[kisunda] Pemimpin Syiah Iran ngaharamkan Penghinaan terhadap Aisyah dan Ahlussunnah

2010-10-04 Terurut Topik ahmad sahidin
salam Baraya, ieu hiji buktos yen kaum Muslim Syiah teu nghina atawa 
ngagorengkeun mazhab ahlu sunnah.

Salam,

Berikut ini ada sebuah fatwa dari Pemimpin Islam (Rahbar) Republik
Islam Iran (yang saya ambil dari note seorang ustadz di 
http://www.facebook.com/note.php?savednote_id=474137258979#!/notes/muhsin-labi\

b/imam-khamenei-haramkan-penghinaan-terhadap-aisyah-dan-semua-simbol-ahlussunnah\

/481781330729). Selamat membaca:



Imam Sayyed Ali Khamenei Pemimpin Agung Iran menerbitkan
sebuah fatwa yang mengharamkan perlakuan buruk terhadap istri Nabi, Ummul
Mu'minin Aisyah dan melecehkan simbol-simbol (tokoh-tokoh yang diagungkan)
Ahlussunnah wal Jamaah.



Hal itu tertera dalam jawaban atas istifta' (permohonan fatwa) yang diajukan 
oleh
sejumlah ulama dan cendeiawan Ahsa menyusul penghinaan-penghinaan yang 
akhir-akhir
ini dilontarkan seorang pribadi tak terpuji mengaku bernama Yasir al-Habib yang
berdomisili di London terhadap istri Nabi, Aisyah.



Para pemohon fatwa menghimbau kepada Sayyid Khamenei menyampaikan pandangannya 
terhadap
penghujatan jelas dan penghinaan berupa kalimat-kalimat tak senonoh dan
melecehkan terhadap istri Rasul, Ummul Mun'min Aisyah.



Menjawab hal itu, Khamenei mengatakan,  diharamkan melakukan penghinaan 
terhadap
(tokoh-tokoh yang diagungkan) Ahlussunnah wal Jamaah apalagi melontarkan
tuduhan terhadap istri Nabi dengan perkataan-perkataan yang menodai 
kehormatannya,
bahkan tindakan demikian haram dilakukan terhadap istri-istri para Nabi
terutama penghulu mereka Rasul termulia.



Fatwa Khamenei ini dapat dapat dianggap sebagai fatwa paling mutakhir dan 
menempati
posisi terpenting dalam rangakain reaksi-reaksi luas kalangan Syiah sebagai
kecaman terhadap pelecehan yang dilontarkan oleh  Yasir al-Habib terhadap
Siti Aisyah.



Sebelumnya puluhan pemuka agama di kalangan Syiah di Arab Saudi, negara-negara 
Teluk
dan Iran telah mengecam dengan keras pernyataan-pernyataan dan setiap keterangan
yang menghina Siti Aisyah atau salah satu istri Nabi termulia saw.

SUMBER fatwa :

klik http://abna.ir/data.asp?lang=2id=204925










  


  

Re: Trs: [kisunda] Agama - Antara PERSIS jeung Budaya?

2010-10-04 Terurut Topik ahmad sahidin
hahahaha ah eta mah nu kasampak di rahayat.
nya mun asup kanu leuwih jero sapertos tasawuf mah moal aya pancegakadan; dalah 
jeung Yahudi, Nasrani, Majusi, Hindu, Budha, Sunda Wiwitan ge meureun sarua ari 
geus wilayah hakikat mah. Ngan nu kitu teh can tiasa ditarima ku urang Persis 
mah. Karek ku NU jeung IJABI...


--- On Thu, 9/30/10, Roza R. Mintaredja roza.kalasu...@gmail.com wrote:

From: Roza R. Mintaredja roza.kalasu...@gmail.com
Subject: Re: Trs: [kisunda] Agama - Antara PERSIS jeung Budaya?
To: kisunda@yahoogroups.com
Date: Thursday, September 30, 2010, 8:23 PM







 



  



  
  
  persis pisan kang ahmad eta kamandang teh.
memang mun urang kudu milah milah budaya nusantara mana anu cocok jeung budaya 
arab
pasti teu hese, komo sabari dibarung ku dalil, jadi dianggap soheh ti dituna 
teh, ti gustina

budaya jeung agama misah kitu? beu
budaya arab/timur tengah nya agama arab, rek yahudi, nasoro, islam
dina jero budaya teh, aya unsur kapercayaan ka gusti
malah religi teh sabenerna mangrupa platform budaya.
jadi moal beak2 ngawacana keun dua kutub budaya anu anomali pisan

budaya padang pasir anu gersang, jeung budaya hejo lembokna curcor caina.
sabab ulinna dina cangkang sare'at
lain dina eusi hakekat komo kana ma'rifatna
persis hartina persis ti ditu nyokotna. alias copy paste

lolobana umat islam ulin dina sare'at, 
numatak bisa gampang kajebak ku papaseaan.
jadi kudu bisa akulturasi keur adopsi budaya teh, atawa adumanis tea
hn*0catea


2010/9/17 Ahmad Sahidin ahmadsahi...@ymail.com
















 



  



  
  
  


sok atuh geura buktikeun, geuning tradisi nu islami sapertos tahlilan sok 
dicaram...

kumaha ieu teh Persis?

www.ahmadsahidin.wordpress.com

--- Pada Kam, 16/9/10, mh khs...@gmail.com menulis:


Dari: mh khs...@gmail.com
Judul: [kisunda] Agama - Antara PERSIS jeung Budaya?
Kepada: Ki Sunda
 kisunda@yahoogroups.com
Tanggal: Kamis, 16 September, 2010, 9:56 PM







 




  
  
  Persis juga Memperhatikan Budaya Lokal



FOTO 
dari kanan, Staf Ahli Mensesneg Prof. Dr. H. 
Dadan Wildan Anas, Ketua Umum Persis H. Maman Abdurrahman, pengamat 
Islam Yudi Latif, Rektor Unpad Prof. Dr. Ganjar Kurnia, Ketua Pelaksana 
Muktamar Persis Atif Latifulhayat, dalam diskusi terbatas di Aula 
Redaksi Pikiran Rakyat, Kamis (16/9).* M. GELORA SAPTA/PR


