Bls: [kisunda] Kisah Imam Ali bin Abi Thalib as dan Raden Kian Santang

2010-08-27 Terurut Topik Ahmad Sahidin
sumuhun Kang, numutkeun Ahmad Mansur Suryanegara na buku Api Sejarah jilid 1, 
yen Prabu Siliwangi teh tos lebet Islam. Sabab teu mungkin urang Muslim 
ngawinkeun Muslimah kanu teu Islam. Mun sabalikna mah bisa. Ngan emang, dugi 
kiwari teu acan buktos arkeologis yen Prabu Siliwangi teh Muslim. 

Mangga nu sanesna, panginten aya nu gaduh data-data sajarah nu enggal sareng 
kiat secara metodologi sejarah. 

Abdi kantos maos jeung ngadangu nuju seminar Sunan Gunung Djati di Karaton 
Kasepuhan Cirebon, Prof Nina Herlina Lubis nyebatkeun yen wali Sunan Gunung 
Djati ge saurna mah tokoh fiktif sabab secara penelitian sejarah sareng 
arkeologis teu acan ngjentrekeun. almarhum Prof Ayatrohaedi langsung ngusulkeun 
aya pembongkoran makam sunan gunung djati sareng ditalungtik secara 
medis/otopsi tea asa na teh.
Tapi, kulawarga karaton teu ngatujuan.
 

www.ahmadsahidin.wordpress.com

--- Pada Jum, 27/8/10, Wilistya Redanta wilistya.reda...@yahoo.co.id menulis:

Dari: Wilistya Redanta wilistya.reda...@yahoo.co.id
Judul: Bls: [kisunda] Kisah Imam Ali bin Abi Thalib as dan Raden Kian Santang
Kepada: kisunda@yahoogroups.com
Tanggal: Jumat, 27 Agustus, 2010, 3:34 AM







 



  



  
  
  Sok atuh para ahli sejarah Sunda, geuning carita Kian Santang jadi kieu 
???Karunya teuing Prabu Siliwangi, dituduh kapir.   Moal mungkin anjeuna tiasa 
ngalamar Ratu Subang Larang mun teu Islam.   Tapi mun dituduh kapir oge teu 
kunanaon ketang, apalah arti pengakuan manusia, Allah mah tetep wae nyaah ka 
anjeuna mah.   
--- Pada Sen, 23/8/10, Ahmad Sahidin ahmadsahi...@ymail.com menulis:

Dari: Ahmad Sahidin ahmadsahi...@ymail.com
Judul: [kisunda] Kisah Imam Ali bin Abi Thalib as dan Raden Kian Santang
Kepada: ALTANWIR milis altan...@yahoogroups.com, Ki Sunda Milis 
kisunda@yahoogroups.com, SuaraHati
 suarah...@yahoogroups.com
Tanggal: Senin, 23 Agustus, 2010, 8:25 AM















 
 




  
  
  salam...berikut ini ada sebuha ulasan tentang KianSantang, tokoh penyebar 
Islam di Jawa Barat.

Kian Santang ialah
tokoh tasawuf dari tanah sunda. tokoh ini dikisahkan oleh Raden
Cakrabuana (Pangeran Walangsungsang) saat menyebarkan ajaran Islam di
tanah Pasundan dan Cirebon. Beliau ialah putra dari Prabu Siliwangi dan
Nyai Subang Larang yang merupakan putri dari Syeikh Maulana Hasanudin
(Syeikh Kuro Krawang).

Raden Cakrabuana pergi meninggalkan
Pajajaran bersama adiknya yang bernama Rara Santang (Ibunda dari Sunan
Gunung Jati) dikarenakan perbedaan pemahaman agama dimana ayahnya
memeluk keyakinan menyembah Sang Hyang. Beliau bersama adiknya kemudian
mensyiarkan agama Islam dengan membuka perkampungan di pesisir utara
yang menjadi cikal bakal kerajaan Cirebon.

Legenda Kian Santang
diambil dari kisah nyata yang tertulis rapi pada perpustakaan kerajaan
Pajajaran. Dikisahkan bahwa Kian Santang ialah Putra Mahkota Sakti
bernama Gagak Lumayung yang dalam tataran sunda dan sekitarnya tidak
ada seorang pun mampu menandingi kesaktian ilmunya, hingga suatu saat
datang pasukan besar dari kerajaan Tang yang hendak menaklukan kerajaan
Tarumanegara. Namun berkat kehebatan Gagak Lumayung, pasukan tersebut
dapat dihancurkan dengan mudah. Semenjak itulah Gagak Lumayung disebut
sebagai Ki An Santang (Penakluk Pasukan Tang).

Dalam legenda,
dikisahkan karena kesaktiannya yang luar biasa dan tanpa tanding. suatu
saat Kian Santang pun rindu menyaksikan darah menetes dari tubuhnya.
Dalam sebuah pertapaan dia mendapat wangsit bahwa disebuah tempat di
tanah Arab terdapat seseorang bernama Ali yang mampu mengalahkannya,
bahkan ilmu yang dimiliki oleh Kian Santang tak sampai seujung kuku
bila dibandingkan dengan ilmu dari pria tersebut. Akhirnya dia pun
berniat untuk mendatangi sendiri pria tersebut. ditanyakannya kemana
arah tanah Arab untuk kemudian dia tuju. dikisahkan bahwa saking
saktinya Kian Santang. ia mampu berpindah tempat secepat angin. tak
berapa lama sampailah ia di pesisir tanah Arab.

Sesampainya di
tanah Arab, dia bertemu seorang kakek tua renta yang ramah berpakaian
usang dan tubuh yang kering. dengan gagahnya Kian Santang bertanya
dimana tempat tinggal Ali dan bercerita tentang maksud kedatangannya.
dengan senang hati sang kakek mengantar Kian Santang menuju rumah
kediaman Ali dengan langkah tergopoh - gopoh karena usia lanjut. dengan
tidak sabar Kian Santang berjalan mengikuti langkah sang kakek menempuh
jarak yang jauh menuju kediaman Ali.

Setelah mereka sampai
didepan pintu rumah Ali, sang kakek akhirnya teringat bahwa ia telah
meninggalkan tongkat kesayangannya dan akhirnya bersedih. karena puas
dengan jasa sang kakek, akhirnya Kian Santang menawarkan dirinya untuk
mengambilkan tongkat sang kakek yang tertinggal di tempat pertama
mereka bertemu.

Dalam sekejap Kian Santang sampai di depan
tongkat batang kayu sang kakek yang tertancap di atas tanah tempat
mereka berbincang sebelumnya. Tentunya tongkat kayu yang terlihat rapuh
itu dengan santainya ia coba raih dengan sebelah tangan, namun ternyata

[kisunda] SITUS PASIR ANGIN, DARI MONOLIT JADI MUSEUM

2010-08-27 Terurut Topik Dudi Herlianto
http://newspaper.pikiran-rakyat.com/prprint.php?mib=beritadetailid=154214SITUS
PASIR ANGIN, DARI MONOLIT JADI MUSEUM

Wilayah Bogor telah lama diketahui memiliki banyak peninggalan berupa
artefak. Mulai dari peninggalan prasejarah, awal masa sejarah, masa klasik
(Hindu-Buddha), masa penyebaran Islam, hingga masa kolonial. Lebih dari
separuh peninggalan budaya masa lalu yang tersebar di wilayah Bogor
tersebut, adalah berupa artefak yang bercirikan tradisi Megalitikum
(mega=besar, litikum=batu).

Peninggalan berciri Megalitikum bisa ditandai dengan dibangunnya
monumen-monumen dari batu, baik itu yang berupa monolit (batu tunggal)
maupun bangunan yang tersusun dari sekumpulan atau kombinasi batu-batu. Batu
monolit bisa berupa menhir, batu lumpang, batu meja, batu kursi, dan
sebagainya. Sementara bangunan batu bisa berupa punden berundak, sarkofagus,
dinding batu, benteng (kuta), dan lain-lain.

Di wilayah Bogor, sebaran situs-situs bercorak Megalitikum ini banyak
terdapat di daerah yang lebih tinggi daripada lingkungan sekitarnya, seperti
di kaki gunung, lereng gunung, dan puncak bukit.

Salah satu situs yang berada di puncak bukit dan dipandang sebagai situs
prasejarah yang cukup penting bagi bidang arkeologi di Indonesia adalah
situs Pasir Angin.

Batu monolit Pasir Angin

Nama tempat Pasir Angin di wilayah Bogor memang cukup banyak dan merupakan
toponimi yang umum. Pasir dalam bahasa Sunda berarti bukit dan Pasir Angin,
tentu saja, berarti bukit yang senantiasa diterpa angin atau bukit yang
selalu berangin.

Situs Pasir Angin terletak di Desa Cemplang, Kecamatan Cibungbulang,
Kabupaten Bogor. Bukit Pasir Angin berada tidak jauh dari aliran Sungai
Cianten. Situs ini ditandai dengan adanya satu batu monolit. Yang istimewa
dari monolit ini adalah memiliki bidang datar di beberapa sisinya. Orientasi
dari monolit setinggi 1,2 meter ini menghadap ke arah timur.

Bagi orang awam sepertinya tidak ada yang aneh dari seonggok batu di puncak
bukit ini, tetapi bagi para ahli, batu yang memiliki bidang datar dan berada
di ketinggian, serta tidak jauh dari aliran sungai akan sangat menarik
perhatian.

Esensi dari kehidupan bercorak Megalitikum adalah adanya pemujaan terhadap
arwah para leluhur. Para pendukung kebudayaan ini percaya bahwa
tempat-tempat tinggi, seperti gunung dan bukit, merupakan tempat
bersemayamnya arwah-arwah tersebut. Dengan demikian, tidak mengherankan jika
di ketinggian banyak ditemui peninggalan tempat pemujaan (punden), seperti
halnya situs Pasir Angin.

Di situs ini, pada 1970 dilakukan ekskavasi atau penggalian yang dilakukan
oleh tim dari Pusat Penelitian Arkeologi Nasional (Puslitarkenas) yang
dipimpin oleh R.P. Soejono. Ekskavasi ini berlangsung sampai tahun 1975.

Dari penggalian ini dihasilkan banyak artefak-artefak yang menunjukkan bahwa
situs ini dahulunya merupakan tempat nenek moyang melakukan kegiatan ritual.
Barang-barang yang ditemukan di sini, antara lain, kapak perunggu, tongkat
perunggu, manik-manik batu dan kaca, mata tombak, kapak besi, serta gerabah.

Dari penggalian ini terlihat bahwa barang-barang yang ditemukan ternyata
berada di sekitar batu monolit dan berkumpul membujur dari barat ke timur.
Hal ini menunjukkan bahwa kegiatan yang melibatkan benda-benda temuan
tersebut dipusatkan pada batu monolit ini.

Mengenai orientasi kegiatan di sekitar monolit dengan arah hadap
timur-barat, menurut Haris Sukendar, hal ini disejajarkan dengan perjalanan
matahari. Tempat matahari terbit, yaitu di timur merupakan perlambang dari
kelahiran atau kehidupan, sedangkan tempat tenggelam matahari di barat
merupakan simbol kematian.

Diperkirakan, situs Pasir Angin digunakan menjadi tempat ritus pada masa
logam awal sekitar tahun 600–200 SM. Hal ini diperkuat dengan hasil analisis
radioaktif atom karbon C14 dari sampel arang di situs tersebut yang
menunjukkan pertanggalan absolut dari tahun 1000 tahun SM sampai 1000 tahun
Masehi. Kira-kira selama 2000 tahun upacara atau tradisi Megalitikum terus
berlangsung di tempat ini.

Museum Pasir Angin

Penelitian dan penggalian yang dilakukan selama kurang lebih enam tahun di
situs Pasir Angin ini telah menghasilkan begitu banyak barang temuan. Untuk
menyimpan benda-benda tersebut, akhirnya dibangunlah situs museum di tempat
ini pada 1976.

Memang tidak semua benda hasil penggalian ditempatkan di museum ini, ada
juga yang dibawa ke Jakarta dan disimpan di museum pusat dan di Kantor
Puslitarkenas.

Museum Purbakala Pasir Angin yang dibangun tak jauh dari batu monolit ini,
selanjutnya tidak hanya menyimpan benda purbakala dari situs ini, tetapi
juga dari situs-situs lain di sekitar Bogor, seperti sejumlah arca dari
situs Gunung Cibodas Ciampea yang keadaannya banyak yang tidak utuh lagi.
Disimpan juga di museum ini manik-manik dan guci keramik yang ditemukan
secara tidak sengaja di situs Pasir Gintung.

