Re: [wanita-muslimah] Re: Fw: [md02] Fw: [tauziyah] Pembubaran Ormas Islam

2006-06-28 Terurut Topik H. M. Nur Abdurrahman
Jangka waktu enam bulan yang pernah dipatok untuk melaksanakan operasi
terpadu di Aceh tampaknya akan butuh waktu lebih panjang. Entah sampai
kapan. Setidaknya jawaban itulah yang terekam dalam Rapat Kerja Komisi I DPR
dengan Panglima TNI Jendral Endriartono Sutarto kemarin.(maksudnya Thursday,
September 04, 2003 21:57-HMNA) Ini berarti rakyat Aceh masih harus lebih
lama lagi hidup dalam situasi yang tak normal, ketika segala aktivitas sipil
berada di bawah kontrol tentara  Tak bisa disangkal meski operasi terpadu
meliputi operasi kemanusiaan, penegakan hukum, pemantapan jalannya
pemerintahan, dan pemulihan keamanan, yang justru tampak menonjol adalah
operasi militer. Penyisiran, penggerebegan, pembunuhan menjadi santapan
sehari-hari sejak darurat militer ditetapkan 19 Mei 2003 lalu. Korban-korban
sipil pun terus berjatuhan.

Saya ulangi dan garis bawahi: justru tampak menonjol adalah operasi
militer. Penyisiran, penggerebegan, pembunuhan menjadi santapan sehari-hari
sejak darurat militer ditetapkan 19 Mei 2003 lalu. Korban-korban sipil pun
terus berjatuhan.
Apakah ini juga terekam di gedung Waspada Purba Wisesa Museum TNI ?

***

04 Oct 2001
RIBUAN WARGA MENGUNGSI KE GUNUNG
Tepatnya tanggal 27 September 2001 sekitar 1000 pasukan TNI melakukan
pengepungan terhadap lebih kurang 50 desa di Kecamatan Matang Kuli Aceh
Utara. Mereka telah membentuk pos-pos pengepungan sebanyak  11 buah yang
ditempatkan di tujuh desa yaitu : Kampung Alu Bay, Meunasah Gunci, Meunasah
Nga, Desa Sosial, Gampong Bayi, Alue Bungkoh dan Gampong Beurandang, setiap
pos ditempatkan 100  personil TNI.  Personil-personil tersebut aktiv
melakukan penyisiran, penodongan, teror, pemukulan, penjarahan terhadap
harta benda masyarakat setempat. Dengan penempatan personil pada tujuh desa
diatas maka sebanyak 50 desa lainnya terkepung oleh pos-pos mereka. Menurut
pengakuan masyarakat, dengan penempatan TNI di tujuh desa tersebut maka
jalur logistik kami terputus, karena ketujuh desa tersebut letaknya sangat
strategis untuk memblokir puluhan desa lainnya.

Masyarakat dilarang melakukan aktivitas apapun, petani tidak benarkan turun
kesawah atau ke kebun, para pedagang dipaksakan untuk tidak jualan dan
bahkan semua warga sipil yang mendiami kampung dimana personil TNI
ditempatkan tidak dibenarkan turun ke kota untuk membeli kebutuhan
sehari-hari.  Jalan yang menghubungkan antara desa-desa pedalaman dengan
Paya Bakong (Pusat Pembelanjaan masyarakat disekitar Matang Kuli) diblokir
oleh aparat.

Menurut laporan masyarakat  setempat sampai saat ini tanggal : 4 Oktober
2001 TNI masih menduduki dan melakukan berbagai aksi represif terhadap warga
sipil. Akibat dari tindakan brutal dilaporkan samapi saat ini  ribuan kaum
lelaki masih terpencar dihutan belantara karena menghindari  dari aksi maut
yang dilakukan serdadu TNI.

Kami berharap kepada kawan-kawan yang menerima informasi ini untuk disebar
luaskan kepada lembaga-lembaga yang bekerja untuk kemanusian, sehingga
ribuan masyarakat yang saat ini berada dihutan belantara bisa diselamatkan
dari ancaman TNI. Mereka yang mengungsi kehutan terdiri dari kaum remaja
(pelajar), pemuda dan orang tua.
Apakah ini juga terekam di gedung Waspada Purba Wisesa Museum TNI ?

***
JAKARTA, Indonesia (AP) - Government forces killed a 5-year-old girl and her
father at an elementary school in Ulee Ateung village, in eastern Aceh
province during a sweep for separatist rebels, witnesses and officials said
Wednesday. ``They fired blindly,'' said a witness who asked not to be named
for fear of reprisal. Tengku Darwis Djeunieb, said none of the victims were
members of the Free Aceh Movement.
Apakah ini juga terekam di gedung Waspada Purba Wisesa Museum TNI ?


- Original Message -
From: yasuaki_kurata05 [EMAIL PROTECTED]
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Sent: Wednesday, June 28, 2006 11:29 AM
Subject: [wanita-muslimah] Re: Fw: [md02] Fw: [tauziyah] Pembubaran Ormas
Islam


 Di gedung Waspada Purba Wisesa Museum TNI terekam jelas dokumentasi
 kekejaman DI/TII. Duh, betapa kejamnya mereka !. Banyak mayat
 berkelimpangan dengan kepala terpenggal, mirip dengan korban-korban
 Zarkawi. Makanya pendukung Kahar Muzakkar umumnya juga pendukung
 Zarkawi.

 Syukurlah ada jendral M. Jusuf yang menumpas Kahar Muzakkar.
 Sekarang anak Kahar Muzakkar yang sedang mengobrak-abrik NKRI
 melalui perda-perdanya. Air cucuran atap akan jatuh ke pelimbahan
 juga.

 Yas



 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
Great things are happening at Yahoo! Groups.  See the new email design.
http://us.click.yahoo.com/TISQkA/hOaOAA/yQLSAA/aYWolB/TM
~- 

Galang Dana Untuk Korban Gempa Yogya melalui Wanita-Muslimah dan Planet Muslim. 
Silakan kirim ke rekening Bank Central Asia KCP DEPOK No. 421-236-5541 atas 
nama RETNO WULANDARI. 

Mari berlomba-lomba dalam kebajikan, seberapapun yang kita bisa.

===
Milis Wanita Muslimah
Membangun 

Re: [wanita-muslimah] Re: Fw: [md02] Fw: [tauziyah] Pembubaran Ormas Islam

2006-06-28 Terurut Topik H. M. Nur Abdurrahman
Hei, ASP, siapa itu veteran TNI yg memfitnah meracuni peserta pengajian?,
ayuh sebutkan namanya, di mana alamatnya. Dan di mana itu tempat pengajian,
sebutkan cukup kabupatennya saja. Jangan lempar batu sembunyi tangan ! Atau
jangan-jangan ASP mengutip dari orang yang tidak ada, alias berbohong. Kalau
dalam 1 x 24 jam ASP tidak memberikan jawaban siapa itu orang veteran, di
e-mailmu saya tambah dengan PEMBOHONG.
HMNA

- Original Message -
From: Ary Setijadi Prihatmanto [EMAIL PROTECTED]
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Sent: Wednesday, June 28, 2006 1:58 PM
Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Fw: [md02] Fw: [tauziyah] Pembubaran
Ormas Islam


 Anak dari anggota PKI pun tidak akan berani membuat justifikasi
 pemberontakan Madiun, dan G30S.
 Yang mungkin muncul adalah mencoba cuci tangan.
 Contohnya adalah bahwa G30S itu bukan perbuatan PKI.

 Tapi dengan bekal atas nama Islam dan amanat Allah swt.,
 KUI SulSel ini lebih terbuka untuk memberikan justifikasi pemberontakan
 DI/TII.
 Yang lebih gila lagi dengan menganggap tentara yang menumpasnya adalah
 antek-antek komunis.

 Ada satu kisah yang diceritakan oleh veteran TNI yang menumpas DI/TII
Kahar
 Mudzakar, ttg bagaimana DI/TII meracuni makanan peserta pengajian sehingga
 banyak peserta pengajian, terutama perempuan dan ibu-ibu banyak yang
syahid.
 Dan dengan pertolongan Allah, sebagian besar tentara pria yg mengikuti
 pengajian itu selamat.
 TNI yang datang menumpas DI/TII itu sebagain besar juga muslim.

 TIDAKLAH MUNGKIN Rasulullah memberi justifikasi pada perbuatan biadab spt.
 itu.

 Lepas dari perdebatan sebab-sebab pemberontakan DI/TII itu,
 apakah urusan duniawi soal status diri, kebanggaan diri, harga diri
 atau atas nama Allah,
 atau campuran keduanya,
 hanya Kahar Mudzakkar yang tahu pasti,
 yang lain tidak dan hanya bisa menduga-duga, termasuk anak beliau yang
ikut
 dalam KUI itu SEKALIPUN.

 Pemberontakan itu wajib ditumpas.
 Tentara yang melaksanakan tugasnya, syahid.
 Jika pemberontak itu betul, dia juga syahid.
 Salahnya, dia memberontak...ini terlarang...

