mangan ora mangan..(was: Re: $2500, biaya yang sangat kecil sekali (Permias Gate))
Bang Irwan dan Faran, terima kasih banyak atas replynya. Faran, ente kayak kagak kenal saya saja. Gua nggak ada masalah dengan Ambon. Kalo gua ada problem dengan penyaluran dana loe, kan gua akan tulis. Ini enggak kan?Gua dukung bagian yang situ, dan e-mail gua nggak ngutak-ngatik penyaluran dana-nya. Kenapa loe justru ngomongin soal Ambon 'ran? Jangan ke kiri-kanan gitu dong. Gini aja kok repot... ;-) Gua ngerti posisi loe, dan gua mencoba untuk memikirkan tujuan dari indonite ini agak lebih jauh lagi dari eli kasim dan titik puspa. Apakah tujuan awal dari Permias mengadakan indonite ini? Jawabannya ada pada email yg loe kirim kemarin malam* . Lalu, bila loe mau lihat lebih jauh lagi Ran, coba jawab pertanyaan ini: Apakah tujuan awal dari misi kesenian ini (incl: eli kasim dan titik puspa) datang ke Amerika? Gua yakin jawabannya sama dengan jawaban loe yang tadi. Bang Irwan, Sama seperti anda, saya juga mencoba melihat dari sisi yang selama ini kurang diperhatikan. Kesimpulan anda memang benar: saya memang setuju biaya $2500 (atau satu juta dollar sekalipun) itu kecil, bila tujuan promosinya tercapai. Saya mencoba focus pada hal ini (dan bukan saja pada duitnya KBRI, seperti yg anda lakukan) dengan pertimbangan bahwa sangat na'if untuk mengatakan bahwa 'duit rakyat' yang dikeluarkan adalah hanya $2500 itu, tanpa memperhitungkan juga biaya mengirimkan penari2 tersebut ke Amerika. Lebih jauh lagi, saya setuju dengan anda, bahwa (berdasarkan perhitungan anda) $x yg dikeluarkan bagi setiap orang asing yang datang itu tidak sama. Ada yg sudah mengenal Indonesia, ada yang belum, barangkali ada juga yang homeless. Anda juga benar, setelah menonton acara ini orang bisa menjadi corong. Buktinya pacarnya teman saya (bule). Dia mahasiswa grad S.E Asian studies di John Hopkins (dia semestinya masuk kategori 'prime target' utk acara ini). Tapi sampai saat terakhir dia kesusahan utk mendapat tiket, dan pada akhirnya dia berhasil mendapatkannya dengan harga $30 (ada yg bisa menjelaskan harga resmi itu berapa?). Apakah ini cerminan dari society Indonesia yang diharapkan dari Indonite ini?** Tujuan dari Indonesian night pada umumnya memang tidak hanya memperkenalkan budaya kita pada orang asing. Dengan hasil hanya 20% dari audience adalah orang Indonesia, saya rasa anda benar. Untuk itu, saya usulkan agar indonesian night yang akan datang di manapun sebaiknya mencantumkan "menjadi sarana kumpul-kumpul dan melepas kangen tanah air" sebagai tujuan utama. Lebih jujur. regards, yudanta *Faran wrote: Undanganpun kita akan jual hanya kepada teman2 bule. Bukan maksud rasis, tetapi memang tujuannya memperkenalkan budaya indonesia. ** nevertheless, teman saya itu bilang bahwa dia sangat menikmati sajian pada Indonesian night tersebut Faransyah Jaya wrote: Yuda, ente ada yang kelewat satu nih. kalo diliat2 email gue yang dulu2 selalu gue pake angka dengan harapan nggak kelupaan. Yang gue maksud lupa adalah tujuan acara indonite2000: 1. Mengumpulkan sumbangan dana ke Ambon 2. Memperkenalkan budaya Indonesia ke orang bule. nah masalah bule ini, kalo mikirnya rada jauh dikit, jumlah 1:5 adalah besar yud. Bukannya apa2, masa acara indonite dengan eli kasim dan titik puspa didalamnya, orang Indonesia nggak boleh nonton. Yah nggak mungkin lah. makanya saya bilang 20 % itu sukses. Nah masalah yang dateng apakah itu Usindo atau bukan jangan terlalu pesimis. Kayak jualan aja. Kita punya customer tetap, nah nanti customer tetap itu yang akan ajak teman2nya. Gituh doang sih tambahannya. Disini tidak ada yang salah kok. Memang kejadiannya begini. Masalah duit sekali lagi sperti yang saya tekankan: profit indonite sumbangan KBRI. So dengan