[yonsatu] Re: [anggota] Re: Perasaan Kebangsaan

2003-08-14 Terurut Topik edy christiono
membaca komentar mas Wim,  sukris jadi penasaran,  ingin tahu harga jual
sebuah cn-235 utk pesawat penumpang seperti yang digunakan merpati jurusan
jakarta bandung pp berapa ya ? penasaran pingin menghitung bila pesawat itu
full capacity dikalikan  harga jual tiket yang setara dengan deraya
apakah masih bisa nutup  biaya operasional, pemeliharaan  dan angsuran
pesawat ? saya sungguh kuatir pesawat ini dan model andalan kita  n-250
di-design terlalu canggih hingga harga jualnya kelewat mahal berakibat
harga jual tiketnya akan kelewat tinggi (di Indonesia) yang akhirnya akan
kalah bersaing dengan operator pesawat tua..lho terus
piyemau dijual kemana pesawat itu ? jelas bukan untuk konsumsi dalam
negeri..lain halnya jika jaman tidak berubah dan proteksi masih
berlangsung..dulu mau masukin sebuah pesawat cessna saja  waduh susahnya
bukan main karena adanya  proteksi ini

sukris takut  membikin pesawat seperti n-250  mirip dengan seorang lulusan
teknik sipil/arsitek berkesempatan membangun rumah sendiri dan tidak tahan
menahan nafsu untuk membeli material/bahan melebihi budget yang semula kita
tentukan ..saat jalan-jalan di rawasari atau pinangsia  akan
terjadi perdebatan Ma...sepertinya lantainya pakai yang ini lebih bagus
deh..;
pakai grendel/kunci yang merek ini lebih mahal sedikit tapi akan lebih
awet.dst... ujung-ujungnya  tahu sendiri...

memang sungguh nyata benar bedanya membandingkan instrument/avionik di
cockpit dc-9/boeing 737 200 dengan cn-235 apalagi dengan n-250  (sistem
kemudi fly by wire ?)  sama dengan membandingkan kompor rinnai dengan buatan
garland...belum bicara engine, landing
gear..walah...

maaf ngelantur di milis inisekali lagi mohon informasi dari
rekan-rekan yang mungkin  tahu harga cn-235 atau bahkan n-250 ? sekedar
penasaran...



- Original Message -
From: wimoko gardjito [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Tuesday, August 12, 2003 5:51 PM
Subject: [yonsatu] Re: [anggota] Re: Perasaan Kebangsaan


 PTDI ???
 Akibat kesalahan men-desain pesawat ???

 -Original Message-
 From: Syafril Hermansyah [EMAIL PROTECTED]
 To: [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]
 Date: Monday, August 11, 2003 11:51 PM
 Subject: [yonsatu] Re: [anggota] Re: Perasaan Kebangsaan


 On Mon, 11 Aug 2003 12:48:08 +0200 [EMAIL PROTECTED] (HC) wrote:
 
 [ ... ]
 
  Sebagai seorang yang telah turut serta mengabdi dan ikut membesarkan
  PTDI tentu saja saya sangat sedih jika PTDI harus dijual kepada pihak
  ketiga (sudah pasti pihak asing), apalagi di likuidasi, yang tak lebih
  tak kurang itu semua diakibatkan oleh kesalahan management PTDI selama
  20 tahun lebih.


 -- Binary/unsupported file stripped by Listar --
 -- Type: image/gif
 -- File: PTDI.gif


 --[YONSATU -
ITB]--
 Online archive : http://yonsatu.mahawarman.net
 Moderators : mailto:[EMAIL PROTECTED]
 Unsubscribe: mailto:[EMAIL PROTECTED]
 Vacation   : mailto:[EMAIL PROTECTED]



--[YONSATU - ITB]--
Online archive : http://yonsatu.mahawarman.net
Moderators : mailto:[EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe: mailto:[EMAIL PROTECTED]
Vacation   : mailto:[EMAIL PROTECTED]




[yonsatu] Re: OOT - Surat Kepada Presiden

2003-08-14 Terurut Topik Abas F Soeriawidjaja
Jon, tu anak lupa bilang, jangan bilang suami...hehehe
-Original Message-
From: Akhmad Bukhari Saleh [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Thursday, August 14, 2003 3:55 PM
To: Yon-I/ITB, Internal; Yon-I/ITB
Subject: [yonsatu] OOT - Surat Kepada Presiden


--

Pemenang Pertama
Lomba Menulis Surat untuk Presiden
Tingkat Nasional,
Kategori Kelas I-III SD
Dalam Rangka Hari Anak 2003.
--

Dewan Juri: Seto Mulyadi, Riris K. Toha Sarumpaet, Tika Bisono, Agus R.
Sarjono


Kepada Yang Terhormat
Presiden Republik Indonesia
Megawati
Di Istana

Assalaamualaikum,

Ibu Mega, apa kabar? Aku harap ibu baik-baik seperti aku saat ini. Ibu,
di kelas badanku paling tinggi. Cita-citaku juga tinggi. Aku mau jadi
presiden. Tapi yang baik. Presiden yang pintar, bisa buat komputer
sendiri. Yang tegas sekali. Bisa bicara 10 bahasa. Presiden yang
dicintai orang-orang. Kalau meninggal masuk surga.

Ibu sayang,
Bunda pernah cerita tentang Umar sahabat Nabi Muhammad. Dia itu
pemimpin. Umar suka jalan-jalan ke tempat yang banyak orang miskinnya.
Tapi orang-orang tidak tahu kalau itu Umar. Soalnya Umar menyamar. Umar
juga tidak bawa  pengawal. Umar jadi tahu kalau ada orang yang kesusahan
di negeri dia. Bisa cepat menolong.

Kalau jadi presiden, aku juga mau seperti Umar.
Tapi masih lama sekali. Harus sudah tua dan kalau dipilih orang. Jadi
aku mengirim surat ini mau sekarang mengajak ibu menyamar.

Malam-malam kita bisa pergi ke tempat yang banyak orang miskinnya. Pakai
baju robek dan jelek. Muka dibuat kotor. Kita dengar kesusahan rakyat.
Terus kita tolong.

Tapi ibu jangan bawa pengawal. Jangan bilang-bilang.
Kita tidak usah pergi jauh-jauh. Di dekat rumahku juga banyak anak
jalanan. Mereka mengamen mengemis. Tidak ada bapak ibunya. Terus banyak
orang jahat minta duit dari anak-anak kecil. Kasihan.

Ibu Presiden,
Kalau mau, ibu balas surat aku ya. Jangan ketahuan pengawal nanti ibu
tidak boleh pergi. Aku yang jaga supaya ibu tidak diganggu orang. Ibu
jangan takut. Presiden kan punya baju tidak mempan peluru. Ada kan
seperti di filem? Pakai saja. Ibu juga bisa kurus kalau jalan kaki
terus. Tapi tidak apa. Sehat.

Jadi ibu bisa kenal orang-orang miskin di negara Indonesia. Bisa tahu
sendiri tidak usah tunggu laporan karena sering ada korupsi.

Sudah dulu ya. Ibu jangan marah ya.
Kalau tidak senang aku jangan dipenjara ya.
Terimakasih.

Dari
Abdurahman Faiz
Kelas II SDN 02, Cipayung, Jakarta Timur.


--[YONSATU -
ITB]--
Online archive : http://yonsatu.mahawarman.net
Moderators : mailto:[EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe: mailto:[EMAIL PROTECTED]
Vacation   : mailto:[EMAIL PROTECTED]



--[YONSATU - ITB]--
Online archive : http://yonsatu.mahawarman.net
Moderators : mailto:[EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe: mailto:[EMAIL PROTECTED]
Vacation   : mailto:[EMAIL PROTECTED]




[yonsatu] Re: Mars

2003-08-14 Terurut Topik Priyo Pribadi Soemarno
Terimakasih Kang Tutun , nampaknya peristiwa ini harus kita lihat pada 
jaman sekarang , karena kenampakan berikutnya kita sudah tidak sempat 
melihatnya lagi ,...
Paling bagus dilihat jam berapa ??
Mungkin pak Kunjaya dan Bang Suryadi Siregar bisa memberikan guidance??
Wassalam ,
Priyo PS


-Original Message-
From: Suntana [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Date: Mon, 11 Aug 2003 21:37:16 +0700
Subject: [yonsatu] Mars

 Ini saya forward informasi dari milis tetangga :
 
 
 http://www.space.com/spacewatch/mars_preview_021108.html
 
 Be sure to mark your calendar and remember to watch!!
 
 MARK AUGUST 27th ON YOUR CALENDAR!
 
 MARS WILL APPEAR AS BIG AS THE MOON!
 
 FIRST TIME IN AT LEAST 5,000 YEARS!
 
 Never again in your lifetime will the Red Planet (Mars) be so
 spectacular!
 
 This month and next, Earth is catching up with Mars, an encounter that
 will culminate in the closest approach between the two planets in
 recorded history. The next time Mars may come this close is in 2287.
 Due
 to the way Jupiter's gravity tugs on Mars and perturbs its orbit,
 astronomers can only be certain that Mars has not come this close to
 Earth in the last 5,000 years but it may be as long as 60,000 years.
 
 On August 27, Mars will come within 34,649,589 miles and will be (next
 to the moon) the brightest object in the night sky. It will attain a
 magnitude of -2.9 and will appear 25.11 arc seconds wide. At a modest
 75-power magnification Mars will look as large as the full moon to the
 naked eye. Mars will be easy to spot. At the beginning of August, Mars
 will rise in the east at 10 p.m. and reach its azimuth at about 3 a.m.
 But by the end of August when these two planets are closest, Mars will
 rise at nightfall and reach its highest point in the sky at 12:30 a.m.
 That's pretty convenient when it comes to seeing something that no
 human
 has seen in recorded history.
 
 So don't miss it---mark your calendar at the beginning of August to see
 Mars grow progressively brighter throughout the month.
 
 Share this with your friends, children and grandchildren. No one alive
 today will ever see this again!!!
 
 
 
 --[YONSATU -
 ITB]--
 Online archive : http://yonsatu.mahawarman.net
 Moderators : mailto:[EMAIL PROTECTED]
 Unsubscribe: mailto:[EMAIL PROTECTED]
 Vacation   : mailto:[EMAIL PROTECTED]


--[YONSATU - ITB]--
Online archive : http://yonsatu.mahawarman.net
Moderators : mailto:[EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe: mailto:[EMAIL PROTECTED]
Vacation   : mailto:[EMAIL PROTECTED]




[yonsatu] No, not finished yet It just point to start [ was Re: [yonsatu]Finish]

2003-08-14 Terurut Topik Syafril Hermansyah
On Sat, 9 Aug 2003 17:46:03 -0700 (PDT)
EVY ARYANTI [EMAIL PROTECTED] wrote:

 (Restrukturisasi hutang)/Konversi hutang PT DI menjadi saham
 equity/PMS adalah untuk penyelamatan PT DI jangka pendek/meyelesaikan
 proyek/pekerjaan terkontrak (sampai akhir tahun 2003).  Dalam hal ini
 pemerintah pada hakekatnya sudah meyetujui tapi masih harus
 dibicarakan dulu dengan DPR karena menyangkut RDI (Rekening Dana
 Investasi).  Sedangkan suntikan modal berupa 'cash bond' diperlukan
 untuk modal kerja selanjutnya (jangka panjang).  Ini yang oleh Meneg
 BUMN dikatakan pemerintah tidak punya uang/dananya, sedangkan
 Menperindag mengatakan 'bisa diusahakan'.

Sesuai dg dugaan saya dari awal, bhw langkah penyelamatan ini adalah
*jangka pendek*, s/d terselesaikannya pending order dari customer saja,
setelah itu wallahu alam bisawab :-)
Saya yakin tanpa ada perubahan mendasar dari visi dan cara kerja PT DI
maka tahun mendatang problem akan timbul lagi, dan minta lagi ke
Pemerintah dana talangan dg mengatas namakan untuk kepentingan rakyat
dan meminta rakyat melakukan keberpihakan yg sebenarnya hanya
membebani rakyat yg skr ini sdh berat menanggung beban :-(

Dunia sudah berubah, bahkan sejak tahun 1997 (sejak masa krisis dimulai)
perubahan itu berjalan demikian cepat sampai banyak orang ngomong teori
ekonomi sdh usang, tdk bisa lagi mengantisipasi perubahan yg terjadi.
Dunia yg berubah menuntut kita juga berubah, semua institusi yg masih
menggunakan cara lama, cara yg dulu proven bisa membuat insitusi tumbuh
dan berkembang pasti mati jika tidak berubah.

Kalau boleh saya menyarankan, ubahlah visi PT DI untuk realistis melihat
kenyataan, jangan hanya mimpi. Ubah cara kerja dan visi yg sekarang
sudah terbukti tidak jalan, menjadi institusi yg responsif terhadap
perubahan lingkungan.

Saya menyarankan agar semua divisi-2x yg ada sekarang ini di bubarkan,
dan bentuk/ubah menjadi Strategical Business Unit. Bentuk SBU-2x itu
sesuai dg kompetensi PT DI saat ini dan yg diinginkan menjadi kompetensi
PT DI di masa yad. Bagi semua asset yg ada ke SBU-2x ini, dan
monitor/nilai mereka berdasarkan Return On Investment, tidak ada lagi
sebutan divisi/deparment yg cost center, profit center dst; semua
bagian dari SBU adalah profit center. Gaji, tunjangan, fasilitas semua
dikaitkan dg net profit dari SBU, jika SBU hasilnya sedikit maka gaji ya
sedikit; kalau mau gaji besar ya tingkatan pendapatan SBU.

Ubah sistem akuntansi yg ada dari Full Costing menjadi standard cost,
shg memudahkan pembebanan biaya dan profit secara cepat, dg demikian
management bisa mendapatkan snapshoot kondisi perusahaan sesegera
mungkin (bahkan bisa dibilang, setiap saat dia mau).
Dan yg jauh lebih penting dari segalanya : Say Goodbye to KKN!!!

Satu tips tambahan, pengertian Customer harus diubah. Customer adalah
next process, y.i. orang atau institusi yg menikmati hasil kerja kita.
Customer tidak selalu pihak luar, customer bisa saja berada didalam
organisasi kita sendiri, y.i. orang/bagian yg melanjutkan hasil kerja
kita. Jika setiap orang/bagian punya visi give the best to the
customer, maka suka tidak suka, end user produk Anda akan mendapat
hasil kerja berkualitas.

Dari semua BUMNIS yg ada, saya lihat yg masih rada survive adalah PT
INTI. PT INTI beruntung pernah memiliki Dirut yg berlatar belakang
Finance (Pak Setyanto), pada masanyalah di PT INTI dibentuk SBU-2x.
Walaupun sekarang Pak Setyanto tdk lagi menjabat disana, shg arahan
mengenai SBU yg baik dan benar mungkin sdh berkurang, akan tetapi apa yg
pernah diberikan itu rupanya membekas, dan membuatnya lbh bisa survive.
Coba hubungi PT INTI, barangkali bisa belajar dari mereka soal penerapan
SBU ditempat Anda (salah satu member Milis ini juga di PT INTI, hubungi
Ibu Erna, mail address [EMAIL PROTECTED]).
  
 Dalam UU BUMN yang baru masih ada definisi tentang industri strategis
 tapi konsepnya memang agak berbeda dengan yang dulu.  Ada dua kategori
 untuk industri strategis dalam UU tsb yaitu 'komersil' atau 'publik'. 
 Definisi inilah yang membuat perbedaan visi antara Meneg BUMN dengan
 Menperindag dan Menristek.  Kategori 'komersil' itu juga dipertanyakan
 oleh seorang pengamat ekonomi, karena tidak sesuai dengan Pasal 33
 UUD'45 dan cenderung pada prinsip negara kapitalis.

Sebagai rakyat, saya tidak perduli mau pakai cara kapitalis atau cara
apapun (Pak Djoni Saleh sdh menuliskan dg baik sekali mengenai arti
strategis dari sudut pandang rakyat). Untuk rakyat yg penting
tercapainya sila ke 5 (Kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia).
Pembicaraan mengenai privatisasi sdh berjalan lama, sdh sangat sering
dibicarakan di banyak milis termasuk di milis ini. Dan s/d saat ini saya
masih konsisten bhw privatisasi itu harus terus dilakukan, privatisasi
dalam arti perusahaan beroperasi sepenuhnya dg cara private (swasta).

Coba sekarang kita lihat sejenak beda antara perusahaan swasta dg BUMN.
Perusahaan Swasta didanai oleh swasta, pemerintah tidak keluar dana
(kecuali jika ingin PMP tentu saja, dan ini 

[yonsatu] Re: [anggota] Re: Perasaan Kebangsaan

2003-08-14 Terurut Topik ongku . hasibuan

Salam kembali rekanita Evy, meskipun saya belum kenal anda secara raga,
tapi ide-ide nya sedikit banyak bisa saya tangkap. Selamat berjuang.


   

  EVY ARYANTI  

  [EMAIL PROTECTED]To:   [EMAIL PROTECTED]

  ahoo.comcc: 

   Subject:  [yonsatu] Re: [anggota] Re: 
Perasaan Kebangsaan   
  08/08/03 09:28 AM

  Please respond to

  yonsatu  

   

   





Wah, kelihatannya perdebatannya makin seru nih.  Ilmunya pada keluar semua.
Saya ikutan lagi di bagian terakhirnya aja deh, untuk bikin kesimpulannya.
Mungkin akan lebih seru lagi jika topiknya diperluas ke area yang lain
(politik, sosbud dsb).
Salam untuk P'Ongki.

Evy.
[EMAIL PROTECTED] wrote:





 Dalam pandangan saya, pola fikir para pengambil keputusan masih
 terpaku pada quick yielding, sehingga tentu pandangannya akan
 mengarah kepada trading business, kalau tidak mau disebut lebih miris
 lagi mengarah pada broker business.

Masak sih ?
Apakah Regulasi dibidang telekomunikasi kita sekarang di tangani oleh
Singapore ?
Apakah regulasi Semen kita sekarang ditangani Mexico ?
-
Saya fikir arahnya bukan kesana. Dalam kasus Indosat dan Semen Gresik
menjadi milik Singapura dan Mexico (mayoritas ?) bukan berarti regulasi
dalam industrinya di atur Singapura dan Mexico. Namun control terhadap
wealth daripada perusahaan tersebut menjadi di tangan pemilik baru
tersebut. Seandainya privatisasinya hanya sampai batas 49 % maximum kontrol
tetap ada di sini.

Yang saya maksud dengan pola fikir quick yielding terlihat dari beberapa
kebijakan dalam pengembangan industri. Salah satu contoh dalam hal CPO,
kita (baca PTPN dan swasta nasional lainnya) cenderung memproduksi buah
sawit dan mengolah jadi CPO/PKO di CPO/PKO mill, bukan refined product atau
turunannya. Demikian juga dengan Oil and Gas, kita cenderung mengembangkan
produksi untuk menjual/mengexport crude instead of refined product dan
turunannya. Refined product dan turunan ini nantinya akan kita impor
kembali dari luar, seperti Singapore (untuk kasus oil and gas), dan Belanda
atau Malaysia (dalam kasus minyak nabati). Lihat kejadian sekitar tahun
1990 an, dalam kasus minyak nabati. Begitu kampanye US tentang jeleknya
minyak sawit buat kesehatan (untuk memproteksi minyak soyabean mereka)
gagal dan ternyata refining dan oleochemical plant mereka kekurangan bahan
baku karena produksi soyabean sudah maksimal, mereka melirik SE Asia untuk
sumber bahan baku (baca CPO). Reaksi Indonesia dan Malaysia berbeda.
Malaysia bereaksi dengan membangun industri Oleochemical di Port Klang, dan
tetap menguasai industri hulu, yang makin ke hilir makin sedikit share
Malaysianya, tetap mereka tetap 100 % menguasai kebun sawit. Hasilnya
sekarang, Malaysia menjadi produsen oleochemical terbesar di dunia (yang
berasal dari CPO). 70 % CPO Malaysia diolah menjadi produk derivative yang
berdaya jual tinggi dengan presentasi kontrol 70 % juga, dan 30 % diolah
jadi minyak goreng dan produk konsumsi langsung lainnya untuk kebutuhan
domestik. Karenanya Malaysia menjual ke luar adalah dalam bentuk produk
derivative. Sementara kita hanya mengolah kurang dari 10 % menjadi produk
derivative, dan sekitar 30 % untuk minyak goreng, sisanya kita ekspor dalam
bentuk real crude palm oil, bukan refined. Karena bagi kita it's faster
to sell the CPO.

 Sudah selayaknya kita berkaca ke negara-negara tetangga seperti Korea,
 atau bahkan Malaysia, yang dengan gigih dan sangat berfihak kepada
 industri mereka selama kurun waktu 15 - 25 tahun terakhir. Sepertinya
 selama ini(atau paling tidak akhir-akhir sejak orde baru runtuh), kita
 lebih berkaca kepada Singapura dan Hongkong, yang mengandalkan trading
 dan services. Negara kita adalah negara besar dengan 200 juta
 penduduk, tidak bisa hanya mengandalkan trading and services.
 Singapura dan Hongkong yang kecil tentu bisa mengandalkan ini, dengan
 asumsi bahwa production center mereka adalah negara-negara sekitarnya.

Sudah lihat China yg habis-2x an melakukan privatisasi ?
Penduduk dan luas negaranya berlipat dari kita lho.
-
China memprivatisasi industrinya dengan segala keberfihakannya. Tolong
simak pola privatisasi mereka 

[yonsatu] Re: Strategi Penyelamatan Batalyon I/ITB

2003-08-14 Terurut Topik EVY ARYANTI
WCDS,
 
Ok, Kalau begitu.
Jadi tahap berikutnya adalah 5W + 1 H (When, Where, What, Who, Why dan How).
Bagaimana P' Priyo dan P' Hermanto K ?
I am waiting.
 
Evy 
S. Hermanto Kosasih [EMAIL PROTECTED] wrote:
WCDS,

Wah, membaca tulisan rekan Evy, rasanya sudah sangat lengkap, tinggal
bagaimana kita membuat Planning dan Organisasinya.

