[wanita-muslimah] Re: Maroko )saya kuliah di maroko)- aljazair - mengritik sesuatu

2007-03-08 Terurut Topik Dan
mbak Chae,

Saya persilahkan para pendukung negara berbasis syariat Islam supaya
dapat memberikan penjelasannya.

Ayo pak HMNA, bung Aly, bung Jano Ko, dan lainnya tolong beri
penjelasannya.

Wassalam

DP


--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Chae
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 Kalau saya sendiri Pak Dana lebih cenderung untuk mempertanyakan
 bagaimana suatu negara dengan mayoritas penduduk beragama Islam bisa
 memiliki anggka yang cukup signifikan tentang kekerasan terhadap
 perempuan.
 
 Ini saya kutip dari koran Tempo interaktif dtd 7 March 2006
 
 TEMPO Interaktif, Jakarta: Ketua Komisi Nasional Perempuan, Kamala
 Chandra Kirana, mengatakan bahwa terjadi peningkatan kekerasan
 terhadap perempuan dalam rumah tangga yang terjadi sepanjang 2005.
 Meningkat sebesar 82 persen dari tahun 2004, katanya di kantornya,
 Jakarta, hari ini.
 
 Berdasarkan data Komnas Perempuan, selama 2005 terjadi 20.391 kasus
 kekerasan terhadap perempuan, yang ditangani oleh 215 lembaga di
 provinsi. Angka itu menunjukan peningkatan 45 persen, dibandingkan
 2004 yaitu 14.020 kasus. Sebanyak 82 persen di antaranya adalah
 kekerasan dalam rumah tangga.
 
 Namun ironisnya, menurut Kamala, data itu hanya yang ada di Komnas
 Perempuan. Jumlah nyata kekerasan tak terdata, ia berpendapat
 jumlahnya lebih besar lagi. Karena kejadian ini adalah populasi yang
 tersembunyi.
 
 Masih banyak data lainya, hanya saja kembali kepertanyaan
 semula..mengapa kekerasan kepada perempuan terjadi di negara dengan
 mayoritas penduduk beragama Islam padahal Islam ini didaulat sebagai
 agama yang melindungi perempuan dan merupakan perintis/pioner dalam
 hal membebaskan dan menikngkatkan derajat kaum perempuan lebih dari
 1400 tahun yang lalu... 
 
 --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Dan dana.pamilih@ wrote:
 
  Baiklah, 
  
  Selamat sejahtera Anda berbahagia,
  
  Tapi boleh saya tanya sama mbak Chae, Mia, dan lainnya?
  
  Bagaimana dg perempuan2 korban poligami boleh kita survey juga? 
  Bagaimana dg TKW di luar negeri?  Bagaimana dg para pelacur yg harus
  melacur karena ditinggal suami tanpa perlindungan hukum yg cukup, dsb
  dsb...
  
  Baiklah memang pertanyaan ini apakah perempuan bahagia dalam sistem
  Islam merupakan pertanyaan yg maut dan telak.  Barangkali belum pernah
  ada yg menanyakan.  Yg ada adalah ungkapan2 frustrasi dari para
  perempuan di milis ini tetapi belum pernah langsung ditanya apakah
  perempuan bahagia dalam sistem Islam.
  
  --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Flora Pamungkas
  florapamungkas@ wrote:
  
   
   Tolong kalau ada yang mau bikin survey tentang siapakah dari
 wanita yang
   berbahagia dengan sistem Islam, maka saya akan mengajukan diri
sebagai
   muslimah yang berbahagia  happy...happy!  Dan saya yakin
  daftarnya akan
   semakin panjang bererot bin bejibun ...
   
   don't be silly ... :-D
   
   
   Salam bahagia,
   
   Flora
   
   --
   
   Re: Maroko )saya kuliah di maroko)- aljazair   -  mengritik sesuatu 
   Posted by: Dan dana.pamilih@   hifibuff007 
   Wed Mar 7, 2007 2:36 am (PST) 
   Ajaran di atas kertas memang baik, tetapi praktek di lapangannya
   bagaimana?
   
   Kita tidak bisa menutup mata atas praktek kezaliman di lapangan
dengan
   mengambil ayat2 suci sebagai tamengnya.
   
   Dan juga jangan mencari pembenaran dg mengutip lho kan dulu Islam
   sudah hebat. Iya dulu hebat, sekarang gimana? Koq jarang sekali yg
   kita dengar perempuan merasa bahagia dalam sistem Islam. Jarang saya
   dengar. Apakah karena mereka tidak tahu hak mereka karena tidak
   berpendidikan yg cukup? Atau memang sistemnya sudah sempurna? 
   
   [Non-text portions of this message have been removed]
  
 





Fwd: [wanita-muslimah] Re: Maroko )saya kuliah di maroko)- aljazair - mengritik sesuatu

2007-03-08 Terurut Topik Erina
Pak Dan, et all
  Wah, jadi ramai nih diskusinya.
   
  Met Diskusi deh.
   
  Erina

  
Dan [EMAIL PROTECTED] wrote:
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
From: Dan [EMAIL PROTECTED]
Date: Thu, 08 Mar 2007 09:03:19 -
Subject: [wanita-muslimah] Re: Maroko )saya kuliah di maroko)- aljazair - 
mengritik sesuatu

mbak Chae,

Saya persilahkan para pendukung negara berbasis syariat Islam supaya
dapat memberikan penjelasannya.

Ayo pak HMNA, bung Aly, bung Jano Ko, dan lainnya tolong beri
penjelasannya.

Wassalam

DP

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Chae
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 Kalau saya sendiri Pak Dana lebih cenderung untuk mempertanyakan
 bagaimana suatu negara dengan mayoritas penduduk beragama Islam bisa
 memiliki anggka yang cukup signifikan tentang kekerasan terhadap
 perempuan.
 
 Ini saya kutip dari koran Tempo interaktif dtd 7 March 2006
 
 TEMPO Interaktif, Jakarta: Ketua Komisi Nasional Perempuan, Kamala
 Chandra Kirana, mengatakan bahwa terjadi peningkatan kekerasan
 terhadap perempuan dalam rumah tangga yang terjadi sepanjang 2005.
 Meningkat sebesar 82 persen dari tahun 2004, katanya di kantornya,
 Jakarta, hari ini.
 
 Berdasarkan data Komnas Perempuan, selama 2005 terjadi 20.391 kasus
 kekerasan terhadap perempuan, yang ditangani oleh 215 lembaga di
 provinsi. Angka itu menunjukan peningkatan 45 persen, dibandingkan
 2004 yaitu 14.020 kasus. Sebanyak 82 persen di antaranya adalah
 kekerasan dalam rumah tangga.
 