Sampai sekarang, museum Pasir Angin merupakan satu-satunya museum yang
berada di wilayah Kabupaten Bogor. Sebagai tempat penyimpan benda-benda
bersejarah, 

Re: [kisunda] Sejarah - Museum Situs Pasir Angin

2010-08-27 Terurut Topik Dudi Herlianto
waduh geuning tos aya nu wawar hehe.. bae nya mang mindo ge ;P

Pada 27 Agustus 2010 04.14, mh khs...@gmail.com menulis:



 Situs Pasir Angin, dari Monolit Jadi Museum

 ___




-- 
d-: dudi herlianto :-q
kunyuk nuyun kuuk, kuuk nuyun kunyuk


[kisunda] Séntra Kebon Anggrék di Gunung Geulis

2010-08-27 Terurut Topik Tukang Wawar
*Séntra Kebon Anggrék di Gunung Geulis*

http://www.balebat.com/

Sigana kawasan Gunung Geulis ka hareupna bakal leuwih “geulis” ku ayana
séntra kebon anggrék anu diwangun ku Perhimpunan Anggrék Indonésia (PAI).
Teu tanggung-tanggung, PAI nyieun kebon anggrék di Désa Gunung Geulis nu
kaasup Kecamatan Sukaraja Kabupatén Bogor ieu salega 12 héktar.

Kebon anggrék Gunung Geulis ieu geus diresmikeun ku pupuhu PAI Mufidah Jusuf
Kalla (5/8), jeung rencanana bakal jadi tempat keur ngabibitkeun sarta
ngabotolkeun tangkal anggrék nepi ka gede.
Ari keur ngamekarkeun kembang anggrékna mah baris diadegkeun kebon husus,
masih di Kecamatan Sukaraja kénéh nu legana sarua 12 héktar ogé.

Dipiharep, ku ayana kebon bibit anggrék ieu bisa nyumponan pangabutuh bibit
anggrek keur patani anggrék lokal. Salila ieu, lolobana mah bibit anggrék
téh diimpor ti Taiwan.

Numutkeun Mufidah Jusuf Kalla, di kebon anggrék ieu bisa dilakukeun
kawin-silang antara bibit-bibit anggrék boh nu aya di Indonésia, ogé bibit
beunang impor, sahingga dipiharep bisa ngahasilkeun bibit anggrék anyar nu
kualitasna alus.

Wilayah Gunung Geulis dipandang miboga iklim nu cocog keur tumuwuhna tangkal
anggrék nu kawéntar ku kaéndahan kembangna ieu. Lamun seug ka hareupna
Gunung Geulis tinekanan jadi séntra kebon anggrék, tinangtu bisa dijadikeun
tempat tujuan wisata. Hal ieu, tangtuna waé, bisa jadi pangrojong keur
program “visit Bogor” nu keur dirarancang ku Pamaréntah Daérah Kabupatén
Bogor. (Bal)


-- 
Majalah Balébat
Padépokan Riksa Sunda
Jl. Raya Leuwiliang Km.14 No.26-27
Ciampéa - Bogor 16620
Telp.  08121112982
Surélék : maja...@balebat.com/majalah.bale...@gmail.com
http://balebat.com


Re: [kisunda] samemeh Bharata Yudha ka-27

2010-08-27 Terurut Topik Aschev Schuraschev
Hatur nuhun kang Oman. Namung, cenah perang barata teh kapungkur leres 
kajantenan di India, di nagara bagian Haryana, janten sanes fiksi jiga 
startrek. Pamohalan upami jalmi harita tiasa ras clok.

Upami ngarujuk ka wikipedia (http://en.wikipedia.org/wiki/Kurukshetra), 
panjangna wewengkon kurusetra teh ti kulon ka wetan mung 50 km, kaler ka kidul 
mung 25 km. Upami sadaya wadya balad pandawa sareng kurawa tumplek di 
kurusetra, jarak antawis balad pandawa sareng balad kurawa bakal langkung 
pondok deui.



--- On Fri, 8/27/10, oman abdurahman omana...@gmail.com wrote:

From: oman abdurahman omana...@gmail.com
Subject: Re: [kisunda] samemeh Bharata Yudha ka-27
To: kisunda@yahoogroups.com
Date: Friday, August 27, 2010, 1:53 AM







 



  



  
  
  Rupina nganggo elmu ras clok tea; ari ras emut, ari clok tos aya payuneun 
jalmi anu dipikaemut. Elmu samodel kieu aya ampir di satiap budaya/agama. 

Conto deukeutna wae, di palemburan, nepi ka ayeuna, juru sunat (tukang ngeureut 
bobogaan si jalu dina sunatan) mindeng ngalarapkeun elmu rasclok. Sabab 
arinyana kudu aya di sababaraha tempat dina waktu anu meh bareng sabab pamenta 
anu nyarunatan teh umumna, di lembur,  hayang rebun-rebun wanci subuh 
ngeureutna teh. Pon kitu deui anu nyunatanana, umumna puruneunana teh dina 
wanci ba'da shubuh. Sigana geus pakemna kitu.


Nilik kana kaayaan kitu, elmu nyunatan teh tangtu diajarkeunana bareng atawa 
sapaket jeung elmu raslok. Siga mahasiwa astronomi, lian kudu diajar bab 
bentang jeung benda-benda langit sejenna, maranahenana oge kudu diajar fisika 
cahaya jeung alat teropong minangka sarana pikeun nalungtik bentang jeung 
anggota tatasurya sejenna.


Cag heula bisi jauh teuing.

manar 

2010/8/27 Aschev Schuraschev ascheve...@yahoo.com
















 



  



  
  
  Punten bah, bade naros, sabaraha jam Yudistira dugi nepangan Bisma margi 
jarakna 500 km (jarak Jakarta - Blora)?





--- On Thu, 8/26/10, Abbas Amin abas_ami...@yahoo.com wrote:


From: Abbas Amin abas_ami...@yahoo.com
Subject: [kisunda] samemeh Bharata Yudha ka-27

To: kisunda kisunda@yahoogroups.com, urangsunda 
urangsu...@yahoogroups.com

Date: Thursday, August 26, 2010, 5:51 AM







 




  
  
  Caturkeun wae dua pihak Kurawa Astina lan Pandawa tos papayun payun di na 
radius 500 KM; tinggal pruk aya Komando peperangan pasti ger jadi.



 




  


 



 











  


 









  











 





 



  






  

ras clok... global warming Re: [kisunda] samemeh Bharata Yudha ka-27

2010-08-27 Terurut Topik Dudi Herlianto
tah, elmu-elmu keren jiga ras clok kamarana nya? padahal mah mun dimekarkeun
nepi ka bisa kataekan saban jalma, jigana geunjeungna hareeng jagat moal
kajadian.

2010/8/27 Aschev Schuraschev ascheve...@yahoo.com



 Hatur nuhun kang Oman. Namung, cenah perang barata teh kapungkur leres
 kajantenan di India, di nagara bagian Haryana, janten sanes fiksi jiga
 startrek. Pamohalan upami jalmi harita tiasa ras clok.



-- 
d-: dudi herlianto :-q
kunyuk nuyun kuuk, kuuk nuyun kunyuk


Re: [kisunda] Kisah Imam Ali bin Abi Thalib as dan Raden Kian Santang

2010-08-27 Terurut Topik Waluya
 From: Ahmad Sahidin
 sumuhun Kang, numutkeun Ahmad Mansur Suryanegara na buku Api Sejarah 
 jilid 1, yen Prabu Siliwangi teh tos lebet
 Islam. Sabab teu mungkin urang Muslim ngawinkeun Muslimah kanu teu Islam.

Saleresna mah kacindekan Prabu Siliwangi lebet Islam kulantaran ngawin 
muslimah,  hiji kacindekan maksa jeung gurunggusuh, ukur make kacamata 
jaman ayeuna (maksud teh 30-40 taun katukang). Padahal  awewe Islam, 
salakina Hindhu sabenerna mah bisa ditempo di Bali, tapi nu karawinna 
baheula (samemeh aya UU di urang nu teu ngameunangkeun kawin beda agama). 
Kuring kungsi papanggih jeung awewe Sunda, muslim, tapi salakina urang Hindu 
Bali (tanggtu we papanggihna di Bali). Mungkin ayeuna kajadian kawin beda 
agama  teh dianggap teu mungkin (sabab nagara memang ngalarang), ngan ari 
baheula  mah (30-40 taun katukang) mah, saencanna aya UU nu ngalarang, 
mungkin wae sanajan memang masyarakat aya nu nganggap kurang ilahar/ teu 
lazim.

Di India, kawin antara Hindhu jeung Islam teh geus biasa. Istrina Mahatama 
Gandhi teh saurang muslimah. Waktu keur ngora keneh, Gandhi ngumbara di 
Afrika Selatan jeung bojona. Manehna ngumbara di komunitas India di Afsel. 
Hiji waktu penjajah Inggris di Afsel nyieun aturan urang India nu kawin beda 
agama, kawinna teu sah. Hartina perkawinan Gandhi jeung bojona oge teu sah. 
Aturan ieu ditentang Gandhi, manehna bajuang bareng masyarakat India sejenna 
supaya aturan ieu dicabut. AKhirna penjajah Inggris teh ngelehan, nyabut 
aturan ieu .

Hubunganana sareng Prabu Siliwangi  Subang Larang ? Lamun ningali conto2 di 
jaman ayeuna, yen sabenerna mah aya pasangan perkawinan Hindhu-Islam, 
hartina komo jaman baheula. Janten mungkin wae Prabu Siliwangi jeung istrina 
beda ageman ..da kajadianana ge 400 taun katukang .

Salam,
WALUYA








Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/kisunda/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/kisunda/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
kisunda-dig...@yahoogroups.com 
kisunda-fullfeatu...@yahoogroups.com

* To unsubscribe from this group, send an email to:
kisunda-unsubscr...@yahoogroups.com

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



[kisunda] Fisika - Ras Clok

2010-08-27 Terurut Topik Aschev Schuraschev




Lamun urang mindeng nongton filem startrek, 
pasti urang mindeng ningali para awak wahana antariksa enterprise indit ka hiji 
tempat gancang pisan (jiga ras clok) make alat nu disebut transporter. Ras clok 
cenah ceuk teori dimungkinkeun lamun urang bisa ngabengkokkeun / melengkungkeun 
dimensi rohang-waktu anu dituluykeun ku nyieun liang cacing (wormhole). Tapi 
pikeun melengkungkeun dimensi rohang waktu sarta nyieun liang cacing teh henteu 
sagawayah. Tah ieu wartosna ti wikipedia basa Indonesia:

Lobang Cacing







Lubang cacing



Dalam fisika dan fiksi, lubang cacing adalah jalan pintas melalui ruang dan 
waktu.
 Hingga sekarang masih belum diketahui apakah lubang cacing terbentuk 
secara alami. Jika lubang cacing benar ada, untuk membuat lubang cacing 
tetap terbuka, sejenis materi akan dibutuhkan. Jika tidak, lubang cacing
 akan hilang dengan sangat cepat setelah terbentuk. Jika digambarkan 
melalui bidang datar, seperti kertas yang dilipat, lubang cacing 
membengkokan bidang tersebut, sehingga kedua ujung akan saling bertemu 
(seperti pada gambar).

Istilah lubang cacing pertama kali digunakan oleh John Archibald Wheeler tahun 
1957. Namun, pada tahun 1921, matematikawan Jerman Hermann Weyl telah 
mengusulkan teori lubang cacing.
Pranala luar
What exactly is a 'wormhole'? answered by Richard F. Holman, William A. Hiscock 
and Matt Visser.Why wormholes? by Matt Visser.Wormholes in General Relativity 
by Soshichi Uchii.New Improved Wormholes by John G. CramerWhite holes and 
Wormholes provides a very good description of Schwarzschild wormholes with 
graphics and animations, by Andrew J. S. Hamilton.Questions and Answers about 
Wormholes a comprehensive wormhole FAQ by Enrico Rodrigo.Wormhole on 
arxiv.orgLarge Hadron Collider – Theory on how the collider could create a 
small wormhole, possibly allowing time travel into the past.animation that 
simulates traversing a wormhole






  

Re: [kisunda] Fisika - Ras Clok

2010-08-27 Terurut Topik Dudi Herlianto
lamun dina startrek mah ras clok teh masih can kaalaman, anyar cita-cita,
impian sutradara. tah lamun dina dunya urang sunda mah geus kajadian. tangtu
jalma-jalma baheula nu muhit ras clok tos ngolotok kana metodana. tah lamun
ayeuna geus teu aya nu neuleuman eta elmu canggih... asa ku lebar...

eh atawa nu muhit eta elmu teh oge ngagem kana kapercayaan 'can nepi uga'?
padahal, tinimbang ngemekarkeun mobil irit bensin nu angger kudu make bensin
asaan leuwih ajib mun ngembangkeun elmu ras clok heuheu

Pada 27 Agustus 2010 14.03, Aschev Schuraschev ascheve...@yahoo.commenulis:



 Lamun urang mindeng nongton filem startrek, pasti urang mindeng ningali
 para awak wahana antariksa enterprise indit ka hiji tempat gancang pisan
 (jiga ras clok) make alat nu disebut transporter. Ras clok cenah ceuk teori
 dimungkinkeun lamun urang bisa ngabengkokkeun / melengkungkeun dimensi
 rohang-waktu anu dituluykeun ku nyieun liang cacing (wormhole). Tapi pikeun
 melengkungkeun dimensi rohang waktu sarta nyieun liang cacing teh henteu
 sagawayah. Tah ieu wartosna ti wikipedia basa Indonesia:

 Lobang Cacing

  http://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Worm3.jpg
  http://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Worm3.jpg
 Lubang cacing


 Dalam fisika http://id.wikipedia.org/wiki/Fisika dan 
 fiksihttp://id.wikipedia.org/wiki/Fiksi,
 *lubang cacing* adalah jalan pintas melalui 
 ruanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Ruangdan
 waktu http://id.wikipedia.org/wiki/Waktu. Hingga sekarang masih belum
 diketahui apakah lubang cacing terbentuk secara alami. Jika lubang cacing
 benar ada, untuk membuat lubang cacing tetap terbuka, sejenis materi akan
 dibutuhkan. Jika tidak, lubang cacing akan hilang dengan sangat cepat
 setelah terbentuk. Jika digambarkan melalui bidang datar, seperti kertas
 yang dilipat, lubang cacing membengkokan bidang tersebut, sehingga kedua
 ujung akan saling bertemu (seperti pada gambar).


