mangan ora mangan..(was: Re: $2500, biaya yang sangat kecil sekali (Permias Gate))

2000-04-20 Terurut Topik yudanta

Bang Irwan dan Faran,
terima kasih banyak atas replynya.

Faran, ente kayak kagak  kenal saya saja. Gua nggak ada masalah dengan Ambon.
Kalo gua ada problem dengan penyaluran dana loe,  kan gua akan tulis. Ini enggak
kan?Gua dukung bagian yang situ, dan e-mail gua nggak ngutak-ngatik penyaluran
dana-nya. Kenapa loe justru ngomongin soal Ambon 'ran? Jangan ke kiri-kanan gitu
dong. Gini aja kok repot... ;-)
Gua ngerti posisi loe, dan gua mencoba untuk memikirkan tujuan dari indonite ini
agak lebih jauh lagi dari eli kasim dan titik puspa.  Apakah tujuan awal dari
Permias mengadakan indonite ini? Jawabannya ada pada email yg loe kirim kemarin
malam* . Lalu, bila loe mau lihat lebih jauh lagi Ran, coba jawab pertanyaan
ini: Apakah tujuan awal dari misi kesenian ini (incl: eli kasim dan titik puspa)
datang ke Amerika? Gua yakin jawabannya  sama dengan jawaban loe yang tadi.


Bang Irwan, Sama seperti anda, saya juga mencoba melihat dari sisi yang selama
ini kurang diperhatikan. Kesimpulan anda memang benar: saya memang setuju  biaya
$2500 (atau satu juta dollar sekalipun) itu kecil, bila tujuan promosinya
tercapai. Saya mencoba focus pada hal ini (dan bukan saja pada duitnya KBRI,
seperti yg anda lakukan) dengan pertimbangan bahwa sangat na'if untuk mengatakan
bahwa 'duit rakyat' yang dikeluarkan adalah hanya $2500 itu, tanpa
memperhitungkan juga biaya mengirimkan penari2 tersebut ke Amerika. Lebih jauh
lagi,  saya setuju dengan anda, bahwa (berdasarkan perhitungan anda) $x yg
dikeluarkan bagi setiap orang asing yang datang itu tidak sama. Ada yg sudah
mengenal Indonesia, ada yang belum, barangkali ada juga yang homeless.
Anda juga benar, setelah menonton acara ini orang bisa menjadi corong. Buktinya
pacarnya teman saya (bule). Dia mahasiswa  grad S.E Asian studies di John
Hopkins (dia semestinya masuk kategori 'prime target' utk acara ini). Tapi
sampai saat terakhir dia kesusahan utk mendapat tiket, dan pada akhirnya dia
berhasil mendapatkannya dengan harga $30 (ada yg bisa menjelaskan harga resmi
itu berapa?). Apakah ini cerminan dari society Indonesia yang diharapkan dari
Indonite ini?**
Tujuan dari Indonesian night pada umumnya memang tidak hanya memperkenalkan
budaya kita pada orang asing. Dengan hasil hanya 20% dari audience adalah orang
Indonesia, saya rasa anda benar. Untuk itu, saya usulkan agar indonesian night
yang akan datang di manapun sebaiknya mencantumkan "menjadi sarana kumpul-kumpul
dan melepas kangen tanah air" sebagai tujuan utama. Lebih jujur.


regards,
yudanta

*Faran wrote: Undanganpun kita akan jual hanya kepada teman2 bule. Bukan maksud
rasis, tetapi memang tujuannya memperkenalkan budaya indonesia.
** nevertheless, teman saya itu bilang bahwa dia sangat menikmati sajian pada
Indonesian night tersebut







Faransyah Jaya wrote:

 Yuda,

 ente ada yang kelewat satu nih. kalo diliat2 email gue yang dulu2 selalu gue
 pake angka dengan harapan nggak kelupaan.
 Yang gue maksud lupa adalah tujuan acara indonite2000:
 1. Mengumpulkan sumbangan dana ke Ambon
 2. Memperkenalkan budaya Indonesia ke orang bule.

 nah masalah bule ini, kalo mikirnya rada jauh dikit, jumlah 1:5 adalah besar
 yud. Bukannya apa2, masa acara indonite dengan eli kasim dan titik puspa
 didalamnya, orang Indonesia nggak boleh nonton. Yah nggak mungkin lah.
 makanya saya bilang 20 % itu sukses.