Sesuai dengan pengalaman saya dan pekerjaan saya saat ini di bidang
Training, maka saya menawarkan diri untuk berpartisipasi bersama rekan-rekan
lainnya dalam Point 4: ...Merancang program-program
pelatihan/training/course yang berkaitan dengan Learning Skill, Leadership
and Management dll

Salam,

Hermanto Kosasih
PRIME CONSULTING
Menara Imperium LG-15, Kuningan - Jakarta
021-8353995 ; 0818 808685
www.primeconsulting.cjb.com





-Original Message-
From: EVY ARYANTI [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Sunday, August 10, 2003 7:01 PM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: [yonsatu] Strategi Penyelamatan Batalyon I/ITB

WCDS,

STRATEGI PENYELAMATAN BATALYON I/ITB

Langkah konkrit yang bisa dilakukan agar Batalyon I/ITB dapat survive dan
berkembang adalah sbb:

1. Mengubah citra diri/image.
Caranya:
- Aktif melakukan sosialisasi ke dalam lingkungan kampus mengenai konsep
pedirian, pendidikan dan pengembangan Batalyon I/ITB, lewat SG (Studium
General) dsb.
- Menganalisa root cause/akar masalah dari menurunnya minat mahasiswa ITB
untuk masuk ke Batalton I/ITB. Caranya dengan melakukan survey/questioner
kepada mahasiswa ITB. Survey/pengisian questioner bisa dilakukan paralel
dengan SG (Studium General).
- Tidak bersikap ekslusif dan menjalin hubungan/relasi yang lebih baik
dengan himpunan-himpunan dan KM/BEM, dengan berpartisipasi secara aktif
dalam kegiatan-kegiatan mereka.

2. Mensosialisasikan/mempublikasikan secara terus-menerus konsep 'Resimen
Pendidikan'/ROTC (yang dibuat oleh P' Iftikar dkk) lewat seminar, training,
forum, workshop dsb, agar konsep tsb bisa segera ditanggapi/diapprove dan
direalisasikan oleh Penyelenggara ITB.

3. Mendesign kurikulum pendidikan menwa-ITB yang lebih berorientasi pada
peningkatan kompetensi menjadi manusia unggul/manusia pembelajar dan
mempersiapkan/membekali anggota Yon I/ITB dengan
skill/knowledge/concepts/tools/informations/experiences dsb yang dibutuhkan
untuk mencapai 'better achievements' dan akhirnya diharapkan para anggota
Yon I/ITB bisa lulus sebagai 'sarjana plus'.
NB:
Konsep Kurikulum Menwa/Program Sarjana Plus sudah dibuat oleh P' Syarif
Hidayat (Angkatan XXII) dan pernah dipresentasikan dalam acara HANATA bulan
januari kemarin. Kita tinggal memperkaya dan mengembangkan konsep yang
sudah sangat bagus itu. Sayangnya saya tidak bisa hadir dalam acara itu
(Halo P' Syarif Hidayat, How are you ?, Are you here ?, Bisakah konsep anda
di-email ke miling list ini ?)

4. Merancang program-program pelatihan/training/course yang berkaitan
dengan Learning Skill, Leadership and Management dll., yang bersifat 'high
content', 'advanced' dan 'interesting/menarik' untuk internal batalyon dan
untuk umum (mahasiswa ITB) sebagai usaha promosi bagi Yon I/ITB agar
mahasiswa ITB bisa mengetahui apa 'nilai tambah/added value' jika masuk
Batalyon I/ITB (untuk kepentingan rekruitment anggota baru), dan bisa
dikembangkan juga menjadi 'bisnis' batalyon/yayasan GWB, yang keuntungannya
bisa menambah income/pemasukkan bagi batalyon.

Learning Skills:
'Quantum Learning', 'Learning Revolution', 'Spiritual
Question/Transcedential Intelligence/kecerdasan Ruhaniah', 'Menjadi Manusia
Pembelajar', 'Berpikir Lateral', 'Effectif Presentation/Discussion
Skill/Presenting skill', 'System Teknik Memory/Memorizing Skill', 'Mind
Mapping/Make Note/Summary Skill', 'Reading Skill/Teknik Membaca Cepat',
'Listening Skill' dsb.

Leadership and Management:
'Motivasi/Achievement Motivation', 'Decision Making  Problem Analysis',
'Leadership', 'Followership', 'Creating Exceleent', 'Effective Personality',
'Human Relation', 'Communication Skill', 'Training for Trainer' (ada konsep
baru), 'Resource Management', 'Time Management', dsb.

NB:
Kebetulan saya punya buku-buku/materi/modul untuk trainings/courses di atas
(tidak semua, tapi sebagian besar ada). Tinggal dari para alumni siapa yang
bersedia untuk mempelajari dan mengajarkannya untuk adik-adik di Yon I/ITB,
kita bisa bagi-bagi tugas.
Trainings/Courses-nya bisa dijadikan satu paket atau dipecah-pecah sesuai
kebutuhan atau pasar (jika nantinya ingin dibisniskan). Mungkin untuk umum
(mahasiswa ITB), awalnya gratis dulu untuk promosi agar banyak yang berminat
masuk ke Yon I/ITB. Materi training harus didesign 'high content' dan
'menarik/interesting', misalnya disertai dengan simulasi-simulasi di kelas
dan di lapangan (untuk simulasi lapangan bisa dipadukan dengan ketrampilan
militer, misalnya ada main perang-perangan-nya, menggunakan senjata cat,
seperti yang dilakukan pada training leadership-nya AA'Gymnastiar dsb).
Nama kursusnya juga dibuat menarik misalnya 'Super Course' atau 'Super Camp'
dsb, whatever lah, dan dilakukan pada saat 

[yonsatu] Re: Strategi Penyelamatan Batalyon I/ITB

2003-08-14 Terurut Topik S. Hermanto Kosasih
Mas Pri,

Kapan pertemuan yang akan datang? Akan saya jadwalkan dan prioritaskan.

Saya mohon maaf tidak dapat hadir dalam pertemuan yang lalu, tapi untung
masih dapat kiriman foto dan berita pertemuan tersebut. Oh ya, dalam foto
itu saya juga lihat Pak Aden, yang selalu saya ingat dan sering saya
sharing-kan kata-kata beliau saat long-march dalam latihan kader dulu. Saya
kutip di bawah ini, mungkin juga berguna buat rekan-rekan yang lain:

A (Pak Aden): Masih ada berapa orang di belakang kamu?!
H (Hermanto): Barangkali dua Pak!
A : (dengan nada marah) Barangkali?! Itu nyawa teman kamu tahu!
H : (wah saya malu bener, kok waktu itu saya cuek yah , mungkin
karena kecapean juga)

Disitu saya sadar, bahwa kita itu tidak pernah hidup sendiri, dan harus
selalu peduli kepada teman-teman, termasuk yang di belakang. Terima kasih
Pak Aden dan semua Senior dan rekan-rekan di Yon-I yang sudah membentuk
mental saya menjadi seperti sekarang ini. Tetap kita pertahankan semangat
Old Ekek Never Die, tetapi dengan visi baru sesuai panggilan dan tantangan
di milineum ini.

Hermanto


-Original Message-
From: Priyo Pribadi Soemarno
[mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Sunday, August 10, 2003 11:25 PM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: [yonsatu] Re: Strategi Penyelamatan Batalyon I/ITB


Rekan Hermanto Yth.,
Sewaktu Pertemuan CORPS tersebut , memang direncanakan akan dibuat
program semacam LTC , Kursus tersebut didisain untuk berbagai kalangan
dengan materi yang berbeda-beda .
Untuk kalangan Umum , masyarakat luas  , dalam hal ini harus dibuat
kerjasama ITB dengan CORPS (Yayasan ??) , ditentukan kurikulum nya dan
dijaring para pesertanya ,...misalnya para karyawan PEMDA yang saat ini
harus menyesuaikan diri dengan paradigma baru pegawai negeri .
Dibuat pula LTC atas pesanan beberapa perusahaan atau instansi pemerintah
lainnya ,...kurikulumnya tentu berbeda ,..
Yang penting adalah LTC untuk kalangan mahasiswa sendiri ,.. Ini bisa
didisain khusus , lintas Himpunan dan lintas UKM lainnya . Pengajarnya
juga macam2 , bisa dicarikan yang benar2 ada waktu .
Hermanto , nanti pada pertemuan berikut agar bisa datang , juga Evy ,..
Terimakasih atas masukannya ,Widya Castrena Dharma Siddha ,
Priyo PS
-
-Original Message-
From: S. Hermanto Kosasih [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Date: Sun, 10 Aug 2003 23:00:51 +0800
Subject: [yonsatu] Re: Strategi Penyelamatan Batalyon I/ITB

 WCDS,

 Wah, membaca tulisan rekan Evy, rasanya sudah sangat lengkap, tinggal
 bagaimana kita membuat Planning dan Organisasinya.

 Sesuai dengan pengalaman saya dan pekerjaan saya saat ini di bidang
 Training, maka saya menawarkan diri untuk berpartisipasi bersama
 rekan-rekan
 lainnya dalam Point 4: ...Merancang program-program
 pelatihan/training/course yang berkaitan dengan Learning Skill,
 Leadership
 and Management dll

 Salam,

 Hermanto Kosasih
 PRIME CONSULTING
 Menara Imperium LG-15, Kuningan - Jakarta
 021-8353995 ; 0818 808685
 www.primeconsulting.cjb.com





 -Original Message-
 From: EVY ARYANTI [mailto:[EMAIL PROTECTED]
 Sent: Sunday, August 10, 2003 7:01 PM
 To: [EMAIL PROTECTED]
 Subject: [yonsatu] Strategi Penyelamatan Batalyon I/ITB

 WCDS,

 STRATEGI PENYELAMATAN BATALYON I/ITB

 Langkah konkrit yang bisa dilakukan agar Batalyon I/ITB dapat survive
 dan
 berkembang adalah sbb:

 1.  Mengubah citra diri/image.
 Caranya:
 - Aktif melakukan sosialisasi ke dalam lingkungan kampus mengenai
 konsep
 pedirian, pendidikan dan pengembangan Batalyon I/ITB, lewat SG (Studium
 General) dsb.
 - Menganalisa root cause/akar masalah dari menurunnya minat mahasiswa
 ITB
 untuk masuk ke Batalton I/ITB.  Caranya dengan melakukan
 survey/questioner
 kepada mahasiswa ITB.  Survey/pengisian questioner bisa dilakukan
 paralel
 dengan SG (Studium General).
 - Tidak bersikap ekslusif dan menjalin hubungan/relasi yang lebih baik
 dengan himpunan-himpunan dan KM/BEM, dengan berpartisipasi secara aktif
 dalam kegiatan-kegiatan mereka.

 2.  Mensosialisasikan/mempublikasikan secara terus-menerus konsep
 'Resimen
 Pendidikan'/ROTC (yang dibuat oleh P' Iftikar dkk) lewat seminar,
 training,
 forum, workshop dsb, agar konsep tsb bisa segera ditanggapi/diapprove
 dan
 direalisasikan oleh Penyelenggara ITB.

 3.  Mendesign kurikulum pendidikan menwa-ITB yang lebih berorientasi
 pada
 peningkatan kompetensi menjadi manusia unggul/manusia pembelajar dan
 mempersiapkan/membekali anggota Yon I/ITB dengan
 skill/knowledge/concepts/tools/informations/experiences dsb yang
 dibutuhkan
 untuk mencapai 'better achievements' dan akhirnya diharapkan para
 anggota
 Yon I/ITB bisa lulus sebagai 'sarjana plus'.
 NB:
 Konsep Kurikulum Menwa/Program Sarjana Plus sudah dibuat oleh P' Syarif
 Hidayat (Angkatan XXII) dan pernah dipresentasikan dalam acara HANATA
 bulan
 januari kemarin.  Kita tinggal memperkaya dan mengembangkan konsep yang
 sudah sangat bagus itu. Sayangnya saya tidak bisa hadir dalam acara itu
 (Halo P' Syarif 

[yonsatu] Re: CR-301 -Nembak pertama-

2003-08-14 Terurut Topik Rastihat
Joseph,

Kayanya bukan Caper Sentot, tapi capa Siman
Coba cerita lainnya lagi.

wass
rastihat

- Original Message -
From: Jo Wardi [EMAIL PROTECTED]
To: YONSATU [EMAIL PROTECTED]
Sent: Sunday, August 10, 2003 1:44 PM
Subject: [yonsatu] CR-301 -Nembak pertama-


 Wcds rekan-rekan sekalian,
 Alkisah setelah teratur membaca milis yang muncul, saya bermaksud mengisi
dengan selingan pengalaman sendiri selama mengikuti Yon-1 maupun setelah
itu.. Dalam seri ini saya susun cerita ringan untuk hal-hal yang betul-betul
pertama kali saya alami.

 NEMBAK PERTAMA - Bihbul, Juli 1964
 Setelah latihan disekitar kampus datanglah hari yang dinantikan setiap
siswa ... latihan nembak di luar kota Bandung. Dengan truk terbuka kami
dibawa ke daerah berbukit sebelah Utara penjara Sukamiskin. Ada 6 truk
pinjaman, 5 truk diisi siswa @ 30 orang dan 1 truk barang bawaan. Logistik,
peralatan dasar, pelatih dan team inti lainnya telah diberangkatkan
sebelumnya. Semua menempati 4 barak yang ada. Rasanya senang melihat daerah
ini karena pemandangan-nya yang baru, ... asyiiik.
 Sore dan malam-nya biasa-biasa. Besoknya, ... apel pagi, setelah sarapan,
secara berurutan per Peleton siswa, kami dibawa ke lapangan tembak
dibelakang barak, dilanjutkan dengan briefing oleh pelatih dari Rinsil.
Pimpinan latihan adalah Caper Sentot (calon perwira dengan pangkat satu
bintang putih-perak berlubang!) yang ditugaskan oleh Kodam VI Siliwangi
melatih mahasiswa ITB.
 Diseberang, nun jauh terlihat sasaran ... sekitar 100 m. Hati
berdegub-degub, ... untung bukan rombongan pertama yang harus mulai. Regu
pertama terdiri dari 6 penembak siswa, semua menggunakan senapan L.E. Ada
sekitar 60 pucuk, kita boleh pilih sendiri langsung di lapangan.
 Ditanya dulu siapa yang pernah dan siapa yang pertama kali. Saya jawab
yang terakhir.
 Masing-masing mendapat 5 peluru dengan posisi nembak tengkurap/tiarap.
 Setelah 3 sortie giliran saya sampai juga. Kata pelatih, ... tenang, ...
tekan popor ke pundak kanan dan pelipis, ... bidik, ... ambil napas dalam,
... bidik terakhir, ... sentuh dan tarik pelatuk sekali, ... jangan disentak
dst. Karena sebelumnya sudah lihat teman-teman melakukannya, ... aah ...
masak gak bisa pikirku, malah benak-ku mengatakan ... asyik juga dar-der-dor
nih.
 Eh begitu gilranku, adrenalin yang tadinya deras mengalir langsung hilang
dan ... benar-benar tenang. Saat itu pandangan mataku sangat tajam,
bulls-eye kelihatan jelas termasuk lingkaran sekelilingnya.
 Begitu mendengar teman sebelah sudah mulai jedor, saya ikuti urutan sesuai
instruksi. Saat  visir mantap di titik tengah, ... dor pertama keluar. Lho
kok biasa saja ! Selanjutnya tembakan dilepas dengan momentum dan perasaan
yang sama sampai 5 kali. Wah puas rasanya udah bisa nembak beneran. Hasilnya
? ... who cares ?
 Untuk beberapa rekan sudah ada yang pernah bahkan sering megang senjata
api, tetapi untuk saya, beruntung bisa mengikuti latihan seperti ini.
 Setelah selesai dan sebelum kembali untuk melanjutkan dengan latihan
selanjutnya, kami mendapat penilaian. Titik hitam berdiameter sekitar 8 cm
dapat angka 5 dst ke angka 1 dan diluar lingkaran = nol. Ada yang dapat 19.
Angka saya ?  ... 8 point, wah pikirku lumayan ada yang masuk lingkaran.
 Selanjutnya tepuk tangan buat 2 nomor tertinggi, tetapi ... kenapa saya
dipanggil juga? Saya ditanya tim pelatih: ...Sudah sering nembak ya, kok
diem-diem.  Saya jadi heran. Lalu diperlihatkan kertas sasaranku. Wow sudah
jebol compang-camping sebagian saja !
 Pelatih menerangkan kejadiannya begini: ... Pertama hanya ada 4 lubang,
semua menumpuk di sebelah kiri bawah lingkaran luar antara nomor 1 dan 2.
Lubangnya tidak bundar tapi melintang. Salah satu peluru kelihatannya masuk
di lubang sebelumnya karena lebih lebar.
 Lubang melintang karena pelurunya sudah tidak lurus jalannys, alur moncong
senapan sudah dol, ... visir belum disetel / dikalibrasi. Tapi, ...
bidikannya, ... yahud, katanya ! Wah langsung saya kembali ke barisan dengan
rasa puas dan bangga bukan main !
 Urusan kita pakai senapan apkiran tidak masalah deh ! Dalam latihan
selanjutnya rasanya enteng-entang saja, karena stimulans sudah dapat sih.
 Wassalam. joseph wardi.
 .
 --[YONSATU -
ITB]--
 Online archive : http://yonsatu.mahawarman.net
 Moderators : mailto:[EMAIL PROTECTED]
 Unsubscribe: mailto:[EMAIL PROTECTED]
 Vacation   : mailto:[EMAIL PROTECTED]



--[YONSATU - ITB]--
Online archive : http://yonsatu.mahawarman.net
Moderators : mailto:[EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe: mailto:[EMAIL PROTECTED]
Vacation   : mailto:[EMAIL PROTECTED]




[yonsatu] Re: mohon saran utk Bosscha

2003-08-14 Terurut Topik Priyo Pribadi Soemarno
Pak Kunjaya  Yth.,
Coba hubungi Kedutaan Jepang , karena bangsa Jepang saat ini sedang 
gandrung jungkir balik dengan yang namanya astronomi . Mereka hampir 
tidak pernah melewatkan event2 dimana terdapat peristiwa  angkasa raya 
yang jarang terjadi didunia .
Mungkin kalau dicreate suatu  Trip  meninjau  Bosscha Lembang dan 
beberapa daerah lainnya di Indonesia , akan sangat banyak turis Jepang 
yang datang ,
Tapi , ya ituu , apakah mereka mudah melupakan  Bom Bali dan Bom 
Marriott?? Ini suatu tantangan juga bagi astronomo Indonesia ,..
Disamping  masalah tidak terlindungnya kawasan Bosscha dari penyerobotan 
tanah oleh orang2 yang tidak bertanggung jawab .
Makanya ,... bagaimana tentang daerah Jawa Tengah ??
Wassalam ,
Priyo PS
--

-Original Message-
From: Chatief Kunjaya [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Date: Fri, 08 Aug 2003 23:13:13 +0700
Subject: [yonsatu] mohon saran utk Bosscha

 Bapak dan Ibu yth.,
 Pada bulan Oktober nanti, Observatorium Bosscha akan merayakan
 HUT yang ke 80, kami akan mengadakan beberapa acara dalam rangka
 peringatan tersebut.
 Mohon kesediaan Bapak dan Ibu untuk memberi saran tentang pihak yang
 dapat kami hubungi untuk sponsorship.
 Terima kasih, 
 
 Kunjaya
 Yon-I angkatan XVI 
 
 
 --[YONSATU -
 ITB]--
 Online archive : http://yonsatu.mahawarman.net
 Moderators : mailto:[EMAIL PROTECTED]
 Unsubscribe: mailto:[EMAIL PROTECTED]
 Vacation   : mailto:[EMAIL PROTECTED]


--[YONSATU - ITB]--
Online archive : http://yonsatu.mahawarman.net
Moderators : mailto:[EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe: mailto:[EMAIL PROTECTED]
Vacation   : mailto:[EMAIL PROTECTED]




[yonsatu] Re: My promise

2003-08-14 Terurut Topik Syafril Hermansyah
On Mon, 11 Aug 2003 05:26:12 -0700 (PDT)
EVY ARYANTI [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Tulisan 'View about Indonesia Contry' memang belum saya send ke milis
 ini.  Saya ingin bertanya dulu kepada P' Moderator (P' Syafril)
 bagaimana jaminan security untuk milis ini.  Tulisan saya itu agak   
 'kontroversial' dan klasifikasinya  'secret/confidential' karena
 bermain di area politik, sosbud, hankam, ekonomi dsb.  Terus terang
 saya takut ditangkap...hahaha.

Tidak ada jaminan bhw apa yg Anda tulis tidak akan diteruskan ke orang
lain.
Milis [EMAIL PROTECTED] terarsip di public archive, shg semua orang
bisa baca, search dg google atau search engine lain akan mudah menemukan
arsip tsb.
Milis [EMAIL PROTECTED] sengaja tidak di arsip, shg hanya member yg
punya arsipnya.

Krn s/d saat ini blm ada kebutuhan utk milis yg secret, maka saya
tidak setting ke arah itu, walau jika diinginkan bisa saja dilakukan krn
kemampuan itu ada di List Engine yg saya gunakan (Ecartis).

Milis yg secure itu bisa berarti sender/poster address otomatis di
stripe (annonymous), posting harus pakai password, bahkan kalau
diinginkan agar saat open message yg diterima dari Milis harus pakai
passwordpun bisa dilakukan. Memang sih expertise dari member juga
diperlukan agar hal itu terjadi, tidak semudah melakukan posting dg cara
biasa spt yg sekarang kita lakukan.

-- 
syafril
---
Syafril Hermansyah



--[YONSATU - ITB]--
Online archive : http://yonsatu.mahawarman.net
Moderators : mailto:[EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe: mailto:[EMAIL PROTECTED]
Vacation   : mailto:[EMAIL PROTECTED]




[yonsatu] Re: [anggota] Re: Perasaan Kebangsaan

2003-08-14 Terurut Topik hermansyah
Setahu saya, perusahaan2 di negara2 di Eropa Barat (khususnya di NL) sudah 
hampir 100% dikelola swasta, kecuali Perancis yang masih banyak BUMNnya 
(barangkali Mang Ehe dan Bu Yustina bisa confirm ini).
Sekalipun dikelola oleh swasta, toch kesenjangan sosial kecil sekali, 
malah cenderung saya melihat negara2 Eropa Barat ini negara sosialis, 
ketimbang kapitalis.  Ini karena pemerintah dan parlemennya selalu 
berusaha membuat regulasi yang mengutamakan rakyat daripada golongan. 
Jadi, ini cocok seperti yang pak Syafril bilang, bahwa tugas negara lebih 
kepada pembuatan regulasi, ketimbang pada kepemilikan.

