RE: RE: [iagi-net] Harga Minyak Turun di Bawah US$ 50/Barel
Pak Hari, Sebetulnya terbalik. Alternative energy bisa maju kalau harga minyak tinggi ($100/bbl). Kalau harga minyak dibawah $50/mmbtu, alternative energy menjadi terpuruk. Salam, HL Ong From: iagi-net@iagi.or.id [mailto:iagi-net@iagi.or.id] On Behalf Of Hari Utomo Sent: Wednesday, January 21, 2015 7:13 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: RE: [iagi-net] Harga Minyak Turun di Bawah US$ 50/Barel Ada satu lagi dampak yang terpengaruh oleh harga minyak yang drop, yaitu pengembangan unconventional energy seperti CBM dll, juga pengembangan Panas Bumi yang penentuan harganya sering mengacu pada harga minyak. salam HU Pada 22 Januari 2015 09.14, Yanto R. Sumantri SRS0-pxvK=CJ=yahoo.com=yrs_...@iagi.or.id menulis: Apa yang dikatakan pak Ong .itu benar . Dan .sekarang ternyata slogan cinta tanah air itu haruslah dilaksanakan dgn mempertimbangkan situasi.dan pengaruh kondisi internasional. Sayang sekali di Indonesia politis yg kalah di.pemilu itu hanya memikirkan bagaimana menyerang pemerintah JKW. At any reason. Lihat saj a fadli zon . Dulu rasanya waktu.masih jadinorang kampus ocehannya sound.sekarang . ?Belum lagi pungli yang terjadi dari.eluruh level.diemua daera.h ...so . Apakah akan dibiarkan ?? I Sent from Yahoo Mail on Android https://overview.mail.yahoo.com/mobile/?.src=Android From:Ong Han Ling hl...@geoservices.co.id Date:Thu, 22 Jan, 2015 at 8:39 Subject:RE: [iagi-net] Harga Minyak Turun di Bawah US$ 50/Barel Sekali lagi tentang kenaikan harga minyak dan pelajaran apa yang bisa kita tarik. Harga minyak sangat tidak menentu. Beberapa hari yang lalu, harga minyak naik 3%. Diinterpretasikan bahwa harga antara 45-50$/bbl adalah ongkos produksi dari shale gas dan tight oil karena rig count di US turun. Minggu ini ternyata Irak produksinya bertambah, hingga harga minyak turun lagi. Kalau dulu ada perang di Arab, harga minyak naik. Sekarang dengan adanya perang saudara di Libya dan Irak, produksi minyak kedua negara justru naik. Dalam kondisi harga minyak yang anjlok dan tidak menentu arahnya, dunia nyata melakukan efisiensi. Schlumberger mengurangi 9000 pegawainya. Petronas akan mengurangi pegawainya 10%. Inpex Ichthys yang sedang membangun LNG di Darwain telah memberhentikan 1,400 pegawainya akir December 2014. Dll. Segala cara efisiensi diberlakukan menyesuaikan dengan penurunan harga minyak. Selama bertahun-tahun, ineffisiensi terjadi di Indonesia. Otonomi daerah, pembebasan tanah, monopoli, birokrasi, menghapus outsourcing, dan korupsi menyebabkan ongkos produksi terus naik. Sedangkan produksi minyak Indonesia terus turun. Ditambah penundaan keputusan yang bertele-tele, menyebabkan Indonesia tidak lagi merupakan Negara produsen minyak termurah. Indonesia berulang kali kehilangan kesempatan emas. Contoh adalah proyek Exxon Cepu yang bertele-tele. Proyek Cepu tidak mengambil kesempatan emas yang terjadi dengan kenaikan harga melonjak sampai 4X, dari $35/bbl sekitar tahun 2003 sampai $145/bbl tahun 2008. Kebalikan telah terjadi. Birokrasi tambah semarak sampai sekarang dan produksi puncak terus mundur. Contoh lain adalah Proyek IDD Chevron, Inpex Masela, dan Train 3 Wiryagar sampai sekarang Final Investment Decision belum disetujui, terlambat 3-4 tahun. Dengan harga minyak yang anjlok, kemungkinan besar proyek yang ditaksir sekitar $40+ miliar, dipetieskan. Investasi miliaran dollar menguap. Siapa yang salah. Orangnya, sistimnya, atau dua-duanya? Tidak adanya keputusan menyebabkan Indonesia akan mengalami krisis produksi minyak sekitar 2017-2020, dimana kebanyakan perusahaan IOC, termasuk Caltex dan Total, akan selesai masa kontraknya. Sekarang mereka hanya mengenjot produksi sebesar dan secepatnya tanpa melakukan investasi untuk development, apalagi eksplorasi. Indonesia perlu keluar dari dunia maya dan kembali kedunia nyata. Karena migas adalah commodity International, kita perlu melakukan benchmarking. Karena teknologi terus berkembang, kita perlu belajar dari dunia luar. Kita perlu juga belajar dari kesalahan. Harga minyak yang anjlok merupakan pelajaran sangat mahal bagi Indonesia dengan kehilangan investasi yang miliaran dollar. Harga minyak anjlok merupakan lonceng peringatan. Efisiensi perlu diutamakan at any cost. Government monopoly dan birokrasi perlu dikikis. Pelajaran business perlu diterapkan dan disosialisaikan. Banyak pegawai Negeri kurang menghayati business migas hingga kebijakan yang diambil sering keliru dan merugikan Negara. Salam, HL Ong -Original Message- From: iagi-net@iagi.or.id [mailto:iagi-net@iagi.or.id] On Behalf Of noor syarifuddin Sent: Sunday, January 11, 2015 6:00 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net] Harga Minyak Turun di Bawah US$ 50/Barel Dari Detik: Dengan asumsi ICP di US$ 70/barel, maka diperkirakan PNBP Migas turun sampai Rp 130 triliun. Penerimaan migas dengan asumsi US$ 70/barel itu turunnya sudah Rp 130
RE: RE: [iagi-net] Harga Minyak Turun di Bawah US$ 50/Barel
Pak Hari, Sebetulnya terbalik. Alternative energy bisa maju kalau harga minyak tinggi ($100/bbl). Kalau harga minyak dibawah $50/mmbtu, alternative energy menjadi terpuruk. Salam, HL Ong From: iagi-net@iagi.or.id [mailto:iagi-net@iagi.or.id] On Behalf Of Hari Utomo Sent: Wednesday, January 21, 2015 7:13 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: RE: [iagi-net] Harga Minyak Turun di Bawah US$ 50/Barel Ada satu lagi dampak yang terpengaruh oleh harga minyak yang drop, yaitu pengembangan unconventional energy seperti CBM dll, juga pengembangan Panas Bumi yang penentuan harganya sering mengacu pada harga minyak. salam HU Pada 22 Januari 2015 09.14, Yanto R. Sumantri SRS0-pxvK=CJ=yahoo.com=yrs_...@iagi.or.id menulis: Apa yang dikatakan pak Ong .itu benar . Dan .sekarang ternyata slogan cinta tanah air itu haruslah dilaksanakan dgn mempertimbangkan situasi.dan pengaruh kondisi internasional. Sayang sekali di Indonesia politis yg kalah di.pemilu itu hanya memikirkan bagaimana menyerang pemerintah JKW. At any reason. Lihat saj a fadli zon . Dulu rasanya waktu.masih jadinorang kampus ocehannya sound.sekarang . ?Belum lagi pungli yang terjadi dari.eluruh level.diemua daera.h ...so . Apakah akan dibiarkan ?? I Sent from Yahoo Mail on Android https://overview.mail.yahoo.com/mobile/?.src=Android From:Ong Han Ling hl...@geoservices.co.id Date:Thu, 22 Jan, 2015 at 8:39 Subject:RE: [iagi-net] Harga Minyak Turun di Bawah US$ 50/Barel Sekali lagi tentang kenaikan harga minyak dan pelajaran apa yang bisa kita tarik. Harga minyak sangat tidak menentu. Beberapa hari yang lalu, harga minyak naik 3%. Diinterpretasikan bahwa harga antara 45-50$/bbl adalah ongkos produksi dari shale gas dan tight oil karena rig count di US turun. Minggu ini ternyata Irak produksinya bertambah, hingga harga minyak turun lagi. Kalau dulu ada perang di Arab, harga minyak naik. Sekarang dengan adanya perang saudara di Libya dan Irak, produksi minyak kedua negara justru naik. Dalam kondisi harga minyak yang anjlok dan tidak menentu arahnya, dunia nyata melakukan efisiensi. Schlumberger mengurangi 9000 pegawainya. Petronas akan mengurangi pegawainya 10%. Inpex Ichthys yang sedang membangun LNG di Darwain telah memberhentikan 1,400 pegawainya akir December 2014. Dll. Segala cara efisiensi diberlakukan menyesuaikan dengan penurunan harga minyak. Selama bertahun-tahun, ineffisiensi terjadi di Indonesia. Otonomi daerah, pembebasan tanah, monopoli, birokrasi, menghapus outsourcing, dan korupsi menyebabkan ongkos produksi terus naik. Sedangkan produksi minyak Indonesia terus turun. Ditambah penundaan keputusan yang bertele-tele, menyebabkan Indonesia tidak lagi merupakan Negara produsen minyak termurah. Indonesia berulang kali kehilangan kesempatan emas. Contoh adalah proyek Exxon Cepu yang bertele-tele. Proyek Cepu tidak mengambil kesempatan emas yang terjadi dengan kenaikan harga melonjak sampai 4X, dari $35/bbl sekitar tahun 2003 sampai $145/bbl tahun 2008. Kebalikan telah terjadi. Birokrasi tambah semarak sampai sekarang dan produksi puncak terus mundur. Contoh lain adalah Proyek IDD Chevron, Inpex Masela, dan Train 3 Wiryagar sampai sekarang Final Investment Decision belum disetujui, terlambat 3-4 tahun. Dengan harga minyak yang anjlok, kemungkinan besar proyek yang ditaksir sekitar $40+ miliar, dipetieskan. Investasi miliaran dollar menguap. Siapa yang salah. Orangnya, sistimnya, atau dua-duanya? Tidak adanya keputusan menyebabkan Indonesia akan mengalami krisis produksi minyak sekitar 2017-2020, dimana kebanyakan perusahaan IOC, termasuk Caltex dan Total, akan selesai masa kontraknya. Sekarang mereka hanya mengenjot produksi sebesar dan secepatnya tanpa melakukan investasi untuk development, apalagi eksplorasi. Indonesia perlu keluar dari dunia maya dan kembali kedunia nyata. Karena migas adalah commodity International, kita perlu melakukan benchmarking. Karena teknologi terus berkembang, kita perlu belajar dari dunia luar. Kita perlu juga belajar dari kesalahan. Harga minyak yang anjlok merupakan pelajaran sangat mahal bagi Indonesia dengan kehilangan investasi yang miliaran dollar. Harga minyak anjlok merupakan lonceng peringatan. Efisiensi perlu diutamakan at any cost. Government monopoly dan birokrasi perlu dikikis. Pelajaran business perlu diterapkan dan disosialisaikan. Banyak pegawai Negeri kurang menghayati business migas hingga kebijakan yang diambil sering keliru dan merugikan Negara. Salam, HL Ong -Original Message- From: iagi-net@iagi.or.id [mailto:iagi-net@iagi.or.id] On Behalf Of noor syarifuddin Sent: Sunday, January 11, 2015 6:00 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net] Harga Minyak Turun di Bawah US$ 50/Barel Dari Detik: Dengan asumsi ICP di US$ 70/barel, maka diperkirakan PNBP Migas turun sampai Rp 130 triliun. Penerimaan migas dengan asumsi US$ 70/barel itu turunnya sudah Rp 130
Re: RE: [iagi-net] Harga Minyak Turun di Bawah US$ 50/Barel
Harga Minyak turun ; Bagi Masyarakat luas senang harga BBM turun , Ongkos kendaraan umum turun harga harga turun. Bagi Pemerintah : senang biaya subsidi berkurang dan tidak senang karena penerimaan negara berkurang Kalau Bagi geologi ? ISM Dengan anjloknya harga minyak dan hanya sedikit turunnya harga gas pipa, yang mungkin perlu diperhitungkan ulang adalah, kebijakan alokasi gas. Selama ini sesuai permen ESDM 03/2010 gas dialokasikan berdasarkan prioritas : - Lifting Minyak - Pupuk - PLN - BBG/Industri lain Apakah masih menguntungkan bila gas dipakai untuk lifting minyak ? Sedangkan proporsi eksport masih 40% !! Saatnya beralih ke BB gas untuk dalam negeri ! Gas dijual dalam kontrak jangka panjang yang harganya relatif lebih stabil dan lebih aman dari mafia trader. RDP -- Kebanggaan sejati muncul dari kontribusi anda yang positip. 2015-01-22 15:05 GMT+07:00 Ong Han Ling hl...@geoservices.co.id: Pak Hari, Sebetulnya terbalik. Alternative energy bisa maju kalau harga minyak tinggi ($100/bbl). Kalau harga minyak dibawah $50/mmbtu, alternative energy menjadi terpuruk. Salam, HL Ong *From:* iagi-net@iagi.or.id [mailto:iagi-net@iagi.or.id] *On Behalf Of *Hari Utomo *Sent:* Wednesday, January 21, 2015 7:13 PM *To:* iagi-net@iagi.or.id *Subject:* Re: RE: [iagi-net] Harga Minyak Turun di Bawah US$ 50/Barel Ada satu lagi dampak yang terpengaruh oleh harga minyak yang drop, yaitu pengembangan unconventional energy seperti CBM dll, juga pengembangan Panas Bumi yang penentuan harganya sering mengacu pada harga minyak. salam HU Pada 22 Januari 2015 09.14, Yanto R. Sumantri SRS0-pxvK=CJ=yahoo.com=yrs_...@iagi.or.id menulis: Apa yang dikatakan pak Ong .itu benar . Dan .sekarang ternyata slogan cinta tanah air itu haruslah dilaksanakan dgn mempertimbangkan situasi.dan pengaruh kondisi internasional. Sayang sekali di Indonesia politis yg kalah di.pemilu itu hanya memikirkan bagaimana menyerang pemerintah JKW. At any reason. Lihat saj a fadli zon . Dulu rasanya waktu.masih jadinorang kampus ocehannya sound.sekarang . ?Belum lagi pungli yang terjadi dari.eluruh level.diemua daera.h ...so . Apakah akan dibiarkan ?? I Sent from Yahoo Mail on Android https://overview.mail.yahoo.com/mobile/?.src=Android From:Ong Han Ling hl...@geoservices.co.id Date:Thu, 22 Jan, 2015 at 8:39 Subject:RE: [iagi-net] Harga Minyak Turun di Bawah US$ 50/Barel Sekali lagi tentang kenaikan harga minyak dan pelajaran apa yang bisa kita tarik. Harga minyak sangat tidak menentu. Beberapa hari yang lalu, harga minyak naik 3%. Diinterpretasikan bahwa harga antara 45-50$/bbl adalah ongkos produksi dari shale gas dan tight oil karena rig count di US turun. Minggu ini ternyata Irak produksinya bertambah, hingga harga minyak turun lagi. Kalau dulu ada perang di Arab, harga minyak naik. Sekarang dengan adanya perang saudara di Libya dan Irak, produksi minyak kedua negara justru naik. Dalam kondisi harga minyak yang anjlok dan tidak menentu arahnya, dunia nyata melakukan efisiensi. Schlumberger mengurangi 9000 pegawainya. Petronas akan mengurangi pegawainya 10%. Inpex Ichthys yang sedang membangun LNG di Darwain telah memberhentikan 1,400 pegawainya akir December 2014. Dll. Segala cara efisiensi diberlakukan menyesuaikan dengan penurunan harga minyak. Selama bertahun-tahun, ineffisiensi terjadi di Indonesia. Otonomi daerah, pembebasan tanah, monopoli, birokrasi, menghapus outsourcing, dan korupsi menyebabkan ongkos produksi terus naik. Sedangkan produksi minyak Indonesia terus turun. Ditambah penundaan keputusan yang bertele-tele, menyebabkan Indonesia tidak lagi merupakan Negara produsen minyak termurah. Indonesia berulang kali kehilangan kesempatan emas. Contoh adalah proyek Exxon Cepu yang bertele-tele. Proyek Cepu tidak mengambil kesempatan emas yang terjadi dengan kenaikan harga melonjak sampai 4X, dari $35/bbl sekitar tahun 2003 sampai $145/bbl tahun 2008. Kebalikan telah terjadi. Birokrasi tambah semarak sampai sekarang dan produksi puncak terus mundur. Contoh lain adalah Proyek IDD Chevron, Inpex Masela, dan Train 3 Wiryagar sampai sekarang Final Investment Decision belum disetujui, terlambat 3-4 tahun. Dengan harga minyak yang anjlok, kemungkinan besar proyek yang ditaksir sekitar $40+ miliar, dipetieskan. Investasi miliaran dollar menguap. Siapa yang salah. Orangnya, sistimnya, atau dua-duanya? Tidak adanya keputusan menyebabkan Indonesia akan mengalami krisis produksi minyak sekitar 2017-2020, dimana kebanyakan perusahaan IOC, termasuk Caltex dan Total, akan selesai masa kontraknya. Sekarang mereka hanya mengenjot produksi sebesar dan secepatnya tanpa melakukan investasi untuk development, apalagi eksplorasi. Indonesia perlu keluar dari dunia maya dan kembali kedunia nyata. Karena migas adalah commodity International, kita perlu melakukan benchmarking. Karena teknologi terus
Re: [iagi-net] Harga Minyak Turun di Bawah US$ 50/Barel
