RE: [ppiindia] Re: Data Kemiskinan dan Kemiskinan Data ( + data HIV)...
Yah begitulah mbak Listy. Biasanya yang diskusi di milis itu orang2 yang tidak punya power (walau ada yang ekonom kaliber nasional). Jarang ada pejabat atau anggota DPR yang ikut diskusi di milis. Padahal kalau diskusi di milis, kan mereka bisa menyerap aspirasi serta ide2 segar yang bertebaran. Ini biayanya jauh lebih murah ketimbang mereka harus bolak-balik naik pesawat untuk bertemu konstituen mereka. Tapi tidak apa. Guna milis itu kan untuk diskusi. Saling bertukar pikiran dan berbagi ilmu. Salam --- Listy [EMAIL PROTECTED] wrote: mas Nizami, memang kita2 di milis ini y, hanya bisa sekedar bincang2 saja nampaknya, tapi mudah2an kedepannya, ada perbaikan2 bagi negeri ini khususnya dibidang sistim informasi, amiin terimakasih penjelasannya..:) salam.. -Original Message- From: Ida Z.A [mailto:[EMAIL PROTECTED] thanks ya Mas Nizam...tapi, msh ada tapinya, hari gini gak punya pusat informasi HIV. kayaknya tiap wilayah punya data sendiri2 yg kalo digabungin bisa jadi gak sama dgn data dari bkkbn ato diskes. mbak listy, aku lali sama pusat tak pikir cuma brt tmr sltn dan utr aja. sori gichu lh btw: Mbak, kabar Izham gimana yach? aku bingung apa dia lagi pulang kampung ke Riau ato seneng banget main petak umpet sama kita. --- In ppiindia@yahoogroups.com, A Nizami [EMAIL PROTECTED] wrote: Sepertinya sistem informasi di negara kita belum terlalu canggih. Jadi untuk informasi tersebut, kita sulit dan tidak tahu ke mana untuk memperolehnya. Berdasarkan hasil yang saya cari di google, ternyata dari sumber yang berbeda, terdapat angka yang berbeda. Di bawah hasilnya: 06 Desember 2004 16:03:41 Indonesia termasuk negara yang pertumbuhan penyebaran HIV/Aidsnya tercepat didunia. Bahkan untuk tahun ini, penderita HIV/AIDS telah meningkat tiga kali lipat dibandingkan tahun lalu. Data Departemen Kesehatan menyebutkan, jumlah penderita HIV/AIDS di Indonesia sejak 1987 hingga bulan September lalu tercatat sebanyak 5.700 kasus HIV/AIDS. http://www.dnet.net.id/kesehatan/beritasehat/detail.php?id=5475 === Kasus HIV/AIDS di Indonesia hingga 30 Maret 2003 Kasus HIV/AIDS menurut tahun Tahun 1987 ada 4 kasus HIV, 2 kasus AIDS Tahun 1990 ada 4 kasus HIV, 5 kasus AIDS Tahun 1995 ada 69 kasus HIV, 20 kasus AIDS Tahun 2000 ada 403 kasus HIV, 178 kasus AIDS Januari 2001 ada 94 kasus HIC, 9 kasus AIDS Februari 2001 ada 33 kasus HIV, 18 kasus AIDS Maret 2001 ada 92 kasus HIV, 10 kasus AIDS April 2001 ada 2 kasus HIV, 5 kasus AIDS Mei 2001 ada 61 kasus HIV, 8.kasus AIDS Juni 2001 ada 118 kasus HIV, 76 kasus AIDS Juli- September 2001 ada 106 kasus HIV, 57 kasus AIDS Oktober-Desember ada 226 kasus HIV, 36 kasus AIDS Januari- Maret 2002 ada 283 kasus HIV, 18 kasus AIDS Kumulatif Kasus HIV/AIDS menurut jenis kelamin Laki-laki pengidap HIV 1257, AIDS 549, jumlah = 1806 Perempuan pengidap HIV 720, AIDS 140, jumlah =860 Tidak diketahui pengidap HIV 210, jumlah = 210 Kumulatif Kasus HIV/AIDS menurut faktor resiko Faktor resiko Heteroseksual HIV 1073, AIDS 367, jumlah = 1440 Homo/biseksual HIV 56, AIDS 97, jumlah = 153 Inter drug user HIV 527, AIDS 141. jumlah = 668 Transfusi darah , AIDS 3 (terjadi di luar negeri), jumlah =3 Hemofilia HIV 1, AIDS 1, jumlah 2 Transmisi perinatal HIV 4, AIDS 10, jumlah = 14 Tidak diketahui HIV 526, AIDS 70, jumlah = 596 http://www.bkkbn.go.id/hqweb/ceria/map47ketika.html === Menurut Wagub Bidang Kesra Djaelani, sampai dengan 31 Oktober 2000 lalu, di DI Jakarta tercatat sebanyak 356 orang telah terjangkit virus HIV dan yan positif mengidap AIDS ada 178 orang. Semetnear di Indonesia, pada bulan Oktober lalu ada penambahan kasussebanyak 46 HIV dan 27 kasus AIDS. Dari data Departemen Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial (DKKS) itu diketahui bahwa, untuk kasus HIV seluruh penderita ada di Jakarta. Dan untuk kasus AIDS-nya, 22 penderita di antaranya juga berdomisili di Ibukota. http://www.dki.go.id/citraibu/cit12a.htm === --- Ida Z.A [EMAIL PROTECTED] wrote: maaf nich menyimpang dari topik...kalo boleh tahu adakah data lengkap akurat dan terpecaya ttg penderita HIV di jakarta. kalo ada juga website resmi yg bisa dijelajahi. berita tambahan: Dari Suku Dinas Kesehatan Masyarakat Jakarta Utara diperoleh keterangan jumlah penderita penyakit kelamin sejak Th 1999-2004 tercatat 25 penderita dan 16 orang terkena HIV. Tapi sebetulnya banyak penderita lain yang tidak dilaporkan. Dan dilaporkan di wilayah Jakarta Utara banyak warganya yang mengidap virus mematikan tersebut. Perihal tersebut dibenarkan oleh Kepala Seksi Pemberantasan Penyakit Menular Sudin Kesehatan Masayarakat Jakarta Utara dr Ketut. Bila warga lengah dan tidak meningkatkan kewaspadaan, dikhawatirkan
[list_indonesia] Re: [ppiindia] Re: Data Kemiskinan dan Kemiskinan Data ( + data HIV)...