rumus matematik sederhana Sumbangan KBRI = Sumbangan ke Ambon. Dalam arti lain, uang modal 2500 dari KBRI pada akhirnya jatohnya ke Ambon juga. Masalahnya laen kalo elo ada masalah sama Ambon dan tidak setuju uang rakyat (KBRI) tersebut didistribusikan ke Ambon. Ali, elo jangan diem aja dong. orang2 udah kasih komen elo diem2 aja. Tanggung jawab dikit napah. Faran From: yudanta [EMAIL PROTECTED] To: Indonesian Students in the US [EMAIL PROTECTED],bincang [EMAIL PROTECTED], dc milis [EMAIL PROTECTED],Irwan Ariston Napitupulu [EMAIL PROTECTED] Subject: [bincang] Re: $2500, biaya yang sangat kecil sekali (Permias Gate) Date: Wed, 19 Apr 2000 12:51:42 -0400 MIME-Version: 1.0 Received: from [207.226.86.110] by hotmail.com (3.2) with ESMTP id MHotMailBAC72E6900C1D820F3B1CFE2566E0D3B0; Wed Apr 19 09:48:52 2000 Received: (qmail 18679 invoked by uid 575); 19 Apr 2000 05:06:16 - Received: (qmail 18668 invoked by uid 507); 19 Apr 2000 05:06:10 - From bincang-return-8284-faran20 Wed Apr 19 09:51:01 2000 Mailing-List: contact [EMAIL PROTECTED]; run by ezmlm Delivered-To: mailing list [EMAIL PROTECTED] Message-ID: [EMAIL PROTECTED] X-Mailer: Mozilla 4.61 [en] (Win98; I) X-Accept-Language: en References: [EMAIL
Re: $2500, biaya yang sangat kecil sekali (Permias Gate)
Wah, ini ide yang tidak pernah saya pikirkan dan bagus sekali. Mungkin di acara2 kedepan yang mengundang bule2, kita bisa melakukan kuesioner ini. Penasaran juga sih bule2 itu mikir apa. Terimakasih, Faran Date: Wed, 19 Apr 2000 11:18:33 EDT Reply-To: Indonesian Students in the US [EMAIL PROTECTED] From: Irwan Ariston Napitupulu [EMAIL PROTECTED] Kemudian juga yang perlu dipikirkan selanjutnya adalah bagaimana follow up dari kegiatan ini. Maksud saya, khan salah satu tujuannya adalah memperkenalkan kebudayaan Indonesia kepada orang asing. Nah, apakah ada dari KBRI atau pun PERMIAS DC, atau panitia Indonite2000 ini yg menindaklanjuti kegiatan promosi ini ke orang2 asing tersebut. Misalnya saja mengirimkan brosur tentang perkembangan Indonesia ke rumah mereka, katakanlah sebulan sekali. Atau mungkin juga melakukan sedikit kuisoner kepada orang asing tersebut atas kesan2nya baik atas pertunjukan malam itu atau pun tentang Indonesia yang mereka tahu/dengar. Dan masih banyak lagi yg bisa dimanfaatkan kalau memang kita cukup kreatif. Kira2 begitu saja sedikit masukan pemikiran dan pendapat dari saya. jabat erat, Irwan Ariston Napitupulu Happy Earth Day 2000 from the staff at DCEmail.com http://www.dcemail.com - FREE Email for the Community
Re: $2500, biaya yang sangat kecil sekali (Permias Gate)
Bang Irwan, Anda memang benar bahwa sebaiknya kita memang tidak tanggung2 dalam mempromosikan budaya Indonesia, dan $2500 sumbangan KBRI sebenarnya adalah hal yang kecil. Saya setuju juga bahwa promosi mengenai Indonesia harus lebih diperbanyak. Saya bukan orang ekonomi, tapi saya pernah dengar yang namanya ROI (Return on Investment). Walau dari segi dana memang kelihatan kecil ($2500 atau bahkan $9000, bila kita mau simple walau saya pikir jumlah sebenarnya jauh lebih karena banyak sekali man hour dan expenditure yang tidak dihitung sebab diberikan secara voluntary ) tapi yang harus dipertanyakan adalah apa yang didapat dari event ini. Tujuan dari acara ini (sepertinya) adalah memperkenalkan budaya Indonesia ke publik Amerika. Untuk acara ini didatangkan penari dari Indonesia (kalau nggak salah troupe-nya lebih dari 20 orang? Nggak murah) dan juga menyewa gedung sebesar auditorium tersebut. Namun, dari seluruh pengunjung, 20% (data dari Faran) yang merupakan warga negara asing (bukan Indonesia). Dua puluh persen Bang Irwan, hanya satu dibanding lima pengunjung adalah target audience yang ingin diperkenalkan kepada budaya Indonesia. Dari satu dibanding