Re: [wanita-muslimah] Peran Politik Caleg Perempuan(1)

2008-11-16 Terurut Topik h.s nurbayanti
Mbak rama,

Memang saya gak ngerti tulisan, mbak. Tidak terstruktur. Awut2an. Dan tidak
berusaha memahami pikiran saya. Kalau ada yg salah, tunjukan di bagian mana
dari tulisan saya yg dianggap salah dan mari mulai diskusi dari sana. Saya
coba lagi memahami cara berpikir mbak, ya?

Jadi yg mbak sasar itu adalah:
- orang cina yg suka melakukan kekerasan kepada PRT pribumi?
- pengusaha pribumi yang terdiskriminasi dan tidak memperoleh akses
ekonomi?

Gimana sih, PKS melihat persoalan ini?
Gimana sih, PKS melihat kita semua sebagai bangsa? dan konsep
kebangsaan?
Gimana mbak memaknai identitas kebangsaan?
Seperti di atas kah? Bahwa bangsa Indonesia adalah orang-orang pribumi?
Dan bahwa orang pribumi (Indonesia) terdiskriminasi dan bahkan terjajah di
negerinya sendiri?
Karena, cara kita melihat persoalan berpengaruh ke bagaimana kita
memproyeksikan Indonesia ke depan dan menyusun kebijakan.

Mbak bisa tanya ke partainya dulu...:-)
Kemarin di gramed liat buku ttg ideologi politik PKS, tapi sekedar liat...
lagi buru2.
Mungkin ada yg sudah baca?

Kadang2 saya baca buku, mbak. Itupun pelan banget. Slow reader dan banyak yg
belum saya baca...
Kalau saya baca, apa yg salah dng itu? Bukankah ayat pertama yg turun:
Bacalah? :-)
Kok kesannya jadi sinis gitu dng orang yg baca buku?
Susah ya, jadi wanita-muslimah. Ceria gak boleh. Pake baju hitam panjang
melangsingkan gak boleh :-)
Kalo dugem dan mengadopsi budaya barat, dimarah2in. Tapi baca buku dikata2in
juga. Jadi bolehnya apa?
Bingung aku..


wassalam,
Herni


On Sat, Nov 15, 2008 at 4:11 PM, rama yanti [EMAIL PROTECTED] wrote:

  ...

 [Message clipped]


[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [wanita-muslimah] Peran Politik Caleg Perempuan(1)

2008-11-16 Terurut Topik Ari Condro
Bolehnya apa ?

Bolehnya, ya, makan makan, herni.  Kecuali makan makan sudah termasuk larangan 
dalam pks :))


-Original Message-
From: h.s nurbayanti [EMAIL PROTECTED]

Date: Sun, 16 Nov 2008 16:52:11 
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Subject: Re: [wanita-muslimah] Peran Politik Caleg Perempuan(1)


Mbak rama,

Memang saya gak ngerti tulisan, mbak. Tidak terstruktur. Awut2an. Dan tidak
berusaha memahami pikiran saya. Kalau ada yg salah, tunjukan di bagian mana
dari tulisan saya yg dianggap salah dan mari mulai diskusi dari sana. Saya
coba lagi memahami cara berpikir mbak, ya?

Jadi yg mbak sasar itu adalah:
- orang cina yg suka melakukan kekerasan kepada PRT pribumi?
- pengusaha pribumi yang terdiskriminasi dan tidak memperoleh akses
ekonomi?

Gimana sih, PKS melihat persoalan ini?
Gimana sih, PKS melihat kita semua sebagai bangsa? dan konsep
kebangsaan?
Gimana mbak memaknai identitas kebangsaan?
Seperti di atas kah? Bahwa bangsa Indonesia adalah orang-orang pribumi?
Dan bahwa orang pribumi (Indonesia) terdiskriminasi dan bahkan terjajah di
negerinya sendiri?
Karena, cara kita melihat persoalan berpengaruh ke bagaimana kita
memproyeksikan Indonesia ke depan dan menyusun kebijakan.

Mbak bisa tanya ke partainya dulu...:-)
Kemarin di gramed liat buku ttg ideologi politik PKS, tapi sekedar liat...
lagi buru2.
Mungkin ada yg sudah baca?

Kadang2 saya baca buku, mbak. Itupun pelan banget. Slow reader dan banyak yg
belum saya baca...
Kalau saya baca, apa yg salah dng itu? Bukankah ayat pertama yg turun:
Bacalah? :-)
Kok kesannya jadi sinis gitu dng orang yg baca buku?
Susah ya, jadi wanita-muslimah. Ceria gak boleh. Pake baju hitam panjang
melangsingkan gak boleh :-)
Kalo dugem dan mengadopsi budaya barat, dimarah2in. Tapi baca buku dikata2in
juga. Jadi bolehnya apa?
Bingung aku..


wassalam,
Herni


On Sat, Nov 15, 2008 at 4:11 PM, rama yanti [EMAIL PROTECTED] wrote:

  ...

 [Message clipped]


[Non-text portions of this message have been removed]




[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [wanita-muslimah] Peran Politik Caleg Perempuan(1)

2008-11-16 Terurut Topik h.s nurbayanti
Ayo aja makan2. Aku udah lama banget gak masak2.
Pas sekolah aja rajin masak2, hehehe
Sekarang mah boro-boro deh. Beli jadi aja hehehe..

Kalau mau, pas selamatan rumah baru aja. Rumah kecil mungil.
Tapi masih jauh, hehehe..
Insya Allah april-may tahun depan.
Mau bikin dapur dan ruang makan semi terbuka.
Enak buat ngobrol2 :P.
Ditemani kopi ma pisang goreng dan kacang hehehe..
PKS bukan PKS boleh bergabung :-)



2008/11/16 Ari Condro [EMAIL PROTECTED]

   Bolehnya apa ?

 Bolehnya, ya, makan makan, herni. Kecuali makan makan sudah termasuk
 larangan dalam pks :))


 -Original Message-
 From: h.s nurbayanti [EMAIL PROTECTED] nurbayanti%40gmail.com

 Date: Sun, 16 Nov 2008 16:52:11
 To: wanita-muslimah@yahoogroups.com wanita-muslimah%40yahoogroups.com
  Subject: Re: [wanita-muslimah] Peran Politik Caleg Perempuan(1)


 Mbak rama,

 Memang saya gak ngerti tulisan, mbak. Tidak terstruktur. Awut2an. Dan tidak

 berusaha memahami pikiran saya. Kalau ada yg salah, tunjukan di bagian mana

 dari tulisan saya yg dianggap salah dan mari mulai diskusi dari sana.
 Saya
 coba lagi memahami cara berpikir mbak, ya?

 Jadi yg mbak sasar itu adalah:
 - orang cina yg suka melakukan kekerasan kepada PRT pribumi?
 - pengusaha pribumi yang terdiskriminasi dan tidak memperoleh akses
 ekonomi?

 Gimana sih, PKS melihat persoalan ini?
 Gimana sih, PKS melihat kita semua sebagai bangsa? dan konsep
 kebangsaan?
 Gimana mbak memaknai identitas kebangsaan?
 Seperti di atas kah? Bahwa bangsa Indonesia adalah orang-orang pribumi?
 Dan bahwa orang pribumi (Indonesia) terdiskriminasi dan bahkan terjajah di
 negerinya sendiri?
 Karena, cara kita melihat persoalan berpengaruh ke bagaimana kita
 memproyeksikan Indonesia ke depan dan menyusun kebijakan.

 Mbak bisa tanya ke partainya dulu...:-)
 Kemarin di gramed liat buku ttg ideologi politik PKS, tapi sekedar liat...
 lagi buru2.
 Mungkin ada yg sudah baca?

 Kadang2 saya baca buku, mbak. Itupun pelan banget. Slow reader dan banyak
 yg
 belum saya baca...
 Kalau saya baca, apa yg salah dng itu? Bukankah ayat pertama yg turun:
 Bacalah? :-)
 Kok kesannya jadi sinis gitu dng orang yg baca buku?
 Susah ya, jadi wanita-muslimah. Ceria gak boleh. Pake baju hitam panjang
 melangsingkan gak boleh :-)
 Kalo dugem dan mengadopsi budaya barat, dimarah2in. Tapi baca buku
 dikata2in
 juga. Jadi bolehnya apa?
 Bingung aku..


 wassalam,
 Herni


 On Sat, Nov 15, 2008 at 4:11 PM, rama yanti [EMAIL 
 PROTECTED]ryfa_0507%40yahoo.com
 wrote:

  ...
 
  [Message clipped]


 [Non-text portions of this message have been removed]



 [Non-text portions of this message have been removed]

 



[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [wanita-muslimah] Peran Politik Caleg Perempuan(1)

2008-11-16 Terurut Topik Ari Condro
Semoga pas jadwal kunjungan ke jakarta :)). Kemungkinan kalo gak awal april yah 
akhir april :p



-Original Message-
From: h.s nurbayanti [EMAIL PROTECTED]

Date: Mon, 17 Nov 2008 08:20:46 
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Subject: Re: [wanita-muslimah] Peran Politik Caleg Perempuan(1)


Ayo aja makan2. Aku udah lama banget gak masak2.
Pas sekolah aja rajin masak2, hehehe
Sekarang mah boro-boro deh. Beli jadi aja hehehe..

Kalau mau, pas selamatan rumah baru aja. Rumah kecil mungil.
Tapi masih jauh, hehehe..
Insya Allah april-may tahun depan.
Mau bikin dapur dan ruang makan semi terbuka.
Enak buat ngobrol2 :P.
Ditemani kopi ma pisang goreng dan kacang hehehe..
PKS bukan PKS boleh bergabung :-)



2008/11/16 Ari Condro [EMAIL PROTECTED]

   Bolehnya apa ?

 Bolehnya, ya, makan makan, herni. Kecuali makan makan sudah termasuk
 larangan dalam pks :))


 -Original Message-
 From: h.s nurbayanti [EMAIL PROTECTED] nurbayanti%40gmail.com

 Date: Sun, 16 Nov 2008 16:52:11
 To: wanita-muslimah@yahoogroups.com wanita-muslimah%40yahoogroups.com
  Subject: Re: [wanita-muslimah] Peran Politik Caleg Perempuan(1)


 Mbak rama,

 Memang saya gak ngerti tulisan, mbak. Tidak terstruktur. Awut2an. Dan tidak

 berusaha memahami pikiran saya. Kalau ada yg salah, tunjukan di bagian mana

 dari tulisan saya yg dianggap salah dan mari mulai diskusi dari sana.
 Saya
 coba lagi memahami cara berpikir mbak, ya?

 Jadi yg mbak sasar itu adalah:
 - orang cina yg suka melakukan kekerasan kepada PRT pribumi?
 - pengusaha pribumi yang terdiskriminasi dan tidak memperoleh akses
 ekonomi?

 Gimana sih, PKS melihat persoalan ini?
 Gimana sih, PKS melihat kita semua sebagai bangsa? dan konsep
 kebangsaan?
 Gimana mbak memaknai identitas kebangsaan?
 Seperti di atas kah? Bahwa bangsa Indonesia adalah orang-orang pribumi?
 Dan bahwa orang pribumi (Indonesia) terdiskriminasi dan bahkan terjajah di
 negerinya sendiri?
 Karena, cara kita melihat persoalan berpengaruh ke bagaimana kita
 memproyeksikan Indonesia ke depan dan menyusun kebijakan.

 Mbak bisa tanya ke partainya dulu...:-)
 Kemarin di gramed liat buku ttg ideologi politik PKS, tapi sekedar liat...
 lagi buru2.
 Mungkin ada yg sudah baca?

 Kadang2 saya baca buku, mbak. Itupun pelan banget. Slow reader dan banyak
 yg
 belum saya baca...
 Kalau saya baca, apa yg salah dng itu? Bukankah ayat pertama yg turun:
 Bacalah? :-)
 Kok kesannya jadi sinis gitu dng orang yg baca buku?
 Susah ya, jadi wanita-muslimah. Ceria gak boleh. Pake baju hitam panjang
 melangsingkan gak boleh :-)
 Kalo dugem dan mengadopsi budaya barat, dimarah2in. Tapi baca buku
 dikata2in
 juga. Jadi bolehnya apa?
 Bingung aku..


 wassalam,
 Herni


 On Sat, Nov 15, 2008 at 4:11 PM, rama yanti [EMAIL 
 PROTECTED]ryfa_0507%40yahoo.com
 wrote:

  ...
 
  [Message clipped]


 [Non-text portions of this message have been removed]



 [Non-text portions of this message have been removed]

 



[Non-text portions of this message have been removed]




[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [wanita-muslimah] Peran Politik Caleg Perempuan(1)

2008-11-16 Terurut Topik donnie damana
Orang pribumi di Amerika malah nasibnya lebih buruk dari pribumi di  
Indonesia.. gak hanya didiskriminasikan tapi dimasukkan ke getho..  
sama juga orang pribumi di Australia...

don't you learn?

D.




 bahwa walau di amrik negara demokrasi tapi perekonomian negeri di  
 sana dikuasai oleh pribumi di sana.

 tapi di negeri ini?


 



[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [wanita-muslimah] Peran Politik Caleg Perempuan(1)

2008-11-16 Terurut Topik donnie damana
Sip...
kalau bisa ikut bertandang...

D
On Nov 17, 2008, at 8:20 AM, h.s nurbayanti wrote:

 Ayo aja makan2. Aku udah lama banget gak masak2.
 Pas sekolah aja rajin masak2, hehehe
 Sekarang mah boro-boro deh. Beli jadi aja hehehe..

 Kalau mau, pas selamatan rumah baru aja. Rumah kecil mungil.
 Tapi masih jauh, hehehe..
 Insya Allah april-may tahun depan.
 Mau bikin dapur dan ruang makan semi terbuka.
 Enak buat ngobrol2 :P.
 Ditemani kopi ma pisang goreng dan kacang hehehe..
 PKS bukan PKS boleh bergabung :-)

 2008/11/16 Ari Condro [EMAIL PROTECTED]

  Bolehnya apa ?
 
  Bolehnya, ya, makan makan, herni. Kecuali makan makan sudah termasuk
  larangan dalam pks :))
 
 
  -Original Message-
  From: h.s nurbayanti [EMAIL PROTECTED] nurbayanti% 
 40gmail.com
 
  Date: Sun, 16 Nov 2008 16:52:11
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com wanita-muslimah% 
 40yahoogroups.com
  Subject: Re: [wanita-muslimah] Peran Politik Caleg Perempuan(1)
 
 
  Mbak rama,
 
  Memang saya gak ngerti tulisan, mbak. Tidak terstruktur. Awut2an.  
 Dan tidak
 
  berusaha memahami pikiran saya. Kalau ada yg salah, tunjukan di  
 bagian mana
 
  dari tulisan saya yg dianggap salah dan mari mulai diskusi dari  
 sana.
  Saya
  coba lagi memahami cara berpikir mbak, ya?
 
  Jadi yg mbak sasar itu adalah:
  - orang cina yg suka melakukan kekerasan kepada PRT pribumi?
  - pengusaha pribumi yang terdiskriminasi dan tidak memperoleh  
 akses
  ekonomi?
 
  Gimana sih, PKS melihat persoalan ini?
  Gimana sih, PKS melihat kita semua sebagai bangsa? dan konsep
  kebangsaan?
  Gimana mbak memaknai identitas kebangsaan?
  Seperti di atas kah? Bahwa bangsa Indonesia adalah orang-orang  
 pribumi?
  Dan bahwa orang pribumi (Indonesia) terdiskriminasi dan bahkan  
 terjajah di
  negerinya sendiri?
  Karena, cara kita melihat persoalan berpengaruh ke bagaimana kita
  memproyeksikan Indonesia ke depan dan menyusun kebijakan.
 
  Mbak bisa tanya ke partainya dulu...:-)
  Kemarin di gramed liat buku ttg ideologi politik PKS, tapi  
 sekedar liat...
  lagi buru2.
  Mungkin ada yg sudah baca?
 
  Kadang2 saya baca buku, mbak. Itupun pelan banget. Slow reader  
 dan banyak
  yg
  belum saya baca...
  Kalau saya baca, apa yg salah dng itu? Bukankah ayat pertama yg  
 turun:
  Bacalah? :-)
  Kok kesannya jadi sinis gitu dng orang yg baca buku?
  Susah ya, jadi wanita-muslimah. Ceria gak boleh. Pake baju hitam  
 panjang
  melangsingkan gak boleh :-)
  Kalo dugem dan mengadopsi budaya barat, dimarah2in. Tapi baca buku
  dikata2in
  juga. Jadi bolehnya apa?
  Bingung aku..
 
 
  wassalam,
  Herni
 
 
  On Sat, Nov 15, 2008 at 4:11 PM, rama yanti  
 [EMAIL PROTECTED]ryfa_0507%40yahoo.com
  wrote:
 
   ...
  
   [Message clipped]
 
 
  [Non-text portions of this message have been removed]
 
 
 
  [Non-text portions of this message have been removed]
 
 
 

 [Non-text portions of this message have been removed]


 



[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [wanita-muslimah] Peran Politik Caleg Perempuan(1)

2008-11-16 Terurut Topik Dwi Soegardi
pribumi itu siapa ya?

Katanya nenek moyangku orang pelaut
ada yang bilang datang dari propinsi di Cina Selatan.
Kalo pribumi beneran kan keturunan Manusia Jawa,
atau orang-orang Papua.
Apa ada parpol yang menyerukan orang-orang transmigran
supaya keluar dari Papua supaya pribuminya menguasai?
Bisa habis dong pemilih parpol tersebut :-)

2008/11/16 donnie damana [EMAIL PROTECTED]:
 Orang pribumi di Amerika malah nasibnya lebih buruk dari pribumi di
 Indonesia.. gak hanya didiskriminasikan tapi dimasukkan ke getho..
 sama juga orang pribumi di Australia...

 don't you learn?

 D.




 bahwa walau di amrik negara demokrasi tapi perekonomian negeri di
 sana dikuasai oleh pribumi di sana.

 tapi di negeri ini?



Re: [wanita-muslimah] Peran Politik Caleg Perempuan(1)

2008-11-16 Terurut Topik Ari Condro
Yang di aceh sih, orang jawa transmigran sudah di usir.  Ntar yg di jakarta, 
hanya boleh orang sunda atau betawi nih ?  Etnis lain kudu nyingkir yah ?



-Original Message-
From: Dwi Soegardi [EMAIL PROTECTED]

Date: Sun, 16 Nov 2008 21:44:20 
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Subject: Re: [wanita-muslimah] Peran Politik Caleg Perempuan(1)


pribumi itu siapa ya?