 Nah masalah yang dateng apakah itu Usindo atau bukan jangan terlalu pesimis.
 Kayak jualan aja. Kita punya customer tetap, nah nanti customer tetap itu
 yang akan ajak teman2nya.

 Gituh doang sih tambahannya.

 Disini tidak ada yang salah kok. Memang kejadiannya begini. Masalah duit
 sekali lagi sperti yang saya tekankan: profit indonite  sumbangan KBRI. So
 dengan rumus matematik sederhana Sumbangan KBRI = Sumbangan ke Ambon. Dalam
 arti lain, uang modal 2500 dari KBRI pada akhirnya jatohnya ke Ambon juga.

 Masalahnya laen kalo elo ada masalah sama Ambon dan tidak setuju uang rakyat
 (KBRI) tersebut didistribusikan ke Ambon.

 Ali, elo jangan diem aja dong. orang2 udah kasih komen elo diem2 aja.
 Tanggung jawab dikit napah.

 Faran

 From: yudanta [EMAIL PROTECTED]
 To: Indonesian Students in the US [EMAIL PROTECTED],bincang
 [EMAIL PROTECTED], dc milis [EMAIL PROTECTED],Irwan Ariston
 Napitupulu [EMAIL PROTECTED]
 Subject: [bincang] Re: $2500, biaya yang sangat kecil sekali (Permias Gate)
 Date: Wed, 19 Apr 2000 12:51:42 -0400
 MIME-Version: 1.0
 Received: from [207.226.86.110] by hotmail.com (3.2) with ESMTP id
 MHotMailBAC72E6900C1D820F3B1CFE2566E0D3B0; Wed Apr 19 09:48:52 2000
 Received: (qmail 18679 invoked by uid 575); 19 Apr 2000 05:06:16 -
 Received: (qmail 18668 invoked by uid 507); 19 Apr 2000 05:06:10 -
 From bincang-return-8284-faran20 Wed Apr 19 09:51:01 2000
 Mailing-List: contact [EMAIL PROTECTED]; run by ezmlm
 Delivered-To: mailing list [EMAIL PROTECTED]
 Message-ID: [EMAIL PROTECTED]
 X-Mailer: Mozilla 4.61 [en] (Win98; I)
 X-Accept-Language: en
 References: [EMAIL

Re: $2500, biaya yang sangat kecil sekali (Permias Gate)

2000-04-19 Terurut Topik Faransyah Jaya

Wah, ini ide yang tidak pernah saya pikirkan dan bagus sekali.
Mungkin di acara2 kedepan yang mengundang bule2, kita bisa melakukan kuesioner ini. 
Penasaran juga sih bule2 itu mikir apa.

Terimakasih,

Faran

Date: Wed, 19 Apr 2000 11:18:33 EDT
Reply-To: Indonesian Students in the US [EMAIL PROTECTED]
From: Irwan Ariston Napitupulu [EMAIL PROTECTED]

Kemudian juga yang perlu dipikirkan selanjutnya adalah
bagaimana follow up dari kegiatan ini. Maksud saya, khan salah
satu tujuannya adalah memperkenalkan kebudayaan Indonesia
kepada orang asing. Nah, apakah ada dari KBRI atau pun PERMIAS DC,
atau panitia Indonite2000 ini yg menindaklanjuti kegiatan promosi
ini ke orang2 asing tersebut. Misalnya saja mengirimkan brosur
tentang perkembangan Indonesia ke rumah mereka, katakanlah
sebulan sekali. Atau mungkin juga melakukan sedikit kuisoner
kepada orang asing tersebut atas kesan2nya baik atas pertunjukan
malam itu atau pun tentang Indonesia yang mereka tahu/dengar.
Dan masih banyak lagi yg bisa dimanfaatkan kalau memang
kita cukup kreatif.

