Balasan: Re: [wanita-muslimah] Ingin Mengadakan Kajian Kristen, Tapi Takut Non Muslim Tersinggung
Sudah diduga jawaban dari kalangan liberal akan begini. "Dwi W. Soegardi" <[EMAIL PROTECTED]> menulis: Lha Anda tersinggung nggak, kalau sebaliknya rekan-rekan Kristen membuat kajian Islam dengan bahan-bahan yang ditulis oleh orang Kristen, dengan nada yang provokatif seperti nadanya Ahmad Deedat? Jelaskan pula di Eropa, di Barat sudah biasa ada kajian seperti ini, malah jadi kartun segala .. coba ditanyakan lagi ke Ustadz. salam, DWS On 6/21/06, Yulia Artati wrote: > Ingin Mengadakan Kajian Kristen, Tapi Takut Non Muslim > Tersinggung > > 21 Jun 06 11:21 WIB > > Assalamu'alaikum wr. wb. > > Begini, pak ustadz, ketika rapat DKM kampus, ada yang > mengusulkan agar diadakan kajian kristenisasi oleh > divisi kami, yang nantinya akan dibuka untuk umum > karena gencarnya kristenisasi akhir-akhir ini. Divisi > kami masih menampung usulan itu. Saya pribadi setuju, > dan beberapa teman-teman se-divisi memberi sign yang > sama kalau sepertinya mereka setuju. > > Insya Allah, kami punya sumber rujukan yang kuat (buku > Ahmad Deedat dan artikel-artikel lain dari internet, > juga insya Allah benteng iman) untuk dijadikan bahan > taklim kajian kristenisasi, kalau memang akan > dilakukan. Tapi yang saya pribadi cemaskan: > > 1. Orang-orang Kristen akan "tersinggung" dan memiliki > pikiran buruk mengenai komunitas muslim terutama DKM > yang masih bayi karena baru didirikan. Dan akibat > lebih jauh lagi selain hubungan antar agama renggang > (semoga hanya pikiran buruk saya saja). Saya takut > orang-orang non ini akan "membalas" entah dengan cara > apa, sebab saya pernah dengar di kampus saya sudah > pernah ada di fakultas lain seorang mahasiswi dihamili > pacarnya lalu dipaksa masuk kristen sesudahnya. Dan > teman saya cerita kalau tetangga kosnya tiba-tiba > menyatakan ingin murtad dan pindah agama. Dia berkata > melakukan ini semua atas dasar keyakinan. > > 2. Yang paling penting, bagaimana mengadakan kajian > kristenisasi terbuka tanpa mengakibatkan dampak-dampak > yang tidak diinginkan dari pihak nonmuslim? Bagaimana > mengadakan publikasi yang baik agar ini tak terjadi, > bagaimana yang harus dilakukan? Kajian ini, kalau > dipikir-pikir, penting juga untuk keselamatan akidah > teman-teman yang lain, agar tidak seperti 2 orang di > atas. > > Terima kasih atas jawaban pak ustadz. > Assalamu'alaikum wr. wb. > > Viera Theodora Asmara > Jawaban > > Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh, > > Kajian tentang Kristen itu sangat penting bukan hanya > untuk mereka yang beragama Islam, tetapi justru buat > mereka yang beragama Kristen sendiri. > > Sebab kajian ini justru akan membedah isi perut agama > kristen, yang di mana-mana memang selalu jadi bahan > paling kontroversial. Malah boleh dikatakan, tidak > pernah ada agama yang paling kontroversi dalam > ajarannya, selain agama Kristen ini. > > Misalnya bagaimana sejarah pertentangan sangat sengit > di kalangan gereja tentang sosok nabi Isa. Sebagian di > antara mereka mengatakan bahwa nabi Isa adalah manusia > biasa, tapi sebagian lagi mengatakan tuhan. Dan > sebagian lagi plin-plan antara manusia dan tuhan. > Tentu kajian ini akan sangat menarik lantaran berisi > sekian banyak kontroversi sejarah. Dan tentunya tema > ini sangat menarik untuk dikaji. > > Contoh lainnya yang sekarang ini juga sedang marak > adalah beredarnya film The Davinci Code yang > fenomenal. Film yang diangkat dari novel laris manis > ini sangat membuat penasaran umat manusia