[wanita-muslimah] Re: Hirsi, Kebohongan dan Pita Rekaman

2006-05-22 Terurut Topik Yulia Artati



Sory mas Ari, saya belum tahu kalau di milis ini pernah di kirim
berita ini. Jadi kalau sama ya kebetulan kan bisa saja, jangan ngasi
sebutan begitu dong. Ya kalau doble dihapus saja.
Tentang siapa dia saya kira bukan urusan mas Ary saya tahu atau belum.
OK? kayaknya saya nggak pernah ngusilin sampeyan deh.
Jadi lebih baik memberi komentar yg positif gitu, jadi sama2 enak kan?


--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Ari Condro [EMAIL PROTECTED] wrote:

 wah, mbak bunga yulia ini ternyata modenya tukang goreng berita di
milis.
 beritanya ayaan hirsi ali ini kan sudah saya kirim dari hari rabu minggu
 lalu. tapi gak ada tanggapan dari mbak yulia.
 
 jangan jangan sebelum dapat posting yg sampean kirim ini, pernah
mendengar
 namanya pun belum. tapi cuma ikut ikutan forward. mumpung berita
berita
 dunia islam :p
 
 
 
 
 On 5/22/06, Yulia Artati [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
  http://www.republika.co.id/Cetak_detail.asp?id=248448kat_id=3
 
 
  [Republika Online] Hirsi, Kebohongan dan Pita Rekaman
 
 
 
 
  18 Mei 2006
  Hirsi, Kebohongan dan Pita Rekaman
  dsy
  Senjata, tak jarang menghunjam lambung tuannya
  sendiri. Kalimat dan pernyataan yang selama ini
  membawa Ayaan Hirsi Ali ke puncak karier dan
  popularitas, pernyataan pula yang menghempaskannya
  keras. Tidak hanya kehilangan keanggotaan Parlemen
  Belanda, Hirsi Ali, kini bahkan tak lagi
  berkewarganegaraan. Ia tuna negara.
  ''Saya bersiap meninggalkan Belanda,'' kata Hirsi,
  wanita enerjik itu, kepada The New York Times, Selasa
  (16/5) lalu. Bibirnya bergetar menahan emosi. Saat
  itu, secara terbuka Hirsi menyebut tindakan rekan
  separtainya, Menteri Imigrasi, Rita Verdonk, itu
  sebagai upaya memberangusnya. Sebelumnya, sebagai
  imigran asal Somalia, Hirsi dengan cepat muncul
  sebagai fenomena. Tiba di Belanda pada 1992, Hirsi
  mencoba mencari suaka dari pemerintah negeri itu atas
  'budaya Islam yang membelenggunya' di Somalia. Saat
  itu, pada usia 22 tahun, Hirsi kabur dari Somalia,
  menghindari kawin paksa dengan sepupu jauhnya.
  Dengan suaka yang diterimanya, Hirsi bisa bekerja
  sebagai penerjemah dan pembantu administrasi. Tak
  lama, ia pun diterima sebagai mahasiswa untuk kajian
  ilmu politik di sebuah universitas. Tidak hanya itu,
  wanita supel yang haus aktivitas itu bahkan bergabung
  dengan Partai Buruh. Namun bukan aktivisme yang
  membuat namanya segera dikenal publik Belanda. Hirsi
  yang cerdas dengan segera paham apa yang dimaui publik
  Negara Kincir Angin sekaligus menguntungkan dirinya.
  Jadilah wanita muslim itu berlidah sangat pahit bagi
  saudara muslimnya sendiri.
  Tiga tahun lalu, melalui wawancaranya dengan surat
  kabar Belanda, Trouw, Hirsi mengguncang setidaknya
  satu juta warga muslim Belanda. Tidak
  tanggung-tanggung, kala itu dirinya menyebut Nabi
  Muhammad tak lebih dari seorang tiran (despot) yang
  berpikiran dangkal, penyuka kekerasan yang ''tak akan
  ragu membantai siapa pun yang menghalangi jalannya.''
  Tidak cukup dengan itu, Hirsi Ali pun menerakan Nabi
  sebagai pengekang kebebasan wanita. ''Dia jelas-jelas
  memerintahkan agar perempuan tidak keluar rumah,
  mengenakan jilbab dan mencabut hak mereka untuk
  bekerja,'' kata Hirsi tentang Muhammad. Gelombang
  besar yang diciptakannya itulah kemudian, yang segera
  melambungkannya sebagai 'kolumnis Islam'. Hirsi pun
  makin kerap muncul di berbagai media massa Eropa.
  Bahkan, ketika terjadi heboh kartun Nabi Muhammad,
  Februari lalu, kepada media Jerman, Der Spiegel, Hirsi
  terang-terangan mendukung kartun itu. ''Kartun itu
  seharusnya dipajang di seluruh tempat,'' kata dia.
  Jadilah Hirsi Ali kemudian salah satu ikon aktivis
  hak-hak wanita muslim yang getol menyerang Islam dan
  komunitasnya. Predikat yang segera membuatnya
  menyempal dari kalangan muslim Belanda. Namun Hirsi
  bergeming. Ia tahu, dirinya tidak tergantung pada
  komunitas muslim, melainkan justru pada masyarakat
  Eropa, kalangan yang telah memberinya ikon heroik
  tersebut.
  Ketika bintangnya mulai mencorong itulah, datang
  tawaran dari Partai Konservatif Belanda. Saat itu,
  2002, partai itu menjanjikan Hirsi kursi parlemen,
  bila mau bergabung. Tentu saja, imigran mana yang
  sanggup menolak tawaran menggiurkan seperti itu.
  Jadilah Ayaan Hirsi Ali, wanita yang 10 tahun
  sebelumnya menghuni barak pengungsi itu anggota dewan
  yang terhormat.
  Tetapi apa yang menjadikan namanya mendunia bukan
  karena posisinya itu. Masih ingat mengapa sutradara
  Belanda, Theo van Gogh meninggal? Theo, sutradara The
  Submission, film berdurasi 11 menit yang mengecam
  perlakuan perempuan di beberapa negara Islam, dibunuh
  kalangan muslim radikal yang melihat banyak distorsi
  dalam film tersebut. Asal tahu saja, naskah film itu
  dibuat oleh Ayaan Hirsi Ali.
  Segera setelah pembunuhan itu, Hirsi pun mendapat
  pengamanan polisi Belanda. Tidak hanya rumahnya,
  aktivitas sehari-harinya pun tak luput dari kawalan
  aparat. Apalagi ketika Hirsi justru berniat 

