selesai.  Sebetulnya dengan
 mengatakan mereka adalah konrtraktor, dibawah pengawasan SKKMIGAS, dan
 sistim tender PTK 007 yang demikian ketatnya sudah menunjukan bahwa kita
 adalah boss.Namun bagi K3S yang penting bukan kepemilikan. Tanpa
 kecualian semua perusahaan harus pinjam dana untuk development lapangan,
 yaitu pada waktu discovery. Ini demi meningkatkan keuntungan mereka.  Jadi
 bagi K3S yang terpenting adalah bahwa  cadangan tsb. bisa digadaikan untuk
 pinjam uang untuk dipakai waktu  development. Secara praktis, K3S tidak
 peduli siapa yang punya. Faktor penentu disini adalah bank. Hingga bagi 
K3S
 yang terpenting adalah bankability dari cadangan tsb. dan bukan
 kepemilikanya.Dengan PSC sekarang, K3S bisa mengadaikan dan bank
 Internasional dapat menerima PSC Indonesia. Ini sudah berjalan mulus 
selama
 50 tahun. Perusahaan minyak raksasa seperti TOTAL, Chevron, Shell, dsb.
 merasa  comfortable dengan PSC sekarang hingga yang Independent juga 
ikut.
 Sedangkan saat ini yang bisa memberi pinjaman hanyalah

Re: [iagi-net] RAncangan UU Migas 2015

2015-06-14 Terurut Topik R.P.Koesoemadinata
Terima kasih Bapak2 Yudi, A Luthfi, Ong, Yanto atas pencerahannya
Saya kira yang disebut Economic Right itu adalah Commerial Right bahkan mungkin 
Management Right atau Licence. Saya tidak terlalu faham istilah hukum, tetapi 
menurut Wikipedia Economic Right termasuk dalam Human Rights (secondary, 
menyangkut hak individu untuk mendapatkan pekerjaan yang layak, free choice of 
empolyment, right to strike, bahkan right to own property)
Pada hakekatnya Pertamina kembali ke zaman sebelum 2001, saya kira tidak lagi 
harus lapor ke BUMN-K, karena ada sejajar, hanya saja BPKA-nya jadi terpisah 
menjadi BUMN-K, dan bukan lagi PSC dan tidak perlu bersaing dengan PSC lain. 
Dengan adanya right of first refusal Pertamina praktis yang menentukan lahan 
yang mana yang boleh diambil PSC (KKS?)  lewat lelang BUMN-K. Tentu yang berhak 
memberi izin ini adalah Pemerintah c/q Dirjen Migas yang memegang Kuasa 
Pertambangan (Mining Right)
Dalam hal ini tentu daerah yang lebih mudah dan lebih berisiko kecil secara 
financial maupun secara geologi, dan menyisakan daerah yang lebih berisiko 
tinggi dan biaya explorasi besar, seperti laut dalam, daerah frontier atau 
daerah lapangan2 tua atau daerah dengan potensi lebih kecil untuk KKS. Dengan 
harga minyak yang rendah ini dan sudah sulit menemukan daerah dengan potential 
untuk migas yang baik (good potential areas) secara geologi dan tinggal daerah 
yang sulit dijangkau,  tentu apakah masih menarik bagi perusahaan 
multinasional? Apakah reward-nya cukup menarik untuk menjadi contractor atau 
operator (partner) dari BUMN-K. Jika reward-nya cukup besar mungkin nantinya 
menjadi ajang adu concept/ new ideas dengan berani mengambil risiko tinggi.
Wassalam
RPK
  - Original Message - 
  From: yudie iskandar 
  To: iagi-net@iagi.or.id 
  Sent: Monday, June 15, 2015 7:10 AM
  Subject: Re: [iagi-net] RAncangan UU Migas 2015


  Pak Koesoema ysh,
  Langsung menghujam nih pertanyaannya, mining right oleh negara di delegasikan 
ke pemerintah, negara ini diwakili oleh siapa? Sy tidak bisa menjawab pak, yg 
jelas diwakili oleh uu yg disetujui juga oleh dpr.. mungkin geologist yg ahli 
hukum seperti pak Yitno yg bisa jawab pak :-)

  Ekonomic right disini adalah hak pengusahaan, sampai pada titik tertentu, 
migas ini masih milik pemerintah, setelah itu, si kontraktor mendapatkan haknya.
  Mengenai IUH, ini memang hal baru, saya hanya mengira ngira karena belum ada 
wujudnya, mungkin seperti IUP di pertambangan. Bedanya IUP langsung ke 
perusahaan, disini hanya ke Pertamina (persero) dan SSOE (BUMNK). Jadi sy 
berpendapat IUH ini adalah pemberian hak pengusahaan, karena SSOE ini sejatinya 
adalah perusahaan. Dia punya hak membeli 10% PI jika POD approved, (dulu ini 
disebut Indonesia Participation, IP YG BIASANYA DIAMBIL Pertamina atau local 
govt). Kontraktor, melalui K2S yg di ttd SSOE dan Harus disetujui menteri 
bekerja seperti sekarang ini, nyari migas. Masalahnya, seperti sy kemukakan 
sebelumnya, apakah kontraktor punya hak booking reserves?.
  Soal pertamina, tidak ada perubahan sesuai PP pembentukannya, yaitu harus 100 
Persen sharesnya dimiliki oleh pemerintah, itu sebabnya mereka punya 
keistimewaan ( split 40:60, 1x relinquishment utk PPC pertamina ep). Sesuatu yg 
wajar dan seharusnya mereka miliki sebagai flag carrier di bidang migas.
  Soal KSO, sy tidak tahu pak, ini seperti kontrak dalam kontrak. Tapi untuk 
IUH yg mereka dapatkan, tidak boleh di share down, begitu bunyinya di RUU tsb.

  Jika pak RPK melihatnya tambah rumit, perusahaan sih hanya melihat ujungnya, 
apakah masih bisa berbisnis disini atau tidak, itu saja.

  Wass,
  Idoy tea

  On Jun 14, 2015 2:48 PM, R.P.Koesoemadinata koeso...@melsa.net.id wrote:

Wah tambah rumit juga: Mngkin Pak Yudi bisa menjelaskan:

Negara yang punya MINERAL RIGHT: ownership of the mineral in the ground (in 
situ), ok ini ditentukan oleh UUD-45

Pemerintah yang punya MINING RIGHT: The right to bring the mineral to 
surface. Lembaga Negara yang mana yang berhak mendelegasikan kuasa 
Pertambangan/Mineral Right ini ke Pemerntah? MPR-kah? DPR-kah lewat UU?

BUMN yang punya ECONOMIC RIGHT:  (‘right’ apa yang dimaksud?). Dalam bentuk 
izin yang diberikan pemerintah. Mengapa dalam bentuk ‘izin’?. Bukankah 
pemerintah yang membentuk BMUN dengan tugas tertentu, mengapa harus diberi 
izin, seolah-olah BUMN harus minta izin? Mungkin lebih elegant disebut  BMUN 
diberi tugas mengelola

KKS (Kontrak Kerja Sama?) yang punya ‘righ’t apa atau’ izin’ apa? 
Barangkali BU atau BUT dapat izin untuk ikut mengelola berdasarkan KKS dengan 
BUMN-K?

Pertamina apakah masih dalam bentuk PT? Bagaimana Pertamina masih dapat 
melakukan KSO (PT Pertamina EP), atau Farn-in dan Farm-out (PT Pertanina Hulu, 
PHE?)

Wassalam

RPK

  - Original Message - 
  From: yudie iskandar 
  To: iagi-net@iagi.or.id 
  Sent: Saturday, June 13, 2015 11:47 PM
  Subject: Re: [iagi-net] 90% Cadangan Minyak RI Dipegang

Re: [iagi-net] 90% Cadangan Minyak RI Dipegang Perusahaan Asing

2015-06-11 Terurut Topik R.P.Koesoemadinata
1. Barangkali tahu bedanya KK dengan IUP? Kalau melihat istilahnya IUP itu 
hanya izin saja (atau mining licence), sehingga sama dengan sistim konsesi 
zaman Belanda.
Menurut berita katanya KK Freeport di Papua akan diganti oleh Menteri ESDM 
menjadi IUP, sehingga dapat diperpanjang sampai 20 tahun lagi.

2. Apakah PKP2B dikeluarkan oleh ESDM atau oleh Bupati/Kabupaten?
3. Apakah KOB itu mirip KSO-nya Pertamina?
Wassalam
RPK

- Original Message - 
From: lia...@indo.net.id

To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Thursday, June 11, 2015 10:37 AM
Subject: Re: [iagi-net] 90% Cadangan Minyak RI Dipegang Perusahaan Asing




Sama sama Pak Kusuma ,

KK : Kontrak Karya

PKP2B : Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara

IUP : Ijin Usaha Pertambangan

KOB : Kontrak Operasi Bersama


Salam

Ismail



Wah banyak sekali singkatan2 yang saya belum faham.
Barangkali bisa  dijelaskan Pak Liasmsi apa itu:
1. KK/PKP2B
2. IUP
3. KOB
4. K3S (dari Pak Ong)
5. PTK 007 (dari Pak Ong)
6. IOC (dari Pak Ong)
Wassalam
RPK

- Original Message -
From: lia...@indo.net.id
To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Wednesday, June 10, 2015 7:49 PM
Subject: Re: [iagi-net] 90% Cadangan Minyak RI Dipegang
Perusahaan Asing



Kebijakan di bid pertambangan ( termasuk Migas ) tidak
lepas
dari sistem / regulasi nya ,Kalau kita telusuri sejarah
Regulasi pertambangan ( termasuk Migas ) kita telah
dibangun
jauh sebelum kemerdekaan .
Masa sebelum Kemerdekaan industri pertambangan ( termasuk
migas
) didasarkan kpd UU jaman kolonial ( Indische Mijnwet
Staatblad
1899 ) yg tdk membedakan antara pertambangan mineral dan
migas
dg prisip pokok , memberi konsesi untuk menambang mineral
dan
migas kpd partikelir, jangka waktu 75 thn,  pemegang
konsesi
wajib bayar  sewa tanah dan mineral menjadi hak milik
pemegang
konsesi dan bebas untuk menjualnya. jadi istilahnya mineral
right , mining right dan economic right dipegang oleh
pemegang
konsesi , shg sampai akhir pemerintah kolonial kurang lebih
ada
471 daerah konsesi yg diberikan .
di Masa kemerdekaan diterbitkanlah UU No 10 thn 1959
tentang
pembatalan hak hak pertambangan, antara lain daerah konsesi
yg
belum digarap dibatalkan hak nya. ini merupakan langkah
awal
untuk membatasi UU jaman kolonial tsb.Pada 1960 pemerintah
menerbitkan  Perpu yg kemudian menjadi UU
No.37 Th 1960 tentang Pertambangan , ini UU Nasional
pertama
ttg Pertambangan yg isinya antara lain memperbolehkan
pengaturan tersendiri bersifat lex specialis untuk bahan
galian
yg disahakan negara semata mata oleh negara termasuk migas
dan
menghapus sistem konsesi,Seiring terbitnya UU Pertambangan
kemudian  diterbitkan
peraturan lain yg secara spesifik mengatur migas yg
dituangkan
menjadi UU No.44 thn 1960 ttg Pertambangan minyak dan Gas
bumi
. UU ini disahkan pada Oktober 1960 dg pasal 33 UUD 45
sebagai
legal spiritnya .

Di era  Orde Baru  sbg tindak lanjut dari  UU No 44 Prp Th
1960 yg menetapkan bhw Pengusahaan Migas hanya dapat di
selenggarakan oleh Negara dan pelaksanaan pengusahaanya
dilakukan oleh perusahaan negara , mengacu kpd hal tsb
Pemerintah membentuk PN Pertamina yg didirikan dg PP No. 27
thn 1968 untuk mengoptimalisasi pengusahaan sumber daya
migas
dimana Pertamina  merupakan gabungan PN. Pertamin dan PN
Permina dan Pertamina  adalah satu satunya perusahaan
negara
pemegang kuasa pertambangan migasSelanjutnya untuk menjamin
usaha  Pertamina agar memberi manfaat
sbesar besarnya bagi negara diterbitkanlah UU No. 8 tahun
1971
yg dikenal dg UU Pertamina , yg mengatur lebih rinci
tatacara
pengurusan perusahaan migas termasuk hak hak dan kewajiban,
mulai dari sinilah Pertamina berkibar
Di Era Reformasi diterbitkanlah UU No. 22 tahun 2001 yg
merombak total status , posisi , peran dan tugas Pertamina
,
yg sampai sekarang UU migas tsb  sdh sering kena amputasi
oleh
MK sehingga hilanglah sebagian pasal pasalnya .
Mau Kemana Industri Migas selanjutnya ?
Apakah akan kembali ke  Khitoh  nya

Kita tunggu  tahun depan , kabarnya UU Migas yg  baru akan
segera diselesaikan tahun iniKayaknya Migas ini  lagi
terhimpit banyak  masalah , baik
Teknis ( kedala ekplorasi / produksi ), pasar ( harga
minyak yg
turun ) dan regulasi yg berubah ubah ,
Mungkin Migas perlu pakai mottonya Pegadaian
Menyelesaikan
Masalah tanpa Masalah 

ISM



Inilah kita perlu menelusuri sejarah.
UUD-45 itu kan disusun zaman Jepang oleh para cendekiawan
yang pada waktu  itu cenderung sosialists (bukan komunis)
dan nasionalist. Kecenderungan ini  bukan saja di
Indonesia
tetapi juga di Europa, bahkan di Amerika Serikat  (a.l
penulis Hemingway, yang ikut berjuang di Sepanyol dengan
para sosialis  melawan fasisme). Pancasila sendiri juga
bersifat  sosialistis . Marhaenisme  yang dianut bung
Karno
juga bersifat sosialistis yang anti kapitalisme dan  anti
komunisme.
Maka setelah Indonesia merdeka terutama setelah pada tahun
1958 kita kembali  ke UUD-45, maka banyak perusahaan asing
khususnya semua perusahaan Belanda  (termasuk
perkebunanan,
bahkan pabrik roti dan toko2)  

Re: [iagi-net] 90% Cadangan Minyak RI Dipegang anaulit Perusahaan Asing

2015-06-11 Terurut Topik R.P.Koesoemadinata
Memang contoh saya itu sangat simple, hanya sekadar illustrasi bagaimana 
pentingnya kepemilikan atau penguasaan itu, tetapi mungkin dalam business tidak 
seperti itu, heheheh.
Ngomong-ngomong soal sertifikat: Seingat saya memang developer menerbitkan 
sertifikat dengan DP 30% saja, tetapi saya tidak yakin atas nama pembeli 
langsung, yang jelas sertifikat itu disimpan di bank yang memberikan pinjaman 
itu, karena kalau cicilan sdah lunas mengambil sertifikat di bank itu  hrs 
lewat notaris lagi melalui proses yang disebut diroya, dan di sertifikat ada 
catatan mutasi yaitu pernah dimiliki bank ybs.
Saya kira hal ini disebabkan karena bank atau siapapun oleh undang-undang 
dilarang menyimpan/memegang sertifikat yang bukan miliknya. Walaupun dalam 
prakteknya banyak peminjam uang yang melakukan itu
Wassalam

  - Original Message - 
  From: Ong Han Ling 
  To: iagi-net@iagi.or.id 
  Sent: Thursday, June 11, 2015 12:03 PM
  Subject: RE: [iagi-net] 90% Cadangan Minyak RI Dipegang anaulit Perusahaan 
Asing


  Contoh dari Pak Koes adalah terlalu simple. Sekarang kalau kita beli 
apartment/rumah, dengan uang 10-30%, developer akan langsung  membuat 
sertifikat atas nama kita. Kita bisa ngomong sama semua orang bahwa kita yang 
punya. Namun kalau mau dijual tidak bisa, meskipun kita pemiliknya resmi. 

   

  Salam,

   

  Hl Ong  

   

  From: iagi-net@iagi.or.id [mailto:iagi-net@iagi.or.id] On Behalf Of 
R.P.Koesoemadinata
  Sent: Thursday, June 11, 2015 10:54 AM
  To: iagi-net@iagi.or.id
  Subject: Re: [iagi-net] 90% Cadangan Minyak RI Dipegang anaulit Perusahaan 
Asing

   

  Komentar saya itu berdasarkan pengalaman saya. Saya punya sawah (warisan) 
oleh penggarapnya digadekan, kemudian penggarapnya tidak bisa bayar hutang, mau 
disita (diambil alih) sawah saya. Pusing juga saya, untung saya bisa tunjukkan 
kepemilikan saya dengan SHM saya.

  Saya bilang sama penggarap yang kamu bisa gadekan adalah hasil panennya 
itupun bahagian (split) dia saja (ijon)

  Hehehe

  Wassalam

  TPK

- Original Message - 

From: Ong Han Ling 

To: iagi-net@iagi.or.id 

Sent: Thursday, June 11, 2015 9:58 AM

Subject: RE: [iagi-net] 90% Cadangan Minyak RI Dipegang anaulit Perusahaan 
Asing

 

Kepemeilikan cadangan migas Indonesia

 

Sudah sering kita membahas ttg. kepemilikan migas Indonesia dan tidak 
pernah selesai.  Sebetulnya dengan mengatakan mereka adalah konrtraktor, 
dibawah pengawasan SKKMIGAS, dan sistim tender PTK 007 yang demikian ketatnya 
sudah menunjukan bahwa kita adalah boss.

 

Namun bagi K3S yang penting bukan kepemilikan. Tanpa kecualian semua 
perusahaan harus pinjam dana untuk development lapangan, yaitu pada waktu 
discovery. Ini demi meningkatkan keuntungan mereka.  Jadi bagi K3S yang 
terpenting adalah bahwa  cadangan tsb. bisa digadaikan untuk pinjam uang untuk 
dipakai waktu  development. Secara praktis, K3S tidak peduli siapa yang punya. 
Faktor penentu disini adalah bank. Hingga bagi K3S yang terpenting adalah 
bankability dari cadangan tsb. dan bukan kepemilikanya.

 

Dengan PSC sekarang, K3S bisa mengadaikan dan bank Internasional dapat 
menerima PSC Indonesia. Ini sudah berjalan mulus selama 50 tahun. Perusahaan 
minyak raksasa seperti TOTAL, Chevron, Shell, dsb. merasa  comfortable dengan 
PSC sekarang hingga yang Independent juga ikut. Sedangkan saat ini yang bisa 
memberi pinjaman hanyalah bank-bank asing.   

 

IAGI perlu memperjuangkan supaya Indonesia jangan  merubah UUMIGAS,  karena 
konsekwensinya besar sekali dan  arahnya tidak terkendali hingga interpretasi 
bisa macem2.  Dengan Nasionalisme menguat, besar kemungkinan UUMIGAS baru akan 
meng-akomodasi Nasionalisme tsb. Akirnya dilakukan perubahan PSC hingga bank 
diluar Negeri tidak bisa menerimanya lagi untuk dijadikan agunan. Artinya 
cadangan tidak bisa digadaikan oleh IOC. 

 

Kalau ini terjadi, berakirlah industri perminyakan Indonesia. Padahal kita 
masih perlu IOC untuk modal dan teknologinya. Apakah kita berani ambil risiko 
demikian besarnya hanya untuk  meyakinkan kita sendiri bahwa kita adalah 
pemiliknya?

 

 

HL Ong.

 

 

 

 

From: iagi-net@iagi.or.id [mailto:iagi-net@iagi.or.id] On Behalf Of Yanto 
R. Sumantri - yrs_...@yahoo.com
Sent: Tuesday, June 9, 2015 10:42 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net] 90% Cadangan Minyak RI Dipegang anaulit Perusahaan 
Asing

 

Pak Is

 

Kayanya emang lebih jelas dan cepat penyelesaian masalah2 di tahapan 
eksekusi.

 

si Abah

 

 

On Tuesday, June 9, 2015 9:26 AM, lia...@indo.net.id lia...@indo.net.id 
wrote:

 

Betul sekali Abah ,

Semua permasalahan itu sebetulnya sdh ada dan sdh diketahui , 
masalahnya di jaman reformasi ini  Semua bisa jadi masalah dan
semua bisa mempermasalahkannya . Kadang suatu masalah itu tdk
langsung diselesaikan tapi dibikin dulu lembaganya

Re: [iagi-net] 90% Cadangan Minyak RI Dipegang anaulit Perusahaan Asing

2015-06-11 Terurut Topik R.P.Koesoemadinata
Saya sebetulnya tidak mau melanjutkan debat ideologi politik dengan pak Ong, 
tetapi karena ada sangkut pautnya dengan explorasi migas dan mineral saya ingin 
komentari lagi
Pak Ong menyebutkan UUD Norway itu masalah sumberdaya alam. tanah, air dsb itu 
bunyinya presis dengan Pasal 33, ya tentu saja. Norwegia dan negara2 
Skandinavia, bahkan juga Europa Barat itu pengaruh sosialismenya sangat kuat, 
bahkan Partai Sosialis disana sering-2 menang.
Ekonomi di sana memang free-market economy tetapi state wellfare sangat kuat, 
sehingga tidak sepenuhnya menganut capitalism, disebutnnya juga the 
Scandinavian model. Di Europa masih banyak state enterprises, seperti perkereta 
apian. Hanya Inggris saja semenjak Margaret Thatcher menganut capitalism penuh 
seperti di US, dengan memprivatisasi semua state enterprise.
Kalau tidak salah perusahaan raksasa mobil Volvo di Swedia adala merupakan 
suatu koperasi. Bahkan StatOil dari Norwegia dari namanya saja adalah BUMN, 
bahkan konon katanya meniru Pertamina.
Di negeri Belanda saja katanya semua tanah milik negara, tidak ada milik 
pribadi, petani saja harus sewa tanahnya dari negara.
Maaf kalau kurang berkenan
Wassalam
RPK


  - Original Message - 
  From: Ong Han Ling 
  To: iagi-net@iagi.or.id 
  Sent: Friday, June 12, 2015 3:19 AM
  Subject: RE: [iagi-net] 90% Cadangan Minyak RI Dipegang anaulit Perusahaan 
Asing


  Pak I.Kusuma,

   

  Semua UU Mineral (termasuk migas) memacu pada UUD 45, Pasal 33, Ayat 3 yang 
bunyinya: Bumi dan air kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh 
negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.

   

  Saya kira ini adalah sesuatu yang umum dan semua Negara didunia pasti punya 
hal yang sama atau serupa.  Umpama di Norway: The petroleum resources belong 
to the nation - and should be developed to the benefit of the whole society. 

   

  Setelah digodok dan disosialisasikan oleh putra-putri Indonesia terbaik 
selama 10 tahun keluarlah UUMigas baru no.22 tahun 2001. Begitu UU Migas baru 
keluar dihujat kiri kanan. Sekarang sedang digodok oleh Komisi 7 DPR untuk 
dibuat UU Migas baru mengantikan yang lama dan sudah berjalan selama 6 tahun 
belum juga selesai.  

   

  Menurut keterangan Anda, sampai sekarang MK telah membatalkan 17 pasal dari 
UUMIGAS no.22 tsb. Selain itu dengan mengunakan Pasal 33 Ayat 3, MK juga telah 
membubarkan SKKMIGAS, institusi Pemerintah yang sudah berdiri 11 tahun. Juga MK 
telah membubarkan UU Sumber Air tahun 2014, hingga 14 perusahaan yang sudah 
berjalan dan berinvestasi mengalami kesulitan.   

   

  Saya tidak mengerti hukum, tetapi menurut saya Pasal 33 Ayat 33 yang terdiri 
dari hanya 18 perkataan adalah hal yang umum sekali. Interpretrasi bisa ngalor 
ngidul. Apapun bisa dibenarkan dan apapun bisa disalahkan. Dengan demikian 
tidak akan ada jaminan bahwa begitu UUMIGAS yang baru keluar tidak akan dihujat 
lagi atau bahkan dibatalkan lagi oleh MK. Pergantian anggota MK juga bisa 
menyebabkan perubahan policy. 

   

  Sebaiknya pembahasan UU MIgas baru di petieskan. Yang perlu diperbaiki kita 
revisi. Dengan demikian investasi Asing, yang terhenti selama 6 tahun terakir 
ini, bisa berjalan lagi. 

   

  Salam,

   

  HL Ong 

   

   

   

  From: iagi-net@iagi.or.id [mailto:iagi-net@iagi.or.id] On Behalf Of 
ikusum...@gmail.com
  Sent: Thursday, June 11, 2015 5:51 PM
  To: iagi-net@iagi.or.id
  Subject: Re: [iagi-net] 90% Cadangan Minyak RI Dipegang anaulit Perusahaan 
Asing

   

  Pak Ong dan Abah Yanto,
  UU Migas no. 22 tahun 2001, pastilah harus dirubah, ngak mungkin bisa 
dipertahankan, karena 17 pasalnya sudah dibatalkan oieh MK, karena tidak sesuai 
dengan konstitusi

  MIK 

  Powered by Telkomsel BlackBerry®


--

  From: Ong Han Ling wim...@singnet.com.sg 

  Sender: iagi-net@iagi.or.id 

  Date: Thu, 11 Jun 2015 17:35:31 +0700

  To: iagi-net@iagi.or.id

  ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id 

  Subject: RE: [iagi-net] 90% Cadangan Minyak RI Dipegang anaulit Perusahaan 
Asing

   

  Pak Yanto,

   

  Ya Pak, kita semua harus berusaha supaya UUMIGAS baru yangan dirombak.  Ya, 
seperti Anda katakan menjadi bola  liar karena tiap orang memberi comment 
waktu diadakan sosialisasi.  Sekarang sudah masuk tahun ke-6, dimana Komisi 7 
DPR mengodok untuk merubah UUMIGAS. International Oil Co (IOC) sudah menunggu 6 
tahun dan  ingin mengetahui isinya   sebelum berinvestasi. Berapa lama lagi 
harus menunggu? .

   

  Pembayaran dalam Rupiah. 

   

  Observasi Anda benar. Tentang keharusan pembayaran dalam rupiah, cara 
pemikiran terlalu simple, memberlakukan across the board tanpa memilah - 
milah dan memikirkan konsekwensinya. Tujuan baik untuk menguatkan rupiah telah 
menjadi boomerang. 

   

  Seharusnya secara bertahap dan tidak perlu mengumumkan secara luas. Dimulai 
dimana pembayaran dilakukan tanpa tenggang waktu. Umpama dimulai dengan Hotel 
dan restoran International. 

Re: [iagi-net] 90% Cadangan Minyak RI Dipegang anaulit Perusahaan Asing

2015-06-11 Terurut Topik R.P.Koesoemadinata
Saya sebetulnya tidak mau melanjutkan debat ideologi politik dengan pak Ong, 
tetapi karena ada sangkut pautnya dengan explorasi migas dan mineral saya ingin 
komentari lagi
Pak Ong menyebutkan UUD Norway itu masalah sumberdaya alam. tanah, air dsb itu 
bunyinya presis dengan Pasal 33, ya tentu saja. Norwegia dan negara2 
Skandinavia, bahkan juga Europa Barat itu pengaruh sosialismenya sangat kuat, 
bahkan Partai Sosialis disana sering-2 menang.
Ekonomi di sana memang free-market economy tetapi state wellfare sangat kuat, 
sehingga tidak sepenuhnya menganut capitalism, disebutnnya juga the 
Scandinavian model. Di Europa masih banyak state enterprises, seperti perkereta 
apian. Hanya Inggris saja semenjak Margaret Thatcher menganut capitalism penuh 
seperti di US, dengan memprivatisasi semua state enterprise.
Kalau tidak salah perusahaan raksasa mobil Volvo di Swedia adala merupakan 
suatu koperasi. Bahkan StatOil dari Norwegia dari namanya saja adalah BUMN, 
bahkan konon katanya meniru Pertamina.
Di negeri Belanda saja katanya semua tanah milik negara, tidak ada milik 
pribadi, petani saja harus sewa tanahnya dari negara.
Maaf kalau kurang berkenan
Wassalam
RPK


  - Original Message - 
  From: Ong Han Ling 
  To: iagi-net@iagi.or.id 
  Sent: Friday, June 12, 2015 3:19 AM
  Subject: RE: [iagi-net] 90% Cadangan Minyak RI Dipegang anaulit Perusahaan 
Asing


  Pak I.Kusuma,

   

  Semua UU Mineral (termasuk migas) memacu pada UUD 45, Pasal 33, Ayat 3 yang 
bunyinya: Bumi dan air kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh 
negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.

   

  Saya kira ini adalah sesuatu yang umum dan semua Negara didunia pasti punya 
hal yang sama atau serupa.  Umpama di Norway: The petroleum resources belong 
to the nation - and should be developed to the benefit of the whole society. 

   

  Setelah digodok dan disosialisasikan oleh putra-putri Indonesia terbaik 
selama 10 tahun keluarlah UUMigas baru no.22 tahun 2001. Begitu UU Migas baru 
keluar dihujat kiri kanan. Sekarang sedang digodok oleh Komisi 7 DPR untuk 
dibuat UU Migas baru mengantikan yang lama dan sudah berjalan selama 6 tahun 
belum juga selesai.  

   

  Menurut keterangan Anda, sampai sekarang MK telah membatalkan 17 pasal dari 
UUMIGAS no.22 tsb. Selain itu dengan mengunakan Pasal 33 Ayat 3, MK juga telah 
membubarkan SKKMIGAS, institusi Pemerintah yang sudah berdiri 11 tahun. Juga MK 
telah membubarkan UU Sumber Air tahun 2014, hingga 14 perusahaan yang sudah 
berjalan dan berinvestasi mengalami kesulitan.   

   

  Saya tidak mengerti hukum, tetapi menurut saya Pasal 33 Ayat 33 yang terdiri 
dari hanya 18 perkataan adalah hal yang umum sekali. Interpretrasi bisa ngalor 
ngidul. Apapun bisa dibenarkan dan apapun bisa disalahkan. Dengan demikian 
tidak akan ada jaminan bahwa begitu UUMIGAS yang baru keluar tidak akan dihujat 
lagi atau bahkan dibatalkan lagi oleh MK. Pergantian anggota MK juga bisa 
menyebabkan perubahan policy. 

   

  Sebaiknya pembahasan UU MIgas baru di petieskan. Yang perlu diperbaiki kita 
revisi. Dengan demikian investasi Asing, yang terhenti selama 6 tahun terakir 
ini, bisa berjalan lagi. 

   

  Salam,

   

  HL Ong 

   

   

   

  From: iagi-net@iagi.or.id [mailto:iagi-net@iagi.or.id] On Behalf Of 
ikusum...@gmail.com
  Sent: Thursday, June 11, 2015 5:51 PM
  To: iagi-net@iagi.or.id
  Subject: Re: [iagi-net] 90% Cadangan Minyak RI Dipegang anaulit Perusahaan 
Asing

   

  Pak Ong dan Abah Yanto,
  UU Migas no. 22 tahun 2001, pastilah harus dirubah, ngak mungkin bisa 
dipertahankan, karena 17 pasalnya sudah dibatalkan oieh MK, karena tidak sesuai 
dengan konstitusi

  MIK 

  Powered by Telkomsel BlackBerry®


--

  From: Ong Han Ling wim...@singnet.com.sg 

  Sender: iagi-net@iagi.or.id 

  Date: Thu, 11 Jun 2015 17:35:31 +0700

  To: iagi-net@iagi.or.id

  ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id 

  Subject: RE: [iagi-net] 90% Cadangan Minyak RI Dipegang anaulit Perusahaan 
Asing

   

  Pak Yanto,

   

  Ya Pak, kita semua harus berusaha supaya UUMIGAS baru yangan dirombak.  Ya, 
seperti Anda katakan menjadi bola  liar karena tiap orang memberi comment 
waktu diadakan sosialisasi.  Sekarang sudah masuk tahun ke-6, dimana Komisi 7 
DPR mengodok untuk merubah UUMIGAS. International Oil Co (IOC) sudah menunggu 6 
tahun dan  ingin mengetahui isinya   sebelum berinvestasi. Berapa lama lagi 
harus menunggu? .

   

  Pembayaran dalam Rupiah. 

   

  Observasi Anda benar. Tentang keharusan pembayaran dalam rupiah, cara 
pemikiran terlalu simple, memberlakukan across the board tanpa memilah - 
milah dan memikirkan konsekwensinya. Tujuan baik untuk menguatkan rupiah telah 
menjadi boomerang. 

   

  Seharusnya secara bertahap dan tidak perlu mengumumkan secara luas. Dimulai 
dimana pembayaran dilakukan tanpa tenggang waktu. Umpama dimulai dengan Hotel 
dan restoran International. 

Re: [iagi-net] 90% Cadangan Minyak RI Dipegang anaulit Perusahaan Asing

2015-06-11 Terurut Topik R.P.Koesoemadinata
Masalah itu dijawab oleh Ibu Sutowo dengan konsep Production Sharing 
Contract-nya (yang aseli), pemerintah/negara tidak mengeluarkan duit untuk 
explorasi, tetapi tetap mengusasai/memiliki daerah serta cadangan yang 
diketemukannya contractor, dan berhasil.
Beda dengan Kontrak Karya yang ternyata merupakan kelanjutan dari sistim 
konsesi Zaman Belanda, dan merupakan salah satu bentuk Penanaman Modal 
Asing, dan harus adanya partisipasi dengan perusahaan Indonesia, dalam 
bentuk saham.

Terima kasih atas tanggapannya
Wassalam
RPK


- Original Message - 
From: noor syarifuddin noorsyarifud...@gmail.com

To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Friday, June 12, 2015 10:29 AM
Subject: Re: [iagi-net] 90% Cadangan Minyak RI Dipegang anaulit Perusahaan 
Asing



Pak Koesoema Yth,

Memang  betul, hanya saja ada bedanya: di model Skandinavia itu untuk
menjaga kepemilikan negara, maka biaya eksplorasi sebagian besar
ditanggung negara. Jadi para operator hanya mendapat WI yang relatif
kecil saja.

Pertanyaannya: apakah pemerintah kita siap untuk membiayai aktifitas
eksplorasi di Indonesia..?


salam,

On 6/12/15, R.P.Koesoemadinata koeso...@melsa.net.id wrote:
Saya sebetulnya tidak mau melanjutkan debat ideologi politik dengan pak 
Ong,

tetapi karena ada sangkut pautnya dengan explorasi migas dan mineral saya
ingin komentari lagi
Pak Ong menyebutkan UUD Norway itu masalah sumberdaya alam. tanah, air dsb
itu bunyinya presis dengan Pasal 33, ya tentu saja. Norwegia dan negara2
Skandinavia, bahkan juga Europa Barat itu pengaruh sosialismenya sangat
kuat, bahkan Partai Sosialis disana sering-2 menang.
Ekonomi di sana memang free-market economy tetapi state wellfare sangat
kuat, sehingga tidak sepenuhnya menganut capitalism, disebutnnya juga the
Scandinavian model. Di Europa masih banyak state enterprises, seperti
perkereta apian. Hanya Inggris saja semenjak Margaret Thatcher menganut
capitalism penuh seperti di US, dengan memprivatisasi semua state
enterprise.
Kalau tidak salah perusahaan raksasa mobil Volvo di Swedia adala merupakan
suatu koperasi. Bahkan StatOil dari Norwegia dari namanya saja adalah 
BUMN,

bahkan konon katanya meniru Pertamina.
Di negeri Belanda saja katanya semua tanah milik negara, tidak ada milik
pribadi, petani saja harus sewa tanahnya dari negara.
Maaf kalau kurang berkenan
Wassalam
RPK


  - Original Message -
  From: Ong Han Ling
  To: iagi-net@iagi.or.id
  Sent: Friday, June 12, 2015 3:19 AM
  Subject: RE: [iagi-net] 90% Cadangan Minyak RI Dipegang anaulit 
Perusahaan

Asing


  Pak I.Kusuma,



  Semua UU Mineral (termasuk migas) memacu pada UUD 45, Pasal 33, Ayat 3
yang bunyinya: Bumi dan air kekayaan alam yang terkandung di dalamnya
dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran
rakyat.



  Saya kira ini adalah sesuatu yang umum dan semua Negara didunia pasti
punya hal yang sama atau serupa.  Umpama di Norway: The petroleum 
resources

belong to the nation - and should be developed to the benefit of the whole
society.



  Setelah digodok dan disosialisasikan oleh putra-putri Indonesia terbaik
selama 10 tahun keluarlah UUMigas baru no.22 tahun 2001. Begitu UU Migas
baru keluar dihujat kiri kanan. Sekarang sedang digodok oleh Komisi 7 DPR
untuk dibuat UU Migas baru mengantikan yang lama dan sudah berjalan selama 
6

tahun belum juga selesai.



  Menurut keterangan Anda, sampai sekarang MK telah membatalkan 17 pasal
dari UUMIGAS no.22 tsb. Selain itu dengan mengunakan Pasal 33 Ayat 3, MK
juga telah membubarkan SKKMIGAS, institusi Pemerintah yang sudah berdiri 
11

tahun. Juga MK telah membubarkan UU Sumber Air tahun 2014, hingga 14
perusahaan yang sudah berjalan dan berinvestasi mengalami kesulitan.



  Saya tidak mengerti hukum, tetapi menurut saya Pasal 33 Ayat 33 yang
terdiri dari hanya 18 perkataan adalah hal yang umum sekali. Interpretrasi
bisa ngalor ngidul. Apapun bisa dibenarkan dan apapun bisa disalahkan.
Dengan demikian tidak akan ada jaminan bahwa begitu UUMIGAS yang baru 
keluar

tidak akan dihujat lagi atau bahkan dibatalkan lagi oleh MK. Pergantian
anggota MK juga bisa menyebabkan perubahan policy.



  Sebaiknya pembahasan UU MIgas baru di petieskan. Yang perlu diperbaiki
kita revisi. Dengan demikian investasi Asing, yang terhenti selama 6 tahun
terakir ini, bisa berjalan lagi.



  Salam,



  HL Ong







  From: iagi-net@iagi.or.id [mailto:iagi-net@iagi.or.id] On Behalf Of
ikusum...@gmail.com
  Sent: Thursday, June 11, 2015 5:51 PM
  To: iagi-net@iagi.or.id
  Subject: Re: [iagi-net] 90% Cadangan Minyak RI Dipegang anaulit 
Perusahaan

Asing



  Pak Ong dan Abah Yanto,
  UU Migas no. 22 tahun 2001, pastilah harus dirubah, ngak mungkin bisa
dipertahankan, karena 17 pasalnya sudah dibatalkan oieh MK, karena tidak
sesuai dengan konstitusi

  MIK

  Powered by Telkomsel BlackBerry®


--

  From: Ong Han Ling wim...@singnet.com.sg

  Sender: iagi-net@iagi.or.id

  Date

Re: [iagi-net] Gempa di Kinibalu

2015-06-10 Terurut Topik R.P.Koesoemadinata
Terima kasih atas tanggapannya pak Mino dan pak Yosef. Memang gempa Intra-plate 
ini sangat jarang terjadi dan daya rusaknya juga tidak terlalu besar, paling2 
sampai 5 sekala Richter. Jarang didiskusikan bahkan di kuliah mungkin tidak 
pernah disinggung.
Intra-plate EQ ini paling tidak ada 2 subcategory:
1. Daerah rifting di tengah continental plate yang tebal, seperti di Afrika 
timur, the Great African Rift zone, di mana memang mantle plume mulai naik yang 
menyebabkan rifting dan pembentukan graben yang diikuti dengan volcanism (al 
Kilimanjaro), yang tidak lain permulaan pembentukan Mid-ocean Ridge atau 
spreading center, yang juga merupakan jalur gempa ringan. Ini saya kira banyak 
dibahas.
2. Daerah old collision atau old orogen seperti di Appalachian Mts yang boleh 
dikatakan sudah menjadi 'suture' dimana 2 continental plate telah menyatu 
menjadi 1 continental plate. Tetapi kelihatanya di dalamnya masih ada 
sesar-sesar, terutama thrusting,  yang sewaktu-waktu sesudah jutaan tahun dapat 
aktif kembali kalau ada desakan baru seperti dari sea floor spreading dari 
Atlantik. Nah yang belakangan ini adalah misterious, apakah suatu sesar hasil 
collision puluhan bahkan ratusan juta tahun yang lalu masih bisa digerakkan.
Mungkin ada tanggapan lain?
Wassalam
RPK
  - Original Message - 
  From: Ben Sapiie 
  To: iagi-net@iagi.or.id 
  Sent: Wednesday, June 10, 2015 2:35 PM
  Subject: Re: [iagi-net] Gempa di Kinibalu


  Saya setuju sekali Pak RPK Ini intra continental  EQ yang menjadi salah 
unsolved mystery plate tectonics utk thick Dan large continent seperti 
Sundaland. Saat Ini banyak Ahli plate tectonics melirik Plume tectonics sebagai 
salah satu main driver mechanism utk permasalahan anomali seperti ini termasuk 
hot spot issues. 


  Sehingga mekanisme gempa tidak secara langsung bisa dikaitan dengan active 
tectonics yg dipetakan berdasar distribusi gempa atau vulkanisme saja.  Tetap 
harus diperhatikan dan dipetakan pada kontinen yg tebal yg konon stabil (beyond 
plate tectonics).


  BS








  Sent from my iPhone

  On Jun 10, 2015, at 7:40 AM, R.P.Koesoemadinata koeso...@melsa.net.id wrote:


Mungkin Gempa Kinibalu ini dapat dikatagorikan sebagai Intra-plate 
earthquake, sebagaimana terjadi dengan Virginia Earthquake di bagian timur US 
yang hypocentrum berada di Appalachian Mts suatu collision yang terjadi zaman 
Paleozoic dan menghasilkan thrustfaults dan pernah ditafsirkan diaktifkan oleh 
desakan dari Atlantic Mid-ocean Ridge spreading center yang sangat aktif.
Apakah dalam hal gempa Kinibalu yang berada dalam Kuching collision zone 
dari Mio-Pliocene ini juga disebabkan tekanan dari South China Sea spreading 
center? Apakah SCS spreading center ini masih aktif?
Intra-plate earthquake sangat jarang terjadi, tetapi yang di Eastern US ini 
sudah beberapa kali terjadi dalam 'historical time' Apakah ada catatan sejarah 
gempa di daerah Sabah?
Barangkali para ahli seismologi dan plate tectonics dapat menanggapinya?
Mungkin jawabannya dari hasil Pertemuan Kuala Lumpur
Wassalam
RPK


  - Original Message - 
  From: Rovicky Dwi Putrohari 
  To: iagi-net@iagi.or.id 
  Sent: Sunday, June 07, 2015 8:48 PM
  Subject: Re: [iagi-net] Gempa di Kinibalu


  Kalau lihat tensor dan penampang regional memotong G Kinabalu sepertinya 
mekanisme sesar Down thrust. 


  
https://rovicky.wordpress.com/2015/06/07/mekanisme-unik-dari-ranau-fault-yang-menggetarkan-kinabalu/


  Rdp

  On Sunday, June 7, 2015, Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com wrote:

Sebenarnya tidak salah bila menyebutkan Kalimantan itu “relatif” aman 
dari gempa. Namun jelas tidak ada lokasi di dunia ini yang benar-benar bebas 
dari gempa. Hampir semua batuan dasar di bumi ini pernah mengalami tekanan 
(stress) dan mungkin masih menyimpan tenaga. 



https://rovicky.wordpress.com/2015/06/06/kalimantanpun-tidak-bebas-gempa/ 

Sent from my iPhone

On 6 Jun 2015, at 19.54, Bandono Salim bandon...@gmail.com wrote:


  gempa volkanik mungkin? 

  Pada 6 Jun 2015 15:56, R.P.Koesoemadinata koeso...@melsa.net.id 
menulis:

Ini terjadi gempa di Kinibalu, Borneo, belum ada komentar dari mana 
asalnya gempa itu?
Apakah ada sesar geser besar? Subduction? Collision?
Barangkali ada teori lain?
Wassalam
RPK



Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact

Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- 
(mahasiswa)
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia

Re: [iagi-net] 90% Cadangan Minyak RI Dipegang Perusahaan Asing

2015-06-10 Terurut Topik R.P.Koesoemadinata
Terima kasih Pak Liamsi untuk melengkapi dengan Undang-undangnya yang 
disebutnya regulasi. Saya belum cek apakah yang saya ceritakan itu sesuai 
tidak dengan sejarah perundang-undangnya, maklum yang saya ceritakan itu 
hanya berdasarkan ingatan/memori saya saja tanpa dilengkapi dengan 
dokumentasi.
Saya ingin tahun apakah UU Zaman kolonial itu yang disebut sebagai 5a 
Contract?
Juga barangkali tahu isi dari undang-undang pertambangan di awal Orde Baru 
yang melahirkan Kontrak Karya (Contract of Works), yang diberlakukan juga 
untuk PT Caltex Pacific Indonesia dan PT Stanvac Indonesia?

Sekali lagi terima kasih.
Wassalam
RPK

- Original Message - 
From: lia...@indo.net.id

To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Wednesday, June 10, 2015 7:49 PM
Subject: Re: [iagi-net] 90% Cadangan Minyak RI Dipegang Perusahaan Asing



Kebijakan di bid pertambangan ( termasuk Migas ) tidak lepas
dari sistem / regulasi nya ,Kalau kita telusuri sejarah
Regulasi pertambangan ( termasuk Migas ) kita telah dibangun
jauh sebelum kemerdekaan .
Masa sebelum Kemerdekaan industri pertambangan ( termasuk migas
) didasarkan kpd UU jaman kolonial ( Indische Mijnwet Staatblad
1899 ) yg tdk membedakan antara pertambangan mineral dan migas
dg prisip pokok , memberi konsesi untuk menambang mineral dan
migas kpd partikelir, jangka waktu 75 thn,  pemegang konsesi
wajib bayar  sewa tanah dan mineral menjadi hak milik pemegang
konsesi dan bebas untuk menjualnya. jadi istilahnya mineral
right , mining right dan economic right dipegang oleh pemegang
konsesi , shg sampai akhir pemerintah kolonial kurang lebih ada
471 daerah konsesi yg diberikan .
di Masa kemerdekaan diterbitkanlah UU No 10 thn 1959 tentang
pembatalan hak hak pertambangan, antara lain daerah konsesi yg
belum digarap dibatalkan hak nya. ini merupakan langkah awal
untuk membatasi UU jaman kolonial tsb.Pada 1960 pemerintah menerbitkan 
Perpu yg kemudian menjadi UU

No.37 Th 1960 tentang Pertambangan , ini UU Nasional pertama
ttg Pertambangan yg isinya antara lain memperbolehkan
pengaturan tersendiri bersifat lex specialis untuk bahan galian
yg disahakan negara semata mata oleh negara termasuk migas dan
menghapus sistem konsesi,Seiring terbitnya UU Pertambangan kemudian 
diterbitkan

peraturan lain yg secara spesifik mengatur migas yg dituangkan
menjadi UU No.44 thn 1960 ttg Pertambangan minyak dan Gas bumi
. UU ini disahkan pada Oktober 1960 dg pasal 33 UUD 45 sebagai
legal spiritnya .

Di era  Orde Baru  sbg tindak lanjut dari  UU No 44 Prp Th
1960 yg menetapkan bhw Pengusahaan Migas hanya dapat di
selenggarakan oleh Negara dan pelaksanaan pengusahaanya
dilakukan oleh perusahaan negara , mengacu kpd hal tsb
Pemerintah membentuk PN Pertamina yg didirikan dg PP No. 27
thn 1968 untuk mengoptimalisasi pengusahaan sumber daya migas
dimana Pertamina  merupakan gabungan PN. Pertamin dan PN
Permina dan Pertamina  adalah satu satunya perusahaan negara
pemegang kuasa pertambangan migasSelanjutnya untuk menjamin usaha 
Pertamina agar memberi manfaat

sbesar besarnya bagi negara diterbitkanlah UU No. 8 tahun 1971
yg dikenal dg UU Pertamina , yg mengatur lebih rinci tatacara
pengurusan perusahaan migas termasuk hak hak dan kewajiban,
mulai dari sinilah Pertamina berkibar
Di Era Reformasi diterbitkanlah UU No. 22 tahun 2001 yg
merombak total status , posisi , peran dan tugas Pertamina  ,
yg sampai sekarang UU migas tsb  sdh sering kena amputasi oleh
MK sehingga hilanglah sebagian pasal pasalnya .
Mau Kemana Industri Migas selanjutnya ?
Apakah akan kembali ke  Khitoh  nya

Kita tunggu  tahun depan , kabarnya UU Migas yg  baru akan
segera diselesaikan tahun iniKayaknya Migas ini  lagi terhimpit banyak 
masalah , baik

Teknis ( kedala ekplorasi / produksi ), pasar ( harga minyak yg
turun ) dan regulasi yg berubah ubah ,
Mungkin Migas perlu pakai mottonya Pegadaian  Menyelesaikan
Masalah tanpa Masalah 

ISM



Inilah kita perlu menelusuri sejarah.
UUD-45 itu kan disusun zaman Jepang oleh para cendekiawan
yang pada waktu  itu cenderung sosialists (bukan komunis)
dan nasionalist. Kecenderungan ini  bukan saja di Indonesia
tetapi juga di Europa, bahkan di Amerika Serikat  (a.l
penulis Hemingway, yang ikut berjuang di Sepanyol dengan
para sosialis  melawan fasisme). Pancasila sendiri juga
bersifat  sosialistis . Marhaenisme  yang dianut bung Karno
juga bersifat sosialistis yang anti kapitalisme dan  anti
komunisme.
Maka setelah Indonesia merdeka terutama setelah pada tahun
1958 kita kembali  ke UUD-45, maka banyak perusahaan asing
khususnya semua perusahaan Belanda  (termasuk perkebunanan,
bahkan pabrik roti dan toko2)  dinasionalisasi  apalagi
dengan dalih Trikora dan terjadi exodus orang wna Belanda.
Perusahaan Inggris (a.l. BPM Shell, walaupun sahamnya
sebagaian saham  Belanda) dan Amerika (Caltex, Stanvac)
tidak ikut dinasionalisasi karena  kepentingan politik untuk
dukungan merebut Papua. Juga perusahaan tambang  Timah di
Bangka Belitung,  emas di Cikotok dan bauksit di Kijang  dan
 batubara di 

Re: [iagi-net] 90% Cadangan Minyak RI Dipegang Perusahaan Asing

2015-06-10 Terurut Topik R.P.Koesoemadinata
Wah banyak sekali singkatan2 yang saya belum faham. Barangkali bisa 
dijelaskan Pak Liasmsi apa itu:

1. KK/PKP2B
2. IUP
3. KOB
4. K3S (dari Pak Ong)
5. PTK 007 (dari Pak Ong)
6. IOC (dari Pak Ong)
Wassalam
RPK

- Original Message - 
From: lia...@indo.net.id

To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Wednesday, June 10, 2015 7:49 PM
Subject: Re: [iagi-net] 90% Cadangan Minyak RI Dipegang Perusahaan Asing



Kebijakan di bid pertambangan ( termasuk Migas ) tidak lepas
dari sistem / regulasi nya ,Kalau kita telusuri sejarah
Regulasi pertambangan ( termasuk Migas ) kita telah dibangun
jauh sebelum kemerdekaan .
Masa sebelum Kemerdekaan industri pertambangan ( termasuk migas
) didasarkan kpd UU jaman kolonial ( Indische Mijnwet Staatblad
1899 ) yg tdk membedakan antara pertambangan mineral dan migas
dg prisip pokok , memberi konsesi untuk menambang mineral dan
migas kpd partikelir, jangka waktu 75 thn,  pemegang konsesi
wajib bayar  sewa tanah dan mineral menjadi hak milik pemegang
konsesi dan bebas untuk menjualnya. jadi istilahnya mineral
right , mining right dan economic right dipegang oleh pemegang
konsesi , shg sampai akhir pemerintah kolonial kurang lebih ada
471 daerah konsesi yg diberikan .
di Masa kemerdekaan diterbitkanlah UU No 10 thn 1959 tentang
pembatalan hak hak pertambangan, antara lain daerah konsesi yg
belum digarap dibatalkan hak nya. ini merupakan langkah awal
untuk membatasi UU jaman kolonial tsb.Pada 1960 pemerintah menerbitkan 
Perpu yg kemudian menjadi UU

No.37 Th 1960 tentang Pertambangan , ini UU Nasional pertama
ttg Pertambangan yg isinya antara lain memperbolehkan
pengaturan tersendiri bersifat lex specialis untuk bahan galian
yg disahakan negara semata mata oleh negara termasuk migas dan
menghapus sistem konsesi,Seiring terbitnya UU Pertambangan kemudian 
diterbitkan

peraturan lain yg secara spesifik mengatur migas yg dituangkan
menjadi UU No.44 thn 1960 ttg Pertambangan minyak dan Gas bumi
. UU ini disahkan pada Oktober 1960 dg pasal 33 UUD 45 sebagai
legal spiritnya .