di bumi. > Lepas dari masalah perbedaan pendapat di kalangan > gereja tapi tema ini adalah hak setiap manusia untuk > mengetahuinya. Paling tidak untuk mengkaji dan > membahasnya dari berbagai sudut pandang. > > Karena itu tidak ada salahnya bila lembaga anda > melakukan kajian tentang agama kristen. Tidak ada > alasan buat pemeluk agama Kristen untuk marah apalagi > tersinggung. Sebab yang dilakukan adalah kajian > ilmiyah, bukan sekedar debat kusir apalagi > indoktrinasi khas gereja. Sedangkan kampus adalah > sebuah ladang ilmiyah di mana nilai-nilai suatu agama > boleh saja diangkat untuk sebuah kajian ilmiyah. > > Kalau teman-teman Kristen anda marah dengan kajian > seperti ini, jelas sekali bahwa ada yang > ditutup-tutupi dalam niat mereka. Kenapa harus marah? > Bahkan seharusnya mereka malah ikut hadir dan asyik > terlibat diskusi. Sampaikan saja argumen-argumen yang > sekiranya bisa menguatkan pendapat yang diyakini > kebenarannya. > > Bila argumen itu benar dan bisa diterima, tentu semua > pihak akan menerima. Syaratnya hanya satu, yaitu semua > pihak legowo dan tidak antipati dengan kebenaran. > > Dialog seperti ini kalau di berbagai negara asal > Kristen, yaitu di negara-negara Eropa, sudah bukan hal > asing lagi. Para mahasiswa di sana sangat terbiasa > berdebat tentang ketuhanan Nabi Isa as, juga tentang > kepalsuan Bible, tentang Didang Konsili yang > menyepakati nabi Isa dari seorang manusia menjadi > tuhan dan seterusnya. Tidak ada yang marah dengan > realita seperti ini, karena semua berdasarkan fa
Re: [wanita-muslimah] Ingin Mengadakan Kajian Kristen, Tapi Takut Non Muslim Tersinggung
into Arabic writing of the Syriac New Testament text (1 Peter 5:8-9): Surah 108 (S. ALKWTSR): -- ANA A'ATHYNK ALKWTSR(1). -- FSHL LRBK WANhR(2). -- AN SYANaK HW ALABTR(3), dibaca: -- inna- a'thayna-kal kawtsar. -- fashalli liRabbika wanhar. -- inna sya-niaka huwal abtar, artinya: -- Sesunggguhnya Kami telah memberi engkau kebajikan yang banyak. -- Maka shalatlah bagi Maha Pemeliharamu, dan menyembelihlah (binatang kurban). -- Sesungguhnya orang yang membencimu akan musnah. 1 Peter 5:8-9 - 8.Be sober be watchful. Your adversary the devil prowls around like a roaring lion, seeking some one to devour. - 9.Resist him, firm in your faith, knowing that the same experience of suffering required of your brotherhood throughout the world. Sayang sudah tidak bahasa aslinya dalam bahasa Aram (Al-'Ibriyyah Al-Jadidah), bahasa yang dipakai oleh Nabi 'Isa AS, sehingga ya begitulah dikutip dari yang berbahasa Inggris "Revised Standard Version", diIndonesiakan sedikit bebas oleh HMNA: - 8.Ingat-ingat dan waspadalah. Engkau punya musuh sang iblis hilir mudik laksana singa nan mengaum mencari siapa saja yang boleh dilahapnya. - 9.Lawanlah dia, dengan iman yang teguh, maka ketahuilah bahwasanya itu adalah pengalaman kesengsaraan yang sama yang diperlukan oleh saudaramu di seluruh globa ini. Secara substansial di manakah gerangan letaknya kedekatan dalam konteks sindiran/kiasan di antara (Surah 108) dengan (1 Peter 5:8-9), hai Herr Luxemberg? Bagaimanapun dipaksa-paksakan tidaklah mungkin (Surah 108) disentuh oleh teks Perjanjian Baru berbahasa Suriah (1 Peter 5:8-9). It is impossible possibility. Kegagalan total hasil hermeneutika epistemologis dengan parameter asal-usul. Dan bagaimana pula tentang perkara there is almost no "Arabic" in the (Surah 108)? Ayuhlah ayuh, marilah kita periksa: ANA (Inna-) , siapa bilang ini bukan bahasa Arab ? A'ATHYNK (a'thayna-ka), secara etimologis berasal dari akar kata yang