BANDUNG, (PR).-

Kehadiran Persatuan Islam (Persis) di Indonesia bukan untuk memberantas 
budaya lokal. Persis hadir untuk menjaga kemurnian akidah dengan 
menempatkan budaya lokal secara proporsional.
Hal itu dikatakan Ketua Pelaksana Muktamar ke-14 
Persis, Atip Latifulhayat dalam diskusi terbatas Persis, Islam, dan 
Budaya yang digelar di Aula Redaksi Pikiran Rakyat Jln. Soekarno-Hatta 
147 Bandung, Kamis (16/9). Menurut dia, selama ini sebagian masyarakat 
memandang Persis antibudaya. Hal itu tidak sepenuhnya tepat, katanya. 
Diskusi yang dipandu Redaktur Dalam Negeri PR, H. 
Wakhudin ini juga dihadiri Pemimpin Redaksi PR H. Budhiana, Ketua Umum
 Persis H. Maman Abdurrahman, Rektor Universitas Padjadjaran Ganjar 
Kurnia, pengamat studi Islam dan kenegaraan Yudi Latif, dan Staf Ahli 
Mensesneg Dadan Wildan.
Atip menuturkan, kesan bahwa Persis kurang ramah 
terhadap budaya hanya merupakan konsekuensi dari aktivitas Persis yang 
cenderung menggunakan pendekatan normatif dan tidak kompromistis, 
seperti memberantas takhayul, bid’ah, dan khurafat. Sementara budaya, 
menurut dia, cenderung bersifat dinamis. Untuk menengahinya, Persis 
melakukan filterisasi terhadap budaya yang berpotensi mengganggu akidah 
Islam. Filternya adalah akidah dan syariat Islam, ujarnya.
Berbeda dengan sejumlah organisasi kemasyarakatan 
(ormas) sejenis yang mengambil nama organisasinya dari bahasa Arab, Atip
 mencontohkan, penamaan Persis diambil dari bahasa Indonesia. Persis 
juga tidak sepenuhnya menyampaikan khotbah Jumat dengan bahasa Arab, 
tetapi juga disertai dengan bahasa yang dimengerti jemaahnya. 
Bahkan, untuk tingkat lokal, Persis juga memiliki 
majalah berbahasa Sunda Iber yang telah terbit selama tiga puluh tahun. 
Itu bukti bahwa Persis tidak antibudaya, tuturnya
Ketua Umum Persis H. Maman Abdurrahman mengatakan, 
dalam aktivitasnya, Persis senantiasa melakukan purifikasi (pemurnian) 
Islam dengan mengajak masyarakat untuk kembali kepada Alquran dan Sunah.
 Namun, menurut dia, Persis mencoba memberikan pandangan kepada 
masyarakat bahwa Islam tidak hanya mengatur masalah fikih ibadah, tetapi
 juga semua sektor kehidupan, termasuk budaya. Bahkan, Islam juga dapat
 diterapkan dalam kehidupan sosial dan politik, katanya. 
Rektor Unpad sekaligus budayawan, Ganjar Kurnia 
mengatakan, budaya dan kesenian lokal seyogianya dapat dijadikan sarana 
dakwah sebagaimana juga dilakukan 

[kisunda] RE : [DENSUS 88 ????]

2010-10-04 Terurut Topik Ahmad Salman
muhun kang ayeuna, umat islam nuju dicobi ku gusti Alloh SWT, seueur pitnah. 
Mugi dipasihan kakiatan, kasabaran kanggo sadayana umat islam. Amiin  




RE: [kisunda] KANG NANO S, TILAR DUNYA

2010-10-04 Terurut Topik ahmad sahidin
amiin ya Rabbal 'alamin.

duh, ihonong sunda teh hiji-hiji ngantunkeun
bakal aya kitu nu bakal neruskeun?


--- On Thu, 9/30/10, Sulkan, Muhamad (DDTooling) muhamad.sul...@mattel.com 
wrote:

From: Sulkan, Muhamad (DDTooling) muhamad.sul...@mattel.com
Subject: RE: [kisunda] KANG NANO S, TILAR DUNYA
To: kisunda@yahoogroups.com
Date: Thursday, September 30, 2010, 1:02 AM







 



  



  
  
  







Innalillahi
Wa inna illahi Roji’un. 

Mugia
Almarhum di tampi sadaya amal ibadahna kasaeanana. 

Mugia
kulawargina nu dikantunkeunna tiasa nampi kana dikantunkeunna. 

Sareng
mugia aya deui bibit2 unggul ti kasundaan nu tiasa ngarojong tur neraskeun kana
Budaya Seni sunda na.  

Amiin
Yaa Rabb Alamiin. 

   





From:
kisunda@yahoogroups.com [mailto:kisu...@yahoogroups.com] On Behalf Of mh

Sent: Thursday, September 30, 2010 5:37 AM

To: kisunda@yahoogroups.com

Subject: Re: [kisunda] KANG NANO S, TILAR DUNYA 





   

   







innalillahi wa-ina ilaihi rojiun

mugia almarhum ditampi sagala amal ibadahna 



2010/9/29 Roza R. Mintaredja roza.kalasu...@gmail.com 



   







KANG NANO S TILAR
DUNYAWENGI IEU TBH 24 



2010/9/22 mh khs...@gmail.com 



   







beunang nyalin tina blogna kang denny yanuar



=== 



Karinding, Alat Musik Karuhun Nan Unik 







by Denny
Yanuar on Tuesday, September 21, 2010 at 11:09pm 









BILA dilihat dari segi popularitasnya, mungkin
hanya sedikit dari kita yang mengenal keberadaan alat musik karinding. Padahal,
alat musik ini diprediksi sebagai salah satu jenis instrumen tertua yang
merupakan warisan dari peradaban kuno. 

Tempaan perjalanan sejarah yang sangat panjang
tersebut temyata tidak menjadikan eksistensinya makin dikenal masyarakat
Terlebih, alat musik karinding sempat dianggap musik komunis, karena kerap
dimainkan anggota Lekra, lembaga kebudayaan yang diprediksi bentukan Partai
Komunis Indonesia (PKT). Akibatnya, pada masa Orde Baru popularitas alat musik
ini makin tenggelam dan dilarang dimainkan. 

