[daarut-tauhiid] Sisa energi

2007-05-16 Terurut Topik Aris . Ariyanti
Yang bener aja dong kak, masak tiap sabtu-minggu papa harus nemenin kamu 
maen atau jalan-jalan. Papa juga perlu istirahat kan tiap hari udah ke 
kantor, jadi perlu libur juga. Lagian jalan-jalan itu juga perlu duit kak. 
Udah maen aja dirumah sama adek

Begitulah sepenggal jawaban seorang bapak kepada anaknya yang secara tidak 
sengaja saya dengar ketika melintas didepan rumahnya. Rupanya sang kakak 
mengajukan proposal untuk jalan-jalan kepada papanya. Namun sayang, sang 
papa yang sedang sibuk mengotak-atik motornya tidak mengabulkan keinginan 
si anak. Bisa dibayangkan bagaimana reaksi si anak yang baru berusia 
sekitar 4 tahunan itu, langsung ngambek dan dengan mata berkaca-kaca masuk 
kerumah mengadukan kekecewaannya pada sang mama.
***

Sambil berjalan menuju rumah saya terus berpikir. Siapa yang salah ya? Si 
anak nggak salah kok ngajak jalan-jalan ortunya, mungkin dari senin-jum'at 
mama-papanya nggak ada dirumah karena harus kerja. Lalu begitu libur dia 
pasti akan nagih dan nuntut untuk menghabiskan waktu bersama mama-papanya 
entah maen dirumah atau jalan-jalan keluar rumah. Suatu hal -yang wajar 
saya kira. Tapi bagaimana jika hal tersebut jadi rutinitas weekend? 
Bukankah kita sebagai orang tua juga perlu istirahat sejenak setelah 
setiap hari sibuk dg urusan kerjaan. Mau tidak mau waktu istirahat itu 
akan terbentur dengan keinginan anak-anak untuk bermain bersama atau 
jalan-jalan. Belum lagi jika harus jalan-jalan, pasti akan memerlukan 
biaya minimal untuk makan atau transport. Bagaimana jika kondisi keuangan 
orang tua terbatas.

Kedua kondisi diatas bagaikan dilema bagi para orang tua yang yang setiap 
hari dari pagi hingga malam harus bekerja di kantor. Saya yakin tidak ada 
orang tua yang ingin mengecewakan anaknya, termasuk bapak tadi. Tapi 
kondisilah yang memaksa demikian. Mungkin karena lelah setelah 5 hari 
bekerja dari pagi hingga malam atau emang sudah tidak ada lagi dana untuk 
mengajak anak-anak sekedar jalan atau makan diluar.

Sehingga saat weekend yang bagi anak-anak kita adalah saat sangat 
dinantikan berharap dpt bermain bermanja dengan papa dan mamanya ternyata 
tidak sejalan dengan keinginan orang tua yang ingin beristirahan dari 
penatnya pekerjaan. Anak-anak hanya mendapatkan sisa energi pada saat 
weekend, ya energi yang tersisa setelah 5 hari bekerja.

Saya pun merasakan betapa beratnya menghadapai hal tersebut. Tak jarang 
setelah pulang kantor saya harus mengabaikan lelah dan letih karena harus 
menemani Naila maen atau harus membacakan cerita saat menemani tidurnya 
yang cukup larut malam. Bahkan rencana bangun siang atau istirahat saat 
weekend pun hampir selalu gagal karena tidak tega menolak ajakannya untuk 
jalan-jalan. Semua itu hanya karena Saya tak ingin anak saya mendapat 
sisa-sisa energi ataupun sisa perhatian. Walaupun tak bisa dipungkiri 
memang hanya itulah energi saya yang tersisa. Karena kadang saya pun 
pernah membiarkannya tidur dengan mbak atau maen dg mbak saat letih sudah 
tak kuasa lagi saya tahan atau saat pekerjaan tak mungkin ditinggalkan.

Dari kejadian itu saya jadi bisa merasakan betapa kecewanya Naila putri 
saya saat keinginannya untuk maen atau jalan-jalan bersama bundanya tak 
terpenuhi hanya karena bundanya sudah tak mampu lagi menahan letih atau 
saat bundanya sedang cekak sehingga untuk sekedar jalan atau makan diluar 
pun tak ada kemampuan. Ma'afkan bunda ya sayang.

Semoga belum terlambat untuk memperbaiki segalanya. Semoga kita semua 
orang tua khususnya saya diberi kekuatan dan energi lebih untuk dapat 
mengasuh, mendidik serta mencurahkan kasih sayang kepada permata hati dan 
buah hati kita tidak dengan waktu dan energi yang tersisa.

Kita dituntut untuk lebih sabar dan kreatif mencari cara untuk 
menyeimbangakan waktu dikantor dan dirumah. Yang terpenting adalah 
kesadaran kita (Saya) selaku orang tua bahwa anak harus mendapatkan 
perhatian yang utama bukan sisa-sisa.

Bunda Naila
http://bundanaila.blogspot.com
http://nailasalsabila.multiply.com
* * * * * * * * * *


[daarut-tauhiid] Allah Sangat Suka Mendengar: `La ilaha ill-Allah!'

2007-05-16 Terurut Topik arief ludiantoro
Allah Sangat Suka Mendengar: `La ilaha ill-Allah!' 
Mawlana Syaikh Nazim Adil al-Haqqani an-Naqshbandi
Lefke, Cyprus 15 April 2007


Bismillah hirRohman nirRohim

Semoga Allah menghabisi teknologi ini! Teknologi
menjadi bala yang membawa duka  dan menjadi hukuman
bagi bangsa! La haula wa la quwatta illa bi-llahi-l
`Aliyi-l `Azim.. Allah Allah, Allah Allah...

As-salamu `alaikum!  As-salamu alayna wa `ala
`ibadi-llahi shalihin! Destur, ya Sayyidi, ya
Sultanu-l Awliya, Meded!  Audzu bi-llahi mina syaitani
rajim Bismillahir Rahmanir Rahim! Allahumma alhimna
rushdana wa a'idhana min syururi anfusina!

Wahai manusia, kita semua berada ditingkatan yang
sama. Satu tingkat = tubuh fisik kita, satu tingkat =
tingkat spiritual. Tingkat fisik=tubuh fisik kita.
Kita semua tinggal dimuka bumi ini. Inilah tubuh fisik
kita. Benar? Tidak ada tingkatan lain bagi diri kita;
dengan gravitasi membuat semua manusia dibumi berada
disini. 

Tingkat kedua - Tidur? Lapar? Marah? -Tingkat kedua-
bahwa semua dari kita termasuk para Nabi -semoga
kedamaian atas mereka, termasuk seluruh awliya,
shalihin, mu'minin, kemudian munkirin, kafirin,
zalimin, orang-orang atheis - seluruhnya berada
ditingkat penghambaan. Kita semua adalah hamba! Tidak
seorang pun dapat melampaui penghambaan, tidak, hanya
ditingkat inilah kalian dapat mencari hamba-hamba yang
baik, mencari hamba-hamba yang buruk, orang-orang
beriman, orang-orang musyrik - tapi mereka berada
ditingkat yang sama, tingkat penghambaan. 

Nabi Terakhir Muhammad sallaLlahu alayhi wa sallam -
semoga kedamaian atas beliau dan atas seluruh Nabi, 
mereka berkata: Kami adalah hamba! Tidak seorang pun
dari mereka yang mengakui lebih dari ini. Oleh karena
itu Sang Nabi Terakhir -semoga damai atas mereka,
Sayyidina Muhammad -sallaLlahu alayhi wa sallam:
Asyadu an la ilaha ill-Allah, wa asyadu anni
Muhammadun `abduhu wa rasuluh! Beliau berkata kepada
dirinya sendiri: Aku mendeklarasikan bahwa:  La
ilaha ill-Allah Tiada tuhan selain Allah; Dia-lah
Pencipta kita dan hanya Dia-lah satu-satunya Tuhan,
Sang Pencipta segalanya! (Inilah) deklarasi seluruh
Nabi dan Nabi Terakhir -sallaLlahu alayhi wa sallam
juga berkata: Aku mendeklarasikan Ke-Esa-an dan Hayyu
(Hidup) dari Tuhan kita, yaitu Allah: La ilaha
ill-Allah, la ilaha ill-Allah 

Disini Syeikh Effendi memulai sebuah dzikir singkat,
pengulangan: La ilaha ill-Allah selama beberapa
menit dan diakhiri dengan La ilaha ill-Allah, la
ilaha ill-Allah, la ilaha ill-Allah, Muhammad
Rasulullah, alayhi salatullah wa salamuh! 

