[yonsatu] Re: batalyon I/ITB di ujung tanduk
--- Priyo Pribadi Soemarno [EMAIL PROTECTED] wrote: Rif , perkembangan Yon I sementara ini memang tidak dapat segera didorong atau didongkrak agar bisa mencapai masa jaya seperti dulu ,.. Setiap upaya untuk memperkuat Batalyon akan menghadapi banyak kendala ,...(meskipun juga merupakan tantangan) ...Kita lihatlah dari mulai usaha membubarkan MENWA , pengurangan anggaran biaya latihan , larangan latihan dengan menggunakan senjata , dll .,..semua kreatifitas dimatikan dengan berbagai aturan ,.. terakhir ini , saya malahan dengar bahwa untuk ujian saringan masuk mahasiswa baru ,.. dulu merupakan ajang pengabdian Batalyon I , ... sekarang sudah dimasuki siapa saja ,.. Situasinya saat ini, dan ini sangat buruk, selain minimnya sumber daya manusia, juga adik-adik kita di menwa sudah kehilangan motivasi untuk bangkit apalagi melawan upaya-upaya penghancuran menwa. Saya melihat dari (dari jepang) ketak-berdayaan, telah menurunkan energi mereka jauh dibawah energi ambang untuk bertahan. Waktu akan berjalan semenetara mereka perlahan menuju kehancuran. Katakanlah, kita semua sedang berperang saat ini untuk melawan ketakberdayaan ini.Minimal menaikkan beban psikologi mereka sehingga merasa mampu untuk bertahan lebih bagus lagi menyerang. Mau masuk dari mana kita , apabila kita yang sudah alumni ingin ikut membantu menghidupkan lagi Batalyon ?? Mungkin yang dimiliki alumni hanya uang dan pikiran (saran, ide dll), kita tidak mungkin untuk terjun langsung karena waktu mahasiswa kita telah habis. Dengan uang dan pikiran yang masih tersisa mari kita berikan semampu yang bisa kita lakukan agar yon I bisa bangkit. Ada juga ide membuat semacam ROTC , tetapi masih akan memakan waktu yang panjang , karena harus disetujui pula oleh kawan2 di DPR ,... lantas , bagaimana ?? Menurut saya sebaiknya ROTC bukan prioritas kita, karena terlalu sulit untuk bisa terealisasi segera. Perjuangan untuk membangkitakan menwa harus kita fokuskan saat ini untuk membangkitkan motivasi adik-adik kita, yang saat ini sedang terjun bebas. Dalam pertemuan CORPS MENWA yang diprakarsai oleh mas Tjipto , saya pernah menyampaikan masalah ini dan mengumpamakan pendidikan MENWA di Universitas sebagai sumber mata air jernih dan suci yang akan mengalir menuju kelembah2 pegunungan dan akhirnya akan bermuara di samudera luas . Karena air yang mengalir tersebut kadang terlalu menggelora dan mungkin dorongan tenaganya terlalu besar , maka yang ketakutan berusaha menutup mata air tersebut . Tetapi mereka tidak mungkin mampu mengurusi air yang sudah mengalir kemana-mana ,...(yaitu yang sudah jadi alumni yang tersebar diseluruh dunia) ,... Sebuah organisasi internasional yang paling solid di dunia, yaitu Rotary Club, yang anggotanya mencapai jutaan (1. 243.431 orang) dan tersebar diseluruh dunia, mampu melakukan konsolidasi dengan sedemikian rapi, padahal mereka tidak memiliki pijakan sekuat menwa. Mereka hanya bergerak sebagai kekuatan moral menyatukan pandangan universal, seperti humanisme, perdamaian dll, selain mereka beranggotakan orang2 top di suatu negara. Saya belakangan ini mengamati Organisasi ini terutama di jepang, termasuk aktifitasnya, untuk memodelkanya ke alumni menwa. Di jepang organisasi ini sangat terkenal dan solid, terutama aktivitas sosialnya, misalnya dengan pemberian beasisiwa (e.g.,untuk ratusan mahasiwa asing perbulan/perorang akan menerima 150.000 yen atau 10 juta rupiah). Sampai saat ini telah 10.173 mahasiswa asing dari 94 negara di jepang telah menerima beaiswa ini (sejak 1970 an). Uang beasiswa ini mereka peroleh dari sumbangan rutin perorang/perbulan