Re: [Kuli Tinta] TURUT BERDUKA CITA DAN BELASUNGKAWA
Dear Netters, sebaiknya diskusi tentang agama dihentikan, tidak perlu diteruskan, alasannya adalah: 1. Keyakinan keTuhanan setiap orang harus kita hargai 2. Yang berkeyakinan samapun dapat berbeda, karena perbedaan tingkat penghayatannya dan pengetahuannya 3. Manfaat diskusi mungkin ada yang baik, tetapi sangat mungkin sekali malahan hasilnya : menyebarkan sakit hati. memecahbelah sesama ummat atau hal negatif lainnya; yang akhirnya bertentangan dengan ajaran Tuhan Insya Allah, saran saya ini dapat anda terima. J.Sujanto - Original Message - From: che [EMAIL PROTECTED] To: Installasi Design [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] Cc: [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] Sent: 14 October 1999 19:03 PM Subject: Re: [Kuli Tinta] TURUT BERDUKA CITA DAN BELASUNGKAWA Wah diskusi agama kok diterus-teruskan disini. Kesanku dari membaca engkel-engkelan perkara agama dibeberapa milis adalah bahwa pendidikan agama yang telah dan sedang berlangsung di Indonesia selama ini cuma menciptakan robot-robot yang tidak manusiawi dan seringkali mengingkari nuraninya sendiri. Pendidikan agama ternyata tidak mendidik pemeluknya untuk menjunjung tinggi kemanusiaan tetapi malah menjerumuskan agama itu sendiri ke dalam jurang kenistaan. Allah sudah disamakan dengan agama dan harus dibela mati-matian. Dan mirip politik dagang sapi, kalau Allah kubela aku dapat imbalannya. --- Installasi Design [EMAIL PROTECTED] wrote: Bagaimana kalau begini : "Haram hukumnya menyampaikan "Salam" kepada orang-orang Non muslim " Soalnya yang saya tahu, menyampaikan salam dan menjawab salam dari orang kafir adalah Haram. Salam adalah mendo'akan semoga mendapat berkah dan sejahtera. Tidak setuju ?,... argumentasinya.? -- From: Mustafa H Baabad [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [Kuli Tinta] TURUT BERDUKA CITA DAN BELASUNGKAWA Date: 11 Oktober 1999 6:50 Memang Mustafa suka ngengkel. Bahkan berdoa untuk yang beragama lain yang sudah matipun nggak apa-apa. Syurga dan neraka milik Allah, siapa yang masuk kemana itu haknya Allah, saya nggak ikut campur. Do'a mendoa antar agama ini hanya pelampiasan perasaan simpati yang insya Allah bisa memperkuat ikatan manusia yang hidup. Doa ini yang di tunjukkan untuk keperluan manusia yang hidup agar saling mengerti dan saling bersimpati, bukan bermusuhan. Nggak ada maksiatnya disitu (tentunya selama permintaan itu kepada Allah). Sekali lagi doa-mendoa model ini untuk membangun persahabatan bagi yang hidup. Dan saya akan lakukan bila memang kesempatannya ada, saya tidak melihat mudharatnya disini. Wassalam. -Original Message- From: Anti_SQ [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] Date: Friday, October 08, 1999 3:50 PM Subject: Re: [Kuli Tinta] TURUT BERDUKA CITA DAN BELASUNGKAWA Wah, mBah, anda tampaknya kurang menyimak. Saya tidak pernah mengatakan bahwa umat Islam dilarang mendoakan non-muslim yang masih hidup. Yang saya sampaikan adalah umat Islam dilarang mendoakan non-muslim yang sudah meninggal. Terdapat perbedaan mendasar antara orang yang masih hidup dengan yang sudah meninggal. Selama seseorang masih hidup, maka pintu taubat senantiasa terbuka, dan karena itu umat Islam diperbolehkan (bahkan dianjurkan) mendoakan non-muslim agar mendapat hidayah. Tapi begitu seseorang sudah meninggal, maka pintu taubat telah tertutup, dan mereka tidak mungkin lagi menerima hidayah. Anti_SQ -- From: mBah Soeloyo To: Ichwan; anti_sq; aswat; kuli; Mustafa H Baabad Cc: Ahmad Dimpu; Abdullah Hasan; Novianti Aktivanto; Arief Rakhmatsyah; bRidWaN; Cosmas Damianus Tufan; Daniel H.T.; Dedi Elfira; [EMAIL PROTECTED]; che; Franca A.S. Wenas; GIGIH NUSANTARA; Chandra Adenan; Izrin Agus; iwans; Martin Manurung; Mudjiman (KPC); Natalia Murad; Prijo Sambodo; Abdur Rahim; Samy; [EMAIL PROTECTED]; Andriecht; [EMAIL PROTECTED]; Phantom Stranger; Syafiq Basri; White Crow; Yap C. Young; Hihihiiik Yek Subject: Re: [Kuli Tinta] TURUT BERDUKA CITA DAN BELASUNGKAWA Date: Friday, October 08, 1999 3:27PM waah... berat juga nih kalau diskusinya telah mencapai tataran
Re: [Kuli Tinta] TURUT BERDUKA CITA DAN BELASUNGKAWA
Martin Manurung Wrote: -- Jangan lupa, "kepercayaan" itu adalah yang tertua dan ASLI dariIndonesia lho. Islam, Kristen, Hindu dan Budha itu kan "import" dari luar Indonesia. Saya hampir-hampir nggak yakin kalau yang nulis ini kuliahnya di UI (asdos lagi). Argumen-argumen yang diberikan tidak substansial, sangat lemah dan kekanak-kanakan. Segala sesuatu yang berhubungan dengan Megawati selalu dianggapnya bagus dan kemudian dibuatnya alasan-alasan yang "doesn't make sense". Anti_SQ __ Untuk bergabung atau keluar dari Milis, silakan LAKUKAN SENDIRI dengan mengirim e-mail kosong ke alamat; Bergabung: [EMAIL PROTECTED] Keluar: [EMAIL PROTECTED] Sambut MASA DEPAN BARU Indonesia!
Re: [Kuli Tinta] TURUT BERDUKA CITA DAN BELASUNGKAWA
From: Installasi Design [EMAIL PROTECTED] Gini, kalo "larangan" di dalam Al Qur'an, berarti hukumnya "Haram" dilakukan, hukumannya,.?. Ya dosa.. -- misalnya mendoakan itu timbul dari hati yang tulus, apa itu juga dosa? apa itu berarti ketulusan adalah dosa? __ Untuk bergabung atau keluar dari Milis, silakan LAKUKAN SENDIRI dengan mengirim e-mail kosong ke alamat; Bergabung: [EMAIL PROTECTED] Keluar: [EMAIL PROTECTED] Sambut MASA DEPAN BARU Indonesia!
Re: [Kuli Tinta] TURUT BERDUKA CITA DAN BELASUNGKAWA
Bagaimana kalau begini : "Haram hukumnya menyampaikan "Salam" kepada orang-orang Non muslim " Soalnya yang saya tahu, menyampaikan salam dan menjawab salam dari orang kafir adalah Haram. Salam adalah mendo'akan semoga mendapat berkah dan sejahtera. Tidak setuju ?,... argumentasinya.? -- From: Mustafa H Baabad [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [Kuli Tinta] TURUT BERDUKA CITA DAN BELASUNGKAWA Date: 11 Oktober 1999 6:50 Memang Mustafa suka ngengkel. Bahkan berdoa untuk yang beragama lain yang sudah matipun nggak apa-apa. Syurga dan neraka milik Allah, siapa yang masuk kemana itu haknya Allah, saya nggak ikut campur. Do'a mendoa antar agama ini hanya pelampiasan perasaan simpati yang insya Allah bisa memperkuat ikatan manusia yang hidup. Doa ini yang di tunjukkan untuk keperluan manusia yang hidup agar saling mengerti dan saling bersimpati, bukan bermusuhan. Nggak ada maksiatnya disitu (tentunya selama permintaan itu kepada Allah). Sekali lagi doa-mendoa model ini untuk membangun persahabatan bagi yang hidup. Dan saya akan lakukan bila memang kesempatannya ada, saya tidak melihat mudharatnya disini. Wassalam. -Original Message- From: Anti_SQ [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] Date: Friday, October 08, 1999 3:50 PM Subject: Re: [Kuli Tinta] TURUT BERDUKA CITA DAN BELASUNGKAWA Wah, mBah, anda tampaknya kurang menyimak. Saya tidak pernah mengatakan bahwa umat Islam dilarang mendoakan non-muslim yang masih hidup. Yang saya sampaikan adalah umat Islam dilarang mendoakan non-muslim yang sudah meninggal. Terdapat perbedaan mendasar antara orang yang masih hidup dengan yang sudah meninggal. Selama seseorang masih hidup, maka pintu taubat senantiasa terbuka, dan karena itu umat Islam diperbolehkan (bahkan dianjurkan) mendoakan non-muslim agar mendapat hidayah. Tapi begitu seseorang sudah meninggal, maka pintu taubat telah tertutup, dan mereka tidak mungkin lagi menerima hidayah. Anti_SQ -- From: mBah Soeloyo To: Ichwan; anti_sq; aswat; kuli; Mustafa H Baabad Cc: Ahmad Dimpu; Abdullah Hasan; Novianti Aktivanto; Arief Rakhmatsyah; bRidWaN; Cosmas Damianus Tufan; Daniel H.T.; Dedi Elfira; [EMAIL PROTECTED]; che; Franca A.S. Wenas; GIGIH NUSANTARA; Chandra Adenan; Izrin Agus; iwans; Martin Manurung; Mudjiman (KPC); Natalia Murad; Prijo Sambodo; Abdur Rahim; Samy; [EMAIL PROTECTED]; Andriecht; [EMAIL PROTECTED]; Phantom Stranger; Syafiq Basri; White Crow; Yap C. Young; Hihihiiik Yek Subject: Re: [Kuli Tinta] TURUT BERDUKA CITA DAN BELASUNGKAWA Date: Friday, October 08, 1999 3:27PM waah... berat juga nih kalau diskusinya telah mencapai tataran langit. tapi saya punya satu buku tafsir, hanya tulisan dari ulama ahmadiyah, yang di tafsirannya adalah sbb: QS28:56: Surely thou canst not guide whom thou lovest, but ALLAAH guides whom He pleases; and He knows best those who walk aright***. ***: It is related that when Abu Thalib was on his deathbed, the Holy Prophet asked him to believe in Divine Unity. Abu Jahl being by him at the time, dissuaded him from doing so. saying that he should not desert the religion of his fathers. Abu Thalib died and unbeliever, and the world "thou canst not guide thou lovest# were comfort to the prophet. But the word are true in e general sense as well. The Prophet wished that all people should accept the truth and better their lives. But all this was to be brought about gradually. tentang pengertiannya saya kurang "dong", berhubung tidak menguasai bahasa arab, kecuali sekedar bisa baca, yang kedua juga tidak mampu memahami bahasa sastra inggris yang demikian klasik itu. hanya saja yang terambil oleh saya, di ayat itu tidak ada keterangan bahwa NABI mendoakan pamanda tercinta (thou lovest kan?), melainkan meminta sang paman untuk menerima syahadat (laa ilaha ilallaahu... itu lho) menjelang meninggal. dengan kata lain, apakah selama beliau hidup bersama sang paman itu tidak pernah nabi mendo'akan pamanda? musatahil kan paling tidak mendoakan agar pamannya dilimpahi rezki lah bodonannya... kan nabi sebagian masa hidupnya ada di tangan abu thalib... kalau benar orang islam dilarang mendoakan orang non muslim dan itu berlaku benar-benar.. ya kasihan khalifah ali to ya? namun jangan lupa ayat ditutup oleh kalimah allaah, bahwa hanya allaahlah yang berwenang memberikan petunjuk, dan allaah pula yang maha tahu kepada siapa-siapa yang lurus jalannya (karena menerima petunjuk). inipun juga sebenarnya (kalau saya berpendapat) penafsir tidak boleh memvonis bawa abu thalib itu tidak beriman. lho kan tidak ada keputusan dari allaah, yang menyatakan bahwa abu thalib itu tidak beriman. betul kan? maaf kalau salah, dan mohon dikoreksi.. sekalian ngaji nih.. juga kalau kenyataannya waktu itu hadir pula abu jahl berarti faktor abu jahl ini sangat kuat ba
Re: [Kuli Tinta] TURUT BERDUKA CITA DAN BELASUNGKAWA
