[keluarga-islam] Re: ISLAM AGAMA YANG UNIVERSAL - Jangan coba-coba

2006-03-02 Terurut Topik kang nceps
he,,he,,,he,,,jadi senyum sendiri,
kalau memang tidak suka coba-coba ya jangan dicoba-coba, karena ilmu
agama,apalagi tasawuf /pendalaman agama sesuai dengan koridor islam
bukan buat coba-coba tapi dijalani sungguh-sungguh,kalau coba-coba 
mah namanya bukan pencari kebenaran sejati atuhhh,namanya orang pengen
enaknya doang,,,nggak pake usaha mencari dan membandingkan

semua juga ada usaha dan ada resiko, segala sesuatu didunia ini pasti
butuh usaha,dan keberanian, dan juga pengorbanan yang tidak sedikit,
butuh mikir dan latihan rutin ,juga kesungguhan kalau tidak suka dan
tidak setuju ya jangaan doong, 

pencari kebenaran sejati tidak pernah main iseng - iseng doang ,tapi
dijalani tapak jalannya, baru bisa bilang ini salah dan menyimpang,,

tapi kalau setelah diterangkan dan diberi penjelasan seharusnya ada
pandangan lain tentang pendalaman agama sesuai koridor islam ini
bukan hal yang aneh,dan tidak diluar garis keislaman,kalau di luar ya
tinggalkan saja koq repot,

justru yang aneh itu yang bilang pelajaran ini sesat tapi belum pernah
menjalani sendiri dan mendalami dan belum pernah membandingkan satu
kelompok dengan lainnya,dan ngomong doang dari luar kan berabe jadinya

jangan di buat iseng,karena agama bukan buat iseng,,,


wassalam
KnC

--- In keluarga-islam@yahoogroups.com, wandysulastra
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 Mengenai masalah coba2, saya setuju dengan pendapatnya cute_thie 
 bahwa untuk urusan akhirat lebih baik memilih hal yang pasti2 saja. 
 Saya tidak mau mengambil resiko untuk kehidupan akhirat nanti, demi 
 untuk mencoba-coba sesuatu yang belum pasti. Hal2 yang pasti saja 
 dalam agama ini masih banyak kok yang belum saya ketahui dan 
 amalkan... :)
 
 Mengenai masalah hakikat, saya percaya kesungguhan dalam 
 melaksanakan syariat sesuai dengan rukun2nya seperti apa yang 
 dicontohkan oleh Rasulullah serta menghayati perilaku syariat yang 
 dikerjakan maka akan mengakibatkan si pelaku menemui hakikat 
 (kebenaran) dari apa yang dilakukannya. Contohnya seperti 
 diungkapkan Al Qur'an mengenai shalat bahwa sesungguhnya shalat itu 
 mencegah perbuatan keji dan mungkar. 
 
 Jika kita meluruskan jiwa kita kepada sang pencipta dengan tidak 
 sedikitpun ada kesyirikan dalam hati maupun pikiran kita, 
 menghadirkan hati, perasaan, serta dialog yang telah disyariatkan, 
 mengikuti gerakan2 harmonis yang telah disyariatkan, maka niscaya 
 akan kita dapati hakikat dari shalat, yaitu karunia ketidakmampuan 
 berbuat keji dan mungkar, serta akan dimudahkan untuk selalu 
 bersikap baik. 
 
 Di dalam hati orang yang khusyuk dalam sholatnya, akan timbul 
 perasaan ihsan yang terus-menerus terhadap Allah. Seperti yang 
 disebutkan dalam hadits shahih bahwa orang yang telah mencapai 
 tingkat ihsan maka ia akan beribadah seolah-olah melihat Allah, dan 
 jika ia tidak bisa melihat Allah, maka ia yakin bahwa Allah 
 melihatnya. Allah berfirman kepada mereka Keberuntunganlah bagi 
 orang2 yang beriman, yaitu mereka yang khusyuk dalam shalatnya.
 
 Bagaimana dengan hakikat dari ibadah2 kita lainnya? Mari sama2 kita 
 belajar, cari dan temukan, tapi tentunya dengan tetap berada di 
 dalam koridor syariat..
 
 Wassalam
 
 --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, Ari Dino aridino@ wrote:
 
  Setuju sekali kang arland,
  
  Masih banyak diantara yang mendalami Islam hanya dari luarnnya 
 saja, 
  bahkan banyak yang hanya memegang dan menciumi nya saja tanpa 
  merasakan esensi seungguhnya dari ajaran Islam itu sendiri.
  
