[yonsatu] Re: batalyon I/ITB di ujung tanduk

2003-07-17 Terurut Topik Rifki Muhida

--- Priyo Pribadi Soemarno [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Rif , perkembangan Yon I sementara ini memang tidak dapat segera
 didorong 
 atau didongkrak agar bisa mencapai masa jaya seperti dulu ,..
 Setiap upaya untuk memperkuat Batalyon akan menghadapi banyak
 kendala 
 ,...(meskipun juga merupakan tantangan) ...Kita lihatlah dari mulai
 usaha 
 membubarkan MENWA , pengurangan anggaran biaya latihan , larangan
 latihan 
 dengan menggunakan senjata , dll .,..semua kreatifitas dimatikan
 dengan 
 berbagai aturan ,.. terakhir ini , saya malahan dengar bahwa untuk
 ujian 
 saringan masuk mahasiswa baru ,.. dulu merupakan ajang pengabdian
 Batalyon I 
 , ... sekarang sudah dimasuki siapa saja ,..

Situasinya saat ini, dan ini sangat buruk,  selain minimnya sumber
daya manusia, juga adik-adik kita di menwa sudah kehilangan motivasi
untuk bangkit apalagi melawan upaya-upaya penghancuran menwa. Saya
melihat dari (dari jepang) ketak-berdayaan, telah menurunkan energi
mereka  jauh dibawah energi ambang untuk bertahan. Waktu akan
berjalan semenetara mereka perlahan menuju kehancuran. Katakanlah,
kita semua sedang berperang saat ini untuk melawan ketakberdayaan
ini.Minimal menaikkan beban psikologi mereka sehingga merasa mampu
untuk bertahan lebih bagus lagi menyerang.

 Mau masuk dari mana kita , apabila kita yang sudah alumni ingin
 ikut membantu menghidupkan lagi Batalyon ??

Mungkin yang dimiliki alumni hanya uang dan pikiran (saran, ide dll),
kita tidak mungkin untuk terjun langsung karena waktu mahasiswa kita
telah habis. Dengan uang dan pikiran yang masih tersisa mari kita
berikan semampu yang bisa kita lakukan agar yon I bisa bangkit.

 Ada juga ide membuat semacam ROTC , tetapi masih akan memakan waktu
 yang 
 panjang , karena harus disetujui pula oleh kawan2 di DPR ,...
 lantas , 
 bagaimana ??

Menurut saya sebaiknya ROTC bukan prioritas kita, karena terlalu
sulit untuk bisa terealisasi segera. Perjuangan untuk
membangkitakan menwa harus kita fokuskan saat ini untuk membangkitkan
motivasi adik-adik kita, yang saat ini sedang terjun bebas.

 Dalam pertemuan CORPS MENWA yang diprakarsai oleh mas Tjipto , saya
 pernah 
 menyampaikan masalah ini dan mengumpamakan pendidikan MENWA di
 Universitas 
 sebagai sumber mata air jernih dan suci yang akan mengalir menuju
 kelembah2 
 pegunungan dan akhirnya akan bermuara di samudera luas .
 Karena air yang mengalir tersebut kadang terlalu menggelora dan
 mungkin 
 dorongan tenaganya terlalu besar , maka yang ketakutan berusaha
 menutup mata 
 air tersebut . Tetapi mereka tidak mungkin mampu mengurusi air yang
 sudah 
 mengalir kemana-mana ,...(yaitu yang sudah jadi alumni yang
 tersebar 
 diseluruh dunia) ,...