Wah diskusi agama kok diterus-teruskan disini. Kesanku dari membaca engkel-engkelan perkara agama dibeberapa milis adalah bahwa pendidikan agama yang telah dan sedang berlangsung di Indonesia selama ini cuma menciptakan robot-robot yang tidak manusiawi dan seringkali mengingkari nuraninya sendiri. Pendidikan agama ternyata tidak mendidik pemeluknya untuk menjunjung tinggi kemanusiaan tetapi malah menjerumuskan agama itu sendiri ke dalam jurang kenistaan. Allah sudah disamakan dengan agama dan harus dibela mati-matian. Dan mirip politik dagang sapi, kalau Allah kubela aku dapat imbalannya. --- Installasi Design [EMAIL PROTECTED] wrote: Bagaimana kalau begini : "Haram hukumnya menyampaikan "Salam" kepada orang-orang Non muslim " Soalnya yang saya tahu, menyampaikan salam dan menjawab salam dari orang kafir adalah Haram. Salam adalah mendo'akan semoga mendapat berkah dan sejahtera. Tidak setuju ?,... argumentasinya.? -- From: Mustafa H Baabad [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [Kuli Tinta] TURUT BERDUKA CITA DAN BELASUNGKAWA Date: 11 Oktober 1999 6:50 Memang Mustafa suka ngengkel. Bahkan berdoa untuk yang beragama lain yang sudah matipun nggak apa-apa. Syurga dan neraka milik Allah, siapa yang masuk kemana itu haknya Allah, saya nggak ikut campur. Do'a mendoa antar agama ini hanya pelampiasan perasaan simpati yang insya Allah bisa memperkuat ikatan manusia yang hidup. Doa ini yang di tunjukkan untuk keperluan manusia yang hidup agar saling mengerti dan saling bersimpati, bukan bermusuhan. Nggak ada maksiatnya disitu (tentunya selama permintaan itu kepada Allah). Sekali lagi doa-mendoa model ini untuk membangun persahabatan bagi yang hidup. Dan saya akan lakukan bila memang kesempatannya ada, saya tidak melihat mudharatnya disini. Wassalam. -Original Message- From: Anti_SQ [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] Date: Friday, October 08, 1999 3:50 PM Subject: Re: [Kuli Tinta] TURUT BERDUKA CITA DAN BELASUNGKAWA Wah, mBah, anda tampaknya kurang menyimak. Saya tidak pernah mengatakan bahwa umat Islam dilarang mendoakan non-muslim yang masih hidup. Yang saya sampaikan adalah umat Islam dilarang mendoakan non-muslim yang sudah meninggal. Terdapat perbedaan mendasar antara orang yang masih hidup dengan yang sudah meninggal. Selama seseorang masih hidup, maka pintu taubat senantiasa terbuka, dan karena itu umat Islam diperbolehkan (bahkan dianjurkan) mendoakan non-muslim agar mendapat hidayah. Tapi begitu seseorang sudah meninggal, maka pintu taubat telah tertutup, dan mereka tidak mungkin lagi menerima hidayah. Anti_SQ -- From: mBah Soeloyo To: Ichwan; anti_sq; aswat; kuli; Mustafa H Baabad Cc: Ahmad Dimpu; Abdullah Hasan; Novianti Aktivanto; Arief Rakhmatsyah; bRidWaN; Cosmas Damianus Tufan; Daniel H.T.; Dedi Elfira; [EMAIL PROTECTED]; che; Franca A.S. Wenas; GIGIH NUSANTARA; Chandra Adenan; Izrin Agus; iwans; Martin Manurung; Mudjiman (KPC); Natalia Murad; Prijo Sambodo; Abdur Rahim; Samy; [EMAIL PROTECTED]; Andriecht; [EMAIL PROTECTED]; Phantom Stranger; Syafiq Basri; White Crow; Yap C. Young; Hihihiiik Yek Subject: Re: [Kuli Tinta] TURUT BERDUKA CITA DAN BELASUNGKAWA Date: Friday, October 08, 1999 3:27PM waah... berat juga nih kalau diskusinya telah mencapai tataran langit. tapi saya punya satu buku tafsir, hanya tulisan dari ulama ahmadiyah, yang di tafsirannya adalah sbb: QS28:56: Surely thou canst not guide whom thou lovest, but ALLAAH guides whom He pleases; and He knows best those who walk aright***. ***: It is related that when Abu Thalib was on his deathbed, the Holy Prophet asked him to believe in Divine Unity. Abu Jahl being by him at the time, dissuaded him from doing so. saying that he should not desert the religion of his fathers. Abu Thalib died and unbeliever, and the world "thou canst not guide thou lovest# were comfort to the prophet. But the word are true in e general sense as well. The Prophet wished that all people should accept the truth and better their lives. But all this was to be brought about gradually. tentang pengertiannya saya kurang "dong", berhubung tidak menguasai bahasa arab, kecuali sekedar bisa baca, yang kedua juga tidak mampu memahami bahasa sastra inggris yang demikian klasik itu. hanya saja yang terambil oleh saya, di ayat itu tidak ada keterangan bahwa NABI mendoakan pamanda tercinta (thou lovest kan?), melainkan meminta sang paman untuk menerima syahadat (laa ilaha ilallaahu... itu lho) menjelang meninggal. dengan kata lain, apakah selama beliau hidup bersama sang paman itu tidak pernah nabi mendo'akan pamanda? musatahil kan paling tidak mendoakan agar pamannya dilimpahi rezki la
Re: [Kuli Tinta] TURUT BERDUKA CITA DAN BELASUNGKAWA: mumpung belum kelamaan
From: Anti_SQ [EMAIL PROTECTED] Saya sengaja mengambil ayat 56 Surat Al Qashash untuk menjawab kasus YB Mangunwijaya yang dikemukakan oleh Bung Aswat dengan maksud menyampaikan perbandingan bahwa jangankan cuma seorang Mangunwijaya yang bukan "koneksi" siapa-siapa, Abu Thalib yang koneksi Rasulullah saja tidak dapat didoakan karena dia mati kafir. Tapi rupanya mbah Soeloyo kurang puas dengan contoh perbandingan seperti itu, karena itu saya akan ambilkan ayat lain yang menunjukkan larangan secara langsung seperti yang mbah Soeloyo minta. "Dan janganlah kamu sekali-kali menyembahyangkan (jenazah) seorang yang mati di antara mereka dan janganlah kamu berdiri di kuburnya (mendoakan). Sesungguhnya mereka telah kafir kepada Allah dan rasul-Nya dan mereka mati dalam keadaan fasik".(QS At-Taubah ayat 84) Mudah-mudahan semuanya bisa puas dengan ayat yang sudah sangat tegas itu. -- delete--- Jadi, larangan seorang muslim untuk mendoakan non-muslim yang telah meninggal dunia sudah tegas dan nyata. Anti_SQ assalamu'alaikum, bung anti_sq dan netters sekalian yang berminat dengan bahasan ini, terimakasih atas balasan bung anti_sq, yang sangat berarti buat saya. seperti yang saya kemukakan di awal dengan "sekalian ngaji nih", ternyata berlanjut dan bener-bener saya jadi ngaji. tentu tanpa guru, wong sendirian je. saya tetap keberatan dengan pernyataan mendoakan orang non muslim yang telah meninggal itu merupakan larangan. pertama dalam ayat 56-al-qashas telah jelas, peristiwanya bukan nabi mendoakan pamannya, tetapi usaha nabi meminta pamannya untuk menerima ajaran islam. dan itu telah diputuskan oleh Allaah, bahwa beriman dan tidaknya seseorang masih bergantung kepada "keadaan" orang itu sendiri, juga atas kehendakNya. kemudian yang kedua, maaf, saya akan menyampaikan penilaian dan keluhan. penilaian dan keluhan itu ada hubungannya dengan keterpakuan pola pikir muslimin dalam merefer suatu ayah al-qur'an atau hadits yang benar-benar tertumpu pada lafal, tanpa menengok substansi dan essensinya.. biasanya dalam menghadapi suatu masalah yang bersinggungan dengan keagamaan, langsung di"pukul" dengan ayat atau hadits. tetapi sayang (dalam penilaian saya) hanya satu ayat saja atau bahkan kadang-kadang sepotong ayat. ini saya nilai benar-benar "memprihatinkan". bukankah ada kemungkinan suatu ayat itu hanya kesimpulan dari rangkaian ayat? atau paling tidak berkaitan dengan ayat-ayat lain atau surat-surat lain? sayangnya memang al-qur'an yang sampai di jaman hidup kita adalah sebuah kitab yang telah di-edit, disusun dan disesuaikan dari banyak catatan (kala itu) oleh ustman bin affan. sehingga kalau tidak mendalam pengkajiannya, hilanglah semangat graduasi penyampaian wahyu kepada nabi yang mampu mengubah sekelompok suku-suku bangsa arab, dasi suatu negeri kecil (madinah) yang tandus dan kering di padang pasir, berkembang sedemikian pesatnya meliputi sepertiga dunia kala itu. maaf saya menulis terus terang, bahwa kalangan muslim sekarang lebih banyak meninggalkan "SEMANGAT KEIMANAN" yang terkandung dalam surat-surat pendek di juz 30 yang kesemuanya turun di makkah. yang waktu itu mampu menyemangati sekelompok muslimin awal untuk berhijrah dengan keyakinan akan membangun kehidupan yang baru. sementara sekarang banyak pemikir muslim justru berputar-putar pada ayat-ayat panjang yang tak habis-habisnya dan malah cenderung memecah belah pemikiran. contoh gampangnya, orang berbicara tentang sistem perekonomian non-riba dan menolak sistem bank modern, karena mengandung riba. namun kenyataannya adakah yang mengetahui sistem non riba itu yang mampu berkembang dan diakui kehandalannya? lebih jauh lagi dalam dunia perdagangan, adakah ahli yang mempelajari metode dan bagaimana cara-cara nabi berdagang, kalau memang ummat muhammad mengakui kepiawaian nabi dalam berdagang? itu penilaian sekaligus keluhan saya sebagai seorang yang mengaku islam tetapi dengan pengetahuan keagamaan yang terbatas ini. hubungannya dengan at-taubah yang dikemukakan bung anti_sq, jelas sudah seperti yang saya keluhkan di atas. itu adalah kurang lengkapnya bung anti_sq merujuk surat at-taubah-nya. bukankah dalam pengertian yang lebih luas ayat 84 itu berkaitan sejak ayat 81bahkan berlanjut terus hingga ayat 110 dengan tema besar bahasan ORANG MUNAFIK, sama sekali bukan membahas kekafiran seseorang. pada penggal ayat 81 hingga 87, dimana ayat yang diajukan bung anti_sq berada, bahkan khusus membahas nasib orang-orang munafik dalam menghadapi perang-perang pembelaan agama, yaitu sekelompok orang yang merasa gembira karena tidak diajak perang, dan mereka berusaha agar tidak ikut berperang. dan pada suatu tafsir (al-bayaan kalau tak salah), nabi dilarang menyembahyangkan dan berdoa di kubur orang-orang begini khusus yang terbunuh dalam peperangan membela agama. sedang pada orang-orang yang mengaku beragama islam, siapapun, tetap menjadi kewajiban orang sekitarnya untuk menyembahyangkannya ketika meninggal secara alami, bukan
Re: [Kuli Tinta] TURUT BERDUKA CITA DAN BELASUNGKAWA
--- Yusuf [EMAIL PROTECTED] wrote: mbah Soeloyo, anda kalau diskusi itu jangan muter-muter nggak karuan (itu menunjukkan bahwa pikiran anda kacau). Sekarang saya kutipkan lagi bagian penting dari e-mail bung Anti_SQ Dalam ayat tersebut Allah telah menganggap kafir Abdullah bin Ubay walaupun sebenarnya dia belum menyatakan keluar dari Islam. Dengan kata lain, walaupun belum kafir secara formil, Abdullah bin Ubay telah kafir secara materil (substansial). Apakah kesimpulan yang bisa kita ambil ? Kalau untuk orang yang mati dalam keadaan kafir secara materil (substansial) saja kita dilarang mendoakan, apalagi untuk orang yang mati dalam keadaan kafir secara formil dan materil. Sekarang coba mbah Soeloyo jawab apakah anda setuju dengan logika berpikir di atas ? Jika ya berarti pikiran anda sehat. Selanjutnya, coba kita perhatikan mengapa Allah melarang untuk mendoakan Abdullah bin Ubay. Dalam ayat tersebut jelas disebutkan adalah karena dia telah kafir. Nah, akal sehat mana yang tidak akan sampai pada kesimpulan bahwa untuk orang yang mati kafir yang lain kita juga dilarang mendoakannya ? Sekarang coba mbah Soeloyo jawab apakah anda setuju dengan logika berpikir di atas ? Jika ya berarti pikiran anda sehat. Kalau anda menjawab tidak atas dua pertanyaan di atas, berarti ada dua kemungkinan 1. Nafsu dan gengsi anda telah menutupi akal dan pikiran anda, atau 2. Akal dan pikiran anda tidak sehat Yusuf Hidayat Nah, mbah Soeloyo, akalnya sehat atau tidak sehat ? Kalau tidak sehat akalnya pulang saja mbah, nyangkul, jangan sekolah di Jepang ha-ha.Wis mbah minggir-minggoooirrr __ Do You Yahoo!? Bid and sell for free at http://auctions.yahoo.com __ Untuk bergabung atau keluar dari Milis, silakan LAKUKAN SENDIRI dengan mengirim e-mail kosong ke alamat; Bergabung: [EMAIL PROTECTED] Keluar: [EMAIL PROTECTED] Sambut MASA DEPAN BARU Indonesia!
