Re: [wanita-muslimah] Re: Fw: [md02] Fw: [tauziyah] Pembubaran Ormas Islam
Jangka waktu enam bulan yang pernah dipatok untuk melaksanakan operasi terpadu di Aceh tampaknya akan butuh waktu lebih panjang. Entah sampai kapan. Setidaknya jawaban itulah yang terekam dalam Rapat Kerja Komisi I DPR dengan Panglima TNI Jendral Endriartono Sutarto kemarin.(maksudnya Thursday, September 04, 2003 21:57-HMNA) Ini berarti rakyat Aceh masih harus lebih lama lagi hidup dalam situasi yang tak normal, ketika segala aktivitas sipil berada di bawah kontrol tentara Tak bisa disangkal meski operasi terpadu meliputi operasi kemanusiaan, penegakan hukum, pemantapan jalannya pemerintahan, dan pemulihan keamanan, yang justru tampak menonjol adalah operasi militer. Penyisiran, penggerebegan, pembunuhan menjadi santapan sehari-hari sejak darurat militer ditetapkan 19 Mei 2003 lalu. Korban-korban sipil pun terus berjatuhan. Saya ulangi dan garis bawahi: justru tampak menonjol adalah operasi militer. Penyisiran, penggerebegan, pembunuhan menjadi santapan sehari-hari sejak darurat militer ditetapkan 19 Mei 2003 lalu. Korban-korban sipil pun terus berjatuhan. Apakah ini juga terekam di gedung Waspada Purba Wisesa Museum TNI ? *** 04 Oct 2001 RIBUAN WARGA MENGUNGSI KE GUNUNG Tepatnya tanggal 27 September 2001 sekitar 1000 pasukan TNI melakukan pengepungan terhadap lebih kurang 50 desa di Kecamatan Matang Kuli Aceh Utara. Mereka telah membentuk pos-pos pengepungan sebanyak 11 buah yang ditempatkan di tujuh desa yaitu : Kampung Alu Bay, Meunasah Gunci, Meunasah Nga, Desa Sosial, Gampong Bayi, Alue Bungkoh dan Gampong Beurandang, setiap pos ditempatkan 100 personil TNI. Personil-personil tersebut aktiv melakukan penyisiran, penodongan, teror, pemukulan, penjarahan terhadap harta benda masyarakat setempat. Dengan penempatan personil pada tujuh desa diatas maka sebanyak 50 desa lainnya terkepung oleh pos-pos mereka. Menurut pengakuan masyarakat, dengan penempatan TNI di tujuh desa tersebut maka jalur logistik kami terputus, karena ketujuh desa tersebut letaknya sangat strategis untuk memblokir puluhan desa lainnya. Masyarakat dilarang melakukan aktivitas apapun, petani tidak benarkan turun kesawah atau ke kebun, para pedagang dipaksakan untuk tidak jualan dan bahkan semua warga sipil yang mendiami kampung dimana personil TNI ditempatkan tidak dibenarkan turun ke kota untuk membeli kebutuhan sehari-hari. Jalan yang menghubungkan antara desa-desa pedalaman dengan Paya Bakong (Pusat Pembelanjaan masyarakat disekitar Matang Kuli) diblokir oleh aparat. Menurut laporan masyarakat setempat sampai saat ini tanggal : 4 Oktober 2001 TNI masih menduduki dan melakukan berbagai aksi represif terhadap warga sipil. Akibat dari tindakan brutal dilaporkan samapi saat ini ribuan kaum lelaki masih terpencar dihutan belantara karena menghindari dari aksi maut yang dilakukan serdadu TNI. Kami berharap kepada kawan-kawan yang menerima informasi ini untuk disebar luaskan kepada lembaga-lembaga yang bekerja untuk kemanusian, sehingga ribuan masyarakat yang saat ini berada dihutan belantara bisa diselamatkan dari ancaman TNI. Mereka yang mengungsi kehutan terdiri dari kaum remaja (pelajar), pemuda dan orang tua. Apakah ini juga terekam di gedung Waspada Purba Wisesa Museum TNI ? *** JAKARTA, Indonesia (AP) - Government forces killed a 5-year-old girl and her father at an elementary school in Ulee Ateung village, in eastern Aceh province during a sweep for separatist rebels, witnesses and officials said Wednesday. ``They fired blindly,'' said a witness who asked not to be named for fear of reprisal. Tengku Darwis Djeunieb, said none of the victims were members of the Free Aceh Movement. Apakah ini juga terekam di gedung Waspada Purba Wisesa Museum TNI ? - Original Message - From: yasuaki_kurata05 [EMAIL PROTECTED] To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Wednesday, June 28, 2006 11:29 AM Subject: [wanita-muslimah] Re: Fw: [md02] Fw: [tauziyah] Pembubaran Ormas Islam Di gedung Waspada Purba Wisesa Museum TNI terekam jelas dokumentasi kekejaman DI/TII. Duh, betapa kejamnya mereka !. Banyak mayat berkelimpangan dengan kepala terpenggal, mirip dengan korban-korban Zarkawi. Makanya pendukung Kahar Muzakkar umumnya juga pendukung Zarkawi. Syukurlah ada jendral M. Jusuf yang menumpas Kahar Muzakkar. Sekarang anak Kahar Muzakkar yang sedang mengobrak-abrik NKRI melalui perda-perdanya. Air cucuran atap akan jatuh ke pelimbahan juga. Yas Yahoo! Groups Sponsor ~-- Great things are happening at Yahoo! Groups. See the new email design. http://us.click.yahoo.com/TISQkA/hOaOAA/yQLSAA/aYWolB/TM ~- Galang Dana Untuk Korban Gempa Yogya melalui Wanita-Muslimah dan Planet Muslim. Silakan kirim ke rekening Bank Central Asia KCP DEPOK No. 421-236-5541 atas nama RETNO WULANDARI. Mari berlomba-lomba dalam kebajikan, seberapapun yang kita bisa. === Milis Wanita Muslimah Membangun
Re: [wanita-muslimah] Re: Fw: [md02] Fw: [tauziyah] Pembubaran Ormas Islam
Hei, ASP, siapa itu veteran TNI yg memfitnah meracuni peserta pengajian?, ayuh sebutkan namanya, di mana alamatnya. Dan di mana itu tempat pengajian, sebutkan cukup kabupatennya saja. Jangan lempar batu sembunyi tangan ! Atau jangan-jangan ASP mengutip dari orang yang tidak ada, alias berbohong. Kalau dalam 1 x 24 jam ASP tidak memberikan jawaban siapa itu orang veteran, di e-mailmu saya tambah dengan PEMBOHONG. HMNA - Original Message - From: Ary Setijadi Prihatmanto [EMAIL PROTECTED] To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Wednesday, June 28, 2006 1:58 PM Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Fw: [md02] Fw: [tauziyah] Pembubaran Ormas Islam Anak dari anggota PKI pun tidak akan berani membuat justifikasi pemberontakan Madiun, dan G30S. Yang mungkin muncul adalah mencoba cuci tangan. Contohnya adalah bahwa G30S itu bukan perbuatan PKI. Tapi dengan bekal atas nama Islam dan amanat Allah swt., KUI SulSel ini lebih terbuka untuk memberikan justifikasi pemberontakan DI/TII. Yang lebih gila lagi dengan menganggap tentara yang menumpasnya adalah antek-antek komunis. Ada satu kisah yang diceritakan oleh veteran TNI yang menumpas DI/TII Kahar Mudzakar, ttg bagaimana DI/TII meracuni makanan peserta pengajian sehingga banyak peserta pengajian, terutama perempuan dan ibu-ibu banyak yang syahid. Dan dengan pertolongan Allah, sebagian besar tentara pria yg mengikuti pengajian itu selamat. TNI yang datang menumpas DI/TII itu sebagain besar juga muslim. TIDAKLAH MUNGKIN Rasulullah memberi justifikasi pada perbuatan biadab spt. itu. Lepas dari perdebatan sebab-sebab pemberontakan DI/TII itu, apakah urusan duniawi soal status diri, kebanggaan diri, harga diri atau atas nama Allah, atau campuran keduanya, hanya Kahar Mudzakkar yang tahu pasti, yang lain tidak dan hanya bisa menduga-duga, termasuk anak beliau yang ikut dalam KUI itu SEKALIPUN. Pemberontakan itu wajib ditumpas. Tentara yang melaksanakan tugasnya, syahid. Jika pemberontak itu betul, dia juga syahid. Salahnya, dia memberontak...ini terlarang... Salam Ary - Original Message - From: H. M. Nur Abdurrahman [EMAIL PROTECTED] To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Wednesday, June 28, 2006 6:36 AM Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Fw: [md02] Fw: [tauziyah] Pembubaran Ormas Islam Baca butir 3: 3. DI/TII di bawah pimpinan Kolonel Abdul Qahhar Mudzakkar, seorang pejuang dari Sulawesi Selatan telah berjihad memberlakukan kembali Syari'at Islam sebagai wujud penolakan atas pencoretan 7 (tujuh) kata dalam Piagam Jakarta dan terhadap pengaruh komunis di Sul-Sel pada awal tahun 1951-an. HMNA DASAR HISTORIS DAN KULTUR 1. Syari'at Islam telah berlaku dan berjalan dengan baik di daerah Sulawesi Selatan sejak abad 17 - 19 M , namun pemberlakuan ini dihentikan oleh kolonial Belanda sejak masuknya di Sul-Sel pada permulaan abad 20 M, disusul dalam era kemerdekaan RI hingga sekarang. 