[wanita-muslimah] Re: MUI Jatim: Vaksin Haji Berenzim Babi itu Darurat

2009-05-07 Terurut Topik Flora Pamungkas "GMail"
Tenang saja Eyang, nggak usah risau dg pengharaman babi, karena memang bukan
untuk sampeyan kok.

Larangan makan daging babi yang disebutkan di Al Qur'an hanya untuk orang
Islam saja.

Jadi sampeyan tak usah ambil pusing dg segala tetex bengex  justifikasi
pengharaman babi.

BTW, tentu saja sampeyan nggak tahu, bahwa di Islam, ikan adalah
perkecualian, yang tidak perlu disembelih dulu.

 

Mendingan sampeyan makan rempeyex saja, enak kriyuk-kriyuk.

 

Salam,

Flora

 

--

 

 

Re: MUI Jatim: Vaksin Haji Berenzim Babi itu Darurat 

Posted by: "eyang_mbelgedes" eyang_mbelge...@yahoo.com   eyang_mbelgedes 

Wed May 6, 2009 8:34 pm (PDT) 

 

 

Lemak, asam urat, dan unsur-unsur lain-lainnya bisa disiasati. Penyembelihan
babi juga bisa didahului dengan 'bismillah'. 

 

Babi tidak punya leher? 

 

Ikan, yang juga tidak punya leher itu, bisa halal dengan cara dibedel
perutnya. 

 

Jadi singkat kata, pengharaman ini tidak berkenaan dengan 'nalar ilmiah',
tapi lebih pada ketaatan pada 'iman, takwa, keyakinan'. 

 

Alasan-alasan apapun yang digunakan untuk menjustifikasinya tidak akan
pernah cukup ilmiah.

 

Omong-omong, siapa yang menciptakan konsep haram itu? Yahudi dan diikuti
oleh agama-agama selanjutnya!



[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [wanita-muslimah] Re: MUI Jatim: Vaksin Haji Berenzim Babi itu Darurat

2009-05-07 Terurut Topik Ari Condro
plagiat itu nunggu jaman komputer yah ?

ah, tenggelamnya kapal van der wijk juga karya plagiatnya hamka dari
sastrawan perancis berjudul Magdalena


2009/5/7 jano ko :
>
>
> embel :
>
> Keyakinan ini dikemudian dicopy-paste oleh penerusnya.
>
> ---
>
> ko_jano  :
>
> Ngarang !!, jaman dahulu kala belum ada komputer, jadi engga mungkin copy
> paste.
>
> Semprol mbako ora enak.
>
> Selamat tidur.
>
> -o0o-
>
> --- On Thu, 7/5/09, eyang_mbelgedes  wrote:
>
> From: eyang_mbelgedes 
> Subject: [wanita-muslimah] Re: MUI Jatim: Vaksin Haji Berenzim Babi itu
> Darurat
> To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
> Date: Thursday, 7 May, 2009, 11:03 AM
>
> Iya, agama yang mengatakan babi haram untuk pertama kali dalam sejarah
> manusia adalah agama Yahudi, jauh-jauh hari sebelum agama monoteis lainnya
> dilahirkan. Agama Yahudi percaya bahwa Gusti Allah mereka melarangnya.
> Keyakinan ini dikemudian dicopy-paste oleh penerusnya.
>
> --- In wanita-muslimah@ yahoogroups. com, "Lestyaningsih, Tri Budi (Ning)"
>  wrote:
>
>>
>
>> Betul, eyang...
>
>> Kalau Allah sudah mengatakan haram, akankah kita - manusia -
>
>> menganulirnya ?
>
>>
>
>> -Ning
>
>>
>
>>  _ _ __
>
>>
>
>> From: wanita-muslimah@ yahoogroups. com
>
>> [mailto:wanita-muslimah@ yahoogroups. com] On Behalf Of eyang_mbelgedes
>
>> Sent: Thursday, May 07, 2009 11:34 AM
>
>> To: wanita-muslimah@ yahoogroups. com
>
>> Subject: [wanita-muslimah] Re: MUI Jatim: Vaksin Haji Berenzim Babi itu
>
>> Darurat
>
>>
>
>>
>
>>
>
>>
>
>>
>
>> Lemak, asam urat, dan unsur-unsur lain-lainnya bisa disiasati.
>
>> Penyembelihan babi juga bisa didahului dengan 'bismillah'.
>
>>
>
>> Babi tidak punya leher?
>
>>
>
>> Ikan, yang juga tidak punya leher itu, bisa halal dengan cara dibedel
>
>> perutnya.
>
>>
>
>> Jadi singkat kata, pengharaman ini tidak berkenaan dengan 'nalar
>
>> ilmiah', tapi lebih pada ketaatan pada 'iman, takwa, keyakinan'.
>
>>
>
>> Alasan-alasan apapun yang digunakan untuk menjustifikasinya tidak akan
>
>> pernah cukup ilmiah.
>
>>
>
>> Omong-omong, siapa yang menciptakan konsep haram itu? Yahudi dan diikuti
>
>> oleh agama-agama selanjutnya!
>
>>
>
>>
>
>>
>
>>
>
>>
>
>>
>
>> [Non-text portions of this message have been removed]
>
>>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
> Get your new Email address!
> Grab the Email name you've always wanted before someone else does!
> http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/aa/
>
> [Non-text portions of this message have been removed]
>
> 



