Re: [Kuli Tinta] TURUT BERDUKA CITA DAN BELASUNGKAWA

1999-10-15 Terurut Topik J.Sujanto

Dear Netters,
sebaiknya diskusi tentang agama dihentikan, tidak perlu diteruskan,
alasannya adalah:
1. Keyakinan keTuhanan setiap orang harus kita hargai
2. Yang berkeyakinan samapun dapat berbeda, karena perbedaan tingkat
penghayatannya dan pengetahuannya
3. Manfaat diskusi mungkin ada yang baik, tetapi sangat mungkin sekali
malahan hasilnya : menyebarkan sakit hati. memecahbelah sesama ummat atau
hal negatif lainnya; yang akhirnya bertentangan dengan ajaran Tuhan

Insya Allah, saran saya ini dapat anda terima.
J.Sujanto
- Original Message -
From: che [EMAIL PROTECTED]
To: Installasi Design [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED];
[EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]
Cc: [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED];
[EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED];
[EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED];
[EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED];
[EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED];
[EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED];
[EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED];
[EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED];
[EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED];
[EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED];
[EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED];
[EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]
Sent: 14 October 1999 19:03 PM
Subject: Re: [Kuli Tinta] TURUT BERDUKA CITA DAN BELASUNGKAWA


 Wah diskusi agama kok diterus-teruskan disini. Kesanku
 dari membaca engkel-engkelan perkara agama dibeberapa
 milis adalah bahwa pendidikan agama yang telah dan
 sedang berlangsung di Indonesia selama ini cuma
 menciptakan robot-robot yang tidak manusiawi dan
 seringkali mengingkari nuraninya sendiri.

 Pendidikan agama ternyata tidak mendidik pemeluknya
 untuk menjunjung tinggi kemanusiaan tetapi malah
 menjerumuskan agama itu sendiri ke dalam jurang
 kenistaan. Allah sudah disamakan dengan agama dan
 harus dibela mati-matian. Dan mirip politik dagang
 sapi, kalau Allah kubela aku dapat imbalannya.

 --- Installasi Design [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Bagaimana kalau begini :
  "Haram hukumnya menyampaikan "Salam" kepada
  orang-orang Non muslim "
  Soalnya yang saya tahu, menyampaikan salam dan
  menjawab salam dari orang
  kafir adalah Haram.
  Salam adalah mendo'akan semoga mendapat berkah dan
  sejahtera.
  Tidak setuju ?,... argumentasinya.?
 
  --
   From: Mustafa H Baabad [EMAIL PROTECTED]
   To: [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]
 
   Subject: Re: [Kuli Tinta] TURUT BERDUKA CITA DAN
  BELASUNGKAWA
   Date: 11 Oktober 1999 6:50
  
   Memang Mustafa suka ngengkel.
  
   Bahkan berdoa untuk yang beragama lain yang sudah
  matipun nggak apa-apa.
   Syurga dan neraka milik Allah, siapa yang masuk
  kemana itu haknya Allah,
   saya nggak ikut campur. Do'a mendoa antar agama
  ini hanya pelampiasan
   perasaan simpati yang insya Allah bisa memperkuat
  ikatan manusia yang
  hidup.
  
   Doa ini yang di tunjukkan untuk keperluan manusia
  yang hidup agar saling
   mengerti dan saling bersimpati, bukan bermusuhan.
  Nggak ada maksiatnya
   disitu (tentunya selama permintaan itu kepada
  Allah). Sekali lagi
  doa-mendoa
   model ini untuk membangun persahabatan bagi yang
  hidup. Dan saya akan
   lakukan bila memang kesempatannya ada, saya tidak
  melihat mudharatnya
   disini.
  
   Wassalam.
  
  
  
  
   -Original Message-
   From: Anti_SQ [EMAIL PROTECTED]
   To: [EMAIL PROTECTED]
  [EMAIL PROTECTED]
   Date: Friday, October 08, 1999 3:50 PM
   Subject: Re: [Kuli Tinta] TURUT BERDUKA CITA DAN
  BELASUNGKAWA
  
  
   Wah, mBah, anda tampaknya kurang menyimak. Saya
  tidak pernah mengatakan
   bahwa umat Islam dilarang mendoakan non-muslim
  yang masih hidup. Yang
   saya sampaikan adalah umat Islam dilarang
  mendoakan non-muslim yang
   sudah meninggal.
   
   Terdapat perbedaan mendasar antara orang yang
  masih hidup dengan yang
   sudah meninggal. Selama seseorang masih hidup,
  maka pintu taubat
   senantiasa terbuka, dan karena itu umat Islam
  diperbolehkan (bahkan
   dianjurkan) mendoakan non-muslim agar mendapat
  hidayah. Tapi begitu
   seseorang sudah meninggal, maka pintu taubat
  telah tertutup, dan mereka
   tidak mungkin lagi menerima hidayah.
   
   Anti_SQ
   
   --
   From: mBah Soeloyo
   To: Ichwan; anti_sq; aswat; kuli; Mustafa H
  Baabad
   Cc: Ahmad Dimpu; Abdullah Hasan; Novianti
  Aktivanto; Arief Rakhmatsyah;
   bRidWaN; Cosmas Damianus Tufan; Daniel H.T.; Dedi
  Elfira;
   [EMAIL PROTECTED]; che; Franca A.S. Wenas;
  GIGIH NUSANTARA;
   Chandra Adenan; Izrin Agus; iwans; Martin
  Manurung; Mudjiman (KPC);
   Natalia Murad; Prijo Sambodo; Abdur Rahim; Samy;
  [EMAIL PROTECTED];
   Andriecht; [EMAIL PROTECTED]; Phantom Stranger;
  Syafiq Basri; White
   Crow; Yap C. Young; Hihihiiik Yek
   Subject: Re: [Kuli Tinta] TURUT BERDUKA CITA DAN
  BELASUNGKAWA
   Date: Friday, October 08, 1999 3:27PM
   
   waah... berat juga nih kalau diskusinya telah
  mencapai
   tataran
   

Re: [Kuli Tinta] TURUT BERDUKA CITA DAN BELASUNGKAWA

1999-10-15 Terurut Topik Anti_SQ

 Martin Manurung Wrote:
 --
 Jangan lupa, "kepercayaan" itu adalah yang tertua dan ASLI dariIndonesia lho. 
Islam, Kristen, Hindu dan Budha itu kan "import" 
 dari luar Indonesia.

Saya hampir-hampir nggak yakin kalau yang nulis ini kuliahnya di UI
(asdos lagi). Argumen-argumen yang diberikan tidak substansial, sangat
lemah dan kekanak-kanakan. Segala sesuatu yang berhubungan dengan
Megawati selalu dianggapnya bagus dan kemudian dibuatnya alasan-alasan
yang "doesn't make sense".

Anti_SQ

__
Untuk bergabung atau keluar dari Milis, silakan LAKUKAN SENDIRI 
dengan mengirim e-mail kosong ke alamat;
Bergabung: [EMAIL PROTECTED]
Keluar: [EMAIL PROTECTED]

Sambut MASA DEPAN BARU Indonesia!













Re: [Kuli Tinta] TURUT BERDUKA CITA DAN BELASUNGKAWA

1999-10-14 Terurut Topik Phantom Stranger

From: Installasi Design [EMAIL PROTECTED]  
 Gini, kalo "larangan" di dalam Al Qur'an, berarti hukumnya "Haram"
 dilakukan, hukumannya,.?. Ya dosa..
--
misalnya mendoakan itu timbul dari hati yang tulus, apa itu juga dosa?
apa itu berarti ketulusan adalah dosa?



__
Untuk bergabung atau keluar dari Milis, silakan LAKUKAN SENDIRI 
dengan mengirim e-mail kosong ke alamat;
Bergabung: [EMAIL PROTECTED]
Keluar: [EMAIL PROTECTED]

Sambut MASA DEPAN BARU Indonesia!













Re: [Kuli Tinta] TURUT BERDUKA CITA DAN BELASUNGKAWA

1999-10-14 Terurut Topik Installasi Design

Bagaimana kalau begini :
"Haram hukumnya menyampaikan "Salam" kepada orang-orang Non muslim "
Soalnya yang saya tahu, menyampaikan salam dan menjawab salam dari orang
kafir adalah Haram.
Salam adalah mendo'akan semoga mendapat berkah dan sejahtera.
Tidak setuju ?,... argumentasinya.?

--
 From: Mustafa H Baabad [EMAIL PROTECTED]
 To: [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]

 Subject: Re: [Kuli Tinta] TURUT BERDUKA CITA DAN BELASUNGKAWA
 Date: 11 Oktober 1999 6:50
 
 Memang Mustafa suka ngengkel.
 
 Bahkan berdoa untuk yang beragama lain yang sudah matipun nggak apa-apa.
 Syurga dan neraka milik Allah, siapa yang masuk kemana itu haknya Allah,
 saya nggak ikut campur. Do'a mendoa antar agama ini hanya pelampiasan
 perasaan simpati yang insya Allah bisa memperkuat ikatan manusia yang
hidup.
 
 Doa ini yang di tunjukkan untuk keperluan manusia yang hidup agar saling
 mengerti dan saling bersimpati, bukan bermusuhan. Nggak ada maksiatnya
 disitu (tentunya selama permintaan itu kepada Allah). Sekali lagi
doa-mendoa
 model ini untuk membangun persahabatan bagi yang hidup. Dan saya akan
 lakukan bila memang kesempatannya ada, saya tidak melihat mudharatnya
 disini.
 
 Wassalam.
 
 
 
 
 -Original Message-
 From: Anti_SQ [EMAIL PROTECTED]
 To: [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]
 Date: Friday, October 08, 1999 3:50 PM
 Subject: Re: [Kuli Tinta] TURUT BERDUKA CITA DAN BELASUNGKAWA
 
 
 Wah, mBah, anda tampaknya kurang menyimak. Saya tidak pernah mengatakan
 bahwa umat Islam dilarang mendoakan non-muslim yang masih hidup. Yang
 saya sampaikan adalah umat Islam dilarang mendoakan non-muslim yang
 sudah meninggal.
 
 Terdapat perbedaan mendasar antara orang yang masih hidup dengan yang
 sudah meninggal. Selama seseorang masih hidup, maka pintu taubat
 senantiasa terbuka, dan karena itu umat Islam diperbolehkan (bahkan
 dianjurkan) mendoakan non-muslim agar mendapat hidayah. Tapi begitu
 seseorang sudah meninggal, maka pintu taubat telah tertutup, dan mereka
 tidak mungkin lagi menerima hidayah.
 
 Anti_SQ
 
 --
 From: mBah Soeloyo
 To: Ichwan; anti_sq; aswat; kuli; Mustafa H Baabad
 Cc: Ahmad Dimpu; Abdullah Hasan; Novianti Aktivanto; Arief Rakhmatsyah;
 bRidWaN; Cosmas Damianus Tufan; Daniel H.T.; Dedi Elfira;
 [EMAIL PROTECTED]; che; Franca A.S. Wenas; GIGIH NUSANTARA;
 Chandra Adenan; Izrin Agus; iwans; Martin Manurung; Mudjiman (KPC);
 Natalia Murad; Prijo Sambodo; Abdur Rahim; Samy; [EMAIL PROTECTED];
 Andriecht; [EMAIL PROTECTED]; Phantom Stranger; Syafiq Basri; White
 Crow; Yap C. Young; Hihihiiik Yek
 Subject: Re: [Kuli Tinta] TURUT BERDUKA CITA DAN BELASUNGKAWA
 Date: Friday, October 08, 1999 3:27PM
 
 waah... berat juga nih kalau diskusinya telah mencapai
 tataran
 langit.
 tapi saya punya satu buku tafsir, hanya tulisan dari ulama
 ahmadiyah,
 yang di tafsirannya adalah sbb:
 
 QS28:56: Surely thou canst not guide whom thou lovest, but
 ALLAAH
 guides whom He pleases; and He knows best those who walk
 aright***.
 
 ***: It is related that when Abu Thalib was on his deathbed,
 the Holy Prophet
 asked him to believe in Divine Unity. Abu Jahl being by him
 at the time, dissuaded him from doing so. saying that he
 should not desert the religion of his fathers. Abu Thalib
 died and unbeliever, and the world "thou canst not guide
 thou lovest# were comfort to the prophet. But the word are
 true in e general sense as well. The Prophet wished that all
 people should accept the truth and better their lives. But
 all this was to be brought about gradually.
 
 tentang pengertiannya saya kurang "dong", berhubung tidak
 menguasai bahasa
 arab, kecuali sekedar bisa baca, yang kedua juga tidak mampu
 memahami
 bahasa sastra inggris yang demikian klasik itu.
 
 hanya saja yang terambil oleh saya, di ayat itu tidak ada
 keterangan bahwa
 NABI mendoakan pamanda tercinta (thou lovest kan?),
 melainkan meminta sang paman untuk menerima syahadat (laa
 ilaha ilallaahu... itu lho) menjelang meninggal. dengan kata
 lain, apakah selama beliau hidup bersama sang paman itu
 tidak pernah nabi mendo'akan pamanda? musatahil kan
 paling tidak mendoakan agar pamannya dilimpahi rezki lah
 bodonannya... kan nabi sebagian masa hidupnya ada di tangan
 abu thalib...
 kalau benar orang islam dilarang mendoakan orang non muslim
 dan itu berlaku benar-benar.. ya kasihan khalifah ali to ya?
 
 namun jangan lupa ayat ditutup oleh kalimah allaah, bahwa
 hanya allaahlah yang berwenang memberikan petunjuk, dan
 allaah pula yang maha tahu kepada siapa-siapa yang lurus
 jalannya (karena menerima petunjuk).
 
 inipun juga sebenarnya (kalau saya berpendapat) penafsir
 tidak boleh memvonis bawa abu thalib itu tidak beriman. lho
 kan tidak ada keputusan dari allaah, yang menyatakan bahwa
 abu thalib itu tidak beriman. betul kan? maaf kalau salah,
 dan mohon dikoreksi.. sekalian ngaji nih..
 
 juga kalau kenyataannya waktu itu hadir pula abu jahl
 berarti faktor abu jahl ini sangat kuat ba

Re: [Kuli Tinta] TURUT BERDUKA CITA DAN BELASUNGKAWA

1999-10-14 Terurut Topik che

Wah diskusi agama kok diterus-teruskan disini. Kesanku
dari membaca engkel-engkelan perkara agama dibeberapa
milis adalah bahwa pendidikan agama yang telah dan
sedang berlangsung di Indonesia selama ini cuma
menciptakan robot-robot yang tidak manusiawi dan
seringkali mengingkari nuraninya sendiri. 

