Re: [R@ntau-Net] Demokrasi lagi...
Assalamulaikum Wr. Wb. Saya ikut memberikan komentar sedikit mengenai Demokrasi, komentar sebagai orang awam karena bukan bidang saya. Setahu saya tidak banyak negara yang berhasil dan bisa maju dengan menjalankan demokrasi seperti Amerika. Singapur (Republic of Singapore) meskipun bukan kerajaan dan kesultanan tidak menjalankan demokrasi dan ini jelas-jelas dinyatakan oleh pemimpinnya. Sekarang kita di Indonesia sebagai sebuah negara besar ingin menjalankan demokrasi. Tentunya yang perlu kita pelajari adalah mekanisme apa yang membuat sistem demokrasi ini bisa berjalan dengan baik dan memberikan kesejahteraan bagi rakyatnya? Saya mengharapkan kita memandang ini dengan penekanan pertama pada negara besar dan kedua tujuannya adalah kesejahteraan. Indonesia adalah negara besar, kalau kita overlay-kan peta Indonesia akan menutupi California sampai ke New York. Dengan predikat negara besar akan besar pula usaha yang diperlukan untuk menjalankan mekanisme demokrasi. Mulai dari sisi perangkat lunak - UU, policy dan prosedures di pemerintahan dan lembaga kontrol, system software, kemudian perangkat keras - infrastruktur komunikasi dan komputer (information and communication technology). Setelah itu kesiapan sumber daya manusia di semua tempat yang tersebar yang ada rakyatnya. Luasnya Indonesia juga akan dipersulit atau diperkompleks masalahnya dengan kenyataan pulau dan laut. Sehingga komunikasi dan mekanisme pencerahan demokrasi perlu usaha yang lebih berat dibanding apabila semuanya daratan? Ini perlu kajian lebih dalam? Kedua kita coba pahami tujuan kita adalah kesejahteraan bagi rakyat. Bagaimana kita mengkomunikasikan kesejahteraan yang cukup sulit untuk di definisikan dan diukur kepada semua rakyat dengan tingkat pendidikan yang ada. Kalau pilihannya tidak Demokrasi, lalu system apa? Wassalam, Ridwan - Original Message - From: Darul M. St. Parapatiah [EMAIL PROTECTED] To: Komunitas MINANGKABAU (Urang Awak) Pertama di Internet (sejak 1993) [EMAIL PROTECTED] Sent: Friday, May 07, 2004 8:10 AM Subject: RE: [EMAIL PROTECTED] Demokrasi lagi... Assalamualaikum WW Para pemuja demokrasi Amerika, saya numpang tanya: Apa itu yang demokrasi, pilihan hanya dua: Ikut saya atau musuh saya Demokrat atau Republik? Tolong pencerahan. Wass. WW St.P -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] Behalf Of yanto_piboda Assalamualaikum Wr.wb Setuju Sanak Sehan, -karek- Bagaimana dengan Amerika ??? Amerika butuh 200 tahun lebih untuk menjadi negara demokrasi seperti sekarang, itu juga dalam situasi kemajuan teknologi belum seperti sekarang, belum ada komputer, teknologi informasi, dimana interaksi langsung antar negara dan individu masih membutuhkan waktu yang lama, zaman-nya masih zaman kuda gigit besi dan kuda sungguhan, Jika saja Amerika baru menerapkan demokrasi 10 tahun yang lalu niscaya bintang yang ada di bendera-nya mungkin hanya ada 5 atau bahkan 1. bukan 50 seperti sekarang ini, Bagaimana dengan INDONESIA: saya tunggu komentar yang lain : wasssalam YP --- In [EMAIL PROTECTED], S.Sehan [EMAIL PROTECTED] wrote: Demokrasi? Tidak kah ide ini sudah terlalu primitif utk mengelola kompleksitas komunitas, kawasan dan kebijakan zaman ini. Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net
Re: [R@ntau-Net] Demokrasi lagi...
- Original Message - From: yanto_piboda [EMAIL PROTECTED] Assalamualaikum Wr.wb Setuju Sanak Sehan, Lihat almarhum Uni Sovyet, apa yang terjadi ketika mereka menerapkan demokrasi, ANCUR ber-keping2 Om, demokrasi sebagai sebuah konsep yg mendasari sistem politik dibanyak negara, bukan lah konsep tunggal alias berhenti pada kata demokrasi belaka. Jika bicara ttg demokrasi seperti di Sovyet, china, Amerika, Inggris bahkan di Indonesia, sebenarnya kita bicara ttg banyak aliran pemikiran. Gagasan demokrasi yg dipraktekan di negara kota Yunani Kuno abad ke-6, beda dg demokrasi yg dipraktekan pada abad 19. Misalnya, pada abad ke 19, wujud kongrit dari demokrasi adalah kekebasan mutlak individu sementara negara ibaratnya cuma sebagai 'penjaga malam' yg cuma ngurusin masalah bersama dan bencana alam. Seperti kita tahu dari sejarah kemudian, menempatkan kebebasan individu ke posisi paling atas ini ternyata membuka peluang bagi penindasan atas hak dan kebebasan individu lain. Disini tampak bahwa sebenarnya demokrasi itu cuma perkosaan yg berdarah-darah, kan :). Karena itu lah di awal abad ke-20 demokrasi memperoleh wujud yg lain yg ditandai yg diberikan peranan yg lebih besar kepada negara untuk mencapai negara kesejahteraan. Well, singkatnya setuju dg ide dibelakang opini Om bahwa demokrasi itu adalah konsep yg kenyal dan mengambil bentuk dalam banyak nama seperti, demokrasi rakyat, demokrasi nasional, demokrasi revolusioner dan even you had known better than me, demokrasi Pancasila, bok :). Sovyet dan RRC tidak bisa digolongkan kedalam negara demokratis karena mereka tidak menyandarkan diri pada demokrasi menurut tradisi liberal. Biar saja mereka suka menyebut diri negara demokratis, tapi kita kan lebih suka menyebut mereka negara berpaham Marxisme Leninisme or Komunisme, bukan? So, kembali ke pangkal cerita, menurut saya, Sovyet hancur bukan karena mereka mempraktekan atau tidak mempraktekan demokrasi karena demokrasi yg aneh dan mirip2 seperti itu masih berjalan dg indahnya di China sana. Sovyet hancur karena sudah tidak dapat dukungan dari negara-negara lain. Ato yg lebih tepat lagi terjadi adalah, disamping terjadi pergeseran2 konsepsi ttg demokrasi dalam tubuh komunis sendiri, terjadi persaingan ideologis yg sangat tajam antara Amerika Serikat dan US. Dalam persaingan ini jelas US tidak bisa menarik kawan dalam lingkup pengaruhnya yaitu