Faktor lain yang membuat harga minyak turun adalah penguatan mata uang Amerika, US$. Harga minyak di-denominasi dengan US$, semakin kuat US$ semakin kuat daya belinya dan membuat harga minyak menjadi lebih murah. Memang betul, OPEC/Saudi dan non-OPEC/US tetap berproduksi normal karena masing-masing tidak mau kehilangan pasar jika mereka memangkas produksi. Sehingga saat ini dunia mengalami surplus minyak. Tetapi, hipotesis tersebut tidak sepenuhnya benar. Karena pada tahun 2012 - awal 2013, dunia juga surplus minyak. Tetapi harganya tidak jatuh sejauh ini. Kenapa? Karena nilai tukar US$ pada saat itu masih lemah terhadap mata uang lain. Lemahnya dolar akibat resesi tahun 2008 di Amerika yang mendorong *the Fed *(bank US) untuk mencetak banyak uang yang membuat nilai tukarnya rendah. Rendahnya daya beli dolar tersebut mengkompensasi surplus minyak dunia. Jadi harga minyak tidak terlalu jeblok. Namun mulai Juli 2014, US$ mulai menguat saat *the Fed *mengakhiri program stimulasi finansialnya yang sudah berjalan enam tahun. Mereka membeli balik (buy back) surat utang (bonds). Saldo *the Fed *naik dari US$880 billions (tahun 2008) ke US$4.4 trillions (akhir 2014). Obama tersenyum sumringah saat melakukan *victory lap *di *State of Union *beberapa hari yang lalu. Dolar semakin perkasa, sementara Euro makin terseok dimana saat ini EU harus menyuntik dana segar sebesar 1.1 billion Euro ke Eurozone (*source BBC/news/business*) untuk tetap bisa bertahan. Sepertinya harga minyak sudah mendekati titik terendahnya dan bersiap *bounce-back*. Tiga hari terakhir harga mulai bergerak mendatar. Insyaa Allah bisa mulai merangkak naik. Wallahu alam. -bg https://www.linkedin.com/pub/bambang-gumilar/aa/782/876 2015-01-22 9:28 GMT-06:00 - kangim...@yahoo.com SRS0-IBxo=CJ=yahoo.com=kangim...@iagi.or.id: Jual batu Akik pak, lagi rame nih Powered by Telkomsel BlackBerry® -- *From: * Tatzky Reza Setiawan tatzk...@gmail.com *Sender: * iagi-net@iagi.or.id *Date: *Thu, 22 Jan 2015 16:07:21 +0700 *To: *iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id *ReplyTo: * iagi-net@iagi.or.id *Subject: *Re: [iagi-net] Harga Minyak Turun di Bawah US$ 50/Barel Benar pak Godang,, Mineral sudh tewas dr 2012,, Saatnya training2 dimurahkan biar yg nganggur bayarnya g gede2 banget.. Hehe,, Salam On Thursday, January 22, 2015, godang god...@gmail.com wrote: Bagi geos : bumerang !!! Mineral dan batubara (sudah tewas dari dulu), migas tewas juga. Gimana nih pd ngangur sana sini. Ada solusi ? Fr: G.S Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: lia...@indo.net.id Sender: iagi-net@iagi.or.id Date: Thu, 22 Jan 2015 15:31:19 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: RE: [iagi-net] Harga Minyak Turun di Bawah US$ 50/Barel Harga Minyak turun ; Bagi Masyarakat luas senang harga BBM turun , Ongkos kendaraan umum turun harga harga turun. Bagi Pemerintah : senang biaya subsidi berkurang dan tidak senang karena penerimaan negara berkurang Kalau Bagi geologi ? ISM Dengan anjloknya harga minyak dan hanya sedikit turunnya harga gas pipa, yang mungkin perlu diperhitungkan ulang adalah, kebijakan alokasi gas. Selama ini sesuai permen ESDM 03/2010 gas dialokasikan berdasarkan prioritas : - Lifting Minyak - Pupuk - PLN - BBG/Industri lain Apakah masih menguntungkan bila gas dipakai untuk lifting minyak ? Sedangkan proporsi eksport masih 40% !! Saatnya beralih ke BB gas untuk dalam negeri ! Gas dijual dalam kontrak jangka panjang yang harganya relatif lebih stabil dan lebih aman dari mafia trader. RDP -- Kebanggaan sejati muncul dari kontribusi anda yang positip. 2015-01-22 15:05 GMT+07:00 Ong Han Ling hl...@geoservices.co.id: Pak Hari, Sebetulnya terbalik. Alternative energy bisa maju kalau harga minyak tinggi ($100/bbl). Kalau harga minyak dibawah $50/mmbtu, alternative energy menjadi terpuruk. Salam, HL Ong *From:* iagi-net@iagi.or.id [mailto:iagi-net@iagi.or.id] *On Behalf Of *Hari Utomo *Sent:* Wednesday, January 21, 2015 7:13 PM *To:* iagi-net@iagi.or.id *Subject:* Re: RE: [iagi-net] Harga Minyak Turun di Bawah US$ 50/Barel Ada satu lagi dampak yang terpengaruh oleh harga minyak yang drop, yaitu pengembangan unconventional energy seperti CBM dll, juga pengembangan Panas Bumi yang penentuan harganya sering mengacu pada harga minyak. salam HU Pada 22 Januari 2015 09.14, Yanto R. Sumantri SRS0-pxvK=CJ=yahoo.com=yrs_...@iagi.or.id menulis: Apa yang dikatakan pak Ong .itu benar . Dan .sekarang ternyata slogan cinta tanah air itu haruslah dilaksanakan dgn mempertimbangkan situasi.dan pengaruh kondisi internasional. Sayang sekali di Indonesia politis yg kalah di.pemilu itu hanya memikirkan bagaimana menyerang pemerintah JKW. At any reason. Lihat saj a fadli zon . Dulu rasanya
Re: RE: [iagi-net] Harga Minyak Turun di Bawah US$ 50/Barel
Apa hubungannya Fadli Zon sama migas pak? Lalu apa kabar minyak Angola yang diimpor Surya Paloh dan dibilang lebih murah ternyata #ehbohonglagi? Itu sepertinya lebih berhubungan dengan migas. On Thu, Jan 22, 2015, 10:18 Yanto R. Sumantri SRS0-pxvK=CJ=yahoo.com= yrs_...@iagi.or.id wrote: Apa yang dikatakan pak Ong .itu benar . Dan .sekarang ternyata slogan cinta tanah air itu haruslah dilaksanakan dgn mempertimbangkan situasi.dan pengaruh kondisi internasional. Sayang sekali di Indonesia politis yg kalah di.pemilu itu hanya memikirkan bagaimana menyerang pemerintah JKW. At any reason. Lihat saj a fadli zon . Dulu rasanya waktu.masih jadinorang kampus ocehannya sound.sekarang . ?Belum lagi pungli yang terjadi dari.eluruh level.diemua daera.h ...so . Apakah akan dibiarkan ?? I Sent from Yahoo Mail on Android https://overview.mail.yahoo.com/mobile/?.src=Android From:Ong Han Ling hl...@geoservices.co.id Date:Thu, 22 Jan, 2015 at 8:39 Subject:RE: [iagi-net] Harga Minyak Turun di Bawah US$ 50/Barel Sekali lagi tentang kenaikan harga minyak dan pelajaran apa yang bisa kita tarik. Harga minyak sangat tidak menentu. Beberapa hari yang lalu, harga minyak naik 3%. Diinterpretasikan bahwa harga antara 45-50$/bbl adalah ongkos produksi dari shale gas dan tight oil karena rig count di US turun. Minggu ini ternyata Irak produksinya bertambah, hingga harga minyak turun lagi. Kalau dulu ada perang di Arab, harga minyak naik. Sekarang dengan adanya perang saudara di Libya dan Irak, produksi minyak kedua negara justru naik. Dalam kondisi harga minyak yang anjlok dan tidak menentu arahnya, dunia nyata melakukan efisiensi. Schlumberger mengurangi 9000 pegawainya. Petronas akan mengurangi pegawainya 10%. Inpex Ichthys yang sedang membangun LNG di Darwain telah memberhentikan 1,400 pegawainya akir December 2014. Dll. Segala cara efisiensi diberlakukan menyesuaikan dengan penurunan harga minyak. Selama bertahun-tahun, ineffisiensi terjadi di Indonesia. Otonomi daerah, pembebasan tanah, monopoli, birokrasi, menghapus outsourcing, dan korupsi menyebabkan ongkos produksi terus naik. Sedangkan produksi minyak Indonesia terus turun. Ditambah penundaan keputusan yang bertele-tele, menyebabkan Indonesia tidak lagi merupakan Negara produsen minyak termurah. Indonesia berulang kali kehilangan kesempatan emas. Contoh adalah proyek Exxon Cepu yang bertele-tele. Proyek Cepu tidak mengambil kesempatan emas yang terjadi dengan kenaikan harga melonjak sampai 4X, dari $35/bbl sekitar tahun 2003 sampai $145/bbl tahun 2008. Kebalikan telah terjadi. Birokrasi tambah semarak sampai sekarang dan produksi puncak terus mundur. Contoh lain adalah Proyek IDD Chevron, Inpex Masela, dan Train 3 Wiryagar sampai sekarang Final Investment Decision belum disetujui, terlambat 3-4 tahun. Dengan harga minyak yang anjlok, kemungkinan besar proyek yang ditaksir sekitar $40+ miliar, dipetieskan. Investasi miliaran dollar menguap. Siapa yang salah. Orangnya, sistimnya, atau dua-duanya? Tidak adanya keputusan menyebabkan Indonesia akan mengalami krisis produksi minyak sekitar 2017-2020, dimana kebanyakan perusahaan IOC, termasuk Caltex dan Total, akan selesai masa kontraknya. Sekarang mereka hanya mengenjot produksi sebesar dan secepatnya tanpa melakukan investasi untuk development, apalagi eksplorasi. Indonesia perlu keluar dari dunia maya dan kembali kedunia nyata. Karena migas adalah commodity International, kita perlu melakukan benchmarking. Karena teknologi terus berkembang, kita perlu belajar dari dunia luar. Kita perlu juga belajar dari kesalahan. Harga minyak yang anjlok merupakan pelajaran sangat mahal bagi Indonesia dengan kehilangan investasi yang miliaran dollar. Harga minyak anjlok merupakan lonceng peringatan. Efisiensi perlu diutamakan at any cost. Government monopoly dan birokrasi perlu dikikis. Pelajaran business perlu diterapkan dan disosialisaikan. Banyak pegawai Negeri kurang menghayati business migas hingga kebijakan yang diambil sering keliru dan merugikan Negara. Salam, HL Ong -Original Message- From: iagi-net@iagi.or.id [mailto:iagi-net@iagi.or.id] On Behalf Of noor syarifuddin Sent: Sunday, January 11, 2015 6:00 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net] Harga Minyak Turun di Bawah US$ 50/Barel Dari Detik: Dengan asumsi ICP di US$ 70/barel, maka diperkirakan PNBP Migas turun sampai Rp 130 triliun. Penerimaan migas dengan asumsi US$ 70/barel itu turunnya sudah Rp 130 triliun. Sangat besar, kata Bambang. Dalam APBN 2015, penerimaan migas diperkirakan Rp 224,2 triliun yang meliputi minyak sebesar Rp 170,3 triliun dan gas Rp 53,9 triliun. Itu dengan asumsi ICP sebesar US$ 105 per barel. Ini tentunya belum menghitung penundaan beberapa proyek/sumur karena mungkin tidak akan ekonomis kalau pakai US$ 70/bbl... salam, On 1/9/15, Nugrahani nugrah...@skkmigas.go.id wrote: Terima kasih, pak Ong. Salam, Nuning
Re: [iagi-net] Harga Minyak Turun di Bawah US$ 50/Barel
Koreksi, seharusnya 1.1 *trillions euro*. Bukan billions euro bantuan untuk Eurozone. :) -bg https://www.linkedin.com/pub/bambang-gumilar/aa/782/876 2015-01-22 14:55 GMT-06:00 Bambang Gumilar bgumilar.mailingl...@gmail.com: Faktor lain yang membuat harga minyak turun adalah penguatan mata uang Amerika, US$. Harga minyak di-denominasi dengan US$, semakin kuat US$ semakin kuat daya belinya dan membuat harga minyak menjadi lebih murah. Memang betul, OPEC/Saudi dan non-OPEC/US tetap berproduksi normal karena masing-masing tidak mau kehilangan pasar jika mereka memangkas produksi. Sehingga saat ini dunia mengalami surplus minyak. Tetapi, hipotesis tersebut tidak sepenuhnya benar. Karena pada tahun 2012 - awal 2013, dunia juga surplus minyak. Tetapi harganya tidak jatuh sejauh ini. Kenapa? Karena nilai tukar US$ pada saat itu masih lemah terhadap mata uang lain. Lemahnya dolar akibat resesi tahun 2008 di Amerika yang mendorong *the Fed *(bank US) untuk mencetak banyak uang yang membuat nilai tukarnya rendah. Rendahnya daya beli dolar tersebut mengkompensasi surplus minyak dunia. Jadi harga minyak tidak terlalu jeblok. Namun mulai Juli 2014, US$ mulai menguat saat *the Fed *mengakhiri program stimulasi finansialnya yang sudah berjalan enam tahun. Mereka membeli balik (buy back) surat utang (bonds). Saldo *the Fed *naik dari US$880 billions (tahun 2008) ke US$4.4 trillions (akhir 2014). Obama tersenyum sumringah saat melakukan *victory lap *di *State of Union *beberapa hari yang lalu. Dolar semakin perkasa, sementara Euro makin terseok dimana saat ini EU harus menyuntik dana segar sebesar 1.1 billion Euro ke Eurozone (*source BBC/news/business*) untuk tetap bisa bertahan. Sepertinya harga minyak sudah mendekati titik terendahnya dan bersiap *bounce-back*. Tiga hari terakhir harga mulai bergerak mendatar. Insyaa Allah bisa mulai merangkak naik. Wallahu alam. -bg https://www.linkedin.com/pub/bambang-gumilar/aa/782/876 2015-01-22 9:28 GMT-06:00 - kangim...@yahoo.com SRS0-IBxo=CJ=yahoo.com=kangim...@iagi.or.id: Jual batu Akik pak, lagi rame nih Powered by Telkomsel BlackBerry® -- *From: * Tatzky Reza Setiawan tatzk...@gmail.com *Sender: * iagi-net@iagi.or.id *Date: *Thu, 22 Jan 2015 16:07:21 +0700 *To: *iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id *ReplyTo: * iagi-net@iagi.or.id *Subject: *Re: [iagi-net] Harga Minyak Turun di Bawah US$ 50/Barel Benar pak Godang,, Mineral sudh tewas dr 2012,, Saatnya training2 dimurahkan biar yg nganggur bayarnya g gede2 banget.. Hehe,, Salam On Thursday, January 22, 2015, godang god...@gmail.com wrote: Bagi geos : bumerang !!! Mineral dan batubara (sudah tewas dari dulu), migas tewas juga. Gimana nih pd ngangur sana sini. Ada solusi ? Fr: G.S Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: lia...@indo.net.id Sender: iagi-net@iagi.or.id Date: Thu, 22 Jan 2015 15:31:19 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: RE: [iagi-net] Harga Minyak Turun di Bawah US$ 50/Barel Harga Minyak turun ; Bagi Masyarakat luas senang harga BBM turun , Ongkos kendaraan umum turun harga harga turun. Bagi Pemerintah : senang biaya subsidi berkurang dan tidak senang karena penerimaan negara berkurang Kalau Bagi geologi ? ISM Dengan anjloknya harga minyak dan hanya sedikit turunnya harga gas pipa, yang mungkin perlu diperhitungkan ulang adalah, kebijakan alokasi gas. Selama ini sesuai permen ESDM 03/2010 gas dialokasikan berdasarkan prioritas : - Lifting Minyak - Pupuk - PLN - BBG/Industri lain Apakah masih menguntungkan bila gas dipakai untuk lifting minyak ? Sedangkan proporsi eksport masih 40% !! Saatnya beralih ke BB gas untuk dalam negeri ! Gas dijual dalam kontrak jangka panjang yang harganya relatif lebih stabil dan lebih aman dari mafia trader. RDP -- Kebanggaan sejati muncul dari kontribusi anda yang positip. 2015-01-22 15:05 GMT+07:00 Ong Han Ling hl...@geoservices.co.id: Pak Hari, Sebetulnya terbalik. Alternative energy bisa maju kalau harga minyak tinggi ($100/bbl). Kalau harga minyak dibawah $50/mmbtu, alternative energy menjadi terpuruk. Salam, HL Ong *From:* iagi-net@iagi.or.id [mailto:iagi-net@iagi.or.id] *On Behalf Of *Hari Utomo *Sent:* Wednesday, January 21, 2015 7:13 PM *To:* iagi-net@iagi.or.id *Subject:* Re: RE: [iagi-net] Harga Minyak Turun di Bawah US$ 50/Barel Ada satu lagi dampak yang terpengaruh oleh harga minyak yang drop, yaitu pengembangan unconventional energy seperti CBM dll, juga pengembangan Panas Bumi yang penentuan harganya sering mengacu pada harga minyak. salam HU Pada 22 Januari 2015 09.14, Yanto R. Sumantri SRS0-pxvK=CJ=yahoo.com=yrs_...@iagi.or.id menulis: Apa yang dikatakan pak Ong .itu benar . Dan .sekarang ternyata slogan cinta tanah air itu haruslah
Re: RE: [iagi-net] Harga Minyak Turun di Bawah US$ 50/Barel
