RE: RE: [iagi-net] Harga Minyak Turun di Bawah US$ 50/Barel

2015-01-22 Terurut Topik Ong Han Ling
Pak Hari,

 

Sebetulnya terbalik. Alternative energy bisa maju kalau harga minyak tinggi 
($100/bbl). Kalau harga minyak dibawah $50/mmbtu, alternative energy menjadi 
terpuruk. 

 

Salam,

 

HL Ong 

 

 

 

From: iagi-net@iagi.or.id [mailto:iagi-net@iagi.or.id] On Behalf Of Hari Utomo
Sent: Wednesday, January 21, 2015 7:13 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: RE: [iagi-net] Harga Minyak Turun di Bawah US$ 50/Barel

 

Ada satu lagi dampak yang terpengaruh oleh harga minyak yang drop, yaitu 
pengembangan unconventional energy seperti CBM dll, juga pengembangan Panas 
Bumi yang penentuan harganya sering mengacu pada harga minyak.

 

salam

 

HU

 

 

Pada 22 Januari 2015 09.14, Yanto R. Sumantri 
SRS0-pxvK=CJ=yahoo.com=yrs_...@iagi.or.id menulis:


Apa yang dikatakan pak Ong .itu benar . Dan .sekarang ternyata slogan cinta 
tanah air itu haruslah dilaksanakan dgn mempertimbangkan situasi.dan pengaruh 
kondisi internasional. Sayang sekali di Indonesia politis yg kalah di.pemilu 
itu hanya memikirkan bagaimana menyerang pemerintah JKW. At any reason. Lihat 
saj a fadli zon . Dulu rasanya waktu.masih jadinorang kampus ocehannya 
sound.sekarang .
?Belum lagi pungli yang terjadi dari.eluruh level.diemua daera.h ...so . 
Apakah akan dibiarkan ??
I 

Sent from Yahoo Mail on Android 
https://overview.mail.yahoo.com/mobile/?.src=Android 


From:Ong Han Ling hl...@geoservices.co.id
Date:Thu, 22 Jan, 2015 at 8:39


Subject:RE: [iagi-net] Harga Minyak Turun di Bawah US$ 50/Barel


Sekali lagi tentang kenaikan harga minyak dan pelajaran apa yang bisa kita 
tarik.  

Harga minyak sangat tidak menentu. Beberapa hari yang lalu, harga minyak naik 
3%. Diinterpretasikan bahwa harga antara 45-50$/bbl adalah ongkos produksi dari 
shale gas dan tight oil karena rig count di US turun. Minggu ini ternyata 
Irak produksinya bertambah, hingga harga minyak turun lagi. Kalau dulu ada 
perang di Arab, harga minyak naik. Sekarang dengan adanya perang saudara di 
Libya dan Irak, produksi minyak kedua negara justru naik. 

Dalam kondisi harga minyak yang anjlok dan tidak menentu arahnya, dunia nyata 
melakukan efisiensi. Schlumberger mengurangi 9000 pegawainya. Petronas akan 
mengurangi pegawainya 10%. Inpex Ichthys yang sedang membangun LNG di Darwain 
telah memberhentikan 1,400 pegawainya akir December 2014. Dll. Segala cara 
efisiensi diberlakukan menyesuaikan dengan penurunan harga minyak.

Selama bertahun-tahun, ineffisiensi terjadi di Indonesia. Otonomi daerah, 
pembebasan tanah, monopoli, birokrasi, menghapus outsourcing, dan korupsi 
menyebabkan ongkos produksi terus naik. Sedangkan produksi minyak Indonesia 
terus turun. Ditambah penundaan keputusan yang bertele-tele, menyebabkan  
Indonesia tidak lagi merupakan Negara produsen minyak termurah.  

Indonesia berulang kali kehilangan kesempatan emas. Contoh adalah proyek Exxon 
Cepu yang bertele-tele. Proyek Cepu tidak mengambil kesempatan emas yang 
terjadi dengan kenaikan harga melonjak sampai 4X, dari $35/bbl sekitar tahun 
2003 sampai $145/bbl tahun 2008. Kebalikan telah terjadi. Birokrasi tambah 
semarak sampai sekarang dan produksi puncak terus mundur. Contoh lain adalah 
Proyek IDD Chevron, Inpex Masela, dan Train 3 Wiryagar sampai sekarang Final 
Investment Decision belum disetujui, terlambat 3-4 tahun. Dengan harga minyak 
yang anjlok, kemungkinan besar proyek yang ditaksir sekitar $40+ miliar, 
dipetieskan. Investasi miliaran dollar menguap. Siapa yang salah. Orangnya, 
sistimnya, atau dua-duanya?  

Tidak adanya keputusan menyebabkan Indonesia akan mengalami krisis produksi 
minyak sekitar 2017-2020, dimana kebanyakan perusahaan IOC, termasuk Caltex dan 
Total, akan selesai masa kontraknya. Sekarang mereka hanya mengenjot produksi 
sebesar dan secepatnya tanpa melakukan investasi untuk development, apalagi 
eksplorasi.

Indonesia perlu keluar dari dunia maya dan kembali kedunia nyata. Karena migas 
adalah commodity International, kita perlu melakukan benchmarking. Karena 
teknologi terus berkembang, kita perlu belajar dari dunia luar. Kita perlu juga 
belajar dari kesalahan. Harga minyak yang anjlok merupakan pelajaran sangat 
mahal bagi Indonesia dengan kehilangan investasi yang miliaran dollar. Harga 
minyak anjlok merupakan lonceng peringatan. Efisiensi perlu diutamakan at any 
cost. Government monopoly dan birokrasi perlu dikikis. Pelajaran business perlu 
diterapkan dan disosialisaikan. Banyak pegawai Negeri kurang menghayati 
business migas hingga kebijakan yang diambil sering keliru dan merugikan 
Negara.  


Salam,

HL Ong 

-Original Message-
From: iagi-net@iagi.or.id [mailto:iagi-net@iagi.or.id] On Behalf Of noor 
syarifuddin
Sent: Sunday, January 11, 2015 6:00 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net] Harga Minyak Turun di Bawah US$ 50/Barel

Dari Detik:

Dengan asumsi ICP di US$ 70/barel, maka diperkirakan PNBP Migas turun
sampai Rp 130 triliun.
Penerimaan migas dengan asumsi US$ 70/barel itu turunnya sudah Rp 130

RE: RE: [iagi-net] Harga Minyak Turun di Bawah US$ 50/Barel

2015-01-22 Terurut Topik Ong Han Ling
Pak Hari,

 

Sebetulnya terbalik. Alternative energy bisa maju kalau harga minyak tinggi 
($100/bbl). Kalau harga minyak dibawah $50/mmbtu, alternative energy menjadi 
terpuruk. 

 

Salam,

 

HL Ong 

 

 

 

From: iagi-net@iagi.or.id [mailto:iagi-net@iagi.or.id] On Behalf Of Hari Utomo
Sent: Wednesday, January 21, 2015 7:13 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: RE: [iagi-net] Harga Minyak Turun di Bawah US$ 50/Barel

 

Ada satu lagi dampak yang terpengaruh oleh harga minyak yang drop, yaitu 
pengembangan unconventional energy seperti CBM dll, juga pengembangan Panas 
Bumi yang penentuan harganya sering mengacu pada harga minyak.

 

salam

 

HU

 

 

Pada 22 Januari 2015 09.14, Yanto R. Sumantri 
SRS0-pxvK=CJ=yahoo.com=yrs_...@iagi.or.id menulis:


Apa yang dikatakan pak Ong .itu benar . Dan .sekarang ternyata slogan cinta 
tanah air itu haruslah dilaksanakan dgn mempertimbangkan situasi.dan pengaruh 
kondisi internasional. Sayang sekali di Indonesia politis yg kalah di.pemilu 
itu hanya memikirkan bagaimana menyerang pemerintah JKW. At any reason. Lihat 
saj a fadli zon . Dulu rasanya waktu.masih jadinorang kampus ocehannya 
sound.sekarang .
?Belum lagi pungli yang terjadi dari.eluruh level.diemua daera.h ...so . 
Apakah akan dibiarkan ??
I 

Sent from Yahoo Mail on Android 
https://overview.mail.yahoo.com/mobile/?.src=Android 


From:Ong Han Ling hl...@geoservices.co.id
Date:Thu, 22 Jan, 2015 at 8:39


Subject:RE: [iagi-net] Harga Minyak Turun di Bawah US$ 50/Barel


Sekali lagi tentang kenaikan harga minyak dan pelajaran apa yang bisa kita 
tarik.  

Harga minyak sangat tidak menentu. Beberapa hari yang lalu, harga minyak naik 
3%. Diinterpretasikan bahwa harga antara 45-50$/bbl adalah ongkos produksi dari 
shale gas dan tight oil karena rig count di US turun. Minggu ini ternyata 
Irak produksinya bertambah, hingga harga minyak turun lagi. Kalau dulu ada 
perang di Arab, harga minyak naik. Sekarang dengan adanya perang saudara di 
Libya dan Irak, produksi minyak kedua negara justru naik. 

Dalam kondisi harga minyak yang anjlok dan tidak menentu arahnya, dunia nyata 
melakukan efisiensi. Schlumberger mengurangi 9000 pegawainya. Petronas akan 
mengurangi pegawainya 10%. Inpex Ichthys yang sedang membangun LNG di Darwain 
telah memberhentikan 1,400 pegawainya akir December 2014. Dll. Segala cara 
efisiensi diberlakukan menyesuaikan dengan penurunan harga minyak.

Selama bertahun-tahun, ineffisiensi terjadi di Indonesia. Otonomi daerah, 
pembebasan tanah, monopoli, birokrasi, menghapus outsourcing, dan korupsi 
menyebabkan ongkos produksi terus naik. Sedangkan produksi minyak Indonesia 
terus turun. Ditambah penundaan keputusan yang bertele-tele, menyebabkan  
Indonesia tidak lagi merupakan Negara produsen minyak termurah.  

Indonesia berulang kali kehilangan kesempatan emas. Contoh adalah proyek Exxon 
Cepu yang bertele-tele. Proyek Cepu tidak mengambil kesempatan emas yang 
terjadi dengan kenaikan harga melonjak sampai 4X, dari $35/bbl sekitar tahun 
2003 sampai $145/bbl tahun 2008. Kebalikan telah terjadi. Birokrasi tambah 
semarak sampai sekarang dan produksi puncak terus mundur. Contoh lain adalah 
Proyek IDD Chevron, Inpex Masela, dan Train 3 Wiryagar sampai sekarang Final 
Investment Decision belum disetujui, terlambat 3-4 tahun. Dengan harga minyak 
yang anjlok, kemungkinan besar proyek yang ditaksir sekitar $40+ miliar, 
dipetieskan. Investasi miliaran dollar menguap. Siapa yang salah. Orangnya, 
sistimnya, atau dua-duanya?  

Tidak adanya keputusan menyebabkan Indonesia akan mengalami krisis produksi 
minyak sekitar 2017-2020, dimana kebanyakan perusahaan IOC, termasuk Caltex dan 
Total, akan selesai masa kontraknya. Sekarang mereka hanya mengenjot produksi 
sebesar dan secepatnya tanpa melakukan investasi untuk development, apalagi 
eksplorasi.

Indonesia perlu keluar dari dunia maya dan kembali kedunia nyata. Karena migas 
adalah commodity International, kita perlu melakukan benchmarking. Karena 
teknologi terus berkembang, kita perlu belajar dari dunia luar. Kita perlu juga 
belajar dari kesalahan. Harga minyak yang anjlok merupakan pelajaran sangat 
mahal bagi Indonesia dengan kehilangan investasi yang miliaran dollar. Harga 
minyak anjlok merupakan lonceng peringatan. Efisiensi perlu diutamakan at any 
cost. Government monopoly dan birokrasi perlu dikikis. Pelajaran business perlu 
diterapkan dan disosialisaikan. Banyak pegawai Negeri kurang menghayati 
business migas hingga kebijakan yang diambil sering keliru dan merugikan 
Negara.  


Salam,

HL Ong 

-Original Message-
From: iagi-net@iagi.or.id [mailto:iagi-net@iagi.or.id] On Behalf Of noor 
syarifuddin
Sent: Sunday, January 11, 2015 6:00 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net] Harga Minyak Turun di Bawah US$ 50/Barel

Dari Detik:

Dengan asumsi ICP di US$ 70/barel, maka diperkirakan PNBP Migas turun
sampai Rp 130 triliun.
Penerimaan migas dengan asumsi US$ 70/barel itu turunnya sudah Rp 130

Re: RE: [iagi-net] Harga Minyak Turun di Bawah US$ 50/Barel

2015-01-22 Terurut Topik liamsi
Harga Minyak turun ;

Bagi Masyarakat luas senang harga BBM turun , Ongkos kendaraan
umum turun   harga harga turun.
Bagi Pemerintah : senang biaya subsidi berkurang dan tidak
senang karena penerimaan negara berkurang
Kalau Bagi  geologi ?


ISM




 Dengan anjloknya harga minyak dan hanya sedikit turunnya
 harga gas pipa, yang mungkin perlu diperhitungkan ulang
 adalah, kebijakan alokasi gas. Selama ini sesuai permen ESDM
 03/2010 gas dialokasikan berdasarkan prioritas :
 - Lifting Minyak
 - Pupuk
 - PLN
 - BBG/Industri lain
 Apakah masih menguntungkan bila gas dipakai untuk lifting
 minyak ? Sedangkan proporsi eksport masih 40% !!
 Saatnya beralih ke BB gas untuk dalam negeri ! Gas dijual
 dalam kontrak jangka panjang yang harganya relatif lebih
 stabil dan lebih aman dari mafia trader.


 RDP


 --
 Kebanggaan sejati muncul dari kontribusi anda yang
 positip.

 2015-01-22 15:05 GMT+07:00 Ong Han Ling
 hl...@geoservices.co.id:

  Pak Hari,



 Sebetulnya terbalik. Alternative energy bisa maju kalau
 harga minyak tinggi ($100/bbl). Kalau harga minyak dibawah
 $50/mmbtu, alternative energy menjadi terpuruk.



 Salam,



 HL Ong







 *From:* iagi-net@iagi.or.id [mailto:iagi-net@iagi.or.id]
 *On Behalf Of *Hari Utomo
 *Sent:* Wednesday, January 21, 2015 7:13 PM
 *To:* iagi-net@iagi.or.id
 *Subject:* Re: RE: [iagi-net] Harga Minyak Turun di Bawah
 US$ 50/Barel



 Ada satu lagi dampak yang terpengaruh oleh harga minyak
 yang drop, yaitu pengembangan unconventional energy seperti
 CBM dll, juga pengembangan Panas Bumi yang penentuan
 harganya sering mengacu pada harga minyak.



 salam



 HU





 Pada 22 Januari 2015 09.14, Yanto R. Sumantri 
 SRS0-pxvK=CJ=yahoo.com=yrs_...@iagi.or.id menulis:

 Apa yang dikatakan pak Ong .itu benar . Dan .sekarang
 ternyata slogan cinta tanah air itu haruslah dilaksanakan
 dgn mempertimbangkan situasi.dan pengaruh kondisi
 internasional. Sayang sekali di Indonesia politis yg kalah
 di.pemilu itu hanya memikirkan bagaimana menyerang
 pemerintah JKW. At any reason. Lihat saj a fadli zon . Dulu
 rasanya waktu.masih jadinorang kampus ocehannya
 sound.sekarang .
 ?Belum lagi pungli yang terjadi dari.eluruh level.diemua
 daera.h ...so . Apakah akan dibiarkan ??
 I

 Sent from Yahoo Mail on Android
 https://overview.mail.yahoo.com/mobile/?.src=Android

 From:Ong Han Ling hl...@geoservices.co.id
 Date:Thu, 22 Jan, 2015 at 8:39


 Subject:RE: [iagi-net] Harga Minyak Turun di Bawah US$
 50/Barel


 Sekali lagi tentang kenaikan harga minyak dan pelajaran apa
 yang bisa kita tarik.

 Harga minyak sangat tidak menentu. Beberapa hari yang lalu,
 harga minyak naik 3%. Diinterpretasikan bahwa harga antara
 45-50$/bbl adalah ongkos produksi dari shale gas dan tight
 oil karena rig count di US turun. Minggu ini ternyata
 Irak produksinya bertambah, hingga harga minyak turun lagi.
 Kalau dulu ada perang di Arab, harga minyak naik. Sekarang
 dengan adanya perang saudara di Libya dan Irak, produksi
 minyak kedua negara justru naik.

 Dalam kondisi harga minyak yang anjlok dan tidak menentu
 arahnya, dunia nyata melakukan efisiensi. Schlumberger
 mengurangi 9000 pegawainya. Petronas akan mengurangi
 pegawainya 10%. Inpex Ichthys yang sedang membangun LNG di
 Darwain telah memberhentikan 1,400 pegawainya akir December
 2014. Dll. Segala cara efisiensi diberlakukan menyesuaikan
 dengan penurunan harga minyak.

 Selama bertahun-tahun, ineffisiensi terjadi di Indonesia.
 Otonomi daerah, pembebasan tanah, monopoli, birokrasi,
 menghapus outsourcing, dan korupsi menyebabkan ongkos
 produksi terus naik. Sedangkan produksi minyak Indonesia
 terus turun. Ditambah penundaan keputusan yang
 bertele-tele, menyebabkan Indonesia tidak lagi merupakan
 Negara produsen minyak termurah.

 Indonesia berulang kali kehilangan kesempatan emas. Contoh
 adalah proyek Exxon Cepu yang bertele-tele. Proyek Cepu
 tidak mengambil kesempatan emas yang terjadi dengan
 kenaikan harga melonjak sampai 4X, dari $35/bbl sekitar
 tahun 2003 sampai $145/bbl tahun 2008. Kebalikan telah
 terjadi. Birokrasi tambah semarak sampai sekarang dan
 produksi puncak terus mundur. Contoh lain adalah Proyek IDD
 Chevron, Inpex Masela, dan Train 3 Wiryagar sampai sekarang
 Final Investment Decision belum disetujui, terlambat 3-4
 tahun. Dengan harga minyak yang anjlok, kemungkinan besar
 proyek yang ditaksir sekitar $40+ miliar, dipetieskan.
 Investasi miliaran dollar menguap. Siapa yang salah.
 Orangnya, sistimnya, atau dua-duanya?

 Tidak adanya keputusan menyebabkan Indonesia akan mengalami
 krisis produksi minyak sekitar 2017-2020, dimana kebanyakan
 perusahaan IOC, termasuk Caltex dan Total, akan selesai
 masa kontraknya. Sekarang mereka hanya mengenjot produksi
 sebesar dan secepatnya tanpa melakukan investasi untuk
 development, apalagi eksplorasi.

 Indonesia perlu keluar dari dunia maya dan kembali kedunia
 nyata. Karena migas adalah commodity International, kita
 perlu melakukan benchmarking. Karena teknologi terus

Re: [iagi-net] Harga Minyak Turun di Bawah US$ 50/Barel

2015-01-22 Terurut Topik Bambang Gumilar
Faktor lain yang membuat harga minyak turun adalah penguatan mata uang
Amerika, US$. Harga minyak di-denominasi dengan US$, semakin kuat US$
semakin kuat daya belinya dan membuat harga minyak menjadi lebih murah.

Memang betul, OPEC/Saudi dan non-OPEC/US tetap berproduksi normal karena
masing-masing tidak mau kehilangan pasar jika mereka memangkas produksi.
Sehingga saat ini dunia mengalami surplus minyak. Tetapi, hipotesis
tersebut tidak sepenuhnya benar. Karena pada tahun 2012 - awal 2013, dunia
juga surplus minyak. Tetapi harganya tidak jatuh sejauh ini. Kenapa? Karena
nilai tukar US$ pada saat itu masih lemah terhadap mata uang lain. Lemahnya
dolar akibat resesi tahun 2008 di Amerika yang mendorong *the Fed *(bank
US) untuk mencetak banyak uang yang membuat nilai tukarnya rendah.
Rendahnya daya beli dolar tersebut mengkompensasi surplus minyak dunia.
Jadi harga minyak tidak terlalu jeblok.

