Bls: [kisunda] Kisah Imam Ali bin Abi Thalib as dan Raden Kian Santang
sumuhun Kang, numutkeun Ahmad Mansur Suryanegara na buku Api Sejarah jilid 1, yen Prabu Siliwangi teh tos lebet Islam. Sabab teu mungkin urang Muslim ngawinkeun Muslimah kanu teu Islam. Mun sabalikna mah bisa. Ngan emang, dugi kiwari teu acan buktos arkeologis yen Prabu Siliwangi teh Muslim. Mangga nu sanesna, panginten aya nu gaduh data-data sajarah nu enggal sareng kiat secara metodologi sejarah. Abdi kantos maos jeung ngadangu nuju seminar Sunan Gunung Djati di Karaton Kasepuhan Cirebon, Prof Nina Herlina Lubis nyebatkeun yen wali Sunan Gunung Djati ge saurna mah tokoh fiktif sabab secara penelitian sejarah sareng arkeologis teu acan ngjentrekeun. almarhum Prof Ayatrohaedi langsung ngusulkeun aya pembongkoran makam sunan gunung djati sareng ditalungtik secara medis/otopsi tea asa na teh. Tapi, kulawarga karaton teu ngatujuan. www.ahmadsahidin.wordpress.com --- Pada Jum, 27/8/10, Wilistya Redanta wilistya.reda...@yahoo.co.id menulis: Dari: Wilistya Redanta wilistya.reda...@yahoo.co.id Judul: Bls: [kisunda] Kisah Imam Ali bin Abi Thalib as dan Raden Kian Santang Kepada: kisunda@yahoogroups.com Tanggal: Jumat, 27 Agustus, 2010, 3:34 AM Sok atuh para ahli sejarah Sunda, geuning carita Kian Santang jadi kieu ???Karunya teuing Prabu Siliwangi, dituduh kapir. Moal mungkin anjeuna tiasa ngalamar Ratu Subang Larang mun teu Islam. Tapi mun dituduh kapir oge teu kunanaon ketang, apalah arti pengakuan manusia, Allah mah tetep wae nyaah ka anjeuna mah. --- Pada Sen, 23/8/10, Ahmad Sahidin ahmadsahi...@ymail.com menulis: Dari: Ahmad Sahidin ahmadsahi...@ymail.com Judul: [kisunda] Kisah Imam Ali bin Abi Thalib as dan Raden Kian Santang Kepada: ALTANWIR milis altan...@yahoogroups.com, Ki Sunda Milis kisunda@yahoogroups.com, SuaraHati suarah...@yahoogroups.com Tanggal: Senin, 23 Agustus, 2010, 8:25 AM salam...berikut ini ada sebuha ulasan tentang KianSantang, tokoh penyebar Islam di Jawa Barat. Kian Santang ialah tokoh tasawuf dari tanah sunda. tokoh ini dikisahkan oleh Raden Cakrabuana (Pangeran Walangsungsang) saat menyebarkan ajaran Islam di tanah Pasundan dan Cirebon. Beliau ialah putra dari Prabu Siliwangi dan Nyai Subang Larang yang merupakan putri dari Syeikh Maulana Hasanudin (Syeikh Kuro Krawang). Raden Cakrabuana pergi meninggalkan Pajajaran bersama adiknya yang bernama Rara Santang (Ibunda dari Sunan Gunung Jati) dikarenakan perbedaan pemahaman agama dimana ayahnya memeluk keyakinan menyembah Sang Hyang. Beliau bersama adiknya kemudian mensyiarkan agama Islam dengan membuka perkampungan di pesisir utara yang menjadi cikal bakal kerajaan Cirebon. Legenda Kian Santang diambil dari kisah nyata yang tertulis rapi pada perpustakaan kerajaan Pajajaran. Dikisahkan bahwa Kian Santang ialah Putra Mahkota Sakti bernama Gagak Lumayung yang dalam tataran sunda dan sekitarnya tidak ada seorang pun mampu menandingi kesaktian ilmunya, hingga suatu saat datang pasukan besar dari kerajaan Tang yang hendak menaklukan kerajaan Tarumanegara. Namun berkat kehebatan Gagak Lumayung, pasukan tersebut dapat dihancurkan dengan mudah. Semenjak itulah Gagak Lumayung disebut sebagai Ki An Santang (Penakluk Pasukan Tang). Dalam legenda, dikisahkan karena kesaktiannya yang luar biasa dan tanpa tanding. suatu saat Kian Santang pun rindu menyaksikan darah menetes dari tubuhnya. Dalam sebuah pertapaan dia mendapat wangsit bahwa disebuah tempat di tanah Arab terdapat seseorang bernama Ali yang mampu mengalahkannya, bahkan ilmu yang dimiliki oleh Kian Santang tak sampai seujung kuku bila dibandingkan dengan ilmu dari pria tersebut. Akhirnya dia pun berniat untuk mendatangi sendiri pria tersebut. ditanyakannya kemana arah tanah Arab untuk kemudian dia tuju. dikisahkan bahwa saking saktinya Kian Santang. ia mampu berpindah tempat secepat angin. tak berapa lama sampailah ia di pesisir tanah Arab. Sesampainya di tanah Arab, dia bertemu seorang kakek tua renta yang ramah berpakaian usang dan tubuh yang kering. dengan gagahnya Kian Santang bertanya dimana tempat tinggal Ali dan bercerita tentang maksud kedatangannya. dengan senang hati sang kakek mengantar Kian Santang menuju rumah kediaman Ali dengan langkah tergopoh - gopoh karena usia lanjut. dengan tidak sabar Kian Santang berjalan mengikuti langkah sang kakek menempuh jarak yang jauh menuju kediaman Ali. Setelah mereka sampai didepan pintu rumah Ali, sang kakek akhirnya teringat bahwa ia telah meninggalkan tongkat kesayangannya dan akhirnya bersedih. karena puas dengan jasa sang kakek, akhirnya Kian Santang menawarkan dirinya untuk mengambilkan tongkat sang kakek yang tertinggal di tempat pertama mereka bertemu. Dalam sekejap Kian Santang sampai di depan tongkat batang kayu sang kakek yang tertancap di atas tanah tempat mereka berbincang sebelumnya. Tentunya tongkat kayu yang terlihat rapuh itu dengan santainya ia coba raih dengan sebelah tangan, namun ternyata
[kisunda] SITUS PASIR ANGIN, DARI MONOLIT JADI MUSEUM
http://newspaper.pikiran-rakyat.com/prprint.php?mib=beritadetailid=154214SITUS PASIR ANGIN, DARI MONOLIT JADI MUSEUM Wilayah Bogor telah lama diketahui memiliki banyak peninggalan berupa artefak. Mulai dari peninggalan prasejarah, awal masa sejarah, masa klasik (Hindu-Buddha), masa penyebaran Islam, hingga masa kolonial. Lebih dari separuh peninggalan budaya masa lalu yang tersebar di wilayah Bogor tersebut, adalah berupa artefak yang bercirikan tradisi Megalitikum (mega=besar, litikum=batu). Peninggalan berciri Megalitikum bisa ditandai dengan dibangunnya monumen-monumen dari batu, baik itu yang berupa monolit (batu tunggal) maupun bangunan yang tersusun dari sekumpulan atau kombinasi batu-batu. Batu monolit bisa berupa menhir, batu lumpang, batu meja, batu kursi, dan sebagainya. Sementara bangunan batu bisa berupa punden berundak, sarkofagus, dinding batu, benteng (kuta), dan lain-lain. Di wilayah Bogor, sebaran situs-situs bercorak Megalitikum ini banyak terdapat di daerah yang lebih tinggi daripada lingkungan sekitarnya, seperti di kaki gunung, lereng gunung, dan puncak bukit. Salah satu situs yang berada di puncak bukit dan dipandang sebagai situs prasejarah yang cukup penting bagi bidang arkeologi di Indonesia adalah situs Pasir Angin. Batu monolit Pasir Angin Nama tempat Pasir Angin di wilayah Bogor memang cukup banyak dan merupakan toponimi yang umum. Pasir dalam bahasa Sunda berarti bukit dan Pasir Angin, tentu saja, berarti bukit yang senantiasa diterpa angin atau bukit yang selalu berangin. Situs Pasir Angin terletak di Desa Cemplang, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor. Bukit Pasir Angin berada tidak jauh dari aliran Sungai Cianten. Situs ini ditandai dengan adanya satu batu monolit. Yang istimewa dari monolit ini adalah memiliki bidang datar di beberapa sisinya. Orientasi dari monolit setinggi 1,2 meter ini menghadap ke arah timur. Bagi orang awam sepertinya tidak ada yang aneh dari seonggok batu di puncak bukit ini, tetapi bagi para ahli, batu yang memiliki bidang datar dan berada di ketinggian, serta tidak jauh dari aliran sungai akan sangat menarik perhatian. Esensi dari kehidupan bercorak Megalitikum adalah adanya pemujaan terhadap arwah para leluhur. Para pendukung kebudayaan ini percaya bahwa tempat-tempat tinggi, seperti gunung dan bukit, merupakan tempat bersemayamnya arwah-arwah tersebut. Dengan demikian, tidak mengherankan jika di ketinggian banyak ditemui peninggalan tempat pemujaan (punden), seperti halnya situs Pasir Angin. Di situs ini, pada 1970 dilakukan ekskavasi atau penggalian yang dilakukan oleh tim dari Pusat Penelitian Arkeologi Nasional (Puslitarkenas) yang dipimpin oleh R.P. Soejono. Ekskavasi ini berlangsung sampai tahun 1975. Dari penggalian ini dihasilkan banyak artefak-artefak yang menunjukkan bahwa situs ini dahulunya merupakan tempat nenek moyang melakukan kegiatan ritual. Barang-barang yang ditemukan di sini, antara lain, kapak perunggu, tongkat perunggu, manik-manik batu dan kaca, mata tombak, kapak besi, serta gerabah. Dari penggalian ini terlihat bahwa barang-barang yang ditemukan ternyata berada di sekitar batu monolit dan berkumpul membujur dari barat ke timur. Hal ini menunjukkan bahwa kegiatan yang melibatkan benda-benda temuan tersebut dipusatkan pada batu monolit ini. Mengenai orientasi kegiatan di sekitar monolit dengan arah hadap timur-barat, menurut Haris Sukendar, hal ini disejajarkan dengan perjalanan matahari. Tempat matahari terbit, yaitu di timur merupakan perlambang dari kelahiran atau kehidupan, sedangkan tempat tenggelam matahari di barat merupakan simbol kematian. Diperkirakan, situs Pasir Angin digunakan menjadi tempat ritus pada masa logam awal sekitar tahun 600–200 SM. Hal ini diperkuat dengan hasil analisis radioaktif atom karbon C14 dari sampel arang di situs tersebut yang menunjukkan pertanggalan absolut dari tahun 1000 tahun SM sampai 1000 tahun Masehi. Kira-kira selama 2000 tahun upacara atau tradisi Megalitikum terus berlangsung di tempat ini. Museum Pasir Angin Penelitian dan penggalian yang dilakukan selama kurang lebih enam tahun di situs Pasir Angin ini telah menghasilkan begitu banyak barang temuan. Untuk menyimpan benda-benda tersebut, akhirnya dibangunlah situs museum di tempat ini pada 1976. Memang tidak semua benda hasil penggalian ditempatkan di museum ini, ada juga yang dibawa ke Jakarta dan disimpan di museum pusat dan di Kantor Puslitarkenas. Museum Purbakala Pasir Angin yang dibangun tak jauh dari batu monolit ini, selanjutnya tidak hanya menyimpan benda purbakala dari situs ini, tetapi juga dari situs-situs lain di sekitar Bogor, seperti sejumlah arca dari situs Gunung Cibodas Ciampea yang keadaannya banyak yang tidak utuh lagi. Disimpan juga di museum ini manik-manik dan guci keramik yang ditemukan secara tidak sengaja di situs Pasir Gintung. Sampai sekarang, museum Pasir Angin merupakan satu-satunya museum yang berada di wilayah Kabupaten Bogor. Sebagai tempat penyimpan benda-benda bersejarah,