Masalah BUMNIS di RI yang menurut Ibu Evy seyogyanya diberi suntikan modal 
oleh pemerintah, saya setuju sekali, karena kan kalau sudah dinyatakan 
sebagai industri strategis, ya tentunya musti didukung dengan sepenuh hati 
oleh negara.  Tapi dukungan ini tentu tidak bisa untuk selamanya.  Harus 
ada perjanjian bahwa setelah x tahun di subsidi, maka si BUMNIS tsb. harus 
mandiri.  Yang seperti ini yang terjadi di Perancis kan?.  Kepemilikan 
BUMNIS tsb. masih tetap ditangan pemerintah Perancis, tetapi suntikan 
modal sudah nggak dilakukan lagi (selama BUMNIS tsb. tetap sehat).

Kalau sudah beberapa tahun dibantu pemerintah ternyata si BUMNIS itu nggak 
bisa recover2 juga, ya, negara tentunya boleh menyetop kucuran duitnya ke 
BUMNIS itu, seperti yang dilakukan oleh pemerintah+parlemen NL terhadap 
Fokker.  Akhirnya Fokker dibeli Deutsche Aerospace yang swasta asing, dan 
2 tahun kemudian akhirnya dinyatakan bangkrut karena tetep nggak bisa 
keluar dari kemelut finansial.

Fokker Aircraft memang sudah nggak ada lagi di NL.  Semua orang di NL 
sangat menyayangkan hal ini, apalagi Fokker adalah industri pesawat 
terbang paling tua didunia pada saat bangkrutnya beberapa tahun yll. Tapi, 
teknologi dirgantara NL tidak dengan serta merta punah.  Bidang2 yang 
berhubungan dengan system, konstruksi dan space, tetap hidup melalui 
perusahaan2 Fokker Space, Fokker-Stork Aircraft Systems, Fokker-Stork 
Aircraft Maintenance, dsb.  Perusahaan2 ini ikut ambil bagian sebagai 
subcontractor dalam pembuatan pesawat2 Airbus dan program2 Space ESA 
(European Space Agency).  Ide untuk menghidupkan kembali Fokker Aircraft 
sendiri masih tetap bergulir hingga saat ini, namun karena pertimbangan2 
ekonomis ternyata mengalahkan national pride, maka ide menghidupkan 
kembali Fokker Aircraft ini terpaksa harus menggantung dulu sebagai 
wacana.

Yang jelas, uang rakyat sudah nggak ada lagi yang terpakai untuk 
mensubsidi Fokker Aircraft, sehingga rakyat sebagai sang pembayar pajak 
tidak sakit hati karena uang mereka lari tanpa return of investment. 
Teknologi serta industri dirgantaranyapun pada kenyataannya masih tetap 
hidup, tidak ikutan punah, sekalipun (untuk saat ini) tidak lagi sebagai 
perancang dan pengintegrasi pesawat terbang.  Mungkin tinggal menunggu 
waktu kapan tanggal mainnya.  Kalaupun tidak main2 juga, saya kira rakyat 
NL masih tetap akan bangga sebagai player didalam program2 Aerospace 
Masyarakat Ekonomi Eropa.

Untuk kasus PTDI, kalau duit untuk menyuntik BUMNIS itu memang sudah nggak 
ada lagi, lalu mau disuntik pakai apa?  Wong duit yang diterima dari pajak 
sudah habis dipake untuk berbagai keperluan negara (termasuk 
dikorupsi...).  Apakah setiap rakyat Indonesia masih harus menyumbangkan 
1000 perak setiap hari untuk mendukung kelangsungan hidup PTDI, sementara 
problem internal PTDI sendiri tidak dibereskan?
Apakah tidak sebaiknya dijual ke pihak lain (kalau ada yang mau beli), 
kalau dari sisi ekonomis ternyata sangat menguntungkan bagi negara dan 
rakyat, seperti beberpa contoh yang pak Syafril sebut?

Kalaupun dipaksakan PTDI diproteksi oleh negara, saya nggak yakin bahwa 
kita bisa setara dengan Boeing atau Airbus melihat gap penguasaan 
teknologi yang terlalu besar.  Boro2 dengan 2 giants itu, dengan Cina aja 
kita masih ketinggalan.  Bagaimana kita bisa mengejar ketertinggalan itu 
dengan jumlah Master in Aerospace Engineering yang nggak nyampe 200 orang 
itu (sebagian besar sudah kabur dari PTDI), plus beberapa doktor yang juga 
sudah minggat ke negera tetangga?

Belum lagi kalau kita menengok keadaan industri dalam negeri yang 
diharapkan mendukung industri dirgantara itu, seperti misalnya industri 
paku keling, industri permesinan, industri elektronika, avionika dan 
systems.  Wah...untuk semua jeroan pesawat terbang ini, kita masih sangat 
tergantung pada luar negeri, yang berarti teknologinya belum kita kuasai.

Lalu, dimana letak pentingnya membela PTDI sebagai Industri Strategis 
ditengah penguasaan teknologi dirgantara yang marginal dan ditengah 
keuangan negara yang morat marit ini?

Sebagai seorang yang telah turut serta mengabdi dan ikut membesarkan PTDI 
tentu saja saya sangat sedih jika PTDI harus dijual kepada pihak ketiga 
(sudah pasti pihak asing), apalagi di likuidasi, yang tak lebih tak kurang 
itu semua diakibatkan oleh kesalahan management PTDI selama 20 tahun 
lebih.  Tapi 

[yonsatu] Re: Perasaan Kebangsaan

2003-08-14 Terurut Topik Eddy Z. Gaffar
pak Ongku yth, saya setuju dengan apa yang anda tulis dalam beberapa surat
melalui yon I dan anggota,
hanya saja kalau bisa kami ingin mendengar langkah konkrit apa yang bisa
kita lakukan terhadap kelangsungan
organisasi Menwa Yon I jangka pendek dan jangka panjang karena saya punya
pandangan bahwa anda berasal
dari kalangan bisnis sedangkan ITB sendiri sekarang sudah menjadi BHMN,
tentunya sedikit banyak bisa memberi
masukan harus bagaimana menghadapi era bisnis akhir-akhir ini.
terima kasih.
mohon maaf bila ada yang kurang berkenan
edi z.g



--[YONSATU - ITB]--
Online archive : http://yonsatu.mahawarman.net
Moderators : mailto:[EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe: mailto:[EMAIL PROTECTED]
Vacation   : mailto:[EMAIL PROTECTED]




[yonsatu] Re: Re-building Batalyon I ..Re: [anggota] PerasaanKebangsaan

2003-08-14 Terurut Topik Syafril Hermansyah
On Fri, 08 Aug 2003 00:47:53 +0700
Priyo Pribadi Soemarno [EMAIL PROTECTED] wrote:

 1) Batalyon I harus tetap hidup , 

[ ... ]

Kedengarannya menjanjikan, keren :-)

 Yang  lain2 nya , nanti disebarkan setelah perumusan ,

OK.

-- 
syafril
---
Syafril Hermansyah



--[YONSATU - ITB]--
Online archive : http://yonsatu.mahawarman.net
Moderators : mailto:[EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe: mailto:[EMAIL PROTECTED]
Vacation   : mailto:[EMAIL PROTECTED]




[yonsatu] Re: [anggota] Re: Perasaan Kebangsaan

2003-08-14 Terurut Topik Syafril Hermansyah
On Thu, 7 Aug 2003 10:05:58 +0700
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 Dalam pandangan saya, pola fikir para pengambil keputusan masih
 terpaku pada quick yielding, sehingga tentu pandangannya akan
 mengarah kepada trading business, kalau tidak mau disebut lebih miris
 lagi mengarah pada broker business. 

Masak sih ?
Apakah Regulasi dibidang telekomunikasi kita sekarang di tangani oleh
Singapore ?
Apakah regulasi Semen kita sekarang ditangani Mexico ?

 Sudah selayaknya kita berkaca ke negara-negara tetangga seperti Korea,
 atau bahkan Malaysia, yang dengan gigih dan sangat berfihak kepada
 industri mereka selama kurun waktu 15 - 25 tahun terakhir. Sepertinya
 selama ini(atau paling tidak akhir-akhir sejak orde baru runtuh), kita
 lebih berkaca kepada Singapura dan Hongkong, yang mengandalkan trading
 dan services. Negara kita adalah negara besar dengan 200 juta
 penduduk, tidak bisa hanya mengandalkan trading and services.
 Singapura dan Hongkong yang kecil tentu bisa mengandalkan ini, dengan
 asumsi bahwa production center mereka adalah negara-negara sekitarnya.

Sudah lihat China yg habis-2x an melakukan privatisasi ?
Penduduk dan luas negaranya berlipat dari kita lho.

Sudah lihat bagaimana BUMN di Singapore beroperasi ?
http://www.gic.com.sg

Singapore memang kecil, cuma segede Jakarta Barat doank, coba tengok
apakah ada Kabupaten di negara kita yg gedenya se Jakarta Barat yg punya
kapabilitas spt Singapore ?

Pemerintah pada khitahnya ngurusin regulasi/kebijakan, boleh saja dia
menyuntik modal, membuat perusahaan negara jika memang diperlukan, tp
hanya sementara pada saat diperlukan, nanti jika sdh running well, cabut
lagi dari situ. Mirip-2x Modal Ventura atau Bank Syariah gitulah.

-- 
syafril
---
Syafril Hermansyah



--[YONSATU - ITB]--
Online archive : http://yonsatu.mahawarman.net
Moderators : mailto:[EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe: mailto:[EMAIL PROTECTED]
Vacation   : mailto:[EMAIL PROTECTED]




[yonsatu] Re: [anggota] Re: Perasaan Kebangsaan

2003-08-14 Terurut Topik ongku . hasibuan




Apa ini maksudnya ?
--
Cukup jelas saya fikir.


Apakah ada komitment dalam jangka waktu tertentu yg dibilang tepat dan
baik itu benar terjadi ?
Dulu banyak yg memberi harapan kepada rakyat, tp pada akhirnya rakyat
butuh yg real bukan cuma mimpi.
---
Ya harus dibuat komitment itu. Tanpa komitment lebih baik tidak dijalankan.
Inilah barangkali salah satu dari sekian banyak yang perlu dibenahi dari
kesalahan masa lalu itu.

 Buat apa punya kontrol (mikro) perusahaan kalau perusahaannya bangkrut
 ? Apa untungnya bagi rakyat banyak kalau perusahaannya merugi terus ?
 
 Kontrol akan membuat perusahaan tidak bangkrut selama kontrol itu
 dijalankan dengan baik.

Apa benar begitu ? Berapa lama memangnya menciptakan sistem kontrol itu
? KPKPN yg dimaksudkan utk monitor kekayaan negara agar ketahuan secara
dini kalau ada korupsi saja di bubarkan.

Kuncinya dijalankan dengan baik.


 Maka yang perlu diperbaiki adalah disini,
 bukan dengan cara gampang menjual, apalagi dengan harga murah.

Apa ukuran murah/mahal ? Dari sudut pandang mana dibilang murah/mahal ?
Jangan berhitung harga nomimal, hitung donk harga pasar.
Dijual murah saja yg berani beli hanya yg itu-2x saja, apalagi dijual
mahal ?
---
Harga pasar juga bisa dimainkan bung.

 Perusahaan tidak akan merugi terus kalau roda ekonomi perusahaan
 berputar. Bagaimana supaya berputar ? Dibutuhkan banyak hal, termasuk
 keberfihakan.

Omong kosong kalau yg disuruh berpihak hanya rakyat kecil, sementara
sebagian rakyat lain yg punya duit/kuasa justru boleh memilih :-)
Kalau mau hidup sementara sengsara, sama-2x donk.
-
Siapa bilang yang disuruh berfihak hanya rakyat kecil. Justru kunci
utamanya harus dari atas dulu. Dalam kebijakan yang diambil harus berfihak,
dalam pelaksanaan dan kehidupan sehari-hari para petinggi juga harus
terlihat, baru kita berharap rakyat bisa ikut berfihak.

 Itu kesalahan policy/kebijakan, saat itu kita menganut pola membangun
 industri padat karya bukan padat modal. Tidak ada hubungannya dengan
 soal pengelolaan perusahaan. (krn out context itulah saya tadi tidak
 menanggapi soal yg ini).
 PT DI juga begitukan ? Perusahaan ini mestinya padat modal akan
 tetapi dipaksakan jadi padat karya, ya susah deh semua pihak :-(
 -
 Nah kalau policy yang salah, mari kita perbaiki  policynya. Kalau
 pengelolaan juga salah, mari kita benahi pengelolaannya.

Ya coba aja ganti itu semua pengelola dan pembuat policy. Apa sudah ada
tendensi kearah itu ?
--
Saya fikir belum tentu semua yang harus diganti. Secara selektif dan
bertahap diganti satu persatu, dimulai dari yang paling atas (barangkali).
Di level diri kita orang per orang, yang diperlukan adalah berbuat sebatas
koridor kemampuan dan pengaruh kita, sambil terus tanpa bosan
mensosialisasikan ke lingkungan, mulai dari lingkungan kecil sampai meluas.
Patriotisme bung.

 Beri second chance untuk bangsa ini untuk maju.

Emangnya belum pernah diberi kesempatan gitu ?

Barangkali sudah, tapi bagaimana memberikannya dan bagaimana mengawasi dan
membimbing pelaksanaannya.

 Orang yang sudah nilep  BLBI saja diberi chnace ke dua ketiga dan
 bahkan dibiarkan melenggang  kangkung.

Inilah golongan berduit/berkuasa yg saya sebut diatas, dan itu semua
karena KKN.
--
'Tul,

 Jangan cari jalan pintas yang sangat mudah, dengan melelang apa-apa
 yang sudah dibangun dengan susah payah.

Memangnya kalau dibiarkan 5 tahun lagi Indosat/Satelindo masih bisa
hidup ?
---
Yh, kalau dibiarkan mungkin akan collapse, tapi kalau diupayakan
pembenahan secara sungguh-sungguh mungkin tidak. Bisa saja down sizing
dulu, konsolidasi internal, dst.dst.

 Untuk Perancis, disana masih banyak swasta nasional yg punya duit utk
 beli perusahaan itu, disini siapa yg punya duit utk beli ? Konglomerat
 kitakah ?
 ---
 Ini dia nih salah satu problemnya. Kita tidak punya duit 3 trilyun
 untuk menyehatkan DI, tapi punya duit ratusan trilliun untuk
 menyehatkan bank-bank ???

Omnong kosong, duit yg diberikan ke Bank itu berupa obligasi rekap, cuma
berbentuk kertas doank, bukan real duit beneran. Yg diperlukan PT DI
duit beneran, bukan sekedar obligasi.
---
Ah, masak sih ? Kertas juga mereka butuhkan, duit beneran juga butuh
memang, tapi seberapa duit beneran itu dan seberapa kertas ? Kalau ada
kertas, duit beneran itu bisa mereka cari (paling tidak sebagian untuk bisa
menyelesaikan contract on hands mereka untuk seterusnya cash flow akan
membaik), entah di pasar uang atau di bank-baka, atau di tempat lainnya.
Sudah pernah discuss dengan Edwin ??

 Yang minta-minta inilah yang harus dibenahi, jangan timpakan salahnya
 kepada perusahaan saja.

Saya mungkin susah menjelaskan hal ini ke Anda, krn Anda belum pernah
buka warung.

Nggak perlu dijelaskan bung, saya juga beberapa kali bikin warung dan
alhamdulillah bisa juga bertahan, meskipun buka warung itu pake duit orang.
Yang minta-minta itu juga kita alami bersama. Bedanya dengan BUMN adalah

[yonsatu] Tidak sempat

2003-08-14 Terurut Topik Boediono Soerasno
Bung Syafril,
Mohon saya istirahat dulu dari milis ini, karena terlalu boaanyaaak eimail yang masuk 
dan saya tidak sempat membukanya setiap hari sehingga menumpuk.

Terima kasih,
Boediono Soerasno


--[YONSATU - ITB]--
Online archive : http://yonsatu.mahawarman.net
Moderators : mailto:[EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe: mailto:[EMAIL PROTECTED]
Vacation   : mailto:[EMAIL PROTECTED]




[yonsatu] Re: [anggota] Re: Perasaan Kebangsaan

2003-08-14 Terurut Topik ongku . hasibuan

Itu dari sudut pandang PT DInya, dari si pemberi hutang apa dia mau
tidak dibayar tunai ? Kecuali jika si pemberi hutang juga perusahaan
milik negara (sama aja boong, cuma mindah masalah doank).

Pemberi utang yang mana, ini cuma penyehatan koq, belum ada utang.
Sementara ini utangnya ya ke negara. Jsustru dengan PMS, berarti utang
tersebut dianggap penyertaan modal. Karenanya di dalam Ballance Sheet,
kolom liabilities jadi turun, tapi nilainya naik di Equity.

Lha pemerintahnya punya dana kok :-)
---
Dananya yang disumbang kecil saja koq dibanding semua dana yang dibutuhkan.
Dana yang disuntik tidak sampai 5 % dari nilai perusahaan. Dana akan dicari
lewat convertible bond, tapi 67 % dari convertible bonds ini dijamin
pemerintah. Jadi yang dari pemerintah kebanyakannya kertas doank.


Nego donk dg IMF kalau yakin memang kita benar. kalau mrk nggak mau
ngerti ya go to hell lah IMF.
---
Itu sudah lewat, itu dulu jaman Pak Harto diremehkan oleh Michel Camdessus.
Yang sekarang ya,... warisannya. Makanya sebaiknya kita tidak usah dengan
IMF.


Ini soal lain, ini soal KKN.
Kalau tidak ada KKN mana berani perusahaan swasta macem-2x ? Kemarin
kamu sdh kasih contoh soal Singapore.

Setuju, makanya inti persoalan itu di KKN. Kebijakan pun dibuat sarat
dengan KKN (?)


Hukum Maslow (atau lbh dikenal dg Piramida Maslow), pada tahap awal
orang butuh makanan, stl itu baru sandang dan papan; tingkat berikutnya
soal keamanan, esteem (kebanggaan) dst s/d piramida ke 7.
Sekarang ini banyak rakyat kita yg miskin, untuk cari makan saja susah,
apalagi mikirin soal kebanggaan apa segala, yg ingin memimpikannyapun
nggak bisa.
--
Teori Maslow mah urang ngarti euy. Cuma yang menjadi pertanyaan saya kenapa
koq melihat teori Maslow dengan persoalan sebelumnya kurang komprehensif.


Kalau industrinya ditujukan untuk peningkatan kemampuan memberi makan
kepada rakyat, memberi sandang dan papan kepada rakyat barulah disebut
strategis (menurut Maslo Pyramid lho).
-
Pandangan startegis bisa beda. Short term betul yang anda bilang. Bukan
berarti kita tidak harus memikirkan yang short term, tapi juga kita tidak
baik hanya memikirkan yang short term saja dalam pandangan pembangunan
kompetensi bangsa, apalagi kalau sudah kadung dimulai.  Industri strategis
yang dimaksud sebelumnya juga ujungnya untuk kepentingan peningkatan
kemampuan memberi makan, sandang dan pangan, bahkan lebih dari itu tapi
melihatnya harus jauh dan makro. Kombinasi pembangunan ekonomi yang
berorientasi jangka pendek dengan yang jangka menengah dan yang jangka
panjang adalah solusi yang lebih komprehensif.

Untuk yang berjangka pendek,  industri kecil dan menengah dengan lower
value added tapi quick return serta cash flow yang lancar  harus
dikembangkan (terutama yang berbasis sumber daya alam, seperti CPO, TPT
(tekstil dan produk tekstil), agro bisnis (baik hortikultura maupun tanaman
tahunan lainnya), industri alat-alat pertanian sederhana (mekanis, semi
mekanis,dll), industri kayu olahan dan produk hutan non kayu lainnya, serta
industri padat karya lainnya. Termasuk pula industri-industri pendukungnya.
Untuk ini pemerintah sebaiknya tidak buru-buru meratifikasi persetujuan
akan exclusion list di WTO maupun AFTA.

Untuk kepentingan ekonomi jangka menengah, perkembangan industri dasar
(untuk bahan baku industri) dengan proses yang relatif sederhana dan
berteknologi menengah bisa dikembangkan. Contohnya adalah Oleochemical
plants untuk mengolah CPO jadi produk bahan baku jadi (investasi 1/10 dari
petrochemical plant untuk capasitas yang sama), industri logam dasar,
industri kimia dasar, industri houseware seperti Maspion, industri gas dsb.
Bisa dimasukkan juga industri kenderaan ringan (penumpang, barang, dsb).

Untuk yang berjangka panjang, industri yang high tech dengan value added
yang tinggi serta memberi makna besar dalam kemandirian teknologi juga
perlu dikembangkan, disinilah masuk sektor informasi/telekomunikasi,
dirgantara, alat-alat berat, military and armamour,  proses yang lebih
rumit  semacam semen, kertas (bukan pulp), industri kimia derivatives,
pharmaceutical, komponen electronics, dsb.

Perimbangan ketiganya bagaimana ? Sepertinya sih sudah ada dalam
Repelita-repelita terdahulu. Hanya saja dalam pelaksanaan kita tidak
konsisten mengikuti rencana pembangunan tersebut, dan kita lalai mengawasi
perkembangan industri strategis ini, sehingga yang terjadi adalah seperti
sekarang ini. Lalu bagaimana kita memperbaikinya, masihkah kita punya waktu
? Apakah kita masih punya momentum ? Rasanya sih masih tuh, maka kita
benahi dong, jangan dibunuh. Gitu lho pak pandangan abdi

Hatur nuhun pisan,... punten lamun aya anu henteu reseup kana pamikiran
iyeu.

Wassalam.




--[YONSATU - ITB]--
Online archive : http://yonsatu.mahawarman.net
Moderators : mailto:[EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe: mailto:[EMAIL PROTECTED]
Vacation   : mailto:[EMAIL 

[yonsatu] Re: Doa seorang Ayah

2003-08-14 Terurut Topik Abas F Soeriawidjaja
Yang ini dalam Bahasa Inggrisnya :

   
Build Me a Son
General Douglas A. MacArthur 
Build me a son, O Lord, 
who will be strong enough to know when he is weak, 
and brave enough to face him self when he is afraid; 
one who will be proud and unbending in honest defeat, 
and humble and gentle in victory.
Build me a son whose wishbone will not be 
where his backbone should be;
a son who will know Thee- and that 
to know himself is the foundation stone of knowledge. 
Lead him, I pray, not in the path of ease and comfort, 
but under the stress and spur of difficulties and challenge. 
Here, let him learn to stand up in the storm; 
here, let him team compassion for those who fall.
Build me a son whose heart will be clear, whose goals will be high; 
a son who will master himself before he seeks to master other men; 
one who will learn to laugh, yet never forget how to weep; 
one who will reach into the future, yet never forget the past.
And after all these things are his, 
add, I pray, enough of a sense of humor, 
so that he may always be serious, 
yet never take himself too seriously. 
Give him humility, so that he may always remember 
the simplicity of true greatness, 
the open mind of true wisdom, 
the meekness of true strength. 
Then I, his father, will dare to whisper, 
I have not lived in vain. 