Pendidikan agama ternyata tidak mendidik pemeluknya
untuk menjunjung tinggi kemanusiaan tetapi malah
menjerumuskan agama itu sendiri ke dalam jurang
kenistaan. Allah sudah disamakan dengan agama dan
harus dibela mati-matian. Dan mirip politik dagang
sapi, kalau Allah kubela aku dapat imbalannya. 

--- Installasi Design [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Bagaimana kalau begini :
 "Haram hukumnya menyampaikan "Salam" kepada
 orang-orang Non muslim "
 Soalnya yang saya tahu, menyampaikan salam dan
 menjawab salam dari orang
 kafir adalah Haram.
 Salam adalah mendo'akan semoga mendapat berkah dan
 sejahtera.
 Tidak setuju ?,... argumentasinya.?
 
 --
  From: Mustafa H Baabad [EMAIL PROTECTED]
  To: [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]
 
  Subject: Re: [Kuli Tinta] TURUT BERDUKA CITA DAN
 BELASUNGKAWA
  Date: 11 Oktober 1999 6:50
  
  Memang Mustafa suka ngengkel.
  
  Bahkan berdoa untuk yang beragama lain yang sudah
 matipun nggak apa-apa.
  Syurga dan neraka milik Allah, siapa yang masuk
 kemana itu haknya Allah,
  saya nggak ikut campur. Do'a mendoa antar agama
 ini hanya pelampiasan
  perasaan simpati yang insya Allah bisa memperkuat
 ikatan manusia yang
 hidup.
  
  Doa ini yang di tunjukkan untuk keperluan manusia
 yang hidup agar saling
  mengerti dan saling bersimpati, bukan bermusuhan.
 Nggak ada maksiatnya
  disitu (tentunya selama permintaan itu kepada
 Allah). Sekali lagi
 doa-mendoa
  model ini untuk membangun persahabatan bagi yang
 hidup. Dan saya akan
  lakukan bila memang kesempatannya ada, saya tidak
 melihat mudharatnya
  disini.
  
  Wassalam.
  
  
  
  
  -Original Message-
  From: Anti_SQ [EMAIL PROTECTED]
  To: [EMAIL PROTECTED]
 [EMAIL PROTECTED]
  Date: Friday, October 08, 1999 3:50 PM
  Subject: Re: [Kuli Tinta] TURUT BERDUKA CITA DAN
 BELASUNGKAWA
  
  
  Wah, mBah, anda tampaknya kurang menyimak. Saya
 tidak pernah mengatakan
  bahwa umat Islam dilarang mendoakan non-muslim
 yang masih hidup. Yang
  saya sampaikan adalah umat Islam dilarang
 mendoakan non-muslim yang
  sudah meninggal.
  
  Terdapat perbedaan mendasar antara orang yang
 masih hidup dengan yang
  sudah meninggal. Selama seseorang masih hidup,
 maka pintu taubat
  senantiasa terbuka, dan karena itu umat Islam
 diperbolehkan (bahkan
  dianjurkan) mendoakan non-muslim agar mendapat
 hidayah. Tapi begitu
  seseorang sudah meninggal, maka pintu taubat
 telah tertutup, dan mereka
  tidak mungkin lagi menerima hidayah.
  
  Anti_SQ
  
  --
  From: mBah Soeloyo
  To: Ichwan; anti_sq; aswat; kuli; Mustafa H
 Baabad
  Cc: Ahmad Dimpu; Abdullah Hasan; Novianti
 Aktivanto; Arief Rakhmatsyah;
  bRidWaN; Cosmas Damianus Tufan; Daniel H.T.; Dedi
 Elfira;
  [EMAIL PROTECTED]; che; Franca A.S. Wenas;
 GIGIH NUSANTARA;
  Chandra Adenan; Izrin Agus; iwans; Martin
 Manurung; Mudjiman (KPC);
  Natalia Murad; Prijo Sambodo; Abdur Rahim; Samy;
 [EMAIL PROTECTED];
  Andriecht; [EMAIL PROTECTED]; Phantom Stranger;
 Syafiq Basri; White
  Crow; Yap C. Young; Hihihiiik Yek
  Subject: Re: [Kuli Tinta] TURUT BERDUKA CITA DAN
 BELASUNGKAWA
  Date: Friday, October 08, 1999 3:27PM
  
  waah... berat juga nih kalau diskusinya telah
 mencapai
  tataran
  langit.
  tapi saya punya satu buku tafsir, hanya tulisan
 dari ulama
  ahmadiyah,
  yang di tafsirannya adalah sbb:
  
  QS28:56: Surely thou canst not guide whom thou
 lovest, but
  ALLAAH
  guides whom He pleases; and He knows best those
 who walk
  aright***.
  
  ***: It is related that when Abu Thalib was on
 his deathbed,
  the Holy Prophet
  asked him to believe in Divine Unity. Abu Jahl
 being by him
  at the time, dissuaded him from doing so. saying
 that he
  should not desert the religion of his fathers.
 Abu Thalib
  died and unbeliever, and the world "thou canst
 not guide
  thou lovest# were comfort to the prophet. But the
 word are
  true in e general sense as well. The Prophet
 wished that all
  people should accept the truth and better their
 lives. But
  all this was to be brought about gradually.
  
  tentang pengertiannya saya kurang "dong",
 berhubung tidak
  menguasai bahasa
  arab, kecuali sekedar bisa baca, yang kedua juga
 tidak mampu
  memahami
  bahasa sastra inggris yang demikian klasik itu.
  
  hanya saja yang terambil oleh saya, di ayat itu
 tidak ada
  keterangan bahwa
  NABI mendoakan pamanda tercinta (thou lovest
 kan?),
  melainkan meminta sang paman untuk menerima
 syahadat (laa
  ilaha ilallaahu... itu lho) menjelang meninggal.
 dengan kata
  lain, apakah selama beliau hidup bersama sang
 paman itu
  tidak pernah nabi mendo'akan pamanda? musatahil
 kan
  paling tidak mendoakan agar pamannya dilimpahi
 rezki la

Re: [Kuli Tinta] TURUT BERDUKA CITA DAN BELASUNGKAWA: mumpung belum kelamaan

1999-10-14 Terurut Topik mBah Soeloyo

From: Anti_SQ [EMAIL PROTECTED]
 Saya sengaja mengambil ayat 56 Surat Al Qashash untuk
menjawab kasus YB
 Mangunwijaya yang dikemukakan oleh Bung Aswat dengan
maksud menyampaikan
 perbandingan bahwa jangankan cuma seorang Mangunwijaya
yang bukan
 "koneksi" siapa-siapa, Abu Thalib yang koneksi Rasulullah
saja tidak
 dapat didoakan karena dia mati kafir.
 Tapi rupanya mbah Soeloyo kurang puas dengan contoh
perbandingan seperti
 itu, karena itu saya akan ambilkan ayat lain yang
menunjukkan larangan
 secara langsung seperti yang mbah Soeloyo minta.

 "Dan janganlah kamu sekali-kali menyembahyangkan (jenazah)
seorang yang
 mati di antara mereka dan janganlah kamu berdiri di
kuburnya
 (mendoakan). Sesungguhnya mereka telah kafir kepada Allah
dan rasul-Nya
 dan mereka mati dalam keadaan fasik".(QS At-Taubah ayat
84)
 Mudah-mudahan semuanya bisa puas dengan ayat yang sudah
sangat tegas
 itu.
-- delete---
 Jadi, larangan seorang muslim untuk mendoakan non-muslim
yang telah
 meninggal dunia sudah tegas dan nyata.
 Anti_SQ

assalamu'alaikum,

bung anti_sq dan netters sekalian yang berminat dengan
bahasan ini,
terimakasih atas balasan bung anti_sq, yang sangat berarti
buat saya.
seperti yang saya kemukakan di awal dengan "sekalian ngaji
nih", ternyata berlanjut dan bener-bener saya jadi ngaji.
tentu tanpa guru,
wong sendirian je.

saya tetap keberatan dengan pernyataan mendoakan orang non
muslim yang telah meninggal itu merupakan larangan. pertama
dalam ayat 56-al-qashas telah jelas, peristiwanya bukan nabi
mendoakan pamannya, tetapi usaha nabi meminta pamannya untuk
menerima ajaran islam. dan itu telah diputuskan oleh Allaah,
bahwa beriman dan tidaknya seseorang
masih bergantung kepada "keadaan" orang itu sendiri, juga
atas kehendakNya.

kemudian yang kedua, maaf, saya akan menyampaikan penilaian
dan keluhan. penilaian dan keluhan itu ada hubungannya
dengan keterpakuan pola pikir muslimin dalam merefer suatu
ayah al-qur'an atau hadits yang benar-benar tertumpu pada
lafal, tanpa menengok substansi dan essensinya..

biasanya dalam menghadapi suatu masalah yang bersinggungan
dengan keagamaan, langsung di"pukul" dengan ayat atau
hadits. tetapi sayang (dalam penilaian saya) hanya satu ayat
saja atau bahkan kadang-kadang sepotong ayat. ini saya nilai
benar-benar "memprihatinkan".

bukankah ada kemungkinan suatu ayat itu hanya kesimpulan
dari rangkaian ayat? atau paling tidak berkaitan dengan
ayat-ayat lain atau
surat-surat lain? sayangnya memang al-qur'an yang sampai di
jaman hidup kita adalah sebuah kitab yang telah di-edit,
disusun dan disesuaikan dari banyak catatan (kala itu) oleh
ustman bin affan. sehingga kalau tidak mendalam
pengkajiannya, hilanglah semangat graduasi penyampaian wahyu
kepada nabi yang mampu mengubah sekelompok suku-suku bangsa
arab, dasi suatu negeri kecil (madinah) yang tandus dan
kering di padang pasir, berkembang sedemikian pesatnya
meliputi sepertiga dunia kala itu.

maaf saya menulis terus terang, bahwa kalangan muslim
sekarang lebih banyak meninggalkan "SEMANGAT KEIMANAN" yang
terkandung dalam surat-surat pendek di juz 30 yang
kesemuanya turun di makkah. yang waktu itu mampu
menyemangati sekelompok muslimin awal untuk berhijrah dengan
keyakinan akan membangun kehidupan yang baru.
sementara sekarang banyak pemikir muslim justru
berputar-putar pada ayat-ayat panjang yang tak
habis-habisnya dan malah cenderung memecah belah pemikiran.

contoh gampangnya, orang berbicara tentang sistem
perekonomian non-riba dan menolak sistem bank modern, karena
mengandung riba. namun kenyataannya adakah yang mengetahui
sistem non riba itu yang mampu berkembang dan diakui
kehandalannya? lebih jauh lagi dalam dunia perdagangan,
adakah ahli yang mempelajari metode dan bagaimana cara-cara
nabi berdagang, kalau memang ummat muhammad mengakui
kepiawaian nabi dalam berdagang?

itu penilaian sekaligus keluhan saya sebagai seorang yang
mengaku islam tetapi dengan pengetahuan keagamaan yang
terbatas ini. hubungannya dengan at-taubah yang dikemukakan
bung anti_sq, jelas sudah seperti yang saya keluhkan di
atas. itu adalah kurang lengkapnya bung anti_sq merujuk
surat at-taubah-nya. bukankah dalam pengertian yang lebih
luas ayat 84 itu berkaitan sejak ayat 81bahkan berlanjut
terus hingga ayat 110 dengan tema besar bahasan ORANG
MUNAFIK, sama sekali bukan membahas kekafiran seseorang.

pada penggal ayat 81 hingga 87, dimana ayat yang diajukan
bung anti_sq berada, bahkan khusus membahas nasib
orang-orang munafik dalam menghadapi perang-perang pembelaan
agama, yaitu sekelompok orang yang merasa gembira karena
tidak diajak perang, dan mereka berusaha agar tidak ikut
berperang. dan pada suatu tafsir (al-bayaan kalau tak
salah), nabi dilarang menyembahyangkan dan berdoa di kubur
orang-orang begini khusus yang terbunuh dalam peperangan
membela agama.

sedang pada orang-orang yang mengaku beragama islam,
siapapun, tetap menjadi kewajiban orang sekitarnya untuk
menyembahyangkannya ketika meninggal secara alami, bukan

Re: [Kuli Tinta] TURUT BERDUKA CITA DAN BELASUNGKAWA

1999-10-14 Terurut Topik che



--- Yusuf [EMAIL PROTECTED] wrote:
 mbah Soeloyo, anda kalau diskusi itu jangan
 muter-muter nggak karuan
 (itu menunjukkan bahwa pikiran anda kacau).
 
 Sekarang saya kutipkan lagi bagian penting dari
 e-mail bung Anti_SQ
 
  Dalam ayat tersebut Allah telah menganggap kafir
 Abdullah bin Ubay
  walaupun sebenarnya dia belum menyatakan keluar
 dari Islam. Dengan kata
  lain, walaupun belum kafir secara formil, Abdullah
 bin Ubay telah kafir
  secara materil (substansial). Apakah kesimpulan
 yang bisa kita ambil ?
  Kalau untuk orang yang mati dalam keadaan kafir
 secara materil
  (substansial) saja kita dilarang mendoakan,
 apalagi untuk orang yang
  mati dalam keadaan kafir secara formil dan
 materil.
 
 Sekarang coba mbah Soeloyo jawab apakah anda setuju
 dengan logika
 berpikir di atas ? 
 Jika ya berarti pikiran anda sehat.
 
  Selanjutnya, coba kita perhatikan mengapa Allah
 melarang untuk
  mendoakan
  Abdullah bin Ubay. Dalam ayat tersebut jelas
 disebutkan adalah karena
  dia telah kafir. Nah, akal sehat mana yang tidak
 akan sampai pada
  kesimpulan bahwa untuk orang yang mati kafir yang
 lain kita juga
  dilarang mendoakannya ?
 
 Sekarang coba mbah Soeloyo jawab apakah anda setuju
 dengan logika
 berpikir di atas ? 
 Jika ya berarti pikiran anda sehat.
 