lima ini, biasanya juga banyak bule2 yang sudah punya ikatan batin dengan Indonesia (biasanya tergabung dalam USINDO) karena mereka sudah pernah ditugaskan, berlibur, transit di Indonsia sehingga jumlahnya audience yang di'perkenal'kan akan lebih sedikit lagi. Anda sepertinya lebih pandai dalam bermain dengan angka sehingga mustinya anda dapat menilai kesuksesan acara ini dilihat dari keberhasilannya memperkenalkan budaya Indonesia yang luhur itu, atau menarik investor asing. Apakah jumlah targeted audience satu banding lima (if not less) adalah sebuah return yang baik bagi investment yang telah diberikan? Bila memang kesuksesannya anda lihat dari jumlah orang yang datang, dan eratnya persaudaraaan(baca:mangan ora mangan asal ngumpul) antara orang Indonesia di Amerika: walaupun tidak datang, acara ini sepertinya sangat berhasil. Hal ini yang Ali rasa sebagai pemborosan. Seperti anda pula, saya rasa hal ini juga yang barangkali dapat dipertanyakan saat perencanaan awal tujuan (target) pembuatan Indonesian night di manapun. Dalam hal ini saya sama sekali tidak menyalahkan Permias (DC). Dalam melaksanakan kegiatan seperti ini, walaupun pada awalnya dimulai dengan baik, pada akhirnya memang banyak pen'dompleng' yang pada akhirnya menghambat ruang gerak dari organisasi ini sendiri. Dan bang Irwan, please, jangan membandingkan event seperti ini dengan "promosi" oleh pejabat Indonsia yang datang ke Amerika. Kalau yang ini mah adalah no- brainer. yudanta Irwan Ariston Napitupulu wrote: Berikut ini adalah komentar pribadi dari saya (tidak mewakili permias manapun). Kalau saya perhatikan, masalah uang yang diperkarakan oleh rekan Ali Simplido sebesar $2500 yang asalnya bantuan/sumbangan dari KBRI, menurut saya surat keberatan atau pun protes (atau apalah itu namanya) sebaiknya ditujukan langsung ke KBRI, bukan ke Permias DC. Saya pribadi menilai, sumbangan KBRI sebesar $2500 itu terbilang masih kecil. Sangat kecil, bahkan. Coba deh Pak Ali iseng2 tanya ke beberapa biro marketing yang anda kenal, kira2 berapa sih biaya yang dibutuhkan untuk mempromosikan nama suatu negara? Anda nanti akan lihat bahwa angka sebesar $2500 itu ternyata sangat kecil sekali dibanding bila melalui biro marketing. Atau mungkin Pak Ali bisa ngira2 ngga, berapa anggaran yang mungkin diperlukan oleh para pejabat bila diminta untuk mempromosikan Indonesia ke LN. Perkiraan saya, paling sedikit anggaran yang diminta akan mencapai puluhan ribu dolar AS bahkan mungkin ratusan ribu. Hal ini mengingat kemungkinan di mark up nya biaya yg ada besar sekali kemungkinannya. Mengenai biaya sewa gedung yang mahal, hal ini sifatnya relatif. Adalah tidak tepat bila anda hanya melihat besar angka sewanya saja tanpa memberikan perbandingan data sewa gedung (yang setara) di Washington DC. Yang perlu diperbandingkan adalah kapasitas pengunjung, kenyamanan gedung termasuk tingkat akustik nya, lokasi gedung yang mudah dicapai atau tidak. Kalau Pak Ali bisa mendapatkan informasi akan gedung lain di DC yg memiliki kriteria/fasilitas yang sama dengan harga sewa yg lebih murah, baru Pak Ali bisa mengatakan telah terjadi ketidak efisienan dalam penyewaan gedung. Bagi saya pribadi, ketika kita akan melakukan acara besar dengan anggaran biaya yang tidak kecil, sebaiknya segala sesuatunya juga ngga boleh tanggung2, ngga boleh setengah2. Kalau anda punya latar belakang marketing, atau paling tidak tahu soal marketing, saya yakin anda bisa menangkap poin yang saya sampaikan di atas. Kalau saya perhatikan lagi, seharusnya yang perlu dibahas atau ditanyakan lebih lanjut adalah apakah target yg ditetapkan semula bisa tercapai. Target itu bisa berupa: 1.Jumlah pemasukan. 2.Jumlah pengunjung. 3.Jumlah pengunjung asing. 4.Kesan positif dari pengunjung asing.
