Balasan: Re: [wanita-muslimah] Ingin Mengadakan Kajian Kristen, Tapi Takut Non Muslim Tersinggung

2006-06-22 Terurut Topik Bejo Paijo
Sudah diduga jawaban dari kalangan liberal akan begini. 

"Dwi W. Soegardi" <[EMAIL PROTECTED]> menulis:  Lha Anda tersinggung nggak, 
kalau sebaliknya rekan-rekan Kristen
membuat kajian Islam dengan bahan-bahan yang ditulis oleh orang
Kristen, dengan nada yang provokatif seperti nadanya Ahmad Deedat?

Jelaskan pula di Eropa, di Barat sudah biasa ada kajian seperti ini,
malah jadi kartun segala ..

coba ditanyakan lagi ke Ustadz.

salam,
DWS

On 6/21/06, Yulia Artati wrote:
> Ingin Mengadakan Kajian Kristen, Tapi Takut Non Muslim
> Tersinggung
>
> 21 Jun 06 11:21 WIB
>
> Assalamu'alaikum wr. wb.
>
> Begini, pak ustadz, ketika rapat DKM kampus, ada yang
> mengusulkan agar diadakan kajian kristenisasi oleh
> divisi kami, yang nantinya akan dibuka untuk umum
> karena gencarnya kristenisasi akhir-akhir ini. Divisi
> kami masih menampung usulan itu. Saya pribadi setuju,
> dan beberapa teman-teman se-divisi memberi sign yang
> sama kalau sepertinya mereka setuju.
>
> Insya Allah, kami punya sumber rujukan yang kuat (buku
> Ahmad Deedat dan artikel-artikel lain dari internet,
> juga insya Allah benteng iman) untuk dijadikan bahan
> taklim kajian kristenisasi, kalau memang akan
> dilakukan. Tapi yang saya pribadi cemaskan:
>
> 1. Orang-orang Kristen akan "tersinggung" dan memiliki
> pikiran buruk mengenai komunitas muslim terutama DKM
> yang masih bayi karena baru didirikan. Dan akibat
> lebih jauh lagi selain hubungan antar agama renggang
> (semoga hanya pikiran buruk saya saja). Saya takut
> orang-orang non ini akan "membalas" entah dengan cara
> apa, sebab saya pernah dengar di kampus saya sudah
> pernah ada di fakultas lain seorang mahasiswi dihamili
> pacarnya lalu dipaksa masuk kristen sesudahnya. Dan
> teman saya cerita kalau tetangga kosnya tiba-tiba
> menyatakan ingin murtad dan pindah agama. Dia berkata
> melakukan ini semua atas dasar keyakinan.
>
> 2. Yang paling penting, bagaimana mengadakan kajian
> kristenisasi terbuka tanpa mengakibatkan dampak-dampak
> yang tidak diinginkan dari pihak nonmuslim? Bagaimana
> mengadakan publikasi yang baik agar ini tak terjadi,
> bagaimana yang harus dilakukan? Kajian ini, kalau
> dipikir-pikir, penting juga untuk keselamatan akidah
> teman-teman yang lain, agar tidak seperti 2 orang di
> atas.
>
> Terima kasih atas jawaban pak ustadz.
> Assalamu'alaikum wr. wb.
>
> Viera Theodora Asmara
> Jawaban
>
> Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