 Namun ironisnya, menurut Kamala, data itu hanya yang ada di Komnas
 Perempuan. Jumlah nyata kekerasan tak terdata, ia berpendapat
 jumlahnya lebih besar lagi. Karena kejadian ini adalah populasi yang
 tersembunyi.
 
 Masih banyak data lainya, hanya saja kembali kepertanyaan
 semula..mengapa kekerasan kepada perempuan terjadi di negara dengan
 mayoritas penduduk beragama Islam padahal Islam ini didaulat sebagai
 agama yang melindungi perempuan dan merupakan perintis/pioner dalam
 hal membebaskan dan menikngkatkan derajat kaum perempuan lebih dari
 1400 tahun yang lalu... 
 
 --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Dan dana.pamilih@ wrote:
 
  Baiklah, 
  
  Selamat sejahtera Anda berbahagia,
  
  Tapi boleh saya tanya sama mbak Chae, Mia, dan lainnya?
  
  Bagaimana dg perempuan2 korban poligami boleh kita survey juga? 
  Bagaimana dg TKW di luar negeri? Bagaimana dg para pelacur yg harus
  melacur karena ditinggal suami tanpa perlindungan hukum yg cukup, dsb
  dsb...
  
  Baiklah memang pertanyaan ini apakah perempuan bahagia dalam sistem
  Islam merupakan pertanyaan yg maut dan telak. Barangkali belum pernah
  ada yg menanyakan. Yg ada adalah ungkapan2 frustrasi dari para
  perempuan di milis ini tetapi belum pernah langsung ditanya apakah
  perempuan bahagia dalam sistem Islam.
  
  --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Flora Pamungkas
  florapamungkas@ wrote:
  
   
   Tolong kalau ada yang mau bikin survey tentang siapakah dari
 wanita yang
   berbahagia dengan sistem Islam, maka saya akan mengajukan diri
sebagai
   muslimah yang berbahagia happy...happy! Dan saya yakin
  daftarnya akan
   semakin panjang bererot bin bejibun ...
   
   don't be silly ... :-D
   
   
   Salam bahagia,
   
   Flora
   
   --
   
   Re: Maroko )saya kuliah di maroko)- aljazair - mengritik sesuatu 
   Posted by: Dan dana.pamilih@ hifibuff007 
   Wed Mar 7, 2007 2:36 am (PST) 
   Ajaran di atas kertas memang baik, tetapi praktek di lapangannya
   bagaimana?
   
   Kita tidak bisa menutup mata atas praktek kezaliman di lapangan
dengan
   mengambil ayat2 suci sebagai tamengnya.
   
   Dan juga jangan mencari pembenaran dg mengutip lho kan dulu Islam
   sudah hebat. Iya dulu hebat, sekarang gimana? Koq jarang sekali yg
   kita dengar perempuan merasa bahagia dalam sistem Islam. Jarang saya
   dengar. Apakah karena mereka tidak tahu hak mereka karena tidak
   berpendidikan yg cukup? Atau memang sistemnya sudah sempurna? 
   
   [Non-text portions of this message have been removed]
  
 




 

 
-
 Get your own web address.
 Have a HUGE year through Yahoo! Small Business.

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: Fwd: [wanita-muslimah] Re: Maroko )saya kuliah di maroko)- aljazair - mengritik sesuatu

2007-03-08 Terurut Topik Muhammad Aly
diindonesia byk kekerasan thd perempuan ; spt
pembantu.. berapa byk sudah yg disiksa.. terlebih yg
bekerja di org indocin / WNI asal cina... tdk ada
sistem yg mengatur pembokat2 ini di indonesia.. ksihan
ya...

pengalaman yg saya tahu di qatar pernah ada housemaid
(pembantu perempuan) asal indonesia dipukuli smp
tinggal di rumah sakit... krn ada beberapa org2 arab
qatar masih berbudaya keras spt arab saudi non
madinah. mayoritas org2 qatar 70% lemah lembuh dan tdk
byk bicara.. spt org kita byk bicara doang loh...
teori doang .. Qatar implementasi sistemnya jaaauuuh
lebih baik walau mereka org2 qatar tdk sepintar org2
indonesia.

karena mempunyai sistem negera yg baik di qatar
melindungi hak2 pekerja walau hanya pembantu dan
pendatang lagi.. maka di pengadilan si tuan rumah di
tahan penjara dan di lepaskan setelah membayar seluruh
biaya rumah sakit yg sangat mhl biaya di qatar, uang
kompensasi minimal 70 juta rupiah dan tiket pulang ke
indonesia.

Mampir dong ke Qatar P dana.. jd tdk selalu fans
dengan inggris saja.. org2 inggris aja byk yg main ke
qatar .. dan org2 qatar byk juga kalau liburan
biasanya ke inggris. Skrng melirik tour ke malaysa,
thailand, china dan pendidikan selain inggris skrng
ada yg minat ke australia krn ke amrik/canada agak
jauh...

slm,


--- Erina [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Pak Dan, et all
   Wah, jadi ramai nih diskusinya.

   Met Diskusi deh.

   Erina
 
   
 Dan [EMAIL PROTECTED] wrote:
   To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
 From: Dan [EMAIL PROTECTED]
 Date: Thu, 08 Mar 2007 09:03:19 -
 Subject: [wanita-muslimah] Re: Maroko )saya kuliah
 di maroko)- aljazair - mengritik sesuatu
 
 mbak Chae,
 
 Saya persilahkan para pendukung negara berbasis
 syariat Islam supaya
 dapat memberikan penjelasannya.
 
 Ayo pak HMNA, bung Aly, bung Jano Ko, dan lainnya
 tolong beri
 penjelasannya.
 
 Wassalam
 
 DP
 
 --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Chae
 [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
  Kalau saya sendiri Pak Dana lebih cenderung untuk
 mempertanyakan
  bagaimana suatu negara dengan mayoritas penduduk
 beragama Islam bisa
  memiliki anggka yang cukup signifikan tentang
 kekerasan terhadap
  perempuan.
  
  Ini saya kutip dari koran Tempo interaktif dtd 7
 March 2006
  
  TEMPO Interaktif, Jakarta: Ketua Komisi Nasional
 Perempuan, Kamala
  Chandra Kirana, mengatakan bahwa terjadi
 peningkatan kekerasan
  terhadap perempuan dalam rumah tangga yang terjadi
 sepanjang 2005.
  Meningkat sebesar 82 persen dari tahun 2004,
 katanya di kantornya,
  Jakarta, hari ini.
  