Ada satu lagi dampak yang terpengaruh oleh harga minyak yang drop, yaitu pengembangan unconventional energy seperti CBM dll, juga pengembangan Panas Bumi yang penentuan harganya sering mengacu pada harga minyak. salam HU Pada 22 Januari 2015 09.14, Yanto R. Sumantri SRS0-pxvK=CJ=yahoo.com=yrs_...@iagi.or.id menulis: Apa yang dikatakan pak Ong .itu benar . Dan .sekarang ternyata slogan cinta tanah air itu haruslah dilaksanakan dgn mempertimbangkan situasi.dan pengaruh kondisi internasional. Sayang sekali di Indonesia politis yg kalah di.pemilu itu hanya memikirkan bagaimana menyerang pemerintah JKW. At any reason. Lihat saj a fadli zon . Dulu rasanya waktu.masih jadinorang kampus ocehannya sound.sekarang . ?Belum lagi pungli yang terjadi dari.eluruh level.diemua daera.h ...so . Apakah akan dibiarkan ?? I Sent from Yahoo Mail on Android https://overview.mail.yahoo.com/mobile/?.src=Android From:Ong Han Ling hl...@geoservices.co.id Date:Thu, 22 Jan, 2015 at 8:39 Subject:RE: [iagi-net] Harga Minyak Turun di Bawah US$ 50/Barel Sekali lagi tentang kenaikan harga minyak dan pelajaran apa yang bisa kita tarik. Harga minyak sangat tidak menentu. Beberapa hari yang lalu, harga minyak naik 3%. Diinterpretasikan bahwa harga antara 45-50$/bbl adalah ongkos produksi dari shale gas dan tight oil karena rig count di US turun. Minggu ini ternyata Irak produksinya bertambah, hingga harga minyak turun lagi. Kalau dulu ada perang di Arab, harga minyak naik. Sekarang dengan adanya perang saudara di Libya dan Irak, produksi minyak kedua negara justru naik. Dalam kondisi harga minyak yang anjlok dan tidak menentu arahnya, dunia nyata melakukan efisiensi. Schlumberger mengurangi 9000 pegawainya. Petronas akan mengurangi pegawainya 10%. Inpex Ichthys yang sedang membangun LNG di Darwain telah memberhentikan 1,400 pegawainya akir December 2014. Dll. Segala cara efisiensi diberlakukan menyesuaikan dengan penurunan harga minyak. Selama bertahun-tahun, ineffisiensi terjadi di Indonesia. Otonomi daerah, pembebasan tanah, monopoli, birokrasi, menghapus outsourcing, dan korupsi menyebabkan ongkos produksi terus naik. Sedangkan produksi minyak Indonesia terus turun. Ditambah penundaan keputusan yang bertele-tele, menyebabkan Indonesia tidak lagi merupakan Negara produsen minyak termurah. Indonesia berulang kali kehilangan kesempatan emas. Contoh adalah proyek Exxon Cepu yang bertele-tele. Proyek Cepu tidak mengambil kesempatan emas yang terjadi dengan kenaikan harga melonjak sampai 4X, dari $35/bbl sekitar tahun 2003 sampai $145/bbl tahun 2008. Kebalikan telah terjadi. Birokrasi tambah semarak sampai sekarang dan produksi puncak terus mundur. Contoh lain adalah Proyek IDD Chevron, Inpex Masela, dan Train 3 Wiryagar sampai sekarang Final Investment Decision belum disetujui, terlambat 3-4 tahun. Dengan harga minyak yang anjlok, kemungkinan besar proyek yang ditaksir sekitar $40+ miliar, dipetieskan. Investasi miliaran dollar menguap. Siapa yang salah. Orangnya, sistimnya, atau dua-duanya? Tidak adanya keputusan menyebabkan Indonesia akan mengalami krisis produksi minyak sekitar 2017-2020, dimana kebanyakan perusahaan IOC, termasuk Caltex dan Total, akan selesai masa kontraknya. Sekarang mereka hanya mengenjot produksi sebesar dan secepatnya tanpa melakukan investasi untuk development, apalagi eksplorasi. Indonesia perlu keluar dari dunia maya dan kembali kedunia nyata. Karena migas adalah commodity International, kita perlu melakukan benchmarking. Karena teknologi terus berkembang, kita perlu belajar dari dunia luar. Kita perlu juga belajar dari kesalahan. Harga minyak yang anjlok merupakan pelajaran sangat mahal bagi Indonesia dengan kehilangan investasi yang miliaran dollar. Harga minyak anjlok merupakan lonceng peringatan. Efisiensi perlu diutamakan at any cost. Government monopoly dan birokrasi perlu dikikis. Pelajaran business perlu diterapkan dan disosialisaikan. Banyak pegawai Negeri kurang menghayati business migas hingga kebijakan yang diambil sering keliru dan merugikan Negara. Salam, HL Ong -Original Message- From: iagi-net@iagi.or.id [mailto:iagi-net@iagi.or.id] On Behalf Of noor syarifuddin Sent: Sunday, January 11, 2015 6:00 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net] Harga Minyak Turun di Bawah US$ 50/Barel Dari Detik: Dengan asumsi ICP di US$ 70/barel, maka diperkirakan PNBP Migas turun sampai Rp 130 triliun. Penerimaan migas dengan asumsi US$ 70/barel itu turunnya sudah Rp 130 triliun. Sangat besar, kata Bambang. Dalam APBN 2015, penerimaan migas diperkirakan Rp 224,2 triliun yang meliputi minyak sebesar Rp 170,3 triliun dan gas Rp 53,9 triliun. Itu dengan asumsi ICP sebesar US$ 105 per barel. Ini tentunya belum menghitung penundaan beberapa proyek/sumur karena mungkin tidak akan ekonomis kalau pakai US$ 70/bbl... salam, On 1/9/15, Nugrahani nugrah...@skkmigas.go.id wrote: Terima kasih, pak
RE: [iagi-net] Harga Minyak Turun di Bawah US$ 50/Barel
Sekali lagi tentang kenaikan harga minyak dan pelajaran apa yang bisa kita tarik. Harga minyak sangat tidak menentu. Beberapa hari yang lalu, harga minyak naik 3%. Diinterpretasikan bahwa harga antara 45-50$/bbl adalah ongkos produksi dari shale gas dan tight oil karena rig count di US turun. Minggu ini ternyata Irak produksinya bertambah, hingga harga minyak turun lagi. Kalau dulu ada perang di Arab, harga minyak naik. Sekarang dengan adanya perang saudara di Libya dan Irak, produksi minyak kedua negara justru naik. Dalam kondisi harga minyak yang anjlok dan tidak menentu arahnya, dunia nyata melakukan efisiensi. Schlumberger mengurangi 9000 pegawainya. Petronas akan mengurangi pegawainya 10%. Inpex Ichthys yang sedang membangun LNG di Darwain telah memberhentikan 1,400 pegawainya akir December 2014. Dll. Segala cara efisiensi diberlakukan menyesuaikan dengan penurunan harga minyak. Selama bertahun-tahun, ineffisiensi terjadi di Indonesia. Otonomi daerah, pembebasan tanah, monopoli, birokrasi, menghapus outsourcing, dan korupsi menyebabkan ongkos produksi terus naik. Sedangkan produksi minyak Indonesia terus turun. Ditambah penundaan keputusan yang bertele-tele, menyebabkan Indonesia tidak lagi merupakan Negara produsen minyak termurah. Indonesia berulang kali kehilangan kesempatan emas. Contoh adalah proyek Exxon Cepu yang bertele-tele. Proyek Cepu tidak mengambil kesempatan emas yang terjadi dengan kenaikan harga melonjak sampai 4X, dari $35/bbl sekitar tahun 2003 sampai $145/bbl tahun 2008. Kebalikan telah terjadi. Birokrasi tambah semarak sampai sekarang dan produksi puncak terus mundur. Contoh lain adalah Proyek IDD Chevron, Inpex Masela, dan Train 3 Wiryagar sampai sekarang Final Investment Decision belum disetujui, terlambat 3-4 tahun. Dengan harga minyak yang anjlok, kemungkinan besar proyek yang ditaksir sekitar $40+ miliar, dipetieskan. Investasi miliaran dollar menguap. Siapa yang salah. Orangnya, sistimnya, atau dua-duanya? Tidak adanya keputusan menyebabkan Indonesia akan mengalami krisis produksi minyak sekitar 2017-2020, dimana kebanyakan perusahaan IOC, termasuk Caltex dan Total, akan selesai masa kontraknya. Sekarang mereka hanya mengenjot produksi sebesar dan secepatnya tanpa melakukan investasi untuk development, apalagi eksplorasi. Indonesia perlu keluar dari dunia maya dan kembali kedunia nyata. Karena migas adalah commodity International, kita perlu melakukan benchmarking. Karena teknologi terus berkembang, kita perlu belajar dari dunia luar. Kita perlu juga belajar dari kesalahan. Harga minyak yang anjlok merupakan pelajaran sangat mahal bagi Indonesia dengan kehilangan investasi yang miliaran dollar. Harga minyak anjlok merupakan lonceng peringatan. Efisiensi perlu diutamakan at any cost. Government monopoly dan birokrasi perlu dikikis. Pelajaran business perlu diterapkan dan disosialisaikan. Banyak pegawai Negeri kurang menghayati business migas hingga kebijakan yang diambil sering keliru dan merugikan Negara. Salam, HL Ong -Original Message- From: iagi-net@iagi.or.id [mailto:iagi-net@iagi.or.id] On Behalf Of noor syarifuddin Sent: Sunday, January 11, 2015 6:00 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net] Harga Minyak Turun di Bawah US$ 50/Barel Dari Detik: Dengan asumsi ICP di US$ 70/barel, maka diperkirakan PNBP Migas turun sampai Rp 130 triliun. Penerimaan migas dengan asumsi US$ 70/barel itu turunnya sudah Rp 130 triliun. Sangat besar, kata Bambang. Dalam APBN 2015, penerimaan migas diperkirakan Rp 224,2 triliun yang meliputi minyak sebesar Rp 170,3 triliun dan gas Rp 53,9 triliun. Itu dengan asumsi ICP sebesar US$ 105 per barel. Ini tentunya belum menghitung penundaan beberapa proyek/sumur karena mungkin tidak akan ekonomis kalau pakai US$ 70/bbl... salam, On 1/9/15, Nugrahani nugrah...@skkmigas.go.id wrote: Terima kasih, pak Ong. Salam, Nuning -Original Message- From: iagi-net@iagi.or.id [mailto:iagi-net@iagi.or.id] On Behalf Of Ong Han Ling Sent: Thursday, January 08, 2015 11:21 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net] Harga Minyak Turun di Bawah US$ 50/Barel Bu Nuning, Pemerintah tidak bisa berbuat banyak dengan adanya penurunan harga minyak yang drastis dan kelesuan aktivitas pemboran, seismik, dsb. Satu-satunya yang bisa dilakukan adalah melakukan efisiensi. Hukum ekonomi supply and demand berlaku. Harga minyak turun, efficiency perlu ditingkatkan. Peraturan dan red tape yang menghambat harus dihapus. Peraturan harus disederhanakan. Birokrasi dipekecil. Pemerintah perlu meneliti apakah yang telah dilakukan selama ini adalah efisien. Dengan adanya birokrasi yang berbelit-belit selama ini, IDD Chevron dan Inpex Masela (dan Wiryagar?) terus ditunda dan sekarang dengan harga minyak demikian rendahnya, kemungkinan besar kedua proyek akan di peti-eskan. Investasi kedua projek yang mencapai $30 milliar terpaksa dibatalkan. Siapa yang
Re: RE: [iagi-net] Harga Minyak Turun di Bawah US$ 50/Barel
Apa yang dikatakan pak Ong .itu benar . Dan .sekarang ternyata slogan cinta tanah air itu haruslah dilaksanakan dgn mempertimbangkan situasi.dan pengaruh kondisi internasional. Sayang sekali di Indonesia politis yg kalah di.pemilu itu hanya memikirkan bagaimana menyerang pemerintah JKW. At any reason. Lihat saj a fadli zon . Dulu rasanya waktu.masih jadinorang kampus ocehannya sound.sekarang . ?Belum lagi pungli yang terjadi dari.eluruh level.diemua daera.h ...so . Apakah akan dibiarkan ?? I Sent from Yahoo Mail on Android Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa) Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list.
Re: [iagi-net] Harga Minyak Turun di Bawah US$ 50/Barel
Dari Detik: Dengan asumsi ICP di US$ 70/barel, maka diperkirakan PNBP Migas turun sampai Rp 130 triliun. Penerimaan migas dengan asumsi US$ 70/barel itu turunnya sudah Rp 130 triliun. Sangat besar, kata Bambang. Dalam APBN 2015, penerimaan migas diperkirakan Rp 224,2 triliun yang meliputi minyak sebesar Rp 170,3 triliun dan gas Rp 53,9 triliun. Itu dengan asumsi ICP sebesar US$ 105 per barel. Ini tentunya belum menghitung penundaan beberapa proyek/sumur karena mungkin tidak akan ekonomis kalau pakai US$ 70/bbl... salam, On 1/9/15, Nugrahani nugrah...@skkmigas.go.id wrote: Terima kasih, pak Ong. Salam, Nuning -Original Message- From: iagi-net@iagi.or.id [mailto:iagi-net@iagi.or.id] On Behalf Of Ong Han Ling Sent: Thursday, January 08, 2015 11:21 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net] Harga Minyak Turun di Bawah US$ 50/Barel Bu Nuning, Pemerintah tidak bisa berbuat banyak dengan adanya penurunan harga minyak yang drastis dan kelesuan aktivitas pemboran, seismik, dsb. Satu-satunya yang bisa dilakukan adalah melakukan efisiensi. Hukum ekonomi supply and demand berlaku. Harga minyak turun, efficiency perlu ditingkatkan. Peraturan dan red tape yang menghambat harus dihapus. Peraturan harus disederhanakan. Birokrasi dipekecil. Pemerintah perlu meneliti apakah yang telah dilakukan selama ini adalah efisien. Dengan adanya birokrasi yang berbelit-belit selama ini, IDD Chevron dan Inpex Masela (dan Wiryagar?) terus ditunda dan sekarang dengan harga minyak demikian rendahnya, kemungkinan besar kedua proyek akan di peti-eskan. Investasi kedua projek yang mencapai $30 milliar terpaksa dibatalkan. Siapa yang disalahkan, sistim atau orangnya? Padahal Badan Koordinasi Penanaman Modal atau BKPM untuk mendapatkan investasi satu juta dolar, harus memberikan fasilitas kemudahan macem2. Sebagai pembanding lambatnya proyek Migas, diambil contoh perkembangan projek INPEX Masela di Indonesia dibandingkan projek INPEX ICHTHYS di offshore Western Australia. Kedua proyek LNG tsb. besarnya cadangan serupa dan discovery bersamaan, tahun 2000. Pembangunan Ichthys sudah dimulai akir tahun 2011. Inpex Masela belum apa-apa. Sebaiknya kita meneliti semua prosedur dan mencari sistim hingga prosedur yang menghambat ditiadakan. Supaya birokrasi dipotong. Supaya efisien. Bisa dimulai dari sistim tender yang bertele-tele. -Original Message- From: iagi-net@iagi.or.id [mailto:iagi-net@iagi.or.id] On Behalf Of Nugrahani Sent: Wednesday, January 7, 2015 3:32 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net] Harga Minyak Turun di Bawah US$ 50/Barel Di Indonesia pun turunnya harga minyak dunia (pastinya) mempengaruhi proyek2 yang sedang dan akan berjalan. Beberapa sedang kami hitung ulang keekonomiannya dan dikaji lagi skenario-skenario pengembangannya. Apakah turunnya harga minyak ini juga menyebabkan turunnya biaya pengadaan barang dan jasa? (Misalnya biaya pengeboran dan survey seismik jadi ikutan turun?). Jika iya mestinya eksplorasi bisa ditingkatkan supaya pas pengembangannya nanti harga minyak udah membaik. Salam, Nuning Sent from my Samsung Galaxy smartphone. Original message From: Yuriza NOOR Date:01/07/2015 10:39 PM (GMT+07:00) To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net] Harga Minyak Turun di Bawah US$ 50/Barel Harga minyak di spot market itu ada dua yg penting buat kita ikuti brent dan wti Brent adalah harga patokan dunia, walaupun namanya brent yng merupakan kependekan dr reservoir klastik di lapangan minyak north sea tapi saat ini brent merepresentasikan sekeranjang minyak minyak lain diluar north sea misalnya dr africa dan middle east Wti adalah west texas intermediate patokan harga minyak di america Secara kualitas wti levih baik dr brent tapi saat ini harganya lebih murah Usa secara law tidak boleh mengekspor minyak dan gas, dan meskipun boleh usa belum bisa jd eksportir krn pemakaian dlm negri masih lebih besar sekitar 14 juta bpd dr produksinya sekitar 10 jt bpd ini data juli 2014 Produksi usa naik banget krn shale oil Kekurangan usa di pasok oleh canada mexico dan opec Oil dr canada di sebut wcs western canada select yg merupakan campuran heavy oil dr oilsand dan some light oil yg bukan dr oilsand Harga wcs itu diikat ke wti dengan menggunakan discount rata rata 20 - 30 persen Saat ini dengan brent di 50 dan wti di 48 kegiatan drilling di bakken sudah berhenti Dan dengan harga wcs di 33 saat ini semua produser sudah jual rugi di oilsand area krn bep paling rendah adalah 35 Dengan sdh pd berhentinya drilling di usa oil shale maka produksi usa akan turun Dengan turunnya harga wcs oilsand juga bakal mandeg sebentar lagi dan dengan cara yg darwinian survival of the fittest akan terjadi keseimbangan baru Gimana dengan oil producer di Indonesia ? Sent from my iPhone On Jan 7, 2015, at 6:53 AM, Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.commailto:rovi...@gmail.com wrote
Re: [iagi-net] Harga Minyak Turun di Bawah US$ 50/Barel