** Mailing-List Indonesia Nasional Milis PPI-India www.ppi-india.da.ru ** mana sempat pejabat dpr ikut diskusi kan lagi banyak proyek... hmp - Original Message - From: A Nizami To: ppiindia@yahoogroups.com Sent: Wednesday, March 30, 2005 4:04 PM Subject: RE: [ppiindia] Re: Data Kemiskinan dan Kemiskinan Data ( + data HIV)... Yah begitulah mbak Listy. Biasanya yang diskusi di milis itu orang2 yang tidak punya power (walau ada yang ekonom kaliber nasional). Jarang ada pejabat atau anggota DPR yang ikut diskusi di milis. Padahal kalau diskusi di milis, kan mereka bisa menyerap aspirasi serta ide2 segar yang bertebaran. Ini biayanya jauh lebih murah ketimbang mereka harus bolak-balik naik pesawat untuk bertemu konstituen mereka. Tapi tidak apa. Guna milis itu kan untuk diskusi. Saling bertukar pikiran dan berbagi ilmu. Salam --- Listy [EMAIL PROTECTED] wrote: mas Nizami, memang kita2 di milis ini y, hanya bisa sekedar bincang2 saja nampaknya, tapi mudah2an kedepannya, ada perbaikan2 bagi negeri ini khususnya dibidang sistim informasi, amiin terimakasih penjelasannya..:) salam.. -Original Message- From: Ida Z.A [mailto:[EMAIL PROTECTED] thanks ya Mas Nizam...tapi, msh ada tapinya, hari gini gak punya pusat informasi HIV. kayaknya tiap wilayah punya data sendiri2 yg kalo digabungin bisa jadi gak sama dgn data dari bkkbn ato diskes. mbak listy, aku lali sama pusat tak pikir cuma brt tmr sltn dan utr aja. sori gichu lh btw: Mbak, kabar Izham gimana yach? aku bingung apa dia lagi pulang kampung ke Riau ato seneng banget main petak umpet sama kita. --- In ppiindia@yahoogroups.com, A Nizami [EMAIL PROTECTED] wrote: Sepertinya sistem informasi di negara kita belum terlalu canggih. Jadi untuk informasi tersebut, kita sulit dan tidak tahu ke mana untuk memperolehnya. Berdasarkan hasil yang saya cari di google, ternyata dari sumber yang berbeda, terdapat angka yang berbeda. Di bawah hasilnya: 06 Desember 2004 16:03:41 Indonesia termasuk negara yang pertumbuhan penyebaran HIV/Aidsnya tercepat didunia. Bahkan untuk tahun ini, penderita HIV/AIDS telah meningkat tiga kali lipat dibandingkan tahun lalu. Data Departemen Kesehatan menyebutkan, jumlah penderita HIV/AIDS di Indonesia sejak 1987 hingga bulan September lalu tercatat sebanyak 5.700 kasus HIV/AIDS. http://www.dnet.net.id/kesehatan/beritasehat/detail.php?id=5475 === Kasus HIV/AIDS di Indonesia hingga 30 Maret 2003 Kasus HIV/AIDS menurut tahun Tahun 1987 ada 4 kasus HIV, 2 kasus AIDS Tahun 1990 ada 4 kasus HIV, 5 kasus AIDS Tahun 1995 ada 69 kasus HIV, 20 kasus AIDS Tahun 2000 ada 403 kasus HIV, 178 kasus AIDS Januari 2001 ada 94 kasus HIC, 9 kasus AIDS Februari 2001 ada 33 kasus HIV, 18 kasus AIDS Maret 2001 ada 92 kasus HIV, 10 kasus AIDS April 2001 ada 2 kasus HIV, 5 kasus AIDS Mei 2001 ada 61 kasus HIV, 8.kasus AIDS Juni 2001 ada 118 kasus HIV, 76 kasus AIDS Juli- September 2001 ada 106 kasus HIV, 57 kasus AIDS Oktober-Desember ada 226 kasus HIV, 36 kasus AIDS Januari- Maret 2002 ada 283 kasus HIV, 18 kasus AIDS Kumulatif Kasus HIV/AIDS menurut jenis kelamin Laki-laki pengidap HIV 1257, AIDS 549, jumlah = 1806 Perempuan pengidap HIV 720, AIDS 140, jumlah =860 Tidak diketahui pengidap HIV 210, jumlah = 210 Kumulatif Kasus HIV/AIDS menurut faktor resiko Faktor resiko Heteroseksual HIV 1073, AIDS 367, jumlah = 1440 Homo/biseksual HIV 56, AIDS 97, jumlah = 153 Inter drug user HIV 527, AIDS 141. jumlah = 668 Transfusi darah , AIDS 3 (terjadi di luar negeri), jumlah =3 Hemofilia HIV 1, AIDS 1, jumlah 2 Transmisi perinatal HIV 4, AIDS 10, jumlah = 14 Tidak diketahui HIV 526, AIDS 70, jumlah = 596 http://www.bkkbn.go.id/hqweb/ceria/map47ketika.html === Menurut Wagub Bidang Kesra Djaelani, sampai dengan 31 Oktober 2000 lalu, di DI Jakarta tercatat sebanyak 356 orang telah terjangkit virus HIV dan yan positif mengidap AIDS ada 178 orang. Semetnear di Indonesia, pada bulan Oktober lalu ada penambahan kasussebanyak 46 HIV dan 27 kasus AIDS. Dari data Departemen Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial (DKKS) itu diketahui bahwa, untuk kasus HIV seluruh penderita ada di Jakarta. Dan untuk kasus AIDS-nya, 22 penderita di antaranya juga berdomisili di Ibukota. http://www.dki.go.id/citraibu/cit12a.htm === --- Ida Z.A [EMAIL PROTECTED] wrote: maaf nich menyimpang dari topik...kalo boleh tahu adakah data lengkap akurat dan terpecaya ttg penderita HIV di jakarta. kalo ada juga website
[ppiindia] RE: Data Kemiskinan dan Kemiskinan Data