>
> Kajian tentang Kristen itu sangat penting bukan hanya
> untuk mereka yang beragama Islam, tetapi justru buat
> mereka yang beragama Kristen sendiri.
>
> Sebab kajian ini justru akan membedah isi perut agama
> kristen, yang di mana-mana memang selalu jadi bahan
> paling kontroversial. Malah boleh dikatakan, tidak
> pernah ada agama yang paling kontroversi dalam
> ajarannya, selain agama Kristen ini.
>
> Misalnya bagaimana sejarah pertentangan sangat sengit
> di kalangan gereja tentang sosok nabi Isa. Sebagian di
> antara mereka mengatakan bahwa nabi Isa adalah manusia
> biasa, tapi sebagian lagi mengatakan tuhan. Dan
> sebagian lagi plin-plan antara manusia dan tuhan.
> Tentu kajian ini akan sangat menarik lantaran berisi
> sekian banyak kontroversi sejarah. Dan tentunya tema
> ini sangat menarik untuk dikaji.
>
> Contoh lainnya yang sekarang ini juga sedang marak
> adalah beredarnya film The Davinci Code yang
> fenomenal. Film yang diangkat dari novel laris manis
> ini sangat membuat penasaran umat manusia di bumi.
> Lepas dari masalah perbedaan pendapat di kalangan
> gereja tapi tema ini adalah hak setiap manusia untuk
> mengetahuinya. Paling tidak untuk mengkaji dan
> membahasnya dari berbagai sudut pandang.
>
> Karena itu tidak ada salahnya bila lembaga anda
> melakukan kajian tentang agama kristen. Tidak ada
> alasan buat pemeluk agama Kristen untuk marah apalagi
> tersinggung. Sebab yang dilakukan adalah kajian
> ilmiyah, bukan sekedar debat kusir apalagi
> indoktrinasi khas gereja. Sedangkan kampus adalah
> sebuah ladang ilmiyah di mana nilai-nilai suatu agama
> boleh saja diangkat untuk sebuah kajian ilmiyah.
>
> Kalau teman-teman Kristen anda marah dengan kajian
> seperti ini, jelas sekali bahwa ada yang
> ditutup-tutupi dalam niat mereka. Kenapa harus marah?
> Bahkan seharusnya mereka malah ikut hadir dan asyik
> terlibat diskusi. Sampaikan saja argumen-argumen yang
> sekiranya bisa menguatkan pendapat yang diyakini
> kebenarannya.
>
> Bila argumen itu benar dan bisa diterima, tentu semua
> pihak akan menerima. Syaratnya hanya satu, yaitu semua
> pihak legowo dan tidak antipati dengan kebenaran.
>
> Dialog seperti ini kalau di berbagai negara asal
> Kristen, yaitu di negara-negara Eropa, sudah bukan hal
> asing lagi. Para mahasiswa di sana sangat terbiasa
> berdebat tentang ketuhanan Nabi Isa as, juga tentang
> kepalsuan Bible, tentang Didang Konsili yang
> menyepakati nabi Isa dari seorang manusia menjadi
> tuhan dan seterusnya. Tidak ada yang marah dengan
> realita seperti ini, karena semua berdasarkan fa

