Re: [iagi-net-l] Rotasi Australian plate .... ?
Terima kasih juga atas posting paper yang menarik. Jadi, siapa tahu memang ada hubungan antara gas-air-mantel, semuanya bergerak di atas globe yang bergerak. Kalau ada hukum yang mengaturnya, tidak acak, barangkali dinamika ini bisa dievaluasi dengan lebih baik, untuk masa lalu (rekonstruksi) maupun masa nanti (prediksi). Siapa tahu. Bisa juga, barangkali sebenarnya ada harmoni di dalam gerak acak, ...seperti dinamika chaos, bukankah begitu, dan bukankah pelopor chaos theory, Edward Lorenz, adalah meteorologist.. Salam, Awang [EMAIL PROTECTED] wrote: Thanks komennya Kang Awang. Sepertinya ada sesuatu dalam pikiran absurd-ku di milist HAGI soal Corriolis Tectonic. Subject ini sudah ditanggapi dengan background teori corriolis oleh Pak Untung dan juga polar wander yg disinggung Pak Jacub Rais ... hmm sedikit terjawab. Ini yg seperti dugaan bahwa plate tectonic itu bergerak seperti awan Ah . sepertinya ilmunya geofisika meteorologi juga ada dalam getectonic. Secara rumus fisika mungkin yang berbeda hanyalah dimensi2 angkanya ... RDP Awang Satyana 03/12/2004 11:00 AM Please respond to iagi-net To: [EMAIL PROTECTED] cc: Subject: Re: [iagi-net-l] Rotasi Australian plate ? Kelihatannya begitu, paper ini kembali menghidupkan pendapat lama, tahun 1920an, saat ramai-ramainya dicari mekanisme apa yang menyebabkan benua-benua bergerak, salah satu pendapat adalah : rotasi Bumi. Kemudian kita tahu bahwa arus konveksi di mantel lah yang menyebabkannya. Lalu, kita diganggu pikiran, sebagai fluida (katakanlah begitu, walau ini bukan fluida seperti gas, minyak dan air, tetapi batuan dengan plastisitas, rigiditas, viskositas tertentu sehingga bisa bergerak dalam arus konveksi), apakah arus konveksi di mantel mematuhi percepatan dan efek Coriolis sebagaimana halnya gerak fluida atmosfer yang sangat dikontrol rotasi Bumi. Ini petikan dari paper yang diinformasikan Rovicky : According to the new theory, global tectonics is strongly linked to inertia effects due to changes in planetary rotation and, based on classical physical principles of rotating bodies, Earth history becomes a series of interrelated phenomena. Saya tiba-tiba ingat ke efek Coriolis yang dipatuhi oleh gerak atmosfer dan arus laut, apakah berpengaruh ke solid Earth, paper tersebut kelihatannya menduga ke situ. Kalau ia mematuhi, maka percepatan Coriolis akan berlaku ke gerak2 lempeng di atas arus konveksi. Ia harus : (1) bergerak ke timur untuk lempeng yang bergerak sepanjang meridian menuju equator, (2) bergerak ke barat untuk lempeng yang bergerak sepanjang meridian menuju salah satu kutub, (3) bergerak ke bawah (tenggelam ?) untuk lempeng yang bergerak ke timur sepanjang equator, (4) bergerak ke atas untuk lempeng yang bergerak ke barat sepanjang equator, (5) diam statis dengan percepatan nol untuk lempeng yang bergerak ke utara atau selatan melintasi equator. Kemudian, arah pergerakan akan : clockwise di Belahan Utara, dan counterclockwise di Belahan Selatan. Ini hanya penerapan hukum Coriolis yang diterapkan ke gerak lempeng. Sebenarnya hukum2 ini berlaku untuk atmosfer dan arus laut. Tetapi, siapa tahu ada pengaruh rotasi Bumi dan gaya sentrifugal (uplift ?) serta sentripetal (subsidence ?) terhadap lempeng. Gambar2 paper ini terbuka untuk dicermati. Sebuah siklon atau anti-siklon, kalau demikian, bisa saja terbentuk, tapi ini siklon2 tektonik, - a tectonic whirlpool... Salam, Awang Rovicky Dwi Putrohari wrote: Karena kebetulan sedang ngeliat daerah NW borneo saya menemukan sebuah artikel menarik di : http://www.earthevolution.org/Abstracts/21_Storetvedt_et_al.pdf berjudul : New Structural Framework for SE. Asia, and its Implications for the Tectonic Evolution of NW Borneo by KARSTEN M. STORETVEDT (1), LAP SAU LEONG (2) and MOHAMMAD ADIB (3) (1) Institute of Geophysics, University of Bergen, Allegt. 70, N-5007 Bergen, Norway (2) Geophysics Program, School of Physics, Universiti Sains Malaysia, 11800 Penang, Malaysia (3) PRAD-PMU, Petronas Tower 1, Petronas Twin Towers, 50450 Kuala Lumpur, Malaysia Yang menarik adalah adanya rotasi2 kerak bumi yang mungkin akibat dari perputaran bumi ? Arah rotasi ini berbeda antara yg diselatan dengan yg diutara katulistiwa (?) Yang berbeda dari rekonstruksi2 SE Asia sebelumnya adalah perputaran Australia. ketika menabrak Asia. Silahkan diklik : http://www.earthevolution.org/Abstracts/21_Storetvedt_et_al.pdf RDP _ Tired of spam? Get advanced junk mail protection with MSN 8. http://join.msn.com/?page=features/junkmail - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http
RE: [iagi-net-l] Rotasi Australian plate .... ?
Pak Maryanto, = siklun kalau yang di pusat pusaran adalah low-pressure density, anti-siklun kalau yang di pusat pusaran adalah high-pressure density. Jadi dalam siklun, arah angin ke dalam, di anti-siklun arah angin ke luar karena udara selalu bergerak dari high pressure ke low pressure. Di Belahan Bumi Selatan, arah pusaran akan counterclockwise mengelilingi anti-siklun, dan clockwise kalau mengelilingi siklun. Di belahan utara sebaliknya. Ini semua karena efek Coriolis, dan efek Coriolis terjadi karena rotasi Bumi. Nah, kalau mau menerapkan konsep siklun di tektonik, katakanlah mantel bergerak seperti fluida (walaupun jelas bukan a perfect fluid), mungkin harus dicari low or high di pusat pusaran tektonik. Apa kira-kira yang mengontrolnya ? Saya sedang berpikir, mungkin ini akan berkaitan dengan hot superplume yang naik akan menyebabkan low pressure (?) jadinya siklun; dan kalau ada downwelling plume mungkin akan jadi anti-siklun (?) Wah, Pak Ade Kadarusman LIPI yang tahu pasti ini. Tapi, ini kalau mau menerapkan terminologi meteorologi di tektonik. A tectonic whirlpool, ya siklun/anti-siklun juga, saya membayangkannya bagai golakan air, tapi untuk tektonik. Apa yang melingkar ekstrim di tektonik, Banda Arc, Antilla Arc. Apa pun itu, paper dari posting Pak Rovicky patut dibaca2 dan dicermati. Salam, Awang Maryanto [EMAIL PROTECTED] wrote: Netters, Senang kami dengan paper ini. Seperti yang saya teorikan, bahwa lapisan bumi yang bersifat cair, yakni mantel dan outer core, bergerak. Keduanya bersifat magnetik yang tinggi. Ini yang saya pikirkan bahwa pergerakan mantel amat dipengaruhi oleh geoelektromagnetik, magnetik yang ditimbulkan oleh interaksi benda-benda jagadraya dengan bumi. Energi atom kuat dan energi atom lemah memanaskan lapisan bumi, membuat adanya