Selamat ya Mas Oka. Pasti putrinya secantik ibunya sepintar bapaknya.
Moga moga jadi anak yang membanggakan kedua orang tuanya.
--- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, prastowo prastowo sesaw...@...
wrote:
Selamat Pak Oka,
Semoga kehadirannya menambah kebahagiaan keluarga.
salam,
Mas Deni,
Terima kasih tanggapannya. Ini membuka ruang diskusi dan elaborasi lebih dalam,
setidaknya dalam pemahaman soal KK dan KSSK ini. Saya baca ulang UU No.3 tahun
2004 ttg BI dan UU No.24 tahun 2004 ttg LPS.benar yang Anda sampaikan, tapi
coba mari kita diskusikan lebih lanjut:
1. KK
Sebenarnya jauh2 hari, beberapa orang via millis sudah menyampaikan, bahwa
jalan keluar penyelesaian kasus Century adalah kemauan dan keberanian
Presiden mengambil alih tanggung jawab.
:) belakangan beberapa orang via media menyampaikan hal yang sama
Tetapi apa daya, ternyata even Presiden yg
Pak Prastowo,
Dengan tertulis disitu ataupun tidak tertulis di perpu No.4/2008 maka tindakan
yang dibuat Gubernur Bank Indonesia dan Menteri Keuangan jelas merupakan
kebijakan makro.
Sekarang masyarakat digiring untuk memahami seolah uang itu digelontorkan untuk
langsung dipindahkan ke
Setuju sekali Pak Oka.
Jika dari awal sinyal presiden jelas, partai koalisi pun akan jelas sikapnya.
Apalagi kini beredar isu ada kesepakatan antara Presiden SBY dan Ical, bahwa
SMI akan diganti pada Februari 2010.
Jelas ini akan jadi sesuatu yg mengkhawatirkan. Aliran dana yg dicurigai tak
Saya juga sependapat bahwa pada akhirnya Presiden harus bertindak. Hanya saya
melihat bahwa Pak SBY memang orangnya cukup berhati hati seperti dalam
penanganan Bibit Chandra, Prita dan penahanan Anggodo, pada akhirnya toh ada
penyelesaiannya. Saya rasa beliau cukup bersabar meskipun saat ini
http://www.thejakartapost.com/news/2009/12/30/century-a-righteous-road-paved-with-pitfalls.html
Kalau melihat alur cerita seperti yang disebutkan jakarta post, masalahnya
(seperti point 1-3) adalah karena keterlambatan DPR menyetujui JPSK.
Sebelum JPSK disetujui, MoU 2004 yang dipakai. MoU ini
--- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, dyahanggitasari
dyahanggitas...@... wrote:
Saya juga sependapat bahwa pada akhirnya Presiden harus bertindak. Hanya saya
melihat bahwa Pak SBY memang orangnya cukup berhati hati seperti dalam
penanganan Bibit Chandra, Prita dan penahanan
Temansada yang tahu kah dimana saya bisa dapet nilai beta untuk industri
minyak dan gas bumi...
Terima kasih,
Sofie
[Non-text portions of this message have been removed]
Nah, jika kasusnya seperti ini, maka semua itu adalah skenario politik tingkat
tinggi. Hm...seberapa tinggi ya?
- Artinya ada kepentingan pribadi ical untuk melenserkan ibu SMI. Dengan
begitu, popularitas ical meroket, harum semerbak mewangi :-)
- Jika SMI dilenserkan, maka isu Bank Century
meneruskan tulisan kawan,
masih tentang tema yang sedang in: bank century :)
*BR, ari.ams
*
-- Pesan terusan --
Dari: deni.ratno
Tanggal: 18 Januari 2010 07:55
Subjek: Kasus Bank Century dan Kucing Schrodinger
Kawan-kawan,
Sedikit pemikiran. Silakan dikritisi.
Seperti biasa,
Pak Prastowo,
Membangun Jembatan seperti Suramadu bukanlah masalah teknis, itu masalah
kebijakan. Ini menyangkut masalah uang yang sangat besar yang seharusnya bisa
di alokasikan untuk hal lain yang lebih bermanfaat. Biasanya orang membangun
jembatan antar pulau itu dari pulau kecil yang padat
apa salahnya membangun jembatan antar pulau??
keberadaan jembatan itu baru terasa manfaatnya pada saat kondisi cuaca
seperti ini yg tidak memungkinkan transportasi laut, sementara banyak
kebutuhan pokok rakyat di pulau seberang yg di suplai dari pulau lain.
manfaat jembatan itu biasanya baru
mohon maaf out of topics tentang kehidupan keuangan kaum pinggiran rel.
emailnya dapat dari koran digital, sumber asli kompas cetak tapi online
(piye toh maksude? wkwkwk)
like this :)
*Pemerintah sepertinya tidak menyadari nilai ekonomi yang tumbuh mandiri ini
*. *Penertiban hanya bagian
Artikel di Jakarta Post itu agaknya keliru. Sejauh saya tahu, Menkeu di tahun
2004 (di jaman Mega) bukan Sri Mulyani tapi Boediono (cmiiw). Di periode awal
pemerintahan SBY, Menkeunya Jusuf Anwar, lalu digantikan SMI.
Lambatnya UU JPSK itu salah siapa? kedua belah pihak. Pemerintah yang tak
Iya, benar rasanya memang tata negaranya karut marut. Lembaga satu dengan
lainnya bisa saling tumpang tindih. Barangkali sebabnya juga karena tiap
kali ganti kabinet/presiden, mentri ini itu di gabung dengan ini itu, atau
di pisah dengan ini itu, atau ada ,menko ini itu yang suka tumpang tindih
Ini menarik, namun sebelum mebahas hala-hal yang rumit, untuk refreshing, saya
Ada sedikit cerita:
Ada tiga orang buta yang sedang meneliti seekor harimau (dan kebetulan
harimaunya sedang tidur) di RIMBA RAYA. Orang buta yang pertama memegang kuping
harimau, lalu dengan spontan dan penuh
Pelajaran berharga bagi kita, rakyat biasa. Bahwa selama ini lembaga negara,
termasuk DPR tidak/belum menjalankan fungsinya secara optimal, yakni legislasi.
Ini bisa jadi bahan gerakan untuk 2014, jangan pilih politisi yang beginian.
Soal UU JPSK, kita hargai inisiatif Pemerintah keluarkan
18 matches
Mail list logo