Sebetulnya infrastruktur komputer berikut komunikasinya sudah ada di setiap kecamatan bekas acara TI KPU kemarin pada waktu pemilu. Tinggal buat database sistem kependudukan seperti yang saya sebutkan, kemudian petugas TI di kecamatan menginput data penduduk yang mereka dapat dari kelurahan ke komputer mereka. Jadi biayanya tidak terlalu besar. Salam Agus Nizami --- Listy [EMAIL PROTECTED] wrote: dengan demikian, pembenahan sistem informasi dengan penggunaan komputer sangat diperlukan, bagaimana caranya agar pegawai2 kelurahan dapat memanfaatkan peralatan sis-info dengan baik? bagaimana pengadaan serta pemanfaatan peralatan sis-info di kelurahan2 seluruh indonesia dapat terlaksana dengan baik? bila peralatan tsb masih dianggap sebagai barang mewah/mahal, bisakah pemerintah bekerjasama dengan institusi2 pendidikan teknik untuk menciptakan peralatan tsb dengan harga terjangkau? buatlah yg sederhana saja dulu? .. mudah2an bisa.. pasti bisa! maaf, sbssp* ikutan nimbrung.. :) -Original Message- From: A Nizami [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sebetulnya, dengan sistem informasi kependudukan, bisa didata nama, alamat, keluarga, pekerjaan, agama, serta jumlah penghasilan. Data ini bisa didapat melalui proses KTP/Kartu Keluarga yang kemudian dimasukkan ke komputer. Dengan data tersebut, bisa diketahui siapa saja yang tergolong miskin dan di mana mereka tinggal. Sehingga bantuan langsung tepat sasaran. Untuk pengawasan apakah data sudah tersalurkan juga gampang, kita tinggal ambil sampel beberapa penduduk yang miskin, dan tanyai langsung apakah mereka sudah dapat beras raskin, pengobatan/sekolah gratis? Jika tidak, tinggal telusuri dari RT,RW, Kelurahan, hingga level paling atas, dan akhirnya akan didapat sumber kebocoran. Jika informasi di atas tidak ada, bagaimana kita bisa mengawasi kebocoran? --- Ambon [EMAIL PROTECTED] wrote: http://www.kompas.com/kompas-cetak/0503/30/opini/1653469.htm Rabu, 30 Maret 2005 Data Kemiskinan dan Kemiskinan Data Oleh Harry Seldadyo DENGAN menganggap bahwa kenaikan harga BBM saat ini adalah fakta yang given, adakah jaminan bahwa dana kompensasi akan tepat sasaran? Pertanyaan ini merupakan pertanyaan kunci karena di sinilah letak pesimisme publik yang didasarkan pada sejarah dan pengalaman kegagalan poverty targeting policy. Klaim pemerintah dan lingkaran pendukungnya bahwa pencabutan subsidi BBM mampu menurunkan angka kemiskinan perlu diuji dengan pertanyaan itu. Tulisan Pak Mubyarto di Kompas (21/3) bisa memberi gambaran kepada kita di mana letak kegagalan eksekusi berbagai kebijakan poverty targeting pada tingkat riil. Banyak faktor yang bisa dibicarakan di sini. Namun, di antara sejumlah faktor lain, misalnya, faktor institusional dan sosiologis, tulisan ini hanya akan menyoroti satu faktor teknis, yakni kemiskinan data. Kita memang nyaris tak punya data andalan yang bisa dipakai sebagai instrumen bagi kebijakan subsidi terfokus semacam itu. Jadi, kemiskinan data sebetulnya sudah self-explained, apakah kebijakan kompensasi BBM yang ditelurkan akan sukses atau gagal. Apa yang kita punya? Hingga saat ini memang kita hanya mengandalkan dua sumber data ketika kemiskinan dibicarakan: data Susenas BPS dan data Keluarga (Pra-)Sejahtera BKKBN. Betapapun kedua data ini punya limitasi tinggi, kita tak punya pilihan lain kecuali menggunakannya. Paling sedikit, statistik ini bisa menjadi tongkat pembimbing ke arah kegelapan-meminjam istilah Prof AH Nasution dalam pidato pengukuhan guru besarnya di IPB dulu. Jadi, masih lebih baik punya informasi- biarpun itu salah-daripada tanpa informasi sama sekali. Ini tindakan minimal. Sayangnya, data BPS dan BKKBN tidak bisa dipakai untuk poverty targeting yang bisa melacak siapa sesungguhnya yang berhak atas dana kompensasi itu. Data BPS secara inheren dirancang untuk melihat kecenderungan umum kemiskinan yang diukur melalui suatu garis kemiskinan. Jadi, orang miskin di sini menjadi anonim. Data ini tidak berguna untuk pengambilan kebijakan yang kental mengandung tujuan targeting. Sementara itu, data BKKBN bermasalah dalam penetapan definisi kemiskinan. Kendati data ini memiliki disagregasi yang lebih baik daripada data BPS, indikator dan metodologi yang dipakainya debatable. Akibatnya, dispute sering kali terjadi di lapangan ketika data ini dipakai untuk memisahkan kelompok miskin dan tak miskin dari target kebijakan. Di atas itu semua, kedua sumber data ini juga memiliki limitasi kembar: mereka tak mampu menangkap karakter kemiskinan itu sendiri. Jadi, kedua data ini tidak tepat dipakai untuk menanggulangi problem kemiskinan jangka panjang. Padahal, isu kemiskinan adalah isu jangka panjang. Sejarah menunjukkan tidak ada proses instant dalam penanggulangan kemiskinan. Data kemiskinan BPS hanyalah peta umum
RE: [ppiindia] RE: Data Kemiskinan dan Kemiskinan Data
dibawah kecamatan, ada beberapa kelurahan di jakarta, sudah dilakukan komputerisasi untuk mendata penduduknya melalui kantor2 kelurahan tapi bagaimana dengan kelurahan2 yang tersebar di daerah/pelosok sak indonesia? sedang mengenai database, mungkin dari ppi-india ini ada yang berkenan meluangkan waktunya.. heheee.. syukur2 pemerintah berkenan memanfaatkan ilmu yg baik gitu loh mas Nizami :) mohon pencerahan.. terimakasih -Original Message- From: A Nizami [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sebetulnya infrastruktur komputer berikut komunikasinya sudah ada di setiap kecamatan bekas acara TI KPU kemarin pada waktu pemilu. Tinggal buat database sistem kependudukan seperti yang saya sebutkan, kemudian petugas TI di kecamatan menginput data penduduk yang mereka dapat dari kelurahan ke komputer mereka. Jadi biayanya tidak terlalu besar. Salam Agus Nizami --- Listy [EMAIL PROTECTED] wrote: dengan demikian, pembenahan sistem informasi dengan penggunaan komputer sangat diperlukan, bagaimana caranya agar pegawai2 kelurahan dapat memanfaatkan peralatan