[wanita-muslimah] Re: Hirsi, Kebohongan dan Pita Rekaman

2006-05-22 Terurut Topik Yulia Artati



saya senang kalau saya kirim berita dan ditanggapi utk. menambah
wawasan  pencerahan, tp kalau tdk ya tdk apa2 mungkin orang sedang
sibuk. Tapi yang penting saya ingin berbagi info.
Soal saya lempar saja itu juga tidak salah mungkin saya sedang tidak
sempat diskusi or mungkin saya sedang merasa tidak mood.
Kan nggak wajib tho? disini kan udah banyak yg pintar2 dan sudah ada
moderator juga.

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Ari Condro [EMAIL PROTECTED] wrote:

 gak gitu, kalo misale mbakyu memang tahu ttg hirsi ali, kan lebih
ilok. lha
 daripada kirim berita ini itu tapi gak ngeh maksudnya kan ... ? giliran
 diajak diskusi lebih dalam, lha bisa bisa malah ngacir :p
 
 kalo saya sih kirim berita buat di diskusiin, buat buat goreng
goreng berita
 di milis :p tapi cuma lempar lempar aja, gak ikut terjun bebas ke
arena.
 
 
 
 
 On 5/22/06, Yulia Artati [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
  Sory mas Ari, saya belum tahu kalau di milis ini pernah di kirim
  berita ini. Jadi kalau sama ya kebetulan kan bisa saja, jangan ngasi
  sebutan begitu dong. Ya kalau doble dihapus saja.
  Tentang siapa dia saya kira bukan urusan mas Ary saya tahu atau belum.
  OK? kayaknya saya nggak pernah ngusilin sampeyan deh.
  Jadi lebih baik memberi komentar yg positif gitu, jadi sama2 enak kan?
 