pendukung pemerintahan yg pro-komunis.Bahkan walau kemudian konsepnya mereka perlunak menjadi anti-Barat atau anti imperialis, China yg pada mulanya jelas-jelas satu ideologi itu pun membelakangi bila ditengok dari dari Demokrasi Baru yg dicetuskan oleh Mao Zedong. Apalagi kemudian terjadi kesadaran baru dalam politbiro komunis China untuk membersihkan diri dari sisa-sisa revolusi kebudyaan dengan masuknya mereka ke dalam PBB. Lengkap sudah kesendirian Sovyet. Malaysia, mereka tidak menerapkan demokrasi seperti model amerika, Inggris masih mempunyai Ratu, Jepang masih mempunyai Kaisar, Malaysia masih mempunyai Sultan2, yang kita tau bahwa Ratu, Kasir dan Sultan mereka adalah musuh2 dari demokrasi murni, tapi secara politik dan ekonomi mereka adalah negara2 yang mapan Demokrasi sebagai cita-cita negara kesejahteraan dan tempat hidup yg nyaman bagi setiap warga negaranya adalah cita-cita demokrasi sejati. Negara moderen tidak bisa berpaling dari cita-cita ini.Dari analisa bodoh2an saja, negara2 tersebut diatas bisa mapan bukan karena faktor demokrasi atau tidaknya, mereka bisa begitu karena hukum sebagai kekuasaan tertinggi tegak sebagai kebenaran terakhir. Bagaimana dengan INDONESIA: saya tunggu komentar yang lain : wasssalam YP Demokrasi di Indonesia juga bukan merupakan konsep tunggal.Sebelum demokrasi Pancasila kita mengenal demokrasi Parlementer dan Terpimpin.Telah saya katakan bahwa bicara ttg demokrasi artinya bicara ttg banyak aliran pemikiran. Dan setiap demokrasi yg pernah berlangsung mempunyai ciri-ciri sendiri yg merupakan variasi dari sejarah perkembangan sebelumnya. Dalam perode demokrasi parlementer, cirinya adalah besarnya pernan partai2 politik melalui parlemen. Dalam periode ini kebinet jatuh bangun dalam rentang usia yg tidak panjang. Bayangkan, pambangunan apa yg bisa dilakukan bila sebuah kabinet hanya berumur 5 bulan untuk kemudian diganti oleh kabinet lainya. Terus karena gak puas sebagai sebagai rubberstramp president belaka karena pemerintahan dijalan oleh perdana mentri, Sukarno muncul dg ide demokrasi terpimpinnya.Nah, disini kedaan terbalik, Presiden punya kekuasaan begitu besar hingga bisa membubarkan DPR hasil pemilu. Daaann...Sekarang, demokrasi Pancasila...Sebagai sebuah demokrasri kontitusi Pancasila ini sudah bagus, walau agak nyebalin dg melarang adanya oposisi, tapi konsep musyawarah untuk mencapai mufakatnya lebih dari lumayan. Mungkin karena landasan semangat kekeluargaan ini barangkalai, mengapa setiap pengusa di Indonesia lebih suka mengabdi
[R@ntau-Net] Gue mimpi ngunting pita
Gue mimpi ngunting pita Walaupun gue jelek, tapi gue ingin negera ini cantik. Untuk itu gue berpartisipasi dalam politik, walaupun sebenernya orang-orang ngelarang untuk itu. Tujuan gue baik kok, ingin negara ini cantik. Muliakan? Orang memanggil gue kiyai. Lo tau sendiri kan, kiyai berarti orang yang ilmu agamanya banyak. Ayat apa sih yang gak gue apal? Gue juga tau semua hadis. Karena gue banyak apal ayat dan hadis inilah makanya orang-orang banyak yang ngaji ama gue, sampe gue diangkat sebagai ketua ini ketua itu. Wow lumayanlah, gue jadi sering masuk tipi (tapi gue belum pernah masuk bui loh yah..) Sebagai ketua organisasi ini itu, gue sangat diperhitungkan. Orang-orang pada ngerebutin gue, walaupun cuma buat acara seremonial ngeguntingin pita (gapapa yang penting masuk tipi, orang-orang hormat ama gue, duduk di kursi mpuk,bisa jalan-jalan ke luar negri) Gue tau, dalam Quran, rizal adalah pemimpinya nisa, tapi untuk kali ini terpaksa gue budek-budekin dikit kuping gue. Gue mati-matiin dikit hati gue. Nanti gue cari ayat lain yang bisa ngegolin kontroversial rizal pemimpinnya nisa itu. Ini kesempatan bagi gue buat bikin negara ini cantik. Kapan lagi? Ya gak seh? Orang-orang pada marah ama gue. Mencibir gue, mereka bilang Gimane seh lo, lo kan ketua, kok di bawah ketek cewek seh? Ada lagi yang nyatain kekecewaanya ama gue, dia bilang, Pak kiyia piye toh, mbok ya sadar, sampeyan ini ulama, eling dung Banyak lagi lah yang ngenyek gue, banyak yang sebel ama gue, tapi biarin aja mereka itu, paling mereka sirik ama gue, emang gue pikirin? Yang penting gue happy (he he, gue bisa bahasa inggris juga rupanya) Duh ..mata gue lama-lama kok sepet juga ya. Hati gue kok tiba-tiba gimina gitu rasanya. Cuek aja ah, maju tak gentar membela yang benar gitu kata guru gue Siapa Tuhan, nabi, agama mu? Kemana kau bawa ummat yang kebinggungan? Untuk apa kau gunakan ayat dan hadis yang kau hapal? Keringat ijo keluar dari kulit gue, gue menggigil dan gemeteran. Malaikat nanyain gue. Matanya tajam. Tiba-tiba gue merasakan panas yang amat sangat. Gue sendirian bertarung dengan api yang hampir menjilat-jilat fisik gue. Gue berlari menghindar, tapi boro-boro, merangkak aja gue gak bisa. Api itu semakin dekat, suara malaikat semakin keras menanyakan gue . Oh tidak .tidak .tolong gue tolong .Tuhan? .aduh siapa yah? Tiba-tiba kok gue lupa, dulu sering gue sebut di mesjid nabi? Apa itu nabi? Duh kok gue tiba-tiba jadi bolot gini seh? Agama? Duh, makhluk apaan tuh? .gue kok jadi P-A gini sih ya? Api! . .Api! ..itu Api!..Api berhasil menjilat gue .panas ..panas tenan tidak tidak tolong tolong aduh, iki opo lagi? Cambuk besar? tidak sakit .sakit .sakit .tolonggg!!! Gubrak Gue mimpi bo ..! Astagfirullah Astagfirullah untung cuma mimpi .. Gue mimpi ngunting pita ..(yah .masa cuma ngunting pita, nggak mutu amat yah mimpi gue?)payah euyh!!! = Bersihkan hati, sucikan jiwa, raih kemenangan Yesi Elsandra __ Do you Yahoo!? Win a $20,000 Career Makeover at Yahoo! HotJobs http://hotjobs.sweepstakes.yahoo.com/careermakeover Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net
RE: [R@ntau-Net] Demokrasi lagi...
