[keluarga-islam] Re: ISLAM AGAMA YANG UNIVERSAL - Jangan coba-coba
he,,he,,,he,,,jadi senyum sendiri, kalau memang tidak suka coba-coba ya jangan dicoba-coba, karena ilmu agama,apalagi tasawuf /pendalaman agama sesuai dengan koridor islam bukan buat coba-coba tapi dijalani sungguh-sungguh,kalau coba-coba mah namanya bukan pencari kebenaran sejati atuhhh,namanya orang pengen enaknya doang,,,nggak pake usaha mencari dan membandingkan semua juga ada usaha dan ada resiko, segala sesuatu didunia ini pasti butuh usaha,dan keberanian, dan juga pengorbanan yang tidak sedikit, butuh mikir dan latihan rutin ,juga kesungguhan kalau tidak suka dan tidak setuju ya jangaan doong, pencari kebenaran sejati tidak pernah main iseng - iseng doang ,tapi dijalani tapak jalannya, baru bisa bilang ini salah dan menyimpang,, tapi kalau setelah diterangkan dan diberi penjelasan seharusnya ada pandangan lain tentang pendalaman agama sesuai koridor islam ini bukan hal yang aneh,dan tidak diluar garis keislaman,kalau di luar ya tinggalkan saja koq repot, justru yang aneh itu yang bilang pelajaran ini sesat tapi belum pernah menjalani sendiri dan mendalami dan belum pernah membandingkan satu kelompok dengan lainnya,dan ngomong doang dari luar kan berabe jadinya jangan di buat iseng,karena agama bukan buat iseng,,, wassalam KnC --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, wandysulastra [EMAIL PROTECTED] wrote: Mengenai masalah coba2, saya setuju dengan pendapatnya cute_thie bahwa untuk urusan akhirat lebih baik memilih hal yang pasti2 saja. Saya tidak mau mengambil resiko untuk kehidupan akhirat nanti, demi untuk mencoba-coba sesuatu yang belum pasti. Hal2 yang pasti saja dalam agama ini masih banyak kok yang belum saya ketahui dan amalkan... :) Mengenai masalah hakikat, saya percaya kesungguhan dalam melaksanakan syariat sesuai dengan rukun2nya seperti apa yang dicontohkan oleh Rasulullah serta menghayati perilaku syariat yang dikerjakan maka akan mengakibatkan si pelaku menemui hakikat (kebenaran) dari apa yang dilakukannya. Contohnya seperti diungkapkan Al Qur'an mengenai shalat bahwa sesungguhnya shalat itu mencegah perbuatan keji dan mungkar. Jika kita meluruskan jiwa kita kepada sang pencipta dengan tidak sedikitpun ada kesyirikan dalam hati maupun pikiran kita, menghadirkan hati, perasaan, serta dialog yang telah disyariatkan, mengikuti gerakan2 harmonis yang telah disyariatkan, maka niscaya akan kita dapati hakikat dari shalat, yaitu karunia ketidakmampuan berbuat keji dan mungkar, serta akan dimudahkan untuk selalu bersikap baik. Di dalam hati orang yang khusyuk dalam sholatnya, akan timbul perasaan ihsan yang terus-menerus terhadap Allah. Seperti yang disebutkan dalam hadits shahih bahwa orang yang telah mencapai tingkat ihsan maka ia akan beribadah seolah-olah melihat Allah, dan jika ia tidak bisa melihat Allah, maka ia yakin bahwa Allah melihatnya. Allah berfirman kepada mereka Keberuntunganlah bagi orang2 yang beriman, yaitu mereka yang khusyuk dalam shalatnya. Bagaimana dengan hakikat dari ibadah2 kita lainnya? Mari sama2 kita belajar, cari dan temukan, tapi tentunya dengan tetap berada di dalam koridor syariat.. Wassalam --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, Ari Dino aridino@ wrote: Setuju sekali kang arland, Masih banyak diantara