Sebuah organisasi internasional yang paling solid di dunia, yaitu
Rotary Club, yang anggotanya mencapai jutaan (1. 243.431 orang) dan
tersebar diseluruh dunia, mampu melakukan konsolidasi dengan
sedemikian rapi, padahal mereka tidak memiliki pijakan sekuat menwa.
Mereka hanya bergerak sebagai kekuatan moral menyatukan pandangan
universal, seperti humanisme, perdamaian dll, selain mereka
beranggotakan orang2 top di suatu negara. Saya belakangan ini
mengamati Organisasi ini terutama di jepang, termasuk aktifitasnya,
untuk memodelkanya ke alumni menwa. Di jepang organisasi ini sangat
terkenal dan solid, terutama aktivitas sosialnya, misalnya dengan
pemberian beasisiwa (e.g.,untuk ratusan mahasiwa asing
perbulan/perorang akan menerima 150.000 yen atau 10 juta rupiah).
Sampai saat ini telah 10.173 mahasiswa asing dari 94 negara di jepang
telah menerima beaiswa ini (sejak 1970 an). Uang beasiswa ini mereka
peroleh dari sumbangan rutin perorang/perbulan setiap
rotarian/anngota rotari (di jepang ada 120 000 rotarian terbagi atas
1.312 clubs). Keberadaan beasiswa Rotari Jepang, membuat organisasi
ini sangat disegani di jepang, dan membuat anggota merasa bangga.
Klub-klub yang mereka sebut sebagai Seiwa klub mememiliki peran
penting untuk mengumpulkan dana beasiwa ini. 
Diawali dengan pemberian beasiswa, kegiatan2 klub kemudian bergerak
menjadi kekuatan network bisnis yang handal. 
Alumni menwa yang dibesarkan dari satu sumur dan senasib seharusnya
(di Indoensia) bisa lebih kuat dari organisasi ini (Rotari). Kita
telah memiliki spirit organisasi yang menurut saya luar biasa
hebatnya mengapa kita tidak bisa bersatu. Mengapa kita kita mencoba
berdiri sebagai kekuatan sosial dan kekuatan spirit untuk membangun
perdamaian/kebahagian dan nasionalime bangsa indonesia. Pemberian
beasiswa kepada adik-adik kita dimenwa (terutama yang miskin) menurut
saya akan memiliki dampak psikologis yang luar biasa, selain bagi
masyarakat ITB, bangsa indonesia, juga kepada keutuhan alumni menwa
itu sendiri. Pemberian beasiswa akan mencegah sentimen pribadi antar
kita, bahwa uang kolektif yang kita peroleh melaui sumbangan bulanan
akan disalah gunakan untuk bisnis atau lain-lain, tetapi murni untuk
sosial lebih-lebih nasionalisme. Dengan naiknya biaya pendidikan di
universitas-universitas sekarang 

[yonsatu] Re: batalyon I/ITB di ujung tanduk

2003-07-15 Terurut Topik Syafril Hermansyah
On Tue, 15 Jul 2003 02:09:09 -0700 (PDT) Rifki Muhida (RM) wrote:

 Saya terima email dari pak Nomo tentang situasi terakhir batalyon
 I/ITB saat ini, dimana angggota aktif hanya tinggal 4 orang. Komandan
 sudah 1.5 bulan lalu menghilang, tanpa kabar. Situasi makin nggak
 karu-karuan, karena dari 4 orang yang diharapkan untuk menjalankan
 roda batalyon hanya 2 yang masih menunjukkan dedikasinya walaupun
 dengan pesimistis. Anggaran dari ITB hanya beberapa ratus ribu
 pertahun sangat tidak cukup untuk menjalankan roda kegiatan batalyon
 I/ITB.

Apa benar dana mrpkan kendala utama ?


-- 
syafril
---
Syafril Hermansyahsyafril-at-dutaint.co.id

.


--[YONSATU - ITB]--
Online archive : http://yonsatu.mahawarman.net
Moderators : mailto:[EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe: mailto:[EMAIL PROTECTED]
Vacation   : mailto:[EMAIL PROTECTED]




[yonsatu] Re: batalyon I/ITB di ujung tanduk

2003-07-15 Terurut Topik mifta priyanto
Menjawab pak Syafril, memang dana bukan satu-satunya. Yang saya lihat terutama adalah: 
motivasi, semangat juang, pengorbanan. Sebenarnya bisa juga dengan dana minim tapi 
punya kualifikasi seperti itu, roda organisasi bisa jalan. Tapi...kondisi tersebut 
sangat idealis. Dana tetap diperlukan seperti layaknya 2 sisi mata pisau.
Syafril Hermansyah [EMAIL PROTECTED] wrote:On Tue, 15 Jul 2003 02:09:09 -0700 (PDT) 
Rifki Muhida (RM) wrote:

 Saya terima email dari pak Nomo tentang situasi terakhir batalyon
 I/ITB saat ini, dimana angggota aktif hanya tinggal 4 orang. Komandan
 sudah 1.5 bulan lalu menghilang, tanpa kabar. Situasi makin nggak
 karu-karuan, karena dari 4 orang yang diharapkan untuk menjalankan
 roda batalyon hanya 2 yang masih menunjukkan dedikasinya walaupun
 dengan pesimistis. Anggaran dari ITB hanya beberapa ratus ribu
 pertahun sangat tidak cukup untuk menjalankan roda kegiatan batalyon
 I/ITB.

Apa benar dana mrpkan kendala utama ?


-- 
syafril
---
Syafril Hermansyah

.


--[YONSATU - ITB]--
Online archive : 
Moderators : 
Unsubscribe : 
Vacation : 




-
Do you Yahoo!?
SBC Yahoo! DSL - Now only $29.95 per month!