setiap rotarian/anngota rotari (di jepang ada 120 000 rotarian terbagi atas 1.312 clubs). Keberadaan beasiswa Rotari Jepang, membuat organisasi ini sangat disegani di jepang, dan membuat anggota merasa bangga. Klub-klub yang mereka sebut sebagai Seiwa klub mememiliki peran penting untuk mengumpulkan dana beasiwa ini. Diawali dengan pemberian beasiswa, kegiatan2 klub kemudian bergerak menjadi kekuatan network bisnis yang handal. Alumni menwa yang dibesarkan dari satu sumur dan senasib seharusnya (di Indoensia) bisa lebih kuat dari organisasi ini (Rotari). Kita telah memiliki spirit organisasi yang menurut saya luar biasa hebatnya mengapa kita tidak bisa bersatu. Mengapa kita kita mencoba berdiri sebagai kekuatan sosial dan kekuatan spirit untuk membangun perdamaian/kebahagian dan nasionalime bangsa indonesia. Pemberian beasiswa kepada adik-adik kita dimenwa (terutama yang miskin) menurut saya akan memiliki dampak psikologis yang luar biasa, selain bagi masyarakat ITB, bangsa indonesia, juga kepada keutuhan alumni menwa itu sendiri. Pemberian beasiswa akan mencegah sentimen pribadi antar kita, bahwa uang kolektif yang kita peroleh melaui sumbangan bulanan akan disalah gunakan untuk bisnis atau lain-lain, tetapi murni untuk sosial lebih-lebih nasionalisme. Dengan naiknya biaya pendidikan di universitas-universitas sekarang
[yonsatu] Re: batalyon I/ITB di ujung tanduk
On Tue, 15 Jul 2003 02:09:09 -0700 (PDT) Rifki Muhida (RM) wrote: Saya terima email dari pak Nomo tentang situasi terakhir batalyon I/ITB saat ini, dimana angggota aktif hanya tinggal 4 orang. Komandan sudah 1.5 bulan lalu menghilang, tanpa kabar. Situasi makin nggak karu-karuan, karena dari 4 orang yang diharapkan untuk menjalankan roda batalyon hanya 2 yang masih menunjukkan dedikasinya walaupun dengan pesimistis. Anggaran dari ITB hanya beberapa ratus ribu pertahun sangat tidak cukup untuk menjalankan roda kegiatan batalyon I/ITB. Apa benar dana mrpkan kendala utama ? -- syafril --- Syafril Hermansyahsyafril-at-dutaint.co.id . --[YONSATU - ITB]-- Online archive : http://yonsatu.mahawarman.net Moderators : mailto:[EMAIL PROTECTED] Unsubscribe: mailto:[EMAIL PROTECTED] Vacation : mailto:[EMAIL PROTECTED]
[yonsatu] Re: batalyon I/ITB di ujung tanduk
Menjawab pak Syafril, memang dana bukan satu-satunya. Yang saya lihat terutama adalah: motivasi, semangat juang, pengorbanan. Sebenarnya bisa juga dengan dana minim tapi punya kualifikasi seperti itu, roda organisasi bisa jalan. Tapi...kondisi tersebut sangat idealis. Dana tetap diperlukan seperti layaknya 2 sisi mata pisau. Syafril Hermansyah [EMAIL PROTECTED] wrote:On Tue, 15 Jul 2003 02:09:09 -0700 (PDT) Rifki Muhida (RM) wrote: Saya terima email dari pak Nomo tentang situasi terakhir batalyon I/ITB saat ini, dimana angggota aktif hanya tinggal 4 orang. Komandan sudah 1.5 bulan lalu menghilang, tanpa kabar. Situasi makin nggak karu-karuan, karena dari 4 orang yang diharapkan untuk menjalankan roda batalyon hanya 2 yang masih menunjukkan dedikasinya walaupun dengan pesimistis. Anggaran dari ITB hanya beberapa ratus ribu pertahun sangat tidak cukup untuk menjalankan roda kegiatan batalyon I/ITB. Apa benar dana mrpkan kendala utama ? -- syafril --- Syafril Hermansyah . --[YONSATU - ITB]-- Online archive : Moderators : Unsubscribe : Vacation : - Do you Yahoo!? SBC Yahoo! DSL - Now only $29.95 per month! --[YONSATU - ITB]-- Online archive : http://yonsatu.mahawarman.net Moderators : mailto:[EMAIL PROTECTED] Unsubscribe: mailto:[EMAIL PROTECTED] Vacation : mailto:[EMAIL PROTECTED]
[yonsatu] Re: batalyon I/ITB di ujung tanduk