-- 
salam,
Ari


Re: [wanita-muslimah] Re: MUI Jatim: Vaksin Haji Berenzim Babi itu Darurat

2009-05-06 Terurut Topik jano ko
 embel :

Keyakinan ini dikemudian dicopy-paste oleh penerusnya.  

---

ko_jano  :

Ngarang !!, jaman dahulu kala belum ada komputer, jadi engga mungkin copy paste.

Semprol mbako ora enak.

Selamat tidur.

-o0o-

--- On Thu, 7/5/09, eyang_mbelgedes  wrote:

From: eyang_mbelgedes 
Subject: [wanita-muslimah] Re: MUI Jatim: Vaksin Haji Berenzim Babi itu Darurat
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Date: Thursday, 7 May, 2009, 11:03 AM
















  
  Iya, agama yang mengatakan babi haram untuk pertama kali dalam sejarah 
manusia adalah agama Yahudi, jauh-jauh hari sebelum agama monoteis lainnya 
dilahirkan. Agama Yahudi percaya bahwa Gusti Allah mereka melarangnya. 
Keyakinan ini dikemudian dicopy-paste oleh penerusnya.  



--- In wanita-muslimah@ yahoogroups. com, "Lestyaningsih, Tri Budi (Ning)" 
 wrote:

>

> Betul, eyang...

> Kalau Allah sudah mengatakan haram, akankah kita - manusia -

> menganulirnya ? 

>  

> -Ning

> 

>  _ _ __

> 

> From: wanita-muslimah@ yahoogroups. com

> [mailto:wanita-muslimah@ yahoogroups. com] On Behalf Of eyang_mbelgedes

> Sent: Thursday, May 07, 2009 11:34 AM

> To: wanita-muslimah@ yahoogroups. com

> Subject: [wanita-muslimah] Re: MUI Jatim: Vaksin Haji Berenzim Babi itu

> Darurat

> 

> 

> 

> 

> 

> Lemak, asam urat, dan unsur-unsur lain-lainnya bisa disiasati.

> Penyembelihan babi juga bisa didahului dengan 'bismillah'. 

> 

> Babi tidak punya leher? 

> 

> Ikan, yang juga tidak punya leher itu, bisa halal dengan cara dibedel

> perutnya. 

> 

> Jadi singkat kata, pengharaman ini tidak berkenaan dengan 'nalar

> ilmiah', tapi lebih pada ketaatan pada 'iman, takwa, keyakinan'. 

> 

> Alasan-alasan apapun yang digunakan untuk menjustifikasinya tidak akan

> pernah cukup ilmiah.

> 

> Omong-omong, siapa yang menciptakan konsep haram itu? Yahudi dan diikuti

> oleh agama-agama selanjutnya!

> 

> 

> 

> 

> 

> 

> [Non-text portions of this message have been removed]

>




 

  




 

















  Get your new Email address!
Grab the Email name you've always wanted before someone else does!
http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/aa/

[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Re: MUI Jatim: Vaksin Haji Berenzim Babi itu Darurat

2009-05-06 Terurut Topik eyang_mbelgedes
Iya, agama yang mengatakan babi haram untuk pertama kali dalam sejarah manusia 
adalah agama Yahudi, jauh-jauh hari sebelum agama monoteis lainnya dilahirkan. 
Agama Yahudi percaya bahwa Gusti Allah mereka melarangnya. Keyakinan ini 
dikemudian dicopy-paste oleh penerusnya.  

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Lestyaningsih, Tri Budi (Ning)" 
 wrote:
>
> Betul, eyang...
> Kalau Allah sudah mengatakan haram, akankah kita - manusia -
> menganulirnya ? 
>  
> -Ning
> 
> 
> 
> From: wanita-muslimah@yahoogroups.com
> [mailto:wanita-musli...@yahoogroups.com] On Behalf Of eyang_mbelgedes
> Sent: Thursday, May 07, 2009 11:34 AM
> To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
> Subject: [wanita-muslimah] Re: MUI Jatim: Vaksin Haji Berenzim Babi itu
> Darurat
> 
> 
> 
> 
> 
> Lemak, asam urat, dan unsur-unsur lain-lainnya bisa disiasati.
> Penyembelihan babi juga bisa didahului dengan 'bismillah'. 
> 
> Babi tidak punya leher? 
> 
> Ikan, yang juga tidak punya leher itu, bisa halal dengan cara dibedel
> perutnya. 
> 
> Jadi singkat kata, pengharaman ini tidak berkenaan dengan 'nalar
> ilmiah', tapi lebih pada ketaatan pada 'iman, takwa, keyakinan'. 
> 
> Alasan-alasan apapun yang digunakan untuk menjustifikasinya tidak akan
> pernah cukup ilmiah.
> 
> Omong-omong, siapa yang menciptakan konsep haram itu? Yahudi dan diikuti
> oleh agama-agama selanjutnya!
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> [Non-text portions of this message have been removed]
>