Kira2 begitu saja sedikit masukan pemikiran dan pendapat
dari saya.

jabat erat,
Irwan Ariston Napitupulu





Happy Earth Day 2000 from the staff at DCEmail.com
http://www.dcemail.com -  FREE Email for the Community



Re: $2500, biaya yang sangat kecil sekali (Permias Gate)

2000-04-19 Terurut Topik yudanta

Bang Irwan,
Anda memang benar bahwa sebaiknya kita memang tidak tanggung2 dalam
mempromosikan budaya Indonesia, dan $2500 sumbangan KBRI sebenarnya
adalah hal yang kecil. Saya setuju  juga bahwa promosi mengenai
Indonesia harus lebih diperbanyak.
Saya bukan orang ekonomi, tapi saya pernah dengar yang namanya ROI
(Return on Investment). Walau dari segi dana memang kelihatan kecil
($2500 atau bahkan $9000, bila kita mau simple walau saya pikir
jumlah sebenarnya jauh lebih karena banyak sekali man hour dan
expenditure yang tidak dihitung sebab diberikan secara voluntary ) tapi
yang harus dipertanyakan adalah apa yang didapat dari event ini.
Tujuan dari acara ini (sepertinya) adalah memperkenalkan budaya
Indonesia ke publik Amerika. Untuk acara ini didatangkan penari dari
Indonesia (kalau nggak salah troupe-nya lebih dari 20 orang? Nggak
murah) dan juga menyewa gedung sebesar auditorium tersebut. Namun, dari
seluruh  pengunjung,  20% (data dari Faran) yang merupakan warga negara
asing (bukan Indonesia). Dua puluh persen Bang Irwan, hanya satu
dibanding lima pengunjung adalah target audience yang ingin
diperkenalkan kepada budaya Indonesia. Dari satu dibanding lima ini,
biasanya juga banyak bule2 yang sudah punya ikatan batin dengan
Indonesia (biasanya tergabung dalam USINDO) karena mereka sudah pernah
ditugaskan, berlibur, transit di Indonsia sehingga jumlahnya audience
yang di'perkenal'kan akan lebih sedikit lagi.

Anda sepertinya lebih pandai dalam bermain dengan angka sehingga
mustinya anda dapat menilai kesuksesan acara ini dilihat dari
keberhasilannya memperkenalkan budaya Indonesia yang luhur itu, atau
menarik investor asing. Apakah jumlah targeted audience satu banding
lima (if not less) adalah sebuah return yang baik bagi investment yang
telah diberikan?
Bila memang kesuksesannya anda lihat dari jumlah orang yang datang, dan
eratnya persaudaraaan(baca:mangan ora mangan asal ngumpul) antara orang
Indonesia di Amerika: walaupun tidak datang, acara ini sepertinya sangat
berhasil. Hal ini yang Ali rasa sebagai pemborosan. Seperti anda pula,
saya rasa hal ini juga yang barangkali dapat dipertanyakan saat
perencanaan awal tujuan (target) pembuatan Indonesian night di manapun.

Dalam hal ini saya sama sekali tidak menyalahkan Permias (DC). Dalam
melaksanakan kegiatan seperti ini, walaupun pada awalnya dimulai dengan
baik, pada akhirnya memang banyak pen'dompleng' yang pada akhirnya
menghambat ruang gerak dari organisasi ini sendiri.

Dan bang Irwan, please, jangan membandingkan event seperti ini dengan
"promosi" oleh pejabat Indonsia yang datang ke Amerika. Kalau yang ini
mah  adalah no- brainer.

yudanta


Irwan Ariston Napitupulu wrote:

 Berikut ini adalah komentar pribadi dari saya (tidak mewakili
 permias manapun).