Re: [wanita-muslimah] Ingin Mengadakan Kajian Kristen, Tapi Takut Non Muslim Tersinggung

2006-06-21 Terurut Topik H. M. Nur Abdurrahman
 into Arabic writing of the Syriac New Testament
text (1 Peter 5:8-9):

Surah 108 (S. ALKWTSR):
-- ANA A'ATHYNK ALKWTSR(1).
-- FSHL LRBK WANhR(2).
-- AN SYANaK HW ALABTR(3), dibaca:
-- inna- a'thayna-kal kawtsar.
-- fashalli liRabbika wanhar.
-- inna sya-niaka huwal abtar, artinya:
-- Sesunggguhnya Kami telah memberi engkau kebajikan yang banyak.
-- Maka shalatlah bagi Maha Pemeliharamu, dan menyembelihlah (binatang
kurban).
-- Sesungguhnya orang yang membencimu akan musnah.

1 Peter 5:8-9
- 8.Be sober be watchful. Your adversary the devil prowls around like a
roaring lion, seeking some one to devour.
- 9.Resist him, firm in your faith, knowing that the same experience of
suffering required of your brotherhood throughout the world.
Sayang sudah tidak bahasa aslinya dalam bahasa Aram (Al-'Ibriyyah
Al-Jadidah), bahasa yang dipakai oleh Nabi 'Isa AS, sehingga ya begitulah
dikutip dari yang berbahasa Inggris "Revised Standard Version",
diIndonesiakan sedikit bebas oleh HMNA:
- 8.Ingat-ingat dan waspadalah. Engkau punya musuh sang iblis hilir mudik
laksana singa nan mengaum mencari siapa saja yang boleh dilahapnya.
- 9.Lawanlah dia, dengan iman yang teguh, maka ketahuilah bahwasanya itu
adalah pengalaman kesengsaraan yang sama yang diperlukan oleh saudaramu di
seluruh globa ini.