 Istilah lubang cacing pertama kali digunakan oleh John Archibald 
 Wheelerhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=John_Archibald_Wheeleraction=editredlink=1tahun
  1957. Namun, pada tahun 1921, matematikawan Jerman Hermann
 Weylhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Hermann_Weylaction=editredlink=1telah
  mengusulkan teori lubang cacing.
 Pranala luar

- What exactly is a 
 'wormhole'?http://www.scientificamerican.com/article.cfm?id=follow-up-what-exactly-isanswered
  by Richard F. Holman, William A. Hiscock and Matt Visser.
- Why 
 wormholes?http://www.mcs.vuw.ac.nz/%7Evisser/general.shtml#why-wormholesby 
 Matt Visser.
- Wormholes in General 
 Relativityhttp://www.bun.kyoto-u.ac.jp/%7Esuchii/wormholes.htmlby Soshichi 
 Uchii.
- New Improved Wormholeshttp://www.npl.washington.edu/av/altvw103.htmlby 
 John G. Cramer
- White holes and 
 Wormholeshttp://casa.colorado.edu/%7Eajsh/schww.htmlprovides a very good 
 description of Schwarzschild wormholes with graphics
and animations, by Andrew J. S. Hamilton.
- Questions and Answers about 
 Wormholeshttp://www.webfilesuci.org/WormholeFAQ.htmla comprehensive 
 wormhole FAQ by Enrico Rodrigo.
- Wormhole on 
 arxiv.orghttp://xstructure.inr.ac.ru/x-bin/theme2.py?arxiv=gr-qclevel=2index1=15
- Large Hadron 
 Colliderhttp://www.independent.co.uk/news/science/the-big-question-is-time-travel-possible-and-is-there-any-chance-that-it-will-ever-take-place-779761.html
  –
Theory on how the collider could create a small wormhole, possibly 
 allowing time

 travelhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Time_travelaction=editredlink=1into
  the past.
- animation that simulates traversing a 
 wormholehttp://www.spacetimetravel.org/wurmlochflug/wurmlochflug.html

 *
 *

  




-- 
d-: dudi herlianto :-q
kunyuk nuyun kuuk, kuuk nuyun kunyuk


Re: ras clok... global warming Re: [kisunda] samemeh Bharata Yudha ka-27

2010-08-27 Terurut Topik mh
nu leuwih hade jigana jurus ras belewek, aya teu nya?

2010/8/27 Dudi Herlianto dudi.herlia...@gmail.com



 tah, elmu-elmu keren jiga ras clok kamarana nya? padahal mah mun
 dimekarkeun nepi ka bisa kataekan saban jalma, jigana geunjeungna hareeng
 jagat moal kajadian.

 2010/8/27 Aschev Schuraschev ascheve...@yahoo.com



 Hatur nuhun kang Oman. Namung, cenah perang barata teh kapungkur leres
 kajantenan di India, di nagara bagian Haryana, janten sanes fiksi jiga
 startrek. Pamohalan upami jalmi harita tiasa ras clok.



 --
 d-: dudi herlianto :-q
 kunyuk nuyun kuuk, kuuk nuyun kunyuk
  



Re: Rus Ras... Re: [kisunda] Fisika - Ras Clok

2010-08-27 Terurut Topik Aschev Schuraschev
Sumuhun ha ha ha, rus-ras kaditu kadieu antukna aclok-aclokan.



--- On Fri, 8/27/10, Dudi Herlianto dudi.herlia...@gmail.com wrote:

From: Dudi Herlianto dudi.herlia...@gmail.com
Subject: Rus Ras... Re: [kisunda] Fisika - Ras Clok
To: kisunda@yahoogroups.com
Date: Friday, August 27, 2010, 3:15 AM







 



  



  
  
  jigana pantangan elmu ras clok nyaeta rus ras. lamun kaayaan hate, emosi 
keur inget kaditu inget ka dieu... kahade elmu ras clok ulah sakali-kali diemat.
hiji deui kakirangan elmu ras clok, nyaeta urang kudu bisa nyawang tempat nu 
rek didatangan. tangtos keur ngabayangkeunna sahenteuna kudu kantos sakali wae 
mah amengan ka eta tempat.

heuheu
2010/8/27 Dudi Herlianto dudi.herlia...@gmail.com

lamun dina startrek mah ras clok teh masih can kaalaman, anyar cita-cita, 
impian sutradara. tah lamun dina dunya urang sunda mah geus kajadian. tangtu 
jalma-jalma baheula nu muhit ras clok tos ngolotok kana metodana. tah lamun 
ayeuna geus teu aya nu neuleuman eta elmu canggih... asa ku lebar... 


eh atawa nu muhit eta elmu teh oge ngagem kana kapercayaan 'can nepi uga'? 
padahal, tinimbang ngemekarkeun mobil irit bensin nu angger kudu make bensin 
asaan leuwih ajib mun ngembangkeun elmu ras clok heuheu


Pada 27 Agustus 2010 14.03, Aschev Schuraschev ascheve...@yahoo.com menulis:

















 



  



  
  
  





-- 
d-: dudi herlianto :-q
kunyuk nuyun kuuk, kuuk nuyun kunyuk





 





 



  






  

Re: [kisunda] Fisika - Ras Clok

2010-08-27 Terurut Topik irpan rispandi
Kusabab aya nu nyabit-nyabit Star Trek, kuring salaku Fans-na jadi 
hayang milu ngacapruk, kajeun salah oge, ke oge bakal aya nu menerkeun 
he..he..he..


Nalika hiji jalma / benda bergerak, manehna mengalami dua perubahan. 
Perubahan posisi dalam ruang, jeung perubahan posisi dina waktu.


Lamun ditingali tina eta dua komponen terus dihubungkeun kana Ras Clok 
(harita inget, harita nepi), sigana aya anu teu robah, nyaeta waktu.
Jadi si Jalma anu ras clok teh, Posisina dina ruang robah, tapi posisina 
dina waktu teu robah.

berarti meureun rusiah na teh aya dina cara ngutak-ngatik waktu.

Kumaha carana sangkan urang bisa 'ngeureunkeun' arus waktu anu malidkeun 
urang dina aliran waktu?


hem .

teuing! he..he..he..

--

R. Irpan Rispadi Raksagalaksibimasakti Nupalingningrat, teureuh Planet Krypton



On 08/27/2010 02:10 PM, Dudi Herlianto wrote:


lamun dina startrek mah ras clok teh masih can kaalaman, anyar 
cita-cita, impian sutradara. tah lamun dina dunya urang sunda mah geus 
kajadian. tangtu jalma-jalma baheula nu muhit ras clok tos ngolotok 
kana metodana. tah lamun ayeuna geus teu aya nu neuleuman eta elmu 
canggih... asa ku lebar...



eh atawa nu muhit eta elmu teh oge ngagem kana kapercayaan 'can nepi 
uga'? padahal, tinimbang ngemekarkeun mobil irit bensin nu angger kudu 
make bensin asaan leuwih ajib mun ngembangkeun elmu ras clok heuheu


Pada 27 Agustus 2010 14.03, Aschev Schuraschev ascheve...@yahoo.com 
mailto:ascheve...@yahoo.com menulis:


Lamun urang mindeng nongton filem startrek, pasti urang mindeng
ningali para awak wahana antariksa enterprise indit ka hiji tempat
gancang pisan (jiga ras clok) make alat nu disebut transporter.
Ras clok cenah ceuk teori dimungkinkeun lamun urang bisa
ngabengkokkeun / melengkungkeun dimensi rohang-waktu anu
dituluykeun ku nyieun liang cacing (wormhole). Tapi pikeun
melengkungkeun dimensi rohang waktu sarta nyieun liang cacing teh
henteu sagawayah. Tah ieu wartosna ti wikipedia basa Indonesia:

Lobang Cacing

http://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Worm3.jpg
http://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Worm3.jpg
Lubang cacing


Dalam fisika http://id.wikipedia.org/wiki/Fisika dan fiksi
http://id.wikipedia.org/wiki/Fiksi, *lubang cacing* adalah jalan
pintas melalui ruang http://id.wikipedia.org/wiki/Ruang dan
waktu http://id.wikipedia.org/wiki/Waktu. Hingga sekarang masih
belum diketahui apakah lubang cacing terbentuk secara alami. Jika
lubang cacing benar ada, untuk membuat lubang cacing tetap
terbuka, sejenis materi akan dibutuhkan. Jika tidak, lubang cacing
akan hilang dengan sangat cepat setelah terbentuk. Jika
digambarkan melalui bidang datar, seperti kertas yang dilipat,
lubang cacing membengkokan bidang tersebut, sehingga kedua ujung
akan saling bertemu (seperti pada gambar).


Istilah lubang cacing pertama kali digunakan oleh John Archibald
Wheeler

http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=John_Archibald_Wheeleraction=editredlink=1
tahun 1957. Namun, pada tahun 1921, matematikawan Jerman Hermann
Weyl

http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Hermann_Weylaction=editredlink=1
telah mengusulkan teori lubang cacing.



.







Re: ras clok... global warming Re: [kisunda] samemeh Bharata Yudha ka-27

2010-08-27 Terurut Topik Kumincir Wikidisastra
ari 'belewek' mah pasna dipiheulaan ku 'kek', jadi 'kek belewek', cara buta
ngahakan jelema... :P

sikandar
kumincir.blogspot.com

2010/8/27 mh

   nu leuwih hade jigana jurus ras belewek, aya teu nya?
 2010/8/27 Dudi Herlianto

   tah, elmu-elmu keren jiga ras clok kamarana nya? padahal mah mun
 dimekarkeun nepi ka bisa kataekan saban jalma, jigana geunjeungna hareeng
 jagat moal kajadian.




Re: ras clok... global warming Re: [kisunda] samemeh Bharata Yudha ka-27

2010-08-27 Terurut Topik Dudi Herlianto
alah siah, pupuasaeun jigana mah hehe

wilujeng asar, salat. wilujeng ngantosan magrib, batal!

2010/8/27 Kumincir Wikidisastra ia.ad...@gmail.com



 ari 'belewek' mah pasna dipiheulaan ku 'kek', jadi 'kek belewek', cara buta
 ngahakan jelema... :P

 sikandar
 kumincir.blogspot.com

 2010/8/27 mh

   nu leuwih hade jigana jurus ras belewek, aya teu nya?
 2



-- 
d-: dudi herlianto :-q
kunyuk nuyun kuuk, kuuk nuyun kunyuk


[kisunda] Kanggo Kang II , Kang Aldo; Kang Gunawan yusuf ssdyn

2010-08-27 Terurut Topik Abbas Amin
Upami aya nu palay terasna Carios Wayang di na jejer Bharata Yudha;
sae ngajapri wae ka email sim kuring; engge dikintun VIA Japri; margi ari
ka MILIS mah; bilih anu sanes kaganggu.

Kintun ka abas_ami...@yahoo.com

Ke ku si abah dikintun lalakon :

1. Bharata Yudha  2. Subadra dipalidkeun   3. Nikahna Subadra

sste.