Di era  Orde Baru  sbg tindak lanjut dari  UU No 44 Prp Th
1960 yg menetapkan bhw Pengusahaan Migas hanya dapat di
selenggarakan oleh Negara dan pelaksanaan pengusahaanya
dilakukan oleh perusahaan negara , mengacu kpd hal tsb
Pemerintah membentuk PN Pertamina yg didirikan dg PP No. 27
thn 1968 untuk mengoptimalisasi pengusahaan sumber daya migas
dimana Pertamina  merupakan gabungan PN. Pertamin dan PN
Permina dan Pertamina  adalah satu satunya perusahaan negara
pemegang kuasa pertambangan migasSelanjutnya untuk menjamin usaha 
Pertamina agar memberi manfaat

sbesar besarnya bagi negara diterbitkanlah UU No. 8 tahun 1971
yg dikenal dg UU Pertamina , yg mengatur lebih rinci tatacara
pengurusan perusahaan migas termasuk hak hak dan kewajiban,
mulai dari sinilah Pertamina berkibar
Di Era Reformasi diterbitkanlah UU No. 22 tahun 2001 yg
merombak total status , posisi , peran dan tugas Pertamina  ,
yg sampai sekarang UU migas tsb  sdh sering kena amputasi oleh
MK sehingga hilanglah sebagian pasal pasalnya .
Mau Kemana Industri Migas selanjutnya ?
Apakah akan kembali ke  Khitoh  nya

Kita tunggu  tahun depan , kabarnya UU Migas yg  baru akan
segera diselesaikan tahun iniKayaknya Migas ini  lagi terhimpit banyak 
masalah , baik

Teknis ( kedala ekplorasi / produksi ), pasar ( harga minyak yg
turun ) dan regulasi yg berubah ubah ,
Mungkin Migas perlu pakai mottonya Pegadaian  Menyelesaikan
Masalah tanpa Masalah 

ISM



Inilah kita perlu menelusuri sejarah.
UUD-45 itu kan disusun zaman Jepang oleh para cendekiawan
yang pada waktu  itu cenderung sosialists (bukan komunis)
dan nasionalist. Kecenderungan ini  bukan saja di Indonesia
tetapi juga di Europa, bahkan di Amerika Serikat  (a.l
penulis Hemingway, yang ikut berjuang di Sepanyol dengan
para sosialis  melawan fasisme). Pancasila sendiri juga
bersifat  sosialistis . Marhaenisme  yang dianut bung Karno
juga bersifat sosialistis yang anti kapitalisme dan  anti
komunisme.
Maka setelah Indonesia merdeka terutama setelah pada tahun
1958 kita kembali  ke UUD-45, maka banyak perusahaan asing
khususnya semua perusahaan Belanda  (termasuk perkebunanan,
bahkan pabrik roti dan toko2)  dinasionalisasi  apalagi
dengan dalih Trikora dan terjadi exodus orang wna Belanda.
Perusahaan Inggris (a.l. BPM Shell, walaupun sahamnya
sebagaian saham  Belanda) dan Amerika (Caltex, Stanvac)
tidak ikut dinasionalisasi karena  kepentingan politik untuk
dukungan merebut Papua. Juga perusahaan tambang  Timah di
Bangka Belitung,  emas di Cikotok dan bauksit di Kijang  dan
 batubara di Sawahlunto dan Bukit Asam semua dinasionalisasi
menjadi PN  Timah, PN Aneka Tambang, PN Batubara. Jadi pada
zaman itu sudah terjadi  nasionalisasi sumber alam Indonesia
sesuai dengan pasal 33 UUD-45. Juga pada  akhir PDII itu ada
perusahaan gabungan BPM-pemerintah kolonial NIAM, juga
dinasionalisasi menjadi PN Permindo yang kemudian jadi
Pertamin. Jawa Barat  Utara diambil alih dari BPM menjadi PN
Permigan
Nah dalam hal ini 

Re: [iagi-net] 90% Cadangan Minyak RI Dipegang anaulit Perusahaan Asing

2015-06-10 Terurut Topik R.P.Koesoemadinata
Wah jadi menurut Pak Ong tidak jadi masalah milik siapa, dikuasai siapa, 
pokonya asal bisa digadaikan /dijadi agunan saja.
Wah jangan2 nanti sertifikat rumah milik saya bisa digadaikan orang, hehhehe
RPK
  - Original Message - 
  From: Ong Han Ling 
  To: iagi-net@iagi.or.id 
  Sent: Thursday, June 11, 2015 9:58 AM
  Subject: RE: [iagi-net] 90% Cadangan Minyak RI Dipegang anaulit Perusahaan 
Asing


  Kepemeilikan cadangan migas Indonesia

   

  Sudah sering kita membahas ttg. kepemilikan migas Indonesia dan tidak pernah 
selesai.  Sebetulnya dengan mengatakan mereka adalah konrtraktor, dibawah 
pengawasan SKKMIGAS, dan sistim tender PTK 007 yang demikian ketatnya sudah 
menunjukan bahwa kita adalah boss.

   

  Namun bagi K3S yang penting bukan kepemilikan. Tanpa kecualian semua 
perusahaan harus pinjam dana untuk development lapangan, yaitu pada waktu 
discovery. Ini demi meningkatkan keuntungan mereka.  Jadi bagi K3S yang 
terpenting adalah bahwa  cadangan tsb. bisa digadaikan untuk pinjam uang untuk 
dipakai waktu  development. Secara praktis, K3S tidak peduli siapa yang punya. 
Faktor penentu disini adalah bank. Hingga bagi K3S yang terpenting adalah 
bankability dari cadangan tsb. dan bukan kepemilikanya.

   

  Dengan PSC sekarang, K3S bisa mengadaikan dan bank Internasional dapat 
menerima PSC Indonesia. Ini sudah berjalan mulus selama 50 tahun. Perusahaan 
minyak raksasa seperti TOTAL, Chevron, Shell, dsb. merasa  comfortable dengan 
PSC sekarang hingga yang Independent juga ikut. Sedangkan saat ini yang bisa 
memberi pinjaman hanyalah bank-bank asing.   

   

  IAGI perlu memperjuangkan supaya Indonesia jangan  merubah UUMIGAS,  karena 
konsekwensinya besar sekali dan  arahnya tidak terkendali hingga interpretasi 
bisa macem2.  Dengan Nasionalisme menguat, besar kemungkinan UUMIGAS baru akan 
meng-akomodasi Nasionalisme tsb. Akirnya dilakukan perubahan PSC hingga bank 
diluar Negeri tidak bisa menerimanya lagi untuk dijadikan agunan. Artinya 
cadangan tidak bisa digadaikan oleh IOC. 

   

  Kalau ini terjadi, berakirlah industri perminyakan Indonesia. Padahal kita 
masih perlu IOC untuk modal dan teknologinya. Apakah kita berani ambil risiko 
demikian besarnya hanya untuk  meyakinkan kita sendiri bahwa kita adalah 
pemiliknya?

   

   

  HL Ong.

   

   

   

   

  From: iagi-net@iagi.or.id [mailto:iagi-net@iagi.or.id] On Behalf Of Yanto R. 
Sumantri - yrs_...@yahoo.com
  Sent: Tuesday, June 9, 2015 10:42 AM
  To: iagi-net@iagi.or.id
  Subject: Re: [iagi-net] 90% Cadangan Minyak RI Dipegang anaulit Perusahaan 
Asing

   

  Pak Is

   

  Kayanya emang lebih jelas dan cepat penyelesaian masalah2 di tahapan eksekusi.

   

  si Abah

   

   

  On Tuesday, June 9, 2015 9:26 AM, lia...@indo.net.id lia...@indo.net.id 
wrote:

   

  Betul sekali Abah ,

  Semua permasalahan itu sebetulnya sdh ada dan sdh diketahui , 
  masalahnya di jaman reformasi ini  Semua bisa jadi masalah dan
  semua bisa mempermasalahkannya . Kadang suatu masalah itu tdk
  langsung diselesaikan tapi dibikin dulu lembaganya dan aturanya
  .
  Dampak lain juga si Pembuat Keputusan juga takut takuk 
  dikriminilisasikan  akibat nya suatu masalah berlarut larut
  tanpa ada solusi.
  Jadi nggak aneh ada yg bilang  Masih Enak jaman saya to .
  ( apakah industri ekstraksi lbh enak  sebelum reformasi ? )


  salam

  Ism





   Ini.perdebatan lama mengenai arti kata dikuasai negsra.
  
  
   si Abah
  
   Sent from Yahoo Mail on Android
  




  ___
  indomail - Your everyday mail - http://indomail.indo.net.id


  

  Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
  Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact
  
  Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
  Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
  Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
  No. Rek: 123 0085005314
  Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
  Bank BCA KCP. Manara Mulia
  No. Rekening: 255-1088580
  A/n: Shinta Damayanti
  
  Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id
  Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id
  
  DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information 
  posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. 
  In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not 
limited
  to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting 
  from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the 
use of 
  any information posted on IAGI mailing list.
  


  

  Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
  Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact
  

Re: [iagi-net] Gempa di Kinibalu

2015-06-10 Terurut Topik R.P.Koesoemadinata
Mohon penjelasan Pak Darman:
1. Yang dimaksud proto South China sea itu apa, atau terjadi sejak kapan? 
Apakah awal dari South China Sea spreading yang sekarang?
2. Maksudnya sudah tersubduksi di bawah Saba-Palawan dan tidak ada sisa2 yang 
muncul di permukaan itu, apakah berarti subduksi masih berjalan sekarang.
3. Maksudnya hybrid model antara kedua teori itu, teori mana dengan teori mana, 
apakah antara teori slab pull back dengan subduction collision atau teori 
Extrusion dari Tapponier.
4. Kalimantan utara/Sabah tentu saja tidak sama dengan Schwaner Block 
(Sundaland), karena Kinibalu itu berada di ujung utara dari Kuching Zone yang 
merupakan collision zone.
5. Yang dimaksud Sabah/Kalimantan Utara (Kinibalu) adalah daerah yang mempunyai 
banyak aktivitas tektonik (plate margin), margin antara plate mana dan plate 
mana?
Terima kasih sebelumnya atas penjelasannya
RPK

  - Original Message - 
  From: Herman Darman - herman_dar...@yahoo.com 
  To: iagi-net@iagi.or.id 
  Sent: Thursday, June 11, 2015 5:29 AM
  Subject: Re: [iagi-net] Gempa di Kinibalu


  Sebenarnya AAPG baru saja menyelenggarakan workshop di Kota Kinabalu, 26-27 
Mei lalu, seminggu setelah IPA. Pertemuan ini dihadiri oleh banyak ahli 
tectonic. Felix Tongkul, Chris Morley, Robert Hall, Claude Rangin, Manuel 
Pubellier dan professor2 dari Vietnam, China, dan Filipina juga menghadiri.


  Beberapa hal yang kami setjui dalam pertemuan tersebut:
  - Proto South China Sea ada dan sudah ter-subduksi di bawah Sabah - Palawan. 
Tidak ada sisa2 yang muncul di permukaan.
  - Teori Indochina extrussion-nya Tapponier dll sudah mulai banyak 
ditinggalkan, meskipun beberapa bagian dari konsep ini masih bisa dipakai (mis. 
adanya Red River Fault yg panjang)
  - Teori slab pull back / subduction collision lebih diminati meskipun tidak 
menjawab semua pertanyaan.
  - Kami, peserta workshop, setuju kalau hybrid model antara kedua teori ini 
adalah yang terbaik, tapi perlu rumusan yang lebih dalam. Untuk hal ini 
beberapa research perlu di lakukan. 
  (Untuk keterangan lebih lanjut di Wikipedia: Tectonic South China Sea; masih 
belum lengkap, karena gambar2-nya masih sedang disiapkan. Dan yang ingin 
megetahui detil workshop AAPG, silahkan lihat: 
http://south-china-sea-geology.blogspot.com)


  Adanya ophiolite complex di Sabah / Kalimantan bagian utara dan intrusi 
granit Kinabalu menunjukkan bahwa daerah ini merupakan daerah yang punya banyak 
aktivitas tectonic (plate margin). Tidak seperti Kalimantan bagian selatan yang 
didominasi granitic unit (Schwaner block) yang merupakan bagian dari Sundaland. 


  Besok saya akan memberikan presentasi di KL. Mudah2-an data2 yang saya 
tampilkan besok bisa menjawab pertanyaan para peserta. Hasil diskusinya akan 
kami laporkan di IAGI-net (pak Harris setuju toh?)

  Salam,

  Herman

  On Jun 10, 2015, at 2:41 PM, Yosef Khairil Amin yose...@gmail.com wrote:


Kalau di bukunya Hutchison (2001) Geology of North-West Borneo: Sarawak, 
Brunei and Sabah di halaman 171, gambar no.67 diperlihatkan penampang 
melintang berarah NNE-SSW (dari arah Schwaner Mountains ke arah Miri) yang 
menunjukkan possible slab roll-back sejak ~63 Mya dari subduksi SCS-spreading 
sehingga sudut penunjamannya semakin curam. Jadi makin menarik, kalau slab ini 
ketemu dengan slab subducted Celebes sea di kedalaman yg lebih jauh dan 
me-reaktivasi slab dari SCS spreading sehingga kemudian menggoyang Kinabalu.



Salam,
YKA


2015-06-10 14:00 GMT+08:00 Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com:

  Sorry semestinya  kemungkinan berhentinya TIDAK lebih muda dari 15 Mya.


  rdp


  --
  Kebanggaan sejati muncul dari kontribusi anda yang positip.


  2015-06-10 12:59 GMT+07:00 Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com:

Dari paper terbaru yg saya baca Evolution of the South China Sea: 
Revised ages for breakup and seafloor spreading (Barckhausen, 2014), Marine 
Petroleum Geology. mengatakan kalau SCS mulai membuka 40 Mya dan berhenti 20.5 
Mya. Tetapi dalam reply diskusinya kemungkinan lebih muda dari 15 Mya.


Quote : Conclusions 
The break-up of the South China Sea was not a synchronous event in the 
entire basin. It started with extension in the latest Cretaceous in the area of 
what is now the northernmost part of the South China Sea and from there 
propagated southward and westward. Probably continental rifting at the southern 
tip of the southwestern sub-basin continued in the Early Miocene when seafloor 
spreading ended at 20.5 Ma.


salam
RDP
'kok cukup lama tidak ada diskusi tehnis di IAGI-net'.


--
Kebanggaan sejati muncul dari kontribusi anda yang positip.


2015-06-10 12:40 GMT+07:00 R.P.Koesoemadinata koeso...@melsa.net.id:

  Mungkin Gempa Kinibalu ini dapat dikatagorikan sebagai Intra-plate 
earthquake, sebagaimana terjadi dengan Virginia Earthquake di bagian timur US 
yang hypocentrum berada di Appalachian Mts

Re: [iagi-net] 90% Cadangan Minyak RI Dipegang anaulit Perusahaan Asing

2015-06-10 Terurut Topik R.P.Koesoemadinata
Komentar saya itu berdasarkan pengalaman saya. Saya punya sawah (warisan) oleh 
penggarapnya digadekan, kemudian penggarapnya tidak bisa bayar hutang, mau 
disita (diambil alih) sawah saya. Pusing juga saya, untung saya bisa tunjukkan 
kepemilikan saya dengan SHM saya.
Saya bilang sama penggarap yang kamu bisa gadekan adalah hasil panennya itupun 
bahagian (split) dia saja (ijon)
Hehehe
Wassalam
TPK
  - Original Message - 
  From: Ong Han Ling 
  To: iagi-net@iagi.or.id 
  Sent: Thursday, June 11, 2015 9:58 AM
  Subject: RE: [iagi-net] 90% Cadangan Minyak RI Dipegang anaulit Perusahaan 
Asing


  Kepemeilikan cadangan migas Indonesia

   

  Sudah sering kita membahas ttg. kepemilikan migas Indonesia dan tidak pernah 
selesai.  Sebetulnya dengan mengatakan mereka adalah konrtraktor, dibawah 
pengawasan SKKMIGAS, dan sistim tender PTK 007 yang demikian ketatnya sudah 
menunjukan bahwa kita adalah boss.

   

  Namun bagi K3S yang penting bukan kepemilikan. Tanpa kecualian semua 
perusahaan harus pinjam dana untuk development lapangan, yaitu pada waktu 
discovery. Ini demi meningkatkan keuntungan mereka.  Jadi bagi K3S yang 
terpenting adalah bahwa  cadangan tsb. bisa digadaikan untuk pinjam uang untuk 
dipakai waktu  development. Secara praktis, K3S tidak peduli siapa yang punya. 
Faktor penentu disini adalah bank. Hingga bagi K3S yang terpenting adalah 
bankability dari cadangan tsb. dan bukan kepemilikanya.

   

  Dengan PSC sekarang, K3S bisa mengadaikan dan bank Internasional dapat 
menerima PSC Indonesia. Ini sudah berjalan mulus selama 50 tahun. Perusahaan 
minyak raksasa seperti TOTAL, Chevron, Shell, dsb. merasa  comfortable dengan 
PSC sekarang hingga yang Independent juga ikut. Sedangkan saat ini yang bisa 
memberi pinjaman hanyalah bank-bank asing.   

   

  IAGI perlu memperjuangkan supaya Indonesia jangan  merubah UUMIGAS,  karena 
konsekwensinya besar sekali dan  arahnya tidak terkendali hingga interpretasi 
bisa macem2.  Dengan Nasionalisme menguat, besar kemungkinan UUMIGAS baru akan 
meng-akomodasi Nasionalisme tsb. Akirnya dilakukan perubahan PSC hingga bank 
diluar Negeri tidak bisa menerimanya lagi untuk dijadikan agunan. Artinya 
cadangan tidak bisa digadaikan oleh IOC. 

   

  Kalau ini terjadi, berakirlah industri perminyakan Indonesia. Padahal kita 
masih perlu IOC untuk modal dan teknologinya. Apakah kita berani ambil risiko 
demikian besarnya hanya untuk  meyakinkan kita sendiri bahwa kita adalah 
pemiliknya?

   

   

  HL Ong.

   

   

   

   

  From: iagi-net@iagi.or.id [mailto:iagi-net@iagi.or.id] On Behalf Of Yanto R. 
Sumantri - yrs_...@yahoo.com
  Sent: Tuesday, June 9, 2015 10:42 AM
  To: iagi-net@iagi.or.id
  Subject: Re: [iagi-net] 90% Cadangan Minyak RI Dipegang anaulit Perusahaan 
Asing

   

  Pak Is

   

  Kayanya emang lebih jelas dan cepat penyelesaian masalah2 di tahapan eksekusi.

   

  si Abah

   

   

  On Tuesday, June 9, 2015 9:26 AM, lia...@indo.net.id lia...@indo.net.id 
wrote:

   

  Betul sekali Abah ,

  Semua permasalahan itu sebetulnya sdh ada dan sdh diketahui , 
  masalahnya di jaman reformasi ini  Semua bisa jadi masalah dan
  semua bisa mempermasalahkannya . Kadang suatu masalah itu tdk
  langsung diselesaikan tapi dibikin dulu lembaganya dan aturanya
  .
  Dampak lain juga si Pembuat Keputusan juga takut takuk 
  dikriminilisasikan  akibat nya suatu masalah berlarut larut
  tanpa ada solusi.
  Jadi nggak aneh ada yg bilang  Masih Enak jaman saya to .
  ( apakah industri ekstraksi lbh enak  sebelum reformasi ? )


  salam

  Ism





   Ini.perdebatan lama mengenai arti kata dikuasai negsra.
  
  
   si Abah
  
   Sent from Yahoo Mail on Android
  




  ___
  indomail - Your everyday mail - http://indomail.indo.net.id


  

  Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
  Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact
  
  Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
  Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
  Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
  No. Rek: 123 0085005314
  Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
  Bank BCA KCP. Manara Mulia
  No. Rekening: 255-1088580
  A/n: Shinta Damayanti
  
  Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id
  Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id
  
  DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information 
  posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. 
  In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not 
limited
  to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting 
  from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the 
use of 
  any information posted on IAGI mailing list.
  

Re: [iagi-net] 90% Cadangan Minyak RI Dipegang Perusahaan Asing

2015-06-09 Terurut Topik R.P.Koesoemadinata

Inilah kita perlu menelusuri sejarah.
UUD-45 itu kan disusun zaman Jepang oleh para cendekiawan yang pada waktu 
itu cenderung sosialists (bukan komunis) dan nasionalist. Kecenderungan ini 
bukan saja di Indonesia tetapi juga di Europa, bahkan di Amerika Serikat 
(a.l penulis Hemingway, yang ikut berjuang di Sepanyol dengan para sosialis 
melawan fasisme). Pancasila sendiri juga bersifat  sosialistis . Marhaenisme 
yang dianut bung Karno juga bersifat sosialistis yang anti kapitalisme dan 
anti komunisme.
Maka setelah Indonesia merdeka terutama setelah pada tahun 1958 kita kembali 
ke UUD-45, maka banyak perusahaan asing khususnya semua perusahaan Belanda 
(termasuk perkebunanan,  bahkan pabrik roti dan toko2)  dinasionalisasi 
apalagi dengan dalih Trikora dan terjadi exodus orang wna Belanda. 
Perusahaan Inggris (a.l. BPM Shell, walaupun sahamnya sebagaian saham 
Belanda) dan Amerika (Caltex, Stanvac) tidak ikut dinasionalisasi karena 
kepentingan politik untuk dukungan merebut Papua. Juga perusahaan tambang 
Timah di Bangka Belitung,  emas di Cikotok dan bauksit di Kijang  dan 
batubara di Sawahlunto dan Bukit Asam semua dinasionalisasi menjadi PN 
Timah, PN Aneka Tambang, PN Batubara. Jadi pada zaman itu sudah terjadi 
nasionalisasi sumber alam Indonesia sesuai dengan pasal 33 UUD-45. Juga pada 
akhir PDII itu ada perusahaan gabungan BPM-pemerintah kolonial NIAM, juga 
dinasionalisasi menjadi PN Permindo yang kemudian jadi Pertamin. Jawa Barat 
Utara diambil alih dari BPM menjadi PN Permigan
Nah dalam hal ini Ibnu Sutowo/tentara  mengusai daerah minyak Sumatra Utara, 
yang tidak sempat diambil kembali oleh BPM/Shell dan membentuk PN Permina. 
Disini sebetulnya kelihayan dia, dia sadar bahwa untuk explorasi dan 
produksi itu memerlukan SDM, modal dan teknologi yang jelas Indonesia tidak 
mempunyai (ahli teknik dan ahli geologi Indonesia saja yang ada pada waktu 
itu bisa dihitung dengan jari, termasuk saya). Pada tahun 60-an dia 
menemukan konsep yang didukung seorang jenderal dari Canada yang mempunyai 
perusahaan minyakbumi independent Asamera, yaitu production sharing 
contract. Dalam production sharing contract ini Kuasa Pertambangan tetap 
dipegang Permina, dan Asamera menjadi sekadar kontraktor untuk mencari dan 
memproduksikan minyak di suatu wilayah kerja (daerah operasi) dengan split 
50-50 dan semua biaya ditanggung kontraktor, jika tidak berhasil kontraktor 
tidak dapat penggantian apa2. Jelas Asamera hanya bersifat kontraktor, tidak 
boleh invesitasi apa2, semua perlengkapan begitu sampai di Indonesia menjadi 
milik Permina, juga kontraktor tidak boleh menklaim cadangan yang 
diketemukan sebagai assetnya, 50% saja tidak. Hanya jika minyakbumi itu 
sudah sampai ke permukaan maka Permina akan membayar kontraktor dengan 
minyak (in natura) sesuai dengan splitnya. Semua tangki2, pipa dan instalasi 
produksi menjadi milik Permina. Kontraktor demikian yang dibayar dengan 
split sebetulnya sudah biasa pada umumnya dalam bidang enhanced recovery, 
dimana kontraktor minta dibayar dengan suatu split dari produksi. Dalam hal 
ini Asamera itu adalah kontraktor yang tidak jauh  berbeda dengan 
Schlumberger. Dan dengan demikian pula urusan pembebasan tanah, fasilitas 
kantor dsb diberikan Permina. Karena sifatnya kontraktor, maka boleh tidak 
berbadan hukum di luar Indonesia (tidak perlu PT). Ibnu Sutowo sudah lihat 
jauh kedepan dengan adanya konsep DMO, karena jelas harga minyakbumi di 
dalam negeri tidak bisa sama dengan harga minyak internasional, di mana 
contractor diwajibkan menjual hasil produksi minyaknya dengan harga yang 
jauh lebih rendah dari pasaran internasional (istilahnya sekarang mensubsidi 
pasaran dalam negeri)
Nah itu situasinya masih sebelum G30S, Stanvac dan Caltex masih ditoleransi 
sebagai pemegang Kuasa Pertambangan. Maka muncul ekonomi yang disentralisir 
(adanya Badan Perancangan Negara, dengan proyek2 industriliasi, al industri 
baja, industri pupusi dengan bantuan Uni Soviet)
Nah sesudah G30S Pemerintahan Suharto sadar sangat memerlukan modal, karena 
Indonesia pada waktu itu tidak punya apa2 kecuali hutang ke Uni ?Soviet. 
Dalam soal migas konsep production sharing contract ini sangat dipuji karena 
sesuai dengan UUD-45, bahkan ditiru oleh negara lain, bahkan dilanjutkan 
oleh pemerintahan orde baru dengan menyerahkan seluruh KP migas kepada PN 
Permina dan PN Pertamin yang kemudian digabung menjadi Pertamina, dengan 
haknya untuk melakukan production sharing contracts dengan perusaan asing, 
sedangkan Shell pada waktu masih zaman bung Karno menjual seluruh assetnya 
(KP, isntalasi, kilang serta SPBU) di Indonesia  ke PN Permina dan sejak itu 
Permina memonopoli migas di Indonesia, sedangkan Caltex dan Stanvac masih 
ditolerir berlanjut.
Di bidang pertambangan hal di atas tidak terjadi, dan pada zaman Orla tidak 
terjadi investasi asing dalam bidang ini. Pernah ada wacana supaya Baru 
pada pemerintah Orba Departemen Pertambangan membuat konsep Kontrak Karya 
(contract of 

Re: [iagi-net] Gempa di Kinibalu

2015-06-09 Terurut Topik R.P.Koesoemadinata
Mungkin Gempa Kinibalu ini dapat dikatagorikan sebagai Intra-plate earthquake, 
sebagaimana terjadi dengan Virginia Earthquake di bagian timur US yang 
hypocentrum berada di Appalachian Mts suatu collision yang terjadi zaman 
Paleozoic dan menghasilkan thrustfaults dan pernah ditafsirkan diaktifkan oleh 
desakan dari Atlantic Mid-ocean Ridge spreading center yang sangat aktif.
Apakah dalam hal gempa Kinibalu yang berada dalam Kuching collision zone dari 
Mio-Pliocene ini juga disebabkan tekanan dari South China Sea spreading center? 
Apakah SCS spreading center ini masih aktif?
Intra-plate earthquake sangat jarang terjadi, tetapi yang di Eastern US ini 
sudah beberapa kali terjadi dalam 'historical time' Apakah ada catatan sejarah 
gempa di daerah Sabah?
Barangkali para ahli seismologi dan plate tectonics dapat menanggapinya?
Mungkin jawabannya dari hasil Pertemuan Kuala Lumpur
Wassalam
RPK


  - Original Message - 
  From: Rovicky Dwi Putrohari 
  To: iagi-net@iagi.or.id 
  Sent: Sunday, June 07, 2015 8:48 PM
  Subject: Re: [iagi-net] Gempa di Kinibalu


  Kalau lihat tensor dan penampang regional memotong G Kinabalu sepertinya 
mekanisme sesar Down thrust.


  
https://rovicky.wordpress.com/2015/06/07/mekanisme-unik-dari-ranau-fault-yang-menggetarkan-kinabalu/


  Rdp

  On Sunday, June 7, 2015, Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com wrote:

Sebenarnya tidak salah bila menyebutkan Kalimantan itu “relatif” aman dari 
gempa. Namun jelas tidak ada lokasi di dunia ini yang benar-benar bebas dari 
gempa. Hampir semua batuan dasar di bumi ini pernah mengalami tekanan (stress) 
dan mungkin masih menyimpan tenaga. 


https://rovicky.wordpress.com/2015/06/06/kalimantanpun-tidak-bebas-gempa/ 

Sent from my iPhone

On 6 Jun 2015, at 19.54, Bandono Salim bandon...@gmail.com wrote:


  gempa volkanik mungkin? 

  Pada 6 Jun 2015 15:56, R.P.Koesoemadinata koeso...@melsa.net.id 
menulis:

Ini terjadi gempa di Kinibalu, Borneo, belum ada komentar dari mana 
asalnya gempa itu?
Apakah ada sesar geser besar? Subduction? Collision?
Barangkali ada teori lain?
Wassalam
RPK



Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact

Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti

Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id
Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id

DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information 
posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. 
In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but 
not limited
to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, 
resulting 
from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with 
the use of 
any information posted on IAGI mailing list.




  

  Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
  Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact
  
  Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
  Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
  Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
  No. Rek: 123 0085005314
  Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
  Bank BCA KCP. Manara Mulia
  No. Rekening: 255-1088580
  A/n: Shinta Damayanti
  
  Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id
  Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id
  
  DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information 
  posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. 
  In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but 
not limited
  to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, 
resulting 
  from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with 
the use of 
  any information posted on IAGI mailing list.
  

  =


  -- 

  --
  Kebanggaan sejati muncul dari kontribusi anda yang positip.


  

  Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
  Hubungi Kami: http

Re: [iagi-net] 90% Cadangan Minyak RI Dipegang Perusahaan Asing

2015-06-08 Terurut Topik R.P.Koesoemadinata
Jadi kalau begitu Undang2 Minerba sudah melanggar pengertian MK, karena 
sudah banyak memberikan KP kepada antara PT Freeport, PT Newmont, dan 
banyak2 PT2  swasta yang mengelola batubara, yang bukan BUMN

RPK
- Original Message - 
From: lia...@indo.net.id

To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Sunday, June 07, 2015 7:10 PM
Subject: Re: [iagi-net] 90% Cadangan Minyak RI Dipegang Perusahaan Asing



Kalau Pengertian Dikuasai oleh Negara yg ada di Putusan MK itu
memberikan mandat kepada Negara untuk membuat kebijakan ,
Tindakan pengurusan , pengaturan , pengelolaan dan pengawasan
thd SDA tsb. Fungsi pengurusan  Negara tsb dg mengeluarkan dan
mencabut perizinan, lisensi , dan konsesi , Fungsi Pengaturan
dg kewenangan untuk membuat peraturan perundang undangan ,
sedangkan untuk Fungsi Pengelolaannya melalui mekanisme
keterlibtan langsung instrumen negara ( BUMN) untuk mengelola
SDA tsb.
Jadi Negara bisa memberikan KP kepada Intrumen negara tsb bukan
kepada yg  lain   (  BUMOL  Badan Usaha Milik Orang Lain )
Bagimana Tupoksi Intrumen negara tsb yg diberi KP , itulah yg
harus dirumuskan  di UU


ISM






Pengertian Kepemilikan, Penguasaan dan Pengelolaan
Memiliki Rumah, rumah itu memang kepunyaannya, tetapi belum
tentu  menguasanya. Bisa itu rumah itu oleh pemiliknya
dikuasakan kepada orang lain  dengan syarat tertentu, untuk
dijual, dikelola dsb. Kalau sudah dikuasakan  biasanya
pemilik tidak turut campur lagi dengan pengelolaannya Contoh
VB.  orang bisa memiliki rumah tapi VB-nya dikuasai orang
lain, si pemilik tidak  bisa memakainya sendiri, bahkan juga
tidak bisa menjualnya tanpa persetujuan  si penguasa VB.
Dalam hal ini SDA dimiliki Negara tetapi bisa dikuasakan
pada Pertamina  (zaman dulu misalnya), maka ada istilah
Kuasa Pertambangan, dengan syarat  hasilnya untuk negara.
Pertamina selalu pemegang Kuasa Pertambangan  bisa saja
mengelolamya sendiri  tetapi selaku pemegang kuasa bisa saja
mengontrakkan pengelolaannya  sebagaian ke kontraktor dengan
bagi hasil PSC, JOB sbg. Itu zaman dulu,  sekarang mungkin
yang memegang kuasa pertambangannya SKK Migas, atau juga
mungkin juga langsung dikuasakan ke pemegang PSC, karena SKK
Migas sekarang  berfungsi regulator, dan Pertamina sekarang
statusnya sebagai
kontraktor/operator, walaupun masih bisa mengontrakkan
seluruh pekerjaannya  pada (sub) contractor, seperti KSO
sekarang
Yang disebut Kuasa Pertambangan zaman dulu sama dengan
pemegang konnsesi Nah disitu bedanya
Wassalam
RPK

- Original Message -
From: lia...@indo.net.id
To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Saturday, June 06, 2015 12:27 PM
Subject: Re: [iagi-net] 90% Cadangan Minyak RI Dipegang
Perusahaan Asing



Mungkin perlu pendefinisian apa itu :

- Hak Penguasan
- Hak Pengelolaan
- Hak Pemilikan


=
Menguasai itu juga Memiliki dan Mengelola, Memiliki itu
belum
tnetu menguasai atau mengelola , Mengelola itu belum tentu
memiliki apalagi menguasai,
Negara menguasai SDA artinya Negara juga memiliki dan
mengelola
SDA,
Pertanyaannya Apakah Kepemilikan atau Pengelolaanya dapat
di
serahkan ke pihak lain ? Kalau dapat bagaimana mekanisme
kontrolnya agar Negara Tetap dapat Menguasainya .

ISM







2015-06-06 9:12 GMT+07:00 koeso...@melsa.net.id:


Bukankah yg menguasai seluruh cadangan minyak Indonesia
itu
SKK Migas? Perusahaan asing kan cuman contractor (PSC)n
hanya dapat 15%, sedangkan untuk melakukan kegiatan, al
pemboran saja harus izin/persetujuan SKK Migas. Atau ini
hanya di atas kertas saja.?



Mungkin perlu pendefinisian apa itu :
- Hak Penguasan
- Hak Pengelolaan
- Hak Pemilikan
Kontraktor itu mendapatkan hak pengelolaan
Negara itu yang punya hak penguasaan
Rakyat yang memiliki
just my 2c

RDP

Hehehe

Wass
RPK
Powered by Telkomsel BlackBerry®
--
*From: * Ipong Kunwau ipongkun...@gmail.com
*Sender: * iagi-net@iagi.or.id
*Date: *Sat, 6 Jun 2015 08:23:25 +0700
*To: *iagi-net@iagi.or.id
*ReplyTo: * iagi-net@iagi.or.id
*Subject: *Re: [iagi-net] 90% Cadangan Minyak RI Dipegang
Perusahaan Asing

dan ini terjadi sudah sejak tahun 70-an.

mungkin ada baiknya melihat sejarah masa lalu sejenak
ketika RI dijajah Belanda dimana NNGPM (shell dulu kala)
merajai exploration efforts di nusantara yang kemudian
berangsur berkurang porsinya ketika menjelang dan pasca
kemerdekaan dimana perusahaan Amerika spt Phillips,
Sunoco,
Vico, Amoco mengambil alih kegiatan eksplorasi di seluruh
Nusantara yang kemudian disusul oleh banyak lagi
perusahaan2 asing lain ambil bagian - semua tidak lepas
dari kebijakan dan poros politik Indonesia sepanjang
sejarah nasakom, demokrasi terpimpin, hingga sekarang
berangsur bermetamorfosa menjadi demokrasi liberal di
negri
ini maka ketidakhadirannya perusahaan2 nasional lebih
kepada tidak adanya peluang yang cukup tersedia baik itu
dalam ranah kebijakan dan pemodalan investasi jangka
panjang yang fleksibel.

lagi lagi berbeda dengan malaysia yang dulu saya ingat
betul staf petronas banyak belajar ke Pemina kini
Pertamina
dan ingat betul ketika 

Re: [iagi-net] Gempa di Kinibalu

2015-06-07 Terurut Topik R.P.Koesoemadinata
Yang jadi masalah adalah Gempa Kinibalu itu tidak berada di Jalur Gempa yang 
sudah diketahui. Ini sangat jarang. Satu lagi gempa aneh ini ada di bagian 
timur dari benua Amerika Serikat beberapa tahun yang lalu, kalau tidak selah di 
Virginia, juga tidak berada dalam jalur gempa yang diketahui.
Gambar penampang  (Hall 2008) yang diperlihatkan pak Rovicky itu adalah 
continental collision vs island arc (Kinibalu arc) zaman Late Miocene-Pliocene, 
apakah itu collision itu masih aktif? Collision ini sebetulnya juga menyangkut 
Kuching Zone yang (sudah) bukan merupakan jalur gempa (lagi). Atau tiba-tiba 
continental SCS ini mulai bergerak lagi atau SCS spreading center itu mulai 
aktif kembali? Saya harapkan para ahli gempa kita bisa lebih banyak 
mengomentarinya, khususnya dari segi plate-tectonics.
Wassalam
RPK
- Original Message - 
  From: Rovicky Dwi Putrohari 
  To: iagi-net@iagi.or.id 
  Sent: Sunday, June 07, 2015 9:03 AM
  Subject: Re: [iagi-net] Gempa di Kinibalu


  Sebenarnya tidak salah bila menyebutkan Kalimantan itu “relatif” aman dari 
gempa. Namun jelas tidak ada lokasi di dunia ini yang benar-benar bebas dari 
gempa. Hampir semua batuan dasar di bumi ini pernah mengalami tekanan (stress) 
dan mungkin masih menyimpan tenaga. 


  https://rovicky.wordpress.com/2015/06/06/kalimantanpun-tidak-bebas-gempa/ 

  Sent from my iPhone

  On 6 Jun 2015, at 19.54, Bandono Salim bandon...@gmail.com wrote:


gempa volkanik mungkin? 

Pada 6 Jun 2015 15:56, R.P.Koesoemadinata koeso...@melsa.net.id menulis:

  Ini terjadi gempa di Kinibalu, Borneo, belum ada komentar dari mana 
asalnya gempa itu?
  Apakah ada sesar geser besar? Subduction? Collision?
  Barangkali ada teori lain?
  Wassalam
  RPK

  

  Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
  Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact
  
  Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
  Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
  Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
  No. Rek: 123 0085005314
  Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
  Bank BCA KCP. Manara Mulia
  No. Rekening: 255-1088580
  A/n: Shinta Damayanti
  
  Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id
  Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id
  
  DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information 
  posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. 
  In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but 
not limited
  to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, 
resulting 
  from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with 
the use of 
  any information posted on IAGI mailing list.
  





Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact

Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti

Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id
Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id

DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information 
posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. 
In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not 
limited
to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting 
from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the 
use of 
any information posted on IAGI mailing list.


=

  

  Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
  Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact
  
  Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
  Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
  Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
  No. Rek: 123 0085005314
  Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
  Bank BCA KCP. Manara Mulia
  No. Rekening: 255-1088580
  A/n: Shinta Damayanti
  
  Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id
  Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id

Re: [iagi-net] 90% Cadangan Minyak RI Dipegang Perusahaan Asing

2015-06-06 Terurut Topik R.P.Koesoemadinata

Pengertian Kepemilikan, Penguasaan dan Pengelolaan
Memiliki Rumah, rumah itu memang kepunyaannya, tetapi belum tentu 
menguasanya. Bisa itu rumah itu oleh pemiliknya dikuasakan kepada orang lain 
dengan syarat tertentu, untuk dijual, dikelola dsb. Kalau sudah dikuasakan 
biasanya pemilik tidak turut campur lagi dengan pengelolaannya Contoh VB. 
orang bisa memiliki rumah tapi VB-nya dikuasai orang lain, si pemilik tidak 
bisa memakainya sendiri, bahkan juga tidak bisa menjualnya tanpa persetujuan 
si penguasa VB.
Dalam hal ini SDA dimiliki Negara tetapi bisa dikuasakan pada Pertamina 
(zaman dulu misalnya), maka ada istilah Kuasa Pertambangan, dengan syarat 
hasilnya untuk negara.
Pertamina selalu pemegang Kuasa Pertambangan  bisa saja mengelolamya sendiri 
tetapi selaku pemegang kuasa bisa saja mengontrakkan pengelolaannya 
sebagaian ke kontraktor dengan bagi hasil PSC, JOB sbg. Itu zaman dulu, 
sekarang mungkin yang memegang kuasa pertambangannya SKK Migas, atau juga 
mungkin juga langsung dikuasakan ke pemegang PSC, karena SKK Migas sekarang 
berfungsi regulator, dan Pertamina sekarang statusnya sebagai 
kontraktor/operator, walaupun masih bisa mengontrakkan seluruh pekerjaannya 
pada (sub) contractor, seperti KSO sekarang

Yang disebut Kuasa Pertambangan zaman dulu sama dengan pemegang konnsesi
Nah disitu bedanya
Wassalam
RPK

- Original Message - 
From: lia...@indo.net.id

To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Saturday, June 06, 2015 12:27 PM
Subject: Re: [iagi-net] 90% Cadangan Minyak RI Dipegang Perusahaan Asing



Mungkin perlu pendefinisian apa itu :

- Hak Penguasan
- Hak Pengelolaan
- Hak Pemilikan


==

Menguasai itu juga Memiliki dan Mengelola, Memiliki itu belum
tnetu menguasai atau mengelola , Mengelola itu belum tentu
memiliki apalagi menguasai,
Negara menguasai SDA artinya Negara juga memiliki dan mengelola
SDA,
Pertanyaannya Apakah Kepemilikan atau Pengelolaanya dapat di
serahkan ke pihak lain ? Kalau dapat bagaimana mekanisme
kontrolnya agar Negara Tetap dapat Menguasainya .

ISM







2015-06-06 9:12 GMT+07:00 koeso...@melsa.net.id:


Bukankah yg menguasai seluruh cadangan minyak Indonesia itu
SKK Migas? Perusahaan asing kan cuman contractor (PSC)n
hanya dapat 15%, sedangkan untuk melakukan kegiatan, al
pemboran saja harus izin/persetujuan SKK Migas. Atau ini
hanya di atas kertas saja.?



Mungkin perlu pendefinisian apa itu :
- Hak Penguasan
- Hak Pengelolaan
- Hak Pemilikan
Kontraktor itu mendapatkan hak pengelolaan
Negara itu yang punya hak penguasaan
Rakyat yang memiliki
just my 2c

RDP

Hehehe

Wass
RPK
Powered by Telkomsel BlackBerry®
--
*From: * Ipong Kunwau ipongkun...@gmail.com
*Sender: * iagi-net@iagi.or.id
*Date: *Sat, 6 Jun 2015 08:23:25 +0700
*To: *iagi-net@iagi.or.id
*ReplyTo: * iagi-net@iagi.or.id
*Subject: *Re: [iagi-net] 90% Cadangan Minyak RI Dipegang
Perusahaan Asing

dan ini terjadi sudah sejak tahun 70-an.

mungkin ada baiknya melihat sejarah masa lalu sejenak
ketika RI dijajah Belanda dimana NNGPM (shell dulu kala)
merajai exploration efforts di nusantara yang kemudian
berangsur berkurang porsinya ketika menjelang dan pasca
kemerdekaan dimana perusahaan Amerika spt Phillips, Sunoco,
Vico, Amoco mengambil alih kegiatan eksplorasi di seluruh
Nusantara yang kemudian disusul oleh banyak lagi
perusahaan2 asing lain ambil bagian - semua tidak lepas
dari kebijakan dan poros politik Indonesia sepanjang
sejarah nasakom, demokrasi terpimpin, hingga sekarang
berangsur bermetamorfosa menjadi demokrasi liberal di negri
ini maka ketidakhadirannya perusahaan2 nasional lebih
kepada tidak adanya peluang yang cukup tersedia baik itu
dalam ranah kebijakan dan pemodalan investasi jangka
panjang yang fleksibel.

lagi lagi berbeda dengan malaysia yang dulu saya ingat
betul staf petronas banyak belajar ke Pemina kini Pertamina
dan ingat betul ketika perminyakan Malaysia identik dengan
nama besar Shell - tetapi sekarang dengan restrukturisasi
pemerintahan dan politik yang terpadu maka Petronas muncul
ke permukaan bahkan bukan hanya domestik tapi mendunia.

selain ini, bukankah banyak negara berkembang yang
mayoritas investornya asing tetapi pemasukan negara nya
positif untuk pembangunan.  apakah kebijakannya berupa PSC
kah, atau royalti kah, semua hanyalah sistem yang ujung
ujungnya tergantung kepada para pelakunya.

ulasan di atas mengajak kita agar tidak apriori melulu
kepada investor asing tetapi harus flash back sejarah
kebijakan, sudahkah pemerintah memberi peluang yang cukup
kepada investor domestik? kalau pun kebijakannya sudah
tersedia, sudahkah law enforcement nya diupayakan secara
konsisten? atau jangan-jangan banyaknya hutang budi RI
kepada negara donatur hutang maka RI belum (tidak) bisa
juga mandiri?

harapan harapan senantiasa menyeruak di setiap pergantian
kepemerintahan bahwa kelak semoga ada perbaikan yang
berpihak kepada rakyat kebanyakan dan pengusaha nasional,
tetapi harapan itu belum Alloh berikan kepada bangsa ini
karena 

[iagi-net] Gempa di Kinibalu

2015-06-06 Terurut Topik R.P.Koesoemadinata
Ini terjadi gempa di Kinibalu, Borneo, belum ada komentar dari mana asalnya 
gempa itu?
Apakah ada sesar geser besar? Subduction? Collision?
Barangkali ada teori lain?
Wassalam
RPK




Visit IAGI Website: http://iagi.or.id

Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact



Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)

Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:

Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta

No. Rek: 123 0085005314

Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)

Bank BCA KCP. Manara Mulia

No. Rekening: 255-1088580

A/n: Shinta Damayanti



Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id

Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id



DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information 

posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. 

In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not 
limited

to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting 

from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use 
of 

any information posted on IAGI mailing list.





[iagi-net] Turut Prihatin

2015-04-26 Terurut Topik R.P.Koesoemadinata
Jeroen Hehuwat, putra geologist senior kita Dr.Fred Hehuwat mantan Kepala 
Geotektonologi LIPI, dikhabarkan adalah salah satu WNI yang berada Himalaya 
sewaktu gempa dahsyat terjadi, dan sampai kini belum dapat dihubungi
Kami turut prihatin, dan mari kita doakan bahwa Jeroen akan segera diketemukan 
dalam keadaan segar bugar.
Wassalam
RPK


EKSKURSI 200 TAHUN ERUPSI TAMBORA  55 TAHUN IAGI

Bima, NTB tanggal 11-14 April 2015

http://www.iagi.or.id/event/200-years-of-tambora-eruption-iagi-55th-anniversary



Registrasi:

Email : sekretariatm...@gmail.com

Telp : 085262076783 (Enrico Aritonang)



Visit IAGI Website: http://iagi.or.id

Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact



Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)

Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:

Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta

No. Rek: 123 0085005314

Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)

Bank BCA KCP. Manara Mulia

No. Rekening: 255-1088580

A/n: Shinta Damayanti



Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id

Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id



DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information 

posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. 

In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not 
limited

to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting 

from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use 
of 

any information posted on IAGI mailing list.





Re: [iagi-net] Mengapa cost recovery ? - Re: [iagi-net] Indonesia ends uncertainty over Mahakam; Pertamina to take over from Total

2015-03-25 Terurut Topik R.P.Koesoemadinata
Entah tuh, apakah buku thesis Mahmud itu menyertakan lampiran kontrak aselinya 
antara Pertamina dengan PSC itu. Karena  biasanya sesudah kontrak berjalan itu 
sering muncul yang disebut side letter2 yang biasanya merubah isi kontrak 
yang aselinya itu.
RPK
  - Original Message - 
  From: Bandono Salim 
  To: Iagi 
  Sent: Wednesday, March 25, 2015 3:38 PM
  Subject: Re: [iagi-net] Mengapa cost recovery ? - Re: [iagi-net] Indonesia 
ends uncertainty over Mahakam; Pertamina to take over from Total


  karena utang, ya yang berhak ya yang memberi hutang, dengan segala 
persyaratannya.  kira kira begitu ya.  setuju syaratnya boleh pinjam uang; 
tidak setuju ya tidak dapat uang. 
  kira kira begitu ya? 

  Pada 24 Mar 2015 07:25, Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com menulis:

Selalu menarik membaca ulasannya Pak Ong. 


Quote : Setelah discovery, peran K3S bahkan tambah lebih penting. Mereka 
mengendalikan keekonomian projek. Cadangan yang terbukti dijadikan modalnya dan 
bersama bank menentukan cara  pembayarannya dari penjualan migas (escrow 
account). Pemerintah harus nurut.


Disitulah problem muncul ketika kesepakatan nasional dalam UUD kita 
berbicara lain bahwa semua SDA dikuasai negara. Jadi ketika pemerintah harus 
nurut inilah konflik terjadi. Semangat kepemilikan SDA ini menjadikan 
perebutan antara kontraktor/perusahaan/Oil co dengan negara/pemerintah yang 
mendapat mandat rakyat untuk mengelola SDA milik negara. 


Perbedaan pandangan dari sisi negara/pemerintah/rakyat tentunya 
menginginkan kontraktor-lah yang harus nurut. Rakyat akan mengatakan, Ini 
negara gue. Tetapi Kontraktor/penggarap/OilCo akan mengatakan Lah aku kan 
udah bertaruh sewaktu ngebor. Jadi disini ada hak gue untuk mengaturnya. 



Quote 2 : Keekonomian suatu lapangan migas ditentukan oleh besarnya 
cadangan. Begitu discovery, cadangan tsb. langsung dibukukan di buku K3S, bukan 
di buku Pertamina ataupun di ESDM. Jadi dapat dikatakan bahwa cadangan ini 
secara prakstis adalah milik K3S.  Kasarnya, K3S disebut sebagai kontraktor 
atau pesuruh pun tidak jadi soal, asal cadangan atas namanya.  