Oleh karena itu Tuhan Penguasa Surga, Sang Pencipta,
Tuhan kita, Pencipta kita.  Dia mendeklarasikan kepada
para Nabi-Nya berfirman seperti itu dan para Nabi
menerjemahkan kepada kita dari Kata-kata Suci Tuhan
kita - Dia berfirman dan Nabi berkata: Afdalu ma
takallama bihi al-`abdu: La ilaha ill-Allah! Yang
paling dicintai dan paling berharga, paling bernilai,
paling indah untuk dikatakan oleh ummat manusia, Tuhan
mengucapkan agar berkata La ilaha ill-Allah! 

Berbicara apa? Allah mengkaruniai kita lidah untuk
berbicara dan kita berbicara apa saja, tapi melalui
semua itu Allah yang Maha Kuasa bahagia jika mendengar
dari hamba-hamba- Nya berkata: La ilaha ill-Allah
Allah Allah! Berusahalah Allah yang Maha Kuasa ridho
kepadamu. 

Oleh karena itu, bahkan jika seseorang pada saat-saat
terakhir kehidupannya jika dia bisa berbicara, kata
terakhir dari lidahnya: La ilaha ill-Allah hal itu
akan membuat Tuhan Penguasa Surga bahagia dan ridho
dengan hamba tersebut dan memerintahkan para malaikat:
Bawalah dia yang mengakui Ke-Esa-an-Ku dengan
mengucap La ilaha ill-Allah, bawalah dia ke Jalan
Surga! Sangat penting! Sangat penting, dan setan
bersikeras, terutama membohongi dunia Kristiani; semua
berkata: Tiga - ha ha - trinitas.?  Apa itu
trinitas? 

Kami berkata: Satu sama dengan tiga, tiga sama dengan
satu. Cara berpikir macam apa ini? Satu sama dengan
tiga, tiga sama dengan satu, trinitas?

Trinitas, itu tidak pernah bisa diterima dengan cara
berpikir, dengan mengatakan: Satu sama dengan tiga,
atau tiga sama dengan satu?, tapi setanlah yang
mengajarinya. Jika kalian bertanya: Mengapa kalian
berkata hal seperti ini? Kami memelihara kitab-kitab
tradisional kami; apa yang tertulis didalamnya, tanpa
melakukan diskusi, kami menerimanya! Jika kalian
bertanya: Ini berlawanan dengan cara berpikir,
mengapa? Kami tidak mendiskusikannya!

Suatu kali 3 orang uskup atau 3 orang terpelajar dari
pemeluk Kristiani berangkat ke China dan mereka
meminta melakukan sebuah wawancara kepada Kaisar
China. Dan sang Kaisar berkata: Biarkan mereka
menghadap. Mereka datang menghadap Kaisar. Kaisar
berkata, Katakan, dari manakah kalian berasal? 
Kami datang dari dunia Kristen, dari negara-negara
Barat. Apakah misi kalian? Kami meminta ijin untuk
mengajari kau tentang agama kami dan menyerukan untuk
beriman seperti kami yang telah beriman. 

Baiklah, Kaisar menjawab - Wahai Allah kirimkan
kepada kami seorang China, sehingga ketika aku berkata
sesuatu, dia dapat 

[daarut-tauhiid] Linda

2007-05-16 Terurut Topik Ahmad Bustam
Assalaamu'alaikum wr. wb. 
Fyi... 
 
Just info ... 
 
 
 
Linda Widad Delgado 

LINDA DELGADO, adalah seorang anggota polisi berpangkat Sarjana di Arizona,
Amerika Serikat. Beliau menerima hidayah Allah dan memeluk agama Islam
ketika dunia digegarkan dengan isu terrorisme. Ikuti kisah beliau berikut
ini dalam terjemahan bahasa malaysia.

LIMA tahun yang lalu, usia saya 52 tahun dan merupakan seorang Kristian.
Saya bukannya ahli pada mana-mana gereja, tapi sepanjang hidup, saya
sentiasa mencari kebenaran. Saya menghadiri banyak gereja dan belajar
daripada guru-guru mereka. 

Semuanya tidak lengkap dan saya menyedari tiada apa yang benar melainkan
Allah. Sejak usia saya 9 tahun saya membaca Injil setiap hari. Tidak dapat
dikatakan, sejak sekian tahun lamanya, kerap kali saya mencari kebenaran
yang hakiki. 

Bertahun-tahun lamanya sepanjang pencarian saya untuk kebenaran, saya
mempelajari beberapa ajaran agama. Lebih setahun lamanya saya belajar dua
kali seminggu bersama seorang paderi Katolik, tapi tidak boleh menerima
kepercayaan Katolik. 

Kemudian selama setahun saya mempelajari Kesaksian Jehovah dan juga tidak
dapat menerima kepercayaan mereka. 

Saya menghabiskan masa hampir dua tahun bersama Mormon dan masih tidak
menjumpai kebenaran. 

Saya pergi ke beberapa gereja Protestan, sesetengahnya selama beberapa bulan
 cuba mencari jawapan pada persoalan saya. 

Hati saya mengatakan Jesus bukannya Tuhan tapi adalah merupakan Nabi. Hati
saya mengatakan Adam dan Hawa bertanggungjawab atas dosa mereka, bukan saya.
Hati saya mengatakan saya mesti menyembah Tuhan dan tiada yang lain. 

Perasaan saya mengatakan saya bertanggungjawab atas usaha baik dan jahat
saya dan Tuhan sesekali tidak akan menjelma menjadi manusia untuk
memberitahu bukan saya yang dipertanggungjawabkan. Dia tidak perlu hidup dan
mati sebagai manusia, kerana Dia ialah Tuhan. 

Begitulah kedudukan saya, penuh persoalan dan memohon doa kepada Tuhan untuk
pertolongan. Saya begitu takut menghadapi maut tanpa mengetahui kebenaran.
Saya berdoa dan terus berdoa. 

Saya menerima jawapan daripada paderi-paderi dan mubaligh-mubaligh
mengatakan, Ini ialah satu misteri. 

Saya merasakan Tuhan mahukan manusia masuk ke syurga jadi Dia tidak akan
menjadikan ianya satu misteri untuk pergi ke sana, bagaimana untuk
menguruskan kehidupan ini, dan bagaimana untuk mengenali Dia. Saya tahu hati
saya menyatakan iaitu apa yang saya dengar selama ini tidak benar. 

Saya tinggal di Arizona, Amerika Syarikat dan pada usia 52 tahun belum
pernah bercakap dengan orang Islam. Saya seperti kebanyakan orang Barat,
telah membaca banyak melalui media mengenai Islam sebagai agama fanatik dan
teroris, jadi saya tidak pernah mengkaji apa-apa buku atau maklumat mengenai
Islam. Saya tidak tahu apa-apa mengenai agama tersebut. 

PENEMUAN SAYA
Empat tahun yang lalu, saya bersara setelah berkhidmat selama 24 tahun
sebagai pegawai polis. Suami saya juga pesara polis. Setahun sebelum kami
bersara, saya merupakan seorang sarjan polis dan penyelia. Anggota polis
seluruh dunia mempunyai ikatan yang sama, kita panggil sebagai Persaudaraan
Penguat kuasa Undang-Undang. Kita sentiasa membantu antara satu sama lain
tidak kira polis dari jabatan mana atau negara mana sekalipun. 

Tahun tersebut saya menerima satu risalah yang memerlukan bantuan daripada
sekumpulan anggota polis dari Arab Saudi yang datang ke Amerika Syarikat
untuk belajar bahasa Inggeris di universiti berdekatan dan mengadakan
latihan di akademi polis di bandar tempat tinggal saya. 

Anggota polis dari Arab ini sedang mencari rumah untuk mereka tinggal
bersama keluarga angkat bertujuan untuk mereka mempelajari budaya Amerika
dan mempraktikkan bahasa Inggeris yang mereka pelajari. 

Anak lelaki saya membesarkan cucu perempuan saya sebagai bapa tunggal. Saya
membantunya mencari rumah berhampiran rumah kami agar kami dapat menjaga
cucu. Saya berbincang dengan suami saya dan kami bersetuju ada baiknya kita
membantu anggota polis tadi. Ianya juga merupakan satu peluang untuk cucu
saya mempelajari mengenai orang daripada negara lain. Saya diberitahu
anak-anak muda tadi beragama Islam dan saya begitu tertanya-tanya. 

