RE: [iagi-net-l] REUNI ALUMNI GEA ITB 1960 - 1965

2008-03-11 Terurut Topik yrsnki


Ayi Sastra (ari Ayi Tony mah te pantes nya , mun Tony mah pantesna Den
Tony heheh)

1. Leres sanes Sri . tapi Suwi . dulu
beliau dibedakan dengan saya ada dua , satu dia Yanto Jawa , Abah Yanto
Sunda (padahal pun Aki teh ti Wetan) dua , dia pinter , bageur
, Abah rada teu pinter (henteu ari bodo pisan mah), rada baong. 

2.No comment , hanya seperti saya terangkan ini bkan reuni FORMAL dari
angkatan , jadi sebenarnya  hanya kebetulan person person-nya angkata
n XX atau YY di Geologi  itebe .  kitu tah.

3, Kalau
ada sesuatu yang berkembang DALAM reuni-an , tentu dapat dikembangkan dan
disalurkan ke institusi yang lebih formal .
Umpama :
Dari
cicirihilan sama pak RPK dg Zanial  ada pemikiran untuk kontribusi
mengenai pendanaan utk peta cekungan , ya disalurkan pemikiran itu ke BP
Migas atu ke Dirjen, kalau Gio sama Supardiyono ada pemikiran mengenai
pelestarian Bandung Utara , ya disalurkan ke Pem Kot atau LSM yang
berhubungan dengan itu .

Kitu tah Ayi , hatur nuhun .

Terlepas dari exlusivisme-nya forum ini , kita tidak dapat memungkiri
bahwa suatu pengalaman bersama dimasa lau akan  dapat dinikmati dan
HANYA benar benar dinikmati oleh nabusia yang bersama sama
mengalaminya.
Alangkah baiknya apabila  rekan rekan yang lain
dapat membentuk forum seperti ini dengan hanya satu tujua yaitu
silaturahmi diantara sesama yang memiliki kenangan yang sama tanpa embel
mbel tujuan politik , atau bisnis.

Si Abah

___





Yth Abah dan rekans,
 1)
Sriwiyanto 62..LIPI...saha eta teh Abah
 Setahu saya mah
SUWIJANTO.(62) senior Abah Anom di LIPI, expert nya
 REMOTE
SENSING GEOLOGY.
 2) Masalah penamaan grup kumpul kumpul,
bebas lahapa saja boleh..tapi
 kalau boleh usul: ALUMNI
GEOLOGI ITB ANGKATAN xx-yy. Nama ini 'relatif'No commnet 
 abadi
(kalau Jurusan dan Departemen sekarang sudah almarhum diganti jadi
 ProDi, walaupun sekarang bingung juga karena ada istilah LIEUR:
Geologi
 terapan dan non terapan???). Kalau Alumni GEA ITB,
bagus...tapi nggak
 semua anak Geologi ITB adalah GEA, nanti
kasihan deh yg bukan anggota GEA.
 Sampai Angkatan 1977 paling
tidak, semua anak geologi ITB yach GEA, tetapi
 setelah itu
banyak juga yg 'tidak berhak pakai jaket kuning' alias tidak

ikut OS Jurusan, dengan alasan macam-macam. Belum lagi kita harus
mengadop
 teman-teman yang hanya S2/S3 di Geologi ITB, kan Alumni
Geologi ITB
 juga..walaupun S1 nya dimana mana..atau teman-teman
yang S1 nya setengah
 di ITB (ex AGP/PPTMGB Cepu/Sarmud UPN, pada
ngambil amfulen sekitar 2
 tahun terus ThesisZaman akhir 70
an banyak tuh
 3) Kalau kebetulan setelah ngumpul terus pada
ingin 'usaha/bisnis bareng'
 itu sih biasa...tak usah
dipermasalahkan.
 
 Salam: Abah ANOM (TPS)


 -Original Message-

From:
[EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED]
 Sent: Tuesday,
March 11, 2008 10:26 AM
 To: iagi-net@iagi.or.id;
[EMAIL PROTECTED]; Toto Santosa;
 [EMAIL PROTECTED]

Subject: Re: [iagi-net-l] REUNI ALUMNI GEA ITB 1960 - 1965
 
 
 

 
  
  
  
 Rekan
 Rekan
  
 Terpaksa Si
Abah harus
 bicara nich , agar tidak jadi salah faham mengenai
forum  yang
 disebutkan oleh Mang Okim
 Mungkin
perlu disampaikan
 maksd dari forum ini sebagaimana dikatakan
oleh penggagas  Gio (Giovani
 Wiyarto Gl 61).
  
  
  
 
 
 Pertemuan ini
 dimaksudkan sebagai  ajang kangen kangenan dari mahasiswa
yang
 sering kumpul  nunggu kuliah , atau bareng
 kuliah
atau  praktikum  pada era masa
 belajar kl  thn 1965 s/d
thn 1970-an.
 
 
 
 

Sama sama mengerjakan proyek juga merupakan ajang dimana  para

mahasiswa tersebut menjadi lebih akrab ,
 contoh Ekplorasi
Pertemina di Sultra 1968/70 
 melibatkan 16 mahasiwa  gl 62
 ndash; 65.
 Jadi merupakan kumpulan kumpulan
mahsiswa/i  dari berbagai angkatan
 yang merasa AKRAB (

 disitu juga ada mahasiswa yang suka
 menyendiri dan mungkin
akrab dengan mahasiswa yang lain in fakta-nya),
 dus tidak ada
kaitan bahwa reuni ini merupakan formil reuni
 angkatan.
 