  Hanya saja dalam Islam tidak bisa kita mencoba coba sesuatu kang. 
  Yang pasti ada, buat apa coba coba... he he he kayak iklan minyak 
  wangi aja coba coba...
  
  Salam
  Ari
  
  
  At 03:09 PM 3/2/2006, you wrote:
  Assalamu 'alaikum wr. wb.
  
  Mungkin belajar islamnya baru tahapan tataran kulitnya doang kali 
  ya, belum mencoba main di dalam sana :))
  
  wassalam,
  - Original Message -
 







Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala kepada seluruh 
manusia yang akan bertambah bila terus diamalkan, salah satu pengamalannya 
adalah dengan membagi-bagikan ilmu itu kepada yang membutuhkan. 
Janganlah sombong dengan ilmu yang sedikit, karena jika Allah Subhanahu 
wata'ala berkehendak ilmu itu akan sirna dalam sekejap, beritahulah orang yang 
tidak tahu, tunjukilah orang yang minta petunjuk, amalkanlah ilmu itu sebatas 
yang engkau mampu. 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/keluarga-islam/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[keluarga-islam] Re: ISLAM AGAMA YANG UNIVERSAL - Jangan coba-coba

2006-03-02 Terurut Topik wandysulastra
Kalau kasusnya begini, gimana nih Kang Nceps... Saya sadar kalau 
saya ini masih awam dalam hal agama, jika saya coba masuk ke dunia 
yang kata sebagian ulama bisa menyesatkan dan harus pilih2 jika 
masuk kedunia tersebut, apakah itu tidak berbahaya buat saya?
Bagaimana saya tahu hal itu sesat atau tidak sesat kalau saya 
sendiri awam? Bagaimana saya bisa tahu kalau apa yang mereka 
kerjakan atau amalkan itu bertentangan dengan syariat atau tidak, 
kalau pemahaman agama saya sendiri masih kurang?

Tapi ya alhamdulillah.. Kalo saya sendiri kebetulan waktu muda 
pernah mengikuti salah satu thariqah tasawwuf, mengikuti ajakan 
teman.. Dan berdasarkan pengalaman tersebut, rasanya lebih aman jika 
kita lebih menguatkan pemahaman dan pengamalan syariat dulu sebelum 
mencoba2 masuk ke salah satu aliran tasawuf... Atau jika tidak masuk 
kedalam salah satu aliran tasawuf pun ndak masalah kok, tidak ada 
keharusan untuk itu, nggak perlu repot2kan... :) 

Apa yang telah diajarkan dan disampaikan oleh Rasulullah sudahlah 
sempurna. Jadi lebih baik belajar tasawuf yang nyunnah sajalah, yang 
dilakukan dengan cara mengkajinya melalui al-Quran dan Hadits2 
shahih, berdasarkan pemahaman ulama2 salaf dari generasi yang 
Rasulullah perintahkan kepada kita untuk mengikutinya...

Wassalam

--- In keluarga-islam@yahoogroups.com, kang nceps [EMAIL PROTECTED] 
wrote:

 he,,he,,,he,,,jadi senyum sendiri,
 kalau memang tidak suka coba-coba ya jangan dicoba-coba, karena 
ilmu
 agama,apalagi tasawuf /pendalaman agama sesuai dengan koridor 
islam
 bukan buat coba-coba tapi dijalani sungguh-sungguh,kalau coba-coba 
 mah namanya bukan pencari kebenaran sejati atuhhh,namanya orang 
pengen
 enaknya doang,,,nggak pake usaha mencari dan membandingkan
 
 semua juga ada usaha dan ada resiko, segala sesuatu didunia ini 
pasti
 butuh usaha,dan keberanian, dan juga pengorbanan yang tidak 
sedikit,
 butuh mikir dan latihan rutin ,juga kesungguhan kalau tidak suka 
dan
 tidak setuju ya jangaan doong, 
 
 pencari kebenaran sejati tidak pernah main iseng - iseng 
doang ,tapi
 dijalani tapak jalannya, baru bisa bilang ini salah dan 
menyimpang,,
 
 tapi kalau setelah diterangkan dan diberi penjelasan seharusnya ada
 pandangan lain tentang pendalaman agama sesuai koridor islam ini
 bukan hal yang aneh,dan tidak diluar garis keislaman,kalau di luar 
ya
 tinggalkan saja koq repot,
 
 justru yang aneh itu yang bilang pelajaran ini sesat tapi belum 
pernah
 menjalani sendiri dan mendalami dan belum pernah membandingkan satu
 kelompok dengan lainnya,dan ngomong doang dari luar kan berabe 
jadinya
 
 jangan di buat iseng,karena agama bukan buat iseng,,,
 
 
 wassalam
 KnC
 
 --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, wandysulastra
 wandysulastra@ wrote:
 