Seorang jurubahasa dari Arizona State University membawa seorang pemuda Arab
bernama Abdul untuk bertemu dengan kami. Kami menunjukkan kepada pemuda tadi
bilik tidur dan bilik mandi yang dia akan guna apabila tinggal bersama kami.
Saya terus sukakan Abdul. Perwatakannya yang baik dan menghormati orang
memikat hati kami! 

Kemudian Fahd dibawa ke rumah kami. Dia lebih muda dan pemalu, tapi seorang
anak muda yang ceria. Saya menjadi tutor mereka dan kami berkongsi banyak
pengalaman kerja kepolisian, mengenai Amerika Syarikat dan Arab Saudi, Islam
dan lain-lain. 

Saya memerhatikan bagaimana mereka saling bantu membantu antara satu sama
lain dan juga 16 anggota polis Arab Saudi yang lain yang datang mempelajari
bahasa Inggeris. 

Sepanjang tahun mereka di sini, saya menghormati Fahd dan Abdul yang tidak
membiarkan budaya 

[daarut-tauhiid] Papua...

2007-05-16 Terurut Topik Ahmad Bustam

Islam di Papua, Sejarah yang Terlupakan
Oleh : Redaksi 10 May 2007 - 5:30 pm

Islam masuk lebih awal sebelum agama lainnya di Papua. Namun, banyak upaya
pengaburan, seolah-olah, Papua adalah pulau Kristen. Bagaimana sejarahnya?

Upaya-upaya pengkaburan dan penghapusan sejarah dakwah Islam berlangsung
dengan cara sistematis di seantero negeri ini. Setelah Sumetera Utara,
Kalimantan Barat, Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara, dan Maluku diklaim
sebagai kawasan Kristen, dengan berbagai potensi menariknya, Papua merupakan
jualan terlaris saat ini. Papua diklaim milik Kristen!

Ironis, karena hal itu mengaburkan fakta dan data sebenarnya di mana Islam
telah hadir berperan nyata jauh sebelum kedatangan mereka (agama Kristen
Missionaris). :foto

Berikut catatan Ali Atwa, wartawan Majalah Suara Hidayatullah dan juga
penulis buku “Islam Atau Kristen Agama Orang Irian (Papua)” tentang Islam di
Bumi Cenderawasih bagian pertama:


Menurut HJ. de Graaf, seorang ahli sejarah asal Belanda, Islam hadir di Asia
Tenggara melalui tiga cara: Pertama, melalui dakwah oleh para pedagang
Muslim dalam alur perdagangan yang damai; kedua, melalui dakwah para dai dan
orang-orang suci yang datang dari India atau Arab yang sengaja ingin
mengislamkan orang-orang kafir; dan ketiga, melalui kekuasan atau peperangan
dengan negara-negara penyembah berhala.

Dari catatan-catatan yang ada menunjukkan bahwa kedatangan Islam di tanah
Papua, sesungguhnya sudah sanggat lama. Islam datang ke sana melalui
jalur-jalur perdagangan sebagaimana di kawasan lain di nusantara.


Sayangnya hingga saat ini belum ditentukan secara persis kapan hal itu
terjadi. Sejumlah seminar yang pernah digelar seperti di Aceh pada tahun
1994, termasuk yang dilangsungkan di ibukota provinsi Kabupaten Fakfak dan
di Jayapura pada tahun 1997, belum menemukan kesepakatan itu. Namun yang
pasti, jauh sebelum para misionaris menginjakkan kakinya di kawasan ini,
berdasarkan data otentik yang diketemukan saat ini menunjukkan bahwa
muballigh-muballigh Islam telah lebih dahulu berada di sana.

Aktivitas dakwah Islam di Papua merupakan bagian dari rangkaian panjang
syiar Islam di Nusantara. Menurut kesimpulan yang ditarik di dalam sebuah
seminar tentang masuknya Islam ke Indonesia, Medan 1963, Islam masuk ke
Indonesia sudah sejak abad ke-7 dan ke-8 Masehi. Di mana daerah pertama yang
didatangi oleh Islam adalah pesisir Utara Sumatera, dan setelah
berkembangnya para pemeluk Islam, maka kerajaan Islam yang pertama di
Indonesia ialah Kerajaaan Perlak, tahun 840.

Perkembangan agama Islam bertambah pesar pada masa Kerajaan Samudera Pasai,
sehingga menjadi pusat kajian Agama Islam di Asia Tenggara. Saat itu dalam
pengembangan pendidikan Islam mendapatkan dukungan dari pimpinan kerajaan,
sultan, uleebalang, panglima sagi dan lain-lain. Setelah kerajaan Perlak,
berturut-turut muncul Kerajaan Islam Samudera Pasai (1042), Kerajaan Islam
Aceh (1025), Kerajaan Islam Benua Tamiah (1184), Kerajaan Islam
Darussalam(1511).

Sebagian ahli sejarah berpendapat bahwa sebelum tahun 1416 Islam sudah masuk
di Pulau Jawa. Penyiaran Islam pertama di tanah jawa dilakukan oleh Wali
Songo (Wali Sembilan). Yang terkenal sebagai orang yang mula-mula memasukkan
Islam ke Jawa ialah Maulana Malik Ibrahim yang meninggal tahun 1419. Ketika
Portugis mendaratkan kakinya di pelabuhan Sunda Kelapa tahun 1526, Islam
sudah berpengaruh di sini yang dipimpin oleh Falatehan. Putera Falatehan,
Hasanuddin, pada tahun 1552 oleh ayahnya diserahi memimpin banten.

Di bawah pemerintahannya agama Islam terus berkembang. Dari Banten menjalar
ke Sumatera Selatan, Lampung dan Bengkulu. Juga di pula Madura agama Islam
berkembang.

Pada pertengahan abad ke-16 penduduk Minangkabau memeluk Islam begitu juga
di Gayo Sumatera Utara. Ketika Sultan Malaka terakhir diusir oleh Portugis,
ia menetap di Pulau Bintan, yang kala itu sudah menjadi negeri Islam (1511).

Pada tahun 1514, sebagian penduduk Brunai di Kalimantan sudah memeluk agama
Islam. Bahkan pada tahun 1541, raja Brunai sendiri masuk Islam. Di
Kalimantan Barat, Sambar, yang menjadi bawahan negeri johor, penduduknya
sudah masuk Islam pada pertengahan abad ke-16. Di bagian selatan Kalimantan
yang tadinya merupakan wilayah kekuasaan Kejaraan Majapahit, setelah
Majapahit ditaklukan oleh Kerajaan Islam Demak. Masuknya Islam di
Banjarmasin sekitar tahun 1550, dan pada tahun 1620 di Kotawaringin telah
terdapat seorang raja yang memeluk agama Islam.

Pada tahun 1600 Kerajaan Pasir dan Kutai telah menjadi daerah Islam. Seabad
kemudian menyusul Kerajaan Berau dan Bulungan. Di Sulawesi raja Goa tahun
1603 masuk Islam. Selanjutnya raja Goa mengislamkan daerah-daerah di
sekitarnya seperti Bone [1606], Soppeng [1609], Bima (1626), Sumbawa (1626)
juga Luwu, Palopo, mandar, Majene menjadi daerah Islam.

Di wilayah Sulawesi Utara mulai dari Mandar sampai Manado pada pertengahan
abad ke -16 menjadi bawahan Kerajaan Ternate yang rajanya adalah seorang
Muslim. Atas ajakan raja Ternate, raja Bolaang 

[daarut-tauhiid] Taubat (bagian ke-1): Definisi, Urgensi, dan Buah-Buah Taubat

2007-05-16 Terurut Topik Ica Harahap
Taubat (bagian ke-1): 
  Definisi, Urgensi, dan Buah-Buah Taubat 
  Al-Ikhwan.net | 15 October 2006 | 22 Ramadhan 1427 H | Hits: 1,658
  Abu Nu'man Mubarok
   
   
  1. Definisi
   
  - Menurut bahasa: Kembali
  - Menurut istilah: Kembali mendekat pada Allah setelah menjauh dari-Nya.
  Hakikat taubat adalah: Menyesal terhadap apa yang telah terjadi, 
  meninggalkan perbuatan tersebut saat ini juga, dan ber-azam yang 
  kuat untuk tidak mengulangi perbuatan tersebut dimasa yang akan datang.
   
