Wa'alaikumussalam wr wb
Dalamnya ISNA diganti dengan :
IFERROR(MATCH(D3-1,INDEX($E$3:$E$12/($A$3:$A$12=A3),0),0),MATCH(D3,INDEX($E$3:$E$12/($A$3:$A$12=A3),0),0))
Wassalamu'alaikum wr wb
Kid
2017-08-13 18:56 GMT+07:00 Zerlinda Seismica seism...@yahoo.com
[belajar-excel]
Ya,
Mr Kid memang joss.
Ndak apa2 mbak seismica, saya aja yg gak bisa liat problemnya
Hehehehe
*From:* belajar-excel@yahoogroups.com [mailto:belajar-excel@yahoogroups.com]
*Sent:* Wednesday, August 9, 2017 9:02 AM
*To:* belajar-excel@yahoogroups.com
*Subject:* Bls: [belajar-excel]
Dear seismica,
Bagaimana aturan pengisian pada data hasil?
Terus terang bingung.
Itu kolom start atau kolom finish?
Jika aturannya gak ada ya pake manual aja.
Ade
*From:* belajar-excel@yahoogroups.com [mailto:belajar-excel@yahoogroups.com]
*Sent:* Tuesday, August 8, 2017 8:00 AM
*To:*
oh itu karena data start di titik-titik mulainya tidak berurutan ascending.
Andai acak, composite key kolom F perlu disisipi nilai start,
kemudian formula hasil kolom i dan J perlu disesuaikan cara mengambil nilai
dari composite key-nya.
File terlampir
Regards,
Kid
On Tue, Aug 8, 2017 at 9:51
Wa'alaikumussalam wr wb
Hai Seis,
File terlampir dengan beberapa kolom bantu untuk memudahkan dalam memahami
alur prosesnya.
Formula bisa disusun menjadi array formula langsung di tabel hasil, tetapi
sepertinya untuk data yang sangat banyak, justru dengan beberapa kolom
bantu tersebut yang lebih
5 matches
Mail list logo