 
 Jadi pada
 awalnya forum ini
tidak  bernama.
 
 
 
 
 
   Tuan rumah pertemuan terakhir menamakan  Reuni Gea 1960 - 1965
 
 
 Kumpulan mahasiswa ini sangat
beragam  dari yang
 sangat pintar sepertiAdjat Sydrajat 60
,Sudjatmiko 60 , Zanial
  Achmad 63 , sampai yang rajin rajin
seperti Toto Santosa
 63, Supardiono 62  , yang  lambat
seperti
 si Abah  63 , Maruhum Hutabarat  57 menjadi 
akrab dalam stuasi
 tahun
 1965-1967 dimana kegiatan
kurikuler sering  diselingi olah
 aksi mahasiswa , jaga
kampus/piket dsb.
 
 
 Berhubung
berbeda ldquo;kepandai-anrdquo; , tak
  heran selesai
dari ITB ndash;pun menjadi tidak sama pula ,
 ada yang cepet
ada  yang sedeng ada yang lambat . Plus
 kemudian bekerja
dibidang yang sangat  berlainan , maka
 selama berbakti  (   
  hehehe
 jargon-nya)  kesempatan untuk
 melakukan kntak
jarang bahkan ada yg sama sekali tak pernah.
 Apalagi  bila  
juga

Re: [iagi-net-l] REUNI ALUMNI GEA ITB 1960 - 1965

2008-03-10 Terurut Topik yrsnki


 

 
 
 
Rekan
Rekan
 
Terpaksa Si Abah harus
bicara nich , agar tidak jadi salah faham mengenai forum  yang
disebutkan oleh Mang Okim 
Mungkin perlu disampaikan
maksd dari forum ini sebagaimana dikatakan oleh penggagas  Gio (Giovani Wiyarto 
Gl 61).
 
 
 


Pertemuan ini
dimaksudkan sebagai  ajang kangen kangenan dari mahasiswa yang
sering kumpul  nunggu kuliah , atau bareng
kuliah atau  praktikum  pada era masa
belajar kl  thn 1965 s/d thn 1970-an.




Sama sama mengerjakan proyek juga merupakan ajang dimana  para mahasiswa 
tersebut menjadi lebih akrab ,
contoh Ekplorasi Pertemina di Sultra 1968/70 
melibatkan 16 mahasiwa  gl 62
ndash; 65.
Jadi merupakan kumpulan kumpulan mahsiswa/i  dari berbagai angkatan yang 
merasa AKRAB (
 disitu juga ada mahasiswa yang suka
menyendiri dan mungkin akrab dengan mahasiswa yang lain in fakta-nya),
dus tidak ada kaitan bahwa reuni ini merupakan formil reuni
angkatan.


Jadi pada
awalnya forum ini tidak  bernama.




Tuan rumah pertemuan terakhir menamakan  Reuni Gea 1960 - 1965


Kumpulan mahasiswa ini sangat beragam  dari yang
sangat pintar sepertiAdjat Sydrajat 60 ,Sudjatmiko 60 , Zanial
 Achmad 63 , sampai yang rajin rajin seperti Toto Santosa
63, Supardiono 62  , yang  lambat seperti
si Abah  63 , Maruhum Hutabarat  57 menjadi  akrab dalam stuasi tahun
1965-1967 dimana kegiatan kurikuler sering  diselingi olah
aksi mahasiswa , jaga kampus/piket dsb.


Berhubung berbeda ldquo;kepandai-anrdquo; , tak
 heran selesai dari ITB ndash;pun menjadi tidak sama pula ,
ada yang cepet ada  yang sedeng ada yang lambat . Plus
kemudian bekerja dibidang yang sangat  berlainan , maka
selama berbakti  (  hehehe
jargon-nya)  kesempatan untuk 
melakukan kntak jarang bahkan ada yg sama sekali tak pernah.
Apalagi  bila   juga tidak
aktif di  perhimpunan seperti IAGI atau
HAGI.




Sebagai contoh 
Gio 60 , alm Sumaryono yang berkiprah di PU sangat
jarang dapat kontak dengan Toto 63 , ZA 63 atai Si Abah yang
di Pertamina , juga Hudaya 62 Inco dan Sriwiyanto 62 yang di
LIPI.


Setelah pada pensiun , maka timbul 
kekangenan untuk kumpul kumpul sambil heureuy , seuseurian
, minum kopi  sambil tanya ldquo;apa kabarrdquo;
,makan makan , pulang sambil janjian kapan  ketemuan
lagi. Dus , hanya itu sama sekali tidak ada serius-ya
.




Tidak formil sama
sekali.
Pada pelaksanaan pertemuan ada
ldquo;kesepakatanrdquo; , bahwa tuan rumah bisa
mengundang rekan rekan lain yang akrab dengan tuan rumah ,
sehingga reuni menjadi lebih besar dan rame , tapi akibat
lainnya adalah biaya-nya bisa menjadi lebih
besar.
 


Oleh karena itu rasanya nama nama  yang
diusulkan pak Dardji dan nama yang saya sebutkan
diatas kok sangat  berat ya, bagaimana kalau
dinamakan Reuni Gea 6065 Genk , agar lebih 
ngetrend dan bernuansa sangat tidak
formil.




 
 
Si
Abah
(yang
nggak ngerti mengapa reuni-an seperti ini kok begitu
pentingnya sampai masuk di iagi webbsite
?
 