  2. Urgensi Taubat 
   
  - Banyak yang tidak tahu akan hakikat taubat, syarat, dan adab-adabnya. 
  Oleh karena itu banyak yang bertaubat hanya dengan lisan saja, sedangkan 
  hati mereka kosong. Para ulama mengatakan: Taubatnya para pembohong 
  adalah taubat dengan ujung lidah mereka, mereka mengatakan: “Saya mohon
  ampun dan bertaubat pada Alloh”. Tapi mereka tidak berhenti melakukan 
  maksiat.
   
  - Allah memerintahkan untuk bertaubat. Allah mengulang perintah 
  tersebut 87 kali. Allah juga memerintahkan Rasulullah untuk bertaubat. 
  Allah berfirman: “Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, 
  hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung” (QS. 24:31). 
  Dalam ayat yang lain Allah berfirman: “Hai orang-orang yang beriman, 
  bertaubatlah kepada Allah dengan taubat yang semurni-murninya” 
  (QS. 66: 8 ). 
  Rasulullah bersabda: “Wahai manusia, bertaubatlah kepada Allah 
  sesungguhnya saya bertaubat kepada Allah dalam sehari 100 kali” 
  (HR. Muslim).
   
  - Siapa yang tidak bertaubat kepada Allah berarti dzalim terhadap dirinya. 
  Allah berfirman: “Barangsiapa yang tidak bertaubat, maka mereka
   itulah orang-orang yang zalim” (QS. 49:11).
   
  - Taubat adalah ibadah yang paling utama. Allah berfirman: 
  “Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang taubat dan 
  menyukai orang-orang yang mensucikan diri” (QS. 2: 222). 
  Dalam sebuah hadist dikatakan: “Demi Allah, Allah lebih bergembira
  dari pada seorang mu’min ………” dst.
   
  3. Buah-Buah Taubat
   
  - Taubat itu jalan menuju keberuntungan. Allah berfirman: 
  “Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang 
  yang beriman supaya kamu beruntung” (QS. 24:31). Ibnul Qoyyim 
  berkata: “Janganlah mengharapkan keberuntungan kecuali
  orang-orang yang bertaubat”.
   
  - Malaikat berdo’a untuk orang-orang yang bertaubat. Allah berfirman: 
  “(Malaikat-malaikat) yang memikul `Arsy dan malaikat yang berada 
  di sekelilingnya bertasbih memuji Tuhannya dan mereka beriman 
  kepada-Nya serta memintakan ampun bagi orang-orang yang beriman 
  (seraya mengucapkan): ‘Ya Tuhan kami, rahmat dan ilmu Engkau 
  meliputi segala sesuatu, maka berilah ampunan kepada orang-orang 
  yang bertaubat dan mengikuti jalan Engkau dan peliharalah mereka 
  dari siksaan neraka yang bernyala-nyala’” (QS. 40:7).
   
  - Mendapat kemudahan hidup dan rizki yang luas. Allah berfirman: 
  “dan hendaklah kamu meminta ampun kepada Tuhanmu dan bertaubat 
  kepada-Nya. (Jika kamu, mengerjakan yang demikian), niscaya Dia akan 
  memberi kenikmatan yang baik (terus menerus) kepadamu sampai kepada 
  waktu yang telah ditentukan” (QS. 11:3). Dan firman Allah: “Dan 
  (dia berkata): ‘Hai kaumku, mohonlah ampun kepada Tuhanmu lalu 
  bertobatlah kepada-Nya, niscaya Dia menurunkan hujan yang sangat
  deras atasmu, dan Dia akan menambahkan kekuatan kepada kekuatanmu, 
  dan janganlah kamu berpaling dengan berbuat dosa’” (QS. 11:52). 
   
  Dan Allah berfirman: “maka aku katakan kepada mereka: ‘Mohonlah ampun
  kepada Tuhanmu - sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun - niscaya 
  Dia akan mengirimkan hujan kepada-mu dengan lebat, dan membanyakkan 
  harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan 
  mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai.’”
   
  - Penghapus kesalahan dan pengampun dosa. 
  Dalam hadis qudsi, Rasulullah bersabda: “Wahai anak adam, 
  sesungguhnya engkau telah berdo’a pada-Ku dan mengharap 
  pada-Ku, Aku telah ampunkan dosa-dosamu dan Aku tak menghiraukan. 
  Wahai anak adam, andaikan dosa-dosamu setinggi langit, kemudian engkau
  meminta ampunan pada-Ku, Aku akan mengampunimu, dan Aku tidak 
  menghiraukan. Wahai anak Adam, andaikan kamu datang pada-Ku 
  dengan kesalahan sebesar Bumi, kemudian engkau tidak pernah 
  mensekutukan pada-Ku dengan suatu apapun, Aku akan datang 
  padamu dengan ampunan sebesar bumi pula.” Dan Rasulullah bersabda: 
  “Orang yang bertaubat dari kesalahan bagaikan orang yang tidak punya 
  dosa.” Dalam hadis yang lain: “Taubat itu menghapuskan dosa-dosa yang lalu.” 
   
  - Hati menjadi bersih dan bersinar. 
  Rasulullah bersabda: “Sesungguhnya seorang mu’min jika melakukan 
  perbuatan dosa, maka akan terjadi titik hitam di dalam kalbunya, 
  jika dia bertaubat dan minta ampun pada Allah, kembali cemerlang 
  hatinya, jika dosanya bertambah, bertambah pula titik hitam tersebut, 
  hingga menutupi hatinya. Itulah “ar-ron” yang disebut oleh Alloh dalam 
  firman-Nya: ‘Sekali-kali tidak (demikian) 

[daarut-tauhiid] Taubat (bagian ke-3): Macam-Macam Dosa dan Jalan Menuju Taubat

2007-05-16 Terurut Topik Ica Harahap
Taubat (bagian ke-3): 
  Macam-Macam Dosa dan Jalan Menuju Taubat 
  Al-Ikhwan.net | 5 November 2006 | 13 Syawal 1427 H | Hits: 2,450 
Abu Nu'man Mubarok
   
   
  Macam-Macam Dosa
   
  1. Dosa Besar. Yaitu dosa yang disertai ancaman hukuman di dunia, 
  atau ancaman hukuman di akhirat. Abu Tholib Al-Makki berkata: 
  Dosa besar itu ada 17 macam:
   
  - 4 macam di hati, yaitu: 
  1. Syirik. 2. Terus menerus berbuat maksiat. 3. Putus asa. 
  4. Merasa aman dari siksa Allah. 
   
  - 4 macam pada lisan, yaitu: 
  1. Kesaksian palsu. 2. Menuduh berbuat zina pada wanita baik-baik. 
  3. Sumpah palsu. 4. mengamalkan sihir. 
   
  - 3 macam di perut. 
  1. Minum Khamer. 2. memakan harta anak yatim. 3. memakan riba. 
   
  - 2 macam di kemaluan. 
  1. zina. 2. Homo seksual. 
   
  - 2 macam di tangan. 
  1. membunuh. 2. mencuri. 
   
  - 1 di kaki, 
  yaitu lari dalam peperangan 
   
  - 1 di seluruh badan, 
  yaitu durhaka terhadap orang tua. 
   
  2. Dosa kecil. 
  Yaitu dosa-dosa yang tidak tersebut diatas.
   
  3. Dosa kecil yang menjadi besar
  ·Dilakukan terus menerus. Rasulullah bersabda: tidak ada dosa kecil 
  apabila dilakukan dengan terus menerus dan tidak ada dosa besar 
  apabila disertai dengan istighfar. Allah juga berfirman: “Dan (juga) 
  orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya 
  diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap 
  dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain 
  daripada Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, 
  sedang mereka mengetahui.” (QS. Ali Imran [3]: 135) 
   
  ·Menganggap remeh akan dosa. Rasulullah bersabda: “Sesungguhnya 
  seorang mu’min dalam melihat dosanya, bagaikan seorang yang berada 
  di puncak gunung, yang selalu khawatir tergelincir jatuh. Adapun orang 
  fasik dalam melihat dosanya, bagaikan seseorang yang dihinggapi lalat 
  dihidungnya, maka dia usir begitu saja.” (HR. Bukhori Muslim) 
   