dibentuk oleh 3 huruf: 'Ain, Tha, Ya, KWTSR (kawtsar), ini dari akar Kef, Tsa, Ra SHL (shalli), ini dari akar Shad, Lam, Lam RB (rabb) dari akar Ra, Ba, Ba ANhR (anhar) dari akar Nun, ha, Ra SYANaK (sya-niaka) dari akar Syin, Nun, Alif ABTR (abtar) dari akar Ba, Ta, Ra. Itu semua bahasa Arab yang akar katanya dibentuk oleh tiga huruf, hai Herr Luxenberg ! Lagi lagi kegagalan total Herr Luxenberg dalam pemakaian alat hermeneutika epistemologis yang tidak memenuhi parameter kecermatan. WaLlahu a'lamu bisshawab. *** Makassar, 11 Juni 2006 [H. Muh.Nur Abdurrahman] - Original Message - From: "Dwi W. Soegardi" <[EMAIL PROTECTED]> To: Sent: Wednesday, June 21, 2006 9:58 PM Subject: Re: [wanita-muslimah] Ingin Mengadakan Kajian Kristen, Tapi Takut Non Muslim Tersinggung Lha Anda tersinggung nggak, kalau sebaliknya rekan-rekan Kristen membuat kajian Islam dengan bahan-bahan yang ditulis oleh orang Kristen, dengan nada yang provokatif seperti nadanya Ahmad Deedat? Jelaskan pula di Eropa, di Barat sudah biasa ada kajian seperti ini, malah jadi kartun segala .. coba ditanyakan lagi ke Ustadz. salam, DWS On 6/21/06, Yulia Artati <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Ingin Mengadakan Kajian Kristen, Tapi Takut Non Muslim Tersinggung 21 Jun 06 11:21 WIB Assalamu'alaikum wr. wb. Begini, pak ustadz, ketika rapat DKM kampus, ada yang mengusulkan agar diadakan kajian kristenisasi oleh divisi kami, yang nantinya akan dibuka untuk umum karena gencarnya kristenisasi akhir-akhir ini. Divisi kami masih menampung usulan itu. Saya pribadi setuju, dan beberapa teman-teman se-divisi memberi sign yang sama kalau sepertinya mereka setuju. Insya Allah, kami punya sumber rujukan yang kuat (buku Ahmad Deedat dan artikel-artikel lain dari internet, juga insya Allah benteng iman) untuk dijadikan bahan taklim kajian kristenisasi, kalau memang akan dilakukan. Tapi yang saya pribadi cemaskan: 1. Orang-orang Kristen akan "tersinggung" dan memiliki pikiran buruk mengenai komunitas muslim terutama DKM yang masih bayi karena baru didirikan. Dan akibat lebih jauh lagi selain hubungan antar agama renggang (semoga hanya pikiran buruk saya saja). Saya takut orang-orang non ini akan "membalas" entah dengan cara apa, sebab saya pernah dengar di kampus saya sudah pernah ada di fakultas lain seorang mahasiswi dihamili pacarnya lalu dipaksa masuk kristen sesudahnya. Dan teman saya cerita kalau tetangga kosnya tiba-tiba menyatakan ingin murtad dan pindah agama. Dia berkata melakukan ini semua atas dasar keyakinan. 2. Yang paling penting, bagaimana mengadakan kajian kristenisasi terbuka tanpa mengakibatkan dampak-dampak yang tidak diinginkan dari pihak nonmuslim? Bagaimana mengadakan publikasi yang baik agar ini tak terjadi, bagaimana yang harus dilakukan? Kajian ini, kalau dipikir-pikir, penting juga untuk keselamatan akidah teman-teman yang lain, aga
Re: [wanita-muslimah] Ingin Mengadakan Kajian Kristen, Tapi Takut Non Muslim Tersinggung
Berdiskusi tentang agama secara langsung, apalagi menukik ke konsep keimanannya, seringkali akan timbul emosi yang berlebihan. Itu yang saya perhatikan saat saya ikut milis Debat Islam Kristen. Saya rasa milis WM bukan tempatnya untuk berdebat masalah agama karena saya yakin banyak juga non muslim berpartisipasi dalam milis ini. Walaupun nama milis ini Wanita-Muslimah. 