[wanita-muslimah] Re: Maroko )saya kuliah di maroko)- aljazair - mengritik sesuatu
mbak Chae, Saya persilahkan para pendukung negara berbasis syariat Islam supaya dapat memberikan penjelasannya. Ayo pak HMNA, bung Aly, bung Jano Ko, dan lainnya tolong beri penjelasannya. Wassalam DP --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Chae [EMAIL PROTECTED] wrote: Kalau saya sendiri Pak Dana lebih cenderung untuk mempertanyakan bagaimana suatu negara dengan mayoritas penduduk beragama Islam bisa memiliki anggka yang cukup signifikan tentang kekerasan terhadap perempuan. Ini saya kutip dari koran Tempo interaktif dtd 7 March 2006 TEMPO Interaktif, Jakarta: Ketua Komisi Nasional Perempuan, Kamala Chandra Kirana, mengatakan bahwa terjadi peningkatan kekerasan terhadap perempuan dalam rumah tangga yang terjadi sepanjang 2005. Meningkat sebesar 82 persen dari tahun 2004, katanya di kantornya, Jakarta, hari ini. Berdasarkan data Komnas Perempuan, selama 2005 terjadi 20.391 kasus kekerasan terhadap perempuan, yang ditangani oleh 215 lembaga di provinsi. Angka itu menunjukan peningkatan 45 persen, dibandingkan 2004 yaitu 14.020 kasus. Sebanyak 82 persen di antaranya adalah kekerasan dalam rumah tangga. Namun ironisnya, menurut Kamala, data itu hanya yang ada di Komnas Perempuan. Jumlah nyata kekerasan tak terdata, ia berpendapat jumlahnya lebih besar lagi. Karena kejadian ini adalah populasi yang tersembunyi. Masih banyak data lainya, hanya saja kembali kepertanyaan semula..mengapa kekerasan kepada perempuan terjadi di negara dengan mayoritas penduduk beragama Islam padahal Islam ini didaulat sebagai agama yang melindungi perempuan dan merupakan perintis/pioner dalam hal membebaskan dan menikngkatkan derajat kaum perempuan lebih dari 1400 tahun yang lalu... --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Dan dana.pamilih@ wrote: Baiklah, Selamat sejahtera Anda berbahagia, Tapi boleh saya tanya sama mbak Chae, Mia, dan lainnya? Bagaimana dg perempuan2 korban poligami boleh kita survey juga? Bagaimana dg TKW di luar negeri? Bagaimana dg para pelacur yg harus melacur karena ditinggal suami tanpa perlindungan hukum yg cukup, dsb dsb... Baiklah memang pertanyaan ini apakah perempuan bahagia dalam sistem Islam merupakan pertanyaan yg maut dan telak. Barangkali belum pernah ada yg menanyakan. Yg ada adalah ungkapan2 frustrasi dari para perempuan di milis ini tetapi belum pernah langsung ditanya apakah perempuan bahagia dalam sistem Islam. --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Flora Pamungkas florapamungkas@ wrote: Tolong kalau ada yang mau bikin survey tentang siapakah dari wanita yang berbahagia dengan sistem Islam, maka saya akan mengajukan diri sebagai muslimah yang berbahagia happy...happy! Dan saya yakin daftarnya akan semakin panjang bererot bin bejibun ... don't be silly ... :-D Salam bahagia, Flora -- Re: Maroko )saya kuliah di maroko)- aljazair - mengritik sesuatu Posted by: Dan dana.pamilih@ hifibuff007 Wed Mar 7, 2007 2:36 am (PST) Ajaran di atas kertas memang baik, tetapi praktek di lapangannya bagaimana? Kita tidak bisa menutup mata atas praktek kezaliman di lapangan dengan mengambil ayat2 suci sebagai tamengnya. Dan juga jangan mencari pembenaran dg mengutip lho kan dulu Islam sudah hebat. Iya dulu hebat, sekarang gimana? Koq jarang sekali yg kita dengar perempuan merasa bahagia dalam sistem Islam. Jarang saya dengar. Apakah karena mereka tidak tahu hak mereka karena tidak berpendidikan yg cukup? Atau memang sistemnya sudah sempurna? [Non-text portions of this message have been removed]
Fwd: [wanita-muslimah] Re: Maroko )saya kuliah di maroko)- aljazair - mengritik sesuatu
Pak Dan, et all Wah, jadi ramai nih diskusinya. Met Diskusi deh. Erina Dan [EMAIL PROTECTED] wrote: To: wanita-muslimah@yahoogroups.com From: Dan [EMAIL PROTECTED] Date: Thu, 08 Mar 2007 09:03:19 - Subject: [wanita-muslimah] Re: Maroko )saya kuliah di maroko)- aljazair - mengritik sesuatu mbak Chae, Saya persilahkan para pendukung negara berbasis syariat Islam supaya dapat memberikan penjelasannya. Ayo pak HMNA, bung Aly, bung Jano Ko, dan lainnya tolong beri penjelasannya. Wassalam DP --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Chae [EMAIL PROTECTED] wrote: Kalau saya sendiri Pak Dana lebih cenderung untuk mempertanyakan bagaimana suatu negara dengan mayoritas penduduk beragama Islam bisa memiliki anggka yang cukup signifikan tentang kekerasan terhadap perempuan. Ini saya kutip dari koran Tempo interaktif dtd 7 March 2006 TEMPO Interaktif, Jakarta: Ketua Komisi Nasional Perempuan, Kamala Chandra Kirana, mengatakan bahwa terjadi peningkatan kekerasan terhadap perempuan dalam rumah tangga yang terjadi sepanjang 2005. Meningkat sebesar 82 persen dari tahun 2004, katanya di kantornya, Jakarta, hari ini. Berdasarkan data Komnas Perempuan, selama 2005 terjadi 20.391 kasus kekerasan terhadap perempuan, yang ditangani oleh 215 lembaga di provinsi. Angka itu menunjukan peningkatan 45 persen, dibandingkan 2004 yaitu 14.020 kasus. Sebanyak 82 