Yg paling membutuhkan gas itu listrik kalau proyek proyeknya EP gas mandeg maka pilihan tinggal ke batubara , saat ini saja kebutuhan gas untuk listrik lbh dari 2000 bbtud atau kira kira 25% dari total produksi gas nasional, untuk kira kira 12 ribu MW PLTG sedangkan yg dpt dipasok hanya kira kira kurang dari separonya sisanya terpaksa dg BBM, kalau tdk , bisa bisa listrik oglangan yg tentunya biaya produksi listriknya akan 3x lipat bahkan bisa lebih kalau dg bbm, untung harga minyak turun jadi bisa dihemat { biasanya apa permasalahannya kan tetap untung terus } Padahaldalam 5 tahun kedepan akan dibangun pembangkit baru 35 ribu MW sampai 2019 atau ada penambahan kira kira 70% dari total kapasitas yg ada sekarang , saat ini total kapasitas kurang lbh 50 ribu MW, tentunya ini akan membutuhkan energi primer { terutama gas dan batubara } untuk pembangkit listrik yg cukup besar pula dalam 5 tahun kedepan Pertanyaanya dengan harga gas dalam negeri spt saat ini apakah cukup menarik ? Padahal kebijakan produksi gas baru kedepan diutamakan untuk pemakian di dalam negeri , jadi apa tdk semakin tertunda proyek proyek tsb , disisi lain kebutuhan energi listrik dan bbm tdk boleh tertunda bahkan terus meningkat seiring dg pertumbuhan ekonomi , kecuali kalau pertumbuhan ekonomi juga melorot.makan akn bisa mengerem pertumbuhan energi tapi meningkatkan pengangguran Mungkin ini nanti menjadi PR pemenang lelang jabatan Dirjen Migas , siapa tahu kalau pemenangnya kali ini dari non PNS bisa cepat mengurai permasalahan ini spt Bu Susi itu Ism Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Ong Han Ling hl...@geoservices.co.id Sender: iagi-net@iagi.or.id Date: Thu, 8 Jan 2015 08:20:58 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net] Harga Minyak Turun di Bawah US$ 50/Barel Bu Nuning, Pemerintah tidak bisa berbuat banyak dengan adanya penurunan harga minyak yang drastis dan kelesuan aktivitas pemboran, seismik, dsb. Satu-satunya yang bisa dilakukan adalah melakukan efisiensi. Hukum ekonomi supply and demand berlaku. Harga minyak turun, efficiency perlu ditingkatkan. Peraturan dan red tape yang menghambat harus dihapus. Peraturan harus disederhanakan. Birokrasi dipekecil. Pemerintah perlu meneliti apakah yang telah dilakukan selama ini adalah efisien. Dengan adanya birokrasi yang berbelit-belit selama ini, IDD Chevron dan Inpex Masela (dan Wiryagar?) terus ditunda dan sekarang dengan harga minyak demikian rendahnya, kemungkinan besar kedua proyek akan di peti-eskan. Investasi kedua projek yang mencapai $30 milliar terpaksa dibatalkan. Siapa yang disalahkan, sistim atau orangnya? Padahal Badan Koordinasi Penanaman Modal atau BKPM untuk mendapatkan investasi satu juta dolar, harus memberikan fasilitas kemudahan macem2. Sebagai pembanding lambatnya proyek Migas, diambil contoh perkembangan projek INPEX Masela di Indonesia dibandingkan projek INPEX ICHTHYS di offshore Western Australia. Kedua proyek LNG tsb. besarnya cadangan serupa dan discovery bersamaan, tahun 2000. Pembangunan Ichthys sudah dimulai akir tahun 2011. Inpex Masela belum apa-apa. Sebaiknya kita meneliti semua prosedur dan mencari sistim hingga prosedur yang menghambat ditiadakan. Supaya birokrasi dipotong. Supaya efisien. Bisa dimulai dari sistim tender yang bertele-tele. -Original Message- From: iagi-net@iagi.or.id [mailto:iagi-net@iagi.or.id] On Behalf Of Nugrahani Sent: Wednesday, January 7, 2015 3:32 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net] Harga Minyak Turun di Bawah US$ 50/Barel Di Indonesia pun turunnya harga minyak dunia (pastinya) mempengaruhi proyek2 yang sedang dan akan berjalan. Beberapa sedang kami hitung ulang keekonomiannya dan dikaji lagi skenario-skenario pengembangannya. Apakah turunnya harga minyak ini juga menyebabkan turunnya biaya pengadaan barang dan jasa? (Misalnya biaya pengeboran dan survey seismik jadi ikutan turun?). Jika iya mestinya eksplorasi bisa ditingkatkan supaya pas pengembangannya nanti harga minyak udah membaik. Salam, Nuning Sent from my Samsung Galaxy smartphone. Original message From: Yuriza NOOR Date:01/07/2015 10:39 PM (GMT+07:00) To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net] Harga Minyak Turun di Bawah US$ 50/Barel Harga minyak di spot market itu ada dua yg penting buat kita ikuti brent dan wti Brent adalah harga patokan dunia, walaupun namanya brent yng merupakan kependekan dr reservoir klastik di lapangan minyak north sea tapi saat ini brent merepresentasikan sekeranjang minyak minyak lain diluar north sea misalnya dr africa dan middle east Wti adalah west texas intermediate patokan harga minyak di america Secara kualitas wti levih baik dr brent tapi saat ini harganya lebih murah Usa secara law tidak boleh mengekspor minyak dan gas, dan meskipun boleh usa belum bisa jd eksportir krn pemakaian dlm negri masih lebih besar sekitar 14 juta bpd dr produksinya sekitar 10
RE: [iagi-net] Harga Minyak Turun di Bawah US$ 50/Barel
Terima kasih, pak Ong. Salam, Nuning -Original Message- From: iagi-net@iagi.or.id [mailto:iagi-net@iagi.or.id] On Behalf Of Ong Han Ling Sent: Thursday, January 08, 2015 11:21 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net] Harga Minyak Turun di Bawah US$ 50/Barel Bu Nuning, Pemerintah tidak bisa berbuat banyak dengan adanya penurunan harga minyak yang drastis dan kelesuan aktivitas pemboran, seismik, dsb. Satu-satunya yang bisa dilakukan adalah melakukan efisiensi. Hukum ekonomi supply and demand berlaku. Harga minyak turun, efficiency perlu ditingkatkan. Peraturan dan red tape yang menghambat harus dihapus. Peraturan harus disederhanakan. Birokrasi dipekecil. Pemerintah perlu meneliti apakah yang telah dilakukan selama ini adalah efisien. Dengan adanya birokrasi yang berbelit-belit selama ini, IDD Chevron dan Inpex Masela (dan Wiryagar?) terus ditunda dan sekarang dengan harga minyak demikian rendahnya, kemungkinan besar kedua proyek akan di peti-eskan. Investasi kedua projek yang mencapai $30 milliar terpaksa dibatalkan. Siapa yang disalahkan, sistim atau orangnya? Padahal Badan Koordinasi Penanaman Modal atau BKPM untuk mendapatkan investasi satu juta dolar, harus memberikan fasilitas kemudahan macem2. Sebagai pembanding lambatnya proyek Migas, diambil contoh perkembangan projek INPEX Masela di Indonesia dibandingkan projek INPEX ICHTHYS di offshore Western Australia. Kedua proyek LNG tsb. besarnya cadangan serupa dan discovery bersamaan, tahun 2000. Pembangunan Ichthys sudah dimulai akir tahun 2011. Inpex Masela belum apa-apa. Sebaiknya kita meneliti semua prosedur dan mencari sistim hingga prosedur yang menghambat ditiadakan. Supaya birokrasi dipotong. Supaya efisien. Bisa dimulai dari sistim tender yang bertele-tele. -Original Message- From: iagi-net@iagi.or.id [mailto:iagi-net@iagi.or.id] On Behalf Of Nugrahani Sent: Wednesday, January 7, 2015 3:32 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net] Harga Minyak Turun di Bawah US$ 50/Barel Di Indonesia pun turunnya harga minyak dunia (pastinya) mempengaruhi proyek2 yang sedang dan akan berjalan. Beberapa sedang kami hitung ulang keekonomiannya dan dikaji lagi skenario-skenario pengembangannya. Apakah turunnya harga minyak ini juga menyebabkan turunnya biaya pengadaan barang dan jasa? (Misalnya biaya pengeboran dan survey seismik jadi ikutan turun?). Jika iya mestinya eksplorasi bisa ditingkatkan supaya pas pengembangannya nanti harga minyak udah membaik. Salam, Nuning Sent from my Samsung Galaxy smartphone. Original message From: Yuriza NOOR Date:01/07/2015 10:39 PM (GMT+07:00) To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net] Harga Minyak Turun di Bawah US$ 50/Barel Harga minyak di spot market itu ada dua yg penting buat kita ikuti brent dan wti Brent adalah harga patokan dunia, walaupun namanya brent yng merupakan kependekan dr reservoir klastik di lapangan minyak north sea tapi saat ini brent merepresentasikan sekeranjang minyak minyak lain diluar north sea misalnya dr africa dan middle east Wti adalah west texas intermediate patokan harga minyak di america Secara kualitas wti levih baik dr brent tapi saat ini harganya lebih murah Usa secara law tidak boleh mengekspor minyak dan gas, dan meskipun boleh usa belum bisa jd eksportir krn pemakaian dlm negri masih lebih besar sekitar 14 juta bpd dr produksinya sekitar 10 jt bpd ini data juli 2014 Produksi usa naik banget krn shale oil Kekurangan usa di pasok oleh canada mexico dan opec Oil dr canada di sebut wcs western canada select yg merupakan campuran heavy oil dr oilsand dan some light oil yg bukan dr oilsand Harga wcs itu diikat ke wti dengan menggunakan discount rata rata 20 - 30 persen Saat ini dengan brent di 50 dan wti di 48 kegiatan drilling di bakken sudah berhenti Dan dengan harga wcs di 33 saat ini semua produser sudah jual rugi di oilsand area krn bep paling rendah adalah 35 Dengan sdh pd berhentinya drilling di usa oil shale maka produksi usa akan turun Dengan turunnya harga wcs oilsand juga bakal mandeg sebentar lagi dan dengan cara yg darwinian survival of the fittest akan terjadi keseimbangan baru Gimana dengan oil producer di Indonesia ? Sent from my iPhone On Jan 7, 2015, at 6:53 AM, Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.commailto:rovi...@gmail.com wrote: Sampai berapa ? How low can you go ? Bagaimana kalau harga minyak 20$/bbl ? Salah satu artikel yang saya baca dari media bisnis di UK mengatakan bukan hal yang tidak mungkin harga merosot hingga 20$. karena kitapun pernah mengenyam harga itu dan semua masih berjalan. Lihat periode 1980-2000 dengan kisaran 20$/bbl. [HargaMinyakMentah2015]https://rovicky.files.wordpress.com/2014/12/hargamin yakmentah2015.jpg Ada yang menganggap anjloknya harga minyak ini akan menjadikan krisis moneter global. Karena banyaknya negara yang tergantung dari harga minyak. Namun pada kenyataannya menurut perhitungan ahli-ahli economist
Re: [iagi-net] Harga Minyak Turun di Bawah US$ 50/Barel
Absolutely true pak Ong Nothing will stay forever, technologi akan berkembang dan yg pasti kebututhan ENERGY buat industry akan berkembang, Indonesia perlu banyak listrik, nanti akan ada Tol Laut, Bendungan, jalan baru dan ngga menutup akan ada industri dalam Negri yg content technologinya tinggi kaya submercible pump, transfer pump mungkin rotating equipment, NAH kalau semua itu sudah jalan tentu kebutuhan Energy akan meningkat artinya harga akan naik. Bernake the used to be Fed Reserves Gov memprediksi oil price akan hovering around $80 US. First oil turmoil sejak saya lulus di tahun 1982 terjadi pada 1984 turun dari US$30 ke US$15 there about, shg para alumni yg lulus 1984 akhir-87 banyak berkarir di tambang malah turun lagi ke US$13 di 1999 . 2000an euforia Oil boom . dan Peak Oil di Jun 2008 hit US$140 then suprised2 Dec 2008 down to nadir US$38 . naik lagi ke US$100-120, dan NOW Dec-Jan US$50an. Sebagai komoditi tentu tidak akan terus begitu, percayalah akan naik ke US$70-80 . katanya itu COMFORT ZONE pricenya Salam Kaji Avi -- *Do not give up and do not ever look back and tawakkal ilallah --* 2015-01-08 14:31 GMT+07:00 Ong Han Ling wim...@singnet.com.sg: Teman-teman IAGI, Harga minyak dari tight oil dan shale gas tergantung dari tingkat/tahap development lapangan. Apakah sudah produksi. Apakah capital expenditure serta infrastruktur sudah terbayar? Apakah belum berproduksi tetapi sudah diketaui cadangannya. Apakah masih dalam tahap eksplorasi. Tiap perusahaan akan melanjutkan eksplorasi dan produksi tergantung dari persepsi masing-masing perusahaan terhadap harga minyak kedepan. Harga produksi minyak berasal dari tight oil (Bakken, North Dakota) atau minyak dari produksi shale gas, merupakan suatu range dan diperkirakan secara kasar berkisar antara $30-$80. Untuk lapangan produksi dimana infra struktur seperti saluran pipa sudah tersedia dan capital expenditure atau capex sudah lunas, bottom line adalah biaya operasi saja atau opex, dan berkisar antara $30-40/bbl. Untuk lapangan dimana capex belum seluruhnya terbayar, mungkin harga berkisar sekitar $40-60/bbl. Untuk lapangan yang sudah diketahui tetapi belum diproduksi, harga bisa mencapai $60-80/bbl. Untuk lapangan eksplorasi, perlu adanya keyakinan bahwa harga minyak 10 tahun mendatang diatas $80/bbl. Harga produksi tsb. dinamis. Akan berubah dengan kemajuan teknologi dimana horizontal drilling dan fracturing menjadi murah dan adanya penemuan baru. Perubahan harga juga akan terjadi dengan bertambahnya pengetahuan kita ttg. pencemaran ground water dan risiko microearthquake. Salam, HL Ong Salam, HL Ong *From:* iagi-net@iagi.or.id [mailto:iagi-net@iagi.or.id] *On Behalf Of *Rovicky Dwi Putrohari *Sent:* Wednesday, January 7, 2015 5:53 AM *To:* IAGI *Subject:* Re: [iagi-net] Harga Minyak Turun di Bawah US$ 50/Barel Sampai berapa ? *How low can you go ?* *Bagaimana kalau harga minyak 20$/bbl ?* Salah satu artikel yang saya baca dari media bisnis di UK mengatakan bukan hal yang tidak mungkin harga merosot hingga 20$. karena kitapun pernah mengenyam harga itu dan semua masih berjalan. Lihat periode 1980-2000 dengan kisaran 20$/bbl. [image: Image removed by sender. HargaMinyakMentah2015] https://rovicky.files.wordpress.com/2014/12/hargaminyakmentah2015.jpg Ada yang menganggap anjloknya harga minyak ini akan menjadikan krisis moneter global. Karena banyaknya negara yang tergantung dari harga minyak. Namun pada kenyataannya menurut perhitungan ahli-ahli economist Oxford justru sebaliknya. Pertumbuhan ekonomi global justru akan meningkat rata-rata 0.5% dari biasanya. Ini akan menolong pemerintahan Indonesia yang diperkirakan akan membesar 0,3% karena efek harga 40$/bbl, dibandingkan bila harga minyak 84$/bbl. Tentusaja kalau Indonesia mampu memanfaatkan hal ini dengan cerdas ! Harga murah harus dimanfaatkan bener-bener bahwa minyak ini sebagai ENERGI, bukan sekedar komoditas. Harus menggerakkan roda ekonomi. Harus mampu menggerakkan mesin-mesin produksi. Amerikapun suka cita dengan hal ini !. Tidak sedikit yang mengira anjloknya harga minyak ini akan mematikan Amerika ketika usaha shale gas dan shale oilnya colaps. Dan memang benar barangkali yang terpukul adalah “*pengusaha*” minyak. Tetapi secara umum rakyat Amerika akan mengambil keuntungan lebih besar dengan pertumbuhan ekonomi bertambah GDPnya 0.7%, diatas dampak positip dari Indonesia. Jadi jangan terburu-buru menganggap bahwa industri minyak ini didominasi Amerika dan akan membuat Amerika merana dengan anjloknya harga minyak. Harapan positip ini khususnya akan dirasakan oleh negara-negara yg selama ini mengimpor minyak. Negara pemenang utamanya diperkirakan Pilipina yang mengambil untung hingga pertambahan GDP diatas 1.5% Tentusaja negara-negara OPEC adalah negara yang “terkorban” bila harga anjlok menerus. KArena pendapatan
Re: [iagi-net] Harga Minyak Turun di Bawah US$ 50/Barel
