Re: [is-lam] FW: [Klub Pengembangan Kepribadian] Jadi Pengusaha Tak Harus Pintar
artikel spt ini bisa cukup bagus mensemangati org setidaknya agr hidup ini jgn putus asa dgn kekurangan thd yg lain walau sbenarya kekurangan itu bukanlah kekurangan scr hakiki, tapi kurang mesyukuri ni'mat Allah SWT. bg si mata satu (dajjal?), yaitu org yg melihat dgn cara sepihak, hanya akan mengatakan sukses sesiapa dgn usahanya tapi mereka tak peduli dgn usahanya itu baik atw buruk. contoh, pengusaha judi/germo/bar elite di kampung2 barat, kalau diwawancarai bisa juga merendah hati bahwa dulu dirinya begitu gigih lakukan ini-itu hingga skrg 'sukses'. tapi ya sukses yg begitu arah. entahlah george soros, yg pialang saham? robert muppet, yg engkongnya berita? --- maaf, ini bukan hendak membiaskan tujuan artikel itu disampaikan, tapi dgn tulus ingin lbh mengajak pd temans Muslim agr jgn turut terbawa menilai ssorg itu sukses semata dari materinya saja, tapi perhatikan juga usaha apa bgmana meraihnya. salam, Fahru --- Agus Safudi - HRD [EMAIL PROTECTED] wrote: Thursday, 03 February 2005 Berikut ini dipaparkan beberapa kutipan Purdi E Chandra, pendiri Primagama dan Entrepreneur University yang menjadi pembicara utama dalam seminar yang mengangkat tema gila, maka setiap ungkapan yang dikemukakan Purdi terasa gila dan membuat peserta tertawa. http://www.purdiechandra.com/images/stories/purdiphoto09.jpg Saya masuk kuliah di empat universitas tapi tidak selesaikan kuliah. Tapi saya juga heran kenapa bisa dirikan Primagama, sebuah lembaga bimbingan belajar terbesar di Indonesia yang cabangnya sampai ratusan. Padahal saya tidak terlalu pintar-pintar amat. Makanya saya berpikir kalau kita terlalu pintar menyebabkan terlalu banyak pertimbangan, yang akhirnya tak ada sama sekali yang bisa dikerjakan. Makanya mungkin alangkah baiknya anak kita jangan terlalu pintar (hadirin tertawa). Anak saya yang di SMP ranking 11 langsung minta mobil. Ini sudah luar biasa dibandingkan sebelumnya yang ranking 20-an. Dia juga mau jadi pengusaha. Lihat saja banyak orang pintar tapi tidak mau kerja. Untuk mau menjadi pengusaha jangan terlalu banyak pertimbangan. Laksanakan saja niat itu dan tunggu hasilnya. Coba lihat pakar akuntansi tidak mau berusaha karena apa. Yah itu tadi karena mereka belum berusaha sudah takut jadi pengusaha, karena mereka sudah mempelajari dulu hitung-hitungan menjadi pengusaha yang mengerikan makanya mereka takut sebelum berusaha. Lalu kenapa orang mau jadi pengusaha. Saya kira Jaya Setiabudi sudah memaparkan banyak tadi. Yah jadi pengusaha itu misalnya gini, saya merasa tiap hari kerjanya apa. Paling kalau ada yang mau ditandatangani baru muncul. Makanya yang perlu diketahui calon pengusaha tidak usah muluk-muluk kalu sudah bisa tanda tangan yah bagus-lah (hadirin tertawa). Pengusaha itu tidak perlu tinggi-tinggi sekolah, karena yang mereka perlukan hanya tahu tanda tangan dan mengingat bentuk tanda tangannya jangan sampai salah tanda tangan satu dengan lainnya. Selain itu, pengusaha kebanyakan dari orang malas. Sebab orang yang sudah pintar itu diperebutkan sama perusahaan untuk menjadi karyawan. Makanya yang jadi pengusaha itu dulunya orang malas. Orang malas sebenarnya bukan hal yang negatif karena melihat pengalaman selama