  

[kisunda] Astronomi - Kalender Sunda Bah Ali

2010-08-27 Terurut Topik mh
Penanggalan Sunda dan Revisi Sejarah (hasil kerja keras ALI SASTRAMIJAYA)
bukan yang lain
by Richadiana Kartakusumahttp://www.facebook.com/profile.php?id=1537983874on
Friday, August 27, 2010 at 7:36pm

*Penanggalan Sunda dan Revisi Sejarah (hasil kerja keras ALI SASTRAMIJAYA) -
bukan yang lain *



LEBIH kurang 500 tahun, sistem penanggalan Sunda tak lagi akrab dengan
masyarakatnya. Padahal, praktik “hitung-menghitung hari baik” hingga kini
tetap dilakukan orang-orang Sunda yang “pandai”. Malah, orang Sunda sendiri
–meski tak semuanya– merasa belum afdal jika hajat mereka (seperti
pernikahan, membangun rumah, dan sebagainya) tak “dihitung” terlebih dahulu.



Ternyata, proses “hitung-menghitung” itu bukan berdasarkan sistem
penanggalan Sunda, melainkan sistem penanggalan Jawa hasil pengaruh dari
sistem penanggalan India. Soalnya, itu tadi, sistem penanggalan Sunda tak
lagi akrab pada masyarakatnya sejak kurang lebih 500 silam.



Selasa (18/1) malam, Yayasan Candra Sangkala menerbitkan kalender Sunda
untuk pertama kalinya. Kegiatan yang berlangsung di Pendopo Kota Bandung,
Jalan Dalem Kaum itu ternyata bertepatan dengan tahun baru Sunda. Ya,
Tanggal 18 Januari 2005 bertepatan dengan tanggal 01 Suklapaksa (parocaang)
bulan Kartika tahun 1941 Caka Sunda.



Penerbitan kalender Sunda itu sebagai hasil kerja keras seorang putra
Bandung, Ali Sastramidjaja (70). Pria yang sempat belajar teknik di Negeri
Belanda itu, selama 9 tahun meneliti sistem penanggalan Sunda. Bahkan,
kabarnya, dalam kurun waktu tersebut, pria kelahiran 27 Oktober 1935 itu
telah “menghabiskan” 9 unit komputer.



Bagaimana implikasi dari penelitian itu? Penelitian itu antara lain bisa
berdampak pada perubahan tahun yang menandai peristiwa sejarah yang terkait
dengan manusia Sunda. Pasalnya, kata penyusun naskah Sunda Kalangider
(terdiri dari sembilan jilid dan memuat lima penanggalan Caka, Masehi, Caka
Sunda, dan Caka Jawa) ini, tahun-tahun peristiwa sejarah Sunda telah
dipersepsi secara salah.

“Tahun-tahun yang termuat dalam prasasti maupun artefak itu selalu
dipersepsi sebagai tahun Saka India karena merunut pada pengaruh Hindu.
Sehingga kalau dialihkan menjadi tahun Masehi tinggal ditambah 78 tahun saja
(1 Saka:78 Masehi),” urai pria berjanggut lebat yang namanya tercantum dalam
Ensiklopedi Sunda yang disusun Ajip Rosidi.



Hal ini, lanjutnya, tak lepas dari pengaruh budaya Mataram Jawa yang juga
memasukkan sistem penanggalannya. “Sistem penanggalan Jawa Mataram itu
disebut kala pranata mangsa yang jauh berbeda dengan sistem Sunda. Kalender
Mataram Jawa mencampurkan sistem Caka Sunda, Saka Sunda, dan Hijriah.”



Kelahiran kalender sistem ini dilakukan oleh Sultan Agung Mataram pada 1633
Masehi. “Lagipula dari bukti tertulis, pada saat diberlakukan seiring
pendirian Kerajaan Mataram, sistem ini tidak diawali dengan tahun ke-1 tapi
langsung 1555. Kalau dihitung lagi, usianya tidak lebih dari 400 tahun,”
tuturnya.



Bagaimana jelasnya, berikut petikan wawancara Pikiran Rakyat dengan Abah Ali
–panggilan akrab Ali Sastramidjaja– pencipta kecapi 3 surupan dan waditra 10
nada ini.



Bagaimana awalnya sehingga Abah tertarik untuk meneliti sistem penanggalan
Sunda?

Ketertarikan itu muncul setelah saya menyaksikan adanya ketidakkonsistenan
pada semua sistem penanggalan, baik Jawa maupun Hijriah. Salah satu kasus
yang semakin mendorong semangat saya adalah sering terjadinya perbedaan awal
puasa dan hari raya.



*Sebenarnya Abah sudah punya “bekal” untuk penelitian?*

Sebenarnya, pada tahun 1950-an, kakek saya bercerita banyak soal sistem
penanggalan Sunda. Akan tetapi, dulu, perhatian banyak orang –termasuk saya–
tidak tertuju ke sana karena dipandang tidak “menguntungkan”. Sebetulnya,
saya sedikit menyesal karena dulu tak menyerap ilmu dari kakek. Satu hal
yang sampai kini masih saya ingat adalah sistem penanggalan Sunda mengenal
dua kala saka, yaitu Kala Saka Surya (sistem penanggalan yang berdasar
kepada peredaran matahari) dan Kala Saka Candra (sistem penanggalan yang
berdasar kepada peredaran bulan). Itu saja yang sebenarnya saya jadikan
bekal.

*Lantas?*

Selanjutnya, saya kumpulkan berbagai data dan literatur yang berkaitan
dengan sistem penanggalan untuk dijadikan referensi. Saya juga mempelajari
sistem-sistem penanggalan lainnya, seperti Masehi, Hijriyah, Jawa, India,
dan sebagainya. Selain itu, saya juga mengumpulkan dokumentasi yang dianggap
“saksi sejarah” sistem penanggalan Sunda. Sayangnya, dari sejumlah
dokumentasi yang saya pelajari, hanya 2 data sahih yang benar-benar
menggunakan sistem penanggalan Sunda. Pertama, prasasti Citatah di Cibadak
Sukabumi atau terkenal dengan Sanghyang Tapak dari abad ke-11 Masehi. Kedua,
catatan dari kakek saya dari abad ke-20 Masehi di Sukabumi.

*Persisnya, kapan Abah memulai penelitian?*

Penelitian saya mulai sekira tahun 1983. Waktu itu, hasil penelitian belum
sekompleks sekarang, masih terbatas kalender Sunda dengan sistem lunar
(bulan) dan solar (matahari). Kendati begitu, pada tahun 

Re: [kisunda] Kanggo Kang II , Kang Aldo; Kang Gunawan yusuf ssdyn

2010-08-27 Terurut Topik mh
bah aa tong pundungan ah, apan watak pandawa sakitu tiginna.
mangga lajengkeun euyeuban milis sing mayeng.
tong pedah arang nu mairan, mani luluasan.
uing ge menikmati bah aa.
hehehe.

2010/8/27 Abbas Amin abas_ami...@yahoo.com



 Upami aya nu palay terasna Carios Wayang di na jejer Bharata Yudha;
 sae ngajapri wae ka email sim kuring; engge dikintun VIA Japri; margi ari
 ka MILIS mah; bilih anu sanes kaganggu.

 Kintun ka abas_ami...@yahoo.com

 Ke ku si abah dikintun lalakon :

 1. Bharata Yudha  2. Subadra dipalidkeun   3. Nikahna Subadra

 sste.



  



Re: [kisunda] Kanggo Kang II , Kang Aldo; Kang Gunawan yusuf ssdyn

2010-08-27 Terurut Topik oman abdurahman
Sigana bah aa teh ngetes, seueur teu peminat pewayangan di ieu milist. Insya
Alloh bah, seueur, sadayana oge mukaan. Abdi oge sok macaan. Keun perkawis
radius 500 km sareng kemungkinan ras clok mah mugi henteu janten emutan
teuing. Lajengkeun bah.

manar

2010/8/27 mh khs...@gmail.com



 bah aa tong pundungan ah, apan watak pandawa sakitu tiginna.
 mangga lajengkeun euyeuban milis sing mayeng.
 tong pedah arang nu mairan, mani luluasan.
 uing ge menikmati bah aa.
 hehehe.

 2010/8/27 Abbas Amin abas_ami...@yahoo.com



 Upami aya nu palay terasna Carios Wayang di na jejer Bharata Yudha;
 sae ngajapri wae ka email sim kuring; engge dikintun VIA Japri; margi ari
 ka MILIS mah; bilih anu sanes kaganggu.

 Kintun ka abas_ami...@yahoo.com

 Ke ku si abah dikintun lalakon :

 1. Bharata Yudha  2. Subadra dipalidkeun   3. Nikahna Subadra

 sste.




  



[kisunda] Astronomi - Bulan Kembar Ramadhan?

2010-08-27 Terurut Topik mh
   Print SendClose
 Bulan Kembar di Pertengahan Ramadhan
  
SHUTTERSTOCKhttp://www1.kompas.com/printnews/xml/2010/08/26/21542661/Bulan.Kembar.di.Pertengahan.Ramadhan-8#
Bulan purnama ditemani planet yang bersinar.
 Kamis, 26 Agustus 2010 | 21:54 WIB

*JAKARTA, KOMPAS.com *—* *Langit malam pertengahan bulan, 16 Ramadan 1431 H
yang jatuh pada hari Kamis (26/8/2010) dihiasi fenomena astronomis yang
unik. Dari sekitar Jakarta, cuaca sangat cerah sehingga bulan purnama
kelihatan begitu terang, apalagi ditemani kerlap-kerlip bintang dan planet.

Ada yang berbeda malam ini. Selain munculnya bulan penuh, hanya sehari usai
purnama kemarin, seperti setiap tengah bulan hijriah lainnya, langit malam
beberapa minggu ini juga dihiasi planet-planet yang tergolong sangat terang,
seperti Yupiter dan Venus. Kedua planet yang tergolong paling terang di
antara planet dan bintang di langit muncul bergantian menemani terangnya
bulan.

Fenomena tersebut pantas dijuluki bulan kembar meski bulan purnama tentu
jauh lebih terang dari planet-planet itu. Andai kebetulan langit cerah dan
tak tertutup awan tebal, tak lama setelah Matahari terbenam di ufuk barat,
langit malam berganti dihiasi terangnya bulan purnama di timur. Di barat,
Venus menampakkan cahayanya yang saking terangnya sampai dijuluki sang
bintang Kejora.

Venus tak muncul lama karena ia hanya ada sekitar 90 menit sebelum
tenggelam. Namun, tak lama kemudian, dari ufuk barat terbit Planet Yupiter
sekitar pukul 20.45 saat jaraknya hanya sekitar 6 derajat di bawah bulan.

Jarak rata-rata Yupiter dan Bulan tampak  kira-kira hanya setengah kepalan
tangan saja. Keduanya akan bergerak selaras ke arah barat dan bisa dilihat
sepanjang malam sampai waktu sahur sekitar pukul 03.00, Jumat (27/8/2010).

Malam ini Yupiter yang merupakan planet terbesar di tata surya memang
terlihat lebih terang. Saat ini kebetulan planet tersebut sedang di posisi *
perihelium*, jarak terdekat dengan Matahari, sehingga terlihat lebih besar
dari Bumi.

Dibanding saat *aphlium* atau jarak terjauh dengan Matahari, yang terjadi
tahun 2005, ukurannya terlihat 11 persen lebih besar dan tingkat
keterangannya sampai 1,5 kali lipat dilihat dari Bumi.

Tentu fenomena tersebut hanya kebetulan terjadi pada bulan Ramadan kali ini.
Namun, keunikan tersebut tentu pantas diamati meski sekadar disaksikan
sekilas saja untuk mengingatkan kita terhadap kebesaran Sang Pencipta.
Apalagi kalau Anda punya teleskop, peristiwa ini tentu haram
dilewatkan. (*Space.com)
*

*Tri Wahono*

*Dapatkan artikel ini di URL:*
http://www.kompas.com/read/xml/2010/08/26/21542661/Bulan.Kembar.di.Pertengahan.Ramadhan-8


[kisunda] Re: Kanggo Kang II , Kang Aldo; Kang Gunawan yusuf ssdyn

2010-08-27 Terurut Topik Waluya
Sok dilajeng Bah AA, kuring oge tara kalangkung macaan posting carita wayang 
Bah AA teh, resep lah. Duka kunaon carita Mahabararata teh teu matak bosen, 
meureun kulantaran dongengna sabenerna henteu hideung-bodas, tapi aya 
abu-abuna, saluyu jeung  realitas kahirupan jelema 

Baktos,
WALUYA

 --- In kisunda@yahoogroups.com, mh khs...@... wrote:

 bah aa tong pundungan ah, apan watak pandawa sakitu tiginna.
 mangga lajengkeun euyeuban milis sing mayeng.
 tong pedah arang nu mairan, mani luluasan.
 uing ge menikmati bah aa.
 hehehe.
 







Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/kisunda/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/kisunda/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
kisunda-dig...@yahoogroups.com 
kisunda-fullfeatu...@yahoogroups.com

* To unsubscribe from this group, send an email to:
kisunda-unsubscr...@yahoogroups.com

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



Re: [kisunda] Astronomi - Kalender Sunda Bah Ali

2010-08-27 Terurut Topik oman abdurahman
Kalayan legana wilayah Nusantara anu anu sadayana tos pada uninga, munasabah
lamun eta wewengkon mibanda sistem kalenderna sorangan anu mandiri. Tangtu
wae sistem kalender teh jieunan masyarakat anu nyicingan eta wewengkon.
Singgetna: hasil budayana sorangan. Salah sahijina, nya budaya Sunda dina
hal titi mangsa atawa kalender (kala ider).