Ide alternative? Saya menangkap Sehhan sedang menyembunyikan ide alternative yang up to date untuk mengelola kompleksitas blablazaman ini. Dengan rendah hati saya sangat menunggu ide itu untuk dirembug kan setidaknya dengan saya.. Rahyussalim From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of S.Sehan Demokrasi? Tidak kah ide ini sudah terlalu primitif utk mengelola kompleksitas komunitas, kawasan dan kebijakan zaman ini. Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net
[R@ntau-Net] Stop!! Memuja HAtta........
Assalamualaikum Wrt Wb Kato Babuka Jo salam Salam Babuka Jo Doa Dari : Miftah N.Sabri[1] Dek pitih ndak ado ko eh, ba paste-pasrte se lah imel-imel nan lah masuak ka disket. Sampai di rumah bainok-inok an goresan sanak ko siang jo malam. Ado nan rasah, ado nan berang, ado nan serius, ado lho nan santai-santai se, ndak saketek lho nan Utopis-Utopis tangguang. Ndak Tahan juo ambo akhia nyo untuak menanggapi apo nan lah tacurah dari dado, dari raso nan barauik kadalam kasiah jo rindu ka Nagari Hitam-Kuniang Jo Sirah ko. Nagari nan padonyo ado sungaoi nan janiah, ado dananu jo riaknyo nan tannag, ado bukiknyo nan tagak mancakam, gunuangnyo nan gagah manjulang, lambahnyo nan indah nian, guo nyo nan panuah rahasio. Lauiknyo nan biru jo pantainyanyo nan putiah baraisah Kesimpulan :Menggelitik dan menarik !! tulisan sanak sudaro kasadonyo di ota lapau virtual awak ko. Ragam nan bapuncak kaciek ulu kato nampaknyo. Awak kasadonyo lah samo-samo rasah jo nasib kampuang bangso nan kini ko.Atas polah dungu orang-orang di negeri ini secara umum tapi sialnyo awak nan minang cadiak lah jadi pandia polu. Dan awak harus segera babauek sasuatu atau jangan-jangan sekoci dan sasa pun ndak mampu awak hadirkan. Pendahuluan Stop! mengenang[2] Hatta, Syahrir, Tan,. Berhenti! Membanggakan HAMKA, Natsir, Salim, Asaat. Mereka bukan tokoh wayang (!) yang tak pernah ada, yang dibangun atas gemah ripah mimpi yang tenggelam dalam mitos yang tak berujung tak berpangkal (atau bahkan mungkin klenik). Mereka adalah manusia realitas yang telah pernah ada, memberikan sedikit pesona dan telah pula membuka langkah dan kata untuk generasi penerus mereka. Mereka bukan untuk dikenang tapi untuk diteruskan , mereka bukan untuk dibanggakan tapi untuk dikoreksi dan dipelajari! Mereka hadir untuk kita bukan untuk diri mereka sendiri. Lantas kenapa kita selalu terpukau tanpa pernah berbuat lebih seperti apa manusia realitas itu pernah lakoni ? Mengapa dan sekelabat mengapa yang harus kita jawab dengan kerja bukan dengan ota gadang belaka .. Minang Dan Realitas Kini Ketika kawan kawan Bandung ( ITB, UNPAD, ITENAS Dll) telah mampu mendudukkan kembali indahnya sebuah seni alam minangkabau dan bahkan mengelaborasinya dengan teknologi tinggi maka minangakabau seperti mendapatkan kembali puteranya yang hilang. Budaya yang pada prinsipnya bukan klenik dan bisa direkonstruksi sesuai tuntutan zaman menemukan praksisnya yang cerdas di tanah perantauan. Namun rantau justru dikhianati oleh saudara kembarnya sendiri, nagari, justru memperkosa indah dan tingginya nilai seni leluhur ini. Ketika di perantauan tetarian, musik, randai, saluang, rarab, dirindukan oleh sebagian[3] rangmudo minang di rantau sebagai sebuah kebanggan terhadap identitas budaya yang lugas, tegas dan cerdas namun indah. Namun di kampuang anak-anak mudonyo justru merindukan Goyang Onggek-Onggek[4] yang selalu berpindah dari nagari yang satu ke nagari yang lain lewat-organ-organ tunggal yang mengentak-hentak tak karuan. Goyang yang menghinakan Ninik Mamak [5] di kampua ng halaman goyang yang memaklumkkan pada tujuh penjuru bumi bahwa Ninik Mamak di Bumi Minang sudah kehilangan kukunya. Ketika beberapa waktu yang lalu kita[6] berkumpul di Jogja Melakukan temu Cendikiawan Minang Se-Indonesia. Tapi adiak-adiak kita di kampuang masih ada yang tak bisa bersekolah. SMU-SMU secara umum masih jauh di bawah standar. Alih-alih hendak menjadi cendikiawan dengan bisa berkuliah di tempat yang terbaik dan mampu menghasilkan pemikiran yang jernih tentang bangsa ini, pengetahuann mereka tentang Perguruan Tinggi, Jurusan-Jurusan, Persiapan Ujian saja masih sangat minim[7]. Bagimana pengetahuan mereka tentang materi-materi yang akan diujikan dan sejauh mana pengetahuan dan informasi yang mereka kuasai tentang pers aingan menuju satu bangku di Universitas. Yang mereka tahu hanya sebatas yang disampaikan guru [8]mereka saja, dan tiba-tiba mereka termenung ketika masanya SPMB tiba. Jadilah meraka terjebakdalam Sempit nya ruang informasi yang mereka tahu dan akhirnya mereka terbuai dengan kursus-kursus abu-abu yang menjamur di kampung sekarang ini. Mereka tidak lulus bukan karena bodoh, tapi hanya minimnya informasi, d an pepetnya persiapan untuk Ujian. Ini tentu berbeda dengan anak-anak jawa yang sudah terbiasa dengan atmosfer kualitas dan tempat informasi bertebaran disana sini. Bayangkan saja maraton pagi saja mereka ke Bulak Sumur, jalan-jalan sore ke Jl Ganesha, olah raga Pagi Ke Kampus Depok, Setiap hari lewat salemba. Secara tidak langsung ini tentu lebih membukakan mata. Bagaimana dengan adiak-adiak kita di kampuang. Jangankan tahu bagaimana Salemba, Bulak Sumur, Jatinangor, Ganesha, Taman Sari, dan sebagainya mendengar kata kuliah saja meraka sudah meriang.