 
 
 
Rekan
Rekan
 
Terpaksa
Si Abah harus bicara nich , agar tidak jadi salah
faham mengenai forum  yang disebutkan oleh Mang Okim

Mungkin
perlu disampaikan maksd dari forum ini sebagaimana
dikatakan oleh penggagas 
Gio (Giovani Wiyarto Gl
61).
 
 
 


Pertemuan ini dimaksudkan sebagai 
ajang kangen kangenan dari mahasiswa yang sering
kumpul  nunggu kuliah ,
atau bareng kuliah atau  praktikum  pada era masa belajar kl   
  thn 1965 s/d thn 1970-an.




Sama sama
mengerjakan proyek juga merupakan ajang
dimana  para mahasiswa
tersebut menjadi lebih akrab , contoh Ekplorasi
Pertemina di Sultra 1968/70 
melibatkan 16 mahasiwa 
gl 62 ndash; 65.
Jadi merupakan
kumpulan kumpulan mahsiswa/i 
dari berbagai angkatan yang merasa AKRAB (
 disitu juga ada
mahasiswa yang suka menyendiri dan mungkin akrab
dengan mahasiswa yang lain in fakta-nya), dus
tidak ada kaitan bahwa reuni ini merupakan formil
reuni angkatan.


Jadi pada awalnya forum ini tidak
 bernama.




Tuan rumah
pertemuan terakhir menamakan  Reuni Gea 1960 -
1965


  

Re: [iagi-net-l] REUNI ALUMNI GEA ITB 1960 - 1965

2008-03-10 Terurut Topik yrsnki


 
 

 
  
  
  
 Rekan  Rekan  (saya re-send)
  
 Terpaksa Si Abah harus
 bicara nich , agar tidak jadi
salah faham mengenai forum  yang
 disebutkan oleh Mang
Okim
 Mungkin perlu disampaikan
 maksd dari forum ini
sebagaimana dikatakan oleh penggagas  Gio (Giovani
 Wiyarto Gl
61).
  Pertemuan ini dimaksudkan sebagai  ajang kangen
kangenan dari mahasiswa yang
 sering kumpul  nunggu kuliah , atau
bareng kuliah atau  praktikum  pada era masa
 belajar kl 
thn 1965 s/d thn 1970-an.
 
 Sama sama mengerjakan
proyek juga merupakan ajang dimana  para
 mahasiswa tersebut
menjadi lebih akrab , contoh Ekplorasi Pertemina di Sultra 1968/70 
 melibatkan 16 mahasiwa  gl 62  s/d 65.
 Jadi
merupakan kumpulan kumpulan mahsiswa/i  dari berbagai angkatan

yang merasa AKRAB (disitu juga ada mahasiswa yang suka

menyendiri dan mungkin akrab dengan mahasiswa yang lain in fakta-nya),dus
tidak ada   kaitan bahwa reuni ini merupakan formil
reuniangkatan.
 Jadi pada awalnya forum ini tidak 
bernama.
 
Tuan rumah pertemuan terakhir menamakan  Reuni
Alumni  Gea 1960 - 1965
 
 

Kumpulan mahasiswa ini sangat beragam  dari yang sangat pintar
sepertiAdjat Sydrajat 60 ,Sudjatmiko 60 , Zanial Achmad 63 , sampai yang
rajin rajin seperti Toto Santosa
 63, Supardiono 62  , yang  
   lambat seperti si Abah  63 , Maruhum Hutabarat  57 menjadi 
akrab dalam stuasi tahun 1965-1967 dimana kegiatan kurikuler sering 
diselingi olah
 aksi mahasiswa , jaga kampus/piket dsb.

Berhubung berbeda ;kepandai-an; , tak
  heran selesai dari
ITB-pun menjadi tidak sama pula ,
 ada yang cepet ada  yang
sedeng ada yang lambat . Plus
 kemudian bekerja dibidang yang
sangat  berlainan , maka
 selama berbakti  (  hehehe
jargon-nya)  kesempatan untuk
 melakukan kontak jarang bahkan ada
yg sama sekali tak pernah.
 Apalagi  bila   ybs juga
tidak  sempat aktif di  perhimpunan seperti IAGI atau

HAGI.
 Sebagai contoh Gio 61 , alm Sumaryono 83 yang berkiprah di
PU sangat
 jarang dapat kontak dengan Toto 63 , ZA 63 atai Si
Abah yang di Pertamina , juga Hudaya 62 Inco dan Sriwiyanto 62 yang di
LIPI.
  
Setelah pada pensiun , maka
timbulkekangenan untuk kumpul kumpul sambil heureuy , seuseurian, minum
kopi  sambil tanya ldquo;apa kabar, ,makan makan , pulang sambil
janjian kapan  ketemuan lagi. Dus , hanya itu sama sekali tidak ada
serius-ya
 .
Tidak formil samasekali.
 
   Pada pelaksanaan pertemuan ada kesepakatanrdquo; , bahwa tuan
rumah bisa
 mengundang rekan rekan lain yang akrab dengan tuan
rumah ,sehingga reuni menjadi lebih besar dan rame , tapi akiba lainnya
adalah biaya-nya bisa menjadi lebih besar.
  Oleh
karena itu rasanya nama nama  yang diusulkan pak Dardji dan nama yang
saya sebutkan diatas kok sangat  berat ya, bagaimana kalau dinamakan
Reuni Gea 6065 Genk , agar lebih ngetrend dan bernuansa sangat tidak 
formil.
 
 
Si Abah

(yangnggak ngerti mengapa reuni-an seperti ini kok begitu pentingnya
sampai masuk di iagi webbsite )
 ?
 