-Original Message-
From: Syafril Hermansyah [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Monday, August 11, 2003 2:51 PM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: [yonsatu] Doa seorang Ayah


Hi Gank!

Krn kebetulan saya sedang buka arsip lama mengenai sajak-2x, sekalian
saja saya sampaikan Tulisan Jendral Douglas Mc Arthur untuk anaknya.
Tulisan ini dulu terpajang di kamar kost saya di Bandung, ditulis diatas
bendera OSMA yg saya gunakan saat pekan OS (Orientasi Siswa), ditulis
dan dihias dg bagus oleh teman serumah saya, Wiyana dari AR-77.

--- Doa Ayah, oleh : Douglas Mac Arthur 

Tuhanku 
Bentuklah puteraku menjadi manusia yang cukup kuat untuk mengetahui,
manakala ia lemah. Dan cukup berani menghadapi dirinya sendiri, manakala
dia takut. Manusia yang bangga dan teguh dalam kekalahan, jujur dan
rendah hati serta berbudi halus dalam kemenangan. Bentuklah puteraku
menjadi manusia yang hasrat-hasratnya tidak menggantikan yang mati,
putera yang selalu mengetahui Engkau, dan insyaf bahwa mengenal dirinya
sendiri adalah landasan pengetahuan.

Tuhanku ...
Aku mohon agar puteraku jangan dibimbing dijalan yang mudah dan lunak,
tetapi dibawah tekanan dan desakan kesulitan dan tantangan. Didiklah
puteraku supaya teguh berdiri diatas badai serta berbelas kasihan
terhadap mereka yang gagal. Bentuklah puteraku supaya menjadi manusia
yang berhati jernih, yang cita-citanya tinggi. Putera yang sanggup
memimpin dirinya sendiri sebelum berhasrat memimpin orang lain. Putera
yang menjangkau hari depan namun tidak pernah melupakan masa lampau. 

Dan setelah itu menjadi miliknya, aku mohon agar puteraku juga diberi
perasaan jenaka, agar dia dapat serius tanpa dirinya terlampau serius.
Berilah dia juga kerendahan hati agar dia dapat selalu ingat pada
kesederhanaan dan keagungan asli, pada sumber kearifan dan pada
kelembutan juga pada kekuatan asli. Dengan demikian maka, aku ayahnya,
akan memberanikan diri dan berbisik : Hidupku tidak sia-sia.

--- Bandung 13 April 1979 ---


-- 
syafril
---
Syafril Hermansyah



--[YONSATU -
ITB]--
Online archive : http://yonsatu.mahawarman.net
Moderators : mailto:[EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe: mailto:[EMAIL PROTECTED]
Vacation   : mailto:[EMAIL PROTECTED]



--[YONSATU - ITB]--
Online archive : http://yonsatu.mahawarman.net
Moderators : mailto:[EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe: mailto:[EMAIL PROTECTED]
Vacation   : mailto:[EMAIL PROTECTED]




[yonsatu] Re: Strategi Penyelamatan Batalyon I/ITB

2003-08-14 Terurut Topik Rifki Muhida
Saya pikir kegiatan kursus-kursus dan teori-teori kepemimpinan dan
manajemen, apalagi banyak mengadopsi dari buku-buku di gramedia 
(yang kebanyakan ditulis oleh penulis2 bule) hanya akan menambah
kebingungan para mahasiswa dan menyita banyak waktu mereka.Kita lupa
permasalahan awal adik-adik kita untuk aktif di Yon I adalah masalah
waktu, dimana waktu kuliah yang padat dan sesak membuat mereka tidak
bisa melirik kegiatan extrakulikuler, kecuali yang memberi manfaat
langsung kemreka. Materi2 seperti 'Quantum Learning', 'Learning
Revolution', 'Spiritual Question/Transcedential
Intelligence/kecerdasan Ruhaniah', 'Berpikir Lateral', 'Effectif
Presentation/Discussion, dll, yang dariistilahnya saja sudah pusing,
hanya akan menambah keruwetan. Dahulu saya sering baca buku-buku
semacam ini, dan beberapa menjadi pustaka di batalyon, ketika saya
menjadi danyon. Saya pikir teori-teori yang disampaikan oleh
buku-buku (kebanyakan tersedia di gramedia) sangat positif bila
diterapkan di batalyon, eh ternyata saya keliru. Apa yang disediakan
di batalyon, terutama yang sifatnya praktek kepemimpinan dan
manajemen lebih dari pada apa yang ditulis dalam dalam buku itu.
Menurut saya kegiatan-kegiatan yang mengandung muatan kepemimpinan
yang tinggi di batalyon tetap dipertahankan seperti job-job dantim
ataupun kasie-kasie. Hanya kegiatan-kegiatan yang menyita banyak
waktu dikurangi, pemecahannya, mensingkronkan beberapa kegiatan di
menwa dengan kegiatan perkuliahan dan penelitian/TA. 

Rifki Muhida





--- EVY ARYANTI [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Ass.Wr.Wb.
  
 Kondisi Batalyon saat ini sedang 'sakit' karena itu perlu 'dirawat'
 dulu (dengan intensive care), strateginya antara lain seperti yang
 sudah saya sampaikan.  Jika organisasi itu sudah 'sembuh' dan
 'sehat' maka barulah kita lepas untuk tumbuh dan berkembang
 sendiri.  Jadi peran aktif alumni hanya bersifat sementara, sampai
 batalyon bisa bernafas lagi dengan baik.  Program-program yang saya
 usulkan bukan bermaksud untuk mendapatkan nilai plus bagi
 alumninya, tapi para alumni hanya 'menularkan' nilai plusnya lewat
 knowledges dan experiences untuk membantu batalyon mendesign
 organisasinya menjadi organisasi yang lebih 'flexible', 'maju' dan
 'berkembang' sesuai tuntutan/perubahan jaman.
 Kelihatannya anda semua tidak menangkap maksud saya. 
  
 Evy 
 
 Priyo Pribadi Soemarno [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Assalamu'alaikum Bung Syafril yang baik ,
 Saya sangat senang dan beruntung punya seorang Syafril yang rela 
 begadang dan ngurusi teman2 CORPS dengan penyelenggaraan milis ini
 . 
 Tanpa adanya milis , tidak terbayangkan bagaimana kita bisa gerak
 cepat 
 dan komando mengumpulkan rekans2 dalam HANATA dan dalam Pertemuan
 
 kemarin . Inilah yang saya maksudkan sebagai fungsi cadangan yang
 
 telah dijalankan , disela-sela kegiatan kita sehari-hari , tidak
 peduli 
 ada ROTC ataupun SEPACAD , dll .
 Yang ingin kita rancang rame2 , adalah yang disebut re-building 
 Batalyon I , bagaimana membuat mahasiswa ITB ikut lagi kegiatan
 Menwa 
 didalam segala keterbatasan yang ada dan ditengah situasi anti 
 militerisme di kampus2 . Tetapi tujuan kita khan bukan mau mencetak
 
 prajurit , melainkan sarjana yang tangguh dan siap pakai .
 Bagaimana 
 bentuk dan formula serta kurikulum untuk mahasiswa calon kader
 inilah 
 yang akan dirumuskan . Tentang LTC dll , seperti yang disebut mas
 Koni , 
 tidak ditujukan pada anggota Batalyon yang ada sekarang , tetapi
 didisain 
 untuk peserta luar , baik mahasiswa ataupun umum , untuk menaikkan
 citra 
 Resimen Mahasiswa yang otomatis akan membuat peminat (calon kader)
 pada 
 tahun2 berikut akan bertambah .
 Untuk mengatasi keadaan dimana hanya ada empat (empat)
 SSK-Kompie, 
 alias cuma empat orang anggota termasuk Dan Yon nya , maka perlu
 kita 
 gandeng dulu , ibaratnya mas Sukris , kalau belum berani terjun
 sendiri , 
 ya tandem gitu ,... tanpa kita menghilangkan peran mereka . 
 Bung Syafril , Team Crash Program sedang menyusun rinciannya yang
 tentu 
 akan kita bahas rame2 untuk menemukan rancangan yang paling pas ,
 agar 
 sarjana plus tetap dapat dilahirkan dari ITB , bukan alumni nya
 yang 
 plus ,...(kita sedang memerankan cadangan tadi ,..)
 Team nya mas Susilo akan menampung semua usulan serta ide2 yang
 kreatif 
 dari Rekans semuanya ,... Silahkan terus menulis dan mengritisi
 kami ,..
 Salam hangat ,
 Priyo PS
 
 
 -Original Message-
 From: Syafril Hermansyah 
 To: [EMAIL PROTECTED]
 Date: Mon, 11 Aug 2003 13:15:12 +0700
 Subject: [yonsatu] Re: Re-building Batalyon I ..Re: [anggota]
 Perasaan 
 Kebangsaan
 
  On Sat, 09 Aug 2003 04:05:00 +0700
  Priyo Pribadi Soemarno 
 wrote:
  
   Bung Syafril , apa yang kita semua lakukan , kelihatannya cuma
 untuk 
   Batalyon I ITB ,...yang kata mas Koni sudah kejet2 , mau bubar
 ,...
   Tetapi , sebetulnya hakekat utama perbuatan para CORPS yang
 concern 
   dengan kehidupan Batalyon I , adalah pencerminan dari sikap
 kita
  semua
   yang siap sedia berfungsi 

[yonsatu] Re: Mars

2003-08-14 Terurut Topik Chatief Kunjaya
Pak Priyo dan pak Oetomo Yth.,
Mars dapat terlihat hampir sepanjang malam di bulan Agustus ini.
Saat ini Mars terbit sekitar jam 19 atau 19.30.
Jadi kalau kita melihat ke arah timur pada sekitar jam 21-an akan tampak
sebuah bintang terang dengan cahaya yang agak kemerahan, itulah Mars.
Diteropong dengan binokuler saja sudah tampak sebagai bulatan kecil,
bukan lagi titik cahaya.
Paling bagus melihatnya pada tengah malam karena posisi Mars sudah tinggi
sekali di angkasa.
Rencananya Bosscha akan mengadakan malam renungan Mars pada sekitar
26, 27 dan 28 Agustus (semoga jadi). Pada saat itu akan diberikan ceramah-
ceramah, pemutaran slide, diskusi, realtime remote display, penayangan
hasil hasil pemotretan, juga peserta bisa meneropong dengan menggunakan 
teropong di Bosscha (tapi bukan teropong terbesar lho). 

Untuk pak Priyo,
kalau boleh tahu, site di Jateng yang diusulkan untuk peneropongan bintang
itu dimana ? berapa ketinggian diatas permukaan laut ? Bagaimana keadaan 
cuacanya, banyak hujan ? banyak awan ? jarang hujan ? Kering ? 

Salam,
Kunjaya 

Priyo Pribadi Soemarno writes: 

 Terimakasih Kang Tutun , nampaknya peristiwa ini harus kita lihat pada 
 jaman sekarang , karena kenampakan berikutnya kita sudah tidak sempat 
 melihatnya lagi ,...
 Paling bagus dilihat jam berapa ??
 Mungkin pak Kunjaya dan Bang Suryadi Siregar bisa memberikan guidance??
 Wassalam ,
 Priyo PS
  
 
 -Original Message-
 From: Suntana [EMAIL PROTECTED]
 To: [EMAIL PROTECTED]
 Date: Mon, 11 Aug 2003 21:37:16 +0700
 Subject: [yonsatu] Mars 
 
 Ini saya forward informasi dari milis tetangga : 
 
 
 http://www.space.com/spacewatch/mars_preview_021108.html 
 
 Be sure to mark your calendar and remember to watch!! 
 
 MARK AUGUST 27th ON YOUR CALENDAR! 
 
 MARS WILL APPEAR AS BIG AS THE MOON! 
 
 FIRST TIME IN AT LEAST 5,000 YEARS! 
 
 Never again in your lifetime will the Red Planet (Mars) be so
 spectacular! 
 
 This month and next, Earth is catching up with Mars, an encounter that
 will culminate in the closest approach between the two planets in
 recorded history. The next time Mars may come this close is in 2287.
 Due
 to the way Jupiter's gravity tugs on Mars and perturbs its orbit,
 astronomers can only be certain that Mars has not come this close to
 Earth in the last 5,000 years but it may be as long as 60,000 years. 
 
 On August 27, Mars will come within 34,649,589 miles and will be (next
 to the moon) the brightest object in the night sky. It will attain a
 magnitude of -2.9 and will appear 25.11 arc seconds wide. At a modest
 75-power magnification Mars will look as large as the full moon to the
 naked eye. Mars will be easy to spot. At the beginning of August, Mars
 will rise in the east at 10 p.m. and reach its azimuth at about 3 a.m.
 But by the end of August when these two planets are closest, Mars will
 rise at nightfall and reach its highest point in the sky at 12:30 a.m.
 That's pretty convenient when it comes to seeing something that no
 human
 has seen in recorded history. 
 
 So don't miss it---mark your calendar at the beginning of August to see
 Mars grow progressively brighter throughout the month. 
 
 Share this with your friends, children and grandchildren. No one alive
 today will ever see this again!!! 
 
  
 
 --[YONSATU -
 ITB]--
 Online archive : http://yonsatu.mahawarman.net
 Moderators : mailto:[EMAIL PROTECTED]
 Unsubscribe: mailto:[EMAIL PROTECTED]
 Vacation   : mailto:[EMAIL PROTECTED]
  
 
 --[YONSATU - ITB]--
 Online archive : http://yonsatu.mahawarman.net
 Moderators : mailto:[EMAIL PROTECTED]
 Unsubscribe: mailto:[EMAIL PROTECTED]
 Vacation   : mailto:[EMAIL PROTECTED] 
 
 
 


--[YONSATU - ITB]--
Online archive : http://yonsatu.mahawarman.net
Moderators : mailto:[EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe: mailto:[EMAIL PROTECTED]
Vacation   : mailto:[EMAIL PROTECTED]




[yonsatu] Re: Klarifikasi untuk Rekans2 ,...Strategi PenyelamatanBatalyon I/ITB

2003-08-14 Terurut Topik hermansyah
Bagus dan saya setuju sekali dengan pendapat anda.
Dalam bentuk pointers barangkali jadinya begini:
1- Cari akar masalah.  Caranya bisa brainstorming, sebarin questionaire, 
wawancara, dsb.
2- Cek ulang Visi dan Misi, apakah masih cocok dengan kebutuhan dan jaman, 
kalau tidak adjust.
3- Tentuin goals yang akan dicapai dengan mengacu kepada Visi dan Misi, 
misalnya: Membuat Rektorat dan Mahasiswa sadar akan pentingnya Menwa,
 Memasukkan program ROTC ke Rektorat, dsb., dsb.  Buat Action Plans 
atau Strategic Planning untuk mencapai goals itu.  Dalam perencanaan, 
terapkan: 
 5W + 1H.
4- Lalu execute plansnya dan continuously monitoring.   Execute plans 
dengan berpedoman pada prinsip2 leadership dan management yang up to date, 

 dan yang cocok dengan situasi.
5- Kalu result yang dihasilkan agak melenceng, adjust plans nya, lalu 
balik lagi ke point 4.  Kalo jalannya bagus ya maju terus sampai goals 
tercapai.

Ah, prosedur seperti ini mah menurut saya semua rekan alumni sudah pada 
'khatam', sudah pada jago.
Mungkin yang jadi masalah adalah siapa yang mau ngelaksanainnya.  Saya 
sendiri cuman bisa dukung dari jauh dalam bentuk pendapat.

Salam hangat,
HermanSyah XIV.






EVY ARYANTI [EMAIL PROTECTED]
08/13/2003 12:10
Please respond to yonsatu

 
To: [EMAIL PROTECTED]
cc: 
Subject:[yonsatu] Re: Klarifikasi untuk Rekans2 ,...Strategi 
Penyelamatan Batalyon 
I/ITB


Ass.Wr.Wb.'
 
Penjelasan mas Priyo, sudah 'sangat clear' bagi saya, thanks.
Pada prinsipnya visi dan misi kita sudah sama.
Tinggal bagaimana menterjemahkannya dalam program-program 'real/konkrit' 
untuk tujuan/sasaran jangka pendek, menengah dan panjang.
Karena itu dalam tulisan saya sebelumnya, saya mengusulkan perlunya 
dilakukan survey/questioner untuk menganalisa root cause/akar permasalan 
dari menurunnya minat mahasiswa ITB untuk masuk menwa/batalyon, dan juga 
promosi secara terus menerus/'continuous promotion' mengenai konsep 
pendidikan/pengembangan Batalyon I/ITB lewat SG-SG (studium general) 
maupun forum-forum lainnya, jadi konsep kurikulum/pendidikan 'dijual' 
/disosialisasikan/dipublikasikan agar para mahasiswa bisa mengetahui apa 
'nilai tambah/added value' yang didapat jika ia masuk menwa-ITB.  Setelah 
mengetahui root cause/akar bermasalahan dari hasil survey/questioner tsb 
di atas, lalu dibuat 'action plans' sebagai corrective action/preventive 
action dan juga mulai merancang pola-pola recruitment yang baru dan lebih 
efektif lagi.
Mengenai pola pendidikan, mungkin kita perlu memadukan antara pola 
pendidikan yang lama dengan perkembangan konsep-konsep pendidikan 
'leadership dan manajemen' yang baru dan juga konsep-konsep 'pembelajaran' 
sehingga batalyon bisa tumbuh dan berkembang sebagai 'Learning 
Organization'.
 
Wass.Wr.Wb.
Evy Aryanti.
 
 
 
Priyo Pribadi Soemarno [EMAIL PROTECTED] wrote:
Assalamu'alaikum Rekans sekalian ,

On Tue, 12 Aug 2003 04:44:47 -0700 (PDT) Evy wrote ,

Kondisi Batalyon saat ini sedang 'sakit' karena itu perlu 'dirawat'
 dulu (dengan intensive care), strateginya antara lain seperti yang
 sudah saya sampaikan. Jika organisasi itu sudah 'sembuh' dan 'sehat'
 maka barulah kita lepas untuk tumbuh dan berkembang sendiri. Jadi
 peran aktif alumni hanya bersifat sementara, sampai batalyon bisa
 bernafas lagi dengan baik. Program-program yang saya usulkan bukan
 bermaksud untuk mendapatkan nilai plus bagi alumninya, tapi para alumni
 hanya 'menularkan' nilai plusnya lewat knowledges dan experiences untuk
 membantu batalyon mendesign organisasinya menjadi organisasi yang lebih
 'flexible', 'maju' dan 'berkembang' sesuai tuntutan/perubahan jaman.
 Kelihatannya anda semua tidak menangkap maksud saya. 

(PPS) Evy benar , memang barangkali ada komunikasi yang belum pas . 
Sebagai fasilitator yang dipercayakan untuk mengkomunikasikan hasil2 
pertemuan CORPS yang lalu , saya mohon maaf , kalau ternyata kesimpulan 
pertemuan tersebut belum kena dihati ,..
Dalam milis yang lalu , saya mengambil analogi , keadaan Batalyon I masa 
kini sedang memerlukan pernapasan buatan , kalau bahasa 
kita2 rescue , perlu bantuan , karena dihadapkan pada masalah kronis 
yang tak kunjung selesai ,..
Karena itulah kita mengumpulkan alumni dan para sesepuh Batalyon I yang 
juga notabene adalah para pendiri Resimen Mahasiswa di Indonesia , untuk 
mendengar langsung inti permasalahannya dari DAN YON dan para pembina 
yang ada di Kampus ITB . Bahwa ternyata kemudian kesimpulan pertemuan di 
interpretasikan berbeda-beda , yaa , harap maklum karena memang 
rumusannya sedang disusun oleh Team yang ditetapkan dalam pertemuan tadi .

Tetapi untuk lebih mempertajam apa yang akan kita lakukan untuk rescue 
maka menjadi kewajiban saya untuk memberikan beberapa pointers penting 
yang dapat dijadikan referensi Rekans sekalian untuk membantu mengatasi 
masalah ini . Berikut ini klarifikasi kami :

1) Persoalan Batalyon I ITB dan juga persoalan Resimen Mahasiswa dan 
secara luas masalah pembinaan 

[yonsatu] Re: Re-building Batalyon I ..Re: [anggota] PerasaanKebangsaan

2003-08-14 Terurut Topik Priyo Pribadi Soemarno
Assalamu'alaikum Bung Syafril yang baik ,
Saya sangat senang dan beruntung punya seorang  Syafril  yang rela 
begadang dan ngurusi teman2 CORPS  dengan  penyelenggaraan milis ini . 
Tanpa adanya milis , tidak terbayangkan bagaimana kita bisa gerak cepat 
dan  komando mengumpulkan rekans2 dalam HANATA  dan dalam Pertemuan 
kemarin . Inilah yang saya maksudkan sebagai  fungsi cadangan  yang 
telah dijalankan , disela-sela kegiatan kita sehari-hari , tidak peduli 
ada ROTC ataupun SEPACAD , dll .
Yang ingin kita rancang rame2 , adalah yang disebut  re-building 
Batalyon I , bagaimana membuat mahasiswa ITB ikut lagi kegiatan Menwa 
didalam segala keterbatasan yang ada dan ditengah situasi anti 
militerisme di kampus2 . Tetapi tujuan kita khan bukan mau mencetak 
prajurit , melainkan sarjana yang  tangguh dan  siap pakai . Bagaimana 
bentuk dan formula serta kurikulum untuk mahasiswa  calon kader inilah 
yang akan dirumuskan . Tentang LTC dll , seperti yang disebut mas Koni , 
tidak ditujukan pada anggota Batalyon yang ada sekarang , tetapi didisain 
untuk peserta luar , baik mahasiswa ataupun umum , untuk menaikkan citra 
Resimen Mahasiswa yang otomatis akan membuat peminat (calon kader)  pada 
tahun2 berikut akan bertambah .
Untuk mengatasi keadaan dimana hanya ada empat (empat)  SSK-Kompie, 
alias cuma empat orang anggota termasuk Dan Yon nya , maka perlu kita 
gandeng dulu , ibaratnya mas Sukris , kalau belum berani terjun sendiri , 
ya  tandem gitu ,... tanpa kita menghilangkan peran mereka . 
Bung Syafril , Team Crash Program sedang menyusun rinciannya yang tentu 
akan kita bahas rame2 untuk menemukan rancangan yang paling pas , agar 
sarjana plus tetap dapat dilahirkan dari ITB , bukan alumni nya yang 
plus ,...(kita sedang memerankan  cadangan tadi ,..)
Team nya mas Susilo akan menampung semua usulan serta ide2 yang kreatif 
dari Rekans semuanya ,... Silahkan terus menulis dan mengritisi kami ,..
Salam hangat ,
Priyo PS


-Original Message-
From: Syafril Hermansyah [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Date: Mon, 11 Aug 2003 13:15:12 +0700
Subject: [yonsatu] Re: Re-building Batalyon I ..Re: [anggota] Perasaan 
Kebangsaan

 On Sat, 09 Aug 2003 04:05:00 +0700
 Priyo Pribadi Soemarno [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
  Bung Syafril , apa yang kita semua lakukan , kelihatannya cuma untuk 
  Batalyon I ITB ,...yang kata mas Koni sudah kejet2 , mau bubar ,...
  Tetapi , sebetulnya hakekat utama perbuatan para CORPS yang concern 
  dengan kehidupan Batalyon I , adalah pencerminan dari sikap kita
 semua
  yang  siap sedia berfungsi sebagai  cadangan (meskipun bukan
  perwira cadangan atau ROTC)  , yang menginginkan kelangsungan
  penyediaan sumber daya manusia yang terbaik bagi bangsa ini .
 