  ·Bergembira dengan dosanya. Allah berfirman: “Dan apabila dikatakan 
  kepadanya: “Bertakwalah kepada Allah”, bangkitlah kesombongannya 
  yang menyebabkannya berbuat dosa. Maka cukuplah (balasannya) neraka 
  Jahannam. Dan sungguh neraka Jahannam itu tempat tinggal yang 
  seburuk-buruknya.” (QS. Al Baqarah [2]: 206) 
  ·Merasa aman dari makar Allah. Allah berfirman: “Apakah tiada kamu 
  perhatikan orang-orang yang telah dilarang mengadakan pembicaraan 
  rahasia, kemudian mereka kembali (mengerjakan) larangan itu dan 
  mereka mengadakan pembicaraan rahasia untuk berbuat dosa, permusuhan 
  dan durhaka kepada Rasul. Dan apabila mereka datang kepadamu, 
  mereka mengucapkan salam kepadamu dengan memberi salam yang 
  bukan sebagai yang ditentukan Allah untukmu. Dan mereka mengatakan 
  pada diri mereka sendiri: “Mengapa Allah tiada menyiksa kita disebabkan 
  apa yang kita katakan itu?” Cukuplah bagi mereka neraka Jahannam 
  yang akan mereka masuki. Dan neraka itu adalah seburuk-buruk 
  tempat kembali.” (QS. Al Mujadilah [58]: 7) 
   
  ·Terang-terangan dalam berbuat maksiat. Rasulullah bersabda: 
  “Semua ummatku akan diampunkan dosanya kecuali orang yang 
  mujaharah (terang-terangan dalam berbuat dosa) dan yang termasuk 
  mujaharah adalah: Seorang yang melakukan perbuatan dosa di malam hari, 
  kemudian hingga pagi hari Allah telah menutupi dosa tersebut, kemudian 
  dia berkata: wahai fulan semalam saya berbuat ini dan berbuat itu. Padahal 
  Allah telah menutupi dosa tersebut semalaman, tapi di pagi hari dia buka 
  tutup Allah tersebut.” (HR. Bukhori Muslim) 
   
  ·Yang melakukan perbuatan dosa itu adalah seorang yang menjadi 
teladan. 
  Rasulullah bersabda: “Barangsiapa yang memberi contoh di dalam Islam 
  dengan contoh yang jelek, dia akan mendapat dosanya dan dosa orang 
  yang mengikutinya setelah dia tanpa dikurangi dosa tersebut sedikitpun.” 
  (HR. Muslim) 
   
  Jalan Menuju Taubat
   
  1. Mengetahui hakikat taubat. Hakikat taubat adalah: Menyesal, 
  meninggalkan kemaksiatan tersebut dan berazam untuk tidak 
  mengulanginya lagi. Sahal bin Abdillah berkata: “Tanda-tanda orang 
  yang bertaubat adalah: Dosanya telah menyibukkan dia dari makan 
  dan minum-nya. Seperti kisah tiga sahabat yang tertinggal perang”.
   
  2. Merasakan akibat dosa yang dilakukan. Ulama salaf berkata: 
  “Sungguh ketika saya maksiat pada Allah, saya bisa melihat akibat 
  dari maksiat saya itu pada kuda dan istri saya.”
   
  3. Menghindar dari lingkungan yang jelek. Seperti dalam kisah seorang 
  yang membunuh 100 orang. Gurunya berkata: “Pergilah ke negeri sana … 
  sesungguhnya disana ada orang-orang yang menyembah Allah dengan baik, 
  maka sembahlah Allah disana bersama mereka dan janganlah kamu kembali 
  ke negerimu, karena negerimu adalah negeri yang jelek.”
   
  4. Membaca Al-Qur’an dan mentadabburinya.
   
  5. Berdo’a. Allah berfirman mengkisahkan Nabi Ibrahim: 
  “Ya Tuhan kami, jadikanlah kami berdua orang yang tunduk 

[daarut-tauhiid] Taubat (bagian ke-2): Syarat-Syarat Taubat

2007-05-16 Terurut Topik Ica Harahap
Taubat (bagian ke-2): 
  Syarat-Syarat Taubat 
  Al-Ikhwan.net | 30 October 2006 | 7 Syawal 1427 H | Hits: 1,891 
Abu Nu'man Mubarok
   
   
  Allah berfirman: “dan terhadap tiga orang yang ditangguhkan 
  (penerimaan taubat) mereka, hingga apabila bumi telah menjadi 
  sempit bagi mereka, padahal bumi itu luas dan jiwa merekapun 
  telah sempit (pula terasa) oleh mereka, serta mereka telah mengetahui 
  bahwa tidak ada tempat lari dari (siksa) Allah, melainkan kepada-Nya saja. 
  Kemudian Allah menerima taubat mereka agar mereka tetap dalam taubatnya. 
  Sesungguhnya Allah-lah Yang Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang.” 
  (QS. At-Taubah [9]: 118 )
   
  1. Meninggalkan dosa tersebut. Ibnul-Qoyyim berkata: ”Taubat mustahil 
  terjadi, sementara dosa tetap dilakukan”.
   
  2. Menyesal atas perbuatannya. Rasulullah bersabda: ”Menyesal adalah taubat”.
   
  3. Berazzam untuk tidak mengulangi lagi. Ibnu Mas’ud berkata: 
  ”Taubat yang benar adalah: Taubat dari kesalahan yang tidak akan 
  diulangi kembali, bagaikan mustahilnya air susu kembali pada 
  kantong susunya lagi.”
   
  4. Mengembalikan kedzaliman kepada pemiliknya, atau meminta 
  untuk diha-lalkan. Imam Nawawi berkata: ”Diantara syarat taubat adalah 
  mengembalikan kedzoliman kepada pemiliknya, atau meminta untuk dihalakan”.
   
  5. Ikhlash. Ibnu hajar berkata: “Taubat tidak sah kecuali dengan ikhlash”. 
  Allah berfirman: “Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah 
  kepada Allah dengan taubat yang semurni-murninya” 
  (QS. At Tahrim [66]: 8 ). 
  Yang dimaksud taubat yang murni adalah taubat yang ikhlash.
   
  6. Taubat dilakukan pada masa diterima-nya taubat. Masa diterimanya 
  taubat adalah:
  ·  Sebelum saat sakarotul maut. 
  ·  Sebelum Matahari terbit dari barat. 
  Allah berfirman: “Dan tidaklah taubat itu diterima Allah dari orang-orang 
  yang mengerjakan kejahatan (yang) hingga apabila datang ajal kepada 
  seseorang di antara mereka, (barulah) ia mengatakan: “Sesungguhnya saya 
  bertaubat sekarang” (QS. An-Nisaa [4]: 18).
   
  Rasulullah bersabda: “Sesungguhnya Allah menerima taubat seorang hamba, 
  selama belum dalam sakarotul-maut” (HR. Tirmidzi).
   
  Dalam hadis yang lain Rasululloh bersabda: “Sesungguhnya Alloh 
  membentangkan tangan-Nya pada malam hari untuk menerima taubat 
  orang-orang yang melakukan kesalahan di siang hari. Dan Allah 
  membentangkan Tangan-Nya pada siang hari untuk menerima taubat 
  orang-orang yang melakukan kesalahan pada malam hari” (HR. Muslim).
   
  Dalam hadist yang lain Rasululloh bersabda: “Barang siapa yang bertaubat 
  sebelum matahari terbit dari barat, Allah akan menerima taubatnya” 
  (HR. Muslim).
   
  (bersambung, insya Allah) 
   
  www.al-ikhwan.net

 
-
The fish are biting.
 Get more visitors on your site using Yahoo! Search Marketing.

[Non-text portions of this message have been removed]



[daarut-tauhiid] Dan Kita Mengembara Menuju Rumah-NYA

2007-05-16 Terurut Topik firliana putri
Dan Kita Mengembara Menuju Rumah-NYA

  Dengan menyebut nama Allah di waktu berlayar dan berlabuh.
  Sungguh Tuhanku benar-benar Maha Pengampun dan lagi Maha Penyayang (QS. Huud 
11:41)

  Dan luka selalu menyimpan sesuatu yang menyesakkan jiwa. Raida, ibu muda 
beranak satu, mengeluhkan ihwal itu di suatu sore.

  “Wah, saya jadi ngeri naik kapal dan pesawat. Bahkan naik bus sekalipun. Saya 
jadi trauma. Apalagi melihat kecelakaan pesawat dan kapal laut yang banyak 
memakan korban, saya tambah malas untuk bepergian. Kalau bisa saya tidak ingin 
kemana-mana. Saya sudah pusing, saya mau di rumah saja.”

  “Kenapa bisa begitu bu?”