  
  

 



RE: [iagi-net-l] REUNI ALUMNI GEA ITB 1960 - 1965

2008-03-10 Terurut Topik Toto Santosa
Nuhun Abah untuk kiriman IAGI emailnya, yang sudah beberapa hari ini
kami tidak menerima email IAGI.
Kami setuju memang kumpulan tersebut bukan kumpulan formil atau
exclusive. Tapi memang exclusive karena orang2nya terbatas saja seperti
yang dijelaskan sama Abah. Ex Gea yang pada waktu dulunya memang dekat
dan sangat dekat, sehingga setelah sekian lama menghilang karena
kesibukan pekerjaan ,sewaktu waktu bisa kumpul untuk bernostalgia.
Rasanya tidak ada gap diantara kami, yang pada waktu dulu ada kumpulan
yang menamakan diri Cau Boys Club atau grup SPLB sekarang bisa kumpul
kembali untuk berbagi cerita mengenai apa saja, keluarga, anak cucu atau
menanyakan keadaan kesehatan rekan rekan lainnya. Ternyata ada beberapa
rekans yang sedang sakit, sakit parah yang perlu ditengok atau dibantu
morilmateril. Tapi ada juga yang memaksakan datang untuk bertemu dengan
kami kami. salut untuk mas Sumani, semoga cepat kembali sehat wal'afiat.
Hanya seperti itulah tujuan pertemuan tersebut.
Kami pikir hal ini memang untuk konsumsi kami kami saja, ma'af kalau
rekan IAGI lainnya merasa kurang nyaman .  
Wassalam, TS

-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Tuesday, March 11, 2008 10:26 AM
To: iagi-net@iagi.or.id; [EMAIL PROTECTED]; Toto Santosa;
[EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: [iagi-net-l] REUNI ALUMNI GEA ITB 1960 - 1965


 








Rekan Rekan



Terpaksa Si Abah harus bicara nich , agar tidak jadi salah faham
mengenai forum  yang disebutkan oleh Mang Okim 

Mungkin perlu disampaikan maksd dari forum ini sebagaimana dikatakan
oleh penggagas  Gio (Giovani Wiyarto Gl 61).








1.  Pertemuan ini dimaksudkan sebagai ajang kangen kangenan dari
mahasiswa yang sering kumpul  nunggu kuliah , atau bareng kuliah atau
praktikum  pada era masa belajar kl thn 1965 s/d thn 1970-an. 



Sama sama mengerjakan proyek juga merupakan ajang dimana  para mahasiswa
tersebut menjadi lebih akrab , contoh Ekplorasi Pertemina di Sultra
1968/70  melibatkan 16 mahasiwa  gl 62 - 65.

Jadi merupakan kumpulan kumpulan mahsiswa/i  dari berbagai angkatan yang
merasa AKRAB (  disitu juga ada mahasiswa yang suka menyendiri dan
mungkin akrab dengan mahasiswa yang lain in fakta-nya), dus tidak ada
kaitan bahwa reuni ini merupakan formil reuni angkatan.


2.  Jadi pada awalnya forum ini tidak bernama. 



Tuan rumah pertemuan terakhir menamakan  Reuni Gea 1960 - 1965


3.  Kumpulan mahasiswa ini sangat beragam dari yang sangat pintar
sepertiAdjat Sydrajat 60 ,Sudjatmiko 60 , Zanial Achmad 63 , sampai yang
rajin rajin seperti Toto Santosa 63, Supardiono 62 , yang  lambat
seperti si Abah 63 , Maruhum Hutabarat  57 menjadi akrab dalam stuasi
tahun 1965-1967 dimana kegiatan kurikuler sering diselingi olah aksi
mahasiswa , jaga kampus/piket dsb. 


4.  Berhubung berbeda kepandai-an , tak heran selesai dari ITB
-pun menjadi tidak sama pula , ada yang cepet ada yang sedeng ada yang
lambat . Plus kemudian bekerja dibidang yang sangat berlainan , maka
selama berbakti  ( hehehe jargon-nya)  kesempatan untuk melakukan kntak
jarang bahkan ada yg sama sekali tak pernah. Apalagi bila   juga tidak
aktif di perhimpunan seperti IAGI atau HAGI. 



Sebagai contoh  Gio 60 , alm Sumaryono yang berkiprah di PU sangat
jarang dapat kontak dengan Toto 63 , ZA 63 atai Si Abah yang di
Pertamina , juga Hudaya 62 Inco dan Sriwiyanto 62 yang di LIPI.


5.  Setelah pada pensiun , maka timbul kekangenan untuk kumpul
kumpul sambil heureuy , seuseurian , minum kopi sambil tanya apa kabar
,makan makan , pulang sambil janjian kapan ketemuan lagi. Dus , hanya
itu sama sekali tidak ada serius-ya . 



Tidak formil sama sekali.

Pada pelaksanaan pertemuan ada kesepakatan , bahwa tuan rumah bisa
mengundang rekan rekan lain yang akrab dengan tuan rumah , sehingga
reuni menjadi lebih besar dan rame , tapi akibat lainnya adalah
biaya-nya bisa menjadi lebih besar.




6.  Oleh karena itu rasanya nama nama yang diusulkan pak Dardji dan
nama yang saya sebutkan diatas kok sangat berat ya, bagaimana kalau
dinamakan Reuni Gea 6065 Genk , agar lebih ngetrend dan bernuansa sangat
tidak formil. 







Si Abah

(yang nggak ngerti mengapa reuni-an seperti ini kok begitu pentingnya
sampai masuk di iagi webbsite ?