sis-info dengan baik? bagaimana pengadaan serta pemanfaatan peralatan sis-info di kelurahan2 seluruh indonesia dapat terlaksana dengan baik? bila peralatan tsb masih dianggap sebagai barang mewah/mahal, bisakah pemerintah bekerjasama dengan institusi2 pendidikan teknik untuk menciptakan peralatan tsb dengan harga terjangkau? buatlah yg sederhana saja dulu? .. mudah2an bisa.. pasti bisa! maaf, sbssp* ikutan nimbrung.. :) -Original Message- From: A Nizami [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sebetulnya, dengan sistem informasi kependudukan, bisa didata nama, alamat, keluarga, pekerjaan, agama, serta jumlah penghasilan. Data ini bisa didapat melalui proses KTP/Kartu Keluarga yang kemudian dimasukkan ke komputer. Dengan data tersebut, bisa diketahui siapa saja yang tergolong miskin dan di mana mereka tinggal. Sehingga bantuan langsung tepat sasaran. Untuk pengawasan apakah data sudah tersalurkan juga gampang, kita tinggal ambil sampel beberapa penduduk yang miskin, dan tanyai langsung apakah mereka sudah dapat beras raskin, pengobatan/sekolah gratis? Jika tidak, tinggal telusuri dari RT,RW, Kelurahan, hingga level paling atas, dan akhirnya akan didapat sumber kebocoran. Jika informasi di atas tidak ada, bagaimana kita bisa mengawasi kebocoran? Yahoo! Groups Sponsor ~-- Give the gift of life to a sick child. Support St. Jude Children's Research Hospital's 'Thanks Giving.' http://us.click.yahoo.com/lGEjbB/6WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM ~- *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. www.ppi-india.org *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
RE: [ppiindia] RE: Data Kemiskinan dan Kemiskinan Data
Sebetulnya, pemerintah kan sudah punya TI KPU dan Departemen Kominfo. Daripada sosialisasi melulu lewat iklan TV yang biayanya bisa puluhan milyar lebih, mending buat database penduduk. Saya sendiri begini2 memang dari IT dan salah seorang pengurus organisasi IT, MIFTA (http://groups.yahoo.com/group/mifta-perjuangan/) yang jumlah anggota milisnya lebih dari 650 member. Asal orang2 Depkominfo tanya (mis: lewat milis ini), masak kita tidak mau jawab. Soalnya kalau kita yang ke Depkominfo, nanti dikira minta jatah:) --- Listy [EMAIL PROTECTED] wrote: dibawah kecamatan, ada beberapa kelurahan di jakarta, sudah dilakukan komputerisasi untuk mendata penduduknya melalui kantor2 kelurahan tapi bagaimana dengan kelurahan2 yang tersebar di daerah/pelosok sak indonesia? sedang mengenai database, mungkin dari ppi-india ini ada yang berkenan meluangkan waktunya.. heheee.. syukur2 pemerintah berkenan memanfaatkan ilmu yg baik gitu loh mas Nizami :) mohon pencerahan.. terimakasih -Original Message- From: A Nizami [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sebetulnya infrastruktur komputer berikut komunikasinya sudah ada di setiap kecamatan bekas acara TI KPU kemarin pada waktu pemilu. Tinggal buat database sistem kependudukan seperti yang saya sebutkan, kemudian petugas TI di kecamatan menginput data penduduk yang mereka dapat dari kelurahan ke komputer mereka. Jadi biayanya tidak terlalu besar. Salam Agus Nizami --- Listy [EMAIL PROTECTED] wrote: dengan demikian, pembenahan sistem informasi dengan penggunaan komputer sangat diperlukan, bagaimana caranya agar pegawai2 kelurahan dapat memanfaatkan peralatan sis-info dengan baik? bagaimana pengadaan serta pemanfaatan peralatan sis-info di kelurahan2 seluruh indonesia dapat terlaksana dengan baik? bila peralatan tsb masih dianggap sebagai barang mewah/mahal, bisakah pemerintah bekerjasama dengan institusi2 pendidikan teknik untuk menciptakan peralatan tsb dengan harga terjangkau? buatlah yg sederhana saja dulu? .. mudah2an bisa.. pasti bisa! maaf, sbssp* ikutan nimbrung.. :) -Original Message- From: A Nizami [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sebetulnya, dengan sistem informasi kependudukan, bisa didata nama, alamat, keluarga, pekerjaan, agama, serta jumlah penghasilan. Data ini bisa didapat melalui proses KTP/Kartu Keluarga yang kemudian dimasukkan ke komputer. Dengan data tersebut, bisa diketahui siapa saja yang tergolong miskin dan di mana mereka tinggal. Sehingga bantuan langsung tepat sasaran. Untuk pengawasan apakah data sudah tersalurkan juga gampang, kita tinggal ambil sampel beberapa penduduk yang miskin, dan tanyai langsung apakah mereka sudah dapat beras raskin, pengobatan/sekolah gratis? Jika tidak, tinggal telusuri dari RT,RW, Kelurahan, hingga level paling atas, dan akhirnya akan didapat sumber kebocoran. Jika informasi di atas tidak ada, bagaimana kita bisa mengawasi kebocoran? Bacalah artikel tentang Islam di: http://www.nizami.org __ Do you Yahoo!? Yahoo! Mail - now with 250MB free storage. Learn more. http://info.mail.yahoo.com/mail_250 Yahoo! Groups Sponsor ~-- Give the gift of life to a sick child. Support St. Jude Children's Research Hospital's 'Thanks Giving.' http://us.click.yahoo.com/lGEjbB/6WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM ~- *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. www.ppi-india.org *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[ppiindia] Re: Data Kemiskinan dan Kemiskinan Data ( + data HIV)...
