[keluarga-islam] FIQIH : Bacaan NIAT sblm SHOLAT

2006-09-24 Terurut Topik Nashir Ahmad M.



[[ DITULIS SEBELUM RAMADHAN- 31/08/06 ]]* *) email sender  Abah : Bacaan
 niat sholat - 2006/08/30 13:46   Assalamu'alaikum warahmatullah wabarakaatuhSalam dan sholawat atas junjungan Nabi Muhammad SAW berserta keluarga, para sahabat dan para garis keturunan Nabi SAW.Ahlan Habib? semoga Habib Mundzir dan Guru Al- Habib Umar bin Hafidz selalu dalam lindungan keadaan sehat dan panjang umur dari Allah.Sebelumnya saya sampaikan terima kasih saya kepada Habib yg tanpa lelah selalu memberikan cucuran kasih sayang dan
 ilmunya melalui media ini kepada kami yg fakir ilmu.Habib yg saya cintai, akhir akhir ini ada sebuah risalah BID'AH baru yang muncul dari sebuah diskusi atau taqlim yg muncul di suatu daerah dan di media maya.Yang mana isi dari diskusi tersebut adalah perihal perlu tidaknya NIAT SHOLAT dengan bacaan niat USHOLI FARDHOL. . . atau USHOLI SUNNATAN dalam sholat fardhu atau sholat sunnah.Adapun hal ini salah seorang temen saya hadir dalam diskusi ini di masjid deket rumahnya (di Surabaya) dan kebetulan saya sendiri membaca di sebuah milis (maling list).Adapun dai dari acara taklim yg membawa risalah di atas mengkategorikan niat bacaan tersebut adalah BID'AH dan tak ada dasarnya dari Rasulullah SAW.Padahal buku bacaan keagamaan (panduan sholat) selalu menulis niat SHOLAT dgn awal
 USHOLI FARDHOL / USHOLI SUNNATAN .1. Yang ingin saya tanyakan bagaimana menurut pandangan habib soal hal ini dan bagaimana menyikapinya.2. Bagaimanakah bacaan niat sholat Rasulullah dan para sahabat ? adakah petunjuknya.Saya menyayangkan bbrp kelompok orang yg membwa suatu risalah tanpa dasar kecukupan ilmu kuat dan dapat membawa pertentangan di kalangan umat yg awam.Semoga saja masalah ini tidak berkembang dan menjadi polemik di masyarakat awam.Melalui forum ini sudi kiranya habib dapat memberikan pencerahan untuk kami supaya kami.Akhir kalam Wassalamu'alaikum wrwb.Abah  
   [[ Administrator telah menonaktifkan hak akses tulis untuk publik. ]]  munzir : Re:Bacaan niat sholat - 2006/08/31 03:52 saudaraku yg kumuliakan, dalam Bab Ibadaat (ilmu ibadah berupa shalat, zakat,puasa, haji, wudhu dll), dan Bab Mu'amalat (Jual Beli, riba, jaminan, penyewaan dll), dan Munakaahaat (Nikah, talak, dll) dan Jinayat (bab pidana, diat, dll) kita tidak bisa mencari hadits hadits sendiri., karena itu sudah baku dari Imam Imam Madzhab kita,
 mereka itu adalah Mengungguli para Muhadits, Imam Ahmad bin Hanbal (Imam Hambali) ia hafal 1 juta hadits dengan sanad dan hukum matannya, dan ia adalah murid Imam Syafii, maka adakah kita meragukan Fatwa Imam Imam ini?, mereka telah mendahului kita dalam mencari hadits hadits shahih, mereka telah mendahului kita mencari riwayat yg benar dan menyingkirkan yg batil, kita tak lagi perlu memasaknya karena mereka telah menghidangkan untuk kita.Imam Syafii hidup jauh sebelum Imam Bukhari dan beberapa Muhaddits besar lainya, Imam Bukhari Lahir 30 tahun setelah kelahiran Imam Ahmad bin Hanbal, maka mereka belum mengklasifikasikan hadits hadits Bukhari, Muslim atau lainnya.dan Madzhab Syafii pun ditelaah ulang oleh berpuluh puluh Muhadditsin lainnya, seperti Imam
 Nawawi, Imam Rafii, Imam Ibn Hajar Alhaitsamiy, yg kesemuanya bermadzhab syafii, tentunya merekapun akan protes kalau Syafii membuat kesalahan.perlu kita ketahui bahwa Imam Ahmad bin Hanbal yg hafal 1 juta hadits ini ia hanya mampu mencatatkan sekitar 27.ribu hadits dalam Musnadnya (Musnad Ahmad), karena dimasanya hanya ada tulisan tangan, maka ia tak sempat menuliskan 1 juta hadits itu, ada yg mengatakan bahwa kitabnya sudah dimusnahkan oleh musuh musuh islam, maka kemanakah hadits yg 973 ribu sisanya itu?, (1 juta hadits, yg ada kini hanya 27 ribu) , sirna dimakan zaman..demikian pula Imam Syafii, yg juga tak punya waktu banyak untuk menulis hadits yg ia hafal secara keseluruhannya.. lalu?yah.. mereka masih menyisakan madzhabnya, murid muridnya menulis madzhab beliau.Imam Syafii berijtihad mewajibkan Lafadz
 niat dalam shalat, karena imam Syafii banyak menemukan ummat ini tak mendahului dengan niat, dan langsung masuk dalam shalat, sedangkan niatnya masih ragu apakah shalat sunnat atau fardhu, dhuhur atau asar, maka Imam Syafii ber Ijtihad dengan Istinbath Hadits Niat, untuk mewajibkan lafadz niat dalam takbiratul ihram.menurut Madzhab Imam Syafii dalam niat itu bila shalat fardhu maka diwajibkan 3 hal : Alqashd (Ushalli/aku niat shalat) lalu Fardhiyyah (Fardhu) dan yg terakhir adalah Ta'yiin(dhuhur,asar maghrib dll). maka bila saya shalat dhuhur misalnya, maka yg wajib adalah "Ushalli fardhuddhuhur ". selain itu adalah sunnah, dan untuk shalat sunnah maka hanya yg pertama dan ketiga yaotu Alqashd dan Ta'yiin (misalnya shalat sunnah wudhu maka ucapannya Ushalli sunnatulwudhu).Imam Nawawi, Imam Ibn Hajar dan ratusan Imam Imam muhaddits lainnya tdk menentangnya bahkan mengikutinya, tak satupun yg
 mengatakannnya bid'ah munkarah.orang orang itu yg membid'ahkannya adalah orang orang berilmu dangkal, mereka tak mengerti mana 

[keluarga-islam] File - MENGATUR PENERIMAAN POSTING.txt

2006-09-24 Terurut Topik keluarga-islam

MENGATUR PENERIMAAN POSTING
===

Untuk mengatur penerimaan mail pada mailbox anda, ada 3 cara :

1. Setiap kali anda bergabung ke milist keluarga-islam, default penerimaan 
posting adalah individual mail oleh karena itu Untuk member yang hendak merubah 
penerimaan mail menjadi
No Mail/Web Only bisa mengirim e-mail kosong ke : [EMAIL PROTECTED] , dimana 
member tersebut tidak akan lagi menerima kiriman posting ke mailboxnya tapi 
bisa tetap membaca , mengirim , ataupun mereply mail melalui alamat web 
http://groups.yahoo.com/group/keluarga-islam/messages

2. Untuk member yang hendak merubah penerimaaan mailbox menjadi e-mail digest 
dapat mengirim e-mail kosong ke [EMAIL PROTECTED] , dimana member tersebut 
hanya akan menerima kumpulan posting dalam satu hari hanya dalam 1 (satu)  
e-mail saja.