Re: [Kuli Tinta] TURUT BERDUKA CITA DAN BELASUNGKAWA
Yak ampuun, diskusinya kok emosi banget, mbah Soel sampeyan dosa busar lho sebab berani mempertanyakan ayat-ayat yang diturunkan oleh Allah. Udah deh orang edan yang pakai nurani minggir minggoooi. --- "Muh. Maulana" [EMAIL PROTECTED] wrote: Untuk bung Anti_SQ, sebaiknya anda tidak melayani lagi diskusi dengan mbah Soeloyo dan M.H. Baabad. Tugas anda untuk menyampaikan ayat Allah telah selesai; perkara masih ada orang yang bebal dan tidak mau menerima, itu urusan mereka, toh mereka sendiri yang akan menanggung dosanya. Diskusi dengan orang semacam mbah Soeloyo itu tidak akan pernah selesai, karena orang itu memang akan selalu berkelit walaupun ilmunya sedikit. Masa mau diskusi masalah hukum Islam tidak mau pakai kaidah ushul fiqih ! Muh. Maulana __ Do You Yahoo!? Bid and sell for free at http://auctions.yahoo.com __ Untuk bergabung atau keluar dari Milis, silakan LAKUKAN SENDIRI dengan mengirim e-mail kosong ke alamat; Bergabung: [EMAIL PROTECTED] Keluar: [EMAIL PROTECTED] Sambut MASA DEPAN BARU Indonesia!
Re: [Kuli Tinta] TURUT BERDUKA CITA DAN BELASUNGKAWA
mBah Soeloyo wrote itu penilaian sekaligus keluhan saya sebagai seorang yang mengaku islam tetapi dengan pengetahuan keagamaan yang terbatas ini. hubungannya dengan at-taubah yang dikemukakan bung anti_sq, jelas sudah seperti yang saya keluhkan di atas. itu adalah kurang lengkapnya bung anti_sq merujuk surat at-taubah-nya. bukankah dalam pengertian yang lebih luas ayat 84 itu berkaitan sejak ayat 81 bahkan berlanjut terus hingga ayat 110 dengan tema besar bahasan ORANG MUNAFIK, sama sekali bukan membahas kekafiran seseorang. Saya memang sudah menduga bahwa anda akan berkelit dengan alasan bahwa ayat tersebut berhubungan dengan orang munafik (Abdullah bin Ubay). Perlu anda diketahui bahwa untuk memahami Al-Qur'an kita tidak boleh terpaku semata-mata pada konteks ayat tersebut. Janganlah kita berkelit bahwa jika suatu ayat berhubungan dengan suatu kejadian maka ayat tersebut hanya berlaku untuk kejadian tersebut. Dalam penetapan hukum, Islam menganut kaidah-kaidah Ushul Fiqih. Kaidah-kaidah tersebut pada intinya berkaitan dengan logika (akal sehat). Karena itu, sebenarnya, walaupun seseorang tidak hapal atau tidak mengetahui kaidah-kaidah tersebut, sepanjang dia menggunakan logika yang baik (akal sehat), Insya Allah secara tanpa sadar dia akan mengikuti kaidah-kaidah tersebut Ada banyak kaidah ushul fiqih tersebut, dua diantaranya (yang relevan dengan pembahasan ini) adalah sbb: 1. Jika suatu ayat (hukum) berlaku untuk suatu kejadian yang lebih umum, maka ayat (hukum) tersebut berlaku juga untuk kejadian lain yang lebih khusus. 2. Jika suatu ayat (hukum) berlaku terhadap suatu kejadian karena suatu sebab, maka ayat (hukum) tersebut berlaku juga untuk kejadian lain yang mempunyai sebab yang sama. Sekarang mari kita perhatikan lagi ayat 84 Surat At-Taubah tersebut "Dan janganlah kamu sekali-kali menyembahyangkan (jenazah) seorang yang mati di antara mereka dan janganlah kamu berdiri di kuburnya (mendoakan). Sesungguhnya mereka telah kafir kepada Allah dan rasul-Nya dan mereka mati dalam keadaan fasik".(QS At-Taubah ayat 84) Sekarang mari kita gunakan logika (akal sehat) kita sambil menerapkan kedua kaidah di Ushul Fiqih di atas. Dalam ayat tersebut Allah telah menganggap kafir Abdullah bin Ubay walaupun sebenarnya dia belum menyatakan keluar dari Islam. Dengan kata lain, walaupun belum kafir secara formil, Abdullah bin Ubay telah kafir secara materil (substansial). Apakah kesimpulan yang bisa kita ambil ? Kalau untuk orang yang mati dalam keadaan kafir secara materil (substansial) saja kita dilarang mendoakan, apalagi untuk orang yang mati dalam keadaan kafir secara formil dan materil. Selanjutnya, coba kita perhatikan mengapa Allah melarang untuk mendoakan Abdullah bin Ubay. Dalam ayat tersebut jelas disebutkan adalah karena dia telah kafir. Nah, akal sehat mana yang tidak akan sampai pada kesimpulan bahwa untuk orang yang mati kafir yang lain kita juga dilarang mendoakannya ? Janganlah kita mencoba berlindung dibalik konteks suatu ayat hanya untuk menghindar dari hukum Allah. Anti_SQ __ Untuk bergabung atau keluar dari Milis, silakan LAKUKAN SENDIRI dengan mengirim e-mail kosong ke alamat; Bergabung: [EMAIL PROTECTED] Keluar: [EMAIL PROTECTED] Sambut MASA DEPAN BARU Indonesia!
Re: [Kuli Tinta] TURUT BERDUKA CITA DAN BELASUNGKAWA
Salam, Urun rembug sedikit ya... Perdebatan soal Abutalib ini sebetulnya 'lagu lama cerita biasa'. Cuma buat yang baru membacanya, saya kira ada baiknya bersikap lebih hati-hati dan bijaksana. Dasar yang dipakai banyak penafsir, menurut kritik sementara ulama, sama sekali tidak pas. Mereka yang menisbatkan ayat tsb diturunkan dalam kaitan dengan Abu Talib r.a. keliru. Pamanda Nabi saw Abu Talib meninggal di Mekah, pada tahun yang sama dengan wafatnya isteri Nabi, Khadijah radhiAllahu 'anha (r.a.). Itu sebabnya tahun itu digelari sebagai Tahun Dukacita ('Aamul Hazn). Sedangkan ayat tsb turun di Madinah, sekian tahun kemudian. Nah, mana mungkin sebab turunnya ayat (asbabun nuzul) berlaku surut ? Tidak klop, alias mengada-ada. Juga secara logika hal tsb doesn't make sense. Coba kita analisa: " Apa untungnya buat Abu Talib menjaga dan melindungi sang keponakan (nabi Muhammad saw) jika secara prinsip beliau tidak menyetujui ajarannya? " Banyak ahli berpendapat bahwa (penisbatan, atau fitnah tepatnya) itu ada kaitannya dengan pertentangan antara kelompok Ali (putra Abu Talib) dengan kelompok Bani Ummayah -- yang mana kemudian kita kenal bahwa kelompok Khalifah Ali belakangan disebut sebagai 'Syiah Ali' atau 'SYiah" saja -- dan selama ratusan tahun sesudah wafat beliau kelompok tsb dihajar, dikejar, dibunuhi, dsb (Baca misalnya buku Al Maududi, Khilafah dan Kerajaan, terbitan Mizan, Bandung). Karena agama diwarnai politik, dan sebagian ulama yang bisa 'dibeli' pro Muawiyah (Bani Umayah) banyak menciptakan hadis yang menguntungkan kelompoknya, sembari menggasak kelompok Syiah Ali. Biasa itu Bung, Mbak. Saya jadi ingat oknum Majelis Ulama di sebuah negara 'antah berantah' yang dengan mudah bisa menghalalkan judi - berhubung penguasa menginginkan diselenggarakannya suatu bentuk perjudian. Besok besok ulama model begini bisa memberi penguasa alasan apa pun, tergantung ordernya, tergantung duitnya. Jangan kaget kalau nanti ada lagi ayat yang katanya diturunkan karena sayyidina Ali mabuk,dsb, dsb Beware of this kind of things Bung... Kayaknya, seperti sering disarankan Nurcholish Madjid, Gus Dur dan AMien Rais, sebaiknya kita tidak usah terkotak-kotak (model jaman kuno), dan lebih baik menjalankan Islam yang 'non-sektarian'. Tidak ada mazhab-mazhaban.. Semuanya baik, asalkan logis, benar dan selalu menghargai perbedaan pendapat yang muncul. Sementara itu, kita (baca: saya khususnya) memang mesti belajar lebih banyak lagi.. Matur nuwun. Syafiq Basri. Sydney, Australia. --- mBah Soeloyo [EMAIL PROTECTED] wrote: lho sebentar to tetapi kok referensi ayatnya kok ke situ... ke masalah nabi meminta pamannya beriman? kan berarti kurang pas gitu lho... lha sekarang untuk jelasnya, mbok tolong diberi nash yang benar-benar menunjukkan bahwa umat islam dilarang mendoakan arwah bukan islam, gitu... biar pada puas. sedangkan kita masuk kuburan saja dianjurkan mengucapkan salam kan? wassalam, (eh ini bukan yang dimaksud di atas lho.. hihihih) mbah soeloyo --- - Original Message - From: Anti_SQ [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Cc: [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]g Sent: Friday, October 08, 1999 5:47 PM Subject: Re: [Kuli Tinta] TURUT BERDUKA CITA DAN BELASUNGKAWA Wah, mBah, anda tampaknya kurang menyimak. Saya tidak pernah mengatakan bahwa umat Islam dilarang mendoakan non-muslim yang masih hidup. Yang saya sampaikan adalah umat Islam dilarang mendoakan non-muslim yang sudah meninggal. Terdapat perbedaan mendasar antara orang yang masih hidup dengan yang sudah meninggal. Selama seseorang masih hidup, maka pintu taubat senantiasa terbuka, dan karena itu umat Islam diperbolehkan (bahkan dianjurkan) mendoakan non-muslim agar mendapat hidayah. Tapi begitu seseorang sudah meninggal, maka pintu taubat telah tertutup, dan mereka tidak mungkin lagi menerima hidayah. Anti_SQ -- From: mBah Soeloyo To: Ichwan; anti_sq; aswat; kuli; Mustafa H Baabad Cc: Ahmad Dimpu; Abdullah Hasan; Novianti Aktivanto; Arief Rakhmatsyah; bRidWaN; Cosmas Damianus Tufan; Daniel H.T.; Dedi Elfira; [EMAIL PROTECTED]; che; Franca A.S. Wenas; GIGIH NUSANTARA; Chandra Adenan; Izrin Agus; iwans; Martin Manurung; Mudjiman (KPC); Natalia Murad; Prijo Sambodo; Abdur Rahim; Samy; [EMAIL PROTECTED]; An
Re: [Kuli Tinta] TURUT BERDUKA CITA DAN BELASUNGKAWA