ini, kebanyakan mereka yang jadi pengusaha. Nah, orang pintar akan dibutuhkan pengusaha sebagai tulang punggung perusahaan. Misalnya, saya sebagi Direktur, banyak pegawai saya adalah para doktor, sementara saya tamat kuliah juga tidak. Paling saya membuat akademi perguruan tinggi dan memanggil para doktor mengajar di tempat saya dan gelar saya dapat dari akademi saya sendiri. Setelah berbicara bahwa seorang pengusaha tak harus pintar, pendiri lembaga pendidikan Primagama dan Entrepreneur University, Purdie E Chandra, mengupas pembicaraan mengenai fungsi otak kanan sebagai salah satu tips menjadi pengusaha, berikut beberapa petikannya. Untuk menjadi pengusaha memang harus sedikit gila. Lebih gila lagi kalau teman-teman tidak mau jadi pengusaha (hadirin tertawa). Untuk menjadi seorang pengusaha pakailah otak kanan Anda. Kalau perlu jangan gunakan sama sekali otak kiri. Kenapa harus otak kanan? Ini yang lucu karena otak kanan mengajarkan kita hal yang tidak rasional. Berbeda dengan otak kiri, ia memberitahukan sesuatu yang rasional, teratur, dan berurut-urut. Misalnya begini, murid SD disuruh kreatif sama gurunya. Ia disuruh membuat gambar pemandngan. Karena dari dulu gambar pemandangan yang ia tahu hanya yang ada gunung lalu dibawahnya jalan raya dan sungai, maka sampai dia SMU pun hanya gambar itu yang ia tahu. Ketika diperintahkan menggambar pemandangan. Ini keteraturan tapi tidak ada kreativitas. Kalau ada otak kanan maka ia akan memberitahukan sesuatu yang lebih kreatif. Lalu, apakah Anda mau dari dulu jadi karyawan terus menerus, tidak kreatif ingin menjadi pengusaha dan punya karyawan. Atau begini, anda bangun setiap pagi,
Re: [is-lam] FW: [Klub Pengembangan Kepribadian] Jadi Pengusaha TakHarus Pintar
yup, saya agak sepakat dengan pendapat saudara AFR. Dan jangan salah salah, Primagama sekarang lebih cenderung mengarah ke bisnis daripada pendidikan, kenapa saya katakan seperti itu, karena bimbel di primagama termasuk mahal, jadi saudara-saudara kita yang tidak mampu merupakan hal mustahil utk ikut bimbingan disana. - Original Message - From: AFR [EMAIL PROTECTED] To: Milis is-lam is-lam@milis.isnet.org Sent: Friday, August 12, 2005 3:05 PM Subject: Re: [is-lam] FW: [Klub Pengembangan Kepribadian] Jadi Pengusaha TakHarus Pintar artikel spt ini bisa cukup bagus mensemangati org setidaknya agr hidup ini jgn putus asa dgn kekurangan thd yg lain walau sbenarya kekurangan itu bukanlah kekurangan scr hakiki, tapi kurang mesyukuri ni'mat Allah SWT. bg si mata satu (dajjal?), yaitu org yg melihat dgn cara sepihak, hanya akan mengatakan sukses sesiapa dgn usahanya tapi mereka tak peduli dgn usahanya itu baik atw buruk. contoh, pengusaha judi/germo/bar elite di kampung2 barat, kalau diwawancarai bisa juga merendah hati bahwa dulu dirinya begitu gigih lakukan ini-itu hingga skrg 'sukses'. tapi ya sukses yg begitu arah. entahlah george soros, yg pialang saham? robert muppet, yg engkongnya berita? --- maaf, ini bukan hendak membiaskan tujuan artikel itu disampaikan, tapi dgn tulus ingin lbh mengajak pd temans Muslim agr jgn turut terbawa menilai ssorg itu sukses semata dari materinya saja, tapi perhatikan juga usaha apa bgmana meraihnya. salam, Fahru --- Agus Safudi - HRD [EMAIL PROTECTED] wrote: Thursday, 03 February 2005 