2. Bahwa di saat pergerakan Nasional dengan organisasi-organisasi yang berasas Islam seperti Syarikat Islam, Muhammadiyah, Nahdhatul 'Ulama dan Organisasi lainnya yang menempatkan Syari'at Islam di Sulawesi Selatan umumnya tergabung dalam salah satu organisasi pergerakan tersebut. 3. DI/TII di bawah pimpinan Kolonel Abdul Qahhar Mudzakkar, seorang pejuang dari Sulawesi Selatan telah berjihad memberlakukan kembali Syari'at Islam sebagai wujud penolakan atas pencoretan 7 (tujuh) kata dalam Piagam Jakarta dan terhadap pengaruh komunis di Sul-Sel pada awal tahun 1951-an. 4. Sejarah mencatat pula Kongres Pembangunan Masyarakat Islam yang berlangsung di Malino, tanggal 7 - 11 Desember yang disponsori oleh Raja Gowa, yang didukung oleh Pimpinan Angkatan Darat KDMSST dan Gubernur Militer SST, yang bermaksud untuk menegakkan Syari'at Islam di tengah masyarakat Sulselra. 5. Adalah suatu kenyataan bahwa pengetahuan ke-Islam-an sebahagian masyarakat Sul-Sel masih rendah, namun fanatisme ke-Islam-an sangat tinggi. Rendahnya pengetahuan ke-Islam-an masyarakat tidak perlu untuk tidak atau menunda pelaksanaan Syari'at Islam. Seperti halnya tidak perlu untuk menunggu rakyat Indonesia lebih dahulu merata kecerdasannya untuk siap menerima kemerdekaan dan menjalankan negara yang merdeka tersebut. Inipun juga untuk melaksanakan hukum postif Belanda tidaklah meminta kesiapan masyarakat untuk menerima hukum positif Belanda itu. Masyarakat yang pendidikannya rendah cenderung paternalistik. 6. Semua masalah yang dihadapi manusia, terutama dalam hal kemasyarakatn pada hakekatnya disebabkan karena meninggalkan prinsip-prinsip dasar ajaran Islam terutama ihsan. Oleh karena itu penerapan dan terwujudnya nilai-nilai keadilan dan kedamaian sesuai Syari'at Islam sesungguhnya merupakan kebutuhan yang sangat didambakan oleh setiap insan, dan manfaatnya tidak hanya akan menguntungkan masyarakat Islam, tetapi juga akan dirasakan oleh non-Muslim. 7. Di-era
Re: [wanita-muslimah] Re: Fw: [md02] Fw: [tauziyah] Pembubaran Ormas Islam
Eyang HMNA ysh., Silahkan Anda bicara apa saja ttg saya. Tidak menjadi masalah bagi saya. Memang berat untuk menerima kabar yang bertolak belakang dari yang Anda yakini. Silahkan jika memang Anda ingin mencari hal yang sebenarnya ttg peristiwa itu, berusahalah untuk bertabayun... BUKANKAH ANDA SUDAH BERANI MENGHAKIMI dari sisi yang lain??? MENGAPA TIDAK ANDA LAKUKAN SEBELUM ANDA BILANG MEREKA ANTEK-ANTEK KOMUNIS Mudah sekali kok caranya, para veteran itu banyak yang masih hidup. Dokumentasinya juga tersedia jika memang Anda mau melakukan penyelidikan sendiri. Tinggal Anda BERUSAHA BERDIALOG dengan mereka untuk mencari tahu apa yang terjadi sebetulnya saat itu. JANGAN LEMPAR BATU SEMBUNYI TANGAN!!! Eyang, Andalah yang memulai membuka luka lama bangsa ini... Jika Anda memang punya obyektifitas, silahkan lakukan tabayun itu... Atau modalnya memang hanya bertikam dalam sarung, mengeluarkan badik, ketika ditertawakan karena kentut di muka umum, demi kebanggaan diri belaka? Salam Ary - Original Message - From: H. M. Nur Abdurrahman [EMAIL PROTECTED] To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Wednesday, June 28, 2006 8:58 AM Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Fw: [md02] Fw: [tauziyah] Pembubaran Ormas Islam Hei, ASP, siapa itu veteran TNI yg memfitnah meracuni peserta pengajian?, ayuh sebutkan namanya, di mana alamatnya. Dan di mana itu tempat pengajian, sebutkan cukup kabupatennya saja. Jangan lempar batu sembunyi tangan ! Atau jangan-jangan ASP mengutip dari orang yang tidak ada, alias berbohong. Kalau dalam 1 x 24 jam ASP tidak memberikan jawaban siapa itu orang veteran, di e-mailmu saya tambah dengan PEMBOHONG. HMNA - Original Message - From: Ary Setijadi Prihatmanto [EMAIL PROTECTED] To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Wednesday, June 28, 2006 1:58 PM Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Fw: [md02] Fw: [tauziyah] Pembubaran Ormas Islam Anak dari anggota PKI pun tidak akan berani membuat justifikasi pemberontakan Madiun, dan G30S. Yang mungkin muncul adalah mencoba cuci tangan. Contohnya adalah bahwa G30S itu bukan perbuatan PKI. Tapi dengan bekal atas nama Islam dan amanat Allah swt., KUI SulSel ini lebih terbuka untuk memberikan justifikasi pemberontakan DI/TII. Yang lebih gila lagi dengan menganggap tentara yang menumpasnya adalah antek-antek komunis. Ada satu kisah yang diceritakan oleh veteran TNI yang menumpas DI/TII Kahar Mudzakar, ttg bagaimana DI/TII meracuni makanan peserta pengajian sehingga banyak peserta pengajian, terutama perempuan dan ibu-ibu banyak yang syahid. Dan dengan pertolongan Allah, sebagian besar tentara pria yg mengikuti pengajian itu selamat. TNI yang datang menumpas DI/TII itu sebagain besar juga muslim. TIDAKLAH MUNGKIN Rasulullah memberi justifikasi pada perbuatan biadab spt. itu. Lepas dari perdebatan sebab-sebab pemberontakan DI/TII itu, apakah urusan duniawi soal status diri, kebanggaan diri, harga diri atau atas nama Allah, atau campuran keduanya, hanya Kahar Mudzakkar yang tahu pasti, yang lain tidak dan hanya bisa menduga-duga, termasuk anak beliau yang ikut dalam KUI itu SEKALIPUN. Pemberontakan itu wajib ditumpas. Tentara yang melaksanakan tugasnya, syahid. Jika pemberontak itu betul, dia juga syahid. Salahnya, dia memberontak...ini terlarang... Salam Ary - Original Message - From: H. M. Nur Abdurrahman [EMAIL PROTECTED] To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Wednesday, June 28, 2006 6:36 AM Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Fw: [md02] Fw: [tauziyah] Pembubaran Ormas Islam Baca butir 3: 3. DI/TII di bawah pimpinan Kolonel Abdul Qahhar Mudzakkar, seorang pejuang dari Sulawesi Selatan telah berjihad memberlakukan kembali Syari'at Islam sebagai wujud penolakan atas pencoretan 7 (tujuh) kata dalam Piagam Jakarta dan terhadap pengaruh komunis di Sul-Sel pada awal tahun 1951-an. HMNA DASAR HISTORIS DAN KULTUR 1. Syari'at Islam telah berlaku dan berjalan dengan baik di daerah Sulawesi Selatan sejak abad 17 - 19 M , namun pemberlakuan ini dihentikan oleh kolonial Belanda sejak masuknya di Sul-Sel pada permulaan abad 20 M, disusul dalam era kemerdekaan RI hingga sekarang. 2. Bahwa di saat pergerakan Nasional dengan organisasi-organisasi yang berasas Islam seperti Syarikat Islam, Muhammadiyah, Nahdhatul 'Ulama dan Organisasi lainnya yang menempatkan Syari'at Islam di Sulawesi Selatan umumnya tergabung dalam salah satu organisasi pergerakan tersebut. 3. DI/TII di bawah pimpinan Kolonel Abdul Qahhar Mudzakkar, seorang pejuang dari Sulawesi Selatan telah berjihad memberlakukan kembali Syari'at Islam sebagai wujud penolakan atas pencoretan 7 (tujuh) kata dalam Piagam Jakarta dan terhadap pengaruh komunis di Sul-Sel pada awal tahun 1951-an. 4. Sejarah mencatat pula Kongres Pembangunan Masyarakat Islam yang berlangsung di Malino