Upama ieu kalender teh leuwih akurat tur universal, munasabah wae. Apanan
wewengkon panalungtikanana anu aya di daerah khatulistiwa, anu legana tos
pada uninga, anu boh panon poena boh bulanna bisa disebutkeun sampurna tiasa
katitenan unggal bulan satiap taun.

manar

2010/8/27 mh khs...@gmail.com




 Penanggalan Sunda dan Revisi Sejarah (hasil kerja keras ALI SASTRAMIJAYA)
 bukan yang lain
 by Richadiana 
 Kartakusumahttp://www.facebook.com/profile.php?id=1537983874on Friday, 
 August 27, 2010 at 7:36pm

 *Penanggalan Sunda dan Revisi Sejarah (hasil kerja keras ALI SASTRAMIJAYA)
 - bukan yang lain *



 LEBIH kurang 500 tahun, sistem penanggalan Sunda tak lagi akrab dengan
 masyarakatnya. Padahal, praktik “hitung-menghitung hari baik” hingga kini
 tetap dilakukan orang-orang Sunda yang “pandai”. Malah, orang Sunda sendiri
 –meski tak semuanya– merasa belum afdal jika hajat mereka (seperti
 pernikahan, membangun rumah, dan sebagainya) tak “dihitung” terlebih dahulu.



 Ternyata, proses “hitung-menghitung” itu bukan berdasarkan sistem
 penanggalan Sunda, melainkan sistem penanggalan Jawa hasil pengaruh dari
 sistem penanggalan India. Soalnya, itu tadi, sistem penanggalan Sunda tak
 lagi akrab pada masyarakatnya sejak kurang lebih 500 silam.



 Selasa (18/1) malam, Yayasan Candra Sangkala menerbitkan kalender Sunda
 untuk pertama kalinya. Kegiatan yang berlangsung di Pendopo Kota Bandung,
 Jalan Dalem Kaum itu ternyata bertepatan dengan tahun baru Sunda. Ya,
 Tanggal 18 Januari 2005 bertepatan dengan tanggal 01 Suklapaksa (parocaang)
 bulan Kartika tahun 1941 Caka Sunda.



 Penerbitan kalender Sunda itu sebagai hasil kerja keras seorang putra
 Bandung, Ali Sastramidjaja (70). Pria yang sempat belajar teknik di Negeri
 Belanda itu, selama 9 tahun meneliti sistem penanggalan Sunda. Bahkan,
 kabarnya, dalam kurun waktu tersebut, pria kelahiran 27 Oktober 1935 itu
 telah “menghabiskan” 9 unit komputer.



 Bagaimana implikasi dari penelitian itu? Penelitian itu antara lain bisa
 berdampak pada perubahan tahun yang menandai peristiwa sejarah yang terkait
 dengan manusia Sunda. Pasalnya, kata penyusun naskah Sunda Kalangider
 (terdiri dari sembilan jilid dan memuat lima penanggalan Caka, Masehi, Caka
 Sunda, dan Caka Jawa) ini, tahun-tahun peristiwa sejarah Sunda telah
 dipersepsi secara salah.

 “Tahun-tahun yang termuat dalam prasasti maupun artefak itu selalu
 dipersepsi sebagai tahun Saka India karena merunut pada pengaruh Hindu.
 Sehingga kalau dialihkan menjadi tahun Masehi tinggal ditambah 78 tahun saja
 (1 Saka:78 Masehi),” urai pria berjanggut lebat yang namanya tercantum dalam
 Ensiklopedi Sunda yang disusun Ajip Rosidi.



 Hal ini, lanjutnya, tak lepas dari pengaruh budaya Mataram Jawa yang juga
 memasukkan sistem penanggalannya. “Sistem penanggalan Jawa Mataram itu
 disebut kala pranata mangsa yang jauh berbeda dengan sistem Sunda. Kalender
 Mataram Jawa mencampurkan sistem Caka Sunda, Saka Sunda, dan Hijriah.”



 Kelahiran kalender sistem ini dilakukan oleh Sultan Agung Mataram pada 1633
 Masehi. “Lagipula dari bukti tertulis, pada saat diberlakukan seiring
 pendirian Kerajaan Mataram, sistem ini tidak diawali dengan tahun ke-1 tapi
 langsung 1555. Kalau dihitung lagi, usianya tidak lebih dari 400 tahun,”
 tuturnya.



 Bagaimana jelasnya, berikut petikan wawancara Pikiran Rakyat dengan Abah
 Ali –panggilan akrab Ali Sastramidjaja– pencipta kecapi 3 surupan dan
 waditra 10 nada ini.



 Bagaimana awalnya sehingga Abah tertarik untuk meneliti sistem penanggalan
 Sunda?

 Ketertarikan itu muncul setelah saya menyaksikan adanya ketidakkonsistenan
 pada semua sistem penanggalan, baik Jawa maupun Hijriah. Salah satu kasus
 yang semakin mendorong semangat saya adalah sering terjadinya perbedaan awal
 puasa dan hari raya.



 *Sebenarnya Abah sudah punya “bekal” untuk penelitian?*

 Sebenarnya, pada tahun 1950-an, kakek saya bercerita banyak soal sistem
 penanggalan Sunda. Akan tetapi, dulu, perhatian banyak orang –termasuk saya–
 tidak tertuju ke sana karena dipandang tidak “menguntungkan”. Sebetulnya,
 saya sedikit menyesal karena dulu tak menyerap ilmu dari kakek. Satu hal
 yang sampai kini masih saya ingat adalah sistem penanggalan Sunda mengenal
 dua kala saka, yaitu Kala Saka Surya (sistem penanggalan yang berdasar
 kepada peredaran matahari) dan Kala Saka Candra (sistem penanggalan yang
 berdasar kepada peredaran bulan). Itu saja yang sebenarnya saya jadikan
 bekal.

 *Lantas?*

 Selanjutnya, saya kumpulkan berbagai data dan literatur yang berkaitan
 dengan sistem penanggalan untuk dijadikan referensi. Saya juga mempelajari
 sistem-sistem penanggalan 

Re: ras clok... global warming Re: [kisunda] samemeh Bharata Yudha ka-27

2010-08-27 Terurut Topik Deni Indra Kelana
Aya deui panginten Ras-Clo, ari ras nyongclo. sareng Ras-Cle, ari ras nyengcle, 
hehe...:D
Cik, naon tah kinten-kinten penjelasannana...?

Deni






From: Dudi Herlianto dudi.herlia...@gmail.com
To: kisunda@yahoogroups.com
Sent: Friday, August 27, 2010 18:20:25
Subject: Re: ras clok... global warming Re: [kisunda] samemeh Bharata Yudha 
ka-27

  
alah siah, pupuasaeun jigana mah hehe

wilujeng asar, salat. wilujeng ngantosan magrib, batal!


2010/8/27 Kumincir Wikidisastra ia.ad...@gmail.com

  
ari 'belewek' mah pasna dipiheulaan ku 'kek', jadi 'kek belewek', cara buta 
ngahakan jelema... :P

sikandar
kumincir.blogspot.com 


2010/8/27 mh
nu leuwih hade jigana jurus ras belewek, aya teu nya?

2

-- 
d-: dudi herlianto :-q
kunyuk nuyun kuuk, kuuk nuyun kunyuk

 



Re: ras clok... global warming Re: [kisunda] samemeh Bharata Yudha ka-27

2010-08-27 Terurut Topik Maman
RAS CLE mah hubungan na sareng local warming !





From: Deni Indra Kelana lee_kel...@yahoo.com
Aya deui panginten Ras-Clo, ari ras nyongclo. sareng Ras-Cle, ari ras nyengcle, 
hehe...:D

Cik, naon tah kinten-kinten penjelasannana...?

Deni


  

[kisunda] Re: Kanggo Kang II , Kang Aldo; Kang Gunawan yusuf ssdyn

2010-08-27 Terurut Topik Abbas
Hahahaha, mani kitu pisan kang Oman mah..hehehehe.
Eta tuda aya oge nu protes, jadi inggis ku bisi tea.
Alhamdulillah nuhun pisan ka Kang Oman, kah Bah Welly kitu
deui ka musuh gerot mh. manawi teh di Garut ari pek tatangga.
Hahahaahha.

--- In kisunda@yahoogroups.com, oman abdurahman omana...@... wrote:

 Sigana bah aa teh ngetes, seueur teu peminat pewayangan di ieu milist. Insya
 Alloh bah, seueur, sadayana oge mukaan. Abdi oge sok macaan. Keun perkawis
 radius 500 km sareng kemungkinan ras clok mah mugi henteu janten emutan
 teuing. Lajengkeun bah.
 
 manar
 
 2010/8/27 mh khs...@...
 
 
 
  bah aa tong pundungan ah, apan watak pandawa sakitu tiginna.
  mangga lajengkeun euyeuban milis sing mayeng.
  tong pedah arang nu mairan, mani luluasan.
  uing ge menikmati bah aa.
  hehehe.
 
  2010/8/27 Abbas Amin abas_ami...@...
 
 
 
  Upami aya nu palay terasna Carios Wayang di na jejer Bharata Yudha;
  sae ngajapri wae ka email sim kuring; engge dikintun VIA Japri; margi ari
  ka MILIS mah; bilih anu sanes kaganggu.
 
  Kintun ka abas_ami...@...
 
  Ke ku si abah dikintun lalakon :
 
  1. Bharata Yudha  2. Subadra dipalidkeun   3. Nikahna Subadra
 
  sste.
 
 
 
 
   
 







Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/kisunda/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/kisunda/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
kisunda-dig...@yahoogroups.com 
kisunda-fullfeatu...@yahoogroups.com

* To unsubscribe from this group, send an email to:
kisunda-unsubscr...@yahoogroups.com

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



[kisunda] Sejarah - Prasasti Geger Hanjuang

2010-08-27 Terurut Topik mh
Prasasti Geger Hanjuang

MASJID Agung Manonjaya di Kecamatan Manonjaya, Kabupaten Tasikmalaya,
didirikan tahun 1837. Masjid itu merupakan salah satu saksi terbentuknya
Kabupaten Tasikmalaya dan perpindahan Ibu Kota Kab. Sukapura ke Manonjaya.*
DOK./PR

 Sumber informasi budaya yang sangat penting dalam rangka perwujudan
kesatuan budaya nasional di Jawa Barat adalah naskah dan prasasti. Naskah
Sunda dan prasasti yang mengungkap keterangan tentang adanya kabuyutan yang
berkaitan dengan keberadaan Galunggung yang identik dengan Kabupaten
Tasikmalaya masa kini adalah Naskah Amanat Galunggung dan Carita
Parahiyangan, serta Prasasti Geger Hanjuang.

Esensi Naskah Amanat Galunggung berisi tentang ajaran hidup yang diwujudkan
dalam bentuk nasihat yang dituturkan oleh Rakeyan Darmasiksa kepada
putranya, Sang Lumahing Taman, beserta cucu, cicit, dan keturunannya yang
umumnya bagi masyarakat luas. Menurut salah satu karya Pangeran Wangsakerta,
Rakeyan Darmasiksa adalah Raja Sunda yang memerintah 1175-1297 Masehi,
mula-mula berkedudukan di Saunggalah yang lokasinya termasuk daerah
Galunggung, kemudian pindah ke Pakuan. Berdasarkan hal ini pula, Danasasmita
memberi judul Amanat Galunggung.

Naskah Amanat Galunggung berkelindan erat dengan Prasasti Geger Hanjuang
karena isinya ada kesesuaian berkenaan dengan pembuatan parit (pertahanan)
Rumantak pada masa pemerintahan Batari Hyang yang bertakhta di Galunggung.
Terjemahan teksnya, Semoga selamat. Inilah permulaan tanda peringatan
Rahiyang Banga, ketika Ia membuat parit (pertahanan) Pakuan, bernama
Rahiyangta Wuwus, maka ia berputra Maharaja Dewata, Maharaja Dewata berputra
Baduga Sanghiyang, Baduga Sanghiyang berputra Prabu Sanghiyang, Prabu
Sanghiyang berputra Sang Lumahing Rana, Sang Lumahing Rana berputra...

Prasasti Geger Hanjuang kini tersimpan di Museum Pusat Jakarta dengan nomor
koleksi D-26, berukuran tinggi 80 sentimeter dan lebarnya 60 sentimeter.

