Solusinya suruh bulog beli beras mahal ke petani dan jual murah ke pasar. Gitu
aja repot.
* Oka
cuma PORI ngak bilang keniakan yang wajar tuh berapa persen dan apakah setelah
puasa/lebaran harga bisa turun kembali. PORI juga ngak ngomong soal pengarunya
terhadap inflasi paling tidak diberita
klo melihat pecahan terkecil rupiah sekarang adalah 25, 50 dan 100 klo
bener jadi redenominasi maka akan jadi 2,5 sen; 5 sen; dan 10 sen.
tp di pelosok desa masih adakah yg menggunakan 10 rupiah atau 5
rupiah? tentu jika di redenominasi maka 10 akan jadi 1 sen tp bgmn
dgn 5 rupiah?
yg susah di
Bung Oka,
Saya duga sekarang banyak ekonom yang berpendapat bahwa kenaikan
pendapatan masyarakat lapisan bawah dan menengah merupakan faktor
penting untuk pertumbuhan konsumsi dalam negeri.
Sebab itu perlu ada keseimbangan antara kenaikan upah (a.l. UKM),
inflasi, daya saing global, vitalitas
dan karena orang indonesia semangat penyelewengannya tinggi maka beras
murah dari bulog itu akan dijual lagi oleh pembelinya dengan harga
mahal.
jadinya ga efektif.
On 8/8/10, Andi MF Avandy link2ha...@gmail.com wrote:
Solusinya suruh bulog beli beras mahal ke petani dan jual murah ke pasar.