Terlepas dari masalah politik itu, mungkin
generasi sebelum kita juga tidak berani mengeksplorasi alat musik
karinding, kata Man Jasad (32), salah seorang seniman Sunda yang mencoba
mengangkat kembali popularitas alat musik tersebut, saat ditemui di Common
Room, Kamis (24/6).Bentuk dari alat musik ini cukup sederhana. Ukuran standar
karinding hanya sepanjang sekitar 10 sentimeter dengan lebar 2 sentimeter.
Semula alatmusik ini dibuat dari pelepah kawung. Namun, karena sulitnya
menemukan pelepah kawung, saat ini para seniman memodifikasi pembuatan alat
musik karinding menggunakan bahan baku dari batang bambu. 

Menurut Man, untuk memainkan alat musik ini cukup
mudah. Karinding dimainkan dengan cara ditempelkan di mulut, lalu ditabuh
(dipukul) salah satu ujungnya dengan menggunakan telunjuk. Getaran antara
karinding dan mulut tersebutlah yang dapat menghasilkan irama yang unik dan
menarik.Alat musik karinding dapatdipadukan dengan berbagai jenis alat musik
lain, seperti lem-pung, suling, toleat, bahkan koto (alat musik Jepang). Tidak
hanya itu, dari beberapa eksplorasi yang pernah dilakukan, terbukti pula bahwa
karinding dapat dikolaborasikan dengan beberapa band modern, seperti dengan
grup band Burger Kill, beberapa waktu yang lalu. 

Lebih lanjut Man mengatakan, banyak alat musik yang
hampir serupa dengan karinding di daerah lain, seperti genggong di Bali,
rinding di Jawa Tengah bahkan dari luar negeri seperti alat musik jeusharp dari
Tibet. Akan tetapi, belum adasejarah tertulis dari naskah kuno yang saya
temukan. Hanya berupa cerita lisan dari beberapa orang tua, ucapnya. 

Perlu pengembangan 

Untuk dapat memopulerkan kembali alat musik
karinding di tengah derasnya arus globalisasi bukanlah suatu perkara yang
mudah. Pasalnya, hingga saat ini apresiasi masyarakat terhadap perkembangan
seni dan budaya masih sangat minim, terlebih pada seni tradisional. 

Untuk menyiasatinya, sejak 2008, Man Jasad bersama
beberapa rekan seniman lainnya mencoba mengembangkan alat musik karinding ini
sesuai dengan kondisi zaman. Buat pengembangannya, yang terpenting adalah
pengemasan komposisi musik agar bisa diterima oleh anak muda zaman sekarang.
Jadi, intinya dikemas dengan gaya kekinian, dari mulai penyajian sampai
performanya, tuturnya.Pengembangan musik karin- ding tersebut temyata
cukup membuahkan hasil. 

Hingga saat ini, telah banyak terbentuk grup
karinding di berbagai tempat. Di Cicalengka misalnya, terdapat grup Markipat
Karinding yang memainkan alat musik tersebut dengan menggunakan gaya vokal khas
aliran death metal. Selain itu, dalam beberapa pergelaran seni juga kerap
ditemukan pemaduan karinding dalam pembacaan puisi.Tidak hanya terbatas sampai
disitu. Bila kita perhatikan, di beberapa pertunjukan musik metal maupun
underground di Kota Bandung, saat ini tidak jarang diselipkan unsur budaya
tradisional di sela-sela acaranya. Kebetulan saya sendiri sudah belasan
tahun berkecimpung di dunia musik metal. Jadi 

Re: [kisunda] KANG NANO S, TILAR DUNYA

2010-10-04 Terurut Topik Deni Indra Kelana
Innalillahi wa inna ilaihi roojiuun..
Kaicalan anu teu kaetang ageungna kangge urang, hese milarian gentosna, saha 
nya 
kinten2?
Ka Kang Irpan, boa isuk mah urang..??
Hatur nuhun,

Deni






From: irpan rispandi mr.rispa...@gmail.com
To: kisunda@yahoogroups.com
Sent: Thursday, September 30, 2010 12:19:25
Subject: Re: [kisunda] KANG NANO S, TILAR DUNYA

  
Euh aing mah, 
bareto bah Us  us, terus Kang Ibing, ayeuna Pa Nano, isuk saha ?

barudak ngorana, wanoja calana pendek, jajaka calana morosot. mana sundana?
boa leungit 


--  R. Irpan Rispadi Raksagalaksibimasakti Nupalingningrat, teureuh Planet 
Krypton

On 09/30/2010 05:36 AM, mh wrote: 
  