RE: [wanita-muslimah] Re: MUI Jatim: Vaksin Haji Berenzim Babi itu Darurat

2009-05-06 Terurut Topik Lestyaningsih, Tri Budi (Ning)
Betul, eyang...
Kalau Allah sudah mengatakan haram, akankah kita - manusia -
menganulirnya ? 
 
-Ning



From: wanita-muslimah@yahoogroups.com
[mailto:wanita-musli...@yahoogroups.com] On Behalf Of eyang_mbelgedes
Sent: Thursday, May 07, 2009 11:34 AM
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Subject: [wanita-muslimah] Re: MUI Jatim: Vaksin Haji Berenzim Babi itu
Darurat





Lemak, asam urat, dan unsur-unsur lain-lainnya bisa disiasati.
Penyembelihan babi juga bisa didahului dengan 'bismillah'. 

Babi tidak punya leher? 

Ikan, yang juga tidak punya leher itu, bisa halal dengan cara dibedel
perutnya. 

Jadi singkat kata, pengharaman ini tidak berkenaan dengan 'nalar
ilmiah', tapi lebih pada ketaatan pada 'iman, takwa, keyakinan'. 

Alasan-alasan apapun yang digunakan untuk menjustifikasinya tidak akan
pernah cukup ilmiah.

Omong-omong, siapa yang menciptakan konsep haram itu? Yahudi dan diikuti
oleh agama-agama selanjutnya!






[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Re: MUI Jatim: Vaksin Haji Berenzim Babi itu Darurat

2009-05-06 Terurut Topik eyang_mbelgedes
Lemak, asam urat, dan unsur-unsur lain-lainnya bisa disiasati. Penyembelihan 
babi juga bisa didahului dengan 'bismillah'. 

Babi tidak punya leher? 

Ikan, yang juga tidak punya leher itu, bisa halal dengan cara dibedel perutnya. 

Jadi singkat kata, pengharaman ini tidak berkenaan dengan 'nalar ilmiah', tapi 
lebih pada ketaatan pada 'iman, takwa, keyakinan'. 

Alasan-alasan apapun yang digunakan untuk menjustifikasinya tidak akan pernah 
cukup ilmiah.

Omong-omong, siapa yang menciptakan konsep haram itu? Yahudi dan diikuti oleh 
agama-agama selanjutnya!






[wanita-muslimah] Re: MUI Jatim: Vaksin Haji Berenzim Babi itu Darurat

2009-05-06 Terurut Topik eyang_mbelgedes
Ini semua berakar pada dalil bahwa 'ilmu pengetahuan' (nalar) derajadnya berada 
di bawah 'iman dan taqwa' (wahyu). 

Jadinya ya, mau tidak mau, ya gitu lah... (sambil melirik ke Sarpokenoko).