 Salam
 Ary



 - Original Message -
 From: H. M. Nur Abdurrahman [EMAIL PROTECTED]
 To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
 Sent: Wednesday, June 28, 2006 6:36 AM
 Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Fw: [md02] Fw: [tauziyah] Pembubaran
 Ormas Islam


 
  Baca butir 3:
  3. DI/TII di bawah pimpinan Kolonel Abdul Qahhar Mudzakkar, seorang
 pejuang
  dari Sulawesi Selatan telah berjihad memberlakukan kembali Syari'at
Islam
  sebagai wujud penolakan atas pencoretan 7 (tujuh) kata dalam Piagam
 Jakarta
  dan terhadap pengaruh komunis di Sul-Sel pada awal tahun 1951-an.
 
  HMNA
 
 
  DASAR HISTORIS DAN KULTUR
 
  1. Syari'at Islam telah berlaku dan berjalan dengan baik di daerah
 Sulawesi
  Selatan sejak abad 17 - 19 M , namun pemberlakuan ini dihentikan oleh
  kolonial Belanda sejak masuknya di Sul-Sel pada permulaan abad 20 M,
 disusul
  dalam era kemerdekaan RI hingga sekarang.
 
  2. Bahwa di saat pergerakan Nasional dengan organisasi-organisasi yang
  berasas Islam seperti Syarikat Islam, Muhammadiyah, Nahdhatul 'Ulama dan
  Organisasi lainnya yang menempatkan Syari'at Islam di Sulawesi Selatan
  umumnya tergabung dalam salah satu organisasi pergerakan tersebut.
 
  3. DI/TII di bawah pimpinan Kolonel Abdul Qahhar Mudzakkar, seorang
 pejuang
  dari Sulawesi Selatan telah berjihad memberlakukan kembali Syari'at
Islam
  sebagai wujud penolakan atas pencoretan 7 (tujuh) kata dalam Piagam
 Jakarta
  dan terhadap pengaruh komunis di Sul-Sel pada awal tahun 1951-an.
 
  4. Sejarah mencatat pula Kongres Pembangunan Masyarakat Islam yang
  berlangsung di Malino, tanggal 7 - 11 Desember yang disponsori oleh Raja
  Gowa, yang didukung oleh Pimpinan Angkatan Darat KDMSST dan Gubernur
 Militer
  SST, yang bermaksud untuk menegakkan Syari'at Islam di tengah masyarakat

  Sulselra.
 
  5. Adalah suatu kenyataan bahwa pengetahuan ke-Islam-an sebahagian
  masyarakat Sul-Sel masih rendah, namun fanatisme ke-Islam-an sangat
 tinggi.
  Rendahnya pengetahuan ke-Islam-an masyarakat tidak perlu untuk tidak
atau
  menunda pelaksanaan Syari'at Islam. Seperti halnya tidak perlu untuk
  menunggu rakyat Indonesia lebih dahulu merata kecerdasannya untuk siap
  menerima kemerdekaan dan menjalankan negara yang merdeka tersebut.
Inipun
  juga untuk melaksanakan hukum postif Belanda  tidaklah meminta kesiapan
  masyarakat untuk menerima hukum positif Belanda itu. Masyarakat yang
  pendidikannya rendah cenderung paternalistik.
 
  6. Semua masalah yang dihadapi manusia, terutama dalam hal kemasyarakatn
  pada hakekatnya disebabkan karena meninggalkan prinsip-prinsip dasar
 ajaran
  Islam terutama ihsan. Oleh karena itu penerapan dan terwujudnya
 nilai-nilai
  keadilan dan kedamaian sesuai Syari'at Islam sesungguhnya merupakan
  kebutuhan yang sangat didambakan oleh setiap insan, dan manfaatnya tidak
  hanya akan menguntungkan masyarakat Islam, tetapi juga akan dirasakan
oleh
  non-Muslim.
 
  7. Di-era

Re: [wanita-muslimah] Re: Fw: [md02] Fw: [tauziyah] Pembubaran Ormas Islam

2006-06-28 Terurut Topik Ary Setijadi Prihatmanto
Eyang HMNA ysh.,

Silahkan Anda bicara apa saja ttg saya.
Tidak menjadi masalah bagi saya.
Memang berat untuk menerima kabar yang bertolak belakang dari yang Anda
yakini.

Silahkan jika memang Anda ingin mencari hal yang sebenarnya ttg peristiwa
itu,
berusahalah untuk bertabayun...
BUKANKAH ANDA SUDAH BERANI MENGHAKIMI dari sisi yang lain???
MENGAPA TIDAK ANDA LAKUKAN SEBELUM ANDA BILANG MEREKA ANTEK-ANTEK
KOMUNIS

Mudah sekali kok caranya, para veteran itu banyak yang masih hidup.
Dokumentasinya juga tersedia jika memang Anda mau melakukan penyelidikan
sendiri.
Tinggal Anda BERUSAHA BERDIALOG dengan mereka untuk mencari tahu apa yang
terjadi sebetulnya saat itu.

JANGAN LEMPAR BATU SEMBUNYI TANGAN!!!
Eyang, Andalah yang memulai membuka luka lama bangsa ini...
Jika Anda memang punya obyektifitas, silahkan lakukan tabayun itu...
Atau modalnya memang hanya bertikam dalam sarung,
mengeluarkan badik, ketika ditertawakan karena kentut di muka umum,
demi kebanggaan diri belaka?

Salam
Ary


- Original Message - 
From: H. M. Nur Abdurrahman [EMAIL PROTECTED]
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Sent: Wednesday, June 28, 2006 8:58 AM
Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Fw: [md02] Fw: [tauziyah] Pembubaran
Ormas Islam


 Hei, ASP, siapa itu veteran TNI yg memfitnah meracuni peserta pengajian?,
 ayuh sebutkan namanya, di mana alamatnya. Dan di mana itu tempat
pengajian,
 sebutkan cukup kabupatennya saja. Jangan lempar batu sembunyi tangan !
Atau
 jangan-jangan ASP mengutip dari orang yang tidak ada, alias berbohong.
Kalau
 dalam 1 x 24 jam ASP tidak memberikan jawaban siapa itu orang veteran, di
 e-mailmu saya tambah dengan PEMBOHONG.
 HMNA

 - Original Message -
 From: Ary Setijadi Prihatmanto [EMAIL PROTECTED]
 To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
 Sent: Wednesday, June 28, 2006 1:58 PM
 Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Fw: [md02] Fw: [tauziyah] Pembubaran
 Ormas Islam


  Anak dari anggota PKI pun tidak akan berani membuat justifikasi
  pemberontakan Madiun, dan G30S.
  Yang mungkin muncul adalah mencoba cuci tangan.
  Contohnya adalah bahwa G30S itu bukan perbuatan PKI.
 
  Tapi dengan bekal atas nama Islam dan amanat Allah swt.,
  KUI SulSel ini lebih terbuka untuk memberikan justifikasi pemberontakan
  DI/TII.
  Yang lebih gila lagi dengan menganggap tentara yang menumpasnya adalah
  antek-antek komunis.
 
  Ada satu kisah yang diceritakan oleh veteran TNI yang menumpas DI/TII
 Kahar
  Mudzakar, ttg bagaimana DI/TII meracuni makanan peserta pengajian
sehingga
  banyak peserta pengajian, terutama perempuan dan ibu-ibu banyak yang
 syahid.
  Dan dengan pertolongan Allah, sebagian besar tentara pria yg mengikuti
  pengajian itu selamat.
  TNI yang datang menumpas DI/TII itu sebagain besar juga muslim.
 
  TIDAKLAH MUNGKIN Rasulullah memberi justifikasi pada perbuatan biadab
spt.
  itu.
 
  Lepas dari perdebatan sebab-sebab pemberontakan DI/TII itu,
  apakah urusan duniawi soal status diri, kebanggaan diri, harga diri
  atau atas nama Allah,
  atau campuran keduanya,
  hanya Kahar Mudzakkar yang tahu pasti,
  yang lain tidak dan hanya bisa menduga-duga, termasuk anak beliau yang
 ikut
  dalam KUI itu SEKALIPUN.
 
  Pemberontakan itu wajib ditumpas.
  Tentara yang melaksanakan tugasnya, syahid.
  Jika pemberontak itu betul, dia juga syahid.
  Salahnya, dia memberontak...ini terlarang...
 
  Salam
  Ary
 
 
 
  - Original Message -
  From: H. M. Nur Abdurrahman [EMAIL PROTECTED]
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
  Sent: Wednesday, June 28, 2006 6:36 AM
  Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Fw: [md02] Fw: [tauziyah] Pembubaran
  Ormas Islam
 
 
  
   Baca butir 3:
   3. DI/TII di bawah pimpinan Kolonel Abdul Qahhar Mudzakkar, seorang
  pejuang
   dari Sulawesi Selatan telah berjihad memberlakukan kembali Syari'at
 Islam
   sebagai wujud penolakan atas pencoretan 7 (tujuh) kata dalam Piagam
  Jakarta
   dan terhadap pengaruh komunis di Sul-Sel pada awal tahun 1951-an.
  
   HMNA
  
  
   DASAR HISTORIS DAN KULTUR
  
   1. Syari'at Islam telah berlaku dan berjalan dengan baik di daerah
  Sulawesi
   Selatan sejak abad 17 - 19 M , namun pemberlakuan ini dihentikan oleh
   kolonial Belanda sejak masuknya di Sul-Sel pada permulaan abad 20 M,
  disusul
   dalam era kemerdekaan RI hingga sekarang.
  