3. Untuk member yang hendak merubah kembali modus penerimaan mail seperti pada 
bagian 1 dan 2 diatas menjadi penerimaan normal maka bisa mengirim e-mail 
kosong ke [EMAIL PROTECTED]


Wassalam,
[EMAIL PROTECTED]



Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala kepada seluruh 
manusia yang akan bertambah bila terus diamalkan, salah satu pengamalannya 
adalah dengan membagi-bagikan ilmu itu kepada yang membutuhkan. 
Janganlah sombong dengan ilmu yang sedikit, karena jika Allah Subhanahu 
wata'ala berkehendak ilmu itu akan sirna dalam sekejap, beritahulah orang yang 
tidak tahu, tunjukilah orang yang minta petunjuk, amalkanlah ilmu itu sebatas 
yang engkau mampu. 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/keluarga-islam/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/keluarga-islam/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[keluarga-islam] File - NETIKET MILIS KELUARGA-ISLAM (KI)

2006-09-24 Terurut Topik keluarga-islam

NETIKET MILIS KELUARGA-ISLAM (KI)

Berikut ini adalah beberapa peraturan milis yang dibuat sendiri oleh tim 
moderator keluarga_islam,adapun apabila ada kesamaan dengan peraturan milis 
lain maka itu bukanlah kesengajaan 

1.Dalam memposting artikel ke dalam Milis ini tidak dimoderatori jadi semua 
orang/anggota  bisa bebas untuk memposting dan mengirim artikel dan e-mail ke 
dalam groups.

2. Topik diskusi hanya seputar ISLAM saja. Tidak dibenarkan 
mendiskusikan [AGAMA LAIN] apalagi menghujat dan mendiskreditkan 
dengan harapan diskusi berjalan sehat dan sesuai dengan tujuan milis 
ini dibentuk.

3. Tidak ada PROMOSI dalam bentuk apapun atau iklan dalam bentuk 
apapun ke dalam milist,baik berupa header atau footer, bila memang 
ada maka moderator akan mengingatkan lewat jalur pribadi dan bila 
masih juga maka moderator berhak langsung BAN atas kesepakatan tim moderator

4. Pada saat me-reply suatu e-mail, LUANGKAN WAKTU anda untuk MENG- 
EDIT PESAN SEBELUMNYA, sehingga hanya pesan-pesan yg berkaitan dengan 
tanggapan anda saja yang dimuat. Dengan demikian isi pesan anda tidak 
bertumpuk-tumpuk dan menjadi enak untuk dibaca.

5. Postingan yang bersifat debat pribadi tidak diperbolehkan didalam 
milist umum atau diposting ke milist,kecuali atas persetujuan dari 
anggota milist mayoritas 

6. Subject dan isi pesan usahakan berkaitan dan gantilah subject 
apabila memang isi pesan telah berubah 

7. Tidak ada makian,penghinaan,kata-kata yang meyakitkan hati dan 
ditujukan kepada kejelekan individu dengan harapan bahwa milist ini 
untuk kenyamanan kita bersama (kata makian berupa HURUF BESAR semua 
dalam satu kalimat

8. Subscribe dan unsubscribe adalah tanggung jawab masing-masing 
anggota milist, jadi kalau memang akan keluar harap jangan meminta kepada 
tim moderator untuk berhenti, dan kepada semua anggota baru 
diwajibkan memperkenalkan diri, karena milist adalah bentuk lain dari 
suatu komunitas masyarakat sehingga tali silaturahmi tetap harus 
dijaga 

9. Cross posting adalah tidak diperbolehkan dalam milist ini dan kalau anda 
ingin memposting dari milis lain silahkan menghapus subjectnya prefix 
terlebih dahulu dan menyimpan milis lain dalam mode hiden atau juga Bcc 

10. Apabila diperlukan maka milist ini adalah eksklusifitas dari para 
penganut ajaran islam saja dan tidak memperbolehkan untuk ajaran 
agama lain 

11. Pelencengan akidah dalam bentuk tulisan dan juga yang bersifat provokasi 
akan mendapat teguran dan kemungkinan terhadap moderasi dari anggota 
bersangkutan dan selanjutnya apabila dianggap dapat mengganggu komunitas akan 
dilakukan BAN atas kesepakatan tim moderator

12. Pelanggaran terhadap segala ketentuan diatas akan dapat menyebabkan 
keanggotaan dapat tercabut tanpa adanya pemberitahuan terlebih dahulu kepada 
member yang bersangkutan, 

13. Uplod dan download file bisa menghubungi moderator milis 

14. Apabila ada permintaan untuk melakukan POOL bisa menghubungi owner 
dari group atau melalui moderator group 
14. Peraturan tambahan akan dimasukan apabila dirasa perlu 




Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala kepada seluruh 
manusia yang akan bertambah bila terus diamalkan, salah satu pengamalannya 
adalah dengan membagi-bagikan ilmu itu kepada yang membutuhkan. 
Janganlah sombong dengan ilmu yang sedikit, karena jika Allah Subhanahu 
wata'ala berkehendak ilmu itu akan sirna dalam sekejap, beritahulah orang yang 
tidak tahu, tunjukilah orang yang minta petunjuk, amalkanlah ilmu itu sebatas 
yang engkau mampu. 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/keluarga-islam/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/keluarga-islam/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[keluarga-islam] File - MENGATASI E-MAIL BOUNCING.txt

2006-09-24 Terurut Topik keluarga-islam

MENGATASI E-MAIL BOUNCING
-

Pada saat tertentu terkadang server e-mail kita bermasalah sehingga
menyebabkan e-mail anda menjadi bouncing , dan apabila e-mail bouncing
maka e-mail tersebut akan dimasukkan kotak oleh YahooGroups sehingga pada 
saat tersebut tidak bisa menerima maupun mengirim e-mail-email dari mail box 
maupun web YahooGroups.

Untuk mengatasinya ada 2 cara :

1. Bila anda memiliki Yahoo ID atau email [EMAIL PROTECTED] masuk ke Yahoo ID 
anda lalu klik ke bagian My Groups , bila e-mail anda bouncing pada bagian 
atas akan ditemukan kotak berwarna kuning yang berisikan warning/pemberitahuan 
mengenai status e-mail anda.
Klik pada bagian yang tersedia maka anda akan di unbounce dan bisa aktif lagi.

2. Bila anda tidak memiliki Yahoo ID :
 
a. kirimkan e-mail kosong tanpa isi ke :
[EMAIL PROTECTED]

b. Beberapa saat kemudian anda akan menerima e-mail konfirmasi dari YahooGroups 
yang memberitahukan bahwa anda sudah melakukan unsubscribe, diperintahkan untuk 
mereply e-mail tersebut bila anda benar-benar berniat unsubscribe, maka 
replylah email tersebut tanpa menuliskan apapun.

c. Setelah proses unsubscribe selesai, tahapan selanjutnya anda subsribe 
kembali ke milist Keluarga Islam dengan cara mengirimkan email kosong tanpa isi 
ke:
[EMAIL PROTECTED]

d. Beberapa saat kemudian anda akan menerima e-mail konfirmasi dari YahooGroups 
yang memberitahukan bahwa anda sudah melakukan subscribe, diperintahkan untuk 
mereply e-mail tersebut bila anda benar-benar berniat subscribe, maka replylah 
email tersebut tanpa menuliskan apapun. Dengan demikian e-mail anda sudah 
normal kembali dan anda sudah dapat menerima maupun mengirim e-mail-email dari 
Outlook express.

wassalam,
[EMAIL PROTECTED]


Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala kepada seluruh 
manusia yang akan bertambah bila terus diamalkan, salah satu pengamalannya 
adalah dengan membagi-bagikan ilmu itu kepada yang membutuhkan. 
Janganlah sombong dengan ilmu yang sedikit, karena jika Allah Subhanahu 
wata'ala berkehendak ilmu itu akan sirna dalam sekejap, beritahulah orang yang 
tidak tahu, tunjukilah orang yang minta petunjuk, amalkanlah ilmu itu sebatas 
yang engkau mampu. 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/keluarga-islam/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/keluarga-islam/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




Re: [keluarga-islam] Re: Maafin ya, Tambahan ilmu soal : Sayyidina

2006-09-24 Terurut Topik Naufal





benar Kang Ari, memang tidak sulit memanggil Rosul 
dengan menghindari penyebutan sayidina namun bukankah kita juga boleh 
meyakinimemanggil Rosul dengan sayidina dengan landasan hadist yang Mas 
Dodi kutip?
yang jadi masalah adalah karena kita terlalu 
percaya diri bahwa hal yang orang lain lakukan itu pasti salah, coba seandainya 
kita menghormati mereka yang bersholawat dengan mempergunakan sayidina tentunya 
masalah tersebut akan selesai bukan? sedangkan jika kita tidak menyukainya ya... 
sudah lupakan saja "sayidina".

ada lagi dalam beberapa ceramah di berbagai media 
banyak ustad kita juga memberikan embel embel "baginda", apakah ini juga harus 
kita salahkan dengan anggapan berlebih lebihan?