Secara substansial di manakah gerangan letaknya kedekatan dalam konteks
sindiran/kiasan di antara (Surah 108) dengan (1 Peter 5:8-9), hai Herr
Luxemberg? Bagaimanapun dipaksa-paksakan tidaklah mungkin (Surah 108)
disentuh oleh teks Perjanjian Baru berbahasa Suriah (1 Peter 5:8-9). It is
impossible possibility. Kegagalan total hasil hermeneutika epistemologis
dengan parameter asal-usul.

Dan bagaimana pula tentang perkara there is almost no "Arabic" in the (Surah
108)? Ayuhlah ayuh, marilah kita periksa:

ANA (Inna-) , siapa bilang ini bukan bahasa Arab ?
A'ATHYNK (a'thayna-ka), secara etimologis berasal dari akar kata yang
dibentuk oleh 3 huruf: 'Ain, Tha, Ya,
KWTSR (kawtsar), ini dari akar Kef, Tsa, Ra
SHL (shalli), ini dari akar Shad, Lam, Lam
RB (rabb) dari akar Ra, Ba, Ba
ANhR (anhar) dari akar Nun, ha, Ra
SYANaK (sya-niaka) dari akar Syin, Nun, Alif
ABTR (abtar) dari akar Ba, Ta, Ra.

Itu semua bahasa Arab yang akar katanya dibentuk oleh tiga huruf, hai Herr
Luxenberg ! Lagi lagi kegagalan total Herr Luxenberg dalam pemakaian alat
hermeneutika epistemologis yang tidak memenuhi parameter kecermatan. WaLlahu
a'lamu bisshawab.

*** Makassar, 11 Juni 2006
 [H. Muh.Nur Abdurrahman]




- Original Message -
From: "Dwi W. Soegardi" <[EMAIL PROTECTED]>
To: 
Sent: Wednesday, June 21, 2006 9:58 PM
Subject: Re: [wanita-muslimah] Ingin Mengadakan Kajian Kristen, Tapi Takut
Non Muslim Tersinggung


Lha Anda tersinggung nggak, kalau sebaliknya rekan-rekan Kristen
membuat kajian Islam dengan bahan-bahan yang ditulis oleh orang
Kristen, dengan nada yang provokatif seperti nadanya Ahmad Deedat?

Jelaskan pula di Eropa, di Barat sudah biasa ada kajian seperti ini,
malah jadi kartun segala ..

coba ditanyakan lagi ke Ustadz.

 salam,
 DWS

 On 6/21/06, Yulia Artati <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
 Ingin Mengadakan Kajian Kristen, Tapi Takut Non Muslim
 Tersinggung

 21 Jun 06 11:21 WIB

 Assalamu'alaikum wr. wb.

 Begini, pak ustadz, ketika rapat DKM kampus, ada yang
 mengusulkan agar diadakan kajian kristenisasi oleh
 divisi kami, yang nantinya akan dibuka untuk umum
 karena gencarnya kristenisasi akhir-akhir ini. Divisi
 kami masih menampung usulan itu. Saya pribadi setuju,
 dan beberapa teman-teman se-divisi memberi sign yang
 sama kalau sepertinya mereka setuju.