   2. Bahwa di saat pergerakan Nasional dengan organisasi-organisasi yang
   berasas Islam seperti Syarikat Islam, Muhammadiyah, Nahdhatul 'Ulama
dan
   Organisasi lainnya yang menempatkan Syari'at Islam di Sulawesi Selatan
   umumnya tergabung dalam salah satu organisasi pergerakan tersebut.
  
   3. DI/TII di bawah pimpinan Kolonel Abdul Qahhar Mudzakkar, seorang
  pejuang
   dari Sulawesi Selatan telah berjihad memberlakukan kembali Syari'at
 Islam
   sebagai wujud penolakan atas pencoretan 7 (tujuh) kata dalam Piagam
  Jakarta
   dan terhadap pengaruh komunis di Sul-Sel pada awal tahun 1951-an.
  
   4. Sejarah mencatat pula Kongres Pembangunan Masyarakat Islam yang
   berlangsung di Malino

Re: [wanita-muslimah] Re: Fw: [md02] Fw: [tauziyah] Pembubaran Ormas Islam

2006-06-28 Terurut Topik H. M. Nur Abdurrahman
Jangan neko-neko, sebutkan nama veteran yang memfitnah itu, bahwa DI/TII
meracuni peserta pengajian. Justru ada veteran mantan bupati yang
mengongkosi Abd Aziz Qahhar Mudzakkar hingga menjadi Ir, yang sudah terpilih
menjadi anggota Senat (DPD), yng saya anggap anak saya sendiri. Tidak ada
anggota veteran di SulSel yang busuk mulutnya (kalau memang ada) seperti
yang ASP sebutkan itu. Bahkan almarhum Jend. Yusuf sangat hormat kepada Abd
Qahhar Mudzakkar. Yang mulai membuka itu cerita lama ttg DI/TII itukan si
ArCon, jangan coba-coba berbohong lagi..Mengapa mesti saya yang harus
menyelidki, ASP yang harus membuktikan dirinya tidak berbohong.
HMNA

- Original Message -
From: Ary Setijadi Prihatmanto [EMAIL PROTECTED]
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Sent: Wednesday, June 28, 2006 3:33 PM
Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Fw: [md02] Fw: [tauziyah] Pembubaran
Ormas Islam


 Eyang HMNA ysh.,

 Silahkan Anda bicara apa saja ttg saya.
 Tidak menjadi masalah bagi saya.
 Memang berat untuk menerima kabar yang bertolak belakang dari yang Anda
 yakini.

 Silahkan jika memang Anda ingin mencari hal yang sebenarnya ttg peristiwa
 itu,
 berusahalah untuk bertabayun...
 BUKANKAH ANDA SUDAH BERANI MENGHAKIMI dari sisi yang lain???
 MENGAPA TIDAK ANDA LAKUKAN SEBELUM ANDA BILANG MEREKA ANTEK-ANTEK
 KOMUNIS

 Mudah sekali kok caranya, para veteran itu banyak yang masih hidup.
 Dokumentasinya juga tersedia jika memang Anda mau melakukan penyelidikan
 sendiri.
 Tinggal Anda BERUSAHA BERDIALOG dengan mereka untuk mencari tahu apa yang
 terjadi sebetulnya saat itu.

 JANGAN LEMPAR BATU SEMBUNYI TANGAN!!!
 Eyang, Andalah yang memulai membuka luka lama bangsa ini...
 Jika Anda memang punya obyektifitas, silahkan lakukan tabayun itu...
 Atau modalnya memang hanya bertikam dalam sarung,
 mengeluarkan badik, ketika ditertawakan karena kentut di muka umum,
 demi kebanggaan diri belaka?

 Salam
 Ary



 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
See what's inside the new Yahoo! Groups email.
http://us.click.yahoo.com/2pRQfA/bOaOAA/yQLSAA/aYWolB/TM
~- 

Galang Dana Untuk Korban Gempa Yogya melalui Wanita-Muslimah dan Planet Muslim. 
Silakan kirim ke rekening Bank Central Asia KCP DEPOK No. 421-236-5541 atas 
nama RETNO WULANDARI. 

Mari berlomba-lomba dalam kebajikan, seberapapun yang kita bisa.

===
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





Re: [wanita-muslimah] Re: Fw: [md02] Fw: [tauziyah] Pembubaran Ormas Islam

2006-06-28 Terurut Topik Ary Setijadi Prihatmanto
Eyang HMNA ysh.,

Cukup saya sebutkan, bahwa saya tidak berbohong...
Anda boleh sebut apa saja semau Anda...memang trademark Anda kan spt itu
bukan?
lha wong ini kan berkaitan dengan keluarga Anda sendiri toh?
Memang nggak enak bukan?

Sekarang Anda rasakan bagaimana rasa veteran TNI.
Banyak yang kehilangan anggota keluarga saat itu.
Lalu Anda dengan mudahnya bilang mereka antek komunis.
Komunis yang pemberontakannya tahun 1948 juga mereka tumpas

Itu lah sebabnya,
Anda harus belajar untuk berhati-hati pula bicara ttg keluarga orang lain.
Termasuk semua anggota KUI itu semua harus belajar lebih bijak ...

Anggota veteran yang saya sempat ngobrol-ngobrol itu tentu tidak tinggal di
Sulsel dong...
Beliau anggota Kujang 330/Siliwangi...
Kalau Anda bisa bilang mereka antek komunis, apakah termasuk Jendral M.
Yusuf itu
Tentu tidak...karena beliau termasuk KELUARGA ANDA...YANG HARUS ANDA BELA...
Penghormatan thd keluarga Kahar dan anak-anaknya seharusnya memang tidak
perlu berkurang.
Apa salah keluarga dan anak-anak beliau itu?

Keluarga Anda yang lain, Dr. Anhar Gonggong (yang menulis ttg sejarah DI/TII
Kahar Mudzakkar) saja mengakui penulisan sejarah itu tidak bisa lepas dari
bias. Sadar akan bias itu akan membuat kita lebih rendah hati untuk
seenaknya saja membuat penghakiman sepihak.

Kahar Mudzakkar itu bukan malaikat, juga bukan nabi,
beliau itu manusia biasa yang memang tempatnya berbuat kesalahan.
Dan itu bukan berarti kehinaan jika memang yakin benar.
Manusia yang hina itu jika sudah tahu salah, tapi masih melakukannya.

Salam
Ary



- Original Message - 
From: H. M. Nur Abdurrahman [EMAIL PROTECTED]
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Sent: Wednesday, June 28, 2006 10:11 AM
Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Fw: [md02] Fw: [tauziyah] Pembubaran
Ormas Islam


 Jangan neko-neko, sebutkan nama veteran yang memfitnah itu, bahwa DI/TII
 meracuni peserta pengajian. Justru ada veteran mantan bupati yang
 mengongkosi Abd Aziz Qahhar Mudzakkar hingga menjadi Ir, yang sudah
terpilih
 menjadi anggota Senat (DPD), yng saya anggap anak saya sendiri. Tidak ada
 anggota veteran di SulSel yang busuk mulutnya (kalau memang ada) seperti
 yang ASP sebutkan itu. Bahkan almarhum Jend. Yusuf sangat hormat kepada
Abd
 Qahhar Mudzakkar. Yang mulai membuka itu cerita lama ttg DI/TII itukan si
 ArCon, jangan coba-coba berbohong lagi..Mengapa mesti saya yang harus
 menyelidki, ASP yang harus membuktikan dirinya tidak berbohong.
 HMNA

 - Original Message -
 From: Ary Setijadi Prihatmanto [EMAIL PROTECTED]
 To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
 Sent: Wednesday, June 28, 2006 3:33 PM
 Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Fw: [md02] Fw: [tauziyah] Pembubaran
 Ormas Islam


  Eyang HMNA ysh.,
 
  Silahkan Anda bicara apa saja ttg saya.
  Tidak menjadi masalah bagi saya.
  Memang berat untuk menerima kabar yang bertolak belakang dari yang Anda
  yakini.
 
  Silahkan jika memang Anda ingin mencari hal yang sebenarnya ttg
peristiwa
  itu,
  berusahalah untuk bertabayun...
  BUKANKAH ANDA SUDAH BERANI MENGHAKIMI dari sisi yang lain???
  MENGAPA TIDAK ANDA LAKUKAN SEBELUM ANDA BILANG MEREKA ANTEK-ANTEK
  KOMUNIS
 
  Mudah sekali kok caranya, para veteran itu banyak yang masih hidup.
  Dokumentasinya juga tersedia jika memang Anda mau melakukan penyelidikan
  sendiri.
  Tinggal Anda BERUSAHA BERDIALOG dengan mereka untuk mencari tahu apa
yang
  terjadi sebetulnya saat itu.
 
  JANGAN LEMPAR BATU SEMBUNYI TANGAN!!!
  Eyang, Andalah yang memulai membuka luka lama bangsa ini...
  Jika Anda memang punya obyektifitas, silahkan lakukan tabayun itu...
  Atau modalnya memang hanya bertikam dalam sarung,
  mengeluarkan badik, ketika ditertawakan karena kentut di muka umum,
  demi kebanggaan diri belaka?
 