[9] Mengapa Pendidikan ? Dalam pendidikanlah orang dibebaskan. Dalam pendidikanlah mobilitas sosial secara vertikal menemukan probabilitas yang lebih besar. Pendidikan akan melintasi batas-batas
[R@ntau-Net] Stop!! Memuja HAtta........
Assalamualaikum Wrt Wb Kato Babuka Jo salam Salam Babuka Jo Doa Dari : Miftah N.Sabri[1] Dek pitih ndak ado ko eh, ba paste-pasrte se lah imel-imel nan lah masuak ka disket. Sampai di rumah bainok-inok an goresan sanak ko siang jo malam. Ado nan rasah, ado nan berang, ado nan serius, ado lho nan santai-santai se, ndak saketek lho nan Utopis-Utopis tangguang. Ndak Tahan juo ambo akhia nyo untuak menanggapi apo nan lah tacurah dari dado, dari raso nan barauik kadalam kasiah jo rindu ka Nagari Hitam-Kuniang Jo Sirah ko. Nagari nan padonyo ado sungaoi nan janiah, ado dananu jo riaknyo nan tannag, ado bukiknyo nan tagak mancakam, gunuangnyo nan gagah manjulang, lambahnyo nan indah nian, guo nyo nan panuah rahasio. Lauiknyo nan biru jo pantainyanyo nan putiah baraisah Kesimpulan :Menggelitik dan menarik !! tulisan sanak sudaro kasadonyo di ota lapau virtual awak ko. Ragam nan bapuncak kaciek ulu kato nampaknyo. Awak kasadonyo lah samo-samo rasah jo nasib kampuang bangso nan kini ko.Atas polah dungu orang-orang di negeri ini secara umum tapi sialnyo awak nan minang cadiak lah jadi pandia polu. Dan awak harus segera babauek sasuatu atau jangan-jangan sekoci dan sasa pun ndak mampu awak hadirkan. Pendahuluan Stop! mengenang[2] Hatta, Syahrir, Tan,. Berhenti! Membanggakan HAMKA, Natsir, Salim, Asaat. Mereka bukan tokoh wayang (!) yang tak pernah ada, yang dibangun atas gemah ripah mimpi yang tenggelam dalam mitos yang tak berujung tak berpangkal (atau bahkan mungkin klenik). Mereka adalah manusia realitas yang telah pernah ada, memberikan sedikit pesona dan telah pula membuka langkah dan kata untuk generasi penerus mereka. Mereka bukan untuk dikenang tapi untuk diteruskan , mereka bukan untuk dibanggakan tapi untuk dikoreksi dan dipelajari! Mereka hadir untuk kita bukan untuk diri mereka sendiri. Lantas kenapa kita selalu terpukau tanpa pernah berbuat lebih seperti apa manusia realitas itu pernah lakoni ? Mengapa dan sekelabat mengapa yang harus kita jawab dengan kerja bukan dengan ota gadang belaka .. Minang Dan Realitas Kini Ketika kawan kawan Bandung ( ITB, UNPAD, ITENAS Dll) telah mampu mendudukkan kembali indahnya sebuah seni alam minangkabau dan bahkan mengelaborasinya dengan teknologi tinggi maka minangakabau seperti mendapatkan kembali puteranya yang hilang. Budaya yang pada prinsipnya bukan klenik dan bisa direkonstruksi sesuai tuntutan zaman menemukan praksisnya yang cerdas di tanah perantauan. Namun rantau justru dikhianati oleh saudara kembarnya sendiri, nagari, justru memperkosa indah dan tingginya nilai seni leluhur ini. Ketika di perantauan tetarian, musik, randai, saluang, rarab, dirindukan oleh sebagian[3] rangmudo minang di rantau sebagai sebuah kebanggan terhadap identitas budaya yang lugas, tegas dan cerdas namun indah. Namun di kampuang anak-anak mudonyo justru merindukan Goyang Onggek-Onggek[4] yang selalu berpindah dari nagari yang satu ke nagari yang lain lewat-organ-organ tunggal yang mengentak-hentak tak karuan. Goyang yang menghinakan Ninik Mamak [5] di kampua ng halaman goyang yang memaklumkkan pada tujuh penjuru bumi bahwa Ninik Mamak di Bumi Minang sudah kehilangan kukunya. Ketika beberapa waktu yang lalu kita[6] berkumpul di Jogja Melakukan temu Cendikiawan Minang Se-Indonesia. Tapi adiak-adiak kita di kampuang masih ada yang tak bisa bersekolah. SMU-SMU secara umum masih jauh di bawah standar. Alih-alih hendak menjadi cendikiawan dengan bisa berkuliah di tempat yang terbaik dan mampu menghasilkan pemikiran yang jernih tentang bangsa ini, pengetahuann mereka tentang Perguruan Tinggi, Jurusan-Jurusan, Persiapan Ujian saja masih sangat minim[7]. Bagimana pengetahuan mereka tentang materi-materi yang akan diujikan dan sejauh mana pengetahuan dan informasi yang mereka kuasai tentang pers aingan menuju satu bangku di Universitas. Yang mereka tahu hanya sebatas yang disampaikan guru [8]mereka saja, dan tiba-tiba mereka termenung ketika masanya SPMB tiba. Jadilah meraka terjebakdalam