 Kalau saya perhatikan, masalah uang yang diperkarakan
 oleh rekan Ali Simplido sebesar $2500 yang asalnya
 bantuan/sumbangan dari KBRI, menurut saya surat keberatan
 atau pun protes (atau apalah itu namanya) sebaiknya
 ditujukan langsung ke KBRI, bukan ke Permias DC.

 Saya pribadi menilai, sumbangan KBRI sebesar $2500 itu
 terbilang masih kecil. Sangat kecil, bahkan.
 Coba deh Pak Ali iseng2 tanya ke beberapa biro marketing
 yang anda kenal, kira2 berapa sih biaya yang dibutuhkan
 untuk mempromosikan nama suatu negara? Anda nanti akan
 lihat bahwa angka sebesar $2500 itu ternyata sangat kecil
 sekali dibanding bila melalui biro marketing.

 Atau mungkin Pak Ali bisa ngira2 ngga, berapa anggaran
 yang mungkin diperlukan oleh para pejabat bila diminta
 untuk mempromosikan Indonesia ke LN. Perkiraan saya,
 paling sedikit anggaran yang diminta akan mencapai
 puluhan ribu dolar AS bahkan mungkin ratusan ribu.
 Hal ini mengingat kemungkinan di mark up nya biaya
 yg ada besar sekali kemungkinannya.

 Mengenai biaya sewa gedung yang mahal, hal ini sifatnya
 relatif.  Adalah tidak tepat bila anda hanya melihat besar
 angka sewanya saja tanpa memberikan perbandingan data
 sewa gedung (yang setara) di Washington DC.
 Yang perlu diperbandingkan adalah kapasitas pengunjung,
 kenyamanan gedung termasuk tingkat akustik nya, lokasi
 gedung yang mudah dicapai atau tidak. Kalau Pak Ali bisa
 mendapatkan informasi akan gedung lain di DC yg memiliki
 kriteria/fasilitas yang sama dengan harga sewa yg lebih
 murah, baru Pak Ali bisa mengatakan telah terjadi ketidak
 efisienan dalam penyewaan gedung.

 Bagi saya pribadi, ketika kita akan melakukan acara besar
 dengan anggaran biaya yang tidak kecil, sebaiknya segala
 sesuatunya juga ngga boleh tanggung2, ngga boleh setengah2.
 Kalau anda punya latar belakang marketing, atau paling tidak
 tahu soal marketing, saya yakin anda bisa menangkap poin
 yang saya sampaikan di atas.

 Kalau saya perhatikan lagi, seharusnya yang perlu dibahas atau
 ditanyakan lebih lanjut adalah apakah target yg ditetapkan semula
 bisa tercapai.

 Target itu bisa berupa:
 1.Jumlah pemasukan.
 2.Jumlah pengunjung.
 3.Jumlah pengunjung asing.
 4.Kesan positif dari pengunjung asing.

 

Re: $2500, biaya yang sangat kecil sekali (Permias Gate)

2000-04-19 Terurut Topik Irwan Ariston Napitupulu

Rekan Yudanta,
Terima kasih atas komentarnya.

Posting saya sebelum ini mencoba mengajak rekan2
yg sedang berdiskusi atas topik yang sama untuk
mencoba melihat hal2 yg mungkin ketika melemparkan
masalah di milis ini belum melihat atau mempertimbangkannya.

Seperti yg tersirat dari posting rekan Yudanta, terlihat
anda sebenarnya tidak keberatan dengan sumbangan
dari KBRI sebsar $2500 kalau memang tujuan memperkenalkan
budaya Indonesia bisa tercapai.
[silahkan saya dikoreksi kalau saya menyimpulkan].

Sementara itu, bila kita lihat posting dari rekan Ali akan
berbeda. Apapun alasannya, apapun hal yang dicapai, rekan
Ali tidak setuju bila KBRI memberikan bantuan sebesar $2500
[silahkan saya dikoreksi kalau saya menyimpulkan].