Re: [wanita-muslimah] Re: Fw: [md02] Fw: [tauziyah] Pembubaran Ormas Islam
Jangan neko-neko, sebutkan nama veteran yang memfitnah itu, bahwa DI/TII meracuni peserta pengajian. Justru ada veteran mantan bupati yang mengongkosi Abd Aziz Qahhar Mudzakkar hingga menjadi Ir, yang sudah terpilih menjadi anggota Senat (DPD), yng saya anggap anak saya sendiri. Tidak ada anggota veteran di SulSel yang busuk mulutnya (kalau memang ada) seperti yang ASP sebutkan itu. Bahkan almarhum Jend. Yusuf sangat hormat kepada Abd Qahhar Mudzakkar. Yang mulai membuka itu cerita lama ttg DI/TII itukan si ArCon, jangan coba-coba berbohong lagi..Mengapa mesti saya yang harus menyelidki, ASP yang harus membuktikan dirinya tidak berbohong. HMNA - Original Message - From: Ary Setijadi Prihatmanto [EMAIL PROTECTED] To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Wednesday, June 28, 2006 3:33 PM Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Fw: [md02] Fw: [tauziyah] Pembubaran Ormas Islam Eyang HMNA ysh., Silahkan Anda bicara apa saja ttg saya. Tidak menjadi masalah bagi saya. Memang berat untuk menerima kabar yang bertolak belakang dari yang Anda yakini. Silahkan jika memang Anda ingin mencari hal yang sebenarnya ttg peristiwa itu, berusahalah untuk bertabayun... BUKANKAH ANDA SUDAH BERANI MENGHAKIMI dari sisi yang lain??? MENGAPA TIDAK ANDA LAKUKAN SEBELUM ANDA BILANG MEREKA ANTEK-ANTEK KOMUNIS Mudah sekali kok caranya, para veteran itu banyak yang masih hidup. Dokumentasinya juga tersedia jika memang Anda mau melakukan penyelidikan sendiri. Tinggal Anda BERUSAHA BERDIALOG dengan mereka untuk mencari tahu apa yang terjadi sebetulnya saat itu. JANGAN LEMPAR BATU SEMBUNYI TANGAN!!! Eyang, Andalah yang memulai membuka luka lama bangsa ini... Jika Anda memang punya obyektifitas, silahkan lakukan tabayun itu... Atau modalnya memang hanya bertikam dalam sarung, mengeluarkan badik, ketika ditertawakan karena kentut di muka umum, demi kebanggaan diri belaka? Salam Ary Yahoo! Groups Sponsor ~-- See what's inside the new Yahoo! Groups email. http://us.click.yahoo.com/2pRQfA/bOaOAA/yQLSAA/aYWolB/TM ~- Galang Dana Untuk Korban Gempa Yogya melalui Wanita-Muslimah dan Planet Muslim. Silakan kirim ke rekening Bank Central Asia KCP DEPOK No. 421-236-5541 atas nama RETNO WULANDARI. Mari berlomba-lomba dalam kebajikan, seberapapun yang kita bisa. === Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [wanita-muslimah] Re: Fw: [md02] Fw: [tauziyah] Pembubaran Ormas Islam
Eyang HMNA ysh., Cukup saya sebutkan, bahwa saya tidak berbohong... Anda boleh sebut apa saja semau Anda...memang trademark Anda kan spt itu bukan? lha wong ini kan berkaitan dengan keluarga Anda sendiri toh? Memang nggak enak bukan? Sekarang Anda rasakan bagaimana rasa veteran TNI. Banyak yang kehilangan anggota keluarga saat itu. Lalu Anda dengan mudahnya bilang mereka antek komunis. Komunis yang pemberontakannya tahun 1948 juga mereka tumpas Itu lah sebabnya, Anda harus belajar untuk berhati-hati pula bicara ttg keluarga orang lain. Termasuk semua anggota KUI itu semua harus belajar lebih bijak ... Anggota veteran yang saya sempat ngobrol-ngobrol itu tentu tidak tinggal di Sulsel dong... Beliau anggota Kujang 330/Siliwangi... Kalau Anda bisa bilang mereka antek komunis, apakah termasuk Jendral M. Yusuf itu Tentu tidak...karena beliau termasuk KELUARGA ANDA...YANG HARUS ANDA BELA... Penghormatan thd keluarga Kahar dan anak-anaknya seharusnya memang tidak perlu berkurang. Apa salah keluarga dan anak-anak beliau itu? Keluarga Anda yang lain, Dr. Anhar Gonggong (yang menulis ttg sejarah DI/TII Kahar Mudzakkar) saja mengakui penulisan sejarah itu tidak bisa lepas dari bias. Sadar akan bias itu akan membuat kita lebih rendah hati untuk seenaknya saja membuat penghakiman sepihak. Kahar Mudzakkar itu bukan malaikat, juga bukan nabi, beliau itu manusia biasa yang memang tempatnya berbuat kesalahan. Dan itu bukan berarti kehinaan jika memang yakin benar. Manusia yang hina itu jika sudah tahu salah, tapi masih melakukannya. Salam Ary - Original Message - From: H. M. Nur Abdurrahman [EMAIL PROTECTED] To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Wednesday, June 28, 2006 10:11 AM Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Fw: [md02] Fw: [tauziyah] Pembubaran Ormas Islam Jangan neko-neko, sebutkan nama veteran yang memfitnah itu, bahwa DI/TII meracuni peserta pengajian. Justru ada veteran mantan bupati yang mengongkosi Abd Aziz Qahhar Mudzakkar hingga menjadi Ir, yang sudah terpilih menjadi anggota Senat (DPD), yng saya anggap anak saya sendiri. Tidak ada anggota veteran di SulSel yang busuk mulutnya (kalau memang ada) seperti yang ASP sebutkan itu. Bahkan almarhum Jend. Yusuf sangat hormat kepada Abd Qahhar Mudzakkar. Yang mulai membuka itu cerita lama ttg DI/TII itukan si ArCon, jangan coba-coba berbohong lagi..Mengapa mesti saya yang harus menyelidki, ASP yang harus membuktikan dirinya tidak berbohong. HMNA - Original Message - From: Ary Setijadi Prihatmanto [EMAIL PROTECTED] To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Wednesday, June 28, 2006 3:33 PM Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Fw: [md02] Fw: [tauziyah] Pembubaran Ormas Islam Eyang HMNA ysh., Silahkan Anda bicara apa saja ttg saya. Tidak menjadi masalah bagi saya. Memang berat untuk menerima kabar yang bertolak belakang dari yang Anda yakini. Silahkan jika memang Anda ingin mencari hal yang sebenarnya ttg peristiwa itu, berusahalah untuk bertabayun... BUKANKAH ANDA SUDAH BERANI MENGHAKIMI dari sisi yang lain??? MENGAPA TIDAK ANDA LAKUKAN SEBELUM ANDA BILANG MEREKA ANTEK-ANTEK KOMUNIS Mudah sekali kok caranya, para veteran itu banyak yang masih hidup. Dokumentasinya juga tersedia jika memang Anda mau melakukan penyelidikan sendiri. Tinggal Anda BERUSAHA BERDIALOG dengan mereka untuk mencari tahu apa yang terjadi sebetulnya saat itu. JANGAN LEMPAR BATU SEMBUNYI TANGAN!!! Eyang, Andalah yang memulai membuka luka lama bangsa ini... Jika Anda memang punya obyektifitas, silahkan lakukan tabayun itu... Atau modalnya memang hanya bertikam dalam sarung, mengeluarkan badik, ketika ditertawakan karena kentut di muka umum, demi kebanggaan diri belaka? Salam Ary Yahoo! Groups Sponsor ~-- See what's inside the new Yahoo! Groups email. http://us.click.yahoo.com/2pRQfA/bOaOAA/yQLSAA/aYWolB/TM ~- Galang Dana Untuk Korban Gempa Yogya melalui Wanita-Muslimah dan Planet Muslim. Silakan kirim ke rekening Bank Central Asia KCP DEPOK No. 421-236-5541 atas nama RETNO WULANDARI. Mari berlomba-lomba dalam kebajikan, seberapapun yang kita bisa. === Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use