 Saya setuju dg apa yg sudah disampaikan, cuma saya lihat ada yg kurang
 dicover y.i. motivasi dari anggota aktifnya sendiri.
 Akan lebih bagus jika nantinya latihan kepemimpinan dls disampaikan
 oleh
 anggota aktif, bukan alumni (alumni hanya mendampingi).
 Titik berat dari kerangka kegiatan kelihatannya lbh mengarah ke
 exposure, ini bagus dari sudut pandang marketing, akan tetapi tetap
 harus ada kemauan dari anggota aktif untuk punya potensi melakukan itu
 sendiri.
 
 Saya ingat dulu Aussie berkomentar thd kegiatan-2x kami yg di nyinyir
 oleh sebagian senior krn apa yg kami lakukan terkesan spt main-2x
 (jalan-2x sembari latihan potong kompas malam, membentuk sel dan
 terkadang malam-2x sel diminta berkumpul cuma utk mencheck kesiagaan
 dll
 yg aneh-2x).
 Aussie saat itu ngomong tidak usah perduli dg omongan orang lain,
 tidak
 usah perduli dg teman-2x yg tidak mau aktif, berlatih saja sendiri,
 jadi
 pinter sendiri, dan semua itu untuk kemajuan diri kita sendiri.
 
 Anggota aktif ibaratnya anak kita, merekalah tunas masa depan. Dari
 pertemuan-2x yg sudah ada, anggota aktif selalu menceritakan soal masa
 lalu, soal kehebatan anggota-2x kita di masa lalu. Menurut saya,
 berhentilah bicara soal kejayaan masa lalu, bicaralah soal masa kini
 dan
 pusatkan pikiran bgm menyiapkan mereka dg situasi masa depan. 
 
  Kelak dikemudian hari , apabila program ROTC atau cadangan nasional
  sudah diberlakukan , terdapat aturan yang jelas mengenai mobilisasi
  dan penugasan untuk situasi darurat , dimana kita harus meninggalkan
  kegiatan sehari-hari , hanya untuk melaksanakan panggilan negara
  sebagai cadangan. 
 
 Kalau arah kita memang ke ROTC, ya siapkan mereka utk menjadi ROTC, tdk
 usah perdulikan ROTC sdh berlaku atau belum, anggap saja sudah jalan
 dan
 berpikir serta bertindak bgm mengisi kegiatan itu.
 
 Jadi saran saya utk anggota aktif, beraktivitaslah apapun aktivitas
 itu,
 apa yg masih bisa terpikirkan utk dilakukan ya dilakukan, kalau yg bisa
 melakukan aktivitas cuma berdua, lakukan berdua, jika bisa lebih tentu
 lebih baik. Tidak usah menunggu keadaan berubah dulu baru beraktivitas,
 akan tetapi berlatih sehingga jika pada saatnya kesempatan itu tiba (UU
 ROTC diberlakukan) maka Anda semua 

[yonsatu] Re: Klarifikasi untuk Rekans2 ,...Strategi Penyelamatan Batalyon I/ITB

2003-08-14 Terurut Topik EVY ARYANTI
Ass.Wr.Wb.'
 
Penjelasan mas Priyo, sudah 'sangat clear' bagi saya, thanks.
Pada prinsipnya visi dan misi kita sudah sama.
Tinggal bagaimana menterjemahkannya dalam program-program 'real/konkrit' untuk 
tujuan/sasaran jangka pendek, menengah dan panjang.
Karena itu dalam tulisan saya sebelumnya, saya mengusulkan perlunya dilakukan 
survey/questioner untuk menganalisa root cause/akar permasalan dari menurunnya minat 
mahasiswa ITB untuk masuk menwa/batalyon, dan juga promosi secara terus 
menerus/'continuous promotion' mengenai konsep pendidikan/pengembangan Batalyon I/ITB 
lewat SG-SG (studium general) maupun forum-forum lainnya, jadi konsep 
kurikulum/pendidikan 'dijual' /disosialisasikan/dipublikasikan agar para mahasiswa 
bisa mengetahui apa 'nilai tambah/added value' yang didapat jika ia masuk menwa-ITB.  
Setelah mengetahui root cause/akar bermasalahan dari hasil survey/questioner tsb di 
atas, lalu dibuat 'action plans' sebagai corrective action/preventive action dan juga 
mulai merancang pola-pola recruitment yang baru dan lebih efektif lagi.
Mengenai pola pendidikan, mungkin kita perlu memadukan antara pola pendidikan yang 
lama dengan perkembangan konsep-konsep pendidikan 'leadership dan manajemen' yang baru 
dan juga konsep-konsep 'pembelajaran' sehingga batalyon bisa tumbuh dan berkembang 
sebagai 'Learning Organization'.
 
Wass.Wr.Wb.
Evy Aryanti.
 
 
 
Priyo Pribadi Soemarno [EMAIL PROTECTED] wrote:
Assalamu'alaikum Rekans sekalian ,

On Tue, 12 Aug 2003 04:44:47 -0700 (PDT) Evy wrote ,

Kondisi Batalyon saat ini sedang 'sakit' karena itu perlu 'dirawat'
 dulu (dengan intensive care), strateginya antara lain seperti yang
 sudah saya sampaikan. Jika organisasi itu sudah 'sembuh' dan 'sehat'
 maka barulah kita lepas untuk tumbuh dan berkembang sendiri. Jadi
 peran aktif alumni hanya bersifat sementara, sampai batalyon bisa
 bernafas lagi dengan baik. Program-program yang saya usulkan bukan
 bermaksud untuk mendapatkan nilai plus bagi alumninya, tapi para alumni
 hanya 'menularkan' nilai plusnya lewat knowledges dan experiences untuk
 membantu batalyon mendesign organisasinya menjadi organisasi yang lebih
 'flexible', 'maju' dan 'berkembang' sesuai tuntutan/perubahan jaman.
 Kelihatannya anda semua tidak menangkap maksud saya. 

(PPS) Evy benar , memang barangkali ada komunikasi yang belum pas . 
Sebagai fasilitator yang dipercayakan untuk mengkomunikasikan hasil2 
pertemuan CORPS yang lalu , saya mohon maaf , kalau ternyata kesimpulan 
pertemuan tersebut belum kena dihati ,..
Dalam milis yang lalu , saya mengambil analogi , keadaan Batalyon I masa 
kini sedang memerlukan pernapasan buatan , kalau bahasa 
kita2 rescue , perlu bantuan , karena dihadapkan pada masalah kronis 
yang tak kunjung selesai ,..
Karena itulah kita mengumpulkan alumni dan para sesepuh Batalyon I yang 
juga notabene adalah para pendiri Resimen Mahasiswa di Indonesia , untuk 
mendengar langsung inti permasalahannya dari DAN YON dan para pembina 
yang ada di Kampus ITB . Bahwa ternyata kemudian kesimpulan pertemuan di 
interpretasikan berbeda-beda , yaa , harap maklum karena memang 
rumusannya sedang disusun oleh Team yang ditetapkan dalam pertemuan tadi .

Tetapi untuk lebih mempertajam apa yang akan kita lakukan untuk rescue 
maka menjadi kewajiban saya untuk memberikan beberapa pointers penting 
yang dapat dijadikan referensi Rekans sekalian untuk membantu mengatasi 
masalah ini . Berikut ini klarifikasi kami :

1) Persoalan Batalyon I ITB dan juga persoalan Resimen Mahasiswa dan 
secara luas masalah pembinaan generasi muda ada saling kait mengaitnya , 
karena itu perlu pandangan dan wawasan yang lebih luas dalam mencari akar 
permasalahan .

2) Khusus di ITB , perubahan status ITB memerlukan pula perubahan dalam 
pembinaan kegiatan mahasiswa di Batalyon I . Ketika SKB 3 Menteri tentang 
pembinaan Resimen Mahasiswa dibatalkan dan pembinaan selanjutnya 
diserahkan pada pimpinan perguruan tinggi masing2 , saat itulah 
sebenarnya kita harus sudah menemukan pola pembinaan yang baru ,tetapi , 
mungkin baru saat inilah persoalan yang menumpuk tersebut menjadi sangat 
berat bagi Batalyon , karena menyangkut kelangsungan hidup organisasi 
yang sudah mencetak ribuan alumninya . 

3) Hal lain yang sudah kita sadari pula adalah menurunnya kualitas 
anggota , karena program latihan dan pengalaman organisasi bagi 
anggotanya sangat merosot jauh . Program Diksar , Dinas Staf , latihan2 
dll. sudah dibawah standard , yang disebabkan karena keterbatasan waktu , 
fasilitas latihan dan dana pembinaan . Hal ini oleh sebagian alumni 
menjadi perhatian khusus , karena kita tetap menghendaki anggota CORPS 
yang sesuai dengan tuntutan jaman .

4) Oleh karena itu , pertemuan CORPS kemudian menyimpulkan perlunya 
pendekatan sistim , dengan membuat rumusan penyelesaian masalah dari tiga 
persoalan pokok yang saat ini dianggap paling strategis , yaitu :
(*) kembalikan pendidikan Resimen Mahasiswa sebagaimana konsep awal 
pembentukannya dulu , 

[yonsatu] Re: Strategi Penyelamatan Batalyon I/ITB

2003-08-14 Terurut Topik hermansyah
Rifki Muhida [EMAIL PROTECTED]
08/12/2003 19:46
Please respond to yonsatu
 
To: [EMAIL PROTECTED]
cc: 
Subject:[yonsatu] Re: Strategi Penyelamatan Batalyon I/ITB


Pendidikan
Yon I bukan sekolah para calon sekretaris atau sekolah calon
wirausaha (walau setelah lulus nantinya memungkinkan jadi pengusaha),
pendidikan yon I  adalah pendidikan untuk mengubah  dan pembentukan
karakter, tampa melihat ingin jadi apa mahasiswanya setalah lulus
nanti, pakah mau jadi pengusaha, ibu rumah tangga,atau profesor.
Membuat orang bertanggung jawab, jiwa karsa pantang menyerah, ulet
dll, lebih sulit membentuknya ketimbang pengetahuan tentang berbagai
prosedur rapat dll.

Tentunya ini musti dikembalikan lagi kepada tujuan didirikannya Menwa itu 
sendiri.  Apakah hanya untuk merubah watak, atau untuk mempersiapkan 
pemimpin yang berwatak, atau intelektual yang patriotisme, dsb, dsb.

Melihat pelajaran yang telah saya peroleh selama bergelut di Yon I, saya 
berkesimpulan bahwa pendidikan yang saya terima itu ternyata telah turut 
membentuk saya untuk menjadi seorang intelektual yang berjiwa pemimpin 
(bukan berarti harus menjadi pejabat publik), seorang manusia yang tidak 
mudah menyerah, yang cinta tanah air dan rakyatnya tanpa membeda-bedakan 
latar belakang serta adat istiadatnya (SARA), dan yang selalu berusaha 
untuk memanage tugas2 yang diemban dengan sebaik-baiknya dengan rasa 
tanggung jawab yang setinggi-tingginya.

Kalau hal ini juga dirasakan oleh rekan2 alumni yang lainnya, maka berarti 
itulah output yang telah dihasilkan dari pendidikan Menwa, khususnya Yon 
I, dan rasa2nya ini memang pas dengan semboyan WCDS kita itu.

Berangkat dari output yang diinginkan itulah kita perlu membuat program2 
kegiatan yang disesuaikan dengan jaman.  Training course yang saya 
sebutkan hanya sekedar contoh yang mungkin dapat digunakan dalam 
menyempurnakan progam2 Dinas Staf, Suspelat, dsb. yang masih ada, atau 
melengkapinya sebagai suatu paket program baru yang lebih cocok dengan 
kebutuhan saat ini.  Kegiatan2 tsb, tidak perlu harus menghabiskan waktu 
banyak mahasiswa seperti yang anda khawatirkan di email anda yang 
terdahulu, karena dapat diberikan setiap hari Sabtu dengan ALONGIN (Alat 
Penolong Instruksi) yang sangat sederhana.

Tapi intinya kembali kepada: kita mau kemana, dan sekarang kita ada 
dimana.  Setelah ini diidentifikasi barulah kita dapat merancang program 
pembinaan Menwa, khususnya Yon I, yang lebih tepat dan sesuai dengan 
perkembangan jaman.
Dukungan leadership dan kemampuan management rekan2 alumni menurut saya 
merupakan hal yang crucial dalam hal ini.

Salam,
HermanSyah XIV.



--[YONSATU - ITB]--
Online archive : http://yonsatu.mahawarman.net
Moderators : mailto:[EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe: mailto:[EMAIL PROTECTED]
Vacation   : mailto:[EMAIL PROTECTED]




[yonsatu] Re: Mars

2003-08-14 Terurut Topik Chatief Kunjaya
Whaduh, judulnya serem, seolah olah Mars akan tampak sebesar
bulan, padahal tidak.
Kalau diteliti lebih lanjut tulisan dibawahnya ternyata
kalau dilihat dengan teropong perbesaran 75 kali, Mars
akan tampak sebesar bulan yang dilihat dengan mata telanjang
Kalau ini benar, he...he...he, lumayan untuk membuat orang jadi
penasaran. 

Salam,
Kunjaya 

Suntana writes: 

 Ini saya forward informasi dari milis tetangga : 
 
 
 http://www.space.com/spacewatch/mars_preview_021108.html 
 
 Be sure to mark your calendar and remember to watch!! 
 
 MARK AUGUST 27th ON YOUR CALENDAR! 
 
 MARS WILL APPEAR AS BIG AS THE MOON! 
 
 FIRST TIME IN AT LEAST 5,000 YEARS! 
 
 Never again in your lifetime will the Red Planet (Mars) be so
 spectacular! 
 
 This month and next, Earth is catching up with Mars, an encounter that
 will culminate in the closest approach between the two planets in
 recorded history. The next time Mars may come this close is in 2287. Due
 to the way Jupiter's gravity tugs on Mars and perturbs its orbit,
 astronomers can only be certain that Mars has not come this close to
 Earth in the last 5,000 years but it may be as long as 60,000 years. 
 
 On August 27, Mars will come within 34,649,589 miles and will be (next
 to the moon) the brightest object in the night sky. It will attain a
 magnitude of -2.9 and will appear 25.11 arc seconds wide. At a modest
 75-power magnification Mars will look as large as the full moon to the
 naked eye. Mars will be easy to spot. At the beginning of August, Mars
 will rise in the east at 10 p.m. and reach its azimuth at about 3 a.m.
 But by the end of August when these two planets are closest, Mars will
 rise at nightfall and reach its highest point in the sky at 12:30 a.m.
 That's pretty convenient when it comes to seeing something that no human
 has seen in recorded history. 
 
 So don't miss it---mark your calendar at the beginning of August to see
 Mars grow progressively brighter throughout the month. 
 
 Share this with your friends, children and grandchildren. No one alive
 today will ever see this again!!! 
 
  
 
 --[YONSATU - ITB]--
 Online archive : http://yonsatu.mahawarman.net
 Moderators : mailto:[EMAIL PROTECTED]
 Unsubscribe: mailto:[EMAIL PROTECTED]
 Vacation   : mailto:[EMAIL PROTECTED] 
 
 
 


--[YONSATU - ITB]--
Online archive : http://yonsatu.mahawarman.net
Moderators : mailto:[EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe: mailto:[EMAIL PROTECTED]
Vacation   : mailto:[EMAIL PROTECTED]




[yonsatu] Re: [anggota] Re: Perasaan Kebangsaan

2003-08-14 Terurut Topik Priyo Pribadi Soemarno
Evy ,
mungkin yang adinda maksudkan adalah Ongku , bukan  Ongki (yang main 
sinetron ,he, he,he,)
Pembicaraan semakin menarik , perlu di cari pointersnya .
Salam hangat , saya sudah ingat , Evy yang datang waktu SPC di Kampus ITB 
bulan Maret yang lalu .
Terus berjuang .
Wassalam ,
Priyo PS


From: EVY ARYANTI [EMAIL PROTECTED]
Reply-To: [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: [yonsatu] Re: [anggota] Re: Perasaan Kebangsaan
Date: Thu, 7 Aug 2003 19:28:57 -0700 (PDT)

Wah, kelihatannya perdebatannya makin seru nih.  Ilmunya pada keluar semua. 
  Saya ikutan lagi di bagian terakhirnya aja deh, untuk bikin 
kesimpulannya.  Mungkin akan lebih seru lagi jika topiknya diperluas ke 
area yang lain (politik, sosbud dsb).
Salam untuk P'Ongki.

Evy.
[EMAIL PROTECTED] wrote:





  Dalam pandangan saya, pola fikir para pengambil keputusan masih
  terpaku pada quick yielding, sehingga tentu pandangannya akan
  mengarah kepada trading business, kalau tidak mau disebut lebih miris
  lagi mengarah pada broker business.

Masak sih ?
Apakah Regulasi dibidang telekomunikasi kita sekarang di tangani oleh
Singapore ?
Apakah regulasi Semen kita sekarang ditangani Mexico ?
-
Saya fikir arahnya bukan kesana. Dalam kasus Indosat dan Semen Gresik
menjadi milik Singapura dan Mexico (mayoritas ?) bukan berarti regulasi
dalam industrinya di atur Singapura dan Mexico. Namun control terhadap
wealth daripada perusahaan tersebut menjadi di tangan pemilik baru
tersebut. Seandainya privatisasinya hanya sampai batas 49 % maximum kontrol
tetap ada di sini.

Yang saya maksud dengan pola fikir quick yielding terlihat dari beberapa
kebijakan dalam pengembangan industri. Salah satu contoh dalam hal CPO,
kita (baca PTPN dan swasta nasional lainnya) cenderung memproduksi buah
sawit dan mengolah jadi CPO/PKO di CPO/PKO mill, bukan refined product atau
turunannya. Demikian juga dengan Oil and Gas, kita cenderung mengembangkan
produksi untuk menjual/mengexport crude instead of refined product dan
turunannya. Refined product dan turunan ini nantinya akan kita impor
kembali dari luar, seperti Singapore (untuk kasus oil and gas), dan Belanda
atau Malaysia (dalam kasus minyak nabati). Lihat kejadian sekitar tahun
1990 an, dalam kasus minyak nabati. Begitu kampanye US tentang jeleknya
minyak sawit buat kesehatan (untuk memproteksi minyak soyabean mereka)
gagal dan ternyata refining dan oleochemical plant mereka kekurangan bahan
baku karena produksi soyabean sudah maksimal, mereka melirik SE Asia untuk
sumber bahan baku (baca CPO). Reaksi Indonesia dan Malaysia berbeda.
Malaysia bereaksi dengan membangun industri Oleochemical di Port Klang, dan
tetap menguasai industri hulu, yang makin ke hilir makin sedikit share
Malaysianya, tetap mereka tetap 100 % menguasai kebun sawit. Hasilnya
sekarang, Malaysia menjadi produsen oleochemical terbesar di dunia (yang
berasal dari CPO). 70 % CPO Malaysia diolah menjadi produk derivative yang
berdaya jual tinggi dengan presentasi kontrol 70 % juga, dan 30 % diolah
jadi minyak goreng dan produk konsumsi langsung lainnya untuk kebutuhan
domestik. Karenanya Malaysia menjual ke luar adalah dalam bentuk produk
derivative. Sementara kita hanya mengolah kurang dari 10 % menjadi produk
derivative, dan sekitar 30 % untuk minyak goreng, sisanya kita ekspor dalam
bentuk real crude palm oil, bukan refined. Karena bagi kita it's faster
to sell the CPO.

  Sudah selayaknya kita berkaca ke negara-negara tetangga seperti Korea,
  atau bahkan Malaysia, yang dengan gigih dan sangat berfihak kepada
  industri mereka selama kurun waktu 15 - 25 tahun terakhir. Sepertinya
  selama ini(atau paling tidak akhir-akhir sejak orde baru runtuh), kita
  lebih berkaca kepada Singapura dan Hongkong, yang mengandalkan trading
  dan services. Negara kita adalah negara besar dengan 200 juta
  penduduk, tidak bisa hanya mengandalkan trading and services.
  Singapura dan Hongkong yang kecil tentu bisa mengandalkan ini, dengan
  asumsi bahwa production center mereka adalah negara-negara sekitarnya.

Sudah lihat China yg habis-2x an melakukan privatisasi ?
Penduduk dan luas negaranya berlipat dari kita lho.
-
China memprivatisasi industrinya dengan segala keberfihakannya. Tolong
simak pola privatisasi mereka yang sangat berbeda dengan kita.
Soal industri strategis, bahkan negara maju pun tidak memprivatisasi
industrinya. Framatome (industri nuklir Perancis) adalah BUMN, Air France
adalah BUMN, demikian juga dengan yang lain-lain. Ingat kasus privatisasi
Thomson CSF sekitar tahun 1990 an, yang tadinya sempat terjual ke Jepang,
di protes habis warganya, dan akibatnya dua hari kemudian deal itu
dibatalkan. Namun setelah Thomson di privatise sebagian ke pengusaha
nasional atau publik Perancis, rakyat tidak protes lagi. Lihat juga
bagaimana Boeing disubsidi pemerintah, bagaimana petani di negara maju
disubsidi pemerintah, dst.