 
 
  --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Ari Condro masarcon@
wrote:
  
   wah, mbak bunga yulia ini ternyata modenya tukang goreng berita di
  milis.
   beritanya ayaan hirsi ali ini kan sudah saya kirim dari hari
rabu minggu
   lalu. tapi gak ada tanggapan dari mbak yulia.
  
   jangan jangan sebelum dapat posting yg sampean kirim ini, pernah
  mendengar
   namanya pun belum. tapi cuma ikut ikutan forward. mumpung berita
  berita
   dunia islam :p
  
  
  
  
   On 5/22/06, Yulia Artati yartati@ wrote:
   
http://www.republika.co.id/Cetak_detail.asp?id=248448kat_id=3
   
   
[Republika Online] Hirsi, Kebohongan dan Pita Rekaman
   
   
   
   
18 Mei 2006
Hirsi, Kebohongan dan Pita Rekaman
dsy
Senjata, tak jarang menghunjam lambung tuannya
sendiri. Kalimat dan pernyataan yang selama ini
membawa Ayaan Hirsi Ali ke puncak karier dan
popularitas, pernyataan pula yang menghempaskannya
keras. Tidak hanya kehilangan keanggotaan Parlemen
Belanda, Hirsi Ali, kini bahkan tak lagi
berkewarganegaraan. Ia tuna negara.
''Saya bersiap meninggalkan Belanda,'' kata Hirsi,
wanita enerjik itu, kepada The New York Times, Selasa
(16/5) lalu. Bibirnya bergetar menahan emosi. Saat
itu, secara terbuka Hirsi menyebut tindakan rekan
separtainya, Menteri Imigrasi, Rita Verdonk, itu
sebagai upaya memberangusnya. Sebelumnya, sebagai
imigran asal Somalia, Hirsi dengan cepat muncul
sebagai fenomena. Tiba di Belanda pada 1992, Hirsi
mencoba mencari suaka dari pemerintah negeri itu atas
'budaya Islam yang membelenggunya' di Somalia. Saat
itu, pada usia 22 tahun, Hirsi kabur dari Somalia,
menghindari kawin paksa dengan sepupu jauhnya.
Dengan suaka yang diterimanya, Hirsi bisa bekerja
sebagai penerjemah dan pembantu administrasi. Tak
lama, ia pun diterima sebagai mahasiswa untuk kajian
ilmu politik di sebuah universitas. Tidak hanya itu,
wanita supel yang haus aktivitas itu bahkan bergabung
dengan Partai Buruh. Namun bukan aktivisme yang
membuat namanya segera dikenal publik Belanda. Hirsi
yang cerdas dengan segera paham apa yang dimaui publik
Negara Kincir Angin sekaligus menguntungkan dirinya.
Jadilah wanita muslim itu berlidah sangat pahit bagi
saudara muslimnya sendiri.
Tiga tahun lalu, melalui wawancaranya dengan surat
kabar Belanda, Trouw, Hirsi mengguncang setidaknya
satu juta warga muslim Belanda. Tidak
tanggung-tanggung, kala itu dirinya menyebut Nabi
Muhammad tak lebih dari seorang tiran (despot) yang
berpikiran dangkal, penyuka kekerasan yang ''tak akan
ragu membantai siapa pun yang menghalangi jalannya.''
Tidak cukup dengan itu, Hirsi Ali pun menerakan Nabi
sebagai pengekang kebebasan wanita. ''Dia jelas-jelas
memerintahkan agar perempuan tidak keluar rumah,
mengenakan jilbab dan mencabut hak mereka untuk
bekerja,'' kata Hirsi tentang Muhammad. Gelombang
besar yang diciptakannya itulah kemudian, yang segera
melambungkannya sebagai 'kolumnis Islam'. Hirsi pun
makin kerap muncul di berbagai media massa Eropa.
Bahkan, ketika terjadi heboh kartun Nabi Muhammad,
Februari lalu, kepada media Jerman, Der Spiegel, Hirsi
terang-terangan mendukung kartun itu. ''Kartun itu
seharusnya dipajang di seluruh tempat,'' kata dia.
Jadilah Hirsi Ali kemudian salah satu ikon aktivis
hak-hak wanita muslim yang getol menyerang Islam dan
komunitasnya. Predikat yang segera membuatnya
menyempal dari kalangan muslim Belanda. Namun Hirsi
bergeming. Ia tahu, dirinya tidak tergantung pada
komunitas muslim, melainkan justru pada masyarakat

[wanita-muslimah] Re: Hirsi, Kebohongan dan Pita Rekaman

2006-05-22 Terurut Topik Flora Pamungkas



Saya juga terlewat baca postingan ini, karena postingan yang masuk ke inbox
minded eh .. maksud saya... inbox tray borongan rame2.