Re: [wanita-muslimah] Re: Fw: [md02] Fw: [tauziyah] Pembubaran Ormas Islam
Bodoh, DOM jilid satu dan jilid dua di Aceh itu bukan peristiwa kecil, itu pelanggaran HAM berat, antara lain kuburan massal hasil eksekusi TNI, yang pernah ditinjau oleh almarhum Baharuddin Lopa. Itu seharusnya masuk di Museum TNI sebagai pernyataan excuse dan introspeksi dari TNI. HMNA - Original Message - From: yasuaki_kurata05 [EMAIL PROTECTED] To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Wednesday, June 28, 2006 3:57 PM Subject: [wanita-muslimah] Re: Fw: [md02] Fw: [tauziyah] Pembubaran Ormas Islam Bah, Museum TNI dibuat menyimpan rekaman peristiwa-peristiwa penting dalam perjalanan bangsa Indonesia. Pemberontakan besar seperti DI/TII layak masuk di sana. Kalau yang kecil-kecil, seperti Kelompok Sunda Nusantara ya nggak perlu masuk dong. Kalau mau rekaman peristiwa kriminalitas ya nyarinya jangan di museum TNI. Bisa dilihat di polsek, polres, polda atau POM. Yas --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, H. M. Nur Abdurrahman [EMAIL PROTECTED] wrote: Jangka waktu enam bulan yang pernah dipatok untuk melaksanakan operasi terpadu di Aceh tampaknya akan butuh waktu lebih panjang. Entah sampai kapan. Setidaknya jawaban itulah yang terekam dalam Rapat Kerja Komisi I DPR dengan Panglima TNI Jendral Endriartono Sutarto kemarin.(maksudnya Thursday, September 04, 2003 21:57-HMNA) Ini berarti rakyat Aceh masih harus lebih lama lagi hidup dalam situasi yang tak normal, ketika segala aktivitas sipil berada di bawah kontrol tentara Tak bisa disangkal meski operasi terpadu meliputi operasi kemanusiaan, penegakan hukum, pemantapan jalannya pemerintahan, dan pemulihan keamanan, yang justru tampak menonjol adalah operasi militer. Penyisiran, penggerebegan, pembunuhan menjadi santapan sehari-hari sejak darurat militer ditetapkan 19 Mei 2003 lalu. Korban-korban sipil pun terus berjatuhan. Saya ulangi dan garis bawahi: justru tampak menonjol adalah operasi militer. Penyisiran, penggerebegan, pembunuhan menjadi santapan sehari-hari sejak darurat militer ditetapkan 19 Mei 2003 lalu. Korban-korban sipil pun terus berjatuhan. Apakah ini juga terekam di gedung Waspada Purba Wisesa Museum TNI ? *** 04 Oct 2001 RIBUAN WARGA MENGUNGSI KE GUNUNG Tepatnya tanggal 27 September 2001 sekitar 1000 pasukan TNI melakukan pengepungan terhadap lebih kurang 50 desa di Kecamatan Matang Kuli Aceh Utara. Mereka telah membentuk pos-pos pengepungan sebanyak 11 buah yang ditempatkan di tujuh desa yaitu : Kampung Alu Bay, Meunasah Gunci, Meunasah Nga, Desa Sosial, Gampong Bayi, Alue Bungkoh dan Gampong Beurandang, setiap pos ditempatkan 100 personil TNI. Personil-personil tersebut aktiv melakukan penyisiran, penodongan, teror, pemukulan, penjarahan terhadap harta benda masyarakat setempat. Dengan penempatan personil pada tujuh desa diatas maka sebanyak 50 desa lainnya terkepung oleh pos-pos mereka. Menurut pengakuan masyarakat, dengan penempatan TNI di tujuh desa tersebut maka jalur logistik kami terputus, karena ketujuh desa tersebut letaknya sangat strategis untuk memblokir puluhan desa lainnya. Masyarakat dilarang melakukan aktivitas apapun, petani tidak benarkan turun kesawah atau ke kebun, para pedagang dipaksakan untuk tidak jualan dan bahkan semua warga sipil yang mendiami kampung dimana personil TNI ditempatkan tidak dibenarkan turun ke kota untuk membeli kebutuhan sehari-hari. Jalan yang menghubungkan antara desa-desa pedalaman dengan Paya Bakong (Pusat Pembelanjaan masyarakat disekitar Matang Kuli) diblokir oleh aparat. Menurut laporan masyarakat setempat sampai saat ini tanggal : 4 Oktober 2001 TNI masih menduduki dan melakukan berbagai aksi represif terhadap warga sipil. Akibat dari tindakan brutal dilaporkan samapi saat ini ribuan kaum lelaki masih terpencar dihutan belantara karena menghindari dari aksi maut yang dilakukan serdadu TNI. Kami berharap kepada kawan-kawan yang menerima informasi ini untuk disebar luaskan kepada lembaga-lembaga yang bekerja untuk kemanusian, sehingga ribuan masyarakat yang saat ini berada dihutan belantara bisa diselamatkan dari ancaman TNI. Mereka yang mengungsi kehutan terdiri dari kaum remaja (pelajar), pemuda dan orang tua. Apakah ini juga terekam di gedung Waspada Purba Wisesa Museum TNI ? *** JAKARTA, Indonesia (AP) - Government forces killed a 5-year-old girl and her father at an elementary school in Ulee Ateung village, in eastern Aceh province during a sweep for separatist rebels, witnesses and officials said Wednesday. ``They fired blindly,'' said a witness who asked not to be named for fear of reprisal. Tengku Darwis Djeunieb, said none of the victims were members of the Free Aceh Movement. Apakah ini juga terekam di gedung Waspada Purba Wisesa Museum TNI ? Yahoo! Groups Sponsor ~-- Something is new at Yahoo! Groups. Check out the enhanced email
Re: [wanita-muslimah] Re: Fw: [md02] Fw: [tauziyah] Pembubaran Ormas Islam
Anda bisa tidak setuju dengan PKI. Itu adalah hak Anda. Tetapi, coba sebentar diabaikan bisikan Gedung Putih yang dihembuskan oleh begudal-begundalnya di Indonesua, dengan mempelajari politik dan ekonomi dunia dan dokumen-dokumen mengenai Indonesia semasa waktu perang dingin. Mungkin saja Anda bisa mendapat gambaran lebih luas dan obyektif. Wassalam, - Original Message - From: Ary Setijadi Prihatmanto To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Wednesday, June 28, 2006 7:58 AM Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Fw: [md02] Fw: [tauziyah] Pembubaran Ormas Islam Anak dari anggota PKI pun tidak akan berani membuat justifikasi pemberontakan Madiun, dan G30S. Yang mungkin muncul adalah mencoba cuci tangan. Contohnya adalah bahwa G30S itu bukan perbuatan PKI. Tapi dengan bekal atas nama Islam dan amanat Allah swt., KUI SulSel ini lebih terbuka untuk memberikan justifikasi pemberontakan DI/TII. Yang lebih gila lagi dengan menganggap tentara yang menumpasnya adalah antek-antek komunis. Ada satu kisah yang diceritakan oleh veteran TNI yang menumpas DI/TII Kahar Mudzakar, ttg bagaimana DI/TII meracuni makanan peserta pengajian sehingga banyak peserta pengajian, terutama perempuan dan ibu-ibu banyak yang syahid. Dan dengan pertolongan Allah, sebagian besar tentara pria yg mengikuti pengajian itu selamat. TNI yang datang menumpas DI/TII itu sebagain besar juga muslim. TIDAKLAH MUNGKIN Rasulullah memberi justifikasi pada perbuatan biadab spt. itu. Lepas dari perdebatan sebab-sebab pemberontakan DI/TII itu, apakah urusan duniawi soal status diri, kebanggaan diri, harga diri atau atas nama Allah, atau campuran keduanya, hanya Kahar Mudzakkar yang tahu pasti, yang