yang mendalami Islam hanya dari luarnnya saja, bahkan banyak yang hanya memegang dan menciumi nya saja tanpa merasakan esensi seungguhnya dari ajaran Islam itu sendiri. Hanya saja dalam Islam tidak bisa kita mencoba coba sesuatu kang. Yang pasti ada, buat apa coba coba... he he he kayak iklan minyak wangi aja coba coba... Salam Ari At 03:09 PM 3/2/2006, you wrote: Assalamu 'alaikum wr. wb. Mungkin belajar islamnya baru tahapan tataran kulitnya doang kali ya, belum mencoba main di dalam sana :)) wassalam, - Original Message - Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala kepada seluruh manusia yang akan bertambah bila terus diamalkan, salah satu pengamalannya adalah dengan membagi-bagikan ilmu itu kepada yang membutuhkan. Janganlah sombong dengan ilmu yang sedikit, karena jika Allah Subhanahu wata'ala berkehendak ilmu itu akan sirna dalam sekejap, beritahulah orang yang tidak tahu, tunjukilah orang yang minta petunjuk, amalkanlah ilmu itu sebatas yang engkau mampu. Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/keluarga-islam/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[keluarga-islam] Re: ISLAM AGAMA YANG UNIVERSAL - Jangan coba-coba
Kalau kasusnya begini, gimana nih Kang Nceps... Saya sadar kalau saya ini masih awam dalam hal agama, jika saya coba masuk ke dunia yang kata sebagian ulama bisa menyesatkan dan harus pilih2 jika masuk kedunia tersebut, apakah itu tidak berbahaya buat saya? Bagaimana saya tahu hal itu sesat atau tidak sesat kalau saya sendiri awam? Bagaimana saya bisa tahu kalau apa yang mereka kerjakan atau amalkan itu bertentangan dengan syariat atau tidak, kalau pemahaman agama saya sendiri masih kurang? Tapi ya alhamdulillah.. Kalo saya sendiri kebetulan waktu muda pernah mengikuti salah satu thariqah tasawwuf, mengikuti ajakan teman.. Dan berdasarkan pengalaman tersebut, rasanya lebih aman jika kita lebih menguatkan pemahaman dan pengamalan syariat dulu sebelum mencoba2 masuk ke salah satu aliran tasawuf... Atau jika tidak masuk kedalam salah satu aliran tasawuf pun ndak masalah kok, tidak ada keharusan untuk itu, nggak perlu repot2kan... :) Apa yang telah diajarkan dan disampaikan oleh Rasulullah sudahlah sempurna. Jadi lebih baik belajar tasawuf yang nyunnah sajalah, yang dilakukan dengan cara mengkajinya melalui al-Quran dan Hadits2 shahih, berdasarkan pemahaman ulama2 salaf dari generasi yang Rasulullah perintahkan kepada kita untuk mengikutinya... Wassalam --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, kang nceps [EMAIL PROTECTED] wrote: he,,he,,,he,,,jadi senyum sendiri, kalau memang tidak suka coba-coba ya jangan dicoba-coba, karena ilmu agama,apalagi tasawuf /pendalaman agama sesuai dengan koridor islam bukan buat coba-coba tapi dijalani sungguh-sungguh,kalau coba-coba mah namanya bukan pencari kebenaran sejati atuhhh,namanya orang pengen enaknya doang,,,nggak pake usaha mencari dan membandingkan semua juga ada usaha dan ada resiko, segala sesuatu didunia ini pasti butuh usaha,dan keberanian, dan juga pengorbanan yang tidak sedikit, butuh mikir dan latihan rutin ,juga kesungguhan kalau tidak suka dan tidak setuju ya jangaan doong, pencari kebenaran sejati tidak pernah main iseng - iseng doang ,tapi dijalani tapak jalannya, baru bisa bilang ini salah dan menyimpang,, tapi kalau setelah