Namun mulai Juli 2014, US$ mulai menguat saat *the Fed *mengakhiri program
stimulasi finansialnya yang sudah berjalan enam tahun. Mereka membeli balik
(buy back) surat utang (bonds). Saldo *the Fed *naik dari US$880 billions
(tahun 2008) ke US$4.4 trillions (akhir 2014). Obama tersenyum sumringah
saat melakukan *victory lap *di *State of Union *beberapa hari yang lalu. Dolar
semakin perkasa, sementara Euro makin terseok dimana saat ini EU harus
menyuntik dana segar sebesar 1.1 billion Euro ke Eurozone (*source
BBC/news/business*) untuk tetap bisa bertahan.

Sepertinya harga minyak sudah mendekati titik terendahnya dan bersiap
*bounce-back*. Tiga hari terakhir harga mulai bergerak mendatar. Insyaa
Allah bisa mulai merangkak naik. Wallahu alam.


-bg
https://www.linkedin.com/pub/bambang-gumilar/aa/782/876

2015-01-22 9:28 GMT-06:00 - kangim...@yahoo.com 
SRS0-IBxo=CJ=yahoo.com=kangim...@iagi.or.id:

 Jual batu Akik pak, lagi rame nih
 Powered by Telkomsel BlackBerry®
 --
 *From: * Tatzky Reza Setiawan tatzk...@gmail.com
 *Sender: * iagi-net@iagi.or.id
 *Date: *Thu, 22 Jan 2015 16:07:21 +0700
 *To: *iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id
 *ReplyTo: * iagi-net@iagi.or.id
 *Subject: *Re: [iagi-net] Harga Minyak Turun di Bawah US$ 50/Barel

 Benar pak Godang,,

 Mineral sudh tewas dr 2012,,

 Saatnya training2 dimurahkan biar yg nganggur bayarnya g gede2 banget..

 Hehe,,
 Salam

 On Thursday, January 22, 2015, godang god...@gmail.com wrote:


 Bagi geos : bumerang !!!
 Mineral dan batubara (sudah tewas dari dulu), migas tewas juga.

 Gimana nih pd ngangur sana sini.
 Ada solusi ?

 Fr: G.S


 Powered by Telkomsel BlackBerry®

 -Original Message-
 From: lia...@indo.net.id
 Sender: iagi-net@iagi.or.id
 Date: Thu, 22 Jan 2015 15:31:19
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: Re: RE: [iagi-net] Harga Minyak Turun di Bawah US$ 50/Barel
 Harga Minyak turun ;

 Bagi Masyarakat luas senang harga BBM turun , Ongkos kendaraan
 umum turun   harga harga turun.
 Bagi Pemerintah : senang biaya subsidi berkurang dan tidak
 senang karena penerimaan negara berkurang
 Kalau Bagi  geologi ?


 ISM




  Dengan anjloknya harga minyak dan hanya sedikit turunnya
  harga gas pipa, yang mungkin perlu diperhitungkan ulang
  adalah, kebijakan alokasi gas. Selama ini sesuai permen ESDM
  03/2010 gas dialokasikan berdasarkan prioritas :
  - Lifting Minyak
  - Pupuk
  - PLN
  - BBG/Industri lain
  Apakah masih menguntungkan bila gas dipakai untuk lifting
  minyak ? Sedangkan proporsi eksport masih 40% !!
  Saatnya beralih ke BB gas untuk dalam negeri ! Gas dijual
  dalam kontrak jangka panjang yang harganya relatif lebih
  stabil dan lebih aman dari mafia trader.
 
 
  RDP
 
 
  --
  Kebanggaan sejati muncul dari kontribusi anda yang
  positip.
 
  2015-01-22 15:05 GMT+07:00 Ong Han Ling
  hl...@geoservices.co.id:
 
   Pak Hari,
 
 
 
  Sebetulnya terbalik. Alternative energy bisa maju kalau
  harga minyak tinggi ($100/bbl). Kalau harga minyak dibawah
  $50/mmbtu, alternative energy menjadi terpuruk.
 
 
 
  Salam,
 
 
 
  HL Ong
 
 
 
 
 
 
 
  *From:* iagi-net@iagi.or.id [mailto:iagi-net@iagi.or.id]
  *On Behalf Of *Hari Utomo
  *Sent:* Wednesday, January 21, 2015 7:13 PM
  *To:* iagi-net@iagi.or.id
  *Subject:* Re: RE: [iagi-net] Harga Minyak Turun di Bawah
  US$ 50/Barel
 
 
 
  Ada satu lagi dampak yang terpengaruh oleh harga minyak
  yang drop, yaitu pengembangan unconventional energy seperti
  CBM dll, juga pengembangan Panas Bumi yang penentuan
  harganya sering mengacu pada harga minyak.
 
 
 
  salam
 
 
 
  HU
 
 
 
 
 
  Pada 22 Januari 2015 09.14, Yanto R. Sumantri 
  SRS0-pxvK=CJ=yahoo.com=yrs_...@iagi.or.id menulis:
 
  Apa yang dikatakan pak Ong .itu benar . Dan .sekarang
  ternyata slogan cinta tanah air itu haruslah dilaksanakan
  dgn mempertimbangkan situasi.dan pengaruh kondisi
  internasional. Sayang sekali di Indonesia politis yg kalah
  di.pemilu itu hanya memikirkan bagaimana menyerang
  pemerintah JKW. At any reason. Lihat saj a fadli zon . Dulu
  rasanya

Re: RE: [iagi-net] Harga Minyak Turun di Bawah US$ 50/Barel

2015-01-22 Terurut Topik Eko Prasetyo
Apa hubungannya Fadli Zon sama migas pak? Lalu apa kabar minyak Angola yang
diimpor Surya Paloh dan dibilang lebih murah ternyata #ehbohonglagi? Itu
sepertinya lebih berhubungan dengan migas.

On Thu, Jan 22, 2015, 10:18 Yanto R. Sumantri SRS0-pxvK=CJ=yahoo.com=
yrs_...@iagi.or.id wrote:

 Apa yang dikatakan pak Ong .itu benar . Dan .sekarang ternyata slogan
 cinta tanah air itu haruslah dilaksanakan dgn mempertimbangkan situasi.dan
 pengaruh kondisi internasional. Sayang sekali di Indonesia politis yg kalah
 di.pemilu itu hanya memikirkan bagaimana menyerang pemerintah JKW. At any
 reason. Lihat saj a fadli zon . Dulu rasanya waktu.masih jadinorang kampus
 ocehannya sound.sekarang .
 ?Belum lagi pungli yang terjadi dari.eluruh level.diemua daera.h ...so
 . Apakah akan dibiarkan ??
 I

 Sent from Yahoo Mail on Android
 https://overview.mail.yahoo.com/mobile/?.src=Android
   From:Ong Han Ling hl...@geoservices.co.id
 Date:Thu, 22 Jan, 2015 at 8:39

 Subject:RE: [iagi-net] Harga Minyak Turun di Bawah US$ 50/Barel


 Sekali lagi tentang kenaikan harga minyak dan pelajaran apa yang bisa kita
 tarik.

 Harga minyak sangat tidak menentu. Beberapa hari yang lalu, harga minyak
 naik 3%. Diinterpretasikan bahwa harga antara 45-50$/bbl adalah ongkos
 produksi dari shale gas dan tight oil karena rig count di US turun.
 Minggu ini ternyata Irak produksinya bertambah, hingga harga minyak turun
 lagi. Kalau dulu ada perang di Arab, harga minyak naik. Sekarang dengan
 adanya perang saudara di Libya dan Irak, produksi minyak kedua negara
 justru naik.

 Dalam kondisi harga minyak yang anjlok dan tidak menentu arahnya, dunia
 nyata melakukan efisiensi. Schlumberger mengurangi 9000 pegawainya.
 Petronas akan mengurangi pegawainya 10%. Inpex Ichthys yang sedang
 membangun LNG di Darwain telah memberhentikan 1,400 pegawainya akir
 December 2014. Dll. Segala cara efisiensi diberlakukan menyesuaikan dengan
 penurunan harga minyak.

 Selama bertahun-tahun, ineffisiensi terjadi di Indonesia. Otonomi daerah,
 pembebasan tanah, monopoli, birokrasi, menghapus outsourcing, dan korupsi
 menyebabkan ongkos produksi terus naik. Sedangkan produksi minyak Indonesia
 terus turun. Ditambah penundaan keputusan yang bertele-tele, menyebabkan
 Indonesia tidak lagi merupakan Negara produsen minyak termurah.

 Indonesia berulang kali kehilangan kesempatan emas. Contoh adalah proyek
 Exxon Cepu yang bertele-tele. Proyek Cepu tidak mengambil kesempatan emas
 yang terjadi dengan kenaikan harga melonjak sampai 4X, dari $35/bbl sekitar
 tahun 2003 sampai $145/bbl tahun 2008. Kebalikan telah terjadi. Birokrasi
 tambah semarak sampai sekarang dan produksi puncak terus mundur. Contoh
 lain adalah Proyek IDD Chevron, Inpex Masela, dan Train 3 Wiryagar sampai
 sekarang Final Investment Decision belum disetujui, terlambat 3-4 tahun.
 Dengan harga minyak yang anjlok, kemungkinan besar proyek yang ditaksir
 sekitar $40+ miliar, dipetieskan. Investasi miliaran dollar menguap. Siapa
 yang salah. Orangnya, sistimnya, atau dua-duanya?

 Tidak adanya keputusan menyebabkan Indonesia akan mengalami krisis
 produksi minyak sekitar 2017-2020, dimana kebanyakan perusahaan IOC,
 termasuk Caltex dan Total, akan selesai masa kontraknya. Sekarang mereka
 hanya mengenjot produksi sebesar dan secepatnya tanpa melakukan investasi
 untuk development, apalagi eksplorasi.

 Indonesia perlu keluar dari dunia maya dan kembali kedunia nyata. Karena
 migas adalah commodity International, kita perlu melakukan benchmarking.
 Karena teknologi terus berkembang, kita perlu belajar dari dunia luar. Kita
 perlu juga belajar dari kesalahan. Harga minyak yang anjlok merupakan
 pelajaran sangat mahal bagi Indonesia dengan kehilangan investasi yang
 miliaran dollar. Harga minyak anjlok merupakan lonceng peringatan.
 Efisiensi perlu diutamakan at any cost. Government monopoly dan birokrasi
 perlu dikikis. Pelajaran business perlu diterapkan dan disosialisaikan.
 Banyak pegawai Negeri kurang menghayati business migas hingga kebijakan
 yang diambil sering keliru dan merugikan Negara.


 Salam,

 HL Ong

 -Original Message-
 From: iagi-net@iagi.or.id [mailto:iagi-net@iagi.or.id] On Behalf Of noor
 syarifuddin
 Sent: Sunday, January 11, 2015 6:00 PM
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: Re: [iagi-net] Harga Minyak Turun di Bawah US$ 50/Barel

 Dari Detik:

 Dengan asumsi ICP di US$ 70/barel, maka diperkirakan PNBP Migas turun
 sampai Rp 130 triliun.
 Penerimaan migas dengan asumsi US$ 70/barel itu turunnya sudah Rp 130
 triliun. Sangat besar, kata Bambang.
 Dalam APBN 2015, penerimaan migas diperkirakan Rp 224,2 triliun yang
 meliputi minyak sebesar Rp 170,3 triliun dan gas Rp 53,9 triliun. Itu
 dengan asumsi ICP sebesar US$ 105 per barel.

 Ini tentunya belum menghitung penundaan beberapa proyek/sumur karena
 mungkin tidak akan ekonomis kalau pakai US$ 70/bbl...

 salam,


 On 1/9/15, Nugrahani nugrah...@skkmigas.go.id wrote:
 
  Terima kasih, pak Ong.
 
 
  Salam,
  Nuning

Re: [iagi-net] Harga Minyak Turun di Bawah US$ 50/Barel

2015-01-22 Terurut Topik Bambang Gumilar
Koreksi, seharusnya 1.1 *trillions euro*. Bukan billions euro bantuan untuk
Eurozone. :)

-bg
https://www.linkedin.com/pub/bambang-gumilar/aa/782/876

2015-01-22 14:55 GMT-06:00 Bambang Gumilar bgumilar.mailingl...@gmail.com:

 Faktor lain yang membuat harga minyak turun adalah penguatan mata uang
 Amerika, US$. Harga minyak di-denominasi dengan US$, semakin kuat US$
 semakin kuat daya belinya dan membuat harga minyak menjadi lebih murah.

 Memang betul, OPEC/Saudi dan non-OPEC/US tetap berproduksi normal karena
 masing-masing tidak mau kehilangan pasar jika mereka memangkas produksi.
 Sehingga saat ini dunia mengalami surplus minyak. Tetapi, hipotesis
 tersebut tidak sepenuhnya benar. Karena pada tahun 2012 - awal 2013, dunia
 juga surplus minyak. Tetapi harganya tidak jatuh sejauh ini. Kenapa? Karena
 nilai tukar US$ pada saat itu masih lemah terhadap mata uang lain. Lemahnya
 dolar akibat resesi tahun 2008 di Amerika yang mendorong *the Fed *(bank
 US) untuk mencetak banyak uang yang membuat nilai tukarnya rendah.
 Rendahnya daya beli dolar tersebut mengkompensasi surplus minyak dunia.
 Jadi harga minyak tidak terlalu jeblok.

 Namun mulai Juli 2014, US$ mulai menguat saat *the Fed *mengakhiri
 program stimulasi finansialnya yang sudah berjalan enam tahun. Mereka
 membeli balik (buy back) surat utang (bonds). Saldo *the Fed *naik dari
 US$880 billions (tahun 2008) ke US$4.4 trillions (akhir 2014). Obama
 tersenyum sumringah saat melakukan *victory lap *di *State of Union *beberapa
 hari yang lalu. Dolar semakin perkasa, sementara Euro makin
 terseok dimana saat ini EU harus menyuntik dana segar sebesar 1.1 billion
 Euro ke Eurozone (*source BBC/news/business*) untuk tetap bisa bertahan.

 Sepertinya harga minyak sudah mendekati titik terendahnya dan bersiap
 *bounce-back*. Tiga hari terakhir harga mulai bergerak mendatar. Insyaa
 Allah bisa mulai merangkak naik. Wallahu alam.


 -bg
 https://www.linkedin.com/pub/bambang-gumilar/aa/782/876

 2015-01-22 9:28 GMT-06:00 - kangim...@yahoo.com 
 SRS0-IBxo=CJ=yahoo.com=kangim...@iagi.or.id:

 Jual batu Akik pak, lagi rame nih
 Powered by Telkomsel BlackBerry®
 --
 *From: * Tatzky Reza Setiawan tatzk...@gmail.com
 *Sender: * iagi-net@iagi.or.id
 *Date: *Thu, 22 Jan 2015 16:07:21 +0700
 *To: *iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id
 *ReplyTo: * iagi-net@iagi.or.id
 *Subject: *Re: [iagi-net] Harga Minyak Turun di Bawah US$ 50/Barel

 Benar pak Godang,,

 Mineral sudh tewas dr 2012,,

 Saatnya training2 dimurahkan biar yg nganggur bayarnya g gede2 banget..

 Hehe,,
 Salam

 On Thursday, January 22, 2015, godang god...@gmail.com wrote:


 Bagi geos : bumerang !!!
 Mineral dan batubara (sudah tewas dari dulu), migas tewas juga.

 Gimana nih pd ngangur sana sini.
 Ada solusi ?

 Fr: G.S


 Powered by Telkomsel BlackBerry®

 -Original Message-
 From: lia...@indo.net.id
 Sender: iagi-net@iagi.or.id
 Date: Thu, 22 Jan 2015 15:31:19
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: Re: RE: [iagi-net] Harga Minyak Turun di Bawah US$ 50/Barel
 Harga Minyak turun ;

 Bagi Masyarakat luas senang harga BBM turun , Ongkos kendaraan
 umum turun   harga harga turun.
 Bagi Pemerintah : senang biaya subsidi berkurang dan tidak
 senang karena penerimaan negara berkurang
 Kalau Bagi  geologi ?


 ISM




  Dengan anjloknya harga minyak dan hanya sedikit turunnya
  harga gas pipa, yang mungkin perlu diperhitungkan ulang
  adalah, kebijakan alokasi gas. Selama ini sesuai permen ESDM
  03/2010 gas dialokasikan berdasarkan prioritas :
  - Lifting Minyak
  - Pupuk
  - PLN
  - BBG/Industri lain
  Apakah masih menguntungkan bila gas dipakai untuk lifting
  minyak ? Sedangkan proporsi eksport masih 40% !!
  Saatnya beralih ke BB gas untuk dalam negeri ! Gas dijual
  dalam kontrak jangka panjang yang harganya relatif lebih
  stabil dan lebih aman dari mafia trader.
 
 
  RDP
 
 
  --
  Kebanggaan sejati muncul dari kontribusi anda yang
  positip.
 
  2015-01-22 15:05 GMT+07:00 Ong Han Ling
  hl...@geoservices.co.id:
 
   Pak Hari,
 
 
 
  Sebetulnya terbalik. Alternative energy bisa maju kalau
  harga minyak tinggi ($100/bbl). Kalau harga minyak dibawah
  $50/mmbtu, alternative energy menjadi terpuruk.
 
 
 
  Salam,
 
 
 
  HL Ong
 
 
 
 
 
 
 
  *From:* iagi-net@iagi.or.id [mailto:iagi-net@iagi.or.id]
  *On Behalf Of *Hari Utomo
  *Sent:* Wednesday, January 21, 2015 7:13 PM
  *To:* iagi-net@iagi.or.id
  *Subject:* Re: RE: [iagi-net] Harga Minyak Turun di Bawah
  US$ 50/Barel
 
 
 
  Ada satu lagi dampak yang terpengaruh oleh harga minyak
  yang drop, yaitu pengembangan unconventional energy seperti
  CBM dll, juga pengembangan Panas Bumi yang penentuan
  harganya sering mengacu pada harga minyak.
 
 
 
  salam
 
 
 
  HU
 
 
 
 
 
  Pada 22 Januari 2015 09.14, Yanto R. Sumantri 
  SRS0-pxvK=CJ=yahoo.com=yrs_...@iagi.or.id menulis:
 
  Apa yang dikatakan pak Ong .itu benar . Dan .sekarang
  ternyata slogan cinta tanah air itu haruslah

Re: RE: [iagi-net] Harga Minyak Turun di Bawah US$ 50/Barel

2015-01-21 Terurut Topik Hari Utomo
Ada satu lagi dampak yang terpengaruh oleh harga minyak yang drop, yaitu
pengembangan unconventional energy seperti CBM dll, juga pengembangan Panas
Bumi yang penentuan harganya sering mengacu pada harga minyak.

salam

HU


Pada 22 Januari 2015 09.14, Yanto R. Sumantri 
SRS0-pxvK=CJ=yahoo.com=yrs_...@iagi.or.id menulis:

 Apa yang dikatakan pak Ong .itu benar . Dan .sekarang ternyata slogan
 cinta tanah air itu haruslah dilaksanakan dgn mempertimbangkan situasi.dan
 pengaruh kondisi internasional. Sayang sekali di Indonesia politis yg kalah
 di.pemilu itu hanya memikirkan bagaimana menyerang pemerintah JKW. At any
 reason. Lihat saj a fadli zon . Dulu rasanya waktu.masih jadinorang kampus
 ocehannya sound.sekarang .
 ?Belum lagi pungli yang terjadi dari.eluruh level.diemua daera.h ...so
 . Apakah akan dibiarkan ??
 I

 Sent from Yahoo Mail on Android
 https://overview.mail.yahoo.com/mobile/?.src=Android
   From:Ong Han Ling hl...@geoservices.co.id
 Date:Thu, 22 Jan, 2015 at 8:39

 Subject:RE: [iagi-net] Harga Minyak Turun di Bawah US$ 50/Barel


 Sekali lagi tentang kenaikan harga minyak dan pelajaran apa yang bisa kita
 tarik.

 Harga minyak sangat tidak menentu. Beberapa hari yang lalu, harga minyak
 naik 3%. Diinterpretasikan bahwa harga antara 45-50$/bbl adalah ongkos
 produksi dari shale gas dan tight oil karena rig count di US turun.
 Minggu ini ternyata Irak produksinya bertambah, hingga harga minyak turun
 lagi. Kalau dulu ada perang di Arab, harga minyak naik. Sekarang dengan
 adanya perang saudara di Libya dan Irak, produksi minyak kedua negara
 justru naik.

 Dalam kondisi harga minyak yang anjlok dan tidak menentu arahnya, dunia
 nyata melakukan efisiensi. Schlumberger mengurangi 9000 pegawainya.
 Petronas akan mengurangi pegawainya 10%. Inpex Ichthys yang sedang
 membangun LNG di Darwain telah memberhentikan 1,400 pegawainya akir
 December 2014. Dll. Segala cara efisiensi diberlakukan menyesuaikan dengan
 penurunan harga minyak.