Memang Mustafa suka ngengkel. Bahkan berdoa untuk yang beragama lain yang sudah matipun nggak apa-apa. Syurga dan neraka milik Allah, siapa yang masuk kemana itu haknya Allah, saya nggak ikut campur. Do'a mendoa antar agama ini hanya pelampiasan perasaan simpati yang insya Allah bisa memperkuat ikatan manusia yang hidup. Doa ini yang di tunjukkan untuk keperluan manusia yang hidup agar saling mengerti dan saling bersimpati, bukan bermusuhan. Nggak ada maksiatnya disitu (tentunya selama permintaan itu kepada Allah). Sekali lagi doa-mendoa model ini untuk membangun persahabatan bagi yang hidup. Dan saya akan lakukan bila memang kesempatannya ada, saya tidak melihat mudharatnya disini. Wassalam. -Original Message- From: Anti_SQ [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] Cc: [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] Date: Friday, October 08, 1999 3:50 PM Subject: Re: [Kuli Tinta] TURUT BERDUKA CITA DAN BELASUNGKAWA Wah, mBah, anda tampaknya kurang menyimak. Saya tidak pernah mengatakan bahwa umat Islam dilarang mendoakan non-muslim yang masih hidup. Yang saya sampaikan adalah umat Islam dilarang mendoakan non-muslim yang sudah meninggal. Terdapat perbedaan mendasar antara orang yang masih hidup dengan yang sudah meninggal. Selama seseorang masih hidup, maka pintu taubat senantiasa terbuka, dan karena itu umat Islam diperbolehkan (bahkan dianjurkan) mendoakan non-muslim agar mendapat hidayah. Tapi begitu seseorang sudah meninggal, maka pintu taubat telah tertutup, dan mereka tidak mungkin lagi menerima hidayah. Anti_SQ -- From: mBah Soeloyo To: Ichwan; anti_sq; aswat; kuli; Mustafa H Baabad Cc: Ahmad Dimpu; Abdullah Hasan; Novianti Aktivanto; Arief Rakhmatsyah; bRidWaN; Cosmas Damianus Tufan; Daniel H.T.; Dedi Elfira; [EMAIL PROTECTED]; che; Franca A.S. Wenas; GIGIH NUSANTARA; Chandra Adenan; Izrin Agus; iwans; Martin Manurung; Mudjiman (KPC); Natalia Murad; Prijo Sambodo; Abdur Rahim; Samy; [EMAIL PROTECTED]; Andriecht; [EMAIL PROTECTED]; Phantom Stranger; Syafiq Basri; White Crow; Yap C. Young; Hihihiiik Yek Subject: Re: [Kuli Tinta] TURUT BERDUKA CITA DAN BELASUNGKAWA Date: Friday, October 08, 1999 3:27PM waah... berat juga nih kalau diskusinya telah mencapai tataran langit. tapi saya punya satu buku tafsir, hanya tulisan dari ulama ahmadiyah, yang di tafsirannya adalah sbb: QS28:56: Surely thou canst not guide whom thou lovest, but ALLAAH guides whom He pleases; and He knows best those who walk aright***. ***: It is related that when Abu Thalib was on his deathbed, the Holy Prophet asked him to believe in Divine Unity. Abu Jahl being by him at the time, dissuaded him from doing so. saying that he should not desert the religion of his fathers. Abu Thalib died and unbeliever, and the world "thou canst not guide thou lovest# were comfort to the prophet. But the word are true in e general sense as well. The Prophet wished that all people should accept the truth and better their lives. But all this was to be brought about gradually. tentang pengertiannya saya kurang "dong", berhubung tidak menguasai bahasa arab, kecuali sekedar bisa baca, yang kedua juga tidak mampu memahami bahasa sastra inggris yang demikian klasik itu. hanya saja yang terambil oleh saya, di ayat itu tidak ada keterangan bahwa NABI mendoakan pamanda tercinta (thou lovest kan?), melainkan meminta sang paman untuk menerima syahadat (laa ilaha ilallaahu... itu lho) menjelang meninggal. dengan kata lain, apakah selama beliau hidup bersama sang paman itu tidak pernah nabi mendo'akan pamanda? musatahil kan paling tidak mendoakan agar pamannya dilimpahi rezki lah bodonannya... kan nabi sebagian masa hidupnya ada di tangan abu thalib... kalau benar orang islam dilarang mendoakan orang non muslim dan itu berlaku benar-ben
Re: [Kuli Tinta] TURUT BERDUKA CITA DAN BELASUNGKAWA
Eh, kalau Tuhan itu membiarkan agama lain ada di muka bumi ini, apalagi pengikut agama-agama lain itu juga sama bahagianya, dan sama mampunya melahirkan manusia-manusia bermoral yang tidak kalah mutunya dengan kita, apa yang akan anda simpulkan disini? Apakah anda termasuk kelompok orang yang selalu berdiskusi dengan : POKOKNYA .. ., POKOKNYA ... .., POKOKNYA .., MAKA HARUS . Kalau Tuhan memang berniat memastikan agama itu tidak ada penafsiran yang salah, informasi itu sudah dimasukkan kedalam "Genetika" kita atau dikirimkan kepada kita dengan cara yang jauh lebih effektif. Kalau Tuhan memilih mengirimkan pesan melalui satu orang yang hidup ribuan tahun yang lalu untuk berkomunikasi dengan 6,000,000, (enam milyard) manusia yang hidup saat ini, berarti Tuhan membolehkan sedikit perbedaan dalam penafsiran. Selama Tuhannya tetap yang maha satu (ingat dosa terbesar adalah Syirik, ingat "Wama umiruu illa liya' budullaha mukhlishiina lahuddina ..., masih banyak ayat ayat yang lain isinya menekankan tauhid). Semua Hadis, termasuk asbabun nuzul ditulis 200 tahun setelah RAsul wafat. Hai, apakah iman kita sudah sedemikian rapuh sampai kita takut tergoyang sama sekali ? Mungkin kita tidak betul-betul percaya bahwa Tuhan kita itu Maha Agung, Maha Perkasa, Maha Adil, Maha Berilmu ? Tuhan pasti tahu cara yang lebih baik untuk berkomunikasi dengan kita tanpa distorsi (bila itu memang diperlukan). Perlu diingat, Hadis (termasuk asbabun-nuzul ditulisnya 200 tahun setelah Rasul meninggal. Wassalaaam. -Original Message- From: Anti_SQ [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] Cc: [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] Date: Friday, October 08, 1999 2:53 PM Subject: Re: [Kuli Tinta] TURUT BERDUKA CITA DAN BELASUNGKAWA Kayaknya anda ini penganut paham semua agama itu sama ya ? Coba deh baca kitab Azbabunnuzul biar paham. -- From: Mustafa H Baabad To: [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] Cc: [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [Kuli Tinta] TURUT BERDUKA CITA DAN BELASUNGKAWA Date: Friday, October 08, 1999 11:43AM Apakah sampai mendoakan saja nggak boleh ? Masalah kabul, atau tidak doa itu, itu urusan yang punya jagad raya, kita nggak bisa mempengaruhi keputusannya. Saya sendiri nggak keberatan mendoakan Romo Mangun Wijaya, kalau saya disana, dengan tulus ikhlas saya akan mendoakan beliau, biar dikatakan apa saja oleh orang-orang seagama yang tidak memahami semangat agamanya sendiri. Kalau Al-Qur'an, itu tidak simpang siur, lain dengan Hadis. Hadis itu simpang siur, tergantung kapan kejadiannya, bagaimana konteks kejadiannya dan siapa yang meriwayatkan. Dan, . . Hadis itu ditulis 200 tahuan setelah Rasul meninggal. Hal yang sama bisa diputuskan dua cara tergantung semua yang mempengaruhinya, salah satu diantaranya adalah doa Qunut. Apakah Rasul demikian ceroboh untuk tidak memerintahkan para pengikutnya menulis sabda beliau ? Atau, apakah memang itu tidak begitu perlu, sehingga bila hati para pengikutnya sudah jernih dengan latihan ibadah yang teratur, mereka bisa memutuskan sendiri sesuai dengan nuraninya. Kalau larangan do
Re: [Kuli Tinta] TURUT BERDUKA CITA DAN BELASUNGKAWA
-- From: Phantom Stranger [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; Subject: Re: [Kuli Tinta] TURUT BERDUKA CITA DAN BELASUNGKAWA Date: 13 Oktober 1999 12:53 From: Anti_SQ [EMAIL PROTECTED] "Dan janganlah kamu sekali-kali menyembahyangkan (jenazah) seorang yang mati di antara mereka dan janganlah kamu berdiri di kuburnya (mendoakan). Sesungguhnya mereka telah kafir kepada Allah dan rasul-Nya dan mereka mati dalam keadaan fasik".(QS At-Taubah ayat 84) Janganlah kita mencoba berlindung dibalik konteks suatu ayat hanya untuk menghindar dari hukum Allah. - kalo tetap mendoakan, hukumannya apaan? Gini, kalo "larangan" di dalam Al Qur'an, berarti hukumnya "Haram" dilakukan, hukumannya,.?. Ya dosa.. __ Untuk bergabung atau keluar dari Milis, silakan LAKUKAN SENDIRI dengan mengirim e-mail kosong ke alamat; Bergabung: [EMAIL PROTECTED] Keluar: [EMAIL PROTECTED] Sambut MASA DEPAN BARU Indonesia! __ Untuk bergabung atau keluar dari Milis, silakan LAKUKAN SENDIRI dengan mengirim e-mail kosong ke alamat; Bergabung: [EMAIL PROTECTED] Keluar: [EMAIL PROTECTED] Sambut MASA DEPAN BARU Indonesia!
Re: [Kuli Tinta] TURUT BERDUKA CITA DAN BELASUNGKAWA
From: Mustafa H Baabad [EMAIL PROTECTED] Al Hamdulillah kalau diskusi yang beginian yang diwarnai emosi yang sangat kental diputuskan. Semoga Allah memberi hidayah kepada kita semua. kenapa ya jika diskusi mulai menyangkut masalah agama, pasti yang keluar adalah emosi.. dalam beberapa masalah sepertinya perbedaan pendapat dapat ditolerir, tetapi dalam masalah agama, sepertinya malah tidak ada toleransi sama sekali terhadap perbedaan pendapat.. langsung dianggap sesat, dll.. __ Untuk bergabung atau keluar dari Milis, silakan LAKUKAN SENDIRI dengan mengirim e-mail kosong ke alamat; Bergabung: [EMAIL PROTECTED] Keluar: [EMAIL PROTECTED] Sambut MASA DEPAN BARU Indonesia!