Berikut ini dipaparkan beberapa kutipan Purdi E Chandra, pendiri Primagama dan Entrepreneur University yang menjadi pembicara utama dalam seminar yang mengangkat tema gila, maka setiap ungkapan yang dikemukakan Purdi terasa gila dan membuat peserta tertawa. http://www.purdiechandra.com/images/stories/purdiphoto09.jpg Saya masuk kuliah di empat universitas tapi tidak selesaikan kuliah. Tapi saya juga heran kenapa bisa dirikan Primagama, sebuah lembaga bimbingan belajar terbesar di Indonesia yang cabangnya sampai ratusan. Padahal saya tidak terlalu pintar-pintar amat. Makanya saya berpikir kalau kita terlalu pintar menyebabkan terlalu banyak pertimbangan, yang akhirnya tak ada sama sekali yang bisa dikerjakan. Makanya mungkin alangkah baiknya anak kita jangan terlalu pintar (hadirin tertawa). Anak saya yang di SMP ranking 11 langsung minta mobil. Ini sudah luar biasa dibandingkan sebelumnya yang ranking 20-an. Dia juga mau jadi pengusaha. Lihat saja banyak orang pintar tapi tidak mau kerja. Untuk mau menjadi pengusaha jangan terlalu banyak pertimbangan. Laksanakan saja niat itu dan tunggu hasilnya. Coba lihat pakar akuntansi tidak mau berusaha karena apa. Yah itu tadi karena mereka belum berusaha sudah takut jadi pengusaha, karena mereka sudah mempelajari dulu hitung-hitungan menjadi pengusaha yang mengerikan makanya mereka takut sebelum berusaha. Lalu kenapa orang mau jadi pengusaha. Saya kira Jaya Setiabudi sudah memaparkan banyak tadi. Yah jadi pengusaha itu misalnya gini, saya merasa tiap hari kerjanya apa. Paling kalau ada yang mau ditandatangani baru muncul. Makanya yang perlu diketahui calon pengusaha tidak usah muluk-muluk kalu sudah bisa tanda tangan yah bagus-lah (hadirin tertawa). Pengusaha itu tidak perlu tinggi-tinggi sekolah, karena yang mereka perlukan hanya tahu tanda tangan dan mengingat bentuk tanda tangannya jangan sampai salah tanda tangan satu dengan lainnya. Selain itu, pengusaha kebanyakan dari orang malas. Sebab orang yang sudah pintar itu diperebutkan sama perusahaan untuk menjadi karyawan. Makanya yang jadi pengusaha itu dulunya orang malas. Orang malas sebenarnya bukan hal yang negatif karena melihat pengalaman selama ini, kebanyakan mereka yang jadi pengusaha. Nah, orang pintar akan dibutuhkan pengusaha sebagai tulang punggung perusahaan. Misalnya, saya sebagi Direktur, banyak pegawai saya adalah para doktor, sementara saya tamat kuliah juga tidak. Paling saya membuat akademi perguruan tinggi dan memanggil para doktor mengajar di tempat saya dan gelar saya dapat dari akademi saya sendiri. Setelah berbicara bahwa seorang pengusaha tak harus pintar, pendiri lembaga pendidikan Primagama dan Entrepreneur University, Purdie E Chandra, mengupas pembicaraan mengenai fungsi otak kanan sebagai salah satu tips menjadi pengusaha, berikut beberapa petikannya. Untuk menjadi pengusaha memang harus sedikit gila. Lebih gila lagi kalau teman-teman tidak mau jadi pengusaha (hadirin tertawa). Untuk menjadi seorang pengusaha pakailah otak kanan Anda. Kalau perlu jangan gunakan sama sekali otak kiri. Kenapa harus otak kanan? Ini yang lucu karena otak kanan mengajarkan kita hal yang tidak rasional. Berbeda dengan otak kiri, ia memberitahukan sesuatu yang rasional, teratur,
[is-lam] Kepiting: Halal atau Haram?