persen di antaranya adalah kekerasan dalam rumah tangga. Namun ironisnya, menurut Kamala, data itu hanya yang ada di Komnas Perempuan. Jumlah nyata kekerasan tak terdata, ia berpendapat jumlahnya lebih besar lagi. Karena kejadian ini adalah populasi yang tersembunyi. Masih banyak data lainya, hanya saja kembali kepertanyaan semula..mengapa kekerasan kepada perempuan terjadi di negara dengan mayoritas penduduk beragama Islam padahal Islam ini didaulat sebagai agama yang melindungi perempuan dan merupakan perintis/pioner dalam hal membebaskan dan menikngkatkan derajat kaum perempuan lebih dari 1400 tahun yang lalu... --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Dan dana.pamilih@ wrote: Baiklah, Selamat sejahtera Anda berbahagia, Tapi boleh saya tanya sama mbak Chae, Mia, dan lainnya? Bagaimana dg perempuan2 korban poligami boleh kita survey juga? Bagaimana dg TKW di luar negeri? Bagaimana dg para pelacur yg harus melacur karena ditinggal suami tanpa perlindungan hukum yg cukup, dsb dsb... Baiklah memang pertanyaan ini apakah perempuan bahagia dalam sistem Islam merupakan pertanyaan yg maut dan telak. Barangkali belum pernah ada yg menanyakan. Yg ada adalah ungkapan2 frustrasi dari para perempuan di milis ini tetapi belum pernah langsung ditanya apakah perempuan bahagia dalam sistem Islam. --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Flora Pamungkas florapamungkas@ wrote: Tolong kalau ada yang mau bikin survey tentang siapakah dari wanita yang berbahagia dengan sistem Islam, maka saya akan mengajukan diri sebagai muslimah yang berbahagia happy...happy! Dan saya yakin daftarnya akan semakin panjang bererot bin bejibun ... don't be silly ... :-D Salam bahagia, Flora -- Re: Maroko )saya kuliah di maroko)- aljazair - mengritik sesuatu Posted by: Dan dana.pamilih@ hifibuff007 Wed Mar 7, 2007 2:36 am (PST) Ajaran di atas kertas memang baik, tetapi praktek di lapangannya bagaimana? Kita tidak bisa menutup mata atas praktek kezaliman di lapangan dengan mengambil ayat2 suci sebagai tamengnya. Dan juga jangan mencari pembenaran dg mengutip lho kan dulu Islam sudah hebat. Iya dulu hebat, sekarang gimana? Koq jarang sekali yg kita dengar perempuan merasa bahagia dalam sistem Islam. Jarang saya dengar. Apakah karena mereka tidak tahu hak mereka karena tidak berpendidikan yg cukup? Atau memang sistemnya sudah sempurna? [Non-text portions of this message have been removed] - Get your own web address. Have a HUGE year through Yahoo! Small Business. [Non-text portions of this message have been removed]
Re: Fwd: [wanita-muslimah] Re: Maroko )saya kuliah di maroko)- aljazair - mengritik sesuatu
diindonesia byk kekerasan thd perempuan ; spt pembantu.. berapa byk sudah yg disiksa.. terlebih yg bekerja di org indocin / WNI asal cina... tdk ada sistem yg mengatur pembokat2 ini di indonesia.. ksihan ya... pengalaman yg saya tahu di qatar pernah ada housemaid (pembantu perempuan) asal indonesia dipukuli smp tinggal di rumah sakit... krn ada beberapa org2 arab qatar masih berbudaya keras spt arab saudi non madinah. mayoritas org2 qatar 70% lemah lembuh dan tdk byk bicara.. spt org kita byk bicara doang loh... teori doang .. Qatar implementasi sistemnya jaaauuuh lebih baik walau mereka org2 qatar tdk sepintar org2 indonesia. karena mempunyai sistem negera yg baik di qatar melindungi hak2 pekerja walau hanya pembantu dan pendatang lagi.. maka di pengadilan si tuan rumah di tahan penjara dan di lepaskan setelah membayar seluruh biaya rumah sakit yg sangat mhl biaya di qatar, uang kompensasi minimal 70 juta rupiah dan tiket pulang ke indonesia. Mampir dong ke Qatar P dana.. jd tdk selalu fans dengan inggris saja.. org2 inggris aja byk yg main ke qatar .. dan org2 qatar byk juga kalau liburan biasanya ke inggris. Skrng melirik tour ke malaysa, thailand, china dan pendidikan selain inggris skrng ada yg minat ke australia krn ke amrik/canada agak jauh... slm, --- Erina [EMAIL PROTECTED] wrote: Pak Dan, et all Wah, jadi ramai nih diskusinya. Met Diskusi deh. Erina Dan [EMAIL PROTECTED] wrote: To: wanita-muslimah@yahoogroups.com From: Dan [EMAIL PROTECTED] Date: Thu, 08 Mar 2007 09:03:19 - Subject: [wanita-muslimah] Re: Maroko )saya kuliah di maroko)- aljazair - mengritik sesuatu mbak Chae, Saya persilahkan para pendukung negara berbasis syariat Islam supaya dapat memberikan penjelasannya. Ayo pak HMNA, bung Aly, bung Jano Ko, dan lainnya tolong beri penjelasannya. Wassalam DP --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Chae [EMAIL PROTECTED] wrote: Kalau saya sendiri Pak Dana lebih cenderung untuk mempertanyakan bagaimana suatu negara dengan mayoritas penduduk beragama Islam bisa memiliki anggka yang cukup signifikan tentang kekerasan terhadap perempuan. Ini saya kutip dari koran Tempo interaktif dtd 7 March 2006 TEMPO Interaktif, Jakarta: Ketua Komisi Nasional Perempuan, Kamala Chandra Kirana, mengatakan bahwa terjadi peningkatan kekerasan terhadap perempuan dalam rumah tangga yang terjadi sepanjang 2005. Meningkat sebesar 82 persen dari