Katanya nenek moyangku orang pelaut
ada yang bilang datang dari propinsi di Cina Selatan.
Kalo pribumi beneran kan keturunan Manusia Jawa,
atau orang-orang Papua.
Apa ada parpol yang menyerukan orang-orang transmigran
supaya keluar dari Papua supaya pribuminya menguasai?
Bisa habis dong pemilih parpol tersebut :-)

2008/11/16 donnie damana [EMAIL PROTECTED]:
 Orang pribumi di Amerika malah nasibnya lebih buruk dari pribumi di
 Indonesia.. gak hanya didiskriminasikan tapi dimasukkan ke getho..
 sama juga orang pribumi di Australia...

 don't you learn?

 D.




 bahwa walau di amrik negara demokrasi tapi perekonomian negeri di
 sana dikuasai oleh pribumi di sana.

 tapi di negeri ini?




[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [wanita-muslimah] Peran Politik Caleg Perempuan(1)

2008-11-16 Terurut Topik h.s nurbayanti
Makanya, aku nanya mbak rama soal konsep kebangsaan
Ketika kita bilang bangsa Indonesia, maknanya apa?
Bukan saja sejarah identitas kebangsaan kita pada masa lalu,
tapi gimana generasi sekarang memaknai identitas kebangsaan itu.

Persoalan kisruh ini itu sekarang kan banyak mengacu pada persoalan
identitas.
Termasuk identitas muslim :-)

Kalau kata orang kanada, ini adalah persoalan si tomat dalam mangkuk salad.
Si tomat, bersama teman2nya yg lain ---ada timun, selada, bawang bombay,
paprika, olive oil, lemon dan garam dll nyampur jadi satu menjadi rasa
salad. Si tomat berkontribusi nyemplung di mangkuk salad, memberikan
sumbangsih rasa tomatnya di mangkuk milik bersama, bersatu padu membentuk
rasa salad. Tapi di sisi yg sama, dia tetaplah si tomat
:-) Persoalannya, gimana si tomat tetap menjadi bagian dari alam semesta
mangkuk salad, dan pada saat yang sama, tetap memiliki identitasnya sebagai
bagian dari keluarga tomat :-)

Mudah2an bisa dipahami.
Paling enak bikin perumpamaan ma makanan hehehe..


Salam lapar belum makan siang...:-)
Herni


2008/11/17 Dwi Soegardi [EMAIL PROTECTED]

   pribumi itu siapa ya?

 Katanya nenek moyangku orang pelaut
 ada yang bilang datang dari propinsi di Cina Selatan.
 Kalo pribumi beneran kan keturunan Manusia Jawa,
 atau orang-orang Papua.
 Apa ada parpol yang menyerukan orang-orang transmigran
 supaya keluar dari Papua supaya pribuminya menguasai?
 Bisa habis dong pemilih parpol tersebut :-)

 2008/11/16 donnie damana [EMAIL PROTECTED]donnie.damana%40gmail.com:

  Orang pribumi di Amerika malah nasibnya lebih buruk dari pribumi di
  Indonesia.. gak hanya didiskriminasikan tapi dimasukkan ke getho..
  sama juga orang pribumi di Australia...
 
  don't you learn?
 
  D.
 
 
 
 
  bahwa walau di amrik negara demokrasi tapi perekonomian negeri di
  sana dikuasai oleh pribumi di sana.
 
  tapi di negeri ini?
 

 



[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [wanita-muslimah] Peran Politik Caleg Perempuan

2008-11-06 Terurut Topik rama yanti
pertama:

untuk mbak herni,...

menurut saya sekrang -terutama di kota-lebih bisa menilai sebuh partai politik 
bukan hanya dari latar belakang nya apa dan dari mana background nya,.

tapi apa manfaat yand di dapat dari sebuah parpol tersebut.

sebut saja ketika PKS di DKI. ketika PKS  menjadi maindstream sebuah partai 
politik yang tdk hanyam mengurusi masalah politik tapi juga bermanfaat ketika 
terjadi kebakaran misalnya dan sering mengadakan bazaar yang sangant di butuh 
kan oleh masyarakatkecil di saat harga harga kebutuhan naik. lalu bebarapa 
parpol tersentak ketika penurunan suara mereka terjadi di 2004.  mereka pun 
menyadari masyarakat lebih melihat kader sebuah partai politik yang terjun 
langsung di masyarakat.


bayangkan, ketika kader kader PKS mengumpulkan dananya saat itu untuk 
mengadakan bazaar dan mengumpulkan barang barang bekas di rumah nya, semangat 
untuk memberi di sasarkan oleh hadist nabi

sebaik baiknya manusia adalah yang bermanfaat bagi yang lainya

bahkan berapa banyak yang di pecat dari pekerjaannya hanya untuk kampanye 2004. 

untuk sebuah pengorbanan di mata masyarakat yang mungkin aneh, hari genee???


lalu masyarakat melihat, mereka menyaksikan,...haree gene ketika jiwa jiwa 
individualistis tumbuh subur??

kesaksian pendeta nathan seti budi yang terjebak di senanyan ketika kampanye 
2004 tahun lalu di sebuah harian kompas menceritakan bagaimana kader2 itu 
mengatur lalu lintas dan menolong mobil yang di bawa pendeta nathan keluar dari 
kemacetan,...


ini karna apa,karna masyarakat menilai bukan dari apa dan karna apa dan karna 
idelogi nya apa,..

ketika partai politik yang agama mau pun yang gak agama mempolitis agama dgn 
mudah nya,..

seperti ketika idul fitri,.. spanduk marhaban dari seorang yang menentang UU 
Zakat saat itu dan dari partai politk yang sekular bahkan partai politik yang 
bersalib dimana  ketika di senayan mereka menentang besar besaran ttg segala 
kemaslahatan umat islam.

bukannya ini bagian dari politisasi agama??

lantas di buat skenario, partai agama mempolitisir agama,..

apa salah, seorang padang yang hari hari nya bahas padang lalu di sebut 
mempolitisir padang??
tapi orang jawa menggunakan bahasa padang agar orang padang memilih nya padahal 
mereka gak ngerti dan mengetahui padang itu di sebut yang bener??

itu sama saja kan dgn seorang yang ter identitas kan islam lalu 
mengploklamirkan dan berjuang menyesejahterakan negeri ini atas dasar islam itu 
di sebut politisasi agama??

di negeri ini,sudah banyak yang di bolak balik,...


ke  dua

ttg anggota PKS yang non jilbab sepengetahuan saya banyak ko mba. tetangga saya 
aja ada yang menjadi anggota nya di tahun 2004 lalu tapi gak jilbab.

saya sih menulis ini dari apa yang saya lihat di tetangga2 saya yang mereka 
aktif di PKS. bagaimana persaudaraan mereka dan di RT saya kader2 mereka itu 
selalu terdepan dalam hal kemasyarakatan, spt kerja bakti dan bila ada kematian.

dari cara pergaulan mereka walau saya lihat agak kaku tapi mereka sopan dan 
baik menghormati yang tua dan bisa berbaur walau kadang menjaga diri kalau 
berkaitan dgn sesuatu yang tidak mereka sukai.

di lingkungan saya banyak simpatisan dgn partai ini, bahkan tokoh masyarakatnya 
juga. jadi boleh di bilang warga lain bisa melihat dari sisi ini nya walau ada 
juga kekakuan yang saya bilang itu tadi,..

tentang pencalonan pastur di PKs,..maaf saya kurang tahu, mungkin bisa 
mendapatkan jawaban dari kader PKS itu sendiri

best regard

rama yanti








--- On Wed, 11/5/08, Ari Condro [EMAIL PROTECTED] wrote:
From: Ari Condro [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: [wanita-muslimah] Peran Politik Caleg Perempuan
To: Milis wm wanita-muslimah@yahoogroups.com
Date: Wednesday, November 5, 2008, 7:04 PM











Ane sih pengen tahu, temen ane pendeta david dari gereja bethani 
bandung, bakalan bisa masuk pencalonan di pks apa kagak 



Test case buat pks







-Original Message-

From: herni nurbayanti herni.nurbayanti@ gmail.com



Date: Thu, 6 Nov 2008 08:35:45 

To: wanita-muslimah@ yahoogroups. com

Subject: Re: [wanita-muslimah] Peran Politik Caleg Perempuan





sebenarnya bukan cerdas, tapi bargaining positionnya yg lemah...

yg di nomor urut jadi, biasanya yg punya bargaining position tinggi...

dia politisi perempuan yg laku, yg:

- berkualitas, kerjanya dah terbukti...

- mampu membangun dan memelihara relasi dng konstituennya dan masyarakat

kalau udah punya posisi tawar yg tinggi, mereka bisa bilang gini di partai:

saya gak mau kalau gak di urutan no 1

mantaap. ..

tapi bukan berarti mereka yg di nomor urut sepatu tidak cerdas..

kalaupun tidak cerdas, itu wajar dan perlu diperbaiki..

karena perempuan hidup dalam sistem yg timpang..

pertama, perempuan dianggap makhluk yg tidak atau kurang intelektual dari

laki2

kedua, perempuan punya peran sosial yg dikonstruksikan oleh masyarakat

dimana wilayah publik itu kadang offlimits.

ketiga, perempuan punya akses yg terbatas dari laki2...



soal

Re: [wanita-muslimah] Peran Politik Caleg Perempuan

2008-11-06 Terurut Topik rama yanti
pertama:

untuk mbak herni,...

menurut saya sekrang -terutama di kota-lebih bisa menilai sebuh partai politik 
bukan hanya dari latar belakang nya apa dan dari mana background nya,.

tapi apa manfaat yand di dapat dari sebuah parpol tersebut.

sebut saja ketika PKS di DKI. ketika PKS  menjadi maindstream sebuah partai 
politik yang tdk hanyam mengurusi masalah politik tapi juga bermanfaat ketika 
terjadi kebakaran misalnya dan sering mengadakan bazaar yang sangant di butuh 
kan oleh masyarakatkecil di saat harga harga kebutuhan naik. lalu bebarapa 
parpol tersentak ketika penurunan suara mereka terjadi di 2004.  mereka pun 
menyadari masyarakat lebih melihat kader sebuah partai politik yang terjun 
langsung di masyarakat.


bayangkan, ketika kader kader PKS mengumpulkan dananya saat itu untuk 
mengadakan bazaar dan mengumpulkan barang barang bekas di rumah nya, semangat 
untuk memberi di sasarkan oleh hadist nabi

sebaik baiknya manusia adalah yang bermanfaat bagi yang lainya

bahkan berapa banyak yang di pecat dari pekerjaannya hanya untuk kampanye 2004. 

untuk sebuah pengorbanan di mata masyarakat yang mungkin aneh, hari genee???


lalu masyarakat melihat, mereka menyaksikan,...haree gene ketika jiwa jiwa 
individualistis tumbuh subur??

kesaksian pendeta nathan seti budi yang terjebak di senanyan ketika kampanye 
2004 tahun lalu di sebuah harian kompas menceritakan bagaimana kader2 itu 
mengatur lalu lintas dan menolong mobil yang di bawa pendeta nathan keluar dari 
kemacetan,...


ini karna apa,karna masyarakat menilai bukan dari apa dan karna apa dan karna 
idelogi nya apa,..

ketika partai politik yang agama mau pun yang gak agama mempolitis agama dgn 
mudah nya,..

seperti ketika idul fitri,.. spanduk marhaban dari seorang yang menentang UU 
Zakat saat itu dan dari partai politk yang sekular bahkan partai politik yang 
bersalib dimana  ketika di senayan mereka menentang besar besaran ttg segala 
kemaslahatan umat islam.

bukannya ini bagian dari politisasi agama??

lantas di buat skenario, partai agama mempolitisir agama,..

apa salah, seorang padang yang hari hari nya bahas padang lalu di sebut 
mempolitisir padang??
tapi orang jawa menggunakan bahasa padang agar orang padang memilih nya padahal 
mereka gak ngerti dan mengetahui padang itu di sebut yang bener??

itu sama saja kan dgn seorang yang ter identitas kan islam lalu 
mengploklamirkan dan berjuang menyesejahterakan negeri ini atas dasar islam itu 
di sebut politisasi agama??

di negeri ini,sudah banyak yang di bolak balik,...


ke  dua

ttg anggota PKS yang non jilbab sepengetahuan saya banyak ko mba. tetangga saya 
aja ada yang menjadi anggota nya di tahun 2004 lalu tapi gak jilbab.

saya sih menulis ini dari apa yang saya lihat di tetangga2 saya yang mereka 
aktif di PKS. bagaimana persaudaraan mereka dan di RT saya kader2 mereka itu 
selalu terdepan dalam hal kemasyarakatan, spt kerja bakti dan bila ada kematian.

dari cara pergaulan mereka walau saya lihat agak kaku tapi mereka sopan dan 
baik menghormati yang tua dan bisa berbaur walau kadang menjaga diri kalau 
berkaitan dgn sesuatu yang tidak mereka sukai.

di lingkungan saya banyak simpatisan dgn partai ini, bahkan tokoh masyarakatnya 
juga. jadi boleh di bilang warga lain bisa melihat dari sisi ini nya walau ada 
juga kekakuan yang saya bilang itu tadi,..

tentang pencalonan pastur di PKs,..maaf saya kurang tahu, mungkin bisa 
mendapatkan jawaban dari kader PKS itu sendiri

best regard

rama yanti








--- On Wed, 11/5/08, Ari Condro [EMAIL PROTECTED] wrote:
From: Ari Condro [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: [wanita-muslimah] Peran Politik Caleg Perempuan
To: Milis wm wanita-muslimah@yahoogroups.com
Date: Wednesday, November 5, 2008, 7:04 PM











Ane sih pengen tahu, temen ane pendeta david dari gereja bethani 
bandung, bakalan bisa masuk pencalonan di pks apa kagak 



Test case buat pks







-Original Message-

From: herni nurbayanti herni.nurbayanti@ gmail.com



Date: Thu, 6 Nov 2008 08:35:45 

To: wanita-muslimah@ yahoogroups. com

Subject: Re: [wanita-muslimah] Peran Politik Caleg Perempuan





sebenarnya bukan cerdas, tapi bargaining positionnya yg lemah...

yg di nomor urut jadi, biasanya yg punya bargaining position tinggi...

dia politisi perempuan yg laku, yg:

- berkualitas, kerjanya dah terbukti...

- mampu membangun dan memelihara relasi dng konstituennya dan masyarakat

kalau udah punya posisi tawar yg tinggi, mereka bisa bilang gini di partai:

saya gak mau kalau gak di urutan no 1

mantaap. ..

tapi bukan berarti mereka yg di nomor urut sepatu tidak cerdas..

kalaupun tidak cerdas, itu wajar dan perlu diperbaiki..

karena perempuan hidup dalam sistem yg timpang..

pertama, perempuan dianggap makhluk yg tidak atau kurang intelektual dari

laki2

kedua, perempuan punya peran sosial yg dikonstruksikan oleh masyarakat

dimana wilayah publik itu kadang offlimits.

ketiga, perempuan punya akses yg terbatas dari laki2...



soal

Re: [wanita-muslimah] Peran Politik Caleg Perempuan

2008-11-06 Terurut Topik Ari Condro
Bagus juga nih mbak rama pratama.  Pks memang partai dakwah yang tangguh dan 
bersemangat.  Sambil dakwah dan diskusi, Bisa juga sekaligus jadi ladang dalam  
kampanye partai juga.

Saya mendukung partai kader sss  deh. Terutama kaum akhwatnya.  Keren, pintar  
dan manis manis.  :)). Jago kampanye lagi.

Kalau kepilih jadi calon, jgn lupa makan makan yah ...  Saya sih gak manei 
politiks, saya makan makan politiks sahjah dah.  Boleh kan ?

So, acara senam pagi bersama akhwat nya akan diadakan kapan ?  Ramai ramai 
ikutan yuks.









-Original Message-
From: rama yanti [EMAIL PROTECTED]

Date: Thu, 6 Nov 2008 01:35:36 
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Subject: Re: [wanita-muslimah] Peran Politik Caleg Perempuan


pertama:

untuk mbak herni,...

menurut saya sekrang -terutama di kota-lebih bisa menilai sebuh partai politik 
bukan hanya dari latar belakang nya apa dan dari mana background nya,.

tapi apa manfaat yand di dapat dari sebuah parpol tersebut.

sebut saja ketika PKS di DKI. ketika PKS� menjadi maindstream sebuah partai 
politik yang tdk hanyam mengurusi masalah politik tapi juga bermanfaat ketika 
terjadi kebakaran misalnya dan sering mengadakan bazaar yang sangant di butuh 
kan oleh masyarakatkecil di saat harga harga kebutuhan naik. lalu bebarapa 
parpol tersentak ketika penurunan suara mereka terjadi di 2004.� mereka pun 
menyadari masyarakat lebih melihat kader sebuah partai politik yang terjun 
langsung di masyarakat.


bayangkan, ketika kader kader PKS mengumpulkan dananya saat itu untuk 
mengadakan bazaar dan mengumpulkan barang barang bekas di rumah nya, semangat 
untuk memberi di sasarkan oleh hadist nabi

sebaik baiknya manusia adalah yang bermanfaat bagi yang lainya

bahkan berapa banyak yang di pecat dari pekerjaannya hanya untuk kampanye 2004. 

untuk sebuah pengorbanan di mata masyarakat yang mungkin aneh, hari genee???


lalu masyarakat melihat, mereka menyaksikan,...haree gene ketika jiwa jiwa 
individualistis tumbuh subur??

kesaksian pendeta nathan seti budi yang terjebak di senanyan ketika kampanye 
2004 tahun lalu di sebuah harian kompas menceritakan bagaimana kader2 itu 
mengatur lalu lintas dan menolong mobil yang di bawa pendeta nathan keluar dari 
kemacetan,...


ini karna apa,karna masyarakat menilai bukan dari apa dan karna apa dan karna 
idelogi nya apa,..

ketika partai politik yang agama mau pun yang gak agama mempolitis agama dgn 
mudah nya,..

seperti ketika idul fitri,.. spanduk marhaban dari seorang yang menentang UU 
Zakat saat itu dan dari partai politk yang sekular bahkan partai politik yang 
bersalib dimana� ketika di senayan mereka menentang besar besaran ttg segala 
kemaslahatan umat islam.

bukannya ini bagian dari politisasi agama??

lantas di buat skenario, partai agama mempolitisir agama,..

apa salah, seorang padang yang hari hari nya bahas padang lalu di sebut 
mempolitisir padang??
tapi orang jawa menggunakan bahasa padang agar orang padang memilih nya padahal 
mereka gak ngerti dan mengetahui padang itu di sebut yang bener??