Prasasti Geger Hanjuang isinya ditulis dalam aksara dan bahasa Sunda buhun
(Bandingkan Sunardjo, dkk., 1978) yang cukup terang untuk dibaca, terdiri
atas tiga baris yang bacaannya sebagai berikut:

tra ba i gunna apuy na-

sta gomati sakakala rumata-

k disusu (k) ku batari hyang pun

Tafsirannya, pada hari ke-13 bulan Badra tahun 1033 Saka Rumatak (selesai)
disusuk oleh Batari Hyang.

Edisi lain:
Bah o gunna,
apuy le,
Dya wwang a bu ti saka kala ru? Mata
k di yu yu ku batari hyang pun.

Pada baris pertama, Bah mungkin singkatan dari Brahma. O mengingatkan kepada
ong (om); guna (guna) berarti tiga (3), apuy 3 mungkin berhubungan dengan
ajaran Ketuhanan Hindu (Triguna). Dijelaskan, nilai guna dalam
candrasangkala bukanlah pengganti untuk bilangan 3. Maka dalam guna 3 apuy
3, dibaca 1 maka menjadi 1333. Holle yang pertama membaca prasasti itu tidak
menjelaskan perkataan mana dalam prasasti itu yang dimaksudkannya sebagai
angka 1 dan angka 3 sebuah lagi. Adapun mengenai baris kedua, beliau
menyebutkan, baris tersebut kurang jelas.

Perhitungan pemilihan momen sejarah yang dijadikan sebagai pangkal tolak
Hari Jadi Tasikmalaya, juga ditempuh melalui beberapa proses berdasarkan
penilaian objektif dan kenyataan sejarah. Enam faktor penting momen tersebut
adalah Galunggung menurut prasasti Geger Hanjuang, periode pemerintahan di
Sukakerta, berdirinya Sukapura beserta perkembangannya, perpindahan Ibu Kota
Kab. Sukapura ke Manonjaya; perpindahan Ibu Kota Kab. Sukapura dari
Manonjaya ke Tasikmalaya, yang diikuti perubahan nama Kab. Sukapura menjadi
Kab. Tasikmalaya, serta Tasikmalaya dalam tatanan Republik Indonesia.
Prasasti beserta beraneka ragam patilasan berupa lingga dan benda purbakala
lain di Tasikmalaya, bisa dijadikan pendukung kuatnya kedudukan Kabuyutan
Galunggung dalam penentuan Hari Jadi Tasikmalaya.

Momen pertama yang merunut serta dikuatkan berdasarkan isi teks Prasasti
Geger Hanjuang di Linggawangi sebagai pernyataan adanya pemerintahan
Galunggung pada tanggal 13 bulan Bhadrapada tahun 1033 Saka. Jika dihitung
berdasarkan sistem Tarikh Hijriah, tanggal 1 bulan Bhadrapada tahun 1033
Saka jatuh pada 1 Safar 505 Hijriah, bertepatan dengan 9 Agustus 
Masehi. Dengan demikian, tanggal 13 Bhadrapada sama dengan 13 Safar tahun
505 Hijriah atau bertepatan dengan 21 Agustus  Masehi.

Berdasarkan itu, ternyata Prasasti Geger Hanjuang menempati kedudukan
tertinggi dari momen lainnya. Dengan demikian, momen pertama itulah yang
paling tepat dan dijadikan sebagai tonggak penetapan Hari Jadi Tasikmalaya.
Pada periode tersebut, di Tasikmalaya telah berdiri pusat pemerintahan.

Konstelasi dari tonggak penetapan Hari Jadi Tasikmalaya adalah Prasasti
Geger Hanjuang yang dibuat pada 21 Agustus  Masehi, sebagai tanda
upacara pentasbihan Batari Hyang sebagai penguasa dan bertakhta di
Galunggung. Prasasti Geger Hanjuang membuktikan, cerita rakyat/sastra lisan
yang tersebar di sekitar Galunggung yang hampir punah, benar-benar terbukti
dan ada. Kerajaan Galunggung yang semula berbentuk kebataraan diperintah
wanita berjiwa 

Re: [kisunda] Sejarah - Poe Borojol Tasikmalaya?

2010-08-27 Terurut Topik oman abdurahman
Ka kang Oca atanapi saha wae anu parigel migunakeun kala Sunda, cobi
diparios deui ieu poe lahirna Tasikmalaya teh. Apan saurna kalasunda teh
kalender anu paling akurat, bisa dipake maluruh poe  tanggal boh ka tukang
ka mangsa anu geus kaliwat atawa ka hareup anu bakal datang. Wilujeng
ngutak-ngatik pananggalan.

manar

2010/8/28 mh khs...@gmail.com



 Menghitung Hari Jadi Tasikmalaya

 Penetapan Hari Jadi Tasikmalaya, tepatnya tanggal 21 Agustus  Masehi,
 bukan tanpa alasan dan serta merta diterima secara otomatis. Namun, hal ini
 atas dasar peninjauan, penilaian, dan pertimbangan, baik dari segi
 psikologis maupun segi historis dan ilmiah yang melibatkan beragam data dan
 fakta yang dapat dipertanggungjawabkan keabsahannya secara autentik. Hal itu
 diperkuat melalui naskah Amanat Galunggung, Carita Parahiyangan, dan
 Prasasti Geger Hanjuang yang menyatakan adanya pemerintahan Galunggung pada
 tanggal 13 bulan Bhadrapada tahun 1033 Saka. Pertanyaan yang mungkin muncul
 bagi kita sebagai orang awam, bagaimana caranya para ahli menghitung dan
 menetapkannya?

 Ilmu perhitungan waktu sebagai ilmu bantu sejarah merupakan hal yang sangat
 penting bagi sejarah. Ilmu perhitungan waktu (kronologi) terbagi tiga: ilmu
 perhitungan waktu sejarah yang bertujuan mendapatkan bahan-bahan tentang
 waktu kejadian sejarah (kronografi), matematis menjabarkan kaidah-kaidah
 ilmu perhitungan waktu teknik menjadi rumusan-rumusan ilmu pasti, dan teknik
 membicarakan teori-teori kalender. Melalui perhitungan waktu sejarah,
 diusahakan untuk memberikan tulang punggung pada sejarah dengan menentukan
 hubungan kejadian-kejadian berdasarkan waktu (Gazalba, 1966: 103).

 Kita mengenal tiga perhitungan waktu, yaitu Masehi, Hijriah, dan Hindu
 (Saka). Tahun Masehi menamakan tahun tertentu dari hitungan waktu Roma
 sebagai tahun 532 hitungan Masehi. Tahun Hijriah dimulai tatkala Nabi
 Muhammad hijrah ke Madinah, dan menurut tahun Masehi tahun 622. Perhitungan
 tahun Saka mulai digunakan sejak tahun 78 Masehi.

 Berkaitan dengan penetapan Hari Jadi Tasikmalaya, Danasasmita (1973)
 menjelaskan hitungan waktu sejarah berdasarkan sistem tarikh Saka, Masehi,
 dan Hijriah. Tarikh Saka berdasarkan atas matahari. Awal perhitungannya
 sejalan dengan sistem tarikh di belahan bumi utara dengan pembagian empat
 musim. Awal tahun dihitung pada kedudukan matahari di khatulistiwa yang
 bertepatan dengan musim semi di bagian bumi sebelah utara. Jadi, mengambil
 awal perhitungan tanggal 23 Maret karena perhitungan tanggal berdasarkan
 atas sistem bulan tarikh Saka menjadi sistem kombinasi matahari-bulan,
 seperti halnya sistem Imlek dalam tarikh Tionghoa.

 Secara garis besar, perhitungan penanggalan terbagi dua bagian, yakni waktu
 bulan terang (suklapaksa) sejak awal bulan terbit waktu matahari terbenam
 hingga bulan purnama; dan bagian bulan gelap (kresnapaksa) dari bulan
 purnama hingga bulan tenggelam (tidak muncul waktu malam).

 Berkenaan dengan penanggalan Prasasti Geger Hanjuang sebagaimana
 dikemukakan sebelumnya adalah Trayodasi Bhadrapada 1033 Saka. Andai
 dikombinasikan, dapat kita sebut tanggal 13 Bhadrapada pada tahun 
 Masehi. Agar memudahkan perhitungan, dicari penyesuaian antara tanggal 1
 Januari  Masehi dan penanggalan Hijriah. Artinya, dihitung jumlah hari
 sejak 16 Juli 622 M (= 1 Muharam 1 H) hingga tanggal 30 Desember 1110 M.

 Secara ringkas dapat dikemukakan, pada tanggal 31 Desember 1110 M tahun
 Hijriah 504 telah berjalan 165 hari yang meliputi: Muharam (30 hari); Safar
 (29 hari); Rabiul Awal (30 hari); Rabiul Akhir (29 hari); Jumadil Awal (30
 hari); Jumadil Akhir (17 hari), jadi jumlah keseluruhannya meliputi 165
 hari. Kesimpulan dari semua perhitungan itu adalah bahwa tanggal 31 Desember
 1110 M =17 Jumadil Akhir 504 H. Jadi, 1 Januari  M =18 Jumadil Akhir 504
 H.

 Penyelesaian selanjutnya diperoleh bahwa 18 Jumadil Akhir 504 H = 1 Januari
  M; 1 Rajab 504 H = 13 Januari  M; 1 Saban 504 H = 12 Februari 
 M.; 1 Ramadan 504 H = 13 Maret  M = Caitra (1033 Saka); 1 Syawal 504 H =
 12 April  M Waisaka; 1 Zulqaidah 504 H = 11 Mei  M Jyesta; 1
 Zulhijah 504 H = 10 Juni  M Asadha (kabisat); 1 Muharam 505 H = 10 Juli
  M Srawana; 1 Safar 505 H = 9 Agustus  M Bhadrapada; dan 13 Safar
 505 H = 21 Agustus  M. Maka dari itu, tanggal 1 bulan Bhadrapada tahun
 1033 Saka jatuh pada tanggal 1 Safar 505 Hijriah yang bertepatan dengan
 tanggal 9 Agustus  Masehi. Dengan demikian, tanggal 13 Bhadrapada = 13
 Safar tahun 505 Hijriah bertepatan dengan tanggal 21 Agustus  Masehi
 yang digunakan sebagai Hari Jadi Tasikmalaya, sesuai dengan teks yang
 tertulis dalam Prasasti Geger Hanjuang. (Elis Suryani, dosen, penulis, dan
 peneliti Unpad)***

 http://newspaper.pikiran-rakyat.com/prprint.php?mib=beritadetailid=154231
  



[kisunda] Aset - Potensi Zakat?

2010-08-27 Terurut Topik mh
Zakat
Tambang Emas yang Belum Tergali

AMBILLAH zakat dari sebagian harta mereka guna membersihkan dan mensucikan
mereka, dan berdoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menumbuhkan)
ketenteraman jiwa bagi mereka. Allah Maha Mendengar dan Maha Mengetahui.
(Q.S. At-Taubah ayat 103).

Sebagai negara dengan penduduk mayoritas Muslim, potensi zakat di Indonesia
cukup besar, diperkirakan mencapai Rp 80 sampai Rp 100 triliun per tahun.
Angka potensi ini tidak keluar sembarangan, tetapi dikeluarkan berdasarkan
penelitian Bank Pembangunan Asia. Potensi tersebut baru dari zakat (fitri
dan harta), belum dihitung dari infak, sedekah, dan wakaf.

Namun, potensi yang begitu besar itu masih terpendam bagaikan tambang emas
atau minyak bumi yang belum digali. Ada beberapa faktor yang menyebabkannya
belum tergali secara maksimal. Jika faktor-faktor tersebut bisa diatasi
dengan baik, potensi itu akan bisa digali dengan baik. Pada akhirnya,
diharapkan dapat membantu masyarakat miskin sebagai mustahik (penerima
zakat).

Berbagai faktor tersebut mengemuka dalam Dialog Ramadan, Model Optimalisasi
Zakat untuk Mengatasi Masalah Kemiskinan Kota, yang diselenggarakan Harian
Umum Pikiran Rakyat bersama Rumah Amal Salman ITB di Aula Redaksi PR, Jln.
Soekarno-Hatta No. 147 Bandung, Kamis (26/8) sore. Dialog Ramadan yang
diikuti sejumlah pengurus masjid di Kota Bandung itu menampilkan empat
pembicara, yaitu Sekretaris Daerah Kota Bandung Edi Suwandi, dosen ITB/Pakar
Pemukiman dan Pembangunan Kota Dr. Ir. M. Jehansyah Siregar, anggota pleno
Forum Zakat Jabar dan Nasional sekaligus anggota tim Perumus UU No. 38 Tahun
1999 tentang Zakat Samsoe Basaroedin, dan Budi Hartono dari Rumah Amal
Salman ITB.