Sudah lihat bagaimana BUMN di Singapore beroperasi ?
--
Know very 

[yonsatu] Re: No, not finished yet It just point to start [ wasRe: Finish]

2003-08-14 Terurut Topik Syafril Hermansyah
On Mon, 11 Aug 2003 06:02:43 -0700 (PDT)
EVY ARYANTI [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Memang diskusi ini baru dimulai.  Tapi saya untuk sementara off dulu
 tapi tetap memonitor. Dalam struktur organisasi PT DI, SBU-SBU itu
 sudah ada.  Jadi bisnis kita dibagi menjadi dua, aircraft dan non
 aircraft.  Bisnis aircrat ditangani oleh UPC (Unit Profit Center)
 sedangkan untuk non aircrfat ditangani oleh SBU dan SUM (Satuan Usaha
 Mandiri). 

Sejak kapan ? Bagaimana pelaksanaannya, apakah ada hambatan ?

 engineering services. Dalam management system, kita sedang mengarah ke
 penerapan konsep-konsep 'Business Excellence', TQM (Total Quallity
 Management), 'Continuous Improvement', 'Customer Satisfaction', 'Just
 In Time Delivery' dsb. 

Jangan banyak-2x pakai teori muluk-2, pilih saja salah satu akan tetapi
dilaksanakan secara kaffah (ceuna Dudung) shg learning curve berjalan
cepat.

 Perlu diketahui Korea 'puas' dengan pesawat
 cargo militer, dan pesawat VVIP (untuk presiden-nya) yang dibeli dari
 PT DI terutama untuk 'defence equipment'-nya.  Ulasan tentang hal ini
 pernah dimuat di majalah Angkasa dan PR.

Bagus sekali.

-- 
syafril
---
Syafril Hermansyah



--[YONSATU - ITB]--
Online archive : http://yonsatu.mahawarman.net
Moderators : mailto:[EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe: mailto:[EMAIL PROTECTED]
Vacation   : mailto:[EMAIL PROTECTED]




[yonsatu] Re: [yon1] Juara I Surat Kepada Presiden

2003-08-14 Terurut Topik Akhmad Bukhari Saleh
Kelihatannya surat ini hari ini luas beredar.
Tentunya yang sekarang ditunggu-tunggu adalah jawaban dari yang
dikirimi surat...
Wasalam.

===
  - Original Message -
  From: Maria A.Kadir
  Sent: 14 Agustus 2003 10:40
  Subject: [yon1] Juara I Surat Kepada Presiden


  Ketawa sambil nangis aku baca ini...:)

  /maria

  
  Pemenang Pertama Lomba Menulis Surat untuk Presiden Tingkat
Nasional,
  Kategori Kelas I-III SD dalam Rangka Hari Anak 2003. Dewan Juri:
Seto
  Mulyadi, Riris K. Toha Sarumpaet, Tika Bisono, Agus R. Sarjono
  --

  Kepada Yang Terhormat
  Presiden Republik Indonesia
  Megawati
  Di Istana

  Assalaamualaikum.
  Ibu Mega, apa kabar? Aku harap ibu baik-baik seperti aku saat ini.
Ibu, di kelas badanku paling tinggi. Cita-citaku juga tinggi. Aku mau
jadi
  presiden.
  Tapi baik. Presiden yang pintar, bisa buat komputer sendiri. Yang
tegas
  sekali. Bisa bicara 10 bahasa. Presiden yang dicintai orang-orang.
Kalau meninggal masuk surga.


--[YONSATU - ITB]--
Online archive : http://yonsatu.mahawarman.net
Moderators : mailto:[EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe: mailto:[EMAIL PROTECTED]
Vacation   : mailto:[EMAIL PROTECTED]




[yonsatu] Pelatih (Re: Re: CR-301 -Nembak pertama-)

2003-08-14 Terurut Topik Akhmad Bukhari Saleh
Iya betul, jaman sebelum G-30-S dulu itu, instruktur Rinsil (Resimen
Induk Siliwangi, sekarang Rindam) yang saya ingat memang Capa (Calon
Perwira) Ph. Siman, yang pensiun pada pangkat Mayor, lalu di-rekrut
Tjipto Sukardhono di PT Pronaka.
Lainnya adalah Serka Satriman.  Tuan-tuan sekalian, terlebih dahulu
perkenalkan, nama saya adalah daripada Satriman, pangkat dapat dilihat
di mana pundak, keterangan lainnya, apakah sudah kawin atau belum,
mungkin tidak perlu, begitu dia kalau memperkenalkan dirinya di muka
kelas.
Sedangkan instruktur RPKAD untuk latihan gunung-hutan yang di Situ
Lembang, Praka Santoso.
U untuk latihan basis komando di Batujajar ada banyak, a.l. Praka Arie
L (L-nya itu apa, lupa lagi, pokoknya nama marga orang Sulawesi).
Untuk latihan para, Peltu Jawadi, yang semua orang kenal, karena
'sadis'-nya.

Wasalam.

===
  - Original Message -
  From: Rastihat
  To: [EMAIL PROTECTED]
  Sent: 14 Agustus 2003 22:04
  Subject: [yonsatu] Re: CR-301 -Nembak pertama-


  Joseph,

  Kayanya bukan Caper Sentot, tapi capa Siman
  Coba cerita lainnya lagi.

  wass
  rastihat

  - Original Message -
  From: Jo Wardi [EMAIL PROTECTED]
  To: YONSATU [EMAIL PROTECTED]
  Sent: Sunday, August 10, 2003 1:44 PM
  Subject: [yonsatu] CR-301 -Nembak pertama-

  Pimpinan latihan adalah Caper Sentot (calon perwira dengan pangkat
satu
  bintang putih-perak berlubang!) yang ditugaskan oleh Kodam VI
Siliwangi
  melatih mahasiswa ITB.


--[YONSATU - ITB]--
Online archive : http://yonsatu.mahawarman.net
Moderators : mailto:[EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe: mailto:[EMAIL PROTECTED]
Vacation   : mailto:[EMAIL PROTECTED]




[yonsatu] Strategi Penyelamatan Batalyon I/ITB

2003-08-14 Terurut Topik EVY ARYANTI
Ass.Wr.Wb.
 
Kondisi Batalyon saat ini sedang 'sakit' karena itu perlu 'dirawat' dulu (dengan 
intensive care), strateginya antara lain seperti yang sudah saya sampaikan.  Jika 
organisasi itu sudah 'sembuh' dan 'sehat' maka barulah kita lepas untuk tumbuh dan 
berkembang sendiri.  Jadi peran aktif alumni hanya bersifat sementara, sampai batalyon 
bisa bernafas lagi dengan baik.  Program-program yang saya usulkan bukan bermaksud 
untuk mendapatkan nilai plus bagi alumninya, tapi para alumni hanya 'menularkan' nilai 
plusnya lewat knowledges dan experiences untuk membantu batalyon mendesign 
organisasinya menjadi organisasi yang lebih 'flexible', 'maju' dan 'berkembang' sesuai 
tuntutan/perubahan jaman.
Kelihatannya anda semua tidak menangkap maksud saya. 
 
Evy 

Priyo Pribadi Soemarno [EMAIL PROTECTED] wrote:
Assalamu'alaikum Bung Syafril yang baik ,
Saya sangat senang dan beruntung punya seorang Syafril yang rela 
begadang dan ngurusi teman2 CORPS dengan penyelenggaraan milis ini . 
Tanpa adanya milis , tidak terbayangkan bagaimana kita bisa gerak cepat 
dan komando mengumpulkan rekans2 dalam HANATA dan dalam Pertemuan 
kemarin . Inilah yang saya maksudkan sebagai fungsi cadangan yang 
telah dijalankan , disela-sela kegiatan kita sehari-hari , tidak peduli 
ada ROTC ataupun SEPACAD , dll .
Yang ingin kita rancang rame2 , adalah yang disebut re-building 
Batalyon I , bagaimana membuat mahasiswa ITB ikut lagi kegiatan Menwa 
didalam segala keterbatasan yang ada dan ditengah situasi anti 
militerisme di kampus2 . Tetapi tujuan kita khan bukan mau mencetak 
prajurit , melainkan sarjana yang tangguh dan siap pakai . Bagaimana 
bentuk dan formula serta kurikulum untuk mahasiswa calon kader inilah 
yang akan dirumuskan . Tentang LTC dll , seperti yang disebut mas Koni , 
tidak ditujukan pada anggota Batalyon yang ada sekarang , tetapi didisain 
untuk peserta luar , baik mahasiswa ataupun umum , untuk menaikkan citra 
Resimen Mahasiswa yang otomatis akan membuat peminat (calon kader) pada 
tahun2 berikut akan bertambah .
Untuk mengatasi keadaan dimana hanya ada empat (empat) SSK-Kompie, 
alias cuma empat orang anggota termasuk Dan Yon nya , maka perlu kita 
gandeng dulu , ibaratnya mas Sukris , kalau belum berani terjun sendiri , 
ya tandem gitu ,... tanpa kita menghilangkan peran mereka . 
Bung Syafril , Team Crash Program sedang menyusun rinciannya yang tentu 
akan kita bahas rame2 untuk menemukan rancangan yang paling pas , agar 
sarjana plus tetap dapat dilahirkan dari ITB , bukan alumni nya yang 
plus ,...(kita sedang memerankan cadangan tadi ,..)
Team nya mas Susilo akan menampung semua usulan serta ide2 yang kreatif 
dari Rekans semuanya ,... Silahkan terus menulis dan mengritisi kami ,..
Salam hangat ,
Priyo PS


-Original Message-
From: Syafril Hermansyah 
To: [EMAIL PROTECTED]
Date: Mon, 11 Aug 2003 13:15:12 +0700
Subject: [yonsatu] Re: Re-building Batalyon I ..Re: [anggota] Perasaan 
Kebangsaan

 On Sat, 09 Aug 2003 04:05:00 +0700
 Priyo Pribadi Soemarno 
wrote:
 
  Bung Syafril , apa yang kita semua lakukan , kelihatannya cuma untuk 
  Batalyon I ITB ,...yang kata mas Koni sudah kejet2 , mau bubar ,...
  Tetapi , sebetulnya hakekat utama perbuatan para CORPS yang concern 
  dengan kehidupan Batalyon I , adalah pencerminan dari sikap kita
 semua
  yang siap sedia berfungsi sebagai cadangan (meskipun bukan
  perwira cadangan atau ROTC) , yang menginginkan kelangsungan
  penyediaan sumber daya manusia yang terbaik bagi bangsa ini .
 
 Saya setuju dg apa yg sudah disampaikan, cuma saya lihat ada yg kurang
 dicover y.i. motivasi dari anggota aktifnya sendiri.
 Akan lebih bagus jika nantinya latihan kepemimpinan dls disampaikan
 oleh
 anggota aktif, bukan alumni (alumni hanya mendampingi).
 Titik berat dari kerangka kegiatan kelihatannya lbh mengarah ke
 exposure, ini bagus dari sudut pandang marketing, akan tetapi tetap
 harus ada kemauan dari anggota aktif untuk punya potensi melakukan itu
 sendiri.
 
 Saya ingat dulu Aussie berkomentar thd kegiatan-2x kami yg di nyinyir
 oleh sebagian senior krn apa yg kami lakukan terkesan spt main-2x
 (jalan-2x sembari latihan potong kompas malam, membentuk sel dan
 terkadang malam-2x sel diminta berkumpul cuma utk mencheck kesiagaan
 dll
 yg aneh-2x).
 Aussie saat itu ngomong tidak usah perduli dg omongan orang lain,
 tidak
 usah perduli dg teman-2x yg tidak mau aktif, berlatih saja sendiri,
 jadi
 pinter sendiri, dan semua itu untuk kemajuan diri kita sendiri.
 
 Anggota aktif ibaratnya anak kita, merekalah tunas masa depan. Dari
 pertemuan-2x yg sudah ada, anggota aktif selalu menceritakan soal masa
 lalu, soal kehebatan anggota-2x kita di masa lalu. Menurut saya,
 berhentilah bicara soal kejayaan masa lalu, bicaralah soal masa kini
 dan
 pusatkan pikiran bgm menyiapkan mereka dg situasi masa depan. 
 
  Kelak dikemudian hari , apabila program ROTC atau cadangan nasional
  sudah diberlakukan , terdapat aturan yang jelas mengenai mobilisasi
 

[yonsatu] Re: Doa seorang Ayah

2003-08-14 Terurut Topik Syafril Hermansyah
On Mon, 11 Aug 2003 18:41:47 +0700
Abas F Soeriawidjaja [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Yang ini dalam Bahasa Inggrisnya :

Terimakasih Om Abas.
KAlau diteliti, ternyata ada kata-2x yg hilang di versi bahasa
Indonesianya.
 
 Build me a son whose heart will be clear, whose goals will be high; 
 a son who will master himself before he seeks to master other men; 
 one who will learn to laugh, yet never forget how to weep; 

Jadi mestinya ada koreksi di versi Bahasa Indonesia.

 
 --- Doa Ayah, oleh : Douglas Mac Arthur 
 
 Tuhanku 
 Bentuklah puteraku menjadi manusia yang cukup kuat untuk mengetahui,
 manakala ia lemah. Dan cukup berani menghadapi dirinya sendiri,
 manakala dia takut. Manusia yang bangga dan teguh dalam kekalahan,
 jujur dan rendah hati serta berbudi halus dalam kemenangan. Bentuklah
 puteraku menjadi manusia yang hasrat-hasratnya tidak menggantikan yang
 mati, putera yang selalu mengetahui Engkau, dan insyaf bahwa mengenal
 dirinya sendiri adalah landasan pengetahuan.
 
 Tuhanku ...
 Aku mohon agar puteraku jangan dibimbing dijalan yang mudah dan lunak,
 tetapi dibawah tekanan dan desakan kesulitan dan tantangan. Didiklah
 puteraku supaya teguh berdiri diatas badai serta berbelas kasihan
 terhadap mereka yang gagal. Bentuklah puteraku supaya menjadi manusia
 yang berhati jernih, yang cita-citanya tinggi. Putera yang sanggup
 memimpin dirinya sendiri sebelum berhasrat memimpin orang lain. 

Putera yang belajar tertawa, tanpa melupakan bagaimana menangis.

 Putera
 yang menjangkau hari depan namun tidak pernah melupakan masa lampau. 
 
 Dan setelah itu menjadi miliknya, aku mohon agar puteraku juga diberi
 perasaan jenaka, agar dia dapat serius tanpa dirinya terlampau serius.
 Berilah dia juga kerendahan hati agar dia dapat selalu ingat pada
 kesederhanaan dan keagungan asli, pada sumber kearifan dan pada
 kelembutan juga pada kekuatan asli. Dengan demikian maka, aku ayahnya,
 akan memberanikan diri dan berbisik : Hidupku tidak sia-sia.
 
 --- Bandung 13 April 1979 ---



-- 
syafril
---
Syafril Hermansyah



--[YONSATU - ITB]--
Online archive : http://yonsatu.mahawarman.net
Moderators : mailto:[EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe: mailto:[EMAIL PROTECTED]
Vacation   : mailto:[EMAIL PROTECTED]




[yonsatu] Re: Klarifikasi untuk Rekans2 ,...Strategi PenyelamatanBatalyon I/ITB

2003-08-14 Terurut Topik Priyo Pribadi Soemarno
Assalamu'alaikum Rekans sekalian ,

On Tue, 12 Aug 2003 04:44:47 -0700 (PDT) Evy  wrote ,

Kondisi Batalyon saat ini sedang 'sakit' karena itu perlu 'dirawat'
 dulu (dengan intensive care), strateginya antara lain seperti yang
 sudah saya sampaikan.  Jika organisasi itu sudah 'sembuh' dan 'sehat'
 maka barulah kita lepas untuk tumbuh dan berkembang sendiri.  Jadi
 peran aktif alumni hanya bersifat sementara, sampai batalyon bisa
 bernafas lagi dengan baik.  Program-program yang saya usulkan bukan
 bermaksud untuk mendapatkan nilai plus bagi alumninya, tapi para alumni
 hanya 'menularkan' nilai plusnya lewat knowledges dan experiences untuk
 membantu batalyon mendesign organisasinya menjadi organisasi yang lebih
 'flexible', 'maju' dan 'berkembang' sesuai tuntutan/perubahan jaman.
 Kelihatannya anda semua tidak menangkap maksud saya. 

(PPS) Evy benar , memang barangkali ada komunikasi yang belum pas . 
Sebagai fasilitator yang dipercayakan untuk mengkomunikasikan hasil2 
pertemuan CORPS yang lalu , saya mohon maaf , kalau ternyata kesimpulan 
pertemuan tersebut belum  kena dihati ,..
Dalam milis yang lalu , saya mengambil analogi , keadaan Batalyon I masa 
kini sedang memerlukan  pernapasan buatan , kalau bahasa 
kita2  rescue , perlu bantuan , karena dihadapkan pada masalah kronis 
yang tak kunjung selesai ,..
Karena itulah kita mengumpulkan alumni dan para sesepuh Batalyon I yang 
juga notabene adalah para pendiri Resimen Mahasiswa di Indonesia , untuk 
mendengar langsung inti permasalahannya dari DAN YON dan para pembina 
yang ada di Kampus ITB . Bahwa ternyata kemudian kesimpulan pertemuan di 
interpretasikan berbeda-beda , yaa , harap maklum karena memang 
rumusannya sedang disusun oleh Team yang ditetapkan dalam pertemuan tadi .

Tetapi untuk lebih mempertajam apa yang akan kita lakukan untuk  rescue 
maka menjadi kewajiban saya untuk memberikan beberapa pointers penting 
yang dapat dijadikan referensi Rekans  sekalian untuk membantu mengatasi 
masalah ini .  Berikut ini klarifikasi kami :

1) Persoalan Batalyon I ITB dan juga persoalan Resimen Mahasiswa  dan 
secara luas masalah pembinaan generasi muda ada saling kait mengaitnya , 
karena itu perlu pandangan dan wawasan yang lebih luas dalam mencari akar 
permasalahan .

2) Khusus di ITB , perubahan status ITB memerlukan pula perubahan dalam 
pembinaan kegiatan mahasiswa di Batalyon I . Ketika SKB 3 Menteri tentang 
pembinaan Resimen Mahasiswa dibatalkan dan pembinaan selanjutnya 
diserahkan pada pimpinan perguruan tinggi masing2 , saat itulah 
sebenarnya kita harus sudah menemukan pola pembinaan yang baru ,tetapi , 
mungkin baru saat inilah persoalan yang menumpuk tersebut menjadi sangat 
berat bagi Batalyon , karena menyangkut kelangsungan hidup organisasi 
yang sudah mencetak ribuan alumninya . 

3) Hal lain yang sudah kita sadari pula adalah menurunnya kualitas 
anggota , karena program latihan dan pengalaman organisasi bagi 
anggotanya sangat merosot jauh . Program Diksar , Dinas Staf , latihan2 
dll. sudah dibawah standard , yang disebabkan karena keterbatasan waktu , 
fasilitas latihan dan dana pembinaan . Hal ini oleh sebagian alumni 
menjadi perhatian khusus , karena kita tetap menghendaki anggota CORPS  
yang sesuai dengan tuntutan jaman .

4) Oleh karena itu , pertemuan CORPS kemudian menyimpulkan perlunya 
pendekatan sistim , dengan membuat rumusan penyelesaian masalah dari tiga 
persoalan pokok yang saat ini dianggap paling strategis , yaitu :
(*) kembalikan pendidikan Resimen Mahasiswa  sebagaimana konsep awal 
pembentukannya  dulu , artinya latihan dasar kemiliteran dll sesuai 
standard sehingga bisa menjadi Cadangan Nasional .Untuk itu , konsep  
ROTC dianggap yang paling sesuai , seperti yang dilakukan Malaysia maupun 
Singapore . Tetapi , karena hal ini memerlukan perjuangan panjang , maka 
ditugaskan pada TEAM ROTC utnuk menyusun rumusan dan program nya .
(**) Pembinaan didalam Kampus , perlu lebih disesuaikan dengan kondisi 
saat ini . Kerjasama dengan ITB diperlukan , agar eksistensi Batalyon I 
dapat lebih mantap , bahkan diusahakan sejajar , selaku komponen penting 
di ITB , bukan sekedar mahasiswa biasa ataupun malahan HANSIP . Peranan 
CORPS untuk menjembatani hubungan ini , adalah juga sebagai balas budi 
alumni pada almamater yang telah melahirkannya . Untuk itu , ditugaskan 
TEAM ITB yang terdiri dari  Pak Tutuka Ariadji , Pak Iftikar ZS dan Pak 
Krishna Suryanto , yang juga staf pengajar di ITB . Team ini akan 
menghimpun seluruh potensi alumni yang ada di ITB  untuk berperan dalam 
kerjasama yang terhormat ini . 
(***) Untuk bisa mencapai tujuan yang akan diupayakan oleh kedua TEAM 
diatas , diperlukan sasaran dekat , yang bisa dilakukan saat ini juga , 
misalnya kerjasama  CORPS dengan ITB menyelenggarakan LTC atau berbagai 
program pelatihan singkat , dimana anggota aktif Batalyon I akan 
dilibatkan sebagai para Asisten yang akan belajar sambil bekerja dalam 
Team tersebut . Bahwa sekarang hanya tersisa anggota dalam 

[yonsatu] Re: Strategi Penyelamatan Batalyon I/ITB

2003-08-14 Terurut Topik hermansyah
Saya nggak tahu apakah buku2 yang bereda di Gramedia itu ada tugas2nya, 
karena yang lebih penting menurut saya adalah latihan2nya, atau tugas2nya, 
yang umumnya dilakukan dalam group.  Kalau cuma kasih kursus teori sih 
nggak ada gunanya.  Mendingan suruh baca sendiri aja.
Pengetahuan yang musti ditraining juga nggak usah macem2.  Dianggap yang 
paling berguna aja dalam meningkatkan pengertian mengenai kepemimpinan dan 
manajemen, dan bisa langsung segera di aplikasikan dalam ativitas studi, 
aktivitas sosial maupun diawal meniti karier.

Misalnya:
1- Pengantar Psikologi. 
Dengan main2 (training) kita akan mengerti bahwa setiap orang akan punya 
persepsi berbeda atas suatu objek, tergantung dari sudut mana melihatnya. 
Pengertian ini penting bagi seorang leader agar dapat  mengkomunikasikan 
visinya ke anak buahnya sedemikian rupa sehingga sang anak buah mempunyai 
persepsi yang sama. 

2- Teknik rapat, presentasi, diskusi dan debat.
Nah, ini pasti akan sangat menarik main2nya (trainingnya).  Penghayatan 
dan penguasaan atas teknik rapat, presentasi, diskusi dan debat jelas 
sangat dibutuhkan oleh seorang pemimpin.