Re: $2500, biaya yang sangat kecil sekali (Permias Gate)
Rekan Yudanta, Terima kasih atas komentarnya. Posting saya sebelum ini mencoba mengajak rekan2 yg sedang berdiskusi atas topik yang sama untuk mencoba melihat hal2 yg mungkin ketika melemparkan masalah di milis ini belum melihat atau mempertimbangkannya. Seperti yg tersirat dari posting rekan Yudanta, terlihat anda sebenarnya tidak keberatan dengan sumbangan dari KBRI sebsar $2500 kalau memang tujuan memperkenalkan budaya Indonesia bisa tercapai. [silahkan saya dikoreksi kalau saya menyimpulkan]. Sementara itu, bila kita lihat posting dari rekan Ali akan berbeda. Apapun alasannya, apapun hal yang dicapai, rekan Ali tidak setuju bila KBRI memberikan bantuan sebesar $2500 [silahkan saya dikoreksi kalau saya menyimpulkan]. Nah, yang mau saya kritik itu adalah cara pandang rekan Ali dengan cara menyampaikan bahwa mempromosikan sesuatu itu ada biayanya. Biaya $2500 itu untuk taraf memperkenalkan Indonesia dengan situasi terakhir baik kepada yang sudah tahu Indonesia atau pun yang sama sekali belum tahu akan Indonesia bagi saya bukanlah suatu biaya yang besar, bila kita bicara dalam konteks bisnis. Kalau kita bicara dalam konteks kantong mahasiswa, ya jelas besar lah:) Saya juga sempat baca ada yg sempat mengaitkan biaya $2500 ini dengan jumlah sarjana yang seharusnya bisa dicetak [lupa siapa yang nulis]. Saya ngga tahu, orang ini bicara dengan emosi atau sudah membuat hitungan sendiri?:) Sekedar informasi saja, dengan menggunakan nilai tukar Rp7800/USD maka $2500 akan setara dengan Rp.19.500.000. Dengan asumsi S1 di tanah air bisa diraih dalam 4 tahun, maka biaya yang tersedia untuk membantu mahasiswa S1 per tahun nya menjadi Rp4.875.000. Dengan asumsi biaya yang dibutuhkan per tahun nya oleh S1 di tanah air adalah sebesar satu juta rupiah, maka dari uang sebesar $2500 tersebut ternyata hanya mampu mencetak 4-5 orang sarjana (S1) saja. Nah, sekarang kalau dihitung2 khan sebenarnya ngga sebombastis yang ditulis sebelumnya toh:) Apakah target atau tujuan yg diinginkan oleh KBRI dengan dana $2500 itu bisa tercapai? Ini yang perlu didiskusikan menurut saya. Jadi, bukannya langsung tiba2 menuduh telah terjadi pemborosan uang rakyat sementara tidak disertakan argumentasi yang kuat. Segala bentuk pengeluaran KBRI untuk acara tersebut langsung di cap pemborosan. Ini khan kurang tepat toh:) Rekan Yudanta, tujuan dari Indonesian Night secara umum setahu saya tidak melulu hanya untuk untuk memperkenal Indonesia kepada orang asing. Mengenai apakah 20% orang asing yang datang itu adalah cukup berhasil atau tidak dengan target panitia sebelumnya, biarlah panitia acara ini sendiri yang menjelaskannya. Ini juga perlu klarifikasi dari rekan Faran, apakah asing yg dia maksud itu bule atau sudah termasuk asing asia dan orang item. Soalnya kadang2 kita suka lupa bahwa orang2 Thailan, Phillipina, Malaysia, China, Arab, India, dan lainnya itu juga termasuk kategori orang asing:) Asumsikanlah sekarang orang asing yang datang hanya 20%. Katakanlah jumlah pengunjung malam itu mencapai 300 orang (300 x $20 =$6000, $20 adalah harga tiket masuk). Maka, jumlah orang asing yang datang kira2 sebanyak 60 orang. Ini artinya $2500 yg dikeluarkan oleh KBRI itu akan setara dengan $42 per orang asing yang datang malam itu. Nah, apakah menurut anda $42 per orang asing ini terlihat terlalu besar untuk digunakan mempromosikan Indonesia? Jawabannya bisa terlalu