Nah, yang mau saya kritik itu adalah cara pandang rekan
Ali dengan cara menyampaikan bahwa mempromosikan
sesuatu itu ada biayanya. Biaya $2500 itu untuk taraf
memperkenalkan Indonesia dengan situasi terakhir baik
kepada yang sudah tahu Indonesia atau pun yang sama
sekali belum tahu akan Indonesia bagi saya bukanlah
suatu biaya yang besar, bila kita bicara dalam konteks
bisnis. Kalau kita bicara dalam konteks kantong mahasiswa,
ya jelas besar lah:)

Saya juga sempat baca ada yg sempat mengaitkan
biaya $2500 ini dengan jumlah sarjana yang seharusnya
bisa dicetak [lupa siapa yang nulis]. Saya ngga tahu,
orang ini bicara dengan emosi atau sudah membuat hitungan
sendiri?:)

Sekedar informasi saja, dengan menggunakan nilai tukar Rp7800/USD
maka $2500 akan setara dengan Rp.19.500.000.
Dengan asumsi S1 di tanah air bisa diraih dalam 4 tahun, maka
biaya yang tersedia untuk membantu mahasiswa S1
per tahun nya menjadi Rp4.875.000. Dengan asumsi biaya
yang dibutuhkan per tahun nya oleh S1 di tanah air adalah
sebesar satu juta rupiah, maka dari uang sebesar $2500 tersebut
ternyata hanya mampu mencetak 4-5 orang sarjana (S1) saja.
Nah, sekarang kalau dihitung2 khan sebenarnya ngga sebombastis
yang ditulis sebelumnya toh:)

Apakah target atau tujuan yg diinginkan oleh KBRI dengan
dana $2500 itu bisa tercapai? Ini yang perlu didiskusikan menurut
saya. Jadi, bukannya langsung tiba2 menuduh telah terjadi
pemborosan uang rakyat sementara tidak disertakan argumentasi
yang kuat. Segala bentuk pengeluaran KBRI untuk acara
tersebut langsung di cap pemborosan. Ini khan kurang tepat toh:)

Rekan Yudanta, tujuan dari Indonesian Night secara umum
setahu saya tidak melulu hanya untuk untuk memperkenal
Indonesia kepada orang asing. Mengenai apakah 20% orang
asing yang datang itu adalah cukup berhasil atau tidak
dengan target panitia sebelumnya, biarlah panitia acara ini
sendiri yang menjelaskannya. Ini juga perlu klarifikasi dari
rekan Faran, apakah asing yg dia maksud itu bule atau
sudah termasuk asing asia dan orang item. Soalnya kadang2
kita suka lupa bahwa orang2 Thailan, Phillipina, Malaysia,
China, Arab, India, dan lainnya itu juga termasuk kategori
orang asing:)

Asumsikanlah sekarang orang asing yang datang hanya 20%.
Katakanlah jumlah pengunjung malam itu mencapai 300 orang
(300 x $20 =$6000, $20 adalah harga tiket masuk). Maka, jumlah
orang asing yang datang kira2 sebanyak 60 orang.
Ini artinya $2500 yg dikeluarkan oleh KBRI itu akan setara
dengan $42 per orang asing yang datang malam itu.

Nah, apakah menurut anda $42 per orang asing ini
terlihat terlalu besar untuk digunakan mempromosikan
Indonesia?
Jawabannya bisa terlalu mahal, bisa terlalu murah,
atau bisa sedang2 saja.

Kalau bule yang datang katakan para homeless, ya
terlalu mahal lah. Tapi, kalau dilihat tiket masuk yang
sebesar $20, koq saya yakin ya yang datang itu
bukan orang asing yang homeless...:)

Dampak positif yang diharapkan juga bukan hanya
melulu nantinya jadi partner bisnis atau jadi turis,
tapi bisa juga jadi "corong" untuk mempromosikan
Indonesia ke pihak asing lainnya, atau turut menyuarakan
kepentingan Indonesia ke pemerintahnya setempat, dan lainnya
baik yang bisa diukur dengan uang maupun yang tidak
bisa diukur dengan uang.

Oh ya, menurut saya panitia Indonite2000 TIDAK PUNYA
KEWAJIBAN untuk memberikan data rinci khususnya
masalah keuangan secara terbuka di milis ini.