Sempit nya ruang informasi yang mereka tahu dan akhirnya mereka terbuai dengan kursus-kursus abu-abu yang menjamur di kampung sekarang ini. Mereka tidak lulus bukan karena bodoh, tapi hanya minimnya informasi, d an pepetnya persiapan untuk Ujian. Ini tentu berbeda dengan anak-anak jawa yang sudah terbiasa dengan atmosfer kualitas dan tempat informasi bertebaran disana sini. Bayangkan saja maraton pagi saja mereka ke Bulak Sumur, jalan-jalan sore ke Jl Ganesha, olah raga Pagi Ke Kampus Depok, Setiap hari lewat salemba. Secara tidak langsung ini tentu lebih membukakan mata. Bagaimana dengan adiak-adiak kita di kampuang. Jangankan tahu bagaimana Salemba, Bulak Sumur, Jatinangor, Ganesha, Taman Sari, dan sebagainya mendengar kata kuliah saja meraka sudah meriang.[9] Mengapa Pendidikan ? Dalam pendidikanlah orang dibebaskan. Dalam pendidikanlah mobilitas sosial secara vertikal menemukan probabilitas yang lebih besar. Pendidikan akan melintasi batas-batas
Re: [R@ntau-Net] Yang membatalkan Wudhu'
Assalamualaikum wr.wb: Sabalun Dinda Rahima manjalehkan dengan manggunokan dalil dan hadis , ambo mancubo maagiah tahu secaro praktis dan pangalaman ambo wakatu pai haji kapatangko. Ambo caliak di Masjidil Haram tanyato basintuhandengan urang padusi nan bukan muhrim indak sampai mambatalkan wudhu , khususnyo wakatu thowaf nan basigincik , kalau sajo hal iko manyababkan batalnyo wudhu , tantu akan sangat marepotkan , tiok sabanta maambiak aia wudhu , dan kabatulan tampek bawudhu jauah lagi dilua musajik haram tu . Nan jaleh jaleh mambatakan wudhu adolah takantuik , katiduran , dan manuruik sabagian urang mamagang magang ( maaf ) kamaluan sandiri juo bisa mambatakan wudhu . Wassalam : zul amry piliang Anaswir [EMAIL PROTECTED] wrote: "Assalamualaikum WW"Kepada Dunsanak-dunsanak yang ado di Palanta, khususnya Uni Rahima,Saya mau tanya perihal Wudhu', hal-hal apa saja yang membatalkan Wudhu'dan apakah kalau suami istri bersentuhan, wudhu'nya jadi batal ?Mohon petunjuk dan penjelasannya.Sebelumnya saya haturkan terima kasih. -- Wassalam,Anaswir <[EMAIL PROTECTED]> Do you Yahoo!?Win a $20,000 Career Makeover at Yahoo! HotJobs Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net
[R@ntau-Net] Re. Yang Membatalkan wudlu...
Wa'alaikum salam wr.wb. hehe uda zul., buliah juo komentar uda. alangkah repotnya kalau tiap bersentuhan dengan wanita kita mesti berwudlu lagi dan berulang ulang. Memang logikanya memang begitu ya da, tapi walau merepotkan tapi kalau sedah jadi hukum ya mesti dikerjakan..;-) bukannya begitu? Tapi sebenarnya da, yang pernah saya pelajari dulu, bersentuhan dengan istri itu tidak membatalkan...!!!, kalau kita pakai logika maka kita mesti berwudlu lagi bila kita sudah tidak suci lagi (misalnya kita buang angin tadi, atau buang air kecil ataupun besar, dlsbnya), nah sekarang berapa kotornya istri kita sampai kita mesti berwudlu lagi...?, nggak make sense sama sekali kan..?;-) Dalam salah satu hadits, pernah diriwayatkan rasulullah menggeser kaki istrinya sewaktu akan salat dan juga pernah mencium salah satu pipi istrinya ketika akan pergi salat ke mesjid, ah saya rasa mesti dik rahima tahu haditsnya, biarlah beliau nanti yang menjelaskan dalil2nya;-) Bahkan bersentuhan dengan wanita lain tidak akan membatalkan wudlu kita, cuma memang iya da, wudlu sih nggak batal, tapi kita kena dosanya karena menyentuh wanita yang bukan muhrim kita., jadi mungkin lebih baik batal wudlu dan berwudlu lagi berulang ulang daripada kita berdosa menyentuh yang bukan muhrim:) ah rasanya sekian dulu.yo da, i know you knew better than me wassalam Adr Assalamualaikum wr.wb: Sabalun Dinda Rahima manjalehkan dengan manggunokan dalil dan hadis , ambo mancubo maagiah tahu secaro praktis dan pangalaman ambo wakatu pai haji kapatangko . Ambo caliak di Masjidil Haram tanyato basintuhan dengan urang padusi nan bukan muhrim indak sampai mambatalkan wudhu , khususnyo wakatu thowaf nan basigincik , kalau sajo hal iko manyababkan batalnyo wudhu , tantu akan sangat marepotkan , tiok sabanta maambiak aia wudhu , dan kabatulan tampek bawudhu jauah lagi dilua musajik haram tu . Nan jaleh jaleh mambatakan wudhu adolah takantuik , katiduran , dan manuruik sabagian urang mamagang magang ( maaf ) kamaluan sandiri juo bisa mambatakan wudhu . Wassalam : zul amry piliang Anaswir [EMAIL PROTECTED] wrote: Assalamualaikum WW Kepada Dunsanak-dunsanak yang ado di Palanta, khususnya Uni Rahima, Saya mau tanya perihal Wudhu', hal-hal apa saja yang membatalkan Wudhu' dan apakah kalau suami istri bersentuhan, wudhu'nya jadi batal ? Mohon petunjuk dan penjelasannya. Sebelumnya saya haturkan terima kasih. -- Wassalam, Anaswir Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net
Re: [R@ntau-Net] Demokrasi lagi...