arus konveksi pada mantel juga outer core, atau apa saja yang bersifat cair di lapisan bumi. Lalu arah arus dipengaruhi oleh gerak lapisan yang bersifat kemagnitan tinggi. Energi gravitasi memutar bumi bergerak pada orbitnya. Itulah empat energi yang dipunyai oleh setiap benda. Himesphere kontinental bumi mengecil sejak Kamrium ke PermianTriasik, kontinental kompresi, lalu sejak ini hemerphere mebesar, kontinental extention. Batas kontiental dan plate oseanik di equator adalah Laut Banda (di Timur)dan Laut Karibia (di Barat). Pengembangan himesphere kontinental menjadikan adanya planetary siklun di kedua tempat tsb. Udara, awan, air, lempeng tektonik, mantel, core, bisa dibilang ahanya berbeda pada densitas dan elastisitas. Di kedua laut, ada siklun tektonik. Sejak Mid Miosen 13 Ma hinga kini, keceptan Lempeng Pasifik kebarat lebih besar dari pada Lempeng IndiaAustralia ke Utara, jadikan putaran di Laut Banda, siklun tektonik Laut Bnada. Sekitar delapan Megashear mengarah ke Laut Banda : 1. subduction Sumatra-Jawa-Nusatenggara-Aru-Seram - Laut Banda. 2. Semangko Fault-Jawa-Madura-LautBanda. 3. Burma-Natuna-Adang Fault-Laut Banda. 4. Red River-Sabah Shear- Palu - Laut Banda. 5. Philipine shear - Laut Banda. 6. Philipine trench - Laut Banda. 7. North Irian trend - Laut Banda. 8. Sorong Fault - Laut Banda. Pengembangan himesphere kontinental sejak PermianTriasik ke Timur, jadikan siklun tektonik Timur bergerak ketimur dengan sumbu Laut Tethys. Siklun Tektonik Timur memutar sebagian EurAsia menjadi Sunda Land. Kami tidak tahu hubungan coriolis dengan pergerakan mantel ini, dan lebih melihat pergerakan mantel dikontrol oleh evolusi gerak geomagnetik. Collins (2003) sebut dua superplume di bumi : Afar Tripple Junction dan South Pasific. Ini dua sumbu yang fix lebih dari 400 Ma. Keduanya saya sebut kemudian sebagai sekitar pusat himespher kontinental Bumi dan pusat plate oseanik. Afar bergeark memutari titik sekitar M(50 BT, 0 LU) arah jarum jam sebesar 165 derajad (458 Ma) atau 0.7 putaran kanan selama 700 Ma. Kemudian saya hitung bila umur tatasurya akan 7 Ga, maka akan ada putaran kekanan 7 kali. Pak Awang: apa ya yang dimaksud anti siklun, juga a tectonic whirlpool ?. Terimakasih ulasan yang bagus di bawah, juga buat Bung Vicky. Salam, Maryanto. -Original Message- From: Awang Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Friday, March 12, 2004 10:00 Pagi To: [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [iagi-net-l] Rotasi Australian plate ? Kelihatannya begitu, paper ini kembali menghidupkan pendapat lama, tahun 1920an, saat ramai-ramainya dicari mekanisme apa yang menyebabkan benua-benua bergerak, salah satu pendapat adalah : rotasi Bumi. Kemudian kita tahu bahwa arus konveksi di mantel lah yang menyebabkannya. Lalu, kita diganggu pikiran, sebagai fluida (katakanlah begitu, walau ini bukan fluida seperti gas, minyak dan air, tetapi batuan dengan plastisitas, rigiditas, viskositas tertentu sehingga bisa bergerak dalam arus konveksi), apakah arus konveksi di mantel mematuhi percepatan dan efek Coriolis sebagaimana halnya gerak fluida atmosfer yang sangat dikontrol rotasi Bumi. Ini petikan dari paper yang
[iagi-net-l] Rotasi Australian plate .... ?