lain tidak dan hanya bisa menduga-duga, termasuk anak beliau yang ikut dalam KUI itu SEKALIPUN. Pemberontakan itu wajib ditumpas. Tentara yang melaksanakan tugasnya, syahid. Jika pemberontak itu betul, dia juga syahid. Salahnya, dia memberontak...ini terlarang... Salam Ary - Original Message - From: H. M. Nur Abdurrahman [EMAIL PROTECTED] To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Wednesday, June 28, 2006 6:36 AM Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Fw: [md02] Fw: [tauziyah] Pembubaran Ormas Islam Baca butir 3: 3. DI/TII di bawah pimpinan Kolonel Abdul Qahhar Mudzakkar, seorang pejuang dari Sulawesi Selatan telah berjihad memberlakukan kembali Syari'at Islam sebagai wujud penolakan atas pencoretan 7 (tujuh) kata dalam Piagam Jakarta dan terhadap pengaruh komunis di Sul-Sel pada awal tahun 1951-an. HMNA DASAR HISTORIS DAN KULTUR 1. Syari'at Islam telah berlaku dan berjalan dengan baik di daerah Sulawesi Selatan sejak abad 17 - 19 M , namun pemberlakuan ini dihentikan oleh kolonial Belanda sejak masuknya di Sul-Sel pada permulaan abad 20 M, disusul dalam era kemerdekaan RI hingga sekarang. 2. Bahwa di saat pergerakan Nasional dengan organisasi-organisasi yang berasas Islam seperti Syarikat Islam, Muhammadiyah, Nahdhatul 'Ulama dan Organisasi lainnya yang menempatkan Syari'at Islam di Sulawesi Selatan umumnya tergabung dalam salah satu organisasi pergerakan tersebut. 3. DI/TII di bawah pimpinan Kolonel Abdul Qahhar Mudzakkar, seorang pejuang dari Sulawesi Selatan telah berjihad memberlakukan kembali Syari'at Islam sebagai wujud penolakan atas pencoretan 7 (tujuh) kata dalam Piagam Jakarta dan terhadap pengaruh komunis di Sul-Sel pada awal tahun 1951-an. 4. Sejarah mencatat pula Kongres Pembangunan Masyarakat Islam yang berlangsung di Malino, tanggal 7 - 11 Desember yang disponsori oleh Raja Gowa, yang didukung oleh Pimpinan Angkatan Darat KDMSST dan Gubernur Militer SST, yang bermaksud untuk menegakkan Syari'at Islam di tengah masyarakat Sulselra. 5. Adalah suatu kenyataan bahwa pengetahuan ke-Islam-an sebahagian masyarakat Sul-Sel masih rendah, namun fanatisme ke-Islam-an sangat tinggi. Rendahnya pengetahuan ke-Islam-an masyarakat tidak perlu untuk tidak atau menunda pelaksanaan Syari'at Islam. Seperti halnya tidak perlu untuk menunggu rakyat Indonesia lebih dahulu merata kecerdasannya untuk siap menerima kemerdekaan dan menjalankan negara yang merdeka tersebut. Inipun juga untuk melaksanakan hukum postif Belanda tidaklah meminta kesiapan masyarakat untuk menerima hukum positif Belanda itu. Masyarakat yang pendidikannya rendah cenderung paternalistik. 6. Semua masalah yang dihadapi manusia, terutama dalam hal kemasyarakatn pada hakekatnya disebabkan karena meninggalkan prinsip-prinsip dasar ajaran Islam terutama ihsan. Oleh karena itu penerapan dan terwujudnya nilai-nilai keadilan dan kedamaian sesuai Syari'at Islam sesungguhnya merupakan kebutuhan yang sangat didambakan oleh setiap insan, dan manfaatnya tidak hanya akan menguntungkan masyarakat Islam, tetapi juga akan dirasakan oleh
Re: [wanita-muslimah] Re: Fw: [md02] Fw: [tauziyah] Pembubaran Ormas Islam
Sialnya ialah sepi suara menentang kekejaman yang dilakukan terhadap rakyat Aceh. - Original Message - From: H. M. Nur Abdurrahman To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Wednesday, June 28, 2006 8:04 AM Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Fw: [md02] Fw: [tauziyah] Pembubaran Ormas Islam Jangka waktu enam bulan yang pernah dipatok untuk melaksanakan operasi terpadu di Aceh tampaknya akan butuh waktu lebih panjang. Entah sampai kapan. Setidaknya jawaban itulah yang terekam dalam Rapat Kerja Komisi I DPR dengan Panglima TNI Jendral Endriartono Sutarto kemarin.(maksudnya Thursday, September 04, 2003 21:57-HMNA) Ini berarti rakyat Aceh masih harus lebih lama lagi hidup dalam situasi yang tak normal, ketika segala aktivitas sipil berada di bawah kontrol tentara Tak bisa disangkal meski operasi terpadu meliputi operasi kemanusiaan, penegakan hukum, pemantapan jalannya pemerintahan, dan pemulihan keamanan, yang justru tampak menonjol adalah operasi militer. Penyisiran, penggerebegan, pembunuhan menjadi santapan sehari-hari sejak darurat militer ditetapkan 19 Mei 2003 lalu. Korban-korban sipil pun terus berjatuhan. Saya ulangi dan garis bawahi: justru tampak menonjol adalah operasi militer. Penyisiran, penggerebegan, pembunuhan menjadi santapan sehari-hari sejak darurat militer ditetapkan 19 Mei 2003 lalu. Korban-korban sipil pun terus berjatuhan. Apakah ini juga terekam di gedung Waspada Purba Wisesa Museum TNI ? *** 04 Oct 2001 RIBUAN WARGA MENGUNGSI KE GUNUNG Tepatnya tanggal 27 September 2001 sekitar 1000 pasukan TNI melakukan pengepungan terhadap lebih kurang 50 desa di Kecamatan Matang Kuli Aceh Utara. Mereka telah membentuk pos-pos pengepungan sebanyak 11 buah yang ditempatkan di tujuh desa yaitu : Kampung Alu Bay, Meunasah Gunci, Meunasah Nga, Desa Sosial, Gampong Bayi, Alue Bungkoh dan Gampong Beurandang, setiap pos ditempatkan 100 personil TNI. Personil-personil tersebut aktiv melakukan penyisiran, penodongan, teror, pemukulan, penjarahan terhadap harta benda masyarakat setempat. Dengan penempatan personil pada tujuh desa diatas maka sebanyak 50 desa lainnya terkepung oleh pos-pos mereka. Menurut pengakuan masyarakat, dengan penempatan TNI di tujuh desa tersebut maka jalur logistik kami terputus, karena ketujuh desa tersebut letaknya sangat strategis untuk memblokir puluhan desa lainnya. Masyarakat dilarang melakukan aktivitas apapun, petani tidak benarkan turun kesawah atau ke kebun, para pedagang dipaksakan untuk tidak jualan dan bahkan semua warga sipil yang mendiami kampung dimana personil TNI ditempatkan tidak dibenarkan turun ke kota untuk membeli kebutuhan sehari-hari. Jalan yang menghubungkan antara desa-desa pedalaman dengan Paya Bakong (Pusat Pembelanjaan masyarakat disekitar Matang Kuli) diblokir oleh aparat. Menurut laporan masyarakat setempat sampai saat ini tanggal : 4 Oktober 2001 TNI masih menduduki dan melakukan berbagai aksi represif terhadap warga sipil. Akibat dari tindakan brutal dilaporkan samapi saat ini ribuan kaum lelaki masih terpencar dihutan belantara karena menghindari dari aksi maut yang dilakukan serdadu TNI. Kami berharap kepada kawan-kawan yang menerima informasi ini untuk disebar luaskan kepada lembaga-lembaga yang bekerja untuk kemanusian, sehingga ribuan masyarakat yang saat ini berada dihutan belantara bisa diselamatkan dari ancaman TNI. Mereka yang mengungsi kehutan terdiri dari kaum remaja (pelajar), pemuda dan orang tua. Apakah ini juga terekam di gedung Waspada Purba Wisesa Museum TNI ? *** JAKARTA, Indonesia (AP) - Government forces killed a 5-year-old girl and her father at an elementary school in Ulee Ateung village, in eastern Aceh province during a sweep for separatist rebels, witnesses and officials said Wednesday. ``They fired blindly,'' said a witness who asked not to be named for fear of reprisal. Tengku Darwis Djeunieb, said none of the victims were members of the Free Aceh Movement. Apakah ini juga terekam di gedung Waspada Purba Wisesa Museum TNI ? - Original Message - From: yasuaki_kurata05 [EMAIL PROTECTED] To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Wednesday, June 28, 2006 11:29 AM Subject: [wanita-muslimah] Re: Fw: [md02] Fw: [tauziyah] Pembubaran Ormas Islam Di gedung Waspada Purba Wisesa Museum TNI terekam jelas dokumentasi kekejaman DI/TII. Duh, betapa kejamnya mereka !. Banyak mayat berkelimpangan dengan kepala terpenggal, mirip dengan korban-korban Zarkawi. Makanya pendukung Kahar Muzakkar umumnya juga pendukung Zarkawi. Syukurlah ada jendral M. Jusuf yang menumpas Kahar Muzakkar. Sekarang anak Kahar Muzakkar yang sedang mengobrak-abrik NKRI melalui perda-perdanya. Air cucuran atap akan jatuh ke pelimbahan juga. Yas -- No virus found in this incoming