 Insya Allah, kami punya sumber rujukan yang kuat (buku
 Ahmad Deedat dan artikel-artikel lain dari internet,
 juga insya Allah benteng iman) untuk dijadikan bahan
 taklim kajian kristenisasi, kalau memang akan
 dilakukan. Tapi yang saya pribadi cemaskan:

 1. Orang-orang Kristen akan "tersinggung" dan memiliki
 pikiran buruk mengenai komunitas muslim terutama DKM
 yang masih bayi karena baru didirikan. Dan akibat
 lebih jauh lagi selain hubungan antar agama renggang
 (semoga hanya pikiran buruk saya saja). Saya takut
 orang-orang non ini akan "membalas" entah dengan cara
 apa, sebab saya pernah dengar di kampus saya sudah
 pernah ada di fakultas lain seorang mahasiswi dihamili
 pacarnya lalu dipaksa masuk kristen sesudahnya. Dan
 teman saya cerita kalau tetangga kosnya tiba-tiba
 menyatakan ingin murtad dan pindah agama. Dia berkata
 melakukan ini semua atas dasar keyakinan.

 2. Yang paling penting, bagaimana mengadakan kajian
 kristenisasi terbuka tanpa mengakibatkan dampak-dampak
 yang tidak diinginkan dari pihak nonmuslim? Bagaimana
 mengadakan publikasi yang baik agar ini tak terjadi,
 bagaimana yang harus dilakukan? Kajian ini, kalau
 dipikir-pikir, penting juga untuk keselamatan akidah
 teman-teman yang lain, aga

Re: [wanita-muslimah] Ingin Mengadakan Kajian Kristen, Tapi Takut Non Muslim Tersinggung

2006-06-21 Terurut Topik Wida . Kusuma
Berdiskusi tentang agama secara langsung, apalagi menukik ke konsep 
keimanannya, seringkali akan timbul emosi yang berlebihan. Itu yang saya 
perhatikan saat saya ikut milis Debat Islam Kristen. Saya rasa milis WM 
bukan tempatnya untuk berdebat masalah agama karena saya yakin banyak juga 
non muslim berpartisipasi dalam milis ini. Walaupun nama milis ini 
Wanita-Muslimah. 8-)

Salam,



"Ary Setijadi Prihatmanto" <[EMAIL PROTECTED]> 
Sent by: wanita-muslimah@yahoogroups.com
06/22/2006 02:37 AM
Please respond to
wanita-muslimah@yahoogroups.com


To

cc

Subject
Re: [wanita-muslimah] Ingin Mengadakan Kajian Kristen, Tapi Takut Non 
Muslim Tersinggung






Mbak Yulia,

1. Jangankan untuk bisa "dingin" dan "obyektif" mendiskusikan urusan orang
lain.
Lha wong yang urusan berbeda pendapat dengan saudara sendiri, spt. urusan
Syiah, Ahmadiyah, JIL dll. saja dibatasi harus masih dalam "cabang". Yang
dimaksud cabang pun, hanya orang tertentu yang boleh menentukan.
Kalau yang sudah dianggap "qath'i" nggak boleh diutak-utik, walaupun dalam
tataran ilmiah sekalipun, di kampus-kampus (contohnya kasus tuduhan ke 
IAIN
oleh HAJ).
Kalau sampai berbeda pendapat, malah sampai di"usir" dari "keislaman" spt.
ultimatum untuk Ahmadiyah untuk ganti nama agama..

2. Silahkan terapkan pada diri kita sendiri.
Apa boleh temen-temen kita yang non-muslim mengadakan kajian Islam dengan
dasar kitab-kitab orientalis (yang jelas-jelas kajian akademik loh). 
Mereka
banyak yang juga yang kompeten dalam artian ahli bahasa Arab, paham hadits
dll. Apa kita cukup dingin berdiskusi jika ini yang terjadi?

Adil dalam bersikap dan berbuat... itu modal...

Salam
Ary


- Original Message - 
From: "Yulia Artati" <[EMAIL PROTECTED]>
To: ; <[EMAIL PROTECTED]>
Sent: Wednesday, June 21, 2006 11:11 AM
Subject: [wanita-muslimah] Ingin Mengadakan Kajian Kristen, Tapi Takut Non
Muslim Tersinggung