tahun 2004, katanya di kantornya, Jakarta, hari ini. Berdasarkan data Komnas Perempuan, selama 2005 terjadi 20.391 kasus kekerasan terhadap perempuan, yang ditangani oleh 215 lembaga di provinsi. Angka itu menunjukan peningkatan 45 persen, dibandingkan 2004 yaitu 14.020 kasus. Sebanyak 82 persen di antaranya adalah kekerasan dalam rumah tangga. Namun ironisnya, menurut Kamala, data itu hanya yang ada di Komnas Perempuan. Jumlah nyata kekerasan tak terdata, ia berpendapat jumlahnya lebih besar lagi. Karena kejadian ini adalah populasi yang tersembunyi. Masih banyak data lainya, hanya saja kembali kepertanyaan semula..mengapa kekerasan kepada perempuan terjadi di negara dengan mayoritas penduduk beragama Islam padahal Islam ini didaulat sebagai agama yang melindungi perempuan dan merupakan perintis/pioner dalam hal membebaskan dan menikngkatkan derajat kaum perempuan lebih dari 1400 tahun yang lalu... --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Dan dana.pamilih@ wrote: Baiklah, Selamat sejahtera Anda berbahagia, Tapi boleh saya tanya sama mbak Chae, Mia, dan lainnya? Bagaimana dg perempuan2 korban poligami boleh kita survey juga? Bagaimana dg TKW di luar negeri? Bagaimana dg para pelacur yg harus melacur karena ditinggal suami tanpa perlindungan hukum yg cukup, dsb dsb... Baiklah memang pertanyaan ini apakah perempuan bahagia dalam sistem Islam merupakan pertanyaan yg maut dan telak. Barangkali belum pernah ada yg menanyakan. Yg ada adalah ungkapan2 frustrasi dari para perempuan di milis ini tetapi belum pernah langsung ditanya apakah perempuan bahagia dalam sistem Islam. --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Flora Pamungkas florapamungkas@ wrote: Tolong kalau ada yang mau bikin survey tentang siapakah dari wanita yang berbahagia dengan sistem Islam, maka saya akan mengajukan diri sebagai muslimah yang berbahagia happy...happy! Dan saya yakin daftarnya akan semakin panjang bererot bin bejibun ... don't be silly ... :-D Salam bahagia, Flora -- Re: Maroko )saya kuliah di maroko)- aljazair - mengritik sesuatu Posted by: Dan dana.pamilih@ hifibuff007 Wed Mar 7, 2007 2:36 am (PST) Ajaran di atas kertas memang baik, tetapi praktek di lapangannya bagaimana? Kita tidak bisa menutup mata atas praktek
Re: [wanita-muslimah] Re: Maroko )saya kuliah di maroko)- aljazair - mengritik sesuatu yang suci ?
Chae ( manusia ) berkata = Bagaimana tidak dikatakan bahwa perempuan dalam Islam memang tidak setara dengan laki-laki jika laki-laki masih dianggap sebagai pemimpin perempuan (Qs.4:34), jika perempuan hanya mendapatkan 1/2 dari bagian laki-laki dalam hal waris (Qs.4:11), jika perempuan berbuat hal yang tidak menyenangkan maka dia boleh dipukul (Qs.4:34) dan juga bagaimana perempuan menjadi saksi haruslah dua orang, juga perempuan diperkosa harus menhadirkan 4 saksi (mana mungki!! !!), perempuan sebagai istri boleh diganti-ganti kayak pake kaos kaki saja (Qs.4:20-21) , perempuan juga boleh dikoleksi jika laki-laki menyenangi perempuan lebih dari satu, bisa koleksi sampai 4 orang (Qs.4:3),perempuan di perlakukan sebagai setan bagi laki-laki sehingga wajib di keberi keberadaanya dari padangan laki-laki, ini semua untuk kepentingan laki-laki (Qs.33:59) ...Masih mau lanjut..;)) Jano - ko = Jano - ko bertanya, apakah chae bermaksud dan berniat mengritik Al Qur'an, apakah chae bermaksud mengritik Allah ? Apakah chae mau menyamakan dirinya dengan Tuhan ? Sore. ---ooo0ooo--- Chae [EMAIL PROTECTED] wrote: Bagaimana tidak dikatakan bahwa perempuan dalam Islam memang tidak setara dengan laki-laki jika laki-laki masih dianggap sebagai pemimpin perempuan (Qs.4:34), jika perempuan hanya mendapatkan 1/2 dari bagian laki-laki dalam hal waris (Qs.4:11), jika perempuan berbuat hal yang tidak menyenangkan maka dia boleh dipukul (Qs.4:34) dan juga bagaimana perempuan menjadi saksi haruslah dua orang, juga perempuan diperkosa harus menhadirkan 4 saksi (mana mungki), perempuan sebagai istri boleh diganti-ganti kayak pake kaos kaki saja (Qs.4:20-21), perempuan juga boleh dikoleksi jika laki-laki menyenangi perempuan lebih dari satu, bisa koleksi sampai 4 orang (Qs.4:3),perempuan di perlakukan sebagai setan bagi laki-laki sehingga wajib di keberi keberadaanya dari padangan laki-laki, ini semua untuk kepentingan laki-laki (Qs.33:59) ...Masih mau lanjut..;)) In wanita-muslimah@yahoogroups.com, jano ko [EMAIL PROTECTED] wrote: Jano - ko = Mas kapan tho mau berhenti ber - ignorance ria ? Sebaiknya mas Dana lebih banyak membaca Al Qur'an supaya tahu mulianya kedudukan wanita di Islam, ngono Ignorance alias ndeso itu yang menyebabkan timbulnya salah pengertian antara barat - timur - islam, yang sebenarnya tidak perlu terjadi seandainya kita paling tidak mengikuti pola diskusinya Francis F dan banyak membaca. Diskusi - membaca - diskusi - membaca. Demokrasi adalah pemerintahan oleh rakyat, tapi bung Dana harus ingat bahwa didunia ini yang berhak untuk hidup bukan hanya manusia tapi juga mahluk yang lain, baik yang mahluk ghaib atau yang tidak, yang juga membutuhkan