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Ary Setijadi Prihatmanto" 
 wrote:
>
> mbak Dewi,
> 
> AFAIK menurut Al-Quran, daging babi itu haram untuk aktivitas makan.
> Tidak ada nash yang menunjukkan babi itu haram untuk dijadikan peliharaan, 
> bahan obat dll.
> Apalagi biasanya yang namanya enzim itu hanya katalist, tidak ikut bersenyawa.
> Kalaupun enzim itu juga ada di vaksin sebagai hasil metabolisme babi, 
> vaksin itu disuntikkan, bukan dimakan.
> 
> IMHO, bahkan babi ini, walaupun menurut skala kita baunya tidak enak dan 
> jorok, tidak termasuk najis. Tidak ada petunjuk nabi yang menunjukkan hal 
> itu. Al-Anam 145 hanya bicara tentang babi yang tidak boleh dimakan karena 
> kotor (untuk dimakan dagingnya). Bisa jadi kotor/tidak baik karena ada 
> kejelekannya yang mutlak, mungkin tingkat lemak dan kolesterolnya dll.
> 
> Jika babi dianggap najis, mengapa kita tidak menganggap pula najis berat bagi:
> - alkohol
> - patung berhala
> - orang musyrik
> Bandingkan misalnya dengan anjing yang eksplisit pada bab thaharah dalam 
> kitab2 fiqh.
> Bahkan anjing yang dari hadits2 ludahnya dianggap najis saja, 
> tidak dilarang / bahkan dihalalkan untuk dijadikan alat pemburu.
> 
> Masak sih babi tidak boleh kita manfaatkan sedikit pun?
> Lalu bagaimana kita bisa bilang "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan 
> ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa 
> neraka"?
> Bisa berbicara seperti itu kan bukan sekedar "apal-cangkem", 
> bukan pula kekaguman emosional sesaat gara-gara ke planetarium atau nonton 
> discovery channel,
> tapi memang benar-benar menyaksikan, bersyahadah... dalam setiap detil 
> ciptaan..
> 
> 
> Masak sih manfaat babi itu hanya sebagai penguji keimanan?
> what a waste... ;-)
> 
> 
> 
>   - Original Message - 
>   From: Koosala Dewi 
>   To: undisclosed-recipi...@... ; wanita-muslimah@yahoogroups.com 
>   Sent: Wednesday, May 06, 2009 3:40 PM
>   Subject: Bls: [wanita-muslimah] MUI Jatim: Vaksin Haji Berenzim Babi itu 
> Darurat
> 
> 
> 
> 
> 
>   Semoga segera ada solusinya, kita kan negara merdeka yg sudah lamaa. n 
> para ilmuwan juga pada banyak yg muncul dinegara ini, masak mengusahakan 
> vaksin dari bahan2 yg halal belum bisa, apalagi sekarang lagi wabah flu babi 
> kan jadi bahaya buat bangsa Ini
> 
>   --- Pada Rab, 6/5/09, sunny  menulis:
> 
>   Dari: sunny 
>   Topik: [wanita-muslimah] MUI Jatim: Vaksin Haji Berenzim Babi itu Darurat
>   Kepada: undisclosed-recipi...@...
>   Tanggal: Rabu, 6 Mei, 2009, 8:18 AM
> 
>   http://www.antara. co.id/arc/ 2009/5/6/ mui-jatim- vaksin-haji- berenzim- 
> babi-itu- darurat/
> 
>   06/05/09 10:52
> 
>   MUI Jatim: Vaksin Haji Berenzim Babi itu Darurat
> 
>   Surabaya (ANTARA News) - Ketua Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) 
> Jawa Timur KH Abdurrahman Navis Lc menilai hukum agama untuk vaksin 
> meningitis berenzim "porchin" dari lemak babi bagi jamaah haji itu, darurat.
> 
>   "Selama belum ada vaksin meningitis dari enzim babi memang sebaiknya tidak 
> digunakan saja, tapi kalau pemerintah Arab Saudi mewajibkan enzim lemak babi 
> itu, maka hukumnya darurat," katanya kepada ANTARA di Surabaya, Rabu.
> 
>   Belum lama ini Lembaga Pengkajian Pangan dan Obat-obatan dan Kosmetika 
> Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI) Sumatera Selatan (Sumsel) menemukan 
> vaksin meningitis mengandung babi, padahal vaksin ini disuntikan ke jamaah 
> haji..
> 
>   Anggotr Wakil Rais Syuriah PWNU Jatim itu menilai enzim babi dalam vaksin 
> meningitis untuk jemaah haji itu hukumnya memang haram atau tidak boleh 
> (dilarang) sehingga pemerintah harus mengupayakan vaksin meningitis tidak 
> berenzim babi.
> 
>   "Tapi selama upaya pemerintah itu belum membuahkan hasil, maka hukumnya 
> darurat," katanya.
> 
>   Sebelumnya, Sekditjen Haji Depag RI, Abdul Ghofur Djawahir, meragukan hasil 
> temuan dari LPPOM MUI Sumsel, apakah vaksin meningitis yang diteliti itu 
> untuk haji atau bukan.
> 
>   "Untuk itu perlu ada penelitian ulang. Kami akan cari tahu apakah ada jenis 
> meningitis lain. Masalahnya saat ini banyak barang imitasi," katanya di 
> Jakarta (27/4).
> 
>   Apalagi, katanya, pihaknya mengacu pada vaksin meningitis yang digunakan 
> ibadah haji seperti ditentukan pemerintah Arab Saudi sehingga pemerintah 
> Saudi yang mengetahui apa saja penyakit yang mungkin didera jemaah haji di 
> sana.
> 
>   "Kami percaya pada Arab Saudi karena negara itu, negara besar yang juga 
> memiliki alat-alat canggih," katanya.
> 
>   Oleh karena itu, Depag akan melakukan koordinasi dengan Depkes, LPPOM MUI 
> pusat, dan MUI Pusat. (*)
> 
>   [Non-text portions of this message have been removed]
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
>   Bersenang-senang di Yahoo! Messenger dengan semua teman. Tambahkan mereka 
> dari email atau jaring