  “Saya pernah mengalami kecelakaan bis yang cukup serius. Alhamdulillah, 
hampir semua penumpang selamat. Hanya dua orang yang meninggal. Tapi saya dan 
penumpang lainnya rata-rata terluka. Waktu itu, saya sendiri mengalami cedera 
dan patah tulang agak serius. Yang membuat saya trauma; teriakan histeris para 
penumpang, detik-detik menakutkan sebelum terjadi tabrakan…ihh… mengerikan.”

  Kisah Bu Raida pun berhenti di kata ‘mengerikan’ itu. Sejenak saya terhenyak. 
Tercenung, merenung: Bagaimana dengan mereka yang selamat dari Adam Air? 
Bagaimana dengan mereka yang lolos dari KM Levina? Adakah kata ‘mengerikan’ 
terasa cukup mewakili luka itu, rasa maut di ujung tanduk itu?

  Inilah sebuah kondisi ketika luka meninggalkan ceruk-ceruk gulita di benak 
mereka yang lolos dari pelbagai musibah itu; luka yang belum sembuh selepas 
tragedi tragis itu, luka yang terus menyesakkan jiwa. Dan kita biasa 
menyebutnya itulah trauma! Dan Bu Raida, hanyalah secuil kisah pedih 
mengenainya. Namun, bagaimanakah bila di setiap orang yang trauma memiliki 
kesimpulan yang serupa Bu Raida; menjadi malas untuk bergerak, bepergian dan 
melakukan perjalanan?

  Nah, bila maut yang menjadi sumber kecemasan. Bu Raida dan orang yang senasib 
dengannya, maka bukankah maut tidak pernah memilih ruang dan waktu? Kapanpun, 
dimanapun ia bebas memilih. Tapi, jika maut bukan pangkal soalnya, melainkan 
perkara bagaimana maut menjemput Bu Raida, atau ihwal ketakutan-ketakutan yang 
membayangi Bu Raida selama berada dalam perjalanan, saya jadi teringat 
peribahasa Cina yang berbunyi, “Perjalanan ribuan mil dimulai dari satu langkah 
pertama.”

  Kenapa? Sebab, langkah pertamalah yang menentukan keberlanjutan kisah 
perjalanan kita. Ia, pada hakikatnya, serupaniat. Bisa juga kita sebut visi. 
Atau apalah namanya yang membuat kita untuk memutuskan untuk mengadakan 
perjalanan entah kemana. Yang jelas, di titik inilah, sebetulnya, kita 
menghimpun tujuan dan harapan. Bolehlah ia kita sebut sebagai starting point 
penentu keberhasilan perjalanan kita.

  Lalu, bagaimanakah langkah pertama perjalanan kita seharusnya dimulai?

  Di sinilah, saya teringat doa yang pernah dibaca Nabi Nuh as. Di atas. Semoga 
saja anda, terutama mereka yang pernah mengenyam dunia pesantren, masih 
mengingat kisah terbitnya doa tersebut. Kendati demikia, bila memori anda telah 
berkarat, seperti saya, mari kita ingat kembali potongan kisah itu:

  Syahdan, ketika mayoritas penduduk negeri Armenia membantah seruan kebajikan 
Nuh as., sebuah titah Allah –melalui malaikat jibril- turun menyapanya: “wahai 
Nuh, tanamlah benih pohon dari surga ini.” Nuh –yang selama ini telah 950 tahun 
berdakwah di hadapan mereka- bersegera menanamnya. Dalam beberapa tahun, pohon 
itupun tumbuh dan berkembang menjulang begitu tinggi. Ajaibnya, sejak pohon itu 
dibenamkan ke bumi hingga tumbuh besar; tak ada satupun bayi yang lahir. 
Setelah itu, jibril kembali menghampiri Nuh untuk menyampaikan wahyu Allah 
bahwa pohon itu harus segera ditebang dan dibuat bahtera.

  Kontan saja, perintah Allah yang satu ini menjadi bahan cemoohan penduduk 
Armenia yang kafir. Pasalnya negeri dimana mereka tinggal adalah dataran 
tandus. Musim penghujan pun belum datang. Untuk apa bahtera besar yang tengah 
digarap Nuh dan pengikutnya itu? Dan Allah memang punya rencana. Dia, Pemilik 
Sang Maha, tiba-tiba mengirim risalah wahyu untuk sang nabi, “Wahai Nuh, 
segeralah berkemas! Himpunlah orang-orang yang beriman yang menjadi pengikutmu! 
Jangan lupa hewan-hewan jantan dan betina!”

  Wahyu itu menyebar begitu cepat. Semua yang beriman sibuk. Semua berkemas. 
Semua bergegas. Dan, ketika bahtera itu memuat Nuh dan pengikutnya dan 
hewan-hewannya, dan barang-barangnya, tiba-tiba langit berubah kelam. Awan 
tebal memanyungi bumi. Dan hujan dahsyat pun turun menggenangi tempat mereka 
berpijak. Bukan hanya hujan, segenap mata air pun memancar. Tak ayal air bah 
pun melanda negeri, menyapu desa, melahap kota. Saat itulah, perahu yang dibuat 
Nuh dan pengikutnya mulai bergerak. Pada momen inilah, Nuh berkata: “Bismillahi 
majraahaa wa mursahaa inna rabbi laghafuur rahiim.”

  Di mata alim Thabathaba’i, lafal Basmallah yang dibaca Nuh adalah sebuah asa 
agar senarai kebajikan dan keberkahan senantiasa menyertai perjalanan bahtera 
mereka, terhitung sejak mereka bertolak dan 

[daarut-tauhiid] Majelis Sehati Daarut Tauhiid Jakarta

2007-05-16 Terurut Topik rico atmaka
  Assalamu’alaikum, wr.wb.
Sahabat-sahabat, sebelumnya saya selaku Koordinator Majelis Sehati Daarut 
Tauhiid Jakarta mohon maaf, bila secara berkala, sahabat-sahabat menerima 
e-mail ini. Karena ternyata masih banyak yang kurang memahami apa Majelis 
Sehati itu yang sebenarnya.

Majelis Sehati Daarut Tauhiid Jakarta bukan biro jodoh ataupun kontak 
jodoh. Tapi majelis keilmuan, yang membantu sahabat-sahabat untuk meningkatkan 
keilmuannya lewat kajian-kajian ilmu dari pranikah hingga pasca nikah. 
Diharapkan, dengan mengikuti kajian-kajian Majelis Sehati, sahabat-sahabat 
dapat membuka hati, sehingga dapat lebih memahami apa dan bagaimana proses 
ta’aruf, khitbah hingga ke jenjang pernikahan yang sesuai dengan syariat Islam. 
Juga bagaimana mengatasi masalah-masalah kerumahtanggaan secara Islam. Serta 
segala sesuatu yang berkaitan dengan masalah menjemput jodoh dalam arti luas. 
Dan yang paling penting, lewat kajian-kajian Majelis Sehati, sahabat-sahabat 
dapat mengalami perubahan akhlak yang jauh lebih baik lagi.

Majelis Sehati Daarut Tauhiid Jakarta bukan biro jodoh ataupun kontak 
jodoh. Karena pada pelaksanaannya, tidak pernah menjodohkan para anggotanya. 
Keputusan untuk menjemput jodoh, sepenuhnya diserahkan kepada anggota, tanpa 
adanya unsur pemaksaan. Keputusan menjemput jodoh juga harus didasari keilmuan 
yang cukup.

Majelis Sehati Daarut Tauhiid Jakarta bukan biro jodoh ataupun kontak 
jodoh. Sehingga siapapun yang ingin menjadi anggotanya, harus memenuhi 
syarat-syarat tertentu dan kesempatan mendaftar hanya dibuka setiap enam bulan 
sekali, sesuai dengan lamanya kajian untuk setiap angkatan. Jadi, tidak hanya 
sekedar menyerahkan biodata. Karena setiap anggota wajib mengikuti 
kajian-kajian yang telah ditetapkan, agar memiliki kesamaan visi dan misi, 
sehingga diharapkan akan lebih mempermudah dalam penjemputan jodoh. Untuk saat 
ini, Majelis Sehati Daarut Tauhiid Jakarta hanya mampu melayani jamaah Jakarta 
dan sekitarnya. Bagi sahabat-sahabat yang berada di luar kota, dipersilakan 
bergabung, selama sanggup melaksanakan seluruh persyaratannya.

Bagi sahabat-sahabat yang hanya berniat untuk sekedar menjemput jodoh, 
tidak dianjurkan untuk menjadi anggota Majelis Sehati Daarut Tauhiid Jakarta. 
Karena dikhawatirkan akan menemui kekecewaan.