 Selama bertahun-tahun, ineffisiensi terjadi di Indonesia. Otonomi daerah,
 pembebasan tanah, monopoli, birokrasi, menghapus outsourcing, dan korupsi
 menyebabkan ongkos produksi terus naik. Sedangkan produksi minyak Indonesia
 terus turun. Ditambah penundaan keputusan yang bertele-tele, menyebabkan
 Indonesia tidak lagi merupakan Negara produsen minyak termurah.

 Indonesia berulang kali kehilangan kesempatan emas. Contoh adalah proyek
 Exxon Cepu yang bertele-tele. Proyek Cepu tidak mengambil kesempatan emas
 yang terjadi dengan kenaikan harga melonjak sampai 4X, dari $35/bbl sekitar
 tahun 2003 sampai $145/bbl tahun 2008. Kebalikan telah terjadi. Birokrasi
 tambah semarak sampai sekarang dan produksi puncak terus mundur. Contoh
 lain adalah Proyek IDD Chevron, Inpex Masela, dan Train 3 Wiryagar sampai
 sekarang Final Investment Decision belum disetujui, terlambat 3-4 tahun.
 Dengan harga minyak yang anjlok, kemungkinan besar proyek yang ditaksir
 sekitar $40+ miliar, dipetieskan. Investasi miliaran dollar menguap. Siapa
 yang salah. Orangnya, sistimnya, atau dua-duanya?

 Tidak adanya keputusan menyebabkan Indonesia akan mengalami krisis
 produksi minyak sekitar 2017-2020, dimana kebanyakan perusahaan IOC,
 termasuk Caltex dan Total, akan selesai masa kontraknya. Sekarang mereka
 hanya mengenjot produksi sebesar dan secepatnya tanpa melakukan investasi
 untuk development, apalagi eksplorasi.

 Indonesia perlu keluar dari dunia maya dan kembali kedunia nyata. Karena
 migas adalah commodity International, kita perlu melakukan benchmarking.
 Karena teknologi terus berkembang, kita perlu belajar dari dunia luar. Kita
 perlu juga belajar dari kesalahan. Harga minyak yang anjlok merupakan
 pelajaran sangat mahal bagi Indonesia dengan kehilangan investasi yang
 miliaran dollar. Harga minyak anjlok merupakan lonceng peringatan.
 Efisiensi perlu diutamakan at any cost. Government monopoly dan birokrasi
 perlu dikikis. Pelajaran business perlu diterapkan dan disosialisaikan.
 Banyak pegawai Negeri kurang menghayati business migas hingga kebijakan
 yang diambil sering keliru dan merugikan Negara.


 Salam,

 HL Ong

 -Original Message-
 From: iagi-net@iagi.or.id [mailto:iagi-net@iagi.or.id] On Behalf Of noor
 syarifuddin
 Sent: Sunday, January 11, 2015 6:00 PM
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: Re: [iagi-net] Harga Minyak Turun di Bawah US$ 50/Barel

 Dari Detik:

 Dengan asumsi ICP di US$ 70/barel, maka diperkirakan PNBP Migas turun
 sampai Rp 130 triliun.
 Penerimaan migas dengan asumsi US$ 70/barel itu turunnya sudah Rp 130
 triliun. Sangat besar, kata Bambang.
 Dalam APBN 2015, penerimaan migas diperkirakan Rp 224,2 triliun yang
 meliputi minyak sebesar Rp 170,3 triliun dan gas Rp 53,9 triliun. Itu
 dengan asumsi ICP sebesar US$ 105 per barel.

 Ini tentunya belum menghitung penundaan beberapa proyek/sumur karena
 mungkin tidak akan ekonomis kalau pakai US$ 70/bbl...

 salam,


 On 1/9/15, Nugrahani nugrah...@skkmigas.go.id wrote:
 
  Terima kasih, pak

RE: [iagi-net] Harga Minyak Turun di Bawah US$ 50/Barel

2015-01-21 Terurut Topik Ong Han Ling

Sekali lagi tentang kenaikan harga minyak dan pelajaran apa yang bisa kita 
tarik.  

Harga minyak sangat tidak menentu. Beberapa hari yang lalu, harga minyak naik 
3%. Diinterpretasikan bahwa harga antara 45-50$/bbl adalah ongkos produksi dari 
shale gas dan tight oil karena rig count di US turun. Minggu ini ternyata 
Irak produksinya bertambah, hingga harga minyak turun lagi. Kalau dulu ada 
perang di Arab, harga minyak naik. Sekarang dengan adanya perang saudara di 
Libya dan Irak, produksi minyak kedua negara justru naik. 

Dalam kondisi harga minyak yang anjlok dan tidak menentu arahnya, dunia nyata 
melakukan efisiensi. Schlumberger mengurangi 9000 pegawainya. Petronas akan 
mengurangi pegawainya 10%. Inpex Ichthys yang sedang membangun LNG di Darwain 
telah memberhentikan 1,400 pegawainya akir December 2014. Dll. Segala cara 
efisiensi diberlakukan menyesuaikan dengan penurunan harga minyak.

Selama bertahun-tahun, ineffisiensi terjadi di Indonesia. Otonomi daerah, 
pembebasan tanah, monopoli, birokrasi, menghapus outsourcing, dan korupsi 
menyebabkan ongkos produksi terus naik. Sedangkan produksi minyak Indonesia 
terus turun. Ditambah penundaan keputusan yang bertele-tele, menyebabkan  
Indonesia tidak lagi merupakan Negara produsen minyak termurah.  

Indonesia berulang kali kehilangan kesempatan emas. Contoh adalah proyek Exxon 
Cepu yang bertele-tele. Proyek Cepu tidak mengambil kesempatan emas yang 
terjadi dengan kenaikan harga melonjak sampai 4X, dari $35/bbl sekitar tahun 
2003 sampai $145/bbl tahun 2008. Kebalikan telah terjadi. Birokrasi tambah 
semarak sampai sekarang dan produksi puncak terus mundur. Contoh lain adalah 
Proyek IDD Chevron, Inpex Masela, dan Train 3 Wiryagar sampai sekarang Final 
Investment Decision belum disetujui, terlambat 3-4 tahun. Dengan harga minyak 
yang anjlok, kemungkinan besar proyek yang ditaksir sekitar $40+ miliar, 
dipetieskan. Investasi miliaran dollar menguap. Siapa yang salah. Orangnya, 
sistimnya, atau dua-duanya?   

Tidak adanya keputusan menyebabkan Indonesia akan mengalami krisis produksi 
minyak sekitar 2017-2020, dimana kebanyakan perusahaan IOC, termasuk Caltex dan 
Total, akan selesai masa kontraknya. Sekarang mereka hanya mengenjot produksi 
sebesar dan secepatnya tanpa melakukan investasi untuk development, apalagi 
eksplorasi.

Indonesia perlu keluar dari dunia maya dan kembali kedunia nyata. Karena migas 
adalah commodity International, kita perlu melakukan benchmarking. Karena 
teknologi terus berkembang, kita perlu belajar dari dunia luar. Kita perlu juga 
belajar dari kesalahan. Harga minyak yang anjlok merupakan pelajaran sangat 
mahal bagi Indonesia dengan kehilangan investasi yang miliaran dollar. Harga 
minyak anjlok merupakan lonceng peringatan. Efisiensi perlu diutamakan at any 
cost. Government monopoly dan birokrasi perlu dikikis. Pelajaran business perlu 
diterapkan dan disosialisaikan. Banyak pegawai Negeri kurang menghayati 
business migas hingga kebijakan yang diambil sering keliru dan merugikan 
Negara.  


Salam,

HL Ong 

-Original Message-
From: iagi-net@iagi.or.id [mailto:iagi-net@iagi.or.id] On Behalf Of noor 
syarifuddin
Sent: Sunday, January 11, 2015 6:00 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net] Harga Minyak Turun di Bawah US$ 50/Barel

Dari Detik:

Dengan asumsi ICP di US$ 70/barel, maka diperkirakan PNBP Migas turun
sampai Rp 130 triliun.
Penerimaan migas dengan asumsi US$ 70/barel itu turunnya sudah Rp 130
triliun. Sangat besar, kata Bambang.
Dalam APBN 2015, penerimaan migas diperkirakan Rp 224,2 triliun yang
meliputi minyak sebesar Rp 170,3 triliun dan gas Rp 53,9 triliun. Itu
dengan asumsi ICP sebesar US$ 105 per barel.

Ini tentunya belum menghitung penundaan beberapa proyek/sumur karena
mungkin tidak akan ekonomis kalau pakai US$ 70/bbl...

salam,


On 1/9/15, Nugrahani nugrah...@skkmigas.go.id wrote:

 Terima kasih, pak Ong.


 Salam,
 Nuning


 -Original Message-
 From: iagi-net@iagi.or.id [mailto:iagi-net@iagi.or.id] On Behalf Of Ong Han
 Ling
 Sent: Thursday, January 08, 2015 11:21 PM
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: RE: [iagi-net] Harga Minyak Turun di Bawah US$ 50/Barel

 Bu Nuning,

 Pemerintah tidak bisa berbuat banyak dengan adanya penurunan harga minyak
 yang drastis dan kelesuan aktivitas pemboran, seismik, dsb. Satu-satunya
 yang bisa dilakukan adalah melakukan efisiensi.

 Hukum ekonomi supply and demand berlaku. Harga minyak turun, efficiency
 perlu ditingkatkan. Peraturan dan red tape yang menghambat harus dihapus.
 Peraturan harus disederhanakan. Birokrasi dipekecil.

 Pemerintah perlu meneliti apakah yang telah dilakukan selama ini adalah
 efisien.

 Dengan adanya birokrasi yang berbelit-belit selama ini, IDD Chevron dan
 Inpex Masela (dan Wiryagar?) terus ditunda dan sekarang dengan harga minyak
 demikian rendahnya, kemungkinan besar kedua proyek akan di peti-eskan.
 Investasi kedua projek yang  mencapai $30 milliar terpaksa dibatalkan. Siapa
 yang

Re: RE: [iagi-net] Harga Minyak Turun di Bawah US$ 50/Barel

2015-01-21 Terurut Topik Yanto R. Sumantri
Apa yang dikatakan pak Ong .itu benar . Dan .sekarang ternyata slogan cinta 
tanah air itu haruslah dilaksanakan dgn mempertimbangkan situasi.dan pengaruh 
kondisi internasional. Sayang sekali di Indonesia politis yg kalah di.pemilu 
itu hanya memikirkan bagaimana menyerang pemerintah JKW. At any reason. Lihat 
saj a fadli zon . Dulu rasanya waktu.masih jadinorang kampus ocehannya 
sound.sekarang .
?Belum lagi pungli yang terjadi dari.eluruh level.diemua daera.h ...so . 
Apakah akan dibiarkan ??
I 

Sent from Yahoo Mail on Android





Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact

Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti

Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id
Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id

DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information 
posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. 
In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not 
limited
to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting 
from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use 
of 
any information posted on IAGI mailing list.


Re: [iagi-net] Harga Minyak Turun di Bawah US$ 50/Barel

2015-01-11 Terurut Topik noor syarifuddin
Dari Detik:

Dengan asumsi ICP di US$ 70/barel, maka diperkirakan PNBP Migas turun
sampai Rp 130 triliun.
Penerimaan migas dengan asumsi US$ 70/barel itu turunnya sudah Rp 130
triliun. Sangat besar, kata Bambang.
Dalam APBN 2015, penerimaan migas diperkirakan Rp 224,2 triliun yang
meliputi minyak sebesar Rp 170,3 triliun dan gas Rp 53,9 triliun. Itu
dengan asumsi ICP sebesar US$ 105 per barel.

Ini tentunya belum menghitung penundaan beberapa proyek/sumur karena
mungkin tidak akan ekonomis kalau pakai US$ 70/bbl...

salam,


On 1/9/15, Nugrahani nugrah...@skkmigas.go.id wrote:

 Terima kasih, pak Ong.


 Salam,
 Nuning


 -Original Message-
 From: iagi-net@iagi.or.id [mailto:iagi-net@iagi.or.id] On Behalf Of Ong Han
 Ling
 Sent: Thursday, January 08, 2015 11:21 PM
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: RE: [iagi-net] Harga Minyak Turun di Bawah US$ 50/Barel

 Bu Nuning,

 Pemerintah tidak bisa berbuat banyak dengan adanya penurunan harga minyak
 yang drastis dan kelesuan aktivitas pemboran, seismik, dsb. Satu-satunya
 yang bisa dilakukan adalah melakukan efisiensi.

 Hukum ekonomi supply and demand berlaku. Harga minyak turun, efficiency
 perlu ditingkatkan. Peraturan dan red tape yang menghambat harus dihapus.
 Peraturan harus disederhanakan. Birokrasi dipekecil.

 Pemerintah perlu meneliti apakah yang telah dilakukan selama ini adalah
 efisien.

 Dengan adanya birokrasi yang berbelit-belit selama ini, IDD Chevron dan
 Inpex Masela (dan Wiryagar?) terus ditunda dan sekarang dengan harga minyak
 demikian rendahnya, kemungkinan besar kedua proyek akan di peti-eskan.
 Investasi kedua projek yang  mencapai $30 milliar terpaksa dibatalkan. Siapa
 yang disalahkan, sistim atau orangnya? Padahal Badan Koordinasi Penanaman
 Modal atau BKPM untuk mendapatkan investasi satu juta dolar, harus
 memberikan fasilitas kemudahan macem2.

 Sebagai pembanding lambatnya proyek Migas, diambil contoh perkembangan
 projek INPEX Masela di Indonesia dibandingkan projek INPEX ICHTHYS di
 offshore Western Australia. Kedua proyek LNG tsb. besarnya cadangan serupa
 dan discovery bersamaan, tahun 2000. Pembangunan Ichthys sudah dimulai akir
 tahun 2011. Inpex Masela belum apa-apa.

 Sebaiknya kita meneliti semua prosedur dan mencari sistim hingga prosedur
 yang menghambat ditiadakan. Supaya birokrasi dipotong. Supaya efisien. Bisa
 dimulai dari sistim tender yang bertele-tele.




 -Original Message-
 From: iagi-net@iagi.or.id [mailto:iagi-net@iagi.or.id] On Behalf Of
 Nugrahani
 Sent: Wednesday, January 7, 2015 3:32 PM
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: RE: [iagi-net] Harga Minyak Turun di Bawah US$ 50/Barel

 Di Indonesia pun turunnya harga minyak dunia (pastinya) mempengaruhi proyek2
 yang sedang dan akan berjalan. Beberapa sedang kami hitung ulang
 keekonomiannya dan dikaji lagi skenario-skenario pengembangannya.

 Apakah turunnya harga minyak ini juga menyebabkan turunnya biaya pengadaan
 barang dan jasa? (Misalnya biaya pengeboran dan survey seismik jadi ikutan
 turun?). Jika iya mestinya eksplorasi bisa ditingkatkan supaya pas
 pengembangannya nanti harga minyak udah membaik.


 Salam,
 Nuning



 Sent from my Samsung Galaxy smartphone.


  Original message 
 From: Yuriza NOOR
 Date:01/07/2015 10:39 PM (GMT+07:00)
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: Re: [iagi-net] Harga Minyak Turun di Bawah US$ 50/Barel

 Harga minyak di spot market itu ada dua yg penting buat kita ikuti brent dan
 wti Brent adalah harga patokan dunia, walaupun namanya brent yng merupakan
 kependekan dr reservoir klastik di lapangan minyak north sea tapi saat ini
 brent merepresentasikan sekeranjang minyak minyak lain diluar north sea
 misalnya dr africa dan middle east

 Wti adalah west texas intermediate patokan harga minyak di america

 Secara kualitas wti levih baik dr brent tapi saat ini harganya lebih murah

 Usa secara law tidak boleh mengekspor minyak dan gas, dan meskipun boleh usa
 belum bisa jd eksportir krn pemakaian dlm negri masih lebih besar sekitar 14
 juta bpd dr produksinya sekitar 10 jt bpd ini data juli 2014

 Produksi usa naik banget krn shale oil

 Kekurangan usa di pasok oleh canada mexico dan opec Oil dr canada di sebut
 wcs western canada select yg merupakan campuran heavy oil dr oilsand dan
 some light oil yg bukan dr oilsand Harga wcs itu diikat ke wti dengan
 menggunakan discount rata rata 20 - 30 persen

 Saat ini dengan brent di 50 dan wti di 48 kegiatan drilling di bakken sudah
 berhenti

 Dan dengan harga wcs di 33 saat ini semua produser sudah jual rugi di
 oilsand area krn bep paling rendah adalah 35

 Dengan sdh pd berhentinya drilling di usa oil shale maka produksi usa akan
 turun

 Dengan turunnya harga wcs oilsand juga bakal mandeg sebentar lagi dan dengan
 cara yg darwinian survival of the fittest akan terjadi keseimbangan baru

 Gimana dengan oil producer di Indonesia ?



 Sent from my iPhone

 On Jan 7, 2015, at 6:53 AM, Rovicky Dwi Putrohari
 rovi...@gmail.commailto:rovi...@gmail.com wrote

Re: [iagi-net] Harga Minyak Turun di Bawah US$ 50/Barel

2015-01-08 Terurut Topik liamsi
Yg paling membutuhkan gas itu listrik kalau proyek proyeknya EP gas  mandeg 
maka pilihan tinggal ke batubara , saat ini saja kebutuhan gas untuk listrik 
lbh dari 2000 bbtud atau kira kira 25% dari total produksi gas nasional, untuk 
kira kira 12 ribu MW PLTG sedangkan yg dpt dipasok hanya kira kira kurang dari 
separonya sisanya terpaksa dg BBM,  kalau tdk , bisa bisa listrik oglangan yg 
tentunya biaya produksi listriknya akan 3x lipat bahkan bisa lebih kalau dg 
bbm, untung harga minyak turun jadi bisa dihemat { biasanya apa permasalahannya 
kan tetap untung terus }  
Padahaldalam 5 tahun kedepan akan dibangun pembangkit baru 35 ribu MW 
sampai 2019 atau ada penambahan kira kira 70% dari total kapasitas yg ada 
sekarang , saat ini total kapasitas  kurang lbh 50 ribu MW, tentunya ini akan 
membutuhkan energi primer { terutama gas dan batubara } untuk pembangkit 
listrik  yg cukup besar pula dalam 5 tahun kedepan  

Pertanyaanya dengan harga gas dalam negeri spt saat ini apakah cukup menarik  ? 
Padahal kebijakan produksi  gas baru kedepan  diutamakan untuk pemakian di 
dalam negeri , jadi apa tdk semakin tertunda proyek proyek tsb , disisi lain 
kebutuhan energi listrik dan bbm tdk boleh tertunda bahkan terus meningkat 
seiring dg pertumbuhan ekonomi , kecuali kalau pertumbuhan ekonomi juga 
melorot.makan akn bisa mengerem pertumbuhan energi tapi meningkatkan 
pengangguran

Mungkin ini nanti menjadi PR pemenang lelang jabatan Dirjen Migas , siapa tahu 
kalau pemenangnya kali ini dari non PNS bisa cepat mengurai permasalahan ini 
spt Bu Susi itu 


Ism


Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Ong Han Ling hl...@geoservices.co.id
Sender: iagi-net@iagi.or.id
Date: Thu, 8 Jan 2015 08:20:58 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net] Harga Minyak Turun di Bawah US$ 50/Barel
Bu Nuning,

Pemerintah tidak bisa berbuat banyak dengan adanya penurunan harga minyak
yang drastis dan kelesuan aktivitas pemboran, seismik, dsb. Satu-satunya
yang bisa dilakukan adalah melakukan efisiensi. 

Hukum ekonomi supply and demand berlaku. Harga minyak turun, efficiency
perlu ditingkatkan. Peraturan dan red tape yang menghambat harus dihapus.
Peraturan harus disederhanakan. Birokrasi dipekecil.

Pemerintah perlu meneliti apakah yang telah dilakukan selama ini adalah
efisien.