Re: [Kuli Tinta] TURUT BERDUKA CITA DAN BELASUNGKAWA
assalamu'alaikum, maturnuwun mas basri. tapi sedikit tanya lagi boleh kan? di beberapa tafsir, menuzulkan ayah atau surah al-qashas itu diwahyukan di makkah, menjelang rasul hijrah.. nah lho? btw, saya sangat setuju dengan pernyataan mas basri yang menyitir anjuran tokoh muslim terkenal negeri ini, untuk melaksanakan islam tanpa pengkotakan. namun menurut saya masih perlu peng-otakan ya? (just kidding). sebaiknya kita malu dengan para almarhum ilmuwan muslim sekitar 10 abad yang lalu yang mempu membuka khasanah ilmu penhetahuan dan pijakan dasar teknologi saat ini. yang serta-merta kita singkirkan dan "diopeni" oleh kaum yahudi dan eropa/amerika sekali lagi maturnuwun, wassalamu'alaikum, mbah soeloyo alis drajad - Original Message - From: Syafiq Basri [EMAIL PROTECTED] To: mBah Soeloyo [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] Cc: [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]g Sent: Sunday, October 10, 1999 10:45 PM Subject: Re: [Kuli Tinta] TURUT BERDUKA CITA DAN BELASUNGKAWA Salam, Urun rembug sedikit ya... Perdebatan soal Abutalib ini sebetulnya 'lagu lama cerita biasa'. Cuma buat yang baru membacanya, saya kira ada baiknya bersikap lebih hati-hati dan bijaksana. Dasar yang dipakai banyak penafsir, menurut kritik sementara ulama, sama sekali tidak pas. Mereka yang menisbatkan ayat tsb diturunkan dalam kaitan dengan Abu Talib r.a. keliru. Pamanda Nabi saw Abu Talib meninggal di Mekah, pada tahun yang sama dengan wafatnya isteri Nabi, Khadijah radhiAllahu 'anha (r.a.). Itu sebabnya tahun itu digelari sebagai Tahun Dukacita ('Aamul Hazn). Sedangkan ayat tsb turun di Madinah, sekian tahun kemudian. Nah, mana mungkin sebab turunnya ayat (asbabun nuzul) berlaku surut ? Tidak klop, alias mengada-ada. Juga secara logika hal tsb doesn't make sense. Coba kita analisa: " Apa untungnya buat Abu Talib menjaga dan melindungi sang keponakan (nabi Muhammad saw) jika secara prinsip beliau tidak menyetujui ajarannya? " Banyak ahli berpendapat bahwa (penisbatan, atau fitnah tepatnya) itu ada kaitannya dengan pertentangan antara kelompok Ali (putra Abu Talib) dengan kelompok Bani Ummayah -- yang mana kemudian kita kenal bahwa kelompok Khalifah Ali belakangan disebut sebagai 'Syiah Ali' atau 'SYiah" saja -- dan selama ratusan tahun sesudah wafat beliau kelompok tsb dihajar, dikejar, dibunuhi, dsb (Baca misalnya buku Al Maududi, Khilafah dan Kerajaan, terbitan Mizan, Bandung). Karena agama diwarnai politik, dan sebagian ulama yang bisa 'dibeli' pro Muawiyah (Bani Umayah) banyak menciptakan hadis yang menguntungkan kelompoknya, sembari menggasak kelompok Syiah Ali. Biasa itu Bung, Mbak. Saya jadi ingat oknum Majelis Ulama di sebuah negara 'antah berantah' yang dengan mudah bisa menghalalkan judi - berhubung penguasa menginginkan diselenggarakannya suatu bentuk perjudian. Besok besok ulama model begini bisa memberi penguasa alasan apa pun, tergantung ordernya, tergantung duitnya. Jangan kaget kalau nanti ada lagi ayat yang katanya diturunkan karena sayyidina Ali mabuk,dsb, dsb Beware of this kind of things Bung... Kayaknya, seperti sering disarankan Nurcholish Madjid, Gus Dur dan AMien Rais, sebaiknya kita tidak usah terkotak-kotak (model jaman kuno), dan lebih baik menjalankan Islam yang 'non-sektarian'. Tidak ada mazhab-mazhaban.. Semuanya baik, asalkan logis, benar dan selalu menghargai perbedaan pendapat yang muncul. Sementara itu, kita (baca: saya khususnya) memang mesti belajar lebih banyak lagi.. Matur nuwun. Syafiq Basri. Sydney, Australia. --- mBah Soeloyo [EMAIL PROTECTED] wrote: lho sebentar to tetapi kok referensi ayatnya kok ke situ... ke masalah nabi meminta pamannya beriman? kan berarti kurang pas gitu lho... lha sekarang untuk jelasnya, mbok tolong diberi nash yang benar-benar menunjukkan bahwa umat islam dilarang mendoakan arwah bukan islam, gitu... biar pada puas. sedangkan kita masuk kuburan saja dianjurkan mengucapkan salam kan? wassalam, (eh ini bukan yang dimaksud di atas lho.. hihihih) mbah soeloyo --- - Original Message - From: Anti_SQ [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Cc: [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTE
Re: [Kuli Tinta] TURUT BERDUKA CITA DAN BELASUNGKAWA
Yang tertulis di Al-Qur'an hanya bilang Hidayah itu kekuasaan Allah. Tidak ada larangan yang menjadikan berdo'a sebagai perbuatan dosa, selama kita memintanya kepada Allah. -Original Message- From: Ichwan [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]; Mustafa H Baabad [EMAIL PROTECTED] Cc: [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]; Izrin Agus [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] Date: Friday, October 08, 1999 2:46 PM Subject: Re: [Kuli Tinta] TURUT BERDUKA CITA DAN BELASUNGKAWA Sdr Mustafa, beragama itu tidak cukup dengan perasaan saja, tapi harus dengan ilmu.Cobalah baca kitab Azbabunnuzul Qur'an mengenai ayat 56 surat Al Qashash, disitu diuraikan dengan jelas sebab-sebab turunnya ayat tersebut. Jadi tafsir ini valid, dan bukan sekedar meraba-raba seperti yang anda tuduhkan. -- From: Mustafa H Baabad Apakah sampai mendoakan saja nggak boleh ? Masalah kabul, atau tidak doa itu, itu urusan yang punya jagad raya, kita nggak bisa mempengaruhi keputusannya. Saya sendiri nggak keberatan mendoakan Romo Mangun Wijaya, kalau saya disana, dengan tulus ikhlas saya akan mendoakan beliau, biar dikatakan apa saja oleh orang-orang seagama yang tidak memahami semangat agamanya sendiri. Kalau Al-Qur'an, itu tidak simpang siur, lain dengan Hadis. Hadis itu simpang siur, tergantung kapan kejadiannya, bagaimana konteks kejadiannya dan siapa yang meriwayatkan. Dan, . . Hadis itu ditulis 200 tahuan setelah Rasul meninggal. Hal yang sama bisa diputuskan dua cara tergantung semua yang mempengaruhinya, salah satu diantaranya adalah doa Qunut. Apakah Rasul demikian ceroboh untuk tidak memerintahkan para pengikutnya menulis sabda beliau ? Atau, apakah memang itu tidak begitu perlu, sehingga bila hati para pengikutnya sudah jernih dengan latihan ibadah yang teratur, mereka bisa memutuskan sendiri sesuai dengan nuraninya. Kalau larangan doa-mendoakan itu sedemikian penting, tentunya ada di Al-Qur'an secara jelas (tidak harus raba-raba maksudnya). Al-Qur'an hanya menyebut Hidayah itu urusan Allah, kita hanya menyampaikan, kita tidak bisa mengingkari kebenaran itu. Tapi tidak ada larangan berdoa. Guru-guru SD juga merasakan kebenaran ayat itu dengan haqqul yaqiiin, karena dengan cara mengajar yang sama, suasana yang sama, anak-anak nilainya bisa berlain-lainan. Semoga Allah selalu memberi kedamaian dan kejernihan di hati kita, semoga akal sehat kita bisa terus berfungsi tanpa dikotori oleh emosi sehingga setiap saat kita bisa berlaku adil. Wassalam. __ Untuk bergabung atau keluar dari Milis, silakan LAKUKAN SENDIRI dengan mengirim e-mail kosong ke alamat; Bergabung: [EMAIL PROTECTED] Keluar: [EMAIL PROTECTED] Sambut MASA DEPAN BARU Indonesia!
Re: [Kuli Tinta] TURUT BERDUKA CITA DAN BELASUNGKAWA
lho sebentar to tetapi kok referensi ayatnya kok ke situ... ke masalah nabi meminta pamannya beriman? kan berarti kurang pas gitu lho... lha sekarang untuk jelasnya, mbok tolong diberi nash yang benar-benar menunjukkan bahwa umat islam dilarang mendoakan arwah bukan islam, gitu... biar pada puas. sedangkan kita masuk kuburan saja dianjurkan mengucapkan salam kan? wassalam, (eh ini bukan yang dimaksud di atas lho.. hihihih) mbah soeloyo --- - Original Message - From: Anti_SQ [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Cc: [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]g Sent: Friday, October 08, 1999 5:47 PM Subject: Re: [Kuli Tinta] TURUT BERDUKA CITA DAN BELASUNGKAWA Wah, mBah, anda tampaknya kurang menyimak. Saya tidak pernah mengatakan bahwa umat Islam dilarang mendoakan non-muslim yang masih hidup. Yang saya sampaikan adalah umat Islam dilarang mendoakan non-muslim yang sudah meninggal. Terdapat perbedaan mendasar antara orang yang masih hidup dengan yang sudah meninggal. Selama seseorang masih hidup, maka pintu taubat senantiasa terbuka, dan karena itu umat Islam diperbolehkan (bahkan dianjurkan) mendoakan non-muslim agar mendapat hidayah. Tapi begitu seseorang sudah meninggal, maka pintu taubat telah tertutup, dan mereka tidak mungkin lagi menerima hidayah. Anti_SQ -- From: mBah Soeloyo To: Ichwan; anti_sq; aswat; kuli; Mustafa H Baabad Cc: Ahmad Dimpu; Abdullah Hasan; Novianti Aktivanto; Arief Rakhmatsyah; bRidWaN; Cosmas Damianus Tufan; Daniel H.T.; Dedi Elfira; [EMAIL PROTECTED]; che; Franca A.S. Wenas; GIGIH NUSANTARA; Chandra Adenan; Izrin Agus; iwans; Martin Manurung; Mudjiman (KPC); Natalia Murad; Prijo Sambodo; Abdur Rahim; Samy; [EMAIL PROTECTED]; Andriecht; [EMAIL PROTECTED]; Phantom Stranger; Syafiq Basri; White Crow; Yap C. Young; Hihihiiik Yek Subject: Re: [Kuli Tinta] TURUT BERDUKA CITA DAN BELASUNGKAWA Date: Friday, October 08, 1999 3:27PM waah... berat juga nih kalau diskusinya telah mencapai tataran langit. tapi saya punya satu buku tafsir, hanya tulisan dari ulama ahmadiyah, yang di tafsirannya adalah sbb: QS28:56: Surely thou canst not guide whom thou lovest, but ALLAAH guides whom He pleases; and He knows best those who walk aright***. ***: It is related that when Abu Thalib was on his deathbed, the Holy Prophet asked him to believe in Divine Unity. Abu Jahl being by him at the time, dissuaded him from doing so. saying that he should not desert the religion of his fathers. Abu Thalib died and unbeliever, and the world "thou canst not guide thou lovest# were comfort to the prophet. But the word are true in e general sense as well. The Prophet wished that all people should accept the truth and better their lives. But all this was to be brought about gradually. tentang pengertiannya saya kurang "dong", berhubung tidak menguasai bahasa arab, kecuali sekedar bisa baca, yang kedua juga tidak mampu memahami bahasa sastra inggris yang demikian klasik itu. hanya saja yang terambil oleh saya, di ayat itu tidak ada keterangan bahwa NABI mendoakan pamanda tercinta (thou lovest kan?), melainkan meminta sang paman untuk menerima syahadat (laa ilaha ilallaahu... itu lho) menjelang meninggal. dengan kata lain, apakah selama beliau hidup bersama sang paman itu tidak pernah nabi mendo'akan pamanda? musatahil kan paling tidak mendoakan agar pamannya dilimpahi rezki lah bodonannya... kan nabi sebagian masa hidupnya ada di tangan abu thalib... kalau benar orang islam dilarang mendoakan orang non muslim dan itu berlaku benar-benar.. ya kasihan khalifah ali to ya? namun jangan lupa ayat ditutup oleh kalimah allaah, bahwa hanya allaahlah yang berwenang memberikan petunjuk, dan allaah pula yang maha tahu kepada siapa-siapa yang lurus jalannya (karena menerima petunjuk). inipun juga sebenarnya (kalau saya berpendapat) penafsir tidak boleh memvonis bawa abu thalib itu tidak beriman. lho kan tidak ada keputusan dari allaah, yang menyatakan bahwa abu thalib itu tidak beriman. betul kan? maaf kalau salah, dan mohon dikoreksi.. sekalian ngaji nih.. juga kalau kenyataannya waktu itu hadir pula abu jahl berarti faktor abu jahl ini sangat kuat bagi keputusan abu thalib. (ada yang tahu tidak urutan persaudaraan abu jahl dan abu thalib? jangan-jangan abu thalib itu adiknya, yang juga sangat hormat kepada ka
Re: [Kuli Tinta] TURUT BERDUKA CITA DAN BELASUNGKAWA
Maaf nih, saya juga bukan penganut agama Islam dan tidak paham pula ajarannya. Saya pernah baca tulisan Dr. Nurcholish Madjid, intinya bhw definisi "kafir" untuk menamakan semua non muslim juga tidak tepat. Menurut Cak Nur, (saya lupa ayat Al-Qur'an yang disebutkan nanti deh saya cari lagi), penyembah Isa Al-Masih (sebut saja demikian), lebih tepat disebut "syirik" dan bukan "kafir". Nanti, saya coba lagi baca bukunya dan saya kutipkan lebih lengkap. Martin Manurung http://www.cabi.net.id/users/martin _ E-mail: [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] Visit http://come.to/forma-kub -Original Message- From: Anti_SQ [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] Cc: [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] Date: 08 Oktober 1999 11:16 Subject: Re: [Kuli Tinta] TURUT BERDUKA CITA DAN BELASUNGKAWA Sebelumnya saya mohon maaf kalau Bung Aswat bukan muslim. Tapi dalam Islam itu yang harus jadi rujukan utama adalah Al-Qur'an dan Hadits, dan bukan kasus-kasus (yurisprudensi). Dengan demikian jika ada kasus-kasus (yurisprudensi) yang bertentangan dengan Al-Qur'an dan Hadits, seorang muslim tetap harus berpatokan pada Al-Qur'an dan Hadits. Sekarang saya mencoba menjawab dengan Al-Qu'an surat Al-Qashas ayat 56 Sesungguhnya kamu tidak akan dapat memberi petunjuk kepada orang yang kamu kasihi, tetapi Allah memberi petunjuk kepada orang yang dikehendaki-Nya, dan Allah lebih mengetahui orang-orang yang mau menerima petunjuk. (QS:28:56) Ayat Al-Qur'an ini turun sebagai peringatan kepada Rasulullah SAW ketika beliau berusaha mendoakan paman yang sangat dicintainya Abu Thalib yang telah meninggal dunia dalam keadaan kafir (non muslim). Jadi kesimpulannya, tidak boleh seorang muslim mendoakan orang non muslim yang sudah meninggal. Anti_SQ -- From: åç To: [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [Kuli Tinta] TURUT BERDUKA CITA DAN BELASUNGKAWA Date: Monday, October 04, 1999 5:51AM Berarti, Mohamad Sobari, Gus Dur, dan muslim Yogya yang mendoakan Rm Mangun ketka meninggal adalah Islam abangan? Agar diketahui saja Mas. Ketika Rm Mangun akan di berangkatkan ke Kentungan, dan ini disiarkan oleh SCTV secara langsung dengan dipandu oleh Ira Koesno, keberangkatannya menunggu masyarakat muslim yang sedang mendoakan Rm Mangun. Apakah mereka Islam abangan? Mengenai hal itu sudah dibahas dibeberapa milis Mas pada saat itu. __ Untuk bergabung atau keluar dari Milis, silakan LAKUKAN SENDIRI dengan mengirim e-mail kosong ke alamat; Bergabung: [EMAIL PROTECTED] Keluar: [EMAIL PROTECTED] Sambut MASA DEPAN BARU Indonesia!