itu sama saja kan dgn seorang yang ter identitas kan islam lalu 
mengploklamirkan dan berjuang menyesejahterakan negeri ini atas dasar islam itu 
di sebut politisasi agama??

di negeri ini,sudah banyak yang di bolak balik,...


ke� dua

ttg anggota PKS yang non jilbab sepengetahuan saya banyak ko mba. tetangga saya 
aja ada yang menjadi anggota nya di tahun 2004 lalu tapi gak jilbab.

saya sih menulis ini dari apa yang saya lihat di tetangga2 saya yang mereka 
aktif di PKS. bagaimana persaudaraan mereka dan di RT saya kader2 mereka itu 
selalu terdepan dalam hal kemasyarakatan, spt kerja bakti dan bila ada kematian.

dari cara pergaulan mereka walau saya lihat agak kaku tapi mereka sopan dan 
baik menghormati yang tua dan bisa berbaur walau kadang menjaga diri kalau 
berkaitan dgn sesuatu yang tidak mereka sukai.

di lingkungan saya banyak simpatisan dgn partai ini, bahkan tokoh masyarakatnya 
juga. jadi boleh di bilang warga lain bisa melihat dari sisi ini nya walau ada 
juga kekakuan yang saya bilang itu tadi,..

tentang pencalonan pastur di PKs,..maaf saya kurang tahu, mungkin bisa 
mendapatkan jawaban dari kader PKS itu sendiri

best regard

rama yanti








--- On Wed, 11/5/08, Ari Condro [EMAIL PROTECTED] wrote:
From: Ari Condro [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: [wanita-muslimah] Peran Politik Caleg Perempuan
To: Milis wm wanita-muslimah@yahoogroups.com
Date: Wednesday, November 5, 2008, 7:04 PM











Ane sih pengen tahu, temen ane pendeta david dari gereja bethani 
bandung, bakalan bisa masuk pencalonan di pks apa kagak 



Test case buat pks







-Original Message-

From: herni nurbayanti herni.nurbayanti@ gmail.com



Date: Thu, 6 Nov 2008 08:35:45 

To: wanita-muslimah@ yahoogroups. com

Subject: Re: [wanita-muslimah] Peran Politik Caleg Perempuan





sebenarnya bukan cerdas, tapi bargaining positionnya yg lemah...

yg di nomor urut jadi, biasanya yg punya bargaining

Re: [wanita-muslimah] Peran Politik Caleg Perempuan

2008-11-06 Terurut Topik herni nurbayanti
] masarcon%40gmail.com
 Subject: Re: [wanita-muslimah] Peran Politik Caleg Perempuan
 To: Milis wm 
 wanita-muslimah@yahoogroups.comwanita-muslimah%40yahoogroups.com
 
 Date: Wednesday, November 5, 2008, 7:04 PM


 Ane sih pengen tahu, temen ane pendeta david dari gereja bethani bandung,
 bakalan bisa masuk pencalonan di pks apa kagak 

 Test case buat pks

 -Original Message-

 From: herni nurbayanti herni.nurbayanti@ gmail.com

 Date: Thu, 6 Nov 2008 08:35:45

 To: wanita-muslimah@ yahoogroups. com

 Subject: Re: [wanita-muslimah] Peran Politik Caleg Perempuan

 sebenarnya bukan cerdas, tapi bargaining positionnya yg lemah...

 yg di nomor urut jadi, biasanya yg punya bargaining position tinggi...

 dia politisi perempuan yg laku, yg:

 - berkualitas, kerjanya dah terbukti...

 - mampu membangun dan memelihara relasi dng konstituennya dan masyarakat

 kalau udah punya posisi tawar yg tinggi, mereka bisa bilang gini di partai:

 saya gak mau kalau gak di urutan no 1

 mantaap. ..

 tapi bukan berarti mereka yg di nomor urut sepatu tidak cerdas..

 kalaupun tidak cerdas, itu wajar dan perlu diperbaiki..

 karena perempuan hidup dalam sistem yg timpang..

 pertama, perempuan dianggap makhluk yg tidak atau kurang intelektual dari

 laki2

 kedua, perempuan punya peran sosial yg dikonstruksikan oleh masyarakat

 dimana wilayah publik itu kadang offlimits.

 ketiga, perempuan punya akses yg terbatas dari laki2...

 soal perempuan versus perempuan...

 gimana ya, biar kata mas dwi perempuan itu tanggungan laki2, tapi

 kenyataannya, jadi perempuan itu berat...:-)

 yg harus dihadapinya bukan cuma laki2, tapi perempuan juga...

 kalau yg cerdas, bisa langsung ngerti...

 parameternya bukan dilihat dari jenis kelamin

 karena ketika kita ngomong gender, bukan ngomong jenis kelamin...

 tapi ideologi patriarkal.. dan cara berpikirnya.

 simplenya gini...

 buaya itu bukan cuma laki2 aja.. katanya sastrawan aa navis.. hehehe...

 PDI-P walkout belum tentu membuat orang yg simpatik atau pujian..

 Banyak juga kok yg mengkritik walk-outnya PDIP, bahkan dari mereka yg

 menolak pornografi.. .

 PKS juga tidak semuanya konservatif. .. utk beberapa isu tertentu, bahkan

 mereka mitra yg baik..

 Jadi benar kata mas ary, liatlah posisi atau keberpihakan mereka thd isu2

 tertentu..

 Lagian, soal pilihan partai, kadang2 itu soal kekeraskepalaan kita ma

 partai tertentu kok :-)

 PS. Pertanyaan yg belum dijawab ma PKS (berkaitan dng perempuan) adalah apa

 harus berjilbab? :-)

 Mereka bisa berargumen soal isu keberagaman di dalam partainya, bahwa ada

 juga kader mereka yg non-Islam..

 Dulu pernah ada artikel soal ini.. mungkin mas sunny yg posting :-) Tapi

 kan, terbatas pada laki2? :-)

 Masih belum jelas apa pemahaman mereka thd apa itu perempuan dan

 perempuan muslim

 Apakah harus yg berjilbab? Gimana, mbak rama yanti? :-)

 Jadi usil pengen liat jawabannya mbak rama yanti apa.. sama gak dng mereka

 yg di DPR.

 Soalnya, pertanyaan itu juga yg sering kita tanyain ma mitra kita yg staff

 ahlinya PKS.. hehe..

 salam usil bin iseng lagi,

 Herni

 2008/11/6 Tri Budi Lestyaningsih (Ning) [EMAIL PROTECTED] com

  Quote :

  Kalau cerdas ya bukan pengisi kuota, tapi di nomer urut jadi.

 

  Betul, mas Dwi... Hahaha... Mas Dwi lebih cerdas !! Jadi, kalau tidak

  di nomor urut jadi,  (simpulkan sendiri deh)

 

  -Original Message-

  From: wanita-muslimah@ yahoogroups. com wanita-muslimah% 40yahoogroups.
 com

  [mailto:wanita-muslimah@ yahoogroups. comwanita-muslimah%
 40yahoogroups. com]

  On Behalf Of Dwi Soegardi

  Sent: Thursday, November 06, 2008 9:03 AM

  To: wanita-muslimah@ yahoogroups. com wanita-muslimah% 40yahoogroups.
 com

  Subject: Re: [wanita-muslimah] Peran Politik Caleg Perempuan

 

  2008/11/5 Tri Budi Lestyaningsih (Ning) [EMAIL 
  PROTECTED]ninghdw%40chevron. com

  :

  

  

   Analisa yang bagus dari Ibu Toeti ini. Salah satu risk mempersyaratkan

 

   30% perempuan adalah asal comot tadi. Mudah-mudahan para perempuan

   Indonesia cukup cerdas untuk tidak mau dijadikan caleg pengisi kuota

   seperti yang diceritakan Ibu Toeti di bawah.

 

  Kalau cerdas ya bukan pengisi kuota, tapi di nomer urut jadi.

  Kenapa 30%? Diulang-ulang lagi dan sudah sering dibahas di sini.

  Kenapa nggak 10% saja, 20%, atau malah 50%?

 

  Pemilu kemaren, di sini dapat gubernur perempuan pertama, senator

  perempuan kalah dari calon senator perempuan juga.

 

   Lagian, apa hubungannya quota untuk perempuan dengan kesejahteraan

   perempuan ?

 

  Mestinya laki-laki semua,

  kan perempuan itu tanggungan laki-laki :-) Suaminya, bapaknya,

  saudaranya, anaknya.

  Kenapa kok malah repot-repot jadi caleg ... gak ngerti aku .

  atau repot-repot cari nafkah . binung deh.

 

   - - --

 

   = ==

  Milis Wanita Muslimah

  Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.

  Situs Web

RE: [wanita-muslimah] Peran Politik Caleg Perempuan

2008-11-06 Terurut Topik Tri Budi Lestyaningsih (Ning)

Wah, jangan-jangan nanti ada/tidaknya yang berjilbab dijadikan ukuran
suatu partai Islam lagi... Malah nanti jadi bangga kalau ada caleg yang
tidak berjilbab... Dianggap lebih toleran...

Mudah-mudahan partai-partai Islam itu tidak terpengaruh ya ? 

-Original Message-
From: wanita-muslimah@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of herni nurbayanti
Sent: Thursday, November 06, 2008 7:46 PM
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Subject: Re: [wanita-muslimah] Peran Politik Caleg Perempuan

maksud saya anggota DPR/D yg perempuan... adakah ada yg tidak berjilbab?
kalau simpatisan atau yg aktif di organisasi, ya wajar.. masa ditutup
pintu masuknya?
tapi siapa yg bisa maju ke senayan utk mewakili?

sempat bertanya dng salah satu kader PKS juga, jawabannya sih..
nggak harus berjilbab.. tapi kan organisasi itu ada seleksi...
intinya, kalau masuk sih, pintunya terbuka lebar..
tapi masalah siapa yang harus mewakili partai keluar, nah
apalagi calon presidennya, ke-8nya laki2, bukan? :-) ==eh, bener ada 8
ya, calonnya?
masalah stok perempuan? perempuannya kaya mega semua yg kata mbak
serba ragu-ragu, gagu, kaku dll itu ?
tentu tidak, bukan?
makanya, maju dng perempuannya :-)

kalau hal-hal yg lain yg mbak sebutkan, saya tidak tanya itu..:-) tapi
bukankah emang itu jualannya PKS? :-) maksudnya kekuatan PKS yg dijual
ke masyarakat...
bukan berarti lolos dari kritik...
 kegiatan sosial bila dilakukan oleh organisasi politik, ya tetap
kegiatan politik..
caranya halus dalam membangun simpati.. dan jaringan simpatisan..
salah satu metode menjaring kader dan pengkaderan bukan berarti partai
lain tidak melakukan kegiatan sosial...
ada juga yg melakukan, tapi mungkin tidak ditempatkan sbg barang jualan
atau titik kekuatan partai...


bukan kader parpol manapun :P,
herni


On Thu, Nov 6, 2008 at 4:35 PM, rama yanti [EMAIL PROTECTED] wrote:

   pertama:

 untuk mbak herni,...

 menurut saya sekrang -terutama di kota-lebih bisa menilai sebuh partai

 politik bukan hanya dari latar belakang nya apa dan dari mana 
 background nya,.

 tapi apa manfaat yand di dapat dari sebuah parpol tersebut.

 sebut saja ketika PKS di DKI. ketika PKS  menjadi maindstream sebuah 
 partai politik yang tdk hanyam mengurusi masalah politik tapi juga 
 bermanfaat ketika terjadi kebakaran misalnya dan sering mengadakan 
 bazaar yang sangant di butuh kan oleh masyarakatkecil di saat harga 
 harga kebutuhan naik. lalu bebarapa parpol tersentak ketika penurunan
suara mereka terjadi di 2004.
 mereka pun menyadari masyarakat lebih melihat kader sebuah partai 
 politik yang terjun langsung di masyarakat.

 bayangkan, ketika kader kader PKS mengumpulkan dananya saat itu untuk 
 mengadakan bazaar dan mengumpulkan barang barang bekas di rumah nya, 
 semangat untuk memberi di sasarkan oleh hadist nabi

 sebaik baiknya manusia adalah yang bermanfaat bagi yang lainya

 bahkan berapa banyak yang di pecat dari pekerjaannya hanya untuk 
 kampanye 2004.

 untuk sebuah pengorbanan di mata masyarakat yang mungkin aneh, hari 
 genee???

 lalu masyarakat melihat, mereka menyaksikan,...haree gene ketika jiwa 
 jiwa individualistis tumbuh subur??

 kesaksian pendeta nathan seti budi yang terjebak di senanyan ketika 
 kampanye 2004 tahun lalu di sebuah harian kompas menceritakan 
 bagaimana
 kader2 itu mengatur lalu lintas dan menolong mobil yang di bawa 
 pendeta nathan keluar dari kemacetan,...

 ini karna apa,karna masyarakat menilai bukan dari apa dan karna apa 
 dan karna idelogi nya apa,..

 ketika partai politik yang agama mau pun yang gak agama mempolitis 
 agama dgn mudah nya,..

 seperti ketika idul fitri,.. spanduk marhaban dari seorang yang 
 menentang UU Zakat saat itu dan dari partai politk yang sekular bahkan

 partai politik yang bersalib dimana  ketika di senayan mereka 
 menentang besar besaran ttg segala kemaslahatan umat islam.

 bukannya ini bagian dari politisasi agama??

 lantas di buat skenario, partai agama mempolitisir agama,..

 apa salah, seorang padang yang hari hari nya bahas padang lalu di 
 sebut mempolitisir padang??
 tapi orang jawa menggunakan bahasa padang agar orang padang memilih 
 nya padahal mereka gak ngerti dan mengetahui padang itu di sebut yang
bener??

 itu sama saja kan dgn seorang yang ter identitas kan islam lalu 
 mengploklamirkan dan berjuang menyesejahterakan negeri ini atas dasar 
 islam itu di sebut politisasi agama??

 di negeri ini,sudah banyak yang di bolak balik,...

 ke  dua

 ttg anggota PKS yang non jilbab sepengetahuan saya banyak ko mba. 
 tetangga saya aja ada yang menjadi anggota nya di tahun 2004 lalu tapi
gak jilbab.

 saya sih menulis ini dari apa yang saya lihat di tetangga2 saya yang 
 mereka aktif di PKS. bagaimana persaudaraan mereka dan di RT saya 
 kader2 mereka itu selalu terdepan dalam hal kemasyarakatan, spt kerja 
 bakti dan bila ada kematian.

 dari cara pergaulan mereka walau saya lihat agak kaku tapi mereka 
 sopan dan baik menghormati yang tua dan bisa berbaur walau

Re: [wanita-muslimah] Peran Politik Caleg Perempuan

2008-11-06 Terurut Topik Ari Condro
Yeah, istri wiranto aja yg dulu kagak berjilbab, ketika pak juragan boss 
wiranto dicalonkan pks buat presiden, jadi pk jilbab juga kok.

Apalagi jadi anggota dpr atau ketua partai cabang depok, misalnya hehehe ...

Yg cewek dan jadi ketua dpw atau dpd pks ada gak ?  Gak ada kan.  

So, dari situ saja sudah terlihat bahwa pks konsisten dalam berdakwah. Untuk 
jabatan yg sifatnya teritorial, cewek dilarang pegang.  Sesuai hadis nabi.

Iya toh, mbak ning.



-Original Message-
From: Tri Budi Lestyaningsih (Ning) [EMAIL PROTECTED]

Date: Fri, 7 Nov 2008 07:42:27 
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Subject: RE: [wanita-muslimah] Peran Politik Caleg Perempuan



Wah, jangan-jangan nanti ada/tidaknya yang berjilbab dijadikan ukuran
suatu partai Islam lagi... Malah nanti jadi bangga kalau ada caleg yang
tidak berjilbab... Dianggap lebih toleran...

Mudah-mudahan partai-partai Islam itu tidak terpengaruh ya ? 

-Original Message-
From: wanita-muslimah@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of herni nurbayanti
Sent: Thursday, November 06, 2008 7:46 PM
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Subject: Re: [wanita-muslimah] Peran Politik Caleg Perempuan

maksud saya anggota DPR/D yg perempuan... adakah ada yg tidak berjilbab?
kalau simpatisan atau yg aktif di organisasi, ya wajar.. masa ditutup
pintu masuknya?
tapi siapa yg bisa maju ke senayan utk mewakili?

sempat bertanya dng salah satu kader PKS juga, jawabannya sih..
nggak harus berjilbab.. tapi kan organisasi itu ada seleksi...
intinya, kalau masuk sih, pintunya terbuka lebar..
tapi masalah siapa yang harus mewakili partai keluar, nah
apalagi calon presidennya, ke-8nya laki2, bukan? :-) ==eh, bener ada 8
ya, calonnya?
masalah stok perempuan? perempuannya kaya mega semua yg kata mbak
serba ragu-ragu, gagu, kaku dll itu ?
tentu tidak, bukan?
makanya, maju dng perempuannya :-)

kalau hal-hal yg lain yg mbak sebutkan, saya tidak tanya itu..:-) tapi
bukankah emang itu jualannya PKS? :-) maksudnya kekuatan PKS yg dijual
ke masyarakat...
bukan berarti lolos dari kritik...
 kegiatan sosial bila dilakukan oleh organisasi politik, ya tetap
kegiatan politik..
caranya halus dalam membangun simpati.. dan jaringan simpatisan..
salah satu metode menjaring kader dan pengkaderan bukan berarti partai
lain tidak melakukan kegiatan sosial...
ada juga yg melakukan, tapi mungkin tidak ditempatkan sbg barang jualan
atau titik kekuatan partai...


bukan kader parpol manapun :P,
herni


On Thu, Nov 6, 2008 at 4:35 PM, rama yanti [EMAIL PROTECTED] wrote:

   pertama:

 untuk mbak herni,...

 menurut saya sekrang -terutama di kota-lebih bisa menilai sebuh partai

 politik bukan hanya dari latar belakang nya apa dan dari mana 
 background nya,.

 tapi apa manfaat yand di dapat dari sebuah parpol tersebut.

 sebut saja ketika PKS di DKI. ketika PKS  menjadi maindstream sebuah 
 partai politik yang tdk hanyam mengurusi masalah politik tapi juga 
 bermanfaat ketika terjadi kebakaran misalnya dan sering mengadakan 
 bazaar yang sangant di butuh kan oleh masyarakatkecil di saat harga 
 harga kebutuhan naik. lalu bebarapa parpol tersentak ketika penurunan
suara mereka terjadi di 2004.
 mereka pun menyadari masyarakat lebih melihat kader sebuah partai 
 politik yang terjun langsung di masyarakat.

 bayangkan, ketika kader kader PKS mengumpulkan dananya saat itu untuk 
 mengadakan bazaar dan mengumpulkan barang barang bekas di rumah nya, 
 semangat untuk memberi di sasarkan oleh hadist nabi

 sebaik baiknya manusia adalah yang bermanfaat bagi yang lainya

 bahkan berapa banyak yang di pecat dari pekerjaannya hanya untuk 
 kampanye 2004.

 untuk sebuah pengorbanan di mata masyarakat yang mungkin aneh, hari 
 genee???

 lalu masyarakat melihat, mereka menyaksikan,...haree gene ketika jiwa 
 jiwa individualistis tumbuh subur??

 kesaksian pendeta nathan seti budi yang terjebak di senanyan ketika 
 kampanye 2004 tahun lalu di sebuah harian kompas menceritakan 
 bagaimana
 kader2 itu mengatur lalu lintas dan menolong mobil yang di bawa 
 pendeta nathan keluar dari kemacetan,...

 ini karna apa,karna masyarakat menilai bukan dari apa dan karna apa 
 dan karna idelogi nya apa,..

 ketika partai politik yang agama mau pun yang gak agama mempolitis 
 agama dgn mudah nya,..

 seperti ketika idul fitri,.. spanduk marhaban dari seorang yang 
 menentang UU Zakat saat itu dan dari partai politk yang sekular bahkan

 partai politik yang bersalib dimana  ketika di senayan mereka 
 menentang besar besaran ttg segala kemaslahatan umat islam.

 bukannya ini bagian dari politisasi agama??

 lantas di buat skenario, partai agama mempolitisir agama,..

 apa salah, seorang padang yang hari hari nya bahas padang lalu di 
 sebut mempolitisir padang??
 tapi orang jawa menggunakan bahasa padang agar orang padang memilih 
 nya padahal mereka gak ngerti dan mengetahui padang itu di sebut yang
bener??

 itu sama saja kan dgn seorang yang ter identitas kan islam lalu 
 mengploklamirkan dan

Re: [wanita-muslimah] Peran Politik Caleg Perempuan

2008-11-06 Terurut Topik Rye Woo
Kalo PKS sihh menurut aye ga perlu diperdebatkan lagi... Lhaa kalo ngeliat 
perempuan2nya Jilbabnya Gede-gede, sepertinya memiliki pemahaman  keyakinan 
yang di pegang... Awak pikir ga ada masalah dg hal tersebut selama ga 
merugikan,, malah bersyukur masih ada partai yang punya idealis seperti 
itu.. Beda dengan Om Arcon, yang hobinya ngeliat yang minim2?? bener ga con..
 