Dengan adanya birokrasi yang berbelit-belit selama ini, IDD Chevron dan
Inpex Masela (dan Wiryagar?) terus ditunda dan sekarang dengan harga minyak
demikian rendahnya, kemungkinan besar kedua proyek akan di peti-eskan.
Investasi kedua projek yang  mencapai $30 milliar terpaksa dibatalkan. Siapa
yang disalahkan, sistim atau orangnya? Padahal Badan Koordinasi Penanaman
Modal atau BKPM untuk mendapatkan investasi satu juta dolar, harus
memberikan fasilitas kemudahan macem2. 

Sebagai pembanding lambatnya proyek Migas, diambil contoh perkembangan
projek INPEX Masela di Indonesia dibandingkan projek INPEX ICHTHYS di
offshore Western Australia. Kedua proyek LNG tsb. besarnya cadangan serupa
dan discovery bersamaan, tahun 2000. Pembangunan Ichthys sudah dimulai akir
tahun 2011. Inpex Masela belum apa-apa.  

Sebaiknya kita meneliti semua prosedur dan mencari sistim hingga prosedur
yang menghambat ditiadakan. Supaya birokrasi dipotong. Supaya efisien. Bisa
dimulai dari sistim tender yang bertele-tele.




-Original Message-
From: iagi-net@iagi.or.id [mailto:iagi-net@iagi.or.id] On Behalf Of
Nugrahani
Sent: Wednesday, January 7, 2015 3:32 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net] Harga Minyak Turun di Bawah US$ 50/Barel

Di Indonesia pun turunnya harga minyak dunia (pastinya) mempengaruhi proyek2
yang sedang dan akan berjalan. Beberapa sedang kami hitung ulang
keekonomiannya dan dikaji lagi skenario-skenario pengembangannya.

Apakah turunnya harga minyak ini juga menyebabkan turunnya biaya pengadaan
barang dan jasa? (Misalnya biaya pengeboran dan survey seismik jadi ikutan
turun?). Jika iya mestinya eksplorasi bisa ditingkatkan supaya pas
pengembangannya nanti harga minyak udah membaik.


Salam,
Nuning



Sent from my Samsung Galaxy smartphone.


 Original message 
From: Yuriza NOOR
Date:01/07/2015 10:39 PM (GMT+07:00)
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net] Harga Minyak Turun di Bawah US$ 50/Barel

Harga minyak di spot market itu ada dua yg penting buat kita ikuti brent dan
wti
Brent adalah harga patokan dunia, walaupun namanya brent yng merupakan
kependekan dr reservoir klastik di lapangan minyak north sea tapi saat ini
brent merepresentasikan sekeranjang minyak minyak lain diluar north sea
misalnya dr africa dan middle east

Wti adalah west texas intermediate patokan harga minyak di america

Secara kualitas wti levih baik dr brent tapi saat ini harganya lebih murah

Usa secara law tidak boleh mengekspor minyak dan gas, dan meskipun boleh usa
belum bisa jd eksportir krn pemakaian dlm negri masih lebih besar sekitar 14
juta bpd dr produksinya sekitar 10

RE: [iagi-net] Harga Minyak Turun di Bawah US$ 50/Barel

2015-01-08 Terurut Topik Nugrahani

Terima kasih, pak Ong.


Salam,
Nuning


-Original Message-
From: iagi-net@iagi.or.id [mailto:iagi-net@iagi.or.id] On Behalf Of Ong Han Ling
Sent: Thursday, January 08, 2015 11:21 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net] Harga Minyak Turun di Bawah US$ 50/Barel

Bu Nuning,

Pemerintah tidak bisa berbuat banyak dengan adanya penurunan harga minyak yang 
drastis dan kelesuan aktivitas pemboran, seismik, dsb. Satu-satunya yang bisa 
dilakukan adalah melakukan efisiensi.

Hukum ekonomi supply and demand berlaku. Harga minyak turun, efficiency perlu 
ditingkatkan. Peraturan dan red tape yang menghambat harus dihapus.
Peraturan harus disederhanakan. Birokrasi dipekecil.

Pemerintah perlu meneliti apakah yang telah dilakukan selama ini adalah efisien.

Dengan adanya birokrasi yang berbelit-belit selama ini, IDD Chevron dan Inpex 
Masela (dan Wiryagar?) terus ditunda dan sekarang dengan harga minyak demikian 
rendahnya, kemungkinan besar kedua proyek akan di peti-eskan.
Investasi kedua projek yang  mencapai $30 milliar terpaksa dibatalkan. Siapa 
yang disalahkan, sistim atau orangnya? Padahal Badan Koordinasi Penanaman Modal 
atau BKPM untuk mendapatkan investasi satu juta dolar, harus memberikan 
fasilitas kemudahan macem2.

Sebagai pembanding lambatnya proyek Migas, diambil contoh perkembangan projek 
INPEX Masela di Indonesia dibandingkan projek INPEX ICHTHYS di offshore Western 
Australia. Kedua proyek LNG tsb. besarnya cadangan serupa dan discovery 
bersamaan, tahun 2000. Pembangunan Ichthys sudah dimulai akir tahun 2011. Inpex 
Masela belum apa-apa.

Sebaiknya kita meneliti semua prosedur dan mencari sistim hingga prosedur yang 
menghambat ditiadakan. Supaya birokrasi dipotong. Supaya efisien. Bisa dimulai 
dari sistim tender yang bertele-tele.




-Original Message-
From: iagi-net@iagi.or.id [mailto:iagi-net@iagi.or.id] On Behalf Of Nugrahani
Sent: Wednesday, January 7, 2015 3:32 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net] Harga Minyak Turun di Bawah US$ 50/Barel

Di Indonesia pun turunnya harga minyak dunia (pastinya) mempengaruhi proyek2 
yang sedang dan akan berjalan. Beberapa sedang kami hitung ulang keekonomiannya 
dan dikaji lagi skenario-skenario pengembangannya.

Apakah turunnya harga minyak ini juga menyebabkan turunnya biaya pengadaan 
barang dan jasa? (Misalnya biaya pengeboran dan survey seismik jadi ikutan 
turun?). Jika iya mestinya eksplorasi bisa ditingkatkan supaya pas 
pengembangannya nanti harga minyak udah membaik.


Salam,
Nuning



Sent from my Samsung Galaxy smartphone.


 Original message 
From: Yuriza NOOR
Date:01/07/2015 10:39 PM (GMT+07:00)
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net] Harga Minyak Turun di Bawah US$ 50/Barel

Harga minyak di spot market itu ada dua yg penting buat kita ikuti brent dan 
wti Brent adalah harga patokan dunia, walaupun namanya brent yng merupakan 
kependekan dr reservoir klastik di lapangan minyak north sea tapi saat ini 
brent merepresentasikan sekeranjang minyak minyak lain diluar north sea 
misalnya dr africa dan middle east

Wti adalah west texas intermediate patokan harga minyak di america

Secara kualitas wti levih baik dr brent tapi saat ini harganya lebih murah

Usa secara law tidak boleh mengekspor minyak dan gas, dan meskipun boleh usa 
belum bisa jd eksportir krn pemakaian dlm negri masih lebih besar sekitar 14 
juta bpd dr produksinya sekitar 10 jt bpd ini data juli 2014

Produksi usa naik banget krn shale oil

Kekurangan usa di pasok oleh canada mexico dan opec Oil dr canada di sebut wcs 
western canada select yg merupakan campuran heavy oil dr oilsand dan some light 
oil yg bukan dr oilsand Harga wcs itu diikat ke wti dengan menggunakan discount 
rata rata 20 - 30 persen

Saat ini dengan brent di 50 dan wti di 48 kegiatan drilling di bakken sudah 
berhenti

Dan dengan harga wcs di 33 saat ini semua produser sudah jual rugi di oilsand 
area krn bep paling rendah adalah 35

Dengan sdh pd berhentinya drilling di usa oil shale maka produksi usa akan turun

Dengan turunnya harga wcs oilsand juga bakal mandeg sebentar lagi dan dengan 
cara yg darwinian survival of the fittest akan terjadi keseimbangan baru

Gimana dengan oil producer di Indonesia ?



Sent from my iPhone

On Jan 7, 2015, at 6:53 AM, Rovicky Dwi Putrohari
rovi...@gmail.commailto:rovi...@gmail.com wrote:

Sampai berapa ? How low can you go ?

Bagaimana kalau harga minyak 20$/bbl ?

Salah satu artikel yang saya baca dari media bisnis di UK mengatakan bukan hal 
yang tidak mungkin harga merosot hingga 20$. karena kitapun pernah mengenyam 
harga itu dan semua masih berjalan. Lihat periode 1980-2000 dengan kisaran 
20$/bbl.

[HargaMinyakMentah2015]https://rovicky.files.wordpress.com/2014/12/hargamin
yakmentah2015.jpg

Ada yang menganggap anjloknya harga minyak ini akan menjadikan krisis moneter 
global. Karena banyaknya negara yang tergantung dari harga minyak.
Namun pada kenyataannya menurut perhitungan ahli-ahli economist

Re: [iagi-net] Harga Minyak Turun di Bawah US$ 50/Barel

2015-01-08 Terurut Topik rakhmadi avianto
Absolutely true pak Ong

Nothing will stay forever, technologi akan berkembang dan yg pasti
kebututhan ENERGY buat industry akan berkembang, Indonesia perlu banyak
listrik, nanti akan ada Tol Laut, Bendungan, jalan baru dan ngga menutup
akan ada industri dalam Negri yg content technologinya tinggi  kaya
submercible pump, transfer pump mungkin rotating equipment, NAH kalau
semua itu sudah jalan tentu kebutuhan Energy akan meningkat artinya
harga akan naik.

Bernake the used to be Fed Reserves Gov memprediksi oil price akan hovering
around $80 US.

First oil turmoil sejak saya lulus di tahun 1982 terjadi pada 1984 turun
dari US$30 ke US$15 there about, shg para alumni yg lulus 1984 akhir-87
banyak berkarir di tambang malah turun lagi ke US$13 di 1999 . 2000an
euforia Oil boom . dan Peak Oil di Jun 2008 hit US$140  then
suprised2 Dec 2008 down to nadir US$38 . naik lagi ke US$100-120,
 dan NOW Dec-Jan US$50an.

Sebagai komoditi tentu tidak akan terus begitu, percayalah akan naik ke
US$70-80 . katanya itu COMFORT ZONE pricenya

Salam
Kaji Avi

-- *Do not give up and do not ever look back and tawakkal ilallah
--*

2015-01-08 14:31 GMT+07:00 Ong Han Ling wim...@singnet.com.sg:

  Teman-teman IAGI,



 Harga minyak dari tight oil dan shale gas tergantung dari tingkat/tahap
  development lapangan. Apakah sudah produksi. Apakah capital expenditure
 serta infrastruktur sudah terbayar? Apakah belum berproduksi tetapi sudah
 diketaui cadangannya. Apakah masih dalam tahap eksplorasi. Tiap
 perusahaan akan melanjutkan eksplorasi dan produksi tergantung dari
 persepsi masing-masing perusahaan terhadap harga minyak kedepan.



 Harga produksi minyak berasal dari tight oil (Bakken, North Dakota) atau
 minyak dari produksi shale gas, merupakan suatu range dan diperkirakan
 secara kasar berkisar antara $30-$80.



 Untuk lapangan produksi dimana infra struktur seperti saluran pipa sudah
 tersedia dan capital expenditure atau capex  sudah lunas, bottom line
 adalah biaya operasi saja atau opex, dan berkisar antara $30-40/bbl.



 Untuk lapangan dimana capex belum seluruhnya terbayar, mungkin harga
 berkisar sekitar $40-60/bbl.



 Untuk lapangan yang sudah diketahui tetapi belum diproduksi, harga bisa
 mencapai $60-80/bbl.



 Untuk lapangan eksplorasi, perlu adanya keyakinan bahwa harga minyak 10
 tahun mendatang diatas $80/bbl.



 Harga produksi tsb. dinamis. Akan berubah dengan kemajuan teknologi dimana
 horizontal drilling dan fracturing menjadi murah dan adanya penemuan baru.
 Perubahan harga juga akan terjadi dengan bertambahnya pengetahuan kita ttg.
 pencemaran ground water dan risiko microearthquake.



 Salam,



 HL Ong









 Salam,



 HL Ong

 *From:* iagi-net@iagi.or.id [mailto:iagi-net@iagi.or.id] *On Behalf Of 
 *Rovicky
 Dwi Putrohari
 *Sent:* Wednesday, January 7, 2015 5:53 AM
 *To:* IAGI
 *Subject:* Re: [iagi-net] Harga Minyak Turun di Bawah US$ 50/Barel


   Sampai berapa ? *How low can you go ?*

 *Bagaimana kalau harga minyak 20$/bbl ?*

 Salah satu artikel yang saya baca dari media bisnis di UK mengatakan bukan
 hal yang tidak mungkin harga merosot hingga 20$. karena kitapun pernah
 mengenyam harga itu dan semua masih berjalan. Lihat periode 1980-2000
 dengan kisaran 20$/bbl.

 [image: Image removed by sender. HargaMinyakMentah2015]
 https://rovicky.files.wordpress.com/2014/12/hargaminyakmentah2015.jpg

 Ada yang menganggap anjloknya harga minyak ini akan menjadikan krisis
 moneter global. Karena banyaknya negara yang tergantung dari harga minyak.
 Namun pada kenyataannya menurut perhitungan ahli-ahli economist Oxford
 justru sebaliknya. Pertumbuhan ekonomi global justru akan meningkat
 rata-rata 0.5% dari biasanya.

 Ini akan menolong pemerintahan Indonesia yang diperkirakan akan membesar
 0,3% karena efek harga 40$/bbl, dibandingkan bila harga minyak 84$/bbl.
 Tentusaja kalau Indonesia mampu memanfaatkan hal ini dengan cerdas ! Harga
 murah harus dimanfaatkan bener-bener bahwa minyak ini sebagai ENERGI, bukan
 sekedar komoditas. Harus menggerakkan roda ekonomi. Harus mampu
 menggerakkan mesin-mesin produksi.
  Amerikapun suka cita dengan hal ini !.

 Tidak sedikit yang mengira anjloknya harga minyak ini akan mematikan
 Amerika ketika usaha shale gas dan shale oilnya colaps. Dan memang benar
 barangkali yang terpukul adalah “*pengusaha*” minyak. Tetapi secara umum
 rakyat Amerika akan mengambil keuntungan lebih besar dengan pertumbuhan
 ekonomi bertambah GDPnya 0.7%, diatas dampak positip dari Indonesia. Jadi
 jangan terburu-buru menganggap bahwa industri minyak ini didominasi Amerika
 dan akan membuat Amerika merana dengan anjloknya harga minyak.

 Harapan positip ini khususnya akan dirasakan oleh negara-negara yg selama
 ini mengimpor minyak. Negara pemenang utamanya diperkirakan Pilipina yang
 mengambil untung hingga pertambahan GDP diatas 1.5%  Tentusaja
 negara-negara OPEC adalah negara yang “terkorban” bila harga anjlok
 menerus. KArena pendapatan

Re: [iagi-net] Harga Minyak Turun di Bawah US$ 50/Barel

2015-01-08 Terurut Topik Yuriza NOOR
Kalau naik ke 70 - 80 maka banyak lapangan baru di oilsand yg sudah dipending 
akan masuk era peti es

Dan yg sekarang sedang jalan buat persiapan first oil akan nggak tau tuh kita 
lihat saja masa mau diterusin kalau bepnya pada wti 85 misalnya



Sent from my iPhone

On Jan 8, 2015, at 2:46 AM, rakhmadi avianto 
rakhmadi.avia...@gmail.commailto:rakhmadi.avia...@gmail.com wrote:

Absolutely true pak Ong

Nothing will stay forever, technologi akan berkembang dan yg pasti kebututhan 
ENERGY buat industry akan berkembang, Indonesia perlu banyak listrik, nanti 
akan ada Tol Laut, Bendungan, jalan baru dan ngga menutup akan ada industri 
dalam Negri yg content technologinya tinggi  kaya submercible pump, 
transfer pump mungkin rotating equipment, NAH kalau semua itu sudah jalan tentu 
kebutuhan Energy akan meningkat artinya harga akan naik.

Bernake the used to be Fed Reserves Gov memprediksi oil price akan hovering 
around $80 US.

First oil turmoil sejak saya lulus di tahun 1982 terjadi pada 1984 turun dari 
US$30 ke US$15 there about, shg para alumni yg lulus 1984 akhir-87 banyak 
berkarir di tambang malah turun lagi ke US$13 di 1999 . 2000an euforia Oil 
boom . dan Peak Oil di Jun 2008 hit US$140  then suprised2 Dec 2008 
down to nadir US$38 . naik lagi ke US$100-120,  dan NOW Dec-Jan 
US$50an.

Sebagai komoditi tentu tidak akan terus begitu, percayalah akan naik ke 
US$70-80 . katanya itu COMFORT ZONE pricenya

Salam
Kaji Avi

-- Do not give up and do not ever look back and tawakkal ilallah --

2015-01-08 14:31 GMT+07:00 Ong Han Ling 
wim...@singnet.com.sgmailto:wim...@singnet.com.sg:
Teman-teman IAGI,

Harga minyak dari tight oil dan shale gas tergantung dari tingkat/tahap  
development lapangan. Apakah sudah produksi. Apakah capital expenditure serta 
infrastruktur sudah terbayar? Apakah belum berproduksi tetapi sudah diketaui 
cadangannya. Apakah masih dalam tahap eksplorasi. Tiap perusahaan akan 
melanjutkan eksplorasi dan produksi tergantung dari persepsi masing-masing 
perusahaan terhadap harga minyak kedepan.

Harga produksi minyak berasal dari tight oil (Bakken, North Dakota) atau minyak 
dari produksi shale gas, merupakan suatu range dan diperkirakan secara kasar 
berkisar antara $30-$80.

Untuk lapangan produksi dimana infra struktur seperti saluran pipa sudah 
tersedia dan capital expenditure atau capex  sudah lunas, bottom line adalah 
biaya operasi saja atau opex, dan berkisar antara $30-40/bbl.

Untuk lapangan dimana capex belum seluruhnya terbayar, mungkin harga berkisar 
sekitar $40-60/bbl.

Untuk lapangan yang sudah diketahui tetapi belum diproduksi, harga bisa 
mencapai $60-80/bbl.

Untuk lapangan eksplorasi, perlu adanya keyakinan bahwa harga minyak 10 tahun 
mendatang diatas $80/bbl.

Harga produksi tsb. dinamis. Akan berubah dengan kemajuan teknologi dimana 
horizontal drilling dan fracturing menjadi murah dan adanya penemuan baru. 
Perubahan harga juga akan terjadi dengan bertambahnya pengetahuan kita ttg. 
pencemaran ground water dan risiko microearthquake.

Salam,

HL Ong




Salam,

HL Ong
From: iagi-net@iagi.or.idmailto:iagi-net@iagi.or.id 
[mailto:iagi-net@iagi.or.idmailto:iagi-net@iagi.or.id] On Behalf Of Rovicky 
Dwi Putrohari
Sent: Wednesday, January 7, 2015 5:53 AM
To: IAGI
Subject: Re: [iagi-net] Harga Minyak Turun di Bawah US$ 50/Barel

Sampai berapa ? How low can you go ?

Bagaimana kalau harga minyak 20$/bbl ?

Salah satu artikel yang saya baca dari media bisnis di UK mengatakan bukan hal 
yang tidak mungkin harga merosot hingga 20$. karena kitapun pernah mengenyam 
harga itu dan semua masih berjalan. Lihat periode 1980-2000 dengan kisaran 
20$/bbl.

image002.jpghttps://rovicky.files.wordpress.com/2014/12/hargaminyakmentah2015.jpg

Ada yang menganggap anjloknya harga minyak ini akan menjadikan krisis moneter 
global. Karena banyaknya negara yang tergantung dari harga minyak. Namun pada 
kenyataannya menurut perhitungan ahli-ahli economist Oxford justru sebaliknya. 
Pertumbuhan ekonomi global justru akan meningkat rata-rata 0.5% dari biasanya.

Ini akan menolong pemerintahan Indonesia yang diperkirakan akan membesar 0,3% 
karena efek harga 40$/bbl, dibandingkan bila harga minyak 84$/bbl. Tentusaja 
kalau Indonesia mampu memanfaatkan hal ini dengan cerdas ! Harga murah harus 
dimanfaatkan bener-bener bahwa minyak ini sebagai ENERGI, bukan sekedar 
komoditas. Harus menggerakkan roda ekonomi. Harus mampu menggerakkan 
mesin-mesin produksi.

Amerikapun suka cita dengan hal ini !.