diterangkan dan diberi penjelasan seharusnya ada pandangan lain tentang pendalaman agama sesuai koridor islam ini bukan hal yang aneh,dan tidak diluar garis keislaman,kalau di luar ya tinggalkan saja koq repot, justru yang aneh itu yang bilang pelajaran ini sesat tapi belum pernah menjalani sendiri dan mendalami dan belum pernah membandingkan satu kelompok dengan lainnya,dan ngomong doang dari luar kan berabe jadinya jangan di buat iseng,karena agama bukan buat iseng,,, wassalam KnC --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, wandysulastra wandysulastra@ wrote: Mengenai masalah coba2, saya setuju dengan pendapatnya cute_thie bahwa untuk urusan akhirat lebih baik memilih hal yang pasti2 saja. Saya tidak mau mengambil resiko untuk kehidupan akhirat nanti, demi untuk mencoba-coba sesuatu yang belum pasti. Hal2 yang pasti saja dalam agama ini masih banyak kok yang belum saya ketahui dan amalkan... :) Mengenai masalah hakikat, saya percaya kesungguhan dalam melaksanakan syariat sesuai dengan rukun2nya seperti apa yang dicontohkan oleh Rasulullah serta menghayati perilaku syariat yang dikerjakan maka akan mengakibatkan si pelaku menemui hakikat (kebenaran) dari apa yang dilakukannya. Contohnya seperti diungkapkan Al Qur'an mengenai shalat bahwa sesungguhnya shalat itu mencegah perbuatan keji dan mungkar. Jika kita meluruskan jiwa kita kepada sang pencipta dengan tidak sedikitpun ada kesyirikan dalam hati maupun pikiran kita, menghadirkan hati, perasaan, serta dialog yang telah disyariatkan, mengikuti gerakan2 harmonis yang telah disyariatkan, maka niscaya akan kita dapati hakikat dari shalat, yaitu karunia ketidakmampuan berbuat keji dan mungkar, serta akan dimudahkan untuk selalu bersikap baik. Di dalam hati orang yang khusyuk dalam sholatnya, akan timbul perasaan ihsan yang terus-menerus terhadap Allah. Seperti yang disebutkan dalam hadits shahih bahwa orang yang telah mencapai tingkat ihsan maka ia akan beribadah seolah-olah melihat Allah, dan jika ia tidak bisa melihat Allah, maka ia yakin bahwa Allah melihatnya. Allah berfirman kepada mereka Keberuntunganlah bagi orang2 yang beriman, yaitu mereka yang khusyuk dalam shalatnya. Bagaimana dengan hakikat dari ibadah2 kita lainnya? Mari sama2 kita belajar, cari dan temukan, tapi tentunya dengan tetap berada di dalam koridor syariat.. Wassalam --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, Ari Dino aridino@ wrote: Setuju sekali kang arland, Masih banyak diantara yang mendalami Islam hanya dari luarnnya saja, bahkan banyak yang hanya memegang dan menciumi nya saja tanpa merasakan esensi seungguhnya dari ajaran Islam itu sendiri. Hanya saja dalam Islam tidak bisa kita mencoba coba
Re: [keluarga-islam] Re: ISLAM AGAMA YANG UNIVERSAL - Jangan coba-coba
Pak Wandy, saya juga mau cerita sdikit, saya pernah diprospect oleh salah seorang temen saya yg menjadi jamaah suatu tarekat. Dalam setiap kesempatan kami bertemu dia sering berdakwah ttg pentingnya mendekatkan diri kepada Allah (dgn jalan tasawwuf tentunya). Saya yg awam soal tasawwuf sih diam aja sambil memasang kuping dan hati serta mem-filter segala ucapannya baik ucapan yg langsung, via sms ataupun email. Teman saya tsb juga pernah ngajak saya ikut kajian Tasawwuf dan Filsafat Islam di suatu tempat di Jakarta selatan. Tapi terus terang cukup banyak hal-2 yg mengganggu pikiran saya, alias saya kurang sreg dgn paparan yg dia berikan krn menurut sepengetahuan saya (yg tentunya pengetahuan saya masih cetek hehe) banyak hal-2 yg bisa saya katakan nyeleneh. Bisa saya kasih contoh beberapa aja,misalnya 1.Bila seorang manusia sudah dekat dng Tuhannya karena pencariannya, maka Tuhan (Allah Azza Wajalla) akan membuka tabir akan hal-2 yg ghoib. 