Penomena perempuan yg jarang  menempati pemimpin ato poss strategis di partai, 
hampir terjadi di semua partai.. tak terkecuali di PDIP atau manapun yang 
notabene Ketum Nya perempuan... 
 
cct
 

--- On Thu, 11/6/08, Ari Condro [EMAIL PROTECTED] wrote:

From: Ari Condro [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: [wanita-muslimah] Peran Politik Caleg Perempuan
To: Milis wm wanita-muslimah@yahoogroups.com
Date: Thursday, November 6, 2008, 5:05 PM






Yeah, istri wiranto aja yg dulu kagak berjilbab, ketika pak juragan boss 
wiranto dicalonkan pks buat presiden, jadi pk jilbab juga kok.

Apalagi jadi anggota dpr atau ketua partai cabang depok, misalnya hehehe 

Yg cewek dan jadi ketua dpw atau dpd pks ada gak ? Gak ada kan. 

So, dari situ saja sudah terlihat bahwa pks konsisten dalam berdakwah. Untuk 
jabatan yg sifatnya teritorial, cewek dilarang pegang. Sesuai hadis nabi.

Iya toh, mbak ning.



-Original Message-
From: Tri Budi Lestyaningsih (Ning) [EMAIL PROTECTED] com

Date: Fri, 7 Nov 2008 07:42:27 
To: wanita-muslimah@ yahoogroups. com
Subject: RE: [wanita-muslimah] Peran Politik Caleg Perempuan



Wah, jangan-jangan nanti ada/tidaknya yang berjilbab dijadikan ukuran
suatu partai Islam lagi... Malah nanti jadi bangga kalau ada caleg yang
tidak berjilbab... Dianggap lebih toleran...

Mudah-mudahan partai-partai Islam itu tidak terpengaruh ya ? 

-Original Message-
From: wanita-muslimah@ yahoogroups. com
[mailto:wanita-muslimah@ yahoogroups. com] On Behalf Of herni nurbayanti
Sent: Thursday, November 06, 2008 7:46 PM
To: wanita-muslimah@ yahoogroups. com
Subject: Re: [wanita-muslimah] Peran Politik Caleg Perempuan

maksud saya anggota DPR/D yg perempuan... adakah ada yg tidak berjilbab?
kalau simpatisan atau yg aktif di organisasi, ya wajar.. masa ditutup
pintu masuknya?
tapi siapa yg bisa maju ke senayan utk mewakili?

sempat bertanya dng salah satu kader PKS juga, jawabannya sih..
nggak harus berjilbab.. tapi kan organisasi itu ada seleksi...
intinya, kalau masuk sih, pintunya terbuka lebar..
tapi masalah siapa yang harus mewakili partai keluar, nah
apalagi calon presidennya, ke-8nya laki2, bukan? :-) ==eh, bener ada 8
ya, calonnya?
masalah stok perempuan? perempuannya kaya mega semua yg kata mbak
serba ragu-ragu, gagu, kaku dll itu ?
tentu tidak, bukan?
makanya, maju dng perempuannya :-)

kalau hal-hal yg lain yg mbak sebutkan, saya tidak tanya itu..:-) tapi
bukankah emang itu jualannya PKS? :-) maksudnya kekuatan PKS yg dijual
ke masyarakat.. .
bukan berarti lolos dari kritik...
kegiatan sosial bila dilakukan oleh organisasi politik, ya tetap
kegiatan politik..
caranya halus dalam membangun simpati.. dan jaringan simpatisan..
salah satu metode menjaring kader dan pengkaderan bukan berarti partai
lain tidak melakukan kegiatan sosial...
ada juga yg melakukan, tapi mungkin tidak ditempatkan sbg barang jualan
atau titik kekuatan partai...


bukan kader parpol manapun :P,
herni


On Thu, Nov 6, 2008 at 4:35 PM, rama yanti [EMAIL PROTECTED] com wrote:

 pertama:

 untuk mbak herni,...

 menurut saya sekrang -terutama di kota-lebih bisa menilai sebuh partai

 politik bukan hanya dari latar belakang nya apa dan dari mana 
 background nya,.

 tapi apa manfaat yand di dapat dari sebuah parpol tersebut.

 sebut saja ketika PKS di DKI. ketika PKS menjadi maindstream sebuah 
 partai politik yang tdk hanyam mengurusi masalah politik tapi juga 
 bermanfaat ketika terjadi kebakaran misalnya dan sering mengadakan 
 bazaar yang sangant di butuh kan oleh masyarakatkecil di saat harga 
 harga kebutuhan naik. lalu bebarapa parpol tersentak ketika penurunan
suara mereka terjadi di 2004.
 mereka pun menyadari masyarakat lebih melihat kader sebuah partai 
 politik yang terjun langsung di masyarakat.

 bayangkan, ketika kader kader PKS mengumpulkan dananya saat itu untuk 
 mengadakan bazaar dan mengumpulkan barang barang bekas di rumah nya, 
 semangat untuk memberi di sasarkan oleh hadist nabi

 sebaik baiknya manusia adalah yang bermanfaat bagi yang lainya

 bahkan berapa banyak yang di pecat dari pekerjaannya hanya untuk 
 kampanye 2004.

 untuk sebuah pengorbanan di mata masyarakat yang mungkin aneh, hari 
 genee???

 lalu masyarakat melihat, mereka menyaksikan, ...haree gene ketika jiwa 
 jiwa individualistis tumbuh subur??

 kesaksian pendeta nathan seti budi yang terjebak di senanyan ketika 
 kampanye 2004 tahun lalu di sebuah harian kompas menceritakan 
 bagaimana
 kader2 itu mengatur lalu lintas dan menolong mobil yang di bawa 
 pendeta nathan keluar dari kemacetan,.. .

 ini karna apa,karna masyarakat menilai bukan dari apa

Re: [wanita-muslimah] Peran Politik Caleg Perempuan

2008-11-06 Terurut Topik Ari Condro
Salah, oom.  Ane malah sar ser kalau lihat mbak mbak akhwat yg manis dan 
berjilbab lebar.

Kayaknya ini terjadi gara gara waktu kuliah terlalu rajin ikut mentorik dan 
dauroh.  Jadinya selalu mengidolakan akhwat pemalu berjilbab lebar :))


-Original Message-
From: Rye Woo [EMAIL PROTECTED]

Date: Thu, 6 Nov 2008 17:35:37 
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Subject: Re: [wanita-muslimah] Peran Politik Caleg Perempuan


Kalo PKS sihh menurut aye ga perlu diperdebatkan lagi... Lhaa kalo ngeliat 
perempuan2nya�Jilbabnya Gede-gede,�sepertinya memiliki pemahaman� keyakinan 
yang di pegang...�Awak pikir ga ada�masalah dg hal tersebut selama ga 
merugikan,, malah bersyukur masih ada�partai yang punya idealis seperti 
itu..�Beda dengan Om Arcon, yang hobinya ngeliat yang minim2?? bener ga con..
�
Penomena perempuan yg jarang� menempati pemimpin�ato poss strategis di partai, 
hampir terjadi di semua partai.. tak terkecuali di PDIP atau manapun�yang 
notabene Ketum Nya perempuan... 
�
cct
�

--- On Thu, 11/6/08, Ari Condro [EMAIL PROTECTED] wrote:

From: Ari Condro [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: [wanita-muslimah] Peran Politik Caleg Perempuan
To: Milis wm wanita-muslimah@yahoogroups.com
Date: Thursday, November 6, 2008, 5:05 PM






Yeah, istri wiranto aja yg dulu kagak berjilbab, ketika pak juragan boss 
wiranto dicalonkan pks buat presiden, jadi pk jilbab juga kok.

Apalagi jadi anggota dpr atau ketua partai cabang depok, misalnya hehehe 

Yg cewek dan jadi ketua dpw atau dpd pks ada gak ? Gak ada kan. 

So, dari situ saja sudah terlihat bahwa pks konsisten dalam berdakwah. Untuk 
jabatan yg sifatnya teritorial, cewek dilarang pegang. Sesuai hadis nabi.

Iya toh, mbak ning.



-Original Message-
From: Tri Budi Lestyaningsih (Ning) [EMAIL PROTECTED] com

Date: Fri, 7 Nov 2008 07:42:27 
To: wanita-muslimah@ yahoogroups. com
Subject: RE: [wanita-muslimah] Peran Politik Caleg Perempuan



Wah, jangan-jangan nanti ada/tidaknya yang berjilbab dijadikan ukuran
suatu partai Islam lagi... Malah nanti jadi bangga kalau ada caleg yang
tidak berjilbab... Dianggap lebih toleran...

Mudah-mudahan partai-partai Islam itu tidak terpengaruh ya ? 

-Original Message-
From: wanita-muslimah@ yahoogroups. com
[mailto:wanita-muslimah@ yahoogroups. com] On Behalf Of herni nurbayanti
Sent: Thursday, November 06, 2008 7:46 PM
To: wanita-muslimah@ yahoogroups. com
Subject: Re: [wanita-muslimah] Peran Politik Caleg Perempuan

maksud saya anggota DPR/D yg perempuan... adakah ada yg tidak berjilbab?
kalau simpatisan atau yg aktif di organisasi, ya wajar.. masa ditutup
pintu masuknya?
tapi siapa yg bisa maju ke senayan utk mewakili?

sempat bertanya dng salah satu kader PKS juga, jawabannya sih..
nggak harus berjilbab.. tapi kan organisasi itu ada seleksi...
intinya, kalau masuk sih, pintunya terbuka lebar..
tapi masalah siapa yang harus mewakili partai keluar, nah
apalagi calon presidennya, ke-8nya laki2, bukan? :-) ==eh, bener ada 8
ya, calonnya?
masalah stok perempuan? perempuannya kaya mega semua yg kata mbak
serba ragu-ragu, gagu, kaku dll itu ?
tentu tidak, bukan?
makanya, maju dng perempuannya :-)

kalau hal-hal yg lain yg mbak sebutkan, saya tidak tanya itu..:-) tapi
bukankah emang itu jualannya PKS? :-) maksudnya kekuatan PKS yg dijual
ke masyarakat.. .
bukan berarti lolos dari kritik...
kegiatan sosial bila dilakukan oleh organisasi politik, ya tetap
kegiatan politik..
caranya halus dalam membangun simpati.. dan jaringan simpatisan..
salah satu metode menjaring kader dan pengkaderan bukan berarti partai
lain tidak melakukan kegiatan sosial...
ada juga yg melakukan, tapi mungkin tidak ditempatkan sbg barang jualan
atau titik kekuatan partai...


bukan kader parpol manapun :P,
herni


On Thu, Nov 6, 2008 at 4:35 PM, rama yanti [EMAIL PROTECTED] com wrote:

 pertama:

 untuk mbak herni,...

 menurut saya sekrang -terutama di kota-lebih bisa menilai sebuh partai

 politik bukan hanya dari latar belakang nya apa dan dari mana 
 background nya,.

 tapi apa manfaat yand di dapat dari sebuah parpol tersebut.

 sebut saja ketika PKS di DKI. ketika PKS menjadi maindstream sebuah 
 partai politik yang tdk hanyam mengurusi masalah politik tapi juga 
 bermanfaat ketika terjadi kebakaran misalnya dan sering mengadakan 
 bazaar yang sangant di butuh kan oleh masyarakatkecil di saat harga 
 harga kebutuhan naik. lalu bebarapa parpol tersentak ketika penurunan
suara mereka terjadi di 2004.
 mereka pun menyadari masyarakat lebih melihat kader sebuah partai 
 politik yang terjun langsung di masyarakat.

 bayangkan, ketika kader kader PKS mengumpulkan dananya saat itu untuk 
 mengadakan bazaar dan mengumpulkan barang barang bekas di rumah nya, 
 semangat untuk memberi di sasarkan oleh hadist nabi

 sebaik baiknya manusia adalah yang bermanfaat bagi yang lainya

 bahkan berapa banyak yang di pecat dari pekerjaannya hanya untuk 
 kampanye 2004.

 untuk sebuah pengorbanan di mata masyarakat yang mungkin aneh, hari

Re: [wanita-muslimah] Peran Politik Caleg Perempuan

2008-11-06 Terurut Topik wawan™ و و ﻦ
On 11/7/08, Rye Woo [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Kalo PKS sihh menurut aye ga perlu diperdebatkan lagi... Lhaa kalo ngeliat
 perempuan2nya Jilbabnya Gede-gede, sepertinya memiliki pemahaman  keyakinan
 yang di pegang... Awak pikir ga ada masalah dg hal tersebut selama ga
 merugikan,, malah bersyukur masih ada partai yang punya idealis seperti
 itu..


btw, pemahaman dan keyakinan siapa om ?
jelas keyakinan dan pemahaman mereka sendiri, bukan Islam.

inilah sama dg partai2 lain.
berbangga dan yg paling benar adalah partainya masing2.


[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [wanita-muslimah] Peran Politik Caleg Perempuan

2008-11-06 Terurut Topik Rye Woo
Yang pasti Aye ga ngomongin pemikiran Islam persi Partai Ente hehehehe
 
Santai aja broo


--- On Thu, 11/6/08, wawan™ و و ﻦ [EMAIL PROTECTED] wrote:

From: wawan™ و و ﻦ [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: [wanita-muslimah] Peran Politik Caleg Perempuan
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Date: Thursday, November 6, 2008, 5:46 PM






On 11/7/08, Rye Woo [EMAIL PROTECTED] com wrote:

 Kalo PKS sihh menurut aye ga perlu diperdebatkan lagi... Lhaa kalo ngeliat
 perempuan2nya Jilbabnya Gede-gede, sepertinya memiliki pemahaman  keyakinan
 yang di pegang... Awak pikir ga ada masalah dg hal tersebut selama ga
 merugikan,, malah bersyukur masih ada partai yang punya idealis seperti
 itu..

btw, pemahaman dan keyakinan siapa om ?
jelas keyakinan dan pemahaman mereka sendiri, bukan Islam.

inilah sama dg partai2 lain.
berbangga dan yg paling benar adalah partainya masing2.

[Non-text portions of this message have been removed]

 














  

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [wanita-muslimah] Peran Politik Caleg Perempuan

2008-11-06 Terurut Topik wawan™ و و ﻦ
santai juga kok ,
wong tidak punya partai -kelompok-golongan--


On 11/7/08, Rye Woo [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Yang pasti Aye ga ngomongin pemikiran Islam persi Partai Ente hehehehe

 Santai aja broo





[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [wanita-muslimah] Peran Politik Caleg Perempuan

2008-11-06 Terurut Topik Ary Setijadi Prihatmanto
maksudnya mbak Herni itu saya kira posisi PKS itu harus diperjelas: 
apakah menganggap wanita yang tidak pake jilbab itu kurang/cacat?, 
bahkan 
apakah menganggap wanita itu kurang?

Supaya wanita-wanita yang bekeyakinan tidak wajib menggunakan jilbab bisa tahu 
persis dan tidak tertipu hanya jadi obyek pencarian suara saja dan sadar apakah 
kepentingan mereka akan diperjuangkan atau tidak. Dan pertanyaan itu valid 
sekali.
Tidak masuk akal, wanita yang dengan kesadarannya tak berjilbab akan memilih 
partai yang akan ngejar2 wanita tak berjilbab untuk dibui, ditaruh di periferi 
sebagai konco wingking, dll.

Adalah sah saja PKS atau partai mana saja punya kebijakan apa saja, termasuk 
kebijakan fasis sekalipun.
Tapi kebijakan itu harus dinyatakan dengan jelas, sehingga pemilih juga bisa 
belajar mengambil sikap dengan lebih bertanggung jawab.

Salam
Ary


  - Original Message - 
  From: Tri Budi Lestyaningsih (Ning) 
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
  Sent: Friday, November 07, 2008 6:42 AM
  Subject: RE: [wanita-muslimah] Peran Politik Caleg Perempuan



  Wah, jangan-jangan nanti ada/tidaknya yang berjilbab dijadikan ukuran
  suatu partai Islam lagi... Malah nanti jadi bangga kalau ada caleg yang
  tidak berjilbab... Dianggap lebih toleran...

  Mudah-mudahan partai-partai Islam itu tidak terpengaruh ya ? 