Rekan Rekan



Terpaksa Si Abah harus bicara nich , agar tidak jadi salah faham
mengenai forum  yang disebutkan oleh Mang Okim 

Mungkin perlu disampaikan maksd dari forum ini sebagaimana dikatakan
oleh penggagas  Gio (Giovani Wiyarto Gl 61).








1.  Pertemuan ini dimaksudkan sebagai ajang kangen kangenan dari
mahasiswa yang sering kumpul  nunggu kuliah , atau bareng kuliah atau
praktikum  pada era masa belajar kl thn 1965 s/d thn 1970-an. 



Sama sama mengerjakan proyek juga merupakan ajang dimana  para mahasiswa
tersebut menjadi lebih akrab , contoh Ekplorasi Pertemina di Sultra
1968/70  melibatkan 16 mahasiwa  gl 62 - 65.

Jadi merupakan kumpulan kumpulan mahsiswa/i  dari berbagai angkatan yang

RE: [iagi-net-l] REUNI ALUMNI GEA ITB 1960 - 1965

2008-03-10 Terurut Topik Tonny P. Sastramihardja
Yth Abah dan rekans,
1) Sriwiyanto 62..LIPI...saha eta teh Abah
Setahu saya mah SUWIJANTO.(62) senior Abah Anom di LIPI, expert nya REMOTE 
SENSING GEOLOGY.
2) Masalah penamaan grup kumpul kumpul, bebas lahapa saja boleh..tapi kalau 
boleh usul: ALUMNI GEOLOGI ITB ANGKATAN xx-yy. Nama ini 'relatif' abadi (kalau 
Jurusan dan Departemen sekarang sudah almarhum diganti jadi ProDi, walaupun 
sekarang bingung juga karena ada istilah LIEUR: Geologi terapan dan non 
terapan???). Kalau Alumni GEA ITB, bagus...tapi nggak semua anak Geologi ITB 
adalah GEA, nanti kasihan deh yg bukan anggota GEA. Sampai Angkatan 1977 paling 
tidak, semua anak geologi ITB yach GEA, tetapi setelah itu banyak juga yg 
'tidak berhak pakai jaket kuning' alias tidak ikut OS Jurusan, dengan alasan 
macam-macam. Belum lagi kita harus mengadop teman-teman yang hanya S2/S3 di 
Geologi ITB, kan Alumni Geologi ITB juga..walaupun S1 nya dimana mana..atau 
teman-teman yang S1 nya setengah di ITB (ex AGP/PPTMGB Cepu/Sarmud UPN, pada 
ngambil amfulen sekitar 2 tahun terus ThesisZaman akhir 70 an banyak tuh
3) Kalau kebetulan setelah ngumpul terus pada ingin 'usaha/bisnis bareng' itu 
sih biasa...tak usah dipermasalahkan.

Salam: Abah ANOM (TPS)

-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Tuesday, March 11, 2008 10:26 AM
To: iagi-net@iagi.or.id; [EMAIL PROTECTED]; Toto Santosa; [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: [iagi-net-l] REUNI ALUMNI GEA ITB 1960 - 1965



 

 
 
 
Rekan
Rekan
 
Terpaksa Si Abah harus
bicara nich , agar tidak jadi salah faham mengenai forum  yang
disebutkan oleh Mang Okim 
Mungkin perlu disampaikan
maksd dari forum ini sebagaimana dikatakan oleh penggagas  Gio (Giovani Wiyarto 
Gl 61).
 
 
 


Pertemuan ini
dimaksudkan sebagai  ajang kangen kangenan dari mahasiswa yang
sering kumpul  nunggu kuliah , atau bareng
kuliah atau  praktikum  pada era masa
belajar kl  thn 1965 s/d thn 1970-an.




Sama sama mengerjakan proyek juga merupakan ajang dimana  para mahasiswa 
tersebut menjadi lebih akrab ,
contoh Ekplorasi Pertemina di Sultra 1968/70 
melibatkan 16 mahasiwa  gl 62
ndash; 65.
Jadi merupakan kumpulan kumpulan mahsiswa/i  dari berbagai angkatan yang 
merasa AKRAB (
 disitu juga ada mahasiswa yang suka
menyendiri dan mungkin akrab dengan mahasiswa yang lain in fakta-nya),
dus tidak ada kaitan bahwa reuni ini merupakan formil reuni
angkatan.


Jadi pada
awalnya forum ini tidak  bernama.




Tuan rumah pertemuan terakhir menamakan  Reuni Gea 1960 - 1965


Kumpulan mahasiswa ini sangat beragam  dari yang
sangat pintar sepertiAdjat Sydrajat 60 ,Sudjatmiko 60 , Zanial
 Achmad 63 , sampai yang rajin rajin seperti Toto Santosa
63, Supardiono 62  , yang  lambat seperti
si Abah  63 , Maruhum Hutabarat  57 menjadi  akrab dalam stuasi tahun
1965-1967 dimana kegiatan kurikuler sering  diselingi olah
aksi mahasiswa , jaga kampus/piket dsb.


Berhubung berbeda ldquo;kepandai-anrdquo; , tak
 heran selesai dari ITB ndash;pun menjadi tidak sama pula ,
ada yang cepet ada  yang sedeng ada yang lambat . Plus
kemudian bekerja dibidang yang sangat  berlainan , maka
selama berbakti  (  hehehe
jargon-nya)  kesempatan untuk 
melakukan kntak jarang bahkan ada yg sama sekali tak pernah.
Apalagi  bila   juga tidak
aktif di  perhimpunan seperti IAGI atau
HAGI.