Assalamualaikum Wr.wb Setuju Sanak Sehan, Lihat almarhum Uni Sovyet, apa yang terjadi ketika mereka menerapkan demokrasi, ANCUR ber-keping2 Lihat Ingris, Jepang, Malaysia, mereka tidak menerapkan demokrasi seperti model amerika, Inggris masih mempunyai Ratu, Jepang masih mempunyai Kaisar, Malaysia masih mempunyai Sultan2, yang kita tau bahwa Ratu, Kasir dan Sultan mereka adalah musuh2 dari demokrasi murni, tapi secara politik dan ekonomi mereka adalah negara2 yang mapan Lihat lagi RRC apa yang akan terjadi kalau demokrasi di terapkan hari ini di Cina, bisa2 besok pagi jumlah negara di dunia ini akan bertambah 50 negara Bagaimana dengan Amerika ??? Amerika butuh 200 tahun lebih untuk menjadi negara demokrasi seperti sekarang, itu juga dalam situasi kemajuan teknologi belum seperti sekarang, belum ada komputer, teknologi informasi, dimana interaksi langsung antar negara dan individu masih membutuhkan waktu yang lama, zaman-nya masih zaman kuda gigit besi dan kuda sungguhan, Jika saja Amerika baru menerapkan demokrasi 10 tahun yang lalu niscaya bintang yang ada di bendera-nya mungkin hanya ada 5 atau bahkan 1. bukan 50 seperti sekarang ini, Bagaimana dengan INDONESIA: saya tunggu komentar yang lain : wasssalam YP --- In [EMAIL PROTECTED], S.Sehan [EMAIL PROTECTED] wrote: Demokrasi? Tidak kah ide ini sudah terlalu primitif utk mengelola kompleksitas komunitas, kawasan dan kebijakan zaman ini. Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net
[R@ntau-Net] [Fwd: saluut dari leiden]
S. Suryadi wrote: Assalamualaikum ww.wb. Manambah kato dari Ni Ben, ambo juo mengucapkan saluut dan penghargaan kepada Pak Mochtar. Tambah tuo makin produktif. Ambo ingek kumbali kutiko kuliah di kampus Kamar Maik di Jalan Situjuah. Wakatu itulah kami akrab dengan Pak Mochtar, Alm. Pak Khaidir, Alm. Pak Navis, Wisran Hadi, dll. Tapi setelah itu kami agak kacau balau karano banyak intrik dalam kampus tu hanyo karano segelintir orang ingin bakuaso... Pak Mochtar tampak di kami lah gak jarang ka kampus. Kami kehilangan seorang dosen dan pedididik. Prestasi Pak Mochtar paralu ditiru dek kito2 nan mudo2 ko. Antahlah...lah kok talok dek kito menandingi prestasi beliau. Mbo caliak di KITLV, disertasi baliau tentang Merantau orang Minang sataba bandua, dan analisisnya betul2 prima. Kapatang mbo pinjam untuak referensi manulis sebuah artikel, sarek kabarek-an ambo mambao ka kantua ambo. Sayang saribu sayang., banyak usaho pioneer Pak Mochrtar indak talanjuik-an dek generasi mudo: MINANGKABAU RESEARCH CENTER adolah salah satu di antaronyo. Pusat studi Minangkabau nan didirikan dek Pak Mochtar jo kawan2 tu indak tadanga lai kini, lah terkubur. Hoi 'rang mudo miang! Jagolah lai Limau Manih! Salam hormat dari salah seorang bekas mahasiswa Pak Mochtar di kampus Kamar Maik Situjuah. Suryadi Dept. of Languages and Cultures of Southeast Asia ad Oceania Leiden University P.N. van Eyckhof 3 Postbus 9515 2300 RA Leiden The Netherlands Telp. +31-71-5272414 Fax.: +31-71-5272614 e-mail: [EMAIL PROTECTED] Assalamualaikum wr.w b., Dear Bapak Muchtar Naim, Congratulations! Saya sebagai putri Minang, Alumni Unand dan seorang Indonesia sangat bangga atas segala prestasi dan bakti Bapak terhadap bangasa, agama dan negara kita Indonesia. Bangga man bukan lah bangga erogan atau ria, tapi lebih bermakna syukur pada Allah Subhanahu wa ta'ala terhadap semua itu. Mudah2an putra2-putri Minang seperti/pengikut jejak Bapak akan bermuculan lebih banyak lagi. Salam seiring do'a, Nurbaini McKosky In a message dated 5/5/04 8:03:19 PM Eastern Daylight Time, [EMAIL PROTECTED] writes: Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net
RE: [R@ntau-Net] Demokrasi lagi...
Assalamualaikum WW Para pemuja demokrasi Amerika, saya numpang tanya: Apa itu yang demokrasi, pilihan hanya dua: Ikut saya atau musuh saya Demokrat atau Republik? Tolong pencerahan. Wass. WW St.P -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] Behalf Of yanto_piboda Assalamualaikum Wr.wb Setuju Sanak Sehan, -karek- Bagaimana dengan Amerika ??? Amerika butuh 200 tahun lebih untuk menjadi negara demokrasi seperti sekarang, itu juga dalam situasi kemajuan teknologi belum seperti sekarang, belum ada komputer, teknologi informasi, dimana interaksi langsung antar negara dan individu masih membutuhkan waktu yang lama, zaman-nya masih zaman kuda gigit besi dan kuda sungguhan, Jika saja Amerika baru menerapkan demokrasi 10 tahun yang lalu niscaya bintang yang ada di bendera-nya mungkin hanya ada 5 atau bahkan 1. bukan 50 seperti sekarang ini, Bagaimana dengan INDONESIA: saya tunggu komentar yang lain : wasssalam YP --- In [EMAIL PROTECTED], S.Sehan [EMAIL PROTECTED] wrote: Demokrasi? Tidak kah ide ini sudah terlalu primitif utk mengelola kompleksitas komunitas, kawasan dan kebijakan zaman ini. Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net
Re: [R@ntau-Net] Nikah yang Tidak Sah
Apakah perempuan yang sudah bersuami jugaboleh melakukan mut'ah bila ia jauh dari suaminya dalam jangka waktu lama? Salam, Arman Duval Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net
[R@ntau-Net] Siapa itu Imam Ashari Muhammad At-Tamimi?