Re: [kisunda] Sejarah - Museum Situs Pasir Angin
waduh geuning tos aya nu wawar hehe.. bae nya mang mindo ge ;P Pada 27 Agustus 2010 04.14, mh khs...@gmail.com menulis: Situs Pasir Angin, dari Monolit Jadi Museum ___ -- d-: dudi herlianto :-q kunyuk nuyun kuuk, kuuk nuyun kunyuk
[kisunda] Séntra Kebon Anggrék di Gunung Geulis
*Séntra Kebon Anggrék di Gunung Geulis* http://www.balebat.com/ Sigana kawasan Gunung Geulis ka hareupna bakal leuwih “geulis” ku ayana séntra kebon anggrék anu diwangun ku Perhimpunan Anggrék Indonésia (PAI). Teu tanggung-tanggung, PAI nyieun kebon anggrék di Désa Gunung Geulis nu kaasup Kecamatan Sukaraja Kabupatén Bogor ieu salega 12 héktar. Kebon anggrék Gunung Geulis ieu geus diresmikeun ku pupuhu PAI Mufidah Jusuf Kalla (5/8), jeung rencanana bakal jadi tempat keur ngabibitkeun sarta ngabotolkeun tangkal anggrék nepi ka gede. Ari keur ngamekarkeun kembang anggrékna mah baris diadegkeun kebon husus, masih di Kecamatan Sukaraja kénéh nu legana sarua 12 héktar ogé. Dipiharep, ku ayana kebon bibit anggrék ieu bisa nyumponan pangabutuh bibit anggrek keur patani anggrék lokal. Salila ieu, lolobana mah bibit anggrék téh diimpor ti Taiwan. Numutkeun Mufidah Jusuf Kalla, di kebon anggrék ieu bisa dilakukeun kawin-silang antara bibit-bibit anggrék boh nu aya di Indonésia, ogé bibit beunang impor, sahingga dipiharep bisa ngahasilkeun bibit anggrék anyar nu kualitasna alus. Wilayah Gunung Geulis dipandang miboga iklim nu cocog keur tumuwuhna tangkal anggrék nu kawéntar ku kaéndahan kembangna ieu. Lamun seug ka hareupna Gunung Geulis tinekanan jadi séntra kebon anggrék, tinangtu bisa dijadikeun tempat tujuan wisata. Hal ieu, tangtuna waé, bisa jadi pangrojong keur program “visit Bogor” nu keur dirarancang ku Pamaréntah Daérah Kabupatén Bogor. (Bal) -- Majalah Balébat Padépokan Riksa Sunda Jl. Raya Leuwiliang Km.14 No.26-27 Ciampéa - Bogor 16620 Telp. 08121112982 Surélék : maja...@balebat.com/majalah.bale...@gmail.com http://balebat.com
Re: [kisunda] samemeh Bharata Yudha ka-27
Hatur nuhun kang Oman. Namung, cenah perang barata teh kapungkur leres kajantenan di India, di nagara bagian Haryana, janten sanes fiksi jiga startrek. Pamohalan upami jalmi harita tiasa ras clok. Upami ngarujuk ka wikipedia (http://en.wikipedia.org/wiki/Kurukshetra), panjangna wewengkon kurusetra teh ti kulon ka wetan mung 50 km, kaler ka kidul mung 25 km. Upami sadaya wadya balad pandawa sareng kurawa tumplek di kurusetra, jarak antawis balad pandawa sareng balad kurawa bakal langkung pondok deui. --- On Fri, 8/27/10, oman abdurahman omana...@gmail.com wrote: From: oman abdurahman omana...@gmail.com Subject: Re: [kisunda] samemeh Bharata Yudha ka-27 To: kisunda@yahoogroups.com Date: Friday, August 27, 2010, 1:53 AM Rupina nganggo elmu ras clok tea; ari ras emut, ari clok tos aya payuneun jalmi anu dipikaemut. Elmu samodel kieu aya ampir di satiap budaya/agama. Conto deukeutna wae, di palemburan, nepi ka ayeuna, juru sunat (tukang ngeureut bobogaan si jalu dina sunatan) mindeng ngalarapkeun elmu rasclok. Sabab arinyana kudu aya di sababaraha tempat dina waktu anu meh bareng sabab pamenta anu nyarunatan teh umumna, di lembur, hayang rebun-rebun wanci subuh ngeureutna teh. Pon kitu deui anu nyunatanana, umumna puruneunana teh dina wanci ba'da shubuh. Sigana geus pakemna kitu. Nilik kana kaayaan kitu, elmu nyunatan teh tangtu diajarkeunana bareng atawa sapaket jeung elmu raslok. Siga mahasiwa astronomi, lian kudu diajar bab bentang jeung benda-benda langit sejenna, maranahenana oge kudu diajar fisika cahaya jeung alat teropong minangka sarana pikeun nalungtik bentang jeung anggota tatasurya sejenna. Cag heula bisi jauh teuing. manar 2010/8/27 Aschev Schuraschev ascheve...@yahoo.com Punten bah, bade naros, sabaraha jam Yudistira dugi nepangan Bisma margi jarakna 500 km (jarak Jakarta - Blora)? --- On Thu, 8/26/10, Abbas Amin abas_ami...@yahoo.com wrote: From: Abbas Amin abas_ami...@yahoo.com Subject: [kisunda] samemeh Bharata Yudha ka-27 To: kisunda kisunda@yahoogroups.com, urangsunda urangsu...@yahoogroups.com Date: Thursday, August 26, 2010, 5:51 AM Caturkeun wae dua pihak Kurawa Astina lan Pandawa tos papayun payun di na radius 500 KM; tinggal pruk aya Komando peperangan pasti ger jadi.
ras clok... global warming Re: [kisunda] samemeh Bharata Yudha ka-27
tah, elmu-elmu keren jiga ras clok kamarana nya? padahal mah mun dimekarkeun nepi ka bisa kataekan saban jalma, jigana geunjeungna hareeng jagat moal kajadian. 2010/8/27 Aschev Schuraschev ascheve...@yahoo.com Hatur nuhun kang Oman. Namung, cenah perang barata teh kapungkur leres kajantenan di India, di nagara bagian Haryana, janten sanes fiksi jiga startrek. Pamohalan upami jalmi harita tiasa ras clok. -- d-: dudi herlianto :-q kunyuk nuyun kuuk, kuuk nuyun kunyuk
Re: [kisunda] Kisah Imam Ali bin Abi Thalib as dan Raden Kian Santang
From: Ahmad Sahidin sumuhun Kang, numutkeun Ahmad Mansur Suryanegara na buku Api Sejarah jilid 1, yen Prabu Siliwangi teh tos lebet Islam. Sabab teu mungkin urang Muslim ngawinkeun Muslimah kanu teu Islam. Saleresna mah kacindekan Prabu Siliwangi lebet Islam kulantaran ngawin muslimah, hiji kacindekan maksa jeung gurunggusuh, ukur make kacamata jaman ayeuna (maksud teh 30-40 taun katukang). Padahal awewe Islam, salakina Hindhu sabenerna mah bisa ditempo di Bali, tapi nu karawinna baheula (samemeh aya UU di urang nu teu ngameunangkeun kawin beda agama). Kuring kungsi papanggih jeung awewe Sunda, muslim, tapi salakina urang Hindu Bali (tanggtu we papanggihna di Bali). Mungkin ayeuna kajadian kawin beda agama teh dianggap teu mungkin (sabab nagara memang ngalarang), ngan ari baheula mah (30-40 taun katukang) mah, saencanna aya UU nu ngalarang, mungkin wae sanajan memang masyarakat aya nu nganggap kurang ilahar/ teu lazim. Di India, kawin antara Hindhu jeung Islam teh geus biasa. Istrina Mahatama Gandhi teh saurang muslimah. Waktu keur ngora keneh, Gandhi ngumbara di Afrika Selatan jeung bojona. Manehna ngumbara di komunitas India di Afsel. Hiji waktu penjajah Inggris di Afsel nyieun aturan urang India nu kawin beda agama, kawinna teu sah. Hartina perkawinan Gandhi jeung bojona oge teu sah. Aturan ieu ditentang Gandhi, manehna bajuang bareng masyarakat India sejenna supaya aturan ieu dicabut. AKhirna penjajah Inggris teh ngelehan, nyabut aturan ieu . Hubunganana sareng Prabu Siliwangi Subang Larang ? Lamun ningali conto2 di jaman ayeuna, yen sabenerna mah aya pasangan perkawinan Hindhu-Islam, hartina komo jaman baheula. Janten mungkin wae Prabu Siliwangi jeung istrina beda ageman ..da kajadianana ge 400 taun katukang . Salam, WALUYA Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/kisunda/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/kisunda/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: kisunda-dig...@yahoogroups.com kisunda-fullfeatu...@yahoogroups.com * To unsubscribe from this group, send an email to: kisunda-unsubscr...@yahoogroups.com * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[kisunda] Fisika - Ras Clok
Lamun urang mindeng nongton filem startrek, pasti urang mindeng ningali para awak wahana antariksa enterprise indit ka hiji tempat gancang pisan (jiga ras clok) make alat nu disebut transporter. Ras clok cenah ceuk teori dimungkinkeun lamun urang bisa ngabengkokkeun / melengkungkeun dimensi rohang-waktu anu dituluykeun ku nyieun liang cacing (wormhole). Tapi pikeun melengkungkeun dimensi rohang waktu sarta nyieun liang cacing teh henteu sagawayah. Tah ieu wartosna ti wikipedia basa Indonesia: Lobang Cacing Lubang cacing Dalam fisika dan fiksi, lubang cacing adalah jalan pintas melalui ruang dan waktu. Hingga sekarang masih belum diketahui apakah lubang cacing terbentuk secara alami. Jika lubang cacing benar ada, untuk membuat lubang cacing tetap terbuka, sejenis materi akan dibutuhkan. Jika tidak, lubang cacing akan hilang dengan sangat cepat setelah terbentuk. Jika digambarkan melalui bidang datar, seperti kertas yang dilipat, lubang cacing membengkokan bidang tersebut, sehingga kedua ujung akan saling bertemu (seperti pada gambar). Istilah lubang cacing pertama kali digunakan oleh John Archibald Wheeler tahun 1957. Namun, pada tahun 1921, matematikawan Jerman Hermann Weyl telah mengusulkan teori lubang cacing. Pranala luar What exactly is a 'wormhole'? answered by Richard F. Holman, William A. Hiscock and Matt Visser.Why wormholes? by Matt Visser.Wormholes in General Relativity by Soshichi Uchii.New Improved Wormholes by John G. CramerWhite holes and Wormholes provides a very good description of Schwarzschild wormholes with graphics and animations, by Andrew J. S. Hamilton.Questions and Answers about Wormholes a comprehensive wormhole FAQ by Enrico Rodrigo.Wormhole on arxiv.orgLarge Hadron Collider – Theory on how the collider could create a small wormhole, possibly allowing time travel into the past.animation that simulates traversing a wormhole
Re: [kisunda] Fisika - Ras Clok