Assalamu'alaikum wr wb, Baru-baru ini MUI berfatwa bahwa kepiting adalah halal. Sesungguhnya, halal-haramnya kepiting sangat kontroversial di kalangan ulama. Imam Syafi'ie dan Imam Hanafie mengharamkannya dengan alasan hidup di dua alam dan termasuk binatang kotor. Sementara Imam Maliki dan Imam Hambali menghalalkannya. Imam Maliki berpendapat binatang yang kotor/menjijikan seperti kodok, serangga, boleh dimakan selama tidak ada ayat Al Qur'an dan Hadits yang melarangnya secara jelas. MUI menghalalkannya karena menurut pendapat Dr. Sulistiono (Dosen Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB) kepiting hanya bisa hidup di air saja. Atau bukan makhluk yang hidup di dua alam. Saya pribadi condong kepada pendapat yang menyatakan bahwa kepiting itu haram. Alasannya sebagai berikut: Pertama, masalah halal-haramnya kepiting kontroversial. Sebagian menyatakan haram, sebagian halal. Jumlahnya nyaris berimbang. Ini jelas mutasyabihat. Dan meninggalkan hal yang mutasyabihat (remang-remang) adalah ciri orang yang beriman: Yang halal itu sudah jelas dan yang haram pun sudah jelas; dan di antara keduanya ada hal-hal yang musytabihat (syubhat, samar-samar, tidak jelas halas haramnya), kebanyakan manusia tidak mengetahui hukumnya. Barang siapa hati-hati dari perkara syubhat sungguh ia telah menyelamatkan agama dan harga dirinya... (HR. Muslim). Kedua, pendapat yang menyatakan kepiting adalah binatang laut, oleh karenanya halal karena semua binatang laut adalah halal kurang tepat. Alasannya, sebagaimana yang tercantum dalam fatwa MUI: Pada dasarnya hukum tentang sesuatu adalah boleh sampai ada dalil yang mengharamkannya Nah tidak semua binatang laut halal. Umumnya yang dinyatakan halal itu adalah ikan laut. Hadis Nabi : Laut itu suci airnya dan halal bangkai (ikan)-nya (HR. Khat-iisa11) Dalilnya adalah sabda Rasulullah SAW : Dari Abi Hurairah ra bahwa Rasulullah SAW bersabda,Memakan hewan yang punya taring (buas) adalah haram. Begitu juga kalajengking yang berbisa dan beracun, bukan termasuk jenis yang halal dimakan. Contohnya lainnya adalah lipan, ular berbisa, lebah dan sejenisnya. Termasuk apa yang dihasilkan dari hewan itu bila beracun. Dalilnya adalah firman Allah SWT : Dan janganlah kamu membunuh dirimu sendiri. Namun Al-Malikiyah dan Al-Hanabilah menjelaskan bahwa keharaman hewan yang beracun ini terbatas kepada mereka yang memang bisa keracunan atau memberi mudharat. Dari penjelasan di atas, tentu hewan laut yang beracun seperti Fugu atau bisa membahayakan manusia misalnya hiu yang bisa mematikan nelayan yang menangkapnya bisa haram hukumnya. Maka makanlah yang halal lagi baik dari rezki yang telah diberikan Allah kepadamu; dan syukurilah nikmat Allah, jika kamu hanya kepada-Nya saja menyembah. [ An Nahl:114] Allah meminta kita bukan cuma memakan makanan yang halal, tapi juga baik. Tidak kotor/menjijikan atau membahayakan manusia. Selain itu, pendapat MUI yang menghalalkan kepiting hanya karena tidak hidup di dua alam pun masih tanda tanya. Pertama nara sumbernya tidak yakin semua kepiting hanya hidup di satu alam. Nah jika orang yang dianggap ahli saja masih ragu-ragu, bagaimana mungkin orang awam bisa membedakan kepiting mana yang hidup di satu alam dan di dua alam? Berikut kutipan dari Republika: Sepanjang pengetahuan dan literatur yang ada, kata