Tidak sedikit yang mengira anjloknya harga minyak ini akan mematikan Amerika 
ketika usaha shale gas dan shale oilnya colaps. Dan memang benar barangkali 
yang terpukul adalah “pengusaha” minyak. Tetapi secara umum rakyat Amerika akan 
mengambil keuntungan lebih besar dengan pertumbuhan ekonomi bertambah GDPnya 
0.7%, diatas dampak positip dari Indonesia. Jadi jangan terburu-buru menganggap 
bahwa industri minyak ini didominasi Amerika dan akan membuat

RE: [iagi-net] Harga Minyak Turun di Bawah US$ 50/Barel

2015-01-08 Terurut Topik Ong Han Ling
Bu Nuning,

Pemerintah tidak bisa berbuat banyak dengan adanya penurunan harga minyak
yang drastis dan kelesuan aktivitas pemboran, seismik, dsb. Satu-satunya
yang bisa dilakukan adalah melakukan efisiensi. 

Hukum ekonomi supply and demand berlaku. Harga minyak turun, efficiency
perlu ditingkatkan. Peraturan dan red tape yang menghambat harus dihapus.
Peraturan harus disederhanakan. Birokrasi dipekecil.

Pemerintah perlu meneliti apakah yang telah dilakukan selama ini adalah
efisien.

Dengan adanya birokrasi yang berbelit-belit selama ini, IDD Chevron dan
Inpex Masela (dan Wiryagar?) terus ditunda dan sekarang dengan harga minyak
demikian rendahnya, kemungkinan besar kedua proyek akan di peti-eskan.
Investasi kedua projek yang  mencapai $30 milliar terpaksa dibatalkan. Siapa
yang disalahkan, sistim atau orangnya? Padahal Badan Koordinasi Penanaman
Modal atau BKPM untuk mendapatkan investasi satu juta dolar, harus
memberikan fasilitas kemudahan macem2. 

Sebagai pembanding lambatnya proyek Migas, diambil contoh perkembangan
projek INPEX Masela di Indonesia dibandingkan projek INPEX ICHTHYS di
offshore Western Australia. Kedua proyek LNG tsb. besarnya cadangan serupa
dan discovery bersamaan, tahun 2000. Pembangunan Ichthys sudah dimulai akir
tahun 2011. Inpex Masela belum apa-apa.  

Sebaiknya kita meneliti semua prosedur dan mencari sistim hingga prosedur
yang menghambat ditiadakan. Supaya birokrasi dipotong. Supaya efisien. Bisa
dimulai dari sistim tender yang bertele-tele.




-Original Message-
From: iagi-net@iagi.or.id [mailto:iagi-net@iagi.or.id] On Behalf Of
Nugrahani
Sent: Wednesday, January 7, 2015 3:32 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net] Harga Minyak Turun di Bawah US$ 50/Barel

Di Indonesia pun turunnya harga minyak dunia (pastinya) mempengaruhi proyek2
yang sedang dan akan berjalan. Beberapa sedang kami hitung ulang
keekonomiannya dan dikaji lagi skenario-skenario pengembangannya.

Apakah turunnya harga minyak ini juga menyebabkan turunnya biaya pengadaan
barang dan jasa? (Misalnya biaya pengeboran dan survey seismik jadi ikutan
turun?). Jika iya mestinya eksplorasi bisa ditingkatkan supaya pas
pengembangannya nanti harga minyak udah membaik.


Salam,
Nuning



Sent from my Samsung Galaxy smartphone.


 Original message 
From: Yuriza NOOR
Date:01/07/2015 10:39 PM (GMT+07:00)
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net] Harga Minyak Turun di Bawah US$ 50/Barel

Harga minyak di spot market itu ada dua yg penting buat kita ikuti brent dan
wti
Brent adalah harga patokan dunia, walaupun namanya brent yng merupakan
kependekan dr reservoir klastik di lapangan minyak north sea tapi saat ini
brent merepresentasikan sekeranjang minyak minyak lain diluar north sea
misalnya dr africa dan middle east

Wti adalah west texas intermediate patokan harga minyak di america

Secara kualitas wti levih baik dr brent tapi saat ini harganya lebih murah

Usa secara law tidak boleh mengekspor minyak dan gas, dan meskipun boleh usa
belum bisa jd eksportir krn pemakaian dlm negri masih lebih besar sekitar 14
juta bpd dr produksinya sekitar 10 jt bpd ini data juli 2014

Produksi usa naik banget krn shale oil

Kekurangan usa di pasok oleh canada mexico dan opec
Oil dr canada di sebut wcs western canada select yg merupakan campuran heavy
oil dr oilsand dan some light oil yg bukan dr oilsand
Harga wcs itu diikat ke wti dengan menggunakan discount rata rata 20 - 30
persen

Saat ini dengan brent di 50 dan wti di 48 kegiatan drilling di bakken sudah
berhenti

Dan dengan harga wcs di 33 saat ini semua produser sudah jual rugi di
oilsand area krn bep paling rendah adalah 35

Dengan sdh pd berhentinya drilling di usa oil shale maka produksi usa akan
turun

Dengan turunnya harga wcs oilsand juga bakal mandeg sebentar lagi dan dengan
cara yg darwinian survival of the fittest akan terjadi keseimbangan baru

Gimana dengan oil producer di Indonesia ?



Sent from my iPhone

On Jan 7, 2015, at 6:53 AM, Rovicky Dwi Putrohari
rovi...@gmail.commailto:rovi...@gmail.com wrote:

Sampai berapa ? How low can you go ?

Bagaimana kalau harga minyak 20$/bbl ?

Salah satu artikel yang saya baca dari media bisnis di UK mengatakan bukan
hal yang tidak mungkin harga merosot hingga 20$. karena kitapun pernah
mengenyam harga itu dan semua masih berjalan. Lihat periode 1980-2000 dengan
kisaran 20$/bbl.

[HargaMinyakMentah2015]https://rovicky.files.wordpress.com/2014/12/hargamin
yakmentah2015.jpg

Ada yang menganggap anjloknya harga minyak ini akan menjadikan krisis
moneter global. Karena banyaknya negara yang tergantung dari harga minyak.
Namun pada kenyataannya menurut perhitungan ahli-ahli economist Oxford
justru sebaliknya. Pertumbuhan ekonomi global justru akan meningkat
rata-rata 0.5% dari biasanya.

Ini akan menolong pemerintahan Indonesia yang diperkirakan akan membesar
0,3% karena efek harga 40$/bbl, dibandingkan bila harga minyak 84$/bbl.
Tentusaja kalau Indonesia mampu memanfaatkan hal ini dengan

Re: [iagi-net] Harga Minyak Turun di Bawah US$ 50/Barel

2015-01-07 Terurut Topik PRAKOSO, Anton
Saya pernah baca belum lama
OPEC baru akan intervensi ketika sudah mendekati harga 40-45 usd.

Kalau tidak salah dengar. Saudi tahun 2015 proyeksikan harga minyak sekitar
80 usd

Jadi sebenarnya kita bisa tau kira kira turunnya minyak sampe harga berapa
dan berapa kira-kira proyeksi 2015. Paling tidak mendekati harga segitu
rata rata

A
 On Jan 7, 2015 3:49 PM, lia...@indo.net.id wrote:

 Di Kompas hari ini dg kondisi harga minyak yg semakin turun maka terjadi
 penundaan investasi migas di seluruh dunia tahun ini sebesar 150 milyar
 dollar atau hampir sama dg APBN kita , Kira kira seberapa besar pengaruhnya
 thd renc investasi di Indonesia ? Tentunya kalau investasi dikurangi juga
 akan berpengaruh thd penyerapan SDM nya kususnya para GG baru

 Disisi lain harga BBM akan turun dan subsidi tdk ada lagi, namun
 pendapatan negara juga akan turun , jadi enak mana harga minyak Naik atau
 Turun

 Ism


 Powered by Telkomsel BlackBerry®
 --
 *From: * Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com
 *Sender: * iagi-net@iagi.or.id
 *Date: *Wed, 7 Jan 2015 18:49:37 +0700
 *To: *IAGIiagi-net@iagi.or.id
 *ReplyTo: * iagi-net@iagi.or.id
 *Subject: *Re: [iagi-net] Harga Minyak Turun di Bawah US$ 50/Barel

 Sampai berapa ? *How low can you go ?*

 *Bagaimana kalau harga minyak 20$/bbl ? *

 Salah satu artikel yang saya baca dari media bisnis di UK mengatakan bukan
 hal yang tidak mungkin harga merosot hingga 20$. karena kitapun pernah
 mengenyam harga itu dan semua masih berjalan. Lihat periode 1980-2000
 dengan kisaran 20$/bbl.
 Tahun 1980 - 2000 harga segitu dunia masih hidup aman. monggo disimak :

 http://rovicky.wordpress.com/2015/01/07/bagaimana-kalau-harga-minyak-anjlok-20bbl/



 --
 Kebanggaan sejati muncul dari kontribusi anda yang positip.

 2015-01-07 16:13 GMT+07:00 godang god...@gmail.com:

 Harga Minyak Turun di Bawah US$ 50/Barel via @detikcom
 http://finance.detik.com/read/2015/01/07/154627/2796604/1034/harga-minyak-turun-di-bawah-us-50barel
 Powered by Telkomsel BlackBerry®



 

 
 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
 Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact
 
 Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
 Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
 Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
 No. Rek: 123 0085005314
 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
 Bank BCA KCP. Manara Mulia
 No. Rekening: 255-1088580
 A/n: Shinta Damayanti
 
 Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id
 Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id
 
 DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information
 posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others.
 In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not
 limited
 to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever,
 resulting
 from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with
 the use of
 any information posted on IAGI mailing list.
 









Visit IAGI Website: http://iagi.or.id

Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact



Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)

Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:

Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta

No. Rek: 123 0085005314

Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)

Bank BCA KCP. Manara Mulia

No. Rekening: 255-1088580

A/n: Shinta Damayanti



Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id

Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id



DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information 

posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. 

In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not 
limited

to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting 

from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use 
of 

any information posted on IAGI mailing list.





Re: [iagi-net] Harga Minyak Turun di Bawah US$ 50/Barel

2015-01-07 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari
Sampai berapa ? *How low can you go ?*

*Bagaimana kalau harga minyak 20$/bbl ? *

Salah satu artikel yang saya baca dari media bisnis di UK mengatakan bukan
hal yang tidak mungkin harga merosot hingga 20$. karena kitapun pernah
mengenyam harga itu dan semua masih berjalan. Lihat periode 1980-2000
dengan kisaran 20$/bbl.
Tahun 1980 - 2000 harga segitu dunia masih hidup aman. monggo disimak :
http://rovicky.wordpress.com/2015/01/07/bagaimana-kalau-harga-minyak-anjlok-20bbl/



--
Kebanggaan sejati muncul dari kontribusi anda yang positip.

2015-01-07 16:13 GMT+07:00 godang god...@gmail.com:

 Harga Minyak Turun di Bawah US$ 50/Barel via @detikcom
 http://finance.detik.com/read/2015/01/07/154627/2796604/1034/harga-minyak-turun-di-bawah-us-50barel
 Powered by Telkomsel BlackBerry®







Visit IAGI Website: http://iagi.or.id

Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact



Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)

Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:

Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta

No. Rek: 123 0085005314

Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)

Bank BCA KCP. Manara Mulia

No. Rekening: 255-1088580

A/n: Shinta Damayanti



Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id

Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id



DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information 

posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. 

In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not 
limited

to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting 

from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use 
of 

any information posted on IAGI mailing list.





Re: [iagi-net] Harga Minyak Turun di Bawah US$ 50/Barel

2015-01-07 Terurut Topik PRAKOSO, Anton
Sepertinya benar pak.. seperti Bakken (shale oil) ~50usd keekonomian rata2.
Kalau Eagle ford ~30 usd. Tentu tiap kumpeni sedikt berbeda

Jadi istilahnya memukul/nge-rem pemain shale oil dengan harga dibawah 50
usd terlebih dahulu..

A
 On Jan 7, 2015 4:32 PM, koeso...@melsa.net.id wrote:

 Ada yg mengatakan jika harga minyak di bawah USD 50, maka shale oil tidak
 ekonomis lagi, maka harga minyak bisa bertahan di level ini.
 RPK
 Powered by Telkomsel BlackBerry®
 --
 *From: * PRAKOSO, Anton prakoso.an...@gmail.com
 *Sender: * iagi-net@iagi.or.id
 *Date: *Wed, 7 Jan 2015 07:11:09 -0600
 *To: *iagi-net@iagi.or.id
 *ReplyTo: * iagi-net@iagi.or.id
 *Subject: *Re: [iagi-net] Harga Minyak Turun di Bawah US$ 50/Barel

 Saya pernah baca belum lama
 OPEC baru akan intervensi ketika sudah mendekati harga 40-45 usd.

 Kalau tidak salah dengar. Saudi tahun 2015 proyeksikan harga minyak
 sekitar 80 usd

 Jadi sebenarnya kita bisa tau kira kira turunnya minyak sampe harga berapa
 dan berapa kira-kira proyeksi 2015. Paling tidak mendekati harga segitu
 rata rata

 A
  On Jan 7, 2015 3:49 PM, lia...@indo.net.id wrote:

 Di Kompas hari ini dg kondisi harga minyak yg semakin turun maka terjadi
 penundaan investasi migas di seluruh dunia tahun ini sebesar 150 milyar
 dollar atau hampir sama dg APBN kita , Kira kira seberapa besar pengaruhnya
 thd renc investasi di Indonesia ? Tentunya kalau investasi dikurangi juga
 akan berpengaruh thd penyerapan SDM nya kususnya para GG baru

 Disisi lain harga BBM akan turun dan subsidi tdk ada lagi, namun
 pendapatan negara juga akan turun , jadi enak mana harga minyak Naik atau
 Turun

 Ism


 Powered by Telkomsel BlackBerry®
 --
 *From: * Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com
 *Sender: * iagi-net@iagi.or.id
 *Date: *Wed, 7 Jan 2015 18:49:37 +0700
 *To: *IAGIiagi-net@iagi.or.id
 *ReplyTo: * iagi-net@iagi.or.id
 *Subject: *Re: [iagi-net] Harga Minyak Turun di Bawah US$ 50/Barel

 Sampai berapa ? *How low can you go ?*

 *Bagaimana kalau harga minyak 20$/bbl ? *

 Salah satu artikel yang saya baca dari media bisnis di UK mengatakan
 bukan hal yang tidak mungkin harga merosot hingga 20$. karena kitapun
 pernah mengenyam harga itu dan semua masih berjalan. Lihat periode
 1980-2000 dengan kisaran 20$/bbl.
 Tahun 1980 - 2000 harga segitu dunia masih hidup aman. monggo disimak :

 http://rovicky.wordpress.com/2015/01/07/bagaimana-kalau-harga-minyak-anjlok-20bbl/



 --
 Kebanggaan sejati muncul dari kontribusi anda yang positip.

 2015-01-07 16:13 GMT+07:00 godang god...@gmail.com:

 Harga Minyak Turun di Bawah US$ 50/Barel via @detikcom
 http://finance.detik.com/read/2015/01/07/154627/2796604/1034/harga-minyak-turun-di-bawah-us-50barel
 Powered by Telkomsel BlackBerry®



 

 
 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
 Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact
 
 Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
 Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
 Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
 No. Rek: 123 0085005314
 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
 Bank BCA KCP. Manara Mulia
 No. Rekening: 255-1088580
 A/n: Shinta Damayanti
 
 Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id
 Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id
 
 DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information
 posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others.
 In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but
 not limited
 to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever,
 resulting
 from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with
 the use of
 any information posted on IAGI mailing list.
 


 

 
 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
 Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact
 
 Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
 Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
 Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
 No. Rek: 123 0085005314
 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
 Bank BCA KCP. Manara Mulia
 No. Rekening: 255-1088580
 A/n: Shinta Damayanti
 
 Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id
 Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id
 
 DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information
 posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others.
 In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not
 limited
 to direct

Re: [iagi-net] Harga Minyak Turun di Bawah US$ 50/Barel

2015-01-07 Terurut Topik Udrekh
Ada yang bilang, shale gas produksinya akan langsung drop.l 60% setelah
beberapa bulan. Apa benar ya ?
On 7 Jan 2015 18:49, Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com wrote:

 Sampai berapa ? *How low can you go ?*

 *Bagaimana kalau harga minyak 20$/bbl ? *

 Salah satu artikel yang saya baca dari media bisnis di UK mengatakan bukan
 hal yang tidak mungkin harga merosot hingga 20$. karena kitapun pernah
 mengenyam harga itu dan semua masih berjalan. Lihat periode 1980-2000
 dengan kisaran 20$/bbl.
 Tahun 1980 - 2000 harga segitu dunia masih hidup aman. monggo disimak :

 http://rovicky.wordpress.com/2015/01/07/bagaimana-kalau-harga-minyak-anjlok-20bbl/



 --
 Kebanggaan sejati muncul dari kontribusi anda yang positip.

 2015-01-07 16:13 GMT+07:00 godang god...@gmail.com:

 Harga Minyak Turun di Bawah US$ 50/Barel via @detikcom
 http://finance.detik.com/read/2015/01/07/154627/2796604/1034/harga-minyak-turun-di-bawah-us-50barel
 Powered by Telkomsel BlackBerry®



 

 
 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
 Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact
 
 Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
 Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
 Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
 No. Rek: 123 0085005314
 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
 Bank BCA KCP. Manara Mulia
 No. Rekening: 255-1088580
 A/n: Shinta Damayanti
 
 Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id
 Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id
 
 DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information
 posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others.
 In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not
 limited
 to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever,
 resulting
 from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with
 the use of
 any information posted on IAGI mailing list.
 









Visit IAGI Website: http://iagi.or.id

Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact



Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)

Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:

Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta

No. Rek: 123 0085005314

Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)

Bank BCA KCP. Manara Mulia

No. Rekening: 255-1088580

A/n: Shinta Damayanti



Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id

Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id



DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information 

posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. 

In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not 
limited

to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting 

from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use 
of 

any information posted on IAGI mailing list.





Re: [iagi-net] Harga Minyak Turun di Bawah US$ 50/Barel

2015-01-07 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari
  Sampai berapa ? *How low can you go ?*

*Bagaimana kalau harga minyak 20$/bbl ? *

Salah satu artikel yang saya baca dari media bisnis di UK mengatakan bukan
hal yang tidak mungkin harga merosot hingga 20$. karena kitapun pernah
mengenyam harga itu dan semua masih berjalan. Lihat periode 1980-2000
dengan kisaran 20$/bbl.

[image: HargaMinyakMentah2015]
https://rovicky.files.wordpress.com/2014/12/hargaminyakmentah2015.jpg

Ada yang menganggap anjloknya harga minyak ini akan menjadikan krisis
moneter global. Karena banyaknya negara yang tergantung dari harga minyak.
Namun pada kenyataannya menurut perhitungan ahli-ahli economist Oxford
justru sebaliknya. Pertumbuhan ekonomi global justru akan meningkat
rata-rata 0.5% dari biasanya.

Ini akan menolong pemerintahan Indonesia yang diperkirakan akan membesar
0,3% karena efek harga 40$/bbl, dibandingkan bila harga minyak 84$/bbl.
Tentusaja kalau Indonesia mampu memanfaatkan hal ini dengan cerdas ! Harga
murah harus dimanfaatkan bener-bener bahwa minyak ini sebagai ENERGI, bukan
sekedar komoditas. Harus menggerakkan roda ekonomi. Harus mampu
menggerakkan mesin-mesin produksi.
 Amerikapun suka cita dengan hal ini !.

Tidak sedikit yang mengira anjloknya harga minyak ini akan mematikan
Amerika ketika usaha shale gas dan shale oilnya colaps. Dan memang benar
barangkali yang terpukul adalah “*pengusaha*” minyak. Tetapi secara umum
rakyat Amerika akan mengambil keuntungan lebih besar dengan pertumbuhan
ekonomi bertambah GDPnya 0.7%, diatas dampak positip dari Indonesia. Jadi
jangan terburu-buru menganggap bahwa industri minyak ini didominasi Amerika
dan akan membuat Amerika merana dengan anjloknya harga minyak.

Harapan positip ini khususnya akan dirasakan oleh negara-negara yg selama
ini mengimpor minyak. Negara pemenang utamanya diperkirakan Pilipina yang
mengambil untung hingga pertambahan GDP diatas 1.5%  Tentusaja
negara-negara OPEC adalah negara yang “terkorban” bila harga anjlok
menerus. KArena pendapatan negara ini dari minyak.
 Skenario energi murah.