Re: [Kuli Tinta] TURUT BERDUKA CITA DAN BELASUNGKAWA
God is ONLY ONE; but man has given MANY FORMS and MANY NAMES and WITHOUT FORM . Jadikanlah keyakinan Anda teguh tanpa harus mengkomentari tingkah-laku keagamaan orang lain. Bukankah yang bertanggungjawab adalah pribadi orang itu sendiri, tanpa minta pertanggungjawaban orang lain? jsujanto - Original Message - From: Mustafa H Baabad [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] Cc: [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] Sent: 08 October 1999 11:43 AM Subject: Re: [Kuli Tinta] TURUT BERDUKA CITA DAN BELASUNGKAWA Apakah sampai mendoakan saja nggak boleh ? Masalah kabul, atau tidak doa itu, itu urusan yang punya jagad raya, kita nggak bisa mempengaruhi keputusannya. Saya sendiri nggak keberatan mendoakan Romo Mangun Wijaya, kalau saya disana, dengan tulus ikhlas saya akan mendoakan beliau, biar dikatakan apa saja oleh orang-orang seagama yang tidak memahami semangat agamanya sendiri. Kalau Al-Qur'an, itu tidak simpang siur, lain dengan Hadis. Hadis itu simpang siur, tergantung kapan kejadiannya, bagaimana konteks kejadiannya dan siapa yang meriwayatkan. Dan, . . Hadis itu ditulis 200 tahuan setelah Rasul meninggal. Hal yang sama bisa diputuskan dua cara tergantung semua yang mempengaruhinya, salah satu diantaranya adalah doa Qunut. Apakah Rasul demikian ceroboh untuk tidak memerintahkan para pengikutnya menulis sabda beliau ? Atau, apakah memang itu tidak begitu perlu, sehingga bila hati para pengikutnya sudah jernih dengan latihan ibadah yang teratur, mereka bisa memutuskan sendiri sesuai dengan nuraninya. Kalau larangan doa-mendoakan itu sedemikian penting, tentunya ada di Al-Qur'an secara jelas (tidak harus raba-raba maksudnya). Al-Qur'an hanya menyebut Hidayah itu urusan Allah, kita hanya menyampaikan, kita tidak bisa mengingkari kebenaran itu. Tapi tidak ada larangan berdoa. Guru-guru SD juga merasakan kebenaran ayat itu dengan haqqul yaqiiin, karena dengan cara mengajar yang sama, suasana yang sama, anak-anak nilainya bisa berlain-lainan. Semoga Allah selalu memberi kedamaian dan kejernihan di hati kita, semoga akal sehat kita bisa terus berfungsi tanpa dikotori oleh emosi sehingga setiap saat kita bisa berlaku adil. Wassalam. -Original Message- From: Anti_SQ [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] Cc: [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] Date: Friday, October 08, 1999 11:17 AM Subject: Re: [Kuli Tinta] TURUT BERDUKA CITA DAN BELASUNGKAWA Sebelumnya saya mohon maaf kalau Bung Aswat bukan muslim. Tapi dalam Islam itu yang harus jadi rujukan utama adalah Al-Qur'an dan Hadits, dan bukan kasus-kasus (yurisprudensi). Dengan demikian jika ada kasus-kasus (yurisprudensi) yang bertentangan dengan Al-Qur'an dan Hadits, seorang muslim tetap harus berpatokan pada Al-Qur'an dan Hadits. Sekarang saya mencoba menjawab dengan Al-Qu'an surat Al-Qashas ayat 56 Sesungguhnya kamu tidak akan dapat memberi petunjuk kepada orang yang kamu kasihi, tetapi Allah memberi petunjuk kepada orang yang dikehendaki-Nya, dan Allah lebih mengetahui orang-orang yang mau menerima petunjuk. (QS:28:56) Ayat Al-Qur'an ini turun sebagai peringatan kepada Rasulullah SAW ketika
Re: [Kuli Tinta] TURUT BERDUKA CITA DAN BELASUNGKAWA
Saya sengaja mengambil ayat 56 Surat Al Qashash untuk menjawab kasus YB Mangunwijaya yang dikemukakan oleh Bung Aswat dengan maksud menyampaikan perbandingan bahwa jangankan cuma seorang Mangunwijaya yang bukan "koneksi" siapa-siapa, Abu Thalib yang koneksi Rasulullah saja tidak dapat didoakan karena dia mati kafir. Tapi rupanya mbah Soeloyo kurang puas dengan contoh perbandingan seperti itu, karena itu saya akan ambilkan ayat lain yang menunjukkan larangan secara langsung seperti yang mbah Soeloyo minta. "Dan janganlah kamu sekali-kali menyembahyangkan (jenazah) seorang yang mati di antara mereka dan janganlah kamu berdiri di kuburnya (mendoakan). Sesungguhnya mereka telah kafir kepada Allah dan rasul-Nya dan mereka mati dalam keadaan fasik".(QS At-Taubah ayat 84) Mudah-mudahan semuanya bisa puas dengan ayat yang sudah sangat tegas itu. Kemudian saya ingin juga menanggapi mengenai salam ketika melewati kuburan. Yang diucapkan oleh Rasulullah ketika melewati kuburan bukanlah sekedar salam saja tetapi ada lanjutannya. Lengkapnya adalah sbb: "Mudah-mudahan sejahtera atas kamu, ahli kubur, yang Mu'minin dan Muslimin; dan jika dikehendaki oleh Allah, kami akan berjumpa kamu, kami mohon keselamatan untuk kami dan untuk kamu." (H.S.R. Ahmad dan Muslim) Klop kan ? Jadi, larangan seorang muslim untuk mendoakan non-muslim yang telah meninggal dunia sudah tegas dan nyata. Anti_SQ -- From: mBah Soeloyo lho sebentar to tetapi kok referensi ayatnya kok ke situ... ke masalah nabi meminta pamannya beriman? kan berarti kurang pas gitu lho... lha sekarang untuk jelasnya, mbok tolong diberi nash yang benar-benar menunjukkan bahwa umat islam dilarang mendoakan arwah bukan islam, gitu... biar pada puas. sedangkan kita masuk kuburan saja dianjurkan mengucapkan salam kan? wassalam, (eh ini bukan yang dimaksud di atas lho.. hihihih) mbah soeloyo __ Untuk bergabung atau keluar dari Milis, silakan LAKUKAN SENDIRI dengan mengirim e-mail kosong ke alamat; Bergabung: [EMAIL PROTECTED] Keluar: [EMAIL PROTECTED] Sambut MASA DEPAN BARU Indonesia!
Re: [Kuli Tinta] TURUT BERDUKA CITA DAN BELASUNGKAWA
From: Mustafa H Baabad Apakah sampai mendoakan saja nggak boleh ? Masalah kabul, atau tidak doa itu, itu urusan yang punya jagad raya, kita nggak bisa mempengaruhi keputusannya. sikap yang baik sekali.. mendoakan adalah urusan manusia..sedangkan hasilnya adalah urusan Allah. adalah sangat tidak beralasan jika mendoakan orang lain saja dilarang..toh hasilnya bukan kita yang menentukan.. From: Anti_SQ [EMAIL PROTECTED] Sesungguhnya kamu tidak akan dapat memberi petunjuk kepada orang yang kamu kasihi, tetapi Allah memberi petunjuk kepada orang yang dikehendaki-Nya, dan Allah lebih mengetahui orang-orang yang mau menerima petunjuk. (QS:28:56) Ayat Al-Qur'an ini turun sebagai peringatan kepada Rasulullah SAW ketika beliau berusaha mendoakan paman yang sangat dicintainya Abu Thalib yang telah meninggal dunia dalam keadaan kafir (non muslim). Jadi kesimpulannya, tidak boleh seorang muslim mendoakan orang non muslim yang sudah meninggal. - kesimpulannya bisa banyak, tergantung bagaimana kita memandangnya.. bisa juga kesimpulannya : tidak perlu mendoakan orang lain (walaupun sesama muslim), karena hanya Allah yang mengetahui siapa2 yang mau menerima petunjuk, dan hanya Allah yang bisa memberikan petunjuk.. atau bisa juga : terserah mau mendoakan atau tidak, tetapi hasilnya tetap di tangan Allah.. atau kesimpulan2 lainnya.. __ Untuk bergabung atau keluar dari Milis, silakan LAKUKAN SENDIRI dengan mengirim e-mail kosong ke alamat; Bergabung: [EMAIL PROTECTED] Keluar: [EMAIL PROTECTED] Sambut MASA DEPAN BARU Indonesia!
Re: [Kuli Tinta] TURUT BERDUKA CITA DAN BELASUNGKAWA
Kayaknya anda ini penganut paham semua agama itu sama ya ? Coba deh baca kitab Azbabunnuzul biar paham. -- From: Mustafa H Baabad To: [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] Cc: [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [Kuli Tinta] TURUT BERDUKA CITA DAN BELASUNGKAWA Date: Friday, October 08, 1999 11:43AM Apakah sampai mendoakan saja nggak boleh ? Masalah kabul, atau tidak doa itu, itu urusan yang punya jagad raya, kita nggak bisa mempengaruhi keputusannya. Saya sendiri nggak keberatan mendoakan Romo Mangun Wijaya, kalau saya disana, dengan tulus ikhlas saya akan mendoakan beliau, biar dikatakan apa saja oleh orang-orang seagama yang tidak memahami semangat agamanya sendiri. Kalau Al-Qur'an, itu tidak simpang siur, lain dengan Hadis. Hadis itu simpang siur, tergantung kapan kejadiannya, bagaimana konteks kejadiannya dan siapa yang meriwayatkan. Dan, . . Hadis itu ditulis 200 tahuan setelah Rasul meninggal. Hal yang sama bisa diputuskan dua cara tergantung semua yang mempengaruhinya, salah satu diantaranya adalah doa Qunut. Apakah Rasul demikian ceroboh untuk tidak memerintahkan para pengikutnya menulis sabda beliau ? Atau, apakah memang itu tidak begitu perlu, sehingga bila hati para pengikutnya sudah jernih dengan latihan ibadah yang teratur, mereka bisa memutuskan sendiri sesuai dengan nuraninya. Kalau larangan doa-mendoakan itu sedemikian penting, tentunya ada di Al-Qur'an secara jelas (tidak harus raba-raba maksudnya). Al-Qur'an hanya menyebut Hidayah itu urusan Allah, kita hanya menyampaikan, kita tidak bisa mengingkari kebenaran itu. Tapi tidak ada larangan berdoa. Guru-guru SD juga merasakan kebenaran ayat itu dengan haqqul yaqiiin, karena dengan cara mengajar yang sama, suasana yang sama, anak-anak nilainya bisa berlain-lainan. Semoga Allah selalu memberi kedamaian dan kejernihan di hati kita, semoga akal sehat kita bisa terus berfungsi tanpa dikotori oleh emosi sehingga setiap saat kita bisa berlaku adil. Wassalam. __ Untuk bergabung atau keluar dari Milis, silakan LAKUKAN SENDIRI dengan mengirim e-mail kosong ke alamat; Bergabung: [EMAIL PROTECTED] Keluar: [EMAIL PROTECTED] Sambut MASA DEPAN BARU Indonesia!
