Tapi mari kita baca secara terbalik. Jika memang tidak ada apa-apanya, dalam
artian rekomendasi Pansus DPR hanya mewakili kepentingan tertentu ( ah..adakah
itu netralitas-objektif-nirkepentingan dalam dunia nyata ini?), dan tidak
memiliki implikasi apa pun, karena putusannya berbeda dg tujuan
Saya kira benar apa yang disampaikan mas Pras ini. Ngak ada yang tidak punya
kepentingan dalam politik. Penguasa dan koalisinya, oposan dan teman2nya. Semua
punya kepentingan.
Sayangnya, karena rakyat Indonesia ini masih banyak yang belum paham benar
bagaimana itu berdemokrasi, malah ada
seberapa
akurat/terbukti kah kebenaran itu?
*hanya mereka yg tau
Wilander
-Original Message-
From: oka oka.wid...@indosat.net.id
Date: Fri, 05 Mar 2010 08:31:14
To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
Subject: Re: Bls: [Keuangan] [oot] Pidato Presiden Menanggapi Kasus Century (II
On 5 Mar 2010 at 15:57, prastowo prastowo wrote:
Tapi mari kita baca secara terbalik. Jika memang
tidak ada apa-apanya, dalam artian rekomendasi
Pansus DPR hanya mewakili kepentingan tertentu (
ah..adakah itu netralitas-objektif-nirkepentingan
dalam dunia nyata ini?), dan tidak memiliki
Hehe..Mbak Dyah membandingkannya kok jauh amat. DPR yang setuju mengamblaskan
Rp 600 T adalah DPR periode 1997-1999, artinya hasil pemilu sebelum reformasi
politik. Menurut Anda, DPR yang egois dan kurang intelek ini yang memilih Opsi
A, Opsi C, atau yang coba-coba menawarkan Opsi A+C? Saya
Bli Oka,
Kalo meminjam istilah J.Kristiadi (CSIS), ini babak baru ditandai lunturnya
politik pencitraan Pak Presiden, semoga disadari dan segera berjibaku untuk
terjun dan tegas melaksanakan program konkrit bagi rakyat.
salam
Dari: Oka Widana