[keluarga-islam] FIQIH : Bacaan NIAT sblm SHOLAT
[[ DITULIS SEBELUM RAMADHAN- 31/08/06 ]]* *) email sender Abah : Bacaan niat sholat - 2006/08/30 13:46 Assalamu'alaikum warahmatullah wabarakaatuhSalam dan sholawat atas junjungan Nabi Muhammad SAW berserta keluarga, para sahabat dan para garis keturunan Nabi SAW.Ahlan Habib? semoga Habib Mundzir dan Guru Al- Habib Umar bin Hafidz selalu dalam lindungan keadaan sehat dan panjang umur dari Allah.Sebelumnya saya sampaikan terima kasih saya kepada Habib yg tanpa lelah selalu memberikan cucuran kasih sayang dan ilmunya melalui media ini kepada kami yg fakir ilmu.Habib yg saya cintai, akhir akhir ini ada sebuah risalah BID'AH baru yang muncul dari sebuah diskusi atau taqlim yg muncul di suatu daerah dan di media maya.Yang mana isi dari diskusi tersebut adalah perihal perlu tidaknya NIAT SHOLAT dengan bacaan niat USHOLI FARDHOL. . . atau USHOLI SUNNATAN dalam sholat fardhu atau sholat sunnah.Adapun hal ini salah seorang temen saya hadir dalam diskusi ini di masjid deket rumahnya (di Surabaya) dan kebetulan saya sendiri membaca di sebuah milis (maling list).Adapun dai dari acara taklim yg membawa risalah di atas mengkategorikan niat bacaan tersebut adalah BID'AH dan tak ada dasarnya dari Rasulullah SAW.Padahal buku bacaan keagamaan (panduan sholat) selalu menulis niat SHOLAT dgn awal USHOLI FARDHOL / USHOLI SUNNATAN .1. Yang ingin saya tanyakan bagaimana menurut pandangan habib soal hal ini dan bagaimana menyikapinya.2. Bagaimanakah bacaan niat sholat Rasulullah dan para sahabat ? adakah petunjuknya.Saya menyayangkan bbrp kelompok orang yg membwa suatu risalah tanpa dasar kecukupan ilmu kuat dan dapat membawa pertentangan di kalangan umat yg awam.Semoga saja masalah ini tidak berkembang dan menjadi polemik di masyarakat awam.Melalui forum ini sudi kiranya habib dapat memberikan pencerahan untuk kami supaya kami.Akhir kalam Wassalamu'alaikum wrwb.Abah [[ Administrator telah menonaktifkan hak akses tulis untuk publik. ]] munzir : Re:Bacaan niat sholat - 2006/08/31 03:52 saudaraku yg kumuliakan, dalam Bab Ibadaat (ilmu ibadah berupa shalat, zakat,puasa, haji, wudhu dll), dan Bab Mu'amalat (Jual Beli, riba, jaminan, penyewaan dll), dan Munakaahaat (Nikah, talak, dll) dan Jinayat (bab pidana, diat, dll) kita tidak bisa mencari hadits hadits sendiri., karena itu sudah baku dari Imam Imam Madzhab kita, mereka itu adalah Mengungguli para Muhadits, Imam Ahmad bin Hanbal (Imam Hambali) ia hafal 1 juta hadits dengan sanad dan hukum matannya, dan ia adalah murid Imam Syafii, maka adakah kita meragukan Fatwa Imam Imam ini?, mereka telah mendahului kita dalam mencari hadits hadits shahih, mereka telah mendahului kita mencari riwayat yg benar dan menyingkirkan yg batil, kita tak lagi perlu memasaknya karena mereka telah menghidangkan untuk kita.Imam Syafii hidup jauh sebelum Imam Bukhari dan beberapa Muhaddits besar lainya, Imam Bukhari Lahir 30 tahun setelah kelahiran Imam Ahmad bin Hanbal, maka mereka belum mengklasifikasikan hadits hadits Bukhari, Muslim atau lainnya.dan Madzhab Syafii pun ditelaah ulang oleh berpuluh puluh Muhadditsin lainnya, seperti Imam Nawawi, Imam Rafii, Imam Ibn Hajar Alhaitsamiy, yg kesemuanya bermadzhab syafii, tentunya merekapun akan protes kalau Syafii membuat kesalahan.perlu kita ketahui bahwa Imam Ahmad bin Hanbal yg hafal 1 juta hadits ini ia hanya mampu mencatatkan sekitar 27.ribu hadits dalam Musnadnya (Musnad Ahmad), karena dimasanya hanya ada tulisan tangan, maka ia tak sempat menuliskan 1 juta hadits itu, ada yg mengatakan bahwa kitabnya sudah dimusnahkan oleh musuh musuh islam, maka kemanakah hadits yg 973 ribu sisanya itu?, (1 juta hadits, yg ada kini hanya 27 ribu) , sirna dimakan zaman..demikian pula Imam Syafii, yg juga tak punya waktu banyak untuk menulis hadits yg ia hafal secara keseluruhannya.. lalu?yah.. mereka masih menyisakan madzhabnya, murid muridnya menulis madzhab beliau.Imam Syafii berijtihad mewajibkan Lafadz niat dalam shalat, karena imam Syafii banyak menemukan ummat ini tak mendahului dengan niat, dan langsung masuk dalam shalat, sedangkan niatnya masih ragu apakah shalat sunnat atau fardhu, dhuhur atau asar, maka Imam Syafii ber Ijtihad dengan Istinbath Hadits Niat, untuk mewajibkan lafadz niat dalam takbiratul ihram.menurut Madzhab Imam Syafii dalam niat itu bila shalat fardhu maka diwajibkan 3 hal : Alqashd (Ushalli/aku niat shalat) lalu Fardhiyyah (Fardhu) dan yg terakhir adalah Ta'yiin(dhuhur,asar maghrib dll). maka bila saya shalat dhuhur misalnya, maka yg wajib adalah "Ushalli fardhuddhuhur ". selain itu adalah sunnah, dan untuk shalat sunnah maka hanya yg pertama dan ketiga yaotu Alqashd dan Ta'yiin (misalnya shalat sunnah wudhu maka ucapannya Ushalli sunnatulwudhu).Imam Nawawi, Imam Ibn Hajar dan ratusan Imam Imam muhaddits lainnya tdk menentangnya bahkan mengikutinya, tak satupun yg mengatakannnya bid'ah munkarah.orang orang itu yg membid'ahkannya adalah orang orang berilmu dangkal, mereka tak mengerti mana
[keluarga-islam] File - MENGATUR PENERIMAAN POSTING.txt
MENGATUR PENERIMAAN POSTING === Untuk mengatur penerimaan mail pada mailbox anda, ada 3 cara : 1. Setiap kali anda bergabung ke milist keluarga-islam, default penerimaan posting adalah individual mail oleh karena itu Untuk member yang hendak merubah penerimaan mail menjadi No Mail/Web Only bisa mengirim e-mail kosong ke : [EMAIL PROTECTED] , dimana member tersebut tidak akan lagi menerima kiriman posting ke mailboxnya tapi bisa tetap membaca , mengirim , ataupun mereply mail melalui alamat web http://groups.yahoo.com/group/keluarga-islam/messages 2. Untuk member yang hendak merubah penerimaaan mailbox menjadi e-mail digest dapat mengirim e-mail kosong ke [EMAIL PROTECTED] , dimana member tersebut hanya akan menerima kumpulan posting dalam satu hari hanya dalam 1 (satu) e-mail saja. 3. Untuk member yang hendak merubah kembali modus penerimaan mail seperti pada bagian 1 dan 2 diatas menjadi penerimaan normal maka bisa mengirim e-mail kosong ke [EMAIL PROTECTED] Wassalam, [EMAIL PROTECTED] Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala kepada seluruh manusia yang akan bertambah bila terus diamalkan, salah satu pengamalannya adalah dengan membagi-bagikan ilmu itu kepada yang membutuhkan. Janganlah sombong dengan ilmu yang sedikit, karena jika Allah Subhanahu wata'ala berkehendak ilmu itu akan sirna dalam sekejap, beritahulah orang yang tidak tahu, tunjukilah orang yang minta petunjuk, amalkanlah ilmu itu sebatas yang engkau mampu. Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/keluarga-islam/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/keluarga-islam/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[keluarga-islam] File - NETIKET MILIS KELUARGA-ISLAM (KI)