Ketika pembicraan sudah mulai kepada keekonomian maka Bank-lah yang 
menentukan. Atau pemilik modal lah yang menentukan. Karena kalau biayanya besar 
tentunya modal diambil dari bank (investor) dengan perhitungan minimum 
keekonomian yang sudah dimilikinya. 

Yang sering terlewat dalam dalam menilai keeknonomian sebuah sumberdaya 
yang masih dibawah tanah adalah biaya karena teknologi. Hampir tidak ada yang 
bertanya mengapa logging mengambil data sumur itu biayanya 1 $/feet (misalnya). 
Yang menentukan harga ini seringkali kemauan pemilik teknologi (SLB,HAL,BA 
dll). KIta hapir tak pernah bertanya mengapa logging itu biayanya mahal. Para 
service co ini mengatakan karena biaya riset dsb. Tetapi kalau kita tengok 
biaya atau ongkos logging dan services yang lain di Indonesia ini jauuuh lebih 
mahal ketimbang service yang sama di negara lain.  Disadarai ada faktor 
percaloan didalam negeri. Tetapi mungkin ada faktor lain mengapa charge di 
Indonesia menjadi mahal. 


Banyak yang menduga (suudzon) karena nantinya biaya mahal akan di cost 
recovery-kan maka harga mahalpun tidak apa-apa ?

Dugaan yang mungkin kurang berdasar diatas itu menjadikan istilah cost 
recovery menjadi sangat sensitip. Karena negara sebagai pemilik awal SDA hanya 
mendapatkan untung sedikit karena biayanya mahal.


just my 2c


RDP






--
Kebanggaan sejati muncul dari kontribusi anda yang positip.


2015-03-24 6:38 GMT+07:00 Ong Han Ling wim...@singnet.com.sg:

  Selamat pagi Pak Yudie,   



  Tulisan Anda: Dalam PSC, posisi  K3S hanyalah kontraktor alias 
Penggarap, itu tertulis jelas dalam kontrak perlu saya beri sedikit tanggapan. 
 



  Pendapat Anda tsb. adalah pendapat banyak orang, tapi ini bisa 
misleading. Orang membayangkan peggarap sebagai petani yang miskin dan bisa 
diperlakukan sewenang-wenang oleh landlord. Di Jawa umpama, hasil panen dibagi 
menurut perjanjian: perapat, pertelu atau paroh. Meskipun musim paceklik dan 
harga pupuk naik, penbagian tetap berdasarkan panen yang diperoleh. Ceritera 
ini  sering dijadikan contoh untuk menerangkan PSC.



  Daniel Johnston (2002) dalam bukunya menyebutnya sebagai the jargon of 
the industry. Oil company adalah oil company, di PSC dia disebut kontraktor. 
Di sistim R/T disebut sebagai Oil Co. Padahal perusahaan sama dan namanya 
Shell. Demikian juga yang sering disalah artikan adalah istilah cost 
recovery yang tidal lain adalah cost atau reimbursement atau deduction. 
Tidak ada special dalam cost recovery. Semua cost memang harus di-recover dari 
pendapatan/revenue. Tidak ada jalan lain. Di Indonesia ini menjadi perdebatan 
yang luar biasa. Kalau ada sesuatu yang tidak klop, yang disalahkan adalah 
karena sistim cost recovery.  



  IOC lebih dari penggarap. Mereka yang punya venture capital yang tidak 
ada di 

Re: [iagi-net] Re: [ispg] Resources Classification : Aturan atau prosedur perhitungan sumberdaya dan cadangan

2015-03-10 Terurut Topik R.P.Koesoemadinata
Apa yang disebutkan Pak Ong mungkin betul, karena beliau mempunyai rujukan, 
walaupun beliau dapatkannya dari sumber sekunder (Buku tulisan Barlett, 1972), 
bukan sumber aselinya (naskah kontrak)
Tetapi berdasarkan memori/ingatan saya dari pemberitaan pers/media dsb PSC 
pertama adalah terjadi masih jaman ORLA/PresidenSukarno, jadi sebelum tahun 
1965 antara Permina dan Refican/ Asamera di Sumatra Utara, yaitu saya kira yang 
disebut Blok A. dan juga offshorenya.
Waktu itu Permina masih belum banyak di kenal. Mungkin yang disebut Pak Ong itu 
sudah merupakan PSC generasi ke-2
Wassalam
RPK
You  Original Message - 
  From: Ong Han Ling 
  To: iagi-net@iagi.or.id 
  Sent: Tuesday, March 10, 2015 4:34 PM
  Subject: RE: [iagi-net] Re: [ispg] Resources Classification : Aturan atau 
prosedur perhitungan sumberdaya dan cadangan


  Sekali lagi ttg. cost recovery dalam PSC. 

   

  Kontrak PSC pertama ditandatangani antara Ibnu Sutowo dengan IIAPCO tahun 
1966. Isi kontrak tsb. seperti yang ditulis dalam bukunya Barlett, 1972:

  1. The State should have management control.

  2. The contract would be based on production sharing.

  3. IIAPCO would bear production risk, and if oil was discovered, cost 
recovery limited to 40%.

  4. After cost recovery the profit oil will be split 65/35 in favor of the 
State.

  5. Title to all project-related equipment bought by IIAPCO would pass to the 
State.

   

  Jadi perkataan cost recovery yang tidak lain adalah cost umum,  sudah ada 
sejak PSC pertama ditandatangani tahun 1966 dan berlaku sampai sekarang, tidak 
tergantung dari jenis PSC yang dianut selama ini.  Sedangkan Cost Recovery 
Limit yang merupakan ciri khas dari suatu PSC, telah dihapus tahun 1976 hingga 
semua bisa di recover. Melihat kesalahan setelah 12 PSC tahun berjalan, tahun 
1988, Pertamina memasukkan CRL lagi dalam bentuk FTP, namun besarnya hanya 20%. 
Artinya kontrak-kontrak PSC yang ditandatangani antara thn. tsb. yang sekarang 
masih berjalan tidak ada FTP.

   

  Production split adalah 65/35, dan bukan 50/50.  Disini pajak dibayarkan ke 
Pertamin yang pada waktu itu tidak diakui oleh Departement Keuangan Amerika 
Serikat, hingga split dirubah.

   

  Juga PSC beda sekali dengan hasil panen. Di Jawa misalnya antara landlord dan 
petani split dari panen di dikenal dengan istilah paroh (50%), pertelu (1/3%), 
atau perapat (25%). Petani menanggung semua cost dan semua risiko. Di 
perminyakan yang dibagi bukan hasil panen atau minyaknya tetapi profit oil, 
yaitu revenue dikurangi cost. Cost dibayar dari revenue dan disebut sebagai 
cost recovery.  

   

  Menurut saya Cost recovery limit yang menjadi ciri khas suatu PSC perlu 
diterapkan kembali. Ibnu Sutowo menerapkan CRLkarena mengetahui 
kekurangannya. Dengan menerapkan CRL, fungsi SKKMIGAS menjadi sangat sederhana, 
sebagai pengawas saja. Sekarang ini SKKMIGAS mempunyai dual fungsi yang 
bertentangan, yaitu sebagai pengawas dan sebagai pemilik/pelaku, hingga dalam 
banyak hal tidak bisa berlaku fair. Sekarang SKKMIGAS setiap hari memikirkan 
peningkatan produksi. Pengawasan termasuk HSE, dalam banyak hal disepelekan.  

   

  Salam,

   

  HL Ong

   

  From: iagi-net@iagi.or.id [mailto:iagi-net@iagi.or.id] On Behalf Of 
R.P.Koesoemadinata
  Sent: Monday, March 9, 2015 12:58 PM
  To: iagi-net@iagi.or.id
  Subject: Re: [iagi-net] Re: [ispg] Resources Classification : Aturan atau 
prosedur perhitungan sumberdaya dan cadangan

   

  PSC yang aseli versi Ibu Sutowo meniru sistim maruh antara yang mempunyai 
sawah dengan penggarap sawah, biaya seluruhnya ditanggung oleh yang penggarap. 
Dalam hal minyakbumi waktu itu Permina yang punya sawah, dan contractor sebagai 
penggarap

   

  Dalam PSC versi ini contractor nyaris seperti service contractor (conbtoh 
Schlumberger), dari mulai di dalam tanah sampai keluar minyak dan gas itu 
kepunyaan pertamina. Begitu minyaknya keluar Pertamina bayar contractor  dalam 
bentuk minyak (natura) sesuai dengan splitnya, yaitu 50%-50%, tidak ada cost 
recovery. Kontraktor sifatnya sementara, maka perusahaan asing yang berdomisili 
di luar negeri diperbolehkan jadi contractor. Jadi kontraktor itu bukan mitra 
Pertamina, bahkan bukan juga investor, malah tidak boleh berinvestasi maupun 
mempunyai asset apapun di Indonesia. Semua peralatan yang dia bawa langsung 
menjadi milik Pertamina, tetapi fasilitas kerja disediakan oleh Pertamina

   

  Kalau system konsesi yang berlaku sebelumnya di Indonesia: Pemerintah 
memberikan konsesi suatu daerah kepada suatu perusahaan minyak bumi dengan 
ketentuan harus berdominisili di Indonesia (contoh PT Shell Indonesia, PT 
Stanvac Indonesia, PT Caltex Pacific Indonesia, dan yang sekarang: PT Freeport 
Indonesia, PT Newmont Indonesia dsb). Pemegang konsesi berkuasa penuh di daerah 
konsesinya dan membayar pemerintah royalty biasanya sekitar 5% dari produksinya 
dalam bentuk uang.

  Jadi beda prinsip yang mendasar. 

  PSC a la Ibu Sutowo, Pertamina bayar konraktor

Re: [iagi-net] Re: [ispg] Resources Classification : Aturan atau prosedur perhitungan sumberdaya dan cadangan

2015-03-08 Terurut Topik R.P.Koesoemadinata
PSC yang aseli versi Ibu Sutowo meniru sistim maruh antara yang mempunyai sawah 
dengan penggarap sawah, biaya seluruhnya ditanggung oleh yang penggarap. Dalam 
hal minyakbumi waktu itu Permina yang punya sawah, dan contractor sebagai 
penggarap

Dalam PSC versi ini contractor nyaris seperti service contractor (conbtoh 
Schlumberger), dari mulai di dalam tanah sampai keluar minyak dan gas itu 
kepunyaan pertamina. Begitu minyaknya keluar Pertamina bayar contractor  dalam 
bentuk minyak (natura) sesuai dengan splitnya, yaitu 50%-50%, tidak ada cost 
recovery. Kontraktor sifatnya sementara, maka perusahaan asing yang berdomisili 
di luar negeri diperbolehkan jadi contractor. Jadi kontraktor itu bukan mitra 
Pertamina, bahkan bukan juga investor, malah tidak boleh berinvestasi maupun 
mempunyai asset apapun di Indonesia. Semua peralatan yang dia bawa langsung 
menjadi milik Pertamina, tetapi fasilitas kerja disediakan oleh Pertamina

Kalau system konsesi yang berlaku sebelumnya di Indonesia: Pemerintah 
memberikan konsesi suatu daerah kepada suatu perusahaan minyak bumi dengan 
ketentuan harus berdominisili di Indonesia (contoh PT Shell Indonesia, PT 
Stanvac Indonesia, PT Caltex Pacific Indonesia, dan yang sekarang: PT Freeport 
Indonesia, PT Newmont Indonesia dsb). Pemegang konsesi berkuasa penuh di daerah 
konsesinya dan membayar pemerintah royalty biasanya sekitar 5% dari produksinya 
dalam bentuk uang.
Jadi beda prinsip yang mendasar. 
PSC a la Ibu Sutowo, Pertamina bayar konraktor sebagai fee atas jasanya  
memproduksikan minyak dan gasbmi dan dibayarkan dalam bentuk minyak sesuai 
dengan split yang disetujui dari permulaan
Kalau system konsesi dengan rpyalty: Perusahaan mengusai seluruh kegiatan 
explorasi dan produksi, dan jika berhasil membayar pemerintah dalam bentuk uang 
5% dari hasil produksinya dalam bentuk cash.
PSC yang sekarang lebih mendekati konsesi, segalanya dikuasai Kontraktor 
sebagai mitra pemerintah, dan membayar pemerintah dalam bentuk cash sesuai 
dengan split yang disetujui, setelah dipotong berbagai biaya dan investasi yang 
dia tanamkan.

Jadi bedanya adalah who pays who, 

Wassalam
RPK

  - Original Message - 
  From: Ong Han Ling 
  To: iagi-net@iagi.or.id 
  Sent: Sunday, March 08, 2015 1:42 PM
  Subject: RE: [iagi-net] Re: [ispg] Resources Classification : Aturan atau 
prosedur perhitungan sumberdaya dan cadangan


  Sdr. Shofiyuddin,

   

  Saya ingin mengemukakan bahwa Cost Recovery tidak ada hubungannya dengan 
jenis PSC. Saya ingin menerangkan hal ini karena banyak orang, termasuk 
penjabat, tidak mengetahui bahwa sebetulnya Indonesia telah meninggalkan sistim 
PSC tidak lama setelah Ibnu Sutowo turun tahun 1976.

   

  Cost Recovery adalah istilah umum. Sistim apa saja termasuk Royalty, selalu 
ada cost recovery. Namanya bisa lain, disebut  sebagai deduction atau 
reimburstment  atau biaya/cost saja (Jargon dari Industry). Prinsipnya 
sama, semua cost yang dikeluarkan oleh K3S dibayar kembali dari revenue yang 
diperoleh; artinya cost di recover dari revenue, sesuatu yang umum untuk dunia 
usaha. Upama restoran. Cost atau uang belanja makanan yang dibeli sehari 
sebelumnya di recover dengan revenue yang masuk hari ini dari langganan. 
Bedanya disebut profit. 

   

  Yang menjadi ciri khas dari PSC adalah adanya cost recovery limit. Ini 
adalah satu-satunya ciri dari PSC yang membedakan dengan sistim Royalty. PSC 
yang diberlakukan oleh Ibnu Sutowo tahun 1966 mempunyai Cost Recovery Limit 
atau CRL sebesar 40%. Kemudian selama 12 tahun antara 1976 sampai 1988, CRL 
dihapus; artinya Indonesia tidak bersistim, artinya bukan PSC dan bukan 
Royalty. Peristiwa Sembakung dimana Arco menemukan lapangan kecil dimana sunk 
cost lebih besar, telah membuka mata Pertamina. Tahun 1988 diterapkan First 
Tranche Petroleum atau FTP sebesar 20% yang dibagi antara Pemerintah dan K3S 
sesuai split yang berlaku. Disini FTP seperti pisau bersisi ganda, atau hybrid, 
bisa dianggap sebagai CRL dan bisa dianggap sebagai Royalty.

   

  Tahun 2003, hanya untuk setahun saja, MIGAS menawarkan 11 blok dengan merubah 
FTP menjadi Unshared FTP yang bukan lain adalah Royalty. Perkataan Royalty 
oleh MIGAS/Pertamina dianggap tabu tingga tidak dipakai. Besarnya unshared 
FTP (atau Royalty) adalah 10%.

   

  Memang sistim PSC Indonesia berbagai jenis: PSC murni, Royalty murni, 
hybrid PSC plus Royalty, dan tanpa Royalty maupun PSC.  SKKMIGAS perlu meneliti 
tiap kontrak sendiri-sendiri. Semua jenis PSC Indonesia yang sampai sekarang 
masih berlaku semuanya berdasarkan sistim cost recovery. 

   

  Istilah CRL membingungkan karena DPR juga memakai istilah Cost Recovery Limit 
tetapi artinya berlainan dengan yang lazim dipakai di Industri perminyakan. 
Istilah CRL yang umum dipakai di textbook, adalah perbandingan antara cost 
over revenue.  Sedangkan istilah Cost Recovery Limit yang dipakai oleh DPR 
berlainan dan merupakan limit biaya yang bisa dipakai K3S untuk mengembangkan 
lapangannya. 

Re: [iagi-net] Jenis (kualitas) minyak mentah dan geologi

2015-02-06 Terurut Topik R.P.Koesoemadinata
Kalau kita lihat secara geologi regional minyakbumi berkadar tinggi itu berasal 
dari cekungan sedimen yang mengalami arid climate yang menghasilkan evaporites, 
antara lain gypsum dan anhydrite, seperti di Timur Tengah yang kaya akan 
endapan evaporite (Fars Fm). Penjelasannya adalah adalah pada pengendapan 
evaporite terjadi konsentrasi belerang dalam bentuk sulphates dan diendapakan 
sebagai anhydrite atau gypsum. Kalau kita simak tambang belerang murni  dengan 
deposit besar justru terdapat di saltdomes yang dicapped oleh gyspsum atau 
anhydrite, seperti tambang belerang Freeport di Gulf Mexco. Memang disini 
belerang dibebaskan darii anhydrite karena activitas bacteri dan menghasilkan 
belerang murni. Ironisnya di Ring Fire itu tidak didapatkan tambang belerang 
yang besar, hanya kecil-kecil saja dan tidak murni (tercampur sediment 
volcanics), bahkan dalam hal akumulasi minyak bumi cekungan sedimen (back-arc 
basin) di Ring of Fire tidak seberapa selain di Indonesia. Jadi cekungan 
sedimen di arid climate itu cenderung mengkonsentrasikan ion-ion belerang 
(sulfat) selain carbonate, halid , kalium, natrium calcium yang menghasilkan 
endapan garam halid, karbonat dan sulfat karena proses evporasi, demikian pula 
dengan source rock terbentuk di iklim ini.cenderung mempunyai kadar belerang 
tinggi
Inilah yang saya tahu
Wassalam
RPK
  - Original Message - 
  From: rakhmadi avianto 
  To: iagi-net@iagi.or.id 
  Sent: Tuesday, February 03, 2015 11:32 AM
  Subject: Re: [iagi-net] Jenis (kualitas) minyak mentah dan geologi


  Bahasan cukup banyak dari pak RPK, Awang dan cak EAS, kalau saya amati yg 
kasat mata bagaimana laut bisa miskin besi atau sebaliknya, kalau kita 
perhatikan sepanjang pantai selatan adalah merupakan pantai dg banyak ditemukan 
pasir besi, KENAPA ini tentu peran dari batuan induk yg berasal dari VA 
(Volkanic Arc) yg sifatnya basaltic shg banyak terbawa ORE deposit bersamanya. 
Lihat di parang TRITIS  bawa magnet disitu banyak sekali pasir besi, yg 
genesanya adalah dari G.Merapi  terus di sub-surface PILONA Oil Field dan 
Meruap Oil Field dan mungkin Field2 yg Equivalent dgnya tentu akan sama, Muara 
Enim FM di lpngan tsb Qtz-nya di coating dg FE mineral, dan ini diduga saat 
sedimentasi, ini bisa dilihat di Microskopic observation sangat jelas sekali 
shg resestivity terpengaruh pembancaannya. Sebagaimana kita tahu MEF (Muara 
Enim Formation) ini Provenancenya berasal dari Bukit Barisan (Basiltic to 
Intermediate Rock) yg kemudian diendapkan di LOW Area of South Sumatra Basin, 
bisa dilihat MEF dr Kampung Minyak sampai ke Jambi.


  Saya hanya akan meng-analogkan THE PRESENT IS THE KEY TO THE PAST  sbg basic 
principle kita belajar Geologi. Jadi yg di sebutkan cak DokTor Prof EAS itu 
benar, bahwa suasana kaya FE itu mungkin terjadi di sepanjang pantai ROF (Ring 
Of Fire) atau anything yg berhubungan dg subduction. Selama basin itu terletak 
di ROF maka dia akan jadi pantai dan danau yg KAYA BESI (FE).


  Balik ke pertanyaan RDP ... yo tinggal di cocok2 kan aja le, kalau kira2 
ancient physiographynya ada such as ROF maka dia kan jadi pantai kaya FE. Atau 
gampangnya iki lo le, daerah Active Margin sing dadi area FE Rich. Mungkin itu 
juga alasane le ngopo poro empu nggawe keris nang tanah Jowo . jur kerise 
di guh tukaran saling paten .


  Nah sebaliknya Passive Margin biasanya jauh dari Vulcanism maka biasanya POOR 
FE  shg mereka umumnya kaya SULFUR, itulah sebanya sebagian Indonesia Timur 
High Sulfur  karena itu bagian Passive Margin dari Australi toh le.
  Nah tanah Ngarab kuwi lak yo passive margin toh lee yo rak lek ra ngandel 
yo wis kono


  Eh Tole le takon kok bab kerjaan terus monggo 86


  Salam
  Kaji Avi


  -- Do not give up and do not ever look back and tawakkal ilallah --


  2015-02-01 9:35 GMT+07:00 Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com:

Saat saya kuliah yang diajarkan menjadi tolok ukur kualitas minyak utamanya 
API gravity. Saat bekerja dan apalagi hingga kini, ternyata kualiatas crude 
menjadi sangat penting terutama ketika ada kandungan sulfur yg mempengaruhi 
kualitas BBM setelah crude diproses kilang. 

Ini menjadi penting kita saat ini kilang-kilang di Indonesia dikatakan 
tidak mampu memproses high sulfur crude yang banyak diproduksi pada lapangan 
minyak di Indonesia.

Sebenernya adakah hubungan antara kualiatas minyak mentah dengan kondisi 
geologi ?


Ada yang punya info, artikel atau buku tentang hal ini ?


Salam

RDP 



--
Kebanggaan sejati muncul dari kontribusi anda yang positip.




Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact

Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
   

Re: [iagi-net] Harga Minyak Turun di Bawah US$ 50/Barel

2015-01-07 Terurut Topik R.P.Koesoemadinata
Para IAGI netters:
Anjloknya harga minyak bumi dunia itu saya kira disebabkan melimpahnya pasokan 
minyak-bumi dunia khususnya karena peningkata produksi minyakbumi Amerika 
Serikat sehubungan dengan berhasilnya teknologi fracking yang memproduksikan 
shale oil/gas atau  selain juga produksi tar-sand di Canada nonconvensional 
hydrocarbon resources,. Konon khabarnya produksi minyakbumi Amerka Serikat 
sudah menyamai produksi Saudi Arabia sebesar 9 juta barrel. Juga disebut-sebut 
karena melambatnya perekonomian China.
Sampai di mana harga minyak ini akan turun? Itu tergantung dari production cost 
dari shale oil itu. Ada yang mengatakan USD 50/barrel, ada yang mengatakan USD 
30/barrel, tergantung tempatnya. Begitu harga minyak bumi itu turun dibawah USD 
50/barrel tentu banyak lapangan minyak shale oil akan berhenti. dan produksi 
minyak duniapun akan berkurang, apalagi kalau sdah di bawah USD 30/barrel. 
Namun apa yang  terjadi tentu supply minyak bumi duniapn akan berkurang, dan 
hargapun akan naik kembali.
Saya kira itu sebabnya Saudi Arabia tidak mau menurunkan produksinya, mereka 
ingin mematikan produksi shale oil atau nonconventional oil/gas resources, 
sehingga tidak mungkin. Dengan demikian harga minyakbumi dunia sulit untuk 
dapat naik kembali, bahkan cenderung menurun, tergantung kemampunan dari para 
ahli untuk dapat menurunkan biaya produksi fracking.
Ini semuanya sudah diramalkan oleh McCabe di tahun 1998, suatu paper yang 
menafsihkan keberadaan Peak Oil dari Hubbert (1961), yang selama ini 
mendominasi pemikiran falsafah sumberdaya energi di para cendekiawan. Tentu 
saja artikel dari McCabe itu akan sulit untuk diterima oleh non-geologist, 
tetapi menurut hemat saya sekarang ini terbukti.
McCabe, Peter J.,  1998, Energy Resorce-Cornucopia or Empty Barrel?: AAPG Bull. 
V.82, n.11, p-2110-2134

Wassalam

RPK



Jika ada yang memerlukan pdf dari paper ini saya bisa kirimkan via Japri



  - Original Message - 
  From: Rovicky Dwi Putrohari 
  To: IAGI 
  Sent: Wednesday, January 07, 2015 8:53 PM
  Subject: Re: [iagi-net] Harga Minyak Turun di Bawah US$ 50/Barel


  Sampai berapa ? How low can you go ?
  Bagaimana kalau harga minyak 20$/bbl ? 

  Salah satu artikel yang saya baca dari media bisnis di UK mengatakan bukan 
hal yang tidak mungkin harga merosot hingga 20$. karena kitapun pernah 
mengenyam harga itu dan semua masih berjalan. Lihat periode 1980-2000 dengan 
kisaran 20$/bbl.




  Ada yang menganggap anjloknya harga minyak ini akan menjadikan krisis moneter 
global. Karena banyaknya negara yang tergantung dari harga minyak. Namun pada 
kenyataannya menurut perhitungan ahli-ahli economist Oxford justru sebaliknya. 
Pertumbuhan ekonomi global justru akan meningkat rata-rata 0.5% dari biasanya.

  Ini akan menolong pemerintahan Indonesia yang diperkirakan akan membesar 0,3% 
karena efek harga 40$/bbl, dibandingkan bila harga minyak 84$/bbl. Tentusaja 
kalau Indonesia mampu memanfaatkan hal ini dengan cerdas ! Harga murah harus 
dimanfaatkan bener-bener bahwa minyak ini sebagai ENERGI, bukan sekedar 
komoditas. Harus menggerakkan roda ekonomi. Harus mampu menggerakkan 
mesin-mesin produksi.

  Amerikapun suka cita dengan hal ini !.
  Tidak sedikit yang mengira anjloknya harga minyak ini akan mematikan Amerika 
ketika usaha shale gas dan shale oilnya colaps. Dan memang benar barangkali 
yang terpukul adalah “pengusaha” minyak. Tetapi secara umum rakyat Amerika akan 
mengambil keuntungan lebih besar dengan pertumbuhan ekonomi bertambah GDPnya 
0.7%, diatas dampak positip dari Indonesia. Jadi jangan terburu-buru menganggap 
bahwa industri minyak ini didominasi Amerika dan akan membuat Amerika merana 
dengan anjloknya harga minyak.

  Harapan positip ini khususnya akan dirasakan oleh negara-negara yg selama ini 
mengimpor minyak. Negara pemenang utamanya diperkirakan Pilipina yang mengambil 
untung hingga pertambahan GDP diatas 1.5%  Tentusaja negara-negara OPEC adalah 
negara yang “terkorban” bila harga anjlok menerus. KArena pendapatan negara ini 
dari minyak.

  Skenario energi murah.
  Ini hanya satu skenario bila anjloknya harga minyak ini berkepanjangan. Yang 
dapat saja terjadi dengan melihat fakta musim dingin kali ini tidak sedingin 
sebelumnya, dan walau musim dingin harga minyak tetep merosot tak terolong. Dan 
dalam jangka panjang IEA pernah menyebutkan bahwa gas yang ada di dunia ini 
mampu memberikan “energi” untuk semua dibumi ini selama 200 tahun. Juga energi 
efisiensi semakin tinggi dengan melihat fakta penerima nobel tahun ini adalah 
penemuan lampu LED yang mampu menghemat energi 1/10 energinya dengan lebih 
hemat biaya.

:-( : “Pakde, Kalau begitu eksplorasi minyak tidak perlu lagi ?”

:-D “Kata siapa ? Ingat, prediksi itu seringkali salah. Tapi yang tidak 
mempersiapkan yang akan merugi”

  Tulisan terkait :

a.. Berapa harga minyak tahun 2015 ?


  --
  Kebanggaan sejati muncul dari kontribusi anda yang positip.


  2015-01-07 20:46 GMT+07:00 

Re: [iagi-net] Harga Minyak menyentuh level US$60/barel.

2014-11-28 Terurut Topik R.P.Koesoemadinata
Para netters belum ada yang berikan komentar mengenai Direksi Pertamina baru?
Kelihatannya Exploration  Production tidak lagi jadi core-business Pertamina, 
cenderung menjadi perusahaan perdagangan saja
Apakah demikian?
Wassalam'
RPK
  - Original Message - 
  From: Eko Prasetyo 
  To: iagi-net@iagi.or.id 
  Sent: Friday, November 28, 2014 1:42 PM
  Subject: Re: [iagi-net] Harga Minyak menyentuh level US$60/barel.


  Entah lah, saya mencium ini bukan harga asli tapi sudah harga gorengan 

  On Nov 28, 2014 1:26 PM, godang god...@gmail.com wrote:


OPEC Tahan Produksi, Harga Minyak Anjlok di Bawah US$ 70/Barel via 
@detikcom 
http://finance.detik.com/read/2014/11/28/105802/2761864/1034/opec-tahan-produksi-harga-minyak-anjlok-di-bawah-us-70barel
Powered by Telkomsel BlackBerry®

  

  
  Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
  Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact
  
  Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
  Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
  Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
  No. Rek: 123 0085005314
  Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
  Bank BCA KCP. Manara Mulia
  No. Rekening: 255-1088580
  A/n: Shinta Damayanti
  
  Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id
  Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id
  
  DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information 
  posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. 
  In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not 
limited
  to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting 
  from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the 
use of 
  any information posted on IAGI mailing list.
  

  =






Visit IAGI Website: http://iagi.or.id

Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact



Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)

Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:

Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta

No. Rek: 123 0085005314

Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)

Bank BCA KCP. Manara Mulia

No. Rekening: 255-1088580

A/n: Shinta Damayanti



Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id

Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id



DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information 

posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. 

In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not 
limited

to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting 

from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use 
of 

any information posted on IAGI mailing list.





Re: [iagi-net] Fwd: Re: [ITB-Solo] Surat Bu Susi

2014-11-02 Terurut Topik R.P.Koesoemadinata
S3 atau Ph.D is a research or teaching degree, certainly not a government 
leadership or management qualification degree.
Wassalam
RPK
  - Original Message - 
  From: lia...@indo.net.id 
  To: iagi-net@iagi.or.id 
  Sent: Sunday, November 02, 2014 7:50 PM
  Subject: Re: [iagi-net] Fwd: Re: [ITB-Solo] Surat Bu Susi


  Kebalikannya Kalau yg jadi Presiden lbh banyak yg bukan S3 jadi artinya 
kemungkinan jadi Presiden lbh besar kalau tidak S3

  Kita tunggu mana menteri mentri yg bisa merubah sektor yg dipimpinya berbeda 
dg sebelumnya shg manfaatnya diarasakan langsung oleh masarakat 


  Powered by Telkomsel BlackBerry®

--

  From: Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com 
  Sender: iagi-net@iagi.or.id 
  Date: Sun, 2 Nov 2014 19:26:57 +0700
  To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id
  ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id 
  Subject: Re: [iagi-net] Fwd: Re: [ITB-Solo] Surat Bu Susi


  Salute dengan Bu Susi 
  Namun pbaca jangan sampai kepleset bahwa sekolah akasemik itu tidak penting. 
Bagaimanapun yang jadi menteri lebih banyak yg sudah S3. Artinya kemungkinan 
jadi menteri lebih besar bila sekolah sampai S3. 
  Selamat bekerja. 


  Rdp

  Sent from my iPhone

  On 2 Nov 2014, at 17.55, Bandono Salim bandon...@gmail.com wrote:


Semoga sampai, dari milis sebelah.

-- Pesan Terusan--
Dari: Joko Riyanto jagade...@gmail.com [itbsolo] itbs...@yahoogroups.com
Tanggal: 2 Nov 2014 04:10
Subjek: Re: [ITB-Solo] Surat Bu Susi
Kepada: itbs...@yahoogroups.com
Cc: 


  

hebat!

nuwun, mas NHA



2014-11-01 9:24 GMT+07:00 Nurhasan Akbar nakba...@yahoo.com [itbsolo] 
itbs...@yahoogroups.com:



  Sugeng siyang sedoyo..
  Berikut surat menarik dari Bu Susi menteri kita yang baru. Semoga manfaat.
  Salam,
  -akbar el82


  +++
  Berikut kutipan lengkap surat Menteri Susi untuk para pemuda Indonesia:

  Pemuda pemimpin masa depan…

  Inilah sepenggal kisah dari saya,

  Saya mengenal dunia usaha sejak remaja. Tepatnya sejak saya memutuskan 
untuk meninggalkan bangku sekolah tahun 1982. Waktu itu saya baru kelas 2 SMA.

  Saya sadar dengan hanya berbekal ijazah SMP, tak akan ada satupun 
perusahaan yang mau mempekerjakan saya. Kalaupun ada hanya sebatas sebagai 
cleaning service.

  Tapi pada saat itu saya yakin bahwa putus sekolah bukanlah akhir dari 
segalanya. Meskipun mungkin keputusan itu salah; saya tidak pernah menyesalinya.

  Yang saya sangat tahu waktu itu adalah “School was just not my thing”. 
Saya selalu punya keyakinan kalau kita mau berbuat sesuatu pasti akan ada 
jalan, saya selalu percaya bahwa manusia diberi pilihan untuk menciptakan jalan 
hidup yang dipilihnya.

  Saya ciptakan sebuah usaha, pekerjaan yang yakin akan menghasilkan uang, 
di mana akhirnya saya tidak harus bergantung dengan orang lain.

  Saya tidak suka ketergantungan, karena ketergantungan akan mengurangi 
kemandirian. Tanpa kemandirian kita akan selalu dalam keterbatasan dalam 
menciptakan atau mengerjakan sesuatu, sehingga akhirnya hasilnya tidak sesuai 
dengan yang kita rencanakan.

  Kehidupan nelayan di Pangandaran dan pesisir Pantai Selatan Jawa, begitu 
keras dan penuh resiko, dinihari melaut siang/sore baru pulang, setiap hari 
tidak peduli ombak atau cuaca untuk sebuah keyakinan.

  Ini banyak memberikan kepada saya keyakinan  lebih mengerti makna hidup 
adalah sebuah keyakinan.

  Masa-masa itu untuk bertahan hidup saya jualan Bed Cover, cengkeh, hingga 
akhirnya menjual ikan hasil tangkapan para nelayan. Pokoknya apa saja yang bisa 
saya kerjakan akan saya kerjakan.

  Ketika pada akhirnya saya fokus di bisnis hasil tangkapan Lobster 
nelayan, peluang besar itu akhirnya datang. Tantangannya adalah saya harus 
membawa Lobster hidup dari Pangadaran ke Jakarta untuk diekspor ke luar negeri.

  Perjalanan yang jauh, berjam-jam membuat angka kematian sangat tinggi. 
Hal ini membuat saya bertekad menerbangkan lobster-lobster hidup tadi dengan 
pesawat kecil ke Jakarta.

  Para pemimpin masa depan, dalam hidup ini kita juga harus berani 
mengambil resiko.

  Ini terjadi ketika saya kembali nekat memutuskan mendaratkan pesawat 
kecil saya di Meulaboh dan Pulau Simeuleu, setelah tsunami menggerus pesisir 
timur propinsi NAD.

  Semua orang tergerak untuk membantu, termasuk saya. Tanpa izin terbang 
bahkan ijin operasi, tanpa kepastian bisa mendarat atau tidak, saya akhirnya 
bisa meyakinkan semua pihak, Meulaboh bisa ditembus lewat udara.

  Dan sejak hari itu bantuan mengalir ke sana. Ini bukanlah kisah heroik 
saya.

  Namun, ada perasaan “Hangat” (saya merasakan “good feeling” yang luar 
biasa!) menyusup ke dalam hati kita, ketika kita mampu berbuat sesuatu untuk 
orang lain karena kita bisa  memutuskan untuk melakukannya.

  Keyakinan, keberanian seperti inilah yang membuat saya bertahan 

Re: [iagi-net] UNDANGAN PEMBUKTIAN PIRAMIDA GUNUNG PADANG (DARI FB)

2014-10-03 Terurut Topik R.P.Koesoemadinata
Para IAG Netters:
Saya berpendapat bahwa diskusi  mengennai G. Padang sebaiknya diakhiri saja, 
karena tidak akan ada penyelesaian kecuali kalau bukit itu sudah dikupas habis 
dan bangunan yang dicanangkan itu betul-betul  terwujud. Tentu ada masalah 
bagaimana menyelamatkan situs megalithikum yang ada di atasnya, tetapi ini 
urusan para arkeologi
Ini diskusi seolah-olah antara dua kubu yang berbeda ilmu, berbeda paradigma, 
berbeda pandangan dunianya, prinsip-prinsip dan pengertian  dasar ilmunya saja 
berbeda.
Ini terlihat dalam soal penafsiran hal sama saja jauh berbeda, pelapukan vs 
semen, juga lain2, seperti coin dsb.
Karena menurut hemat saya sudah tidak ada objektivitas lagi,  bahkan 
pihak-pihak dalam konntroversi ini cenderung terobsesi dengan pendapatnya, 
angan-angannya, maka tidak mungkin akan ada titik temu, dan diskusi akan 
sia-sia saja dan buang waktu.
Saya menganut kebebasan akademis. Kalau mau melakukan research apa saja dan 
berpandangan apa saja, termasuk bahwa bumi ikita ini datar, ya silahkan saja. 
Masyarakat ilmiah mainstream dan sejarah lah yang akan menetukan.
Wasalam
RPK


  - Original Message - 
  From: yustinus yuwono 
  To: iagi-net 
  Sent: Friday, October 03, 2014 8:04 PM
  Subject: Re: [iagi-net] UNDANGAN PEMBUKTIAN PIRAMIDA GUNUNG PADANG (DARI FB)


  Dany yth,

  Apa anda dkk sudah publish paper G Padang di jurnal ilmiah internasional? 
Tolong minta copy nya klo sudah published, nuhun.
  Salam,

  Yatno.

  On Oct 2, 2014 1:27 PM, rakhmadi avianto rakhmadi.avia...@gmail.com wrote:

Para netter yg terhormat, 


Selama dibicarakan dalam koridor Ilmiyah mestinya tidak ada yg tersinggung, 
demi kemajuan ilmu marilah kita berdiskusi dengan sehat tanpa melemparkan kata2 
yg tidak pantas. Jujur saya menikmati dari data2 yg dikemukakan termasuk 
sanggahan dari bbrp ahli, semoga kedua belah pihak bisa beradu argumen dg 
wewenang ilmu masing2, karena ini kayaknya perlu banyak disiplin yg terlibat 
dan mungkin saran saya jangan terlalu menyederhanakan masalah kalau memang 
tidak bisa di sederhanakan.


Salam hormat buat kedua sisi peneliti.


Kaji Avi
Bendahara Umum IAGI 2011-14


-- Do not give up and do not ever look back and tawakkal ilallah 
--


On Thu, Oct 2, 2014 at 9:47 AM, Bandono Salim bandon...@gmail.com wrote:

This message is eligible for Automatic Cleanup! (bandon...@gmail.com) 
Add cleanup rule | More info 



  Apa yang saya lihat, memang ada pelapukan dan penyemenan. Semen dapat 
dilihat di dinding antara teras 1 dan teras 2; berupa tanah yang terdapat di 
antara kolom batu.
  Pelapukan mengulit bawang juga dapat dilihat di beberapa tempat. 
Kenampakan mengulit bawang ini yang jadi masalah apakah ini hasil penyemenan 
atau hasil pelapukan. Lah ini yang harus dilihat secara milroskopis atawa x 
ray. Ditelitinya juga lapis demi lapis;
  sehingga jelas perbedaannya.
  Dilihat juga semen yang dijumpai tersingkap di permukaan maupun semen 
yang ada di bawah permukaan,  yang konon  ceritanya sangat lengket.
  Memang perlu waktu dan biaya  serta ahli mineralogi.
  Begitu yang sedang aku usahakan. Semoga diijinkan mengambil dan memeriksa 
semen dan semen serta pelapukan atau ubahan pada kolom batu yang ada di gn 
Padang.
  Salam sejahtera.bdn.


  Pada 2 Okt 2014 08:28, wildanto p nusantara wpnusant...@gmail.com 
menulis:

menarik sekali penjelasan pak dani di gunung padang kmarin lalu. 

dengan temuan terbaru yg diceritakan kmarin, nampaknya seperti bangunan 
megalitik yg terus berevolusi yg tetap dipakai sampai masa sejarah. (koin 
dengan kandungan nikel kemungkinan besar berasal dr abad 18 karena nikel br 
ditemukan di tahun 1750-an).

mungkin bisa lebih seru klo ada field trip yg bisa ikutan rapelling 
turun ke lubang penggalian.

salam
wildan

On Oct 2, 2014 7:54 AM, Danny Hilman Natawidjaja 
danny.hil...@gmail.com wrote:

  Aneh, Pak Bandono kan sudah lihat sendiri bukti-buktinya di lapangan 
(dan waktu itu tidak menyanggah). Silahkan berbagi pandangan dengan teman-teman 
tentang apa yang dilihat bukan malah menyitir berita media lagi dan membuat 
pernyataan mblunder.Sebaiknya tidak memperdebatkan istilah piramid atau bukan 
karena IAGI-net kan forum ilmiah geologi pak. Deskripsi data dan analisa akan 
lebih menarik dan berguna bagi kita semua.
  SalamDHN

  Sent from my BlackBerry 10 smartphone.
From: Bandono Salim
Sent: Kamis, 2 Oktober 2014 07:03
To: Iagi
Reply To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net] UNDANGAN PEMBUKTIAN PIRAMIDA GUNUNG 
PADANG (DARI FB) 



  Bukan piramid, tertulis di kompas tgl 1-Okt 2004.
  Hipotesis piramid belum terbukti.
  Salam hormat, bdn.

  Pada 1 Okt 2014 08:08, Bandono Salim bandon...@gmail.com menulis:

Hehehe kita tunggu semoga waktunya dapat sesuai
 

Re: [iagi-net] Seknas Jokowi ingin bantu legalkan tambang rakyat dan kaitannya dengan Pilpres IAGI

2014-09-17 Terurut Topik R.P.Koesoemadinata

Sdr. Seno:
Begini masalahnya. Seknas Jokowi ingin bantu legalkan tanmbang rakat
Ini adalah jawabannya:
Ternyata undang-undangnya sudah ada kata Liamsi, tetapi masalahnya 
kebanyakan penambang rakyat yang nongkrongi wilayah yang  IUP-nya sudah 
punya orang.
Nah solusinya anggap saja para penembang rakyat itu seperti kaki lima yang 
nongkrong didepan toko yang resmi dan legal. Nah seperti halnya di Tanah 
Abang, kaki lima itu dipindahkan ke tempat lain, tetapi tempat yang 
disediakan itu sepi pengunjung, dan protes
Nah mungkin penambang rakyat yg mengerjakan daerah secara tidak legal itu 
dipindahkan ke daerah lain dan dilegalkan, atau dilakukan pemutihan. Tentu 
mungkin para anggota IAGI bisa membantu mencarikan daerah yg tidak sepi 
tetapi ramai dengan endapan jenis mineral yang mereka cari (biasanya emas). 
Ini yang susah, karena pada umumnya daerah yang ramai ini sudah ada yang 
punyai IUP-nya.
Masalah yang lebih besar lagi, jika Jokowi ingin melegalkan pertambangan 
rakyat maka dia harus pula melakukan penyuluhan dan pembinaan terhadap para 
penambang rakyat itu secara massive, masaal, terstruktur dan sistematis dan 
disertai dengan penegakan hukum yang tegas yang didukung oleh aparat penegak 
hukum. Penyuluhan itu harus disertai dengan pemahaman prosedur standard 
untuk melakukan penambangan kepada para pelakunya dengan membuat design 
tambang rakyat yang sederhana, aman, tidak merusak lingkungan.
Nah sekarang itu sudah tidak ada lagi Direktorat Pertambangan pada tingkat 
pusat, karena sudah diserahkan ke daerah/kabupaten sehubungan dengan otonomi 
daerah. Ya mungkin Jokowi harus menghidupkan lagi Direktorat Jenderal 
Pertambangan di Kementrian ESDM dan mengangkat ribuan penyuluh pertambangan 
rakyat untuk disebar di seluruh Indonesia yang ramai dengan pertambangan 
rakyatnya dan juga inspektur2 pertambangan dengan kewenangan untuk menindak 
penambang2 yang tidak mematuhi aturan2. Mungkin juga Jokowi harus blusukan 
ke kabupaten-kabupaten untuk menjelaskan pentingnya aturan2 dalam hal 
pertambangan kepada para bupati, polisi, tentara dsb. Tentu ini juga berlaku 
untuk para pemegang IUP. Mungkin jg harus dibuat undang-undang baru untuk 
implementasinya.

Nah masalahnya apakah Jokowi mampu untuk melakukan ini?
Wassalam
RPK


- Original Message - 
From: seno aji ajis...@ymail.com

To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Wednesday, September 17, 2014 6:09 AM
Subject: Re: [iagi-net] Seknas Jokowi ingin bantu legalkan tambang rakyat 
dan kaitannya dengan Pilpres IAGI




Mas Minarwan, Pak Koesoema, dan teman2,

Masalah tambang rakyat adalah masalah yang krusial. Di satu sisi memang 
bisa jadi akan menaikkan kesejahteraan rakyat setempat, akan tetapi di 
sisi lain juga akan berdampak lingkungan yang tidak termonitor.


Contoh saja dari sekian ribu IUP yang dikeluarkan oleh kabupaten2, monitor 
untuk reklamasi, produksi, dan lingkungan masih kurang, apalagi jika nanti 
jika tambang rakyat di legalkan.


Namun, jika ada UU yg bisa digunakan oleh pemerintah, dengan dilegalkannya 
tambang rakyat, memang IAGI sebagai organisasi profesi memiliki peran 
penting membantu pemerintah untuk mengawasi, mengarahkan dan memberikan 
advise kepada para penambang lokal melalui anggota IAGI yang berkiprah di 
dunia tersebut, yang tentunya hal ini akan memperbanyak juga lapangan 
kerja bagi anggota kita.


Semoga saja hal ini bisa berjalan dengan baik, dengan tetap mengedepankan 
good mining practices.


Salam
SA


Sent from my@smartmail

-Original Message-
From: koeso...@melsa.net.id
Sender: iagi-net@iagi.or.id
Date: Tue, 16 Sep 2014 11:38:54
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net] Seknas Jokowi ingin bantu legalkan tambang rakyat
dan kaitannya dengan Pilpres IAGI

Kalau ini adalah aspek legalnya, ya ini adalah  PR untuk Jokowi, dan saya 
tdk bisa berkutik disini. Tentunya pemutihan dapat saja dilakukan atau 
dibuat UU baru tetapi ini  harus diperjuangkan di DPR, dan sulit, karena 
banyak anggota DPR yg punya kepentingan, selain juga dukungan DPR yg minim 
bagi Jokowi. Political will saja tdk cukup.

Wassalam
RPK

Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: lia...@indo.net.id
Sender: iagi-net@iagi.or.id
Date: Tue, 16 Sep 2014 18:11:36
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net] Seknas Jokowi ingin bantu legalkan tambang rakyat
dan kaitannya dengan Pilpres IAGI

Kalau bicara dilegalkan artinya harus sesuai dg aturannya
(legal aspeknya  UU  )Dalam UU Minerba 2009 , Pertambangan rakyat harus 
dilakukan di

WPR dg IPR ,salah satu kriteria WPR adalah merupakan wilayah atau tempat
kegiatan tambang rakyat yg sudah dikerjakan sekurang kurangnya
15 tahun, ini artinya tambang tambang rakyat yg muncul akhir
akhir ini tidak bisa dilegalkan atau tidak bisa dijadikan WPR
dan tdk bisa diberikan IPR .
Disisi lain dipasal pidananya dikatakan Setiap orang yang
melakukan penambangan tanpa IUP atau IPR dikenakan pidana
hukuman maksimal 10 tahun 

Re: [iagi-net] DPR Setuju Wacana Pertamina Go Public | bisnis | Mobile Tempo.co

2014-08-31 Terurut Topik R.P.Koesoemadinata
Wah jangan-jangan akan ada penjualan asset negara lagi.
RPK
  - Original Message - 
  From: Rovicky Dwi Putrohari 
  To: iagi-net@iagi.or.id 
  Sent: Sunday, August 31, 2014 11:57 AM
  Subject: Re: [iagi-net] DPR Setuju Wacana Pertamina Go Public | bisnis | 
Mobile Tempo.co


  Saya menuliskan ttg pentingnya keterbukaan ini 6 tahun lalu. 
http://rovicky.wordpress.com/2008/03/14/jual-saja-sebagian/


  Rdp

  Sent from my iPhone

  On 31 Agt 2014, at 09.49, kartiko samodro kartiko.samo...@gmail.com wrote:


http://m.tempo.co/read/news/2014/08/31/090603346



Siapkan waktu PIT IAGI ke-43
Mark your date 43rd IAGI Annual Convention  Exhibition
JAKARTA,15-18 September 2014

Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact

Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti

Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id
Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id

DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information 
posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. 
In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not 
limited
to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting 
from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the 
use of 
any information posted on IAGI mailing list.




  
  Siapkan waktu PIT IAGI ke-43
  Mark your date 43rd IAGI Annual Convention  Exhibition
  JAKARTA,15-18 September 2014
  
  Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
  Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact
  
  Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
  Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
  Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
  No. Rek: 123 0085005314
  Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
  Bank BCA KCP. Manara Mulia
  No. Rekening: 255-1088580
  A/n: Shinta Damayanti
  
  Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id
  Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id
  
  DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information 
  posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. 
  In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not 
limited
  to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting 
  from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the 
use of 
  any information posted on IAGI mailing list.
  




Siapkan waktu PIT IAGI ke-43

Mark your date 43rd IAGI Annual Convention  Exhibition

JAKARTA,15-18 September 2014



Visit IAGI Website: http://iagi.or.id

Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact



Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)

Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:

Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta

No. Rek: 123 0085005314

Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)

Bank BCA KCP. Manara Mulia

No. Rekening: 255-1088580

A/n: Shinta Damayanti



Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id

Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id



DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information 

posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. 

In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not 
limited

to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting 

from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use 
of 

any information posted on IAGI mailing list.





Re: [iagi-net] Surat Undangan Munas IAGI

2014-08-25 Terurut Topik R.P.Koesoemadinata
Maaf, saya ini orang Bandung, rada dusun
JS Luwansa Hotel-Jakarta itu alamatnya di mana? Kalau HI (masih ada?), 
Borobudur, Mandarin, Sangri La sih tahu.
Wassalam
RPK
  - Original Message - 
  From: iagi 
  To: iagi-net@iagi.or.id ; pp-iagi-2...@iagi.or.id ; 
economicgeol...@yahoogroups.com 
  Sent: Monday, August 25, 2014 2:13 PM
  Subject: [iagi-net] Surat Undangan Munas IAGI 


 Jakarta, 15 Agustus 2014  

  Nomor : 191 / PP-IAGI / VIII / 2014

  Lamp   : - 

  Perihal : Undangan Musyawarah Nasional (MUNAS) IAGI

   

   

  Kepada Yth.
  Bapak / Ibu Anggota Ikatan Ahli Geologi Indonesia 
  Pengurus Pusat IAGI, Ketua-ketua Pengda IAGI
  di tempat

   

  Dengan hormat,

   

  Bersama ini Pengurus Pusat Ikatan Ahli Geologi Indonesia mengharapkan 
kehadiran Bapak / Ibu pada Musyawarah Nasional IAGI bersamaan dengan acara  
Pertemuan Ilmiah Tahunan IAGI ke-43 2014 (15-18 September 2014). Acara Munas 
IAGI akan mulai dibuka pada :

   

  Tanggal  : 17 September 2014

  Waktu: 17 : 00 - 22 : 00 WIB

  Tempat  :  JS Luwansa Hotel-Jakarta.