mahal, bisa terlalu murah, atau bisa sedang2 saja. Kalau bule yang datang katakan para homeless, ya terlalu mahal lah. Tapi, kalau dilihat tiket masuk yang sebesar $20, koq saya yakin ya yang datang itu bukan orang asing yang homeless...:) Dampak positif yang diharapkan juga bukan hanya melulu nantinya jadi partner bisnis atau jadi turis, tapi bisa juga jadi "corong" untuk mempromosikan Indonesia ke pihak asing lainnya, atau turut menyuarakan kepentingan Indonesia ke pemerintahnya setempat, dan lainnya baik yang bisa diukur dengan uang maupun yang tidak bisa diukur dengan uang. Oh ya, menurut saya panitia Indonite2000 TIDAK PUNYA KEWAJIBAN untuk memberikan data rinci khususnya masalah keuangan secara terbuka di milis ini. Seperti yang saya katakan di posting sebelumnya, bagi yang mau protes atas pemberian dana oleh KBRI yang $2500 itu silahkan protes ke yang ngijinin kasih dana dalam hal ini KBRI. Tanyakan saja ke KBRI di DC alasan apa mereka kasih dana ke panitia Indonite2000. Terus juga kalau mau minta pertanggungjawaban penggunaan dana tersebut, juga silahkan saja tanya ke KBRI di DC. Nanti, KBRI di DC yg menjelaskannya apakah itu dengan terlebih dahulu meminta penjelasan dan data dari panitia atau tidak. Semoga ini menjadi perhatian rekan2 disini agar memperhatikan aturan mainnya. jabat erat, Irwan Ariston Napitupulu
[Fwd: Re: [bincang] Re: $2500, biaya yang sangat kecil sekali (Permias Gate)]
From: "Faransyah Jaya" [EMAIL PROTECTED] Cc: [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [bincang] Re: $2500, biaya yang sangat kecil sekali (Permias Gate) Date: Wed, 19 Apr 2000 11:48:30 PDT Yuda, ente ada yang kelewat satu nih. kalo diliat2 email gue yang dulu2 selalu gue pake angka dengan harapan nggak kelupaan. Yang gue maksud lupa adalah tujuan acara indonite2000: 1. Mengumpulkan sumbangan dana ke Ambon 2. Memperkenalkan budaya Indonesia ke orang bule. nah masalah bule ini, kalo mikirnya rada jauh dikit, jumlah 1:5 adalah besar yud. Bukannya apa2, masa acara indonite dengan eli kasim dan titik puspa didalamnya, orang Indonesia nggak boleh nonton. Yah nggak mungkin lah. makanya saya bilang 20 % itu sukses. Nah masalah yang dateng apakah itu Usindo atau bukan jangan terlalu pesimis. Kayak jualan aja. Kita punya customer tetap, nah nanti customer tetap itu yang akan ajak teman2nya. Gituh doang sih tambahannya. Disini tidak ada yang salah kok. Memang kejadiannya begini. Masalah duit sekali lagi sperti yang saya tekankan: profit indonite sumbangan KBRI. So dengan rumus matematik sederhana Sumbangan KBRI = Sumbangan ke Ambon. Dalam arti lain, uang modal 2500 dari KBRI pada akhirnya jatohnya ke Ambon juga. Masalahnya laen kalo elo ada masalah sama Ambon dan tidak setuju uang rakyat (KBRI) tersebut didistribusikan ke Ambon. Ali, elo jangan diem aja dong. orang2 udah kasih komen elo diem2 aja. Tanggung jawab dikit napah. Faran From: yudanta [EMAIL PROTECTED] To: Indonesian Students in the US [EMAIL PROTECTED],bincang [EMAIL PROTECTED], dc milis [EMAIL PROTECTED],Irwan Ariston Napitupulu [EMAIL PROTECTED] Subject: [bincang] Re: $2500, biaya yang sangat kecil sekali (Permias Gate) Date: Wed, 19 Apr 2000 12:51:42 -0400 MIME-Version: 1.0 Received: from [207.226.86.110] by hotmail.com (3.2) with ESMTP id MHotMailBAC72E6900C1D820F3B1CFE2566E0D3B0; Wed Apr 19 09:48:52 2000 Received: (qmail 18679 invoked by uid 575); 19 Apr 2000 05:06:16 - Received: (qmail 18668 invoked by uid 507); 19 