 Kalau anda menjawab tidak atas dua pertanyaan di
 atas, berarti ada dua
 kemungkinan
 
 1. Nafsu dan gengsi anda telah menutupi akal dan
 pikiran anda, atau
 2. Akal dan pikiran anda tidak sehat
 
 
 Yusuf Hidayat
 

Nah,  mbah Soeloyo, akalnya sehat atau tidak sehat ?
Kalau tidak sehat akalnya pulang saja mbah, nyangkul,
jangan sekolah di Jepang ha-ha.Wis mbah
minggir-minggoooirrr 


__
Do You Yahoo!?
Bid and sell for free at http://auctions.yahoo.com

__
Untuk bergabung atau keluar dari Milis, silakan LAKUKAN SENDIRI 
dengan mengirim e-mail kosong ke alamat;
Bergabung: [EMAIL PROTECTED]
Keluar: [EMAIL PROTECTED]

Sambut MASA DEPAN BARU Indonesia!













Re: [Kuli Tinta] TURUT BERDUKA CITA DAN BELASUNGKAWA

1999-10-14 Terurut Topik che

Yak ampuun, diskusinya kok emosi banget, mbah Soel
sampeyan dosa busar lho sebab berani
mempertanyakan ayat-ayat yang diturunkan oleh Allah. 

Udah deh orang edan yang pakai nurani minggir
minggoooi.



--- "Muh. Maulana" [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Untuk bung Anti_SQ, sebaiknya anda tidak melayani
 lagi diskusi dengan
 mbah Soeloyo dan M.H. Baabad. Tugas anda untuk
 menyampaikan ayat Allah
 telah selesai; perkara masih ada orang yang bebal
 dan tidak mau
 menerima, itu urusan mereka, toh mereka sendiri yang
 akan menanggung
 dosanya.
 
 Diskusi dengan orang semacam mbah Soeloyo itu tidak
 akan pernah selesai,
 karena orang itu memang akan selalu berkelit
 walaupun ilmunya sedikit.
 Masa mau diskusi masalah hukum Islam tidak mau pakai
 kaidah ushul fiqih
 !
 
 Muh. Maulana
 

__
Do You Yahoo!?
Bid and sell for free at http://auctions.yahoo.com

__
Untuk bergabung atau keluar dari Milis, silakan LAKUKAN SENDIRI 
dengan mengirim e-mail kosong ke alamat;
Bergabung: [EMAIL PROTECTED]
Keluar: [EMAIL PROTECTED]

Sambut MASA DEPAN BARU Indonesia!













Re: [Kuli Tinta] TURUT BERDUKA CITA DAN BELASUNGKAWA

1999-10-13 Terurut Topik Anti_SQ

 mBah Soeloyo wrote

itu penilaian sekaligus keluhan saya sebagai seorang yang
mengaku islam tetapi dengan pengetahuan keagamaan yang
terbatas ini. hubungannya dengan at-taubah yang dikemukakan
bung anti_sq, jelas sudah seperti yang saya keluhkan di
atas. itu adalah kurang lengkapnya bung anti_sq merujuk
surat at-taubah-nya. bukankah dalam pengertian yang lebih
luas ayat 84 itu berkaitan sejak ayat 81 bahkan berlanjut
terus hingga ayat 110 dengan tema besar bahasan ORANG
MUNAFIK, sama sekali bukan membahas kekafiran seseorang.


Saya memang sudah menduga bahwa anda akan berkelit dengan alasan bahwa
ayat tersebut berhubungan dengan orang munafik (Abdullah bin Ubay).

Perlu anda diketahui bahwa untuk memahami Al-Qur'an kita tidak boleh
terpaku semata-mata pada konteks ayat tersebut. Janganlah kita berkelit
bahwa jika suatu ayat berhubungan dengan suatu kejadian maka ayat
tersebut hanya berlaku untuk kejadian tersebut. 

Dalam penetapan hukum, Islam menganut kaidah-kaidah Ushul Fiqih.
Kaidah-kaidah tersebut pada intinya berkaitan dengan logika (akal
sehat). Karena itu, sebenarnya, walaupun seseorang tidak hapal atau
tidak mengetahui kaidah-kaidah tersebut, sepanjang dia menggunakan
logika yang baik (akal sehat), Insya Allah secara tanpa sadar dia akan
mengikuti kaidah-kaidah tersebut

Ada banyak kaidah ushul fiqih tersebut, dua diantaranya (yang relevan
dengan pembahasan ini) adalah sbb:

1. Jika suatu ayat (hukum) berlaku untuk suatu kejadian yang lebih umum,
maka ayat (hukum) tersebut berlaku juga untuk kejadian lain yang lebih
khusus.

2. Jika suatu ayat (hukum) berlaku terhadap suatu kejadian karena suatu
sebab, maka ayat (hukum) tersebut berlaku juga untuk kejadian lain yang
mempunyai sebab yang sama.

Sekarang mari kita perhatikan lagi ayat 84 Surat At-Taubah tersebut

"Dan janganlah kamu sekali-kali menyembahyangkan (jenazah) seorang yang
mati di antara mereka dan janganlah kamu berdiri di kuburnya
(mendoakan). Sesungguhnya mereka telah kafir kepada Allah dan rasul-Nya
dan mereka mati dalam keadaan fasik".(QS At-Taubah ayat 84)

Sekarang mari kita gunakan logika (akal sehat) kita sambil menerapkan
kedua kaidah di Ushul Fiqih di atas. 

Dalam ayat tersebut Allah telah menganggap kafir Abdullah bin Ubay
walaupun sebenarnya dia belum menyatakan keluar dari Islam. Dengan kata
lain, walaupun belum kafir secara formil, Abdullah bin Ubay telah kafir
secara materil (substansial). Apakah kesimpulan yang bisa kita ambil ?
Kalau untuk orang yang mati dalam keadaan kafir secara materil
(substansial) saja kita dilarang mendoakan, apalagi untuk orang yang
mati dalam keadaan kafir secara formil dan materil.

Selanjutnya, coba kita perhatikan mengapa Allah melarang untuk mendoakan
Abdullah bin Ubay. Dalam ayat tersebut jelas disebutkan adalah karena
dia telah kafir. Nah, akal sehat mana yang tidak akan sampai pada
kesimpulan bahwa untuk orang yang mati kafir yang lain kita juga
dilarang mendoakannya ?

Janganlah kita mencoba berlindung dibalik konteks suatu ayat hanya untuk
menghindar dari hukum Allah.


Anti_SQ

__
Untuk bergabung atau keluar dari Milis, silakan LAKUKAN SENDIRI 
dengan mengirim e-mail kosong ke alamat;
Bergabung: [EMAIL PROTECTED]
Keluar: [EMAIL PROTECTED]

Sambut MASA DEPAN BARU Indonesia!













Re: [Kuli Tinta] TURUT BERDUKA CITA DAN BELASUNGKAWA

1999-10-13 Terurut Topik Syafiq Basri


Salam,
Urun rembug sedikit ya...

Perdebatan soal Abutalib ini sebetulnya 'lagu lama
cerita biasa'. Cuma buat yang baru membacanya, saya
kira ada baiknya bersikap lebih hati-hati dan
bijaksana.

Dasar yang dipakai banyak penafsir, menurut kritik
sementara ulama, sama sekali tidak pas. Mereka yang
menisbatkan ayat tsb diturunkan dalam kaitan dengan
Abu Talib r.a. keliru. Pamanda Nabi saw Abu Talib
meninggal di Mekah, pada tahun yang sama dengan
wafatnya isteri Nabi, Khadijah radhiAllahu 'anha
(r.a.). Itu sebabnya tahun itu digelari sebagai Tahun
Dukacita ('Aamul Hazn). Sedangkan ayat tsb turun di
Madinah, sekian tahun kemudian. Nah, mana mungkin
sebab turunnya ayat (asbabun nuzul) berlaku surut ?
Tidak klop, alias mengada-ada. 

Juga secara logika hal tsb doesn't make sense. Coba
kita analisa: " Apa untungnya buat Abu Talib menjaga
dan melindungi sang keponakan (nabi Muhammad saw) jika
secara prinsip beliau tidak menyetujui ajarannya? "

Banyak ahli berpendapat bahwa (penisbatan, atau fitnah
tepatnya) itu ada kaitannya dengan pertentangan antara
kelompok Ali (putra Abu Talib) dengan kelompok Bani
Ummayah -- yang mana kemudian kita kenal bahwa
kelompok Khalifah Ali belakangan disebut sebagai
'Syiah Ali' atau 'SYiah" saja -- dan selama ratusan
tahun sesudah wafat beliau kelompok tsb dihajar,
dikejar, dibunuhi, dsb (Baca misalnya buku Al Maududi,
Khilafah dan Kerajaan, terbitan Mizan, Bandung).

Karena agama diwarnai politik, dan sebagian ulama yang
bisa 'dibeli' pro Muawiyah (Bani Umayah) banyak
menciptakan hadis yang menguntungkan kelompoknya,
sembari menggasak kelompok Syiah Ali. Biasa itu Bung,
Mbak. Saya jadi ingat oknum Majelis Ulama di sebuah
negara 'antah berantah' yang dengan mudah bisa
menghalalkan judi - berhubung penguasa menginginkan
diselenggarakannya suatu bentuk perjudian. Besok besok
ulama model begini bisa memberi penguasa alasan apa
pun, tergantung ordernya, tergantung duitnya.

Jangan kaget kalau nanti ada lagi ayat yang katanya
diturunkan karena sayyidina Ali mabuk,dsb, dsb
Beware of this kind of things Bung...

Kayaknya, seperti sering disarankan Nurcholish Madjid,
Gus Dur dan  AMien Rais, sebaiknya kita tidak usah
terkotak-kotak (model jaman kuno), dan lebih baik
menjalankan Islam yang 'non-sektarian'. Tidak ada
mazhab-mazhaban.. Semuanya baik, asalkan logis, benar
dan selalu menghargai perbedaan pendapat yang muncul.

Sementara itu, kita (baca: saya khususnya) memang
mesti belajar lebih banyak lagi..

Matur nuwun.

Syafiq Basri.
Sydney, Australia.


--- mBah Soeloyo [EMAIL PROTECTED] wrote:
 lho sebentar to
 tetapi kok referensi ayatnya kok ke situ... ke
 masalah
 nabi meminta pamannya beriman?
 kan berarti kurang pas gitu lho...
 lha sekarang untuk jelasnya, mbok tolong
 diberi nash yang benar-benar menunjukkan
 bahwa umat islam dilarang mendoakan arwah
 bukan islam, gitu... biar pada puas.
 sedangkan kita masuk kuburan saja dianjurkan
 mengucapkan salam kan?
 
 wassalam,
 (eh ini bukan yang dimaksud di atas lho..
 hihihih)
 
 mbah soeloyo
 ---
 - Original Message -
 From: Anti_SQ [EMAIL PROTECTED]
 To: [EMAIL PROTECTED]
 Cc: [EMAIL PROTECTED];
 [EMAIL PROTECTED];
 [EMAIL PROTECTED];
 [EMAIL PROTECTED];
 [EMAIL PROTECTED];
 [EMAIL PROTECTED];
 [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED];
 [EMAIL PROTECTED];
 [EMAIL PROTECTED];
 [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED];
 [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED];
 [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED];
 [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED];
 [EMAIL PROTECTED];
 [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED];
 [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED];
 [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED];
 [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED];
 [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED];
 [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED];
 [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]g
 Sent: Friday, October 08, 1999 5:47 PM
 Subject: Re: [Kuli Tinta] TURUT BERDUKA CITA DAN
 BELASUNGKAWA
 
 
  Wah, mBah, anda tampaknya kurang menyimak. Saya
 tidak
 pernah mengatakan
  bahwa umat Islam dilarang mendoakan non-muslim
 yang masih
 hidup. Yang
  saya sampaikan adalah umat Islam dilarang
 mendoakan
 non-muslim yang
  sudah meninggal.
 
  Terdapat perbedaan mendasar antara orang yang
 masih hidup
 dengan yang
  sudah meninggal. Selama seseorang masih hidup,
 maka pintu
 taubat
  senantiasa terbuka, dan karena itu umat Islam
 diperbolehkan (bahkan
  dianjurkan) mendoakan non-muslim agar mendapat
 hidayah.
 Tapi begitu
  seseorang sudah meninggal, maka pintu taubat telah
 tertutup, dan mereka
  tidak mungkin lagi menerima hidayah.
 
  Anti_SQ
 
  --
  From: mBah Soeloyo
  To: Ichwan; anti_sq; aswat; kuli; Mustafa H Baabad
  Cc: Ahmad Dimpu; Abdullah Hasan; Novianti
 Aktivanto; Arief
 Rakhmatsyah;
  bRidWaN; Cosmas Damianus Tufan; Daniel H.T.; Dedi
 Elfira;
  [EMAIL PROTECTED]; che; Franca A.S. Wenas;
 GIGIH
 NUSANTARA;
  Chandra Adenan; Izrin Agus; iwans; Martin
 Manurung;
 Mudjiman (KPC);
  Natalia Murad; Prijo Sambodo; Abdur Rahim; Samy;
 [EMAIL PROTECTED];
  An

Re: [Kuli Tinta] TURUT BERDUKA CITA DAN BELASUNGKAWA

1999-10-13 Terurut Topik Mustafa H Baabad

Memang Mustafa suka ngengkel.

Bahkan berdoa untuk yang beragama lain yang sudah matipun nggak apa-apa.
Syurga dan neraka milik Allah, siapa yang masuk kemana itu haknya Allah,
saya nggak ikut campur. Do'a mendoa antar agama ini hanya pelampiasan
perasaan simpati yang insya Allah bisa memperkuat ikatan manusia yang hidup.

Doa ini yang di tunjukkan untuk keperluan manusia yang hidup agar saling
mengerti dan saling bersimpati, bukan bermusuhan. Nggak ada maksiatnya
disitu (tentunya selama permintaan itu kepada Allah). Sekali lagi doa-mendoa
model ini untuk membangun persahabatan bagi yang hidup. Dan saya akan
lakukan bila memang kesempatannya ada, saya tidak melihat mudharatnya
disini.

Wassalam.




-Original Message-
From: Anti_SQ [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]
Cc: [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED];
[EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED];
[EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED];
[EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]
[EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED];
[EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]
[EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]
[EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]
[EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED];
[EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]
[EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED];
[EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]
[EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED];
[EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED];
[EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]
[EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED];
[EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]
[EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED];
[EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]
[EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED];
[EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]
[EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED];
[EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]
[EMAIL PROTECTED]
Date: Friday, October 08, 1999 3:50 PM
Subject: Re: [Kuli Tinta] TURUT BERDUKA CITA DAN BELASUNGKAWA


Wah, mBah, anda tampaknya kurang menyimak. Saya tidak pernah mengatakan
bahwa umat Islam dilarang mendoakan non-muslim yang masih hidup. Yang
saya sampaikan adalah umat Islam dilarang mendoakan non-muslim yang
sudah meninggal.