Saya pernah menyebutkan dalam postingan saya terdahulu, tentang seorang
wanita anggota parlemen Belanda. Dalam kasus kartun Nabi, beliau yang mulia
ini mengingatkan kepada masyarakat Eropa agar menggunakan the right to
offend dalam menghadapi protes dunia. Dalam wawancara di BBC inilah,
wanita asal Somalia bernama Hirsi Ali yg juga anggota parlemen yg saya sebut
di atas, mengingatkan kepada khalayak bahwa the right to offend adalah
bagian dari demokrasi. Untuk itu dia sangat membela pihak pembuat kartun yg
sedang menggunakan haknya, yaitu kebebasan berekspresi, termasuk kebebasan
untuk menghina. Dalam wawancara itu, komentar2nya sangat menyakiti hati
umat Islam. 



Sebagaimana disebutkan dalam koran2, dia menghujat Eropa yang tidak berbuat
apa2 untuk menghalangi perkembangan Islam. Issue2 anti Islam inilah yang
dia gunakan sebagai komoditi, sehingga ia begitu di welcomed sekali oleh
masyarakat Belanda. Sehingga dalam waktu singkat, sebagai seorang imigran
(dg identitas dan cerita palsu utk mendapat suaka), dia dipinang oleh salah
satu partai di Belanda, sehingga ia menjadi anggota parlemen.



Berhubung yang bicara adalah seorang anggota parlemen, tentu kredibilitasnya
tak diragukan lagi to? Jadi saat dia melemparkan issue the right to offend
 itu, saya jadi merenung dan mengenang kembali peristiwa 10 tahun yang lalu,
saat saya yg sedang tenang2 berjalan di sebuah trotoir, tiba2 diserang
secara verbal oleh seorang pemuda lantaran jilbab saya. Maka saya mencoba
memahami, ooh .. inikah yang dimaksud dengan the right to offend. Saat
kejadian itu saya diam saja, karena prinsip sing waras ngalah. Saya tidak
terima dengan issue itu, tapi saya kan cuma orang awam, masa' mau melawan
pendapat anggota parlemen yang credible itu?? Ibarat buih ditelan ombak. 
Skeptis deh .



Selama ini sepak terjang Hirsi Ali sudah seperti itu terhadap Islam, agenda
macam apa lagi yang akan dilakukannya saat dia nanti bergabung dengan The
American Entreprise Institute for Public Policy Research, sebuah lembaga
think-tank yang berada di belakang banyak kebijakan Bush? 

Wallahualam





Salam,

Flora





From: Yulia Artati [EMAIL PROTECTED]

 Date: Sun May 21, 2006 11:37pm(PDT)

Subject: Re: Hirsi, Kebohongan dan Pita Rekaman

 

Sory mas Ari, saya belum tahu kalau di milis ini pernah di kirim

berita ini. Jadi kalau sama ya kebetulan kan bisa saja, jangan ngasi

sebutan begitu dong. Ya kalau doble dihapus saja.

Tentang siapa dia saya kira bukan urusan mas Ary saya tahu atau belum.

OK? kayaknya saya nggak pernah ngusilin sampeyan deh.

Jadi lebih baik memberi komentar yg positif gitu, jadi sama2 enak kan?

 

 

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Ari Condro [EMAIL PROTECTED] wrote:



 wah, mbak bunga yulia ini ternyata modenya tukang goreng berita di

milis.

 beritanya ayaan hirsi ali ini kan sudah saya kirim dari hari rabu minggu

 lalu. tapi gak ada tanggapan dari mbak yulia.



 jangan jangan sebelum dapat posting yg sampean kirim ini, pernah

mendengar

 namanya pun belum. tapi cuma ikut ikutan forward. mumpung berita

berita

 dunia islam :p

[Non-text portions of this message have been removed]







Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment 








  
  
SPONSORED LINKS
  
  
  

Women
  
  
Different religions beliefs
  
  
Islam
  
  


Muslimah
  
  
Women in islam
  

   
  







  
  
  YAHOO! GROUPS LINKS



  Visit your group "wanita-muslimah" on the web.
  To unsubscribe from this group, send an email to:[EMAIL PROTECTED]
  Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.



  












[wanita-muslimah] Re: Hirsi, Kebohongan dan Pita Rekaman

2006-05-22 Terurut Topik Mia



Saya nggak ngikutin secara detail ttg Hirsi ini, mbak Flora dan 
temen-temen lain lebih banyak uptodate.