Karena kebetulan sedang ngeliat daerah NW borneo saya menemukan sebuah artikel menarik di : http://www.earthevolution.org/Abstracts/21_Storetvedt_et_al.pdf berjudul : New Structural Framework for SE. Asia, and its Implications for the Tectonic Evolution of NW Borneo by KARSTEN M. STORETVEDT (1), LAP SAU LEONG (2) and MOHAMMAD ADIB (3) (1) Institute of Geophysics, University of Bergen, Allegt. 70, N-5007 Bergen, Norway (2) Geophysics Program, School of Physics, Universiti Sains Malaysia, 11800 Penang, Malaysia (3) PRAD-PMU, Petronas Tower 1, Petronas Twin Towers, 50450 Kuala Lumpur, Malaysia Yang menarik adalah adanya rotasi2 kerak bumi yang mungkin akibat dari perputaran bumi ? Arah rotasi ini berbeda antara yg diselatan dengan yg diutara katulistiwa (?) Yang berbeda dari rekonstruksi2 SE Asia sebelumnya adalah perputaran Australia. ketika menabrak Asia. Silahkan diklik : http://www.earthevolution.org/Abstracts/21_Storetvedt_et_al.pdf RDP _ Tired of spam? Get advanced junk mail protection with MSN 8. http://join.msn.com/?page=features/junkmail - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
Re: [iagi-net-l] Rotasi Australian plate .... ?
Thanks komennya Kang Awang. Sepertinya ada sesuatu dalam pikiran absurd-ku di milist HAGI soal Corriolis Tectonic. Subject ini sudah ditanggapi dengan background teori corriolis oleh Pak Untung dan juga polar wander yg disinggung Pak Jacub Rais ... hmm sedikit terjawab. Ini yg seperti dugaan bahwa plate tectonic itu bergerak seperti awan Ah . sepertinya ilmunya geofisika meteorologi juga ada dalam getectonic. Secara rumus fisika mungkin yang berbeda hanyalah dimensi2 angkanya ... RDP Awang Satyana [EMAIL PROTECTED] 03/12/2004 11:00 AM Please respond to iagi-net To: [EMAIL PROTECTED] cc: Subject:Re: [iagi-net-l] Rotasi Australian plate ? Kelihatannya begitu, paper ini kembali menghidupkan pendapat lama, tahun 1920an, saat ramai-ramainya dicari mekanisme apa yang menyebabkan benua-benua bergerak, salah satu pendapat adalah : rotasi Bumi. Kemudian kita tahu bahwa arus konveksi di mantel lah yang menyebabkannya. Lalu, kita diganggu pikiran, sebagai fluida (katakanlah begitu, walau ini bukan fluida seperti gas, minyak dan air, tetapi batuan dengan plastisitas, rigiditas, viskositas tertentu sehingga bisa bergerak dalam arus konveksi), apakah arus konveksi di mantel mematuhi percepatan dan efek Coriolis sebagaimana halnya gerak fluida atmosfer yang sangat dikontrol rotasi Bumi. Ini petikan dari paper yang diinformasikan Rovicky : According to the new theory, global tectonics is strongly linked to inertia effects due to changes in planetary rotation and, based on classical physical principles of rotating bodies, Earth history becomes a series of interrelated phenomena. Saya tiba-tiba ingat ke efek Coriolis yang dipatuhi oleh gerak atmosfer dan arus laut, apakah berpengaruh ke solid Earth, paper tersebut kelihatannya menduga ke situ. Kalau ia mematuhi, maka percepatan Coriolis akan berlaku ke gerak2 lempeng di atas arus konveksi. Ia harus : (1) bergerak ke timur untuk lempeng yang bergerak sepanjang meridian menuju equator, (2) bergerak ke barat untuk lempeng yang bergerak sepanjang meridian menuju salah satu kutub, (3) bergerak ke bawah (tenggelam ?) untuk lempeng yang bergerak ke timur sepanjang equator, (4) bergerak ke atas untuk lempeng yang bergerak ke barat sepanjang equator, (5) diam statis dengan percepatan nol untuk