lamun dina startrek mah ras clok teh masih can kaalaman, anyar cita-cita, impian sutradara. tah lamun dina dunya urang sunda mah geus kajadian. tangtu jalma-jalma baheula nu muhit ras clok tos ngolotok kana metodana. tah lamun ayeuna geus teu aya nu neuleuman eta elmu canggih... asa ku lebar... eh atawa nu muhit eta elmu teh oge ngagem kana kapercayaan 'can nepi uga'? padahal, tinimbang ngemekarkeun mobil irit bensin nu angger kudu make bensin asaan leuwih ajib mun ngembangkeun elmu ras clok heuheu Pada 27 Agustus 2010 14.03, Aschev Schuraschev ascheve...@yahoo.commenulis: Lamun urang mindeng nongton filem startrek, pasti urang mindeng ningali para awak wahana antariksa enterprise indit ka hiji tempat gancang pisan (jiga ras clok) make alat nu disebut transporter. Ras clok cenah ceuk teori dimungkinkeun lamun urang bisa ngabengkokkeun / melengkungkeun dimensi rohang-waktu anu dituluykeun ku nyieun liang cacing (wormhole). Tapi pikeun melengkungkeun dimensi rohang waktu sarta nyieun liang cacing teh henteu sagawayah. Tah ieu wartosna ti wikipedia basa Indonesia: Lobang Cacing http://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Worm3.jpg http://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Worm3.jpg Lubang cacing Dalam fisika http://id.wikipedia.org/wiki/Fisika dan fiksihttp://id.wikipedia.org/wiki/Fiksi, *lubang cacing* adalah jalan pintas melalui ruanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Ruangdan waktu http://id.wikipedia.org/wiki/Waktu. Hingga sekarang masih belum diketahui apakah lubang cacing terbentuk secara alami. Jika lubang cacing benar ada, untuk membuat lubang cacing tetap terbuka, sejenis materi akan dibutuhkan. Jika tidak, lubang cacing akan hilang dengan sangat cepat setelah terbentuk. Jika digambarkan melalui bidang datar, seperti kertas yang dilipat, lubang cacing membengkokan bidang tersebut, sehingga kedua ujung akan saling bertemu (seperti pada gambar). Istilah lubang cacing pertama kali digunakan oleh John Archibald Wheelerhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=John_Archibald_Wheeleraction=editredlink=1tahun 1957. Namun, pada tahun 1921, matematikawan Jerman Hermann Weylhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Hermann_Weylaction=editredlink=1telah mengusulkan teori lubang cacing. Pranala luar - What exactly is a 'wormhole'?http://www.scientificamerican.com/article.cfm?id=follow-up-what-exactly-isanswered by Richard F. Holman, William A. Hiscock and Matt Visser. - Why wormholes?http://www.mcs.vuw.ac.nz/%7Evisser/general.shtml#why-wormholesby Matt Visser. - Wormholes in General Relativityhttp://www.bun.kyoto-u.ac.jp/%7Esuchii/wormholes.htmlby Soshichi Uchii. - New Improved Wormholeshttp://www.npl.washington.edu/av/altvw103.htmlby John G. Cramer - White holes and Wormholeshttp://casa.colorado.edu/%7Eajsh/schww.htmlprovides a very good description of Schwarzschild wormholes with graphics and animations, by Andrew J. S. Hamilton. - Questions and Answers about Wormholeshttp://www.webfilesuci.org/WormholeFAQ.htmla comprehensive wormhole FAQ by Enrico Rodrigo. - Wormhole on arxiv.orghttp://xstructure.inr.ac.ru/x-bin/theme2.py?arxiv=gr-qclevel=2index1=15 - Large Hadron Colliderhttp://www.independent.co.uk/news/science/the-big-question-is-time-travel-possible-and-is-there-any-chance-that-it-will-ever-take-place-779761.html – Theory on how the collider could create a small wormhole, possibly allowing time travelhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Time_travelaction=editredlink=1into the past. - animation that simulates traversing a wormholehttp://www.spacetimetravel.org/wurmlochflug/wurmlochflug.html * * -- d-: dudi herlianto :-q kunyuk nuyun kuuk, kuuk nuyun kunyuk
Re: ras clok... global warming Re: [kisunda] samemeh Bharata Yudha ka-27
nu leuwih hade jigana jurus ras belewek, aya teu nya? 2010/8/27 Dudi Herlianto dudi.herlia...@gmail.com tah, elmu-elmu keren jiga ras clok kamarana nya? padahal mah mun dimekarkeun nepi ka bisa kataekan saban jalma, jigana geunjeungna hareeng jagat moal kajadian. 2010/8/27 Aschev Schuraschev ascheve...@yahoo.com Hatur nuhun kang Oman. Namung, cenah perang barata teh kapungkur leres kajantenan di India, di nagara bagian Haryana, janten sanes fiksi jiga startrek. Pamohalan upami jalmi harita tiasa ras clok. -- d-: dudi herlianto :-q kunyuk nuyun kuuk, kuuk nuyun kunyuk
Re: Rus Ras... Re: [kisunda] Fisika - Ras Clok
Sumuhun ha ha ha, rus-ras kaditu kadieu antukna aclok-aclokan. --- On Fri, 8/27/10, Dudi Herlianto dudi.herlia...@gmail.com wrote: From: Dudi Herlianto dudi.herlia...@gmail.com Subject: Rus Ras... Re: [kisunda] Fisika - Ras Clok To: kisunda@yahoogroups.com Date: Friday, August 27, 2010, 3:15 AM jigana pantangan elmu ras clok nyaeta rus ras. lamun kaayaan hate, emosi keur inget kaditu inget ka dieu... kahade elmu ras clok ulah sakali-kali diemat. hiji deui kakirangan elmu ras clok, nyaeta urang kudu bisa nyawang tempat nu rek didatangan. tangtos keur ngabayangkeunna sahenteuna kudu kantos sakali wae mah amengan ka eta tempat. heuheu 2010/8/27 Dudi Herlianto dudi.herlia...@gmail.com lamun dina startrek mah ras clok teh masih can kaalaman, anyar cita-cita, impian sutradara. tah lamun dina dunya urang sunda mah geus kajadian. tangtu jalma-jalma baheula nu muhit ras clok tos ngolotok kana metodana. tah lamun ayeuna geus teu aya nu neuleuman eta elmu canggih... asa ku lebar... eh atawa nu muhit eta elmu teh oge ngagem kana kapercayaan 'can nepi uga'? padahal, tinimbang ngemekarkeun mobil irit bensin nu angger kudu make bensin asaan leuwih ajib mun ngembangkeun elmu ras clok heuheu Pada 27 Agustus 2010 14.03, Aschev Schuraschev ascheve...@yahoo.com menulis: -- d-: dudi herlianto :-q kunyuk nuyun kuuk, kuuk nuyun kunyuk
Re: [kisunda] Fisika - Ras Clok
Kusabab aya nu nyabit-nyabit Star Trek, kuring salaku Fans-na jadi hayang milu ngacapruk, kajeun salah oge, ke oge bakal aya nu menerkeun he..he..he.. Nalika hiji jalma / benda bergerak, manehna mengalami dua perubahan. Perubahan posisi dalam ruang, jeung perubahan posisi dina waktu. Lamun ditingali tina eta dua komponen terus dihubungkeun kana Ras Clok (harita inget, harita nepi), sigana aya anu teu robah, nyaeta waktu. Jadi si Jalma anu ras clok teh, Posisina dina ruang robah, tapi posisina dina waktu teu robah. berarti meureun rusiah na teh aya dina cara ngutak-ngatik waktu. Kumaha carana sangkan urang bisa 'ngeureunkeun' arus waktu anu malidkeun urang dina aliran waktu? hem . teuing! he..he..he.. -- R. Irpan Rispadi Raksagalaksibimasakti Nupalingningrat, teureuh Planet Krypton On 08/27/2010 02:10 PM, Dudi Herlianto wrote: lamun dina startrek mah ras clok teh masih can kaalaman, anyar cita-cita, impian sutradara. tah lamun dina dunya urang sunda mah geus kajadian. tangtu jalma-jalma baheula nu muhit ras clok tos ngolotok kana metodana. tah lamun ayeuna geus teu aya nu neuleuman eta elmu canggih... asa ku lebar... eh atawa nu muhit eta elmu teh oge ngagem kana kapercayaan 'can nepi uga'? padahal, tinimbang ngemekarkeun mobil irit bensin nu angger kudu make bensin asaan leuwih ajib mun ngembangkeun elmu ras clok heuheu Pada 27 Agustus 2010 14.03, Aschev Schuraschev ascheve...@yahoo.com mailto:ascheve...@yahoo.com menulis: Lamun urang mindeng nongton filem startrek, pasti urang mindeng ningali para awak wahana antariksa enterprise indit ka hiji tempat gancang pisan (jiga ras clok) make alat nu disebut transporter. Ras clok cenah ceuk teori dimungkinkeun lamun urang bisa ngabengkokkeun / melengkungkeun dimensi rohang-waktu anu dituluykeun ku nyieun liang cacing (wormhole). Tapi pikeun melengkungkeun dimensi rohang waktu sarta nyieun liang cacing teh henteu sagawayah. Tah ieu wartosna ti wikipedia basa Indonesia: Lobang Cacing http://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Worm3.jpg http://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Worm3.jpg Lubang cacing Dalam fisika http://id.wikipedia.org/wiki/Fisika dan fiksi http://id.wikipedia.org/wiki/Fiksi, *lubang cacing* adalah jalan pintas melalui ruang http://id.wikipedia.org/wiki/Ruang dan waktu http://id.wikipedia.org/wiki/Waktu. Hingga sekarang masih belum diketahui apakah lubang cacing terbentuk secara alami. Jika lubang cacing benar ada, untuk membuat lubang cacing tetap terbuka, sejenis materi akan dibutuhkan. Jika tidak, lubang cacing akan hilang dengan sangat cepat setelah terbentuk. Jika digambarkan melalui bidang datar, seperti kertas yang dilipat, lubang cacing membengkokan bidang tersebut, sehingga kedua ujung akan saling bertemu (seperti pada gambar). Istilah lubang cacing pertama kali digunakan oleh John Archibald Wheeler http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=John_Archibald_Wheeleraction=editredlink=1 tahun 1957. Namun, pada tahun 1921, matematikawan Jerman Hermann Weyl http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Hermann_Weylaction=editredlink=1 telah mengusulkan teori lubang cacing. .
Re: ras clok... global warming Re: [kisunda] samemeh Bharata Yudha ka-27
ari 'belewek' mah pasna dipiheulaan ku 'kek', jadi 'kek belewek', cara buta ngahakan jelema... :P sikandar kumincir.blogspot.com 2010/8/27 mh nu leuwih hade jigana jurus ras belewek, aya teu nya? 2010/8/27 Dudi Herlianto tah, elmu-elmu keren jiga ras clok kamarana nya? padahal mah mun dimekarkeun nepi ka bisa kataekan saban jalma, jigana geunjeungna hareeng jagat moal kajadian.
Re: ras clok... global warming Re: [kisunda] samemeh Bharata Yudha ka-27
alah siah, pupuasaeun jigana mah hehe wilujeng asar, salat. wilujeng ngantosan magrib, batal! 2010/8/27 Kumincir Wikidisastra ia.ad...@gmail.com ari 'belewek' mah pasna dipiheulaan ku 'kek', jadi 'kek belewek', cara buta ngahakan jelema... :P sikandar kumincir.blogspot.com 2010/8/27 mh nu leuwih hade jigana jurus ras belewek, aya teu nya? 2 -- d-: dudi herlianto :-q kunyuk nuyun kuuk, kuuk nuyun kunyuk
[kisunda] Kanggo Kang II , Kang Aldo; Kang Gunawan yusuf ssdyn
Upami aya nu palay terasna Carios Wayang di na jejer Bharata Yudha; sae ngajapri wae ka email sim kuring; engge dikintun VIA Japri; margi ari ka MILIS mah; bilih anu sanes kaganggu. Kintun ka abas_ami...@yahoo.com Ke ku si abah dikintun lalakon : 1. Bharata Yudha 2. Subadra dipalidkeun 3. Nikahna Subadra sste.