  Salam
  Ary





 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
See what's inside the new Yahoo! Groups email.
http://us.click.yahoo.com/2pRQfA/bOaOAA/yQLSAA/aYWolB/TM
~- 

Galang Dana Untuk Korban Gempa Yogya melalui Wanita-Muslimah dan Planet Muslim. 
Silakan kirim ke rekening Bank Central Asia KCP DEPOK No. 421-236-5541 atas 
nama RETNO WULANDARI. 

Mari berlomba-lomba dalam kebajikan, seberapapun yang kita bisa.

===
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use

Re: [wanita-muslimah] Re: Fw: [md02] Fw: [tauziyah] Pembubaran Ormas Islam

2006-06-28 Terurut Topik H. M. Nur Abdurrahman
Bodoh, DOM jilid satu dan jilid dua di Aceh itu bukan peristiwa kecil, itu
pelanggaran HAM berat, antara lain kuburan massal hasil eksekusi TNI, yang
pernah ditinjau oleh almarhum Baharuddin Lopa. Itu seharusnya masuk di
Museum TNI sebagai pernyataan excuse dan introspeksi dari TNI.
HMNA

- Original Message -
From: yasuaki_kurata05 [EMAIL PROTECTED]
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Sent: Wednesday, June 28, 2006 3:57 PM
Subject: [wanita-muslimah] Re: Fw: [md02] Fw: [tauziyah] Pembubaran Ormas
Islam


 Bah, Museum TNI dibuat menyimpan rekaman peristiwa-peristiwa penting
 dalam perjalanan bangsa Indonesia. Pemberontakan besar seperti
 DI/TII layak masuk di sana. Kalau yang kecil-kecil, seperti Kelompok
 Sunda Nusantara ya nggak perlu masuk dong.

 Kalau mau rekaman peristiwa kriminalitas ya nyarinya jangan di
 museum TNI. Bisa dilihat di polsek, polres, polda atau POM.

 Yas



 --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, H. M. Nur Abdurrahman
 [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
  Jangka waktu enam bulan yang pernah dipatok untuk melaksanakan
 operasi
  terpadu di Aceh tampaknya akan butuh waktu lebih panjang. Entah
 sampai
  kapan. Setidaknya jawaban itulah yang terekam dalam Rapat Kerja
 Komisi I DPR
  dengan Panglima TNI Jendral Endriartono Sutarto kemarin.(maksudnya
 Thursday,
  September 04, 2003 21:57-HMNA) Ini berarti rakyat Aceh masih harus
 lebih
  lama lagi hidup dalam situasi yang tak normal, ketika segala
 aktivitas sipil
  berada di bawah kontrol tentara  Tak bisa disangkal meski operasi
 terpadu
  meliputi operasi kemanusiaan, penegakan hukum, pemantapan jalannya
  pemerintahan, dan pemulihan keamanan, yang justru tampak menonjol
 adalah
  operasi militer. Penyisiran, penggerebegan, pembunuhan menjadi
 santapan
  sehari-hari sejak darurat militer ditetapkan 19 Mei 2003 lalu.
 Korban-korban
  sipil pun terus berjatuhan.
 
  Saya ulangi dan garis bawahi: justru tampak menonjol adalah
 operasi
  militer. Penyisiran, penggerebegan, pembunuhan menjadi santapan
 sehari-hari
  sejak darurat militer ditetapkan 19 Mei 2003 lalu. Korban-korban
 sipil pun
  terus berjatuhan.
  Apakah ini juga terekam di gedung Waspada Purba Wisesa Museum TNI ?
 
  ***
 
  04 Oct 2001
  RIBUAN WARGA MENGUNGSI KE GUNUNG
  Tepatnya tanggal 27 September 2001 sekitar 1000 pasukan TNI
 melakukan
  pengepungan terhadap lebih kurang 50 desa di Kecamatan Matang Kuli
 Aceh
  Utara. Mereka telah membentuk pos-pos pengepungan sebanyak  11
 buah yang
  ditempatkan di tujuh desa yaitu : Kampung Alu Bay, Meunasah Gunci,
 Meunasah
  Nga, Desa Sosial, Gampong Bayi, Alue Bungkoh dan Gampong
 Beurandang, setiap
  pos ditempatkan 100  personil TNI.  Personil-personil tersebut
 aktiv
  melakukan penyisiran, penodongan, teror, pemukulan, penjarahan
 terhadap
  harta benda masyarakat setempat. Dengan penempatan personil pada
 tujuh desa
  diatas maka sebanyak 50 desa lainnya terkepung oleh pos-pos
 mereka. Menurut
  pengakuan masyarakat, dengan penempatan TNI di tujuh desa tersebut
 maka
  jalur logistik kami terputus, karena ketujuh desa tersebut
 letaknya sangat
  strategis untuk memblokir puluhan desa lainnya.
 
  Masyarakat dilarang melakukan aktivitas apapun, petani tidak
 benarkan turun
  kesawah atau ke kebun, para pedagang dipaksakan untuk tidak jualan
 dan
  bahkan semua warga sipil yang mendiami kampung dimana personil TNI
  ditempatkan tidak dibenarkan turun ke kota untuk membeli kebutuhan
  sehari-hari.  Jalan yang menghubungkan antara desa-desa pedalaman
 dengan
  Paya Bakong (Pusat Pembelanjaan masyarakat disekitar Matang Kuli)
 diblokir
  oleh aparat.
 
  Menurut laporan masyarakat  setempat sampai saat ini tanggal : 4
 Oktober
  2001 TNI masih menduduki dan melakukan berbagai aksi represif
 terhadap warga
  sipil. Akibat dari tindakan brutal dilaporkan samapi saat ini
 ribuan kaum
  lelaki masih terpencar dihutan belantara karena menghindari  dari
 aksi maut
  yang dilakukan serdadu TNI.
 
  Kami berharap kepada kawan-kawan yang menerima informasi ini untuk
 disebar
  luaskan kepada lembaga-lembaga yang bekerja untuk kemanusian,
 sehingga
  ribuan masyarakat yang saat ini berada dihutan belantara bisa
 diselamatkan
  dari ancaman TNI. Mereka yang mengungsi kehutan terdiri dari kaum
 remaja
  (pelajar), pemuda dan orang tua.
  Apakah ini juga terekam di gedung Waspada Purba Wisesa Museum TNI ?
 
  ***
  JAKARTA, Indonesia (AP) - Government forces killed a 5-year-old
 girl and her
  father at an elementary school in Ulee Ateung village, in eastern
 Aceh
  province during a sweep for separatist rebels, witnesses and
 officials said
  Wednesday. ``They fired blindly,'' said a witness who asked not to
 be named
  for fear of reprisal. Tengku Darwis Djeunieb, said none of the
 victims were
  members of the Free Aceh Movement.
  Apakah ini juga terekam di gedung Waspada Purba Wisesa Museum TNI ?



 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
Something is new at Yahoo! Groups.  Check out the enhanced email 

Re: [wanita-muslimah] Re: Fw: [md02] Fw: [tauziyah] Pembubaran Ormas Islam

2006-06-28 Terurut Topik Ambon
Anda bisa tidak setuju dengan PKI. Itu adalah hak Anda. Tetapi,  coba sebentar 
diabaikan  bisikan  Gedung Putih yang dihembuskan oleh begudal-begundalnya di 
Indonesua, dengan  mempelajari politik dan ekonomi dunia  dan dokumen-dokumen 
mengenai Indonesia semasa waktu perang dingin. Mungkin saja Anda bisa mendapat 
gambaran lebih luas dan obyektif.

Wassalam,

  - Original Message - 
  From: Ary Setijadi Prihatmanto 
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
  Sent: Wednesday, June 28, 2006 7:58 AM
  Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Fw: [md02] Fw: [tauziyah] Pembubaran Ormas 
Islam


  Anak dari anggota PKI pun tidak akan berani membuat justifikasi
  pemberontakan Madiun, dan G30S.
  Yang mungkin muncul adalah mencoba cuci tangan.
  Contohnya adalah bahwa G30S itu bukan perbuatan PKI.

  Tapi dengan bekal atas nama Islam dan amanat Allah swt.,
  KUI SulSel ini lebih terbuka untuk memberikan justifikasi pemberontakan
  DI/TII.
  Yang lebih gila lagi dengan menganggap tentara yang menumpasnya adalah
  antek-antek komunis.

  Ada satu kisah yang diceritakan oleh veteran TNI yang menumpas DI/TII Kahar
  Mudzakar, ttg bagaimana DI/TII meracuni makanan peserta pengajian sehingga
  banyak peserta pengajian, terutama perempuan dan ibu-ibu banyak yang syahid.
  Dan dengan pertolongan Allah, sebagian besar tentara pria yg mengikuti
  pengajian itu selamat.
  TNI yang datang menumpas DI/TII itu sebagain besar juga muslim.

  TIDAKLAH MUNGKIN Rasulullah memberi justifikasi pada perbuatan biadab spt.
  itu.