Re: [wanita-muslimah] Re: Fw: [md02] Fw: [tauziyah] Pembubaran Ormas Islam
Betul mbak Yulia, idealnya Generasi sekarang bisa belajar hal yang baik dari generasi sebelumnya. Tapi dengan penuh rendah hati, saya tidak menemukan itu... Maaf ya Mbak Yulia, ini hanya keluh kesah dari saya sbg salah satu generasi penerus. Ttg kekejaman PKI, cerita dari Orang tua juga begitu. Tapi kita juga tidak bisa memungkiri ada juga min. 500 ribu anggota PKI yang kehilangan nyawanya. Yang ada dari generasi terdahulu dengan harga yang begitu mahal adalah situasi saling menyalahkan. SAMPAI SEKARANG!!! Yang Generasi sekarang dengar dan dapatkan bukan pemahaman ttg apa yang terjadi saat itu. Apa sih yang sebetulnya menjadi masalah dasarnya. Apakah betul pertentangan ideologi, ketika sebetulnya yang satu saat itu bergantung dari yang lain. Bukankah mereka itu saudara, kerabat, tetangga, teman Apa betul satu pihak 100% benar, yang lain 100% salah? Apa yang harus kita lakukan agar hal itu tidak terjadi sekarang dan dimasa yang akan datang? Yang dirasakan adalah situasi konflik yang dipelihara selama bertahun-tahun. Dan hal itu dilakukan dengan retorika-retorika propaganda belaka.Tapi dengan tauladan. Bisa tidak generasi orang-orang tua ini bisa duduk bersama UNTUK KEPENTINGAN GENERASI ANAK-ANAKNYA. Agar apa yang terjadi kepada mereka tidak terjadi kepada kita. Mumpung masih banyak para pelaku sejarah yang masih sugeng... Gus Dur sudah memulai dengan memohon maaf atas pembantaian anggota PKI. Ini harus diikuti dengan hati lapang oleh yang lain... Kita ini saudara, tidak ada jalan lain untuk survive kecuali mampu hidup bersama-sama atau... premis di atas salah??? Salam Ary - Original Message - From: Yulia Artati [EMAIL PROTECTED] To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Thursday, June 29, 2006 3:27 AM Subject: [wanita-muslimah] Re: Fw: [md02] Fw: [tauziyah] Pembubaran Ormas Islam Maaf mas ASP, justru generasi sekarang perlu belajar sejarah dari peristiwa2 yang terjadi di masa lampau. Dan kalau ada bapak2 yang memberikan pengetahuannya ttg sejarah tsb mestinya kita berterima kasih karena kita bisa tahu mengapa bagaimana itu terjadi. Memang generasi sekarang punya masalah tapi bukan berarti tidah mau tahu masalah generasi sebelumnya. Saya mengalami sendiri kekejaman PKI yang telah membunuh banyak teman2 saya yang sedang sholat Subuh di sebuah masjid di daerah Kanigoro Jogjakarta (kalau kita melihat Film Dokumenter ttg G.30.S/PKI)kita akan melihat di awal adegan film tsb. betapa kejamnya mereka. Dan ini yang berusaha akan dihilangkan oleh generasi penerusnya. Jangan sampai kita lupa sejarah. Salam, http://yartati.multiply.com --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Ary Setijadi Prihatmanto [EMAIL PROTECTED] wrote: Pak Ambon ysh., Saya ini dari generasi setelah Bapak-bapak. DI/TII, G30S-PKI, PRRI/Permesta, Malari, dll. itu masalah generasi lampau BUKAN MASALAH GENERASI INI !!! bagi saya (dan mungkin generasi sesudahnya) Tidak ada gunanya untuk memihak-mihak dalam urusan-urusan masa lampau itu. Tidak ada gunanya lagi membicarakan persoalan-persoalan itu, kecuali untuk menarik pelajaran daripadanya. Sayangnya, dengan segala kerendahan hati saya, dan hormat bagi para orang tua pelaku sejarah, yang saya rasakan muncul dari generasi orang tua pelaku sejarah adalah ego untuk merasa benar SENDIRI. setiap orang ingin mengambil SEMUA, the win take all... Dan dalam perang ego ini, tidak ada yang BETUL-BETUL memikirkan generasi sesudahnya Yang ada hanya perang propaganda mencari pengikut dari kalangan generasi muda... Melanggengkan masalah-masalah masa lampau yang sudah OBSOLET Padahal jika mampu untuk disadari oleh generasi Bapak-bapak, yang tersisa dari generasi Bapak-bapak, yang masih ada gunanya bagi generasi penerus sebetulnya bukanlah heroisme, ramboisme, kecerdasan, ilmu, yang pasti sudah dilampaui oleh generasi penerus ini sbg. keniscayaan zaman, akan tetapi yang paling penting WISDOM, KEBIJAKSANAAN Ajarkan kepada kami ini kebijaksanaan, bukan kejumudan... Ajarkan kepada kami ini rasa kasih sayang, bukan kebencian... Ajarkan kepada kami ini welas asih, bukan ketamakan... Ajarkan kepada kami ini kebersamaan, bukan keakuan... Ajarkan kepada kami semua itu dg. TELADAN... Dengan sisa umur generasi-generasi Bapak-Bapak yang tidak lama lagi, berikan kami ini TELADAN YANG BAIK JANGAN WARISKAN kepada Kami MASALAH KALIAN... Kami punya masalah kami sendiri... Salam Ary - Original Message - From: Ambon [EMAIL PROTECTED] To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Wednesday, June 28, 2006 9:09 PM Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Fw: [md02] Fw: [tauziyah] Pembubaran Ormas Islam Anda bisa tidak setuju dengan PKI. Itu adalah hak Anda. Tetapi, coba sebentar diabaikan bisikan Gedung Putih yang dihembuskan oleh begudal-begundalnya di Indonesua, dengan mempelajari politik dan ekonomi dunia dan dokumen-dokumen mengenai Indonesia semasa waktu perang dingin. Mungkin saja Anda bisa mendapat gambaran lebih luas dan obyektif
Re: [wanita-muslimah] Re: Fw: [md02] Fw: [tauziyah] Pembubaran Ormas Islam