Kalau naik ke 70 - 80 maka banyak lapangan baru di oilsand yg sudah dipending akan masuk era peti es Dan yg sekarang sedang jalan buat persiapan first oil akan nggak tau tuh kita lihat saja masa mau diterusin kalau bepnya pada wti 85 misalnya Sent from my iPhone On Jan 8, 2015, at 2:46 AM, rakhmadi avianto rakhmadi.avia...@gmail.commailto:rakhmadi.avia...@gmail.com wrote: Absolutely true pak Ong Nothing will stay forever, technologi akan berkembang dan yg pasti kebututhan ENERGY buat industry akan berkembang, Indonesia perlu banyak listrik, nanti akan ada Tol Laut, Bendungan, jalan baru dan ngga menutup akan ada industri dalam Negri yg content technologinya tinggi kaya submercible pump, transfer pump mungkin rotating equipment, NAH kalau semua itu sudah jalan tentu kebutuhan Energy akan meningkat artinya harga akan naik. Bernake the used to be Fed Reserves Gov memprediksi oil price akan hovering around $80 US. First oil turmoil sejak saya lulus di tahun 1982 terjadi pada 1984 turun dari US$30 ke US$15 there about, shg para alumni yg lulus 1984 akhir-87 banyak berkarir di tambang malah turun lagi ke US$13 di 1999 . 2000an euforia Oil boom . dan Peak Oil di Jun 2008 hit US$140 then suprised2 Dec 2008 down to nadir US$38 . naik lagi ke US$100-120, dan NOW Dec-Jan US$50an. Sebagai komoditi tentu tidak akan terus begitu, percayalah akan naik ke US$70-80 . katanya itu COMFORT ZONE pricenya Salam Kaji Avi -- Do not give up and do not ever look back and tawakkal ilallah -- 2015-01-08 14:31 GMT+07:00 Ong Han Ling wim...@singnet.com.sgmailto:wim...@singnet.com.sg: Teman-teman IAGI, Harga minyak dari tight oil dan shale gas tergantung dari tingkat/tahap development lapangan. Apakah sudah produksi. Apakah capital expenditure serta infrastruktur sudah terbayar? Apakah belum berproduksi tetapi sudah diketaui cadangannya. Apakah masih dalam tahap eksplorasi. Tiap perusahaan akan melanjutkan eksplorasi dan produksi tergantung dari persepsi masing-masing perusahaan terhadap harga minyak kedepan. Harga produksi minyak berasal dari tight oil (Bakken, North Dakota) atau minyak dari produksi shale gas, merupakan suatu range dan diperkirakan secara kasar berkisar antara $30-$80. Untuk lapangan produksi dimana infra struktur seperti saluran pipa sudah tersedia dan capital expenditure atau capex sudah lunas, bottom line adalah biaya operasi saja atau opex, dan berkisar antara $30-40/bbl. Untuk lapangan dimana capex belum seluruhnya terbayar, mungkin harga berkisar sekitar $40-60/bbl. Untuk lapangan yang sudah diketahui tetapi belum diproduksi, harga bisa mencapai $60-80/bbl. Untuk lapangan eksplorasi, perlu adanya keyakinan bahwa harga minyak 10 tahun mendatang diatas $80/bbl. Harga produksi tsb. dinamis. Akan berubah dengan kemajuan teknologi dimana horizontal drilling dan fracturing menjadi murah dan adanya penemuan baru. Perubahan harga juga akan terjadi dengan bertambahnya pengetahuan kita ttg. pencemaran ground water dan risiko microearthquake. Salam, HL Ong Salam, HL Ong From: iagi-net@iagi.or.idmailto:iagi-net@iagi.or.id [mailto:iagi-net@iagi.or.idmailto:iagi-net@iagi.or.id] On Behalf Of Rovicky Dwi Putrohari Sent: Wednesday, January 7, 2015 5:53 AM To: IAGI Subject: Re: [iagi-net] Harga Minyak Turun di Bawah US$ 50/Barel Sampai berapa ? How low can you go ? Bagaimana kalau harga minyak 20$/bbl ? Salah satu artikel yang saya baca dari media bisnis di UK mengatakan bukan hal yang tidak mungkin harga merosot hingga 20$. karena kitapun pernah mengenyam harga itu dan semua masih berjalan. Lihat periode 1980-2000 dengan kisaran 20$/bbl. image002.jpghttps://rovicky.files.wordpress.com/2014/12/hargaminyakmentah2015.jpg Ada yang menganggap anjloknya harga minyak ini akan menjadikan krisis moneter global. Karena banyaknya negara yang tergantung dari harga minyak. Namun pada kenyataannya menurut perhitungan ahli-ahli economist Oxford justru sebaliknya. Pertumbuhan ekonomi global justru akan meningkat rata-rata 0.5% dari biasanya. Ini akan menolong pemerintahan Indonesia yang diperkirakan akan membesar 0,3% karena efek harga 40$/bbl, dibandingkan bila harga minyak 84$/bbl. Tentusaja kalau Indonesia mampu memanfaatkan hal ini dengan cerdas ! Harga murah harus dimanfaatkan bener-bener bahwa minyak ini sebagai ENERGI, bukan sekedar komoditas. Harus menggerakkan roda ekonomi. Harus mampu menggerakkan mesin-mesin produksi. Amerikapun suka cita dengan hal ini !. Tidak sedikit yang mengira anjloknya harga minyak ini akan mematikan Amerika ketika usaha shale gas dan shale oilnya colaps. Dan memang benar barangkali yang terpukul adalah “pengusaha” minyak. Tetapi secara umum rakyat Amerika akan mengambil keuntungan lebih besar dengan pertumbuhan ekonomi bertambah GDPnya 0.7%, diatas dampak positip dari Indonesia. Jadi jangan terburu-buru menganggap bahwa industri minyak ini didominasi Amerika dan akan membuat
RE: [iagi-net] Harga Minyak Turun di Bawah US$ 50/Barel
Bu Nuning, Pemerintah tidak bisa berbuat banyak dengan adanya penurunan harga minyak yang drastis dan kelesuan aktivitas pemboran, seismik, dsb. Satu-satunya yang bisa dilakukan adalah melakukan efisiensi. Hukum ekonomi supply and demand berlaku. Harga minyak turun, efficiency perlu ditingkatkan. Peraturan dan red tape yang menghambat harus dihapus. Peraturan harus disederhanakan. Birokrasi dipekecil. Pemerintah perlu meneliti apakah yang telah dilakukan selama ini adalah efisien. Dengan adanya birokrasi yang berbelit-belit selama ini, IDD Chevron dan Inpex Masela (dan Wiryagar?) terus ditunda dan sekarang dengan harga minyak demikian rendahnya, kemungkinan besar kedua proyek akan di peti-eskan. Investasi kedua projek yang mencapai $30 milliar terpaksa dibatalkan. Siapa yang disalahkan, sistim atau orangnya? Padahal Badan Koordinasi Penanaman Modal atau BKPM untuk mendapatkan investasi satu juta dolar, harus memberikan fasilitas kemudahan macem2. Sebagai pembanding lambatnya proyek Migas, diambil contoh perkembangan projek INPEX Masela di Indonesia dibandingkan projek INPEX ICHTHYS di offshore Western Australia. Kedua proyek LNG tsb. besarnya cadangan serupa dan discovery bersamaan, tahun 2000. Pembangunan Ichthys sudah dimulai akir tahun 2011. Inpex Masela belum apa-apa. Sebaiknya kita meneliti semua prosedur dan mencari sistim hingga prosedur yang menghambat ditiadakan. Supaya birokrasi dipotong. Supaya efisien. Bisa dimulai dari sistim tender yang bertele-tele. -Original Message- From: iagi-net@iagi.or.id [mailto:iagi-net@iagi.or.id] On Behalf Of Nugrahani Sent: Wednesday, January 7, 2015 3:32 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net] Harga Minyak Turun di Bawah US$ 50/Barel Di Indonesia pun turunnya harga minyak dunia (pastinya) mempengaruhi proyek2 yang sedang dan akan berjalan. Beberapa sedang kami hitung ulang keekonomiannya dan dikaji lagi skenario-skenario pengembangannya. Apakah turunnya harga minyak ini juga menyebabkan turunnya biaya pengadaan barang dan jasa? (Misalnya biaya pengeboran dan survey seismik jadi ikutan turun?). Jika iya mestinya eksplorasi bisa ditingkatkan supaya pas pengembangannya nanti harga minyak udah membaik. Salam, Nuning Sent from my Samsung Galaxy smartphone. Original message From: Yuriza NOOR Date:01/07/2015 10:39 PM (GMT+07:00) To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net] Harga Minyak Turun di Bawah US$ 50/Barel Harga minyak di spot market itu ada dua yg penting buat kita ikuti brent dan wti Brent adalah harga patokan dunia, walaupun namanya brent yng merupakan kependekan dr reservoir klastik di lapangan minyak north sea tapi saat ini brent merepresentasikan sekeranjang minyak minyak lain diluar north sea misalnya dr africa dan middle east Wti adalah west texas intermediate patokan harga minyak di america Secara kualitas wti levih baik dr brent tapi saat ini harganya lebih murah Usa secara law tidak boleh mengekspor minyak dan gas, dan meskipun boleh usa belum bisa jd eksportir krn pemakaian dlm negri masih lebih besar sekitar 14 juta bpd dr produksinya sekitar 10 jt bpd ini data juli 2014 Produksi usa naik banget krn shale oil Kekurangan usa di pasok oleh canada mexico dan opec Oil dr canada di sebut wcs western canada select yg merupakan campuran heavy oil dr oilsand dan some light oil yg bukan dr oilsand Harga wcs itu diikat ke wti dengan menggunakan discount rata rata 20 - 30 persen Saat ini dengan brent di 50 dan wti di 48 kegiatan drilling di bakken sudah berhenti Dan dengan harga wcs di 33 saat ini semua produser sudah jual rugi di oilsand area krn bep paling rendah adalah 35 Dengan sdh pd berhentinya drilling di usa oil shale maka produksi usa akan turun Dengan turunnya harga wcs oilsand juga bakal mandeg sebentar lagi dan dengan cara yg darwinian survival of the fittest akan terjadi keseimbangan baru Gimana dengan oil producer di Indonesia ? Sent from my iPhone On Jan 7, 2015, at 6:53 AM, Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.commailto:rovi...@gmail.com wrote: Sampai berapa ? How low can you go ? Bagaimana kalau harga minyak 20$/bbl ? Salah satu artikel yang saya baca dari media bisnis di UK mengatakan bukan hal yang tidak mungkin harga merosot hingga 20$. karena kitapun pernah mengenyam harga itu dan semua masih berjalan. Lihat periode 1980-2000 dengan kisaran 20$/bbl. [HargaMinyakMentah2015]https://rovicky.files.wordpress.com/2014/12/hargamin yakmentah2015.jpg Ada yang menganggap anjloknya harga minyak ini akan menjadikan krisis moneter global. Karena banyaknya negara yang tergantung dari harga minyak. Namun pada kenyataannya menurut perhitungan ahli-ahli economist Oxford justru sebaliknya. Pertumbuhan ekonomi global justru akan meningkat rata-rata 0.5% dari biasanya. Ini akan menolong pemerintahan Indonesia yang diperkirakan akan membesar 0,3% karena efek harga 40$/bbl, dibandingkan bila harga minyak 84$/bbl. Tentusaja kalau Indonesia mampu memanfaatkan hal ini dengan
Re: [iagi-net] Harga Minyak Turun di Bawah US$ 50/Barel
Saya pernah baca belum lama OPEC baru akan intervensi ketika sudah mendekati harga 40-45 usd. Kalau tidak salah dengar. Saudi tahun 2015 proyeksikan harga minyak sekitar 80 usd Jadi sebenarnya kita bisa tau kira kira turunnya minyak sampe harga berapa dan berapa kira-kira proyeksi 2015. Paling tidak mendekati harga segitu rata rata A On Jan 7, 2015 3:49 PM, lia...@indo.net.id wrote: Di Kompas hari ini dg kondisi harga minyak yg semakin turun maka terjadi penundaan investasi migas di seluruh dunia tahun ini sebesar 150 milyar dollar atau hampir sama dg APBN kita , Kira kira seberapa besar pengaruhnya thd renc investasi di Indonesia ? Tentunya kalau investasi dikurangi juga akan berpengaruh thd penyerapan SDM nya kususnya para GG baru Disisi lain harga BBM akan turun dan subsidi tdk ada lagi, namun pendapatan negara juga akan turun , jadi enak mana harga minyak Naik atau Turun Ism Powered by Telkomsel BlackBerry® -- *From: * Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com *Sender: * iagi-net@iagi.or.id *Date: *Wed, 7 Jan 2015 18:49:37 +0700 *To: *IAGIiagi-net@iagi.or.id *ReplyTo: * iagi-net@iagi.or.id *Subject: *Re: [iagi-net] Harga Minyak Turun di Bawah US$ 50/Barel Sampai berapa ? *How low can you go ?* *Bagaimana kalau harga minyak 20$/bbl ? * Salah satu artikel yang saya baca dari media bisnis di UK mengatakan bukan hal yang tidak mungkin harga merosot hingga 20$. karena kitapun pernah mengenyam harga itu dan semua masih berjalan. Lihat periode 1980-2000 dengan kisaran 20$/bbl. Tahun 1980 - 2000 harga segitu dunia masih hidup aman. monggo disimak : http://rovicky.wordpress.com/2015/01/07/bagaimana-kalau-harga-minyak-anjlok-20bbl/ -- Kebanggaan sejati muncul dari kontribusi anda yang positip. 2015-01-07 16:13 GMT+07:00 godang god...@gmail.com: Harga Minyak Turun di Bawah US$ 50/Barel via @detikcom http://finance.detik.com/read/2015/01/07/154627/2796604/1034/harga-minyak-turun-di-bawah-us-50barel Powered by Telkomsel BlackBerry® Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa) Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa) Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list.
Re: [iagi-net] Harga Minyak Turun di Bawah US$ 50/Barel
Sampai berapa ? *How low can you go ?* *Bagaimana kalau harga minyak 20$/bbl ? * Salah satu artikel yang saya baca dari media bisnis di UK mengatakan bukan hal yang tidak mungkin harga merosot hingga 20$. karena kitapun pernah mengenyam harga itu dan semua masih berjalan. Lihat periode 1980-2000 dengan kisaran 20$/bbl. Tahun 1980 - 2000 harga segitu dunia masih hidup aman. monggo disimak : http://rovicky.wordpress.com/2015/01/07/bagaimana-kalau-harga-minyak-anjlok-20bbl/ -- Kebanggaan sejati muncul dari kontribusi anda yang positip. 2015-01-07 16:13 GMT+07:00 godang god...@gmail.com: Harga Minyak Turun di Bawah US$ 50/Barel via @detikcom http://finance.detik.com/read/2015/01/07/154627/2796604/1034/harga-minyak-turun-di-bawah-us-50barel Powered by Telkomsel BlackBerry® Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa) Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list.
Re: [iagi-net] Harga Minyak Turun di Bawah US$ 50/Barel
Sepertinya benar pak.. seperti Bakken (shale oil) ~50usd keekonomian rata2. Kalau Eagle ford ~30 usd. Tentu tiap kumpeni sedikt berbeda Jadi istilahnya memukul/nge-rem pemain shale oil dengan harga dibawah 50 usd terlebih dahulu.. A On Jan 7, 2015 4:32 PM, koeso...@melsa.net.id wrote: Ada yg mengatakan jika harga minyak di bawah USD 50, maka shale oil tidak ekonomis lagi, maka harga minyak bisa bertahan di level ini. RPK Powered by Telkomsel BlackBerry® -- *From: * PRAKOSO, Anton prakoso.an...@gmail.com *Sender: * iagi-net@iagi.or.id *Date: *Wed, 7 Jan 2015 07:11:09 -0600 *To: *iagi-net@iagi.or.id *ReplyTo: * iagi-net@iagi.or.id *Subject: *Re: [iagi-net] Harga Minyak Turun di Bawah US$ 50/Barel Saya pernah baca belum lama OPEC baru akan intervensi ketika sudah mendekati harga 40-45 usd. Kalau tidak salah dengar. Saudi tahun 2015 proyeksikan harga minyak sekitar 80 usd Jadi sebenarnya kita bisa tau kira kira turunnya minyak sampe harga berapa dan berapa kira-kira proyeksi 2015. Paling tidak mendekati harga segitu rata rata A On Jan 7, 2015 3:49 PM, lia...@indo.net.id wrote: Di Kompas hari ini dg kondisi harga minyak yg semakin turun maka terjadi penundaan investasi migas di seluruh dunia tahun ini sebesar 150 milyar dollar atau hampir sama dg APBN kita , Kira kira seberapa besar pengaruhnya thd renc investasi di Indonesia ? Tentunya kalau investasi dikurangi juga akan berpengaruh thd penyerapan SDM nya kususnya para GG baru Disisi lain harga BBM akan turun dan subsidi tdk ada lagi, namun pendapatan negara juga akan turun , jadi enak mana harga minyak Naik atau Turun Ism Powered by Telkomsel BlackBerry® -- *From: * Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com *Sender: * iagi-net@iagi.or.id *Date: *Wed, 7 Jan 2015 18:49:37 +0700 *To: *IAGIiagi-net@iagi.or.id *ReplyTo: * iagi-net@iagi.or.id *Subject: *Re: [iagi-net] Harga Minyak Turun di Bawah US$ 50/Barel Sampai berapa ? *How low can you go ?* *Bagaimana kalau harga minyak 20$/bbl ? * Salah satu artikel yang saya baca dari media bisnis di UK mengatakan bukan hal yang tidak mungkin harga merosot hingga 20$. karena kitapun pernah mengenyam harga itu dan semua masih berjalan. Lihat periode 1980-2000 dengan kisaran 20$/bbl. Tahun 1980 - 2000 harga segitu dunia masih hidup aman. monggo disimak : http://rovicky.wordpress.com/2015/01/07/bagaimana-kalau-harga-minyak-anjlok-20bbl/ -- Kebanggaan sejati muncul dari kontribusi anda yang positip. 2015-01-07 16:13 GMT+07:00 godang god...@gmail.com: Harga Minyak Turun di Bawah US$ 50/Barel via @detikcom http://finance.detik.com/read/2015/01/07/154627/2796604/1034/harga-minyak-turun-di-bawah-us-50barel Powered by Telkomsel BlackBerry® Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa) Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa) Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct
Re: [iagi-net] Harga Minyak Turun di Bawah US$ 50/Barel
Ada yang bilang, shale gas produksinya akan langsung drop.l 60% setelah beberapa bulan. Apa benar ya ? On 7 Jan 2015 18:49, Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com wrote: Sampai berapa ? *How low can you go ?* *Bagaimana kalau harga minyak 20$/bbl ? * Salah satu artikel yang saya baca dari media bisnis di UK mengatakan bukan hal yang tidak mungkin harga merosot hingga 20$. karena kitapun pernah mengenyam harga itu dan semua masih berjalan. Lihat periode 1980-2000 dengan kisaran 20$/bbl. Tahun 1980 - 2000 harga segitu dunia masih hidup aman. monggo disimak : http://rovicky.wordpress.com/2015/01/07/bagaimana-kalau-harga-minyak-anjlok-20bbl/ -- Kebanggaan sejati muncul dari kontribusi anda yang positip. 2015-01-07 16:13 GMT+07:00 godang god...@gmail.com: Harga Minyak Turun di Bawah US$ 50/Barel via @detikcom http://finance.detik.com/read/2015/01/07/154627/2796604/1034/harga-minyak-turun-di-bawah-us-50barel Powered by Telkomsel BlackBerry® Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa) Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa) Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list.