2.Seseorang bila sudah dekat dgn Allah, bila ingin pergi haji tidak perlu berangkat spt orang-2 kebanyakan yaitu dgn ONH atau ONH plus, naik pesawat, ikut semua prosesi haji tsb. Tapi untuk orang-2 khusus, cukup hatinya yang berangkat ke baitullah... ;-) 3.Menurut dia ibadah yg utama (paling penting) adalah Ibadah Hati saya nggak tau maksud sesungguhnya hehe 4.Dia sangat ngefans sama lirik-2 yg dibuat Dhani Dewa, secara terus terang dia katakan kepada saya dia menyukai lirik lagu Dewa yg berjudul SATU dan lirik yg berjudul JIKA SURGA DAN NERAKA TAK PERNAH ADA. 5.Dia juga mengatakan suka thd karya Ibnu Arabi yang menurut dia adalah bijak. (saya nggak tau tadinya Ibnu Arabi itu siapa, skrg sedikit-2 sih ada gambaran, walau nggak tau-2 amat hehe). Juga ketika kami berdiskusi soal Syeikh Lemah Abang alias Syeikh Siti Jenar, dia juga terkesan membelanya, bahwa keputusan menghukum mati syeikh Lemah Abang bisa jadi keliru. Dan lain-2 yg msh menjadi tanda tanya saya. Namun demikian yg bikin saya agak heran, temen saya itu kan rumahnya dekat ke mesjid, sama dekatnya dgn rumah saya ke mesjid. Tapi hampir selalu tidak pernah sholat berjamaah di masjid dekat rumah kami tsb. Kalaupun dia sholat jamaah, maka bisanya ikut jamaah subuh, dan dia bilang dia tidak tidur semalaman karena ber-dzikir (apakah Rasulullah mengajarkan dzikir semalaman yaa, sampai waktu subuh gitu? mohon infonya donk yg paham dalilnya kalau memang demikian). Trus lagi yg bikin saya agak heran (ini keheranan saya pribadi aja sih). Temen saya itu tuh perokok berat, bahkan di lingkungan masjid pun dia tidak sungkan merokok. Yg saya tahu sih merokok itu makruh bahkan sebagian ulama mengharamkannya. Saya jadi mikir bagaimana bisa meng-klaim ingin dekat dengan Tuhannya sedangkan menahan diri untuk tidak merokok aja udah nggak bisa Demikian sedikit cerita saya yg pernah di-prospect oleh seorang temen yg sdg aktif belajar tasawwuf, mohon maaf, sekedar sharing dari hamba yg al-fakir ini, yg miskin ilmu agama, masih banyak dosa dan kelemahan...yg cuman pengen ikut ajaran Islam yg sesuai dgn tuntunan dari Kanjeng Nabi Muhammad (hehehe pake istilahnya orang Jawa nih...), para sahabat, para ulama terdahulu yg setia pada Rasulullah dan Khulafaurrasyiddin Akhirnya saya nggak berani coba-coba masuk ke dunia sana itu hehehe, terlebih karena skrg sedikit-2 tau soal kontroversinya. Wahuwallahu 'alam bishshowab Wasslam, Anto --- wandysulastra [EMAIL PROTECTED] wrote: Kalau kasusnya begini, gimana nih Kang Nceps... Saya sadar kalau saya ini masih awam dalam hal agama, jika saya coba masuk ke dunia yang kata sebagian ulama bisa menyesatkan dan harus pilih2 jika masuk kedunia tersebut, apakah itu tidak berbahaya buat saya? Bagaimana saya tahu hal itu sesat atau tidak sesat kalau saya sendiri awam? Bagaimana saya bisa tahu kalau apa yang mereka kerjakan atau amalkan itu bertentangan dengan syariat atau tidak, kalau