  Berdasarkan data Komnas Perempuan, selama 2005
 terjadi 20.391 kasus
  kekerasan terhadap perempuan, yang ditangani oleh
 215 lembaga di
  provinsi. Angka itu menunjukan peningkatan 45
 persen, dibandingkan
  2004 yaitu 14.020 kasus. Sebanyak 82 persen di
 antaranya adalah
  kekerasan dalam rumah tangga.
  
  Namun ironisnya, menurut Kamala, data itu hanya
 yang ada di Komnas
  Perempuan. Jumlah nyata kekerasan tak terdata, ia
 berpendapat
  jumlahnya lebih besar lagi. Karena kejadian ini
 adalah populasi yang
  tersembunyi.
  
  Masih banyak data lainya, hanya saja kembali
 kepertanyaan
  semula..mengapa kekerasan kepada perempuan terjadi
 di negara dengan
  mayoritas penduduk beragama Islam padahal Islam
 ini didaulat sebagai
  agama yang melindungi perempuan dan merupakan
 perintis/pioner dalam
  hal membebaskan dan menikngkatkan derajat kaum
 perempuan lebih dari
  1400 tahun yang lalu... 
  
  --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Dan
 dana.pamilih@ wrote:
  
   Baiklah, 
   
   Selamat sejahtera Anda berbahagia,
   
   Tapi boleh saya tanya sama mbak Chae, Mia, dan
 lainnya?
   
   Bagaimana dg perempuan2 korban poligami boleh
 kita survey juga? 
   Bagaimana dg TKW di luar negeri? Bagaimana dg
 para pelacur yg harus
   melacur karena ditinggal suami tanpa
 perlindungan hukum yg cukup, dsb
   dsb...
   
   Baiklah memang pertanyaan ini apakah perempuan
 bahagia dalam sistem
   Islam merupakan pertanyaan yg maut dan telak.
 Barangkali belum pernah
   ada yg menanyakan. Yg ada adalah ungkapan2
 frustrasi dari para
   perempuan di milis ini tetapi belum pernah
 langsung ditanya apakah
   perempuan bahagia dalam sistem Islam.
   
   --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Flora
 Pamungkas
   florapamungkas@ wrote:
   

Tolong kalau ada yang mau bikin survey tentang
 siapakah dari
  wanita yang
berbahagia dengan sistem Islam, maka saya akan
 mengajukan diri
 sebagai
muslimah yang berbahagia happy...happy!
 Dan saya yakin
   daftarnya akan
semakin panjang bererot bin bejibun ...

don't be silly ... :-D


Salam bahagia,

Flora

--

Re: Maroko )saya kuliah di maroko)- aljazair -
 mengritik sesuatu 
Posted by: Dan dana.pamilih@ hifibuff007 
Wed Mar 7, 2007 2:36 am (PST) 
Ajaran di atas kertas memang baik, tetapi
 praktek di lapangannya
bagaimana?

Kita tidak bisa menutup mata atas praktek

Re: [wanita-muslimah] Re: Maroko )saya kuliah di maroko)- aljazair - mengritik sesuatu yang suci ?

2007-03-07 Terurut Topik jano ko
Chae ( manusia ) berkata =
   
  Bagaimana tidak dikatakan bahwa perempuan dalam Islam memang tidak
setara dengan laki-laki jika laki-laki masih dianggap sebagai pemimpin
perempuan (Qs.4:34), jika perempuan hanya mendapatkan 1/2 dari bagian
laki-laki dalam hal waris (Qs.4:11), jika perempuan berbuat hal yang
tidak menyenangkan maka dia boleh dipukul (Qs.4:34) dan juga bagaimana
perempuan menjadi saksi haruslah dua orang, juga perempuan diperkosa
harus menhadirkan 4 saksi (mana mungki!! !!), perempuan sebagai
istri boleh diganti-ganti kayak pake kaos kaki saja (Qs.4:20-21) ,
perempuan juga boleh dikoleksi jika laki-laki menyenangi perempuan
lebih dari satu, bisa koleksi sampai 4 orang (Qs.4:3),perempuan di
perlakukan sebagai setan bagi laki-laki sehingga wajib di keberi
keberadaanya dari padangan laki-laki, ini semua untuk kepentingan
laki-laki (Qs.33:59)

...Masih mau lanjut..;))

  
   
  Jano - ko =
   
  Jano - ko bertanya, apakah chae bermaksud dan berniat mengritik Al Qur'an, 
apakah chae bermaksud mengritik Allah  ?
   
  Apakah chae mau menyamakan dirinya dengan Tuhan ?
   
  Sore.
   
   
  ---ooo0ooo---
  

Chae [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Bagaimana tidak dikatakan bahwa perempuan dalam Islam memang tidak
setara dengan laki-laki jika laki-laki masih dianggap sebagai pemimpin
perempuan (Qs.4:34), jika perempuan hanya mendapatkan 1/2 dari bagian
laki-laki dalam hal waris (Qs.4:11), jika perempuan berbuat hal yang
tidak menyenangkan maka dia boleh dipukul (Qs.4:34) dan juga bagaimana
perempuan menjadi saksi haruslah dua orang, juga perempuan diperkosa
harus menhadirkan 4 saksi (mana mungki), perempuan sebagai
istri boleh diganti-ganti kayak pake kaos kaki saja (Qs.4:20-21),
perempuan juga boleh dikoleksi jika laki-laki menyenangi perempuan
lebih dari satu, bisa koleksi sampai 4 orang (Qs.4:3),perempuan di
perlakukan sebagai setan bagi laki-laki sehingga wajib di keberi
keberadaanya dari padangan laki-laki, ini semua untuk kepentingan
laki-laki (Qs.33:59)

...Masih mau lanjut..;))
In wanita-muslimah@yahoogroups.com, jano ko [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Jano - ko =
 
 Mas kapan tho mau berhenti ber - ignorance ria ?
 
 Sebaiknya mas Dana lebih banyak membaca Al Qur'an supaya tahu
mulianya kedudukan wanita di Islam, ngono
 
 Ignorance alias ndeso itu yang menyebabkan timbulnya salah
pengertian antara barat - timur - islam, yang sebenarnya tidak perlu
terjadi seandainya kita paling tidak mengikuti pola diskusinya Francis
F dan banyak membaca.
 
 Diskusi - membaca - diskusi - membaca.
 
 
 Demokrasi adalah pemerintahan oleh rakyat, tapi bung Dana harus
ingat bahwa didunia ini yang berhak untuk hidup bukan hanya manusia
tapi juga mahluk yang lain, baik yang mahluk ghaib atau yang tidak,
yang juga membutuhkan peraturan untuk mengatur mereka, ingat, mereka
juga bertasbih kepada Allah SWT.
 
