Re: [kisunda] Re: [Urang Sunda] Re: Gunung Padang Peninggalan Majapahit?
aya oge sejarawan nu teu ngaku yen R Wijaya lain urang sunda, ieu aya tulisan ilmiah yen R Wijaya ti Sunda : http://okthaphiajourney.wordpress.com/2010/08/19/ternyata-gajah-mada-memang-sehebat-namanya-resensi-buku-dyah-pitaloka/ Beberapa waktu yang lalu aku pernah mempertanyakan kehebatan Gajah Mada terkait dengan masalah perang Bubat yang terjadi sekitar tahun 1537 M, yang menjadi titik hitam perjalanan hidupnya. Bagaimana mungkin seorang Gajah Mada menggunakan taktik licik hanya untuk menaklukan sebuah kerajaan kecil di seberang kerajaannya. Namun akhirnya aku menemukan jawabannya. Ternyata Gajah Mada Memang Sehebat Namanya!! Bukan karena ketidakmampuannya dalam strategi perang hingga kerajaan kecil itu, yaitu kerajaan Sunda (atau ada yang menyebutnya sebagai kerajaan Pajajaran) namun karena suatu alasan yang cukup logis. Novel Hermawan Aksan yang berjudul ”Dyah Pitaloka (Korban Ambisi Politik Gajah Mada)” memberikan jawaban tersebut. Novel Dyah Pitaloka (Korban Politik Gajah Mada) merupakan sebuah novel sejarah yang bercerita tentang sosok Dyah Pitaloka yang digambarkan sebagai wanita cerdas yang begitu terusik oleh masalah gender. Wanita yang kecantikannya dilukiskan ibarat Ken Dedes dan wanita yang kecerdasannya di ibaratkan seperti TribuanaTunggadewi. Dalam novel ini diceritakan bagaimana kehidupan Dyah Pitaloka dan bagaimana dia dan kerajaannya, kerajaan Sunda, menjadi batu sandungan bagi ambisi Gajah Mada yang ingin menyatukan Nusantara dipawah panji kekuasaan Majapahit. Gajah Mada mampu menaklukkan daerah-daerah di Nusantara bahkan sampai ke Asia Tenggara. Gajah Mada berhasil menaklukkan berbagai wilayah di Nusantara dan diluar Nusantara yang dibagi menjadi delapan wilayah besar. Wilayah Pertama adalah Jawa, Madura dan Galiyao. Wilayah kedua meliputi seluruh Andalas, yakni Lampung, Palembang, Jambi, Karitang, Muara Tebo, Darmasyara, Kandis, Kahwas, Minangkabau, Siak, Rekan, Kampar, Pane, Kampe, Haru, Mandailing, Tamiang, Perlak Barat, Lawas, Samudra Pasai, Lamuri, Bantam, dan Barus. Wilayah ketiga yaitu seluruh pulau Tanjungnegara, meliputi Kapuas, Katingin, Sampit, Kutalingga, Kota Waringin, Sambas, Lawai, Kedangdangan, Landak, Samedang, Tirem, Sedu, Brunei, Kalka Saludung, Solot, Pasir, Barito, Sebuku, Tabalong, Tanjung Kutai, Malanau, dan Tanjungpuri. Wilayah keempat, seluruh semenanjung Malaka meliputi Pahang, Hujung Medini, Lengkasuka, Saimwang, Kelantan, Trengganu, Nagor, Pakamuar, Dungun, Tumasik, Sang Hyang Hujung, Kelang, Kedah, Jere, Kanjap dan Niran. Wilayah kelima yaitu seluruh sunda Kecil meliputi Bali, Bedudu, Lwagajah, Gurun, Taliwang, Sapi, Sang Hyang Api, Bima, Seram, Hutan, Kedali, Lombok Mirah, Sasak, Sumba dan Timor. Wilayah keenam yaitu seluruh Sulawesi meliputi Bantanyan, Luwu, Udamakaraja, Makasar, Buton, Banggai, Kunir, Salaya dan Solor. Wilayah ketujuh yaitu seluruh Maluku meliputi Muara, Wandan, Ambon dan Ternate. Dan wilayah kedelapan yaitu seluruh irian bagian barat meliputi Onin di utara dan Seran di selatan. Selain itu Majapahit juga disegani negara tetangganya seperti Syanka, Darmanegara, Martaban, Kalingga, Singanegari, Campa, Camboja dan Annam. Namun ada sebuah kerajaan yang menjadi kerikil yang tak mampu ditaklukkannya, yaitu kerajaan kecil yang terletak dipulau yang sama dengan kerajaan Majapahit. Kerajaan itu bernama