NETIKET MILIS KELUARGA-ISLAM (KI) Berikut ini adalah beberapa peraturan milis yang dibuat sendiri oleh tim moderator keluarga_islam,adapun apabila ada kesamaan dengan peraturan milis lain maka itu bukanlah kesengajaan 1.Dalam memposting artikel ke dalam Milis ini tidak dimoderatori jadi semua orang/anggota bisa bebas untuk memposting dan mengirim artikel dan e-mail ke dalam groups. 2. Topik diskusi hanya seputar ISLAM saja. Tidak dibenarkan mendiskusikan [AGAMA LAIN] apalagi menghujat dan mendiskreditkan dengan harapan diskusi berjalan sehat dan sesuai dengan tujuan milis ini dibentuk. 3. Tidak ada PROMOSI dalam bentuk apapun atau iklan dalam bentuk apapun ke dalam milist,baik berupa header atau footer, bila memang ada maka moderator akan mengingatkan lewat jalur pribadi dan bila masih juga maka moderator berhak langsung BAN atas kesepakatan tim moderator 4. Pada saat me-reply suatu e-mail, LUANGKAN WAKTU anda untuk MENG- EDIT PESAN SEBELUMNYA, sehingga hanya pesan-pesan yg berkaitan dengan tanggapan anda saja yang dimuat. Dengan demikian isi pesan anda tidak bertumpuk-tumpuk dan menjadi enak untuk dibaca. 5. Postingan yang bersifat debat pribadi tidak diperbolehkan didalam milist umum atau diposting ke milist,kecuali atas persetujuan dari anggota milist mayoritas 6. Subject dan isi pesan usahakan berkaitan dan gantilah subject apabila memang isi pesan telah berubah 7. Tidak ada makian,penghinaan,kata-kata yang meyakitkan hati dan ditujukan kepada kejelekan individu dengan harapan bahwa milist ini untuk kenyamanan kita bersama (kata makian berupa HURUF BESAR semua dalam satu kalimat 8. Subscribe dan unsubscribe adalah tanggung jawab masing-masing anggota milist, jadi kalau memang akan keluar harap jangan meminta kepada tim moderator untuk berhenti, dan kepada semua anggota baru diwajibkan memperkenalkan diri, karena milist adalah bentuk lain dari suatu komunitas masyarakat sehingga tali silaturahmi tetap harus dijaga 9. Cross posting adalah tidak diperbolehkan dalam milist ini dan kalau anda ingin memposting dari milis lain silahkan menghapus subjectnya prefix terlebih dahulu dan menyimpan milis lain dalam mode hiden atau juga Bcc 10. Apabila diperlukan maka milist ini adalah eksklusifitas dari para penganut ajaran islam saja dan tidak memperbolehkan untuk ajaran agama lain 11. Pelencengan akidah dalam bentuk tulisan dan juga yang bersifat provokasi akan mendapat teguran dan kemungkinan terhadap moderasi dari anggota bersangkutan dan selanjutnya apabila dianggap dapat mengganggu komunitas akan dilakukan BAN atas kesepakatan tim moderator 12. Pelanggaran terhadap segala ketentuan diatas akan dapat menyebabkan keanggotaan dapat tercabut tanpa adanya pemberitahuan terlebih dahulu kepada member yang bersangkutan, 13. Uplod dan download file bisa menghubungi moderator milis 14. Apabila ada permintaan untuk melakukan POOL bisa menghubungi owner dari group atau melalui moderator group 14. Peraturan tambahan akan dimasukan apabila dirasa perlu Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala kepada seluruh manusia yang akan bertambah bila terus diamalkan, salah satu pengamalannya adalah dengan membagi-bagikan ilmu itu kepada yang membutuhkan. Janganlah sombong dengan ilmu yang sedikit, karena jika Allah Subhanahu wata'ala berkehendak ilmu itu akan sirna dalam sekejap, beritahulah orang yang tidak tahu, tunjukilah orang yang minta petunjuk, amalkanlah ilmu itu sebatas yang engkau mampu. Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/keluarga-islam/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/keluarga-islam/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[keluarga-islam] File - MENGATASI E-MAIL BOUNCING.txt
MENGATASI E-MAIL BOUNCING - Pada saat tertentu terkadang server e-mail kita bermasalah sehingga menyebabkan e-mail anda menjadi bouncing , dan apabila e-mail bouncing maka e-mail tersebut akan dimasukkan kotak oleh YahooGroups sehingga pada saat tersebut tidak bisa menerima maupun mengirim e-mail-email dari mail box maupun web YahooGroups. Untuk mengatasinya ada 2 cara : 1. Bila anda memiliki Yahoo ID atau email [EMAIL PROTECTED] masuk ke Yahoo ID anda lalu klik ke bagian My Groups , bila e-mail anda bouncing pada bagian atas akan ditemukan kotak berwarna kuning yang berisikan warning/pemberitahuan mengenai status e-mail anda. Klik pada bagian yang tersedia maka anda akan di unbounce dan bisa aktif lagi. 2. Bila anda tidak memiliki Yahoo ID : a. kirimkan e-mail kosong tanpa isi ke : [EMAIL PROTECTED] b. Beberapa saat kemudian anda akan menerima e-mail konfirmasi dari YahooGroups yang memberitahukan bahwa anda sudah melakukan unsubscribe, diperintahkan untuk mereply e-mail tersebut bila anda benar-benar berniat unsubscribe, maka replylah email tersebut tanpa menuliskan apapun. c. Setelah proses unsubscribe selesai, tahapan selanjutnya anda subsribe kembali ke milist Keluarga Islam dengan cara mengirimkan email kosong tanpa isi ke: [EMAIL PROTECTED] d. Beberapa saat kemudian anda akan menerima e-mail konfirmasi dari YahooGroups yang memberitahukan bahwa anda sudah melakukan subscribe, diperintahkan untuk mereply e-mail tersebut bila anda benar-benar berniat subscribe, maka replylah email tersebut tanpa menuliskan apapun. Dengan demikian e-mail anda sudah normal kembali dan anda sudah dapat menerima maupun mengirim e-mail-email dari Outlook express. wassalam, [EMAIL PROTECTED] Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala kepada seluruh manusia yang akan bertambah bila terus diamalkan, salah satu pengamalannya adalah dengan membagi-bagikan ilmu itu kepada yang membutuhkan. Janganlah sombong dengan ilmu yang sedikit, karena jika Allah Subhanahu wata'ala berkehendak ilmu itu akan sirna dalam sekejap, beritahulah orang yang tidak tahu, tunjukilah orang yang minta petunjuk, amalkanlah ilmu itu sebatas yang engkau mampu. Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/keluarga-islam/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/keluarga-islam/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [keluarga-islam] Re: Maafin ya, Tambahan ilmu soal : Sayyidina