Terdapat perbedaan mendasar antara orang yang masih hidup dengan yang
sudah meninggal. Selama seseorang masih hidup, maka pintu taubat
senantiasa terbuka, dan karena itu umat Islam diperbolehkan (bahkan
dianjurkan) mendoakan non-muslim agar mendapat hidayah. Tapi begitu
seseorang sudah meninggal, maka pintu taubat telah tertutup, dan mereka
tidak mungkin lagi menerima hidayah.

Anti_SQ

--
From: mBah Soeloyo
To: Ichwan; anti_sq; aswat; kuli; Mustafa H Baabad
Cc: Ahmad Dimpu; Abdullah Hasan; Novianti Aktivanto; Arief Rakhmatsyah;
bRidWaN; Cosmas Damianus Tufan; Daniel H.T.; Dedi Elfira;
[EMAIL PROTECTED]; che; Franca A.S. Wenas; GIGIH NUSANTARA;
Chandra Adenan; Izrin Agus; iwans; Martin Manurung; Mudjiman (KPC);
Natalia Murad; Prijo Sambodo; Abdur Rahim; Samy; [EMAIL PROTECTED];
Andriecht; [EMAIL PROTECTED]; Phantom Stranger; Syafiq Basri; White
Crow; Yap C. Young; Hihihiiik Yek
Subject: Re: [Kuli Tinta] TURUT BERDUKA CITA DAN BELASUNGKAWA
Date: Friday, October 08, 1999 3:27PM

waah... berat juga nih kalau diskusinya telah mencapai
tataran
langit.
tapi saya punya satu buku tafsir, hanya tulisan dari ulama
ahmadiyah,
yang di tafsirannya adalah sbb:

QS28:56: Surely thou canst not guide whom thou lovest, but
ALLAAH
guides whom He pleases; and He knows best those who walk
aright***.

***: It is related that when Abu Thalib was on his deathbed,
the Holy Prophet
asked him to believe in Divine Unity. Abu Jahl being by him
at the time, dissuaded him from doing so. saying that he
should not desert the religion of his fathers. Abu Thalib
died and unbeliever, and the world "thou canst not guide
thou lovest# were comfort to the prophet. But the word are
true in e general sense as well. The Prophet wished that all
people should accept the truth and better their lives. But
all this was to be brought about gradually.

tentang pengertiannya saya kurang "dong", berhubung tidak
menguasai bahasa
arab, kecuali sekedar bisa baca, yang kedua juga tidak mampu
memahami
bahasa sastra inggris yang demikian klasik itu.

hanya saja yang terambil oleh saya, di ayat itu tidak ada
keterangan bahwa
NABI mendoakan pamanda tercinta (thou lovest kan?),
melainkan meminta sang paman untuk menerima syahadat (laa
ilaha ilallaahu... itu lho) menjelang meninggal. dengan kata
lain, apakah selama beliau hidup bersama sang paman itu
tidak pernah nabi mendo'akan pamanda? musatahil kan
paling tidak mendoakan agar pamannya dilimpahi rezki lah
bodonannya... kan nabi sebagian masa hidupnya ada di tangan
abu thalib...
kalau benar orang islam dilarang mendoakan orang non muslim
dan itu berlaku benar-ben

Re: [Kuli Tinta] TURUT BERDUKA CITA DAN BELASUNGKAWA

1999-10-13 Terurut Topik Mustafa H Baabad

Eh, kalau Tuhan itu membiarkan agama lain ada di muka bumi ini, apalagi
pengikut agama-agama lain itu juga sama bahagianya, dan sama mampunya
melahirkan manusia-manusia bermoral yang tidak kalah mutunya dengan kita,
apa yang akan anda simpulkan disini?

Apakah anda termasuk kelompok orang yang selalu berdiskusi dengan :

POKOKNYA .. ., POKOKNYA ... .., POKOKNYA ..,
MAKA  HARUS .

Kalau Tuhan memang berniat memastikan agama itu tidak ada penafsiran yang
salah, informasi itu sudah dimasukkan kedalam "Genetika" kita atau
dikirimkan kepada kita dengan cara yang jauh lebih effektif.

Kalau Tuhan memilih mengirimkan pesan melalui satu orang yang hidup ribuan
tahun yang lalu untuk berkomunikasi dengan 6,000,000, (enam milyard)
manusia yang hidup saat ini, berarti Tuhan membolehkan sedikit perbedaan
dalam penafsiran. Selama Tuhannya tetap yang maha satu (ingat dosa terbesar
adalah Syirik, ingat "Wama umiruu illa liya' budullaha mukhlishiina
lahuddina ..., masih banyak ayat ayat yang lain isinya menekankan tauhid).
Semua Hadis, termasuk asbabun nuzul ditulis 200 tahun setelah RAsul wafat.

Hai, apakah iman kita sudah sedemikian rapuh sampai kita takut tergoyang
sama sekali ? Mungkin kita tidak betul-betul percaya bahwa Tuhan kita itu
Maha Agung, Maha Perkasa, Maha Adil, Maha Berilmu ?

Tuhan pasti tahu cara yang lebih baik untuk berkomunikasi dengan kita tanpa
distorsi (bila itu memang diperlukan).

Perlu diingat, Hadis (termasuk asbabun-nuzul ditulisnya 200 tahun setelah
Rasul meninggal.

Wassalaaam.

-Original Message-
From: Anti_SQ [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]
Cc: [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED];
[EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED];
[EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]
[EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED];
[EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]
[EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]
[EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]
[EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED];
[EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]
[EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED];
[EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]
[EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED];
[EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED];
[EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]
[EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED];
[EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]
[EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED];
[EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]
[EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED];
[EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]
[EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED];
[EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED];
[EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]
[EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]
Date: Friday, October 08, 1999 2:53 PM
Subject: Re: [Kuli Tinta] TURUT BERDUKA CITA DAN BELASUNGKAWA


Kayaknya anda ini penganut paham semua agama itu sama ya ?
Coba deh baca kitab Azbabunnuzul biar paham.

--
From: Mustafa H Baabad
To: [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED];
[EMAIL PROTECTED]
Cc: [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED];
[EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED];
[EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED];
[EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED];
[EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED];
[EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED];
[EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED];
[EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED];
[EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED];
[EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED];
[EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: [Kuli Tinta] TURUT BERDUKA CITA DAN BELASUNGKAWA
Date: Friday, October 08, 1999 11:43AM

Apakah sampai mendoakan saja nggak boleh ?

Masalah kabul, atau tidak doa itu, itu urusan yang punya jagad raya,
kita
nggak bisa mempengaruhi keputusannya.

Saya sendiri nggak keberatan mendoakan Romo Mangun Wijaya, kalau saya
disana, dengan tulus ikhlas saya akan mendoakan beliau, biar dikatakan
apa
saja oleh orang-orang seagama yang tidak memahami semangat agamanya
sendiri.

Kalau Al-Qur'an, itu tidak simpang siur, lain dengan Hadis.

Hadis itu simpang siur, tergantung kapan kejadiannya, bagaimana konteks
kejadiannya dan siapa yang meriwayatkan. Dan,  . . Hadis itu
ditulis 200 tahuan setelah Rasul meninggal. Hal yang sama bisa
diputuskan
dua cara tergantung semua yang mempengaruhinya, salah satu diantaranya
adalah doa Qunut.

Apakah Rasul demikian ceroboh untuk tidak memerintahkan para pengikutnya
menulis sabda beliau ? Atau, apakah memang itu tidak begitu perlu,
sehingga
bila hati para pengikutnya sudah jernih dengan latihan ibadah yang
teratur,
mereka bisa memutuskan sendiri sesuai dengan nuraninya.

Kalau larangan do

Re: [Kuli Tinta] TURUT BERDUKA CITA DAN BELASUNGKAWA

1999-10-13 Terurut Topik Installasi Design



--
 From: Phantom Stranger [EMAIL PROTECTED]
 To: [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; 
 Subject: Re: [Kuli Tinta] TURUT BERDUKA CITA DAN BELASUNGKAWA
 Date: 13 Oktober 1999 12:53
 
 From: Anti_SQ [EMAIL PROTECTED]
  "Dan janganlah kamu sekali-kali menyembahyangkan (jenazah) seorang yang
  mati di antara mereka dan janganlah kamu berdiri di kuburnya
  (mendoakan). Sesungguhnya mereka telah kafir kepada Allah dan rasul-Nya
  dan mereka mati dalam keadaan fasik".(QS At-Taubah ayat 84)
 
  Janganlah kita mencoba berlindung dibalik konteks suatu ayat hanya
untuk
  menghindar dari hukum Allah.
 -
 kalo tetap mendoakan, hukumannya apaan?
 
Gini, kalo "larangan" di dalam Al Qur'an, berarti hukumnya "Haram"
dilakukan, hukumannya,.?. Ya dosa..

 
 
 
 
 
 __
 Untuk bergabung atau keluar dari Milis, silakan LAKUKAN SENDIRI 
 dengan mengirim e-mail kosong ke alamat;
 Bergabung: [EMAIL PROTECTED]
 Keluar: [EMAIL PROTECTED]
 
 Sambut MASA DEPAN BARU Indonesia!
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

__
Untuk bergabung atau keluar dari Milis, silakan LAKUKAN SENDIRI 
dengan mengirim e-mail kosong ke alamat;
Bergabung: [EMAIL PROTECTED]
Keluar: [EMAIL PROTECTED]

Sambut MASA DEPAN BARU Indonesia!













Re: [Kuli Tinta] TURUT BERDUKA CITA DAN BELASUNGKAWA

1999-10-13 Terurut Topik Phantom Stranger

From: Mustafa H Baabad [EMAIL PROTECTED]
 Al Hamdulillah kalau diskusi yang beginian yang diwarnai emosi yang sangat
 kental diputuskan. Semoga Allah memberi hidayah kepada kita semua.

kenapa ya jika diskusi mulai menyangkut masalah agama, pasti yang keluar
adalah emosi..

dalam beberapa masalah sepertinya perbedaan pendapat dapat ditolerir,
tetapi dalam masalah agama, sepertinya malah tidak ada toleransi sama sekali
terhadap perbedaan pendapat..
langsung dianggap sesat, dll..




__
Untuk bergabung atau keluar dari Milis, silakan LAKUKAN SENDIRI 
dengan mengirim e-mail kosong ke alamat;
Bergabung: [EMAIL PROTECTED]
Keluar: [EMAIL PROTECTED]

Sambut MASA DEPAN BARU Indonesia!













Re: [Kuli Tinta] TURUT BERDUKA CITA DAN BELASUNGKAWA

1999-10-12 Terurut Topik mBah Soeloyo

assalamu'alaikum,

maturnuwun mas basri.
tapi sedikit tanya lagi boleh kan?
di beberapa tafsir, menuzulkan ayah atau surah
al-qashas itu diwahyukan di makkah, menjelang
rasul hijrah.. nah lho?

btw, saya sangat setuju dengan pernyataan mas basri
yang menyitir anjuran tokoh muslim terkenal negeri
ini, untuk melaksanakan islam tanpa pengkotakan.
namun menurut saya masih perlu peng-otakan ya?
(just kidding). sebaiknya kita malu dengan para almarhum
ilmuwan muslim sekitar 10 abad yang lalu yang mempu
membuka khasanah ilmu penhetahuan dan pijakan dasar
teknologi saat ini. yang serta-merta kita singkirkan dan
"diopeni" oleh kaum yahudi dan eropa/amerika

sekali lagi maturnuwun,

wassalamu'alaikum,

mbah soeloyo alis drajad


- Original Message -
From: Syafiq Basri [EMAIL PROTECTED]
To: mBah Soeloyo [EMAIL PROTECTED];
[EMAIL PROTECTED]
Cc: [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED];
[EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED];
[EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED];
[EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED];
[EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED];
[EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED];
[EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED];
[EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED];
[EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED];
[EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED];
[EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED];
[EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED];
[EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED];
[EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED];
[EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED];
[EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]g
Sent: Sunday, October 10, 1999 10:45 PM
Subject: Re: [Kuli Tinta] TURUT BERDUKA CITA DAN
BELASUNGKAWA



 Salam,
 Urun rembug sedikit ya...

 Perdebatan soal Abutalib ini sebetulnya 'lagu lama
 cerita biasa'. Cuma buat yang baru membacanya, saya
 kira ada baiknya bersikap lebih hati-hati dan
 bijaksana.

 Dasar yang dipakai banyak penafsir, menurut kritik
 sementara ulama, sama sekali tidak pas. Mereka yang
 menisbatkan ayat tsb diturunkan dalam kaitan dengan
 Abu Talib r.a. keliru. Pamanda Nabi saw Abu Talib
 meninggal di Mekah, pada tahun yang sama dengan
 wafatnya isteri Nabi, Khadijah radhiAllahu 'anha
 (r.a.). Itu sebabnya tahun itu digelari sebagai Tahun
 Dukacita ('Aamul Hazn). Sedangkan ayat tsb turun di
 Madinah, sekian tahun kemudian. Nah, mana mungkin
 sebab turunnya ayat (asbabun nuzul) berlaku surut ?
 Tidak klop, alias mengada-ada.

 Juga secara logika hal tsb doesn't make sense. Coba
 kita analisa: " Apa untungnya buat Abu Talib menjaga
 dan melindungi sang keponakan (nabi Muhammad saw) jika
 secara prinsip beliau tidak menyetujui ajarannya? "

 Banyak ahli berpendapat bahwa (penisbatan, atau fitnah
 tepatnya) itu ada kaitannya dengan pertentangan antara
 kelompok Ali (putra Abu Talib) dengan kelompok Bani
 Ummayah -- yang mana kemudian kita kenal bahwa
 kelompok Khalifah Ali belakangan disebut sebagai
 'Syiah Ali' atau 'SYiah" saja -- dan selama ratusan
 tahun sesudah wafat beliau kelompok tsb dihajar,
 dikejar, dibunuhi, dsb (Baca misalnya buku Al Maududi,
 Khilafah dan Kerajaan, terbitan Mizan, Bandung).

