Re: [kisunda] Re: [Urang Sunda] Re: Gunung Padang Peninggalan Majapahit?

2013-09-26 Terurut Topik Gunawan Yusuf
aya oge sejarawan nu teu ngaku yen R Wijaya lain urang sunda, ieu aya
tulisan ilmiah yen R Wijaya ti Sunda :
http://okthaphiajourney.wordpress.com/2010/08/19/ternyata-gajah-mada-memang-sehebat-namanya-resensi-buku-dyah-pitaloka/

Beberapa waktu yang lalu aku pernah mempertanyakan kehebatan Gajah Mada
terkait dengan masalah perang Bubat yang terjadi sekitar tahun 1537 M, yang
menjadi titik hitam perjalanan hidupnya. Bagaimana mungkin seorang Gajah
Mada menggunakan taktik licik hanya untuk menaklukan sebuah kerajaan kecil
di seberang kerajaannya. Namun akhirnya aku menemukan jawabannya. Ternyata
Gajah Mada Memang Sehebat Namanya!!

Bukan karena ketidakmampuannya dalam strategi perang hingga kerajaan kecil
itu, yaitu kerajaan Sunda (atau ada yang menyebutnya sebagai kerajaan
Pajajaran) namun karena suatu alasan yang cukup logis. Novel Hermawan Aksan
yang berjudul ”Dyah Pitaloka (Korban Ambisi Politik Gajah Mada)” memberikan
jawaban tersebut.

Novel Dyah Pitaloka (Korban Politik Gajah Mada) merupakan sebuah novel
sejarah yang bercerita tentang sosok Dyah Pitaloka yang digambarkan sebagai
wanita cerdas yang begitu terusik oleh masalah gender. Wanita yang
kecantikannya dilukiskan ibarat Ken Dedes dan wanita yang kecerdasannya di
ibaratkan seperti TribuanaTunggadewi. Dalam novel ini diceritakan bagaimana
kehidupan Dyah Pitaloka dan bagaimana dia dan kerajaannya, kerajaan Sunda,
menjadi batu sandungan bagi ambisi Gajah Mada yang ingin menyatukan
Nusantara dipawah panji kekuasaan Majapahit.

Gajah Mada mampu menaklukkan daerah-daerah di Nusantara bahkan sampai ke
Asia Tenggara. Gajah Mada berhasil menaklukkan berbagai wilayah di
Nusantara dan diluar Nusantara yang dibagi menjadi delapan wilayah besar.

Wilayah Pertama adalah Jawa, Madura dan Galiyao.

Wilayah kedua meliputi seluruh Andalas, yakni Lampung, Palembang, Jambi,
Karitang, Muara Tebo, Darmasyara, Kandis, Kahwas, Minangkabau, Siak, Rekan,
Kampar, Pane, Kampe, Haru, Mandailing, Tamiang, Perlak Barat, Lawas,
Samudra Pasai, Lamuri, Bantam, dan Barus.

Wilayah ketiga yaitu seluruh pulau Tanjungnegara, meliputi Kapuas,
Katingin, Sampit, Kutalingga, Kota Waringin, Sambas, Lawai, Kedangdangan,
Landak, Samedang, Tirem, Sedu, Brunei, Kalka Saludung, Solot, Pasir,
Barito, Sebuku, Tabalong, Tanjung Kutai, Malanau, dan Tanjungpuri.

Wilayah keempat, seluruh semenanjung Malaka meliputi Pahang, Hujung Medini,
Lengkasuka, Saimwang, Kelantan, Trengganu, Nagor, Pakamuar, Dungun,
Tumasik, Sang Hyang Hujung, Kelang, Kedah, Jere, Kanjap dan Niran.

Wilayah kelima yaitu seluruh sunda Kecil meliputi Bali, Bedudu, Lwagajah,
Gurun, Taliwang, Sapi, Sang Hyang Api, Bima, Seram, Hutan, Kedali, Lombok
Mirah, Sasak, Sumba dan Timor.

Wilayah keenam yaitu seluruh Sulawesi meliputi Bantanyan, Luwu,
Udamakaraja, Makasar, Buton, Banggai, Kunir, Salaya dan Solor.

Wilayah ketujuh yaitu seluruh Maluku meliputi Muara, Wandan, Ambon dan
Ternate.

Dan wilayah kedelapan yaitu seluruh irian bagian barat meliputi Onin di
utara dan Seran di selatan.

Selain itu Majapahit juga disegani negara tetangganya seperti Syanka,
Darmanegara, Martaban, Kalingga, Singanegari, Campa, Camboja dan Annam.
Namun ada sebuah kerajaan yang menjadi kerikil yang tak mampu
ditaklukkannya, yaitu kerajaan kecil yang terletak dipulau yang sama dengan
kerajaan Majapahit. Kerajaan itu bernama kerajaan Sunda (Pajajaran), tempat
Dyah Pitaloka berasal.