  Mengenai masalah coba2, saya setuju dengan pendapatnya cute_thie 
  bahwa untuk urusan akhirat lebih baik memilih hal yang pasti2 
saja. 
  Saya tidak mau mengambil resiko untuk kehidupan akhirat nanti, 
demi 
  untuk mencoba-coba sesuatu yang belum pasti. Hal2 yang pasti 
saja 
  dalam agama ini masih banyak kok yang belum saya ketahui dan 
  amalkan... :)
  
  Mengenai masalah hakikat, saya percaya kesungguhan dalam 
  melaksanakan syariat sesuai dengan rukun2nya seperti apa yang 
  dicontohkan oleh Rasulullah serta menghayati perilaku syariat 
yang 
  dikerjakan maka akan mengakibatkan si pelaku menemui hakikat 
  (kebenaran) dari apa yang dilakukannya. Contohnya seperti 
  diungkapkan Al Qur'an mengenai shalat bahwa sesungguhnya shalat 
itu 
  mencegah perbuatan keji dan mungkar. 
  
  Jika kita meluruskan jiwa kita kepada sang pencipta dengan tidak 
  sedikitpun ada kesyirikan dalam hati maupun pikiran kita, 
  menghadirkan hati, perasaan, serta dialog yang telah 
disyariatkan, 
  mengikuti gerakan2 harmonis yang telah disyariatkan, maka 
niscaya 
  akan kita dapati hakikat dari shalat, yaitu karunia 
ketidakmampuan 
  berbuat keji dan mungkar, serta akan dimudahkan untuk selalu 
  bersikap baik. 
  
  Di dalam hati orang yang khusyuk dalam sholatnya, akan timbul 
  perasaan ihsan yang terus-menerus terhadap Allah. Seperti yang 
  disebutkan dalam hadits shahih bahwa orang yang telah mencapai 
  tingkat ihsan maka ia akan beribadah seolah-olah melihat Allah, 
dan 
  jika ia tidak bisa melihat Allah, maka ia yakin bahwa Allah 
  melihatnya. Allah berfirman kepada mereka Keberuntunganlah bagi 
  orang2 yang beriman, yaitu mereka yang khusyuk dalam shalatnya.
  
  Bagaimana dengan hakikat dari ibadah2 kita lainnya? Mari sama2 
kita 
  belajar, cari dan temukan, tapi tentunya dengan tetap berada di 
  dalam koridor syariat..
  
  Wassalam
  
  --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, Ari Dino aridino@ wrote:
  
   Setuju sekali kang arland,
   
   Masih banyak diantara yang mendalami Islam hanya dari luarnnya 
  saja, 
   bahkan banyak yang hanya memegang dan menciumi nya saja tanpa 
   merasakan esensi seungguhnya dari ajaran Islam itu sendiri.
   
   Hanya saja dalam Islam tidak bisa kita mencoba coba 

Re: [keluarga-islam] Re: ISLAM AGAMA YANG UNIVERSAL - Jangan coba-coba

2006-03-02 Terurut Topik Anto Sulistianto
Pak Wandy, saya juga mau cerita sdikit, saya pernah
diprospect oleh salah seorang temen saya yg menjadi
jamaah suatu tarekat. Dalam setiap kesempatan kami
bertemu dia sering berdakwah ttg pentingnya
mendekatkan diri kepada Allah (dgn jalan tasawwuf
tentunya). Saya yg awam soal tasawwuf sih diam aja
sambil memasang kuping dan hati serta mem-filter
segala ucapannya baik ucapan yg langsung, via sms
ataupun email. Teman saya tsb juga pernah ngajak saya
ikut kajian Tasawwuf dan Filsafat Islam di suatu
tempat di Jakarta selatan. 