innalillahi wa-ina ilaihi rojiun
mugia almarhum ditampi sagala amal ibadahna


2010/9/29 Roza R. Mintaredja roza.kalasu...@gmail.com

  
KANG NANO S TILAR DUNYAWENGI IEU TBH 24


2010/9/22 mh khs...@gmail.com

  
beunang nyalin tina blogna kang denny yanuar

===

Karinding, Alat Musik Karuhun Nan Unik
by Denny Yanuar on Tuesday, September 21, 2010 at 11:09pm
BILA dilihat dari segi popularitasnya, mungkin hanya sedikit dari kita yang 
mengenal keberadaan alat musik karinding. Padahal, alat musik ini diprediksi 
sebagai salah satu jenis instrumen tertua yang merupakan warisan dari 
peradaban 
kuno.
Tempaan perjalanan sejarah yang sangat panjang tersebut temyata tidak 
menjadikan 
eksistensinya makin dikenal masyarakat Terlebih, alat musik karinding sempat 
dianggap musik komunis, karena kerap dimainkan anggota Lekra, lembaga 
kebudayaan 
yang diprediksi bentukan Partai Komunis Indonesia (PKT). Akibatnya, pada 
masa 
Orde Baru popularitas alat musik ini makin tenggelam dan dilarang dimainkan.
Terlepas dari masalah politik itu, mungkin generasi sebelum kita juga tidak 
berani mengeksplorasi alat musik karinding, kata Man Jasad (32), salah 
seorang 
seniman Sunda yang mencoba mengangkat kembali popularitas alat musik 
tersebut, 
saat ditemui di Common Room, Kamis (24/6).Bentuk dari alat musik ini cukup 
sederhana. Ukuran standar karinding hanya sepanjang sekitar 10 sentimeter 
dengan 
lebar 2 sentimeter. Semula alatmusik ini dibuat dari pelepah kawung. Namun, 
karena sulitnya menemukan pelepah kawung, saat ini para seniman memodifikasi 
pembuatan alat musik karinding menggunakan bahan baku dari batang bambu.
Menurut Man, untuk memainkan alat musik ini cukup mudah. Karinding dimainkan 
dengan cara ditempelkan di mulut, lalu ditabuh (dipukul) salah satu ujungnya 
dengan menggunakan telunjuk. Getaran antara karinding dan mulut tersebutlah 
yang 
dapat menghasilkan irama yang unik dan menarik.Alat musik karinding 
dapatdipadukan dengan berbagai jenis alat musik lain, seperti lem-pung, 
suling, 
toleat, bahkan koto (alat musik Jepang). Tidak hanya itu, dari beberapa 
eksplorasi yang pernah dilakukan, terbukti pula bahwa karinding dapat 
dikolaborasikan dengan beberapa band modern, seperti dengan grup band Burger 
Kill, beberapa waktu yang lalu.
Lebih lanjut Man mengatakan, banyak alat musik yang hampir serupa dengan 
karinding di daerah lain, seperti genggong di Bali, rinding di Jawa Tengah 
bahkan dari luar negeri seperti alat musik jeusharp dari Tibet. Akan 
tetapi, 
belum adasejarah tertulis dari naskah kuno yang saya temukan. Hanya berupa 
cerita lisan dari beberapa orang tua, ucapnya.
Perlu pengembangan
Untuk dapat memopulerkan kembali alat musik karinding di tengah derasnya 
arus 
globalisasi bukanlah suatu perkara yang mudah. Pasalnya, hingga saat ini 
apresiasi masyarakat terhadap perkembangan seni dan budaya masih sangat 
minim, 
terlebih pada seni tradisional.
Untuk menyiasatinya, sejak 2008, Man Jasad bersama beberapa rekan seniman 
lainnya mencoba mengembangkan alat musik karinding ini sesuai dengan kondisi 
zaman. Buat pengembangannya, yang terpenting adalah pengemasan komposisi 
musik 
agar bisa diterima oleh anak muda zaman sekarang. Jadi, intinya dikemas 
dengan 
gaya kekinian, dari mulai penyajian sampai performanya, 
tuturnya.Pengembangan 
musik karin- ding tersebut temyata cukup membuahkan hasil.
Hingga saat ini, telah banyak terbentuk grup karinding di berbagai tempat. 
Di 
Cicalengka misalnya, terdapat grup Markipat Karinding yang memainkan alat 
musik 
tersebut dengan menggunakan gaya vokal khas aliran death metal. Selain itu, 
dalam beberapa pergelaran seni juga kerap ditemukan pemaduan karinding dalam 
pembacaan puisi.Tidak hanya terbatas sampai disitu. Bila kita perhatikan, di 
beberapa pertunjukan musik metal maupun underground di Kota Bandung, saat 
ini 
tidak jarang diselipkan unsur budaya tradisional di sela-sela acaranya. 
Kebetulan saya sendiri sudah belasan tahun berkecimpung di dunia musik 
metal. 
Jadi target utama saya awalnya kepada anak muda yang suka musik metal, ucap 
Man.
Walaupun perkembangan alat musik karinding saat ini mulai diterima oleh 
kalangan 
muda, Man mengaku sempat menuai kritik dari beberapa kokolot (senior) seni 
Sunda, karena cara penyajiannya dianggap 

[kisunda] (bewara) pasar seni ITB, 10 Oktober 2010

2010-10-04 Terurut Topik mj

Tong he love, kanu resep sarupaning barang seni, karajinan, jsb, oge kanu
resep pagelek-gelek,
Mangga sumping dinten minggu enjing 10 oktober 2010
ka jl ganesha dago. aya pasar seni itb nu ka sapuluh cenah.




[kisunda] KABAR untuk Para Pecinta dan Pekerja Buku

2010-10-04 Terurut Topik ahmad sahidin




 

IKATAN
Penerbit Indonesia (IKAPI) pada 2-10 Oktober 2010 akan mengadakan pameran buku 
Indonesia
Book Fair (IBF) di Istora Senayan Jakarta. Seperti tahun sebelumnya, IBF diisi
dengan berbagai acara dan stan penerbit buku yang ada di Indonesia. 
Penerbit-penerbit
buku di Bandung, Jakarta, Yogyakarta, Surabaya, bahkan Malaysia dan Brunei
Darussalam pada tahun lalu hadir. Apakah pada IBF kali ini akan hadir para
penerbit dari luar Indonesia? Kita lihat saja nanti.

 

Namun
yang jelas, pameran buku tersebut bagi para pegiat dan pembaca buku sangat
dinantikan. Terlebih untuk pekerja buku seperti editor, writer, desainer,
layouter, dan lainnya, menjadi momen untuk meng-update informasi buku terbaru.
Betapa tidak hampir semua penerbit besar dan yang sedang berkembang muncul
menjajakan produk-produk pilihannya. Tidak salah kalau setiap stan menampilkan
karakter dan kekhasannya masing-masing. 

 

Kali
ini, panitia mengusung tema “Menguak Cakrawala Bumi Parahyangan” pada IBF 2010
ini. Mengapa Parahyangan yang dilirik?

 

Dalam
rilisnya, panitia menyebutkan: “Bumi Parahyangan mempunyai kontribusi dan
peranan yang sangat penting dalam perbukuan di Tanah Air. Bumi Parahyangan
melahirkan banyak penulis besar Indonesia: Achdiat Kartamiharja, Ramadhan KH,
Ajip Rosidi, dll. Para penggiat perbukuan Bandung generasi kini pun aktif
memberi makna dalam perkembangan perbukuan. Mereka membuat gerakan-gerakan
literasi, membuka toko buku-toko buku alternatif, dan aktif memberikan ilmu
mereka kepada masyarakat luas. Bumi Parahyangan pun memberi inspirasi tak
berakhir bagi para penulis. Sepanjang Jalan Braga ditulis oleh beberapa orang
penulis dengan sudut pandang dan cerita yang berbeda. Dalam bidang seni budaya,
Angklung sebagai salah satau kebanggaan Urang Sunda, tengah berjuang untuk
diakui sebagai warisan budaya Indonesia.”