Tapi heran juga waktu baca kalau dia bergabung dengan think-thanknya 
ultra-con??? Fishy banget si. Mungkin cuma Sato yang tau hehehe..

Soal bohong imigrasi itu alasan politik-lah. Tapi kalo bener dia 
kepanjangan tangannya right wing...woww..panteslah dilengserin 
sama temen-temen perempuannya sendiri. 

Bingung.

Salam
Mia

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Flora Pamungkas 
[EMAIL PROTECTED] wrote:
 Selama ini sepak terjang Hirsi Ali sudah seperti itu terhadap 
Islam, agenda
 macam apa lagi yang akan dilakukannya saat dia nanti bergabung 
dengan The
 American Entreprise Institute for Public Policy Research, sebuah 
lembaga
 think-tank yang berada di belakang banyak kebijakan Bush? 
 Wallahualam
 
 
 Salam,
 Flora
 










Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment 








  
  
SPONSORED LINKS
  
  
  

Women
  
  
Different religions beliefs
  
  
Islam
  
  


Muslimah
  
  
Women in islam
  

   
  







  
  
  YAHOO! GROUPS LINKS



  Visit your group "wanita-muslimah" on the web.
  To unsubscribe from this group, send an email to:[EMAIL PROTECTED]
  Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.



  












Re: [wanita-muslimah] Re: Hirsi, Kebohongan dan Pita Rekaman

2006-05-22 Terurut Topik avatari2006



--- Flora Pamungkas [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Sebagaimana disebutkan dalam koran2, dia menghujat
 Eropa yang tidak berbuat
 apa2 untuk menghalangi perkembangan Islam. Issue2
 anti Islam inilah yang
 dia gunakan sebagai komoditi, sehingga ia begitu
 di welcomed sekali oleh
 masyarakat Belanda. Sehingga dalam waktu singkat,
 sebagai seorang imigran
 (dg identitas dan cerita palsu utk mendapat suaka),
 dia dipinang oleh salah
 satu partai di Belanda, sehingga ia menjadi anggota
 parlemen.

Mbak Flora,
kebencian Hirsi Ali alias Hirsi Magan terhadap Islam
yang diterima oleh sebagian orang Barat sebagai
bukti bahwa Islam memang jelek karena yg bicara
itu orang insider (dia lahir dan dibesarkan sebagai
Muslim dalam keluarga dan lingkungan Muslim) jadi
dianggap mempunyai kredibilitas yang tinggi itu
mungkin bisa dibandingkan dengan status Irena Handono
sebagai salah satu idola sebagian orang Islam
Indonesia yang cenderung Kristenfobia... ? Apa yang
diungkapkan oleh Irena Handono ttg Kristen itu juga
dianggap sebagai kebenaran, wong dia itu dulu
Kristen, bahkan biarawati... jadi dijamin pasti
benar... dan semakin kritis dia ttg Kristen, semakin
welcomed di kalangan teman2 barunya, ya kan?

 Berhubung yang bicara adalah seorang anggota
 parlemen, tentu kredibilitasnya
 tak diragukan lagi to? Jadi saat dia melemparkan
 issue the right to offend
 itu, saya jadi merenung dan mengenang kembali
 peristiwa 10 tahun yang lalu,
 saat saya yg sedang tenang2 berjalan di sebuah
 trotoir, tiba2 diserang
 secara verbal oleh seorang pemuda lantaran jilbab
 saya. Maka saya mencoba
 memahami, ooh .. inikah yang dimaksud dengan the
 right to offend. Saat
 kejadian itu saya diam saja, karena prinsip sing
 waras ngalah. Saya tidak
 terima dengan issue itu, tapi saya kan cuma orang
 awam, masa' mau melawan
 pendapat anggota parlemen yang credible itu?? 