  -Original Message-
  From: wanita-muslimah@yahoogroups.com
  [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of herni nurbayanti
  Sent: Thursday, November 06, 2008 7:46 PM
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
  Subject: Re: [wanita-muslimah] Peran Politik Caleg Perempuan

  maksud saya anggota DPR/D yg perempuan... adakah ada yg tidak berjilbab?
  kalau simpatisan atau yg aktif di organisasi, ya wajar.. masa ditutup
  pintu masuknya?
  tapi siapa yg bisa maju ke senayan utk mewakili?

  sempat bertanya dng salah satu kader PKS juga, jawabannya sih..
  nggak harus berjilbab.. tapi kan organisasi itu ada seleksi...
  intinya, kalau masuk sih, pintunya terbuka lebar..
  tapi masalah siapa yang harus mewakili partai keluar, nah
  apalagi calon presidennya, ke-8nya laki2, bukan? :-) ==eh, bener ada 8
  ya, calonnya?
  masalah stok perempuan? perempuannya kaya mega semua yg kata mbak
  serba ragu-ragu, gagu, kaku dll itu ?
  tentu tidak, bukan?
  makanya, maju dng perempuannya :-)

  kalau hal-hal yg lain yg mbak sebutkan, saya tidak tanya itu..:-) tapi
  bukankah emang itu jualannya PKS? :-) maksudnya kekuatan PKS yg dijual
  ke masyarakat...
  bukan berarti lolos dari kritik...
  kegiatan sosial bila dilakukan oleh organisasi politik, ya tetap
  kegiatan politik..
  caranya halus dalam membangun simpati.. dan jaringan simpatisan..
  salah satu metode menjaring kader dan pengkaderan bukan berarti partai
  lain tidak melakukan kegiatan sosial...
  ada juga yg melakukan, tapi mungkin tidak ditempatkan sbg barang jualan
  atau titik kekuatan partai...

  bukan kader parpol manapun :P,
  herni

  On Thu, Nov 6, 2008 at 4:35 PM, rama yanti [EMAIL PROTECTED] wrote:

   pertama:
  
   untuk mbak herni,...
  
   menurut saya sekrang -terutama di kota-lebih bisa menilai sebuh partai

   politik bukan hanya dari latar belakang nya apa dan dari mana 
   background nya,.
  
   tapi apa manfaat yand di dapat dari sebuah parpol tersebut.
  
   sebut saja ketika PKS di DKI. ketika PKS menjadi maindstream sebuah 
   partai politik yang tdk hanyam mengurusi masalah politik tapi juga 
   bermanfaat ketika terjadi kebakaran misalnya dan sering mengadakan 
   bazaar yang sangant di butuh kan oleh masyarakatkecil di saat harga 
   harga kebutuhan naik. lalu bebarapa parpol tersentak ketika penurunan
  suara mereka terjadi di 2004.
   mereka pun menyadari masyarakat lebih melihat kader sebuah partai 
   politik yang terjun langsung di masyarakat.
  
   bayangkan, ketika kader kader PKS mengumpulkan dananya saat itu untuk 
   mengadakan bazaar dan mengumpulkan barang barang bekas di rumah nya, 
   semangat untuk memberi di sasarkan oleh hadist nabi
  
   sebaik baiknya manusia adalah yang bermanfaat bagi yang lainya
  
   bahkan berapa banyak yang di pecat dari pekerjaannya hanya untuk 
   kampanye 2004.
  
   untuk sebuah pengorbanan di mata masyarakat yang mungkin aneh, hari 
   genee???
  
   lalu masyarakat melihat, mereka menyaksikan,...haree gene ketika jiwa 
   jiwa individualistis tumbuh subur??
  
   kesaksian pendeta nathan seti budi yang terjebak di senanyan ketika 
   kampanye 2004 tahun lalu di sebuah harian kompas menceritakan 
   bagaimana
   kader2 itu mengatur lalu lintas dan menolong mobil yang di bawa 
   pendeta nathan keluar dari kemacetan,...
  
   ini karna apa,karna masyarakat menilai bukan dari apa dan karna apa 
   dan karna idelogi nya apa,..
  
   ketika partai politik yang agama mau pun yang gak agama mempolitis 
   agama dgn mudah nya,..
  
   seperti ketika idul fitri,.. spanduk marhaban dari seorang yang 
   menentang UU Zakat saat itu dan dari partai politk yang sekular

Re: [wanita-muslimah] Peran Politik Caleg Perempuan

2008-11-06 Terurut Topik Ari Condro
Iye, ane juga selama ini golput kok :))


-Original Message-
From: wawan�[EMAIL PROTECTED]

Date: Fri, 7 Nov 2008 09:11:29 
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Subject: Re: [wanita-muslimah] Peran Politik Caleg Perempuan


santai juga kok ,
wong tidak punya partai -kelompok-golongan--


On 11/7/08, Rye Woo [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Yang pasti Aye ga ngomongin pemikiran Islam persi Partai Ente hehehehe

 Santai aja broo





[Non-text portions of this message have been removed]




[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [wanita-muslimah] Peran Politik Caleg Perempuan

2008-11-06 Terurut Topik wawan™ و و ﻦ
kayaknya ngikut2 aja si om ini ...
[EMAIL PROTECTED]@!#!!!

btw, kanape alesanne ?

On 11/7/08, Ari Condro [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Iye, ane juga selama ini golput kok :))





[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [wanita-muslimah] Peran Politik Caleg Perempuan

2008-11-06 Terurut Topik Ari Condro
Belum ketemu partai yg bener bener asik. :))

Ane dulu demen sama partai akhwat, karena orangnya baik dan bersih.  Tapi 
begitu pemimpinnya suka mobilisasi dgn cara kebo di cocok idung, dan sekarang 
ini presiden partai dan sekretaris partai suka cari istri kedua yg cantik dan 
kinyis kinyis, perut ane jadi mual bukan buatan.

Apalagi grassrootnya sok narnis dan suka klaim.  Jadi tambah bete deh :(


-Original Message-
From: wawan�[EMAIL PROTECTED]

Date: Fri, 7 Nov 2008 10:13:52 
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Subject: Re: [wanita-muslimah] Peran Politik Caleg Perempuan


kayaknya ngikut2 aja si om ini ...
[EMAIL PROTECTED]@!#!!!

btw, kanape alesanne ?

On 11/7/08, Ari Condro [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Iye, ane juga selama ini golput kok :))





[Non-text portions of this message have been removed]




[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [wanita-muslimah] Peran Politik Caleg Perempuan

2008-11-06 Terurut Topik Rye Woo
Mari atuhh kalo gitumah ikutan HTI ajee... membangun Khilafah Islamiyah, di 
samping itu juga ga berpihak pada partai manapun alias Golput..
 
Hidup Golput.

--- On Thu, 11/6/08, Ari Condro [EMAIL PROTECTED] wrote:

From: Ari Condro [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: [wanita-muslimah] Peran Politik Caleg Perempuan
To: Milis wm wanita-muslimah@yahoogroups.com
Date: Thursday, November 6, 2008, 6:47 PM






Iye, ane juga selama ini golput kok :)) 


-Original Message- 
From: wawan™  [EMAIL PROTECTED] com 

Date: Fri, 7 Nov 2008 09:11:29 
To: wanita-muslimah@ yahoogroups. com 
Subject: Re: [wanita-muslimah] Peran Politik Caleg Perempuan 


santai juga kok , 
wong tidak punya partai -kelompok-golongan- - 


On 11/7/08, Rye Woo [EMAIL PROTECTED] com wrote: 
 
 Yang pasti Aye ga ngomongin pemikiran Islam persi Partai Ente hehehehe 
 
 Santai aja broo 
 
 
 


[Non-text portions of this message have been removed] 



[Non-text portions of this message have been removed]

 














  

[Non-text portions of this message have been removed]




===
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Anak Muda Islam mailto:[EMAIL PROTECTED]

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



Re: [wanita-muslimah] Peran Politik Caleg Perempuan

2008-11-06 Terurut Topik Mohammad Rizal
HTI kan partai juga mas...Hizbut Tahrir Indonesia. Partai Pembebasan Indonesia. 
Jadi ikut HTI gak bisa dibilang golput. Sudah bernama partai kenapa gak ikut 
pemilu sekalian? Kali-kali aja menangkalo belum dicoba jangan ngomong gak 
bisa ya... :-)

-Rizal-


--- On Fri, 11/7/08, Rye Woo [EMAIL PROTECTED] wrote:
From: Rye Woo [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: [wanita-muslimah] Peran Politik Caleg Perempuan
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Date: Friday, November 7, 2008, 11:17 AM

Mari atuhh kalo gitumah ikutan HTI ajee... membangun Khilafah Islamiyah, di
samping itu juga ga berpihak pada partai manapun alias Golput..
 
Hidup Golput.

--- On Thu, 11/6/08, Ari Condro [EMAIL PROTECTED] wrote:

From: Ari Condro [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: [wanita-muslimah] Peran Politik Caleg Perempuan
To: Milis wm wanita-muslimah@yahoogroups.com
Date: Thursday, November 6, 2008, 6:47 PM






Iye, ane juga selama ini golput kok :)) 


-Original Message- 
From: wawan™  [EMAIL PROTECTED] com 

Date: Fri, 7 Nov 2008 09:11:29 
To: wanita-muslimah@ yahoogroups. com 
Subject: Re: [wanita-muslimah] Peran Politik Caleg Perempuan 


santai juga kok , 
wong tidak punya partai -kelompok-golongan- - 


On 11/7/08, Rye Woo [EMAIL PROTECTED] com wrote: 
 
 Yang pasti Aye ga ngomongin pemikiran Islam persi Partai Ente hehehehe

 
 Santai aja broo 
 
 
 


[Non-text portions of this message have been removed] 



[Non-text portions of this message have been removed]

 














  

[Non-text portions of this message have been removed]




===
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Anak Muda Islam mailto:[EMAIL PROTECTED]

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment
Yahoo! Groups Links






  

[Non-text portions of this message have been removed]




===
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Anak Muda Islam mailto:[EMAIL PROTECTED]

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



Re: [wanita-muslimah] Peran Politik Caleg Perempuan

2008-11-06 Terurut Topik herni nurbayanti
Mas ary tob markotobhh.
Btw, nyalonin gak mas? Saya gak ragu nyoblos deh hehehehe...

Interaksi saya dng kader2 PKS mungkin tidak seintensif mbak rama.
Tapi saya pernah diminta ngasih training yg kebetulan isinya kader2 PKS.
Perempuannya cuma 20% dari peserta training.
Sengaja saya kumpulkan mereka dalam 1 kelompok.
Peserta yg laki2 dalam 4 kelompok.

Waktu itu, saya perempuan satu2nya sbg trainer. Dan saya melakukan
kesalahan kecil
Saya lupa isinya kader PKS semua (termasuk panitia yg bukan dari parpol),
Saya dng entengnya bilang halo, apa kabar, saya herni, sambil mengulurkan
tangan ngajak salaman hihihi..
Refleks aja kalau ketemu orang baru, ya begitu. Gak ada niat genit, ngedipin
mata atau apalah :P
Ternyata itu berpengaruh sepanjang training. Mereka tidak melecehkan, tapi
tidak menganggap.
Mereka lebih memilih utk mendengar trainer yg laki2, dan tdk melihat isi
omongan saya.
Dan pakaian saya sopan lho. Memang saya sukanya pakaian yang sopan :-)
(bener mas ary, perempuan yg ceria dan hangat itu masih haram, termasuk baju
hitam panjang yg berefek  melangsingkan :P)

Belum lagi, perempuannya mirip mbak rama dicampur rye woo... :P
Rusuh komentar ini itu, nanya ini itu soal isu perempuan, feminis dll...
Meski agak nyindir dan ngocol, saya sih melihatnya mereka tidak paham
saja.
Jadi saya jawab saja.. ajak diskusi... buka perspektif lain..
Setiap break, saya ngumpul sama yg perempuannya
Saya dorong utk maju, baca buku, sekolah lagi

Karena terus terang, saya agak kasihan..
Kualitas mereka jauh dari yang laki2..
Dan itu dimaklumi oleh yg laki2nya..
Yah, namanya perempuan... katanya begitu.
Apalagi di daerah... jelas beda ma yg di jkt

Dan bukan sekali itu saja interaksi saya dng PKS.
Pernah dlm satu forum publik, ada anggota DPRD di kota besar dari PKS.
Saya kritik berdasarkan data2 dari kajian kami.
Lha, gak tahan kritik, malah membalasnya dng mengejek pribadi saya.
Untung tidak terpancing.. hehe.. malah geli.. lempeng waeee lah..:-)

Fakta bahwa perempuannya banyak, jilbab lebar2, dll sih, oke. Bagus! Tob!
Two Thumbs Up!
Bukan soal wajib atau tidaknya jilbab, tapi bicara soal akses politik.
Tapi perspektif dan keberpihakannya thd isu perempuan yg saya pertanyakan.
Kenapa jilbab masuk? Karena berkaitan dng moralitas.

Emang semua partai punya masalah soal perempuan.
Makanya saya bilang: maju dong perempuannya.
Yg berjilbab boleh, yg tidak berjilbab juga boleh.
Tapi, bukan cuma soal ada anggota yg berjilbab atau tidak.
Gimana posisinya soal jilbab itu sendiri?
Karena kalau ngomong ma parpol2 ttg peraturan apa yg diperlukan masyarakat..

Mereka cuma keluar satu kata: moralitas
 Moralitas yg spt apa? penyelesaian yg gimana?
Sementara mereka tidak mampu memilah mana yg privat dan publik.
Tidak mampu melihat apa sih yg seharusnya lebih diprioritaskan?
Temen saya yg jebolan pesantren aja kewalahan ngadepin cara berpikir para
politikus islam ini

Apa kaitannya ma perempuan?
Karena fakta membuktikan, ketika moralitas dikemas dalam peraturan.
Perempuan selalu jadi korbannya.

PKS itu partai yg mengaku membela kepentingan kelompok rentan/marjinal.
Dan tidak jarang, mereka jadi mitra yg baik utk soal itu.
 Saya cuma mengajukan masalah di isu perempuan yg memang belum clear.
Boleh dong, kritik? Toh insya Allah proporsional dan konstruktif :P
Apalagi udah duluan memulai bahas soal isu pemimpin perempuan dan kampanye
disini.
Saya sih golput, hehehe... tapi pointnya adalah..
Kalau ngritik, siap dikritik juga dong. Dan berani otokritik.
Itu nilai orang Islam! Dan itu karakter muslimah!
(karena cewe2 disini dianggap beda, mungkin namanya jadi muslimeh, betawi
dikiiit... hehehe)


wassalam,
Herni


2008/11/7 Ary Setijadi Prihatmanto [EMAIL PROTECTED]

   maksudnya mbak Herni itu saya kira posisi PKS itu harus diperjelas:
 apakah menganggap wanita yang tidak pake jilbab itu kurang/cacat?,
 bahkan
 apakah menganggap wanita itu kurang?

 Supaya wanita-wanita yang bekeyakinan tidak wajib menggunakan jilbab bisa
 tahu persis dan tidak tertipu hanya jadi obyek pencarian suara saja dan
 sadar apakah kepentingan mereka akan diperjuangkan atau tidak. Dan
 pertanyaan itu valid sekali.
 Tidak masuk akal, wanita yang dengan kesadarannya tak berjilbab akan
 memilih partai yang akan ngejar2 wanita tak berjilbab untuk dibui, ditaruh
 di periferi sebagai konco wingking, dll.

 Adalah sah saja PKS atau partai mana saja punya kebijakan apa saja,
 termasuk kebijakan fasis sekalipun.
 Tapi kebijakan itu harus dinyatakan dengan jelas, sehingga pemilih juga
 bisa belajar mengambil sikap dengan lebih bertanggung jawab.

 Salam
 Ary


 - Original Message -
 From: Tri Budi Lestyaningsih (Ning)
 To: wanita-muslimah@yahoogroups.com wanita-muslimah%40yahoogroups.com
  Sent: Friday, November 07, 2008 6:42 AM
 Subject: RE: [wanita-muslimah] Peran Politik Caleg Perempuan

 Wah, jangan-jangan nanti ada/tidaknya yang berjilbab dijadikan ukuran
 suatu partai Islam lagi... Malah nanti jadi bangga kalau ada caleg yang
 tidak berjilbab

Re: [wanita-muslimah] Peran Politik Caleg Perempuan

2008-11-06 Terurut Topik Ari Condro
Ane sih dulu ikutan dauroh rutin HT di ikip malang. Seminggu tiga kali bok.

Tapi saat saat sekarang ini ane rada jaga jarak sama ht. Salah satunya karena 
suka klaim dan tampil arogan.

Lebih nyaman di komunitas memang, daripada ikut gegap gempita orang orang di 
struktur.  

Gitu deh.



-Original Message-
From: Rye Woo [EMAIL PROTECTED]

Date: Thu, 6 Nov 2008 20:17:44 
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Subject: Re: [wanita-muslimah] Peran Politik Caleg Perempuan


Mari atuhh kalo gitumah ikutan HTI ajee... membangun Khilafah Islamiyah, di 
samping itu juga ga berpihak pada partai manapun alias Golput..
 
Hidup Golput.

--- On Thu, 11/6/08, Ari Condro [EMAIL PROTECTED] wrote:

From: Ari Condro [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: [wanita-muslimah] Peran Politik Caleg Perempuan
To: Milis wm wanita-muslimah@yahoogroups.com
Date: Thursday, November 6, 2008, 6:47 PM






Iye, ane juga selama ini golput kok :)) 


-Original Message- 
From: wawan™  [EMAIL PROTECTED] com 

Date: Fri, 7 Nov 2008 09:11:29 
To: wanita-muslimah@ yahoogroups. com 
Subject: Re: [wanita-muslimah] Peran Politik Caleg Perempuan 


santai juga kok , 
wong tidak punya partai -kelompok-golongan- - 


On 11/7/08, Rye Woo [EMAIL PROTECTED] com wrote: 
 
 Yang pasti Aye ga ngomongin pemikiran Islam persi Partai Ente hehehehe 
 
 Santai aja broo 
 
 
 


[Non-text portions of this message have been removed] 



[Non-text portions of this message have been removed]

 














  

[Non-text portions of this message have been removed]




===
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Anak Muda Islam mailto:[EMAIL PROTECTED]

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment 
Yahoo! Groups Links






===
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Anak Muda Islam mailto:[EMAIL PROTECTED]

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



Re: [wanita-muslimah] Peran Politik Caleg Perempuan

2008-11-06 Terurut Topik Rye Woo
Hahahaha.. gimana con dauroh nyaaa... Elomah pasti ikut2an yg gituan karena 
ngincer akwat2nyaaa... Kalo ga mau ikut HTI yg itu, ada bagusnya juga Lo gabung 
HTI -himpunan Tani Indonesia-nya prabowo,, siapa tau jadi Nyaleg di Gerindra.. 
Tambah ancur aja tuhh..
 