Ini hanya satu skenario bila anjloknya harga minyak ini berkepanjangan.
Yang dapat saja terjadi dengan melihat fakta musim dingin kali ini tidak
sedingin sebelumnya, dan walau musim dingin harga minyak tetep merosot tak
terolong. Dan dalam jangka panjang IEA pernah menyebutkan bahwa gas yang
ada di dunia ini mampu memberikan “energi” untuk semua dibumi ini selama
200 tahun. Juga energi efisiensi semakin tinggi dengan melihat fakta
penerima nobel tahun ini adalah penemuan lampu LED yang mampu menghemat
energi 1/10 energinya dengan lebih hemat biaya.

* :-( : “Pakde, Kalau begitu eksplorasi minyak tidak perlu lagi ?”*

* :-D “Kata siapa ? Ingat, prediksi itu seringkali salah. Tapi yang tidak
mempersiapkan yang akan merugi”*

Tulisan terkait :

   - Berapa harga minyak tahun 2015 ?
   http://rovicky.wordpress.com/2014/12/23/berapa-harga-minyak-tahun-2015/


--
Kebanggaan sejati muncul dari kontribusi anda yang positip.

2015-01-07 20:46 GMT+07:00 PRAKOSO, Anton prakoso.an...@gmail.com:

 Sepertinya benar pak.. seperti Bakken (shale oil) ~50usd keekonomian
 rata2. Kalau Eagle ford ~30 usd. Tentu tiap kumpeni sedikt berbeda

 Jadi istilahnya memukul/nge-rem pemain shale oil dengan harga dibawah 50
 usd terlebih dahulu..

 A
  On Jan 7, 2015 4:32 PM, koeso...@melsa.net.id wrote:

 Ada yg mengatakan jika harga minyak di bawah USD 50, maka shale oil tidak
 ekonomis lagi, maka harga minyak bisa bertahan di level ini.
 RPK
 Powered by Telkomsel BlackBerry®
 --
 *From: * PRAKOSO, Anton prakoso.an...@gmail.com
 *Sender: * iagi-net@iagi.or.id
 *Date: *Wed, 7 Jan 2015 07:11:09 -0600
 *To: *iagi-net@iagi.or.id
 *ReplyTo: * iagi-net@iagi.or.id
 *Subject: *Re: [iagi-net] Harga Minyak Turun di Bawah US$ 50/Barel

 Saya pernah baca belum lama
 OPEC baru akan intervensi ketika sudah mendekati harga 40-45 usd.

 Kalau tidak salah dengar. Saudi tahun 2015 proyeksikan harga minyak
 sekitar 80 usd

 Jadi sebenarnya kita bisa tau kira kira turunnya minyak sampe harga
 berapa dan berapa kira-kira proyeksi 2015. Paling tidak mendekati harga
 segitu rata rata

 A
  On Jan 7, 2015 3:49 PM, lia...@indo.net.id wrote:

 Di Kompas hari ini dg kondisi harga minyak yg semakin turun maka terjadi
 penundaan investasi migas di seluruh dunia tahun ini sebesar 150 milyar
 dollar atau hampir sama dg APBN kita , Kira kira seberapa besar pengaruhnya
 thd renc investasi di Indonesia ? Tentunya kalau investasi dikurangi juga
 akan berpengaruh thd penyerapan SDM nya kususnya para GG baru

 Disisi lain harga BBM akan turun dan subsidi tdk ada lagi, namun
 pendapatan negara juga akan turun , jadi enak mana harga minyak Naik atau
 Turun

 Ism


 Powered by Telkomsel BlackBerry®
 --
 *From: * Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com
 *Sender: * iagi-net@iagi.or.id
 *Date: *Wed, 7 Jan 2015 18:49:37 +0700
 *To: *IAGIiagi-net@iagi.or.id
 *ReplyTo: * iagi-net@iagi.or.id
 *Subject: *Re: [iagi-net] Harga Minyak

Re: [iagi-net] Harga Minyak Turun di Bawah US$ 50/Barel

2015-01-07 Terurut Topik koesoema
Ada yg mengatakan jika harga minyak di bawah USD 50, maka shale oil tidak 
ekonomis lagi, maka harga minyak bisa bertahan di level ini.
RPK
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: PRAKOSO, Anton prakoso.an...@gmail.com
Sender: iagi-net@iagi.or.id
Date: Wed, 7 Jan 2015 07:11:09 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net] Harga Minyak Turun di Bawah US$ 50/Barel

Saya pernah baca belum lama
OPEC baru akan intervensi ketika sudah mendekati harga 40-45 usd.

Kalau tidak salah dengar. Saudi tahun 2015 proyeksikan harga minyak sekitar
80 usd

Jadi sebenarnya kita bisa tau kira kira turunnya minyak sampe harga berapa
dan berapa kira-kira proyeksi 2015. Paling tidak mendekati harga segitu
rata rata

A
 On Jan 7, 2015 3:49 PM, lia...@indo.net.id wrote:

 Di Kompas hari ini dg kondisi harga minyak yg semakin turun maka terjadi
 penundaan investasi migas di seluruh dunia tahun ini sebesar 150 milyar
 dollar atau hampir sama dg APBN kita , Kira kira seberapa besar pengaruhnya
 thd renc investasi di Indonesia ? Tentunya kalau investasi dikurangi juga
 akan berpengaruh thd penyerapan SDM nya kususnya para GG baru

 Disisi lain harga BBM akan turun dan subsidi tdk ada lagi, namun
 pendapatan negara juga akan turun , jadi enak mana harga minyak Naik atau
 Turun

 Ism


 Powered by Telkomsel BlackBerry®
 --
 *From: * Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com
 *Sender: * iagi-net@iagi.or.id
 *Date: *Wed, 7 Jan 2015 18:49:37 +0700
 *To: *IAGIiagi-net@iagi.or.id
 *ReplyTo: * iagi-net@iagi.or.id
 *Subject: *Re: [iagi-net] Harga Minyak Turun di Bawah US$ 50/Barel

 Sampai berapa ? *How low can you go ?*

 *Bagaimana kalau harga minyak 20$/bbl ? *

 Salah satu artikel yang saya baca dari media bisnis di UK mengatakan bukan
 hal yang tidak mungkin harga merosot hingga 20$. karena kitapun pernah
 mengenyam harga itu dan semua masih berjalan. Lihat periode 1980-2000
 dengan kisaran 20$/bbl.
 Tahun 1980 - 2000 harga segitu dunia masih hidup aman. monggo disimak :

 http://rovicky.wordpress.com/2015/01/07/bagaimana-kalau-harga-minyak-anjlok-20bbl/



 --
 Kebanggaan sejati muncul dari kontribusi anda yang positip.

 2015-01-07 16:13 GMT+07:00 godang god...@gmail.com:

 Harga Minyak Turun di Bawah US$ 50/Barel via @detikcom
 http://finance.detik.com/read/2015/01/07/154627/2796604/1034/harga-minyak-turun-di-bawah-us-50barel
 Powered by Telkomsel BlackBerry®



 

 
 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
 Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact
 
 Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
 Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
 Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
 No. Rek: 123 0085005314
 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
 Bank BCA KCP. Manara Mulia
 No. Rekening: 255-1088580
 A/n: Shinta Damayanti
 
 Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id
 Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id
 
 DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information
 posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others.
 In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not
 limited
 to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever,
 resulting
 from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with
 the use of
 any information posted on IAGI mailing list.
 









Visit IAGI Website: http://iagi.or.id

Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact



Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)

Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:

Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta

No. Rek: 123 0085005314

Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)

Bank BCA KCP. Manara Mulia

No. Rekening: 255-1088580

A/n: Shinta Damayanti



Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id

Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id



DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information 

posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. 

In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not 
limited

to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting 

from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use 
of 

any information posted on IAGI mailing list.






Re: [iagi-net] Harga Minyak Turun di Bawah US$ 50/Barel

2015-01-07 Terurut Topik Yuriza NOOR
Buat Canada harga minyak yg terjun bebas ini mulai mencemaskan

Camp provider di sekitar Frt Mac yg merupakan kota hub terbesar oilsand Alberta 
sudah mulai menutup beberapa camp besar berkapasitas 2000 an kamar dan me lay 
off pegawainya

Projek projek besar spt Frt Hills yg dioperasikan oleh Suncor sih masih jalan 
terus persiapan buat first oil krn beranggapan harga minyak rendah ini cuma a 
blip out of 50 years field life

Bahkan orang cendrung beranggapan bahwa karena projek banyak yg ditunda maka 
akan lebih mudah mendapat kontraktor bagus dengan harga discount sehingga biaya 
capex bisa ditekan

Tapi  kalau harga rendah ini persist sampai Q3 2015 cash flow pasti terganggu 
dan first oil bisa jadi tertunda

Buat perusahaan kelas menengah situasi mulai panik , MEG oil memangkas 75 % 
budget 2015 misalnya

Harga saham oilco belum jatuh banyak karena orang masih berharap harga minyak 
rendah cuma blip saja

Tapi saham oil contractor mulai hancur.  Precission Drilling misalnya turun 
sahamnya hampir 50%

Yang menyedihkan dengan harga bensin rendah adalah teknologi non fossil fuel 
akan tersendat

Walaupun Tesla sdh mempublikkan paten paten electric carnya nggak ada yg mau 
nyoba karena harga bensin murah


Sent from my iPhone

 On Jan 7, 2015, at 4:31 PM, Nugrahani nugrah...@skkmigas.go.id wrote:

 Di Indonesia pun turunnya harga minyak dunia (pastinya) mempengaruhi proyek2 
 yang sedang dan akan berjalan. Beberapa sedang kami hitung ulang 
 keekonomiannya dan dikaji lagi skenario-skenario pengembangannya.

 Apakah turunnya harga minyak ini juga menyebabkan turunnya biaya pengadaan 
 barang dan jasa? (Misalnya biaya pengeboran dan survey seismik jadi ikutan 
 turun?). Jika iya mestinya eksplorasi bisa ditingkatkan supaya pas 
 pengembangannya nanti harga minyak udah membaik.


 Salam,
 Nuning



 Sent from my Samsung Galaxy smartphone.


  Original message 
 From: Yuriza NOOR
 Date:01/07/2015 10:39 PM (GMT+07:00)
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: Re: [iagi-net] Harga Minyak Turun di Bawah US$ 50/Barel

 Harga minyak di spot market itu ada dua yg penting buat kita ikuti brent dan 
 wti
 Brent adalah harga patokan dunia, walaupun namanya brent yng merupakan 
 kependekan dr reservoir klastik di lapangan minyak north sea tapi saat ini 
 brent merepresentasikan sekeranjang minyak minyak lain diluar north sea 
 misalnya dr africa dan middle east

 Wti adalah west texas intermediate patokan harga minyak di america

 Secara kualitas wti levih baik dr brent tapi saat ini harganya lebih murah

 Usa secara law tidak boleh mengekspor minyak dan gas, dan meskipun boleh usa 
 belum bisa jd eksportir krn pemakaian dlm negri masih lebih besar sekitar 14 
 juta bpd dr produksinya sekitar 10 jt bpd ini data juli 2014

 Produksi usa naik banget krn shale oil

 Kekurangan usa di pasok oleh canada mexico dan opec
 Oil dr canada di sebut wcs western canada select yg merupakan campuran heavy 
 oil dr oilsand dan some light oil yg bukan dr oilsand
 Harga wcs itu diikat ke wti dengan menggunakan discount rata rata 20 - 30 
 persen

 Saat ini dengan brent di 50 dan wti di 48 kegiatan drilling di bakken sudah 
 berhenti

 Dan dengan harga wcs di 33 saat ini semua produser sudah jual rugi di oilsand 
 area krn bep paling rendah adalah 35

 Dengan sdh pd berhentinya drilling di usa oil shale maka produksi usa akan 
 turun

 Dengan turunnya harga wcs oilsand juga bakal mandeg sebentar lagi dan dengan 
 cara yg darwinian survival of the fittest akan terjadi keseimbangan baru

 Gimana dengan oil producer di Indonesia ?



 Sent from my iPhone

 On Jan 7, 2015, at 6:53 AM, Rovicky Dwi Putrohari 
 rovi...@gmail.commailto:rovi...@gmail.com wrote:

 Sampai berapa ? How low can you go ?

 Bagaimana kalau harga minyak 20$/bbl ?

 Salah satu artikel yang saya baca dari media bisnis di UK mengatakan bukan 
 hal yang tidak mungkin harga merosot hingga 20$. karena kitapun pernah 
 mengenyam harga itu dan semua masih berjalan. Lihat periode 1980-2000 dengan 
 kisaran 20$/bbl.

 [HargaMinyakMentah2015]https://rovicky.files.wordpress.com/2014/12/hargaminyakmentah2015.jpg

 Ada yang menganggap anjloknya harga minyak ini akan menjadikan krisis moneter 
 global. Karena banyaknya negara yang tergantung dari harga minyak. Namun pada 
 kenyataannya menurut perhitungan ahli-ahli economist Oxford justru 
 sebaliknya. Pertumbuhan ekonomi global justru akan meningkat rata-rata 0.5% 
 dari biasanya.

 Ini akan menolong pemerintahan Indonesia yang diperkirakan akan membesar 0,3% 
 karena efek harga 40$/bbl, dibandingkan bila harga minyak 84$/bbl. Tentusaja 
 kalau Indonesia mampu memanfaatkan hal ini dengan cerdas ! Harga murah harus 
 dimanfaatkan bener-bener bahwa minyak ini sebagai ENERGI, bukan sekedar 
 komoditas. Harus menggerakkan roda ekonomi. Harus mampu menggerakkan 
 mesin-mesin produksi.

 Amerikapun suka cita dengan hal ini !.

 Tidak sedikit yang mengira anjloknya harga minyak ini akan mematikan Amerika 
 ketika usaha shale gas

RE: [iagi-net] Harga Minyak Turun di Bawah US$ 50/Barel

2015-01-07 Terurut Topik Ong Han Ling
Teman-teman IAGI,

 

Harga minyak dari tight oil dan shale gas tergantung dari tingkat/tahap  
development lapangan. Apakah sudah produksi. Apakah capital expenditure serta 
infrastruktur sudah terbayar? Apakah belum berproduksi tetapi sudah diketaui 
cadangannya. Apakah masih dalam tahap eksplorasi. Tiap perusahaan akan 
melanjutkan eksplorasi dan produksi tergantung dari persepsi masing-masing 
perusahaan terhadap harga minyak kedepan. 

 

Harga produksi minyak berasal dari tight oil (Bakken, North Dakota) atau minyak 
dari produksi shale gas, merupakan suatu range dan diperkirakan secara kasar 
berkisar antara $30-$80.   

 

Untuk lapangan produksi dimana infra struktur seperti saluran pipa sudah 
tersedia dan capital expenditure atau capex  sudah lunas, bottom line adalah 
biaya operasi saja atau opex, dan berkisar antara $30-40/bbl. 

 

Untuk lapangan dimana capex belum seluruhnya terbayar, mungkin harga berkisar 
sekitar $40-60/bbl.  

 

Untuk lapangan yang sudah diketahui tetapi belum diproduksi, harga bisa 
mencapai $60-80/bbl. 

 

Untuk lapangan eksplorasi, perlu adanya keyakinan bahwa harga minyak 10 tahun 
mendatang diatas $80/bbl.

 

Harga produksi tsb. dinamis. Akan berubah dengan kemajuan teknologi dimana 
horizontal drilling dan fracturing menjadi murah dan adanya penemuan baru. 
Perubahan harga juga akan terjadi dengan bertambahnya pengetahuan kita ttg. 
pencemaran ground water dan risiko microearthquake. 

 

Salam,

 

HL Ong  

 

   

 

 

Salam,

 

HL Ong

From: iagi-net@iagi.or.id [mailto:iagi-net@iagi.or.id] On Behalf Of Rovicky Dwi 
Putrohari
Sent: Wednesday, January 7, 2015 5:53 AM
To: IAGI
Subject: Re: [iagi-net] Harga Minyak Turun di Bawah US$ 50/Barel

 


Sampai berapa ? How low can you go ?


Bagaimana kalau harga minyak 20$/bbl ? 

Salah satu artikel yang saya baca dari media bisnis di UK mengatakan bukan hal 
yang tidak mungkin harga merosot hingga 20$. karena kitapun pernah mengenyam 
harga itu dan semua masih berjalan. Lihat periode 1980-2000 dengan kisaran 
20$/bbl.

 https://rovicky.files.wordpress.com/2014/12/hargaminyakmentah2015.jpg Image 
removed by sender. HargaMinyakMentah2015

Ada yang menganggap anjloknya harga minyak ini akan menjadikan krisis moneter 
global. Karena banyaknya negara yang tergantung dari harga minyak. Namun pada 
kenyataannya menurut perhitungan ahli-ahli economist Oxford justru sebaliknya. 
Pertumbuhan ekonomi global justru akan meningkat rata-rata 0.5% dari biasanya.

Ini akan menolong pemerintahan Indonesia yang diperkirakan akan membesar 0,3% 
karena efek harga 40$/bbl, dibandingkan bila harga minyak 84$/bbl. Tentusaja 
kalau Indonesia mampu memanfaatkan hal ini dengan cerdas ! Harga murah harus 
dimanfaatkan bener-bener bahwa minyak ini sebagai ENERGI, bukan sekedar 
komoditas. Harus menggerakkan roda ekonomi. Harus mampu menggerakkan 
mesin-mesin produksi.


Amerikapun suka cita dengan hal ini !.


Tidak sedikit yang mengira anjloknya harga minyak ini akan mematikan Amerika 
ketika usaha shale gas dan shale oilnya colaps. Dan memang benar barangkali 
yang terpukul adalah “pengusaha” minyak. Tetapi secara umum rakyat Amerika akan 
mengambil keuntungan lebih besar dengan pertumbuhan ekonomi bertambah GDPnya 
0.7%, diatas dampak positip dari Indonesia. Jadi jangan terburu-buru menganggap 
bahwa industri minyak ini didominasi Amerika dan akan membuat Amerika merana 
dengan anjloknya harga minyak.

Harapan positip ini khususnya akan dirasakan oleh negara-negara yg selama ini 
mengimpor minyak. Negara pemenang utamanya diperkirakan Pilipina yang mengambil 
untung hingga pertambahan GDP diatas 1.5%  Tentusaja negara-negara OPEC adalah 
negara yang “terkorban” bila harga anjlok menerus. KArena pendapatan negara ini 
dari minyak.


Skenario energi murah.


Ini hanya satu skenario bila anjloknya harga minyak ini berkepanjangan. Yang 
dapat saja terjadi dengan melihat fakta musim dingin kali ini tidak sedingin 
sebelumnya, dan walau musim dingin harga minyak tetep merosot tak terolong. Dan 
dalam jangka panjang IEA pernah menyebutkan bahwa gas yang ada di dunia ini 
mampu memberikan “energi” untuk semua dibumi ini selama 200 tahun. Juga energi 
efisiensi semakin tinggi dengan melihat fakta penerima nobel tahun ini adalah 
penemuan lampu LED yang mampu menghemat energi 1/10 energinya dengan lebih 
hemat biaya.

:-( : “Pakde, Kalau begitu eksplorasi minyak tidak perlu lagi ?”

:-D “Kata siapa ? Ingat, prediksi itu seringkali salah. Tapi yang tidak 
mempersiapkan yang akan merugi”

Tulisan terkait :

*   Berapa 
http://rovicky.wordpress.com/2014/12/23/berapa-harga-minyak-tahun-2015/  
harga minyak tahun 2015 ?




--
Kebanggaan sejati muncul dari kontribusi anda yang positip.