peraturan untuk mengatur mereka, ingat, mereka juga bertasbih kepada Allah SWT. Salam manis ---ooo0ooo--- Dan [EMAIL PROTECTED] wrote: Demokrasi modern yg kita kenal bukan lahir dari peradaban Islam oleh karena itu wajar jika ada yg skeptis. Demokrasi di Barat itu penuh perjuangan dan tidak lahir begitu saja. Tetapi perkembangan pemikiran dan filosofi menuju demokrasi moderen spt sekarang itu jelas evolusi dan catatan sejarahnya. Dari filosofi Yunani, Magna Carta, Masa Pencerahan, dsb dsb. Saya terus terang ikut kelompok yg skeptis tetapi bukan berarti saya menentang. Cuma kurang yakin aja karena buktinya belum banyak dan belum mapan. Saya sendiri juga belum pernah baca tulisan2 pemikir Islam mengenai demokrasi. Apakah Anda dapat memberi nama dan judul buku yg perlu saya baca sehingga saya bisa mengikuti alur pemikiran filosofisnya dari masyarakat kesukuan di jazirah Arabia menjadi negara demokrasi moderen itu apa saja tahapan2 yg telah dilalui dan pemikiran2 filsuf mana yg dianut? Salah satu yg kurang sreg bagi saya dalam demokrasi Islam ialah masih belum setaranya posisi hukum perempuan. Dan ketidak setaraan ini bertentangan dg HAM yg paling dasar. Ada demokrasi tetapi perempuan tidak memperoleh kebebasan dan kesetaraan? Ini belum demokrasi bagi saya. --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Wikan Danar Sunindyo wikan.danar@ wrote: ya Pak Dana, negara2 Islam juga tengah berubah menuju ke demokrasi, dan semestinya Pak Dana juga tidak menyangsikan hal itu, karena Pak Dana telah menyebutkan contohnya Indonesia sebagai negara yang mayoritas muslim melaksanakan demokrasi dengan baik. Kalau Pak Dana menyamaratakan bahwa negara2 Islam tidak pintar berdemokrasi, berarti Pak Dana mengganggap remeh (underestimate) terhadap kemampuan negara2 Islam tersebut berdemokrasi. Padahal kalau mau fair, ayo dibandingkan antara demokrasi di negara Islam dengan negara Amerika. Satu hal saja. Indonesia dan Pakistan pernah mempunyai presiden/perdana menteri perempuan, sementara Amerika belum. Selanjutnya saya tertarik soal theokrasi yang Pak Dana benturkan dengan demokrasi. Pak Dana mengambil contoh Iran yang
[wanita-muslimah] Re: Maroko )saya kuliah di maroko)- aljazair - mengritik sesuatu yang suci ?
Ajaran di atas kertas memang baik, tetapi praktek di lapangannya bagaimana? Kita tidak bisa menutup mata atas praktek kezaliman di lapangan dengan mengambil ayat2 suci sebagai tamengnya. Dan juga jangan mencari pembenaran dg mengutip lho kan dulu Islam sudah hebat. Iya dulu hebat, sekarang gimana? Koq jarang sekali yg kita dengar perempuan merasa bahagia dalam sistem Islam. Jarang saya dengar. Apakah karena mereka tidak tahu hak mereka karena tidak berpendidikan yg cukup? Atau memang sistemnya sudah sempurna? --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, jano ko [EMAIL PROTECTED] wrote: Chae ( manusia ) berkata = Bagaimana tidak dikatakan bahwa perempuan dalam Islam memang tidak setara dengan laki-laki jika laki-laki masih dianggap sebagai pemimpin perempuan (Qs.4:34), jika perempuan hanya mendapatkan 1/2 dari bagian laki-laki dalam hal waris (Qs.4:11), jika perempuan berbuat hal yang tidak menyenangkan maka dia boleh dipukul (Qs.4:34) dan juga bagaimana perempuan menjadi saksi haruslah dua orang, juga perempuan diperkosa harus menhadirkan 4 saksi (mana mungki!! !!), perempuan sebagai istri boleh diganti-ganti kayak pake kaos kaki saja (Qs.4:20-21) , perempuan juga boleh dikoleksi jika laki-laki menyenangi perempuan lebih dari satu, bisa koleksi sampai 4 orang (Qs.4:3),perempuan di perlakukan sebagai setan bagi laki-laki sehingga wajib di keberi keberadaanya dari padangan laki-laki, ini semua untuk kepentingan laki-laki (Qs.33:59) ...Masih mau lanjut..;)) Jano - ko = Jano - ko bertanya, apakah chae bermaksud dan berniat mengritik Al Qur'an, apakah chae bermaksud mengritik Allah ? Apakah chae mau menyamakan dirinya dengan Tuhan ? Sore. ---ooo0ooo--- Chae [EMAIL PROTECTED] wrote: Bagaimana tidak dikatakan bahwa perempuan dalam Islam memang tidak setara dengan laki-laki jika laki-laki masih dianggap sebagai pemimpin perempuan (Qs.4:34), jika perempuan hanya mendapatkan 1/2 dari bagian laki-laki dalam hal waris (Qs.4:11), jika perempuan berbuat hal yang tidak menyenangkan maka dia boleh dipukul (Qs.4:34) dan juga bagaimana perempuan menjadi saksi haruslah dua orang, juga perempuan diperkosa harus menhadirkan 4 saksi (mana mungki), perempuan sebagai istri boleh diganti-ganti kayak pake kaos kaki saja (Qs.4:20-21), perempuan juga boleh dikoleksi jika laki-laki menyenangi perempuan lebih dari satu, bisa koleksi sampai 4 orang (Qs.4:3),perempuan di perlakukan sebagai setan bagi laki-laki sehingga wajib di keberi keberadaanya dari padangan laki-laki, ini semua untuk kepentingan laki-laki (Qs.33:59) ...Masih mau lanjut..;)) In wanita-muslimah@yahoogroups.com, jano ko ko_jano@ wrote: Jano - ko = Mas kapan tho mau berhenti ber - ignorance ria ? Sebaiknya mas Dana lebih banyak membaca Al Qur'an supaya tahu mulianya kedudukan wanita di Islam, ngono