[kisunda] Astronomi - Kalender Sunda Bah Ali
Penanggalan Sunda dan Revisi Sejarah (hasil kerja keras ALI SASTRAMIJAYA) bukan yang lain by Richadiana Kartakusumahttp://www.facebook.com/profile.php?id=1537983874on Friday, August 27, 2010 at 7:36pm *Penanggalan Sunda dan Revisi Sejarah (hasil kerja keras ALI SASTRAMIJAYA) - bukan yang lain * LEBIH kurang 500 tahun, sistem penanggalan Sunda tak lagi akrab dengan masyarakatnya. Padahal, praktik “hitung-menghitung hari baik” hingga kini tetap dilakukan orang-orang Sunda yang “pandai”. Malah, orang Sunda sendiri –meski tak semuanya– merasa belum afdal jika hajat mereka (seperti pernikahan, membangun rumah, dan sebagainya) tak “dihitung” terlebih dahulu. Ternyata, proses “hitung-menghitung” itu bukan berdasarkan sistem penanggalan Sunda, melainkan sistem penanggalan Jawa hasil pengaruh dari sistem penanggalan India. Soalnya, itu tadi, sistem penanggalan Sunda tak lagi akrab pada masyarakatnya sejak kurang lebih 500 silam. Selasa (18/1) malam, Yayasan Candra Sangkala menerbitkan kalender Sunda untuk pertama kalinya. Kegiatan yang berlangsung di Pendopo Kota Bandung, Jalan Dalem Kaum itu ternyata bertepatan dengan tahun baru Sunda. Ya, Tanggal 18 Januari 2005 bertepatan dengan tanggal 01 Suklapaksa (parocaang) bulan Kartika tahun 1941 Caka Sunda. Penerbitan kalender Sunda itu sebagai hasil kerja keras seorang putra Bandung, Ali Sastramidjaja (70). Pria yang sempat belajar teknik di Negeri Belanda itu, selama 9 tahun meneliti sistem penanggalan Sunda. Bahkan, kabarnya, dalam kurun waktu tersebut, pria kelahiran 27 Oktober 1935 itu telah “menghabiskan” 9 unit komputer. Bagaimana implikasi dari penelitian itu? Penelitian itu antara lain bisa berdampak pada perubahan tahun yang menandai peristiwa sejarah yang terkait dengan manusia Sunda. Pasalnya, kata penyusun naskah Sunda Kalangider (terdiri dari sembilan jilid dan memuat lima penanggalan Caka, Masehi, Caka Sunda, dan Caka Jawa) ini, tahun-tahun peristiwa sejarah Sunda telah dipersepsi secara salah. “Tahun-tahun yang termuat dalam prasasti maupun artefak itu selalu dipersepsi sebagai tahun Saka India karena merunut pada pengaruh Hindu. Sehingga kalau dialihkan menjadi tahun Masehi tinggal ditambah 78 tahun saja (1 Saka:78 Masehi),” urai pria berjanggut lebat yang namanya tercantum dalam Ensiklopedi Sunda yang disusun Ajip Rosidi. Hal ini, lanjutnya, tak lepas dari pengaruh budaya Mataram Jawa yang juga memasukkan sistem penanggalannya. “Sistem penanggalan Jawa Mataram itu disebut kala pranata mangsa yang jauh berbeda dengan sistem Sunda. Kalender Mataram Jawa mencampurkan sistem Caka Sunda, Saka Sunda, dan Hijriah.” Kelahiran kalender sistem ini dilakukan oleh Sultan Agung Mataram pada 1633 Masehi. “Lagipula dari bukti tertulis, pada saat diberlakukan seiring pendirian Kerajaan Mataram, sistem ini tidak diawali dengan tahun ke-1 tapi langsung 1555. Kalau dihitung lagi, usianya tidak lebih dari 400 tahun,” tuturnya. Bagaimana jelasnya, berikut petikan wawancara Pikiran Rakyat dengan Abah Ali –panggilan akrab Ali Sastramidjaja– pencipta kecapi 3 surupan dan waditra 10 nada ini. Bagaimana awalnya sehingga Abah tertarik untuk meneliti sistem penanggalan Sunda? Ketertarikan itu muncul setelah saya menyaksikan adanya ketidakkonsistenan pada semua sistem penanggalan, baik Jawa maupun Hijriah. Salah satu kasus yang semakin mendorong semangat saya adalah sering terjadinya perbedaan awal puasa dan hari raya. *Sebenarnya Abah sudah punya “bekal” untuk penelitian?* Sebenarnya, pada tahun 1950-an, kakek saya bercerita banyak soal sistem penanggalan Sunda. Akan tetapi, dulu, perhatian banyak orang –termasuk saya– tidak tertuju ke sana karena dipandang tidak “menguntungkan”. Sebetulnya, saya sedikit menyesal karena dulu tak menyerap ilmu dari kakek. Satu hal yang sampai kini masih saya ingat adalah sistem penanggalan Sunda mengenal dua kala saka, yaitu Kala Saka Surya (sistem penanggalan yang berdasar kepada peredaran matahari) dan Kala Saka Candra (sistem penanggalan yang berdasar kepada peredaran bulan). Itu saja yang sebenarnya saya jadikan bekal. *Lantas?* Selanjutnya, saya kumpulkan berbagai data dan literatur yang berkaitan dengan sistem penanggalan untuk dijadikan referensi. Saya juga mempelajari sistem-sistem penanggalan lainnya, seperti Masehi, Hijriyah, Jawa, India, dan sebagainya. Selain itu, saya juga mengumpulkan dokumentasi yang dianggap “saksi sejarah” sistem penanggalan Sunda. Sayangnya, dari sejumlah dokumentasi yang saya pelajari, hanya 2 data sahih yang benar-benar menggunakan sistem penanggalan Sunda. Pertama, prasasti Citatah di Cibadak Sukabumi atau terkenal dengan Sanghyang Tapak dari abad ke-11 Masehi. Kedua, catatan dari kakek saya dari abad ke-20 Masehi di Sukabumi. *Persisnya, kapan Abah memulai penelitian?* Penelitian saya mulai sekira tahun 1983. Waktu itu, hasil penelitian belum sekompleks sekarang, masih terbatas kalender Sunda dengan sistem lunar (bulan) dan solar (matahari). Kendati begitu, pada tahun
Re: [kisunda] Kanggo Kang II , Kang Aldo; Kang Gunawan yusuf ssdyn
bah aa tong pundungan ah, apan watak pandawa sakitu tiginna. mangga lajengkeun euyeuban milis sing mayeng. tong pedah arang nu mairan, mani luluasan. uing ge menikmati bah aa. hehehe. 2010/8/27 Abbas Amin abas_ami...@yahoo.com Upami aya nu palay terasna Carios Wayang di na jejer Bharata Yudha; sae ngajapri wae ka email sim kuring; engge dikintun VIA Japri; margi ari ka MILIS mah; bilih anu sanes kaganggu. Kintun ka abas_ami...@yahoo.com Ke ku si abah dikintun lalakon : 1. Bharata Yudha 2. Subadra dipalidkeun 3. Nikahna Subadra sste.
Re: [kisunda] Kanggo Kang II , Kang Aldo; Kang Gunawan yusuf ssdyn
Sigana bah aa teh ngetes, seueur teu peminat pewayangan di ieu milist. Insya Alloh bah, seueur, sadayana oge mukaan. Abdi oge sok macaan. Keun perkawis radius 500 km sareng kemungkinan ras clok mah mugi henteu janten emutan teuing. Lajengkeun bah. manar 2010/8/27 mh khs...@gmail.com bah aa tong pundungan ah, apan watak pandawa sakitu tiginna. mangga lajengkeun euyeuban milis sing mayeng. tong pedah arang nu mairan, mani luluasan. uing ge menikmati bah aa. hehehe. 2010/8/27 Abbas Amin abas_ami...@yahoo.com Upami aya nu palay terasna Carios Wayang di na jejer Bharata Yudha; sae ngajapri wae ka email sim kuring; engge dikintun VIA Japri; margi ari ka MILIS mah; bilih anu sanes kaganggu. Kintun ka abas_ami...@yahoo.com Ke ku si abah dikintun lalakon : 1. Bharata Yudha 2. Subadra dipalidkeun 3. Nikahna Subadra sste.
[kisunda] Astronomi - Bulan Kembar Ramadhan?
Print SendClose Bulan Kembar di Pertengahan Ramadhan SHUTTERSTOCKhttp://www1.kompas.com/printnews/xml/2010/08/26/21542661/Bulan.Kembar.di.Pertengahan.Ramadhan-8# Bulan purnama ditemani planet yang bersinar. Kamis, 26 Agustus 2010 | 21:54 WIB *JAKARTA, KOMPAS.com *—* *Langit malam pertengahan bulan, 16 Ramadan 1431 H yang jatuh pada hari Kamis (26/8/2010) dihiasi fenomena astronomis yang unik. Dari sekitar Jakarta, cuaca sangat cerah sehingga bulan purnama kelihatan begitu terang, apalagi ditemani kerlap-kerlip bintang dan planet. Ada yang berbeda malam ini. Selain munculnya bulan penuh, hanya sehari usai purnama kemarin, seperti setiap tengah bulan hijriah lainnya, langit malam beberapa minggu ini juga dihiasi planet-planet yang tergolong sangat terang, seperti Yupiter dan Venus. Kedua planet yang tergolong paling terang di antara planet dan bintang di langit muncul bergantian menemani terangnya bulan. Fenomena tersebut pantas dijuluki bulan kembar meski bulan purnama tentu jauh lebih terang dari planet-planet itu. Andai kebetulan langit cerah dan tak tertutup awan tebal, tak lama setelah Matahari terbenam di ufuk barat, langit malam berganti dihiasi terangnya bulan purnama di timur. Di barat, Venus menampakkan cahayanya yang saking terangnya sampai dijuluki sang bintang Kejora. Venus tak muncul lama karena ia hanya ada sekitar 90 menit sebelum tenggelam. Namun, tak lama kemudian, dari ufuk barat terbit Planet Yupiter sekitar pukul 20.45 saat jaraknya hanya sekitar 6 derajat di bawah bulan. Jarak rata-rata Yupiter dan Bulan tampak kira-kira hanya setengah kepalan tangan saja. Keduanya akan bergerak selaras ke arah barat dan bisa dilihat sepanjang malam sampai waktu sahur sekitar pukul 03.00, Jumat (27/8/2010). Malam ini Yupiter yang merupakan planet terbesar di tata surya memang terlihat lebih terang. Saat ini kebetulan planet tersebut sedang di posisi * perihelium*, jarak terdekat dengan Matahari, sehingga terlihat lebih besar dari Bumi. Dibanding saat *aphlium* atau jarak terjauh dengan Matahari, yang terjadi tahun 2005, ukurannya terlihat 11 persen lebih besar dan tingkat keterangannya sampai 1,5 kali lipat dilihat dari Bumi. Tentu fenomena tersebut hanya kebetulan terjadi pada bulan Ramadan kali ini. Namun, keunikan tersebut tentu pantas diamati meski sekadar disaksikan sekilas saja untuk mengingatkan kita terhadap kebesaran Sang Pencipta. Apalagi kalau Anda punya teleskop, peristiwa ini tentu haram dilewatkan. (*Space.com) * *Tri Wahono* *Dapatkan artikel ini di URL:* http://www.kompas.com/read/xml/2010/08/26/21542661/Bulan.Kembar.di.Pertengahan.Ramadhan-8
[kisunda] Re: Kanggo Kang II , Kang Aldo; Kang Gunawan yusuf ssdyn
Sok dilajeng Bah AA, kuring oge tara kalangkung macaan posting carita wayang Bah AA teh, resep lah. Duka kunaon carita Mahabararata teh teu matak bosen, meureun kulantaran dongengna sabenerna henteu hideung-bodas, tapi aya abu-abuna, saluyu jeung realitas kahirupan jelema Baktos, WALUYA --- In kisunda@yahoogroups.com, mh khs...@... wrote: bah aa tong pundungan ah, apan watak pandawa sakitu tiginna. mangga lajengkeun euyeuban milis sing mayeng. tong pedah arang nu mairan, mani luluasan. uing ge menikmati bah aa. hehehe. Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/kisunda/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/kisunda/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: kisunda-dig...@yahoogroups.com kisunda-fullfeatu...@yahoogroups.com * To unsubscribe from this group, send an email to: kisunda-unsubscr...@yahoogroups.com * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [kisunda] Astronomi - Kalender Sunda Bah Ali