maaf nich menyimpang dari topik...kalo boleh tahu adakah data lengkap akurat dan terpecaya ttg penderita HIV di jakarta. kalo ada juga website resmi yg bisa dijelajahi. berita tambahan: Dari Suku Dinas Kesehatan Masyarakat Jakarta Utara diperoleh keterangan jumlah penderita penyakit kelamin sejak Th 1999-2004 tercatat 25 penderita dan 16 orang terkena HIV. Tapi sebetulnya banyak penderita lain yang tidak dilaporkan. Dan dilaporkan di wilayah Jakarta Utara banyak warganya yang mengidap virus mematikan tersebut. Perihal tersebut dibenarkan oleh Kepala Seksi Pemberantasan Penyakit Menular Sudin Kesehatan Masayarakat Jakarta Utara dr Ketut. Bila warga lengah dan tidak meningkatkan kewaspadaan, dikhawatirkan jumlah yang terinfeksi akan terus bertambah bukan hanya di wilayah utara tapi meliputi barat - timur dan selatan. --- In ppiindia@yahoogroups.com, A Nizami [EMAIL PROTECTED] wrote: Sebetulnya, pemerintah kan sudah punya TI KPU dan Departemen Kominfo. Daripada sosialisasi melulu lewat iklan TV yang biayanya bisa puluhan milyar lebih, mending buat database penduduk. Saya sendiri begini2 memang dari IT dan salah seorang pengurus organisasi IT, MIFTA (http://groups.yahoo.com/group/mifta-perjuangan/) yang jumlah anggota milisnya lebih dari 650 member. Asal orang2 Depkominfo tanya (mis: lewat milis ini), masak kita tidak mau jawab. Soalnya kalau kita yang ke Depkominfo, nanti dikira minta jatah:) --- Listy [EMAIL PROTECTED] wrote: dibawah kecamatan, ada beberapa kelurahan di jakarta, sudah dilakukan komputerisasi untuk mendata penduduknya melalui kantor2 kelurahan tapi bagaimana dengan kelurahan2 yang tersebar di daerah/pelosok sak indonesia? sedang mengenai database, mungkin dari ppi-india ini ada yang berkenan meluangkan waktunya.. heheee.. syukur2 pemerintah berkenan memanfaatkan ilmu yg baik gitu loh mas Nizami :) mohon pencerahan.. terimakasih -Original Message- From: A Nizami [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sebetulnya infrastruktur komputer berikut komunikasinya sudah ada di setiap kecamatan bekas acara TI KPU kemarin pada waktu pemilu. Tinggal buat database sistem kependudukan seperti yang saya sebutkan, kemudian petugas TI di kecamatan menginput data penduduk yang mereka dapat dari kelurahan ke komputer mereka. Jadi biayanya tidak terlalu besar. Salam Agus Nizami --- Listy [EMAIL PROTECTED] wrote: dengan demikian, pembenahan sistem informasi dengan penggunaan komputer sangat diperlukan, bagaimana caranya agar pegawai2 kelurahan dapat memanfaatkan peralatan sis-info dengan baik? bagaimana pengadaan serta pemanfaatan peralatan sis-info di kelurahan2 seluruh indonesia dapat terlaksana dengan baik? bila peralatan tsb masih dianggap sebagai barang mewah/mahal, bisakah pemerintah bekerjasama dengan institusi2 pendidikan teknik untuk menciptakan peralatan tsb dengan harga terjangkau? buatlah yg sederhana saja dulu? .. mudah2an bisa.. pasti bisa! maaf, sbssp* ikutan nimbrung.. :) -Original Message- From: A Nizami [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sebetulnya, dengan sistem informasi kependudukan, bisa didata nama, alamat, keluarga, pekerjaan, agama, serta jumlah penghasilan. Data ini bisa didapat melalui proses KTP/Kartu Keluarga yang kemudian dimasukkan ke komputer. Dengan data tersebut, bisa diketahui siapa saja yang tergolong miskin dan di mana mereka tinggal. Sehingga bantuan langsung tepat sasaran. Untuk pengawasan apakah data sudah tersalurkan juga gampang, kita tinggal ambil sampel beberapa penduduk yang miskin, dan tanyai langsung apakah mereka sudah dapat beras raskin, pengobatan/sekolah gratis? Jika tidak, tinggal telusuri dari RT,RW, Kelurahan, hingga level paling atas, dan akhirnya akan didapat sumber kebocoran. Jika informasi di atas tidak ada, bagaimana kita bisa mengawasi kebocoran? Bacalah artikel tentang Islam di: http://www.nizami.org __ Do you Yahoo!? Yahoo! Mail - now with 250MB free storage. Learn more. http://info.mail.yahoo.com/mail_250 Yahoo! Groups Sponsor ~-- Give the gift of life to a sick child. Support St. Jude Children's Research Hospital's 'Thanks Giving.' http://us.click.yahoo.com/lGEjbB/6WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM ~- *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. www.ppi-india.org *** __ Mohon Perhatian:
Re: [ppiindia] Re: Data Kemiskinan dan Kemiskinan Data ( + data HIV)...