  Acara  : 

  1.  Laporan Pertanggung jawaban Kepengurusan PP-IAGI (2011-2014)

  2.  Pengesahan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah tangga (AD/ART) IAGI 2014

  3.  Penghitungan Suara Pemilihan dan Penetapan Ketua Umum IAGI 
(2014-2017) 

  Mengingat pentingnya acara tersebut, kehadiran Bapak / Ibu sangat kami 
harapkan tepat pada waktunya. Untuk itu kami mohon masing-masing Pengda IAGI 
untuk minyiapkan laporannya.

   

  Demikian undangan ini kami sampaikan, atas segala perhatian dan kerjasama 
yang baik selama ini, kami ucapkan terima kasih.

   

  Hormat kami,

  Pengurus Pusat

  Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)

  Ketua Umum

  TTD

  Rovicky Dwi Putrohari

   

   

   


  
  Siapkan waktu PIT IAGI ke-43
  Mark your date 43rd IAGI Annual Convention  Exhibition
  JAKARTA,15-18 September 2014
  
  Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
  Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact
  
  Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
  Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
  Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
  No. Rek: 123 0085005314
  Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
  Bank BCA KCP. Manara Mulia
  No. Rekening: 255-1088580
  A/n: Shinta Damayanti
  
  Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id
  Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id
  
  DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information 
  posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. 
  In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not 
limited
  to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting 
  from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the 
use of 
  any information posted on IAGI mailing list.
  


  
  Siapkan waktu PIT IAGI ke-43
  Mark your date 43rd IAGI Annual Convention  Exhibition
  JAKARTA,15-18 September 2014
  
  Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
  Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact
  
  Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
  Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
  Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
  No. Rek: 123 0085005314
  Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
  Bank BCA KCP. Manara Mulia
  No. Rekening: 255-1088580
  A/n: Shinta Damayanti
  
  Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id
  Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id
  
  DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information 
  posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. 
  In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not 
limited
  to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting 
  from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the 
use of 
  any information posted on IAGI mailing list.
  




Siapkan waktu PIT IAGI ke-43

Mark your date 43rd IAGI Annual Convention  Exhibition

JAKARTA,15-18 September 2014



Visit IAGI Website: http://iagi.or.id

Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact



Iuran tahunan Rp.250.000,- 

Re: [iagi-net] Re: [economicgeology] Open geoscientific digital data- Australia

2014-08-25 Terurut Topik R.P.Koesoemadinata
Benar sekali investor yang benar2 oil company itu perlu hard data, raw data, 
bukan tulisan exposisi mengenai potensi  migas oleh expert pemerimtah yang 
cenderung diberi kosmetik tebal. Yang begituan sih hanya konsumsi untuk 
investor industri migas non real, untuk portfolio dan bursa saham. Makanya 
banyak block ditawarkan pemerintah yang tidak laku.

Perusahaan minyak yang real akan melakukan studi sendiri dan untuk itu perlu 
real hard raw data, dengan memunculkan idea-idea baru selain menggunakan 
teknologi mutahir, yang masih jadi rahasia perusahaannya. Bahkan mungkin saja 
daerah-daerah yang sudah dinyatakan tidak berpotensi adanya migas, dianggap 
berpotesi dengan adanya idea baru itu. Bahkan dry holes pun mungkin kalau 
dipelajari kemajuan technologi baru, seperti petrophysics, ternyata sebetulnya 
masih bisa diproduksikan dengan technologi baru, atau dulunya terlewat, 
khususnya potensi gasnya. 
Banyak postmortum studies dari dry holes telah membuktikan itu. 
Perusahaan itu akan lebih percaya kalau studinya itu dilakukan oleh para 
ahlinya sendiri, dan mau mengambil risiko.
Karena risiko itu tidak sama diperbagai daerah, tentu mereka akan mau kalau 
rewardnya memadai. Mungkin untuk menarik investor itu adalah dengan 
mentenderkan oil production splitnya, tanpa ada cost recovery saja, (yang cuman 
bikin rumit, dan banyak izin2 dan approval saja). Pemerintah pusat harus 
berkampanye besar-besaran ke daerah-daerah/bupati-bupati untuk tidak menghambat 
explorasi migas. Suruh Jokowi blusukan ke kabupaten-kabupaten.
Wassalam 
RPK

- Original Message - 
  From: rakhmadi avianto 
  To: iagi-net@iagi.or.id 
  Sent: Monday, August 25, 2014 12:43 PM
  Subject: Re: [iagi-net] Re: [economicgeology] Open geoscientific digital 
data- Australia


  Setuju pak Prof Kusuma, saya kira kerahasiaan itu hanya tinggal impian 
belaka, semua data yg jelas dilapangan bisa di dapat secara LEGAL dan ILLEGAL 
sedangkan analisa cekungan yg justru sangat diperlukan untuk suksesnya 
EXPLORASI ke depan malah sering tidak nyambung dg ketiadaan data tersebut. 
Padahal investor perlu diyakinkan bahwa potensial untuk Explorasi di Cekungan 
Indonesia ke depan masih ada.


  SETUJU SEBAIKNYA Jokowi-JK membuka saja data2 itu agar Indonesia bisa lebih 
maju secara science dan penghasilan para sciencetisnya, wabil khusus 
Geoscientisnya.


  Salam
  KjA NPA 0666





  On Mon, Aug 25, 2014 at 10:58 AM, koeso...@melsa.net.id wrote:

  This message is eligible for Automatic Cleanup! (koeso...@melsa.net.id) 
Add cleanup rule | More info 



Saya kira dalam abad ke 21 dengan teknologi IT ini kerahasian data negara 
itu sdh tidk relevant lagi, Wikileaks membuktikannya. Percuma saja ada undang2 
kerahasian negara. Data sebesar apapun dapat lintas benua dalam sekejap. Yg 
masih ingin mempertahankan kerasiahan2 ini hanya yg mempunya kepentingan 
komersiel pribadi, atau nostalgia di abad ke 20.
RPK
Powered by Telkomsel BlackBerry®



From: MINARWAN minarw...@gmail.com 
Sender: iagi-net@iagi.or.id 
Date: Mon, 25 Aug 2014 10:23:58 +0700
To: iagi-net@iagi.or.id
ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id 
Subject: Re: [iagi-net] Re: [economicgeology] Open geoscientific digital 
data - Australia


Mas RDP,

Saya pikir Australia hendak menarik investasi dengan memudahkan dan 
memurahkan akses ke data geosains (seperti yang telah diulas Oom Noel Pranoto), 
bahkan dengan menyediakan interpretasi lewat Geosciences Australia, Department 
of Primary Industry (Victoria yang saya tahu) atau yang sejenisnya di negara 
bagian lain dan juga karena alasan publik yang telah membayar pajak di sana 
merasa berhak tahu apa hasil kerja orang-orang yang telah mereka bantu bayar 
lewat pajak (jadi ada transparansi di sini). Bahkan para pengamat public policy 
dapat menilai/mengeritik pengambilan kebijakan pemerintah dengan berangkat dari 
data yang sama (jadi ini soal transparansi pemerintah lagi). 

Geosciences Australia juga merekrut pendatang untuk bekerja bagi mereka, 
terutama mereka yang telah melakukan riset di sana (lulusan Australia) atau 
orang-orang dari benua lain yang berniat menetap di sana. Cara mereka mengatasi 
kekurangan SDM terlatih yang saya ketahui adalah dengan membawa mereka ke 
Australia, salah satunya lewat program beasiswa. 

Multiplier effect untuk open access data di Australia ini adalah 
bermunculannya bisnis-bisnis kecil/konsultan yang menjual re-interpretasi data 
dasar, mengolah data dasar menjadi data yang lebih terintegrasi/digitasi, 
mahasiswa bebas dan mudah mendapatkan data untuk proyek skripsi/disertasi 
mereka. Harapan atas data terbuka ini adalah lebih banyak mata yang melihat, 
lebih banyak kepala yang memikirkannya, ide baru bermunculan dan nanti 
aktivitas bisnis lebih hidup.

Tentang multiplier effect untuk laboratorium kita, menurut hemat saya, 
kalau hasil kerja bagus, tenaga 

Re: [iagi-net] Surat Undangan Munas IAGI

2014-08-25 Terurut Topik R.P.Koesoemadinata
Ketemu, dari internet ternyata JS Luwana Hotel ada di Jl. HR Rasuna Said Kav 
C-22, Kuningan, Jakarta, Indonesia 
Maaf telah mengganggu
RPK
  - Original Message - 
  From: R.P.Koesoemadinata 
  To: iagi-net@iagi.or.id 
  Sent: Monday, August 25, 2014 2:58 PM
  Subject: Re: [iagi-net] Surat Undangan Munas IAGI 


  Maaf, saya ini orang Bandung, rada dusun
  JS Luwansa Hotel-Jakarta itu alamatnya di mana? Kalau HI (masih ada?), 
Borobudur, Mandarin, Sangri La sih tahu.
  Wassalam
  RPK
- Original Message - 
From: iagi 
To: iagi-net@iagi.or.id ; pp-iagi-2...@iagi.or.id ; 
economicgeol...@yahoogroups.com 
Sent: Monday, August 25, 2014 2:13 PM
Subject: [iagi-net] Surat Undangan Munas IAGI 


   Jakarta, 15 Agustus 2014  

Nomor : 191 / PP-IAGI / VIII / 2014

Lamp   : - 

Perihal : Undangan Musyawarah Nasional (MUNAS) IAGI

 

 

Kepada Yth.
Bapak / Ibu Anggota Ikatan Ahli Geologi Indonesia 
Pengurus Pusat IAGI, Ketua-ketua Pengda IAGI
di tempat

 

Dengan hormat,

 

Bersama ini Pengurus Pusat Ikatan Ahli Geologi Indonesia mengharapkan 
kehadiran Bapak / Ibu pada Musyawarah Nasional IAGI bersamaan dengan acara  
Pertemuan Ilmiah Tahunan IAGI ke-43 2014 (15-18 September 2014). Acara Munas 
IAGI akan mulai dibuka pada :

 

Tanggal  : 17 September 2014

Waktu: 17 : 00 - 22 : 00 WIB

Tempat  :  JS Luwansa Hotel-Jakarta.

Acara  : 

1.  Laporan Pertanggung jawaban Kepengurusan PP-IAGI (2011-2014)

2.  Pengesahan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah tangga (AD/ART) IAGI 
2014

3.  Penghitungan Suara Pemilihan dan Penetapan Ketua Umum IAGI 
(2014-2017) 

Mengingat pentingnya acara tersebut, kehadiran Bapak / Ibu sangat kami 
harapkan tepat pada waktunya. Untuk itu kami mohon masing-masing Pengda IAGI 
untuk minyiapkan laporannya.

 

Demikian undangan ini kami sampaikan, atas segala perhatian dan kerjasama 
yang baik selama ini, kami ucapkan terima kasih.

 

Hormat kami,

Pengurus Pusat

Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)

Ketua Umum

TTD

Rovicky Dwi Putrohari

 

 

 



Siapkan waktu PIT IAGI ke-43
Mark your date 43rd IAGI Annual Convention  Exhibition
JAKARTA,15-18 September 2014

Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact

Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti

Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id
Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id

DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information 
posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. 
In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not 
limited
to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting 
from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the 
use of 
any information posted on IAGI mailing list.




Siapkan waktu PIT IAGI ke-43
Mark your date 43rd IAGI Annual Convention  Exhibition
JAKARTA,15-18 September 2014

Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact

Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti

Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id
Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id

DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information 
posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. 
In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not 
limited
to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting 
from loss of use, data or profits, arising out of or in connection

Re: [iagi-net] Majalah IAGI Vol 1 no 1 dan Ketua IAGI ke-1

2014-08-22 Terurut Topik R.P.Koesoemadinata
Maaf, ada sedikit ralat yang penting:
Pada tulisan di majalah IAGI ke-1 itu memang ada disebut:
'Panitya Lima tersebut sudah dianggap permulaan dan inti perhimpunan yang 
bernama Ikatan Achli Geologi Indonesia (IAGI) yang sekali gus dianggap telah 
berdiri dengan resmi dengan beranggautakan kelima orang yang terpilih itu pada 
hari 13 April 1960.'
Hanya saja tidak disebutkan siapa Ketua dari Panitya Lima itu, mungkin sekali 
memang Drs. Soetaryo Sigit, sehingga selama ini beliaulah yang dianggap ketua 
IAGI yang pertama.
Demikian ralat dari saya
RPK
  - Original Message - 
  From: R.P.Koesoemadinata 
  To: iagi-net@iagi.or.id 
  Sent: Friday, August 22, 2014 9:09 PM
  Subject: [iagi-net] Majalah IAGI Vol 1 no 1 dan Ketua IAGI ke-1


  Para Anggauta IAGI:
  Waktu saya membuka2 arsip lama saya menemukan beberapa dokumen penting yang 
menyangkut sejarah IAGI dan sejarah geologi Indonesia. Dokumen ini adalah:

  1. Majalah Ikatan Ahli Geologi Indonesia (I.A.G.I) Vol I, No. 1, 1962
  2. LAPORAN TAHUNAN 1961 dari Djawatan Geologi, Departemen Perindustrian 
Dasar/Pertambangan, Bandung, beserta lampirannya.

  Dengan demikian ternyata pada waktu kepemimpinan Drs Prajitno pada tahun 1962 
sudah ada majalah IAGI (disingkat MIAGI), apakah tahun berikutnya ada volume 
dan nomor berikutnya itu yang masih belum diketahui.
  Yang menarik adalah bahwa pada majalah IAGI yang pertama ini ada tulisan 
mengenai Sejarah Pembentukan IAGI (Lahirnya Ikatan Ahli Geologi Indonesia), 
yang saya kira yang paling akurat selama ini.

  Ternyata IAGI lahir dari suatu Pertemuan  Ilmiah Geologi yang pertama yang 
berlangsung di Bandung dari tanggal 7 sd 12 Maret 1960 (cukup lama, 5 hari 
dibanding dengan Konvensi IAGI sekarang) yang dihadiri oleh tidak kurang dari 
35 orang achli2 geologi dan bangsa asing. Tidak dijelaskan siapa yang 
menyelenggarakan pertemuan ini.
  Pada sidang tersebut dibuat keputusan bahwa telah tiba waktunya untuk 
membentuk perkumpulan bertaraf ilmiah sejajar dengan Geological Societies di 
negara-negara maju.

  Suatu panitya segera dibentuk untuk mempelajari kemungkinan2 tersebut, dan 
kemudian mengadakan pertemuan dengan sejumlah para achli geologi dan asisten 
achli geologi yang berkumpul di Bandung pada tanggal 15 April 1960, panitya 
menjelaskan pemikiran2nya mengenai pembentukan IAGI itu, dan mendesak sidang 
untuk memilih 5 orang di antara mereka untuk melaksanakan pembentukan 
organisasi ini. Maka terpilihlah 5 orang di antara mereka yang disebut Panitya 
Lima, yaitu: Ismet (dari perusahaan minyak), JA Katili (dari ITB), Sartono 
(dari ITB), Djajadi Hadikusumo (dari Djawatan Geologi) dan S. Sigit (dari 
Djawatan Geologi). Sebelum akhir tahun 1960 naskah ARD/ART sudah selesai dan 
telah disampaikan ke Notaris untuk disyahkan, akan tetapi masih dirasakan 
adanya kekurangan, dan ditarik kembali. Baru pada tanggal 13 Mei 1961 setelah 
ditelaah kembali dan mengikuti saran notaris maka Akta Pendirian ini 
ditanda-tangani oleh 3 orang yang mewakili Pantiya Lima., yaitu: J.A. Katili, 
Hadikusumo dan S. Sigit.
  Dari penuturan ini maka jelaslah siapa founding fathers dari IAGI itu, yaitu 
ke-5 orang dari Panitya Lima.
  Dituturkan juga bahwa karena harus melalui prosedur administrasi yang memakan 
waktu baru akhir bulan  Januari 1962 Panitya Lima menerima akta pendirian itu 
dan IAGI secara resmi telah berdiri, dan baru dapat disebarkan pemberitaan dan 
surat-menyurat dan pendaftaran para anggota.

  Tidak jelas bagaimana terpilihnya Ketua IAGI yang pertama, dan tidak disebut 
Pak Soetaryo Sigit itu sebagai Ketua IAGI yang pertama, juga tidak disebut 
siapa ketua Panitya Lima itu

  Dengan demikian dapat juga disimpulkan bahwa Ketua IAGI yang pertama itu 
bukanlah Bp Soetaryo Sigit, karena IAGI resmi berdiri pada bulan Januari 1962, 
tetapi kelihatannya Ketua yang pertama adalah Drs Prajitno, yang jelas 
tercantum sebagai Ketua dalam Majalah IAGI Vol 1 No 1 yang terbit pada tahun 
1962

  Pada Majalah IAGI  terbitan pertama ini juga dicantumkan daftar anggata IAGI  
yang terdaftar pertama kali yaitu di tahun 1962 yang saya lampirkan disini.
  Dalam daftar tersebut anggota IAGI dalam nomor urut ke-1 ternyata adalah Ny. 
K(armijuni). P(ratignjo) Nixon, B.Sc., tidak lain adalah ahli geologi wanita 
Indonesia yang pertama.

  Pada Buku Laporan Tahunan 1961 Djawatan Geologi terdapat pula artikel 
mengenai Sejarah Djawatan Geologi, dan ditulis tidak lain oleh Ny. Karmijuni 
Pratignjo, di mana juga tercantum sebagai ahli geologi pegawai dari Djawatan 
Geologi dengan Golongan F2 sejak 1 Januari 1961.

  Pada waktunya copy dari dokumen2 bersejarah ini akan saya serahkan ke 
Sekretariat IAGI

  Wassalam
  RPK

  
  Siapkan waktu PIT IAGI ke-43
  Mark your date 43rd IAGI Annual Convention  Exhibition
  JAKARTA,15-18 September 2014
  
  Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
  Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id

Re: [iagi-net] Tebing Keraton

2014-08-14 Terurut Topik R.P.Koesoemadinata
Saya tidak terlalu ingat, tetapi saya kira lahar.
Wassalam
RPK
  - Original Message - 
  From: Bandono Salim 
  To: Iagi 
  Sent: Thursday, August 14, 2014 11:02 AM
  Subject: Re: [iagi-net] Tebing Keraton


  Pak Koesoemadinata, dibawah lava apa ada tufa atau aliran lahar? Hal yang 
sama juga terlihat da bawah Curug Dago.
  Bukankah Bapa yang dulu punya bimbingan tentang Formasi Batuan Volkanik di 
Cikapundung?
  Salam. bdn.

  Pada 14 Agt 2014 10:15, R.P.Koesoemadinata koeso...@melsa.net.id menulis:


Belakangan ini diberitakan detik.com adanya situs pariwisata baru yang 
dijuluki Tebing Keraton yang lokasinya di utara Bandung, yaitu di desa 
Ciburial, tempat saya tinggal sekarang.
Katanya seorang pencari rumput mendapat wangsit di puncak gunung yang 
berbatu-batu itu adalah bekas keraton.
Sayapun pernah beberapa tahun yang lalu (mungkin 20 tahun yang lalu) ke 
puncak bukit ini yang ternyata berada di tebing gawir Sesar Lembang. Batu-batu 
tersebut tidak lain adalah outcrop dari aliran lava basalt dari gunung Sunda 
Purba yang terpatahkan oleh sesar Lembang.  Memang dari sini pemandangan ke 
arah selatan yaitu ke dataran tinggi Bandung, dan juga ke arah barat laut yaitu 
ke dataran tinggi Lembang itu menakjubkan.

Tetapi tetap ada sesuatu mysteri di daerah ini' yaitu adanya sumber mata 
air yang disebut Seke Gede, keluar dari batas bawah dari aliran lava tersebut. 
Hal ini jelas dapat dilihat dari jalan dari Maribaya ke arah timur (Cibodas), 
seperti batugantung yang ada di dekat Observatorium Boscha. Misterinya adalah 
bagaimana mungkin ada sumber mata air dibawahnya puncak bukit dengan debit 
sangat besar dan tidak pernah habis-habisnya sepanjang masa. Sumber mata air 
ini sudah dicap dan di alirkan untuk PAM yang dikelola desa.
Para hydrogeologist silahkan bagaimana menerangkannya.
Wassalam
RPK


Siapkan waktu PIT IAGI ke-43
Mark your date 43rd IAGI Annual Convention  Exhibition
JAKARTA,15-18 September 2014

Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact

Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti

Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id
Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id

DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information 
posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. 
In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not 
limited
to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting 
from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the 
use of 
any information posted on IAGI mailing list.




  
  Siapkan waktu PIT IAGI ke-43
  Mark your date 43rd IAGI Annual Convention  Exhibition
  JAKARTA,15-18 September 2014
  
  Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
  Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact
  
  Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
  Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
  Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
  No. Rek: 123 0085005314
  Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
  Bank BCA KCP. Manara Mulia
  No. Rekening: 255-1088580
  A/n: Shinta Damayanti
  
  Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id
  Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id
  
  DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information 
  posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. 
  In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not 
limited
  to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting 
  from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the 
use of 
  any information posted on IAGI mailing list.
  

  =


Siapkan waktu PIT IAGI ke-43

Mark your date 43rd IAGI Annual Convention  Exhibition

JAKARTA,15-18 September 2014



Visit IAGI Website: http://iagi.or.id

Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact

Re: [iagi-net] Tebing Keraton

2014-08-14 Terurut Topik R.P.Koesoemadinata
OK
RPK
  - Original Message - 
  From: Bandono Salim 
  To: Iagi 
  Sent: Thursday, August 14, 2014 1:17 PM
  Subject: Re: [iagi-net] Tebing Keraton


  Ya pak RPK,  besuk ketemuan di 
  Mang Okim,  dapat kita bahas sedikit.
  Salam bdn.

  Pada 14 Agt 2014 12:35, Witan Ardjakusumah witan...@gmail.com menulis:

Pak RPK
I hope it is not another Gunung Padang myth


Wass
Witan

Sent from my iPhone

On Aug 14, 2014, at 10:15 AM, R.P.Koesoemadinata koeso...@melsa.net.id 
wrote:



  Belakangan ini diberitakan detik.com adanya situs pariwisata baru yang 
dijuluki Tebing Keraton yang lokasinya di utara Bandung, yaitu di desa 
Ciburial, tempat saya tinggal sekarang.
  Katanya seorang pencari rumput mendapat wangsit di puncak gunung yang 
berbatu-batu itu adalah bekas keraton.
  Sayapun pernah beberapa tahun yang lalu (mungkin 20 tahun yang lalu) ke 
puncak bukit ini yang ternyata berada di tebing gawir Sesar Lembang. Batu-batu 
tersebut tidak lain adalah outcrop dari aliran lava basalt dari gunung Sunda 
Purba yang terpatahkan oleh sesar Lembang.  Memang dari sini pemandangan ke 
arah selatan yaitu ke dataran tinggi Bandung, dan juga ke arah barat laut yaitu 
ke dataran tinggi Lembang itu menakjubkan.

  Tetapi tetap ada sesuatu mysteri di daerah ini' yaitu adanya sumber mata 
air yang disebut Seke Gede, keluar dari batas bawah dari aliran lava tersebut. 
Hal ini jelas dapat dilihat dari jalan dari Maribaya ke arah timur (Cibodas), 
seperti batugantung yang ada di dekat Observatorium Boscha. Misterinya adalah 
bagaimana mungkin ada sumber mata air dibawahnya puncak bukit dengan debit 
sangat besar dan tidak pernah habis-habisnya sepanjang masa. Sumber mata air 
ini sudah dicap dan di alirkan untuk PAM yang dikelola desa.
  Para hydrogeologist silahkan bagaimana menerangkannya.
  Wassalam
  RPK

  
  Siapkan waktu PIT IAGI ke-43
  Mark your date 43rd IAGI Annual Convention  Exhibition
  JAKARTA,15-18 September 2014
  
  Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
  Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact
  
  Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
  Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
  Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
  No. Rek: 123 0085005314
  Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
  Bank BCA KCP. Manara Mulia
  No. Rekening: 255-1088580
  A/n: Shinta Damayanti
  
  Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id
  Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id
  
  DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information 
  posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. 
  In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but 
not limited
  to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, 
resulting 
  from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with 
the use of 
  any information posted on IAGI mailing list.
  




Siapkan waktu PIT IAGI ke-43
Mark your date 43rd IAGI Annual Convention  Exhibition
JAKARTA,15-18 September 2014

Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact

Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti

Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id
Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id

DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information 
posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. 
In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not 
limited
to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting 
from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the 
use of 
any information posted on IAGI mailing list.




  
  Siapkan waktu PIT IAGI ke-43
  Mark your date 43rd IAGI Annual Convention  Exhibition
  JAKARTA,15-18 September 2014

Re: [iagi-net] DATA dan PENJELASAN

2014-08-13 Terurut Topik R.P.Koesoemadinata
 BPPT)

  Menyelesaikan (mengadakan) masalah transportasi (masal) sudah dapat 
dipastikan menghemat energi. Bisa juga memperbaiki infrastruktur jalan bebas 
macet, mungkin mengurangi banyak sekali konsumsi BBM.

  Kita tidak dapat tidak dapat serta-merta mengatakan Indonesia itu negara 
boros, walaupun dari elastisitas energi di Indonesia itu rendah. Karena di 
Indonesia energi masih dipakai “untuk hidup”, bukan untuk berfoya-foya energi. 
Untuk negara maju dimana kebutuhan energi perkapitanya tinggi, maka 
“Elastisitas Energi” parameter yang hanya cocok utk ‘High GDP Country’.



  Elastisitas vs GDP

  Saya memiliki plot lain tentang pemakaian energi perkapita dibandingkan 
GDP-nya. Indonesia ternyata secara perkapita hanya sedikit menggunakan energi. 
Saya kira Indonesia menggunakan energinya masih diutamakan untuk hidup. Masih 
memerlukan banyak energi untuk memulai menggunakan energi dalam berproduksi. 
Jadi ada satu titik dimana bila ditambah supply energi, energi ini akan habis 
terus sampai mencapai titik balik. Nah saya kira Indonesia masih belum mencapai 
titik itu.

:-( “Jadi harusnya kinerjanya diukur pakai apa pakde ?”

:-D “Paling tidak jangan menggunakan tolok ukur negara maju untuk menilai 
kinerja Indonesia yang belum menjadi negara maju. Sediakan dulu energi yang 
CUKUP untuk rakyat, kemudian kita lihat kinerjanya”.

  Plot ini menunjukkan bahwa penggunaan parameter elastisitas energi ini cocok 
untuk negara-negara maju (high GDP). dimana semakin banyak energi yg dimasukkan 
akan semakin tinggi produktifitasnya. Sedangkan untuk negara-negara Low GDP, 
penggunaan parameter elastisitas energi justru akan menghambat kemajuan.

  Perlu dipikirkan, walau dikatakan bahwa Indonesia yang masih low productivity 
dan low eficiency masih harus dibanjiri energi supaya Indonesia mampu 
berproduksi lebih efisien, kalau melihat konerja negara maju. Memang harus 
melampaui titik jenuh energi. Nah ini tentusaja perlu kebaranian dan perlu 
usaha dalam mengisi, atau menggelontori energi sebanyak mungkin. Malaysia 
walaupun memiliki GDP lebih dari Indonesia tetapi perkapita mereka memerlukan 
energi lebih besar dari Indonesia.

  Sebenernya ada pertanyaan yg sangat tepat. “Kenapa jumlah ahli kebumian 
(eksplorasi) bertambah tetapi produksi migas turun terus ?”

  Kalau saja produksi energi “dinaikkan dan dipergunakan di dalam negeri” 
barangkali Indonesia akan melewati titik jenuh, dimana ini perlu ‘keberanian’ 
karena akan melewati titik kritis dimana menjadi negara dengan energi perkapita 
meningkat tetapi jumlah energi perkapita melampaui titik kritis.

  )* Note: Elastisitas energi atau elasticity “ε” merupakan perbandingan antara 
banyaknya energi yang dipakai dibandingkan dengan besarnya GDP (kemajuan 
ekonomi suatu negara).




  --
  Kebanggaan sejati muncul dari kontribusi anda yang positip.

   

  2014-08-12 13:07 GMT+07:00 R.P.Koesoemadinata koeso...@melsa.net.id:

  Indonesia hambur (boros) enersi? Coba lihat di internet konsumsi enersi per 
kapita Indonesia itu masih jauh di bawah Singapur, padahal Singapur tidak 
punyak sumberdaya energi sama-sekali. Apalagi dibandingkan dengan Amerika, 
Europa dsb yang sangat boros sekali dengan enersi (mengambil 2/3 dari sumber 
energi dunia

  Yang boros enersi itu perusahaan-perusahaan iklan, mau menyamai Eropa, 
Amerika, Singapur. Kalau rakyat sih cukup dengan 450 watt saja, mau pake BBM 
bersubsidi sambil berdesak-desakan tidak boleh, malah dianggap boros. Kalau 
orang kaya mah pakai BMW, Mercy dsb sudah lama pake Pertamax, tidak usah 
disuruh -suruh lagi hemat energi.

  Itu paradox-nya hehehe

  RPK

   

   

- Original Message - 

From: E.Bawa Santosa 

To: iagi-net@iagi.or.id 

Sent: Tuesday, August 12, 2014 10:28 AM

Subject: RE: [iagi-net] DATA dan PENJELASAN

 

Yth : Pak Koesuma,

 

Saya kira tidak sesederhana seperti itu dalam pemahaman eksplorasi (saya 
suka dengan joke pak RPK ini).  

Sekalipun, masih perlu juga ada penjelasan secara kualitatif dan 
kuantitatif mengenai terminologi SDA “melimpah”.

 

He..he..he.., kalaupun memang “melimpah” kemudian akan ada kecenderungan 
“penghamburan” energi

 

Salam

EBS

 

From: iagi-net@iagi.or.id [mailto:iagi-net@iagi.or.id] On Behalf Of 
koeso...@melsa.net.id
Sent: 12 Agustus 2014 9:19
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net] DATA dan PENJELASAN

 

Kalau sudah tidak melimpah lagi ya tdk bakalan ada yg mau explorasi lagi 
dong. Selesai dan tamatlah IAGI
Hehe
RPK

Powered by Telkomsel BlackBerry®




From: E.Bawa Santosa eba...@cbn.net.id 

Sender: iagi-net@iagi.or.id 

Date: Tue, 12 Aug 2014 08:14:36 +0700

To: iagi-net@iagi.or.id

ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id 

Subject: RE: [iagi-net] DATA dan PENJELASAN

 

Pak Yanto, apa kabar ??

 

BTW, saya sependapat dengan

Re: [iagi-net] DATA dan PENJELASAN

2014-08-13 Terurut Topik R.P.Koesoemadinata
.



  Menyelesaikan masalah transportasi sudah dipastikan akan meningkatlkan 
ketahanan energi (sumber BPPT)

  Menyelesaikan (mengadakan) masalah transportasi (masal) sudah dapat 
dipastikan menghemat energi. Bisa juga memperbaiki infrastruktur jalan bebas 
macet, mungkin mengurangi banyak sekali konsumsi BBM.

  Kita tidak dapat tidak dapat serta-merta mengatakan Indonesia itu negara 
boros, walaupun dari elastisitas energi di Indonesia itu rendah. Karena di 
Indonesia energi masih dipakai “untuk hidup”, bukan untuk berfoya-foya energi. 
Untuk negara maju dimana kebutuhan energi perkapitanya tinggi, maka 
“Elastisitas Energi” parameter yang hanya cocok utk ‘High GDP Country’.



  Elastisitas vs GDP

  Saya memiliki plot lain tentang pemakaian energi perkapita dibandingkan 
GDP-nya. Indonesia ternyata secara perkapita hanya sedikit menggunakan energi. 
Saya kira Indonesia menggunakan energinya masih diutamakan untuk hidup. Masih 
memerlukan banyak energi untuk memulai menggunakan energi dalam berproduksi. 
Jadi ada satu titik dimana bila ditambah supply energi, energi ini akan habis 
terus sampai mencapai titik balik. Nah saya kira Indonesia masih belum mencapai 
titik itu.

:-( “Jadi harusnya kinerjanya diukur pakai apa pakde ?”

:-D “Paling tidak jangan menggunakan tolok ukur negara maju untuk menilai 
kinerja Indonesia yang belum menjadi negara maju. Sediakan dulu energi yang 
CUKUP untuk rakyat, kemudian kita lihat kinerjanya”.

  Plot ini menunjukkan bahwa penggunaan parameter elastisitas energi ini cocok 
untuk negara-negara maju (high GDP). dimana semakin banyak energi yg dimasukkan 
akan semakin tinggi produktifitasnya. Sedangkan untuk negara-negara Low GDP, 
penggunaan parameter elastisitas energi justru akan menghambat kemajuan.

  Perlu dipikirkan, walau dikatakan bahwa Indonesia yang masih low productivity 
dan low eficiency masih harus dibanjiri energi supaya Indonesia mampu 
berproduksi lebih efisien, kalau melihat konerja negara maju. Memang harus 
melampaui titik jenuh energi. Nah ini tentusaja perlu kebaranian dan perlu 
usaha dalam mengisi, atau menggelontori energi sebanyak mungkin. Malaysia 
walaupun memiliki GDP lebih dari Indonesia tetapi perkapita mereka memerlukan 
energi lebih besar dari Indonesia.

  Sebenernya ada pertanyaan yg sangat tepat. “Kenapa jumlah ahli kebumian 
(eksplorasi) bertambah tetapi produksi migas turun terus ?”

  Kalau saja produksi energi “dinaikkan dan dipergunakan di dalam negeri” 
barangkali Indonesia akan melewati titik jenuh, dimana ini perlu ‘keberanian’ 
karena akan melewati titik kritis dimana menjadi negara dengan energi perkapita 
meningkat tetapi jumlah energi perkapita melampaui titik kritis.

  )* Note: Elastisitas energi atau elasticity “ε” merupakan perbandingan antara 
banyaknya energi yang dipakai dibandingkan dengan besarnya GDP (kemajuan 
ekonomi suatu negara).




  --
  Kebanggaan sejati muncul dari kontribusi anda yang positip.

   

  2014-08-12 13:07 GMT+07:00 R.P.Koesoemadinata koeso...@melsa.net.id:

  Indonesia hambur (boros) enersi? Coba lihat di internet konsumsi enersi per 
kapita Indonesia itu masih jauh di bawah Singapur, padahal Singapur tidak 
punyak sumberdaya energi sama-sekali. Apalagi dibandingkan dengan Amerika, 
Europa dsb yang sangat boros sekali dengan enersi (mengambil 2/3 dari sumber 
energi dunia

  Yang boros enersi itu perusahaan-perusahaan iklan, mau menyamai Eropa, 
Amerika, Singapur. Kalau rakyat sih cukup dengan 450 watt saja, mau pake BBM 
bersubsidi sambil berdesak-desakan tidak boleh, malah dianggap boros. Kalau 
orang kaya mah pakai BMW, Mercy dsb sudah lama pake Pertamax, tidak usah 
disuruh -suruh lagi hemat energi.

  Itu paradox-nya hehehe

  RPK

   

   

- Original Message - 

From: E.Bawa Santosa 

To: iagi-net@iagi.or.id 

Sent: Tuesday, August 12, 2014 10:28 AM

Subject: RE: [iagi-net] DATA dan PENJELASAN

 

Yth : Pak Koesuma,

 

Saya kira tidak sesederhana seperti itu dalam pemahaman eksplorasi (saya 
suka dengan joke pak RPK ini).  

Sekalipun, masih perlu juga ada penjelasan secara kualitatif dan 
kuantitatif mengenai terminologi SDA “melimpah”.

 

He..he..he.., kalaupun memang “melimpah” kemudian akan ada kecenderungan 
“penghamburan” energi

 

Salam

EBS

 

From: iagi-net@iagi.or.id [mailto:iagi-net@iagi.or.id] On Behalf Of 
koeso...@melsa.net.id
Sent: 12 Agustus 2014 9:19
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net] DATA dan PENJELASAN

 

Kalau sudah tidak melimpah lagi ya tdk bakalan ada yg mau explorasi lagi 
dong. Selesai dan tamatlah IAGI
Hehe
RPK

Powered by Telkomsel BlackBerry®




From: E.Bawa Santosa eba...@cbn.net.id 

Sender: iagi-net@iagi.or.id 

Date: Tue, 12 Aug 2014 08:14:36 +0700

To: iagi-net@iagi.or.id

ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id 

Subject: RE: [iagi-net

[iagi-net] Tebing Keraton

2014-08-13 Terurut Topik R.P.Koesoemadinata

Belakangan ini diberitakan detik.com adanya situs pariwisata baru yang dijuluki 
Tebing Keraton yang lokasinya di utara Bandung, yaitu di desa Ciburial, tempat 
saya tinggal sekarang.
Katanya seorang pencari rumput mendapat wangsit di puncak gunung yang 
berbatu-batu itu adalah bekas keraton.
Sayapun pernah beberapa tahun yang lalu (mungkin 20 tahun yang lalu) ke puncak 
bukit ini yang ternyata berada di tebing gawir Sesar Lembang. Batu-batu 
tersebut tidak lain adalah outcrop dari aliran lava basalt dari gunung Sunda 
Purba yang terpatahkan oleh sesar Lembang.  Memang dari sini pemandangan ke 
arah selatan yaitu ke dataran tinggi Bandung, dan juga ke arah barat laut yaitu 
ke dataran tinggi Lembang itu menakjubkan.

Tetapi tetap ada sesuatu mysteri di daerah ini' yaitu adanya sumber mata air 
yang disebut Seke Gede, keluar dari batas bawah dari aliran lava tersebut. Hal 
ini jelas dapat dilihat dari jalan dari Maribaya ke arah timur (Cibodas), 
seperti batugantung yang ada di dekat Observatorium Boscha. Misterinya adalah 
bagaimana mungkin ada sumber mata air dibawahnya puncak bukit dengan debit 
sangat besar dan tidak pernah habis-habisnya sepanjang masa. Sumber mata air 
ini sudah dicap dan di alirkan untuk PAM yang dikelola desa.
Para hydrogeologist silahkan bagaimana menerangkannya.
Wassalam
RPK


Siapkan waktu PIT IAGI ke-43

Mark your date 43rd IAGI Annual Convention  Exhibition

JAKARTA,15-18 September 2014



Visit IAGI Website: http://iagi.or.id

Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact



Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)

Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:

Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta

No. Rek: 123 0085005314

Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)

Bank BCA KCP. Manara Mulia

No. Rekening: 255-1088580

A/n: Shinta Damayanti



Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id

Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id



DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information 

posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. 

In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not 
limited

to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting 

from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use 
of 

any information posted on IAGI mailing list.





Re: [iagi-net] DATA dan PENJELASAN

2014-08-12 Terurut Topik R.P.Koesoemadinata
Indonesia hambur (boros) enersi? Coba lihat di internet konsumsi enersi per 
kapita Indonesia itu masih jauh di bawah Singapur, padahal Singapur tidak 
punyak sumberdaya energi sama-sekali. Apalagi dibandingkan dengan Amerika, 
Europa dsb yang sangat boros sekali dengan enersi (mengambil 2/3 dari sumber 
energi dunia
Yang boros enersi itu perusahaan-perusahaan iklan, mau menyamai Eropa, Amerika, 
Singapur. Kalau rakyat sih cukup dengan 450 watt saja, mau pake BBM bersubsidi 
sambil berdesak-desakan tidak boleh, malah dianggap boros. Kalau orang kaya mah 
pakai BMW, Mercy dsb sudah lama pake Pertamax, tidak usah disuruh -suruh lagi 
hemat energi.
Itu paradox-nya hehehe
RPK


  - Original Message - 
  From: E.Bawa Santosa 
  To: iagi-net@iagi.or.id 
  Sent: Tuesday, August 12, 2014 10:28 AM
  Subject: RE: [iagi-net] DATA dan PENJELASAN


  Yth : Pak Koesuma,

   

  Saya kira tidak sesederhana seperti itu dalam pemahaman eksplorasi (saya suka 
dengan joke pak RPK ini).  

  Sekalipun, masih perlu juga ada penjelasan secara kualitatif dan kuantitatif 
mengenai terminologi SDA melimpah.

   

  He..he..he.., kalaupun memang melimpah kemudian akan ada kecenderungan 
penghamburan energi

   

  Salam

  EBS

   

  From: iagi-net@iagi.or.id [mailto:iagi-net@iagi.or.id] On Behalf Of 
koeso...@melsa.net.id
  Sent: 12 Agustus 2014 9:19
  To: iagi-net@iagi.or.id
  Subject: Re: [iagi-net] DATA dan PENJELASAN

   

  Kalau sudah tidak melimpah lagi ya tdk bakalan ada yg mau explorasi lagi 
dong. Selesai dan tamatlah IAGI
  Hehe
  RPK

  Powered by Telkomsel BlackBerry®


--

  From: E.Bawa Santosa eba...@cbn.net.id 

  Sender: iagi-net@iagi.or.id 

  Date: Tue, 12 Aug 2014 08:14:36 +0700

  To: iagi-net@iagi.or.id

  ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id 

  Subject: RE: [iagi-net] DATA dan PENJELASAN

   

  Pak Yanto, apa kabar ??

   

  BTW, saya sependapat dengan pak Ong HL, pak Kusuma dan pak Yanto bahwa SDA 
kita masih sangat berlimpah adalah informasi yang rancu dan membingungkan 
bahkan besar pengaruhnya dalam penentuan strategi energi bauran (energy mixed) 
untuk masa depan bangsa Indonesia.

   

  Jika kita amati lebih rinci pada beberapa kesempatan diskusi terbuka, dimana 
pak Kurtubi (sebagai pengamat energi ; Ketua Bid Energi partai NASDEM dan calon 
anggauta legislatif DPR-RI) sering menyampaikan kekayaan SDA yang sangat 
berlimpah (terutama OG, Batubara, Panasbumi dan energi mineral lainnya...) 
dengan bahasa politik (provokatif dan propagandis) namun tidak menjelaskan 
dengan bahasa  teknis (P1, P2, P3 ... atau Cadangan terduga, cadangan 
terbukti,...dll).  

  Pak Kurtubi sebagai Menteri ESDM, wowww... menakutkan.!!!

   

  Oleh karena itu peran serta IAGI sebagai organisasi profesi kiranya bisa 
lebih gencar melakukan sosialisasi informasi mengenai kekayaan SDA Indonesia 
secara jujur, benar dan terbuka kepada masyarakat dan bahkan juga kepada 
pemerintah (pengambil kebijakan).  

   

  IAGI perlu ikut serta melakukan dukungan kuat dan kampanye hemat energi dan 
pemahaman energi itu mahal bagi kehidupan masyarakat sehari-hari. 

  Sambil menunggu munculnya pemanfaatan teknologi energi non-fosil di masa 
datang, juga perlu digiatkan efisiensi energi dan konservasi energi

   

  Saya kira, issue kekayaan SDA ini bisa menjadi salah satu agenda bagi 
Pengurus IAGI periode mendatang (Pemilihan 2014)

   

  Salam IAGI,

  E. Bawa Santosa

   

  From: iagi-net@iagi.or.id [mailto:iagi-net@iagi.or.id] On Behalf Of 
R.P.Koesoemadinata
  Sent: 12 Agustus 2014 7:08
  To: iagi-net@iagi.or.id
  Subject: Re: [iagi-net] DATA dan PENJELASAN

   

  Kalau Kurtubi jadi Menteri ESDM, suruh dia buktikan masih berlimpah itu 
dengan mebuat policy sehingga terjadi explorasi migas besar-besaran!

  Heheh

  RPK

   

- Original Message - 

From: Yanto R. Sumantri - yrs_...@yahoo.com 

To: iagi-net@iagi.or.id 

Sent: Sunday, August 10, 2014 7:56 PM

Subject: Re: [iagi-net] DATA dan PENJELASAN

 

Pak Ong ysh

 

Masih berlimpah  ,ini pembohongan publik yang luar biasa.

Pak Kurtubi dalam banyak kesempatan selu mengemukakan halli i  danaya 
pernah bertemu mukadengan beliau ,

Saya sampaikan kritik saya ini , akan tetapi sampai saat ini beliau masih 
membuat pernyataan yang sama .

Bagaimana kalau belliau diangkat aiMneteri Esdm ya ?

 

Lainya saya sependapat dengan pak Ong.

 

si AbahYRS

 

 

 

On Saturday, August 9, 2014 11:15 AM, Ong Han Ling wim...@singnet.com.sg 
wrote:

 

Teman2 IAGI,

 

Pertama-tama, saya ingin mengucapakan Selamat Hari Raya Ied Fitri, 1 
Sjawal 1435 H. Maaf lahir dan bathin.  

 

Maaf, tulisan ini agak panjang, Anda diminta sabar membacanya. 

 

Merupakan budaya kita untuk tidak mengeritik atasan meskipun mengetahui 
salah. Hal demikian tidak mendidik dan menyesatkan banyak orang termasuk

Re: [iagi-net] DATA dan PENJELASAN

2014-08-11 Terurut Topik R.P.Koesoemadinata
Kalau Kurtubi jadi Menteri ESDM, suruh dia buktikan masih berlimpah itu 
dengan mebuat policy sehingga terjadi explorasi migas besar-besaran!
Heheh
RPK

  - Original Message - 
  From: Yanto R. Sumantri - yrs_...@yahoo.com 
  To: iagi-net@iagi.or.id 
  Sent: Sunday, August 10, 2014 7:56 PM
  Subject: Re: [iagi-net] DATA dan PENJELASAN


  Pak Ong ysh


  Masih berlimpah  ,ini pembohongan publik yang luar biasa.
  Pak Kurtubi dalam banyak kesempatan selu mengemukakan halli i  danaya pernah 
bertemu mukadengan beliau ,
  Saya sampaikan kritik saya ini , akan tetapi sampai saat ini beliau masih 
membuat pernyataan yang sama .
  Bagaimana kalau belliau diangkat aiMneteri Esdm ya ?


  Lainya saya sependapat dengan pak Ong.


  si AbahYRS







  On Saturday, August 9, 2014 11:15 AM, Ong Han Ling wim...@singnet.com.sg 
wrote:




  Teman2 IAGI,

  Pertama-tama, saya ingin mengucapakan Selamat Hari Raya Ied Fitri, 1 Sjawal 
1435 H. Maaf lahir dan bathin.  

  Maaf, tulisan ini agak panjang, Anda diminta sabar membacanya. 

  Merupakan budaya kita untuk tidak mengeritik atasan meskipun mengetahui 
salah. Hal demikian tidak mendidik dan menyesatkan banyak orang termasuk 
policy makers bidang energy dan perlu segera diperbaiki karena konsekwensi 
besar sekali.

  Contoh konkrit yang baru terjadi didepan mata kita. Dalam debat calon 
Presiden, Menko Perekonomian dengan bangga mengatakan didepan layar TV bahwa 
Indonesia telah berhasil negosiasi dengan China dan harga LNG Tanguh menjadi 
$12/mmbtu. Waktu mendengarkan saya ikut bangga. Ternyata besoknya di Jakarta 
Post, harga cuma $8/mmbtu. Harga $12/mmbtu baru berlaku tahun 2016. Wah, kalau 
cuma $8/mmbtu, seyogianya LNG Wiryagar dipakai domestik saja mengingat PLN 
Jakarta (Muara Karang) impor LNG dari Bontang, dengan harga kira-kira 
$11/mmbtu, yaitu dibawah harga jual ke Taiwan/Jepang/Korea ($14-17/mmbtu). 

  Data yang keliru, data yang tidak disampaikan, ataupun data salah yang tidak 
dikoreksi seperti tsb. diatas, akan berakibat kekeliruan dalam energy policy.  

  Contoh yang lain yang menurut saya sangat fatal adalah impor LNG ke 
Jakarta, Jambi, Semarang, dan Arun.

  Demi menenangkan publik dan juga untuk boosting keberhasilannya, Penjabat 
sering memberi optimisme bahwa gas Indonesia masih berlimpah, sepert pernyataan 
bahwa gas yang dikeluarkan baru 6% dari cadangan (cadangan yang mana?). 

  Demi promosi CBM dan Shale gas, ESDM telah memelesetkan investor dengan 
memberi kesan bahwa cadangannya luar biasa, beberapa kali lipat cadangan 
associated gas, padahal belum ada yang diproduksi. Yang terpelesetkan ternyata 
bukan investor saja. Kebanyakan orang termasuk menteri dan policy makers, 
tidak bisa membedakan antara resources, potential, proven, probable dan 
possible. Semua cadangan dianggap sama hingga Indonesia terlihat berlimpah gas. 

  Demi memberi kesan gas masih banyak, lapangan Exxon Natuna dengan cadangan 
hydrocarbon sampai 40+ TCF sering dibanggakan termasuk pidato Presiden tahun 
2012. Namun lupa dikatakan bahwa gas Natuna mengandung 35% CO2 hingga 
memisahkannya mahal sekali. Meskipun POD Natuna sudah pernah keluar, namun 
dengan adanya penemuan beberapa lapangan gas raksasa di NW Shelf, Australia 
Barat 10 tahun lalu dan adanya revolusi shale gas di US dan Canada 5 tahun yang 
lalu, Natuna merupakan sejarah dan seharusnya sudah lama di peti-eskan.

  Hal yang serupa dan ber-potensi menjadi masalah adalah LNG INPEX Masela yang 
produksinya sangat diharapkan Pemerintah. INPEX Masela ditemukan tahun 2000 
bersamaan dengan penemuan INPEX Itchy di NW Shelf Australia Barat. Itchy mulai 
dibangun tahun 2011. Sedangkan untuk Masela, Final Investment Decision (FID) 
baru direncana tahun 2015. FID adalah faktor yang menentukan apakah proyek 
diteruskan atau tidak, bukan POD. Dengan adanya revolusi shale gas di USA dan 
Canada, keterlambatan proyek Masela sampai 4 tahun membuat keekonomian Masela 
dipertanyakan. Seperti Natuna, kelambatan bisa menyebabkan  proyek dibatalkan 
dan dipeti-eskan. Pemerintah perlu mengejar dan perlu dikejar jika Masela ingin 
dioperasiakan sebelum membanjirnya LNG dari Australia, US, Canada, dan bahkan 
dari Rusia akan masuk Pacific basin. Masela berpacu dengan waktu

  Persepsi yang diberikan ESDM selama ini bahwa gas Indonesia masih berlimpah, 
menyebabkan policy maker mengambil kebijakan untuk menggunakan Bahan Bakar 
Gas (BBG) untuk mobil, pembangun stasiun Compressed Natural Gas (CNG) 
dimana-mana, dan yang paling fatal adalah menggunakan LNG untuk pembangkit 
listrik di Jawa dan Sumatra. Import LNG dari Bontang ke PLN Muara Karang, 
Jakarta, telah  dilaksanakan. Demikian juga nantinya import dari Wiryagar 
lewat mekanisme DMO. Ini tidak masuk akal. LNG memang bersih lingkungan tetapi 
terlalu mahal bagi Indonesia saat ini (Ong, 12/2013, SPE). 