Kalayan legana wilayah Nusantara anu anu sadayana tos pada uninga, munasabah lamun eta wewengkon mibanda sistem kalenderna sorangan anu mandiri. Tangtu wae sistem kalender teh jieunan masyarakat anu nyicingan eta wewengkon. Singgetna: hasil budayana sorangan. Salah sahijina, nya budaya Sunda dina hal titi mangsa atawa kalender (kala ider). Upama ieu kalender teh leuwih akurat tur universal, munasabah wae. Apanan wewengkon panalungtikanana anu aya di daerah khatulistiwa, anu legana tos pada uninga, anu boh panon poena boh bulanna bisa disebutkeun sampurna tiasa katitenan unggal bulan satiap taun. manar 2010/8/27 mh khs...@gmail.com Penanggalan Sunda dan Revisi Sejarah (hasil kerja keras ALI SASTRAMIJAYA) bukan yang lain by Richadiana Kartakusumahttp://www.facebook.com/profile.php?id=1537983874on Friday, August 27, 2010 at 7:36pm *Penanggalan Sunda dan Revisi Sejarah (hasil kerja keras ALI SASTRAMIJAYA) - bukan yang lain * LEBIH kurang 500 tahun, sistem penanggalan Sunda tak lagi akrab dengan masyarakatnya. Padahal, praktik “hitung-menghitung hari baik” hingga kini tetap dilakukan orang-orang Sunda yang “pandai”. Malah, orang Sunda sendiri –meski tak semuanya– merasa belum afdal jika hajat mereka (seperti pernikahan, membangun rumah, dan sebagainya) tak “dihitung” terlebih dahulu. Ternyata, proses “hitung-menghitung” itu bukan berdasarkan sistem penanggalan Sunda, melainkan sistem penanggalan Jawa hasil pengaruh dari sistem penanggalan India. Soalnya, itu tadi, sistem penanggalan Sunda tak lagi akrab pada masyarakatnya sejak kurang lebih 500 silam. Selasa (18/1) malam, Yayasan Candra Sangkala menerbitkan kalender Sunda untuk pertama kalinya. Kegiatan yang berlangsung di Pendopo Kota Bandung, Jalan Dalem Kaum itu ternyata bertepatan dengan tahun baru Sunda. Ya, Tanggal 18 Januari 2005 bertepatan dengan tanggal 01 Suklapaksa (parocaang) bulan Kartika tahun 1941 Caka Sunda. Penerbitan kalender Sunda itu sebagai hasil kerja keras seorang putra Bandung, Ali Sastramidjaja (70). Pria yang sempat belajar teknik di Negeri Belanda itu, selama 9 tahun meneliti sistem penanggalan Sunda. Bahkan, kabarnya, dalam kurun waktu tersebut, pria kelahiran 27 Oktober 1935 itu telah “menghabiskan” 9 unit komputer. Bagaimana implikasi dari penelitian itu? Penelitian itu antara lain bisa berdampak pada perubahan tahun yang menandai peristiwa sejarah yang terkait dengan manusia Sunda. Pasalnya, kata penyusun naskah Sunda Kalangider (terdiri dari sembilan jilid dan memuat lima penanggalan Caka, Masehi, Caka Sunda, dan Caka Jawa) ini, tahun-tahun peristiwa sejarah Sunda telah dipersepsi secara salah. “Tahun-tahun yang termuat dalam prasasti maupun artefak itu selalu dipersepsi sebagai tahun Saka India karena merunut pada pengaruh Hindu. Sehingga kalau dialihkan menjadi tahun Masehi tinggal ditambah 78 tahun saja (1 Saka:78 Masehi),” urai pria berjanggut lebat yang namanya tercantum dalam Ensiklopedi Sunda yang disusun Ajip Rosidi. Hal ini, lanjutnya, tak lepas dari pengaruh budaya Mataram Jawa yang juga memasukkan sistem penanggalannya. “Sistem penanggalan Jawa Mataram itu disebut kala pranata mangsa yang jauh berbeda dengan sistem Sunda. Kalender Mataram Jawa mencampurkan sistem Caka Sunda, Saka Sunda, dan Hijriah.” Kelahiran kalender sistem ini dilakukan oleh Sultan Agung Mataram pada 1633 Masehi. “Lagipula dari bukti tertulis, pada saat diberlakukan seiring pendirian Kerajaan Mataram, sistem ini tidak diawali dengan tahun ke-1 tapi langsung 1555. Kalau dihitung lagi, usianya tidak lebih dari 400 tahun,” tuturnya. Bagaimana jelasnya, berikut petikan wawancara Pikiran Rakyat dengan Abah Ali –panggilan akrab Ali Sastramidjaja– pencipta kecapi 3 surupan dan waditra 10 nada ini. Bagaimana awalnya sehingga Abah tertarik untuk meneliti sistem penanggalan Sunda? Ketertarikan itu muncul setelah saya menyaksikan adanya ketidakkonsistenan pada semua sistem penanggalan, baik Jawa maupun Hijriah. Salah satu kasus yang semakin mendorong semangat saya adalah sering terjadinya perbedaan awal puasa dan hari raya. *Sebenarnya Abah sudah punya “bekal” untuk penelitian?* Sebenarnya, pada tahun 1950-an, kakek saya bercerita banyak soal sistem penanggalan Sunda. Akan tetapi, dulu, perhatian banyak orang –termasuk saya– tidak tertuju ke sana karena dipandang tidak “menguntungkan”. Sebetulnya, saya sedikit menyesal karena dulu tak menyerap ilmu dari kakek. Satu hal yang sampai kini masih saya ingat adalah sistem penanggalan Sunda mengenal dua kala saka, yaitu Kala Saka Surya (sistem penanggalan yang berdasar kepada peredaran matahari) dan Kala Saka Candra (sistem penanggalan yang berdasar kepada peredaran bulan). Itu saja yang sebenarnya saya jadikan bekal. *Lantas?* Selanjutnya, saya kumpulkan berbagai data dan literatur yang berkaitan dengan sistem penanggalan untuk dijadikan referensi. Saya juga mempelajari sistem-sistem penanggalan
Re: ras clok... global warming Re: [kisunda] samemeh Bharata Yudha ka-27
Aya deui panginten Ras-Clo, ari ras nyongclo. sareng Ras-Cle, ari ras nyengcle, hehe...:D Cik, naon tah kinten-kinten penjelasannana...? Deni From: Dudi Herlianto dudi.herlia...@gmail.com To: kisunda@yahoogroups.com Sent: Friday, August 27, 2010 18:20:25 Subject: Re: ras clok... global warming Re: [kisunda] samemeh Bharata Yudha ka-27 alah siah, pupuasaeun jigana mah hehe wilujeng asar, salat. wilujeng ngantosan magrib, batal! 2010/8/27 Kumincir Wikidisastra ia.ad...@gmail.com ari 'belewek' mah pasna dipiheulaan ku 'kek', jadi 'kek belewek', cara buta ngahakan jelema... :P sikandar kumincir.blogspot.com 2010/8/27 mh nu leuwih hade jigana jurus ras belewek, aya teu nya? 2 -- d-: dudi herlianto :-q kunyuk nuyun kuuk, kuuk nuyun kunyuk
Re: ras clok... global warming Re: [kisunda] samemeh Bharata Yudha ka-27
RAS CLE mah hubungan na sareng local warming ! From: Deni Indra Kelana lee_kel...@yahoo.com Aya deui panginten Ras-Clo, ari ras nyongclo. sareng Ras-Cle, ari ras nyengcle, hehe...:D Cik, naon tah kinten-kinten penjelasannana...? Deni
[kisunda] Re: Kanggo Kang II , Kang Aldo; Kang Gunawan yusuf ssdyn
Hahahaha, mani kitu pisan kang Oman mah..hehehehe. Eta tuda aya oge nu protes, jadi inggis ku bisi tea. Alhamdulillah nuhun pisan ka Kang Oman, kah Bah Welly kitu deui ka musuh gerot mh. manawi teh di Garut ari pek tatangga. Hahahaahha. --- In kisunda@yahoogroups.com, oman abdurahman omana...@... wrote: Sigana bah aa teh ngetes, seueur teu peminat pewayangan di ieu milist. Insya Alloh bah, seueur, sadayana oge mukaan. Abdi oge sok macaan. Keun perkawis radius 500 km sareng kemungkinan ras clok mah mugi henteu janten emutan teuing. Lajengkeun bah. manar 2010/8/27 mh khs...@... bah aa tong pundungan ah, apan watak pandawa sakitu tiginna. mangga lajengkeun euyeuban milis sing mayeng. tong pedah arang nu mairan, mani luluasan. uing ge menikmati bah aa. hehehe. 2010/8/27 Abbas Amin abas_ami...@... Upami aya nu palay terasna Carios Wayang di na jejer Bharata Yudha; sae ngajapri wae ka email sim kuring; engge dikintun VIA Japri; margi ari ka MILIS mah; bilih anu sanes kaganggu. Kintun ka abas_ami...@... Ke ku si abah dikintun lalakon : 1. Bharata Yudha 2. Subadra dipalidkeun 3. Nikahna Subadra sste. Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/kisunda/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/kisunda/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: kisunda-dig...@yahoogroups.com kisunda-fullfeatu...@yahoogroups.com * To unsubscribe from this group, send an email to: kisunda-unsubscr...@yahoogroups.com * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[kisunda] Sejarah - Prasasti Geger Hanjuang
Prasasti Geger Hanjuang MASJID Agung Manonjaya di Kecamatan Manonjaya, Kabupaten Tasikmalaya, didirikan tahun 1837. Masjid itu merupakan salah satu saksi terbentuknya Kabupaten Tasikmalaya dan perpindahan Ibu Kota Kab. Sukapura ke Manonjaya.* DOK./PR Sumber informasi budaya yang sangat penting dalam rangka perwujudan kesatuan budaya nasional di Jawa Barat adalah naskah dan prasasti. Naskah Sunda dan prasasti yang mengungkap keterangan tentang adanya kabuyutan yang berkaitan dengan keberadaan Galunggung yang identik dengan Kabupaten Tasikmalaya masa kini adalah Naskah Amanat Galunggung dan Carita Parahiyangan, serta Prasasti Geger Hanjuang. Esensi Naskah Amanat Galunggung berisi tentang ajaran hidup yang diwujudkan dalam bentuk nasihat yang dituturkan oleh Rakeyan Darmasiksa kepada putranya, Sang Lumahing Taman, beserta cucu, cicit, dan keturunannya yang umumnya bagi masyarakat luas. Menurut salah satu karya Pangeran Wangsakerta, Rakeyan Darmasiksa adalah Raja Sunda yang memerintah 1175-1297 Masehi, mula-mula berkedudukan di Saunggalah yang lokasinya termasuk daerah Galunggung, kemudian pindah ke Pakuan. Berdasarkan hal ini pula, Danasasmita memberi judul Amanat Galunggung. Naskah Amanat Galunggung berkelindan erat dengan Prasasti Geger Hanjuang karena isinya ada kesesuaian berkenaan dengan pembuatan parit (pertahanan) Rumantak pada masa pemerintahan Batari Hyang yang bertakhta di Galunggung. Terjemahan teksnya, Semoga selamat. Inilah permulaan tanda peringatan Rahiyang Banga, ketika Ia membuat parit (pertahanan) Pakuan, bernama Rahiyangta Wuwus, maka ia berputra Maharaja Dewata, Maharaja Dewata berputra Baduga Sanghiyang, Baduga Sanghiyang berputra Prabu Sanghiyang, Prabu Sanghiyang berputra Sang Lumahing Rana, Sang Lumahing Rana berputra... Prasasti Geger Hanjuang kini tersimpan di Museum Pusat Jakarta dengan nomor koleksi D-26, berukuran tinggi 80 sentimeter dan lebarnya 60 sentimeter. Prasasti Geger Hanjuang isinya ditulis dalam aksara dan bahasa Sunda buhun (Bandingkan Sunardjo, dkk., 1978) yang cukup terang untuk dibaca, terdiri atas tiga baris yang bacaannya sebagai berikut: tra ba i gunna apuy na- sta gomati sakakala rumata- k disusu (k) ku batari hyang pun Tafsirannya, pada hari ke-13 bulan Badra tahun 1033 Saka Rumatak (selesai) disusuk oleh Batari Hyang. Edisi lain: Bah o gunna, apuy le, Dya wwang a bu ti saka kala ru? Mata k di yu yu ku batari hyang pun. Pada baris pertama, Bah mungkin singkatan dari Brahma. O mengingatkan kepada ong (om); guna (guna) berarti tiga (3), apuy 3 mungkin berhubungan dengan ajaran Ketuhanan Hindu (Triguna). Dijelaskan, nilai guna dalam candrasangkala bukanlah pengganti untuk bilangan 3. Maka dalam guna 3 apuy 3, dibaca 1 maka menjadi 1333. Holle yang pertama membaca prasasti itu tidak menjelaskan perkataan mana dalam prasasti itu yang dimaksudkannya sebagai angka 1 dan angka 3 sebuah lagi. Adapun mengenai baris kedua, beliau menyebutkan, baris tersebut kurang jelas. Perhitungan pemilihan momen sejarah yang dijadikan sebagai pangkal tolak Hari Jadi Tasikmalaya, juga ditempuh melalui beberapa proses berdasarkan penilaian objektif dan kenyataan sejarah. Enam faktor penting momen tersebut adalah Galunggung menurut prasasti Geger Hanjuang, periode pemerintahan di Sukakerta, berdirinya Sukapura beserta perkembangannya, perpindahan Ibu Kota Kab. Sukapura ke Manonjaya; perpindahan Ibu Kota Kab. Sukapura dari Manonjaya ke Tasikmalaya, yang diikuti perubahan nama Kab. Sukapura menjadi Kab. Tasikmalaya, serta Tasikmalaya dalam tatanan Republik Indonesia. Prasasti beserta beraneka ragam patilasan berupa lingga dan benda purbakala lain di Tasikmalaya, bisa dijadikan pendukung kuatnya kedudukan Kabuyutan Galunggung dalam penentuan Hari Jadi Tasikmalaya. Momen pertama yang merunut serta dikuatkan berdasarkan isi teks Prasasti Geger Hanjuang di Linggawangi sebagai pernyataan adanya pemerintahan Galunggung pada tanggal 13 bulan Bhadrapada tahun 1033 Saka. Jika dihitung berdasarkan sistem Tarikh Hijriah, tanggal 1 bulan Bhadrapada tahun 1033 Saka jatuh pada 1 Safar 505 Hijriah, bertepatan dengan 9 Agustus Masehi. Dengan demikian, tanggal 13 Bhadrapada sama dengan 13 Safar tahun 505 Hijriah atau bertepatan dengan 21 Agustus Masehi. Berdasarkan itu, ternyata Prasasti Geger Hanjuang menempati kedudukan tertinggi dari momen lainnya. Dengan demikian, momen pertama itulah yang paling tepat dan dijadikan sebagai tonggak penetapan Hari Jadi Tasikmalaya. Pada periode tersebut, di Tasikmalaya telah berdiri pusat pemerintahan. Konstelasi dari tonggak penetapan Hari Jadi Tasikmalaya adalah Prasasti Geger Hanjuang yang dibuat pada 21 Agustus Masehi, sebagai tanda upacara pentasbihan Batari Hyang sebagai penguasa dan bertakhta di Galunggung. Prasasti Geger Hanjuang membuktikan, cerita rakyat/sastra lisan yang tersebar di sekitar Galunggung yang hampir punah, benar-benar terbukti dan ada. Kerajaan Galunggung yang semula berbentuk kebataraan diperintah wanita berjiwa
Re: [kisunda] Sejarah - Poe Borojol Tasikmalaya?