 

Salamadani
(Grafindo Media Pratama)

Selain penerbit besar, Salamadani (Grafindo
Media Pratama) pun akan hadir pada IBF 2010. Penerbit yang mengeluarkan
buku-buku agama, populer, novel, anak, dan pendidikan ini kabarnya akan
memberikan diskon mulai 30-50% atau harga Rp5.000 sampai Rp20.000.

 

Salamadani juga akan menggelar bedah
buku “Travel Guide Haji dan Umrah” dan “Launching
Program Umroh bersama Ustadz Yusuf Mansur” pada hari terakhir (Ahad, 10
Oktober 2010, jam 10.00-13.00 wib). [ahsa al-banduni]


 

 

 

 

 

 

 




  

Re: [kisunda] Re: Sejarah - Na Enya Sundaland Atlantis Nu Leungit?

2010-10-04 Terurut Topik ahmad sahidin
sumuhun Kang Engkus eces pisan sareng mundel komentarna. 

..

www.ahmadsahidin.wordpress.com

--- On Fri, 10/1/10, oman abdurahman omana...@gmail.com wrote:

From: oman abdurahman omana...@gmail.com
Subject: Re: [kisunda] Re: Sejarah - Na Enya Sundaland Atlantis Nu Leungit?
To: kisunda@yahoogroups.com
Date: Friday, October 1, 2010, 10:49 AM







 



  



  
  
  Ngiring bingah, pemikiran kang Engkus ieu tos salevel sareng pemikiran 
ahli irfan (ahli filsafat + tasawuf) ti Iran nyaeta Sayid Muthahhari nalika 
anjeunna ngaguar asma Alloh salaku Anu Maha Nyiptakeun. Wilujeng.

manar


2010/10/1 engkus ruswana engkusrusw...@yahoo.com
















 



  



  
  
  
Tah nu kapikir ku simkuring, yen di alam ieu teh aya unsur hirup pibakaleun 
mahlukTah dimana aya suasana/habitat nu cocog pikeun ngawujudna mahluk 
hirup breng bae aya kahirupan..


Tah ku kituna pamikiran kuring, bisa bae manusa ge kitu lain ngan ukur asal ti 
dua jalma, bisa bae gumelar ka dunya di sababraha wewengkon nu  habitatna cocog 
pikeun gumelarna manusa, sedengkeun riwayat gubragna manusa di dunya nurutkeun 
kitab2 suci, tangtu kudu dibaca ku cara kacerdasan, sabab nu jelas naon nu 
ditulis dina kitab suci naon bae atawa ajaran agama naon bae, umumna ngandung 
siloka nu perlu dihartikeun kalayan bijak.  


cag ah... simkuring rek mikiran deui sireum mimiti dilahirkeun
 dimana?

Engkus

--- Pada Kam, 30/9/10, Roza R. Mintaredja roza.kalasu...@gmail.com menulis:


Dari: Roza R. Mintaredja roza.kalasu...@gmail.com
Judul: Re: [kisunda] Re: Sejarah - Na Enya Sundaland Atlantis Nu Leungit?
Kepada: kisunda@yahoogroups.com

Tanggal: Kamis, 30 September, 2010, 10:38 PM







 




  
  
  numatak mun rek parebut pamadegan saha manusa anu mimiti aya didunya,
aya data sajarah agama jeung data sajarah evolusi manusa/ilmiah.
*anggap adam sacara sajarah agama ti timur tengah, pangkolotna umur 20 rewu 
taun katukang we.


ngarah aman,(conto anu 'deet' ti sajarah agama, nabi adam teh umurna 5872sm by 
sami bin abdullah bin ahmad al maghluts, obaikan, saudi arabia, kaca 46, cet ka 
vi .1426 h- the best seller) dina coverna make motto ti q.s yusuf ayat 111: 
sabenerna carita-carita aranjeunna(para nabi) keur pangajaran keur 
jelema-jelema anu baroga akal.


*sedengkeun dina teori evolusi manusa, paling ngora teh homo sapien(manusa 
modern) umurna 100rewu taun katukang.
jadi adam anu mana si homo sapien teh?
*komo homo erectus(sunda land) mah 1,7 yuta taun katukang? can anu di afrika, 
2,5 yuta taun katukang.


adam anu mana deui atuh?
ah, akal uin jadi buntu ari kieu mah atuh, jadi pagedrug kieu?
arek cukup di imanan  wae buku best seller teh?
semua berpulang kepada anda sadayana.
cag!
hn*0ca





2010/8/22 oman abdurahman omana...@gmail.com

















 



  



  
  
  Informasi peradaban Atlantis kl 11.000 kaliwat mah ti Plato ku anjeun 
dina bukuna Timaeus and Critias. Kitu kateranganana. 



Kanggo ngetang Nabi Adam as sabaraha rebu taun ka tukang persisna mangsa 
jumenengna, peryogi data anu lengkep. Ngan, ceuk perkiraan. Naha tiasa pas kl 
11.000 ka tukang? Urang antosan buku Eaden in the East (Oppenheimer), sugan 
aya katerangan atawa bisa ditarik hiji kacindekan.




manar

2010/8/22 Mohammad zen zenhus...@yahoo.com


















 



  



  
  
  Memang Menarik
Cobian kang Nabi Adam kira2 taun kasabaraha?



Ari Adam as aya silsilahna jadi tiasa kira2 ari Atlantis timana nya nebak 
taunna?



From: oman abdurahman omana...@gmail.com
To: kisunda@yahoogroups.com



Sent: Sat, August 21, 2010 6:54:14 AM
Subject: Re: [kisunda] Re: Sejarah - Na Enya Sundaland
 Atlantis Nu Leungit?