pemahaman agama saya sendiri masih kurang? Tapi ya alhamdulillah.. Kalo saya sendiri kebetulan waktu muda pernah mengikuti salah satu thariqah tasawwuf, mengikuti ajakan teman.. Dan berdasarkan pengalaman tersebut, rasanya lebih aman jika kita lebih menguatkan pemahaman dan pengamalan syariat dulu sebelum mencoba2 masuk ke salah satu aliran tasawuf... Atau jika tidak masuk kedalam salah satu aliran tasawuf pun ndak masalah kok, tidak ada keharusan untuk itu, nggak perlu repot2kan... :) Apa yang telah diajarkan dan disampaikan oleh Rasulullah sudahlah sempurna. Jadi lebih baik belajar tasawuf yang nyunnah sajalah, yang dilakukan dengan cara mengkajinya melalui al-Quran dan Hadits2 shahih, berdasarkan pemahaman ulama2 salaf dari generasi yang Rasulullah perintahkan kepada kita untuk mengikutinya... Wassalam __ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala
Re: [keluarga-islam] Re: ISLAM AGAMA YANG UNIVERSAL - Jangan coba-coba
Iya yah kang wandy, kok banyak banget kisah yang sangat salah dari para penganut ajaran ini?. Jadi pingin tahu, kalau memang ajaran ini ada benarnya lalu seperti apa?. Kalau memang tidak ada benarnya lalu kenapa masih banyak yang terjerumus?. Mungkin karena dalam ajaran ini manusaia yang hakikanya adalah jasadiah, berkecimpung didalam dunia ghoib dan disana, kekuasaan lebih banyak di pegang oleh para makhluk ghoib. Jadi kekuatan manusia yang jasadiah tidak sanggup menangkal atau radar manusia tidak bisa menangkap dan mengetahui tipu daya dari para pengikut Iblis. Pengetahuan manusia yang sedikit (Alloh sudahn tekankan akan ini), tidak kuasa menangkal pengetahuan para makhluk ghoib dari Jin dan syetan ini sehingga banyak yang terjerumus dalam tipu daya mereka. Ruang dunia ghoib ini memang Alloh peruntukkan bagi mereka makhluk yang Alloh ciptakan untuk mendiaminya.Sementara manusia yang makhluk jasadiah, tempatnya yang dimuka bumi ini dan bukanya disana di alam ghoib, pada saatnya nanti setelah arwah di cabut dan meninggalkan tubuh, barulah kita ditenpatkan di alam sana. Jadi intinya adalah kekuatan dan kekuasaan juga persenjataan kita sebagai manusia dalam mengarungi alam ghoib ini serba terbatas, sementara para jin dan syetan sangat kuat dan berkuasa dengan persenjataan yang lebih hebat dari manusia siap untuk menjerumuskan siapa saja yang mengarungi nya dengan segala tipu daya mereka, lha wong dunia mereka kok. Sehingga kekalahan telak manusia di alama ghoib ini menjadi sunattulloh. Masuk dan mengarungi dunia mereka adalah sungguh berbahaya dan membahayakan. Nabi Adam as dan istrinya saja bisa terusir dari surga gara gara mereka (waktu itu alam kedua makhluk ini masih satu, dan interaksi diantar kedua makhluk ini bisa menjadi sangat intense), apalagi kita. Didunia kita saja masih banyak yang tergoda, apalagi di markas mereka... Salam Ari At 11:26 AM 3/3/2006, you wrote: Nah, saya punya pengalaman mengenai hal yang seperti ini.. Beberapa waktu lalu saya bertemu teman lama yang dulu pernah bersama saya mencoba mendalami dunia tasawuf. Dia bertamu ke rumah saya, dan ternyata sampai sekarang dia masih aktif dalam thoriqoh yang sudah lama saya tinggalkan. Dia menceritakan berbagai hal pengalaman mistis yang dia alami selama sekian tahun tidak bertemu saya. Kemudian dia juga menceritakan bagaimana gurunya bisa me-layang2 