Terima kasih sahabat-sahabat telah meluangkan waktu untuk membaca e-mail 
ini. Untuk  informasi lebih lanjut silakan hubungi langsung nomor-nomor di 
bawah ini, mohon maaf tidak lewat SMS. Semoga bermanfaat dan mari kita 
sama-sama berjuang untuk selalu menegakkan agama Allah, serta mencontoh 
Rasulnya. Jazakumullah Khoiron Katsiiroo.

  Wassalamu’alaikum, wr.wb.
Rico Atmaka - 08158018156
  Koordinator Majelis Sehati
Daarut Tauhiid Jakarta
  Layanan Informasi Majelis Sehati - 021 93150090 (esia)

 Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com

[Non-text portions of this message have been removed]



[daarut-tauhiid] Kuliah dan Hidup di Malaysia

2007-05-16 Terurut Topik sri mulyani
Ass,
  Artikel dari Milist sebelah, kali aja bermanfaat tuk pertimbangan bg yg mau 
kuliah or tinggal di malaysia
  


  KULIAH DAN HIDUP DI MALAYSIA

1. Seluk beluk tentang Malaysia

Negeri Malaysia terletak pada tujuh derajat Lintang Utara garis
Khatulistiwa, bahkan sering disebut sebagai berada di pusat atau
jantung Asia Tenggara. Luas negeri Malaysia adalah 329.758 kilometer
persegi, termasuk Semenanjung Malaysia yang terletak di ujung daratan
Asia Tenggara, serta Sabah dan Sarawak yang terletak di Pulau Borneo
(Kalimantan) .

Iklim yang panas dan lembab sepanjang tahun hampir tak berbeda
dengan iklim di wilayah Sumatera, Kalimantan, maupun Jawa. Suhu udara
pun berkisar antara 30 derajat Celsius pada siang hari dan 22 derajat
Celsius pada malam hari. Karena itu, pakaian berbahan katun dianjurkan
untuk dipakai sepanjang tahun.

Dulu, Malaysia dikenal sebagai pengekspor minyak sawit, karet,
timah, kayu, lada, dan minyak tanah. Bahkan, khusus untuk minyak
tanah, boleh dikata termasuk yang terbesar di dunia. Tetapi,
mengandalkan hasil bumi, tentu tak bisa mencukupi kebutuhan seluruh
negeri. Maka, Malaysia melakukan lompatan teknologi. Kini Malaysia
dikenal dunia sebagai pengekspor produk-produk semikonduktor,
peralatan audiovisual, penyejuk ruangan, barang-barang yang terbuat
dari karet, dan kimia.

Kurang yakin? Datanglah ke Glodok (tentunya antum harus tanya ke
orang Jakarta lho?soalnya ana cuma denger dari kawan aja, lagian ana
juga belum pernah ke sana.hehehe) , dengan mudah bisa dijumpai
barang-barang elektronik made in Malaysia. Barang-barang elektronik
buatan Malaysia yang ditawarkan bukan hanya walkman atau discman Sony,
Aiwa, atau merek lain, tetapi juga lemari es, penyejuk ruangan, pompa
air, dan sebagainya.

Maka tidak mengherankan bila kini Malaysia mulai memasuki era
informasi. Upaya Malaysia untuk mempromosikan teknologi informasi
dilakukan dengan gencar. Semua itu sudah dimulai dalam bidang
telemarketing, jasa pelayanan online, e-commerce, penyiaran digital
melalui pandangan multimedia superkoridor (MSC).

2. kehidupan di malaysia

Bagi sebagian besar rakyat Indonesia, Malaysia barangkali hanya
dikenal sebagai negeri tempat para tenaga kerja Indonesia atau TKI
mengadu nasib. Haru-biru dan sepak terjang para TKI yang sering
menimbulkan bentrokan dan pertikaian membuat negeri jiran itu sering
kali mencuat dalam pembicaraan.

Hal ini nampak jika kita memrbicarakan mengenai kehidupan di
Malaysia tentulah jelas sudah tergambar dalam benak kita 2 gambaran
iaitu pertama bahawa malaysia itu salah satu negara yang memerlukan
biaya hidup yang lumayan mahal dan kedua bahawa Malaysia itu sebagai
tempat yang lumayan mudah untuk mencari kerja. Akan tetapi gambaran
ini perlu kita cermati lebih mendalam lagi, kerana terkadang gambaran
yang ada dipikiran kita tidak sesuai dengan realiti yang ada (kecuali
kalo dah dapat banyak proyek lho).

Sama seperti di Indonesia, Singapura, Filipina, atau Thailand,
Malaysia adalah negeri dengan multiras. Jumlah penduduknya kini
sekitar 23 juta, terdiri dari ras Melayu sebagai ras utama, ras China,
dan India sebagai golongan ras lainnya. Ada juga orang-orang
berkebangsaan lain. Mereka datang ke Malaysia untuk belajar, bekerja,
atau berbisnis.

Mengingat ras Melayu sebagai ras utama, maka bahasa Melayu
dimantapkan sebagai bahasa nasional (tapi hati-hati lho kata-kata
bahasa melayu agak berbeda dengan bahasa kita dan lucu-lucu ketika pas
pertama kali dengar, ini pengalaman anal lho). Meski demikian, bahasa
Inggris, bahasa Mandarin, dan bahasa Tamil juga digunakan secara luas
dalam percakapan sehari-hari. Dan agama Islam merupakan agama resmi di
Malaysia. Meski demikian, Kristen, Buddha, dan Hindu juga diakui dan
dapat mempraktikkan ibadahnya dengan bebas.

Sebagai negeri yang sedang mengalami booming (bukan bom yang
meledak tapi yang sedang maju), Malaysia juga menawarkan diri sebagai
surga belanja dan wisata. Berbagai tempat belanja serta wisata sudah
dikembangkan. Menara Kembar Petronas (KLCC) yang terletak di Kuala
Lumpur ibu kota Malaysia adalah menara kembar tertinggi di dunia saat
ini, dengan ketinggian 421 meter( kalo gak percaya ukur sendiri minta
bantuan pahlawan bertopeng sinchan).

Mereka yang bosan dengan suasana kota bisa pergi ke luar kota
dan menikmati kehidupan tradisional desa, menikmati pantai-pantai
alami dan hutan-hutan tropis yang masih tersebar luas di Negara ini
(tapi hati-hati kalo jalan-jalan di hutan, banyak monyet dan kalo
perlu bantuan segera kontak pak tarzan).

3. Pendidikan di Malaysia

Meski Malaysia sudah menikmati kemakmuran dari hasil alam dan
industrinya, negeri ini tidak mau takabur (ini yang perlu dicontoh,
kan kita harus tawaduk). Hidup nikmat tak mungkin bisa terus dinikmati
dari hasil bumi dan industri. Pemerintah Malaysia melihat, dunia
pendidikan sebagai tempat paling tepat untuk menyiapkan
manusia-manusia unggul. Untuk 

[daarut-tauhiid] Belahan Jiwa

2007-05-16 Terurut Topik Ica Harahap
Belahan Jiwa 

   
  Ada kalanya seseorang memiliki pasangan hidup berparas menarik, 
  tapi omongannya pedas dan menyakitkan. Yang lain barangkali rupawan, 
  ucapan enak didengar tetapi sangat boros. Ada pula seseorang yang pandai 
  menyenangkan pasangan, pandai mengatur keuangan, namun kurang 
  rajin beribadah.
   
  ''Manusia itu seperti unta. Di antara 100 ekor unta, sangat sulit kamu 
  menemukan seekor yang sangat baik tunggangannya.'' (HR Bukhari Muslim). 
  Bagi istri hampir tidak mungkin mendapatkan suami yang gagah perkasa, 
  mulia, dermawan, berilmu luas, banyak sedekah, pandai mengendalikan 
  amarah, mudah memaafkan orang lain, dan romantis. Bagi suami hampir 
  tidak mungkin memiliki seorang istri yang cantik, pandai menyenangkan 
  suami, cekatan, pintar mengelola keuangan, rajin beribadah, serta sejuta 
  sifat baik lainnya. 
   