 




  
  
  Sigana, mangsa Atlantis anu dicaritakeun ku Plato jauh samameh jaman Nabi 
Nuh as. Upama dilacak tina data anu aya, mangsa Nabi Nuh as jumeneng kl 6.000 
samemeh Masehi taun kaliwat. Ieu obrolan kuring sareng Sdr Rochadi Reza perkara 
eta:





#
rezha_rochadi: tp Ibrahim ini hidupnya kurang lebih 2000 SM
rezha_rochadi: klw Atlantis kan katanya 13rb taun yg lalu yaa
o_arahman: Atlantis arround 11.000 SM bubarnya
rezha_rochadi: jauhh skali
rezha_rochadi: Nabi Nuh aja datuk 10 generasi diatas Nabi Ibrahim




o_arahman: ya...jadi, kesimpulannya? Nabi Nuh itu sebelum Atlantis?
rezha_rochadi: klw Atlantis aja 11000 SM
rezha_rochadi: yaa ini jauh sebelum Nabi Nuh pak :D
rezha_rochadi: 10 generasi diatas Nabi Ibrahim..paling 3000-4000 SM




rezha_rochadi: masih jauh ke 11rb SM
o_arahman: ic
o_arahman: menarik ya kalo ada data lain
rezha_rochadi: iya
rezha_rochadi: klw menurut data sejarah Ibn Katsir
rezha_rochadi: kuil Solomon yaa di palestina yg skarang direbutin itu




rezha_rochadi: Qishash Al Anbiya Ibn Katsir adalah rujukan sjarah nabi2 
terlengkap yg kudapat skarang
rezha_rochadi: dia ambil dr quran hadust sama pendapat ahlul kitab
rezha_rochadi: geneologi bangsa2 sama galur keturunan Nabi2 

Re: [kisunda] KANG NANO S, TILAR DUNYA

2010-10-04 Terurut Topik mh
mun urang sunda lulus tina ieu ujian, insya allah urang sunda bakal jadi
umat nu tahan banting.
teu ukur ngagayot ka para karuhunna, tapi bisa leuwih mandiri keur
nyanghareupan hirupna.
jigana ieu maksud nu maha kawasa, ku cara ngulem para karuhun ngadep
mantenna,
ngarah urang sunda leuwih berdikari.

2010/9/30 Deni Indra Kelana lee_kel...@yahoo.com



 Innalillahi wa inna ilaihi roojiuun..
 Kaicalan anu teu kaetang ageungna kangge urang, hese milarian gentosna,
 saha nya kinten2?
 Ka Kang Irpan, boa isuk mah urang..??
 Hatur nuhun,

 Deni


  --
 *From:* irpan rispandi mr.rispa...@gmail.com
 *To:* kisunda@yahoogroups.com
 *Sent:* Thursday, September 30, 2010 12:19:25

 *Subject:* Re: [kisunda] KANG NANO S, TILAR DUNYA



 Euh aing mah,
 bareto bah Us  us, terus Kang Ibing, ayeuna Pa Nano, isuk saha ?

 barudak ngorana, wanoja calana pendek, jajaka calana morosot. mana sundana?
 boa leungit 

 --
 R. Irpan Rispadi Raksagalaksibimasakti Nupalingningrat, teureuh Planet Krypton



 On 09/30/2010 05:36 AM, mh wrote:



 innalillahi wa-ina ilaihi rojiun
 mugia almarhum ditampi sagala amal ibadahna

   2010/9/29 Roza R. Mintaredja roza.kalasu...@gmail.com



 KANG NANO S TILAR DUNYAWENGI IEU TBH 24

   2010/9/22 mh khs...@gmail.com



 beunang nyalin tina blogna kang denny yanuar

 ===
  Karinding, Alat Musik Karuhun Nan Unik
  by Denny Yanuar http://www.facebook.com/profile.php?id=1256932396 on
 Tuesday, September 21, 2010 at 11:09pm

 BILA dilihat dari segi popularitasnya, mungkin hanya sedikit dari kita
 yang mengenal keberadaan alat musik karinding. Padahal, alat musik ini
 diprediksi sebagai salah satu jenis instrumen tertua yang merupakan warisan
 dari peradaban kuno.

 Tempaan perjalanan sejarah yang sangat panjang tersebut temyata tidak
 menjadikan eksistensinya makin dikenal masyarakat Terlebih, alat musik
 karinding sempat dianggap musik komunis, karena kerap dimainkan anggota
 Lekra, lembaga kebudayaan yang diprediksi bentukan Partai Komunis Indonesia
 (PKT). Akibatnya, pada masa Orde Baru popularitas alat musik ini makin
 tenggelam dan dilarang dimainkan.

 Terlepas dari masalah politik itu, mungkin generasi sebelum kita juga
 tidak berani mengeksplorasi alat musik karinding, kata Man Jasad (32),
 salah seorang seniman Sunda yang mencoba mengangkat kembali popularitas alat
 musik tersebut, saat ditemui di Common Room, Kamis (24/6).Bentuk dari alat
 musik ini cukup sederhana. Ukuran standar karinding hanya sepanjang sekitar
 10 sentimeter dengan lebar 2 sentimeter. Semula alatmusik ini dibuat dari
 pelepah kawung. Namun, karena sulitnya menemukan pelepah kawung, saat ini
 para seniman memodifikasi pembuatan alat musik karinding menggunakan bahan
 baku dari batang bambu.

 Menurut Man, untuk memainkan alat musik ini cukup mudah. Karinding
 dimainkan dengan cara ditempelkan di mulut, lalu ditabuh (dipukul) salah
 satu ujungnya dengan menggunakan telunjuk. Getaran antara karinding dan
 mulut tersebutlah yang dapat menghasilkan irama yang unik dan menarik.Alat
 musik karinding dapatdipadukan dengan berbagai jenis alat musik lain,
 seperti lem-pung, suling, toleat, bahkan koto (alat musik Jepang). Tidak
 hanya itu, dari beberapa eksplorasi yang pernah dilakukan, terbukti pula
 bahwa karinding dapat dikolaborasikan dengan beberapa band modern, seperti
 dengan grup band Burger Kill, beberapa waktu yang lalu.

 Lebih lanjut Man mengatakan, banyak alat musik yang hampir serupa dengan
 karinding di daerah lain, seperti genggong di Bali, rinding di Jawa Tengah
 bahkan dari luar negeri seperti alat musik jeusharp dari Tibet. Akan
 tetapi, belum adasejarah tertulis dari naskah kuno yang saya temukan. Hanya
 berupa cerita lisan dari beberapa orang tua, ucapnya.