jika sudah berdzikir. Dia juga menceritakan kalau gurunya pernah dijumpai dalam waktu yang bersamaan di dua tempat yang berbeda. Dan dia juga meyakini kalau gurunya nanti wafat, maka sesungguhnya dia tidaklah wafat, melainkan berpindah ke tempat lain dan menitis kepada orang lain. Saya hanya dapat tersenyum prihatin mendengar ceritanya tersebut, ah ternyata dia sudah terperosok terlalu jauh dalam dunia tasawuf. Dulu saya pernah ingatkan kepada dia, lebih baik jangan kita teruskan mengaji di tempat itu, tapi tampaknya dia lebih tertarik kepada cerita2 ghaib yang dikatakan oleh anggota pengajian lainnya. Ada lagi yang lucu, tanpa sengaja saya bertemu lagi dengan dia di sebuah tempat umum. Saya melihat dia sedang merokok, padahal saat itu adalah siang hari di bulan Ramadhan. Kemudian dengan nada sedikit tinggi, saya bertanya kepadanya, Hei, kenapa kamu ngga puasa? kemudian apa jawabnya? Ah, ente orang syariat, belum sampe seperti ane yang udah mengerti hakekat. Ente kan mengerti ibadah cuma luarnya doang, lain sama ane, jadi ente ngga bakalan ngerti deh cara beribadahnya ane Astaghfirullah... Yah begitulah... Semua berawal dari coba2, dan karena ke awaman-nya, akhirnya kebablasan, Na'udzubillah.. Wassalam Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala kepada seluruh manusia yang akan bertambah bila terus diamalkan, salah satu pengamalannya adalah dengan membagi-bagikan ilmu itu kepada yang membutuhkan. Janganlah sombong dengan ilmu yang sedikit, karena jika Allah Subhanahu wata'ala berkehendak ilmu itu akan sirna dalam sekejap, beritahulah orang yang tidak tahu, tunjukilah orang yang minta petunjuk, amalkanlah ilmu itu sebatas yang engkau mampu. YAHOO! GROUPS LINKS Visit your group "keluarga-islam" on the web. To unsubscribe from this group, send an email to:[EMAIL PROTECTED] Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.
Re: [keluarga-islam] Re: ISLAM AGAMA YANG UNIVERSAL - Jangan coba-coba
salam alaikum, wah hujan nih maaf minta tempat sedikit... dari tadi asyik nguping di warung ini bareng sama pak ojek, maaf lagi ya... sambil nunggu kopi jahe-nya dateng saya mau ngomong sedikit, boleh ya... nasehat kang ncep udah jelas, mungkin sekarang tinggal ambil kesimpulan aja, yang penting akidah sudah sama amal kita tergantung niat kita, ibadah kita belum tentu diterima oleh-NYA, dosa kita sudah pasti tercatat, kalau memang tidak mau mempelajari tasawuf sebaiknya jangan meremehkan orang yang belajar tasawuf, bila melihat orang belajar tasawuf ada kekeliruan maka jangan salahkan ajaran tasawufnya karena apakah kita tidak luput dari kekeliruan ? kalau sedang belajar tasawuf makautamakanaqidah dan syariat (fiqih) sebagai patokan awal, usahakan tawadhu', ibadah kita agar Allah SWT saja yang menilai dan membalasnya saya tidak belajar tasawuf, namun saya menghargai orang yang mempelajarinya, kesalahan orang yang belajar tasawuf bagi saya adalah sebuah jalan untuk menjadi benar, saya bantu mereka dengan nasehat dan doa semoga belajar tasawuf menjadikan mereka lebih baik dari yang sekarang "waduh kopi jahe-nya udah abis..bu ntar yang bayar kangarland, permisimau beli asinan sodri" salam alaikum - Original Message - From: Ari Dino To: keluarga-islam@yahoogroups.com Sent: Friday, March 03, 2006 11:49 AM Subject: Re: [keluarga-islam] Re: ISLAM AGAMA