BISMILLA-HIRRAHMA-NIRRAHIYM WAHYU DAN AKAL - IMAN DAN ILMU [Kolom Tetap Harian Fajar] 012. Kajian Masa Lalu Untuk Orientasi Masa Depan Kalau kita berdiri di titik akhir ujung tahun 1991 yang berimpit dengan titik awal tahun 1992, maka tahun 1991 adalah masa lalu dan tahun 1992 adalah masa depan. Tempat kita berdiri itu dalam dimensi ruang-waktu sangatlah singkat, hanya berupa titik. Dan masa lalu, tahun 1991, dan masa depan, tahun 1992, juga termasuk singkat, hanya berupa garis pendek. Dalam tulisan ini kita tidaklah berdiri dalam dimensi ruang-waktu yang sesingkat demikian itu, melainkan dalam cakrawala yang lebih melebar. Dalam waktu-waktu tertentu, artinya secara berkala, kita perlu mengkaji masa lalu. Kita itu siapa dan yang dikaji itu apa. Kemudian masa lalu itu berupa apa? Kita dapat berupa perorangan atau kelompok, dan yang diakaji itu dapat berupa diri kita sendiri, dan organisasi. Organisasi itu dapat berupa organisasi kecil seperti rumah tangga, organisasi sedang berupa lembaga kenegaraan atau kemasyarakatan, dan organisasi besar, seperti negara dan kumpulan negara. Kemudian masa lalu itu adalah informasi, termasuk informasi yang berupa hasil kajian pula. Kita kenal dalam ilmu manajemen yang disebut SWOT. Itu adalah kependekan dari 4 kata: strength, weakness, opportunity, dan threat, kekuatan, kelemahan, kesempatan dan tantangan. Adapun kekuatan dan kelemahan dipihak yang satu dengan kesempatan dan tantangan pada pihak yang lain merupakan dua sisi mata uang yang tak dapat dipisahkan. Kekuatan masa lalu membuahkan kesempatan masa depan. Kelemahan masa lalu membuahkan tantangan masa depan. Kekuatan dan kelemahan adalah kajian masa lalu sedangkan, kesempatan dan tantangan adalah orientasi masa depan. Masa lalu erat kaitannya dengan masa depan, ibarat dua sisi mata uang seperti dikatakan di atas itulah. Yang menjadi pokok pembicaraan ialah mengkaji masa lalu berupa hasil kajian para pakar analis tentang Iran dan Uni Sovyet/komunisme, yaitu di masa puncak kekuasaan Syah Iran, Reza Pahlevi Syah-in-Syah Arya Mehr, dan Uni Sovyet/komunisme pada waktu masih tergolong salah satu negara adi kuasa. Mengenai Iran, angkatan perangnya kuat, sistem organisasi pemerintahannya rapi menurut cara organisasi barat, westernized oriented system. Pokoknya serba rapi. Kesimpulan kajian Iran kuat, kelemahan hampir tidak ada. Apa yang terjadi sesudah Syah Iran? Imam Khomeini dengan mudah menggulingkan Pahlevi. Para analis tercengang-cengang. Bagaimana mungkin, para mullah yang begitu lemah organisasinya tidak ada kekuatan senjatanya, tidak disupport, bahkan dikeroyok, kok bisa menang. Bahkan semua para analis yang mengkaji pergolakan di Iran itu mempunyai kesimpulan yang naif. Bahwa kemenangan Imam Khomeini itu tidak akan lama. Sesudah Negara Islam Iran itu terbentuk yang menunjukkan ramalan para analis itu meleset, mereka belum kapok. Mereka berkesimpulan selanjutnya, bahwa negara para mullah itu (ini istilah mereka) sekurang-kurangnya hanya mampu bertahan hingga meninggalnya Khomeini. Mereka meramalkan pula bahwa sesudah meninggalnya Imam Khomeini akan terjadi perebutan kekuasaan. Kenyataanya hingga saat ini Negara Islam Iran makin mantap. Bahkan telah menunjukkan kedewasaan dan ketelitiannya pada waktu perang teluk. Tetap netral. Semua hasil analisis mereka para pakar itu meleset. Demikian pula mengenai Uni Sovyet/komunisme pada zaman jaya-jayanya. Para analis tidak ada yang sampai pada pada hasil kajiannya pada waktu itu bahwa Uni Sovyet/komunisme akan ambruk demikian cepatnya, yakni titik matinya akhir tahun 1991. Nah inilah kajian masa lalu berupa hasil pengkajian tentang Iran dan Uni Sovyet/komunisme. Kelihatan Syah Iran kuat pada hal kenyataannya lemah; kelihatannya Imam Khomeini dan para mullah lemah, pada hal kenyataannya kuat. Demikian pula Uni Sovyet/komunisme, kelihatannya kuat, adi kuasa pada hal kenyataannya lemah. Walhasil kita telah memperoleh informasi tentang hasil kajian Iran dan Uni Sovyet/komunisme yang kesimpulannya seperti berikut: Kelemahan (Iran yang westernized dan Uni Sovyet yang komunis) dilihat sebagai kekuatan, dan kekuatan (Imam Khomeini) dilihat sebagai kelemahan. Lalu di mana letak salahnya? Bukankah mereka itu para analis yang pakar? Jawabannya bacalah Firman Allah dalam S. Al Hasyr ayat 18: Yaa ayyuhalladziena aamanuu ittaquLaaha waltandzur nafsun maa qaddamat ligadin, wattaquLlaah, innaLlaaha khabierun bi maa ta'maluun, artinya: Hai orang-orang beriman, taqwalah pada Allah dan mestilah setiap diri manusia itu mengkaji masa lalu untuk orientasi masa depan, dan taqwalah pada Allah, sesungguhnya Allah meliput semua apa yang kamu kerjakan. Jadi mengkaji kekuatan dan kelemahan masa lalu, untuk orientasi kesempatan dan tantangan masa depan, harus dimulai dengan taqwa, dikunci dengan taqwa. Dengan pengkajian yang mengacu kepada nilai taqwa ini akan membuahkan hasil: kekuatan akan dilihat sebagai kekuatan dan kelemahan akan dilihat sebagai kelemahan. Mengapa? Pengkajian
Re: [wanita-muslimah] Re: Fw: [md02] Fw: [tauziyah] Pembubaran Ormas Islam
Baca butir 3: 3. DI/TII di bawah pimpinan Kolonel Abdul Qahhar Mudzakkar, seorang pejuang dari Sulawesi Selatan telah berjihad memberlakukan kembali Syari'at Islam sebagai wujud penolakan atas pencoretan 7 (tujuh) kata dalam Piagam Jakarta dan terhadap pengaruh komunis di Sul-Sel pada awal tahun 1951-an. HMNA DASAR HISTORIS DAN KULTUR 1. Syari'at Islam telah berlaku dan berjalan dengan baik di daerah Sulawesi Selatan sejak abad 17 - 19 M , namun pemberlakuan ini dihentikan oleh kolonial Belanda sejak masuknya di Sul-Sel pada permulaan abad 20 M, disusul dalam era kemerdekaan RI hingga sekarang. 2. Bahwa di saat pergerakan Nasional dengan organisasi-organisasi yang berasas Islam seperti Syarikat Islam, Muhammadiyah, Nahdhatul 'Ulama dan Organisasi lainnya yang menempatkan Syari'at Islam di Sulawesi Selatan umumnya tergabung dalam salah satu organisasi pergerakan tersebut. 3. DI/TII di bawah pimpinan Kolonel Abdul Qahhar Mudzakkar, seorang pejuang dari Sulawesi Selatan telah berjihad memberlakukan kembali Syari'at Islam sebagai wujud penolakan atas pencoretan 7 (tujuh) kata dalam Piagam Jakarta dan terhadap pengaruh komunis di Sul-Sel pada awal tahun 1951-an. 4. Sejarah mencatat pula Kongres Pembangunan Masyarakat Islam yang berlangsung di Malino, tanggal 7 - 11 Desember yang disponsori oleh Raja Gowa, yang didukung oleh Pimpinan Angkatan Darat KDMSST dan Gubernur Militer SST, yang bermaksud untuk menegakkan Syari'at Islam di tengah masyarakat Sulselra. 5. Adalah suatu kenyataan bahwa pengetahuan ke-Islam-an sebahagian masyarakat Sul-Sel masih rendah, namun fanatisme ke-Islam-an sangat tinggi. Rendahnya pengetahuan ke-Islam-an masyarakat tidak perlu untuk tidak atau menunda pelaksanaan Syari'at Islam. Seperti halnya tidak perlu untuk menunggu rakyat Indonesia lebih dahulu merata kecerdasannya untuk siap menerima kemerdekaan dan menjalankan negara yang merdeka tersebut. Inipun juga untuk melaksanakan hukum postif Belanda tidaklah meminta kesiapan masyarakat untuk menerima hukum positif Belanda itu. Masyarakat yang pendidikannya rendah cenderung paternalistik. 6. Semua masalah yang dihadapi manusia, terutama dalam hal kemasyarakatn pada hakekatnya disebabkan karena meninggalkan prinsip-prinsip dasar ajaran Islam terutama ihsan. Oleh karena itu penerapan dan terwujudnya nilai-nilai keadilan dan kedamaian sesuai Syari'at Islam sesungguhnya merupakan kebutuhan yang sangat didambakan oleh setiap insan, dan manfaatnya tidak hanya akan menguntungkan masyarakat Islam, tetapi juga akan dirasakan oleh non-Muslim. 7. Di-era Reformasi ini, muncul lagi gerakan dan usaha penegakan kembali Syari'at Islam di Sulawesi Selatan yang merupakan amanah Allah SWT yang wajib hukumnya bagi pemeluknya dan sebagai wujud tanggung jawab serta hasrat mempertahankan keutuhan NKRI yang dicintai dan harus dipertahankan. DASAR HUKUM DAN POLITIK 1. Islam tidak dapat dipisahkan dengan politik dan persoalan kenegaraan lainnya. Syari'at Islam tidak membedakan antara yang bersifat individu dan yang berdimensi kemasyarakatan. Oleh karenanya Syari'at Islam tidak boleh difahamkan maupun dilaksanakan secara parsial, melainkan harus difahamkan dan dilaksanakan secara menyeluruh (kaffah) dalam seluruh aspek kehidupan. 