 
 Salam manis
 
 
 ---ooo0ooo---
 
 
 
 Dan [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Demokrasi modern yg kita kenal bukan lahir dari peradaban
Islam oleh
 karena itu wajar jika ada yg skeptis. Demokrasi di Barat itu penuh
 perjuangan dan tidak lahir begitu saja. Tetapi perkembangan pemikiran
 dan filosofi menuju demokrasi moderen spt sekarang itu jelas evolusi
 dan catatan sejarahnya. Dari filosofi Yunani, Magna Carta, Masa
 Pencerahan, dsb dsb.
 
 Saya terus terang ikut kelompok yg skeptis tetapi bukan berarti saya
 menentang. Cuma kurang yakin aja karena buktinya belum banyak dan
 belum mapan. Saya sendiri juga belum pernah baca tulisan2 pemikir
 Islam mengenai demokrasi. Apakah Anda dapat memberi nama dan judul
 buku yg perlu saya baca sehingga saya bisa mengikuti alur pemikiran
 filosofisnya dari masyarakat kesukuan di jazirah Arabia menjadi negara
 demokrasi moderen itu apa saja tahapan2 yg telah dilalui dan
 pemikiran2 filsuf mana yg dianut?
 
 Salah satu yg kurang sreg bagi saya dalam demokrasi Islam ialah masih
 belum setaranya posisi hukum perempuan. Dan ketidak setaraan ini
 bertentangan dg HAM yg paling dasar. Ada demokrasi tetapi perempuan
 tidak memperoleh kebebasan dan kesetaraan? Ini belum demokrasi bagi
saya.
 
 --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Wikan Danar Sunindyo
 wikan.danar@ wrote:
 
  ya Pak Dana, negara2 Islam juga tengah berubah menuju ke demokrasi,
  dan semestinya Pak Dana juga tidak menyangsikan hal itu, karena Pak
  Dana telah menyebutkan contohnya Indonesia sebagai negara yang
  mayoritas muslim melaksanakan demokrasi dengan baik.
  
  Kalau Pak Dana menyamaratakan bahwa negara2 Islam tidak pintar
  berdemokrasi, berarti Pak Dana mengganggap remeh (underestimate)
  terhadap kemampuan negara2 Islam tersebut berdemokrasi. Padahal kalau
  mau fair, ayo dibandingkan antara demokrasi di negara Islam dengan
  negara Amerika. Satu hal saja. Indonesia dan Pakistan pernah mempunyai
  presiden/perdana menteri perempuan, sementara Amerika belum.
  
  Selanjutnya saya tertarik soal theokrasi yang Pak Dana benturkan
  dengan demokrasi. Pak Dana mengambil contoh Iran yang 

[wanita-muslimah] Re: Maroko )saya kuliah di maroko)- aljazair - mengritik sesuatu yang suci ?

2007-03-07 Terurut Topik Dan
Ajaran di atas kertas memang baik, tetapi praktek di lapangannya
bagaimana?

Kita tidak bisa menutup mata atas praktek kezaliman di lapangan dengan
mengambil ayat2 suci sebagai tamengnya.

Dan juga jangan mencari pembenaran dg mengutip lho kan dulu Islam
sudah hebat.  Iya dulu hebat, sekarang gimana?  Koq jarang sekali yg
kita dengar perempuan merasa bahagia dalam sistem Islam.  Jarang saya
dengar.  Apakah karena mereka tidak tahu hak mereka karena tidak
berpendidikan yg cukup?  Atau memang sistemnya sudah sempurna? 

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, jano ko [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Chae ( manusia ) berkata =

   Bagaimana tidak dikatakan bahwa perempuan dalam Islam memang tidak
 setara dengan laki-laki jika laki-laki masih dianggap sebagai pemimpin
 perempuan (Qs.4:34), jika perempuan hanya mendapatkan 1/2 dari bagian
 laki-laki dalam hal waris (Qs.4:11), jika perempuan berbuat hal yang
 tidak menyenangkan maka dia boleh dipukul (Qs.4:34) dan juga bagaimana
 perempuan menjadi saksi haruslah dua orang, juga perempuan diperkosa
 harus menhadirkan 4 saksi (mana mungki!! !!), perempuan sebagai
 istri boleh diganti-ganti kayak pake kaos kaki saja (Qs.4:20-21) ,
 perempuan juga boleh dikoleksi jika laki-laki menyenangi perempuan
 lebih dari satu, bisa koleksi sampai 4 orang (Qs.4:3),perempuan di
 perlakukan sebagai setan bagi laki-laki sehingga wajib di keberi
 keberadaanya dari padangan laki-laki, ini semua untuk kepentingan
 laki-laki (Qs.33:59)
 
 ...Masih mau lanjut..;))
 
   

   Jano - ko =

   Jano - ko bertanya, apakah chae bermaksud dan berniat mengritik Al
Qur'an, apakah chae bermaksud mengritik Allah  ?

   Apakah chae mau menyamakan dirinya dengan Tuhan ?

   Sore.


   ---ooo0ooo---
   
 
 Chae [EMAIL PROTECTED] wrote:
   Bagaimana tidak dikatakan bahwa perempuan dalam Islam
memang tidak
 setara dengan laki-laki jika laki-laki masih dianggap sebagai pemimpin
 perempuan (Qs.4:34), jika perempuan hanya mendapatkan 1/2 dari bagian
 laki-laki dalam hal waris (Qs.4:11), jika perempuan berbuat hal yang
 tidak menyenangkan maka dia boleh dipukul (Qs.4:34) dan juga bagaimana
 perempuan menjadi saksi haruslah dua orang, juga perempuan diperkosa
 harus menhadirkan 4 saksi (mana mungki), perempuan sebagai
 istri boleh diganti-ganti kayak pake kaos kaki saja (Qs.4:20-21),
 perempuan juga boleh dikoleksi jika laki-laki menyenangi perempuan
 lebih dari satu, bisa koleksi sampai 4 orang (Qs.4:3),perempuan di
 perlakukan sebagai setan bagi laki-laki sehingga wajib di keberi
 keberadaanya dari padangan laki-laki, ini semua untuk kepentingan
 laki-laki (Qs.33:59)
 
 ...Masih mau lanjut..;))
 In wanita-muslimah@yahoogroups.com, jano ko ko_jano@ wrote:
 
  Jano - ko =
  
  Mas kapan tho mau berhenti ber - ignorance ria ?
  