  Nasihat Rasulullah SAW, berkenaan kekurangan yang ada pada 
  pasangan kita, ''Hendaknya seorang mukmin tidak meninggalkan 
  seorang mukminah. Kalau dia membenci suatu perangai pada diri 
  istrinya, dia pasti menyenangi perangai yang lain.'' Pesan Rasulullah 
  senapas dengan firman-Nya, ''Kemudian bila kamu tidak menyukai mereka, 
  (maka bersabarlah) karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, padahal 
  Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak.'' (An Nisa [4]: 19).
   
  Tentu saja bukan berarti kita membiarkan begitu saja beberapa aib ataupun 
  kekurangan pasangan kita. Harus ada usaha berupa perkataan (nasihat lisan) 
  maupun perbuatan (nasihat dengan teladan) untuk memperbaiki kekurangan 
  pasangan. Namun tentu saja, usaha perbaikan tersebut harus dengan keikhlasan 
  serta cara yang sebaik mungkin kita mampu. 
   
  Hendaknya kita melihat tindakan memberi nasihat merupakan penunaian 
  kewajiban menyampaikan ilmu ataupun nilai kebaikan yang orang lain 
  pada saat itu belum memilikinya. Tentu saja dengan tetap menyadari 
  orang yang kita nasihati memiliki beberapa kelebihan yang tidak kita miliki. 
  Selain ikhlas dalam menasihati, penting pula ikhlas dalam menerima nasihat. 
  Ketika kita dinasihati, hendaknya kita kendalikan serta lunakkan hati kita 
  untuk ikhlas menerimanya.
   
  Adakalanya suatu nasihat kebenaran akan mendapatkan penolakan 
  ketika cara penyampaiannya salah. Hendaknya kita pandai memilih 
  metode dan waktu yang lebih tepat untuk menasihati pasangan kita. 
  Bil hikmah wa mau'idzhatul hasanah, dengan hikmah serta pelajaran 
  utama. Semoga apa yang dicontohkan banyak rumah tangga publik figur 
  belakangan ini, tidak terjadi pada kita. Amin. 
   
  (Ratiko )
   
   
  http://www.republika.co.id/koran.asp?kat_id=14

 
-
Don't pick lemons.
See all the new 2007 cars at Yahoo! Autos.

[Non-text portions of this message have been removed]



[daarut-tauhiid] Penawaran Wakaf: ECO-Pesantren Daarut Tauhiid

2007-05-16 Terurut Topik Humas DTjkt
ECO-Pesantren Daarut Tauhiid,
Kawasan Yang Mengacu Pada Prinsip Sustainable Development

Penawaran Wakaf

Barang Siapa yang menjadikan Akhirat sebagai harapannya,
maka Allah akan memberikan kepuasan dalam hatinya,
menghimpun segala impiannya, dan dunia pun akan
mendatanginya dengan merunduk. Barang siapa yang menjadikan
Dunia sebagai cita-citanya, maka Allah akan menjadikan
kemiskinan di depan matanya, membuyarkan segala impiannya,
dan dunia pun tidak akan mendatanginya melainkan apa yang
telah ditentukan baginya. (HR. Turmudzi)

Investasi sejati buat kita adalah apa yang telah kita
berikan dapat kita tuai kembali, dimana keuntungan yang
diperoleh bukanlah keuntungan material belaka, namun juga
keuntungan berupa kemampuan untuk membantu saudara-saudara
kita yang memerlukan bantuan.

ECO-Pesantren Daarut Tauhiid merupakan institusi pesantren
dengan perencanaan pembangunan yang berusaha mengacu pada
prinsip-prinsip pembangunan -Sustainable Development- di
segala aspeknya.

Berlokasi di desa Cigugur Girang, Kec. Parongpong, Kab.
bandung lahan seluas +- 9 ha. ECO-Pesantren Daarut Tauhiid
direncanakan berdiri dengan fasilitas-fasilitas sebagai
berikut:

1. Fasilitas Pertanian dan Peternakan
   a. Lahan Pertanian
   b. Lahan Peternakan
   c. Laboratorium Teknologi Pertanian dan Peternakan
   d. Koperasi Pertanian dan Peternakan

2. Fasilitas Pendidikan dan Peribadatan
   a. Masjid Raya
   b. Sekolah Dasar (SD)
   c. Sekolah Menengah Pertama (SMP)
   d. Sekolah Menengah Atas (SMA)
   e. Sekolah Pertanian

3. Fasilitas Penunjang
   a. Asrama Santri Daarut Tauhiid
   b. Koperasi Pondok Pesantren
   c. Gedung Serba Guna
   d. Fasilitas daur ulang sampah kawasan
   e. Fasilitas water treatment kawasan

Saya bangga Menjadi Petani Di Desa

PROGRAM PEMUDA PELOPOR daarut tauhiid merupakan salah satu
fasilitas pendidikan yang digagas untuk menunjang
pemberdayaan desa lewat ECO-Pesantren ini.

Materi pelatihan dibagi menjadi 2 bagian, yaitu :
1. Materi Teori
   - Akhlaq
   - Entrepreneurship
   - Leadership
   - Teori pertanian praktis

2. Materi Praktek
   - Praktek pertanian-peternakan
   - Praktek distribusi dan penjualan produk pertanian
   - Praktek pemberdayaan dan pendampingan petani


Luas Dan Nilai Tanah Waqaf

Total luas tanah yang ditawarkan waqaf adalah seluas :
89.591 m2 (delapan puluh sembilan ribu lima ratus sembilan
puluh satu meter persegi)

Harga permeter tanah sebesar :
Rp. 175.000,00 (seratus tujuh puluh lima ribu rupiah)


Luas Dan Nilai Waqaf Bangunan Masjid

Luas bangunan masjid yang ditawarkan waqaf adalah seluas :
3.279 m2 (tiga ribu dua ratus tujuh puluh sembilan meter
persegi)

Harga per meter bangunan sebesar :
Rp. 2.700.000,00 (dua juta tujuh ratus ribu rupiah)



Bentuk-bentuk waqaf tersedia sebagai berikut :

Waqaf Tanah
- Sertifikat, senilai Rp. 175.000,00 per unit
  (nilai unit terkecil),
  yang sama dengan nilai satu petak tanah seluas 1 m2.
- Kupon, senilai Rp. 25.000,00 / lembar
- Kupon, senilai Rp. 10.000,00 / lembar
- Kupon, senilai Rp. 5.000,00 / lembar

Waqaf Bangunan
- Per Unit luas bangunan, senilai Rp. 2.700.000,00 per unit
  (nilai unit terkecil), yang sama dengan nilai satu petak
  bangunan seluas 1 m2
- Kupon, senilai Rp. 50.000,00 / lembar
- Kupon, senilai Rp.100.000,00 / lembar



Penyerahan waqaf secara langsung ke :
- ECO-Pesantren Daarut Tauhiid
  Jl. Gegerkalong Girang - Pondok Pesantren Daarut Tauhiid
  Komp. Taman Setiabudi No.20 - Bandung
  Telp/fax : (022)-2003807

- Dompet Peduli Ummat Daarut Tauhiid
  Jl. Gegerkalong Girang No.32 - Bandung
  Telp/fax : (022) 2021862, 70775632
  email : [EMAIL PROTECTED]

Transfer baik secara konvensional maupun lewat e-banking,
dengan no rekening:
- A/N Eco-Pesantren Daarut Tauhiid
  Bank Syariah Mandiri cabang Bandung
  No rek : 007-0200088

Transfer lainnya :
- A/N Yayasan Daarut Tauhiid
  qq: Masjid Eco-Pesantren
  Bank Muammalat kantor kas Daarut Tauhiid Bandung
  No.Rek: 101-00364.15

Bukti transfer dapat di kirimkan langsung via Fax ke :
Daarut Tauhiid Jakarta  021 752 5358

Informasi tentang Masjid ECO-Pesantren, baik perencanaan
maupun tentang waqaf dapat melalui di bebera pa media
sebagai berikut:
- Majalah Swadaya
- Tabloid MQ
- Acara MQ Pagi di Radio MQFM

- DAARUT TAUHIID CABANG JAKARTA
- Jalan Cipaku I no. 43 Kebayoran Baru
  Jakarta Selatan 12170
  Telepon  : (021) 723 - 5255
  Fax  : (021) 723 - 5258
  email:  dtjkt at cbn.net.id

 -  Komplek Rukan Ciputat Indah Permai, Blok C2
Jalan Ir. H. Juanda no. 50 - Ciputat 15419
Telepon  : (021) 740-1460
Fax  : (021) 740-1351

Rasullah saw bersabda, Bukanlah kekayaan itu dengan
banyaknya harta, tetapi kekayaan adalah kaya akan jiwa