Apr 2000 05:06:10 - From bincang-return-8284-faran20 Wed Apr 19 09:51:01 2000 Mailing-List: contact [EMAIL PROTECTED]; run by ezmlm Delivered-To: mailing list [EMAIL PROTECTED] Message-ID: [EMAIL PROTECTED] X-Mailer: Mozilla 4.61 [en] (Win98; I) X-Accept-Language: en References: [EMAIL PROTECTED] Bang Irwan, Anda memang benar bahwa sebaiknya kita memang tidak tanggung2 dalam mempromosikan budaya Indonesia, dan $2500 sumbangan KBRI sebenarnya adalah hal yang kecil. Saya setuju juga bahwa promosi mengenai Indonesia harus lebih diperbanyak. Saya bukan orang ekonomi, tapi saya pernah dengar yang namanya ROI (Return on Investment). Walau dari segi dana memang kelihatan kecil ($2500 atau bahkan $9000, bila kita mau simple walau saya pikir jumlah sebenarnya jauh lebih karena banyak sekali man hour dan expenditure yang tidak dihitung sebab diberikan secara voluntary ) tapi yang harus dipertanyakan adalah apa yang didapat dari event ini. Tujuan dari acara ini (sepertinya) adalah memperkenalkan budaya Indonesia ke publik Amerika. Untuk acara ini didatangkan penari dari Indonesia (kalau nggak salah troupe-nya lebih dari 20 orang? Nggak murah) dan juga menyewa gedung sebesar auditorium tersebut. Namun, dari seluruh pengunjung, 20% (data dari Faran) yang merupakan warga negara asing (bukan Indonesia). Dua puluh persen Bang Irwan, hanya satu dibanding lima pengunjung adalah target audience yang ingin diperkenalkan kepada budaya Indonesia. Dari satu dibanding lima ini, biasanya juga banyak bule2 yang sudah punya ikatan batin dengan Indonesia (biasanya tergabung dalam USINDO) karena mereka sudah pernah ditugaskan, berlibur, transit di Indonsia sehingga jumlahnya audience yang di'perkenal'kan akan lebih sedikit lagi. Anda sepertinya lebih pandai dalam bermain dengan angka sehingga mustinya anda dapat menilai kesuksesan acara ini dilihat dari keberhasilannya memperkenalkan budaya Indonesia yang luhur itu, atau menarik investor asing. Apakah jumlah targeted audience satu banding lima (if not less) adalah sebuah return yang baik bagi investment yang telah diberikan? Bila memang kesuksesannya anda lihat dari jumlah orang yang datang, dan eratnya persaudaraaan(baca:mangan ora mangan asal ngumpul) antara orang Indonesia di Amerika: walaupun tidak datang, acara ini sepertinya sangat berhasil. Hal ini yang Ali rasa sebagai pemborosan. Seperti anda pula, saya rasa hal ini juga yang barangkali dapat dipertanyakan saat perencanaan awal tujuan (target) pembuatan Indonesian night di manapun. Dalam hal ini saya sama sekali tidak menyalahkan Permias (DC). Dalam melaksanakan kegiatan seperti ini, walaupun pada awalnya dimulai dengan baik, pada akhirnya memang banyak pen'dompleng' yang pada akhirnya menghambat ruang gerak dari organisasi ini sendiri. Dan bang Irwan, please, jangan membandingkan event seperti ini dengan "promosi" oleh pejabat Indonsia yang datang ke Amerika. Kalau yang ini mah adalah no- brain
Re: $2500, biaya yang sangat kecil sekali (Permias Gate)
From: Irwan Ariston Napitupulu [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] Date: Thursday, April 20, 2000 01:53 Subject: Re: $2500, biaya yang sangat kecil sekali (Permias Gate) == Ada tuh anggota Permias yang mudah sekali memberi sumbangan/sedekah. Untuk tahun 1999 mungkin lebih dari 2.500 US dollar sudah ia sumbangan/sedekahkan. Salam, Nasrullah Idris -- Bidang Studi : Reformasi Sains Matematika Teknologi http://bdg.centrin.net.id/~acu