  Lepas dari perdebatan sebab-sebab pemberontakan DI/TII itu,
  apakah urusan duniawi soal status diri, kebanggaan diri, harga diri
  atau atas nama Allah,
  atau campuran keduanya,
  hanya Kahar Mudzakkar yang tahu pasti,
  yang lain tidak dan hanya bisa menduga-duga, termasuk anak beliau yang ikut
  dalam KUI itu SEKALIPUN.

  Pemberontakan itu wajib ditumpas.
  Tentara yang melaksanakan tugasnya, syahid.
  Jika pemberontak itu betul, dia juga syahid.
  Salahnya, dia memberontak...ini terlarang...

  Salam
  Ary

  - Original Message - 
  From: H. M. Nur Abdurrahman [EMAIL PROTECTED]
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
  Sent: Wednesday, June 28, 2006 6:36 AM
  Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Fw: [md02] Fw: [tauziyah] Pembubaran
  Ormas Islam

  
   Baca butir 3:
   3. DI/TII di bawah pimpinan Kolonel Abdul Qahhar Mudzakkar, seorang
  pejuang
   dari Sulawesi Selatan telah berjihad memberlakukan kembali Syari'at Islam
   sebagai wujud penolakan atas pencoretan 7 (tujuh) kata dalam Piagam
  Jakarta
   dan terhadap pengaruh komunis di Sul-Sel pada awal tahun 1951-an.
  
   HMNA
  
  
   DASAR HISTORIS DAN KULTUR
  
   1. Syari'at Islam telah berlaku dan berjalan dengan baik di daerah
  Sulawesi
   Selatan sejak abad 17 - 19 M , namun pemberlakuan ini dihentikan oleh
   kolonial Belanda sejak masuknya di Sul-Sel pada permulaan abad 20 M,
  disusul
   dalam era kemerdekaan RI hingga sekarang.
  
   2. Bahwa di saat pergerakan Nasional dengan organisasi-organisasi yang
   berasas Islam seperti Syarikat Islam, Muhammadiyah, Nahdhatul 'Ulama dan
   Organisasi lainnya yang menempatkan Syari'at Islam di Sulawesi Selatan
   umumnya tergabung dalam salah satu organisasi pergerakan tersebut.
  
   3. DI/TII di bawah pimpinan Kolonel Abdul Qahhar Mudzakkar, seorang
  pejuang
   dari Sulawesi Selatan telah berjihad memberlakukan kembali Syari'at Islam
   sebagai wujud penolakan atas pencoretan 7 (tujuh) kata dalam Piagam
  Jakarta
   dan terhadap pengaruh komunis di Sul-Sel pada awal tahun 1951-an.
  
   4. Sejarah mencatat pula Kongres Pembangunan Masyarakat Islam yang
   berlangsung di Malino, tanggal 7 - 11 Desember yang disponsori oleh Raja
   Gowa, yang didukung oleh Pimpinan Angkatan Darat KDMSST dan Gubernur
  Militer
   SST, yang bermaksud untuk menegakkan Syari'at Islam di tengah masyarakat
   Sulselra.
  
   5. Adalah suatu kenyataan bahwa pengetahuan ke-Islam-an sebahagian
   masyarakat Sul-Sel masih rendah, namun fanatisme ke-Islam-an sangat
  tinggi.
   Rendahnya pengetahuan ke-Islam-an masyarakat tidak perlu untuk tidak atau
   menunda pelaksanaan Syari'at Islam. Seperti halnya tidak perlu untuk
   menunggu rakyat Indonesia lebih dahulu merata kecerdasannya untuk siap
   menerima kemerdekaan dan menjalankan negara yang merdeka tersebut. Inipun
   juga untuk melaksanakan hukum postif Belanda tidaklah meminta kesiapan
   masyarakat untuk menerima hukum positif Belanda itu. Masyarakat yang
   pendidikannya rendah cenderung paternalistik.
  
   6. Semua masalah yang dihadapi manusia, terutama dalam hal kemasyarakatn
   pada hakekatnya disebabkan karena meninggalkan prinsip-prinsip dasar
  ajaran
   Islam terutama ihsan. Oleh karena itu penerapan dan terwujudnya
  nilai-nilai
   keadilan dan kedamaian sesuai Syari'at Islam sesungguhnya merupakan
   kebutuhan yang sangat didambakan oleh setiap insan, dan manfaatnya tidak
   hanya akan menguntungkan masyarakat Islam, tetapi juga akan dirasakan oleh

Re: [wanita-muslimah] Re: Fw: [md02] Fw: [tauziyah] Pembubaran Ormas Islam

2006-06-28 Terurut Topik Ambon
Sialnya ialah sepi suara menentang kekejaman yang dilakukan terhadap rakyat 
Aceh.

  - Original Message - 
  From: H. M. Nur Abdurrahman 
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
  Sent: Wednesday, June 28, 2006 8:04 AM
  Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Fw: [md02] Fw: [tauziyah] Pembubaran Ormas 
Islam


  Jangka waktu enam bulan yang pernah dipatok untuk melaksanakan operasi
  terpadu di Aceh tampaknya akan butuh waktu lebih panjang. Entah sampai
  kapan. Setidaknya jawaban itulah yang terekam dalam Rapat Kerja Komisi I DPR
  dengan Panglima TNI Jendral Endriartono Sutarto kemarin.(maksudnya Thursday,
  September 04, 2003 21:57-HMNA) Ini berarti rakyat Aceh masih harus lebih
  lama lagi hidup dalam situasi yang tak normal, ketika segala aktivitas sipil
  berada di bawah kontrol tentara Tak bisa disangkal meski operasi terpadu
  meliputi operasi kemanusiaan, penegakan hukum, pemantapan jalannya
  pemerintahan, dan pemulihan keamanan, yang justru tampak menonjol adalah
  operasi militer. Penyisiran, penggerebegan, pembunuhan menjadi santapan
  sehari-hari sejak darurat militer ditetapkan 19 Mei 2003 lalu. Korban-korban
  sipil pun terus berjatuhan.

  Saya ulangi dan garis bawahi: justru tampak menonjol adalah operasi
  militer. Penyisiran, penggerebegan, pembunuhan menjadi santapan sehari-hari
  sejak darurat militer ditetapkan 19 Mei 2003 lalu. Korban-korban sipil pun
  terus berjatuhan.
  Apakah ini juga terekam di gedung Waspada Purba Wisesa Museum TNI ?

  ***

  04 Oct 2001
  RIBUAN WARGA MENGUNGSI KE GUNUNG
  Tepatnya tanggal 27 September 2001 sekitar 1000 pasukan TNI melakukan
  pengepungan terhadap lebih kurang 50 desa di Kecamatan Matang Kuli Aceh
  Utara. Mereka telah membentuk pos-pos pengepungan sebanyak 11 buah yang
  ditempatkan di tujuh desa yaitu : Kampung Alu Bay, Meunasah Gunci, Meunasah
  Nga, Desa Sosial, Gampong Bayi, Alue Bungkoh dan Gampong Beurandang, setiap
  pos ditempatkan 100 personil TNI. Personil-personil tersebut aktiv
  melakukan penyisiran, penodongan, teror, pemukulan, penjarahan terhadap
  harta benda masyarakat setempat. Dengan penempatan personil pada tujuh desa
  diatas maka sebanyak 50 desa lainnya terkepung oleh pos-pos mereka. Menurut
  pengakuan masyarakat, dengan penempatan TNI di tujuh desa tersebut maka
  jalur logistik kami terputus, karena ketujuh desa tersebut letaknya sangat
  strategis untuk memblokir puluhan desa lainnya.

  Masyarakat dilarang melakukan aktivitas apapun, petani tidak benarkan turun
  kesawah atau ke kebun, para pedagang dipaksakan untuk tidak jualan dan
  bahkan semua warga sipil yang mendiami kampung dimana personil TNI
  ditempatkan tidak dibenarkan turun ke kota untuk membeli kebutuhan
  sehari-hari. Jalan yang menghubungkan antara desa-desa pedalaman dengan
  Paya Bakong (Pusat Pembelanjaan masyarakat disekitar Matang Kuli) diblokir
  oleh aparat.

  Menurut laporan masyarakat setempat sampai saat ini tanggal : 4 Oktober
  2001 TNI masih menduduki dan melakukan berbagai aksi represif terhadap warga
  sipil. Akibat dari tindakan brutal dilaporkan samapi saat ini ribuan kaum
  lelaki masih terpencar dihutan belantara karena menghindari dari aksi maut
  yang dilakukan serdadu TNI.

  Kami berharap kepada kawan-kawan yang menerima informasi ini untuk disebar
  luaskan kepada lembaga-lembaga yang bekerja untuk kemanusian, sehingga
  ribuan masyarakat yang saat ini berada dihutan belantara bisa diselamatkan
  dari ancaman TNI. Mereka yang mengungsi kehutan terdiri dari kaum remaja
  (pelajar), pemuda dan orang tua.
  Apakah ini juga terekam di gedung Waspada Purba Wisesa Museum TNI ?