Re: [Kuli Tinta] TURUT BERDUKA CITA DAN BELASUNGKAWA
Wah, mBah, anda tampaknya kurang menyimak. Saya tidak pernah mengatakan bahwa umat Islam dilarang mendoakan non-muslim yang masih hidup. Yang saya sampaikan adalah umat Islam dilarang mendoakan non-muslim yang sudah meninggal. Terdapat perbedaan mendasar antara orang yang masih hidup dengan yang sudah meninggal. Selama seseorang masih hidup, maka pintu taubat senantiasa terbuka, dan karena itu umat Islam diperbolehkan (bahkan dianjurkan) mendoakan non-muslim agar mendapat hidayah. Tapi begitu seseorang sudah meninggal, maka pintu taubat telah tertutup, dan mereka tidak mungkin lagi menerima hidayah. Anti_SQ -- From: mBah Soeloyo To: Ichwan; anti_sq; aswat; kuli; Mustafa H Baabad Cc: Ahmad Dimpu; Abdullah Hasan; Novianti Aktivanto; Arief Rakhmatsyah; bRidWaN; Cosmas Damianus Tufan; Daniel H.T.; Dedi Elfira; [EMAIL PROTECTED]; che; Franca A.S. Wenas; GIGIH NUSANTARA; Chandra Adenan; Izrin Agus; iwans; Martin Manurung; Mudjiman (KPC); Natalia Murad; Prijo Sambodo; Abdur Rahim; Samy; [EMAIL PROTECTED]; Andriecht; [EMAIL PROTECTED]; Phantom Stranger; Syafiq Basri; White Crow; Yap C. Young; Hihihiiik Yek Subject: Re: [Kuli Tinta] TURUT BERDUKA CITA DAN BELASUNGKAWA Date: Friday, October 08, 1999 3:27PM waah... berat juga nih kalau diskusinya telah mencapai tataran langit. tapi saya punya satu buku tafsir, hanya tulisan dari ulama ahmadiyah, yang di tafsirannya adalah sbb: QS28:56: Surely thou canst not guide whom thou lovest, but ALLAAH guides whom He pleases; and He knows best those who walk aright***. ***: It is related that when Abu Thalib was on his deathbed, the Holy Prophet asked him to believe in Divine Unity. Abu Jahl being by him at the time, dissuaded him from doing so. saying that he should not desert the religion of his fathers. Abu Thalib died and unbeliever, and the world "thou canst not guide thou lovest# were comfort to the prophet. But the word are true in e general sense as well. The Prophet wished that all people should accept the truth and better their lives. But all this was to be brought about gradually. tentang pengertiannya saya kurang "dong", berhubung tidak menguasai bahasa arab, kecuali sekedar bisa baca, yang kedua juga tidak mampu memahami bahasa sastra inggris yang demikian klasik itu. hanya saja yang terambil oleh saya, di ayat itu tidak ada keterangan bahwa NABI mendoakan pamanda tercinta (thou lovest kan?), melainkan meminta sang paman untuk menerima syahadat (laa ilaha ilallaahu... itu lho) menjelang meninggal. dengan kata lain, apakah selama beliau hidup bersama sang paman itu tidak pernah nabi mendo'akan pamanda? musatahil kan paling tidak mendoakan agar pamannya dilimpahi rezki lah bodonannya... kan nabi sebagian masa hidupnya ada di tangan abu thalib... kalau benar orang islam dilarang mendoakan orang non muslim dan itu berlaku benar-benar.. ya kasihan khalifah ali to ya? namun jangan lupa ayat ditutup oleh kalimah allaah, bahwa hanya allaahlah yang berwenang memberikan petunjuk, dan allaah pula yang maha tahu kepada siapa-siapa yang lurus jalannya (karena menerima petunjuk). inipun juga sebenarnya (kalau saya berpendapat) penafsir tidak boleh memvonis bawa abu thalib itu tidak beriman. lho kan tidak ada keputusan dari allaah, yang menyatakan bahwa abu thalib itu tidak beriman. betul kan? maaf kalau salah, dan mohon dikoreksi.. sekalian ngaji nih.. juga kalau kenyataannya waktu itu hadir pula abu jahl berarti faktor abu jahl ini sangat kuat bagi keputusan abu thalib. (ada yang tahu tidak urutan persaudaraan abu jahl dan abu thalib? jangan-jangan abu thalib itu adiknya, yang juga sangat hormat kepada kakaknya?). kalau demikian ini lantas dimana letak kesalahannya? bukankah ini suatu pelajaran yang luar biasa luasnya dari hanya satu ayat saja. pelajaran bahwa seorang nabi-pun tidak kuasa membuat kerabat dekatnya yang paling dicintai lagi, untuk menerima ajarannya... pelajaran bahwa segala sesuatu tentang nasib manusia itu sepenuhnya berada di tangan allaah. (sampai ada yang berteori bahwa tuhan itu sewenang-wenang. hehee..) tidak harus orang baik masuk surga dan tida harus orang jelek masuk neraka.. begitu kira-kira pendapat faham ini soalnya manusia hanya mampu melihat yang lahir saja.. seperti petuah nabi yang disitir gusdur tentang menghukumi dengan lahir itu... lak gitu... pelajaran tentang pengaruh manusia di sekitarnya... dalam hal ini antara abu thalib dan abu jahl.. lho kan luaaa sekali to ya, tidak hanya sekedar "Orang islam dilarang mendoakan orang bukan islam"... bukan begitu bung aswat, mas hasan dan bung anti-sq? maaf kalau lancang (kumawani) ngambah bab kelangitan ini.. habis di milist lain saya juga diujar-ujari orang... hehehe... wassalam, mbah soeloyo (sedang ngaji iqra' dan nggak pernah khatam walaupun satu harf saja dari ayat pertama al-baqarah) __ Untuk bergabung atau keluar dari Milis, silakan LAKUKAN SENDIR
Re: [Kuli Tinta] TURUT BERDUKA CITA DAN BELASUNGKAWA
Sebelumnya saya mohon maaf kalau Bung Aswat bukan muslim. Tapi dalam Islam itu yang harus jadi rujukan utama adalah Al-Qur'an dan Hadits, dan bukan kasus-kasus (yurisprudensi). Dengan demikian jika ada kasus-kasus (yurisprudensi) yang bertentangan dengan Al-Qur'an dan Hadits, seorang muslim tetap harus berpatokan pada Al-Qur'an dan Hadits. Sekarang saya mencoba menjawab dengan Al-Qu'an surat Al-Qashas ayat 56 Sesungguhnya kamu tidak akan dapat memberi petunjuk kepada orang yang kamu kasihi, tetapi Allah memberi petunjuk kepada orang yang dikehendaki-Nya, dan Allah lebih mengetahui orang-orang yang mau menerima petunjuk. (QS:28:56) Ayat Al-Qur'an ini turun sebagai peringatan kepada Rasulullah SAW ketika beliau berusaha mendoakan paman yang sangat dicintainya Abu Thalib yang telah meninggal dunia dalam keadaan kafir (non muslim). Jadi kesimpulannya, tidak boleh seorang muslim mendoakan orang non muslim yang sudah meninggal. Anti_SQ -- From: åç To: [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [Kuli Tinta] TURUT BERDUKA CITA DAN BELASUNGKAWA Date: Monday, October 04, 1999 5:51AM Berarti, Mohamad Sobari, Gus Dur, dan muslim Yogya yang mendoakan Rm Mangun ketka meninggal adalah Islam abangan? Agar diketahui saja Mas. Ketika Rm Mangun akan di berangkatkan ke Kentungan, dan ini disiarkan oleh SCTV secara langsung dengan dipandu oleh Ira Koesno, keberangkatannya menunggu masyarakat muslim yang sedang mendoakan Rm Mangun. Apakah mereka Islam abangan? Mengenai hal itu sudah dibahas dibeberapa milis Mas pada saat itu. __ Untuk bergabung atau keluar dari Milis, silakan LAKUKAN SENDIRI dengan mengirim e-mail kosong ke alamat; Bergabung: [EMAIL PROTECTED] Keluar: [EMAIL PROTECTED] Sambut MASA DEPAN BARU Indonesia!
Re: [Kuli Tinta] TURUT BERDUKA CITA DAN BELASUNGKAWA
waah... berat juga nih kalau diskusinya telah mencapai tataran langit. tapi saya punya satu buku tafsir, hanya tulisan dari ulama ahmadiyah, yang di tafsirannya adalah sbb: QS28:56: Surely thou canst not guide whom thou lovest, but ALLAAH guides whom He pleases; and He knows best those who walk aright***. ***: It is related that when Abu Thalib was on his deathbed, the Holy Prophet asked him to believe in Divine Unity. Abu Jahl being by him at the time, dissuaded him from doing so. saying that he should not desert the religion of his fathers. Abu Thalib died and unbeliever, and the world "thou canst not guide thou lovest# were comfort to the prophet. But the word are true in e general sense as well. The Prophet wished that all people should accept the truth and better their lives. But all this was to be brought about gradually. tentang pengertiannya saya kurang "dong", berhubung tidak menguasai bahasa arab, kecuali sekedar bisa baca, yang kedua juga tidak mampu memahami bahasa sastra inggris yang demikian klasik itu. hanya saja yang terambil oleh saya, di ayat itu tidak ada keterangan bahwa NABI mendoakan pamanda tercinta (thou lovest kan?), melainkan meminta sang paman untuk menerima syahadat (laa ilaha ilallaahu... itu lho) menjelang meninggal. dengan kata lain, apakah selama beliau hidup bersama sang paman itu tidak pernah nabi mendo'akan pamanda? musatahil kan paling tidak mendoakan agar pamannya dilimpahi rezki lah bodonannya... kan nabi sebagian masa hidupnya ada di tangan abu thalib... kalau benar orang islam dilarang mendoakan orang non muslim dan itu berlaku benar-benar.. ya kasihan khalifah ali to ya? namun jangan lupa ayat ditutup oleh kalimah allaah, bahwa hanya allaahlah yang berwenang memberikan petunjuk, dan allaah pula yang maha tahu kepada siapa-siapa yang lurus jalannya (karena menerima petunjuk). inipun juga sebenarnya (kalau saya berpendapat) penafsir tidak boleh memvonis bawa abu thalib itu tidak beriman. lho kan tidak ada keputusan dari allaah, yang menyatakan bahwa abu thalib itu tidak beriman. betul kan? maaf kalau salah, dan mohon dikoreksi.. sekalian ngaji nih.. juga kalau kenyataannya waktu itu hadir pula abu jahl berarti faktor abu jahl ini sangat kuat bagi keputusan abu thalib. (ada yang tahu tidak urutan persaudaraan abu jahl dan abu thalib? jangan-jangan abu thalib itu adiknya, yang juga sangat hormat kepada kakaknya?). kalau demikian ini lantas dimana letak kesalahannya? bukankah ini suatu pelajaran yang luar biasa luasnya dari hanya satu ayat saja. pelajaran bahwa seorang nabi-pun tidak kuasa membuat kerabat dekatnya yang paling dicintai lagi, untuk menerima ajarannya... pelajaran bahwa segala sesuatu tentang nasib manusia itu sepenuhnya berada di tangan allaah. (sampai ada yang berteori bahwa tuhan itu sewenang-wenang. hehee..) tidak harus orang baik masuk surga dan tida harus orang jelek masuk neraka.. begitu kira-kira pendapat faham ini soalnya manusia hanya mampu melihat yang lahir saja.. seperti petuah nabi yang disitir gusdur tentang menghukumi dengan lahir itu... lak gitu... pelajaran tentang pengaruh manusia di sekitarnya... dalam hal ini antara abu thalib dan abu jahl.. lho kan luaaa sekali to ya, tidak hanya sekedar "Orang islam dilarang mendoakan orang bukan islam"... bukan begitu bung aswat, mas hasan dan bung anti-sq? maaf kalau lancang (kumawani) ngambah bab kelangitan ini.. habis di milist lain saya juga diujar-ujari orang... hehehe... wassalam, mbah soeloyo (sedang ngaji iqra' dan nggak pernah khatam walaupun satu harf saja dari ayat pertama al-baqarah) - Original Message - From: Ichwan [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; Mustafa H Baabad [EMAIL PROTECTED] Cc: [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; Izrin Agus [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] Sent: Friday, October 08, 1999 4:41 PM Subject: Re: [Kuli Tinta] TURUT BERDUKA CITA DAN BELASUNGKAWA Sdr Mustafa, beragama itu tidak cukup dengan perasaan saja, tapi harus dengan ilmu.Cobalah baca kitab Azbabunnuzul Qur'an mengenai ayat 56 surat Al Qashash, disitu diuraikan dengan jelas sebab-sebab turunnya ayat tersebut. Jadi tafsir ini valid, dan bukan sekedar meraba-raba seperti yang anda tuduhkan. -- From: Mustafa H Baabad Apakah sampai mendoakan saja nggak boleh ? Masalah kabul, atau tidak doa itu, itu urusan yang punya jagad raya, kita nggak bisa mempengaruhi keputusannya. Saya sendiri
Re: [Kuli Tinta] TURUT BERDUKA CITA DAN BELASUNGKAWA
Sdr Mustafa, beragama itu tidak cukup dengan perasaan saja, tapi harus dengan ilmu.Cobalah baca kitab Azbabunnuzul Qur'an mengenai ayat 56 surat Al Qashash, disitu diuraikan dengan jelas sebab-sebab turunnya ayat tersebut. Jadi tafsir ini valid, dan bukan sekedar meraba-raba seperti yang anda tuduhkan. -- From: Mustafa H Baabad Apakah sampai mendoakan saja nggak boleh ? Masalah kabul, atau tidak doa itu, itu urusan yang punya jagad raya, kita nggak bisa mempengaruhi keputusannya. Saya sendiri nggak keberatan mendoakan Romo Mangun Wijaya, kalau saya disana, dengan tulus ikhlas saya akan mendoakan beliau, biar dikatakan apa saja oleh orang-orang seagama yang tidak memahami semangat agamanya sendiri. Kalau Al-Qur'an, itu tidak simpang siur, lain dengan Hadis. Hadis itu simpang siur, tergantung kapan kejadiannya, bagaimana konteks kejadiannya dan siapa yang meriwayatkan. Dan, . . Hadis itu ditulis 200 tahuan setelah Rasul meninggal. Hal yang sama bisa diputuskan dua cara tergantung semua yang mempengaruhinya, salah satu diantaranya adalah doa Qunut. Apakah Rasul demikian ceroboh untuk tidak memerintahkan para pengikutnya menulis sabda beliau ? Atau, apakah memang itu tidak begitu perlu, sehingga bila hati para pengikutnya sudah jernih dengan latihan ibadah yang teratur, mereka bisa memutuskan sendiri sesuai dengan nuraninya. Kalau larangan doa-mendoakan itu sedemikian penting, tentunya ada di Al-Qur'an secara jelas (tidak harus raba-raba maksudnya). Al-Qur'an hanya menyebut Hidayah itu urusan Allah, kita hanya menyampaikan, kita tidak bisa mengingkari kebenaran itu. Tapi tidak ada larangan berdoa. Guru-guru SD juga merasakan kebenaran ayat itu dengan haqqul yaqiiin, karena dengan cara mengajar yang sama, suasana yang sama, anak-anak nilainya bisa berlain-lainan. Semoga Allah selalu memberi kedamaian dan kejernihan di hati kita, semoga akal sehat kita bisa terus berfungsi tanpa dikotori oleh emosi sehingga setiap saat kita bisa berlaku adil. Wassalam. __ Untuk bergabung atau keluar dari Milis, silakan LAKUKAN SENDIRI dengan mengirim e-mail kosong ke alamat; Bergabung: [EMAIL PROTECTED] Keluar: [EMAIL PROTECTED] Sambut MASA DEPAN BARU Indonesia!