Sedih sekali membaca ttg serangan verbal terhadap
jilbab Mbak Flora... itu tidak bisa dibenarkan, dan
saya harap semoga itu tidak terjadi lagi. 
Tetapi apakah kasus itu berarti bahwa di Barat itu ada
right to offend? 
Sebagai analoginya mungkin bisa begini, cewek ber-tank
top diserang verbal di salah satu negara yg mayoritas
Muslim. Malah tidak perlu pakai tank top, berpakaian
biasa pun bisa diganggu di jalan. Beberapa minggu yg
lalu seorang penulis perempuan dari Tunisia cerita di
tv sini, betapa kesalnya dia kalau pulang ke Tunisia,
di sana dia mengenakan kerudung, dan dia tidak
bermake-up menor dan juga sudah berumur sekitar 50
tahun, tetapi tetap saja kalau ke luar rumah di jalan
masih suka diganggu ama laki2 iseng... Apakah itu
berarti bahwa dalam Islam itu ada right to harass
women? Jelas tidak, kan. Tetapi nyatanya, itu sering
sekali terjadi. Dan tidak jarang tindakan pelecehan
itu dibenarkan oleh orang Muslim karena dianggap
reaksi wajar untuk laki2 kalau melihat perempuan
trus merasa terangsang... 
Tentang right to offend, saya rasa itu formula yang
terlalu simplistik. Saya rasa tidak ada right to
offend, tetapi right to critic dan untuk
mempertanyakan apa saja. Kalau ada orang merasa
tersinggung, ada jalan hukum. Soalnya, kalau mau
melarang tindakan yang dianggap offending, wah susah
dong... habis, ukurannya apa ya? Yg utk sebagian orang
biasa2 aja, utk orang yg sensitif sudah terasa sangat
offending... Yang untuk sebagian orang merupakan
kritik yg wajar, utk orang yg super-sensitif sudah
offending... yang untuk sebagian orang dianggap
lelucon, utk orang yg cepat tersinggung sudah dianggap
offending... jadi gimana mau merumuskan definisi
offending dalam larangannya? Pusing kan jadinya?
Jadi ada freedom of speech, tetapi kalau ada orang yg
merasa tersinggung, buat mereka ada jalan hukum. Atau
apakah menurut Mbak Flora wacana2 publik yang
dibolehkan dalam suatu masyarakat itu harus merujuk
pada sensitifitas paling tinggi semua anggota dan
kelompok masyarakatnya? berarti tidak boleh lagi ada
wacana kritis, komedi, lelucon, satire, dsb takut
nanti ada orang yg mungkin merasa tersinggung... 

Kalau sebagian orang Barat dalam debat kartun itu
berargumentasi ttg freedom of speech, apakah itu
berarti bahwa memang ada right to offend dalam
masyarakat Barat? Bukankah dalam tiap kasus harus
dinegosiasi apakah itu memang dianggap offending atau
masih bisa diterima... dan dalam debat kartun juga
banyak orang Barat tidak setuju dengan kartun2 tentang
Nabi karena itu jelas merupakan provokasi. Jadi dalam
masyarakat Barat ada yg pro dan kontra... Terlalu
gampang kalau digeneralisasikan bahwa di Barat semua
orang berpikir spt Hirsi Ali atau ngotot ada right to
offend. Sama mungkin kalau orang Barat melihat bahwa
ada sebagian ulama Islam yang membenarkan pembunuhan
orang murtad, trus langsung generalisasi, oh ternyata
betul ya, orang Muslim barbaris, langsung pakai
bunuh2an kalau ada orang Muslim yg keluar Islam,
berarti in Islam there is a right to kill... padahal
di dalam Islam pun ada debat apakah orang murtad itu
memang harus dibunuh atau tidak... ya kan? 

 Selama ini sepak 

Re: [wanita-muslimah] Re: Hirsi, Kebohongan dan Pita Rekaman

2006-05-22 Terurut Topik Ary Setijadi Prihatmanto



makanya mbak Flora,
kita memang sebagai orang waras sebaiknya nggak ikut-ikutan.
Jangan karena yang meng-offend itu temen kita, kita bela.
Tapi kalo yang men-offend itu lawan kita kita kutuk...

Kalau kita lihat, banyak kok soal offend-offend itu dari kita muslim ke yang
non-muslim...
Katanya sih bicara kebenaran, tapi tetep saja offensive...

Apalagi jika sudah bicara soal Palestina...
Yang muncul ya sumpah serapah...
Bahkan anak kecil saja di TV Nasional Mesir diajari kebencian bahwa Yahudi
itu babi dan monyet...