  ***
  JAKARTA, Indonesia (AP) - Government forces killed a 5-year-old girl and her
  father at an elementary school in Ulee Ateung village, in eastern Aceh
  province during a sweep for separatist rebels, witnesses and officials said
  Wednesday. ``They fired blindly,'' said a witness who asked not to be named
  for fear of reprisal. Tengku Darwis Djeunieb, said none of the victims were
  members of the Free Aceh Movement.
  Apakah ini juga terekam di gedung Waspada Purba Wisesa Museum TNI ?

  - Original Message -
  From: yasuaki_kurata05 [EMAIL PROTECTED]
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
  Sent: Wednesday, June 28, 2006 11:29 AM
  Subject: [wanita-muslimah] Re: Fw: [md02] Fw: [tauziyah] Pembubaran Ormas
  Islam

   Di gedung Waspada Purba Wisesa Museum TNI terekam jelas dokumentasi
   kekejaman DI/TII. Duh, betapa kejamnya mereka !. Banyak mayat
   berkelimpangan dengan kepala terpenggal, mirip dengan korban-korban
   Zarkawi. Makanya pendukung Kahar Muzakkar umumnya juga pendukung
   Zarkawi.
  
   Syukurlah ada jendral M. Jusuf yang menumpas Kahar Muzakkar.
   Sekarang anak Kahar Muzakkar yang sedang mengobrak-abrik NKRI
   melalui perda-perdanya. Air cucuran atap akan jatuh ke pelimbahan
   juga.
  
   Yas



   


--


  No virus found in this incoming

Re: [wanita-muslimah] Re: Fw: [md02] Fw: [tauziyah] Pembubaran Ormas Islam

2006-06-28 Terurut Topik Ary Setijadi Prihatmanto
Betul mbak Yulia,
idealnya Generasi sekarang bisa belajar hal yang baik dari generasi
sebelumnya.
Tapi dengan penuh rendah hati, saya tidak menemukan itu...
Maaf ya Mbak Yulia, ini hanya keluh kesah dari saya sbg salah satu generasi
penerus.

Ttg kekejaman PKI, cerita dari Orang tua juga begitu.
Tapi kita juga tidak bisa memungkiri ada juga min. 500 ribu anggota PKI yang
kehilangan nyawanya.
Yang ada dari generasi terdahulu dengan harga yang begitu mahal adalah
situasi saling menyalahkan.
SAMPAI SEKARANG!!!

Yang Generasi sekarang dengar dan dapatkan bukan pemahaman ttg apa yang
terjadi saat itu.
Apa sih yang sebetulnya menjadi masalah dasarnya.
Apakah betul pertentangan ideologi, ketika sebetulnya yang satu saat itu
bergantung dari yang lain.
Bukankah mereka itu saudara, kerabat, tetangga, teman
Apa betul satu pihak 100% benar, yang lain 100% salah?
Apa yang harus kita lakukan agar hal itu tidak terjadi sekarang dan dimasa
yang akan datang?
Yang dirasakan adalah situasi konflik yang dipelihara selama bertahun-tahun.

Dan hal itu dilakukan dengan retorika-retorika propaganda belaka.Tapi dengan
tauladan.
Bisa tidak generasi orang-orang tua ini bisa duduk bersama UNTUK KEPENTINGAN
GENERASI ANAK-ANAKNYA. Agar apa yang terjadi kepada mereka tidak terjadi
kepada kita.

Mumpung masih banyak para pelaku sejarah yang masih sugeng...

Gus Dur sudah memulai dengan memohon maaf atas pembantaian anggota PKI.
Ini harus diikuti dengan hati lapang oleh yang lain...

Kita ini saudara, tidak ada jalan lain untuk survive kecuali mampu hidup
bersama-sama
atau...
premis di atas salah???

Salam
Ary


- Original Message - 
From: Yulia Artati [EMAIL PROTECTED]
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Sent: Thursday, June 29, 2006 3:27 AM
Subject: [wanita-muslimah] Re: Fw: [md02] Fw: [tauziyah] Pembubaran Ormas
Islam


Maaf mas ASP, justru generasi sekarang perlu belajar sejarah dari
peristiwa2 yang terjadi di masa lampau.
Dan kalau ada bapak2 yang memberikan pengetahuannya ttg sejarah tsb
mestinya kita berterima kasih karena kita bisa tahu mengapa 
bagaimana itu terjadi. Memang generasi sekarang punya masalah tapi
bukan berarti tidah mau tahu masalah generasi sebelumnya.
Saya mengalami sendiri kekejaman PKI yang telah membunuh banyak teman2
saya yang sedang sholat Subuh di sebuah masjid di daerah Kanigoro
Jogjakarta (kalau kita melihat Film Dokumenter ttg G.30.S/PKI)kita
akan melihat di awal adegan film tsb. betapa kejamnya mereka.
Dan ini yang berusaha akan dihilangkan oleh generasi penerusnya.
Jangan sampai kita lupa sejarah.
Salam,
http://yartati.multiply.com



--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Ary Setijadi Prihatmanto
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 Pak Ambon ysh.,

 Saya ini dari generasi setelah Bapak-bapak.
 DI/TII, G30S-PKI, PRRI/Permesta, Malari, dll. itu masalah generasi
lampau
 BUKAN MASALAH GENERASI INI !!!

 bagi saya (dan mungkin generasi sesudahnya)
 Tidak ada gunanya untuk memihak-mihak dalam urusan-urusan masa
lampau itu.
 Tidak ada gunanya lagi membicarakan persoalan-persoalan itu,
 kecuali untuk menarik pelajaran daripadanya.

 Sayangnya, dengan segala kerendahan hati saya,
 dan hormat bagi para orang tua pelaku sejarah,
 yang saya rasakan muncul dari generasi orang tua pelaku sejarah
adalah ego
 untuk merasa benar SENDIRI.
 setiap orang ingin mengambil SEMUA, the win take all...

 Dan dalam perang ego ini,
 tidak ada yang BETUL-BETUL memikirkan generasi sesudahnya
 Yang ada hanya perang propaganda mencari pengikut dari kalangan generasi
 muda...
 Melanggengkan masalah-masalah masa lampau yang sudah OBSOLET

 Padahal jika mampu untuk disadari oleh generasi Bapak-bapak,
 yang tersisa dari generasi Bapak-bapak,
 yang masih ada gunanya bagi generasi penerus
 sebetulnya bukanlah heroisme, ramboisme, kecerdasan, ilmu,
 yang pasti sudah dilampaui oleh generasi penerus ini sbg.
keniscayaan zaman,
 akan tetapi yang paling penting WISDOM, KEBIJAKSANAAN

 Ajarkan kepada kami ini kebijaksanaan, bukan kejumudan...
 Ajarkan kepada kami ini rasa kasih sayang, bukan kebencian...
 Ajarkan kepada kami ini welas asih, bukan ketamakan...
 Ajarkan kepada kami ini kebersamaan, bukan keakuan...

 Ajarkan kepada kami semua itu dg. TELADAN...
 Dengan sisa umur generasi-generasi Bapak-Bapak yang tidak lama lagi,
 berikan kami ini TELADAN YANG BAIK

 JANGAN WARISKAN kepada Kami MASALAH KALIAN...
 Kami punya masalah kami sendiri...

 Salam
 Ary

 - Original Message - 
 From: Ambon [EMAIL PROTECTED]
 To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
 Sent: Wednesday, June 28, 2006 9:09 PM
 Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Fw: [md02] Fw: [tauziyah] Pembubaran
 Ormas Islam


  Anda bisa tidak setuju dengan PKI. Itu adalah hak Anda. Tetapi,  coba
 sebentar diabaikan  bisikan  Gedung Putih yang dihembuskan oleh
 begudal-begundalnya di Indonesua, dengan  mempelajari politik dan
ekonomi
 dunia  dan dokumen-dokumen mengenai Indonesia semasa waktu perang
dingin.
 Mungkin saja Anda bisa mendapat gambaran lebih luas dan obyektif

Re: [wanita-muslimah] Re: Fw: [md02] Fw: [tauziyah] Pembubaran Ormas Islam

2006-06-28 Terurut Topik H. M. Nur Abdurrahman
BISMILLA-HIRRAHMA-NIRRAHIYM

WAHYU DAN AKAL - IMAN DAN ILMU
[Kolom Tetap Harian Fajar]
012. Kajian Masa Lalu Untuk Orientasi Masa Depan

Kalau kita berdiri di titik akhir ujung tahun 1991 yang berimpit dengan
titik awal tahun 1992, maka tahun 1991 adalah masa lalu dan tahun 1992
adalah masa depan. Tempat kita berdiri itu dalam dimensi ruang-waktu
sangatlah singkat, hanya berupa titik. Dan masa lalu, tahun 1991, dan masa
depan, tahun 1992, juga termasuk singkat, hanya berupa garis pendek. Dalam
tulisan ini kita tidaklah berdiri dalam dimensi ruang-waktu yang sesingkat
demikian itu, melainkan dalam cakrawala yang lebih melebar.

Dalam waktu-waktu tertentu, artinya secara berkala, kita perlu mengkaji masa
lalu. Kita itu siapa dan yang dikaji itu apa. Kemudian masa lalu itu berupa
apa? Kita dapat berupa perorangan atau kelompok, dan yang diakaji itu dapat
berupa diri kita sendiri, dan organisasi. Organisasi itu dapat berupa
organisasi kecil seperti rumah tangga, organisasi sedang berupa lembaga
kenegaraan atau kemasyarakatan, dan organisasi besar, seperti negara dan
kumpulan negara. Kemudian masa lalu itu adalah informasi, termasuk informasi
yang berupa hasil kajian pula.