kerajaan Sunda (Pajajaran), tempat Dyah Pitaloka berasal. Alasan kenapa Gajah Mada tak mampu menaklukan Kerajaan Sunda bukan karena ketidakmampuan strategi perangnya melainkan karena permintaan penguasa Majapahit sendiri yaitu Maharani Tribuanatunggadewi yang berkali-kali meminta agar Gajah Mada tidak mengganggu kerajaan Sunda. Ini dikarenakan terdapat hubungan kekerabatan antara Majapahit dan Sunda. Pendiri Majapahit, Raden Wijaya, memiliki darah Sunda. Inilah alasan mengapa Gajah Mada tak mampu menaklukkan kerajaan sunda. Gajah Mada pun memikirkan cara selain perang untuk menaklukkan kerajaan kecil itu maka Gajah Mada membuat taktik yaitu pernikahan politik bagi dua kerajaan. Hayam Wuruk, Raja Majapahit, yang diceritakan sebagai raja besar namun tak memiliki permaisuri karena sifat pemilihnya yang tinggi, dijodohkan Gajah Mada dengan Dyah Pitaloka. Gajah Mada berhasil membuat Hayam Wuruk jatuh cinta pada kecantikan Dyah Pitaloka. Walau banyak putri-putri cantik dari berbagai kerajaan bahkan berbagai negeri yang telah dipilihkan oleh penasehat2nya namun akhirnya Hayam Wuruk jatuh cinta pada putri seberang kerajaannya. Atas permintaan Hayam Wuruk, raja Lingga Buana mengantarkan putrinya ke Majapahit dan sesampainya di Majapahit Hayam Wuruk akan menjemput sendiri rombongan raja sunda itu. Namun, Gajah Mada yang menganggap Kerajaan Sunda sebagai batu ganjalan atas Sumpah Palapanya memaksakan ambisinya. Dia menjemput sendiri rombongan Kerajaan Sunda dan meminta Raja Lingga Buana untuk menyerahkan Putrinya, Dyah Pitaloka, sebagai upeti sebagai tanda takluk kepada kerajaan Majapahit. Tentu saja hal itu tanpa sepengetahuan Raja
[kisunda] Re: [Urang Sunda] Re: Gunung Padang Peninggalan Majapahit?
Sapondok pangaweruh si kuring, tina catatan sajarah anu aya, wilayah Tatar Sunda henteu kungsi jadi jajahanna atawa jadi bagean kakawasaan Majapahit. Jadi, nyebutkeun Gn Padang salaku titinggalana karajaan Majapahit eta bohong anu kacida badagna, bohong bin wadul meleg-meleg, komo bari jeung teu ngagunakeun data anu ngarojong mah. Khusus ngeunaan hasil riset Gn Padang anu pangkhirna, mangga kontak wae kang Danny Hilman Natawidjaja supaya henteu pacorok jeung opini sakumaha dina media. Alamat email kang Danny di-cc-keun oge di dieu. Nuhun. manar 2013/9/26 mang kabayan dkaba...@gmail.com Hasil dari carbon dating peneliti UI mah infonya dari Kang Rachmat Yani Dosen UI yang pastinya Valid dan Sahih kalo ngak salah dikirim ke Laboratorium di Amrik, lapisan pertama 4500 tahun yang lalu dan lapisan kedua 25000 tahun yang lalu hehehe. Jadi fairly match dengan hipotesis Mamang bahwa Gunung Padang sudah ada sejak Gunung Sunda Purba Bandung masih ada :). Itu Part dari Cluster Kabuyutan Tatar Sunda hehehe. Kalau ini diteliti lebih lanjut geger dunia persilatan hehehe. Selama ini hampir semuanya berfikir bahwa peradaban datangnya dari Barat padahal kebalik Peradaban justru datangnya dari Sundaland hehehe. --Original Message-- From: kenau...@yahoo.com Sender: Alumni IPB To: Alumni IPB ReplyTo: Alumni IPB Subject: [alumni-ipb] RE: Gunung Padang Peninggalan Majapahit? Sent: Sep 26, 2013 07:44 Maklum lah Mang, orang PK ngak perlu diambil hati kalau salah-salah...he..he.he.. Tidak tepat bila dia bilang, Tidak ada tradisi piramida di Indonesia. Lah konsep Punden Berundak itu dari mana? Lah borobudur itu bukannya ngambil bentuk piramida? Bisa dilihat bedanya sama candi lain yang dipengaruhi unsur hindu. Candinya panjang tinggi, kayak pake pilar. Kayaknya beliau ini memang tidak tahu difinisi kata piramida. Majapahit memang hingga tahun 1500 an, tapi puncak2 kejayaannya tahun 1300 an. Sepertinya beliau ini assumsi saja, oh ini mungkin majapahit, gitu lho. Lah wong, untuk tahunya pun masih kira2. Apakah ada Radiometrik datingnya? ---In alumni-...