Salam
Ary

- Original Message - 
From: Flora Pamungkas [EMAIL PROTECTED]
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Sent: Monday, May 22, 2006 2:14 PM
Subject: [wanita-muslimah] Re: Hirsi, Kebohongan dan Pita Rekaman


 Saya juga terlewat baca postingan ini, karena postingan yang masuk ke
inbox
 minded eh .. maksud saya... inbox tray borongan rame2.
 Saya pernah menyebutkan dalam postingan saya terdahulu, tentang seorang
 wanita anggota parlemen Belanda. Dalam kasus kartun Nabi, beliau yang
mulia
 ini mengingatkan kepada masyarakat Eropa agar menggunakan the right to
 offend dalam menghadapi protes dunia. Dalam wawancara di BBC inilah,
 wanita asal Somalia bernama Hirsi Ali yg juga anggota parlemen yg saya
sebut
 di atas, mengingatkan kepada khalayak bahwa the right to offend adalah
 bagian dari demokrasi. Untuk itu dia sangat membela pihak pembuat kartun
yg
 sedang menggunakan haknya, yaitu kebebasan berekspresi, termasuk kebebasan
 untuk menghina. Dalam wawancara itu, komentar2nya sangat menyakiti hati
 umat Islam.

 Sebagaimana disebutkan dalam koran2, dia menghujat Eropa yang tidak
berbuat
 apa2 untuk menghalangi perkembangan Islam. Issue2 anti Islam inilah yang
 dia gunakan sebagai komoditi, sehingga ia begitu di welcomed sekali
oleh
 masyarakat Belanda. Sehingga dalam waktu singkat, sebagai seorang imigran
 (dg identitas dan cerita palsu utk mendapat suaka), dia dipinang oleh
salah
 satu partai di Belanda, sehingga ia menjadi anggota parlemen.

 Berhubung yang bicara adalah seorang anggota parlemen, tentu
kredibilitasnya
 tak diragukan lagi to? Jadi saat dia melemparkan issue the right to
offend
 itu, saya jadi merenung dan mengenang kembali peristiwa 10 tahun yang
lalu,
 saat saya yg sedang tenang2 berjalan di sebuah trotoir, tiba2 diserang
 secara verbal oleh seorang pemuda lantaran jilbab saya. Maka saya mencoba
 memahami, ooh .. inikah yang dimaksud dengan the right to offend. Saat
 kejadian itu saya diam saja, karena prinsip sing waras ngalah. Saya tidak
 terima dengan issue itu, tapi saya kan cuma orang awam, masa' mau melawan
 pendapat anggota parlemen yang credible itu?? Ibarat buih ditelan ombak.
 Skeptis deh .

 Selama ini sepak terjang Hirsi Ali sudah seperti itu terhadap Islam,
agenda
 macam apa lagi yang akan dilakukannya saat dia nanti bergabung dengan The
 American Entreprise Institute for Public Policy Research, sebuah lembaga
 think-tank yang berada di belakang banyak kebijakan Bush?
 Wallahualam


 Salam,
 Flora


 From: Yulia Artati [EMAIL PROTECTED]
 Date: Sun May 21, 2006 11:37pm(PDT)
 Subject: Re: Hirsi, Kebohongan dan Pita Rekaman

 Sory mas Ari, saya belum tahu kalau di milis ini pernah di kirim
 berita ini. Jadi kalau sama ya kebetulan kan bisa saja, jangan ngasi
 sebutan begitu dong. Ya kalau doble dihapus saja.
 Tentang siapa dia saya kira bukan urusan mas Ary saya tahu atau belum.
 OK? kayaknya saya nggak pernah ngusilin sampeyan deh.
 Jadi lebih baik memberi komentar yg positif gitu, jadi sama2 enak kan?


 --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Ari Condro [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
  wah, mbak bunga yulia ini ternyata modenya tukang goreng berita di
 milis.
  beritanya ayaan hirsi ali ini kan sudah saya kirim dari hari rabu minggu
  lalu. tapi gak ada tanggapan dari mbak yulia.
 
  jangan jangan sebelum dapat posting yg sampean kirim ini, pernah
 mendengar
  namanya pun belum. tapi cuma ikut ikutan forward. mumpung berita
 berita
  dunia islam :p

 [Non-text portions of this message have been removed]



 Milis Wanita Muslimah
 Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
 Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
 ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
 Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
 Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
 Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
 Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

 This mailing list has a special spell casted to reject any attachment 



 SPONSORED LINKS Women Different religions beliefs Islam
 Muslimah Women in islam


 --
--
 YAHOO! GROUPS LINKS

 a.. Visit your group wanita-muslimah on the web.

 b.. To unsubscribe from this group, send an email to:
 [EMAIL PROTECTED]

 c.. Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of
Service