saya pribadi yang bodoh ini tidaklah menjadikan 
penggunaan sayidina sebagai kendala dalam bersholawat, lebih baik kita 
bersholawat sesuai keyakinan kita masing masing dan yang terpenting sudah 
seberapasering kita bersholawat kepada nabi?

salam
mohon maaf jika ada yang tidak berkenan  
selamat menunaikan ibadah puasa



  - Original Message - 
  From: 
  Ari 
  To: keluarga-islam@yahoogroups.com 
  
  Sent: Monday, Sep 25, 2006 9:25 AM
  Subject: Re: [keluarga-islam] Re: Maafin 
  ya, Tambahan ilmu soal : Sayyidina
  
  
  Tapi bisa jadi juga penyebutan itu sudah melanggar perintah langsung 
  (direct order) dari Rasul saw. Bukankah sudah jelas bahwa Rosul saw 
  memerintahkan umatnya untuk memanggilnya dengan Abdullah warosululloh/ 
  Abduhu warosuluhu. Ini adalah perintah langsung Rosul saw dalam 
  permasalahan memanggil Beliau saw.Intinya adalah karena Rosul saw 
  sudah memerintahkan untuk memanggil dengan Abdullah warosululloh/ Abduhu 
  warosuluhu maka laksanakanlah perintahnya. Lalu apa sulitnya untuk 
  menghindari penyebutan dengan sayidina, wa maulana, wa habibina, wa bla 
  bla ana, dlsb?, apakah begitu sulitnya?.SalamAbi 
  RafliAt 10:47 AM 9/23/2006, you wrote:yang penting jangan 
  saling menyalahkan...jangan saling meng-klaim bahwa gw yg paling 
  benar, selain ge fin-nar...karena bisa jadi...yg pake 
  sayyidina masuk nerakayg ga pake sayyidina masuk 
  surgaatau sebaliknya...yg pake sayyidina masuk 
  surgayg ga pake sayyidina masuk nerakajangan mengklaim 
  bahwa surga hanya kapling buat kelompok ane...kita amalkan yg sudah 
  kita yakini... gitu aja kok refot...wallahu a'lam bi 
  showaborang awam ga bisa jawab...
__._,_.___





Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala kepada seluruh manusia yang akan bertambah bila terus diamalkan, salah satu pengamalannya adalah dengan membagi-bagikan ilmu itu kepada yang membutuhkan. 
Janganlah sombong dengan ilmu yang sedikit, karena jika Allah Subhanahu wata'ala berkehendak ilmu itu akan sirna dalam sekejap, beritahulah orang yang tidak tahu, tunjukilah orang yang minta petunjuk, amalkanlah ilmu itu sebatas yang engkau mampu.








   






  
  
SPONSORED LINKS
  
  
  

Single family home
  
  
Family home finance
  
  
Family home
  
  


Family home mortgage
  
  
Family home business
  

   
  






  
  Your email settings: Individual Email|Traditional 
  Change settings via the Web (Yahoo! ID required) 
  Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch to Fully Featured 
   
Visit Your Group 
   |
  
Yahoo! Groups Terms of Use
   |
  
   Unsubscribe 
   
 

  




__,_._,___



[keluarga-islam] Sukarno File, Buku karya Antonie C.A Dake

2006-09-24 Terurut Topik Ari
Baru saja baca full sebuah buku karya seorang pemerhati dan juga 
peneliti masalah perpolitikan di Indonesia yang berkebangsaan Belanda.

Judulnya: Sukarno File - Kronologi Sebuah Keruntuhan.

Sekedar untuk sharing saja, buku ini menguak banyak fakta yang 
sebelumnya terselubung dalam sejarah Indonesia pada bulan ini tahun 
1965-1967. Kejadian yang disebut dengan Gerakan 30 September (oleh 
pemerintah ditambah dengan PKI dibelakangnya, yang memang terlibat saat itu).

G30S/PKI, dalam buku ini di urai secara rinci dan akurat dengan 
disertai bukti bukti maupun saksi yang memperkuat keterangan penulis 
didalamnya. Initinya adalah bahwa Sukarno sendiri lah yang menjadi 
perancang, pengomplot dan mengetahui secara detil Coup D'eta yang 
dilancarkan oleh Komandan Cakrabirawa saat itu.

Pemicunya adalah ide pembentukan Angkatan Kelima yang disodorkan oleh 
menlu China saat kunjungan Sukarno ke Beijing di tahun 1965, juga ide 
Sukarno untuk me-nasakomisasikan Indonesia. Hal ini ditentang secara 
keras oleh para petinggi AD saat itu jenderal A. Yani dan Jenderal 
Nasution. Pertentangan ini semakin meruncing dan digembosi oleh PKI 
saat itu Aidit dan konco konconya. Aidit menghembuskan fitnah yang 
menyebutkan adanya sebuah Dewan Jenderal yang tidak loyal kepada 
Sukarno dan merencanakan sebuah Kudeta.

Sukarno saat itu memakan bulat bulat isu akan adanya Dewan Jenderal 
tersebut. Dalam beberapa kesempatan terjadilah kristalisasi dalam 
pertentangan antara kedua kubu yaitu kubu Sukarno (Sukarno sendiri, 
Kelompok Letkol Untung dan Aidit PKI) dan Kubu Angkatan Darat. 
Sukarno yang memang sudah sangat yakin dengan adalnya rencana Kudeta 
oleh Dewan Jenderal kemudian bersama kelompoknya menyusun Kudeta 
Balasan untuk mendahului para Dewan Jenderal tersebut.

Terjadilah pada 30 September 1965, sepasukan tentara menculik dan 
membunuh mereka yang dianggap anggota Dewan Jenderal. Namun salah 
satu jenderal berhasil kabur yaitu Jenderal Nasution. Muncul pulalah 
seorang letjen Suharto yang saat itu menjabat Panglima Kostrad. 
Dengan kemampuan taktis dan kepintaranya dalam menyusun strategi, 
Suharto tampil secara gemilang dalam menggagalkan kudeta tersebut.

Namun buku setebal 600 halaman ini belum bisa memenuhi keingintahuan 
saya dalam kaitanya dengan keterlibatan CIA dalam kudeta tersebut. 
Dalam buku tersebut Dake sama sekali tidak bisa menemukan data 
ataupun fakta mengenai keterlibatan CIA dalam kudeta. Padahal, 
dilihat dari kecermatan dan kerumitan kejadian ini, sangat kecil 
kemungkinannya seorang Suharto bisa dengan gilang gemilang memenangi 
kudeta dan muncul sebagai pahlawan dan juru kunci keberhasilan 
Indonesia dalam menghadapi Komunisme. Padahal saat itu PKI merupakan 
partai komunis terbesar se Asia, mendapatkan dukungan dari Beijing dan Moskow.

Well, begitulah, memang banyak sekali distorsi dalam sejarah dan 
setiap penemuan baru dan penelitian kearah menguak sejarah akan 
selalu dihargai. Buku ini sekali lagi memperlihatkan bahwa sejarah 
memang bisa dipelintir dan diarahkan untuk kepentingan penguasa.