lempeng yang bergerak ke utara atau selatan melintasi equator. Kemudian, arah pergerakan akan : clockwise di Belahan Utara, dan counterclockwise di Belahan Selatan. Ini hanya penerapan hukum Coriolis yang diterapkan ke gerak lempeng. Sebenarnya hukum2 ini berlaku untuk atmosfer dan arus laut. Tetapi, siapa tahu ada pengaruh rotasi Bumi dan gaya sentrifugal (uplift ?) serta sentripetal (subsidence ?) terhadap lempeng. Gambar2 paper ini terbuka untuk dicermati. Sebuah siklon atau anti-siklon, kalau demikian, bisa saja terbentuk, tapi ini siklon2 tektonik, - a tectonic whirlpool... Salam, Awang Rovicky Dwi Putrohari [EMAIL PROTECTED] wrote: Karena kebetulan sedang ngeliat daerah NW borneo saya menemukan sebuah artikel menarik di : http://www.earthevolution.org/Abstracts/21_Storetvedt_et_al.pdf berjudul : New Structural Framework for SE. Asia, and its Implications for the Tectonic Evolution of NW Borneo by KARSTEN M. STORETVEDT (1), LAP SAU LEONG (2) and MOHAMMAD ADIB (3) (1) Institute of Geophysics, University of Bergen, Allegt. 70, N-5007 Bergen, Norway (2) Geophysics Program, School of Physics, Universiti Sains Malaysia, 11800 Penang, Malaysia (3) PRAD-PMU, Petronas Tower 1, Petronas Twin Towers, 50450 Kuala Lumpur, Malaysia Yang menarik adalah adanya rotasi2 kerak bumi yang mungkin akibat dari perputaran bumi ? Arah rotasi ini berbeda antara yg diselatan dengan yg diutara katulistiwa (?) Yang berbeda dari rekonstruksi2 SE Asia sebelumnya adalah perputaran Australia. ketika menabrak Asia. Silahkan diklik : http://www.earthevolution.org/Abstracts/21_Storetvedt_et_al.pdf RDP _ Tired of spam? Get advanced junk mail protection with MSN 8. http://join.msn.com/?page=features/junkmail - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) - - Do you Yahoo!? Yahoo! Search
RE: [iagi-net-l] Rotasi Australian plate .... ?
Netters, Senang kami dengan paper ini. Seperti yang saya teorikan, bahwa lapisan bumi yang bersifat cair, yakni mantel dan outer core, bergerak. Keduanya bersifat magnetik yang tinggi. Ini yang saya pikirkan bahwa pergerakan mantel amat dipengaruhi oleh geoelektromagnetik, magnetik yang ditimbulkan oleh interaksi benda-benda jagadraya dengan bumi. Energi atom kuat dan energi atom lemah memanaskan lapisan bumi, membuat adanya arus konveksi pada mantel juga outer core, atau apa saja yang bersifat cair di lapisan bumi. Lalu arah arus dipengaruhi oleh gerak lapisan yang bersifat kemagnitan tinggi. Energi gravitasi memutar bumi bergerak pada orbitnya. Itulah empat energi yang dipunyai oleh setiap benda. Himesphere kontinental bumi mengecil sejak Kamrium ke PermianTriasik, kontinental kompresi, lalu sejak ini hemerphere mebesar, kontinental extention. Batas kontiental dan plate oseanik di equator adalah Laut Banda (di Timur)dan Laut Karibia (di Barat). Pengembangan himesphere kontinental menjadikan adanya planetary siklun di kedua tempat tsb. Udara, awan, air, lempeng tektonik, mantel, core, bisa dibilang ahanya berbeda pada densitas dan elastisitas. Di kedua laut, ada siklun tektonik. Sejak Mid Miosen 13 Ma hinga kini, keceptan Lempeng Pasifik kebarat lebih besar dari pada Lempeng IndiaAustralia ke Utara, jadikan putaran di Laut Banda, siklun tektonik Laut Bnada. Sekitar delapan Megashear mengarah ke Laut Banda : 1. subduction Sumatra-Jawa-Nusatenggara-Aru-Seram - Laut Banda. 2. Semangko Fault-Jawa-Madura-LautBanda. 3. Burma-Natuna-Adang Fault-Laut Banda. 