Ignorance alias ndeso itu yang menyebabkan timbulnya salah pengertian antara barat - timur - islam, yang sebenarnya tidak perlu terjadi seandainya kita paling tidak mengikuti pola diskusinya Francis F dan banyak membaca. Diskusi - membaca - diskusi - membaca. Demokrasi adalah pemerintahan oleh rakyat, tapi bung Dana harus ingat bahwa didunia ini yang berhak untuk hidup bukan hanya manusia tapi juga mahluk yang lain, baik yang mahluk ghaib atau yang tidak, yang juga membutuhkan peraturan untuk mengatur mereka, ingat, mereka juga bertasbih kepada Allah SWT. Salam manis ---ooo0ooo--- Dan dana.pamilih@ wrote: Demokrasi modern yg kita kenal bukan lahir dari peradaban Islam oleh karena itu wajar jika ada yg skeptis. Demokrasi di Barat itu penuh perjuangan dan tidak lahir begitu saja. Tetapi perkembangan pemikiran dan filosofi menuju demokrasi moderen spt sekarang itu jelas evolusi dan catatan sejarahnya. Dari filosofi Yunani, Magna Carta, Masa Pencerahan, dsb dsb. Saya terus terang ikut kelompok yg skeptis tetapi bukan berarti saya menentang. Cuma kurang yakin aja karena buktinya belum banyak dan belum mapan. Saya sendiri juga belum pernah baca tulisan2 pemikir Islam mengenai demokrasi. Apakah Anda dapat memberi nama dan judul buku yg perlu saya baca sehingga saya bisa mengikuti alur pemikiran filosofisnya dari masyarakat kesukuan di jazirah Arabia menjadi negara demokrasi moderen itu apa saja tahapan2 yg telah dilalui dan pemikiran2 filsuf mana yg dianut? Salah satu yg kurang sreg bagi saya dalam demokrasi Islam ialah masih belum setaranya posisi hukum perempuan. Dan ketidak setaraan ini bertentangan dg HAM yg paling dasar. Ada demokrasi tetapi perempuan tidak memperoleh kebebasan dan kesetaraan? Ini belum demokrasi bagi saya. --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Wikan Danar Sunindyo wikan.danar@ wrote: ya Pak Dana, negara2 Islam juga tengah berubah menuju ke demokrasi, dan semestinya Pak Dana juga tidak
[wanita-muslimah] Re: Maroko )saya kuliah di maroko)- aljazair - mengritik sesuatu yang suci ?
Menurut Pak Janoko jika saya mengkritik pemahaman terhadap Qur'an, apakah saya dibisa dikatakan sebagai mengkritik Gusti Allah??? wah istigfar atuh Pak, masa Gusti Allah disamakan dengan Qur'an??? --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, jano ko [EMAIL PROTECTED] wrote: Chae ( manusia ) berkata = Bagaimana tidak dikatakan bahwa perempuan dalam Islam memang tidak setara dengan laki-laki jika laki-laki masih dianggap sebagai pemimpin perempuan (Qs.4:34), jika perempuan hanya mendapatkan 1/2 dari bagian laki-laki dalam hal waris (Qs.4:11), jika perempuan berbuat hal yang tidak menyenangkan maka dia boleh dipukul (Qs.4:34) dan juga bagaimana perempuan menjadi saksi haruslah dua orang, juga perempuan diperkosa harus menhadirkan 4 saksi (mana mungki!! !!), perempuan sebagai istri boleh diganti-ganti kayak pake kaos kaki saja (Qs.4:20-21) , perempuan juga boleh dikoleksi jika laki-laki menyenangi perempuan lebih dari satu, bisa koleksi sampai 4 orang (Qs.4:3),perempuan di perlakukan sebagai setan bagi laki-laki sehingga wajib di keberi keberadaanya dari padangan laki-laki, ini semua untuk kepentingan laki-laki (Qs.33:59) ...Masih mau lanjut..;)) Jano - ko = Jano - ko bertanya, apakah chae bermaksud dan berniat mengritik Al Qur'an, apakah chae bermaksud mengritik Allah ? Apakah chae mau menyamakan dirinya dengan Tuhan ? Sore. ---ooo0ooo--- Chae [EMAIL PROTECTED] wrote: Bagaimana tidak dikatakan bahwa perempuan dalam Islam memang tidak setara dengan laki-laki jika laki-laki masih dianggap sebagai pemimpin perempuan (Qs.4:34), jika perempuan hanya mendapatkan 1/2 dari bagian laki-laki dalam hal waris (Qs.4:11), jika perempuan berbuat hal yang tidak menyenangkan maka dia boleh dipukul (Qs.4:34) dan juga bagaimana perempuan menjadi saksi haruslah dua orang, juga perempuan diperkosa harus menhadirkan 4 saksi (mana mungki), perempuan sebagai istri boleh diganti-ganti kayak pake kaos kaki saja (Qs.4:20-21), perempuan juga boleh dikoleksi jika laki-laki menyenangi perempuan lebih dari satu, bisa koleksi sampai 4 orang (Qs.4:3),perempuan di perlakukan sebagai setan bagi laki-laki sehingga wajib di keberi keberadaanya dari padangan laki-laki, ini semua untuk kepentingan laki-laki (Qs.33:59) ...Masih mau lanjut..;)) In wanita-muslimah@yahoogroups.com, jano ko ko_jano@ wrote: Jano - ko = Mas kapan tho mau berhenti ber - ignorance ria ? Sebaiknya mas Dana lebih banyak membaca Al Qur'an supaya tahu mulianya kedudukan wanita di Islam, ngono Ignorance alias ndeso itu yang menyebabkan timbulnya salah pengertian antara barat - timur - islam, yang sebenarnya tidak perlu terjadi seandainya kita paling tidak mengikuti pola diskusinya Francis F dan banyak membaca. Diskusi - membaca - diskusi - membaca. Demokrasi adalah pemerintahan oleh rakyat, tapi bung Dana harus ingat bahwa didunia ini yang berhak untuk hidup bukan hanya manusia tapi juga mahluk yang lain, baik yang mahluk ghaib atau yang tidak, yang juga membutuhkan peraturan untuk mengatur