Sulistiono, kepiting tidak bernafas dengan paru-paru. Dengan demikian kepiting tidak bisa hidup tanpa adanya air/kelembaban. Namun dengan sifat hati-hati Dr Ir Sulistio menyarankan agar dalam menetapkan fatwa kepiting tidak dilakukan secara keseluruhan, mengingat banyaknya spesies kepiting di seluruh dunia. Sulistiono sendiri secara jujur mengakui tidak semua kepiting dikategorikan halal. Untuk itu komisi fatwa menetapkan fatwa mengenai empat kepiting yang disebut Sulistiono. Sedangkan kepiting jenis lain masih menunggu pemaparan lain dari Sulistiono. http://www.republika.co.id/suplemen/cetak_detail.asp?mid=5id=99897kat_id=105kat_id1=147kat_id2=218 === Menurut pengamatan saya sendiri, kepiting dapat hidup beberapa jam di darat, sebab kebetulan ketika ke pantai saya sering melihat kepiting merayap di pantai yang yang kering. Satu artikel menunjukkan kepiting bisa hidup di dua tempat: == CRAB A LIL' ATTITUDE By Marsha Pardee Although terrestrial, the land crabs are nevertheless coastal in distribution, for the females must return to the sea to release their spawn. To be able to live on land, the crab's gills have had to become more like lungs. Land crab gills occupy cavities that have become so highly vascularized with fine blood vessels that the cavities can take up oxygen from the air. They must keep their gill cavities moist, but can do so by taking up droplets of dew from plants or moisture from sand. http://www.timespub.tc/Features/Archive/Fall2003/crab.htm === Jika ikan ditaruh di darat akan mati menggelepar dalam beberapa puluh menit atau sapi akan mati dalam beberapa menit jika tenggelam di air, maka kepiting air bisa bertahan
[is-lam] Pengabdian Ummat
Utamakan pengabdian kepada Alloh Yang Maha Agung. Seorang hamba pasti mengabdi kepada Majikan atau Tuannya. Seorang hamba yang sholih akan selalu memperbaiki pengetahuannya untuk semakin memahami perintah-perintah dan hak-hak Majikannya. Seseorang yang tak kenal kepada Majikannya akan mudah terpancing oleh syetan, baik syetan kecil maupun Syetan Besar. Syetan hanya berusaha untuk menggelincirkan hamba yang sedang mengabdi. Amarah datang dari syetan. Amarah biasanya membonceng emosi. Muthmainnah datang dari Sang Kholiq diperuntukkan hamba-hambaNya yang disiplin. Muthmainnah akan mendorong qolbu untuk mengungkap segala peristiwa kehidupan, hakikat kehidupan. Jangan terpukau oleh indahnya hasil iptek, bila itu bukan untuk pengabdian. Jangan terpancing akal bulus syetan manusia bila akhirnya meruntuhkan tatanan keseimbangan yang sudah dibuat oleh Sang Kholiq ar-Rohman ar-Rohim. Rosululloh SAAW berwashiyat pada Haji Wada Ber-amar-ma'ruf dan nahi mungkar lah kalian bersama Imam yang muhtadin. Setiap langkah amar ma'ruf nahi munkar pasti harus dipertanggungjawabkan. Setiap Ummat pasti ada Imamnya. Ummat adalah kumpulan manusia yang berma'mum kepada Imam. Seorang Imam haruslah mempertanggungjawabkan amar ma'ruf nahi munkar. Ummat harus melihat Imamnya, apakah ia sedang duduk atau sedang berdiri, apakah ia sedang bicara atau sedang diam. Amar ma'ruf nahi munkar menjadi pengabdian kepada Alloh bila sesuai dengan Sunnah yang diwashiyatkan Nabi SAAW pada Haji Wada. Dapatkan kemudahan layanan Mobile Email dari VENTUS untuk Personal, VENTUS Easy. Klik http://easy.ventusmobile.com ___ is-lam mailing list is-lam@milis.isnet.org http://milis.isnet.org/cgi-bin/mailman/listinfo/is-lam