@yahoogroups.com, alumni-...@yahoogroups.com wrote: Hadeuuh ini ngak salah nih komentar, Kepala Pusat Arkeologi Nasional Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Bambang Sulistyanto menegaskan bahwa situs Gunung Padang merupakan peninggalan Kerajaan Majapahit pada abad ke-15 Masehi.. Aya-aya wae emangnya Abad ke-15 itu Majapahit masih ada? Bukannya udah hampir bubar jalan tuh Majapahit hehehe. Yang masih tegak berdiri Abad ke-15 mah ya Kerajaan Sunda Pakuan Pajajaran hehehe. Hadeuh plis deh h Pak Bambang kudu belajar sejarah dulu dong sebelum berkomentar hehehe. Tidak ada bukti sejarah Majapahit sudah menginvasi Pajajaran hehehe. Justru dulu dua kerajaan itu mau bersatu melalui perkawinan biar makin kuat karena tekanan politis dari luar makin besar eeeh malah ngak jadi ya gitu akhirnya Majapahit tenggelam dan berikutnya Pajajaran juga Gudbye hehehe... Berakhirlah masa Hinduismeu di Paparan Sunda/ Nusantara. Curiganya Mamang justru Gajah Mada ini konspirasi global yg justru ingin merusak Tatanan Nusantara dulu karena tiba-2 menjadi agresif dan invasif :). Menurut Mamang Gunung Padang itu rangkaian dari Amanat Buyut, Buyut dititipkeun ka Puun Nusa 33, Sungai 65 dan Pusat 25 Nagara. Jadi Gunung Padang itu dulunya Pusat Pertapaan/ Karesian/ Perguruan mengumandakan Ketauhidan Ala Sunda Memuja Sanghyang Keresa/ Tuhan Yang Maha Esa kalau menurut versi nuhns, mang asep kabayan www.cipaku.org ngala dollar http://profitclickers.info/buburuh-ngeklik.php?urang=sundaYahoo! Groups Links
Re: [kisunda] Re: [Urang Sunda] Re: Gunung Padang Peninggalan Majapahit?
Aya urang Wetan anu jujur, kasebut inohong (tokoh) sok sanajan masih ngora keneh, aranna Damar Shashangka, lahir taun 1980 di Malang, Jatim (nepi ka danget ieu dumuk di Malang). Anjeunna penulis novel sejarah, geus aya kana 7 bukuna, diantarana: Sabda Palon (Seri 1-3), Wali Sanga, Dharma Gandul, Gatholoco. Ieu novel-novel teh sok sanaja fiksi tapi ngagunakeun data sajarah, diantarana, kasabit-sabit kaayaan karajaan2 di Jawa beulah kulon (Tatar Sunda) dina sababaraha. Anu dimaksud jujur di dieu, nyaeta dina sababaraha kar (peta/map) kuno anu dipintonkeun dina buku-bukuna, ieu pangarang henteu ngarobah eta kar/peta. Upamana wae, dina salah sahiji kar, ditampilkeun wilayah Nusantara anu jadi kakawasaan Majapahit zaman Hayam Wuruk. Dina eta peta, wilayah Tatar Sunda dibere warna bodas, kateranganana: henteu dikawasa ku Majapahit. Sedengkeun wilayah sejenna dibere warna kulawu (abu2) kalawan katerangan: wilayah kakawasaan Majapahit. Cag. manar 2013/9/26 dudi s.suradiredja dudi...@yahoo.com ** Wah aya aya wae mas bambang mah, siga anu teu hatam maca sajarah. Lamun urang arkenas mah bagean siambu Diana tah (mung tos kaluar ti grup ku alesan geregeteun He,he,) Sent from Yahoo! Mail for iPhone -- * From: * ps...@yahoo.com ps...