Salam
Abi rafli



Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala kepada seluruh 
manusia yang akan bertambah bila terus diamalkan, salah satu pengamalannya 
adalah dengan membagi-bagikan ilmu itu kepada yang membutuhkan. 
Janganlah sombong dengan ilmu yang sedikit, karena jika Allah Subhanahu 
wata'ala berkehendak ilmu itu akan sirna dalam sekejap, beritahulah orang yang 
tidak tahu, tunjukilah orang yang minta petunjuk, amalkanlah ilmu itu sebatas 
yang engkau mampu. 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/keluarga-islam/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/keluarga-islam/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




Re: [keluarga-islam] 10 Prinsip Islam

2006-09-24 Terurut Topik suharmono st



assalamualaikum wr.wb.  salam kenal,  kurang lebih 1 tahun saya cobabelajardan memahamiislam, ternyata masih banyak yang saya tidakketahui tentang islam. dan terus terang saya merinding membaca "10 prinsip islam",mungkin sajasaya belum islam.   kepada bapak/mas yang mem-posting (bang anut ?) ini, kiranya bisa memberikanarahan selanjutnya. saya jadi bingung...harus melangkah kemana!!  sebelumnya terima kasih.  wassalamualaikum wr.wb.  mono-bandung  ===banganut [EMAIL PROTECTED] wrote:Prinsip PertamaIslam adalah satu-satunya sistem hidup yang dibebankan pada seluruh ummat manusia, di barat atau di timur, di utara atau di selatan, berkulit kuning, merah, putih atau hitam. Allah swt telah mengumumkan bahwa Dia tidak akan menerima sistem hidup (ad-Dien) selain Islam dengan firman-Nya: Sesungguhnya dien (sistem hidup) yang diridhai di sisi Allah ialah Islam. (Qs.Ali Imran:19) "Barangsiapa yang mencari dien (sistem hidup) selain Islam, maka sekali-kali tidak akan diterima (dien itu) darinya." (Qs.Ali Imran:85) Yang dimaksud dengan Islam adalah risalah yang diturunkan Allah swt melalui Nabi Muhammad saw. Risalah ini merupakan penutup seluruh risalah Allah swt, dan demikian risalah atau agama yang diturunkan Allah sebelumnya melalui para
 Nabi-Nya yang terdahulu tidak berlaku lagi. Karena itu seluruh manusia diwajibkan untuk memeluk Islam sampai Hari Kiamat. Barangsiapa yang tidak mengimani Islam, sedangkan seruan Islam telah sampai kepadanya, maka ia dianggap sebagai ahli neraka. Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, tidak mendengar seseorang tentangku dari ummat ini, apakah ia Yahudi atau Nasrani, kemudian ia tidak beriman dengan apa yang diutus kepadaku melainkan ia akan tergolong dari ahli neraka. (HR.Muslim) Prinsip KeduaIslam adalah satu-satunya jawaban yang benar dan bersih terhadap semua persoalan manusia. Ia mencakup seluruh aspek kehidupan manusia yang meliputi keyakinan, ibadat, syari'at dan syi'ar-syi'ar. Islam merupakan neraca dan satu-satunya tolok ukur untuk semua sisi kehidupan manusia. Dari Islamlah terefleksinya petunjuk yang benar dan lurus serta selamat dalam segala hal. Dan Kami turunkan kepadamu (Muhammad)
 Kitab (al-Qur'an) untuk menjelaskan segala sesuatu dan petunjuk serta rahmat dan kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri. (Qs.an-Nahl:89) Al-Qur'an menerangkan segala persoalan, apakah melalui nash-nashnya atau melalui kesimpulan-kesimpulan yang tepat tentang nash-nash tersebut berdasarkan hadits, qiyas, ijma' ulama, istihsan, istishab, istislah, 'urf, hukum-hukum yang diakui oleh akal, syara' atau hukum adat menurut batas-batas yang dibenarkan oleh nash tersebut. Prinsip Ketiga Bila seseorang masuk Islam, berarti ia telah menyerah secara mutlak kepada Allah swt dalam semua persoalan yang mencakup semua aspek kehidupan, termasuk yang berhubungan dengan jiwa, akal, hati, ruh, perasaan, emosi, perbuatan, pemikiran, kepercayaan dan peribadatan. Termasuk dalam hal konstitusi dan undang-undang kehakiman. Di samping itu Islam berarti penolakan total terhadap seluruh bentuk penyekutuan dengan selain Allah.
 Allah swt berfirman: Barangsiapa yang ingkar kepada thaghut dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus (Qs.al-Baqarah:256)   Prinsip Keempat Dalam Islam pemikiran eksperimental merupakan salah satu fenomena proses pembentukan pribadi Muslim atau karakteristik Islam. Oleh karena itu segala sesuatu yang telah dicapai oleh akal yang sehat dan melalui proses percobaan adalah sesuatu yang dapat diterima dari sudut pandangan Islam dan diberi jaminan kepercayaan terhadap kesahannya. Rasulullah pernah bersabda: Hikmah (ilmu pengetahuan) itu merupakan hak orang Mu'min. Maka di mana saja ia jumpai, ia lebih berhak terhadapnya. Namun jika pemikiran-pemikiran eksperimental itu sudah tidak murni lagi, telah diwarnai oleh sistem hidup yang tidak Islami, maka kita berkewajiban untuk membersihkannya
 terlebih dahulu, dan mewarnainya dengan nilai-nilai Islam yang bersih, sebelum kita menggunakannya. Prinsip Kelima Islam adalah satu sistem yang sempurna dan lengkap, karena ia mencakup seluruh sistem politik, sosial, ekonomi dan moral. Oleh karena itu mengabaikan atau melupakan sebagian dari sistem Islam berarti menghalangi perjalanan seluruh sistem itu sendiri. Begitu juga menegakkan politik yang tidak berdasarkan pada pilar-pilar Islam merupakan satu kendala dan sekaligus tantangan terhadap Islam. Seluruh sektor kehidupan kaum Muslimin harus selalu berlandaskan pada nilai-nilai dan syari'at Islam, ekonominya, politiknya, sosialnya, pendidikannya, militernya dan sektor-sektor lainnya. Tidak dibenarkan melaksanakan Islam secara parsial (tentunya selama kondisi dan kemampuan memungkinkannya). Apakah patut kamu beriman kepada sebagian al-Kitab (Taurat) dan ingkar terhadap sebagian yang lain? Maka tidak ada balasan bagi
 yang berbuat demikian dari kamu, kecuali kenistaan dalam kehidupan 

[keluarga-islam] Re: Maafin ya, Tambahan ilmu soal : Sayyidina, OK Closed...

2006-09-24 Terurut Topik dodindra
Subhanalloh, Alhamdulillah, Astaghfirullohal'adziim,
Sekali lagi, saya mohon maaf...
Silahkan-silahkan...saya setuju mas Naufal.
Sekali lagi, mohon dimaafkan kekhilafan saya,

Selamat Menunaikan Ibadah Puasa, semoga Alloh SWT berkenan mencatatnya
sebagai amal sholih kita semua, amiin.

wassalam,
dodi

--- In keluarga-islam@yahoogroups.com, Naufal [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Assalamualaikum wr.wb
 
 Kang Wandy dan Mas Dodi mohon maaf saya ikutan nimbrung...
 menurut saya bagaimana jika tread ini di close dengan happy ending?
saya merasa kedua pendapat tersebut sama sama kuat tinggal kita
sendiri ingin mengamalkan dengan mempergunakan sayyidina ataukah
tidak, karena menurut saya yang bodoh ini  jika dilanjutkanpun tread
ini sulit mencari titik temu.
 
 tinggal kita kita aja yang saling menghormati perbedaan pendapat ini
dengan tidak mengatakan amalan orang lain salah apalagi sesat
 
 yuk kita sambut ramadhan dengan hati yang damai
 
 em.. oh iya, hampir lupa saya mohon maaf kepada semua rekan milist
tanpa kecuali jika selama ini ada kata kata yang tidak berkenan dan
menyinggung perasaan
 
 salam
 
 
   - Original Message - 
   From: wandysulastra 
   To: keluarga-islam@yahoogroups.com 
   Sent: Friday, Sep 22, 2006 5:29 PM
   Subject: [keluarga-islam] Re: Maafin ya, Tambahan ilmu soal :
Sayyidina
 
 ===deleted





Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala kepada seluruh 
manusia yang akan bertambah bila terus diamalkan, salah satu pengamalannya 
adalah dengan membagi-bagikan ilmu itu kepada yang membutuhkan. 
Janganlah sombong dengan ilmu yang sedikit, karena jika Allah Subhanahu 
wata'ala berkehendak ilmu itu akan sirna dalam sekejap, beritahulah orang yang 
tidak tahu, tunjukilah orang yang minta petunjuk, amalkanlah ilmu itu sebatas 
yang engkau mampu. 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/keluarga-islam/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/keluarga-islam/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





Re: [keluarga-islam] Re: Maafin ya, Tambahan ilmu soal : Sayyidina

2006-09-24 Terurut Topik Anto Sulistianto
Hal mslh pemanggilan sayyidina atau tanpa
sayyidina kepada nabi Muhammad, adalah bukan karena
sulit atau tidak sulit. Namun hal ini berkaitan dgn
masalah i'tiqod. Saya pribadi cenderung menggunakan
sesuatu panggilan yg ada dasar/nash nya yg kuat, yang
sesuai dgn pemahaman para sahabat Rasul yg mengetahui
langsung kehidupan beliau. Tentunya hal ini dapat kita
ketahui dari riwayat-2 para ahlul hadits.