3- Kreativitas dan Inovasi
Ini main2nya juga menarik.   Karena kita akan mengerti bahwa pembagian 
pekerjaan secara kaku ternyata dapat menghambat proses inovasi dan 
berpikir kreatif.  Seorang pemimpin perlu mengetahui pembagian pekerjaan 
macam apa yang harus dia terapkan dalam memecahkan masalah yang bagaimana 
dan kapan dia perlu melakukan 'brainstorming', atau teknik kreativitas 
lainnya.

4- Visi, Misi, Leadership, Management dan Organisasi.
Lewat main2nya kita akan mengerti apa sih yang dimaksud dengan Visi dan 
Misi, apa perbedaan antara Leadership dengan management dan apa hubungan 
antara Leadership dan Management dengan Visi dan Misi itu.  Bagaimana kita 
membuat suatu organisasi, dan organisasi yang macam apa yang cocok untuk 
keperluan yang bagaimana.

5- Project Management
Lewat main2nya (kalau bisa sekalian pake Microsoft Project), kita akan 
memahami bagaimana mengelola suatu proyek.

6- Coaching Skill
Lewat main2nya kita bisa mengerti bagaimana cara mengcoach anak buah, 
sehingga ybs. dapat berkontribusi secara optimal didalam group 
(diberdayakan), dan sebaliknya bagaimana kita sebagai anak buah 
menempatkan diri didalam group secara optimal.

Ke 6 topik training diatas adalah yang pernah saya ikuti training 
coursenya dan saya rasakan ternyata sangat bermanfaat apakah itu untuk 
pekerjaan kantor, maupun dalam kehidupan sehari2.

Saya yakin banyak rekan alumni yang telah mengikuti training2 semacam dan 
bahkan lebih canggih lagi.  Menurut saya alangkah baiknya kalau rekan2 
alumni tsb. bersedia menjadi trainer untuk adik2 Yon I. 

Mudah2an ada pointnya,
Salam,
HermanSyah XIV.






Rifki Muhida [EMAIL PROTECTED]
08/12/2003 17:45
Please respond to yonsatu

 
To: [EMAIL PROTECTED]
cc: 
Subject:[yonsatu] Re: Strategi Penyelamatan Batalyon I/ITB


Saya pikir kegiatan kursus-kursus dan teori-teori kepemimpinan dan
manajemen, apalagi banyak mengadopsi dari buku-buku di gramedia 
(yang kebanyakan ditulis oleh penulis2 bule) hanya akan menambah
kebingungan para mahasiswa dan menyita banyak waktu mereka.Kita lupa
permasalahan awal adik-adik kita untuk aktif di Yon I adalah masalah
waktu, dimana waktu kuliah yang padat dan sesak membuat mereka tidak
bisa melirik kegiatan extrakulikuler, kecuali yang memberi manfaat
langsung kemreka. Materi2 seperti 'Quantum Learning', 'Learning
Revolution', 'Spiritual Question/Transcedential
Intelligence/kecerdasan Ruhaniah', 'Berpikir Lateral', 'Effectif
Presentation/Discussion, dll, yang dariistilahnya saja sudah pusing,
hanya akan menambah keruwetan. Dahulu saya sering baca buku-buku
semacam ini, dan beberapa menjadi pustaka di batalyon, ketika saya
menjadi danyon. Saya pikir teori-teori yang disampaikan oleh
buku-buku (kebanyakan tersedia di gramedia) sangat positif bila
diterapkan di batalyon, eh ternyata saya keliru. Apa yang disediakan
di batalyon, terutama yang sifatnya praktek kepemimpinan dan
manajemen lebih dari pada apa yang ditulis dalam dalam buku itu.
Menurut saya kegiatan-kegiatan yang mengandung muatan kepemimpinan
yang tinggi di batalyon tetap dipertahankan seperti job-job dantim
ataupun kasie-kasie. Hanya kegiatan-kegiatan yang menyita banyak
waktu dikurangi, pemecahannya, mensingkronkan beberapa kegiatan di
menwa dengan kegiatan perkuliahan dan penelitian/TA. 

Rifki Muhida





--- EVY ARYANTI [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Ass.Wr.Wb.
 
 Kondisi Batalyon saat ini sedang 'sakit' karena itu perlu 'dirawat'
 dulu (dengan intensive care), strateginya antara lain seperti yang
 sudah saya sampaikan.  Jika organisasi itu sudah 'sembuh' dan
 'sehat' maka barulah kita lepas untuk tumbuh dan berkembang
 sendiri.  Jadi peran aktif alumni hanya bersifat sementara, sampai
 batalyon bisa bernafas lagi dengan baik.  Program-program yang saya
 usulkan bukan bermaksud untuk mendapatkan nilai plus bagi
 alumninya, 

[yonsatu] Doa seorang Ayah

2003-08-14 Terurut Topik Syafril Hermansyah
Hi Gank!

Krn kebetulan saya sedang buka arsip lama mengenai sajak-2x, sekalian
saja saya sampaikan Tulisan Jendral Douglas Mc Arthur untuk anaknya.
Tulisan ini dulu terpajang di kamar kost saya di Bandung, ditulis diatas
bendera OSMA yg saya gunakan saat pekan OS (Orientasi Siswa), ditulis
dan dihias dg bagus oleh teman serumah saya, Wiyana dari AR-77.

--- Doa Ayah, oleh : Douglas Mac Arthur 

Tuhanku 
Bentuklah puteraku menjadi manusia yang cukup kuat untuk mengetahui,
manakala ia lemah.
Dan cukup berani menghadapi dirinya sendiri, manakala dia takut.
Manusia yang bangga dan teguh dalam kekalahan, jujur dan rendah hati
serta berbudi halus dalam kemenangan.
Bentuklah puteraku menjadi manusia yang hasrat-hasratnya tidak
menggantikan yang mati, putera yang selalu mengetahui Engkau, dan insyaf
bahwa mengenal dirinya sendiri adalah landasan pengetahuan.

Tuhanku ...
Aku mohon agar puteraku jangan dibimbing dijalan yang mudah dan lunak,
tetapi dibawah tekanan dan desakan kesulitan dan tantangan. Didiklah
puteraku supaya teguh berdiri diatas badai serta berbelas kasihan
terhadap mereka yang gagal.
Bentuklah puteraku supaya menjadi manusia yang berhati jernih, yang
cita-citanya tinggi. Putera yang sanggup memimpin dirinya sendiri
sebelum berhasrat memimpin orang lain.
Putera yang menjangkau hari depan namun tidak pernah melupakan masa
lampau. 

Dan setelah itu menjadi miliknya, aku mohon agar puteraku juga diberi
perasaan jenaka, agar dia dapat serius tanpa dirinya terlampau serius.
Berilah dia juga kerendahan hati agar dia dapat selalu ingat pada
kesederhanaan dan keagungan asli, pada sumber kearifan dan pada
kelembutan juga pada kekuatan asli.
Dengan demikian maka, aku ayahnya, akan memberanikan diri dan berbisik :
Hidupku tidak sia-sia.

--- Bandung 13 April 1979 ---


-- 
syafril
---
Syafril Hermansyah



--[YONSATU - ITB]--
Online archive : http://yonsatu.mahawarman.net
Moderators : mailto:[EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe: mailto:[EMAIL PROTECTED]
Vacation   : mailto:[EMAIL PROTECTED]




[yonsatu] Re: yonsatu Digest V3 #154

2003-08-14 Terurut Topik harry . kusna

Hallo Pak Hermanto,

Selamat datang dan bergabung.  Saya jarang melihat tulisannya,  Dari
angkatan kita, yang saya liat suka muncul adalah Pak Anggit.
Ayolah kita coba bantu2 sebisa kita, kalau soal nyari kaya sih kan' untuk
angkatan kita udah cukup  he he he.  Malu sama angkatan yang lebih
muda.   Sekarang mungkin sudah waktunya bagi kita2 untuk kerja sosial.
Sampai ketemu di pertemuan Corps berikutnya.

Wassalam,
Harry Kusna

Msg: #9 in digest
From: S. Hermanto Kosasih [EMAIL PROTECTED]
Subject: [yonsatu] Re: Strategi Penyelamatan Batalyon I/ITB
Date: Sun, 10 Aug 2003 23:00:51 +0800

WCDS,

Wah, membaca tulisan rekan Evy, rasanya sudah sangat lengkap, tinggal
bagaimana kita membuat Planning dan Organisasinya.

Sesuai dengan pengalaman saya dan pekerjaan saya saat ini di bidang
Training, maka saya menawarkan diri untuk berpartisipasi bersama
rekan-rekan
lainnya dalam Point 4: ...Merancang program-program
pelatihan/training/course yang berkaitan dengan Learning Skill, Leadership
and Management dll

Salam,

Hermanto Kosasih
PRIME CONSULTING
Menara Imperium LG-15, Kuningan - Jakarta
021-8353995 ; 0818 808685
www.primeconsulting.cjb.com



--[YONSATU - ITB]--
Online archive : http://yonsatu.mahawarman.net
Moderators : mailto:[EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe: mailto:[EMAIL PROTECTED]
Vacation   : mailto:[EMAIL PROTECTED]




[yonsatu] Re: Doa seorang Ayah Mc Arthur' A SoldierSpeaks............

2003-08-14 Terurut Topik Priyo Pribadi Soemarno
Assalamu'alaikum Dimas Sukris ,
Menarik sekali bacaan2 yang ada di Pustakanya Dimas , ..
Mungkin jaman sekarang sudah jarang ada pemimpin kaliber seperti Jendral 
Mc Arthur , ... apalagi  kalau mencermati kalimat terakhir yang 
disampaikannya , (Dimas , saya kutip sebagian , yaa..)

. Today marks my final rollcall with you. But I want you 
to know that, when I cross the river, my last conscious thoughts will be 
of the corps, and the corps, and the corps.
...

Terimakasih Dimas , 
Wassalam ,
Priyo PS
-- 
--[YONSATU -
  ITB]--
  Online archive : http://yonsatu.mahawarman.net
  Moderators : mailto:[EMAIL PROTECTED]
  Unsubscribe: mailto:[EMAIL PROTECTED]
  Vacation   :
 mailto:[EMAIL PROTECTED]
 
 
 
  --[YONSATU -
 ITB]--
  Online archive : http://yonsatu.mahawarman.net
  Moderators : mailto:[EMAIL PROTECTED]
  Unsubscribe: mailto:[EMAIL PROTECTED]
  Vacation   :
 mailto:[EMAIL PROTECTED]
 
 
 
 --[YONSATU -
 ITB]--
 Online archive : http://yonsatu.mahawarman.net
 Moderators : mailto:[EMAIL PROTECTED]
 Unsubscribe: mailto:[EMAIL PROTECTED]
 Vacation   : mailto:[EMAIL PROTECTED]


--[YONSATU - ITB]--
Online archive : http://yonsatu.mahawarman.net
Moderators : mailto:[EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe: mailto:[EMAIL PROTECTED]
Vacation   : mailto:[EMAIL PROTECTED]




[yonsatu] Re: Perasaan Kebangsaan

2003-08-14 Terurut Topik Koni Nusetyo Ekantono
Nah, ini dia kalau orang mBandung nya ngomong, yang diminta langkah
konkrit kata sesepuh Mas Tjipto S khan masalahnya dari masa ke masa ke
itu-itu saja, kalau dipikir kayaknya kita ngomong ini jauh panggang dari
api, mungkin langsung aja memulai langkah pertama yang disimpulkan
pertemuan DHN 45 - ajang Latihan Kepemimpinan Mahasiswa ITB, Komandan nya
yang di Bandung, sponsorship yang di Jakarta, fasilitaor Yon 1 dan alumni di
ITB
lhah ini sudah kejet-kejet mau ko...' it kok masih diseminarkan..
Jadi ingat joke di Kampus dulu, Boeing 747 emergency, yang Amerika PD
kalau nggak bakal jatuh, yang Rusia ngajak keluar karena bawa payung terjun,
yang Perancis percaya alat emergencynya canggih...dst..dst hanya satu yang
belum ngomong, ternyata orang Indonesia lalu ditanya... apa
usulnya.. mari kita duduk bersamakita seminarkan
keadaan ini
sebelum mengambil keputusan yang tepat.   eh ???ngomong bener nggak
ini.
Salam KNE.

- Original Message -
From: Eddy Z. Gaffar [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Saturday, August 09, 2003 10:11 AM
Subject: [yonsatu] Re: Perasaan Kebangsaan


 pak Ongku yth, saya setuju dengan apa yang anda tulis dalam beberapa surat
 melalui yon I dan anggota,
 hanya saja kalau bisa kami ingin mendengar langkah konkrit apa yang bisa
 kita lakukan terhadap kelangsungan
 organisasi Menwa Yon I jangka pendek dan jangka panjang karena saya punya
 pandangan bahwa anda berasal
 dari kalangan bisnis sedangkan ITB sendiri sekarang sudah menjadi BHMN,
 tentunya sedikit banyak bisa memberi
 masukan harus bagaimana menghadapi era bisnis akhir-akhir ini.
 terima kasih.
 mohon maaf bila ada yang kurang berkenan
 edi z.g



 --[YONSATU -
ITB]--
 Online archive : http://yonsatu.mahawarman.net
 Moderators : mailto:[EMAIL PROTECTED]
 Unsubscribe: mailto:[EMAIL PROTECTED]
 Vacation   : mailto:[EMAIL PROTECTED]




--[YONSATU - ITB]--
Online archive : http://yonsatu.mahawarman.net
Moderators : mailto:[EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe: mailto:[EMAIL PROTECTED]
Vacation   : mailto:[EMAIL PROTECTED]




[yonsatu] Re: yel..yel..PPI Osaka

2003-08-14 Terurut Topik Akhmad Bukhari Saleh
He he he, Rifki salah 'send' nih...
Wasalam.


  - Original Message -
  From: Rifki Muhida
  To: [EMAIL PROTECTED]
  Sent: 08 Agustus 2003 17:45
  Subject: [yonsatu] yel..yel..PPI Osaka


   Untuk mensuport para atlit PPI Osaka, kita harus mempersiapkan
   yel-yel (teriakan-teriakan dukungan). Waktu lawan Kobe Fidens
sudah
   menciptakan yel-yel tersebut, mungkin kita memerlukan beberapa
   yel-yel, katakanlah PPI Osaka tut..tut..tut (seperti iklan
   Terebi Osaka setiap hari) atau ada yang lain. Dari Ibu-ibu PPI
Osaka
   katanya juga sedang mempersiapkan yel-yel tersendiri. Megapone
nanti
   dapat juga digunakan untuk meneriakkan yel-yel dukungan buat atlit
   PPI Osaka.

   Rifki Muhida


--[YONSATU - ITB]--
Online archive : http://yonsatu.mahawarman.net
Moderators : mailto:[EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe: mailto:[EMAIL PROTECTED]
Vacation   : mailto:[EMAIL PROTECTED]




[yonsatu] Re: [anggota] Re: Perasaan Kebangsaan

2003-08-14 Terurut Topik ongku . hasibuan

Mana yg lebih kuat, kepemilikan perusahaan atau hak utk membuat
peraturan ? Mana yg lebih penting pengaturan perusahaan (mikro) dg
pengaturan negara (makro) dari sudut pandang pemerintah/negara ?
Mana yg lebih disukai antara perusahaan yg selalu minta duit rakyat, dg
perusahaan yg memberi barang dan jasa yg murah dan terjangkau oleh
rakyat ?
--
Kuat secara de jure adalah yang makro, secara de-facto yang mikro. Uang
tidak mengenal batas geographis. Bicara suka atau tidak suka mungkin lebih
tepat untuk jangka pendek, sementara jangka panjang lebih tepat baik tidak
baik (dari sudut pengembangan kompetensi bangsa).


Buat apa punya kontrol (mikro) perusahaan kalau perusahaannya bangkrut ?
Apa untungnya bagi rakyat banyak kalau perusahaannya merugi terus ?

Kontrol akan membuat perusahaan tidak bangkrut selama kontrol itu
dijalankan dengan baik. Maka yang perlu diperbaiki adalah disini, bukan
dengan cara gampang menjual, apalagi dengan harga murah. Perusahaan tidak
akan merugi terus kalau roda ekonomi perusahaan berputar. Bagaimana supaya
berputar ? Dibutuhkan banyak hal, termasuk keberfihakan.


Itu kesalahan policy/kebijakan, saat itu kita menganut pola membangun
industri padat karya bukan padat modal. Tidak ada hubungannya dengan
soal pengelolaan perusahaan. (krn out context itulah saya tadi tidak
menanggapi soal yg ini).
PT DI juga begitukan ? Perusahaan ini mestinya padat modal akan tetapi
dipaksakan jadi padat karya, ya susah deh semua pihak :-(
-
Nah kalau policy yang salah, mari kita perbaiki  policynya. Kalau
pengelolaan juga salah, mari kita benahi pengelolaannya. Beri second chance
untuk bangsa ini untuk maju. Orang yang sudah nilep BLBI saja diberi chnace
ke dua ketiga dan bahkan dibiarkan melenggang kangkung. Jangan cari jalan
pintas yang sangat mudah, dengan melelang apa-apa yang sudah dibangun
dengan susah payah.


Untuk Perancis, disana masih banyak swasta nasional yg punya duit utk
beli perusahaan itu, disini siapa yg punya duit utk beli ? Konglomerat
kitakah ?
---
Ini dia nih salah satu problemnya. Kita tidak punya duit 3 trilyun untuk
menyehatkan DI, tapi punya duit ratusan trilliun untuk menyehatkan
bank-bank ??? Kita rela memberikan suntikan dana untuk kemudian dilarikan
lagi keluar oleh para konglomerat itu, tapi kita tidak rela memberikan
suntikan modal untuk penyehatan industri untuk membangun masa depan
kompetensi bangsa ini.

Tp tetap saja disana dilakukan privatisasi, walau ke swasta
nasional.
Subsidi boleh-2x saja, akan tetapi ada batasnya, dan mrpkan stilmulus
dalam percepatan economic growth.

Setuju, dan ini yang saya sebutkan sebelum-sebelumnya bung. Bukan subsidi
tanpa batas, tak tentu arah, dan tak dikontrol. Subsidi harus jelas tujuan,
ada batas waktu, dan ada bantuan (kalau perlu) dalam mengelola subsidi
tersebut, dan yang lebih penting lagi ada kontrol dan monitoring serta
evaluasi berkelanjutan. Kontrol, monitoring, evaluasi bukan untuk menutup
(meskipun pada akhirnya boleh-boleh saja kalau semua sudah dilakukan tapi
tetap tidak tertolong) akan tetapi untuk mengevaluasi langkah ke depan
dalam rangka pemenuhan target itu. Apakah ini semua sudah dilakukan ??? Koq
buru-buru mau jualan saja. Mau cepat-cepat ya, karena Pemilu sudah dekat
???


Ini saya copykan tulisan yg bagus dari milis lain soal Boeing :
--
Thanks infonya, kebetulan sudah baca sebelumnya dan saya setuju.


Sudah baca link yg saya berikan ?
BUMN disitu memang milik pemerintah, akan tetapi beroperasi sepenuhnya
dg cara swasta. Tidak ada titipan, tidak ada minta sumbangan dari
Parpol atau penyelenggara negara lainnya.
Coba deh buka warung barang 1-2 tahun di Indonesia ini, Anda akan
mengerti kata-2x permintaan sumbangan dari berbagai pihak yg bikin
pusing itu.
--
Nah ini dia nih,...Apakah kalau ada orang yang minta-minta sumbangan ke
rumah kita kita harus jual rumah kita ?? Yang minta-minta inilah yang harus
dibenahi, jangan timpakan salahnya kepada perusahaan saja. Para pengambil
keputusan di atas sana melihatnya adalah kalau perusahaan tertentu tidak
bisa diharap lagi, si pembuat keputusan tadi tidak mau disalahkan. Yang
disalahkan sang pengelola perusahaan, dan yang dikorbankan ujungnya adalah
rakyat (baca : baik konsumen karena biaya tinggi, maupun karyawan, karena
suatu saat perusahaan terpaksa ditutup karena tidak bisa menutupi biaya
operasinya). Di satu sisi perusahaan dibebani tugas untuk mandiri dan
profitable dalam waktu singkat, di lain sisi dibenani tugas pula untuk
menampung tenaga kerja yang banyak, serta dibebani permintaan-permintaan
tadi. Nggak ngikut, visi pengelola dan objective perusahaan akan kandas
ditengah jalan, karena team akan diganti dengan orang yang nurut. Perduli
setan perusahaan itu bisa survive (baca jangankan maju), toh kalau gagal,
tinggal dicopot saja setelah terlebih dahulu disalahkan dan dihadapkan
dengan karyawannya sendiri.


heh bukan maksud saya mengatakan setiap kabupaten memerdekakan diri,
akan tetapi 

[yonsatu] Re: [anggota] Perasaan Kebangsaan

2003-08-14 Terurut Topik Priyo Pribadi Soemarno
Mas Doedoeng , terimakasih info-nya , nyaaariiing juga  adinda kita yang 
satu ini ,..
Koq kemarin nggak ikutan ngumpul di DHN45 ??
Saluut , salam hangat ,
Wassalam,
Priyo PS
---

From: Doedoeng Z. Arifin [EMAIL PROTECTED]
Reply-To: [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: [yonsatu] Re: [anggota] Perasaan Kebangsaan
Date: Fri, 8 Aug 2003 00:09:55 +0700

AWW.

Tepatnya angkatan XXIII (tahun 1989), kebetulan saya dulu danton-nya.

Wassalam. DZArifin.

- Original Message -
From: Syafril Hermansyah [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Thursday, August 07, 2003 11:59 PM
Subject: [yonsatu] Re: [anggota] Perasaan Kebangsaan


  On Thu, 07 Aug 2003 23:50:29 +0700
  Priyo Pribadi Soemarno [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
   Bung Syafril , Batalyon lagi sakit , kita sembuhkan dulu , sementara
   ini tindakan yang bisa kita lakukan adalah ,buat pernapasan
   buatan dulu ,.. baru kalau udah napas kita suruh lari lagi ,..
 
  Apa ide konkritnya ?
 