Seperti yang saya katakan di posting sebelumnya,
bagi yang mau protes atas pemberian dana oleh KBRI
yang $2500 itu silahkan protes ke yang ngijinin kasih
dana dalam hal ini KBRI. Tanyakan saja ke KBRI di DC
alasan apa mereka kasih dana ke panitia Indonite2000.
Terus juga kalau mau minta pertanggungjawaban penggunaan
dana tersebut, juga silahkan saja tanya ke KBRI di DC.
Nanti, KBRI di DC yg menjelaskannya apakah itu dengan
terlebih dahulu meminta penjelasan dan data dari panitia
atau tidak.

Semoga ini menjadi perhatian rekan2 disini agar memperhatikan
aturan mainnya.


jabat erat,
Irwan Ariston Napitupulu



[Fwd: Re: [bincang] Re: $2500, biaya yang sangat kecil sekali (Permias Gate)]

2000-04-19 Terurut Topik Faransyah Jaya

From: "Faransyah Jaya" [EMAIL PROTECTED]
Cc: [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: [bincang] Re: $2500, biaya yang sangat kecil sekali (Permias Gate)
Date: Wed, 19 Apr 2000 11:48:30 PDT

Yuda,

ente ada yang kelewat satu nih. kalo diliat2 email gue yang dulu2 selalu gue
pake angka dengan harapan nggak kelupaan.
Yang gue maksud lupa adalah tujuan acara indonite2000:
1. Mengumpulkan sumbangan dana ke Ambon
2. Memperkenalkan budaya Indonesia ke orang bule.

nah masalah bule ini, kalo mikirnya rada jauh dikit, jumlah 1:5 adalah besar
yud. Bukannya apa2, masa acara indonite dengan eli kasim dan titik puspa
didalamnya, orang Indonesia nggak boleh nonton. Yah nggak mungkin lah.
makanya saya bilang 20 % itu sukses.

Nah masalah yang dateng apakah itu Usindo atau bukan jangan terlalu pesimis.
Kayak jualan aja. Kita punya customer tetap, nah nanti customer tetap itu
yang akan ajak teman2nya.

Gituh doang sih tambahannya.

Disini tidak ada yang salah kok. Memang kejadiannya begini. Masalah duit
sekali lagi sperti yang saya tekankan: profit indonite  sumbangan KBRI. So
dengan rumus matematik sederhana Sumbangan KBRI = Sumbangan ke Ambon. Dalam
arti lain, uang modal 2500 dari KBRI pada akhirnya jatohnya ke Ambon juga.

Masalahnya laen kalo elo ada masalah sama Ambon dan tidak setuju uang rakyat
(KBRI) tersebut didistribusikan ke Ambon.

Ali, elo jangan diem aja dong. orang2 udah kasih komen elo diem2 aja.
Tanggung jawab dikit napah.

Faran



From: yudanta [EMAIL PROTECTED]
To: Indonesian Students in the US [EMAIL PROTECTED],bincang
[EMAIL PROTECTED], dc milis [EMAIL PROTECTED],Irwan Ariston
Napitupulu [EMAIL PROTECTED]
Subject: [bincang] Re: $2500, biaya yang sangat kecil sekali (Permias Gate)
Date: Wed, 19 Apr 2000 12:51:42 -0400
MIME-Version: 1.0
Received: from [207.226.86.110] by hotmail.com (3.2) with ESMTP id
MHotMailBAC72E6900C1D820F3B1CFE2566E0D3B0; Wed Apr 19 09:48:52 2000
Received: (qmail 18679 invoked by uid 575); 19 Apr 2000 05:06:16 -
Received: (qmail 18668 invoked by uid 507); 19 Apr 2000 05:06:10 -
From bincang-return-8284-faran20 Wed Apr 19 09:51:01 2000
Mailing-List: contact [EMAIL PROTECTED]; run by ezmlm
Delivered-To: mailing list [EMAIL PROTECTED]
Message-ID: [EMAIL PROTECTED]
X-Mailer: Mozilla 4.61 [en] (Win98; I)
X-Accept-Language: en
References: [EMAIL PROTECTED]