benar Kang Ari, memang tidak sulit memanggil Rosul dengan menghindari penyebutan sayidina namun bukankah kita juga boleh meyakinimemanggil Rosul dengan sayidina dengan landasan hadist yang Mas Dodi kutip? yang jadi masalah adalah karena kita terlalu percaya diri bahwa hal yang orang lain lakukan itu pasti salah, coba seandainya kita menghormati mereka yang bersholawat dengan mempergunakan sayidina tentunya masalah tersebut akan selesai bukan? sedangkan jika kita tidak menyukainya ya... sudah lupakan saja "sayidina". ada lagi dalam beberapa ceramah di berbagai media banyak ustad kita juga memberikan embel embel "baginda", apakah ini juga harus kita salahkan dengan anggapan berlebih lebihan? saya pribadi yang bodoh ini tidaklah menjadikan penggunaan sayidina sebagai kendala dalam bersholawat, lebih baik kita bersholawat sesuai keyakinan kita masing masing dan yang terpenting sudah seberapasering kita bersholawat kepada nabi? salam mohon maaf jika ada yang tidak berkenan selamat menunaikan ibadah puasa - Original Message - From: Ari To: keluarga-islam@yahoogroups.com Sent: Monday, Sep 25, 2006 9:25 AM Subject: Re: [keluarga-islam] Re: Maafin ya, Tambahan ilmu soal : Sayyidina Tapi bisa jadi juga penyebutan itu sudah melanggar perintah langsung (direct order) dari Rasul saw. Bukankah sudah jelas bahwa Rosul saw memerintahkan umatnya untuk memanggilnya dengan Abdullah warosululloh/ Abduhu warosuluhu. Ini adalah perintah langsung Rosul saw dalam permasalahan memanggil Beliau saw.Intinya adalah karena Rosul saw sudah memerintahkan untuk memanggil dengan Abdullah warosululloh/ Abduhu warosuluhu maka laksanakanlah perintahnya. Lalu apa sulitnya untuk menghindari penyebutan dengan sayidina, wa maulana, wa habibina, wa bla bla ana, dlsb?, apakah begitu sulitnya?.SalamAbi RafliAt 10:47 AM 9/23/2006, you wrote:yang penting jangan saling menyalahkan...jangan saling meng-klaim bahwa gw yg paling benar, selain ge fin-nar...karena bisa jadi...yg pake sayyidina masuk nerakayg ga pake sayyidina masuk surgaatau sebaliknya...yg pake sayyidina masuk surgayg ga pake sayyidina masuk nerakajangan mengklaim bahwa surga hanya kapling buat kelompok ane...kita amalkan yg sudah kita yakini... gitu aja kok refot...wallahu a'lam bi showaborang awam ga bisa jawab... __._,_.___ Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala kepada seluruh manusia yang akan bertambah bila terus diamalkan, salah satu pengamalannya adalah dengan membagi-bagikan ilmu itu kepada yang membutuhkan. Janganlah sombong dengan ilmu yang sedikit, karena jika Allah Subhanahu wata'ala berkehendak ilmu itu akan sirna dalam sekejap, beritahulah orang yang tidak tahu, tunjukilah orang yang minta petunjuk, amalkanlah ilmu itu sebatas yang engkau mampu. SPONSORED LINKS Single family home Family home finance Family home Family home mortgage Family home business Your email settings: Individual Email|Traditional Change settings via the Web (Yahoo! ID required) Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch to Fully Featured Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe __,_._,___
[keluarga-islam] Sukarno File, Buku karya Antonie C.A Dake
Baru saja baca full sebuah buku karya seorang pemerhati dan juga peneliti masalah perpolitikan di Indonesia yang berkebangsaan Belanda. Judulnya: Sukarno File - Kronologi Sebuah Keruntuhan. Sekedar untuk sharing saja, buku ini menguak banyak fakta yang sebelumnya terselubung dalam sejarah Indonesia pada bulan ini tahun 1965-1967. Kejadian yang disebut dengan Gerakan 30 September (oleh pemerintah ditambah dengan PKI dibelakangnya, yang memang terlibat saat itu). G30S/PKI, dalam buku ini di urai secara rinci dan akurat dengan disertai bukti bukti maupun saksi yang memperkuat keterangan penulis didalamnya. Initinya adalah bahwa Sukarno sendiri lah yang menjadi perancang, pengomplot dan mengetahui secara detil Coup D'eta yang dilancarkan oleh Komandan Cakrabirawa saat itu. Pemicunya adalah ide pembentukan Angkatan Kelima yang disodorkan oleh menlu China saat kunjungan Sukarno ke Beijing di tahun 1965, juga ide Sukarno untuk me-nasakomisasikan Indonesia. Hal ini ditentang secara keras oleh para petinggi AD saat itu jenderal A. Yani dan Jenderal Nasution. Pertentangan ini semakin meruncing dan digembosi oleh PKI saat itu Aidit dan konco konconya. Aidit menghembuskan fitnah yang menyebutkan adanya sebuah Dewan Jenderal yang tidak loyal kepada Sukarno dan merencanakan sebuah Kudeta. Sukarno saat itu memakan bulat bulat isu akan adanya Dewan Jenderal tersebut. Dalam beberapa kesempatan terjadilah kristalisasi dalam pertentangan antara kedua kubu yaitu kubu Sukarno (Sukarno sendiri, Kelompok Letkol Untung dan Aidit PKI) dan Kubu Angkatan Darat. Sukarno yang memang sudah sangat yakin dengan adalnya rencana Kudeta oleh Dewan Jenderal kemudian bersama kelompoknya menyusun Kudeta Balasan untuk mendahului para Dewan Jenderal tersebut. Terjadilah pada 30 September 1965, sepasukan tentara menculik dan membunuh mereka yang dianggap anggota Dewan Jenderal. Namun salah satu jenderal berhasil kabur yaitu Jenderal Nasution. Muncul pulalah seorang letjen Suharto yang saat itu menjabat Panglima Kostrad. Dengan kemampuan taktis dan kepintaranya dalam menyusun strategi, Suharto tampil secara gemilang dalam menggagalkan kudeta tersebut. Namun buku setebal 600 halaman ini belum bisa memenuhi keingintahuan saya dalam kaitanya dengan keterlibatan CIA dalam kudeta tersebut. Dalam buku tersebut Dake sama sekali tidak bisa menemukan data ataupun fakta mengenai keterlibatan CIA dalam kudeta. Padahal, dilihat dari kecermatan dan kerumitan kejadian ini, sangat kecil kemungkinannya seorang Suharto bisa dengan gilang gemilang memenangi kudeta dan muncul sebagai pahlawan dan juru kunci keberhasilan Indonesia dalam menghadapi Komunisme. Padahal saat itu PKI merupakan partai komunis terbesar se Asia, mendapatkan dukungan dari Beijing dan Moskow. Well, begitulah, memang banyak sekali distorsi dalam sejarah dan setiap penemuan baru dan penelitian kearah menguak sejarah akan selalu dihargai. Buku ini sekali lagi memperlihatkan bahwa sejarah memang bisa dipelintir dan diarahkan untuk kepentingan penguasa. Salam Abi rafli Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala kepada seluruh manusia yang akan bertambah bila terus diamalkan, salah satu pengamalannya adalah dengan membagi-bagikan ilmu itu kepada yang membutuhkan. Janganlah sombong dengan ilmu yang sedikit, karena jika Allah Subhanahu wata'ala berkehendak ilmu itu akan sirna dalam sekejap, beritahulah orang yang tidak tahu, tunjukilah orang yang minta petunjuk, amalkanlah ilmu itu sebatas yang engkau mampu. Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/keluarga-islam/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/keluarga-islam/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [keluarga-islam] 10 Prinsip Islam