Alasan kenapa Gajah Mada tak mampu menaklukan Kerajaan Sunda bukan karena
ketidakmampuan strategi perangnya melainkan karena permintaan penguasa
Majapahit sendiri yaitu Maharani Tribuanatunggadewi yang berkali-kali
meminta agar Gajah Mada tidak mengganggu kerajaan Sunda. Ini dikarenakan
terdapat hubungan kekerabatan antara Majapahit dan Sunda. Pendiri
Majapahit, Raden Wijaya, memiliki darah Sunda. Inilah alasan mengapa Gajah
Mada tak mampu menaklukkan kerajaan sunda.

Gajah Mada pun memikirkan cara selain perang untuk menaklukkan kerajaan
kecil itu maka Gajah Mada membuat taktik yaitu pernikahan politik bagi dua
kerajaan. Hayam Wuruk, Raja Majapahit, yang diceritakan sebagai raja besar
namun tak memiliki permaisuri karena sifat pemilihnya yang tinggi,
dijodohkan Gajah Mada dengan Dyah Pitaloka.

Gajah Mada berhasil membuat Hayam Wuruk jatuh cinta pada kecantikan Dyah
Pitaloka. Walau banyak putri-putri cantik dari berbagai kerajaan bahkan
berbagai negeri yang telah dipilihkan oleh penasehat2nya namun akhirnya
Hayam Wuruk jatuh cinta pada putri seberang kerajaannya.

Atas permintaan Hayam Wuruk, raja Lingga Buana mengantarkan putrinya ke
Majapahit dan sesampainya di Majapahit Hayam Wuruk akan menjemput sendiri
rombongan raja sunda itu. Namun, Gajah Mada yang menganggap Kerajaan Sunda
sebagai batu ganjalan atas Sumpah Palapanya memaksakan ambisinya. Dia
menjemput sendiri rombongan Kerajaan Sunda dan meminta Raja Lingga Buana
untuk menyerahkan Putrinya, Dyah Pitaloka, sebagai upeti sebagai tanda
takluk kepada kerajaan Majapahit. Tentu saja hal itu tanpa sepengetahuan
Raja 

[kisunda] Re: [Urang Sunda] Re: Gunung Padang Peninggalan Majapahit?

2013-09-25 Terurut Topik oman abdurahman
Sapondok pangaweruh si kuring, tina catatan sajarah anu aya, wilayah Tatar
Sunda henteu kungsi jadi jajahanna atawa jadi bagean kakawasaan Majapahit.
Jadi, nyebutkeun Gn Padang salaku titinggalana karajaan Majapahit eta
bohong anu kacida badagna, bohong bin wadul meleg-meleg, komo bari jeung
teu ngagunakeun data anu ngarojong mah.

Khusus ngeunaan hasil riset Gn Padang anu pangkhirna, mangga kontak wae
kang Danny Hilman Natawidjaja supaya henteu pacorok jeung opini sakumaha
dina media. Alamat email kang Danny di-cc-keun oge di dieu. Nuhun.

manar


2013/9/26 mang kabayan dkaba...@gmail.com

 Hasil dari carbon dating peneliti UI mah infonya dari Kang Rachmat Yani
 Dosen UI yang pastinya Valid dan Sahih kalo ngak salah dikirim ke
 Laboratorium di Amrik, lapisan pertama 4500 tahun yang lalu dan lapisan
 kedua 25000 tahun yang lalu hehehe.

 Jadi fairly match dengan hipotesis Mamang bahwa Gunung Padang sudah ada
 sejak Gunung Sunda Purba Bandung masih ada :).

 Itu Part dari Cluster Kabuyutan Tatar Sunda hehehe.

 Kalau ini diteliti lebih lanjut geger dunia persilatan hehehe. Selama ini
 hampir semuanya berfikir bahwa peradaban datangnya dari Barat padahal
 kebalik Peradaban justru datangnya dari Sundaland hehehe.

 --Original Message--
 From: kenau...@yahoo.com
 Sender: Alumni IPB
 To: Alumni IPB
 ReplyTo: Alumni IPB
 Subject: [alumni-ipb] RE: Gunung Padang Peninggalan Majapahit?
 Sent: Sep 26, 2013 07:44

   Maklum lah Mang, orang PK ngak perlu diambil hati kalau
 salah-salah...he..he.he..

 Tidak tepat bila  dia bilang, Tidak ada tradisi piramida di Indonesia.
 Lah konsep Punden Berundak itu dari mana?
 Lah borobudur itu bukannya ngambil bentuk piramida?