[is-lam] Re: is-lam Digest, Vol 9, Issue 57
Membaca laporan ceramah seorang pengusaha sukses perlu berhati-hati. Terutama jangan lupakan hudan yang difirmanakan pertamakalinya kepada Muhammad bin Abdullah bin Abdul Mutholib: Iqro Bismirrobbika., di mana prinsipnya Allah swt mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahui dengan PENA. Artinya kita perlu belajar secara SISTEMATIS. Dengan belajar sistematis bagaiamanpun bodohnya kita masih akan dapat menyerap walau minimal apa-apa yang kita pelajari. Sesudah MENGERTI ilmu atau pengetahuan yang kita pelajari kemudian baru bertindak, dilaksanakan. Ada firman Allah swt yang melarang kita bertindak jika kita TIDAK MENGERTI apa yang akan kita tindakkan. dan ditambah dengan firman bahwa seseorang akan memperoleh bahagian rizkinya sesuai dengan usaha yang telah dilakukannya. Dalam hal ini Allah swt memerintahkan kita agar BERTANGGUNGJAWAB DENGAN KESADARAN PENUH sebagai manusia. Prinsip-prinsip DASAR bagaimana cara hidup inilah yang banyak difirmankan oleh Allah swt di dalam Al-Quran. Pendapat pengusaha yang diceramahkan itu bisa menjadi BAHAN REFERENSI kita di ddalam praktek hidup. Tidak harus bertindak seperti dia untuk bisa sukses dalam hidup. Wassalam, A.M http://www.purdiechandra.com/images/stories/purdiphoto09.jpg Saya masuk kuliah di empat universitas tapi tidak selesaikan kuliah. Tapi saya juga heran kenapa bisa dirikan Primagama, sebuah lembaga bimbingan belajar terbesar di Indonesia yang cabangnya sampai ratusan. Padahal saya tidak terlalu pintar-pintar amat. Makanya saya berpikir kalau kita terlalu pintar menyebabkan terlalu banyak pertimbangan, yang akhirnya tak ada sama sekali yang bisa dikerjakan. Makanya mungkin alangkah baiknya anak kita jangan terlalu pintar (hadirin tertawa). Anak saya yang di SMP ranking 11 langsung minta mobil. Ini sudah luar biasa dibandingkan sebelumnya yang ranking 20-an. Dia juga mau jadi pengusaha. Lihat saja banyak orang pintar tapi tidak mau kerja. Untuk mau menjadi pengusaha jangan terlalu banyak pertimbangan. Laksanakan saja niat itu dan tunggu hasilnya. Coba lihat pakar akuntansi tidak mau berusaha karena apa. Yah itu tadi karena mereka belum berusaha sudah takut jadi pengusaha, karena mereka sudah mempelajari dulu hitung-hitungan menjadi pengusaha yang mengerikan makanya mereka takut sebelum berusaha. Lalu kenapa orang mau jadi pengusaha. Saya kira Jaya Setiabudi sudah memaparkan banyak tadi. Yah jadi pengusaha itu misalnya gini, saya merasa tiap hari kerjanya apa. Paling kalau ada yang mau ditandatangani baru muncul. Makanya yang perlu diketahui calon pengusaha tidak usah muluk-muluk kalu sudah bisa tanda tangan yah bagus-lah (hadirin tertawa). Pengusaha itu tidak perlu tinggi-tinggi sekolah, karena yang mereka perlukan hanya tahu tanda tangan dan mengingat bentuk tanda tangannya jangan sampai salah tanda tangan satu dengan lainnya. Selain itu, pengusaha kebanyakan dari orang malas. Sebab orang yang sudah pintar itu diperebutkan sama perusahaan untuk menjadi karyawan. Makanya yang jadi pengusaha itu dulunya orang malas. Orang malas sebenarnya bukan hal yang negatif karena melihat pengalaman selama ini, kebanyakan mereka yang jadi pengusaha. Nah, orang pintar akan dibutuhkan pengusaha sebagai tulang