Ka kang Oca atanapi saha wae anu parigel migunakeun kala Sunda, cobi diparios deui ieu poe lahirna Tasikmalaya teh. Apan saurna kalasunda teh kalender anu paling akurat, bisa dipake maluruh poe tanggal boh ka tukang ka mangsa anu geus kaliwat atawa ka hareup anu bakal datang. Wilujeng ngutak-ngatik pananggalan. manar 2010/8/28 mh khs...@gmail.com Menghitung Hari Jadi Tasikmalaya Penetapan Hari Jadi Tasikmalaya, tepatnya tanggal 21 Agustus Masehi, bukan tanpa alasan dan serta merta diterima secara otomatis. Namun, hal ini atas dasar peninjauan, penilaian, dan pertimbangan, baik dari segi psikologis maupun segi historis dan ilmiah yang melibatkan beragam data dan fakta yang dapat dipertanggungjawabkan keabsahannya secara autentik. Hal itu diperkuat melalui naskah Amanat Galunggung, Carita Parahiyangan, dan Prasasti Geger Hanjuang yang menyatakan adanya pemerintahan Galunggung pada tanggal 13 bulan Bhadrapada tahun 1033 Saka. Pertanyaan yang mungkin muncul bagi kita sebagai orang awam, bagaimana caranya para ahli menghitung dan menetapkannya? Ilmu perhitungan waktu sebagai ilmu bantu sejarah merupakan hal yang sangat penting bagi sejarah. Ilmu perhitungan waktu (kronologi) terbagi tiga: ilmu perhitungan waktu sejarah yang bertujuan mendapatkan bahan-bahan tentang waktu kejadian sejarah (kronografi), matematis menjabarkan kaidah-kaidah ilmu perhitungan waktu teknik menjadi rumusan-rumusan ilmu pasti, dan teknik membicarakan teori-teori kalender. Melalui perhitungan waktu sejarah, diusahakan untuk memberikan tulang punggung pada sejarah dengan menentukan hubungan kejadian-kejadian berdasarkan waktu (Gazalba, 1966: 103). Kita mengenal tiga perhitungan waktu, yaitu Masehi, Hijriah, dan Hindu (Saka). Tahun Masehi menamakan tahun tertentu dari hitungan waktu Roma sebagai tahun 532 hitungan Masehi. Tahun Hijriah dimulai tatkala Nabi Muhammad hijrah ke Madinah, dan menurut tahun Masehi tahun 622. Perhitungan tahun Saka mulai digunakan sejak tahun 78 Masehi. Berkaitan dengan penetapan Hari Jadi Tasikmalaya, Danasasmita (1973) menjelaskan hitungan waktu sejarah berdasarkan sistem tarikh Saka, Masehi, dan Hijriah. Tarikh Saka berdasarkan atas matahari. Awal perhitungannya sejalan dengan sistem tarikh di belahan bumi utara dengan pembagian empat musim. Awal tahun dihitung pada kedudukan matahari di khatulistiwa yang bertepatan dengan musim semi di bagian bumi sebelah utara. Jadi, mengambil awal perhitungan tanggal 23 Maret karena perhitungan tanggal berdasarkan atas sistem bulan tarikh Saka menjadi sistem kombinasi matahari-bulan, seperti halnya sistem Imlek dalam tarikh Tionghoa. Secara garis besar, perhitungan penanggalan terbagi dua bagian, yakni waktu bulan terang (suklapaksa) sejak awal bulan terbit waktu matahari terbenam hingga bulan purnama; dan bagian bulan gelap (kresnapaksa) dari bulan purnama hingga bulan tenggelam (tidak muncul waktu malam). Berkenaan dengan penanggalan Prasasti Geger Hanjuang sebagaimana dikemukakan sebelumnya adalah Trayodasi Bhadrapada 1033 Saka. Andai dikombinasikan, dapat kita sebut tanggal 13 Bhadrapada pada tahun Masehi. Agar memudahkan perhitungan, dicari penyesuaian antara tanggal 1 Januari Masehi dan penanggalan Hijriah. Artinya, dihitung jumlah hari sejak 16 Juli 622 M (= 1 Muharam 1 H) hingga tanggal 30 Desember 1110 M. Secara ringkas dapat dikemukakan, pada tanggal 31 Desember 1110 M tahun Hijriah 504 telah berjalan 165 hari yang meliputi: Muharam (30 hari); Safar (29 hari); Rabiul Awal (30 hari); Rabiul Akhir (29 hari); Jumadil Awal (30 hari); Jumadil Akhir (17 hari), jadi jumlah keseluruhannya meliputi 165 hari. Kesimpulan dari semua perhitungan itu adalah bahwa tanggal 31 Desember 1110 M =17 Jumadil Akhir 504 H. Jadi, 1 Januari M =18 Jumadil Akhir 504 H. Penyelesaian selanjutnya diperoleh bahwa 18 Jumadil Akhir 504 H = 1 Januari M; 1 Rajab 504 H = 13 Januari M; 1 Saban 504 H = 12 Februari M.; 1 Ramadan 504 H = 13 Maret M = Caitra (1033 Saka); 1 Syawal 504 H = 12 April M Waisaka; 1 Zulqaidah 504 H = 11 Mei M Jyesta; 1 Zulhijah 504 H = 10 Juni M Asadha (kabisat); 1 Muharam 505 H = 10 Juli M Srawana; 1 Safar 505 H = 9 Agustus M Bhadrapada; dan 13 Safar 505 H = 21 Agustus M. Maka dari itu, tanggal 1 bulan Bhadrapada tahun 1033 Saka jatuh pada tanggal 1 Safar 505 Hijriah yang bertepatan dengan tanggal 9 Agustus Masehi. Dengan demikian, tanggal 13 Bhadrapada = 13 Safar tahun 505 Hijriah bertepatan dengan tanggal 21 Agustus Masehi yang digunakan sebagai Hari Jadi Tasikmalaya, sesuai dengan teks yang tertulis dalam Prasasti Geger Hanjuang. (Elis Suryani, dosen, penulis, dan peneliti Unpad)*** http://newspaper.pikiran-rakyat.com/prprint.php?mib=beritadetailid=154231
[kisunda] Aset - Potensi Zakat?