Tapi terus terang cukup banyak hal-2 yg mengganggu
pikiran saya, alias saya kurang sreg dgn paparan yg
dia berikan krn menurut sepengetahuan saya (yg
tentunya pengetahuan saya masih cetek hehe) banyak
hal-2 yg bisa saya katakan nyeleneh. 
Bisa saya kasih contoh beberapa aja,misalnya

1.Bila seorang manusia sudah dekat dng Tuhannya karena
pencariannya, maka Tuhan (Allah Azza Wajalla) akan
membuka tabir akan hal-2 yg ghoib.
2.Seseorang bila sudah dekat dgn Allah, bila ingin
pergi haji tidak perlu berangkat spt orang-2
kebanyakan yaitu dgn ONH atau ONH plus, naik pesawat,
ikut semua prosesi haji tsb. Tapi untuk orang-2
khusus, cukup hatinya yang berangkat ke baitullah...
;-)
3.Menurut dia ibadah yg utama (paling penting) adalah
Ibadah Hati saya nggak tau maksud sesungguhnya hehe
4.Dia sangat ngefans sama lirik-2 yg dibuat Dhani
Dewa, secara terus terang dia katakan kepada saya dia
menyukai lirik lagu Dewa yg berjudul SATU dan lirik yg
berjudul JIKA SURGA DAN NERAKA TAK PERNAH ADA.
5.Dia juga mengatakan suka thd karya Ibnu Arabi yang
menurut dia adalah bijak. (saya nggak tau tadinya Ibnu
Arabi itu siapa, skrg sedikit-2 sih ada gambaran,
walau nggak tau-2 amat hehe). Juga ketika kami
berdiskusi soal Syeikh Lemah Abang alias Syeikh Siti
Jenar, dia juga terkesan membelanya, bahwa keputusan
menghukum mati syeikh Lemah Abang bisa jadi keliru.

Dan lain-2 yg msh menjadi tanda tanya saya.

Namun demikian yg bikin saya agak heran, temen saya
itu kan rumahnya dekat ke mesjid, sama dekatnya dgn
rumah saya ke mesjid. Tapi hampir selalu tidak pernah
sholat berjamaah di masjid dekat rumah kami tsb.
Kalaupun dia sholat jamaah, maka bisanya ikut jamaah
subuh, dan dia bilang dia tidak tidur semalaman karena
ber-dzikir (apakah Rasulullah mengajarkan dzikir
semalaman yaa, sampai waktu subuh gitu? mohon infonya
donk yg paham dalilnya kalau memang demikian).

Trus lagi yg bikin saya agak heran (ini keheranan saya
pribadi aja sih). Temen saya itu tuh perokok berat,
bahkan di lingkungan masjid pun dia tidak sungkan
merokok. Yg saya tahu sih merokok itu makruh bahkan
sebagian ulama mengharamkannya. Saya jadi mikir
bagaimana bisa meng-klaim ingin dekat dengan Tuhannya
sedangkan menahan diri untuk tidak merokok aja udah
nggak bisa

Demikian sedikit cerita saya yg pernah di-prospect
oleh seorang temen yg sdg aktif belajar tasawwuf,
mohon maaf, sekedar sharing dari hamba yg al-fakir
ini, yg miskin ilmu agama, masih banyak dosa dan
kelemahan...yg cuman pengen ikut ajaran Islam yg
sesuai dgn tuntunan dari Kanjeng Nabi Muhammad (hehehe
pake istilahnya orang Jawa nih...), para sahabat, para
ulama terdahulu yg setia pada Rasulullah dan
Khulafaurrasyiddin

Akhirnya saya nggak berani coba-coba masuk ke dunia
sana itu hehehe, terlebih karena skrg sedikit-2 tau
soal kontroversinya. 

Wahuwallahu 'alam bishshowab

Wasslam,
Anto


--- wandysulastra [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Kalau kasusnya begini, gimana nih Kang Nceps... Saya
 sadar kalau 
 saya ini masih awam dalam hal agama, jika saya coba
 masuk ke dunia 
 yang kata sebagian ulama bisa menyesatkan dan harus
 pilih2 jika 
 masuk kedunia tersebut, apakah itu tidak berbahaya
 buat saya?
 Bagaimana saya tahu hal itu sesat atau tidak sesat
 kalau saya 
 sendiri awam? Bagaimana saya bisa tahu kalau apa
 yang mereka 
 kerjakan atau amalkan itu bertentangan dengan
 syariat atau tidak, 
 kalau pemahaman agama saya sendiri masih kurang?
 