Selamat menjalankan ibadah puasa 1427 H

Wassalam,
Anto
 

--- Ari [EMAIL PROTECTED] wrote:

 maksunya yang ini yang jadi pegangan kang Naufal:
 ANA SAYYIDUNNAAS 
 YAUMALQIYAAMAH , apakah didalam hadits ini ada
 perintah Rosul untuk 
 memanggilnya dengan SAYYDUNNAS tersebut. Atau apakah
 ada satu hadits 
 yang meriwayatkan perintah Rosul untuk memanggilnya
 dengan Sayyidina, 
 atau riwayat yang menyebutkan umatnya memanggil
 Rosul saw dengan 
 Sayyidina, atau mungkin ada riwayat para sahabat
 yang memanggil Rosul 
 saw dengan Sayyidina?.
 
 Yang ada adalah riwayat dimana Rosul melarang
 sekelompok orang yang 
 memanggilnya dengan sebutan Sayyidina, walaupun
 dijelaskan oleh 
 Habibnya kang Dodi bahwa larangan Rosul saw tersebut
 hanya karena 
 mereka adalah bukan orang yang beriman. Tapi dalam
 kaidah ilmu hadits 
 jika tidak ada pertentangan dalam hal larangan ini
 atau dengan kata 
 lain jika saja ada satu hadits yang meriwayatkan
 Rosul saw 
 membolehkkan seseorang memanggilnya dengan sebutan
 Sayyidina, maka 
 larangan Rosul saw tersebut diatas tidaklah menjadi
 absolut. Ditambah 
 dengan larangan Rosul terhadap sahabatnya yang
 memanggilnya dengan 
 sebutan Sayyidina yang dijawab oleh Rosul saw bahwa
 Sayyid kita 
 adalah Alloh swt.
 
 Sementara hadtis yang memerintahkan memanggil dengan
 sebutan 
 sederhana Abdulloh Warosululoh adalah sangat jelas
 merupakan 
 perintah. Keterangan yang kang Dodi sampaikan
 mengkaitkan satu hadits 
 dengan yang lainnya tanpa ada keterkaitan dengan
 Perintah Rosul  saw tersebut.
 
 Jadi sudah jelas dalam beberapa keterangan yang
 dihimpun dalam 
 diskusi masalah ini;
 Perintah Rosul saw dalam hal ini adalah jelas : Aku
 adalah Muhammad 
 Abdullah warosululah
 Larangan Rosul saw dalam hal ini juga jelas : Sayyid
 kita adalah Alloh swt
 
 Jadi keterangan yang disampaikan oleh Habibnya kang
 Dodi bertentangan 
 dengan apa yang disampaikan Rosul saw. Sayyid kita
 adalah Alloh, 
 sementara Habibnya kang Dodi berpendapat bahwa
 Sayyid kita adalah Rosul saw.
 
 itu mungkin sekedar menambahkan apa yang mungkin
 terlewatkan oleh kita semua.
 
 Salam
 Abi Rafli
 
 
 
 At 08:52 AM 9/25/2006, you wrote:
 benar Kang Ari, memang tidak sulit memanggil Rosul
 dengan 
 menghindari penyebutan sayidina namun bukankah kita
 juga boleh 
 meyakini memanggil Rosul dengan sayidina dengan
 landasan hadist yang 
 Mas Dodi kutip?
 yang jadi masalah adalah karena kita terlalu
 percaya diri bahwa hal 
 yang orang lain lakukan itu pasti salah, coba
 seandainya kita 
 menghormati mereka yang bersholawat dengan
 mempergunakan sayidina 
 tentunya masalah tersebut akan selesai bukan?
 sedangkan jika kita 
 tidak menyukainya ya... sudah lupakan saja
 sayidina.
 
 ada lagi dalam beberapa ceramah di berbagai media
 banyak ustad kita 
 juga memberikan embel embel baginda, apakah ini
 juga harus kita 
 salahkan dengan anggapan berlebih lebihan?
 
 saya pribadi yang bodoh ini tidaklah menjadikan
 penggunaan sayidina 
 sebagai kendala dalam bersholawat, lebih baik kita
 bersholawat 
 sesuai keyakinan kita masing masing dan yang
 terpenting sudah 
 seberapa sering kita bersholawat kepada nabi?
 
 salam
 mohon maaf jika ada yang tidak berkenan  selamat
 menunaikan ibadah puasa
 
 
 - Original Message -
 From: mailto:[EMAIL PROTECTED]Ari
 To:

mailto:keluarga-islam@yahoogroups.comkeluarga-islam@yahoogroups.com
 Sent: Monday, Sep 25, 2006 9:25 AM
 Subject: Re: [keluarga-islam] Re: Maafin ya,
 Tambahan ilmu soal : Sayyidina
 
 Tapi bisa jadi juga penyebutan itu sudah melanggar
 perintah langsung
 (direct order) dari Rasul saw. Bukankah sudah jelas
 bahwa Rosul saw
 memerintahkan umatnya untuk memanggilnya dengan
 Abdullah
 warosululloh/ Abduhu warosuluhu. Ini adalah
 perintah langsung Rosul
 saw dalam permasalahan memanggil Beliau saw.
 
 Intinya adalah karena Rosul saw sudah memerintahkan
 untuk memanggil
 dengan Abdullah warosululloh/ Abduhu warosuluhu
 maka laksanakanlah
 perintahnya. Lalu apa sulitnya untuk menghindari
 penyebutan dengan
 sayidina, wa maulana, wa habibina, wa bla bla ana,
 dlsb?, apakah
 begitu sulitnya?.
 
 Salam
 Abi Rafli
 


__
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 


Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala kepada seluruh 
manusia yang akan bertambah bila terus diamalkan, salah satu pengamalannya 
adalah dengan membagi-bagikan ilmu itu kepada yang membutuhkan. 
Janganlah sombong dengan ilmu yang sedikit, karena jika Allah Subhanahu 
wata'ala berkehendak 

Re: [keluarga-islam] Re: Maafin ya, Tambahan ilmu soal : Sayyidina

2006-09-24 Terurut Topik Ananto



terus terang, saya kalo memanggil orang2 yg saya cintai akan berbeda caranya dengan orang yg biasa2 saja...
1. cara memanggil istri sendiri, berbeda dengan cara memanggil istri tetangga
2. cara memanggil ibu kandung, akan lebih indah jika dengan panggilan tersayang
3. lantas... bagaimana sampeyan memanggil rosul allah yg palingsampeyan cintai?