Sebagai contoh 
Gio 60 , alm Sumaryono yang berkiprah di PU sangat
jarang dapat kontak dengan Toto 63 , ZA 63 atai Si Abah yang
di Pertamina , juga Hudaya 62 Inco dan Sriwiyanto 62 yang di
LIPI.


Setelah pada pensiun , maka timbul 
kekangenan untuk kumpul kumpul sambil heureuy , seuseurian
, minum kopi  sambil tanya ldquo;apa kabarrdquo;
,makan makan , pulang sambil janjian kapan  ketemuan
lagi. Dus , hanya itu sama sekali tidak ada serius-ya
.




Tidak formil sama
sekali.
Pada pelaksanaan pertemuan ada
ldquo;kesepakatanrdquo; , bahwa tuan rumah bisa
mengundang rekan rekan lain yang akrab dengan tuan rumah ,
sehingga reuni menjadi lebih besar dan rame , tapi akibat
lainnya adalah biaya-nya bisa menjadi lebih
besar.
 


Oleh karena itu rasanya nama nama  yang
diusulkan pak Dardji dan nama yang saya sebutkan
diatas kok sangat  berat ya, bagaimana kalau
dinamakan Reuni Gea 6065 Genk , agar lebih 
ngetrend dan bernuansa sangat tidak
formil.




 
 
Si
Abah
(yang
nggak ngerti mengapa reuni-an seperti ini kok begitu
pentingnya sampai masuk di iagi webbsite

Re: [iagi-net-l] REUNI ALUMNI GEA ITB 1960 - 1965

2008-03-05 Terurut Topik romdoni
Pak Miko,
Selamat dan sukses atas acaranya,
Sangat menyentuh hati mendengar cerita pak miko bahwa diawal acara 
bersama-sama menyanyikan lagu Taubatan Nasuha.

Salam
Romdoni





miko [EMAIL PROTECTED]
03/05/2008 03:27 PM
Please respond to iagi-net

 
To: IAGI iagi-net@iagi.or.id
cc: 
Subject:[iagi-net-l]  REUNI ALUMNI GEA ITB 1960 - 1965


 
Rekan-rekan IAGI yang budiman,
 
Kembali ke alam dalam suasana religius ! Itulah tema yang diberikan oleh MC 
handal kita, Pak Tjahya Hadi , untuk 
Reuni Alumni GEA ITB 1960 - 1965 yang dilaksanakan di Pasir Luhur Bandung 
pada hari Minggu 2 Maret 2008 . Tak kurang dari 34 Alumni yang hadir, 
lebih separuhnya membawa pasangan. Reuni ini terasa istimewa karena 
dihadiri juga oleh 3 senior kita yaitu Prof. Soejono Martodjojo dan mbak 
Wiwik, Prof. Koesoemadinata dan ceu Itje, dan  Kang Atik Suardy dan ceu 
Yus. Prof. Sampurno dan Prof .Sukendar Asikin yang confirmed hadir 
ternyata tidak bisa datang karena ada keperluan penting lainnya yang 
sangat mendadak. Sementara itu Prof. Djoko Santoso, Rektor ITB, 
berhalangan hadir karena waktunya yang bertepatan dengan acara Dies 
Natalis ITB, demikian juga Prof. Emmy Suparka, Wakil Rektor ITB, yang 
sehari sebelumnya berangkat ke Kyoto. Prof. Katili yang ingin juga hadir 
ternyata kesehatannya terganggu.
 
Mengawali acara, seluruh hadirin diminta untuk  berdiri dan bersama-sama 
menyanyikan  lagu Taubatan Nasuha dengan iringan musik keyboard. Inti lagu 
tersebut sekedar mengingatkan 
tentang  hidup di dunia yang sangat singkat dan untuk tidak  mengejar 
kehidupan dunia semata karena hal itu akan menimbulkan keletihan dan 
kesengsaraan. Di bait terakhir, kita diingatkan untuk banyak bertaubat 
karena ajal yang kian mendekat. Usai bertaubatan nasuha, seluruh hadirin 
mendoakan para alumni yang sakit atau telah meninggal dunia antara lain Prof. 
Rubini, Prof. Iwan Tachyudin,  Ir. H. Sumaryono, dan lain-lain, serta doa untuk 
keselamatan kita semua.
 
Back to Nature
 
Usai acara sambutan dan penyerahan cenderamata kepada Prof. Koesoemadinata 
dan Prof. Soejono beserta Mbak Wiwik dan Ceu Itje  ( dasi country dan 
kalung batumulia yang membuat beliau-beliau tampak lebih muda dan lebih 
energik ), seluruh hadirin diajak meninjau kawasan workshop yang luasnya 
6000 m2 dan  penuh dengan ribuan ton bahan batumulia dari seluruh pelosok 
tanah air. Fosil-fosil kayu dari Banten dan Garut yang panjangnya ada yang 
sampai 14 meteran dipajang di kawasan ini, demikian juga kecubung Sumbar, 
krisopras Sultra, bintal akik Ponorogo dan Banten, kristal kuarsa Banten, 
geoda Pacitan dan Banten, giok Jawa, panca warna Tasik dan Garut, dll. 
Demo kerajinan batumulia diperagakan juga oleh para pengrajin trampil. 
Mereka menyiapkan dasi country dan kalung wanita yang khusus dibuat untuk 
pasangan para Alumni yang hadir. 
 