 Bisa dilihat bedanya sama candi lain yang dipengaruhi unsur hindu.
 Candinya panjang tinggi, kayak pake pilar.

 Kayaknya beliau ini memang tidak tahu difinisi kata piramida.

 Majapahit memang hingga tahun 1500 an, tapi puncak2 kejayaannya tahun 1300
 an. Sepertinya beliau ini assumsi saja, oh ini mungkin majapahit, gitu lho.
 Lah wong, untuk tahunya pun masih kira2. Apakah ada Radiometrik datingnya?



 ---In alumni-...@yahoogroups.com, alumni-...@yahoogroups.com wrote:
 Hadeuuh ini ngak salah nih komentar, Kepala Pusat Arkeologi Nasional
 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Bambang Sulistyanto menegaskan bahwa
 situs Gunung Padang merupakan peninggalan Kerajaan Majapahit pada abad
 ke-15 Masehi.. Aya-aya wae emangnya Abad ke-15 itu Majapahit masih ada?
 Bukannya udah hampir bubar jalan tuh Majapahit hehehe. Yang masih tegak
 berdiri Abad ke-15 mah ya Kerajaan Sunda Pakuan Pajajaran hehehe.
 Hadeuh plis deh h Pak Bambang kudu belajar sejarah dulu dong
 sebelum berkomentar hehehe. Tidak ada bukti sejarah Majapahit sudah
 menginvasi Pajajaran hehehe. Justru dulu dua kerajaan itu mau bersatu
 melalui perkawinan biar makin kuat karena tekanan politis dari luar makin
 besar eeeh malah ngak jadi ya gitu akhirnya Majapahit tenggelam dan
 berikutnya Pajajaran juga Gudbye hehehe... Berakhirlah masa Hinduismeu di
 Paparan Sunda/ Nusantara. Curiganya Mamang justru Gajah Mada ini konspirasi
 global yg justru ingin merusak Tatanan Nusantara dulu karena tiba-2
 menjadi agresif dan invasif :). Menurut Mamang Gunung Padang itu rangkaian
 dari Amanat Buyut, Buyut dititipkeun ka Puun Nusa 33, Sungai 65 dan Pusat
 25 Nagara. Jadi Gunung Padang itu dulunya Pusat Pertapaan/ Karesian/
 Perguruan mengumandakan Ketauhidan Ala Sunda Memuja Sanghyang Keresa/ Tuhan
 Yang Maha Esa kalau menurut versi
 nuhns,
 mang asep kabayan
 www.cipaku.org

 

 ngala dollar 
 http://profitclickers.info/buburuh-ngeklik.php?urang=sundaYahoo! Groups
 Links






Re: [kisunda] Re: [Urang Sunda] Re: Gunung Padang Peninggalan Majapahit?

2013-09-25 Terurut Topik oman abdurahman
Aya urang Wetan anu jujur, kasebut inohong (tokoh) sok sanajan masih ngora
keneh, aranna Damar Shashangka, lahir taun 1980 di Malang, Jatim (nepi ka
danget ieu dumuk di Malang). Anjeunna penulis novel sejarah, geus aya kana
7 bukuna, diantarana: Sabda Palon (Seri 1-3), Wali Sanga, Dharma Gandul, 
Gatholoco. Ieu novel-novel teh sok sanaja fiksi tapi ngagunakeun data
sajarah, diantarana, kasabit-sabit kaayaan karajaan2 di Jawa beulah kulon
(Tatar Sunda) dina sababaraha.

Anu dimaksud jujur di dieu, nyaeta dina sababaraha kar (peta/map) kuno anu
dipintonkeun dina buku-bukuna, ieu pangarang henteu ngarobah eta kar/peta.
Upamana wae, dina salah sahiji kar, ditampilkeun wilayah Nusantara anu jadi
kakawasaan Majapahit zaman Hayam Wuruk. Dina eta peta, wilayah Tatar Sunda
dibere warna bodas, kateranganana: henteu dikawasa ku Majapahit. Sedengkeun
wilayah sejenna dibere warna kulawu (abu2) kalawan katerangan: wilayah
kakawasaan Majapahit.