salam,
ramadhan mabruk
On 9/25/06, Anto Sulistianto [EMAIL PROTECTED] wrote:
Hal mslh pemanggilan sayyidina atau tanpasayyidina kepada nabi Muhammad, adalah bukan karena
sulit atau tidak sulit. Namun hal ini berkaitan dgnmasalah i'tiqod. Saya pribadi cenderung menggunakansesuatu panggilan yg ada dasar/nash nya yg kuat, yangsesuai dgn pemahaman para sahabat Rasul yg mengetahui
langsung kehidupan beliau. Tentunya hal ini dapat kitaketahui dari riwayat-2 para ahlul hadits.Selamat menjalankan ibadah puasa 1427 HWassalam,Anto--- Ari 
[EMAIL PROTECTED] wrote: maksunya yang ini yang jadi pegangan kang Naufal: ANA SAYYIDUNNAAS YAUMALQIYAAMAH , apakah didalam hadits ini ada perintah Rosul untuk memanggilnya dengan SAYYDUNNAS tersebut. Atau apakah
 ada satu hadits yang meriwayatkan perintah Rosul untuk memanggilnya dengan Sayyidina, atau riwayat yang menyebutkan umatnya memanggil Rosul saw dengan Sayyidina, atau mungkin ada riwayat para sahabat
 yang memanggil Rosul saw dengan Sayyidina?. Yang ada adalah riwayat dimana Rosul melarang sekelompok orang yang memanggilnya dengan sebutan Sayyidina, walaupun dijelaskan oleh
 Habibnya kang Dodi bahwa larangan Rosul saw tersebut hanya karena mereka adalah bukan orang yang beriman. Tapi dalam kaidah ilmu hadits jika tidak ada pertentangan dalam hal larangan ini
 atau dengan kata lain jika saja ada satu hadits yang meriwayatkan Rosul saw membolehkkan seseorang memanggilnya dengan sebutan Sayyidina, maka larangan Rosul saw tersebut diatas tidaklah menjadi
 absolut. Ditambah dengan larangan Rosul terhadap sahabatnya yang memanggilnya dengan sebutan Sayyidina yang dijawab oleh Rosul saw bahwa Sayyid kita adalah Alloh swt.
 Sementara hadtis yang memerintahkan memanggil dengan sebutan sederhana Abdulloh Warosululoh adalah sangat jelas merupakan perintah. Keterangan yang kang Dodi sampaikan mengkaitkan satu hadits
 dengan yang lainnya tanpa ada keterkaitan dengan Perintah Rosulsaw tersebut. Jadi sudah jelas dalam beberapa keterangan yang dihimpun dalam diskusi masalah ini; Perintah Rosul saw dalam hal ini adalah jelas : Aku
 adalah Muhammad Abdullah warosululah Larangan Rosul saw dalam hal ini juga jelas : Sayyid kita adalah Alloh swt Jadi keterangan yang disampaikan oleh Habibnya kang Dodi bertentangan
 dengan apa yang disampaikan Rosul saw. Sayyid kita adalah Alloh, sementara Habibnya kang Dodi berpendapat bahwa Sayyid kita adalah Rosul saw. itu mungkin sekedar menambahkan apa yang mungkin
 terlewatkan oleh kita semua. Salam Abi Rafli At 08:52 AM 9/25/2006, you wrote: benar Kang Ari, memang tidak sulit memanggil Rosul dengan
 menghindari penyebutan sayidina namun bukankah kita juga boleh meyakini memanggil Rosul dengan sayidina dengan landasan hadist yang Mas Dodi kutip? yang jadi masalah adalah karena kita terlalu
 percaya diri bahwa hal yang orang lain lakukan itu pasti salah, coba seandainya kita menghormati mereka yang bersholawat dengan mempergunakan sayidina tentunya masalah tersebut akan selesai bukan?
 sedangkan jika kita tidak menyukainya ya... sudah lupakan saja sayidina.  ada lagi dalam beberapa ceramah di berbagai media banyak ustad kita juga memberikan embel embel baginda, apakah ini
 juga harus kita salahkan dengan anggapan berlebih lebihan?  saya pribadi yang bodoh ini tidaklah menjadikan penggunaan sayidina sebagai kendala dalam bersholawat, lebih baik kita
 bersholawat sesuai keyakinan kita masing masing dan yang terpenting sudah seberapa sering kita bersholawat kepada nabi?  salam mohon maaf jika ada yang tidak berkenan  selamat
 menunaikan ibadah puasa   - Original Message - From: mailto:[EMAIL PROTECTED]Ari To:mailto:
keluarga-islam@yahoogroups.comkeluarga-islam@yahoogroups.com Sent: Monday, Sep 25, 2006 9:25 AM Subject: Re: [keluarga-islam] Re: Maafin ya,
 Tambahan ilmu soal : Sayyidina  Tapi bisa jadi juga penyebutan itu sudah melanggar perintah langsung (direct order) dari Rasul saw. Bukankah sudah jelas bahwa Rosul saw
 memerintahkan umatnya untuk memanggilnya dengan Abdullah warosululloh/ Abduhu warosuluhu. Ini adalah perintah langsung Rosul saw dalam permasalahan memanggil Beliau saw.
  Intinya adalah karena Rosul saw sudah memerintahkan untuk memanggil dengan Abdullah warosululloh/ Abduhu warosuluhu maka laksanakanlah perintahnya. Lalu apa sulitnya untuk menghindari
 penyebutan dengan sayidina, wa maulana, wa habibina, wa bla bla ana, dlsb?, apakah begitu sulitnya?.  Salam Abi Rafli__
Do You Yahoo!?Tired of spam?Yahoo! Mail has the best spam protection aroundhttp://mail.yahoo.comIlmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala kepada 

[keluarga-islam] Re: Maafin ya, Tambahan ilmu soal : Sayyidina

2006-09-24 Terurut Topik wandysulastra
waduh... sampeyan muter2 lagi... :))... Kan sdh pernah dibahas... :))

--- In keluarga-islam@yahoogroups.com, Ananto [EMAIL PROTECTED] 
wrote:

 terus terang, saya kalo memanggil orang2 yg saya cintai akan 
berbeda caranya
 dengan orang yg biasa2 saja...
 1. cara memanggil istri sendiri, berbeda dengan cara memanggil 
istri
 tetangga
 2. cara memanggil ibu kandung, akan lebih indah jika dengan 
panggilan
 tersayang
 3. lantas... bagaimana sampeyan memanggil rosul allah yg paling 
sampeyan
 cintai?
 
 salam,
 ramadhan mabruk
 
 
 On 9/25/06, Anto Sulistianto [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
  Hal mslh pemanggilan sayyidina atau tanpa
  sayyidina kepada nabi Muhammad, adalah bukan karena
  sulit atau tidak sulit. Namun hal ini berkaitan dgn
  masalah i'tiqod. Saya pribadi cenderung menggunakan
  sesuatu panggilan yg ada dasar/nash nya yg kuat, yang
  sesuai dgn pemahaman para sahabat Rasul yg mengetahui
  langsung kehidupan beliau. Tentunya hal ini dapat kita
  ketahui dari riwayat-2 para ahlul hadits.
 
  Selamat menjalankan ibadah puasa 1427 H
 
  Wassalam,
  Anto
-





Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala kepada seluruh 
manusia yang akan bertambah bila terus diamalkan, salah satu pengamalannya 
adalah dengan membagi-bagikan ilmu itu kepada yang membutuhkan. 
Janganlah sombong dengan ilmu yang sedikit, karena jika Allah Subhanahu 
wata'ala berkehendak ilmu itu akan sirna dalam sekejap, beritahulah orang yang 
tidak tahu, tunjukilah orang yang minta petunjuk, amalkanlah ilmu itu sebatas 
yang engkau mampu. 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/keluarga-islam/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/keluarga-islam/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[keluarga-islam] Niat Puasa - Diskusi

2006-09-24 Terurut Topik wandysulastra
Assalamu'alaikum wa Rahmatullahi wa Barakaatuh, 

Jazakallahu khairan atas partisipasi dan respon saudara dalam forum 
ini, 

Sebelum kami menjelaskan lebih lanjut, apa yang saudara sampaikan 
terangkum menjadi 2 permasalahan penting: 
1. Niat puasa apakah cukup sekali dalam sebulan atau harus setiap 
hari? 
2. Apakah niat puasa harus dilafadzkan? 

Menanggapi permasalahan pertama, memang pada dasarnya para Ulama' 
berbeda pendapat dalam masalah niat puasa pada bulan Ramadhan apakah 
cukup sekali dalam sebulan atau mengharuskan setiap hariĀ…? 

Madzhab al-Malikiyah mengatakan bahwa niat puasa Ramadhan cukup 
sekali (pada malam awal bulan Ramadhan) dan ini sudah mewakili. 
Demikian juga puasa kafarat bagi yang melakukan hubungan badan 
dengan istrinya pada siang hari, kafarah akibat membunuh, ataupun 
dhihar. Mereka berdalil dengan hadits yang termaktub dalam al-
Bukhari dan Muslim: Sesungguhnya semua amalan itu hanyalah dengan 
niat, dan bagi setiap orang mendapatkan apa yang telah diniatkan. 

Dan dalam kondisi yang demikian seseorang telah berniat sebulan 
penuh, dan puasa Ramadhan adalah merupakan satu kesatuan yang tidak 
terpisah. 

Jumhur Ulama' mengatakan bahwa setiap hari merupakan ibadah yang 
terpisah yang mengharuskan niat khusus. 

Dari dua pendapat yang ada akan melahirkan konsekwensi, manakala 
terjadi situasi dimana ada seseorang tidur sebelum matahari terbenam 
sampai setelah shubuh, maka menurut pendapat pertama puasanya shah, 
dan menurut pendapat yang kedua puasanya tidak shah, karena dia 
belum berniat sejak malam hari. 

Dan karena itulah pendapat yang pertama nampak lebih kuat. (Lihat 
Taudhihul Ahkam syarah Bulughul Maram,3/143 oleh Syaikh Abdullah bin 
Abdur Rahman al-Bassaam) 
Dan sekiranya setiap hari melakukan niat adalah merupakan jalan 
keluar yang baik insya Allah, hal ini sebagai sikap kehati-hatian. 