Re: [iagi-net] Harga Minyak Turun di Bawah US$ 50/Barel
Sampai berapa ? *How low can you go ?* *Bagaimana kalau harga minyak 20$/bbl ? * Salah satu artikel yang saya baca dari media bisnis di UK mengatakan bukan hal yang tidak mungkin harga merosot hingga 20$. karena kitapun pernah mengenyam harga itu dan semua masih berjalan. Lihat periode 1980-2000 dengan kisaran 20$/bbl. [image: HargaMinyakMentah2015] https://rovicky.files.wordpress.com/2014/12/hargaminyakmentah2015.jpg Ada yang menganggap anjloknya harga minyak ini akan menjadikan krisis moneter global. Karena banyaknya negara yang tergantung dari harga minyak. Namun pada kenyataannya menurut perhitungan ahli-ahli economist Oxford justru sebaliknya. Pertumbuhan ekonomi global justru akan meningkat rata-rata 0.5% dari biasanya. Ini akan menolong pemerintahan Indonesia yang diperkirakan akan membesar 0,3% karena efek harga 40$/bbl, dibandingkan bila harga minyak 84$/bbl. Tentusaja kalau Indonesia mampu memanfaatkan hal ini dengan cerdas ! Harga murah harus dimanfaatkan bener-bener bahwa minyak ini sebagai ENERGI, bukan sekedar komoditas. Harus menggerakkan roda ekonomi. Harus mampu menggerakkan mesin-mesin produksi. Amerikapun suka cita dengan hal ini !. Tidak sedikit yang mengira anjloknya harga minyak ini akan mematikan Amerika ketika usaha shale gas dan shale oilnya colaps. Dan memang benar barangkali yang terpukul adalah “*pengusaha*” minyak. Tetapi secara umum rakyat Amerika akan mengambil keuntungan lebih besar dengan pertumbuhan ekonomi bertambah GDPnya 0.7%, diatas dampak positip dari Indonesia. Jadi jangan terburu-buru menganggap bahwa industri minyak ini didominasi Amerika dan akan membuat Amerika merana dengan anjloknya harga minyak. Harapan positip ini khususnya akan dirasakan oleh negara-negara yg selama ini mengimpor minyak. Negara pemenang utamanya diperkirakan Pilipina yang mengambil untung hingga pertambahan GDP diatas 1.5% Tentusaja negara-negara OPEC adalah negara yang “terkorban” bila harga anjlok menerus. KArena pendapatan negara ini dari minyak. Skenario energi murah. Ini hanya satu skenario bila anjloknya harga minyak ini berkepanjangan. Yang dapat saja terjadi dengan melihat fakta musim dingin kali ini tidak sedingin sebelumnya, dan walau musim dingin harga minyak tetep merosot tak terolong. Dan dalam jangka panjang IEA pernah menyebutkan bahwa gas yang ada di dunia ini mampu memberikan “energi” untuk semua dibumi ini selama 200 tahun. Juga energi efisiensi semakin tinggi dengan melihat fakta penerima nobel tahun ini adalah penemuan lampu LED yang mampu menghemat energi 1/10 energinya dengan lebih hemat biaya. * :-( : “Pakde, Kalau begitu eksplorasi minyak tidak perlu lagi ?”* * :-D “Kata siapa ? Ingat, prediksi itu seringkali salah. Tapi yang tidak mempersiapkan yang akan merugi”* Tulisan terkait : - Berapa harga minyak tahun 2015 ? http://rovicky.wordpress.com/2014/12/23/berapa-harga-minyak-tahun-2015/ -- Kebanggaan sejati muncul dari kontribusi anda yang positip. 2015-01-07 20:46 GMT+07:00 PRAKOSO, Anton prakoso.an...@gmail.com: Sepertinya benar pak.. seperti Bakken (shale oil) ~50usd keekonomian rata2. Kalau Eagle ford ~30 usd. Tentu tiap kumpeni sedikt berbeda Jadi istilahnya memukul/nge-rem pemain shale oil dengan harga dibawah 50 usd terlebih dahulu.. A On Jan 7, 2015 4:32 PM, koeso...@melsa.net.id wrote: Ada yg mengatakan jika harga minyak di bawah USD 50, maka shale oil tidak ekonomis lagi, maka harga minyak bisa bertahan di level ini. RPK Powered by Telkomsel BlackBerry® -- *From: * PRAKOSO, Anton prakoso.an...@gmail.com *Sender: * iagi-net@iagi.or.id *Date: *Wed, 7 Jan 2015 07:11:09 -0600 *To: *iagi-net@iagi.or.id *ReplyTo: * iagi-net@iagi.or.id *Subject: *Re: [iagi-net] Harga Minyak Turun di Bawah US$ 50/Barel Saya pernah baca belum lama OPEC baru akan intervensi ketika sudah mendekati harga 40-45 usd. Kalau tidak salah dengar. Saudi tahun 2015 proyeksikan harga minyak sekitar 80 usd Jadi sebenarnya kita bisa tau kira kira turunnya minyak sampe harga berapa dan berapa kira-kira proyeksi 2015. Paling tidak mendekati harga segitu rata rata A On Jan 7, 2015 3:49 PM, lia...@indo.net.id wrote: Di Kompas hari ini dg kondisi harga minyak yg semakin turun maka terjadi penundaan investasi migas di seluruh dunia tahun ini sebesar 150 milyar dollar atau hampir sama dg APBN kita , Kira kira seberapa besar pengaruhnya thd renc investasi di Indonesia ? Tentunya kalau investasi dikurangi juga akan berpengaruh thd penyerapan SDM nya kususnya para GG baru Disisi lain harga BBM akan turun dan subsidi tdk ada lagi, namun pendapatan negara juga akan turun , jadi enak mana harga minyak Naik atau Turun Ism Powered by Telkomsel BlackBerry® -- *From: * Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com *Sender: * iagi-net@iagi.or.id *Date: *Wed, 7 Jan 2015 18:49:37 +0700 *To: *IAGIiagi-net@iagi.or.id *ReplyTo: * iagi-net@iagi.or.id *Subject: *Re: [iagi-net] Harga Minyak
Re: [iagi-net] Harga Minyak Turun di Bawah US$ 50/Barel
Ada yg mengatakan jika harga minyak di bawah USD 50, maka shale oil tidak ekonomis lagi, maka harga minyak bisa bertahan di level ini. RPK Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: PRAKOSO, Anton prakoso.an...@gmail.com Sender: iagi-net@iagi.or.id Date: Wed, 7 Jan 2015 07:11:09 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net] Harga Minyak Turun di Bawah US$ 50/Barel Saya pernah baca belum lama OPEC baru akan intervensi ketika sudah mendekati harga 40-45 usd. Kalau tidak salah dengar. Saudi tahun 2015 proyeksikan harga minyak sekitar 80 usd Jadi sebenarnya kita bisa tau kira kira turunnya minyak sampe harga berapa dan berapa kira-kira proyeksi 2015. Paling tidak mendekati harga segitu rata rata A On Jan 7, 2015 3:49 PM, lia...@indo.net.id wrote: Di Kompas hari ini dg kondisi harga minyak yg semakin turun maka terjadi penundaan investasi migas di seluruh dunia tahun ini sebesar 150 milyar dollar atau hampir sama dg APBN kita , Kira kira seberapa besar pengaruhnya thd renc investasi di Indonesia ? Tentunya kalau investasi dikurangi juga akan berpengaruh thd penyerapan SDM nya kususnya para GG baru Disisi lain harga BBM akan turun dan subsidi tdk ada lagi, namun pendapatan negara juga akan turun , jadi enak mana harga minyak Naik atau Turun Ism Powered by Telkomsel BlackBerry® -- *From: * Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com *Sender: * iagi-net@iagi.or.id *Date: *Wed, 7 Jan 2015 18:49:37 +0700 *To: *IAGIiagi-net@iagi.or.id *ReplyTo: * iagi-net@iagi.or.id *Subject: *Re: [iagi-net] Harga Minyak Turun di Bawah US$ 50/Barel Sampai berapa ? *How low can you go ?* *Bagaimana kalau harga minyak 20$/bbl ? * Salah satu artikel yang saya baca dari media bisnis di UK mengatakan bukan hal yang tidak mungkin harga merosot hingga 20$. karena kitapun pernah mengenyam harga itu dan semua masih berjalan. Lihat periode 1980-2000 dengan kisaran 20$/bbl. Tahun 1980 - 2000 harga segitu dunia masih hidup aman. monggo disimak : http://rovicky.wordpress.com/2015/01/07/bagaimana-kalau-harga-minyak-anjlok-20bbl/ -- Kebanggaan sejati muncul dari kontribusi anda yang positip. 2015-01-07 16:13 GMT+07:00 godang god...@gmail.com: Harga Minyak Turun di Bawah US$ 50/Barel via @detikcom http://finance.detik.com/read/2015/01/07/154627/2796604/1034/harga-minyak-turun-di-bawah-us-50barel Powered by Telkomsel BlackBerry® Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa) Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa) Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list.
Re: [iagi-net] Harga Minyak Turun di Bawah US$ 50/Barel
Buat Canada harga minyak yg terjun bebas ini mulai mencemaskan Camp provider di sekitar Frt Mac yg merupakan kota hub terbesar oilsand Alberta sudah mulai menutup beberapa camp besar berkapasitas 2000 an kamar dan me lay off pegawainya Projek projek besar spt Frt Hills yg dioperasikan oleh Suncor sih masih jalan terus persiapan buat first oil krn beranggapan harga minyak rendah ini cuma a blip out of 50 years field life Bahkan orang cendrung beranggapan bahwa karena projek banyak yg ditunda maka akan lebih mudah mendapat kontraktor bagus dengan harga discount sehingga biaya capex bisa ditekan Tapi kalau harga rendah ini persist sampai Q3 2015 cash flow pasti terganggu dan first oil bisa jadi tertunda Buat perusahaan kelas menengah situasi mulai panik , MEG oil memangkas 75 % budget 2015 misalnya Harga saham oilco belum jatuh banyak karena orang masih berharap harga minyak rendah cuma blip saja Tapi saham oil contractor mulai hancur. Precission Drilling misalnya turun sahamnya hampir 50% Yang menyedihkan dengan harga bensin rendah adalah teknologi non fossil fuel akan tersendat Walaupun Tesla sdh mempublikkan paten paten electric carnya nggak ada yg mau nyoba karena harga bensin murah Sent from my iPhone On Jan 7, 2015, at 4:31 PM, Nugrahani nugrah...@skkmigas.go.id wrote: Di Indonesia pun turunnya harga minyak dunia (pastinya) mempengaruhi proyek2 yang sedang dan akan berjalan. Beberapa sedang kami hitung ulang keekonomiannya dan dikaji lagi skenario-skenario pengembangannya. Apakah turunnya harga minyak ini juga menyebabkan turunnya biaya pengadaan barang dan jasa? (Misalnya biaya pengeboran dan survey seismik jadi ikutan turun?). Jika iya mestinya eksplorasi bisa ditingkatkan supaya pas pengembangannya nanti harga minyak udah membaik. Salam, Nuning Sent from my Samsung Galaxy smartphone. Original message From: Yuriza NOOR Date:01/07/2015 10:39 PM (GMT+07:00) To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net] Harga Minyak Turun di Bawah US$ 50/Barel Harga minyak di spot market itu ada dua yg penting buat kita ikuti brent dan wti Brent adalah harga patokan dunia, walaupun namanya brent yng merupakan kependekan dr reservoir klastik di lapangan minyak north sea tapi saat ini brent merepresentasikan sekeranjang minyak minyak lain diluar north sea misalnya dr africa dan middle east Wti adalah west texas intermediate patokan harga minyak di america Secara kualitas wti levih baik dr brent tapi saat ini harganya lebih murah Usa secara law tidak boleh mengekspor minyak dan gas, dan meskipun boleh usa belum bisa jd eksportir krn pemakaian dlm negri masih lebih besar sekitar 14 juta bpd dr produksinya sekitar 10 jt bpd ini data juli 2014 Produksi usa naik banget krn shale oil Kekurangan usa di pasok oleh canada mexico dan opec Oil dr canada di sebut wcs western canada select yg merupakan campuran heavy oil dr oilsand dan some light oil yg bukan dr oilsand Harga wcs itu diikat ke wti dengan menggunakan discount rata rata 20 - 30 persen Saat ini dengan brent di 50 dan wti di 48 kegiatan drilling di bakken sudah berhenti Dan dengan harga wcs di 33 saat ini semua produser sudah jual rugi di oilsand area krn bep paling rendah adalah 35 Dengan sdh pd berhentinya drilling di usa oil shale maka produksi usa akan turun Dengan turunnya harga wcs oilsand juga bakal mandeg sebentar lagi dan dengan cara yg darwinian survival of the fittest akan terjadi keseimbangan baru Gimana dengan oil producer di Indonesia ? Sent from my iPhone On Jan 7, 2015, at 6:53 AM, Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.commailto:rovi...@gmail.com wrote: Sampai berapa ? How low can you go ? Bagaimana kalau harga minyak 20$/bbl ? Salah satu artikel yang saya baca dari media bisnis di UK mengatakan bukan hal yang tidak mungkin harga merosot hingga 20$. karena kitapun pernah mengenyam harga itu dan semua masih berjalan. Lihat periode 1980-2000 dengan kisaran 20$/bbl. [HargaMinyakMentah2015]https://rovicky.files.wordpress.com/2014/12/hargaminyakmentah2015.jpg Ada yang menganggap anjloknya harga minyak ini akan menjadikan krisis moneter global. Karena banyaknya negara yang tergantung dari harga minyak. Namun pada kenyataannya menurut perhitungan ahli-ahli economist Oxford justru sebaliknya. Pertumbuhan ekonomi global justru akan meningkat rata-rata 0.5% dari biasanya. Ini akan menolong pemerintahan Indonesia yang diperkirakan akan membesar 0,3% karena efek harga 40$/bbl, dibandingkan bila harga minyak 84$/bbl. Tentusaja kalau Indonesia mampu memanfaatkan hal ini dengan cerdas ! Harga murah harus dimanfaatkan bener-bener bahwa minyak ini sebagai ENERGI, bukan sekedar komoditas. Harus menggerakkan roda ekonomi. Harus mampu menggerakkan mesin-mesin produksi. Amerikapun suka cita dengan hal ini !. Tidak sedikit yang mengira anjloknya harga minyak ini akan mematikan Amerika ketika usaha shale gas
RE: [iagi-net] Harga Minyak Turun di Bawah US$ 50/Barel
Teman-teman IAGI, Harga minyak dari tight oil dan shale gas tergantung dari tingkat/tahap development lapangan. Apakah sudah produksi. Apakah capital expenditure serta infrastruktur sudah terbayar? Apakah belum berproduksi tetapi sudah diketaui cadangannya. Apakah masih dalam tahap eksplorasi. Tiap perusahaan akan melanjutkan eksplorasi dan produksi tergantung dari persepsi masing-masing perusahaan terhadap harga minyak kedepan. Harga produksi minyak berasal dari tight oil (Bakken, North Dakota) atau minyak dari produksi shale gas, merupakan suatu range dan diperkirakan secara kasar berkisar antara $30-$80. Untuk lapangan produksi dimana infra struktur seperti saluran pipa sudah tersedia dan capital expenditure atau capex sudah lunas, bottom line adalah biaya operasi saja atau opex, dan berkisar antara $30-40/bbl. Untuk lapangan dimana capex belum seluruhnya terbayar, mungkin harga berkisar sekitar $40-60/bbl. Untuk lapangan yang sudah diketahui tetapi belum diproduksi, harga bisa mencapai $60-80/bbl. Untuk lapangan eksplorasi, perlu adanya keyakinan bahwa harga minyak 10 tahun mendatang diatas $80/bbl. Harga produksi tsb. dinamis. Akan berubah dengan kemajuan teknologi dimana horizontal drilling dan fracturing menjadi murah dan adanya penemuan baru. Perubahan harga juga akan terjadi dengan bertambahnya pengetahuan kita ttg. pencemaran ground water dan risiko microearthquake. Salam, HL Ong Salam, HL Ong From: iagi-net@iagi.or.id [mailto:iagi-net@iagi.or.id] On Behalf Of Rovicky Dwi Putrohari Sent: Wednesday, January 7, 2015 5:53 AM To: IAGI Subject: Re: [iagi-net] Harga Minyak Turun di Bawah US$ 50/Barel Sampai berapa ? How low can you go ? Bagaimana kalau harga minyak 20$/bbl ? Salah satu artikel yang saya baca dari media bisnis di UK mengatakan bukan hal yang tidak mungkin harga merosot hingga 20$. karena kitapun pernah mengenyam harga itu dan semua masih berjalan. Lihat periode 1980-2000 dengan kisaran 20$/bbl. https://rovicky.files.wordpress.com/2014/12/hargaminyakmentah2015.jpg Image removed by sender. HargaMinyakMentah2015 Ada yang menganggap anjloknya harga minyak ini akan menjadikan krisis moneter global. Karena banyaknya negara yang tergantung dari harga minyak. Namun pada kenyataannya menurut perhitungan ahli-ahli economist Oxford justru sebaliknya. Pertumbuhan ekonomi global justru akan meningkat rata-rata 0.5% dari biasanya. Ini akan menolong pemerintahan Indonesia yang diperkirakan akan membesar 0,3% karena efek harga 40$/bbl, dibandingkan bila harga minyak 84$/bbl. Tentusaja kalau Indonesia mampu memanfaatkan hal ini dengan cerdas ! Harga murah harus dimanfaatkan bener-bener bahwa minyak ini sebagai ENERGI, bukan sekedar komoditas. Harus menggerakkan roda ekonomi. Harus mampu menggerakkan mesin-mesin produksi. Amerikapun suka cita dengan hal ini !. Tidak sedikit yang mengira anjloknya harga minyak ini akan mematikan Amerika ketika usaha shale gas dan shale oilnya colaps. Dan memang benar barangkali yang terpukul adalah “pengusaha” minyak. Tetapi secara umum rakyat Amerika akan mengambil keuntungan lebih besar dengan pertumbuhan ekonomi bertambah GDPnya 0.7%, diatas dampak positip dari Indonesia. Jadi jangan terburu-buru menganggap bahwa industri minyak ini didominasi Amerika dan akan membuat Amerika merana dengan anjloknya harga minyak. Harapan positip ini khususnya akan dirasakan oleh negara-negara yg selama ini mengimpor minyak. Negara pemenang utamanya diperkirakan Pilipina yang mengambil untung hingga pertambahan GDP diatas 1.5% Tentusaja negara-negara OPEC adalah negara yang “terkorban” bila harga anjlok menerus. KArena pendapatan negara ini dari minyak. Skenario energi murah. Ini hanya satu skenario bila anjloknya harga minyak ini berkepanjangan. Yang dapat saja terjadi dengan melihat fakta musim dingin kali ini tidak sedingin sebelumnya, dan walau musim dingin harga minyak tetep merosot tak terolong. Dan dalam jangka panjang IEA pernah menyebutkan bahwa gas yang ada di dunia ini mampu memberikan “energi” untuk semua dibumi ini selama 200 tahun. Juga energi efisiensi semakin tinggi dengan melihat fakta penerima nobel tahun ini adalah penemuan lampu LED yang mampu menghemat energi 1/10 energinya dengan lebih hemat biaya. :-( : “Pakde, Kalau begitu eksplorasi minyak tidak perlu lagi ?” :-D “Kata siapa ? Ingat, prediksi itu seringkali salah. Tapi yang tidak mempersiapkan yang akan merugi” Tulisan terkait : * Berapa http://rovicky.wordpress.com/2014/12/23/berapa-harga-minyak-tahun-2015/ harga minyak tahun 2015 ? -- Kebanggaan sejati muncul dari kontribusi anda yang positip. 2015-01-07 20:46 GMT+07:00 PRAKOSO, Anton prakoso.an...@gmail.com: Sepertinya benar pak.. seperti Bakken (shale oil) ~50usd keekonomian rata2. Kalau Eagle ford ~30 usd. Tentu tiap kumpeni sedikt berbeda Jadi istilahnya memukul/nge-rem pemain shale oil dengan