assalamualaikum wr.wb. salam kenal, kurang lebih 1 tahun saya cobabelajardan memahamiislam, ternyata masih banyak yang saya tidakketahui tentang islam. dan terus terang saya merinding membaca "10 prinsip islam",mungkin sajasaya belum islam. kepada bapak/mas yang mem-posting (bang anut ?) ini, kiranya bisa memberikanarahan selanjutnya. saya jadi bingung...harus melangkah kemana!! sebelumnya terima kasih. wassalamualaikum wr.wb. mono-bandung ===banganut [EMAIL PROTECTED] wrote:Prinsip PertamaIslam adalah satu-satunya sistem hidup yang dibebankan pada seluruh ummat manusia, di barat atau di timur, di utara atau di selatan, berkulit kuning, merah, putih atau hitam. Allah swt telah mengumumkan bahwa Dia tidak akan menerima sistem hidup (ad-Dien) selain Islam dengan firman-Nya: Sesungguhnya dien (sistem hidup) yang diridhai di sisi Allah ialah Islam. (Qs.Ali Imran:19) "Barangsiapa yang mencari dien (sistem hidup) selain Islam, maka sekali-kali tidak akan diterima (dien itu) darinya." (Qs.Ali Imran:85) Yang dimaksud dengan Islam adalah risalah yang diturunkan Allah swt melalui Nabi Muhammad saw. Risalah ini merupakan penutup seluruh risalah Allah swt, dan demikian risalah atau agama yang diturunkan Allah sebelumnya melalui para Nabi-Nya yang terdahulu tidak berlaku lagi. Karena itu seluruh manusia diwajibkan untuk memeluk Islam sampai Hari Kiamat. Barangsiapa yang tidak mengimani Islam, sedangkan seruan Islam telah sampai kepadanya, maka ia dianggap sebagai ahli neraka. Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, tidak mendengar seseorang tentangku dari ummat ini, apakah ia Yahudi atau Nasrani, kemudian ia tidak beriman dengan apa yang diutus kepadaku melainkan ia akan tergolong dari ahli neraka. (HR.Muslim) Prinsip KeduaIslam adalah satu-satunya jawaban yang benar dan bersih terhadap semua persoalan manusia. Ia mencakup seluruh aspek kehidupan manusia yang meliputi keyakinan, ibadat, syari'at dan syi'ar-syi'ar. Islam merupakan neraca dan satu-satunya tolok ukur untuk semua sisi kehidupan manusia. Dari Islamlah terefleksinya petunjuk yang benar dan lurus serta selamat dalam segala hal. Dan Kami turunkan kepadamu (Muhammad) Kitab (al-Qur'an) untuk menjelaskan segala sesuatu dan petunjuk serta rahmat dan kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri. (Qs.an-Nahl:89) Al-Qur'an menerangkan segala persoalan, apakah melalui nash-nashnya atau melalui kesimpulan-kesimpulan yang tepat tentang nash-nash tersebut berdasarkan hadits, qiyas, ijma' ulama, istihsan, istishab, istislah, 'urf, hukum-hukum yang diakui oleh akal, syara' atau hukum adat menurut batas-batas yang dibenarkan oleh nash tersebut. Prinsip Ketiga Bila seseorang masuk Islam, berarti ia telah menyerah secara mutlak kepada Allah swt dalam semua persoalan yang mencakup semua aspek kehidupan, termasuk yang berhubungan dengan jiwa, akal, hati, ruh, perasaan, emosi, perbuatan, pemikiran, kepercayaan dan peribadatan. Termasuk dalam hal konstitusi dan undang-undang kehakiman. Di samping itu Islam berarti penolakan total terhadap seluruh bentuk penyekutuan dengan selain Allah. Allah swt berfirman: Barangsiapa yang ingkar kepada thaghut dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus (Qs.al-Baqarah:256) Prinsip Keempat Dalam Islam pemikiran eksperimental merupakan salah satu fenomena proses pembentukan pribadi Muslim atau karakteristik Islam. Oleh karena itu segala sesuatu yang telah dicapai oleh akal yang sehat dan melalui proses percobaan adalah sesuatu yang dapat diterima dari sudut pandangan Islam dan diberi jaminan kepercayaan terhadap kesahannya. Rasulullah pernah bersabda: Hikmah (ilmu pengetahuan) itu merupakan hak orang Mu'min. Maka di mana saja ia jumpai, ia lebih berhak terhadapnya. Namun jika pemikiran-pemikiran eksperimental itu sudah tidak murni lagi, telah diwarnai oleh sistem hidup yang tidak Islami, maka kita berkewajiban untuk membersihkannya terlebih dahulu, dan mewarnainya dengan nilai-nilai Islam yang bersih, sebelum kita menggunakannya. Prinsip Kelima Islam adalah satu sistem yang sempurna dan lengkap, karena ia mencakup seluruh sistem politik, sosial, ekonomi dan moral. Oleh karena itu mengabaikan atau melupakan sebagian dari sistem Islam berarti menghalangi perjalanan seluruh sistem itu sendiri. Begitu juga menegakkan politik yang tidak berdasarkan pada pilar-pilar Islam merupakan satu kendala dan sekaligus tantangan terhadap Islam. Seluruh sektor kehidupan kaum Muslimin harus selalu berlandaskan pada nilai-nilai dan syari'at Islam, ekonominya, politiknya, sosialnya, pendidikannya, militernya dan sektor-sektor lainnya. Tidak dibenarkan melaksanakan Islam secara parsial (tentunya selama kondisi dan kemampuan memungkinkannya). Apakah patut kamu beriman kepada sebagian al-Kitab (Taurat) dan ingkar terhadap sebagian yang lain? Maka tidak ada balasan bagi yang berbuat demikian dari kamu, kecuali kenistaan dalam kehidupan
[keluarga-islam] Re: Maafin ya, Tambahan ilmu soal : Sayyidina, OK Closed...
Subhanalloh, Alhamdulillah, Astaghfirullohal'adziim, Sekali lagi, saya mohon maaf... Silahkan-silahkan...saya setuju mas Naufal. Sekali lagi, mohon dimaafkan kekhilafan saya, Selamat Menunaikan Ibadah Puasa, semoga Alloh SWT berkenan mencatatnya sebagai amal sholih kita semua, amiin. wassalam, dodi --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, Naufal [EMAIL PROTECTED] wrote: Assalamualaikum wr.wb Kang Wandy dan Mas Dodi mohon maaf saya ikutan nimbrung... menurut saya bagaimana jika tread ini di close dengan happy ending? saya merasa kedua pendapat tersebut sama sama kuat tinggal kita sendiri ingin mengamalkan dengan mempergunakan sayyidina ataukah tidak, karena menurut saya yang bodoh ini jika dilanjutkanpun tread ini sulit mencari titik temu. tinggal kita kita aja yang saling menghormati perbedaan pendapat ini dengan tidak mengatakan amalan orang lain salah apalagi sesat yuk kita sambut ramadhan dengan hati yang damai em.. oh iya, hampir lupa saya mohon maaf kepada semua rekan milist tanpa kecuali jika selama ini ada kata kata yang tidak berkenan dan menyinggung perasaan salam - Original Message - From: wandysulastra To: keluarga-islam@yahoogroups.com Sent: Friday, Sep 22, 2006 5:29 PM Subject: [keluarga-islam] Re: Maafin ya, Tambahan ilmu soal : Sayyidina ===deleted Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala kepada seluruh manusia yang akan bertambah bila terus diamalkan, salah satu pengamalannya adalah dengan membagi-bagikan ilmu itu kepada yang membutuhkan. Janganlah sombong dengan ilmu yang sedikit, karena jika Allah Subhanahu wata'ala berkehendak ilmu itu akan sirna dalam sekejap, beritahulah orang yang tidak tahu, tunjukilah orang yang minta petunjuk, amalkanlah ilmu itu sebatas yang engkau mampu. Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/keluarga-islam/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/keluarga-islam/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [keluarga-islam] Re: Maafin ya, Tambahan ilmu soal : Sayyidina