mereka, ingat, mereka juga bertasbih kepada Allah SWT. Salam manis ---ooo0ooo--- Dan dana.pamilih@ wrote: Demokrasi modern yg kita kenal bukan lahir dari peradaban Islam oleh karena itu wajar jika ada yg skeptis. Demokrasi di Barat itu penuh perjuangan dan tidak lahir begitu saja. Tetapi perkembangan pemikiran dan filosofi menuju demokrasi moderen spt sekarang itu jelas evolusi dan catatan sejarahnya. Dari filosofi Yunani, Magna Carta, Masa Pencerahan, dsb dsb. Saya terus terang ikut kelompok yg skeptis tetapi bukan berarti saya menentang. Cuma kurang yakin aja karena buktinya belum banyak dan belum mapan. Saya sendiri juga belum pernah baca tulisan2 pemikir Islam mengenai demokrasi. Apakah Anda dapat memberi nama dan judul buku yg perlu saya baca sehingga saya bisa mengikuti alur pemikiran filosofisnya dari masyarakat kesukuan di jazirah Arabia menjadi negara demokrasi moderen itu apa saja tahapan2 yg telah dilalui dan pemikiran2 filsuf mana yg dianut? Salah satu yg kurang sreg bagi saya dalam demokrasi Islam ialah masih belum setaranya posisi hukum perempuan. Dan ketidak setaraan ini bertentangan dg HAM yg paling dasar. Ada demokrasi tetapi perempuan tidak memperoleh kebebasan dan kesetaraan? Ini belum demokrasi bagi saya. --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Wikan Danar Sunindyo wikan.danar@ wrote: ya Pak Dana, negara2 Islam juga tengah berubah menuju ke demokrasi, dan semestinya Pak Dana juga tidak menyangsikan hal itu, karena Pak Dana telah menyebutkan contohnya Indonesia sebagai negara yang mayoritas muslim melaksanakan demokrasi dengan baik. Kalau Pak Dana menyamaratakan bahwa negara2 Islam tidak pintar berdemokrasi, berarti Pak Dana mengganggap remeh (underestimate) terhadap kemampuan negara2
[wanita-muslimah] Re: Maroko )saya kuliah di maroko)- aljazair - mengritik sesuatu yang suci ?
Begitulah Pak Dana, kadang umat Islam sekarang ini lupa jika Qur'ansendiri diturunkan kepada bangsa yang mempunyai peradaban yang jauh tertinggal dari sekarang ini dengan demikian tentu saja aplikasi yang diterapkan tentu saja penuh dengan keterbatasan. Adanya perbedaan tingkat peradaban, tingkat tekhnologi, perbedaan sistem, kulture dan budaya tentu saja membuat apa yang dulu menjadi baik dan merupakan sebuah solusi berbalik menjadi hambatan dan masalah. 1400 tahun lebih seorang Muhammad saw, Rasul pilihan Allah telah membuat satu terobosan yang revolusioner dengan memberikan hak-hak perempuan dalam hal warisan (kepemilikan), Persaksian (hukum), Baiat (hak pilih/berpolitik), Jilbab (keberadaan diwilayah publik) dll. Hal2 tersebut telah mengangkat derajat dan kedudukan perempuan untuk setara dengan laki-laki. Lalu bagaimana dengan sekarang?? bagian warisan perempuan yang hanya 1/2 dari bagian laki-laki menjadi legimitasi bahwa kapasitas perempuan hanya bagian dari laki-laki alias perempuan hanya menjadi makhluk no.2 setelah laki-laki. persaksian perempuan 2:1 denga laki-laki pun sama-sama melegimitasi keberadaan perempuan yang hanya setengah dari laki-laki, apalagi masalah jilbab yang dulu merupakan sarana agar perempuan bisa tetap tampil diwilayah publik walaupun malam hari sekarang malah mengekang perempuan dalam tubuhnya sendiri.:( --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Dan [EMAIL PROTECTED] wrote: Ajaran di atas kertas memang baik, tetapi praktek di lapangannya bagaimana? Kita tidak bisa menutup mata atas praktek kezaliman di lapangan dengan mengambil ayat2 suci sebagai tamengnya. Dan juga jangan mencari pembenaran dg mengutip lho kan dulu Islam sudah hebat. Iya dulu hebat, sekarang gimana? Koq jarang sekali yg kita dengar perempuan merasa bahagia dalam sistem Islam. Jarang saya dengar. Apakah karena mereka tidak tahu hak mereka karena tidak berpendidikan yg cukup? Atau memang sistemnya sudah sempurna? --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, jano ko ko_jano@ wrote: Chae ( manusia ) berkata = Bagaimana tidak dikatakan bahwa perempuan dalam Islam memang tidak setara dengan laki-laki jika laki-laki masih dianggap sebagai pemimpin perempuan (Qs.4:34), jika perempuan hanya mendapatkan 1/2 dari bagian laki-laki dalam hal waris (Qs.4:11), jika perempuan berbuat hal yang tidak menyenangkan maka dia boleh dipukul (Qs.4:34) dan juga bagaimana perempuan menjadi saksi haruslah dua orang, juga perempuan diperkosa harus menhadirkan 4 saksi (mana mungki!! !!), perempuan sebagai istri boleh diganti-ganti kayak pake kaos kaki saja (Qs.4:20-21) , perempuan juga boleh dikoleksi jika laki-laki menyenangi perempuan lebih dari satu, bisa koleksi sampai 4 orang (Qs.4:3),perempuan di perlakukan sebagai setan bagi laki-laki sehingga wajib di keberi keberadaanya dari padangan laki-laki, ini semua untuk kepentingan laki-laki (Qs.33:59) ...Masih mau lanjut..;)) Jano - ko = Jano - ko bertanya, apakah chae bermaksud dan berniat mengritik Al Qur'an, apakah chae bermaksud mengritik Allah ? Apakah chae mau menyamakan dirinya dengan Tuhan ? Sore. ---ooo0ooo--- Chae chairunisa_mahadewi@ wrote: Bagaimana tidak dikatakan bahwa