Para Netter Rantau Net, Ada yang bertanya kepada kami siapa itu Imam Ashari Muhammad At-Tamimi? katanya seorang ulama dari Malaysia yang mempunyai aliran Sufi? Mengaku punya hubungan darah dengan Nabi Muhammad? siapa yang dapat menjelaskan sejarah, asal usulnya dan pengikutnya yang konon sudah mencapau 80.000 orang? Apakah aliran yang dianutnya benar atau sesat? Pertanyaan-pertanyaan tersebut belum dapat kami menjawabnya karena karena memang awam soal itu. Terima kasih atas bantuan jawabannya. Wassalam ZS Mangkuto. Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net
[R@ntau-Net] JENDERAL ADOLF ROBERTO
Assalamu'alaikum wr.wb Sebuah kisah yang sangat menyentuh perasaan. Selamat membaca. JENDERAL ADOLF ROBERTO Suatu sore, di tahun 1525 penjara tempat tahanan orang-orang di situ serasa hening mencekam. Jendral Adolf Roberto, pemimpin penjara yang terkenal bengis, tengah memeriksa setiap kamar tahanan. Setiap sipir penjara mem-bungkukkan badannya rendah-rendah ketika 'algojo penjara' itu berlalu di hadapan mereka. Karena kalau tidak, sepatu 'jenggel' milik tuan Roberto yang fanatik Kristen itu akan mendarat di wajah mereka. Roberto marah besar ketika dari sebuah kamar tahanan terdengar seseorang mengumandangkan suara-suara yang amat ia benci. Hai...hentikan suara jelekmu! Hentikan...! Teriak Roberto sekeras-kerasnya sembari membelalakkan mata. Namun apa yang terjadi? Laki-laki di kamar tahanan tadi tetap saja bersenandung dengan khusyu'nya. Roberto bertambah berang. Algojo penjara itu menghampiri kamar tahanan yang luasnya tak lebih sekadar cukup untuk satu orang. Dengan congak ia menyemburkan ludahnya ke wajah renta sang tahanan yang keriput hanya tinggal tulang. Tak puas sampai di situ, ia lalu menyulut wajah dan seluruh badan orang tua renta itu dengan rokoknya yang menyala. Sungguh ajaib... Tak terdengar secuil pun keluh kesakitan. Bibir yang pucat kering milik sang tahanan amat gengsi untuk meneriakkan kata 'Rabbi, wa ana'abduka...' Tahanan lain yang menyaksikan kebiadaban itu serentak bertakbir sambil berkata, Melihat kegigihan orang tua yang dipanggil ustadz oleh sesama tahanan, 'algojo penjara' itu bertambah memuncak amarahnya. Ia memerintahkan pegawai penjara untuk membuka sel, dan ditariknya tubuh orang tua itu keras-keras hingga terjerembab di lantai. Hai orang tua busuk! Bukankah engkau tahu, aku tidak suka bahasa jelekmu itu?! Aku tidak suka apa-apa yang berhubung dengan agamamu! Ketahuilah orang tua dungu, bumi Spanyol ini kini telah berada dalam kekuasaan bapak kami, Tuhan Yesus. Engkau telah membuat aku benci dan geram dengan 'suara-suara' yang seharusnya tak pernah terdengar lagi di sini. Sebagai balasannya engkau akan kubunuh. Kecuali, kalau engkau mau minta maaf dan masuk agama kami. Mendengar khutbah itu orang tua itu mendongakkan kepala, menatap Roberto dengan tatapan tajam dan dingin ia lalu berucap, Sungguh...aku sangat merindukan kematian, agar aku segera dapat menjumpai kekasihku yang amat kucintai, Allah. Bila kini aku berada di puncak kebahagiaan karena akan segera menemuiNya, patutkah aku berlutut kepadamu, hai manusia busuk? Jika aku turuti kemauanmu, tentu aku termasuk manusia yang amat bodoh. Baru saja kata-kata itu terhenti, sepatu lars Roberto sudah mendarat diwajahnya. Laki-laki itu terhuyung. Kemudian jatuh terkapar di lantai penjara dengan wajah bersimbah darah. Ketika itulah dari saku baju penjaranya yang telah lusuh, meluncur sebuah 'buku kecil'. Adolf Roberto bermaksud memungutnya. Namun tangan sang Ustadz telah terlebih dahulu mengambil dan menggenggamnya erat-erat. Berikan buku itu, hai laki-laki dungu! bentak Roberto. Haram bagi tanganmu yang kafir dan berlumuran dosa untuk menyentuh barang suci ini! ucap sang ustadz dengan tatapan menghina pada Roberto. Tak ada jalan lain, akhirnya Roberto mengambil jalan paksa untuk mendapatkan buku itu. Sepatu lars berbobot dua kilogram itu ia gunakan untuk menginjak jari-jari tangan sang ustadz yang telah lemah. Suara gemeretak tulang yang patah terdengar menggetarkan hati. Namun tidak demikian bagi Roberto. Laki-laki bengis itu malah merasa bangga mendengar gemeretak tulang yang terputus. Bahkan 'algojo penjara' itu merasa lebih puas lagi ketika melihat tetesan darah mengalir dari jari-jari musuhnya yang telah hancur. Setelah tangan renta itu tak berdaya, Roberto memungut buku kecil yang membuatnya penasaran. Perlahan Roberto membuka sampul buku yang telah lusuh. Mendadak algojo itu termenung. Ah...sepertinya aku pernah mengenal buku ini. Tapi kapan? Ya, aku pernah mengenal buku ini, suara hati Roberto bertanya-tanya. Perlahan Roberto membuka lembaran pertama itu. Pemuda berumur tiga puluh tahun itu bertambah terkejut tatkala melihat tulisan-tulisan aneh dalam buku itu. Rasanya ia pernah mengenal tulisan seperti itu dahulu. Namun, sekarang tak pernah dilihatnya di bumi Spanyol. Akhirnya Roberto duduk disamping sang ustadz yang telah melepas nafas-nafas terakhirnya. Wajah bengis sang algojo kini diliputi tanda tanya yang dalam. Mata Roberto rapat terpejam. Ia berusaha keras mengingat peristiwa yang dialaminya sewaktu masih kanak-kanak. Perlahan, sketsa masa lalu itu tergambar kembali dalam ingatan Roberto. Pemuda itu teringat ketika suatu sore di masa kanak-kanaknya terjadi kericuhan besar di negeri tempat kelahirannya ini. Sore itu ia melihat peristiwa yang mengerikan di lapangan Inkuisisi (lapangan tempat pembantaian kaum