 Tapi ya alhamdulillah.. Kalo saya sendiri kebetulan
 waktu muda 
 pernah mengikuti salah satu thariqah tasawwuf,
 mengikuti ajakan 
 teman.. Dan berdasarkan pengalaman tersebut, rasanya
 lebih aman jika 
 kita lebih menguatkan pemahaman dan pengamalan
 syariat dulu sebelum 
 mencoba2 masuk ke salah satu aliran tasawuf... Atau
 jika tidak masuk 
 kedalam salah satu aliran tasawuf pun ndak masalah
 kok, tidak ada 
 keharusan untuk itu, nggak perlu repot2kan... :) 
 
 Apa yang telah diajarkan dan disampaikan oleh
 Rasulullah sudahlah 
 sempurna. Jadi lebih baik belajar tasawuf yang
 nyunnah sajalah, yang 
 dilakukan dengan cara mengkajinya melalui al-Quran
 dan Hadits2 
 shahih, berdasarkan pemahaman ulama2 salaf dari
 generasi yang 
 Rasulullah perintahkan kepada kita untuk
 mengikutinya...
 
 Wassalam





__
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 


Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala 

Re: [keluarga-islam] Re: ISLAM AGAMA YANG UNIVERSAL - Jangan coba-coba

2006-03-02 Terurut Topik Ari Dino




Iya yah kang wandy, kok banyak banget kisah yang sangat
salah dari para penganut ajaran ini?. Jadi pingin tahu, kalau memang
ajaran ini ada benarnya lalu seperti apa?. Kalau memang tidak ada
benarnya lalu kenapa masih banyak yang terjerumus?.
Mungkin karena dalam ajaran ini manusaia yang hakikanya adalah jasadiah,
berkecimpung didalam dunia ghoib dan disana, kekuasaan lebih banyak di
pegang oleh para makhluk ghoib. Jadi kekuatan manusia yang jasadiah tidak
sanggup menangkal atau radar manusia tidak bisa menangkap dan mengetahui
tipu daya dari para pengikut Iblis. Pengetahuan manusia yang sedikit
(Alloh sudahn tekankan akan ini), tidak kuasa menangkal pengetahuan para
makhluk ghoib dari Jin dan syetan ini sehingga banyak yang terjerumus
dalam tipu daya mereka.
Ruang dunia ghoib ini memang Alloh peruntukkan bagi mereka makhluk yang
Alloh ciptakan untuk mendiaminya.Sementara manusia yang makhluk jasadiah,
tempatnya yang dimuka bumi ini dan bukanya disana di alam ghoib, pada
saatnya nanti setelah arwah di cabut dan meninggalkan tubuh, barulah kita
ditenpatkan di alam sana.
Jadi intinya adalah kekuatan dan kekuasaan juga persenjataan
kita sebagai manusia dalam mengarungi alam ghoib ini serba
terbatas, sementara para jin dan syetan sangat kuat dan berkuasa dengan
persenjataan yang lebih hebat dari manusia siap untuk
menjerumuskan siapa saja yang mengarungi nya dengan segala
tipu daya mereka, lha wong dunia mereka kok. Sehingga kekalahan telak
manusia di alama ghoib ini menjadi sunattulloh. 
Masuk dan mengarungi dunia mereka adalah sungguh berbahaya dan
membahayakan. Nabi Adam as dan istrinya saja bisa terusir dari surga gara
gara mereka (waktu itu alam kedua makhluk ini masih satu, dan interaksi
diantar kedua makhluk ini bisa menjadi sangat intense), apalagi kita.
Didunia kita saja masih banyak yang tergoda, apalagi di
markas mereka...
Salam
Ari