punggung perusahaan. Misalnya, saya sebagi Direktur, banyak pegawai saya adalah para doktor, sementara saya tamat kuliah juga tidak. Paling saya membuat akademi perguruan tinggi dan memanggil para doktor mengajar di tempat saya dan gelar saya dapat dari akademi saya sendiri. Setelah berbicara bahwa seorang pengusaha tak harus pintar, pendiri lembaga pendidikan Primagama dan Entrepreneur University, Purdie E Chandra, mengupas pembicaraan mengenai fungsi otak kanan sebagai salah satu tips menjadi pengusaha, berikut beberapa petikannya. Untuk menjadi pengusaha memang harus sedikit gila. Lebih gila lagi kalau teman-teman tidak mau jadi pengusaha (hadirin tertawa). Untuk menjadi seorang pengusaha pakailah otak kanan Anda. Kalau perlu jangan gunakan sama sekali otak kiri. Kenapa harus otak kanan? Ini yang lucu karena otak kanan mengajarkan kita hal yang tidak rasional. Berbeda dengan otak kiri, ia memberitahukan sesuatu yang rasional, teratur, dan berurut-urut. Misalnya begini, murid SD disuruh kreatif sama gurunya. Ia disuruh membuat gambar pemandngan. Karena dari dulu gambar pemandangan yang ia tahu hanya yang ada gunung lalu dibawahnya jalan raya dan sungai, maka sampai dia SMU pun hanya gambar itu yang ia tahu. Ketika diperintahkan menggambar pemandangan. Ini keteraturan tapi tidak ada kreativitas. Kalau ada otak kanan maka ia akan memberitahukan sesuatu yang lebih kreatif. Lalu, apakah Anda mau dari dulu jadi karyawan terus menerus, tidak kreatif ingin menjadi pengusaha dan punya karyawan. Atau begini, anda bangun setiap pagi, mandi, naik angkot ke kantor, bekerja lalu menjelang sore
RE: [is-lam] Kepiting: Halal atau Haram?
tapi kepiting kan salah satu makanan yang baik di lihat dari sisi kandungan proteinnya dan itu sangat baik untuk pertumbuhan, perbaikan sel. -Original Message- From: A Nizami [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Friday, August 12, 2005 7:20 PM To: is-lam Subject: [is-lam] Kepiting: Halal atau Haram? Assalamu'alaikum wr wb, Baru-baru ini MUI berfatwa bahwa kepiting adalah halal. Sesungguhnya, halal-haramnya kepiting sangat kontroversial di kalangan ulama. Imam Syafi'ie dan Imam Hanafie mengharamkannya dengan alasan hidup di dua alam dan termasuk binatang kotor. Sementara Imam Maliki dan Imam Hambali menghalalkannya. Imam Maliki berpendapat binatang yang kotor/menjijikan seperti kodok, serangga, boleh dimakan selama tidak ada ayat Al Qur'an dan Hadits yang melarangnya secara jelas. MUI menghalalkannya karena menurut pendapat Dr. Sulistiono (Dosen Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB) kepiting hanya bisa hidup di air saja. Atau bukan makhluk yang hidup di dua alam. Saya pribadi condong kepada pendapat yang menyatakan bahwa kepiting itu haram. Alasannya sebagai berikut: Pertama, masalah halal-haramnya kepiting kontroversial. Sebagian menyatakan haram, sebagian halal. Jumlahnya nyaris berimbang. Ini jelas mutasyabihat. Dan meninggalkan hal yang mutasyabihat (remang-remang) adalah ciri orang yang beriman: Yang halal itu sudah jelas dan yang haram pun sudah jelas; dan di antara keduanya ada hal-hal yang musytabihat (syubhat, samar-samar, tidak jelas halas haramnya), kebanyakan manusia tidak mengetahui hukumnya. Barang siapa hati-hati dari perkara syubhat sungguh ia telah menyelamatkan agama dan harga