  Secara perhitungan kasar, membuat LNG harganya sekitar $4/mmbtu. Angkut ke 
Jawa cryogenic $1/mmbtu. Sebelum bisa dipakai PLN Muara Karang, LNG 

Re: [iagi-net] (Tanggapan) Sosialisasi Pemilu IAGI 2014

2014-07-01 Terurut Topik R.P.Koesoemadinata
Mengapa disebut Pemilu IAGI ya? Padahal yang dipilih hanya Ketua, atau 
Prresiden IAGI saja, bukan para anggota  Dewan Perwakilan Anggota IAGI 
(kalaupun ada).

Lebih tepat kan PilKet atau PilKa IAGI. dari Pemilu IAGI
Wassalam
RPK

- Original Message - 
From: Danu Widhisiadji - dwidhid...@yahoo.com 
SRS0-n/j2=34=yahoo.com=dwidhid...@iagi.or.id

To: iagi-net@iagi.or.id
Cc: rwullandh...@gmail.com; iagi...@cbn.net.id; ajis...@ymail.com; 
noorsyarifud...@gmail.com; lia...@indo.net.id

Sent: Tuesday, July 01, 2014 9:44 AM
Subject: [iagi-net] (Tanggapan) Sosialisasi Pemilu IAGI 2014


Selamat Pagi bu Rosalyn, pak Noor, pak Liamsi dan rekan-rekan IAGInet,

Kami dapat sampaikan bahwa:
1. Sebagai prasarat pemenuhan Administratif maka “Pencalonan Ketua” wajib 
dilampirkan satu Formulir Pencalon yang diisi dan ditandatangai oleh Bakal 
Calon.
2. Pendukung Bakal Calon  wajib mengisi Formulir Dukungan disertai 
tandatangan para Pendukung.
3. Formulir Dukungan  bisa terdiri dari satu atau lebih formulir sehingga 
mencapai dukungan Bakal Calon sebanyak 25 orang (yang valid dan sah sebagai 
Pemilih)


Formulir Pencalonan serta Formulir Dukungan dapat dikirimkan ke sekretariat 
atau melalui FAX/Email di:

Telp/Fax: (021) 83702848 /  83702577
Email: iagi...@cbn.net.id atau sekretar...@iagi.or.id

Menjawab pertanyaan mengenai:
1. Jadwal Pemilu:
- Tatacara Pemilu telah diatur di AD/ART sehingga Panitia berpatok pada 
AD/ART IAGI.
- Sesuai tertuang pada AD/ART, pengiriman kartu suara akan dimulai 6 minggu 
sebelum hari pencoblosan khususnya untuk anggota yang berada di luar pulau 
Jawa.

2. Verifikasi Kartu Suara:
- Seperti tahun 2011, Kartu Suara dicetak dengan bersifat bernomor seri 
unique mengacu pada Daftar Pemilih, sehingga memudahkan validasi.
- Verifikasi dilakukan dengan mengundang para Saksi Calon setelah ditutupnya 
Batas Akhir Penerimaan Kartu Suara.
- Kartu Suara akan dipilih dengan cara menCONTRENG, kemudian dilipat dan 
direkatkan sehingga Pilihan tetap terjaga kerahasiannya.
- Untuk menjaga azas Umum-Bebas-Rahasia-Jujur-Adil tetap terjaga, nomor seri 
unique dan data Pemilih pada Kartu Suara akan dipotong sesaat setelah 
Verifikasi.

3. Pencontrengan Kartu Suara:
- Kartu Suara akan dikirimkan ke Alamat yang tercantum di Database IAGI atau 
melalui email yang bersangkutan sesuai nomor seri kartu Suara masing-masing 
Pemilih.
- Pencontrengan dilakukan secara tertutup dan Panitia menjamin kerahasiaan 
pemilih, khususnya bila dilakukan Pencontrengan melalui email atau FAX.


Sebagai Informasi, sesuai dengan laporan Pemilu 2011 fakta Pemilu selisih 
Calon-I (302) dan Calon-II (306) adalah sebanyak 4 suara.

Sehingga “SATU SUARA ANDA SANGAT BERARTI”

Kami ucapkan terima kasih atas peran aktif rekan-rekan, kami tunggu 
pendaftaran Bakal Calon hingga 28 Juli 2014.


Salam,
Danu Widhisiadji
(Panitia Pemilu IAGI)

--
From: Rosalyn Wullandhary [mailto:rwullandh...@gmail.com]
Sent: 30 Juni 2014 14:10
To: sekretar...@iagi.or.id
Subject: pemilu 2014

selamat siang,

pak ini dilampirkan bahwa pendukung untuk ketua IAGI itu mbisa saya tulis 
diemail ini

atau harus saya kumpulkan 25 orang

please advise pak

kalo bisa voting lewat sini
saya mau emmilih pak SUkmandaru jadi ketua IAGI

makasih pak

wassalam

Rosalyn


On Tue, 6/24/14, seno aji ajis...@ymail.com wrote:

Subject: Re: [iagi-net] Sosialisasi dan Jadwal Pemilu IAGI 2014
To: iagi-net@iagi.or.id iagi-net@iagi.or.id
Date: Tuesday, June 24, 2014, 6:13 AM

Selamat pagi Mas Noor, Koh Liamsi dan
anggota semua,
Benar sekali bahwa laporan pertanggung jawaban akan
dilakukan oleh presiden beserta laporan keuangan yang
auditable dan transparan,

Untuk jeda pemasukan dan penutupan kartu suara sesuai
pengalaman yang lalu memang dilakukan agak panjang karena
jarak dan waktu, akan ditinjau kembali oleh KPU apakah
memungkinkan.

Untuk yang kedua akan kita lakukan verifikasi saat pembukaan
kartu dan penghitungan suara.


Salam
Seno Aji
Sekjend

Sent from my@smartmail

-Original Message-
From: lia...@indo.net.id
Sender: iagi-net@iagi.or.id
Date: Mon, 23 Jun 2014 13:44:07
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net] Sosialisasi dan Jadwal Pemilu IAGI
2014

Yg penting juga dalam Munas Nanti agenda nya disamping
Pemilihan Presiden , Juga mendengarkan Laporam Pengurus ttg
Pelaksanaan Program Kerja dan Keuangan Pereode 2011 ~ 2014,

Yah semacam Pidato pertanggungjawaban Presiden di didepan
MPR
Ism

--Original Message--
From: noor syarifuddin
Sender: iagi-net@iagi.or.id
To: iagi-net@iagi.or.id
ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net] Sosialisasi dan Jadwal Pemilu IAGI
2014
Sent: Jun 23, 2014 10:28

Dear Pak KPU IAGI,

Itu jeda antara pengiriman kartu suara sampai batas
penutupan masuknya
suara kok sampai 2 bulan. Apa tidak sebaiknya dirapatkan
saja supaya
tidak rawan.. :-)
Saya kira dengan kemajuan jaman sekarang, maka waktu 2-3
minggu 

[iagi-net] Produksi minyak bumi sumur rakyat di Telaga Said

2014-06-19 Terurut Topik R.P.Koesoemadinata
Saya melaksanakan field trip ke Telaga Said untuk melihat sumur minyak bumi 
pertama diIndonesia. Ternyata lapangan tertua di Indonesia itu masih 
berproduksi, walaupun oleh rakyat setempat, tetapi mengesankan. Berikut 
laporannya:



Produksi Sumur Rakyat di Telaga Said/Tunggal:

 

Di daerah Telaga Tunggal di mana pertama kali minyak bumi dibor di Indonesia, 
sekarang ternyata sedang diusahakan rakyat. Rakyat tidak mengambil minyakbumi 
dari oil seeps (yang ternyata sudah pada hilang, mungkin terkubur) dan juga 
bukan dari kepala sumur2 Belanda yang telah ditinggalkan , tetapi dari sumur 
yang mereka bor sendiri.

Sumur yang mereka bor dengan tangan  itu sampai kedalaman sekitar 120 m (sama 
dengan kedalaman lapisan minyak yang pertama diproduksikan oleh Zijlker) dan 
dapat diselesaikan dalam 3 hari, serta menggunakan pralon 10 cm sebagai casing. 
Ternyata banyak sekali sumur disini, karena jarak antaranya adalah hanya 
mungkin sekitar 10 m saja. Ternyata menurut pekerja di sana di seluruh daerah 
Telaga Said itu ada sekitar 300 sumur yang di bor rakyat.

Produksi dilakukan dengan menggunakan pipa timba (bailer) dengan panjang 
sekitar 1,50 m dan diikat pada kabel baja dengan gulungan yang ditarik oleh 
pompa motor bensin melalui tripod kayu dan dikerjakan satu orang

Setiap kali menimba didapatkan sekitar 6 liter, dan sesudah 1 kali nimba harus 
ditunggu sektar 3 jam untuk penimbaan berikutnya.

Setiap orang penimba ini seharinya dapat sampai 1 jerry-can dari 1 sumur, dan 
dia bisa mengerjakan  3 sumur dalam satu hari sambil menunggu  sumur yang 
sebelumnya terisi lagi.

Dia katakan dapat upah Rp. 15.000 untuk setiap jerry can, sehingga sehari dapat 
sekitar Rp. 45.000 per hari. Minyak mentah yang dihasilkan biasanya ada orang 
pengumpulnya yang juga membayarnya. Apakah minyak mentah itu di bawa ke mana 
atau disuling di mana dia tidak tahu, tetapi dia yakin bahwa minyak mentah itu 
tidak bisa langsung digunakan.

Juga diketahui dia bahwa setiap sumur itu tidak  berlangsung selamanya, 
biasanya dalam 1 tahun sudah kering tidak berproduksi lagi.

Saya kita hal ini adalah menarik, karena sudah bukan lagi Tertiary Recovery 
atau Enhanced Recovery, tetapi the ultimate recovery, produksi sampai tetes 
minyak penghabisan.

Jika dihitung maka produksinya per sumur per hari memang hanya 1 jerry-can atau 
20 liter., ata 1/8 barrel, dan kalau dikalikan dengan 300 sumur, ya sekitar 38 
barrel per hari. Ya lumayan memberik pekerjaan untuk sekitar 100 orang. Ini 
baru dari 1 lapangan tua, dan kita tahu beberapa banyak lapangan tua yang 
dikerjakan rakyat di seluruh Indonesia.

Namun dari segi keselamatan  tentu kita harus khawatir, apa lagi ada berita2 
bahwa rakyat juga mecoba melakukan penyulingan, dan sering terjadi kecelakaan 
dengan luka bakar sebagaimana dilaporkan oleh pihak rumah sakti daerah

Wassalam

RPK



Siapkan waktu PIT IAGI ke-43

Mark your date 43rd IAGI Annual Convention  Exhibition

JAKARTA,15-18 September 2014



Visit IAGI Website: http://iagi.or.id

Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact



Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)

Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:

Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta

No. Rek: 123 0085005314

Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)

Bank BCA KCP. Manara Mulia

No. Rekening: 255-1088580

A/n: Shinta Damayanti



Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id

Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id



DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information 

posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. 

In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not 
limited

to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting 

from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use 
of 

any information posted on IAGI mailing list.





[iagi-net] Oil eep sekitar Medan

2014-05-26 Terurut Topik R.P.Koesoemadinata
Para Iagi netters Yth:

Barangkali ada yang bisa membantu saya untuk memberi informasi mengenai adanya 
oil seeps yang masih  aktif disekitar Medan atau pun di Aceh?
Suatu TV Belanda ingin membuat film dokumenter mengenai sejarah  Sumatra di 
abad ke-19, antara lain sejarah diketemukannya minyakbumi, yaitu di Telaga 
Said. Sebagaimana diketahui diketemukannya minyak bumi pada waktu itu 
didasarkan atas adanya oil seeps. Maka film ini ingin menayangkan suatu oil 
seep yang aktif? Apakah di sektar Telaga Said masih ada oil seep yang aktif? 
Sepanjang pengetahuan saya di Telaga Said itu ada monumen yang memperingati 
pertama kali diketemukan minyak bumi di Indonesia. Sampai di mana accesibility 
lokasi ini?
Kalau tidak, apakah ada disekitar Medan ataupun dipantai timur Aceh dan Sumatra 
Utara ada yang mempunyai peta yang menunjukkan oil seeps?
Biasanya pada peta2 geologi sistimatik dari P3G bersekala 1: 250.000 itu 
keberfadaan oil seep itu diberi tanda, namun anehnya pada peta lembar Medan, 
Lembar Langsa, Lembar Takengon dan Lembar Tapaktuan tanda keberadaan oil seeps 
itu sama sekali tidak dalam legendanya.
Atas perhatian dan bantuannya sebelum dan sesudahnya saya ucapkan terima kasih

Wassalam
RPK


Siapkan waktu PIT IAGI ke-43

Mark your date 43rd IAGI Annual Convention  Exhibition

JAKARTA,15-18 September 2014



Visit IAGI Website: http://iagi.or.id

Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact



Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)

Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:

Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta

No. Rek: 123 0085005314

Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)

Bank BCA KCP. Manara Mulia

No. Rekening: 255-1088580

A/n: Shinta Damayanti



Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id

Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id



DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information 

posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. 

In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not 
limited

to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting 

from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use 
of 

any information posted on IAGI mailing list.





Re: [iagi-net] 10 Tahun Ngebor Minyak di Indonesia, 16 Perusahaan Asing Rugi Rp 16 Triliun

2014-02-02 Terurut Topik R.P.Koesoemadinata
Betul sekali Pak Ong. Kelihatannya at any cost.  Mengingatkan kembali pada 
zaman Sukarno dulu, demi nasionalisme lebih baik makan batu daripada dijajah 
imperialist
RPK
  - Original Message - 
  From: Ong Han Ling 
  To: iagi-net@iagi.or.id 
  Sent: Monday, February 03, 2014 10:35 AM
  Subject: RE: [iagi-net] 10 Tahun Ngebor Minyak di Indonesia, 16 Perusahaan 
Asing Rugi Rp 16 Triliun


  Teman2 IAGI, 

   

  Saya ingin menimbrung perihal perusahaan asing rugi Rp.16 triliun. Bagi 
seorang geologist yang sifat pekerjaannya harus selalu optimist, dry hole 
sangat berarti karena menambah pengetahuan geologinya. Kerugian demikian bisa 
dianggap sebagai the cost of doing business.   

   

  Namun dari sudut kaca mata oil companies, kerugian akan jauh lebih besar 
kalau tidak ada kelanjutannya. Pemerintah sekarang ekstra hati-hati dalam 
mengambil keputusan. HIngga sering terjadi penundaan dan kelambatan. Bahkan 
menolak kalau persoalannya kurang jelas atau mengandung risiko, meskipun 
penolakan akan merugikan Negara. 

   

  Kejelekan pekerjaan yang tertunda lama dapat disamakan dengan keadaan 
sekarang dengan keterlambatan pembangunan infrasruktur. Pekerjaan infrastruktur 
serupa dengan eksplorasi dan produksi migas, hasilnya jangka panjang dengan 
biaya tinggi. Kemacetan dan banjir dikota-kota, sudah diantisipasi sejak 10 
tahun yang lalu. Rancangan jalan tol sudah lama dibuat dan bahkan dalam hal 
penanggulangan banjir dikenal sejak zaman Belanda  dengan nama banjir kanaal. 
Namun pelaksanaan pekerjaan infrastruktur ditunda terus karena dianggap tidak 
langsung terlihat manfaatnya. Akibatnya baru terlihat sekarang, banjir dan 
kemacetan dimana-mana. Penundaan pekerjaan EP yang terjadi sekarang akan 
berakibat sama, fatal.

   

  Namun keraguan SKKMIGAS dan ESDM untuk mengambil keputusan dengan ekstra 
hati-hati bisa dimengerti. Baru  setahun lebih, MK membubarkan BPMIGAS. 
Investor asing tidak mengerti bagaimana BPMIGAS setelah 11 tahun berdiri 
dibubarkan dan dianggap in-konstitusionil. Mereka juga tidak mengerti mengapa 
dibubarkan tanpa tenggang waktu, langsung diumumkan langsung dibubarkan seperti 
draconian law hingga terjadi kekacauan dan kekosongan yang menyebabkan 
kerugian Negara mencapai triliunan rupiah. Investor takut kalau tidakan 
draconian diterapkan juga untuk PSC. Kepercajaan investor turun drastis. 

   

  Sedangkan BPMIGAS juga tidak mengerti mengapa mereka dibubarkan dan dianggap 
menyalahi UUD45 Pasal 33 ayat 3 setelah mereka secara tekun mengabdi selama 11 
tahun. Tidak ada pengarahan dari MK maupun dari Pemerintah. Cuma nama saja yang 
diganti. Orang-orangnya sama, struktur organisasi sama, pembiayaan sama, dan 
pelaksanaan sama. Secara psychologis, SKKMIGAS terpukul berat dengan keputusan 
dari MK. Mereka sekarang berpegang teguh pada peraturan. Jika ada penyimpangan 
sedikitpun atau keraguan  dalam interpretasi peraturan, yang sering terjadi, 
mereka cenderung menolak. Bahwa Negara akan dirugikan adalah sekonder. Safety 
first (Bukan keselamatan kerja!).  

   

  Disusul dengan peristiwa Ketua SKKMIGAS dan Sekjen MIGAS menerima $750,000 
dan. $200,000. Akibatnya kedua instansi Pemerintah tsb. sekarang tercengkram 
dan beberapa keputusan penting direvisi ataupun tertunda pelaksanaanya. Bahkan 
surat yang sudah  ditandatangani, sekarang diteliti kembali. K3S serba salah, 
mau membatalkan proyek tapi peralatan sudah tiba; mau meneruskan takut tidak 
cost recoverable. 

   

  Dilain pihak pemerintah minta supaya produksi tahun ini tetap seperti yang 
K3S telah janjikan hingga APBN terjamin. Pencapaian produksi sukar dipenuhi 
dalam suasana wait and see. Diperkirakan produksi Indonesia tahun 2014 akan 
turun dari target 805,000 menjadi 795,000bbl/day. Jika hal ini terjadi, dengan 
harga minyak $100/bbl,  pendapatan Negara turun $1,000,000 per hari. Kerugian 
sehari dari produksi sama dengan keuntungan KPK dalam menyelamatkan uang 
Negara dari kedua penjabat selama proses yang diperkirakan akan memakan waktu 
lebih dari setahun. 

   

  Beberapa lapangan baru yang siap untuk diproduksi telah tertunda beberapa 
kali, seperti Cepu Exxon dan lapangan gas Jangkrik ENI. Beberapa workover dan 
in-fill-drilling yang diperlukan untuk mengurangi penurunan produksi lapangan 
tua tertunda. Demikian juga  investasi raksasa jangka panjang jalan ditempat, 
seperti extension dari beberapa PSC, Masela INPEX, IDD Chevron, dan Train 3 BP 
Tanguh. Penundaan sehari akan berakibat kehilangan produksi dan devisa ratusan 
juta dollar, jauh dari semua uang yang pernah diamankan dari hasil penyelidikan 
KPK.   

   

  Memang keputusan MK harus ditaati. Demikian juga keputusan KPK harus 
dilaksanakan. Namun dilain pihak, sebagai cendiakawan, kita harus bertanya, at 
any cost?. 

   

  Salam,

   

  HL Ong

   


  
  Joint Convention Medan 2013 (JCM 2013)
  The 38th HAGI and 42nd IAGI Annual Convention  Exhibition
  Register Now! 

[iagi-net] Penipuan a/n pribadi saya

2014-01-22 Terurut Topik R.P.Koesoemadinata
Mohon perhatian, siang hari ini terjadi penipuan oleh seseorang yang mengaku 
sebagai saya pribadi (Pak Kusuma) bahkan dapat meniru suara saya di telepon/HP.
Seorang rekan kita yang  bekerja di Kuala Lumpur pagi tadi ditelepon seseorang 
yang mengaku saya sendiri bahkan suaranya juga diyakini adalah suara saya. Dia 
mengatakan bahwa saya sudah punya no HP baru dan minta supaya no HP yang lama 
dihapus pada address-booknya. Yang bersangkutan mengaku bahwa saya sedang 
berada di RS Mangunsucipto dan sedang menghadapi operasi mendadak dan lupa bawa 
dompet, sehingga ingin meminjam uang Rp 9 juga supaya ditransfer segera untuk 
biaya operasi serta tidak bicara sama siapa-siapa karena dapat memalukan saya, 
mengingat saya tidak biasa melakukan hal seperti ini. Sempat terjadi dialog, di 
mana ternyata orang itu mengetahui keadaan dan keberadaan keluarga saya, antara 
lain nama anak saya dan keberadaan nya di Amerika. Maka rekan itu langsung 
meminta keponakannya di Jakarta untuk mentransfernya walaupun pada nomor 
rekening di BCA yang bukan atas nomor saya. Sang penipu menjadi tambah berani 
dan menelpon ulang sampai 4 kali, dan minta ditambah dengan 20 juta lagi pada 
nomor rekening di BNI yang juga bukan atas nama saya. Baru dia curiga dan 
menelpon saya (kebetulan no HP saya belum dihapus), sehingga dia sadar dia 
tertipu.
Saya sangat sedih dan prihatin atas kejadian ini, terutama karena telah 
dilakukan atas nama saya pribadi.
Jadi mohon hati-hati jika menerima telepon/HP dari saya. Yakini no telpon saya: 
022 250 3995 atau HP saya 0812 20200 53.
Supaya menjadi perhatian dan kehati-hatian.
Wassalam
R.P.Koesoemadinata



Joint Convention Medan 2013 (JCM 2013)

The 38th HAGI and 42nd IAGI Annual Convention  Exhibition

Register Now! http://www.jcm2013.com/registration/



Visit IAGI Website: http://iagi.or.id

Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact



Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)

Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:

Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta

No. Rek: 123 0085005314

Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)

Bank BCA KCP. Manara Mulia

No. Rekening: 255-1088580

A/n: Shinta Damayanti



Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id

Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id



DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information 

posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. 

In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not 
limited

to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting 

from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use 
of 

any information posted on IAGI mailing list.





Re: [iagi-net] PBB (Pajak Bumi Bangunan) untuk daerah eksplorasi migas. -- perlukah ?

2013-10-10 Terurut Topik R.P.Koesoemadinata
Disini letak bedanya waktu zaman Pertamina dulu. PSC itu sifatnya contractor 
dari Pertamina, sehingga tidak memiliki lahan, gedung bangunan apapun, semuanya 
adalah wlayah kuasa pertambangan Pertamina. Jadi yang bayar PBB gedung, lahan 
yang digunakan explorasi dan produksi itu adalah Pertamina, kontraktor tidaK 
memiliki dan menguasa lahan, paling2 wilayah kerja. PSC sebagai contractor 
tugasnya mencari dan memproduksi migas di wilayah kerja (block)  untuk 
bouwheernya yaitu Pertamina. Kalau kita punya kontraktor yang diberi tugas 
membuat gedung di lahan kita,  kan yang punya lahan yang bayar PBB
Entah sekarang apakah PSC itu cuman  tinggal namanya saja contractor, tetapi 
sebetulnya mempunyai memiliki serta menguasai block? Atau apakah dia itu masih 
contractornya SSKMigas? Kalau begitu yang harus  ayar PBB itu SKK Migas.
Saya melihat yang sekarang disebut PSC itu bukan contractor lagi tapi tetapi 
pemegang konsesi/kuasa pertambangan  atau BLOCK Migas, sehingga diharuskan 
bayar PBB
Wassalam
RPK 

  - Original Message - 
  From: Rovicky Dwi Putrohari 
  To: IAGI 
  Sent: Tuesday, October 08, 2013 11:15 AM
  Subject: [iagi-net] PBB (Pajak Bumi Bangunan) untuk daerah eksplorasi migas. 
-- perlukah ?


  Salah satu issue penting dalam penawaran blok baru kali ini adalah issue 
diberlakukannya PBB untuk daerah eksplorasi, termasuk dilaut (menjadi PBL, kali 
ya). Besaran angka pajak ini ditengarai mampu melebihi total biaya eksplorasi. 
Sehingga diperkirakan blok-blok yang ditawarkan semakin sulit mendapatkan 
pembeli.

  Ntah mengapa ide PBB ini muncul dalam blok eksplorasi migas ini. Tetapi yang 
dapat kita diskusikan adalah apakah PBB ini diperlukan dan bagaimana dampaknya 
pada eksplorasi migas yang sudah semakin sulit ini ..


  Ada pendapat ?


  RDP

  ingin tahu bagaimana besarannya ? silahkan disini :

  
http://www.bppk.depkeu.go.id/webpajak/index.php/artikel/ok-pbb/1337-pengenaan-pbb-pertambangan-minyak-dan-gas-bumi-migas




  --
  Tidak ada satu cara terbaik untuk menyelesaikan masalah bangsa. Tapi pasti 
ada satu langkah kemajuan bila anda ikut serta memperbaikinya.

  
  Joint Convention Medan 2013 (JCM 2013)
  The 38th HAGI and 42nd IAGI Annual Convention  Exhibition
  Register Now! http://www.jcm2013.com/registration/
  
  Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
  Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact
  
  Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
  Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
  Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
  No. Rek: 123 0085005314
  Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
  Bank BCA KCP. Manara Mulia
  No. Rekening: 255-1088580
  A/n: Shinta Damayanti
  
  Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id
  Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id
  
  DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information 
  posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. 
  In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not 
limited
  to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting 
  from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the 
use of 
  any information posted on IAGI mailing list.
  

  =


Joint Convention Medan 2013 (JCM 2013)

The 38th HAGI and 42nd IAGI Annual Convention  Exhibition

Register Now! http://www.jcm2013.com/registration/



Visit IAGI Website: http://iagi.or.id

Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact



Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)

Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:

Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta

No. Rek: 123 0085005314

Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)

Bank BCA KCP. Manara Mulia

No. Rekening: 255-1088580

A/n: Shinta Damayanti



Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id

Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id



DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information 

posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. 

In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not 
limited

to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting 

from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use 
of 

any information posted on IAGI mailing list.





Re: [iagi-net] Kontraktor Production Sharing yang Tidak mau Ngebor

2013-10-01 Terurut Topik R.P.Koesoemadinata

Sdr. Liamsi:
Ini lah yang namanya industri migas/energi sektor non-rieel
Masalahnya ada pepatah di industri migas: all prospects are good until you 
drill!. Menguasai block migas atau geothermal itu mempunyai nilai dalam 
portfolio perusahaan, bahkan dapat diperjual belikan dengan harga berlipat 
kali. Jadi buat apa ngebor dengan risiko tinggi jeblok dan biaya mahal.
Perusahaan apapun tujuannya cari duit, bukan cari minyak dan gasbumi. 
Demikianpun dengan PT Pertamina sekarang, yang diharapkan dari semua BUMN 
sekarang kan dividen yang besar. Migas dan batubara dalam pemikiran para 
ekonom kita kan cuman commercial commodity saja untuk menghasilkan duit 
untuk APBN, bukan sebagai sumberdaya energi.

Itu penjelasannya
Wassalam
RPK

- Original Message - 
From: lia...@indo.net.id

To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Wednesday, October 02, 2013 9:46 AM
Subject: Re: [iagi-net] Kontraktor Production Sharing yang Tidak mau Ngebor



Cak Luth , ternyata fenomena ini juga menular di geothermal ,
banyak blok/WK yg terlantar setelah dilelang , problem nya
hampir sama setelah dibuka lebar lebar open tender WK .
Pertanyaannya  pembenahannya dimulai  dari mana ? apa   back to
basic lagi , setelah  Uji Coba  ini tidak berhasil

ISM



Dalam email pak YY (Yustinus Yuwono) yang lalu mengangkat
masalah K3S yg tak mau ngebor walau data seismik cukup
mengacu penjelasan pak Koesoemadinata.  Memang setelah
pergantian UU Migas 8/1971 dengan UU Migas 22/2001 terjadi
pergantian dapur pengadaan lahan migas baik melalui tender
maupun join study. Tak ada strategy yg jelas perusahaan
minyak mana yang menjadi target market. Akibatnya asal ada
perusahaan yang mau hayooo ikut tender/join study nantinya
dapat lahan. Kalau tak salah sekarang ada lebih dari 100
blok yang tak di-apa2kan oleh Operatornya karena si operator
perusahaan minyak-minyik (perusahaan yg tak jelas). Bahkan
ada 1 perusahaan minyak yang reputasinya gak terkenal
mendapat 16 blok di laut dalam, kalau komitmen pasti utk
ngebor 2 sumur, biaya 1 sumur diatas usd 100 juta, maka
perusahaan ini harus menyediakan dana diatas usd 3.2 milyar
(wouuw...) Untuk membor 32 sumur. Akibatnya yg ada sekarang
K3S lebih memperdagangkan lahan/blok dari pada
mengoperasikannya.

Kondisi sekarang makin parah karena dasar hukum
pengoperasian upstream migas tidak jelas: 1. Sejak MK
membubarkan bpmigas 13 Nov '12, seluruh pasal (19 pasal)
yang terkait kegiatan Hulu migas dibatalkan

2. Pengganti bpmigas harus dibentuk dengan UU (sampai
sekarang belum ada kabar lanjutan revisi UU Migas)

3. Untuk mengisi kekosongan, pengganti bpmigas bersifat
sementara harus masuk ke Pemerintah (amar putusan MK).
Karena unit pemerintah maka pimpinannya (Ka/Waka/Deputi)
mestinya diisi oleh PNS (bagaimana dengan Ka dan Deputi SKK
Migas?)

4. Skk Migas dibentuk berdasarkan peraturan presiden, gaji
pekerja dan pimpinan Skk Migas ditetapkan dengan Peraturan
Menteri ESDM. Sampai sekarang belum ada peraturan MESDM yg
mengatur ini. Dari audit BPK dinyatakan Anggaran Skk Migas
non APBN melanggar UU Keuangan, akibatnya belum ada
kejelasan Anggaran Skk Migas utk 2014 (kabarnya masuk APBN).


5. Di dalam Perpres, utk Skk Migas ada Dewan Pengawas, Ketua
Dewan Pengawas lapor/bertanggung jawab kepada MESDM. Baik
MESDM maupun Ketua Dewan Pengawas dijabat Jero Wacik,
sehingga Wacik lapor/bertanggung jawab ke Wacik (ada konflik
of interest.kayak dagelan saja).

6. Dalam UU No. 38/2008 (mengatur Kementrian), bahwa Menteri
tidak boleh merangkap jabatan di lembaga yang Anggaran
Lembaga ini di danai dengan uang negara (Skk Migas didanai
dengan keuangan negara, maka jabatan Ketua Dewan Pengawas
tak boleh dirangkap oleh MESDM)

7. Posisi Skk Migas terhadap KKKS maupun KKS: waktu
pergantian dari UU 8/1971 ke UU 22/2001, ada amandemen PSC
yg tadinya kata Pertamina diganti BPMIGAS. Dengan keberadaan
Skk Migas belum pernah dibuat amandemen PSC terhadap
keberadaan Skk Migas dalam PSC (kontraktor PSC bekerja atas
dasar kontrak/PSC, sedangkan Skk Migas tak tertulis dalam
kontrak/PSC). Maka tak ada dasar hukumnya Skk Migas
memberikan persetujuan dalam operasional PSC.

Ya itulah yang kudu segera dibenahi. Walaupun 2013
dinyatakan tahun ngebor/banyak ngebor tetapi yang terjadi
sebaliknya (lain yang gatal lain yang digaruk) Kumaha Koh
Liamsi ?


Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: yustinus yuwono yustinus.suyatno.yuw...@gmail.com
Sender: iagi-net@iagi.or.id
Date: Tue, 1 Oct 2013 15:34:49
To: iagi-netiagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net] Basement di Sumatra: jarak dekat
tapi berbeda?

Vita  Shofie yang baik,


Th 2012 dan bulan Maret 2013 yl saya adakan kursus basement
reservoir di

Yogya dan Bandung, peminat gk begitu banyak,

sekitar 20 org, bahkan

kebanyakan para junior geologist.

Dalam kursus tersebut saya diskusikan

mengenai basement

prospect dari sudut petrologi (Petrology Assessment). Nah
dari diskusi yang dibuka Vita ini, kebanyakan yang 

Re: [iagi-net] Impor minyak 750 ribu barel/hari ?

2013-09-01 Terurut Topik R.P.Koesoemadinata
Wah bakal diprotes karena bahaya dari segi security maupun safety. Sampai 
sekarang hanya dipergunakan untuk keperluan militer saja.

Pesawat terbang nuklir? Hanya untuk ruang angkasa saja
Orang mimpi terus mengenai energi terbarukan. Realitasnya sampai sekarang 
hanya migas yang yang dapat digunakan untuk transportasi. Oil and gas is 
the only transportable energy source, except synthetic oil using electric 
energy derived from alternative energy sources, tapi biayanya akan 
audzubillah sangat jauh di atas harga migas. Bio-migas? tidak akan cukup 
lahan untuk secara kwantitatif bisa menandingi migas
Itu yang tidak disadari oleh para gembar gembor sumber energi terbarukan. 
Merenunglah!

Wassalam
RPK
- Original Message - 
From: Ismail Zaini lia...@indo.net.id

To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Monday, September 02, 2013 9:55 AM
Subject: Re: [iagi-net] Impor minyak 750 ribu barel/hari ?


Gimana dg BBN Bahan Bakar Nuklir seperti di Kapal Perang / Kapal induk itu 
?


Ism

Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: koeso...@melsa.net.id
Sender: iagi-net@iagi.or.id
Date: Mon, 2 Sep 2013 02:28:45
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net] Impor  minyak 750 ribu barel/hari ?

Apakah ada energi terbarukan ada yg bisa menggantikan migas untuk 
transportasi seperti KA, truk, pesawat terbang? Utk mobil mungkin dg 
listrik/batere yg bersumber dari alternatif energi (apakah PLN bakal mampu 
menyediakannya?). Paling bio-diesel, itu akan memerlukan lahan besar untuk 
dapat menandingi 750 ribu barrel/hari? Akan bersaing langsung dg kebutuhan 
pangan. Semua produksi kelapa sawit harus dikerahkan. Semua alternatif 
energi itu hanya untuk memproduksi listrik. Truk listrik? KA listrik 
(memerlukan waktu puluhan tahun utk elektrifikasi jalan kA). Pesawat 
terbang listrik? Mungkin kapal laut harus kembali menggunakan layar/angin 
batubara, begitu pula KA.
Sampai kini belum ada energi alternatif apapun untuk dapat menandingi 
minyakbumi.

Wassalam
RPK
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: ok.taufik ok.tau...@gmail.com
Sender: iagi-net@iagi.or.id
Date: Mon, 2 Sep 2013 02:13:25
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net] Impor  minyak 750 ribu barel/hari ?

Kebayang saat tak ada devisa lagi untuk membeli BBM, kata wamen esdm apa 
mau jalan kaki?. Energi alternatif tak berkembang, angkutan massal juga 
tak ada, inovasi teknologi energi terbarukan (?), siap2 naik kuda.
Powered by Geologist never died just stoned® 



Joint Convention Medan 2013 (JCM 2013)
The 38th HAGI and 42nd IAGI Annual Convention  Exhibition
Register Now! http://www.jcm2013.com/registration/

Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact

Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti

Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id
Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id

DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information
posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others.
In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not 
limited
to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting
from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use 
of
any information posted on IAGI mailing list.



Re: [iagi-net] Takhayul Geologi

2013-06-14 Terurut Topik R.P.Koesoemadinata
Di zaman Bung Karno ada 2 proyek penting yang dibantu oleh tenaga ahli 
(geologi) dari Uni Soviet:
1 Proyek Superfosfat untuk mendukung pertanian, teruama mencari endapan fosfat 
dan belerang
2. Proyek Besi Baja.
Project2 ini gagal, karena tidak mendapatkan endapan fospat yang cukup besar 
(kecuali guano di gua2 yang kecil)
Untuk project Besi Baja gagal dikarenakan tidak mendapatkan coking coal, dan 
endapan bijih besi atau  cadangannya yang sangat  terbatas.untuk memulai 
industri b esi baja.
Pada zaman itu tidak ada pemikiran import, karena politik ekonomi kita menganut 
sosialisme
Wassalam
RPK

  - Original Message - 
  From: Noel Pranoto 
  To: iagi-net@iagi.or.id 
  Sent: Friday, June 14, 2013 11:12 AM
  Subject: Re: [iagi-net] Takhayul Geologi


  Mungkin yang dimaksud dengan coking coal tersebut adalah metallurgical 
coal, yakni batubara yang digunakan dalam proses metalurgi. Metallurgical coal 
terdiri dari coking coal, yang kemudian diolah menjadi kokas sebelum ikut dalam 
proses metalurgi, dan batubara PCI (pulverised coal injection). PCI digunakan 
untuk mengurangi jumlah kokas yg diperlukan dalam proses metalurgi krn alasan 
ekonomi.

  Sejak lama kita mengetahui Indonesia memiliki dan mengekspor PCI coal dari 
1-2 tambang yg beroperasi sejak PKP2B generasi pertama. Mengenai ekspor coking 
coal seingat saya hanya sejak beberapa tahun saja Indonesia mulai mengekspor 
komoditi ini.

  Coking coal ini memiliki karakter yang unik sbg fungsi dari rank, tipe 
maseral dan grade. Seaborne metallurgical market di dunia hanya sekitar 250Mt 
dan hanya 120Mt-an diantaranya adl hard coking coal (2011). Jika ada pasokan 
beberapa juta saja (dari Indonesia) pasti sangat berpengaruh pada harga namun 
nyatanya hal itu tdk terjadi dalam 5 thn ke belakang.

  Salam,
  Noel


  On 14 Jun 2013 12:38, abacht...@cbn.net.id wrote:

Pada 11 Juli 1960 Soekarno pidato di dpn pelajar-pelajar di Surakarta 
(Solo) yg menyinggung2 ttg takhayul ekonomi dan TAKHAYUL GEOLOGI (cuplikan 
lengkapnya saya lampirkan di bagian paling bawah tulisan ini).

Yang dimaksudkan Soekarno dg takhayul geologi pada waktu itu adalah: 
persepsi umum di masyarakat ttg sumberdaya alam Indonesia yg dicekok-kan oelh 
Belanda ke bangsa Indonsia, bahwa:
- Indonesia tidak punya bijih tembaga
- Indonesia tidak punya arang batu yg kalorinya tinggi
- bijih emas hanya ada di Sumatra Selatan

Cara memberantas takhayul itu, kata Soekarno - dg mencontoh RRT - ya dengan 
pendidikan (geologi; red.) yg benar.

Hari ini, 53 th setelah Soekarno pidato ttg hal itu, takhayul geologi 
itupun masih terus ter(di)sebar; bahwa:

- intan di Martapura dan Kalimantan Barat itu nggak ada batuan sumbernya; 
mrk seolah disebar begitu saja dr langit masuk ke sungai2 purba (terus: siapa 
yg menguasai kimberlite-pipe atau volcanic-plug yg penuh intan primer itu 
ya?)

- sumberdaya migas kita sdh habis menipis padahal sebenarnya pengetahuan 
dan keberanian kita u/eksplorasi-lah yg nggak ada (krn sdh belasan tahun 
dikelirukan dg konsep2 sesat ttg sumberdaya migas Indonesia dan dilatih hanya 
u/eksploitasi
tp bkn eksplorasi)

- cadangan emas raksasa hanya ada di papua dan sumbawa pdhl masih ratusan 
lokasi di sepanjang jalur bukit barisan dan pegunungan selatan jawa yg masih 
potensial mengandung sumberdaya emas-perak-tembaga raksasa belum diteliti 
selayaknya (sekalian dihantam kasus tumpang tindih lahan 
konservasi-kehutanan-dan kasus lingkungan!)

- hanya Cina yg kaya potensi dan menguasai mineral2 masa depan unsur tanah 
jarang (REE - rare earth element), di Indonesia entah ada atau tiada kita tdk 
pernah meyakininya, pdhl sdh bertahun2 orang2 luar menambangnya di perairan 
Riau dan juga di Kalimantan Barat sana, a/n galian C ...(dan kita tetap tdk 
mempedulikannya)

- potensi geothermal kita luar biasa banyaknya tapi eksplorasinya sulit dan 
makan biaya dan komoditasnya tdk ekonomis, pdhl kalau saja subsidi migas 
dialihkan sebagian saja ke energi hijau aman dan berlimpah itu maka kita semua 
dg cepat akan terbebas dr jeratan mafia minyak yg selama ini mencekik negara 
dan menggantikannya menggunakan geotermal di seluruh jalur sumatra-jawa...

- di Indonesia tdk ada cooking coal dan pemerintah tdk pernah mendata 
produksinya, pdhl data2 eksplorasi yg bersliweran dan juga catatan2 jual beli 
di pasar Hongkong dan Singapur sana membukukan jutaan ton tiap tahun coking 
coal yg harganya 2x lipat harga coal biasa itu keluar dr Indonesia...

Selain butuh Soekarno 2013, kita juga butuh lebih dr seorang guru geologi 
yg berani melawan arus mengajarkan dan mendidik cara memberantas tahayul2 itu 
semua.

Salam
ADB
---


MEMBERANTAS TAKHYUL VERSI SOEKARNO -- (cuplikan Ceramah/Pidato Soekarno di 
hadapan pelajar Surakarta, 11Juli 1960)

...

Di Tiongkok ada satu kampanye hebat, memberantas ketakhyulan. Ya memang, 
ketakhyulan harus diberantas; tetapi ketakhyulan yang diberantas 

Re: [iagi-net] Takhayul Geologi

2013-06-13 Terurut Topik R.P.Koesoemadinata
Wah pada zaman itu sayapun masih mahasiswa, geologist pertama yang lulus di 
Indonesia pada waktu7mungkin baru 3 atau orang, fresh graduates. Jadi staf ahli 
informal Bung Karno? wah boro-boro. Kalaupun jadi staf ahli, toh pengetahuannya 
tentu masih di pengaruhi guru-gurunnya, Belanda.
Juga harus diingat bahwa pada zaman itu pengetahuan ilmu geologi masih sangat 
minim sekali, tidak jauh beda dengan yang disebut takhyul tadi, sebagaimana 
tercantum dalam buku Van Bemmelen (1949)
Kalian tidak sadar bahwa sesudah kemerdekaan itu pengetahuan geologi Indonesia 
itu sangat pesat. Pada waktu itu para geologist masih bingung dari mana 
datangnya intan di Kalimantan, tanda-tanda keberadaan kimberlite pipe belum 
ada. Tembaga yang diketahui pada waktu itu hanya terbatas Ertzberg saja, itupun 
teknologi pada zaman itu tidak memungkinkan ditambang (kuliah Klompe). Klompe 
menglabui? Ingat pada zaman Klompe helikopter masih sangat primitif, dan 
exploitasi Ertsberg tidk mungkin tanpa teknologi helikopter.
Emas memang sebelum perang dunia ke II tambang2 Belanda ada di Sumatra saja, 
dan belakangan di Cikotok.
Bahwa Bung Karno mempunyai visi jauh ke depan, memang itu sangat dikagumi, 
tetapi mungkin beliau lah yang mengkhayal yang menjadi kenyataan. Begitulah 
pengetahuan geologi pada zaman Sukarno, yaitu pengetahuan sebelum Perang Dunia. 
Pada zaman Sukarno sendiri praktis tidak ada penelitian geologi sama sekali, 
geologist-nya juga masih pada kuliah.
Saksi sejarah
RPK
  - Original Message - 
  From: kartiko samodro 
  To: iagi-net@iagi.or.id 
  Sent: Friday, June 14, 2013 9:49 AM
  Subject: Re: [iagi-net] Takhayul Geologi


  Hebat emang Sukarno ini.
  Mengingat Sukarno ini bukan geologist (yang saya tahu beliau adalah arsitek), 
apakah memang ada geologist handal Indonesia yang menjadi staf ahli informal 
dari Sukarno pada masa itu ya ?


  2013/6/14 abacht...@cbn.net.id

Pada 11 Juli 1960 Soekarno pidato di dpn pelajar-pelajar di Surakarta 
(Solo) yg menyinggung2 ttg takhayul ekonomi dan TAKHAYUL GEOLOGI (cuplikan 
lengkapnya saya lampirkan di bagian paling bawah tulisan ini).

Yang dimaksudkan Soekarno dg takhayul geologi pada waktu itu adalah: 
persepsi umum di masyarakat ttg sumberdaya alam Indonesia yg dicekok-kan oelh 
Belanda ke bangsa Indonsia, bahwa:
- Indonesia tidak punya bijih tembaga
- Indonesia tidak punya arang batu yg kalorinya tinggi
- bijih emas hanya ada di Sumatra Selatan

Cara memberantas takhayul itu, kata Soekarno - dg mencontoh RRT - ya dengan 
pendidikan (geologi; red.) yg benar.

Hari ini, 53 th setelah Soekarno pidato ttg hal itu, takhayul geologi 
itupun masih terus ter(di)sebar; bahwa:

- intan di Martapura dan Kalimantan Barat itu nggak ada batuan sumbernya; 
mrk seolah disebar begitu saja dr langit masuk ke sungai2 purba (terus: siapa 
yg menguasai kimberlite-pipe atau volcanic-plug yg penuh intan primer itu 
ya?)

- sumberdaya migas kita sdh habis menipis padahal sebenarnya pengetahuan 
dan keberanian kita u/eksplorasi-lah yg nggak ada (krn sdh belasan tahun 
dikelirukan dg konsep2 sesat ttg sumberdaya migas Indonesia dan dilatih hanya 
u/eksploitasi
tp bkn eksplorasi)

- cadangan emas raksasa hanya ada di papua dan sumbawa pdhl masih ratusan 
lokasi di sepanjang jalur bukit barisan dan pegunungan selatan jawa yg masih 
potensial mengandung sumberdaya emas-perak-tembaga raksasa belum diteliti 
selayaknya (sekalian dihantam kasus tumpang tindih lahan 
konservasi-kehutanan-dan kasus lingkungan!)

- hanya Cina yg kaya potensi dan menguasai mineral2 masa depan unsur tanah 
jarang (REE - rare earth element), di Indonesia entah ada atau tiada kita tdk 
pernah meyakininya, pdhl sdh bertahun2 orang2 luar menambangnya di perairan 
Riau dan juga di Kalimantan Barat sana, a/n galian C ...(dan kita tetap tdk 
mempedulikannya)

- potensi geothermal kita luar biasa banyaknya tapi eksplorasinya sulit dan 
makan biaya dan komoditasnya tdk ekonomis, pdhl kalau saja subsidi migas 
dialihkan sebagian saja ke energi hijau aman dan berlimpah itu maka kita semua 
dg cepat akan terbebas dr jeratan mafia minyak yg selama ini mencekik negara 
dan menggantikannya menggunakan geotermal di seluruh jalur sumatra-jawa...

- di Indonesia tdk ada cooking coal dan pemerintah tdk pernah mendata 
produksinya, pdhl data2 eksplorasi yg bersliweran dan juga catatan2 jual beli 
di pasar Hongkong dan Singapur sana membukukan jutaan ton tiap tahun coking 
coal yg harganya 2x lipat harga coal biasa itu keluar dr Indonesia...

Selain butuh Soekarno 2013, kita juga butuh lebih dr seorang guru geologi 
yg berani melawan arus mengajarkan dan mendidik cara memberantas tahayul2 itu 
semua.

Salam
ADB
---


MEMBERANTAS TAKHYUL VERSI SOEKARNO -- (cuplikan Ceramah/Pidato Soekarno di 
hadapan pelajar Surakarta, 11Juli 1960)

...

Di Tiongkok ada satu kampanye hebat, memberantas ketakhyulan. Ya memang, 
ketakhyulan harus 

Re: [iagi-net] Takhayul Geologi

2013-06-13 Terurut Topik R.P.Koesoemadinata
Kalau menurut saya takhayul geologi di Indonesia itu sebaliknya, justru 
rakyat Indonesia dicekoki bahwa Indonesia itu kaya raya atas kekayaan alam, 
tanpa ada tandingannya di dunia.
Jika cadangan dan produksi minyak Indonesia turun, malah bingung. Rakyat 
tidak disadarkan bahwa kekayaan alam kita itu harus diexplorasi, membutuhkan 
waktu dan terutama duit yang sangat besar dan penuh risiko, dan bukan 
tinggal gali saja.

Itu pendapat saya
RPK

- Original Message - 
From: abacht...@cbn.net.id

To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Friday, June 14, 2013 9:38 AM
Subject: [iagi-net] Takhayul Geologi


Pada 11 Juli 1960 Soekarno pidato di dpn pelajar-pelajar di Surakarta 
(Solo) yg menyinggung2 ttg takhayul ekonomi dan TAKHAYUL GEOLOGI (cuplikan 
lengkapnya saya lampirkan di bagian paling bawah tulisan ini).


Yang dimaksudkan Soekarno dg takhayul geologi pada waktu itu adalah: 
persepsi umum di masyarakat ttg sumberdaya alam Indonesia yg dicekok-kan 
oelh Belanda ke bangsa Indonsia, bahwa:

- Indonesia tidak punya bijih tembaga
- Indonesia tidak punya arang batu yg kalorinya tinggi
- bijih emas hanya ada di Sumatra Selatan

Cara memberantas takhayul itu, kata Soekarno - dg mencontoh RRT - ya 
dengan pendidikan (geologi; red.) yg benar.


Hari ini, 53 th setelah Soekarno pidato ttg hal itu, takhayul geologi 
itupun masih terus ter(di)sebar; bahwa:


- intan di Martapura dan Kalimantan Barat itu nggak ada batuan sumbernya; 
mrk seolah disebar begitu saja dr langit masuk ke sungai2 purba (terus: 
siapa yg menguasai kimberlite-pipe atau volcanic-plug yg penuh intan 
primer itu ya?)


- sumberdaya migas kita sdh habis menipis padahal sebenarnya pengetahuan 
dan keberanian kita u/eksplorasi-lah yg nggak ada (krn sdh belasan tahun 
dikelirukan dg konsep2 sesat ttg sumberdaya migas Indonesia dan dilatih 
hanya u/eksploitasi

tp bkn eksplorasi)

- cadangan emas raksasa hanya ada di papua dan sumbawa pdhl masih ratusan 
lokasi di sepanjang jalur bukit barisan dan pegunungan selatan jawa yg 
masih potensial mengandung sumberdaya emas-perak-tembaga raksasa belum 
diteliti selayaknya (sekalian dihantam kasus tumpang tindih lahan 
konservasi-kehutanan-dan kasus lingkungan!)


- hanya Cina yg kaya potensi dan menguasai mineral2 masa depan unsur tanah 
jarang (REE - rare earth element), di Indonesia entah ada atau tiada kita 
tdk pernah meyakininya, pdhl sdh bertahun2 orang2 luar menambangnya di 
perairan Riau dan juga di Kalimantan Barat sana, a/n galian C ...(dan kita 
tetap tdk mempedulikannya)


- potensi geothermal kita luar biasa banyaknya tapi eksplorasinya sulit 
dan makan biaya dan komoditasnya tdk ekonomis, pdhl kalau saja subsidi 
migas dialihkan sebagian saja ke energi hijau aman dan berlimpah itu maka 
kita semua dg cepat akan terbebas dr jeratan mafia minyak yg selama ini 
mencekik negara dan menggantikannya menggunakan geotermal di seluruh jalur 
sumatra-jawa...