8-) Salam, "Ary Setijadi Prihatmanto" <[EMAIL PROTECTED]> Sent by: wanita-muslimah@yahoogroups.com 06/22/2006 02:37 AM Please respond to wanita-muslimah@yahoogroups.com To cc Subject Re: [wanita-muslimah] Ingin Mengadakan Kajian Kristen, Tapi Takut Non Muslim Tersinggung Mbak Yulia, 1. Jangankan untuk bisa "dingin" dan "obyektif" mendiskusikan urusan orang lain. Lha wong yang urusan berbeda pendapat dengan saudara sendiri, spt. urusan Syiah, Ahmadiyah, JIL dll. saja dibatasi harus masih dalam "cabang". Yang dimaksud cabang pun, hanya orang tertentu yang boleh menentukan. Kalau yang sudah dianggap "qath'i" nggak boleh diutak-utik, walaupun dalam tataran ilmiah sekalipun, di kampus-kampus (contohnya kasus tuduhan ke IAIN oleh HAJ). Kalau sampai berbeda pendapat, malah sampai di"usir" dari "keislaman" spt. ultimatum untuk Ahmadiyah untuk ganti nama agama.. 2. Silahkan terapkan pada diri kita sendiri. Apa boleh temen-temen kita yang non-muslim mengadakan kajian Islam dengan dasar kitab-kitab orientalis (yang jelas-jelas kajian akademik loh). Mereka banyak yang juga yang kompeten dalam artian ahli bahasa Arab, paham hadits dll. Apa kita cukup dingin berdiskusi jika ini yang terjadi? Adil dalam bersikap dan berbuat... itu modal... Salam Ary - Original Message - From: "Yulia Artati" <[EMAIL PROTECTED]> To: ; <[EMAIL PROTECTED]> Sent: Wednesday, June 21, 2006 11:11 AM Subject: [wanita-muslimah] Ingin Mengadakan Kajian Kristen, Tapi Takut Non Muslim Tersinggung > Ingin Mengadakan Kajian Kristen, Tapi Takut Non Muslim > Tersinggung > > 21 Jun 06 11:21 WIB > > Assalamu'alaikum wr. wb. > > Begini, pak ustadz, ketika rapat DKM kampus, ada yang > mengusulkan agar diadakan kajian kristenisasi oleh > divisi kami, yang nantinya akan dibuka untuk umum > karena gencarnya kristenisasi akhir-akhir ini. Divisi > kami masih menampung usulan itu. Saya pribadi setuju, > dan beberapa teman-teman se-divisi memberi sign yang > sama kalau sepertinya mereka setuju. > > Insya Allah, kami punya sumber rujukan yang kuat (buku > Ahmad Deedat dan artikel-artikel lain dari internet, > juga insya Allah benteng iman) untuk dijadikan bahan > taklim kajian kristenisasi, kalau memang akan > dilakukan. Tapi yang saya pribadi cemaskan: > > 1. Orang-orang Kristen akan "tersinggung" dan memiliki > pikiran buruk mengenai komunitas muslim terutama DKM > yang masih bayi karena baru didirikan. Dan akibat > lebih jauh lagi selain hubungan antar agama renggang > (semoga hanya pikiran buruk saya saja). Saya takut > orang-orang non ini akan "membalas" entah dengan cara > apa, sebab saya pernah dengar di kampus saya sudah > pernah ada di fakultas lain seorang mahasiswi dihamili > pacarnya lalu dipaksa masuk kristen sesudahnya. Dan > teman saya cerita kalau tetangga kosnya tiba-tiba > menyatakan ingin murtad dan pindah agama. Dia berkata > melakukan ini semua atas dasar keyakinan. > > 2. Yang paling penting, bagaimana mengadakan kajian > kristenisasi terbuka tanpa mengakibatkan dampak-dampak > yang tidak diinginkan dari pihak nonmuslim? Bagaimana > mengadakan publikasi yang baik agar ini tak terjadi, > bagaimana yang harus dilakukan? Kajian ini, kalau > dipikir-pikir, penting juga untuk keselamatan akidah > teman-teman yang lain, agar tidak seperti 2 orang di > atas. > > Terima kasih atas jawaban pak ustadz. > Assalamu'alaikum wr. wb. > > Viera Theodora Asmara > Jawaban > > Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh, > > Kajian tentang Kristen itu sangat penting bukan hanya > untuk mereka yang beragama Islam, tetapi justru buat > mereka yang beragama Kristen sendiri. > > Sebab kajian ini justru akan membedah isi perut agama > kristen, yang di mana-mana memang selalu jadi bahan > paling kontroversial. Malah boleh dikatakan, tidak > pernah ada agama yang paling kontroversi dalam > ajarannya, selain agama Kristen ini. > > Misalnya bagaimana sejarah pertentangan sangat sengit > di kalangan gereja tentang sosok nabi Isa. Sebagian di > antara mereka mengatakan bahwa nabi Isa adalah manusia > biasa, tapi sebagian lagi mengatakan tuhan. Dan > sebagian lagi plin-plan antara manusia dan tuhan. > Tentu kajian ini akan sangat menarik lantaran berisi > sekian banyak kontroversi sejarah. Dan tentunya tema > ini sangat menarik u