Cag.
manar


2013/9/26 dudi s.suradiredja dudi...@yahoo.com

 **


 Wah aya aya wae mas bambang mah, siga anu teu hatam maca sajarah. Lamun
 urang arkenas mah bagean siambu Diana tah (mung tos kaluar ti grup ku
 alesan geregeteun He,he,)

 Sent from Yahoo! Mail for iPhone

  --
 * From: * ps...@yahoo.com ps...@yahoo.com;
 * To: * kisunda@yahoogroups.com;
 * Subject: * Re: [kisunda] Re: [Urang Sunda] Re: Gunung Padang
 Peninggalan Majapahit?
 * Sent: * Thu, Sep 26, 2013 4:46:00 AM



 Tah kitu Bah Oman...panuju kudu enggal direspon. Bisi siga kapungkur...
 Fosil karuhun Sunda Land di aranan Jawa Man...kumaha kaidah mere aran
 ilmiahna Kitu tah kalakuan dulur urang teh sok aya wae boga hate kadua
 leutik...
 Powered by Telkomsel BlackBerry®
 --
 *From: * oman abdurahman omana...@gmail.com
 *Sender: * kisunda@yahoogroups.com
 *Date: *Thu, 26 Sep 2013 11:35:08 +0700
 *To: *urang sundaurangsu...@yahoogroups.com
 *ReplyTo: * kisunda@yahoogroups.com
 *Cc: *Danny Hilmandanny.hil...@gmail.com; kisunda@yahoogroups.com
 kisunda@yahoogroups.com
 *Subject: *[kisunda] Re: [Urang Sunda] Re: Gunung Padang Peninggalan
 Majapahit?



 Sapondok pangaweruh si kuring, tina catatan sajarah anu aya, wilayah Tatar
 Sunda henteu kungsi jadi jajahanna atawa jadi bagean kakawasaan Majapahit.
 Jadi, nyebutkeun Gn Padang salaku titinggalana karajaan Majapahit eta
 bohong anu kacida badagna, bohong bin wadul meleg-meleg, komo bari jeung
 teu ngagunakeun data anu ngarojong mah.

 Khusus ngeunaan hasil riset Gn Padang anu pangkhirna, mangga kontak wae
 kang Danny Hilman Natawidjaja supaya henteu pacorok jeung opini sakumaha
 dina media. Alamat email kang Danny di-cc-keun oge di dieu. Nuhun.

 manar


 2013/9/26 mang kabayan dkaba...@gmail.com

 Hasil dari carbon dating peneliti UI mah infonya dari Kang Rachmat Yani
 Dosen UI yang pastinya Valid dan Sahih kalo ngak salah dikirim ke
 Laboratorium di Amrik, lapisan pertama 4500 tahun yang lalu dan lapisan
 kedua 25000 tahun yang lalu hehehe.

 Jadi fairly match dengan hipotesis Mamang bahwa Gunung Padang sudah ada
 sejak Gunung Sunda Purba Bandung masih ada :).

 Itu Part dari Cluster Kabuyutan Tatar Sunda hehehe.

 Kalau ini diteliti lebih lanjut geger dunia persilatan hehehe. Selama ini
 hampir semuanya berfikir bahwa peradaban datangnya dari Barat padahal
 kebalik Peradaban justru datangnya dari Sundaland hehehe.

 --Original Message--
 From: kenau...@yahoo.com
 Sender: Alumni IPB
 To: Alumni IPB
 ReplyTo: Alumni IPB
 Subject: [alumni-ipb] RE: Gunung Padang Peninggalan Majapahit?
 Sent: Sep 26, 2013 07:44

   Maklum lah Mang, orang PK ngak perlu diambil hati kalau
 salah-salah...he..he.he..

 Tidak tepat bila  dia bilang, Tidak ada tradisi piramida di Indonesia.
 Lah konsep Punden Berundak itu dari mana?
 Lah borobudur itu bukannya ngambil bentuk piramida?

 Bisa dilihat bedanya sama candi lain yang dipengaruhi unsur hindu.
 Candinya panjang tinggi, kayak pake pilar.

 Kayaknya beliau ini memang tidak tahu difinisi kata piramida.

 Majapahit memang hingga tahun 1500 an, tapi puncak2 kejayaannya tahun
 1300 an. Sepertinya beliau ini assumsi saja, oh ini mungkin majapahit, gitu
 lho. Lah wong, untuk tahunya pun masih kira2. Apakah ada Radiometrik
 datingnya?



 ---In alumni-...@yahoogroups.com, alumni-...@yahoogroups.com wrote:
 Hadeuuh ini ngak salah nih komentar, Kepala Pusat Arkeologi Nasional
 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Bambang Sulistyanto menegaskan bahwa
 situs Gunung Padang merupakan peninggalan Kerajaan Majapahit pada abad
 ke-15 Masehi.. Aya-aya wae emangnya Abad ke-15 itu Majapahit masih ada?
 Bukannya udah hampir bubar jalan tuh Majapahit hehehe. Yang masih tegak
 berdiri Abad ke-15 mah ya Kerajaan Sunda Pakuan Pajajaran hehehe.
 Hadeuh plis deh h Pak Bambang kudu belajar sejarah dulu dong
 sebelum berkomentar hehehe. Tidak ada bukti sejarah Majapahit sudah
 menginvasi Pajajaran hehehe. Justru dulu dua kerajaan itu mau bersatu
 melalui perkawinan biar makin