Hal mslh pemanggilan sayyidina atau tanpa sayyidina kepada nabi Muhammad, adalah bukan karena sulit atau tidak sulit. Namun hal ini berkaitan dgn masalah i'tiqod. Saya pribadi cenderung menggunakan sesuatu panggilan yg ada dasar/nash nya yg kuat, yang sesuai dgn pemahaman para sahabat Rasul yg mengetahui langsung kehidupan beliau. Tentunya hal ini dapat kita ketahui dari riwayat-2 para ahlul hadits. Selamat menjalankan ibadah puasa 1427 H Wassalam, Anto --- Ari [EMAIL PROTECTED] wrote: maksunya yang ini yang jadi pegangan kang Naufal: ANA SAYYIDUNNAAS YAUMALQIYAAMAH , apakah didalam hadits ini ada perintah Rosul untuk memanggilnya dengan SAYYDUNNAS tersebut. Atau apakah ada satu hadits yang meriwayatkan perintah Rosul untuk memanggilnya dengan Sayyidina, atau riwayat yang menyebutkan umatnya memanggil Rosul saw dengan Sayyidina, atau mungkin ada riwayat para sahabat yang memanggil Rosul saw dengan Sayyidina?. Yang ada adalah riwayat dimana Rosul melarang sekelompok orang yang memanggilnya dengan sebutan Sayyidina, walaupun dijelaskan oleh Habibnya kang Dodi bahwa larangan Rosul saw tersebut hanya karena mereka adalah bukan orang yang beriman. Tapi dalam kaidah ilmu hadits jika tidak ada pertentangan dalam hal larangan ini atau dengan kata lain jika saja ada satu hadits yang meriwayatkan Rosul saw membolehkkan seseorang memanggilnya dengan sebutan Sayyidina, maka larangan Rosul saw tersebut diatas tidaklah menjadi absolut. Ditambah dengan larangan Rosul terhadap sahabatnya yang memanggilnya dengan sebutan Sayyidina yang dijawab oleh Rosul saw bahwa Sayyid kita adalah Alloh swt. Sementara hadtis yang memerintahkan memanggil dengan sebutan sederhana Abdulloh Warosululoh adalah sangat jelas merupakan perintah. Keterangan yang kang Dodi sampaikan mengkaitkan satu hadits dengan yang lainnya tanpa ada keterkaitan dengan Perintah Rosul saw tersebut. Jadi sudah jelas dalam beberapa keterangan yang dihimpun dalam diskusi masalah ini; Perintah Rosul saw dalam hal ini adalah jelas : Aku adalah Muhammad Abdullah warosululah Larangan Rosul saw dalam hal ini juga jelas : Sayyid kita adalah Alloh swt Jadi keterangan yang disampaikan oleh Habibnya kang Dodi bertentangan dengan apa yang disampaikan Rosul saw. Sayyid kita adalah Alloh, sementara Habibnya kang Dodi berpendapat bahwa Sayyid kita adalah Rosul saw. itu mungkin sekedar menambahkan apa yang mungkin terlewatkan oleh kita semua. Salam Abi Rafli At 08:52 AM 9/25/2006, you wrote: benar Kang Ari, memang tidak sulit memanggil Rosul dengan menghindari penyebutan sayidina namun bukankah kita juga boleh meyakini memanggil Rosul dengan sayidina dengan landasan hadist yang Mas Dodi kutip? yang jadi masalah adalah karena kita terlalu percaya diri bahwa hal yang orang lain lakukan itu pasti salah, coba seandainya kita menghormati mereka yang bersholawat dengan mempergunakan sayidina tentunya masalah tersebut akan selesai bukan? sedangkan jika kita tidak menyukainya ya... sudah lupakan saja sayidina. ada lagi dalam beberapa ceramah di berbagai media banyak ustad kita juga memberikan embel embel baginda, apakah ini juga harus kita salahkan dengan anggapan berlebih lebihan? saya pribadi yang bodoh ini tidaklah menjadikan penggunaan sayidina sebagai kendala dalam bersholawat, lebih baik kita bersholawat sesuai keyakinan kita masing masing dan yang terpenting sudah seberapa sering kita bersholawat kepada nabi? salam mohon maaf jika ada yang tidak berkenan selamat menunaikan ibadah puasa - Original Message - From: mailto:[EMAIL PROTECTED]Ari To: mailto:keluarga-islam@yahoogroups.comkeluarga-islam@yahoogroups.com Sent: Monday, Sep 25, 2006 9:25 AM Subject: Re: [keluarga-islam] Re: Maafin ya, Tambahan ilmu soal : Sayyidina Tapi bisa jadi juga penyebutan itu sudah melanggar perintah langsung (direct order) dari Rasul saw. Bukankah sudah jelas bahwa Rosul saw memerintahkan umatnya untuk memanggilnya dengan Abdullah warosululloh/ Abduhu warosuluhu. Ini adalah perintah langsung Rosul saw dalam permasalahan memanggil Beliau saw. Intinya adalah karena Rosul saw sudah memerintahkan untuk memanggil dengan Abdullah warosululloh/ Abduhu warosuluhu maka laksanakanlah perintahnya. Lalu apa sulitnya untuk menghindari penyebutan dengan sayidina, wa maulana, wa habibina, wa bla bla ana, dlsb?, apakah begitu sulitnya?. Salam Abi Rafli __ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala kepada seluruh manusia yang akan bertambah bila terus diamalkan, salah satu pengamalannya adalah dengan membagi-bagikan ilmu itu kepada yang membutuhkan. Janganlah sombong dengan ilmu yang sedikit, karena jika Allah Subhanahu wata'ala berkehendak
Re: [keluarga-islam] Re: Maafin ya, Tambahan ilmu soal : Sayyidina
terus terang, saya kalo memanggil orang2 yg saya cintai akan berbeda caranya dengan orang yg biasa2 saja... 1. cara memanggil istri sendiri, berbeda dengan cara memanggil istri tetangga 2. cara memanggil ibu kandung, akan lebih indah jika dengan panggilan tersayang 3. lantas... bagaimana sampeyan memanggil rosul allah yg palingsampeyan cintai? salam, ramadhan mabruk On 9/25/06, Anto Sulistianto [EMAIL PROTECTED] wrote: Hal mslh pemanggilan sayyidina atau tanpasayyidina kepada nabi Muhammad, adalah bukan karena sulit atau tidak sulit. Namun hal ini berkaitan dgnmasalah i'tiqod. Saya pribadi cenderung menggunakansesuatu panggilan yg ada dasar/nash nya yg kuat, yangsesuai dgn pemahaman para sahabat Rasul yg mengetahui langsung kehidupan beliau. Tentunya hal ini dapat kitaketahui dari riwayat-2 para ahlul hadits.Selamat menjalankan ibadah puasa 1427 HWassalam,Anto--- Ari [EMAIL PROTECTED] wrote: maksunya yang ini yang jadi pegangan kang Naufal: ANA SAYYIDUNNAAS YAUMALQIYAAMAH , apakah didalam hadits ini ada perintah Rosul untuk memanggilnya dengan SAYYDUNNAS tersebut. Atau apakah ada satu hadits yang meriwayatkan perintah Rosul untuk memanggilnya dengan Sayyidina, atau riwayat yang menyebutkan umatnya memanggil Rosul saw dengan Sayyidina, atau mungkin ada riwayat para sahabat yang memanggil Rosul saw dengan Sayyidina?. Yang ada adalah riwayat dimana Rosul melarang sekelompok orang yang memanggilnya dengan sebutan Sayyidina, walaupun dijelaskan oleh Habibnya kang Dodi bahwa larangan Rosul saw tersebut hanya karena