Sepertinya sistem informasi di negara kita belum terlalu canggih. Jadi untuk informasi tersebut, kita sulit dan tidak tahu ke mana untuk memperolehnya. Berdasarkan hasil yang saya cari di google, ternyata dari sumber yang berbeda, terdapat angka yang berbeda. Di bawah hasilnya: 06 Desember 2004 16:03:41 Indonesia termasuk negara yang pertumbuhan penyebaran HIV/Aidsnya tercepat didunia. Bahkan untuk tahun ini, penderita HIV/AIDS telah meningkat tiga kali lipat dibandingkan tahun lalu. Data Departemen Kesehatan menyebutkan, jumlah penderita HIV/AIDS di Indonesia sejak 1987 hingga bulan September lalu tercatat sebanyak 5.700 kasus HIV/AIDS. http://www.dnet.net.id/kesehatan/beritasehat/detail.php?id=5475 === Kasus HIV/AIDS di Indonesia hingga 30 Maret 2003 Kasus HIV/AIDS menurut tahun Tahun 1987 ada 4 kasus HIV, 2 kasus AIDS Tahun 1990 ada 4 kasus HIV, 5 kasus AIDS Tahun 1995 ada 69 kasus HIV, 20 kasus AIDS Tahun 2000 ada 403 kasus HIV, 178 kasus AIDS Januari 2001 ada 94 kasus HIC, 9 kasus AIDS Februari 2001 ada 33 kasus HIV, 18 kasus AIDS Maret 2001 ada 92 kasus HIV, 10 kasus AIDS April 2001 ada 2 kasus HIV, 5 kasus AIDS Mei 2001 ada 61 kasus HIV, 8.kasus AIDS Juni 2001 ada 118 kasus HIV, 76 kasus AIDS Juli- September 2001 ada 106 kasus HIV, 57 kasus AIDS Oktober-Desember ada 226 kasus HIV, 36 kasus AIDS Januari- Maret 2002 ada 283 kasus HIV, 18 kasus AIDS Kumulatif Kasus HIV/AIDS menurut jenis kelamin Laki-laki pengidap HIV 1257, AIDS 549, jumlah = 1806 Perempuan pengidap HIV 720, AIDS 140, jumlah =860 Tidak diketahui pengidap HIV 210, jumlah = 210 Kumulatif Kasus HIV/AIDS menurut faktor resiko Faktor resiko Heteroseksual HIV 1073, AIDS 367, jumlah = 1440 Homo/biseksual HIV 56, AIDS 97, jumlah = 153 Inter drug user HIV 527, AIDS 141. jumlah = 668 Transfusi darah , AIDS 3 (terjadi di luar negeri), jumlah =3 Hemofilia HIV 1, AIDS 1, jumlah 2 Transmisi perinatal HIV 4, AIDS 10, jumlah = 14 Tidak diketahui HIV 526, AIDS 70, jumlah = 596 http://www.bkkbn.go.id/hqweb/ceria/map47ketika.html === Menurut Wagub Bidang Kesra Djaelani, sampai dengan 31 Oktober 2000 lalu, di DI Jakarta tercatat sebanyak 356 orang telah terjangkit virus HIV dan yan positif mengidap AIDS ada 178 orang. Semetnear di Indonesia, pada bulan Oktober lalu ada penambahan kasussebanyak 46 HIV dan 27 kasus AIDS. Dari data Departemen Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial (DKKS) itu diketahui bahwa, untuk kasus HIV seluruh penderita ada di Jakarta. Dan untuk kasus AIDS-nya, 22 penderita di antaranya juga berdomisili di Ibukota. http://www.dki.go.id/citraibu/cit12a.htm === --- Ida Z.A [EMAIL PROTECTED] wrote: maaf nich menyimpang dari topik...kalo boleh tahu adakah data lengkap akurat dan terpecaya ttg penderita HIV di jakarta. kalo ada juga website resmi yg bisa dijelajahi. berita tambahan: Dari Suku Dinas Kesehatan Masyarakat Jakarta Utara diperoleh keterangan jumlah penderita penyakit kelamin sejak Th 1999-2004 tercatat 25 penderita dan 16 orang terkena HIV. Tapi sebetulnya banyak penderita lain yang tidak dilaporkan. Dan dilaporkan di wilayah Jakarta Utara banyak warganya yang mengidap virus mematikan tersebut. Perihal tersebut dibenarkan oleh Kepala Seksi Pemberantasan Penyakit Menular Sudin Kesehatan Masayarakat Jakarta Utara dr Ketut. Bila warga lengah dan tidak meningkatkan kewaspadaan, dikhawatirkan jumlah yang terinfeksi akan terus bertambah bukan hanya di wilayah utara tapi meliputi barat - timur dan selatan. --- In ppiindia@yahoogroups.com, A Nizami [EMAIL PROTECTED] wrote: Sebetulnya, pemerintah kan sudah punya TI KPU dan Departemen Kominfo. Daripada sosialisasi melulu lewat iklan TV yang biayanya bisa puluhan milyar lebih, mending buat database penduduk. Saya sendiri begini2 memang dari IT dan salah seorang pengurus organisasi IT, MIFTA (http://groups.yahoo.com/group/mifta-perjuangan/) yang jumlah anggota milisnya lebih dari 650 member. Asal orang2 Depkominfo tanya (mis: lewat milis ini), masak kita tidak mau jawab. Soalnya kalau kita yang ke Depkominfo, nanti dikira minta jatah:) --- Listy [EMAIL PROTECTED] wrote: dibawah kecamatan, ada beberapa kelurahan di jakarta, sudah dilakukan komputerisasi untuk mendata penduduknya melalui kantor2 kelurahan tapi bagaimana dengan kelurahan2 yang tersebar di daerah/pelosok sak indonesia? sedang mengenai database, mungkin dari ppi-india ini ada yang berkenan meluangkan waktunya.. heheee.. syukur2 pemerintah berkenan memanfaatkan ilmu yg baik gitu loh mas Nizami :) mohon pencerahan.. terimakasih -Original Message- From: A Nizami [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sebetulnya infrastruktur komputer berikut komunikasinya sudah ada di setiap kecamatan bekas acara TI KPU kemarin pada waktu pemilu. Tinggal buat database sistem kependudukan seperti yang saya sebutkan, kemudian
[ppiindia] Re: Data Kemiskinan dan Kemiskinan Data ( + data HIV)...