 Karena agama diwarnai politik, dan sebagian ulama yang
 bisa 'dibeli' pro Muawiyah (Bani Umayah) banyak
 menciptakan hadis yang menguntungkan kelompoknya,
 sembari menggasak kelompok Syiah Ali. Biasa itu Bung,
 Mbak. Saya jadi ingat oknum Majelis Ulama di sebuah
 negara 'antah berantah' yang dengan mudah bisa
 menghalalkan judi - berhubung penguasa menginginkan
 diselenggarakannya suatu bentuk perjudian. Besok besok
 ulama model begini bisa memberi penguasa alasan apa
 pun, tergantung ordernya, tergantung duitnya.

 Jangan kaget kalau nanti ada lagi ayat yang katanya
 diturunkan karena sayyidina Ali mabuk,dsb, dsb
 Beware of this kind of things Bung...

 Kayaknya, seperti sering disarankan Nurcholish Madjid,
 Gus Dur dan  AMien Rais, sebaiknya kita tidak usah
 terkotak-kotak (model jaman kuno), dan lebih baik
 menjalankan Islam yang 'non-sektarian'. Tidak ada
 mazhab-mazhaban.. Semuanya baik, asalkan logis, benar
 dan selalu menghargai perbedaan pendapat yang muncul.

 Sementara itu, kita (baca: saya khususnya) memang
 mesti belajar lebih banyak lagi..

 Matur nuwun.

 Syafiq Basri.
 Sydney, Australia.


 --- mBah Soeloyo [EMAIL PROTECTED] wrote:
  lho sebentar to
  tetapi kok referensi ayatnya kok ke situ... ke
  masalah
  nabi meminta pamannya beriman?
  kan berarti kurang pas gitu lho...
  lha sekarang untuk jelasnya, mbok tolong
  diberi nash yang benar-benar menunjukkan
  bahwa umat islam dilarang mendoakan arwah
  bukan islam, gitu... biar pada puas.
  sedangkan kita masuk kuburan saja dianjurkan
  mengucapkan salam kan?
 
  wassalam,
  (eh ini bukan yang dimaksud di atas lho..
  hihihih)
 
  mbah soeloyo
  ---
  - Original Message -
  From: Anti_SQ [EMAIL PROTECTED]
  To: [EMAIL PROTECTED]
  Cc: [EMAIL PROTECTED];
  [EMAIL PROTECTED];
  [EMAIL PROTECTED];
  [EMAIL PROTECTED];
  [EMAIL PROTECTED];
  [EMAIL PROTECTED];
  [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTE

Re: [Kuli Tinta] TURUT BERDUKA CITA DAN BELASUNGKAWA

1999-10-12 Terurut Topik Mustafa H Baabad

Yang tertulis di Al-Qur'an hanya bilang Hidayah itu kekuasaan Allah.

Tidak ada larangan yang menjadikan berdo'a sebagai perbuatan dosa, selama
kita memintanya kepada Allah.


-Original Message-
From: Ichwan [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]
[EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]
[EMAIL PROTECTED]; Mustafa H Baabad [EMAIL PROTECTED]
Cc: [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]
[EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED];
[EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED];
[EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED];
[EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED];
[EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]
[EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED];
[EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]
[EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]
[EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]
[EMAIL PROTECTED]; Izrin Agus [EMAIL PROTECTED];
[EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]
[EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED];
[EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]
[EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED];
[EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]
[EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED];
[EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED];
[EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]
[EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED];
[EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]
[EMAIL PROTECTED]
Date: Friday, October 08, 1999 2:46 PM
Subject: Re: [Kuli Tinta] TURUT BERDUKA CITA DAN BELASUNGKAWA



Sdr Mustafa, beragama itu tidak cukup dengan perasaan saja, tapi harus
dengan ilmu.Cobalah baca kitab Azbabunnuzul Qur'an mengenai ayat 56 surat
Al
Qashash, disitu diuraikan dengan jelas sebab-sebab turunnya ayat tersebut.
Jadi tafsir ini valid, dan bukan sekedar meraba-raba seperti yang anda
tuduhkan.


 --
From: Mustafa H Baabad

Apakah sampai mendoakan saja nggak boleh ?

Masalah kabul, atau tidak doa itu, itu urusan yang punya jagad raya, kita
nggak bisa mempengaruhi keputusannya.

Saya sendiri nggak keberatan mendoakan Romo Mangun Wijaya, kalau saya
disana, dengan tulus ikhlas saya akan mendoakan beliau, biar dikatakan apa
saja oleh orang-orang seagama yang tidak memahami semangat agamanya
sendiri.

Kalau Al-Qur'an, itu tidak simpang siur, lain dengan Hadis.

Hadis itu simpang siur, tergantung kapan kejadiannya, bagaimana konteks
kejadiannya dan siapa yang meriwayatkan. Dan,  . . Hadis itu
ditulis 200 tahuan setelah Rasul meninggal. Hal yang sama bisa diputuskan
dua cara tergantung semua yang mempengaruhinya, salah satu diantaranya
adalah doa Qunut.

Apakah Rasul demikian ceroboh untuk tidak memerintahkan para pengikutnya
menulis sabda beliau ? Atau, apakah memang itu tidak begitu perlu, sehingga
bila hati para pengikutnya sudah jernih dengan latihan ibadah yang teratur,
mereka bisa memutuskan sendiri sesuai dengan nuraninya.

Kalau larangan doa-mendoakan itu sedemikian penting, tentunya ada di
Al-Qur'an secara jelas (tidak harus raba-raba maksudnya). Al-Qur'an hanya
menyebut Hidayah itu urusan Allah, kita hanya menyampaikan, kita tidak bisa
mengingkari kebenaran itu. Tapi tidak ada larangan berdoa.

Guru-guru SD juga merasakan kebenaran ayat itu dengan haqqul yaqiiin,
karena
dengan cara mengajar yang sama, suasana yang sama, anak-anak nilainya bisa
berlain-lainan.

Semoga Allah selalu memberi kedamaian dan kejernihan di hati kita, semoga
akal sehat kita bisa terus berfungsi tanpa dikotori oleh emosi sehingga
setiap saat kita bisa berlaku adil.

Wassalam.



__
Untuk bergabung atau keluar dari Milis, silakan LAKUKAN SENDIRI 
dengan mengirim e-mail kosong ke alamat;
Bergabung: [EMAIL PROTECTED]
Keluar: [EMAIL PROTECTED]

Sambut MASA DEPAN BARU Indonesia!













Re: [Kuli Tinta] TURUT BERDUKA CITA DAN BELASUNGKAWA

1999-10-10 Terurut Topik mBah Soeloyo

lho sebentar to
tetapi kok referensi ayatnya kok ke situ... ke masalah
nabi meminta pamannya beriman?
kan berarti kurang pas gitu lho...
lha sekarang untuk jelasnya, mbok tolong
diberi nash yang benar-benar menunjukkan
bahwa umat islam dilarang mendoakan arwah
bukan islam, gitu... biar pada puas.
sedangkan kita masuk kuburan saja dianjurkan
mengucapkan salam kan?

wassalam,
(eh ini bukan yang dimaksud di atas lho.. hihihih)

mbah soeloyo
---
- Original Message -
From: Anti_SQ [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Cc: [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED];
[EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED];
[EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED];
[EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED];
[EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED];
[EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED];
[EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED];
[EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED];
[EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED];
[EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED];
[EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED];
[EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED];
[EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED];
[EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED];
[EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED];
[EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]g
Sent: Friday, October 08, 1999 5:47 PM
Subject: Re: [Kuli Tinta] TURUT BERDUKA CITA DAN
BELASUNGKAWA


 Wah, mBah, anda tampaknya kurang menyimak. Saya tidak
pernah mengatakan
 bahwa umat Islam dilarang mendoakan non-muslim yang masih
hidup. Yang
 saya sampaikan adalah umat Islam dilarang mendoakan
non-muslim yang
 sudah meninggal.

 Terdapat perbedaan mendasar antara orang yang masih hidup
dengan yang
 sudah meninggal. Selama seseorang masih hidup, maka pintu
taubat
 senantiasa terbuka, dan karena itu umat Islam
diperbolehkan (bahkan
 dianjurkan) mendoakan non-muslim agar mendapat hidayah.
Tapi begitu
 seseorang sudah meninggal, maka pintu taubat telah
tertutup, dan mereka
 tidak mungkin lagi menerima hidayah.

 Anti_SQ

 --
 From: mBah Soeloyo
 To: Ichwan; anti_sq; aswat; kuli; Mustafa H Baabad
 Cc: Ahmad Dimpu; Abdullah Hasan; Novianti Aktivanto; Arief
Rakhmatsyah;
 bRidWaN; Cosmas Damianus Tufan; Daniel H.T.; Dedi Elfira;
 [EMAIL PROTECTED]; che; Franca A.S. Wenas; GIGIH
NUSANTARA;
 Chandra Adenan; Izrin Agus; iwans; Martin Manurung;
Mudjiman (KPC);
 Natalia Murad; Prijo Sambodo; Abdur Rahim; Samy;
[EMAIL PROTECTED];
 Andriecht; [EMAIL PROTECTED]; Phantom Stranger; Syafiq
Basri; White
 Crow; Yap C. Young; Hihihiiik Yek
 Subject: Re: [Kuli Tinta] TURUT BERDUKA CITA DAN
BELASUNGKAWA
 Date: Friday, October 08, 1999 3:27PM

 waah... berat juga nih kalau diskusinya telah mencapai
 tataran
 langit.
 tapi saya punya satu buku tafsir, hanya tulisan dari ulama
 ahmadiyah,
 yang di tafsirannya adalah sbb:

 QS28:56: Surely thou canst not guide whom thou lovest, but
 ALLAAH
 guides whom He pleases; and He knows best those who walk
 aright***.

 ***: It is related that when Abu Thalib was on his
deathbed,
 the Holy Prophet
 asked him to believe in Divine Unity. Abu Jahl being by
him
 at the time, dissuaded him from doing so. saying that he
 should not desert the religion of his fathers. Abu Thalib
 died and unbeliever, and the world "thou canst not guide
 thou lovest# were comfort to the prophet. But the word are
 true in e general sense as well. The Prophet wished that
all
 people should accept the truth and better their lives. But
 all this was to be brought about gradually.

 tentang pengertiannya saya kurang "dong", berhubung tidak
 menguasai bahasa
 arab, kecuali sekedar bisa baca, yang kedua juga tidak
mampu
 memahami
 bahasa sastra inggris yang demikian klasik itu.

 hanya saja yang terambil oleh saya, di ayat itu tidak ada
 keterangan bahwa
 NABI mendoakan pamanda tercinta (thou lovest kan?),
 melainkan meminta sang paman untuk menerima syahadat (laa
 ilaha ilallaahu... itu lho) menjelang meninggal. dengan
kata
 lain, apakah selama beliau hidup bersama sang paman itu
 tidak pernah nabi mendo'akan pamanda? musatahil kan
 paling tidak mendoakan agar pamannya dilimpahi rezki lah
 bodonannya... kan nabi sebagian masa hidupnya ada di
tangan
 abu thalib...
 kalau benar orang islam dilarang mendoakan orang non
muslim
 dan itu berlaku benar-benar.. ya kasihan khalifah ali to
ya?

 namun jangan lupa ayat ditutup oleh kalimah allaah, bahwa
 hanya allaahlah yang berwenang memberikan petunjuk, dan
 allaah pula yang maha tahu kepada siapa-siapa yang lurus
 jalannya (karena menerima petunjuk).

 inipun juga sebenarnya (kalau saya berpendapat) penafsir
 tidak boleh memvonis bawa abu thalib itu tidak beriman.
lho
 kan tidak ada keputusan dari allaah, yang menyatakan bahwa
 abu thalib itu tidak beriman. betul kan? maaf kalau salah,
 dan mohon dikoreksi.. sekalian ngaji nih..

 juga kalau kenyataannya waktu itu hadir pula abu jahl
 berarti faktor abu jahl ini sangat kuat bagi keputusan abu
 thalib. (ada yang tahu tidak urutan persaudaraan abu jahl
 dan abu thalib? jangan-jangan abu thalib itu adiknya, yang
 juga sangat
 hormat kepada ka

Re: [Kuli Tinta] TURUT BERDUKA CITA DAN BELASUNGKAWA

1999-10-10 Terurut Topik Martin Manurung

Maaf nih, saya juga bukan penganut agama Islam dan tidak paham pula
ajarannya. Saya pernah baca tulisan Dr. Nurcholish Madjid, intinya bhw
definisi "kafir" untuk menamakan semua non muslim juga tidak tepat. Menurut
Cak Nur, (saya lupa ayat Al-Qur'an yang disebutkan nanti deh saya cari
lagi), penyembah Isa Al-Masih (sebut saja demikian), lebih tepat disebut
"syirik" dan bukan "kafir".

Nanti, saya coba lagi baca bukunya dan saya kutipkan lebih lengkap.

Martin Manurung http://www.cabi.net.id/users/martin
_
E-mail: [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]
Visit http://come.to/forma-kub

-Original Message-
From: Anti_SQ [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED];
[EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]
Cc: [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]
[EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED];
[EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]
[EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]
[EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]
[EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED];
[EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]
[EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED];
[EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]
[EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED];
[EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED];
[EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]
[EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED];
[EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]
[EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED];
[EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]
[EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED];
[EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]
[EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED];
[EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED];
[EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]
[EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]
Date: 08 Oktober 1999 11:16
Subject: Re: [Kuli Tinta] TURUT BERDUKA CITA DAN BELASUNGKAWA


Sebelumnya saya mohon maaf kalau Bung Aswat bukan muslim. Tapi dalam
Islam itu yang harus jadi rujukan utama adalah Al-Qur'an dan Hadits, dan
bukan kasus-kasus (yurisprudensi). Dengan demikian jika ada kasus-kasus
(yurisprudensi) yang bertentangan dengan Al-Qur'an dan Hadits, seorang
muslim tetap harus berpatokan pada Al-Qur'an dan Hadits.

Sekarang saya mencoba menjawab dengan Al-Qu'an surat Al-Qashas ayat 56

Sesungguhnya kamu tidak akan dapat memberi petunjuk kepada orang
yang kamu kasihi, tetapi Allah memberi petunjuk kepada orang yang
dikehendaki-Nya, dan Allah lebih mengetahui orang-orang yang mau
menerima petunjuk. (QS:28:56)

Ayat Al-Qur'an ini turun sebagai peringatan kepada Rasulullah SAW ketika
beliau berusaha mendoakan paman yang sangat dicintainya Abu Thalib yang
telah meninggal dunia dalam keadaan kafir (non muslim).