Faktor pertama menyangkut kepercayaan terhadap pengelola zakat. Hingga
sekarang, masih banyak masyarakat Muslim yang belum memercayai badan serta
amil atau petugas zakat. Dengan demikian, para wajib zakat menyerahkan
kewajibannya secara langsung kepada mustahik. Cara memberi langsung ini
tidak dilarang, tetapi kurang baik karena akan terjadi penumpukan zakat pada
seseorang. Berdasarkan penelitian yang dilakukan Universitas Islam Negeri
Syarif Syarief Hidayatullah Ciputat Tangerang dengan Ford Foundation pada
2004, sebanyak delapan puluh persen umat Islam masih memberikan zakat secara
langsung, dari tangan ke tangan.

Kepercayaan masyarakat yang demikian rendah juga terkadang dirasakan petugas
zakat yang pada bulan Ramadan atau menjelang Idulfitri bertugas di
masjid-masjid. Masyarakat masih banyak yang belum percaya karena pengelola
zakat banyak yang tidak transparan. Padahal, sebaiknya dan seharusnya,
pengelola zakat membuat laporan penerimaan dan pengeluaran yang harus
disampaikan kepada para pezakat. Laporan itu sangat penting, karena selain
menghindari prasangka buruk kepada petugas zakat, juga sebagai bentuk
membangun kepercayaan dari para wajib zakat.

Lembaga-lembaga yang sudah ada, termasuk yang di lingkungan masjid, harus
dioptimalkan, antara lain mengoptimalkan tingkat kepercayaan masyarakat.
Pemungutan pajak di level masjid bisa ditingkatkan lewat pelatihan. Di Kota
Bandung, ada dana sosial yang disiapkan pada APBD yang dapat digunakan untuk
pelatihan pengelolaan zakat, kata Edi Suwandi.

Kedua, faktor sosialisasi. Hingga kini, sosialisasi pengoptimalan zakat
masih kurang. Selain itu, sosialisasi agar muzaki atau wajib zakat mau
membayar zakatnya lewat lembaga resmi (masjid, lembaga amal zakat, dan badan
amil zakat) juga masih terlalu minim. Oleh karena itu, tidak sedikit muzaki
yang langsung memberikan zakatnya kepada fakir miskin atau lembaga-lembaga
sosial secara langsung.

Sosialisasi tentang zakat harus semakin gencar dilakukan, dan tidak hanya
dilakukan pada bulan Ramadan. Bulan Ramadan itu harusnya dijadikan sebagai
momentum. Setelah Ramadan, hal itu harus terus dilakukan. Jika di PMI
(Palang Merah Indonesia) ada bulan PMI (yang antara lain meminta bantuan
donor darah dan bantuan sumbangan), maka ada baiknya diadakan juga bulan
zakat, kata Edi lagi.

Ketiga, faktor insentif. Hingga kini, mereka yang sudah menunaikan
kewajibannya membayar zakat, terutama zakat harta, merasa diperlakukan tidak
adil. Meskipun sudah membayar zakat 2,5 persen, mereka masih diwajibkan
membayar pajak ke negara. Harusnya, ada pembedaan jika sudah membayar zakat,
pajaknya juga harus dikurangi. Masalah ini masih dirumuskan pemerintah
bersama DPR RI melalui upaya amendemen terhadap UU Nomor 38 Tahun 1999
tentang Pengelolaan Zakat.

Faktor keempat adalah sasaran zakat itu sendiri. Pertanyaannya, haruskan
penyaluran zakat itu temporer dan sifatnya jorjoran pada saat Idulfitri?
Kalau metode seperti itu terus terjadi, sulit diharapkan bila para penerima
zakat pada akhirnya bisa menjadi muzaki (pemberi zakat). Padahal, sisi
penting utama dari penyaluran zakat itu adalah memberdayakan kaum miskin
sehingga menjadi mampu.

Oleh karena itu, keberadaan badan khusus pengelola zakat sangat dibutuhkan.
Misalnya, Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) dan 

Re: [kisunda] Sejarah - Prasasti Geger Hanjuang

2010-08-27 Terurut Topik oman abdurahman
Aya sababaraha catetan:

1) Upama dipaluruhna ku kalasunda, naha eta titi mangsa poe jadi kab
Tasikmalaya anu nyoko kana panggalan dina prasasti Geger Hanjuang teh baris
pas ninggal di tanggal 21 Agustus 2010?

2) Maksud kecap pakuan dina prasasti teh kota, kitu atawa Pakuan anu
engkena jadi ibu kota Pajajaran (400 taunan satutasna Hyang Batari)?

3) Karajaan Galunggung anu dimaksud ku eta prasasti naha ngawengku oge Galuh
atawa Ciamis ayeuna? Upama kitu, meureun poe jadi Taksimalaya teh ngawengku
Galuh. Poe jadina barengkeun wae atuh, meh rame deuih, ongkoh deui pan ti
baheula ge Ciamis-Tasik atawa Galuh-Galunggung teh friend, matak naon mun
dihijkeun deui minimal dina poe jadina?

4) Aya anu nerangkeun (upami teu lepat Prof Edi S. Ekajati alm) yen kecap
siliwangi teh hartina ngaganti/nyilih wawangi atawa raja samemehna anu
mashur ku karyana anu ngaraharjakeun masyarakatna. Jadi, upama bade
digelaran siliwangi, samemehna kedah aya anu gelar wangi. Kusabab Hyang
Batari ieu langkung payun ti Linggabuana (anu gugur di Bubat tur digelaran
salaku prabu wangi), pon kitu deui langkung payun ti Prabu Wastukancana
(anu digelaran Siliwangi kahiji ku Prof Edi S Ekajati), komo deui langkung
payun ti Sri Baduga (anu mashur salaku Siliwangi atawa Siliwangi kadua
numutkeun Prof Edi S Ekajati), dina arekna oge leuwih pas meureun upami
Hyang Batari teh digelaran salaku Ratu Wangi (jalaran isteri tea, janten
sanes prabu).

5) Eta marigi atawa nyieun parigi (channel ceuk basa Inggrisna mah)
keur pertahanan teh upama nilik kana sajarah samemehna (baca: Tarumanagara),
sigana khas di Tatar Sunda. Kabiasaan ieu dimimitian ku Purnawarman di
Tarumanagara. Ceuk beja, Purnawarman di Tarumanagara (kl abad ka 5 M) teh
bisa diebutkeun anu mimiti ngembangkeun budaya marigi atawa nyieun channel,
jauh samemeh bangsa Eropa (punten diparios deui literaturna). Kabiasaan ieu
diturutan atawa diteruskeun ku raja-raja Sunda-Galuh, ti mimiti Hyang Batari
nepi ka Sri Baduga. Malah nya nyieun paragi ieu minangka indikator hiji raja
meunang panghormatan ku mangrupa piagam anu dtulis dina prasati (parios:
prasasti Kawali, prasasti Batutulis, jst)

Lian ti keur pertahanan, parigi ieu gede gunana upamana wae keur pengairan
(irigasi), nyinglarkeun banjir, jeung transportasi. Bisa jadi Purnawarman
harita nyieun parigi anu ngahubungkeun walungan  Gomati-Candrabaga teh keur
pertahanan oge, atawa keur akses ka Batujaya, jst. Hiji karya anu brilian.
Naha nya Pemda Jabar teu tertarik nalungtik jeung mekarkeun (ngarevitalisasi
budaya marigi ieu keur alam kaayeunaeun?). Apan loba pisan kasus anu bisa
direngsekeun ku parigi. Upamana wae:  banjir Jabar-Jakarta, transportasi,
pengangkutan peti kemas, rekreasi, irgasi, jst. Teu acan kaemut rupina nya
da masih disibukkeun ku urursan : kumaha carana sangkan periode pemilu
kapayun kapilih deui jadi pangagung hehehe, manawi, hapunten)


Cag heula ah, jadi lendeng.

manar


2010/8/28 mh khs...@gmail.com



 Prasasti Geger Hanjuang

 MASJID Agung Manonjaya di Kecamatan Manonjaya, Kabupaten Tasikmalaya,
 didirikan tahun 1837. Masjid itu merupakan salah satu saksi terbentuknya
 Kabupaten Tasikmalaya dan perpindahan Ibu Kota Kab. Sukapura ke Manonjaya.*
 DOK./PR

  Sumber informasi budaya yang sangat penting dalam rangka perwujudan
 kesatuan budaya nasional di Jawa Barat adalah naskah dan prasasti. Naskah
 Sunda dan prasasti yang mengungkap keterangan tentang adanya kabuyutan yang
 berkaitan dengan keberadaan Galunggung yang identik dengan Kabupaten
 Tasikmalaya masa kini adalah Naskah Amanat Galunggung dan Carita
 Parahiyangan, serta Prasasti Geger Hanjuang.

 Esensi Naskah Amanat Galunggung berisi tentang ajaran hidup yang diwujudkan
 dalam bentuk nasihat yang dituturkan oleh Rakeyan Darmasiksa kepada
 putranya, Sang Lumahing Taman, beserta cucu, cicit, dan keturunannya yang
 umumnya bagi masyarakat luas. Menurut salah satu karya Pangeran Wangsakerta,
 Rakeyan Darmasiksa adalah Raja Sunda yang memerintah 1175-1297 Masehi,
 mula-mula berkedudukan di Saunggalah yang lokasinya termasuk daerah
 Galunggung, kemudian pindah ke Pakuan. Berdasarkan hal ini pula, Danasasmita
 memberi judul Amanat Galunggung.

 Naskah Amanat Galunggung berkelindan erat dengan Prasasti Geger Hanjuang
 karena isinya ada kesesuaian berkenaan dengan pembuatan parit (pertahanan)
 Rumantak pada masa pemerintahan Batari Hyang yang bertakhta di Galunggung.
 Terjemahan teksnya, Semoga selamat. Inilah permulaan tanda peringatan
 Rahiyang Banga, ketika Ia membuat parit (pertahanan) Pakuan, bernama
 Rahiyangta Wuwus, maka ia berputra Maharaja Dewata, Maharaja Dewata berputra
 Baduga Sanghiyang, Baduga Sanghiyang berputra Prabu Sanghiyang, Prabu
 Sanghiyang berputra Sang Lumahing Rana, Sang Lumahing Rana berputra...

 Prasasti Geger Hanjuang kini tersimpan di Museum Pusat Jakarta dengan nomor
 koleksi D-26, berukuran tinggi 80 sentimeter dan lebarnya 60 sentimeter.

 Prasasti Geger Hanjuang isinya ditulis dalam aksara dan bahasa Sunda buhun
 (Bandingkan 

Re: [kisunda] Re: Kanggo Kang II , Kang Aldo; Kang Gunawan yusuf ssdyn

2010-08-27 Terurut Topik Ilen Kardani
Bah,

Dalang mah teu maci udar sila sateuacan tutup lawang sigotaka, mangkning nu 
nongton pinuh ieu teh. Ber ah kendangan deui, selangan heula atuh salagu mah ku 
sinden, kuring hoyong lagu Wangsit Siliwangi... Sok kapayun deui ku kuring 
di sawer.

Salah sahiji rumus meresihan hate teh nyaeta ulah nyigeung jeung kasigeung.

Baktos, ilen kardani

Sent from my iPhone

On Aug 28, 2010, at 3:54, Abbas abas_ami...@yahoo.com wrote:

 Hahahaha, mani kitu pisan kang Oman mah..hehehehe.
 Eta tuda aya oge nu protes, jadi inggis ku bisi tea.
 Alhamdulillah nuhun pisan ka Kang Oman, kah Bah Welly kitu
 deui ka musuh gerot mh. manawi teh di Garut ari pek tatangga.
 Hahahaahha.
 
 --- In kisunda@yahoogroups.com, oman abdurahman omana...@... wrote:
 
  Sigana bah aa teh ngetes, seueur teu peminat pewayangan di ieu milist. Insya
  Alloh bah, seueur, sadayana oge mukaan. Abdi oge sok macaan. Keun perkawis
  radius 500 km sareng kemungkinan ras clok mah mugi henteu janten emutan
  teuing. Lajengkeun bah.
  
  manar
  
  2010/8/27 mh khs...@...
  
  
  
   bah aa tong pundungan ah, apan watak pandawa sakitu tiginna.
   mangga lajengkeun euyeuban milis sing mayeng.
   tong pedah arang nu mairan, mani luluasan.
   uing ge menikmati bah aa.
   hehehe.
  
   2010/8/27 Abbas Amin abas_ami...@...
  
  
  
   Upami aya nu palay terasna Carios Wayang di na jejer Bharata Yudha;
   sae ngajapri wae ka email sim kuring; engge dikintun VIA Japri; margi ari
   ka MILIS mah; bilih anu sanes kaganggu.
  
   Kintun ka abas_ami...@...
  
   Ke ku si abah dikintun lalakon :
  
   1. Bharata Yudha 2. Subadra dipalidkeun 3. Nikahna Subadra
  
   sste.
  