> Ingin Mengadakan Kajian Kristen, Tapi Takut Non Muslim
> Tersinggung
>
> 21 Jun 06 11:21 WIB
>
> Assalamu'alaikum wr. wb.
>
> Begini, pak ustadz, ketika rapat DKM kampus, ada yang
> mengusulkan agar diadakan kajian kristenisasi oleh
> divisi kami, yang nantinya akan dibuka untuk umum
> karena gencarnya kristenisasi akhir-akhir ini. Divisi
> kami masih menampung usulan itu. Saya pribadi setuju,
> dan beberapa teman-teman se-divisi memberi sign yang
> sama kalau sepertinya mereka setuju.
>
> Insya Allah, kami punya sumber rujukan yang kuat (buku
> Ahmad Deedat dan artikel-artikel lain dari internet,
> juga insya Allah benteng iman) untuk dijadikan bahan
> taklim kajian kristenisasi, kalau memang akan
> dilakukan. Tapi yang saya pribadi cemaskan:
>
> 1. Orang-orang Kristen akan "tersinggung" dan memiliki
> pikiran buruk mengenai komunitas muslim terutama DKM
> yang masih bayi karena baru didirikan. Dan akibat
> lebih jauh lagi selain hubungan antar agama renggang
> (semoga hanya pikiran buruk saya saja). Saya takut
> orang-orang non ini akan "membalas" entah dengan cara
> apa, sebab saya pernah dengar di kampus saya sudah
> pernah ada di fakultas lain seorang mahasiswi dihamili
> pacarnya lalu dipaksa masuk kristen sesudahnya. Dan
> teman saya cerita kalau tetangga kosnya tiba-tiba
> menyatakan ingin murtad dan pindah agama. Dia berkata
> melakukan ini semua atas dasar keyakinan.
>
> 2. Yang paling penting, bagaimana mengadakan kajian
> kristenisasi terbuka tanpa mengakibatkan dampak-dampak
> yang tidak diinginkan dari pihak nonmuslim? Bagaimana
> mengadakan publikasi yang baik agar ini tak terjadi,
> bagaimana yang harus dilakukan? Kajian ini, kalau
> dipikir-pikir, penting juga untuk keselamatan akidah
> teman-teman yang lain, agar tidak seperti 2 orang di
> atas.
>
> Terima kasih atas jawaban pak ustadz.
> Assalamu'alaikum wr. wb.
>
> Viera Theodora Asmara
> Jawaban
>
> Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
>
> Kajian tentang Kristen itu sangat penting bukan hanya
> untuk mereka yang beragama Islam, tetapi justru buat
> mereka yang beragama Kristen sendiri.
>
> Sebab kajian ini justru akan membedah isi perut agama
> kristen, yang di mana-mana memang selalu jadi bahan
> paling kontroversial. Malah boleh dikatakan, tidak
> pernah ada agama yang paling kontroversi dalam
> ajarannya, selain agama Kristen ini.
>
> Misalnya bagaimana sejarah pertentangan sangat sengit
> di kalangan gereja tentang sosok nabi Isa. Sebagian di
> antara mereka mengatakan bahwa nabi Isa adalah manusia
> biasa, tapi sebagian lagi mengatakan tuhan. Dan
> sebagian lagi plin-plan antara manusia dan tuhan.
> Tentu kajian ini akan sangat menarik lantaran berisi
> sekian banyak kontroversi sejarah. Dan tentunya tema
> ini sangat menarik u

Re: [wanita-muslimah] Ingin Mengadakan Kajian Kristen, Tapi Takut Non Muslim Tersinggung

2006-06-21 Terurut Topik Ary Setijadi Prihatmanto
Mbak Yulia,

1. Jangankan untuk bisa "dingin" dan "obyektif" mendiskusikan urusan orang
lain.
Lha wong yang urusan berbeda pendapat dengan saudara sendiri, spt. urusan
Syiah, Ahmadiyah, JIL dll. saja dibatasi harus masih dalam "cabang". Yang
dimaksud cabang pun, hanya orang tertentu yang boleh menentukan.
Kalau yang sudah dianggap "qath'i" nggak boleh diutak-utik, walaupun dalam
tataran ilmiah sekalipun, di kampus-kampus (contohnya kasus tuduhan ke IAIN
oleh HAJ).
Kalau sampai berbeda pendapat, malah sampai di"usir" dari "keislaman" spt.
ultimatum untuk Ahmadiyah untuk ganti nama agama..