HTI itu bukan arogan.. cuma sangat idealis terhadap pemahamannyaa...
engga mencla-mencle ngikutin Aruss yg ga bagus.. klo mnrt gw.


--- On Thu, 11/6/08, Ari Condro [EMAIL PROTECTED] wrote:

From: Ari Condro [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: [wanita-muslimah] Peran Politik Caleg Perempuan
To: Milis wm wanita-muslimah@yahoogroups.com
Date: Thursday, November 6, 2008, 9:52 PM

Ane sih dulu ikutan dauroh rutin HT di ikip malang. Seminggu tiga kali bok.

Tapi saat saat sekarang ini ane rada jaga jarak sama ht. Salah satunya karena
suka klaim dan tampil arogan.

Lebih nyaman di komunitas memang, daripada ikut gegap gempita orang orang di
struktur.  

Gitu deh.



-Original Message-
From: Rye Woo [EMAIL PROTECTED]

Date: Thu, 6 Nov 2008 20:17:44 
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Subject: Re: [wanita-muslimah] Peran Politik Caleg Perempuan


Mari atuhh kalo gitumah ikutan HTI ajee... membangun Khilafah Islamiyah, di
samping itu juga ga berpihak pada partai manapun alias Golput..
 
Hidup Golput.

--- On Thu, 11/6/08, Ari Condro [EMAIL PROTECTED] wrote:

From: Ari Condro [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: [wanita-muslimah] Peran Politik Caleg Perempuan
To: Milis wm wanita-muslimah@yahoogroups.com
Date: Thursday, November 6, 2008, 6:47 PM






Iye, ane juga selama ini golput kok :)) 


-Original Message- 
From: wawan™  [EMAIL PROTECTED] com 

Date: Fri, 7 Nov 2008 09:11:29 
To: wanita-muslimah@ yahoogroups. com 
Subject: Re: [wanita-muslimah] Peran Politik Caleg Perempuan 


santai juga kok , 
wong tidak punya partai -kelompok-golongan- - 


On 11/7/08, Rye Woo [EMAIL PROTECTED] com wrote: 
 
 Yang pasti Aye ga ngomongin pemikiran Islam persi Partai Ente hehehehe

 
 Santai aja broo 
 
 
 


[Non-text portions of this message have been removed] 



[Non-text portions of this message have been removed]

 














  

[Non-text portions of this message have been removed]




===
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Anak Muda Islam mailto:[EMAIL PROTECTED]

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment
.Yahoo! Groups Links






===
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Anak Muda Islam mailto:[EMAIL PROTECTED]

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment
.Yahoo! Groups Links






  

[Non-text portions of this message have been removed]




===
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Anak Muda Islam mailto:[EMAIL PROTECTED]

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



Re: [wanita-muslimah] Peran Politik Caleg Perempuan

2008-11-06 Terurut Topik Ari Condro
Arogannya pas jaman 10 tahun lalu, suka banget nyela nyela ustad nu, 
muhammadiyah, dan kalangan lain.  Dikit dikit kufur ini, kufur itu.

Eh, 3 tahun belakangan ini ganti sategi, main klaim nu dukung kilafah, muhi 
dulung kilafah.  Capek hati dah.

Dulu suka ikut daurohnya, terutama kalo pas hari jumat pagi, tazkiyatun nafs.  
Gitu oom.

*kalo masalah akhwat, seperti biasa dalam pergerakan islam di partai sebelah, 
akhwat cantik sudah direserve buat pemimpin gank*

:))




-Original Message-
From: Rye Woo [EMAIL PROTECTED]

Date: Thu, 6 Nov 2008 22:31:30 
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Subject: Re: [wanita-muslimah] Peran Politik Caleg Perempuan


Hahahaha.. gimana con dauroh nyaaa... Elomah pasti ikut2an yg gituan karena 
ngincer akwat2nyaaa... Kalo ga mau ikut HTI yg itu, ada bagusnya juga Lo gabung 
HTI -himpunan Tani Indonesia-nya prabowo,, siapa tau jadi Nyaleg di Gerindra.. 
Tambah ancur aja tuhh..
 
HTI itu bukan arogan.. cuma sangat idealis terhadap pemahamannyaa...
engga mencla-mencle ngikutin Aruss yg ga bagus.. klo mnrt gw.


--- On Thu, 11/6/08, Ari Condro [EMAIL PROTECTED] wrote:

From: Ari Condro [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: [wanita-muslimah] Peran Politik Caleg Perempuan
To: Milis wm wanita-muslimah@yahoogroups.com
Date: Thursday, November 6, 2008, 9:52 PM

Ane sih dulu ikutan dauroh rutin HT di ikip malang. Seminggu tiga kali bok.

Tapi saat saat sekarang ini ane rada jaga jarak sama ht. Salah satunya karena
suka klaim dan tampil arogan.

Lebih nyaman di komunitas memang, daripada ikut gegap gempita orang orang di
struktur.  

Gitu deh.



-Original Message-
From: Rye Woo [EMAIL PROTECTED]

Date: Thu, 6 Nov 2008 20:17:44 
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Subject: Re: [wanita-muslimah] Peran Politik Caleg Perempuan


Mari atuhh kalo gitumah ikutan HTI ajee... membangun Khilafah Islamiyah, di
samping itu juga ga berpihak pada partai manapun alias Golput..
 
Hidup Golput.

--- On Thu, 11/6/08, Ari Condro [EMAIL PROTECTED] wrote:

From: Ari Condro [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: [wanita-muslimah] Peran Politik Caleg Perempuan
To: Milis wm wanita-muslimah@yahoogroups.com
Date: Thursday, November 6, 2008, 6:47 PM






Iye, ane juga selama ini golput kok :)) 


-Original Message- 
From: wawan™  [EMAIL PROTECTED] com 

Date: Fri, 7 Nov 2008 09:11:29 
To: wanita-muslimah@ yahoogroups. com 
Subject: Re: [wanita-muslimah] Peran Politik Caleg Perempuan 


santai juga kok , 
wong tidak punya partai -kelompok-golongan- - 


On 11/7/08, Rye Woo [EMAIL PROTECTED] com wrote: 
 
 Yang pasti Aye ga ngomongin pemikiran Islam persi Partai Ente hehehehe

 
 Santai aja broo 
 
 
 


[Non-text portions of this message have been removed] 



[Non-text portions of this message have been removed]

 














  

[Non-text portions of this message have been removed]




===
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Anak Muda Islam mailto:[EMAIL PROTECTED]

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment
.Yahoo! Groups Links






===
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Anak Muda Islam mailto:[EMAIL PROTECTED]

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment
.Yahoo! Groups Links






  

[Non-text portions of this message have been removed]




===
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Anak Muda Islam mailto:[EMAIL PROTECTED]

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment 
Yahoo! Groups Links






===
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:[EMAIL PROTECTED

[wanita-muslimah] Peran Politik Caleg Perempuan

2008-11-05 Terurut Topik Sunny
http://www.lampungpost.com/cetak/berita.php?id=2008110601293819

  Kamis, 6 November 2008
 
 
Peran Politik Caleg Perempuan 

  Toeti Adhitama

  Anggota Dewan Redaksi Media Group


  Mengapa perempuan menjadi warga dunia kelas dua. Wallahualam. Yang kita 
tahu, masa depan kita bergantung pada pendidikan.

  Pendidikan awal yang diterima anak bersifat lembut, akrab, dan manusiawi. 
Untuk tugas pendidikan awal itulah perempuan lebih berbakat karena kelembutan 
dan kepekaannya serta kesediaannya berkorban karena kasih sayangnya. Inilah 
yang membuat perempuan memberikan asih-asah-asuh sesuai dengan kebutuhan anak. 
Dalam proses ini, pribadi anak berkembang.

  Dari perspektif lain, bagaimana perempuan bisa menjalankan tugas keibuan 
tanpa mengabaikan bakat-bakatnya yang lain? Idealnya, masyarakat membangun 
sistem yang tidak diskriminatif. Tidak ada sikap membeda-bedakan gender karena 
ada asas kebebasan mengembangkan potensi masing-masing. Lacurnya, hal ini 
sering tidak diperhatikan, baik oleh perempuan sendiri maupun, dan terutama 
oleh laki-laki. Akibatnya, masyarakat terbentuk seperti adanya sekarang.

  Domestikasi perempuan dianggap wajar. Begitu pula dominasi laki-laki 
dalam kehidupan, khususnya di bidang politik. Pada gilirannya perempuan menjadi 
ketinggalan karena ragu-ragu terjun ke masyarakat.

  Caleg Pengisi Kuota

  Tentu itu tadi cerita lama. Namun, faktanya memang baru abad lalu hak 
sama untuk perempuan berangsur-angsur dilembagakan di banyak negara. Ini 
meliputi hak untuk memilih, yang perjuangannya memakan sekitar satu abad. Juga 
hak ikut dalam kegiatan politik dan hak mendapatkan pendidikan yang sama. Di 
Indonesia pun kurang lebih sama.

  Namun, sampai sekarang, jika dibanding dengan negara-negara maju, 
pendidikan perempuan Indonesia masih jauh ketinggalan. Maka ketika ada 
ketentuan partai-partai politik harus mengajukan caleg perempuan 30%, relatif 
partai-partai menghadapi kesulitan. Lagi pula tidak semua perempuan terdidik 
tertarik pada kegiatan politik. Mereka memilih karier di luar bidang politik 
yang mungkin mereka anggap lebih bermanfaat untuk pengembangan diri dan 
keluarga.

  Banyak partai terpaksa mencomot caleg perempuan untuk persyaratan 30%. 
Tidak terlalu dimasalahkan, apakah perempuan itu memenuhi kriteria menjadi MP 
(member of parliament). Mungkin karena pertimbangan tidak semua akan terpilih. 
Lagi pula yang menentukan terpilih tidaknya adalah suara terbanyak. 
Mekanismenya belum jelas.

  Tidak berlebihan kalau dikatakan, pada waktu ini ada asumsi caleg 
perempuan hanya dipakai sebagai pelengkap persyaratan kuota. Namun, sistem 
kuota ini toh sudah kemajuan besar mengingat sejak kita berparlemen, 
keterwakilan perempuan dalam lembaga-lembaga politik formal sangat minim, 
termasuk di legislatifnya. Antara lain ini karena sikap elite-elite partai yang 
dianggap diskriminatif terhadap perempuan.

  Jumlah keterwakilan perempuan di DPR pada awalnya (1950--1955) hanya 9 
orang, 3,8% dari jumlah 236 anggota. Pada waktu ini (2004--2009) sebesar 63 
orang, 11,45% dari 545 anggota. Naik menjadi 3 kali dalam kurun waktu sekitar 
60 tahun. Persentasenya sama dengan rata-rata jumlah anggota legislatif 
perempuan di seluruh dunia. Di DPRD I dan II, persentasenya jauh lebih rendah.

  Bukan Pelengkap 

  Khusus untuk caleg perempuan, mereka layak mendapat perhatian khusus agar 
seandainya terpilih bukan hanya menjadi pelengkap di parlemen, melainkan 
benar-benar mampu mengutarakan pandangan-pandangan yang bermanfaat bagi rakyat. 
Seperti keadaannya sekarang, mereka nantinya mungkin sulit ikut mengambil 
keputusan bersama karena minimnya bekal/pengalaman yang mereka miliki, 
khususnya bagi yang baru-baru.

  Pemilihan perempuan dalam komisi-komisi DPR umumnya juga ditentukan 
pimpinan fraksi, kecuali kalau para anggota perempuan itu merasa mampu membuat 
pilihan lain. Esensi fungsi lembaga legislatif adalah menjadi perantara antara 
rakyat dan negara. Bagaimana bisa efektif menjalankan fungsi tersebut kalau 
mereka tidak banyak menguasai masalahnya. Maka inisiatif pendidikan politik 
rasanya harus datang dari para caleg sendiri. Lebih-lebih selama menjadi 
konstituen, kita semua sangat kurang mendapat pendidikan politik dari 
partai-partai politik. Pembangunan jaringan konsultasi antaranggota perempuan 
partai-partai politik maupun antarperempuan anggota parlemen pastilah sangat 
bermanfaat untuk kemajuan mereka.

  Kalau setiap partai memastikan akan menyerahkan perempuan sebanyak 30% 
jumlah wakilnya untuk DPR, kita termasuk salah satu negara termaju di dunia 
dalam soal keterwakilan perempuan di parlemen; kira-kira sejajar dengan 
keterwakilan di negara-negara Skandinavia dan beberapa negara lain seperti 
Belanda, Jerman, Selandia Baru, dan Afrika Selatan. Jumlah keterwakilan 
perempuan di parlemen mereka mencapai 30% sampai 40% lebih. Kecenderungannya, 
jumlah perempuan anggota parlemen di 

RE: [wanita-muslimah] Peran Politik Caleg Perempuan

2008-11-05 Terurut Topik Tri Budi Lestyaningsih (Ning)

 
Analisa yang bagus dari Ibu Toeti ini. Salah satu risk mempersyaratkan
30% perempuan adalah asal comot tadi. Mudah-mudahan para perempuan
Indonesia cukup cerdas untuk tidak mau dijadikan caleg pengisi kuota
seperti yang diceritakan Ibu Toeti di bawah.

Lagian, apa hubungannya quota untuk perempuan dengan kesejahteraan
perempuan ? 


-Original Message-
From: wanita-muslimah@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Sunny
Sent: Friday, November 07, 2008 8:02 AM
To: Undisclosed-Recipient:;
Subject: [wanita-muslimah] Peran Politik Caleg Perempuan

http://www.lampungpost.com/cetak/berita.php?id=2008110601293819

  Kamis, 6 November 2008
 
 
Peran Politik Caleg Perempuan 

  Toeti Adhitama

  Anggota Dewan Redaksi Media Group


  Mengapa perempuan menjadi warga dunia kelas dua. Wallahualam. Yang
kita tahu, masa depan kita bergantung pada pendidikan.

  Pendidikan awal yang diterima anak bersifat lembut, akrab, dan
manusiawi. Untuk tugas pendidikan awal itulah perempuan lebih berbakat
karena kelembutan dan kepekaannya serta kesediaannya berkorban karena
kasih sayangnya. Inilah yang membuat perempuan memberikan asih-asah-asuh
sesuai dengan kebutuhan anak. Dalam proses ini, pribadi anak berkembang.

  Dari perspektif lain, bagaimana perempuan bisa menjalankan tugas
keibuan tanpa mengabaikan bakat-bakatnya yang lain? Idealnya, masyarakat
membangun sistem yang tidak diskriminatif. Tidak ada sikap
membeda-bedakan gender karena ada asas kebebasan mengembangkan potensi
masing-masing. Lacurnya, hal ini sering tidak diperhatikan, baik oleh
perempuan sendiri maupun, dan terutama oleh laki-laki. Akibatnya,
masyarakat terbentuk seperti adanya sekarang.

  Domestikasi perempuan dianggap wajar. Begitu pula dominasi
laki-laki dalam kehidupan, khususnya di bidang politik. Pada gilirannya
perempuan menjadi ketinggalan karena ragu-ragu terjun ke masyarakat.

  Caleg Pengisi Kuota

  Tentu itu tadi cerita lama. Namun, faktanya memang baru abad lalu
hak sama untuk perempuan berangsur-angsur dilembagakan di banyak negara.
Ini meliputi hak untuk memilih, yang perjuangannya memakan sekitar satu
abad. Juga hak ikut dalam kegiatan politik dan hak mendapatkan
pendidikan yang sama. Di Indonesia pun kurang lebih sama.

  Namun, sampai sekarang, jika dibanding dengan negara-negara maju,
pendidikan perempuan Indonesia masih jauh ketinggalan. Maka ketika ada
ketentuan partai-partai politik harus mengajukan caleg perempuan 30%,
relatif partai-partai menghadapi kesulitan. Lagi pula tidak semua
perempuan terdidik tertarik pada kegiatan politik. Mereka memilih karier
di luar bidang politik yang mungkin mereka anggap lebih bermanfaat untuk
pengembangan diri dan keluarga.

  Banyak partai terpaksa mencomot caleg perempuan untuk
persyaratan 30%. Tidak terlalu dimasalahkan, apakah perempuan itu
memenuhi kriteria menjadi MP (member of parliament). Mungkin karena
pertimbangan tidak semua akan terpilih. Lagi pula yang menentukan
terpilih tidaknya adalah suara terbanyak. Mekanismenya belum jelas.

  Tidak berlebihan kalau dikatakan, pada waktu ini ada asumsi caleg
perempuan hanya dipakai sebagai pelengkap persyaratan kuota. Namun,
sistem kuota ini toh sudah kemajuan besar mengingat sejak kita
berparlemen, keterwakilan perempuan dalam lembaga-lembaga politik formal
sangat minim, termasuk di legislatifnya. Antara lain ini karena sikap
elite-elite partai yang dianggap diskriminatif terhadap perempuan.

  Jumlah keterwakilan perempuan di DPR pada awalnya (1950--1955)
hanya 9 orang, 3,8% dari jumlah 236 anggota. Pada waktu ini (2004--2009)
sebesar 63 orang, 11,45% dari 545 anggota. Naik menjadi 3 kali dalam
kurun waktu sekitar 60 tahun. Persentasenya sama dengan rata-rata jumlah
anggota legislatif perempuan di seluruh dunia. Di DPRD I dan II,
persentasenya jauh lebih rendah.

  Bukan Pelengkap 

  Khusus untuk caleg perempuan, mereka layak mendapat perhatian
khusus agar seandainya terpilih bukan hanya menjadi pelengkap di
parlemen, melainkan benar-benar mampu mengutarakan pandangan-pandangan
yang bermanfaat bagi rakyat. Seperti keadaannya sekarang, mereka
nantinya mungkin sulit ikut mengambil keputusan bersama karena minimnya
bekal/pengalaman yang mereka miliki, khususnya bagi yang baru-baru.

  Pemilihan perempuan dalam komisi-komisi DPR umumnya juga
ditentukan pimpinan fraksi, kecuali kalau para anggota perempuan itu
merasa mampu membuat pilihan lain. Esensi fungsi lembaga legislatif
adalah menjadi perantara antara rakyat dan negara. Bagaimana bisa
efektif menjalankan fungsi tersebut kalau mereka tidak banyak menguasai
masalahnya. Maka inisiatif pendidikan politik rasanya harus datang dari
para caleg sendiri. Lebih-lebih selama menjadi konstituen, kita semua
sangat kurang mendapat pendidikan politik dari partai-partai politik.
Pembangunan jaringan konsultasi antaranggota perempuan partai-partai
politik maupun antarperempuan anggota parlemen pastilah sangat

Re: [wanita-muslimah] Peran Politik Caleg Perempuan

2008-11-05 Terurut Topik Ari Condro
Setuju, daripada dapat wanita yg asal comot, lebih baik dapat laki laki yg asal 
comot.