- di Indonesia tdk ada cooking coal dan pemerintah tdk pernah mendata 
produksinya, pdhl data2 eksplorasi yg bersliweran dan juga catatan2 jual 
beli di pasar Hongkong dan Singapur sana membukukan jutaan ton tiap tahun 
coking coal yg harganya 2x lipat harga coal biasa itu keluar dr 
Indonesia...


Selain butuh Soekarno 2013, kita juga butuh lebih dr seorang guru geologi 
yg berani melawan arus mengajarkan dan mendidik cara memberantas tahayul2 
itu semua.


Salam
ADB
---


MEMBERANTAS TAKHYUL VERSI SOEKARNO -- (cuplikan Ceramah/Pidato Soekarno di 
hadapan pelajar Surakarta, 11Juli 1960)


...

Di Tiongkok ada satu kampanye hebat, memberantas ketakhyulan. Ya memang, 
ketakhyulan harus diberantas; tetapi ketakhyulan yang diberantas di 
Tiongkok itu bukan ketakhyulan mengenai dhemit, memedi, jin, peri 
perayangan saja. Juga ketakhyulan ekonomi, ketakhyulan geologi diberantas 
sama sekali. Kita masih menderita penyakit ketakhyulan geologi, 
ketakhyulan ekonomi, karena dicekoki oleh Belanda. Misalnya berkata: 
Indonesia tidak mempunyai bijih tembaga. Kita percaya bahwa Indonesia itu 
tidak mempunyai arang batu, arang batu yang kalorinya tinggi, seperti 
arang batu di Inggris, di Cardiff, yang dia punya kalori 7.900 atau 8.000. 
Indonesia tidak punya. Ada yang berkata Indonesia itu tidak mempunyai 
bijih emas kecuali sedikit di Sumatera Selatan. Kita percaya. Nah, ini 
menjadi ketakhyulan Saudara-saudara. Takhyul ekonomis, takhyul geologi 
kepada kita, bahwa Indonesia hanya mempunyai bijih emas di situ, tidak 
mempunyai bijih tembada. Diberantas RRT.


Cara memberantasnya bagaimana ? Pemuda-pemuda, pemudi-pemudi diberi 
sedikit pengetahuan hal geologi. Bijih besi itu, rupanya begini. Bijih 
emas, begini rupanya. Bijih tembaga, begini. Pemuda-pemuda mengerti lantas 
tahu: O, bijih ini begini, bijih itu begitu, dan lain-lain sebagainya; 
disebarkan di seluruh tanah air RRT, disuruh pemuda-pemudi itu mencari, 
mencari. Dan hasilnya apa ? Ternyata bahwa diseluruh RRT ada bijih besi. 
Dahulu orang berkata bahwa besi ada bijih besi. Dahulu 

Re: [iagi-net] SCIENTIFIC TRUTH (OR FALSE) == Re: [iagi-net] HASIL GEOLISTRIK-GEORADAR : G.PADANG ADALAH GUNUNG API PURBA

2013-05-06 Terurut Topik R.P.Koesoemadinata
 segala cara
dilakukan counter-argument, counter-berita, maupun lewat pertemuan2 -
diskusi2 yang difasilitasi ternyata masih juga Tim Terpadu tersebut tidak
bisa dicegah pengaruhnya (karena yang mengcounter hanya mengandalkan data2
lama, atau analogi2 belaka dan waktu itu belum melakukan survey tandingan 
ke

Gn Padang), maka dilakukanlah penelitian resmi yang dibiayai pemerintah
memakai uang Negara pada akhir 2012 (Oct-Nov 2012) oleh lembaga pemerintah
yang berwenang dg tujuan membuktikan bahwa klaim Tim Terpadu tersebut 
tidak

benar. Dan sesuai dengan tujuannya, riset tandingan itupun akhirnya
menyimpulkan bahwa klaim Tim Terpadu ttg umur yang tua, luas, tinggi dan
besar yang jauh melebihi aslinya, teknologi canggih yang membangunnya,
kemungkinan ada rongga/ruang di bawah situs puncaknya: semua itu TIDAK
BENAR. Meskipun Tim verifikasi tsb tidak memakai alat dan metode geofisika
yang sama, tidak melakukan pemboran, tidak melakukan karbon dating, dan
berbagai metodologi seperti yang dipakai oleh Tim Terpadu. Dan parahnya:
kedua tim tersebut (Tim Terpadu Mandiri dan Tim Pemerintah) tidak pernah
bertemu untuk membahas satu persatu pokok bahasan, temuan, konsep,
perhitungan, dan analisis yang masing2 mereka lakukan.

Kemudian di akhir 2012 dan triwulan pertama 2013 ini, Tim Terpadu-pun
terus melakukan kerja risetnya. Kali itu mereka tidak lagi meneliti daerah
SITUS yang benar2 sudah dianggap sebagai situs yang dilindungi oleh 
Undang2,
yaitu di bagian atas yang sdh dipagari sesuai dg SK Mendikbud No. 
139/M/1998

tertanggal 16 Juni 1998. Tetapi Tim Terpadu justru ingin membuktikan
kemenerusan situs itu ke timur, barat, dan utaranya, dan secara lebih 
khusus
melakukan ekskavasi di tanah masyarakat (yang tidak dianggap sebagai 
situs,

karena di luar pagar dan tidak masuk dalam penetapan SK Mendikbud).
Ekskavasi itupun RESMI MENDAPATKAN IJIN dari Bupati Cianjur (karena belum
ditetapkan sebagai daerah situs maka ijinnya dari Bupati).

Apa yang ditemukan dan kemudian di-lab-analyses dan direkonstruksi-kan
oleh Tim Terpadu dari hasil “ekskavasi” sesi terakhir mereka itu ternyata
semakin menambah keyakinan bahwa luasan – besaran – dimensi Gn Padang jauh
lebih besar dari apa yang menyembul muncul di permukaannya yang terlihat 
di

puncak sebagai situs 900m2 itu. Masih ada puluhan meter”badan situs” yang
menerus ke arah lereng timur, dan selain itu dari hasil ekskavasi 4,5
meteran di luar situs resmi, didapatkan “semen-purba”, slag-besi, alat
potong besi, dan fenomena2 pecahan batu yang tersusun tidak alamiah.

Ditambah dengan puluhan data akuisisi bawah permukaan baru yang lebih
rinci, maka fakta2 baru di atas mendorong Tim Terpadu untuk memformalkan
proses “pengulitan” lereng timur Gn Padang melalui program “Ekskavasi
Bersama Masyarakat” yang sebenarnya adalah usaha untuk membersihkan 
bangunan
luar lereng timur Gn Padang dari tanah penutup 50cm – 2meteran tebalnya. 
Dan

itupun adalah daerah yang selama ini bukan dianggap sebagai situs. Justru
dengan pembukaan atau pengulitan atau “ekskavasi” inilah maka bentuk luar
dari bangunan lereng timur Gn Padang itu akan menampakkan dirinya. Barulah
setelah itu akan dilakukan penelitian lebih lanjut KE DALAM – menjajaki
kemungkinan adanya rongga-ruangan seperti yang diindikasikan dari
interpretasi geofisika-geologi bawah permukaan, sambil diusulkan – 
diproses
untuk menjadi daerah situs yang dilundungi. Tentu saja proses ekskavasi 
yang
melibatkan masyarakat di daerah non-situs itu akan dikawal oleh tenaga2 
ahli

arkeologi dan kelengkapan profesi yang mengiringinya: geologi, geofisika,
lingkungan dsb. Bukan sembarangan ekskavasi.

Lalu, kenapa sampai ada petisi yang menolak segala acara untuk
membersihkan – menguliti – mengekskavasi lereng timur Gn Padang yang tidak
termasuk ke dalam situs resmi itu? Kenapa usaha untuk membuktikan 
kebesaran

monumen teknologi tinggi bangsa kita jaman ribuan tahun lalu itu pake
dipetisi-petisi disuruh berhenti? Salah persepsi? Kurang komunikasi?

Entahlah. Sit.
Coba kamu analisis, kenapa ini semua terjadi.

ADB – geologist merdeka (bapaknya Gesit Mutiarta)

Quoting R.P.Koesoemadinata koeso...@melsa.net.id:


Saya sudah beberapa tahun tidak masuk mailing list ini, dan waktu saya
mendapatkan akses kembali ternyata perdebatan G. Padang masih berlanjut.
Beberapa hari ini saya termenung apakah yang terjadi dengan ilmu geologi 
di
Indonesia ini? Ini menjadi pikiran, sayapun merenungkan masalah ini 
terutama

menjelang tidur. Akhirna saya tuangkan renungan itu dalam bentuk tulisan
terlampir yang cukup panjang, dengan harapan bahwa dengan selesainya
renungan ini saya dapat tidur dengan pulas.
Wassalam
R.P.Koesoemadinata



- Original Message - From: Sujatmiko m...@cbn.net.id
To: iagi-net@iagi.or.id
Cc: MGEI economicgeol...@yahoogroups.com
Sent: Sunday, May 05, 2013 6:11 PM
Subject: [iagi-net] HASIL GEOLISTRIK-GEORADAR : G.PADANG ADALAH GUNUNG
API
PURBA



Rekan-rekan IAGI yang budiman,

Di postingan mang Okim tanggal 2 Mei 2013  berjudul

Re: [iagi-net-l] Re: SDM Geoth [iagi-net-l] hydroggi-net-l] Diskusi migas metro tivi

2012-03-12 Terurut Topik R.P.Koesoemadinata

Soal Geothermal, tenaga ahli dan pendidikan tenaga akhli geothermal:
Kita selalu  lupa bahwa pemerintahan dan para ahli ekonomi kita itu sudah 
berhaluan dengan tegas ke kapitalisme liberal dengan free market economynya.
Ya apakah perlu adanya  pendidikan ahli geothermal, dan pada kemana ahli 
geothermal kita, ya jelas ditentukan oleh pasaran. Apakah ada pasaran untuk 
lulusan tenaga ahli geothermal?
Walaupun digembor-gemborkan mengenai sumber energi geothermal, pemerintah 
ingin mengandalkan pengembangan energi geothermal itu pada swasta, swasta 
asing khususnya. Yang dihasilkan sumber energi geothermal itu kan listrk, 
sulit untuk dieksport, sehingga hanya bisa dijual kepada rakyat Indonesia 
saja via PLN. Jelas rakyat kita tidak mampu membeli listrik dengan harga 
yang wajar untuk swasta yang mungkin sama dengan harga internasional, dan 
PLN atau Pemerintah tentu ogah untuk memberikan subsidi, karena dalam free 
market economy subsidu itu haram. Sejak Gunung Salak dan Darajat yang di 
Garut itu yang selesai pas mau reformasi beroperasi, sampai sekarang tidak 
ada lagi PLTG (PLTPB?) baru yang selesai untuk dioperasikan, bahkan pada 
umumnya yang sudah selesaipun menjadi dispute antara investor asing dengan 
pemerintah, di mana pemerintah selalu dikalahkan.
Memang kalau lihat jumlahnya block Geothermal itu banyak sekali yang 
dipegang swasta, tetapi tidak diapa-apakan, dipegang terus, mungkin hanya 
dianggap asset saja dalam portofolio perusahaan, bahkan mungkin juga 
diperjual-belikan.
Jadi jangan ngeluh soal geothermal ini, karena semua tergantung pasaran 
bebas! Untuk pasar bebas geothermal dengan harga PLN tidak menguntungkan 
sama sekali, sehingga tidak akan ada explorasi dan pengembangan sumber 
energi geothermal, tidak ada kebutuhan untuk tenaga ahli geothermal, tidak 
ada kebutuhan untuk research dalam geothermal, tidak ada kebutuhan untuk 
mendirikan prodi geothermal kecuali untuk teori saja. Pasaran sekarang ini 
tidak membutuhkan.
Kalau saja pemerintah itu mau mengikuti UUD-45 secara murni, sebetulnya 
untuk jangka waktu tertentu tidak apa sumber energi geothermal itu 
dikembangkan dengan memberikan subsidi. sampai habis masa kontraknya. Anggap 
saja subsidi itu sebagai life-time investment, karena sumber geothermal itu 
tidak akan habis-habisnya. Kalau masa kontraknya habis (investasi si swasta 
sudah kembali dan sudah meraup keuntungan yang besar sesuai dengan risiko 
explorasinya), harusnya diambil alih oleh PLN, sehingga PLN cukup membiayai 
maintenancenya saja, tidak perlu investasi lagi besar-besaran , sehingga 
harga listrik dapat jadi  murah tidak perlu disubsidi lagi, sehingga menjadi 
halal di mata liberal kapitalism juga. Tapi itulah, BUMN itu tidak boleh ada 
di dalam free-market economy itu, harus diprivatisasi semua.

Wassalam
RPK


- Original Message - 
From: anwar.tau...@gmail.com

To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Monday, March 12, 2012 4:36 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] Re: SDM Geoth  [iagi-net-l] hydroggi-net-l] 
Diskusi migas metro tivi





Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: lia...@indo.net.id
Date: Mon, 12 Mar 2012 15:53:18
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net-l] Re:  SDM Geoth  [iagi-net-l] hydroggi-net-l] 
Diskusi migas metro tivi

Geothermal ini tidak semeriah migas maupun Minerba., pada tahun
91 dulu atas batuan pemerintah NZ telah dilakukan pemetaan SDM
geothermal baik di hulu ( GG) maupun di Hilir ( meknikal,
elektrikal, dll ) dan prediksi  kebutuhannya dalam rangka untuk
mempersiapkan SDM untuk pengembangan panasbumi yang waktu itu
akan dikembangkan secara besar besaran, kemudian tindak
lanjutnya pada 93 dilakukan bantuan training geothermal ( atas
bantuan NZ juga )  untuk tanaga pengajanya baik hulu maupun
hilir ( kerjasama dg TM waktu itu ) untuk memepersiapkan SDM
Geothermal, Tahun 97/98 terjadi krisis ekonomi , Seiring dg
krisis ekonomi tsb rencana pengembangan geothermal tsb
mengalami hambatan karena Proyek-proyek Infra struktur (
termasuk listrik geothermal ) yg sdh ada kontrak kontaknya
dihentikan ( Ada Keppres penghentian Proyek Proyek
infrastuktur/listrik Geothermal ), sehingga Geothermal waktun
itu tiarap , kemudian seiring dg kondisi ekonomi yg mulai
membaik  dilakukan renegosiasi lagi tdp kontrak kontrak yg
dihentikan tsb, namun ada beberapa yg keburu dibawa ke Arbitase
oleh investornya.Seiring dg kondisi ekonomi dan kebutuhan listrik yg terus
meningkat terutama untuk menggantikan listrik dari BBM yg
semakin tinggi harganya  , maka Geothermal dilirik kembali ,
terutama setelah adanya UU geothermal yg baru , dengan
memberikan kewenangan kpd Pemda Pemda untuk melakukan tender
Wilayah Kerja Geothermal , dengan adanya tender tender WK tsb
banyak dibutuhkan tenaga ahli yg sdh berpengalaman ( di
Perusahaan Geothermal), disisi lain tenaga ahli yg
berpengalaman masih sedikit dan semuanya sdh terserap di
kampeni yang sdh ada saat ini / sdh beroperasi , inipun tidak
banyak , sedangkan tenaga 

Re: [iagi-net-l] hydrogen fuel bukan sekedar bahan bakar hidrogen

2012-03-11 Terurut Topik R.P.Koesoemadinata
Itulah yang saya katakan dalam membedakannya dengan brown fuel.
RPK
  - Original Message - 
  From: Ruskamto 
  To: iagi-net@iagi.or.id 
  Sent: Monday, March 12, 2012 6:19 AM
  Subject: Re: [iagi-net-l] hydrogen fuel bukan sekedar bahan bakar hidrogen


  Betul Pak Vick. Kaprah yang salah, hydrogen sbg fuel bukan utk conventional 
fuel, tapi utk fuel cell, semacam baterei. 

  Sepengetahuan saya, hydrogen itu sangat explosive, gak mungkin dipakai di 
mobil, ingat balon udara dg H2 yg terbakar. Hydrogen utk mobil/motor hasil 
elektrolisa sederhana, bukan mengganti premium, tapi hanya bersifat additive, 
memperbaiki octane number shg pembakaran lebih sempurna sehingga jauh lebih 
irit. Prosesnya kurang paham, apakah hydrocracking sederhana, atau yg lain. 
  Maaf kalau ada yg keliru.
  Salam RUS 1061
--

  From: Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com 
  Date: Sun, 11 Mar 2012 22:23:56 +0700
  To: iagi-net@iagi.or.id
  ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id 
  Subject: [iagi-net-l] hydrogen fuel bukan sekedar bahan bakar hidrogen


  Dibawah ini tulisan dua tahun lalu mengenai hidrogen yg salahnya sudah 
kaprah. Saya mencoba mendongengkannya.


  
http://rovicky.wordpress.com/2010/07/22/hydrogen-fuel-bukan-sekedar-bahan-bakar-hidrogen/


  Ketika mendengar “hydrogen fuel” atau bahan bakarhidrogen, seringkali di 
benak ini yang terisi adalah pemikiran “membakar” hydrogen sehingga mendapatkan 
energi siap pakai (listrik, gerak, panas). Namun perlu diketahui FUELdalam hal 
ini jangan diterjemahkan “bahan bakar” yang mengandung pengertian “combustion” 
seperti motor bakar. Sehingga sering disebut juga FUEL CELL (bahan bakar sel)

  Hydrogen fuel cell yang dipakai dalam transportasi adalah hydrogen yang 
dipergunakan untuk menghasilkan listrik. Kemudian listriknya dipergunakan untuk 
kebutuhan lain, misal penggerak motor elektrik.

  Bagaimana bila hydrogen dipergunakan sebagai kompor ?

  Beberapa kali kita membaca di koran atau media tentang bahanbakar air. Ya, 
karena hydrogen dapat dihasilkan dari elektrolisa air, sehingga terkesan murah. 
Walaupun prosesnya dimungkinkan, namun secara ekponomis dan keselamatan 
pemanfaatan hidrogen (dari eletrolisa) ini menyimpan risiko bahaya yang cukup 
besar.

 “Pakdhe, kok banyak yang bilang bahan bakar air itu gimana ta Pakdhe ?”

 “Ada beberapa jenis orang mengatakan bahan-bakar air yang sebenarnya bukan 
berarti airnya dibakar”

Istilah bahan bakar air ini malah mnurutku “MISLEADING” – Merancukan kalau 
tidak boleh disebut menyesatkan.

Saya dulu ketika berkemah tahun 1970-an sering menggunakan kompor pompa 
dengan minyak tanah, dan sering dicampur dengan air dengan asumsi untuk 
menghemat, tetapi tidak pernah meneliti lanjut. Hanya saran seorang kawan saja 
untuk menghemat katanya.Kompor yg digunakan ini prinsipnya hampir sama, Kalau 
kompor pompa, mungkin masih sering dipakai di penjual Martabak (Gleks !! jadi 
inget Martabak Nasional di alun-alun, makanan kesukaan di Jogja). Pemanasan 
(penguapan) kompor martabak menggunakan apinya sendiri, dimana pada tahap awal 
menggunakan minyak pada “sumbu penyalaan”. Dalam kompor ini penguapan atau 
pengkabutan awal digunakan pemanas filament pengganti “sumbu penyalaan”.

Yang saya duga terjadi dengan kompor ini adalah terjadinya peningkatan 
efisiensi pembakaran. Ya peningkatan efisiensi pemkaran akibat percampuran uap 
air, uap minyak tanah, serta udara. Pembakaran dalam kompor minyak tanah yang 
dibutuhkan untuk memasak akan berbeda dengan pembakaran minyak tanah dalam 
pembakaran sistem mesin penggerak. Saya setuju pendapatnya Mas Mahyudanil 
Buchari, air hanya berfungsi sebagai media pengkabutan. TIDAK ADA pemecahan H2O 
menjadi O2 dan H2 dalam kompor baru ini.

Yang sering menjadi pemikiran kita adalah keselamatan dalam pemanfaatan 
energi. Kita tahu banyak kebakaran disebabkan oleh minyak tanah dan listrik 
konslet (electric short). Bahkan akhir-akhir ini kita mendengar tabung gas 
meledak. Tentusaja menggunakan hydrogen sebagai bahan bakar, bahan yang 
dibakar, akan memiliki risiko keselamatan yang cukup tinggi. Untuk setingkat 
rakyat awam tentusaja sangat tidak ideal.

  Kembali ke Hidrogen

  Hydrogen memang merupakan bahan yang selalu menarik dipelajari tidak hanya 
karena mudah “terbakar” menghasilkan api atau bahkan ledakan. Tapi ingat ini 
juga berbeda dengan BOM ATOM hydrogen looh !

  Hidrogen sebagai bahan bakar buatan
  Sebagai “bahan bakar“, hydrogen tidak pernah dijumpai di alam. Hydrogen 
selalu berupa gas “buatan”, man made fuel. Nah pembuatannya memang bisa 
dilakukan dengan elektrolisa dari sumber air (H2O), atau dapat dihasilkan dari 
proses pemecahan Hydrocarbon (CH). Oleh sebab itu disinilah rumitnya 
perhitungan efisiensi energi yang akhirnya berujung pada nilai keekonomian 
pemanfaatan hydrogen fuel.

  Untuk mengerti tentang bahan bakar serta sumber energi silahkan baca tulisan 
Pak Profesoor 

Re: [iagi-net-l] hydrogen sebagai sumber energy Re: Bls: Re: [iagi-net-l] Diskisi migas di Metro

2012-03-09 Terurut Topik R.P.Koesoemadinata
Sebagaimana telah dibahas Frans: semua solar derived energy itu intermittent, 
interruptible, dari mulai sinar matahari, angin, arus laut dsb, dan yang paling 
constant fluvial energy (hydro-electric power) dan perlu penyimpanan, apakah 
dalam bentuk potential energy (bendungan dengan reservoir-nya) dan pada umumnya 
dalam bentuk chemical energy, yang dilakukan tetumbuhan dalam bentuk kayu 
bakar, biomass dsb (biofuel), bahkan secara alami disimpan dalam kerak bumi 
selama sampai ratusan juga tahun. Bentuk energy itu dapat dibagi dalam 2 jenis: 
1. Transportable energy source (minyakbumi, biofuel, batubara dan nuklir secara 
terbatas) 
2. Transmittable (panas, listrik). Transportation seperti pesawat terbang, 
kapal laut dan kendaraan darat/mobil) hanya dapat menggunakan transportable 
energy source, dan secara terbatas juga transmittable energy source, seperti 
kereta api listrik).
Transportable energy source ini yang makin lama makin habis, irrenewable, 
kecuali biofuels yang di tanam kembali. Yang jadi masalah dengan biofuels ini 
adalah memerlukan lahan yang luar biasa luasnya untuk dapat menggantikan 
pasokan minyakbumi yang sangat besar sekali, sehingga selain dapat mempengaruhi 
lingkungan juga akan bersaing ketat dengan pasolan pangan (food supply).
Jika harga minyak sudah di atas USD 100/barrel, biofuel mulai dapat bersaing 
harganya, ini akibatnya harga pangan naik.
Saya kira sebagai ultimate energy source selain matahari adalah bumi sendiri. 
Kalau matahari sumber energinya adalah reaksi nukliir fusion (hidrogen berubah 
menjadi helium) di bumi mungkin selain 'original heat' hasil tabrakan 
planetesimal pada waktu pembentukan bumi juga adanya reaksi nuklir fission 
secara alami dalam kerak bumi kita ini.
Saya bukan pemuja matahari, sebagai geologist saya lebih pemuja bumi. Saya 
yakin geothermal adalah alternatif energy yang paling baik, terutama di 
Indonesia ini. Geothermal energy itu selain 'inexhaustible' (renewable) juga  
uninterruptible (seperti UPS), tidak kenal siang atau malam, hujan atau 
kemarau, sehingga tidak memerlukan storage. Secara teoritis sumber ini ada di 
mana hanya masalah kedalaman saja, karena heatflow (geothermal gradient) itu 
tidak sama di semua tempat dalam kerakbumi ini. Nah tentu di daerah heatflow 
tinggi atau geothermal gradient tinggi energi ini dapat dimanfaatkan dengan 
harga yang kompetitif dengan sumber energi lainnya. Sementara ini heatflow atau 
gradient yang tinggi ini ada di daerah volkanik, sehingga pemboran yang 
diperlukan relatif dangkal, namun dapat saja kemajuan teknologi dapat saja 
menemukan sumber energi geothermal di luar daerah volkanik. Energi geothermal 
selama ini mengandalkan keberadaan reservoir air/uap, namun secara teoritis  
adanya perbedaan temperatur antara botttomhole dengan permukaan cukup tinggi 
untuk menbangkitkan aliran listrik sesuai dengan prinsip thermo-couple. 
Perkembangan teknologi akan membuktikan ini.
Wassalam
RPK

- Original Message - 
  From: Franciscus B Sinartio 
  To: iagi-net@iagi.or.id 
  Sent: Saturday, March 10, 2012 2:21 AM
  Subject: Re: [iagi-net-l] hydrogen sebagai sumber energy Re: Bls: Re: 
[iagi-net-l] Diskisi migas di Metro


  Pak WHY,






  Solar energy memang top,  tapi tidak bisa dapat energy sepanjang hari 
(kecuali kalau dipasang di luar angkasa).
  dan yang paling penting adalah untuk mengganti 1 barrel minyak diperlukan 
area yang cukup luas untuk solar cell nya (pernah lihat artikel yang kasih 
angka2 ini tetapi lupa lihat dimana).


  jadi untuk membuat jakarta terang benderang pada malam hari saja perlu solar 
cell yang luas sekali. jauh lebih luas dari Jakarta.  energy itu dipakai terus.
  jadi energy persatuan waktu nya memerlukan solar cell yang luas sekali 
permukaannya.


  dan seperti kata Pak Koesoema, penyimpanan energy chemical kayak aki belum 
efisien dan kapasitas nya masih kecil.


  jadi ide penggabungan ini sudah lama dibicarakan dimana mana.  saya sendiri 
sudah posting berkali kali di milis kita ini.
  ide penggabungan ini adalah membuat hydrogen waktu masih ada sinar matahari, 
atau waktu anginnya cukup kencang,  atau waktu ombaknya masih bergerak.


  hydrogen ini jadi penyimpan energy potential  dan bisa lebih mudah di 
transportasikan.


  jadi hydrogen ini juga bisa membantu penyaluran tenaga hydrothermal yang 
susah ditransportasikan.
  sebenarnya ini yang mungkin bisa besar penambahan energynya terhadap 
kebutuhan manusia, tetapi energy loss nya akan besar sekali, (soalnya pertama 
membuat energy listrik, lalu energy listriknya dipakai untuk membuat Hydrogen 
nya lalu hydrogennya disimpan dan lalu ditransport ke tempat yang akan memakai 
energy hydrogen ini).
  Siklus pembuatan energy hidrogen ini memang seperti yang saya sebutkan diatas 
apapun sumber energy nya.

  yah, daripada energy geothermal nya tidak dipakai.



  ijinkan saya mengulang lagi apa yang kita bahas diatas.
  mari kita rangkum daftar challenges dari penyediaan sumber energy yang besar :
  

Re: [iagi-net-l] BUMN buat siapa? ---Re: [iagi-net-l] Pertamina EP Temukan Cadangan Gas Baru

2012-02-23 Terurut Topik R.P.Koesoemadinata
Semua BUMN-nya sekarang secara berangsur akan diprivatisasi!

  - Original Message - 
  From: Bandono Salim 
  To: iagi-net@iagi.or.id 
  Sent: Friday, February 24, 2012 8:56 AM
  Subject: Re: [iagi-net-l] BUMN buat siapa? ---Re: [iagi-net-l] Pertamina EP 
Temukan Cadangan Gas Baru


  Semoga indonesia jaya.
  Powered by Telkomsel BlackBerry®

--

  From: Sugeng Hartono sugeng.hart...@petrochina.co.id 
  Date: Fri, 24 Feb 2012 08:45:07 +0700
  To: iagi-net@iagi.or.id
  ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id 
  Subject: Re: [iagi-net-l] BUMN buat siapa? ---Re: [iagi-net-l] Pertamina EP 
Temukan Cadangan Gas Baru


  Ada oleh-2 cerita menarik dari China yg dituturkan oleh seorang teman 
karyawan yang ikut rombongan cross cultures, berkunjung ke bbrp kota.
  Mereka juga dibawa ke sebuah universitas, melihat-lihat fasilitas dan bertemu 
dengan bbrp profesor, serta berdiskusi.
  Ternyata di universitas ini tersimpan banyak data geologi, cekungan, lapangan 
migas, produksi dll di seluruh dunia; kalau salah satu BUMN migas akan 
mengambil block di suatu negara, mereka cukup minta advis dari universitas 
tersebut. Rasanya tidak aneh kalu bbrp BUMN migas China mempunyak banyak blcok 
produksi di berbagai belahan dunia.

  Semoga Pak Menteri BUMN yang baru, mantan wartawan, pemilik berbagai koran, 
stasiun tivi dan bbrp pembangkit listrik, serta mantan Dirut PLN bisa 
menciptakan iklim yang kondusif, dan mendorong BUMN-2 kita menjadi lebih bagus 
sehingga bisa memberikan keuntungan bagi Negara, dan juga bisa dinikmati 
warganya.

  Salam,
  Sugeng
  ... sedang membaca bukunya pak Dahlan Iskan.


 - Original Message - 
From: Muharram Jaya Panguriseng 
To: iagi-net@iagi.or.id 
Sent: Friday, February 24, 2012 7:43 AM
Subject: RE: [iagi-net-l] BUMN buat siapa? ---Re: [iagi-net-l] Pertamina 
EP Temukan Cadangan Gas Baru


Dear IAGI netter,



Mungkin ada baiknya juga kalau di Indonesia dibuat lebih dari satu BUMN 
Migas dengan pembagian lahan yang berbeda seperti di China ini, biar 
masing-masing management-nya berlomba-lomba adu kemampuan dalam arti positif. 
Dan biarkan mereka menjalankan pekerjaannya seprofesional mungkin tanpa 
direcoki dikotomi sosialis, komunis, liberal atau kapitalis. Bentuk pengabdian 
BUMN ini kepada Negara adalah memberikan keuntungan sebesar-besarnya (sesuai 
mekanisme yang disepakati dan ditetapkan oleh Negara) untuk membiayai 
Pembangunan Nasional yang berujung pada mensejahterakan rakyat. Bukan dengan 
menyediakan “barang mewah BBM” menjadi murah untuk dibakar boros jadi polusi 
plus macet, sementara Negara tetap miskin dan rakyat tetap melarat. Saya kira 
cara memberi kebebasan ini yang diterapkan oleh Mahatir Muhammad kepada 
Petronas yang hasilnya bisa kita saksikan sekarang.



Alternatif lain yang lebih ekstrim; Pertamina, PLN, dan PGN dijadikan 
perusahaan energy. Mereka tidak perlu saling menginjak kaki teman untuk 
mem-book kesuksesan dan pamer kepada PENGUASA supaya diangkat jadi menteri, 
ketiganya diperlakukan secara adil, dipersilahkan/diberi kebebasan mencari 
energy primer dan mengolahnya menjadi energy siap pakai dan menyalurkannya ke 
konsumen masing-masing. Profit mereka kembali kepada Negara sebagai pemilik 
tunggal untuk biaya Pembangunan Nasional.



Sekedar pemikiran sederhana.



Salam,

MJP – NPA: 3048





From: wahyu aji [mailto:seno_geo...@yahoo.com] 
Sent: Thursday, February 23, 2012 9:02 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] BUMN buat siapa? ---Re: [iagi-net-l] Pertamina 
EP Temukan Cadangan Gas Baru



  setau saya di china punya 3 BUMN migas, cnooc, petrocina sama cnpc, 
masing2 punya wilayah dan rejekinya sendiri2, gak rebutan, gak ontran2, 
ujung2nya tetep balik lagi ke negara ;)

  piss



  seno

  --- On Wed, 2/22/12, Ok Taufik ok.tau...@gmail.com wrote:


  From: Ok Taufik ok.tau...@gmail.com
  Subject: Re: [iagi-net-l] BUMN buat siapa? ---Re: [iagi-net-l] 
Pertamina EP Temukan Cadangan Gas Baru
  To: iagi-net@iagi.or.id
  Date: Wednesday, February 22, 2012, 9:42 AM


  Di dunia ini, State Owned Entreprise bukan barang haram (BUMN). 
Dimana-mana BUMN semakin menggurita, dulu dengan petronas di ethiopia pakai 
kontraktor ZPEB (drlling company no.1 in the world..kata orang Republik China) 
dan mereka bagian dari CNOOC, semua di urus samapai sekolah, istri pekerja jadi 
gurunya, jadi kalau terjadi bisnis diantara mereka jelas bisa jadi low price.



  Contoh:

  China: Cnooc
  Russia: Gazprom 
  Singapura: Temasek, Singtel

  berikut copy paste bumn dari beberapa negara:

  Postal Railways Pharmacy Gambling Alcohol retail Health care 
Universities Telephone Television Oil Energy
  Australia yes (Australia Post) monopoly on postal delivery of letters 
to 250g mix varies by State 

Re: [iagi-net-l] Tanya: Peta Geologi dalam format Arcgis

2012-02-23 Terurut Topik R.P.Koesoemadinata
Setelah mempelajari beberapa Lembar Peta  Geologi Bersistim Indonesia sekala 1: 
250.000 maupun lembar-lembar peta geologi Jawa Bersistim sekala 1: 100.000. 
ternyata sama sekali tidak ada dicantumkan  kata copyright (tidak mengakui 
copyright punya siapa).
Jadi boleh saja di copy dan diperjual-belikan?
Wassalam
RPK
  - Original Message - 
  From: noor syarifuddin 
  To: iagi-net@iagi.or.id 
  Sent: Thursday, February 23, 2012 9:21 AM
  Subject: Re: [iagi-net-l] Tanya: Peta Geologi dalam format Arcgis


Lho

Apa boleh kita mendigitasi peta yang dibeli dari P3G dan kemudian 
dijual secara komersial seperti ini...? Setahu saya petanya P3G itu ada 
copyrightnya.
Ini khan ibarat kita beli buku terus discan dan kemudian kita jual...

Tapi ada kemungkinan lain: mereka kerja sama dengan P3G untuk penjualan 
peta digital tsb (ya mirip sebagai agen lah...).

Saya pernah beli peta geologi digital dari proyek digitalisasi P3G 
(pimpronya waktu itu pak Jajang) sekitar tahun 2001an...jadi mestinya peta ini 
bisa dibeli di P3G.


salam,



--- On Wed, 2/22/12, Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com wrote:


  From: Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com
  Subject: Re: [iagi-net-l] Tanya: Peta Geologi dalam format Arcgis
  To: iagi-net@iagi.or.id
  Date: Wednesday, February 22, 2012, 9:03 PM


  Kalau ingin beli peta geologi Indonesia dalam format ArcGIS langsung 
saja kesini 
  GEOLOGIC DATA SYSTEMS, INC
  2145 S. CLERMONT ST.
  DENVER, COLORADO USA  80222
  PH (303)837-1699 FX (303)837-1698
  http:\\www.geologicdata.com

  Data peta geologi yg ada di kumpeniku berupa peta geologi hasil 
digitasi peta geologinya P3G, tertulis dalam metadatanya. Dan ini legal karena 
memang data geologi ini public domain, dan dibeli resmi (purchase). Sakjane 
saya pingin punya asli dijitasi dari P3G tetapi kebentur legalitas jadi ga 
berani memakainya utk keperluan bisnis.

  Saya beri contoh ploting dalam ArcGIS10 terlampir. termasuk info yg 
terkandung tiap shapefilenya. Terlihat Source Reference : Geology of Indonesia, 
1994, 1:1,000,000 scale; Geology Systematic Series Maps, 1:250,000 scale; 
Kaimana Quadrangle, Sheet 3012

  Silahkan

  RDP
  

  PP-IAGI 2011-2014:
  Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com
  Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com
  

  Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012.
  Kirim abstrak ke email: pit.iagi.2012[at]gmail.com. Batas akhir 
pengiriman abstrak 28 Februari 2012.
  

  To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
  To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
  For topics not directly related to Geology, users are advised to post 
the email to: o...@iagi.or.id
  Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
  Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
  Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
  No. Rek: 123 0085005314
  Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
  Bank BCA KCP. Manara Mulia
  No. Rekening: 255-1088580
  A/n: Shinta Damayanti
  IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
  IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
  -
  DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information 
posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event 
shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to 
direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from 
loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of 
any information posted on IAGI mailing list.
  - 


[iagi-net-l] Fw: Pertamina temukan sumur migas baru di tahun 2012 di Tiung Biru kedalaman 2170 meter.

2012-02-21 Terurut Topik R.P.Koesoemadinata
Ini saya dapat berita dari kenalan saya.
Mungkin penemuan ini sangat significant (setara dengan Banyuurip?) tetapi 
nyaris tidak terberitakan
- Original Message - 
From: Tatang RJ™ 
To: RPK 
Sent: Monday, February 20, 2012 11:05 AM
Subject: Fw: Pertamina temukan sumur migas baru di tahun 2012 di Tiung Biru 
kedalaman 2170 meter.


Sent from TRJ's BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT.



From: Entang Hadisasmita entang.hadisasm...@gmail.com 
Date: Mon, 20 Feb 2012 10:31:28 +0700
To: tatan...@yahoo.com
Subject: Pertamina temukan sumur migas baru di tahun 2012 di Tiung Biru 
kedalaman 2170 meter.


Pertamina EP Temukan Minyak di Cepu 
Ekonomi - / Kamis, 2 Februari 2012 00:28 WIB


 Metrotvnews.com, Jakarta: Pertamina EP berhasil menemukan minyak dan gas dari 
kegiatan eksplorasi struktur Tiung Biru sebesar 2.546 barel minyak per hari 
(BOPD) dan 2,75 juta standar kaki kubik gas per hari (MMSCFD).

Keberhasilan itu merupakan penemuan eksplorasi pertama di Indonesia pada awal 
2012.

Penemuan minyak dan gas bumi tersebut dibuktikan melalui uji kandungan lapisan 
(UKL)-1B pada sumur Tiung Biru (TBR)-2ST dengan interval 2174– 2179 m dan 
2169–2172 di Formasi Kujung pada jepitan 48/64 inci.

Uji kandungan lapisan tersebut merupakan salah satu dari enam UKL yang telah 
disetujui Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas (BP Migas).

Presiden Direktur Pertamina EP Syamsu Alam mengatakan, melalui keberhasilan itu 
diharapkan dapat serta membantu upaya pencapaian target penemuan minyak dan gas 
di Indonesia.

Kami bersyukur minyak dan gas bumi yang cukup besar berhasil ditemukan di 
Tiung Biru. Semoga penemuan ini bisa menambah optimisme kegiatan eksplorasi 
migas di Indonesia, ujar Syamsu seperti dikutip dari situs BP Migas, Rabu (2/1)

Struktur Tiung Biru terletak sekitar 15 km sebelah Tenggara kota Cepu, Jawa 
Tengah, atau sekitar 28 km sebelah Barat Daya kota Bojonegoro, Jawa Timur.

Proyek Area Fokus Eksplorasi (PAFE) Tiung Biru mengelola struktur Tiung Biru 
yang secara struktural merupakan satu kesatuan struktur dengan Jambaran yang 
dikelola Mobil Cepu Ltd.(MI/DSY)


Re: [iagi-net-l] Fw: Pertamina temukan sumur migas baru di tahun 2012 di Tiung Biru kedalaman 2170 meter.

2012-02-21 Terurut Topik R.P.Koesoemadinata
Yang jelas adalah Tiung Biru kelihatannya berada di SW extension dari Jembaran 
Reef, tetapi berada di luar Block Cepu. Saya cenderung menilai ini merupakan 
reef tersendiri. Orang Pertamina yang bisa menjawab.
RPK
  - Original Message - 
  From: Ruskamto Soeripto 
  To: iagi-net@iagi.or.id 
  Sent: Wednesday, February 22, 2012 8:58 AM
  Subject: RE: [iagi-net-l] Fw: Pertamina temukan sumur migas baru di tahun 
2012 di Tiung Biru kedalaman 2170 meter.


  Pak RPK.

  Kalau membaca dibagian akhir pemberitaan Tiung Biru yang secara struktural 
merupakan satu kesatuan struktur dengan Jambaran yang dikelola Mobil Cepu 

  Pertanyaan saya, apakah sumur ini deliniasi atau step-out dari struktur 
Jambaran yang sudah discovery,  atau wartawan yang salah kutip ?

  Hanya ingin tahu saja mana yang benar !

  RUS- 1061

   

   

  From: R.P.Koesoemadinata [mailto:koeso...@melsa.net.id] 
  Sent: 22 Februari 2012 8:02
  To: iagi-net@iagi.or.id
  Subject: [iagi-net-l] Fw: Pertamina temukan sumur migas baru di tahun 2012 di 
Tiung Biru kedalaman 2170 meter.

   

  Ini saya dapat berita dari kenalan saya.

  Mungkin penemuan ini sangat significant (setara dengan Banyuurip?) tetapi 
nyaris tidak terberitakan

  - Original Message - 

  From: Tatang RJT 

  To: RPK 

  Sent: Monday, February 20, 2012 11:05 AM

  Subject: Fw: Pertamina temukan sumur migas baru di tahun 2012 di Tiung Biru 
kedalaman 2170 meter.

   

  Sent from TRJ's BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT.


--

  From: Entang Hadisasmita entang.hadisasm...@gmail.com 

  Date: Mon, 20 Feb 2012 10:31:28 +0700

  To: tatan...@yahoo.com

  Subject: Pertamina temukan sumur migas baru di tahun 2012 di Tiung Biru 
kedalaman 2170 meter.

   

  Pertamina EP Temukan Minyak di Cepu 
  Ekonomi - / Kamis, 2 Februari 2012 00:28 WIB

   

   
  Metrotvnews.com, Jakarta: Pertamina EP berhasil menemukan minyak dan gas dari 
kegiatan eksplorasi struktur Tiung Biru sebesar 2.546 barel minyak per hari 
(BOPD) dan 2,75 juta standar kaki kubik gas per hari (MMSCFD).

  Keberhasilan itu merupakan penemuan eksplorasi pertama di Indonesia pada awal 
2012.

  Penemuan minyak dan gas bumi tersebut dibuktikan melalui uji kandungan 
lapisan (UKL)-1B pada sumur Tiung Biru (TBR)-2ST dengan interval 2174- 2179 m 
dan 2169-2172 di Formasi Kujung pada jepitan 48/64 inci.

  Uji kandungan lapisan tersebut merupakan salah satu dari enam UKL yang telah 
disetujui Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas (BP Migas).

  Presiden Direktur Pertamina EP Syamsu Alam mengatakan, melalui keberhasilan 
itu diharapkan dapat serta membantu upaya pencapaian target penemuan minyak dan 
gas di Indonesia.

  Kami bersyukur minyak dan gas bumi yang cukup besar berhasil ditemukan di 
Tiung Biru. Semoga penemuan ini bisa menambah optimisme kegiatan eksplorasi 
migas di Indonesia, ujar Syamsu seperti dikutip dari situs BP Migas, Rabu (2/1)

  Struktur Tiung Biru terletak sekitar 15 km sebelah Tenggara kota Cepu, Jawa 
Tengah, atau sekitar 28 km sebelah Barat Daya kota Bojonegoro, Jawa Timur.

  Proyek Area Fokus Eksplorasi (PAFE) Tiung Biru mengelola struktur Tiung Biru 
yang secara struktural merupakan satu kesatuan struktur dengan Jambaran yang 
dikelola Mobil Cepu Ltd.(MI/DSY)



  __ NOD32 5559 (20101024) Information __

  This message was checked by NOD32 antivirus system.
  http://www.eset.com


Re: [iagi-net-l] BUMN buat siapa? ---Re: [iagi-net-l] Pertamina EP Temukan Cadangan Gas Baru

2012-02-21 Terurut Topik R.P.Koesoemadinata
Saya yakin bahwa energy alternatif itu lebih mahal dari batubara dan BBM 
atau BBG. Dalam free-market economy ini kalau energy alternatif lebih murah, 
pasti akan ada yang mengusahakan. Lihat saja dengan naiknya harga minyak 
international, usaha BBM dari kelapa sawit akan naik, begitu juga gasholol 
dsb.
Yang lucu adalah PLN tidak boleh mempunyai WKP batubara sendiri, jadi harus 
membeli dari perusahaan tambang. Kalau punya tambang sendiri, kan harga 
listrik bisa murah, karena untuk biaya batubaranya cukup dengan biaya 
produksi dan angkutan saja, yang jauh rendah dari pada harga jual-nya.
Tetapi cara berpikir pengusaha: kalau batubara bisa dijual mahal di luar 
negeri, mengapa harus dijadikan listrik yang dijualnya jauh lebih murah?

Ini adalah sesuai dengan hukum supply and demand dalam free market economy.
Tentu lain dengan geothermal, karena sulit untuk diexport, hanya bisa 
langsung dipakai untuk membangkit tenaga listrik. Namun biaya investasinya 
sangat tinggi, dengan risiko kegagalan, sehingga tentu pengusaha ingin 
mendapatkan kembali investasinya dalam waktu yang singkat dan keuntungan 
yang besar sesuai dengan besarnya investasi dan risiko.
Sebetulnya investasi dalam geothermal itu merupakan life-time investment, 
sehingga sebaiknya diusahakan negara. Harga listrik yang mahal dari 
geothermal ini biar saja disubsidi dulu oleh negara, dan subsidi ini 
sebetulnya harus dianggap cicilan jangka waktu lama atas biaya investasi 
yang tinggi. Jika investasi sudah kembali, katakanlah dalam waktu 20 tahun, 
selanjutnya harga listrik bisa murah, karena yang diperlukan hanya 
maintenance cost saja

Wassalam
RPK

- Original Message - 
From: Muharram Jaya Panguriseng muhar...@pertamina.com

To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Wednesday, February 22, 2012 11:57 AM
Subject: RE: [iagi-net-l] BUMN buat siapa? ---Re: [iagi-net-l] Pertamina EP 
Temukan Cadangan Gas Baru



Seharusnya kalau BBM dan batubara mahal, PLN mulai dong melirik energy 
alternative seperti geothermal, PLTN dan lain-lain. Kalau menunggu migas dan 
batubara habis dari bumi pertiwi baru terpaksa kreatif ya sudah terlambat, 
Negara keburu bubar. Memang migas itu barang langka yang seharusnya mahal, 
dan diluar sana memang minyak adalah energi yang paling mahal, kok mgotot 
mau pake bbm dan batubara dengan menginjak kaki teman, meminta harga murah. 
Orang yang tidak kaya tetapi memakai barang mahal pasti hidupnya susah, 
begitu kata Pak Widjajono Partowidagdo.


Memang kerjasama sudah sedemikian susahnya di negeri ini, PLN sdh mulai 
melirik WP maupun WKP untuk memenuhi kebutuhan energi primernya, PGN 
sampai bersusah payah nyari blok2 migas sendiri, Pertamina pun sudah 
memproklamasikan diri sebagai Perusahaan Energy (bukan lagi hanya perusahaan 
minyak) untuk mencari energy alternative selain migas supaya gas dan bbm 
yang cadangannya semakin menipis tidak dikonsumsi secara boros karena 
harganya disubsidi. Nantinya bisa jadi Pertamina akan jual setrum juga, 
bahkan tim-nya sudah mulai bekerja mempelajari peluang mengembangkan 
pemamfaatan energy angin sebagai pembangkit listrik mikro.


Tapi saya masih optimis, kalau pengelolaan Negara semakin transparan maka 
benang kusut diatas semakin mudah diurai, lha orang yang mengaku bodoh 
saja dengan gamblang dapat mengurai solusinya kok he he he ... (piss atuh 
Pak Andang). Tapi selama masih ada yang berorientasi untuk memperkaya diri 
dan kelompok alias korupsi berjamaah maka lupakan mimpi itu.


Salam penuh harap,
MJP - NPA: 3048


-Original Message-
From: lia...@indo.net.id [mailto:lia...@indo.net.id]
Sent: Wednesday, February 22, 2012 11:01 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] BUMN buat siapa? ---Re: [iagi-net-l] Pertamina EP 
Temukan Cadangan Gas Baru



Ada 3 BUMN yg berhubungan dg Pergasanan ini , PTM sebagai produsen , PGN sbg 
Pedagang ( PGN ini bisa PJBG dari Produsen ke Pengguna Dan bisa sebagai 
GTA Gas Tranportation Agreement dari Produsen ke Pengguna ) dan PLN sebagai 
Pengguna.Kalau 2 BUMN terdahulu itu jualannya memperhitungkan keekonomiannya 
( dapat profit ) , cuma celakanya kalau PLN ini jualannya tidak boleh 
sebarangan ada Ketentuan untuk barang produksinya ( listrik ) kalau mau 
dijual harganya sdh ditenyukan oleh Pemerintah ( TDL).untuk membikin Setrum 
si PLN ini harus mebakar bbarapa energi primer termasuk gas , energi energi 
primer tsb dibeli dg harga pasar , namun setelah jadi Setrum , tdk boleh 
menjualnya dg harga pasar ( Keekonomainnya ) , saat ini harga produksi rata 
rata Setrum kira kira Rp. 1000,- KWh ( biaya ini jadi fluktuatif tergantung 
dg harga bahan bakarnya (BBM,Batubara,Gas
) dan ketersediaanya ( Kalau Gas atau batubara nya kurang bisa naik berlipat 
lipat ), disisi lain PLN ini harus menjual Setrum rata rata Hanya Rp.700,- 
, jadi harus Nombok Rp.300,- , inilah Subsidi ( cilakanya Subsidinya telah 
ditetapkan per tahun , jadi kalau ditengah jalan harga bahan bakar naik ya 
sulit untuk menyesuaikannya ) oleh karena itu PLN tdk 

Re: [iagi-net-l] Kerajaan Sunda - [was: GUNUNG PADANG... Angle of Repose]

2012-02-19 Terurut Topik R.P.Koesoemadinata
Ya paling-paling cerita kerajaan Sangkuriang dalam kerangka Geologi Cekungan 
Bandung atau Danau Purba Bandung. Untuk itu saya akan berikan URL-nya, karena 
saya pernah presentasikan dan ada tulisannya internet.:
RPK

  - Original Message - 
  From: Bandono Salim 
  To: iagi-net@iagi.or.id 
  Sent: Sunday, February 19, 2012 3:36 PM
  Subject: Re: [iagi-net-l] Kerajaan Sunda - [was: GUNUNG PADANG... Angle of 
Repose]


  Terimakasih Pa Kusumadinata.
  Apakah sampai saat ini belum ada keterangan maupun kisah tentang kerajaan 
sebelum masehi pa ? Meskipun hanya sekedar cerita? 