mereka adalah bukan orang yang beriman. Tapi dalam kaidah ilmu hadits jika tidak ada pertentangan dalam hal larangan ini atau dengan kata lain jika saja ada satu hadits yang meriwayatkan Rosul saw membolehkkan seseorang memanggilnya dengan sebutan Sayyidina, maka larangan Rosul saw tersebut diatas tidaklah menjadi absolut. Ditambah dengan larangan Rosul terhadap sahabatnya yang memanggilnya dengan sebutan Sayyidina yang dijawab oleh Rosul saw bahwa Sayyid kita adalah Alloh swt. Sementara hadtis yang memerintahkan memanggil dengan sebutan sederhana Abdulloh Warosululoh adalah sangat jelas merupakan perintah. Keterangan yang kang Dodi sampaikan mengkaitkan satu hadits dengan yang lainnya tanpa ada keterkaitan dengan Perintah Rosulsaw tersebut. Jadi sudah jelas dalam beberapa keterangan yang dihimpun dalam diskusi masalah ini; Perintah Rosul saw dalam hal ini adalah jelas : Aku adalah Muhammad Abdullah warosululah Larangan Rosul saw dalam hal ini juga jelas : Sayyid kita adalah Alloh swt Jadi keterangan yang disampaikan oleh Habibnya kang Dodi bertentangan dengan apa yang disampaikan Rosul saw. Sayyid kita adalah Alloh, sementara Habibnya kang Dodi berpendapat bahwa Sayyid kita adalah Rosul saw. itu mungkin sekedar menambahkan apa yang mungkin terlewatkan oleh kita semua. Salam Abi Rafli At 08:52 AM 9/25/2006, you wrote: benar Kang Ari, memang tidak sulit memanggil Rosul dengan menghindari penyebutan sayidina namun bukankah kita juga boleh meyakini memanggil Rosul dengan sayidina dengan landasan hadist yang Mas Dodi kutip? yang jadi masalah adalah karena kita terlalu percaya diri bahwa hal yang orang lain lakukan itu pasti salah, coba seandainya kita menghormati mereka yang bersholawat dengan mempergunakan sayidina tentunya masalah tersebut akan selesai bukan? sedangkan jika kita tidak menyukainya ya... sudah lupakan saja sayidina. ada lagi dalam beberapa ceramah di berbagai media banyak ustad kita juga memberikan embel embel baginda, apakah ini juga harus kita salahkan dengan anggapan berlebih lebihan? saya pribadi yang bodoh ini tidaklah menjadikan penggunaan sayidina sebagai kendala dalam bersholawat, lebih baik kita bersholawat sesuai keyakinan kita masing masing dan yang terpenting sudah seberapa sering kita bersholawat kepada nabi? salam mohon maaf jika ada yang tidak berkenan selamat menunaikan ibadah puasa - Original Message - From: mailto:[EMAIL PROTECTED]Ari To:mailto: keluarga-islam@yahoogroups.comkeluarga-islam@yahoogroups.com Sent: Monday, Sep 25, 2006 9:25 AM Subject: Re: [keluarga-islam] Re: Maafin ya, Tambahan ilmu soal : Sayyidina Tapi bisa jadi juga penyebutan itu sudah melanggar perintah langsung (direct order) dari Rasul saw. Bukankah sudah jelas bahwa Rosul saw memerintahkan umatnya untuk memanggilnya dengan Abdullah warosululloh/ Abduhu warosuluhu. Ini adalah perintah langsung Rosul saw dalam permasalahan memanggil Beliau saw. Intinya adalah karena Rosul saw sudah memerintahkan untuk memanggil dengan Abdullah warosululloh/ Abduhu warosuluhu maka laksanakanlah perintahnya. Lalu apa sulitnya untuk menghindari penyebutan dengan sayidina, wa maulana, wa habibina, wa bla bla ana, dlsb?, apakah begitu sulitnya?. Salam Abi Rafli__ Do You Yahoo!?Tired of spam?Yahoo! Mail has the best spam protection aroundhttp://mail.yahoo.comIlmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala kepada
[keluarga-islam] Re: Maafin ya, Tambahan ilmu soal : Sayyidina
waduh... sampeyan muter2 lagi... :))... Kan sdh pernah dibahas... :)) --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, Ananto [EMAIL PROTECTED] wrote: terus terang, saya kalo memanggil orang2 yg saya cintai akan berbeda caranya dengan orang yg biasa2 saja... 1. cara memanggil istri sendiri, berbeda dengan cara memanggil istri tetangga 2. cara memanggil ibu kandung, akan lebih indah jika dengan panggilan tersayang 3. lantas... bagaimana sampeyan memanggil rosul allah yg paling sampeyan cintai? salam, ramadhan mabruk On 9/25/06, Anto Sulistianto [EMAIL PROTECTED] wrote: Hal mslh pemanggilan sayyidina atau tanpa sayyidina kepada nabi Muhammad, adalah bukan karena sulit atau tidak sulit. Namun hal ini berkaitan dgn masalah i'tiqod. Saya pribadi cenderung menggunakan sesuatu panggilan yg ada dasar/nash nya yg kuat, yang sesuai dgn pemahaman para sahabat Rasul yg mengetahui langsung kehidupan beliau. Tentunya hal ini dapat kita ketahui dari riwayat-2 para ahlul hadits. Selamat menjalankan ibadah puasa 1427 H Wassalam, Anto - Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala kepada seluruh manusia yang akan bertambah bila terus diamalkan, salah satu pengamalannya adalah dengan membagi-bagikan ilmu itu kepada yang membutuhkan. Janganlah sombong dengan ilmu yang sedikit, karena jika Allah Subhanahu wata'ala berkehendak ilmu itu akan sirna dalam sekejap, beritahulah orang yang tidak tahu, tunjukilah orang yang minta petunjuk, amalkanlah ilmu itu sebatas yang engkau mampu. Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/keluarga-islam/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/keluarga-islam/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[keluarga-islam] Niat Puasa - Diskusi
Assalamu'alaikum wa Rahmatullahi wa Barakaatuh, Jazakallahu khairan atas partisipasi dan respon saudara dalam forum ini, Sebelum kami menjelaskan lebih lanjut, apa yang saudara sampaikan terangkum menjadi 2 permasalahan penting: 1. Niat puasa apakah cukup sekali dalam sebulan atau harus setiap hari? 2. Apakah niat puasa harus dilafadzkan? Menanggapi permasalahan pertama, memang pada dasarnya para Ulama' berbeda pendapat dalam masalah niat puasa pada bulan Ramadhan apakah cukup sekali dalam sebulan atau mengharuskan setiap hariĀ ? Madzhab al-Malikiyah mengatakan bahwa niat puasa Ramadhan cukup sekali (pada malam awal bulan Ramadhan) dan ini sudah mewakili. Demikian juga puasa kafarat bagi yang melakukan hubungan badan dengan istrinya pada siang hari, kafarah akibat membunuh, ataupun dhihar. Mereka berdalil dengan hadits yang termaktub dalam al- Bukhari dan Muslim: Sesungguhnya semua amalan itu hanyalah dengan niat, dan bagi setiap orang mendapatkan apa yang telah diniatkan. Dan dalam kondisi yang demikian seseorang telah berniat sebulan penuh, dan puasa Ramadhan adalah merupakan satu kesatuan yang tidak terpisah. Jumhur Ulama' mengatakan bahwa setiap hari merupakan ibadah yang terpisah yang mengharuskan niat khusus. Dari dua pendapat yang ada akan melahirkan konsekwensi, manakala terjadi situasi dimana ada seseorang tidur sebelum matahari terbenam sampai setelah shubuh, maka menurut pendapat pertama puasanya