Minimal kalo laki laki lebih legitimate secara agama. Kan akalnya lebih banyak 
daripada perempuan.

Dalam hal ini kita bersepakat, mbak ning.  Seneng banget deh, bisa sepakat sama 
mbak ning.

*btw, si iyan mau kawin tuh !*


-Original Message-
From: Tri Budi Lestyaningsih (Ning) [EMAIL PROTECTED]

Date: Thu, 6 Nov 2008 08:04:29 
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Subject: RE: [wanita-muslimah] Peran Politik Caleg Perempuan



 
Analisa yang bagus dari Ibu Toeti ini. Salah satu risk mempersyaratkan
30% perempuan adalah asal comot tadi. Mudah-mudahan para perempuan
Indonesia cukup cerdas untuk tidak mau dijadikan caleg pengisi kuota
seperti yang diceritakan Ibu Toeti di bawah.

Lagian, apa hubungannya quota untuk perempuan dengan kesejahteraan
perempuan ? 


-Original Message-
From: wanita-muslimah@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Sunny
Sent: Friday, November 07, 2008 8:02 AM
To: Undisclosed-Recipient:;
Subject: [wanita-muslimah] Peran Politik Caleg Perempuan

http://www.lampungpost.com/cetak/berita.php?id=2008110601293819

  Kamis, 6 November 2008
 
 
Peran Politik Caleg Perempuan 

  Toeti Adhitama

  Anggota Dewan Redaksi Media Group


  Mengapa perempuan menjadi warga dunia kelas dua. Wallahualam. Yang
kita tahu, masa depan kita bergantung pada pendidikan.

  Pendidikan awal yang diterima anak bersifat lembut, akrab, dan
manusiawi. Untuk tugas pendidikan awal itulah perempuan lebih berbakat
karena kelembutan dan kepekaannya serta kesediaannya berkorban karena
kasih sayangnya. Inilah yang membuat perempuan memberikan asih-asah-asuh
sesuai dengan kebutuhan anak. Dalam proses ini, pribadi anak berkembang.

  Dari perspektif lain, bagaimana perempuan bisa menjalankan tugas
keibuan tanpa mengabaikan bakat-bakatnya yang lain? Idealnya, masyarakat
membangun sistem yang tidak diskriminatif. Tidak ada sikap
membeda-bedakan gender karena ada asas kebebasan mengembangkan potensi
masing-masing. Lacurnya, hal ini sering tidak diperhatikan, baik oleh
perempuan sendiri maupun, dan terutama oleh laki-laki. Akibatnya,
masyarakat terbentuk seperti adanya sekarang.

  Domestikasi perempuan dianggap wajar. Begitu pula dominasi
laki-laki dalam kehidupan, khususnya di bidang politik. Pada gilirannya
perempuan menjadi ketinggalan karena ragu-ragu terjun ke masyarakat.

  Caleg Pengisi Kuota

  Tentu itu tadi cerita lama. Namun, faktanya memang baru abad lalu
hak sama untuk perempuan berangsur-angsur dilembagakan di banyak negara.
Ini meliputi hak untuk memilih, yang perjuangannya memakan sekitar satu
abad. Juga hak ikut dalam kegiatan politik dan hak mendapatkan
pendidikan yang sama. Di Indonesia pun kurang lebih sama.

  Namun, sampai sekarang, jika dibanding dengan negara-negara maju,
pendidikan perempuan Indonesia masih jauh ketinggalan. Maka ketika ada
ketentuan partai-partai politik harus mengajukan caleg perempuan 30%,
relatif partai-partai menghadapi kesulitan. Lagi pula tidak semua
perempuan terdidik tertarik pada kegiatan politik. Mereka memilih karier
di luar bidang politik yang mungkin mereka anggap lebih bermanfaat untuk
pengembangan diri dan keluarga.

  Banyak partai terpaksa mencomot caleg perempuan untuk
persyaratan 30%. Tidak terlalu dimasalahkan, apakah perempuan itu
memenuhi kriteria menjadi MP (member of parliament). Mungkin karena
pertimbangan tidak semua akan terpilih. Lagi pula yang menentukan
terpilih tidaknya adalah suara terbanyak. Mekanismenya belum jelas.

  Tidak berlebihan kalau dikatakan, pada waktu ini ada asumsi caleg
perempuan hanya dipakai sebagai pelengkap persyaratan kuota. Namun,
sistem kuota ini toh sudah kemajuan besar mengingat sejak kita
berparlemen, keterwakilan perempuan dalam lembaga-lembaga politik formal
sangat minim, termasuk di legislatifnya. Antara lain ini karena sikap
elite-elite partai yang dianggap diskriminatif terhadap perempuan.

  Jumlah keterwakilan perempuan di DPR pada awalnya (1950--1955)
hanya 9 orang, 3,8% dari jumlah 236 anggota. Pada waktu ini (2004--2009)
sebesar 63 orang, 11,45% dari 545 anggota. Naik menjadi 3 kali dalam
kurun waktu sekitar 60 tahun. Persentasenya sama dengan rata-rata jumlah
anggota legislatif perempuan di seluruh dunia. Di DPRD I dan II,
persentasenya jauh lebih rendah.

  Bukan Pelengkap 

  Khusus untuk caleg perempuan, mereka layak mendapat perhatian
khusus agar seandainya terpilih bukan hanya menjadi pelengkap di
parlemen, melainkan benar-benar mampu mengutarakan pandangan-pandangan
yang bermanfaat bagi rakyat. Seperti keadaannya sekarang, mereka
nantinya mungkin sulit ikut mengambil keputusan bersama karena minimnya
bekal/pengalaman yang mereka miliki, khususnya bagi yang baru-baru.

  Pemilihan perempuan dalam komisi-komisi DPR umumnya juga
ditentukan pimpinan fraksi, kecuali kalau para anggota perempuan itu
merasa mampu membuat

RE: [wanita-muslimah] Peran Politik Caleg Perempuan

2008-11-05 Terurut Topik Tri Budi Lestyaningsih (Ning)
 
Saya ngga sepakat kok sama mas Arcon... Dua-duanya, baik lelaki dan
perempuan, jangan asal comot.  DIlihat aja mana yang lebih mampu. kalau
nanti kenyataannya  30% wanita karena hasil seleksi kemampuan itu, ya
harus diterima juga.. Gitu kan harusnya ?
 
Oya, selamat deh buat Iyan.. Dia ngga woro-woro, mungkin hanya ke
temen2nya yang di Jakarta 'kali.


From: wanita-muslimah@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Ari Condro
Sent: Thursday, November 06, 2008 8:50 AM
To: Milis wm
Subject: Re: [wanita-muslimah] Peran Politik Caleg Perempuan



Setuju, daripada dapat wanita yg asal comot, lebih baik dapat laki laki
yg asal comot. 

Minimal kalo laki laki lebih legitimate secara agama. Kan akalnya lebih
banyak daripada perempuan. 

Dalam hal ini kita bersepakat, mbak ning. Seneng banget deh, bisa
sepakat sama mbak ning. 

*btw, si iyan mau kawin tuh !* 


-Original Message- 
From: Tri Budi Lestyaningsih (Ning) [EMAIL PROTECTED]
mailto:ninghdw%40chevron.com  

Date: Thu, 6 Nov 2008 08:04:29 
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
mailto:wanita-muslimah%40yahoogroups.com  
Subject: RE: [wanita-muslimah] Peran Politik Caleg Perempuan 




Analisa yang bagus dari Ibu Toeti ini. Salah satu risk mempersyaratkan 
30% perempuan adalah asal comot tadi. Mudah-mudahan para perempuan 
Indonesia cukup cerdas untuk tidak mau dijadikan caleg pengisi kuota 
seperti yang diceritakan Ibu Toeti di bawah. 

Lagian, apa hubungannya quota untuk perempuan dengan kesejahteraan 
perempuan ? 


-Original Message- 
From: wanita-muslimah@yahoogroups.com
mailto:wanita-muslimah%40yahoogroups.com  
[mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
mailto:wanita-muslimah%40yahoogroups.com ] On Behalf Of Sunny 
Sent: Friday, November 07, 2008 8:02 AM 
To: Undisclosed-Recipient:; 
Subject: [wanita-muslimah] Peran Politik Caleg Perempuan 

http://www.lampungpost.com/cetak/berita.php?id=2008110601293819
http://www.lampungpost.com/cetak/berita.php?id=2008110601293819  

Kamis, 6 November 2008 


Peran Politik Caleg Perempuan 

Toeti Adhitama 

Anggota Dewan Redaksi Media Group 


Mengapa perempuan menjadi warga dunia kelas dua. Wallahualam. Yang 
kita tahu, masa depan kita bergantung pada pendidikan. 

Pendidikan awal yang diterima anak bersifat lembut, akrab, dan 
manusiawi. Untuk tugas pendidikan awal itulah perempuan lebih berbakat 
karena kelembutan dan kepekaannya serta kesediaannya berkorban karena 
kasih sayangnya. Inilah yang membuat perempuan memberikan asih-asah-asuh

sesuai dengan kebutuhan anak. Dalam proses ini, pribadi anak berkembang.


Dari perspektif lain, bagaimana perempuan bisa menjalankan tugas 
keibuan tanpa mengabaikan bakat-bakatnya yang lain? Idealnya, masyarakat

membangun sistem yang tidak diskriminatif. Tidak ada sikap 
membeda-bedakan gender karena ada asas kebebasan mengembangkan potensi 
masing-masing. Lacurnya, hal ini sering tidak diperhatikan, baik oleh 
perempuan sendiri maupun, dan terutama oleh laki-laki. Akibatnya, 
masyarakat terbentuk seperti adanya sekarang. 

Domestikasi perempuan dianggap wajar. Begitu pula dominasi 
laki-laki dalam kehidupan, khususnya di bidang politik. Pada gilirannya 
perempuan menjadi ketinggalan karena ragu-ragu terjun ke masyarakat. 

Caleg Pengisi Kuota 

Tentu itu tadi cerita lama. Namun, faktanya memang baru abad lalu 
hak sama untuk perempuan berangsur-angsur dilembagakan di banyak negara.

Ini meliputi hak untuk memilih, yang perjuangannya memakan sekitar satu 
abad. Juga hak ikut dalam kegiatan politik dan hak mendapatkan 
pendidikan yang sama. Di Indonesia pun kurang lebih sama. 

Namun, sampai sekarang, jika dibanding dengan negara-negara maju, 
pendidikan perempuan Indonesia masih jauh ketinggalan. Maka ketika ada 
ketentuan partai-partai politik harus mengajukan caleg perempuan 30%, 
relatif partai-partai menghadapi kesulitan. Lagi pula tidak semua 
perempuan terdidik tertarik pada kegiatan politik. Mereka memilih karier

di luar bidang politik yang mungkin mereka anggap lebih bermanfaat untuk

pengembangan diri dan keluarga. 

Banyak partai terpaksa mencomot caleg perempuan untuk 
persyaratan 30%. Tidak terlalu dimasalahkan, apakah perempuan itu 
memenuhi kriteria menjadi MP (member of parliament). Mungkin karena 
pertimbangan tidak semua akan terpilih. Lagi pula yang menentukan 
terpilih tidaknya adalah suara terbanyak. Mekanismenya belum jelas. 

Tidak berlebihan kalau dikatakan, pada waktu ini ada asumsi caleg 
perempuan hanya dipakai sebagai pelengkap persyaratan kuota. Namun, 
sistem kuota ini toh sudah kemajuan besar mengingat sejak kita 
berparlemen, keterwakilan perempuan dalam lembaga-lembaga politik formal

sangat minim, termasuk di legislatifnya. Antara lain ini karena sikap 
elite-elite partai yang dianggap diskriminatif terhadap perempuan. 

Jumlah keterwakilan perempuan di DPR pada awalnya (1950--1955) 
hanya 9 orang, 3,8% dari jumlah 236 anggota. Pada waktu ini (2004--2009)

sebesar 63 orang, 11,45% dari

Re: [wanita-muslimah] Peran Politik Caleg Perempuan

2008-11-05 Terurut Topik Ary Setijadi Prihatmanto
emang kalo yang ngisi laki-laki nggak asal comot?
;-)

sekarang itu gudang kader untuk caleg itu isinya kira-kira orang2 yang mirip2, 
... business as usual...
calon laki2 yang ada di gudang stok kader itu bejibun.
jadi kalo calon wanita di gudang stok kader masih sedikit dan diambil dari luar,
sejelek apapun caleg itu memberikan peluang terjadinya angin baru yang segar.


  - Original Message - 
  From: Tri Budi Lestyaningsih (Ning) 
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
  Sent: Thursday, November 06, 2008 7:04 AM
  Subject: RE: [wanita-muslimah] Peran Politik Caleg Perempuan




  Analisa yang bagus dari Ibu Toeti ini. Salah satu risk mempersyaratkan
  30% perempuan adalah asal comot tadi. Mudah-mudahan para perempuan
  Indonesia cukup cerdas untuk tidak mau dijadikan caleg pengisi kuota
  seperti yang diceritakan Ibu Toeti di bawah.

  Lagian, apa hubungannya quota untuk perempuan dengan kesejahteraan
  perempuan ? 

  -Original Message-
  From: wanita-muslimah@yahoogroups.com
  [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Sunny
  Sent: Friday, November 07, 2008 8:02 AM
  To: Undisclosed-Recipient:;
  Subject: [wanita-muslimah] Peran Politik Caleg Perempuan

  http://www.lampungpost.com/cetak/berita.php?id=2008110601293819

  Kamis, 6 November 2008


  Peran Politik Caleg Perempuan 

  Toeti Adhitama

  Anggota Dewan Redaksi Media Group

  Mengapa perempuan menjadi warga dunia kelas dua. Wallahualam. Yang
  kita tahu, masa depan kita bergantung pada pendidikan.

  Pendidikan awal yang diterima anak bersifat lembut, akrab, dan
  manusiawi. Untuk tugas pendidikan awal itulah perempuan lebih berbakat
  karena kelembutan dan kepekaannya serta kesediaannya berkorban karena
  kasih sayangnya. Inilah yang membuat perempuan memberikan asih-asah-asuh
  sesuai dengan kebutuhan anak. Dalam proses ini, pribadi anak berkembang.

  Dari perspektif lain, bagaimana perempuan bisa menjalankan tugas
  keibuan tanpa mengabaikan bakat-bakatnya yang lain? Idealnya, masyarakat
  membangun sistem yang tidak diskriminatif. Tidak ada sikap
  membeda-bedakan gender karena ada asas kebebasan mengembangkan potensi
  masing-masing. Lacurnya, hal ini sering tidak diperhatikan, baik oleh
  perempuan sendiri maupun, dan terutama oleh laki-laki. Akibatnya,
  masyarakat terbentuk seperti adanya sekarang.

  Domestikasi perempuan dianggap wajar. Begitu pula dominasi
  laki-laki dalam kehidupan, khususnya di bidang politik. Pada gilirannya
  perempuan menjadi ketinggalan karena ragu-ragu terjun ke masyarakat.

  Caleg Pengisi Kuota

  Tentu itu tadi cerita lama. Namun, faktanya memang baru abad lalu
  hak sama untuk perempuan berangsur-angsur dilembagakan di banyak negara.
  Ini meliputi hak untuk memilih, yang perjuangannya memakan sekitar satu
  abad. Juga hak ikut dalam kegiatan politik dan hak mendapatkan
  pendidikan yang sama. Di Indonesia pun kurang lebih sama.

  Namun, sampai sekarang, jika dibanding dengan negara-negara maju,
  pendidikan perempuan Indonesia masih jauh ketinggalan. Maka ketika ada
  ketentuan partai-partai politik harus mengajukan caleg perempuan 30%,
  relatif partai-partai menghadapi kesulitan. Lagi pula tidak semua
  perempuan terdidik tertarik pada kegiatan politik. Mereka memilih karier
  di luar bidang politik yang mungkin mereka anggap lebih bermanfaat untuk
  pengembangan diri dan keluarga.

  Banyak partai terpaksa mencomot caleg perempuan untuk
  persyaratan 30%. Tidak terlalu dimasalahkan, apakah perempuan itu
  memenuhi kriteria menjadi MP (member of parliament). Mungkin karena
  pertimbangan tidak semua akan terpilih. Lagi pula yang menentukan
  terpilih tidaknya adalah suara terbanyak. Mekanismenya belum jelas.

  Tidak berlebihan kalau dikatakan, pada waktu ini ada asumsi caleg
  perempuan hanya dipakai sebagai pelengkap persyaratan kuota. Namun,
  sistem kuota ini toh sudah kemajuan besar mengingat sejak kita
  berparlemen, keterwakilan perempuan dalam lembaga-lembaga politik formal
  sangat minim, termasuk di legislatifnya. Antara lain ini karena sikap
  elite-elite partai yang dianggap diskriminatif terhadap perempuan.

  Jumlah keterwakilan perempuan di DPR pada awalnya (1950--1955)
  hanya 9 orang, 3,8% dari jumlah 236 anggota. Pada waktu ini (2004--2009)
  sebesar 63 orang, 11,45% dari 545 anggota. Naik menjadi 3 kali dalam
  kurun waktu sekitar 60 tahun. Persentasenya sama dengan rata-rata jumlah
  anggota legislatif perempuan di seluruh dunia. Di DPRD I dan II,
  persentasenya jauh lebih rendah.

  Bukan Pelengkap 

  Khusus untuk caleg perempuan, mereka layak mendapat perhatian
  khusus agar seandainya terpilih bukan hanya menjadi pelengkap di
  parlemen, melainkan benar-benar mampu mengutarakan pandangan-pandangan
  yang bermanfaat bagi rakyat. Seperti keadaannya sekarang, mereka
  nantinya mungkin sulit ikut mengambil keputusan bersama karena minimnya
  bekal/pengalaman yang mereka miliki, khususnya bagi yang baru-baru.

  Pemilihan perempuan dalam komisi-komisi DPR umumnya

Re: [wanita-muslimah] Peran Politik Caleg Perempuan

2008-11-05 Terurut Topik Dwi Soegardi
2008/11/5 Tri Budi Lestyaningsih (Ning) [EMAIL PROTECTED]:


 Analisa yang bagus dari Ibu Toeti ini. Salah satu risk mempersyaratkan
 30% perempuan adalah asal comot tadi. Mudah-mudahan para perempuan
 Indonesia cukup cerdas untuk tidak mau dijadikan caleg pengisi kuota
 seperti yang diceritakan Ibu Toeti di bawah.