thanks ya Mas Nizam...tapi, msh ada tapinya, hari gini gak punya pusat informasi HIV. kayaknya tiap wilayah punya data sendiri2 yg kalo digabungin bisa jadi gak sama dgn data dari bkkbn ato diskes. mbak listy, aku lali sama pusat tak pikir cuma brt tmr sltn dan utr aja. sori gichu lh btw: Mbak, kabar Izham gimana yach? aku bingung apa dia lagi pulang kampung ke Riau ato seneng banget main petak umpet sama kita. --- In ppiindia@yahoogroups.com, A Nizami [EMAIL PROTECTED] wrote: Sepertinya sistem informasi di negara kita belum terlalu canggih. Jadi untuk informasi tersebut, kita sulit dan tidak tahu ke mana untuk memperolehnya. Berdasarkan hasil yang saya cari di google, ternyata dari sumber yang berbeda, terdapat angka yang berbeda. Di bawah hasilnya: 06 Desember 2004 16:03:41 Indonesia termasuk negara yang pertumbuhan penyebaran HIV/Aidsnya tercepat didunia. Bahkan untuk tahun ini, penderita HIV/AIDS telah meningkat tiga kali lipat dibandingkan tahun lalu. Data Departemen Kesehatan menyebutkan, jumlah penderita HIV/AIDS di Indonesia sejak 1987 hingga bulan September lalu tercatat sebanyak 5.700 kasus HIV/AIDS. http://www.dnet.net.id/kesehatan/beritasehat/detail.php?id=5475 === Kasus HIV/AIDS di Indonesia hingga 30 Maret 2003 Kasus HIV/AIDS menurut tahun Tahun 1987 ada 4 kasus HIV, 2 kasus AIDS Tahun 1990 ada 4 kasus HIV, 5 kasus AIDS Tahun 1995 ada 69 kasus HIV, 20 kasus AIDS Tahun 2000 ada 403 kasus HIV, 178 kasus AIDS Januari 2001 ada 94 kasus HIC, 9 kasus AIDS Februari 2001 ada 33 kasus HIV, 18 kasus AIDS Maret 2001 ada 92 kasus HIV, 10 kasus AIDS April 2001 ada 2 kasus HIV, 5 kasus AIDS Mei 2001 ada 61 kasus HIV, 8.kasus AIDS Juni 2001 ada 118 kasus HIV, 76 kasus AIDS Juli- September 2001 ada 106 kasus HIV, 57 kasus AIDS Oktober-Desember ada 226 kasus HIV, 36 kasus AIDS Januari- Maret 2002 ada 283 kasus HIV, 18 kasus AIDS Kumulatif Kasus HIV/AIDS menurut jenis kelamin Laki-laki pengidap HIV 1257, AIDS 549, jumlah = 1806 Perempuan pengidap HIV 720, AIDS 140, jumlah =860 Tidak diketahui pengidap HIV 210, jumlah = 210 Kumulatif Kasus HIV/AIDS menurut faktor resiko Faktor resiko Heteroseksual HIV 1073, AIDS 367, jumlah = 1440 Homo/biseksual HIV 56, AIDS 97, jumlah = 153 Inter drug user HIV 527, AIDS 141. jumlah = 668 Transfusi darah , AIDS 3 (terjadi di luar negeri), jumlah =3 Hemofilia HIV 1, AIDS 1, jumlah 2 Transmisi perinatal HIV 4, AIDS 10, jumlah = 14 Tidak diketahui HIV 526, AIDS 70, jumlah = 596 http://www.bkkbn.go.id/hqweb/ceria/map47ketika.html === Menurut Wagub Bidang Kesra Djaelani, sampai dengan 31 Oktober 2000 lalu, di DI Jakarta tercatat sebanyak 356 orang telah terjangkit virus HIV dan yan positif mengidap AIDS ada 178 orang. Semetnear di Indonesia, pada bulan Oktober lalu ada penambahan kasussebanyak 46 HIV dan 27 kasus AIDS. Dari data Departemen Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial (DKKS) itu diketahui bahwa, untuk kasus HIV seluruh penderita ada di Jakarta. Dan untuk kasus AIDS-nya, 22 penderita di antaranya juga berdomisili di Ibukota. http://www.dki.go.id/citraibu/cit12a.htm === --- Ida Z.A [EMAIL PROTECTED] wrote: maaf nich menyimpang dari topik...kalo boleh tahu adakah data lengkap akurat dan terpecaya ttg penderita HIV di jakarta. kalo ada juga website resmi yg bisa dijelajahi. berita tambahan: Dari Suku Dinas Kesehatan Masyarakat Jakarta Utara diperoleh keterangan jumlah penderita penyakit kelamin sejak Th 1999-2004 tercatat 25 penderita dan 16 orang terkena HIV. Tapi sebetulnya banyak penderita lain yang tidak dilaporkan. Dan dilaporkan di wilayah Jakarta Utara banyak warganya yang mengidap virus mematikan tersebut. Perihal tersebut dibenarkan oleh Kepala Seksi Pemberantasan Penyakit Menular Sudin Kesehatan Masayarakat Jakarta Utara dr Ketut. Bila warga lengah dan tidak meningkatkan kewaspadaan, dikhawatirkan jumlah yang terinfeksi akan terus bertambah bukan hanya di wilayah utara tapi meliputi barat - timur dan selatan. --- In ppiindia@yahoogroups.com, A Nizami [EMAIL PROTECTED] wrote: Sebetulnya, pemerintah kan sudah punya TI KPU dan Departemen Kominfo. Daripada sosialisasi melulu lewat iklan TV yang biayanya bisa puluhan milyar lebih, mending buat database penduduk. Saya sendiri begini2 memang dari IT dan salah seorang pengurus organisasi IT, MIFTA (http://groups.yahoo.com/group/mifta-perjuangan/) yang jumlah anggota milisnya lebih dari 650 member. Asal orang2 Depkominfo tanya (mis: lewat milis ini), masak kita tidak mau jawab. Soalnya kalau kita yang ke Depkominfo, nanti dikira minta jatah:) --- Listy [EMAIL PROTECTED] wrote: dibawah kecamatan, ada beberapa kelurahan di jakarta, sudah dilakukan komputerisasi untuk mendata penduduknya melalui kantor2 kelurahan tapi bagaimana dengan
RE: [ppiindia] Re: Data Kemiskinan dan Kemiskinan Data ( + data HIV)...