Re: [iagi-net] Harga Minyak Turun di Bawah US$ 50/Barel
Para IAGI netters: Anjloknya harga minyak bumi dunia itu saya kira disebabkan melimpahnya pasokan minyak-bumi dunia khususnya karena peningkata produksi minyakbumi Amerika Serikat sehubungan dengan berhasilnya teknologi fracking yang memproduksikan shale oil/gas atau selain juga produksi tar-sand di Canada nonconvensional hydrocarbon resources,. Konon khabarnya produksi minyakbumi Amerka Serikat sudah menyamai produksi Saudi Arabia sebesar 9 juta barrel. Juga disebut-sebut karena melambatnya perekonomian China. Sampai di mana harga minyak ini akan turun? Itu tergantung dari production cost dari shale oil itu. Ada yang mengatakan USD 50/barrel, ada yang mengatakan USD 30/barrel, tergantung tempatnya. Begitu harga minyak bumi itu turun dibawah USD 50/barrel tentu banyak lapangan minyak shale oil akan berhenti. dan produksi minyak duniapun akan berkurang, apalagi kalau sdah di bawah USD 30/barrel. Namun apa yang terjadi tentu supply minyak bumi duniapn akan berkurang, dan hargapun akan naik kembali. Saya kira itu sebabnya Saudi Arabia tidak mau menurunkan produksinya, mereka ingin mematikan produksi shale oil atau nonconventional oil/gas resources, sehingga tidak mungkin. Dengan demikian harga minyakbumi dunia sulit untuk dapat naik kembali, bahkan cenderung menurun, tergantung kemampunan dari para ahli untuk dapat menurunkan biaya produksi fracking. Ini semuanya sudah diramalkan oleh McCabe di tahun 1998, suatu paper yang menafsihkan keberadaan Peak Oil dari Hubbert (1961), yang selama ini mendominasi pemikiran falsafah sumberdaya energi di para cendekiawan. Tentu saja artikel dari McCabe itu akan sulit untuk diterima oleh non-geologist, tetapi menurut hemat saya sekarang ini terbukti. McCabe, Peter J., 1998, Energy Resorce-Cornucopia or Empty Barrel?: AAPG Bull. V.82, n.11, p-2110-2134 Wassalam RPK Jika ada yang memerlukan pdf dari paper ini saya bisa kirimkan via Japri - Original Message - From: Rovicky Dwi Putrohari To: IAGI Sent: Wednesday, January 07, 2015 8:53 PM Subject: Re: [iagi-net] Harga Minyak Turun di Bawah US$ 50/Barel Sampai berapa ? How low can you go ? Bagaimana kalau harga minyak 20$/bbl ? Salah satu artikel yang saya baca dari media bisnis di UK mengatakan bukan hal yang tidak mungkin harga merosot hingga 20$. karena kitapun pernah mengenyam harga itu dan semua masih berjalan. Lihat periode 1980-2000 dengan kisaran 20$/bbl. Ada yang menganggap anjloknya harga minyak ini akan menjadikan krisis moneter global. Karena banyaknya negara yang tergantung dari harga minyak. Namun pada kenyataannya menurut perhitungan ahli-ahli economist Oxford justru sebaliknya. Pertumbuhan ekonomi global justru akan meningkat rata-rata 0.5% dari biasanya. Ini akan menolong pemerintahan Indonesia yang diperkirakan akan membesar 0,3% karena efek harga 40$/bbl, dibandingkan bila harga minyak 84$/bbl. Tentusaja kalau Indonesia mampu memanfaatkan hal ini dengan cerdas ! Harga murah harus dimanfaatkan bener-bener bahwa minyak ini sebagai ENERGI, bukan sekedar komoditas. Harus menggerakkan roda ekonomi. Harus mampu menggerakkan mesin-mesin produksi. Amerikapun suka cita dengan hal ini !. Tidak sedikit yang mengira anjloknya harga minyak ini akan mematikan Amerika ketika usaha shale gas dan shale oilnya colaps. Dan memang benar barangkali yang terpukul adalah “pengusaha” minyak. Tetapi secara umum rakyat Amerika akan mengambil keuntungan lebih besar dengan pertumbuhan ekonomi bertambah GDPnya 0.7%, diatas dampak positip dari Indonesia. Jadi jangan terburu-buru menganggap bahwa industri minyak ini didominasi Amerika dan akan membuat Amerika merana dengan anjloknya harga minyak. Harapan positip ini khususnya akan dirasakan oleh negara-negara yg selama ini mengimpor minyak. Negara pemenang utamanya diperkirakan Pilipina yang mengambil untung hingga pertambahan GDP diatas 1.5% Tentusaja negara-negara OPEC adalah negara yang “terkorban” bila harga anjlok menerus. KArena pendapatan negara ini dari minyak. Skenario energi murah. Ini hanya satu skenario bila anjloknya harga minyak ini berkepanjangan. Yang dapat saja terjadi dengan melihat fakta musim dingin kali ini tidak sedingin sebelumnya, dan walau musim dingin harga minyak tetep merosot tak terolong. Dan dalam jangka panjang IEA pernah menyebutkan bahwa gas yang ada di dunia ini mampu memberikan “energi” untuk semua dibumi ini selama 200 tahun. Juga energi efisiensi semakin tinggi dengan melihat fakta penerima nobel tahun ini adalah penemuan lampu LED yang mampu menghemat energi 1/10 energinya dengan lebih hemat biaya. :-( : “Pakde, Kalau begitu eksplorasi minyak tidak perlu lagi ?” :-D “Kata siapa ? Ingat, prediksi itu seringkali salah. Tapi yang tidak mempersiapkan yang akan merugi” Tulisan terkait : a.. Berapa harga minyak tahun 2015 ? -- Kebanggaan sejati muncul dari kontribusi anda yang positip. 2015-01-07 20:46 GMT+07:00
Re: [iagi-net] Harga Minyak Turun di Bawah US$ 50/Barel
Menariknya perang harga ini memang tergantung masing-masing amunisi yaitu rendahnya ongkos produksi *How Low can you go, How long can you stand and How fast can you run*. Sepakat dengan Pak Koesoema bahwa ongkos produksi (breakeven)-nya sangat bervariasi. Awalnya Marcellus mampu bergerak walau harga sekitar 35$.boe, Exxon Baken, Eagleford beroperasi dengan 60$/boe, dan yang paling mahal Utica memerlukan harga diatas 70$. Namun gaya/style investasi dalam Shale oil/gas ini sangat berbeda dengan conventional. Kalau conventional memerlukan waktu *payback *hingga diatas 6 tahun, shale oil/gas ini *pay out* dapat diperloleh antara tahun pertama atau kedua. Dengan demikian walaupun harganya turun, kalau harga kembali meningkat mencapai harga breakevennya maka shale oil/gas ini dengan segera akan kembali, karena infrastrukturnya to masih terpasang dan dapat beroperasi kembali. Dan ketika invest cepat kembali merekapun berani melakukannya dalam waktu singkat. Apalagi kalau selang waktu istirahat-nya kurang dari satu tahun. Saya sering mengatakannya bahwa bisnis shale gas/oil ini mirip *fabrication* bukan e*xploration and prodution* Disisi lain bagi conventional oil di Saudi, yang sudah fasilitas produksinya selesai terinstal dan sudah selesai investasinya, maka akan memerlukan operating cost yang sangat rendah hingga dibawah 20$/bbl. Jadi mempertandingkan Shek vs Shale (spt dilansir The Economis Desember 2014 lalu) bukan lagi pertandingan dua gajah. Tetapi antara unta dan aligator. Masing-masing memiliki karakteristik kekuatan yang berbeda. Penalaran *conventional oil bussiness type* tidak dapat diterapkan pada *unconventional shale oil/gas* ini. Memang terlihat adanya kelesuan, tetapi sebenernya yang lesu ya hanya industri migas (energi). Sedangkan lebih banyak industri lain yang suka cita, termasuk kebanyakan industri Amerika juga. Salam RDP -- Kebanggaan sejati muncul dari kontribusi anda yang positip. 2015-01-08 12:49 GMT+07:00 R.P.Koesoemadinata koeso...@melsa.net.id: Para IAGI netters: Anjloknya harga minyak bumi dunia itu saya kira disebabkan melimpahnya pasokan minyak-bumi dunia khususnya karena peningkata produksi minyakbumi Amerika Serikat sehubungan dengan berhasilnya teknologi fracking yang memproduksikan shale oil/gas atau selain juga produksi tar-sand di Canada nonconvensional hydrocarbon resources,. Konon khabarnya produksi minyakbumi Amerka Serikat sudah menyamai produksi Saudi Arabia sebesar 9 juta barrel. Juga disebut-sebut karena melambatnya perekonomian China. Sampai di mana harga minyak ini akan turun? Itu tergantung dari production cost dari shale oil itu. Ada yang mengatakan USD 50/barrel, ada yang mengatakan USD 30/barrel, tergantung tempatnya. Begitu harga minyak bumi itu turun dibawah USD 50/barrel tentu banyak lapangan minyak shale oil akan berhenti. dan produksi minyak duniapun akan berkurang, apalagi kalau sdah di bawah USD 30/barrel. Namun apa yang terjadi tentu supply minyak bumi duniapn akan berkurang, dan hargapun akan naik kembali. Saya kira itu sebabnya Saudi Arabia tidak mau menurunkan produksinya, mereka ingin mematikan produksi shale oil atau nonconventional oil/gas resources, sehingga tidak mungkin. Dengan demikian harga minyakbumi dunia sulit untuk dapat naik kembali, bahkan cenderung menurun, tergantung kemampunan dari para ahli untuk dapat menurunkan biaya produksi fracking. Ini semuanya sudah diramalkan oleh McCabe di tahun 1998, suatu paper yang menafsihkan keberadaan Peak Oil dari Hubbert (1961), yang selama ini mendominasi pemikiran falsafah sumberdaya energi di para cendekiawan. Tentu saja artikel dari McCabe itu akan sulit untuk diterima oleh non-geologist, tetapi menurut hemat saya sekarang ini terbukti. McCabe, Peter J., 1998, Energy Resorce-Cornucopia or Empty Barrel?: AAPG Bull. V.82, n.11, p-2110-2134 Wassalam RPK Jika ada yang memerlukan pdf dari paper ini saya bisa kirimkan via Japri - Original Message - *From:* Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com *To:* IAGI iagi-net@iagi.or.id *Sent:* Wednesday, January 07, 2015 8:53 PM *Subject:* Re: [iagi-net] Harga Minyak Turun di Bawah US$ 50/Barel Sampai berapa ? *How low can you go ?* *Bagaimana kalau harga minyak 20$/bbl ? * Salah satu artikel yang saya baca dari media bisnis di UK mengatakan bukan hal yang tidak mungkin harga merosot hingga 20$. karena kitapun pernah mengenyam harga itu dan semua masih berjalan. Lihat periode 1980-2000 dengan kisaran 20$/bbl. [image: HargaMinyakMentah2015] https://rovicky.files.wordpress.com/2014/12/hargaminyakmentah2015.jpg Ada yang menganggap anjloknya harga minyak ini akan menjadikan krisis moneter global. Karena banyaknya negara yang tergantung dari harga minyak. Namun pada kenyataannya menurut perhitungan ahli-ahli economist Oxford justru sebaliknya. Pertumbuhan ekonomi global justru akan meningkat rata-rata 0.5% dari biasanya. Ini akan menolong pemerintahan Indonesia yang diperkirakan
Re: [iagi-net] Harga Minyak Turun di Bawah US$ 50/Barel
Dalam Renc pembangunan 2014 ~ 2019 ternyata target produksi minyak menurun dari 800 ribu barel perhari pada 2014 menjadi 700 ribu barel {Kompas pagi ini } , begitu juga batubara , ini artinya ekploitasi SDA akan berkurang , bisa bisa G G kedua sektor tsb akan terhambat penyerapannya, apakah ini artinya kedua sektor tsb yg telah menjadi primadona selama ini akan bergeser , apalagi harga kedua nya sedang mengalami penurunan yg besar, Yg lagi digenjot pembangunan infra struktur , jadi akan banyak menbutuhkan Geologi Teknik Ism Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com Sender: iagi-net@iagi.or.id Date: Wed, 7 Jan 2015 20:53:00 To: IAGIiagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net] Harga Minyak Turun di Bawah US$ 50/Barel Sampai berapa ? *How low can you go ?* *Bagaimana kalau harga minyak 20$/bbl ? * Salah satu artikel yang saya baca dari media bisnis di UK mengatakan bukan hal yang tidak mungkin harga merosot hingga 20$. karena kitapun pernah mengenyam harga itu dan semua masih berjalan. Lihat periode 1980-2000 dengan kisaran 20$/bbl. [image: HargaMinyakMentah2015] https://rovicky.files.wordpress.com/2014/12/hargaminyakmentah2015.jpg Ada yang menganggap anjloknya harga minyak ini akan menjadikan krisis moneter global. Karena banyaknya negara yang tergantung dari harga minyak. Namun pada kenyataannya menurut perhitungan ahli-ahli economist Oxford justru sebaliknya. Pertumbuhan ekonomi global justru akan meningkat rata-rata 0.5% dari biasanya. Ini akan menolong pemerintahan Indonesia yang diperkirakan akan membesar 0,3% karena efek harga 40$/bbl, dibandingkan bila harga minyak 84$/bbl. Tentusaja kalau Indonesia mampu memanfaatkan hal ini dengan cerdas ! Harga murah harus dimanfaatkan bener-bener bahwa minyak ini sebagai ENERGI, bukan sekedar komoditas. Harus menggerakkan roda ekonomi. Harus mampu menggerakkan mesin-mesin produksi. Amerikapun suka cita dengan hal ini !. Tidak sedikit yang mengira anjloknya harga minyak ini akan mematikan Amerika ketika usaha shale gas dan shale oilnya colaps. Dan memang benar barangkali yang terpukul adalah “*pengusaha*” minyak. Tetapi secara umum rakyat Amerika akan mengambil keuntungan lebih besar dengan pertumbuhan ekonomi bertambah GDPnya 0.7%, diatas dampak positip dari Indonesia. Jadi jangan terburu-buru menganggap bahwa industri minyak ini didominasi Amerika dan akan membuat Amerika merana dengan anjloknya harga minyak. Harapan positip ini khususnya akan dirasakan oleh negara-negara yg selama ini mengimpor minyak. Negara pemenang utamanya diperkirakan Pilipina yang mengambil untung hingga pertambahan GDP diatas 1.5% Tentusaja negara-negara OPEC adalah negara yang “terkorban” bila harga anjlok menerus. KArena pendapatan negara ini dari minyak. Skenario energi murah. Ini hanya satu skenario bila anjloknya harga minyak ini berkepanjangan. Yang dapat saja terjadi dengan melihat fakta musim dingin kali ini tidak sedingin sebelumnya, dan walau musim dingin harga minyak tetep merosot tak terolong. Dan dalam jangka panjang IEA pernah menyebutkan bahwa gas yang ada di dunia ini mampu memberikan “energi” untuk semua dibumi ini selama 200 tahun. Juga energi efisiensi semakin tinggi dengan melihat fakta penerima nobel tahun ini adalah penemuan lampu LED yang mampu menghemat energi 1/10 energinya dengan lebih hemat biaya. * :-( : “Pakde, Kalau begitu eksplorasi minyak tidak perlu lagi ?”* * :-D “Kata siapa ? Ingat, prediksi itu seringkali salah. Tapi yang tidak mempersiapkan yang akan merugi”* Tulisan terkait : - Berapa harga minyak tahun 2015 ? http://rovicky.wordpress.com/2014/12/23/berapa-harga-minyak-tahun-2015/ -- Kebanggaan sejati muncul dari kontribusi anda yang positip. 2015-01-07 20:46 GMT+07:00 PRAKOSO, Anton prakoso.an...@gmail.com: Sepertinya benar pak.. seperti Bakken (shale oil) ~50usd keekonomian rata2. Kalau Eagle ford ~30 usd. Tentu tiap kumpeni sedikt berbeda Jadi istilahnya memukul/nge-rem pemain shale oil dengan harga dibawah 50 usd terlebih dahulu.. A On Jan 7, 2015 4:32 PM, koeso...@melsa.net.id wrote: Ada yg mengatakan jika harga minyak di bawah USD 50, maka shale oil tidak ekonomis lagi, maka harga minyak bisa bertahan di level ini. RPK Powered by Telkomsel BlackBerry® -- *From: * PRAKOSO, Anton prakoso.an...@gmail.com *Sender: * iagi-net@iagi.or.id *Date: *Wed, 7 Jan 2015 07:11:09 -0600 *To: *iagi-net@iagi.or.id *ReplyTo: * iagi-net@iagi.or.id *Subject: *Re: [iagi-net] Harga Minyak Turun di Bawah US$ 50/Barel Saya pernah baca belum lama OPEC baru akan intervensi ketika sudah mendekati harga 40-45 usd. Kalau tidak salah dengar. Saudi tahun 2015 proyeksikan harga minyak sekitar 80 usd Jadi sebenarnya kita bisa tau kira kira turunnya minyak sampe harga berapa dan berapa kira-kira proyeksi 2015. Paling tidak mendekati harga segitu rata rata A On Jan 7, 2015 3:49 PM, lia
RE: [iagi-net] Harga Minyak Turun di Bawah US$ 50/Barel