shah, dan menurut pendapat yang kedua puasanya tidak shah, karena dia belum berniat sejak malam hari. Dan karena itulah pendapat yang pertama nampak lebih kuat. (Lihat Taudhihul Ahkam syarah Bulughul Maram,3/143 oleh Syaikh Abdullah bin Abdur Rahman al-Bassaam) Dan sekiranya setiap hari melakukan niat adalah merupakan jalan keluar yang baik insya Allah, hal ini sebagai sikap kehati-hatian. Kemudian menanggapi apa yang dilakukan mayoritas kaum Muslimin yang mengharuskan melafadzkan niat. Di antara ulama ada yang mengatakan sunnah memang tidaklah salah sebagaimana pendapat yang demikian dinisbatkan kepada madzhab asy-Syafi'iyah. Namun, Wallahu a'lamu bish shawab pendapat yang demikian tidak kuat. Kalaulah memang niat adalah rukun puasa atau shalat yang membutuhkan lafadz khusus, niscaya Rasulullah mengajarkannya kepada para sahabat. Seperti halnya bacaan tasyahud (tahiyyat). Ibnu Mas'ud radhiyallah 'anhu berkata: Rasulullah mengajariku tasyahud dan tanganku berada di antara kedua tangan beliau, sebagaimana beliau mengajariku Surat Al-Qur'an. Contoh dalam puasa: Sabda Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam Barangsiapa belum berniat untuk berpuasa pada malam hari, maka tidak ada puasa baginya. (An-Nasa'i 4/196, Al-Baihaqi 4/202, Ibnu Hazm, 6/162, shahih). Malam hari adalah sejak matahari terbenam sampai terbit fajar, dalam tenggang waktu sebelum terbit fajar itulah niat di'azamkan. Sedangkan puasa baru dimulai setelah terbit fajar, jelas tidak berkumpul dengan niat. Jadi niat tersebut bukanlah rukun dari puasa, tetapi syarat puasa. Dalam hadits di atas, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam sama sekali tidak memerintahkan atau mengerjakan Nawaitu shouma ghodin Sungguh sangat disayangkan adanya orang yang dihinggapi rasa was- was. Mereka terlihat sering sekali dalam shalat mengulang-ulang takbiratul ihram, bahkan sampai imam telah ruku' pun ia belum selesai bertakbiratul ihram. Alasannya, karena niat belum masuk. Astaghfirullaah. Sedemikian sulitkah Islam ini? Ada juga orang, pada malam Ramadhan telah bermaksud puasa untuk esok hari. Bahkan ia bangun dan makan sahur. Tetapi esoknya ia membatalkan puasanya, karena ia menganggap puasanya itu tidak sah, karena ia lupa, tidak mengucapkan Nawaitu shouma ghodin... pada malam hari tadi. Subhanallah. Ini hanya tipu daya yang datangnya dari bisikan syetan. Apakah sudah seperti ini kondisi shalat dan puasa yang dilakukan oleh sebagian Muslimin? Dengan mengidap kadar was-was yang tidak pernah tatacaranya dicontohkan oleh Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam dan para sahabat radhiyallah 'anhuma. Sebenarnya pendapat yang mengatakan bahwa shalat atau dalam hal ini puasa harus melafadzkan niat dengan lisan muncul dari kesalahan Abdullah bin Az-Zibairy dalam memahami ucapan Imam Syafi'i: Jika seseorang berniat haji atau umrah maka sudah cukup, walaupun tidak dilafadzkan. Berbeda dengan shalat, tidak shah kecuali dengan ucapan. Abdullah az-Zubairy mengatakan bahwa Imam as-Syafi'i mewajibkan pelafalan niat dalam shalat. Imam an-Nawawi berkata: Para shahabat kami berkata, Telah salah orang ini (Abdullah az-Zubairy), bukanlah yang dimaksud Imam asy- Syafi'i dengan ucapan itu niat, tetapi yang dimaksud adalah takbir. Semua nama yang mencakup perbuatan maupun ucapan yang dicintai dan diridhai Allah, baik yang dhahir maupun yang batin, disebut dengan ibadah. Jadi, ibadah itu tidak hanya terbatas pada amalan-amalan fiqhiyyah saja. Tetapi, mengapa orang yang menyunnahkan
Re: [keluarga-islam] Re: Maafin ya, Tambahan ilmu soal : Sayyidina
Kang Ari, jika anda berpendapat bahwa hadist dibawah tidak bisa dijadikan pedoman untuk bersholawat dengan mempergunakan sayidina karena tidak ada perintah yang jelas silahkan saja dengan kata lain yang bersholawat dengan sayidina adalah salah. saya tidak mau melanjutkan ini, karena sebelumnya saya juga telah menyampaikan kepada Mas Dodi dan Kang Wandy untuk happy ending masalah sayidina salam - Original Message - From: Ari To: keluarga-islam@yahoogroups.com Sent: Monday, Sep 25, 2006 10:26 AM Subject: Re: [keluarga-islam] Re: Maafin ya, Tambahan ilmu soal : Sayyidina maksunya yang ini yang jadi pegangan kang Naufal: ANA SAYYIDUNNAAS YAUMALQIYAAMAH , apakah didalam hadits ini ada perintah Rosul untuk memanggilnya dengan SAYYDUNNAS tersebut. Atau apakah ada satu hadits yang meriwayatkan perintah Rosul untuk memanggilnya dengan Sayyidina, atau riwayat yang menyebutkan umatnya memanggil Rosul saw dengan Sayyidina, atau mungkin ada riwayat para sahabat yang memanggil Rosul saw dengan Sayyidina?.Yang ada adalah riwayat dimana Rosul melarang sekelompok orang yang memanggilnya dengan sebutan Sayyidina, walaupun dijelaskan oleh Habibnya kang Dodi bahwa larangan Rosul saw tersebut hanya karena mereka adalah bukan orang yang beriman. Tapi dalam kaidah ilmu hadits jika tidak ada pertentangan dalam hal larangan ini atau dengan kata lain jika saja ada satu hadits yang meriwayatkan Rosul saw membolehkkan seseorang memanggilnya dengan sebutan Sayyidina, maka larangan Rosul saw tersebut diatas tidaklah menjadi absolut. Ditambah dengan larangan Rosul terhadap sahabatnya yang memanggilnya dengan sebutan Sayyidina yang dijawab oleh Rosul saw bahwa Sayyid kita adalah Alloh swt.Sementara hadtis yang memerintahkan memanggil dengan sebutan sederhana Abdulloh Warosululoh adalah sangat jelas merupakan perintah. Keterangan yang kang Dodi sampaikan mengkaitkan satu hadits dengan yang lainnya tanpa ada keterkaitan dengan Perintah Rosul saw tersebut. Jadi sudah jelas dalam beberapa keterangan yang dihimpun dalam diskusi masalah ini;Perintah Rosul saw dalam hal ini adalah jelas : Aku adalah Muhammad Abdullah warosululahLarangan Rosul saw dalam hal ini juga jelas : Sayyid kita adalah Alloh swtJadi keterangan yang disampaikan oleh Habibnya kang Dodi bertentangan dengan apa yang disampaikan Rosul saw. Sayyid kita adalah Alloh, sementara Habibnya kang Dodi berpendapat bahwa Sayyid kita adalah Rosul saw.itu mungkin sekedar menambahkan apa yang mungkin terlewatkan oleh kita semua.SalamAbi RafliAt 08:52 AM 9/25/2006, you wrote: benar Kang Ari, memang tidak sulit memanggil Rosul dengan menghindari penyebutan sayidina namun bukankah kita juga boleh meyakini memanggil Rosul dengan sayidina dengan landasan hadist yang Mas Dodi kutip?yang jadi masalah adalah karena kita terlalu percaya diri bahwa hal yang orang lain lakukan itu pasti salah, coba seandainya kita menghormati mereka yang bersholawat dengan mempergunakan sayidina tentunya masalah tersebut akan selesai bukan? sedangkan jika kita tidak