Zakat Tambang Emas yang Belum Tergali AMBILLAH zakat dari sebagian harta mereka guna membersihkan dan mensucikan mereka, dan berdoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menumbuhkan) ketenteraman jiwa bagi mereka. Allah Maha Mendengar dan Maha Mengetahui. (Q.S. At-Taubah ayat 103). Sebagai negara dengan penduduk mayoritas Muslim, potensi zakat di Indonesia cukup besar, diperkirakan mencapai Rp 80 sampai Rp 100 triliun per tahun. Angka potensi ini tidak keluar sembarangan, tetapi dikeluarkan berdasarkan penelitian Bank Pembangunan Asia. Potensi tersebut baru dari zakat (fitri dan harta), belum dihitung dari infak, sedekah, dan wakaf. Namun, potensi yang begitu besar itu masih terpendam bagaikan tambang emas atau minyak bumi yang belum digali. Ada beberapa faktor yang menyebabkannya belum tergali secara maksimal. Jika faktor-faktor tersebut bisa diatasi dengan baik, potensi itu akan bisa digali dengan baik. Pada akhirnya, diharapkan dapat membantu masyarakat miskin sebagai mustahik (penerima zakat). Berbagai faktor tersebut mengemuka dalam Dialog Ramadan, Model Optimalisasi Zakat untuk Mengatasi Masalah Kemiskinan Kota, yang diselenggarakan Harian Umum Pikiran Rakyat bersama Rumah Amal Salman ITB di Aula Redaksi PR, Jln. Soekarno-Hatta No. 147 Bandung, Kamis (26/8) sore. Dialog Ramadan yang diikuti sejumlah pengurus masjid di Kota Bandung itu menampilkan empat pembicara, yaitu Sekretaris Daerah Kota Bandung Edi Suwandi, dosen ITB/Pakar Pemukiman dan Pembangunan Kota Dr. Ir. M. Jehansyah Siregar, anggota pleno Forum Zakat Jabar dan Nasional sekaligus anggota tim Perumus UU No. 38 Tahun 1999 tentang Zakat Samsoe Basaroedin, dan Budi Hartono dari Rumah Amal Salman ITB. Faktor pertama menyangkut kepercayaan terhadap pengelola zakat. Hingga sekarang, masih banyak masyarakat Muslim yang belum memercayai badan serta amil atau petugas zakat. Dengan demikian, para wajib zakat menyerahkan kewajibannya secara langsung kepada mustahik. Cara memberi langsung ini tidak dilarang, tetapi kurang baik karena akan terjadi penumpukan zakat pada seseorang. Berdasarkan penelitian yang dilakukan Universitas Islam Negeri Syarif Syarief Hidayatullah Ciputat Tangerang dengan Ford Foundation pada 2004, sebanyak delapan puluh persen umat Islam masih memberikan zakat secara langsung, dari tangan ke tangan. Kepercayaan masyarakat yang demikian rendah juga terkadang dirasakan petugas zakat yang pada bulan Ramadan atau menjelang Idulfitri bertugas di masjid-masjid. Masyarakat masih banyak yang belum percaya karena pengelola zakat banyak yang tidak transparan. Padahal, sebaiknya dan seharusnya, pengelola zakat membuat laporan penerimaan dan pengeluaran yang harus disampaikan kepada para pezakat. Laporan itu sangat penting, karena selain menghindari prasangka buruk kepada petugas zakat, juga sebagai bentuk membangun kepercayaan dari para wajib zakat. Lembaga-lembaga yang sudah ada, termasuk yang di lingkungan masjid, harus dioptimalkan, antara lain mengoptimalkan tingkat kepercayaan masyarakat. Pemungutan pajak di level masjid bisa ditingkatkan lewat pelatihan. Di Kota Bandung, ada dana sosial yang disiapkan pada APBD yang dapat digunakan untuk pelatihan pengelolaan zakat, kata Edi Suwandi. Kedua, faktor sosialisasi. Hingga kini, sosialisasi pengoptimalan zakat masih kurang. Selain itu, sosialisasi agar muzaki atau wajib zakat mau membayar zakatnya lewat lembaga resmi (masjid, lembaga amal zakat, dan badan amil zakat) juga masih terlalu minim. Oleh karena itu, tidak sedikit muzaki yang langsung memberikan zakatnya kepada fakir miskin atau lembaga-lembaga sosial secara langsung. Sosialisasi tentang zakat harus semakin gencar dilakukan, dan tidak hanya dilakukan pada bulan Ramadan. Bulan Ramadan itu harusnya dijadikan sebagai momentum. Setelah Ramadan, hal itu harus terus dilakukan. Jika di PMI (Palang Merah Indonesia) ada bulan PMI (yang antara lain meminta bantuan donor darah dan bantuan sumbangan), maka ada baiknya diadakan juga bulan zakat, kata Edi lagi. Ketiga, faktor insentif. Hingga kini, mereka yang sudah menunaikan kewajibannya membayar zakat, terutama zakat harta, merasa diperlakukan tidak adil. Meskipun sudah membayar zakat 2,5 persen, mereka masih diwajibkan membayar pajak ke negara. Harusnya, ada pembedaan jika sudah membayar zakat, pajaknya juga harus dikurangi. Masalah ini masih dirumuskan pemerintah bersama DPR RI melalui upaya amendemen terhadap UU Nomor 38 Tahun 1999 tentang Pengelolaan Zakat. Faktor keempat adalah sasaran zakat itu sendiri. Pertanyaannya, haruskan penyaluran zakat itu temporer dan sifatnya jorjoran pada saat Idulfitri? Kalau metode seperti itu terus terjadi, sulit diharapkan bila para penerima zakat pada akhirnya bisa menjadi muzaki (pemberi zakat). Padahal, sisi penting utama dari penyaluran zakat itu adalah memberdayakan kaum miskin sehingga menjadi mampu. Oleh karena itu, keberadaan badan khusus pengelola zakat sangat dibutuhkan. Misalnya, Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) dan
Re: [kisunda] Sejarah - Prasasti Geger Hanjuang
Aya sababaraha catetan: 1) Upama dipaluruhna ku kalasunda, naha eta titi mangsa poe jadi kab Tasikmalaya anu nyoko kana panggalan dina prasasti Geger Hanjuang teh baris pas ninggal di tanggal 21 Agustus 2010? 2) Maksud kecap pakuan dina prasasti teh kota, kitu atawa Pakuan anu engkena jadi ibu kota Pajajaran (400 taunan satutasna Hyang Batari)? 3) Karajaan Galunggung anu dimaksud ku eta prasasti naha ngawengku oge Galuh atawa Ciamis ayeuna? Upama kitu, meureun poe jadi Taksimalaya teh ngawengku Galuh. Poe jadina barengkeun wae atuh, meh rame deuih, ongkoh deui pan ti baheula ge Ciamis-Tasik atawa Galuh-Galunggung teh friend, matak naon mun dihijkeun deui minimal dina poe jadina? 4) Aya anu nerangkeun (upami teu lepat Prof Edi S. Ekajati alm) yen kecap siliwangi teh hartina ngaganti/nyilih wawangi atawa raja samemehna anu mashur ku karyana anu ngaraharjakeun masyarakatna. Jadi, upama bade digelaran siliwangi, samemehna kedah aya anu gelar wangi. Kusabab Hyang Batari ieu langkung payun ti Linggabuana (anu gugur di Bubat tur digelaran salaku prabu wangi), pon kitu deui langkung payun ti Prabu Wastukancana (anu digelaran Siliwangi kahiji ku Prof Edi S Ekajati), komo deui langkung payun ti Sri Baduga (anu mashur salaku Siliwangi atawa Siliwangi kadua numutkeun Prof Edi S Ekajati), dina arekna oge leuwih pas meureun upami Hyang Batari teh digelaran salaku Ratu Wangi (jalaran isteri tea, janten sanes prabu). 5) Eta marigi atawa nyieun parigi (channel ceuk basa Inggrisna mah) keur pertahanan teh upama nilik kana sajarah samemehna (baca: Tarumanagara), sigana khas di Tatar Sunda. Kabiasaan ieu dimimitian ku Purnawarman di Tarumanagara. Ceuk beja, Purnawarman di Tarumanagara (kl abad ka 5 M) teh bisa diebutkeun anu mimiti ngembangkeun budaya marigi atawa nyieun channel, jauh samemeh bangsa Eropa (punten diparios deui literaturna). Kabiasaan ieu diturutan atawa diteruskeun ku raja-raja Sunda-Galuh, ti mimiti Hyang Batari nepi ka Sri Baduga. Malah nya nyieun paragi ieu minangka indikator hiji raja meunang panghormatan ku mangrupa piagam anu dtulis dina prasati (parios: prasasti Kawali, prasasti Batutulis, jst) Lian ti keur pertahanan, parigi ieu gede gunana upamana wae keur pengairan (irigasi), nyinglarkeun banjir, jeung transportasi. Bisa jadi Purnawarman harita nyieun parigi anu ngahubungkeun walungan Gomati-Candrabaga teh keur pertahanan oge, atawa keur akses ka Batujaya, jst. Hiji karya anu brilian. Naha nya Pemda Jabar teu tertarik nalungtik jeung mekarkeun (ngarevitalisasi budaya marigi ieu keur alam kaayeunaeun?). Apan loba pisan kasus anu bisa direngsekeun ku parigi. Upamana wae: banjir Jabar-Jakarta, transportasi, pengangkutan peti kemas, rekreasi, irgasi, jst. Teu acan kaemut rupina nya da masih disibukkeun ku urursan : kumaha carana sangkan periode pemilu kapayun kapilih deui jadi pangagung hehehe, manawi, hapunten) Cag heula ah, jadi lendeng. manar 2010/8/28 mh khs...@gmail.com Prasasti Geger Hanjuang MASJID Agung Manonjaya di Kecamatan Manonjaya, Kabupaten Tasikmalaya, didirikan tahun 1837. Masjid itu merupakan salah satu saksi terbentuknya Kabupaten Tasikmalaya dan perpindahan Ibu Kota Kab. Sukapura ke Manonjaya.* DOK./PR Sumber informasi budaya yang sangat penting dalam rangka perwujudan kesatuan budaya nasional di Jawa Barat adalah naskah dan prasasti. Naskah Sunda dan prasasti yang mengungkap keterangan tentang adanya kabuyutan yang berkaitan dengan keberadaan Galunggung yang identik dengan Kabupaten Tasikmalaya masa kini adalah Naskah Amanat Galunggung dan Carita Parahiyangan, serta Prasasti Geger Hanjuang. Esensi Naskah Amanat Galunggung berisi tentang ajaran hidup yang diwujudkan dalam bentuk nasihat yang dituturkan oleh Rakeyan Darmasiksa kepada putranya, Sang Lumahing Taman, beserta cucu, cicit, dan keturunannya yang umumnya bagi masyarakat luas. Menurut salah satu karya Pangeran Wangsakerta, Rakeyan Darmasiksa adalah Raja Sunda yang memerintah 1175-1297 Masehi, mula-mula berkedudukan di Saunggalah yang lokasinya termasuk daerah Galunggung, kemudian pindah ke Pakuan. Berdasarkan hal ini pula, Danasasmita memberi judul Amanat Galunggung. Naskah Amanat Galunggung berkelindan erat dengan Prasasti Geger Hanjuang karena isinya ada kesesuaian berkenaan dengan pembuatan parit (pertahanan) Rumantak pada masa pemerintahan Batari Hyang yang bertakhta di Galunggung. Terjemahan teksnya, Semoga selamat. Inilah permulaan tanda peringatan Rahiyang Banga, ketika Ia membuat parit (pertahanan) Pakuan, bernama Rahiyangta Wuwus, maka ia berputra Maharaja Dewata, Maharaja Dewata berputra Baduga Sanghiyang, Baduga Sanghiyang berputra Prabu Sanghiyang, Prabu Sanghiyang berputra Sang Lumahing Rana, Sang Lumahing Rana berputra... Prasasti Geger Hanjuang kini tersimpan di Museum Pusat Jakarta dengan nomor koleksi D-26, berukuran tinggi 80 sentimeter dan lebarnya 60 sentimeter. Prasasti Geger Hanjuang isinya ditulis dalam aksara dan bahasa Sunda buhun (Bandingkan
Re: [kisunda] Re: Kanggo Kang II , Kang Aldo; Kang Gunawan yusuf ssdyn
Bah, Dalang mah teu maci udar sila sateuacan tutup lawang sigotaka, mangkning nu nongton pinuh ieu teh. Ber ah kendangan deui, selangan heula atuh salagu mah ku sinden, kuring hoyong lagu Wangsit Siliwangi... Sok kapayun deui ku kuring di sawer. Salah sahiji rumus meresihan hate teh nyaeta ulah nyigeung jeung kasigeung. Baktos, ilen kardani Sent from my iPhone On Aug 28, 2010, at 3:54, Abbas abas_ami...@yahoo.com wrote: Hahahaha, mani kitu pisan kang Oman mah..hehehehe. Eta tuda aya oge nu protes, jadi inggis ku bisi tea. Alhamdulillah nuhun pisan ka Kang Oman, kah Bah Welly kitu deui ka musuh gerot mh. manawi teh di Garut ari pek tatangga. Hahahaahha. --- In kisunda@yahoogroups.com, oman abdurahman omana...@... wrote: Sigana bah aa teh ngetes, seueur teu peminat pewayangan di ieu milist. Insya Alloh bah, seueur, sadayana oge mukaan. Abdi oge sok macaan. Keun perkawis radius 500 km sareng kemungkinan ras clok mah mugi henteu janten emutan teuing. Lajengkeun bah. manar 2010/8/27 mh khs...@... bah aa tong pundungan ah, apan watak pandawa sakitu tiginna. mangga lajengkeun euyeuban milis sing mayeng. tong pedah arang nu mairan, mani luluasan. uing ge menikmati bah aa. hehehe. 2010/8/27 Abbas Amin abas_ami...@... Upami aya nu palay terasna Carios Wayang di na jejer Bharata Yudha; sae ngajapri wae ka email sim kuring; engge dikintun VIA Japri; margi ari ka MILIS mah; bilih anu sanes kaganggu. Kintun ka abas_ami...@... Ke ku si abah dikintun lalakon : 1. Bharata Yudha 2. Subadra dipalidkeun 3. Nikahna Subadra sste.