Kalau cerdas ya bukan pengisi kuota, tapi di nomer urut jadi.
Kenapa 30%? Diulang-ulang lagi dan sudah sering dibahas di sini.
Kenapa nggak 10% saja, 20%, atau malah 50%?

Pemilu kemaren, di sini dapat gubernur perempuan pertama,
senator perempuan kalah dari calon senator perempuan juga.

 Lagian, apa hubungannya quota untuk perempuan dengan kesejahteraan
 perempuan ?

Mestinya laki-laki semua,
kan perempuan itu tanggungan laki-laki :-)
Suaminya, bapaknya, saudaranya, anaknya.
Kenapa kok malah repot-repot jadi caleg ... gak ngerti aku .
atau repot-repot cari nafkah . binung deh.


Re: [wanita-muslimah] Peran Politik Caleg Perempuan

2008-11-05 Terurut Topik herni nurbayanti
sebenarnya bukan cerdas, tapi bargaining positionnya yg lemah...
yg di nomor urut jadi, biasanya yg punya bargaining position tinggi...
dia politisi perempuan yg laku, yg:
- berkualitas, kerjanya dah terbukti...
- mampu membangun dan memelihara relasi dng konstituennya dan masyarakat
kalau udah punya posisi tawar yg tinggi, mereka bisa bilang gini di partai:
saya gak mau kalau gak di urutan no 1
mantaap...
tapi bukan berarti mereka yg di nomor urut sepatu tidak cerdas..
kalaupun tidak cerdas, itu wajar dan perlu diperbaiki..
karena perempuan hidup dalam sistem yg timpang..
pertama, perempuan dianggap makhluk yg tidak atau kurang intelektual dari
laki2
kedua, perempuan punya peran sosial yg dikonstruksikan oleh masyarakat
dimana wilayah publik itu kadang offlimits.
ketiga, perempuan punya akses yg terbatas dari laki2...

soal perempuan versus perempuan...
gimana ya, biar kata mas dwi perempuan itu tanggungan laki2, tapi
kenyataannya, jadi perempuan itu berat...:-)
yg harus dihadapinya bukan cuma laki2, tapi perempuan juga...
kalau yg cerdas, bisa langsung ngerti...
parameternya bukan dilihat dari jenis kelamin
karena ketika kita ngomong gender, bukan ngomong jenis kelamin...
tapi ideologi patriarkal.. dan cara berpikirnya.
simplenya gini...
buaya itu bukan cuma laki2 aja.. katanya sastrawan aa navis.. hehehe...

PDI-P walkout belum tentu membuat orang yg simpatik atau pujian..
Banyak juga kok yg mengkritik walk-outnya PDIP, bahkan dari mereka yg
menolak pornografi...
PKS juga tidak semuanya konservatif... utk beberapa isu tertentu, bahkan
mereka mitra yg baik..
 Jadi benar kata mas ary, liatlah posisi atau keberpihakan mereka thd isu2
tertentu..
Lagian, soal pilihan partai, kadang2 itu soal kekeraskepalaan kita ma
partai tertentu kok :-)


PS. Pertanyaan yg belum dijawab ma PKS (berkaitan dng perempuan) adalah apa
harus berjilbab? :-)
Mereka bisa berargumen soal isu keberagaman di dalam partainya, bahwa ada
juga kader mereka yg non-Islam..
Dulu pernah ada artikel soal ini.. mungkin mas sunny yg posting :-) Tapi
kan, terbatas pada laki2? :-)
Masih belum jelas apa pemahaman mereka thd apa itu perempuan dan
perempuan muslim
Apakah harus yg berjilbab? Gimana, mbak rama yanti? :-)
Jadi usil pengen liat jawabannya mbak rama yanti apa.. sama gak dng mereka
yg di DPR.
 Soalnya, pertanyaan itu juga yg sering kita tanyain ma mitra kita yg staff
ahlinya PKS.. hehe..


salam usil bin iseng lagi,
Herni



2008/11/6 Tri Budi Lestyaningsih (Ning) [EMAIL PROTECTED]

   Quote :
 Kalau cerdas ya bukan pengisi kuota, tapi di nomer urut jadi.

 Betul, mas Dwi... Hahaha... Mas Dwi lebih cerdas !! Jadi, kalau tidak
 di nomor urut jadi,  (simpulkan sendiri deh)

 -Original Message-
 From: wanita-muslimah@yahoogroups.com wanita-muslimah%40yahoogroups.com
 [mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.comwanita-muslimah%40yahoogroups.com]
 On Behalf Of Dwi Soegardi
 Sent: Thursday, November 06, 2008 9:03 AM
 To: wanita-muslimah@yahoogroups.com wanita-muslimah%40yahoogroups.com
 Subject: Re: [wanita-muslimah] Peran Politik Caleg Perempuan

 2008/11/5 Tri Budi Lestyaningsih (Ning) [EMAIL 
 PROTECTED]ninghdw%40chevron.com
 :
 
 
  Analisa yang bagus dari Ibu Toeti ini. Salah satu risk mempersyaratkan

  30% perempuan adalah asal comot tadi. Mudah-mudahan para perempuan
  Indonesia cukup cerdas untuk tidak mau dijadikan caleg pengisi kuota
  seperti yang diceritakan Ibu Toeti di bawah.

 Kalau cerdas ya bukan pengisi kuota, tapi di nomer urut jadi.
 Kenapa 30%? Diulang-ulang lagi dan sudah sering dibahas di sini.
 Kenapa nggak 10% saja, 20%, atau malah 50%?

 Pemilu kemaren, di sini dapat gubernur perempuan pertama, senator
 perempuan kalah dari calon senator perempuan juga.

  Lagian, apa hubungannya quota untuk perempuan dengan kesejahteraan
  perempuan ?

 Mestinya laki-laki semua,
 kan perempuan itu tanggungan laki-laki :-) Suaminya, bapaknya,
 saudaranya, anaknya.
 Kenapa kok malah repot-repot jadi caleg ... gak ngerti aku .
 atau repot-repot cari nafkah . binung deh.

 

 ===
 Milis Wanita Muslimah
 Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
 Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI :
 http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
 Kirim Posting 
 mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.comwanita-muslimah%40yahoogroups.com
 Berhenti mailto:[EMAIL 
 PROTECTED]wanita-muslimah-unsubscribe%40yahoogroups.com
 Milis Keluarga Sejahtera mailto:[EMAIL 
 PROTECTED]keluarga-sejahtera%40yahoogroups.com
 Milis Anak Muda Islam mailto:[EMAIL PROTECTED]majelismuda%40yahoogroups.com

 This mailing list has a special spell casted to reject any attachment
 Yahoo! Groups Links

 



[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [wanita-muslimah] Peran Politik Caleg Perempuan

2008-11-05 Terurut Topik Ari Condro
Selama ini sih, golput. Saya kan nderek HT.  Demokrasi itu kufur.  Hehehe ...



-Original Message-
From: Tri Budi Lestyaningsih (Ning) [EMAIL PROTECTED]

Date: Thu, 6 Nov 2008 09:04:34 
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Subject: RE: [wanita-muslimah] Peran Politik Caleg Perempuan


Wah wah wa jadi selama ini asal comot ya ?? 
yah ngga usah dipilih kalau gitu... Atau Asal Milih aja ???  Jadi pemilu
asal-asalan doong ^_^..
 
Ingat lho, pertanggungjawabannya dunia akhirat... Ya kan mas ?
 



From: wanita-muslimah@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Ary Setijadi
Prihatmanto
Sent: Friday, November 14, 2008 9:01 AM
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Subject: Re: [wanita-muslimah] Peran Politik Caleg Perempuan



emang kalo yang ngisi laki-laki nggak asal comot?
;-)

sekarang itu gudang kader untuk caleg itu isinya kira-kira orang2 yang
mirip2, ... business as usual...
calon laki2 yang ada di gudang stok kader itu bejibun.
jadi kalo calon wanita di gudang stok kader masih sedikit dan diambil
dari luar,
sejelek apapun caleg itu memberikan peluang terjadinya angin baru yang
segar.

- Original Message - 
From: Tri Budi Lestyaningsih (Ning) 
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
mailto:wanita-muslimah%40yahoogroups.com  
Sent: Thursday, November 06, 2008 7:04 AM
Subject: RE: [wanita-muslimah] Peran Politik Caleg Perempuan

Analisa yang bagus dari Ibu Toeti ini. Salah satu risk mempersyaratkan
30% perempuan adalah asal comot tadi. Mudah-mudahan para perempuan
Indonesia cukup cerdas untuk tidak mau dijadikan caleg pengisi kuota
seperti yang diceritakan Ibu Toeti di bawah.

Lagian, apa hubungannya quota untuk perempuan dengan kesejahteraan
perempuan ? 

-Original Message-
From: wanita-muslimah@yahoogroups.com
mailto:wanita-muslimah%40yahoogroups.com 
[mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
mailto:wanita-muslimah%40yahoogroups.com ] On Behalf Of Sunny
Sent: Friday, November 07, 2008 8:02 AM
To: Undisclosed-Recipient:;
Subject: [wanita-muslimah] Peran Politik Caleg Perempuan

http://www.lampungpost.com/cetak/berita.php?id=2008110601293819
http://www.lampungpost.com/cetak/berita.php?id=2008110601293819 

Kamis, 6 November 2008

Peran Politik Caleg Perempuan 

Toeti Adhitama

Anggota Dewan Redaksi Media Group

Mengapa perempuan menjadi warga dunia kelas dua. Wallahualam. Yang
kita tahu, masa depan kita bergantung pada pendidikan.

Pendidikan awal yang diterima anak bersifat lembut, akrab, dan
manusiawi. Untuk tugas pendidikan awal itulah perempuan lebih berbakat
karena kelembutan dan kepekaannya serta kesediaannya berkorban karena
kasih sayangnya. Inilah yang membuat perempuan memberikan asih-asah-asuh
sesuai dengan kebutuhan anak. Dalam proses ini, pribadi anak berkembang.

Dari perspektif lain, bagaimana perempuan bisa menjalankan tugas
keibuan tanpa mengabaikan bakat-bakatnya yang lain? Idealnya, masyarakat
membangun sistem yang tidak diskriminatif. Tidak ada sikap
membeda-bedakan gender karena ada asas kebebasan mengembangkan potensi
masing-masing. Lacurnya, hal ini sering tidak diperhatikan, baik oleh
perempuan sendiri maupun, dan terutama oleh laki-laki. Akibatnya,
masyarakat terbentuk seperti adanya sekarang.

Domestikasi perempuan dianggap wajar. Begitu pula dominasi
laki-laki dalam kehidupan, khususnya di bidang politik. Pada gilirannya
perempuan menjadi ketinggalan karena ragu-ragu terjun ke masyarakat.

Caleg Pengisi Kuota

Tentu itu tadi cerita lama. Namun, faktanya memang baru abad lalu
hak sama untuk perempuan berangsur-angsur dilembagakan di banyak negara.
Ini meliputi hak untuk memilih, yang perjuangannya memakan sekitar satu
abad. Juga hak ikut dalam kegiatan politik dan hak mendapatkan
pendidikan yang sama. Di Indonesia pun kurang lebih sama.

Namun, sampai sekarang, jika dibanding dengan negara-negara maju,
pendidikan perempuan Indonesia masih jauh ketinggalan. Maka ketika ada
ketentuan partai-partai politik harus mengajukan caleg perempuan 30%,
relatif partai-partai menghadapi kesulitan. Lagi pula tidak semua
perempuan terdidik tertarik pada kegiatan politik. Mereka memilih karier
di luar bidang politik yang mungkin mereka anggap lebih bermanfaat untuk
pengembangan diri dan keluarga.

Banyak partai terpaksa mencomot caleg perempuan untuk
persyaratan 30%. Tidak terlalu dimasalahkan, apakah perempuan itu
memenuhi kriteria menjadi MP (member of parliament). Mungkin karena
pertimbangan tidak semua akan terpilih. Lagi pula yang menentukan
terpilih tidaknya adalah suara terbanyak. Mekanismenya belum jelas.

Tidak berlebihan kalau dikatakan, pada waktu ini ada asumsi caleg
perempuan hanya dipakai sebagai pelengkap persyaratan kuota. Namun,
sistem kuota ini toh sudah kemajuan besar mengingat sejak kita
berparlemen, keterwakilan perempuan dalam lembaga-lembaga politik formal
sangat minim, termasuk di legislatifnya. Antara lain ini karena sikap
elite-elite partai yang dianggap diskriminatif terhadap perempuan.

Jumlah

Re: [wanita-muslimah] Peran Politik Caleg Perempuan

2008-11-05 Terurut Topik Ari Condro
Ane sih pengen tahu, temen ane pendeta david dari gereja bethani bandung, 
bakalan bisa masuk pencalonan di pks apa kagak 

Test case buat pks



-Original Message-
From: herni nurbayanti [EMAIL PROTECTED]

Date: Thu, 6 Nov 2008 08:35:45 
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Subject: Re: [wanita-muslimah] Peran Politik Caleg Perempuan


sebenarnya bukan cerdas, tapi bargaining positionnya yg lemah...
yg di nomor urut jadi, biasanya yg punya bargaining position tinggi...
dia politisi perempuan yg laku, yg:
- berkualitas, kerjanya dah terbukti...
- mampu membangun dan memelihara relasi dng konstituennya dan masyarakat
kalau udah punya posisi tawar yg tinggi, mereka bisa bilang gini di partai:
saya gak mau kalau gak di urutan no 1
mantaap...
tapi bukan berarti mereka yg di nomor urut sepatu tidak cerdas..
kalaupun tidak cerdas, itu wajar dan perlu diperbaiki..
karena perempuan hidup dalam sistem yg timpang..
pertama, perempuan dianggap makhluk yg tidak atau kurang intelektual dari
laki2
kedua, perempuan punya peran sosial yg dikonstruksikan oleh masyarakat
dimana wilayah publik itu kadang offlimits.
ketiga, perempuan punya akses yg terbatas dari laki2...

soal perempuan versus perempuan...
gimana ya, biar kata mas dwi perempuan itu tanggungan laki2, tapi
kenyataannya, jadi perempuan itu berat...:-)
yg harus dihadapinya bukan cuma laki2, tapi perempuan juga...
kalau yg cerdas, bisa langsung ngerti...
parameternya bukan dilihat dari jenis kelamin
karena ketika kita ngomong gender, bukan ngomong jenis kelamin...
tapi ideologi patriarkal.. dan cara berpikirnya.
simplenya gini...
buaya itu bukan cuma laki2 aja.. katanya sastrawan aa navis.. hehehe...

PDI-P walkout belum tentu membuat orang yg simpatik atau pujian..
Banyak juga kok yg mengkritik walk-outnya PDIP, bahkan dari mereka yg
menolak pornografi...
PKS juga tidak semuanya konservatif... utk beberapa isu tertentu, bahkan
mereka mitra yg baik..
 Jadi benar kata mas ary, liatlah posisi atau keberpihakan mereka thd isu2
tertentu..
Lagian, soal pilihan partai, kadang2 itu soal kekeraskepalaan kita ma
partai tertentu kok :-)


PS. Pertanyaan yg belum dijawab ma PKS (berkaitan dng perempuan) adalah apa
harus berjilbab? :-)
Mereka bisa berargumen soal isu keberagaman di dalam partainya, bahwa ada
juga kader mereka yg non-Islam..
Dulu pernah ada artikel soal ini.. mungkin mas sunny yg posting :-) Tapi
kan, terbatas pada laki2? :-)
Masih belum jelas apa pemahaman mereka thd apa itu perempuan dan
perempuan muslim
Apakah harus yg berjilbab? Gimana, mbak rama yanti? :-)
Jadi usil pengen liat jawabannya mbak rama yanti apa.. sama gak dng mereka
yg di DPR.
 Soalnya, pertanyaan itu juga yg sering kita tanyain ma mitra kita yg staff
ahlinya PKS.. hehe..


salam usil bin iseng lagi,
Herni



2008/11/6 Tri Budi Lestyaningsih (Ning) [EMAIL PROTECTED]

   Quote :
 Kalau cerdas ya bukan pengisi kuota, tapi di nomer urut jadi.

 Betul, mas Dwi... Hahaha... Mas Dwi lebih cerdas !! Jadi, kalau tidak
 di nomor urut jadi,  (simpulkan sendiri deh)

 -Original Message-
 From: wanita-muslimah@yahoogroups.com wanita-muslimah%40yahoogroups.com
 [mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.comwanita-muslimah%40yahoogroups.com]
 On Behalf Of Dwi Soegardi
 Sent: Thursday, November 06, 2008 9:03 AM
 To: wanita-muslimah@yahoogroups.com wanita-muslimah%40yahoogroups.com
 Subject: Re: [wanita-muslimah] Peran Politik Caleg Perempuan

 2008/11/5 Tri Budi Lestyaningsih (Ning) [EMAIL 
 PROTECTED]ninghdw%40chevron.com
 :
 
 
  Analisa yang bagus dari Ibu Toeti ini. Salah satu risk mempersyaratkan

  30% perempuan adalah asal comot tadi. Mudah-mudahan para perempuan
  Indonesia cukup cerdas untuk tidak mau dijadikan caleg pengisi kuota
  seperti yang diceritakan Ibu Toeti di bawah.

 Kalau cerdas ya bukan pengisi kuota, tapi di nomer urut jadi.
 Kenapa 30%? Diulang-ulang lagi dan sudah sering dibahas di sini.
 Kenapa nggak 10% saja, 20%, atau malah 50%?

 Pemilu kemaren, di sini dapat gubernur perempuan pertama, senator
 perempuan kalah dari calon senator perempuan juga.

  Lagian, apa hubungannya quota untuk perempuan dengan kesejahteraan
  perempuan ?

 Mestinya laki-laki semua,
 kan perempuan itu tanggungan laki-laki :-) Suaminya, bapaknya,
 saudaranya, anaknya.
 Kenapa kok malah repot-repot jadi caleg ... gak ngerti aku .
 atau repot-repot cari nafkah . binung deh.

 

 ===
 Milis Wanita Muslimah
 Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
 Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI :
 http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
 Kirim Posting 
 mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.comwanita-muslimah%40yahoogroups.com
 Berhenti mailto:[EMAIL 
 PROTECTED]wanita-muslimah-unsubscribe%40yahoogroups.com
 Milis Keluarga Sejahtera mailto:[EMAIL 
 PROTECTED]keluarga-sejahtera%40yahoogroups.com
 Milis Anak Muda Islam mailto:[EMAIL PROTECTED]majelismuda