Di sela-sela peninjauan kawasan, seluruh Alumni dibuat terkesima 
menyaksikan Prof. Koesoemadinata yang ternyata masih mampu menuruni dan 
menaiki 100  tangga yang kemiringannya sekitar 30 derajat ( dari halaman 
atas  sampai ke lembah sungai yang membatasi kawasan ). Alhamdulilah, para 
Alumni mengaku seolah kembali ke alam , kali ini bukan untuk meneliti 
beragam batuan beku, metamorf, dan sedimen, melainkan menikmati keindahan 
batumulia yang walaupun wujud bahannya seperti batu biasa tetapi menjadi 
indah berkilauan setelah tersentuh teknologi.
 
Rekan-rekan IAGI yang budiman, 
 
Reuni Alumni GEA ITB 1960 - 1965 ini merupakan kelanjutan dari reuni yang 
dilaksanakan setahun sebelumnya di rumah Bapak Surachman Suari di Bandung 
( 25 Maret 2007 ). Kali ini dan seperti sebelum-sebelumnya,  seksi 
sibuknya siapa lagi kalau  bukan Pak Tjahya Hadi ( tiba di Pasir Luhur 
lebih dari sejam sebelum acara ), Pak Surachman Suari, Pak Supardiyono 
Sobirin, Pak Giovani Wiyarto, Bu Etty Nuay ( langsung terbang dari Bukit 
Tinggi bersama Uda Nuay  ), dll. Di barisan penyumbang lagu, selain Prof. 
Soejono ( sampai terlambat lunch ) , Pak Tjahya Hadi , Pak Supardiyono, 
dan Bu Etty Nuay, ternyata Prof Koesoemadinata menyumbangkan juga beberapa 
lagu antara lain Monalisa dan Too Young ( beliau masih mendambakan lagu 
Hawaian Wedding Song , sayang catatannya tak tersedia ). Di seksi hiburan, 
Pak Giovani mampu membuat para Alumni terpingkal-pingkal mendengarkan 
banyolan dan sindiran-sindiran segarnya.
 
Reuni 9-10 Agustus 2008: Villa YUSTIK, Sela Bintana, Sukabumi 
 
Reuni Pasir Luhur ini alhamdulilah telah berhasil mengetuk hati beberapa 
alumni lainnya untuk menjadi tuan / nyonya rumah reuni selanjutnya , 
antara lain Pak Atik Suardy dan Prof. Koesoemadinata. Karena reuni di Bandung 
telah dilaksanakan 2 kali berturut-turut, maka 
prioritas diberikan kepada Pak Atik Suardy dan giliran selanjutnya 
insyaallah  Prof. Koesoemadinata ( diperluas ke angkatan sebelum 1960 ).
 
Dengan demikian maka reuni yang akan datang insyaallah akan dilaksanakan 
di VILLA YUSTIK ( singkatan dari Ceu Yus dan Kang Atik ) , Sela 

Re: [iagi-net-l] REUNI ALUMNI GEA ITB 1960 - 1965

2008-03-05 Terurut Topik bpriadi
Usul saja,
bagaimana bila judul reuninya jadi REUNI GEA ALUMNI GEOLOGI ITB 1960-1965?

Nuwun,
BPriadi-GL79


 Rekan-rekan IAGI yang budiman,

 Kembali ke alam dalam suasana religius ! Itulah tema yang diberikan oleh
 MC handal kita, Pak Tjahya Hadi , untuk Reuni Alumni GEA ITB 1960 - 1965
 yang dilaksanakan di Pasir Luhur Bandung pada hari Minggu 2 Maret 2008 .
 Tak kurang dari 34 Alumni yang hadir, lebih separuhnya membawa pasangan.
 Reuni ini terasa istimewa karena  dihadiri juga oleh 3 senior kita yaitu
 Prof. Soejono Martodjojo dan mbak Wiwik, Prof. Koesoemadinata dan ceu
 Itje, dan  Kang Atik Suardy dan ceu Yus. Prof. Sampurno dan Prof .Sukendar
 Asikin yang confirmed hadir ternyata tidak bisa datang karena ada
 keperluan penting lainnya yang sangat mendadak. Sementara itu Prof. Djoko
 Santoso, Rektor ITB, berhalangan hadir karena waktunya yang bertepatan
 dengan acara Dies Natalis ITB, demikian juga Prof. Emmy Suparka, Wakil
 Rektor ITB, yang sehari sebelumnya berangkat ke Kyoto. Prof. Katili yang
 ingin juga hadir ternyata kesehatannya terganggu.

 Mengawali acara, seluruh hadirin diminta untuk  berdiri dan bersama-sama
 menyanyikan  lagu Taubatan Nasuha dengan iringan musik keyboard. Inti lagu
 tersebut sekedar mengingatkan tentang  hidup di dunia yang sangat singkat
 dan untuk tidak  mengejar kehidupan dunia semata karena hal itu akan
 menimbulkan keletihan dan kesengsaraan. Di bait terakhir, kita diingatkan
 untuk banyak bertaubat karena ajal yang kian mendekat. Usai bertaubatan
 nasuha, seluruh hadirin mendoakan para alumni yang sakit atau telah
 meninggal dunia antara lain Prof. Rubini, Prof. Iwan Tachyudin,  Ir. H.
 Sumaryono, dan lain-lain, serta doa untuk keselamatan kita semua.