perempuan dalam Islam memang tidak setara dengan laki-laki jika laki-laki masih dianggap sebagai pemimpin perempuan (Qs.4:34), jika perempuan hanya mendapatkan 1/2 dari bagian laki-laki dalam hal waris (Qs.4:11), jika perempuan berbuat hal yang tidak menyenangkan maka dia boleh dipukul (Qs.4:34) dan juga bagaimana perempuan menjadi saksi haruslah dua orang, juga perempuan diperkosa harus menhadirkan 4 saksi (mana mungki), perempuan sebagai istri boleh diganti-ganti kayak pake kaos kaki saja (Qs.4:20-21), perempuan juga boleh dikoleksi jika laki-laki menyenangi perempuan lebih dari satu, bisa koleksi sampai 4 orang (Qs.4:3),perempuan di perlakukan sebagai setan bagi laki-laki sehingga wajib di keberi keberadaanya dari padangan laki-laki, ini semua untuk kepentingan laki-laki (Qs.33:59) ...Masih mau lanjut..;)) In wanita-muslimah@yahoogroups.com, jano ko ko_jano@ wrote: Jano - ko = Mas kapan tho mau berhenti ber - ignorance ria ? Sebaiknya mas Dana lebih banyak membaca Al Qur'an supaya tahu mulianya kedudukan wanita di Islam, ngono Ignorance alias ndeso itu yang menyebabkan timbulnya salah pengertian antara barat - timur - islam, yang sebenarnya tidak perlu terjadi seandainya kita paling tidak mengikuti pola diskusinya Francis F dan banyak membaca. Diskusi - membaca - diskusi - membaca. Demokrasi adalah pemerintahan oleh rakyat, tapi bung Dana harus ingat bahwa didunia ini yang berhak untuk hidup bukan hanya manusia tapi juga mahluk yang lain, baik yang mahluk ghaib atau yang tidak, yang juga membutuhkan peraturan untuk mengatur
[wanita-muslimah] Re: Maroko )saya kuliah di maroko)- aljazair - mengritik sesuatu
Tolong kalau ada yang mau bikin survey tentang siapakah dari wanita yang berbahagia dengan sistem Islam, maka saya akan mengajukan diri sebagai muslimah yang berbahagia happy...happy! Dan saya yakin daftarnya akan semakin panjang bererot bin bejibun ... don't be silly ... :-D Salam bahagia, Flora -- Re: Maroko )saya kuliah di maroko)- aljazair - mengritik sesuatu Posted by: Dan [EMAIL PROTECTED] hifibuff007 Wed Mar 7, 2007 2:36 am (PST) Ajaran di atas kertas memang baik, tetapi praktek di lapangannya bagaimana? Kita tidak bisa menutup mata atas praktek kezaliman di lapangan dengan mengambil ayat2 suci sebagai tamengnya. Dan juga jangan mencari pembenaran dg mengutip lho kan dulu Islam sudah hebat. Iya dulu hebat, sekarang gimana? Koq jarang sekali yg kita dengar perempuan merasa bahagia dalam sistem Islam. Jarang saya dengar. Apakah karena mereka tidak tahu hak mereka karena tidak berpendidikan yg cukup? Atau memang sistemnya sudah sempurna? [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Re: Maroko )saya kuliah di maroko)- aljazair - mengritik sesuatu
Pak Dana, Kalau kita bicara sistem Islam ini kan tidak tunggal atau satu bentuk saja, sebetulnya apa sih yang disebut sistem Islam itu sendiri masih jadi wacana yang diperdebatkan. Bagi saya sendiri sistem Islam adalah sebuah sistem yang berlandaskan keadilan dan juga kesejahteraan(atau dalam bahasan Qur'an nya di sebut kemaslahatan) ini bisa dilihat dalam Qur'an sendiri sbb: Wahai orang-orang yang beriman, jadilah kamu orang yang benar-benar penegak keadilan, menjadi saksi karena Allah biarpun terhadap dirimu sendiri atau ibu bapak dan kaum kerabatmu. Jika ia kaya ataupun miskin, maka Allah lebih tahu kemaslahatan. QS. 4:135 Pendapat saya bahwa landasan utama dari sistem Islam adalah keadilan dan kemaslahatan (kesejahteraan). Lalu mengapa dalam sejarah Islam sendiri ada bentuk-bentuk hukum yang JIKA DI APLIKASIKAN PADA MASYARAKAT SEKARANG INI TIDAK MEMENUHI SEMANGAT DARI LANDASANYA SENDIRI YAITU KEADILAN DAN KESEJAHTERAAN?? Kita jangan lupa bahwa sistem Islam ini diberikan kepada masyarakat yang terus bergerak secara dinamis, mengalami perubahan dan memiliki dinamika kehidupan. Sehingga apa yang aplikasikan dari sistem Islam dalam bentuknya tidak bisa dipatenkan sebagai bentuk tunggal dari sistem Islam karena bentuk-bentuk hukum Islam hanya merupakan MEDIA/ALAT/SARANA SAJA DALAM MENERAPKAN LANDASAN DARI SISTEM ISLAM YAITU KEADILAN DAN KESEJAHTERAAN. Contoh simplenya begini, Nabi memerintahkan para prajurit untuk memelihara jenggot sebagai tanda untuk membedakan pasukanya dengan pasukan musuh. Cara seperti ini cukup effektif dimasanya tapi apakah cara ini masih di effektif untuk diterapkan pada zaman sekarang. Dan lebih ngawur lagi ketika memelihara jenggot jadi suatu hal yang berkekuatan hukum (sunah) padahal sudah tidak ada lagi faedah/keutamaanya. Hal semacam ini kan banyak terjadi dalam bentuk2 hukum yang dulu diterapkan didalam masyarakat Islam, seperti pada hukum jilbab, hukum waris, persaksian, rumah tangga dll termasuk dalam urusan poligami juga. Saya sendiri berpikir bahwa dalam Qur'an terbagi 2 bagian utama, dimana landasan2 Islami lebih banyak turun dalam ayat2 makiyah yang lebih bersifat universal dan permanen sedangkan dalam ayat2 madaniah lebih kearah lokal dan temporal. Gitu dulu Pak Dana, nanti saya sambung lagi...;) --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Dan [EMAIL PROTECTED] wrote: Baiklah, Selamat sejahtera Anda berbahagia, Tapi boleh saya tanya sama mbak Chae, Mia, dan lainnya? Bagaimana dg perempuan2 korban poligami boleh kita survey juga? Bagaimana dg TKW di luar negeri? Bagaimana dg para pelacur yg harus melacur karena ditinggal suami tanpa perlindungan hukum yg cukup, dsb dsb... Baiklah memang pertanyaan ini apakah perempuan bahagia dalam sistem Islam merupakan pertanyaan yg maut dan telak. Barangkali belum pernah ada yg menanyakan. Yg ada adalah ungkapan2 frustrasi dari para perempuan di milis ini tetapi belum pernah langsung ditanya apakah perempuan bahagia dalam sistem Islam. --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Flora Pamungkas florapamungkas@ wrote: Tolong kalau ada yang mau bikin survey tentang siapakah dari wanita yang berbahagia dengan sistem Islam, maka saya akan mengajukan diri sebagai muslimah yang berbahagia happy...happy! Dan saya yakin daftarnya akan semakin panjang bererot bin bejibun ... don't be silly ... :-D Salam bahagia, Flora -- Re: Maroko )saya kuliah di maroko)- aljazair - mengritik sesuatu Posted by: Dan dana.pamilih@ hifibuff007 Wed Mar 7, 2007 2:36 am (PST) Ajaran di atas kertas memang baik, tetapi praktek di lapangannya bagaimana? Kita tidak bisa menutup mata atas praktek kezaliman di lapangan dengan mengambil ayat2 suci sebagai tamengnya. Dan juga jangan mencari pembenaran dg mengutip lho kan dulu Islam sudah hebat. Iya dulu hebat, sekarang gimana? Koq jarang sekali yg kita dengar perempuan merasa bahagia dalam sistem Islam. Jarang saya dengar. Apakah karena mereka tidak tahu hak mereka karena tidak berpendidikan yg cukup? Atau memang sistemnya sudah sempurna? [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Re: Maroko )saya kuliah di maroko)- aljazair - mengritik sesuatu
Kalau saya sendiri Pak Dana lebih cenderung untuk mempertanyakan bagaimana suatu negara dengan mayoritas penduduk beragama Islam bisa memiliki anggka yang cukup signifikan tentang kekerasan terhadap perempuan. Ini saya kutip dari koran Tempo interaktif dtd 7 March 2006 TEMPO Interaktif, Jakarta: Ketua Komisi Nasional Perempuan, Kamala Chandra Kirana, mengatakan bahwa terjadi peningkatan kekerasan terhadap perempuan dalam rumah tangga yang terjadi sepanjang 2005. Meningkat sebesar 82 persen dari tahun 2004, katanya di kantornya, Jakarta, hari ini. Berdasarkan data Komnas Perempuan, selama 2005 terjadi 20.391 kasus kekerasan terhadap perempuan, yang ditangani oleh 215 lembaga di provinsi. Angka itu menunjukan peningkatan 45 persen, dibandingkan 2004 yaitu 14.020 kasus. Sebanyak 82 persen di antaranya adalah kekerasan dalam rumah tangga. Namun ironisnya, menurut Kamala, data itu hanya yang ada di Komnas Perempuan. Jumlah nyata kekerasan tak terdata, ia berpendapat jumlahnya lebih besar lagi. Karena kejadian ini adalah populasi yang tersembunyi. Masih banyak data lainya, hanya saja kembali kepertanyaan semula..mengapa kekerasan kepada perempuan terjadi di negara dengan mayoritas penduduk beragama Islam padahal Islam ini didaulat sebagai agama yang melindungi perempuan dan merupakan perintis/pioner dalam hal membebaskan dan menikngkatkan derajat kaum perempuan lebih dari 1400 tahun yang lalu... --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Dan [EMAIL PROTECTED] wrote: Baiklah, Selamat sejahtera Anda berbahagia, Tapi boleh saya tanya sama mbak Chae, Mia, dan lainnya? Bagaimana dg perempuan2 korban poligami boleh kita survey juga? Bagaimana dg TKW di luar negeri? Bagaimana dg para pelacur yg harus melacur karena ditinggal suami tanpa perlindungan hukum yg cukup, dsb dsb... Baiklah memang pertanyaan ini apakah perempuan bahagia dalam sistem Islam merupakan pertanyaan yg maut dan telak. Barangkali belum pernah ada yg menanyakan. Yg ada adalah ungkapan2 frustrasi dari para perempuan di milis ini tetapi belum pernah langsung ditanya apakah perempuan bahagia dalam sistem Islam. --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Flora Pamungkas florapamungkas@ wrote: Tolong kalau ada yang mau bikin survey tentang siapakah dari wanita yang berbahagia dengan sistem Islam, maka saya akan mengajukan diri sebagai muslimah yang berbahagia happy...happy! Dan saya yakin daftarnya akan semakin panjang bererot bin bejibun ... don't be silly ... :-D Salam bahagia, Flora -- Re: Maroko )saya kuliah di maroko)- aljazair - mengritik sesuatu Posted by: Dan dana.pamilih@ hifibuff007 Wed Mar 7, 2007 2:36 am (PST) Ajaran di atas kertas memang baik, tetapi praktek di lapangannya bagaimana? Kita tidak bisa menutup mata atas praktek kezaliman di lapangan dengan mengambil ayat2 suci sebagai tamengnya. Dan juga jangan mencari pembenaran dg mengutip lho kan dulu Islam sudah hebat. Iya dulu hebat, sekarang gimana? Koq jarang sekali yg kita dengar perempuan merasa bahagia dalam sistem Islam. Jarang saya dengar. Apakah karena mereka tidak tahu hak mereka karena tidak berpendidikan yg cukup? Atau memang sistemnya sudah sempurna? [Non-text portions of this message have been removed]