 Perlu pengembangan

 Untuk dapat memopulerkan kembali alat musik karinding di tengah derasnya
 arus globalisasi bukanlah suatu perkara yang mudah. Pasalnya, hingga saat
 ini apresiasi masyarakat terhadap perkembangan seni dan budaya masih sangat
 minim, terlebih pada seni tradisional.

 Untuk menyiasatinya, sejak 2008, Man Jasad bersama beberapa rekan seniman
 lainnya mencoba mengembangkan alat musik karinding ini sesuai dengan kondisi
 zaman. Buat pengembangannya, yang terpenting adalah pengemasan komposisi
 musik agar bisa diterima oleh anak muda zaman sekarang. Jadi, intinya
 dikemas dengan gaya kekinian, dari mulai penyajian sampai performanya,
 tuturnya.Pengembangan musik karin- ding tersebut temyata cukup membuahkan
 hasil.

 Hingga saat ini, telah banyak terbentuk grup karinding di berbagai
 tempat. Di Cicalengka misalnya, terdapat grup Markipat Karinding yang
 memainkan alat musik tersebut dengan menggunakan gaya vokal khas aliran
 death metal. Selain itu, dalam beberapa pergelaran seni juga kerap ditemukan
 pemaduan karinding dalam pembacaan puisi.Tidak hanya terbatas sampai disitu.
 Bila kita perhatikan, di beberapa pertunjukan musik metal maupun underground
 di Kota Bandung, saat ini 

[kisunda] KANG H. NANO TILAR DUNYA

2010-10-04 Terurut Topik Ahmad Salman
mugi ditampi iman sinareng islamna mangga urang tawasulkeun kum




Bls: [kisunda] Re: [Urang Sunda] Gawat! Densus 88 Habisi Jamaah Sedang Shalat, Dua Tewas

2010-10-04 Terurut Topik adam radiman
semoga alloh membalas perbuatan tak beradab ini...
 Dan Alloh lebih dekat dibanding urat leher


wassalam,

adam radiman
e-mail : a_radi...@yahoo.co.id
my web : radiman.wordpress.com 





Dari: Agus Wirabudiman fb...@yahoo.com
Kepada: Majalah Sabili sab...@yahoogroups.com; muhammadiyah society 
muhammadiyah_soci...@yahoogroups.com; pesantren daarut tauhid 
daarut-tauh...@yahoogroups.com; alumni darularqam 
alumni_da_ga...@yahoogroups.com; kajian_lepaske...@yahoogroups.com; kaulamuda 
NU kmnu2...@yahoogroups.com; keluarga-is...@yahoogroups.com; forum lingkar 
forum_lingkarp...@yahoogroups.com; persaatun pelajar 
ppii...@yahoogroups.com; urangsu...@yahoogroups.com; insan cita 
insancita_ce...@yahoogroups.com; Civil Society csofo...@cbn.net.id; Forum 
Sosial Milist forumsosialindone...@yahoogroups.com
Cc: cepi alhakim alhak...@gmail.com; kisunda@yahoogroups.com
Terkirim: Sel, 28 September, 2010 11:51:05
Judul: [kisunda] Re: [Urang Sunda] Gawat! Densus 88 Habisi Jamaah Sedang 
Shalat, 
Dua Tewas

  

Wa'alaikumsalam Wr Wb
Setuju kang Cepi

Stop menghakimi dan melanggar HAM atas nama pemberantasan Teroris

tambihan kang...

Stop Pengeboman, Perampokan, Kekerasan atas nama Agama/Islam

Wassalam Wr Wb

--- On Tue, 9/28/10, Cepi Al Hakim alhak...@yahoo.com wrote:


From: Cepi Al Hakim alhak...@yahoo.com
Subject: [Urang Sunda] Gawat! Densus 88 Habisi Jamaah Sedang Shalat, Dua Tewas
To: Majalah Sabili sab...@yahoogroups.com, muhammadiyah society 
muhammadiyah_soci...@yahoogroups.com, pesantren daarut tauhid 
daarut-tauh...@yahoogroups.com, alumni darularqam 
alumni_da_ga...@yahoogroups.com, kajian_lepaske...@yahoogroups.com, 
kaulamuda 
NU kmnu2...@yahoogroups.com, keluarga-is...@yahoogroups.com, forum 
lingkar 
forum_lingkarp...@yahoogroups.com, persaatun pelajar 
ppii...@yahoogroups.com, urang sunda urangsu...@yahoogroups.com, insan 
cita insancita_ce...@yahoogroups.com, Civil Society 
csofo...@cbn.net.id, 
Forum Sosial Milist forumsosialindone...@yahoogroups.com
Cc: cepi alhakim alhak...@gmail.com
Date: Tuesday, September 28, 2010, 10:35 AM





Ass. Wr.  Wb.Kita memang mengutuk keji kegiatan terorisme, apapun 
bentuknya...tapi selama ini Islam selalu yang jadi sasaran. Stop menghakimi 
dan 
melanggar HAM atas nama pemberantasan Teroris, janga samapai membuat provokasi 
dan ummat Islam marah dan menyebabkan hal-hal yang lebih mengarah pada dendam 
dan menimbulkan masalah baru.

Apakah tidak ada cara yang lebih persuasif dalam menangani tersangka Teroris, 
selain memberondong dan menangkap orang yang salah.

Wassalam,
 Al Hakimc




Gawat! Densus 88 Habisi Jamaah Sedang Shalat, Dua TewasJPNN - Padang Today



Ilustrasi

Tindakan yang dilakukan Densus 88 terhadap Khairul Ghozali bersama 4 orang 
jemaahnya saat shalat maghrib di Jalan Besar Medan-Tanjung Balai Asahan, 
dinilai 
sebagai tindakan yang biadab tidak berperikemanusiaan.

Pernyataan tersebut ditegaskan Adil Akhyar Al Medani, didampingi putri kandung 
ustadz Ghozali, Rabbaniyah (17) kepada Sumut Pos (grup Padang-Today.Com) Jumat 
(24/9) di Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Medan Jalan Hindu Medan.