  Sebaiknya mas Dana lebih banyak membaca Al Qur'an supaya tahu
 mulianya kedudukan wanita di Islam, ngono
  
  Ignorance alias ndeso itu yang menyebabkan timbulnya salah
 pengertian antara barat - timur - islam, yang sebenarnya tidak perlu
 terjadi seandainya kita paling tidak mengikuti pola diskusinya Francis
 F dan banyak membaca.
  
  Diskusi - membaca - diskusi - membaca.
  
  
  Demokrasi adalah pemerintahan oleh rakyat, tapi bung Dana harus
 ingat bahwa didunia ini yang berhak untuk hidup bukan hanya manusia
 tapi juga mahluk yang lain, baik yang mahluk ghaib atau yang tidak,
 yang juga membutuhkan peraturan untuk mengatur mereka, ingat, mereka
 juga bertasbih kepada Allah SWT.
  
  
  Salam manis
  
  
  ---ooo0ooo---
  
  
  
  Dan dana.pamilih@ wrote:
  Demokrasi modern yg kita kenal bukan lahir dari peradaban
 Islam oleh
  karena itu wajar jika ada yg skeptis. Demokrasi di Barat itu penuh
  perjuangan dan tidak lahir begitu saja. Tetapi perkembangan pemikiran
  dan filosofi menuju demokrasi moderen spt sekarang itu jelas evolusi
  dan catatan sejarahnya. Dari filosofi Yunani, Magna Carta, Masa
  Pencerahan, dsb dsb.
  
  Saya terus terang ikut kelompok yg skeptis tetapi bukan berarti saya
  menentang. Cuma kurang yakin aja karena buktinya belum banyak dan
  belum mapan. Saya sendiri juga belum pernah baca tulisan2 pemikir
  Islam mengenai demokrasi. Apakah Anda dapat memberi nama dan judul
  buku yg perlu saya baca sehingga saya bisa mengikuti alur pemikiran
  filosofisnya dari masyarakat kesukuan di jazirah Arabia menjadi negara
  demokrasi moderen itu apa saja tahapan2 yg telah dilalui dan
  pemikiran2 filsuf mana yg dianut?
  
  Salah satu yg kurang sreg bagi saya dalam demokrasi Islam ialah masih
  belum setaranya posisi hukum perempuan. Dan ketidak setaraan ini
  bertentangan dg HAM yg paling dasar. Ada demokrasi tetapi perempuan
  tidak memperoleh kebebasan dan kesetaraan? Ini belum demokrasi bagi
 saya.
  
  --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Wikan Danar Sunindyo
  wikan.danar@ wrote:
  
   ya Pak Dana, negara2 Islam juga tengah berubah menuju ke demokrasi,
   dan semestinya Pak Dana juga tidak 

[wanita-muslimah] Re: Maroko )saya kuliah di maroko)- aljazair - mengritik sesuatu yang suci ?

2007-03-07 Terurut Topik Chae
Menurut Pak Janoko jika saya mengkritik pemahaman terhadap Qur'an,
apakah saya dibisa dikatakan sebagai mengkritik Gusti Allah??? wah
istigfar atuh Pak, masa Gusti Allah disamakan dengan Qur'an???

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, jano ko [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Chae ( manusia ) berkata =

   Bagaimana tidak dikatakan bahwa perempuan dalam Islam memang tidak
 setara dengan laki-laki jika laki-laki masih dianggap sebagai pemimpin
 perempuan (Qs.4:34), jika perempuan hanya mendapatkan 1/2 dari bagian
 laki-laki dalam hal waris (Qs.4:11), jika perempuan berbuat hal yang
 tidak menyenangkan maka dia boleh dipukul (Qs.4:34) dan juga bagaimana
 perempuan menjadi saksi haruslah dua orang, juga perempuan diperkosa
 harus menhadirkan 4 saksi (mana mungki!! !!), perempuan sebagai
 istri boleh diganti-ganti kayak pake kaos kaki saja (Qs.4:20-21) ,
 perempuan juga boleh dikoleksi jika laki-laki menyenangi perempuan
 lebih dari satu, bisa koleksi sampai 4 orang (Qs.4:3),perempuan di
 perlakukan sebagai setan bagi laki-laki sehingga wajib di keberi
 keberadaanya dari padangan laki-laki, ini semua untuk kepentingan
 laki-laki (Qs.33:59)
 
 ...Masih mau lanjut..;))
 
   

   Jano - ko =

   Jano - ko bertanya, apakah chae bermaksud dan berniat mengritik Al
Qur'an, apakah chae bermaksud mengritik Allah  ?

   Apakah chae mau menyamakan dirinya dengan Tuhan ?

   Sore.


   ---ooo0ooo---
   
 
 Chae [EMAIL PROTECTED] wrote:
   Bagaimana tidak dikatakan bahwa perempuan dalam Islam
memang tidak
 setara dengan laki-laki jika laki-laki masih dianggap sebagai pemimpin
 perempuan (Qs.4:34), jika perempuan hanya mendapatkan 1/2 dari bagian
 laki-laki dalam hal waris (Qs.4:11), jika perempuan berbuat hal yang
 tidak menyenangkan maka dia boleh dipukul (Qs.4:34) dan juga bagaimana
 perempuan menjadi saksi haruslah dua orang, juga perempuan diperkosa
 harus menhadirkan 4 saksi (mana mungki), perempuan sebagai
 istri boleh diganti-ganti kayak pake kaos kaki saja (Qs.4:20-21),
 perempuan juga boleh dikoleksi jika laki-laki menyenangi perempuan
 lebih dari satu, bisa koleksi sampai 4 orang (Qs.4:3),perempuan di
 perlakukan sebagai setan bagi laki-laki sehingga wajib di keberi
 keberadaanya dari padangan laki-laki, ini semua untuk kepentingan
 laki-laki (Qs.33:59)
 
 ...Masih mau lanjut..;))
 In wanita-muslimah@yahoogroups.com, jano ko ko_jano@ wrote:
 
  Jano - ko =
  
  Mas kapan tho mau berhenti ber - ignorance ria ?
  
  Sebaiknya mas Dana lebih banyak membaca Al Qur'an supaya tahu
 mulianya kedudukan wanita di Islam, ngono
  
  Ignorance alias ndeso itu yang menyebabkan timbulnya salah
 pengertian antara barat - timur - islam, yang sebenarnya tidak perlu
 terjadi seandainya kita paling tidak mengikuti pola diskusinya Francis
 F dan banyak membaca.
  
  Diskusi - membaca - diskusi - membaca.
  