At 11:26 AM 3/3/2006, you wrote:
Nah, saya punya pengalaman
mengenai hal yang seperti ini..
Beberapa waktu lalu saya bertemu teman lama yang dulu pernah bersama

saya mencoba mendalami dunia tasawuf. Dia bertamu ke rumah saya, dan

ternyata sampai sekarang dia masih aktif dalam thoriqoh yang sudah 
lama saya tinggalkan. Dia menceritakan berbagai hal pengalaman 
mistis yang dia alami selama sekian tahun tidak bertemu saya. 
Kemudian dia juga menceritakan bagaimana gurunya bisa me-layang2 
jika sudah berdzikir. Dia juga menceritakan kalau gurunya pernah 
dijumpai dalam waktu yang bersamaan di dua tempat yang berbeda. Dan 
dia juga meyakini kalau gurunya nanti wafat, maka sesungguhnya dia 
tidaklah wafat, melainkan berpindah ke tempat lain dan menitis 
kepada orang lain. 
Saya hanya dapat tersenyum prihatin mendengar ceritanya tersebut, ah

ternyata dia sudah terperosok terlalu jauh dalam dunia tasawuf. Dulu

saya pernah ingatkan kepada dia, lebih baik jangan kita teruskan 
mengaji di tempat itu, tapi tampaknya dia lebih tertarik kepada 
cerita2 ghaib yang dikatakan oleh anggota pengajian lainnya.
Ada lagi yang lucu, tanpa sengaja saya bertemu lagi dengan dia di 
sebuah tempat umum. Saya melihat dia sedang merokok, padahal saat 
itu adalah siang hari di bulan Ramadhan. Kemudian dengan nada 
sedikit tinggi, saya bertanya kepadanya, Hei, kenapa kamu ngga

puasa? kemudian apa jawabnya? 
Ah, ente orang syariat, belum sampe seperti ane yang udah mengerti

hakekat. Ente kan mengerti ibadah cuma luarnya doang, lain sama ane,

jadi ente ngga bakalan ngerti deh cara beribadahnya
ane
Astaghfirullah...
Yah begitulah... Semua berawal dari coba2, dan karena ke awaman-nya,

akhirnya kebablasan, Na'udzubillah..
Wassalam





Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala kepada seluruh manusia yang akan bertambah bila terus diamalkan, salah satu pengamalannya adalah dengan membagi-bagikan ilmu itu kepada yang membutuhkan. 
Janganlah sombong dengan ilmu yang sedikit, karena jika Allah Subhanahu wata'ala berkehendak ilmu itu akan sirna dalam sekejap, beritahulah orang yang tidak tahu, tunjukilah orang yang minta petunjuk, amalkanlah ilmu itu sebatas yang engkau mampu.





  




  
  
  YAHOO! GROUPS LINKS



  Visit your group "keluarga-islam" on the web.
  To unsubscribe from this group, send an email to:[EMAIL PROTECTED]
  Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.



  











Re: [keluarga-islam] Re: ISLAM AGAMA YANG UNIVERSAL - Jangan coba-coba

2006-03-02 Terurut Topik Ridwan





salam alaikum,
wah hujan nih maaf minta tempat 
sedikit...

dari tadi asyik nguping di warung ini 
bareng sama pak ojek, maaf lagi ya...

sambil nunggu kopi jahe-nya dateng 
saya mau ngomong sedikit, boleh ya...

nasehat kang ncep udah jelas, mungkin 
sekarang tinggal ambil kesimpulan aja, yang penting akidah sudah 
sama

amal kita tergantung niat kita, 
ibadah kita belum tentu diterima oleh-NYA, dosa kita sudah pasti tercatat, kalau 
memang tidak mau mempelajari tasawuf sebaiknya jangan meremehkan orang yang 
belajar tasawuf, bila melihat orang belajar tasawuf ada kekeliruan maka jangan 
salahkan ajaran tasawufnya karena apakah kita tidak luput dari kekeliruan 
?

kalau sedang belajar tasawuf 
makautamakanaqidah dan syariat (fiqih) sebagai patokan awal, 
usahakan tawadhu', ibadah kita agar Allah SWT saja yang menilai dan 
membalasnya

saya tidak belajar tasawuf, namun 
saya menghargai orang yang mempelajarinya, kesalahan orang yang belajar tasawuf 
bagi saya adalah sebuah jalan untuk menjadi benar, saya bantu mereka dengan 
nasehat dan doa semoga belajar tasawuf menjadikan mereka lebih baik dari yang 
sekarang