2. Silahkan terapkan pada diri kita sendiri.
Apa boleh temen-temen kita yang non-muslim mengadakan kajian Islam dengan
dasar kitab-kitab orientalis (yang jelas-jelas kajian akademik loh). Mereka
banyak yang juga yang kompeten dalam artian ahli bahasa Arab, paham hadits
dll. Apa kita cukup dingin berdiskusi jika ini yang terjadi?

Adil dalam bersikap dan berbuat... itu modal...

Salam
Ary


- Original Message - 
From: "Yulia Artati" <[EMAIL PROTECTED]>
To: ; <[EMAIL PROTECTED]>
Sent: Wednesday, June 21, 2006 11:11 AM
Subject: [wanita-muslimah] Ingin Mengadakan Kajian Kristen, Tapi Takut Non
Muslim Tersinggung


> Ingin Mengadakan Kajian Kristen, Tapi Takut Non Muslim
> Tersinggung
>
> 21 Jun 06 11:21 WIB
>
> Assalamu'alaikum wr. wb.
>
> Begini, pak ustadz, ketika rapat DKM kampus, ada yang
> mengusulkan agar diadakan kajian kristenisasi oleh
> divisi kami, yang nantinya akan dibuka untuk umum
> karena gencarnya kristenisasi akhir-akhir ini. Divisi
> kami masih menampung usulan itu. Saya pribadi setuju,
> dan beberapa teman-teman se-divisi memberi sign yang
> sama kalau sepertinya mereka setuju.
>
> Insya Allah, kami punya sumber rujukan yang kuat (buku
> Ahmad Deedat dan artikel-artikel lain dari internet,
> juga insya Allah benteng iman) untuk dijadikan bahan
> taklim kajian kristenisasi, kalau memang akan
> dilakukan. Tapi yang saya pribadi cemaskan:
>
> 1. Orang-orang Kristen akan "tersinggung" dan memiliki
> pikiran buruk mengenai komunitas muslim terutama DKM
> yang masih bayi karena baru didirikan. Dan akibat
> lebih jauh lagi selain hubungan antar agama renggang
> (semoga hanya pikiran buruk saya saja). Saya takut
> orang-orang non ini akan "membalas" entah dengan cara
> apa, sebab saya pernah dengar di kampus saya sudah
> pernah ada di fakultas lain seorang mahasiswi dihamili
> pacarnya lalu dipaksa masuk kristen sesudahnya. Dan
> teman saya cerita kalau tetangga kosnya tiba-tiba
> menyatakan ingin murtad dan pindah agama. Dia berkata
> melakukan ini semua atas dasar keyakinan.
>
> 2. Yang paling penting, bagaimana mengadakan kajian
> kristenisasi terbuka tanpa mengakibatkan dampak-dampak
> yang tidak diinginkan dari pihak nonmuslim? Bagaimana
> mengadakan publikasi yang baik agar ini tak terjadi,
> bagaimana yang harus dilakukan? Kajian ini, kalau
> dipikir-pikir, penting juga untuk keselamatan akidah
> teman-teman yang lain, agar tidak seperti 2 orang di
> atas.
>
> Terima kasih atas jawaban pak ustadz.
> Assalamu'alaikum wr. wb.
>
> Viera Theodora Asmara
> Jawaban
>
> Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
>
> Kajian tentang Kristen itu sangat penting bukan hanya
> untuk mereka yang beragama Islam, tetapi justru buat
> mereka yang beragama Kristen sendiri.
>
> Sebab kajian ini justru akan membedah isi perut agama
> kristen, yang di mana-mana memang selalu jadi bahan
> paling kontroversial. Malah boleh dikatakan, tidak
> pernah ada agama yang paling kontroversi dalam
> ajarannya, selain agama Kristen ini.
>
> Misalnya bagaimana sejarah pertentangan sangat sengit
> di kalangan gereja tentang sosok nabi Isa. Sebagian di
> antara mereka mengatakan bahwa nabi Isa adalah manusia
> biasa, tapi sebagian lagi mengatakan tuhan. Dan
> sebagian lagi plin-plan antara manusia dan tuhan.
> Tentu kajian ini akan sangat menarik lantaran berisi
> sekian banyak kontroversi sejarah. Dan tentunya tema
> ini sangat menarik untuk dikaji.
>
> Contoh lainnya yang sekarang ini juga sedang marak
> adalah beredarnya film The Davinci Code yang
> fenomenal. Film yang diangkat dari novel laris manis
> ini sangat membuat penasaran umat manusia di bumi.
> Lepas dari masalah perbedaan pendapat di kalangan
> gereja tapi tema ini adalah hak setiap manusia untuk
> mengetahuinya. Paling tidak untuk mengkaji dan
> membahasnya dari berbagai sudut pandang.
>
> Karena itu tidak ada salahnya bila lembaga anda
> melakukan kajian tentang agama kristen. Tidak ada
> alasan buat pemeluk agama Kristen untuk marah apalagi
> tersinggung. Sebab yang dilakukan adalah kajian
> ilmiyah, bukan sekedar debat kusir apalagi
> indoktrinasi khas gereja. Sedangkan kampus adalah
> sebuah ladang ilmiyah di mana nilai-nilai suatu agama
> boleh saja diangkat untuk sebuah kajian ilmiyah.
>
> Kalau teman-teman Kristen anda marah dengan kajian
> seperti ini, jelas sekali bahwa ada yang
> ditutup-tutupi dalam niat mereka. Kenapa harus marah?
> Bahkan seharusnya mere