  Krn setahu saya kisah legenda {kecuali Sangkuriang (?)} semua berhubungan dgn 
kerajaan Sunda recent

  Salam hormat, bandono.
  .
  Powered by Telkomsel BlackBerry®

--

  From: R.P.Koesoemadinata koeso...@melsa.net.id 
  Date: Sun, 19 Feb 2012 12:18:53 +0700
  To: iagi-net@iagi.or.id
  ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id 
  Subject: Re: [iagi-net-l] Kerajaan Sunda - [was: GUNUNG PADANG... Angle of 
Repose]


  Maaf, saya baru meresponse sekarang. Saya sebetulnya kurang begitu faham 
mengenai sejarah Sunda, karena situs-situs yang diketahui kurang spektakuler 
seperti di Jawa Tengah dan Jawa Timur, kecuali Megalith di G. Padang.
  Tetapi penemuan penting dan sangat significant adalah Candi Batujaya di 
daerah Krawang, yang merupakan suatu kompleks percandian dekat sungai Citarum. 
Candi-candi ini bukan saja merupakan tempat ibadah Buddha, tetapi juga meliputi 
pemukiman.
  Suatu thesis doktor mengenai Candi Batujaya ini dipublikasikan tahun 2010 
oleh Penerbit Kiblat Buku Utama di Bandung bersama Pusat Penelitian Arkeologi 
Nasiona, Ecole Francaise d'extreme Orient,  dan dapat dibeli di Gramedia. 
Thesis doktor dari Dr. Hasan Djafar ini dipertahankan di UI tahun 2007.
  Candi ini dibangun dengan batubata (bukan batu andesit seperti Borobudur), 
dan juga merupakan candi Buddha. Bata terbuat dari tanah liat dengan camburan 
jerami, sehingga radiometric dating dapat dilakukan, yang menghasilkan umur 
sekitar 500 tahun (abad ke-6) sesudah Masehi, jadi jauh sebelum Borobudur dsb. 
Artefact yang banayk diketemukan sangat sesuai dengan artefact yang diketemukan 
di bukit Kordon Dago-Pakar, kecuali di Batujaya tidak diketemukan artefak 
obsidian (kalau adapun sangat-sangat jarang). Ini menunjukkan bahwa mungkin 
sudah ada komunikasi lewat sungai Citarum dengan budaya yang terdapat di 
Cekungan Bandung.
  Complex Candi ini sedang direstorasikan oleh Pusat Penelitian dan 
Pengembangan Arkeologi Nasional (Dinas Purbakala?), dan paling tidak 2 sudah 
selesai.
  Yang menarik adalah bahwa candi ini menunjukkan bahwa peradaban di Jawa Barat 
telah mendahului yang berada di Jawa Tengah/Timur, serta juga menunjukkan bahwa 
agama Buddha telah mendahului agama Hindu sampai di Jawa. 
  Jadi Candi Batujaya itu dibangun semasa Kerajaan Tarumanagara yang dimulai 
abad ke-6 dan dan berlanjut sampai ke Abad ke 10 waktumana Tarumanagara di 
serang oleh Kerajaan Sriwijaya.
  Dengan demikian Kerajaan Sunda seperti yang di Pajajaran dan yang di Galuh, 
itu adalah tergolong 'recent', bahkan Pajajaran masih ada mejelang datangnya 
orang Portugis, sedangkan yang berperang dengan Majapahit di medan 'bubat' 
adalah kerajaan Galuh. Buku sejaran tentang Sunda yang sekarang ini kebanyakan 
mengenai yang masih 'recent' ini. Candi-candi di Jawa Barat seperti di 
Cangkuang (Garut) dan yang dekat Bandung belum jelas hubungannnya.
  RPK

- Original Message - 
From: Bandono Salim 
To: iagi-net@iagi.or.id 
Sent: Thursday, February 16, 2012 8:46 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] Kerajaan Sunda - [was: GUNUNG PADANG... Angle of 
Repose]


Sekarang banyak buku ttg sejarah Sunda. Kebanyakan tertulis dlm bhs sunda 
jua.
Kalau ini aku tak berani cerita karena baru sekedar baca, belum jadi 
pengetahuan di kepalaku, apalagi faham.
Pak Kusumadinata dapat bantu? 
Powered by Telkomsel BlackBerry®



From: Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com 
Date: Thu, 16 Feb 2012 08:27:14 +0700
To: iagi-net@iagi.or.id
ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id 
Subject: [iagi-net-l] Kerajaan Sunda - [was: GUNUNG PADANG... Angle of 
Repose]


Aku ubah dikit judulnya.


2012/2/16 Bandono Salim bandon...@gmail.com

  Nah nah, jabar the lain afiliasi majapait. Terafiliasi mah jaman sultan 
agung mau perangi kompeni di batavia.
  Jaman mojopait jabar/sunda negeri merdeka.
  Jadi tiada hub piramid jabar dgn mojopait (aslinya sih negeri 
Majalengka dan atau wilwatikta).


Saya agak heran mengapa sejarah sunda itu agak sedikit gelap dibanding 
sejarah kerajaan lain di nusantara. Paling tidak sewaktu pelajaran sejarah saya 
sekolah dulu. Apakah ada usaha penghapusan sejarah sunda oleh majapahit ? Atau 
karena secara keseluruhan Majapahit mendominasi nusantara sedangkan Sunda sudah

Re: [iagi-net-l] Kerajaan Sunda - [was: GUNUNG PADANG... Angle of Repose]

2012-02-19 Terurut Topik R.P.Koesoemadinata
Oh tidak demikian, pada waktu Tarumanagara pun negara ini sudah mengembangkan 
wilayahnya ke Cekungan Bandung via Citarum sebagai mana ditunjukkan oleh Candi 
Bojongmene dekat Ujung Berung, bahkan juga ke daerah Garut sebagaimana 
ditunjukkan oleh Candi Cangkuang. Diperkirakan berkembang terus sampai Galuh 
(Ciamis) dan memunculkan kerajaan Sunda Galuh sesudah abad ke-10. Apa yang 
terjadi dengan kerajaan Galuh sesudah perang di medan perang 'Bubat' dengan 
Majapahit, tidak jelas, karena raja Galuh ikut gugur di sana. Tetapi ada yang 
mengatakan salah seorang patih-nya lolos dan kembali ke Galuh untuk melanjutkan 
pemerintahan
Selain itu Kerajaan Tarumanagara itu mencangkup wilayah Jakarta sekarang, dan 
boleh jadi juga mencakup daerah Bogor, dan memunculkan Kerajaan Sunda Pajajaran 
dengan Siliwanginya sampai munculnya Portugis dan Kean Santang/Islam dari 
Banten (yang konon masih keturunan Siliwangi).
Hanya saja keberadaan dua kerajaan Sunda ini minim dengan catatan sejarah 
tertulis, sehingga banyak berdasarkan cerita rakyat, folklore.
Kerajaan Sunda terakhir adalah Sumedang Larang (berkedudukan di Sumedang) pada 
abad ke-17 (?) yang juga dikaitkan dengan keturunan Siliwangi. Kerjaan ini 
setelah berperang dengan kesultanan Cirebon mengintegrasikan diri dengan 
Kerajaan Mataram.
Perlu diketahui bahwa dengan diketemukannya candi Batujaya ini telah banyak 
memperkaya sejarah Jawa Barat, yang mungkin belum diajarkan di sekolah.
RPK
  - Original Message - 
  From: Muhammad Razi 
  To: iagi-net@iagi.or.id 
  Sent: Sunday, February 19, 2012 1:54 PM
  Subject: Re: [iagi-net-l] Kerajaan Sunda - [was: GUNUNG PADANG... Angle of 
Repose]


  Jadi kerajaan Sunda ini punah setelah munculnya Sriwijaya di abad ke-7 ya? 
pasalnya Sriwijaya membangun borobudur di Jawa tengah, tidak di ibu kota 
kerajaan (Sumatera), tentunya kerajaan di Jawa barat dan tengah di abad ke -7 
semua tunduk ke Sriwijaya


  salam
  Razi


  2012/2/19 R.P.Koesoemadinata koeso...@melsa.net.id

Maaf, saya baru meresponse sekarang. Saya sebetulnya kurang begitu faham 
mengenai sejarah Sunda, karena situs-situs yang diketahui kurang spektakuler 
seperti di Jawa Tengah dan Jawa Timur, kecuali Megalith di G. Padang.
Tetapi penemuan penting dan sangat significant adalah Candi Batujaya di 
daerah Krawang, yang merupakan suatu kompleks percandian dekat sungai Citarum. 
Candi-candi ini bukan saja merupakan tempat ibadah Buddha, tetapi juga meliputi 
pemukiman.
Suatu thesis doktor mengenai Candi Batujaya ini dipublikasikan tahun 2010 
oleh Penerbit Kiblat Buku Utama di Bandung bersama Pusat Penelitian Arkeologi 
Nasiona, Ecole Francaise d'extreme Orient,  dan dapat dibeli di Gramedia. 
Thesis doktor dari Dr. Hasan Djafar ini dipertahankan di UI tahun 2007.
Candi ini dibangun dengan batubata (bukan batu andesit seperti Borobudur), 
dan juga merupakan candi Buddha. Bata terbuat dari tanah liat dengan camburan 
jerami, sehingga radiometric dating dapat dilakukan, yang menghasilkan umur 
sekitar 500 tahun (abad ke-6) sesudah Masehi, jadi jauh sebelum Borobudur dsb. 
Artefact yang banayk diketemukan sangat sesuai dengan artefact yang diketemukan 
di bukit Kordon Dago-Pakar, kecuali di Batujaya tidak diketemukan artefak 
obsidian (kalau adapun sangat-sangat jarang). Ini menunjukkan bahwa mungkin 
sudah ada komunikasi lewat sungai Citarum dengan budaya yang terdapat di 
Cekungan Bandung.
Complex Candi ini sedang direstorasikan oleh Pusat Penelitian dan 
Pengembangan Arkeologi Nasional (Dinas Purbakala?), dan paling tidak 2 sudah 
selesai.
Yang menarik adalah bahwa candi ini menunjukkan bahwa peradaban di Jawa 
Barat telah mendahului yang berada di Jawa Tengah/Timur, serta juga menunjukkan 
bahwa agama Buddha telah mendahului agama Hindu sampai di Jawa. 
Jadi Candi Batujaya itu dibangun semasa Kerajaan Tarumanagara yang dimulai 
abad ke-6 dan dan berlanjut sampai ke Abad ke 10 waktumana Tarumanagara di 
serang oleh Kerajaan Sriwijaya.
Dengan demikian Kerajaan Sunda seperti yang di Pajajaran dan yang di Galuh, 
itu adalah tergolong 'recent', bahkan Pajajaran masih ada mejelang datangnya 
orang Portugis, sedangkan yang berperang dengan Majapahit di medan 'bubat' 
adalah kerajaan Galuh. Buku sejaran tentang Sunda yang sekarang ini kebanyakan 
mengenai yang masih 'recent' ini. Candi-candi di Jawa Barat seperti di 
Cangkuang (Garut) dan yang dekat Bandung belum jelas hubungannnya.
RPK

  - Original Message - 
  From: Bandono Salim 
  To: iagi-net@iagi.or.id 
  Sent: Thursday, February 16, 2012 8:46 AM
  Subject: Re: [iagi-net-l] Kerajaan Sunda - [was: GUNUNG PADANG... Angle 
of Repose]


  Sekarang banyak buku ttg sejarah Sunda. Kebanyakan tertulis dlm bhs sunda 
jua.
  Kalau ini aku tak berani cerita karena baru sekedar baca, belum jadi 
pengetahuan di kepalaku, apalagi faham.
  Pak Kusumadinata dapat bantu? 
  Powered by Telkomsel BlackBerry

Re: [iagi-net-l] Kerajaan Sunda - [was: GUNUNG PADANG... Angle of Repose]

2012-02-19 Terurut Topik R.P.Koesoemadinata
Mengenai pra-sejarah Sunda saya pernah membuat makalah:\
http://www.kalangsunda.net/apps/forums/topics/show/4853530-asal-usul-dan-pra-sejarah-ki-sunda?page=last
atau:
http://ahmadsamantho.wordpress.com/2010/11/09/asal-usul-dan-pra-sejarah-ki-sunda/

Silahkan baca
RPK
  - Original Message - 
  From: Bandono Salim 
  To: iagi-net@iagi.or.id 
  Sent: Sunday, February 19, 2012 3:36 PM
  Subject: Re: [iagi-net-l] Kerajaan Sunda - [was: GUNUNG PADANG... Angle of 
Repose]


  Terimakasih Pa Kusumadinata.
  Apakah sampai saat ini belum ada keterangan maupun kisah tentang kerajaan 
sebelum masehi pa ? Meskipun hanya sekedar cerita? 

  Krn setahu saya kisah legenda {kecuali Sangkuriang (?)} semua berhubungan dgn 
kerajaan Sunda recent

  Salam hormat, bandono.
  .
  Powered by Telkomsel BlackBerry®

--

  From: R.P.Koesoemadinata koeso...@melsa.net.id 
  Date: Sun, 19 Feb 2012 12:18:53 +0700
  To: iagi-net@iagi.or.id
  ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id 
  Subject: Re: [iagi-net-l] Kerajaan Sunda - [was: GUNUNG PADANG... Angle of 
Repose]


  Maaf, saya baru meresponse sekarang. Saya sebetulnya kurang begitu faham 
mengenai sejarah Sunda, karena situs-situs yang diketahui kurang spektakuler 
seperti di Jawa Tengah dan Jawa Timur, kecuali Megalith di G. Padang.
  Tetapi penemuan penting dan sangat significant adalah Candi Batujaya di 
daerah Krawang, yang merupakan suatu kompleks percandian dekat sungai Citarum. 
Candi-candi ini bukan saja merupakan tempat ibadah Buddha, tetapi juga meliputi 
pemukiman.
  Suatu thesis doktor mengenai Candi Batujaya ini dipublikasikan tahun 2010 
oleh Penerbit Kiblat Buku Utama di Bandung bersama Pusat Penelitian Arkeologi 
Nasiona, Ecole Francaise d'extreme Orient,  dan dapat dibeli di Gramedia. 
Thesis doktor dari Dr. Hasan Djafar ini dipertahankan di UI tahun 2007.
  Candi ini dibangun dengan batubata (bukan batu andesit seperti Borobudur), 
dan juga merupakan candi Buddha. Bata terbuat dari tanah liat dengan camburan 
jerami, sehingga radiometric dating dapat dilakukan, yang menghasilkan umur 
sekitar 500 tahun (abad ke-6) sesudah Masehi, jadi jauh sebelum Borobudur dsb. 
Artefact yang banayk diketemukan sangat sesuai dengan artefact yang diketemukan 
di bukit Kordon Dago-Pakar, kecuali di Batujaya tidak diketemukan artefak 
obsidian (kalau adapun sangat-sangat jarang). Ini menunjukkan bahwa mungkin 
sudah ada komunikasi lewat sungai Citarum dengan budaya yang terdapat di 
Cekungan Bandung.
  Complex Candi ini sedang direstorasikan oleh Pusat Penelitian dan 
Pengembangan Arkeologi Nasional (Dinas Purbakala?), dan paling tidak 2 sudah 
selesai.
  Yang menarik adalah bahwa candi ini menunjukkan bahwa peradaban di Jawa Barat 
telah mendahului yang berada di Jawa Tengah/Timur, serta juga menunjukkan bahwa 
agama Buddha telah mendahului agama Hindu sampai di Jawa. 
  Jadi Candi Batujaya itu dibangun semasa Kerajaan Tarumanagara yang dimulai 
abad ke-6 dan dan berlanjut sampai ke Abad ke 10 waktumana Tarumanagara di 
serang oleh Kerajaan Sriwijaya.
  Dengan demikian Kerajaan Sunda seperti yang di Pajajaran dan yang di Galuh, 
itu adalah tergolong 'recent', bahkan Pajajaran masih ada mejelang datangnya 
orang Portugis, sedangkan yang berperang dengan Majapahit di medan 'bubat' 
adalah kerajaan Galuh. Buku sejaran tentang Sunda yang sekarang ini kebanyakan 
mengenai yang masih 'recent' ini. Candi-candi di Jawa Barat seperti di 
Cangkuang (Garut) dan yang dekat Bandung belum jelas hubungannnya.
  RPK

- Original Message - 
From: Bandono Salim 
To: iagi-net@iagi.or.id 
Sent: Thursday, February 16, 2012 8:46 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] Kerajaan Sunda - [was: GUNUNG PADANG... Angle of 
Repose]


Sekarang banyak buku ttg sejarah Sunda. Kebanyakan tertulis dlm bhs sunda 
jua.
Kalau ini aku tak berani cerita karena baru sekedar baca, belum jadi 
pengetahuan di kepalaku, apalagi faham.
Pak Kusumadinata dapat bantu? 
Powered by Telkomsel BlackBerry®



From: Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com 
Date: Thu, 16 Feb 2012 08:27:14 +0700
To: iagi-net@iagi.or.id
ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id 
Subject: [iagi-net-l] Kerajaan Sunda - [was: GUNUNG PADANG... Angle of 
Repose]


Aku ubah dikit judulnya.


2012/2/16 Bandono Salim bandon...@gmail.com

  Nah nah, jabar the lain afiliasi majapait. Terafiliasi mah jaman sultan 
agung mau perangi kompeni di batavia.
  Jaman mojopait jabar/sunda negeri merdeka.
  Jadi tiada hub piramid jabar dgn mojopait (aslinya sih negeri 
Majalengka dan atau wilwatikta).


Saya agak heran mengapa sejarah sunda itu agak sedikit gelap dibanding 
sejarah kerajaan lain di nusantara. Paling tidak sewaktu pelajaran sejarah saya 
sekolah dulu. Apakah ada usaha penghapusan sejarah sunda oleh majapahit ? Atau 
karena secara keseluruhan Majapahit

Re: [iagi-net-l] Kerajaan Sunda - [was: GUNUNG PADANG... Angle of Repose]

2012-02-19 Terurut Topik R.P.Koesoemadinata
Saya tidak mengatakan kerajaan Sunda berkembang terus setelah Sriwijaya 
menguasai Jawa, tetapi kelihatannya terdesak ke pedalaman, dan membentuk dan 
bertahan sebagai kerajaan Galuh dan kerjaan Pajajaran, dan peninggalan 
sejarahnya adalah candi Bojongmene di Bandung, dan Cani Cangkuang di Garut, dan 
Candi Pananjung di Pangandaran. Keberadaan Galuh itu diketahui keberadaannya 
dengan adanya perang Bubat, yang juga diabadikan dalam bentuk sendra-tari di 
Bali.
Hubungan dari Gunung Padang dengan Tarumanagara tentu belum diketahui. Saya 
kira budaya megalitik Gunung Padang itu terjadi beberapa ribu tahun sebelum 
Masehi. Juga belum diketahui hubungannya antara budaya mikrolitik danau purba 
Bandung dengan budaya megalitk Gunung Padang. Tetapi ada petunjuk bahwa telah 
terjadi hubungan antara budaya mikrolitik danau purba Bandung dengan 
Tarumanagara pada abad-abad permulaan Masehi
RPK
  - Original Message - 
  From: Muhammad Razi 
  To: iagi-net@iagi.or.id 
  Sent: Sunday, February 19, 2012 5:31 PM
  Subject: Re: [iagi-net-l] Kerajaan Sunda - [was: GUNUNG PADANG... Angle of 
Repose]


  Jadi kerajaan Sunda terus berkembang meski Sriwijaya sangat kuat di abad ke 
-7? mungkin cukup sulit membuktikannya.
  satu poin yg perlu garisbawahi adalah jika ada satu peninggalan sejarah 
berupa candi atau bangunan lain, belum tentu culture-nya insitu kan ya, 
  Sriwijaya membangun borobudur di jawa tengah instead of sumatera, 
jangan-jangan Aztec membangun candi Sukuh sebagai tanda daerah kekuasaannya 
juga 
  kalaupun nanti gunung padang terbukti sebagai piramide man-made, apa tidak 
mungkin ini hanya candi penanda daerah kekuasaan juga sementara pusat kerajaan 
(pusat peradaban) bukan di Cianjur tapi di benua lain
  Jadi Indonesia (sunda-land) hanya sebagai wilayah transit saja untuk menuju 
tempat yg lebih subur (china daratan misalnya yg terbukti sudah memiliki bukti 
peradaban pertanian sejak 10,000 BCE)


  salam
  Razi


  2012/2/19 R.P.Koesoemadinata koeso...@melsa.net.id

Oh tidak demikian, pada waktu Tarumanagara pun negara ini sudah 
mengembangkan wilayahnya ke Cekungan Bandung via Citarum sebagai mana 
ditunjukkan oleh Candi Bojongmene dekat Ujung Berung, bahkan juga ke daerah 
Garut sebagaimana ditunjukkan oleh Candi Cangkuang. Diperkirakan berkembang 
terus sampai Galuh (Ciamis) dan memunculkan kerajaan Sunda Galuh sesudah abad 
ke-10. Apa yang terjadi dengan kerajaan Galuh sesudah perang di medan perang 
'Bubat' dengan Majapahit, tidak jelas, karena raja Galuh ikut gugur di sana. 
Tetapi ada yang mengatakan salah seorang patih-nya lolos dan kembali ke Galuh 
untuk melanjutkan pemerintahan
Selain itu Kerajaan Tarumanagara itu mencangkup wilayah Jakarta sekarang, 
dan boleh jadi juga mencakup daerah Bogor, dan memunculkan Kerajaan Sunda 
Pajajaran dengan Siliwanginya sampai munculnya Portugis dan Kean Santang/Islam 
dari Banten (yang konon masih keturunan Siliwangi).
Hanya saja keberadaan dua kerajaan Sunda ini minim dengan catatan sejarah 
tertulis, sehingga banyak berdasarkan cerita rakyat, folklore.
Kerajaan Sunda terakhir adalah Sumedang Larang (berkedudukan di Sumedang) 
pada abad ke-17 (?) yang juga dikaitkan dengan keturunan Siliwangi. Kerjaan ini 
setelah berperang dengan kesultanan Cirebon mengintegrasikan diri dengan 
Kerajaan Mataram.
Perlu diketahui bahwa dengan diketemukannya candi Batujaya ini telah banyak 
memperkaya sejarah Jawa Barat, yang mungkin belum diajarkan di sekolah.
RPK
  - Original Message - 
  From: Muhammad Razi 
  To: iagi-net@iagi.or.id 
  Sent: Sunday, February 19, 2012 1:54 PM
  Subject: Re: [iagi-net-l] Kerajaan Sunda - [was: GUNUNG PADANG... Angle 
of Repose]


  Jadi kerajaan Sunda ini punah setelah munculnya Sriwijaya di abad ke-7 
ya? pasalnya Sriwijaya membangun borobudur di Jawa tengah, tidak di ibu kota 
kerajaan (Sumatera), tentunya kerajaan di Jawa barat dan tengah di abad ke -7 
semua tunduk ke Sriwijaya 


  salam
  Razi


  2012/2/19 R.P.Koesoemadinata koeso...@melsa.net.id

Maaf, saya baru meresponse sekarang. Saya sebetulnya kurang begitu 
faham mengenai sejarah Sunda, karena situs-situs yang diketahui kurang 
spektakuler seperti di Jawa Tengah dan Jawa Timur, kecuali Megalith di G. 
Padang.
Tetapi penemuan penting dan sangat significant adalah Candi Batujaya di 
daerah Krawang, yang merupakan suatu kompleks percandian dekat sungai Citarum. 
Candi-candi ini bukan saja merupakan tempat ibadah Buddha, tetapi juga meliputi 
pemukiman.
Suatu thesis doktor mengenai Candi Batujaya ini dipublikasikan tahun 
2010 oleh Penerbit Kiblat Buku Utama di Bandung bersama Pusat Penelitian 
Arkeologi Nasiona, Ecole Francaise d'extreme Orient,  dan dapat dibeli di 
Gramedia. Thesis doktor dari Dr. Hasan Djafar ini dipertahankan di UI tahun 
2007.
Candi ini dibangun dengan batubata (bukan batu andesit seperti 
Borobudur), dan juga merupakan candi Buddha. Bata terbuat

Re: [iagi-net-l] Pertamina-Aramco Kerja Sama Bangun Kilang Tuban

2012-02-19 Terurut Topik R.P.Koesoemadinata
Yang saya dengar minyak mentah Indonesia berkwalitas baik, kadar belerang tidak 
ada dan harga lebih baik. Kita impor minyak mentah Saudi untuk dikilang di 
dalam negeri  karena selain lebih murah juga kwalitas kurang baik dengan kadar 
belerang tinggi, jadi sekalin import polusi!
Sama dengan petani yang tanam padi untuk beras Cianjur untuk dijual, tapi untuk 
makan sendiri beli beras C4
Entah benar, entah tidak
RPK
  - Original Message - 
  From: rumlan dwiyatno 
  To: iagi-net@iagi.or.id 
  Sent: Monday, February 20, 2012 8:53 AM
  Subject: Re: [iagi-net-l] Pertamina-Aramco Kerja Sama Bangun Kilang Tuban


  Frank, 
  Sisi ruginya hanya satu, yaitu jika refinery ini hanya bisa mengolah khusus 
minyak dari Arab Saudi saja .. What if nanti, ketemu lapangan minyak besar di 
laut jawa atau di onshore jawa atau daerah lain sana dengan API dan 
specifikasinya berbeda dengan minyak dari Arab Saudi, sementara specifikasi 
refinery ini hanya untuk minyak mentah dari Arab ?? Apakah kita akan meneruskan 
tradisi minyak mentah kita di ekspor, sementara kita mengimpor minyak mentah 
dari negeri lain? 


  Dulu, saya dibilangin, ini semua disebabkan minyak mentah kita lebih bagus 
dan harganya lebih mahal, sementara minyak mentah negara lain harganya lebih 
murah dan kualitasnya cukup untuk kebutuhan dalam negeri. Dan saya percaya. 
Tapi,setelah sedikit mengerti tentang spesifikasi refinery yg di-design khusus 
untuk minyak mentah tertentu saja, saya baru ngeh jawabanya. Namun timbul 
pertanyaan lagi, lha kenapa tidak dibuat refinery yg bisa mengolah minyak dalam 
negeri, yg mana dengan demikian bisa mengurangi double dip biaya transportasi 
export/import minyak mentah ? 


  Untuk pertanyaan yang ini, saya belum menemukan jawaban yg memuaskan. Ada dua 
spekulasi :
  1. Hal itu tidak bisa dihindari karena kita bisa meramalkan kapan akan 
ditemukanya lapangan minyak baru di Indonesia, apalagi specifikasi API dan 
kualitasnya.  
  2. Pemikiran agak su-udzon, bahwa itu semua disengaja, supaya bussines 
transportasi yg membawa minyak mentah Indonesia keluar negeri, dan pulangnya 
membawa minyak mentah dari negara lain untuk diolah di refinery2 dalam negeri 
tetap berjalan dengan baik. Bisa dibayangkan berapa besar keuntungan dari para 
pemilik tanker2 ini ya, kecuali kalau yang punya tanker itu Pertamina sendiri, 
dengan demikian 'kerugian' double dip transportasi ini bisa diminimalisasikan. 


  Mohon pencerahanya, kalau ada yg mempunyai jawaban yg lebih tepat. Haturnuwun 
sebelumnya.


  Namun demikian, saya salut dengan perkembangan Pertamina sekarang ini, semoga 
semakin gagah berani, maju dan professional demi kesejahteraan dan kehormatan 
bangsa.


  Lebih kurangnya mohon maaf.
  Salam



--
  From: Franciscus B Sinartio fbsinar...@yahoo.com
  To: iagi-net@iagi.or.id iagi-net@iagi.or.id 
  Sent: Monday, 20 February 2012 4:37 AM
  Subject: Re: [iagi-net-l] Pertamina-Aramco Kerja Sama Bangun Kilang Tuban



  Membangun kilang di Indonesia akan lebih banyak efek positip nya dari pada 
efek negatip nya.
  terserah minyak nya dari mana.  Kalau dari Indonesia berarti menambahkan 
nilai ekonomis minyak mentah sebelum di ekspor. kalau untuk konsumsi dalam 
negeri berarti mengalihkan biaya refinnery yang dilakukan di luarnegeri ke 
dalam negeri.
  Kalau minyaknya dari luar negeri pun bagus juga, berarti membuat suatu 
industry yang akan menyerap tenaga kerja di Indonesia dan menambhakan 
penghasilan negara.


  saya tidak bisa perpikir ada efek negatip dari kerjasama ini, kecuali kalau 
Saudi Aramco minta barteran dengan sesuatu yang lain, misalnya blok yang 
prolific di Indonesia.  Tapi sampai sekarang tidak ada tanda2 kearah itu kan?


  selamat dan sukses terus untuk Pertamina




  fbs





--



--

  From: Muhammad Razi mufar...@gmail.com 
  Date: Sun, 19 Feb 2012 11:06:03 +0400
  To: iagi-net@iagi.or.id
  ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id 
  Subject: [iagi-net-l] Pertamina-Aramco Kerja Sama Bangun Kilang Tuban


  Pertamina-Aramco Kerja Sama Bangun Kilang Tuban
  Ekonomi - / Sabtu, 18 Februari 2012 21:30 WIB




  Metrotvnews.com, Jakarta: Perseroan Terbatas (PT) Pertamina dan Saudi Aramco 
Asia Company Limited meneken nota kesepahaman kerja sama pembangunan proyek 
kilang minyak berkapasitas 300.000 barel per hari di Tuban, Jawa Timur. Nota 
kesepahaman (MoU) itu termasuk melakukan kajian bersama kelayakan secara 
ekonomi pembangunan proyek kilang minyak yang nantinya terintegrasi dengan 
petrokimia.

  Setelah penandatanganan ini, maka tim pelaksana proyek akan memasuki fase 
selanjutnya, yaitu kajian bersama termasuk di dalamnya riset pasar dan analisis 
keekonomian serta studi konfigurasi kilang, kata Juru Bicara Pertamina M. 
Harun dalam siaran pers di Jakarta, Sabtu (18/2).

  

Re: [iagi-net-l] Fwd: Laporan Lengkap Tim Katastropik Purba

2012-02-18 Terurut Topik R.P.Koesoemadinata
Sebaiknya hasil geolistrik itu ditampilkan disini, beserta peta topografi 
detail serta lintasan dari survey geolistrik itu, lengkap dengan peta index 
atau koordinatnya.
Sulit membayangkan apa yang dibahas  Laporan Tim Katastropik Purba. A picture 
is worth a thousand words
RPK
  - Original Message - 
  From: bosman batubara 
  To: iagi-net@iagi.or.id 
  Sent: Friday, February 17, 2012 8:31 PM
  Subject: Re: [iagi-net-l] Fwd: Laporan Lengkap Tim Katastropik Purba


  Ah... tampilan laporan lengkapnya enggak menarik. Tadinya aku pikir 
attachment PDF yang dilay-out bagus, ada ilustrasi, foto2 dan caption yang 
menarik, ternyata cuma body text yang benar2 bikin malas baca. Kok tim yang 
bekerja di bawah koordinasi Stap Khusus Presiden Laporan Lengkap-nya enggak 
menarik ya? 


  tabik
  bosman batubara 



--
  From: Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com
  To: IAGI iagi-net@iagi.or.id; geologi...@googlegroups.com 
  Sent: Friday, February 17, 2012 1:09 AM
  Subject: [iagi-net-l] Fwd: Laporan Lengkap Tim Katastropik Purba



  FYI


  -- Forwarded message --
  From: e_ridzky e_rid...@yahoo.com
  Date: 2012/2/16
  Subject: Laporan Lengkap Tim Katastropik Purba
  To: Ketua IAGI - Rovicky rovi...@gmail.com



  *Tujuan tim tidak mencari piramid*


  Laporan Lengkap Tim Katastropik Purba

  Bermula meneliti data kebencanaan di masa silam, Tim Katastropik Purba 
menguak peradaban di masa silam yang musnah.

  Tim Katastropik Purba bentukan Staf Khusus Presiden telah merampungkan riset 
awal. Tim ini meneliti apakah ada keterkaitan antara kejadian bencana di masa 
silam dengan peradaban masa lalu untuk dibandingkan di masa kini. Tim ini 
terdiri dari DR. Danny Hilman, DR. Andang Bachtiar, DR. Budianto 'Didit' 
Oentowirjo, DR. Wahyu Triyoso, DR. Irwan Meilano, DR. Hamzah Latief, Ir. Wisnu 
Ariestika dan Ir. Juniardi. 

  Pada awalnya tim ini menjadikan objek utama riset melalui data kebencanaan 
dan anomali Gunung Sadahurip dan beberapa situs yang terkubur karena diduga 
kuat karena bencana. Dengan segala kehati-hatian, serta pengujian 
alat/teknologi yang digunakan, maka tim juga mengembangkan riset di beberapa 
tempat lain seperti Banda Aceh, Trowulan dan situs megalitikum Gunung Padang.

  Karena di Gunung Padang hasil uji teknologi menunjukkan kemiripan dengan 
Gunung Sadahurip, maka tim memutuskan untuk terlebih dahulu melakukan tahap 
pengeboran untuk membuktikan uji teknologi. Hasilnya ternyata membuktikan bahwa 
ada kesesuaian antara uji teknologi dan hasil pengeboran. 

  Di Gunung Padang tim menemukan bangunan yang terpendam berupa man made 
structures. Hasil yang didapat di Gunung Padang sekaligus mengalibrasi obyek 
riset utama yaitu Gunung Sadahurip yang direncanakan pengeborannya dilakukan 
pada bulan Maret ini. 

  Laporan Riset Gunung Padang

  1. Dari analisis morfologi Gunung Padang jelas memperlihatkan Gunung Padang 
seperti sebuah gundukan besar di kaki sebuah punggungan dari Gunung Karuhun 
(perbukitan tinggi di selatan Gunung Padang). Artinya, interpretasi geologi 
yang paling mungkin adalah gunung api purba atau intrusi batuan beku. Tapi 
apakah demikian? Dari hasil survei lintasan Geolistrik (memakai SuperSting R8) 
tidak mendukung interpretasi geologi ini. 

  Ada beberapa lintasan geolistrik yang dibuat: Dua lintasan dengan spasing 
elektroda 3m dan 8m untuk penampang Utara-Selatan, tiga lintasan dengan spasing 
elektroda 1m, 4m, 10m untuk penampang Barat-Timur (catatan: spasing elektroda 
3m dengan jumlah electrode 112 depth of penetrationnya ~ 60m, yang 8m sampai 
200 m-an). Singkatnya, data geolistrik tidak memperlihatkan struktur intrusi 
magma, volcanic plug ataupun gunung purba, melainkan satu geometri yang sangat 
unik dan sepertinya tidak alamiah. Inti gambaran subsurface Gunung Padang. Dari 
atas 0 - ~20m adalah lapisan horizontal dengan resistivity ratusan Ohm-meters.

  Di bawah itu ada lapisan dengan resistivity ribuan Ohm-meters (warna merah) 
dengan tebal sekitar 20-30meter, miring ke Utara tapi anehnya bagian atas 
lapisan miring ini seperti terpancung rata (di kedalaman 20 meteran itu) dan 
membaji pas di ujung selatan Situs. Ini mengindikasikan bahwa dari depth 20 
meter ke atas adalah man-made structures. Lapisan merah diduga adalah batuan 
keras massif - batuan andesit-basalt. Di bawah lapisan merah adalah lapisan 
batuan yang low-resistivity - kemungkinan berpori dan ber-air. 

  Tapi yang unik adalah adanya bentukan biru besar membulat di bawah situs yang 
sangat rendah resistivitasnya (mendekati 1 atau true conductor). Keunikan tidak 
berhenti di situ, di bawah si biru bulat itu ada lapisan dengan resistivitas 
tinggi (merah) - batuan keras yang berbentuk seperti cekungan atau cawan 
raksasa yang posisinya kira-kira sekitar 100 meter dari puncak atau sedikit di 
bawah level tempat parkir di permulaan tangga untuk naik ke situs. Penampakan 
cawan ini sangat konsisten 

Re: [iagi-net-l] Kerajaan Sunda - [was: GUNUNG PADANG... Angle of Repose]

2012-02-18 Terurut Topik R.P.Koesoemadinata
Maaf, saya baru meresponse sekarang. Saya sebetulnya kurang begitu faham 
mengenai sejarah Sunda, karena situs-situs yang diketahui kurang spektakuler 
seperti di Jawa Tengah dan Jawa Timur, kecuali Megalith di G. Padang.
Tetapi penemuan penting dan sangat significant adalah Candi Batujaya di daerah 
Krawang, yang merupakan suatu kompleks percandian dekat sungai Citarum. 
Candi-candi ini bukan saja merupakan tempat ibadah Buddha, tetapi juga meliputi 
pemukiman.
Suatu thesis doktor mengenai Candi Batujaya ini dipublikasikan tahun 2010 oleh 
Penerbit Kiblat Buku Utama di Bandung bersama Pusat Penelitian Arkeologi 
Nasiona, Ecole Francaise d'extreme Orient,  dan dapat dibeli di Gramedia. 
Thesis doktor dari Dr. Hasan Djafar ini dipertahankan di UI tahun 2007.
Candi ini dibangun dengan batubata (bukan batu andesit seperti Borobudur), dan 
juga merupakan candi Buddha. Bata terbuat dari tanah liat dengan camburan 
jerami, sehingga radiometric dating dapat dilakukan, yang menghasilkan umur 
sekitar 500 tahun (abad ke-6) sesudah Masehi, jadi jauh sebelum Borobudur dsb. 
Artefact yang banayk diketemukan sangat sesuai dengan artefact yang diketemukan 
di bukit Kordon Dago-Pakar, kecuali di Batujaya tidak diketemukan artefak 
obsidian (kalau adapun sangat-sangat jarang). Ini menunjukkan bahwa mungkin 
sudah ada komunikasi lewat sungai Citarum dengan budaya yang terdapat di 
Cekungan Bandung.
Complex Candi ini sedang direstorasikan oleh Pusat Penelitian dan Pengembangan 
Arkeologi Nasional (Dinas Purbakala?), dan paling tidak 2 sudah selesai.
Yang menarik adalah bahwa candi ini menunjukkan bahwa peradaban di Jawa Barat 
telah mendahului yang berada di Jawa Tengah/Timur, serta juga menunjukkan bahwa 
agama Buddha telah mendahului agama Hindu sampai di Jawa. 
Jadi Candi Batujaya itu dibangun semasa Kerajaan Tarumanagara yang dimulai abad 
ke-6 dan dan berlanjut sampai ke Abad ke 10 waktumana Tarumanagara di serang 
oleh Kerajaan Sriwijaya.
Dengan demikian Kerajaan Sunda seperti yang di Pajajaran dan yang di Galuh, itu 
adalah tergolong 'recent', bahkan Pajajaran masih ada mejelang datangnya orang 
Portugis, sedangkan yang berperang dengan Majapahit di medan 'bubat' adalah 
kerajaan Galuh. Buku sejaran tentang Sunda yang sekarang ini kebanyakan 
mengenai yang masih 'recent' ini. Candi-candi di Jawa Barat seperti di 
Cangkuang (Garut) dan yang dekat Bandung belum jelas hubungannnya.
RPK

  - Original Message - 
  From: Bandono Salim 
  To: iagi-net@iagi.or.id 
  Sent: Thursday, February 16, 2012 8:46 AM
  Subject: Re: [iagi-net-l] Kerajaan Sunda - [was: GUNUNG PADANG... Angle of 
Repose]


  Sekarang banyak buku ttg sejarah Sunda. Kebanyakan tertulis dlm bhs sunda jua.
  Kalau ini aku tak berani cerita karena baru sekedar baca, belum jadi 
pengetahuan di kepalaku, apalagi faham.
  Pak Kusumadinata dapat bantu?
  Powered by Telkomsel BlackBerry®

--

  From: Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com 
  Date: Thu, 16 Feb 2012 08:27:14 +0700
  To: iagi-net@iagi.or.id
  ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id 
  Subject: [iagi-net-l] Kerajaan Sunda - [was: GUNUNG PADANG... Angle of Repose]


  Aku ubah dikit judulnya.


  2012/2/16 Bandono Salim bandon...@gmail.com

Nah nah, jabar the lain afiliasi majapait. Terafiliasi mah jaman sultan 
agung mau perangi kompeni di batavia.
Jaman mojopait jabar/sunda negeri merdeka.
Jadi tiada hub piramid jabar dgn mojopait (aslinya sih negeri Majalengka 
dan atau wilwatikta).


  Saya agak heran mengapa sejarah sunda itu agak sedikit gelap dibanding 
sejarah kerajaan lain di nusantara. Paling tidak sewaktu pelajaran sejarah saya 
sekolah dulu. Apakah ada usaha penghapusan sejarah sunda oleh majapahit ? Atau 
karena secara keseluruhan Majapahit mendominasi nusantara sedangkan Sunda sudah 
'merdeka' dimana akhirnya sejarah Sunda 'terpinggirkan' ?
  Mohon pencerahan atau info ttg Sejarah Sunda.


  RDP 

Re: [iagi-net-l] Dating situs arkeologi, bagaimana kaidahnya ?

2012-02-12 Terurut Topik R.P.Koesoemadinata
Untuk diketahui bahwa memang di banyak situs megalithic sering diketemukan alat 
music dari batu, yang konon katanya benar2 bisa bunyi kalau dipukul
Bahkan secara petrologi dikenal batuan yang bernama phonolith, kalau dipukul 
bunyi
RPK
  - Original Message - 
  From: Rovicky Dwi Putrohari 
  To: iagi-net@iagi.or.id 
  Sent: Monday, February 13, 2012 7:17 AM
  Subject: Re: [iagi-net-l] Dating situs arkeologi, bagaimana kaidahnya ?


  Terimakasih Mas David, ... Ilmu baru.

  Saya bisa menerima argumen serta cara berpikir hal ini. Jadi kalau di Situs 
Megalitik di Gunung Padang yg konon ditemukan alat musik apakah 
diinterpretasikan sebagai alat jaman megalitik ataukah itu peninggalan jaman 
yang lebih moderen ?
  Memang logika manusia yang menggunakan peninggalan jaman dulu sering kita 
jumlai. Misalnya Borobudur yang hingga saat ini masih dipergunakan sebagai 
tempat pemujaan. Tentunya bila ada sendok tercecer di Borobudur tidak 
diinterpretasikan bahwa jaman dinasty Syailendra sudah makan dengan sendok 
garpu kan ?

  Namun berbeda dengan diketahuinya pelurusan Borobudur-Pawon-Mendut saat ini. 
Barangkali memang mereka saat membangunnya sudah menggunakan ilmu kanuragan 
(kesaktian) sehingga mampu membuat pelurusan ini. Atau bisa jadi kebetulan saja 
(cmiiw)



  Salam
  RDP


  2012/2/12 David david_ontos...@yahoo.com

Dear Pak Rovicky dan Bapak / ibu yth



Sewaktu mahasiswa dulu pernah melakukan project bersama dengan tim dari 
Geologi, Geografi dan Arkeologi UGM untuk situs pra sejarah gua-gua di Gunung 
Kidul / Pegunungan Selatan. Dari situ, saya mencoba memahami arkeologi dimana 
sederhananya dibagi tiga : arkeologi pra sejarah, arkeologi sejarah dan 
arkeologi modern. Untuk arkeologi pra sejarah, karena tidak ada rekaman 
tertulis (rekaman tertulis adalah batasan mutlak antara pra sejarah  dan 
sejarah), maka hanya ada dua peninggalan : artefak (art = hasil cipta, rasa dan 
karya manusia), dan ekofak (pola keruangan situs : geologi, geografi, 
arsitektur, paleoantropologi, dll. 



Karena tidak ada bukti tertulis dan rekaman ada dua macam tersebut, yang 
bisa di tarik untuk penanggalan hanya dua : artefak (benda - nya) dan ekofak 
(pola susunan material dan suasana yang menutupinya). Untuk penelitian yang 
menghadirkan dua macam temuan arkeologi prasejarah berupa megalitik dan logam 
pada satu situs yang berdekatan atau satu situs yang sama, ada salah satu 
contohnya yakni di situs megalitik di Stone henge, Inggris (menurut versi 
National Geographic 2011). Nature-nya masyarakat indigenous Inggris pada jaman 
Stone henge adalah budaya megalitik. Hadirnya teknologi logam (melalui temuan 
logam pada situs yang sama dengan StoneHenge) diyakini datang belakangan 
melalui pendatang dari daratan eropa (kemungkinan dari Prancis) dengan cara 
pertukaran budaya dan mengubah budaya asli a'la masyarakat primitif feodal - 
centris di Inggris menjadi sistem multi kerajaan dengan unsur - unsur logam 
yang kuat (sampai sekarang). 



Jadi penanggalan yang dilakukan pada peneiltian arkeologi, pada umumnya 
tidak hanya pada material yang terkubur (penanggalan unsur karbon umumnya untuk 
 tulang belulang), tapi juga pada material yang mengubur dan pola hubungan 
super posisi hingga pola interupsi budaya nya. Mana yang hadir duluan, dan mana 
yang interupt belakangan.


Begitu kira - kira...



Salam


David 02







From: Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com
To: IAGI iagi-net@iagi.or.id; geologi...@googlegroups.com 
geologi...@googlegroups.com 
Sent: Sunday, February 12, 2012 10:46 PM
Subject: [iagi-net-l] Dating situs arkeologi, bagaimana kaidahnya ?



Saya tertarik tentang bagaimana melakukan dating atauentarikhan sebuah 
situs arkeologi ? Apakah sama dengan petarikhan batuan ?
Kalau ditempat sebuah situs megalitik diketemukan artefak yg meripakan 
peninggalan jaman perunggu, apakah ditarikh sebagai peninggalan megalitik atau 
peninggalan jaman perunggu ?

Karena bisa menjadi salah tafsir apabila saya menganggap situs ini 
peninggalan megalitik yang memiliki tehnologi tinggi di jamannya. Ataukah 
memang hatus begitu cara penarikan kesimpulan atau interpretasinya ?

Salam
Rdp

-- 
Sejarah itu tidak pernah usang untuk terus dipelajari







  -- 
  Sejarah itu tidak pernah usang untuk terus dipelajari


Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

2012-02-11 Terurut Topik R.P.Koesoemadinata
Saya tidak mendapatkan kesan demikian dari talk-show di TV One kemarin. Saya 
pikir Pemda Garut cukup netral bahkan positif. Yang dikatakan adalah kalau ada 
yang mau meneliti ya silahkan saja, tidak akan dihalang-halangi
Positif-nya tidak akan menghalang-halangi yang mau research.
RPK
  - Original Message - 
  From: taufik.ma...@gmail.com 
  To: iagi-net@iagi.or.id 
  Sent: Saturday, February 11, 2012 10:43 PM
  Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO


  Saya sejak awal kurang antusias terhadap masalah ini karena masih banyak 
potensi sumber daya alam di Garut dan sekitarnya yang lebih bermanfaat untuk 
dibahas dan dikembangkan bagi perkembangan ilmu dan kesejahteraan masyarakat 
dibandingkan masalah ini yang mendadak hangat (apa ada skenario lain?).

  Tapi salut dan apresiasi tinggi atas penelitian ilmiah dari para sahabat yang 
lebih pakar dan peduli (Mang Okim, Mas Andang, Pak Danny, dll) dalam aplikasi 
ilmu (geologi, arkeologi, dll) terhadap kasus ini dan yang sejenisnya.

  Sedangkan pada sisi lain dalam Talkshow di TVOne tsb, Bupati Garut (mewakili 
pemda  pemerintah?) mencoba membahas dengan prinsip pembuktian terbalik. Jadi 
itu pasti piramid dan dicari alasan untuk mendukungnya. Silakan saja dianalisa 
dan disampaikan asal logis dan tanpa rekayasa ilmiah.

  Jelas ada benang merah nya dan alternatif solusi menurut saya untuk terus 
diteliti secara komprehensif dan hasil penelitian ilmiah harus merdeka dan 
independen sesuai kaidah disiplin berbagai ilmu terkait. Masyarakatpun perlu 
mendapatkan penjelasan yang obyektif, sehingga boleh berpendapat sesuai 
pandangannya.

  Selanjutnya, mari bersama membangun bangsa sesuai kemampuan kita yang 
bermanfaat untuk semuanya.

  Salam akhir pekan.


  TAM
  NPA 3005


  Powered by Telkomsel BlackBerry®

--

  From: ajis...@ymail.com 
  Date: Sat, 11 Feb 2012 15:04:22 +
  To: iagi-net@iagi.or.id
  ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id 
  Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO


  Ada satu comment bupati yg gak enak, saya tidak menyuruh pak miko melakukan 
penelitian, itu mendahuluan pemda.
  Heheheterus maju mang okim.

  Salam
  SA
  Sekjen IAGI 2011-2014



  sent from my @ipad

--

  From: dartadjud...@yahoo.co.id 
  Date: Sat, 11 Feb 2012 14:36:48 +
  To: IAGIiagi-net@iagi.or.id
  ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id 
  Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO


  Bupati Garut ngotot pertahankan pendapat G Sadahurip sbg pyramid dgn argumen 
bahwa secara bentuk dari tampak atas benar2 simetris. 
  Mang Okim dan Arkeolog sampaikan argumen2 ilmiah yg tdk mendukung pendapat 
Bupati, tapi tetap saja sang Bupati bertahan dgn pendapatnya.

  Wss,
  Dar
  Powered by Telkomsel BlackBerry®

--

  From: Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com 
  Date: Sat, 11 Feb 2012 21:29:30 +0700
  To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id
  ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id 
  Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO


  Saat ini jam 9 20 di TVone ada diskusi talkshow ttg sadahurip.
  Narasumber , mang okim, arkeolog dan pak bupati garut.
  Sore tadi saya juga didatangi TVone utk soal g padang dan sadahurip ini.
  Paling tidak geologist sudah jadi berita .

  Rdp

  On Saturday, February 11, 2012, Wayan Heru Young londob...@yahoo.com wrote:
   Saya setuju sekali dengan Pak Danny dalam hal bahu-membahu ini..
   Memang seharusnya dalam hal ini (atau mungkin dalam setiap penelitian 
arkeologi) ada masukan dari berbagai disiplin ilmu, termasuk geologi yang cukup 
penting.
   Di beberapa universitas di luar negeri sudah mulai ada program S2 
Geoarcheology, yang menjembatani antara ilmu geologi-geophysics dan archeologi 
serta paleoantropologi.
   Keahlian menginterpretasi keadaan bawah permukaan yang dimiliki oleh 
geologist/geophysics tentu akan sangat membantu archeologist.
   Geologi kan bukan hanya melulu pekerja minyak atau tambang atau sipil saja 
toh?
   Salam,
   Heru
   
   From: Danny Hilman Natawidjaja danny.hil...@gmail.com
   To: iagi-net@iagi.or.id
   Sent: Saturday, February 11, 2012 5:36 PM
   Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
  
   Para Arkeolog sudah meneliti di Situs Gunung Padang ini sejak tahun 1980-an.
   Pak Luthfi Yondri itu salah satunya yang meniliti situs tahun 2000-an.
   Oleh para arkeolog keliatannya penelitian Situs Gunung Padang ini SUDAH
   DIANGGAP SELESAI.  Metoda arkeologi tidak akan mampu mengungkap bangunan
   yang terkubur karena SOP-nya kalau ada artefak baru bisa gali.  Kalau
   digali, misalnya, sudah 2 meter tidak ketemu artfak, ya sudah berhenti,
   tidak ada alasan lagi bagi mereka untuk mneruskan penelitian.  Pak Lutfi itu
   tahun 2000 sudah trencing 

Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring

2012-02-08 Terurut Topik R.P.Koesoemadinata
Apakah dalam acara pemboran ini tidak ada alat seperti endoscope yang dipakai 
di ilmu kedokteran, yaiut kamera kecil (dan pencahayaannya) yang digantung pada 
kabel serat optik dan dimasukkan ke dalam lubang bor. Begitu ada gejala ruangan 
kososng(circulation loss, core loss dsb), langsung bisa di lihat di monitor. 
Saya pernah lihat ini entah di Discovery Channel atau di National Geographic 
(atau mungkin di film Indiana Jones?). Saya pikir alat ini dapat dibuat lokal 
(mungkin Pak Andri dari Geologi ITB juga bisa)
Wassalam
RPK
  - Original Message - 
  From: Andang Bachtiar 
  To: iagi-net@iagi.or.id 
  Sent: Thursday, February 09, 2012 8:40 AM
  Subject: RE: [iagi-net-l] Gn Padang Coring


  Seperti juga prosedur2 yang jamak diterapkan di eksplorasi migas, mineral, 
airtanah, dan sejenisnya, tentu saja pemboran dilakukan setelah data2 geologi 
permukaan dan geofisika bawah permukaan diakuisisi, diinterpretasi dan 
disintesakan (sehingga ketemu prospek area dan rencana lokasi pemboran). 
Geolistrik dengan berbagai konfigurasi dan spread baik 2D maupun 3D, GPR 
berbagai frekwensi, dan juga Geomagnet survey telah dilakukan di bulan2 sebelum 
pemboran tersebut. Dari berbagai data itulah kami melihat anomali2 yang salah 
satunya berupa geometri ruang dengan anomaly radar, resistivity dan 
kemagnetan yang konsisten berulang, sehingga kamipun menentukan 4 rencana 
lokasi pemboran untuk membuktikan berbagai hal terkait dengan anomali2 
tersebut. Setelah pemboran 2 lubang tersebut, kami putuskan untuk berhenti 
dulu, menganalisis semua data, sample, dan menunggu hasil analisis lab, untuk 
nantinya dituntaskan pada 2 pemboran berikutnya.