"waduh kopi jahe-nya udah abis..bu 
ntar yang bayar kangarland, permisimau beli asinan 
sodri"

salam alaikum



  - Original Message - 
  From: 
  Ari Dino 
  To: keluarga-islam@yahoogroups.com 
  Sent: Friday, March 03, 2006 11:49 
  AM
  Subject: Re: [keluarga-islam] Re: ISLAM 
  AGAMA YANG UNIVERSAL - Jangan coba-coba
  Iya yah kang wandy, kok banyak banget kisah yang 
  sangat salah dari para penganut ajaran ini?. Jadi pingin tahu, kalau memang 
  ajaran ini ada benarnya lalu seperti apa?. Kalau memang tidak ada benarnya 
  lalu kenapa masih banyak yang terjerumus?.Mungkin karena dalam ajaran 
  ini manusaia yang hakikanya adalah jasadiah, berkecimpung didalam dunia ghoib 
  dan disana, kekuasaan lebih banyak di pegang oleh para makhluk ghoib. Jadi 
  kekuatan manusia yang jasadiah tidak sanggup menangkal atau radar manusia 
  tidak bisa menangkap dan mengetahui tipu daya dari para pengikut Iblis. 
  Pengetahuan manusia yang sedikit (Alloh sudahn tekankan akan ini), tidak kuasa 
  menangkal pengetahuan para makhluk ghoib dari Jin dan syetan ini sehingga 
  banyak yang terjerumus dalam tipu daya mereka.Ruang dunia ghoib ini 
  memang Alloh peruntukkan bagi mereka makhluk yang Alloh ciptakan untuk 
  mendiaminya.Sementara manusia yang makhluk jasadiah, tempatnya yang dimuka 
  bumi ini dan bukanya disana di alam ghoib, pada saatnya nanti setelah arwah di 
  cabut dan meninggalkan tubuh, barulah kita ditenpatkan di alam 
  sana.Jadi intinya adalah kekuatan dan kekuasaan juga "persenjataan" 
  kita sebagai manusia dalam "mengarungi" alam ghoib ini serba terbatas, 
  sementara para jin dan syetan sangat kuat dan berkuasa dengan "persenjataan" 
  yang lebih hebat dari manusia siap untuk menjerumuskan siapa saja yang 
  "mengarungi" nya dengan segala tipu daya mereka, lha wong dunia mereka kok. 
  Sehingga kekalahan telak manusia di alama ghoib ini menjadi sunattulloh. 
  Masuk dan mengarungi dunia mereka adalah sungguh berbahaya dan 
  membahayakan. Nabi Adam as dan istrinya saja bisa terusir dari surga gara gara 
  mereka (waktu itu alam kedua makhluk ini masih satu, dan interaksi diantar 
  kedua makhluk ini bisa menjadi sangat intense), apalagi kita. Didunia kita 
  saja masih banyak yang tergoda, apalagi di "markas" 
  mereka...SalamAriAt 11:26 AM 3/3/2006, you 
  wrote:
  Nah, saya punya pengalaman 
mengenai hal yang seperti ini..Beberapa waktu lalu saya bertemu 
teman lama yang dulu pernah bersama saya mencoba mendalami dunia 
tasawuf. Dia bertamu ke rumah saya, dan ternyata sampai sekarang dia 
masih aktif dalam thoriqoh yang sudah lama saya tinggalkan. Dia 
menceritakan berbagai hal pengalaman mistis yang dia alami selama sekian 
tahun tidak bertemu saya. Kemudian dia juga menceritakan bagaimana 
gurunya bisa me-layang2 jika sudah berdzikir. Dia juga menceritakan 
kalau gurunya pernah dijumpai dalam waktu yang bersamaan di dua tempat 
yang berbeda. Dan dia juga meyakini kalau gurunya nanti wafat, maka 
sesungguhnya dia tidaklah wafat, melainkan berpindah ke tempat lain dan 
menitis kepada orang lain. Saya hanya dapat tersenyum prihatin 
mendengar ceritanya tersebut, ah ternyata dia sudah terperosok terlalu 
jauh dalam dunia tasawuf. Dulu saya pernah ingatkan kepada dia, lebih 
baik jangan kita teruskan mengaji di tempat itu, tapi tampaknya dia 
lebih tertarik kepada cerita2 ghaib yang dikatakan oleh anggota 
pengajian lainnya.Ada lagi yang lucu, tanpa sengaja saya bertemu 
lagi dengan dia di sebuah tempat umum. Saya melihat dia sedang merokok, 
padahal saat itu adalah siang hari di bulan Ramadhan. Kemudian dengan 
nada sedikit tinggi, saya bertanya kepadanya, "Hei, kenapa kamu ngga 
puasa?" kemudian apa jawabnya? "Ah, ente o