Re: [wanita-muslimah] Ingin Mengadakan Kajian Kristen, Tapi Takut Non Muslim Tersinggung
Mbak Yulia, 1. Jangankan untuk bisa "dingin" dan "obyektif" mendiskusikan urusan orang lain. Lha wong yang urusan berbeda pendapat dengan saudara sendiri, spt. urusan Syiah, Ahmadiyah, JIL dll. saja dibatasi harus masih dalam "cabang". Yang dimaksud cabang pun, hanya orang tertentu yang boleh menentukan. Kalau yang sudah dianggap "qath'i" nggak boleh diutak-utik, walaupun dalam tataran ilmiah sekalipun, di kampus-kampus (contohnya kasus tuduhan ke IAIN oleh HAJ). Kalau sampai berbeda pendapat, malah sampai di"usir" dari "keislaman" spt. ultimatum untuk Ahmadiyah untuk ganti nama agama.. 2. Silahkan terapkan pada diri kita sendiri. Apa boleh temen-temen kita yang non-muslim mengadakan kajian Islam dengan dasar kitab-kitab orientalis (yang jelas-jelas kajian akademik loh). Mereka banyak yang juga yang kompeten dalam artian ahli bahasa Arab, paham hadits dll. Apa kita cukup dingin berdiskusi jika ini yang terjadi? Adil dalam bersikap dan berbuat... itu modal... Salam Ary - Original Message - From: "Yulia Artati" <[EMAIL PROTECTED]> To: ; <[EMAIL PROTECTED]> Sent: Wednesday, June 21, 2006 11:11 AM Subject: [wanita-muslimah] Ingin Mengadakan Kajian Kristen, Tapi Takut Non Muslim Tersinggung > Ingin Mengadakan Kajian Kristen, Tapi Takut Non Muslim > Tersinggung > > 21 Jun 06 11:21 WIB > > Assalamu'alaikum wr. wb. > > Begini, pak ustadz, ketika rapat DKM kampus, ada yang > mengusulkan agar diadakan kajian kristenisasi oleh > divisi kami, yang nantinya akan dibuka untuk umum > karena gencarnya kristenisasi akhir-akhir ini. Divisi > kami masih menampung usulan itu. Saya pribadi setuju, > dan beberapa teman-teman se-divisi memberi sign yang > sama kalau sepertinya mereka setuju. > > Insya Allah, kami punya sumber rujukan yang kuat (buku > Ahmad Deedat dan artikel-artikel lain dari internet, > juga insya Allah benteng iman) untuk dijadikan bahan > taklim kajian kristenisasi, kalau memang akan > dilakukan. Tapi yang saya pribadi cemaskan: > > 1. Orang-orang Kristen akan "tersinggung" dan memiliki > pikiran buruk mengenai komunitas muslim terutama DKM > yang masih bayi karena baru didirikan. Dan akibat > lebih jauh lagi selain hubungan antar agama renggang > (semoga hanya pikiran buruk saya saja). Saya takut > orang-orang non ini akan "membalas" entah dengan cara > apa, sebab saya pernah dengar di kampus saya sudah > pernah ada di fakultas lain seorang mahasiswi dihamili > pacarnya lalu dipaksa masuk kristen sesudahnya. Dan > teman saya cerita kalau tetangga kosnya tiba-tiba > menyatakan ingin murtad dan pindah agama. Dia berkata > melakukan ini semua atas dasar keyakinan. > > 2. Yang paling penting, bagaimana mengadakan kajian > kristenisasi terbuka tanpa mengakibatkan dampak-dampak > yang tidak diinginkan dari pihak nonmuslim? Bagaimana > mengadakan publikasi yang baik agar ini tak terjadi, > bagaimana yang harus dilakukan? Kajian ini, kalau > dipikir-pikir, penting juga untuk keselamatan akidah > teman-teman yang lain, agar tidak seperti 2 orang di > atas. > > Terima kasih atas jawaban pak ustadz. > Assalamu'alaikum wr. wb. > > Viera Theodora Asmara > Jawaban > > Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh, > > Kajian tentang Kristen itu sangat penting bukan hanya > untuk mereka yang beragama Islam, tetapi justru buat > mereka yang beragama Kristen sendiri. > > Sebab kajian ini justru akan membedah isi perut agama > kristen, yang di mana-mana memang selalu jadi bahan > paling kontroversial. Malah boleh dikatakan, tidak > pernah ada agama yang paling kontroversi dalam > ajarannya, selain agama Kristen ini. > > Misalnya bagaimana sejarah pertentangan sangat sengit > di kalangan gereja tentang sosok nabi Isa. Sebagian di > antara mereka mengatakan bahwa nabi Isa adalah manusia > biasa, tapi sebagian lagi mengatakan tuhan. Dan > sebagian lagi plin-plan antara manusia dan tuhan. > Tentu kajian ini akan sangat menarik lantaran berisi > sekian banyak kontroversi sejarah. Dan tentunya tema > ini sangat menarik untuk dikaji. > > Contoh lainnya yang sekarang ini juga sedang marak > adalah beredarnya film The Davinci Code yang > fenomenal. Film yang diangkat dari novel laris manis > ini sangat membuat penasaran umat manusia di bumi. > Lepas dari masalah perbedaan pendapat di kalangan > gereja tapi tema ini adalah hak setiap manusia untuk > mengetahuinya. Paling tidak untuk mengkaji dan > membahasnya dari berbagai sudut pandang. > > Karena itu tidak ada salahnya bila lembaga anda > melakukan kajian tentang agama kristen. Tidak ada > alasan buat pemeluk agama Kristen untuk marah apalagi > tersinggung. Sebab yang dilakukan adalah kajian > ilmiyah, bukan sekedar debat kusir apalagi > indoktrinasi khas gereja. Sedangkan kampus adalah > sebuah ladang ilmiyah di mana nilai-nilai suatu agama > boleh saja diangkat untuk sebuah kajian ilmiyah. > > Kalau teman-teman Kristen anda marah dengan kajian > seperti ini, jelas sekali bahwa ada yang > ditutup-tutupi dalam niat mereka. Kenapa harus marah? > Bahkan seharusnya mere
Re: [wanita-muslimah] Ingin Mengadakan Kajian Kristen, Tapi Takut Non Muslim Tersinggung
Lha Anda tersinggung nggak, kalau sebaliknya rekan-rekan Kristen membuat kajian Islam dengan bahan-bahan yang ditulis oleh orang Kristen, dengan nada yang provokatif seperti nadanya Ahmad Deedat? Jelaskan pula di Eropa, di Barat sudah biasa ada kajian seperti ini, malah jadi kartun segala .. coba ditanyakan lagi ke Ustadz. salam, DWS On 6/21/06, Yulia Artati <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > Ingin Mengadakan Kajian Kristen, Tapi Takut Non Muslim > Tersinggung > > 21 Jun 06 11:21 WIB > > Assalamu'alaikum wr. wb. > > Begini, pak ustadz, ketika rapat DKM kampus, ada yang > mengusulkan agar diadakan kajian kristenisasi oleh > divisi kami, yang nantinya akan dibuka untuk umum > karena gencarnya kristenisasi akhir-akhir ini. Divisi > kami masih menampung usulan itu. Saya pribadi setuju, > dan beberapa teman-teman se-divisi memberi sign yang > sama kalau sepertinya mereka setuju. > > Insya Allah, kami punya sumber rujukan yang kuat (buku > Ahmad Deedat dan artikel-artikel lain dari internet, > juga insya Allah benteng iman) untuk dijadikan bahan > taklim kajian kristenisasi, kalau memang akan > dilakukan. Tapi yang saya pribadi cemaskan: > > 1. Orang-orang Kristen akan "tersinggung" dan memiliki > pikiran buruk mengenai komunitas muslim terutama DKM > yang masih bayi karena baru didirikan. Dan akibat > lebih jauh lagi selain hubungan antar agama renggang > (semoga hanya pikiran buruk saya saja). Saya takut > orang-orang non ini akan "membalas" entah dengan cara > apa, sebab saya pernah dengar di kampus saya sudah > pernah ada di fakultas lain seorang mahasiswi dihamili > pacarnya lalu dipaksa masuk kristen sesudahnya. Dan > teman saya cerita kalau tetangga kosnya tiba-tiba > menyatakan ingin murtad dan pindah agama. Dia berkata > melakukan ini semua atas dasar keyakinan. > > 2. Yang paling penting, bagaimana mengadakan kajian > kristenisasi terbuka tanpa mengakibatkan dampak-dampak > yang tidak diinginkan dari pihak nonmuslim? Bagaimana > mengadakan publikasi yang baik agar ini tak terjadi, > bagaimana yang harus dilakukan? Kajian ini, kalau > dipikir-pikir, penting juga untuk keselamatan akidah > teman-teman yang lain, agar tidak seperti 2 orang di > atas. > > Terima kasih atas jawaban pak ustadz. > Assalamu'alaikum wr. wb. > > Viera Theodora Asmara > Jawaban > > Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh, > > Kajian tentang Kristen itu sangat penting bukan hanya > untuk mereka yang beragama Islam, tetapi justru buat > mereka yang beragama Kristen sendiri. > > Sebab kajian ini justru akan membedah isi perut agama > kristen, yang di mana-mana memang selalu jadi bahan > paling kontroversial. Malah boleh dikatakan, tidak > pernah ada agama yang paling kontroversi dalam > ajarannya, selain agama Kristen ini. > > Misalnya bagaimana sejarah pertentangan sangat sengit > di kalangan gereja tentang sosok nabi Isa. Sebagian di > antara mereka mengatakan bahwa nabi Isa adalah manusia > biasa, tapi sebagian lagi mengatakan tuhan. Dan > sebagian lagi plin-plan antara manusia dan tuhan. > Tentu kajian ini akan sangat menarik lantaran berisi > sekian banyak kontroversi sejarah. Dan tentunya tema > ini sangat menarik untuk dikaji. > > Contoh lainnya yang sekarang ini juga sedang marak > adalah beredarnya film The Davinci Code yang > fenomenal. Film yang diangkat dari novel laris manis > ini sangat membuat penasaran umat manusia di bumi. > Lepas dari masalah perbedaan pendapat di kalangan > gereja tapi tema ini adalah hak setiap manusia untuk > mengetahuinya. Paling tidak untuk mengkaji dan > membahasnya dari berbagai sudut pandang. > > Karena itu tidak ada salahnya bila lembaga anda > melakukan kajian tentang agama kristen. Tidak ada > alasan buat pemeluk agama Kristen untuk marah apalagi > tersinggung. Sebab yang dilakukan adalah kajian > ilmiyah, bukan sekedar debat kusir apalagi > indoktrinasi khas gereja. Sedangkan kampus adalah > sebuah ladang ilmiyah di mana nilai-nilai suatu agama > boleh saja diangkat untuk sebuah kajian ilmiyah. > > Kalau teman-teman Kristen anda marah dengan kajian > seperti ini, jelas sekali bahwa ada yang > ditutup-tutupi dalam niat mereka. Kenapa harus marah? > Bahkan seharusnya mereka malah ikut hadir dan asyik > terlibat diskusi. Sampaikan saja argumen-argumen yang > sekiranya bisa menguatkan pendapat yang diyakini > kebenarannya. > > Bila argumen itu benar dan bisa diterima, tentu semua > pihak akan menerima. Syaratnya hanya satu, yaitu semua > pihak legowo dan tidak antipati dengan kebenaran. > > Dialog seperti ini kalau di berbagai negara asal > Kristen, yaitu di negara-negara Eropa, sudah bukan hal > asing lagi. Para mahasiswa di sana sangat terbiasa > berdebat tentang ketuhanan Nabi Isa as, juga tentang > kepalsuan Bible, tentang Didang Konsili yang > menyepakati nabi Isa dari seorang manusia menjadi > tuhan dan seterusnya. Tidak ada yang marah dengan > realita seperti ini, karena semua berdasarkan fakta > dan bukti, bukan sekedar tuduhan. > > Berbagai literatur sejarah ikut disingkap d