  Mohon maaf kepada kawan2 di milis, karena data masih terus kita olah dan 
hasil pemboran sedang kita kalibrasikan ke image2 produk awal geophysical 
survey, maka sampai saat ini kami masih belum bisa share image2 tersebut, 
kuatir nantinya malah salah kaprah: dianggap hasil akhir.

   

  Ada beberapa kawan yang menawarkan diri untuk ikut berpartisipasi dan kami 
sangat sambut baik, tentunya dengan prinsip sama2 belajar dan voluntarism 
-sukarela, seperti juga sifat dari Tim kami semula yang multi disiplin, 
swadaya, swadana bantingan, dan tidak setengah2. Beberapa sample sudah akan 
dibantu analisis POLLEN-nya oleh kawan2 spesialis, demikian juga sample2 batuan 
kami.

   

  Salam

  ADB

   

   

  From: kartiko samodro [mailto:kartiko.samo...@gmail.com] 
  Sent: Thursday, February 09, 2012 7:55 AM
  To: iagi-net@iagi.or.id
  Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring

   

  Apa ada pengukuran indirect (gpr, geolistrik dsb) yang dilakukan sebelum 
pemboran ? kalau ada tentu bisa dibandingkan dengan pengukuran yang dilakukan 
di sadahurip untuk memutuskan apakah di sadahurip perlu juga dibor.

  2012/2/8 abacht...@cbn.net.id

  Rekan2 geosains,

  Pd seminar 7Feb 2012 ttg Bencana Katastropik Purba di Jkt telah kami 
paparkan hasil temuan sementara penelitian - pemboran inti di atas Gn. Padang 
yg baru saja selesai Minggu 5Feb 2012 (2hr sebelumnya). Bahwa kami telah 
menembus tembok konstruksi miring sampai minimal kedalaman 17m di teras-3 dan 
kmungkinan itu menerus sampai TD bor @26m; dan bahwa kami telah menembus 
ruangan berisi pasir lepas kering berbutir sangat seragam 500-710mikron di 
kedalaman 8m sampai 10m, dan 2 ruang serupa di bawahnya dg masing2 ketebalan 
1,5m dan 80cm yg dibatasi satu dengan lainnya secara vertikal oleh konstruksi 
batu andesit lapuk. Total loss dan pipe stuck menyertai pemboran inti di 
interval2 tsb shg harus banyak mencampurkan polimer di air pemboran. Di bawah 
Gn. Padang kemungkinan besar ada bangunan2/ruangan2 bikinan manusia.

  Dan kami umumkan juga hasil penarikhan karbon (carbon dating) pada sample 
paleosol kedalaman 3,5m di teras 3 yg menghasilkan umur 4500 +/- 130 th yg 
lalu. Selama ini blm pernah dilakukan penarikhan karbon pada situs 
megalitikum Gn Padang tsb, para arkeolog hanya memperkirakan dari kesamaan 
bentuk, teknologi, dan interpretasi kegunaan bangunan berundak tsb bahwa situs 
Gn. Padang berumur 2500th.

  Dengan demikian hasil awal kami paling tidak menunjukka suatu fakta baru yg 
berbeda dg pemahaman sebelumnya bahwa situs Gn. Padang tsb hanyalah situs di 
atas permukaan tanah saja dan umurnya hanya 2500th. Sampai sekarang kami masih 
terus mengolah data dan sample, serta menunggu hasil2 dr lab analyses yg sdg 
kami lakukan. Insyaallah penulisan / publikasi ilmiah lengkap dan laporan 
rekomndasi ke pihak2 terkait akan kami lakukan dengan seksama dan dalam waktu 
sesingkat2nya.

  Salam
  ADB-DHN
  Powered by Telkomsel BlackBerry®

   



  __ NOD32 5559 (20101024) Information __

  This message was checked by NOD32 antivirus system.
  http://www.eset.com


Re: [iagi-net-l] KUNJUNGAN STEPHEN OPPENHEIMER KE PR5ESIDEN SBY

2012-02-05 Terurut Topik R.P.Koesoemadinata
 Indonesia sebagai pusat peradaban, keyakinan mang
Okim bukan  dalam  hal teknologi pembuatan piramida, melainkan dalam
industri peralatan batu khususnya  oleh  manusia paleolitik/ homo erectus.
Hal ini dibuktikan oleh von Konigswald yang dalam tempo singkat di tahun
1935, berhasil mengumpulkan lebih dari 3.000 peralatan batu paleolitik 
dari

lembah S.Baksoka di Pacitan ( dari zaman Pleistosen, Heekeren, 1957 ).
Berkat temuan tersebut, Pacitan Culture dengan peralatan batunya kemudian
muncul hampir di setiap buku Arkeologi di seluruh jagad.



Terobsesi oleh temuan von Konigwald,  alhamdulilah beberapa ribu peralatan
batu paleolitik dari daerah Ponorogo Jatim  berhasil dikumpulkan dan
diamankan, demikian juga beberapa ribu lainnya dari daerah Purbalingga
Jateng ( dalam buku Misteri Batu Klawing suntingan Dr. Tjipto dan mang 
Okim
). Di awal tahun 2012 ini, pusat industri peralatan batu prasejarah 
kembali

ditemukan di Jawa Barat, tipologinya tidak jauh berbeda dengan yang
ditemukan  di Jatim dan Jateng ( publikasinya menyusul dalam waktu 
dekat ).

Mempertimbangkan teknik pembuatan dan jumlahnya yang begitu spektakuler,
mang Okim yakin bahwa pada saat itu Indonesia benar-benar merajai 
teknologi

industri peralatan batu di dunia.



Itulah rekan-rekan sekedar sharing dari mang Okim dengan harapan semoga
penyebab musnahnya peradaban para pembuat peralatan batu tersebut dapat 
juga
dijadikan fokus penelitian bencana katastropik purba. Sejauh pengamatan 
mang

Okim, mereka adalah korban beneran dari bencana katastropik gunung api
purba. Karena banyaknya, peralatan batu ciptaan mereka seolah sesuatu yang
renewable karena selalu ditemukan di lembah-lembah sungai seusai hujan 
lebat
atau banjir. Insyaallah kalau mau, Indonesia dapat memiliki museum 
peralatan

batu prasejarah / artefak terhebat dan terlengkap di dunia - - - sebagai
saksi bahwa di masa prasejarah / paleolitik, Indonesia merupakan negara
adidaya dalam hal teknologi industri peralatan batu.



Salam cinta geologi dan arkeologi,



Mang Okim



LAMPIRAN





P1110357-40.jpg

Gambar 1 : Salahb satu dari ribuan peralatan batu paleolitik

dari Ponorogo (kiri) dan Purbalingga (kanan).Penggaris 10 cm.



P1110353-40.jpg

Gambar 2 : Salah satu dari ribuan peralatan batu paleolitik

dari Purbalingga (kiri) dan Ponorogo (kanan).Penggaris 10 cm





-Original Message-
From: R.P.Koesoemadinata [mailto:koeso...@melsa.net.id]
Sent: 05 Februari 2012 13:55
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] KUNJUNGAN STEPHEN OPPENHEIMER KE PR5ESIDEN SBY



Dari penjelasan Pak Danny, terkuak adanya pemunculan teori atau lebih yang
prinsip yang mendasar (fundamental prinsiple) baru yaitu kembalinya
Catastrophism Principle (atau dalam bahasa Indonesia disebut teori
Malapetaka) dalam ilmu geologi, dan sekarang diaplikasikan ke bidang
Archeologi, runtuhnya atau hilangnya suatu peradaban adalah disebabkan
karena adanya bencana, bencana lokal maupun bencana global.



Sebagaimana diketahui ilmu geologi modern dinyatakan setelah munculnya
Prinsip Uniformitarianism dari James Hutton yang melawan prinsip 
Malapetaka,

yang terutama meng-invoke adanya suatu  bencana global) untuk
perubahan-perubahan yang terjadi di muka bumi, khususnya kepunahan massal
yang pada waktu itu diketahui dari penelitian fossil, adanya urut-urutan
lapisan yang masing-masing mengandung susunan (assemblage) fossil tertentu
dibandingkan dengan urutan lapisan yang di atas maupun di bawahnya, yang
oleh Cuvier disebabkan terjadi malapetaka global setiap kalinya (kalau 
tidak

salah dinyatakan ada 13 kali bencana global). Prinsip ini secara telak
dikalahkan dengan prinsip uniformitarianism, di mana proses2 di bumi
berjalan seragam, kepunahan massal masih dapat diterangkan dengan evolusi
yang dipercepat (tentu sangat diperkuat dengan ajaran Darwin). Juga
gejala-gejala besar seperti Grand Canyon, Pegunungan Himalaya, dsb tidak
perlu dijelaskan dengan suatu event yang katastropik, cukup dengan 
proses-2
yang berlangsung sekarang yang sangat perlahan-perlahan tetapi berilah 
waktu

jutaan, bahkan ratusan juta tahun maka gejala geologi yang maha besar itu
akan terwujud. Prinsip uniformitarianism ini menjadi prinsip utama dalam
ilmu geologi modern bahkan masih dianut, khususnya dalam industri minyak.



Dalam presentasi mengenai geologi sejarah mengenai suatu cekungan minyak
bumi, tidak pernah disinggung terjadinya bencana untuk menjelaskan
unconformities, bahkan dalam membahas dari Kapur ke Tersier sekalipun dsb.
Namun prinsip katastrophism mulai muncul kembali dengan hasil temuan 
Alvarez

ayah-anak (Alvarez Sr adalah nuclear physicist, Alvarez Jr. Geologist) di
tahun 80-an, yang menemukan adanya peningkatan kadar isotop Irridium yang
luar biasa pada batas Kapur-Tersier yang kemudian disebutnya KT-boundary
pada Gubio Shale di Itali. Gejala ini dijelaskan dengan adanya benturan
meteor di selatan Teluk Mexico, dan menjadi sangat populer untuk 
menjelaskan
punahnya dinosaurus. Bukti-bukti untuk ini banyak

Re: [iagi-net-l] KUNJUNGAN STEPHEN OPPENHEIMER KE PR5ESIDEN SBY

2012-02-04 Terurut Topik R.P.Koesoemadinata
Dari penjelasan Pak Danny, terkuak adanya pemunculan teori atau lebih yang 
prinsip yang mendasar (fundamental prinsiple) baru yaitu kembalinya 
Catastrophism Principle (atau dalam bahasa Indonesia disebut teori 
Malapetaka) dalam ilmu geologi, dan sekarang diaplikasikan ke bidang 
Archeologi, runtuhnya atau hilangnya suatu peradaban adalah disebabkan 
karena adanya bencana, bencana lokal maupun bencana global.


Sebagaimana diketahui ilmu geologi modern dinyatakan setelah munculnya 
Prinsip Uniformitarianism dari James Hutton yang melawan prinsip Malapetaka, 
yang terutama meng-invoke adanya suatu  bencana (global) untuk 
perubahan-perubahan yang terjadi di muka bumi, khususnya kepunahan massal 
yang pada waktu itu diketahui dari penelitian fossil, adanya urut-urutan 
lapisan yang masing-masing mengandung susunan (assemblage) fossil tertentu 
dibandingkan dengan urutan lapisan yang di atas maupun di bawahnya, yang 
oleh Cuvier disebabkan terjadi malapetaka global setiap kalinya (kalau tidak 
salah dinyatakan ada 13 kali bencana global). Prinsip ini secara telak 
dikalahkan dengan prinsip uniformitarianism, di mana proses2 di bumi 
berjalan seragam, kepunahan massal masih dapat diterangkan dengan evolusi 
yang dipercepat (tentu sangat diperkuat dengan ajaran Darwin). Juga 
gejala-gejala besar seperti Grand Canyon, Pegunungan Himalaya, dsb tidak 
perlu dijelaskan dengan suatu event yang katastropik, cukup dengan proses-2 
yang berlangsung sekarang yang sangat perlahan-perlahan tetapi berilah waktu 
jutaan, bahkan ratusan juta tahun maka gejala geologi yang maha besar itu 
akan terwujud. Prinsip uniformitarianism ini menjadi prinsip utama dalam 
ilmu geologi modern bahkan masih dianut, khususnya dalam industri minyak. 
Dalam presentasi mengenai geologi sejarah mengenai suatu cekungan minyak 
bumi tidak pernah disinggung terjadinya bencana untuk menjelaskan 
unconformities, bahkan dalam membahas dari Kapur ke Tersier sekalipun dsb.


Namun prinsip katastrophism mulai muncul kembali dengan hasil temuan Alvarez 
ayah-anak (Alvarez Sr adalah nuclear physicist, Alvarez Jr. Geologist) di 
tahun 80-an, yang menemukan adanya peningkatan kadar isotop Irridium yang 
luar biasa pada batas Kapur-Tersier yang kemudian disebutnya KT-boundary 
pada Gubio Shale di Itali. Gejala ini dijelaskan dengan adanya benturan 
meteor di selatan Teluk Mexico, dan menjadi sangat populer untuk menjelaskan 
punahnya dinosaurus. Bukti-bukti untuk ini banyak ditemukan dalam bentuknya 
jelaga, shocked quartz dan banyak lagi. Selain itu para ahli mulai mencari 
kawah2 meteor lainnya yang banyak diketemukan. Punahnya fauna Paleozoic di 
jelaskan pula dengan benturan asteroid, sehingga terjadi bencana jenis ini 
harus diakui sebagai proses geologi yang lumrah. Nah mulai lah kembali 
prinsip malapetaka ini atau disebut Neo-Catastrophism. Selain benturan 
asteroid sekrang juga keberadaan supervolcanic eruption mulai disadari yang 
dapat merubah iklim dunia dengan nuclear winternya dan kepunahan kehidupan 
massal, dan mulai dikenalnya konsep supervolcano yang tidak berbentuk 
kerucut, seperti Toba Supervolcano, Yellowstone Supervolcano. Juga 
keberadaan flood-basalt seperti Deccan Trap, Siberian Trap, Columbia 
Plateau, sekarang ini ditafsirkan sebagai suatu letupan yang dahsyat yang 
mengeluarkan abu dan gas-gas CO2 dan belerang dan menjadi malapetaka untuk 
seluruh dunia.


Saluran televisi seperti National Geographic, Discover Channel, BBC 
Knowledge, History sangat rajin menayangkan masalah malapetaka global ini. 
Silahkan simak di Indovision atau Cable Vision. Namun 'mainstream geology 
kelihatannya belum terlalu terpengaruhi dengan fakta-fakta ini dan masih 
mempertahankan Uniformitarianism. Paling tidak merevisinya dengan apa yang 
disebut Punctuated Uniformitarianism (proses-proses geologi  berjalan 
seperti biasa, tetapi diwarnai dengan terjadinya katastrofi pada waktu-waktu 
tertentu). Apakah prinsip ini sekarang sudah diajarkan pada matakuliah 
Geologi Dasar Gl 101 atau Geologi Sejarah, saya tidak tahu. Sebagaimana 
dijelaskan di atas Prinsip uniformitarianism ini menjadi prinsip utama dalam 
ilmu geologi modern bahkan masih dianut, khususnya dalam industri minyak. 
Dalam presentasi mengenai geologi sejarah mengenai suatu cekungan minyak 
bumi tidak pernah disinggung terjadinya bencana untuk menjelaskan 
unconformities, bahkan dalam membahas dari Kapur ke Tersier sekalipun dsb.


Saya baru sadar dari penjelasan Pak Danny Hilman, bahwa Prinsip 
Neo-Catastrophism ini sekarang juga kelihatannya diterapkan dibidang 
arkeologi, bahwa suatu peradaban itu berakhir oleh karena suatu bencana, 
meskipun bencana yang bersifat lokal, seperti Peradaban Maya dengan 
piramide-nya berakhir karena bencana perubahan iklim yang dahsyat, atau 
peradaban Borobudur dengan letusan Merapi. Makanya research-nya Pak Andang 
dan Pak Danny ini giat mencari bukti-bukti adanya peristiwa bencana purba, 
seperti tsunami, gempa bumi, ledakan gunung api dan mencoba 

Re: [iagi-net-l] SADAHURIP DARI ATAS SEPEDA

2012-02-03 Terurut Topik R.P.Koesoemadinata
Puyeng juga mengikuti Diskusi Sadahurip ini, terus terang saja tambah pusing. 
Ada kepentingan politik apa saja sih soal katastrofik purba dan sadahurip ini, 
sehingga wacanna jadi panas ini?. Di satu pihak  ada yang mengatakan tidak 
hubungan antara Sadahurip dengan Katastropik Purba, ada yang mengatakan ada 
hubungan, karena munculnya peradaban diakhiri dengan katastropik. Sarasehan 
Selasa ini ada yang mengatakan tidak akan membahas Sadahurip, ada juga yang 
ngomong bakal ada, sehingga ada terjadi perdebatan sengit, sehingga banyak 
orang ingin ikut hadir dalam sarasehan ini, termasuk Ketum IAGI, padahal jumlah 
peserta dibatasi. Di satu pihak Pengda Jabar IAGI secara keburu-buru melakukan 
seminar Sadahurip dengan hasil yang jelas, seolah-olah mendahului Sarasehan 
hari Selasa di Jakarta
Jadi ada apa sebetulnya dibalik ribut-ribut ini? atau sekadar topik ini dibuat 
hot untuk banyak menarik perhatian peserta?
RPK

- Original Message - 
  From: Ok Taufik 
  To: iagi-net@iagi.or.id 
  Sent: Saturday, February 04, 2012 8:12 AM
  Subject: Re: [iagi-net-l] SADAHURIP DARI ATAS SEPEDA


  Yang,

  Kelihatannya ada kekacuan komunikasi antara tim TS, oknum ES dan ADB, Danny 
di pihak lainnya. Berulangkali ADB mengcounter berita2 yang beredar di media 
untuk menyangkal anggapan penemuan Piramida di kawasan Jawa Barat. Isu ini 
sebenarnya sudah duluan beredar di milis IA-ITB yang gencar di thread oleh 
saudara ES, jadi terjadi kesimpang siuran dimana ES ini apakah team dari TS 
atau tim mana?..sementara kalau saya tak salah, postingan undangan sarasehan yg 
di forward oleh RDP ke milis IAGI juga di kirimkan oleh oknum ES ini. Jadi 
sementara ini ada anggapan yang melenceng  ES adalah bagian dari tim TS dan 
saresahan ini juga menjadi pesan terselubung dari tim dia. Karena tim TS dengan 
gencar menggunakan media, maka gaung  bangunan piramid di jabar lebih 
terdengara, sementara ADB dan Danny hanya menggunakan jalur yg terbatas, milis 
ini, facebook tak cukup ampuh meluruskan pseudo berita tersebut.


  2012/2/3 abacht...@cbn.net.id

Luar biasa memang efek pemberitaan Sadahurip ini. Sampai2 meskipun saya 
sudah menuliskan sanggahan di IAGINET 1Feb kmrn ttg tulisan di media yang salah 
dan juga sesudahnya dikoreksi dalam pemberitaan Vivanews, tapi tetap saja 
komunitas di milis ini membayangkan akan terjadi debat yang seru di acara 
Seminar 7Feb nanti ttg Sadahurip piramid vs non-piramid.

Padahal dlm sanggahan saya dan koreksi berita yg dituliskan Vivanews jelas2 
saya sebutkan bhw saya dan Danny Hilman akan banyak membahas ttg riset2 kami 
yang jauh lebih banyak progress-nya dibanding Sadahurip - yg meski sdh dimulai 
setahun lalu dg berkali-kali akuisisi data tapi kami anggap statusnya masih 
belum sampai pada kesimpulan ttg piramid atau bukan. Kami akan banyak fokus 
pada Banda Aceh, Batujaya, Trowulan, dan Gunung Padang. Sementara u/Sadahurip 
kami akan tampilkan hasil beberapa kali survey: akuisisi GG surface dan 
subsurface data, mapping, sampling dan lab analyses, Jadi yg kami lakukan bukan 
sehari kunjungan dan bukan sekedar surface makro saja. Itupun dari awal kemarin 
(dan saya tegaskan lagi sekarang) kami belum sampai pada kesimpulan piramid 
atau non-piramid, krn masih akan ada akuisisi data lagi yg akan kami lakukan 
Maret mendatang (auger, coring, trenching, dsb).

Perdebatan seru tentang piramid vs non piramid mungkin akan terjadi minggu 
depan itu kalau saja yg tampil Turangga Seta (TS) yg secara terbuka mengumumkan 
mereka bekerja atas petunjuk gaib dsb. Tapi kami bukan TS dan kami tidak punya 
kaitan dg TS, spt juga sdh dijelaskan oleh Danny Hilman di postingnya di thread 
serupa ini sebelumnya (malah kami jadi korban mereka). Makanya kalau konco2 
IAGI mengharapkan akan ada debat seru, adu argumen membela piramid vs mentah2 
menolak piramid, terus ada pengambilan keputusan / kesimpulan seminar seperti 
dulu di 2007 IAGI melakukannya untuk kasus Lapindo (yg diprotes terbuka dan 
jadi berkepanjangan sesudahnya), sampeyan semua salah menduga. Para proponen 
anti piramida gak akan punya lawan tanding di seminar itu nanti krn memang TS 
tdk naik panggung, sementara kami hanya akan menampilkan data dan analisis kami 
serta membahas berbagai kemungkinan interpretasinya, tapi blm memutuskan apa2.

Malahan lebih seru hasil2 riset kami di Gn Padang, Trowulan, Batujaya, dan 
Banda Aceh, lho.

Dan soal kekuatiran bbrp orang bhw keputusan/kesimpulan seminar sudah 
dipersiapkan sebelumnya, shg yg hadir nanti dianggap menyetujuinya (spt kasus 
Seminar IAGI 2007 Lumpur Lapindo): hal itu benar2 out-of-context. Lha wong 
judul seminarnya saja: “MENGUAK TABIR PERADABAN DAN BENCANA KATASTROPIK PURBA 
DI NUSANTARA UNTUK MEMPERKUAT KARAKTER DAN KETAHANAN NASIONAL” koq 
kesimpulannya ttg Sadahurip itu piramid atau bukan. Saya pikir itu kejauhan. 
Lagi pula, saya dan Danny blm akan menyimpulkan status Sadahurip di 
sarasehan/seminar itu krn riset kami sedang berlangsung, ngapain juga ikutan 

Re: [iagi-net-l] SADAHURIP DARI ATAS SEPEDA

2012-02-03 Terurut Topik R.P.Koesoemadinata
Jadi kelihatannya tidak akan terjadi debat sengit soal piramid Sadahurip, 
walaupun Sadahurip merupakan point terakhir dalam acara Sarasehan ini. Menurut 
acara Sarasehan  yang akan bicara ada 5 orang; Sudjatmiko, Awang Satyana, Danny 
Hilman, Andang Bachtiar dan Tim Bencana Katastropik Purba. Danny dan Andang 
tidak akan berkesimpulan pro-piramida, tetapi hanya menyajikan datanya saja 
(entah kalau Awang ada di pihak mana). Jadi tinggal Tim Bencana Katastropik 
Purba saja yang mungkin masih akan mengadakan perlawanan , itu pun diragukan 
kehadilrannya, jadi akan di w.o (menyerah kalah sebelum bertanding). Tapi 
mungkin juga masih akan ada dukungan dari komentator Prof Openheimer dan 
assistentnya prof Aryo Santos.
Ya mudah-mudahan masih tetap seru.

Di Indonesia itu setiap Seminar, Sarasehan atau apapun namanya tentu harus 
memberikan suatu kesimpulan dan saran2. Kalau tidak masyarakat akan bertanya: 
Bagaimana tuh kesimpulan seminar ini, yang sudah menghabiskan banyak biaya, 
masa tidak menghasilkan apa-apa?

RPK

  - Original Message - 
  From: abacht...@cbn.net.id 
  To: iagi-net@iagi.or.id 
  Sent: Friday, February 03, 2012 10:32 PM
  Subject: Re: [iagi-net-l] SADAHURIP DARI ATAS SEPEDA


  Luar biasa memang efek pemberitaan Sadahurip ini. Sampai2 meskipun saya sudah 
menuliskan sanggahan di IAGINET 1Feb kmrn ttg tulisan di media yang salah dan 
juga sesudahnya dikoreksi dalam pemberitaan Vivanews, tapi tetap saja komunitas 
di milis ini membayangkan akan terjadi debat yang seru di acara Seminar 7Feb 
nanti ttg Sadahurip piramid vs non-piramid.

  Padahal dlm sanggahan saya dan koreksi berita yg dituliskan Vivanews jelas2 
saya sebutkan bhw saya dan Danny Hilman akan banyak membahas ttg riset2 kami 
yang jauh lebih banyak progress-nya dibanding Sadahurip - yg meski sdh dimulai 
setahun lalu dg berkali-kali akuisisi data tapi kami anggap statusnya masih 
belum sampai pada kesimpulan ttg piramid atau bukan. Kami akan banyak fokus 
pada Banda Aceh, Batujaya, Trowulan, dan Gunung Padang. Sementara u/Sadahurip 
kami akan tampilkan hasil beberapa kali survey: akuisisi GG surface dan 
subsurface data, mapping, sampling dan lab analyses, Jadi yg kami lakukan bukan 
sehari kunjungan dan bukan sekedar surface makro saja. Itupun dari awal kemarin 
(dan saya tegaskan lagi sekarang) kami belum sampai pada kesimpulan piramid 
atau non-piramid, krn masih akan ada akuisisi data lagi yg akan kami lakukan 
Maret mendatang (auger, coring, trenching, dsb).

  Perdebatan seru tentang piramid vs non piramid mungkin akan terjadi minggu 
depan itu kalau saja yg tampil Turangga Seta (TS) yg secara terbuka mengumumkan 
mereka bekerja atas petunjuk gaib dsb. Tapi kami bukan TS dan kami tidak punya 
kaitan dg TS, spt juga sdh dijelaskan oleh Danny Hilman di postingnya di thread 
serupa ini sebelumnya (malah kami jadi korban mereka). Makanya kalau konco2 
IAGI mengharapkan akan ada debat seru, adu argumen membela piramid vs mentah2 
menolak piramid, terus ada pengambilan keputusan / kesimpulan seminar seperti 
dulu di 2007 IAGI melakukannya untuk kasus Lapindo (yg diprotes terbuka dan 
jadi berkepanjangan sesudahnya), sampeyan semua salah menduga. Para proponen 
anti piramida gak akan punya lawan tanding di seminar itu nanti krn memang TS 
tdk naik panggung, sementara kami hanya akan menampilkan data dan analisis kami 
serta membahas berbagai kemungkinan interpretasinya, tapi blm memutuskan apa2.

  Malahan lebih seru hasil2 riset kami di Gn Padang, Trowulan, Batujaya, dan 
Banda Aceh, lho.

  Dan soal kekuatiran bbrp orang bhw keputusan/kesimpulan seminar sudah 
dipersiapkan sebelumnya, shg yg hadir nanti dianggap menyetujuinya (spt kasus 
Seminar IAGI 2007 Lumpur Lapindo): hal itu benar2 out-of-context. Lha wong 
judul seminarnya saja: “MENGUAK TABIR PERADABAN DAN BENCANA KATASTROPIK PURBA 
DI NUSANTARA UNTUK MEMPERKUAT KARAKTER DAN KETAHANAN NASIONAL” koq 
kesimpulannya ttg Sadahurip itu piramid atau bukan. Saya pikir itu kejauhan. 
Lagi pula, saya dan Danny blm akan menyimpulkan status Sadahurip di 
sarasehan/seminar itu krn riset kami sedang berlangsung, ngapain juga ikutan 
lepas kontrol dg buru2 menyimpulkan kemudian memaksakan kesimpulan itu ke 
publik dengan merekayasa sarasehan? Seminar/sarasehan itu nanti bukan event 
organisasi profesi tertentu dan tidak ada mekanisme yg memungkinkan Panitia 
Sarasehan mengklaim pendapat peserta, karena memang tidak akan ada kesimpulan. 
Biasanya yang suka mengklaim kesimpulan2 ilmiah di acara2 sarasehan/diskusi spt 
ini nanti adalah orang2/pihak2 yg menganggap diskusi ilmiah adalah rapat 
anggota partai, atau para pencari/pembuat berita sensasional dg plintiran2, 
atau mrk yg berkepentingan mempengaruhi opini publik dg klaim2 kebenaran 
sepihak, entah untuk rujukan hukum, bisnis, atau politik. 

  Makanya agak2 kaget juga ketika tiba2 ada berita ttg seminar khusus IAGI 
Jabar-Banten yg dilakukan di Bandung hari ini tadi membahas ttg Sadahurip dan 
Lalakon, undangannya 

Re: [iagi-net-l] IYURAN IAGI

2012-01-29 Terurut Topik R.P.Koesoemadinata
Kalau di AAPG ada yang disebut Emeritus Member, bayar iuran dikorting 50%.
RPK (AAPG Emeritus Member)
  - Original Message - 
  From: Arifin Sodli 
  To: iagi-net@iagi.or.id 
  Sent: Sunday, January 29, 2012 7:55 AM
  Subject: Re: [iagi-net-l] IYURAN IAGI


  Mungkin kebijakan ini bisa diaplikasikan seperti KTP, diberikan kepada 
anggota yang sudah mencapai tertentu (60 atau 65 tahun) tapi masih ingin 
berkiprah di IAGI dengan aktivitas kegeolgiannya. Bayarannya dengan jumlah 
minimal yang tidak terlalu memberatkan, karena tidak semua geologist seumuran 
tersebut atau lebih masih melakukan kegiatan komersial, kecuali bagi yang 
mempunyai rejeki lebih silahkan kalau mau membayar lebih dari minimal. 

  Ini juga hanya sekedar usulan. 

  Wassalam, 
  ars



  2012/1/27 Sujatmiko m...@cbn.net.id

Sekretariat PP IAGI

Attn. Yth. Pak Sutarjo



Mang Okim menyampaikan terima kasih atas kiriman kartu anggota  IAGI yang 
berlaku sampai Desember 2014 ( 3 tahun ). Barangkali ada baiknya kalau PP IAGI 
menawarkan kartu anggota untuk seumur hidup dengan jumlah uang tertentu 
misalnya untuk 10 tahun ( Rp 1.250.000 ) atau sejumlah yang disepakati oleh 
rapat Board IAGI. Kalau yang mendaftar 100 orang saja --- kan sudah Rp 
125.000.000,- ta’ iya !!! - - - angka yang lumayan buat bikin kegiatan yang 
berarti. Itu sekedar masukan  lho, siapa tahu ada yang mempertimbangkan.



Wassalam,



Mang Okim





From: mohammad syaiful [mailto:mohammadsyai...@gmail.com] 
Sent: 25 Januari 2012 15:51


To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] IYURAN IAGI



bravo, mang Okim!

2012/1/25 miko m...@cbn.net.id

Yth Pak Ketum,

Alhamdulilah, karena mang Okim kebetulan ada rezeki, dan sebagai wujud 
kesadaran sebagai pengurus IAGI di bawah leadership Pak RDP, maka mang Okim 
baru transfer Rp 375.000,- ke Acc.BCA 2551088580 untuk iyuran anggota IAGI 
selama 3 tahun (2011-2014).

Semoga bisa disusul oleh rekan-rekan pengurus yang lain ya.

Salam cinta IAGI,

Mang Okim
(On the way to  MNC TV Jkt, acara talk show tentang Piramida Sadahurip pkl 
19-20.00 bareng Bupati Garut dll --- ditonton yaa --- nuhun ).



PP-IAGI 2011-2014:
Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com
Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com


Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012.
Kirim abstrak ke email: pit.iagi.2012[at]gmail.com. Batas akhir pengiriman 
abstrak 28 Februari 2012.


To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
For topics not directly related to Geology, users are advised to post the 
email to: o...@iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted 
on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI 
or its members be liable for any, including but not limited to direct or 
indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of 
use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any 
information posted on IAGI mailing list.
-




-- 
Mohammad Syaiful - Explorationist, Consultant Geologist
Mobile: 62-812-9372808
Emails:
msyai...@etti.co.id (business)
mohammadsyai...@gmail.com

Technical Manager of
Exploration Think Tank Indonesia (ETTI)




Re: [iagi-net-l] PIRAMIDA SADAHURIP : HAK MENJAWAB STAFSUS PRESIDEN RI

2012-01-17 Terurut Topik R.P.Koesoemadinata
Masalah Piramid Sadahurip itu sebaiknya tidak perlu diperdebatkan lebih 
lanjut. Orang-orang yang berpendapat keberadaannya piramid ini adalah jelas 
orang-orang fanatik, argumentasi ilmiah apapun tidak akan digubris, sehingga 
dilakukan dialog ilmiahpun sia2.


Bahkan bahkan diantara para ahli geologi pun banyak yang fanatik, jika sudah 
mempunyai pendapat, tidak dapat digoyahkan, sehingga biarlah waktu yang akan 
menentukan. Ingat Lumpur Sidoarjao/Lapindo: Geologists never change their 
mind, they eventually fade away (walaupun ada usaha-usaha berkelanjutan 
supaya tidak fade away)


Yang harus kita pedulikan adalah jangan sampai ada menggunakan uang negara 
untuk projek yang sifatnya spekulatif dan tidak berlandaskan ilmiah. Itu 
kita perlu dan berkewajiban untuk memberi tahukan kepada pemerintah. Tetapi 
selanjutnya terserah pemerintah.

RPK

- Original Message - 
From: Sujatmiko m...@cbn.net.id

To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Tuesday, January 17, 2012 2:44 PM
Subject: [iagi-net-l] PIRAMIDA SADAHURIP : HAK MENJAWAB STAFSUS PRESIDEN RI



Rekan-rekan IAGI yang budiman,

Catatan dan pertanyaan Pak Yudha sangat benar : Mengapa tanggapan ilmiah 
kok

di facebook ? Mang Okim sendiri sangat jarang membuka facebook sehingga
baru tahu setelah mendapat informasi dari Pak RDP. Semoga saja Pak Erick
Rizky yang Asisten Staf Khusus Presiden Republik Indonesia membaca juga
catatan Pak Yudha tersebut sehingga dapat menyiapkan  hak jawab dan
tanggapannya sesuai dengan kode etik jurnalistik yaitu di Koran Pikiran
Rakyat Bandung. Dengan demikian maka masyarakat luas akan dapat mengikuti
dan memberikan penilaian, serta sekaligus sebagai sarana pembelajaran.

Mang Okim mohon  maaf kepada Pak Erick Rizky dan Stafsus Presiden atas
penambahan kata Republik Indonesia. Alasan mang Okim tak lain karena kata
Republik Indonesia itulah yang membuat mang Okim yang sudah over seventy 
ini

berani mengambil resiko, pergi ke Garut dan mendaki ke puncak G. Sadahurip
--- atas kemauan sendiri, dengan biaya sendiri --- dan  mengumumkan 
hasilnya
ke Pikiran Rakyat ( yang resikonya tidak ringan khususnya kalau hal itu 
akan

mengganggu kenyamanan instansi tertentu ).

Untuk pembuktian, apalagi dengan pemboran , buat apa lagi memboroskan 
dana,

tenaga, dan pikiran kalau tujuannya hanya untuk membuktikan keberadaan
bangunan piramida di perut G. Sadahurip. Dengan kuatnya bukti-bukti 
geologi

permukaan, dan apalagi ditambah dengan pertimbangan arkeologi seperti yang
pernah dinyatakan oleh Drs. Lutfi Yondri M.Hum. pakar argeologi dari Balai
Arkeologi Bandung, apakah kita masih perlu memboroskan dana, tenaga, dan
pikiran ? Mendingan kalau semua itu dimanfaatkan untuk mengembangkan 
kawasan

G. Sadahurip sebagai tujuan wisata minat khusus, yang manfaat jangka
panjangnya khususnya bagi generasi penerus bangsa sungguh besar - - - ta'
iya !!!

Salam cinta geologi,

Mang Okim

-Original Message-
From: Sugiyanto, Andreas (YUDHA) [mailto:andreas_sugiya...@fmi.com]
Sent: 17 Januari 2012 11:41
Rekan-rekan IAGI yang budiman,

To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] PIRAMIDA SADAHURIP : TANGGAPAN DARI STAF KHUSUS
PRESIDEN

Tanggapan ilmiah koq pake facebook tho yaa...
Jadinya bikin susah untuk ikut membaca artikel sanggahannya..

Yudha


-Original Message-
From: R.P.Koesoemadinata [mailto:koeso...@melsa.net.id]
Sent: Selasa, Januari 17, 2012 13:27
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] PIRAMIDA SADAHURIP : TANGGAPAN DARI STAF KHUSUS
PRESIDEN

Saya coba mempelajari facebook Pak Erick Rizky, khususnya foto-foto yang
ditampilkannya. Sayangnya foto-foto ini (termasuk penafsiran geolistrik)
sangat kecil-kecil, dan tidak bisa diperbesar untuk dapat dipelajari lebih
lanjut.
Juga yang diberi kesempatan memberi komentar hanya friends saja.
RPK
-



PP-IAGI 2011-2014:
Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com
Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com

Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012.
Kirim abstrak ke email: pit.iagi.2012[at]gmail.com. Batas akhir pengiriman 
abstrak 28 Februari 2012.


To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
For topics not directly related to Geology, users are advised to post the 
email to: o...@iagi.or.id

Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com

Re: [iagi-net-l] GUNUNG SADAHURIP - ada juga di Bosnia

2012-01-17 Terurut Topik R.P.Koesoemadinata
Saya setuju saja suatu gejala fake, atau hoax dapat dijadikan tempat tujuan 
pariwisata. Banyak orang, terutama tourist, yang senang ditipu.

Contoh kota Rosswell di New Mexico jadi terkenal sebagai kota yang pernah 
dikunjungi alien di tahun 1947, walaupun sudah banyak dibantah oleh pikah 
berwenang (US Air Force) dan tidak terbukti secara ilmiah. Sekarang jadi tujuan 
wisata, bahkan ada museum-nya dan jualan baju2 dan boneka alien. Saya juga 
terpincut untuk mengunjunginya, walaupun saya tahu bahwa ini bohongan saja.

Contoh lain keberadaan machluk Nessie (plesiosaurus?) di Loch Ness, Skotlandia, 
yang tidak pernah terbukti secara ilmiah akan keberadaannya, tetap saja menjadi 
daerah tujuan wisata dengan museumnya yang ramai dikunjungi. Saya juga 
terpincut untuk mengunjunginya, walaupun tahu bahwa secara ilmiah tidak pernah 
terbukti.

Jadi kalau pyramide Sadahurip mau dijadikan daerah wisata saya kira ok saja, 
hanya kita harus memberitahukan kepada publik gejala ini secara ilmiah dalam 
suatu museum.
Wassalam
RPK
  - Original Message - 
  From: ronnie purantoro 
  To: iagi-net@iagi.or.id 
  Sent: Wednesday, January 18, 2012 7:29 AM
  Subject: [iagi-net-l] GUNUNG SADAHURIP - ada juga di Bosnia


  Salam kenal,
  saya ikut milis 6 bulan lalu, sebagai penikmat milis ini. 
angkatan 76 ugm,ex arco, repsol-ypf dan cnooc, sekarang sebagai tki di malaysia.


  Mau share tentang Piramid yang cukup menghebohkan di tahunn 2005, 
ada sisi lain yang sangat menarik.


  National Geographic dan History Channel pernah menayangkan cerita 
ini. October 2005 Semir 'Sam' Osmanagic seorang Bosnian American, doktor 
arkeologi yang selama 15 tahun meneliti tentang piramid di Peru, Mexico, China, 
Mesir dan Sudan, menemukan Piramid di Visoko kota kecil berpenduduk 17000, 
Bosnia yang dari kenampakan nya mirip Piramid yang ditemukan di Mexico, bentuk 
segitiga sama sisi dan ada juga tunnel yang diyakini sebagai pintu.

  Penemuan tsb membuat heboh, tetapi pemerintah juga senang dengan 
penemuan peradaban Bosnia, yang mengobati keterpurukan setelah perang, ada rasa 
bangga dan nasionalisme yang kuat atas kejayaan Bosnia.
  Tahun 2006 team geologi dan arkeologi meneliti dan menyimpulkan 
bahwa bukit Visocica tersebut adalah natural geological formation.

  Tetapi Sam tetap dengan teorinya dan menamakan bukit tsb Pyramid 
of the Sun dan menyebutkan sebagai salah satu keajaiban di dunia. Dia dikenal 
sebagai Indiana jones dari Balkan, tetap memberikan interview, ceramah dan 
presentasi di tv seperti abc, bbc dll bak selebriti. Presentasinya bisa dilihat 
di youtube, bagus sekali.

  Memang dia low profile dan ramah yang membuat dia terkenal, 
bahkan di Visoko dia seperti pahlawan, semua orang minta foto bersama dan minta 
autograph.
  Visoko sendiri menjadi terkenal dan menjadi kota turis, apalgi 
setelah ex PM Malaysia Dr Mahatir berkunjung kesana, saat ini sudah dikunjungi 
500ribu turis.

  Kesimpulanya, penemuan tsb membuat ekonomi maju dengan banyaknya 
hotel, toko dan restoran, serta souvenir2nya.
  Alangkah baiknya kalau IAGI membuat edukasi Gunung Sadahurip di 
kampung terdekat, dibuat musium dan ditampilkan artikel dari Piramid sadahurip 
vs Artikel dan data2 dari mang Okim, kemudian mengajak masyarakat menjadi tour 
guide stelah dilatih oleh IAGI.

  terlampir artikel lebih detail dan foto ;
  en.wikipedia.org/wiki/Bosnian_pyramids 
  www.bosnianpyramid.com/
  news.nationalgeographic.com/news/2006/05/pyramid-bosnia-1.html 

   salam,
  ronnie purantoro



--
  From: Sujatmiko m...@cbn.net.id
  To: iagi-net@iagi.or.id; MGEI economicgeol...@yahoogroups.com 
  Cc: SADONO sadonoin...@hotmail.com; GUNARDI 
sf.guna...@ymail.com; Feni Kertikasyari kertikasy...@yahoo.com; Iman 
Santoso titansp...@ymail.com; mira buana sparkly_...@yahoo.com 
  Sent: Wednesday, January 18, 2012 5:26 AM
  Subject: [iagi-net-l] GUNUNG SADAHURIP : BUKTI-BUKTI GEOLOGI 
PERMUKAAN


  Rekan-rekan IAGI yang budiman,



  Tanpa maksud untuk mengundang perdebatan,  mang Okim sampaikan di 
bawah ini
  beberapa fenomena geologi tambahan  yang mang Okim amati  di 
lereng selatan,
  timur, barat, dan utara G. Sadahurip pada 8 Januari 2012 yang 
lalu.
  Fenomena geologi inilah yang membuat mang Okim berani 
menyimpulkan bahwa G.
  Sadahurip bukan bangunan piramida budaya melainkan sebuah gunung 
api kecil
  berbentuk piramida yang utuh, yang dari bagian kaki sampai ke 
puncaknya
  tersusun dari batuan beku masif dengan sedikit selingan batuan 
piroklastik.
  Morfologi dengan litologi semacam ini  disebut sebagai  lava 

Re: [iagi-net-l] PIRAMIDA SADAHURIP : TANGGAPAN DARI STAF KHUSUS PRESIDEN

2012-01-16 Terurut Topik R.P.Koesoemadinata
Saya coba mempelajari facebook Pak Erick Rizky, khususnya foto-foto yang 
ditampilkannya. Sayangnya foto-foto ini (termasuk penafsiran geolistrik) 
sangat kecil-kecil, dan tidak bisa diperbesar untuk dapat dipelajari lebih 
lanjut.

Juga yang diberi kesempatan memberi komentar hanya friends saja.
RPK
- Original Message - 
From: Sujatmiko m...@cbn.net.id

To: iagi-net@iagi.or.id; MGEI economicgeol...@yahoogroups.com
Cc: SADONO sadonoin...@hotmail.com; GUNARDI sf.guna...@ymail.com; 
marwan email warm...@yahoo.com; Feni Kertikasyari 
kertikasy...@yahoo.com; Iman Santoso titansp...@ymail.com; mira 
buana sparkly_...@yahoo.com

Sent: Tuesday, January 17, 2012 10:41 AM
Subject: [iagi-net-l] PIRAMIDA SADAHURIP : TANGGAPAN DARI STAF KHUSUS 
PRESIDEN




Rekan-rekan IAGI yang budiman,



Alhamdulilah, pagi ini mang Okim mendapat informasi dari Pak Ketum RDP dan
Pak Arie Krisna Lopulisa tentang adanya tanggapan yang dikirim lewat Face
Book dari Pak ERICK RIZKY,  Asisten Staf Khusus Presiden Bidang Bantuan
Sosial dan Bencana.  Silahkan rekan-rekan menilai tanggapan tersebut yang
mang Okim salin di bawah ini. Tanggapan balik dari mang Okim  yang
disampaikan kepada Pak RDP dapat dibaca  setelah tanggapan dari Pak Erick
Rizky . Mang Okim lampirkan juga satu gambar penampang G. Sadahurip 
berikut
piramida yang tertanam di dalamnya, dengan beberapa pertanyaan / 
argumentasi

dari  mang Okim.



Salam cinta geologi,



Mang Okim



Tanggapan Pak Erick Rizky, Asisten Stafsus Presiden Republik Indonesia :



Tulisan pak Okim di milist IAGI dan Pikiran Rakyat Bandung sungguh 
menarik,

emosional dan entah berkesimpulan apa. Pertama, menghubungkan Tim staf
khusus dg Turangga Seta menandakan Pak OKIM tidak mendapat info akurat.
Sebagai senior di geologi adalah kalimat yg kurang pantas jika ada kata2
staf khusus dihipnotis oleh Turangga Seta. Ada dua hal yg perlu kami
klarifikasi, pertama, tim staf khusus bekerja tanpa ada sentuhan dan
berhubungan dg Turangga seta. Kedua, terlepas pendekatan berbeda, tidak
tepat apabila mang okim  merasa kebenaran mang Okim mutlak dan Turangga 
seta

adalah musuh para geologis. Sebagai ilmuwan tentu tidak sepantasnya merasa
kebenaran mutlak hanya pada pak Okim yg ekspedisi sehari dg beberapa data 
yg

masih bisa di debat dan visual. Kesan yg saya tangkap pak Okim mau
menggiring riset yg dilakukan tim stafsus untuk mencari harta karun, tdk
scientific, tdk diback up para ahli, dan  Staf khusu Presiden bidang 
bantuan
sosial dan bencana itu. sedang bermimpi. Terlalu simplifikasi berlebihan 
dan

under estimate dg sebuah tim yg meneliti dengan serius, dan standar
scientific yg kami junjung tinggi.

Kalau kita lihat dari penjelasan Mang okim, tak ada argumen pokok yg dpt
menyatakan riset tim katastropik purba itu salah. Bahkan Dalam artikel di
Pikiran Rakyat  Pak Miko secara tendensius mengatakan : Alangkah ironisnya
bahwa hilangnya bangunan sangat penting di puncak G.Sadahurip yaitu beton
Trianggulasi T 74 yang dibongkar karena dikira mengandung harta karun, 
lepas

dari perhatian, padahal hukuman bagi pencurinya di zaman kolonial Belanda
begitu berat.

Kesimpulan kami , Berarti pak Miko mengetahui  ada beton T 74 sejak jaman
Belanda. Faktanya yang bongkar juga orang Belanda menurut cerita 
masyarakat.
Tempat T 74 itu. Dari mana pak Miko mengetahui itu? Kami mencurigai pak 
Miko
dalam hal ini Hubungan Soal beton T74 dan harta karun. Ada apa dg pak 
Miko?



Kami terbuka dalam meriset ini, dan dilakukan secara hati2. Tapi statemen
pak miko sdh dalam tarap politis ketimbang scientis.. Baiklah, ada 
beberapa

poin berikut yg mungkin bisa menjadi bahan diskusi  bersama. Tidak perlu
emosional dan jauh bermanfaat, Apa yg menjadi kegelisahan Mang Okim ada
adalam paparan berikut ini

Kesimpulan : sujatmiko (geolog senior) menurut hemat kami bisa membuat
persepsi keliru, hanya berdasarkan amatan visual, tendensius, tidak 
akurat.


Tanggapan balik Mang Okim :

Yth Pak Rovicky,

Terima kasih atas forwarding emailnya. Mang Okim belum terima email
tersebut. Alangkah baiknya kalau diskusinya dibuat terbuka saja, baik di
milis IAGI ataupun di Pikiran Rakyat . Dialog atau polemik semacam ini
pernah mang Okim lakukan dengan Balai Arkeologi Bandung menyangkut topik
Situs Gua Pawon. Kapasitas mang Okim waktu itu sebagai pribadi dan 
sekaligus
Sekjen KRCB.  Polemiknya di PR sangat interesting sampai  Pak Lambok 
sebagai

Ketua Pengda IAGI Jabar turun tangan, mengundang KRCB dan BALAR Bandung
untuk duduk bersama, dengan arbitrase Prof. Harry Truman Simanjuntak yang
diundang khusus dari Jakarta. Kesimpulannya : Gua Pawon benar sebagai 
SITUS

Prasejarah, dan BALAR Bandung dipersilahkan menindak lanjuti temuan KRCB.

Untuk kasus Sadahurip, insyaallah mang Okim bisa mempertanggung jawabkan 
isi
dari tulisan mang Okim. Beberapa pesan sms yang pernah mang Okim posting 
di

milis IAGI bulan Maret 2011 ada yang menjelaskan tentang awal hubungan
Stafsus Presiden dengan Turangga Seta ( termasuk perintah untuk tidak

  1   2   3   >