Jadi kesimpulannya, tidak boleh seorang muslim mendoakan orang non
muslim yang sudah meninggal.


Anti_SQ



 --
 From: åç
 To: [EMAIL PROTECTED]
 Subject: Re: [Kuli Tinta] TURUT BERDUKA CITA DAN BELASUNGKAWA
 Date: Monday, October 04, 1999 5:51AM

 Berarti, Mohamad Sobari, Gus Dur, dan muslim Yogya yang mendoakan
 Rm Mangun ketka meninggal adalah Islam abangan?

 Agar diketahui saja Mas. Ketika Rm Mangun akan di berangkatkan ke
 Kentungan, dan ini disiarkan oleh SCTV secara langsung dengan
 dipandu oleh Ira Koesno, keberangkatannya menunggu masyarakat
 muslim yang sedang mendoakan Rm Mangun. Apakah mereka Islam
 abangan?   Mengenai hal itu sudah dibahas dibeberapa milis Mas
 pada saat itu.



__
Untuk bergabung atau keluar dari Milis, silakan LAKUKAN SENDIRI 
dengan mengirim e-mail kosong ke alamat;
Bergabung: [EMAIL PROTECTED]
Keluar: [EMAIL PROTECTED]

Sambut MASA DEPAN BARU Indonesia!













Re: [Kuli Tinta] TURUT BERDUKA CITA DAN BELASUNGKAWA

1999-10-10 Terurut Topik J.Sujanto

God is ONLY ONE; but man has given MANY FORMS and MANY NAMES and WITHOUT
FORM .
Jadikanlah keyakinan Anda teguh tanpa harus mengkomentari tingkah-laku
keagamaan orang lain.
Bukankah yang bertanggungjawab adalah pribadi orang itu sendiri, tanpa minta
pertanggungjawaban orang lain?
jsujanto
- Original Message -
From: Mustafa H Baabad [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED];
[EMAIL PROTECTED]
Cc: [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED];
[EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED];
[EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED];
[EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED];
[EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED];
[EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED];
[EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED];
[EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED];
[EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED];
[EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED];
[EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED];
[EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]
Sent: 08 October 1999 11:43 AM
Subject: Re: [Kuli Tinta] TURUT BERDUKA CITA DAN BELASUNGKAWA


 Apakah sampai mendoakan saja nggak boleh ?

 Masalah kabul, atau tidak doa itu, itu urusan yang punya jagad raya, kita
 nggak bisa mempengaruhi keputusannya.

 Saya sendiri nggak keberatan mendoakan Romo Mangun Wijaya, kalau saya
 disana, dengan tulus ikhlas saya akan mendoakan beliau, biar dikatakan apa
 saja oleh orang-orang seagama yang tidak memahami semangat agamanya
sendiri.

 Kalau Al-Qur'an, itu tidak simpang siur, lain dengan Hadis.

 Hadis itu simpang siur, tergantung kapan kejadiannya, bagaimana konteks
 kejadiannya dan siapa yang meriwayatkan. Dan,  . . Hadis itu
 ditulis 200 tahuan setelah Rasul meninggal. Hal yang sama bisa diputuskan
 dua cara tergantung semua yang mempengaruhinya, salah satu diantaranya
 adalah doa Qunut.

 Apakah Rasul demikian ceroboh untuk tidak memerintahkan para pengikutnya
 menulis sabda beliau ? Atau, apakah memang itu tidak begitu perlu,
sehingga
 bila hati para pengikutnya sudah jernih dengan latihan ibadah yang
teratur,
 mereka bisa memutuskan sendiri sesuai dengan nuraninya.

 Kalau larangan doa-mendoakan itu sedemikian penting, tentunya ada di
 Al-Qur'an secara jelas (tidak harus raba-raba maksudnya). Al-Qur'an hanya
 menyebut Hidayah itu urusan Allah, kita hanya menyampaikan, kita tidak
bisa
 mengingkari kebenaran itu. Tapi tidak ada larangan berdoa.

 Guru-guru SD juga merasakan kebenaran ayat itu dengan haqqul yaqiiin,
karena
 dengan cara mengajar yang sama, suasana yang sama, anak-anak nilainya bisa
 berlain-lainan.

 Semoga Allah selalu memberi kedamaian dan kejernihan di hati kita, semoga
 akal sehat kita bisa terus berfungsi tanpa dikotori oleh emosi sehingga
 setiap saat kita bisa berlaku adil.

 Wassalam.


 -Original Message-
 From: Anti_SQ [EMAIL PROTECTED]
 To: [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED];
 [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]
 Cc: [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]
 [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED];
 [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]
 [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]
 [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]
 [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED];
 [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]
 [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED];
 [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]
 [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED];
 [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED];
 [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]
 [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED];
 [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]
 [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED];
 [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]
 [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]
[EMAIL PROTECTED];
 [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]
 [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED];
 [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED];
 [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]
 [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]
 Date: Friday, October 08, 1999 11:17 AM
 Subject: Re: [Kuli Tinta] TURUT BERDUKA CITA DAN BELASUNGKAWA


 Sebelumnya saya mohon maaf kalau Bung Aswat bukan muslim. Tapi dalam
 Islam itu yang harus jadi rujukan utama adalah Al-Qur'an dan Hadits, dan
 bukan kasus-kasus (yurisprudensi). Dengan demikian jika ada kasus-kasus
 (yurisprudensi) yang bertentangan dengan Al-Qur'an dan Hadits, seorang
 muslim tetap harus berpatokan pada Al-Qur'an dan Hadits.
 
 Sekarang saya mencoba menjawab dengan Al-Qu'an surat Al-Qashas ayat 56
 
 Sesungguhnya kamu tidak akan dapat memberi petunjuk kepada orang
 yang kamu kasihi, tetapi Allah memberi petunjuk kepada orang yang
 dikehendaki-Nya, dan Allah lebih mengetahui orang-orang yang mau
 menerima petunjuk. (QS:28:56)
 
 Ayat Al-Qur'an ini turun sebagai peringatan kepada Rasulullah SAW ketika

Re: [Kuli Tinta] TURUT BERDUKA CITA DAN BELASUNGKAWA

1999-10-10 Terurut Topik Anti_SQ

Saya sengaja mengambil ayat 56 Surat Al Qashash untuk menjawab kasus YB
Mangunwijaya yang dikemukakan oleh Bung Aswat dengan maksud menyampaikan
perbandingan bahwa jangankan cuma seorang Mangunwijaya yang bukan
"koneksi" siapa-siapa, Abu Thalib yang koneksi Rasulullah saja tidak
dapat didoakan karena dia mati kafir.
Tapi rupanya mbah Soeloyo kurang puas dengan contoh perbandingan seperti
itu, karena itu saya akan ambilkan ayat lain yang menunjukkan larangan
secara langsung seperti yang mbah Soeloyo minta.

"Dan janganlah kamu sekali-kali menyembahyangkan (jenazah) seorang yang
mati di antara mereka dan janganlah kamu berdiri di kuburnya
(mendoakan). Sesungguhnya mereka telah kafir kepada Allah dan rasul-Nya
dan mereka mati dalam keadaan fasik".(QS At-Taubah ayat 84)

Mudah-mudahan semuanya bisa puas dengan ayat yang sudah sangat tegas
itu.

Kemudian saya ingin juga menanggapi mengenai salam ketika melewati
kuburan. Yang diucapkan oleh Rasulullah ketika melewati kuburan bukanlah
sekedar salam saja tetapi ada lanjutannya. Lengkapnya adalah sbb: 

"Mudah-mudahan sejahtera atas kamu, ahli kubur, yang Mu'minin dan
Muslimin; dan jika dikehendaki oleh Allah, kami akan berjumpa kamu, kami
mohon keselamatan untuk kami dan untuk kamu." (H.S.R. Ahmad dan Muslim)

Klop kan ?

Jadi, larangan seorang muslim untuk mendoakan non-muslim yang telah
meninggal dunia sudah tegas dan nyata.


Anti_SQ


--
From: mBah Soeloyo

lho sebentar to
tetapi kok referensi ayatnya kok ke situ... ke masalah
nabi meminta pamannya beriman?
kan berarti kurang pas gitu lho...
lha sekarang untuk jelasnya, mbok tolong
diberi nash yang benar-benar menunjukkan
bahwa umat islam dilarang mendoakan arwah
bukan islam, gitu... biar pada puas.
sedangkan kita masuk kuburan saja dianjurkan
mengucapkan salam kan?

wassalam,
(eh ini bukan yang dimaksud di atas lho.. hihihih)

mbah soeloyo

__
Untuk bergabung atau keluar dari Milis, silakan LAKUKAN SENDIRI 
dengan mengirim e-mail kosong ke alamat;
Bergabung: [EMAIL PROTECTED]
Keluar: [EMAIL PROTECTED]

Sambut MASA DEPAN BARU Indonesia!













Re: [Kuli Tinta] TURUT BERDUKA CITA DAN BELASUNGKAWA

1999-10-09 Terurut Topik Phantom Stranger

 From: Mustafa H Baabad
 Apakah sampai mendoakan saja nggak boleh ?

 Masalah kabul, atau tidak doa itu, itu urusan yang punya jagad raya,
 kita nggak bisa mempengaruhi keputusannya.

sikap yang baik sekali..
mendoakan adalah urusan manusia..sedangkan hasilnya adalah urusan Allah.
adalah sangat tidak beralasan jika mendoakan orang lain saja dilarang..toh
hasilnya bukan kita yang menentukan..

 From: Anti_SQ [EMAIL PROTECTED]
 Sesungguhnya kamu tidak akan dapat memberi petunjuk kepada orang
 yang kamu kasihi, tetapi Allah memberi petunjuk kepada orang yang
 dikehendaki-Nya, dan Allah lebih mengetahui orang-orang yang mau
 menerima petunjuk. (QS:28:56)

 Ayat Al-Qur'an ini turun sebagai peringatan kepada Rasulullah SAW ketika
 beliau berusaha mendoakan paman yang sangat dicintainya Abu Thalib yang
 telah meninggal dunia dalam keadaan kafir (non muslim).

 Jadi kesimpulannya, tidak boleh seorang muslim mendoakan orang non muslim
yang sudah meninggal.
-
kesimpulannya bisa banyak, tergantung bagaimana kita memandangnya..
bisa juga kesimpulannya : tidak perlu mendoakan orang lain (walaupun sesama
muslim), karena hanya Allah yang mengetahui siapa2 yang mau menerima
petunjuk, dan hanya Allah yang bisa memberikan petunjuk..
atau bisa juga : terserah mau mendoakan atau tidak, tetapi hasilnya tetap di
tangan Allah..
atau kesimpulan2 lainnya..




__
Untuk bergabung atau keluar dari Milis, silakan LAKUKAN SENDIRI 
dengan mengirim e-mail kosong ke alamat;
Bergabung: [EMAIL PROTECTED]
Keluar: [EMAIL PROTECTED]

Sambut MASA DEPAN BARU Indonesia!













Re: [Kuli Tinta] TURUT BERDUKA CITA DAN BELASUNGKAWA

1999-10-09 Terurut Topik Anti_SQ

Kayaknya anda ini penganut paham semua agama itu sama ya ?
Coba deh baca kitab Azbabunnuzul biar paham.

--
From: Mustafa H Baabad
To: [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED];
[EMAIL PROTECTED]
Cc: [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED];
[EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED];
[EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED];
[EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED];
[EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED];
[EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED];
[EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED];
[EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED];
[EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED];
[EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED];
[EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: [Kuli Tinta] TURUT BERDUKA CITA DAN BELASUNGKAWA
Date: Friday, October 08, 1999 11:43AM

Apakah sampai mendoakan saja nggak boleh ?

Masalah kabul, atau tidak doa itu, itu urusan yang punya jagad raya,
kita
nggak bisa mempengaruhi keputusannya.

Saya sendiri nggak keberatan mendoakan Romo Mangun Wijaya, kalau saya
disana, dengan tulus ikhlas saya akan mendoakan beliau, biar dikatakan
apa
saja oleh orang-orang seagama yang tidak memahami semangat agamanya
sendiri.

Kalau Al-Qur'an, itu tidak simpang siur, lain dengan Hadis.

Hadis itu simpang siur, tergantung kapan kejadiannya, bagaimana konteks
kejadiannya dan siapa yang meriwayatkan. Dan,  . . Hadis itu
ditulis 200 tahuan setelah Rasul meninggal. Hal yang sama bisa
diputuskan
dua cara tergantung semua yang mempengaruhinya, salah satu diantaranya
adalah doa Qunut.

Apakah Rasul demikian ceroboh untuk tidak memerintahkan para pengikutnya
menulis sabda beliau ? Atau, apakah memang itu tidak begitu perlu,
sehingga
bila hati para pengikutnya sudah jernih dengan latihan ibadah yang
teratur,
mereka bisa memutuskan sendiri sesuai dengan nuraninya.

Kalau larangan doa-mendoakan itu sedemikian penting, tentunya ada di
Al-Qur'an secara jelas (tidak harus raba-raba maksudnya). Al-Qur'an
hanya
menyebut Hidayah itu urusan Allah, kita hanya menyampaikan, kita tidak
bisa
mengingkari kebenaran itu. Tapi tidak ada larangan berdoa.

Guru-guru SD juga merasakan kebenaran ayat itu dengan haqqul yaqiiin,
karena
dengan cara mengajar yang sama, suasana yang sama, anak-anak nilainya
bisa
berlain-lainan.

Semoga Allah selalu memberi kedamaian dan kejernihan di hati kita,
semoga
akal sehat kita bisa terus berfungsi tanpa dikotori oleh emosi sehingga
setiap saat kita bisa berlaku adil.

Wassalam.

__
Untuk bergabung atau keluar dari Milis, silakan LAKUKAN SENDIRI 
dengan mengirim e-mail kosong ke alamat;
Bergabung: [EMAIL PROTECTED]
Keluar: [EMAIL PROTECTED]

Sambut MASA DEPAN BARU Indonesia!