  
  Demokrasi adalah pemerintahan oleh rakyat, tapi bung Dana harus
 ingat bahwa didunia ini yang berhak untuk hidup bukan hanya manusia
 tapi juga mahluk yang lain, baik yang mahluk ghaib atau yang tidak,
 yang juga membutuhkan peraturan untuk mengatur mereka, ingat, mereka
 juga bertasbih kepada Allah SWT.
  
  
  Salam manis
  
  
  ---ooo0ooo---
  
  
  
  Dan dana.pamilih@ wrote:
  Demokrasi modern yg kita kenal bukan lahir dari peradaban
 Islam oleh
  karena itu wajar jika ada yg skeptis. Demokrasi di Barat itu penuh
  perjuangan dan tidak lahir begitu saja. Tetapi perkembangan pemikiran
  dan filosofi menuju demokrasi moderen spt sekarang itu jelas evolusi
  dan catatan sejarahnya. Dari filosofi Yunani, Magna Carta, Masa
  Pencerahan, dsb dsb.
  
  Saya terus terang ikut kelompok yg skeptis tetapi bukan berarti saya
  menentang. Cuma kurang yakin aja karena buktinya belum banyak dan
  belum mapan. Saya sendiri juga belum pernah baca tulisan2 pemikir
  Islam mengenai demokrasi. Apakah Anda dapat memberi nama dan judul
  buku yg perlu saya baca sehingga saya bisa mengikuti alur pemikiran
  filosofisnya dari masyarakat kesukuan di jazirah Arabia menjadi negara
  demokrasi moderen itu apa saja tahapan2 yg telah dilalui dan
  pemikiran2 filsuf mana yg dianut?
  
  Salah satu yg kurang sreg bagi saya dalam demokrasi Islam ialah masih
  belum setaranya posisi hukum perempuan. Dan ketidak setaraan ini
  bertentangan dg HAM yg paling dasar. Ada demokrasi tetapi perempuan
  tidak memperoleh kebebasan dan kesetaraan? Ini belum demokrasi bagi
 saya.
  
  --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Wikan Danar Sunindyo
  wikan.danar@ wrote:
  
   ya Pak Dana, negara2 Islam juga tengah berubah menuju ke demokrasi,
   dan semestinya Pak Dana juga tidak menyangsikan hal itu, karena Pak
   Dana telah menyebutkan contohnya Indonesia sebagai negara yang
   mayoritas muslim melaksanakan demokrasi dengan baik.
   
   Kalau Pak Dana menyamaratakan bahwa negara2 Islam tidak pintar
   berdemokrasi, berarti Pak Dana mengganggap remeh (underestimate)
   terhadap kemampuan negara2 

[wanita-muslimah] Re: Maroko )saya kuliah di maroko)- aljazair - mengritik sesuatu yang suci ?

2007-03-07 Terurut Topik Chae
Begitulah Pak Dana, kadang umat Islam sekarang ini lupa jika
Qur'ansendiri diturunkan kepada bangsa yang mempunyai peradaban yang
jauh tertinggal dari sekarang ini dengan demikian tentu saja aplikasi
yang diterapkan tentu saja penuh dengan keterbatasan.

Adanya perbedaan tingkat peradaban, tingkat tekhnologi, perbedaan
sistem, kulture dan budaya tentu saja membuat apa yang dulu menjadi
baik dan merupakan sebuah solusi berbalik menjadi hambatan dan masalah.

1400 tahun lebih seorang Muhammad saw, Rasul pilihan Allah telah
membuat satu terobosan yang revolusioner dengan memberikan hak-hak
perempuan dalam hal warisan (kepemilikan), Persaksian (hukum), Baiat
(hak pilih/berpolitik), Jilbab (keberadaan diwilayah publik) dll. Hal2
tersebut telah mengangkat derajat dan kedudukan perempuan untuk setara
dengan laki-laki.

Lalu bagaimana dengan sekarang??

bagian warisan perempuan yang hanya 1/2 dari bagian laki-laki menjadi
legimitasi bahwa kapasitas perempuan hanya bagian dari laki-laki alias
perempuan hanya menjadi makhluk no.2 setelah laki-laki. persaksian
perempuan 2:1 denga laki-laki pun sama-sama melegimitasi keberadaan
perempuan yang hanya setengah dari laki-laki, apalagi masalah jilbab
yang dulu merupakan sarana agar perempuan bisa tetap tampil diwilayah
publik walaupun malam hari sekarang malah mengekang perempuan dalam
tubuhnya sendiri.:(


--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Dan [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Ajaran di atas kertas memang baik, tetapi praktek di lapangannya
 bagaimana?
 
 Kita tidak bisa menutup mata atas praktek kezaliman di lapangan dengan
 mengambil ayat2 suci sebagai tamengnya.
 
 Dan juga jangan mencari pembenaran dg mengutip lho kan dulu Islam
 sudah hebat.  Iya dulu hebat, sekarang gimana?  Koq jarang sekali yg
 kita dengar perempuan merasa bahagia dalam sistem Islam.  Jarang saya
 dengar.  Apakah karena mereka tidak tahu hak mereka karena tidak
 berpendidikan yg cukup?  Atau memang sistemnya sudah sempurna? 
 
 --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, jano ko ko_jano@ wrote:
 
  Chae ( manusia ) berkata =
 
Bagaimana tidak dikatakan bahwa perempuan dalam Islam memang tidak
  setara dengan laki-laki jika laki-laki masih dianggap sebagai pemimpin
  perempuan (Qs.4:34), jika perempuan hanya mendapatkan 1/2 dari bagian
  laki-laki dalam hal waris (Qs.4:11), jika perempuan berbuat hal yang
  tidak menyenangkan maka dia boleh dipukul (Qs.4:34) dan juga bagaimana
  perempuan menjadi saksi haruslah dua orang, juga perempuan diperkosa
  harus menhadirkan 4 saksi (mana mungki!! !!), perempuan
sebagai
  istri boleh diganti-ganti kayak pake kaos kaki saja (Qs.4:20-21) ,
  perempuan juga boleh dikoleksi jika laki-laki menyenangi perempuan
  lebih dari satu, bisa koleksi sampai 4 orang (Qs.4:3),perempuan di
  perlakukan sebagai setan bagi laki-laki sehingga wajib di keberi
  keberadaanya dari padangan laki-laki, ini semua untuk kepentingan
  laki-laki (Qs.33:59)
  
  ...Masih mau lanjut..;))
  

 
Jano - ko =
 
Jano - ko bertanya, apakah chae bermaksud dan berniat mengritik Al
 Qur'an, apakah chae bermaksud mengritik Allah  ?
 
Apakah chae mau menyamakan dirinya dengan Tuhan ?
 
Sore.
 