Kemudian menanggapi apa yang dilakukan mayoritas kaum Muslimin yang 
mengharuskan melafadzkan niat. Di antara ulama ada yang mengatakan 
sunnah memang tidaklah salah sebagaimana pendapat yang demikian 
dinisbatkan kepada madzhab asy-Syafi'iyah. 

Namun, Wallahu a'lamu bish shawab pendapat yang demikian tidak kuat. 
Kalaulah memang niat adalah rukun puasa atau shalat yang membutuhkan 
lafadz khusus, niscaya Rasulullah mengajarkannya kepada para 
sahabat. Seperti halnya bacaan tasyahud (tahiyyat). Ibnu Mas'ud 
radhiyallah 'anhu berkata: Rasulullah mengajariku tasyahud dan 
tanganku berada di antara kedua tangan beliau, sebagaimana beliau 
mengajariku Surat Al-Qur'an. 

Contoh dalam puasa: Sabda Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam 
Barangsiapa belum berniat untuk berpuasa pada malam hari, maka tidak 
ada puasa baginya. (An-Nasa'i 4/196, Al-Baihaqi 4/202, Ibnu Hazm, 
6/162, shahih). 

Malam hari adalah sejak matahari terbenam sampai terbit fajar, dalam 
tenggang waktu sebelum terbit fajar itulah niat di'azamkan. 
Sedangkan puasa baru dimulai setelah terbit fajar, jelas tidak 
berkumpul dengan niat. 

Jadi niat tersebut bukanlah rukun dari puasa, tetapi syarat puasa. 
Dalam hadits di atas, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam sama 
sekali tidak memerintahkan atau mengerjakan Nawaitu shouma 
ghodin 

Sungguh sangat disayangkan adanya orang yang dihinggapi rasa was-
was. Mereka terlihat sering sekali dalam shalat mengulang-ulang 
takbiratul ihram, bahkan sampai imam telah ruku' pun ia belum 
selesai bertakbiratul ihram. Alasannya, karena niat belum masuk. 
Astaghfirullaah. Sedemikian sulitkah Islam ini? 

Ada juga orang, pada malam Ramadhan telah bermaksud puasa untuk esok 
hari. Bahkan ia bangun dan makan sahur. Tetapi esoknya ia 
membatalkan puasanya, karena ia menganggap puasanya itu tidak sah, 
karena ia lupa, tidak mengucapkan Nawaitu shouma ghodin... pada 
malam hari tadi. Subhanallah. Ini hanya tipu daya yang datangnya 
dari bisikan syetan. 

Apakah sudah seperti ini kondisi shalat dan puasa yang dilakukan 
oleh sebagian Muslimin? Dengan mengidap kadar was-was yang tidak 
pernah tatacaranya dicontohkan oleh Rasulullah Shallallahu 'alaihi 
wa sallam dan para sahabat radhiyallah 'anhuma. 

Sebenarnya pendapat yang mengatakan bahwa shalat atau dalam hal ini 
puasa harus melafadzkan niat dengan lisan muncul dari kesalahan 
Abdullah bin Az-Zibairy dalam memahami ucapan Imam Syafi'i: Jika 
seseorang berniat haji atau umrah maka sudah cukup, walaupun tidak 
dilafadzkan. Berbeda dengan shalat, tidak shah kecuali dengan 
ucapan. Abdullah az-Zubairy mengatakan bahwa Imam as-Syafi'i 
mewajibkan pelafalan niat dalam shalat. 

Imam an-Nawawi berkata: Para shahabat kami berkata, Telah salah 
orang ini (Abdullah az-Zubairy), bukanlah yang dimaksud Imam asy-
Syafi'i dengan ucapan itu niat, tetapi yang dimaksud adalah 
takbir. 

Semua nama yang mencakup perbuatan maupun ucapan yang dicintai dan 
diridhai Allah, baik yang dhahir maupun yang batin, disebut dengan 
ibadah. Jadi, ibadah itu tidak hanya terbatas pada amalan-amalan 
fiqhiyyah saja. Tetapi, mengapa orang yang menyunnahkan 

Re: [keluarga-islam] Re: Maafin ya, Tambahan ilmu soal : Sayyidina

2006-09-24 Terurut Topik Naufal





Kang Ari, jika anda berpendapat bahwa hadist 
dibawah tidak bisa dijadikan pedoman untuk bersholawat dengan mempergunakan 
sayidina karena tidak ada perintah yang jelas silahkan saja dengan kata lain 
yang bersholawat dengan sayidina adalah salah.

saya tidak mau melanjutkan ini, karena sebelumnya 
saya juga telah menyampaikan kepada Mas Dodi dan Kang Wandy untuk happy ending 
masalah sayidina

salam



  - Original Message - 
  From: 
  Ari 
  To: keluarga-islam@yahoogroups.com 
  
  Sent: Monday, Sep 25, 2006 10:26 AM
  Subject: Re: [keluarga-islam] Re: Maafin 
  ya, Tambahan ilmu soal : Sayyidina
  
  
  maksunya yang ini yang jadi pegangan kang Naufal: ANA SAYYIDUNNAAS 
  YAUMALQIYAAMAH , apakah didalam hadits ini ada perintah Rosul untuk 
  memanggilnya dengan SAYYDUNNAS tersebut. Atau apakah ada satu hadits yang 
  meriwayatkan perintah Rosul untuk memanggilnya dengan Sayyidina, atau riwayat 
  yang menyebutkan umatnya memanggil Rosul saw dengan Sayyidina, atau mungkin 
  ada riwayat para sahabat yang memanggil Rosul saw dengan 
  Sayyidina?.Yang ada adalah riwayat dimana Rosul melarang sekelompok 
  orang yang memanggilnya dengan sebutan Sayyidina, walaupun dijelaskan oleh 
  Habibnya kang Dodi bahwa larangan Rosul saw tersebut hanya karena mereka 
  adalah bukan orang yang beriman. Tapi dalam kaidah ilmu hadits jika tidak ada 
  pertentangan dalam hal larangan ini atau dengan kata lain jika saja ada satu 
  hadits yang meriwayatkan Rosul saw membolehkkan seseorang memanggilnya dengan 
  sebutan Sayyidina, maka larangan Rosul saw tersebut diatas tidaklah menjadi 
  absolut. Ditambah dengan larangan Rosul terhadap sahabatnya yang memanggilnya 
  dengan sebutan Sayyidina yang dijawab oleh Rosul saw bahwa Sayyid kita adalah 
  Alloh swt.Sementara hadtis yang memerintahkan memanggil dengan sebutan 
  sederhana Abdulloh Warosululoh adalah sangat jelas merupakan perintah. 
  Keterangan yang kang Dodi sampaikan mengkaitkan satu hadits dengan yang 
  lainnya tanpa ada keterkaitan dengan Perintah Rosul saw tersebut. 
  Jadi sudah jelas dalam beberapa keterangan yang dihimpun dalam diskusi 
  masalah ini;Perintah Rosul saw dalam hal ini adalah jelas : Aku adalah 
  Muhammad Abdullah warosululahLarangan Rosul saw dalam hal ini juga jelas : 
  Sayyid kita adalah Alloh swtJadi keterangan yang disampaikan oleh 
  Habibnya kang Dodi bertentangan dengan apa yang disampaikan Rosul saw. Sayyid 
  kita adalah Alloh, sementara Habibnya kang Dodi berpendapat bahwa Sayyid kita 
  adalah Rosul saw.itu mungkin sekedar menambahkan apa yang mungkin 
  terlewatkan oleh kita semua.SalamAbi RafliAt 08:52 
  AM 9/25/2006, you wrote:
  benar Kang Ari, 
memang tidak sulit memanggil Rosul dengan menghindari penyebutan sayidina 
namun bukankah kita juga boleh meyakini memanggil Rosul dengan sayidina 
dengan landasan hadist yang Mas Dodi kutip?yang jadi masalah adalah 
karena kita terlalu percaya diri bahwa hal yang orang lain lakukan itu pasti 
salah, coba seandainya kita menghormati mereka yang bersholawat dengan 
mempergunakan sayidina tentunya masalah tersebut akan selesai bukan? 
sedangkan jika kita tidak menyukainya ya... sudah lupakan saja 
"sayidina".ada lagi dalam beberapa ceramah 
di berbagai media banyak ustad kita juga memberikan embel embel "baginda", 
apakah ini juga harus kita salahkan dengan anggapan berlebih 
lebihan?saya pribadi yang bodoh ini 
tidaklah menjadikan penggunaan sayidina sebagai kendala dalam bersholawat, 
lebih baik kita bersholawat sesuai keyakinan kita masing masing dan yang 
terpenting sudah seberapa sering kita bersholawat kepada 
nabi?salammohon maaf jika ada yang 
tidak berkenan  selamat menunaikan ibadah 
puasa