   Ngomong2 , Evy alumni angkatan berapa , ya ,.. koq baru dengar namanya
  
  Angkatan duapuluhan (nggak ingat saya), Evy ini sdh lama jadi member
  cuma sering sub/unsub dg berbagai email address :-)
 
  --
  syafril
  ---
  Syafril Hermansyah
 
 
 
  --[YONSATU -
ITB]--
  Online archive : http://yonsatu.mahawarman.net
  Moderators : mailto:[EMAIL PROTECTED]
  Unsubscribe: mailto:[EMAIL PROTECTED]
  Vacation   : mailto:[EMAIL PROTECTED]
 
 
 
 



--[YONSATU - ITB]--
Online archive : http://yonsatu.mahawarman.net
Moderators : mailto:[EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe: mailto:[EMAIL PROTECTED]
Vacation   : mailto:[EMAIL PROTECTED]



_
The new MSN 8: smart spam protection and 2 months FREE*  
http://join.msn.com/?page=features/junkmail


--[YONSATU - ITB]--
Online archive : http://yonsatu.mahawarman.net
Moderators : mailto:[EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe: mailto:[EMAIL PROTECTED]
Vacation   : mailto:[EMAIL PROTECTED]




[yonsatu] Sorry

2003-08-14 Terurut Topik EVY ARYANTI
 
Sorry,
Yang saya maksud memang P'Ongku.
Ma'af salah ketik.  Jangan marah ya P'Ongku.
Wah P'Priyo hobi nonton sinetron juga ? ...hahaha.
 
Evy
 
Priyo Pribadi Soemarno [EMAIL PROTECTED] wrote:Evy ,
mungkin yang adinda maksudkan adalah Ongku , bukan Ongki (yang main 
sinetron ,he, he,he,)
Pembicaraan semakin menarik , perlu di cari pointersnya .
Salam hangat , saya sudah ingat , Evy yang datang waktu SPC di Kampus ITB 
bulan Maret yang lalu .
Terus berjuang .
Wassalam ,
Priyo PS


From: EVY ARYANTI 
Reply-To: [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: [yonsatu] Re: [anggota] Re: Perasaan Kebangsaan
Date: Thu, 7 Aug 2003 19:28:57 -0700 (PDT)

Wah, kelihatannya perdebatannya makin seru nih. Ilmunya pada keluar semua. 
 Saya ikutan lagi di bagian terakhirnya aja deh, untuk bikin 
kesimpulannya. Mungkin akan lebih seru lagi jika topiknya diperluas ke 
area yang lain (politik, sosbud dsb).
Salam untuk P'Ongki.

Evy.
[EMAIL PROTECTED] wrote:





  Dalam pandangan saya, pola fikir para pengambil keputusan masih
  terpaku pada quick yielding, sehingga tentu pandangannya akan
  mengarah kepada trading business, kalau tidak mau disebut lebih miris
  lagi mengarah pada broker business.

Masak sih ?
Apakah Regulasi dibidang telekomunikasi kita sekarang di tangani oleh
Singapore ?
Apakah regulasi Semen kita sekarang ditangani Mexico ?
-
Saya fikir arahnya bukan kesana. Dalam kasus Indosat dan Semen Gresik
menjadi milik Singapura dan Mexico (mayoritas ?) bukan berarti regulasi
dalam industrinya di atur Singapura dan Mexico. Namun control terhadap
wealth daripada perusahaan tersebut menjadi di tangan pemilik baru
tersebut. Seandainya privatisasinya hanya sampai batas 49 % maximum kontrol
tetap ada di sini.

Yang saya maksud dengan pola fikir quick yielding terlihat dari beberapa
kebijakan dalam pengembangan industri. Salah satu contoh dalam hal CPO,
kita (baca PTPN dan swasta nasional lainnya) cenderung memproduksi buah
sawit dan mengolah jadi CPO/PKO di CPO/PKO mill, bukan refined product atau
turunannya. Demikian juga dengan Oil and Gas, kita cenderung mengembangkan
produksi untuk menjual/mengexport crude instead of refined product dan
turunannya. Refined product dan turunan ini nantinya akan kita impor
kembali dari luar, seperti Singapore (untuk kasus oil and gas), dan Belanda
atau Malaysia (dalam kasus minyak nabati). Lihat kejadian sekitar tahun
1990 an, dalam kasus minyak nabati. Begitu kampanye US tentang jeleknya
minyak sawit buat kesehatan (untuk memproteksi minyak soyabean mereka)
gagal dan ternyata refining dan oleochemical plant mereka kekurangan bahan
baku karena produksi soyabean sudah maksimal, mereka melirik SE Asia untuk
sumber bahan baku (baca CPO). Reaksi Indonesia dan Malaysia berbeda.
Malaysia bereaksi dengan membangun industri Oleochemical di Port Klang, dan
tetap menguasai industri hulu, yang makin ke hilir makin sedikit share
Malaysianya, tetap mereka tetap 100 % menguasai kebun sawit. Hasilnya
sekarang, Malaysia menjadi produsen oleochemical terbesar di dunia (yang
berasal dari CPO). 70 % CPO Malaysia diolah menjadi produk derivative yang
berdaya jual tinggi dengan presentasi kontrol 70 % juga, dan 30 % diolah
jadi minyak goreng dan produk konsumsi langsung lainnya untuk kebutuhan
domestik. Karenanya Malaysia menjual ke luar adalah dalam bentuk produk
derivative. Sementara kita hanya mengolah kurang dari 10 % menjadi produk
derivative, dan sekitar 30 % untuk minyak goreng, sisanya kita ekspor dalam
bentuk real crude palm oil, bukan refined. Karena bagi kita it's faster
to sell the CPO.

  Sudah selayaknya kita berkaca ke negara-negara tetangga seperti Korea,
  atau bahkan Malaysia, yang dengan gigih dan sangat berfihak kepada
  industri mereka selama kurun waktu 15 - 25 tahun terakhir. Sepertinya
  selama ini(atau paling tidak akhir-akhir sejak orde baru runtuh), kita
  lebih berkaca kepada Singapura dan Hongkong, yang mengandalkan trading
  dan services. Negara kita adalah negara besar dengan 200 juta
  penduduk, tidak bisa hanya mengandalkan trading and services.
  Singapura dan Hongkong yang kecil tentu bisa mengandalkan ini, dengan
  asumsi bahwa production center mereka adalah negara-negara sekitarnya.

Sudah lihat China yg habis-2x an melakukan privatisasi ?
Penduduk dan luas negaranya berlipat dari kita lho.
-
China memprivatisasi industrinya dengan segala keberfihakannya. Tolong
simak pola privatisasi mereka yang sangat berbeda dengan kita.
Soal industri strategis, bahkan negara maju pun tidak memprivatisasi
industrinya. Framatome (industri nuklir Perancis) adalah BUMN, Air France
adalah BUMN, demikian juga dengan yang lain-lain. Ingat kasus privatisasi
Thomson CSF sekitar tahun 1990 an, yang tadinya sempat terjual ke Jepang,
di protes habis warganya, dan akibatnya dua hari kemudian deal itu
dibatalkan. Namun setelah Thomson di privatise sebagian ke pengusaha
nasional atau publik Perancis, rakyat tidak protes lagi. Lihat juga

[yonsatu] Fwd: Dezigh!!!

2003-08-14 Terurut Topik Dikdik Hasan
Semoga bermanfaat menjelang hari Kemerdekaan RI yang ke 58
ini..


Dezigh!!!
Author: Abu Aufa

*Para penonton bapak-bapak, ibu-ibu / Semuanya, jangan
heran kalau Inul sedang goyang / Rada panas agak seksi
/ Maafkanlah...
Seribu satu macam problema / Sejenak kita lupakan saja
/ Lihatlah goyang Inul / Semoga terhibur... sayang...
(Notes: Dikutip dari lirik lagu Goyang Inul-Inul
Daratista)
Dezigh!!!

Imut, usia 17 tahun, bintang tamu di sebuah perhelatan
TV swasta. Saya melakukan hubungan seks sejak kelas 1
SMU dengan pacar saya, dan sekarang saya duduk di
kelas 2. Lalu tersenyum bangga dan berkata lantang,
Saya melakukannya 2 hingga 3 kali dalam seminggu
hingga sekarang, kadang di siang hari. Saya selalu
ketagihan, namun prestasi belajar saya tidak
terganggu. Woow... fantastik! Hebat! Lalu para hakim
pun bersabda, Adik pelajar, hubungan seksual itu
biasa, nggak apa-apa, asalkan jangan sampai hamil dan
mempengaruhi prestasi belajarmu.
Plok...plok...plok... applaus bergema, mata sang
pelajar berkaca-kaca, bahagia, seorang pahlawan telah
lahir, siap menggantikan RA Kartini, Cut Nya' Dien
bahkan ibunda Aisyah radhiyallahu'anha.
Dezigh!!!

Sakit! Bangsa ini telah dijangkiti penyakit akut.
Tanah air pusaka nan jaya telah berubah menjadi
neraka. Laut, kail dan jala yang bisa menghidupi kini
lebih sering murka. Tanah surga yang menjanjikan
tongkat kayu dan batu menjadi tanaman kini kering
merekah. Udara pun tak lagi ramah, dilintas deru
pesawat tempur F-18 Hornet Amerika. Rapuh, tak ada
kedaulatan. Kehormatan diri terjual murah seperti
gampangnya menggadai aset negara. Semua diobok-obok,
biar penghuninya pada mabok, bahkan syahdunya Rindu
Rasul pun telah tergantikan Rindu Inul.

Bangsa ini perlahan-lahan nista dan hina. Moral hancur
dalam remang gelinjang kehidupan malam yang dipenuhi
warna-warni cahaya, diselingi dentam musik jelegur
koek-koek yang diputar disc jockey, untuk sesaat
menghilangkan rasa suntuk dan kemuraman masa depan.
Gamang menghadapi hari esok, impian gemah ripah loh
jinawi pun entah kemana karena di negeri ini nurani
menderita, bagai helaan nafas penderita asma. Tak ada
lagi nurani, karena telah tersimpan rapih di kantong,
terselip diantara sekian banyak jenis kartu kredit.

Nanah di koreng, wajah kotor beringus, jeritan tangis
membelah langit atau luka membusuk, siapa yang peduli?
Semua itu dapat dihibur dengan goyang ngebor murahan
seorang dara Pasuruan. Ulang tahun pun seperti biasa
dibuat meriah agar rakyat lupa 40 juta pengangguran,
milyaran bahkan trilyunan angka korupsi yang
membelalakkan mata, sulit makan, mahalnya kesehatan
dan pendidikan hingga hilangnya jaminan keamanan serta
keadilan.
Dezigh!!!

Sejenak rakyat pun gembira, terpingkal-pingkal melihat
acara balap karung, lomba makan kerupuk, panjat pohon
pinang yang dilumuri oli, tepuk bantal hingga
bergadang ikutan lomba gaplek. Sementara kalangan
penguasa meneruskan sebuah tradisi, upacara bendera
dan baris-berbaris, Siap, graak!!! Wah... pemimpin
kita cuma sibuk upacara ya, lalu sibuk rapat untuk
kepentingan pribadi atau golongannya.

Semua bahagia, wajah sumringah, bersorak-sorai, larut
dalam tawa joget dangdut, bebas dan merasa merdeka
walaupun badan penuh peluh, lumuran oli dan semerbak
bau keringat.

Usia 58 tahun, bukankah itu sebuah amanah dari Allah
Subhanahu wa Ta'ala yang mestinya membuat kita tambah
bijaksana. Kenikmatan itu pula hendaknya menjadikan
kita lebih pandai bersyukur kepada-Nya, tidak hanya
dengan melafazkan 'alhamdulillah' namun bagaimana
memanfaatkan nikmat itu sesuai dengan titah Sang
Pemilik Kenikmatan hingga tercipta keadilan dan
kesejahteraan hidup bangsa, spiritual maupun material.


Sayang... seribu kali sayang, pemimpin bangsa ini lupa
atau pura-pura lupa bahwa amanah telah diletakkan di
pundaknya. Pundak yang mestinya untuk memikul beras
demi rakyat miskin yang kelaparan, hanya digunakan
untuk rangkulan lobi politik seraya menyelipkan amplop
disaku jas mewah yang bertambah sesak. Sungguh...
sungguh amat berbeda dengan khalifah Umar bin Khatab.

Seandainya mereka ingat sabda Rasulullah Sallallaahu
Alayhi Wasallam, yang dikisahkan ibunda Aisyah
radhiyallahu'anha, Aku mendengar Rasulullah
Sallallaahu Alayhi Wasallam bersabda di rumahku ini,
Ya Allah, barangsiapa yang diberi sedikit kekuasaan
untuk mengurus umatku kemudian dia mempersulit mereka,
maka persulitlah dia. Dan barangsiapa yang diberi
kekuasaan untuk mengurus umatku kemudian dia mengasihi
mereka, maka kasihilah dia, (HR Muslim, Shahih Muslim
vol. 4 hal. 212) niscaya mereka akan sadar bahwa
kemerdekaan ini pun amanah dan titipan dari-Nya
sehingga yang diberikan amanah dapat berlaku adil
untuk mewujudkan masyarakat sejahtera.

Fuih...
Indonesia... sungguh berat bebanmu sayang. Semoga
kelak hanya orang-orang amanah yang menjadi pemimpin,
dan berkhidmat/melayani rakyatnya (sayyidul qaumi
khadimuhum), karena insya Allah mereka akan selalu
ingat bahwa semua ini adalah titipan dari Allah
Subhanahu wa Ta'ala yang kelak harus

[yonsatu] Sisi Lain Proklamasi RI - Menarik untuk dibaca

2003-08-14 Terurut Topik Dikdik Hasan

Ikutan meramaikan bursa email-2 an


FYI, tulisan berikut dikutip benar-benar persis dari Harian Suara
Merdeka , hari Jumat, tanggal 18 Agustus 1995, halaman VII, dalam
rangka memperingati 50 tahun kemerdekaan Indonesia. (Belum dicek apakah
benar demikian-red)

PS: Sebuah refleksi sejarah sekaligus hiburan segar, di tengah-2
himpitan krisis dan isu teror tanah air.



***
Mungkinkah Revolusi Kemerdekaan Indonesia disebut sebagai revolusi dari
kamar tidur?
Coba simak ceritanya. Pada 17 Agustus 1945 pukul 08.00, ternyata Bung Karno
masih
tidur nyenyak di kamarnya, di Jalan Pegangsaan Timur 56, Cikini.
Dia terkena gejala malaria tertiana. Suhu badannya tinggi dan sangat
lelah setelah begadang bersama para sahabatnya menyusun konsep naskah
proklamasi di rumah Laksamana Maeda.
Pating greges, keluh Bung Karno setelah dibangunkan dokter kesayangannya.
Kemudian darahnya dialiri chinineurethan intramusculair dan menenggak pil
brom chinine.
Lalu ia tidur lagi.
Pukul 09.00, Bung Karno terbangun. Berpakaian rapi putih-putih dan menemui
sahabatnya, Bung Hatta. Tepat pukul 10.00, keduanya memproklamasikan
kemerdekaan Indonesia dari serambi rumah.
Demikianlah Saudara-saudara! Kita sekalian telah merdeka!, ujar Bung
Karno di hadapan
segelintir patriot-patriot sejati. Mereka lalu menyanyikan lagu kebangsaan
sambil
mengibarkan bendera pusaka Merah Putih.
Setelah upacara yang singkat itu, Bungk Karno kembali ke kamar tidurnya.
masih meriang.
Tapi sebuah revolusi telah dimulai...
**
Upacara Proklamasi Kemerdekaan Indonesia ternyata berlangsung tanpa
protokol, tak ada korps musik, tak ada konduktor dan tak ada pancaragam.
Tiang
bendera pun dibuat dari batang bambu secara kasar, serta ditanam hanya
beberapa
menit menjelang upacara. Tetapi itulah, kenyataan yang yang terjadi pada
sebuah
upacara sekaral yang dinanti-nanti selama lebih dari tiga ratus tahun!
***
Bendera Pusaka Sang Merah Putih adalah bendera resmi pertama bagi RI.
Tetapi dari apakah bendera sakral itu dibuat? Warna putihnya dari
kain sprei tempat tidur dan warna merahnya dari kain tukang soto!
***
Setelah merdeka 43 tahun, Indonesia baru memiliki seorang menteri pertama
yang benar-benar orang Indonesia asli. Karena semua menteri sebelumnya
lahir
sebelum 17 Agustus 1945. Itu berarti, mereka pernah menjadi warga Hindia
Belanda dan atau pendudukan Jepang, sebab negara hukum Republik Indonesia
memang belum ada saat itu.
Orang Indonesia asli pertama yang menjadi menteri adalah Ir Akbar
Tanjung (lahir di Sibolga, Sumatera Utara, 30 Agustus 1945), sebagai
Menteri
Negara Pemuda dan Olah Raga pada Kabinet Pembangunan V (1988-1993).
***
Menurut Proklamasi 17 Agustus 1945, Kalimantan adalah bagian integral
wilayah hukum Indonesia. Kenyataannya, pulau tersebut paling unik di dunia.
Di
pulau tersebut, ada 3 kepala negara yang memerintah! Presiden Soeharto
(memerintah 4 wilayah provinsi), PM Mahathir Mohamad (Sabah dan Serawak)
serta
Sultan Hassanal Bolkiah (Brunei).

Hubungan antara revolusi Indonesia dan Hollywood, memang dekat.
Setiap 1 Juni, selalu diperingati sebagai Hari Lahir Pancasila semasa
Presiden Soekarno.
Pada 1956, peristiwa tersebut hampir secara kebetulan dirayakan di sebuah
hotel Hollywood.
Bungk Karo saat itu mengundang aktris legendaris, Marylin Monroe,
untuk sebuah makan malam di Hotel Beverly Hills, Hollywood. Hadir di
antaranyaGregory Peck, George Murphy dan Ronald Reagan (25 tahun kemudian
menjadi
Presiden AS). Yang unik dari pesta menjelang Hari Lahir Pancasila itu,
adalah
kebodohan Marilyn dalam hal protokol. Pada pesta itu, Maryln menyapa Bung
Karno
bukan dengan Mr President atau Your Excellency, tetapi dengan Prince
Soekarno!

*
Ada lagi hubungan erat antara 17 Agustus dan Hollywood. Judul pidato 17
Agustus 1964,
Tahun Vivere Perilocoso (Tahun yang Penuh Bahaya), telah dijadikan judul
sebuah
film The Year of Living Dangerously. Film tersebut menceritakan pegalaman
seorang wartawan
asing di Indonesia pada 1960- an.
Pada 1984, film yang dibintangi Mel Gibson itu mendapat Oscar untuk
kategori film
asing!

*
Naskah asli teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia yang ditulis tangan oleh
Bung Karno dan didikte oleh Bung Hatta, ternyata tidak pernah dimiliki dan
disimpan oleh Pemerintah! Anehnya, naskah historis tersebut justru disimpan
dengan baik oleh wartawan BM Diah. Diah menemukan draft proklamasi itu di
keranjang sampah di rumah Laksamana Maeda, 17 Agustus 1945 dini hari,
setelah
disalin dan diketik oleh Sajuti Melik.
Pada 29 Mei 1992, Diah menyerahkan draft tersebut kepada Presiden
Soeharto, setelah menyimpannya selama 46 tahun 9 bulan 19 hari.


Ketika tiba di Pelabuhan Sunda Kelapa 9 Juli 1942 siang bolong, Bung Karno
mengeluarkan komentar pertama yang janggal didengar. Setelah menjalani
pengasingan dan pembuangan oleh Belanda di luar Jawa, Bung Karno justru

[yonsatu] Re: Bagaimana kalau usulan2 ini diharapkan juga dari publik Mahawarman?

2003-08-14 Terurut Topik harry . kusna
Assalamualaikum wr. wb.,
Yth. Rekan2 anggota/alumni Mahawarman,
Mohon saran2 Bapak/Ibu dijabarkan seperti di bawah ini, sehingga jelas dan
bisa dikompetisikan satu sama lain dengan format yang sama pada waktu rapat
nanti.  Ini hanya salah satu bentuk format usulan saja, please feel free
untuk mengembangkannya lebih lanjut sehingga didapatkan format yang lebih
baik nantinya.  Intinya, aspek2nya dikemukakan, sehingga dalam rapat bisa
diperbandingkan.  Terimakasih.

Wassalam,
Harry Kusna


(Embedded image moved to file: pic19414.pcx)

(Embedded image moved to file: pic09395.pcx)


- Forwarded by Harry Kusna/Indonesia/Mobil-Notes on 08/15/03 12:40 PM
-
   
 
  Susilo Siswoutomo
 
To:  Harry Kusna/Indonesia/[EMAIL 
PROTECTED]  
cc:
 
  08/15/03 11:22 AM Subject:   Re: Bagaimana kalau 
usulan2 ini diharapkan juga dari publik Mahawarman?  
   (Document link: Harry Kusna)
 
   
 



Bagus juga, please send to rekan rekan di milis, bilang saja masukan Harry
yang sudah disampaikan kesaya untuk diincorporate dalam program program
yang direncanakan. Kita tunggu saja rspones mereka.
Wassalam
Susilo Siswoutomo
EMOI - Wisma GKBI 31st Floor
Phone: 62 21 571 5126
Fax : 62 21 571 5057
Mobile: 0811 84 25 43
E-mail  : [EMAIL PROTECTED]


   
 
  Harry Kusna  
 
To:  Susilo 
Siswoutomo/AsiaPacific/[EMAIL PROTECTED]  
cc:
 
  08/13/03 12:46 PM Subject:   Bagaimana kalau usulan2 
ini diharapkan juga dari publik Mahawarman?  
   (Document link: Susilo Siswoutomo)  
 
   
 



Pak Susilo,

Ini hanya sekedar pemikiran, mungkin kalau usulan2 ini dibukakan saja
kepada anggota milis, agar mereka turut mengusulkan juga dengan format yang
kira2 serupa (atau mungkin malahan lebih baik), dimana kemungkinan2
keberhasilan/kegagalan, dana/kebutuhan,  dan aspek2 lainnya juga
dikemukakan, mungkin pemikiran yang berkembang akan lebih banyak.  Nanti
dalam pertemuan, semua usulan2 tsb bisa di compete, dan akhirnya keluar
usulan2 yang sudah lebih matang terfikirkan.  Mungkin cara ini akan lebih
baik daripada kita seorang2 berfikir sendiri.
Bagaimana kira2nya, Pak Sus?

Wassalam,
Harry Kusna



   
 
  Susilo Siswoutomo
 
To:  Harry Kusna/Indonesia/[EMAIL 
PROTECTED]  
cc:
 
  08/12/03 02:50 PM Subject:   Re: As per your 
request(Document link: Harry Kusna)  
   
 
   
 



Thanks a lot...
Susilo Siswoutomo
EMOI - Wisma GKBI 31st Floor
Phone: 62 21 571 5126
Fax : 62 21 571 5057
Mobile: 0811 84 25 43
E-mail  : [EMAIL PROTECTED]


   
 
  Harry Kusna