4. Red River-Sabah Shear- Palu - Laut Banda. 5. Philipine shear - Laut Banda. 6. Philipine trench - Laut Banda. 7. North Irian trend - Laut Banda. 8. Sorong Fault - Laut Banda. Pengembangan himesphere kontinental sejak PermianTriasik ke Timur, jadikan siklun tektonik Timur bergerak ketimur dengan sumbu Laut Tethys. Siklun Tektonik Timur memutar sebagian EurAsia menjadi Sunda Land. Kami tidak tahu hubungan coriolis dengan pergerakan mantel ini, dan lebih melihat pergerakan mantel dikontrol oleh evolusi gerak geomagnetik. Collins (2003) sebut dua superplume di bumi : Afar Tripple Junction dan South Pasific. Ini dua sumbu yang fix lebih dari 400 Ma. Keduanya saya sebut kemudian sebagai sekitar pusat himespher kontinental Bumi dan pusat plate oseanik. Afar bergeark memutari titik sekitar M(50 BT, 0 LU) arah jarum jam sebesar 165 derajad (458 Ma) atau 0.7 putaran kanan selama 700 Ma. Kemudian saya hitung bila umur tatasurya akan 7 Ga, maka akan ada putaran kekanan 7 kali. Pak Awang: apa ya yang dimaksud anti siklun, juga a tectonic whirlpool ?. Terimakasih ulasan yang bagus di bawah, juga buat Bung Vicky. Salam, Maryanto. -Original Message- From: Awang Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Friday, March 12, 2004 10:00 Pagi To: [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [iagi-net-l] Rotasi Australian plate ? Kelihatannya begitu, paper ini kembali menghidupkan pendapat lama, tahun 1920an, saat ramai-ramainya dicari mekanisme apa yang menyebabkan benua-benua bergerak, salah satu pendapat adalah : rotasi Bumi. Kemudian kita tahu bahwa arus konveksi di mantel lah yang menyebabkannya. Lalu, kita diganggu pikiran, sebagai fluida (katakanlah begitu, walau ini bukan fluida seperti gas, minyak dan air, tetapi batuan dengan plastisitas, rigiditas, viskositas tertentu sehingga bisa bergerak dalam arus konveksi), apakah arus konveksi di mantel mematuhi percepatan dan efek Coriolis sebagaimana halnya gerak fluida atmosfer yang sangat dikontrol rotasi Bumi. Ini petikan dari paper yang diinformasikan Rovicky : According to the new theory, global tectonics is strongly linked to inertia effects due to changes in planetary rotation and, based on classical physical principles of rotating bodies, Earth history becomes a series of interrelated phenomena. Saya tiba-tiba ingat ke efek Coriolis yang dipatuhi oleh gerak atmosfer dan arus laut, apakah berpengaruh ke solid Earth, paper tersebut kelihatannya menduga ke situ. Kalau ia mematuhi, maka percepatan Coriolis akan berlaku ke gerak2 lempeng di atas arus konveksi. Ia harus : (1) bergerak ke timur untuk lempeng yang bergerak sepanjang meridian menuju equator, (2) bergerak ke barat untuk lempeng yang bergerak sepanjang meridian menuju salah satu kutub, (3) bergerak ke bawah (tenggelam ?) untuk lempeng yang bergerak ke timur sepanjang equator, (4) bergerak ke atas untuk lempeng yang bergerak ke barat sepanjang equator, (5) diam statis dengan percepatan nol untuk lempeng yang bergerak ke utara atau selatan melintasi equator. Kemudian, arah pergerakan akan : clockwise di Belahan Utara, dan counterclockwise di Belahan Selatan. Ini hanya penerapan hukum Coriolis yang diterapkan ke gerak lempeng. Sebenarnya hukum2 ini berlaku untuk atmosfer dan arus laut. Tetapi, siapa tahu ada pengaruh rotasi Bumi dan gaya sentrifugal (uplift ?) serta sentripetal (subsidence ?) terhadap lempeng. Gambar2 paper ini terbuka untuk