@yahoo.com; * To: * kisunda@yahoogroups.com; * Subject: * Re: [kisunda] Re: [Urang Sunda] Re: Gunung Padang Peninggalan Majapahit? * Sent: * Thu, Sep 26, 2013 4:46:00 AM Tah kitu Bah Oman...panuju kudu enggal direspon. Bisi siga kapungkur... Fosil karuhun Sunda Land di aranan Jawa Man...kumaha kaidah mere aran ilmiahna Kitu tah kalakuan dulur urang teh sok aya wae boga hate kadua leutik... Powered by Telkomsel BlackBerry® -- *From: * oman abdurahman omana...@gmail.com *Sender: * kisunda@yahoogroups.com *Date: *Thu, 26 Sep 2013 11:35:08 +0700 *To: *urang sundaurangsu...@yahoogroups.com *ReplyTo: * kisunda@yahoogroups.com *Cc: *Danny Hilmandanny.hil...@gmail.com; kisunda@yahoogroups.com kisunda@yahoogroups.com *Subject: *[kisunda] Re: [Urang Sunda] Re: Gunung Padang Peninggalan Majapahit? Sapondok pangaweruh si kuring, tina catatan sajarah anu aya, wilayah Tatar Sunda henteu kungsi jadi jajahanna atawa jadi bagean kakawasaan Majapahit. Jadi, nyebutkeun Gn Padang salaku titinggalana karajaan Majapahit eta bohong anu kacida badagna, bohong bin wadul meleg-meleg, komo bari jeung teu ngagunakeun data anu ngarojong mah. Khusus ngeunaan hasil riset Gn Padang anu pangkhirna, mangga kontak wae kang Danny Hilman Natawidjaja supaya henteu pacorok jeung opini sakumaha dina media. Alamat email kang Danny di-cc-keun oge di dieu. Nuhun. manar 2013/9/26 mang kabayan dkaba...@gmail.com Hasil dari carbon dating peneliti UI mah infonya dari Kang Rachmat Yani Dosen UI yang pastinya Valid dan Sahih kalo ngak salah dikirim ke Laboratorium di Amrik, lapisan pertama 4500 tahun yang lalu dan lapisan kedua 25000 tahun yang lalu hehehe. Jadi fairly match dengan hipotesis Mamang bahwa Gunung Padang sudah ada sejak Gunung Sunda Purba Bandung masih ada :). Itu Part dari Cluster Kabuyutan Tatar Sunda hehehe. Kalau ini diteliti lebih lanjut geger dunia persilatan hehehe. Selama ini hampir semuanya berfikir bahwa peradaban datangnya dari Barat padahal kebalik Peradaban justru datangnya dari Sundaland hehehe. --Original Message-- From: kenau...@yahoo.com Sender: Alumni IPB To: Alumni IPB ReplyTo: Alumni IPB Subject: [alumni-ipb] RE: Gunung Padang Peninggalan Majapahit? Sent: Sep 26, 2013 07:44 Maklum lah Mang, orang PK ngak perlu diambil hati kalau salah-salah...he..he.he.. Tidak tepat bila dia bilang, Tidak ada tradisi piramida di Indonesia. Lah konsep Punden Berundak itu dari mana? Lah borobudur itu bukannya ngambil bentuk piramida? Bisa dilihat bedanya sama candi lain yang dipengaruhi unsur hindu. Candinya panjang tinggi, kayak pake pilar. Kayaknya beliau ini memang tidak tahu difinisi kata piramida. Majapahit memang hingga tahun 1500 an, tapi puncak2 kejayaannya tahun 1300 an. Sepertinya beliau ini assumsi saja, oh ini mungkin majapahit, gitu lho. Lah wong, untuk tahunya pun masih kira2. Apakah ada Radiometrik datingnya? ---In alumni-...@yahoogroups.com, alumni-...@yahoogroups.com wrote: Hadeuuh ini ngak salah nih komentar, Kepala Pusat Arkeologi Nasional Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Bambang Sulistyanto menegaskan bahwa situs Gunung Padang merupakan peninggalan Kerajaan Majapahit pada abad ke-15 Masehi.. Aya-aya wae emangnya Abad ke-15 itu Majapahit masih ada? Bukannya udah hampir bubar jalan tuh Majapahit hehehe. Yang masih tegak berdiri Abad ke-15 mah ya Kerajaan Sunda Pakuan Pajajaran hehehe. Hadeuh plis deh h Pak Bambang kudu belajar sejarah dulu dong sebelum berkomentar hehehe. Tidak ada bukti sejarah Majapahit sudah menginvasi Pajajaran hehehe. Justru dulu dua kerajaan itu mau bersatu melalui perkawinan biar makin