 

2015-01-07 20:46 GMT+07:00 PRAKOSO, Anton prakoso.an...@gmail.com:

Sepertinya benar pak.. seperti Bakken (shale oil) ~50usd keekonomian rata2. 
Kalau Eagle ford ~30 usd. Tentu tiap kumpeni sedikt berbeda

Jadi istilahnya memukul/nge-rem pemain shale oil dengan

Re: [iagi-net] Harga Minyak Turun di Bawah US$ 50/Barel

2015-01-07 Terurut Topik R.P.Koesoemadinata
Para IAGI netters:
Anjloknya harga minyak bumi dunia itu saya kira disebabkan melimpahnya pasokan 
minyak-bumi dunia khususnya karena peningkata produksi minyakbumi Amerika 
Serikat sehubungan dengan berhasilnya teknologi fracking yang memproduksikan 
shale oil/gas atau  selain juga produksi tar-sand di Canada nonconvensional 
hydrocarbon resources,. Konon khabarnya produksi minyakbumi Amerka Serikat 
sudah menyamai produksi Saudi Arabia sebesar 9 juta barrel. Juga disebut-sebut 
karena melambatnya perekonomian China.
Sampai di mana harga minyak ini akan turun? Itu tergantung dari production cost 
dari shale oil itu. Ada yang mengatakan USD 50/barrel, ada yang mengatakan USD 
30/barrel, tergantung tempatnya. Begitu harga minyak bumi itu turun dibawah USD 
50/barrel tentu banyak lapangan minyak shale oil akan berhenti. dan produksi 
minyak duniapun akan berkurang, apalagi kalau sdah di bawah USD 30/barrel. 
Namun apa yang  terjadi tentu supply minyak bumi duniapn akan berkurang, dan 
hargapun akan naik kembali.
Saya kira itu sebabnya Saudi Arabia tidak mau menurunkan produksinya, mereka 
ingin mematikan produksi shale oil atau nonconventional oil/gas resources, 
sehingga tidak mungkin. Dengan demikian harga minyakbumi dunia sulit untuk 
dapat naik kembali, bahkan cenderung menurun, tergantung kemampunan dari para 
ahli untuk dapat menurunkan biaya produksi fracking.
Ini semuanya sudah diramalkan oleh McCabe di tahun 1998, suatu paper yang 
menafsihkan keberadaan Peak Oil dari Hubbert (1961), yang selama ini 
mendominasi pemikiran falsafah sumberdaya energi di para cendekiawan. Tentu 
saja artikel dari McCabe itu akan sulit untuk diterima oleh non-geologist, 
tetapi menurut hemat saya sekarang ini terbukti.
McCabe, Peter J.,  1998, Energy Resorce-Cornucopia or Empty Barrel?: AAPG Bull. 
V.82, n.11, p-2110-2134

Wassalam

RPK



Jika ada yang memerlukan pdf dari paper ini saya bisa kirimkan via Japri



  - Original Message - 
  From: Rovicky Dwi Putrohari 
  To: IAGI 
  Sent: Wednesday, January 07, 2015 8:53 PM
  Subject: Re: [iagi-net] Harga Minyak Turun di Bawah US$ 50/Barel


  Sampai berapa ? How low can you go ?
  Bagaimana kalau harga minyak 20$/bbl ? 

  Salah satu artikel yang saya baca dari media bisnis di UK mengatakan bukan 
hal yang tidak mungkin harga merosot hingga 20$. karena kitapun pernah 
mengenyam harga itu dan semua masih berjalan. Lihat periode 1980-2000 dengan 
kisaran 20$/bbl.




  Ada yang menganggap anjloknya harga minyak ini akan menjadikan krisis moneter 
global. Karena banyaknya negara yang tergantung dari harga minyak. Namun pada 
kenyataannya menurut perhitungan ahli-ahli economist Oxford justru sebaliknya. 
Pertumbuhan ekonomi global justru akan meningkat rata-rata 0.5% dari biasanya.

  Ini akan menolong pemerintahan Indonesia yang diperkirakan akan membesar 0,3% 
karena efek harga 40$/bbl, dibandingkan bila harga minyak 84$/bbl. Tentusaja 
kalau Indonesia mampu memanfaatkan hal ini dengan cerdas ! Harga murah harus 
dimanfaatkan bener-bener bahwa minyak ini sebagai ENERGI, bukan sekedar 
komoditas. Harus menggerakkan roda ekonomi. Harus mampu menggerakkan 
mesin-mesin produksi.

  Amerikapun suka cita dengan hal ini !.
  Tidak sedikit yang mengira anjloknya harga minyak ini akan mematikan Amerika 
ketika usaha shale gas dan shale oilnya colaps. Dan memang benar barangkali 
yang terpukul adalah “pengusaha” minyak. Tetapi secara umum rakyat Amerika akan 
mengambil keuntungan lebih besar dengan pertumbuhan ekonomi bertambah GDPnya 
0.7%, diatas dampak positip dari Indonesia. Jadi jangan terburu-buru menganggap 
bahwa industri minyak ini didominasi Amerika dan akan membuat Amerika merana 
dengan anjloknya harga minyak.

  Harapan positip ini khususnya akan dirasakan oleh negara-negara yg selama ini 
mengimpor minyak. Negara pemenang utamanya diperkirakan Pilipina yang mengambil 
untung hingga pertambahan GDP diatas 1.5%  Tentusaja negara-negara OPEC adalah 
negara yang “terkorban” bila harga anjlok menerus. KArena pendapatan negara ini 
dari minyak.

  Skenario energi murah.
  Ini hanya satu skenario bila anjloknya harga minyak ini berkepanjangan. Yang 
dapat saja terjadi dengan melihat fakta musim dingin kali ini tidak sedingin 
sebelumnya, dan walau musim dingin harga minyak tetep merosot tak terolong. Dan 
dalam jangka panjang IEA pernah menyebutkan bahwa gas yang ada di dunia ini 
mampu memberikan “energi” untuk semua dibumi ini selama 200 tahun. Juga energi 
efisiensi semakin tinggi dengan melihat fakta penerima nobel tahun ini adalah 
penemuan lampu LED yang mampu menghemat energi 1/10 energinya dengan lebih 
hemat biaya.

:-( : “Pakde, Kalau begitu eksplorasi minyak tidak perlu lagi ?”

:-D “Kata siapa ? Ingat, prediksi itu seringkali salah. Tapi yang tidak 
mempersiapkan yang akan merugi”

  Tulisan terkait :

a.. Berapa harga minyak tahun 2015 ?


  --
  Kebanggaan sejati muncul dari kontribusi anda yang positip.


  2015-01-07 20:46 GMT+07:00

Re: [iagi-net] Harga Minyak Turun di Bawah US$ 50/Barel

2015-01-07 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari
Menariknya perang harga ini memang tergantung masing-masing amunisi
yaitu rendahnya ongkos produksi
*How Low can you go, How long can you stand and How fast can you run*.

Sepakat dengan Pak Koesoema bahwa ongkos produksi (breakeven)-nya sangat
bervariasi. Awalnya Marcellus mampu bergerak walau harga sekitar 35$.boe,
Exxon Baken, Eagleford beroperasi dengan 60$/boe, dan yang paling mahal
Utica memerlukan harga diatas 70$.

Namun gaya/style investasi dalam Shale oil/gas ini sangat berbeda dengan
conventional. Kalau conventional memerlukan waktu *payback *hingga diatas 6
tahun, shale oil/gas ini *pay out* dapat diperloleh antara tahun pertama
atau kedua. Dengan demikian walaupun harganya turun, kalau harga kembali
meningkat mencapai harga breakevennya maka shale oil/gas ini dengan
segera akan kembali, karena infrastrukturnya to masih terpasang dan dapat
beroperasi kembali. Dan ketika invest cepat kembali merekapun berani
melakukannya dalam waktu singkat. Apalagi kalau selang waktu
istirahat-nya kurang dari satu tahun.

Saya sering mengatakannya bahwa bisnis shale gas/oil ini mirip 
*fabrication* bukan e*xploration and prodution*
Disisi lain bagi conventional oil di Saudi, yang sudah fasilitas
produksinya selesai terinstal dan sudah selesai investasinya, maka akan
memerlukan operating cost yang sangat rendah hingga dibawah 20$/bbl.

Jadi mempertandingkan Shek vs Shale (spt dilansir The Economis Desember
2014 lalu) bukan lagi pertandingan dua gajah. Tetapi antara unta dan
aligator. Masing-masing memiliki karakteristik kekuatan yang berbeda.
Penalaran *conventional oil bussiness type* tidak dapat diterapkan
pada *unconventional
shale oil/gas* ini.

Memang terlihat adanya kelesuan, tetapi sebenernya yang lesu ya hanya
industri migas (energi). Sedangkan lebih banyak industri lain yang suka
cita, termasuk kebanyakan industri Amerika juga.

Salam

RDP



--
Kebanggaan sejati muncul dari kontribusi anda yang positip.

2015-01-08 12:49 GMT+07:00 R.P.Koesoemadinata koeso...@melsa.net.id:

  Para IAGI netters:
 Anjloknya harga minyak bumi dunia itu saya kira disebabkan melimpahnya
 pasokan minyak-bumi dunia khususnya karena peningkata produksi minyakbumi
 Amerika Serikat sehubungan dengan berhasilnya teknologi fracking yang
 memproduksikan shale oil/gas atau  selain juga produksi tar-sand di Canada
 nonconvensional hydrocarbon resources,. Konon khabarnya produksi minyakbumi
 Amerka Serikat sudah menyamai produksi Saudi Arabia sebesar 9 juta barrel.
 Juga disebut-sebut karena melambatnya perekonomian China.
 Sampai di mana harga minyak ini akan turun? Itu tergantung dari production
 cost dari shale oil itu. Ada yang mengatakan USD 50/barrel, ada yang
 mengatakan USD 30/barrel, tergantung tempatnya. Begitu harga minyak bumi
 itu turun dibawah USD 50/barrel tentu banyak lapangan minyak shale oil akan
 berhenti. dan produksi minyak duniapun akan berkurang, apalagi kalau sdah
 di bawah USD 30/barrel. Namun apa yang  terjadi tentu supply minyak bumi
 duniapn akan berkurang, dan hargapun akan naik kembali.
 Saya kira itu sebabnya Saudi Arabia tidak mau menurunkan produksinya,
 mereka ingin mematikan produksi shale oil atau nonconventional oil/gas
 resources, sehingga tidak mungkin. Dengan demikian harga minyakbumi dunia
 sulit untuk dapat naik kembali, bahkan cenderung menurun, tergantung
 kemampunan dari para ahli untuk dapat menurunkan biaya produksi fracking.
 Ini semuanya sudah diramalkan oleh McCabe di tahun 1998, suatu paper yang
 menafsihkan keberadaan Peak Oil dari Hubbert (1961), yang selama ini
 mendominasi pemikiran falsafah sumberdaya energi di para cendekiawan. Tentu
 saja artikel dari McCabe itu akan sulit untuk diterima oleh non-geologist,
 tetapi menurut hemat saya sekarang ini terbukti.

 McCabe, Peter J.,  1998, Energy Resorce-Cornucopia or Empty Barrel?: AAPG
 Bull. V.82, n.11, p-2110-2134

 Wassalam

 RPK



 Jika ada yang memerlukan pdf dari paper ini saya bisa kirimkan via Japri



 - Original Message -
 *From:* Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com
 *To:* IAGI iagi-net@iagi.or.id
 *Sent:* Wednesday, January 07, 2015 8:53 PM
 *Subject:* Re: [iagi-net] Harga Minyak Turun di Bawah US$ 50/Barel

   Sampai berapa ? *How low can you go ?*

 *Bagaimana kalau harga minyak 20$/bbl ? *

 Salah satu artikel yang saya baca dari media bisnis di UK mengatakan bukan
 hal yang tidak mungkin harga merosot hingga 20$. karena kitapun pernah
 mengenyam harga itu dan semua masih berjalan. Lihat periode 1980-2000
 dengan kisaran 20$/bbl.

 [image: HargaMinyakMentah2015]
 https://rovicky.files.wordpress.com/2014/12/hargaminyakmentah2015.jpg

 Ada yang menganggap anjloknya harga minyak ini akan menjadikan krisis
 moneter global. Karena banyaknya negara yang tergantung dari harga minyak.
 Namun pada kenyataannya menurut perhitungan ahli-ahli economist Oxford
 justru sebaliknya. Pertumbuhan ekonomi global justru akan meningkat
 rata-rata 0.5% dari biasanya.

 Ini akan menolong pemerintahan Indonesia yang diperkirakan

Re: [iagi-net] Harga Minyak Turun di Bawah US$ 50/Barel

2015-01-07 Terurut Topik liamsi
Dalam Renc pembangunan 2014 ~ 2019 ternyata target produksi minyak menurun dari 
800 ribu barel perhari pada 2014 menjadi 700 ribu barel {Kompas pagi ini } , 
begitu juga batubara , ini artinya ekploitasi SDA akan berkurang , bisa bisa G 
 G kedua sektor tsb akan terhambat penyerapannya, apakah ini artinya kedua 
sektor tsb yg telah menjadi primadona selama ini akan bergeser , apalagi harga 
kedua nya sedang mengalami penurunan yg besar, 
Yg lagi digenjot pembangunan infra struktur , jadi akan banyak menbutuhkan 
Geologi Teknik 

Ism

Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com
Sender: iagi-net@iagi.or.id
Date: Wed, 7 Jan 2015 20:53:00 
To: IAGIiagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net] Harga Minyak Turun di Bawah US$ 50/Barel
  Sampai berapa ? *How low can you go ?*

*Bagaimana kalau harga minyak 20$/bbl ? *

Salah satu artikel yang saya baca dari media bisnis di UK mengatakan bukan
hal yang tidak mungkin harga merosot hingga 20$. karena kitapun pernah
mengenyam harga itu dan semua masih berjalan. Lihat periode 1980-2000
dengan kisaran 20$/bbl.

[image: HargaMinyakMentah2015]
https://rovicky.files.wordpress.com/2014/12/hargaminyakmentah2015.jpg

Ada yang menganggap anjloknya harga minyak ini akan menjadikan krisis
moneter global. Karena banyaknya negara yang tergantung dari harga minyak.
Namun pada kenyataannya menurut perhitungan ahli-ahli economist Oxford
justru sebaliknya. Pertumbuhan ekonomi global justru akan meningkat
rata-rata 0.5% dari biasanya.

Ini akan menolong pemerintahan Indonesia yang diperkirakan akan membesar
0,3% karena efek harga 40$/bbl, dibandingkan bila harga minyak 84$/bbl.
Tentusaja kalau Indonesia mampu memanfaatkan hal ini dengan cerdas ! Harga
murah harus dimanfaatkan bener-bener bahwa minyak ini sebagai ENERGI, bukan
sekedar komoditas. Harus menggerakkan roda ekonomi. Harus mampu
menggerakkan mesin-mesin produksi.
 Amerikapun suka cita dengan hal ini !.

Tidak sedikit yang mengira anjloknya harga minyak ini akan mematikan
Amerika ketika usaha shale gas dan shale oilnya colaps. Dan memang benar
barangkali yang terpukul adalah “*pengusaha*” minyak. Tetapi secara umum
rakyat Amerika akan mengambil keuntungan lebih besar dengan pertumbuhan
ekonomi bertambah GDPnya 0.7%, diatas dampak positip dari Indonesia. Jadi
jangan terburu-buru menganggap bahwa industri minyak ini didominasi Amerika
dan akan membuat Amerika merana dengan anjloknya harga minyak.

Harapan positip ini khususnya akan dirasakan oleh negara-negara yg selama
ini mengimpor minyak. Negara pemenang utamanya diperkirakan Pilipina yang
mengambil untung hingga pertambahan GDP diatas 1.5%  Tentusaja
negara-negara OPEC adalah negara yang “terkorban” bila harga anjlok
menerus. KArena pendapatan negara ini dari minyak.
 Skenario energi murah.

Ini hanya satu skenario bila anjloknya harga minyak ini berkepanjangan.
Yang dapat saja terjadi dengan melihat fakta musim dingin kali ini tidak
sedingin sebelumnya, dan walau musim dingin harga minyak tetep merosot tak
terolong. Dan dalam jangka panjang IEA pernah menyebutkan bahwa gas yang
ada di dunia ini mampu memberikan “energi” untuk semua dibumi ini selama
200 tahun. Juga energi efisiensi semakin tinggi dengan melihat fakta
penerima nobel tahun ini adalah penemuan lampu LED yang mampu menghemat
energi 1/10 energinya dengan lebih hemat biaya.

* :-( : “Pakde, Kalau begitu eksplorasi minyak tidak perlu lagi ?”*

* :-D “Kata siapa ? Ingat, prediksi itu seringkali salah. Tapi yang tidak
mempersiapkan yang akan merugi”*

Tulisan terkait :

   - Berapa harga minyak tahun 2015 ?
   http://rovicky.wordpress.com/2014/12/23/berapa-harga-minyak-tahun-2015/


--
Kebanggaan sejati muncul dari kontribusi anda yang positip.

2015-01-07 20:46 GMT+07:00 PRAKOSO, Anton prakoso.an...@gmail.com:

 Sepertinya benar pak.. seperti Bakken (shale oil) ~50usd keekonomian
 rata2. Kalau Eagle ford ~30 usd. Tentu tiap kumpeni sedikt berbeda

 Jadi istilahnya memukul/nge-rem pemain shale oil dengan harga dibawah 50
 usd terlebih dahulu..

 A
  On Jan 7, 2015 4:32 PM, koeso...@melsa.net.id wrote:

 Ada yg mengatakan jika harga minyak di bawah USD 50, maka shale oil tidak
 ekonomis lagi, maka harga minyak bisa bertahan di level ini.
 RPK
 Powered by Telkomsel BlackBerry®
 --
 *From: * PRAKOSO, Anton prakoso.an...@gmail.com
 *Sender: * iagi-net@iagi.or.id
 *Date: *Wed, 7 Jan 2015 07:11:09 -0600
 *To: *iagi-net@iagi.or.id
 *ReplyTo: * iagi-net@iagi.or.id
 *Subject: *Re: [iagi-net] Harga Minyak Turun di Bawah US$ 50/Barel

 Saya pernah baca belum lama
 OPEC baru akan intervensi ketika sudah mendekati harga 40-45 usd.

 Kalau tidak salah dengar. Saudi tahun 2015 proyeksikan harga minyak
 sekitar 80 usd

 Jadi sebenarnya kita bisa tau kira kira turunnya minyak sampe harga
 berapa dan berapa kira-kira proyeksi 2015. Paling tidak mendekati harga
 segitu rata rata

 A
  On Jan 7, 2015 3:49 PM, lia

RE: [iagi-net] Harga Minyak Turun di Bawah US$ 50/Barel

2015-01-07 Terurut Topik Nugrahani
Di Indonesia pun turunnya harga minyak dunia (pastinya) mempengaruhi proyek2 
yang sedang dan akan berjalan. Beberapa sedang kami hitung ulang keekonomiannya 
dan dikaji lagi skenario-skenario pengembangannya.

Apakah turunnya harga minyak ini juga menyebabkan turunnya biaya pengadaan 
barang dan jasa? (Misalnya biaya pengeboran dan survey seismik jadi ikutan 
turun?). Jika iya mestinya eksplorasi bisa ditingkatkan supaya pas 
pengembangannya nanti harga minyak udah membaik.


Salam,
Nuning



Sent from my Samsung Galaxy smartphone.


 Original message 
From: Yuriza NOOR
Date:01/07/2015 10:39 PM (GMT+07:00)
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net] Harga Minyak Turun di Bawah US$ 50/Barel

Harga minyak di spot market itu ada dua yg penting buat kita ikuti brent dan wti
Brent adalah harga patokan dunia, walaupun namanya brent yng merupakan 
kependekan dr reservoir klastik di lapangan minyak north sea tapi saat ini 
brent merepresentasikan sekeranjang minyak minyak lain diluar north sea 
misalnya dr africa dan middle east

Wti adalah west texas intermediate patokan harga minyak di america

Secara kualitas wti levih baik dr brent tapi saat ini harganya lebih murah

Usa secara law tidak boleh mengekspor minyak dan gas, dan meskipun boleh usa 
belum bisa jd eksportir krn pemakaian dlm negri masih lebih besar sekitar 14 
juta bpd dr produksinya sekitar 10 jt bpd ini data juli 2014

Produksi usa naik banget krn shale oil

Kekurangan usa di pasok oleh canada mexico dan opec
Oil dr canada di sebut wcs western canada select yg merupakan campuran heavy 
oil dr oilsand dan some light oil yg bukan dr oilsand
Harga wcs itu diikat ke wti dengan menggunakan discount rata rata 20 - 30 persen

Saat ini dengan brent di 50 dan wti di 48 kegiatan drilling di bakken sudah 
berhenti

Dan dengan harga wcs di 33 saat ini semua produser sudah jual rugi di oilsand 
area krn bep paling rendah adalah 35

Dengan sdh pd berhentinya drilling di usa oil shale maka produksi usa akan turun

Dengan turunnya harga wcs oilsand juga bakal mandeg sebentar lagi dan dengan 
cara yg darwinian survival of the fittest akan terjadi keseimbangan baru

Gimana dengan oil producer di Indonesia ?