Re: [Kuli Tinta] TURUT BERDUKA CITA DAN BELASUNGKAWA

1999-10-09 Terurut Topik Anti_SQ

Wah, mBah, anda tampaknya kurang menyimak. Saya tidak pernah mengatakan
bahwa umat Islam dilarang mendoakan non-muslim yang masih hidup. Yang
saya sampaikan adalah umat Islam dilarang mendoakan non-muslim yang
sudah meninggal.

Terdapat perbedaan mendasar antara orang yang masih hidup dengan yang
sudah meninggal. Selama seseorang masih hidup, maka pintu taubat
senantiasa terbuka, dan karena itu umat Islam diperbolehkan (bahkan
dianjurkan) mendoakan non-muslim agar mendapat hidayah. Tapi begitu
seseorang sudah meninggal, maka pintu taubat telah tertutup, dan mereka
tidak mungkin lagi menerima hidayah.

Anti_SQ

--
From: mBah Soeloyo
To: Ichwan; anti_sq; aswat; kuli; Mustafa H Baabad
Cc: Ahmad Dimpu; Abdullah Hasan; Novianti Aktivanto; Arief Rakhmatsyah;
bRidWaN; Cosmas Damianus Tufan; Daniel H.T.; Dedi Elfira;
[EMAIL PROTECTED]; che; Franca A.S. Wenas; GIGIH NUSANTARA;
Chandra Adenan; Izrin Agus; iwans; Martin Manurung; Mudjiman (KPC);
Natalia Murad; Prijo Sambodo; Abdur Rahim; Samy; [EMAIL PROTECTED];
Andriecht; [EMAIL PROTECTED]; Phantom Stranger; Syafiq Basri; White
Crow; Yap C. Young; Hihihiiik Yek
Subject: Re: [Kuli Tinta] TURUT BERDUKA CITA DAN BELASUNGKAWA
Date: Friday, October 08, 1999 3:27PM

waah... berat juga nih kalau diskusinya telah mencapai
tataran
langit.
tapi saya punya satu buku tafsir, hanya tulisan dari ulama
ahmadiyah,
yang di tafsirannya adalah sbb:

QS28:56: Surely thou canst not guide whom thou lovest, but
ALLAAH
guides whom He pleases; and He knows best those who walk
aright***.

***: It is related that when Abu Thalib was on his deathbed,
the Holy Prophet
asked him to believe in Divine Unity. Abu Jahl being by him
at the time, dissuaded him from doing so. saying that he
should not desert the religion of his fathers. Abu Thalib
died and unbeliever, and the world "thou canst not guide
thou lovest# were comfort to the prophet. But the word are
true in e general sense as well. The Prophet wished that all
people should accept the truth and better their lives. But
all this was to be brought about gradually.

tentang pengertiannya saya kurang "dong", berhubung tidak
menguasai bahasa
arab, kecuali sekedar bisa baca, yang kedua juga tidak mampu
memahami
bahasa sastra inggris yang demikian klasik itu.

hanya saja yang terambil oleh saya, di ayat itu tidak ada
keterangan bahwa
NABI mendoakan pamanda tercinta (thou lovest kan?),
melainkan meminta sang paman untuk menerima syahadat (laa
ilaha ilallaahu... itu lho) menjelang meninggal. dengan kata
lain, apakah selama beliau hidup bersama sang paman itu
tidak pernah nabi mendo'akan pamanda? musatahil kan
paling tidak mendoakan agar pamannya dilimpahi rezki lah
bodonannya... kan nabi sebagian masa hidupnya ada di tangan
abu thalib...
kalau benar orang islam dilarang mendoakan orang non muslim
dan itu berlaku benar-benar.. ya kasihan khalifah ali to ya?

namun jangan lupa ayat ditutup oleh kalimah allaah, bahwa
hanya allaahlah yang berwenang memberikan petunjuk, dan
allaah pula yang maha tahu kepada siapa-siapa yang lurus
jalannya (karena menerima petunjuk).

inipun juga sebenarnya (kalau saya berpendapat) penafsir
tidak boleh memvonis bawa abu thalib itu tidak beriman. lho
kan tidak ada keputusan dari allaah, yang menyatakan bahwa
abu thalib itu tidak beriman. betul kan? maaf kalau salah,
dan mohon dikoreksi.. sekalian ngaji nih..

juga kalau kenyataannya waktu itu hadir pula abu jahl
berarti faktor abu jahl ini sangat kuat bagi keputusan abu
thalib. (ada yang tahu tidak urutan persaudaraan abu jahl
dan abu thalib? jangan-jangan abu thalib itu adiknya, yang
juga sangat
hormat kepada kakaknya?). kalau demikian ini lantas dimana
letak kesalahannya?
bukankah ini suatu pelajaran yang luar biasa luasnya dari
hanya
satu ayat saja.

pelajaran bahwa seorang nabi-pun tidak kuasa membuat kerabat
dekatnya yang paling dicintai lagi, untuk menerima
ajarannya...

pelajaran bahwa segala sesuatu tentang nasib manusia itu
sepenuhnya berada di tangan allaah. (sampai ada yang
berteori bahwa tuhan itu sewenang-wenang. hehee..) tidak
harus orang baik masuk surga dan tida harus orang jelek
masuk neraka.. begitu kira-kira pendapat faham ini
soalnya manusia hanya mampu melihat yang lahir saja..
seperti petuah nabi yang disitir
gusdur tentang menghukumi dengan lahir itu... lak gitu...
pelajaran tentang pengaruh manusia di sekitarnya... dalam
hal ini antara abu thalib dan abu jahl..
lho kan luaaa sekali to ya, tidak hanya sekedar "Orang
islam dilarang mendoakan orang bukan islam"...  bukan begitu
bung aswat, mas hasan dan bung anti-sq?

maaf kalau lancang (kumawani) ngambah bab kelangitan ini..
habis di milist lain saya juga diujar-ujari orang...
hehehe...

wassalam,

mbah soeloyo
(sedang ngaji iqra' dan nggak pernah khatam walaupun satu
harf saja dari ayat pertama al-baqarah)

__
Untuk bergabung atau keluar dari Milis, silakan LAKUKAN SENDIR

Re: [Kuli Tinta] TURUT BERDUKA CITA DAN BELASUNGKAWA

1999-10-09 Terurut Topik Anti_SQ

Sebelumnya saya mohon maaf kalau Bung Aswat bukan muslim. Tapi dalam
Islam itu yang harus jadi rujukan utama adalah Al-Qur'an dan Hadits, dan
bukan kasus-kasus (yurisprudensi). Dengan demikian jika ada kasus-kasus
(yurisprudensi) yang bertentangan dengan Al-Qur'an dan Hadits, seorang
muslim tetap harus berpatokan pada Al-Qur'an dan Hadits.

Sekarang saya mencoba menjawab dengan Al-Qu'an surat Al-Qashas ayat 56

Sesungguhnya kamu tidak akan dapat memberi petunjuk kepada orang
yang kamu kasihi, tetapi Allah memberi petunjuk kepada orang yang
dikehendaki-Nya, dan Allah lebih mengetahui orang-orang yang mau
menerima petunjuk. (QS:28:56)

Ayat Al-Qur'an ini turun sebagai peringatan kepada Rasulullah SAW ketika
beliau berusaha mendoakan paman yang sangat dicintainya Abu Thalib yang
telah meninggal dunia dalam keadaan kafir (non muslim).

Jadi kesimpulannya, tidak boleh seorang muslim mendoakan orang non
muslim yang sudah meninggal.


Anti_SQ


 
 --
 From: åç
 To: [EMAIL PROTECTED]
 Subject: Re: [Kuli Tinta] TURUT BERDUKA CITA DAN BELASUNGKAWA
 Date: Monday, October 04, 1999 5:51AM
 
 Berarti, Mohamad Sobari, Gus Dur, dan muslim Yogya yang mendoakan
 Rm Mangun ketka meninggal adalah Islam abangan?
 
 Agar diketahui saja Mas. Ketika Rm Mangun akan di berangkatkan ke
 Kentungan, dan ini disiarkan oleh SCTV secara langsung dengan
 dipandu oleh Ira Koesno, keberangkatannya menunggu masyarakat
 muslim yang sedang mendoakan Rm Mangun. Apakah mereka Islam
 abangan?   Mengenai hal itu sudah dibahas dibeberapa milis Mas
 pada saat itu.

__
Untuk bergabung atau keluar dari Milis, silakan LAKUKAN SENDIRI 
dengan mengirim e-mail kosong ke alamat;
Bergabung: [EMAIL PROTECTED]
Keluar: [EMAIL PROTECTED]

Sambut MASA DEPAN BARU Indonesia!













Re: [Kuli Tinta] TURUT BERDUKA CITA DAN BELASUNGKAWA

1999-10-09 Terurut Topik mBah Soeloyo

waah... berat juga nih kalau diskusinya telah mencapai
tataran
langit.
tapi saya punya satu buku tafsir, hanya tulisan dari ulama
ahmadiyah,
yang di tafsirannya adalah sbb:

QS28:56: Surely thou canst not guide whom thou lovest, but
ALLAAH
guides whom He pleases; and He knows best those who walk
aright***.

***: It is related that when Abu Thalib was on his deathbed,
the Holy Prophet
asked him to believe in Divine Unity. Abu Jahl being by him
at the time, dissuaded him from doing so. saying that he
should not desert the religion of his fathers. Abu Thalib
died and unbeliever, and the world "thou canst not guide
thou lovest# were comfort to the prophet. But the word are
true in e general sense as well. The Prophet wished that all
people should accept the truth and better their lives. But
all this was to be brought about gradually.

tentang pengertiannya saya kurang "dong", berhubung tidak
menguasai bahasa
arab, kecuali sekedar bisa baca, yang kedua juga tidak mampu
memahami
bahasa sastra inggris yang demikian klasik itu.

hanya saja yang terambil oleh saya, di ayat itu tidak ada
keterangan bahwa
NABI mendoakan pamanda tercinta (thou lovest kan?),
melainkan meminta sang paman untuk menerima syahadat (laa
ilaha ilallaahu... itu lho) menjelang meninggal. dengan kata
lain, apakah selama beliau hidup bersama sang paman itu
tidak pernah nabi mendo'akan pamanda? musatahil kan
paling tidak mendoakan agar pamannya dilimpahi rezki lah
bodonannya... kan nabi sebagian masa hidupnya ada di tangan
abu thalib...
kalau benar orang islam dilarang mendoakan orang non muslim
dan itu berlaku benar-benar.. ya kasihan khalifah ali to ya?

namun jangan lupa ayat ditutup oleh kalimah allaah, bahwa
hanya allaahlah yang berwenang memberikan petunjuk, dan
allaah pula yang maha tahu kepada siapa-siapa yang lurus
jalannya (karena menerima petunjuk).

inipun juga sebenarnya (kalau saya berpendapat) penafsir
tidak boleh memvonis bawa abu thalib itu tidak beriman. lho
kan tidak ada keputusan dari allaah, yang menyatakan bahwa
abu thalib itu tidak beriman. betul kan? maaf kalau salah,
dan mohon dikoreksi.. sekalian ngaji nih..

juga kalau kenyataannya waktu itu hadir pula abu jahl
berarti faktor abu jahl ini sangat kuat bagi keputusan abu
thalib. (ada yang tahu tidak urutan persaudaraan abu jahl
dan abu thalib? jangan-jangan abu thalib itu adiknya, yang
juga sangat
hormat kepada kakaknya?). kalau demikian ini lantas dimana
letak kesalahannya?
bukankah ini suatu pelajaran yang luar biasa luasnya dari
hanya
satu ayat saja.

pelajaran bahwa seorang nabi-pun tidak kuasa membuat kerabat
dekatnya yang paling dicintai lagi, untuk menerima
ajarannya...

pelajaran bahwa segala sesuatu tentang nasib manusia itu
sepenuhnya berada di tangan allaah. (sampai ada yang
berteori bahwa tuhan itu sewenang-wenang. hehee..) tidak
harus orang baik masuk surga dan tida harus orang jelek
masuk neraka.. begitu kira-kira pendapat faham ini
soalnya manusia hanya mampu melihat yang lahir saja..
seperti petuah nabi yang disitir
gusdur tentang menghukumi dengan lahir itu... lak gitu...
pelajaran tentang pengaruh manusia di sekitarnya... dalam
hal ini antara abu thalib dan abu jahl..
lho kan luaaa sekali to ya, tidak hanya sekedar "Orang
islam dilarang mendoakan orang bukan islam"...  bukan begitu
bung aswat, mas hasan dan bung anti-sq?

maaf kalau lancang (kumawani) ngambah bab kelangitan ini..
habis di milist lain saya juga diujar-ujari orang...
hehehe...

wassalam,

mbah soeloyo
(sedang ngaji iqra' dan nggak pernah khatam walaupun satu
harf saja dari ayat pertama al-baqarah)

- Original Message -
From: Ichwan [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED];
[EMAIL PROTECTED]; Mustafa H Baabad
[EMAIL PROTECTED]
Cc: [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED];
[EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED];
[EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED];
[EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED];
[EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED];
[EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED];
[EMAIL PROTECTED]; Izrin Agus
[EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED];
[EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED];
[EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED];
[EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED];
[EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED];
[EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED];
[EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED];
[EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED];
[EMAIL PROTECTED]
Sent: Friday, October 08, 1999 4:41 PM
Subject: Re: [Kuli Tinta] TURUT BERDUKA CITA DAN
BELASUNGKAWA



 Sdr Mustafa, beragama itu tidak cukup dengan perasaan
saja, tapi harus
 dengan ilmu.Cobalah baca kitab Azbabunnuzul Qur'an
mengenai ayat 56 surat Al
 Qashash, disitu diuraikan dengan jelas sebab-sebab
turunnya ayat tersebut.
 Jadi tafsir ini valid, dan bukan sekedar meraba-raba
seperti yang anda
 tuduhkan.


  --
 From: Mustafa H Baabad

 Apakah sampai mendoakan saja nggak boleh ?

 Masalah kabul, atau tidak doa itu, itu urusan yang punya
jagad raya, kita
 nggak bisa mempengaruhi keputusannya.

 Saya sendiri 

Re: [Kuli Tinta] TURUT BERDUKA CITA DAN BELASUNGKAWA

1999-10-08 Terurut Topik Ichwan


Sdr Mustafa, beragama itu tidak cukup dengan perasaan saja, tapi harus
dengan ilmu.Cobalah baca kitab Azbabunnuzul Qur'an mengenai ayat 56 surat Al
Qashash, disitu diuraikan dengan jelas sebab-sebab turunnya ayat tersebut.
Jadi tafsir ini valid, dan bukan sekedar meraba-raba seperti yang anda
tuduhkan.