Re: [Kuli Tinta] TURUT BERDUKA CITA DAN BELASUNGKAWA
Saya rasa Anda bisa memperoleh lawan tanguh untuk berdiskusi mengenai hal itu di Diskusri Sara, Spiritual, dll. Arsip mengenai debat dan diskusi itu dengan segala argumentasinya masih tersimpan di milis itu. Saya justru memperoleh pelajaran yang sangat luar biasa mengenai Al-Qur'an dan Hadits dari diskusi tersebut. Sangat berharga! Saya menghargai pendapat Anda, namun saya melihat bahwa ada umat yang merujuk sumber yang sama namun mempunyai implementasi yang berbeda. Apakah itu akan Anda katakan sebagai Islam abangan terserah, karena itu adalah hak Anda. Namun Yaser Arafat, Kiai, Mhs Gus Dur, Sobari, Prof Sukuh, dan ulama itu merupakan keragaman lain yang saya lihat Point saya adalah marilah kita mulai membangun sikap saling menghargai keragaman untuk mulai membangun Indonesia Baru yang de facto memang sangat beragam bahkan sebelum negara ini ada. Menganggap apa yang diyakini benar adalah keharusan. Namun inti demokrasi adalah menghargai perbedaan pendapat. Itulah yang harus diwujudkan kalau kita benar-benar ignin mewujudkan satunya kata dan perbuatan untuk membangun masyarakat demokratis. - Original Message - From: Anti_SQ [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [Kuli Tinta] TURUT BERDUKA CITA DAN BELASUNGKAWA Sebelumnya saya mohon maaf kalau Bung Aswat bukan muslim. Tapi dalam Islam itu yang harus jadi rujukan utama adalah Al-Qur'an dan Hadits, dan bukan kasus-kasus (yurisprudensi). Dengan demikian jika ada kasus-kasus (yurisprudensi) yang bertentangan dengan Al-Qur'an dan Hadits, seorang muslim tetap harus berpatokan pada Al-Qur'an dan Hadits. Sekarang saya mencoba menjawab dengan Al-Qu'an surat Al-Qashas ayat 56 Sesungguhnya kamu tidak akan dapat memberi petunjuk kepada orang yang kamu kasihi, tetapi Allah memberi petunjuk kepada orang yang dikehendaki-Nya, dan Allah lebih mengetahui orang-orang yang mau menerima petunjuk. (QS:28:56) Ayat Al-Qur'an ini turun sebagai peringatan kepada Rasulullah SAW ketika beliau berusaha mendoakan paman yang sangat dicintainya Abu Thalib yang telah meninggal dunia dalam keadaan kafir (non muslim). Jadi kesimpulannya, tidak boleh seorang muslim mendoakan orang non muslim yang sudah meninggal. Anti_SQ __ Untuk bergabung atau keluar dari Milis, silakan LAKUKAN SENDIRI dengan mengirim e-mail kosong ke alamat; Bergabung: [EMAIL PROTECTED] Keluar: [EMAIL PROTECTED] Sambut MASA DEPAN BARU Indonesia!
Re: [Kuli Tinta] TURUT BERDUKA CITA DAN BELASUNGKAWA
Apakah sampai mendoakan saja nggak boleh ? Masalah kabul, atau tidak doa itu, itu urusan yang punya jagad raya, kita nggak bisa mempengaruhi keputusannya. Saya sendiri nggak keberatan mendoakan Romo Mangun Wijaya, kalau saya disana, dengan tulus ikhlas saya akan mendoakan beliau, biar dikatakan apa saja oleh orang-orang seagama yang tidak memahami semangat agamanya sendiri. Kalau Al-Qur'an, itu tidak simpang siur, lain dengan Hadis. Hadis itu simpang siur, tergantung kapan kejadiannya, bagaimana konteks kejadiannya dan siapa yang meriwayatkan. Dan, . . Hadis itu ditulis 200 tahuan setelah Rasul meninggal. Hal yang sama bisa diputuskan dua cara tergantung semua yang mempengaruhinya, salah satu diantaranya adalah doa Qunut. Apakah Rasul demikian ceroboh untuk tidak memerintahkan para pengikutnya menulis sabda beliau ? Atau, apakah memang itu tidak begitu perlu, sehingga bila hati para pengikutnya sudah jernih dengan latihan ibadah yang teratur, mereka bisa memutuskan sendiri sesuai dengan nuraninya. Kalau larangan doa-mendoakan itu sedemikian penting, tentunya ada di Al-Qur'an secara jelas (tidak harus raba-raba maksudnya). Al-Qur'an hanya menyebut Hidayah itu urusan Allah, kita hanya menyampaikan, kita tidak bisa mengingkari kebenaran itu. Tapi tidak ada larangan berdoa. Guru-guru SD juga merasakan kebenaran ayat itu dengan haqqul yaqiiin, karena dengan cara mengajar yang sama, suasana yang sama, anak-anak nilainya bisa berlain-lainan. Semoga Allah selalu memberi kedamaian dan kejernihan di hati kita, semoga akal sehat kita bisa terus berfungsi tanpa dikotori oleh emosi sehingga setiap saat kita bisa berlaku adil. Wassalam. -Original Message- From: Anti_SQ [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] Cc: [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] Date: Friday, October 08, 1999 11:17 AM Subject: Re: [Kuli Tinta] TURUT BERDUKA CITA DAN BELASUNGKAWA Sebelumnya saya mohon maaf kalau Bung Aswat bukan muslim. Tapi dalam Islam itu yang harus jadi rujukan utama adalah Al-Qur'an dan Hadits, dan bukan kasus-kasus (yurisprudensi). Dengan demikian jika ada kasus-kasus (yurisprudensi) yang bertentangan dengan Al-Qur'an dan Hadits, seorang muslim tetap harus berpatokan pada Al-Qur'an dan Hadits. Sekarang saya mencoba menjawab dengan Al-Qu'an surat Al-Qashas ayat 56 Sesungguhnya kamu tidak akan dapat memberi petunjuk kepada orang yang kamu kasihi, tetapi Allah memberi petunjuk kepada orang yang dikehendaki-Nya, dan Allah lebih mengetahui orang-orang yang mau menerima petunjuk. (QS:28:56) Ayat Al-Qur'an ini turun sebagai peringatan kepada Rasulullah SAW ketika beliau berusaha mendoakan paman yang sangat dicintainya Abu Thalib yang telah meninggal dunia dalam keadaan kafir (non muslim). Jadi kesimpulannya, tidak boleh seorang muslim mendoakan orang non muslim yang sudah meninggal. Anti_SQ -- From: åç To: [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [Kuli Tinta] TURUT BERDUKA CITA DAN BELASUNGKAWA Date: Monday, October 04, 1999 5:51AM Berarti, Mohamad Sobari, Gus Dur, dan muslim Yogya yang mendoakan Rm Mangun ketka meninggal adalah Islam abangan? Agar diketahui saja Mas. Ketika Rm Mangun akan di berangkatkan ke Kentungan, dan ini disiarkan oleh SCTV secara langsung dengan dipandu oleh Ira Koesno, keberangkatannya menunggu masyarakat muslim yang sedang mendoakan Rm Mangun. Apakah mereka Islam abangan? Mengenai hal itu sudah dibahas dibeberapa milis Mas pada saat itu. __ Untuk bergabung atau keluar dari Milis, silakan LAKUKAN SENDIRI dengan mengirim e-mail kosong ke alamat; Bergabung: [EMAIL PROTECTED] Keluar: [EMAIL PROTECTED] Sambut MASA DEPAN BARU Indonesia!
Re: [Kuli Tinta] TURUT BERDUKA CITA DAN BELASUNGKAWA
Berarti, Mohamad Sobari, Gus Dur, dan muslim Yogya yang mendoakan Rm Mangun ketka meninggal adalah Islam abangan? Agar diketahui saja Mas. Ketika Rm Mangun akan di berangkatkan ke Kentungan, dan ini disiarkan oleh SCTV secara langsung dengan dipandu oleh Ira Koesno, keberangkatannya menunggu masyarakat muslim yang sedang mendoakan Rm Mangun. Apakah mereka Islam abangan? Mengenai hal itu sudah dibahas dibeberapa milis Mas pada saat itu. - Original Message - From: anti_sq [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Sent: 30 September 1999 10:23 Subject: Re: [Kuli Tinta] TURUT BERDUKA CITA DAN BELASUNGKAWA Sambodo, Prijo (KPC) wrote: semoga mereka yang menderita atau bahkan kehilangan nyawa diberikan pahala dari-NYA sesuai amal perbuatannya dan semoga penderitaan mereka bukan untuk kesia-siaan belaka. Tuh kan, bagaimana saya nggak bilang kalau orang ini Islam abangan. Saya kasih tahu ya Mas, sebagai muslim itu kita dilarang mendoakan orang non-muslim yang sudah meninggal. __ Untuk bergabung atau keluar dari Milis, silakan LAKUKAN SENDIRI dengan mengirim e-mail kosong ke alamat; Bergabung: [EMAIL PROTECTED] Keluar: [EMAIL PROTECTED] Sambut MASA DEPAN BARU Indonesia!
Re: [Kuli Tinta] TURUT BERDUKA CITA DAN BELASUNGKAWA
Sambodo, Prijo (KPC) wrote: semoga mereka yang menderita atau bahkan kehilangan nyawa diberikan pahala dari-NYA sesuai amal perbuatannya dan semoga penderitaan mereka bukan untuk kesia-siaan belaka. Tuh kan, bagaimana saya nggak bilang kalau orang ini Islam abangan. Saya kasih tahu ya Mas, sebagai muslim itu kita dilarang mendoakan orang non-muslim yang sudah meninggal. __ Untuk bergabung atau keluar dari Milis, silakan LAKUKAN SENDIRI dengan mengirim e-mail kosong ke alamat; Bergabung: [EMAIL PROTECTED] Keluar: [EMAIL PROTECTED] Sambut MASA DEPAN BARU Indonesia!
RE: [Kuli Tinta] TURUT BERDUKA CITA DAN BELASUNGKAWA
-- Sambodo, Prijo (KPC) wrote: semoga mereka yang menderita atau bahkan kehilangan nyawa diberikan pahala dari-NYA sesuai amal perbuatannya dan semoga penderitaan mereka bukan untuk kesia-siaan belaka. Tuh kan, bagaimana saya nggak bilang kalau orang ini Islam abangan. Saya kasih tahu ya Mas, sebagai muslim itu kita dilarang mendoakan orang non-muslim yang sudah meninggal. __ Untuk bergabung atau keluar dari Milis, silakan LAKUKAN SENDIRI dengan mengirim e-mail kosong ke alamat; Bergabung: [EMAIL PROTECTED] Keluar: [EMAIL PROTECTED] Sambut MASA DEPAN BARU Indonesia!