2. Beberapa DPRD Kota/Kabupaten se Propinsi Sul-Sel dan Organisasi Kemasyarakatan Islam serta lembaga da'wah dan pendidikan Islam telah memberikan dukungan positif bagi pemberlakuan Syari'at Islam secara kaffah berdasarkan Al Quran dan Hadits. 3. DPRD Propinsi Sulawesi Selatan sebagai pemegang kekuasaan legislatif telah mengeluarkan Rekomendasi Nomor 160/309/DPRD/2001, mengeluarkan rekomendasi bagi pemberlakuan Syari'at Islam yang didukung oleh seluruh kekuatan politik yang memiliki wakil di DPRD Propinsi Sul-Sel. Kekuatan politik tersebut adalah Golkar, PPP, PBB, PAN, PK, PDIP, PKK, PAU, fraksi TNI/Polri (PKB tidak disebutkan karena tidak punya wakil di DPRD). Bahkan di Jakarta para anggota DPR-RI wakil pemilihan Sul-Sel dan dari propinsi lain yang anggotanya berasal dari Sul-Sel telah membentuk sebuah Pokja untuk merumuskan dan memperjuangkan aspirasi tersebut. 4. Nilai dasar yang sangat penting dalam pelaksanaan hukum adalah keadilan dan nilai-nilai moral. Ini sangat terasa pada Syari'at Islam. Demikian pula Pola Pembangunan Provinsi Sulawesi Selatan yang bertumpu pada landasan agama merupakan salah satu hal yang sangat sinkron dengan pemberlakuan Syari'at Islam. 5. Seluruh masyarakat Sulawesi Selatan, utamanya suku Bugis, Makassar dan Mandar, sejak lama sudah terkenal sebagai komponen bangsa Indonesia yang amat kuat berpengaruh pada pengembangan Agama Islam sebagaimana daerah-daerah lain, seperti Aceh, Sumbar, Kalsel, NTB, Banten, sehingga Sulawesi Selatan dikenal sebagai Serambi Madinah. 6. Masyarakat Sul-Sel sadar sesadar-sadarnya bahwa kini di era reformasi sudah tiba saatnya untuk mengambil Syari'at Islam sebagai satu-satunya pilihan. Masyarakat Sulsel merasakan bahwa sejak kemerdekaan hingga sekarang sistem
Re: [wanita-muslimah] Re: Fw: [md02] Fw: [tauziyah] Pembubaran Ormas Islam
Anak dari anggota PKI pun tidak akan berani membuat justifikasi pemberontakan Madiun, dan G30S. Yang mungkin muncul adalah mencoba cuci tangan. Contohnya adalah bahwa G30S itu bukan perbuatan PKI. Tapi dengan bekal atas nama Islam dan amanat Allah swt., KUI SulSel ini lebih terbuka untuk memberikan justifikasi pemberontakan DI/TII. Yang lebih gila lagi dengan menganggap tentara yang menumpasnya adalah antek-antek komunis. Ada satu kisah yang diceritakan oleh veteran TNI yang menumpas DI/TII Kahar Mudzakar, ttg bagaimana DI/TII meracuni makanan peserta pengajian sehingga banyak peserta pengajian, terutama perempuan dan ibu-ibu banyak yang syahid. Dan dengan pertolongan Allah, sebagian besar tentara pria yg mengikuti pengajian itu selamat. TNI yang datang menumpas DI/TII itu sebagain besar juga muslim. TIDAKLAH MUNGKIN Rasulullah memberi justifikasi pada perbuatan biadab spt. itu. Lepas dari perdebatan sebab-sebab pemberontakan DI/TII itu, apakah urusan duniawi soal status diri, kebanggaan diri, harga diri atau atas nama Allah, atau campuran keduanya, hanya Kahar Mudzakkar yang tahu pasti, yang lain tidak dan hanya bisa menduga-duga, termasuk anak beliau yang ikut dalam KUI itu SEKALIPUN. Pemberontakan itu wajib ditumpas. Tentara yang melaksanakan tugasnya, syahid. Jika pemberontak itu betul, dia juga syahid. Salahnya, dia memberontak...ini terlarang... Salam Ary - Original Message - From: H. M. Nur Abdurrahman [EMAIL PROTECTED] To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Wednesday, June 28, 2006 6:36 AM Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Fw: [md02] Fw: [tauziyah] Pembubaran Ormas Islam Baca butir 3: 3. DI/TII di bawah pimpinan Kolonel Abdul Qahhar Mudzakkar, seorang pejuang dari Sulawesi Selatan telah berjihad memberlakukan kembali Syari'at Islam sebagai wujud penolakan atas pencoretan 7 (tujuh) kata dalam Piagam Jakarta dan terhadap pengaruh komunis di Sul-Sel pada awal tahun 1951-an. HMNA DASAR HISTORIS DAN KULTUR 1. Syari'at Islam telah berlaku dan berjalan dengan baik di daerah Sulawesi Selatan sejak abad 17 - 19 M , namun pemberlakuan ini dihentikan oleh kolonial Belanda sejak masuknya di Sul-Sel pada permulaan abad 20 M, disusul dalam era kemerdekaan RI hingga sekarang. 2. Bahwa di saat pergerakan Nasional dengan organisasi-organisasi yang berasas Islam seperti Syarikat Islam, Muhammadiyah, Nahdhatul 'Ulama dan Organisasi lainnya yang menempatkan Syari'at Islam di Sulawesi Selatan umumnya tergabung dalam salah satu organisasi pergerakan tersebut. 3. DI/TII di bawah pimpinan Kolonel Abdul Qahhar Mudzakkar, seorang pejuang dari Sulawesi Selatan telah berjihad memberlakukan kembali Syari'at Islam sebagai wujud penolakan atas pencoretan 7 (tujuh) kata dalam Piagam Jakarta dan terhadap pengaruh komunis di Sul-Sel pada awal tahun 1951-an. 4. Sejarah mencatat pula Kongres Pembangunan Masyarakat Islam yang berlangsung di Malino, tanggal 7 - 11 Desember yang disponsori oleh Raja Gowa, yang didukung oleh Pimpinan Angkatan Darat KDMSST dan Gubernur Militer SST, yang bermaksud untuk menegakkan Syari'at Islam di tengah masyarakat Sulselra. 5. Adalah suatu kenyataan bahwa pengetahuan ke-Islam-an sebahagian masyarakat Sul-Sel masih rendah, namun fanatisme ke-Islam-an sangat tinggi. Rendahnya pengetahuan ke-Islam-an masyarakat tidak perlu untuk tidak atau menunda pelaksanaan Syari'at Islam. Seperti halnya tidak perlu untuk menunggu rakyat Indonesia lebih dahulu merata kecerdasannya untuk siap menerima kemerdekaan dan menjalankan negara yang merdeka tersebut. Inipun juga untuk melaksanakan hukum postif Belanda tidaklah meminta kesiapan masyarakat untuk menerima hukum positif Belanda itu. Masyarakat yang pendidikannya rendah cenderung paternalistik. 6. Semua masalah yang dihadapi manusia, terutama dalam hal kemasyarakatn pada hakekatnya disebabkan karena meninggalkan prinsip-prinsip dasar ajaran Islam terutama ihsan. Oleh karena itu penerapan dan terwujudnya nilai-nilai keadilan dan kedamaian sesuai Syari'at Islam sesungguhnya merupakan kebutuhan yang sangat didambakan oleh setiap insan, dan manfaatnya tidak hanya akan menguntungkan masyarakat Islam, tetapi juga akan dirasakan oleh non-Muslim. 7. Di-era Reformasi ini, muncul lagi gerakan dan usaha penegakan kembali Syari'at Islam di Sulawesi Selatan yang merupakan amanah Allah SWT yang wajib hukumnya bagi pemeluknya dan sebagai wujud tanggung jawab serta hasrat mempertahankan keutuhan NKRI yang dicintai dan harus dipertahankan. DASAR HUKUM DAN POLITIK 1. Islam tidak dapat dipisahkan dengan politik dan persoalan kenegaraan lainnya. Syari'at Islam tidak membedakan antara yang bersifat individu dan yang berdimensi kemasyarakatan. Oleh karenanya Syari'at Islam tidak boleh difahamkan maupun dilaksanakan secara parsial, melainkan harus difahamkan dan dilaksanakan secara menyeluruh (kaffah) dalam seluruh aspek kehidupan. 2. Beberapa DPRD Kota/Kabupaten se Propinsi Sul-Sel dan Organisasi