Di Indonesia pun turunnya harga minyak dunia (pastinya) mempengaruhi proyek2 yang sedang dan akan berjalan. Beberapa sedang kami hitung ulang keekonomiannya dan dikaji lagi skenario-skenario pengembangannya. Apakah turunnya harga minyak ini juga menyebabkan turunnya biaya pengadaan barang dan jasa? (Misalnya biaya pengeboran dan survey seismik jadi ikutan turun?). Jika iya mestinya eksplorasi bisa ditingkatkan supaya pas pengembangannya nanti harga minyak udah membaik. Salam, Nuning Sent from my Samsung Galaxy smartphone. Original message From: Yuriza NOOR Date:01/07/2015 10:39 PM (GMT+07:00) To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net] Harga Minyak Turun di Bawah US$ 50/Barel Harga minyak di spot market itu ada dua yg penting buat kita ikuti brent dan wti Brent adalah harga patokan dunia, walaupun namanya brent yng merupakan kependekan dr reservoir klastik di lapangan minyak north sea tapi saat ini brent merepresentasikan sekeranjang minyak minyak lain diluar north sea misalnya dr africa dan middle east Wti adalah west texas intermediate patokan harga minyak di america Secara kualitas wti levih baik dr brent tapi saat ini harganya lebih murah Usa secara law tidak boleh mengekspor minyak dan gas, dan meskipun boleh usa belum bisa jd eksportir krn pemakaian dlm negri masih lebih besar sekitar 14 juta bpd dr produksinya sekitar 10 jt bpd ini data juli 2014 Produksi usa naik banget krn shale oil Kekurangan usa di pasok oleh canada mexico dan opec Oil dr canada di sebut wcs western canada select yg merupakan campuran heavy oil dr oilsand dan some light oil yg bukan dr oilsand Harga wcs itu diikat ke wti dengan menggunakan discount rata rata 20 - 30 persen Saat ini dengan brent di 50 dan wti di 48 kegiatan drilling di bakken sudah berhenti Dan dengan harga wcs di 33 saat ini semua produser sudah jual rugi di oilsand area krn bep paling rendah adalah 35 Dengan sdh pd berhentinya drilling di usa oil shale maka produksi usa akan turun Dengan turunnya harga wcs oilsand juga bakal mandeg sebentar lagi dan dengan cara yg darwinian survival of the fittest akan terjadi keseimbangan baru Gimana dengan oil producer di Indonesia ? Sent from my iPhone On Jan 7, 2015, at 6:53 AM, Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.commailto:rovi...@gmail.com wrote: Sampai berapa ? How low can you go ? Bagaimana kalau harga minyak 20$/bbl ? Salah satu artikel yang saya baca dari media bisnis di UK mengatakan bukan hal yang tidak mungkin harga merosot hingga 20$. karena kitapun pernah mengenyam harga itu dan semua masih berjalan. Lihat periode 1980-2000 dengan kisaran 20$/bbl. [HargaMinyakMentah2015]https://rovicky.files.wordpress.com/2014/12/hargaminyakmentah2015.jpg Ada yang menganggap anjloknya harga minyak ini akan menjadikan krisis moneter global. Karena banyaknya negara yang tergantung dari harga minyak. Namun pada kenyataannya menurut perhitungan ahli-ahli economist Oxford justru sebaliknya. Pertumbuhan ekonomi global justru akan meningkat rata-rata 0.5% dari biasanya. Ini akan menolong pemerintahan Indonesia yang diperkirakan akan membesar 0,3% karena efek harga 40$/bbl, dibandingkan bila harga minyak 84$/bbl. Tentusaja kalau Indonesia mampu memanfaatkan hal ini dengan cerdas ! Harga murah harus dimanfaatkan bener-bener bahwa minyak ini sebagai ENERGI, bukan sekedar komoditas. Harus menggerakkan roda ekonomi. Harus mampu menggerakkan mesin-mesin produksi. Amerikapun suka cita dengan hal ini !. Tidak sedikit yang mengira anjloknya harga minyak ini akan mematikan Amerika ketika usaha shale gas dan shale oilnya colaps. Dan memang benar barangkali yang terpukul adalah “pengusaha” minyak. Tetapi secara umum rakyat Amerika akan mengambil keuntungan lebih besar dengan pertumbuhan ekonomi bertambah GDPnya 0.7%, diatas dampak positip dari Indonesia. Jadi jangan terburu-buru menganggap bahwa industri minyak ini didominasi Amerika dan akan membuat Amerika merana dengan anjloknya harga minyak. Harapan positip ini khususnya akan dirasakan oleh negara-negara yg selama ini mengimpor minyak. Negara pemenang utamanya diperkirakan Pilipina yang mengambil untung hingga pertambahan GDP diatas 1.5% Tentusaja negara-negara OPEC adalah negara yang “terkorban” bila harga anjlok menerus. KArena pendapatan negara ini dari minyak. Skenario energi murah. Ini hanya satu skenario bila anjloknya harga minyak ini berkepanjangan. Yang dapat saja terjadi dengan melihat fakta musim dingin kali ini tidak sedingin sebelumnya, dan walau musim dingin harga minyak tetep merosot tak terolong. Dan dalam jangka panjang IEA pernah menyebutkan bahwa gas yang ada di dunia ini mampu memberikan “energi” untuk semua dibumi ini selama 200 tahun. Juga energi efisiensi semakin tinggi dengan melihat fakta penerima nobel tahun ini adalah penemuan lampu LED yang mampu menghemat energi 1/10 energinya dengan lebih hemat biaya. :-( : “Pakde, Kalau begitu eksplorasi minyak tidak perlu lagi
Re: [iagi-net] Harga Minyak Turun di Bawah US$ 50/Barel
Kemarin saya baca asumsi harga migas di APBN akan diresionalkan di kisaran 65-75 US$/bbl, maka kemungkinan besar APBN2015 akan merah membara: - karena harga tinggal hampir separuh dari asumsi awal, maka pendapatan negara dari sektor Migas juga akan tinggal separuhnya, itupun dengan asumsi lifting mencapai target - karena banyak proyek akan terkendala ke-ekonomiannya (seperti ditulis Mbak Nuning), maka kemungkinan target produksi dan lifting 2015 juga akan sulit mencapai target.. - karena harga BBM makin murah, maka konsumsi akan makin meningkat dan sulit dikendalikan ini konsekuensi negeri yang salah urus..: harga turun susah, harga naik juga megap-megap... :-) salam, On 1/8/15, Nugrahani nugrah...@skkmigas.go.id wrote: Di Indonesia pun turunnya harga minyak dunia (pastinya) mempengaruhi proyek2 yang sedang dan akan berjalan. Beberapa sedang kami hitung ulang keekonomiannya dan dikaji lagi skenario-skenario pengembangannya. Apakah turunnya harga minyak ini juga menyebabkan turunnya biaya pengadaan barang dan jasa? (Misalnya biaya pengeboran dan survey seismik jadi ikutan turun?). Jika iya mestinya eksplorasi bisa ditingkatkan supaya pas pengembangannya nanti harga minyak udah membaik. Salam, Nuning Sent from my Samsung Galaxy smartphone. Original message From: Yuriza NOOR Date:01/07/2015 10:39 PM (GMT+07:00) To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net] Harga Minyak Turun di Bawah US$ 50/Barel Harga minyak di spot market itu ada dua yg penting buat kita ikuti brent dan wti Brent adalah harga patokan dunia, walaupun namanya brent yng merupakan kependekan dr reservoir klastik di lapangan minyak north sea tapi saat ini brent merepresentasikan sekeranjang minyak minyak lain diluar north sea misalnya dr africa dan middle east Wti adalah west texas intermediate patokan harga minyak di america Secara kualitas wti levih baik dr brent tapi saat ini harganya lebih murah Usa secara law tidak boleh mengekspor minyak dan gas, dan meskipun boleh usa belum bisa jd eksportir krn pemakaian dlm negri masih lebih besar sekitar 14 juta bpd dr produksinya sekitar 10 jt bpd ini data juli 2014 Produksi usa naik banget krn shale oil Kekurangan usa di pasok oleh canada mexico dan opec Oil dr canada di sebut wcs western canada select yg merupakan campuran heavy oil dr oilsand dan some light oil yg bukan dr oilsand Harga wcs itu diikat ke wti dengan menggunakan discount rata rata 20 - 30 persen Saat ini dengan brent di 50 dan wti di 48 kegiatan drilling di bakken sudah berhenti Dan dengan harga wcs di 33 saat ini semua produser sudah jual rugi di oilsand area krn bep paling rendah adalah 35 Dengan sdh pd berhentinya drilling di usa oil shale maka produksi usa akan turun Dengan turunnya harga wcs oilsand juga bakal mandeg sebentar lagi dan dengan cara yg darwinian survival of the fittest akan terjadi keseimbangan baru Gimana dengan oil producer di Indonesia ? Sent from my iPhone On Jan 7, 2015, at 6:53 AM, Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.commailto:rovi...@gmail.com wrote: Sampai berapa ? How low can you go ? Bagaimana kalau harga minyak 20$/bbl ? Salah satu artikel yang saya baca dari media bisnis di UK mengatakan bukan hal yang tidak mungkin harga merosot hingga 20$. karena kitapun pernah mengenyam harga itu dan semua masih berjalan. Lihat periode 1980-2000 dengan kisaran 20$/bbl. [HargaMinyakMentah2015]https://rovicky.files.wordpress.com/2014/12/hargaminyakmentah2015.jpg Ada yang menganggap anjloknya harga minyak ini akan menjadikan krisis moneter global. Karena banyaknya negara yang tergantung dari harga minyak. Namun pada kenyataannya menurut perhitungan ahli-ahli economist Oxford justru sebaliknya. Pertumbuhan ekonomi global justru akan meningkat rata-rata 0.5% dari biasanya. Ini akan menolong pemerintahan Indonesia yang diperkirakan akan membesar 0,3% karena efek harga 40$/bbl, dibandingkan bila harga minyak 84$/bbl. Tentusaja kalau Indonesia mampu memanfaatkan hal ini dengan cerdas ! Harga murah harus dimanfaatkan bener-bener bahwa minyak ini sebagai ENERGI, bukan sekedar komoditas. Harus menggerakkan roda ekonomi. Harus mampu menggerakkan mesin-mesin produksi. Amerikapun suka cita dengan hal ini !. Tidak sedikit yang mengira anjloknya harga minyak ini akan mematikan Amerika ketika usaha shale gas dan shale oilnya colaps. Dan memang benar barangkali yang terpukul adalah “pengusaha” minyak. Tetapi secara umum rakyat Amerika akan mengambil keuntungan lebih besar dengan pertumbuhan ekonomi bertambah GDPnya 0.7%, diatas dampak positip dari Indonesia. Jadi jangan terburu-buru menganggap bahwa industri minyak ini didominasi Amerika dan akan membuat Amerika merana dengan anjloknya harga minyak. Harapan positip ini khususnya akan dirasakan oleh negara-negara yg selama ini mengimpor minyak. Negara pemenang utamanya diperkirakan Pilipina yang mengambil untung hingga pertambahan GDP diatas 1.5
Re: [iagi-net] Harga Minyak Turun di Bawah US$ 50/Barel
, koeso...@melsa.net.idmailto:koeso...@melsa.net.id wrote: Ada yg mengatakan jika harga minyak di bawah USD 50, maka shale oil tidak ekonomis lagi, maka harga minyak bisa bertahan di level ini. RPK Powered by Telkomsel BlackBerry® From: PRAKOSO, Anton prakoso.an...@gmail.commailto:prakoso.an...@gmail.com Sender: iagi-net@iagi.or.idmailto:iagi-net@iagi.or.id Date: Wed, 7 Jan 2015 07:11:09 -0600 To: iagi-net@iagi.or.idmailto:iagi-net@iagi.or.id ReplyTo: iagi-net@iagi.or.idmailto:iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net] Harga Minyak Turun di Bawah US$ 50/Barel Saya pernah baca belum lama OPEC baru akan intervensi ketika sudah mendekati harga 40-45 usd. Kalau tidak salah dengar. Saudi tahun 2015 proyeksikan harga minyak sekitar 80 usd Jadi sebenarnya kita bisa tau kira kira turunnya minyak sampe harga berapa dan berapa kira-kira proyeksi 2015. Paling tidak mendekati harga segitu rata rata A On Jan 7, 2015 3:49 PM, lia...@indo.net.idmailto:lia...@indo.net.id wrote: Di Kompas hari ini dg kondisi harga minyak yg semakin turun maka terjadi penundaan investasi migas di seluruh dunia tahun ini sebesar 150 milyar dollar atau hampir sama dg APBN kita , Kira kira seberapa besar pengaruhnya thd renc investasi di Indonesia ? Tentunya kalau investasi dikurangi juga akan berpengaruh thd penyerapan SDM nya kususnya para GG baru Disisi lain harga BBM akan turun dan subsidi tdk ada lagi, namun pendapatan negara juga akan turun , jadi enak mana harga minyak Naik atau Turun Ism Powered by Telkomsel BlackBerry® From: Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.commailto:rovi...@gmail.com Sender: iagi-net@iagi.or.idmailto:iagi-net@iagi.or.id Date: Wed, 7 Jan 2015 18:49:37 +0700 To: IAGIiagi-net@iagi.or.idmailto:iagi-net@iagi.or.id ReplyTo: iagi-net@iagi.or.idmailto:iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net] Harga Minyak Turun di Bawah US$ 50/Barel Sampai berapa ? How low can you go ? Bagaimana kalau harga minyak 20$/bbl ? Salah satu artikel yang saya baca dari media bisnis di UK mengatakan bukan hal yang tidak mungkin harga merosot hingga 20$. karena kitapun pernah mengenyam harga itu dan semua masih berjalan. Lihat periode 1980-2000 dengan kisaran 20$/bbl. Tahun 1980 - 2000 harga segitu dunia masih hidup aman. monggo disimak : http://rovicky.wordpress.com/2015/01/07/bagaimana-kalau-harga-minyak-anjlok-20bbl/ -- Kebanggaan sejati muncul dari kontribusi anda yang positip. 2015-01-07 16:13 GMT+07:00 godang god...@gmail.commailto:god...@gmail.com: Harga Minyak Turun di Bawah US$ 50/Barel via @detikcom http://finance.detik.com/read/2015/01/07/154627/2796604/1034/harga-minyak-turun-di-bawah-us-50barel Powered by Telkomsel BlackBerry® Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa) Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.idmailto:iagi-net-subscr...@iagi.or.id Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.idmailto:iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa) Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.idmailto:iagi-net-subscr...@iagi.or.id Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.idmailto:iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members
Re: [iagi-net] Harga Minyak Turun di Bawah US$ 50/Barel
Mungkin juga akan menghambat energi alternatif lain diluar migas , biasanya pengembangan energi alternatif dikaitkan dg tingginya harga minyak shg bisa bersaing.apalagi hrga batubra juga ikutan turun Ism Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: PRAKOSO, Anton prakoso.an...@gmail.com Sender: iagi-net@iagi.or.id Date: Wed, 7 Jan 2015 07:46:01 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net] Harga Minyak Turun di Bawah US$ 50/Barel Sepertinya benar pak.. seperti Bakken (shale oil) ~50usd keekonomian rata2. Kalau Eagle ford ~30 usd. Tentu tiap kumpeni sedikt berbeda Jadi istilahnya memukul/nge-rem pemain shale oil dengan harga dibawah 50 usd terlebih dahulu.. A On Jan 7, 2015 4:32 PM, koeso...@melsa.net.id wrote: Ada yg mengatakan jika harga minyak di bawah USD 50, maka shale oil tidak ekonomis lagi, maka harga minyak bisa bertahan di level ini. RPK Powered by Telkomsel BlackBerry® -- *From: * PRAKOSO, Anton prakoso.an...@gmail.com *Sender: * iagi-net@iagi.or.id *Date: *Wed, 7 Jan 2015 07:11:09 -0600 *To: *iagi-net@iagi.or.id *ReplyTo: * iagi-net@iagi.or.id *Subject: *Re: [iagi-net] Harga Minyak Turun di Bawah US$ 50/Barel Saya pernah baca belum lama OPEC baru akan intervensi ketika sudah mendekati harga 40-45 usd. Kalau tidak salah dengar. Saudi tahun 2015 proyeksikan harga minyak sekitar 80 usd Jadi sebenarnya kita bisa tau kira kira turunnya minyak sampe harga berapa dan berapa kira-kira proyeksi 2015. Paling tidak mendekati harga segitu rata rata A On Jan 7, 2015 3:49 PM, lia...@indo.net.id wrote: Di Kompas hari ini dg kondisi harga minyak yg semakin turun maka terjadi penundaan investasi migas di seluruh dunia tahun ini sebesar 150 milyar dollar atau hampir sama dg APBN kita , Kira kira seberapa besar pengaruhnya thd renc investasi di Indonesia ? Tentunya kalau investasi dikurangi juga akan berpengaruh thd penyerapan SDM nya kususnya para GG baru Disisi lain harga BBM akan turun dan subsidi tdk ada lagi, namun pendapatan negara juga akan turun , jadi enak mana harga minyak Naik atau Turun Ism Powered by Telkomsel BlackBerry® -- *From: * Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com *Sender: * iagi-net@iagi.or.id *Date: *Wed, 7 Jan 2015 18:49:37 +0700 *To: *IAGIiagi-net@iagi.or.id *ReplyTo: * iagi-net@iagi.or.id *Subject: *Re: [iagi-net] Harga Minyak Turun di Bawah US$ 50/Barel Sampai berapa ? *How low can you go ?* *Bagaimana kalau harga minyak 20$/bbl ? * Salah satu artikel yang saya baca dari media bisnis di UK mengatakan bukan hal yang tidak mungkin harga merosot hingga 20$. karena kitapun pernah mengenyam harga itu dan semua masih berjalan. Lihat periode 1980-2000 dengan kisaran 20$/bbl. Tahun 1980 - 2000 harga segitu dunia masih hidup aman. monggo disimak : http://rovicky.wordpress.com/2015/01/07/bagaimana-kalau-harga-minyak-anjlok-20bbl/ -- Kebanggaan sejati muncul dari kontribusi anda yang positip. 2015-01-07 16:13 GMT+07:00 godang god...@gmail.com: Harga Minyak Turun di Bawah US$ 50/Barel via @detikcom http://finance.detik.com/read/2015/01/07/154627/2796604/1034/harga-minyak-turun-di-bawah-us-50barel Powered by Telkomsel BlackBerry® Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa) Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa) Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP
Re: [iagi-net] Harga Minyak Turun di Bawah US$ 50/Barel
Di Kompas hari ini dg kondisi harga minyak yg semakin turun maka terjadi penundaan investasi migas di seluruh dunia tahun ini sebesar 150 milyar dollar atau hampir sama dg APBN kita , Kira kira seberapa besar pengaruhnya thd renc investasi di Indonesia ? Tentunya kalau investasi dikurangi juga akan berpengaruh thd penyerapan SDM nya kususnya para GG baru Disisi lain harga BBM akan turun dan subsidi tdk ada lagi, namun pendapatan negara juga akan turun , jadi enak mana harga minyak Naik atau Turun Ism Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com Sender: iagi-net@iagi.or.id Date: Wed, 7 Jan 2015 18:49:37 To: IAGIiagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net] Harga Minyak Turun di Bawah US$ 50/Barel Sampai berapa ? *How low can you go ?* *Bagaimana kalau harga minyak 20$/bbl ? * Salah satu artikel yang saya baca dari media bisnis di UK mengatakan bukan hal yang tidak mungkin harga merosot hingga 20$. karena kitapun pernah mengenyam harga itu dan semua masih berjalan. Lihat periode 1980-2000 dengan kisaran 20$/bbl. Tahun 1980 - 2000 harga segitu dunia masih hidup aman. monggo disimak : http://rovicky.wordpress.com/2015/01/07/bagaimana-kalau-harga-minyak-anjlok-20bbl/ -- Kebanggaan sejati muncul dari kontribusi anda yang positip. 2015-01-07 16:13 GMT+07:00 godang god...@gmail.com: Harga Minyak Turun di Bawah US$ 50/Barel via @detikcom http://finance.detik.com/read/2015/01/07/154627/2796604/1034/harga-minyak-turun-di-bawah-us-50barel Powered by Telkomsel BlackBerry® Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa) Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list.