Kita kenal dalam ilmu manajemen yang disebut SWOT. Itu adalah kependekan
dari 4 kata: strength, weakness, opportunity, dan threat, kekuatan,
kelemahan, kesempatan dan tantangan. Adapun kekuatan dan kelemahan dipihak
yang satu dengan kesempatan dan tantangan pada pihak yang lain merupakan dua
sisi mata uang yang tak dapat dipisahkan. Kekuatan masa lalu membuahkan
kesempatan masa depan. Kelemahan masa lalu membuahkan tantangan masa depan.
Kekuatan dan kelemahan adalah kajian  masa lalu sedangkan, kesempatan dan
tantangan adalah orientasi masa depan. Masa lalu erat kaitannya dengan masa
depan, ibarat dua sisi mata uang seperti dikatakan di atas itulah.

Yang menjadi pokok pembicaraan ialah mengkaji masa lalu berupa hasil kajian
para pakar analis tentang Iran dan Uni Sovyet/komunisme, yaitu di masa
puncak kekuasaan  Syah Iran, Reza Pahlevi Syah-in-Syah Arya Mehr, dan Uni
Sovyet/komunisme pada waktu masih tergolong salah satu negara adi kuasa.

Mengenai Iran, angkatan perangnya kuat, sistem organisasi pemerintahannya
rapi menurut cara organisasi barat, westernized oriented system. Pokoknya
serba rapi. Kesimpulan kajian Iran kuat, kelemahan hampir tidak ada. Apa
yang terjadi sesudah Syah Iran? Imam Khomeini dengan mudah menggulingkan
Pahlevi. Para analis tercengang-cengang. Bagaimana mungkin, para mullah yang
begitu lemah organisasinya tidak ada kekuatan senjatanya, tidak disupport,
bahkan dikeroyok, kok bisa menang. Bahkan semua para analis yang mengkaji
pergolakan di Iran itu mempunyai kesimpulan yang naif. Bahwa kemenangan Imam
Khomeini itu tidak akan lama. Sesudah Negara Islam Iran itu terbentuk yang
menunjukkan ramalan para analis itu meleset, mereka belum kapok. Mereka
berkesimpulan selanjutnya, bahwa negara para mullah itu (ini istilah mereka)
sekurang-kurangnya hanya mampu bertahan hingga meninggalnya Khomeini. Mereka
meramalkan pula bahwa sesudah meninggalnya Imam Khomeini akan terjadi
perebutan kekuasaan. Kenyataanya hingga saat ini Negara Islam Iran makin
mantap. Bahkan telah menunjukkan kedewasaan dan ketelitiannya pada waktu
perang teluk. Tetap netral. Semua hasil analisis mereka para pakar itu
meleset. Demikian pula mengenai Uni Sovyet/komunisme pada zaman
jaya-jayanya. Para analis tidak ada yang sampai pada pada hasil kajiannya
pada waktu itu bahwa Uni Sovyet/komunisme akan ambruk demikian cepatnya,
yakni titik matinya akhir tahun 1991.

Nah inilah kajian masa lalu berupa hasil pengkajian tentang Iran dan Uni
Sovyet/komunisme. Kelihatan Syah Iran kuat pada hal kenyataannya lemah;
kelihatannya Imam Khomeini dan para mullah lemah, pada hal kenyataannya
kuat. Demikian pula Uni Sovyet/komunisme, kelihatannya kuat, adi kuasa pada
hal kenyataannya lemah. Walhasil kita telah memperoleh informasi tentang
hasil kajian Iran dan Uni Sovyet/komunisme yang kesimpulannya seperti
berikut: Kelemahan (Iran yang westernized dan Uni Sovyet yang komunis)
dilihat sebagai kekuatan, dan kekuatan (Imam Khomeini) dilihat sebagai
kelemahan.

Lalu di mana letak salahnya? Bukankah mereka itu para analis yang pakar?
Jawabannya bacalah Firman Allah dalam S. Al Hasyr ayat 18:  Yaa
ayyuhalladziena aamanuu ittaquLaaha waltandzur  nafsun maa qaddamat ligadin,
wattaquLlaah, innaLlaaha  khabierun bi maa ta'maluun, artinya:  Hai
orang-orang beriman, taqwalah pada Allah dan  mestilah setiap diri manusia
itu mengkaji masa lalu untuk  orientasi masa depan,  dan taqwalah pada
Allah, sesungguhnya  Allah  meliput semua  apa  yang  kamu kerjakan.

Jadi mengkaji kekuatan dan kelemahan masa lalu, untuk orientasi kesempatan
dan tantangan masa depan, harus dimulai dengan taqwa, dikunci dengan taqwa.
Dengan pengkajian yang mengacu kepada nilai taqwa ini akan membuahkan hasil:
kekuatan akan dilihat sebagai kekuatan dan kelemahan akan dilihat sebagai
kelemahan. Mengapa? Pengkajian 

Re: [wanita-muslimah] Re: Fw: [md02] Fw: [tauziyah] Pembubaran Ormas Islam

2006-06-27 Terurut Topik H. M. Nur Abdurrahman

Baca butir 3:
3. DI/TII di bawah pimpinan Kolonel Abdul Qahhar Mudzakkar, seorang pejuang
dari Sulawesi Selatan telah berjihad memberlakukan kembali Syari'at Islam
sebagai wujud penolakan atas pencoretan 7 (tujuh) kata dalam Piagam Jakarta
dan terhadap pengaruh komunis di Sul-Sel pada awal tahun 1951-an.

HMNA


DASAR HISTORIS DAN KULTUR

1. Syari'at Islam telah berlaku dan berjalan dengan baik di daerah Sulawesi
Selatan sejak abad 17 - 19 M , namun pemberlakuan ini dihentikan oleh
kolonial Belanda sejak masuknya di Sul-Sel pada permulaan abad 20 M, disusul
dalam era kemerdekaan RI hingga sekarang.

2. Bahwa di saat pergerakan Nasional dengan organisasi-organisasi yang
berasas Islam seperti Syarikat Islam, Muhammadiyah, Nahdhatul 'Ulama dan
Organisasi lainnya yang menempatkan Syari'at Islam di Sulawesi Selatan
umumnya tergabung dalam salah satu organisasi pergerakan tersebut.

3. DI/TII di bawah pimpinan Kolonel Abdul Qahhar Mudzakkar, seorang pejuang
dari Sulawesi Selatan telah berjihad memberlakukan kembali Syari'at Islam
sebagai wujud penolakan atas pencoretan 7 (tujuh) kata dalam Piagam Jakarta
dan terhadap pengaruh komunis di Sul-Sel pada awal tahun 1951-an.

4. Sejarah mencatat pula Kongres Pembangunan Masyarakat Islam yang
berlangsung di Malino, tanggal 7 - 11 Desember yang disponsori oleh Raja
Gowa, yang didukung oleh Pimpinan Angkatan Darat KDMSST dan Gubernur Militer
SST, yang bermaksud untuk menegakkan Syari'at Islam di tengah masyarakat
Sulselra.

5. Adalah suatu kenyataan bahwa pengetahuan ke-Islam-an sebahagian
masyarakat Sul-Sel masih rendah, namun fanatisme ke-Islam-an sangat tinggi.
Rendahnya pengetahuan ke-Islam-an masyarakat tidak perlu untuk tidak atau
menunda pelaksanaan Syari'at Islam. Seperti halnya tidak perlu untuk
menunggu rakyat Indonesia lebih dahulu merata kecerdasannya untuk siap
menerima kemerdekaan dan menjalankan negara yang merdeka tersebut. Inipun
juga untuk melaksanakan hukum postif Belanda  tidaklah meminta kesiapan
masyarakat untuk menerima hukum positif Belanda itu. Masyarakat yang
pendidikannya rendah cenderung paternalistik.

6. Semua masalah yang dihadapi manusia, terutama dalam hal kemasyarakatn
pada hakekatnya disebabkan karena meninggalkan prinsip-prinsip dasar ajaran
Islam terutama ihsan. Oleh karena itu penerapan dan terwujudnya nilai-nilai
keadilan dan kedamaian sesuai Syari'at Islam sesungguhnya merupakan
kebutuhan yang sangat didambakan oleh setiap insan, dan manfaatnya tidak
hanya akan menguntungkan masyarakat Islam, tetapi juga akan dirasakan oleh
non-Muslim.

7. Di-era Reformasi ini, muncul lagi gerakan dan usaha penegakan kembali
Syari'at Islam di Sulawesi Selatan yang merupakan amanah Allah SWT yang
wajib hukumnya bagi pemeluknya dan sebagai wujud tanggung jawab serta hasrat
mempertahankan keutuhan NKRI yang dicintai dan harus dipertahankan.

DASAR HUKUM DAN POLITIK

1. Islam tidak dapat dipisahkan dengan politik dan persoalan kenegaraan
lainnya. Syari'at Islam tidak membedakan antara yang bersifat individu dan
yang berdimensi kemasyarakatan. Oleh karenanya Syari'at Islam tidak boleh
difahamkan maupun dilaksanakan secara parsial, melainkan harus difahamkan
dan dilaksanakan secara menyeluruh (kaffah) dalam seluruh aspek kehidupan.