Biadab. Saat orang shalat dihabisi, seolah-olah negera ini bukan Negara 
hukum. 
Dalam penyerangan biadab itu, dua orang jemaah itu tewas di tempat akibat 
ditembaki Densus 88, sedangkan seorang lagi dapat melarikan diri. Sementara 
itu 
abang saya, ustadz Ghozali itu terus dianiaya diinjak-injak densus, namun 
abang 
saya itu tetap terus shalatnya, tegas pemilik Pondok Pesantren Dkwah Daarul 
Syifaa.

Atas penyerangan yang tidak berprikemanusiaan itu, sambung Akhyar, diharapkan 
agar presiden segera meninjau dan membubarkan Densus 88 karena telah melanggar 
dan bertindak diluar hukum.

Saya minta agar presiden SBY agar memperhatikan konfrensi pers ini.Jangan 
presiden hanya mendengarkan laporan sepihak dari Kapolri BHD.Kami juga meminta 
pada komisi III DPR-RI, untuk segera mngusut tuntsa kasus ini, dan segera 
meninjau kembali densus 88, karena sudah tidak berprikemanusiaan, tegas 
Akhyar.

Akhyar sendiri sudah mengetahui keberadaan abang kandungnya tersebut, ustadz 
Ghozali yang saat ini info yang dia terima berada di Mebes Polri.Sementara itu 
langkah hukum yang akan ditempuh keluarga besar Ghozali yakni sudah 
melamporkan 
kasus ini ke Amnesty Internasional.

Saat ini kami sudah memberikan keterangan pada Amnesty Internasional, laporan 
tersebut sudah diterjemahkan kedalam bahasa Inggris, nah untuk keponakan saya 
yang masih berumur beberapa bulan yang ditahan Polres Tanjung Balai, bersama 
ibunya Kartini Panggabean, kami juga sudah melaporkan ke Komisi Perli Anak 
Indonesia, beber pria berjubah putih ini.

Akhyar juga menceritakan selamatnya Kartini Panggabean istri dari ustadz 
Ghozali, karena Cici (Kartini Panggabean red) berada di ruangan lain. Namun 
usai penyerangan tersebut tidak berapa lama datang Polres Tanjung Balai, ke 
kediaman abang saya seolah-olah tidak mengetahui penyerangan tersebut.Saat 
itulah Kartini 

[kisunda] Catatan Perjalanan : Curug Dago yang Tersembunyi

2010-10-04 Terurut Topik nurul wachdiyyah

Curug Dago yang Tersembunyi
Oleh Wihikan Mawi Wijna 

Dari informasi yang kuperoleh di internet, katanya di daerah Dago, Bandung, ada 
sebuah curug (air terjun .red) yang dikenal dengan nama Curug Dago. Berhubung 
rumahku di Bandung ada di daerah Dago, kupikir bolehlah aku berkunjung kesana. 
Toh, misiku di tahun 2010 ini berubah, dari yang dulu nyari candi, sekarang 
ganti nyari curug.

Dengan sepeda lipat B2W yang kuusung dari Jogja, aku mulai perjalanan dengan 
mendaki Jl. Ir. H. Juanda menuju arah utara. Buatku ini serasa mendaki Jl. 
Kaliurang km 11 ke atas, karena jalannya nanjak agak landai walau beberapa kali 
diselingi tanjakan yang lumayan curam.

Sekitar 1,5 km aku sampai di Terminal Dago. Dari rumahku lumayan deket sih. 
Tapi kalau dari flyover perempatan Jl. Ir. H. Juanda yang ada di bawah, mungkin 
ada sekitar 6 km. Butuh perjuangan buat ngusung sepeda ke Curug Dago ini.

Dari sana aku lihat sebuah
 poster yang bertuliskan Curug Dago. Jadilah aku mengikuti arah poster itu ke 
arah kiri (barat .red) dari Terminal Dago, melibas turunan jahanam dan ketemu 
lagi dengan poster Curug Dago yang lain.

Nah, poster itu nunjukin jalan setapak ke arah sebuah hutan. Aku sempat ragu 
dan tanya ke warga, tapi mereka bilang memang itu jalan ke Curug Dago. Ya 
sudah, jadilah aku nyepeda nyusuri jalan setapak yang pas buat dua kendaraan 
roda dua itu.

Sampai di hutan itu (yang ternyata masih di dalam kawasan Taman Hutan Raya 
Juanda), suara berisik air terjun kedengeran. Tapi aku masih harus menuruni 
anak tangga untuk sampai di
 dasar air terjun. Anak tangganya itu dari batu, dan sialnya licin serta 
berlumut. Alhasil aku harus hati-hati melangkah, sebab aku turun sambil bawa 
sepeda lipatku. Hehehehe.

Sekitar 100 meter, nyampe deh di dasar Curug Dago. Airnya deras, walau 
tingginya cuma 10 meter tapi butiran airnya bisa melayang dan hinggap di 
kameraku. Bikin aku dan kameraku basah kuyup dengan semburan air terjun.

Di sekitar curug sendiri ada dua bangunan warna merah. Ternyata di dalam 
bangunan itu ada prasasti. Menurut para ahli sejarah, kedua prasasti tersebut 
konon merupakan peninggalan Raja Rama V (Raja Chulalonkorn) dan Raja Rama VII
 (Pradjathipok Pharaminthara) yang pernah berkunjung ke Curug Dago sekitar 
tahun 1818. Baca Curug Dago selengkapnya disini(www.mahanagari.com).


Baca cerita dan tulisan lainnya tentang Bandung dan Mahanagari berikut ini:
Pagi-pagi (dan
 sore-sore) Enaknya Makan Kue Balok 
Bersantai Sejenak di Masjid Raya Cipaganti 
7 Cara Menikmati Sore di Bandung 
5 Dessert yang 'Highly Recommended' di Bandung 
Aksara Sunda Ka - Ga -
 Nga
Kebanyakan Jajan Makanan di Bandung 
Menikmati Braga dari Perancis 





Mahanagari - Bandung Pisan
http://www.mahanagari.com
http://mahanagari.multiply.com

Showroom:
@ Cihampelas Walk - Bandung