  
  
  
   
  
 
 
 


Re: [kisunda] Kanggo Kang II , Kang Aldo; Kang Gunawan yusuf ssdyn

2010-08-27 Terurut Topik Gunawan Yusuf
sok lajengkeun ka milis wae, bari ngabubur beurit

2010/8/27 Abbas Amin abas_ami...@yahoo.com



 Upami aya nu palay terasna Carios Wayang di na jejer Bharata Yudha;
 sae ngajapri wae ka email sim kuring; engge dikintun VIA Japri; margi ari
 ka MILIS mah; bilih anu sanes kaganggu.

 Kintun ka abas_ami...@yahoo.com

 Ke ku si abah dikintun lalakon :

 1. Bharata Yudha  2. Subadra dipalidkeun   3. Nikahna Subadra

 sste.



  



RE: [kisunda] Re: Kanggo Kang II , Kang Aldo; Kang Gunawan yusuf ssdyn

2010-08-27 Terurut Topik Ii Sumirat
Leres kang Waluya.  Panginten kulantaran saluyu wae sareng realitas
kahirupan jelema, carita wayang (mahabarata jeung Ramayana) sok dijadikeun
oge cekelan hirup.. meureun.

Inget waktu keur nga draf skripsi, dosen sikuring UJ (dosen istri), waktu
ngedraft ka bumina di Bogor sikuring malah dipelak lila kurang leuwing 2 jam
an mah aya meureun teu pati diwaro diuk ngajentul dinu bangbarung nungguan.
sanggeus kitu nyampeurkeun oge akhirna, sikuring geus sumanget langsung muka
tulisan naon wae anu kudu dibenerkeun teh.. eh malahan teu ngawaro hal eta,
tapi malahan ngabahas wayang panjang lebar dikait kaitkeun jeung palsapah
kahirupan, harita loba tokoh2 wayang anu dipedar, ngaran2 wayangna ku jawa
rada beda saeutik. (palebah dieu sok lieur da geuning tokoh wayang hiji
ngabogaan rea ngaran).  

Tah karesepna dosen sikuring teh Bima..pedaran kumaha karakter bima teu jauh
beda nu kungsi dipedar di ieu milist..  tuntungna nu tadina rek ngabahas
tulisan teh jadina hal wayang sapopoe.. Ku pangalaman ieu sikuring jadi
kapikiran da ceuk dosen kieu. urang kudu apal palsapah palsapah wayang,
urang arek jadi wayang naon sangkan bisa merankeun kahirupan kurang leuwih
kitu nu katangkep.  

Janten bah AA diantos pedaran salajeungna di ieu milist sangkan seueur oge
anu mairan.. versi asli atawa wayang jawana oge saena duanana
dipedar/dibandingkeun oge. 

 

Punten nu kasuhun.

Ii Sumirat

 

From: kisunda@yahoogroups.com [mailto:kisu...@yahoogroups.com] On Behalf Of
Waluya
Sent: Friday, August 27, 2010 8:09 AM
To: kisunda@yahoogroups.com
Subject: [kisunda] Re: Kanggo Kang II , Kang Aldo; Kang Gunawan yusuf ssdyn

 

  

Sok dilajeng Bah AA, kuring oge tara kalangkung macaan posting carita wayang
Bah AA teh, resep lah. Duka kunaon carita Mahabararata teh teu matak bosen,
meureun kulantaran dongengna sabenerna henteu hideung-bodas, tapi aya
abu-abuna, saluyu jeung realitas kahirupan jelema 

Baktos,
WALUYA

 --- In kisunda@yahoogroups.com mailto:kisunda%40yahoogroups.com , mh
khs...@... wrote:

 bah aa tong pundungan ah, apan watak pandawa sakitu tiginna.
 mangga lajengkeun euyeuban milis sing mayeng.
 tong pedah arang nu mairan, mani luluasan.
 uing ge menikmati bah aa.
 hehehe.
 



image001.jpgimage002.jpg

RE: [kisunda] Aset - Potensi Zakat? pajak jeung zakat

2010-08-27 Terurut Topik Ii Sumirat
Pami zakat sareng pajak kumaha bedana. Soalna sok aya nu ngomong kieu, lamun 
bosa penghasilan dipotong pajak “ anggap we mayar zakat “ kitu?   

Mudah2an pa Ustad Zen masihan pencerahan 

 

Hatur nuhun 

 

From: kisunda@yahoogroups.com [mailto:kisu...@yahoogroups.com] On Behalf Of mh
Sent: Friday, August 27, 2010 3:47 PM
To: Ki Sunda
Subject: [kisunda] Aset - Potensi Zakat?

 

  


Zakat
Tambang Emas yang Belum Tergali


Image removed by sender.

AMBILLAH zakat dari sebagian harta mereka guna membersihkan dan mensucikan 
mereka, dan berdoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menumbuhkan) 
ketenteraman jiwa bagi mereka. Allah Maha Mendengar dan Maha Mengetahui. (Q.S. 
At-Taubah ayat 103). 

Sebagai negara dengan penduduk mayoritas Muslim, potensi zakat di Indonesia 
cukup besar, diperkirakan mencapai Rp 80 sampai Rp 100 triliun per tahun. Angka 
potensi ini tidak keluar sembarangan, tetapi dikeluarkan berdasarkan penelitian 
Bank Pembangunan Asia. Potensi tersebut baru dari zakat (fitri dan harta), 
belum dihitung dari infak, sedekah, dan wakaf.

Namun, potensi yang begitu besar itu masih terpendam bagaikan tambang emas atau 
minyak bumi yang belum digali. Ada beberapa faktor yang menyebabkannya belum 
tergali secara maksimal. Jika faktor-faktor tersebut bisa diatasi dengan baik, 
potensi itu akan bisa digali dengan baik. Pada akhirnya, diharapkan dapat 
membantu masyarakat miskin sebagai mustahik (penerima zakat). 

Berbagai faktor tersebut mengemuka dalam Dialog Ramadan, Model Optimalisasi 
Zakat untuk Mengatasi Masalah Kemiskinan Kota, yang diselenggarakan Harian 
Umum Pikiran Rakyat bersama Rumah Amal Salman ITB di Aula Redaksi PR, Jln. 
Soekarno-Hatta No. 147 Bandung, Kamis (26/8) sore. Dialog Ramadan yang diikuti 
sejumlah pengurus masjid di Kota Bandung itu menampilkan empat pembicara, yaitu 
Sekretaris Daerah Kota Bandung Edi Suwandi, dosen ITB/Pakar Pemukiman dan 
Pembangunan Kota Dr. Ir. M. Jehansyah Siregar, anggota pleno Forum Zakat Jabar 
dan Nasional sekaligus anggota tim Perumus UU No. 38 Tahun 1999 tentang Zakat 
Samsoe Basaroedin, dan Budi Hartono dari Rumah Amal Salman ITB.

Faktor pertama menyangkut kepercayaan terhadap pengelola zakat. Hingga 
sekarang, masih banyak masyarakat Muslim yang belum memercayai badan serta amil 
atau petugas zakat. Dengan demikian, para wajib zakat menyerahkan kewajibannya 
secara langsung kepada mustahik. Cara memberi langsung ini tidak dilarang, 
tetapi kurang baik karena akan terjadi penumpukan zakat pada seseorang. 
Berdasarkan penelitian yang dilakukan Universitas Islam Negeri Syarif Syarief 
Hidayatullah Ciputat Tangerang dengan Ford Foundation pada 2004, sebanyak 
delapan puluh persen umat Islam masih memberikan zakat secara langsung, dari 
tangan ke tangan. 

Kepercayaan masyarakat yang demikian rendah juga terkadang dirasakan petugas 
zakat yang pada bulan Ramadan atau menjelang Idulfitri bertugas di 
masjid-masjid. Masyarakat masih banyak yang belum percaya karena pengelola 
zakat banyak yang tidak transparan. Padahal, sebaiknya dan seharusnya, 
pengelola zakat membuat laporan penerimaan dan pengeluaran yang harus 
disampaikan kepada para pezakat. Laporan itu sangat penting, karena selain 
menghindari prasangka buruk kepada petugas zakat, juga sebagai bentuk membangun 
kepercayaan dari para wajib zakat.

Lembaga-lembaga yang sudah ada, termasuk yang di lingkungan masjid, harus 
dioptimalkan, antara lain mengoptimalkan tingkat kepercayaan masyarakat. 
Pemungutan pajak di level masjid bisa ditingkatkan lewat pelatihan. Di Kota 
Bandung, ada dana sosial yang disiapkan pada APBD yang dapat digunakan untuk 
pelatihan pengelolaan zakat, kata Edi Suwandi.

Kedua, faktor sosialisasi. Hingga kini, sosialisasi pengoptimalan zakat masih 
kurang. Selain itu, sosialisasi agar muzaki atau wajib zakat mau membayar 
zakatnya lewat lembaga resmi (masjid, lembaga amal zakat, dan badan amil zakat) 
juga masih terlalu minim. Oleh karena itu, tidak sedikit muzaki yang langsung 
memberikan zakatnya kepada fakir miskin atau lembaga-lembaga sosial secara 
langsung. 

Sosialisasi tentang zakat harus semakin gencar dilakukan, dan tidak hanya 
dilakukan pada bulan Ramadan. Bulan Ramadan itu harusnya dijadikan sebagai 
momentum. Setelah Ramadan, hal itu harus terus dilakukan. Jika di PMI (Palang 
Merah Indonesia) ada bulan PMI (yang antara lain meminta bantuan donor darah 
dan bantuan sumbangan), maka ada baiknya diadakan juga bulan zakat, kata Edi 
lagi.

Ketiga, faktor insentif. Hingga kini, mereka yang sudah menunaikan kewajibannya 
membayar zakat, terutama zakat harta, merasa diperlakukan tidak adil. Meskipun 
sudah membayar zakat 2,5 persen, mereka masih diwajibkan membayar pajak ke 
negara. Harusnya, ada pembedaan jika sudah membayar zakat, pajaknya juga harus 
dikurangi. Masalah ini masih dirumuskan pemerintah bersama DPR RI melalui upaya 
amendemen terhadap UU Nomor 38 Tahun 1999 tentang Pengelolaan Zakat. 

Faktor keempat adalah sasaran zakat itu sendiri. 

[kisunda] Wayang Sempalan sareng Pakem

2010-08-27 Terurut Topik Abbas Amin
Carita Wayang teh cikal bakalna atawa aslina ti na Mahabharata versi India;
tah ieu nu disebut PAKEM teh.

Ari Sempalan aya sababaraha rupa; upamana wae :
1. Carita wayang ditambah Semar, Cepot, Gareng

2. Carita Wayang nu teu aya di na Pakem; tapi ayana dimungkinkeun.

3. Carita Wayang nu bener2 imaginasi nu ngarang; dimana teu inget2
acan aya Pakem. Ieu mah rada sakadaek tea.

Tah Model nu ka3 teh nya saperti :

1. Burisrawa disebut anak Prabu Salya; padahal teu hir teu walahir.
nu matak aya carita samodel Burisrawa merindukan Bulan.

2. Srikandi belajar Memanah. Jararauh pisan ti na Pakem

Tapi akhirna Bujangga Sunda/Jawa nyieun lilinggeran khusus keur
Pasundan/Tanah Jawa; aya Buku Khusus Pawayangan, nya eta :

Wayang Purwa - Di Jawa Tengah

Padalangan di Pasundan - pikeun Pasundan/Jawa Barat.

Mahabharata, mah gegedena nyaritakeun Kaluarga Wangsa Bharata wungkul

Ari Wayang Purwa mimiti ayana Wayang teh asalna Para Sanghiyang heula;
nepi ka turun ka Parikesit, Udrayana, Udrayaka. Nu engkena mah leuwih
ngalantur deui jadi Angling Dharma; terus Ka Jayabaya
Majapahit jst. Jadi Pawayangan dijadikeun REAL kawas enya aya sajarahna.
Tapi ari di Pasundan mah henteu nepi ka kitu mah.


Tah sim kuring mun nulis Carita Wayang Bharata Yudha; atawa Maha Bharata;
eta teh carita Wayang sumber ti na Pakem; tapi kuring ge teu ngawatesan diri,
nya bisa oge sempalan; NGAN ! tetep aya JALUR tina PAKEM; teu kitu wae.

Tah mungkin sakedap deui kuring rek ngaguar carita :
Sumbadra Larung; atawa Subadra dipalidkeun;
Bahasa Indonesiana Burisrawa merindukan Bulan.

Ieu carita Sempalan nu jauh pisan ti na Pakem; mun Bahasa Indonesia mah 
SEKEDAR CERITA

Ningal kaayaan mah, memang leres Kang Oman sareng mh/Bah Willy; memang 
maning ka Miliskeun we; ka nu kirang satuju; mugia dilewat wae. Nuhun ka na
sagala perhatosanana.

Mung bae ka Anggota nu resep ka na Wayang, angger bade dicobi dikintun japri.

Sakitu nu kapihatur; kirang langkungna mugia kersa ageung nya tawakup.