Re: [wanita-muslimah] Ingin Mengadakan Kajian Kristen, Tapi Takut Non Muslim Tersinggung

2006-06-21 Terurut Topik Dwi W. Soegardi
Lha Anda tersinggung nggak, kalau sebaliknya rekan-rekan Kristen
membuat kajian Islam dengan bahan-bahan yang ditulis oleh orang
Kristen, dengan nada yang provokatif seperti nadanya Ahmad Deedat?

Jelaskan pula di Eropa, di Barat sudah biasa ada kajian seperti ini,
malah jadi kartun segala ..

coba ditanyakan lagi ke Ustadz.

salam,
DWS

On 6/21/06, Yulia Artati <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Ingin Mengadakan Kajian Kristen, Tapi Takut Non Muslim
> Tersinggung
>
> 21 Jun 06 11:21 WIB
>
> Assalamu'alaikum wr. wb.
>
> Begini, pak ustadz, ketika rapat DKM kampus, ada yang
> mengusulkan agar diadakan kajian kristenisasi oleh
> divisi kami, yang nantinya akan dibuka untuk umum
> karena gencarnya kristenisasi akhir-akhir ini. Divisi
> kami masih menampung usulan itu. Saya pribadi setuju,
> dan beberapa teman-teman se-divisi memberi sign yang
> sama kalau sepertinya mereka setuju.
>
> Insya Allah, kami punya sumber rujukan yang kuat (buku
> Ahmad Deedat dan artikel-artikel lain dari internet,
> juga insya Allah benteng iman) untuk dijadikan bahan
> taklim kajian kristenisasi, kalau memang akan
> dilakukan. Tapi yang saya pribadi cemaskan:
>
> 1. Orang-orang Kristen akan "tersinggung" dan memiliki
> pikiran buruk mengenai komunitas muslim terutama DKM
> yang masih bayi karena baru didirikan. Dan akibat
> lebih jauh lagi selain hubungan antar agama renggang
> (semoga hanya pikiran buruk saya saja). Saya takut
> orang-orang non ini akan "membalas" entah dengan cara
> apa, sebab saya pernah dengar di kampus saya sudah
> pernah ada di fakultas lain seorang mahasiswi dihamili
> pacarnya lalu dipaksa masuk kristen sesudahnya. Dan
> teman saya cerita kalau tetangga kosnya tiba-tiba
> menyatakan ingin murtad dan pindah agama. Dia berkata
> melakukan ini semua atas dasar keyakinan.
>
> 2. Yang paling penting, bagaimana mengadakan kajian
> kristenisasi terbuka tanpa mengakibatkan dampak-dampak
> yang tidak diinginkan dari pihak nonmuslim? Bagaimana
> mengadakan publikasi yang baik agar ini tak terjadi,
> bagaimana yang harus dilakukan? Kajian ini, kalau
> dipikir-pikir, penting juga untuk keselamatan akidah
> teman-teman yang lain, agar tidak seperti 2 orang di
> atas.
>
> Terima kasih atas jawaban pak ustadz.
> Assalamu'alaikum wr. wb.
>
> Viera Theodora Asmara
> Jawaban
>
> Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
>
> Kajian tentang Kristen itu sangat penting bukan hanya
> untuk mereka yang beragama Islam, tetapi justru buat
> mereka yang beragama Kristen sendiri.
>
> Sebab kajian ini justru akan membedah isi perut agama
> kristen, yang di mana-mana memang selalu jadi bahan
> paling kontroversial. Malah boleh dikatakan, tidak
> pernah ada agama yang paling kontroversi dalam
> ajarannya, selain agama Kristen ini.
>
> Misalnya bagaimana sejarah pertentangan sangat sengit
> di kalangan gereja tentang sosok nabi Isa. Sebagian di
> antara mereka mengatakan bahwa nabi Isa adalah manusia
> biasa, tapi sebagian lagi mengatakan tuhan. Dan
> sebagian lagi plin-plan antara manusia dan tuhan.
> Tentu kajian ini akan sangat menarik lantaran berisi
> sekian banyak kontroversi sejarah. Dan tentunya tema
> ini sangat menarik untuk dikaji.
>
> Contoh lainnya yang sekarang ini juga sedang marak
> adalah beredarnya film The Davinci Code yang
> fenomenal. Film yang diangkat dari novel laris manis
> ini sangat membuat penasaran umat manusia di bumi.
> Lepas dari masalah perbedaan pendapat di kalangan
> gereja tapi tema ini adalah hak setiap manusia untuk
> mengetahuinya. Paling tidak untuk mengkaji dan
> membahasnya dari berbagai sudut pandang.
>
> Karena itu tidak ada salahnya bila lembaga anda
> melakukan kajian tentang agama kristen. Tidak ada
> alasan buat pemeluk agama Kristen untuk marah apalagi
> tersinggung. Sebab yang dilakukan adalah kajian
> ilmiyah, bukan sekedar debat kusir apalagi
> indoktrinasi khas gereja. Sedangkan kampus adalah
> sebuah ladang ilmiyah di mana nilai-nilai suatu agama
> boleh saja diangkat untuk sebuah kajian ilmiyah.
>
> Kalau teman-teman Kristen anda marah dengan kajian
> seperti ini, jelas sekali bahwa ada yang
> ditutup-tutupi dalam niat mereka. Kenapa harus marah?
> Bahkan seharusnya mereka malah ikut hadir dan asyik
> terlibat diskusi. Sampaikan saja argumen-argumen yang
> sekiranya bisa menguatkan pendapat yang diyakini
> kebenarannya.
>
> Bila argumen itu benar dan bisa diterima, tentu semua
> pihak akan menerima. Syaratnya hanya satu, yaitu semua
> pihak legowo dan tidak antipati dengan kebenaran.
>
> Dialog seperti ini kalau di berbagai negara asal
> Kristen, yaitu di negara-negara Eropa, sudah bukan hal
> asing lagi. Para mahasiswa di sana sangat terbiasa
> berdebat tentang ketuhanan Nabi Isa as, juga tentang
> kepalsuan Bible, tentang Didang Konsili yang
> menyepakati nabi Isa dari seorang manusia menjadi
> tuhan dan seterusnya. Tidak ada yang marah dengan
> realita seperti ini, karena semua berdasarkan fakta
> dan bukti, bukan sekedar tuduhan.
>
> Berbagai literatur sejarah ikut disingkap d