menyukainya ya... sudah lupakan saja "sayidina".ada lagi dalam beberapa ceramah di berbagai media banyak ustad kita juga memberikan embel embel "baginda", apakah ini juga harus kita salahkan dengan anggapan berlebih lebihan?saya pribadi yang bodoh ini tidaklah menjadikan penggunaan sayidina sebagai kendala dalam bersholawat, lebih baik kita bersholawat sesuai keyakinan kita masing masing dan yang terpenting sudah seberapa sering kita bersholawat kepada nabi?salammohon maaf jika ada yang tidak berkenan selamat menunaikan ibadah puasa - Original Message - From: Ari To: keluarga-islam@yahoogroups.com Sent: Monday, Sep 25, 2006 9:25 AM Subject: Re: [keluarga-islam] Re: Maafin ya, Tambahan ilmu soal : Sayyidina Tapi bisa jadi juga penyebutan itu sudah melanggar perintah langsung (direct order) dari Rasul saw. Bukankah sudah jelas bahwa Rosul saw memerintahkan umatnya untuk memanggilnya dengan Abdullah warosululloh/ Abduhu warosuluhu. Ini adalah perintah langsung Rosul saw dalam permasalahan memanggil Beliau saw. Intinya adalah karena Rosul saw sudah memerintahkan untuk memanggil dengan Abdullah warosululloh/ Abduhu warosuluhu maka laksanakanlah perintahnya. Lalu apa sulitnya untuk menghindari penyebutan dengan sayidina, wa maulana, wa habibina, wa bla bla ana, dlsb?, apakah begitu sulitnya?. Salam Abi Rafli __._,_.___ Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala kepada seluruh manusia yang akan bertambah bila terus diamalkan, salah satu pengamalannya adalah dengan membagi-bagikan ilmu itu kepada yang membutuhkan. Janganlah sombong dengan ilmu
[keluarga-islam] MENYAMBUT RAMADHAN
MENYAMBUT RAMADHAN Oleh : Hasan Husen Assagaf TIDAK terasa bulan yang penuh rahmat hadir lagi bersama-sama kita. Aneka ragam dalam menyambutnya. Semuanya bisa diterima dan dibenarkan, tapi yang paling pas dijadikan teladan dalam menyambut dan mengisi bulan Ramadhon adalah Rasulallah saw, para sahabatnya dan salafus sholih. Dalam menyabut bulan yang penuh pengampunan ini, Rasulallah saw suatu hari di akhir bulan Sya'ban bersabda: Wahai semua manusia, telah datang kepadamu bulan yang agug, penuh keberkahan, didalamnya terdapat satu malam yang lebih baik dari seribu bulan. Diwajibkan padanya puasa dan dianjurkan untuk menghidupkan malam-malamya. Siapa yang mengerjakan satu kebaikan (sunah) pada bulan ini, seolah-olah ia mengerjakan satu kewajiban dibulan-bulan lain. Siapa yang mengerjakan ibadah wajib seakan-akan mengerjakan tujuh puluh kali kewajiban di bulan-bulan lain (Sahih Muslim dari Salman). Terdengar lagi sambutan Marhaban ya Ramadhan. Dalam bahasa Arab, marhaban berasal dari kata rahb yang artinya luas,lebar dan lapang. Kaya ada tamu penting mau datang, tentu saja kita siapkan tempat yang luas, lebar, bagus dan lapang agar tamu itu betah dan senang tinggal di rumah kita, karena kita juga senang dengan kedatangannya. Itu artinya kita harus meluaskan hati dan melapangkan dada dalam menyambut bulan Ramadhan sehingga ibadah dan kegiatan Ramadhan yang kelihatannya berat bagi kita akan terasa enteng. Coba bayangkan, mendekati bulan Ramadhan saja kita sudah diminta untuk menyambutnya dengan suka cita, dengan gembira dan semangat, karena ada sesuatu atau oleh-oleh yang diharapkan dari tamu yang datang itu. oleh-olehnya yaitu surga. Kalau menyambut bulan puasa dengan gembira merupakan satu tanda masuk surga, apalagi mengerjakan ibadah di bulan ini dengan baik. Tapi tunggu dulu. Sebab banyak orang yang kalo sudah habis bulan ramadhan habis pula tugasnya dan habis semua ibadah dan kegiatan lainya yang telah dilakukan selama sebulan. Kalau ingin mengetahui ibadah dan amal kita makbul atau diterima Allah di bulan Ramadhan dan kita telah mendapatkan sertifikat masuk surga kita harus buktikan lebih dahulu keberhasilan dan kesuksesan ibadah tersebut dengan meningkatkan amal soleh di bulan bulan yang lain. Mestinya, setelah lewat Ramadhan, kita tidak lagi melakukan ma'siat dan dosa-dosa, apalagi secara harfiah Ramadh artinya dalam bahasa Arab membakar, yakni membakar dosa. Kalo dosa itu diibaratkan kaya pohon singkong, maka kalo sudah dibakar, pohon singkong itu mati dan tidak mungkin bisa tumbuh lagi. Begitu pula ma'siat dan dosa-dosa di bulan Ramadhan dibakar hangus, seharusnya tidak boleh ma'siat dan dosa-dosa dilakukan lagi dibulan bulan yang lain. Nah.. kalo ma'siat dan dosa-dosa itu masih juga dikerjakan dan diperbuat di bulan-bulan yang lain setelah Ramadhan berlalu, ini sama saja dengan pohon singkong bukan dibakar tapi ditebang. Pohon singkong kalo ditebang dia akan tumbuh lagi, bahkan bukan satu cabang yang tumbuh tapi bercabang cabang. Begitu kan? Waktu puasa, kita diajarin jujur tidak boleh curang, sehingga kita tidak berani makan atau minum meskipun tidak ada orang yang lihat. Itu kita lakukan melulu untuk Allah dan karena Allah. Kita betul belul yakin Allah mengetahui perbuatan kita, makanya kita dalam puasa selalu mengawasi diri kita dan selalu bersifat jujur kepada Allah dan diri kita sendiri. Inilah kejujuran yang sesungguhnya. Karna itu, setelah habis bulan puasa harus mampu menjadi orang-orang yang selalu berlaku jujur, baik jujur dalam perkataan, dalam tindakan , dan kelakuan bahkan dalam mu'amalat sesama manusia pula harus jujur. Ini namanya hikmah yang bisa diambil dari puasa. Puasa bukan hanya menahan lapar dan haus, tapi kita harus bisa pula mengambil hikmah dari lapar dan haus itu, yaitu kita harus memiliki jiwa solider kepada mereka yang menderita dan kesusahan dan harus mempunyai rasa iba kepada fakir miskin dan anak anak yatim. Yaitu dengan memberi sebagian kecil dari harta kita (zakat mal atau zakat fitr) kepada mereka. Dan rasa solider ini bukan hanya nongol di bulan puasa, tapi kita harus selalu menjadi manusia yang solider dan mencintai sesama muslim kapan waktu saja. Yang lebih penting dari itu, Ramadhan merupakan waktu paling tepat untuk melatih diri atau merobah akhlak buruk (penyakit) yang sudah berkarat dan mendarah daging di diri kita. Merobah akhlak buruk susahnya bukan main, apalagi kalo akhlak jelek itu sudah mengakar dan sudah tidak terkontrol. Pada saat itu akhlak jelek itu bukan lagi merupakan cacat , tapi ini sungguh sungguh telah menjadi mala petaka dan mushibah. Setiap orang pasti memiliki segudang akhlak jelek dari mulai maki-maki, bohong, certain orang, sombong, nipu, maling, apalagi koropsi yang sudah jadi budaya kita dll sampai ke usil, nyindir, mau tahu urusan orang, fudhul, suu' dhon (buruk sangka), ghurur (berbangga diri) dll. Di bulan suci ini merupakan kesempatan yang paling tepat dan bagus untuk merobah akhlak jelek itu. Dan Ramadhan merupakan