mbak Ida, yg aku baca apa yg di tulis dik Izam, dia sedang BT (=butuh tabokan), kira2 demikian..:)) mas Nizami, memang kita2 di milis ini y, hanya bisa sekedar bincang2 saja nampaknya, tapi mudah2an kedepannya, ada perbaikan2 bagi negeri ini khususnya dibidang sistim informasi, amiin terimakasih penjelasannya..:) salam.. -Original Message- From: Ida Z.A [mailto:[EMAIL PROTECTED] thanks ya Mas Nizam...tapi, msh ada tapinya, hari gini gak punya pusat informasi HIV. kayaknya tiap wilayah punya data sendiri2 yg kalo digabungin bisa jadi gak sama dgn data dari bkkbn ato diskes. mbak listy, aku lali sama pusat tak pikir cuma brt tmr sltn dan utr aja. sori gichu lh btw: Mbak, kabar Izham gimana yach? aku bingung apa dia lagi pulang kampung ke Riau ato seneng banget main petak umpet sama kita. --- In ppiindia@yahoogroups.com, A Nizami [EMAIL PROTECTED] wrote: Sepertinya sistem informasi di negara kita belum terlalu canggih. Jadi untuk informasi tersebut, kita sulit dan tidak tahu ke mana untuk memperolehnya. Berdasarkan hasil yang saya cari di google, ternyata dari sumber yang berbeda, terdapat angka yang berbeda. Di bawah hasilnya: 06 Desember 2004 16:03:41 Indonesia termasuk negara yang pertumbuhan penyebaran HIV/Aidsnya tercepat didunia. Bahkan untuk tahun ini, penderita HIV/AIDS telah meningkat tiga kali lipat dibandingkan tahun lalu. Data Departemen Kesehatan menyebutkan, jumlah penderita HIV/AIDS di Indonesia sejak 1987 hingga bulan September lalu tercatat sebanyak 5.700 kasus HIV/AIDS. http://www.dnet.net.id/kesehatan/beritasehat/detail.php?id=5475 === Kasus HIV/AIDS di Indonesia hingga 30 Maret 2003 Kasus HIV/AIDS menurut tahun Tahun 1987 ada 4 kasus HIV, 2 kasus AIDS Tahun 1990 ada 4 kasus HIV, 5 kasus AIDS Tahun 1995 ada 69 kasus HIV, 20 kasus AIDS Tahun 2000 ada 403 kasus HIV, 178 kasus AIDS Januari 2001 ada 94 kasus HIC, 9 kasus AIDS Februari 2001 ada 33 kasus HIV, 18 kasus AIDS Maret 2001 ada 92 kasus HIV, 10 kasus AIDS April 2001 ada 2 kasus HIV, 5 kasus AIDS Mei 2001 ada 61 kasus HIV, 8.kasus AIDS Juni 2001 ada 118 kasus HIV, 76 kasus AIDS Juli- September 2001 ada 106 kasus HIV, 57 kasus AIDS Oktober-Desember ada 226 kasus HIV, 36 kasus AIDS Januari- Maret 2002 ada 283 kasus HIV, 18 kasus AIDS Kumulatif Kasus HIV/AIDS menurut jenis kelamin Laki-laki pengidap HIV 1257, AIDS 549, jumlah = 1806 Perempuan pengidap HIV 720, AIDS 140, jumlah =860 Tidak diketahui pengidap HIV 210, jumlah = 210 Kumulatif Kasus HIV/AIDS menurut faktor resiko Faktor resiko Heteroseksual HIV 1073, AIDS 367, jumlah = 1440 Homo/biseksual HIV 56, AIDS 97, jumlah = 153 Inter drug user HIV 527, AIDS 141. jumlah = 668 Transfusi darah , AIDS 3 (terjadi di luar negeri), jumlah =3 Hemofilia HIV 1, AIDS 1, jumlah 2 Transmisi perinatal HIV 4, AIDS 10, jumlah = 14 Tidak diketahui HIV 526, AIDS 70, jumlah = 596 http://www.bkkbn.go.id/hqweb/ceria/map47ketika.html === Menurut Wagub Bidang Kesra Djaelani, sampai dengan 31 Oktober 2000 lalu, di DI Jakarta tercatat sebanyak 356 orang telah terjangkit virus HIV dan yan positif mengidap AIDS ada 178 orang. Semetnear di Indonesia, pada bulan Oktober lalu ada penambahan kasussebanyak 46 HIV dan 27 kasus AIDS. Dari data Departemen Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial (DKKS) itu diketahui bahwa, untuk kasus HIV seluruh penderita ada di Jakarta. Dan untuk kasus AIDS-nya, 22 penderita di antaranya juga berdomisili di Ibukota. http://www.dki.go.id/citraibu/cit12a.htm === --- Ida Z.A [EMAIL PROTECTED] wrote: maaf nich menyimpang dari topik...kalo boleh tahu adakah data lengkap akurat dan terpecaya ttg penderita HIV di jakarta. kalo ada juga website resmi yg bisa dijelajahi. berita tambahan: Dari Suku Dinas Kesehatan Masyarakat Jakarta Utara diperoleh keterangan jumlah penderita penyakit kelamin sejak Th 1999-2004 tercatat 25 penderita dan 16 orang terkena HIV. Tapi sebetulnya banyak penderita lain yang tidak dilaporkan. Dan dilaporkan di wilayah Jakarta Utara banyak warganya yang mengidap virus mematikan tersebut. Perihal tersebut dibenarkan oleh Kepala Seksi Pemberantasan Penyakit Menular Sudin Kesehatan Masayarakat Jakarta Utara dr Ketut. Bila warga lengah dan tidak meningkatkan kewaspadaan, dikhawatirkan jumlah yang terinfeksi akan terus bertambah bukan hanya di wilayah utara tapi meliputi barat - timur dan selatan. --- In ppiindia@yahoogroups.com, A Nizami [EMAIL PROTECTED] wrote: Sebetulnya, pemerintah kan sudah punya TI KPU dan Departemen Kominfo. Daripada sosialisasi melulu lewat iklan TV yang biayanya bisa puluhan milyar lebih, mending buat database penduduk. Saya sendiri begini2 memang dari IT dan salah seorang pengurus organisasi IT, MIFTA (http://groups.yahoo.com/group/mifta-perjuangan/) yang jumlah anggota milisnya lebih dari 650 member.