2. Beberapa DPRD Kota/Kabupaten se Propinsi Sul-Sel dan Organisasi
Kemasyarakatan Islam serta lembaga da'wah dan pendidikan Islam telah
memberikan dukungan positif bagi pemberlakuan Syari'at Islam secara kaffah
berdasarkan Al Quran dan Hadits.

3. DPRD Propinsi Sulawesi Selatan sebagai pemegang kekuasaan legislatif
telah mengeluarkan Rekomendasi Nomor 160/309/DPRD/2001, mengeluarkan
rekomendasi bagi pemberlakuan Syari'at Islam yang didukung oleh seluruh
kekuatan politik yang memiliki wakil di DPRD Propinsi Sul-Sel. Kekuatan
politik tersebut adalah Golkar, PPP, PBB, PAN, PK, PDIP, PKK, PAU, fraksi
TNI/Polri (PKB tidak disebutkan karena tidak punya wakil di DPRD). Bahkan di
Jakarta para anggota DPR-RI wakil pemilihan Sul-Sel dan dari propinsi lain
yang anggotanya berasal dari Sul-Sel telah membentuk sebuah Pokja untuk
merumuskan dan memperjuangkan aspirasi tersebut.

4. Nilai dasar yang sangat penting dalam pelaksanaan hukum adalah keadilan
dan nilai-nilai moral. Ini sangat terasa pada Syari'at Islam. Demikian pula
Pola Pembangunan Provinsi Sulawesi Selatan yang bertumpu pada landasan agama
merupakan salah satu hal yang sangat sinkron dengan pemberlakuan Syari'at
Islam.

5. Seluruh masyarakat Sulawesi Selatan, utamanya suku Bugis, Makassar dan
Mandar, sejak lama sudah terkenal sebagai komponen bangsa Indonesia yang
amat kuat berpengaruh pada pengembangan Agama Islam sebagaimana
daerah-daerah lain, seperti Aceh, Sumbar, Kalsel, NTB, Banten, sehingga
Sulawesi Selatan dikenal sebagai Serambi Madinah.

6. Masyarakat Sul-Sel sadar sesadar-sadarnya bahwa kini di era reformasi
sudah tiba saatnya untuk mengambil Syari'at Islam sebagai satu-satunya
pilihan. Masyarakat Sulsel merasakan bahwa sejak kemerdekaan hingga sekarang
sistem 

Re: [wanita-muslimah] Re: Fw: [md02] Fw: [tauziyah] Pembubaran Ormas Islam

2006-06-27 Terurut Topik Ary Setijadi Prihatmanto
Anak dari anggota PKI pun tidak akan berani membuat justifikasi
pemberontakan Madiun, dan G30S.
Yang mungkin muncul adalah mencoba cuci tangan.
Contohnya adalah bahwa G30S itu bukan perbuatan PKI.

Tapi dengan bekal atas nama Islam dan amanat Allah swt.,
KUI SulSel ini lebih terbuka untuk memberikan justifikasi pemberontakan
DI/TII.
Yang lebih gila lagi dengan menganggap tentara yang menumpasnya adalah
antek-antek komunis.

Ada satu kisah yang diceritakan oleh veteran TNI yang menumpas DI/TII Kahar
Mudzakar, ttg bagaimana DI/TII meracuni makanan peserta pengajian sehingga
banyak peserta pengajian, terutama perempuan dan ibu-ibu banyak yang syahid.
Dan dengan pertolongan Allah, sebagian besar tentara pria yg mengikuti
pengajian itu selamat.
TNI yang datang menumpas DI/TII itu sebagain besar juga muslim.

TIDAKLAH MUNGKIN Rasulullah memberi justifikasi pada perbuatan biadab spt.
itu.

Lepas dari perdebatan sebab-sebab pemberontakan DI/TII itu,
apakah urusan duniawi soal status diri, kebanggaan diri, harga diri
atau atas nama Allah,
atau campuran keduanya,
hanya Kahar Mudzakkar yang tahu pasti,
yang lain tidak dan hanya bisa menduga-duga, termasuk anak beliau yang ikut
dalam KUI itu SEKALIPUN.

Pemberontakan itu wajib ditumpas.
Tentara yang melaksanakan tugasnya, syahid.
Jika pemberontak itu betul, dia juga syahid.
Salahnya, dia memberontak...ini terlarang...

Salam
Ary



- Original Message - 
From: H. M. Nur Abdurrahman [EMAIL PROTECTED]
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Sent: Wednesday, June 28, 2006 6:36 AM
Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Fw: [md02] Fw: [tauziyah] Pembubaran
Ormas Islam



 Baca butir 3:
 3. DI/TII di bawah pimpinan Kolonel Abdul Qahhar Mudzakkar, seorang
pejuang
 dari Sulawesi Selatan telah berjihad memberlakukan kembali Syari'at Islam
 sebagai wujud penolakan atas pencoretan 7 (tujuh) kata dalam Piagam
Jakarta
 dan terhadap pengaruh komunis di Sul-Sel pada awal tahun 1951-an.

 HMNA


 DASAR HISTORIS DAN KULTUR

 1. Syari'at Islam telah berlaku dan berjalan dengan baik di daerah
Sulawesi
 Selatan sejak abad 17 - 19 M , namun pemberlakuan ini dihentikan oleh
 kolonial Belanda sejak masuknya di Sul-Sel pada permulaan abad 20 M,
disusul
 dalam era kemerdekaan RI hingga sekarang.

 2. Bahwa di saat pergerakan Nasional dengan organisasi-organisasi yang
 berasas Islam seperti Syarikat Islam, Muhammadiyah, Nahdhatul 'Ulama dan
 Organisasi lainnya yang menempatkan Syari'at Islam di Sulawesi Selatan
 umumnya tergabung dalam salah satu organisasi pergerakan tersebut.

 3. DI/TII di bawah pimpinan Kolonel Abdul Qahhar Mudzakkar, seorang
pejuang
 dari Sulawesi Selatan telah berjihad memberlakukan kembali Syari'at Islam
 sebagai wujud penolakan atas pencoretan 7 (tujuh) kata dalam Piagam
Jakarta
 dan terhadap pengaruh komunis di Sul-Sel pada awal tahun 1951-an.

 4. Sejarah mencatat pula Kongres Pembangunan Masyarakat Islam yang
 berlangsung di Malino, tanggal 7 - 11 Desember yang disponsori oleh Raja
 Gowa, yang didukung oleh Pimpinan Angkatan Darat KDMSST dan Gubernur
Militer
 SST, yang bermaksud untuk menegakkan Syari'at Islam di tengah masyarakat
 Sulselra.

 5. Adalah suatu kenyataan bahwa pengetahuan ke-Islam-an sebahagian
 masyarakat Sul-Sel masih rendah, namun fanatisme ke-Islam-an sangat
tinggi.
 Rendahnya pengetahuan ke-Islam-an masyarakat tidak perlu untuk tidak atau
 menunda pelaksanaan Syari'at Islam. Seperti halnya tidak perlu untuk
 menunggu rakyat Indonesia lebih dahulu merata kecerdasannya untuk siap
 menerima kemerdekaan dan menjalankan negara yang merdeka tersebut. Inipun
 juga untuk melaksanakan hukum postif Belanda  tidaklah meminta kesiapan
 masyarakat untuk menerima hukum positif Belanda itu. Masyarakat yang
 pendidikannya rendah cenderung paternalistik.

 6. Semua masalah yang dihadapi manusia, terutama dalam hal kemasyarakatn
 pada hakekatnya disebabkan karena meninggalkan prinsip-prinsip dasar
ajaran
 Islam terutama ihsan. Oleh karena itu penerapan dan terwujudnya
nilai-nilai
 keadilan dan kedamaian sesuai Syari'at Islam sesungguhnya merupakan
 kebutuhan yang sangat didambakan oleh setiap insan, dan manfaatnya tidak
 hanya akan menguntungkan masyarakat Islam, tetapi juga akan dirasakan oleh
 non-Muslim.

 7. Di-era Reformasi ini, muncul lagi gerakan dan usaha penegakan kembali
 Syari'at Islam di Sulawesi Selatan yang merupakan amanah Allah SWT yang
 wajib hukumnya bagi pemeluknya dan sebagai wujud tanggung jawab serta
hasrat
 mempertahankan keutuhan NKRI yang dicintai dan harus dipertahankan.

 DASAR HUKUM DAN POLITIK

 1. Islam tidak dapat dipisahkan dengan politik dan persoalan kenegaraan
 lainnya. Syari'at Islam tidak membedakan antara yang bersifat individu dan
 yang berdimensi kemasyarakatan. Oleh karenanya Syari'at Islam tidak boleh
 difahamkan maupun dilaksanakan secara parsial, melainkan harus difahamkan
 dan dilaksanakan secara menyeluruh (kaffah) dalam seluruh aspek kehidupan.

 2. Beberapa DPRD Kota/Kabupaten se Propinsi Sul-Sel dan Organisasi