 
---ooo0ooo---

  
  Chae chairunisa_mahadewi@ wrote:
Bagaimana tidak dikatakan bahwa perempuan dalam Islam
 memang tidak
  setara dengan laki-laki jika laki-laki masih dianggap sebagai pemimpin
  perempuan (Qs.4:34), jika perempuan hanya mendapatkan 1/2 dari bagian
  laki-laki dalam hal waris (Qs.4:11), jika perempuan berbuat hal yang
  tidak menyenangkan maka dia boleh dipukul (Qs.4:34) dan juga bagaimana
  perempuan menjadi saksi haruslah dua orang, juga perempuan diperkosa
  harus menhadirkan 4 saksi (mana mungki), perempuan sebagai
  istri boleh diganti-ganti kayak pake kaos kaki saja (Qs.4:20-21),
  perempuan juga boleh dikoleksi jika laki-laki menyenangi perempuan
  lebih dari satu, bisa koleksi sampai 4 orang (Qs.4:3),perempuan di
  perlakukan sebagai setan bagi laki-laki sehingga wajib di keberi
  keberadaanya dari padangan laki-laki, ini semua untuk kepentingan
  laki-laki (Qs.33:59)
  
  ...Masih mau lanjut..;))
  In wanita-muslimah@yahoogroups.com, jano ko ko_jano@ wrote:
  
   Jano - ko =
   
   Mas kapan tho mau berhenti ber - ignorance ria ?
   
   Sebaiknya mas Dana lebih banyak membaca Al Qur'an supaya tahu
  mulianya kedudukan wanita di Islam, ngono
   
   Ignorance alias ndeso itu yang menyebabkan timbulnya salah
  pengertian antara barat - timur - islam, yang sebenarnya tidak perlu
  terjadi seandainya kita paling tidak mengikuti pola diskusinya Francis
  F dan banyak membaca.
   
   Diskusi - membaca - diskusi - membaca.
   
   
   Demokrasi adalah pemerintahan oleh rakyat, tapi bung Dana harus
  ingat bahwa didunia ini yang berhak untuk hidup bukan hanya manusia
  tapi juga mahluk yang lain, baik yang mahluk ghaib atau yang tidak,
  yang juga membutuhkan peraturan untuk mengatur 

[wanita-muslimah] Re: Maroko )saya kuliah di maroko)- aljazair - mengritik sesuatu

2007-03-07 Terurut Topik Flora Pamungkas

Tolong kalau ada yang mau bikin survey tentang siapakah dari wanita yang
berbahagia dengan sistem Islam, maka saya akan mengajukan diri sebagai
muslimah yang berbahagia  happy...happy!  Dan saya yakin daftarnya akan
semakin panjang bererot bin bejibun ...

don't be silly ... :-D


Salam bahagia,

Flora

--

Re: Maroko )saya kuliah di maroko)- aljazair   -  mengritik sesuatu 
Posted by: Dan [EMAIL PROTECTED]   hifibuff007 
Wed Mar 7, 2007 2:36 am (PST) 
Ajaran di atas kertas memang baik, tetapi praktek di lapangannya
bagaimana?

Kita tidak bisa menutup mata atas praktek kezaliman di lapangan dengan
mengambil ayat2 suci sebagai tamengnya.

Dan juga jangan mencari pembenaran dg mengutip lho kan dulu Islam
sudah hebat. Iya dulu hebat, sekarang gimana? Koq jarang sekali yg
kita dengar perempuan merasa bahagia dalam sistem Islam. Jarang saya
dengar. Apakah karena mereka tidak tahu hak mereka karena tidak
berpendidikan yg cukup? Atau memang sistemnya sudah sempurna? 

[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Re: Maroko )saya kuliah di maroko)- aljazair - mengritik sesuatu

2007-03-07 Terurut Topik Chae
Pak Dana,

Kalau kita bicara sistem Islam ini kan tidak tunggal atau satu bentuk
saja, sebetulnya apa sih yang disebut sistem Islam itu sendiri masih
jadi wacana yang diperdebatkan.

Bagi saya sendiri sistem Islam adalah sebuah sistem yang berlandaskan
keadilan dan juga kesejahteraan(atau dalam bahasan Qur'an nya di sebut
kemaslahatan) ini bisa dilihat dalam Qur'an sendiri sbb:

Wahai orang-orang yang beriman, jadilah kamu orang yang benar-benar
penegak keadilan, menjadi saksi karena Allah biarpun terhadap dirimu
sendiri atau ibu bapak dan kaum kerabatmu. Jika ia kaya ataupun
miskin, maka Allah lebih tahu kemaslahatan. QS. 4:135

Pendapat saya bahwa landasan utama dari sistem Islam adalah keadilan
dan kemaslahatan (kesejahteraan). Lalu mengapa dalam sejarah Islam
sendiri ada bentuk-bentuk hukum yang JIKA DI APLIKASIKAN PADA
MASYARAKAT SEKARANG INI TIDAK MEMENUHI SEMANGAT DARI LANDASANYA
SENDIRI YAITU KEADILAN DAN KESEJAHTERAAN??

Kita jangan lupa bahwa sistem Islam ini diberikan kepada masyarakat
yang terus bergerak secara dinamis, mengalami perubahan dan memiliki
dinamika kehidupan. Sehingga apa yang aplikasikan dari sistem Islam
dalam bentuknya tidak bisa dipatenkan sebagai bentuk tunggal dari
sistem Islam karena bentuk-bentuk hukum Islam hanya merupakan
MEDIA/ALAT/SARANA SAJA DALAM MENERAPKAN LANDASAN DARI SISTEM ISLAM
YAITU KEADILAN DAN KESEJAHTERAAN.

Contoh simplenya begini, Nabi memerintahkan para prajurit untuk
memelihara jenggot sebagai tanda untuk membedakan pasukanya dengan
pasukan musuh. Cara seperti ini cukup effektif dimasanya tapi apakah
cara ini masih di effektif untuk diterapkan pada zaman sekarang. Dan
lebih ngawur lagi ketika memelihara jenggot jadi suatu hal yang
berkekuatan hukum (sunah) padahal sudah tidak ada lagi faedah/keutamaanya.

Hal semacam ini kan banyak terjadi dalam bentuk2 hukum yang dulu
diterapkan didalam masyarakat Islam, seperti pada hukum jilbab, hukum
waris, persaksian, rumah tangga dll termasuk dalam urusan poligami juga.

Saya sendiri berpikir bahwa dalam Qur'an terbagi 2 bagian utama,
dimana landasan2 Islami lebih banyak turun dalam ayat2 makiyah yang
lebih bersifat universal dan permanen sedangkan dalam ayat2 madaniah
lebih kearah lokal dan temporal.