--[YONSATU - ITB]--
Online archive : http://yonsatu.mahawarman.net
Moderators : mailto:[EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe: mailto:[EMAIL PROTECTED]
Vacation   : mailto:[EMAIL PROTECTED]




[yonsatu] Re: batalyon I/ITB di ujung tanduk

2003-07-15 Terurut Topik Rifki Muhida
Sulit mengharapkan adik-adik yang masih kuliah ditambah dengan
kesibukan berkegiatan dimenwa untuk bekerja profesional, makanya saya
mengusulkan karyawan yang bekerja khusus untuk itu dan digaji setiap
bulan.
Usulan Pak Aswata sebenarnya selalu dilakukan oleh adik-adik kita
ini, misalnya membuat proposal dan disampaikan dalam forum alumni dan
mendapat sebagian dana yang mereka perlukan, tetapi tidak bisa
mengangkat batalyon I/ITB dari keterpurukannya. Ide beasiswa dan ide
karyawan batalyon I/ITB adalah ide usang, tetapi tidak pernah
terlaksana, kita perlu sedikit pragmatis untuk mengangkat sedikit
citra, dan besarnya beasiswa yang hanya 300 000 itu bukanlah jumlah
besar tetapi efek psikologisnya akan sangat terasa buat seluruh
mahasiswa ITB. Kita harus berbuat sesuatu, atau kita terus membiarkan
organisasi yang telah memberi banyak manfaat kepada kita menuju
kehancurannya.   

Rifki Muhida 


--- H Aswata, IPM. [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
 Salam,
 
 Saya dulu beberapa kali mengirim dana ke Yon I,
 tapi setelah itu tidak ada kabar beritanya.
 Saya pikir, akan lebih baik kalau anggota yang masih
 aktif tersebut membuat program, disampaikan di milis yonsatu.
 
 Terima kasih.
 haswata.-
 
 - Original Message - 
 From: Rifki Muhida [EMAIL PROTECTED]
 To: [EMAIL PROTECTED]
 Sent: Tuesday, July 15, 2003 4:09 PM
 Subject: [yonsatu] batalyon I/ITB di ujung tanduk
 
 
 Saya terima email dari pak Nomo tentang situasi terakhir batalyon
 I/ITB saat ini, dimana angggota aktif hanya tinggal 4 orang.
 Komandan
 sudah 1.5 bulan lalu menghilang, tanpa kabar. Situasi makin nggak
 karu-karuan, karena dari 4 orang yang diharapkan untuk menjalankan
 roda batalyon hanya 2 yang masih menunjukkan dedikasinya walaupun
 dengan pesimistis. Anggaran dari ITB hanya beberapa ratus ribu
 pertahun sangat tidak cukup untuk menjalankan roda kegiatan
 batalyon
 I/ITB.
 
 .dipotong...
 
 
 
 --[YONSATU -
 ITB]--
 Online archive : http://yonsatu.mahawarman.net
 Moderators : mailto:[EMAIL PROTECTED]
 Unsubscribe: mailto:[EMAIL PROTECTED]
 Vacation   :
 mailto:[EMAIL PROTECTED]
 
 


__
Do you Yahoo!?
SBC Yahoo! DSL - Now only $29.95 per month!
http://sbc.yahoo.com

--[YONSATU - ITB]--
Online archive : http://yonsatu.mahawarman.net
Moderators : mailto:[EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe: mailto:[EMAIL PROTECTED]
Vacation   : mailto:[EMAIL PROTECTED]




[yonsatu] Re: batalyon I/ITB di ujung tanduk

2003-07-15 Terurut Topik Syafril Hermansyah
On Tue, 15 Jul 2003 02:46:59 -0700 (PDT) mifta priyanto (MP) wrote:

 Menjawab pak Syafril, memang dana bukan satu-satunya. Yang saya lihat
 terutama adalah: motivasi, semangat juang, pengorbanan. Sebenarnya
 bisa juga dengan dana minim tapi punya kualifikasi seperti itu, roda
 organisasi bisa jalan. Tapi...kondisi tersebut sangat idealis.
 Dana tetap diperlukan seperti layaknya 2 sisi mata pisau.

Kalau motivasi, semangat juang tidak ada (ngak perlulah pengorbanan),
lalu dananya mau dipakai untuk apa ya ?

Kenapa tidak dibalik ? Beraktivitas sajalah dulu, berjuanglah dulu,
kalau aktivitasnya memang bagus masak sih dana tdk datang.
Dulu kami latihan Para Rescue, Diving, DamKar juga entah dananya
darimana (Komandan yg tahu, IIRC ada senior yg nyumbang setidaknya utk
pendidikan scuba diving), untuk kami-2x pokoknya ya beraktivitas (hampir
setiap Sabtu siang kami pergi beraktivitas, pulang Senin pagi), ada
Pendidikan Khusus ya dianggap aja bonus.

Dana datang dari luar (uncontrollable), kalau semangat juang, motivasi
datang dari diri sendiri (controllable).

-- 
syafril
---
Syafril Hermansyahsyafril.yon1.mahawarman.net

List Administrator/Moderators yonsatu/[EMAIL PROTECTED]

--[YONSATU - ITB]--
Online archive : http://yonsatu.mahawarman.net
Moderators : mailto:[EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe: mailto:[EMAIL PROTECTED]
Vacation   : mailto:[EMAIL PROTECTED]