YANG UNIVERSAL - Jangan coba-coba Iya yah kang wandy, kok banyak banget kisah yang sangat salah dari para penganut ajaran ini?. Jadi pingin tahu, kalau memang ajaran ini ada benarnya lalu seperti apa?. Kalau memang tidak ada benarnya lalu kenapa masih banyak yang terjerumus?.Mungkin karena dalam ajaran ini manusaia yang hakikanya adalah jasadiah, berkecimpung didalam dunia ghoib dan disana, kekuasaan lebih banyak di pegang oleh para makhluk ghoib. Jadi kekuatan manusia yang jasadiah tidak sanggup menangkal atau radar manusia tidak bisa menangkap dan mengetahui tipu daya dari para pengikut Iblis. Pengetahuan manusia yang sedikit (Alloh sudahn tekankan akan ini), tidak kuasa menangkal pengetahuan para makhluk ghoib dari Jin dan syetan ini sehingga banyak yang terjerumus dalam tipu daya mereka.Ruang dunia ghoib ini memang Alloh peruntukkan bagi mereka makhluk yang Alloh ciptakan untuk mendiaminya.Sementara manusia yang makhluk jasadiah, tempatnya yang dimuka bumi ini dan bukanya disana di alam ghoib, pada saatnya nanti setelah arwah di cabut dan meninggalkan tubuh, barulah kita ditenpatkan di alam sana.Jadi intinya adalah kekuatan dan kekuasaan juga "persenjataan" kita sebagai manusia dalam "mengarungi" alam ghoib ini serba terbatas, sementara para jin dan syetan sangat kuat dan berkuasa dengan "persenjataan" yang lebih hebat dari manusia siap untuk menjerumuskan siapa saja yang "mengarungi" nya dengan segala tipu daya mereka, lha wong dunia mereka kok. Sehingga kekalahan telak manusia di alama ghoib ini menjadi sunattulloh. Masuk dan mengarungi dunia mereka adalah sungguh berbahaya dan membahayakan. Nabi Adam as dan istrinya saja bisa terusir dari surga gara gara mereka (waktu itu alam kedua makhluk ini masih satu, dan interaksi diantar kedua makhluk ini bisa menjadi sangat intense), apalagi kita. Didunia kita saja masih banyak yang tergoda, apalagi di "markas" mereka...SalamAriAt 11:26 AM 3/3/2006, you wrote: Nah, saya punya pengalaman mengenai hal yang seperti ini..Beberapa waktu lalu saya bertemu teman lama yang dulu pernah bersama saya mencoba mendalami dunia tasawuf. Dia bertamu ke rumah saya, dan ternyata sampai sekarang dia masih aktif dalam thoriqoh yang sudah lama saya tinggalkan. Dia menceritakan berbagai hal pengalaman mistis yang dia alami selama sekian tahun tidak bertemu saya. Kemudian dia juga menceritakan bagaimana gurunya bisa me-layang2 jika sudah berdzikir. Dia juga menceritakan kalau gurunya pernah dijumpai dalam waktu yang bersamaan di dua tempat yang berbeda. Dan dia juga meyakini kalau gurunya nanti wafat, maka sesungguhnya dia tidaklah wafat, melainkan berpindah ke tempat lain dan menitis kepada orang lain. Saya hanya dapat tersenyum prihatin mendengar ceritanya tersebut, ah ternyata dia sudah terperosok terlalu jauh dalam dunia tasawuf. Dulu saya pernah ingatkan kepada dia, lebih baik jangan kita teruskan mengaji di tempat itu, tapi tampaknya dia lebih tertarik kepada cerita2 ghaib yang dikatakan oleh anggota pengajian lainnya.Ada lagi yang lucu, tanpa sengaja saya bertemu lagi dengan dia di sebuah tempat umum. Saya melihat dia sedang merokok, padahal saat itu adalah siang hari di bulan Ramadhan. Kemudian dengan nada sedikit tinggi, saya bertanya kepadanya, "Hei, kenapa kamu ngga puasa?" kemudian apa jawabnya? "Ah, ente o