Re: [R@ntau-Net] Nikah yang Tidak Sah
HUKUMNYA HARAM ... sama hukumnya dengan haramnya mut'ah itu sendiri... Na'uzdubilllah kalau ini terjadi bagi ummat Islam, sama halnya dengan "ayam dilasuang"... Tuubuu Taubatannashuhaa ya ayyuhal mukminuunn... Rahima dan para netter RN tolong dijawab dan diluruskan pertanyaan yang amat menyesatkan ummat ini... La haulaa wala quwwata illa billahi ... Wassalam ZS - Original Message - From: [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Friday, May 07, 2004 8:34 AM Subject: Re: [EMAIL PROTECTED] Nikah yang Tidak Sah Apakah perempuan yang sudah bersuami jugaboleh melakukan mut'ah bila ia jauh dari suaminya dalam jangka waktu lama? Salam, Arman Duval Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net
RE: [R@ntau-Net] Demokrasi lagi...
Mungkin sanak bisa manarangkan argumentasinyo sahinggo rang palanta bisa pulo mangarati iyo yo alah kuno demokrasi tu. Labiah elok lai sakalian manarangkan hasil evolusi individu tu konsep aponan ditawarkannyo... Rasonyo indak setiap komunitas manjalankan konsep demokrasi tu karano masih ado negara nan mamakai konsep teokrasi, aristokrasi, bahkan diktator-krasi...:-) salam - tg -Original Message-From: S.Sehan Demokrasi? Tidak kah ide ini sudah terlalu primitif utk mengelola kompleksitas komunitas, kawasan dan kebijakan zaman ini. dilain pihak secara alamiah, terasa adanya evolusi intelektual dan moralitas pada level individu yg berusaha mencari harmonisasi kedalam kelompok komunitas yg ideal (dg ukuran yg optimal). Sementara para "pemain" politik (termasuk dalamnya partai2) masih berada dalam alam pikir yg masih tradisional (yg mereka kira sophicticated) tidak mampu melihat betapa kuno dan primitif nya cara pikir demokrasi itu. Demokrasi dijadikan sebuah konsep absolut dalam ukuran komunitas apapun. Sehingga pada akhirnya demokrasi tak kurang semena2 dibandingkan hal2 yg dianggap tidak demokrasi sekalipun. Bahkan jika dibiarkan demokrasi itu berdiri sendiri dalam cacat celanya dg asumsi bahwa seluruh pemain adalah pemain idela pun, demokrasi masih saja merupakan potensi kebodohan kolektif yg harus diterima semua lapisan komunitas. Saya rasa jika ada yg ingin menanggapi ini, perlu sekali membacanya berhati2. atau jadikan saja ini sebuah renungan. salam, Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net
[R@ntau-Net] RE: [RN-rangmudo] Berita Kelahiran
SOL = Salamaik untuak Nofen dan Siska, semoga manjadi anak solehah berbakti ka urang tuo. Salam Is, 34 www.cimbuak.com http://www.cimbuak.com #Kampuang Nan Jauah Dimato Dakek Di Jari# ŧ§ä£ãmmü°â£áìküm wå®rãhmâtú££àhï wâßá®õkåtüh Alhamdulillah ... telah lahir dengan selamat puteri pertama dari Nofendri T Lare dan Siska Fitri, hari ini Jum'at, 7 Mei 2004 jam 04.00 BBWI di RSIB Hermina Bekasi. Dan telah diberi nama Dara Jingga Puti Nofiska. Semoga menjadi anak yang sholihah dan berbakti kepada orang tua dan Islam. Amin. W姧ä£ãmmü°â£áìküm wå®rãhmâtú££àhï wâßá®õkåtüh - MIKO - Admin RantauNet Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net
Re: [R@ntau-Net] RE: [RN-rangmudo] Berita Kelahiran
Assalamu'alaikum Allhamdullilah, semoga berkah dan menjadi rahmat yah Fen :-), salam untuk siska juga fen... Wassalam Ronal Chandra --- Dewis Natra [EMAIL PROTECTED] wrote: SOL = Salamaik untuak Nofen dan Siska, semoga manjadi anak solehah berbakti ka urang tuo. Salam Is, 34 www.cimbuak.com http://www.cimbuak.com #Kampuang Nan Jauah Dimato Dakek Di Jari# ŧ§ä£ãmmü°â£áìküm wå®rãhmâtú££àhï wâßá®õkåtüh Alhamdulillah ... telah lahir dengan selamat puteri pertama dari Nofendri T Lare dan Siska Fitri, hari ini Jum'at, 7 Mei 2004 jam 04.00 BBWI di RSIB Hermina Bekasi. Dan telah diberi nama Dara Jingga Puti Nofiska. Semoga menjadi anak yang sholihah dan berbakti kepada orang tua dan Islam. Amin. W姧ä£ãmmü°â£áìküm wå®rãhmâtú££àhï wâßá®õkåtüh - MIKO - Admin RantauNet Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net __ Do you Yahoo!? Win a $20,000 Career Makeover at Yahoo! HotJobs http://hotjobs.sweepstakes.yahoo.com/careermakeover Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net