Gitu dulu Pak Dana, nanti saya sambung lagi...;)



--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Dan [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Baiklah, 
 
 Selamat sejahtera Anda berbahagia,
 
 Tapi boleh saya tanya sama mbak Chae, Mia, dan lainnya?
 
 Bagaimana dg perempuan2 korban poligami boleh kita survey juga? 
 Bagaimana dg TKW di luar negeri?  Bagaimana dg para pelacur yg harus
 melacur karena ditinggal suami tanpa perlindungan hukum yg cukup, dsb
 dsb...
 
 Baiklah memang pertanyaan ini apakah perempuan bahagia dalam sistem
 Islam merupakan pertanyaan yg maut dan telak.  Barangkali belum pernah
 ada yg menanyakan.  Yg ada adalah ungkapan2 frustrasi dari para
 perempuan di milis ini tetapi belum pernah langsung ditanya apakah
 perempuan bahagia dalam sistem Islam.
 
 --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Flora Pamungkas
 florapamungkas@ wrote:
 
  
  Tolong kalau ada yang mau bikin survey tentang siapakah dari
wanita yang
  berbahagia dengan sistem Islam, maka saya akan mengajukan diri sebagai
  muslimah yang berbahagia  happy...happy!  Dan saya yakin
 daftarnya akan
  semakin panjang bererot bin bejibun ...
  
  don't be silly ... :-D
  
  
  Salam bahagia,
  
  Flora
  
  --
  
  Re: Maroko )saya kuliah di maroko)- aljazair   -  mengritik sesuatu 
  Posted by: Dan dana.pamilih@   hifibuff007 
  Wed Mar 7, 2007 2:36 am (PST) 
  Ajaran di atas kertas memang baik, tetapi praktek di lapangannya
  bagaimana?
  
  Kita tidak bisa menutup mata atas praktek kezaliman di lapangan dengan
  mengambil ayat2 suci sebagai tamengnya.
  
  Dan juga jangan mencari pembenaran dg mengutip lho kan dulu Islam
  sudah hebat. Iya dulu hebat, sekarang gimana? Koq jarang sekali yg
  kita dengar perempuan merasa bahagia dalam sistem Islam. Jarang saya
  dengar. Apakah karena mereka tidak tahu hak mereka karena tidak
  berpendidikan yg cukup? Atau memang sistemnya sudah sempurna? 
  
  [Non-text portions of this message have been removed]
 





[wanita-muslimah] Re: Maroko )saya kuliah di maroko)- aljazair - mengritik sesuatu

2007-03-07 Terurut Topik Chae
Kalau saya sendiri Pak Dana lebih cenderung untuk mempertanyakan
bagaimana suatu negara dengan mayoritas penduduk beragama Islam bisa
memiliki anggka yang cukup signifikan tentang kekerasan terhadap
perempuan.

Ini saya kutip dari koran Tempo interaktif dtd 7 March 2006

TEMPO Interaktif, Jakarta: Ketua Komisi Nasional Perempuan, Kamala
Chandra Kirana, mengatakan bahwa terjadi peningkatan kekerasan
terhadap perempuan dalam rumah tangga yang terjadi sepanjang 2005.
Meningkat sebesar 82 persen dari tahun 2004, katanya di kantornya,
Jakarta, hari ini.

Berdasarkan data Komnas Perempuan, selama 2005 terjadi 20.391 kasus
kekerasan terhadap perempuan, yang ditangani oleh 215 lembaga di
provinsi. Angka itu menunjukan peningkatan 45 persen, dibandingkan
2004 yaitu 14.020 kasus. Sebanyak 82 persen di antaranya adalah
kekerasan dalam rumah tangga.

Namun ironisnya, menurut Kamala, data itu hanya yang ada di Komnas
Perempuan. Jumlah nyata kekerasan tak terdata, ia berpendapat
jumlahnya lebih besar lagi. Karena kejadian ini adalah populasi yang
tersembunyi.

Masih banyak data lainya, hanya saja kembali kepertanyaan
semula..mengapa kekerasan kepada perempuan terjadi di negara dengan
mayoritas penduduk beragama Islam padahal Islam ini didaulat sebagai
agama yang melindungi perempuan dan merupakan perintis/pioner dalam
hal membebaskan dan menikngkatkan derajat kaum perempuan lebih dari
1400 tahun yang lalu... 

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Dan [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Baiklah, 
 
 Selamat sejahtera Anda berbahagia,
 
 Tapi boleh saya tanya sama mbak Chae, Mia, dan lainnya?
 
 Bagaimana dg perempuan2 korban poligami boleh kita survey juga? 
 Bagaimana dg TKW di luar negeri?  Bagaimana dg para pelacur yg harus
 melacur karena ditinggal suami tanpa perlindungan hukum yg cukup, dsb
 dsb...
 
 Baiklah memang pertanyaan ini apakah perempuan bahagia dalam sistem
 Islam merupakan pertanyaan yg maut dan telak.  Barangkali belum pernah
 ada yg menanyakan.  Yg ada adalah ungkapan2 frustrasi dari para
 perempuan di milis ini tetapi belum pernah langsung ditanya apakah
 perempuan bahagia dalam sistem Islam.
 
 --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Flora Pamungkas
 florapamungkas@ wrote:
 
  
  Tolong kalau ada yang mau bikin survey tentang siapakah dari
wanita yang
  berbahagia dengan sistem Islam, maka saya akan mengajukan diri sebagai
  muslimah yang berbahagia  happy...happy!  Dan saya yakin
 daftarnya akan
  semakin panjang bererot bin bejibun ...
  
  don't be silly ... :-D
  
  
  Salam bahagia,
  
  Flora
  
  --
  
  Re: Maroko )saya kuliah di maroko)- aljazair   -  mengritik sesuatu 
  Posted by: Dan dana.pamilih@   hifibuff007 
  Wed Mar 7, 2007 2:36 am (PST) 
  Ajaran di atas kertas memang baik, tetapi praktek di lapangannya
  bagaimana?
  
  Kita tidak bisa menutup mata atas praktek kezaliman di lapangan dengan
  mengambil ayat2 suci sebagai tamengnya.
  
  Dan juga jangan mencari pembenaran dg mengutip lho kan dulu Islam
  sudah hebat. Iya dulu hebat, sekarang gimana? Koq jarang sekali yg
  kita dengar perempuan merasa bahagia dalam sistem Islam. Jarang saya
  dengar. Apakah karena mereka tidak tahu hak mereka karena tidak
  berpendidikan yg cukup? Atau memang sistemnya sudah sempurna? 
  
  [Non-text portions of this message have been removed]