dirinya... (HR. Muslim). Kedua, pendapat yang menyatakan kepiting adalah binatang laut, oleh karenanya halal karena semua binatang laut adalah halal kurang tepat. Alasannya, sebagaimana yang tercantum dalam fatwa MUI: Pada dasarnya hukum tentang sesuatu adalah boleh sampai ada dalil yang mengharamkannya Nah tidak semua binatang laut halal. Umumnya yang dinyatakan halal itu adalah ikan laut. Hadis Nabi : Laut itu suci airnya dan halal bangkai (ikan)-nya (HR. Khat-iisa11) Dalilnya adalah sabda Rasulullah SAW : Dari Abi Hurairah ra bahwa Rasulullah SAW bersabda,Memakan hewan yang punya taring (buas) adalah haram. Begitu juga kalajengking yang berbisa dan beracun, bukan termasuk jenis yang halal dimakan. Contohnya lainnya adalah lipan, ular berbisa, lebah dan sejenisnya. Termasuk apa yang dihasilkan dari hewan itu bila beracun. Dalilnya adalah firman Allah SWT : Dan janganlah kamu membunuh dirimu sendiri. Namun Al-Malikiyah dan Al-Hanabilah menjelaskan bahwa keharaman hewan yang beracun ini terbatas kepada mereka yang memang bisa keracunan atau memberi mudharat. Dari penjelasan di atas, tentu hewan laut yang beracun seperti Fugu atau bisa membahayakan manusia misalnya hiu yang bisa mematikan nelayan yang menangkapnya bisa haram hukumnya. Maka makanlah yang halal lagi baik dari rezki yang telah diberikan Allah kepadamu; dan syukurilah nikmat Allah, jika kamu hanya kepada-Nya saja menyembah. [ An Nahl:114] Allah meminta kita bukan cuma memakan makanan yang halal, tapi juga baik. Tidak kotor/menjijikan atau membahayakan manusia. Selain itu, pendapat MUI yang menghalalkan kepiting hanya karena tidak hidup di dua alam pun masih tanda tanya. Pertama nara sumbernya tidak yakin semua kepiting hanya hidup di satu alam. Nah jika orang yang dianggap ahli saja masih ragu-ragu, bagaimana mungkin orang awam bisa membedakan kepiting mana yang hidup di satu alam dan di dua alam? Berikut kutipan dari Republika: Sepanjang pengetahuan dan literatur yang ada, kata Sulistiono, kepiting tidak bernafas dengan paru-paru. Dengan demikian kepiting tidak bisa hidup tanpa adanya air/kelembaban. Namun dengan sifat hati-hati Dr Ir Sulistio menyarankan agar dalam menetapkan fatwa kepiting tidak dilakukan secara keseluruhan, mengingat banyaknya spesies kepiting di seluruh dunia. Sulistiono sendiri secara jujur mengakui tidak semua kepiting dikategorikan halal. Untuk itu komisi fatwa menetapkan fatwa mengenai empat kepiting yang disebut Sulistiono. Sedangkan kepiting jenis lain masih menunggu pemaparan lain dari Sulistiono. http://www.republika.co.id/suplemen/cetak_detail.asp?mid=5id=99897kat_id=1 05kat_id1=147kat_id2=218 === Menurut pengamatan saya sendiri, kepiting dapat hidup beberapa jam di darat, sebab kebetulan ketika ke pantai saya sering melihat kepiting merayap di pantai yang yang kering. Satu artikel menunjukkan kepiting bisa hidup di dua tempat: == CRAB A LIL' ATTITUDE By Marsha Pardee Although terrestrial, the land crabs are nevertheless coastal in distribution, for the females must return to the sea to release their spawn. To be able to live on land, the crab's gills have had to become more like lungs. Land crab gills occupy cavities that have become so highly vascularized with fine blood vessels that the cavities can take up oxygen from the air. They must keep their gill cavities moist, but can