 --
From: Mustafa H Baabad

Apakah sampai mendoakan saja nggak boleh ?

Masalah kabul, atau tidak doa itu, itu urusan yang punya jagad raya, kita
nggak bisa mempengaruhi keputusannya.

Saya sendiri nggak keberatan mendoakan Romo Mangun Wijaya, kalau saya
disana, dengan tulus ikhlas saya akan mendoakan beliau, biar dikatakan apa
saja oleh orang-orang seagama yang tidak memahami semangat agamanya sendiri.

Kalau Al-Qur'an, itu tidak simpang siur, lain dengan Hadis.

Hadis itu simpang siur, tergantung kapan kejadiannya, bagaimana konteks
kejadiannya dan siapa yang meriwayatkan. Dan,  . . Hadis itu
ditulis 200 tahuan setelah Rasul meninggal. Hal yang sama bisa diputuskan
dua cara tergantung semua yang mempengaruhinya, salah satu diantaranya
adalah doa Qunut.

Apakah Rasul demikian ceroboh untuk tidak memerintahkan para pengikutnya
menulis sabda beliau ? Atau, apakah memang itu tidak begitu perlu, sehingga
bila hati para pengikutnya sudah jernih dengan latihan ibadah yang teratur,
mereka bisa memutuskan sendiri sesuai dengan nuraninya.

Kalau larangan doa-mendoakan itu sedemikian penting, tentunya ada di
Al-Qur'an secara jelas (tidak harus raba-raba maksudnya). Al-Qur'an hanya
menyebut Hidayah itu urusan Allah, kita hanya menyampaikan, kita tidak bisa
mengingkari kebenaran itu. Tapi tidak ada larangan berdoa.

Guru-guru SD juga merasakan kebenaran ayat itu dengan haqqul yaqiiin, karena
dengan cara mengajar yang sama, suasana yang sama, anak-anak nilainya bisa
berlain-lainan.

Semoga Allah selalu memberi kedamaian dan kejernihan di hati kita, semoga
akal sehat kita bisa terus berfungsi tanpa dikotori oleh emosi sehingga
setiap saat kita bisa berlaku adil.

Wassalam.



__
Untuk bergabung atau keluar dari Milis, silakan LAKUKAN SENDIRI 
dengan mengirim e-mail kosong ke alamat;
Bergabung: [EMAIL PROTECTED]
Keluar: [EMAIL PROTECTED]

Sambut MASA DEPAN BARU Indonesia!













Re: [Kuli Tinta] TURUT BERDUKA CITA DAN BELASUNGKAWA

1999-10-08 Terurut Topik åç

Saya rasa Anda bisa memperoleh lawan tanguh untuk berdiskusi
mengenai hal itu di Diskusri Sara, Spiritual, dll.  Arsip
mengenai debat dan diskusi itu dengan segala argumentasinya masih
tersimpan di milis itu. Saya justru memperoleh pelajaran yang
sangat luar biasa mengenai Al-Qur'an dan Hadits dari diskusi
tersebut. Sangat berharga!

Saya menghargai pendapat Anda, namun saya melihat  bahwa ada umat
yang merujuk sumber yang sama namun mempunyai implementasi yang
berbeda. Apakah itu akan Anda katakan sebagai Islam abangan
terserah, karena itu adalah hak Anda. Namun  Yaser Arafat,  Kiai,
Mhs Gus Dur, Sobari, Prof Sukuh, dan ulama itu merupakan
keragaman lain
yang saya lihat

Point saya adalah marilah kita mulai membangun sikap saling
menghargai keragaman untuk mulai membangun Indonesia Baru yang de
facto memang sangat beragam bahkan sebelum negara ini ada.
Menganggap apa yang diyakini benar adalah keharusan.  Namun inti
demokrasi adalah menghargai perbedaan pendapat. Itulah yang harus
diwujudkan kalau kita benar-benar ignin mewujudkan satunya kata
dan perbuatan
untuk membangun masyarakat demokratis.


- Original Message -
From: Anti_SQ [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: [Kuli Tinta] TURUT BERDUKA CITA DAN BELASUNGKAWA


Sebelumnya saya mohon maaf kalau Bung Aswat bukan muslim. Tapi
dalam
Islam itu yang harus jadi rujukan utama adalah Al-Qur'an dan
Hadits, dan
bukan kasus-kasus (yurisprudensi). Dengan demikian jika ada
kasus-kasus
(yurisprudensi) yang bertentangan dengan Al-Qur'an dan Hadits,
seorang
muslim tetap harus berpatokan pada Al-Qur'an dan Hadits.

Sekarang saya mencoba menjawab dengan Al-Qu'an surat Al-Qashas
ayat 56

Sesungguhnya kamu tidak akan dapat memberi petunjuk kepada orang
yang kamu kasihi, tetapi Allah memberi petunjuk kepada orang yang
dikehendaki-Nya, dan Allah lebih mengetahui orang-orang yang mau
menerima petunjuk. (QS:28:56)

Ayat Al-Qur'an ini turun sebagai peringatan kepada Rasulullah SAW
ketika
beliau berusaha mendoakan paman yang sangat dicintainya Abu
Thalib yang
telah meninggal dunia dalam keadaan kafir (non muslim).

Jadi kesimpulannya, tidak boleh seorang muslim mendoakan orang
non
muslim yang sudah meninggal.


Anti_SQ






__
Untuk bergabung atau keluar dari Milis, silakan LAKUKAN SENDIRI 
dengan mengirim e-mail kosong ke alamat;
Bergabung: [EMAIL PROTECTED]
Keluar: [EMAIL PROTECTED]

Sambut MASA DEPAN BARU Indonesia!













Re: [Kuli Tinta] TURUT BERDUKA CITA DAN BELASUNGKAWA

1999-10-08 Terurut Topik Mustafa H Baabad

Apakah sampai mendoakan saja nggak boleh ?

Masalah kabul, atau tidak doa itu, itu urusan yang punya jagad raya, kita
nggak bisa mempengaruhi keputusannya.

Saya sendiri nggak keberatan mendoakan Romo Mangun Wijaya, kalau saya
disana, dengan tulus ikhlas saya akan mendoakan beliau, biar dikatakan apa
saja oleh orang-orang seagama yang tidak memahami semangat agamanya sendiri.

Kalau Al-Qur'an, itu tidak simpang siur, lain dengan Hadis.

Hadis itu simpang siur, tergantung kapan kejadiannya, bagaimana konteks
kejadiannya dan siapa yang meriwayatkan. Dan,  . . Hadis itu
ditulis 200 tahuan setelah Rasul meninggal. Hal yang sama bisa diputuskan
dua cara tergantung semua yang mempengaruhinya, salah satu diantaranya
adalah doa Qunut.

Apakah Rasul demikian ceroboh untuk tidak memerintahkan para pengikutnya
menulis sabda beliau ? Atau, apakah memang itu tidak begitu perlu, sehingga
bila hati para pengikutnya sudah jernih dengan latihan ibadah yang teratur,
mereka bisa memutuskan sendiri sesuai dengan nuraninya.

Kalau larangan doa-mendoakan itu sedemikian penting, tentunya ada di
Al-Qur'an secara jelas (tidak harus raba-raba maksudnya). Al-Qur'an hanya
menyebut Hidayah itu urusan Allah, kita hanya menyampaikan, kita tidak bisa
mengingkari kebenaran itu. Tapi tidak ada larangan berdoa.

Guru-guru SD juga merasakan kebenaran ayat itu dengan haqqul yaqiiin, karena
dengan cara mengajar yang sama, suasana yang sama, anak-anak nilainya bisa
berlain-lainan.

Semoga Allah selalu memberi kedamaian dan kejernihan di hati kita, semoga
akal sehat kita bisa terus berfungsi tanpa dikotori oleh emosi sehingga
setiap saat kita bisa berlaku adil.

Wassalam.


-Original Message-
From: Anti_SQ [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED];
[EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]
Cc: [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]
[EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED];
[EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]
[EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]
[EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]
[EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED];
[EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]
[EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED];
[EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]
[EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED];
[EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED];
[EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]
[EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED];
[EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]
[EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED];
[EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]
[EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED];
[EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]
[EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED];
[EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED];
[EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]
[EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]
Date: Friday, October 08, 1999 11:17 AM
Subject: Re: [Kuli Tinta] TURUT BERDUKA CITA DAN BELASUNGKAWA


Sebelumnya saya mohon maaf kalau Bung Aswat bukan muslim. Tapi dalam
Islam itu yang harus jadi rujukan utama adalah Al-Qur'an dan Hadits, dan
bukan kasus-kasus (yurisprudensi). Dengan demikian jika ada kasus-kasus
(yurisprudensi) yang bertentangan dengan Al-Qur'an dan Hadits, seorang
muslim tetap harus berpatokan pada Al-Qur'an dan Hadits.

Sekarang saya mencoba menjawab dengan Al-Qu'an surat Al-Qashas ayat 56

Sesungguhnya kamu tidak akan dapat memberi petunjuk kepada orang
yang kamu kasihi, tetapi Allah memberi petunjuk kepada orang yang
dikehendaki-Nya, dan Allah lebih mengetahui orang-orang yang mau
menerima petunjuk. (QS:28:56)

Ayat Al-Qur'an ini turun sebagai peringatan kepada Rasulullah SAW ketika
beliau berusaha mendoakan paman yang sangat dicintainya Abu Thalib yang
telah meninggal dunia dalam keadaan kafir (non muslim).

Jadi kesimpulannya, tidak boleh seorang muslim mendoakan orang non
muslim yang sudah meninggal.


Anti_SQ



 --
 From: åç
 To: [EMAIL PROTECTED]
 Subject: Re: [Kuli Tinta] TURUT BERDUKA CITA DAN BELASUNGKAWA
 Date: Monday, October 04, 1999 5:51AM

 Berarti, Mohamad Sobari, Gus Dur, dan muslim Yogya yang mendoakan
 Rm Mangun ketka meninggal adalah Islam abangan?

 Agar diketahui saja Mas. Ketika Rm Mangun akan di berangkatkan ke
 Kentungan, dan ini disiarkan oleh SCTV secara langsung dengan
 dipandu oleh Ira Koesno, keberangkatannya menunggu masyarakat
 muslim yang sedang mendoakan Rm Mangun. Apakah mereka Islam
 abangan?   Mengenai hal itu sudah dibahas dibeberapa milis Mas
 pada saat itu.


__
Untuk bergabung atau keluar dari Milis, silakan LAKUKAN SENDIRI 
dengan mengirim e-mail kosong ke alamat;
Bergabung: [EMAIL PROTECTED]
Keluar: [EMAIL PROTECTED]

Sambut MASA DEPAN BARU Indonesia!













Re: [Kuli Tinta] TURUT BERDUKA CITA DAN BELASUNGKAWA

1999-10-07 Terurut Topik åç

Berarti, Mohamad Sobari, Gus Dur, dan muslim Yogya yang mendoakan
Rm Mangun ketka meninggal adalah Islam abangan?

Agar diketahui saja Mas. Ketika Rm Mangun akan di berangkatkan ke
Kentungan, dan ini disiarkan oleh SCTV secara langsung dengan
dipandu oleh Ira Koesno, keberangkatannya menunggu masyarakat
muslim yang sedang mendoakan Rm Mangun. Apakah mereka Islam
abangan?   Mengenai hal itu sudah dibahas dibeberapa milis Mas
pada saat itu.


- Original Message -
From: anti_sq [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Sent: 30 September 1999 10:23
Subject: Re: [Kuli Tinta] TURUT BERDUKA CITA DAN BELASUNGKAWA


 Sambodo, Prijo (KPC) wrote:
 
 semoga mereka yang menderita atau bahkan
 kehilangan nyawa diberikan pahala dari-NYA sesuai amal
perbuatannya dan
 semoga penderitaan mereka bukan untuk kesia-siaan belaka.

Tuh kan, bagaimana saya nggak bilang kalau orang ini Islam
abangan.
Saya kasih tahu ya Mas, sebagai muslim itu kita dilarang
mendoakan orang
non-muslim yang sudah meninggal.



__
Untuk bergabung atau keluar dari Milis, silakan LAKUKAN SENDIRI 
dengan mengirim e-mail kosong ke alamat;
Bergabung: [EMAIL PROTECTED]
Keluar: [EMAIL PROTECTED]

Sambut MASA DEPAN BARU Indonesia!













Re: [Kuli Tinta] TURUT BERDUKA CITA DAN BELASUNGKAWA

1999-10-03 Terurut Topik anti_sq

 Sambodo, Prijo (KPC) wrote:
 
 semoga mereka yang menderita atau bahkan
 kehilangan nyawa diberikan pahala dari-NYA sesuai amal perbuatannya dan
 semoga penderitaan mereka bukan untuk kesia-siaan belaka.
 
Tuh kan, bagaimana saya nggak bilang kalau orang ini Islam abangan.
Saya kasih tahu ya Mas, sebagai muslim itu kita dilarang mendoakan orang
non-muslim yang sudah meninggal.

__
Untuk bergabung atau keluar dari Milis, silakan LAKUKAN SENDIRI 
dengan mengirim e-mail kosong ke alamat;
Bergabung: [EMAIL PROTECTED]
Keluar: [EMAIL PROTECTED]

Sambut MASA DEPAN BARU Indonesia!













RE: [Kuli Tinta] TURUT BERDUKA CITA DAN BELASUNGKAWA

1999-10-03 Terurut Topik anti_sq

--
Sambodo, Prijo (KPC) wrote:

semoga mereka yang menderita atau bahkan
kehilangan nyawa diberikan pahala dari-NYA sesuai amal perbuatannya dan
semoga penderitaan mereka bukan untuk kesia-siaan belaka.

Tuh kan, bagaimana saya nggak bilang kalau orang ini Islam abangan.
Saya kasih tahu ya Mas, sebagai muslim itu kita dilarang mendoakan orang
non-muslim yang sudah meninggal.

__
Untuk bergabung atau keluar dari Milis, silakan LAKUKAN SENDIRI 
dengan mengirim e-mail kosong ke alamat;
Bergabung: [EMAIL PROTECTED]
Keluar: [EMAIL PROTECTED]

Sambut MASA DEPAN BARU Indonesia!