 Back to Nature

 Usai acara sambutan dan penyerahan cenderamata kepada Prof. Koesoemadinata
 dan Prof. Soejono beserta Mbak Wiwik dan Ceu Itje  ( dasi country dan
 kalung batumulia yang membuat beliau-beliau tampak lebih muda dan lebih
 energik ), seluruh hadirin diajak meninjau kawasan workshop yang luasnya
 6000 m2 dan  penuh dengan ribuan ton bahan batumulia dari seluruh pelosok
 tanah air. Fosil-fosil kayu dari Banten dan Garut yang panjangnya ada yang
 sampai 14 meteran dipajang di kawasan ini, demikian juga kecubung Sumbar,
 krisopras Sultra, bintal akik Ponorogo dan Banten, kristal kuarsa Banten,
 geoda Pacitan dan Banten, giok Jawa, panca warna Tasik dan Garut, dll.
 Demo kerajinan batumulia diperagakan juga oleh para pengrajin trampil.
 Mereka menyiapkan dasi country dan kalung wanita yang khusus dibuat untuk
 pasangan para Alumni yang hadir.

 Di sela-sela peninjauan kawasan, seluruh Alumni dibuat terkesima
 menyaksikan Prof. Koesoemadinata yang ternyata masih mampu menuruni dan
 menaiki 100  tangga yang kemiringannya sekitar 30 derajat ( dari halaman
 atas  sampai ke lembah sungai yang membatasi kawasan ). Alhamdulilah, para
 Alumni mengaku seolah kembali ke alam , kali ini bukan untuk meneliti
 beragam batuan beku, metamorf, dan sedimen, melainkan menikmati keindahan
 batumulia yang walaupun wujud bahannya seperti batu biasa tetapi menjadi
 indah berkilauan setelah tersentuh teknologi.

 Rekan-rekan IAGI yang budiman,

 Reuni Alumni GEA ITB 1960 - 1965 ini merupakan kelanjutan dari reuni yang
 dilaksanakan setahun sebelumnya di rumah Bapak Surachman Suari di Bandung
 ( 25 Maret 2007 ). Kali ini dan seperti sebelum-sebelumnya,  seksi
 sibuknya siapa lagi kalau  bukan Pak Tjahya Hadi ( tiba di Pasir Luhur
 lebih dari sejam sebelum acara ), Pak Surachman Suari, Pak Supardiyono
 Sobirin, Pak Giovani Wiyarto, Bu Etty Nuay ( langsung terbang dari Bukit
 Tinggi bersama Uda Nuay  ), dll. Di barisan penyumbang lagu, selain Prof.
 Soejono ( sampai terlambat lunch ) , Pak Tjahya Hadi , Pak Supardiyono,
 dan Bu Etty Nuay, ternyata Prof Koesoemadinata menyumbangkan juga beberapa
 lagu antara lain Monalisa dan Too Young ( beliau masih mendambakan lagu
 Hawaian Wedding Song , sayang catatannya tak tersedia ). Di seksi hiburan,
 Pak Giovani mampu membuat para Alumni terpingkal-pingkal mendengarkan
 banyolan dan sindiran-sindiran segarnya.

 Reuni 9-10 Agustus 2008: Villa YUSTIK, Sela Bintana, Sukabumi

 Reuni Pasir Luhur ini alhamdulilah telah berhasil mengetuk hati beberapa
 alumni lainnya untuk menjadi tuan / nyonya rumah reuni selanjutnya ,
 antara lain Pak Atik Suardy dan Prof. Koesoemadinata. Karena reuni di
 Bandung telah dilaksanakan 2 kali berturut-turut, maka prioritas diberikan
 kepada Pak Atik Suardy dan giliran selanjutnya insyaallah  Prof.
 Koesoemadinata ( diperluas ke angkatan sebelum 1960 ).

 Dengan demikian maka reuni yang akan datang insyaallah akan dilaksanakan
 di VILLA YUSTIK ( singkatan dari Ceu Yus dan Kang Atik ) , Sela Bintana,
 Sukabumi, pada hari Sabtu dan Minggu, 9-10 Agustus 2008 ( sekalian
 merayakan Ulang Tahun Kang Atik , 8 Agustus 2008 ).

 Semoga makna silaturahmi kita semakin hari semakin meningkat khususnya
 dalam mempererat tali persahabatan dan kesetiakawanan di antara kita.
 

Re: [iagi-net-l] REUNI ALUMNI GEA ITB 1960 - 1965

2008-03-05 Terurut Topik miko
Yth. Pak Priadi,

Terima kasih atas sarannya. Semoga rekan-rekan yang lain membaca juga saran
Pak Priadi dan dapat memberikan saran.

Wassalam,
Miko

- Original Message -
From: [EMAIL PROTECTED]
To: iagi-net@iagi.or.id
Cc: IAGI iagi-net@iagi.or.id
Sent: Thursday, March 06, 2008 4:23 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] REUNI ALUMNI GEA ITB 1960 - 1965


 Usul saja,
 bagaimana bila judul reuninya jadi REUNI GEA ALUMNI GEOLOGI ITB 1960-1965?

 Nuwun,
 BPriadi-GL79



PIT IAGI KE-37 (BANDUNG)
* acara utama: 27-28 Agustus 2008
* penerimaan abstrak: kemarin2 s/d 30 April 2008
* pengumuman penerimaan abstrak: 15 Mei 2008
* batas akhir penerimaan makalah lengkap: 15 Juli 2008
* abstrak / makalah dikirimkan ke:
www.grdc.esdm.go.id/aplod
username: iagi2008
password: masukdanaplod


PEMILU KETUA UMUM IAGI 2008-2011:
* pendaftaran calon ketua: 13 Pebruari - 6 Juni 2008
* penghitungan suara: waktu PIT IAGI Ke-37 di Bandung
AYO, CALONKAN DIRI ANDA SEKARANG JUGA!!!

-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI and 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
-