  - Original Message - 
  From: Ari 
  To: keluarga-islam@yahoogroups.com 
  
  Sent: Monday, Sep 25, 2006 9:25 AM
  Subject: Re: [keluarga-islam] Re: Maafin ya, Tambahan ilmu soal : 
  Sayyidina
  Tapi bisa jadi juga penyebutan itu sudah melanggar perintah langsung 
  
  (direct order) dari Rasul saw. Bukankah sudah jelas bahwa Rosul saw 
  
  memerintahkan umatnya untuk memanggilnya dengan Abdullah 
  warosululloh/ Abduhu warosuluhu. Ini adalah perintah langsung Rosul 
  
  saw dalam permasalahan memanggil Beliau saw.
  Intinya adalah karena Rosul saw sudah memerintahkan untuk memanggil 
  
  dengan Abdullah warosululloh/ Abduhu warosuluhu maka laksanakanlah 

  perintahnya. Lalu apa sulitnya untuk menghindari penyebutan dengan 

  sayidina, wa maulana, wa habibina, wa bla bla ana, dlsb?, apakah 
  begitu sulitnya?.
  Salam
  Abi Rafli 
  
__._,_.___





Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala kepada seluruh manusia yang akan bertambah bila terus diamalkan, salah satu pengamalannya adalah dengan membagi-bagikan ilmu itu kepada yang membutuhkan. 
Janganlah sombong dengan ilmu 

[keluarga-islam] MENYAMBUT RAMADHAN

2006-09-24 Terurut Topik Ridwan
MENYAMBUT RAMADHAN

Oleh : Hasan Husen Assagaf

TIDAK terasa bulan yang penuh rahmat hadir lagi bersama-sama kita. Aneka
ragam dalam menyambutnya. Semuanya bisa diterima dan dibenarkan, tapi yang
paling pas dijadikan teladan dalam menyambut dan mengisi bulan Ramadhon
adalah Rasulallah saw, para sahabatnya dan salafus sholih. Dalam menyabut
bulan yang penuh pengampunan ini, Rasulallah saw suatu hari di akhir bulan
Sya'ban bersabda:

Wahai semua manusia, telah datang kepadamu bulan yang agug, penuh
keberkahan, didalamnya terdapat satu malam yang lebih baik dari seribu
bulan. Diwajibkan padanya puasa dan dianjurkan untuk menghidupkan
malam-malamya. Siapa yang mengerjakan satu kebaikan (sunah) pada bulan ini,
seolah-olah ia mengerjakan satu kewajiban dibulan-bulan lain. Siapa yang
mengerjakan ibadah wajib seakan-akan mengerjakan tujuh puluh kali kewajiban
di bulan-bulan lain  (Sahih Muslim dari Salman).

Terdengar lagi sambutan Marhaban ya Ramadhan. Dalam bahasa Arab, marhaban
berasal dari kata rahb yang artinya luas,lebar dan lapang. Kaya ada tamu
penting mau datang, tentu saja kita siapkan tempat yang luas, lebar, bagus
dan lapang agar tamu itu betah dan senang tinggal di rumah kita, karena kita
juga senang dengan kedatangannya. Itu artinya kita harus meluaskan hati dan
melapangkan dada dalam menyambut bulan Ramadhan sehingga ibadah dan kegiatan
Ramadhan yang kelihatannya berat bagi kita akan terasa enteng.

Coba bayangkan, mendekati bulan Ramadhan saja kita sudah diminta untuk
menyambutnya dengan suka cita, dengan gembira dan semangat, karena ada
sesuatu atau oleh-oleh yang diharapkan dari tamu yang datang itu.
oleh-olehnya yaitu surga. Kalau menyambut bulan puasa dengan gembira
merupakan satu tanda masuk surga, apalagi mengerjakan ibadah di bulan ini
dengan baik.

Tapi tunggu dulu. Sebab banyak orang yang kalo sudah habis bulan ramadhan
habis pula tugasnya dan habis semua ibadah dan kegiatan lainya yang telah
dilakukan selama sebulan. Kalau ingin mengetahui ibadah dan amal kita makbul
atau diterima Allah di bulan Ramadhan dan kita telah mendapatkan sertifikat
masuk surga kita harus buktikan lebih dahulu keberhasilan dan kesuksesan
ibadah tersebut dengan meningkatkan amal soleh di bulan bulan yang lain.

Mestinya, setelah lewat Ramadhan, kita tidak lagi melakukan ma'siat dan
dosa-dosa, apalagi secara harfiah Ramadh artinya dalam bahasa Arab membakar,
yakni membakar dosa. Kalo dosa itu diibaratkan kaya pohon singkong, maka
kalo sudah dibakar, pohon singkong itu mati dan tidak mungkin bisa tumbuh
lagi. Begitu pula ma'siat dan dosa-dosa di bulan Ramadhan dibakar hangus,
seharusnya tidak boleh ma'siat dan dosa-dosa dilakukan lagi dibulan bulan
yang lain. Nah.. kalo ma'siat dan dosa-dosa itu masih juga dikerjakan dan
diperbuat di bulan-bulan yang lain setelah Ramadhan berlalu, ini sama saja
dengan pohon singkong bukan dibakar tapi ditebang. Pohon singkong kalo
ditebang dia akan tumbuh lagi, bahkan bukan satu cabang yang tumbuh tapi
bercabang cabang. Begitu kan?

Waktu puasa, kita diajarin jujur tidak boleh curang, sehingga kita tidak
berani makan atau minum meskipun tidak ada orang yang lihat. Itu kita
lakukan melulu untuk Allah dan karena Allah. Kita betul belul yakin Allah
mengetahui perbuatan kita, makanya kita dalam puasa selalu mengawasi diri
kita dan selalu bersifat jujur kepada Allah dan diri kita sendiri. Inilah
kejujuran yang sesungguhnya. Karna itu, setelah habis bulan puasa harus
mampu menjadi orang-orang yang selalu berlaku jujur, baik jujur dalam
perkataan, dalam tindakan , dan kelakuan bahkan dalam mu'amalat sesama
manusia pula harus jujur. Ini namanya hikmah yang bisa diambil dari puasa.

Puasa bukan hanya menahan lapar dan haus, tapi kita harus bisa pula
mengambil hikmah dari lapar dan haus itu, yaitu kita harus memiliki jiwa
solider kepada mereka yang menderita dan kesusahan dan harus mempunyai rasa
iba kepada fakir miskin dan anak anak yatim. Yaitu dengan memberi sebagian
kecil dari harta kita (zakat mal atau zakat fitr) kepada mereka. Dan rasa
solider ini bukan hanya nongol di bulan puasa, tapi kita harus selalu
menjadi manusia yang solider dan mencintai sesama muslim kapan waktu saja.

Yang lebih penting dari itu, Ramadhan merupakan waktu paling tepat untuk
melatih diri atau merobah akhlak buruk (penyakit) yang sudah berkarat dan
mendarah daging di diri kita. Merobah akhlak buruk susahnya bukan main,
apalagi kalo akhlak jelek itu sudah mengakar dan sudah tidak terkontrol.
Pada saat itu akhlak jelek itu bukan lagi merupakan cacat , tapi ini sungguh
sungguh telah menjadi mala petaka dan mushibah.

Setiap orang pasti memiliki segudang akhlak jelek dari mulai maki-maki,
bohong, certain orang, sombong, nipu, maling, apalagi koropsi yang sudah
jadi budaya kita dll sampai ke usil, nyindir, mau tahu urusan orang, fudhul,
suu' dhon (buruk sangka), ghurur (berbangga diri) dll.

Di bulan suci ini merupakan kesempatan yang paling tepat dan bagus untuk
merobah akhlak jelek itu. Dan Ramadhan merupakan