Bang Irwan,
Anda memang benar bahwa sebaiknya kita memang tidak tanggung2 dalam
mempromosikan budaya Indonesia, dan $2500 sumbangan KBRI sebenarnya
adalah hal yang kecil. Saya setuju  juga bahwa promosi mengenai
Indonesia harus lebih diperbanyak.
Saya bukan orang ekonomi, tapi saya pernah dengar yang namanya ROI
(Return on Investment). Walau dari segi dana memang kelihatan kecil
($2500 atau bahkan $9000, bila kita mau simple walau saya pikir
jumlah sebenarnya jauh lebih karena banyak sekali man hour dan
expenditure yang tidak dihitung sebab diberikan secara voluntary ) tapi
yang harus dipertanyakan adalah apa yang didapat dari event ini.
Tujuan dari acara ini (sepertinya) adalah memperkenalkan budaya
Indonesia ke publik Amerika. Untuk acara ini didatangkan penari dari
Indonesia (kalau nggak salah troupe-nya lebih dari 20 orang? Nggak
murah) dan juga menyewa gedung sebesar auditorium tersebut. Namun, dari
seluruh  pengunjung,  20% (data dari Faran) yang merupakan warga negara
asing (bukan Indonesia). Dua puluh persen Bang Irwan, hanya satu
dibanding lima pengunjung adalah target audience yang ingin
diperkenalkan kepada budaya Indonesia. Dari satu dibanding lima ini,
biasanya juga banyak bule2 yang sudah punya ikatan batin dengan
Indonesia (biasanya tergabung dalam USINDO) karena mereka sudah pernah
ditugaskan, berlibur, transit di Indonsia sehingga jumlahnya audience
yang di'perkenal'kan akan lebih sedikit lagi.

Anda sepertinya lebih pandai dalam bermain dengan angka sehingga
mustinya anda dapat menilai kesuksesan acara ini dilihat dari
keberhasilannya memperkenalkan budaya Indonesia yang luhur itu, atau
menarik investor asing. Apakah jumlah targeted audience satu banding
lima (if not less) adalah sebuah return yang baik bagi investment yang
telah diberikan?
Bila memang kesuksesannya anda lihat dari jumlah orang yang datang, dan
eratnya persaudaraaan(baca:mangan ora mangan asal ngumpul) antara orang
Indonesia di Amerika: walaupun tidak datang, acara ini sepertinya sangat
berhasil. Hal ini yang Ali rasa sebagai pemborosan. Seperti anda pula,
saya rasa hal ini juga yang barangkali dapat dipertanyakan saat
perencanaan awal tujuan (target) pembuatan Indonesian night di manapun.

Dalam hal ini saya sama sekali tidak menyalahkan Permias (DC). Dalam
melaksanakan kegiatan seperti ini, walaupun pada awalnya dimulai dengan
baik, pada akhirnya memang banyak pen'dompleng' yang pada akhirnya
menghambat ruang gerak dari organisasi ini sendiri.

Dan bang Irwan, please, jangan membandingkan event seperti ini dengan
"promosi" oleh pejabat Indonsia yang datang ke Amerika. Kalau yang ini
mah  adalah no- brain

Re: $2500, biaya yang sangat kecil sekali (Permias Gate)

2000-04-19 Terurut Topik Nasrullah Idris

From: Irwan Ariston Napitupulu [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]
Date: Thursday, April 20, 2000 01:53
Subject: Re: $2500, biaya yang sangat kecil sekali (Permias Gate)


==

Ada tuh anggota Permias yang mudah sekali memberi sumbangan/sedekah. Untuk
tahun 1999 mungkin lebih dari 2.500 US dollar sudah ia sumbangan/sedekahkan.


Salam,


Nasrullah Idris
--
Bidang Studi : Reformasi Sains Matematika Teknologi
http://bdg.centrin.net.id/~acu