Sulit mengharapkan adik-adik yang masih kuliah ditambah dengan kesibukan berkegiatan dimenwa untuk bekerja profesional, makanya saya mengusulkan karyawan yang bekerja khusus untuk itu dan digaji setiap bulan. Usulan Pak Aswata sebenarnya selalu dilakukan oleh adik-adik kita ini, misalnya membuat proposal dan disampaikan dalam forum alumni dan mendapat sebagian dana yang mereka perlukan, tetapi tidak bisa mengangkat batalyon I/ITB dari keterpurukannya. Ide beasiswa dan ide karyawan batalyon I/ITB adalah ide usang, tetapi tidak pernah terlaksana, kita perlu sedikit pragmatis untuk mengangkat sedikit citra, dan besarnya beasiswa yang hanya 300 000 itu bukanlah jumlah besar tetapi efek psikologisnya akan sangat terasa buat seluruh mahasiswa ITB. Kita harus berbuat sesuatu, atau kita terus membiarkan organisasi yang telah memberi banyak manfaat kepada kita menuju kehancurannya. Rifki Muhida --- H Aswata, IPM. [EMAIL PROTECTED] wrote: Salam, Saya dulu beberapa kali mengirim dana ke Yon I, tapi setelah itu tidak ada kabar beritanya. Saya pikir, akan lebih baik kalau anggota yang masih aktif tersebut membuat program, disampaikan di milis yonsatu. Terima kasih. haswata.- - Original Message - From: Rifki Muhida [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, July 15, 2003 4:09 PM Subject: [yonsatu] batalyon I/ITB di ujung tanduk Saya terima email dari pak Nomo tentang situasi terakhir batalyon I/ITB saat ini, dimana angggota aktif hanya tinggal 4 orang. Komandan sudah 1.5 bulan lalu menghilang, tanpa kabar. Situasi makin nggak karu-karuan, karena dari 4 orang yang diharapkan untuk menjalankan roda batalyon hanya 2 yang masih menunjukkan dedikasinya walaupun dengan pesimistis. Anggaran dari ITB hanya beberapa ratus ribu pertahun sangat tidak cukup untuk menjalankan roda kegiatan batalyon I/ITB. .dipotong... --[YONSATU - ITB]-- Online archive : http://yonsatu.mahawarman.net Moderators : mailto:[EMAIL PROTECTED] Unsubscribe: mailto:[EMAIL PROTECTED] Vacation : mailto:[EMAIL PROTECTED] __ Do you Yahoo!? SBC Yahoo! DSL - Now only $29.95 per month! http://sbc.yahoo.com --[YONSATU - ITB]-- Online archive : http://yonsatu.mahawarman.net Moderators : mailto:[EMAIL PROTECTED] Unsubscribe: mailto:[EMAIL PROTECTED] Vacation : mailto:[EMAIL PROTECTED]
[yonsatu] Re: batalyon I/ITB di ujung tanduk
On Tue, 15 Jul 2003 02:46:59 -0700 (PDT) mifta priyanto (MP) wrote: Menjawab pak Syafril, memang dana bukan satu-satunya. Yang saya lihat terutama adalah: motivasi, semangat juang, pengorbanan. Sebenarnya bisa juga dengan dana minim tapi punya kualifikasi seperti itu, roda organisasi bisa jalan. Tapi...kondisi tersebut sangat idealis. Dana tetap diperlukan seperti layaknya 2 sisi mata pisau. Kalau motivasi, semangat juang tidak ada (ngak perlulah pengorbanan), lalu dananya mau dipakai untuk apa ya ? Kenapa tidak dibalik ? Beraktivitas sajalah dulu, berjuanglah dulu, kalau aktivitasnya memang bagus masak sih dana tdk datang. Dulu kami latihan Para Rescue, Diving, DamKar juga entah dananya darimana (Komandan yg tahu, IIRC ada senior yg nyumbang setidaknya utk pendidikan scuba diving), untuk kami-2x pokoknya ya beraktivitas (hampir setiap Sabtu siang kami pergi beraktivitas, pulang Senin pagi), ada Pendidikan Khusus ya dianggap aja bonus. Dana datang dari luar (uncontrollable), kalau semangat juang, motivasi datang dari diri sendiri (controllable). -- syafril --- Syafril Hermansyahsyafril.yon1.mahawarman.net List Administrator/Moderators yonsatu/[EMAIL PROTECTED] --[YONSATU - ITB]-- Online archive : http://yonsatu.mahawarman.net Moderators : mailto:[EMAIL PROTECTED] Unsubscribe: mailto:[EMAIL PROTECTED] Vacation : mailto:[EMAIL PROTECTED]