Sent from my iPhone

On Jan 7, 2015, at 6:53 AM, Rovicky Dwi Putrohari 
rovi...@gmail.commailto:rovi...@gmail.com wrote:

Sampai berapa ? How low can you go ?

Bagaimana kalau harga minyak 20$/bbl ?

Salah satu artikel yang saya baca dari media bisnis di UK mengatakan bukan hal 
yang tidak mungkin harga merosot hingga 20$. karena kitapun pernah mengenyam 
harga itu dan semua masih berjalan. Lihat periode 1980-2000 dengan kisaran 
20$/bbl.

[HargaMinyakMentah2015]https://rovicky.files.wordpress.com/2014/12/hargaminyakmentah2015.jpg

Ada yang menganggap anjloknya harga minyak ini akan menjadikan krisis moneter 
global. Karena banyaknya negara yang tergantung dari harga minyak. Namun pada 
kenyataannya menurut perhitungan ahli-ahli economist Oxford justru sebaliknya. 
Pertumbuhan ekonomi global justru akan meningkat rata-rata 0.5% dari biasanya.

Ini akan menolong pemerintahan Indonesia yang diperkirakan akan membesar 0,3% 
karena efek harga 40$/bbl, dibandingkan bila harga minyak 84$/bbl. Tentusaja 
kalau Indonesia mampu memanfaatkan hal ini dengan cerdas ! Harga murah harus 
dimanfaatkan bener-bener bahwa minyak ini sebagai ENERGI, bukan sekedar 
komoditas. Harus menggerakkan roda ekonomi. Harus mampu menggerakkan 
mesin-mesin produksi.

Amerikapun suka cita dengan hal ini !.

Tidak sedikit yang mengira anjloknya harga minyak ini akan mematikan Amerika 
ketika usaha shale gas dan shale oilnya colaps. Dan memang benar barangkali 
yang terpukul adalah “pengusaha” minyak. Tetapi secara umum rakyat Amerika akan 
mengambil keuntungan lebih besar dengan pertumbuhan ekonomi bertambah GDPnya 
0.7%, diatas dampak positip dari Indonesia. Jadi jangan terburu-buru menganggap 
bahwa industri minyak ini didominasi Amerika dan akan membuat Amerika merana 
dengan anjloknya harga minyak.

Harapan positip ini khususnya akan dirasakan oleh negara-negara yg selama ini 
mengimpor minyak. Negara pemenang utamanya diperkirakan Pilipina yang mengambil 
untung hingga pertambahan GDP diatas 1.5%  Tentusaja negara-negara OPEC adalah 
negara yang “terkorban” bila harga anjlok menerus. KArena pendapatan negara ini 
dari minyak.

Skenario energi murah.

Ini hanya satu skenario bila anjloknya harga minyak ini berkepanjangan. Yang 
dapat saja terjadi dengan melihat fakta musim dingin kali ini tidak sedingin 
sebelumnya, dan walau musim dingin harga minyak tetep merosot tak terolong. Dan 
dalam jangka panjang IEA pernah menyebutkan bahwa gas yang ada di dunia ini 
mampu memberikan “energi” untuk semua dibumi ini selama 200 tahun. Juga energi 
efisiensi semakin tinggi dengan melihat fakta penerima nobel tahun ini adalah 
penemuan lampu LED yang mampu menghemat energi 1/10 energinya dengan lebih 
hemat biaya.

:-( : “Pakde, Kalau begitu eksplorasi minyak tidak perlu lagi

Re: [iagi-net] Harga Minyak Turun di Bawah US$ 50/Barel

2015-01-07 Terurut Topik noor syarifuddin
Kemarin saya baca asumsi harga migas di APBN akan diresionalkan di
kisaran 65-75 US$/bbl, maka kemungkinan besar APBN2015 akan merah
membara:

- karena harga tinggal hampir separuh dari asumsi awal, maka
pendapatan negara dari sektor Migas juga akan tinggal separuhnya,
itupun dengan asumsi lifting mencapai target
- karena banyak proyek akan terkendala ke-ekonomiannya (seperti
ditulis Mbak Nuning), maka kemungkinan target produksi dan lifting
2015 juga akan sulit mencapai target..
- karena harga BBM makin murah, maka konsumsi akan makin meningkat dan
sulit dikendalikan

ini konsekuensi negeri yang salah urus..: harga turun susah, harga
naik juga megap-megap... :-)

salam,



On 1/8/15, Nugrahani nugrah...@skkmigas.go.id wrote:
 Di Indonesia pun turunnya harga minyak dunia (pastinya) mempengaruhi proyek2
 yang sedang dan akan berjalan. Beberapa sedang kami hitung ulang
 keekonomiannya dan dikaji lagi skenario-skenario pengembangannya.

 Apakah turunnya harga minyak ini juga menyebabkan turunnya biaya pengadaan
 barang dan jasa? (Misalnya biaya pengeboran dan survey seismik jadi ikutan
 turun?). Jika iya mestinya eksplorasi bisa ditingkatkan supaya pas
 pengembangannya nanti harga minyak udah membaik.


 Salam,
 Nuning



 Sent from my Samsung Galaxy smartphone.


  Original message 
 From: Yuriza NOOR
 Date:01/07/2015 10:39 PM (GMT+07:00)
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: Re: [iagi-net] Harga Minyak Turun di Bawah US$ 50/Barel

 Harga minyak di spot market itu ada dua yg penting buat kita ikuti brent dan
 wti
 Brent adalah harga patokan dunia, walaupun namanya brent yng merupakan
 kependekan dr reservoir klastik di lapangan minyak north sea tapi saat ini
 brent merepresentasikan sekeranjang minyak minyak lain diluar north sea
 misalnya dr africa dan middle east

 Wti adalah west texas intermediate patokan harga minyak di america

 Secara kualitas wti levih baik dr brent tapi saat ini harganya lebih murah

 Usa secara law tidak boleh mengekspor minyak dan gas, dan meskipun boleh usa
 belum bisa jd eksportir krn pemakaian dlm negri masih lebih besar sekitar 14
 juta bpd dr produksinya sekitar 10 jt bpd ini data juli 2014

 Produksi usa naik banget krn shale oil

 Kekurangan usa di pasok oleh canada mexico dan opec
 Oil dr canada di sebut wcs western canada select yg merupakan campuran heavy
 oil dr oilsand dan some light oil yg bukan dr oilsand
 Harga wcs itu diikat ke wti dengan menggunakan discount rata rata 20 - 30
 persen

 Saat ini dengan brent di 50 dan wti di 48 kegiatan drilling di bakken sudah
 berhenti

 Dan dengan harga wcs di 33 saat ini semua produser sudah jual rugi di
 oilsand area krn bep paling rendah adalah 35

 Dengan sdh pd berhentinya drilling di usa oil shale maka produksi usa akan
 turun

 Dengan turunnya harga wcs oilsand juga bakal mandeg sebentar lagi dan dengan
 cara yg darwinian survival of the fittest akan terjadi keseimbangan baru

 Gimana dengan oil producer di Indonesia ?



 Sent from my iPhone

 On Jan 7, 2015, at 6:53 AM, Rovicky Dwi Putrohari
 rovi...@gmail.commailto:rovi...@gmail.com wrote:

 Sampai berapa ? How low can you go ?

 Bagaimana kalau harga minyak 20$/bbl ?

 Salah satu artikel yang saya baca dari media bisnis di UK mengatakan bukan
 hal yang tidak mungkin harga merosot hingga 20$. karena kitapun pernah
 mengenyam harga itu dan semua masih berjalan. Lihat periode 1980-2000 dengan
 kisaran 20$/bbl.

 [HargaMinyakMentah2015]https://rovicky.files.wordpress.com/2014/12/hargaminyakmentah2015.jpg

 Ada yang menganggap anjloknya harga minyak ini akan menjadikan krisis
 moneter global. Karena banyaknya negara yang tergantung dari harga minyak.
 Namun pada kenyataannya menurut perhitungan ahli-ahli economist Oxford
 justru sebaliknya. Pertumbuhan ekonomi global justru akan meningkat
 rata-rata 0.5% dari biasanya.

 Ini akan menolong pemerintahan Indonesia yang diperkirakan akan membesar
 0,3% karena efek harga 40$/bbl, dibandingkan bila harga minyak 84$/bbl.
 Tentusaja kalau Indonesia mampu memanfaatkan hal ini dengan cerdas ! Harga
 murah harus dimanfaatkan bener-bener bahwa minyak ini sebagai ENERGI, bukan
 sekedar komoditas. Harus menggerakkan roda ekonomi. Harus mampu menggerakkan
 mesin-mesin produksi.

 Amerikapun suka cita dengan hal ini !.

 Tidak sedikit yang mengira anjloknya harga minyak ini akan mematikan Amerika
 ketika usaha shale gas dan shale oilnya colaps. Dan memang benar barangkali
 yang terpukul adalah “pengusaha” minyak. Tetapi secara umum rakyat Amerika
 akan mengambil keuntungan lebih besar dengan pertumbuhan ekonomi bertambah
 GDPnya 0.7%, diatas dampak positip dari Indonesia. Jadi jangan terburu-buru
 menganggap bahwa industri minyak ini didominasi Amerika dan akan membuat
 Amerika merana dengan anjloknya harga minyak.

 Harapan positip ini khususnya akan dirasakan oleh negara-negara yg selama
 ini mengimpor minyak. Negara pemenang utamanya diperkirakan Pilipina yang
 mengambil untung hingga pertambahan GDP diatas 1.5

Re: [iagi-net] Harga Minyak Turun di Bawah US$ 50/Barel

2015-01-07 Terurut Topik Yuriza NOOR
, koeso...@melsa.net.idmailto:koeso...@melsa.net.id 
wrote:
Ada yg mengatakan jika harga minyak di bawah USD 50, maka shale oil tidak 
ekonomis lagi, maka harga minyak bisa bertahan di level ini.
RPK
Powered by Telkomsel BlackBerry®

From: PRAKOSO, Anton prakoso.an...@gmail.commailto:prakoso.an...@gmail.com
Sender: iagi-net@iagi.or.idmailto:iagi-net@iagi.or.id
Date: Wed, 7 Jan 2015 07:11:09 -0600
To: iagi-net@iagi.or.idmailto:iagi-net@iagi.or.id
ReplyTo: iagi-net@iagi.or.idmailto:iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net] Harga Minyak Turun di Bawah US$ 50/Barel


Saya pernah baca belum lama
OPEC baru akan intervensi ketika sudah mendekati harga 40-45 usd.

Kalau tidak salah dengar. Saudi tahun 2015 proyeksikan harga minyak sekitar 80 
usd

Jadi sebenarnya kita bisa tau kira kira turunnya minyak sampe harga berapa dan 
berapa kira-kira proyeksi 2015. Paling tidak mendekati harga segitu rata rata

A

On Jan 7, 2015 3:49 PM, lia...@indo.net.idmailto:lia...@indo.net.id wrote:
Di Kompas hari ini dg kondisi harga minyak yg semakin turun maka terjadi 
penundaan investasi migas di seluruh dunia tahun ini sebesar 150 milyar dollar 
atau hampir sama dg APBN kita , Kira kira seberapa besar pengaruhnya thd renc 
investasi di Indonesia ? Tentunya kalau investasi dikurangi juga akan 
berpengaruh thd penyerapan SDM nya kususnya para GG baru

Disisi lain harga BBM akan turun dan subsidi tdk ada lagi, namun pendapatan 
negara juga akan turun , jadi enak mana harga minyak Naik atau Turun

Ism


Powered by Telkomsel BlackBerry®

From: Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.commailto:rovi...@gmail.com
Sender: iagi-net@iagi.or.idmailto:iagi-net@iagi.or.id
Date: Wed, 7 Jan 2015 18:49:37 +0700
To: IAGIiagi-net@iagi.or.idmailto:iagi-net@iagi.or.id
ReplyTo: iagi-net@iagi.or.idmailto:iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net] Harga Minyak Turun di Bawah US$ 50/Barel

Sampai berapa ? How low can you go ?

Bagaimana kalau harga minyak 20$/bbl ?

Salah satu artikel yang saya baca dari media bisnis di UK mengatakan bukan hal 
yang tidak mungkin harga merosot hingga 20$. karena kitapun pernah mengenyam 
harga itu dan semua masih berjalan. Lihat periode 1980-2000 dengan kisaran 
20$/bbl.

Tahun 1980 - 2000 harga segitu dunia masih hidup aman. monggo disimak :
http://rovicky.wordpress.com/2015/01/07/bagaimana-kalau-harga-minyak-anjlok-20bbl/



--
Kebanggaan sejati muncul dari kontribusi anda yang positip.

2015-01-07 16:13 GMT+07:00 godang god...@gmail.commailto:god...@gmail.com:
Harga Minyak Turun di Bawah US$ 50/Barel via @detikcom 
http://finance.detik.com/read/2015/01/07/154627/2796604/1034/harga-minyak-turun-di-bawah-us-50barel
Powered by Telkomsel BlackBerry®





Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact

Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti

Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.idmailto:iagi-net-subscr...@iagi.or.id
Unsubscribe: 
iagi-net-unsubscr...@iagi.or.idmailto:iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id

DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information
posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others.
In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not 
limited
to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting
from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use 
of
any information posted on IAGI mailing list.






Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact

Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti

Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.idmailto:iagi-net-subscr...@iagi.or.id
Unsubscribe: 
iagi-net-unsubscr...@iagi.or.idmailto:iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id

DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information
posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others.
In no event shall IAGI or its members

Re: [iagi-net] Harga Minyak Turun di Bawah US$ 50/Barel

2015-01-07 Terurut Topik liamsi
Mungkin juga akan menghambat energi alternatif lain diluar migas , biasanya 
pengembangan energi alternatif dikaitkan dg tingginya harga minyak shg bisa 
bersaing.apalagi hrga batubra juga ikutan turun 

Ism

Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: PRAKOSO, Anton prakoso.an...@gmail.com
Sender: iagi-net@iagi.or.id
Date: Wed, 7 Jan 2015 07:46:01 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net] Harga Minyak Turun di Bawah US$ 50/Barel
Sepertinya benar pak.. seperti Bakken (shale oil) ~50usd keekonomian rata2.
Kalau Eagle ford ~30 usd. Tentu tiap kumpeni sedikt berbeda

Jadi istilahnya memukul/nge-rem pemain shale oil dengan harga dibawah 50
usd terlebih dahulu..

A
 On Jan 7, 2015 4:32 PM, koeso...@melsa.net.id wrote:

 Ada yg mengatakan jika harga minyak di bawah USD 50, maka shale oil tidak
 ekonomis lagi, maka harga minyak bisa bertahan di level ini.
 RPK
 Powered by Telkomsel BlackBerry®
 --
 *From: * PRAKOSO, Anton prakoso.an...@gmail.com
 *Sender: * iagi-net@iagi.or.id
 *Date: *Wed, 7 Jan 2015 07:11:09 -0600
 *To: *iagi-net@iagi.or.id
 *ReplyTo: * iagi-net@iagi.or.id
 *Subject: *Re: [iagi-net] Harga Minyak Turun di Bawah US$ 50/Barel

 Saya pernah baca belum lama
 OPEC baru akan intervensi ketika sudah mendekati harga 40-45 usd.

 Kalau tidak salah dengar. Saudi tahun 2015 proyeksikan harga minyak
 sekitar 80 usd

 Jadi sebenarnya kita bisa tau kira kira turunnya minyak sampe harga berapa
 dan berapa kira-kira proyeksi 2015. Paling tidak mendekati harga segitu
 rata rata

 A
  On Jan 7, 2015 3:49 PM, lia...@indo.net.id wrote:

 Di Kompas hari ini dg kondisi harga minyak yg semakin turun maka terjadi
 penundaan investasi migas di seluruh dunia tahun ini sebesar 150 milyar
 dollar atau hampir sama dg APBN kita , Kira kira seberapa besar pengaruhnya
 thd renc investasi di Indonesia ? Tentunya kalau investasi dikurangi juga
 akan berpengaruh thd penyerapan SDM nya kususnya para GG baru

 Disisi lain harga BBM akan turun dan subsidi tdk ada lagi, namun
 pendapatan negara juga akan turun , jadi enak mana harga minyak Naik atau
 Turun

 Ism


 Powered by Telkomsel BlackBerry®
 --
 *From: * Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com
 *Sender: * iagi-net@iagi.or.id
 *Date: *Wed, 7 Jan 2015 18:49:37 +0700
 *To: *IAGIiagi-net@iagi.or.id
 *ReplyTo: * iagi-net@iagi.or.id
 *Subject: *Re: [iagi-net] Harga Minyak Turun di Bawah US$ 50/Barel

 Sampai berapa ? *How low can you go ?*

 *Bagaimana kalau harga minyak 20$/bbl ? *

 Salah satu artikel yang saya baca dari media bisnis di UK mengatakan
 bukan hal yang tidak mungkin harga merosot hingga 20$. karena kitapun
 pernah mengenyam harga itu dan semua masih berjalan. Lihat periode
 1980-2000 dengan kisaran 20$/bbl.
 Tahun 1980 - 2000 harga segitu dunia masih hidup aman. monggo disimak :

 http://rovicky.wordpress.com/2015/01/07/bagaimana-kalau-harga-minyak-anjlok-20bbl/



 --
 Kebanggaan sejati muncul dari kontribusi anda yang positip.

 2015-01-07 16:13 GMT+07:00 godang god...@gmail.com:

 Harga Minyak Turun di Bawah US$ 50/Barel via @detikcom
 http://finance.detik.com/read/2015/01/07/154627/2796604/1034/harga-minyak-turun-di-bawah-us-50barel
 Powered by Telkomsel BlackBerry®



 

 
 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
 Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact
 
 Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
 Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
 Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
 No. Rek: 123 0085005314
 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
 Bank BCA KCP. Manara Mulia
 No. Rekening: 255-1088580
 A/n: Shinta Damayanti
 
 Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id
 Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id
 
 DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information
 posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others.
 In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but
 not limited
 to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever,
 resulting
 from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with
 the use of
 any information posted on IAGI mailing list.
 


 

 
 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
 Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact
 
 Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
 Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
 Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
 No. Rek: 123 0085005314
 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
 Bank BCA KCP

Re: [iagi-net] Harga Minyak Turun di Bawah US$ 50/Barel

2015-01-07 Terurut Topik liamsi
Di Kompas hari ini dg kondisi harga minyak yg semakin turun maka terjadi 
penundaan investasi migas di seluruh dunia tahun ini sebesar  150 milyar dollar 
atau hampir sama dg APBN kita , Kira kira seberapa besar pengaruhnya thd renc 
investasi di Indonesia ? Tentunya kalau investasi dikurangi juga akan 
berpengaruh thd penyerapan SDM nya kususnya para GG baru 

Disisi lain harga BBM akan turun dan subsidi tdk ada lagi, namun pendapatan 
negara juga akan turun , jadi enak mana harga minyak Naik atau Turun 

Ism



Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com
Sender: iagi-net@iagi.or.id
Date: Wed, 7 Jan 2015 18:49:37 
To: IAGIiagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net] Harga Minyak Turun di Bawah US$ 50/Barel
Sampai berapa ? *How low can you go ?*

*Bagaimana kalau harga minyak 20$/bbl ? *

Salah satu artikel yang saya baca dari media bisnis di UK mengatakan bukan
hal yang tidak mungkin harga merosot hingga 20$. karena kitapun pernah
mengenyam harga itu dan semua masih berjalan. Lihat periode 1980-2000
dengan kisaran 20$/bbl.
Tahun 1980 - 2000 harga segitu dunia masih hidup aman. monggo disimak :
http://rovicky.wordpress.com/2015/01/07/bagaimana-kalau-harga-minyak-anjlok-20bbl/



--
Kebanggaan sejati muncul dari kontribusi anda yang positip.

2015-01-07 16:13 GMT+07:00 godang god...@gmail.com:

 Harga Minyak Turun di Bawah US$ 50/Barel via @detikcom
 http://finance.detik.com/read/2015/01/07/154627/2796604/1034/harga-minyak-turun-di-bawah-us-50barel
 Powered by Telkomsel BlackBerry®







Visit IAGI Website: http://iagi.or.id

Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact



Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)

Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:

Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta

No. Rek: 123 0085005314

Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)

Bank BCA KCP. Manara Mulia

No. Rekening: 255-1088580

A/n: Shinta Damayanti



Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id

Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id



DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information 

posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. 

In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not 
limited

to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting 

from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use 
of 

any information posted on IAGI mailing list.