Re: [kisunda] Kanggo Kang II , Kang Aldo; Kang Gunawan yusuf ssdyn
sok lajengkeun ka milis wae, bari ngabubur beurit 2010/8/27 Abbas Amin abas_ami...@yahoo.com Upami aya nu palay terasna Carios Wayang di na jejer Bharata Yudha; sae ngajapri wae ka email sim kuring; engge dikintun VIA Japri; margi ari ka MILIS mah; bilih anu sanes kaganggu. Kintun ka abas_ami...@yahoo.com Ke ku si abah dikintun lalakon : 1. Bharata Yudha 2. Subadra dipalidkeun 3. Nikahna Subadra sste.
RE: [kisunda] Re: Kanggo Kang II , Kang Aldo; Kang Gunawan yusuf ssdyn
Leres kang Waluya. Panginten kulantaran saluyu wae sareng realitas kahirupan jelema, carita wayang (mahabarata jeung Ramayana) sok dijadikeun oge cekelan hirup.. meureun. Inget waktu keur nga draf skripsi, dosen sikuring UJ (dosen istri), waktu ngedraft ka bumina di Bogor sikuring malah dipelak lila kurang leuwing 2 jam an mah aya meureun teu pati diwaro diuk ngajentul dinu bangbarung nungguan. sanggeus kitu nyampeurkeun oge akhirna, sikuring geus sumanget langsung muka tulisan naon wae anu kudu dibenerkeun teh.. eh malahan teu ngawaro hal eta, tapi malahan ngabahas wayang panjang lebar dikait kaitkeun jeung palsapah kahirupan, harita loba tokoh2 wayang anu dipedar, ngaran2 wayangna ku jawa rada beda saeutik. (palebah dieu sok lieur da geuning tokoh wayang hiji ngabogaan rea ngaran). Tah karesepna dosen sikuring teh Bima..pedaran kumaha karakter bima teu jauh beda nu kungsi dipedar di ieu milist.. tuntungna nu tadina rek ngabahas tulisan teh jadina hal wayang sapopoe.. Ku pangalaman ieu sikuring jadi kapikiran da ceuk dosen kieu. urang kudu apal palsapah palsapah wayang, urang arek jadi wayang naon sangkan bisa merankeun kahirupan kurang leuwih kitu nu katangkep. Janten bah AA diantos pedaran salajeungna di ieu milist sangkan seueur oge anu mairan.. versi asli atawa wayang jawana oge saena duanana dipedar/dibandingkeun oge. Punten nu kasuhun. Ii Sumirat From: kisunda@yahoogroups.com [mailto:kisu...@yahoogroups.com] On Behalf Of Waluya Sent: Friday, August 27, 2010 8:09 AM To: kisunda@yahoogroups.com Subject: [kisunda] Re: Kanggo Kang II , Kang Aldo; Kang Gunawan yusuf ssdyn Sok dilajeng Bah AA, kuring oge tara kalangkung macaan posting carita wayang Bah AA teh, resep lah. Duka kunaon carita Mahabararata teh teu matak bosen, meureun kulantaran dongengna sabenerna henteu hideung-bodas, tapi aya abu-abuna, saluyu jeung realitas kahirupan jelema Baktos, WALUYA --- In kisunda@yahoogroups.com mailto:kisunda%40yahoogroups.com , mh khs...@... wrote: bah aa tong pundungan ah, apan watak pandawa sakitu tiginna. mangga lajengkeun euyeuban milis sing mayeng. tong pedah arang nu mairan, mani luluasan. uing ge menikmati bah aa. hehehe. image001.jpgimage002.jpg
RE: [kisunda] Aset - Potensi Zakat? pajak jeung zakat
Pami zakat sareng pajak kumaha bedana. Soalna sok aya nu ngomong kieu, lamun bosa penghasilan dipotong pajak “ anggap we mayar zakat “ kitu? Mudah2an pa Ustad Zen masihan pencerahan Hatur nuhun From: kisunda@yahoogroups.com [mailto:kisu...@yahoogroups.com] On Behalf Of mh Sent: Friday, August 27, 2010 3:47 PM To: Ki Sunda Subject: [kisunda] Aset - Potensi Zakat? Zakat Tambang Emas yang Belum Tergali Image removed by sender. AMBILLAH zakat dari sebagian harta mereka guna membersihkan dan mensucikan mereka, dan berdoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menumbuhkan) ketenteraman jiwa bagi mereka. Allah Maha Mendengar dan Maha Mengetahui. (Q.S. At-Taubah ayat 103). Sebagai negara dengan penduduk mayoritas Muslim, potensi zakat di Indonesia cukup besar, diperkirakan mencapai Rp 80 sampai Rp 100 triliun per tahun. Angka potensi ini tidak keluar sembarangan, tetapi dikeluarkan berdasarkan penelitian Bank Pembangunan Asia. Potensi tersebut baru dari zakat (fitri dan harta), belum dihitung dari infak, sedekah, dan wakaf. Namun, potensi yang begitu besar itu masih terpendam bagaikan tambang emas atau minyak bumi yang belum digali. Ada beberapa faktor yang menyebabkannya belum tergali secara maksimal. Jika faktor-faktor tersebut bisa diatasi dengan baik, potensi itu akan bisa digali dengan baik. Pada akhirnya, diharapkan dapat membantu masyarakat miskin sebagai mustahik (penerima zakat). Berbagai faktor tersebut mengemuka dalam Dialog Ramadan, Model Optimalisasi Zakat untuk Mengatasi Masalah Kemiskinan Kota, yang diselenggarakan Harian Umum Pikiran Rakyat bersama Rumah Amal Salman ITB di Aula Redaksi PR, Jln. Soekarno-Hatta No. 147 Bandung, Kamis (26/8) sore. Dialog Ramadan yang diikuti sejumlah pengurus masjid di Kota Bandung itu menampilkan empat pembicara, yaitu Sekretaris Daerah Kota Bandung Edi Suwandi, dosen ITB/Pakar Pemukiman dan Pembangunan Kota Dr. Ir. M. Jehansyah Siregar, anggota pleno Forum Zakat Jabar dan Nasional sekaligus anggota tim Perumus UU No. 38 Tahun 1999 tentang Zakat Samsoe Basaroedin, dan Budi Hartono dari Rumah Amal Salman ITB. Faktor pertama menyangkut kepercayaan terhadap pengelola zakat. Hingga sekarang, masih banyak masyarakat Muslim yang belum memercayai badan serta amil atau petugas zakat. Dengan demikian, para wajib zakat menyerahkan kewajibannya secara langsung kepada mustahik. Cara memberi langsung ini tidak dilarang, tetapi kurang baik karena akan terjadi penumpukan zakat pada seseorang. Berdasarkan penelitian yang dilakukan Universitas Islam Negeri Syarif Syarief Hidayatullah Ciputat Tangerang dengan Ford Foundation pada 2004, sebanyak delapan puluh persen umat Islam masih memberikan zakat secara langsung, dari tangan ke tangan. Kepercayaan masyarakat yang demikian rendah juga terkadang dirasakan petugas zakat yang pada bulan Ramadan atau menjelang Idulfitri bertugas di masjid-masjid. Masyarakat masih banyak yang belum percaya karena pengelola zakat banyak yang tidak transparan. Padahal, sebaiknya dan seharusnya, pengelola zakat membuat laporan penerimaan dan pengeluaran yang harus disampaikan kepada para pezakat. Laporan itu sangat penting, karena selain menghindari prasangka buruk kepada petugas zakat, juga sebagai bentuk membangun kepercayaan dari para wajib zakat. Lembaga-lembaga yang sudah ada, termasuk yang di lingkungan masjid, harus dioptimalkan, antara lain mengoptimalkan tingkat kepercayaan masyarakat. Pemungutan pajak di level masjid bisa ditingkatkan lewat pelatihan. Di Kota Bandung, ada dana sosial yang disiapkan pada APBD yang dapat digunakan untuk pelatihan pengelolaan zakat, kata Edi Suwandi. Kedua, faktor sosialisasi. Hingga kini, sosialisasi pengoptimalan zakat masih kurang. Selain itu, sosialisasi agar muzaki atau wajib zakat mau membayar zakatnya lewat lembaga resmi (masjid, lembaga amal zakat, dan badan amil zakat) juga masih terlalu minim. Oleh karena itu, tidak sedikit muzaki yang langsung memberikan zakatnya kepada fakir miskin atau lembaga-lembaga sosial secara langsung. Sosialisasi tentang zakat harus semakin gencar dilakukan, dan tidak hanya dilakukan pada bulan Ramadan. Bulan Ramadan itu harusnya dijadikan sebagai momentum. Setelah Ramadan, hal itu harus terus dilakukan. Jika di PMI (Palang Merah Indonesia) ada bulan PMI (yang antara lain meminta bantuan donor darah dan bantuan sumbangan), maka ada baiknya diadakan juga bulan zakat, kata Edi lagi. Ketiga, faktor insentif. Hingga kini, mereka yang sudah menunaikan kewajibannya membayar zakat, terutama zakat harta, merasa diperlakukan tidak adil. Meskipun sudah membayar zakat 2,5 persen, mereka masih diwajibkan membayar pajak ke negara. Harusnya, ada pembedaan jika sudah membayar zakat, pajaknya juga harus dikurangi. Masalah ini masih dirumuskan pemerintah bersama DPR RI melalui upaya amendemen terhadap UU Nomor 38 Tahun 1999 tentang Pengelolaan Zakat. Faktor keempat adalah sasaran zakat itu sendiri.
[kisunda] Wayang Sempalan sareng Pakem
Carita Wayang teh cikal bakalna atawa aslina ti na Mahabharata versi India; tah ieu nu disebut PAKEM teh. Ari Sempalan aya sababaraha rupa; upamana wae : 1. Carita wayang ditambah Semar, Cepot, Gareng 2. Carita Wayang nu teu aya di na Pakem; tapi ayana dimungkinkeun. 3. Carita Wayang nu bener2 imaginasi nu ngarang; dimana teu inget2 acan aya Pakem. Ieu mah rada sakadaek tea. Tah Model nu ka3 teh nya saperti : 1. Burisrawa disebut anak Prabu Salya; padahal teu hir teu walahir. nu matak aya carita samodel Burisrawa merindukan Bulan. 2. Srikandi belajar Memanah. Jararauh pisan ti na Pakem Tapi akhirna Bujangga Sunda/Jawa nyieun lilinggeran khusus keur Pasundan/Tanah Jawa; aya Buku Khusus Pawayangan, nya eta : Wayang Purwa - Di Jawa Tengah Padalangan di Pasundan - pikeun Pasundan/Jawa Barat. Mahabharata, mah gegedena nyaritakeun Kaluarga Wangsa Bharata wungkul Ari Wayang Purwa mimiti ayana Wayang teh asalna Para Sanghiyang heula; nepi ka turun ka Parikesit, Udrayana, Udrayaka. Nu engkena mah leuwih ngalantur deui jadi Angling Dharma; terus Ka Jayabaya Majapahit jst. Jadi Pawayangan dijadikeun REAL kawas enya aya sajarahna. Tapi ari di Pasundan mah henteu nepi ka kitu mah. Tah sim kuring mun nulis Carita Wayang Bharata Yudha; atawa Maha Bharata; eta teh carita Wayang sumber ti na Pakem; tapi kuring ge teu ngawatesan diri, nya bisa oge sempalan; NGAN ! tetep aya JALUR tina PAKEM; teu kitu wae. Tah mungkin sakedap deui kuring rek ngaguar carita : Sumbadra Larung; atawa Subadra dipalidkeun; Bahasa Indonesiana Burisrawa merindukan Bulan. Ieu carita Sempalan nu jauh pisan ti na Pakem; mun Bahasa Indonesia mah SEKEDAR CERITA Ningal kaayaan mah, memang leres Kang Oman sareng mh/Bah Willy; memang maning ka Miliskeun we; ka nu kirang satuju; mugia dilewat wae. Nuhun ka na sagala perhatosanana. Mung bae ka Anggota nu resep ka na Wayang, angger bade dicobi dikintun japri. Sakitu nu kapihatur; kirang langkungna mugia kersa ageung nya tawakup.